SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

102
SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI KOTA METRO Oleh: DWI SUKAMTI NPM. 13102704 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan: Ekonomi Syariah (Esy) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1438 H/2018 M

Transcript of SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

Page 1: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

SKRIPSI

PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN

DI KOTA METRO

Oleh:

DWI SUKAMTI

NPM. 13102704

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan: Ekonomi Syari’ah (Esy)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1438 H/2018 M

Page 2: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

ii

PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN

DI KOTA METRO

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh

Gelar Strata 1 (S1)

Oleh :

DWI SUKAMTI

NPM. 13102704

Pembimbing I : Dr. Tobibatussaadah, M.Ag

Pembimbing II : Drs. Dri Santoso, M.H

Jurusan : Ekonomi Syariah (Esy)

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

2018

Page 3: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

iii

Page 4: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

iv

Page 5: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

v

ABSTRAK

PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN

DI KOTA METRO

Oleh:

DWI SUKAMTI

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab tingginya angka

pengangguran di kota Metro. Dilihat dari jenisnya penelitian ini adalah penelitian

lapangan. Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif Penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Wawancara

dilakukan terhadap para pencari kerja (pengangguran) yang ada di kota Metro dan

Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Kota Metro serta dokumentasi yang

berkaitan dengan kota Metro. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data

kualitatif dengan menggunakan metode berfikir induktif. Yaitu pengambilan

kesimpulan dimulai dari pertanyaan atau fakta-fakta khusus menuju pada

kesimpulan yang bersifat umum.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab tingginya

angka pengangguran dikota metro yaitu: faktor rendahnya pendidikan dan

keterampilan proses mencari kerja (memilih pekerjaan) dan gaji yang tidak layak,

pertumbuhan angkatan kerja yang setiap tahunnya meningkat sedangkan lapangan

kerja terbat as, terbatas atau kurangnya dana yang tersedia dalam menciptakan

lapangan kerja, luas wilayah Kota Metro yang sangat kecil, sedikitnya investor

yang berinvestasi di Kota Metro, dan terjadinya urbanisasi yang menambah angka

pengangguran di Kota Metro.

Page 6: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

vi

Page 7: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

vii

HALAMAN MOTTO

فٱَنصَبْ فرََغتْ فإَِذَا

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain”

(QS: AL Insirah Ayat 7)

Page 8: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:

1. Orang tua (almahrum ) ayah (Parji) dan ibu (Sarwiji) yang sangat kucintai yang

senantiasa memberi dukungan dan doa yang tak kenal lelah sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kakak tercinta (Sulis Tiani) dan adik-adikku tersayang (Tri Gianto Prasetio dan

Agus Jatmiko) serta sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat.

3. Almamaterku tercinta Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Metro.

Page 9: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, bersyukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

taufik hidayah dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan

untuk menyelesaikan pendidikan program Strata Satu (S1) Jurusan Syariah IAIN

Metro guna memperoleh gelar SE.

Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, peneliti telah menerima banyak

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis megucapkan

terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Jurai Siwo Metro

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M.Hum.

3. Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Ibu Rina

El Maza, S.H.I., M.S.I

4. Dr. Hj. Tobibatussaadah, M.Ag. dan Drs. Dri Santoso, MH. selaku

pembimbing yang telah memberi bimbingan yang sangat berharga dalam

mengarahkan dan memberikan motivasi.

5. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu

dan dukungannya di dalam penyelesaian pendidikan

6. Pihak Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Metro, yang telah

menyediakan waktu dan membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

Kritik dan saran demi perbaikan skripsi sangat diharapkan dan akan

diterima dengan lapang dada. Dan akhirnya semoga hasil penelitian yang telah

dilakukan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Metro, Desember 2017

Peneliti,

Dwi sukamti

NPM.13102704

Page 10: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v

HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ............................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ xii

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian .......................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat penelitian............................................................ 7

D. Penelitian Relevan ............................................................................... 8

BAB II. LANDASAN TEORI ..................................................................... 11

A. Teori Angkatan Kerja ......................................................................... 11

1. Definisi Angkatan Kerja ............................................................... 11

2. Hubungan Penduduk Dan Angkatan Kerja ................................... 12

3. Diagram Ketenaga Kerjaan ........................................................... 13

B. Teori pengangguran ........................................................................... 11

1. Pengertian Pengangguran .............................................................. 11

2. Jenis-jenis Pengangguran .............................................................. 12

C. Faktor-faktor Penyebab Pengangguran .............................................. 22

D. Dampak Pengangguran ...................................................................... 25

E. Kebijakan Pemerintah Terhadap Penciptaan Lapangan Kerja ........... 26

BAB III. METODELOGI PENELITIAN .................................................. 31

A. Jenis Dan Sifat Penelitian ................................................................... 31

B. Sumber Data ....................................................................................... 32

Page 11: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

xi

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 33

D. Teknik Analisa Data .......................................................................... 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN .................................................................. 34

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................... 37

1. Profil Kota Metro ......................................................................... 37

2. Keadaan Geografis Kota Metro ..................................................... 40

3. Keadaan Sosial dan Ekonomi Kota Metro ................................... 42

B. Gambaran Umum faktor-faktor Penyebab TingginyaAngka

Pengangguran Di Kota Metro ........................................................... 43

1. wawancara Dengan Pengangguran ................................................ 43

2. wawancara Dengan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota

Metro ............................................................................................. 47

C. Analisis ............................................................................................... 53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 56

A. Kesimpulan ......................................................................................... 56

B. Saran ................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi

2. Surat Keputusan (SK) Bimbingan

3. Surat Izin Pra Survei

4. Surat Izin Risearch

5. Surat Tugas

6. Surat Balasan Risearch

7. Outline

8. Alat Pengumpul Data

9. Nota Dinas

Page 13: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang

menyebababkan kenaikan pendapatan rill per kapita penduduk suatu Negara

dalam jangka waktu yang panjang disertai dengan perbaikan sistem

kelembagaan. Pembangunan mempunyai tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat baik dilihat dari aspek ekonomi dan sosial1. Salah

satu sasaran pembangunan adalah untuk menciptakan kesempatan kerja

sebanyak-banyaknya agar angkatan kerja yang ada dapat terserap dalam

kegiatan ekonomi.

Secara potensial Indonesia mempunyai kemampuan sumber daya

manusianya tetapi dihadapkan dengan berbagai kendala dibidang ketenaga

kerjaan , seperti perkembangan jumlah angkatan kerja yang pesat tetapi

tidak diikuti dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Kendala lain yaitu

penawaran tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan atau klasifikasi yang

dituntut oleh pasar tenaga kerja, sehingga menambah angka pengangguran.

Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk

terbesar ke empat di dunia. Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun

terus meningkat. Jumlah penduduk tahun 2016 memperlihatkan bahwa

1Michel P. Todaro dan Stephen C. Smith, Pembangunan Ekonomi, (Jakarta: PT

Gelora Aksara Pratama, 2006), h.26

Page 14: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

2

penduduk Indonesia berjumlah 189.096.722 juta jiwa.2 Otomatis jumlah

angkatan kerja di Indonesia akan meningkat karna jumlah angkatan kerja

ini berhubungan positif dengan banyaknya jumlah tenaga kerja. Di provinsi

lampung jumlah penduduk pada tahun 2015 sudah mencapai 8.117.268 yang

terdiri atas 4.162.434 jiwa penduduk laki-laki dan 3.954.831 jiwa penduduk

perempuan dan jumlah angkatan kerja sebanyak 3.832.108 jiwa dari

5.841.965 jiwa penduduk.3 Kota metro yang berlebelkan kota pendidikan

merupakan salah satu kota di provinsi lampung dengan jumlah penduduk

setiap tahunnya mengalami peningkatan. Jumlah penduduk kota metro pada

tahun 2016 berjumlah 160. 729 jiwa yang terdiri atas 80.300 jiwa penduduk

laki-laki dan 80.429 jiwa penduduk perempuan.4

Membahas masalah ketenagakerjaan tidak akan terlepas dari

masalah penduduk, karna subjek dan obyek masalah ketenaga kerjaan

adalah manusia sebagai setiap jiwa penduduk. Penduduk menurut UUD

1945 adalah warga Negara Indonesia dan asing yang bertempat tinggal di

indonsia. Penduduk Indonesia begitu banyak merupakan potensi tenaga

kerja. Menurut suyono menyebutnya dengan istilah “pembangunan

berwawasan kependudukan” artinya dalam proses pembangunan diarahkan

bagaimana menjadikan penduduk sebagai pelaku pembangunan, produsen

sekaligus pasar yang potensial.5

2www.SurveiAngkatanKerjaNasional.go.id (SAKERNAS),2016

3www.Lampung.bps.go.id lampung data dalam angka 2016

4www.Metrokota.bps.go.id

5Bachrawi Sanusi, Pengantar Ekonomi Pembangunan, (Jakarta: PT Asdi

Mahasatya, 2004), 94

Page 15: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

3

Pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun senantiasa mengalami

pertumbuhan. Hal ini cenderung mengakibatkan pertumbuhan angkatan

kerja.6 Jadi pertumbuhan penduduk sangat mempengaruhi jumlah angkatan

kerja. Menurut UU No 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan adalah

setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang

atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.7

Sementara yang dimaksud bekerja adalah suatu kegiatan ekonomi yang

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh atau membantu memperoleh

pendapatan atau keuntungan, dengan lama bekerja paling sedikit 1 jam

secara terus menerus dalam seminggu yang lalu. Dengan bekerja orang akan

memperoleh uang untuk membiayai kebutuhan hidupnya bersama

keluarganya. Di Indonesia setiap warga masyarakat bebas untuk

mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal itu diatur dalam UUD 1945 Pasal

27 ayat 2 yang berbunyi, “tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaaan

dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”8. Artinya, bahwa setiap

warga memiliki hak untuk mendapatkan pekerjaan dan memperoleh upah

untuk mencukupi kebutuhan hidup layak tanpa membedakan jenis kelamin,

ras, agama, dan aliran politik sesuia dengan minat dan kemampuan tenaga

kerja yang bersangkutan. Permasalahan yang dihadapi dengan

bertambahnya angkatan kerja adalah bertambahnya pengangguran karna

tidak didukung dengan kesempatan kerja yang ada. Kesempatan kerja

6Mulyadi, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Persepektif Pembangunan,

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003). h. 55 7Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan

8Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 tentang hak dan kewajiban sebagai

warga negara

Page 16: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

4

adalah keadaan yang menggambarkan ketersediaan lapangan kerja untuk

para pencari kerja atau dapat pula dikatakan ketersediaan lapangan kerja

untuk yang memerlukan pekerjaan. Faktanya pertumbuhan lulusan sekolah,

mulai dari tingkat SMA hingga yang bergelar master setiap tahun bertambah

banyak sehingga menjadikan pencari kerja semakin meningkat pula. Di sisi

lain, daya serap tenaga kerja di dunia usaha tidak sebanding lurus dengan

pertumbuhan tenaga kerja setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan

bertambahnya jumlah pengangguran yang di sebabkan karna kurangnya

kesempatan kerja yang ada.9

Pertumbuhan angkatan kerja yang masih tinggi serta keterbatasan

tenaga kerja akan menyebabkan naiknya tingkat pengangguran. Tingkat

pengangguran terbuka diukur sebagai persentase jumlah

pengangguran/pencari kerja terhadap jumlah angkatan kerja. Secara

konsisten, pertumbuhan angkatan kerja masih selalu lebih besar jika

dibandingkan dengan pertumbuhan kesempatan kerja. Jumlah penduduk

yang terlalu besar tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan kerja akan

menyebabkan sebagian dari penduduk yang berada pada usia kerja tidak

memperoleh pekerjaan. Permasalahan dibidang kependudukan hampir

dipastikan menimbulkan masalah ketenaga kerjaan, khususnya bagaimana

menyediakan lapangan kerja baru bagi angkatan kerja yang terus bertambah.

Secara spesifik pengangguran terbuka dalam Sakernas terdiri atas:

a. Mereka yang tidak bekerja dan mencari pekerjaan

9Eka Jaka S, Meraih Peluang Kerja 30 Langkah Praktis Dan Efektif Yang Harus

Diperhatikan Para Pencari Kerja, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 3013), h. 4

Page 17: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

5

b. Mereka yang tidak bekerja dan mempersiapkan usaha

c. Mereka yang tidak bekerja,dan tidak mencari pekerjaan, dan merasa

tidak mungkin mendapatkan pekerjaan

d. Mereka yang tidak bekerja, dan tidak mencari pekerjaan, karna sudah

diterima bekerja, tetapi belum mulai bekerja.10

Salah satu masalah yang dihadapi Metro dewasa ini adalah

masalah pengangguran. Tingkat pengangguran di Kota Metro masih cukup

tinggi. Penganguran di Kota Metro didominasi oleh pengangguran usia

muda. Jumlah lulusan SMA/SMK dan lulusan kuliah setiap tahunnya

bertambah banyak, namun jumlah lapangan kerja sangat sedikit dan tidak

sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Selain itu keahlian atau

kemampuan lulusan smk/sma atau bahkan yang lulusan perguruan tinggi

seringkali tidak sesuia dengan permintaan pasar tenaga kerja menjadikan

seseorang mengaggur memilih pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang

dimiliki hal ini menyebabkan bertambahnya jumlah pengangguran di kota

Metro.

Berikut ini kondisi ketenagakerjaan Kota Metro.

Tabel 1.1 Kondisi Ketenagakerjaan Kota Metro Tahun 2006-2015

Tahu

n

Pendudu

k

Angkata

n

Kerja

Bekerja

Dan

kesempata

n kerja

Menganggura

n

Tingkat

Penganggura

n

2006 135.070 50.666 35.896 14.770 29,16%

10

Badan Pusat Statistik, Data Strategis BPS, (Jakarta: CV Nasional Indah,2010),

h.88

Page 18: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

6

2007 137.944 50.664 36.086 14.578 28,77%

2008 140.344 65.344 57.489 7.846 12,04%

2009 142.988 63.096 56.125 6.971 11,04%

2010 145.741 71.172 62.301 8.871 12,47%

2011 147.050 71.777 61.844 9.933 13,84%

2012 149.361 69.474 61.583 7.891 11,35%

2013 153.517 68.583 65.529 3.054 4,45%

2014 155.992 69.868 66.914 2.954 4,22%

2015 158.435 71.239 67.590 3.649 5,51%

Sumber: BPS Kota Metro, Tahun 2006-2015

Berdasarkan tabel di atas tingkat pengangguran di metro paling

tinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 29,16% dan tingkat pengangguran

rendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 4,22%. Pada tahun 2015 tingkat

pengangguran di kota Metro mengalami kenaikan lagi sebesar 5,51%.

Penulis melakukan wawancara untuk dengan salah satu

pegawai di Badan Pusat Statistik Kota Metro bapak Ade Fitriansyah.

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa data pengangguran kota

Metro pada tahun 2016 tidak ada dikarenakan tidak adanya anggaran untuk

melakukan survei dan penelitian. Untuk tahun 2016 bisa jadi tingkat

Page 19: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

7

pengangguran mengalami kenaikan lagi atau bahkan mengalami

penurunan.11

Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Penyebab Tingginya Angka Pengangguran

di Kota Metro”?

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka

pertanyaan penelitian yang peneliti ajukan di dalam penelitian ini adalah:

1. Apa faktor-faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Kota

Metro?

2. Mengapa angka pengagguran di Kota Metro cukup tinggi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai di dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui faktor-faktor penyebab tingginya angka pengangguran di

kota Metro.

2. Manfaat

Ada pun manfaat yang ingin diperoleh di dalam penelitian ini adalah:

a. Manfaat teoritis

Menambah keilmuan penulis dalam bidang ilmu ekonomi

Islam dan menambah kasanah pustaka pada IAIN Metro dalam

bidang ilmu Ekonomi Islam

11

Wawancara dengan Ade Fitriansyah (pegawai BPS Kota Metro) pada tanggal 2 Juni

2017

Page 20: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

8

b. Manfaat praktis

Bagi pemerintah dan lembaga lainnya sebagai masukan dalam

memecahkan masalah pengangguran yang ada di kota Metro

D. Penelitian Relevan

Penelitian relevan memuat uraian sistematis mengenai hasil

penelitian terdahulu (Period Researd) tentang persoalan yang akan dikaji

dalam sekripsi. Penulis mengemukakan dengan tegas bahwa masalah yang

akan di bahas belum pernah diteliti sebelumnya. Untuk itu perlu tinjauan

kritis terhadap hasil kajian terdahulu perlu dilakukan dalam bagian ini.

Berdasarkan kutipan tersebut diatas maka judul skripsi analisis

terhadap penyebab tingginya angka pengangguran di kota Metro, penulis

mengatakan bahwa belum ada yang pernah menulis judul tersebut.

Sekripsi ini murni hasil pemikiran penulis kecuali pengertian-pengertian

lain secara teoritis banyak yang penulis adopsi dari pemikiran ahli yang

telah penulis jadikan sandaran atau referensi dalam penulisan sekripsi

tersebut disertai dengan data yang mendukung.

Ada beberapa penulisan karya ilmiah yang ditulis oleh orang lain

yang judulnya menyerupai dengan judul yang telah penulis tulisakan tetapi

sekalipun sekilas terlihat sama namun terdapat perbedaan terutama dalam

penekanan inti penulisan karya ilmiah tersebut dan tentu subtansinya pun

berbeda pula yaitu antara lain:

Skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Tingkat Pengangguran di Jawa Tengah, Tahun 1991-2011 oleh Vika Novi

Page 21: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

9

Yanti, NIM B 300100044, Fakulitas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta 2014. Berdasarkan penelitian pada skripsi ini

diketahui bahwa yang mempengaruhi tingkat pengangguran di jawa tengah

adalah pertumbuhan penduduk, inflasi, investasi, dan upah minimum.12

Skripsi dengan judul “Faktor Yang Mempengaruhi Pengangguran

Di Sumatra Barat Pasca Krisis Ekonomi Pada Tahun 2000-2010”, oleh

Riswandi, Fakulitas Ekonomi Universitas Andalas Padang 2011.

Kesimpulan dari skripsi ini adalah factor penyebab pengangguran di

Sumatra Barat pasca krisisi ekonomi disebabkan oleh pertumbuhan

ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan investasi swasta.13

Skripsi dengan judul “Analisis Tingkat Penganguran Di Jawa

Tengah Tahun 1997-2010”, oleh Ronny Pitartono NIM C2B605147,

Fakulitas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang 2012.

Kesimpulan dari skripsi ini adalah tingkat pengangguran di Jawa Tengah

mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun pada tahun 1997-2010.14

Berdasarkan ketiga penelitian di atas, dapat diketahui bahwa

terdapat persamaan yaitu sama-sama membahas mengenai faktor-faktor

12

Vika Novi Yanti, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Pengangguran di Jawa Tengah Tahun 1991-2011, (Surakarta: Skripsi Fakulitas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014), Diunduh Di Ip Portal Garuda

Pada Tanggal 15 April 2017 13

Riswandi, Faktor Yang Mempengaruhi Pengangguran Di Sumatra Barat

Pasca Krisis Ekonomi Pada Tahun 2000-2010, (Sumatra Barat: Skripsi Jurusan Ekonomi

Fakulitas Ekonomi Universitas Andalas Padang, 2011), Diunduh Di Ip Portal Garuda

Pada Tanggal 15 April 2017

14 Roni pitartono, Analisis Tingkat Penganguran Di Jawa Tengah Tahun 1997-

2010, (Semarang: Skripsi Fakulitas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2012), Diunduh Di

Ip Portal Garuda Pada Tanggal 18 April 2017

Page 22: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

10

yang menyebabkan pengangguran. Sedangkan yang menjadi perbedaan

penelitian sebelumnya dengan penelitian yang peneliti akan lakukan,

terletak pada segi lokasi, tahun penelitian dan objek yang akan peneliti

teliti. Dalam penelitian yang akan di kaji oleh peneliti lebih ditekankan

pada penyebab tingginya angka pengangguran di kota Metro.

Page 23: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Angkatan Kerja

1. Definisi Angkatan Kerja

Sebagian dari jumlah penduduk dalam usia kerja mempunyai

pekerjaan dan yang tidak mempunyai pekerjaan, tetapi secara aktif atau

pasif mencari suatu pekerjaan disebut tenaga kerja.15

Menurut Payaman, tenaga kerja didefinisikan sebagai penduduk

berumur 15 tahun atau lebih yang bekerja, mencari pekerjaan, dan

sedang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, maupun mengurus

rumah tangga dan penerima pendapatan. Menurut BPS, penduduk

berumur 15 tahun ke atas terbagi sebagai angkatan kerja. Dikatakan

tenaga kerja bila mereka melakukan pekerjaan dengan maksud

memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan

dan lamnya bekerja paling sedikit 1 jam.16

Sedangkan menurut UU No 13 Tahun 2003 tentang ketenaga

kerjaan adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasilkan barang atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri

maupun masyarakat.17

15

Suroto, Strategi Pembangunan Dan Perencanaan Tenaga Kerja, (Yogyakarta: Gadjah

Mada Universitas Press, 1983) h. 12 16

Basuki Pujoalwanto, Perekonomian Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 107 17

Ismawanto, Ekonomi Untuk Sma Dan Ma Kelas XI, (Jakarta: CV Gema Ilmu, 2009) h.

5

Page 24: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

12

Berdasarkan ketiga definisi tersebut, menunjukkan bahwa

tenaga kerja bermakna pada kemampuan seseorang dalam melakukan

aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Hubungan Penduduk Dan Angkatan Kerja

Menurut Internasional Labour Organization (ILO) penduduk

dikelompokkan kedalam 2 golongan, yaitu sebagai berikut:

a. Golongan produktif (tenaga kerja), merupakan penduduk usia

produktif antara 15-64 tahun

b. Golongan non produktif (diluar usia kerja), merupakan penduduk

tidak produktif, yaitu penduduk di bawah usia kerja (0-14 tahun)

atau di atas usia 64 tahun18

Golongan produktif terdiri atas angkatan kerja dan bukan

angkatan kerja. Penduduk angkatan kerja penduduk usia kerja (usia 15

tahun ke atas) yang memiliki dua syarat sebagai berikut:

1) Selama seminggu sebelum pencacahan atau sensus penduduk

memiliki pekerjaan, baik bekerja maupun yang sementara tidak

bekerja karna suatu sebab, misalnya, sedang menuggu hasil panen

dan pegawai yang sedang cuti.

2) Tidak memiliki pekerjaan, tetapi sedang memiliki pekerjaan

Jadi tidak semua penduduk usia 15 tahun ke atas termasuk

angkatan kerja. Penduduk usia 15 tahun ke atas kelompok bukan

angkatan kerja adalah orang-orang yang masih bersekolah, mengurus

18

Bambang Widjajanta, Aristanti Widyaningsih, dan Heraeni Tanuatmodjo, Mengasah

Kemampuan Ekonomi , (Jakarta: CV Citra Praya), h.2

Page 25: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

13

rumah tangga, dan yang tidak sedang melakukan kegiatan kerjaa atau

mencari kerja.

Penduduk yang tergolong mencari kerja yaitu:

1) Orang yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha

mendapatkan pekerjaan

2) Orang-orang yang pernah bekerja, pada saat sensus penduduk

sedang menganggur dan berusaha mendapatkan peerjaan

3) Orang yang dibebas tugaskan dan sedang berusaha mendapatkan

pekerjaan19

Jumlah penduduk nonproduktif dalam setiap 100 orang

penduduk produktif disebut angka kebergantungan (dependency ratio).

3. Diagram Ketenagakerjaan

19

Ibid, h. 3

Page 26: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

14

B. Teori Pengangguran

1. Pengertian Pengangguran

Pengangguran merupakan suatu keadaan dimana seseorang

yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan

tetapi mereka belum memperoleh pekerjaan tersebut. Seseorang yang

tidak bekerja tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak

tergolong sebagai pengangguran.20

Menurut kamus istilah ekonomi pengangguran adalah keadaan

yang menggambarkan tidak ikut sertanya tenaga kerja yang sebetulnya

20

Toni Hartono, Mekanisme Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h.223

Page 27: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

15

produktif dalam proses produksi karna jumlah pekerjaan lebih kecil

juka dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia21

.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa

pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama

sekali, sedang mencari pekerjaan

kategori orang yang menganggur biasanya adalah mereka yang

tidak memiliki pekerjaan pada usia kerja dan masa kerjanya. Usia kerja

biasanya adalah usia yang tidak dalam masa sek olah tetapi di atas usia

anak-anak (relative di atas 6-18 tahun yaitu masa pendidikan dari SD

sampai SMU)22

. Penganggurn atau menganggur umumnya dilakukan

dengan suka rela, baik karna memilih pekerjaan, menunggu pekerjaan

yang sesuai, keluar dari pekerjaan lama untuk mencari pekerjaan baru

karna alasan jenuh, bosan atau tidak cocok dengan pekerjaan dan

peusahaan, dan berbagai macam alasan lainnya.

2. Jenis-Jenis Pengangguran

Jenis-jenis pengangguran dapat dikelompokkan berdasarkan

alasan atau penyebabnya dan berdasarkan ciri-cirinya:

a. Jenis pengangguran menurut alasan/penyebabnya

1). Pengangguran Friksional (Normal)

Pengangguran friksional merupakan perputaran normal

tenaga kerja, seorang muda yang memasuki angkatan kerja

21

Ralona M, Kamus Istilah Ekonomi Populer, (Niaga Swadaya: Gorga Media, 2006), h.

244 22

Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

2003), H. 264

Page 28: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

16

mencari pekerjaan. Orang meninggalkan pekerjaannya karna

berbagai alasan. Beberapa orang keluar karena berbagai alasan.

Beberapa orang keluar karena tidak puas dengan kondisi

kerjaanya, ada juga yang keluar karena dipecat. Orang yang

menganggur selama mencari pekerjaan dikatakan menganggur

secara friksional. Pengangguran friksional akan tetap ada

meskipun stuktur pekerjaan menurut ketrampilan, industri,

jenis pekerjaan dan lokasinya tidak berubah.

2). Pengangguran Struktural

Penyesuaian struktur ekonomi dapat menyebabkan

pengangguran. Jika pola permintaan berubah, maka permintaan

tenaga kerja juga berubah. Selama terjadi penyesuaian tenaga

kerja, terjadilah pengangguran struktural. Pengangguran

struktural dapat didefinisikan sebagai pengangguran yang

disebabkan karena tidak adanya titik temu antara struktur

angkatan kerja berdasarkan ketrampilan, jenis pekerjaan,

industri dan lokasi geografis.

Sebab-sebab alamiah pengangguran struktural

diantaranya adalah adanya pertumbuhan ekonomi, dengan

adanya pertumbuhan maka kombinasi input yang dibutuhkan

akan berubah sesuia dengan permintaan barang jadi.23

Pengangguran struktural terjadi jika penyesuaian ini

23

Imamul Arifin dan Giana Hadi W, Membuka Cakrawala Ekonomi Untuk

Kelas XI Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Progam Ilmu Pengetahuan

Sosial, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama), h. 19

Page 29: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

17

berlangsung lambat sehingga pengangguran bertambah

dibeberapa wilayah industri dan jenis pekerjaan tertentu

dimana permintaan faktor-faktor produksi turun lebih cepat

dari pada penawarannya. Pengangguran structural akan naik

meskipun ada kenaikan kecepatan pada perubahan struktur

pada perubahan struktur permintaan tenaga kerja atau ada

penurunan kecepatan dimana tenaga kerja menyesuaikan

dengan perubahan ini.

3). Pengangguran karena memilih pekerjaan

Terdapat pengangguran friksional yang sifatnya terpaksa.

Tidak ada pekerjaan yang cocok dengan kemampuan dan

keterampilan sesorang. Orang yang menganggur sadar bahwa

pekerjaan itu ada, tetapi Ia masih mencari pilihan pekerjaan.

Pengangguran friksional suka rela sering disebut dengan

pengangguran karena memilih pekerjaan. Orang yang

termasuk dalam pengangguran karna memilih pekerjaan adalah

pengangguran suka rela karna mereka sebenarnya bisa

memperoleh pekerjaan, disisi lain mereka terpaksa

menganggur karna mereka belum memperoleh pekerjaan yang

tingkat gajinya sesuai dengan yang mereka harapkan.24

Para pekerja tidak memiliki cukup informasi tentang

semua pekerjaan yang ada dan tingkat gajinya dan barangkali

24

Richard G. Lipsey, dkk, Pengantar Makro, (Jakarta: PT Gelora

Aksara, 2006), h. 282

Page 30: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

18

mereka hanya bisa memperoleh informasi itu dengan cara

meneliti pasar. Dihadapkan dengan ketidak pastian ini, yang

lebih mungkin adalah menolak tawaran pekerjaan yang

pertama untuk membuktikan bahwa tawaran itu kurang

memuaskan dan untuk melihat informasi pasar lebih jauh.

Terlalu banyak memilih-milih pekerjaan, menolak pekerjaan

yang satu dan mengharapkan yang lain yang lebih baik dan

lebih cocok merupakan pemborosan ekonomis. Secara sosial

memang diinginkan adanya pengangguran karna memilih

pekerjaan untuk member waktu kepada orang yang

menganggur mencari pekerjaan yang tersedia agar

keterampilan mereka digunakan sebaik-baiknya.

4) pengangguran defisiensi permintaan

Pengangguran yang terjadi karna permintaan total tidak

cukup untuk membeli output yang bisa diproduksi oleh tenaga

kerja yang dipekerjakan penuh, hal ini disebut dengan

pengangguran defisiensi permintaan (devicient-demand

unemployment) pengangguran ini terjadi karna adanya senjang

resesi. Sebagai akibatnya, pekerjaan yang tersedia lebih sedikit

dari pada orang-orang yang menganggur.25

Pengangguran

defisiensi-permintaan dapat diukur dengan menghitung jumlah

orang yang sekarang bekerja dikurangi dengan jumlah orang

25

Ibid, h. 283

Page 31: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

19

yang semestinya dipekerjakan pada tingkat pendapatan

potensial. Jika pengangguran defisiensi-permintaan sama

dengan nol berarti tersedia kesempatan kerja bagi sertiap orang

yang menganggur

5) pengangguran Upah Real

Pengangguran yang disebabkan karna terlalu tingginya

upah riel disebut pengagguran upah (riel wage unemployment)

atau sering disebut juga pengangguran klasik. Istilah terahir

disebut digunakan karna banyak ekonom, yang oleh Keynes

dijuluki ekomom klasik, yakni bahwa pengangguran tahun

1930-an disebabkan oleh tingginya upah riel. Untuk mengatasi

masalah pengangguran ini, disarankan menurunkan tingkat

upah. Keynes berpendapat bahwa penggangguran ini

disebabkan oleh terlalu kecilnya permintaan agraret dan

penyelesaian yang disarankan adalah meningkatkan

permintaan bukan memotong upah.

Sejauh ini, kita telah menggunakan istilah upah riel yang

maksudnya adalah daya beli upah nominal. Daya beli ini

diukur dengan cara mendeflasikan upah nominal dengan

indeks harga konsumen.26

b. Jenis penganguran berdasarkan berdasarkan ciri-cirinya:

1) Pengangguran Terbuka

26

Ibid, h. 284

Page 32: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

20

Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan

lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga

kerja. Sebagai akibatnya dalam perekonomian semakin banyak

jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan.

Efek dari keadaan ini dalam suatu jangka masa yang cukup

panjang mereka tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Jadi

mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu.

Pengangguran terbuka dapat dapat pula wujud sebagai dari

akibat kegiatan ekonomi yang menurun, dari teknologi yang

mengurangi tenaga kerja, atau akibat dari kemunduran

perkembangan suatu industry.27

2) Pengangguran Terselubung

Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang

tidak bekerja secara optimal karna tidak memperoleh pekerjaan

yang sesuia dengan bakat dan kemampuannya.

Kelebihan tenaga kerja yang digunakan digolongkan

dalam pengangguran tersembunyi. Contohnya ialah pelayan

restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan dan keluarga

petani dengan anggota keluarga yang besar yang mengerjakan

luas tanah yang sangat kecil.

3) Pengangguran Bermusim

27

Alam S, Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI, ( Yogyakarta: PT Gelora

Aksara, 2006), h. 9

Page 33: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

21

Pengangguran ini terutama terdapat disektor pertanian

dan perikanan. Pada musim hujan penyadap karet dan nelayan

tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa

menganggur. Pada musim kemarau pula para pesawah tidak

dapat mengerjakan tanahnya. Disamping itu pada umumnya

para pesawah tidak begitu aktif di antara waktu sesudah

menanam dan sesudah menuai. Apabila dalam masa di atas

para penyadap karet nelayan dan pesawah tidak melakukan

pekerjaan lain maka mereka terpaksa menganggur.

Pengangguran seperti ini digolongkan sebagai pengangguran

bermusim.28

4) Setengah Menganggur

Dinegara-negara berkembang penghijrahan atau migrasi

dari desa ke kota sangat pesat sebagai akibatnya tidak semua

yang pindah kekota dapat memperoleh pekerjaan dengan

mudah. Sebagiannya terpaksa menjadi penganggur sepenuh

waktu. Disamping itu ada pula yang tidak menganggur, tetapi

tidak pula bekerja sepenuh waktu, dan jam kerja mereka adalah

jauh lebih rendah dari yang normal. Mereka mungkin hanya

bekerja satu hingga dua hari dalam seminggu atau satu hingga

4jam sehari. Pekerja-pekerja yang mempunyai masa kerja

seperti yang dijelaskan ini digolongkan sebagai setengah

28

Sandono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2010), h. 330

Page 34: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

22

mengganggur.29

Tingkat pengangguran yang tinggi kebanyakan

terjadi dikalangan anak muda dan mereka yang telah lebih

berpendidikan pada usia 15 sampai dengan 24 tahun.

C. Faktor-Faktor Penyebab Pengangguran

kaufman dan Hotchkiss, mengidentifikasikan penyebab

pengangguran yaitu proses mencari kerja, kekakuan upah, dan efesiensi

upah, besarnya angkatan kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja,

struktur lapangan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis tenaga

kerja terdidik tidak seimbang, meningkatnya peran dan aspirasi angkatan

kerja wanita dalam seluruh struktur angkatan kerja Indonesia, dan

penyediaa n dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.30

Proses mencari kerja , dalam proses ini terdapat hambatan dalam

mencari kerja yaitu disebabkan karena adanya para pekerja yang ingin

pindah ke pekerjaan lain, tidak sempurnanya informasi, yang diterima

pencari kerja mengenai lapangan kerja yang tersedia, serta informasi yang

tidak sempurna pada besarnya tingkat upah yang layak mereka terima.

Kekakuan upah, besarnya pengangguran yang terjadi dipengaruhi

oleh jumlah upah yang tidak fleksibel dalam pasar tenaga kerja. Penurunan

pada proses produksi dalam perekonomian akan mengakibatkan

pergeseran atau penurunan besarnya upah yang ditetapkan.

Efesiensi upah, besarnya pengangguran juga dipengaruhi oleh

efesiensi tingkat upah. Efesiensi yang terjadi pada upah tersebut terjadi

29

Ibid 30

Basuki Pujoalwanto, Perekonomian Indonesia Tijauan Historis Teoritis Dan

Empiris, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 114

Page 35: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

23

karena semakin tinggi perusahaan membayar upah maka akan semakin

keras usaha para pekerja untuk bekerja. Hal ini justru akan memberikan

konsekuensi yang buruk jika perusahaan memilih membayar lebih pada

tenaga kerja yang memiliki lebih tinggi maka akan terjadi pengangguran

terpaksa akibat dari persaingan yang ketat dalam mendapatkan pekejaan

yang diinginkan.

Besarnya angkatan kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja

Ketidak seimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar dari

kesempatan kerja yang ada. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.

munculnya angkatan kerja baru akan menimbukan persaingan yang ketat

bagi para pencari kerja dan menyebabkan seseorang sulit mendapatkan

pekerjaan.

Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga kerja terdidik tidak

seimbang,hal ini terjadi apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau

lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak

terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat

pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan

tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat

mengisi kesempatan kerja yang tersedia.

Meningkatnya peran dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam

seluruh struktur Angkatan kerja di Indonesia, hal ini berdampak

meningkatkan pengangguran.

Page 36: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

24

Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak

seimbang. Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar

dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan

sebaliknya.31

Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga

kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke Negara

lainnya.

Selain faktor diatas terdapat faktor lain yang juga menyebabkan

pengangguran yaitu:

a. Faktor pribadi

Dalam hal ini penyebab pengangguran dapat bisa disebabkan oleh

kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan dan ketrampilan.

Penjelasannya sebagai berikut:

1) Faktor kemalasan

Pengangguran yang berasal dari kemalasan individu

sebenarnya sedikit. Namun dalam sistem matearialis dan politik

sekuler, banyak yang mendorong masyarakat menjadi malas,

seperti sistem penggajian yang tidak layak atau maraknya

perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja

karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau

undian.

2) Faktor cacat/udzur

31

Ibid, h. 115-117

Page 37: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

25

Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah

„hukum rimba‟. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang

cacat/uzur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

3) Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan32

Saat ini sekitar 74% tenaga kerja Indonesia adalah mereka

yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari

rendahnya pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang

mereka milki. Belum lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak

fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan dalam kehidupan

dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran

intelek.

b. Faktor sosial dan ekonomi

1) Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan

Setiap tahun diperkiraan akan muncul pencari tenaga kerja

baru yang jumlahnya semakin banyak, sedangkan yang bisa

ditampung hanya dalam sektor formal saja. Sisanya di sektor

informal atau menjadi pengangguran.

2) Kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat

Banyak kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada

rakyat dan menimbulkan pengangguran baru, Menurut

Menakertrans, kenaikan BBM kemarin telah menambah

pengangguran sekitar 1 juta orang. Kebijakan Pemerintah yang

32

https://tocke18.wordpress.com/2010/12/03/faktor-faktor-pengangguran/ di unduh pada

tanggal 23 maret 2017

Page 38: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

26

lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi bukan pemerataan

juga mengakibatkan banyak ketimpangan dan pengangguran.

Banyaknya pembukaan industri tanpa memperhatikan dampak

lingkungan telah mengakibatkan pencemaran dan mematikan

lapangan kerja yang sudah ada.

3) Pengembangan sektor ekonomi non-real

Dalam sistem ekonomi kapitalis muncul transaksi yang

menjadikan uang sebagai komoditas yang di sebut sektor non-real,

seperti bursa efek dan saham perbankan sistem ribawi maupun

asuransi. Sektor ini tumbuh pesat. Nilai transaksinya bahkan bisa

mencapai 10 kali lipat daripada sektor real.

Pertumbuhan uang beredar yang jauh lebih cepat daripada

sektor real ini mendorong inflasi dan penggelembungan harga aset

sehingga menyebabkan turunnya produksi dan investasi di sektor

real. Akibatnya, hal itu mendorong kebangkrutan perusahan dan

PHK serta pengangguran.

4) Banyaknya tenaga kerja wanita33

Peningkatan jumlah tenaga kerja wanita ini mengakibatkan

persaingan pencari kerja antara wanita dan laki-laki. Akan tetapi,

dalam sistem kapitalis, untuk efesiensi biaya biasanya yang

diutamakan adalah wanita karena mereka mudah diatur dan tidak

33

Harlik, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Dan Pengangguran Di Kota

Jambi” dalam Jurnal Persepektif Pembiayaan Dan Pembangunan Daerah, (Jambi: Universitas

Jambi), vol 1 no 2 oktober 2013, h. 113

Page 39: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

27

banyak menuntut, termasuk dalam masalah gaji. Kondisi ini

mengakibatkan banyaknya pengangguran di pihak laki-laki.

D. Dampak Pengangguran

Pengangguran akan menimbulkan berbagai akibat buruk kepada

perekonomian dan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang lambat, yang

diselang-selingi dengan kemunduran ekonomi akan menambah jumlah dan

persentasi pengangguran34

. Keadaan kekurangan kesempatan kerja dan

kelesuan kegiatan produksi dan perdagangan akan lebih nyata kelihatan.

Untuk tujuan analisis, akibat buruk dari pengangguran akan

dibedakan menjadi dua aspek yaitu sebagai berikut:35

1. Akibat buruk ke atas perekonomian

Setiap Negara akan berusaha agar tingkat kemakmuran

masyarakat dapat dimaksimalkan dan perekonomian selalu mencapai

pertumbuhan ekonomi yang tangguh. Tingkat pengangguran yang

relatif tinggi tidak memungkinkan masyarakat mencapai tujuan

tersebut. Berbagai akibat buruk yang bersifat ekonomi yang

ditimbulkan oleh masalah pengangguran. Akibat-akibat buruk tersebut

dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat

memaksimumkan tingkat kemakmuran

34

Sandono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2002), h.296 35

Muhdar, “Potret Ketenagakerjaan, Pengangguran, Dan Kemiskinan Di Indonesia:

Masalah Dan Solusi” dalam Jurnal Al- Buhuts, (Gorontalo: Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Sultan Amai Gorontalo), vol 11 no 1 Juni 2015, h. 47.

Page 40: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

28

b. Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah

berkurang

c. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi

2. Akibat buruk ke atas individu dan masyarakat

Penganganguran akan mempengaruhi kehidupan individu dan

kestabilan sosial dalam masyarakat. Beberapa keburukan sosial yang

diakibatkan oleh penganguran adalah:

a. Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencahariaan dan

pendapatan

b. Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan keterampilan

c. Pengangguran menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik36

E. Kebijakan Pemerintah Terhadap Penciptaan Lapangan Kerja

Pengangguran merupakan salah satu dari sekian macam masalah

ketenagakerjaan dan akan menimbulkan dampak negatif terhadap

kehidupan masyarakat. Menurut Keynes pengangguran tidak bisa

dihapuskan, tetapi hanya bisa dikurangi. Pengurangangan angka

pengangguran dapat dilakukan dengan cara memperluas kesempatan kerja

dan menurunkan jumlah angkatan kerja.

pemerintah terus bergegas menciptakan lapangan kerja lewat

program strategis, diantaranya:

1. Mendorong pembangunan infrastruktur

36 Ibid, h. 297-298

Page 41: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

29

Melalui berbagai proyek pekerjaan umum, seperti pembuatan saluran

air, pembuatan jembatan, dan perbaikan jalan.

2. Menumbuhkan investasi

Caranya dengan memperbaiki iklim investasi lewat penyerderhanaan

perizinan dan penyediaan sarana investasi melalui:

a. penyederhanaan regulasi dan proses perizinan investasi pusat dan

daerah

b. pengembangan layanan perizinan terpadu

c. percepatan penyelesaian masalah investasi

d. pengembangan infrastruktur pendukung kawasan strategis

e. peningkatan kemudahan berusaha melalui berbagai paket kebijakan

ekonomi

3. mendorong pendidikan vokasional

Pemerintah mempersiapkan tenaga kerja dengan keahlian

tertentu melalui pendidikan vokasional. Sasarannya menciptakan 1,1

juta tenaga kerja sesuai permintaan industri. Langkah ini bersifat

strategis, lantaran investor membutuhkan tenaga terampil yang siap

kerja untuk menjalankan industrinya.37

Adapun penurunan angkatan kerja dapat dilakukan melalui progam

keluarga berencana (KB) dan wajib belajar Sembilan tahun. Selain hal

tersebut usaha untuk memperluas kesempatan kerja dapat pula dilakukan

dengan melaksanakan kegiatankegiatan sebagai berikut:

a. Pemberdayaan angkatan kerja dengan cara mengirimkan angkatan

kerja dari daerah yang kelebihan angkatan kerja ke daerah yang

kekurangan atau Negara yang membutuhkan tenaga kerja

b. Pengembangan usaha sektor informal dan usaha kecil

37http://presidenri.go.id/program-prioritas-2/upaya-nyata-

pemerintah-membuka-lapangan-kerja.html

Page 42: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

30

c. Pembinaan generasi muda yang masuk angkatan kerja, seperti

pemberian kursus keterampilan, pembinaan home industri atau

pembinaan kewirausahaa n. Upaya ini diharapkan agar mereka tidak

tergantung kepada lowongan kerja yang dibuka perusahaan lain.

d. Mengadakan progam transmigrasi, dengan upaya ini persebaran dan

perluasan kesempatan kerja dapat di tingkatkan

e. Mendorong badan usaha-badan usaha untuk proaktif mengadakan kerja

sama dengan lembaga pendidikan atau sekolah

f. Mendirikan tempat latihan kerja, seperti balai latihan kerja (blk)

g. Mendorong lembaga-lembaga pendidikan, mulai pendidikan dasar

sampai pendidikan tinggi untuk mengefektifkan program life skills.

Artinya, pelaksanaan pendidikan dengan berorientasi pada

keterampilan, kecakapan, dan keahlian hidup yang berpokok pangkal

pada lingkungkungan masyarakat sekitar sekolah, sehingga dapat

menghasilkan lulusan-lulusan yang mempunyai kopetensi atau

kemampuan dalam menghadapi setiap tantangan.

h. Mengefektifkan pemberian informasi ketenaga kerjaan melalui

lembaga-lembaga yang terkait.38

Selain kebijakan-kebijakan di atas peningkatan peran pemerintah

daerah juga harus dilakukan terutama dalam bentuk investasi, konsumsi,

dan tabungan daerah. Implikasi pertama adalah meningkatkan peran

pemerintah daerah selaku pemegang saham pengendali, pemasok dana

terbesar, dan pemilik proyek-proyek besar di daerah. Peningkatan peran

pemerintah daerah tersebut dimungkinkan karna penerimaan daerah akan

meningkat bersamaan debgan meningkatnya jumlah dan ragam sumber-

sumber-sumber pendapatan asli daerah (PDA) serta porsi bagi hasil pusat

daerah yang lebih baik. Peningkatan peran pemda disebabkan oleh

semakin semakin luasnya wewenang pemda untuk menggunakan dana

yang diterimanya serta dimungkinkan daerah melakukan pinjaman, baik

dari sumber dalam negeri maupun luar negeri, dengan persetujuan

38

Kardiman, Ending Mulyadi Dan Achmad Kusriadi, Ekonomi Dunia

Keseharian Kita, (Jakarta: Yudistira, 2006), h. 68

Page 43: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

31

pemerintah pusat. Perubahan ini akan menciptakan peluang-peluang baru

bagi perbankkan di daerah untuk memperoleh dana dan menyalurkannya

ke sektor produksi.

Implikasi ke adalah dengan meningkatkan investasi swasta di

daerah karena daerah diberikan kewenangan untuk menentukan kebijakan

investasi, industri, dan perdagangan di daerah masing-masing. Melalui

kebijakan tersebut pemerintah daerah akan berusaha menciptakan

lingkungan usaha yang kondusif dengan maksud untuk menciptakan

lapangan kerja baru dan menambah pendapatan masyarakat.

Implikasi ke tiga, sekaligus dampak positif dari implikasi yang

pertama dank ke dua adalah meningkatnya konsumsi dan tabungan

masyarakat yang di picu oleh meningkatnya pendapatan masyarakat di

daerah.39

Keberhasilan dalam mewujudkan berbagai implikasi positif

tersebut tentunya sangat bergantung pada kemampuan daerah untuk

mewujudkannya. Peningkatan birokrasi pemerintah daerah diperlukan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam

menciptakan lapangan kerja dan menyediakan pendidikan yang murah dan

berkualitas.

39

Burhanudin Abdullah, Menanti Kemakmuran Negeri, (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2006), h. 255

Page 44: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

32

Page 45: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan sifat penelitian

1. Jenis penelitian

Dilihat dari jenisnya penelitian ini adalah penelitian lapangan

(field research) penelitian ini disebut juga penelitian kancah, “yakni

suatu penelitian kancah kehidupan atau lapangan kehidupan masyarakat

yang bertujuan menghimpun data atau informasi tentang masalah tertentu

mengenai kehidupan masyarakat yang menjadi obyek penelitian.40

Penelitian yang peneliti lakukan ini yaitu analisis terhadap

penyebab tingginya angka pengangguran (studi kasus di kota metro).

2. Sifat penelitian

Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian

yang dilakukan dengan setting tertentu yang ada di dalam kehidupan riil

(alamiah) dengan tujuan agar dapat menghasilkan temuan yang benar-

benar bermanfaat memerlukan perhatian yang serius di dalam berbagai

hal yang dipandang perlu. Penelitian kualitatif didasarkan pada deskripsi

yang jelas dan detail, karena menjawab pertanyaan apa, mengapa dan

bagaimana. Oleh karena itu, penyajian atas temuan sangatlah beragam,

rinci dan komperhensif sesuai dengan fenomena yang terjadi pada saat

penelitian.

40

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Grup, 2013), h

Page 46: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

34

Penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian yang berusaha

mengungkapkan fenomena secara holistic dengan cara

mendeskripsikannya melalui bahasa non-numerik di dalam konteks dan

paradigm alamiah.

B. Sumber Data

Sumber data adalah salah satu yang paling penting dalam penelitian.

Kesalahan dalam menggunakan dan memahami sumber data, maka data

yang diperoleh juga akan meleset dari yang diharapkan.41

1. Sumber Data Utama (primer)

Sumber data primer adalah sumber data utama yang dapat

memberikan informasi, fakta dan gambaran peristiwa yang diinginkan

dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, sumber data utama itu

adalah kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau diwawancarai.42

Adapun sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung

dari para petinggi yang ada di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Kota Metro ,dan Badan Pusat Statistik Kota Metro, Bursa Kerja yang

ada Dikota Metro dan masyarakat pengangguran yang penulis jadikan

sampel dalam penelitian.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data kedua setelah sumber

data primer. Sumber data sekunder merupakan informasi yang diperoleh

41

Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif, (bandung: Alfabeta, 2015), h.69 42

Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers), h.

103

Page 47: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

35

dari sumber lain yang tidak berhubungan langsung dengan peristiwa

tersebut.43

Dalam hal ini penulis membaca dan mengkaji buku-buku atau

referensi perundang-undangan, majalah, tabloid, internet, Koran dan

lain-lain yang ada relevansinya dengan judul yang sedang penulis teliti.

C. TeknikPengumpulan Data

Dalam rangka mengum pulkan data-data yang ingin diperoleh maka

penulis menggunakan beberapa alat yaitu sebagai berikut:

1. Interview

Interview adalah alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara

lisan pula. Ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan

tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi

(interviewee)”44

Bentuk interview atau wawancara yang penulis gunakan adalah

wawancara terpimpin dimana dalam prosesnya seorang peneliti

berusaha mengadaan Tanya jawab dengan berpedoman padapokok-

pokok pertanyaan yang sudah di tentukan, hal ini penulis lakukan dalam

rangka menghindari keadaan kehabisan pertannyaan, sedangkan yang

penulis wawancarai adalah petinggi yang ada di Dinas Tenaga Kerja

Dan Transmigrasi Kota Metro, Bursa Kerja yang ada di Kota Metro

43

Moehar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2002), h. 113 44

Muhamad Teguh, metodologi penelitian ekonomi teori dan aplikasi, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 136

Page 48: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

36

dan masyarakat pengagguran yang yang penulis jadikan sampel dalam

penelitian.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu: ”mencari data mengenai hal-hal atau fariabel

berupa catatan, buku, agenda, surat kabar, atau lainnya”45

. Metode ini

penulis gunakan dalam memperoleh data tentang peristiwa

pengangguran yang terjadi di Kota Metro dan data-data yang

berhubungan dengan masalah yang penulis teliti.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan

mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada

orang lain.46

Proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah

dibaca dan diinterpretasikan disebut analisis data.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan

menggunakan metode berfikir induktif. Yaitu pengambilan kesimpulan

dimulai dari pertanyaan atau fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan

45

Sutrisno Hadi, Metode Reasech Jilid I, (Yogyakarta: UGM, 1993), h. 63 46

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif Dan R & D., h. 244

Page 49: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

37

yang bersifat umum. Proses berfikir induktif dimulai dari fakta atau data

khusus berdasarkan pengamatan di lapangan. Data dan fakta hasil

pengamatan lapangan disusun, diolah, dikaji kemudian ditarik maknanya

dalam bentuk pernyataan atau kesimpulan yang bersifat umum47

. Di dalam

penerapannya, teknik ini digunakan untuk menganalisis data tentang fakta

konkrit mengenai penyebab tingginya angka pengangguran di kota Metro.

47

Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2011), h. 7.

Page 50: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

38

BAB I V

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Profil Kota Metro

Sejarah kelahiran Kota Metro bermula dengan dibangunnya sebuah

induk desa baru yang diberi nama Trimurjo, yang diperuntukkan untuk

menampung para kolonis. Kedatangan kolonis pertama pada hari sabtu 4

april 1936 dan ditempatkan/ditampung pada bedeng-bedeng yang sudah

disiapkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Letak bedeng-bedeng tersebut

saat ini adalah disamping kantor PLN atau dibelakang Masjid Taqwa

Metro.

Menurut beberapa cerita jalan dari Trimurjo ke Metro dirintis atas

perintah dari penjajah belanda. Karena banyaknya tanah rawanya, di atas

jalan itu diletakkan kayu-kayu bulat agar dapat dilalui gerobak dan

kendaraan milik orang belanda. Ahirnya jalan sekitar kota Metro dapat

dijangkau dalam waktu singkat. Setelah jalan tembus dibuka, kemajuan

kolonis di bedeng 15 begitu cepat. 48

Tiga hari setelah kedatangan kolonis tepatnya hari selasa 7 april

1936, para kolonis memperoleh bagian perkarangan. Setelah itu mulailah

para kolonis menebang pohon-pohon besar untuk dibangun sebagai

tempat tinggal, dan lahan pertanian. Desa Trimurjo berkembang dengan

48

Bapeda, Selayang Pandang Kota Metro Tahun 2011,( BAPEDA Kota Metro:2011), h. 5

Page 51: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

39

pesat, penduduk kolonis pun semakin bertambah, hubungan/transportasi

secara beransur-ansur terbuka, Kegiatan perekonomian mulai tumbuh dan

berkembang.

Pemerintahan Hindia Belanda menyiapkan daerah baru secara

terencana, peruntukkan perumahan perkantoran, lapangan, pasar, lahan

pertanian, dan penggunaan lahan untuk keperluan lainnya telah tertata

dengan baik. Sehingga pada perkembangannya sangat mempengaruhi

keselarasan dan keindahan Kota Metro hingga saat ini.

Tentang asal nama Metro itu sendiri ada dua cerita. Pertama,

diambil dari bahasa Belanda, yaitu Centrum yang berarti pusat. Kedua,

kota metro diberikan oleh para kolonis dari jawa. Pada waktu itu orang-

orang jawa yang ditempatkan di bedeng 15 merasa senasip

sepenanggungan, memiliki bahasa yang sama. Jadi semua orang

menanggung susah senang bersama-sama. Dari perasaan itulah mereka

semua menyebutkan tempat itu sebagai Mitro, yang berarti rekan. Lama-

kelamaan pengucapannya berubah menjadi metro.49

Wilayah Metro sebelum menjadi kota administrasi merupakan

suatu wilayah kecamatan yakni kecamatan Metro Raya dengan 6 (enam)

kelurahan dan 11 (sebelas) desa. Adapun 6 (enam) kelurahan tersebut,

antara lain:

a. Kelurahan Metro

b. Kelurahan Mulyojati

49

Bapeda, Selayang Pandang Kota Metro Tahun 2011,( BAPEDA Kota Metro:2011), h.

5

Page 52: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

40

c. Kelurahan Tejosari

d. Kelurahan Yosodadi

e. Kelurahan Hadimulyo

f. Kelurahan Ganjar Agung

Sedangkan sebelas desa tersebut anatara lain:

a. Desa Karang Rejo

b. Desa Banjarsari

c. Desa Purwosari

d. Desa Margorejo

e. Desa Rejomulyo

f. Desa Sumbersari

g. Desa Kibang

h. Desa Margototo

i. Desa Margajaya

j. Desa Sumber Agung

k. Desa Purbosembodo

Kemudian wilayah administrasi pemerintahan kota Metro dimekarkan

menjadi 5 kecamatan yang terdiri dari 22 kecamatan kelurahan sebagai

berikut:50

a. Metro Pusat

b. Metro Utara

c. Metro Selatan

50

Bapeda, Selayang Pandang Kota Metro Tahun 2011,( BAPEDA Kota Metro:2011), h.

3

Page 53: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

41

d. Metro Timur

e. Metro Barat

2. Keadaan Geografis Kota Metro

Secara geografis letak Kota Metro tidak berada jauh dari Kota

Bandar Lampung, Kota Metro merupakan wilayah yang dibatasi oleh

Punggur di sebelah Utara, Pekalongan di sebelah Timur, Metro Kibang di

sebelah Selatan, serta Trimurjo di sebelah Barat. Kota Metro secara

geografis terdapat pada bagian tengah Provinsi lampung yang berjarak

±45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung). Secara

geografis terletak pada ………. Lintang Selatan dan ………… bujur

timur. Luas wilayah administrasi Kota Metro 68,74 km.

Kedudukan Kota Metro ditengah-tengah Provinsi Lampung telah

menjadi penghubung ke berbagai daerah lain dan sekitarnya, baik melalui

jalur jalan, jalan provinsi dan jalan kabupaten. Disamping itu, Kota Metro

memiliki daya tarik bagi penduduk diluar daerah, baik dari Kabupaten

Lampung Tengah, Lampung Timur maupun Lampung Selatan untuk

melakukan berbagai aktivitas khususnya untuk memperoleh pelayanan

pendidikan, kesehatan serta jasa perkotaan lainnya.51

Letak Kota Metro yang strategis menjadikan Kota Metro sebagai

kota penghubung bagi daerah disekitarnya, sehingga banyak masyarakat

pendatang dari daerah sekitar yang memilih menetap di Kota Metro

51

Bapeda, Selayang Pandang Kota Metro Tahun 2011,( BAPEDA Kota Metro:2011), h.

8

Page 54: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

42

TABEL 1.1

LUAS WILAYAH ADMINISTRASI KOTA METRO TAHUN 2000

No kecamatan Kelurahan Luas

Wilayah (km)

%terhadap

luas total

1 Metro pusat 1. Metro

2. Imopuro

3. Hadimulyo timur

4. Hadimulyo barat

5. Yosomulyo

2,28

1,19

3,37

1,50

3,37

3,32

1,73

4,90

2,18

4,90

Sub Total 11,71 17,04

2 Metro Utara 1. Banjarsari

2. Purwosari

3. Purwoasri

4. Karangrejo

5,75

2,25

3,62

7,72

8,36

3,71

5,27

11,23

Sub Total 9,64 17,04

3 Metro Selatan 1. Rejomulyo

2. Margorejo

3. Margodadi

4. Sumbersari

Bantul

4,75

2,46

2,87

4,25

6,91

3,58

4,18

6,18

Sub Total 14,33 20,85

4 Metro Timur 1. Iring Mulyo

2. Yosodadi

3. Yosorejo

4. Tejosari

5. Tejo Agung

1,89

3,36

1,22

3,76

1,55

3,22

4,89

1,77

5,47

2,25

Sub Total 11,78 17,14

5 Metro Barat 1. Mulyojati

2. Mulyoasri

3. Ganjar Agung

4. Ganjarsari

2,95

3,03

2,88

2,42

4,29

4,41

4,19

3,52

Sub Total 11,28 16,41

Luas Total Wilayah Kota Metro 68,74 100,00

Sumber: Bagian Pemerintahan Setda Kota Metro

Page 55: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

43

3. Keadaan Sosial dan Ekonomi Kota Metro

Penduduk yang ada di Kota metro hidup makmur dari berbagai

sumber mata pencaharian, diantaranya dalam sektor pertanian, sektor

perkebunan, sektor kehutanan, sektor perburuan dan perikanan, sektor

perdagangan, sektor transportasi, dan komunikasi, serta sector

pemerintahan.

Selanjutnya dalam Selayang Pandang Kota Metro yang diterbitkan

oleh BAPPEDA Kota Metro Tahun 2011 memaparkan tentang mata

pencaharian Penduduk Kota Metro sebagai berikut:

“mata pencaharian penduduk Kota Metro didominasi oleh sektor industri

(7,93%), kontruksi dan transportasi, perdagangan dan komunikas

(masing-masing 7,27%), lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan

dan jasa perusahaan (2,31%), listrik, gas dan air minum (0,12%) dan

terahir pertambangan dan penggalian (0,09%).52

B. Gambaran Umum Faktor-Faktor Penyebab Tingginya Angka Pengangguran

Di Kota Metro

Gambaran umum faktor-faktor penyebab tingginya angka

pengangguran di Kota Metro, penulis deskripsikan berdasarkan hasil

wawancara dengan responden yang dipilih dengan menggunakan teknik

purposive sampling, yaitu: “teknik pengambilan sumber data dengan

52

Bapeda, Selayang Pandang Kota Metro Tahun 2011,( BAPEDA Kota Metro:2011), h.

8

Page 56: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

44

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut

dianggab paling tahu tentang apa yang kita harapkan”53

Untuk lebih memudahkan penulis dalam mendeskripsikan faktor-

faktor penyebab tingginya angka pengangguran di kota Metro, maka

pembahasan pada bagian ini penulis uraikan berdasarkan faktor proses

mencari kerja, kekakuan upah dan rendahnya pendidikan dan keterampilan.

Berdasarkan faktor di atas, maka penulis melakukan wawancara

dengan responden yang selanjutnya dideskripsikan sebagai berikut:

1. Wawancara pada para pencari kerja (pengangguran)

a. Proses Mencari Kerja

Berdasarkan wawancara dengan Mahendra Dwi Gusnawan (23

tahun lulusan S1), diketahui bahwa alasan ia menganggur karena ingin

pindah ke pekerjaan lain dengan alasan gajinya dirasa kurang

mencukupi untuk memenuhi kebutuhannya dan ia menginginkan

pekerjaan dengan gaji yang lebih besar. Beliau sudah menganggur

selama 3 bulan. Menurut penuturannya ia menginginkan pekerjaan

yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Mahendra selama ini

tidak pernah mengikuti pelatihan kerja yang diberikan oleh Dinas

Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Metro.54

Berdasarkan hasil wawancara dengan Wendi Nugroho (24 tahun,

Lulusan S1), beliau menuturkan alasannya menganggur adalah sulitnya

mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Ia sudah berusaha

53

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet ke-6 h.55 54

Wawancara dengan Mahendra Dwi Gusnawan (pengangguran, 30 tahun) tanggal 15

agustus 2017

Page 57: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

45

mencari pekerjaan namun selama 2 tahun ini beliau menganggur. Ia

menginginkan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang ia miliki. Beliau

juga belum pernah mengikuti pelatihan apapun dari Dinas Tenaga

Kerja Dan Transmigrasi Kota Metro55

Berdasarkan hasil wawancara dengan Jafar Sidiq (24 tahun, lulusan

S1), beliau menuturkan penyebabnya menganggur adalah karena sulit

mencari pekerjaan. Ia sudah menganggur selama 1 bulan dan

menginginkan pekerjaan di kantoran. Selain itu, beliau juga

menuturkan belum pernah mengikuti pelatihan apapun dari Dinas

Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Metro.56

b. Kekakuan Upah

Berdasarkan hasil wawancara dengan Rio Ardianto (25 tahun,

lulusan SMK) beliau menuturkan bahwa penyebab ia mengganggur

adalah karena gaji yang kurang layak. Ia sudah berusaha mencari

pekerjaan namun selama 1 bulan ini beliau menganggur. Beliau juga

belum pernah mengikuti pelatihan apapun dari Dinas Tenaga Kerja

Dan Transmigrasi Kota Metro.57

c. Rendahnya Pendidikan Dan Keterampilan

Untuk mengetahui faktor di atas sebagai penyebab pengangguran

penulis melakukan wawancara dengan Basri Mustofa (25 tahun lulusan

SMP). Beliau mengatakan bahwa penyebab ia menganggur adalah

karena sulit mendapatkan pekerjaan hal tersebut menurutnya

55Wawancara dengan Wendi Nugroho (pengangguran, 25 tahun) tanggal 19 agustus 2017

56 Wawancara dengan Jafar Sidiq (pengangguran, 24 tahun) tanggal 23 agustus 2017

57 Wawancara dengan Rio Ardianto (pengangguran, 25 tahun) tanggal 27 agustus 2017

Page 58: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

46

dikarenakan banyaknya pesaing kerja dengan lulusan sekolah yang

lebih tinggi sehingga menyulitkannya mendapatkan pekerjaan.

Menurut keterangannya ia sudah mengaggur selama 1 tahun dan sudah

berusaha untuk mencari pekerjaan namun belum mendapatkannya. Ia

menginginkan pekerjaan apa pun yang penting halal. Selama ini Basri

Mustofa belum pernah mengikuti pelatihan kerja yang diberikan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Metro.58

Berdasarkan hasil wawancara dengan M.Rizal ( 22 tahun lulusan

Paket C sederajat SMA), beliau menuturkan penyebabnya menganggur

adalah sulit mencari pekerjaan dikarenakan beliau lulusan paket C

SMA. Beliau baru 1 tahun menjadi pengangguran, awalnya beliau

membangun bisnis namun sudah tutup. Beliau juga menuturkan belum

pernah mengikuti pelatihan apapun dari Dinas Tenaga Kerja Dan

Transmigrasi Kota Metro.59

Selain dengan responden di atas, penulis melakukan wawancara

pula dengan Agus Kurniawan ( 30 tahun lulusan SMP). Berdasarkan

wawancara dengan agus kurniawan diketahui bahwa penyebab ia

mengaggur menurutnya adalah karena pesaing kerja cukup banyak

selain itu karena lulusan SMA Agus mengaku bahwa kurang memiliki

keterampilan dan keahlian dalam bekerja sehingga menyebabkan ia

sulit mencari pekerjaan dan beliau sudah menganggur selama kurang

lebih satu tahun. Menurut penuturannya ia sudah berusaha mencari

58

Wawancara dengan Basri Mustofa (pengangguran, 25tahun) tanggal 2 september 2017 59

Wawancara dengan M. Rizal (pengangguran, 22 tahun) tanggal 10 september 2017

Page 59: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

47

pekerjaan namun belum juga mendapatkannya. Selama ini beliau

tidak pernah mengikuti pelatihan kerja yang diberikan oleh Dinas

Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Metro.60

Berdasarkan wawancara dengan Febri Dwi Handoko (22 tahun

lulusan SMA), diketahui bahwa alasan ia menganggur adalah karena

sulit mendapatkan pekerjaan selain, kurang mengetahui informasi

lowongan pekerjaan yang ada dan mengaku belum memiliki

pengalaman bekerja. Menurut penuturannya ia sudah menganggur

selama kurang lebih 6 bulan. Selama ini beliau sudah berusaha untuk

mencari pekerjaan namun belum mendapatkannya.61

Penulis melakukan wawancara dengan Ari Setiawan (usia 33

tahun lulusan SMA), diketahui bahwa alasan ia menganggur adalah

karena sulit mendapatkan pekerjaan menurutnya lapangan kerja di

kota metro sangat sedikit sedangkan angkatan kerjanya semakin lama

semakin bertambah saja sehingga menyulitkannya untuk mendapat

pekerjaan.62

2. Wawancara pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Metro

Selain melakukan wawancara dengan penganggur yang ada di kota

Metro, penulis melakukan wawancara pula dengan Choirudin Ompu

selaku ketua pengawas Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota

60

Wawancara dengan Agus Kurniawan (pengangguran, 30 tahun) tanggal 10 september

2017 61

Wawancara dengan Febri Dwi Handoko (pengangguran, 30 tahun) tanggal 15

september 2017 62

Wawancara dengan Ari Setiawan, (pengangguran, 30 tahun), tanggal 21 september

2017

Page 60: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

48

Metro untuk mengetahui penyebab tingginya angka pengangguran di

Kota Metro.

Berdasarakan wawancara dengan bapak Choirudin Ompu dapat

diketahui bahwa faktor-faktor penyebab pengangguran dikota metro

adalah sebagai berikut:

Pertumbuhan angkatan kerja yang setiap tahun meningkat

sedangkan lapangan kerja terbatas. Ukuran besar kecilnya angkatan

kerja sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk yang

sudah memasuki usia kerja. Pertumbuhan penduduk dapat

menimbulkan dampak negatif apabila tidak diimbangi dengan sarana

dan prasarana yang memadai. Semakin besar jumlah penduduk yang

berusia produktif maka semakin tinggi pula angkatan kerjanya hal ini

menyebabkan lapangan pekerjaan yanh semakin terbatas.

Pertumbuhan jumlah angkatan kerja dapat dilihat dari jumlah lulusan

yang ada dikota Metro seperti data yang ada di BPS sebagai berikut:

Tabel 1.2

ANGKA PARTISIPASI MURNI DAN ANGKA PASTISIPASI

KASAR DI KOTA METRO PADA TAHUN 2015

Jenjang Pendidikan APM APK

SD/MI 91,02 101,23

SMP/MTS 87,50 118,84

SMA/MA 70,43 84,29

PT (Perguruan

tinggi)

23,10 33,63

Page 61: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

49

Sumber: BPS Kota Metro

Dari data di atas menunjukkan bahwa peserta dari jumlah lulusan

paling sedikit adalah jumlah lulusan perguruan tinggi sebesar 33,63%

namun dari sisi lain lulusan perguruan tinggi perlu juga dijadikan

informan karena bisa jadi persentase angka pengangguran muncul

karna jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi. Pada jenjang

perguruan tinggi kecil kemungkinan untuk melanjutkan ke jenjang

yang lebih tinggi dan lebih mengarah keluar untuk mencari pekerjaan.

Sehingga lulusan perguruan tinggi bisa dapat dijadikan penentu untuk

melihat seberapa banyak pengangguran usia kerja.

Terbatas atau kekurangannya dana yang tersedia dalam

menciptakan lapangan kerja dan memperluas kesempatan kerja bagi

pengangguran yang berada di Kota Metro. Bukan hal yang mudah

dalam memperluas kesempatan kerja di kota Metro kurangnya dana

menjadi salah satu kendala dalam memperluas kesempatan kerja yang

ada.

Luas wilayah Kota Metro yang sangat kecil, sehingga berdampak

pada penyediaan lapangan kerja dan kesempatan kerja serta

penyerapan tenaga kerja itu sendiri. Pertumbuhan penduduk yang

sangat cepat tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang tersedia

hingga menyebabkan pengangguran ditambah dengan pemusatan-

Page 62: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

50

pemusatan lapangan kerja didaerah kota menyebabkan semakin

kurangnya penyediaan lapangan kerja.

Sedikitnya investor atau perusahaan-perusahaan besar yang

berinvestasi di Kota Metro sehingga berdampak pada sedikitnya

lapangan usaha yang tersedia. kota Metro bukanlah kota industri

seperti halnya Lampung Tengah dan Lampung selatan dengan industri

Miwonnya. Di Metro perusahaan manifaktur jarang sekali, hanya

Candra Depaterment Store dan Rumah Sakit Mardiwaluyo. Di Metro

hanya ada perusahaan-perusahaan kecil atau marginal seperti toko-

toko dan bengkel-bengkel kecil.

Terjadinya urbanisasi yang menambah jumlah penduduk dan

menyebabkan bertanbahnya jumlah pengangguran. Gejala urbanisasi

disebabkan karna adanya tekanan kebijakan yang industrialisasi

dimana kebijakan ini mementingkan industri dan mengabaikan

pertanian ditambah cenderung mementingkan kota dalam investasi

pemerintah dibidang sarana umum semakin mendesak kaum miskin

untuk pindah ke kota. 63

Faktor yang paling dominan menyebabkan pengangguran di Kota

Metro adalah pertumbuhan tenaga kerja yang semakin meningkat

angkatan kerja sedangkan lapangan kerja sangat terbatas.

Angkatan kerja di Kota Metro banyak yang tidak terserap menjadi

tenaga kerja hal ini disebabkan oleh sedikitnya perusahaan-perusahaan

63

Choirudin Ompu, Kepala Pembinaan Dan Pengawasaan Disnakertras Kota Metro

(Wawancara Tanggal 9 Oktober 2017 )

Page 63: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

51

yang berinvestasi di Kota Metro sehingga berdampak pada

sedikitnnya lapangan usaha yang tersedia.64

Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS) Kota

Metro telah berupaya untuk mengurangi pengangguran dengan

melakukan progam atau kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan pelayanan Info Pasar Kerja (IPK) melalui bursa kerja online,

pelayanan ID TKI dan Job Canvassing ke perusahaan di dalam dan di

luar kota metro. Dari kegiatan ini dihasilkan pelayanan pasar kerja dan

pendataan informasi lowongan kerja dari perusahaan-perusahan yang

ada di dalam dan di luar kota metro, hasil pendataan /job canvassing

diinformasikan kemasyarakat pencari kerja melalui media elektronik dan

situs internet. Kegiatan ini dilakukan sepanjang tahun.

Job Fair/ Bursa kerja di Kota Metro, kegiatan ini dilakukan untuk

memberikan informasi lowongan pekerjaan bagi para pencari kerja dan

juga mempermudah perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai

dengan kriteria yang diharapkan, dan pada ahirnya bermuara pada

pengurangan angka pengangguran di Kota Metro. Kegiatan ini dilakukan

satu tahun sekali.

Kegiatan pelatihan bagi para pencari kerja, kegiatan ini dilaksanakan

untuk melatih pencari kerja/pengangguran dengan berbagai jenis

pelatihan seperti menjahit, servis elektronik, servis hp dan lain-lain.

64

Choirudin Ompu, Kepala Pembinaan Dan Pengawasaan Disnakertras Kota Metro

(Wawancara Tanggal 9 Oktober 2017 )

Page 64: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

52

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan wirausaha baru di

Kota Metro. Kegiatan ini dilakukan sepanjang tahun.

Progam/kegiatan diatas belum cukup efektif karna kurangnya dana hal

ini berdampak pula pada pengurangan pengangguran yang belum

maksimal. Selain karna kurangnya dana yang ada Disnakertrans Kota

Metro tidak menciptakan lapangan pekerjaaan akan tetapi hanya

memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan atau peluang kerja

di perusahaan di dalam atau di luar Kota Metro. 65

3. Wawancara pada Bursa Kerja yang ada di Kota Metro

Bursa Kerja (Job Fair) adalah sebuah lembaga atau tempat yang

mengadakan sebuah kegiatan pameran bagi para majikan, perekrut,

dan sekolah untuk bertemu dengan para pencari kerja yang prospektif.

Bursa kerja juga dapat diartikan sebagai tempat yang menyediakan

lowongan pekerjaan bagi para pencari kerja.

Peneliti melakukan wawancara pula dengan pihak Bursa Kerja

untuk mengetahui seberapa banyak ketersediaan lapangan kerja bagi

para pencari kerja. Peneliti melakukan wawancara dengan bapak

Aprizal, S.Sos berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa

ketersediaan lapangan kerja di Bursa Kerja sebenarnya sangat banyak.

Untuk data yang menunjukkan seberapa banyak ketersediaan lapangan

65

Dokumentasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Metro disalin pada tanggal 9

oktober

Page 65: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

53

kerja pihak bursa kerja tidak bisa menunjukkan atau memberikan data

karna data ini sangat rahasia.66

Bursa kerja mampu menyerap angkatan kerja yang ada di Kota

Metro walau pun tidak secara keseluruhan. Karna angkatan kerja yang

ada lebih besar dari ketersediaan lapangan kerja yang ada. Selain

karena hal tersebut hal ini juga disebabkan banyaknya para angkatan

kerja yang mendaftar di bursa kerja. Rasio antara pencari kerja dengan

lowongan kerja yang ada dan lowongan yang terisi adalah 10:3:2

artinya, terdapat 10 pencari kerja untuk mengisi 3 lowongan kerja

namun hanya 2 yang dapat diterima sesui kualifikasi yang dibutuhkan.

Biasanya yang mengikuti bursa kerja adalah tenaga kerja yang

terdidik seperti lulusan SLTA, diploma, dan lulusan sarjana. Selain

para pencari kerja bursa ini biasanya diikuti juga oleh perusahaan atau

organisasi yang menyediakan meja untuk mengumpulkan resum atau

bilik tempat bertukar kartu nama. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun

satu kali dalam setahun.

Bursa kerja sudah cukup mampu mengurangi pengangguran di

Kota Metro. Dengan adanya angkatan kerja yang diterima kerja atau

mendapatkan pekerjaan secara tidak langsung sudah mengurangi

pengangguran di Kota Metro.67

66

Aprizal, S.Sos, Ketua Pelaksana Bursa Kerja (Job Fair) di Kota Metro (Wawancara

Pada Tanggal 12 Januari 2018) 67

Aprizal, S.Sos, Ketua Pelaksana Bursa Kerja (Job Fair) di Kota Metro (Wawancara

Pada Tanggal 12 Januari 2018)

Page 66: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

54

C. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Tingginya Angka Pengangguran Di Kota

Metro

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden pencari kerja

(pengangguran) serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Metro,

diketahui bahwa penyebab tingginya angka pengangguran di Kota Metro

adalah sebagai berikut:

1. Pencari kerja memilih pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian atau

pendidikan.

Orang yang menganggur sadar bahwa pekerjaan itu ada tetapi ia

masih mencari pekerjaan lain. Pencari kerja memilih-milih pekerjaan,

menolak pekerjaan yang satu mengharapkan pekerjaan yang lain. Lulusan

perguruan tinggi yang cenderung terlalu banyak memilih pekerjaan karna

menganggap memiliki kopetensi lebih tinggi ketimbang lulusan

SMA/SMK. Mereka menganggap memiliki kopetensi lebih tinggi

sehingga harus mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kopetensinya.

2. Gaji yang tidak layak.

Hal ini terjadi akibat kurangnya evaluasi dari pihak Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kota Metro terhadap lembaga-lembaga yang

memberikan upah dibawah UMR yang berlaku. Faktanya masih ada

beberapa lembaga-lembaga yang memberikan upah dibawah UMR. Selain

karna hal tersebut gaji yang tidak layak dapat pula disebabkan karena

keuangan perusahaan yang tidak mencukupi untuk membayar gaji

karyawan sesuai atau di atas UMR yang berlaku.

Page 67: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

55

3. Pertumbuhan angkatan kerja yang setiap tahun meningkat sedangkan

lapangan pekerjaan terbatas.

Pertumbuhan angkatan kerja menyebabkan persaingan antar para

pencari kerja (pengangguran) semakin ketat, sehingga banyak angkatan

kerja yang tidak terserap menjadi tenaga kerja. Pemerintah hendaknya

mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan ketenaga kerjaan.

Kebijakan tersebut haruslah diwujudkan dengan usaha kongrit yaitu

memperluas kesempatan kerja dan lapangan kerja serta meningkatkan

mutu tenaga kerja.

4. Sedikitnya investor atau perusahaan-perusahaan besar yang berinvestasi di

Kota Metro.

Hal ini menyebabkan sedikitnya lapangan usaha yang tersedia.

Kota Metro bukanlah kota industry, perusahaan manufaktur masih sangat

sedikit. Menyadari pentingnya penanaman modal asing pemerintah kota

metro harus berupaya menumbuhkan iklim investasi yang kondusif guna

menarik calon investor untuk menanamkan modal masuk ke Kota Metro.

5. Luas wilayah Kota Metro yang sangat kecil.

Hal ini berdampak pada ketersedian lapangan kerja dan

kesempatan kerja serta penyerapan tenaga kerja itu sendiri. Pertumbuhan

penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang

tersedia sehingga menyebabkan angka pengangguran bertambah.

6. Tingkat pendidikan pencari kerja yang rendah dan kurangnya keterampilan

Page 68: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

56

Tingkat pendidikan pencari kerja yang rendah dan kurangnya

keterampilan belum mutlak menjadi faktor utama penggangguran dikota

metro hal tersebut dikarnakan terdapat para pengagguran lulusan

perguruan tinggi. Faktanya masih ada lulusan perguruan tinggi yang masih

mengggur. Salah satu masalah yang terkait dengan pengagguran yang

tinggi ini adalah berkaitan dengan pendidikan. Tenaga kerja yang terdidik

seperti lulusan SLTA, diploma, maupun sarjana banyak yang tidak

terserap di bursa kerja. Hal ini menimbulkan pertannyaan tentang

keterkaitan antara produk lembaga pendidikan tersebut dengan kebutuhan

tenaga kerja yang ada. Ternyata tidak semua peluang atau kebutuhan

tenaga kerja yang ada bisa terpenuhi dan mampu menyerap angkatan kerja

yang membutuhkan pekerjaan. Hal demikian menggambarkan adanya

ketidaksejalanan antara kualifikasi angkatan kerja yang ada dengan

kesempatan kerja yang tidak terisi tersebut.

Dalam konteks jenjang pendidikan tinggi maka fakultas-fakultas

maupun jurusan yang ada haruslah dibuka sesuai dengan prediksi

kebutuhan jangka panjang yang sejalan dengan kebutuhan angkatan kerja

yang ada. Begitu pula muatan pada kurikulumnya, perlu mengalami

pengkajian secara berkala sehingga relevan dengan kebutuhan pasar kerja,

disamping tetap memperhatikan aspek yang berkaitan dengan

pengembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Page 69: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 6

faktor penyebab pengagguran di Kota Metro yaitu:

1. Rendahnya pendidikan dan keterampilan

2. Dari ke enam faktor di atas faktor yang paling dominan adalah faktor

rendahnya pendidikan dan keterampilan namun tidak mutlak menjadi

faktor penyebab tingginya angka pengangguran dikota metro hal ini

disebabkan karna ternyata masih ada lulusan perguruan tinggi yang

masing mengaggur juga.

3. Proses mencari kerja (memilih pekerjaan)

4. Pertumbuhan angkatan kerja yang setiap tahunnya meningkat sedangkan

lapangan kerja terbatas,

5. Terbatas atau kurangnya dana yang tersedia dalam menciptakan lapangan

kerja, luas wilayah Kota Metro yang sangat kecil

6. Sedikitnya investor yang berinvestasi di Kota Metro

7. Terjadinya urbanisasi yang menambah angka pengangguran di Kota

Metro.

Pengangguran dikota Metro sangat tinggi hal ini disebabkan karna

para pencari kerja (penggangguran) memiliki lulusan yang tinggi

sedamgkan pekerjaan yang ditawarkan hanya memberikan pekerjaan dan

gaji yang rendah .

Page 70: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

58

B. Saran

Dalam Islam tidak ada istilah pengangguran, karena setiap Muslim

diajarkan untuk rajin dan menolak semua kemalasan, dimana buktinya

Buktinya kita diminta bangun sebelum Subuh untuk Sholat Tahajud dan

Sholat Fajar. Kita diminta melangkahkan kaki ke Masjid dalam keadaan

kondisi gelap, dalam keadaan dimana banyak manusia bermalas-malasan.

Kita dilarang meminta-minta bahkan dalam kondisi miskin sekalipun. Apakah

ini tidak cukup menjadi bukti bahwa dalam Islam dilarang menjadi pemalas

dan dilarang keras menganggur, karena menganggur hanyalah untuk para

pemalas, dan para pemalas adalah orang-orang yang tidak beragama dengan

benar, tidak ada Iman dan Islam didadanya, tidak ada keyakinan bahwa ketika

dia bertekad kuat, Allah SWT akan membantunya dalam berikhtiar. Untuk

itu hendaklah para pengangguran lebih giat lagi dalam mencari pekerjaan dan

tidak berputus asa.

Bagi dinas tenaga kerja dan transmigrasi kota metro hendaklah progam

kerja dievaluasi dan ditinjau kembali agar lebih evektif dalam mengurangi

pengangguran dikota metro, dinas tenaga kerja harus lebih genjar lagi

mensosialisasikan progam pelatihan kerja agar program pelatihan diketahui

oleh masyarakat dan diminati.

Page 71: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

59

DAFTAR PUSTAKA

Alam S, Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI, Yogyakarta: PT Gelora

Aksara, 2006

Bachrawi Sanusi. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta: PT Asdi

Mahasatya, 2004

Badan Pusat Statistik. Data Strategis BPS. Jakarta: CV Nasional Indah, 2010

Basuki Pujoalwanto. Perekonomian Indonesia. (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2014

Bambang Widjajanta, Aristanti Widyaningsih, dan Heraeni Tanuatmodjo.

Mengasah Kemampuan Ekonomi . Jakarta: CV Citra Praya

Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi. Jakarta:

Kencana Prenada Media Grup, 2013

Burhanudin Abdullah, Menanti Kemakmuran Negeri, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2006

Eka Jaka S. Meraih Peluang Kerja 30 Langkah Praktis Dan Efektif Yang

Harus Diperhatikan Para Pencari Kerja. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 3013

Harlik, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Dan Pengangguran

Di Kota Jambi” dalam Jurnal Persepektif Pembiayaan Dan

Pembangunan Daerah, (Jambi: Universitas Jambi), vol 1 no 2 oktober

2013

Iskandar Putong. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2003

Ismawanto, Ekonomi Untuk Sma Dan Ma Kelas XI, Jakarta: CV Gema Ilmu,

2009

Imamul Arifin dan Giana Hadi W, Membuka Cakrawala Ekonomi Untuk

Kelas XI Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Progam Ilmu

Pengetahuan Sosial, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Kardiman, Ending Mulyadi Dan Achmad Kusriadi, Ekonomi Dunia

Keseharian Kita, Jakarta: Yudistira, 2006

Page 72: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

60

Michel P. Todaro dan Stephen C. Smith. Pembangunan Ekonomi. Jakarta: PT

Gelora Aksara Pratama, 2006

Muhdar. “Potret Ketenagakerjaan Pengangguran, Dan Kemiskinan Di

Indonesia: Masalah Dan Solusi” dalam Jurnal Al- Buhuts, Gorontalo:

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, Vol. 11

No 1/ Juni 2015

Mulyadi. Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Persepektif Pembangunan.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003

Moehar Daniel. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2002

Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers,

2002

Muhamad Teguh. Metodologi Penelitian Ekonomi Teori Dan Aplikasi

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005

Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2011

Ralona M. Kamus Istilah Ekonomi Populer. Niaga Swadaya: Gorga Media,

2006

Richard G. Lipsey. Pengantar MakroEkonomi. Jakarta: PT Gelora Aksara

Pratama, 1990

Sandono Sukirno. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2010

Sadono Sukirno. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2002

Sugiyono. Pemahaman Penelitian Kualitatif. Bandung: Alva Beta, 2010

Suroto. Strategi Pembangunan Dan Perencanaan Tenaga Kerja. Yogyakarta:

Gadjah Mada Univer sitas Press, 1983

Sutrisno Hadi. Metode Reasech Jilid I. Yogyakarta: UGM, 1993

syahril, Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesempatan Kerja Terhadap

Pengangguran Di Kabupaten Aceh Barat” dalam Jurnal Ekonomi Dan

Kebijakan Publik Indonesia, (Aceh Barat: Universitas Teuku Umar),

Vol 1 No 2/November 2014

Page 73: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

61

Page 74: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

62

Page 75: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

63

Page 76: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

64

Page 77: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

65

Page 78: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

66

Page 79: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

67

Page 80: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

68

Page 81: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

69

Page 82: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

70

Page 83: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

71

Page 84: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

72

Page 85: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

73

Page 86: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

74

Page 87: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

75

Page 88: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

76

Page 89: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

77

Page 90: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

78

Page 91: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

79

Page 92: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

80

Page 93: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

81

Page 94: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

82

Page 95: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

83

PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI KOTA METRO

OUTLINE

Halaman Sampul

Halaman Judul

Halaman Persetujuan

Halaman Pengesahan

Abstrak

Halaman Orisinalitas Penelitian

Halaman Motto

Halaman Persembahan

Halaman Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Lampiran

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pertanyaan Penelitian

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

D. Penelitian Relevan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Angkatan Kerja

1. Definisi Angkatan Kerja

Page 96: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

84

2. Hubungan Penduduk Dan Angkatan Kerja

3. Diagram Ketenagakerjaan

B. Teori Pengangguran

1. Pengertian Pengangguran

2. Jenis-Jenis Pengangguran

C. Faktor-Faktor Penyebab Pengangguran

D. Dampak Pengangguran

E. Kebijakan Pemerintah Terhadap Penciptaan Lapangan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Sifat Penelitian

B. Sumber Data

C. Teknik Pengumpulan Data

D. Teknik Analisisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

B. Gambaran Umum Faktor-Faktor Penyebab Tingginya Angka

Pengangguran Di Kota Metro

C. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Tingginya Angka Pengangguran Di

Kota Metro

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 97: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

85

Page 98: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

86

Alat Pengumpul Data (APD)

Penyebab Tingginya Angka Pengangguran Di Kota Metro

A. Interview/Wawancara

1. Interview pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Metro

a. Faktor apa saja yang menyebabkan pengangguran di kota

metro?

b. Faktor apa yang paling dominan menyebabkan pengangguran

di kota metro?

c. Mengapa angkatan kerja yang ada di kota metro banyak yang

tidak terserap menjadi tenaga kerja?

d. Apa saja yang sudah dilakukan dinas tenaga kerja dan

transmigrasi kota metro untuk mengurangi pengangguran?

e. Berapa bulan sekali kegiatan tersebut dilakukan?

f. Apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dinas tenaga kerja

untuk mengurangi pengangguran sudah cukup efektif untuk

mengurangi pengangguran?

g. Apa saja yang sudah dilakukan dinas tenaga kerja dan

transmigrasi kota metro untuk menciptakan lapangan

pekerjaan?

h. Apakah kota metro menyediakan lapangan pekerjaan bagi para

pencari kerja /angkatan kerja yang ada di kota metro?

2. Interview pada masyarakat pengangguran yang ada di kota Kota

Metro

a. Apa penyebab anda menganggur?

b. Sudah berapa lama anda mengaggur?

c. Adakah usaha anda untuk mencari pekerjaan?

d. Pekerjaan apa yang anda inginkan?

Page 99: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

87

e. Pernahkah anda mengikuti pelatihan kerja yang di lakukan oleh

dinas tenaga kerja dan transmigrasi kota metro?

3. Interview pada Bursa Kerja (Job Fair) yang ada di Kota Metro

a. Menurut anda seberapa banyak ketersediaan lapangan kerja

bagi para pencari kerja di Bursa Kerja?

b. Adakah data yang menunjukkan besar atau kecilnya keterseiaan

lapangan kerja dibursa kerja?

c. Apakah bursa kerja mampu menyerap angkatan kerja yang ada

di kota metro?

d. Menurut anda lebih besar mana angkatan kerja atau

ketersediaan lapangan kerja di Bursa Kerja?

e. Banyakkan angkatan kerja yang mendaftar di Bursa Kerja?

f. Biasanya angkatan lulusan apa yang bisa mendaftar di bursa

kerja?

g. Berapa bulan sekali kegiatan ini dilakukan?

h. Menurut anda apakah bursa kerja ini sudah mampu mengurangi

pengangguran di kota metro

B. Dokumentasi

1. Buku-Buku Yang Berkaitan Dengan Penelitian

2. Data yang berkaitan dengan dengan profil Kota Metro

Page 100: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

88

Page 101: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

89

Page 102: SKRIPSI PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PENGANGGURAN DI …

90