SKRIPSI PENGARUH TEKNIK UMPAN BALIK TERHADAP ......penggunaan teknik umpan balik terhadap hasil...

153
SKRIPSI PENGARUH TEKNIK UMPAN BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS V SDN 1 NAMBAHREJO KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019/2020 OLEH : ANGGI PUTRI UTAMI NPM :1501010010 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1441 H/2020 M

Transcript of SKRIPSI PENGARUH TEKNIK UMPAN BALIK TERHADAP ......penggunaan teknik umpan balik terhadap hasil...

  • SKRIPSI

    PENGARUH TEKNIK UMPAN BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR

    PAI SISWA KELAS V SDN 1 NAMBAHREJO KOTAGAJAH

    LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019/2020

    OLEH :

    ANGGI PUTRI UTAMI

    NPM :1501010010

    Jurusan : Pendidikan Agama Islam

    Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

    1441 H/2020 M

  • ii

    PENGARUH TEKNIK UMPAN BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR

    PAI SISWA KELAS V SDN 1 NAMBAHREJO KOTAGAJAH

    LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019/2020

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

    Gelar S.Pd

    Oleh:

    Anggi Putri Utami

    NPM. 1501010010

    Pembimbing 1 : Dr. H. Zuhairi, M.Pd

    Pembimbing 2 : Muhammad Ali, M.Pd.I

    Jurusan: Pendidikan Agama Islam

    Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

    1441 H/2020

  • iii

  • iv

  • v

    ABSTRAK

    PENGARUH TEKNIK UMPAN BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR

    PAI SISWA KELAS V SDN 1 NAMBAHREJO KEC KOTAGAJAH

    LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2019/2020

    Oleh:

    Anggi Putri Utami

    Hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai

    apakah pendidikan di suatu sekolah berhasil atau tidak. Sedangkan hasil belajar

    dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan teknik umpan

    balik oleh seorang pendidik dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan seorang

    pendidik agar mampu menciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan dan

    menarik sehingga siswa mampu mengasah kreativitasnya dalam berfikir yang

    nantinya berdampak pada meningkatnya hasil belajarnya khususnya dalam mata

    pelajaran pendidikan agama Islam.

    Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yakni apakah ada pengaruh

    penggunaan teknik umpan balik terhadap hasil belajar mata pelajaran pendidikan

    agama Islam siswa kelas V di SDN Nambahrejo Kotagajah Lampung Tengah,

    sedangkan populasi dalam penelitian ini sebanyak kurang dari 100 siswa dengan

    sampel 27 siswa.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menginterpretasi

    pengaruh teknik umpan balik terhadap hasil belajar mata pelajaran pendidikan

    agama Islam siswa kelas V di SDN Nambahrejo Kotagajah Lampung Tengah.

    Penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data kuesioner (angket) dan

    dokumentasi. Kuesioner (angket) ditujukan kepada siswa untuk mencari data

    tentang teknik umpan balik, dan dokumentasi yang bertujuan untuk mendapatkan

    informasi tentang hasil belajar Pendidikan Agama Islam, sejarah singkat

    berdirinya, visi misi dan tujuan, kondisi, identitas, lokasi sekolah, sarana dan

    prasarana, struktur organisasi, data guru dan karyawan serta data jumlah siswa

    kelas V SDN 1 Nambahrejo Kotagajah Lampung Tengah.

    Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan

    teknik umpan balik terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelas V SDN

    1 Nambahrejo Kotagajah Lampung Tengah . Hal ini terbukti dari hasil pengujian

    hipotesis menggunakan rumus Chi Kuadrat diperoleh harga xhitung 26,0375 lebih

    besar dari xtabel signifikan 5% dengan harga 16,918978. Sehingga dalam penelitian

    ini hipotesis alternatif (Ha) diterima dan (Ho) ditolak, dengan tingkat pengaruh

    sangat kuat.

    Adapun dari hasil perhitungan koefisien determinasinya penggunaan

    teknik umpan balik memiliki kontribusi atau pengaruh sebesar 74,99% dalam

    mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas kelas V SDN 1

    Nambahrejo Kotagajah Lampung Tengah.

  • vi

  • vii

    MOTTO

    Artinya : Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang

    Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,

    mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan

    Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesata1

    1 Surah Al-Jumu’ah: 2

  • viii

    PERSEMBAHAN

    Dengan rasa syukur dan bahagia kehadirat Allah SWT, atas terselesaikannya

    skripsi ini, Penulis persembahkan kepada :

    1. Kedua orang tua tercinta, Ayahandaku Supriyadi dan Ibundaku Juminah

    yang selalu merawat dan mendidikku dengan penuh cinta, memberikan

    doa, motivasi, semangat, dan kasih sayang, sehingga menjadi alasan saya

    untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

    2. Adikku Bella, terima kasih telah menjadi penyemangat saya dan

    memberikan arti dari dari sebuah kesabaran dan perjuangan.

    3. Bapak Dr. H. Zuhairi, M.Pd dan Bapak Muhammad Ali, M.Pd.I selaku

    dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan bimbingan yang sangat

    berharga dalam mengarahkan dan memberi motivasi penulisan skripsi ini.

    4. Rekan-rekan mahasiswa (IAIN), khususnya mahasiswa Jurusan PAI yang

    selalu memberikan masukan dan informasinya.

    Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.

  • ix

  • x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

    PERSETUJUAN ............................................................................................. iii

    PENGESAHAN .............................................................................................. iv

    ABSTRAK ...................................................................................................... v

    ORISINALITAL PENELITIAN .................................................................. vi

    MOTTO .......................................................................................................... vii

    PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

    B. Identifikasi masalah .............................................................................. 7

    C. Batasan Masalah ................................................................................... 8

  • xi

    D. Rumusan Masalah ................................................................................ 9

    E. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................. 9

    F. Penelitian Relevan ................................................................................ 10

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Hasil Belajar PAI ................................................................................. 11

    1. Hasil Belajar ............................................................................. 12

    a. Pengertian Hasil Belajar .................................................... 12

    b. Macam-macam Hasil Belajar ............................................ 14

    c. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 16

    2. Mata Pelajaran PAI .................................................................. 17

    a. Pengertian Mata Pelajaran PAI ......................................... 17

    b. Fungsi Mata Pelajaran PAI................................................ 19

    c. Tujuan Mata Pelajaran PAI ............................................... 21

    B. Umpan Balik (feedback) ....................................................................... 22

    1. Pengertian Teknik Umpan Balik .............................................. 22

    2. Bentuk-bentuk Teknik Umpan Balik ....................................... 24

    3. Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Teknik Umpan Balik ................. 26

    C. Pengaruh Teknik Umpan Balik terhadap Hasil Belajar ....................... 29

    D. Kerangka Konseptual Penelitian .......................................................... 30

    E. Hipotesis ............................................................................................... 32

    BAB III METODELOGI PENELITIAN

    A. Renacana Penelitian ............................................................................. 34

  • xii

    B. Variabel dan Definisi Oprasional Variabel .......................................... 35

    C. Popolasi, Sampel dan Teknik Sampling ............................................... 37

    D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39

    E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 40

    F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 44

    BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian ............................................................................... 46

    1. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................... 46

    a. Sejarah Singkat SDN 1 Nambahrejo .................................... 46

    b. Visi Misi dan Tujuan SDN 1 Nambahrejo .......................... 48

    c. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 1 Nambahrejo ........... 50

    d. Struktur Organisasi SDN 1 Nambahrejo ............................. 51

    e. Letak Geografis SDN 1 Nambahrejo .................................. 52

    2. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................. 53

    a. Uji Coba Validitas dan Realibilitas ..................................... 53

    b. Data Pengaruh Teknik Umpan Balik dalam Proses

    Pembelajaran ....................................................................... 55

    c. Data Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran

    PAI di SDN 1 Nambahrejo Lampung Tengah ..................... 57

    B. Temuan Khusus Pengaruh Teknik Umpan Balik Terhadap Hasil

    Belajarc Siswa .................................................................................. 59

    C. Pembahasan ...................................................................................... 67

  • xiii

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ...................................................................................... 70

    B. Saran ............................................................................................... 71

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 72

    LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 75

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 134

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    1. Daftar Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Pendidikan Agama

    Islam siswa Kelas V di SDN 1 Nambahrejo Tahun Pelajaran

    2019/2020 ............................................................................................... 6

    2. Kisi-kisi Umum Instrumen Variabel Penelitian tentang Penggunaan

    Teknik Umpan Balik terhadap Hasil Belajar .......................................... 41

    3. Kisi-kisi Angket Pengumpulan Data Penelitian Teknik Umpan Balik

    Pada Mata Pelajaran PAI di SDN 1 Nambahrejo Kotagajah

    2019/2020 ............................................................................................... 41

    4. Sarana dan Prasarana SDN 1 Nambahrejo ............................................. 51

    5. Data Hasil Penyebaran Angket Pengaruh Teknik Umpan Balik

    Terhadap Hasil Belajar PAI Siswa Kelas V SDN 1 Nambahrejo

    Kecamatan Kotagajah ............................................................................. 55

    6. Distribusi Frekuensi Hasil Angket Tentang Teknik Umpan Balik ......... 57

    7. Data Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PAI Di SDN

    1 Nambahrejo Lampung Tengah ............................................................ 58

    8. Distribusi Frekuensi Tentang Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Di

    SDN 1 Nambahrejo Kotagajah Lampung Tengah .................................. 59

    9. Data Pengolahan Skor Hasil Angket Pengaruh Teknik Umpan Balik

    dengan Hasil Belajar PAI Siswa Kelas V SDN 1 Nambahrejo

    Kecamatan Kotagajah Lampung Tengah................................................ 60

  • xv

    10. Frekuensi Data yang Diperoleh tentang Angket V Pengaruh Teknik

    Umpan Balik terhadap Hasil Belajar PAI Siswa Kelas V SDN 1

    Nambahrejo Kecamatan Kotagajah Lampung Tengah ........................... 61

    11. Tabel Kerja Perhitungan Chi Kuadrat tentang Pengaruh Teknik

    Umpan Balik terhadap Hasil Belajar PAI Siswa Kelas V SDN 1

    Nambahrejo Kecamatan Kotagajah Lampung Tengah ........................... 62

    12. Tabel Interpretasi Nilai r atau Tingkat Pengaruh ................................... 66

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    1. Struktur Organisasi SDN 1 Nambahrejo Kotagajah ............................. 51

    2. Denah Lokasi SDN 1 Nambahrejo Kotagajah ...................................... 52

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    1. Nota Dinas .............................................................................................. 75

    2. Alat Pengumpul Data .............................................................................. 76

    3. Uji Validitas Angket Teknik Umpan Balik ............................................ 80

    4. Reliabilitas Angket ................................................................................ 83

    5. Outline .................................................................................................... 87

    6. Surat Bimbingan Skripsi ......................................................................... 90

    7. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ...................................................... 91

    8. Izin Prasurvey ......................................................................................... 123

    9. Surat Balasan Prasurvey ......................................................................... 124

    10. Surat Tugas ............................................................................................. 125

    11. Surat Izin Research ................................................................................. 126

    12. Surat Balasan Research........................................................................... 127

    13. Surat Keterangan Bebas Pustaka Jurusan ............................................... 128

    14. Surat Keterangan Bebas Pustaka Perpustakaan ...................................... 129

    15. Dokumentasi ........................................................................................... 130

    16. Tabel Chi Square .................................................................................... 133

    17. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. 134

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang terdiri dari

    pendidik dan peserta didik yang didalamnya terdapat aktivitas, pemahaman

    materi serta pengetahuan antara pendidik dan peserta didik guna untuk

    mencapai sebuah tujuan dalam proses pembelajaran.

    Setiap pendidik berharap supaya bahan pembelajarannya yang telah

    disampaikan dapat diterima dan dicerna oleh peserta didik, meski latar

    belakang dari mereka sangatlah berbeda baik dari segi bakat, minat,

    kebudayaan serta lingkungan sosialnya. Selain itu seorang pendidik perlu

    memperhatikan kondisi peserta didik dalam proses belajar mengajar, oleh

    karena itu pendidik perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

    serta mengoptimalkan penggunaan umpan balik yang akan menarik perhatian

    peserta didik untuk lebih semangat dalam belajar, sehingga akan

    meningkatkan hasil belajar peserta didik itu sendiri. Jadi penggunaan teknik

    umpan balik dengan optimal digunakan untuk memancing perhatian peserta

    didik agar mereka merespon serta memperhatikan materi yang telah

    disampaikan pendidik.

    Selain yang telah disebutkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

    dalam proses belajar mengajar, yakni interaksi atau hubungan timbal balik

    antara peserta didik dan pendidiknya dalam proses belajar mengajar sebagai

  • 2

    contoh kecil kelancaran interaksi dan komunikasi antara pendidik dan peserta

    didik, karena ketidak lancaran dalam interaksi dan komunikasi yang terjalin

    antara pendidik dan peserta didik akan mengakibatkan kesalahan maksud

    dalam penyampaian pesan yang mengakibatkan peserta didik salah paham,

    serta kekurang efektifan dalam belajar serta akan berpengaruh terhadap hasil

    belajar peserta didik itu sendiri, hal tersebut memang spele namun sering

    dilupakan saat proses pembelajaran. Sedangkan dalam proses pembelajaran

    umpan balik sangat diperlukan untuk melihat bagaimana peserta didik dalam

    menerima materi pembelajaran yang telah diberikan oleh guru.

    Umpan balik (feedback) berfungsi sebagai alat evalausi untuk

    mrngukur tercapai tidaknya sebuah tujuan yang ingin dicapai melalui

    kegiatan pembelajaran serta untuk meningkatkan kualitas mengajar bagi guru

    maupun bagi siswa.2 Jadi antara umpan balik dan hasil belajar siswa sangat

    erat hubungannya, karena dalam proses pembelajaran dengan adanya umpan

    balik akan memudahkan pendidik dalam memberikan pemahaman serta

    memudahkan pendidik dalam melihat tingkat pemahaman peserta didik

    melalui materi yang diberikan.

    Umpan balik yang ditimbulkan oleh para peserta didik sesungguhnya

    amat bergantung atau berawal dari upaya, sikap dan tindakannya yang

    dilakukan oleh guru. Hal ini terjadi, karena dalam kegiatan pendidikan

    dan pengajaran, sungguhpun telah banyak teori yang menjelaskan tentang

    perlunya menggeser paradigma lama ke paradigma baru yang lebih

    memberikan peran kepada peserta didik, dalam praktiknya tetap saja

    amat bergantung kepada peran yang dilakukan oleh guru. Keadaan

    tersebut semakin jelas terjadi pada pendidikan dan pengajaran yang

    2 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, t.t.), 5.

  • 3

    berlangsung pada tingkat dasar dan menengah yang sebagian besar

    banyak bergantung pada krativitas guru(teacher centris).3

    Salah satu ciri dari efektivitas kegiatan belajar mengajar tersebut,

    antara lain terlihat pada terjadinya perubahan pada peserta didik setelah

    mengikuti kegiatan belajar tersebut. Sedangkan yan dimaksud dengan efisien,

    adalah kegiatan mengajar tersebut berlangsung secara wajar, menyenangkan,

    merangsang munculnya imajinasi, kreativitas, tidak bertele-tele, serta tidak

    banyak membuang waktu sehingga terjadilah umpan balik antara pendidik

    dan peserta didik.

    Sering kita jumpai bahwasanya ketika seorang pendidik mengajar, ada

    beberapa dari peserta didik yang tidak memperhatikan atau acuh, ada

    beberapa dari mereka yang sangat antusias dalam belajar, ada juga yang

    biasa-biasa saja hal ini terjadi karena peserta didik mempunyai daya tangkap

    atau respon yang berbeda oleh karena itu sebagai seorang pendidik perlu

    mengoptimalkan penggunaan teknik umpan balik serta terus

    mempertahaankan adanya umpan balik terhadap peserta didik. Pemberian

    apresiasi juga sangat baik guna untuk memberikan dorongan secara mental

    supaya peserta didik termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar peserta

    didik lebih meningkat. Keberhasilan belajar tersebut bisa kita lihat dari

    perubahan yang terjadi pada peserta didik setelah dilaksanakannya proses

    pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan teknik umpan balik.

    3 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaraan (Jakarta: Kencana, 2011), 323.

  • 4

    Setelah peneliti melakukan survey di SDN 1 Nambahrejo pada

    tanggal 15 November 2108 dengan Bapak Sukiayanto selaku guru PAI

    melalui wawancara dan dibuktikan dengan dokumentasi, bahwa benar saja di

    dalam pembelajaran mata pelajaran PAI di SDN 1 Nambahrejo dalam proses

    pembelajaran tingkat kesadaran peserta didik masih rendah, hal tersebut dapat

    dilihat dari keefektifan peserta didik dalam memberikan respon terhadap

    materi pembelajaran yang disampaikan pendidik, selain itu beberapa dari

    mereka tidak memperhatikan pembelajaran dikarenakan bosan dengan proses

    pembelajaran tersebut jadi tidak heran jika hasil belajar mereka kurang

    memuaskan. Padahal guru sudah berusaha menjelaskan semaksimal mungkin

    dengan menggunakan metode ceramah supaya siswanya paham akan materi

    yang disampaikan, selain itu peneliti juga sudah melihat bagaimana cara guru

    mengajar serta sudah menggunakan teknik umpan balik seperti pemberian

    tugas kemudian guru juga menyimpulkan pertanyaan yang diberikan oleh

    beberapa siswanya serta memberikan apresiasi berupa tepuk tangan kepada

    siswa yang bisa menjawab pertanyaannya.

    Teknik umpan balik yang guru berikan menurut peneliti perlu

    dioptimalkan kembali seperti contoh mengkondisikan suasana kelas yang

    kurang kondusif dikarenakan dari beberapa siswa ribut dan kurang

    memeperhatikan pelajaran, kemudian guru juga perlu mengkondisikan

    siswanya untuk aktif mencatat ataupun menanggapi pertanyaan yang telah

    diberikan oleh guru, serta guru juga perlu berlaku tegas terhadap siswa yang

    tidak memperhatikan sebagai contoh guru menegur siswa yang ribut dan tidak

  • 5

    memperhatikan untuk menjawab pertanyaan yang guru sampaikan, atau untuk

    menyimpulkan jawaban yang telah dijawab siswa lain, selain itu adanya

    apresiasi berupa tepuk tangan sagat bagus diberikan kepada siswa yang

    berhasil menjawab benar pertanyaan guru, sesekali guru juga perlu

    memberikan hadiah kecil guna untuk menambah semangat belajar siswanya

    serta memberikan motivasi kepada teman yang belum mendapatkan apresiasi.

    Pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang

    dilakukan seorang pendidik tidak terserap secara keseluruhan oleh peserta

    didik. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh pendidik yaitu adalah

    dengan cara mengkombinasikan metode pembelajaran dan mengoptimalkan

    teknik umpan balik saat proses pembelajaran. Teknik umpan balik bisa

    berupa pemberian hadiah, pujian dan hal hal yang membuat peserta didik

    merasa termotivasi dan lebih giat untuk belajar. Selain itu pendidik juga perlu

    menggunakan teknik umpan balik berupa hukuman yang bersifat mendidik

    supaya siswa lebih termotivasi dan tidak menyepelekan pembelajaran, dengan

    begitu siswa yang mendapat nilai rendah akan berusaha keras supaya nilainya

    lebih tinggi dan tidak mendapatkan hukuman.

    Pada dasarnya umpan balik itu sendiri adalah kondisi psikologis

    peserta didik dan pendidiknya yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar

    dan terlihat dalam sikap, gerak-gerik, respons, dan perubahan- perubahan

    lainnya yang terjadi pada pendidik dan peserta didiknya.4 Ada beberapa

    teknik yang digunakan oleh pendidik untuk mendapatkan umpan balik

    4 Abuddin Nata, 324.

  • 6

    diantaranya memancing apresiasi siswa, menggunakan media dan alat

    pengajaran yang sesuai, penggunaan bentuk motivasi, memberikan nilai,

    pemberian hadiah, pemberian pujian, pemberian tugas, serta pemberian

    hukuman. Kemudian Peneliti melakukan survey kembali pada Tanggal 20

    April 2019 dan di peroleh data dari hasil nilai ulangan harian yang telah di

    laksanakan sebagai berikut.

    Tabel 1.1

    Daftar Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa Kelas

    V di SDN 1 Nambahrejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

    No Nama siswa Nilai Keterangan

    1 AA 60 Sangat Rendah

    2 AR 70 Rendah

    3 AAP 78 Cukup

    4 AO 75 Rendah

    5 AE 88 Tinggi

    6 AAM 63 Sangat Rendah

    7 CRP 72 Rendah

    8 CE 89 Tinggi

    9 CAD 89 Tinggi

    10 CIP ]80 Cukup

    Sumber: Daftar Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

    Keterangan

    No. Nilai Kriteria

    1 91-100 Tinggi

    2 80-90 Cukup

    3 76-79 Rendah

    5

  • 7

    Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah rata-rata nilai ulangan

    harian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas V SDN 1 Nambahrejo

    masih tergolong cukup. Hal tersebut bisa dibuktikan persentase nilai dari

    jumlah dua puluh tujuh siswa, hanya enam siswa yang mendapat nilai tinggi,

    sembilan siswa mendapat nilai cukup, enam siswa mendapat nilai rendah, dan

    enam siswa yang mendapat nilai sangat rendah.

    Dengan demikian, asumsi (anggapan) dalam penelitian ini bahwa

    penggunaan teknik umpan balik akan mempengaruhi keaktifan siswa belajar,

    sehingga dalam proses belajar akan berjalan lancar dan hasil belajar siswa akan

    meningkat.

    Hal tersebut yang melatar belakangi masalah dalam skripsi peneliti

    yaitu pengaruh teknik umpan balik terhadap hasil belajar PAI siswa kelass V

    SDN 1 Nambahrejo Kec. Kotagajah.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

    dapat mengidentifikasikan masalah yang timbul dalam penelitian ini, yaitu:

    1. Hasil belajar siswa mata pelajaran agama Islam masih rendah.

    2. Kurangnya respon siswa dalam proses pembelajaran.

    3. Kurangnya kreativitas guru dalam menumbuhkan umpan balik (feedback)

    siswa.

  • 8

    C. Batasan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah di atas, untuk menghindari

    kemungkinan meluasnya masalah yang akan diteliti, maka penulis perlu

    membatasi ruang lingkup permasalahan yang ada dalam penelitian ini yaitu:

    Obyek penelitian dibatasi pada pengaruh teknik umpan balik (feedback)

    dalam bentuk diantaranya External feedback, Direct feedback, Inferential

    feddback dan Positive feedback pada siswa kelas V SDN 1 Nambahrejo dan

    Hasil belajar siswa SDN 1 Nambahrejo Lampung Tengah dalam mata

    pelajaran Pendidikan Agama Islam dari ulangan harian.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan

    masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “Apakah Ada Pengaruh Teknik

    Umpan Balik(feedback) terhadap Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran PAI

    Kelas V SDN 1 Nambahrejo Tahun Pelajaran 2019/2020 ?.”

    E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Tujuan Dalam penelitian ini penulis mempunyai maksud dan

    tujuan yang ingin dicapai serta untuk mewujudkan agar lebih jelas dan

    terarahnya suatu penelitian yaitu untuk mengetahui Pengaruh Teknik

    Umpan Balik (feedback) terhadap Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran

    PAI Kelas V SDN 1 Nambahrejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

    2. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini diantaranya, yaitu:

  • 9

    a. Bagi Guru SDN 1 Nambahrejo, dapat menjadi kreasi dari

    pembelajaran sebelumnya dan menjadi sumbangan bagi lembaga

    pendidikan di SDN 1 Nambahrejo agar lebih menekankan teknik

    umpan balik (feedback) dalam proses pembelajaran terhadap siswa

    supaya pembelajaran tidak lagi membosankan dan hasil belajar lebih

    memuaskan, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama

    Islam.

    b. Bagi peneliti, dengan terungkapnya hasil penelitian ini diharapkan

    dapat menambah wawasan dan pengalaman, sehingga mampu

    memberi sumbangsih dalam pengembagan pemikiran tentang

    pengetahuan-pengetahuan yang berhubungan dengan dunia guru.

    c. Bagi siswa, dengan terungkapnya hasil penelitian ini diharapkan dapat

    menjadi menjadi sumbangan dalam proses belajar mengajar yang

    berbeda dan yang menarik sehingga akan menjadi motivasi belajar.

    F. Penelitian Relevan

    Penelitian relevan ini memuat secara sistematis mengenai hasil penelitian

    terdahulu (prior research) tentang persoalan yang akan dikaji. Berikut ini

    beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan skripsi peneliti:

    1. Hasil penelitian yang berjudul “Penggunaan Umpan Balik dalam

    Meningkatkan Hasil Belajar Materi Penjumlahan dan Pengurangan

    pada Siswa MIN Kelas III Kecamatan AUH Kabupaten Siak”.5 Penelitian

    ini membahas tentang umpan balik terhadap hasil belajar. Ruang lingkup

    5 Analiswati, “Penggunaan Umpan Balik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Materi

    Penjumlahan dan Pengurangan Pada Siswa MIN Kelas III Kec Sabak Auh Kab Siak,” t.t.

  • 10

    penelitian ini dalam pelajaran matematika materi penjumlahan dan

    pengurangan.

    2. Hasil penelitian yang bejudul “Hubungan antara Umpan Balik

    (feedback)dengan hasil belajar siswa kelas VII pada Mata Pembelajaran

    Al-Quran Hadits di MTs Wali Songo Sukajadi Kabupaten Lampung

    Tengah”.6 Penelitian ini membahas hubungan antara umpan balik dan

    hasil belajar. Ruang lingkup penelitian ini dalam pembelajaran Al-Qur’an

    Hadits.

    Berdasarkan uraian di atas, persamaan judul skripsi pertama dengan judul

    skripsi peneliti yakni sama-sama membahas variabel terikat tentang umpan

    balik. Kemudian perbedaan yang terdapat pada judul skripsi pertama dengan

    judul skripsi peneliti adalah jenis penelitian yang digunakan. Pada skripsi

    pertama menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action

    research) yang meneliti bagaimana proses pembelajaran di kelas, sedangkan

    pada skripsi peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Selain itu pada

    skripsi pertama lebih menekankan hasil belajar pada materi pengurangan dan

    penjumlahan sedangkan peneliti lebih menekankan hasil belajar mata

    pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), penelitian ini dilakukan karena

    hasil belajar siswa SDN 1 Nambahrejo mata pelajaran PAI masih tergolong

    rendah dan peneliti ingin mengetahui seberapa besar teknik umpan balik

    untuk mengingkatkan hasil belajar siswa.

    6 Tina Mufidah, “Hubungan Antara Umpan Balik (feedback) Dengan Hasil Belajar Siswa

    Kwlas VII Pada Mata Pelajaran AL-Qur’an Hadis di MTs Wali Songo Suka Jadi Lampung

    Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017,” t.t.

  • 11

    Selanjutnya, persamaan pada judul skripsi kedua dengan judul skripsi

    peneliti juga sama-sama membahas tentang umpan balik serta jenis penelitian

    yang digunakan sama-sama menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

    Kemudian perbedaan dari skripsi kedua dengan skripsi peneliti adalah ruang

    lingkup penelitian. Pada skripsi kedua menekankan pada pembahasan mata

    pelajaran Al-Qur’an dan Hadits sedangkan skripsi peneliti membahas tentang

    hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Selain itu pada skripsi

    kedua ingin mencari tahu hubungan antara teknik umpan balik terhadap hasil

    belajar siswa, sedangkan pada skripsi peneliti ingin mengetahui pengaruh

    teknik umpan balik terhadap hasil belajar siswa.

  • 12

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Hasil Belajar PAI

    1. Hasil Belajar

    a. Pengertian Hasil Belajar

    Belajar dan mengajar adalah satu kesatuan yang tidak bisa

    dipisahkan antara seorang pengajar dan pelajarnya. Dua konsep belajar

    mengajar yang dilakukan oleh seorang pengajar dan siswanya terpadu

    pada satu kegiatan. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar

    mengajar harus bisa mendapatkan hasil dari proses pembelajarannya

    tersebut.

    Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

    tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses

    evaluasi hasil belajar. Sedangkan jika dilihat dari sisi siswa, hasil

    belajar ialah berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.7

    Hasil belajar bisa diartikan pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

    pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.

    Merujuk pendapat lain hasil belajar berupa: Informasi verbal,

    keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan

    motorik, dan sikap. Hasil belajar mencakup kemampuan

    kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu, hasil

    pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan

    sikap. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

    keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan

    saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para

    7 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 3.

  • 13

    pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat

    secara fragmentaris atau terpisah, tetapi secara komprehensif.8

    Hasil belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai oleh peserta

    didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya untuk mencapai

    tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan merupakan hasil belajar

    yang menunjukkan adanya derajat perubahan tingkah laku peserta

    didik.9 Pendapat lain menyatakan bahwa hasil belajar adalah prestasi

    dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara

    individu maupun secara berkelompok.10

    Dari beberapa pendapat di atas dapat diuraikan bahwa hasil

    belajar adalah kemampuan beserta keterampilan yang diperoleh siswa

    setelah ia menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru sehingga

    bisa berubah kearah yang lebih baik dan dapat

    mengimplementasikannya di dalam kehidupan sehari-harinya.

    Perubahan tersebut meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

    Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif,

    psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,

    ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,

    contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan,

    menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,

    merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation

    (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),

    responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization

    (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain

    8 Muhammad Thobroni, Belajaar Dan Pembelajaran Pengembangan Wacana Dan

    Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 22–

    24. 9 Juniati, “Penerapan Strategi Pembelajaran Probex Untuk Meningkatkan Motivasi Dan

    hasil Belajar Peserta Didik SMPN 3 Purworejo, Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2007/2008 Pada

    Konsep Kalor” 1, no. 2 (2009): 33. 10

    Rostrieningsih Maesaroh, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan

    Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan

    Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor,” t.t., 161.

  • 14

    psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, routinized.

    Psikomotor juga mencakup ketrampilan produktif, teknik, fisik,

    sosial, manajerial, dan intelektual. Hasil pembelajaran meliputi

    kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.11

    Sedangkan menurut pendapat lain hasil belajar akan terlihat

    pada perubahan tingkah laku seseorang dalam kehidupan sehari-harinya

    yang terdiri dari IQ, SQ, dan EQ orang tersebut.

    Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar

    akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek itu adalah ;

    Pengetahuan, Pengertian, Kebiasaan, Keterampilan, Apresiasi, Emosional,

    Hubungan Sosial, Jasmani, Etis atau Budi Pekerti dan Sikap.12

    Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

    belajar adalah berubahnya tingkah laku peserta didik yang diikuti dengan

    ciri tertentu sebagai bentuk hasil dari kegiatan pembelajaran. Perubahan

    tersebut meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor, dan hasil belajar

    tersebut dapat diukur serta dinilai setelah melakukan proses belajar

    mengajar.

    b. Macam-macam hasil belajar

    Dalam proses pembelajaran ada beberapa macam hasil belajar yang

    perlu pendidik ketahui untuk mengukur seberapa besar perubahan yang

    terjadi terhadap peserta didik setelah belajar diantaranya adalah hasil

    belajar kognitif, afektif, dan psikomotor.

    11

    Agus

    Suprijono, Cooperative Learning (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), 6–7. 12

    Oemar

    Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 30.

  • 15

    1) Hasil belajar kognitif Aspek kognitif ini berkaitan dengan kemampuan berpikir

    pada peserta didik. Menurut teori yang dikemukakan oleh

    Benjamin S. Bloom aspek ini terdiri dari enam tingkat yaitu:

    a) Pengetahuan b) Pemahaman c) Penerapan d) Analisi e) Sintesis f) Evaluasi

    2) Hasil belajar afektif Hasil belajat afektif adalah hasil belajar yang

    berkaitan dengan minat, sikap dan nilai-nilai. Hasil belajar afektif

    memiliki beberapa tingkat yaitu:

    a) Receiving atau Attending b) Responding c) Valuing d) Organizing e) Characterizing

    3) Hasil belajar psikomotor Keterampilan motorik terdiri atas sejumlah sub

    komponen yang merupakan sub keterampilan atau keterampilan

    bagian. Seperti halnya hasil belajar kognitif dan hasil belajar

    afektif, hasil belajar psikomotor juga memiliki beberapa tingkatan,

    ada enam tingkatan keterampilan yaitu:

    a) Gerak refleks b) Keterampilan pada gerakan dasar c) Kemampuan perseptual d) Gerakan kemampuan fisik e) Gerak terampil gerakan indah dan kreatif

    Hasil belajar yang telah dikemukakan di atas sebenarnya tidak berdiri

    sendiri, melainkan saling berhubungan antara satu dengan lainnya,

    bahkan ada dalam kebersamaan. Seseorang yang berubah tingkat

    kognisinya sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan

    perilakunya.13

    Dari pendapat di atas dapat diuraikan bahwa untuk mengetahui

    hasil belajar dari peserta didik perlu kita lihat dari tiga hasil belajarnya

    yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Karena pada ketiga

    13

    Nindya yuli wulandana, Evaluasi Pendidikan (`Kota Metro: kaukaba, 2015), 23–27.

  • 16

    poin tersebut ada kesinambungan antara satu dengan yang lainnya yang

    saling mempengaruhi.

    c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Ada beberapa hal yang mempengaruhi hasil belajar, karena hasil

    belajar tidak mungkin berdiri sendiri tanpa didukung oleh faktor-faktor.

    Secara umum faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor

    internal, dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang

    berasal dari dalam diri peserta didik, faktor tersebut meliputi keadaan

    jasmani, dan rohani. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal

    dari luar diri peserta didik misalnya keluarga, masyarakat, dan kondisi

    sekolah. Kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar

    peserta didik.

    Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya

    perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan.

    Berhasil atau tidaknya perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai

    macam faktor yang dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut:

    1. Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor individual. Faktor individual meliputi hal-hal sebagai berikut:

    a) Faktor kematangan atau pertumbuhan. b) Faktor kecerdasan atau inteligensi. c) Faktor latihan dan ulangan. d) Faktor motifasi. e) Faktor pribadi.

    2. Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial. Termasuk ke dalam faktor di luar individu atau faktor sosial antara lain sebagai

    berikut:

    a) Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga. b) Faktor guru dan cara mengajar. c) Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar. d) Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia. e) Faktor motivasi sosial.14

    14

    Muhammad

    Thobroni, 31–34.

  • 17

    Faktor-faktor yang telah disebutkan di atas adalah faktor-faktor

    yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Tinggi dan rendahnya hasil

    belajar yang diperoleh siswa sangat berkaitan erat denga faktor yang

    mempengaruhinya. Tidak hanya faktor dari dalam diri siswa saja namun

    ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

    2. Mata Pelajaran PAI

    a. Pengertian Mata Pelajaraan PAI

    Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SDN 1 Nambahrejo adalah

    pendidikan agama Islam, adapun yang dimaksud dengan mata pelajaran

    pendidikan agama Islam adalah sebagai berikut:

    Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

    menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

    hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan

    ajaran agama islam dari sumber utamanya Al-Qur’an dan Al-Hadist,

    melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan

    pengalaman. Disertai dengan tuntunan untuk menghormati penganut

    agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama

    dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa

    (Kurikulum PAI). Oleh karena itu, ketika kita menyangkut pendidikan

    islam, maka akan mencakup dua hal,

    1) Mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak islam

    2) Mendidik siswa-siswi untuk mempelajari materi ajaran Islam-subjek berupa pengetahuan tentang ajaran Islam.

    15

    Selain itu Pendidikan Agama Islam juga didefinisikan sebagai usaha

    sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, menghayati dan

    mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengarahan atau

    latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam

    15

    Abdul

    Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Bandung:

    Remaja Rosda Karya, 2012), 11.

  • 18

    hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk

    mewujudkan kesatuan nasional.

    Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.2/1989

    Pasal 39 ayat 2 ditegaskan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan

    jenjang pendidikan wajib memuat: pendidikan pancasila, pendidikan

    agama, dan pendidikan kewarganegaraan. Dari pasal tersebut dapat

    dipahami bahwa bidang studi pendidikan agama, baik agama Islam

    maupu agama lainnya merupakan komponen dasar/ wajib dalam

    kurikulum pendidikan nasional.16

    Adapun menurut pendapat lain pengertian pendidikan agama Islam

    menjadi tiga bagian yaitu:

    1) Pendidikan agama Islam adalah “usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat

    memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikan

    sebagai pandangan hidup”.

    2) Pendidikan agama Islam adalah”pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan ajaran Islam”.

    3) Pendidikan agama Islam adalah “pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar

    nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati

    dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya

    secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam segabai

    pandangan hidup demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia

    maupun di akhirat kelak”.17

    Dari beberapa pemaparan di atas dapat diuraikan bahwa pendidikan

    agama Islam adalah suatu usaha secara sadar yang dilakukan untuk

    membentuk, membimbing, sekaligus mengarahkan seorang siswa untuk

    menjadi pribadi insan kamil berdasarkan nilai-nilai etika islam dengan

    tetap memelihara hubungan baik dengan Allah Swt, dengan sesama

    manusia, dan dengan alam sekitarnya, serta untuk mempersiapkan siswa

    16

    “UU2-1989Sisdiknas[1].pdf,” t.t. 17

    Zakiyah darajat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 86.

  • 19

    ketika mereka sudah menyelesaikan pendidikannya dan turun langsung

    kemasyarakat.

    b. Fungsi Mata Pelajaran PAI

    Agama dalam kehidupan sosial mempunyai fungsi sebagai

    sosialisasi individu, yang artinya agama bagi anak akan menghantarkannya

    menjadi dewasa. Seorang anak akan di tuntun untuk diarahkan aktivitasnya

    dalam masyarakat dan juga merupakan termasuk tujuan pengembangan

    kepribdian, dan dalam ajaran Islam inilah seorang anak akan dibimbing

    pertumbuhan jasmani serta rohaninya dengan tujuan mengarahkan,

    mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlaku ajaran Islam.

    Fungsi mata pelajaran PAI sendiri di lingkungan sekolah dasar

    adalah sebagai pembentukan akhlak mulia, penuh kasih sayang kepada

    segenap unsur alam semesta.18

    Peserta didik juga diharapkan tidak hanya

    bertambah pengetahuan dan wawasannya saja, namun peserta didik

    diharapkan agar lebih cakap, terampil serta semakin mulia karakter dan

    kepribadian serta berbudi pekerti luhur.

    Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah berfungsi sebagai :

    1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah Swt. Yang telah ditanamkan dalam

    lingkungan keluarga. Selanjutnya sekolah berfungsi untuk

    menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui

    bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan

    dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat

    perkembangannya.

    2. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

    18

    Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pendidikan Agama Islam

    dan Budi Pekerti (balitbang, t.t.).

  • 20

    3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah

    lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

    4. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik

    dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam

    kehidupan sehari-hari.

    5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

    dirinya dan menghambat perembangannya menuju manusia

    indonesia seutuhnya.

    6. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan fungsional.

    7. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat

    berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk

    dirinya sendiri dan orang lain.

    Pendapat lain menyatakan bahwa terdapat beberapa pendekatan

    yang digunakan dalam memainkan fungsi agama Islam di sekolah.

    1. Pendekatan nilai universal (makro), yaitu suatu program yang dijabarkan dalam kurikulum.

    2. Pendekatan meso, artinya pendekatan program pendidikan yang memiliki kurikulum, sehingga dapat memberikan informasi dan

    kompetisi pada anak.

    3. Pendekatan ekso, artinya program pendidikan yang memberikan kemampuan kebijakan pada anak untuk membudidayakan nilai

    agama Islam.

    4. Pendekatan makro, artinya pendekatan program pendidikan yang memberikan kemampuan kecukupan keterampilan seseorang sebagai

    profesional yang mampu mengemukakan ilmu teori, informasi, yang

    diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.19

    Dari beberapa penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa fungsi

    pendidikan agama Islam turut berperan cukup penting di dalam

    kehidupan, mulai dari anak-anak bahkan sampai orangtua sekalipun.

    Terkhusus bagi anak-anak yang masih kecil fungsi agama sendiri

    sangat mempengaruhi keberhasilannya nanti, karena dengan bekal

    pengetahuan agama sejak kecil yang diperoleh nya dari orangtua

    19

    Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, 2012, 15.

  • 21

    sebagai guru pertamanya akan menjadikan seorang anak tumbuh

    dewasa denga sikap, moral, budi pekerti yang baik.

    c. Tujuan Mata Pelajaran PAI

    Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah memiliki tujuan yaitu

    untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

    pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman serta pengalaman

    peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang

    terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan

    bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenang pendidikan yang lebih

    tinggi.20

    Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk memperkuat iman dan takwa,

    menghormati agama lain, memelihara kerukunan antara umat beragama,

    serta mewujudkan persatuan nasional.21

    Pendidikan agama Islam bertujuan untuk membentuk pribadi

    manusia menjadi pribadi yang mencerminkan ajaran-ajaran Islam

    dan bertakwa kepada Allah, atau”hakikat tujuan pendidikan Islam

    adalah terbntuknya insan kamil”. Tujuan pendidikan Islam adalah

    “membina dan mendasari kehidupan anak dengan nilai-nilai syariat

    Islam secara benar sesuai dengan pengetahuan agama”. Sedangkan

    pendapat lain beranggapan bahwa tujuan pendidikan Islam yang

    paling utama adalah “beribadah dan bartaqarrub kepada Allah, dan

    kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat”.

    Tujuan pendidikan Islam adalah “untuk membentuk kepribadian

    yang Muslim, yakni bertakwa kepada Allah”. Pendapat lain

    mengmukakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah “untuk

    membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.

    Selama hidupnya, dan matipun tetap dalam keadaan Muslim”.22

    20

    Abdul Majid, 16. 21

    Yudhi Fachrudin, “Corak Pendidikan Agama Islam pada Kurikulum Madrasah dan

    Sekolah,” makalah (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2014). 22

    Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, 20.

  • 22

    Dari beberapa pemaparan di atas dapat diuraikan bahwa tujuan

    pendidikan agama Islam adalah untuk mempersiapkan anak didik agar ia

    dapat menumbuhkan segenap potensi yang telah ia miliki baik jasmani

    maupun rohani agar dapat menjadi seseorang yang berguna

    dimasyarakatnya.

    B. Teknik Umpan Balik (feedback)

    1. Pengertian Teknik Umpan Balik

    Aktif ataupun tidaknya suatu pembelajaran bisa kita lihat dari respon

    peserta didik itu sendiri, apabila peserta didik sangat berantusias dalam

    belajar maka proses belajar mengajar tersebut terbilang aktif. Pendidiklah

    yang harus memancing semangat belajar mereka dengan menggunakan

    teknik-teknik umpan balik (feedback), dengan begitu peserta didik mampu

    memahami pelajaran yang telah disampaikan, dan pendidik sendiri lebih

    mudah dalam menyampaikan materi.

    Teknik Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan oleh

    seorang guru dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.23

    Pendapat lain mengatakan bahwa teknik adalah implementasi dari metode

    pembelajaran yang secara nyata berlangsung di dalam kelas, tempat

    terjadinya proses pembelajaran.24

    Adapun pendapat lain menyatakan bahwa teknik pembelajaran dapat

    diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan

    23

    Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja

    Rosdakarya, 2012), 133. 24

    Suyono, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar (Bandung: Remaja

    Rosdakarya, 2013), 20.

  • 23

    suatu metode secara spesifik. Teknik pembelajaran merupakan cara guru

    menyampaikan bahan ajar yang telah disusun berdasarkan pendekatan yang

    dianut.25

    Jadi dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik

    pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan oleh seorang pendidik guna

    untuk menyampaikan suatu bahan ajar yang telah tersusun sebelumnya dalam

    metode yang sesuai.

    Umpan balik (feedback)adalah kondisi psikologis peserta didik dan

    guru yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar yang terlihat dalam sikap,

    gerak-gerik, respons, dan perubahan lainnya yang terjadi pada guru dan

    murid.26

    Sedangkan menurut pendapat lain menjelaskan bahwa Umpan balik

    adalah respons yang pendidik berikan kepada anak didiknya mengenai

    apapun hal yang diperbuat oleh anak didik, yang bisa memotivasi peserta

    didik, memberikan penguatan, serta membuat anak didik menjadi lebih

    mengembangkan kemampuannya dengan tujuan pencapaian suatu hasil yang

    lebih optimal.27

    Umpan balik juga bisa diartikan sebagai pemberian informasi yang

    diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada peserta didik untuk

    memperbaiki atau meningkatkan pencapaian atau hasil belajarnya.28

    Pendapat

    lain mengatakan bahwa metode umpan balik adalah pemberian informasi

    25

    Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 231. 26

    Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaraan (Jakarta: Kencana,

    2011), 324. 27

    Dedi Wahyudi, “Penggunaan Media, Variasi, Dan Umpan Balik Dalam Proses

    Pembelajaran Untuk Mengoptimalkan Hasil Belajar Siswa,” t.t. 28

    Ihsana El Khuluqo, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017),

    213.

  • 24

    yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk

    memperbaiki atau meningkatkan pencapaian atau hasil belajar.29

    Dari beberapa definisi di atas dapat penulis jelaskan bahwasannya

    umpan balik (feedback) adalah suatu respon yang diberikan oleh pendidik

    kepada peserta didiknya sehingga terjadi interaksi antara keduanya, guna

    untuk memotivasi semangat peserta didik ketika belajar dan supaya mereka

    mencapai hasil belajar yang maksimal.

    2. Bentuk-bentuk Teknik Umpan Balik (feedback)

    Umpan balik tidak hanya berupa bentuk fisik saja, namun juga dalam

    bentuk sikap mental yang selalu berproses untuk menyerap bahan pelajaran

    yang pendidik berikan. Adapun bentuk-bentuk dari umpan balik yaitu:

    a. External feedback yaitu umpan balik yang diterima langsung komunikator dari komunikan.

    b. Internal feedback yaitu umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari

    komunikator itu sendiri.

    c. Direct feedback atau Immediate feedback yaitu umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota

    badannya.

    d. Indirect feedback atau Delaiged feedback yaitu dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan

    waktu.

    e. Inferential feedback yaitu umpan balik yang diterima dalam komuniksi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak

    langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.

    f. Zero feedback yaitu kominikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik

    tersebut tidak dipahami oleh komunikator.

    g. Neutral feedback yaitu umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang

    disampaikan semula.

    29

    Analiswati, “Penggunaan Umpan Balik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Materi

    Penjumlahan dan Pengurangan Pada Siswa MIN Kelas III Kec Sabak Auh Kab Siak,” t.t.

  • 25

    h. Positive feedback yaitu komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya

    penerimaan pada pesan yang disampaikan.

    i. Negative feedback yaitu komunikasi yang disampaikan oleh komunikator mendapat tantangan dari komunikan.

    30

    Dari beberapa bentuk umpan balik di atas yang sering digunakan

    dalam proses pembelajaran antara lain:

    a. External feedback yaitu umpan balik yang diterima langsung komunikator

    dari komunikan. Contohnya memberikan ekspresi wajah, gerak-gerik,

    berupa prilaku ataupun dalam bentuk suara saat proses komunikasi

    berlangsung.

    b. Direct feedback atau Immediate feedback yaitu umpan balik langsung

    dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota

    badannya. Contohnya peserta didik akan mengangkat tangannya ketika ia

    akan bertanya kepada pendidik saat apa yang pendidik sampaikan belum

    dimengerti, dan membrikan apresiasi berupa tepuk tagan.

    c. Inferential feedback yaitu umpan balik yang diterima dalam komuniksi

    massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak

    langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.

    Contohnya menyimpulkan pertanyaan yang diberikan oleh beberapa siswa.

    d. Positive feedback yaitu komunikasi yang disampaikan komunikator

    kepada komunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya

    penerimaan pada pesan yang disampaikan. Contohnya peserta didik

    melaksanakan apa yang diperintahkan oleh pendidik saat proses belajar

    30

    “Umpan Balik dan Bentuk-bentunya,” diakses 21 April 2019,

    http://www.taniakharisma-wirdpress.com/.

  • 26

    mengajar misalnya mencatat, mengerjakan tugas, responsif ketika ditanya,

    mendengarkan dan memperhatikan ketika pendidik sedang mengajar.

    3. Fungsi, Tujuan dan Manfaat Teknik Umpan Balik (feedback)

    a. Fungsi Teknik Umpan Balik

    Adanya umpan balik dapat diketahui dalam proses pembelajaran

    melalui interaksi serta komunikasi yang terjadi antara pendidik dan peserta

    didik, dan pengaruh yang terjadi antara pendidik dan peserta didik. Menurut

    Harsono umpan balik merupakan hal-hal yang berfungsi dalam memberikan

    penguatan serta motivasi. Berbeda lagi Lutan dan Apruebo menyatakan

    bahwa fungsi dari umpan balik adalah untuk memberikan hukuman.31

    Umpan balik akan berguna jika yang diinformasikan terhadap anak

    didik tentang cara-cara memperbaiki diri mereka, umpan balik ketika

    bermakna maka dapat mengembangkan kepercayaan diri dan meningkatkan

    motivasi peserta didik.32

    Pendapat lain menyatakan umpan balik memiliki tiga fungsi

    diantaranya fungsi Informasional, fungsi motivasional, dan fungsi

    komunikasional.

    1) Fungsi informasional Tes sebagai alat penilaian hasil pencapaian hasil belajar. Dengan

    demikian, dapat memberikan informasi sejauh mana peserta didik telah

    menguasai materi yang diterimanya.

    2) Fungsi motivasional Dengan pemberian tes umoan balik, maka tes berfungsi untuk

    sebagai motivator bagi peserta didik untuk belajar.

    3) Fungsi komunikasional Pemberian umpan balik merupakan komunikasi antara peserta

    didik dan pendidik. Pendidik menyampaikan hasil evaluasi kepada

    peserta didik dan bersama peserta didik membicarakan upaya

    31

    Dedi Wahyudi

    , “Penggunaan Media, Variasi, Dan Umpan Balik Dalam Proses

    Pembelajaran Untuk Mengoptimalkan Hasil Belajar Siswa,” 93. 32

    Dedi Wahyudi, 94.

  • 27

    perbaikan jawaban peserta didik. Dengan demikian, melalui umpan

    balik peserta didik mengetahui letak kelemahannya.33

    Umpan balik juga berfungsi sebagai alat evaluasi untuk mengukur

    tercapai tidaknya sebuah tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan

    pembelajaran, serta untuk meningkatkan kualitas mengajar bagi guru

    maupun bagi para siswa.34

    Umpan balik berfungsi sebagai alat evaluasi untuk mengukur tercapai

    atau tidaknya sebuah tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan

    pembelajaran, serta untuk meningkatkan kualitas bagi pendidik maupun

    peserta didik.35

    Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi

    umpan balik sebagai sarana informasi, motivasi serta komunikasi dan bisa

    digunakan menjadi alat evaluasi untuk mengukur tercapai atau tidaknya

    tujuan pembelajaran mengenai materi yang telah disampaikan oleh pendidik

    saat proses belajar mengajar, hal tersebut dilakukan guna untuk lebih

    meningkatkan kualitas bagi pendidik maupun peserta didiknya.

    b. Tujuan dan Manfaat Teknik Umpan Balik

    Dalam proses pembelajaran sangatlah penting bagi seorang pendidik

    untuk memberikan teknik umpan balik kepada peserta didiknya, umpan

    balik ini diberikan kepada peserta didik guna untuk memotivasi serta

    memberi penguatan dan untuk mengevaluasi peserta didik tersebut. Adapun

    manfaat dari umpan balik, yaitu untuk menumbuhkan kepercayaan kepada

    33

    Ihsana El Khuluqo, Belajar dan Pembelajaran, 215–16. 34

    Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaraan, 324. 35

    Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, t.t.), 5.

  • 28

    diri peserta didik itu sendiri, dengan begitu peserta didik mampu menyadari

    akan kekurangan serta kelebihannya. 36

    Umpan balik juga memiliki beberapa tujuan dan manfaat yaitu:

    1) Mengaktifkan seluruh individu yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran

    2) Merupakan arena yang memberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat, saran, kritikan dan masukan lainnya yang sifatnya

    membangun, serta mendiskusikan antara suatu masalah yang dihadapi

    bersama

    3) Sebagai kesempatan untuk mengenali diri sendiri maupun orang lain, dengan menilai diri sendiri dan orang lain

    4) Mengetahui kelemahan sendiri dan mendorong untuk memperbaiki 5) Merupakan sebuah sikap terbuka terhadap orang lain 6) Mengembangkan rasa percaya kepada diri sendiri 7) Memupuk kerja sama 8) Merupakan usaha bersama untuk menyempurnakan ketrampilan guru 9) Dapat dijadikan sebagai bahan penelitian praktik pendidikan.37

    Selain itu manfaat umpan balik adalah mempersempit kesenjangan

    antara pemahaman yang ada dan tujuan belajar. Beberapa keuntungan

    penggunaan teknik umpan balik menurut Suherman antara lain sebagai

    berikut:

    1) Mendorong siswa untuk terus berlatih 2) Mencerminkan prilaku guru yang efektif 3) Membantu siswa untuk menilai penampilan yang tidak bisa dilihat dan

    dirasakannya sendiri

    4) Mendorong guru untuk menilai seberapa relevansi anatara aspek-aspek pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswa dalam menguasai bahan

    ajar”.38

    Pendapat lain menyatakan bahwa umpan balik bertujuan untuk mencari

    informasi samapai dimana murid mengerti bahwa yang telah dibahas.

    Pengajar dapat mengetahui hasil pelajaran sebelumnya dengan cara:

    1) Lewat informasi sederhana dari murid melalui pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengajar selama atau setelah jam pelajaran.

    2) Lewat informasi tertulis yang diperoleh melalui ujian singkat.39

    36

    Dedi Wahyudi, “Penggunaan Media, Variasi, Dan Umpan Balik Dalam Proses

    Pembelajaran Untuk Mengoptimalkan Hasil Belajar Siswa,” 94. 37

    Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaraan, 325. 38

    wayan Andi Kusuma, “Pengaruh Pemberian Umpan Balik dan Motivasi Berprestasi

    terhadap Hasil Belajar Siswa,” t.t., 5. 39

    Ihsana El Khuluqo, Belajar dan Pembelajaran, 214.

  • 29

    Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat dan tujuan

    umpan balik adalah sesuatu yang bisa memotivasi siswa, untuk memberikan

    penguatan serta bisa juga dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi siswa

    setelah pembelajaran dilakukan.

    C. Pengaruh Teknik Umpan Balik (feedback) terhadap Hasil Belajar

    Saat proses belajar mengajar berlangsung, terdapat pengaruh yang

    sangat erat antara umpan balik dengan hasil belajar peserta didik. Dikatakan

    erat karena tanpa adanya umpan balik antara pendidik dan peserta didik maka

    pelajaran yang akan disampaikan tidak akan mudah di terima dengan baik

    oleh peserta didik.

    Umpan balik perlu diketahui oleh guru, untuk mengetahui tingkat

    keberhasilan pendidikan dan pengajaran yang diberikannya. Umpan

    balik adalah sebuah konformasi yang dilakukan guru tentang prestasi

    peserta didik tentang tepat tidaknya penyesuaian yang ditemukannya,

    dan selanjutnya peserta didik akan mendapatkan penguatan (re-

    inforcement) dari guru jika prestasi yang dicapainya dalam keadaan

    tepat, serta sekaligus mendapatkan koreksi, jika prestasinya dalam

    keadaan menurun. Dalam kegiatan teaching and learning (mengajar

    dan belajar) masalah umpan balik merupakan ciri penting yang tidak

    terdapat dalam prosedur pengajaran yang tradisional. Umpan balik

    mengharuskan seorang pendidik mengetahui tentang seberapa jauh

    bahan yang telah diberikan dapat dimengerti oleh peserta didik, sebagai

    titik tolak apakah kegiatan pembelajaran berikutnya dapat dilanjutkan

    atau tidak.40

    Hasil belajar bisa diartikan pola-pola perbuatan , nilai-nilai, pengertian-

    pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pendapat

    lain hasil belajar berupa: Informasi verbal, keterampilan intelektual,

    strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Hasil belajar

    mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu,

    hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan

    sikap. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan

    bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil

    40

    Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaraan, 324.

  • 30

    pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan

    sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau

    terpisah, tetapi secara komprehensif.41

    Dapat diuraikan bahwa di dalam penelitian ini, semakin sering umpan

    balik dilakukan maka semakin baik pula hasil belajar PAI peserta didik,

    karena umpan balik merupakan salah satu kegiatan untuk dapat

    menyimpulkan serta mengevalusi keberhasilan proses pendidikan yang

    berlangsung. Serta dijadikan sebagai alat untuk menentukan kegiatan

    pembelajaran itu akan berlanjut atau tidak. Keberhasilan dalam belajar daapat

    kita liht dari respon peserta didik saat memberikan tanggapan saat

    pembelajaran, dari situlah pendidik bisa ngukur serta menyimpulakn sejauh

    mana kemampuan serta pemahaman peserta didik terhadap materi yang di

    sampaikan pendidik.

    D. Kerangka Konseptual Penelitian

    Pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan proses

    mengarahkan siswa untuk belajar agar pada diri siswa terjadi perubahan

    tigkah laku baik dalam pengetahuan, kemampuan maupun keterampilan

    dalam memahami materi dalam pendidikan agama Islam. Keberhasilan dalam

    proses pembelajaran pendidikan agama Islam akan membentuk karakter dan

    pola pikir yang matang dalam berbagai hal yang mempengaruhi kemampuan

    siswa berinteraksi dengan Allah, sesama maupun dengan lingkungan

    41

    Muhammad Thobroni, Belajaar Dan Pembelajaran Pengembangan Wacana Dan

    Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional, 22–24.

  • 31

    sekitarnya, yang kemudian akan mempengaruhi kehidupannya sekarang dan

    masa depan.

    Pembelajaran pendidikan agama Islam juga pembelajaran yang

    menekankan pada karakter siswa bagaimana sikap, moral dan tingkah laku

    yang baik. Pendidikan merupakan suatu aktivitas manusia untuk

    meningkatkan dan mengembangkan potensi-potensi pribadi baik rohani

    maupun jasmani. Pendidikan agama Islam merupakan salah satu pendidikan

    yang intensif diberikan kepada peserta didik mulai dari masa kanak-kanak

    hingga dewasa. Ini dikarenakan dengan memberikan pendidikan agama Islam

    peserta didik dapat memiliki keimanan dan takwa sejak dini sehingga

    memahami bagaimana penentuan sikap yang baik.

    Kegiatan pemberian teknik umpan balik merupakan salah satu

    kegiatan dalam pembelajaran untuk merangsang keaktivan siswa dimana guru

    mencari informasi sampai siswa memahami materi pembelajaran yang telah

    diajarkan dan melihat bagaimana respon siswa terhadap proses dan sikap

    siswa terhadap proses maupun materi pembelajaran yang berlangsung, dari

    respon siswa tersebut akan terlihat pula bagaimana pemahaman siswa

    terhadap materi yang disampaikan guru, sehingga dapat memperbaiki atau

    meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa tersebut. Penggunaan umpan

    balik yang digunakan oleh pendidik lebih dioptimalkan seperti

    mengkondisikan kelas, menegur siswa yang ribut, peserta didik diarahkan

    lebih aktif mencatat materi pelajaran, memberikan apresiasi yang bisa

    membuat peserta didik menjadi semangat belajar dan termotivasi untuk

  • 32

    mendapatkan nilai yang bagus, agar hasil belajar siswa akan menjadi lebih

    baik.

    E. Hipotesis

    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

    kalimat pertanyaan.42

    Hipotesis juga dapat didefinisikan sebagai jawaban

    sementara yang kebenarannya masih harus diuji, atau rangkuman kesimpulan

    teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka.43

    Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan, bahwa

    hipotesis adalah dugaan ataupun jawaban sementara yang kebenarannya

    masih perlu diuji.

    1. Hipotesis Nol (Ho)

    Ho: Tidak ada pengaruh antara teknik umpan balik terhadap hasil

    belajar siswa kelas V SDN 1 Nambahrejo Kecamatan Kotagajah

    Lampung Tengah.

    2. Hipotesis Alternatif (Ha)

    Ha: Terdapat pengaruh antara teknik umpan balik terhadap hasil

    belajar siswa kelas V SDN 1 Nambahrejo Kecamatan Kotagajah

    Lampung Tengah.

    42

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012), 64.

    43

    Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data

    Sekunder (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 63.

  • 33

    Maka dalam penilitian ini hipotesis yang peneliti ajukan ada pengaruh

    antara teknik umpan balik terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 1

    Nambah Rejo Kecamatan Kotagajah Lampung Tengah.

  • 34

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Rancangan Penelitian

    Rancangan penelitian adalah strategi untuk mengatur latar penelitian

    agar peneliti dapat memperoleh sumber data yaang valid sesuai dengan

    variabel dan tujuan penelitian.44

    Menurut jenis dan bentuknya, penelitian

    yang berjudul “Pengaruh Teknik Umpan Balik Terhadap Hasil Belajar PAI

    Siswa Kelas V SDN 1 Nambahrejo Kec. Kotagajah Lampung Tengah”

    merupakan bentuk penelitian Kuantitatif.

    Metode penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan

    pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan

    keterangan mengenai apa yang kita ingin kita ketahui.45

    Adapun pendapat lain

    yang menyebutkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

    menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian

    dianalisis.46

    Metode penelitian kuantitatif juga dapat diartikan sebagai metode

    penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

    meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

    44

    Zuhairi, Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016),

    47. 45

    Margono.

    Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 105. 46

    Uhar Suharsaputra

    , Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan (Bandung:

    Refika Aditama, 2012), 49.

  • 35

    instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

    untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.47

    Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Peneliatian eksperimen adalah

    penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

    terhadap yang lain dalamkondisi yang terkendalikan.48

    Peneliti ingin

    mengetahui adakah pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

    Penelitian ini akan dilakukan di SDN 1 Nambahrejo Kec. Kotagajah

    Lampung Tengah.

    B. Variabel dan Definisi Oprasional Variabel

    Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas

    sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (observasi).49

    Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa definisi operasional

    variabel merupakan petunjuk bagaimana caranya mengukur suatu variabel.

    Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

    penelitian. Merujuk pada penjelasan di atas, variabel sebagai objek tindakan

    yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Umpan Balik (Variabel Bebas)

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umpan balik. Umpan balik

    bisa diartikan sebagai pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat

    ukur lainnya kepada peserta didik untuk memperbaiki atau meningkatkan

    47

    Sugiono, Metode

    Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta,

    Alfabeta), 8. 48

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

    2012), 72. 49

    Sumadi Suryabrata

    , Metodelogi Penelitian (depok: Raja Wali Pers, 2013), 29.

  • 36

    pencapaian atau hasil belajarnya.50

    Adapun indikator variabel bebas yaitu

    teknik umpan balik (feedback) meliputi: External feedback, Direct feedback,

    Inferential feedback, dan Positive feedback.

    Adapun daftar pertanyaan dalam angket nanti yang diberikan kepada

    responden adalah sejumlah 20 item soal yang diberikan kepada 27 siswa

    dengan cara memberi tanda X pada alternatif jawaban yang dianggap sesuai.

    Dalam angket tersebut peneliti memberikan empat alternatif pilihan

    dengan skor:

    A diberi Skor 4

    B diberi Skor 3

    C diberi Skor 2

    D diberi Skor 1

    2. Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI (Variabel Terikat)

    Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil

    belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

    Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

    belajar. Sedangkan jika dilihat dari sisi siswa, hasil belajar ialah

    berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.51

    50

    Ihsana El Khuluqo, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017),

    213. 51

    Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 3.

  • 37

    Adapun penilaian hasil belajar siswa sebagai berikut:

    No. Nilai Kriteria

    1 91-100 Tinggi

    2 80-90 Cukup

    3 76-79 Rendah

    5

  • 38

    karakteristik tertentu, dan menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang

    lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Populasi yang dijadikan pada

    penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 1 Nambahrejo dengan

    jumlah 27 siswa. Karena populasi kurang dari 100, maka penelitian ini

    menjadi penelitian populasi. Dengan begitu tidak ada teknik pengambilan

    sampel atau sampel.

    2. Sampel dan teknik sampling

    Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut.54

    Pendapat lain menyatakan sampel adalah sebagian atau

    wakil dari populasi yang diteliti.55

    Dari pendapat di atas dapat diuraikan

    bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti.

    Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.56

    Untuk

    menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ada dua teknik

    yaitu teknik probability sampling dan non probability sampling.

    Jumlah keseluruhan siswa kelas V SDN 1 Nambahrejo dengan jumlah 27

    siswa, karena populasi kurang dari 100, maka penelitian ini menjadi

    penelitian populasi. Dengan begitu tidak ada teknik pengambilan sampel atau

    sampel.

    54

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 81. 55

    Suharisimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

    Cipta, 2010), 174. 56

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 81.

  • 39

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Ada beberapa metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam

    penelitian ini, yaitu:

    1. Metode Kuesioner (Angket)

    Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang

    dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

    tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.57

    Berdasarkaan pengertian di atas, dapat dipahami metode angket

    adalah metode dalam bentuk pertanyaan serta pernyataan yang ditujukan

    kepada peserta didik untuk mendapatkan informasi yang diinginkan oleh

    peneliti.

    Angket ini penulis tujukan kepada peserta didik dan pendidik untuk

    mengetahui hasil belajar dengan menggunakan teknik umpan balik dalam

    proses pembelajaran di SDN 1 Nambahrejo Kec. Kotagajah Lampung

    Tengah. Peneliti menggunakan angket untuk mengetahui data tentang

    pengaruh teknik umpan balik tethadsap hasil belajar siswa.

    Menurut jenisnya,angket terbagi menjadi dua yaitu:

    a. Angket terbuka yaitu angket yang memberikan kesempatan kepada

    responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri secara bebas.

    b. Angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan alternatif jawaban

    oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih.

    57

    Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, 143.

  • 40

    Metode angket ini ditunjukkan kepada peserta didik yang menjadi

    populasi dari penelitian ini. Angket yang digunakan peneliti berupa angket

    tertutup, artinya jawaban sudah disediakan oleh peneliti dan peserta didik

    tinggal memilih jawaban yang menurutnya paling cocok dan sesuai dengan

    keadaan yang nyata. Metode ini digunakan untuk memperoleh data

    pengaruh teknik umpan balik terhadap hasil belajar PAI.

    2. Metode Dokumentasi

    Dokumentasi adalah “metode yang digunakan untuk memperoleh

    informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen, baik berupa buku-

    buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

    sebagainya”.58

    Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data profil

    sekolah, struktur organisasi, jumlah guru dan karyawan. Oleh karena itu

    semua data yang didapat merupakan dasar dalam mengungkapkan angket

    yang akan menjadi bahan dalam menentukan valid atau tidaknya data

    tentang lingkungan sekolah.

    E. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

    fenomena alam maupun sosial yang diamati. Sebagaimana menurut Sugiono

    bahwa “Instrumen penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena

    sosial maupun alam.”59

    58

    Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, 102. 59

    Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, 102.

  • 41

    1. Rancangan/ kisi-kisi instrumen

    Tabel 2.1

    Kisi-kisi Umum Instrumen Variabel Penelitian tentang Penggunaan

    Teknik Umpan Balik terhadap Hasil Belajar

    Variabel Penelitian Sumber Data Metode Instrumen

    1. Variabel Bebas (X) Teknik Umpan

    Balik

    Siswa Angket Materi Angket

    2. Variabel Terikat (Y) Hasil Belajar

    Siswa Dokumentasi Nilai Ulangan

    Harian Siswa

    a. Angket

    Tabel 2.2

    Kisi-kisi Angket Pengumpulan Data Penelitian Teknik Umpan Balik

    Pada Mata Pelajaran PAI di SDN 1 Nambahrejo Kotagajah 2019/2020

    No Variabel

    Bebas

    (X)

    Indikator Sub indikator No soal

    1 Penggunaan

    teknik umpan

    balik

    External

    feedback

    Memberikan

    ekspresi wajah

    gerak-gerik,

    prilaku

    suara saat proses

    komunikasi

    berlangsung

    1,2,3

    4,5

    6,7

    8,9

    Direct feedback mengangkat

    tangannya ketika

    ia akan bertanya

    saat pendidik

    menjelaskan

    memberikan

    apresiasi berupa

    tepuk tagan

    10

    11

    Inferential

    feedback

    Menyimpulkan

    pertanyaan yang

    12

  • 42

    diberikan oleh

    beberapa siswa

    Positive

    feedback

    Mencatat

    mengerjakan

    tugas

    responsif ketika

    ditanya

    mendengarkan

    memperhatikan

    13

    14,15

    16,17

    18

    19,20

    2 Terikat hasil

    belajar

    (Y)

    Diambil dari nilai ulangan harian

    Jumlah 20

    b. Pengujian Instrumen

    Pengujian instrumen merupakan skala ukur yang digunakan dalam

    menentukan instrumen yang akan digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk

    mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

    1) Validitas

    Validitas atau kesahihan berasal dari kata validity yang

    berarti ketepatan dan kecepatan suatu alat ukur dalam melakukan

    fungsi ukurnya. Untuk mengetahui validitasnya maka penulis

    menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yakni

    rumus korelasi product moment dengan simpangan. Adapun

    rumusnya yaitu :

    Keterangan :

    = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.

  • 43

    xy = Jumlah hasil perkalian antara x dan y.

    x² = Jumlah deviasi skor x setelah terlebih dahulu dikuadratkan.60

    y² = Jumlah deviasi skor y setelah terlebih dahulu dikuadratkan.

    2) Reliabilitas

    Reliabilitas atau keandalan adalah konsistensi dari

    serangkaian pengukuran atau dalam penelitian berarti sejauh mana

    suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.61

    Dalam penelitian ini untuk mengetahui reliabilitasnya maka

    akan digunakan rumus Spearman Brown yaitu dengan belah ganjil-

    genap. Adapun rumusannya adalah sebagai berikut :

    Keterangan :

    = Reliabilitas instrumen.

    = Korelasi produc moment antara belahan pertama dan

    belahan kedua.

    Setelah hasilnya diketahui maka selanjutnya akan dikonsultasikan dengan

    kriteria untuk reliabilitasnya. Selanjutnya, dari hasil perhitungan tersebut

    akan diperoleh penafsiran untuk indeks reliabilitasnya.

    60

    Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Jakarta: Rajawali Pers, t.t.),

    204. 61

    Nanang Gozali Toto Syatori Nasehudin, Metode Pneletian Kuantitatif (Bandung:

    Pustaka Setia, t.t.), 208.

  • 44

    F. Teknik Analisis Data

    Analisis data adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data

    yang diperoleh dari hasil penelitian. Dalam penelitian ini yakni untuk

    menganalisis data tentang “pengaruh”. Adapun analisis data yang akan

    Penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus chi

    kuadrat dikarenakan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif

    yang pengolahan datanya menggunakan metode statistik dan untuk menguji

    ada atau tidaknya dan seberapa besar Pengaruh Teknik Umpan Balik

    Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Nambahrejo Kecamatan

    Kotagajah.

    Selain itu, Penulis menggunakan rumus chi kuadrat ini dikarenakan

    variabelnya dapat dikategorikan. Adapun rumus chi kuadrat tersebut ialah

    sebagai berikut :

    Keterangan:

    2 = Chi Kuadrat

    of = Frekuensi yang diobservasi.

    hf = Frekuensi yang diharapkan.

    62

    Setelah dilakukannya analisis data dengan menguji dan mngetahui ada

    tidaknya pengaruh, langkah selanjutnya yaitu menghitung berapa besar

    62

    Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, t.t.), 107.

  • 45

    pengaruh antara kedua variabel tersebut, yakni dengan men