SKRIPSI PENGUKURAN ATAS PENERAPAN...
Transcript of SKRIPSI PENGUKURAN ATAS PENERAPAN...
i
SKRIPSI
PENGUKURAN ATAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI
PERHOTELAN BLUEFISH MENGGUNAKAN EXTENDED HUMAN
ORGANIZATION TECHNOLOGY (HOT) FIT MODEL
(Studi Kasus : PT Karmanta Wijaya Sakti)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
Abia Dena Askuba
11140930000138
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M/1440 H
i
HALAMAN JUDUL
PENGUKURAN ATAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI
PERHOTELAN BLUEFISH MENGGUNAKAN EXTENDED HUMAN
ORGANIZATION TECHNOLOGY (HOT) FIT MODEL
(Studi Kasus : PT Karmanta Wijaya Sakti)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
ABIA DENA ASKUBA
11140930000138
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M / 1440 H
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Abia Dena Askuba 11140930000138, Pengukuran Keberhasilan atas Penerapan
Sistem Informasi Perhotelan Menggunakan Extended Human Organization
Technology (HOT) Fit Model (Studi Kasus: PT Karmanta Wijaya Sakti) dibawah
bimbingan Aries Susanto dan Suci Ratnawati.
Pengukuran keberhasilan sistem merupakan cara untuk mengetahui tingkat dari
keberhasilan suatu sistem. Sistem Informasi Perhotelan Bluefish (SIPB) merupakan
suatu sistem informasi yang berkaitan dengan pengumpulan data, pengolahan data,
penyajian informasi, serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan
PT Karmanta WS dalam mengelola perhotelan. Masih terdapat kendala seperti
menu inventory yang tidak dapat melakukan pembaharuan data secara real time,
user interface yang tidak user friendly dan sedikitnya antusias para staff dalam
menggunakan SIPB serta belum dilakukannya pengukuran keberhasilan sistem,
menyebabkan masih ada beberapa kekurangan pada SIPB. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengetahui status keberhasilan penerapan SIPB berdasarkan persepsi
pengguna dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Metode
penelitian ini menggunakan analisis data dengan menggunakan model yang
diusulkan yaitu menggabungkan Hot Fit model dengan beberapa variabel dari
UTAUT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan penyebaran
kuesioner dilakukan secara online dan offline serta teknik pengumpulan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Selanjutnya proses analisis data dengan
menggunakan Microsoft Excel 2013 dan pendekatan PLS-SEM menggunakan
SmartPLS 3.0. Hasil dari penelitian ini adalah ditolaknya 2 dari 13 hipotesis yang
diuji. Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan SIPB
adalah konteks organisasi serta orang dan tindakan berpengaruh secara tidak
langsung terhadap keberhasilan penerapan SIPB, kualitas informasi, kualitas
sistem, dan kualitas layanan berpengaruh melalui kepuasan pengguna dan
pengunaan sistem, serta kepuasan pengguna berpengaruh terhadap keberhasilan
penerapan SIPB. Manfaat dari penelitian ini dapat memberikan bahan
pertimbangan bagi pihak PT Karmanta WS dalam rencana pengembangan sistem
SIPB agar lebih baik lagi.
Kata kunci: HOT Fit Model, UTAUT, SIPB, Perhotelan.
V Bab + xviii Halaman + 168 Halaman + 20 Gambar + 42 Tabel + Daftar Pustaka
+ Lampiran
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat serta salam tak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada
umat manusia menuju kehidupan dan peradaban, serta para keluarga, serta para
sahabat Nabi.
Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Hal ini semata-mata karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki peneliti. Namun demikian peneliti berharap skripsi ini dapat
memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana (S-1) dalam bidang Sistem
Informasi dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi yang berjudul Pengukuran atas Penerapan Sistem Informasi
Perhotelan Bluefish Menggunakan Extended Human Organization Technology
(HOT) Fit Model (Studi Kasus: PT Karmanta Wijaya Sakti), akhirnya dapat
dislesaikan sesuai yang diharapkan. Selama penyusunan skripsi ini tentunya
terdapat banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi, baik dalam pengumpulan
data dan lain sebagainya. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, kesulitan
tersebut dapat diatasi. Kebahagiaan yang tak ternilai secara pribadi dapat
dipersembahkan kepada kedua orang tua, seluruh keluarga, dan pihak-pihak yang
telah ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini.
vii
Sebagai bentuk penghargaan, izinkan peneliti menuangkan dalam bentuk
ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Agus Salim, S.Si, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
3. Bapak Aries Susanto HT, MMSI.,Ph.D., sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu
Suci Ratnawati, MTI sebagai Dosen Pembimbing II yang tidak pernah lelah dan
bosan untuk membimbing, memotivasi, dan mengingatkan peneliti untuk
segera menyelesaikan skripsi ini. Peneliti mengucapkan banyak terima kasih
untuk waktu, tenaga, dukungan, arahan, saran, kritik yang membangun agar
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmunya
selama penulis menuntut ilmu di UIN Jakarta.
5. Ibu Dewi Dwiyanti dan Bapak Rahmat, selaku staff PT Karmanta WS yang
banyak membantu penulis dalam memperoleh data-data mengenai SIPB yang
dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Najamudin dan Ibu Dewi selaku orangtua yang selalu menyayangi,
mendidik, memberikan motivasi, nasihat, doa dan dukungan serta bantuan baik
moril maupun materil sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dan doa
agar peneliti dapat menjadi kebanggan orang tua.
viii
7. Big Family CCIT SI-A dan Mahasiswa Sistem Informasi Angkatan 2014 yang
telah memberikan dukungan, semangat, bantuan, doa, ilmu dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini. Sukses untuk kalian semua.
8. Inang, Asep, Erista, Farah, Ajeng, Yuliza, dan Mamih yang selalu dijadikan
tempat keluh kesah selama menuntut ilmu di UIN Jakarta, terima kasih atas
kerjasama, pelajaran, doa, motivasi dan dukungannya.
9. Sahabat Penulis, Romi Indira Putra yang selalu sabar mendengarkan keluh
kesah serta tak henti-hentinya memberikan semangat.
10. Serta seluruh pihak yang telah banyak berjasa terhadap proses penyelesaian
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi
sedikitpun rasa terima kasih peneliti.
Atas segala bantuan dari semua pihak, penulis berterima kasih dan berdoa
kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan dijadikan amal kebaikan dan
bermanfaat, serta mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat kelak, dan mudah-
mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, Desember 2018
Abia Dena Askuba
NIM: 11140930000138
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................ 8
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................... 8
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian ............................................................... 9
1.5 Tujuan dan Sasaran Penelitian........................................................................... 10
1.6 Pertanyaan Penelitian ........................................................................................ 11
1.7 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 13
1.8 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 14
1.8.1 Teknik Analisis Data .................................................................................. 15
1.9 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 17
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ........................................................................ 17
x
2.1.1 Pengertian Sistem ....................................................................................... 17
2.1.2 Pengertian Informasi ................................................................................... 21
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi ....................................................................... 22
2.1.4 Pengertian Hotel ......................................................................................... 25
2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Perhotelan ..................................................... 26
2.1.6 Sistem Informasi Perhotelan Bluefish (SIPB) ............................................ 27
2.2 Pengertian Pengukuran ...................................................................................... 28
2.3 Pengertian Penerapan ........................................................................................ 29
2.4 Pengertian Website ............................................................................................ 31
2.5 Konsep Dasar Keberhasilan Sistem Informasi .................................................. 33
2.6 UTAUT Model .................................................................................................. 35
2.6.1 Performance Ekspectancy .......................................................................... 39
2.6.2 Effort Expectancy ....................................................................................... 40
2.6.3 Social Influence .......................................................................................... 41
2.6.4 Facilitating Condition ................................................................................ 41
2.7 Konsep Dasar HOT-Fit Model .......................................................................... 42
2.7.1 Komponen Manusia (Human) .................................................................... 43
2.7.2 Komponen Organisasi (Organization)........................................................ 45
2.7.3 Komponen Teknologi (Technology) ........................................................... 45
xi
2.7.4 Manfaat Bersih (Net Benefits)..................................................................... 47
2.8 Trust (Kepercayaan) .......................................................................................... 48
2.9 Metode Pengumpulan Data................................................................................ 49
2.10 Pengelompokan Data ....................................................................................... 52
2.10.1 Experimental Research ............................................................................. 53
2.11 Statistik Deskriptif ........................................................................................... 54
2.12 Metode Kuantitatif .......................................................................................... 55
2.13 Sampel dan Teknik Sampling .......................................................................... 56
2.13.1 Probability Sampling................................................................................ 58
2.13.2 Non Probability Sampling ........................................................................ 59
2.14 Structure Equation Model (SEM) ................................................................... 60
2.14.1 Fungsi SEM .............................................................................................. 66
2.15 Partial Least Square (PLS) ............................................................................. 66
2.16 SmartPLS ......................................................................................................... 68
2.17 Skala Likert ..................................................................................................... 74
2.18 Metode Perhitungan Sampel ........................................................................... 75
2.19 Metode Perhitungan ........................................................................................ 79
2.19.1 Uji Kelayakan Variabel ............................................................................ 79
2.19.1.1 Uji Validitas ....................................................................................... 80
2.19.1.2 Uji Reliabilitas ................................................................................... 80
xii
2.19.1.3 Uji Hipotesis ...................................................................................... 80
2.20 Penelitian Sejenis ............................................................................................ 81
2.21 Penjabaran Pengelompokan Kategori.............................................................. 85
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 89
3.1 Metode Penelitian .............................................................................................. 89
3.2 Pendekatan dan Strategi Penelitian .................................................................. 89
3.3 Prosedur Penelitian ............................................................................................ 91
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................................ 92
3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 93
3.5.1 Studi Literatur ............................................................................................. 93
3.5.2 Survey ......................................................................................................... 95
3.6 Metode Analisis Data ........................................................................................ 97
3.6.1 Model Penelitian Usulan ............................................................................. 97
3.6.2 Definisi Variabel Model Penelitian Usulan ................................................ 98
3.6.3 Indikator Model Penelitian Usulan ........................................................... 100
3.6.4 Pembuatan Kuisioner ................................................................................ 103
3.7 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 107
3.8 Analisis Data dan Intepretasi Hasilnya............................................................ 109
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 108
4.1 Sejarah Singkat PT Karmanta Wijaya Sakti .................................................... 108
xiii
4.1.1 Visi dan Misi PT Karmanta Wijaya Sakti ................................................ 109
4.1.2 Struktur Organisasi PT Karmanta Wijaya Sakti ....................................... 110
4.1.3 Pembagian Tugas dan Wewenang ............................................................ 110
4.2 Hasil Analisis .................................................................................................. 111
4.2.1 Hasil Analisis Demografi.......................................................................... 111
4.2.2 Pilot Study ................................................................................................. 113
4.2.3 Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model) .................................... 114
4.2.4 Hasil Analisis Model Struktur (Inner Model) ........................................... 125
4.3 Interpretasi Hasil dan Diskusi Hasil ................................................................ 133
4.3.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Data Demografi .......................... 133
4.3.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Model Pengukuran (Outer Model)
................................................................................................................ 136
4.3.3 Interprestasi dan Diskusi Hasil Analisis Struktur Model (Inner Model) .. 137
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 150
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 150
5.2 Saran ................................................................................................................ 151
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 154
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Teori- Teori Konstruk yang Mendasari Model UTAUT ........................... 36
Tabel 2. 2 Model Konsep UTAUT ............................................................................. 37
Tabel 2. 3 Definisi dari Variabel UTAUT .................................................................. 39
Tabel 2. 4 Indikator Variabel Performance Expectancy ............................................. 40
Tabel 2. 5 Indikator Variabel Effort Expectancy ........................................................ 40
Tabel 2. 6 Indikator Variabel Social Influence ........................................................... 41
Tabel 2. 7 Indikator Variabel Facilitating Condition ................................................. 42
Tabel 2. 8 Indikator Variabel System Use ................................................................... 44
Tabel 2. 9 Indikator Variabel User Satisfaction.......................................................... 44
Tabel 2. 10 Indikator Variabel Structure .................................................................... 45
Tabel 2. 11 Indikator Variabel Environment............................................................... 45
Tabel 2. 12 Indikator Variabel System Quality ........................................................... 46
Tabel 2. 13 Indikator Variabel Information Quality ................................................... 47
Tabel 2. 14 Indikator Variabel Service Quality .......................................................... 47
Tabel 2. 15 Indikator Variabel Trust ........................................................................... 49
Tabel 2. 16 Keterangan Konstruk SmartPLS .............................................................. 62
Tabel 2. 17 Metode Analisis Multivariat .................................................................... 64
Tabel 2. 18 Rule of tumb CB-SEM dan SEM-PLS ..................................................... 64
Tabel 2. 19 Jenis Software SEM ................................................................................. 65
Tabel 2. 20 Ketentuan Skala Likert ............................................................................. 75
xv
Tabel 2. 21 Tabel Krejcie-Morgan.............................................................................. 79
Tabel 3. 1 Studi Literatur ............................................................................................ 93
Tabel 3. 2 Jumlah Data Kuesioner .............................................................................. 96
Tabel 3. 3 Pengertian Variabel Penelitian Usulan ...................................................... 99
Tabel 3. 4 Indikator Model Penelitian Usulan .......................................................... 100
Tabel 3. 5 Penentuan Skala Kuesioner ...................................................................... 104
Tabel 3. 6 Kuesioner Penelitian ................................................................................ 105
Tabel 4. 1 Karakteristik Demografis Responden ...................................................... 112
Tabel 4. 2 Hasil Uji Loading Factor dengan SmartPLS Setelah Penghapusan
Indikator ................................................................................................. 115
Tabel 4. 3 Hasil Uji Composite Reliabilty dengan SmartPLS .................................. 117
Tabel 4. 4 Hasil Uji Average Variance Extracted (AVE) dengan SmartPLS ........... 118
Tabel 4. 5 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading) dengan SmartPLS ...... 119
Tabel 4. 5 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading) dengan SmartPLS
(Lanjutan) ............................................................................................... 120
Tabel 4. 6 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading Fornell-Lackers) dengan
SmartPLS ............................................................................................... 120
Tabel 4. 6 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading Fornell-Lackers) dengan
SmartPLS (Lanjutan).............................................................................. 121
Tabel 4.7 Keseluruhan Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model) ............... 123
Tabel 4. 8 Hasil Uji Path Coefficient ........................................................................ 125
xvi
Tabel 4. 9 Hasil Uji Coefficient of Determination (R-square)................................. 127
Tabel 4. 10 Hasil Uji T-Test dengan SmartPLS ........................................................ 128
Tabel 4. 11 Hasil Uji Effect Size dengan SmartPLS ................................................. 130
Tabel 4. 12 Hasil Uji Predictive Relevance dengan SmartPLS ................................ 131
Tabel 4. 13 Keseluruhan Hasil Analisis Model Struktur (Inner Model)................... 132
Tabel 4. 14 Keseluruhan Hasil Analisis Model Struktur (Inner Model)................... 133
Tabel 4. 15 Hasil Uji Hipotesis dengan SmartPLS ................................................... 137
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Elemen Sistem ........................................................................................ 18
Gambar 2. 2 Karakteristik Sistem ............................................................................... 19
Gambar 2. 3 Siklus Informasi ..................................................................................... 22
Gambar 2. 4 Siklus Sistem Informasi ......................................................................... 23
Gambar 2. 5 Komponen Sistem Informasi .................................................................. 25
Gambar 2. 6 Diagram Konteks Sistem Informasi Perhotelan ..................................... 27
Gambar 2. 11 Kerangka Model UTAUT .................................................................... 38
Gambar 2. 12 Model Kerangka HOT Fit .................................................................... 43
Gambar 2. 13 Klasifikasi Komponen Model Struktural ............................................. 62
Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian ............................................................................... 91
Gambar 3. 2 Model Penelitian Usulan ........................................................................ 98
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT Karmanta Wijaya Sakti .................................. 110
Gambar 4. 2 Hasil Analisis Outer Model dengan SmartPLS .................................... 122
Gambar 4. 3 Hasil Uji Path Coefficient dengan SmartPLS ...................................... 126
Gambar 4. 4 Hasil Uji Hipotesa dengan Microsoft.Visio .......................................... 138
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta meluasnya
perkembangan infrastruktur informasi telah mengubah pola dan cara beraktivitas
suatu organisasi, institusi, industri maupun pemerintahan. Fakta bahwa
ketergantungan organisasi kepada teknologi informasi untuk mencapai tujuan
strategi dan kebutuhan organisasi menjadi pendorong utama pentingnya TIK.
Ketergantungan tersebut menyebabkan tumbuhnya kebutuhan akan layanan TI
berkualitas tinggi yang mengikuti kebutuhan organisasi dan user yang sesuai
dengan perkembangannya. Dalam upaya untuk meningkatkan mutu serta kualitas
suatu perusahaan, maka dituntut untuk meningkatkan sistem pengolahan data dan
pelayanan (Andi, 2003).
Organisasi perlu mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk menerapkan
sebuah sistem informasi (Standaert et al. 2016). Keberhasilan sistem informasi
dapat mempermudah kinerja dari suatu organisasi. Suatu organisasi maupun
pengguna sistem informasi dapat merasakan manfaat dari sistem tersebut apabila
sistem telah berhasil diterapkan (Subiyakto & Ahlan, 2014). Oleh karena itu,
keberhasilan sistem informasi yang digunakan pada sebuah organisasi adalah hal
yang penting bagi organisasi tersebut (Wisudiawan, 2015), termasuk SIPB.
Keberhasilan dari penerapan SIPB dapat membantu PT Karmanta untuk
2
mewujudkan sistem informasi yang lengkap dan mutakhir, serta
mengembangkan layanan sistem informasi perhotelan berbasis TIK.
Keberhasilan sistem informasi ditentukan oleh berbagai faktor (Saleh et al. 2014;
Ramayasa, 2017; Alzahrani et al. 2017). Keberhasilan sistem informasi dikaitkan
dengan kepuasan pengguna. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh
Wicaksana et al. (2017), Flack (2016) dan Alzahrani et al. (2017) menyebutkan
bahwa tiga faktor dari keberhasilan suatu sistem informasi adalah kualitas
layanan, kualitas sistem dan kualitas informasi. Namun dalam penelitian kali ini,
selain tiga faktor tersebut, peneliti juga menambah faktor organisasi dan faktor
pengguna (human) dengan menggunakan model yang dikeluarkan Yusof et al
(2006). Faktor Human (manusia), Organization (organisasi) dan Technology
(teknologi) sangat penting dan berpengaruh dalam keberhasilan menjalankan
suatu sistem yang ada (Yusof et al. 2006).
Peranan TIK dalam sebuah perusahaan juga sangat besar, khususnya dalam
hal penunjang proses bisnis dan kinerja pegawai. Salah satunya PT Karmanta
Wijaya Sakti, sebuah perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang konstruksi
bangunan, golf dan perhotelan. Sebagai salah satu perusahaan swasta yang
bergerak dibanyak bidang, PT ini telah melakukan implementasi teknologi
informasi, salah satunya pada bidang perhotelan. Adapun teknologi informasi
yang telah diterapkan yaitu sistem informasi perhotelan Bluefish (SIPB).
Menurut peneliti saat terjun langsung ke lapangan, SIPB merupakan sistem
3
informasi perhotelan yang digunakan oleh staff PT Karmanta untuk mengelola
data seperti data reservasi, data tamu, laporan keuangan, serta stock barang. Pada
SIPB, para staff juga dapat membuat billing atau bukti transaksi pembayaran
selama tamu menginap. Menurut (Dwiyanti, 2017) pada penelitiannya,
mengatakan bahwa SIPB merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan
dengan mengelola booking, laporan detail tamu harian, membuat berbagai
laporan,dan memungkinkan staff yang mengelola perhotelan tersebut dengan
memasukan jumlah tamu, arrival date, departure date, jumlah kamar yang
diperlukan, serta penyampaian informasi yang lebih akurat mengenaidata
perlengkapan dan aktiva tetap yang ada di hotel tersebut sehingga mampu bersaing di
era globalisasi dan menghasilkan profit yang lebih besar. Dengan menggunakan
sistem yang sudah terkomputerisasi data-data mengenai tamu akan lebih aman
tersimpan dan tampilan laporan yang dihasilkan akan lebih baik (Sitompol,
2009). Namun, penggunaan SIPB yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja
pegawai dengan menghasilkan informasi yang cepat dan akurat serta membuat
pekerjaan lebih efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan belum
dirasakan manfaatnya oleh para staff, manfaat yang belum bisa dirasakan
sepenuhnya mengenai informasi dan layanan yang disajikan oleh SIPB yang
memungkinkan mengurangi minat pengguna dalam mengakses sistem tersebut
karena kurang membantu dalam memenuhi kebutuhan penggunanya. Serta,
berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staff PT Karmanta mengatakan
bahwa, terdapat kendala pada fungsi dalam SIPB yaitu data yang ada tidak
4
memiliki mekanisme pembaharuan yang dapat berjalan secara real time. Jadi
hanya sebagian menu saja dari SIPB yang berjalan dengan baik. Dari segi user
interface, pengguna masih menemukan kebingungan dalam menggunakannya
seperti fitur-fitur yang masih asing dan alur navigasi yang kompleks, sehingga
pengguna sulit untuk berinteraksi dengan sistem. Dapat dikatakan bahwa
tampilan SIPB tidak user friendly. Istilah user friendly digunakan untuk aplikasi
yang mudah dioperasikan sehingga pengguna merasa nyaman dalam
mengoperasikan aplikasi tersebut (Santosa, 2014). User interface yang terlalu
rumit dapat menyebabkan kegagalan atau kesalahan dalam penggunaan sistem
(Coiera et al., 2006 dalam Nurlia et al., 2014). Serta penerapan dari SIPB belum
pernah diukur terkait dengan keberhasilan penerapannya. Oleh karena itu untuk
meningkatkan manfaat penggunaan sistem penting untuk diketahui apakah
sistem yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum,
serta akan terlihat keberhasilan penerapan suatu sistem pada sebuah organisasi.
Subiyakto & Ahlan (2013) menjelaskan salah satu tantangan pemanfaatan SI
adalah bagaimana menjamin tingkat keberhasilannya.
Dari latar belakang tersebut perlu dilakukan pengukuran atas keberhasilan
penggunaan dari SIPB. Hal ini penting agar investasi mahal terhadap fasilitas
teknologi ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak menjadi investasi yang
sia-sia, karena salah satu penyebab kegagalan penerapan sistem informasi adalah
aspek perilaku penggunaanya, yang dapat diselesaikan dengan merubah perilaku
penolakan menjadi perilaku penerimaan. Peneliti memilih dengan model Hot Fit,
5
karena model yang dikembangkan oleh Yusof et al. (2006) ini mampu
memperjelas semua komponen yang terdapat dalam sistem informasi itu sendiri,
yakni manusia (human) yang menilai sistem informasi melalui sisi penggunaan
(system use) dimana pengguna yang dimaksud dalam penelitian ini berfokus pada
SDM yang ada di dalam PT Karmanta. Komponen penting selanjutnya adalah
organisasi (organization) dalam hal ini pengukuran dilakukan dengan menilai
struktur organisasi dan lingkungan organisasi yang erat kaitannya dengan
dukungan dari top management dan dukungan antar staff dalam penggunaan
sistem, hal ini bagian yang penting dalam mengukur keberhasilan sistem.
Komponen ketiga adalah teknologi (technology), dimana untuk mengukur
apakah memang penerapan dari sistem informasi yang bersangkutan sudah
memiliki kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan yang telah
berjalan dan berfungsi secara maksimal atau belum. Selain itu (Yusof et al.2008),
hubungan antara Human, Organization, dan Technology mempunyai hubungan
yang cukup kuat dan positif serta mempunyai hubungan yang kuat dan searah
terhadap Net Benefit (manfaat bersih) dari suatu sistem. Sejak ditemukan pada
2006, model ini telah digunakan peneliti lain untuk menganalisa sejauh mana
tingkat keberhasilan sistem diimplementasikan (Poluan et al., 2014; Asnawi,
2014; Kristyanto, 2016).
Dalam penelitian kali ini, peneliti mengusulkan untuk mengambil
beberapa variabel dari model UTAUT untuk digabungkan dengan variabel
6
human-nya HOT-Fit (Venkatesh , Morris, G.B, & F.D, 2003) menyatakan bahwa
model UTAUT adalah model yang terkait tentang sikap penerimaan dan
penggunaan terhadap sebuah sistem informasi yang terdiri dari empat variabel
yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan
facilitating conditions. Dalam pengambilan variabel performance expectancy
dan effort expectancy, peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
(Noor & J.M, 2010). Pada penelitiannya, (Noor & J.M, 2010) mengembangkan
kerangka evaluasi HOT-Fit dengan menggabungkan model UTAUT yang
digunakan untuk menyesuaikan ketiga faktor manusia, teknologi dan organisasi.
Model UTAUT mempunyai empat konstruk dan variabel moderating. Apabila
dihubungkan dengan HOT-Fit 4 (empat) konstruk yang menyusun faktor
manusia (human) yaitu performancy expectancy dan effort expectancy yang
dimoderatori oleh variabel moderator. Untuk pengambilan variabel trust, peneliti
mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Hikmah et al. 2018; Flotz, 2015)
yang menyatakan bahwa terjadi pengaruh antara trust terhadap penggunaan
sistem (system use). Jadi, peneliti menyesuaikan dengan karakterstik PT
Karmanta WS sebagai model yang digunakan dalam pengukuran atas penerapan
SIPB dan dapat menggambarkan keberhasilan SIPB-nya.
Terdapat 3 variabel yang ditambahkan pada modifikasi model Hot-Fit,
yaitu harapan kinerja (performance expectancy), harapan usaha (effort
expectancy), dan trust. Peneliti memilih ekspektasi kinerja (performance
7
expectancy) dan harapan usaha (effort expectancy) karena dianggap bahwa
ekpektasi kinerja merupakan tingkat percaya seseorang bahwa menggunakan
sistem akan membantu untuk mendapatkan prestasi kerja yang maksimal. Dalam
konteks pengguna SIPB adalah para staff, prestasi kerja yang dimaksud adalah
proses kinerja yang cepat, serta mendapatkan informasi yang cepat. Sedangkan
ekspektasi usaha adalah tingkat kemudahan seseorang yang dihubungkan dengan
penggunaan sistemnya. Selain itu, peneliti juga mengambil variabel trust karena
variabel tersebut dianggap hal yang diperlukan bagi pengguna sistem informasi
agar pengguna sistem merasa teknologi sistem informasi yang baru dapat
meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan kegiatan dalam
organisasi/perusahaan (Jumaili, 2005). Mendasari hal tersebut, maka peneliti
akan melakukan penelitian dengan penggabungan beberapa variabel model
UTAUT dan Hot-Fit untuk digunakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan
saat ini untuk mengukur atas penerapan sistem informasi perhotelan Bluefish
(SIPB) dengan judul Pengukuran Atas Penerapan Sistem Informasi
Perhotelan Bluefish Menggunakan Extended Human Organization
Technology (HOT) Fit Model (Studi Kasus : PT Karmanta Wijaya Sakti).
8
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi masalah, sebagai
berikut:
1. Masih terdapat persoalan teknis seperti mekanisme pembaharuan data
yang tidak berjalan secara real time pada sebagian menu, serta tampilan
user interface yang tidak user friendly sehingga tidak sesuai dengan
harapan pengguna dari SIPB pada PT Karmanta,hal ini berdampak pada
status keberhasilan sistemnya.
2. Aspek pengguna, intitusi/organisasi, dan teknologi merupakan aspek
yang penting dalam menentukan keberhasilan penerapan sistem
informasi dan belum pernah dilakukan penelitian terkait hal tersebut pada
sistem pada PT Karmanta.
3. Belum diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atas
penerapan dari SIPB pada PT Karmanta WS.
1.3 Rumusan Masalah
Dari identifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa belum terlihat secara
optimal penggunaan SIPB yang ada di PT Karmanta karena beberapa kendala
pada sistem sehingga para staff kurang merasakan adanya manfaat dengan
keberadaan SIPB yang ada. Disisi lain PT Karmanta memiliki keinginan untuk
terus meningkatkan penerapan sistem SIPB agar lebih efektif dan efisien. Oleh
sebab itu perlu dilakukan evaluasi keberhasilan berdasarkan persepsi pengguna.
9
Hal tersebut menjadi menarik untuk diteliti, karena persepi pengguna sangat
penting dalam penerapan SIPB ini. Selain itu, seperti diketahui bahwa
keberhasilan penerapan dari suatu teknologi merupakan hal yang penting bagi
suatu organisasi (Wisudiawan, 2015). Selain mengetahui status keberhasilannya,
perlu juga mengetahui faktor-faktor pendorongnya, sehingga pihak terkait dapat
meningkatkan tingkat keberhasilan SIPB pada PT Karmanta.
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Berdasarkan penjabaran di atas, maka ruang lingkup dan batasan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ruang lingkup: Melakukan pengukuran atas penerapan sistem informasi
perhotelan Bluefish (SIPB) menggunakan Extended HOT Fit model.
Menyesuaikan ruang lingkup penelitian yang dipaparkan di atas, maka
batasan masalah penelitiannya adalah:
1. Objek penelitian adalah sistem informasi perhotelan Bluefish (SIPB)
dengan mengukur tingkat keberhasilan atas penerapannya.
2. Secara teori, penelitian ini akan mengadopsi model Human Organization
Technology (HOT) Fit mengacu pada penelitian (Yusof et al, 2008), yang
dimodifikasi dengan menambahkan tiga variabel dari UTAUT mengacu
pada penelitian (Noor & J.M, 2010) sehingga pada penelitian ini terdiri dari
11 (sebelas) variabel, yaitu 8 (delapan) variabel dari HOT FIT, system
quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction,
10
structure, environment, net benefit dan variabel UTAUT yaitu performance
expectancy.
3. Secara metodologi, penelitian ini menggunakan teknik analisis data
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survei (kuesioner)
menggunakan skala Likert kepada pengguna dalam penelitian ini yaitu
meliputi para staff sebagai pengguna dari SIPB yang dikelola oleh PT
Karmanta. Penelitian ini menggunakan rumus Slovin untuk menentukan
penghitungan dari sampelnya, lalu pengambilan sampel menggunakan
teknik multi-stage purposive sampling yang terdiri dari purposive sampling
(Guritno et al, 2011), dengan analisis data menggunakan PLS-SEM dengan
SmartPLS 3.0.
1.5 Tujuan dan Sasaran Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam sub bab latar belakang dan
rumusan masalah, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui seberapa jauh penerepan dari SIPB dapat dikatakan berhasil
atau tidak dalam menjalankan fungsinya berdasarkan persepsi dari
pengguna.
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan atas
penerapan dari SIPB menggunakan model yang diajukan peneliti terkait
keberhasilan sebuah sistem informasi berdasarkan persepsi pengguna.
11
Menyesuaikan tujuan penelitian yang dipaparkan diatas, maka sasaran
pelaksanaan penelitian ini adalah untuk:
1. Diketahuinya status keberhasilan penerapan SIPB pada PT Karmanta
berdasarkan persepsi pengguna.
2. Diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan
SIPB berdasarkan model yang diajukan peneliti.
1.6 Pertanyaan Penelitian
Mengacu pada tujuan dan sasaran penelitian yang telah disebutkan
sebelumnya, maka dua pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah:
Q1 Bagaimana status keberhasilan penerapan Sistem Infomasi Perhotelan
Bluefish (SIPB) berdasarkan persepsi pengguna?
Q2 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan Sistem
Infomasi Perhotelan Bluefish (SIPB) pada PT Karmanta WS?
Selanjutnya, berdasarkan model keberhasilan sistem informasi yang telah
dipaparkan, berikut adalah pertanyaan penelitian terkait faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan penerapan Sistem Infomasi Perhotelan Bluefish
(SIPB)
Q2.1 Apakah kualitas sistem (system quality) berpengaruh terhadap
penggunaan sistem (system use)?
12
Q2.2 Apakah kualitas sistem (system quality) berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna (user satisfaction)?
Q2.3 Apakah kualitas informasi (information quality) berpengaruh terhadap
penggunaan sistem (system use)?
Q2.4 Apakah kualitas informasi (information quality) berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna (user satisfaction)?
Q2.5 Apakah kualitas layanan (service quality) berpengaruh terhadap
penggunaan sistem (system use)?
Q2.6 Apakah kualitas layanan (service quality) berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna (user satisfaction)?
Q2.7 Apakah struktur organisasi (structure) berpengaruh terhadap manfaat
bersih (net benefit)?
Q2.8 Apakah penggunaaan sistem (system use) berpengaruh terhadap manfaat
bersih (net benefit)?
Q2.9 Apakah kepuasaan pengguna (user satisfaction) berpengaruh terhadap
manfaat bersih (net benefit)?
Q2.10 Apakah harapan kinerja (performance expectancy) berpengaruh
terhadap penggunaan sistem (system use)?
Q2.11 Apakah kepuasan pengguna (user satifcation) berpengaruh terhadap
penggunaan sistem (system use)?
13
Q2.12 Apakah lingkungan organisasi (environment) berpengaruh terhadap
struktur organsasi (structure)?
Q2.13 Apakah lingkungan organisasi (environment) berpengaruh terhadap
manfaat bersih (net benefit)?
1.7 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi Peneliti
1. Penerapan materi akademis yang diperoleh selama perkuliahan.
2. Pemenuhan salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Belajar untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi masalah pada proses
bisnis yang sedang berjalan.
b. Bagi Universitas
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu-ilmu yang
bersifat teori dan sebagai evaluasi terhadap materi yang telah diberikan.
2. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi
dunia kerja dari hasil yang diperoleh selama pembelajaran pada masa kuliah.
3. Dapat memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam hal evaluasi
penerapan sistem informasi perhotelan menggunakan extended HOT-FIT
model.
14
1.8 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yakni data primer dan sekunder.
Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang akan diberikan kepada pengguna
SIPB sebagai responden. Data sekunder diperoleh dari kajian pustaka berupa
buku-buku teks, jurnal, internet, hasil-hasil penelitian terdahulu, studi literatur
tentang model-model yang mendukung penelitian ini serta data dari organisasi
yang meliputi dokumentasi SIPB. Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang
diberikan kepada responden. Jenis kuesioner adalah tertutup artinya responden
harus memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia. Skala yang digunakan
pada kuesioner ini adalah skala Likert. Skala Likert adalah metode yang
mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap
subyek, obyek atau kejadian tertentu (Indriantoro & Supomo, 2009) Untuk
menghindari karakter responden yang cenderung memilih ragu-ragu atau netral
maka responden diminta untuk memberikan respon terhadap setiap pertanyaan
dengan memiliki skala satu dari empat pilihan klasifikasi jawaban yang
diberikan, yaitu: sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju, karena
jawaban tersebut dapat mencerminkan skala ekstrim, sehingga peneliti dapat
menganalisis secara mendalam mengenai pola-pola responden terhadap setiap
pertanyaan.
15
1.8.1 Teknik Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah Metode Structural
Equation Modeling (SEM). SEM merupakan teknik statistik multivariat
yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi
(korelasi), yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan antar variabel
yang ada pada sebuah model, baik antar indikator dengan konstruknya,
ataupun hubungan antar konstruk (Santoso, 2014) .
Ada dua model SEM yang banyak digunakan saat ini yaitu, SEM
berbasis Covariance yang diwakili dengan software AMOS dan LISREL
dan SEM berbasis Variance dengan software SmartPLS dan PLS Graph.
1.9 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan penelitian, pembahasan terbagi dalam lima bab
yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan secara singkat mengenai latar belakang
masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, ruang lingkup dan
batasan penelitian, tujuan dan sasaran penelitian, pertanyaan penelitian,
manfaat penelitian, tehnik pengumpulan data, dan sistematika
penulisan.
16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai dasar-dasar teori yang mendukung tentang
analisis penerapan sistem informasi perhotelan Bluefish menggunakan
Extended Hot-Fit model.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian
ini, yaitu metode pengumpulan data dan model yang digunakan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan profil singkat perusahaan dan membahas hasil-
hasil yang diperoleh dari hasil evaluasi.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang berkenaan dengan hasil pemecahan
masalah serta beberapa saran untuk pengembangan sistem informasi
perhotelan Bluefish lebih lanjut pada PT Karmanta Wijaya Sakti.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpauan dari unsur, komponen,
atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu
sama lain dan terpadu (Sutabri, 2012), sedangkan sistem menurut Yakub
(2012) adalah suatu jarigan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk tujuan tertentu.
Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau
elemen yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara
tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu
fungsi guna mencapai suatu tujuan. Sistem memiliki karakteristik tertentu,
yaitu: komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem,
penghubung sistem, masukan sistem, keluaran sistem, pengolahan sistem
dan sasaran sistem (Sutanta, 2003). (McLeod, 2001) dalam bukunya
Management Information Systems menyebutkan tidak semua sistem
memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi ia merupakan suatu
susunan dasar sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar berikut ini:
18
Gambar 2. 1 Elemen Sistem
(Sumber: Mcleod, 2001)
Sumber daya mengalir dari elemen input melalui elemen transformasi
ke elemen output. Suatu mekanisme kontrol memantau proses transformasi
untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya.
Mekanisme kontrol ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan
memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan
informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme
kontrol, mekanisme kontrol membandingkan sinyal-sinyal umpan balik
dengan tujuan dan mengarahkan sinyal elemen input jika sistem operasi
memang perlu diubah.
Sistem akan berjalan baik apabila memiliki karakteristik dalam
pelaksanaannya. Mustakini (2005) adapun karakteristik dari sistem terdiri
dari:
19
Gambar 2. 2 Karakteristik Sistem
(Sumber: Mustakini, 2005)
1. Komponen sistem: suatu sistem terdiri dari komponen-komponen
yang saling berkerja sama dan membentuk suatu kesatuan.
Komponen sistem disebut juga dengan subsistem.
2. Batasan sistem (Boundary): daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai
suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjuk ruang lingkup dari
sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (Environment): apapun di luar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung sistem (Interface): media perantara antar sub sistem.
Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dasti satu sub sistem ke sub sistem lainnya.
20
5. Masukan (Input): segala suatu yang dimasukkan ke dalam sistem,
dimana masukkan tersebut nantinya akan diolah oleh sistem.
Masukan dapat berupa maintance input dari sinyal input. Maintance
input adalah segala sesuatu yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Sinyal input adalah segalah sesuatu yang diproses
untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran (output): hasil dari masukan (input) yang diolah dan di
klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Hasil keluaran bisa
berupa laporan, informasi ataupun saran.
7. Pengolahan (process): kegiatan merubah sebuah masukan (input)
menjadi sebuah keluaran (output).
8. Sasaran sistem (goal): tujuan dari sistem itu sendiri, sehingga dapat
mengetahui tujuan dari sistem tersebut dapat ditentukan masukan
(input) apa yang diperlukan dan juga hasil keluaran (output) yang
dibutuhkan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
sekumpulan beberapa elemen atau prosedur yang saling berkaitan dan
bekerja sama untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai tujuan yang
sama.
21
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut buku karya Gordon B. Davis, informasi adalah data yang
sudah diolah menjadi bentuk nyata dan berguna bagi penerimanya yang
dapat berupa nilai yang mudah dipahami dalam mengambil keputusan di
masa sekarang maupun masa yang akan datang (Davis G. B., 1974)
Sedangkan, informamasi menurut Kadir (2003) adalah data yang telah
diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang
yang menggunakan data tersebut.
Mustakini (2005) berpendapat bahwa data yang diolah melalui suatu
model informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut lalu
membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan yang berarti
menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data
kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali
lewat suatu model hingga kembali menghasilkan suatu informasi dan terus
menerus akan berulang hingga membentuk siklus informasi (information
cycle) atau disebut juga siklus pengolahan data. Siklus informasi dapat
digambarkan sebagi berikut:
22
Gambar 2. 3 Siklus Informasi
(Sumber: Mustakini, 2005)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah
fakta berupa data yang telah diolah agar lebih dipahami oleh penerima
sehingga pesan yang ada pada data tersebut dapat tersampaikan.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menyediakan
pihak luar terntentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Mustakini,
2005).
Menurut Kadir (2003) sistem informasi adalah kombinasi antara
prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sistem
informasi selalu menggambarkan, merancang, mengimplementasi dengan
23
menggunakan proses perkembangan sistematis dan merancang sistem
informasi berdasarkan analisa kebutuhan.
Tugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus
pengolahan data (Mustakini, 2009). Untuk melakukan siklus pengolahan
data atau yang disebut juga siklus sistem informasi diperlukan tiga buah
komponen utama, yaitu komponen input, komponen model dan komponen
output.
Gambar 2. 4 Siklus Sistem Informasi
(Sumber: Mustakini, 2009)
Mustakini (2009) mengatakan bahwa input merupakan data yang
masuk ke dalam sistem informasi, komponen ini perlu ada karena
merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi
tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak memiliki komponen
input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapat input, tetapi dapat
menghasilkan output, ini merupakan hal yang tidak biasa. Input yang
masuk kedalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi
atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan dahulu di storage
24
dalam bentuk database. Komponen sistem informasi menurut Kusrini dan
Andri (2007) terdiri dari:
1. Perangkat keras: mencakup berbagao piranti fisik seperti komputer
dan printer.
2. Perangkat lunak: mencakup sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras memproses data.
3. Prosedur: mencakup sekumpulan aturan yang dipakai untuk
mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang
dikehendaki.
4. Manusia: semua pihak yang bertanggungjawab dalam
pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan
keluaran sistem informasi.
5. Basis data: sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan
dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang
memungkinkan sumber (resource) dipakai bersama atau diakses
sejumlah pemakai (Kusrini&Andri, 2007)
25
Gambar 2. 5 Komponen Sistem Informasi
(Sumber: Kusrini & Andri, 2007)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas yang dikerjakan
manusia dengan menggunakan teknologi itu sendiri untuk mendukung
kegiatan operasional dan manajemen sehingga informasi tersebut dapat
disebarkan dan digunakan oleh para penerimanya.
2.1.4 Pengertian Hotel
Pengertian hotel menurut Foster (2000) dalam bukunya An
Introduction to Travel & Tourism mengungkapkan bahwa dalam arti luas,
hotel mungkin merujuk pada segala jenis penginapan. Sedangkan dalam
arti sempit, hotel adalah bangunan yang dibangun khusus untuk
menyediakan penginapan bagi para pejalan dengan pelayanan makanan
dan minuman (Foster, 2000)
Hotel adalah bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk
menginap para tamu dilengkapi makanan, minuman serta fasilitas-fasilitas
26
lainnya yang diperlukan dan dikelola secara professional untuk mendapat
keuntungan (Rumekso, 2002). Hotel merupakan jenis akomodasi yang
dikelola secara komersial, disediakan bagi seseorang atau sekelompok
orang, menyediakan pelayanan penginapan, makanan, minuman dan
layanan lain sesuai perkembangan kebutuhan dan teknologi (Bagyono &
Sambodo, 2006)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah
bangunan khusus untuk penginapan yang disediakan bagi seseorang atau
sekelompok orang dan dikelola secara komersial dan professional untuk
mendapatkan keuntungan.
2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Perhotelan
Berdasarkan definisi di atas, sistem informasi perhotelan adalah
suatu sistem yang ada di dalam hotel, dimana terdapat kegiatan pencatatan,
mengolah, mengekstraksi, dan mengkomunikasikan data tentang aktivitas
yang terjadi pada hotel serta membuat laporan-laporan untuk pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh manusia yang dibantu alat berupa mesin
komputer (Kusumawandari & Wardati, 2014). Tujuan adanya sistem
informasi hotel ini adalah agar membantu para staff dalam menjalankan
tugas-tugas manajemen dan pengelolaan sumber daya hotel. Untuk
mengetahui alur kerja dari sistem informasi hotel ini dapat diperlihatkan
dari diagram konteks sistem informasi hotel berikut ini: (Arlistanto, 2012)
27
Gambar 2. 6 Diagram Konteks Sistem Informasi Perhotelan
(Sumber: Kusumawandari & Wardati, 2014)
2.1.6 Sistem Informasi Perhotelan Bluefish (SIPB)
Sistem informasi perhotelan Bluefish adalah sistem informasi
yang ditujukan untuk menangani seluruh kegiatan transaksi di hotel.
Mulai dari reservasi, check in dan check out dari hotel. Sistem ini juga
dilengkapi dengan denah hotel yang akan menampilkan seluruh kamar
yang tersedia, dipakai, sudah dipesan atau dalam keadaan kotor.
Sehingga lebih mudah dalam mengatur dan memantau seluruh kamar
hotel (Rahmat, 2010). Sedangkan menurut (Setiawan, 2016) sistem
informasi perhotelan Bluefish adalah sebuah program komputer yang
bertujuan untuk membantu hotel dalam kegiatan hotel baik kegiatan
sehari-hari maupun laporan-laporan yang diperlukan hotel. Kegiatan itu
28
adalah menerima tamu, mendata tagihan tamu, pembayaran tamu.
Dengan adanya sistem ini diharapkan para tamu mendapatkan
pelayanan yang lebih baik. Bentuk daya yang diolah pada SIPB adalah:
data (tarif dan jenis kamar, kamar, cara pembayaran, stok barang, dst),
transaksi (booking, check in, input billing, check out, dst), dan laporan
(tamu yang menginap, uang kas masuk, daftar pemakaian kamar, dst)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
perhotelan bluefish (SIPB) adalah sebuah program komputer yang
bertujuan untuk membantu hotel dalam kegiatan hotel baik kegiatan
sehari-hari maupun laporan-laporan yang diperlukan hotel, baik itu
berupa data tamu, data transaksi, data stok barang serta bukti transaksi
pembayaran.
2.2 Pengertian Pengukuran
Pengukuran (measurement) adalah suatu proses pengumpulan data
melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi relavan dengan
tujuan yang telah ditentukan (Calongesi, 1995). Sedangkan menurut Zainul &
Nasution (2001) pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu:
1. Penggunaan angka atau skala tertentu, dan
2. Menurut suatu aturan atau formula tertentu (Asmawi & Noehi, 2001)
Pengukuran (measurement) merupakan proses yang mendeskripsikan
performance seseorang dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem
29
angka) sedemikian rupa hingga sifat kualitatif dari performance seseorang
tersebut dinyatakan dengan angka-angka (Alwasilah, 1996)
Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat yang menyatakan bahwa
pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter
tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu
pada aturan dan formulasi yang jelas. Aturan atau formulasi tersebut harus
disepakati secara umum oleh para ahli (Asmawi & Noehi, 2001). Secara lebih
ringkas, Arikunto & Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran
(measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan
ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran
(measurement) adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris
dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai performance dari
sebuah objek yang dinyatakan dalam skala kuantitatif (sistem angka).
2.3 Pengertian Penerapan
Penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan, baik secara
individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan (Badudu & Zain, 2001). Adapun menurut Wahab (2008), penerapan
merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh banyak individu atau
banyak kelompok yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan
dalam keputusan (Abdul Wahab, 2008). Dalam hal ini, penerapan adalah
30
pelaksaan sebuah hasil kerja yang diperoleh melalui sebuah cara agar dapat
dipraktekkan ke dalam masyarakat. Sedangkan Nugroho (2003), penerapan pada
prinsipnya cara yang dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Adapun unsur-unsur penerapan meliputi:
1. Adanya program yang dilaksanakan.
2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan
diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.
3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung
jawab dalam pengelolaan, pelaksanan maupun pengawasan dari proses
penerapan tersebut. (Setiadi, 2003)
Berdasarkan penjelasan unsur-unsur penerapan di atas maka penerapan
dapat terlaksana apabila adanya program-program yang memiliki sasaran serta
dapat memberi manfaat pada target yang ingin dicapai dan dapat di
pertanggungjawabkan dengan baik oleh target.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah seorang
individu atau kelompok dalam proses mempraktekkan atau melaksanakan
sesuatu berdasarkan teori dengan tujuan agar mencapai yang telah disepakati.
31
2.4 Pengertian Website
Website adalah kumpulan halaman web yang saling terhubung dan file-
filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman
yang dinamakan homepage. Homepage berada pada posisi teratas, dengan
halaman-halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman
homepage disebut juga childpage, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam
web (Agung, 2000). Website merupakan fasilitas internet yang menghubungkan
dokumen dalam lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen pada website disebut
juga dengan webpage dan link dalam website memungkinkan pengguna bisa
berpindah dari satu page ke page lain (hypertext), baik diantara page yang
disimpan dalam server yang sama maupun server di seluruh dunia. Pages diakses
dan dibaca melalui browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer,
Mozilla Firefox, Google Chrome dan aplikasi browser lainnya (Hakim et al,
2004).
Berdasarkan sifatnya, suatu website dibagi menjadi dua yakni:
1. Web Statis: web yang halamannya tidak berubah, biasanya untuk
melakukan perubahan dilakukan secara manual dengan mengubah kode.
Website statis informasinya merupakan informasi satu arah, yakni hanya
berasal dari pemilik softwarenya saja, hanya bisa diupdate oleh pemilknya
saja. Contoh website statis ini, yaitu profil perusahaan.
32
Gambar 2. 7 Contoh Web Statis
(Sumber: Rofilde, 2018)
2. Website Dinamis: web yang halaman selalu update, biasanya terdapat
halaman backend (halaman administrator) yang digunakan untuk
menambah atau mengubah konten. Web dinamis memiliki arus informasi
dua arah yakni, berasal dari pengguna dan pemilik, sehingga pengupdate-
an dapat dilakukan oleh pengguna dan juga pemilik website (Kadir &
Abdul, 2002)
33
Gambar 2. 8 Contoh Web Dinamis
(Sumber: Tokepedia, 2018)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa website adalah suatu
layanan sajian informasi yang menggunakn konsep hyperlink, yang
memudahkan surfer atau pengguna internet melakukan penelusuran
informasi di internet. Informasi yang disajikan dengan web menggunakan
konsep multimedia, informasi dapat disajikan dengan menggunakan
banyak media, seperti teks, gambar, animasi, suara atau film.
2.5 Konsep Dasar Keberhasilan Sistem Informasi
Penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal,
apakah perusahaan mendapat keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan
sistem (Montazemi, 1988). Pengukuran keberhasilan sistem informasi sangat
penting bagi organisasi (Myers, 2007). Konsep keberhasilan sistem informasi
34
merupakan suatu konsep yang digunakan dalam berbagai riset sebagai kriteria
dasar untuk mengevaluasi sistem informasi (Rai, 2002). Sementara itu,
kepuasan pengguna akhir sistem informasi dapat digunakan sebagai tolok ukur
keberhasilan suatu sistem informasi. Kepuasan pengguna akhir ini kemudian
menjadi bagian dalam pengembangan model keberhasilan sistem informasi
selanjutnya (Admaja, 2014)
Delone & McLean (2003) menyampaikan taksonomi mengenai enam
faktor yang menjadi dasar pengukuran keberhasilan sistem informasi. Keenam
kategori tersebut adalah kualitas informasi (information quality), kualitas
sistem (system quality), intensitas penggunaan sistem (system use), kepuasan
pengguna (user satisfaction), dampak individual (individual impact), dan
dampak organisasional (organizational impact) dari sistem (Delone, 2003)
Penelitian tentang sistem informasi pada umumnya ditujukan untuk
mengevaluasi keberhasilan sistem informasi dalam suatu organisasi (Myers,
2007). Disisi lain terdapat model yang dikembangkan serta digunakan sebagai
metode untuk mengevaluasi penerapan sistem informasi yang digunakan oleh
sebuah organisasi atau instansi publik diantaranya seperti End User Computing
(EUCS) yang dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh (1998), Task Technology
Fit (TTF) yang dikembangkan oleh Goodhue & Thompsun (1995), Technology
of Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1989),
selanjutnya IS Success Model dikembangkan oleh Delone & Mclean (2003),
Unified Theory of Acceptance and Use of The Technology (UTAUT) yang
35
dikembangkan oleh Venkatesh et al. (2003) dan Human Organization and
Technology oleh Yusof et al (2008)
Maka dapat diartikan bahwa keberhasilan sistem informasi adalah suatu
usaha nyata untuk mengukur kondisi sebenarnya suatu penerapan dari sebuah
sistem informasi sehingga dapat diketahui apakah sistem informasi tersebut
telah berhasil menjalankan fungsinya atau belum. Dengan pengukuran tersebut,
dapat diambil keputusan dan dapat direncanakan untuk tindakan lebih lanjut
untuk memperbaiki kinerja penerapannya.
2.6 UTAUT Model
Menurut Venkatesh (2003) The Unified Theory of Acceptance and Use
of Technology (UTAUT) adalah metode penelitian yang berdasarkan
psikologi dan sosiologi. UTAUT merupakan salah satu model penerimaan
teknologi terkini yang dikembangkan dari model-model sebelumnya yang
biasa digunakan untuk melakukan penelitian tentang penerimaan pengguna
(user acceptence) terhadap teknologi informasi. UTAUT mensintesis elemen-
elemen pada delapan model penerimaan teknologi terkemuka untuk
memperoleh kesatuan pandangan mengenai penerimaan pengguna menjadi
satu teori. Kedelapan teori terkemuka yang disatukan di dalam UTAUT
seperti Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behavior
(TPB), Technology Acceptence Model (TAM), Motivation Model (MM),
Combined TAM dan TPB, Model of PC Utilization (MPTU), Innovation
36
Diffusion Theory (IDT) dan Social Cognitive Theory (SCT). Untuk lebih
jelasnya dalam kedelapan teori tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2. 1 Teori- Teori Konstruk yang Mendasari Model UTAUT
(Sumber: Venkatesh et al, 2003)
Nama Teori Peneliti dan Tahun Pengertian
Theory of
Reasoned Action
(TRA)
Fishbein dan Azjen
(1975)
Teori untuk memprediksi perilaku manusia yaitu
dengan cara menganalisis hubungan antara
berbagai kriteria kinerja dan sikap seseorang, niat
dan norma subyektif
Theory of Planned
Behavior (TPB)
Ajzen (1988) Teori yang digunakan untuk memenuhi keadaan
ketika perilaku seseorang tidak sukarela dengan
memasukan prediktor niat dan perilaku yang
mengacu pada keyakinan tentang adanya faktor
yang dapat memfasilitasi kinerja suatu perilaku
tertentu
Technology
Acceptance Model
(TAM)
Davis F.D (1989) Mengidentifikasi reaksi dan persepsi seseorang
terhadap suatu yang menentukan sikap dan
perilaku orang tersebut dengan cara membuat
model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi
dari tujuan perilaku dimana tujuan perilaku
ditentukan oleh sikan atas perilaku tersebut
Motivational
Model (MM)
Davis et al. (1992) Teori motivasi yang dikembangkan untuk
memprediksi penerimaan dan penggunaan
teknologi
Combined TAM
and TPB (C-TAM-
TPB)
Taylor dan Todd
(1995)
Model hibrida dari TPB dengan TAM yang
memberikan penjelasan akurat mengenai penentu
penerimaan dan peilaku penggunaan suatu
teknologi
Model of PC
Utilization
(MPCU)
Thompson et al. (1991) Menilai pengaruh dari kondisi-kondisi yang
memengaruhi dan memfasilitasi, faktor sosial,
kompleksitas, kesesuaian tugas dan konsekuensi
jangka panjang terhadap pemanfaatan PC
Innovation
Diffusion Theory
(IDT)
Rogers (1962) Diadopsi dari penerapan teknologi IDT dapat
mengukur persepsi masyarakat dengan
menggunakan tujuh atribut kunci
Social Cognitive
Theory (SCT)
Bandura (1977) Mengidentifikasi perilaku manusia sebagai
interkasi dari faktor pribadi, perilaku, dan
lingkungan yang bertujuan memberikan kerangka
untuk memahami, memprediksi, dan mengubah
perilaku manusia
Di dalam metode UTAUT terdapat 4 variabel independen yang dapat
mempengaruhi tingkat penerimaan dan penggunaan sebuah teknologi informasi.
37
Dalam masing-masing variabel indepeden tersebut memiliki indikator-indikator
yang yang diturunkan dari beberapa teori terkemuka seperti TAM, TRA, TPB,
MM, IDT, dan MPTU. Penggabungan 8 teori tersebut pada indikator variabel
independen dapat dilihat lebih jelasnya pada tabel 2.2.
Tabel 2. 2 Model Konsep UTAUT
(Sumber: Venkatesh et al, 2003)
Konsep UTAUT Akar Konsep Model Sumber
Performance Expectancy
(Ekspektasi kinerja)
Perceived Usefulness TAM
Extrinzsic Motivation MM
Job Fit MPCU
Realtive Advantage IDC
Outcome Expectations SCT
Effort Expectancy (Ekspektasi
usaha)
Perceived Ease of Use TAM
Complexity MPCU
Ease of Use IDT
Social Influence (Pengaruh
sosial)
Subjective Norm TRA, TPB, C-TAM-TPB
Image IDT
Facilitating Conditions
(Kondisi yang membantu)
Perceived Behavior control TPB, C-TAM-TPB
Facilitating Conditions MPCU
Compatibility IDT
Model kerangka konseptual menggambarkan hubungan antar variabel yang
diuji dalam penelitian. Kerangka konseptual menggambarkan hubungan variabel
ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial terhadap minat
pemanfaatan sistem Informasi, serta hubungan variabel kondisikondisi yang
memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan Sistem Informasi terhadap
penggunaan sistem informasi. Dalam metode UTAUT juga dipegaruhi oleh
variabel moderator. Variabel-variabel tersebut dapat mempengaruhi niat dalam
pemakaian teknologi baru dan perilaku penggunaan teknologi baru. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.11
38
Gambar 2. 9 Kerangka Model UTAUT
(Sumber: Venkatesh et al., 2003)
Pada gambar 2.11 menjelaskan dalam model UTAUT menunjukan niat
untuk berperilaku (behavioral intention) dan perilaku untuk menggunakan suatu
teknologi (use behavior) dipengaruhi oleh persepsi orang-orang terhadap
ekspektasi kinerja (performance expectancy), ekspektasi usaha (effort
expectancy), pengaruh sosial (social influence) dan kondisi yang membantu
(facilitating conditions) yang dimoderatori oleh jenis kelamin (gender), usia
(age), pengalaman (experience) dan kesukarelaan (voluntariness).
Ada tujuh konstruk yang selalu signifikan menjadi pengaruh-pengaruh
langsung terhadap niat (intention) atau terhadap pemakaian (usage) satu atau
lebih model-model adopsi pembentuk UTAUT. Dari ketujuh konstruk, hanya
empat konstruk utama yang dianggap mempunyai peran penting dalam
pengaruh-pengaruh langsung terhadap penerimaan pemakai dan perilaku 12
39
pemakaian. Keempat konstruk ini adalah, ekspektansi kinerja (performance
expectancy), ekspektansi usaha (effort expectancy), pengaruh sosial (social
influence), dan kondisi-kondisi pemfasilitasi (facilitating condition). Berikut
adalah penjelasan dari masing-masing konstruk menurut Venkatesh (2003):
Tabel 2. 3 Definisi dari Variabel UTAUT
(Sumber: Venkatesh et al., 2003)
Determinan Definisi
Performance Expectancy (Ekspektasi kinerja) Tingkat kepercayaan seorang individu pada
sejauh mana penggunaan sistem akan menolong
ia untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan
kinerja di pekerjaannya.
Effort Expectancy (Ekspektasi usaha) Tingkat kemudahan terkait dengan penggunaan
sistem.
Social Influence (Pengaruh social) Tingkat dimana seorang individu merasa bahwa
orang-orang yang penting baginya percaya
sebaiknya dia menggunakan sistem yang baru.
Facilitating Conditions (Kondisi yang
membantu)
Tingkat kepercayaan seorang individu terhadap
ketersediaan infrastruktur teknik dan
organisasional untuk mendukung penggunaan
sistem.
2.6.1 Performance Ekspectancy
Venkatesh et al. (2003) mendefinisikan ekspektasi kinerja
(performance expectancy) sebagai tingkat dimana seseorang mempercayai
dengan menggunakan sistem tersebut akan membantu orang tersebut untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan kinerja pada pekerjaan. Dalam
konsep ini terdapat gabungan lima kontruks yang diperoleh dari model
yang berbeda yang berhubungan dengan performance expectancy, yaitu:
perceived usefulness (TAM/TAM2), extrinsic motivation (MM), job-fit
(MPCU), relative advantage (IDT) dan outcome expectations (SCT).
40
Tabel 2. 4 Indikator Variabel Performance Expectancy
(Sumber: Venkatesh et al., 2003)
Variabel Indikator Sumber
Performance
Expectancy
Manfaat yang dirasakan Venkatesh et al.
(2003) Keuntungan Relative
Ekspektansi Hasil
Kesesuaian Kinerja
2.6.2 Effort Expectancy
Ekspektasi usaha (effort expectancy) merupakan tingkat kemudahan
penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu)
individu dalam melakukan pekerjaannya. Dalam konsep ini terdapat
gabungan tiga kontruks yang diperoleh dari model yang berbeda yang
berhubungan dengan effort expectancy, yaitu: yaitu persepsi kemudahaan
penggunaan (perceived easy of use-PEOU) dari model TAM, kompleksitas
dari model of PC utilization (MPCU), dan kemudahan penggunaan dari
teori difusi inovasi (IDT) (Venkatesh, et al. 2003).
Tabel 2. 5 Indikator Variabel Effort Expectancy
(Sumber: Venkatesh et al., 2003)
Variabel Indikator Sumber
Effort
Expectancy
Kemudahan penggunaan sistem Venkatesh et
al. (2003) Kenyamanan dalam penggunaan sistem
Kemudahan berinteraksi dengan sistem
Kompleksitas
41
2.6.3 Social Influence
Pengaruh Sosial (Social Influence) didefinisikan sebagai sejauh mana
seorang individual mempersepsikan kepentingan yang dipercaya oleh
orang lain yang akan mempengaruhinya menggunakan sistem yang baru.
Pengaruh sosial merupakan faktor penentu terhadap tujuan perilaku dalam
menggunakan teknologi informasi yang direpresentasikan sebagai norma
subyektif dalam TRA, TAM, TPB, faktor sosial dalam MPCU, serta citra
dalam teori difusi inovasi (IDT). (Venkatesh, et al., 2003)
Tabel 2. 6 Indikator Variabel Social Influence
(Sumber: Venkatesh et al., 2003)
Variabel Indikator Sumber
Social Expectancy Besarnya dukungan orang sekitar Venkatesh et al.
(2003) Memberi manfaat dan mendukung
pelaksanaan tugas
Aturan yang ditetapkan
Manajemen perusahaan
mendukung penggunaan sistem
2.6.4 Facilitating Condition
Kondisi-kondisi Pemfasilitasi (Facilitating Condition) didefinisikan
sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa infrastruktur organisasional
dan teknikal tersedia untuk mendukung sistem. Dalam konsep ini terdapat
gabungan variabel-variabel yang diperoleh dari model penelitian
sebelumnya tentang model penerimaan dan penggunaan teknologi.
42
Tabel 2. 7 Indikator Variabel Facilitating Condition
(Sumber: Venkatesh et al., 2003)
Variabel Indikator Sumber
Facilitating
Expectancy
Fasilitas yang mendukung
penggunaan sistem
Venkatesh et al.
(2003)
Ketersediaan pengetahuan
Ketersediaan petunjuk
penggunaan
2.7 Konsep Dasar HOT-Fit Model
Yusof et al. (2008) memberikan suatu kerangka baru yang dapat diguakan
untuk melakukan evaluasi sistem informasi yang disebut Human-Organization-
Technology (HOT) Fit Model. Model ini menempatkan komponen penting dalam
sistem informasi yakni manusia, organisasi dan teknologi. Model keberhasilan
sistem ini diadopsi berdasarkan kategori evaluasi spesifik yang komprehensif,
validasi yang luas dan penerapannya terhadap evaluasi HIS (Health Information
Systems). (Yusof, Kuljis, & Papazafeiropoulou, 2008)
43
Gambar 2. 10 Model Kerangka HOT Fit
(Sumber: Yusof et al., 2008)
Kerangka model HOT Fit merupakan pengembangan model kesuksesan SI
DeLone dan McLean yaitu menambahkan faktor organisasi dan dimensinya.
Dalam kerangka kerja HOT-Fit, evaluasi mencakup:
1) Faktor Organisasi dan dimensinya: struktur dan lingkungan.
2) Fit antara faktor teknologi, manusia, dan organisasi.
3) Dua cara hubungan antara dimensi ini: kualitas informasi dan penggunaan
sistem, kualitas informasi dan kepuasan pengguna, struktur dan
lingkungan, struktur dan net benefits, lingkungan dan net benefits.
2.7.1 Komponen Manusia (Human)
Pada komponen manusia, komponen ini menilai sistem informasi
dari sisi penggunaan sistem (system use) pada frekuensi dan luasnya fungsi
http://4.bp.blogspot.com/-dw8VdmogFCU/UCDTEMctLiI/AAAAAAAAAIU/GP7OdBTfyiY/s1600/1-s2.0-S1386505607001608-gr3.jpg
44
dan penyelidikan sistem informasi. System use juga berhubungan dengan
siapa yang menggunakan (who use it), tingkat penggunanya (level of user),
pelatihan, pengetahuan, harapan, dan sikap menerima (acceptance) atau
menolak (resistance) sistem. Komponen ini juga menilai sistem dari aspek
kepuasan pengguna (user satisfaction) (Lippeveld, 2001).
Kepuasan pengguna sering digunakan untuk mengukur keberhasilan
sistem. Hal ini bersifat subyektif karena bergantung pada kepuasan yang
diukur. Kepuasan pengguna didefinisikan sebagai keseluruhan evaluasi
pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem dan potensi dampak
sistem. Kepuasan Pengguna dapat dikaitkan dengan kegunaan dan sikap
pengguna terhadap sistem yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya.
Tabel 2. 8 Indikator Variabel System Use
(Sumber: Yusof et al., 2006)
Variabel Indikator Sumber
System
Use
Kemudahan penggunaan Yusof et al. (2006)
Interaksi yang fleksibel
Sering menggunakan dalam keseharian
Merasa nyaman menggunakan
Tabel 2. 9 Indikator Variabel User Satisfaction
(Sumber: Yusof et al., 2006)
Variabel Indikator Sumber
User
Satisfaction
Mendukung tugas-tugas yang
membangun kinerja
Yusof et al. (2006)
Tampilan interface
Sistem informasi yang berkualitas
Fasilitas-fasilitas yang ditampilkan
45
2.7.2 Komponen Organisasi (Organization)
Pada komponen organisasi, komponen ini menilai sistem dari aspek
struktur organisasi dan lingkungan organisasi. Struktur organisasi terdiri
dari tipe, culture, perencanaan dan pengendalian sistem, strategi,
manajemen, dan komunikasi. Kepemimpinan, dukungan dari top
manajemen atau manajemen puncak dan dukungan staf merupakan bagian
yang penting dalam mengukur keberhasilan sistem. Sedangkan lingkungan
organisasi terdiri dari sumber pembiayaan, kompetisi, hubungan
interorganisasional, dan komunikasi.
Tabel 2. 10 Indikator Variabel Structure
(Sumber: Yusof et al., 2006)
Variabel Indikator Sumber
Structure Dukungan unit kerja Yusof et al. (2006)
Memiliki technical support
Pihak manajemen PT Karmanta
melakukan pelatihan
Prototype sistem yang baik
Tabel 2. 11 Indikator Variabel Environment
(Sumber: Yusof et al., 2006)
Variabel Indikator Sumber
Environment Dorongan pihak manajemen Yusof et al. (2006)
Dorongan teman sekerja
Peningkatan komunikasi kinerja
Pendanaan dana rutin dari organisasi
2.7.3 Komponen Teknologi (Technology)
Komponen teknologi (Technology) terdiri dari kualitas sistem
(system quality), kualitas informasi (information quality), dan kualitas
46
layanan (service quality). Kualitas sistem menyangkut keterkaitan fitur
dalam sistem termasuk performa sistem dan user interface. Kemudahan
penggunaan (ease of use), kemudahan untuk dipelajari (ease of learning),
response time, usefulness, ketersediaan, fleksibilitas, dan sekuritas
merupakan variabel atau faktor yang dapat dinilai dari kualitas sistem.
Kualitas informasi berfokus pada informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi. (Antong & Usman, 2017). Kriteria yang dapat digunakan untuk
menilai kualitas informasi antara lain adalah kelengkapan, keakuratan,
ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi, dan data entry.
Sedangkan kualitas layanan berfokus pada keseluruhan dukungan yang
diterima oleh service provider sistem atau teknologi. Service quality dapat
dinilai dengan kecepatan respon, jaminan, empati, dan tindak lanjut
layanan.
Dengan demikian menurut Anderson et.al (1994), penting untuk
menentukan dalam sistem: (Anderson, Aydin, & Jay, 1994)
1) Memenuhi kebutuhan pengguna yang diproyeksikan.
2) Mudah digunakan dan mudah digunakan,
3) Sesuai dengan pola kerja profesional.
Tabel 2. 12 Indikator Variabel System Quality
(Sumber: Yusof et al., 2006)
Variabel Indikator Sumber
System
Quality
Easy of Use Yusof et al. (2006)
Memiliki responden time yang baik
47
Easy of Learning
Reliability
Tabel 2. 13 Indikator Variabel Information Quality
(Sumber: Yusof et al., 2006)
Variabel Indikator Sumber
Information
Quality
Completeness Yusof et al. (2006)
Usefulness
Relavan
Timely
Tabel 2. 14 Indikator Variabel Service Quality
(Sumber: Yusof et al., 2006)
Variabel Indikator Sumber
Service
Quality
Jaminan Yusof et al. (2006)
Kecepatan Respon
Empati
Dukungan Teknis
2.7.4 Manfaat Bersih (Net Benefits)
Net benefits merupakan keseimbangan antara dampak positif dan
negatif dari pengguna sistem informasi. Net benefits dapat diakses
menggunakan benefit langsung, efek pekerjaan, efisien dan efektifitas,
menurunkan tingkat kesalahan, mengendalikan pengeluaran dan biaya.
Semakin tinggi dampak positif yang dihasilkan semakin berhasil penerapan
sistem informasi.
48
Sistem bisa menguntungkan satu pengguna, sekelompok pengguna,
organisasi atau keseluruhan industri. Manfaat Bersih menangkap
keseimbangan dampak positif dan negatif pada pengguna, yang meliputi
manajer dan TI, staff, pengembang sistem. Dampak individu adalah efek
informasi terhadap perilaku penerima. Hal ini terkait dengan kinerja serta
perubahan dalam tugas pengguna seperti kinerja kerja, perubahan aktivitas
kerja dan peningkatan produktivitas (Coiera, 2003). Dengan demikian,
manfaat bersih individu dapat dinilai dengan menggunakan efek kerja,
efisiensi, efektivitas, kualitas keputusan, dan pengurangan kesalahan.
2.8 Trust (Kepercayaan)
Kepercayaan digambarkan sebagai suatu tindakan kognitif (misalnya,
bentuk pendapat atau prediksi bahwa sesuatu akan terjadi atau orang akan
berperilaku dalam cara tertentu), afektif (misalnya masalah perasaan) atau
konatif (misalnya masalah pilihan atau keinginan) (M & Syahran, 2008).
Jumaili (2005) menjelaskan bahwa bahwa dengan menambahkan variabel
kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru makin meningkatkan
kinerja individu. Kesuksesan individu dalam penggunaan pemanfaatan
teknologi sistem informasi s