SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

98
SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH AZWAR RIVAI NASUTION 140522072 PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Transcript of SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Page 1: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

OLEH

AZWAR RIVAI NASUTION

140522072

PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah” adalah benar hasil karya saya sendiri dan

judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh

mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk Program S-1 Ekstensi

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas,

benar apa adanya, dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya

bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan,

Yang Membuat Pernyataan,

Azwar Rivai Nasution

NIM. 140522072

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah studi kasus pada badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa kabupaten tapanuli selatan.

Populasipenelitianiniadalahpegawai badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa kabupaten tapanuli selatan.Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 responden, dengan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Penelitianinidiujimenggunakan analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan standar akuntansi

pemerintahan berbasis akrual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Kata Kunci: standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual , kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

ABSTRACT

THE EFFECTS OF THE APPLICATION OF GOVERNMENT ACCOUNTING ACCRUAL STANDARD TO QUALITY

OFFINANCIAL STATEMENT LOCAL GOVERNMENT

The aim of this research is to examine the effect of the application of government accounting standard accrual to quality of financial statemen local government in the departement of empowerment communities and village government at South Tapanuli Government.

The population of this research are employees in the departement of empowerment communities and village government. Total number of samples of this research are 35 people, which their data collection are taken using questionnaires. This research is tested using by simple regression.

Research shows that the application of government accounting accrual

standard have positive effect and significant to quality of financial statement local government. Keywords: government accounting accrual standard, quality of financial

statement local government.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, hidayah, kesehatan, dan kemudahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah,” guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak

bantuan serta dukungan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak.

Terutama penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis Bapak Abdul Kholid

Nasutiondan Ibu Ratnawati Pasaribu. Terima kasih atas semua kasih sayang,

do’a, dukungan, didikan, dan semangat yang sangat berarti. Semoga penulis dapat

menjadi anak yang dibanggakan. Kemudian kepada adik penulis,Rizky Indrawan

Nasution, Affan Noor Hidayatullah Nasution, dan Rini Pratiwi Nasution. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE ,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, selaku Ketua

Departemen dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak, selaku

Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara yang juga sebagai Dosen Penguji Saya.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi

Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak, selaku Sekretaris

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

4. Drs.Rustam, S.E, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini berupa saran

dan kritik yang sangat membangun sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan tepat waktu.

5. Bapak Drs. Sucipto, M.M., Ak selaku Dosen Pembandingyang telah

memberikan banyak masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih

baik.

6. Pegawai BPMPD Kabupaten Tapanuli Selatan yang telah bersedia

membantu pengisian kuesioner pada penulisan skripsi ini.

7. Sahabat penulis, yang tersayang Dedi Munthe, Martin, Edok, Candra

Halim Pasaribu, Reza Babatih, Ucok Keren, Hilda, Annisa

danAliansi011 Imakopasid Usu Polmed dan teman teman

seperjuangan atas waktu, bantuan, dan motivasi yang diberikan.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang akuntansi.

Medan, 12 April 2015 Penulis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN…………………………………………………………..............i ABSTRAK……………………………………………………………………… .ii ABSTRACT………………………………………………………..…………... iii KATA PENGANTAR………………………………………………………......iv DAFTAR ISI . …………………………………………………………………... vi DAFTAR TABEL……………………………………………………………...viii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………....ix DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….……….. .x BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ….........…………………….…………………….. 1 1.2 Perumusan Masalah……………………………………………….. 5 1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………..……… 5 1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Standar Akuntansi Pemerintahan…………………………………. 7 2.1.1 Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan……………….. 7 2.1..2 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan……………… 8

2.2 Laporan keuangan……………………………………………….. 14 2.2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah…… 14 2.2.2 Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah….. 18 2.2.3 Kualitas Laporan Keuangan……………………………….. 24

2.3 Penelitian Terdahulu…………………..…………………………. 27 2.4 Kerangka Konseptual……………………………………………. 29 2.5 Hipotesis…………………………………………………………. 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………... 30 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian…………………………………… 30 3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel……...…… 30 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian…………………………………. 32 3.4.1 Populasi .................................................................................32 3.4.2 Sampel ...................................................................................33 3.5 Jenis dan Sumber Data…………………………………………... 33 3.6 Metode Pengumpulan Data……………………………………… 34 3.7 Analisis Data…………………………………………………….. 34

3.7.1 Uji Validitas……………………………………………….. 34 3.7.2 Uji Reliabilitas……………………………………………....35

3.8 Uji Asumsi Klasik……………………………………………….. 35 3.8.1 Uji Normalitas……………………………………………... 36 3.8.2 Uji Heteroskedastisitas…………………………………….. 36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

3.9 Pengujian Hipotesis……………………………………………… 37 3.9.1 Uji Parsial (Uji-t)…………………………………….…….. 38 3.9.2 Koefisien Determinasi………………………………….….. 38

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian……………….…………………………………. .40 4.1.1 Sejarah singkat BPMPD.........................................................40 4.1.2 Struktur Organisasi BPMPD..................................................42 4.1.3 Tugas Dan Fungsi BPMPD ...................................................44 4.2 Analisis Data…………………………………………………….. 52 4.3 Analisis Deskriptif……………………………………………….. 52 4.4 Analisis Statistik…………………………………………………. 58

4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………… 58 4.5 Uji Asumsi Klasik……………………………………………….. 61

4.5.1 Uji Normalitas……………………………………………... 61 4.5.2 Uji Heteroskedastisitas…………………………………….. 64

4.6 Uji Hipotesis……………………………………………………... 62 4.6.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)…………………………….. 66 4.6.2 Uji Koefisien Determinan (R2

4.7 Pembahasan……………………………………………………… 68 )…………………………….. 66

BAB V KESIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………………………………………………………..69 5.2 Keterbatasan …............……………………………………..…… 69 5.3 Saran………………………………………………….………….. 70

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 72

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman 2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………...……........28 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel…………………..32 4.1 Pengumpulan Data. ...………………………………...…………..52 4.2 Distribusi Jawaban Responden Variabel KLK……………………53 4.3 Distribusi Jawaban Responden Variabel SAP…………………….56 4.4 Uji Validitas………………………………………...………….....59 4.5 Uji Reabilitas……...………………………...…………………….60 4.6 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov...…………... 63 4.7 Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana…………………...………..65 4.8 Hasil Uji-t…………………………………………...…………….66 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinan…………………………………..67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman 2.1 Kerangka Konseptual …...... ... ................................................... 29 4.1 Gambar Grafik Histogram ………………...……………..……...61 4.2 Normal Probability Plot …........................................................... 62 4.3 Gambar Scatterplot ..................................................................... 64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman 1 Kuesioner ….................................................................................. 74 2 Uji Validitas dan Reliabilitas…..................................................... 78 3 Distribusi Jawaban Responden …................................................. 86 4 Uji Analisis Regresi Sederhana…................................................. 89

5. Surat Izin Penelitian…………………………………………....... 92

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kualitas laporan keuangan pemerintah merupakan permasalahan yang

sangat penting untuk dibahas terkait dengan transparansi dan akuntabilitas dalam

laporan keuangan .Banyaknya kasus-kasus mengenai buruknya kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah di Indonesia masih menjadi isu hangat yang perlu

dikaji lebih dalam. Hal ini merupakan bukti dari kurangnya pemahaman standar

akuntansi pemerintahan dan buruknya sistem pengendalian internal, serta

kurangnya kompetensi yang dimiliki staf akuntansi sehingga dapat memberikan

pengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Permasalahan ini dibuktikan dengan diperolehnya opini disclaimer

dibeberapa instansi pemerintah daerah yang ada di Indonesia. Opini disclaimer

diberikan terhadap laporan keuangan karena Badan Pengawas Keuangan (BPK)

mengalami kesulitan dalam menerapkan prosedur audit pada beberapa pos yang

disajikan. Rendahnya kualitas laporan keuangan, secara umum disebabkan

penyusunan laporan keuangan yang belum memenuhi Standar Akuntansi

Pemerintahan, penyelenggaraan sistem pengendalian internal yang belum

memadai dan kurangnya kompetensi staf akuntansi yang ada.

Laporan Keuangan merupakan wujud pertanggungjawaban keuangan

daerah dan merupakan tanggungjawab atas akuntabilitas publik serta merupakan

salah satu ukuran keberhasilan (Sinaga, 2005). Laporan keuangan pada dasarnya

disusun guna memberikan informasi yang digunakan untuk pembuatan keputusan

ekonomi, sosial, dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban pemerintah

daerah atas pengelolaan daerah yang dilakukan serta untuk memberikan informasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional

pada pemerintah daerah.

Dalam rangka menciptaan tata kelola keuangan yang baik, pemerintah

terus melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara salah satunya dengan melakukan

pengembangan kebijakan akuntansi pemerintah berupa Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) yang bertujuan untuk memberikan pedoman pokok dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah baik pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah. SAP merupakan persyaratan yang mempunyai

kekuatan hukum dalam upaya peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah

di Indonesia. Pemerintah selanjutnya mengamanatkan tugas penyusunan standar

tersebut kepada suatu komite standar independen yang ditetapkan dengan suatu

keputusan Presiden tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP).

Maka dibuatlah peraturan yang dapat mengatur dan mengelola penyajian

laporan keuangan pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yang menggunakan basis kas untuk

pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan basis akrual untuk

pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Sejalan dengan amanat Undang-

Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang No. 1

tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,

Pemerintah baik di level pusat maupun daerah, segera akan menerapkan

akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Dalam akuntansi untuk sektor privat,

penggunaan basis akrual diyakini akan menghasilkan laporan keuangan yang

lebih relevan, dibanding dengan penggunaan basis kas, penggunaan basis akrual

penuh dalam standar akuntansi pemerintahan juga diharapkan dapat memberi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

manfaat lebih baik bagi para pemangku kepentingan dan pengguna laporan

keuangan instansi pemerintah.

Di Indonesia, implementasi menyeluruh atas basis akuntansi ini mulai

dilaksanakan pada tahun anggaran 2015. Untuk mengakomodir penerapan tesebut,

pada tahun 2010 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagai pengganti dari

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Perubahan yang sangat nyata antara kedua peraturan tersebut adalah

kewajiban penggunaan basis akrual. Pada PP Nomor 24, basis akuntansi yang

dipakai adalah basis kas menuju akrual atau yang dikenal dengan cash toward

acrual. Dengan ditetapkanya PP No. 71 Tahun 2010 maka penerapan sistem

akuntansi pemerintahan berbasis akrual telah mempunyai landasan hukum. Dan

hal ini berarti juga bahwa Pemerintah mempunyai kewajiban untuk dapat segera

menerapkan SAP yang baru yaitu SAP berbasis akrual.

Perubahan basis akuntansi dari kas menuju akrual menjadi akrual

membawa dampak terhadap perubahan tahapan pencatatan dan jenis laporan

keuangan yang dihasilkan. Selain itu penerapan sistem akuntansi berbasis akrual

di pemerintahan menyajikan tantangan baru, oleh karenanya agar proses

penerapannya dapat berjalan dengan baik perlu usaha ekstra dari pemerintah

dalam melancarkan proses peralihan ini.

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) merupakan pedoman dalam

menyusun dan menyajikan laporan keuangan dalam pemerintahan, baik

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dengan adanya SAP maka akan

terwujud pula Pemerintahan yang baik (good governance) yang dapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

melaksanakan tugas pemeintahannya sesuai dengan prinsip-prinsip good

governance diantaranya transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,

keterbukaan, serta kewajaran.

Menurut Nordiawan dkk, (2007: 34) “Untuk memecahakan berbagai

kebutuhan yang muncul dalam pelaporan keuangan, akuntansi dan audit di

pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah di Republik

Indonesia diperlukan adanya sebuah standar akuntansi pemerintahan yang

kredibel yang dibentuk oleh suatu komite SAP”.

Dengan diberlakukannya SAP ini diharapkan seluruh laporan akuntansi

yang disusun oleh entitas-entitas dan badan pemerintahan di Indonesia baik pusat

maupun daerah dapat mengikuti pedoman pada standar akuntansi ini sehingga

laporan keuangan dapat berkualitas baik karena Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah ini nantinya akan dijadikan sebagai faktor penentu kebijakan keuangan

dan alat pengambil keputusan oleh pihak yang berkepentingan.

Skripsi ini merujuk pada penelitian sebelumnya, penelitian tersebut

mengatakan adanya pengaruh positif antara Standar Akuntansi Pemerintahan

terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 82,1 % (Arif, 2012). Sedangkan

perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada objek

yang diteliti, perubahan perundang-undangan yang berlaku, waktu dan tempat

yang berbeda.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti berkeinginan untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) berbasis akrual di Pemerintah Daerah terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa

Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan berbasis akrual di Pemerintah Daerahberpengaruh terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa

?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari

penerapan Standar Akuntansi berbasis akrual di Pemerintah Daerah terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperluas

wawasan dan pengetahuan peneliti tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual dan pengaruhnya terhadap Kualitas

Laporan Keuangan.

2. Bagi Pemerintah Daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran dan wawasan kepada pihak-pihak

yang terkait

3. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

untuk menyempurnakan penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Standar Akuntansi Pemerintahan

2.1.1 Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun

2010 Pasal 1 Ayat (3) tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, “Standar

Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah prinsip-prinsip

akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan

Pemerintah.”

Dalam www.wikiapbn.com disebutkan bahwa

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi pemerintahan, serta peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah. Laporan keuangan pemerintah tersebut terdiri atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) dan laporan keungan pemerintah daerah (LKPD).

Menurut Sinaga (2005)

Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan pedoman untuk menyatukan persepi antara penyusun, pengguna, dan auditor. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Pengguna laporan keuangan termasuk legislatif akan menggunakan SAP untuh memahami informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dan eksternal auditor (BPK) akan menggunakannya sebagai kriteria dalam pelaksanaan audit.

Menurut Wijaya (2008: 313) “SAP merupakan standar akuntansi pertama

di Indonesia yang mengatur mengenai akuntansi pemerintahan Indonesia.

Sehingga dengan adanya standar ini, maka laporan keuangan pemerintah yang

merupakan hasil dari proses akuntansi diharapkan dapat digunakan sebagai alat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

komunikasi antara pemerintah dengan stakeholders sehingga tercapai pengelolaan

keuangan negara yang transparan dan akuntabel.”

Dapat disimpulkan bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan adalah suatu

konsep dan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya

meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia. Dari beberapa

pengertian diatas dapat dinyatakan bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan

merupakan pedoman wajib dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan

dalam pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam

rangka mencapai transparansi dan akuntabilitas. Standar Akuntansi Pemerintahan

dapat menjadi pedoman untuk menyatukan persepsi antara penyusun, pengguna,

dan auditor.

2.1.2 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

Standar Akuntansi Pemerintah yang berlaku untuk pemerintah pusat dan

daerah diperlukan dalam rangka memenuhi transparasi dan akuntabilitas

penyelenggaraan akuntansi pemerintahan, serta peningkatan kualitas laporan

keuangan pemerintah pusat dan daerah. Sejalan dengan hal tersebut, Pasal 32

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengatur

perlunya Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagai pedoman dalam

penyusunan dan penyajian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah

pusat dan pemerintah daerah. Lebih lanjut Pasal 57 Undang-Undang Nomor 1

tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara mengatur bahwa Penyusunan SAP

dilakukan oleh suatu Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP).

KSAP bertugas mempersiapkan penyusunan konsep Rancangan Peraturan

Pemerintah tentang SAP sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang wajib diterapkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah pusat dan

pemerintah daerah. KSAP telah berhasil menyusun suatu Standar Akuntansi

Pemerintahan yang ditetapkan oleh Presiden sebagai Peraturan Pemerintah

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 24 Tahun 2005 pada tanggal 13

Juni 2005 (www.ksap.org).

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) terdiri dari Komite

Standar Akuntansi Pemerintahan (Komite Konsultatif) dan Komite Kerja Standar

Akuntansi Pemerintahan (Komite Kerja). Komite Konsultatif memiliki tugas yaitu

memberi konsultasi dan pendapat dalam rangka perumusan konsep Rancangan

Peraturan Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Sedangkan,

Komite Kerja bertugas untuk mempersiapkan, merumuskan, dan menyusun

konsep Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan. KSAP kemudian menyampaikan konsep peraturan pemerintah

tentang Standar Akuntansi Pemerintah tersebut kepada Menteri Keuangan untuk

proses penetapan menjadi peraturan pemerintah.

Dalam akuntansi untuk sektor privat, penggunaan basis akrual diyakini

akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih relevan, dibanding dengan

penggunaan basis kas, penggunaan basis akrual penuh dalam standar akuntansi

pemerintahan juga diharapkan dapat memberi manfaat lebih baik bagi para

pemangku kepentingan dan pengguna laporan keuangan instansi pemerintah.

Di Indonesia, implementasi menyeluruh atas basis akuntansi ini mulai

dilaksanakan pada tahun anggaran 2015. Untuk mengakomodir penerapan tesebut,

pada tahun 2010 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual sebagai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

pengganti dari Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun

2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Perubahan yang sangat nyata antara kedua peraturan tersebut adalah

kewajiban penggunaan basis akrual. Pada PP Nomor 24, basis akuntansi yang

dipakai adalah basis kas menuju akrual atau yang dikenal dengan cash toward

acrual. Dengan ditetapkanya PP No. 71 Tahun 2010 maka penerapan sistem

akuntansi pemerintahan berbasis akrual telah mempunyai landasan hukum. Dan

hal ini berarti juga bahwa Pemerintah mempunyai kewajiban untuk dapat segera

menerapkan SAP yang baru yaitu SAP berbasis akrual.

Perubahan basis akuntansi dari kas menuju akrual menjadi akrual

membawa dampak terhadap perubahan tahapan pencatatan dan jenis laporan

keuangan yang dihasilkan. Selain itu penerapan sistem akuntansi berbasis akrual

di pemerintahan menyajikan tantangan baru, oleh karenanya agar proses

penerapannya dapat berjalan dengan baik perlu usaha ekstra dari pemerintah

dalam melancarkan proses peralihan ini.

SAP Berbasis Akrual diterapkan dilingkup pemerintahan, baik

dipemerintah pusat dan kementrian-kementriannya maupun di pemerintah daerah

(pemda) dan dinas-dinasnya. Penerapan SAP Berbasis Akrual diyakini akan

berdampak pada peningkatan kualitas pelaporan keuangan di pemerintah pusat

dan daerah. Ini berarti informasi keuangan pemerintahan akan dapat menjadi dasar

pengambilan keputusan di pemerintahan dan juga terwujudnya transparansi, serta

akuntabilitas.

Menurut Fakhrurazi (2010) manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya

Standar Akuntansi Pemerintahan adalah laporan keuangan yang dihasilkan dapat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur, dan menyeluruh kepada

stakeholders. Selain itu, dalam lingkup manajemen dapat memudahkan fungsi

perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas asset, kewajiban, dan ekuitas

dana pemerintah. Manfaat selanjutnya adalah keseimbangan antar generasi

dimana dapat memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan pemerintah

untuk membiayai seluruh pengeluaran dan apakah generasi yang akan datang ikut

menanggung beban pengeluaran tersebut. Laporan keuangan yang dihasilkan juga

dapat mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan sumber

daya dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Bastian (dalam Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik, 2006:7)

menganalisis beberapa tantangan dalam pengimplementasian Standar Akuntansi

Pemerintahan, diantaranya adalah:

a. Komitmen dari pimpinan Dukungan yang kuat dari pimpinan merupakan kunci

keberhasilan dari suatu perubahan. Diundangkannya tiga paket keuangan Negara serta Undang-Undang pemerintahan daerah menunjukkan keinginan yang kuat dari pihak eksekutif dan pihak legislatif untuk memperbaiki sistem keuangan Negara, termasuk perbaikan atas akuntansi pemerintahan. Yang menjadi ujian sekarang adalah peningkatan kualitas produk akuntansi pemerintahandalam pecatatan dan pelaporan oleh Departemen atau Lembaga di pemerintah pusat dan Dinas/Unit untuk pemerintah daerah. Sistem akuntansi pemerintah pusat mengacu ke pedoman yang disusun oleh Menteri Keuangan. Sistem akuntansi pemerintah daerah ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota dengan mengacu kepada peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan daerah. Sistem akuntansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah disusun dengan mengacu kepada Standar Akuntansi Pemerintah. Kejelasan perundang-undangan mendorong penerapan akuntansi pemerintahan dan memberikan dukungan yang kuat bagi para pimpinan Departemen/Lembaga di pusat dan Gubernur/Bupati/ Walikota di daerah.

b. Tersedianya SDM yang kompeten

Laporan keuangan diwajibkan untuk disusun secara tertib dan disampaikan masing-masing oleh pemerintah pusat dan daerah kepada BPK selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Selanjutnya, selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir, laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

tadi diserahkan oleh Presiden kepada DPR dan oleh Gubernur/Walikota/Bupati kepada DPRD. Penyiapan dan penyusunan laporan keuangan tersebut memerlukan SDM yang menguasai akuntansi pemerintahan. Saat ini, kebutuhan tersebut sangat terasa. Akibat tidak sejalannya dunia pendidikan dan dunia praktis pemerintahan, pemborosan terjadi melalui training dan workshop. Apabila hal ini sejalan, maka hampir satu triliun rupiah akan bisa dihemat.

c. Resistensi terhadap perubahan

Sebagai layaknya untuk setiap perubahan, pihak internal yang sudah terbiasa dengan sistem yang lama, akan enggan mengikuti perubahan. Untuk itu, penerapan berbagai kebijakan akuntansi pemerintahan perlu dilakukan melalui sosialisasi.

d. Lingkungan/masyarakat

Apresiasi dari masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan dari penerapan standar akuntansi pemerintahan. Masyarakat perlu didorong untuk mampu memahami laporan keuangan pemerintah, sehingga dapat mengetahui dan memahami penggunaan atas penerimaan pajak yang diperoleh dari masyarakat maupun pangalokasian sumber daya yang ada. Dengan dukungan yang positif, masyarakat mendorong pemerintah untuk lebih transparan dan akuntabel dalam menjalankan kebijakannya.

(Muda dkk:2014) “Sumber daya manusia, kedudukan, fasilitas dan

infrastruktur, peraturan dan intensitas pelatihan administrasi dan akuntabilitas

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mempengaruhi ketepatan waktu laporan

keuangan pemerintah daerah”. Dengan ditetapkannya SAP Berbasis Akrual maka

pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah mempunyai pedoman dalam

menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip yang

berlaku. Diharapkan seluruh instansi baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah dapat mengimplementasikan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan baik

dan sesuai sehingga laporan keuangan pemerintah dapat memberikan informasi

yang andal dan lengkap kepada berbagai pihak.

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan sesuai dengan PP Nomor 71

Tahun 2010 terdiri dari:

1. PSAP Nomor 01 Tentang Penyajian Laporan Keuangan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

2. PSAP Nomor 02 Tentang Laporan Realisasi Anggaran

3. PSAP Nomor 03 Tentang Laporam Arus Kas

4. PSAP Nomor 04 Tentang Catatan atas Laporan Keuangan

5. PSAP Nomor 05 Tentang Akuntansi Persediaan

6. PSAP Nomor 06 Tentang Akuntansi Investasi

7. PSAP Nomor 07 Tentang Aktiva Tetap

8. PSAP Nomor 08 Tentang Konstruksi dalam Pengerjaan

9. PSAP Nomor 09 Tentang Akuntansi Kewajiban

10. PSAP Nomor 10 Tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan

Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa

11. PSAP Nomor 11 Tentang Laporan Keuangan Konsolidasian

12. PSAP Nomor 12 Tentang Laporan Operasional

2.2 Laporan Keuangan

2.2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah

Laporan Keuangan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

merupakan “laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-

transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelapor”

Menurut Erlina (2008: 18)

Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Laporan keuangan adalah suatu hasil dari proses pengidentifikasian, pengukuran,pencatatan,dari transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pertanggung jawaban pengelolaan keuangan daerah dari pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak eksternal entitas pemerintah daerah yang memerlukannya. Laporan keuangan pemerintah daerah tersebut harus sesuai dengan Standar Auntansi Pemerintahan (SAP).

Menurut Nordiawan, dkk (2006: 294) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Laporan keuangan merupakan laporan terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan serta realisasi anggaran,arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan

mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan

untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk

melaksanakan kegiatan operasional pemerintah, menilai kondisi keuangan,

mengevaluasi evektifitas, efesiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu

menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Menurut Governmental Standard Board (GASB,1998) tujuan penyajian

laporan keuangan sektor publik adalah :

1. Untuk memenuhi kewajiban pemerintah untuk menjadi akuntabel secara

publik.

2. Untuk membantu memenuhi kebutuhan para pengguna laporan yang

mempunya keterbatasan kewanangan, keterbatasan kemampuan atau sumber

daya untuk memperoleh informasi dan oleh sebab itu mereka menyandarkan

pada laporan sebagai sumper informasi penting. Untuk tujuan tersebut,

pelaporan keuangan harus mempertimbangkan kebutuhan para pengguna dan

keputusan yang mereka buat.

Di dalam PP Nomor 71 Tahun 2010 disebutkan terdapat beberapa

kelompok utama pengguna pelaporan keuangan pemerintah, namun tidak terbatas

pada

a. Masyarakat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

b. Para Wakil Rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa

c. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan

pinajaman

d. Pemerintah

Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai

posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi,

dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para

pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber

daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk

menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk

menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya, dengan :

a. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan

ekuitas pemerintah

b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,

kewajiban, dan ekuitas pemerintah

c. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber

daya ekonomi

d. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya

e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya

dan memenuhi kebutuhan kasnya

f. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

g. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas

pelaporan dalam mendanai aktivitasnya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan

pemerintah terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran dan laporan finansial

sehingga seluruh komponen menjadi sebagai berikut (Pernyataan No.1 PP

No.71/2010 paragraph 14) :

a) Laporan realisasi anggaran

b) Laporan perubahan saldo anggaran lebih

c) Neraca

d) Laporan operasional

e) Laporan arus kas

f) Laporan perubahan ekuitas

g) Catatan atas laporan keuangan

Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap

entitas pelaporan dimana entitas pelaporan yang dimaksud adalah masing-masing

unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai accounting entity yang

bertanggung jawab dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan daerah.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 paragraph 25 dalam

kerangka konseptual akuntansi pemerintahan, laporan keuangan yang disusun

oleh entitas pelaporan digunakan sebagai alat untuk kepentingan :

a) Akuntabilitas,

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan

kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan secara periodik.

b) Manajemen,

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan

pelaksanaan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian atas seluruh

aset, kewajiban dan ekuitas pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

c) Transparansi,

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat

berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui

secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam

pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya

kepada peraturan perundang-undangan.

d) Keseimbangan antargenerasi,

Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan

pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang

dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut

menanggung beban pengeluaran tersebut.

e) Evaluasi kinerja,

Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam penggunaan sumber

daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah untuk mencapai kinerja yang

direncanakan.

2.2.2 Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintahan

Dalam Peraturan pemerintahan Nomor 71 Tahun 2010, Prinsip akuntansi

dan pelaporan keuangan dimaksudkan sebagai ketentuan yang dipahami dan

ditaati oleh pembuat standar dalam menyusun standar, penyelenggaraan akuntansi

dan pelaporan keuangan dalam melakukan kegiatannya, serta penggunaan laporan

keuangan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan. Berikut ini adalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan

pemerintah:

1. Basis Akuntansi

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah

adalah basisi akrual, untuk pengakuan pendapatan laporan operasional,beban,

aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam hal ini peraturan perundang-undangan

mewajibkan disajikannya laporan keuangan dengan basis kas, maka entitas

menyajikan laporan demikian.

Basis akrual untuk laporan operasional berarti bahwa pendapatan diakui

pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum

diterima di Rekening Kas UmumNegara/ Daerah atau oleh entitas pelaporan dan

beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan

bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum

Negara/ Daerah atau entitas pelaporan. Pendapatan seperti seperti bantuan pihak

luar / asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada Laporan Operasional.

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka

laporan realisasi anggaran anggaran yang selanjutnya disebut LRA disusun

berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan penerimaan pembiayaan diakui

pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas

pelaporan, serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat

kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Namun, demikian

bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA

disusun berdasarkan basis akrual.

Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset , kewajiban, dan ekuitas

diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintahan, tanpa

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

2. Nilai Historis (historical Cost)

Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau

sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut

pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang

diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa akan datang

dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah.

3. Realisasi (Realization)

Bagi pemerintah, pendapatan basis kas yang tersedia yang telah

diotorisasikan melalui anggaran pemerintah suatu periode akuntansi akan

digunakan untuk membayar utang dan belanja dalam periode tersebut. Mengingat

LRA masih merupakan laporan wajib disusun, maka pendapatan atau belanja

basis kas diakui setelah diotoritaskan melalui anggaran dan telah menambah atau

mengurangi kas. Prinsip layak temu biaya – pendapatan (matching-cost against

revenue priciple) dalam akuntansi pemerintahan tidak mendapat penekanan

sebagaimana dipraktekkan dalam akuntansi komersial.

4. Substansi Mengungguli Bentuk Formal (substance Over Form)

Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi atau

peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau persitiwa lain

tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi,

dan bukan hanya aspek formalitasnya, maka hal tersebut harius di diungkapkan

dengan jelas dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

5. Periodisitas (Periodicity)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Kegiatan akuntansi dan laporan keuangan entitas pelaporan dibagi menjadi

periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber

daya yang dimilikinya dapat ditentukan. Periode utama yang digunakan adalah

tahunan. Namun, periode bulanan, triwulan, dan semesteran juga dianjurkan.

6. Konsistensi (Consitency)

Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari

periode ke periode oleh seatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). Hal

ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari suatu metode akuntansi

ke metode akuntansi yang lain. Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah

dengan syarat bahwa metode yang baru diterapkan mampu memberikan

informasi yang lebih baik dibanding metode lama. Pengaruh atas perubahan

penerapan metode ini diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

7. Pengungkapan Lengkap (Full disclosure)

Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan

oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dapat

ditempatkan di lembar muka (on the face) laporan keuangan atau Catatan atas

Laporan Keuangan.

8. Penyajian Wajar (Fair Presentation)

Laporan keuangan menyajikan dengan wajar laporan Realisasi Anggaran.

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas,

dan Catatan atas Laporan Keuangan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Dalam rangka penyajian wajar, faktor pertimbangan sehat diperlukan bagi

penyusun laporan keuangan ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan

keadaan tertentu. Ketidakpastian seperti itu diakui dengan mengungkapkan

hakikat serta tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam

penyusunan laporan keuangan.

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan

perkiraan dalam kondisi ketidakpasitan sehingga aset atau pendapatan tidak

dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah.

Namun demikian penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan,

misalnya pembentukan cadangan tersembunyi, sengaja menetapkan aset atau

pendapatan yang terlampau rendah , atau sengaja mencatat kewajiban atau

belanja yang terlampu tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tidak netral dan

tidak andal.

Kendala informasi akuntansi dan laporan keuangan adalah setiap keadaan

yang tidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan

informasi akuntansi dan laporan keuangan yang revan dan andal akibat

keterbatasan atau karena alasan-alasan kepraktisan.

Tiga hal yang menimbulkan kendala dalam informasi akuntansi dan laporan

keuangan pemerintahan daerah, yaitu :

- Materialitas. Walaupun idealnya membuat segala informasi, laporan

keuangan pemerintahan hanya diharuskan memuat informasi yang

memenuhi kriteria materialitas. Informasi dipandang material apabila

kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat

informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna

uang diambil atas dasar laporan keuangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

- Pertimbangan biaya dan manfaat. Manfaat yang dihasilkan informasi

seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Oleh karena itu, laporan

keuangan pemerintah tidak semestinya menyajikan segala informasi

yang manfaatnya lebih kecil dari biaya penyusunannya. Namun

demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan

yang substansial. Biaya itu juga tidak harus dipikul oleh pengguna

informasi yang menikmati manfaat. Manfaat mungkin juga dinikmati

oleh pengguna lain disamping mereka yang menjadi tujuan informasi,

misalnya penyediaan informasi lanjutan kepada kreditor mungkin akan

mengurangi biaya yang dipikul oleh suatu entitas pelaporan.

- Keseimbangan antar karakteristik kualitatif. Keseimbangan antar

karakteristik kualitatif diperlukan untuk mencapai suatu keseimbangan

yang tepat diantara berbagai tujuan normatif yang diharapkan dipenuhi

oleh laporan keuangan pemerintah. Kepentingan relatif antar

karakteristik dalam berbagai kasus berbeda, terutama antar relevansi

dan keandalan. Penentuan tingkat kepentingan antara dua karakteristik

kualitatif tersebut merupakan masalah pertimbangan profesional.

2.2.3 Kualitas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan akuntansi

atau suatu ringkasan dari transaksi keuangan. Laporan keuangan disusun untuk

memberikan informasi tentang posisi harta, utang, dan modal yang terjadi dalam

suatu instansi atau perusahaan serta laba ruginya. Dalam Standar Akuntansi

Pemerintahan dijelaskan bahwa kualitas laporan keuangan adalah ukuran-ukuran

normatif yang diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi

tujuannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Menurut Muda dkk (2014: Vol.6 No.2) “Dengan menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan dan prinsip akuntansi yang diatur oleh berbagai peraturan perundang-undangan, pelaksanaan laporan keuangan berdasarkan Peraturan Pemerintah akan mendapatkan manfaat dalam hal konektivitas dan integritas laporan keuangan melalui dukungan IT (information technology) yang handal sehinggamenciptakan sitem tata kelola yang baik”.

Menurut Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) ada empat

karakteristik yang merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan

keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki. Keempat

karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuatn

didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka

mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan,

serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Dengan

demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan

maksud penggunaannya.

Informasi dikatakan relevan jika memiliki kriteria dibawah ini:

a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value). Informasi

memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi

mereka di masa lalu.

b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value). Informasi dapat membantu

pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil

masa lalu dan kejadian masa kini.

c. Tepat waktu. Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh

dan berguna dalam pengambilan keputusan.

d. Lengkap. Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap

mungkin, yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang melatar belakangi

setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan

diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi

tersebut dapat dicegah.

2. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang

menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta

dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau

penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara

potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik

sebagai berikut:

a. Penyajian jujur. Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi

serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau secara wajar

dapat diharapkan untuk disajikan.

b. Dapat diverifikasi (verifiability). Informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih

dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan

simpulan yang tidak berbeda jauh.

c. Netralitas. Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak

berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.

3. Dapat dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika

dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan

keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan

secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke-tahun.

Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan

menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan

menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi

yang sekarang diterapkan., perubahan tersebut diungkapkan pada periode

terjadinya perubahan.

4. Dapat dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh

pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan

batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki

pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas

pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang

dimaksud.

Kualitas laporan keuangan sangat berkaitan erat dengan penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan

sesuai dengan pernyataan dalam PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan bahwa “SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang

diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

Dengan demikian SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum

dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.”

2.3 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian

mengenai pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas

laporan keuangan antara lain Kusumah (2012) dengan variabel penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Kualitas Laporan Keuangan sebagai Variabel Dependen dan Standar Akuntansi

Pemerintahan sebagai Variabel Independen bahwa Standar Akuntansi

Pemerintahan menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas

Laporan Keuangan. Begitu juga denganPermadi (2013) dengan variabel

penelitian Kualitas Laporan Keuangan sebagai variabel dependen dan Sistem

Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah menunjukkan Sistem Akuntansi

Keuangan Pemerintah Daerah berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan

Keuangan.

Rahmi (2015) meneliti bahwa Sumber Daya Manusia, Komitmen

Organisasi, Resistensi Terhadap Perubahan, Komunikasi, Kualiatas Teknologi

Dan Informasi dan Dukungan Konsultan berpengaruh signifikan pada Penerapan

Penuh SAP Berbasis Akrual. Rahmi (2015) menggunakan variabel penelitian

Penerapan Penuh SAP Akrual sebagai variabel dependen dan Sumber Daya

Manusia, Komitmen Organisasi, Resistensi Terhadap Perubahan, Komunikasi,

Kualitas Teknologi Dan Informasi dan Dukungan Konsultan sebagai variabel

independen.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu

Peneliti Variabel Penelitian Hasil penelitian Kusumah (2012)

Variabel Dependen: Kualitas Laporan Keuangan Variabel Independen: Standar Akuntansi Pemerintahan

Menunjukkan bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Permadi (2013)

Variabel Dependen: Kualitas Laporan Keuangan Variabel Independen: Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah

Menunjukkan bahwa Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Istaguein (2014)

Variabel Dependen: Transparansi Laporan Keuangan Variabel Independen: Standar Akuntansi Pemerintahan

Menunjukkan bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap transparansi laporan keuangan.

Dini Rahmi Hasibuan (2015)

Variabel Dependen : Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual Variabel Independen : Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, Resistensi Terhadap Perubahan, Komunikasi, Kualiatas Teknologi Dan Informasi dan Dukungan Konsultan.

Menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, Resistensi Terhadap Perubahan, Komunikasi, Kualiatas Teknologi Dan Informasi dan Dukungan Konsultan berpengaruh pada Penerapan Penuh SAP Berbasis Akrual

2.4 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Dari kerangkapenelitian diatas memperlihatkan bahwa kualitas laporan

keuangan sebagai variabel dependen diduga akan dipengaruhi oleh variabel

independennya berupa Standar Akuntansi Pemerintahan.

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian (Sugiyono, 2007:51). Hipotesis penelitian ini adalah Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintahan Berpengaruh Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan.

Kualitas Laporan

Keuangan (Y)

Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual

(X)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal. “Desain Kausal

berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna

untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”

(Umar, 2003 : 30). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan

hubungan Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai variabel independen terhadap

kualitas laporan keuangan sebagai variabel dependen.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai dari penulisan proposal hingga akhir pengujian

skripsi. Penelitian ini dilakukan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan

Pemerintah Desa Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara yang

beralamat di Jalan Williem Iskandar No. 5 kota Padangsidimpuan.

3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Variabel dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok

yaitu (1) variabel independen dan (2) variabel dependen.

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama

peneliti. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laporan keuangan

dan variabel independen dalam penelitian ini adalah Standar Akuntansi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Pemerintahan Berbasis Akrual . Adapun pengukuran masing-masing variabel

adalah sebagai berikut:

1. Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi

yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah

berbasis akrual. Variabel ini diukur dengan menggunakan 11 item pertanyaan

yangdiukur dengan menggunakan skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 5,

yaitu: 1=sangat tidak setuju; 2=tidak setuju, 3=kurang setuju, 4=setuju, 5=sangat

setuju.

2. Kualitas Laporan Keuangan

Kualitas Laporan Keuangan merupakan ukuran ukuran normatif yang

diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang

dikehendaki antara lain relevan, andal, dapat dipahami, dan dapat dibandingkan.

Variabel ini diukur dengan menggunakan 13 item pertanyaan yang diukur dengan

menggunakan skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu: 1=sangat tidak

setuju; 2=tidak setuju, 3=kurang setuju, 4=setuju, 5=sangat setuju.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Penelitian Defenisi Operasional Skala Pengukuran Variabel

Variabel Independen Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual(X)

Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah berbasis akrual

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu: 1=sangat tidak setuju; 2=tidak setuju, 3=kurang setuju, 4=setuju, 5=sangat setuju.

Variabel Dependen Kualitas Laporan Keuangan (Y)

Laporan keuangan yang disusun sudah memenuhi kriteria dari sebuah laporan keuangan yang kualitatif dengan karakteristik yaitu relevan, andal, dapat dipahami, dan dapat dibandingkan.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 5, yaitu: 1=sangat tidak setuju; 2=tidak setuju, 3=kurang setuju, 4=setuju, 5=sangat setuju.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004 : 73). Populasi

dalam penelitian ini adalah staff atau pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat

Dan Pemerintah Desa Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara yang

berjumlah 65 pegawai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2004 : 73). Metode pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik penentuan sampel secara purposive sampling. Pengambilan sampel

bertujuan (purposive sampling) dilakukan dengan mengambil sampel dari

populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Sugiyono, 2004 : 79). Berdasarkan

populasi diatas, peneliti hanya mengambil sampel pada pegawai yang berada

dibagian atau bidang keuangan saja, hal itu dikarenakanpenelitian mengacu pada

penerapan standar akuntansi pemerintahan dalam penyusanan laporan keuangan

Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa Kabupaten Tapanuli

Selatan Provinsi Sumatera Utara. Pegawai yang menduduki jabatan dibidang

keuangan terdiri dari 38 pegawai. Peneliti mengambil 38 responden sebagai

sampel penelitian.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data

yang dikumpulkan langsung dari sumber pertama.

Data primer penelitian dikumpulkan melalui penelitian lapangan (field

research) dengan menggunakan kueisoner yang disebarkan kepada pegawai di

Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa Kabupaten Tapanuli

Selatan Provinsi Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

kuosioner yaitu memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Instrumen dalam kuosioner merupakan replikasi dari

peneliti terdahulu yaitu Dini Rahmi Hasibuan (2015). Kuesioner diberikan secara

langsung kepada responden. Responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan,

kemudian memintanya untuk mengembalikannya melalui peneliti yang secara

langsung akan mengambil kueisoner yang telah diisi. Kuesioner yang diisi oleh

responden akan diseleksi terlebih dahulu.

3.7 Analisis Data

3.7.1Uji Validitas

Validitas atau kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur

tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini menyangkut akurasi

instrumen. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu valid

atau sah, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap butir

pertanyaan dengan skor total kuesioner. Adapun teknik korelasi yang biasa

dipakai adalah teknik korelasi product moment dan untuk mengetahui apakah nilai

korelasi tiap-tiap pertanyaan itu significant, maka dapat dilihat pada tabel nilai

product moment atau menggunakan SPSS untuk mengujinya. Untuk butir

pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak dipakai sebagai instrumen

(Noor, 2011:132). Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi yang

mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Sekaran dalam Augustine dan Kristaung,

2013:70).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

3.7.2Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana

suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau

lebih, Reliabilitas adalah indeks yang menujukkan sejauh mana alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap

setiap konstruk atau variabel yang digunakan dalam penelitian (Augustine dan

Kristaung, 2013:70). Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan

nilai Alpha Cronbach (Augustine dan Kristaung, 2013:71-72). Jika nilai Alpha

Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel

(Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Uji reliabilitas harus

dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji

validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan

untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130).

3.8 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar

dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka pengujian asumsi klasik

harus dipenuhi meliputi pengujian: (a) normalitas, dan (b) heterokedastisitas.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi suatu data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi

apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan

pendekatan Kolmogrov-Smirnov.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

1. Pendekatan Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

2. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal

secara statistik tidak berdistribusi normal. Maka dilakukan pengujian

normalitas yang berdasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-

Smirnov (K-S) untuk memastikan apakah data benar berdistribusi normal

3.8.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians

berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala

heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot di sekitar nilai X dan Y. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi

gejala heteroskedastisitas.

Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada kedua uji di atas,

sedangkan uji multikolinearitas dan autokorelasi tidak digunakan. Hal ini

dikarenakan uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji korelasi variabel-

variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya maka uji ini tidak

dilakukan karena penelitian hanya memiliki satu variabel independen dan uji

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

autokorelasi yang bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pada periode t-1 atau sebelumnya muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, maka uji autokorelasi

ini sering ditemukan pada time series, sedangkan data yang dikumpulkan oleh

penulis ada data crossection, maka masalah autokorelasi relatif tidak terjadi.

3.9 Pengujian Hipotesis

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

ini adalah analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana digunakan untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel independen (Standar Akuntansi

Pemerintahan) dan variabel dependen (Kualitas Laporan keuangan) apakah positif

atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai

variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis data dilakukan

dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS (Statistical Package

For Social Science).

Model regresi linear sederhana yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

sebagai berikut:

Y = a + b X

Keterangan:

Y = Kualitas Laporan Keuangan (Variabel Dependen)

X = Standar Akuntansi Pemerintahan (Variabel Independen)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

3.9.1 Uji Parsial (Uji-t) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Uji statistik t dikenal juga sebagai uji signifikasi. Uji signifikansi koefisien

regresi parsial secara individu merupakan suatu uji untuk menguji apakah nilai

dari koefisien regresi parsial secara individu bernilai nol atau tidak (Gujarati,

2003:250, Supranto, 2005:196). Cara pengambilan keputusan dapat dilakukan

dengan membandingkan nilai probabilitas 𝑝𝑝 atau Sig. dengan nilai tingkat

signifikansi, yakni 𝛼𝛼. Jika nilai probabilitas 𝑝𝑝 ≥ tingkat signifikansi yang

digunakan, dalam penelitian ini 𝛼𝛼 = 5%, maka nilai koefisien regresi parsial

𝐵𝐵𝑖𝑖 = 0. Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel Kualitas

Laporan Keuangan tidak signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5%.

Namun jika nilai probabilitas 𝑝𝑝< tingkat signifikansi yang digunakan, maka nilai

koefisien regresi parsial 𝐵𝐵𝑖𝑖 ≠ 0. Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas

terhadap variabel Kualitas Laporan Keuangan signifikan secara statistik pada

tingkat signifikansi 5%. Cara lain pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat

dilakukan dengan membandingkan nilai statistik dari uji 𝑡𝑡 terhadap nilai kritis

berdasarkan tabel distribusi 𝑡𝑡. Sebelum menghitung nilai kritis 𝑡𝑡, terlebih dahulu

menghitung nilai derajat bebas (n-k).Berikut aturan pengambilan keputusan

terhadap hipotesis berdasarkan uji 𝑡𝑡.

𝐽𝐽𝑖𝑖𝐽𝐽𝐽𝐽�𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 � ≤ |𝑡𝑡𝐽𝐽𝑘𝑘𝑖𝑖𝑡𝑡𝑖𝑖𝑘𝑘 |,𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐻𝐻0𝑑𝑑𝑖𝑖𝑡𝑡𝑑𝑑𝑘𝑘𝑖𝑖𝑚𝑚𝐽𝐽𝑑𝑑𝐽𝐽𝑖𝑖𝐻𝐻1𝑑𝑑𝑖𝑖𝑡𝑡𝑑𝑑𝑑𝑑𝐽𝐽𝐽𝐽. 𝐽𝐽𝑖𝑖𝐽𝐽𝐽𝐽�𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 � > |𝑡𝑡𝐽𝐽𝑘𝑘𝑖𝑖𝑡𝑡𝑖𝑖𝑘𝑘 |,𝑚𝑚𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐻𝐻0𝑑𝑑𝑖𝑖𝑡𝑡𝑑𝑑𝑑𝑑𝐽𝐽𝐽𝐽𝑑𝑑𝐽𝐽𝑖𝑖𝐻𝐻1𝑑𝑑𝑖𝑖𝑡𝑡𝑑𝑑𝑘𝑘𝑖𝑖𝑚𝑚𝐽𝐽.

3.9.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (𝑅𝑅2) digunakan untuk mengukur proporsi atau

presentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik

turunnya variabel dependen. adjusted R2 berkisar antara nol sampai dengan 1 (0 ≤

adjusted R2 ≤ 1). Hal ini berarti apabila adjusted R2 = 0 menunjukkan tidak UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila

adjusted R2 semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen dan bila adjusted R2

semakin

kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan

Pemerintah Desa Kabupaten Tapanuli Selatan

Pada masa pendudukan Belanda, wilayah Tapanuli Bagian Selatan disebut

Afdeeling Padang Sidempuan dikepalai oleh seorang Residen yang berkedudukan

di Padang Sidempuan. Afdeeling Padang Sidempuan pada akhirnya dibagi atas

tiga onder afdeeling. Setiap onder afdeeling dikepalai oleh seorang Contreleur

yang dibantu oleh seorang Demang. Dalam perkembangan berikutnya sesudah

agresi Belanda di Tapanuli Bagian Selatan dibentuk tiga kabupaten untuk

menggantikan istilah onder afdeeling yang dipimpin Asisten Resident/Cokan yang

digunakan sebelumnya. Istilah kabupaten mengikuti sebutan yang sudah lama

digunakan di Jawa yang setingkat dengan Onder afdeeling di Keresidenan

Tapanuli. Tiga kabupaten yang dibentuk tersebut adalah Kabupaten Angkola

Sipirok, Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Mandailing Natal.

Setelah Republik Indonesia mendapatkan kedaulatan penuh pada akhir tahun

1949, maka pembagian daerah administrasi pemerintahan mengalami perubahan.

Pada tahun 1956, Daerah Tapanuli Bagian Selatan dibentuk menjadi kabupaten

dengan nama Kabupaten Tapanuli Selatan sebagaimana dinyatakan dalam

Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956. Dalam Pasal 1 ayat 10 disebutkan

bahwa Kabupaten Tapanuli Selatan dengan batas-batas yang meliputi wilayah

Afdeeling Padang Sidempuan sesuai Staatsblad 1937 No.563.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Unifikasi wilayah Tapanuli Bagian Selatan menjadi Kabupaten Tapanuli Selatan

ini mengakibatkan seluruh pegawai yang ada pada kantor Bupati Angkola Sipirok,

Kantor Bupati Padang Lawas dan Kantor Bupati Mandailing Natal diakuisisi

menjadi pegawai Kantor Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan yang ibukotanya di

Padang Sidempuan.

Dengan terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1998 dan

disyahkan pada tanggal 23 Nopember 1998 tentang pembentukan Kabupaten

Mandailing Natal maka Kabupaten Tapanuli Selatan dimekarkan menjadi 2

Kabupaten, yaitu Kabupaten Mandailing Natal (Ibukota Panyabungan) dengan

jumlah daerah Administrasi 8 Kecamatan dan Kabupaten Tapanuli Selatan

(Ibukotanya Padangsidimpuan) dengan jumlah daerah administrasi 16 Kecamatan.

Sejarah perkembangan Tapanuli Selatan berlanjut dengan terbitnya Undang-

Undang Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Padang Sidempuan;

serta Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten

Padang Lawas Utara dan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Kabupaten Padang Lawas

Upaya otonomi desa telah dilakukan sejak proklamasi kemerdekaan RI,

mengalami pasang surut, lalu mendapat momentum pada era reformasi dan

kebangkitan otonomi daerah, berpuncak pada tahun 2014. Desa diangkat UU

menjadi subyek kepemerintahan. Undang Undang No 5 Tahun 2014 merupakan

dasar lahir nya Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa

Kabupaten Tapanuli Selatan dengan harapan untuk meningkatkan kemandirian

dan kesejahteraan daerah otonomi khususnya desa.

Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa Kabupaten Tapanuli

Selatan memberi kekuasaan atau mendelegasikan kewenangan kepada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

masyarakat, agar masyarakat memiliki kemandirian dalam pengambilan

keputusan untuk membangun diri dan lingkungannya secara mandiri dan

meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pelaksanaan berbagai program

pembangunan, agar kondisi kehidupan masyarakat mencapai tingkat kemampuan

yang diharapkan.

4.1.2 Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan

Pemerintah Desa Kabupaten Tapanuli Selatan

Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

terdiri dari :

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat;

Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

3. Bidang Kelembagaan dan Partisipasi Msyarkat dan Usaha Ekonomi;

Bidang Kelembagaan dan Partisipasi Msyarkat dan Usaha Ekonomiterdiri

dari :

a. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Perencanaan

Partisipatif; dan

b. Sub Bidang Usaha Ekonomi Keluarga dan Masyarakat.

4. Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna

Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna terdiri dari:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

a. Sub Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Perdesaan/Kelurahan; dan

b. Sub Bidang Pemberdayaan Teknologi Tepat Guna

Perdesaan/Kelurahan.

5. Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan terdiri dari :

a. Sub Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan;dan

b. Sub Bidang Pelaporan dan Pengembangan Ekonomi

Desa/Kelurahan.

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

4.1.3Tugas dan FungsiBadan Pemberdayaan Masyarakat Dan

Pemerintah Desa Kabupaten Tapanuli Selatan

1. Kepala Badan;

Kepala Badan memiliki tugas dan kewajiban melaksanakan

penyusunan dan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat,

perempuan, dan dan desa. Kepala Badan memiliki fungsi :

a. Perumusan kebijakan Badan;

b. Penyusunan rencana stratejik badan; UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

c. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang pemberdayaan

masyarakat dan pemetintahan desa;

d. Pembinaan, pengkoordinasian pengendalian, pengawasan.program

dan kegiatan badan; dan

e. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan Badan

2. Sekretariat;

Sekretariat memiliki tugas dan kewajiban membantu Kepala Badan

dalam menyelenggarakan pelayanan administrasi; merencanakan,

memantau, mengendalikan dan mengevaluasi aset, program/ kegiatan dan

pengembangan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan

desa. Sekretariat memiliki fungsi :

a. Perkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi di lingkungan Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

b. pengkoordinasian, perencanaan, dan perumusan kebijakan teknis

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

c. Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum dan

peraturan perundang-undangan, organisasi, ketatalaksanaan,

kepegawaian, keuangan, persandian, perlengkapan, dan rumah

tangga Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

d. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintahan Desa; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

2.1 Kepala Subag Perencanaan

Kepala Subag Perencanaantugas dan kewajiban membantu Sekretaris

dalam melaksanakan perencanaan, pelaporan, pengendalian data,

pembinaan dan evaluasi program/kegiatan Badan. Subag Perencanaan

memiliki fungsi :

a. pengkoordinasian penyusunan program Sub Bagian;

b. pengelolaan data statistik Sub Bagian;

c. pelaksanaan evaluasi dan pengendalian penyelenggaraan Sub

Bagian; dan

d. penyusunan pelaporan pelaksanaan Sub Bagian;

2.2 Kepala Subag Keuangan

Kepala Subag Keuangan memiliki tugas dan kewajiban membantu Kepala

sekretariat dalam melaksanakan kegiatan anggaran berbasis kinerja dan

pertanggungjawaban administrasi keuangan dan asset. Kepala Subag

Keuangan memiliki fungsi:

a. Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian

b. Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian

c. Pembinaan, pengkoordinasian pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian

d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural

dalam lingkup sub bagian

2.3 Kepala Subag Umum dan Kepegawaian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Kepala Subag Umum dan Kepegawaian memiliki tugas dan

kewajiban membantu Kepala sekretariat dalam menyelenggarakan

ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan serta pengelolaan

administrasi kepegawaian. Kepala Subag Umum dan Kepegawaian

memilki fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian

b. Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian

c. Pembinaan, pengkoordinasian pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian

d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural

dalam lingkup sub bagian3.

3.Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat memilikitugas dan

kewajiban melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan di bidang

pemberdayaan masyarakat. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat

memiliki fungsi

a. Penyusunan kebijakan teknis bidang

b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup

bidang

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan

pejabat non stuktural dalam lingkup bidang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

3.1 Kepala Sub Bidang Ketahanan Masyarakat

Kepala Sub Bidang Ketahanan Masyarakat tugas dan

kewajiban membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan kegiatan di

bidang ketahanan masyarakat. Kepala Sub Bidang Ketahanan Masyarakat

memiliki fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian

b. Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian

c. Pembinaan, pengkoordinasian pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian

d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural

dalam lingkup sub bagian

3.2 Kepala Sub Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat

Kepala Sub Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat memiliki

tugas dan kewajiban membantu Kepala Bidang dalam melaksanakan

kegiatan di bidang pengembangan ekonomi masyarakat. Kepala Sub

Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat memiliki fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian

b. Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian

c. Pembinaan, pengkoordinasian pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian

d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural

dalam lingkup sub bagian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

4. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Kehidupan

Sosial Budaya

Memiliki tugas dan kewajiban membantu Kepala Bidang dalam

melaksanakan kegiatan di bidang pemberdayaan adat dan pengembangan

kehidupan sosial budaya. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Adat dan

Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya memiliki fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian

b. Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian

c. Pembinaan, pengkoordinasian pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian

d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural

dalam lingkup sub bagian

5. Kepala Bidang Pemberdayaan Desa

Memiliki tugas dan kewajiban melaksanakan sebagian tugas Kepala

Badan di bidang pemberdayaan desa.. Kepala Bidang Pemberdayaan Desa

memiliki fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis bidang

b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup

bidang

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan

pejabat non stuktural dalam lingkup bidang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

5.1 Kepala Sub Bidang Bina Kelembagaan Desa

Memiliki tugas dan kewajiban membantu Kepala Bidang dalam

melaksanakan kegiatan di bidang bina kelembagaan desa. Kepala Sub

Bidang Bina Kelembagaan Desa memiliki fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian

b. Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian

c. Pembinaan, pengkoordinasian pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian

d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural

dalam lingkup sub bagian

5.2 Kepala Sub Bidang Bina Keuangan Desa

Memiliki tugas dan kewajiban membantu Kepala Bidang dalam

melaksanakan kegiatan di bidang bina keuangan desa. Kepala Sub Bidang

Bina Keuangan Desa memiliki fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian

b. Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian

c. Pembinaan, pengkoordinasian pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian

d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural

dalam lingkup sub bagian

5.3 Kepala Sub Bidang Administrasi Pemerintahan Desa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Memiliki tugas dan kewajiban membantu Kepala Bidang dalam

melaksanakan kegiatan di bidang administrasi pemerintahan desa. Kepala

Sub Bidang Administrasi Pemerintahan Desa memiliki fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian

b. Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian

c. Pembinaan, pengkoordinasian pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian

d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural

dalam lingkup sub bagian

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas di bidang pemberdayaan masyarakat, perempuan dan desa

sesuai keahlian.

a. membina dan mengarahkan pelaksanaan tugas staf Sub Bagian

Perencanaan;

b. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf Sub Bagian Prencanaan;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

4.2 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 38 orang, dimana

peneliti telah membagikan 38 buah kuesioner kepada responden di Badan

Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Tapanuli

Selatan yang terletak di Jalan Williem IskandarKota Padangsidimpuan.Namun,

kuesioner yang kembali hanya sebanyak 35 buah kuesioner, atau dengan kata lain

35 responden. Sehingga seluruh kuesioner yang kembali akan dijadikan sampel.

Tabel 4.1 Pengumpulan Data

Keterangan Jumlah Persentase Kuesioner yang disebar 38 100% Kuesioner yang tidak kembali 3 7,89% Kuesioner yang kembali 35 92,11% Kuesioner yang dijadikan sampel 35 92,11%

4.3 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner.

Jumlah pernyataan seluruhnya adalah dua puluh tiga (23) butir pernyataan, yakni

sebelas (10) butir pernyataan untuk variabel Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual (X) dan tigabelas (13) butir pernyataan untuk

variabel Kualitas Laporan keuangan (Y).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

Berdasarkan 13 Pertanyaan pada Variabel Kualitas Laporan Keuangan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 ST (1) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TS (2) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 KS (3) 0 0 0 0 0 0 1 5 4 3 2 1 1 S (4) 32 30 33 28 30 27 31 27 30 30 30 32 33 SS (5) 3 5 2 7 5 8 3 3 1 2 3 2 1 Total 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa :

1. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui bahwa terdapat 32 orang (91,4%) setuju bahwa informasi

laporan keuangan memberi peluang pengguna untuk evaluasi

pencapaian sasaran, kemudian 3 orang (8,6%) sangat setuju.

2. Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui bahwa terdapat 30 orang (85,7%) setuju bahwa informasi

laporan keuanganmembantu pengguna dalammeprediksi kinerja

keuangandi masa mendatang, kemudian 5 orang (14,3%) sangat setuju.

3. Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui bahwa terdapat33 orang (94,28%) orang setuju bahwa

informasi keuangan disajikantepat waktu sesuai kebutuhandalam

mengambil keputusan, kemudian 2 orang (5,72%) sangat setuju.

4. Pada butir pernyataan empat dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, diketahui bahwa terdapat28 orang (80%) setuju bahwa

laporan keuangan dalam LRA (Laporan Realisasi

Anggaran)disajikan dengan lengkap, kemudian 7 orang (20%) sangat

setuju.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

5. Pada butir pernyataan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui bahwa terdapat 30 orang (85,7%) setuju bahwa laporan

keuangan dalam Neracadisajikan dengan lengkap, kemudian 5 orang

(14,3%) sangat setuju.

6. Pada butir pernyataan enam dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, diketahui bahwa terdapat27 orang (77,1%) setuju bahwa

laporan keuangan dalamCatatan Atas LaporanKeuangan disajikan

dengan lengkap, kemudian 8 orang (22,9%) sangat setuju.

7. Pada butir pernyataan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui bahwa terdapat 31 orang (88,57%) setuju bahwa informasi

laporan keuangan disajikan secara jujur/wajar, kemudian 3 orang

(8,57%) sangat setuju, dan 1 orang (2,86%) kurang setuju.

8. Pada butir pernyataan delapan dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, diketahui bahwa terdapat27 orang (77,1%) setuju bahwa

Informasi laporan keuangandapat diuji kewajarannya, kemudian 3

orang (8,6%) sangat setuju, dan 5 orang (14,3%) kurang setuju.

9. Pada butir pernyataan sembilan dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, diketahui bahwa terdapat30 orang (85,7%) setuju bahwa

Informasi laporan keuangantidak berpihak pada kebutuhanpihak

tertentu, kemudian 1 orang (2,9%) sangat setuju, dan 4 orang (11,4%)

kurang setuju.

10. Pada butir pernyataan sepuluh dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, diketahui bahwa terdapat30 orang (85,71%) setuju bahwa

Laporan keuangan dapatdibandingkan dengan laporan sebelumnya,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

kemudian 2 orang (5,71%) sangat setuju, dan 3 orang (8,58%) kurang

setuju.

11. Pada butir pernyataan sebelas dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, diketahui bahwa terdapat 30 orang (85,71%) setuju bahwa

laporan keuangan dapatdibandingkan dengan laporankeuangan lainnya

di lingkunganpemda setempat, kemudian 3orang (8,58 %) sangat

setuju, dan 2 orang (5,71%) kurang setuju.

12. Pada butir pernyataan duabelas dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, diketahui bahwa terdapat32 orang (91,43%) setuju bahwa

informasi laporan keuangan dapat dipahami oleh penggunanya,

kemudian 2 orang (5,71%) sangat setuju, dan 1 orang (2,86%) kurang

setuju.

13. Pada butir pernyataan tigabelas dari kuesioner yang disebar dan

dianalisis, diketahui bahwa terdapat33 orang (94,3%) setuju bahwa

informasi laporan keuangan disajikan dalam bentuk serta istilah yang

sesuai dengan batas pemahaman penggunaannya, kemudian 1 orang

(2,85%) sangat setuju, dan 1 orang (2,85%) kurang setuju.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 ST (1) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TS (2) 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 KS (3) 0 2 3 0 2 9 12 8 1 1 S (4) 24 18 21 17 29 20 18 25 33 32 SS (5) 11 15 10 18 4 6 5 2 1 2 Total 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

1. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui terdapat24 orang (68,57%) setuju bahwa SAP 2010 berbasis

akrual untuk mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam

pelaporan finansial kemudian 11 orang (31,43%) sangat setuju.

2. Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui terdapat18 orang (51,43%) setuju bahwa mampu menyediakan

informasi mengenai posisi dan perubahan posisi sumber daya ekonomi,

kewajiban dan ekuitas pemerintah kemudian 15 orang (42,86%) sangat

setuju, dan 2 orang (5,71%) kurang setuju.

3. Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui terdapat 21 orang (60%) setuju bahwa mampu menyediakan

informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya

ekonomi, kemudian 10 orang (28,57%) sangat setuju, 3 orang (8,57%)

kurang setuju, dan 1 orang (2,86%) tidak setuju.

4. Pada butir pernyataan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui terdapat 17 orang (48,57%) setuju bahwa mampu menyediakan

informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya, kemudian 18

orang (51,43%) sangat setuju.

5. Pada butir pernyataan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui terdapat29 orang (82,86%) setuju bahwa mampu menyediakan

informasi mengenai informasi dan cara entitas pelaporan mendanai

aktifitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya, kemudian 4 orang (11,43%)

sangat setuju, dan 2 orang (5,71%) kurang setuju.

6. Pada butir pernyataan enam dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui terdapat 20 orang (57,14%) setuju mampu menyediakan

informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

penyelenggaraan kegiatanpemerintah, kemudian 6 orang (17,15%) sangat

setuju, dan 9 orang (25,71%) kurang setuju.

7. Pada butir pernyataan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui bahwa terdapat 18 orang (51,43%) setuju, kemudian 5 orang

(14,29%) sangat setuju, dan 12 orang (34,28%) kurang setuju.

8. Pada butir pernyataan delapan dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui terdapat25 orang (71,43%) setuju memahami bahwa paham

Aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat pada saatterjadi transaksi,

atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada

keuanganpemerintah,tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas

diterima atau dibayar, dan akun-akun yang dimaksud telah dicatat sesuai

ketentuan SAP2010, kemudian 2orang (5,71%) sangat setuju, dan 8 orang

(22,86%) kurang setuju.

9. Pada butir pernyataan sembilan dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui terdapat 33 orang (94,28%) setuju memahami bahwa bahwa

pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah

terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening kas umum

negara/daerah atau oleh entitas pelaporan, dan pendapatan yang dimaksud

telah diakui sesuai ketentuan dalam SAP 2011, kemudian 1 orang (2,86%)

sangat setuju, dan 1 orang (2,86%) kurang setuju.

10. Pada butir pernyataan sepuluh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis,

diketahui terdapat32 orang (91,43%) setuju memahami Bapak/ibu paham

Laporan Operasional menyajikan informasi beban akrual yang dapat

digunakan untuk menghitung biaya per program/ kegiatan pelayanan, dan

juga memprediksi pendapatan sehingga bisa mengevaluasi kinerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

pemerintahan daerah, kemudian 2orang (5,71%) sangat setuju, dan 1 orang

(2,86%) kurang setuju.

4.4 Analisis Statistik

4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas atau kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur

tersebut benar-benar mengukur apa yan diukur. Validitas ini menyangkut akurasi

instrumen. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu valid

atau sah, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap butir

pertanyaan dengan skor total kuesioner. Adapun teknik korelasi yang biasa

dipakai adalah teknik korelasi product moment dan untuk mengetahui apakah nilai

korelasi tiap-tiap pertanyaan itu significant, maka dapat dilihat pada tabel nilai

product moment atau menggunakan SPSS untuk mengujinya. Untuk butir

pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak dipakai sebagai instrumen

(Noor, 2011:132). Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi yang

mendapat nilai lebih besar dari 0,325 (Sekaran dalam Augustine dan Kristaung,

2013:70).

Setelah data diperoleh berdasarkan penyebaran kuesioner, maka data

tersebut perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Bila instrumen atau alat

ukur atau kuesioner tersebut tidak valid maupun reliabel, maka tidak akan

diperoleh hasil penelitian yang baik (Noor, 2011:130, Zikmund, et al,

2009:309).Noor (2011:130) menyatakan agar diperoleh distribusi nilai hasil

pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba

kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam penelitian ini, uji coba kuesioner

melibatkan 35 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

pertanyaan dari variabel Kualitas Laporan Keuangan dan Standar Akuntansi

Pemerintahan.

Tabel 4.4 Uji Validitas

No Pernyataan r rhitung Validitas tabel 1 KLK1 0.466 0,325 Valid

2 KLK2 0.579 0,325 Valid

3 KLK3 0.553 0,325 Valid

4 KLK4 0.546 0,325 Valid

5 KLK5 0.482 0,325 Valid

6 KLK6 0.418 0,325 Valid

7 KLK7 0.655 0,325 Valid

8 KLK8 0.678 0,325 Valid

9 KLK9 0.715 0,325 Valid

10 KLK10 0.561 0,325 Valid

11 KLK11 0.723 0,325 Valid

12 KLK12 0.317 0.325 Valid

13 KLK13 0.565 0.325 Valid

14 SAP1 0.672 0,325 Valid

15 SAP2 0.663 0,325 Valid

16 SAP3 0.746 0,325 Valid

17 SAP4 0.621 0,325 Valid

18 SAP5 0.455 0,325 Valid

19 SAP6 0.774 0,325 Valid

20 SAP7 0.831 0,325 Valid

21 SAP8 0.792 0,325 Valid

22 SAP9 0.427 0,325 Valid

23 SAP10 0.525 0,325 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (Mei 2016)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner telah

valid karena rhitung> rtabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada

tahap pengujian reliabilitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Hasil uji reliabilitas berdasarkan data yang diolah dengan bantuan aplikasi

Software SPSS 17 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Nilai Kritis Keterangan Kesimpulan

Kualitas Laporan

Keuangan 0,761 0,6 0,761>0,6 Reliabel

Standar Akuntansi Pemerintah

0,740 0,6 0,740>0,6 Reliabel

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 maka kuesioner penelitian

bersifat reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Diketahui

bahwa nilai Alpha Cronbach dari variabel Kualitas Laporan Keuangan dan

Standar Akuntansi Pemerintahan lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dinyatakan

bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden

untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

4.5 Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Uji Normalitas

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar

dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi

klasik yang harus dipenuhi, yang pertama adalah uji normalitas. Ada dua cara

untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan

pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogrov-Smirnov.

1. Pendekatan Grafik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal

Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)

Gambar 4.2

Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa hubungan dari variabel

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan

adalah berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang tidak UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

terlihat menceng ke kiri maupun ke kanan. Sedangkan pada Gambar 4.2 data

berdistribusi normal dapat dilihat pada scatterplot, terlihat titik-titik yang

mengikuti garis diagonal.

2. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,

padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian

normalitas yang berdasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-

Smirnov (K-S) untuk memastikan apakah data benar berdistribusi normal.

Tabel 4.6 Hasil ujiOne-Sample Kolmogrov-Smirnov

Y

N 35 Normal Parametersa,,b

Mean 52.80 Std. Deviation 2.576

Most Extreme Differences

Absolute .212 Positive .212 Negative -.207

Kolmogorov-Smirnov Z 1.254 Asymp. Sig. (2-tailed) .086

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui nilai probabilitas 𝑝𝑝 atau Asymp. Sig. (2-

tailed) sebesar 0,086. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan

adalah 𝛼𝛼 = 0,05. Karena nilai probabilitas 𝑝𝑝, yakni 0,086, lebih besar

dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas

dipenuhi.

4.5.2 Uji Heteroskedastisitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas,

serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

Gambar 4.3 Scatterplot

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat dari grafik ScatterPlot yang disajikan,

tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.6 Uji Hipotesis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Hasil regresi linear sederhana untuk mengetahui Pengaruh Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah ditunjukkan pada Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.1.1 Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 43.950 5.191 8.467 .000

SAP .216 .126 .285 1.711 .097

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Mei 2016)

Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji Coefficients. Pada tabel

coefficients yang dibaca adalah nilai dalam kolom B pada baris pertama

menunjukkan konstanta (a) dan baris selanjutnya menunjukkan konstanta variabel

independen. Berdasarkan Tabel 4.101 diatas maka model regresi yang digunakan

adalah sebagai berikut:

Y = 43,950+0,216X

KLK = 43,950 + 0,216 Penerapan SAP

Dari persamaan regresi tersebut diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 43,950menyatakan bahwa jika nilai Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintahan adalah nol atau konstan, maka nilai

Kualitas Laporan Keuangan adalah sebesar 43,950

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

b. Koefisien Regresi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan sebesar

0,216menunjukkan bahwa apabila Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka

Kualitas Laporan Keuangan akan meningkat sebesar 0,216

4.6.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji signifikansi parsial secara individu merupakan suatu uji untuk menguji

apakah nilai dari koefisien regresi parsial secara individu bernilai nol atau tidak

(Gujarati, 2003:250, Supranto, 2005:196).

Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial (Uji T)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 43.950 5.191 8.467 .000

SAP .216 .126 .285 1.711 .097

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:

a. Variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (X)

Nilai thitung variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan adalah

1,711 dan nilai ttabel adalah 2.01 maka thitung> ttabel

(1,771> 2.01) dan nilai

signifikan (0.000 < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial

pengaruh variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis

Akrual berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan

Keuangan. Artinya apabila variabel Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahanditingkatkan, maka Kualitas Laporan Keuangan tidak

meningkat sebesar 0.216 satuan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

4.6.2 Uji Koefisien Determinan (R2

Koefisien determinasi (𝑅𝑅2) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang

mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan

dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas

(Supranto, 2005:158, Gujarati, 2003:212). Koefisien determinan berkisar antara

nol sampai satu (0 ≤ R

)

2 ≥ 1). Jika R2

Tabel 4.9

semakin besar (mendekati satu), maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen

(Y) adalah besar. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan

demikian sebaliknya.

Hasil Uji Koefisien Determinan (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .632a .399 .149 2.377

Sumber : Hasil Pengolahan Data (Mei 2016)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:

a. R=0.632 berarti hubungan variabel Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan terhadap variabel dependen Kualitas Laporan Keuangan (Y)

sebesar 63,2%, yang berarti hubungannya sangat erat.

b. R Square sebesar 0.399 berarti 39,9% variabel Kualitas Laporan Keuangan

dapat dijelaskan oleh variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Sedangkan sisanya sebesar 60,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

c. Standard Error of Estimate (standar deviasi) artinya menilai ukuran

variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

adalah 2.377, yang mana semakin kecil standar deviasi berarti model

semakin baik.

4.7 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya diketahui

bahwa penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Badan

Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa. Berdasarkan hasil pengujian

koefisien determinan diketahui bahwa variabel Standar Akuntansi Pemerintahan

menjelaskan 39,99% dari kualitas laporan keuangan. Sedangkan sisanya 60,1%

dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel Standar Akuntansi

Pemerintah adalah 0,000. Karena nilai probabilitas Standar Akuntansi Pemerintah,

yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan

bahwa pengaruh yang terjadi antara Standar Akuntansi Pemerintah dengan

variabel Kualitas Laporan Keuangan signifikan secara statistik. Perhatikan juga

bahwa nilai �𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 � > |𝑡𝑡𝐽𝐽𝑘𝑘𝑖𝑖𝑡𝑡𝑖𝑖𝑘𝑘 |, yakni |6,835| > |2,01|. Hasil dengan pendekatan

probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji 𝑡𝑡.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 yang menyatakan

“SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya

meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.” Maka

semakin baik Standar Akuntansi Pemerintahan yang diterapkan maka akan

semakin baik pula kualitas laporan keuangan.

BAB V

KESIMPULAN,KETERBATASAN DAN SARAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah pada Badan Pemberdayaan Masyarakat

Dan Pemerintah Desa Kabupaten Tapanuli Selatan.

2. Semakin tinggi tingkat penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual maka semakin tinggi kualitas Laporan keuangan

Badan Pemberdayaa Masyarakat Dan Pemerintah Desa Kabupaten

Tapanuli Selatan

5.2 Keterbatasan

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki banyak keterbatasan.

Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah :

1. Peneliti menerapkan metode survey melalui kuesioner, sehingga peneliti

tidak melakukan wawancara atau terlibat secara langsung dalam aktivitas

BPMPD Kabupaten Tapanuli Selatan sehingga tidak dapat mengetahui

kondisi yang sebenarnya dan kesimpulan yang diambil hanya didasarkan

pada data yang terkumpul melalui penggunaan instrumen tertulis.

2. Dikarenakan adanya keterbatasan waktu, data, dan dana dalam melakukan

penelitian sehingga tidak memungkinkan bagi peneliti untuk menjadikan

seluruh SKPD yang ada di Kota Padangsidimpuan untuk menjadi sampel

penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

3. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 39,99% kualitas laporan

keuangan dipengaruhi oleh Standar Akuntansi Pemerintahan, sedangkan

60,1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada

penelitian ini. Karena adanya keterbatasan peneliti dalam penelitian ini,

maka masih banyak variabel lain yang mempengaruhi kualitas laporan

keuangan.

4. Hasil yang telah diperoleh melalui penelitian pada BPMPDKabupaten

Tapanuli Selatan tidak dapat disetarakan dengan BPMPD kota lainnya di

Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan perbedaan jawaban

dari responden pada pemerintahan kota lainnya di Indonesia.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka saran yang dapat diberikan

adalah:

1. BPMPDKabupaten Tapanuli Selatanperlu memperhatikan faktor faktor

lain yaitu seperti sarana/prasarana didalam pengelolaan keuangan yang

dimiliki dan sistem akuntansi keuangan yang digunakan baik dalam

pemahaman dan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan sehingga

dalam mengolah data keuangan dapat menghasilkan laporan keuangan

yang berkualitas.

2. Pentingnya sumber daya manusia juga menjadi hal yang perlu

diperhatikan, karena SDM yang berkualitas dan kompoten sangat

dibutuhkan agar mampu bekerja lebih baik dengan adanya Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual yang diterapkan pada

BPMPDKabupaten Tapanuli Selatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 77: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

3. Untuk peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitian ini

dengan menambah variabel-variabel independen lain yang mungkin

memiliki pengaruh juga terhadap kualitas laporan keuangan. Selain itu

diharapkan subjek penelitian tidak hanya terfokus pada satu Dinas

seperti dalam penelitian ini yang terfokus hanya pada BPMPD, namun

diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menggambarkan secara

umum dan luas mengenai pengaruh penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 78: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim, 2007. Akuntansi Sektor Publik (Akuntansi Keuangan Daerah),

Jakarta, Salemba Empat. Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik, Erlangga, Jakarta Erlina, 2008. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Untuk Satuan Kerja Perangkat

Daerah, USU Press, Medan Forum Diskusi Akuntansi Sektor Publik, 2006. Standar Akuntansi Pemerintahan

Telaah Kritis PP Nomor 24 Tahun 2005, BPFE, Yogyakarta. Govermental Accounting Standard Board, 1998.Governmental Accounting and

Financial Reporting Standards.GASB, Norwal, Conn. Gujarati, D.N. 2003.Basic Econometrics 4th

Edition. New York: Mc Graw Hill.

Kusumah, Arif Ardi 2012. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survei pada SKPD/OPD Pemerintahan kota Tasikmalaya).

http://journal.unsil.ac.id/download.php?id=283

Mahsun Mohammad, Firma Sulistyowati, dan Heribertus A.P, 2007. Akuntansi Sektor Publik Edisi Kedua, BPFE. Yogyakarta.

Muda, I., & Rasdianto, M. S. L. (2014). Implementation of the Cash Revenue

System: A Case Study in the Local Government Task Forces’ Units of North Sumatera Province, Indonesia. Information Management & Business Review, 6(2).

Nugraheni, Purwaniati dan Subaweh, Imam, 2008. Pengaruh Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ekbis/article/view/321 Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian untuk Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana. .

Nordiawan, Deddi, 2006. Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat, Jakarta. Permadi, Angga Dwi 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. http://ejournal.widyatama.ac.id/index.php/article/view/612

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah. Jakarta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 79: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2000 Tentang Pengelolaan dan

Pertanggung jawaban Keuangan Daerah, Jakarta. Rasdianto,N, & Muda, I. (2014). Analysis on the Timeliness of the Accountability

Report by the Treasurer Spending in Task Force Units in Indonesia. International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences, 4(4), 176-190.

Sekaran, U. 2003.Research Methods for Business 4th

Edition. New York: John Wiley & Sons Inc.

Sinaga, Jamason, 2005. Selamat Datang Standar Akuntansi Pemerintahan. Sujoko Efferin, Stevanus Hadi Darmadji, danYuliawati Tan, 2008. Metode

Penelitian Akuntansi; Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, GrahaIlmu, Yogyakarta.

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan kedelapan, CV Alfabet,

Bandung. Tanjung, Abdul Hafiz, 2008. Akuntansi Pemerintahan Daerah. Konsep dan

Aplikasi, Cetakan Kedua, Alfabeta, Bandung. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 57 Tentang Perbendaharaan Negara.

Jakarta Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 32 Tentang Keuangan Negara.

Jakarta Undang-Undang No. 33 tahun 2004 Tentang Perimbangan antara Keuangan

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. www.ksap.org/sap/profil-ksap

www.wikiapbn.org/kerangka-konseptual-akuntansi-pemerintahan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 80: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

LAMPIRAN 1

KUESIONER

Kuesioner Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

terhadap Kualitas Laporan Keuangan Badan Pemberdayaan Masyarakat

Dan Pemerintah Desa Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara

Kepada Yth : Pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah

Desa Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara

Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari agar sudi kiranya

memberikan tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam

kuesioner ini. Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari berikan merupakan

bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian skripsi saya. Dan

saya menjamin serta bertanggung jawab atas informasi yang

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari berikan adalah untuk kepentingan akademis semata.

Atas bantuan dan perhatian yang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari berikan, saya

ucapkan terima kasih.

(Azwar Rivai Nasution)

Petunjuk Pengisian

Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai menurut Bapak/Ibu/Saudara/Saudari

untuk masing-masing pertanyaan yang tersedia pada lembaran daftar kuesioner.

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari cukup memberikan tanda centang pada kolom kode

jawaban yang tersedia yaitu : SS, S, KS, TS, dan STS. Adapun skor untuk

masing-masing jawaban adalah sebagai berikut :

Skor 1 Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor 2 Tidak Setuju (TS)

Skor 3 Kurang Setuju (KS)

Skor 4 Setuju (S)

Skor 5 Sangat Setuju (SS)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 81: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Identitas Responden

Nama : ________________________________________

Umur : ________________________________________

Jenis Kelamin : ________________________________________

Pekerjaan : ________________________________________

Jabatan : ________________________________________

Pendidikan Terakhir : ________________________________________

No. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis

Akrual SS S KS TS STS

1

Bapak/ibu paham SAP 2010 berbasis akrual untuk mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam pelaporanfinansial.

2

Bapak/ibu paham dan bisa menyediakan informasi mengenai posisi dan perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemerintah.

3

Bapak/ibu paham dan bisa menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi.

4

Bapak/ibu paham dan bisa menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya.

5

Anda paham dan bisa menyediakan informasi mengenai informasi dan cara entitas pelaporan mendanai aktifitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.

6

Bapak/ibu paham dan bisa menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatanpemerintah.

7

Bapak/ibu paham Aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat pada saatterjadi transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 82: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

keuanganpemerintah,tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar, dan akun-akun yang dimaksud telah dicatat sesuai ketentuan SAP2010.

8

Bapak/ibu paham bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening kas umum negara/daerah atau oleh entitas pelaporan, dan pendapatan yang dimaksud telah diakui sesuai ketentuan dalam SAP 2010.

9

Bapak/ibu paham bahwa beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belumdikeluarkan dari rekening kas umum negara/daerah atau entitas pelaporan, dan beban yang dimaksud telah diakui sesuai ketentuan SAP 2010

10

Bapak/ibu paham Laporan Operasional menyajikan informasi beban akrual yang dapat digunakan untuk menghitung biaya per program/ kegiatan pelayanan, dan juga memprediksi pendapatan sehingga bisa mengevaluasi kinerja pemerintahan daerah.

Sumber: Rahmi (2015)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 83: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

No. Kualitas Laporan Keuangan SS S KS TS STS

1 Informasi laporan keuangan memberi peluang pengguna untuk evaluasi pencapaian sasaran

2

Informasi laporan keuangan membantu pengguna dalam meprediksi kinerja keuangandi masa mendatang

3 Informasi keuangan disajikantepat waktu sesuai kebutuhandalam mengambil keputusan

4 Laporan keuangan dalam LRA (Laporan Realisasi Anggaran)disajikan dengan lengkap

5 Laporan keuangan dalam Neracadisajikan dengan lengkap

6 Laporan keuangan dalamCatatan Atas LaporanKeuangan disajikan dengan lengkap

7 Informasi laporan keuangan disajikan secara jujur/wajar

8 Informasi laporan keuangandapat diuji kewajarannya

9 Informasi laporan keuangantidak berpihak pada kebutuhanpihak tertentu

10 Laporan keuangan dapatdibandingkan dengan laporan sebelumnya

11 Laporan keuangan dapatdibandingkan dengan laporankeuangan lainnya di lingkunganpemda setempat

12 Informasi laporan keuangan dapat dipahami oleh penggunanya

13

Informasi laporan keuangan disajikan dalam bentuk serta istilah yang sesuai dengan batas pemahaman penggunaannya

Sumber : Arif 2012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 84: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

LAMPIRAN 2

UJI VALIDITAS & RELIABILITAS

1. SAP

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 1 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 2 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 6 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 7 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 8 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 9 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5

10 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 11 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 12 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 13 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 14 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 15 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 16 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 17 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 18 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 19 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 20 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 21 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 22 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 23 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 24 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 25 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 26 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 28 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 29 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 30 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 31 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 33 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 35 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 85: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Correlations P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TOTAL

P1 Pearson Correlation

1 .533** .490** .042 .206 .469** .572** .472** .257 .356* .672**

Sig. (2-tailed)

.001 .003 .810 .236 .005 .000 .004 .135 .036 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P2 Pearson Correlation

.533** 1 .496** .380* .020 .381* .519** .521** .242 .113 .663**

Sig. (2-tailed)

.001 .002 .025 .909 .024 .001 .001 .162 .517 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P3 Pearson Correlation

.490** .496** 1 .371* .277 .415* .502** .402* .526** .411* .746**

Sig. (2-tailed)

.003 .002 .028 .107 .013 .002 .017 .001 .014 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P4 Pearson Correlation

.042 .380* .371* 1 .135 .488** .565** .574** .239 .095 .621**

Sig. (2-tailed)

.810 .025 .028 .438 .003 .000 .000 .166 .586 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P5 Pearson Correlation

.206 .020 .277 .135 1 .340* .459** .322 .000 .225 .455**

Sig. (2-tailed)

.236 .909 .107 .438 .045 .006 .059 1.000 .193 .006

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P6 Pearson Correlation

.469** .381* .415* .488** .340* 1 .554** .651** .184 .466** .774**

Sig. (2-tailed)

.005 .024 .013 .003 .045 .001 .000 .290 .005 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P7 Pearson Correlation

.572** .519** .502** .565** .459** .554** 1 .575** .179 .323 .831**

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 86: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Sig. (2-tailed)

.000 .001 .002 .000 .006 .001 .000 .303 .058 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P8 Pearson Correlation

.472** .521** .402* .574** .322 .651** .575** 1 .236 .421* .792**

Sig. (2-tailed)

.004 .001 .017 .000 .059 .000 .000 .172 .012 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P9 Pearson Correlation

.257 .242 .526** .239 .000 .184 .179 .236 1 .410* .427*

Sig. (2-tailed)

.135 .162 .001 .166 1.000 .290 .303 .172 .014 .011

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P10 Pearson Correlation

.356* .113 .411* .095 .225 .466** .323 .421* .410* 1 .525**

Sig. (2-tailed)

.036 .517 .014 .586 .193 .005 .058 .012 .014 .001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

TOTAL Pearson Correlation

.672** .663** .746** .621** .455** .774** .831** .792** .427* .525** 1

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .011 .001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 87: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

P1 77.74 42.373 .631 .742 P2 77.63 42.182 .618 .741 P3 77.91 39.904 .696 .726 P4 77.54 42.432 .572 .743 P5 78.00 44.059 .405 .755 P6 78.14 39.950 .731 .725 P7 78.26 39.255 .796 .719 P8 78.23 41.182 .762 .732 P9 78.06 45.114 .397 .760 P10 78.03 44.440 .492 .756 TOTAL 41.03 11.617 1.000 .854

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.761 11

2. KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 1 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 9 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4

10 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 11 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 15 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 16 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 17 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 88: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 25 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 30 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 89: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Correlations P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 TOTAL P1 Pearson

Correlation 1 .167 -.075 .102 .750*

* .562*

* -.053 .252 .071 .023 .248 -.030 .427

* .466**

Sig. (2-tailed) .339 .667 .560 .000 .000 .764 .144 .684 .895 .152 .864 .011 .005 N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P2 Pearson Correlation

.167 1 .603*

* .612*

* .067 -.028 .420* .221 .317 .248 .402* -.040 .342

* .579**

Sig. (2-tailed) .339 .000 .000 .704 .874 .012 .202 .064 .152 .017 .819 .045 .000 N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P3 Pearson Correlation

-.075 .603*

* 1 .492*

* -.101 -.134 .697*

* .548*

* .392* .345* .308 -.024 .000 .553**

Sig. (2-tailed) .667 .000

.003 .566 .443 .000 .001 .020 .042 .072 .891 1.000

.001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 P4 Pearson

Correlation .102 .612*

* .492*

* 1 .000 -.102 .343* .060 .116 .227 .531*

* .441*

* .299 .546**

Sig. (2-tailed) .560 .000 .003 1.000

.560 .044 .731 .505 .189 .001 .008 .081 .001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 P5 Pearson

Correlation .750** .067 -.101 .000 1 .750*

* .175 .221 .095 .031 .186 -.040 .342

* .482**

Sig. (2-tailed) .000 .704 .566 1.000 .000 .315 .202 .587 .860 .286 .819 .045 .003

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 P6 Pearson

Correlation .562** -.028 -.134 -.102 .750*

* 1 .111 .209 .127 .041 .139 -.053 .285 .418*

Sig. (2-tailed) .000 .874 .443 .560 .000 .526 .229 .468 .814 .425 .761 .097 .012 N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P7 Pearson Correlation

-.053 .420* .697*

* .343* .175 .111 1 .563*

* .506*

* .468*

* .215 -.017 .359

* .655**

Sig. (2-tailed) .764 .012 .000 .044 .315 .526 .000 .002 .005 .216 .924 .034 .000 N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P8 Pearson Correlation

.252 .221 .548*

* .060 .221 .209 .563*

* 1 .626*

* .310 .329 .218 .252 .678**

Sig. (2-tailed) .144 .202 .001 .731 .202 .229 .000 .000 .070 .054 .208 .145 .000 N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P9 Pearson Correlation

.071 .317 .392* .116 .095 .127 .506*

* .626*

* 1 .600*

* .635*

* .289 .325 .715**

Sig. (2-tailed) .684 .064 .020 .505 .587 .468 .002 .000 .000 .000 .092 .057 .000 N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 90: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.740 14

P10 Pearson Correlation

.023 .248 .345* .227 .031 .041 .468*

* .310 .600*

* 1 .408* .007 .317 .561**

Sig. (2-tailed) .895 .152 .042 .189 .860 .814 .005 .070 .000 .015 .966 .063 .000 N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P11 Pearson Correlation

.248 .402* .308 .531*

* .186 .139 .215 .329 .635*

* .408* 1 .513*

* .317 .723**

Sig. (2-tailed) .152 .017 .072 .001 .286 .425 .216 .054 .000 .015 .002 .063 .000 N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

P12 Pearson Correlation

-.030 -.040 -.024 .441*

* -.040 -.053 -.017 .218 .289 .007 .513*

* 1 .000 .317

Sig. (2-tailed) .864 .819 .891 .008 .819 .761 .924 .208 .092 .966 .002 1.00

0 .064

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 P13 Pearson

Correlation .427* .342* .000 .299 .342* .285 .359* .252 .325 .317 .317 .000 1 .565**

Sig. (2-tailed) .011 .045 1.000

.081 .045 .097 .034 .145 .057 .063 .063 1.000 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 TOTAL

Pearson Correlation

.466** .579*

* .553*

* .546*

* .482*

* .418* .655*

* .678*

* .715*

* .561*

* .723*

* .317 .565

** 1

Sig. (2-tailed) .005 .000 .001 .001 .003 .012 .000 .000 .000 .000 .000 .064 .000 N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 91: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

P1 101.51 25.257 .422 .731 P2 101.46 24.550 .530 .723 P3 101.54 25.255 .520 .730 P4 101.40 24.424 .487 .723 P5 101.46 24.903 .427 .728 P6 101.37 24.887 .346 .730 P7 101.54 24.373 .615 .720 P8 101.66 23.408 .622 .710 P9 101.69 23.928 .677 .714 P10 101.63 24.476 .507 .723 P11 101.57 23.840 .684 .713 P12 101.57 25.664 .264 .737 P13 101.60 25.188 .532 .729 TOTAL 52.80 6.635 1.000 .813

LAMPIRAN 3

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN

No p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 Total 1 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 45

2 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 45

3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37

4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37

5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 44

6 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37

7 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 35

8 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 36

9 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 92: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

10 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38

11 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42

12 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 46

13 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43

14 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 35

15 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43

16 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 40

17 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42

18 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43

19 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 35

20 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42

21 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42

22 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 42

23 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42

24 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 44

25 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 45

26 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

27 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38

28 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42

29 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41

30 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 45

31 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41

32 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38

33 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42

34 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38

35 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42

Total 151 155 145 158 142 137 133 134 140 141 1436

No p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 Total 1 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 57 2 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 93: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 54 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 53 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 6 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 47 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 8 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 55 9 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 51

10 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 49 11 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 59 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 13 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 51 15 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 55 16 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 54 17 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 56 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 53 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 21 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 48 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 25 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 55 26 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 28 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 53 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 30 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 53 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 35 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 53

Total 143 145 142 147 145 148 142 138 137 139 141 141 140 1848

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 94: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

LAMPIRAN 4

UJI REGRESI SEDERHANA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 43.950 5.191 8.467 .000

SAP .216 .126 .285 1.711 .097

ANOVAb

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 90.032 10 9.003 1.594 .168a

Residual 135.568 24 5.649

Total 225.600 34

a. Predictors: (Constant), SAP Akrual b. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .632a .399 .149 2.377 a. Predictors: (Constant), SAP Akrual b.Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 95: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Y

N 35 Normal Parametersa,,b Mean 52.80

Std. Deviation 2.576 Most Extreme Differences

Absolute .212 Positive .212 Negative -.207

Kolmogorov-Smirnov Z 1.254 Asymp. Sig. (2-tailed) .086 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 96: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 97: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

LAMPIRAN 4

SURAT IZIN PENELITIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 98: SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA