SKRIPSI Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Produktivitas ...

75
SKRIPSI Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan) Oleh : AGUS ABDILLAH HASIBUAN 150921033 Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk memperoleh S-1 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara

Transcript of SKRIPSI Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Produktivitas ...

(Studi Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan)
Oleh :
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Nama : Agus Abdillah Hasibuan
( Studi Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan )
Medan, Februari 2017
NIP. 197203082005011001
(Studi Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan)
Nama : Agus Abdillah Hasibuan
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Universitas : Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap tingkat produktivitas pegawai pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan. Motivasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas kerja pegawai, motivasi diperlukan untuk mendorong gairah kerja pegawai, minimnya motivasi maka akan berpengaruh pada hasil kerja pegawai. Puskesmas menjadi benteng terdepan dalam menyediakan layanan kesehatan masyarakat, pada beberapa kasus terdapat persoalan rendahnya pelayanan pegawai dalam memberikan layanan kesehatan pada masyarakat, rendahnya pelayanan tentu dipengaruhi oleh minimnya motivasi yang ada pada pegawai. Bentuk penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif, tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua bentuk data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dengan menguji koefisien korelasi product moment dan koefisien determinant. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemui bahwa tingkat motivasi pada pusat kesehatan masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan masih rendah, dengan tingkat produktivitas kerja pegawai yang mendapat penilaian sedang, sehingga dapat diketahui bahwa pengaruh motivasi terhadap tingkat produktivitas pegawai masih rendah.
Kata kunci : pengaruh motivasi, tingkat produktivitas pegawai, Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu Labuhanbatu Selatan.
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan penulis
berupa rahmat, hidayah serta nikmat kesehatan, kesempatan, kesabaran, dan kreativitas sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa, penulis mengucapkan shalawat berangkaikan
salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga penulis mendapatkan syafa’atnya kelak.
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana I (SI). Adapun judul Skripsi ini adalah “Pengaruh Motivasi
Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Pegawai (Studi Pusat Kesehatan Masyarakat Aek
Batu, Labuhanbatu Selatan”.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu, memberikan dukungan, motivasi dan inspirasi kepada penulis
sehingga Tugas Akhir ini selesai. Ucapan terima kasih disampaikan kepada :
1. Bapak D Muriyanto Amin, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rasudyn Ginting M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak/Ibu Dosen Administrasi Negara FISIP USU yang telah memberikan ilmu
pengetahuan terutama di bidang Administrasi Negara penulis selama menjajaki masa
kuliah.
4. Seluruh Bapak/Ibu Staf Pegawai Administrasi Negara FISIP USU yang telah banyak
membantu dan memberikan masukan selama masa perkuliahan sampai dengan selesainya
Skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
5. Bapak Drs. Rasudyn Ginting M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu memberikan arahan, petunjuk serta bimbingan penulis dalam
menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini dari awal hingga selesai.
6. Bapak/Ibu Pegawai di PUSKESMAS Aek Batu, Labuhanbatu Selatan yang bersedia
meluangkan waktunya memberikan data-data yang diperlukan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Kepada mamakku dikampung yang menjadi inspirasi utama penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini, yang tak henti-hentinya mendukung segala hal yang
ingin penulis lakukan, membesarkan dan mendidik dengan kasih sayang berlimpah
kepada penulis dari kecil hingga sekarang serta dapat memberikan kebutuhan penulis
selama menapakin bangku perkuliahan.
9. Kepada kawan – kawan anggota ITW
10. Seluruh Mahasiswa Administrasi Negara Ekstensi 2015 yang selama ini berjuang
bersama dalam menuntut ilmu.
Pihak-pihak lain dan seluruh teman-teman yang namanya tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu lagi, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan hingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan dan penyelesaian Skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan Skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat
kepada pembaca.
D. Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................................... 24
E. . Teknik Pengukuran skor ...................................................................... 25
F. Teknik Analisa Data ............................................................................ 27
Universitas Sumatera Utara
A. Sejarah Lokasi Penelitian......................................................................32
Tabel 4. Data kependudukan wilayah kerja Puskesmas Aek Batu .................. 40
Tabel 5. Identitas jenis kelamin pegawai ......................................................... 45
Tabel 6. Identitas usia pegawai ........................................................................ 46
Tabel 7. Identitas pendidikan terakhir pegawai ............................................... 47
Tabel 8. Identitas lama bekerja pegawai .......................................................... 48
Tabel 9. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas ..................................... 49
Tabel 10. Melaksanakan tugas dengan target yang jelas ................................. 50
Tabel 11. Memiliki tujuan yang jelas dalam bekerja ....................................... 51
Tabel 12. Menyenangi pekerjaan yang menantang .......................................... 51
Tabel 13. Memiliki rasa senang dalam bekerja ............................................... 52
Tabel 14. Selalu berusaha mengungguli orang lain ......................................... 53
Tabel 15. Diutamakan prestasi dari apa yang dikenakan ................................. 54
Tabel 16. Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman
Universitas Sumatera Utara
dan atasan ....................................................................................................... 55
Tabel 17. Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakan ..................... 56
Tabel 18. Bekerja dengan ingin memperoleh insentif ..................................... 56
Tabel 19. Perbaikan terus menerus .................................................................. 57
Tabel 20. Peningkatan hasil mutu pekerjaan ................................................... 58
Tabel 21. Pemberdayaan sumber daya manusia .............................................. 59
Tabel 22. Kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan .............................. 60
Tabel 23. Umpan balik ..................................................................................... 60
Tabel 24.Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Motivasi
(Variabel X) ..................................................................................................... 64
Produktivitas kerja pegawai (Variabel Y) ........................................................ 65
Tabel 26. Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment ............................ 69
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan produktivitas disegala bidang agar terciptanya pemerataan pembangunan.
Keberhasilan sebuah produktivitas kerja juga akan dipengaruhi oleh pengelolaan dalam
organisasi, baik organisasi yang bersifat formal maupun non formal.Keberadaan sumber daya
manusia di dalam suatu organisasi memegang peranan yang sangat penting. Tenaga kerja
memiliki potensi yang besar untuk menjalakan aktivitas perusahaan.Potensi setiap sumber daya
manusia yang ada dalam organisasi harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu
memberikan hasil yang maksimal.organisasi dan pegawai merupakan dua hal yang saling
membutuhkan.
Pegawai yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan meningkatkan kehidupan
organisasi. Loyalitas dan semangat kerja dapat dilihat dari mereka merasa senang dengan
pekerjaannya. Mereka akan memberikan lebih banyak perhatian, imajinasi dan keterampilan
dalam pekerjaannya. Dengan demikian diperlukan suatu motivator bagi karyawan yaitu berupa
pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik. Dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut maka
pegawaiakan bersedia bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka akan lebih
memusatkan perhatiannya terhadap tugas dan tanggung jawabnya, sehingga hasil pekerjaan yang
dicapai dapat meningkat.
Setiap organisasi manapun dituntut untuk harus memberikan pelayanan yang bermutu
dan berkualitas ditinjau dari segi manapun. Pengukuran produktivitas kerja pegawai digunakan
Universitas Sumatera Utara
produktivitas akan memberikan kemampuan yang lebih besar bagi organisasi untuk memperbaiki
pengupahan pegawainya, yang kemudian akan mendorong kegairahan dan semangat kerja
pegawai. Tingkat pendidikan, motivasi, usia dan pengalaman kerja karyawan baik baru maupun
lama merupakan sebagian faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja dalam rangka
mengembangkan dan meningkatkan profesionalitas pegawai dalam pekerjaannya dan
menyesuaikan diri dengan perubahan dan pengembangan yang berlangsung sekarang ini. Dengan
demikian jelaslah, bahwa tingkat pendidikan, motivasi, usia dan pengalaman kerja mempunyai
peranan yang penting bagi organisasi karena akan mempengaruhi tingkat produktivitas
organisasi.
meningkatkan motivasi kerja pegawai.Pemberian motivasi pada pegawai dapat memberikan
dampak pada pencapaian tujuan organisasi.Motivasi kerja pegawai adalah suatu pendorong bagi
pegawai untuk mau bekerja dengan giat dengan sungguh-sungguh. Motivasi diperlukan untuk
mendorong gairah kerja bawahan agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan keterampilannya untuk terwujudnya tujuan perusahaan atau organisasi itu
sendiri.
Organisasi bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil, tetapi
yang terpenting mereka mampu bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil yang
optimal.Tetapi penyelenggaraan pemerintah memerlukan orang-orang yang selalu mampu untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemerintah,
pembangunan dan kemasyarakatan secara berdayaguna dan berhasil guna. Undang-undang
Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Universitas Sumatera Utara
“Sebagaimana telah diubah dalam penjelasannya menyatakan dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil Negara yang memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.”1
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan
bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat dalam memberikan pertolongan
pertama dengan standar pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dikenal murah
seharusnya menjadikan Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat,
namun pada kenyataannya banyak masyarakat yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada
dokter praktek swasta atau petugas kesehatan praktek lainnya. Kondisi ini didasari oleh persepsi
awal yang negatif dari masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas, misalnya anggapan bahwa
mutu pelayanan yang terkesan seadanya, artinya Puskesmas tidak cukup memadai dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun
dari tenaga medis atau anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannya sehari-
hari.Sehingga banyak sekali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu tidak sesuai
dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan. Sikap tidak disiplin petugas
Perilaku pegawai dipengharui oleh beberapa faktor, faktor internal meliputi faktor-faktor
pendidikan, usia, pengalaman kerja, sikap, dan ketrampilan. Di samping itu terdapat adapula
pengaruh yang diberikan faktor eksternal yaitu lemahnya manajemen kontrol, kurangnya
pelatihan dan pengembangan, tidak adilnya manajemen kompensasi dan karir, rendahnya mutu
hubungan horisontal dan vertikal dapat mendorong terjadinya perilaku negatif dari karyawan,
dan kurangnya motivasi dari pihak kantor.
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Universitas Sumatera Utara
medis pada unit pelayanan puskesmas juga menjadi sebuah masalah. Masyarakat selalu
diperlakukan kurang baik oleh para petugas medis yang dinilai cenderung arogan, berdalih
terbatasnya persediaan obat-obatan pada puskesmas telah menyebabkan banyak diantara pasien
terpaksa membeli obat pada apotik, kemampuan keuangan daerah yang terbatas, puskesmas yang
kurang memiliki otoritas untuk memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas belum terbiasa
mengelola kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya kesejahteraan karyawan yang
berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di puskesmas.2
Dalam penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Padang Bulan motivasi sudah
diterapkan dengan baik. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
motivasi berada pada kategori tinggi berdasarkan jawaban responden yang berjumlah 11 orang
(30,6%) dari total responden yang berjumlah 36 orang (100%).
Permasalahan yang terjadi di Puskesmas Aek Batu, Kabupaten Labuhanbatu Selatan
adalah Luasnya wilayah, penyebaran penduduk yang tidak merata, tingkat pendidikan dan sosial
budaya serta kendala faktor alam sangat berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan dan
prasarana pendukung kegiatan terutama tenaga yang handal di lapangan serta keterbatasan alat
kesehatan yang ada dan kurangnya alat penunjang diagnostik di Puskesmas menambah panjang
permasalahan kesehatan yang ada. Keadaaan jalan yang kurang baik merupakan salah satu
masalah dalam memberikan pelayanan kesehatan di lapangan, rendahnya kompetensi yang
dimiliki petugas kesehatan di lapangan diharapkan dapat ditingkatkan dengan program pelatihan
maupun tugas belajar sehingga permasalahan di bidang kesehatan dapat ditangani dengan sebaik-
baiknya.
3
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan uraian dan permasalahan yang dijelaskan diatas maka penulis tertarik
untuk membuat suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat
Produktivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu,
Labuhanbatu Selatan)"
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini permasalahan yang dikaji adalah :
1. Bagaimana penerapan motivasi pada PUSKESMAS Aek Batu Kabupaten
Labuhanbatu Selatan?
2. Bagaimana produktivitas kerja pegawai pada PUSKESMAS Aek Batu Kabupaten
Labuhanbatu Selatan?
3. Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai pada
PUSKESMAS Aek Batu Kabupaten Labuhanbatu Selatan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis penerapan motivasi pegawai pada PUSKESMAS Aek Batu
Kabupaten Labuhanbatu Selatan
2. Untuk menganalisa produktivitas kerja pegawai pada PUSKESMAS Aek Batu
Kabupaten Labuhanbatu
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan akan memperkaya bahan referensi penelitian dibidang
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan dapat menjadi perbandingan bagi yang akan melakukan
penelitian dimasa yang akan datang
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pimpinan untuk meningkatkan
motivasi pegawai dan menjadi pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah dimasa yang
akan datang
Pada hakikatnya setiap perilaku manusia berorientasi pada tujuan dengan kata lain bahwa
perilaku seorang manusia itu pada umumnya dirangsang oleh keinginan untuk mencapai
beberapa tujuan. Dengan kata lain setiap perilaku itu adalah serangkaian aktivitas-aktivitas atau
kegiatan-kegiatan. Perilaku seseorang itu sebenarnya dapat dikaji sebagai saling interaksinya
atau ketergantungannya beberapa unsur yang merupakan suatu lingkungan.Unsur-unsur itu
secara pokok disebut motivasi.
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan4
b. Perubahan-Perubahan Dalam Kekuatan Motivasi
Sedangkan menurut soemanto secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu
perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan.
Berikut ini penguraian perubahan-perubahan dalam kekuatan motivasi5
i. Kepuasan Kebutuhan
ii. Perbedaan Kognisi
Dengan demikian suatu kebutuhan yang mempunyai kekuatan tinggi, jika suatu ketika
sudah terpuaskan, maka kebutuhan tersebut sudah tercapai dan kedudukannya dalam
kompetisi dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya berubah menjadi rendah tingkatnya.
Dengan perbedaan dalam kognisi ini mendorong seseorang untuk berbuat
sesuatu.Perbedaan ini meliputi ketidak selarasan, ketidak serasian, ketidak harmonisan,
dan adanya kontraksi antara dua hal.
iii. Frustasi
Terhalangnya suatu usaha pencapaian tujuan itu dapat menyebabkan terjadinya
frustasi.Gejala frustasi ini lebih tepat suatu kondisi yang melekat pada diri seseorang
dibandingkan dengan usaha mencari sebabnya dari lingkungan.
4 Hani, Handoko, dalam ejournal.upi.edu. 2008 5 Miftah, Thoha, Perilaku Organisasi Konsep dasar dan aplikasinya, 2011, hal 209 6 Abraham, H. Maslow, Motivation and Personality, New York, Harper & Row
Universitas Sumatera Utara
Perilaku akan berubah jika kebutuhan-kebutuhan yang menarik, bertambah kekuatannya.
Kekuatan dari beberapa kebutuhan akan nampak dalam pola lingkaran.
c. Teori Motivasi
i. Teori kepuasan
Teori yang memfokuskan pada faktor-faktor dalam diri individu yang menggerakkan,
mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilaku.
ii. Teori Proses
dipertahankan, dan dihentikan.
d. Teori Kepuasan Motivasi
Teori ini menjawab apa yang mendorong orang bekerja dan kebutuhan apa yang hendak
dipuaskan orang.
i. Teori Maslow
Inti dari teori ini adalah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki
kebutuhan. Hirarki kebutuhan itu tersusun yakni fisiologis, keamanan dan keselamatan,
kebersamaan social dan cinta, harga diri, dan aktualisasi diri
ii. Teori ERG –Alderfer
iii. Teori Dua Faktor Dari Hersburg
Universitas Sumatera Utara
Teori ini menyatakan bahwa jika seseorang berpandangan positif dengan tugas
pekerjaannya, tingkat kepuasannya biasanya tinggi.Sebaliknya, jika orang memandang
tugasnya secara negatif, dalam dirinya tidak ada kepuasan. Faktor-faktor yang
mendorong aspek motivasi adalah keberhasilan, pengakuan, sifat pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab seseorang, kesempatan meraih kemajuan dan pertumbuhan
iv. Teori McClelland
Mengemukakan bahwa manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk
berprestasi dari atas kemampuan orang lain. Ada tiga kebutuhan manusia menurut
McClelland yakni kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk beraflikasi, dan
kebutuhan untuk kekuasaan.
Manfaat dari motivasi adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas dari
bawahan meningkat.Sementara itu manfaat yang diperoleh karna bekerja dengan orang-orang
yang termotivasi adalah pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat dan cepat. Serta orang akan
senang mengerjakan setiap tugas yang diberikan kepadanya.
Adapun tujuan pemberian motivasi kepada para pegawai adalah :
i. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai
ii. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai
iii. Mendorong kerja dan semangat kerja pegawai
iv. Mempertahankan kestabilan pegawai
vi. Mengefektifkan pengadaan pegawai
viii. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi
ix. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya
x. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
2. Produktivitas Kerja
bahasa Indonesia menjadi produktifitas yang berarti kekuatan atau kemampuan menghasilkan
sesuatu.Oleh karena itu, dalam organisasi yang dihasilkan adalah perwujudan tujuannnya, maka
produktivitas hubungan dengan sesuatu yang bersifat material dan non material yang dapat atau
tidak dapat diukur dengan uang7
Produktivitas adalah sebagai perbandingan antara kualitas dan jasa yang dihasilkan
dengan kuantitas dana dan daya yang dihasilkan untuk menghasilkan barang dan
. Secara umum produktivitas dirumuskan sebagai perbandingan
antara keluaran (output) dengan masukan (input). Jadi, produktivitas adalah perbandingan antara
hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).
Produktivitas adalah ukuran sejauh mana sumber-sumber daya alam, teknologi dan
manusia dipergunakan dengan baik dapat mewujudkan hasil tertentu yang diinginkan.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas agar tercapainya produktivitas maka
sumberdaya harus diaktifkan, dimotivasi, dipacu dan dibina dengan baik.Dalam upaya
memperbaiki produktivitas, tujuan-tujuan yang hendak dicapai organisasi atau perusahaan harus
jelas, agar semua kegiatan yang dikerjakan untuk mencapai tujuan organisasi itu terlaksana.
7 Nawawi, tahun 2002, hal 97
Universitas Sumatera Utara
jasa.Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk
menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan
sumber rill yang makin sedikit.
Produktivitas menggambarkan suatu perilaku kerja yang ditampakkan oleh orang-orang
yang terlibat dalam suatu perusahaan dan dapat dijelaskan melalui sistem evaluasi atau penilaian
kerja melalui kualitas kerja pegawai dalam melakukan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan (ketepatan waktu)8
.
i. Perbaikan terus menerus
ii. Peningkatan mutu hasil pekerjaan
Berkaitan dengan upaya perbaikan secara terus menerus adalah peningkatan mutu hasil
kerja oleh semua orang dan segala komponen organisasi, dan dalam hal ini peningkatan
mutu SDM adalah hal yang sangat penting.
iii. Pemberdayaan SDM
Memberdayakan SDM yang ada didalam organisasi dapat dilakukan dengan member
hak-haknya sebagai manusia, seperti kebebasan untuk memperoleh pekerjaan yang layak.
iv. Filsafat organisasi
Universitas Sumatera Utara
Cakupan dalam hal ini seperti memberikan perhatian kepada budaya organisasi, karna
budaya organisasi merupakan persepsi yang sama tentang hakiki kehidupan dalam
organisasi.
Produktivitas kerja mengacu kepada seberapa baik kualitas pelayanan yang diberikan
oleh pegawai. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas terbagi kedalam tiga kelompok,
yaitu:
i. Kualitas dan kemampuan fisik karyawan, dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
motivasi kerja, etos kerja, motivasi dan kemampuan fisik tenaga kerja, dan latihan
ii. Sarana pendukung, menyangkut lingkungan kerja dan kesejahteraan karyawan
iii. Supra sarana
Cara untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai adalah salah satunya dengan
memberikan motivasi kepada pegawai.Tercapainya tujuan organisasi diharapkan tercapai pula
tujuan dari pegawainya. Organisasi akan tercapai tujuannya apabila semua pegawai berupaya
untuk memberikan suatu hal yang terbaik termasuk produktivitas kerja.
Tujuan dari produktivitas pegawai sebenarnya adalah pegawai mampu untuk menjadi
pegawai yang efektif, efisien, bersih, berwibawa, inofatif dan produktif dalam pelaksanaan
tugasnya. Tujuan itu akan tercapai apabila pegawai memiliki motivasi yang tinggi.
Penelitian sebelumnya diPuskesmas Padang Bulan mempunyai pengaruh positif terhadap
produktifitas pegawai. Hal ini dilihat dari perhitungan koefisien determinan diperoleh hasil
sebesar 15,44% yang berarti pengaruh motivasi terhadap produktifitas kerja pegawai sebesar
Universitas Sumatera Utara
15,44% sedangkan selebihnya 84,56% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk
dalam penelitian ini.10
serta dibuktikan melalui penelitian.Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data.11
berikut:
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi terhadap tingkat produktivitas
kerja pegawai pada PUSKESMAS Aek Batu Kecamatan Labuhanbatu Selatan
2. Hipotesis Nol (H0)
Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi terhadap tingkat produktifitas
kerja pegawai pada PUSKESMAS Aek Batu Kecamatan Labuhanbatu Selatan
G. Kerangka Konsep Penelitian
Konsep yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,
keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.Dengan konsep
penulis melakukan abstraksi dan menyederhanakan pemikirannya melalui penggunaan satu
istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan yang lainnya.12
10Lisa, Fridy simanjuntak, dalam skripsi pengaruh motivasi terhadap produktivitas pegawai, 2010 11 Sugiyono, dalam metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&B, 2016, 64 12 Sofyan, Effendi, Metode Penelitian Survei. LP3ES, Edisi revisi 2012, hal 32
Sehingga
dengan konsep maka peneliti bisa memahami unsur-unsur yang ada dalam penelitian, baik
Universitas Sumatera Utara
atas masalah yang sedang penulis teliti, maka penulis mengemukakan definisi konsep sebagai
berikut:
1. Motivasi (Variabel X) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu keadaan dalam
pribadi, keinginan seseorang baik yang berasal dari dalam ataupun dari luar yang
berguna untuk mendorong, menunjang seseorang dalam melakukan sesuatu kegiatan
demi tercapainya tujuan tertentu.
2. Produktivitas kerja pegawai (Variabel Y) adalah kemampuan pegawai untuk
menghasilkan barang atau jasa dengan didasari keahlian dan keterampilan yang baik
dalam suatu priode yang telah ditentukan agar tercapainya kualitas dan kuantitas
sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan seseorang dengan jenis penelitian yang sama
maka hasilnya adalah Koefisien korelasi antara motivasi dan produktivitas kerja pegawai
diperoleh sebesar 0,393. Jika dibandingkan dengan tabel pedoman interprestasi sugiono, maka
0,393 berada diantara 0,20 – 0,399 yang berarti terdapat pengaruh yang rendah antara motivasi
dengan produktivitas kerja pegawai. Dari hasil perhitungan koefisien determinan diperoleh hasil
sebesar 15,44% maka dapat dikatakan pengaruh motivasi sebesar 15,44% terhadap produktivitas
kerja pegawai pada puskesmas padang bulan medan. Sedangkan sisanya 84,56 dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 13
13Lisa, Fridy simanjuntak, dalam skripsi pengaruh motivasi terhadap produktivitas pegawai, 2010, hal 104
Universitas Sumatera Utara
H. Definisi Operasional
mengukur suatu variabel. Dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk
pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel.14
1. Variabel Bebas (X)
Adapun defenisi operasional penelitian
ini adalah :
Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari
variabel-variabel lain. Yang termasuk dalam variabel bebas dalam penelitian ini adalah
motivasi.motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhanya.15
a. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
Penelitian ini menyajikan indikator-indikator kompetensi (Variabel X) berdasarkan buku
yang diterbitkan oleh Hamzah B. Uno indikatornya adalah:
b. Melaksanakan tugas dengan target yang jelas
c. Memiliki tujuan yang jelas dan menantang
d. Memiliki rasa senang dalam bekerja
e. Selalu berusaha mengungguli orang lain
f. Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakan
g. Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan
h. Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya.
i. Bekerja dengan ingin memperoleh insentif
14Sofyan, Effendi, Metode Penelitian Survei. LP3ES, Edisi revisi 2012, hal 51 15Hamzah B. Uno, dalam TEORI MOTIVASI DAN PENGUKURANNYA, edisi 2013, hal 3
Universitas Sumatera Utara
variabel terkait dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja.Produktivitas kerja adalah
kemampuan memperoleh manfaat sebesar- besarnya dari sarana dan prasarana yangtersedia
dengan menghasilkan output yang optimal. Oleh karena itu produktivitas dapat tercapai apabila
seorang individu dapat melakukan suatu pekerjaan dengan maksimal dan memiliki kemampuan
yang baik dalam memanfaatkan fasilitas yang diberikan untuk memperoleh suatu hasil yang
optimal.16 Penelitian ini menyajikan indikator – indikator kinerja (Variabel Y). menurut
Hasibuan indikator produktivitas kerja adalah:17
1) Perbaikan terus menerus
4) Kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan
5) Umpan balik
Skala
Likert
Universitas Sumatera Utara
bekerja
yang dikerjakan
memperoleh perhatian dari teman
apa yang dikerjakannya.
yang menyenangkan
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel peneltian,
teknik pengupulan data, teknik pengumpulan skor, dan teknik analisa data.
BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian berupa
sejarah singkat, visi dan misi sruktur organisasi
BAB IV : PENYAJIAN DATA
Bab ini menguraikan hasil data dari penelitian yang diperoleh dari lapangan atau
berupa dokumen yang akan dianalisis
BAB V : ANALISA DATA
Bab ini berisikan tentang uraian atau pembahasan data-data yang diperoleh setelah
melakukan penelitian
Universitas Sumatera Utara
BAB VI : PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penulisan yang telah dilakukan
Universitas Sumatera Utara
Bentuk penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional
dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif lebih ditujukan untuk penelitian
yang telah jelas permasalahannya dan dilakukan untuk populasi yang jumlahnya banyak.18
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan. Jalan
Lintas Sumatera, Torgamba, Labuhanbatu selatan
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
akan diteliti. Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.19
Jumlah populasi dipuskesmas Aek Batu adalah 44 orang
18 Sofyan, Effendi, Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi 2012, hal 9 19 Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D, 2016, hal 80
Universitas Sumatera Utara
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi20
.Mengutip dari Arikanto yang menyatakan bahwa apabila populasi kurang dari
100 orang maka sampel diambil secara keseluruhan.
Maka sampel dalam penelitian ini adalah : n = 44 orang
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua data dan teknik pengumpulan data, berikut ini
akan diuraikan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Sumber Data
Sumber Data ialah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf,
angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan
untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
a. Data Primer
Data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya
dengan melakukan penelitian langsung ketempat penelitian
b. Data Sekunder
pengumpulan data dan informasi yang diperlukan/diperoleh melalui catatan-catatan
tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
20 Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D, 2016, hal 81
Universitas Sumatera Utara
Teknik pengumpulan data dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam upaya
mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
a. Teknik pengumpulan data primer
i. Pengamatan (observasi) yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat
gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian.
ii. Kuesioner, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan data yang relevan dari
responden melalui daftar pertanyaan tertutup yang diajukan. Dalam daftar pertanyaan
tersebut telah ditentukan alternatif jawaban.
b. Teknik pengumpulan data sekunder
i. Penelitian dilakukan melalui penelaahan buku-buku/ referensi, jurnal ilmiah, yang
berguna secara teoritis, peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah dan
dokumen-dokumen.
arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi
terkait
Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan
kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Teknik pengukuran skor yang
dilakukan dalam penelitian ini memakai Skala Likert untuk menilai jawaban
Kuesioner.Penentuan ini dihitung berdasarkan alternatif jawaban (a,b,c,d dan e), akan diberi skor
sebagai berikut:
Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing
variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka ditentukan skala intervalnya dengan cara
sebagai berikut:
variabel yaitu:
ii. Skor untuk kategori tinggi = 3,3 - 4,1
iii. Skor untuk kategori sedang = 2,4 - 3,2
iv. Skor untuk kategori rendah = 1,5 - 2,3
v. Skor untuk kategori sangat rendah= 0,8 - 1,4
Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan
Universitas Sumatera Utara
membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban
responden termasuk kategori yang mana.
F. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang
digunakan untuk menguji pengaruh variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan
adalah:
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya
hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Cara perhitungannya
menggunakan rumus sebagai berikut:
N = Jumlah Sampel
∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat
dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel
yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana
kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.
b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana
kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua.
c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana
variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel
berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka (Sugiyono,
2005 : 149), yaitu :
Tabel 2. Korelasi
Sangat Tinggi
Penafsiran atau Interpretasi nilai r Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk
mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan
batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung<
rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya, apabila rhitung lebih besar dari rtabel
(rhitung> rtabel) maka Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal ini yang
signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa kerja / hipotesa alternatif
dapat diterima.
Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data berskala ordinal
harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut:
i. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan pada setiap
butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut
frekuensi.
ii. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
iii. Menentukan nilai propors kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara
berurutan perkolom skor.
iv. Menggunakan table distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang
diperoleh.
v. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan nilai table tinggi densitas dengan rumus :
vi. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori
vii. Hitung skor ( nilai hasil transformasi ) untuk setiap kategori melalui persamaan
Score = Scare Value + | Scare Value Min | + 1
Universitas Sumatera Utara
Tahapan – tahapan di atas telah ditransformasikan ke dalam sebuah program MSI (
Methode of Succesivbe Interval ) yang dirancang oleh Drs. Rasudyn Ginting, M.Si. Program MSI
sebagai penyempurnaan dari program-program yang telah ada sebelumnya. Mentransformasikan
data skala ordinal menjadi data skala interval yang berguna untuk memenuhi sebagian syarat
analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval.
2. Koefisien Determinant
Teknik ini digunakan berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas/ independen (X)
terhadap variabel terikat/ dependen (Y).
Perhitungan dilakukan dengan menguadtratkan nilai koefisienpearson Product moment (rxy)2 x
100 (%)
Universitas Sumatera Utara
adalah kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Labuhanbatu sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2008 pada 24 Juni 2008 tentang Pembentukan Kabupaten
Labuhanbatu Selatan, semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kabupaten
Labuhanbatu Selatan merupakan pintu gerbang provinsi Sumatera Utara ditinjau dari provinsi
Riau.
Secara administratif, Kabupaten Labuhan Batu Selatan terdiri dari 5 kecamatan dan
memiliki ribuan desa/kelurahan, yaitu:
No. Kecamatan Jumlah Penduduk 2010
(jiwa)
Sebahagian besar penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah Suku Melayu 70%,
Suku Batak Mandailing 10%, Suku Jawa 7%, dan selebihnya suku-suku lain.
c. Objek wisata antara lain:
i. Pemandian alam Sampuran, di Desa Perkebunan Normark, Kecamatan Kotapinang
ii. Danau buatan Simatahari di Desa Padangri, Kecamatan Kotapinang
iii. Pusat pelatihan gajah di Desa Aek Raso, Kecamatan Torgamba
iv. Kawasan wisata Outbound di Bumi Perkemahan Asam Jawa, Kecamatan Torgamba
v. Danau Seberang di antara Desa Teluk Pinang dan Desa Asam Jawa, Kecamatan
Torgamba
Timur : Provinsi Riau
Kabupaten Labuhanbatu selatan Merupakan Pamekaran dari Kabupaten Labuhanbatu,
Provinsi Sumatera Utara, yang peresmian dan pelantikan Bupati dilaksanakan Tanggal 15
Januari 2009 di Depdagri Jakarta.
Aspirasi Masyarakat Tersebut bergulir melalui proses berikut :
a. Surat Keputusan DPRD Kabupaten Labuhanbatu Nomor 63 Tahun 2005 Tanggal 31
Oktober 2005 tentang Persetujuan DPRD Labuhanbatu terhadap Pembentukan Kabupaten
Labuhanbatu,Labuhanbatu Utara,Labuhanbatu Selatan.
b. Surat Keputusan DPRD Kabupaten Labuhanbatu Nomor 63a Tahun 2005 tanggal 31
Oktober 2005 tentang Penetapan Ibu Kota Labuhanbatu Selatan.
c. Surat Keputusan DPRD Kabupaten Labuhanbatu Nomor 63b Tahun 2005 tanggal 31
Oktober 2005 tentang kesanggupan dukungan Dana dari Pemerintah Kabupaten
Labuhanbatu untuk Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Pemerintah
Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
d. Keputusan Bupati Labuhanbatu Nomor 135/226/PEM/2005 tanggal 10 Maret 2005
tentang Penetapan Ibu kota Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
e. Surat Bupati Labuhanbatu Nomor 135/2698/PEM/2005 tanggal 1 Nopember 2005 perihal
mohon Persetujuan Pamekaran Kabupaten Labuhanbatu menjadi Kabupaten
Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara,Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
f. Keputusan DPRD Sumatra Utara Nomor 1/K/2006 tanggal 21 Januari 2006 tentang
Persetujuan Pamekaran Kabupaten Labuhanbatu.
Pamekaran Kabupaten Labuhanbatu.
h. Keputusan Gubernur Sumatra Utara Nomor 903/035.K tanggal 26 Januari 2006 Tentang
Bantuan Dana dalam APBD Provinsi Sumatra Utara bagi calo Kabupaten Labuhanbatu
Utara dan calon Kabupaten Labuhanbatu Selatan di Wilayah Propinsi Sumatra Utara.
i. Keputusan bupati Labuhanbatu Nomor 903/452/PEM/2007 tanggal 27 Desember 2007
tentang Dukungan Dana dalam APBD Kabupaten Labuhanbatu bagi Calon Kabupaten
Labuhanbatu Utara dan Calaon Kabupaten Labuhanbatu Selatan di Kabupaten
labuhanbatu.
j. Keputusan DPRD Kabupaten Labuhanbatu Nomor 08 tahun 2008 tanggal 5 mei 2008
tentang Dukungan Dana dalam APBD Kabupaten Labuhanbatu bagi Calon Kabupaten
Labuhanbatu Utara dan Calon Kabupaten Labuhanbatu selatan di Kabupaten
Labuhanbatu.
k. Surat Gubernur Sumatra Utara Nomor 135/6191 tanggal 24 juni 2008 Perihal Bantuan
Dana Calon Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Calon Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
l. Undang -undang RI nomor 22 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu
Selatan di Propinsi Sumatra Utara ( Lembaran Negara RI Tahun 2008 Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4868).
3. Visi dan Misi
DAN BERDAYA SAING”
Universitas Sumatera Utara
i. Bersama
masyarakat, swasta dan pemerintah daerah
ii. Membangun
iii. Tanah Kelahiran
Bermakna bahwa pembangunan dari, oleh dan untuk warga masyarakat Kabupaten
Labuhanbatu Selatan yang diselenggarakan dengan membangun bidang - bidang pembangunan
dengan sasaran jangka panjang yang ingin di wujudkan dalam rangka mewujudkan kehidupan
masyarakat yang sejajar, sederajat dengan warga masyarakat daerah lain
iv. Sejahtera
Bermakna masyarakat memiliki pendapatan perkapita yang baik secara nasional dan
menurunkan kesenjangan tingkat pendapatan masyarakat
v. Mandiri
sendiri dan tidak semata tergantung dengan bantuan pemerintah pusat
vi. Berdaya Saing
nasional yang memiliki nilai tambah ekonomi dan mampu berkompetensi dengan memanfaatkan
sumber daya, ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal
b. Misi
Untuk mencapai visi tersebut di atas, dirumuskan misi sebagai berikut:
i. Mewujudkan dan meningkatkan kualitas, fungsi dan peran ekonomi, sosial, budaya dan
beragama yang mandiri dan bermartabat melalui pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya lokal dan berwawasan lingkungan
ii. Meningkatkan kualitas infrastruktur yang menunjang kesejahteraan masyarakat
iii. Membangun sumber daya manusia yang berkualitas melalui kesetaraan dan keadilan
dalam berbangsa bernegara, religius dan berdaya saing
iv. Reformasi birokrasi yang berkelanjutan guna meningkatkan tata kelola pemerintah yang
baik, bersih dan berwibawa.
Penjelasan makna atas pernyataan Misi dimaksud di atas adalah sebagai berikut:
i. Mewujudkan dan meningkatkan kualitas, fungsi dan peran ekonomi, budaya dan
beragama yang mandiri dan bermartabat melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumber
daya lokal dan berwawasan lingkungan, yang bermakna bahwa untuk mewujudkan dan
meningkatkan kualitas fungsi perekonomian daerah maka arah kebijakan pembangunan
kedepan diarahkan kepada penigkatan pengelolaan sumberdaya lokal yang berwawasan
lingkungan, menciptakan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif.
ii. Meningkatkan kualitas infrastruktur yang menunjang kesejahteraan masyarakat,yang
bermakna bahwa meningkatkan dan membangun sarana dan prasarana yang
menghubungkan kabupaten dengan kecamatan, kecamatan dengan kecamatan serta
daerah terisolir untuk menunjang perfumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
dan pemerataan pembangunan antar wilayah maka arah kebijakan pembangunan
difokuskan pada pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi seperti
jalan dan .jembatan, transportasi berbasis darat, air udara dan ketenagalistrikan.
Universitas Sumatera Utara
iii. Membangun sumber daya manusia yang berkualitas dalam berbangsa bernegara, religius
dan berdaya saing, yang bermakna bahwa untuk mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas religius dan berdaya saing serta memiliki integritas dalam berbangsa dan
bernegara maka arah kebijakan pembangunan difokuskan pada penciptaan suasana
kehidupan intern dan antar umat yang saling menghormati dan mencegah konflik antar
umat beragama serta meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh
lapisan masyarakat agar tercipta manusia yang sehat jasmani, rohani dan berdaya saing.
iv. Reformasi birokrasi yang berkelanjutan guna meningkatkan tata kelola pemerintah yang
baik, bersih dan berwibawa yang bermakna bahwa untuk mewujudkan reformasi
birokrasi yang baik bersih dan berwibawa maka arah kebijakan pembangunan diarahkan
pada pembinaan aparatur pemerintahan dengan meningkatkan pengelolaan dan pelayanan
informasi di lingkungan instansi pemerintah daerah serta secara konsisten menjalankan
agenda reformasi birokrasi secara berkelanjutan dengan restrukturisasi kelembagaan,
memperkuat monitoring dan supervisi atas kinerja pelayanan publik.
B. Profil Puskesmas
1. Data Demografi
Dari hasil data yang terima dari kantor desa asam jawa wilayah kerja puskesmas aek batu
kecamatan torgamba diperoleh data jumlah penduduk didesa asam jawa ±17.315 jiwa.
Universitas Sumatera Utara
No Kecamatan Luas
1 Torgamba 6.600 1 0 0 17.315 4421 3.92 3
2. Visi dan Misi Puskesmas Aek Batu
Berdasarkan indikator Indonesia sehat 2020 dan indikator Standart Pelayanan Minimal
(SPM). Maka dari itu untuk meningkatkan kinerja wilayah Puskesmas Aek Batu telah ditetapkan
Visi dan Misi untuk mendukung Rencana Strategis Departemen Kesehatan
a. Visi
“Puskesmas dengan pelayanan prima menuju masyarakat desa Asam Jawa yang sehat”
b. Misi
ii. Meningkatkan kesadaran hidup sehat bagi individu keluarga dan masyarakat
iii. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
iv. Meningkatkan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
3. Data Geografi
a. Lokasi Puskesmas
Puskesmas aek batu terletak didesa asam jawa kecamatan torgamba, desa asam jawa
terdiri dari 22 dusun binaan. Jarak antara puskesmas Aek Batu dengan kota kabupaten ± 12 Km
Universitas Sumatera Utara
ii. Sebelah timur berbatasan dengan desa aek batu
iii. Sebelah selatan berbatasan dengan desa pasir tuntung
iv. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan kotapinang
Seperti pada umumnya daerah – daerah lain yang berada di kawasan Sumatera Utara,
Puskesmas Aek Batu termasuk daerah yang beriklim Tropis, sehingga daerah ini memiliki 2
musim yaitu musim kemarau dan musim hujan
c. Puskesmas aek batu mempunyai 1 desa dengan 22 dusun dengan luas wilayah 6600 Km²
4. Sumber Daya Kesehatan
ii. Sarjana kedokteran gigi 2 orang
iii. Sarjana kesehatan masyarakat 1 orang
iv. Sarjana keperawatan 1 orang
v. DIII kebidanganan 22 orang
vi. DIII keperawatan 6 orang
vii. Sekolah perawat kesehatan 4 orang
viii. DI bidan 3 orang
ix. SLTA 2 orang
i. Dokter umum 2 orang
K.a Puskesmas 1 orang
Dokter umum 1 orang
2 poliklinik gigi
Ruang farmasi
ix. Pustu Asam Jawa
b. Program KB
d. Program imunisasi
f. upaya promosi kesehatan (promkes)
g. program kesehatan lingkungan
pencatatan dan pelaporan
a. penyakit infeksi saluran nafas bagian atas
b. penyakit hipertensi
Universitas Sumatera Utara
c. penyakit gastritis
d. penyakit diare
f. penyakit rheumatik
g. penyakit kulit/alergi
h. penyakit DM
i. penyakit Anemia
j. penyakit Lain
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Pada bab ini, penulis menyajikan data - data yang diperoleh selama penelitian pada pusat
kesehatan masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan. Penyajian data meliputi identitas data
responden, pendapat pegawai atas beberapa pertanyaan yang diajukan kemudian jawaban dari
setiap pertanyaan akan diuraikan dalam bentuk tabel frekuensi.
A. Identitas Responden
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5. Identitas jenis kelamin pegawai
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki- Laki 6 13.3
2 Perempuan 39 86.7
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pegawai yang berjenis kelamin laki-laki
berjumlah 6 orang dengan persentase 13.3%. Sedangkan yang berjenis kelamin perempuan
berjumlah 39 orang dengan persentase 86.7%. jadi disimpulkan bahwa pegawai yang berjenis
Universitas Sumatera Utara
kelamin perempuan lebih mendominasi dari pada laki-laki diPUSKESMAS Aek Batu,
Labuhanbatu Selatan.
Usia pegawai pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labubuhanbatu Selatan masih
berada pada golongan produktif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 6. Identitas usia pegawai
No Usia Frekuensi Persentase (%)
4 Lebih dari 46 tahun 2 4
Jumlah 45 100
Sumber : Kuesioner 2017
Berdasarkan dari tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa pegawai yang usianya
dibawah 25 tahun berjumlah 2 orang dengan persentase 4% sama dengan usia lebih dari 46
tahun, usia 25 – 35 tahun paling banyak dengan frekuensi 26 orang dengan persentase 58%, dan
disekitaran usia 36 – 45 tahun 15 orang dengan frekuensi 34%.
3. Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Universitas Sumatera Utara
tingkat pendidikan pegawai di Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan
maka kita lihat tabel berikut :
Tabel 7 Identitas pendidikan terakhir pegawai
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 SMU 1 2
2 D-III 33 74
3 S-I 11 24
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Dari tabel diatas pegawai dengan pendidikan SMU berjumlah 1 orang dengan persentase
2%, pendidikan Diploma III berjumlah 33 orang dengan persentase 74%, sedangkan pegawai
dengan pendidikan Sarjana I berjumlah 11 orang dengan persentase 24%. Maka dapat
disimpulkan pegawai yang berpendidikan Diploma III lebih banyak dari pada yang
berpendidikan SMA dan Sarjana I.
4. Berdasarkan Lama Bekerja
Dalam hal penyesuaian kerja baik itu berkaitan dengan lingkungan, tugas dan situasi
tempat kerja, pegawai sangat memerlukan waktu yang cukup agar mereka memahami semua
faktor - faktor tersebut dengan baik. Untuk mengetahui lamanya pegawai kerja diPusat
Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan maka dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
No Lama Bekerja Frekuensi Persentase (%)
1 1 – 5 tahun 13 29
2 6 -10 tahun 22 49
3 11 – 15 tahun 7 15
4 Lebih dari 15 tahun 3 7
Jumlah 45 100
Sumber : Kuesioner 2017
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai yang lama bekerjanya 1 – 5 tahun
berjumlah 13 orang dengan persentase 29%, 6 – 10 tahun berjumlah 22 orang dengan persentase
49%, 11 – 15 tahun berjumlah 7 orang dengan persentase 15%, lebih dari 15 tahun berjumlah 3
orang dengan persentase 7%. Jadi dari lama bekerja yang mendominasi adalah pegawai yang
bekerjanya 6 – 10 tahun sedangkan ada 3 orang pegawai yang sangat senior dengan lama
bekerjanya lebih dari 15 tahun
B. Distribusi Jawaban Responden
1. Variabel X (Motivasi)
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah penulis bagikan kepada pegawai maka diperoleh
score jawaban responden untuk variabel X sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9 Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 26 57,8
3 Netral 2 4,4
4 Tidak 0 0
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 9 dapat diketahui bahwa responden yang memberikan jawaban benar sekali
berjumlah 17 orang dengan persentase 37,8%, yang menjawab benar ada 26 orang dengan
persentase 57,8% atau yang terbanyak, yang menjawab netral 2 orang dengan persentase 4,4%,
tidak ada pegawai yang menjawab tidak dan tidak sama sekali.
b. Melaksanakan tugas dengan target yang jelas
Tabel 10 Melaksanakan tugas dengan target yang jelas
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 23 51,1
3 Netral 3 6,7
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 10 dapat diketahui bahwa responden yang memberikan jawaban dengan
pilihan benar sekali berjumlah 18 orang atau persentasenya 40%, yang menjawab benar 23 orang
dengan persentase 51,1% atau yang paling banyak memilih, yang memilih netral ada 3 orang
atau persentasenya 6,7%, menjawab tidak melaksanakan tugas dengan target yang jelas hanya 1
orang atau persentase 2,2%, sedangkan tidak ada yang menjawab tidak sama sekali.
c. Memiliki tujuan yang jelas dalam bekerja
Tabel 11. Memiliki tujuan yang jelas dalam bekerja
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 21 46,7
3 Netral 2 4,4
4 Tidak 0 0
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 11 dapat diketahui bahwa responden yang memberikan jawaban dengan
pilihan benar sekali berjumlah 22 orang persentasenya mencapai 48,9% atau yang terbanyak
Universitas Sumatera Utara
dipilih, yang menjawab benar ada 21 orang atau persentasenya 46,7%, menjawab netral 2 orang
atau persentasenya 4,4%, sedangkan tidak ada yang memilih tidak dan tidak sama sekali.
d. Menyenangi pekerjaan yang menantang
Tabel 12. Menyenangi pekerjaan yang menantang
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 20 44,4
3 Netral 15 33,3
4 Tidak 2 4,4
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 12. dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali
berjumlah 8 orang persentasenya mencapai 17,9%, yang menjawab benar ada 20 orang
persentasenya 44,4% atau yang paling banyak dipilih, menjawab netral ada 15 orang atau
persentasenya 33,3%, menjawab tidak 2orang persentase 4,4%, dan tidak ada menjawab tidak
sama sekali.
Tabel 13. Memiliki rasa senang dalam bekerja
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 26 57,8
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 13 dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali
berjumlah 14 orang persentasenya 31,1%, menjawab benar ada 26 orang persentasenya 57,8%
atau yang paling banyak dipilih, menjawab netral 5 orang persentasenya 11,1%, dan tidak ada
pegawai yang memilih poin tidak dan tidak sama sekali
f. Selalu berusaha mengungguli orang lain
Tabel 14. Selalu berusaha mengungguli orang lain
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 10 22,2
3 Netral 15 33,3
4 Tidak 12 26,7
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 14 dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali
berjumlah 7 orang persentasenya 15,6%, menjawab benar 10 orang persentasenya 22,2%,
menjawab netral 15 orang persentasenya 33,3% atau terbanyak dipilih, menjawab tidak 12 orang
Universitas Sumatera Utara
persentasenya 26,7%, dan menjawab tidak sama sekali 1 orang persentase 2,2% atau yang paling
sedikit dipilih.
Tabel 15. Diutamakan prestasi dari apa yang dikenakan
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 24 53,3
3 Netral 13 28,9
4 Tidak 3 6,7
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 15 dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali
berjumlah 5 orang persentasenya 11,1%, menjawab benar 24 orang persentasenya 53,3% atau
yang paling banyak dipilih, menjawab netral 13 orang persentasenya 28,9% , menjawab tidak 3
orang persentasenya 6,7%, dan tidak ada yang menjawab tidak sama sekali.
h. Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan
Tabel 16. Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 13 28,9
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 16 dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali
berjumlah 4 orang persentasenya 8,9%, menjawab benar 13 orang persentasenya 28,9%,
menjawab netral 10 orang persentasenya 22,2%, menjawab tidak 16 orang persentasenya 35,6%
atau yang paling banyak dipilih, dan menjawab tidak sama sekali 2 orang persentase 4,4% atau
yang paling sedikit dipilih.
Tabel 17. Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakan
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 10 22,2
3 Netral 19 42,2
4 Tidak 10 22,2
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 17 dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali
berjumlah 3 orang persentasenya 6,7%, menjawab benar 10 orang persentasenya 22,2%,
Universitas Sumatera Utara
menjawab netral 19 orang persentasenya 42,2% atau terbanyak dipilih, menjawab tidak 10 orang
persentasenya 22,2%, dan menjawab tidak sama sekali 3 orang persentase 6,7%.
j. Bekerja dengan ingin memperoleh insentif
Tabel 18. Bekerja dengan ingin memperoleh insentif
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 17 37,8
3 Netral 7 15,6
4 Tidak 8 17,8
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 18 dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali
berjumlah 12 orang persentasenya 26,7%, menjawab benar 17 orang persentasenya 37,8% atau
yang terbanyak memilih, menjawab netral 7 orang persentasenya 15,6%, menjawab tidak 8 orang
persentasenya 17,8%, dan menjawab tidak sama sekali 1 orang persentase 2,2% atau yang paling
sedikit dipilih
Produktivitas kerja pegawai adalah kemampuan pegawai untuk menghasilkan barang atau
jasa yang dilandasi kualitas dan sikap mental pegawai bahwa hal ini lebih baik dari hari kemarin,
untuk mengetahui produktivitas yang terdapat pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu,
Labuhanbatu Selatan dapat kita lihat dari jawaban responden dan tabel-tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 26 57,8
3 Netral 10 22,2
4 Tidak 3 6,7
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 19 dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali
berjumlah 6 orang persentasenya 13,3%, menjawab benar 26 orang persentasenya 57,8% atau
yang terbanyak dipilih, menjawab netral 10 orang persentasenya 22,2%, menjawab tidak 3 orang
persentasenya 6,7%, dan tidak ada yang menjawab tidak sama sekali.
b. Peningkatan hasil mutu pekerjaan
Tabel 20. Peningkatan hasil mutu pekerjaan
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 30 66,7
3 Netral 2 4,4
4 Tidak 1 2,2
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 20 dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali
berjumlah 12 orang persentasenya 26,7%, menjawab benar 30 orang persentasenya 66,7% atau
yang terbanyak dipilih, menjawab netral 2 orang persentasenya 4,4%, menjawab tidak 1 orang
persentasenya 2,2%, dan tidak ada yang menjawab tidak sama sekali
c. Pemberdayaan sumber daya manusia
Tabel 21. Pemberdayaan sumber daya manusia
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 22 48,9
3 Netral 10 22,2
4 Tidak 1 2,2
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 21 dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali
berjumlah 12 orang persentasenya 26,7%, menjawab benar 22 orang persentasenya 48,9% atau
yang terbanyak memilih, menjawab netral 10 orang persentasenya 22,2%, menjawab tidak 1
orang persentasenya 2,2%, dan tidak ada yang menjawab tidak sama sekali
Universitas Sumatera Utara
Tabel 22. Kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
2 Benar 19 42,2
3 Netral 5 11,2
4 Tidak 2 4,4
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 22 dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali dan
benar masing – masing 22 orang persentasenya 42,2%, menjawab netral 5 orang persentasenya
11,2%, menjawab tidak 2 orang persentasenya 4,4%, dan tidak ada yang menjawab tidak sama
sekali.
2 Benar 20 44,4
3 Netral 11 24,4
4 Tidak 3 6,7
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Pada tabel 23 dapat diketahui responden yang memberikan jawaban benar sekali 8 orang
persentasenya 17,8 menjawab benar 20 orang persentasenya 44,4%, menjawab netral 11 orang
persentasenya 24,4%, menjawab tidak dan tidak sama sekali masing – masing 3 orang
persentasenya 6,7%
Untuk mengklasifikasikan data yang sudah diperoleh dalam penelitian, maka penelitian
ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang akan digunakan adalah
data ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang telah diisi oleh responden. Adapun skor yang
digunakan untuk setiap pertanyaan adalah :
1. Untuk pilihan jawaban”a” diberi nilai/skor 5
2. Untuk pilihan jawaban”b” diberi nilai/skor 4
3. Untuk pilihan jawaban”c” diberi nilai/skor 3
4. Untuk pilihan jawaban”d” diberi nilai/skor 2
5. Untuk pilihan jawaban”e” diberi nilai/skor 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing – masing
alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah, dengan
terlebih dahulu skala ordinal dirubah menjadi skala interval, dengan cara sebagai berikut :
= skor tertinggi − skor terendah

Berdasarkan keseluruhan data yang diperoleh dalam penelitian ini diuraikan, maka
setelah itu dilakukan analisa data tentang variabel motivasi dan diperoleh nilai tertinggi dan nilai
terendah. Untuk menentukan jarak intervalnya maka digunakan rumus dibawah ini :
= skor tertinggi − skor terendah

Adapun skor dari masing – masing responden yang diperoleh dari angket yang telah
dibagikan, dan berdasarkan jawaban responden data skornya sebagai berikut :
Skor tertinggi = 44,0298
Skor terendah = 21,6161
Tabel 24. Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Motivasi (Variabel X)
No Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat tingggi 44,0298 – 39,54706 1 2,2
Tinggi 39,54706 – 35,06432 5 11,1
Sedang 35,06432 – 30,58158 14 31,1
Rendah 30,58158 – 26,09884 17 37,8
Sangat rendah 26,09884 – 21,6161 8 17,8
Universitas Sumatera Utara
Jumlah 45 100
Sumber : Kuisioner Penelitian 2017
Dari tabel 24 dapat diketahui bahwa jawaban responden pada kategori sangat tinggi
hanya 1 orang dengan persentase 2,2%, jawaban responden untuk kategori tinggi sebanyak 5
orang dengan persentase 11,1%, jawaban responden untuk kategori sedang sebanyak 14 orang
dengan persentase 31,1%, jawaban responden untuk kategori rendah 17 orang dengan persentase
37,8%, sedangkan untuk kategori sangat rendah 8 orang dengan persentase 17,8%. Hal ini dapat
disimpulkan motivasi pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan
“rendah”. Hal ini menandakan selain motivasi masih ada hal lain yang dapat mempengaruhi
kerja pegawai seperti sarana dan prasarana, pendidikan, keterampilan, lingkungan kerja, jaminan
sosial dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui apakah produktivitas kerja pegawai pada Pusat Kesehatan Masyarakat
Aek Batu, Labuhanbatu Selatan Berada pada kategori yang mana, dapat dilihat dari distribusi
frekuensi klasifikasi jawaban responden seluruhnya dalam tabel berikut ini :
Skor tertinggi = 20,8291
Skor terendah = 10,4487

Jadi skala interval untuk varabel produktivitas kerja pegawai adalah 2,07608
Tabel 25. Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Produktivitas kerja pegawai
(Variabel Y)
Sangat tingggi 20,8291 – 18,75302 6 13,3
Tinggi 18,75302 – 16,67694 11 24,4
Sedang 16,67694 – 14,60086 17 37,8
Rendah 14,60086 – 12,52478 7 15,6
Sangat rendah 12,52478 – 10,4487 4 8,9
Jumlah 45 100
Sumber : kuesioner 2017
Dari tabel 25. dapat dilihat bahwa jawaban responden pada produktivitas kerja pegawai
untuk kategori sangat tinggi 6 orang dengan persentase 13,3%, jawaban responden untuk
kategori tinggi 11 orang dengan persentase 24,4%, jawaban responden untuk kategori sedang 17
orang dengan persentase 37,8%, jawaban responden untuk kategori rendah 7 orang dengan
persentase 15,6, jawaban responden untuk kategori sangat rendah 4 orang dengan persentase
8,9%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja pegawai pada Pusat Kesehatan
Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan “sedang”. Dengan demikian menandakan motivasi
tidak begitu berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai. Untuk mengetahuinya
dapat dilihat dari tabel, dimana responden banyak memilih kategori sedang dengan persentase
37,8%.
Untuk membuktikan kebenaran hipotesa, ada tidaknya pengaruh motivasi terhadap
produktivitas kerja pegawai, dapat dicari dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment.
a. Analisa Koefisien Product Moment
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat21
rxy = angka indeks korelasi ‘r’ product moment
N = populasi
Σxy = jumlah hasil kali antara skor x dan skor y
Pengujian hipotesis tersebut dapat dilihat pada pembahasan berikut ini, dimana penulis
sebelum menentukan berapa besarnya nilai r (korelasi product moment) terlebih dahulu penulis
mencari besarnya nilai tiap-tiap variabel yang dibuat dalam sebuah tabel (dapat dilihat pada
lampiran).
.
Berdasarkan tabel tersebut dapat kita ketahui jumlah produk dari x dan y, jumlah
kuadrat dari x dan y serta jumlah hasil kali dari x dan y. Dengan menggunakan rumus Korelasi
Product Moment, yaitu sebagai berikut :
21 Sugiono, 2003 : 212
{n∑ 2 − (∑ x)2 x }n∑ 2 − (∑ y)2
y
rxy = 970153,9735 − 965326,463
rxy = 0,226232995
Dari hasil perhitungan diatas maka dengan demikian diperoleh rxy = 0,226. Untuk
menentukan signifikan antara Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Pegawai
pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan maka harus diperbandingkan
koefisien korelasi product moment dengan r tabel. Jika dilihat pada r tabel koefisien korelasi
product moment dengan taraf 5 % untuk N = 45, maka diperoleh r tabel = 0,294.
Jika dibandingkan dengan nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus koefisien
korelasi product moment, maka dapat dilihat bahwa r yang diperoleh dari hasil perhitungan
rumus koefisien korelasi product moment adalah lebih kecil dibandingkan r tabel koefisien
korelasi product moment (0,226 < 0,294). maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang negatif antara pengaruh motifasi terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai pada Pusat
Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan. Selanjutnya untuk dapat memberikan
Universitas Sumatera Utara
sebagai berikut :
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
Sumber : Sugiyono
Dengan menghubungkan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi di atas,
maka diperoleh r xy = 0,226 berada pada interval koefisien 0,20 – 0,399. Jadi tingkat hubungan
antara variabel X dan variabel Y pada kategori Rendah. Berarti hubungan antara motivasi
terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai berada pada tingkat rendah.
b. Koefisien Determinant
kerja pegawai (Variabel Y) dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinant,
yakni sebagai berikut :
D = (rxy)2x 100 %
Dari perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh motivasi
(Variabel X) terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai (Variabel Y) pada pusat kesehatan
masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan adalah sebesar 5,118137%. Sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, peneliti menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan data yang diperoleh pada motivasi (variabel X), skor tertinggi
44,0298 dan skor terendah 21,6161, dengan skala interval 4,48274. Dengan
distribusi frekuensi jawaban responden motivasi (variabel X), didapati jawaban
responden pada kategori sangat tinggi hanya 1 orang dengan persentase 2,2%,
jawaban responden untuk kategori tinggi sebanyak 5 orang dengan persentase
11,1%, jawaban responden untuk kategori sedang sebanyak 14 orang dengan
persentase 31,1%, jawaban responden untuk kategori rendah 17 orang dengan
persentase 37,8%, sedangkan untuk kategori sangat rendah 8 orang dengan
persentase 17,8%. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi pada Pusat
Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan “rendah”.
2. Berdasarkan data yang diperoleh pada produktivitas kerja pegawai (variabel Y),
skor tertinggi 20,8291 dan skor terendah 10,4487, dengan skala interval 2,07608.
Kemudian distribusi frekuensi jawaban responden produktivitas kerja pegawai
(variabel Y), didapati jawaban untuk kategori sangat tinggi 6 orang dengan
persentase 13,3%, jawaban responden untuk kategori tinggi 11 orang dengan
persentase 24,4%, jawaban responden untuk kategori sedang 17 orang dengan
persentase 37,8%, jawaban responden untuk kategori rendah 7 orang dengan
Universitas Sumatera Utara
persentase 15,6, jawaban responden untuk kategori sangat rendah 4 orang
dengan persentase 8,9%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja
pegawai pada Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan
“sedang”.
3. Pengaruh motivasi terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai pada Pusat
Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan dengan tingkat “rendah”.
Dengan koefisien korelasi produk moment lebih kecil dari r tabel korelasi
produk moment (0,226 < 0,294), sehingga terdapat hubungan yang negatif antara
pengaruh motifasi terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai pada Pusat
Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan. Hubungan determinant
sebesar 5,118137%.
B. Saran
1. Pusat Kesehatan Masyarakat Aek Batu, Labuhanbatu Selatan agar meningkatkan
motivasi dalam hal berusaha mengungguli orang lain, dan bekerja dengan
harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan.
Universitas Sumatera Utara
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Maslow, Abraham, Motivation and Personality, New York, Harper & Row
Moeljono, Djokosantoso. 2003. Beyond Leadership. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Nawawi, Hadari. 2002. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta :Gadjah Mada university Press
Siagian, Sondang, P. 2002. Kiat Peningkatan Produktivitas. Jakarta : PT Rincka Cipta.
Simamora, Henry. 2004. Akuntansi Manajemen Edisi III, tahun 2004. Jakarta: Salemba Empat Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif R & D. Bandung : alfabeta
Sutrisno, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Cetakan pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu
Thoha, Miftah. 2011. Perilaku Organisasi Konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta : Rajawali Pers
Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : BumiAksara
http://www.dunia-android.net/2014/03/masalah-pelayanan-kesehatan-dalam.html
JURNAL :
Rahman, Adhitya T P. 2016. Analisis faktor - faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan Pada PT. Pegadaian Kantor Cabang Sidoarjo
Fridy, Lisa simanjuntak. 2010. Dalam skripsi pengaruh motivasi terhadap produktivitas pegawai
Handoko, Hani. 2008. dalam ejournal.upi.edu
Universitas Sumatera Utara