Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan...

102
Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT (COMMUNITY BASED TOURISM) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PULAU LAE LAE MAKASSAR OLEH : AYU LESTARI Nomor Stambuk :105640233715 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan...

Page 1: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

Skripsi

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT

(COMMUNITY BASED TOURISM) DALAM MENINGKATKAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PULAU LAE LAE MAKASSAR

OLEH :

AYU LESTARI

Nomor Stambuk :105640233715

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

ii

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT

(COMMUNITY BASED TOURISM) DALAM MENINGKATKAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PULAU LAE LAE MAKASSAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diajukan Oleh

Ayu Lestari

Nomor Stambuk : 105640233715

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

iii

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat

(Community Based Tourism) Dalam

Meningkatan Pendapatan Asli Daerah Di Pulau

Lae Lae Makassar

Nama Mahasiswa : Ayu Lestari

Nomor Stambuk : 105640233715

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Menyetujui:

Pembimbing I

Drs. Alimuddin Said, M. Pd

Pembimbing II

Dr. Hj. Budi Setiawati, M.Si

Mengetahui :

Dekan

Fisipol Unismuh Makassar

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si

Ketua Jurusan

Ilmu Pemerintahan

Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si

Page 4: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

iv

PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh TIM penguji skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar, berdasarkan surat keputusan/undangan

menguji ujian skripsi Dekan Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar, nomor

: 0083/FSP/A.3-VIII/II/41/2020 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana (S.1) dalam program studi Ilmu Pemerintahan di Universitas

Muhammadiyah Makass ar pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2020.

TIM PENILAI

Ketua Sekertaris

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos.,M.Si Dr. Burhanuddin, S.Sos.,M.Si

Penguji :

1. Drs. Alimuddin Said, M.Pd (Ketua) (…………………………)

2. Dr. Hj. Budi Setiawati, M. Si (…………………………)

3. Dr. Anwar Parawangi,M.Si (…………………………)

4. Dr. Jaelan Usman, M. Si (…………………………)

Page 5: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswi : Ayu Lestari

Nomor Stambuk : 105640233715

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa

bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan

plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai

aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.

Makassar, 20 Januari 2020

Yang menyatakan

Ayu Lestari

Page 6: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

vi

ABSTRAK

Ayu Lestari.Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community

Based Tourism) Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Pulau Lae

Lae.( dibimbing oleh Alimuddin Said dan Hj.Budi Setiawati )

Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengembangan Pariwisata Berbasis

Masyarakat (Community Based Tourism) Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah Di Pulau Lae Lae Makassar. Dan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi terwujudnya Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat

(Community Based Tourism) Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di

Pulau Lae Lae. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 7 (tujuh) orang.

Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif. Teknik pengumpulan data

dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teori Rocharungsat berdasarkan dengan

sumber daya alam dan budaya, organisasi masyarakat, manajemen, pembelajaran

(learning). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa adanya (a) sumber daya alam dan

budaya, menunjukkan bahwa dengan tersebut potensi wisata di pulau lae lae dapat

berkembang serta mensejahterakan rakyat dan berdampak kepada peningkatan

pendapatan asli daerah Pulau Lae Lae, (b) organisasi masyarakat guna untuk

meningkatkan kreatifitas warga di Pulau Lae Lae agar segala fasilitas yang tengah

dalam proses pembangunan dapat menarik daya tarik wisatawan untuk berkunjung

sehingga berdampak juga kepada Pendapatan Asli Daerah di Pulau Lae Lae, (c)

manajemen disini untuk lebih mengetahui apa saja yang diperlukan Pulau Lae Lae

dari bantuan pemerintah dan sistem seperti apa yang diterapkan dari pihak warga

setempat dan dari pihak pemerintah itu sendiri. Sehingga dengan begitu struktural

di Pulau Lae Lae tetap tertata dan terkelola dengan baik, (d) Pembelajaran

(Learning) seperti yang kita ketahui bahwa disetiap objek wisata akan ada yang

menyediakan landmark atau papan informasi dan petunjuk sehingga memudahkan

para wisatawan yang berkunjung mengenai Pulau Lae Lae khususnya.

Kata kunci : Pariwisata, Pengembangan, Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Page 7: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community

Based Tourism) Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Pulau Lae Lae

Makaassar”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pada lembaran ini penulis hendak menyampaikan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua saya, Syamsul Alam dan Hasniati atas

segala kasih sayang, cinta, pengorbanan serta do’a yang tulus dan ikhlas yang

senantiasa beliau panjatkan kepada Allah SWT sehingga menjadi pelita terang dan

semangat yang luar biasa bagi penulis dalam menggapai cita-cita, serta seluruh

keluarga besar penulis yang selalu memberi semangat dan dukungan disertai segala

pengorbanan yang tulus dan ikhlas. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi

ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghargan yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat, bapak Drs.

Alimuddin Said, M.Pd selaku pembimbing I dan Dr. Hj. Budi Setiawati, M.Si

selaku pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu dan tenaganya dalam

membimbing dan memberikan petunjuk yang begitu berharga dari awal persiapan

penelitian hingga selesainya skripsi ini.

Page 8: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

viii

Penulis juga tak lupa ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, S.E, M.M selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S. IP., M. Si selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan

yang selama ini turut membantu dalam kelengkapan berkas hal-hal yang

berhubungan administrasi perkuliahan dan kegiatan akademik.

4. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Pemerintahan yang telah menyumbangkan ilmunya

kepada penulis selama mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan dan

seluruh staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah banyak membantu penulis.

5. Pihak Kantor Kelurahan Lae Lae Kec. Ujung Pandang Kota Makassar yang telah

memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Kepada seluruh keluarga besar fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar,

terutama kepada satu angkatan 2015 Ilmu Pemerintahan terkhusus kelas G,

Baso, Janwar, Rifki, Musakkar, Aswar, Ardi, Cahya, Innah, Egha, Nunu, Riska,

Dewi, Dillah, Elma, Kiki, Fatma, Rahma, Almukram, Siska, Aldi, Karmin,

Syakir, Fahrun, Wahyudi, Vista, Rizal, Wahdania, Akbar, Hamzah, Fani,

Nininig dan teman-teman kelas ku yang tidak bisa saya sebutkan semua

namanya.

Sehubungan akhir tulisan ini penulis memohon maaf kepada semua pihak

atas segala kekurangan dan kehilafan, disadari maupun yang tidak disadari. Demi

Page 9: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

ix

kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis

harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan

yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 20 Januari 2020

Ayu Lestari

Page 10: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul

....................................................................................................................................

i

Halaman Persetujuan

....................................................................................................................................

ii

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah

....................................................................................................................................

iii

Halaman Penerimaan Tim

....................................................................................................................................

v

Abstrak

....................................................................................................................................

vi

Kata Pengantar

....................................................................................................................................

vii

Daftar Isi

....................................................................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

............................................................................................................

1

B. Rumusan Masalah

............................................................................................................

6

C. Tujuan Penelitian

............................................................................................................

6

D. Manfaat Penelitian

............................................................................................................

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Community Based Tourism

............................................................................................................

7

Page 11: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

xi

B. Pendapatan Asli Daerah

............................................................................................................

17

C. Penelitian Terdahulu

............................................................................................................

20

D. Kerangka Pikir

............................................................................................................

23

E. Fokus Penelitian

............................................................................................................

26

F. Deskripsi Fokus Penelitian

............................................................................................................

27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

............................................................................................................

21

B. Jenis Dan Tipe Penelitian

............................................................................................................

21

C. Sumber Data

............................................................................................................

30

D. Informan Penelitian

............................................................................................................

30

E. Teknik Pengumpulan Data

............................................................................................................

32

F. Teknik Analisis Data

............................................................................................................

32

G. Keabsahan Data

............................................................................................................

33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

............................................................................................................

36

B. Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based

Tourism) Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Pulau

Page 12: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

xii

Lae Lae Makassar

............................................................................................................

57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

............................................................................................................

74

B. Saran

............................................................................................................

75

DAFTAR PUSTAKA

....................................................................................................................................

76

LAMPIRAN-LAMIPIRAN

Page 13: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pulau Lae Lae merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di wilayah

bagian barat bumi Makassar. Letaknya bersebelahan dengan pulau kecil yang tak

kalah eksotis yaitu Pulau Samalona. Jaraknya pun tidak terlalu jauh, kedua pulau

ini letaknya bersebelahan. Pulau ini terkenal memiliki sunset yang menawan dan

sangat cocok untuk dijadikan tempat untuk bersantai dan berlibur karena

suasananya yang sangat hening jauh dari hiruk pikuk kota. Jumlah penduduk yang

tinggal di pulau ini pun tidak begitu banyak hanya sekitar 1700an jiwa.

Pariwisata Indonesia adalah pariwisata yang berasal dari, oleh dan untuk

rakyat, untuk itu dalam perencanaan pengembangan pariwisata harus

melibatkan masyarakat setempat (lokal) khususnya yang berada di sekitar destinasi

wisata, karena masyarakat setempat merupakan pemilik dan lebih mengetahui

destinasi tersebut (Ridwan, 2012). Penerapan pariwisata berbasis masyarakat atau

community based tourism (CBT) merupakan suatu pendekatan pembangunan

pariwisata dengan perencanaan yang partisipatif

Definisi CBT yaitu: model pariwisata yang melibatkan masyarakat lokal

dengan memberi kesempatan dalam mengelola dan membangun pariwisata, baik

secara langsung maupun tidak langsung yang memiliki keterkaitan dengan industri

atau usaha pariwisata, sehingga distribusi keuntungan merata kepada komunitas

di pedesaan/ pesisir dan pulau-pulau kecil (Putra 2015).

Page 14: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

2

Dengan demikian CBT merupakan suatu pendekatan pembangunan

pariwisata yang menekankan pada peran aktif masyarakat lokal (baik yang terlibat

langsung dalam industri pariwisata maupun tidak). Pelibatan tersebut dalam bentuk

memberikan kesempatan (akses) dalam manajemen dan pembangunan pariwisata

yang berujung pada pemberdayaan masyarakat, termasuk dalam pembagian

keuntungan dari kegiatan pariwisata (Putra, 2015). Bentuk perhatian yang kritis

tersebut adalah gagasan terhadap pembangunan pariwisata yang seringkali

mengabaikan hak masyarakat lokal di daerah tujuan wisata (Hadiwijoyo, 2012).

Dalam Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No: KM.67/

UM.001/MKP/2004, Tentang Pedoman Umum Pengembangan Pariwisata di

Pulau-pulau Kecil, dijelaskan tentang prinsip-prinsip pengembangan pariwisata

yang salah satunya disinggung tentang prinsip partisipasi masyarakat. Dimana

proses pelibatan masyarakat, baik secara aktif maupun pasif, harus dimulai sejak

tahap perencanaan hingga tahap pengelolaan dan pengembangan. Hal ini akan

menumbuhkan tanggungjawab dan rasa memiliki yang akan menentukan

keberhasilan dan keberlanjutan pengembangan pariwisata di pulau-pulau kecil

tersebut. Kontribusi yang cukup besar dari sektor pariwisata, menyebabkan

pemerintah menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor pendukung

pembangunan nasional dan penggerak ekonomi rakyat. Potensi wisata yang cukup

besar serta sarana yang relatif tersedia di Indonesia diharapkan dapat

mengembangkan dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya dengan tujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 15: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

3

Undang – Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pusat dan Daerah merupakan peluang emas bagi pemerintah Kota Makassar

untuk mengelola berbagai potensi daya tarik wisata sebagai sumber pendapatan

daerah dan perluasan kesempatan kerja. Pemerintah Kota Makassar diharapkan

dari kesiapan, kemampuan teknis dan pengelolaannya dapat member konstribusi

positif pada sektor pariwisata.

Kemampuan sumber daya manusia yang terbatas di bidang pengelolaan

pariwisata menjadi isu utama dalam pengembangan pariwisata Pulau Lae-Lae.

Hal tersebut telihat dari penataan pantai dan fasilitas penunjang yang tidak tertata

rapi. Mulai sampah-sampah rumah tangga yang berserakan disekitaran lorong-

lorong tempat tinggal warga, serta limbah bekas kerja masyarakat yang bermukim

di pulau tersebut. Selain itu, jarangnya pelatihan tentang kepariwisatan, terutama

hospitality services kepada masyarakat setempat, sehingga dalam memberikan

pelayanan ke wisatawan belum maksimal.

Pulau Lae-Lae merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Makassar

selain Pulau Samalona dan pulau-pulau lain yang berada di daerah teritorial

Kota Makassar. Karena itu perlunya strategi yang efektif guna pengembangan

wisata Pulau Lae-Lae dengan memberdayakan masyarakat lokal sebagai pelaku

industri pariwisata (pemilik, pengelola dan karyawan) sehingga destinasi pariwisata

Pulau Lae-Lae menjadi bagian dari sumber penghidupan bagi masyarakat lokal.

Pulau Lae-Lae merupakan destinasi pariwisata yang potensial untuk

dikembangkan karena mengingat letak geografisnya berada tidak jauh dari pusat

Kota Makassar (2,4 km) sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke

Page 16: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

4

destinasi tersebut. Oleh karena itulah, maka untuk ke depan agar mampu bersaing,

perlu dirumuskan secara matang suatu konsep pengembangan yang berpihak pada

kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Masalah yang perlu diteliti oleh sang peneliti bagaimana pengembangan

serta pengelolaan dari masyarakat setempat yang bertempat tinggal di pulau

tersebut mengenai pariwisatanya atau lebih kita ketahui dengan pendekatan

Community Based Tourism agar meningkatkan pendapatan di daerah tersebut

termasuk kehidupan masyarakat Pulau Lae Lae dan juga dari pihak pemerintah

pariwisata yang memungut bagian di beberapa sektor pajak yakni melalui pajak

hotel 10%, pajak hiburan 10%, pajak restoran 10% yang menjadi pengaruh dalam

peningkatan atau penurunan pendapatan asli daerah di Kota Makassar.

Kurangnya kesadaran diri dari masyarakat pulau tersebut dapat kita lihat

jika berkunjung, seperti halnya limbah atau sampah yang dihasilkan oleh rumah

tangga, ranting-ranting pohon dan dedaunan kering yang jatuh berserakan ke bibir

pantai sampai kepada air laut, itu akan menjadi nilai minus dan minat berekreasi di

pulau tersebut menjadi berkurang oleh para wisatawan sehingga berdampak juga

kepada pendapatan asli daerah di pulau tersebut.

Dengan menurunnya jumlah wisatawan dapat kita lihat dari angka

peningkatan kunjungan wisata Kota Makassar sebelum tahun 2018 itu relatif stabil

cenderung meningkat sekitar 10% sampai dengan 20%. Namun memasuki tahun

2018-2019 mengalami penurunan dari sektor kunjungan wisatawan baik lokal

maupun mancanegara sekitar 15%-25%. Maka dari itu peran masyarakat dan

pengawasan dari pemerintah sangatlah penting dalam kemajuan dan pengembangan

Page 17: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

5

potensi wisata yang ada di Pulau Lae-Lae serta dikelola secara baik dengan berbasis

masyarakat.

Diketahui jika Pendapatan Asli Daerah di Kota Makassar pada tahun 2017

itu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sekitar 10%-20%, yang mana

pada tahun kemarin Pendapatan Asli Daerahnya relatif datar dan bahkan menurun.

Namun pada tahun 2018 memasuki 2019 mengalami penurunan 20% sampai 30%

dikarenakan salah satu faktornya yakni naiknya harga tiket pesawat dan harga tiket

kapal laut yang juga ikut berdampak kepada angka jumlah kunjungan wisata di

Kota Makassar. Tentu jika menurunnya tingkat kunjugan ke wisata Pulau Lae-Lae,

itu akan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat Pulau Lae-Lae dan

pemberdayaannya serta Pendapatan Asli Daerah Pulau Lae-Lae Kota Makassar.

Maka dari itu dari rentetan permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya

telah menjadi masalah yang cukup menarik perhatian untuk diteliti dan mencari

tahu apa saja yang kurang dari pulau tersebut dan apa saja yang harus dilakukan

oleh masyarakat di pulau tersebut agar dapat meningkatkan kualitas pariwisata

rekreasinya dan meningkatkan pendapatan asli daerah pada pulau tersebut. Dengan

begitu peniliti ingin mengadakan observasi serta penelitian di pulau tersebut yakni

Pulau Lae-Lae dengan mengangkat judul “Pengembangan Pariwisata Berbasis

Masyarakat (Community Based Tourism) Dalam Meningkatkan Pendapatan

Asli Daerah Di Pulau Lae Lae”

Page 18: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community

Based Tourism) Dalam Meningkatkan PAD di Pulau Lae-Lae Kota Makasssar

?

C. Tujuan Penelitian

Adapun beberapa point yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pengembangan Pariwisata Pulau Lae-Lae Berbasis

Masyarakat (Community Based Tourism) Dalam Meningkatkan PAD pada

Pulau Lae-Lae Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Secara bahan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap

pengembangan pendidikan ilmu pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat di

Pulau Lae Lae agar sadar terhadap perkembangan pariwisatanya sehingga bisa

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

2. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak-pihak yang

memerlukannya untuk keperluan riset akademik di sektor pariwisata terkhususnya

di Pulau Lae Lae atau referensi maupun bagi peneliti itu sendiri.

Page 19: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Community Based Tourism

Pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism/CBT)

merupakan konsep pengembangan kepariwisataan yang berkesesuaian dengan

pariwisata berkelanjutan. Konsep tersebut mengedepankan partisipasi aktif

masyarakat dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi mereka dengan

tetap menjaga kualitas lingkungan, serta melindungi kehidupan sosial dan

budayanya, sehingga implementasinya mampu mendukung tercapainya tiga pilar

keberlanjutan (the three pillars of sustainability) yaitu keberlanjutan di bidang

ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan (Asker et al, 2010).

Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat pendekatan partisipatif agar

terbentuk kemitraan di antara stakeholder (Demartoto 2009:21). Pendekatan

partisipatif membutuhkan koordinasi dan kerjasama serta peran yang berimbang

antara berbagai unsur stakeholder termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Pengembangan CBT juga membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah dari

berbagai tingkatan mulai tingkat Desa hingga kabupaten/kota.

Peran pemerintah dalam pengembangan CBT sangat penting. Strategi yang

dapat dilakukan antara lain dengan memperkuat komunitas di sekitar destinasi.

Peran komunitas dalam pengembangan pariwisata sangat tergantung sejauh mana

mereka memiliki kesempatan dan kekuatan (Beeton 2006:82). Pemerintah berperan

dalam menjamin agar komunitas memiliki akses, kontrol, kesempatan dan kekuatan

dalam pengembangan pariwisata melalui regulasi. Regulasi merupakan usaha

Page 20: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

8

pemerintah yang telah diberi kewenangan atau otoritas untuk mengatur aktivitas

tertentu yang berada dalam wilayah yuridisnya yang berdampak pada

meningkatnya akses, kontrol, kesempatan dan kekuatan komunitas. Pemerintah

dapat memberlakukan aturan tertentu yang mendikte pihak lain untuk mendukung

atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan komunitas. Dalam

kaitannya dengan pengembangan CBT regulasi merupakan alat bagi pemerintah

dalam menjamin stakeholder pariwisata tetap berperilaku dalam koridor kebijakan

pariwisata yang telah ditetapkan atau menuruti ketentuan yang sudah ditetapkan

pemerintah (Pitana & Diarta 2009:118).

Pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism), merupakan

pengembangan pariwisata dengan tingkat keterlibatan masyarakat setempat yang

tinggi dan dapat dipertanggung jawabkan dari aspek sosial dan lingkungan hidup

(CIFOR dalam Hayati, 2016) dan (Darmawi, 2010). Masyarakat membutuhkan

pengakuan atas karya mereka, kreativitas mereka, dan mereka mengharapkan

wisatawan dapat memberikan pengakuan atas produk yang mereka hasilkan

(Hermanto, 2014).

World Wide Found for Nature (WWF) menyatakan Community Based

Tourism (CBT) sebagai “Form of tourism where the local community has a

substansial control over and involvement in ts development and management; and

a major proportional of the benefits remain within the community.” Jika diartikan

secara bebas pariwisata bebrbasis masyarakat juga dapat dimaknai sebagai

penyediaan produk, jasa, ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat ditemukan

didalam komunitas lokal, serta ditawarkan oleh pelaku atau steakholder lokal

Page 21: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

9

sendiri (“Kyrgyz Community Based Tourism,” n.d., diakses tanggal 15 Agustus

2016).

Cox dalam Pitana (2009) mengatakan bahwa “Pembangunan dan

pengembangan pariwisata didasarkan pada kearifan lokal dan special local sense

yang mengrefleksikan keunikan peninggalan budaya dan keunikan lingkungan.”

Oleh karena itu, setiap pengembangan destinasi yang dilakukan hendaknya

mengadopsi konten yang mencerminkan nilai nilali kearifan lokal, termasuk dalam

pengembangan daya tarik wisata, keselamatan, serta sarana wisatanya. Community

Based Tourism (CBT) dianggap sebagai wadah yang cocok untuk mewujudkan

desa wisata yang berkwalitas dan berkelanjutan. Masyarakat lokal dapat terus

berkarya sesuai dengan karakternya, dan wisatawan dapat menikmatinya. Dengan

begitu, karya karya masyarakat lokal mampu menambah kekayaan destinasi,

sedangkan wisatawan dapat menikmatinya dengan puas, kemudian diharakan akan

berdampak pada loyalitas wisatawan tersebut dalam berwisata.

Strategi pemberdayaan masyarakat dalam konsep Community Based

Tourism dalam mencapai tujuan pemberdayaan, berbagai upaya dapat dilakukan

melalui berbagai macam strategi. Salah satu strategi yang memungkinkan dalam

pemberdayaan masyarakat adalah pengembangan pariwisata berbasis masyarakat

adalah pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang secara konseptual

memiliki ciri ciri unik serta sejumlah karakter yang oleh Nasikun dalam hand out

mata kuliah Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Resort and Leisure Gumelar

S. Sastrayuda (2010, h.3). dikemukakan sebagai berikut :

Page 22: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

10

a) Pariwisata berbasis masyarakat menemukan rasionalitasnya dalam properti

dan ciri ciri unik dan karakter yang lebih unik di organisasi dalam skala

yang kecil, jenis pariwisata ini pada dasarnya merupakan, secara ekologis

aman, dan tidak banyak menimbulkan dampak negatif seperti yang

dihasilkan oleh jenis pariwisata konvensional;

b) Pariwisata berbasis komunitas memiliki peluang lebih mampu

mengebangkan objek objek dan antraksi antraksi wisata berskala kecil dan

oleh karena itu dapat dikelola oleh komunitas komunitas komunitas dan

pengusaha lokal; dan

c) Berkaitan sangat erat dan sebagai konsekuensi dari keduanya lebih

daripariwisata konvensional, dimana komunitas lokal melibatkan diri dalam

menikmati keuntungan perkembangan wisata, dan oleh karena itu lebih

memberdayakan masyarakat.

Murphy dalam Sunaryo (2013: 139) menyebutkan bahwa pada hakikatnya

pembangunan kepariwisataan tidak bisa lepas dari sumber daya alam dan keunikan

komunitas lokal, baik berupa elemen fisik maupun nonfisik (tradisi dan budaya),

yang merupakan unsur penggerak utama kegiatan wisata itu sendiri.

Kepariwisataan harus dipandang sebagai kegiatan yang berbasis pada komunitas.

Batasan pengertian pariwisata berbasis masyarakat sebagai berikut :

1. Wujud tata kelola kepariwisataan yang memberikan kesempatan kepada

masyarakat lokal untuk mengontrol dan terlibat aktif dalam manajemen dan

pembangunan kepariwisataan yang ada.

Page 23: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

11

2. Wujud tata kelola kepariwistaan yang dapat memberikan kesempatan pada

masyarakat yang terlibat langsung dalam usaha usaha kepariwisataan juga

bisa mendapatkan keuntungan dari kepariwisataan yang ada.

3. Bentuk kepariwisataan yang menuntut pemberdayaan secara sistematik dan

demokratisserta distribusi keuntungan yang adil kepada masyarakat yang

kurang beruntung yang ada didestinasi.

Pariwisata berbasis masyarakat berkaitan erat dengan adanya kepastian

partisipatif aktif dari masyarakat setempat dalam pembangunan kepariwisataan

yang ada. Partisipasi masyarakat dalam pariwisata terdiri dari atas dua perspektif,

yaitu partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan partisipasi

yang berkaitan dengan distribusi keuntungan yang diterima oleh masyarkat dari

pembangunan pariwisata. Oleh karena itu, pada dasarnya terdapat tiga prinsip

pokok dalam strategi perencanaan pembangunan kepariwisataan yang berbasis

kepada masyarakat atau Community Based Tourism, yaitu : 1) Mengikut sertakan

anggota masyarakat dalam pengambilan keputusan. 2) Adanya kepastian

masyarakat lokal menerima manfaat dari kegiatan kepariwisataan. 3) Pendidikan

kepariwisataan bagi masyarakat lokal (Sunaryo, 2013: 140).

Suansri (2003) menyebutkan beberapa prinsip dari CBT yang harus

dilakukan, yaitu: (a) mengenali, mendukung, dan mempromosikan kepemilikan

masyarakat dalam pariwisata, (b) melibatkan anggota masyarakat dari setiap tahap

pengembangan pariwisata dalam berbagai aspeknya, (c) mempromosikan

kebanggaan terhadap komunitas bersangkutan, (d) meningkatkan kualitas

kehidupan, (e) menjamin keberlanjutan lingkungan, (f) melindungi ciri khas

Page 24: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

12

(keunikan) dan budaya masyarakat lokal, (g) mengembangkan pembelajaran lintas

budaya, (h) menghormati perbedaan budaya dan martabat manusia, (i)

mendistribusikan keuntungan dan manfaat yang diperoleh untuk pengembangan

masyarakat, (j) memberikan kontribusi dengan presentase tertentu dari pendapatan

yang diperoleh untuk pengembangan masyarakat, dan (k) menonjolkan keaslian

hubungan msyarakat dengan lingkungannya.

Nurhidayati (2012) menjelaskan salah satu bentuk perencanaan partisipatif

dalam pembangunan pariwisata adalah dengan menerapkan Community Based

Tourism sebagai pendekatan pembangunan. Suansri (2003) mendefinisikan

community based tourism sebagai pariwisata yang memperhitungkan aspek

berkelanjutan lingkungan, sosial, dan budaya.

Gumelar (2010) juga menambahkan bahwa pariwisata berbasis masyarakat

sebagai sebuah pendekatan pemberdayaan yang melibatkan dan meletakkan

masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks paradigma baru pembangunan

yakni pembangunan yang berkelanjutan. Pariwisata berbasis masyarakat

merupakan peluang untuk menggerakkan segenap potensi dan dinamika

masyarakat, guna mengimbangi peran pelaku usaha pariwisata skala besar.

Pariwisata berbasis masyarakat tidak berarti merupakan peluang untuk

menggerakkan segenap potensi dan dinamika masyarakat, guna mengimbangi

peran pelaku usaha pariwisata skala besar. Pariwisata berbasis masyarakat tidak

berarti merupakan upaya kecil dan lokal semata, tetapi perlu diletakkan dalam

konteks kerjasama masyarakat secara global.

Page 25: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

13

Community based tourism adalah pariwisata yang menyadari kelangsungan

budaya, sosial, dan lingkungan. Bentuk pariwisata ini dikelola dan dimiliki oleh

masyarakat guna membantu wisatawan meningkatkan kesadaran mereka dan

belajar tentang cara hidup masyarakat lokal (Muallisin dalam Purbasari, 2014).

Berdasarkan pendapat tersebut terlihat bahwa CBT sangat beerbasisrbeda

dengan pengembangan pariwisata pada umumnya (mass tourism). Dalam CBT,

komunitas merupakan aktor utama dalam proses pembagunan pariwisata, dengan

tujuan utama untuk peningkatan standar kehidupan masyarakat.

Pengembangan desa wisata sangat dianjurkan untuk mengaplikasikan

konsep Community Based Tourism (CBT) sebagai fundamental pembangunannya.

CBT ditujukan sebagai alat pengembangan komunitas serta konservasi lingkungan.

Untuk tujuan ini, harus dilihat secara menyeluruh mengenai aspek yang dapat

memberikan dampak pada komunitas seperti aspek sosial, budaya, ekonomi,

lingkungan dan politik. Semua itu dimiliki oleh masyarakat, dikelola oleh

masyarakat, serta dinikmati untuk masyarakat (“Kyrgyz Community Based

Tourism,” 2017); (Hermawan, 2016). Pengembangan CBT ditujuan untuk

meningkatkan kesadaran pengunjung dan belajar mengenai bagaimana cara hidup

komunitas (Suansri, Yeejaw haw, & Ricahrds, 2013).

Pengembangan Community Based Tourism membutuhkan partisipasi

masyarakat yang baik, dalam konsep pariwisata, dalam konsep pariwisata berbasis

masyarakat, masyarakat seharusnya diajari untuk mengelola destinasi pariwisata

agar tercapai pariwisata yang berkelanjutan (Sunaryo, 2013).

Page 26: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

14

Kegiatan pembangunan kepariwisataan sebagaimana halnya pembangunan

di sektor lainnya, pada hakekatnya melibatkan peran dari seluruh pemangku

kepentingan yang ada dan terkait. Menurut Murphy dalam Rahim (2012:2)

menyatakan bahwa pemangku kepentingan dalam pariwisata meliputi 3 (tiga) pihak

yaitu: Pemerintah, Swasta dan Masyarakat, dengan peran dan fungsinya masing-

masing. Pemangku kepentingan tersebut tidak dapat berdiri sendiri, namun harus

saling bersinergi untuk mencapai dan mewujudkan tujuan dan sasaran

pembangunan yang disepakati.

Sunaryo (2013:218) mengatakan masyarakat sebagai salah satu pemangku

kepentingan memiliki kedudukan dan peran penting dalam mendukung

keberhasilan pembangunan pariwisata. Mulai dari kerangka perencanaan hingga

pelaksanaan kegiatan pembangunan kepariwisataan, dan untuk mendukung

keberhasilan pembangunan kepariwisataan, maka setiap upaya atau program

pembangunan yang dilaksanakan harus memperhatikan posisi, potensi, dan peran

masyarakat sebagai subjek atau pelaku pembangunan. Salah satu konsep yang

menjelaskan peranan masyarakat tersebut dalam pembangunan pariwisata

adalah Community Based Tourism (CBT).

Secara konseptual, prinsip dasar kepariwisataan berbasis masyarakat adalah

menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat

dalam berbagai kegiatan kepariwisataan, sehingga manfaat kepariwisataan sebesar-

besarnya diprioritaskan keperuntukannya bagi masyarakat. Sasaran utama

pengembangan kepariwisataan haruslah meningkatkan kesejahteraan masyarakat

setempat di kawasan pembangunan pariwisata.

Page 27: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

15

Konsep CBT ini lazimnya digunakan oleh para perancang pembangunan

pariwisata untuk melakukan mobilisasi komunitas agar berpartisipasi secara aktif

dalam pembangunan sebagai patner industri pariwisata. Tujuannya adalah

pemberdayaan sosial ekonomi komunitas itu sendiri, dan meletakkan nilai lebih

dalam berpariwisata, khususnya kepada para wisatawan (Hermantoro, 2011:130).

Supaya pelaksanaan CBT dapat berhasil, maka terdapat elemen-elemen

yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Sumber daya alam dan budaya

a. Ekonomi lokal dan moda produksi.

b. Sumber daya alam terjaga dengan baik tergantung keberlanjutan penggunaan

sumber daya.

c. Kebudayaan yang unik sebagai tujuan.

2). Organisasi-organisasi masyarakat

a. Masyarakat berbagi kesadaran, norma dan ideologi.

b. Masyarakat memiliki tokoh yang dituakan ideologi yang mengerti akan tradisi

lokal dan pengetahuan serta kebijakan setempat.

c. Masyarakat memiliki rasa saling memiliki pengetahuan serta kebijakan

setempat dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan yang dilakukan oleh

mereka sendiri.

3). Manajemen

a. Masyarakat memiliki memiliki aturan dan peraturan untuk lingkungan, budaya,

dan manajemenpariwisata

Page 28: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

16

b. Organisasi lokal atau mekanisme yang ada untuk mengelola pariwisata dengan

kemampuan untuk menghubungkan pariwisata dan pengembangan masyarakat.

c. Keuntungan di distribusikan secara adil bagi pariwisata dan pengembangan

masyarakat .

d. Keuntungan dari pariwisata memberikan masyarakat kontribusi terhadap

masyarakat untukpembangunan ekonomi dan sosial masyarakat.

4). Pembelajaran (learning)

a. Membina proses belajar bersama antara tuan rumah dan tamu.

b. Mendidik dan membangunpemahaman tentang budayadan cara hidupyang

beragam.

c. Meningkatkan kesadaran konservasi alam dan budaya di kalangan wisatawan

dan masyarakat setempat (Rocharungsat,2008 dalam Prabawati, 2013).

Selain itu, pariwisata sebagai salah satu strategi untuk mengurangi

kemiskinan. Hal ini diungkapkan oleh Scheyvens (2011), bahwa pariwisata sebagai

sektor ekonomi yang menjanjikan untuk strategi pengentasan kemiskinan. Lee et

al. (2019) mengungkapkan terkait pengentasan kemiskinan, Community-Based

Tourism memiliki peran penting karena kontribusinya terhadap pengembangan

masyarakat, sehingga mendukung keberlanjutan masyarakat. Community-Based

Tourism berbeda dengan pendekatan perencanaan pariwisata secara top-down,

karena pendekatan ini menekankan input dan kontrol lokal baik dari segi jenis,

skala, dan intensitas pengembangan pariwisata (Othman, Sazali, dan Mohamed,

2013).

Page 29: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

17

Pengembangan CBT ditujukan untuk meningkatkan kesadaran pengunjung

dan belajar mengenai bagaimana cara hidup komunitas (Suansri, Yeejaw-haw, &

Richards, 2013). Pengembangan Community Based Tourism membutuhkan

partisipasi masyarakat yang baik, dalam konsep pariwisata berbasis masyarakat,

masyarakat seharusnya diajari untuk mengelola destinasi pariwisata agar tercapai

pariwisata yang berkelanjutan (Sunaryo, 2013).

B. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Penerimaan Pendapatan Asli Daerah merupakan akumulasi dari Pos

Penerimaan Pajak yang berisi Pajak Daerah dan Pos Retribusi Daerah, Pos

Penerimaan Non Pajak yang berisi hasil perusahaan milik daerah, Pos Penerimaan

Investasi serta Pengelolaan Sumber Daya Alam (Isdijoso, 2002). Identifikasi

sumber Pendapatan Asli Daerah adalah meneliti, menentukan dan menetapkan

mana sesungguhnya yang menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah dengan cara

meneliti dan mengusahakan serta mengelola sumber pendapatan tersebut dengan

benar sehingga memberikan hasil yang maksimal (Elita dalam Pratiwi, 2007).

Pendapatan Daerah adalah semua penerimaan kas yang menjadi hak daerah

dan diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam satu tahun anggaran dan

tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. (Yuwono 2005:107 dalam Julitawati

2012). Salah satu bentuk pendapatan daerah adalah PAD. Pada era otonomi daerah

dimana sistem pemerintah masih berbentuk sentralisasi ternyata membawa dampak

kurang baik pada pembangunan daerah. Hal ini terlihat dengan terhambatnya

kebebasan daerah dalam mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh

daerahnya dan dampak lainnya yang merugikan adalah tingginya tingkat

Page 30: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

18

ketergantungan Pemda terhadap Pemerintah pusat. Hal ini disebabkan besarnya

andil dan intervensi yang diberikan oleh Pemerintah pusat terhadap jalannya

pemerintah di tiap daerah.

Selanjutnya menurut pasal 1 ayat (13) Undang-undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan keuangan antara Pusat dan Daerah yang dimaksud

dengan Pendapatan Asli Daerah adalah hal pemerintah daerah yang diakui sebagai

penambah kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan.

Menurut Soekarwo (2003) pada dasarnya upaya Pemerintah Daerah dalam

mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah dilakukan dengan tiga cara

yaitu: a). Intensifikasi Yaitu suatu upaya mengoptimalkan PAD dengan cara

meningkatkan dari yang sudah ada (diintesifkan). Diintensifkan dalam arti

operasional pemungutannya. Pengawasan (untuk melihat kebocoran), tertib

administrasi dan mengupayakan Wajib Pajak yang belum kena pajak supaya dapat

dikenakan pajak.

b). Ekstensifikasi Yaitu mengoptimalkan PAD dengan cara mengembangkan

subjek dan objek pajak.

c). Peningkatan pelayanan kepada masyarakat Yaitu merupakan unsur yang penting

mengingat bahwa paradigma yang berkembang dalam masyarakat saat ini adalah

pembayaran pajak dan retribusi ini sudah merupakan hak dan kewajiban

masyarakat terhadap Negara, untuk itu perlu dikaji kembali pengertian wujud

layanan masyarakat yang bagaimana yang dapat memberikan kepuasan kepada

masyarakat.

Page 31: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

19

Pendapatan asli daerah merupakan semua penerimaan daerah yang berasal

dari sumber ekonomi asli daerah. Pasal 157 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa kelompok PAD dipisahkan

menjadi empat jenis pendapatan, yaitu :

1. Hasil pajak daerah, yaitu pungutan yang dilakukan oleh pemerintah daerah

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku ditetapkan melalui

peraturan daerah. Pungutan ini dikenakan kepada semua objek seperti orang/badan

dan benda bergerak/tidak bergerak, seperti pajak hotel, pajak restoran, pajak

hiburan, pajak reklame, pajak parker, dll.

2. Hasil retribusi daerah, yaitu pungutan daerah sebagai pembayaran/pemakaian

karena memperoleh jasa yang diberikan oleh daerah atau dengan kata lain retribusi

daerah adalah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas

yang diberikan secara langsung dan nyata, seperti retribusi Pelayanan Kesehatan,

retribusi Pelayan Persampahan / Kebersihan, retribusi pelayanan pemakaman,

retribusi jasa usaha pengolahan limbah cair, dll.

3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, yaitu penerimaan

daerah yang berasal dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, mencakup

bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD, bagian

laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik negara/BUMN, bagian laba atas

penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat.

4. Lain-lain PAD yang sah, yaitu penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain

milik pemda, seperti hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro,

pendapatan bunga, dll.

Page 32: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

20

Penerimaan daerah dapat bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD),

dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah. PAD merupakan salah

sumber pembelanjaan daerah. Jika PAD meningkat, maka dana yang dimiliki oleh

pemerintah daerah akan lebih tinggi dan tingkat kemandirian daerah akan

meningkat pula, sehingga Pemerintah Daerah akan berinisiatif untuk lebih

menggali potensi-potensi daerah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi

(Tambunan, 2006). Hal ini menunjukkan suatu indikasi yang kuat, bahwa jika PAD

suatu daerah meningkat, maka kemampuan daerah untuk melakukan pengeluaran

belanja modal juga akan mengalami suatu peningkatan.

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang pertama dari Vianda Kushardianti Muzha 2013,

mengangkat judul tentang Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat yaitu

Pengembangan Agrowisata Dengan Pendekatan Community Based Tourism (Study

pada Dinas Pariwisata Kota Batu dan Kusuma Agrowisata Batu) yang dimana

lokasinya kaya akan hasil pertanian sebagai komoditas utamanya sehingga sangat

cocok diterapkan sebagai konsep agrowisata. Tujuan dari penelitian ini untuk

mengetahui pengembangan apa saja yang ada di Kota Batu yang menjadi lokasi

wisata di daerah tersebut, serta menganalisis pengelolaan di lokasi wisata tersebut

dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat berbasis masyarakat.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif yang dimana tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan

data deskriptif berupa kata yang tertulis dan terucap secara langsung dari orang

yang diwawancarai atau informan yang terkait. Selain kalimat yang terucap dari

Page 33: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

21

orang tersebut mengenai data yang ingin didapatkan, melalui sikap dan perilaku

juga dapat menjadi bahan analisa dari peneliti. Dari hasil penelitian di Kota Batu

tentang pengembangan pariwisata berbasis masyarakat bahwa beberapa program

pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan agrowisata telah berjalan dengan

optimal, dikarenakan banyaknya diadakan pelatihan dan pembinaan terhadap

perencanaan melalui pokdarwis, ini menunjukan bahwa masyarakat terlibat dalam

suatu perencanaan walaupun tidak sepenuhnya.

Promosi agrowisata di Kota Batu dibuat semenarik mungkin dengan

kerjasama antara pihak pemerintah dan swasta atau Agrowisata Kusuma agar para

wisatawan tertarik berkunjung sehingga tingkat kunjungan di lokasi wisata tersebut

menjadi meningkat dan menjadi lokasi pilihan untuk mengadakan kegiatan atau

event di pariwisata di Kota Batu.

Sedaangkan Penelitian yang kedua dari I Wayan Pantiyasa 2011,

mengangkat judul Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community

Based Tourism) Dalam Pemberdayaan Masyarakat yang dimana kegiatannya

berlangsung dan berbaur bersama dengan masyarakat pedesaan. Nilai tambah yang

diperoleh dari pengembangan Pariwisata yang berbasis masyarakat/pedesaan

adalah penduduk pedesaan dapat berperan dengan aktif dalam mengelola obyek

wisata di daerahnya, kemudian mereka dapat meningkatkan konsumsi produk lokal

(sayuran, berbagai macam buah, seni kerajinan, makanan khas, dan lainnya).

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif yang dimana tekhnik yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan

data deskriptif berupa kata yang tertulis dan terucap secara langsung dari orang

Page 34: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

22

yang diwawancarai atau informan yang terkait. Selain kalimat yang terucap dari

orang tersebut mengenai data yang ingin didapatkan, melalui sikap dan perilaku

juga dapat menjadi bahan analisa dari peneliti. Tujuan dari penelitian ini adalah

agar dengan adanya pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan

pariwisata di daerah tersebut, maka masyarakat di pedesaan itu dapat diberdayakan

melalui hasil alam yang di miliki desa tersebut. Mulai dari bertani dan menjadi buru

dari jasa angkutan umum, sehingga dengan begitu masyarakat tidak hanya diam

tapi ikut membantu pengembangan pariwisata di desa tersebut. Hasil dari penelitian

ini menunjukan bahwa tingkat pemberdayaan di desa tersebut dalam sektor

pariwisatanya sudah berjalan dengan baik dan optimal, itu bisa dilihat dari semakin

meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung di desa wisata

tersebut.

Penelitian yang ketiga, dari Dhimas Setyo Nugroho 2017, dengna judul

Community Based Tourism Tantangan Dusun Nglepen dalam Pengembangan Desa

Wisata. Pasca gempa bumi 5,9 skala richter yang menimbulkan kerusakan parah

pada sabtu 27 mei 2006, Dusun Nglepen menjadi perhatian dari masyarakat lokal

karena banguna yang dimilikinya itu sangat unik yakni Rumah Dome yang tahan

dengan gempa. Metode kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran diskriptif

yang lebih luas mengenai fenomena yang diamati secara langsung dilapangan.

Tujuan dari penelitian ini, ingin mengetahui sejauh mana partisipasi

masyarakat dengan kesadaran yang dimilikinya karena secra tidak langsung tempat

yang sekarang mereka tinggali telah menarik minat para wisatawan untuk

berkunjung ke Rumah Dome, maka ini sangat menarik untuk di amati sedatil

Page 35: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

23

mungkin agar dapat diketahui dimanakah letak penghambat partisipasi masyarakat

jika memang ada dan dimana letak pendukung partisipasi masyarakat jita itu ada.

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir yang dibuat berdasarkan dengan rumusan masalah, dan

terdapat 4 indikator Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Dalam

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Pulau Lae Lae Makassar. Teori yang

digunakan dalam kerangka pikir ini adalah teori Community Based Tourism dari

(Rocharungsat,2008 dalam Prabawati, 2013), maka skema kerangka pikir

penelitian dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini:

2.1 Kerangka Pikir

Berdasarkan indikator diatas maka berikut adalah analisa dari peneliti yang di

dapatkan di Pulau Lae Lae Makassar mengenai pengembangan pariwisata yang

berbasis masyarakat dalam meningkatkan pendapatan asli daerah di Pulau Lae

Lae Makassar, yaitu sebagai berikut :

1. Sumber Daya Alam dan Budaya

Pengembangan Pariwisata Pulau Lae-Lae Berbasis Masyarakat (Community

Based Tourism) Dalam Meningkatkan PAD Pulau Lae-Lae Kota Kota Makassar

SDA dan Budaya

Organisasi Masyarakat

a). Masyarakat

berbagi kesadaran,

norma dan ideologi.

b). Masyarakat

memiliki rasa

partisipatif.

Manajemen

a). Masyarakat

memiliki aturan

untuk pariwisata

b). Keuntungan di

distribusikan secara

adil

Pembelajaran/Learning

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

Pulau Lae Lae Makassar

Page 36: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

24

Pulau Lae Lae sangat kaya akan sumber daya alam mulai dari biota laut

yang dimiliki dan pemandangan alam yang sangat indah. Aneka macam

biota laut seperti ikan laut, terumbu karan, dan rumput lau, maka dengan

itu membuat para pengunjung tertarik untuk melakukan aktivitas diving di

dalam laut Pulau Lae Lae dan melihat pemandangan laut yang luar biasa.

Kemudian di sektor budaya, Pulau Lae Lae masih beretnis suku Bugis

Makassar dan jika berkunjung ke Pulau Lae Lae, kita akan di suguhkan

jajanan atau makanan khas suku bugis dan makassar.

Adanya Sumber Daya Alam dan Budaya di Pulau Lae Lae akan

menarik minat pengunjung untuk berwisata ke pulau tersebut, dengan

begitu akan meningkatkan pendapatan asli daerah di Pulau Lae Lae yang

dikelola sendiri oleh masyarakat tanpa campur tangan pemerintah.

2. Organisasi Masyarakat

Organisasi masyarakat di Pulau Lae Lae masih dalam tahap pembentukan,

yakni nama kelompok tersebut adalah Kelompok Sadar Wisata, dan

kelompok ini akan banyak mengambil tugas dalam pengembangan

pariwisata pulau lae lae. Di organisasi masyarakat ini, diharapkan

melakukan banyak kreatifitas dan berkreasi sedemikin rupa agar semakin

meningkatkan potensi wisata di Pulau Lae Lae, sehingga menarik minat

pengunjung.

Untuk saat ini dan beberapa tahun sebelumnya, organisasi

masyarakat masih berbasis ke gotongroyongan dari masyarakat setempat

Page 37: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

25

dalam mengelolal pantai dan di bawahi oleh pengelola pantai yang

mengurus semua fasilitas di Pulau Lae Lae.

3. Manajemen

Manajemen di Pulau Lae Lae dalam bentuk peraturan yang menaunginya,

sama sekali tidak ada dari pihak pemerintah dalam pengelolaan wisata di

Pulau Lae Lae. Semua pengembangan wisata di Pulau Lae Lae menjadi

wewenang masyarakat, adapun pemerintah hanya memberikan semacam

himbauan dan informasi mengenai bagaimana menjaga dan melestarikan

obyek wisata dan menjaga lingkungan. Semua pembangunan fasilitas di

Pulau Lae Lae berasal dari hasil kunjungan para wisatawan yang

berkunjung di Pulau Lae Lae, mulai dari penyewaan perahu, gasebo, alat

meyelam, dan fasilitas lainnya. Pembagian hasil dari fasilitas milik

masyarakat ke pengelola pantai sebesar 70% : 30% atau jika pendapatan

yang dimiliki oleh masyarakat melalui penyewaan fasilitas miliknya

sebesar Rp.100.000/hari maka pengelola pantai menerima Rp. 30.000/hari

dari masyarakat yang menyediakan fasilitas miliknya untuk disewakan

kepada para pengunjung. Dari 30% itulah dikumpulkan oleh pengelola

pantai untuk membangun fasilitas fasilitas yang diperlukan di Pulau Lae

Lae.

4. Pembelajaran (Learning)

Pembelajaran (Learning) di Pulau Lae Lae yaitu para pemilik fasilitas

bersedia menjelaskan apa apa saja sejarah yang ada di Pulau Lae Lae yang

bisa kita para wisatawan atau pengunjung lokal sampai peneliti dapat

Page 38: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

26

mengumpulkan ilmu. Mulai dari peninggalan sejarah di zaman penjajahan

Belanda, terdapat terowongan bawah tanah yang tembus ke Benteng

Rotterdam namun sayangnya terowongan tersebut tidak dapat kita temui

karena sudah tertimbun, dan sejarah tersebut membuat para wisatawan

sangat penasaran dan ingin berkunjung ke Pulau Lae Lae Makassar.

Selain terowongan bawah tanah, di Pulau Lae Lae sedang diadakan

proses pembangunan fasilitas yang akan sangat memudahkan para

wisatawan jika berkunjung. Fasilitasnya sepeti landmark, papan informasi,

dan denah wilayah serta luasnya, serta fasilitas lainnya. Hal itu akan

sangat memudahkan para wisatawan untuk mengetahui apa saja yang di

Pulau Lae Lae dan membuat wisatawan lainnya yang belum berkunjung ke

Pulau Lae Lae memiliki minat untuk berkunjung, maka dengan

peningkatan pengunjung akan meningkatkan juga pendapatan asli daerah

di Pulau tersebut yang dikelola oleh masyarakat itu sendiri tanpa campur

tangan dari Dinas Pariwisata dan Budaya serta Badan Pendapatan Daerah

Kota Makassar.

E. Fokus Penelitian

Fokus pada penelitian ini mengenai pengembangan potensi pariwisata dan

bentuk partisipasi masyarakat dalam mengelola wisata Pulau Lae-Lae, secara tidak

langsung dengan menggunakan pendekatan pengembangan pariwisata berbasis

masyarakat (community based tourism) diharapkan dapat memberdayakan

masyarakat, sehingga masyarakat terus terdorong bergerak maju dalam membuat

Page 39: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

27

program-program wisata di pulau tersebut agar dapat menarik minat wisata dari

pengunjung lokal maupun manca negara.

Dengan begitu pendapatan dari sektor wisata Pulau Lae-Lae dapat

menyumbangkan pendapatannya ke pemerintah dan sampai kepada Badan

Pendapatan Asli Daerah, yang dimana Pulau Lae-Lae juga dibawah kontrol dan

pengawasan pemerintah kota. Dari Fokus pada penelitian yang telah dipaparkan

maka sang peneliti menggunakan indikator : 1). Sumber Daya Alam 2). Budaya 3).

Organisasi-organisasi Masyarakat 4).Manajemen 5). Pembelajaran (Learning),

guna dapat megetahui dan memperoleh data yang diperlukan oleh dang peneliti dari

lapangan.

F. Deskripsi Fokus Penelitian

Dari kerangka pikir yang telah saya buat dan memuat beberapa indikator

agar kita dapat memastikan bahwa pendekatan Community Based Tourism itu

berhasil maka elemen-elemennya adalah sebagai berikut :

1. Sumber Daya Alam dan Budaya

Sumber Daya Alam dan Budaya dimaksudkan bagaimana pemerintah dan

masyarakat memperhatikan penghasilan alami di daerah tersebut sehingga

melalui Sumber Daya Alam dan Budaya dapat menjadi faktor utama

kemajuan di suatu daerah.

2. Organisasi-organisasi Masyarakat

Organisasi Masyarakat yang bertujuan untuk ikut berpartisipasi dalam

pembangunan suatu daerah, baik melalui tokoh masyarakat, tokoh adat,

tokoh agama dan lapisan masyarakat lainnya. Sehingga dapat lebih mudah

Page 40: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

28

dalam menjaga suatu daerah bersama sama dan meningkatkan kesejahteraan

di daerah tersebut.

3. Manajemen

Manajemen maksudnya seperti apa aturan peraturan yang ada pada daerah

tersebut dijalankan dan bagaimana pemerintah menghubungkan pariwisata

dan pembangunan masyarakat di suatu daerah atau bagaimana

memberdayakan masyarakat dalam tingkatan ekonomi dan sosial

masyarakat.

4. Pembelajaran (Learning)

Pembelajaran (Learning) yakni membina proses belajar antara tuan rumah

dan tamu serta mendidik dan membangun pemahaman tentang budaya cara

hidup yang beragam. Juga memberikan edukasi mengenai potensi wisata

pada daerah tersebut dan tentang kebersihan lingkungan

(Rocharungsat,2008 dalam Prabawati, 2013).

Page 41: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah bertempat di Kota Makassar yakni di salah satu

ikon wisatanya yaitu Pulau Lae-Lae, dan juga di Kantor Dinas Pariwisata Kota

Makassar, Kantor Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar. Maka peneliti akan

mengadakan observasi dan penelitian lebih lanjut di Sektor Pariwisata dan

Pendapatan Asli Daerah Kota Makassar. Adapun waktu penelitian ini diadakan

kurang lebih memakan waktu selama 2 (dua) bulan setelah pelakasanaan ujian

seminar proposal diadakan.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

suatu proses penelitian yang menghasilkan deskripsi dari orang-orang atau perilaku

dalam bentuk kata-kata baik lisan maupun tulisan. Salah satu ciri penelitian

kualitatif adalah bersifat deskriptif dimana data di rangkumkan melalui keterangan

dan bukan angka. Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti sendiri adalah alat

pengumpulan data dan tidak dapat diwakilkan atau didelegasikan. Itu berarti bahwa

peneliti terlibat langsung dengan peserta atau partisipan. Peneliti mengumpulkan

datanya sendiri dengan langsung. Karena itu peneliti benar-benar mengenal mereka.

Pemelihan mereka didasarkan atas kredibilitas dan juga kekayaan informasi yang

mereka miliki (Semiawan, 2010).

Page 42: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

30

2. Tipe Penelitian

Menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang dimana melalui metode

penelitian kualitatif yaitu memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti

terkait pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat (Community Based

Tourism)

C. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang penulis dapatkan secara langsung dari

sumbernya yaitu para informan di Pulau Lae Lae dan di Kantor Dinas Pariwisata

Kota Makassar yang menjadi objek penelitian peneliti. Peneliti mendatangi dan

melakukan wawancara langsung untuk mendapatkan hasil atau data yang valid dari

informan secara langsung agar dalam menggambarkan hasil penelitian lebih

mudah.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan suatu data yang diperoleh melalui media dengan

maksud untuk melengkapi data primer yang di peroleh dari masyarakat Pulau Lae

Lae dan Staff yang ada di Kantor Dinas Pariwisata Kota Makassar seperti buku,

artikel, internet atau jurnal ilmiah yang saling berkaitan dari objek yang diteliti

sehingga penelitian lebih akurat.

D. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi yang diteliti. Penentuan informan dilakukan

secara purposive sampling, artinya memilih langsung informan yang lebih

Page 43: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

31

mengetahui tentang masalah yang akan diteliti. Lebih jelasnya digambarkan dalam

tabel sebagai berikut :

Tabel 1 : Informan Penelitian

No Nama Jabatan Inisial Jumlah

1 Safaruddin S.S Seksi Pengembangan

Destinasi Pariwisata

Kota Makassar

SF 1

2 Abdul Hamid

S.Sos M.M

Kepala Lurah Lae-

Lae

AH 1

3 Rismawati Staf Kelurahan Lae-

Lae

RS 1

4 Om Bogar Masyarakat OB 1

5 Muhammad Farid Masyarakat FR 1

6 Rahmat Masyarakat RH 1

7 Abdul Rahman Masyarakat AR 1

Total Informan 7

Page 44: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

32

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti

berlokasi di Pulau Lae-Lae Makassar mengenai pengelolaannya dan

pendapatan yang dihasilkan.

2. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung kepada informan berdasarkan pertanyaan yang telah disiapkan oleh

peneliti terkait pengembangan pariwisata dipulau Lae-Lae Makassar.

3. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpualan data yang tidak langsung ditujukan

kepada subjek penelitian. Dokumentasi dapat dibedakan menjadi dokumen

primer (dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu

peristiwa), dan dokumen sekunder (jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain

yang selanjutnya ditulis oleh orang lain).

F. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus-

menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas tersebut adalah reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan :

a. Data Reduction (Reduksi Data), reduksi data adalah analisis data yang

dilakukan dengan memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang diperoleh didalam lapangan

dituliskan/diketik dalam bentuk uraian atau laporan terperinci.

b. Data Display (Penyajian Data), selanjutnya penyajian data dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

Page 45: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

33

Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah teks yang bersifat narsi.

c. Conclusion drawing/Verification, langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Dari data yang diperoleh, kemudian dikategorikan, dicari tema

dan polanya kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya (Sugiyono,2013)

G. Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, data bisa dikatakan akurat ketika terjadi

keselarasan antara yang dilaporkan dengan apa yang yang perbedaan yang

sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Untuk menguji kebenaran informasi

pada metodologi ini dapat digunakan uji kredabilitas. Untuk menguji kredebilitas

suatu penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

1. Perpanjangan pengamatan, Hal ini dilakukan ketika peneliti masih menemukan

kekeliruan dari hasil penelitiannya sehingga mengharuskan untuk melakukan

peninjauan kembali ke lokasi penelitian sehingga bisa mendapatkan informasi

yang lebih akurat lagi dari apa yang sudah didapatkan sebelumnya.

2. Meningkatkan ketekunan, Lebih mencermati hal yang ingin di teliti dengan

cara lebih memfokuskan diri pada hal yang ingin di teliti sehingga lebih

sistematis dan lebih jelih lagi untuk melihat apakah data yang dikumpulkan itu

benar atau salah.

Page 46: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

34

3. Triangulasi, Pengujian kebenaran informasi dengan berbagai cara dan berbagai

kondisi berupa pengujian kebenaran serta akurasi data harus dengan berbagai

cara. Hal ini dilakukan dengan 3 tringulasi, yaitu :

a. Tringulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui

berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui

wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat,

dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan

pribadi dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti

atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan yang

berbeda pula mengenai fenomena yang dieliti.

b. Tringulasi teknik berarti peneliti mwnggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama. Peneliti

menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta dokumnetasi

untuk sumber data yang sama secara serampak.

c. Tringulasi waktu yaitu data yang dikumpulkan dengan teknik melihat kondisi

sikologis informan yang dinilai berdasarkan waktu wawancara antara pagi,

siang ataupun sore hari.

4. Analisis Kasus Negatif, Analisis kasus yang tidak sesuai atau bertentangan

dengan kasus yang sebenarnya dalam jangka waktu tertentu apabila pada waktu

itu tidak ditemukan lagi data yang lain atau data bertentangan maka data yang

diperoleh dianggap benar dan dijadikan sebagai referensi.

5. Menggunakan Bahan Referensi, Hal ini dilakukan dengan cara

memperlihatkan bukti berupa gambar ataupun suara rekaman antara peneliti

Page 47: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

35

dan informan penelitian sehingga ada bukti yang jelas atau kongkret bahwa

peniliti betul-betul terjun langsung kelapangan atau lokasi penelitian untuk

melakukan penelitian dan data yang dikumpulkan adalah data berdasarkan

penelitian bukan hanya asumsi peniliti atau opini.

6. Mengadakan membercheck, Hal ini dilakukan berupa pengevaluasian data

kembali oleh peneliti atas data yang diperoleh dari informan apakah jawaban

yang diberikan informan sesuai dengan pertanyaan peneliti atau tidak sehingga

data yang terkumpul lebih kredibel lagi sehingga data yang diperoleh adalah

data akurat ( Sugiyono, 2013).

Page 48: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN INSTANSI PEMERINTAH

A. Deskripsi Objek Penelitian

1.1 Gambaran Umum Kota Makassar

Kota Makassar dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung

Pandang) adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan

kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah

menjadi ibu kota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi. Makassar terletak

di pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di

sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten

Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.

Menurut Bappenas, Makassar adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan

utama di Indonesia, bersama dengan Medan, Jakarta, dan Surabaya. Dengan

memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan jumlah penduduk lebih dari 1,5 juta jiwa,

kota ini berada di urutan kelima kota terbesar

di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Secara demografis,

kota ini tergolong tipe multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa

yang menetap di dalamnya, di antaranya yang signifikan jumlahnya

adalah Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas

Makassar yang umum dijumpai di pelosok kota adalah Coto Makassar, Roti

Maros, Jalangkote, Bassang, Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop

Page 49: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

37

Saudara dan Sop Konro dan Dengan semboyan Khasnya “Sekali Layar

Berkembang Pantang Biduk Surut Ke Pantai”.

Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan ini, yang terletak di bagian Selatan

Pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak antara 119º24’17’38”

Bujur Timur dan 5º8’6’19” Lintang Selatan yang berbatasan sebelah Utara dengan

Kabupaten Maros, sebelah Timur Kabupaten Maros, sebelah selatan Kabupaten

Gowa dan sebelah Barat adalah Selat Makassar. Kota Makassar memiliki topografi

dengan kemiringan lahan 0-2°(datar) dan kemiringan lahan 3-15° (bergelombang).

Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi. Kota Makassar memiliki

kondisi iklim sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara

26,°C sampai dengan 29°C.

Kota Makassar adalah kota yang terletak dekat dengan pantai yang

membentang sepanjang koridor barat dan utara dan juga dikenal sebagai

“Waterfront City” yang didalamnya mengalir beberapa sungai (Sungai Tallo,

Sungai Jeneberang, dan Sungai Pampang) yang kesemuanya bermuara ke dalam

kota. Kota Makassar merupakan hamparan daratan rendah yang berada pada

ketinggian antara 0-25 meter dari permukaan laut. Dari kondisi ini menyebabkan

Kota Makassar sering mengalami genangan air pada musim hujan, terutama pada

saat turun hujan bersamaan dengan naiknya air pasang.

Secara administrasi Kota Makassar dibagi menjadi 15 kecamatan dengan 153

kelurahan. Di antara 15 kecamatan tersebut, ada tujuh kecamatan yang berbatasan

dengan pantai yaitu Kecamatan Tamalate, Kecamatan Mariso, Kecamatan Wajo,

Page 50: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

38

Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Tallo, Kecamatan Tamalanrea, dan

Kecamatan Biringkanaya.

Batas-batas administrasi Kota Makassar adalah:

• Batas Utara : Kabupaten Maros

• Batas Timur : Kabupaten Maros

• Batas Selatan : Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar

• Batas Barat : Selat Makassar

Secara umum topografi Kota Makassar dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :

a. Bagian Barat ke arah Utara relatif rendah dekat dengan pesisir pantai.

b. Bagian Timur dengan keadaan topografi berbukit seperti di Kelurahan Antang

Kecamatan Panakukang.

Perkembangan fisik Kota Makassar cenderung mengarah ke bagian Timur

Kota. Hal ini terlihat dengan giatnya pembangunan perumahan di Kecamatan

Biringkanaya, Tamalanrea, Mangggala, Panakkukang, dan Rappocini.

Gambar 2 : Peta Wilayah Kota Makassar

Page 51: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

39

Sumber : wikipedia.com

Menurut Bappenas, Makassar adalah salah satu dari empat pusat

pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Medan, Jakarta

dan Surabaya. Dengan memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan

jumlah penduduk lebih dari 1,5 juta jiwa. Kota Makassar telah terbagi menjadi 14

kecamatan yakni Kecamatan BiringKanaya, Kecamatan Bontoala, Kecamatan

Makassar, Kecamatan Mamajang, Kecamatan Manggala, Kecamatan Mariso,

Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Rappocini, Kecamatan Tallo, Kecamatan

Tamalanrea, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan Ujung

Tanah, Kecamatan Wajo.

Tabel 2 : Pembagian wilayah dan luas setiap kecamatan

NO Kecamatan Luas (Km2) Presentase

1 Tamalanrea 31,84 1.04

2 Biringkanaya 48,22 1.28

3 Manggala 24,14 11.50

Page 52: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

40

4 Panakkukang 17,05 5.25

5 Tallo 5,83 1.43

6 Ujung Tanah 5,94 1.50

7 Bontoala 2,10 1.13

8 Wajo 1,99 1.19

9 Ujung Pandang 2,63 3.38

10 Makassar 2,52 3.32

11 Rappocini 9,23 9.70

12 Tamalate 20,21 13.73

13 Mamajang 2,25 27.43

14 Mariso 1,82 18.11

Total 175,77 100

Sumber : BPS (2010)

Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Makassar,

Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kota Makassar terdiri dari 15 kecamatan dan

153 kelurahan. Pada tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas wilayah 199,26 km²

dan jumlah penduduk sebesar 1.663.479 jiwa dengan sebaran penduduk 8.348

jiwa/km².Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Makassar, adalah sebagai

berikut:

Page 53: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

41

Tabel 3 : Daftar Kecamatan dan Kelurahan Kota Makassar

NO Kecamatan Jumlah

Desa/Kelu

rahan

Daftar Desa/Kelurahan

1 Biringkanaya 11 Bakung, Berua, Bulurokeng, Daya,

Katimbang, Laikang, Paccerakkang, Pai,

Sudiang, Sudiang Raya, Untia.

2 Bontoala 12 Barayya, Bontoala, Bontoala Parang,

Bontoala Tua, Bunga Ejayya, Gaddong,

Layang, Malimongan Baru, Parang

Layang, Timungan Lompoa, Tompo

Balang, Wajo Baru.

3 Kepulauan

Sangkarang

3 Barang Caddi, Barang Lompo,

Kodingareng.

4 Makassar 14 Bara-Baraya, Bara-Baraya Selatan, Bara-

Baraya Timur, Bara-Baraya Utara, Barana,

Lariang Bangi, Maccini, Maccini Gusung,

Maccini Parang, Maradekayya,

Maradekaya Selatan, Maradekaya Utara,

Maricaya, Maricaya Baru.

5 Mamajang 13 Baji Mappakasunggu, Bonto Biraeng,

Bonto Lebang, Karang Anyar, Labuang

Page 54: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

42

Baji, Mamajang Dalam, Mamajang Luar,

Mandala, Maricaya Selatan, Pa’batang,

Parang, Sambung Jawa, Tamparang Keke.

6 Manggala 8 Antang, Bangkala, Batua, Biring Romang,

Bitowa, Borong, Manggala, Tamangapa.

7 Mariso 9 Bontorannau, Kampung Buyang, Kunjung

Mae, Lette, Mario, Mariso, Mattoangin,

Panambungan, Tamrunang.

8 Panakkukang 11 Karampuang, Masale, Pampang,

Panaikang, Pandang, Sinrijala,

Tamamaung, Karuwisi, Karuwisi Utara,

Paropo, Tello Baru.

9 Rappocini 11 Balla Parang, Banta-Banteng, Bonto

Makkio, Bua Kana, Gunung Sari,

Karunrung, Kasi-Kasi, Mapala, Minasa

Upa, Rappocini, Tidung.

10 Tallo 15 Buloa, Bunga Eja Beru, Kalukuang,

Kaluku Bodoa, La’latang, Lakkang,

Lembo, Pannampu, Rappo Jawa,

Rappokalling, Suangga, Tallo, Tammua,

Ujung Pandang Baru, Wala-Walaya.

Page 55: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

43

11 Tamalanrea 8 Bira, Buntusu, Kapasa, Kapasa Raya,

Parang Loe, Tamalanrea, Tamalanrea

Indah, Tamalanrea Jaya.

12 Tamalate 11 Balang Baru, Barombong, Bongaya, Bonto

Duri, Jongaya, Maccini Sombala, Mangasa,

Mannuruki, Pa’baeng-baeng, Parang

Tambung, Tanjung Bunga.

13 Ujung Pandang 10 Baru, Bulo Gading, Lae-Lae, Lajangiru,

Losari, Maloku, Mangkura, Pisang Selatan,

Pisang Utara, Sawerigading

14 Ujung Tanah 9 Barrang Caddi, Barrang Lompo, Camba

Berua, Cambaya, Gusung, Pattingaloang,

Pattingaloang Baru, Pulau Kodingareng,

Tabaringan, Tamalabba, Totaka, Ujung

Tanah

15 Wajo 8 Butung, Ende, Malimongan, Malimongan

Tua, Mampu, Melayu, Melayu Baru,

Pattunuang

TOTAL 153

Visi Pemerintah Kota Makassar 2014- 2019 memiliki konsistensi dengan

visi Kota Makassar 2005-2025, khususnya pada penekanan “orientasi global”,

dalam RPJMD dirumuskan sebagai “kota dunia”. Penekanan “berwawasan

Page 56: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

44

lingkungan” dan “paling bersahabat” pada visi dalam RPJPD dirumuskan

sebagai “yang nyaman untuk semua” pada visi dalam RPJMD 2014-2019. Pokok

visi “kota maritim, niaga, pendidikan, budaya dan jasa” pada visi dalam RPJPD,

pada visi dalam RPJMD 2014-2019 ditempatkan sebagai bagian dari substansi

“kota dunia”. Dihubungkan dengan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

2018, relevansi visi Pemerintah Kota Makassar 2014-2019 terletak pada posisi

“Makassar kota dunia yang nyaman untuk semua” yang merupakan bagian penting

dari terwujudnya “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional

dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018”.

Pernyataan visi Pemerintah Kota Makassar 2019 memiliki tiga pokok visi

yang merupakan gambaran kondisi yang ingin dicapai Kota Makassar pada akhir

periode 2014 2019. Penjelasan masing-masing pokok visi tersebut, adalah sebagai

berikut :

Kota Dunia, dimaksudkan adalah Kota Makassar yang memiliki keunggulan

komparatif, kompetitif, aksesibel dan inklusifitas yang berdaya tarik tinggi atau

memukau dalam banyak hal. Diantaranya potensi sumberdaya alam dan

infrastruktur sosial ekonomi yang menjanjikan terwujudnya kesejahteraan

masyarakat dengan standar dunia. Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai

terwujudnya “masyarakat sejahtera standar dunia”.

Nyaman, dimaksudkan adalah terwujudnya proses pembangunan yang semakin

menyempitkan kesenjangan dan melahirkan kemandirian secara stabil, dalam

struktur dan pola ruang kota yang menjamin kenyamanan dan keamanan bagi

berkembangnya masyarakat yang mengedepankankan prinsip inklusifitas serta pola

Page 57: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

45

hubungan yang setara antara stakeholder dan stakeowner dalam pembangunan.

Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai terwujudnya “kota nyaman kelas dunia”.

Untuk Semua, dimaksudkan adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan

pemanfaatan pembangunan yang dapat dinikmati dan dirasakaan seluruh lapisan

masyarakat tanpa diskriminasi berdasarkan jenjang umur, jenis kelamin, status

sosial dan kemampuan diri (termasuk kelompok disabilitasl). Pokok visi ini dapat

diristalkan sebagai terwujudnya “pelayanan publik standar dunia dan bebas

korupsi”.

Misi dalam RPJMD ini dimaksudkan sebagai upaya umum yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Setiap misi akan dijalankan untuk

mewujudkan pokok visi yang relevan.

Rumusan misi RPJMD Kota Makassar 2014-2019 adalah sebagai berikut:

1) Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar dunia

Misi ini mencakup berbagai upaya umum dalam hal: (1) pengurangan

pengangguran, (2) pemberian jaminan sosial keluarga, (3) pelayanan kesehatan

gratis (4) pelayanan pendidikan gratis, (5) penukaran sampah dengan beras, (6)

pelatihan keterampilan dan pemberian dana bergulir, (7) pembangunan rumah

murah, dan (8) pengembangan kebun kota. Misi ini diarahkan untuk mewujudkan

pokok visi “masyarakat sejahtera standar dunia”.

(2) Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berstandar dunia

Misi ini mencakup berbagai upaya umum dalam hal: (1) penyelesaian

masalah banjir, (2) pembentukan badan pengendali pembangunan kota, (3)

pembangunan waterfront city, (4) penataan transportasi public yang aksesibel, (5)

Page 58: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

46

pengembangan infrastruktur kota yang aksesibel, (6) pengembangan pinggiran

kota, (7) pengembangan taman tematik, (8) penataan lorong. Misi ini diarahkan

untuk mewujudkan pokok visi “kota nyaman standar dunia”.

(3) Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik standar dunia

bebas korupsi

Misi ini mencakup upaya umum dalam hal: (1) peningkatan pendapatan asli

daerah, (2) peningkatan etos dan kinerja aparat RT/RW, (3) peningkatan pelayanan

di kelurahan, (4) pelayanan publik langsung ke rumah, (5) pengembangan

pelayanan publik terpadu di kecamatan, (6) modernisasi pelayanan pajak dan

distribusi, (7) pengembangan akses internet pada ruang publik, (8) penguatan badan

usaha milik daerah. Misi ini diarahkan untuk mewujudkan pokok visi “pelayan

publik kelas dunia bebas korupsi”.

1.2. Gambaran Umum Kecamatan Ujung Pandang

Ujung Pandang adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kota

Makassar,Sulawesi Selatan,Indonesia. Nama Ujung Pandang juga sempat dijadikan

nama ibu kota Sulawesi Selatan, sebelum kini disebut Makassar. Pergantian nama

Kota Makassar berubah menjadi Ujung Pandang terjadi pada tanggal 31 Agustus

1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1971. Kala itu Kota

Makassar di mekarkan dari 21 kilometer persegi menjadi 115,87 Kilometer persegi,

terdiri dari 11 wilayah kecamatan dan 62 lingkungan dengan penduduk sekitar 700

ribu jiwa. Pemekaran ini mengadopsi sebagian dari wilayah tiga kabupaten yakni

Kabupaten Maros, Gowa dan Pangkajene Kepulauan.

Page 59: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

47

Sebagai “kompensasinya” nama Makassar diubah menjadi Ujung Pandang.

Tentang kejadian bersejarah tersebut, Walikota Makassar H.M.Daeng Patompo

(alm) berkilah “terpaksa” menyetujui perubahan, demi perluasan wilayah kota.

Sebab Bupati Gowa Kolonel K.S. Mas’ud dan Bupati Maros Kolonel H.M. Kasim

DM menentang keras pemekaran tersebut. Untunglah pertentangan itu dapat

diredam setelah Pangkowilhan III Letjen TNI Kemal Idris menjadi penengah,

Walhasil Kedua Bupati daerah tersebut, mau menyerahkan sebagian wilayahnya

asalkan nama Makassar di ganti.

Kini Kecamatan Ujung Pandang yang memiliki luas wilayah 2.63km2 ini

dan total kelurahan yang terdapat di Kelurahan Ujung Pandang yakni 10 kelurahan

diantaranya sebagai berikut :

Tabel 4 : Daftar Desa/Kelurahan di Kecamatan Ujung Pandang

No Kode Pos Desa/Kelurahan Kode Wilayah Kecamatan/Distrik

1 90111 Baru 73.71.04.1005 Ujung Pandang

2 90111 Bulogading 73.71.04.1006 Ujung Pandang

3 90111 Lae-Lae 73.71.04.1007 Ujung Pandang

4 90114 Lajangiru 73.71.04.1010 Ujung Pandang

5 90112 Losari 73.71.04.1008 Ujung Pandang

6 90112 Maloku 73.71.04.1001 Ujung Pandang

7 90113 Mangkura 73.71.04.1002 Ujung Pandang

Page 60: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

48

8 90114 Pisang Selatang 73.71.04.1003 Ujung Pandang

9 90115 Pisang Utara 73.71.04.1004 Ujung Pandang

10 90113 Sawerigading 73.71.04.1009 Ujung Pandang

Secara administrasi kawasan Pantai Losari berada Kecamatan Ujung

Pandang, di Kelurahan Losari. Kecamatan Ujung Pandang memiliki 10 Kelurahan

yaitu Kelurahan Lae-Lae, Kelurahan Losari, Kelurahan Mangkura, Kelurahan

Pisang Selatan, Kelurahan Lajangiru, Kelurahan Sawerigading, Kelurahan Maloku,

Kelurahan Bulogading, Kelurahan Baru, dan Kelurahan Pisang Utara.Kecamatan

Unjung Pandang memiliki batas - batas wilayah Administrasi sebagai berikut :

• Sebelah Utara : Kecamatan Wajo

• Sebelah Selatan : Kecamatan Mariso

• Sebelah Timur : Kecamatan Makassar dan Gowa

• Sebelah Barat : Selat Makassar

Kecamatan Ujung Pandang terdiri dari 10 kelurahan dengan luas wilayah

2,63 Km2 . Dari luas wilayah tersebut tercatat, tampak bahwa kelurahan

sawerigading memiliki wilayah terluas yaitu 0,41 km2 , terluas kedua adalah

Kelurahan Mangkura dengan luas wilayah 0,37 km2 , sedangkan yang paling kecil

luas wilayahnya adalah Kelurahan Pisang Selatan yaitu 0,18 km2 . Selain dari pada

itu terdapat 4 kelurahan yang berada di pesisir pantai dan 6 kelurahan tidak berada

di pantai. Hal itu dapat terlihat pada tabel berikut :

Page 61: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

49

Tabel 5 : Luas Wilyah Menurut Kelurahan di Kecamatan Ujung Pandang

Tahun 2010

No Kelurahan Luas (Km2) Letak Kelurahan

Pantai Bukan Pantai

1 Lae-Lae 0,22 ✓ -

2 Losari 0,22 ✓ -

3 Mangkura 0,37 - ✓

4 Pisang Selatan 0,37 - ✓

5 Lajangiru 0,20 - ✓

6 Sawerigading 0,41 - ✓

7 Maloku 0,20 ✓ -

8 Bulogading 0,23 ✓ -

9 Baru 0,21 - ✓

10 Pisang Utara 0,34 - ✓

Kec. Ujung Pandang 2,63 4 6

Sumber : Kecamatan Ujung Pandang Dalam Angka 2011 (BPS Kota Makassar)

Dalam kurun waktu tahun 2000-2010 Jumlah Penduduk di Kecamatan

Ujung Pandang berfluktuasi setiap tahun. Jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk

Page 62: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

50

(SP) tahun 2000 di Kecamatan Ujung Pandang sebanyak 27,279 jiwa, kemudian

pada SP tahun 2010 sebanyak 26.904 jiwa. Berdasarkan kepadatan penduduk

tampak bahwah jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Lajangiru

dengan kepadatan 26.815 per Km2 , terpadat kedua adalah Kelurahan Pisang

Selatan dengan kepadatan 20.728 per Km2 , sedangkan untuk kepadatan terendah

yaitu Kelurahan Sawerigading dengan kepadatan 3.819 per Km2 . Jumlah dan

Kepadatan Penduduk dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6 : Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan

di Kecamatan Ujung Pandang Tahun 2010

No Kelurahan Luas (Km2) Jumlah

Penduduk

Kepadatan

PerKm2

1 Lae-Lae 0.02 1.621 7.368

2 Losari 0.27 2.006 7.368

3 Mangkura 0.37 1.529 4.132

4 Pisang Selatan 0.18 3.740 20.728

5 Lajangiru 0.20 5.377 26.815

6 Sawerigading 0.41 1.570 3.819

7 Maloku 0.20 2.507 12.535

8 Bulogading 0.23 2.678 11.643

9 Baru 0.21 1.543 7.348

Page 63: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

51

10 Pisang Utara 0.34 4.333 12.744

Kec. Ujung Pandang 2.63 26.904 10.230

Sumber : Kecamatan Ujung Pandang Dalam Angka 2011 (BPS Kota Makassar)

Wilayah Kecamatan Ujung Pandang dengan luas 2,63 Km2 memiliki

tingkat kepadatan penduduk yang tidak merata, meskipun dengan perbedaan yang

tidak terlalu besar. Kelurahan Losari yang menjadi wilayah studi merupakan

Kelurahan yang memiliki penduduk terbesar ke-6 sebesar 2.006 jiwa, dan

Kelurahan Lajangiru memiliki jumlah penduduk tertinggi di Kecamatan Ujung

pandang yaitu 5.377 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terendah yaitu Kelurahan

Mangkura dengan jumlah penduduk 1.529 jiwa.

1.3 Profil Kelurahan Lae-Lae

Wilayah kelurahan Lae-Lae yang berada di Pulau dalam wilayah kecamatan

Ujung Pandang adalah merupakan kelurahan yang di diami oleh penduduk yang

terdiri dari suku Bugis dan Makassar yang pada dasarnya berEtnis budaya Sulawesi

Selatan. Dalam berbagai kegiatan masyarakat Kelurahan Lae-Lae ikut serta untuk

meramaikan kegiatan tersebut dengan melibatkan anak remaja dan pemuda

masyarakat sampai ibu pkk dan kepada tokoh masyarakat. Sebagai upaya

pemerintah untuk memajukan Kecamatan Ujung Pandang pada umumnya dan

khususnya kepada Kelurahan Lae-Lae.

Pulau ini berhadapan langsung dengan Pantai Losari, berjarak 2 km dari

depan Makassar, dengan Luas 11 ha. Secara administratif, Pulau Lae-Lae termasuk

Page 64: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

52

Kecamatan Ujung Pandang. Pulau ini berbentuk segi empat dan terdapat bangunan

penghalang gelombang yang memanjang relative Utara – Selatan pada sisi Barat

Pulau. Konsentrasi penduduk merata, dengan jenis bangunan rumah panggung dan

rumah batu. Dibangun tanggul mengelilingi pulau, menyerupai bentuk segi empat,

dan pada sisi Selatan terdapat bangunan pemecah gelombang yang memanjang

realtive utara-selatan. Pada perang dunia II, pulau ini di fortifikasi oleh tentara

Jepang sebagai pertahanan udara dan laut.

Masyarakat mulai mendiami Pulau Lae-Lae padaa tahun 1950-an. Jumlah

penduduk sebanyak 1780 jiwa dengan 420 Kepala Keluarga, umumnya sebagai

pelaut dan nelayan. Sejak ikan jenis kerapu menjadi komoditi ekspor yang bernilai

tinggi, semakin banyak nelayan Lae-Lae yang pergi melaut dan mengusahakan budi

daya penangkaran ikan kerapu tersebut untuk ekspor. Tersedia fasilitas transportasi

reguler yang menghubungkan pulau ini dengan Kota Makassar, dengan biaya Rp.

5.000/orang sekali jalan.

Fasilitas umum yang dapat kita jumpai dipulau ini sudah cukup memadai

seperti sebuah instalasi listrik dengan 2 buah generator yang bereoperasi antara

pukul 17:30-21:00 wita. Sebuah dermaga kayu , mesjid permanen, sekolah dasar,

puskesmas dan posyandu serta saluran santasi untuk sebagian pemukiman

penduduk. Kebutuhan akan air bersih, masih disuplai dari Kota Makassar,

sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari mereka masih menggunakan beberapa

sumur yang masih berfungsi di Pulau ini.

Page 65: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

53

Perairan sekitar Pulau Lae-Lae relatif dangkal atau mempunyai kedalaman

yang kurang dari 7.5 meter, kecuali pada bangunan pemecah gelombang di Sisi

Timur Laut dengan kedaalaman perairan hingga mencapai lebih dari 9 meter. Bagi

mereka yang menyenangi untuk sekedar berjemur dan memancing untuk hiburan,

Pulau ini salah satu tempat ideal untuk dikunjungi. Walaupun di Pulau ini tidak

terdapat atau tidak tersedia resort, tetapi beberapa rumah rumah penduduk

menawarkan untuk dijadikan Guest House.

Kelurahan Lae-Lae secara administratif masuk dalam wilayah kota

Makassar Kecamatan Ujung Pandang Wilayah Pulau Lae-Lae, Pulau Kayangan dan

Pulau Tangayya. Kantor Lurah Lae-Lae terletak di pulau Lae-Lae dengan luas

daratan 8,9 hektare pada posisi 199o 23’33,1’ BT dan 05o08’16,0” LS atau perairan

Selat Makassar. Batas-batas administratif meliputi :

• Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Samalona

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Makassar

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanjung Bunga

• Sebelah Utara berbatasan dengan Gusung Tangayya

Adapun batas wilayah Kelurahan Lae-Lae sebagai berikut :

• Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka

• Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Makassar

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makassar

• Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar

Page 66: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

54

Dengan luas Kelurahan Lae-Lae yang berkisar 0,22 Km2 pulau tersebut

memiliki 3 RW dan 10 RT, dan itu telah jelas pada data berikut :

ORW 01. Dengan jumlah 4 RT

ORW 02. Dengan jumlah 3 RT

ORW 03. Dengan jumlah 3 RT

Dari data yang diperoleh mengenai RW dan RT pada Kelurahan Lae-Lae,

maka berikut adalah daftar penduduk di Kelurahan Lae-Lae berdasarkan gender :

Laki-laki : 778 jiwa

Perempuan : 773 jiwa

Total : 1.551 jiwa

1.4 Profil Dinas Pariwisata Kota Makassar

1. Kedudukan

• Dinas Pariwisata merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan di

bidangpariwisata yang menjadi kewenangan Daerah.

• Dinas Pariwisata dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah

danbertanggung jawab kepada walikota melalui sekretaris Daerah.

2. Susunan Organisasi

• Kepala Dinas;

• Sekretariat, terdiri atas ;

a. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan

b. Subbagian Keuangan

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian

Page 67: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

55

• Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, terdiri atas :

a. Seksi Pengembangan Destinasi ;

b. Seksi Industri Pariwisata ;

c. Seksi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat

• Bidang Pemasaran dan Promosi, terdiri atas :

a. Seksi Promosi;

b. Seksi Pemasaran;

c. Seksi Pelayanan Pariwisata.

• Bidang Pengembangan Kapasitas, terdiri dari :

a. Seksi Pelatihan Kepariwisataan;

b. Seksi Fasilitas dan Kompetensi Sertifikasi;

c. Seksi Kelembagaan Pariwisata.

• Bidang Ekonomi Kreatif, terdiri atas :

a. Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Seni Dan Budaya

b. Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEK;

c. Seksi Pembinaan Pelaku Kreatif

• Kelompok Jabatan Fungsional

• Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)

3.Tugas dan Fungsi

Dinas Pariwisata mempunyai tugas membantu walikota melaksanakan

Urusan Pemerintahan bidang pariwisata yang menjadi kewenangan Daerah dan

TugasPembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.

Dinas Pariwisata dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas

menyelenggarakan fungsi :

Page 68: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

56

a. perumusan kebijakan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

bidangpariwisata;

b. pelaksanaan kebijakan Urusan Pemerintahan bidang pariwisata;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Urusan Pemerintahan

bidangpariwisata;

d. pelaksanaan administrasi dinas Urusan Pemerintahan bidang pariwisata;

e. pembinaan, pengoordinasian, pengelolaan, pengendalian, dan

pengawasanprogram dan kegiatan bidang pariwisata;

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota terkait dengan

tugasdan fungsinya.

4.Visi dan Misi Dinas Pariwisata Kota

Visi :

“Terwujudnya Kota Makassar sebagai Destinasi Pariwisata Dunia”

Misi :

1. Peningkatan promosi dan pemasaran pariwisata yang terarah dan terencana;

2. Penataan dan usaha industri pariwisata dalam meningkatkan daya asing;

3. Peningkatan kompetensi dan daya saing SDM pariwisata dan ekonomi

kreatif yang berstandar internasional;

4. Pengembangan potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya;

5. Peningkatan kapasitas kelembagaan Dinas Pariwisata.

Page 69: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

57

B. Pengembangan Pariwisata Pulau Lae-Lae Berbasis Masyarakat

(Community Based Tourism) Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

Pulau Lae-Lae di Kota Makassar

Hasil penelitian ini menjelaskan tentang pengembangan wisata di Pulau

Lae-Lae, Kelurahan Lae-Lae Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar yang

mengacu pada indikator Community Based Tourism (Pengembangan Wisata

Berbasis Masyarakat) Rocharungsat,2008 dalam (Prabawati, 2013), yaitu dengan

adanya Sumber Daya Alam dan Budaya di Pulau Lae Lae dalam pemberdayaan

adalah salah satu pemicu meningkatnya ekonomi para masyarakat setempat, adanya

Organisasi Masyarakat dalam membantu pemerintah untuk mengembangkan

potensi pariwisata di Pulau Lae Lae terkhususnya kepada Pantai Pasir Putih yang

kini sedang di benahi, adanya manajemen dalam Pengembangan Pariwisata Pulau

Lae Lae ini jadi semakin tertata dan terstruktur baik dari pemasukan ataupun

pengeluaran dari fase Pengembangan Pariwisata Pulau Lae Lae, dan yang terakhir

dengan adanya Learning (pembelajaran) para pengunjung jadi banyak mengetahui

tentang Pulau Lae Lae terkhususnya lokasi wisatanya yakni Pantai Pasir Putih Lae

Lae. Maka uraian penlitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. Sumber Daya Alam dan Budaya

Sumber Daya Alam dan Budaya disini maskudnya adalah bagaiamana dan

apa saja sumber daya alam yang terdapat di Pulau Lae Lae dalam meningkatkan

pendapatan asli daerah di Pulau tersebut dan tentunya juga dengan adanya sumber

daya alam dan budaya oulau tersebut diharapkan agar dapat meningkatkan minat

Page 70: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

58

kunjungan dari wisatawan yang bertandang ke Kota Makassar. Karena para

pengunjung yang berdatangan ke Kota Makassar untuk liburan itu tujuannya bisa

jadi tidak kepada lokasi wisata yang terdapat di Kota Makassar, melainkan lokasi

wista di luar Kota Makassar. Jadi disini tugas Masyarakat dan Pemerintah sangat

dibutuhkan kerjasamanya dalam mengembangkan potensi pariwisata Pulau Lae Lae

ini agar para wisatawan baik lokal dan mancanegara dapat melirik Pulau Lae Lae

sebagai salah satu opsi kunjungan wisatanya. Untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan pariwisata di Pulau Lae Lae pada sektor Sumber Daya Alam dan

Budaya nya. Maka dilakukan wawancara dengan informan AH, selaku Lurah Lae

Lae Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar mengemukakan bahwa :

“Mengenai Pengembangan Pariwisata Pulau Lae Lae di Kota Makassar ini

sudah mulai tertata perlahan dengan disertai arahan dari pamerintah dinas

pariwisata agar membudidayakan sumber daya alam yang terdapat di Pulau tersebut

seperti Rumput Laut, Terumbu Karang, Pantai Pasir Putih, dan Tangkapan hasil

laut lainnya. Samping itu juga kita Budaya nya disini yaitu Khas Bugis Makassar,

jadi kalau misalnya adek atau pengunjung lain lapar atau sedang mau makan

cemilan, banyak disini dijajakan kue Khas Bugis dan Makassar seperti Kue Apang,

Barongko, Jalangkote, Pisang Ijo dan aneka macam kue lainnya. Harus kita tahu

juga adek, disini ada inovasi makanan yang di buat oleh para ibu PKK yakni Keripik

Rumput Laut, dan kemudian dijajakan kepada pengunjung.” (Hasil wawancara

bersama informan AH, Tanggal 18 December 2019).

Berdasarkan hasil wawancara bersama Lurah Lae Lae dapat diketahui

bahwa dari sektor budidaya Sumber Daya Alam dan Budaya sudah mulai di

kembangkan dan tetap dijalankan agar terus menuju kepada lokasi wisata idaman

di Kota Makassar terlebih kepada Hasil Laut yang dihasilkan oleh Pulau Lae Lae

dan Kue Khas Bugis Makassar nya. Selain daripada penjelasan dari Lurah Lae Lae,

peneliti juga mewawancarai beberapa masyarakat yang terkait dengan indikator

Page 71: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

59

yang ingin di ketahui dan salah satunya adalah informan yang berinisial AN selaku

masyarakat tetap Kelurahan Lae Lae yang mengemukakan bahwa :

“Iya dek, disini itu Sumber Daya Alam dan Budayanya ada, kalau masalah

Sumber Daya Alam kita punya Hasil Laut seperti Terumbu Karang, Ikan

Laut dan Pasir Pantai yang menjadi andalannya para pengunjung atau

mahasiswa yang berkunjung kesini sambil tunggu sunset di pinggir pantai.

Kalau budayanya kita disini itu Bugis Makassar dan andalannya kita disini

itu lebih kemakanan kita jajakan ke para pengunjung seperti Kue Apang

Bugis, Barongko, Jalangkote, sampai ada beberapa rumah yang membuat

Abon Ikan Khas Pulau Lae Lae dan Keripik Runput Laut. (Hasil

Wawancara bersama informan AN, Tanggal 18 December 2019).

Hal senada juga disampaikan oleh informan MF selaku masyarakat

setempat Kelurahan Lae Lae, yang mengemukakan bahwa :

“Disini kita wisatanya itu saat ini cuma Pantai Pasir Putih Lae Lae saja dulu,

dan itu saja Alhamdulillaah sudah banyak pengunjung tiap minggu jadi kita

juga masyarakat kena dampak kalau meningkat jumlah pengunjung di Pulau

Lae Lae ini, tambah lagi ibu PKK nya itu buat inovasi makanan seperti

Kerupuk Rumput Laut sama Abon Ikan Khasnya Pulau Lae Lae. (Hasil

wawancara bersama informan MF selaku masyarakat setempat, Tanggal 18

December 2019).

Pada kesempatan yang sama peneliti juga melakukan wawancara bersama

masyarakat lainnya mengenai seperti bagaimanakah Masyarakat dan Pemerintah

dalam melakukan aksi untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan Pulau Lae Lae

dari ancaman yang semakin mengikisnya pasir pantai di Pulau tersebut, berikut

adalah hasil wawancara bersama informan RT selaku penjaga dan pengelola pantai

di pulau tersebut :

“Kami disini adek selalu mengadakan kegiatan bersih pantai dan itu

dilakukan setiap hari sabtu dan jika memungkinkan hari minggu juga kita

adakan kegiatan. Disini setiap RW yang lakukan kerja bakti jadi kita

bergiliran kerjanya. Kan disini ada 3 RW jadi setiap pekannya itu kita

gantian atau bergiliran, tapi biasa juga kita diarahkan sama pak Lurah untuk

mengarah ke Dermaga Kayu Bangkoa untuk bersihkan sampah kiriman

Page 72: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

60

yang mengapung di laut, tapi beberapa ji dari Pulau Lae Lae yang datang

karena kan kami transportasinya menggunakan perahu jadi agak ribet”.

(Hasil wawancara bersama informan RT selaku Penjaga dan Pengelola

Pantai Pulau Lae Lae, Tanggal 18 December 2019).

Berdasarkan hasil dari beberapa wawancara diatas bahwa untuk

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Pulau Lae Lae melalui Pengembangan

Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) memang

diperlukannya perhatian yang lebih terhadap perkembangan potensi wisata pada

sektor Sumber Daya Alam dan Budaya. Maka dengan itu masyarakat setempat pun

ikut merasakan dampak atas kemajuan Sumber Daya Alam yang dominan dari hasil

laut dan masyarakat tentunya ikut ter perdayakan akan adanya Sumber Daya Alam

dan Budaya yang terdapat di Pulau Lae Lae, Kecamatan Ujung Pandang, Kota

Makassar. Hal ini sejalan juga dengan teori Murphy mengenai Community Based

Tourism yang menitik beratkan pada sumber daya alam dan budaya.

2. Organisasi Organisasi Masyarakat

Organisasi masyarakat yang dimaksud disini adalah organisasi yang

dibentuk di Kelurahan Lae Lae Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar, baik

dari penduduk setempat maupun dari pemerintah yang berkaitan. Organisasi

Masyarakat disini guna menerima tugas dan tanggung jawab dari pemerintah untuk

menjalankan beberapa tugas Pengembangan Pariwsata Berbasis Masyarakat

(Community Based Tourism) di Pulau Lae Lae agar struktur organisasi tetap

berjalan dengan baik dan pada setiap bidang dapat mengontrol tugasnya masing

masing. Dengan begitu dapat dengan mudah memberdayakan para masyarakat yang

bermukim di Pulau tersebut. Untuk mengetahui seperti apa tugas dan fungsi

Page 73: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

61

Organisasi Organisasi Masyarakat di Kelurahan Lae Lae, maka peneliti melakukan

wawancara dengan beberapa pihak yang terkait. Berikut adalah wawancara peneliti

bersama dengan informan SF yakni selaku Seksi Pengembangan Destinasi Wisata

di Dinas Pariwisata Kota Makassar :

“Kalau kita berbicara masalah organisasi, kami dar pihak pemerintah juga

sudah menyediakan organisasi atau lebih ke membentuk organisasi yang

didalamnya adalah mayoritas pemuda atau kaum milenial, dan ada juga

beberapa anggota didalamnya itu melibatkan masyarakat. Tentu itu sangat

membantu pemerintah dalam menjaga potensi wisata Pulau yang ada di

Kota Makassar salah satunya itu Pulau Lae Lae. Maka dari itu kami

membentuk Kelompok Sadar Wisata yang agar diharapkan dapat mengolah

dan memantau dengan baik Pulau Lae Lae ini dan kelompok ini diawasi

sendiri oleh Kepala Lurah Lae Lae.” (Hasil wawancara bersama informan

SF selaku Pemerintah yang terkait, Tanggal 18 December 2018).

Hal serupa yang dituturkan oleh Lurah Lae Lae perihal organisasi

masyarakat yang ada di Pulau Lae Lae dalam saling mengembangkan potensi

wisata dan berimbas kepada Pendapatan Asli Daerah di pulau itu sendiri, berikut

hasil wawancara peneliti bersama Lurah Lae Lae :

“Masyarakat di Pulau ini sebenarnya sudah terbentuk menjadi satu

kelompok yakni kelompok masyarakat Pulau Lae Lae, kenapa saya bilang

begitu karena tanpa kerja sama dan rasa saling menghargai maka suatu

daerah tidak akan berkembang. Kami disini semua saling membantu dalam

hal apa saja yang berkaitan dengan kemajuan wisata yang ada di Pulau Lae

Lae karena jika pengunjung meningkat maka otomatis pendapatan di Pulau

ini juga ikut meningkat. Jadi yang ada itu pengaruh positif untuk Pemerintah

terlebih untuk masyarakat yang bermukim di Pulau Lae Lae. Kalau masalah

organisasi di Pulau ini kita lebih tekan kan kepada semua kalangan baik

kepada bapak bapak atau ibu ibu sampai para anak muda mudanya, dan itu

sedang kami proses pembuatan Organisasi Kepemudaan yang bertanggung

jawab atas apa saja yang mengenai Pulau Lae Lae dan proses

pengrekrutannya pun melalui musyawarah masyarakat atau dipilih langsung

oleh masyarakat. Mungkin itu akan rampung seiring dengan selesainya

pembangunan fasilitas di bibi Pantai Pasir Putih Lae Lae. (Hasil wawncara

bersama informan AH selaku kepala Lurah Lae Lae, Tanggal 18 Desember

2019).

Page 74: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

62

Selain bersama Kepala Seksi Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata

Kota Makassar dan Kepala Lurah Lae Lae, peniliti juga melakukan wawancara

bersama beberapa masyarakat yang asli penduduk Pulau Lae Lae, dan berikut

adalah hasil wawancara bersama informan OB selaku masyarakat setempat :

“Kalau organisasi disini adek dibilang organisasi iya, bukan organisasi juga

bisa soalnya kita disini masyarakat itu satu kelompok dalam

mengembangkan Pulau Lae Lae,dan disini kalau masalah organisasi paten

itu belum ada. Rencananya Pak Lurah dalam waktu dekat ini akan

membentuk Organisasi Kepemudaan yang didalamnya beranggotakan dari

masyarakat Pulau Lae Lae saja. Tapi kalau soal kerja samanya kami semua

disini itu sudah saling membahu, saya rasa juga itu syarat salah satu dari

terbentuknya organisasi adalah kebersamaan, dari kebersamaan itu mi kita

bisa terus daling membahu dalam meningkatkan Pendapatan Asli

Daerahnya Pulau Lae Lae dengan cara bersama sama menjaga pantai dan

Pulau ini dek. Jadi dengan begitu akan banyak pengunjung yang datang.

(Hasil wawancara bersama informan OB selaku masyarakat Pulau Lae Lae.

Tanggal 18 Desember 2019).

Hal yang hampir sama yang di informasikan oleh Staff Kelurahan Lae Lae

mengenai Organisasi Masyarkat di Kelurahan Lae Lae dan sedikit hambatannya.

Berikut adalah hasil wawancara bersama informan RS selaku staff di Kantor Lurah

Lae Lae :

“Organisasi Kepemudaannya disini dek belum ada, tapi para masyarakat itu

selalu bekerja sama tolong menolong kalau masalah Pulau Lae Lae dan

kedepannya Pulau Lae Lae agar potensi wisatanya itu tidak hilang jadi kami

disini semua itu ikut berpartisipasi dalam menjaga Pulau Lae Lae. Ada

memang sedikit hambatan yang dirasakan para penduduk Pulau Lae Lae di

tahu kemarin kemarin karena bantuan dana dari pemerintah itu sulit sekalli

cair padahal kami disini sangat membutuhkan untuk merenovasi fasilitas

pantai yang sudah kumuh dan selain dana bantuan yang menjadi hambatan,

biasanya juga pemudanya itu selaluu sibuk dengan aktivitas yang terletak di

luar pulau Lae Lae jadi agak susah untuk kita temui. Nah diharapkan nanti

kalau sudah mau pembentukan Organisasi Kepemudaan (Karang Taruna)

para Pemuda Pulau Lae Lae lebih serius dan aktif di Pulau Lae Lae dalam

mengembangkan Potensi Wisata yang ada di Pulau Lae Lae sehingga

dengan begitu akan meningkatkan minat kunjungan dari para wisatawan

lokal maupun mancanegara maka hal tersebut juga dapat meningkatkan

Page 75: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

63

Pendapatan Asli Daerah di Pulau Lae Lae”. (Hasil wawancara bersama

informan RS selaku staff di Kantor Lurah Lae Lae, Tanggal 18 Desember

2019).

Demikian hasil wawancara bersama beberapa informan yang terkait dengan

indikator di dalam penelitian si peneliti. Berdasarkan hasil wawancara di atas maka

indikator Organisasi Masyarakat di Pulau Lae Lae sangat lah diperlukan demi

keberlangsungan kondisi Pulau Lae Lae dan melalui Organisasi Masyarakat maka

para masyarakat dapat semakin meningkatkan kesadarannya dalam saling bekerja

sama dalam tim ataupun kelompok. Walaupun sempat dituturkan oleh infroman RS

mengenai hambatannya namun hal tersebut akan segera teratasi dengan akan

dibentuknya Organisasi Kepemudaan Karang Taruna yang proses pemilihannya

yang dipilih langsung oleh masyarakat. Maka dengan begitu yang semakin

diperhatikannya keberlangsungan Pulau Lae Lae dan Pengembangan Pariwisata

Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) hal tersebut dapat perlahan

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Pulau Lae Lae. Hal ini sejalan juga

dengan teori Sunaryo mengenai Community Based Tourism yang menitik beratkan

pada Masyarakat dan Manajemen.

3. Manajemen

Manajemen yang dimaksud disini adalah bagaimana Pemerintahan yang

terkait dalam mengelola Pulau Lae Lae ini dengan beragam Potensi Wisatanya,

selain dari pemerintah melalui masyarakat juga kita mendapatkan informasi seperti

apa bentuk Manajemen di Pulau Lae Lae ini dan bagaimana tata kelola nya

sehingga dapat tertata dengan baik, mulai dari Bangunannya, Pantai Pasir Putihnya,

Fasilitasnya, dan Transportasinya untuk bisa mengakses Pulau Lae Lae sehingga

Page 76: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

64

pengunjung dapat dengan mudah mengetahui penataan yang ada di Pulau Lae Lae.

Berikut adalah hasil wawancara peneliti bersama dengan beberapa informan yang

terkait indikator Manajemen dan lebih mengetahui permasalahan tersebut.

Wawancara bersama informan SF selaku Pemerintahan yang terkait yakni Seksi

Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Kota Makassar dan hasil dari

wawancara bersama informan SF dan peneliti adalah sebagai berikut :

“Kalau masalah peraturan dari pemerintah itu tidak ada, maksudnya kami

itu tidak memberikan aturan yang terikat begitu, jadii masyarakat penduduk

sana kami kasih kebebasan tapi tetap kami pantau perkembangan Pulau

tersebut terlebih kepada Potensi Wisata dan Community Based Tourismnya.

Adapun beberapa himbauan atau arahan yang kami berikan dari

pemerintahan tentang bagaimana menjaga lingkungan dan kebersihan

pantai dari sampah kiriman dan sampah rumah tangga. Serta memberikan

kesadaran kepada para pengunjung dengan adanya Sapta Pesona yang

dimaksud dengan Sapta Pesona itu ada 7 : 1. Aman, 2. Tertib, 3. Bersih, 4.

Sejuk, 5. Indah, 6. Ramah, 7. Kenangan. Jadi dengan Sapta Pesona itu para

pengunjung dan para masyarakat duharapkan lebih peka lagi terhadap

kebersihan lingkungan.” (Hasil wawancara bersama informan SF selaku

Pemerintah yang terkait, Tanggal 18 Desember 2019).

Dari wawancara bersama informan SF yang lebih ditekankan oleh

Pemerintah adalah himbauan kepada pengunjung dan masyarakat untuk tetap

menjaga kebersihan Laut dan Pantai di sekitaran Pulau Lae Lae walaupun sampah

berdatangan dari laut atau sampah kiriman. Selain daripada informan SF yang

melakukan wawancara bersama peneliti, si peneliti juga mendapatkan informasi

dari informan AH selaku Kepala Lurah Lae Lae, dan berikut adalah hasil

wawancara bersama informan AH mengenai Manajemen atau Tata Kelola

Pengembangan Pariwisata di Pulau Lae Lae dalam upaya meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah di Pulau Tersebut :

Page 77: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

65

“Kalau masalah manajemennya disini itu kita mengarah ke bantuan

pemerintah saja, dan disini dana bantuannya itu agak cukup susah karena

Aparatur Sipil Negaranya itu minimal ada 3 tapi di Keluarahan Lae Lae itu

cuma Lurah saja yang Aparatur Sipil Negara. Seperti yang jelas kita ketahui

kalau Dana Kelurahan itu tanggung jawabnya Pemda kemudian ke

Kecamatan yang terpaparkan dalam Pasal 230 UU Pemerintahan Daerah

dan Pasal 30 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2018 tentang

Kecamatan, disebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten atau Kota

mengalokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

untuk pembangunan sarana dan prasarana lokal dan pemberdayaan

masyarakat di kelurahan. Alokasi tersebut masuk dalam anggaran

Kecamatan pada bagian Anggaran Kelurahan dengan Lurah sebagai Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA). Makanya disini itu pengelelolaannya ada yang

dikelola sendiri oleh masyarakat dan ada juga bantuan dari pemeritah tapi

bantuan tersebut tidak dalam bentuk tunai melainkan dalam bentuk

infrastruktur untuk pembangunan fasilitas Pantai dan Landmark agar

memudahkan para pengunjung”. (Hasil wawancara bersama informan AH

selaku Kepala Lurah Lae Lae, Tanggal 18 Desember 2019)

Hal yang sama dituturkan oleh informan selanjutnya adalah masyarakat

setempat yang memberikan informasi mengenai pembangunan fasilitas yang

terdapat di Pulau Lae Lae, sebelumnya memang sudah ada beberapa fasilitas tapi

di tahun ini ada renovasi dan tambahan fasilitas melihat jika fasilitas sebelumnya

sudah kumuh dan tidak layak pakai seperti gasebo di pinggir Pantai Pasir Putih Lae

Lae yang materialnya berasal dari kayu dan bambu, berikut adalah hasil wawancara

bersama informan MF selaku masyarakat setempat mengenai peerkembangan

fasilitas yang ada di Pulau Lae Lae :

“Kemarin fasilitas yang ada di Pulau Lae Lae sebelum ada pembangun

hanya ada gasebo kayu dan toilet saja, namun saya lihat ada bantuan

pemerintah datang berupa material seperti semen, balok, pasir, batako dan

lainnya sudah berada di pinggir Pantai Pasir Putih Lae Lae dan sementara

pembangunan gasebo dan tempat mandi air tawar selepas berenang di laut

lepas atau dari diving serta tempat ganti baju. Sayangnya toilet yang

sebelumnya digunakan sebagai toilet umum kini tidak di fungsikan dan

beralih ke toilet yang disediakan oleh penduduk setempat yang dikenakan

tarif 2000 sampai dengan 5000”. (Hasil wawancara bersama informan MF

sebagai masyarakat setempat, Tanggal 18 Desember 2019).

Page 78: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

66

Di kesempatan yang lain peneliti juga mewawancarai masyarakat lainnya

mengenai peningkatan ekonomi di Pulau Lae Lae dengan adanya pembangunan

fasilitas yang baru dan diperadakan di Kelurahan Lae Lae. Apakah ada dampak

yang dirasakan saat ini oleh masyarakat dan pemerintah terkait dibandingkan

dengan fasillitas yang terlebih dahulu tersedia sebelumnya, maka dengan begitu

peneliti melakukan wawancara bersama informan SF terdahulu kemudian informan

RT mengenai peningkatan ekonomi di Pulau Lae Lae. Berikut adalah hasil

wawancara bersama informan SF selaku pemerintah yang terkait yakni Seksi

Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Kota Makassar :

“Kalau masalah peningkatan ekonomi pariwisata di Kota Makassar

terkhususnya di Pulau Lae Lae ini relatif stabil itupun jika ada penurunan

pasti dikarenakan mahalnya harga tiket dan itu membuat para masyarakat

berfikir untuk berkunjung. Kalau di Pulau Lae Lae uang masuknya itu

gratis, cuman uang transport dan penyewaan fasilitasnya yang memakan

biaya, terhitung jika pengunjung menyewa gasebo itu harganya kisaran

30.000 samppai 50.000 ribu. Soal peningkatan pendapatan masyarakat

setempat itu pasti mengalami kenaikan jika jumlah pengunjung meningkat,

bisa dilihat dari jika rombongan pengunjung datang pasti harga penyewaan

kapalnya itu masuk dikantong yang menyetir perahu tersebut atau biasa di

sebut “PALLIMBANG” yang juga menjadi salah satu mata pencaharian

tetap selain menjadi nelayan dan belum lagi jika pengunjung ingin menyewa

gasebo pasti uangnya masuk kekantong Pengelola Pantai Pasir Putih Lae

Lae.

Senada dengan informasi yang diberikan oleh Seksi Pengembangan

Destinasi Dinas Pariwisata Kota Makassar mengenai peningkatan ekonomi di Pulau

Lae Lae, hal yang sama dituturkan oleh informan RT selaku Pengelola Pantai Pasir

Putih Lae Lae. Berikut adalah wawancara bersama informan RT :

“Wisata Pantai Pasir Putih Lae Lae sekarang ini sedang ada dikerjakan

pembangunan fasilitas seperti Gasebo, Tempat Mandi Air Tawar, Tempat

Ganti Baju, dan Patung Nama Pulau Lae Lae. Itu semua masih dalam tahap

pengerjaan dan diharapkan jika semuanya sudah rampung dan selesai dapat

Page 79: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

67

menjadi nilai tambah dari pengunjung agar dapat menjadikan Pulau Lae Lae

sebagai salah satu daftar destinasi wisatanya. Selain fasilitas pantai yang

sementara dikerjakan, akan ada juga landmark atau papan petunjuk.

Masalah penyewaan fasilitas untuk saat ini hanya gasebo yang kita tahu

status penyewaannya entah kedepannya tempat Mandi Air Tawar dan Ganti

Baju ikut dikenakan tarif, saya belum tahu jelasnya”. (Hasil wawancara

bersama informan RT selaku Penjaga Pantai Pasir Putih Lae Lae, Tanggal

18 Desember 2019).

Berdasarakan hasil dari beberapa wawancara diatas bersama masyarakat

dan pemerintahan yang terkait bahwa soal Manajemen di Pulau Lae Lae dalam

memberdayakan masyarakat sudah jelas yang relatif masih stabil karena tahun ke

tahun masih terus di adakan pengembangan. Di tahun ini 2019 pemerintah

menginterfensi para masyarakat dan Lurah setempat untuk memperhatikan fasilitas

wisatanya seperti Gasebo, Landmark, dan fasilitas penunjang lainnya yang masih

dalam tahap pengerjaan agar dapat membantu peningkatan Pendapatan Asli Daerah

di Pulau Lae Lae. Hal ini sejalan juga dengan teori Sunaryo mengenai Community

Based Tourism yang menitik beratkan pada Masyarakat dan Manajemen.

4.Pembelajaran (Learning)

Pembelajaran (Learning) yang dimaksud disini adalah objeknya lebih

ditekankan kepada Pengunjung Pulau Lae Lae, agar para pengunjung dapat lebih

mudah memahami dan mengetahui tentang Pulau Lae Lae. Contoh umumnya agar

para pengunjung dapat lebih mudah mengetahui lokasi wisata yang dikunjunginya

itu, terdapat papan petunjuk yang menjelaskan setiap fasilitas yang ada atau icon

apa saja yang disediakan dari tempat wisata itu. Lebih bagusnya jika ada Pemandu

Wisata yang mendampingi perjalanan wisata para wisatawan yang berkunjung. Hal

itulah yang ingin ketahui di Pulau Lae Lae, apakah ada penerapan hal yang seperti

Page 80: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

68

demikian mengenai Pembelajaran (Learning). Maka peneliti melakukan

wawancara bersama beberapa pihak yang tekait mengenai masalah tersebut di

Pulau Lae Lae, dengan begitu berikut adalah hasil wawancara bersama informan

AH selaku Kepala Lurah Lae Lae mengenai masalah Pembelajaran (Leraning) di

Wisata Pantai Pulau Lae Lae :

“Untuk saat ini kalau masalah pembelajaran, kami para instansi Pemerintah

sebelumnya pernah ada papan petunjuk yang terletak di gerbang masuk

Pulau Lae Lae setelah Dermaga Pulau Lae Lae. Namun papan petunjuk atau

denah lokasi Pulau Lae Lae itu telah rusak dan tidak memungkinkan untuk

terus dipajang maka kami dari pihak pemerintah dan langsung dari Dinas

Pariwisata Kota Makassar untuk membuatkan Landmark dan Papan

Petunjuk yang disimpan disetiap lorong dan berfungsi mengarahkan lokasi

yang ingin dituju oleh para wisatawan. Semua itu sedang memasuki tahap

proses pembangunan dan proses pengerjaan, itu bisa adik lihat sendiri di

Pantai sudah ada beberapa gasebo yang telah dibangun yang berbahan dasar

Batako, Pasir dan Semacamnya”. (Hasil wawancara bersama informan AH

selaku Kepala Lurah Lae Lae, Tanggal 18 Desember 2019)

Untuk terus mencari tahu informasi di Pulau Lae Lae dalam Pengembangan

Pariwisata Berbasis Masyarakat atau biasa disebut (Community Based Tourism),

Peneliti juga menggalih informasi bersama Seksi Pengembangan Destinasi Wisata

Dinas Kota Makassar melalui wawancara dan berikut adalah hasil wawancaranya :

“Dalam bentuk edukasi dari kami para Instansi Pemerintahan itu telah saya

sebutkan tadi adalah arahan mengenai Sapta Pesona yang ada 7 tadi, dan

sekarang lebih luasnya lagi kami dari Pemerintah Kota telah menyediakan

akses untuk para pengunjung untuk lebih mengetahui tentang Pariwisata

Kota Makassar, yaitu kami selalu membuat brosur baik secara tertulis

kemudian di bagikan ataupun melalui media sosial yang saat ini para kaum

muda sangat mudah mengaksesnya. Selain ketiga tadi, kami juga sangat

menganjurkan untuk para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk

mengunduh aplikasi yang telah dibuat oleh Pemerintah Dinas Pariwisata

Kota Makassar yakni “Eksplor Makassar” untuk memudahkan para

pengunjung memilih destinasi wisatanya, setelah aplikasi yang telah kami

adakan jika para pengunjung ingin lebih detail mendapatkan informasi

tentang Pariwisata Kota Makassar dapat langsung berkunjung ke Pusat

Informasi Pariwisata atau TIC (Tourist Information Centre) yang terletak di

Page 81: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

69

Jl. Penghibur dekat dengan Hotel Almadera”. (Hasil wawancara bersama

informan SF selaku Pemerintahan yang terkait, Tanggal 18 Desember

2019).

Selain melakukan wawancara bersama Instansi Pemerintahan, peneliti juga

melakukan wawancara mendalam bersama para masyarakat penduduk Pulau Lae

Lae mengenai edukasi tentang kebersihan lingkungan yang biasa dilakukan oleh

beberapa komunitas yang berkunjung ke Pulau Lae Lae untuk mengadakan aksi

bersih dan seminar kebersihan lingkungan, bagaimana tanggapan dari masyarakat

setempat mengenai pemberian edukasi yang dilakukan oleh beberapa komunitas di

Kota Makassar. Berikut adalah hasil wawancara peneliti bersama beberapa

informan yang berstatus masyarakat di Pulau Lae Lae :

“Kami sangat hargai dengan adanya kegiatan seperti yang demikian karena

kegiatan tersebut pasti sangat memberikan pelajaran kepada masyarakat dan

tentunya masyarakat juga ikut terperhatikan mengenai keberadaannya di

daerah pesisir yang terbilang agak jauh dari pusat Kota Makassar. Kalau ada

kegiatan macam itu diadakan di Pulau Lae Lae pastinya kami masyarakat

juga akan ikut terjun langsung bersama para anggota komunitas dalam aksi

bersih pantai dan menghadiri seminarnya di Gedung Serba Guna Kelurahan

Lae Lae”. (Hasil wawancara bersama informan MF seelaku masyarakat asli

Pulau Lae Lae, Tanggal 18 Desember 2019).

Hal serupa dituturkan oleh informan lainnya yang juga berstatus masyarakat

di Pulau Lae Lae mengenai Pembelajaran (Learning) yang di edukasikan kepada

masyarakat setempat dari beberapa Komunitas yang melakukan kegiatan di

Kelurahan Lae Lae, dan berikut adalah hasil wawancara bersama informan RT :

“Disini tidak jarang ada kegiatan yang berbasis kebersihan terutama bersih

bersih pantai dan mengangkut sampah kiriman dari laut. Selain aksi bersih

pantai, disini juga pernah diadakan kegiatan yang berbau sosial atau berbau

meningkatkan kreatifitas anak anak di Pulau Lae Lae, dan tentunya kami

sangat antusias sekali. Mengingat jika semakin banyak nya kegiatan yang

diadakan maka para pengunjung dari luar Kota Makassar akan sangat

tertarik untuk berkunjung ke Pulau Lae Lae Kota Makassar, sehingga hal

Page 82: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

70

tersebut kembali berdampak kepada Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

di Pulau Lae Lae”. (Hasil wawancara bersama informan RT selaku

masyarakat setempat, Tanggal 18 Desember 2019).

Demikian pula informasi yang telah peneliti dapatkan juga dari informan

AN selaku Pengelola Pantai di Pantai Pasir Putih Pulau Lae Lae mengenai

masalah Learning (Pembelajaran) seperti di wawancara sebelumnya. Berikut

adalah hasil wawancara bersama informan AN :

“Kami sangat merasa bangga sekali jika memang akan ada kegiatan yang

akan dilakukan di Pantai ini dengan begitu akan banyak peserta dari

kegiatan tersebut yang berkunjung ke Pulau Lae Lae. Jika sudah seperti itu

kami masyarakat asli Lae Lae akan merasakan dampak yang cukup besar

baik dari sektor pendapatan yang meningkat, dari segi pengetahuan pun

kami juga bertambah. Kenapa saya bilang dari segi pengetahuan, karena jika

ada kegiatan yang diadakan itu pasti akan melibatkan masyarakat dan

tentunya masyarakat akan mendapatkan ilmu atau sesuatu yang baru dimana

sebelumnya belum diketahui. Kami juga yakin, kenapa banyak beberapa

komunitas atau kegiatan kampus memilih Pulau Lae Lae sebagai lokasi

untuk diberlangsungkannya kegiatan mereka, karena kami menyajikan

keindahan Pantai di Pagi dan Sore hari, di Pagi hari cuacanya yang sejuk

dengan semilir ingin dan di Sore hari cuacanya yang sangat tenang bersama

pemandangan matahari terbenam. Maka dengan demikian kami akan terus

mengembangkan Potensi Wisata kami di Pulau Lae Lae agar terus menjadi

Destinasi Pariwisata favorite para pengunjung baik dari lokal maupun

mancanegara”. (Hail wawancara bersama informan AN selaku Pengelola

Pantai Pasir Putih Lae Lae, Tanggal 18 Desember 2019).

Demikian hasil wawancara bersama informan yang terkait dengan judul

penelitian yang diangkat oleh peneliti. Dalam proses pengumpulan data dan

informasi di Pulau Lae Lae dan Kantor Dinas Pariwisata Kota Makassar.

Dalam proses pengumpulan data dan penelitian di Pulau Lae Lae serta di

Kantor Dinas Pariwisata Kota Makassar, peneliti membahas mengenai dasar dalam

pengembangan pariwisata di Pulau Lae Lae yakni : Sumber daya alam dan budaya,

Organisasi Masyarakat, Manajemen, dan Pembelajaran (Learning).

Page 83: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

71

Pertama, Sumber daya alam dan budaya di Pulau Lae Lae menjadi faktor

utama yang dapat dengan mudah menarik minat wisata oleh pengunjung lokal

maupun mancanegara, karena hasil laut yang dimiliki di pulau tersebut sangat kaya

dan beraneka ragam mulai dari biota laut seperti ; ikan laut, rumput laut, terumbu

karang, dan di pulau tersebut para pengunjung juga bisa melakukan aktifitas diving

atau sekedar bermain dibibir pantai. Budaya di Pulau Lae Lae masih beretnis suku

Bugis dan Makassar, yang ketika berkunjung ke Pulau tersebut para pengunjung di

sajikan dengan aneka makanan khas suku bugis dan makassar.

Kedua, Organisasi Masyarakat di Pulau Lae Lae masih mengandalkan kerja

sama antar tetangga untuk menjaga kekonsistenan pariwisata dalam

pengelolaannya. Organisasi Masyarakat yang berada di bawah naungan kelurahan

di pulau tersebut masih dalam proses pembentukan yakni Karang Taruna Kelurahan

Lae Lae, sehingga dengan begitu Kepala Lurah Lae Lae sangat menaruh perhatian

dalam pembentukan karang taruna nya agar Pulau Lae Lae dan Pantai Pasir Putih

Lae Lae dapat dikelola dengan lebih baik lagi. Adanya pembangunan fasilitas di

Pulau Lae Lae menjadi alasan kenapa belum dibentuk karang taruna kelurahan lae

lae.

Ketiga, Manajemen dalam pengelolaan pariwisata di Pulau Lae Lae

sepenuhnya telah diberikan kepada warga setempat dalam mengembangakan

potensi wisatanya. Namun, pulau lae lae juga telah menjadi bagian dari wilayah

Kota Makassar jadi pemerintah memiliki tanggung jawab atas pulau tersebut

dengan memberika bantuan dan himbauan mengenai kebelangsungan obyek wisata

Page 84: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

72

di Pulau Lae Lae. Bantuan dari pemerintah masih berupa bahan bangunan itu

dikarenakan syarat dalam penyaluran dana bantuan ke kelurahan harus memiliki

minimal 3 Aparatur Sipil Negara, Namun di Pulau Lae Lae hanya Kepala Lurah

yang menjabat sebagai Aparatur Sipil Negara. Hal itu yang menjadi salah satu

faktor lambannya proses peningkatan pengelolaan pariwisata di Pulau Lae Lae.

Keempat, Pembelajaran (Learning) yang dimaksud disini adalah edukasi

yang diberikan kepada pengunjung lokal dan mancanegara serta masyarakat

setempat. Dengan adanya TIC (Tourist Information Centre) dan Sapta Pesona yang

menjadi bagian dari program edukasi pemerintah di sektor pariwisata. TIC (Tourist

Information Centre) bertujuan agar memudahkan para pengunjung mancanegara

dalam mencari informasi wisata di Kota Makassar mulai dari transportasi,

makanan, penukaran mata uang, dan lain lain. Sedangkan, sapta pesona adalah

terdiri dari beberapa unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, kenangan.

Tujuan dari sapta pesona agar masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Pulau

Lae Lae sadar akan kebersihan lingkungan dan keindahan alam. Hal ini sejalan juga

dengan teori Suansri, Yee Jaw Hah dan Richards mengenai Community Based

Tourism yang menitik beratkan pada Pembelajaran.

Adapun bentuk peningkatan yang dapat dilihat di Pulau Lae Lae Makassar

yaitu dari sektor pembangunan yang mengalami peningkatan dari fasilitas yang

tersedia di Pulau Lae Lae. Semua pembangunan itu bersumber dari hasil kunjungan

wisatawan yang berkunjung di Pulau Lae Lae dan kemudian dialirkan kepada

pembangunan fasilitas di Pulau Lae Lae. Dimana yang sebelumnya fasilitas dari

Page 85: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

73

Pantai Pasir Putih Lae Lae masih kurang menarik perhatian mulai dari gasebo dan

fasilitas lainnya, namun kini sudah banyak dilakukan pembangunan dan

diupayakan supaya menarik perhatian pengunjung lagi kedepannya.

Page 86: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan pada bab

sebelumnya tentang Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community

Based Tourism) di Pulau Lae Lae, maka dapat disimpulkan jika sumber daya alam

dan budaya menjadi salah satu faktor utama yang menjadi pemikat bagi para

wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Lae Lae, karena juga di Pulau Lae Lae

terdapat makanan khas suku Bugis dan Makassar yakni jajanan ringan seperti aneka

macam kue. Dari Organisasi Masyarakat di Pulau Lae Lae masih mengedepankan

rasa gotong royong antara sesama penduduk untuk mengelola wisata di Pulau Lae

Lae, karena Karang Taruna di Pulau tersebut masih dalam proses pembentukan.

Manajemen di Pulau Lae Lae tidak ada interfensi dari pihak manapun maka

dari itu sistem pengelolaan pariwisata di Pulau Lae Lae diberikan penuh kepada

masyarakat namun masih tetap dibawah pengawasan pemerintah. Sedangkan,

Pembelajaran/Learning di Pulau Lae Lae masih dalam tahap pembangunan

fasilitasnya seperti papan informasi, papan petunjuk, Landmark, dan denah lokasi

Pulau Lae Lae. Maksud diadakannya fasilitas tersebut agar dapat memudahkan para

wisatawan lokal dan mancanegara mengetahui tentang Pulau Lae Lae.

B. Saran

Page 87: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

75

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, ada beberapa

saran dari penulis yang dikemukakan mengenai pengembangan potensi wisata di

Pulau Lae Lae yang berbasis masyarakat (Community Based Tourism), yaitu

sebagai berikut :

1. Perlu kedepannya agar pihak pemerintah terus memperhatikan

perkembangan dari waktu ke waktu mengenai fasilitas yang telah tidak

layak di Pulau Lae Lae dengan cepat agar keberlangsungan potensi

disana tetap berjalan dengan baik atau mengalami kemajuan sehingga

dengan begitu para masyarakat juga mendapatkan dampak yang

ditimbulkan oleh meningkatnya minat kunjungan di Pulau Lae Lae,

tidak hanya menigkat di Pendapatan Asli Daerah saja.

2. Diharapkan kedepannya masalah sampah dapat teratasi atau

meminimalisir volume sampah yang terdapat disekitaran Pulau Lae Lae

dan Dermaga Kayu Bangkoa, dengan memasang himbauan himbauan

disekitaran lokasi akan pentingnya menjaga lingkungan agar semakin

banyak pengunjung yang berdatangan ke lokasi wisata Pulau Lae Lae

dan menjadi obyek wisata yang wajib di kunjungi ketika menginjakkan

kaki di Kota Makassar untuk berlibur.

Page 88: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

76

DAFTAR PUSTAKA

Asker, S., Boronyak, L., Carrard, N., and Paddon, M., 2010. Effective Community Based

Tourism, A Best Practice Manual. Singapore: Sustainable Tourism Cooperative

Research

Devita, A., Delis, A., & Junaidi, J. (2014). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi

Umum dan Jumlah Penduduk terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di

Provinsi Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, 2(2),

63-70.

Febriandhika, I., & Kurniawan, T. (2019).MEMBINGKAI KONSEP PARIWISATA YANG

BERKELANJUTAN MELALUI COMMUNITY-BASED TOURISM: SEBUAH

REVIEW LITERATUR. JPSI (Journal of Public Sector Innovations), 3(2), 50-56.

Indraningrum, T., & ROHMAN, A. (2011). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan

Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Belanja Langsung (Studi Pada Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah) (Doctoral dissertation,

Universitas Diponegoro).

Muzha, V. K. (2013). Pengembangan agrowisata dengan pendekatan Community Based

Tourism (Studi pada Dinas Pariwisata Kota Batu dan Kusuma Agrowisata

Batu). Jurnal Administrasi Publik, 1(3), 135-141.

Nugroho, D. S. (2017). Community Based Tourism Tantangan Dusun Nglepen dalam

Pengembangan Desa Wisata: Tinjauan Berdasarkan Teori Partisipasi

Masyarakat.

Othman, Fadina, Sazali, Ferdhaus, & Mohamed, Badaruddin. (2013). Rural and Community

Based Tourism Development in Malaysia: Prospects for Homestays as a Social

Economy Enterprise. TEAM Journal of Hospitality and Tourism, 10 (1): 65-76.

Pitana, I G. D, Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Yogyakarta: CV Andi Offset.

Prabawati, Hemas Jakti Putri. 2013. Faktor- Faktor Keberhasilan Community Based Tourism

Dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Kasus:PNPM Mandiri Pariwisata di

Dataran Tinggi Dieng). Tugas Akhir Tidak Diterbitkan, Jurusan Perencanaan

Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.

Purbasari, N., & Asnawi, A. (2014). Keberhasilan community based tourism di desa wisata

Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran. Teknik PWK (Perencanaan

Wilayah Kota), 3(3), 476-485.

Rizkianto, N. (2018). Penerapan Konsep Community Based Tourism dalam Pengelolaan Daya

Tarik Wisata Berkelanjutan (Studi Pada Desa Wisata Bangun, Kecamatan

Munjungan, Kabupaten Trenggalek). Jurnal Administrasi Bisnis, 58(1), 20-26.

Page 89: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

77

Semiawan, C. R. (2010). Metode penelitian kualitatif. Grasindo.

Suansri, P., Yeejaw-haw, S., & Richards, P. (2013). CBT standard handbook. Chiang Mai: The

Thailand Community-Based Tourism Institute. Sunaryo, B. (2013). Kebijakan

Pembangunan Destinasi Pariwisata: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.

Penerbit Gava Media.

Suasapha, A. H. (2016). Implementasi Konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat dalam

Pengelolaan Pantai Kedonganan. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA).

Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

ALFABETA

Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata: Konsep dan Aplikasinya

di Indonesia. Penerbit Gava Media.

Sunaryo, Bambang. 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan

Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.

Tambunan, TH, Tulus, 2006. Perekono- mian Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Tsung Hung Lee, & Fen-Huah Jan. (2019). Can Community –Based Tourism Contribute To

Sustainable Development? Evidence From Resident’s Perceptions of

Sustainability. Tourism Management, 70: 368-380.

WAHYUNINGSIH, Y. E. (2012). PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN

DANA PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH

KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH.

Wenny, C. D. (2012). Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Kinerja

Keuangan Pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Di Propinsi Sumatera Selatan.

In Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP (Vol. 2, No. 1, pp.

39-51). STIE MDP.

Page 90: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

LAMPIRAN

Wawancara bersama Seksi Pengembangan Destinasi Dinas Kota Makassar

Wawancara bersama Kepala Lurah Lae Lae, Kecamatan Ujung Pandang, Kota

Makassar

Page 91: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

79

Wawancara bersama Staff Kantor Lurah Lae Lae, Kecamatan Ujung Pandang, Kota

Makassar

Wawancara bersama masyarakat Kelurahan Lae Lae

Page 92: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

80

Wawancara bersama masyarakat Kelurahan Lae Lae

Wawancara bersama masyarakat Kelurahan Lae Lae

Page 93: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

81

Wawancara dan penunjukan lokasi pemasangan Denah wilayah dan Landmark di

Kelurahan Lae Lae

Page 94: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

82

Pondok Informasi Kelurahan Lae Lae

Fota denah luas wilayah Kelurahan Lae Lae

Page 95: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

83

Foto pembangunan patung nama Pulau Lae Lae

Foto gasebo yang sudah tidak layak pakai di Pantai Pasir Putih Lae Lae

Page 96: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

84

Foto pembangunan gaseoba baru dan beberapa bahan bangunan bantuan dari

pemerintah

Page 97: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

85

Foto gedung serba guna fasilitas kelurahan bantuan dari pemerintah

Page 98: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat
Page 99: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat
Page 100: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat
Page 101: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat
Page 102: Skripsi PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS ......KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap Ayu Lestari. Lahir Ujung Pandang , Tanggal 30 September

1998. Alamat Pannampu Jl. Indah 4 No. 10, Kelurahan Pannampu,

Kecamatan Tallo. Anak pertama dari enam bersaudara, dari pasangan

Syamsul Alam dan Hasniati.

Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Beroanging Makassar dan selesai

pada Tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP

Negeri 7 Makassar dan selesai pada tahun 2012, dan selanjutnya penulis melanjutkan Sekolah

Menengah Kejuruan di SMK Negeri 4 Makassar dan selesai tahun 2015 dan kemudian penulis

melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar

(UNISMUH MAKASSAR) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Program Studi

Ilmu Pemerintahan . Penulis Sangat Bersyukur , karena telah diberikan kesempatan untuk

menimbah ilmu pengetahuan yang nantinya dapat diamalkan dan memberikan manfaat.