skripsi Pendidikan Matematika
description
Transcript of skripsi Pendidikan Matematika
PENERAPAN PENYELESAIAN SOAL SECARA SISTEMATIS(PS3)
DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPOSITORI PADA
POKOK BAHASAN LINGKARAN DI KELAS VIII
SMP RAKYAT PANCUR BATU
TAHUN AJARAN 2008 / 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan
Memenuhi Syarat untuk Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
LENY FARIDA YANTI
Nomor Pokok : 7105050202
Program Studi Pendidikan Matematika
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2 0 0 9
F K I P
PENERAPAN PENYELESAIAN SOAL SECARA SISTEMATIS(PS3)
DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPOSITORI PADA
POKOK BAHASAN LINGKARAN DI KELAS VIII
SMP RAKYAT PANCUR BATU
TAHUN AJARAN 2008 / 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan
Memenuhi Syarat untuk Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
LENY FARIDA YANTI
Nomor Pokok : 7105050202
Program Studi Pendidikan Matematika
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Mulyono,S.Si, M.Si Muliawan Firdaus,S.Pd, M.Si
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2 0 0 9
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : LENY FARIDA YANTI NPM : 7105050202 Program Studi : Pendidikan Matematika Dosen Pembimbing I : Mulyono, S.Si, M.Si Dosen Pembimbing II : Muliawan Firdaus, S.Pd, M.Si Tgl. Penunjukkan Pembimbing : 24 November 2008 Tgl. Persetujuan Judul : 14 November 2008 Judul Skripsi : PENERAPAN PENYELESAIAN SOAL
SECARA SISTEMATIS (PS3) DENGAN
MENGGUNAKAN METODE
EKSPOSITORI PADA POKOK BAHASAN
LINGKARAN DI KELAS VIII SMP
RAKYAT PANCUR BATU TAHUN AJARAN
2008/2009.
Uraian Pelaksanaan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II No Materi Bimbingan
Tanggal Paraf Tanggal Paraf 1. Pengajuan Judul 14-11-2008 14-11-2008 2. ACC Judul 14-11-2008 14-11-2008 3. Pengajuan Proposal 31-01-2009 31-01-2009 4. ACC Proposal 18-02-2009 18-02-2009 5. Pengajuan Skripsi 30-05-2009 30-05-2009 6. Perbaikan I 02-06-2009 02-06-2009 7. Perbaikan II 03-06-2009 03-06-2009 8. Perbaikan III 08-06-2009 08-06-2009 9. ACC Skripsi 09-06-2009 18-06-2009
Medan, Juni 2009 Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
(Drs. Syahwin, M.Si)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Leny Farida Yanti
Nomor Pokok : 7105050202
Program Studi : Pendidikan matematika
Jenjang Program : Strata Satu (S1)
Judul skripsi : PENERAPAN PENYELESAIAN SOAL SECARA
SISTEMATIS (PS3) DENGAN MENGGUNAKAN
METODE EKSPOSITORI PADA POKOK BAHASAN
LINGKARAN DI KELAS VIII SMP RAKYAT PANCUR
BATU TAHUN AJARAN 2008/2009
Medan, 2009
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
______________ _______________
Pembimbing I Pembimbing II
Mulyono, S.Si,M.Si Muliawan Firdaus,S.pd,M.Si
PENERAPAN PENYELESAIAN SOAL SECARA SISTEMATIS ( PS 3 )
DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPOSITORI PADA
POKOK BAHASAN LINGKARAN DI KELAS VIII
SMP RAKYAT PANCUR BATU
TAHUN AJARAN 2008 / 2009
Leny Farida Yanti (NPM 7105050202)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keefektifan penerapan PS3 dengan menggunakan metode ekspositori, (2) mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan PS3 dan (3) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan PS3 menggunakan metode ekspositori. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas SMP-RAKYAT Pancur Batu sebanyak 36 orang. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan PS3 pada pembelajaran matematika dengan menggunakan metode ekspositori pada pokok bahasan Lingkaran.
Indikator keefektifan penerapan PS3 dengan menggunakan metode ekspositori pada penelitian ini adalah (1) tingkat penguasaan siswa minimal sedang terpenuhi, (2) ketuntasan belajar secara klasikal terpenuhi, (3) ketuntasan pencapaian TPK terpenuhi, (4) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran terpenuhi.
Berdasarkan hasil analisa data diperoleh bahwa dari 36 siswa terdapat 30 siswa
(83,3%) yang memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65% (tuntas belajar) dan 6 siswa (16,7%) tidak tuntas belajar. Ketercapaian TPK sebanyak 5 (67,44%) dari 6 TPK telah tuntas. Dari hasil observasi (3,11) disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran termasuk dalam kategori baik.
Berdasarkan indikator keefektifan pada penelitian ini, disimpulkan bahwa
penerapan PS3 dengan menggunakan metode ekspositori efektif diterapkan pada pokok bahasan Lingkaran di kelas VIII SMP-RAKYAT Pancur Batu T.A 2008/2009.
Tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan PS3 yaitu (1)
kemampuan menganalisa soal sebesar 68,5% (kategori sedang), (2) kemampuan merencanakan penyelesaian soal sebesar 65,2% (kategori sedang), (3) kemampuan menyelesaikan soal sebesar 66,4% (kategori sedang), (4) kemampuan mengevaluasi kembali hasil penyelesaian soal sebesar 66,1% (kategori sedang). Dari keempat tingkat kemampuan tersebut, siswa SMP-RAKYAT Pancur Batu memiliki tingkat kemampuan sedang dalam menyelesaikan soal dengan PS3.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis hingga penelitian dapat diselesaikan dengan
baik sesuai dngan waktu yang direncanakan.
Skripsi dengan judul “Penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3)
Dengan Menggunakan Metode kspositori Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di Kelas
VIII SMP-RAKYAT Pancur Batu Tahun Ajaran 2008/2009” disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Bapak
Mulyono,M.Si dan Bapak Muliawan Firdaus,M.Si sebagai dosen pembimbing
skripsi,Kepada Ibu Suryati Tanjung yang telah memberikan bimbingan, saran, kritikan
serta masukkan kepada penulis sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Sri Faizah Lisnasari (PD I), Bapak
Nulus Sembiring (PD II), Bapak Rusdi Nasution (PD III). Ucapan terima kasih
disampaikan kepada ibu Drs.Derlina Nasution M.Si selaku dosen Pembimbing
Akademik dan kepada Bapak Drs.Syahwin,M.Si selaku ketua Program Studi
pendidikan Matematika UISU serta kepada Bapak dan Ibu Dosen beserta staf
Pegawai jurusan matematika FKIP UISU. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak
Pinter Sinulingga selaku Kepala sekolah SMP-RAKYAT Pancur Batu yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan Ibu Umi Kalsum
selaku guru matematika di kelas penulis mangadakan penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih banyak kepada Ayahanda Dan Ibunda
tercinta : Legiman / Rita.S yang telah memberikan bantuan doa, moral dan materil,
dan motivasi, yang tak dapat penulis balas, kepada : Nenek Surtinah yang
tercinta atas semua doa dan bantuan moral selama ini. Kepada Kakakku :
Risca Andriani,S.ST dan Abangku Serda Kiswanto, Kakakku Dhesy Itaman,A.Md
Adikku Rina Andriana yang selalu memberikan dukungan dan bantuan moral, materil,
mencukupkan dana dari awal kuliah sampai selesai kuliah di UISU, dan tak lupa
untuk keponakanku yang lucu dan imut : Dimas Akmal Prathama Nugraha dan
Kamila Dwi Athifah yang selalu memberikan semangat baru bagi penulis, kepada
seluruh keluarga besar penulis ucapkan terima kasih banyak. Ucapan terima kasih juga
disampaikan untuk sahabat-sahabatku : Rina, Uma, Neni, Anita, Evi, Walida, Ryan,
Candra, Agustia, Dian, Kobes Team, temen -temen seperjuangan di kampus
khususnya Mat’05. Terima kasih juga buat sobatku Irma dan Winda serta temen-
temen PPL-T MMA-UISU yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis tidak
dapat membalas budi baik dari semuanya. Allah yang kiranya membalas kepada
Bapak, Ibu, dan Saudara/i sekalian.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal ungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat
dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2009 Penulis, Leny Farida Yanti NPM. 7105050202
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ……………………. i
ABSTRAK ……………………….. ii
KATA PENGANTAR …………………………. iii
DAFTAR ISI …………………………… v
DAFTAR TABEL …………………………… ix
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………… x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang ………………………………. 1
1.2. Identifikasi Masalah ………………………………. 3
1.3. Pembatasan Masalah ………………………………. 4
1.4. Rumusan Masalah ………………………………. 4
1.5. Tujuan Penelitian ………………………………. 5
1.6. Manfaat Penelitian ………………………………. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Kerangka Teoritis ………………………………. 6
2.1.1. Pengertian Belajar ………………………. 6
2.1.2. Pengertian Mengajar ………………. 7
2.1.3. Kesulitan Belajar ……………………… 8
2.1.4. Pengertian Hasil Belajar dan Faktor yang
Mempengaruhi …………………………….. 9
2.1.5. Kemampuan Memecahkan Masalah………... 11
2.1.6. Keefektifan Dalam Belajar………………… 12
2.1.7. Penyelesaian soal secara Sistematis………… 14
2.1.8. Kelebihan dan Kelemahan PS3…………… 16
2.1.9. Metode Ekspositori…………………………. 17
2.1.10.Kelebihan dan Kelemahan Metode Ekspositori 20
2.1.11.Tinjauan Tentang Lingkaran…………………. 21
2.2. Kerangka Konseptual ……………………..………. 25
2.3. Hipotesis……………………………………………... 26
BAB III METODE PENELITIAN 27
3.1. Lokasi Penelitian ……………………… 27
3.2. Subjek dan Objek Penelitian ………………….. 27
3.3. Jenis Penelitian …………………………. 27
3.4. Prosedur Penelitian ………………………………….. 27
3.5. Alat Pengumpul Data ………………………………….. 28
3.5.1. Validitas Tes…………………………………….. 29
3.5.2. Reliabilitas Tes…………………………………… 29
3.5.3. Daya Pembeda Soal……………………………… 30
3.5.4. Tingkat Kesukaran Soal…………………………. 31
3.6. Teknik Analisa Data ……... ………………….. 31
3.6.1. Menghitung Tingkat Penguasaan Siswa…………. 31
3.6.2. Menghitung Ketuntasan Belajar Siswa……………. 32
3.6.3. Mencari Tingkat Ketercapaian TPK …………….. 33
3.6.4. Menganalisa Hasil Observasi ………………… 33
3.6.5. Menganalisis Kemampuan PS3 Siswa …………… 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………….. 35
4.1. Hasil Penelitian……………………………………….. 35
4.1.1. Deskripsi Tingkat Penguasaan siswa……………. 35
4.1.2. Deskripsi Ketuntasan Siswa……………………. 36
4.1.3. Deskripsi Ketuntasan Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran khusus atau Indikator……………. 36
4.1.4. Hasil Observasi………………………………….. 37
4.1.5. Deskripsi Kemampuan PS3……………………… 41
4.2. Pembahasan…………………………………………….. 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………... 46
5.1. Kesimpulan…………………………………………….. 46
5.2. Saran……………………………………………………. 46
DAFTAR PUSTAKA 47
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Akhir 35
Tabel 4.2 Data Ketuntasan Belajar Siswa 36
Tabel 4.3 Data hasil Observasi 37
Tabel 4.4 Pencapaian Efektifitas Penerapan PS3 menggunakan 41
metode ekspositori
Tabel 4.5 Kemampuan Menganalisa Soal 41
Tabel 4.6 Kemampuan Merencanakan Penyelesaian Soal 42
Tabel 4.7 Kemampuan Menyelesaikan Soal 43
Tabel 4.8 Kemampuan mengevaluasi Kembali Hasil
Penyelesaian Soal 44
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Skenario Pembelajaran – 1 dan Lembar Obsrvasi -1 48
Lampiran 2 Skenario Pembelajaran – 2 dan Lembar Obsevasi -2 55
Lampiran 3 Skenario Pembelajaran -3 dan Lembar Observasi -3 63
Lampiran 4 Instrument Soal 71
Lampiran 5 Instrument jawaban 74
Lampiran 6 Tabel Penentuan Validitas Soal 83
Lampiran 7 Perhitungan Validitas Soal 85
Lampiran 8 Perhitungan Reliabilias Soal 87
Lampiran 9 Perhitungan Daya pembeda Soal 90
Lampiran 10 PerhitunganTingkat Kesukaran Tiap Butir Soal 91
Lampiran 11 Perhitungan Tingkat Persentase Penguasaan Siswa 92
Lampiran 12 PerhitunganTingkat Persentase Ketuntasan Belajar Siswa 94
Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Ketercapaian TPK / Indikator 96
Lampiran 14 Sebaran Skor Kemampuan PS3 99
Lampiran 15 Daftar Harga Kritik dari r Product Moment 101
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan serta mengembangkan
potensi yang dimiliki anak didik sebagaimana yang diungkapkan oleh A.B Hasibuan
(1994 : 1) bahwa “Pendidikan sebagai upaya atau kegiatan yang meningkatkan
kemampuan seseorang dalam segala bidang meliputi pengetahuan, keterampilan , dan
sikap”. Dengan demikian pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang
sangat penting peranannya dalam upaya membina dan membentuk manusia
berkualitas tinggi.
Pendidikan matematika merupakan bagian dari pendidikan. Jadi pendidikan
matematika merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting peranannya
dalam upaya membina dan membentuk manusia berkualitas tinggi. Sebagaimana yang
diungkapkan Hudojo (1988 : 20) bahwa “ Dalam perkembangan modern, matematika
memegang peranan penting karena dengan bantuan matematika semua ilmu
pengetahuan sempurna”.
Pembelajaran matematika di sekolah merupakan sarana berpikir yang jelas,
kritis, kreatif, sistematis, dan logis. Arena untuk memecahkan masalah kehidupan
sehari-hari, mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman dan
pengembangan kreatifitas. Hal ini menyebabkan matematika dipelajari disekolah oleh
semua siswa dari SD hingga SMS/SMK/STM dan bahkan juga di perguruan Tinggi.
Namun kenyataan yang terjadi disekolah menunjukkan bahwa banyak siswa
yang tidak menyukai matematika karena dianggap sebagai bidang studi yang paling
sulit, sehingga mengakibatkan rendahnya nilai matematika disekolah. Hal ini juga
tercermin dari hasil studi yang dilaksanakan oleh Organisasi International Educational
Achievement (IEA) (WWW.depdiknas.go.id.2006) yang menunjukkan bahwa : Studi
kemampuan siswa SMP di Indonesia hanya berada pada urutan ke - 39 dari 42 negara
peserta.
Saat ini keadaan yang terjadi di sekolah SMP RAKYAT Pancur Batu adalah
siswa kurang menguasai perhitungan dan penalaran matematis. Karena siswa
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang ditandai dengan banyaknya
kesalahan – kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab atau mengerjakan soal
– soal. Di sekolah guru tidak melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan sendiri
konsep dan prinsip – prinsip dalam menyelesaikan soal secara sistematis. Dominasi
guru terhadap siswa, membuat siswa tidak terlatih memecahkan soal secara sistematis
(PS3).
Dengan demikian sasaran pembelajaran tidak tercapai dan hal inilah yang
menyebabkan hasil ujian kurang memuaskan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa hal
(Tjipto Utomo dan Kees Ruijhter , 1994:86) yaitu :
1. Siswa kurang menganalisa soal yang dihadapinya * Mereka tidak mengetahui apa yang diketahui * Mereka tidak membaca soal secara seksama * Mereka terlalu cepat memulai perhitungan * Mereka tidak mengetahui apa sebenarnya yang terjadi
2. Siswa tiak merencanakan jalan penyelesaian * Mereka tidak mulai dengan yang ditanyakan * Mereka tidak mengetahui persamaan-persamaan yang terpenting
* Mereka tidak menghubungkan teori umum dengan soal yang khusus yang dihadapinya
3. Siswa tidak menyelesaikan soal – soal secara terperinci * Mereka mengabaikan satuan – satuan yang dihadapinya * Perhitungan mereka dimulai terlalu dini 4. Siswa tidak menilai lagi kebenaran perhitungannya * Mereka tidak memeriksa lagi apakah jawaban yang diperoleh itu
betul, realistis sesuai dengan yang ditanya
Padahal melalui kegiatan pemecahan soal secara sistematis, aspek – aspek
kemampuan siswa dalam matematika seperti penyelesaian soal, penemuan pola
penggeneralisasian, komunikasi matematika dan lain-lain, dapat dikembangkan secara
lebih baik disekolah. Metode ekspositori sendiri juga membantu guru dan siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Karena metode ini merupakan metode dengan
penyampaian materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi yang
disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik dan siswa dapat mengungkapkan
kembali materi yang telah diuraikan oleh guru.
Dalam hal ini untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa SMP
RAKYAT Pancur Batu adalah peranan Penyelesaian Soal Secara Sistematis. Dengan
PS3, siswa disekolah SMP RAKYAT Pancur Batu diharapkan mampu dan terampil
dalam penyelesaian soal dengan cepat dan tepat. Dalam hal ini siswa terpancing
berpikir, menganalisa, bertanya dan mengevaluasinya kembali, sehingga dengan
demikian siswa tersebut aktif berpartisipasi di dalam pembelajaran.
Lingkaran merupakan salah satu pokok bahasan matematika yang diprlajari
siswa dikelas VIII SMP RAKYAT Pancur Batu. Menurut keterangan guru disekolah
tersebut hasil belajar siswa pada penyelesaian soal secara sistematis sangat rendah.
Hal ini disebabkan karena siswa tidak mengikuti langkah – langkah yang berurutan
dan sesuai.
Dari uraian di atas timbul ketertarikan untuk melakukan penelitian tentang : “
penerapan penyelesaian soal secara sistematis (PS3) dengan menggunakan metode
ekspositori pada pokok bahasan lingkaran di kelas VIII SMP RAKYAT Pancur Batu
Tahun Ajaran 2008/2009”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam uraian pada latar belakang, masalah dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa SMP RAKYAT Pancur Batu
2. Siswa melakukan kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal.
3. Kurangnya keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal secara sistematis.
4. Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah masih rendah, karena dominasi
guru terhadap siswa.
1.3. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya ruang lingkup masalah yang teridentifikasi di bandingkan
waktu dan kemampuan peneliti , maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian itu
terbatas pada penentuan tingkat hasil belajar dan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal secara sistematis . Tingkat hasil belajar siswa yaitu seberapa besar
persentase secara klasikal penguasaan siswa terhadap materi ditinjau dari hasil belajar
dengan menggunakan metode Ekspositori dan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Sedangkan kemampuan siswa dalam PS3 ditinjau dari 4 kemampuan, yaitu:
1. Kemampuan siswa memahami masalah.
2. Kemampuan siswa merencanakan pemecahan masalah.
3. Kemampuan siswa menyelesaikan/melaksanakan pemecahan masalah.
4. Kemampuan siswa mengevaluasi kembali hasil pemecahan masalah
Materi yang diajarkan terbatas pada pokok bahasan Luas dan Keliling Lingkaran.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah diatas , maka yang menjadi pokok permasalahan
penelitian ini adalah :
1). Apakah pembelajaran dengan metode ekspositori efektif diterapkan dalam
pembelajaran matematika pada pokok bahasan Lingkaran di
Kelas VIII SMP RAKYAT Pancur Batu Tahun Ajaran 2008/2009?
2). Bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan menerap
kan PS3 pada pokok bahasan Lingkaran di kelas VIII SMP – RAKYAT
Pancur Batu Tahun Ajaran 2008/2009?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan pokok di
atas yaitu :
1). Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika dengan metode
Ekspositori pada pokok bahasan Lingkaran di kelas VIII
SMP RAKYAT Pancur Batu TA.2008/2009.
2). Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan
PS3 pada pokok bahasan Lingkaran di kelas VIII SMP-RAKYAT Pancur
Batu Tahun Ajaran 2008/2009.
1.6 Manfaat Penelitian
1). Sebagai bahan sumbangan pemikiran dalam rangka memperbaiki proses
Pembelajaran matematika di SMP, khususnya mengenai penyelesaian soal
Pada pokok bahasan Lingkaran.
2). Sebagai bahan perbandingan bagi guru/calon guru untuk meninjau
Kemampuan siswa SMP dalam memecahkan masalah dengan penerapan
Metode PS3.
3). Sebagai pertimbangan bagi guru untuk menerapkan metode PS3 pada
pokok bahasan yang lain.
4). Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin meneliti
penelitian sejenis
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
Banyak pendapat ahli psikologi yang memberi berbagai defenisi tentang
belajar diantaranya Herman Hudojo (1998:1) menyatakan bahwa: “Belajar adalah
usaha seseorang dalam memperoleh pengalaman/pengetahuan baru sehingga
menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku”.
Perubahan tingkah laku yang dimaksud adalah perubahan kemampuan siswa
dari tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak dapat memecahkan masalah menjadi
dapat memecahkan masalah. Dalam perubahan tingkah laku tersebut terjadilah suatu
proses. Jadi belajar itu harus melalui proses, sehingga siswa bukan hanya sekedar
menerima konsep dan prinsip-prinsip. Oemar Hamalik (2001:36) menyatakan bahwa:
“Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan, jadi
belajar adalah proses aktif mengenai informasi dan kemudian disusun dan dibentuk
dengan cara yang unik oleh setiap individu”.
Senada dengan hal itu, Gagne (dalam Ratna Willis Dahar) menyatakan bahwa :
“Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman”.
Hal ini didukung juga oleh Ngalim Purwanto (1990:9) yang mengatakan
bahwa : “Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan
pengalaman”. Demikian juga menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:11) yang
mengatakan bahwa: ” Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman
dan latihan artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut pengetahuan , kemampuan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek
organisme atau pribadi.
Berdasarkan kutipan di atas dapat dikatakan belajar merupakan aktivitas
seseorang untuk mengumpulkan sejumlah pengetahuan melalui latihan yang teratur
dan tekun sehingga menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan dan perilaku
pada diri seseorang melalui materi yang dipelajari.
2.1.2. Pengertian Mengajar
Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan mengajar
yang mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan usaha mengorganisasikan
lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran, sehingga
terjadi proses belajar mengajar. Menurut Sardiman (2003:45):
Mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya da menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan , mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa.
Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi
kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan. Karenanya belajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak
hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan
maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar lebih
baik pada seluruh peserta didiknya.
Ilmu pengetahuan yang diajarkan bersumber dari buku-buku sehingga
pelajaran bersifat intelektualistis tanpa dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Menurut Raka Joni (dalam Sardiman , 2003:54) :
Mengajar adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta mengerahkan kegiatan belajar anak didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku maupun pertumbuhan sebagai pribadi.
Dalam proses pengajaran ada 4 hal yang harus dijadikan muatan aktifis
sekaligus , dimana pengajar harus mempunyai peran sebagai berikut :
1. sebagai fasilisator , ialah menyediakan situasi kondisi yang dibutuhkan oleh
individu yang lain.
2. Sebagai pembimbing , ialah memberikan bimbingan kepada siswa dalam interaksi
edukatif , agar siswa mampu belajar dengan lancar dan berhasil secara efektif dan
efisien.
3. Sebagai motivator, ialah memberi dorongan semangat agar siswa mau dan giat
belajar.
4. Sebagai Organisator
Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan itu dapat
dipahami peserta didik. Guru yang berhasil mengajar di suatu sekolah belum tentu
berhasil di sekolah lain. Itulah sebabnya ada pendapat bahwa mengajar itu adalah
suatu “seni” tersendiri.
2.1.3. Kesulitan Belajar
Kegiatan belajar tidak terlepas dari berbagai kesulitan yakni suatu keadaan
yang terdapat dalam proses belajar mengajar yang ditandai dengan hambatan-
hambatan untuk mencapai hasil belajar. Siswa yang mengalami kesulitan belajar akan
mengalami hambatan belajar dalam proses mencapai hasil belajar. Sehingga
cenderung menunjukkan prestasi hasil belajar yang rendah. Untuk itulah perlu
dilakukan suatu cara yang dapat menolong siswa untuk mencapai hasil belajar yang
baik.
Dalam proses belajar mengajar gurulah sebagai penanggung jawab sehingga
dalam hal ini guru harus dapat memahami gejala-gejala kesulitan belajar tersebut yang
dapat dilihat dari berbagai tingkah laku siswa sehingga akan dapat ditentukan situasi
yang dihadapi oleh siswanya, misalnya memperoleh nilai matematika yang rendah.
Seperti dikemukakan H.K.Partowisastro dan Hadisuparto (1986:46) bahwa :”Suatu
masalah dalam belajar itu jika seorang siswa tidak memenuhi harapan-harapan yang
diisyaratkan kepadanya oleh sekolah seperti yang tercantum pada tujuan dari
kurikulum dan kurikuler”.
Namun harapan-harapan ini tidak dapat tercapai bila siswa mengalami
kesulitan belajar seperti yang diutarakan H.K.Partowisastro dan Hadisuparto
(1986:47) bahwa : ”Suatu masalah timbul, kalau seorang siswa itu berada di bawah
taraf perilaku dari sebagian besar teman sekelasnya pada mata pelajaran maupun
perilaku sosial yang dianggap penting oleh guru”.
Hal ini menuntut supaya guru mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar siswa. Menurut Ngalim Purwanto (1990:19) ada dua faktor yang
mempengaruhi belajar siswa yaitu:
1. Faktor Internal, berupa faktor belajar yang bersumber dari dalam diri siswa
tersebut di antaranya kematangan, kecerdasan, latihan dan motivasi.
2. Faktor Eksternal, berupa faktor belajar yang bersumber dari luar diri siswa
di antaranya lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Untuk itulah, guru harus lebih jeli mengenali situasi dan kondisi siswa sesuai
dengan faktor internal dan eksternal seperti yang dikemukakan diatas, sehingga guru
dapat melakukan pendekatan yang efektif dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar
siswa.
2.1.4. Pengertian Hasil Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi
Belajar bertujuan menciptakan perubahan perilaku dari individu yang belajar .
Menurut Roestiyah (dalam Djamarah, 2002:48) menyatakan bahwa : “Tujuan
pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku murid-murid yang kita
harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan”.
Tercapai atau tidaknya tujuan belajar tersebut dapat dilihat dari hasil belajar
yang diperoleh siswa. Hudojo (1990) menyatakan bahwa : “Hasil belajar adalah
penguasaan hubungan yang telah diperoleh sehingga orang itu dapat menampilkan
pengalaman dan penguasaan bahan pelajaran yang telah dipelajari”.
Penguasan hubungan yang telah diperoleh ini mencakup ruang lingkup yang
luas sehingga Gagne (dalam Djiwandono, 2002:217) mengelompokkan hasil belajar
dalam lima kategori, yaitu :
1. Informasi Verbal Informasi Verbal adalah tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat diungkapkan melalaui bahasa lisan maupun tertulis kepada orang lain. Siswa harus mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik yang bersifat praktis maupun teoritis.
2. Kemahiran Intelektual Kemahiran Intelektual (Intellectual Skill) menununjuk pada”Knowing
How”, yaitu bagaimana kemampuan seseorang berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri. Kemahiran intelektual dibagi menjadi empat kategori, yaitu :
• Diskriminasi jamak (Multiple Discrimination), yaitu kemampuan seseorang dalam membedakan antara objek yang satu dengan objek yang lain. Dalam pemersepsi ,seseorang akan menanggapi suatu benda ciri-ciri yang khas , misalnya warna, bentuk, panjang-lebar, kasar-halus, bau dan sebagainya. Berdasarkan persepsi itu seseorang dapat membedakan objek yang satu dengan yang lain.
• Konsep (consept),yaitu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Konsep dapat dilambangkan dalam bentuk kata yang mewakili konsep itu.Konsep dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang harus didefinisikan.konsep konkret adalah suatu pengertian yang menunjuk pada objek-objek dalam lingkungan. Konsep yang didefinisikan, yaitu konsep yang mewakili realitas hidup tetapi bukan lingkungan hidup fisik, misalnya lingkaran adalah yang garis yang berbentuk bundar yang mempunyai jari-jari sama panjang.
• Kaidah (Rule), yaitu dua konsep atau lebih yang jika dihubungkan satu sama lain, maka terbentuk suatu ketentuan yang mewakili suatu keteraturan, misalnya besi jika dipanaskan akan memuai.
• Prinsip (Higher-Order rule) yaitu kombinasi dari beberapa kaidah, sehingga terbentuk suatu kaidah yang lebih tinggi dan kompleks.
Kaidah tersebut disebut “prinsip”. Berdasarkan prinsip, orang mampu menyelesaikan soal.
3. Pengaturan Kegiatan Kognitif Pengaturan kegiatan kognitif (Cognitive Strategy), yaitu kemampuan yang dapat menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Khususnya bila sedang belajar dan berpikir. Orang yang mampu mengatur dan mengarahkan aktifitas mentalnya sendiri dalam bidang kognitif akan dapat menggunakan semua konsep dan kaidah yang pernah dipelajari jauh lebih efisien dan efektif, daripada orang yang tidak berkemampuan demikian.
4. Sikap Sikap yaitu sikap tertentu seseorang terhadap suatu objek . Misalnya, siswa bersikap positif terhadap sekolah, karena sekolah berguna baginya. Sebaliknya dia bersikap negatif terhadap pesta-pesta karena merasa tidak ada gunanya, hanya membuang waktu dan uang saja.
5. Keteampilan Motorik Keterampilan motorik yaitu seseorang yang mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam uraian tertentu dengan mengadakan koordinasi antara gerak –gerik berbagai anggota badan secara terpadu. Misalnya, Supir mobil dengan terampil mengendarai kendaraannya, sehingga konsentrasinya tidak hanya pada kendaraannya, tetapa juga pada arus lalu lintas di jalan.
Kategori hasil belajar siswa tersebut terkhusus pada pengerjaan soal dapat
dilihat pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan PS3. Karena siswa
dituntut dapat menganalisa, berpikir logis, menggunakan prinsip-prinsip dalam
menyelesaikan soal bahkan mengevaluasi kembali hasil soal yang telah dikerjakan.
2.1.5. Kemampuan Memecahkan Masalah
Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda, baik dalam mengingat
maupun menggunakan sesuatu yang diterimanya. Hal ini dapat disebabkan karena
tidak semua siswa sama pola pikirnya atau taraf kecerdasannya. Setiap siswa memiliki
cara yang berbeda dalam hal menyusun segala sesuatu yang diamatinya, dilihat,
diingat, ataupun dipikirkannya. Selain berbeda dalam tingkat kemampuan seseorang
juga berbeda kemampuan dalam memperoleh, menyimpan, serta menerapkan
pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan merupakan kesanggupan dalam melakukan suatu
aktivitas.Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi tergantung
pada diri siswa itu sendiri. Ini disebabkan karena kemampuan dari tiap siswa
berbeda.Sehingga “Kemampuan adalah daya untuk melakukan tindakan sebagai
tindakan sebagai hasil dari pembawaan dalam latihan”.
Jadi yang dimaksud dengan kemampuan dalam menyelesaikan soal secara
sistematis adalah daya siswa dalam mengerjakan soal dengan menerapkan langkah-
langkah dalam PS3.
2.1.6. Keefektifan Dalam Pembelajaran
Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila pembelajaran tersebut dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan. Seperti yang diungkapkan Usman (dalam
Suryosubroto 1997 : 9) bahwa : “Proses belajar mengajar yang efektif adalah suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”.
Menurut Simanjuntak (dalam Suryosubroto 1997:9) menyatakan bahwa
keefektifan pendidikan ditinjau dari dua segi yaitu :
1. Mengajar guru, yang menyangkut sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang diajarkan terlaksana.
2. Belajar siswa, yang menyangkut sejauh mana tujuan pelajaran yang diinginkan tercapai melalui kegiatan belajar mengajar.
Hal yang sama dikatakan oleh Nasution (dalam Suryo Subroto 1997 : 11)
bahwa : “Efektifitas guru mengajar nyata dari keberhasilan siswa dalam menguasai
apa yang diajarkan guru itu”. Sehubungan dengan itu Popham (1992 : 7) mengatakan
bahwa : “Lebih tepat, efektifitas pengajaran itu seharusnya ditinjau dari hubunganya
dengan guru tertentu, di dalam situasi tertentu dan dalam usahanya mencapai tujuan-
tujuan tertentu”.
Menurut tim Pembina mata kuliah didaktik (dalam Suryosubroto 1997 : 10)
mengemukakan bahwa :
Untuk mengetahui efektifitas mengajar adalah dengan memberikan tes dan hasil tersebut dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran. Hasil tes mengungkapkan kelemahan belajar siswa dan kelemahan mengajar secara keseluruhan.
Dari hasil tes yang diberikan kita dapat mebgetahui apakah siswa telah
menguasai materi pelajaran atau belum.Jika siswa telah menguasai materi tersebut,
maka siswa dikatakan telah tuntas dalam belajar. Suryosubroto (1997 :77)
mengemukakan tentang ketuntasan belajar siswa secara individual dan klasikal yaitu :
1. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar jika siswa tersebut telah mencapai skor minimal 65% dari total skor atau nilai 65. 2. Suatu kelas dikatakan telah tuntas belajar jika dalam kelas tersebut telah
terdapat minimal 65% dari jumlah seluruh siswa yang telah mencapai daya serap lebih besar atau sama dengan 65%.
Selain melihat ketuntasan belajar secara individual dan klasikal, yang dapat
dilihat lagi dari hasil tes yang diperoleh adalah pencapaian tujuan pembelajaran
khusus (TPK).
Keefektifan pembelajaran juga tampak dari kondisi kelas selama proses belajar
mengajar. Apabila proses belajar telah mengajar berlangsung dengan baik maka
pembelajaran dapat dikatakan efektif. Menurut Roestiyah (dalam Suryosubroto 1997
:14) menyatakan agar dapat mengajar secara efektif maka guru harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
a. Mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar b. Menggunakan waktu yang tersedia untuk KBM secara efektif c. Memberi motivasi belajar siswa d. Menguasai bahan pelajaran yang akan disajikan e. Membuat perencanaan sebelum mengajar (RPP) f. Melakukan komunikasi atau interaksi belajar mengajar g. Melaksanakan penilaian hasil belajar (PHB) siswa
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, yang menjadi indicator keefektifan
pembelajaran dalam penelitian ini didasarkan kepada :
1. Ketuntasan belajar siswa baik secara individual maupun klasikal
2. Ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK)
3. Pembelajaran yang dilaksanakan berjalan dengan baik
Jika ketiga aspek ini telah dipenuhi, maka pembelajaran tersebut dikatakan efektif.
2.1.7. Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3)
Sesuai dengan teori Galperin (Utomo Tjipto dan Kees Ruijhter, 1985 : 88)
yang mengemukakan tiga unsur yang merupakan dasar terpenting dalam kegiatan
pembelajaran yaitu :
1. Orientasi Memberikan dasar orientasi yang lengkap yang mencakup isi maupun metode yang dipakai.
2. Latihan Melatih keaktifan secara bertahap langkah demi langkah dengan empat
parameter proses belajar yaitu : • ( Konkret -Verbal – Mental ) • Kelengkapan ( Lengkap – Singkat ) • Penguasan ( Kurang – Baik ) • Sifat Persoalan ( Khas – Umum ) Dengan mempelajari parameter-parameter secara terperinci apabila belum diperoleh pemecahan dengan baik maka siswa dapat kembali lagi ke tingkat yang lebih rendah sehingga memungkinkan untuk dapat menyelesaikan dengan baik.
3. Umpan Balik Melakukan suatu diagnosa tentang hasil dari proses belajar mengajar yaitu dengan PS3.
Untuk mendiagnosa hasil belajar yang dimaksud, PS3 merupakan suatu cara
yang efektif , PS3 bukan hanya sekedar cara pemecahan masalah tetapi merupakan
suatu cara berpikir. Seorang guru matematika dituntut melatih siswa agar mampu
memecahkan masalah, guru matematika harus dapat menyesuaikan kegiatan belajar
siswa dengan indikator pada pengajarannya, dalam pemecahan soal matematika serta
memilih cara yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu di antaranya PS3.
Di dalam penyelesaian soal matematika, PS3 menerapkan 4 langkah yaitu : analisis,
perencanaan, penyelesaian, dan penilaian kembali (Utomo dan Kees Ruijhter, 1985:
90). Keempat tahapan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Analisa Soal Tujuan : untuk memperoleh suatu gambaran lengkap dari apa yang diketahui dan dari apa yang ditanyakan. Dengan demikian seorang siswa terhindar dari memecahkan suatu soal sebelum ia mengerti betul apa yang ditanyakan. Cara analisa itu terdiri dari : A.1. Soal yang diberikan itu dibaca dengan seksama, kalau perlu digaris
bawahi apa yang diketahui. A.2. Yang diketahui itu diyulis dan disusun dalam suatu skema.Biasanya
apa yang diketahui dalam istilah dan tanda yang sesuai misalnya satuan, dsb.
A.3. Yang ditanyakan ditulis secara lengkap. A.4. Jawaban diperkirakan
B. Rencana Tujuan : mengubah soal yang diberikan menjadi soal baku, artinya soal
yang menyelesaikannya secara prinsip telah diketahui. Tahap ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
B.1. Menentukan apakah soal tersebut merupakan soal baku B.2. Seleksi hubungan yang relevan, persamaan, rumus, diagram, dsb. B.3. Mengerjakan hubungan itu berdasarkan yang ditanyakan
C. Penyelesaian Tujuan : mengerjakan penyelesaian menurut rencana pemecahan , yang terbagi atas bagian : C.1. Pengerjaan dan hasil dituliskan dengan jelas C.2. Perhitungan baru dilakukan pada akhir. Penyelesaian dibiarkan dalam bentuk rumus dan baru pada tahap akhir diisi dan dihitung.
D. Penilaian Tujuan : memeriksa apakah soal yang diberikan telah dipecahkan dengan
baik dan tuntas. Dengan memeriksa kembali soal dan menelaah jalan yang dikerjakan, dapat ditemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin telah dibuat dan dengan demikian dapat diperbaiki. Tahap ini dapat dibagi dalam 4 bagian yaitu : D.1. Nilai hasil dengan membandingkannya dengan hasil kasar yang
diperkirakan pada tahap analisa D.2. Jawaban yang diperoleh itu diperiksa apakah sesuai dengan apa yang
ditanyakan D.3. Semua tahap diperiksa apakah masing-masing telah selesai D.4. Jalan penyelesaian itu diperiksa apakah dapat dipakai untuk soal-soal
lain.
Pembelajaran yang merupakan upaya sadar dan sengaja oleh guru dan siswa,
yang membuat siswa belajar melalui pengaktifan berbagai unsure dalam proses belajar
siswa. Dalam pembelajaran ada 2 hal usaha yang menimbulkan aktifitas siswa dalam
berpikir dan mampu berbuat. Dalam hal ini siswa dihadapkan dengan situasi yang
mengandung masalah. Kemudian mengupayakan pemecahan dan mengatasi
permasalahan. PS3 merupakan cara mengatasi permasalahan dengan keteraturan dan
dilatih mengevaluasi kembali hasil yang didapat.
2.1.8. Kelebihan dan Kelemahan PS3
a. Kelebihan PS3
PS3 menurut Galperin mempunyai perbedaan dengan teori lain yaitu :
1. Teori ini baik memperhatikan proses belajar maupun dalam memberikan
pengaruh kepada pengajar, sedangkan teori lain biasanya diarahkankepada
hasil belajar saja.
2. Teori ini berlaku untuk pencapaian kemampuan pada tingkat yang tinggi.
3. Memiliki tiga dasar terpenting yaitu orientasi, latihan, dan umpan balik.
4. Kegiatan belajar mengajar melalui PS3 dapat membiasakan siswa menghadapi
masalah dalam matematika secara terampil
5. Metode ini merangsang siswa berpikir secara kreatif dan menyeluruh.
b. Kelemahan PS3
1. Menentukan masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tes pengetahuan
dan pengalaman belajar yang telah dimiliki siswa sangat memerlukan
kemampuan dan keterampilan.
2. Memerlukan waktu yang banyak untuk pengerjaannya.
3. Masalah kebiasaan siswa belajar siswa yang banyak mendengar dan menerima
informasi dari guru menjadi banyak berpikir merupakan kesulitan tersendiri
bagi siswa.
2.1.9. Metode Ekspositori
Metode ini adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen (dalam Wina
Sanjaya) menamakan metode ekspositori dengan istilah strategi pembelajaran
langsung (Direct Instruction). Karena dalam hal ini siswa tidak dituntut untuk
menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena metode
ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan
istilah metode “chalk and talk”.
Terdapat beberapa karakteristik metode ekspositori . Pertama, dilakukan
dengan cara penyampaian materi pelajaran secara verbal. Kedua, biasanya materi
pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau
fakta, konsep-konsep tertentu. Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan
materi pelajaran itu sendiri. Artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa
diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan
kembali materi yang telah diuraikan.
Wina Sanjaya (2008:179) menyatakan bahwa: “Metode ekspositori merupakan
bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered
approach)”. Dikatakan demikian, sebab guru memegang peran yang sangat dominan.
Melalui metode ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur
dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan
baik. Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik siswa (academic
achievement student).
Menurut Wina Sanjaya (2008:181) dalam penggunaan metode ekspositori
terdapat prinsip-prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan oleh setiap guru antara
lain :
a. Berorientasi pada Tujuan Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam metode ini,
namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran, justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan metode ini.
b. Prinsip Komunikasi Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang telah diorganisir dan disusun dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan.
c. Prinsip Kesiapan Dalam teori belajar koneksionisme, “kesiapan” merupakan salah satu hubelajar.Inti dari hukum ini adalah guru harus terlebih dahulu memosisikan siswa dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Jangan memulai pelajaran, manakala siswa belum siap untuk menerimanya.
d. Prinsip Berkelanjutan Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Pada Pelaksanaannya metode ekspositori memiliki prosedur-prosedur
pelaksanaan, secara garis besar digambarkan oleh Wina Sanjaya (2008) sebagai
berikut :
1. Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima
pelajaran. Dalam metode ekspositori, keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sangat
bergantung pada langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan
persiapan yaitu :
• Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
• Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
• Merangsang dan mengubah rasa ingin tahu siswa.
• Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
2. Penyajian (Presentation)
Tahap penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan
persiapan yang telah dilakukan.Hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah
bagaimana materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah
ini diantaranya : Penggunaan bahasa, intonasi suara, Menjaga kontak mata dengan
siswa, serta menggunakan kemampuan guru untuk menjaga agar suasana kelas tetap
hidup dan menyenangkan.
3. Korelasi (Correlation)
Tahap korelasi adalah langkah yang dilakukan untuk memberikan makna terhadap
materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah
dimiliki siswa maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan
kemampuan motorik siswa.
4. Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran
yang telah disajikan. Sebab melalui langkah menyimpulkan, siswa dapat mengambil
inti sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan
kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan. Sehingga siswa tidak merasa ragu lagi
akan penjelasan guru. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan cara mengulang
kembali inti- inti materi yang menjadi pokok persoalan, memberikan beberapa
pertanyaan yang relevan dengan materi yang diajarkan, dan membuat maping atau
pemetaan keterkaitan antar pokok-pokok materi.
5. Mengaplikasikan (Aplication)
Tahap aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pembelajaran ekspositori. Sebab melalui langkah ini guru akan dapat
mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi
yang telah diajarkan. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini diantaranya,
dengan membuat tugas yang relevan, serta dengan memberikan tes materi yang telah
diajarkan untuk dikerjakan oleh siswa.
2.1.10. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ekspositori
a. Kelebihan Metode Espositori
1. Dengan metode ekspositori guru dapat mengontrol urutan dan keluasan
pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa
menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
2. Metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi
pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang
dimiliki untuk belajar terbatas.
3. Melalui Strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar
melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa
melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan Demonstrasi).
4. Metode Pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas
yang besar.
b. Kelemahan Metode Ekspositori
1. Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
2. Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik
perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya
belajar siswa.
3. Metode ini sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan
sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
4. Keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa
yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri,
senmangat, antusiasme, motivasi, dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu
sudah dipastikan pembelajaran tidak mungkin berhasil.
5. Pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan
guru.mengingat gaya komunikasi metode pembelajaran ini lebih banyak terjadi
satu arah (one-way communication). Sehingga kesempatan untuk mengontrol
pemahaman siswa akan terbatas pula.
2.1.11. Tinjauan Tentang Lingkaran
1. Pengertian Lingkaran dan Unsur-Unsurnya
Syamsul Junaidi dkk (2006:166) mengatakan bahwa : “Lingkaran adalah
tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu pada
bidang datar. Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran dan jaraknya disebut jari-jari
lingkaran”.
Unsur-unsur lingkaran antara lain : jari-jari, busur, tali busur, apothema,
diameter, tembereng, dan juring.
O = Pusat lingkaran d = AB = Diameter lingkaran r = AO = OB = jari-jari lingkaran BG = Busur lingkaran PQ = Tali busur PQ OD = Apotema
Daerah EFH = Tembereng, Daerah OBG = Juring
P Q
D
O A B
G
F
E
• Pusat lingkaran adalah suatu titik yang berjarak sama dari setiap titik-titik
pada lingkaran
• Diameter adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik yang berbeda
pada lingkaran dan melalui pusat lingkaran.
• Jari-jari lingkaran adalah panjang ruas garis dan pusat lingkaran ke busur
lingkaran.
• Tali busur adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran
yang melalui titik pusat lingkaran.
• Tembereng adalah daerah lingkaran yang dibatasi oleh sebuah tali busur
dan busur pada tali busur tersebut.
• Juring atau Sektor adalah daerah lingkaran yang dibatasi oleh dua jari-jari
dan sebuah busur.
• Apotema adalah ruas garis yang ditarik dari pusat lingkaran dan tegak
lurus tali busur.
3. Keliling dan Luas Lingkaran
3.1.Keliling Lingkaran
Perbandingan keliling dengan diameter = π atau π = . Jadi, untuk diameter d
atau jari-jari r.
Keliling Lingkaran = π x diameter
= π x d
Karena d = 2 x r, dapat pula ditulis
Keliling Lingkaran = π x d
= π x 2 x r
= 2 π r
3.2.Luas Lingkaran
Mencari luas lingkaran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membuat lingkaran yang panjang jari-jari 10 cm.
2. Membagi lingkaran menjadi dua bagian yang sama degan cara membuat
diameter dan membuat warna yang berbeda.
3. Membagi lingkaran menjadi juring-juring dengan besar sudut pusat masing-
masing 30°.
4. Membagi salah satu juring menjadi dua bagian yang sama.
5. Menggunting lingkaran tersebut sesuai dengan juring-juring yang terjadi
6. Meletakkan potongan-potongan dari juring-juring tersebut secara
berdampingan.
7.
Jika juring-juring lingkarannya memiliki sudut pusat semakin kecil misal
15°,10°,15° dan seterusnya, maka bangun yang terjadi sangat mendekati bentuk
persegi panjang dengan panjang = kali panjang lingkaran dan lebar jari-jari
lingkaran. Sehingga,
Luas Lingkaran = Luas persegi panjang yang terjadi
= Panjang x Lebar
= πr x r
= π r²
r = d, maka L = π r² jika dinyatakan dalam d maka rumus lingkaran adalah
L = π ( d)², sebab r = d
= πd²
3.3.Hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring.
B
A
Titik O disebut lingkaran
OA = OB disebut jari-jari lingkaran
Jadi sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari lingkaran sudut
pusat, busur dan juring mempunyai hubungan perbandingan senilai
= =
Berarti :
Panjang Busur AB = Keliling Lingkaran
= 2. π. r
Luas Juring AOB = Luas Lingkaran
= π.r²
3.4.Sudut Pusat dan Sudut Keliling
C
v
A A
< AOC disebut sudut pusat
O
O
A B P
R C Q
Karena titik sudutnya merupakantitik pusat lingkaran. Sudut ABC disebut
sudut keliling karena titik sudutnya terletak pada keliling lingkaran.
Besar sudut pusat sebuah lingkaran adalah dua kali sudut kelilingnya. Jika
kedua sudut tersebut menghadap busur yang sama berarti :
< AOC = 2 x <ABC
Setiap sudut keliling yang menghadap busur setengah lingkaran atau menghadap
diameter lingkaran adalah sudut siku-siku, berarti :
< ABC = 90
2.2. Kerangka Konseptual
Dalam proses belajar mengajar siswa tidak hanya sebagai pendengar dan
penerima pengetahuan saja dari guru, dan guru juga tidak hanya menyampaikan
pengetahuan yang dimilikinya kepada siswa, namun guru harus mampu
mempengaruhi siswa untuk berpikir dan mampu menerapkan ilmu matematika yang
dipelajari untuk menyelesaikan soal secara sistematis.
Dengan menggunakan metode PS3 siswa diharapkan akan lebih mengenal dan
paham tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika yang diajarkan guru.
Hal yang lebih nyata lagi dari metode PS3 adalah dimampukan dan terampil dalam
menyelesaikan soal secara sistematis dan tepat. Dalam hal ini siswa terpancing
berpikir, menganalisa, bertanya, dan mengevaluasinya kembali, sehingga dengan
demikian siswa tersebut aktif berpartisipasi di dalam belajar.
A
B
C O
Pada metode ini guru berperan sebagai pemberi masalah dan memikirkan
masalah yang sesuai dengan jangkauan pemikiran, jangan sampai masalah yang
diberikan terlalu sulit atau terlalu rendah tetapi tetap memenuhi syarat-syarat suatu
masalah. Di samping itu harus mampu membangkitkan kemauan siswa menyelesaikan
soal yang diberikan, sehingga memberi sejumlah dorongan dan bantuan , pada saat
sistem akan memerlukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika yang telah
dimiliki siswa sebelumnya. Di samping guru menguraikan cara-cara khusus
penyelesaian soal secara sistematis dengan langkah-langkah yang sistematis.
Dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan PS3 maka diharapkan
keefektifan pembelajaran akan tercapai yaitu dengan tercapainya ketuntasan belajar
siswa, tercapainya tujuan pembelajaran, dan tercapainya tingkat kemampuan siswa
dalam PS3, minimal mencapai peringkat yang sedang.
2.3. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan metode
ekspositori dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah SMP- RAKYAT
Pancur Batu Medan. Menurut Kepala Sekolah tersebut tidak pernah dilakukan
penelitian disekolah tersebut yang sejenis dengan penelitian ini.
3.2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Rakyat Pancur Batu
Medan T.A 2008/2009 yang diambil satu kelas yaitu kelas VIII-3 sebanyak 36 orang.
Dan objek penelitian ini adalah penerapan penyelesaian soal secara sistematis pada
pokok bahasan lingkaran tahun ajaran 2008/2009.
3.3. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan tes-tes soal
yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
ekspositori pada penerapan PS3 pada pokok bahasan Lingkaran.
3.4. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Persiapan peneliti mencakup penyusunan skenario pembelajaran, menyusun
kisi-kisi tes, menyusun tes, memvalidasi tes, penyusunan lembar observasi.
2. Memberikan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
3. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori pada
Penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis.
4. Memberikan tes setelah materi berakhir (post tes).
5. Memeriksa dan menilai hasil tes siswa di luar jam pelajaran
6. Melakukan analisis data dari hasil post tes siswa
7. Menulis kegiatan
3.5. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpul data pada penelitian ini adalah tes dan non tes (observasi).
1. Tes
Tes yang diberikan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Pretes yang diberikan bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa
sebelum diterapkan metode ekspositori. Postes yang diberikan bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan metode ekspositori. Postes yang
diberikan berbentuk uraian dengan jumlah 10 butir soal dari materi Lingkaran. Tes
yang diberikan berbentuk essay yang berjumlah 10 soal dengan tehnik penskoran
sebagai berikut :
1. Setiap butir soal, skor minimal 0, skor maksimal 10.
2. Langkah 1 : Analisis jika Benar bernilai 2
Langkah 2 : Perencanaan jika Benar bernilai 3
Langkah 3 : Penyelesaian jika Benar bernilai 4
Langkah 4 : Penilaian jika Benar bernilai 1
Sebelum tes digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang
bukan merupakan subjek penelitian. Tes ini akan diujicobakan pada sebagian
siswa kelas VIII-3 yang berjumlah 40 orang. Uji coba ini dimaksudkan untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas tes tersebut.
3.5.1. Validitas Tes
Untuk menghitung validitas tes digunakan rumus product moment angka kasar
yang dikutip dari Suharsimi Arikunto (2008 : 72) yaitu :
Dimana : = Koefisisen korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variabel
yang dikorelasikan
x = Skor butir
y = Skor tabel
n = Banyaknya siswa
Untuk menafsir harga validitas item, maka harga tersebut harus
dikonsultasikan dengan harga kritik r pada product moment dengan = 0,05. Tes
dikatakan valid jika > .
Adapun kriteria validitas adalah sebagai berikut :
0 55% Validitas sangat rendah
55% 65% Validitas rendah
65% 75% Validitas Sedang
75% 85% Validitas tinggi
85% 100% Validitas sangat tinggi
3.5.2. Reliabilitas Tes
Untuk mengetahui reliabilitas tes, Suharsimi Arikunto (2008: 109)
mengemukakan bahwa koefisien reliabilitas tes bentuk uraian dapat dihitung dengan
menggunakan rumus alpha sebagai berikut :
Dimana : = reliabilitas yang dicari
n = banyaknya butir soal
= jumlah varians skor tiap-tiap tes
= varians total
Untuk menafsirkan keberartian harga reliabilitas tes maka harga tersebut
dikonsultasikan ke tabel kritik product moment dengan kriteria > untuk
taraf signifikan = 0,05 maka tes tersebut dikatakan reliable.
Adapun Kriteria reliabilitas suatu tes adalah sebagai berikut : Bahan
kuliah perencanaan pembelajaran (2008 :40):
0 55% Reliabilitas sangat rendah
55% 65% Reliabilitas rendah
65% 75% Reliabilitas sedang
75% 85% Reliabilitas tinggi
85% 100% Reliabilitas sangat tinggi
3.5.3. Daya Pembeda Soal
Untuk menghitung daya pembeda soal digunakan rumus :
D =
Dengan klasifikasi daya pembeda soal sebagai berikut :
0,0 P 0,2 adalah jelek
0,2 P 0,4 adalah cukup
0,4 < P 0,7 adalah baik
0,7 P 1,0 adalah sangat baik
3.5.4 Tingkat Kesukaran Soal
Untuk mengetahui tingkat kesukaran setiap nomor soal digunakan rumus :
TK =
Dimana : TK = Tingkat Kesukaran
Mean = rata-rata skor suat soal = , dengan = jumlah skor
siswa pada soal tertentu dan n= jumlah peserta tes
Dengan klasifikasi indeks kesukaran :
0,0 P 0,2 adalah jelek
0,2 P 0,4 adalah cukup
0,4 < P 0,7 adalah baik
0,7 P 1,0 adalah sangat baik
Tes yang baik adalah apabila suatu item hendaknya tidak terlalu sukar dan
tidak terlalu mudah.
2. Non Tes (Observasi)
Observasi dimaksudkan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru selama
Pembelajaran.
3.6. Teknik Analisis Data
Untuk melihat efektifitas pembelajaran yang sudah berlangsung, maka
dilakukan analisis data dari hasil post tes dengan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
3.6.1. Menghitung Tingkat Penguasaan siswa
Dari hasil tes akhir yang dilakukan,dengan menghitung persentase penguasaan
siswa (PPS) dihitung dengan rumus :
PPS = x 100%
Dengan Kriteria :
0 55% Penguasaan sangat rendah
55% 65% Penguasaan rendah
65% 75% Penguasaan sedang
75% 85% Penguasaan tinggi
85% 100% Penguasaan sangat tinggi
3.6.2. Menghitung Ketuntasan Belajar Siswa
Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar, terdapat kriteria ketuntasan belajar
perorangan dan klasikal, yaitu :
a. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar, jika siswa telah mencapai
skor 65% ketuntasan itu dihitung dengan menggunakan rumus :
PDS
Dimana : DS = Daya Serap
Dengan kriteria :
0% ≤ PDS ≤ 65% : Siswa belum tuntas belajar
65%< PDS ≤ 100% : Siswa telah tuntas belajar
Secara individual siswa dikatakan telah tuntas belajar apabila DS ≥ 65%
b. Suatu kelas dikatakan telah tuntas belajar jika di kelas tersebut terdapat
85% yang telah mencapai daya serap ≥ 65% , ketuntasan tersebut dihitung
dengan rumus;
P
Dimana : P = Persentase Ketuntasan belajar siswa
X = Jumlah siswa yang telah tuntas belajar
N = Jumlah siswa seluruhnya
3.6.3. Mencari Tingkat Ketercapaian TPK
Dalam pedoman peneliti kurikulum 1975 (dalam Suryosubroto 1997 : 117)
menetapkan bila hasil yang dicapai oleh siswa dalam tes adalah 65% dari TPK atau
lebih siswa dipandang telah menguasai bahan pelajaran yang bersangkutan dan siap
mengikuti program selanjutnya. Ketuntasan TPK dilakukan dengan menghitung
pencapaian butir soal yang dirumuskan sebagai berikut:
PBS
Dimana : PBS = pencapaian butir soal
Dengan kriteria :
0% ≤ PBS ≤ 65% : TPK belum tuntas
65% < PBS ≤ 100% : TPK telah tuntas
Untuk menghitung ketuntasan TPK secara klasikal digunaan rumus sebagai
berikut :
Apabola 65% atau lebih dari seluruh TPK yang ditetapkan tercapai, maka
ketuntasan TPK telah tercapai.
3.6.4. Menganalisis Hasil Observasi
Dari hasil observasi, dilakukan penganalisisan dengan menggunakan rumus :
Dimana: Pi = hasil pengamatan ke- i
Selanjutnya dicari rata-rata hasil pengamatan dengan rumus:
K =
Dimana K = rata-rata hasil pengamatan
n = banyak pertemuan
Dengan kriteria : 0,0 ≤ K ≤ 1,5 : Hasil observasi adalah “kurang”
1,5 < K ≤ 2,5 : Hasil observasi adalah “sedang”
2,5 < K ≤ 3,5 : Hasil observasi adalah “baik”
3,5 K ≤ 4,0 : Hasil observasi adalah “amat baik”
Pembelajaran dikatakan efektif jika dari hasil pengamatan pembelajaran masuk
dalam kategori baik atau amat baik.
3.6.5. Menganalisis Kemampuan Siswa Sesuai PS3
Untuk menentukan tingkat kemampuan PS3 dilakukan berdasarkan kriteria
berikut:
0 % :Tingkat kemampuan “sangat rendah”
55% : Tingkat kemampuan “rendah”
65% < K : Tingkat kemampuan “sedang”
75% < K 85% : Tingkat kemampuan “tinggi”
85% < K 100% : Tingkat kemampuan “sangat tinggi”
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1. HASIL PENELITIAN
4.1.1. Deskripsi tingkat penguasaan siswa
Setelah Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) diterapkan dengan
menggunakan metode ekspositori seperti yang telah tergambar pada rencana
pelaksanaan pembelajaran (lampiran 1-3). Selanjutnya diadakan tes yang bertujuan
untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran. Berdasarkan nilai
tes hasil belajar siswa yang disajikan pada lampiran 11, diperoleh data tingkat
penguasaan siswa sebagai berikut :
Tabel 4.1. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Akhir
No Persentase
Penguasaan
Tingkat Penguasaan Banyak Siswa Persentase
Jumlah Siswa
1 0% 55% S. Rendah 5 Orang 13,9%
2 55% 65% Rendah 1 Orang 2,8%
3 65% 75% Sedang 20 Orang 55,%
4 75% 85% Tinggi 9 Orang 25%
5 85% 100% S. Tinggi 1 Orang 2,8%
JUMLAH 36 Orang 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memenuhi tingkat
penguasaan paling sedikit sedang adalah sebanyak 30 orang atau 83,3%.
4.1.2. Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa
Berdasarkan nilai tes hasil belajar siswa dengan menerapkan PS3 pada pokok
bahasan Lingkaran dengan menggunakan metode ekspositori diperoleh data sebagai
berikut :
Tabel 4.2. Data Ketuntasan Belajar Siswa
No Persentase Ketuntasan Tingkat Ketuntasan Banyak Siswa % jumlah Siswa
1 < 65% Tidak Tuntas 6 Orang 16,7%
2 65% Tuntas 30 Orang 83,3%
JUMLAH 36 Orang 100%
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13. Berdasarkan tabel di atas
dapat disimpulkan bahwa persentase siswa yang tuntas belajar lebih besar daripada
persentase siswa yang tidak tuntas belajar. Karena 83,3% siswa sudah tuntas secara
individual maka berdasarkan kriteria ketuntasan klasikal dapat disimpulkan bahwa
penerapan PS3 dengan menggunakan metode ekspositori pada pokok bahasan
Lingkaran memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasikal.
4.1.3. Deskripsi Ketuntasan Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Khusus atau
indikator
Adapun tujuan pembelajaran khusus atau indikator dalam penelitian ini adalah:
1. Menyebutkan unsur – unsur lingkaran dan bagian – bagian lingkaran :
Pusat lingkaran, jari-jari, diameter, busur, talibusur, juring, dan tembereng.
2. Menemuan nilai Phi.
3. Menentukan rumus keliling dan luas lingkaran.
4. Menghitung keliling dan luas lingkaran.
5. Menentukan panjang busur, luas juring, dan tembereng.
6. Menggunakan konsep lingkaran dalam pemecahan masalah.
Deskripsi pencapaian TPK dapat disajikan pada tabel berikut dengan data
selengkapnya lampiran 14.
Banyak TPK yang yang tuntas = 7 TPK
Persentase TPK yang tuntas = 67,44%
Berdasarkan data pada lampiran 14 dapat dilihat bahwa TPK yang tercapai ada
5 dari 6 yang ada atau 67,44% tuntas. Berdsarkan kriteria ketuntasan pencapaian TPK
maka ketuntasan pencapaian TPK pada pokok bahasan lingkaran sudah tercapai.
4.1.4. Hasil Observasi
Dari lembar observasi maka data – data hasil observasi dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3. Data Hasil Observasi
Pertemuan N
O
Kategori Pengamatan
I II III Rata-rata
Keterangan
1. Membuka Pelajaran
1. Menarik perhatian siswa
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Memberikan motivasi
3
4
3
3
3
3
3
3 3
3
3,3
3
Baik
Baik
Baik
2. Mengelola Waktu dan
Strategi
1. Mempersiapkan materi pelajaran dengan rapi d an sistematik
2. Menggunakan waktu pembelajaran secara efektif dan efisien
3. Melaksanakankegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam urutan dan arah yang
4 3 3
3
4
3
4 4 4
3,7
3,7
3,3
Amat Baik
Amat Baik
Baik
jelas 3. Menggalakan
Keterlibatan siswa dalam
Proses pembelajaran
1. Memotivasi seluruh siswa untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah dengan PS3
2. Melibatkan siswa secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal dengan PS3 ke papan tulis
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3,3
Baik
Baik
Baik
Baik
4. Berkomunikasi dengan
Siswa
1. Pengungkapan pertanyaan dengan jelas dan singkat
2. Pemberian waktu berpikir
3. Merespon jawaban siswa
4. Memotivasi siswa untuk bertanya
5. Memberi respon atas
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
Baik
Baik
Baik
Baik
pertanyaan siswa 3 3 3 3 Baik 5.
Aktifitas Siswa
1. Berpartisipasi dalam memecahkan masalah dengan menggunakanPS3
2. Bertanya kepada guru
3. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru
4. Menjawab dan menyelesaikan soal yang diberikan dengan PS3
3 3
4
3
3 3 3
3
3 3 3 3
3 3
3,3 3
Baik
Baik
Baik
Baik
6. Penyampaian Materi
1. Topik yang disampaikan sesuai dengan metode yang digunakan
2. Menjelaskan tujuan
pembelajaran yang diinginkan
3. Menyampaikan materi dengan urutan yang terorganisasi secara baik
4. Memberikan contoh-contoh soal yang bervariasi dan menyelesaikannya dengan PS3
5. Membuat perencanaan
sebelum mengajar
3
3
3
3 4
3 3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3,7
Baik
Baik
Baik
Baik Amat Baik
7. Melaksanakan Evaluasi
1. Memberikan dan menilai hasil pekerjaan siswa sesuai dengan PS3
3
3
3
3
Baik
2. Memuji siswa yang berprestasi
3. Memotivasi siswa untuk
lebih giat belajar
3
4
3
3
3
2
3
2,7
Baik
Baik 8. Menutup Pelajaran
1. Merangkum isi pelajaran 2. Pemberian PR 3. Menginformasikan
materi pelajaran selanjutnya
3 3 4
3 3 3
3 3 3
3 3
3,3
Baik Baik
Baik
Jumlah 97 91 92 93,3 Baik
Rata-rata 3,23 3,03 3,07 3,11 Baik
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa rata-rata penilaian setiap indikator
yang diamati dalam mengelola pembelajaran dari tiga kali pertemuan berada pada
nilai 2,7 – 3,5. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan penyelesaian secara sistematis
dengan menggunakan metode ekspositori pada pokok bahasan lingkaran pada
penelitian berlangsung dengan baik.
Jadi dengan demikian, efektifitas pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode ekspositori pada penerapan PS3 yang ditentukan berdasarkan
tingkat penguasaan siswa, ketuntasan belajar klasikal, ketuntasan pencapaian TPK dan
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 4.4. Pencapaian Efektifitas Penerapan PS3 Menggunakan Metode
Ekspositori NO Kriteria Keterangan Kesimpulan
1. Tingkat penguasaan Siswa Tuntas
2. Ketuntasan Belajar Klasikal Tuntas Efektif
3. Ketercapaian TPK Tuntas
4. Hasil Observasi Tuntas
4.1.5. Deskripsi Kemampuan PS3
a. Kemampuan Menganalisa / Memahami Soal ( Langkah I )
Berdasarkan perhitungan tingkat kemampuan menganalisa soal oleh siswa
pada lampiran 15 terdapat 1 orang dari 36 siswa atau 2,8% yang memperoleh tingkat
kemampuan yang sangat tinggi, 8 orang dari 36 siswa atau 22,2% yang memperoleh
kemampuan yang tinggi, sebanyak 20 orang dari 36 siswa atau 55,5% yang
memperoleh kemampuan yang sedang, 1 orang dari 36 siswa atau 2,8% memiliki
tingkat kemampuan yang rendah, 6 orang dari 36 siswa atau 16,7% memiliki tingkat
kemampuan yang sangat rendah. Secara klasikal diperoleh rata-rata dari kemampuan
siswa menganalisa soal adalah 13,78 dengan persentase pencapaian 68,5%. Berarti
secara klasikal tingkat kemampuan siswa dalam menganalisa soal adalah sedang.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5. Kemampuan Menganalisa Soal
Persentase penguasaan
Tingkat Kemampuan
Banyak Siswa
Persentase Jumlah Siswa
Rata-rata Kemampuan
0% 55% S. Rendah 6 orang 16,7%
55% 65% Rendah 1 orang 2,8 % 13,78
65% 75% Sedang 20 orang 55,5% atau
75% 85% Tinggi 8 orang 22,2% 68,5%
85% 100% S. Tinggi 1 orang 2,8%
Jumlah 36 orang 100%
b. Kemampuan Merencanakan Penyelesaian Soal ( Langkah II )
Berdasarkan perhitungan tingkat kemampuan menrencanakan penyelesaian
soal oleh siswa pada lampiran 16 terdapat 3 orang dari 36 siswa atau 8,3% yang
memperoleh tingkat kemampuan yang sangat tinggi, 5 orang dari 36 siswa atau 13,9%
yang memperoleh kemampuan yang tinggi, sebanyak 7 orang dari 36 siswa atau
19,4% yang memperoleh kemampuan yang sedang, 10 orang dari 36 siswa atau
28,8%% memiliki tingkat kemampuan yang rendah, 11 orang dari 36 siswa atau
30,5% memiliki tingkat kemampuan yang sangat rendah. Secara klasikal diperoleh
rata-rata dari kemampuan siswa menganalisa soal adalah 19,56 dengan persentase
pencapaian 62,5%. Berarti secara klasikal tingkat kemampuan siswa dalam
merencanakan penyelesaian soal adalah sedang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.6. Kemampuan Merencanakan Penyelesaian Soal
Persentase penguasaan
Tingkat Kemampuan
Banyak Siswa
Persentase Jumlah Siswa
Rata-rata Kemampuan
0% 55% S. Rendah 11 orang 16,7%
55% 65% Rendah 10 orang 2,8 % 19,56
65% 75% Sedang 7 orang 55,5% Atau
75% 85% Tinggi 5 orang 22,2% 62,5%
85% 100% S. Tinggi 3 orang 2,8%
c. Kemampuan Penyelesaian Soal ( Langkah III )
Berdasarkan perhitungan tingkat kemampuan penyelasaian soal oleh siswa
pada lampiran 17 terdapat 4 orang dari 36 siswa atau 11,1% yang memperoleh
kemampuan yang tinggi, sebanyak 18 orang dari 36 siswa atau 50% yang memperoleh
kemampuan yang sedang, 14 orang dari 36 siswa atau 38,9% memiliki tingkat
kemampuan yang rendah. Secara klasikal diperoleh rata-rata dari kemampuan siswa
menganalisa soal adalah 26,56 dengan persentase pencapaian 66,4%. Berarti secara
klasikal tingkat kemampuan siswa dalam melaksanakan penyelesaian soal adalah
sedang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7. Kemampuan Penyelesaian Soal
Persentase penguasaan
Tingkat Kemampuan
Banyak Siswa
Persentase Jumlah Siswa
Rata-rata Kemampuan
0% 55% S. Rendah - -
55% 65% Rendah 14 orang 38,9 % 26,56
65% 75% Sedang 18 orang 50% Atau
75% 85% Tinggi 4 orang 22,2% 66,4%
85% 100% S. Tinggi - -
Jumlah 36 orang 100%
d. Kemampuan Mengevaluasi Kembali Hasil Penyelesaian Soal
( Langkah IV )
Berdasarkan perhitungan tingkat kemampuan mengevaluasi kembali hasil
penyelesaian soal oleh siswa pada lampiran 18 terdapat 1 orang dari 36 siswa atau
2,8% yang memperoleh tingkat kemampuan yang sangat tinggi, 8 orang dari 36 siswa
atau 22,2% yang memperoleh kemampuan yang tinggi, sebanyak 12 orang dari 36
siswa atau 33,3% yang memperoleh kemampuan yang sedang, 8 orang dari 36 siswa
atau 22,2% memiliki tingkat kemampuan yang rendah, 7 orang dari 36 siswa atau
19,5% memiliki tingkat kemampuan yang sangat rendah. Secara klasikal diperoleh
rata-rata dari kemampuan siswa menganalisa soal adalah 6,61 dengan persentase
pencapaian 66,1%. Berarti secara klasikal tingkat kemampuan siswa dalam
mengevaluasi kembali hasil penyelesaian soal adalah sedang. Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.8. Kemampuan memeriksa kembali hasil penyelesaian Soal
Persentase penguasaan
Tingkat Kemampuan
Banyak Siswa
Persentase Jumlah Siswa
Rata-rata Kemampuan
0% 55% S. Rendah 7 orang 19,5%
55% 65% Rendah 8 orang 22,2 % 6,61
65% 75% Sedang 12 orang 33,3% Atau
75% 85% Tinggi 8 orang 22,2% 66,1%
85% 100% S. Tinggi 1 orang 2,8%
Jumlah 36 orang 100%
4.2. Pembahasan
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat penguasaan siswa pada pokok
bahasan Lingkaran minimal dalam kategori sedang telah tercapai yaitu dari 36 siswa,
30 siswa telah memiliki tingkat penguasaan 65%. Ketuntasan belajar siswa secara
klasikal telah tercapai yaitu sebesar 83,3% atau sebanyak 30 siswa dari 36 siswa yang
telah mencapai skor 65%. Ketuntas TPK atau indicator telah tercapai yaitu dari 10
TPK yang ada terdapat 7 TPK yang tercapai atau sebesar 67,44%. Hasil observasi
dengan rata-rata nilai sebesar 3,11 menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian
penerapan penyelesaian soal secara sistematis (PS3) dengan menggunakan metode
ekspositori berlangsung denngan baik.
Dengan dipenuhinya keempat hal tersebut di atas maka penerapan PS3 dengan
menggunakan metode ekspositori pada pokok bahasan lingkaran efektif. Proses
pembelajaran penerapan penyelasaian soal secara sistematis ( PS3 ) dengan
menggunakan metode ekspositori berlangsung dengan bersama-sama.Dimana materi
lingkaran dan pengerjaan soal dengan PS3 diajarkan dengan metode ekspositori.
Sehingga efektifitas pembelajaran diperoleh karena penerapan PS3 sesuai dengan
metode ekspositori yang digunakan.
Kemampuan siswa dalam menggunakan langkah-langkah PS3 dengan kategori
minimal sedang terpenuhi, yaitu : Kemampuan menganalisa soal sebesar 68,5%,
Kemampuan membuat rencana penyelesaian soal sebesar 65,2%, Kemampuan
menyelesaikan soal sebesar 66,4%, dan kemampuan mengevaluasi (memeriksa)
kembali sebesar 66,1%.
Dari keempat kemampuan siswa menggunakan langkah-langkah PS3,
kemampuan merencanakan penyelesaian soal (langkah II) lebih rendah dari
kemampuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan penyelesaian soal secara
sistematis denga menggunakan metode ekspositori pada pokok bahasan lingkaran
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya di SMP- Rakyat Pancur Batu sesuai
dengan hipotesis yang diperkirakan.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa siswa cepat bosan
mengerjakan soal dengan langkah – langkah PS3, karena membutuhkan waktu yang
lebih lama dalam pengerjaan soal. Peneliti mendapati kelemahan dalam penelitian ini
menyangkut penilaian yang tertutup terhadap hasil belajar siswa dan keterbatasan
peneliti dalam hal pengetahuan dan pengalaman.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat
disimpulkan :
1. Penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan
metode ekspositori pada pokok bahasan Lingkaran di kelas VIII SMP- Rakyat
Pancur Batu T.A. 2008/2009 efektif.
2. Kemampuan siswa dalam menggunakan langkah-langkah Penyelesaian Soal
Secara Sistematis (PS3) dengan kategori minimal sedang terpenuhi, yaitu :
Kemampuan menganlisa soal sebesar 68,5%, kemampuan merencanakan
penyelesaian soal sebesar 65,2%, kemampuan penyelesaian soal sebesar 66,4%,
dan kemampuan mengevaluasi kembali hasil penyelesaian soal sebesar 66,1%.
3. Penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis dengan menggunakan metode
ekspositori dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ada beberapa saran untuk
memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain :
1. Dalam menerjakan materi LIngkaran guru atau calon guru dapat
mempertimbangkan penggunaan PS3 juga untuk pokok bahasan lainnya.
2. Mengelola waktu dengan lebih efisien dalam menerapkan PS3 di dalam
pengerjaan soal dalam pembelajaran matematika.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan PS3 dalam
pembelajaran matematika dengan metode yang bervariasi dan diupayakan supaya
siswa tidak cepat bosan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Matematika . Jakarta : Bumi Aksara.
Cholik, A.M. Sugijono . 2004. Matematika Untuk SMP Kelas VIII . Jakarta : Erlangga.
Dahar, W.R. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional Indonesia . 2006. Program Pendidikan Nasional,(http://www.depdiknas.go.id).
jamarah,B.S. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Djiwandono, S.E. 2004. Psikologi Pendidikan, Jakarta : Grasindo.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hasibuan, A.B. 1994. Teori pendidikan. Jakarta : P3G.
Hudojo .H. 1998. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud.
Junaidi, S , Dkk. 2006. Matematika Untuk SMP Kelas VIII. Surabaya : Glora Aksara Pratama.
Mantra,Ida,Bagous.2004. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar. Partowisastro,H. Hadisuparto. 1986. Kesulitan-Kesulitan dalam belajar.
Bandung : Rineka Cipta. Popham,W.J. 1992. Tehnik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta :Rineka Cipta.
Purwanto, N. 1990. Psikologi Pendidikan . Bandung : Rosdakarya.
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran. . Bandung : Kencana Prenada Media Group.
Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja
Grafindo Persada. Subagyo,Joko,p. 2004. Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sumarna. 2005. Analisis Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung : Remaja Rosdakarya
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Utomo, T.Ruijhter,K. 1994. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan.
Jakarta : Gramedia.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP RAKYAT PANCUR BATU
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII³ / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : I ( Pertama )
A. Standar kompetensi
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
B. Kompetensi Dasar
4.1. Menentukan unsur dan bagian – bagian lingkaran
C. Indikator
4.1.1. Mendefinisikan / menjelasakan pengertian lingkaran
4.1.2. Menyebutkan unsur – unsur lingkaran : Pusat lingkaran, jari – jari,
diameter, busur, tali busur, juring, dan tembereng.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
• Menjelaskan pengertian lingkaran
• Menyebutkan unsur – unsur dan bagian-bagian lingkaran : pusat lingkaran, jari
– jari, diameter, busur, tali busur, juring, dan tembereng
• Dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan lingkaran
E. Materi Pokok : Lingkaran
Sub materi Pokok : Lingkaran dan unsur – unsurnya
F. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori dan penyelesaian soal secara sistematis ( PS3 )
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan guru Kegiatan Siswa Waktu
Kegiatan awal :
• Mengucapkan salam
pembuka
• Mengabsensi siswa dan
memberikan motivasi
• Memberikan apersepsi
penjelasan tentang hal
yang berkaitan dengan
lingkaran pada kehidupan
sehari – hari
• Menyebutkan tujuan
pembelajaran.
• Membalas salam guru
• Menjawab guru
• Memperhatikan dan
menjawab pertanyaan guru
• Memperhatikan penjelasan
guru
10 Menit
Kegiatan Inti :
• Mengintruksikan siswa
untuk membuka halaman
166 daribuku yang akan
dipelajari
• Menjelaskan pengertian
lingkaran, unsur – unsur
lingkaran serta
menentukan unsur dan
bagian lingkaran
• Memberikan contoh soal
dan menyelesaikannya
dengan Penyelesaian soal
secara sistematis
Contoh soal :
• Membuka halaman buku
yang akan dipelajari
• Siswa mendengarkan
penjelasan materi oleh
guru
• Memperhatikan cara guru
menyelesaikan soal secara
sistematis
60 Menit
1). Perhatikan gambar
berikut!
A B
O
C D
E Sebutkan unsur –
unsur lingkaran yang
ada pada gambar !
Penyelesaian dengan
PS3 :
A. Analisa
Dik : Sebuah gambar
lingkaran.
Dit : Sebutkan semua
unsur – unsur yang ada
pada gambar tersebut?
B. Rencana
Menganalisa gambar
untuk untuk menentukan
unsur – unsur lingkaran
tersebut.
C. Penyelesaian
a). jari – jari lingkaran
adalah : garis AO, BO,
CO, DO, dan EO
b). Diameter lingkaran :
Garis AE
c). Tali busur lingkaran :
Garis CE
O
d). Tembereng lingkaran :
Daerah arsir CE
e). Busur lingkaran :
GarisAB, BD, DE, EC,
dan CA.
f). Juring / sector
lingkaran : Daerah COA,
AOB, BOD, dan DOE.
D. Penilaian
Jadi diketahui bahwa
gambar lingkaran
diatas mempunyai
unsur / bagian
lingkaran.
Kegiatan Akhir :
• Merangkum materi
pelajaran hari ini
• Memberikan tugas rumah
kepada siswa
• Menginformasikan materi
yang akan di pelajari
selanjutnya
• Menutup pelajaran dengan
salam
• Mendengarkan rangkuman
guru
• Mencatat tugas rumah
yang di berikan oleh guru
• Mendengarkan informasi
materi yang akan di
pelajari selanjutnya
• Membalas salam guru
10 Menit
Jumlah 80 Menit
H. Alat / Sarana dan Sumber Pembelajaran
1. Alat dan sarana : alat tulis, papan tulis, penghapus, jangka, busur,
penggaris.
2. Sumber : Buku paket siswa dan Buku modul lingkaran.
I. Penilaian : 1). Penilaian proses dari hasil perkembangan, pemahaman siswa.
2). Penilaian Afektif / Sikap / Non- Instrksional
3). Tes tertulis bentuk Essay
4). Soal dan Kunci Jawaban
LEMBAR OBSERVASI Satuan Pendidikan : SMP Rakyat Pancur Batu Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Lingkaran Kelas : VIII Waktu : 2 x 40 menit Pertemuan Ke : 1 (pertama) Petunjuk : Berikanlah tanda ( √) pada 1, 2, 3 dan 4 menurut hasil pendapat dan Pengamatan anda 1 = kurang , 2 = Sedang , 3 = Baik , 4 = Amat Baik No 1 2 3 4 A Membuka Pelajaran 1. Menarik Perhatian Siswa √
2. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran √
3. Memberikan Motivasi √ B Mengelola Waktu dan strategi 1. Mempersiapkan materi pelajaran √
dengan rapi dan sistematik 2. Menggunakan waktu pembelajaran √
secara efektif dan efisien 3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran √
dalam urutan dan arah yang jelas. C Menggalakkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran 1. Memotivasi seluruh siswa untuk ber- √ partisipasi dalam memecahkan masa lah dengan PS3 2. Melibatkan siswa secara aktif dalam √ kegiatan pembelajaran 3. Memberi kesempatan kepada siswa √ untuk menyelesaikan soal dengan PS3 ke papan tulis 4. Memberi kesempatankepada siswa √
untuk mengungkapkan pendapatnya D Berkomunikasi Dengan Siswa 1. Pengungkapan pertanyaan dengan √ jelas dan singkat 2. Pemberianwaktu berpikir √ 3. Merespon jawaban siswa √
4. Memotivasi siswa untuk bertanya √ 5. Memberi respon atas pertanyaan √
siswa E Aktifitas Siswa 1. Berpartisipasi dalam memecahkan √ masalah dengan menggunakan PS3 2. Bertanya kepada guru √ 3. Mendengarkan dan Memperhatikan √
Penjelasan Guru 4. Menjawab dan menyelesaikan soal √ yang diberikan guru dengan PS3 F Penyampaian Materi 1. Topik yang disampaikan sesuai √ metode yang digunakan 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran √ yang diinginkan 3. Menyampaikan materi dengan urutan √ yang terorganisasi secara baik 4. Memberikan contoh-contoh soal yang √ bervariasi dan menyelesaikannya dengan PS3 5. Membuat perencanaan sebelum √
mengajar G Melaksanakan Evaluasi 1. Memberikan dan menilai hasil peker- √ jaan siswa sesuai dengan PS3 2. Memuji siswa yang berprestasi √ 3. Memotivasi siswa untuk lebih giat √ belajar H Menutup Pelajaran 1. Merangkum isi pelajaran √ 2. Pemberian PR √ 3. Menginformasikan materi pelajaran √
selanjutnya Komentar dan saran-saran
Pengamat /Observator Medan, 16 April 2009
Guru, Peneliti, (Umi Kalsum, S.Pd) ( Leny Farida Yanti )
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP RAKYAT PANCUR BATU
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII³ / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : II ( ke dua )
A. Standar kompetensi
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
B. Kompetensi Dasar
4.2. Menghitung keliling dan luas lingkaran
C. Indikator
4.2.1. Menentukan rumus keliling dan luas lingkaran
4.2.2. Menentukan nilai Phi
4.2.3. Menghitung keliling dan luas lingkaran
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
• Menjelaskan pengertian keliling dan luas lingkaran
• Menentukan dan menemukan nilai phi dengan mennggunakan benda yang
berbentuk lingkaran
• Menemukan rumus keliling dan luas lingkaran dengan menggunakan alat
peraga
• Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran dalam pemecahan masalah
E. Materi Pokok : Lingkaran
Sub materi Pokok : Keliling dan Luas Lingkaran
F. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori dan penyelesaian soal secara sistematis ( PS3 )
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan guru Kegiatan Siswa Waktu
Kegiatan awal :
• Mengucapkan salam
pembuka
• Mengabsensi siswa dan
memberikan motivasi
• Memberikan apersepsi
penjelasan tentang hal
yang berkaitan dengan
keliling dan luas lingkaran
pada kehidupan sehari –
hari
• Menyebutkan tujuan
pembelajaran.
• Membalas salam guru
• Menjawab guru
• Memperhatikan dan
menjawab pertanyaan
guru
• Memperhatikan
penjelasan guru
10 Menit
Kegiatan Inti :
• Mengintruksikan siswa
untuk membuka halaman
169 dari buku yang akan
dipelajari
• Menjelaskan pengertian
keliling dan luas
lingkaran.
• Menggunakan rumus
keliling dan luas lingkaran
dalam pemecahan masalah
( soal ).
• Memberikan contoh soal
dan menyelesaikannya
dengan Penyelesaian soal
secara sistematis
Contoh soal :
1). Perhatikan gambar berikut!
P Q Hitungah :
a). Jari – jari lingkaran
tersebut !
b). keliling dan luas
lingkaran di atas?
Jika diketahui diameter
PQ = 14 cm dan π
• Membuka halaman buku
yang akan dipelajari
• Siswa mendengarkan
penjelasan materi oleh
guru
• Memperhatikan cara
guru menyelesaiakan
soal secara sistematis
65 Menit
14cm
= !
Penyelesaian dengan
PS3 :
D. Analisa
Dik : diameter PQ = 14 cm, π
=
Dit :
a). Jari- jari lingkaran ?
b). Keliling(K)lingkaran?
Luas (L) lingkaan ?
E. Rencana
Menganalisa gambar,
Kemudian menentukan
rumus keliling dan luas
lingkaran. r = diameter
K = 2π r dan L = π r²
C. Penyelesaian
a). jari – jari lingkaran
r = x diameter
= x 14 cm
= 7 cm
b). Keliling lingkaran
K = 2 πr
= 2 x x 7 cm
= 2 x 22 cm
= 44 cm
Luas lingkaran
L = π r²
= x 7 cm x7 cm
= 22 x 7 cm²
= 154 cm²
D. Penilaian
Jadi diketahui bahwa :
Jari jari lingkaran = 7
cm
Keliling lingkaran = 44
cm
Luas lingkaran = 154
cm²
Kegiatan Akhir :
• Merangkum materi
pelajaran hari ini
• Memberikan latihan di
kelas
• Menginformasikan materi
yang akan di pelajari
selanjutnya
• Memberikan tugas rumah
kepada siswa
• Menutup pelajaran dengan
salam
• Mendengarkan
rangkuman guru
• Mengerjakan latihan
yang diberikan guru
• Mendengarkan informasi
materi yang akan di
pelajari selanjutnya
• Mencatat tugas rumah
yang di berikan oleh guru
• Membalas salam guru
5 Menit
Jumlah 80 Menit
H. Alat / Sarana dan Sumber Pembelajaran
3. Alat dan sarana : alat tulis, papan tulis, penghapus, jangka, busur,
penggaris.
4. Sumber : Buku paket siswa dan Buku modul lingkaran.
I. Penilaian : 1). Penilaian proses dari hasil perkembangan, pemahaman siswa.
2). Penilaian Afektif / Sikap / Non- Instrksional
3). Tes tertulis bentuk Essay
LEMBAR OBSERVASI Satuan Pendidikan : SMP Rakyat Pancur Batu Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Lingkaran Kelas : VIII Waktu : 2 x 40 menit Pertemuan Ke : 2 (kedua) Petunjuk : Berikanlah tanda ( √) pada 1, 2, 3 dan 4 menurut hasil pendapat dan Pengamatan anda 1 = kurang , 2 = Sedang , 3 = Baik , 4 = Amat Baik No 1 2 3 4 A Membuka Pelajaran 1. Menarik Perhatian Siswa √
2. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran √
3. Memberikan Motivasi √ B Mengelola Waktu dan strategi 1. Mempersiapkan materi pelajaran √
dengan rapi dan sistematik 2. Menggunakan waktu pembelajaran √
secara efektif dan efisien 3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran √
dalam urutan dan arah yang jelas. C Menggalakkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran 1. Memotivasi seluruh siswa untuk ber- √ partisipasi dalam memecahkan masa lah dengan PS3 2. Melibatkan siswa secara aktif dalam √ kegiatan pembelajaran 3. Memberi kesempatan kepada siswa √ untuk menyelesaikan soal dengan PS3 ke papan tulis 4. Memberi kesempatankepada siswa √
untuk mengungkapkan pendapatnya D Berkomunikasi Dengan Siswa 1. Pengungkapan pertanyaan dengan √ jelas dan singkat 2. Pemberianwaktu berpikir √ 3. Merespon jawaban siswa √
4. Memotivasi siswa untuk bertanya √ 5. Memberi respon atas pertanyaan √
siswa E Aktifitas Siswa 1. Berpartisipasi dalam memecahkan √ masalah dengan menggunakan PS3 2. Bertanya kepada guru √ 3. Mendengarkan dan Memperhatikan √
Penjelasan Guru 4. Menjawab dan menyelesaikan soal √ yang diberikan guru dengan PS3 F Penyampaian Materi 1. Topik yang disampaikan sesuai √ metode yang digunakan 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran √ yang diinginkan 3. Menyampaikan materi dengan urutan √ yang terorganisasi secara baik 4. Memberikan contoh-contoh soal yang √ bervariasi dan menyelesaikannya dengan PS3 5. Membuat perencanaan sebelum √
mengajar G Melaksanakan Evaluasi 1. Memberikan dan menilai hasil peker- √ jaan siswa sesuai dengan PS3 2. Memuji siswa yang berprestasi √ 3. Memotivasi siswa untuk lebih giat √ belajar H Menutup Pelajaran 1. Merangkum isi pelajaran √ 2. Pemberian PR √ 3. Menginformasikan materi pelajaran √
selanjutnya Komentar dan saran-saran
Pengamat /Observator Medan, 17 April 2009
Guru, Peneliti, (Umi Kalsum, S.Pd) ( Leny Farida Yanti )
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP RAKYAT PANCUR BATU
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII³ / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : III ( ke tiga )
A. Standar kompetensi
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
B. Kompetensi Dasar
4.3. Menggunakan hubungan sudut pusat dan sudut keliling , panjang busur,
luas juring dalam pemecahan masalah
C. Indikator
4.3.1. Menentukan panjang busur, luas juring dan luas tembereng
4.3.2. Menghitung panjang busur, luas jring dan luas tembereng
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
• Menjelaskan pengertian panjang busur, luas juring, dan luas tembereng
• Menghitung panjang busur, luas juring dan luas tembereng
E. Materi Pokok : Lingkaran
Sub materi Pokok : busur, juring, dan tembereng serta sudut pusat dan sudut
keliling
F. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori dan penyelesaian soal secara sistematis ( PS3 )
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan siswa Waktu
Kegiatan awal :
• Mengucapkan salam pembuka
• Mengabsensi siswa dan
memberikan motivasi
• Memberikan apersepsi
penjelasan tentang hubungan
sudut pusa dan sudut keliling
• Menyebutkan tujuan
pembelajaran.
• Membalas salam guru
• Menjawab guru
• Memperhatikan dan
menjawab pertanyaan
guru
• Memperhatikan
penjelasan tujuan
pembelajaran oleh guru
5 Menit
Kegiatan Inti :
• Mengintruksikan siswa untuk
membuka halaman 177 daribuku
yang akan dipelajari
• Menjelaskan pengertian luas
juring, tembereng dan busur serta
hubungan sudut pusat dengan
sudut keliling
• Memberikan contoh soal dan
menyelasaikannya dengan
Penyelesaian soal secara
sistematis
• Membuka halaman
buku yang akan
dipelajari
• Siswa mendengarkan
penjelasan materi oleh
guru
• Memperhatikan cara
guru menyelesaiakan
contoh soal secara
sistematis
65 Menit
Contoh soal :
1). Perhatikan gambar berikut!
A B D C C E Pada gambar di sampng, titik
O adalah pusat lingkaran.
Jika besar ∟BAC = 35°,
hitunglah besar ∟DOE ?
Penyelesaian dengan PS3 :
A. Analisa
Dik : Sebuah gambar lingkaran.
∟BAC = sudut keliling
menghadap busur BC = 35 °
∟BOC = Sudut pusat
menghadap busur BC
Dit : Hitunglah besar ∟ DOE ?
B. Rencana
Memehami pertanyaan untuk
menentukan penyelesaiannya
∟BAC = 35 °
∟BOC = Sudut pusat
C. Penyelesaian
Sudut Pusat = Dua kali sudut
O
keliling menghadap busur yang
sama.
Sudut pusat = ∟BOC
∟BOC = 2 x ∟BAC
= 2 x 35°
= 70 °
∟BOC = ∟DOE
= 70°
D. Penilaian
Jadi diketahui bahwa besar
sudut DOE adalah 70°.
Contoh soal :
2). Perhatikan gambar di
bawah !
R
P
S
Jika panjang OP = 7cm, dan
∟SOR = 90°, Keliling
lingkaran = 44 cm, luas ∆
SOR = 24,5 cm. Hitunglah :
a). Panjang busur RS ?
b). Luas Juring ROS ?
c). Luas tembereng ?
Penyelesaian dengan PS3 :
A. Analisa
Dik : OP = 7 cm
Keliling lingkaran = 44 cm
Luas ∆ SOR = 24,5 cm
7cmO
∟SOR = 90°
Dit : a). P. busur RS ?
b). Luas juring ROS ?
c). Luas Tembereng ?
B. Rencana
Terlebih dahulu menentukan
rumus – rumus yang sesuai
dengan soal
C . Penyelesaian
a). P. Busur RS = x K.
lingkaran
= x 44
cm
= 11 cm
b). Luas juring
ROS = x L. lingkaran
= x x 7 x 7cm
= x 154 cm²
= 38,5 cm²
c). L. Tembereng
= L.juring - L. ∆ ROS
= 38,5 – 24,5
= 14 cm²
F. Penilaian
Jadi diketahui bahwa :
a). Panjang busur RS = 11
cm
b). Luas Juring ROS = 38,5
cm²
c). Luas tembereng = 14 cm²
Kegiatan Akhir :
• Merangkum materi pelajaran hari
ini
• Memberikan latihan di kelas
• Memberikan tugas rumah kepada
siswa
• Menginformasikan materi yang
akan di pelajari selanjutnya
• Menutup pelajaran dengan salam
• Mendengarkan
rangkuman guru
• Mengerjakan latihan
yang diberikan guru
• Mencatat tugas rumah
yang di berikan oleh
guru
• Mendengarkan
informasi materi yang
akan di pelajari
selanjutnya
• Membalas salam guru
5 Menit
Jumlah 80
Menit
H. Alat / Sarana dan Sumber Pembelajaran
5. Alat dan sarana : alat tulis, papan tulis, penghapus, jangka, busur,
penggaris, alat hitung.
6. Sumber : Buku paket siswa dan Buku modul lingkaran.
I. Penilaian : 1). Penilaian proses dari hasil perkembangan, pemahaman siswa.
2). Penilaian Afektif / Sikap / Non- Instrksional
3). Tes tertulis bentuk Essay
LEMBAR OBSERVASI Satuan Pendidikan : SMP Rakyat Pancur Batu Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Lingkaran Kelas : VIII Waktu : 2 x 40 menit Pertemuan Ke : 3 (ketiga) Petunjuk : Berikanlah tanda ( √) pada 1, 2, 3 dan 4 menurut hasil pendapat dan Pengamatan anda 1 = kurang , 2 = Sedang , 3 = Baik , 4 = Amat Baik No 1 2 3 A Membuka Pelajaran 1. Menarik Perhatian Siswa √
2. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran √
3. Memberikan Motivasi √
B Mengelola Waktu dan strategi 1. Mempersiapkan materi pelajaran
dengan rapi dan sistematik 2. Menggunakan waktu pembelajaran
secara efektif dan efisien 3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
dalam urutan dan arah yang jelas. C Menggalakkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran 1. Memotivasi seluruh siswa untuk ber- √
partisipasi dalam memecahkan masa lah dengan PS3 2. Melibatkan siswa secara aktif dalam √
kegiatan pembelajaran 3. Memberi kesempatan kepada siswa √
untuk menyelesaikan soal dengan PS3 ke papan tulis 4. Memberi kesempatankepada siswa √
untuk mengungkapkan pendapatnya D Berkomunikasi Dengan Siswa 1. Pengungkapan pertanyaan dengan √
jelas dan singkat 2. Pemberianwaktu berpikir √
3. Merespon jawaban siswa √
4. Memotivasi siswa untuk bertanya √
5. Memberi respon atas pertanyaan √
siswa E Aktifitas Siswa 1. Berpartisipasi dalam memecahkan √
masalah dengan menggunakan PS3 2. Bertanya kepada guru √
3. Mendengarkan dan Memperhatikan √
Penjelasan Guru 4. Menjawab dan menyelesaikan soal √
yang diberikan guru dengan PS3 F Penyampaian Materi 1. Topik yang disampaikan sesuai √
metode yang digunakan 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran √
yang diinginkan 3. Menyampaikan materi dengan urutan √
yang terorganisasi secara baik 4. Memberikan contoh-contoh soal yang √
bervariasi dan menyelesaikannya dengan PS3 5. Membuat perencanaan sebelum
mengajar G Melaksanakan Evaluasi 1. Memberikan dan menilai hasil peker- √
jaan siswa sesuai dengan PS3 2. Memuji siswa yang berprestasi √
3. Memotivasi siswa untuk lebih giat √
belajar H Menutup Pelajaran 1. Merangkum isi pelajaran √
2. Pemberian PR √
3. Menginformasikan materi pelajaran √
selanjutnya Komentar dan saran-saran
Pengamat /Observator Medan, 18 April 2009
Guru, Peneliti, (Umi Kalsum, S.Pd) ( Leny Farida Yanti )
Lampiran 4
INSTRUMENTS SOAL-SOAL ESSAY
Petunjuk Pengisian :
A). Tuliskan Identitas anda pada baris yang tersedia di bawah ini!
Nama :
Kelas :
B). Bacalah setiap pertanyaan dengan baik, kemudian selesaikan soal –
soal berikut dengan langkah – langkah Penyelesaian Soal Secara
Sistematis (PS3) !
Selesaikanlah soal-soal berikut dengan menggunakan penerapan soal secara sistematis (PS3) !
1. Perhatikan gambar di samping
a. Sebutkan semua ruas garis yang
merupakan jari-jari lingkaran !
b. Sebutkan semua ruas garis yang
merupakan diameter lingkaran !
2. Perhatikan gambar dibawah. Sebutkan unsur lingkaran yang
merupakan
a. Tali busur
b. Tembereng
c. Juring
d. Apotema
3). Berilah nama pada unsur- unsur lingkaran dan nama garis gambar berikut : a). Garis AB d). Garis OD b). Garis OC e). Daerah COA A c). Garis BC D B D C 4). Hitunglah keliling dan luas lingkaran jika diketahui garis PQ = 16 cm, π = 3,14. Dengan gambar berikut! R O Q 5). Hitunglah keliling dan luas lingkaran jika diketahui r = 35 cm dan
π = !
6). Sebuah lingkaran dibuat melalui keempat titik sudut suatu persegi
yang panjang sisinya = 8 cm dan = 3,14. Berapakah keliling lingkaran di bawah ini !
S R P Q 7). Roda suatu mobil berputar 12000 kali untuk melintasi jalan
sepanjang 8000 meter. Hitunglah : a). Keliling lingkarannya? b). Luas lingkaran tersebut !
O
P
8). Kolam renang Pak Tua yang berbentuk lingkaran mempunyai keliling 44 meter. Tentukan jari – jari kolam renang tersebut!
9). Hitunglah panjang busur BC ! Jika diketahui panjang busur BD =
160 cm dan sudut AOC = 20° dan sudut BOD = 80°.
10). Hitunglah Luas juring AOB jika diketahui gambar berikut.
Dengan r = 10 cm dan sudut AOB = 135°
Lampiran 5
Alternatif Instrumen Jawaban Soal-Soal Dengan menggunakan PS3
1. A. Analisis
Diketahui : Sebuah Gambar Lingkaran
Ditanya : a). Sebutkan semua garis yang merupakan jari-jari lingkaran?
b). Sebutkan semua ruas garis yang merupakan diameter lingkaran?
(nilai 2)
B. Rencana
Terlebih dahulu memperhatikan gambar untuk menentukan jari-jari ling
karandan diameternya (nilai 3)
C.Penyelesaian
a). Yang merupakan jari-jari lingkaran pada gambar adalah : OA, OB, OC,
OD, OE, dan OF.
b). Yang merupakan diameter lingkaran pada gambar adalah AD dan EB
(nilai 4)
D. Penilaian
Bahwa jari-jari lingkarannya adalah = OA, OB, OC, OD, OE, dan OF
Dan diameter lingkarannya adalah = AD dan EB
(nilai 1)
2. A. Analisis
Diketahui : Sebuah gambar lingkaran
Ditanya : Tentukanlah Tali busur, Tembereng, Juring, dan Apotema lingkaran
tersebut! (nilai 2)
B. Rencana
Terlebih dahulu perhatikan gambar dengan seksama. Kemudian mengerti apa
yang dimaksud dengan istilah yang ditanyakan. (nilai 3)
C. Penyelesaian
a). Tali busur = BC
b). Tembereng = AB
c). Juring = BOC
d). Apotema = EO (nilai 4)
D. Penilaian
Bahwa lingkaran tersebut memiliki tali busur, tembereng, juring, dan
apotema sesuai penyelesaian diatas. (nilai 1)
3. A. Analisis
Diketahui : Sebuah gambar lingkaran
Ditanya : Berilah nama pada unsur – unsur dan garis lingkaran tersebut!
Garis AB, OC, BC, OD dan daerah COA. (nilai 2)
B. Rencana
Terlebih dahulu perhatikan gambar dengan seksama. Kemudian mengerti apa
yang dimaksud dengan istilah yang ditanyakan. (nilai 3)
C. Penyelesaian
a). Garis AB adalah Diameter lingkaran
b). Garis OC adalah jari –jari lingkaran
c). Garis BC adalah Tali busur lingkaran
d). Garis OD adalah apotema lingkaran
e). Daerah COA adalah juring atau sektor lingkaran (nilai 4)
D. Penilaian
Bahwa garis- garis lingkaran tersebut merupakan diameter, jari- jari
lingkaran, Tali busur, apotema, dan sektor/ juring lingkaran (nilai 1 )
4. A. Analisis
Diketahui : Lingkaran yang mempunyai r = PQ = 16 cm
Ditanya : Hitunglah Keliling da Luas Lingkaran tersebut ? (nilai 2)
B. Rencana
* Rumus Keliling Lingkaran = 2πr
* Rumus Luas Lingkaran = π r² (nilai 3)
C. Penyelesaian
* Keliling Lingkaran = 2πr
= 2 x 3,14 x16 cm
= 100,48 cm
*Luas Lingkaran = π r²
= 3,14 x16 x16
= 803,84 cm² (nilai 4)
D. Penilaian
Jadi, keliling Lingkaran = 100,48 cm dan Luas Lingkaran = 803,84 cm²
(nilai 1)
5. A. Analisis
Diketahui : Lingkaran yang mempunyai r = 35 cm
Ditanya : Hitunglah Keliling da Luas Lingkaran tersebut ? (nilai 2)
B. Rencana
Terlebih dahulu menentukan rumus keliling dan luas lingkaran :
* Rumus Keliling Lingkaran = 2πr
* Rumus Luas Lingkaran = π r² (nilai 3)
C. Penyelesaian
* Keliling Lingkaran = 2πr
= 2 x x 35 cm
= 2 x 22 x 5 cm
= 220 cm
*Luas Lingkaran = π r²
= x 35 cm
= 22 x 5 cm
= 110 cm² (nilai 4 )
D. Penilaian
Jadi, keliling Lingkaran = 220 cm dan Luas Lingkaran = 110 cm²
(nilai 1)
6. A. Analisis
Diketahui : Panjang AB = BC = CD = DA = 8 cm
Ditanya : Berapakah diameter lingkaran tersebut (nilai 2)
B.Rencana
Untuk mengetahui diameter lingkaran terlebih dahulu harus mengetahui
d = AC didapat dengan menggunakan dalil phytagoras:
AC² = AB² + BC²
= 8² + 8²
= 128
AC =
= 11,314
AC = diameter = d (nilai 3)
C. Penyelesaian
Keliling Lingkaran = 2 r
=
= 3,14 11,314 cm
= 35,526 cm (nilai 4)
D. Penilaian
Jadi keliling lingkaran diatas adalah = 35,526 cm (nilai 1)
7. A. Analisis
Diketahui : Banyaknya roda mobil berputar = 12000 kali
Panjang jalan yang dilintasi = 8000 m
Ditanya : a). Keliling Lingkaran ?
b). Diameter Lingkaran ? (nilai 2)
B. Rencana
Terlebih dahulu kita harus mengetahui rumus untuk menyelesaikan soal diatas:
a). Rumus Keliling =
b). K = π. d (nilai 3)
C. Penyelesaian
a). Keliling Lingkaran =
=
= 0,66 m = 66 cm
b). K = π. d
66 = d
d = 3 7
d = 21 cm (nilai 4)
D. Penilaian
Jadi keliling roda mobil = 66 cm dan diameternya = 21 cm.
(nilai 1)
8. A. Analisis
Diketahui : Keliling = 44 meter, π =
Ditanya : Berapakah jari-jari kolam renang Pak Tua? (nilai 2)
B. Rencana
Keliling = 2 πr, maka :
r = (nilai 3)
C. Penyelesaian
r =
= =
= 7 m. (nilai 4)
D. Penilaian
Jadi jari-jari kolam renang tersebut adalah = 7 meter.
(nilai 1)
9. A. Analisis
Diketahui : < AOC = 20°, < BOD =80°, Panjang Busur = 160 cm
Ditanya : Panjang Busur BC? (nilai 2)
B. Rencana
Untuk menentukan rumus panjang busur terlebih dahulu kita cari :
= (nilai 3)
C. Penyelesaian
=
=
=
= = 40 cm (nilai 4)
D. Penilaian
Dari hasil diatas diperoleh panjang busur BC = 40 cm (nilai 1)
10. A. Analisis
Diketahui : Jari-jari r = 10 cm, Besar Sudut Pusat = 135°
Ditanya : Luas Juring AOB ?
(nilai 2)
B. Rencana
Rumus Luas Juring :
=
Luas Juring = Luas Lingkaran (nilai 3)
C. Penyelesaian
Luas Juring AOB = Luas Lingkaran
= π r²
= 3,14 10 10
= 117,75 cm (nilai 4)
D. Penilaian
Jadi Luas Juring AOB = 117,75 cm (nilai 1)
Lampiran 7
Perhitungan Validitas Soal
Untuk menghitung validitas soal digunakan rumus korelasi product moment pearson
sebagai berikut :
0,576 Diperoleh = 0,576 Harga tersebut selanjutnya dikonfirmasikan terhadap dengan N =
40 pada taraf signifikan 95% atau = 0,05. Dari tabel nilai kritis r product moment
diperileh = 0,312. Ternyata = 0,576 = 0,312. Dengan demikian
soal tersebut dikatakan valid.
Dengan cara yang sama, dapat dicari validitas untuk setiap butir soal. Dan
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel Nilai untuk setiap butir soal
No Keterangan
1 0,576 0,312 Valid
2 0,068 0,312 Tidak Valid
3 0,287 0,312 Tidak valid
4 0,707 0,312 Valid
5 0,683 0,312 Valid
6 0,658 0,312 Valid
7 0,769 0,312 Valid
8 0,752 0,312 Valid
9 0,188 0,312 Tidak Valid
10 0,360 0,312 Valid
11 0,565 0,312 Valid
12 0,769 0,312 Valid
13 0,752 0,312 Valid
14 0,023 0,312 TIdak Valid
15 0,565 0,312 Valid
Lampiran 8
Perhitungan Reliabilitas soal
Untuk mencari Reliabilitas soal digunakan rumus Alpha sebagai berikut :
Dimana : : Reliabiltas yang dicari
n : banyaknya butir soal
: jumlah varians skor tiap-tiap tes
: Varians skor
Untuk mencari varians butir soal digunakan rumus sebagai berikut :
=
=
1. Mencari varians butir soal
Untuk soal nomor 1 dari lampiran diperoleh :
= 257, = 1723, ( )² = 66049
Maka :
=
=
=
= 1,7943
Dengan cara yang sama dicari varians butir soal untuk setiap butir soal dan
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel Varians Butir Soal
NO 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
1,7943
10,9775
8,0594
0,0289
2,6693
3,7775
3,4944
1,0838
8,0594
2,3194
1,9443
3,4944
1,0838
2,6693
1,9443
53,4000
2. Mencari Varians total
Dari lampiran diperoleh :
= 3297, = 280703, = 10870209
=
=
=
= 223,694375
3. Mencari Reliabilitas tes
= (1,071428571) (0,761281435)
= 0,81565868
= 0,816
Harga tersebut dikonfirmasikan terhadap N = 40 pada taraf signifikan
95% atau 0,05. Dari tabel kritis r product moment diperoleh = 0,312. Ternyata
(0,816) = 0,312. Dengan demikian soal tersebut dikatakan reliable
dengan kategori tinggi.
Lampiran 9
Perhitungan Daya Pembeda Soal
Perhitungan daya pembeda soal untuk tiap butir soal dihitung dengan
menggunakan rumus di bawah berikut ini. Untuk perhitungan daya pembeda soal
nomor 1 dihitung dengan rumus sebagai berikut :
D =
=
=
= 0,32
Dengan menggunakan D dari hasil diatas daya pembeda nomor 1 adalah 0,32
dan termasuk dalam kategori cukup. Dengan cara yang sama diperoleh keberartian
harga-harga daya pembeda tiap-tiap soal pada tabel berikut ini : :
No DB hitung Keterangan 1 0,32 cukup 2 0,56 Baik 3 0,32 cukup 4 0,08 Jelek 5 0,47 Baik 6 0,52 Baik 7 0,30 Cukup 8 0,46 Baik 9 0,37 Cukup 10 0,33 Cukup 11 0,33 Cukup 12 0,45 Baik 13 0,45 Baik 14 0,47 Baik 15 0,32 Cukup
Lampiran 10
Perhitungan Tingkat Kesukaran Tiap Butir Soal
Untuk mencari tingkat kesukaran tiap butir soal dapat dihitung dengan
rumus dibawah berikut untuk soal nomor 1 adalah:
TK =
=
= 0,64
Dengan caa yang sama diperoleh tingkat kesukaran tiap butir soal secra
keseluruhan seperti yang tertera pada tabel berikut ini :
No Tingkat kesukaran keterangan
1 0,64 Baik
2 0,72 Baik
3 0,51 Baik
4 0,59 Baik
5 0,59 Baik
6 0,61 Baik
7 0,51 Baik
8 0,58 Baik
9 0,51 Baik
10 0,39 Cukup
11 0,52 Baik
12 0,52 Baik
13 0,58 Baik
14 0,59 Baik
15 0,51 Baik
Lampiran 11
Perhitungan Tingkat Persentase Penguasaan Siswa
Persentase penguasaan siswa (PPS) dihitung dengan rumus :
PPS = x 100
PPS untuk siswa nomor urut 1 dengan menngunakan rumus di atas diperoleh :
PPS = x 100%
PPS = 73%
Dengan cara sama, persentase penguasaan siswa secara individu dan kategori siswa
disajikan pada tabel berikut :
Tabel Persentase Penguasaan Siswa
NO Kode
Siswa
Skor SetiappButir Soal Skor
total
tiap
siswa
%
Skor
Siswa
Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A01 10 7 10 9 6 5 6 6 5 9 73 73% Sedang
2 A02 10 6 10 6 7 6 5 6 7 6 69 69% Sedang
3 A03 6 6 7 6 7 6 7 7 7 6 65 65% Sedang
4 A04 6 7 6 7 6 5 7 9 6 7 66 66% Sedang
5 A05 10 10 10 7 5 7 5 5 7 7 73 73% Sedang
6 A06 10 10 10 9 7 7 5 7 6 7 78 78% Sedang
7 A07 10 10 7 5 7 9 6 7 7 9 77 77% Sedang
8 A08 10 7 10 5 7 7 7 5 6 9 73 73% Sedang
9 A09 9 7 7 7 9 7 7 5 7 10 75 75% Sedang
10 A10 7 7 5 10 5 10 7 7 9 7 74 74% Sedang
11 A11 5 7 10 5 5 6 7 6 9 9 69 69% Sedang
12 A12 10 7 7 10 5 10 5 5 9 9 77 77% Sedang
13 A13 5 7 5 9 6 7 6 7 9 6 67 67% Sedang
14 A14 5 7 5 6 7 5 4 1 2 4 43 43% S.Rendah
15 A15 6 5 3 5 7 5 4 2 1 4 42 42% S.Rendah
16 A16 6 5 10 10 5 10 10 5 9 9 79 79% Sedang
17 A17 6 6 5 10 15 10 15 7 5 6 65 65% Sedang
18 A18 10 7 10 10 5 10 5 5 6 5 73 73% Sedang
19 A19 5 5 7 9 10 5 7 10 3 5 66 66% Sedang
20 A20 5 7 10 6 6 6 9 5 7 9 70 70% Sedang
21 A21 6 5 6 5 3 2 5 7 9 7 55 55% Rendah
22 A22 6 5 6 5 2 1 3 5 3 3 39 39% S.Rendah
23 A23 5 5 10 6 7 6 5 7 9 7 67 67% Sedang
24 A24 3 3 6 2 0 7 6 5 6 6 44 44% S.Rendah
25 A25 10 5 5 10 5 10 3 5 9 9 71 71% Sedang
26 A26 6 7 5 6 3 2 1 6 6 6 48 48% S.Rendah
27 A27 10 7 7 10 7 10 9 7 10 5 82 82% Tinggi
28 A28 5 5 5 6 7 6 9 9 7 7 66 66% Sedang
29 A29 5 7 10 10 7 5 10 5 7 7 73 73% Sedang
30 A30 5 7 10 6 7 6 7 5 5 7 65 65% Sedang
31 A31 10 7 10 10 5 5 10 5 7 9 78 78% Sedang
32 A32 5 5 10 5 7 7 6 7 9 6 67 67% Sedang
33 A33 5 7 10 6 7 6 7 5 7 5 65 65% Sedang
34 A34 10 7 10 9 7 9 10 9 5 9 80 80% Tinggi
35 A35 7 7 5 6 7 7 6 10 6 5 66 66% Sedang
36 A36 5 7 10 10 5 10 5 5 9 7 73 73% Sedang
Skor
total
siswa
254 236 279 263 213 242 222 224 241 248 2428 67,44
%
Sedang
Lampiran 12
Perhitungan Tingkat Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
Persentase Penguasaan Siswa (PDS) dihitung dengan rumus :
PDS = x 100%
PDS = x 100%
= 73%
Untuk persentase daya serap setiap siswa dan kriteria ketuntasannya disajikan pada
tabel berikut :
Tabel Ketuntasan Belajar Siswa N
O
Kode
Siswa
Skor Setiapp Butir Soal Skor
total
tiap
siswa
% Skor
Siswa
Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A01 10 7 10 9 6 5 6 6 5 9 73 73% Tuntas 2 A02 10 6 10 6 7 6 5 6 7 6 69 69% Tuntas 3 A03 6 6 7 6 7 6 7 7 7 6 65 65% Tuntas 4 A04 6 7 6 7 6 5 7 9 6 7 66 66% Tuntas 5 A05 10 10 10 7 5 7 5 5 7 7 73 73% Tuntas 6 A06 10 10 10 9 7 7 5 7 6 7 78 78% Tuntas 7 A07 10 10 7 5 7 9 6 7 7 9 77 77% Tuntas 8 A08 10 7 10 5 7 7 7 5 6 9 73 73% Tuntas 9 A09 9 7 7 7 9 7 7 5 7 10 75 75% Tuntas 10 A10 7 7 5 10 5 1
0 7 7 9 7 74 74% Tuntas
11 A11 5 7 10 5 5 6 7 6 9 9 69 69% Tuntas 12 A12 10 7 7 10 5 1
0 5 5 9 9 77 77% Tuntas
13 A13 5 7 5 9 6 7 6 7 9 6 67 67% Tuntas 14 A14 5 7 5 6 7 5 4 1 2 4 43 43% T. Tuntas 15 A15 6 5 3 5 7 5 4 2 1 4 42 42% T. Tuntas 16 A16 6 5 10 10 5 1
0 10
5 9 9 79 79% Tuntas
17 A17 6 6 5 10 15
10
15
7 5 6 65 65% Tuntas
18 A18 10 7 10 10 5 10
5 5 6 5 73 73% Tuntas
19 A19 5 5 7 9 10
5 7 10 3 5 66 66% Tuntas
20 A20 5 7 10 6 6 6 9 5 7 9 70 70% Tuntas 21 A21 6 5 6 5 3 2 5 7 9 7 55 55% T.Tuntas 22 A22 6 5 6 5 2 1 3 5 3 3 39 39% T.Tuntas 23 A23 5 5 10 6 7 6 5 7 9 7 67 67% Tuntas 24 A24 3 3 6 2 0 7 6 5 6 6 44 44% T.Tuntas 25 A25 10 5 5 10 5 1
0 3 5 9 9 71 71% Tuntas
26 A26 6 7 5 6 3 2 1 6 6 6 48 48% T.Tuntas 27 A27 10 7 7 10 7 1
0 9 7 10 5 82 82% Tuntas
28 A28 5 5 5 6 7 6 9 9 7 7 66 66% Tuntas 29 A29 5 7 10 10 7 5 1
0 5 7 7 73 73% Tuntas
30 A30 5 7 10 6 7 6 7 5 5 7 65 65% Tuntas 31 A31 10 7 10 10 5 5 1 5 7 9 78 78% Tuntas
0 32 A32 5 5 10 5 7 7 6 7 9 6 67 67% Tuntas 33 A33 5 7 10 6 7 6 7 5 7 5 65 65% Tuntas 34 A34 10 7 10 9 7 9 1
0 9 5 9 80 80% Tuntas
35 A35 7 7 5 6 7 7 6 10 6 5 66 66% Tuntas 36 A36 5 7 10 10 5 1
0 5 5 9 7 73 73% Tuntas
Jumlah siswa yang mencapai PDS 65% = 30 orang
Jumlah seluruh Siswa = 36 orang
Maka D (Persentase kelas yang telah mencapai PDS 65% ) dapat dihitung dengan
rumus:
D = x 100%
D = x 100%
= 83,3%
Lampiran 13
Perhitungan Tingkat Ketercapaian TPK atau Indikator
Persentase Butir Soal (PBS) dapat dihitung dengan rumus :
PBS = x 100
PBS untuk siswa nomor urut 1 dengan menngunakan rumus di atas diperoleh :
PBS = x 100%
PBS = 71,1%
Dengan cara sama, PBS berikutnya disajikan pada tabel berikut beserta
Ketuntasan TPK-nya :
Tabel Tingkat Ketercapaian TPK atau Indikator
NO Kode
Siswa
Skor Setiap butir soal
Skor total
perolehan siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A01 10 7 10 9 6 5 6 6 5 9 73
2 A02 10 6 10 6 7 6 5 6 7 6 69
3 A03 6 6 7 6 7 6 7 7 7 6 65
4 A04 6 7 6 7 6 5 7 9 6 7 66
5 A05 10 10 10 7 5 7 5 5 7 7 73
6 A06 10 10 10 9 7 7 5 7 6 7 78
7 A07 10 10 7 5 7 9 6 7 7 9 77
8 A08 10 7 10 5 7 7 7 5 6 9 73
9 A09 9 7 7 7 9 7 7 5 7 10 75
10 A10 7 7 5 10 5 10 7 7 9 7 74
11 A11 5 7 10 5 5 6 7 6 9 9 69
12 A12 10 7 7 10 5 10 5 5 9 9 77
13 A13 5 7 5 9 6 7 6 7 9 6 67
14 A14 5 7 5 6 7 5 4 1 2 4 43
15 A15 6 5 3 5 7 5 4 2 1 4 42
16 A16 6 5 10 10 5 10 10 5 9 9 79
17 A17 6 6 5 10 15 10 15 7 5 6 65
18 A18 10 7 10 10 5 10 5 5 6 5 73
19 A19 5 5 7 9 10 5 7 10 3 5 66
20 A20 5 7 10 6 6 6 9 5 7 9 70
21 A21 6 5 6 5 3 2 5 7 9 7 55
22 A22 6 5 6 5 2 1 3 5 3 3 39
23 A23 5 5 10 6 7 6 5 7 9 7 67
24 A24 3 3 6 2 0 7 6 5 6 6 44
25 A25 10 5 5 10 5 10 3 5 9 9 71
26 A26 6 7 5 6 3 2 1 6 6 6 48
27 A27 10 7 7 10 7 10 9 7 10 5 82
28 A28 5 5 5 6 7 6 9 9 7 7 66
29 A29 5 7 10 10 7 5 10 5 7 7 73
30 A30 5 7 10 6 7 6 7 5 5 7 65
31 A31 10 7 10 10 5 5 10 5 7 9 78
32 A32 5 5 10 5 7 7 6 7 9 6 67
33 A33 5 7 10 6 7 6 7 5 7 5 65
34 A34 10 7 10 9 7 9 10 9 5 9 80
35 A35 7 7 5 6 7 7 6 10 6 5 66
36 A36 5 7 10 10 5 10 5 5 9 7 73
Skor
total
siswa
254 236 279 263 213 242 222 224 241 248 2428
Skor
Butir
Soal
Maksi
mal
360 360 360 360 360 360 360 360 360 360
Persen
tase
penca
paian
butir
soal
71,
1%
65,5% 77,5% 73,0% 59,2% 67,2% 61,7% 62,2% 66,9% 68,9%
Kriteri
a
TPK tuntas
TPK tuntas
TPK tuntas
TPK tuntas
TPK Tidak tuntas
TPK tuntas
TPK Tidak tuntas
TPK Tidak tuntas
TPK tuntas
TPK tuntas
Jumlah TPK yang tuntas : 5
Jumlah TPK tidak tuntas : 6
Untuk menghitung persentase ketercapaian keuntasan TPK digunakan rumus:
PKT = x 100 %
= x 100%
= 83,3%
Lampiran 14
Tabel Sebaran Skor Kemampuan PS3
NO Kode Siswa Skor Kemampuan PSSSSPSSS I II III IV 1. A01 15 19 22 7
2. A02 15 21 27 8
3. A03 17 21 22 6
4. A04 17 19 25 7
5. A05 13 16 25 8
6. A06 17 15 27 8
7. A07 17 15 22 6
8. A08 15 21 29 7
9. A09 13 16 22 8
10. A10 13 19 27 7
11. A11 14 16 25 7
12. A12 14 17 25 8
13. A13 15 19 29 6
14. A14 7 17 27 5
15. A15 9 16 29 5
16. A16 15 19 27 6
17. A17 12 21 25 7
18. A18 15 15 22 8
19. A19 17 17 22 6
20. A20 15 21 27 6
21 A21 7 15 25 4
22. A22 7 16 27 4
23. A23 13 19 32 7
24. A24 9 16 27 5
25. A25 13 24 30 8
26. A26 9 16 25 4
27. A27 19 29 32 9
28. A28 15 24 27 7
29. A29 13 26 29 6
30. A30 14 24 27 7
31. A31 16 26 29 7
32. A32 17 24 27 6
33. A33 13 21 25 5
34. A34 17 24 32 8
35. A35 14 19 29 7
36. A36 15 21 27 7
Total Skor 496 704 956 238
Rata-Rata Skor 13,78 19,56 26,56 6,61
Pencapaian 68,5% 65,2% 66,4% 66,1%
Tingkat Pencapaian Sedang Sedang Sedang Sedang