SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

55
SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR” M. SYAHRIJAL HABIBIE 105821105417 BUDI SETIAWAN 105821114317 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Transcript of SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

Page 1: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

SKRIPSI

“RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR”

M. SYAHRIJAL HABIBIE

105821105417

BUDI SETIAWAN

105821114317

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

i

SKRIPSI

“RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR”

Tugas Akhir

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik

M.SYAHRIJAL HABIBIE BUDI SETIAWAN

105 8211 054 17 105 8211 143 17

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Page 4: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

iii

Page 5: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

iv  

KATA PENGANTAR

حِيم حْمَنِ اارَّ بِسْــــــــــــــــــمِ االلهِالرَّ

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan

rahmat, karunia dan hidayahNya-lah sehingga kami diberikan kekuatan untuk

menyelesaikan Tugas akhir dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM

OTOMATIS PADA CONVEYOR BANDAR UDARA SULTAN

HASANUDDIN MAKASSAR”.

Tugas akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi Strata Satu (S-1) pada Fakultas Teknik, Program studi Teknik Elektro

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pada proses penyelesaian Tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa

hormat dan terimakasih kepada

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Massa

2. Ibu Dr. Ir. Hj. Nurnawaty, S.T., M.T., IPM. Selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Adriani, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 6: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

v

4. Ibu Dr. Ir. Hj. Hafsah Nirwana, M.T. Selaku Pembimbing I dan Ibu Adriani,

S.T., M.T. Selaku Pembimbing II.

5. Para Staff dan Dosen yang membantu penulis selama melakukan studi di

Program studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Makassar.

6. Rekan-rekan Mahasiswa angkatan 2017 baik kelas non regular dan seluruh

keluarga besar Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Terakhir dan special kepada kedua orang tua kami yang tercinta

Akhirul kalam, semoga tugas akhir penulis dapat membantu menambah

khasanah ke-ilmuan yang bermanfaat bagi pembaca.

Billahi fisabilhaq fastabiqul khaerat, Wassalamualaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh.

Penyusun

Page 7: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

vi

M. Syahrijal Habibie1, Budi Setiawan2

1) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Unismuh Makassar E_mail : [email protected]

2) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Unismuh Makassar E_mail : [email protected]

ABSTRAK

Penanganan bagasi memiliki peran penting dalam menjaga kenyamanan penumpang bepergian menggunakan pesawat udara dan memproses bagasi tersebut sampai dapat diangkut bersamaan dalam satu pesawat dengan penumpangnya. Tetapi selama ini penumpang tidak tahu bagaimana proses barang bawaan yang sudah diserahkan di check-in counter sampai ke bagasi pesawat. Tetapi selama ini penumpang tidak tahu bagaimana proses barang bawaan yang dari pesawaat ke penumpang. Seiring dengan pertumbuhan pergerakan penerbangan (penumpang dan pesawat), saat ini teknologi yang diterapkan untuk penanganan bagasi penumpang telah berkembang pesat. Sistem conveyor saat ini berjalan terus menerus, ada atau tidak adanya barang, untuk mematikan conveyor masih menggunakan tenaga manusia/operator. Jika operator lengah/kurang tertib dapat menyebabkan human error sehingga meningkatnya pemakaian listrik. Salah satu jasa yang menggunakan conveyor dengan sistem tersebut yaitu PT Angkasa Pura 1 Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar. Dari permasalahan tersebut maka dirancang sistem otomatis pada conveyor tersebut. Perancangan ini telah menghasilkan alat sistem otomatis pada conveyor yang dapat menyalakan tanpa menekan tombol start jika bagasi terdeteksi adanya barang dan conveyor dapat mati tanpa menekan tombol stop ketika bagasi tidak mendeteksi adanya barang yang diproses oleh Sensor Proximity Retroreflecting. Sistem otomatis pada conveyor ini dapat diterapkan di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar untuk memudahkan kinerja operasional teknisi dan hemat daya listrik. Kata Kunci: Conveyor, otomatis, sensor

Page 8: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

vii

M. Syahrijal Habibie1, Budi Setiawan2

1) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Unismuh Makassar E_mail : [email protected]

2) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Unismuh Makassar E_mail : [email protected]

ABSTRACT

Baggage handling has an important role in maintaining the comfort of passengers traveling by airplane and processing the baggage until it can be transported together on the same plane with the passengers. But so far, passengers don't know how to process the luggage that has been handed over at the check-in counter to the plane's baggage. But so far, passengers don't know how to process luggage from planes to passengers. Along with the growth of flight movements (passengers and aircraft), currently the technology applied to handling passenger baggage has developed rapidly.The current conveyor system runs continuously, whether there are goods or not, to turn off the conveyor still uses human/operator power. If the operator is careless/less orderly can lead to human error so that the increased use of electricity. One of the services that use conveyor systems such that PT Angkasa Pura 1 Sultan Hasanuddin Airport Makassar. Of these problems, the system is designed to automatically on the conveyor. This design has been in system tools automatically on a conveyor that can be turn on without pressing the start button if the storage detected the presence of goods and conveyor can die without pressing the stop button when the trunk does not detect the presence of goods that are processed by the Proximity Sensor Retroreflecting. The system automatically on the conveyor can be applied in Sultan Hasanuddin airport Makassar to facilitate the performance of technicians and electricity saving.

. Keywords: Conveyor, automatic, sensor  

Page 9: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 2

E. Batasan Masalah ........................................................................... 3

F. Sistematika Penulisan ................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5

A. Conveyer ....................................................................................... 5

B. Photoelectric Proximity Sensor .................................................. 14

C. Time Delay Relay ......................................................................... 16

D. Reley ............................................................................................ 17

Page 10: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

ix

E. Switch – Mode Power Supply ..................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 20

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................. 20

B. Alat dan Bahan ............................................................................ 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 25

A. Hasil Perancangan Sistem Otomatis Pada Conveyor ................... 25

B. Hasil Pengujian Sistem Otomatis ................................................ 26

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 31

A. Kesimpulan .................................................................................. 31

B. Saran ............................................................................................ 31

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 33

Page 11: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arrival Baggage Handling System .................................................. 5

Gambar 2.2 Desain Arrival Baggage Handling System...................................... 6

Gambar 2.3 Panel Control Baggage Handling System Arrival .......................... 8

Gambar 2.4. Motor Listrik ............................................................................... 10

Gambar 2.5. Drive Modul ................................................................................. 12

Gambar 2.6. Pallet Conveyor ............................................................................ 12

Gambar 2.7. Rantai Conveyor ........................................................................... 14

Gambar 2.8. Proximity Sensor .......................................................................... 14

Gambar 2.9 Proximity Retroreflecting Sensing ................................................ 15

Gambar 2.10 Reflector ...................................................................................... 15

Gambar 2.11 Time Delay Relay ........................................................................ 16

Gambar 2.12 Sistem Kerja Time Delay Relay .................................................. 17

Gambar 2.13 Relay ........................................................................................... 18

Gambar 2.14 Switch – Mode Power Supply ...................................................... 19

Gambar 3.1a Area Conveyor Pemasangan Sensor ............................................ 21

Gambar 3.1b Posisi Pemasangan Sensor Proximity Bagian Tepi Conveyor .... 21

Gambar 3.2 Kontrol Diagram ........................................................................... 22

Gambar 3.3 Daya motor kontrol Panel………………………………………..23

Gambar 3.4 Flowchart Awal Perancangan ...................................................... 24

Gambar 3.5 Flowchart Perancangan ................................................................ 25

Gambar 4.1a Tampak alat Pendeteksi Bagasi ................................................... 26

Page 12: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

xi

Gambar 4.1b Tampak Rangkaian Alat Sistem Otomatis .................................. 26

Gambar 4.2 Proximity Retroreflecting sensing Mendeteksi Barang ................. 30

Gambar 4.3 Proximity Retroreflecting sensing Tidak Mendeteksi Barang ...... 30

Page 13: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Batasan Operasi: Kategori Bagasi Pesawat yang Dapat Dilayani ...... 6

Tabel 2.2 Batasan Operasi: Faktor Lingkungan dan Lain – Lain ....................... 7

Tabel 2.3 Batasan Operasi: Barang – Barang dengan Perhatian Khusus ............ 7

Tabel 2.4 Spesifikasi Bevel Geared Motor with Hollow Shaft ......................... 10

Tabel 2.5 Spesifikasi Geared Design with Hollow Shaft .................................. 11

Tabel 2.6 Spesifikasi Pallet Loop Conveyor ..................................................... 13

Tabel 2.7 Spesifikasi Proximity Retroreflecting Sensing …………………….16

Tabel 4.1 Keterangan Gambar Alat .................................................................. 26

Tabel 4.2 Pengujian Sensor Proximity Retroreflecting ..................................... 27

Tabel 4.3 Pengujian Sistem Otomatis ............................................................... 30

Page 14: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

xiii

DAFTAR SINGKATAN

BHS : Baggage Handling System

MCB : Miniature Circuit Breaker

MCCB : Molded Case Circuit Breaker

TDR : Timer Delay Relat

TOR : Thermal Overload Relay

SMPS : Switch-Mode Power Supply

PRS : Proximity Retroreflecting Sensing

AC : Alternating Current

DC : Direct Current

Page 15: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

- Program Conveyor

(Panel kontrol, Drive Modul, Pallet, Rantai,Motor Listrik)

- Program Sistem Ototmatis

(Sensor Proximity Retroreflecting Sensing, Reflector, Relay PA 12 , Timer

Delay Relay, dan Switch – Mode Power Supply)

Page 16: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penanganan bagasi memiliki peran penting dalam menjaga kenyamanan

penumpang bepergian menggunakan pesawat udara dan memproses bagasi tersebut

sampai dapat diangkut bersamaan dalam satu pesawat dengan penumpangnya.

Tetapi selama ini penumpang tidak tahu bagaimana proses barang bawaan yang

sudah diserahkan di check-in counter sampai ke bagasi pesawat. Untuk mengatasi

kapasitas penumpang dan pergerakan sebanyak itu dibutuhkan sistem penanganan

bagasi yang terintegrasi dengan sistem inline screening Untuk menunjang

keamanan serta keselamatan penerbangan suatu bandara, penerapan bagasi

otomatis atau automated Baggage Handling System (BHS) / Hold Baggage

Screening (HBS) sangat perlu digunakan untuk dapat meminimalisasi berbagai

pencurian bagasi (Umar Hi Sudirman 2018)

Tetapi selama ini penumpang tidak tahu bagaimana proses barang bawaan

yang dari pesawaat ke penumpang. Seiring dengan pertumbuhan pergerakan

penerbangan (penumpang dan pesawat), saat ini teknologi yang diterapkan untuk

penanganan bagasi penumpang telah berkembang pesat. Beberapa airport modern

telah mengimplementasikan automated Baggage Handling System (BHS) / Hold

Baggage Screening (HBS) sebagai solusi penanganan bagasi yang efisien, efektif,

dan aman (secure) terhadap barang yang bersifat membahayakan keselamatan

penerbangan (Sudirman and Hilal Raden Fatchul 2018)

Page 17: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

2

Pada penerbangan sistem yang menggunakan conveyor salah satunya Bagage

Heandling System (BHS) yaitu sistem yang mengangkut bahan-bahan barang atau

bagasi dengan mudah ke jasa penumpang.

Di PT Angkasa Pura 1 Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar yang

merupakan transportasi udara menggunakan sistem conveyor. Namun saat ini

conveyor berjalan terus menerus, ada atau tidak adanya barang untuk

menghidupkan dan mematikan conveyor masih menggunakan tenaga

manusia/operator sehingga sering mengalami kelebihan kapasitas atau

penumpukan barang pada conveyor. Maka dirancang alat yang bekerja secara

otomatis mematikan conveyor jika tidak ada barang diconveyer yang kemudian

dianalisa.

B. Rumusah Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil alat setelah menerapkan sistem otomatis pada conveyor?

2. Bagaimana keuntungan setelah menerapkan sistem otomatis pada conveyor?

C. Tujuan Penelitian

Adapaun tujuan penulis melakukan penelitian ini yait:

1. Mengetahui perubahan yang terjadi setelah menerapkan sistem otomatis

pada conveyor.

2. Mengetahui keuntungan setelah menerapkan sistem otomatis pada conveyor.

Page 18: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

3

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi pada penulis dan pembaca mengenai pengontrolan

sistem otomatis pada conveyor.

2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian dan pembaca yang mengenai

pengontrolan.

E. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah penulis melakukan penelitian ini yaitu:

1. Menggunakan sistem otomatis conveyor..

2. Pengambilan data pengontrolan panel conveyor.

F. Sistematika Penulis

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat

sistematika pembahasan tentang sistem otomatis pada conveyor, maka penulis

membuat sistematika penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penulisan, manfaat penlitian, batasan masalah yang dilakukan serta

sistematika penulisan dari hasil penelitian yang dilakukan.

BAB II :TINJAUAN PUSTAKA

Page 19: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

4

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori pendukung yang berkaitan

dengan judul penelitian.

BAB III :METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang cara penelitian, waktu dan tempat dilakukan

penelitian di PT Angkasa Pura 1 Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan analisa dari penelitian akan dibahas pada bagian ini.

BAB V :PENUTUP (SIMPULAN DAN SARAN)

Bab ini merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran

terkait judul penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

 

Page 20: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Conveyor

Conveyor merupakan sistem mekanik yang digunakan memindahkan barang

dari satu tempat ke tempat yang lainnya agar terus menerus dan berkelanjutan,

sehingga berperan penting sebagai alat transportasi barang. Dilihat dari

kegunaannya yang dapat memudahkan pekerjaan, penggunaan conveyor untuk

penerbangan sebagai penunjang operasional. Jenis-jenis conveyor berpengaruh

pada penggunaan namun tidak mengurangi fungsi dari sistem kerja conveyor

sebagai alat transportasi barang (A.Spibakovsky and V.Dyachkov 1966)

1. Arrival Baggage Handling System

Gambar 2.1 Arrival Baggage Handling System di Bandar Udara Sultan

Hasanuddin Makassar (Sumber penulis)

Page 21: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

6

Arrival Baggage Handling System merupakan layanan sistem conveyor

untuk mengangkut bagasi penumpang dari pesawat terbang ke area brake

down di terminal yang nantinya bisa diambil kembali oleh penumpang pada

area kedatangan penumpang. Di Bandar Udara Internasional Sultan

Hasanuddin Makassar memakai conveyor dengan configurasi T bermerek

Aeron untuk domestic dan conveyor dengan configurasi T bermerek Allent

Bredly untuk conveyor penumpang internasional.

Gambar 2.2 Desain Arrival Baggage Handling System (Aeron)

Tabel 2.1 Batasan Operasi: Kategori Bagasi Pesawat yang Dapat Dilayani

Type Bagasi Panjang (Maks.)

Lebar Tinggi Berat

Normal Maks.

1000 cm 840 cm 840 cm 60 Kg

Normal Min. 150 cm 75 cm 75 cm 2 Kg

Out of Gauge

4000 cm 1265 cm 840 cm 68 Kg

Sumber : Data Aeron

Page 22: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

7

Tabel 2.2 Batasan Operasi: Faktor Lingkungan dan Lain - Lain

Minimum clearance Diatas permukaan conveyor bebas atau clearance setinggi 900 mm.

Berat maksimum

Kapasitas beban dinamis pada umumnya 100 kg per meter serta dapat mendukung berat seseorang hingga 150 kg.

Design load Beban hidup sebesar 60 kg dengan kecepatan transport sebesar 0.5 m/s (5 menit) putaran full.

Maks. Jam operasi per hari Di design untuk bekerja selama 20 jam operasi per hari, secara intermittent maupun bersinambungan.

Lingkungan

Temperatur kerja antara 20°𝐶 sampai dengan 40°𝐶.

Kelembapan (humidity) 50% - 90%.

Sumber : Standard Operating Procedure Bandar Udara Sultan Hasanuddin

Makassar

Parameter design disesuaikan berdasarkan ketentuan didalam konvensi ICAO

(International Civil Aviation Organization). Conveyor melayani bagasi

ukuran normal yang mempunyai berbagai bentuk, mempunyai satu sisi datar

dan stabil yang duduk diatas conveyor, termasuk golf bag dan duffel bag.

Tabel 2.3 Batasan Operasi: Barang – Barang dengan Perhatian Khusus

Pecah belah Pecah belah (fragile) serta barang terurai kecil – kecil.

Barang berbentuk bulat yang dapat menggelinding.

Liquid Barang yang berisikan liquid (air, oli, BBM, acid / asam atau bahan kimia lain).

Kategori OOG Juga barang – barang khusus yang diluar dimensi diatas, seperti golf stick, papan selancar (surf board), kursi roda dan sebagainya.

Page 23: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

8

Makhluk hidup Conveyor tidak dirancang untuk mengangkut binatang/makhluk hidup, mmeskipun dikandangkan.

Sumber : Standard Operating Procedure Bandar Udara Sultan Hasanuddin

Makasaar

OOG tidak digunakan pada jalur conveyer normal. Jika bagasi tidak stabil maka

ditempatkan pada wadah khusus (tate trays) sebelum ke conveyer contohnya tas

kain lembut, botol, barang – barang kecil, item seperti kawat, tali, pengait dan

sebagainya. Semua bagasi harus pada kondisi posisi rebahan untuk transportasi

(A.Spibakovsky and V.Dyachkov 1966)

2. Panel Kontrol dan Pengamanan Elektrik

Panel kontrol merupakan perangkat/alat yang berfungsi membagi,

menyalurkan serta mendistribusikan energi listrik dari sumbernya (pusat) ke

konsumen (pemakai) (A.Spibakovsky and V.Dyachkov 1966).

Gambar 2.3 Panel Control Baggage Handling System Arrival

Page 24: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

9

Pada conveyer memiliki beberapa sistem pengamanan berlapis, yang dapat

bekerja secara manual maupun otomatis. Sarana pengaman manual antara

lain: (A.Spibakovsky and V.Dyachkov 1966)

a) Tombol emergency sepanjang jalur conveyor (4 sisi darat dan 2 sisi

udara).

b) Handle pintu panel kontrol bekerja sebagai pemutus arus utama bila

panel kontrol dibuka.

Sedangkan sarana pengaman otomatis adalah :

a) Interlock antara system start motor dan pintu rolling. Jika pintu rolling

tertutup maka conveyor tidak akan bisa start/system delay akan

menunggu aktivasi motor sebelum pintu rolling terbuka penuh.

b) Overload relay yang bekerja secara bi-metal (thermal) yang akan

memutus arus ke motor bila terdeteksi arus besar dalam periode

tertentu.

Transistor inverter memiliki berbagai fungsi pada system pengaman, yang

utama yaitu memberikan percepatan secara bertahap pada motor dengan tetap

memberikan torsi yang cukup, jadi motor dapat bekerja mendorong system

tanpa hentakkan yang berlebihan (A.Spibakovsky and V.Dyachkov 1966).

Panel kontrol untuk conveyor kedatangan terletak pada sisi udara

berdekatan dengan sumber catu daya 380 VAC, 3 fasa, 15 Ampere. Panel

memenuhi persyaratan IP55 berisikan semua komponen control seperti

MCBB, TOR, Timer dan tombol – tombol pengendali, indicator voltage,

indicator RST, buzzer dan sebagainya. Panel juga dilengkapi dengan fasilitas

Page 25: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

10

grounding yang memadai. Alarm dan horn terpasang disisi darat conveyor,

akan berbunyi selama 30 detik saat conveyor baru mulai berjalan

(A.Spibakovsky and V.Dyachkov 1966).

Sedangkan conveyor hanya dapat beroperasi jika indicator hijau on dan

bila lampu indicator merah on berarti ada masalah dan diharapkan melapor

segera ke maintenance (A.Spibakovsky and V.Dyachkov 1966).

3. Motor Penggerak/Motor Listrik

Motor listrik digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi

mekanik, yang mana energi mekanik tersebut dapat berupa putaran dari

motor. Pada sumber tegangan digunakan motor listrik yang dibedakan

menjadi dua, yaitu motor listrik AC dan DC (Sofitri, Arif, and Muhamad

2020).

Gambar 2.4. Motor Listrik

Di conveyor kedatangan yang diperuntukkan untuk penumpang

domestic Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar memakai

bauer bevel geared motor with hollow shaft buatan DANFOSS BAUER

GMBH (Sofitri, Arif, and Muhamad 2020).

Page 26: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

11

Tabel 2.4. Spesifikasi Bevel Geared Motor with Hollow Shaft

Type Gear Motor Bevel Geared Motor dengan Hollow Shaft

Power 4 Kw (Eqv. 5.36 Hp) 380 Volt 50HZ

Output (Drive Shaft) Speed

50 RPM

Mounting H1 / Ii / A – Vibration Free

Torque 680.0 Nm

Net Weight 90 Kg

Service Factor 1.15

Approval Standard EN 60529 dan IEC 34 5 / 529 IP 65 Totally Enclosed, Dust Tight And Hose Proof.

Sumber : Data Aeron

Tabel 2.5 Spesifikasi Geared Design with Hollow Shaft

Geared Design With Hollow Shaft

Type Bevel Gear

Gear Reduction 28.59 : 1

Motor Arrangement

Type 3 Phase 4 Kw; 380 Volt 50 Hz

Assigned Speed 1420 Rpm

Rated Current At 380v 50 Hz 8.9 Ampere

Protection Ip65 / Class F

Brake No Brake Applied

Power Factor (Cos Phi) 0.83

Sumber : Data Aeron

Page 27: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

12

a. Drive Modul

Drive Modul merupakan alat yang digunakan mengatur kecepatan

putar motor AC dengan cara mengubah nilai frekuensi masukan yang menuju

ke motor. Pengaturan frekuensi ini dimaksudkan guna mendapatkan

kecepatan putar motor yang diinginkan agar tenaga pada motor tetap konstan.

Drive unit di area sisi udara, terdiri atas bevel gear-motor kap. 4 kw dengan

shaft terhubung langsung pada sprocket depan, dengan revolusi 50 RPM

(direct drive). Kecepatan linear pada pallet seberapa 0,5 m/detik.

Gambar 2.5. Drive Modul

Dua buah double sprocket rantai RS60-2 mentransformasikan gerakan

putar/gerakan linear. Rantai dengan push-pin mendorong cam pada frame

pallet (caterpillar drive). Tes beban pallet - loop L=75 meter untuk PPBH

Makassar memberikan data ampere sebagai berikut :

1. Kosong beban : 4 Ampere

2. Beban 7300 kg : 4,3 Ampere (146 buah beban x 50 kg = 7300 kg).

Page 28: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

13

b. Belt/Pallet/Ban.

Alat ini berfungsi mengangkut barang dengan kapasitas yang cukup besar.

Sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa pallet (Sofitri,

Arif, and Muhamad 2020).

Gambar 2.6. Pallet Conveyor

Tabel 2.6 Spesifikasi Pallet Loop Conveyor

Panjang loop End-less loop dengan L ± 75 meter formasi T

Lebar pallet efektif 1030 mm

Tinggi pallet ± 310 mm dari permukaan lantai

Pagar ± 200 mm dari permukaan belt / pallet

Infill Posisi tengah conveyor dengan karpet crown CE611 diatas 19 mm plywood

Kapasitas beban Dinamis 100 Kg/meter Statis 150 Kg/m2

Kecepatan 0.5 m/detik

Pallet Horizontal crescent (sabit) pallet sandwich rubber polymer dan timber t = 25 mm

Finish SUS plate 3 mm dan 2 mm, brush finish no.4

Page 29: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

14

Struktur Mild steel T = 4 mm, powder Coated finish

Motor Bevel gear motor 4 Kw 380 Volt 3Ø IP65 class II kecepatan linear sebesar 0.5 m/detik (30 m/min)

Drive unit System caterpillar driver

Emergency stop Mushroom type di sisi publik (4) dan sisi udara (2)

Gravity roller 4 set SUS roller Ø 50 mm spring slotted

Maks. Operasi 20 am per hari continuously

Sumber : Data Aeron

c. Penggerak atau rantai.

Rantai yang terhubung ke conveyor berfungsi dengan bantuan motor,

memungkinkan produk untuk bergerak naik dan turun di sepanjang

jalur conveyor (Sofitri, Arif, and Muhamad 2020).

Gambar 2.7. Rantai Conveyor

Page 30: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

15

B. Photoelectric Proximity Sensor

Proximity sensor merupakan sensor/saklar yang mengetahui terdapatnya

bahan tipe logam dengan tanpa terdapatnya kontak raga. Sensor optik tersebut ialah

sensor yang bisa mengetahui pergantian sinar dari sumber sinar, bila barang dalam

jarak yang sensitif ataupun barang menimpa sinar dari sensor, hingga sinar hendak

memantul kembali ke penerima serta mengindikasikan kalau ada suatu barang yang

tertangkap sensor, sinar umumnya merupakan infrared. Proximity optic ini terdiri

dari suatu sinar serta penerima (receptor) yang mengetahui suatu barang dengan

refleksi (Rizaldi and Djufri 2018)

Gambar 2.8. Proximity Sensor

Sensor ini bertabiat semacam saklar. Apabila sensor mengetahui barang

hingga saklar hendak on, apabila tidak mengetahui barang hingga sensor off.

1. Retroreflecting sensing

Sinar dari transmitter dipantulkan, dengan memakai reflektor, setelah itu

diterima oleh receiver yang posisinya disusun membentuk sudut, dengan

reflektor serta objek yang bergerak lewat sinar antar reflektor dengan

transmitter serta receiver.

Page 31: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

16

 

Gambar 2.9 Proximity Retroreflecting Sensing

Tabel 2.7 Spesifikasi Proximity Retroreflecting Sensing

Diameter 29 mm, drat M18x1

Power 12-24 VDC

Output PNP open collector

Mode Operasi Light ON atau Dark ON

Material PA (Polyamide) black

Koneksi Cable D5mm, Panjang 2m

2. Reflector

Gambar 2.10 Reflector

Page 32: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

17

Reflector merupakan sesuatu perlengkapan dibuat dari plastik yang

permukaan bagian dalamnya berupa prisma ataupun segi 6 berperan buat

memantulkan sinar yang dikirim oleh emitter.

C. Time Delay Relay

TDR (Time Delay Relay) kerap dikatakan pula relay timer ataupun relay

penunda batasan waktu banyak digunakan dalam instalasi motor paling utama

instalasi yang memerlukan pengaturan waktu secara otomatis (Rizaldi and Djufri

2018)

Guna dari perlengkapan kontrol ini merupakan selaku pengatur waktu untuk

perlengkapan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan buat mengendalikan

waktu hidup ataupun mati dari kontaktor ataupun buat merubah sistem star ke delta

dalam delay waktu tertentu (Rizaldi and Djufri 2018)

Timer bisa dibedakan dari metode kerjanya ialah timer yang bekerja memakai

induksi motor serta memakai rangkaian elektronik.

Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor hendak bekerja apabila

motor menemukan tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis serta menarik dan

menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu (Rizaldi and Djufri

2018)

Page 33: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

18

Gambar 2.11 Time Delay Relay

Sebaliknya relay yang memakai prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R

serta C yang dihubungkan seri ataupun paralel. Apabila tegangan sinyal sudah

mengisi penuh kapasitor, hingga relay hendak tersambung. Lamanya waktu tunda

diatur bersumber pada besarnya pengisian kapasitor.

Bagian input timer umumnya dinyatakan selaku kumparan (coil) serta bagian

outputnya selaku kontak NO ataupun NC.

Kumparan pada timer hendak bekerja sepanjang menemukan sumber arus.

Apabila sudah menggapai batasan waktu yang di idamkan hingga secara otomatis

timer hendak mengunci serta membuat kontak NO jadi NC serta NC jadi NO

(Rizaldi and Djufri 2018)

Gambar 2.12 Sistem Kerja Time Delay Relay

Pada biasanya timer mempunyai 8 buah kaki yang 2 antara lain ialah kaki coil

selaku contoh pada foto di atas merupakan TDR type H3BA dengan 8 kaki ialah

Page 34: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

19

kaki 2 serta 7 merupakan kaki coil, sebaliknya kaki yang lain hendak berpasangan

NO serta NC, kaki 1 hendak NC dengan kaki 4 serta NO dengan kaki 3. Sebaliknya

kaki 8 hendak NC dengan kaki 5 serta NO dengan kaki 6. Kaki- kaki tersebut

hendak berbeda bergantung dari tipe relay timernya (Rizaldi and Djufri 2018)

D. Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan

komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama

yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).

Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar

sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik

yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan

Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang

berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 12VDC 2A (Rizaldi and

Djufri 2018)

Gambar 2.13 Relay

Page 35: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

20

Berdasarkan gambar (2.13), sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah

kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila

Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang

kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke

posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di

posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC)

akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik,

Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay

untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan

arus listrik yang relatif kecil (Rizaldi and Djufri 2018)

Page 36: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

21

E. Switch – Mode Power Supply

Gambar 2.14 Switch – Mode Power Supply

Switch-Mode Power Supply (SMPS) adalah jenis Power Supply yang

langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan Input AC untuk

mendapatkan tegangan DC. Tegangan DC tersebut kemudian di-switch ON dan

OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi sehingga menghasilkan

arus AC yang dapat melewati Transformator Frekuensi Tinggi (Rizaldi and Djufri

2018).

Page 37: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

22

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah:

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu

Penelitian tugas akhir ini dilakukan selama 6 hari, dimulai pada 31 Mei 2021

sampai dengan 06 juni 2021.

2. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan dilakukan di PT. Angkasa Pura 1 Bandar Udara Sultan

Hasanuddin Makassar.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. AVO Meter

b. Stopwatch

c. Proximity Retroreflecting Sensing

d. Reflector MS-2

e. Relay 12 VDC

f. Timer AT8N

g. Switch – Mode Power Supply

Page 38: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

23

C. Tahapan Perancangan

Adapun Langkah perancangan alat sebagai berikut :

1. Blok Diagram

Secara umum rancang bangun alat ini memiliki 4 bagian utama, yaitu;

Sensor retroreflecting, Reflector MS-2, Sensor controller PA-12 (Relay),

Switch – Mode Power Supply dan Timer AT8N. Sensor rertoreflecting yang

berfungsi sebagai peendeteksi barang atau bagasi, Reflector MS-2 sebagai

pemantul cahaya dari Sensor rertoreflecting, controller PA-12 (Relay) sebagai

Sakelar memutuskan atau menghubungkan arus, Switch – Mode Power Supply

sebagai power suplay 24VDC Sensor retroreflecting dan Timer AT8N sebagai

memutuskan dan menghubungkan arus berdasarkan pengaturan waktu

 

(a) 

 

(b) 

Gambar 3.1 (a) Area Conveyor Untuk Pemasangan Sensor

(b) Posisi Pemasangan Sensor Proximity Bagian Tepi Conveyor

Page 39: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

24

2. Perancangan Sistem

 

Gambar 3.2 Kontrol Diagram Panel

Sistem yang dibuat pada (gambar 3.2) akan mengikuti flowchart sistem

(gambar 3.4) yang telah dirancang. Proses dimulai dari mengarahkan selector

switch ke arah auto maka motor on (beroperasi) dan sensor Proximity

Retroreflecting Sensing akan aktif sehingga terjadi pemantulkan cahaya ke

Reflector MS-2 untuk mendeteksi barang atau bagasi (gambar 3.1b).

Jika sensor Proximity Retroreflecting Sensing (gambar 3.1b)

mendeteksi barang atau bagasi maka Relay akan memutuskan arus ke Timer

AT8N sehingga Timer AT8N akan meriset penghitung ulang. Jika sensor

Retroreflecting Sensing tidak mendeteksi barang atau bagasi maka Relay akan

mengaktifkan Timer AT8N dan Timer AT8N menghitung mundur selama 1,40

menit, setelah Timer AT8N terhitung sampai 0 maka Timer AT8N akan

memutuskan arus ke sistem yang sudah ada dan motor akan Off. Dan ketika

sensor Retroreflecting Sensing mendeteksi barang maka motor akan on

(beroperasi Kembali).

Page 40: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

25

Gambar 3.3 Daya motor kontrol Panel

Page 41: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

26

Gambar 3.4 Flowchart Sistem Sebelum Perancangan

Mulai

Motor OFF

Selesai

Push Button

ON

Motor ON

Push Button OFF

Page 42: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

27

Gambar 3.5 Flowchart Hasil Perancangan

Mulai

Sensor Objek

Motor OFF

Selesai

Motor ON

Relay PA-12

Tidak

Ya

Timer

Selector Auto

Page 43: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perancangan Sistem Otomatis Pada Conveyor

Hasil perancangan Sistem Otomasi Pada Conveyor menggunakan alat yang

dapat dilihat pada Gambar 4.1.

                   

           (a)                    (b) 

                          

(c) (d)

Gambar 4.1 . (a) Tampak Sebelum Pemasangan Alat Pendeteksi Bagasi

(b) Tampak Sebelum Merangkau Alat

(c) Tampak Alat Pendeteksi Bagasi

(d) Tampak Rangkaian Alat Sistem Otomatis

1  42

3

5

Page 44: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

29

Berikut keterangan gambar alat sitem otomatis tersebut:

Tabel 4.1. Keterangan gambar alat

No. Nama Fungsi

1 Sensor Proximity Pendeteksi bagasi

2 Reflector Pantulan cahaya

3 Relay Sakelar

4 Timer AT8N Sakelar penunda waktu

5 Switch- Mode Power

Supply Pengubah arus AC ke DC

 

B. Hasil Pengujian Perancangan Sistem Otomatis

Dalam pengujian sistem otomatis ini dilakukan dengan cara meletakkan

bagasi pada posisi sejajar dengan sensor Proximity Retroreflecting Sensing pada

sisi conveyor.

Pemasangan alat dilakukan pada conveyor (gambar 2.1) di Bandar Udara

Sultan Hasanuddin Makassar.

Pemasangan alat dan pengambilan data dilakukan 3 hari yakni pada tanggal

24 Mei 2021 dan 26 Mei 2021. Data hasil pengujian sebagai berikut :

Page 45: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

30

1. Hasil Pengujian Proximity Retroreflecting Sensing

Pengujian Proximity Retroreflecting Sensing dilakukan dengan cara

pengujian pada conveyor bagasi. Adapun pengujian Proximity Retroreflecting

Sensing pada perancangan yang dibuat terdapat pada table berikut:

Tabel 4.2 Pengujian Sensor Proximity Retroreflecting

HASIL TANGKAPAN OBJEK KETERANGAN

Bagasi Terdeteksi

Bagasi Tidak

Terdeteksi

Bagasi Terdeteksi

Bagasi Tidak

Terdeteksi

Page 46: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

31

Bagasi Terdeteksi

Bagasi Tidak

Terdeteksi

Dimana ketika Proximity Retroreflecting Sensing tidak mendeteksi

bagasi maka lampu tanda pada Proximity Retroreflecting Sensing akan

menyala menandakan terjadi pemantulan sinar cahaya pada Reflector MS-2.

Sedangkan ketika Proximity Retroreflecting Sensing mendeteksi bagasi maka

lampu tanda yang berwarna orange akan tidak menyala menandakan tidak

terjadi pemantulan cahaya pada Reflector MS-2.

2. Hasil Pengujian Perancangan Sistem Otomatis

Berikut ini adalah hasil pengujian alat menggunakan Sensor Proximity

Retroreflecting pendeteksi bagasi. Dimulai dari menunjukkan selector Switch

AUTO maka sensor Proximity Retroreflecting Sensing akan aktif sehingga terjadi

pemantulkan cahaya ke Reflector MS-2 untuk mendeteksi barang atau bagasi.

Page 47: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

32

Ketika sensor Proximity Retroreflecting Sensing membaca barang atau bagasi maka

motor on

Gambar 4.2 Proximity Retroreflecting Sensing mendeteksi barang

Jika sensor Proximity Retroreflecting Sensing mendeteksi barang atau

bagasi maka Relay akan memutuskan arus ke Timer AT8N sehingga Timer AT8N

akan meriset penghitung ulang.

Gambar 4.3 Proximity Retroreflecting Sensing mendeteksi tidak ada barang

Page 48: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

33

Jika sensor Proximity Retroreflecting Sensing mendeteksi tidak ada barang

atau bagasi maka Relay akan mengaktifkan Timer AT8N dan Timer AT8N

menghitung mundur selama 1,40 menit, setelah Timer AT8N terhitung sampai 0

maka Timer AT8N akan memutuskan arus ke sistem yang sudah ada dan motor

akan Off.

Tabel 4.3 Pengujian Sistem Otomatis

No Pengujian Alat Skenario Pengujian

Hasil Keterangan

1

Pengujian sensor Proximity Retroreflecting Sensing

Dapat membaca bagasi.

Sensor berhasil membaca bagasi.

Valid

2 Relay Menghubungkan dan memutuskan

arus.

Relay berhasil menghubungkan dan memutuskan

arus.

Valid

3 Pengujian TDR TDR dapat menghitung

waktu mundur

TDR berhasil menghitung mundar dan

memutuskan arus.

Valid

Page 49: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

34

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan tahapan perancangan yang kemudian dilanjutkan

dengan tahap pengujian alat dan analisa data hasil perancangan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Rancang Bangun ini telah menghasilkan alat sistem otomatis pada conveyor

dengan Start Ketika bagasi sudah terdeksi dan Stop ketika bagasi sudah

tidak terdeteksi.

2. Hasil keuntungan bangun sistem otomatis pada conveyor ini dapat

diterapkan di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar untuk

memudahkan kinerja operasional teknisi dan hemat daya listrik.

B. Saran

Berdasarkan perancangan dan pengujian tugas akhir ini, masih terdapat sangat

banyak kekurangan yang membutuhkan banyak pengembangan baik dari segi

penggunaan dan system kerja. Demi kemajuan dan pengembangan alat ini, maka

penulis mempunyai beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk kedepannya diharapkan alat ini dapat dikembangkan lagi di Bandar

Udara Sultan Hasanuddin Makassar.

2. Sistem kontrol panel ini dapat ditingkatkan dengan menggunakan PLC

(Program Logic Control) sehingga tidak menggunakan banyak alat bantu

seperti: Timer Delay Relay, Relay, dan Counter

Page 50: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

35

DAFTAR PUSTAKA

A.Spibakovsky, and V.Dyachkov. 1966. Conveyors and Related Equipment.

Journal of the Franklin Institute. Vol. 248. Peace Publishers Moscow.

https://doi.org/10.1016/0016-0032(49)90233-1.

Rizaldi, Riki, and S Umar Djufri. 2018. “Perancangan ATS (Automatic Transfer

Switch) Satu Phasa Menggunakan Kontrol Berbasis Relay Dan Time Delay

Relay (TDR).” Journal of Electrical Power Control and Automation (JEPCA)

1 (2): 59. https://doi.org/10.33087/jepca.v1i2.12.

Sofitri, Rahayu, Wiharso Tri Arif, and Rizkan Muhamad. 2020. “Prototyping

Modul Praktikum Pembangkitan Energi Listrik Menggunakan Daur Ulang

Motor Induksi Satu Fasa.” Jurnal Universitas Garut Vol.11 No. 1 Januari 11

(1).

Sudirman, Umar Hi, and Hilal Raden Fatchul. 2018. “Perancangan Baggage

Handling System (BHS) Di New Yogyakarta International Airport.” Jurnal

Teknologi Penerbangan 11 (2): 5–17.

http://jurnal.sttkd.ac.id/index.php/jmd/article/view/7.

Umar Hi Sudirman. 2018. “Perancangan Baggage Handling System (BHS) Di New

Yogyakarta International Airport (NYIA).” Jurnal Manajemen Transportasi

11 (2): 5–17. http://jurnal.sttkd.ac.id/index.php/jmd/article/view/7.

Page 51: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

36

LAMPIRAN

Page 52: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

37

Page 53: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

38

Page 54: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

39

Proses Pengujian Sensor Proximity Retroreflecting

Page 55: SKRIPSI “RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATIS PADA CONVEYOR

40

Proses Perancangan Sistem Otomasi pada Conveyor menggunakan alat