SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN ......siswa kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran...
Transcript of SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN ......siswa kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran...
SKRIPSI
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 2 BUMIHARJO TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
Disusun Oleh:
SITI ISNAINI
NPM. 14120655
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1439 H/2018M
2
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2
BUMIHARJO TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Dan Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh:
SITI ISNAINI
NPM. 14120655
Pembimbing I : Dr. Yudiyanto, M.Si
Pembimbing II : Dian Eka Priyantoro, M.Pd
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1439 H/2018M
3
4
5
6
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN
METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIHARJO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
OLEH:
SITI ISNAINI
Pada pembelajaran di kelas tidak terlepas dari beberapa masalah yang
muncul salah satu masalah yang muncul adalah rendahnya kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah sehigga hasil belajar kurang maksimal. Sebagai
contoh, pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo yang
di temukan sebesar 55% tidak tuntas, ini di pengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya siswa masih banyak yang kurang menguasai materi, Kurangnya
penerapan langkah-langkah pemecahan masalah, kurang konsentrasi dan kurang
memperhatikan penjelasan guru, siswa yang menganggap pembelajaran
matematika adalah pelajaran yang sulit sehingga siswa ketika mendengar
matematika mereka merasa malas atau pesimis. oleh karena itu peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian ini dengan metode Problem Solving.
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis melakukan “upaya
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika
siswa kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 20
siswa pada materi pengukuran sudut dengan metode pembelajaran Problem
Solving . penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
melakukan proses pembelajaran 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Setiap siklus
mempunyai tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan
refleksi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes, observasi dan
dokumentasi.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode Problem Solving menunjukan
kemampuan pemecahan masalah pada siklus I mencapai 47% yang kemudian
mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 74 % . sedangkan untuk hasil
belajar pada siklus I mencapai 40% yang kemudian mengalami peningkatan pada
siklus II sebesar 90%
Hasil ini menegaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran
Problem Solving dapat meningkatkan kemampaun pemecahan masalah siswa pada
mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo Tahun Pelajaran
2017/2018.
7
8
9
MOTTO
Bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap 1
1 QS Al-Insyirah: 94, ayat 6-7.
10
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan rahmat Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Hasil Studi ini
saya persembahkan untuk :
1. Bapak Tusin dan Ibu Semi Haryanti yang mengizinkan dan yang telah
memberikan kasih sayang, dukungan serta mendoakan setiap perjalanan
ananda untuk berkulian di IAIN Metro sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
2. Adek Rian Kusuma yang slalu mendukung dalam kegiatan kuliah.
3. Terimakasih untuk Miftakhul Munawaroh dan Fanny Faradipa atas
dukungan moril dan materilnya, curahan hatinya, kakak yang baik dan
sekaligus sahabat.
4. Teman-teman PGMI B 2014 seperjuangan, terimakasih atas gelak tawa
dan solidaritas yang luar biasa sehingga membuat hari-hari semasa kuliah
lebih berarti.
5. Almamater IAIN Metro.
11
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim.
Alhamdulillahirobbil’alamin kehadirat Allah SWT atas taufik, hidayah dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Shalawat
beriring salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat,
keluarga, dan para pengikutnya yang taat kepada ajaran agamanya.
Penulisan Skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan
untuk menyelesaikan pendidikan Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Metro guna memperoleh gelar S. Pd. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan bimbingan
kepada penulis, terimaksih penulis haturkan kepada Prof. Dr. Enizar, M.Ag,
selaku Rektor IAIN Metro Lampung yang telah memberikan izin menyusun
penelitian, Dr. Akla, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Metro Lampung, Nurul Afifah, M.Pd.I, selaku ketua Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah, Dr.Yudiyanto, M.Si, selaku pembimbing I, dan Dian
Eka Priyantoro, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan motivasi dan
bimbingannya dalam menyelesaikan penelitian, Bapak dan Ibu Dosen/Karyawan
IAIN Metro yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan sarana prasarana
selama penulis menempuh pendidikan, Dra. Sri Rahayu selaku kepala sekolah dan
Bapak/Ibu Guru SD Negeri 2 Bumiharjo, Batanghari Lampung Timur yang telah
memberikan izin dan membantu untuk melakukan penelitian.
Saran demi perbaikan Skripsi ini sangat diharapkan dan akan diterima
dengan kelapangan dada. dan akhirnya semoga penelitian yang telah dilakukan
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Metro, 04 Juni 2018
Penulis
SITI ISNAINI
NPM. 14120655
12
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iii
HALAMAN NOTA DINAS ..................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ....................................................... vii
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. viii
HALAMAN PERSEMBAHASAN ......................................................................... ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5
C. Batasan Masalah............................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
F. Penelitian Yang Relevan ................................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 9
A. Pemecahan Masalah ....................................................................................... 9
1. Pengertian Masalah ................................................................................. 9
13
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah ..................... 10
3. Indikator Pemecahan Masalah ................................................................ 11
B. Matematika ..................................................................................................... 14
1. Pengertian Matematika............................................................................. 14
2. Tujuan Matematika .................................................................................. 16
3. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika Di Sd/Mi .............................. 16
4. Materi Pembelajaran Matematika .............................................................. 18
a. Pengertian Dan Pengukuran Sudut ...................................................... 18
b. Pengukuran Sudut Pada Bangun Datar ................................................ 19
C. Metode Problem Solving ............................................................................... 20
1. Pengertian Metode Problem Solving ....................................................... 20
2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Problem Solving ...................... 22
3. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Problem Solving ............................. 22
D. Hipotesis Tindakan......................................................................................... 24
BAB II METODE PENELITIAN ........................................................................... 25
A. Definisi Oprasional Variabel .......................................................................... 25
1. Variabel Bebas (Mtode Problem Solving) ............................................... 25
2. Variabel Terikat (Kemampuan Pemecahan Masalah).............................. 26
B. Setting Penelitian ........................................................................................... 27
C. Subjek Penelitian ............................................................................................ 27
D. Prosedur Penelitian......................................................................................... 28
1. Siklus I ..................................................................................................... 28
a. Tahap Perencanaan ............................................................................. 28
b. Tahap Pelaksanaan ............................................................................. 29
c. Tahap Observasi ................................................................................. 31
d. Tahap Refleksi .................................................................................... 31
2. Siklus II .................................................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 31
1. Tes ........................................................................................................... 32
2. Observasi ................................................................................................. 32
14
3. Dokumentasi ............................................................................................ 32
F. Instrumen Penelitian....................................................................................... 33
G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 38
H. Indikator Keberhasilan ................................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN .......................................... 40
A. Hasil penelitian ............................................................................................... 40
1. Deskripsi lokasi penelitian ....................................................................... 40
a. Sejarah SD Negeri 2 Bumiharjo ....................................................... 40
b. Identitas SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur ............................ 40
c. Data Siswa SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur........................ 41
d. Data Guru SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur ......................... 41
e. Visi ,Misi dan Tujuan SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur ....... 42
f. Struktur Organisasi SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur .......... 45
g. Denah Lokasi SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur ................... 46
2. Deskripsi data hasil penelitian ................................................................. 47
a. Pelaksanaan Siklus I ........................................................................... 47
b. Pelaksanaan Siklus II .......................................................................... 65
B. Pembahasan .................................................................................................... 79
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 87
A. Kesimpulan ................................................................................................... 87
B. Saran ............................................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
15
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Lembar observasi kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
metode problem solving ................................................................................. 34
Tabel 3.2 : Pedoman penskoran pemecahan masalah mateatika siswa ............................ 35
Tabel 3.3 : Lembar observasi guru terhadap kegiatan pembelajaran melalui
metode problem solving ................................................................................. 36
Tabel 3.4 : Lembar observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan
metode problem solving ................................................................................. 37
Tabel 4.1 : Keadaan Siswa SD Negeri 2 Bumiharjo ........................................................ 41
Tabel 4.2 : Keadaan Guru SD Negeri 2 Bumiharjo ......................................................... 41
Tabel 4.3 : Pedoman penskoran pemecahan masalah mateatika siswa ............................ 50
Tabel 4.4 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa dengan metode problem
solving siklus I pertemuan ke I ...................................................................... 51
Tabel 4.5 : Hasil belajar siklus I pertemuan ke I .............................................................. 52
Tabel 4.6 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa dengan metode problem
solving siklus I pertemuan ke II ..................................................................... 56
Tabel 4.7 : Hasil belajar siklus I pertemuan ke II ............................................................ 57
Tabel 4.8 : Hasil belajar siklus I ....................................................................................... 59
Tabel 4.9 : Skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa siklus I ................ 60
Tabel 4.10 : Skor aktivitas Guru Terhadap Kegiatan Pembelajaran Melalui
Metode Problem Solving Siklus I .................................................................. 63
Tabel 4.11 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa dengan metode problem
solving siklus II pertemuan ke I ..................................................................... 66
Tabel 4.12 : Hasil belajar siklus II pertemuan ke I ............................................................ 68
Tabel 4.13 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa dengan metode problem
solving siklus II pertemuan ke II ................................................................... 71
Tabel 4.14 : Hasil belajar siklus II pertemuan ke II .......................................................... 72
Tabel 4.15 : Hasil belajar siklus II .................................................................................... 74
16
Tabel 4.16 : Skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa siklus II ............... 74
Tabel 4.17 : Skor aktivitas Guru Terhadap Kegiatan Pembelajaran Melalui
Metode Problem Solving Siklus II................................................................. 78
Tabel 4.18 : Rata-rata hasil belajar siswa siklus 1 dan II ................................................... 80
Tabel 4.19 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa pada tes siklus I dan II ............ 82
Tabel 4.20 : Hasil pengamatan pada guru dalam kegiatan pembelajaran melalui
metode problem solving pada siklus II dan II ................................................ 85
17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Model penelitian tindakan kelas................................................................... 28
Gambar 4.1 : Struktur organisasi SD Negeri 2 bumiharjo ................................................. 45
Gambar 4.2 : Denah SD Negeri 2 bumiharjo ..................................................................... 46
Gambar 4.3 : Rata-rata Indiktor Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siklus I ............ 61
Gambar 4.4 : Hasil kerja siswa pada siklus I .................................................................... 62
Gambar 4.5 : Rata-rata Indiktor Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siklus II ........... 75
Gambar 4.6 : Hasil kerja siswa pada siklus II pertemuan ke I ........................................... 76
Gambar 4.7 : Hasil kerja siswa pada siklus II pertemuan ke II ......................................... 77
Gambar 4.8 : Rata-rata hasil belajar siswa siklus I dan II ................................................ 81
Gambar 4.9 : Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika pada
siklus I dan II ................................................................................................. 83
Gambar 4.10: Hasil pengamatan pada Guru terhadap kegiatan pembelajaran
dengan metode problem solving pada siklus I dan II .................................... 85
18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kisi- kisi pertanyaan saat prasurvey ....................................... 92
Lampiran 2 : Rekapitulasi Nilai Asli Kelas Iv Semester 1........................... 93
Lampiran 3 : Jadwal Pelajaran ..................................................................... 94
Lampiran 4 : Silabus .................................................................................... 95
Lampiran 5 : Kisi Kisi Soal Siklus 1 ............................................................ 97
Lampiran 6 : Rpp Siklus 1 ............................................................................ 99
Lampiran 7 : Kisi-Kisi Soal Siklus II ........................................................... 114
Lampiran 8 : Rpp Siklus II ........................................................................... 116
Lampiran 9 : Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus I dan II ......... 132
Lampiran 10 : Lembar Observasi Guru .......................................................... 136
Lampiran 11 : Lembar Observasi Siswa ........................................................ 130
Lampiran 12 : Foto Kegiatan Penelitian ........................................................ 144
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan
manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan
pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai
antisipasi kepentingan masa depan.1 Pendidikan di sekolah dasar menjadi
sangat penting karena semua dasar-dasar tentang dunia pendidikan akan anak
dapatkan di sekolah dasar begitu juga dengan mata pelajaran matematika.
Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk
diajarkan di SD/MI karena matematika sangat berguna dalam kehidupan
sehari-hari siswa dan di perlukan sebagai dasar untuk mempelajarai
matematika lanjut dan mata pelajaran lain. Matematika juga merupakan
hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan
penggambaran bentuk objek.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam
kurikulum 2013 di sekolah dasar, yang nantinya akan diterapkan oleh siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat hal tersebut sangatlah penting untuk
1 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), h. 1
2
mempelajarai, memahami dan menguasai ilmu matematika serta
menggunanakannya dalam pemecahan masalah sehari-hari.
Usaha yang dilakukan agar siswa dapat memahami, menguasai dan
menggunakannuya dalam pemecahan masalah tidak lah mudah. Karena
sebagian besar siswa SD Negeri 2 Bumiharjo sebagai subjek penelitian ini,
mengangap matematika adalah mata pelajaran yang sulit, sebab di dalamnya
banyak terdapat oprasi hitung yang harus dipahami oleh siswa ketika mereka
mengerjakan soal. Hal ini menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam
pemecahan masalah sehingga hasil belajar kurang maksimal.
Peneliti, melakukan prasurvei di SD Negeri 2 Bumiharjo sebanyak 3
kali guna mengetahui permasalahan yang ada. Prasurvei pertama pada hari
Rabu, 28 Februari 2018, peneliti meminta ijin kepada Ibu Dra.Sri Rahayu
selaku kepala sekolah untuk melakukan observasi kelas. Hasil observasi kelas
tersebut diantarannya, suasana kelas kurang kondusif, siswa sedikit pasif
karna hanya mendengarkan penjelasan guru, siswa sering ribut sendiri maupun
berbicara dengan temannya saat guru menjelaskan materi, dalam mengerjakan
soal pun langsung tertuju pada jawaban tanpa adanya langkah-langkah
pemecahan masalah, metode yang digunakan kurang bervariasi.
Prasurvei kedua dilakukan pada hari Kamis, 1 Maret 2018, peneliti
melakukan wawancara kepada Ibu Karsinem S.Pd,SD selaku guru kelas, serta
wawancara kepada siswa yang bernama Deva Nur Rohman. Hasil wawancara
kepada guru kelas diantaranya, guru menganggap bahwa siswanya sulit untuk
diatur, sebanyak 11 siswa mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu dari rentan
3
43-59 pada Ulangan Semester Ganjil. Sedangkan, KKM mata pelajaran
Matematika adalah 60, siswa kelas IV A berjumlah 20 siswa, beliau
mengatakan K-13 sangat rumit karena beliau baru pertama kali
menerapkannya, beliau juga masih sering menggunakan metode ceramah dan
demontrasi, sesekali menggunakan media gambar pada materi bangun datar
dan masih ada beberapa siswa yang pasif, padahal dalam K-13 siswa dituntut
untuk aktif, selain itu beliau juga mengatakan dalam mengerjakan soal
matematika langsung pada cara mendapatkan hasil tanpa menuliskan apa yang
diketahui, merencanakan penyelesaian dan menulis kesimpulan2 Sedangkan
hasil wawancara kepada beberapa siswa salah satunya yang bernama Deva
Nur Rohman yaitu, menurut Deva mata pelajaran Matematika adalah pelajaran
yang sulit, guru saat mengajar sering menggunakan metode ceramah
kemudian menuliskan rumus di papan tulis, memberikan tugas dan tidak
menggunakan media. Siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas atau
soal, selain itu Deva juga mengakatan ketika mengerjakan soal langsung
tertuju pada cara mendapatkan jawaban saja, tidak menuliskan apa yang
diketahui dan di tanya, tidak merencanakan penyelesaian dan tidak
menuliskan kesimpulan dan semua ungkapan yang diutarakan oleh Deva
dibenarkan teman-taman sekelasnya3.
Prasurvei ketiga dilakukan pada hari Sabtu, 3 Maret 2018 peneliti
melakukan dokumentasi dengan pengumpulan data berupa, nilai hasil Ulanga
2 Wawancara, Karsinem, guru kelas IV A, SDN 2 Bumiharjo, tanggal 1 Maret 2018
3 Wawancara, Deva Nur Rohman, siswa kelas IV A, SDN 2 Bumiharjo, tanggal 1 Maret
2018.
4
Semester kelas IV semester I, Jadwal Pelajaran, dan silabus di sajikan dalam
Lampiran 2, 3 dan 4.
Hasil dari pengamatan tersebut di temukan masalah dalam proses
pembelajaran matematika, dimana siswa kurang mampu memahami materi
yang disampaikan oleh guru, dan dalam mengerjakan soal tidak menggunakan
langkah-langkah penyelesaian, menyebabkan rendahnya kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah sehingga hasil belajar kurang maksimal. Hal ini
terbukti dengan hasil ulangan semester sebagian siswa kelas IV SD Negeri 2
Bumiharjo yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ada 11
(55%) siswa tidak lulus dari 20 siswa, berdasarkan nilai KKM yang
ditetapkan yaitu 60.
Permasalahan diatas harus segera diatasi, salah satunya dengan
menggunakan Metode problem solving untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah.
“Metode Problem Solving sangat potensial untuk melatih siswa berpikir
kreatif dalam menghadapi berbagai masalah baik itu masalah sendiri maupun
masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau bersama-sama”.4 “Belajar
dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah berusaha untuk
menciptakan kondisi belajar yang berorientasi pada proses dan berpusat pada
siswa”.5
4 Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran,(Jakarta: Pt. Bumi Aksara, 2014), h. 243
5 Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Disekolah Dasar, ( Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), h.71-72
5
Motede Problem Solving bisa membuat pendidikan disekolah menjadi
lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari, proses belajar mengajar melalui
pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan
memecahkan masalah secara terampil dan siswa lebih kreatif. Dengan adanya
metode Problem Solving, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri 2
Bumiharjo dapat dirinci sebagai berikut:
1. Suasana kelas kurang kondusif
2. Metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi
3. Kurangnya penerapan langkah-langkah pemecahan masalah
4. Hasil belajar yang masih rendah
5. Siswa sering ribut sendiri maupun berbicara dengan temannya saat guru
menjelaskan materi
6. Siswa kurang menguasai materi
7. Siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan guru
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari adanya kemungkinan meluasnya masalah yang
akan di teliti, maka dengan ini peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
Penerapan metode Problem Solving untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika materi pengukuran sudut
kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran 2017/2018.
6
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah dengan
menggunakan metode Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran
2017/2018.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah melalui Metode Problem Solving pada mata
pelajaran matematika kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran
2017/2018.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
a. Bagi siswa, untuk mengurangi kesulitan siswa dalam belajar sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
b. Bagi guru, untuk menambah wawasan guru sebagai metode alternatif
dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada
mata pelajaran matematika.
c. Bagi sekolah, untuk menambah sumbang pemikiran bagi sekolah
dalam upaya meningkatkan kualitas siswanya. Serta menambah
sumber keilmuan baru bagi sekolah, sehingga sekolah dapat
mengembangkan dan menggunakan motede problem solving pada
7
proses pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah.
F. Penelitian yang Relevansi
Pertama,Ahmad Fauzi, Skripsi dengan judul “Penggunaan Metode
Problem SolvingDapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD
N 6 Kotagajah Kecamatan Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012.”
Hal ini dapat dilihat dari presentase hasil postes mengalami peningkatan 26,6
%, yaitu pada siklus I 60% dan siklus II adalah 86,6 %. Kedua Abidin
Mustakhfiri Asror “Penggunaan Metode Problem Solving Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematka Kelas IV SD Negeri 2 Telogorejo
Tahun Pelajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil analisis daapat dketahui
dengan menggunakan metode Problem Solving hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sampai siklus II . Pada siklus I hasil belajar yaitu
71% pada siklus II menjadi 88%. Dilihat dari siklus I dan II mengalami
peningkatan sebesar 17%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SD Negeri 2 Telogorejo Tahun Pelajaran 2016/2017 .6
Berdasarkan kedua peneliti diatas dapat di simpulkan bahwa:
persamaan dengan penulis adalah sama- sama menggunakan metode
Problem Solving pada mata pelajaran Matematika kelas IV SD. Sedangkan
perbedaan kedua peneliti diatas dengan penulis yaitu penulis lebih menekan
kan pada proses atau cara memecahkan masalahnya dimana dalam proses
6 Abidin Mustakhfiri Asror, “ Penggunaan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematka Kelas IV SD Negeri 2 Telogorejo Tahun Pelajaran 2016/2017 , (IAIN
METRO 2017)
8
pemecahan masalah tersebut siswa di tuntut aktif, kreatif untuk menganalisis
masalah, merencanakan penyelesaian, dan pelaksanaanya sehingga
mendapatkan hasil yang maksimal.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemecahan Masalah
1. Pengertian pemecahan masalah
Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan
megidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan
unsur yang diperlukan, mampu membuat atau menyusun model
matematika, dapat memilih dan mengembangkan strategi pemecahan,
mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh.8
Pemecahan masalah adalah tipe belajar yang paling tinggi. Sesuatu
itu merupakan masalah bagi siswa bila sesuatu itu baru dikenalnya, tetapi
siswa telah memiliki prasyaratan hanya siswa belum tahu proses
alogaritmanya (hitungan/ penyelesaiannya). Sesuatu masalah bagi siswa
tetapi bukan bagi guru.9
Pemecahan masalah merupakan suatu proses penerimaan tantangan
dan kerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan
demikian, aspek penting dari makna masalah adalah penyelesaian
yang diperoleh tidak dapat hanya dikerjakan dengan prosedur rutin,
tetapi perlu penalaran yang lebih luas dan rumit.10
8Siti Mawaddah, Hana Anisah, “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Pada
Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Generatif (Generative
Learning) Di SMP”,( Banjarmasin: EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika), Volume 3/Nomor
2, Oktober 2015, h. 167 9 Karso,dkk, Pendidikan Matematika 1,Edisi 1,(Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 31
10 Endang Setyo Winarni, Sri Harmini, Matematika Untuk PGSD, (Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya, 2012), h. 116
10
Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar dalam belajar
matematika. Pada saat memecahkan masalah matematika, siswa
dihadapkan dengan beberapa tantangan seperti kesulitan dalam memahami
soal. Hal ini disebabkan karena masalah yang dihadapi bukanlah masalah
yang pernah dihadapi siswa sebelumnya.11
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
Pemecahan masalah yaitu upaya mencari jalan keluar yang dilakukan
dalam mencapai tujuan (hasil belajar), dengan memahami unsur-unsur
yang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan,
mampu membuat atau menyusun model matematika, dapat memilih dan
mengembangkan strategi pemecahan, mampu menjelaskan dan memeriksa
kebenaran jawaban yang diperoleh. Dalam menyelesaikan masalah juga
memerlukan kesiapan, kreativitas, pengetahuan dan kemampuan serta
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pemecahan masalah juga
merupakan persoalan-persoalan yang belum dikenal serta mengandung
pengertian sebagai proses berfikir tinggi dan penting dalam pembelajaran
matematika.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan siswa
memecahkan masalah matematika adalah:
11
Muchlisin Riadi, “ Pengertian dan Tahapan Pemecahan Masalah”,
Http://Www.Kajianpustaka.Com di Unduh Pada 20 Februari 2018
11
a. Kemampuan memahami ruang lingkup masalah dan mencari
informasi yang relevan untuk mencapai solusi.
b. Kemampuan dalam memilih pendekatan pemecahan masalah atau
strategi pemecahan masalah di mana kemampuan ini dipengaruhi
oleh keterampilan siswa dalam merep-resentasikan masalah dan
struktur pengetahuan siswa.
c. Keterampilan berpikir dan bernalar siswa yaitu kemampuan berpikir
yang fleksibel dan objektif.
d. Kemampuan metakognitif atau kemampuan untuk melakukan moni-
toring dan kontrol selama proses memecahkan masalah.
e. Persepsi tentang matematika.
f. Sikap siswa, mencakup kepercayaan diri, tekad, kesungguh-
sungguhan dan ketekunan siswa dalam mencari pemecahan
masalah.
g. Latihan-latihan. 12
3. Indikator Pemecahan Masalah
Indikator kemampuan pemecahan masalah matematis adalah sebagai
berikut:
a. Menunjukkan pemahaman masalah, meliputi kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan
kecukupan unsur yang diperlukan.
12
Hidayah Ansori, Irsanti Aulia,“Penerapan Model Pembelajaran Missouri Mathematics
Project (Mmp) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Di Smp”( Banjarmasin: EDU-
MAT Jurnal Pendidikan Matematika), Volume 3, Nomor 1, April 2015, h.52-53
12
b. Mampu membuat atau menyusun model matematika, meliputi
kemampuan merumuskan masalah situasi sehari-hari dalam
matematika.
c. Memilih dan mengembangkan strategi pemecahan masalah,
meliputi kemampuan memunculkan berbagai kemungkinan atau
alternatif cara penyelesaian rumus-rumus atau pengetahuan mana
yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah tersebut.
d. Mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban yang
diperoleh, meliputi kemampuan mengidentifikasi kesalahan-
kesalahan perhitungan, kesalahan penggunaan rumus, memeriksa
kecocokan antara yang telah ditemukan dengan apa yang
ditanyakan, dan dapat menjelaskan kebenaran jawaban tersebut. 13
Terdapat empat langkah dalam pemecahan masalah matematika,
yaitu :
1) Memahami dan mempersentasikan masalahnya
a) menemukan dengan tepat apa arti masalahnya. Ini melibatkan
tindakan menemukan informasi atau mengidentifikasi masalah.
b) perlu mengembangkan representasi yang akurat tentang masalah
itu, ini membutuhkan dua pokok elemen yaitu pemahaman
linguistik (siswa harus memahami kata perkata dan struktur logis
kalimat-kalimat).Setelah semua kalimat di pahami, siswa harus
13
Siti Mawaddah dan Hana Anisah, “Kemampuan Pemecahan Masalah, h.168
13
menyatukan menjadi sebuah pengertian utuh, dan harus mampu
memahami masalahnya secara keseluruhan.
2) Memilih atau merencanakan solusinya
Setelah memahami masalahnya, bagian kedua proses berupa
merencanakan sebuah rencana untuk menyelesaikan masalahnya.
a) Perlu memiliki sebuah strategi umum untuk memecahkan
masalah, yang disebut sebuah heuristik.
b) Siswa mampu memilih sebuah Algoritma (prosedur langkah
demi langkah untuk mencapai sesuatu) yang efektif untuk
masing-masing bagian masalahnya.
3) Melaksanakan rencananya
Bagian ketiga melibatkan upaya menemukan solusi aktual
untuk masalahnya. Bila heuristik yang dipilih di dalam langkah
sebelumnya telah melahirkan rencana yang tepat dalam kaintanya
dengan algoritma mana yang akan digunakan, langkah tersebut
biasanya bersifat langsung dan hanya melibatkan penerapan
algoritma yang dipilih saja.
4) Mengevaluasi Hasil-hasilnya
Langkah terahir adalah memeriksa jawaban. Pemeriksaan
yang diketahui oleh umum tetapi sering di lupakan adalah dengan
melihat apakah jawabanya masuk akal. Siwa juga perlu memeriksa
14
bukti-bukti dan data yang mungkin kontradiktif (atau
mengkonfirmasikan) jawaban mereka. 14
Alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa adalah tes yang berbentuk
essay (uraian). Menurut Nana Sujana dengan tes uraian siswa
dibiasakan dengan kemampuan pemecahan masalah, mencoba
merumuskan hipotesis, menyusun dan mengekspresikan gagasannya,
dan menarik kesimpulandari suatu permasalahan.15
B. Matematika
1. Pengertian Matematika
Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting
untuk diajarkan di SD/MI karena matematika sangat berguna dalam
kehidupan sehari-hari siswa dan diperlukan sebagai dasar untuk
mempelajarai matematika lanjut dan mata pelajaran lain.
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau
manthenein yang artinya mempelajari, namun diduga kata itu erat
hubungannya dengan kata sansekerta yaitu medha atau widya yang
artinya kepandaian, katahuan, atau intelegensi.
14
Daniel Muijs & David Reynolds, Effective Teaching Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008), Edisi Kedua, H. 187-190 15
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm.35.
15
Matematika adalah salah satu alat berfikir, selain bahasa,
logika, dan statistika.16
Matematika itu terorganisasikan dari unsur-
unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan
dalil-dalil, dimana dalil-dalil setelah pembuktian kebenarannya berlaku
secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.
Meatematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan
atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.
Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat
sempurna karena dirinya sendiri, tetapi keberadaannya untuk
membantu manusia memahami, menguasai permasalahan sosial,
ekonomi dan alam.17
Hakikat matematika menurut Soedjadi, yaitu
memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola
pikir yang deduktif.18
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua
peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut
diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
16
Siti Annisah, Pembelajaran Matematika SD/MI,(Bandar Lampung: CV.DVIFA, 2015),
h.1 17
Karso,dkk, Pendidikan Matematika, h.39-40 18
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar,(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), h.1
16
2. Tujuan Matematika
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar
Isi Kurikulum Nasional, Mata Pelajaran Matematika ditingkat SD/MI
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan seperti berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah
3. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika di SD/MI
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI
meliputi aspek-aspeksebagai berikut.
a. Bilangan
17
b. Geometri dan pengukuran
c. Pengolahan data.19
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, bahwa pengertian
matematika, ruang lingkup hingga tujuan terdapat keterkaitan terhadap
pemecahan masalah yang merupakan fokus dari pembelajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal,
masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai
masalah penyelesaiannya.
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah perlu
dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model
matematika, menyelesaikan masalah dan menafsirkan solusinya. Pada
setiap pembelajaran matematika hendaknya diawali dengan pengenalan
masalah yang sesuai dengan situasi. Selain itu memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dalam
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efesien, dan
tepat dalam pemecahan masalah.
4. Materi Pembelajaran Matematika
a. Pengertian dan pengukuran sudut
1) Pengertian dan bagian-bagian sudut
19
BSNP,Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,( Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan), Juni 2006. h. 148
18
Dua garis lurus yang bertemu pada suatu titik akan
membentuk sudut. Dua garis tersebut dinamakan kaki sudut. Titik
pertemuan dua garis tersebut dinamakan titik sudut.
Perhatikan cara memberi nama bagian-bagian sudut pada
gambar berikut:
Nama sudut: sudut CAB atau BAC. Dapat ditulis ˂CAB
atau <BAC. Kaki sudut: Garis AC dan AB. Titik sudut: A.
2) Pengukuran besar sudut dengan satuan baku
Alat ukur baku untuk mengukur sudut adalah busur
derajat.Bagian bagian busur derajat antara lain, skala luar, garis
alas busur derajat, titik pusat busur derajat, skala dalam.
3) Jenis-jenis sudut
19
Jenis sudut ada empat yaitu sudut lancip( 0o-90
o), sudut
siku-siku (900), sudut tumpul (90
0-180
0) dan sudut lurus (180
0).
4) Pengukuran Sudut pada Bangun Datar
1) Pengukuran sudut pada segi tiga
Segitiga memiliki tiga sudut. Ketiga sudut tersebut
membentuk sudut lurus. Ingat kembali bahwa besar sudut lurus
adalah 180o, jadi jumlah besar ketiga sudut pada segi tiga tersebut
adalah 180o. Segi tiga ada empat macam yaitu segi tiga sama sisi,
sama kaki, siku-siku dan segi tiga sembarang.
2) Pengukuran sudut pada segi empat
20
Segi empat memiliki empat sudut., keempat sudut tersebut
membentuk sudut satu putaran penuh. Besar sudut stu putaran
penuh adalah 360o jadi jumlah besar empat sudut pada segi empat
tersebut adalah 360o.20
C. Metode Problem Solving
1. Pengertian Metode Problem Solving
Metode pembelajaran adalah salah satu cara yang digunakan guru
untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu
berlangsung dalam interaksi edukatif, metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan
dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian,
metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar
mengajar.Mengingat hal tersebut maka, metode yang digunakan oleh guru
harus mampu menumbuhkan berbagai kegiatan belajar bagi siswa saat
proses pembelajaran berlangsung. Metode pembelajaran banyak
macamnya salah satunya adalah Metode Problem Solving.
Metode Problem Solving adalah suatu cara menyajikan pelajaran
dengan mendorong siswa untuk mencari dan memecahkan suatu masalah
atau persoalan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Metode ini di
20
Gunanto, Dhesy Adhalia,MATEMATIKA Untuk SD/MI Kelas IV Berdasarkan Kurikulum
2013 Yang Disempurnakan,(Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama,2016) H.140-146
21
ciptakan seorang ahli didik berkebangsaan Amerika yang bernama John
Dewey.21
ProblemSolving adalah salah satu metode mengajar yang
digunakan oleh guru dalam kegiatan proses pembelajaran.
Metode ini dapat menstimulasi peserta didik dalam berpikir
yang dimulai dari mencari data sampai merumuskan kesimpulan
sehingga peserta didik dapat mengambil makna dari kegiatan
pembelajaran.22
“Metode Problem Solving sangat potensial untuk melatih peserta
didik berpikir kreatif dalam menghadapi berbagai masalah baik itu
masalah pribadi maupun masalah kelompok untuk di pecahkan sendiri
atau secara bersama-sama”.23
Metode problem solving bukan hanya
sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir
karena dalam Problem Solving dapat menggunakan metode-metode
lainnya yang di mulai dengan mencari data sampai pada menarik
kesimpulan.24
Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa pembelajaran
mengunakan Metode Problem Solving dapat mendorong siswa lebih
aktif dan berpikir kreatif untuk mencari solusi dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi baik secara individu maupun berkelompok.
21
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:Pustaka Setia, 2011), h.81- 84 22
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2014), h. 136 23
Ridwan Abdullah Sani, Inovai Pembelajaran, h.243 24
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 212
22
2. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Problem Solving
Langkah-langkahpelaksanaan metode Problem Solving adalah
sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Guru memberikan permasalahan yang perlu dicari solusinya
c. Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar
d. Peserta didik mencari literatur yang mendukung untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru
e. Peserta didik melaporkan tugas yang diberikan oleh guru25
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa langkah-langkah Problem
Solving tersebut akan diterapkan sebagai acuan langkah-langkah untuk
membuat RPP.
3. Kelebihan dan kelemahan metode Problem Solving
Setiap metode pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan
kelemahan.Begitupun dengan metode Problem Solving.
a. Kelebihan metode Problem Solving
Kelebihan pada metode Problem Solving diantaranya:
1) Dapat membuat peserta didik lebih menghayati kehidupan
sehari-hari.
2) Dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk
menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
25
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Belajar, H.243
23
3) Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik
secara kreatif.
4) Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan
masalahnya.
5) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan
6) Berpikir dan bertindak kreatif
7) Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
8) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan
9) Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
10) Merangsang kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan tepat.
11) Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan
kehidupan, khususnya dunia kerja.
b. Kekurangan metode Problem Solving
Ada pun kekurangan metode Problem Solving diantaranya:
1) Memerlukan cukup banyak waktu.
2) Melibatkan lebih banyak orang.
3) Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan
metode ini.
4) Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan
dengan metode pembelajaran yang lain.
5) Kesulitan yang mungkin dihadapi.26
26
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran, h. 137-138
24
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diajukan dalam
penelitian yang kemudian menjadi pegangan sebagai arah penelitian.
Hipotesis tindakan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
Metode Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 2
Bumiharjo tahun pelajaran 2017/2018
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas (Metode Problem Solving)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. 1Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan Metode Problem Solving.
Pembelajaran mengunakan Metode Problem Solving dapat
mendorong siswa lebih aktif dan berpikir kreatif untuk mencari solusi
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi baik secara individu
maupun berkelompok. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan
metode Problem Solving:
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Guru memberikan permasalahan yang perlu dicari solusinya
c. Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar
d. Peserta didik mencari literatur yang mendukung untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru
e. Peserta didik melaporkan tugas yang diberikan oleh guru2
1Sugiyono,MetodePenelitianPendidikankuantitatif,kualitatif, dan R&D,(Bandung :
Alfabeta, 2009), h.39 2 Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Belajar, H.243
26
2. Variabel Terikat (Kemampuan Pemecahan Masalah)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variable bebas (Problem Solving).3
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan
masalah.
Pemecahan masalah yaitu upaya mencari jalan keluar yang
dilakukan dalam mencapai tujuan (hasil belajar), dengan memahami
unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan unsur yang
diperlukan, mampu membuat atau menyusun model matematika, dapat
memilih dan mengembangkan strategi pemecahan, mampu menjelaskan
dan memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh. Bentuk kemampuan
pemecahan masalah yang akan diamati adalah sebagai berikut:
a. Menunjukkan pemahaman masalah (menganalisis masalah)
b. Mampu membuat atau menyusun model/strategi matematika
c. Memilih dan mengembangkan strategi pemecahan masalah
d. Mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban yang
diperoleh
3 Ibid
27
B. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
di SD NEGERI 2 Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian
tindakan kelas selama 2 siklus, setiap siklus 2 kali pertemuan atau tatap
muka.
3. Objek penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka
rancangan penelitian yang digunkaan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah peserta didik bidang studi Matematika kelas IV SD Negeri 2
Bumiharjo tahun pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan metode
Problem Solving.
C. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi
kelas IVa SD NEGERI 2 Bumiharjo yang berjumlah 20 orang yang terdiri
dari 11 siswa dan 9 siswi.
28
D. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2
siklus. Dalam satu siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap
pertama perencanaan, tahap kedua pelaksanaan, tahap ketiga pengamatan,
dan tahap keempat reflleksi. Model pada Gambar 3.1 di bawah ini
merupakan model penelitian tindakan kelas dari Suharsimi Arikunto.
Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Kelas
4
1. SIKLUS 1
a. Tahap Perencanaan Pembelajaran
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah:
1) Menentukan kelas penelitian
4 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan , h.16
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II
Pengamatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Reaksi
Reaksi
29
2) Menetapkan waktu mulai penelitian tindakan kelas yaitu pada
semester genap
3) Menetapkan materi pelajaran yang akan disampaikan
4) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
5) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama
proses pembelajaran
6) Mempersiapkan perangkat tes hasil belajar
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan untuk mengelola proses
pembelajaran Matematika dengan menggunakan Metode Problem
Solving.
1) Kegiatan awal
a) Mengucap salam
b) Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran
c) Mengecek kehadiran peserta didik
d) Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
e) Literasi
f) Menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengingatkan kembali tentang bangun datar yang telah
dipelajari dan mengaitkan dengan materi yang akan di
sampaikan
b) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
30
c) Guru meminta siswa mengamati gambar yang ada di papan
tulis (Gambar tangga, piramda, kursi, bingkai foto)
d) Guru menanyakan kepada siswa tentang gambar tersebut
e) Guru memberikan penguatan tentang pengukuran sudut dan
membeikan contoh soal
f) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum di pahami
g) Guru memberikan lembaran kerja kepada setiap kelompok
h) Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar
kepada siswa
i) Guru mengamati jalannya kegiatan tersebut
j) Guru meminta beberapa siswa untuk melaporkan hasil
kerjanya
k) Guru memberikan apresiasi terhadap pekerjaan setiap
kelompok
l) Guru mengingatkan kembali tentang pengertian dan
pengukuran sudut
3). Penutup
a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran
b) Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan belajar hari
ini.
c) Siswa memimpin do’a di akhir pembelajaran.
31
d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.
c. Tahap Observasi
Pada tahap observasi, peneliti melakukan pengamatan pada
jalanya kegiatan dalam proses pembelajaran dan mencatat hasil
pengamatan untuk melihat aktivitas pembelajaran dengan Metode
Problem Solving pada lembar observasi.
d. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan. tahap kegiatan untuk mengungkapkan
kembali apa yang sudah dilakukan, dan akan diperoleh informasi
tentang penerapan Metode Problem Solving yang dilakukan.
Kemudian hasil tersebut dianalisis dan disimpulkan untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan tindakan yang sudah dilakukan dan dari
hasil tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun program
siklus selanjutnya.
2. SIKLUS II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hasil refleksi siklus I.
Apabila pada SIKLUS I hasil analisis belum memuaskan maka siklus
tindakan dilanjutkan pada SIKLUS II. Pelaksanaan SIKLUS II
dilaksanakan untuk memperbaiki kelemahan atau kegagalan yang terjadi
pada SIKLUS I.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
32
1. Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang
atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat
perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam
dirinya.5
Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tertulis
dengan bentuk soal essay. Dengan adanya tes ini, maka akan diketahui
kemampuan pemecahan masalah melalui hasil belajar siswa pada
pembelajaran Matematika dengan menggunakan Metode Preoblem
Solving.
2. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.6Kegiatan
observasi peneliti lakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Metode Problem
Solving.
3. Dokumentasi
Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah
menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan
memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau
5 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada, 2008), h. 185 6Ibid,h.143
33
dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden
bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya7
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto dan vidio yang
digunakan untuk meggambarkan secara visual kondisi yang terjadi selama
proses pembelajaran berlangsung dan melihat seccara detail pristiwa-
pristiwa penting yang terjadi selama proses pembelajaran dalam
penerapan Motede Problem Solving pada mata pelajaran matematika.
Selain foto dan vidio, dokumentasi dalam penelitian ini berupa data
sekolah, visi dan misi sekolah, data guru dan data siswa.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini digunakan untuk menggali seluruh data
serta untuk memecahkan masalah dalam kegiatan penelitian dengan
menggunakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Instrumen observasi kemampuan pemecahan masalah
Lembar observasi merupakan pedoman bagi observer untuk
mengamati hal-hal yang akan diamati, Instrumen observasi
kemampuan pemecahan masalah disusun berdasarkan indikator yang
telah ditetapkan.
a. Siwa mampu Menunjukkan pemahaman masalah (menganalisis
masalah)
b. Siswa Mampu membuat atau menyusun model/strategi matematika
7 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 81
34
c. Siswa mampu mengembangkan strategi pemecahan masalah
d. Siswa mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban
yang diperoleh
Dari indikator tersebut dibuat kisi-kisi instrumen observasi
kemampuan pemecahan masalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Lembar Observasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan
metode Problem Solving
No Nama Siswa Indikator
1 2 3 4
1 Alifia Azizah
2 Annaufal Zain Fardiansyah
3 Dika Prayoga
4 Diky Saputra
5 Deva Nur Rohman
6 Elicia Angelika
7 Eka Setiawati
8 Era Umi Alifah
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani
10 Fajar Khoirul Imam
11 Ferliani Rahmanda
12 Fennisa Riyati
13 Ikmal Muhdasi
14 M . Al Raffi Alfthaf Ghani
15 Muhammad Vendra Pratama
16 Nico Arga Ferdian
17 Raffly Delvin Pratama
18 Safirotul Rauziayah
19 Tri Ajeng Ramahdani
20 Zahra Nur Hafidjah
Jumlah
Persentase
Adapun kriteria pemberian skor untuk setiap indikator kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa seperti pada tabel berikut:
35
Tabel 3 .2
Pedoman Penskoran Pemecahan Masalah Matematika Siswa
No Aspek yang dinilai Skor Keterangan
1 Memahami masalah
0 Tidak menyebutkan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan.
1 Menyebutkan apa yang diketahui tanpa
menyebutkan apa yang ditanyakan atau
sebaliknya
2 Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan tapi kurang tepat.
3 Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan secara tepat.
Merencanakan
penyelesaian
0 Tidak merencanakan penyelesaian masalah
sama sekali
2 1
Merencanakan penyelesaian dengan membuat
gambar berdasarkan masalah tetapi gambar
kurang tepat
2 Merencanakan penyelesaian dengan membuat
gambar berdasarkan masalah secara tepat
3 Melaksanakan rencana
0 Tidak ada jawaban sama sekali
1 Melaksanakan rencana dengan menuliskan
jawaban tetapi jawaban salah atau hanya
sebagian kecil jawaban benar
2 Melaksanakan rencana dengan menuliskan
jawaban setengah atau sebagian besar jawaban
benar
3 Melaksanakan rencana dengan menuliskan
jawaban dengan lengkap dan benar
4
Menjelaskan/memeriksa
kebenaran jawaban yang
diperoleh
0 Tidak ada menuliskan kesimpulan
1 Menafsirkan hasil yang diperoleh dengan
membuat kesimpulan tetapi kurang tepat
2 Menafsirkan hasil yang diperoleh dengan
membuat kesimpulan secara tepat
Ada pun cara perhitungan Presentase adalah sebagai berikut:
Persentase = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100%
Nilai kemampuan pemecahan masalah yang diperoleh dari perhitungan
kemudian dikualifikasikan sesuai dengan tabel berikut ini :
A : Sangat Baik (80 keatas)
B : Baik (66-79)
C : Cukup Baik (56-65)
D : Kurang (46-55)
E : Sangat Kurang (45 kebawah)
36
2. Lembar Observasi Guru
Tabel. 3.3
Lembar Obser Guru
Terhadap Kegiatan Pembelajaran Melalui Metode Problem Solving
NO Aspek yang dinilai
Skor
Penilaian
1 2 3 4 5
I. Kegiatan Awal
Membuka pembelajaran
Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran
Melakukan kegiatan apresiasi
Memberikan motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indikator
II. Kegiatan Inti
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang ingin di capai
dengan menggunakan metode Problem Solving
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang di rencanakan
Menguasai materi pelajaran
Menghasilkan pesan yang menarik
Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
Menunjukan sikap terbuka dan respon siswa
Menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa dalam
Belajar
Memantau proses belajar siswa
Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik
dan benar
III. Kegiatan Penutup
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
Menutup pembelajaran
Jumlah
Rata-rata
Kriteria Penilaian:
1. 5= Sangat Baik
2. 4= Baik
3. 3= Cukup
37
4. 2= Kurang
5. 1= Sangat Kurang
3. Lembar Observasi Siswa
Tabel. 3. 4
Lembar observasi siswa
Dalam kegiatan pembelajaran dengan metode Problem Solving
No Nama Siswa Jenis Kegiatan Jumlah
Skor
Kriteria
Penilaian
1 2 3 4
1 Alifia Azizah
2 Annaufal Zain Fardiansyah
3 Dika Prayoga
4 Diky Saputra
5 Deva Nur Rohman
6 Elicia Angelika
7 Eka Setiawati
8 Era Umi Alifah
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani
10 Fajar Khoirul Imam
11 Ferliani Rahmanda
12 Fennisa Riyati
13 Ikmal Muhdasi
14 M . Al Raffi Alfthaf Ghani
15 Muhammad Vendra Pratama
16 Nico Arga Ferdian
17 Raffly Delvin Pratama
18 Safirotul Rauziayah
19 Tri Ajeng Ramahdani
20 Zahra Nur Hafidjah
Jumlah
Presentase
Keterangan:
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Bertanya kepada guru
3. Bekerja sama dengan kelompok
4. Mengerjakan tugas/soal
Kriteria Penskoran Kriteria Penilaian 1. 4=Sangat Baik 1. A=Sangat Baik
2. 3=Baik 2. B=Baik
3. 2=Cukup 3. C=Cukup
4. 1=Kurang 4. D=Kurang
38
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunkan untuk mengukur hasil belajar
dengan melihat peningkatan kemampun pemecahan masalah siswa dan hasil
belajar menggunakan tes tertulis. Analisa data dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata
Adapun analisis yang digunakan untuk mengetahui hasil rata-rata
siswa yaitu dengan menggunakan rumus:
𝑀𝑥 = 𝑋
𝑁
Keterangan:
M𝑥 = rata-rata kemampuan pemecahan masalah
∑X = jumlah nilai tes seluruh siswa
N = banyaknya siswa yang mengikuti tes8
Rumus ini digunkan untuk mengukur rata-rata hasil belajar siswa.
2. Menghitung persentase
𝑃 = 𝑋
𝑁× 100
Keterangan:
𝑃 =Angka persentase
𝑋 =Jumlahsiswa yang tuntas belajar
𝑁 = Jumlah siswa keseluruhan9
Rumus ini digunakan untuk menghitung presentase ketuntasan
hasil belajar. Sedangkan yang digunakan untuk menghitung persentase
8Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada 2011),
h. 81 9Ibid, h. 41
39
rata-rata kemampuan pemecahan masalah tiap indikator menggunakan
rumus berikut ini:
Persentase tiap indikator = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100%
10
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan
kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika dari
sikl us ke siklus. Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika
dikatakan meningkat jika hasil belajar siswa mencapai KKM dengan nilai ≥75
mencapai 60% dan persentase rata-rata kemampuan pemecahan masalah
matematika keseluruhan mencapai 60%.
10
Noera Khalidah, “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel Di Kelas Viii Mtsn Cot Gleumpang”, (Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam, 2016),h.66
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Sejarah SD Negeri 2 Bumiharjo
SD Negeri 2 Bumiharjo berdiri pada tahun 1975, yang terletak di
Dusun Bumi Asri desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur. Sejak berdirinya SD Negeri 2 Bumiharjo pada tahun
1975 sampai sekarang telah mengalami beberapa pergantian kepala
sekolah hingga kepala sekolah yang sekarang yakni Ibu Dra. Sri Rahayu.
b. Identitas SD Negeri 2 Bumiharjo
1) Nama Sekolah : SDN 2 BUMIHARJO
2) NSS /NPSN : 101120402283/10806334
3) Status : Negeri
4) Tahun Berdiri : 1975
5) Alamat : Dusun Bumi Asri
6) Desa : BUMIHARJO
7) Kecamatan : BATANGHARI
8) Kabupaten /Kota : LAMPUNG TIMUR
9) Propinsi : LAMPUNG
10) Nilai Akreditas : B
11) Jumlah Rombel/Kelas : 10
12) Luas Tanah Seluruhnya : 3.600 𝑚2
13) Luas Bangunan : 1.750 𝑚2
14) Luas kebun/halaman : 1.850m2
15) Status tanah :
41
c. Data Siswa
Ada pun data siswa SD Negeri 2 Bumiharjo dapat dilihat pada
Tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1
Kelas 2015/2016 2016/2017 2017/2018
L P JML JML
KLS L P JML
JML
KLS L P JML
JML
KLS
I 24 16 40 2 17 14 31 1 14 17 31 1
II 21 19 40 2 24 17 41 2 19 14 33 1
III 12 8 20 1 23 17 40 2 23 17 40 2
IV 23 13 36 1 15 9 24 1 23 17 40 2
V 23 20 43 2 20 15 35 1 15 9 24 1
VI 8 10 18 1 23 21 44 2 20 15 35 2
Jml 111 86 197 9 122 93 215 9 114 89 203 9
Sumber: Dokumentasi Bag.Administrasi Keadaan Siswa SD Negeri 2 Bumiharjo
d. Data Guru
Ada pun keadaan guru SD Negeri 2 Bumiharjo dapat dilihat pada
Tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2
Keadaan Guru SD Negeri 2 Bumiharjo
No Nama / NIP Jabatan Mengajar
Kelas Ket
1 Dra. SRI RAHAYU 19651116 198703 2 004 Kepala Sekolah -
2 Drs. SUHADI 19611211 198403 1 003 Guru Kelas IIIA
3 SUYANI, S.Pd.SD 19620504 198203 2 004 Guru Kelas VIA
4 DEWI ALINA, A.Ma.Pd. 19581029 197910 2 002 Guru Kelas V
5 SUMRIH WIHANTI,S.Pd. 19590313 198303 2 007 Guru Kelas I
6 KARTINI, A.Ma 19580807 198203 2 010 Guru PAI I-VI
7 SRI HARTINI 19590421 198203 2 010 Guru Kelas II
8 ENDANG PINASTI, S.Pd. 19750715 200312 2 003 Guru Kelas IVB
9 KARSINEM , S.Pd.SD 19640817 198603 2 012 Guru Kelas IVA
10 RUDIHARTOYO, SPd. 19751008 200604 1009 Guru PJOK I-VI
11 ERIKA ANGGRAINI,
S.Pd.Ing
19840320 201407 2003 Guru Kelas VIB
12. DETI OKTAVIANA, S.Pd. - Guru PJOK IIIB
Sumber: Dokumentasi Bag.Administrasi Keadaan Guru SD Negeri 2 Bumiharjo
e. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
1) Visi Sekolah
42
Unggul dalam IPTEK, Kepribadian, Keterampilan,
berbudaya dan berkarakter bangsa.
Indikator Visi
a) Unggul
Kemampuan peserta didik dalam mengaktualisasikan
potensinya ketika menghadapi berbagai tantangankehidupan
sehari-hari serta mampu meningkatkan kualitas kelulusan yang
mampu bersaing di jenjang pendidikan berikutnya.
b) Bidang Pengetahuan
Kemampuan peserta didik dalam menyerap informasi
akademis berdasarkan kompetensi dasar yang terdapat dalam
standar isi, dan pengembangannya sesuai dengan situasi dan
kondisi serta lingkungan setempat.
c) Tehnologi
Kemampuan peserta didik dalam mengaktualisasikan
dirinya sehingga mampu menguasai tehnologi informasi.
d) Kepribadian
Kemampuan peserta didik dalam bertindak dan berprilaku
yang bersumber pada norma-norma dan aturan yang berlaku di
masyarakat. Sehingga dalam pergaulan dengan siapapun dan
dimanapun dapat beradaptasi dan bertata krama yang dihargai orang
43
lain,serta dapat membedakan hak dan kewajiban dalam kehidupan
sehari hari.
e) Berbudaya
Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai,
moral, norma, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan
masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan itu
adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan
lingkungan alamnya yang digunakan dalam kehidupan manusia
makhluk sosial.
f) Berkarakter Bangsa
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang
yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues)
yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang,
berpikir, bersikap, dan bertindak.
2) Misi Sekolah.
Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan
diemban oleh Sekolah sebagai berikut :
a) Mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
bermakna
b) Menumbuhkan semangat keunggulan dalam penguasaan IPTEK
kepada seluruh warga sekolah
c) Membiasakan berperilaku baik sesuai dengan norma-norma agama ,
budaya dan karakter bangsa
44
d) Meningkatkan kualitas kelulusan yang mampu bersaing di jenjang
pendidikan berikutnya.
e) Membimbing siswa dan mengembangkan minat dan bakat siswa.
f) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
warga sekolah
3) Tujuan Sekolah
a) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan bermakna .
b) Meningkatkan penguasaan IPTEK melalui pemenuhan sarana dan
prasarana serta pembelajaran yang berbasis TIK.
c) Meningkatkan kualitas kelulusan mencapai rata-rata 7,0
d) Meningkatkan sikap dan perilaku seluruh warga sekolah yang
mencerminkan budaya dan karakter bangsa dengan pelaksanaan
kegiatan pengembangan diri dan pembiasaan
e) Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengembangkan minat dan
bakatnya melalui kegiatan ekstra kurikuler
45
d. Struktur Organisasi SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur
Ada pun struktur organisasi SD Negeri 2 Bumiharjo Batanghari Lampung Timur dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi SDNegeri 2 Bumiharjo
Kepala Sekolah
Dra. SRI RAHAYU
Komite Sekolah
MAHFUD TF
Tata Usaha Unit Perpustakaan
Guru Kelas I
SUMRIHWIHANTI,S.Pd.
Guru Kelas II
SRI HARTINI
Guru Kelas III
Drs. SUHADI
Guru kelasIV A
KARSINEM ,S.Pd.SD
Guru kelasIV B
ENDANG PINASTI, S.Pd.
Guru kelas V
DEWI ALINA, A.Ma.Pd
Dewan Guru
Guru Kelas VI A
SUYANI, S.Pd.SD
Guru Kelas VI B
ERIKA ANGGRAINI, S.Pd.Ing
Penjaga Sekolah
Guru PAI
KARTINI, A.Ma
Guru PJOK
DETI OKTAVIANA, S.Pd
Guru PJOK
RUDIHARTOYO, SPd.
45
46
f. Denah Lokasi SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur
Denah lokasi SD Negeri 2 Bumiharjo dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut:
Gambar 4. 2
DENAH SDN 2 BUMIHARJO
Sumber: Dokumentasi Bag.Administrasi Denah Lokasi Guru SD Negeri 2 Bumiharjo
MUSHOLA
RUANG KELAS IVA
RUANG KELAS IVB
RUANG KELAS III
RUANG
II
RUANG KELAS IA
WC
WC
WC
WC
PARKIR
U
WC WC WC WC
RUANG KLS VIB
RUANG KLS VIA
RUANG KANTOR
RUANG UKS
RUMAH DINAS
PENJAGA
RUMAH DINAS
GURU
RUMAH DINAS
KEPALA SEKOLAH
RUANG KELAS V
46
47
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
a. Kondisi Awal Sebelum Penelitian
Sebelum melakukan penelitian , peneliti melakukan prasurvei untuk
mengetahui permasalahan yang ada. Pada saat prasurvei peneliti melakukan
wawancara kepada guru kelas dan beberapa siswa serta melakukan pengamatan
saat proses belajar berlangsung. Adapun hasil dari pengamatan tersebut
ditemukan masalah dalam proses pembelajaran matematika, dimana siswa
kurang mampu menguasai materi yang di sampaikan oleh guru, dan dalam
mengerjkan soal/ masalah tidak menggunakan langkah-langkah penyelesaian
masalah, seingga menyebabkan hasil belajar kurang maksimal. hal ini terbukti
dengan hasil Ulangan Semester sebagian siswa kelas IV SD Negeri 2
Bumiharjo yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ada 11
(55%) siswa tidak tuntas belajar dari 20 siswa, berdasarkan nilai KKM di
tetapkan yaitu 60.
Pada penelitian ini , peneliti menggunakan Jenis penelitian tindakan
kelas (PTK). Penelitian ini dilaksankan dengan berkolaborasi dengan guru kelas
dalam melaksanakan proses pembelajaran dan bekerjasama sebagai observer
dan kolaborator. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika kelas IV SDNegeri 2
Bumiharjo Kecamatan Batanghari. Penelitian ini dilaksankan dalam dua siklus
dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dimana setiap pertemuan terdiri
dari 3 jam pelajaran ( 3 X 35 menit).
b. Pelaksanaan Siklus 1
Pembelajaran silkus I sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan yang
berlangsung di siklus I dilakukan dengan cara pemberian soal pre tes sebelum
48
diterapkannya metode pemebelajaran Problem Solving dan setelah dilakukan
pembelajaran dengan metode Problem Solving diberikan soal Post tes.
Pemberian soal pre tes dan post tes bertujuan untuk melihat tingkat
keberhasilan belajar yang telah dilakukan dengan metode Problem Solving.
Tahapan siklus 1 adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi.
1) Pertemuan pertama
a) Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode Problem Solvig. Persiapan yang dilakukan
diantaranya:
(1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan
metode Problem Solving selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
6.
(2) Mempersiapkan sumber belajar seperti buku pelajaran matematika
SD kelas IV yang relevan.
(3) Mempersiapkan alat evaluasi yang didasarkan pada pembuatann
kisi-kisi soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Banyaknya soal sebanyak 5 soal yag akan diujikan pada awal
pertemuan.
(4) Membuat alat pengumpul data berupa lembar obsevasi kegiatan
pembelajaran (kegiatan guru dan siswa) dan kemampuan
pemecahan masalah siswa, untuk selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 10 dan 11.
49
(5) Membuat dan menyediakan media pembelajaran serta
mempersiapkan tes hasil tindakan.
b) Pelaksanaan Tindakan
Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 09 Mei 2018
selama Tiga jam pelajaran (3 x 35 menit). Materi pembelajaran yang diberikan
berupa pengertian dan macam-macam sudut.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu guru
membuka pelajaran dengan mengucap salam, guru memeriksa kehadiran siswa
dan mengkondisikan situasi kelas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran,
dilanjutkan guru menyampaikan apersepsi, memberikan motivasi kepada siswa,
dan menyampaikan tujuan pembelajaran, selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 12 foto 1,2 dan 3. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok dan guru membagikan soal pre tes kepada masing-masing
kelompok. Selanjutnya beberapa siswa maju kedepan untuk menyampaikan hasil
kerjanya, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 foto 5. Tahap selanjutnya
guru meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat, kemudian guru menjelaskan
pengertian sudut dan bagian-bagian sudut. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Adapun presentase
rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa tiap indikator terhadap soal pre
test yang diberikan oleh guru kepada siswa dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan
pedoman penskoran kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada Tabel
4.3 di bawah ini.
50
Tabel 4.3
Pedoman Penskoran Pemecahan Masalah Matematika Siswa
NO Aspek yang dinilai Skor Keterangan
1 Memahami masalah
0 Tidak menyebutkan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan.
1
Menyebutkan apa yang diketahui tanpa
menyebutkan apa yang ditanyakan atau
sebaliknya
2 Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan tapi kurang tepat.
3 Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan secara tepat.
2 Merencanakan penyelesaian
0 Tidak merencanakan penyelesaian masalah sama
sekali
1
Merencanakan penyelesaian dengan membuat
gambar berdasarkan masalah tetapi gambar
kurang tepat
2 Merencanakan penyelesaian dengan membuat
gambar berdasarkan masalah secara tepat
3
Melaksanakan rencana
0 Tidak ada jawaban sama sekali
1
Melaksanakan rencana dengan menuliskan
jawaban tetapi jawaban salah atau hanya sebagian
kecil jawaban benar
2
Melaksanakan rencana dengan menuliskan
jawaban setengah atau sebagian besar jawaban
benar
3 Melaksanakan rencana dengan menuliskan
jawaban dengan lengkap dan benar
4 Menjelaskan/memeriksa
kebenaran jawaban yang
diperoleh
0 Tidak ada menuliskan kesimpulan
1 Menafsirkan hasil yang diperoleh dengan
membuat kesimpulan tetapi kurang tepat
2 Menafsirkan hasil yang diperoleh dengan
membuat kesimpulan secara tepat
Tabel 4.4
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan metode Problem Solving Siklus I
pertemuan ke I
No Nama
Indikator
1 2 3 4
1 Alifia Azizah 1 0 0 0
2 Annaufal Zain Fardiansyah 1 0 0 0
3 Dika Prayoga 1 0 1 0
4 Diky Saputra 1 0 1 1
5 Deva Nur Rohman 0 0 0 0
6 Elicia Angelika 0 0 0 1
7 Eka Setiawati 0 0 0 0
51
8 Era Umi Alifah 0 0 0 0
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 1 0 1 0
10 Fajar Hkoirul Imam 1 0 1 0
11 Ferliani Rahmanda 1 0 1 0
12 Fennisa Riyati 1 0 1 0
13 Ikmal Muhdasi 0 0 1 0
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 1 0 1 1
15 M.Vendra Pratama 1 0 1 1
16 Nico Arga Ferdian 1 0 1 1
17 Raffly Delvin Pratama 0 0 1 0
18 Safirotul Rauziayah 1 0 1 1
19 Tri Ajeng Ramahdani 0 0 1 0
20 Zahra Nur Hafidjah 0 0 1 0
Jumlah 11 5 13 8
Persentase= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100% 18% 14%
22
% 20%
Sumber :hasil pengolahan data
Keterangan kriteria Indikator Skor Maksimal
A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah 3
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi 2
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana 3
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan 2
E : Sangat Kurang (45 kebawah)
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui presentase rata-rata tiap indikator pada
siklus I peretemuan ke I , siswa mampu memahami masalah mencapai 18%, merencanakan
penyelesaian mencapai 14%, melaksanakan rencana mencapai 22% dan menjelaskan atau
memeriksa kebenaran jawaban yang di peroleh mencapai 20%. Hal ini terjadi karena masih
banyak siswa yang megerjakan soal langsung pada jawabannya tanpa menuliskan apa yang
diketahui, apa yang ditanya , merencanakan strategi , melaksanakan rencana dan membuat
kesimpulan atau bisa dikatakan bahwa siswa belum memahami soal dan langkah-langkah
pemecahan masalahnya serta belum di terapkanya metode problem solving. Untuk rincian nilai
kemampuan pemecahan masalah tiap indikator yang di peroleh siswa dapat dilihat dalam
52
Lampiran 9. Kemampuan pemecahan masalah pada siklus I pertemuan I mengacu pada hasil
belajar, Hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Belajar
No Nama Nilai Keterangan
1 Alifia Azizah 23 TT
2 Annaufal Zain Fardiansyah 18 TT
3 Dika Prayoga 19 TT
4 Diky Saputra 33 TT
5 Deva Nur Rohman 18 TT
6 Elicia Angelika 9 TT
7 Eka Setiawati 16 TT
8 Era Umi Alifah 14 TT
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 33 TT
10 Fajar Hkoirul Imam 28 TT
11 Ferliani Rahmanda 23 TT
12 Fennisa Riyati 23 TT
13 Ikmal Muhdasi 30 TT
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 33 TT
15 M.Vendra Pratama 28 TT
16 Nico Arga Ferdian 43 TT
17 Raffly Delvin Pratama 30 TT
18 Safirotul Rauziayah 38 TT
19 Tri Ajeng Ramahdani 19 TT
20 Zahra Nur Hafidjah 21 TT
JUMLAH 499
RATA-RATA 25
Presentase=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠𝑋 100% 0
Sumber :hasil pegolahan data
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar terhadap
soal pre test yang diberikan guru, pada pertemuan pertama belum ada yang
mencapai nilai ≥75 oleh karena itu dapat dikatakan 100% siswa belum tuntas. Hal
ini terjadi karena dalam mengerjakan soal siswa belum memahami sepenuhnya
53
soal sehingga siswa salah mengartikan apa yang ditanya, sehingga berakibat pada
hasil yang mereka kerjakan pun tidak tepat.
c) Tahap penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran, guru menanyakan
tentang pengertian dan bagian-bagian sudut pada siswa dan siswa menjawab, dan
guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.
d) Refleksi
(1) Terdapat beberapa siswa yang tidak mencatat hal-hal yang penting dalam
pembelajaran yang berlangsung.
(2) Belum diterapkannya model pembelajaran oleh guru.
(3) Hasil belajar masih banyak yang belum tuntas.
(4) Beberapa siswa yang belum memahami secara keseluruhan masalah yang
diberikan.
(5) Siswa masih banyak yang mengerjakan soal langsung pada jawaban.
2) Pertemuan Kedua
a) Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode Problem Solving. Persiapan yang dilakukan diantaranya:
(1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan metode
Problem Solving selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.
(2) Mempersiapkan sumber belajar seperti buku pelajaran matematika SD kelas IV
yang relevan.
54
(3) Mempersiapkan alat evaluasi yang didasarkan pada pembuatann kisi-kisi soal
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5. Banyaknya soal, sebanyak 5 soal
yag akan diujikan pada akhir pertemuan.
(4) Membuat alat pengumpul data berupa lembar obsevasi kegiatan pembelajaran
(kegiatan guru dan peserta didik) dan kemampuan pemecahan masalah siswa,
untuk selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 10 dan 11.
(5) Membuat dan menyediakan media pembelajaran serta mempersiapkan tes hasil
tindakan.
b) Pelaksanaan Tindakan
Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 11 Mei 2018
selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi pembelajaran yang diberikan berupa
jenis-jenis dan pengukuran sudut.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu guru
membuka pelajaran dengan mengucap salam, guru memeriksa kehadiran siswa dan
mengkondisikan situasi kelas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 12 foto 6. dilanjutkan guru menyampaikan apersepsi,
memberikan motivasi kepada siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kemudian guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok dan guru meminta
siswa memperhatikan gambar di papan tulis, dan bertanya tentang gambar tersebut
kepada siswa. Selanjutnya guru melakukan permainan sepidol bergoyang( dimana
sepidol bergoyang ketikan musik di putar dan saat musik berhenti yang memegang
sepidol tersebut maju kedepan untuk menyebutkan jenis-jenis sudut dan besar nya).
Tahap selanjutnya guru memberikan penguatan tentang jenis-jenis sudut dan
pengukuran sudut beserta contoh soal.
55
c) Kegiatan penutup
Guru membagikan soal post tes kepada siswa, dan menjelaskan prosedur
penyelesaiannya .Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
hal-hal yang belum dipahami berkaitan dengan soal, kemudian siswa mengerjakan
soal, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 foto 8. setelah selesai siswa
mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran dan guru menutup pelajaran dengan salam. Untuk mengetahui
kemampuan pemecahan masalah siswa terhadap soal post test yang diberikan guru
sebanyak 5 soal dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan pedoman penskoran kemampuan
pemecahan masalah dapat dilihat pada Tabel 4.3 halaman 49, Untuk rincian nilai
kemampuan pemecahan masalah tiap indikator yang di peroleh siswa dapat dilihat
dalam Lampiran 9.
Tabel 4.6
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan
metode Problem Solving Siklus I pertemuan ke 2
No Nama Indikator
1 2 3 4
1 Alifia Azizah 2 1 3 1
2 Annaufal Zain Fardiansyah 2 1 2 0
3 Dika Prayoga 2 0 2 0
4 Diky Saputra 2 2 2 1
5 Deva Nur Rohman 3 2 3 2
6 Elicia Angelika 3 2 3 1
7 Eka Setiawati 3 2 3 1
8 Era Umi Alifah 2 2 2 1
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 3 2 3 0
10 Fajar Hkoirul Imam 2 2 2 2
11 Ferliani Rahmanda 2 2 2 1
12 Fennisa Riyati 2 1 3 1
13 Ikmal Muhdasi 3 2 2 2
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 3 2 3 2
56
15 M.Vendra Pratama 2 1 2 1
16 Nico Arga Ferdian 3 2 3 1
17 Raffly Delvin Pratama 2 1 2 0
18 Safirotul Rauziayah 3 2 3 1
19 Tri Ajeng Ramahdani 3 1 3 1
20 Zahra Nur Hafidjah 3 2 2 2
Jumlah 50 32 50 21
Persentase= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100% 83% 80% 83% 53%
Keterangan kriteria Indikator Skor Maksimal
A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah 3
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi 2
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana 3
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan 2
E : Sangat Kurang (45 kebawah)
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat diketahui presentase tiap indikator pada siklus I
peretemuan ke 2 , memahami masalah mencapai 83%, merencanakan penyelesaian mencapai
80%, melaksanakan rencana mencapai 83% dan menjelaskan atau memeriksa kebenaran
jawaban yang diperoleh mencapai 53%. Melihat hasil setiap indikator pemecahan masalah
tersebut dapat dikatakan bahwa siswa sudah memahami permasalahan yang mereka hadapi
dan penerapan langkah-langkah pemecahan masalah pun mereka sudah mulai paham, walau
pun dalam menuliskan kesimpulan siswa masih banyak yang tidak menuliskan karena siswa
terkadang jika sudah mendapatkan hasil, mereka anggap sudah benar tanpa mengecek
kembali jawaban mereka. Untuk melihat Hasil belajar dan siswa yang tuntas belajar dapat
dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7 Hasil Belajar
No Nama Nilai Keterangan
1 Alifia Azizah 75 T
2 Annaufal Zain Fardiansyah 75 T
3 Dika Prayoga 70 TT
57
4 Diky Saputra 67 TT
5 Deva Nur Rohman 80 T
6 Elicia Angelika 83 T
7 Eka Setiawati 75 T
8 Era Umi Alifah 60 TT
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 80 T
10 Fajar Hkoirul Imam 85 T
11 Ferliani Rahmanda 75 T
12 Fennisa Riyati 70 TT
13 Ikmal Muhdasi 80 T
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 100 T
15 M.Vendra Pratama 60 TT
16 Nico Arga Ferdian 80 T
17 Raffly Delvin Pratama 60 TT
18 Safirotul Rauziayah 80 T
19 Tri Ajeng Ramahdani 83 T
20 Zahra Nur Hafidjah 70 TT
JUMLAH 1508
RATA-RATA 75
Presentase=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠𝑋 100% 65%
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa pada siklus 1 pertemuan
2 nilai rata-rata siswa adalah 75 dan siswa yang tuntas mencapai 60%. Hal ini
terjadi karena dalam proses pembelajaran sudah di terapkan metode problem
solving dan siswa sudah mulai memahami masalah yang mereka hadapi sehingga
dalam mengerjakan soal siswa sudah mampu memahami masalah , merencanakan
strategi, melaksanakan rencana dan menuliskan kesimpulan.
d) Refleksi
(1) Beberapa siswa dalam memahami masalah, merencanakan strategi dan
melaksanakan rencana belum benar dan belum sesuai dengan prosedur
58
(2) Siswa juga belum mampu menjelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban
yang di peroleh dari masalah yang diberikan
(3) Terdapat beberapa siswa yang kurang menunjukan sikap antusias dalam
belajar
(4) Beberapa siswa kurang kerja kelompok dalam diskusi.
3) Pengamatan atau Observasi
a) Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Setelah pelaksanaan siklus I berlangsung, guru memberikan tes yaitu
pre test dan post test yang diikuti oleh 20 siswa. Adapaun data dari hasil belajar
pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Skor kemampuan pemecahan
masalah dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Indikator Nilai Tes
Pretes Posttes
1 Jumlah 499 1508
2 Nilai rata-rata 25 75
3 Nilai tertinggi 43 100
4 Nilai terendah 9 60
5 Tingkat ketuntasan 0% 65%
Sumber: hasil pengolahan data
Tabel 4.8 di atas menunjukan data hasil belajar siswa pada
materi pengertian dan pengukuran sudut. Pada awal pre test siklus I
ketuntasan belajar pada siswa 0%, belum ada siswa yang hasil
belajarnya mencapai nilai ≥75 hal ini terjadi di karenakan masih banyak
siswa yang belum memahami soal dan langkah-langkah penyelesaian
masalah dan pada akhir siklus I diberikan post test dengan ketuntasan
pada siswa mencapai 60%, pada pertemuan ke 2 ini siswa sudah mulai
memahami masalah dan langkah-langkah pemecahan masalahnya karna
59
mulainya di terapkan metode problem solving, walau pun belum semua
indikator kemampuan pemecahan masalah siswa pahami. Hasil belajar
pada siklus I pada materi pengertian dan pengukuran sudut telah
mencapai target 60% tuntas.
Tabel 4.9
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa PadaTes Siklus I
Soal Rata-rata tiap Indikator (%)
1 2 3 4
Pre test 18 14 21 20
Post test 83 80 83 53
Jumlah 101 94 104 73
Rata-Rata 51 47 52 37
Kriteria D D D E
Sumber: hasil pengolahan data
Keterangan kriteria Indikator
A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan
E : Sangat Kurang (45 kebawah)
Gambar 4.3
Rata-rata indikator kemampuan pemecahan masalah pada siklus I
Berdasarkan analisis hasil tes siklus I, presentase rata-rata
kemampuan siswa dalam memahami masalah mencapai 51 % dan
18% 14% 21% 20%
83% 80% 83%
53% 51% 47% 52% 37%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pre Test
Post Test
Rata-rata
60
tergolong dalam kategori “kurang”, persentase rata-rata kemampuan
siswa merencanakan penyelesaian masalah mencapai 47% dan tergolong
dalam kategori “kurang”, persentase kemampuan siswa melaksanakan
rencana mencapai 52% dan tergolong dalam kategori “kurang”,
persentase kemampuan siswa dalam menjelaskan atau memeriksa
kebenaran jawaban yang di peroleh mencapai 37% dan tergolong dalam
kategori “sangat kurang”. Sedangkan persentase rata-rata pemecahan
masalah secara keseluruhan mencapai 47% dan tergolong dalam kategori
“kurang”. Walaupun persentase kemampuan siswa dalam memahami
masalah, dan merencanakan penyelesaian , melaksanakan rencana
tergolong dalam kategori kurang namun, kemampuan menjelaskan atau
memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh masih dalam kategori
“sangat kurang”. Ditunjukkan pada Gambar 4.4 di bawah ini :
Gambar 4.4 hasil kerja siswa pada siklus 1 pertemuan ke 1
61
Berdasarkan Gambar 4.4 di atas terlihat bahwa siswa belum memahami
secara keseluruhan masalah yang diberikan, siswa masih banyak yang
mengerjakan soal langsung pada jawaban terutama pada siklus 1 pertemuan I.
Siklus 1 pertemuan ke II masih ada beberapa siswa dalam memahami soal,
merencanakan penyelesaian dan melaksanakan rencana belum benar dan
belum sesuai dengan prosedur, hal lainnya siswa juga belum mampu
menjelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban yang di peroleh dari masalah
yang diberikan, akibatnya siswa belum mampu menyelesaikan masalah secara
keseluruhan. Oleh karena itu, diambil tindakan untuk langkah perbaikan pada
pelaksanaan pembelajaran siklus selanjutnya.
b) Observasi Aktivitas Guru
Kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru juga dilakukan pada setiap
siklus. Fokus pengamatan dikelompokkan menjadi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan penutup. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada
siklus I disajikan dalam Tabel 4.10 berikut:
Tabel.4.10
Skor Aktivitas Guru
Terhadap Kegiatan Pembelajaran Melalui Metode Problem SolvingSiklus I
No Aspek Yang Dinilai Pertemuan Skor
Rata-
Rata
Kriteria
1 2
I. Kegiatan Awal
1 Membuka pembelajaran 4 4 4 BAIK
2
Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran 4 4 4 BAIK
3 Melakukan kegiatan apresiasi 4 4 4 BAIK
4 Memberikan motivasi 3 3 3 CUKUP
5
Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai
indikator 3 4 4 BAIK
II Kegiatan inti
62
6
Melaksanakan pembelajran sesuai
kompetensi yang ingin di capai dengan
Menggunakan metode problem solving 4 4 4 BAIK
7 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4 4 4 BAIK
8 Menguasai kelas 3 3 3 CUKUP
9
Melaksnakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang di rencanakan 4 4 4 BAIK
10 Menguasai materi pembelajaran 4 4 4 BAIK
11 Menghasilkan pesan yang menarik 3 3 3 CUKUP
12 Melibatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran 4 4 4 BAIK
13 Menunjukan Sikap Terbuka dan Respon Siswa 4 4 4 BAIK
14
Menunbuhkan Keceriaan dan Antusias Siswa
dalam Belajar 2 3 3 CUKUP
15 Memantau proses belajar siswa 4 3 4 BAIK
16
Menggunakan bahasa lisan yang tertulis
Secara jelas, baik dan benar 4 4 4 BAIK
III. Kegiatan penutup
17
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatan siswa 3 2 3 CUKUP
18 Menutup pembelajaran 4 4 4 BAIK
Skor Total 67
Skor Maksimal 90
PRESENTASE = (Jumlah Skor Rata-Rata)/(Skor Maksimal) X
100% 74% BAIK
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Kriteria Penskoran
1. 5=Sangat Baik (80 keatas)
2. 4=Baik (66-79)
3. 3=Cukup (56-65)
4. 2=Kurang (46-55)
5. 1= Sangat Kurang (45 kebawah)
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, menunjukkan presentase skor aktivitas guru yang
diperoleh dalam mengelola pembelajaran termasuk dalam kategori baik. tetapi masih ada
beberapa aspek yang berada pada kategori cukup, yaitu 1) Kemampuan menguasai kelas, 2)
Kemampuan menghasilkan pesan yang menarik. 3) Menunbuhkan Keceriaan dan Antusias
Siswa , 4) Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. Ini akan
menjadi bahan perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
63
4) Refleksi
Dari hasil pengamatan oleh observer terdapat beberapa hal yang ditemukan,
berikut adalah hal-hal yang ditemukan:
(a) Beberapa siswa yang belum memahami secara keseluruhan masalah yang
diberikan
(b) Siswa masih banyak yang mengerjakan soal langsung pada jawaban
(c) Beberapa siswa dalam menganalisis soal, mengambar dan penyelesaian masalah
tidak benar dan tidak sesuai dengan prosedur
(d) Siswa juga belum mampu menuliskan kesimpulan/mengecek kembali dari
masalah yang diberikan
(e) Terdapat beberapa siswa yang kurang menunjukan sikap antusias dalam belajar
(f) Beberapa siswa kurang kerja kelompok dalam diskusi.
c. Pelaksanaan Siklus II
1) Pertemuan pertama
a) Tahap Perencanaan
Sebelum melaksanakan siklus II, peneliti terlebih dahulu juga
mempersiapkan beberapa perangkat yaitu: Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP 3 dan 4), soal tes siklus II, lembaran observasi aktivitas
guru, lembaran observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 8, 10
dan 11. selain itu guru juga menyiapkan bahan bacaan tambahan untuk siswa
dengan penyelesaian contoh soal berdasarkan langkah-langkah pemecahan
masalah.
b) Tahap Tindakan
64
Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 14 Mei 2018
selama tiga jam pelajaran (3 x 35 menit). Materi pembelajaran yang
diberikan berupa pengukuran sudut pada bangun datar.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu
guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, guru memeriksa
kehadiran siswa dan mengkondisikan situasi kelas untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran, dilanjutkan guru menyampaikan apersepsi, memberikan
motivasi kepada siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian
guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok dan guru membagikan
soal pre test kepada masing-masing kelompok. Selanjutnya beberapa siswa
maju kedepan untuk menyampaikan hasil kerjanya, selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 12 foto 5. Kemampan pemecahan masalah siswa
berdasarkan hasil pre tes dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan pedoman
penskoran kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada Tabel 4.3
halaman 49.
Tabel 4.11
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan
metode Problem Solving Siklus II pertemuan ke 1
No Nama Indikator
1 2 3 4
1 Alifia Azizah 2 1 2 1
2 Annaufal Zain Fardiansyah 2 1 2 1
3 Dika Prayoga 2 1 2 1
4 Diky Saputra 0 0 0 0
5 Deva Nur Rohman 2 1 2 2
6 Elicia Angelika 1 1 1 1
7 Eka Setiawati 3 1 3 2
8 Era Umi Alifah 3 2 3 2
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 2 2 2 2
65
10 Fajar Hkoirul Imam 2 2 3 2
11 Ferliani Rahmanda 2 2 2 2
12 Fennisa Riyati 2 2 2 1
13 Ikmal Muhdasi 2 1 2 1
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 3 2 3 2
15 M.Vendra Pratama 0 0 0 0
16 Nico Arga Ferdian 2 1 2 2
17 Raffly Delvin Pratama 0 0 0 0
18 Safirotul Rauziayah 2 1 2 1
19 Tri Ajeng Ramahdani 2 1 2 1
20 Zahra Nur Hafidjah 3 1 3 2
Jumlah 37 23 38 26
Persentase= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100%
62
%
58
%
63
%
65
%
Keterangan kriteria Indikator Skor Maksimal
A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah 3
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi 2
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana 3
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan 2
E : Sangat Kurang (45 kebawah)
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diketahui presentase rata-rata tiap
indikator pemecahan masalah pada siklus II pertemuan ke 1, siswa mampu memahami
masalah mencapai 62%, merencanakan penyelesaian mencapai 58%, melaksanakan
rencana mencapai 63% dan menejelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban yang
diperoleh mencapai 65%. Untuk rincian nilai kemampuan pemecahan masalah dapat
dilihat pada lampiran 9. Kemampuan pemecahan masalah juga mengacu pada hasil
belajar siswa seperti yang terlihat pada Tabel 4.12 di bawah ini:
Tabel 4.12 Hasil belajar
No Nama Nilai Keterangan
1 Alifia Azizah 55 TT
2 Annaufal Zain Fardiansyah 47 TT
3 Dika Prayoga 65 TT
4 Diky Saputra 0 TT
5 Deva Nur Rohman 75 T
66
6 Elicia Angelika 30 TT
7 Eka Setiawati 82 T
8 Era Umi Alifah 85 T
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 75 T
10 Fajar Hkoirul Imam 75 T
11 Ferliani Rahmanda 75 T
12 Fennisa Riyati 65 TT
13 Ikmal Muhdasi 50 TT
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 92 T
15 M.Vendra Pratama 0 TT
16 Nico Arga Ferdian 75 T
17 Raffly Delvin Pratama 0 TT
18 Safirotul Rauziayah 55 TT
19 Tri Ajeng Ramahdani 60 TT
20 Zahra Nur Hafidjah 70 TT
JUMLAH 1131
RATA-RATA 57
Presentase=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠𝑋 100% 40%
Sumber: hasil pengolahan data
Berdasarkan Tabel 4.12 diatas dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas
belajar pada siklus II pertemuan ke 1 sebanyak 8 siswa dengan presentase 40%.
Setelah siswa mengerjakan soal pre test guru melakukan ice breaking
dengan yel-yel suara kankasd. Tahap selanjutnya guru meluruskan jawaban siswa
yang kurang tepat, selanjutnya guru membagikan jenis-jenis segi empat istimewa
dan siswa mengamatinya, elengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 foto 9.
kemudian guru menjelaskan pengukuran sudut pada bangun datar segi tiga dan
segi empat.
c) tahap penutup
67
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-
hal yang belum dipahami. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dan
guru menutup pelajaran dengan salam.
d) Refleksi
(1) Masih ada beberapa siswa dalam mengerjakan soal tidak
menggambarkan strategi dan menuliskan kesimpulan
(2) Masih ada beberapa siswa dalam menganalisis masalah dan
melaksanakan strategi belum tepat
(3) Masih ada beberapa siswa yang belum tuntas belajar
2) Pertemuan Kedua
a) Tahap Perencanaan
Sebelum melaksanakan siklus II, peneliti terlebih dahulu juga
mempersiapkan beberapa perangkat yaitu: Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP 3 dan 4), soal tes siklus II, lembaran observasi aktivitas
guru, lembaran observasi aktivitas siswa, selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 8, 10 dan 11.
b) Tahap tindakan
Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 19
Mei 2018 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi pembelajaran
yang diberikan berupa pengukuran sudut pada bangun datar segi tiga dan
segi empat.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu
guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, guru memeriksa
68
kehadiran siswa dan mengkondisikan situasi kelas untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran, dilanjutkan guru bersama siswa menyanyikan lagu indonesia
raya, siswa di minta membaca buku LKS halaman 36, dan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian guru mengarahkan siswa
untuk membentuk kelompok dan guru membagika kertas karton dan
gunting kepada setip kelompok, siswa diminta untuk melakukan percobaan
sesuai pada buku cetak halaman 145, beberapa siswa maju kedepan untuk
menyampaikan hasil kerjanya, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.
Tahap selanjutnya guru memberikan penguatan tentang pengukuran sudut
pada bangun datar dengan sudut putar, kemudian guru melakukan tes
konsentrasi (peganglah apa yang guru ucapkan) dan ice breaking dengan
suara kankosd untuk menumbuhkan kecerian dan semangat belajar.
Kemudian guru membagikan soal post tes kepada siswa, dan menjelaskan
prosedur penyelesaiannya.
c) Tahap penutup
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
hal-hal yang belum dipahami berkaitan dengan soal. Siswa mengerjakan
soal dan kemudian mengumpulkannya. Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran dan guru menutup pelajaran dengan salam. Skor kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah terhadap soal post test yang diberikan
guru dapat di lihat dalam Tabel 4.13 dan pedoman penskoran kemampuan
pemecahan masalah dapat dilihat pada Tabel 4.3 halaman 49.
Tabel .4.13
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan
69
metode Problem Solving Siklus II pertemuan ke 2
No Nama Indikator
1 2 3 4
1 Alifia Azizah 3 2 3 1
2 Annaufal Zain Fardiansyah 3 2 3 1
3 Dika Prayoga 3 1 3 0
4 Diky Saputra 3 1 3 2
5 Deva Nur Rohman 3 2 3 2
6 Elicia Angelika 3 2 3 2
7 Eka Setiawati 3 2 2 2
8 Era Umi Alifah 3 1 3 2
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 3 1 3 2
10 Fajar Hkoirul Imam 3 2 3 1
11 Ferliani Rahmanda 0 0 0 0
12 Fennisa Riyati 3 2 2 2
13 Ikmal Muhdasi 3 2 3 2
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 3 2 3 2
15 M.Vendra Pratama 3 1 3 2
16 Nico Arga Ferdian 3 1 3 1
17 Raffly Delvin Pratama 3 2 3 0
18 Safirotul Rauziayah 3 2 3 2
19 Tri Ajeng Ramahdani 3 2 3 2
20 Zahra Nur Hafidjah 3 1 3 1
Jumlah 57 31 55 29
Persentase= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100% 95% 78% 92% 73%
Keterangan kriteria Indikator Skor Maksimal
A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah 3
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi 2
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana 3
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan 2
E : Sangat Kurang (45 kebawah)
Berdasarkan Tabel 4.13 diatas dapat diketahui presentase rata-rata tiap indikator
kemampuan pemecahan masalah pada siklus II pertemuan ke II, siswa dalam memahami
masalah mencapai 95%, merencanakan penyelesaian mencapai 78%, melaksanakan rencana
mencapai 92% dan menejelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh mencapai
73%. Untuk rincian nilai kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada Lampiran 9.
70
Kemampuan pemecahan masalah juga mengacu pada hasil belajar siswa, hasil belajar tersebut
dapat dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini:
Tabel 4.14 Hasil belajar
No Nama Nilai Keterangan
1 Alifia Azizah 78 T
2 Annaufal Zain Fardiansyah 88 T
3 Dika Prayoga 78 T
4 Diky Saputra 78 T
5 Deva Nur Rohman 88 T
6 Elicia Angelika 88 T
7 Eka Setiawati 75 T
8 Era Umi Alifah 75 T
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 88 T
10 Fajar Hkoirul Imam 90 T
11 Ferliani Rahmanda 0 TT
12 Fennisa Riyati 75 T
13 Ikmal Muhdasi 90 T
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 100 T
15 M.Vendra Pratama 90 T
16 Nico Arga Ferdian 90 T
17 Raffly Delvin Pratama 83 T
18 Safirotul Rauziayah 88 T
19 Tri Ajeng Ramahdani 88 T
20 Zahra Nur Hafidjah 88 T
JUMLAH 1618
RATA-RATA 81
Presentase=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠𝑋 100% 95%
Sumber: hasil Pengolahan data
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas
belajar pada siklus II pertemuan ke 2 sebanyak 19 siswa dengan presentase
95%. Dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 5%.
d) Refleksi
71
Dari hasil pengamatan oleh observer, pada pertemuan kedua di siklus II
siswa sudah mampu penerapkan langkah-langkah pemecahan masalah
dengan baik dan sesuai prosedur sehingga hasil belajar siswa mampu
memenuhi target yaitu ≥75 dengan presentase 95% siswa tuntas belajar.
3) Pengamatan atau Observasi
a) Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Setelah pelaksanaan siklus II berlangsung, guru memberikan tes siklus
II pada pertemuan pertama diikuti oleh 16 siswa, pertemuan kedua diikuti
oleh 19 siswa. Kemampuan pemecahan masalah juga mengacu pada hasil
belajar. Hasil belajar tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.15
Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Indikator Nilai Tes
Pretes Posttes
1 Jumlah 1131 1618
2 Nilai rata-rata 57 81
3 Nilai tertinggi 92 100
4 Nilai terendah 0 0
5 Tingkat ketuntasan 40% 95%
Sember: hasil pengolahan data
Tabel 4.14 diatas menunjukan data hasil belajar siswa pada materi
pengukuran sudut pada bangun datar. Pada awal pre test siklus II ketuntasan
belajar pada siswa 40%,dan pada akhir siklus II diberikan post test dengan
ketuntasan pada siswa mencapai 95%. Hasil belajar pada siklus II pada
materi pengukuran sudut pada bangun datar telah mencapai target 60% siswa
yang telah tuntas yaitu mencapai 40% pada pertemuan pertama dan 95%
pada pertemuan kedua. Skor kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa dapat dilihat pada Tabel 4.16 di bawah ini:
72
Tabel 4.16
Skor Pencapaian Indikator Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Pada Tes Siklus II
Soal Rata-rata tiap Indikator (%)
1 2 3 4
Pre test 62 58 63 65
Post test 95 78 92 73
Jumlah 157 136 155 138
Rata-Rata 79 68 78 69
Kategori B B B B
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Keterangan kriteria Indikator
A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan
E : Sangat Kurang (45 kebawah)
Gambar 4.5
Rata-rata indikator kemampuan pemecahan masalah pada siklus II
Berdasarkan analisis hasil tes siklus II, persentase rata-rata
kemampuan siswa dalam memahami masalah mencapai 79 % dan
tergolong dalam kategori “baik”, persentase rata-rata kemampuan siswa
merencanakan penyelesaian masalah mencapai 68% dan tergolong
62% 58% 63% 65%
95% 78%
92%
73% 79%
68% 78%
69%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pre Test
Post Test
Rata-rata
73
dalam kategori “baik”, persentase rata-rata kemampuan siswa
melaksanakan rencana mencapai 78% dan tergolong dalam kategori
“baik”, persentase rata-rata kemampuan siswa dalam menejelaskan atau
memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh mencapai 69% dan
tergolong dalam kategori “baik”. Sedangkan persentase rata-rata skor
pemecahan masalah secara keseluruhan mencapai 74% dan tergolong
dalam kategori “Baik”. Walaupun persentase kemampuan siswa dalam
memahami masalah,dan menyelesaikan masalah tergolong dalam
kategori “baik”, kemampuan merencanakan startegi dan kemampuan
menafsirkan solusi/ membuat kesimpulan dalam kategori “baik” namun
masih ada beberapa siswa yang tidak menggambarkan strategi dan masih
ada beberapa siswa yang tidak menuliskan kesimpulan. Ditunjukkan pada
Gambar 4.6 di bawah ini :
Gambar 4.6 hasil kerja siswa pada siklus II pertemuan ke I
Berdasarkan Gambar 4.6 di atas terlihat bahwa ada beberapa
siswa yang belum menuliskan kesimpulan dan tidak menggambarkan
strategi sesuai dengan prosedur terutama pada siklus II pertemuan ke 1
74
hal ini karena siswa tergesa gesa dalam mengerjakan sehingga mereka
lupa untuk menuliskan kesimpulan, namun hal lainnya siswa sudah
mampu mengerjakan sesuai prosedur, dan pada pertemuan kedua siswa
sudah mampu mengerjakan sesuai dengan prosedur yang benar, sehingga
dapat di katakan siswa sudah mampu menyelesaikan masalah secara
keseluruhan. Ditunjukkan pada Gambar 4.7 di bawah ini :
Gambar 4.7 hasil kerja siswa pada siklus II pertemuan ke II
Oleh karena itu tindakan ini dapat dikatakan sudah mengalami
peningkatan, karena hasil belajar sudah mencapai 60% yang mendapat nilai
≥75 dan untuk presentase kemampuan pemecahan masalah sudah mencapai
60% dengan presentase pemecahan masalah keseluruhan 74%.
b) Observasi Aktivitas Guru
Kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru juga dilakukan pada
setiap siklus. Fokus pengamatan dikelompokkan menjadi kegiatan
75
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Hasil pengamatan terhadap aktivitas
guru pada siklus II disajikan dalam Tabel 4.17 berikut.
Tabel.4.17
Skor aktivitas Guru
Terhadap Kegiatan Pembelajaran Melalui Metode Problem SolvingSiklus II
No Aspek Yang Dinilai
Pertemuan
Skor
rata-
rata
Kriteria
1 2
I. Kegiatan Awal
1 Membuka Pembelajaran 4 4 4 BAIK
2
Mengkondisikan Siswa Agar Siap
Mengikuti Pembelajaran 4 4 4 BAIK
3 Melakukan Kegiatan Apresiasi 4 4 4 BAIK
4 Memberikan Motivasi 3 3 3 CUKUP
5
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
Sesuai Indikator 4 4 4 BAIK
Ii Kegiatan Inti
6
Melaksanakan Pembelajran Sesuai
Kompetensi Yang Ingin Di Capai Dengan
Menggunakan Metode Problem Solving 4 4 4 BAIK
7 Melaksanakan Pembelajaran Secara Runtut 4 4 4 BAIK
8 Menguasai Kelas 4 4 4 BAIK
9
Melaksnakan Pembelajaran Sesuai
Dengan Alokasi Waktu Yang Di Rencanakan 4 4 4 BAIK
10 Menguasai Materi Pembelajaran 4 4 4 BAIK
11 Menghasilkan Pesan Yang Menarik 4 4 4 BAIK
12 Melibatkan Siswa Dalam Proses Pembelajaran 4 4 4 BAIK
13 Menunjukan Sikap Terbuka Dan Respon Siswa 4 3 3,5 BAIK
14
Menunbuhkan Keceriaan Dan Antusias
Siswa Dalam Belajar 4 4 4 BAIK
15 Memantau Proses Belajar Siswa 4 4 4 BAIK
16
Menggunakan Bahasa Lisan Yang
Tertulis Secara Jelas, Baik Dan Benar 4 4 4 BAIK
Iii. Kegiatan Penutup
17
Melakukan Refleksi Atau Membuat
Rangkuman Dengan Melibatan Siswa 3 4 3 CUKUP
18 Menutup Pembelajaran 4 4 4 BAIK
Skor Total 70 70 70 BAIK
Skor Maksimal 90
PRESENTASE = (Jumlah Skor Rata-Rata)/(Skor Maksimal) X100% 78% BAIK
Sumber : Hasil Pengelolahan Data
76
Kriteria Penskoran
1. 5=Sangat Baik (80 keatas)
2. 4=Baik (66-79)
3. 3=Cukup (56-65)
4. 2=Kurang (46-55)
5. 1= Sangat Kurang (45 kebawah)
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, menunjukkan persentase skor aktivitas guru
yang diperoleh dalam mengelola pembelajaran termasuk dalam kategori baik. tetapi
masih ada beberapa aspek yang berada pada kategori cukup, yaitu 1) memberi
motivasi. 2) Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa.
4) Refleksi
Dari hasil pengamatan oleh observer, pada siklus II sudah tidak diadakan
refleksi karena siswa sudah mampu penerapkan langkah-langkah pemecahan masalah
dengan baik dan sesuai prosedur. Nilai hasil belajar dan kemampuan pemecahan
masalah siswa juga sudah mencapai target yang di tentukan yaitu 60%.
B. Pembahasan
Sebelum dilaksankan pembelajaran matematika dengan menggunkan metode
Problem Solving pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo Kecmatan Batanghari,
siswa merasa kesulitan saat belajar matematika. Pemberian materi juga terlalu cepat
padahal mereka belum memahaminya, namun materi yang diajarkan sudah berganti
dengan materi baru. Dalam mengerjakan soal siswa juga sering langsung tertuju pada
jawaban tanpa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang di tanya, tidak
merencanakan strategi, dan tidak menuliskn keimpulan, siswa tanpa sadar sebenarnya
mereka sudah melaksanakan rencana namun terkadang masih ada cara atau langkah-
langkah yang salah, sehingga hasil belajar pun kurang maksimal.
77
Setelah dilaksankan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem
Solving dalam pembelajaran membuat siswa lebih antusias dan mampu memahami
permasalahan yang di hadapi dalam mengerjakan soal atau tugas.
1. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh presentase rata-rata pemecahan masalah
matematika siswa dengan metode Problem Solving meningkat. Presentase rata-
ratapemecahan masalah siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Kemampuan pemecahan masalah juga mengacu pada hasil belajar, rata-rata hasil
belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.18, adapun
peningkatan pemecahan masalah siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel
4.19 berikut:
Tabel 4.18
Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II
No Komponen Analisis Siklus I Siklus II Keterengan
1 Tuntas belajar 33% 68% Meningkat
2 Belum tuntas belajar 67% 32% Menurun
Gambar 4.8
Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II
33%
67% 68%
32%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Tuntas Tidak Tuntas
Siklus 1
Siklus 2
78
Dari Tabel 4.18 dan Gambar 4.8 di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa
yang tuntas pada siklus I sebesar 33% dan yang belum tuntas sebesar 67% Ketidak
tuntasan ini dikarenakan nilai siswa masih di bawah KKM ≥ 75. Kemudian peneliti
melakukan tindakan ke sikllus II.Pada siklus II hasil belajar siswa yang tuntas sebesar
68% dan yang belum tuntas sebesar 32%.
Berdasarkan analisa yang menyebabkan siswa belum tuntas belajar karena
siswa terkadang masih bermain-main dengan teman sehingga kurang fokus dalam
mengerjakan soal. Hasil belajar siswa meningkat setiap siklusnya peningkatan tersebut
terjadi karena guru mampu menyesuaikan antara materi pembelajaran dengan
penggunaan metodeProblem Solving sehingga siswa mudah memahami materi yang
dijelaskan. Guru juga memberikan penguatan guna mengarahkan siswa untuk dapat
mengerjakan soal sesuai prosedur dan fokus dalam pembelajaran.
Tabel 4.19
Skor Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Tes Siklus I dan II
No Indikator Siklus Rata-
rata Peningkatan
I II
1 Menganalisis
masalah 51% 79% 65% 28%
2
Merencanakan
penyelesaiyan/
strategi
47% 68% 58% 21%
3 Melaksanakan
rencana 52% 78% 65% 26%
79
4 Membuat
kesimpulan 37% 69% 53% 32%
Rata-rata 47% 74% - -
Untuk lebih jelasnya peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa pada
mata pelajaran matematika kelas IV SD Negei 2 Bumiharjo dapat dilihat pada Gambar
4.9 berikut:
Gambar 4.9
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika
Pada Siklus I dan II
Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam pemecahan masalah
matematika setelah diterapkannya metode Problem Solving pada materi pengukuran
sudut mengalami peningkatan. Peningkatan yang ditunjukkan pada gambar di atas dapat
diuraikan sebagai berikut:
a) Kemampuan siswa memahami masalah pada siklus I sebesar 51%, sedangkan pada
siklus II sebesar 79%. Dari hasil siklus I dan siklus II tersebut terdapat peningkatan
sebesar 28%.
51% 47% 52% 37%
79% 68%
78% 69%
28% 21% 26% 32%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
siklus I
Siklus II
Peningkatan
80
b) Kemampuan siswa merencanakan penyelesaian masalah pada siklus I sebesar 47%,
sedangkan pada siklus II sebesar 68%. Dari hasil siklus I dan siklus II tersebut
terdapat peningkatan sebesar 21%.
c) Kemampuan siswa melaksanakan rencana pada siklus I sebesar 52%, sedangkan
pada siklus II sebesar 78%. Dari hasil siklus I dan siklus II tersebut terdapat
peningkatan sebesar 26%.
d) Kemampuan siswa menejelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban yang
diperoleh pada siklus I sebesar 37%, sedangkan pada siklus II sebesar 69%. Dari
hasil siklus I dan siklus II tersebut terdapat peningkatan sebesar 32%.
Berdasarkan gambar 4.6 dan grambar 4.7 hasil belajar dan pemecahan masalah
di atas dapat diketahui tercapainya ketuntasan belajar siswa mencapai di akhir siklus
dengan nilai 68% dan Secara keseluruhan nilai rata-rata persentase peningkatan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada siklus I dan II adalah 61%
sehingga dapat disimpuklan bahwa penggunaan metode Problem Solving dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika kelas
IV SD Negeri 2 Bumiharjo.
2. Pengamatan pada guru
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh presentase rata-rata kegiatan guru saat
proses pembelajaranmeningkat. Data yang terkumpul terinci dalam lampiran.
Presentase rata-ratakegiatan guru saat proses pembelajaran berlangsung mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II. Adapun peningkatan pengamata pada guru siklus I
dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.20 dibawah ini:
Tabel 4.20
81
Hasil pengamatan pada Guru
Dalam kegiatan pembelajaran melalui metode problem solving
pada siklus I dan II Siklus Presentase
I 74%
II 78%
Rata-rata 75%
Peningkatan 4%
Adapun peningkatan kegiatan pembelajaran yang guru lakukan dari siklus
I dan II dapat kita lihat pada Gambar 4.10 di bawah ini
Gambar 4.10
Hasil pengamatan pada Guru
Tehadap kegiatan pembelajaran dengan metode Problem Solving Siklus I dan II
Dari Tabel 4.20 dan Gambar 4.7 di atas diketahui bahwa kegiatan guru saat
proses pembelajaran berlangsung pada siklus I sebesar 74% dan siklu s II 78%. Dengan
demikian kegiatan guru saat proses pembelajaran berlangsung dari siklus ke siklus
mengalami peningkatan sebanyak 4%.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat dikatakan metode pembelajaran sangat
berperan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa,
selain metode pembelajaran hal-hal yang mempengaruhi peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswadi setiap siklusnya adalah aktifitas guru yang
baik, dan aktivitas siswa yang baik.
74% 78%
4%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Siklus I
Siklus II
Peningkatan
82
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan yang telah
dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
metode Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
siswa kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran 2017/2018. Peningkatan
tersebut di tandai dengan:
1. Presentase rata-rata tiap indikator pada siklus I, kemampuan siswa
menganalisis masalah mencapai 51%, merencanakan strategi
mencapai 47%, melaksanakan rencana mencapai 52% dan
menejelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh
mencapai 37%. Pada siklus II kemampuan siswa dalam menganalisis
masalah mencapai 79%, merencakan penyelesaian mencapai 68%,
melaksanakan rencana mencapai 78% dan menejelaskan atau
memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh mencapai 69%,
Sehingga di dapat presentase rata-rata kemampuan pemecahan
masalah keseluruhan mencapai 61%
2. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 33%, siklus II
sebesar 68% atau mengalami peningkatan sebesar 35 % dan
memenuhi target yang ditetapkan peneliti yakni 60% peserta didik
yang tuntas.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas penulis menyampaikan saran-
saran sebagai berikut:
83
1. Untuk menerapkan kembali prosedurpemecahan masalah siswa SD
Negeri2Bumiharjo menggunakan alternatif metode lain untuk meningkatkan
hasil belajar.
2. Bagi siswa SD Negeri2Bumiharjodiharapkan lebih aktif dalam proses
pembelajaran dapat di capai dengan baik.
3. Untuk sekolah, agar pihak sekolah lebih memberikan lagi motivasikepada
guru kelas dalam penggunaan berbagai metode dalam pembelajaran terutama
dalam mata pelajaran matematika.
84
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. Strategi Pembelajaran.Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
Abidin Mustakhfiri Asror.“ Penggunaan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematka Kelas IV SD Negeri 2 Telogorejo Tahun Pelajaran
2016/2017. IAIN Metro 2017.
Ahmad Susanto.Pengembangan Pembelajaran IPS Disekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014.
Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2011.
Aris Shoimin. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.
BSNP.Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan. Juni 2006.
Daniel Muijs, David Reynolds. Effective Teaching Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Endang Setyo Winarni. Sri Harmini. Matematika Untuk PGSD. (Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya, 2012.
Gunanto, Dhesy Adhalia. MATEMATIKA Untuk SD/MI Kelas IV Berdasarkan
Kurikulum 2013 Yang Disempurnakan. Jakarta:PT.Gelora Aksara
Pratama,2016.
Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia, 2011.
Heruman. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014.
Hidayah Ansori,Irsanti Aulia.“Penerapan Model Pembelajaran Missouri
Mathematics Project (Mmp) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa Di SMP”.Banjarmasin: EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika,
Volume 3, Nomor 1 / April 2015.
Karso,dkk.Pendidikan Matematika 1,Edisi I. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.
85
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada, 2008.
Muchlisin Riadi. “ Pengertian dan Tahapan Pemecahan Masalah”.
Http://Www.Kajianpustaka.Com di Unduh Pada 16 November 2010.
Nana Sudjana. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009.
Noera Khalidah. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas Viii Mtsn Cot
Gleumpang”. Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam, 2016.
QS Al-Insyirah: 94
Ridwan Abdullah Sani. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Pt. Bumi Aksara, 2014.
Siti Annisah.Pembelajaran Matematika SD/MI. Bandar Lampung: CV.DVIFA,
2015.
Siti Mawaddah, Hana Anisah. “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Generatif (Generative Learning) Di SMP”. Banjarmasin:
EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3/Nomor 2, Oktober
2015.
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan.Yogyakarta: PT Bumi Aksara, 2003.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.
Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009.
Zuhairi. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2016.
86
LAMPIRAN
87
Kisi-kisi pertanyaan saat prasurvey
1. Meminta izin kepada ibu Dra. Sri Rahayau untuk melakukan prasurvey
sealigus penelitian di SD Negeri 2 Bumi harjo
2. Melakukan pengamatan proses pembelajaran kelas IV A
3. Mencari masalah-masalah pembelajaran
4. Wawan cara kepada ibu Karsinem selaku wali kelas
5. Menanyakan tentang sistem penilaian, jadwal pembelajaran, metode dan
media yang biasanya di pakai, bagaimana konsidi anak-anak saat proses
pembelajaran, sudahkan menerapkan langkah-langkah penyelesaian
masalah saat pembelajaran matematika berlangsung dan menanyakan
silabus, serta kurikulum yang di terapkan.
6. Wawancara kepapa deva salah satu siswa kelas IV A, tentang bagai mana
pendapat deva tentang pembelajaran mateatika, bagaimana saat guru
menyampaikan materi, dan media apa saja yang digunakan saat guru
mengajar, dan adakah kesulitan mereka dalam mengerjakan soal
matematika.
Lampiran 1
88
89
90
91
92
93
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus 1 Pertemuan ke 1
Satuan Pendidikan : SD NEGERI 2 BUMIHARJO
Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Pembelajaran : 9 (Pengukuran Sudut)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 3 Jam Pelajaran)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
Lampiran 6
95
B. Kompetensi Dasar (Kd) & Indikator
Kompetensi Dasar
3.12 Menjelaskan dan menentukan ukuran sudut dalam satuan baku dengan
menggunakan busur derajat.
Indikator :
3.12.1 Menganalisis dan menentukan ukuran sudut pada bangun datar
dalam satuan baku dengan menggunakan busur derajat
3.12.2 Memahami Pengertian dan bagian- bagian Sudut.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menentukan satuan baku pengukuran sudut
Siswa mampu menentukan alat pengukur sudut yang sesuai untuk
mengukur berbagai macam bentuk sudut yang berbeda pada bangun
datar
Setelah menyimak penjelasan guru siswa mampu menjelaskan kembali
pengertian sudut dan bagian- bagian sudut
D. Materi Pembelajaran
Pengertian dan pengukuran sudut
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan :Saintifik
Metode : Problem Solving (Pemecahan Masalah)
F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
Gunanto dan Dhesy Adhalia, MATEMATIKA untuk SD/MI Kelas IV
berdasarkan kurikulum 2013 yang disempurnakan, Jakarta: Pt Gelora
Aksara Pratama, 2016).
Gambar segi empat/bingkai
Spidol
Papan tulis
G. Langkah –Langkah Pembelajaran
96
Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Mengucap salam
Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
Literasi
Menyampaikan indikator pembelajaran
10 Menit
Inti Guru mengingatkan kembali tentang bangun datar
yang telah dipelajari dan mengaitkan dengan materi
yang akan di sampaikan.
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
Guru membagikan soal pre test kepada siswa
Guru mengamati jalannya kegiatan tersebut
Guru meminta beberapa siswa untuk maju kedepan
menjawab beberapa soal pre test
Guru meluruskan jawaban siswa yang belum tepat,
jika ada
Guru meminta siswa mengamati gambar yang ada di
papan tulis (Gambar segi empat/ bingkai)
Guru menanyakan kepada siswa tentang gambar
tersebut
Guru memberikan penguatan tentang pengertin dan
(....X 35
Menit)
97
bagian bagian sudut serta alat ukurnya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum di pahami
Penutup Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang
materi pembelajaran
Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan
belajar hari ini.
Siswa memimpin doa di akhir pembelajaran.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap
salam.
15 Menit
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
a. Instrumen penilaian
1) Perhatikan gambar dibawah ini! (25)
Hitunglah besar sudut salah satu sisi
piramida tersebut!
2) pengertian sudut dan sebutkan jenis-jenis sudut! (15)
3) Sudut apa saja yang terbentuk pada setiap pertemuan sisi pada segetiga
KLM di bawah ini. Hitunglah besar sudut nya, dan sudut manakah
yang lebih kecil! (20)
98
Perhatikan gambar di bawah ini!
4) Tentukan besar <CBD! (25)
5) Tentukan besar <ABC! (15)
Kunci Jawaban
1.
a. Mengidentifikasi masalah
Diketahui : salah satu sisi piramida berbentuk segi tiga sama sisi.
Ditanya : berapa besar masing-masing sudut pada segi tiga?
b. merencanakan penyelesaian
c. melaksanakan rencanan
jumlah sudut pada segitiga yaitu 1800, segitiga sama sisi besar
setiap sudutnya itu sama. Berlaku rumus
A+B+C =180
x+x+x = 180
3x = 180
X = 180 : 3 = 60
99
d. Kesimpulan, Jadi besar sudut masing-masing pada sisi piramida
diatas adalah 600.
2. Dua garis lurus yang bertemu pada suatu titik akan membentuk sudut.
Jenis sudut ada 4 yaitu sudut lancit, tumpul, lurus dan siku-siku.
3.
a. Mengidentisikasi masalah
Diketahui : besar <K =55 derajat
Besar < L = 90 derajat
Ditanya : jenis sudut yang ada pada gambar?
Berapa besar <M?
Sudut manakah yang lebih kecil?
b. Merencanakan penyelesaian
c. Melaksanakan rencana
Sudut siku-siku ( 900) dan lancip
Mencari Besar <M ?
<K + <L + <M = 180
55 + 90 + M = 180
M = 180 – 145
<M = 35
Sudut yang lebih kecil adalah <M
d. Kesimpulan
Jadi, jenis sudut pada gambar adalah sudut siku-siku dan sudut
lancip, sudut yang paling kecil yaitu <M dengan besar 35 derajat.
4.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : Besar <ABC=2a dan <CBD = a
Besar < ABD =1800
Ditanya : Besar <CBD?
b. Merencanakan penyelesaikan
100
c. Melaksanakan rencana
Mencari nilai <CBD
2a + a = <ABD
3a = 180
a = 180:3
a = 60
d. Kesimpulan
Jadi besar <CBD adalah 60 derajat.
5.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : Besar <ABC=2a dan <CBD = 60
Besar < ABD =180
Ditanya : Besar <CBD?
101
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus 1 pertemuan ke 2
Satuan Pendidikan : SD NEGERI 2 BUMIHARJO
Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Pembelajaran : 9 (Pengukuran Sudut)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 Jam Pelajaran)
G. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
103
H. Kompetensi Dasar (Kd) & Indikator
Kompetensi Dasar
3.12 Menjelaskan dan menentukan ukuran sudut dalam satuan baku dengan
menggunakan busur derajat.
Indikator :
3.12.1 Mengidentifikasi cara Membandingkan Besar Sudut
3.12.2 Menganalisis cara Mengukur Sudut dengan Busur Derajat
3.12.3 Menganalisis Menentukan Besar Sudut Putar
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui jenis-jenis sudut dan besar nya
2. Siswa mampu melakukan pengukuran sudut dengan busur derajat
3. Siswa mampu menentukan besar sudut putar
J. Materi Pembelajaran
Pengertian dan pengukuran sudut
K. Metode Pembelajaran
Pendekatan :Saintifik
Metode : Problem Solving (Pemecahan Masalah)
L. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
Gunanto dan Dhesy Adhalia, MATEMATIKA untuk SD/MI Kelas IV
berdasarkan kurikulum 2013 yang disempurnakan, Jakarta: Pt Gelora
Aksara Pratama, 2016).
Gambar yang berkaitan dengan materi
Kertas karton
Penggaris dan busur derajat
Spidol
Papan tulis
104
I. Langkah –Langkah Pembelajaran
Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Mengucap salam
Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
Literasi (membaca cerita)
Menyampaikan indikator atau tujuan pembelajaran
10 Menit
Inti Guru mengingatkan kembali tentang pengertian dan
bagian-bagian sudut yang telah dipelajari dan
mengaitkan dengan materi yang akan di sampaikan
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
Guru meminta siswa mengamati gambar yang ada di
papan tulis (Gambar piramida dan bingkai)
Guru menanyakan kepada siswa tentang gambar
tersebut
Guru memberikan penguatan tentang pengukuran
sudut dan jenis-jenis sudut
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum di pahami
Guru memberikan soal post test kepada siswa
Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah
(....X 35
Menit)
105
yang benar
Guru mengamati jalannya kegiatan tersebut
Guru meminta beberapa siswa maju kedepan untuk
mempersentasikan hasil kerjanya
Guru memberikan apesiasi kepada siswa yang
berani maju kedepan
Penutup Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang
materi pembelajaran
Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan
belajar hari ini.
Siswa memimpin doa di akhir pembelajaran.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap
salam.
15 Menit
J. Penilaian
1. Tes Tertulis
a. Instrumen Penilaian
a. Perhtikan gambar berikut
Diketahui < EBD adalah 90 derajat <CBD lebih kecil 18 derajat dari <
ABE. Tentukan besar kedua sudut tersebut masing-masing! (25)
b. Perhatikan gambar dibawah ini!
106
jika besar <CBD = 120 tentukan besar sudut <ACB! (15)
c. Tentukan nilai x pada gambar di atas! (20)
d. Tentukan <AOB dan <BOC gambar diatas! (25)
e. Tentukan besar <ABC gambar di bawah ini
(15)
Kunci jawaban
1)
a. Menganalisis soal
Diketahui : <EBD = 900
<ABC = 1800
Besar <CBD lebih kecil 180 dari <ABE
Ditanya : Besar <CBD dan <ABE ?
b. Merencanakan pelaksanaan
107
c. Melaksanakan rencana
Mencari nilai x
<ABE + <EBD + <CBD = <ABC
<ABE + <EBD + <CBD = 1800
x + 900 + x = 180
0
2x = 1800 – 90
0
x = 900 : 2
x = 450
Mencari besar <CBD = x-180
<CBD = 45-180
<CBD = 270
Mencari besar <ABE
<ABE + <EBD + <CBD = <ABC
<ABE + <EBD + <CBD = 1800
<ABE + 900 + 27
0 = 180
0
<ABE + 1170 = 180
0
<ABE = 1800- 117
0
<ABE = 630
d. Kesimpulan
Jadi, besar sudut CBD adalah 270 dan < ABE adalah 63
0
2)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : besar <CBD = 1200 dan <ABD adalah 180
0
Ditanya : besar <ACB ?
b. Merencanakan penyelesaian
c. Melaksanakan perencanaan
Mencari besar <ACB
<ABC + <CBD = <ABD
<ABC + 1200 = 180
0
<ABC = 1800-120
0
<ABC = 600
d. Kesimpulan :
108
Segitiga ABC merupakan segi tiga sama kaki sehingga <ABC =
<ACB, Jadi besar sudut ACB adalah 600
3)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <AOC adalah siku-siku 900
<AOB = 8x dan <COB = 7x
Ditanya : nilai x dan besar <AOB ?
b. Merencanaka penyelesaian
c. Melaksanakan rencana
Mencari nilai x
<AOB + <BOC = <AOC
8x + 7x = 900
15x = 900
x = 900 : 15
x = 60
Mencari besar sudut AOB
<AOB = 8x
<AOB = 8 (60)
<AOB = 480
d. Kesimpulan
Jadi nilai x pada gambar tersebut adalah 6.
4)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <AOC adalah siku-siku 900
<AOB = 480 dan <COB = 7x
x = 60
Ditanya : besar <AOB dan < BOC?
b. Merencanaka penyelesaian
109
c. Melaksanakan rencana
Mencari besar sudut AOB
<AOB = 8x
<AOB = 8 (60)
<AOB = 480
Mencari besar sudut BOC
<BOC = 7x
<BOC = 7 (60)
<BOC = 420
d. Kesimpulan
Jadi besar sudut AOB adalah 480 dan besar sudut BOC adalah 42
0.
5)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : Besar <ABC=2a dan <CBD = a
Besar < ABD =1800
Ditanya : Besar <CBD?
b. Merencanakan penyelesaikan
c. Melaksanakan rencana
Mencari nilai a
2a + a = < ABD
3a = 1800
a =1800 : 3
a = 600
110
111
Kisi-kisi Soal Pre test dan Post test Siklus II
Mata Pelajaran : Matematika (pembelajaran 9)
Kelas /Semester : IV/Genap
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumahdan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
No
Indikator No Soal
(essay)
Tingkat
Kesukaran
Aspek
Pre
test
Post
test
Md Sd Sl Kg Af Psiko
1. Menggunakan pengukuran sudut
dengan busur derajat untuk
menyelsaikan masalah
1 , 2 1
C3
2. Menyajikan penyelesaian masalah
yang berkaitan dengan pengukuran
sudut dengan busur derajat
3 2, 3 C2
Lampiran 7
112
3. Menggunakan pengukuran sudut
dengan sudut putar 4 , 5 4, 5 C3
Keterangan.
Tingkat kesukaran Aspek
1. Md = Mudah 1. Kg = Kognitif
2. Sd = Sedang 2. Af = Afektif
3. Sl = Sulit 3. Psiko = Psikomotorik
113
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus II Pertemuan I
Satuan Pendidikan : SD NEGERI 2 BUMIHARJO
Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Pembelajaran : 9 (Pengukuran Sudut)
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 3 Jam Pelajaran)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (Kd) & Indikator
Kompetensi Dasar
4.12 Mengukur sudut pada bangun datar dalam satuan baku dengan
menggunakan busur derajat
Lampiran 8
114
Indikator :
4.12.1 Menggunakan pengukuran sudut dengan busur derajat untuk
menyelsaikan masalah
4.12.2 Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
pengukuran sudut dengan busur derajat dan sudut putar
4.12.3 Menggunakan pengukuran sudut dengan sudut putar
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu melakukan pengukuran pada bangun datar dalam satuan
baku dengan menggunakan busur derajat
Siswa mampu menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
pengukuran sudut dengan busur derajat dan sudut putar
Siswa mampu melakukan pengukuran sudut pada bangun datar dengan
sudut putar
D. Materi Pembelajaran
Pengukuran sudut pada bangun datar
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan :Saintifik
Metode : Problem Solving (Pemecahan Masalah)
F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
Gunanto dan Dhesy Adhalia, MATEMATIKA untuk SD/MI Kelas IV
berdasarkan kurikulum 2013 yang disempurnakan, Jakarta: Pt Gelora
Aksara Pratama, 2016).
Gambar segitiga
Kertas karton
Penggaris dan busur derajat
Gunting
Spidol
Papan tulis
G. Langkah –Langkah Pembelajaran
Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
115
Pendahuluan Mengucap salam
Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
Literasi
Menyampaikan indikator atau tujuan pembelajaran
10 Menit
Inti Guru mengingatkan kembali tentang pengertian dan
bagian-bagian, alat ukur sudut dan jenis-jenis sudut
yang telah dipelajari dan mengaitkan dengan materi
yang akan di sampaikan
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
Guru membagikan soal pre test kepada siswa
Guru mengamati jalannya kegiatan tersebut
Guru bersama siswa melakukan yel-yel kankasd
Guru membagikan kertas karton kepada kelompok
Guru meminta siswa membuat segitiga dan
mengunting setiap sudutnya ,kemudian di
gabungkan tanpa cela. (buku cetak halaman 145)
Perwakilan kelompok maju kedepan untuk
mempersentasikan hasil kerjanya.
Guru memberikan penguatan tentang pengukuran
sudut pada bangun datar segitiga.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
(....X 35
Menit)
116
bertanya tentang hal-hal yang belum di pahami
Penutup Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang
materi pembelajaran
Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan
belajar hari ini.
Siswa memimpin doa di akhir pembelajaran.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap
salam.
15 Menit
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
a. Instrumen Penilaian
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Berapakah nilai p? (10)
2. Berapakah besar sudut A dan C pada gambar diatas? (20)
3. Tentukan nilai x pada gambar di atas! (20)
4. Tentukan <AOB dan <BOC gambar diatas! (25)
5. Tentukan nilai x gambar di bawah ini! (25)
117
Kunci jawaban
1.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <A =8p, <C =3p, <B = p
Jumlah <▲ =1800
Ditanya : nilai p
b. Merencanakan penyelesaian
c. Melaksanakan rencana
Mencari nilai p
<A + <B + <C = <▲
8p + p + 3p = 1800
12p = 1800
p = 1800 : 12
p = 150
d. Kesimpulan
Jadi, nilai p pada segitiga tersebut adalah 150
2.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <A =8p, <C =3p, <B = 15
Jumlah <▲ =1800
Ditanya : besar <A dan <C?
b. Merencanakan penyelesaian
118
c. Melaksanakan rencana
Mencari besar sudut A
<A = 8p
<A = 8 (150)
<A = 1200
Mencari besar <C
<C = 3p
<C =3 (150)
<C = 450
d. Kesimpulan ,Jadi besar sudut A adalah 1200 dan besar sudut C
adalah 450
3.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <AOC adalah siku-siku 900
<AOB = 8x dan <COB = 7x
Ditanya : nilai x dan besar <AOB ?
b. Merencanaka penyelesaian
c. Melaksanakan rencana
Mencari nilai x
<AOB + <BOC = <AOC
8x + 7x = 900
15x = 900
x = 900 :15
x = 60
d. Kesimpulan, Jadi nilai x pada gambar tersebut adalah 60.
4.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <AOC adalah siku-siku 900
<AOB = 8x dan <COB = 7x
x = 60
Ditanya : besar <AOB dan < BOC?
119
b. Merencanaka penyelesaian
c. Melaksanakan rencana
Mencari besar sudut AOB
<AOB = 8x
<AOB = 8 (60)
<AOB = 480
Mencari besar sudut BOC
<BOC = 7x
<BOC = 7 (60)
<BOC = 420
d. Kesimpulan, Jadi besar sudut AOB adalah 480 dan besar
sudut BOC adalah 420.
5.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <Abc adalah siku-siku 900
Ditanya : nilai x ?
b. Merencanaka penyelesaian
120
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus 2 Pertemuan ke II
Satuan Pendidikan : SD NEGERI 2 BUMIHARJO
Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Pembelajaran : 9 (Pengukuran Sudut)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 Jam Pelajaran)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (Kd) & Indikator
Kompetensi Dasar
4.12 Mengukur sudut pada bangun datar dalam satuan baku dengan
menggunakan busur derajat
122
Indikator :
4.12.1 Menggunakan pengukuran sudut dengan busur derajat untuk
menyelsaikan masalah
4.12.2 Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
pengukuran sudut dengan busur derajat dan sudut putar
4.12.3 Menggunakan pengukuran sudut dengan sudut putar
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu melakukan pengukuran pada bangun datar dalam satuan
baku dengan menggunakan busur derajat
Siswa mampu menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
pengukuran sudut dengan busur derajat dan sudut putar
Siswa mampu melakukan pengukuran sudut pada bangun datar dengan
sudut putar
D. Materi Pembelajaran
Pengertian dan pengukuran sudut
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan :Saintifik
Metode : Problem Solving (Pemecahan Masalah)
F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
Gunanto dan Dhesy Adhalia, MATEMATIKA untuk SD/MI Kelas IV
berdasarkan kurikulum 2013 yang disempurnakan, Jakarta: Pt Gelora
Aksara Pratama, 2016).
Spidol
Papan tulis
G. Langkah –Langkah Pembelajaran
Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Mengucap salam
Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran
Mengecek kehadiran peserta didik
10 Menit
123
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
Literasi
Menyampaikan indikator pembelajaran
Inti Guru mengingatkan kembali tentang pengukuran
sudut pada bangun datar dan mengaitkan dengan
materi yang akan di sampaikan
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
Guru memberikan contoh soal tentang pengukuran
sudut dengan sudut putar.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum di pahami
Guru memberikan soal post test kepada setiap
kelompok
Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah
yang benar
Guru mengamati jalannya kegiatan tersebut
Guru meminta beberapa siswa maju kedepan untuk
mempersentasikan hasil kerjanya
Guru memberikan apresiasi terhadap pekerjaan
siswa
(....X 35
Menit)
Penutup Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang
materi pembelajaran
Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan
belajar hari ini.
Siswa memimpin doa di akhir pembelajaran.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap
salam.
15 Menit
124
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
a. Instrumen Penilaian
a. Perhatikan segitiga dibawah ini, diketahui besar
sudut C adalah 35 drajat, sudut A adalah sudut
siku-siku. Hitunglah sudut lainnya! (15)
b. Sebuah trapesium sama kaki ABCD mempunya
dua sudut tumpul dan dua sudut lancip. Jika
besar salah satu sudut tumpul pada trapesium
tersebut 115 drajat, hitunglah besar sudut
lancipnya! (20)
c. Tentukan nilai x dan y pada gambar di bawah
ini! (25)
d. Sebuah segitiga mempunyai sudut A,B,dan C.
Baesar sudut B sama dengan dua kali sudut A.
Besar sudut C sama dengan tiga kali besar sudut
A. Hitunglah besar setiap sudut segitiga
tersebut! (15)
e. Sebuah bidang berbentuk layang-layang
memiliki dua sudut sayap dengan besar salah
125
satu sudut sayap 120 drajat, diketahui sudut
satu bidang layang-layang tersebut adalah 30
drajat. Hitunglah besar kedua sudut. (25)
Kunci Jawaban
1)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : besar <C =350, <A adalah siku-siku 90
0
Ditanya : besar sudut <B
b. Merencanakan penyelesaian
c. Melaksanakan rencana
Mencari besar <B
<A + <B + <C = 1800
90
0 + <B + 35
0 = 180
0
<B + 1250 = 180
0
<B = 180
0 - 125
0
<B = 550
d. Kesimpulan , jadi besar sudut B pada gambar tersebut adalah 550
2)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : besar salah satu sudut tumpul pada trapesium sama kaki
yaitu 1150
Ditanya : besar sudut lancipnya
b. Merencanakan penyelesaian
126
c. Melaksanakan rencana
Mencari besar <B dan <C
<A + <B + <C + <D = 3600
115
0 + x + x +115
0 = 360
0
2x + 2300 = 360
0
2x = 360
0 - 230
0
2x = 1300
x = 1300 : 2
x = 650
d. Kesimpulan, karena trapesium ABCD berbebtuk sama kaki maka <B
= <C, jadi besar sudut lancipnya adalah <B = 650
dan <C = 650.
3)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : besar <DEF = 600 , <BCE = x +5y
Ditanya : besar <ABC
b. Merencanakan penyelesaian
c. Melaksanakan rencana
Mencari nilai x
127
<ABC = <DEF
12x = 600
x = 60
0 : 12
x = 50
Mencari nilai y
<ABC + <BCE = 1800
600 + x + 5y = 180
0
650 +5y = 180
0
5y = 1800 – 65
0
5y = 1150
y = 1150 : 5
y = 230
d. Kesimpulan, Jadi niai x = 50 dan nilai y = 23
0
4)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : ▲ ABC dengan besar <A = x, <B =2x dan <C = 3x
Ditanya : Hitunglah besar sudut masing-masing .
b. Merencanakan penyelesaian
c. Melaksanakan rencana
Mencari nilai x
<A + <B + <C = 1800
x + 2x +3x =1800
6x =1800
x = 1800 : 6
x = 300
Mencari <B
<B = 2x
128
<B =2 (300)
<B = 600
Mencari <C
<C = 3x
<C = 3 (300)
<C = 900
d. Kesimpulan , jadi besar sudut pada segitiga adalah <A =300, <B =60
0,
<C =900
5)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : salah satu sayap layang-layang 1200
<C = 300
Ditanya : besar <A dan <B
b. Merencanakan penyelesaian
129
130
131
132
133
134
Lampiran 10
135
136
137
Lampiran 11
138
FOTO KEGIATAN
1. Foto saat guru membuka pelajaran
2. Foto saat siswa menyanyikan lagu indonesia raya
3. Foto saat siswa melakukan literasi (membaca)
Lampiran 12
139
4. Foto saat siswa berdiskusi dengan kelompok
5. Foto saat siswa mempresentasikan hasil kerjanya
6. Saat guru meminta siswa menyiapkan alat tulisnya dan siap mengikuti
pelajaran
140
7. Foto saat siswa maju kedepan mengerjakan soal di papan tulis
8. Foto siswa mengerjakan soal
9. Foto saat siswa mengamati gambar segi empat
141
142
143
144
145
146
147
148
RIWAYAT HIDUP
Siti Isnaini, lahir di Tegal Sari, pada tanggal 01 Juli 1996,
anak pertama dari pasangan Bapak Tusin dan Ibu Semi
Haryanti.
Pendidikan dasar penulis ditempuh di SD Negeri 2 Tegal
Sari dan selesai pada tahun 2008, kemudian melanjutkan
di MTS Darusallam Tanjung Harapan Seputih Banyak, dan selesai pada
tahun 2011. Sedangkan pendidikan Menengah Atas di SMA Negeri 1
Seputih Banyak, dan selesai pada tahun 2014, kemudian melanjutkan
pendidikan di IAIN Metro jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah di mulai pada
semester I TA.2014/2015.