skripsi pendidikan geografi

101
PERAN GURU TERHADAP KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEWU KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi Diajukan Oleh : IMAM BASHORI A 610080001 Kepada : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2013

description

peran guru terhadap kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana banjir

Transcript of skripsi pendidikan geografi

Page 1: skripsi pendidikan geografi

PERAN GURU TERHADAP KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEWU

KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Geografi

Diajukan Oleh :

IMAM BASHORI

A 610080001

Kepada :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2013

Page 2: skripsi pendidikan geografi

ii

PERSETUJUAN

PERAN GURU TERHADAP KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEWU

KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

Diajukan Oleh :

IMAM BASHORI

A 610080001

Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan

Dewan Penguji Skripsi Sarjana Strata - 1

Mengetahui,

Pembimbing,

Drs. Dahroni, M.Si.

NIK.146

Tanggal, 10 April 2013

Page 3: skripsi pendidikan geografi

iii

SKRIPSI

PERAN GURU TERHADAP KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEWU

KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Imam Bashori

A.610080001

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Pada tanggal, 10 Mei 2013

dan dinyatakan telah memenuhu syarat,

1. Drs. Dahroni, M.Si ( )

2. Drs. Suharjo, M.S ( )

3. M. Amin Sunarhadi, S.Si.MP ( )

Surakarta, 11 Juni 2013

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Page 4: skripsi pendidikan geografi

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka

Apabila ternyata kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya

diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, 7 April 2013

IMAM BASHORI

A.610080001

Page 5: skripsi pendidikan geografi

v

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu selesai

dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan

hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap.

(Q.s.Al-Insyiroh : 6-8)

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

( QS. Ar-Ra’d : 11 )

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan

dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.

(James Thurber)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari

betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.

(Thomas Alva Edison)

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali kita jatuh.

(Confusius)

Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup ditepi jalan dan dilempari

orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah.

(Abu Bakar Sibli)

Dalam hidup manusia hanya memiliki dua pilahan yang harus diambil, yaitu

hidup sebagai pengikut atau hidup sebagai pemimpin.

(Penulis)

Page 6: skripsi pendidikan geografi

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, akan

kupersembahkan skripsi ini dengan tulus kepada :

1. Bapak dan ibuku tercinta (Parno & Juariyah).

2. Kedua saudaraku yang selalu memberikan inspirasi dan semangat (Anshori

& M. Azuar Anas).

3. Dosen dan guru yang kuhormati.

4. Kawan-kawan angkatan 2008 Pendidikan Geografi yang selalu bersama-

sama dalam suka dan duka (Rouf, Intan, Tari dan Vuri).

5. Almameter UMS yang kubanggakan.

Page 7: skripsi pendidikan geografi

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,

Alkhamdulillah, dengan ridho Allah SWT penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Peran Guru Terhadap Kesiapsiagaan Sekolah Dalam

Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Sewu Kecamatan Jebres Kota

Surakarta”. Penyusunan skripsi ini bukan hanya usaha dan doa penulis semata,

namun tidak lepas dari bantuan berbagai pihak guna menyelesaikan penelitian ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. N. Setyaningsih, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah berkenan

memberikan izinnya kepada penulis dalam melakukan penelitian.

2. Bapak Drs. Suharjo, M.S. selaku Kaprogdi Pendidikan Geografi, terima kasih

atas tuntunan dan bimbingann akademis yang selama ini diberikan.

3. Bapak Drs. Dahroni, M.Si selaku pembimbing, terima kasih atas kesabaran

dalam membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak M Amin Sunarhadi, S.Si, M.P selaku Sekretaris Progdi Pendidikan

Geografi, terimakasih atas saran dan motivasinya selama penyususunan skripsi

ini.

5. Seluruh dosen Pendidikan Geografi yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, terimakasih atas semua ilmu yang diberikan selama ini.

Page 8: skripsi pendidikan geografi

viii

6. Yth. Bapak dan Ibu guru di SD N Kampung Sewu 25, SD N Karengan 124 dan

SMP MIS Surakarta yang telah memberikan izin dan membantu pelaksanaan

penelitian ini.

7. Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan semangat do'a, moril maupun

materiil yang sangat berharga.

8. Orang-orang yang selalu ada dalam setiap kesempatan untuk membagi waktu

dan senyum (Nia & Fitri).

9. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UMS

khususnya Angkatan 2008.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu dan

memberikan semangat selama penyusunan karya tulis ilmiah.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan, meskipun telah berusaha

semaksimal untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Oleh karena itu, segala kritik

dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan penelitian

ini bermanfaat dan sumbangan pikiran untuk masa yang akan datang. Akhirnya,

penulis hanya mengharapkan semoga Allah SWT memberikan balasan atas

bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Surakarta, 7 April 2013

Penulis

Page 9: skripsi pendidikan geografi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

PERNYATAAN .......................................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi

KATA PENGANTAAR .............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

ABSTRAK .................................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ............................................................. 6

D. Perumusan Masalah .............................................................. 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ................................................................ 7

BAB II. LANDASAN TEORI .............................................................. 8

A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 8

B. Kerangka Penelitian .............................................................. 21

Page 10: skripsi pendidikan geografi

x

C. Hipotesis ............................................................................... 23

BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................... 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 24

B. Populasi, Sampel, dan Sampling ............................................. 24

C. Variabel Penelitian ................................................................. 24

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 27

E. Teknik Uji Persyaratan Analisis ............................................. 30

F. Teknik Analisi Data ............................................................... 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN .......................................................... 34

A. Deskripsi Data ........................................................................ 34

B. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................... 37

C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ................................... 42

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................ 43

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................ 54

A. Kesimpulan ............................................................................ 54

B. Implikasi ................................................................................ 55

C. Saran ...................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 58

LAMPIRAN

Page 11: skripsi pendidikan geografi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Pengelompokan Pengetahuan Dasar Guru

Terhadap Bencana. .............................................................. 35

Tabel 2. Hasil Pengelompokan Kemampuan Guru Dalam

Mengkaji Potensi Bencana. .................................................. 36

Tabel 3. Hasil Pengelompokan Sikap Guru Dalam Merespon

Bencana. .............................................................................. 37

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda ................................. 39

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Soal Pernyataan ..................................... 40

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Pengetahuan dan Sikap ....................... 41

Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Pengetahuan dan Sikap .................... 42

Tabel 8. Tahap Reflektif Tentang Kebencanaan Banjir ...................... 46

Tabel 9. Tahap Intepretatif Tentang Kebencanaan Banjir ................... 47

Tabel 10. Tahap Decision Tentang Kebencanaan Banjir ...................... 48

Tabel 11. Kebijakan Sekolah ............................................................... 50

Tabel 12. Rencana Tanggap Darurat .................................................... 51

Tabel 13. Mobilitas Sumberdaya ......................................................... 53

Page 12: skripsi pendidikan geografi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Jebres. ................................... 2

Gambar 2. Peta Rawan Banjir Kota Surakarta Th 2007. ........................ 4

Gambar 3. Diagram Siklus Pengelolaan Bencana. ................................. 20

Gambar 4. Kerangka Penelitian ............................................................. 23

Gambar 5. Grafik Histogram Pengetahuan Dasar

Kebencanaan Guru............................................................... 35

Gambar 6. Grafik Histogram Kemampuan Guru Dalam

Mengkaji Potensi Bencana ................................................... 36

Gambar 7. Grafik Histogram Sikap Guru Dalam Merespon Bencana..... 37

Page 13: skripsi pendidikan geografi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Validasi Riset .................................................... 59

Lampiran 2. Surat Izin Riset .................................................................. 61

Lampiran 3. Surat Keterangan Pemberian Izin Riset MIS ...................... 64

Lampiran 4. Profile Sekolah .................................................................. 65

Lampiran 5. Data Guru dan Karyawan SMP MIS .................................. 66

Lempiran 6. Kuisoner ........................................................................... 70

Lampiran 7. Form Observasi dan Wawancara ....................................... 74

Lampiran 8. Uji Validitas Kuisoner Pengetahuan .................................. 75

Lampiran 9. Uji Reliabilitas Kuisoner Pengetahuan .............................. 76

Lampiran 10. Uji Validitas Kuisoner Sikap ........................................... 77

Lampiran 11. Uji Reliabilitas Kuisoner Sikap ....................................... 78

Lampiran 12. Uji Normalitas dan Homogenitas ...................................... 79

Lampiran 13. Peta Administrasi Kec. Jebres ......................................... 80

Lampiran 14. Peta Administrasi Kel. Sewu ........................................... 81

Lampiran 15. Peta Banjir Kota Surakarta .............................................. 82

Lampiran 16. Peta Topografi Kota Surakarta ......................................... 83

Lampiran 17. Citra Kel. Sewu ............................................................... 84

Lampiran 18. Foto Banjir Kel. Sewu Th 2007 ....................................... 85

Lampiran 19. Foto Banjir dan Puting Beliung Kel. Sewu Th 2013 ........ 86

Page 14: skripsi pendidikan geografi

xiv

PERAN GURU TERHADAP KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEWU

KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

Imam Bashori A.610080001, Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013, xiv+86 (Termasuk Lampiran).

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru

dalam mengkaji potensi bencana dan kesiapan sekolah dalam menghadapi

bencana. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung data

kualitatif dengan menggunakan guru yang mengajar di daerah rawan bencana

sebagai populasi. Penggalian data dilakukan dengan observasi, kuesioner dan

wawancara. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yang

sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yang menggunakan metode

Kolmogorov Smirnov untuk uji normalitas dan metode Levene Test untuk uji

homogenitas. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa 1) Secara umum

kemampuan guru dalam menghadapi bencana yang diukur melalui pengetahuan

dan tindakan guru terhadap bencana sudah cukup baik hal ini ditunjukkan dengan

rata-rata nilai tentang pengetahuan dasar kebencanaan sebesar 7,5, kemampuan

mengkaji potensi bencana sebesar 7,2 dan sikap dalam menghadapi bencana

sebesar 7,1, 2) Kesiapsiagaan sekolah ditinjau dari indikator kebijakan, rencana

kesiapsiagaan sekolah dan mobilitas sumberdaya maka didapatkan, Kebijakan

sekolah tentang kebencanaan belum diterapkan secara utuh, rencana kesiapsiagaan

yang disusun hanya sebatas pengalaman bencana masa lalu tanpa dilakukan

identifikasi ulang kemungkinan bencana yang akan terjadi dimasa yang akan

datang sehingga penanggulangan bencana hanya bersifat reaksional dan

spontanitas, Mobilitas sumberdaya yang telah dilakukan oleh sekolah baru

berkaitan kerjasama penanggulangan bencana dengan pihak luar sekolah

sedangkan untuk mobilitas sumberdaya dalam internal sekolah masih belum

terlaksanakan.

Kata kunci : Bencana, Pengetahuan dan Sikap, Kesiapsiagaan

Page 15: skripsi pendidikan geografi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dinamika alam sangat memberikan dampak bagi kehidupan manusia,

baik bersifat menguntungkan maupun merugikan. Sifat merugikan inilah yang

kemudian dikenal dengan sebutan bencana. Upaya meminimalisasi resiko

atau kerugian bagi manusia diperlukan pengetahuan, pemahaman,

keterampilan kesiapsiagaan untuk mencegah, mendeteksi dan mengantisipasi

secara lebih dini tentang berbagai macam bencana atau lebih dikenal dengan

istilah mitigasi bencana.

Kelurahan Sewu berada di wilayah Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

Luas wilayah Kelurahan Sewu adalah 48,5 Ha dan terbagi menjadi 9 Dukuh,

9 RW dan 35 RT dengan jumlah penduduk 8.389 jiwa. Kelurahan Sewu

merupakan dataran rendah yang memiliki ketinggian tempat 70-90 M diatas

permukaan laut, dan memiliki kemiringan tanah antara 0-10% sehingga dapat

digolongkan sebagai daerah yang memiliki topografi landai. Keadaan sosial

ekonomi masyarakat Kelurahan Sewu merupakan kelurahan termiskin di

Kecamatan Jebres, yaitu dengan angka kemiskinan 21% dari total penduduk

dan sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai buruh yang

mencapai 70%. Kemiskinan di Kelurahan Sewu terpusat di daerah sekitar

bantaran Sungai Bengawan Solo yang setiap tahun terkena banjir (sumber:

Kecamatan Jebres Dalam Angka, 2010. BPS).

Page 16: skripsi pendidikan geografi

2

Gam

bar

1. P

eta

Adm

inis

tras

i K

ecam

atan

Jeb

res

Page 17: skripsi pendidikan geografi

3

Terjadinya hujan dengan intensitas tinggi di Sub DAS Bengawan Solo

Hulu dan Kali Madiun Pada tanggal 25 Desember 2007 berdampak pada

terjadinya banjir besar di seluruh DAS Bengawan Solo. Hal ini menimbulkan

dampak seperti tergenangnya perumahan, fasilitas umum, kantor, tempat

ibadah, sawah/tegalan, dan jalan. Banjir besar tersebut melanda

kabupaten/kota di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.

Banjir Bengawan Solo menyebabkan terendamnya sejumlah sekolah

yang terdapat di Kota Solo. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

(Disdikpora) Kota Solo, Jumat 28 Desember 2007 (dalam

http://solopeduli.blogspot.com/2007/12/jumlah-sekolah-yang-terendam-

bertambah.html), menyebutkan jumlah sekolah terendam bertambah dari 20

menjadi 33 sekolah. Dari ke-33 sekolah tersebut yaitu: SMP MIS Surakarta,

SD N Kampung Sewu 25, dan SD N Karengan 124 yang menjadi lokasi

penelitian turut terendam banjir sehingga aktifitas belajar mengajar di sekolah

dihentikan untuk sementara waktu sampai banjir surut dan hal ini sangat

merugikan sekolah terutama berkaitan dengan proses belajar mengajar.

Pendidikan formal yang secara operasional dinyatakan dalam bentuk

pembelajaran di sekolah, maka penyikapan terhadap bencana tersebut sudah

semestinya direspon oleh guru. Guru memiliki peran yang sangat penting dan

krusial dalam membekali siswa dengan pengetahuan tentang kebencanaan

melalui pembelajaran di sekolah, terlebih sekolah terletak pada zona yang

cukup rawan terhadap ancaman bahaya bencana yang diakibatkan oleh

Sungai Bengawan Solo.

Page 18: skripsi pendidikan geografi

4

Gam

bar

2. P

eta

Raw

an B

anji

r K

ota

Sura

kar

ta T

h

2007

Page 19: skripsi pendidikan geografi

5

Ancaman utama yang diakibatkan oleh Sungai Bengawan Solo yang

memberi dampak cukup serius pada sekolah adalah banjir. Banjir hampir

setiap tahun menjadi ancaman bencana yang harus dihadapi, maka dalam

pembelajaran di kelas guru harus mampu membekali siswa dengan

pengetahuan secara teoritis dan pengetahuan praktis untuk menggunakan

gejala geosfer sebagai sistem peringatan dini (early warning system)

mengenai kebencanaan banjir sehingga, pengetahuan dan ketrampilan

tentang pendidikan mitigasi bencana penting dikuasai oleh guru.

Permasalahannya apakah pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh

guru dalam menghadapi bencana sudah cukup, sehingga dapat menanamkan

budaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kepada siswa melalui

pembelajaran di kelas.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis melakukan

penelitian terhadap masalah tersebut dengan mengambil judul “PERAN

GURU TERHADAP KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEWU

KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat diidentifikasi berbagai

masalah yang dihadapi guru :

1. Masih lemahnya peran guru dalam pendidikan mitigasi bencana

disebabkan karena kurangnya pemahaman dan ketrampilan yang dimiliki

guru tentang kebencanaan.

Page 20: skripsi pendidikan geografi

6

2. Sulit ditanamkannya budaya kesiapsiagaan bencana di sekolah karena

belum tersusunya kebijakan yang berkaitan dengan kesiapsiagaan

bencana.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah dapat

diungkap, bahwa kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana sangat

ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan ketrampilan guru dalam menyikapi

setiap resiko bencana yang didukung kebijakan kebencanaan sekolah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah maka

dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan guru dalam menghadapi bencana yang terjadi

pada lingkungan sekolah?.

2. Bagaimana kesiapsiagaan sekolah, di kompleks sekolah Kelurahan Sewu

dalam menghadapi bencana?.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kemampuan guru dalam menghadapi bencana yang terdapat

pada lingkungan sekolah.

2. Mengetahui kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana.

Page 21: skripsi pendidikan geografi

7

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah

1. Manfaat Teoritis

a. Bertambahnya kazanah ilmu pengetahuan pendidikan mitigasi bencana

pada sekolah tempat dilaksanakannya penelitian dan di lingkungan

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

b. Masukan kepada sekolah yang digunakan sebagai lokasi penelitian,

agar meningkatkan kesiapsiagaan dari ancaman bencana yang terdapat

pada lingkungan sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Meningkatkan kesadaran, kepedulian, kemampuan dan kesiapsiagaan

dalam menghadapi resiko bencana dengan tujuan untuk mengurangi

dampak bencana.

b. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pendidikan mitigasi

yang sesuai untuk diterapkan di sekolah.

Page 22: skripsi pendidikan geografi

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendidikan

a. Hakikat Pendidikan

Dedy Mulyasana (2011:2) mengemukakan bahwa pendidikan

adalah proses menjadikan seseorang menjadi dirinya sendiri yang

tumbuh sejalan dengan bakat, watak, kemampuan, dan hati nuraninya

secara utuh. Pendidikan tidak boleh menjadikan manusia asing

terhadap dirinya dan asing terhadap hati nuraninya, sehingga

pendidikan tidak boleh melahirkan sikap, pemikiran dan perilaku

semu.

Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti

(karakter, kekuatan, batin), pikiran (intellect), dan jasmani anak-anak

selaras dengan alam dan masyarakat (Kihajar Dewantoro. Dalam Dedy

Mulyasana, 2011:3).

Berdasarkan definisi dari para ahli dapat disimpulkan bahwa

pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas hidup.

Melalui proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami apa arti

dan hakikat hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas

hidup dan kehidupan secara benar.

Page 23: skripsi pendidikan geografi

9

b. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang

guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar (Tim

pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran UPI, 2011:128).

Pendidikan formal (sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang

dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional.

Pembelajaran merupakan aktifitas yang dilakukan oleh guru

dalam rangka untuk memberikan ilmu dan pengetahuan kepada siswa

sehingga siswa menjadi trampil dan mampu dalam menghadapi

masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari, seperti

tindakan apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana

baik sebelum, saat terjadinya bencana, maupun setelah terjadinya

bencana.

c. Kemampuan Guru Dalam Menghadapi Bencana

Kemampuan/kompetensi adalah kemampuan bersikap, berfikir

dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan,

sikap dan ketrampilan yang dimilikinya (Tim pengembang MKDP

Kurikulum dan Pembelajaran UPI, 2011:78).

Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan guru dalam

menghadapi bencana adalah kesanggupan atau kecakapan guru dalam

menganalisis, mengidentifikasi dan menyikapi setiap ancaman bencana

yang berpotensi terjadi di lingkungan sekitarnya. Pembahasan

kemampuan guru dalam penelitian ini adalah sebatas pengetahuan

Page 24: skripsi pendidikan geografi

10

dasar guru dalam menghadapi bencana, kemampuan guru dalam

mengkaji potensi bencana dan sikap guru dalam merespon bencana.

Mekanisme pikiran, tanggapan dan respon terhadap bencana

diharapkan dapat menjadi indikator kemampuan secara cermat dan

utuh dalam arti seberapa tingkat kesadaran akan resiko bencana

maupun respon serta mitigasi yang menjadi pengetahuan dan

perspektifnya. Keutuhan dalam berpikir untuk memahami bencana

atau khususnya resiko bencana melalui dinamika berpikir dan

bertindak dalam ORID (Objektif, Reflektif, Intepretatif dan Decision).

Indikator tersebut diungkap dengan pertanyaan-pertanyaan pada

proses mengingat kembali :

a) Sejauh mana tingkat kemampuan dan sensivitas guru dalam

merespon bencana melalui kemampuan sensorinya (O).

b) Sejauh mana tingkat reflektif guru dalam menghayati

pengalaman bencana mereka sebelum dan sesudah terjadi

bencana, ketakutan dan mungkin pengalaman positif guru (R).

c) Sejauh mana kesadaran realitas yang dialami guru, ini

membutuhkan kemampuan intepretatif guru sehingga

pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap

masyarakat, keluarga dan masa depan menjadi penting untuk

diungkap (I).

d) Tahap-tahap pikiran dan respon yang dialami pada 1-3,

kemudian guru akan membangun komitmen untuk menghadapi

Page 25: skripsi pendidikan geografi

11

bencana dan adaptasi terhadap berbagai perubahan yang

dialami oleh masing-masing guru sebagai keputusan

pribadinya (D).

d. Sekolah Siaga Bencana

Definisi sekolah siaga bencana dalam buku Kerangka Kerja

Sekolah Siaga Bencana (Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia,

2011:8) adalah sekolah yang memiliki kemampuan untuk mengelolah

resiko bencana di lingkungannya, kemampuan tersebut diukur dengan

dimilikinya perencanaan penanggulangan bencana (sebelum, sesaat

dan sesudah bencana), ketersediaan logistik, keamanan dan

kenyamanan di lingkungan pendidikan, infrastruktur, serta sistem

kedaruratan, yang didukung dengan adanya pengetahuan dan sikap,

prosedur tetap (standar oprasional prosedur), dan sistem peringatan

dini.

e. Tujuan Sekolah Siaga Bencana

Konsorsium Sekolah Siaga Bencana Indonesia (2011:9)

menyatakan tujuan sekolah siaga bencana adalah membangun budaya

siaga dan budaya aman di sekolah, serta membangun ketahanan dalam

mengahadapi bencana oleh warga sekolah.

Budaya siapsiaga bencana merupakan syarat mutlak untuk

mewujudkan terbangunnya Sekolah Siaga Bencana (SSB). Budaya

tersebut akan terbentuk apabila ada sistem yang mendukung, proses,

Page 26: skripsi pendidikan geografi

12

perencanaan, pengadaan dan prawatan sarana-prasarana sekolah yang

baik.

f. Parameter Sekolah Siaga Bencana

Untuk mengukur upaya yang dilakukan sekolah dalam

membangun Sekolah Siaga Bencana (SSB) perlu ditetapkan parameter.

Parameter adalah standar minimum yang bersifat kualitatif dan

menentukan tingkat minimum yang harus dicapai dalam pemberian

respon pendidikan. Parameter kesiapsiagaan sekolah berdasarkan

buku Kerangka Kerja Sekolah Siaga Bencana (Konsorsium Pendidikan

Bencana Indonesia, 2011:10) diidentifikasi menjadi empat faktor,

yaitu:

1) Pengetahuan dan Sikap

Dasar dari setiap pengetahuan dan sikap manusia adalah

adanya persepsi, pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya.

SSB ingin membangun kemampuan seluruh warga sekolah, baik

individu maupun warga sekolah secara kolektif, untuk menghadapi

bencana secara cepat dan tepat guna.

2) Kebijakan Sekolah

Kebijakan sekolah adalah keputusan yang dibuat secara

formal oleh sekolah mengenai hal-hal yang perlu didukung dalam

pelaksanaan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di sekolah, baik

secara khusus maupun terpadu. Keputusan tersebut bersifat

mengikat. Praktiknya kebijakan sekolah merupakan landasan,

Page 27: skripsi pendidikan geografi

13

panduan, arahan pelaksanaan kegiatan terkait dengan PRB di

sekolah.

3) Perencanaan Kesiapsiagaan

Kesiapsiagaan bertujuan untuk menjamin adanya tindakan

cepat dan tepat guna pada saat terjadi bencana dengan memadukan

dan mempertimbangkan sistem penanggulangan bencana di daerah

dan disesuaikan kondisi wilayah setempat.

Bentuk atau produk dari perencanaan ini adalah dokumen-

dokumen, seperti protap kesiapsiagaan, rencana

kedaruratan/kontijensi, dan dokumen pendukung terkait, termasuk

sistem peringatan dini yang disusun dengan mempertimbangankan

akurasi dan kontekstualitas lokal.

4) Mobilitas Sumberdaya

Sekolah harus menyiapkan sumberdaya manusia, sarana

dan prasarana, serta finansial dalam pengelolaan untuk menjamin

kesiapsiagaan bencana di sekolah. Mobilitas sumberdaya

didasarkan pada kemampuan sekolah dan pemangku sekolah.

Mobilitas ini juga terbuka bagi peluang partisipasi dari para

pemangku kepentingan lainnya.

Keempat parameter di atas adalah perangkat pengukur

kesiapsiagaan bencana di sekolah. Pengukuran, masing-masing

parameter itu tidak berdiri sendiri, melainkan saling terkait satu sama

lainnya. Ukuran yang didapat dari sekolah yang terkait, dapat

Page 28: skripsi pendidikan geografi

14

diketahui mengenai tingkat ketahanan sekolah terhadap ancaman

bencana tertentu. Keempat parameter tersebut murupakan dasar dari

variabel dalam penelitian ini, sehingga peran guru dalam

kesiapsiagaan menghadapi bencana mengacu pada keempat parameter

tersebut.

2. Pengelolaan Bencana

a. Pengertiaan Bencana

Definisi bencana dalam buku Disaster Management – A

Disaster Manager’s Handbook (Carter,1991. Dalam Robert J.Kodoatie

&Roestam Sjarief, 2006:68) adalah suatu kejadian, alam atau buatan

manusia, tiba-tiba atau progresive, yang menimbulkan dampak yang

dahsyat (hebat) sehingga komunitas (masyarakat) yang terkena atau

terpengaruh harus merespon dengan tindakan-tindakan luar biasa

dalam pengelolaan bencana terpadu, suatu masyarakat sehingga tidak

menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi

materi, ekonomi atau lingkungan yang melampaui kemampuan

masyarakat tersebut untuk mengatasi dengan menggunakan

sumberdaya mereka sendiri.

Bencana dengan kata lain dapat didefinisikan suatu kondisi

yang tidak normal yang terjadi pada masyarakat dan mempunyai

kecenderungan kehilangan kehidupan, harta benda dan lingkungan

sumberdayanya serta kondisi dimana masyarakat tidak mampu keluar

dari akibat yang ditimbulkan, sehingga membutuhkan tindakan luar

Page 29: skripsi pendidikan geografi

15

biasa untuk menghadapinya disini diperlukanlah pendidikan yang

tepat.

b. Penyebab Bencana

Robert J.Kodoatie & Roestam Sjarief (2006:68) membagi

penyebab bencana menjadi dua, yaitu alam dan manusia. Secara alami

bencana akan selalu terjadi di permukaan bumi, misalnya tsunami,

gempa bumi, gunung meletus, kekeringan, banjir, longsor dan lain

sebagainya. Sedangkan bencana yang diakibatkan oleh aktifitas

manusia adalah segala aktifitas manusia yang merusak atau

menggangu keseimbangan alam sehingga alam mencari

keseimbanganya dangan wujud berupa perubahan yang sangat cepat

atau kontras sehingga menimbulkan ancaman kepada manusia.

Bencana dapat dibedakan menjadi dua yaitu fisik dan sosial

sehingga diperlukan penanganan yang berbeda dari setiap bencana

tersebut. Penanganan bencana yang tepat dapat mengurangi kerugian

atau korban yang ditimbulkan, sehingga diperlukannya pendidikan

kebencanaan diajarkan sejak dini kepada siswa dengan tujuan suatu

saat jika terjadi bencana masyarakat dapat memberi respon yang cepat

dan tepat.

c. Banjir

Krishna S. Pribadi (2008:VII-1) Banjir adalah suatu kejadian

saat air menggenangi daerah yang biasanya tidak digenangi air dalam

selang waktu tertentu. Banjir umumnya terjadi pada saat aliran air

Page 30: skripsi pendidikan geografi

16

melebihi volume air yang dapat ditampung dalam sungai, danau, rawa,

drainase maupun saluran air lainnya pada selang waktu tertentu.

Masyarakat yang tinggal disekitar sungai atau daerah pantai

yang landai merupakan masyarakat yang paling beresiko terhadap

ancaman banjir. Semakin dekat tempat tinggal kita dengan sumber

banjir, semakin besar resiko kita terkena banjir.

d. Penyebab Banjir

Penyebab utama banjir menurut Krishna S. Pribadi (2008:VII-

2) adalah curah hujan yang sangat tinggi yang berada di atas ambang

normal. Hujan lebat yang berlangsung selama berhari-hari

mengakibatkan jumlah air yang jatuh ke bumi sangat banyak. Hujan

lebat dapat terjadi secara musiman dan meliputi daerah yang sangat

luas. Perubahan iklim seperti El Nino juga dapat mengakibatkan hujan

yang sangat lebat.

Selain curah hujan yang sangat tinggi di atas normal, banjir

juga dapat disebabkan oleh gelombang badai tropis, luapan air pasang

di laut yang menghambat aliran air sungai, jebolnya tanggul maupun

tindakan manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan.

e. Jenis-Jenis Banjir

Krishna S. Pribadi (2008:VII-4) membagi jenis-jenis banjir menjadi :

1) Banjir Sungai

Banjir sungai adalah banjir yang terjadi di dataran rendah

yang dilalui oleh aliran sungai. Banjir yang terjadi di sepanjang

Page 31: skripsi pendidikan geografi

17

aliran sungai ini merupakan fenomena alam yang umumnya

berlangsung secara musiman dan terjadi pada saat musim hujan

tiba. Banjir akibat luapan sungai ini dapat terjadi selama

berminggu-minggu. Pendangkalan sungai, baik oleh sedimentasi

maupun sampah juga mengakibatkan berkurangnya daya angkut

sungai terhadap limpasan air hujan, sehingga mengakibatkan

luapan air kedaratan.

2) Banjir Pantai

Banjir pantai adalah banjir yang terjadi di sekitar pantai.

Banjir pantai terjadi akibat angin laut yang bertiup kearah daratan

dengan kencang sehingga menimbulkan gelombang laut tinggi

yang menyapu ke arah daratan sehingga terjadilah banjir di

sepanjang pantai. Banjir pantai bukan disebabkan oleh hujan dalam

siklus hidrologi, melainkan hujan lebat akibat badai.

3) Banjir Bandang

Banjir bandang adalah jenis banjr yang datang secara

mendadak dan terjadi akibat meningkatnya muka air sungai secara

cepat akibat hujan yang lebat. Pada daerah lembah sungai dan

daerah dengan kemiringan yang tinggi, air mengalir lebih cepat

dibanding daerah yang lebih landai.

4) Banjir Kota

Banjir kota adalah banjir yang terjadi pada daerah

perkotaan. Banjir perkotaan terjadi karena berkurangnya lahan

Page 32: skripsi pendidikan geografi

18

kosong yang dapat berfungsi sebagai daerah penyerap air hujan.

Lahan kosong tersebut umumnya sudah beralih fungsi menjadi

pemukiman, gedung, jalan dll. Banjir kota dapat juga diakibatkan

tidak berfungsinya saluran air hujan dengan baik.

f. Resiko Bencana

Krishna S. Pribadi (2008:I-5) Resiko bencana adalah

besarnya kemungkinan kerugian yang mungkin terjadi seperti

hilangnya nyawa, cedera, kerugian harta benda, serta gangguan

terhadap kegiatan ekonomi yang disebabkan oleh fenomena

tertentu. Resiko terjadinya bencana bergantung pada tingkat

ancaman atau potensi bahaya baik fisik maupun non fisik. Pada

dasarnya, resiko bencana terdiri dari dua elemen, yaitu : bahaya dan

kerentanan.

Secara sederhana resiko bencana dapat dirumuskan sebagai

berikut :

RB = A x Kr

RB = Risiko Bencana

A = Ancaman Bahaya

Kr = Kerentanan

g. Pengertian Pengelolaan Bencana

Robert J.Kodoatie & Roestam Sjarief (2006:69) mendefinisikan

pengelolaan sebagai suatu aktifitas, seni, cara, gaya, pengorganisasian,

kepemimpinan, pengendalian dalam mengendalikan atau mengelola

kegiatan. Tahap pengelolaan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,

Page 33: skripsi pendidikan geografi

19

pengawasan, operasi dan pemeliharaan, organisasi, kepemimpinan,

pengendalian sampai evaluasi dan monitoring.

Pengelolaan bencana merupakan aktifitas yang dilakukan oleh

masyarakat dalam menghadapi segala potensi bencana dengan tujuan

untuk mengurangi dampak bencana yang akan terjadi. Berhasil atau

tidaknya pengelolaan bencana sangat ditentukan oleh pengetahuan

yang diterima pada saat sekolah atau pengalaman terhadap bencana

yang terjadi pada masa lalu.

h. Siklus Pengelolaan Bencana

Walaupun setiap bencana mempunyai karakteristik yang

berbeda-beda namun pada hakekatnya pola pengelolaan secara

subtansi hampir sama. Oleh karena itu, dari filosofi dan konsep

manajemen bencana maka dapat dibuat siklus pengelolaan bencana

yang terpadu. Berikut siklus pengelolaan bencana :

Page 34: skripsi pendidikan geografi

20

Siklus di atas secara umum menggambarkan proses-proses

pengelolaan bencana yang pada intinya merupakan tindakan-tindakan

nyata dari jauh sebelum bencana terjadi, pra-bencana, saat menjelang

bencana, saat bencana dan pasca bencana.

i. Mitigasi (Reduksi)

Mitigasi menurut Robert J. Kodoatie & Roestam Sjarief

(2006:143), adalah tindakan-tindakan yang bertujuan untuk mereduksi

dampak bencana baik dampak ke komunitas yaitu jiwa, harta benda

maupun dampak ke infrastruktur. Berhubungan dengan waktu,

tindakan mitigasi hampir mirip dengan tindakan preventif.

Dampak Bencana

Respon/ Tindakan Darurat Dan Pertolongan

Pemulihan/Recovery

Perencanaan/ Pengembangan

Action Plan

Pencegahan (Preventiv)

Mitigasi (Pengurangan)

Persiapan Dan

Kesiagaan

Gambar 3. Diagram Siklus Pengelolaan Bencana.

(Carter, 1991: Dalam Robert J.Kodoatie & Roestam Sjarief, 2006:137).

A. Jauh Sebelum

Bencana

B. Pra-Bencana

C. Saat Menjelang Bencana

D. Saat Bencana

E. Pasca Bencana A. Jauh Sebelum

Bencana

B. Pra-Bencana

C. Saat Menjelang Bencana

D. Saat Bencana

E. Pasca Bencana

Page 35: skripsi pendidikan geografi

21

Mitigasi merupakan kegiatan yang sangat penting karena

kegiatan ini merupakan kegiatan sebelum terjadinya bencana yang

dimaksudkan untuk mengantisipasi agar korban jiwa dan kerugian

materi yang ditimbulkan dapat dikurangi. Masyarakat dan siswa yang

berada di daerah rawan bencana maupun yang berada di luar sangat

besar perannya, sehingga perlu ditingkatkan kesadaran, kepedulian dan

kecintaannya terhadap alam dan lingkungan hidup melalu pendidikan

yang diajarkan di sekolah.

j. Kesiapsiagaan/Preparedness

Kesiapsiagaan adalah suatu aksi/aktifitas yang membuat

pemerintah, organisasi, masyarakat, perorangan (stakeholders) dapat

merespon bencana yang bakal terjadi dengan cepat, tepat, efektif,

efesien dan benar (Carter, 1991. Dalam Robert J.Kodoatie & Roestam

Sjarief, 2006:145). Lebih lanjut kesiapsiagaan merupakan tindakan

perencanaan berseri meliputi modul-modul peringatan, evakuasi,

search and resceu (SAR), perkiraan kerusakan dan respon darurat.

B. Kerangka Penelitian

Peristiwa demi peristiwa hendaknya membuka mata kita bahwa

manajemen bencana di negara ini masih sangat jauh dari yang diharapkan.

Selama ini, manajemen bencana dianggap bukan prioritas utama dan hanya

datang sewaktu-waktu saja, padahal Indonesia adalah wilayah rawan terhadap

bencana, serta mitigasi bencana yang tepat dinilai sangat perlu dipahami dan

Page 36: skripsi pendidikan geografi

22

dikuasi oleh semua kalangan, baik pemerintah, masyarakat maupun pihak

swasta.

Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta dapat digolongkan

sebagai daerah yang cukup parah terkena dampak pada saat peristiwa banjir

Bengawan Solo pada akhir Tahun 2007 silam, hal ini disebabkan karena

letaknya yang berada tepat pada jalur DAS Bengawan Solo dan masih

rendahnya pemahan masyarakat tentang mitigasi bencana banjir yang tepat.

Sekolah memiliki peran yang strategis dalam upaya mitigasi bencana.

Oleh karena itu perlu membangun kapasitas guru agar memahami konsep

yang benar tentang kebencanaan. Guru merupakan pembentuk konsep diri

dalam memahami mitigasi bencana pada siswa namun kenyataan di lapangan

sebagian besar guru belum memiliki ketrampilan dan pengetahuan mengenai

mitigasi bencana, padahal peran guru pada pendidikan merupakan hal yang

terpenting dalam pembentukan konsep diri dan pemahaman mitigasi bencana

bagi siswa.

Guru memiliki empat peran yang cukup strategis dalam upaya

kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana berdasarkan uraian

parameter sekolah siaga bencana maka keempat peran itu adalah sebagai

model atau contoh melalui pengetahuan dan sikap, perumus dan penyampai

kebijakan, penyusun dan pelaksana rencana kesiapsiagaan di sekolah dan

manajemen mobilitas sumberdaya.

Page 37: skripsi pendidikan geografi

23

Peran guru terhadap kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana

berdasarkan parameter SSB dapat dijelaskan pada Gambar 4 berikut :

C. Hipotesis

Berdasarkan uraian kerangka penelitian, maka peneliti mengajukan

hipotesis yaitu : Kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana ditentukan

oleh pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengkaji potensi bencana.

Gambar 4. Kerangka Penelitian

Sumber : Penulis, 2012

Kajian Potensi Bencana

Informasi

Kebencanaan

Peran Guru

Pengetahuan

dan Sikap Kebijakan Perencanaan

Kesiapsiagaan

Sekolah Siaga

Bencana

Mobilitas

Sumberdaya

Page 38: skripsi pendidikan geografi

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah yang terdapat pada Kelurahan

Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta yang terdi dari 3 sekolah, yaitu SD N

Karengan 124, SD N Kampung Sewu 25, dan SMP MIS (Modern Islamic

School) Surakarta. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan yaitu antara

bulan Agustus sampai dengan Febuari 2012.

B. Populasi, Sampel, dan Sampling

Populasi penelitian

Populasi yang digunaan pada penelitian ini adalah seluruh guru yang

terdapat pada kompleks sekolah di Kelurahan Sewu yang meliputi, SD N

Karengan 124 (13 guru), SD N Kampung Sewu 25 (14 guru) dan SMP MIS

(Modern Islamic School) Surakarta (16 guru). Secara keseluruhan total

populasi yang ada adalah 43 guru karena jumlah populasi yang tidak begitu

banyak sehingga penulis berinisiatif untuk menjadikan keseluruhan populasi

menjadi responden dalam penelitian ini.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah gejala yang digunakan sebagai ciri, sifat

atau ukuran yang menjadi fokus pemikiran. Variabel dalam penelitian ini

merupakan segala bentuk peran yang dilakukan oleh guru dalam upaya

pengurangan resiko bencana yang meliputi; kemampuan guru dalam

Page 39: skripsi pendidikan geografi

25

menghadapi bencana dan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana,

yang terdiri dari :

1. Kemampuan Guru

Kemampuan merupakan elemen yang penting dalam

kesiapsiagaan berbasis sekolah. Kemampuan yang baik menjadi

landasan membangun kesiapsiagaan. Untuk memahami kesadaran

guru dari perspektif afektif, maka penelitian ini diawali dengan upaya

memahami kondisi guru secara kognitif yaitu: pengetahuan dasar

bencana, kemampuan mengkaji potensi bencana, dan sikap dalam

merespon bencana. Tahap-tahap yang terkait dengan kognitif

kemampuan guru meliputi 4 tahap, yakni obyektif (O) digunakan

untuk mengukur pengetahuan dasar bencana dan kemampuan

mengkaji potensi bencana, sedangkan reflektif (R), intepretatif (I), dan

decision (D) digunakan untuk mengukur sikap guru dalam merespon

bencana.

2. Kesiapsiagaan Sekolah

Kesiapsiagaan merupakan serangkaian upaya yang dilakukan

untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta langkah

yang tepat dan berdaya guna. Kesiapsiagaan dalam penelitian ini

difokuskan pada tiga indikator yaitu :

a. Kebijakan

Kebijakan sekolah pada dasarnya adalah bentuk dukungan

secara formal dari pimpinan sekolah yang dituangkan dalam

Page 40: skripsi pendidikan geografi

26

peraturan sekolah dan kesepakatan mengenai hal yang harus

dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Berikut bentuk-bentuk

kebijakan sekolah secara umum :

1) Sekolah memiliki peraturan yang dibuat untuk mengantisipasi

bencana.

2) Sekolah mengintegrasikan pendidikan bencana dalam

kurikulum sekolah.

3) Sekolah mengirimkan guru untuk mengikuti diklat pelatihan

bencana.

4) Sekolah mensosialisasikan kebijakan kebencanaan kepada

warga sekolah

b. Perencanaan Kesiapsiagaan

Rencana kesiapsiagaan berisikan daftar kebutuhan dan

aktifitas yang dilakukan oleh komponen sekolah dalam

menghadapi bencana, yang meliputi :

1) Dokumen penilaian resiko bencana yang disusun secara

partisipasif oleh warga sekolah.

2) Protokol komunikasi dan kordinasi.

3) Protap kesiapsiagaan sekolah yang disepakati dan dilaksanakan

oleh seluruh komponen sekolah.

4) Peta evakuasi sekolah, dengan tanda dan rambu yang terpasang

dan mudah dipahami oleh seluruh komponen sekolah.

Page 41: skripsi pendidikan geografi

27

c. Mobilitas Sumberdaya

Mobilitas sumberdaya merupakan upaya pengerahan dari

sumberdaya yang telah dimiliki dan disusun sesuai dengan

perencanaan kesiapsiagaan yang merupakan kebutuhan dasar

pasca bencana, yang meliputi :

1) Adanya gugus siaga bencana sekolah yang termasuk

perwakilan peserta didik.

2) Adanya perlengkapan dasar dan suplai kebutuhan dasar pasca

bencana.

3) Pemantauan dan evaluasi partisipasi mengenai kesiagaan

sekolah secara rutin.

4) Adanya kerjasama penanggulangan bencana dengan pihak luar

sekolah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Studi Kepustakaan

Penelitiaan ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh :

a. Siti Irine Astuti Dwiningrum dengan judul Sosialisasi Pendidikan

Mitigasi Pada Lingkungan Rawan Bencana, penelitian ini dilaksanakan

pada Tahun 2010 dan mengambil setting penelitian di DIY dengan

Page 42: skripsi pendidikan geografi

28

hasil, pendekatan pengetahuan kebencanaan merupakan modal penting

bagi pendidikan mitigasi bencana yang relatif sudah dimiliki oleh guru.

b. Theresa Jurenzy dengan judul Karakteristik Sosial Budaya Masyarakat

Dalam Kaitannya Dengan Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana di

Daerah Rawan Bencana, penelitian ini dilaksanakan pada Tahun 2011

dengan mengambil setting penelitian di Kelurahan Katulampa,

Kecamatan Bogor, Jawa Barat, dengan hasil bahwa masyarakat

katulampa memiliki karakteristik sosial yang terdiri atas kelembagaan,

stratifikasi sosial, kohesi sosial, kearifan lokal, pengetahuan dan sikap.

Karakteristik sosial budaya tidak memiliki hubungan yang signifikan

dengan kesiapsiagaan dan mitigasi, sehingga masyarakat belum

memiliki kesiapan yang matang dalam menghadapi kemungkinan

terjadinya bencana.

Studi kepustakaan dilakukan untuk membaca dalam bentuk buku,

majalah, atau tulisan-tulisan lainnya yang diterbitkan secara umum yang

berkenaan dengan topik penelitian yaitu pendidikan mitigasi bencana dan

kebencanaan.

Teknik ini dipergunakan dalam pengambilan jenis data sekunder

seperti: jenis bencana, kerusakan yang diakibatkan oleh bencana, profile

sekolah, jumlah guru, staf dan murid yang terdapat pada sekolah.

2. Wawancara

Wawancara atau interviu (interview) merupakan salah satu bentuk

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Sebelum

Page 43: skripsi pendidikan geografi

29

melakukan wawancara peneliti menyiapkan instrumen wawancara yang

berupa daftar pokok-pokok pertanyaan yang harus tercakup oleh

pewawancara selama wawancara berlangsung.

Wawancara ini dilakukan kepada kepala sekolah serta sebagian

bapak dan ibu guru dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang

jenis bencana yang pernah terjadi, serta tindakan sekolah dalam

menghadapi bencana tersebut, dengan data ini nantinya sekolah dapat

dinilai tingkat kerentanannya terhadap bencana.

3. Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik

atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan atau keadaan yang sedang berlangsung. Observasi

dilakukan secara non partisipatif sehingga pengamat tidak ikut serta dalam

kegiatan.

Pengamatan yang dilakukan meliputi letak sekolah terhadap

sungai, keadaan sarana dan prasarana sekolah, kegiatan pembelajaran.

Data yang didapatkan dari observasi adalah letak dan kerentanan sekolah

terhadap ancaman bencana.

4. Angket

Angket atau kuesioner (questionnaire) merupakan suatu teknik

atau cara pengumpulan data secara tidak langsung. Instrumen atau alat

pengumpul datanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden.

Page 44: skripsi pendidikan geografi

30

Penyebaran angket untuk mengetahui dan menilai tingkat

pengetahuan dan ketrampilan guru dalam menghadapi bencana yang

terdapat pada lingkungan sekolah yang nantinya dijadikan dasar

pengukuran kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana.

E. Teknik Uji Persyaratan Analisis

1. Uji Validitas

Sebelum digunakan untuk mengukur kemampuan guru, kuesioner

terlebih dahulu diujicobakan pada guru di luar sampel penelitian. Uji coba

dilaksanakan pada guru di SD Muhammadiyah 6 Surakarta. Pemilihan

guru pada SD Muhammadiyah 6 Surakarta sebagai uji coba instrumen

karena memiliki kesamaan sebagai tempat penelitiaan. Kesamaan atau

homogenitas tersebut adalah 1). Terletak pada satu desa yang memiliki

latar belakang geografis yang sama. 2). Kemampuan guru dan keadaan

fasilitas sekolah yang hampir sama, hal ini dapat dilihat dari tingkat

pendidikan guru dan keadaan bangunan sekolah yang telah diobservasi,

namun karena kurangnya jumlah responden yang akan digunakan sebagai

uji validitas maka peneliti berinisiatif untuk menambahkan SMP Negeri 2

Kartasura sebagai tempat untuk melakukan uji validitas instrumen. Setelah

kuesioner dibagikan kepada responden maka hasilnya diolah dengan

menggunakan teknik uji butir soal.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk memperoleh

keterandalan atau keterpercayaan instrumen. Kuesioner dikatakan reliabel

Page 45: skripsi pendidikan geografi

31

apabila dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan

pengukuran kembali pada obyek yang berbeda dan dalam waktu yang

berbeda. Pada penelitian ini uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan

dengan menggunakan teknik uji reabilitas Tes (awal-akhir).

3. Uji Nomalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang

diambil berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Metode yang

digunakan dalam uji normalitas adalah metode Kolmogorov Smirnov.

a. Hipotesisi

OH = Sampel berasal dari populasi normal

1H = Sampel tidak berasal dari populasi normal

b. Statistik uji : )()(0

xFxFSupDn

x

c. Daerah kritis : terima Ho jika D > Dα

Dα adalah nilai kritis untuk uji Kolmogorov Smirnov satu sampel,

diperoleh dari tabel Kolmogorov Smirnov satu sampel

)( xFn

adalah nilai peluang komulatif (fungsi distribusi kumulatif)

berdasarkan data sampel

)(0

xF adalah nilai peluang komulatif (fungsi distribusi kumulatif )

dibawah Ho

P(Z<Zi)

d. Taraf signifikasi : α = 0,05

Page 46: skripsi pendidikan geografi

32

4. Uji Homogenitas

Setalah dilakukan uji normalitas maka selanjutnya dilakukan uji

kesamaan varian (homogenitas) dengan Levene Test, uji ini digunakan

untuk mengetahui apakah varian ketiga kelompok kelas sama. Data yang

memenuhi syarat adalah jika varian sama atau subjek berasal dari

kelompok yang homogeny. Langkah-langkah uji homogenitas sebagai

berikut:

a. Menentukan Hipotesis

Ho: Kedua varian adalah sama (varian pengetahuan dan sikap)

H1 : Kedua varian adalah berbeda (varian pengetahuan dan sikap)

b. Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas / signifikansi)

Ho diterima jika P value> 0,05

Ho ditolak jika P value< 0,05

5. Uji Hipotesis

Derajat hubungan dan kontribusi kemampuan guru dalam

menghadapi bencana berdasarkan indikator pengetahuan dan sikap diuji

menggunaka pendekatan deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif

dipilih karena penelitian terdiri dari beberapa variabel yang diambil

menggunakan dua pendekatan yang berbeda yaitu kuantitatif dan kualitatif

sehingga hipotesis tidak dapat diuji menggunakan statistik. Penggunaan

deskriptif bertujuan untuk meminimalisasi tingkat kesalahan analisi

hipotesis dari dua macam data yang berbeda karena variebel merupakan

satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Page 47: skripsi pendidikan geografi

33

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan jenis penelitian survai dengan tipe descriptive

explanotory research, yaitu penelitian penjelasan yang menghubungkan antara

variable-variabel penelitian dengan menguji hipotesis yang dirumuskan

sebelumnya (Singarimbun dan Efendi,1989) dan menjelaskan secara deskriptif

keadaan yang ditemukan dilapangan.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

yang didukung oleh pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif ini

menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden. Sedangkan

pendekatan kualitatif digunakan dengan pengumpulan data melalui wawancara

mendalam dan menggali pemahaman responden secara subjektif sehingga

dapat mendukung data kuantitatif.

Data yang diperoleh secara kuantitatif merupakan data yang

berhubungan dengan kemampuan guru dalam menghadapi bencana. Data

kuantitatif terlebih dahulu dilakukan tabulasi agar data lebih mudah dipahami.

Setelah itu dilakukan penghitungan presentase jawaban responden yang dibuat

dalam bentuk tabel frekuensi. Data yang diperoleh secara kualitatif merupakan

data yang berhubungan dengan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi

bencana. Data kuantitatif yang telah terkumpul akan dibandingkan dengan

data kualitatif kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk data

kuantitatif dan deskriptif kualitatif untuk data kualitatif sehingga dapat

diketahui hubungan antara variabel yang akan diuji kemudian dapat diketahui

jawaban dari hipotesis yang telah diajukan.

Page 48: skripsi pendidikan geografi

34

BAB IV

A. Deskripsi Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data

yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif terdiri dari tiga macam

yaitu data tentang pengetahuan dasar guru terhadap bencana, kemampuan guru

dalam mengkaji potensi bencana, dan sikap guru dalam merespon bencana.

Ketiga macam data tersebut semua diperoleh melalui kuesioner. Data

kualitatif digunakan untuk mendukung dari setiap temuan fenomena yang

ditangkap oleh data kuantitatif. Data kualitatif terdiri dari tiga macam yaitu

data kebijakan sekolah tentang bencana, rencana tanggap darurat yang disusun

oleh sekolah dan mobilitas sumberdaya, data ini diperoleh dengan cara

melakukan observasi dan wawancara. Tabulasi data pengetahuan dan sikap

guru dalam menghadapi bencana masing-masing guru adalah sebagai berikut :

1. Pengetahuan dasar guru terhadap bencana

Berdasarkan hasil tabulasi data diperoleh nilai tertinggi 10 dan terendah 5,

nilai rata-rata sebesar 7,5 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 1,5018.

Hasil pengelompokan dengan interval yang dilakukan terhadap data

pengetahuan guru terhadap bencana dipaparkan pada tabel 1.

Page 49: skripsi pendidikan geografi

35

Tabel 1. Hasil Pengelompokan Pengetahuan Dasar Guru Terhadap Bencana.

No Nilai Tally Frekuensi fk fr

1 5 III 3 3 8,8%

2 6 IIIIII 6 9 17,6%

3 7 IIIIIII 7 16 20,6%

4 8 IIIIIIII 8 24 23,6%

5 9 IIIIII 6 30 17,6%

6 10 IIII 4 34 11,8%

Jumlah 34

100%

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut :

Gambar 5. Grafik Histogram Pengetahuan Dasar Kebencanaan Guru

2. Kemampuan guru dalam mengkaji potensi bencana

Berdasarkan hasil tabulasi data diperoleh nilai tertinggi 10 dan

terendah 5, nilai rata-rata sebesar 7,2 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar

1,5355. Hasil pengelompokan dengan interval yang dilakukan terhadap

data kemampuan guru dalam mengkaji potensi bencana dipaparkan pada

tabel 2.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

5 6 7 8 9 10

3

6

7

8

6

4

Fre

ku

ensi

Nilai

Pengetahuan Dasar Kebencanaan

Page 50: skripsi pendidikan geografi

36

Tabel 2.Hasil Pengelompokan Kemampuan Guru Dalam Mengkaji Potensi

Bencana.

No Nilai Tally Frekuensi Fk Fr

1 5 IIII 4 4 11,8%

2 6 IIIIIIII 8 12 23,5%

3 7 IIIIIII 7 19 20.6%

4 8 IIIIIII 7 26 20.6%

5 9 IIIII 5 31 14,7%

6 10 III 3 34 8,8%

Jumlah 34

100%

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut :

Gambar 6. Grafik Histogram Kemampuan Guru Dalam Mengkaji Potensi

Bencana

3. Sikap guru dalam merespon bencana

Berdasarkan hasil tabulasi data diperoleh nilai tertinggi 9 dan

terendah 5, nilai rata-rata sebesar 7,1 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar

1,0764. Hasil pengelompokan dengan interval yang dilakukan terhadap

data sikap guru dalam merespon bencana dipaparkan pada tabel 3.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

5 6 7 8 9 10

4

8

7 7

5

3

Fre

ku

ensi

Nilai

Kemampuan Mengkaji Potensi Bencana

Page 51: skripsi pendidikan geografi

37

Tabel 3.Hasil Pengelompokan Sikap Guru Dalam Merespon Bencana.

No Nilai Tally Frekuensi fk fr

1 5 III 3 3 8,8%

2 6 IIIIIIIIII 10 13 29,4%

3 7 IIIIIIIIIII 11 24 32,4%

4 8 IIIIIIII 8 32 23,5%

5 9 II 2 34 5,79%

6 10 0 0 0

Jumlah 34

100%

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut :

Gambar 7. Grafik Histogram Sikap Guru Dalam Merespon Bencana.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian persyratan analisis digunakan uji validitas, uji reliabilitas,

uji normalitas dan uji homogenitas. Uji validitas menggunakan metode Uji

Butir Soal, uji reliabilitas menggunakan metode Tes (Awal-Akhir), uji

normalitas menggunakan metode Kolmogrov Smirnov dan uji homogenitas

menggunakan metode Levenee Test.

0

2

4

6

8

10

12

5 6 7 8 9 10

3

10 11

8

2

0

Fre

ku

ensi

Nilai

Sikap Guru Dalam Menghadapi Bencana

Page 52: skripsi pendidikan geografi

38

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen yang berupa soal pilihan ganda dan pernyataan

tentang bencana diberikan kepada subyek penelitian, terlebih dahulu

dilakukan uji coba. Tujuan uji coba adalah mengukur validitas dan

reliabilitas instrumen. Subyek uji coba adalah 30 guru dari SD

Muhammadiyah 6 Surakarta dan SMP N 2 Kartasura tahun ajaran

2012/2013.

a. Instrumen soal pilihan ganda

1) Uji validitas soal pilihan ganda. Berdasarkan uji validitas diketahui

bahwa untuk soal pilihan ganda terdapat 28 soal yang valid, yaitu

pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19,

20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, sehingga soal-soal

tersebut boleh dipakai sebagai instrumen pengumpulan data,

sedangkan untuk soal 7 dan 15 dinyatakan tidak valid dan

dikeluarkan. Adapun ringkasan uji validitas soal pilihan ganda

disajikan pada Tabel 4. Sebagai berikut :

Page 53: skripsi pendidikan geografi

39

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda

No Item rxy rtabel Kesimpulan

1 0,721 0.361 Valid

2 0,745 0.361 Valid

3 0,993 0.361 Valid

4 0,882 0.361 Valid

5 0,993 0.361 Valid

6 0,891 0.361 Valid

7 0,179 0.361 Tidak Valid

8 0,418 0.361 Valid

9 0,753 0.361 Valid

10 0,993 0.361 Valid

11 0,769 0.361 Valid

12 0,544 0.361 Valid

13 0,745 0.361 Valid

14 0,882 0.361 Valid

15 0,301 0.361 Tidak Valid

16 0,900 0.361 Valid

17 0,993 0.361 Valid

18 0,993 0.361 Valid

19 0,891 0.361 Valid

20 0,882 0.361 Valid

21 0,803 0.361 Valid

22 0,993 0.361 Valid

23 0,682 0.361 Valid

24 0,828 0.361 Valid

25 0,586 0.361 Valid

26 0,993 0.361 Valid

27 0,556 0.361 Valid

28 0,769 0.361 Valid

29 0,544 0.361 Valid

30 0,608 0.361 Valid

2) Uji Reliabilitas soal pilihan ganda. Berdasarkan hasil uji reliabilitas

yang dilakukan dengan melakukan Tes (awal-akhir) diperoleh

indeks reliabilitas awal sebesar 0,974 dan indeks reliabilitas akhir

sebesar 0,987 dan nilai rtabel 0,361, karena nilai indeks reliabilitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data Pada Lampiran 8.

Page 54: skripsi pendidikan geografi

40

lebih besar dari nilai rtabel maka menunjukan bahwa soal pilihan

ganda reliabel karena memiliki indeks reliabilitas relatif tinggi.

b. Instrumen soal pernyataan

1) Uji validitas soal pernyataan. Berdasarkan uji validitas diketahui

bahwa untuk soal pernyataan terdapat 19 soal yang valid, yaitu

pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19,

20, 21, sehingga soal-soal tersebut boleh dipakai sebagai instrumen

pengumpulan data. Sedangkan untuk soal 8 dan 14 dinyatakan

tidak valid dan dikeluarkan. Adapun ringkasan uji validitas soal

pilihan ganda disajikan pada Tabel 5. Sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Pernyataan

No Item rxy Rtabel Kesimpulan

1 0,783 0.361 Valid

2 0,895 0.361 Valid

3 0,803 0.361 Valid

4 0,802 0.361 Valid

5 0,823 0.361 Valid

6 0,780 0.361 Valid

7 0,775 0.361 Valid

8 -0,007 0.361 Tidak Valid

9 0,763 0.361 Valid

10 0,855 0.361 Valid

11 0,706 0.361 Valid

12 0,790 0.361 Valid

13 0,685 0.361 Valid

14 0,330 0.361 Tidak Valid

15 0,782 0.361 Valid

16 0,873 0.361 Valid

17 0,756 0.361 Valid

18 0,394 0.361 Valid

19 0,899 0.361 Valid

20 0,840 0.361 Valid

21 0,916 0.361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Pada Lampiran 10.

Page 55: skripsi pendidikan geografi

41

3) Uji Reliabilitas soal pernyataan. Berdasarkan hasil uji reliabilitas

yang dilakukan dengan melaakukan Tes (awal-akhir) diperoleh

indeks reliabilitas awal sebesar 0,924 dan indeks reliabilitas akhir

sebesar 0,960 dan nilai rtabel 0,361, karena nilai indeks reliabilitas

lebih besar dari nilai rtabel maka menunjukan bahwa soal pilihan

ganda reliabel karena memiliki indeks reliabilitas relatif tinggi.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji sampel data yang telah

mewakili populasi apakah memiliki distribusi normal atau tidak. Teknik

uji yang digunakan adalah metode Kolmogrov Smirnov pada α = 0,05.

Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 6. berikut :

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Pengetahuan dan Sikap.

Variabel Probabilitas Konstanta (α)

Pengetahuan 0,861 0,05

Sikap 0.652 0,05

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui hasil probabilitas dari uji

Kolmogrov Smirnov pada data pengetahuan sebesar 0,816>0,05 maka data

pengetahuan dapat disimpulkan memiliki distribusi yang normal,

sedangkan untuk data sikap memiliki probabilitas sebesar 0,652>0,05

maka data sikap dapat disimpulkan memiliki distribusi data yang normal.

3. Uji Homogenitas

Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah sampel dalam

penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama atau

Sumber : Hasil Pengolahan Data Pada Lampiran 12.

Page 56: skripsi pendidikan geografi

42

tidak. Teknik uji yang digunakan adalah metode Levenee Test. Rangkuman

hasil analisis dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 7 berikut :

Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Pengetahuan dan Sikap.

Variabel Probabilitas Konstanta (α)

Pengetahuan 0,167 0,05

Sikap 0.266 0,05

Berdasarkan tabel 7 hasil probabilitas dari uji Levenee Test pada

data pengetahuan sebesar 0,167>0,05 dan sikap sebasar 0,266>0,05

dengan demikian data pengetahuan dan sikap dapat disimpulkan memiliki

variansi yang homogeny.

C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Setelah diketahui bahwa semua data yang telah diuji dalam

keadaan normal dan homogeny, maka kemudian diadakan pengujian

hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan adalah Deskriptif Kuantitatif.

Hasil dari perhitungan kuesioner yang telah disebarkan pada

responden didapat nilai rata-rata pengetahuan guru sebesar 7,35 dan nilai

rata-rata sikap guru dalam merespon bencana sebesar 7,1 sehingga

ditemukannya adanya keseimbangan nilai antara pengetahuan guru dan

sikap dalam merespon bencana. Temuan ini menandakan bahwa antara

pengetahuan dengan kesiapsiagaan memiliki hubungan yang erat. Hal ini

ditunjukkan dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara nilai

pengetahuan terhadap nilai sikap sehingga dapat diketahui semakin tinggi

nilai pengetahuan maka akan diikuti kenaikan nilai sikap guru.

Sumber : Hasil Pengolahan Data Pada Lampiran 12.

Page 57: skripsi pendidikan geografi

43

Kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana ditentukan oleh

pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengkaji potensi bencana,

sehingga hipotesis yang diajukan peneliti dapat diterima. Sesuai penemuan

di lapangan bahwa ukuran pengetahuan guru memiliki hubungan dengan

kesiapsiagaan menghadapi bencana, namun dalam menentukkan tingkat

kesiapsiagaan sekolah tidak cukup hanya menggunakan satu variabel saja,

sehingga tingginya nilai pengetahuan guru tidak akan berarti jika variabel

yang lain tidak terpenuhi oleh sekolah.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil temuan di lapangan maka secara garis besar peran

guru terhadap kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Kemampuan Guru

Secara umum yang menjadi responden adalah semua guru yang

terdapat pada SD N Kampung Sewu 25, SD N Karengan 124 dan SMP

MIS (Modern Islamic School) Surakarta yang secara langsung/tidak

langsung mengalami kejadian bencana terutama banjir. Berdasarkan

dinamika berfikir secara ORID maka didapatkan kemampuan guru dalam

kaitannya dengan bencana dalam penelitian ini dibagi menjadi :

a. Pengetahuan Dasar Guru Terhadap Bencana

Pengetahuan dasar bencana merupakan indikator yang sangat

mendasar dalam kemampuan guru saat menghadapi bencana, karena

guru tidak mungkin mampu menyikapi dan merespon potensi bencana

Page 58: skripsi pendidikan geografi

44

yang ada di lingkungan sekolah tanpa memiliki dasar pengetahuan

yang baik. Berdasarkan tahap objektif (O) secara umum hasil kuesioner

yang dibagikan kepada 34 responden diperoleh hasil sebagai berikut; 3

responden memperoleh nilai 5, 6 responden memperoleh nilai 6, 7

responden memperoleh nilai 7, 8 responden memperoleh nilai 8, 9

responden memperoleh nilai 6 dan 4 responden memperoleh nilai 10.

Hasil rata-rata nilai dari pengetahuan dasar bencana sebesar 7,5

sehingga dapat dikategorikan pengetahuan dasar kebencanaan guru

baik. Jawaban responden secara gasir besar tentang pengetahuan dasar

bencana dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Bencana merupakan fenomena alam yang sifatnya merusak dan

merugikan manusia

2) Berdasarkan penyebabnya bencana dibedakan menjadi dua yaitu

bencana alam dan bencana sosial.

3) Dalam mengurangi dampak bencana sekolah memiliki peran

utama yaitu meningkatkan kesadaran siswa dan warga masyarakat

tentang bencana

4) Tujuan diberikannya pendidikan mitigasi bencana kepada siswa

adalah untuk meningkatkan kapasitas siswa dalam menghadapi

bencana.

b. Kemampuan Guru Dalam Mengkaji Potensi Bencana

Kemampuan guru dalam mengkaji potensi bencana merupakan

dasar dari sikap guru dalam merespon bencana, karena guru tidak

Page 59: skripsi pendidikan geografi

45

mungkin mampu merespon/menyikapi bencana secara benar apabila

tidak mampu mengkaji potensi bencana yang ada di lingkungan

sekolah dengan baik. Berdasarkan tahap objektif (O) secara umum

hasil kuesioner yang dibagikan kepada 34 responden diperoleh hasil

sebagai berikut; 4 responden memperoleh nilai 5, 8 responden

memperoleh nilai 6, 7 responden memperoleh nilai 7, 7 responden

memperoleh nilai 8, 5 responden memperoleh nilai 9 dan 3 responden

memperoleh nilai 10. Hasil rata-rata nilai dari kemampuan mengkaji

potensi bencana sebesar 7,2 sehingga dapat dikategorikan pengetahuan

dasar kebencanaan guru cukup. Jawabaan terhadap kemampuan

mengkaji potensi bencana secara garis besar dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1) Berdasarkan letak geografisnya Indonesia merupakan daerah yang

sangat rawan bencana.

2) Memahami bahwa bencana alam tidak dapat diprediksi kapan

terjadinya sehingga kita perlu menghindarinya.

3) Belajar dari peristiwa bencana yang telah terjadi dan tetap

bersikap tenang serta saling menolong.

4) Lebih mengenali dan menjaga lingkungan tempat tinggal.

c. Sikap

Sikap merupakan perwujudan dari pengetahuan yang

diimplementasikan melalui sebuah tindakan dan ketrampilan untuk

mempertahankan diri dalam menghadapi bencana, secara umum hasil

Page 60: skripsi pendidikan geografi

46

kuesioner yang dibagikan kepada 34 responden diperoleh hasil sebagai

berikut; 5 responden memperoleh nilai 3, 10 responden memperoleh

nilai 6, 11 responden memperoleh nilai 7, 8 responden memperoleh

nilai 8, 2 responden memperoleh nilai 9 dan tidak ada responden yang

memperoleh nilai 10. Hasil rata-rata nilai dari kemampuan mengkaji

potensi bencana sebesar 7,1 sehingga dapat dikategorikan sikap guru

dalam merespon bencana cukup.

Tahap-tahap yang terkait dengan sikap dan ketrampilan akan

kebencanaan meliputi 3 tahap, yakni reflektif (R), intepretatif (I) dan

decision (D). untuk memahami lebih lanjut tentang tahap kesadaran

guru dalam menghadapi bencana banjir akan diuraikan sebagai

berikut:

Tabel 8.Tahap Reflektif Tentang Kebencanaan Banjir.

NO Pernyataan TS KS S SS

Jumlah F % F % F % F %

1 Saya sedih banjir membuat

kegiatan sekolah tidak dapat

berlangsung.

0 0% 8 22,8% 11 31,4% 16 45,7% 34

2 Saya sedih banjir membuat

warga banyak kehilangan harta benda.

0 0% 4 11,4% 17 48,6% 14 50% 34

3

Saya sedih banyak warga dan

siswa belum sadar akan

menjaga konservasi

lingkungannya.

2 5,7% 3 8,6% 20 57,1% 10 28,6% 34

4 Saya takut banjir akan

membuat saya kehilangan

anggota keluarga.

5 14,3% 5 14,3% 19 54,2% 6 17,1% 34

5 Saya kawatir banyak siswa terserang penyakit akibat

banjir

0 0% 0 0% 23 65,7% 12 34,3% 34

6 Saya sedih banyak warga

belum sadar untuk menjaga

konservasi lingkungan

0 0% 3 8,6% 20 57,1% 12 34,3% 34

7 Saya takut jika banjir terjadi

di lingkungan rumah saya 5 14,3% 5 14,3% 13 37,1% 12 34,3% 34

Sumber : Data Primer Penelitian 2013.

Page 61: skripsi pendidikan geografi

47

Berdasarkan tabel 8 dapat disimpulkan bahwa secara reflektif,

guru cenderung menyatakan sangat sesuai dengan keadaan bahwa saat

terjadi banjir menyebabkan perasaan sedih karena kegiatan

pembelajaran tidak dapat berlangsung, dan cenderung menyatakan

sesuai bahwa banjir menyebabkan banyak kehilangan harta benda,

kehilangan keluarga, siswa terserang penyakit, dan warga belum sadar

untuk menjaga lingkungan. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui

bahwa kesadaran guru terhadap bencana sudah mulai tumbuh akibat

dari kejadian bencana yang pernah terjadi, sehingga jika nanti terjadi

bencana guru dapat mengetahui kemungkinan buruk yang diakibatkan

oleh bencana.

Tabel 9. Tahap Intepretatif Tentang Kebencanaan Banjir.

NO Pernyataan TS KS S SS

Jumlah F % F % F % F %

1 Banjir membuat saya banyak

belajar 1 2,9% 4 11,4% 20 57,1% 10 28,6% 34

2 Banjir mengingatkan kita untuk menggalakan penghijauan

0 0% 4 11,4% 13 37,1% 18 51,4% 34

3 Banjir mengingatkan kita untuk

tidak menebang pohon

sembarangan

0 0% 2 5,7% 13 37,1% 20 57,1% 34

4 Banjir mengingatkan kita akan

kebesaran Allah SWT 0 0% 4 11,4% 3 8,6% 28 80% 34

5 Banjir membuat saya belajar untuk lebih mandiri

2 5,7% 5 14,3% 17 48,6% 11 31,4% 34

Keterangan :

TS = Tidak Sesuai S = Sesuai

KS = Kurang Sesuai SS = Sangat Sesuai

Sumber : Data Primer Penelitian 2013.

Keterangan :

TS = Tidak Sesuai S = Sesuai

KS = Kurang Sesuai SS = Sangat Sesuai

Page 62: skripsi pendidikan geografi

48

Berdasarkan tabel 9 dapat disimpulkan bahwa secara

intepretatif, guru cenderung menyatakan sangat sesuai dengan

keadaan bahwa saat terjadi banjir mengingatkan untuk menggalakan

penghijauan dan banjir mengingatkan akan kuasa Allah SWT, dan

cenderung menyatakan sesuai bahwa banjir membuat guru banyak

belajar dan lebih mandiri. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui

bahwa tidak selamanya bencana memberikan dampak negatif namun

juga memberikan dampak yang positif yaitu membuat manusia untuk

lebih belajar dan menghargai lingkungannya.

Tabel 10. Tahap Decision Tentang Kebencanaan Banjir

NO Pernyataan TS KS S SS

Jumlah F % F % F % F %

1

Saya ikut menyelamatkan

barang-barang penting saat

banjir terjadi di sekolah

0 0% 5 14,3% 15 42,95

% 15 42,95% 34

2

Warga sekolah perlu diberikan

simulasi tata cara

menghadapai bencana banjir

2 5,7% 3 5,6% 14 45,7% 16 45,7% 34

3

Sekolah perlu membuat jalur evakuasi dan tempat

penyelamatan diri jika terjadi

bencana

1 2,9% 2 5,7% 20 34,3% 12 34,3% 34

4

Tetap memilih tinggal di

daerah rawan bencana karena

tempat kelahiran

12 34,3% 16 45,7% 4 8,6% 3 8,6% 34

5

Saat terjadi banjir semua

warga sekolah dalam

penyelamatan diri harus mengikuti prosedur yang telah

ditetapkan sekolah

3 8,6% 4 11,4% 20 22,9% 8 22,9% 34

6

Pendidikan tentang bencana

perlu segera diberikan kepada

siswa dan masyarakat

0 0% 5 14,3% 15 42,9% 15 42,9% 34

7

Saya ikut membantu

menyiapkan tempat

pengungsian saat terjadi

bencana

1 2,9% 4 11,4% 23 65,7 7 20% 34

Sumber : Data Primer Penelitian 2013.

Keterangan :

TS = Tidak Sesuai S = Sesuai

KS = Kurang Sesuai SS = Sangat Sesuai

Page 63: skripsi pendidikan geografi

49

Berdasarkan tabel 10 dapat disimpulkan bahwa secara

decision, guru cenderung menyatakan sangat sesuai dengan keadaan

bahwa saat terjadi banjir untuk ikut menyelamatkan barang-barang

penting sekolah dan perlu dilakukannya simulasi dalam menghadapi

bencana, sedangkan cenderung menyatakan sesuai bahwa sekolah

perlu membuat jalur evakuasi, pelaksanaan prosedur penyelamatan

yang ditetapkan sekolah, pemberian pendidikan kebencanaan kepada

siswa dan pembuatan tempat pengungsian, dan cenderung memilih

tidak sesuai untuk memilih tetap tinggal di daerah rawan bencana.

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa respon guru dalam

menghadapi bencana sudah cukup terbentuk oleh pengalaman dalam

menghadapi bencana yang pernah dialami.

2. Kesiapsiagaan Sekolah

Kesiapsiagaan sekolah merupakan hasil dari jawaban ketiga

parameter sekolah siaga bencana yang diuji, meliputi :

a. Kebijakan

Kebijakan pada dasarnya adalah bentuk dukungan secara

formal dari pimpinan sekolah yang dituangkan dalam peraturan

sekolah dan kesepakatan mengenai hal yang harus dilakukan dan

yang tidak boleh dilakukan. Berdasarkan temuan dilapangan maka

dapat diketahui sebagai berikut :

Page 64: skripsi pendidikan geografi

50

Tabel 11.Kebijakan Sekolah.

NO Item Pemeriksaan Sd Karengan Sd Kampung Sewu Smp MIS

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 Sekolah memiliki peraturan yang dibuat

untuk mengantisipasi bencana

2 Sekolah memiliki tim penanggulangan

bencana

3 Sekolah mengintegrasikan pendidikan

bencana dalam kurikulum sekolah

4 Sekolah mengirimkan guru untuk mengikuti

diklat pelatihan bencana

5 Sekolah memiliki forum komunikasi yang

membahas kebencanaan

6 Sekolah mensosialisasikan kebijakan

kebencanaan kepada warga sekolah

Sumber : Data Primer Penelitian 2013.

Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa dari 6 parameter

kebijakan sekolah hanya melaksanakan 2 parameter yaitu; Sekolah

memiliki peraturan yang dibuat untuk mengantisipasi bencana dan

Sekolah memiliki tim penaggulangan bencana, namun untuk 4

parameter yang lain seperti; sekolah mengintegrasikan pendidikan

bencana dalam kurikulum sekolah, sekolah mengirimkan guru untuk

mengikuti diklat pelatihan bencana, sekolah memiliki forum

komunikasi yang membahas kebencanaan, dan sekolah

mensosialisasikan kebijakan kebencanaan kepada warga sekolah,

belum dapat dilaksanakan sekolah sehingga perlu dilakukan

pengkajian ulang terhadap keempat parameter tersebut agar diketahui

permasalahannya dan kendala kenapa sekolah tidak dapat

melaksanakan kebijakan tersebut. Penemuan masalah terhadap

parameter tersebut dengan harapan dapat dilakukan perbaikan

Page 65: skripsi pendidikan geografi

51

sehingga untuk waktu yang akan datang parameter tersebut sudah

dapat dilaksanakan oleh sekolah. Hasil analisis kebijakan sekolah

dapat diketahui bahwa ketiga sekolah belum memiliki peraturan yang

dibuat secara sepesifik untuk mengantisipasi apabila bencana terjadi.

Kebijakan merupakan salah satu dasar yang harus dipenuhi dalam

menciptakan Sekolah Siaga Bencana (SSB) dan hal ini tidak dapat

dipenuhi secara utuh oleh sekolah.

b. Rencana Kesiapsiagaan

Perencanaan kesiapsiagaan dibentuk dengan tujuan untuk

menjamin adanya tindakan cepat dan tepat saat terjadi bencana

dengan memadukan dan mempertimbangkan sistem penanggulangan

bencana disekolah berdasarkan kondisi wilayah setempat.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dilapangan maka

didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 12. Rencana Kesiapsiagaan.

NO Item Pemeriksaan Sd Karengan Sd Kampung Sewu Smp MIS

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 Sekolah memiliki dokumen penilaian resiko

bencana yang disusun secara partisipatif

dengan warga sekolah

2 Sekolah memiliki protokol komunikasi dan

kordinasi

3 Sekolah memiliki protap kesiagaan sekolah yang disepakati dan dilaksanakan seluruh

komponen sekolah

4 Dokumen penting sekolah digandakan dan

tersimpan baik, agar tetap ada meskipun

sekolah terkena bencana

5 Adanya peta jalur evakuasi sekolah

6 Memiliki lokasi evakuasi dan sudah

tersosialisasi ke komponen sekolah

Sumber : Data Primer Penelitian 2013.

Page 66: skripsi pendidikan geografi

52

Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa dari 6 parameter

rencana kesiapsiagaan, sekolah baru melaksanakan 1 parameter yaitu;

Dokumen penting sekolah digandakan dan tersimpan baik, agar tetap

ada meskipun sekolah terkena bencana, namun untuk 5 parameter yang

lain seperti; Sekolah memiliki dokumen penilaian resiko bencana yang

disusun secara partisipatif dengan warga sekolah, Sekolah memiliki

protokol komunikasi dan kordinasi, Sekolah memiliki protap kesiagaan

sekolah yang disepakati dan dilaksanakan seluruh komponen sekolah,

Adanya peta jalur evakuasi sekolah, dan Memiliki lokasi evakuasi dan

sudah tersosialisaikan ke komponen sekolah, belum dapat

dilaksanakan oleh sekolah sehingga perlu dilakukan peninjauan ulang

permasalahan kenapa tidak terlaksananya kelima parameter dari

rencana tanggap darurat. Peninjauan ulang masalah diharapkan

memberikan solusi kepada sekolah agar dapat melaksanakan parameter

rencana tanggap darurat secara menyeluruh.

Terlaksananya parameter tanggap darurat bertujuan untuk

memberikan tuntunan dalam pelaksanaan kesiapsiagaan sehingga

kesiapsiagaan guru tidak hanya sebatas reaksional dan spontanitas

tanpa adanya prosedur yang pasti.

c. Mobilitas Sumberdaya

Mobilitas sumberdaya merupakan wujud dari implementasi

kebijakan dan rencana kesiapsiagaan. Mobilitas sumberdaya

merupakan cerminan dari kemampuan sekolah dan pemangku sekolah,

Page 67: skripsi pendidikan geografi

53

dalam mobilisasi terbuka peluang partisipasi dari para pemangku

kepentingan lainnya. Berdasarkan observasi dan wawancara

dilapangan maka didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 13. Mobilitas Sumberdaya

NO Item Pemeriksaan Sd Karengan Sd Kampung Sewu Smp MIS

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 Adanya gugus siaga bencana sekolah yang

termasuk perwakilan peserta didik

2 Adanya perlengkapan dasar dan suplai

kebutuhan dasar pasca bencana

3 Pemantauan dan evaluasi partisipasi

mengenai kesiagaan sekolah secara rutin

4 Adanya kerjasama penanggulangan bencana

dengan pihak luar sekolah

Sumber : Data Primer Penelitian 2013.

Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui dari 4 parameter

mobilitas sumberdaya, sekolah baru melaksanakan 1 parameter yaitu;

Adanya kerjasama penanggulangan bencana dengan pihak luar

sekolah, namun untuk 3 parameter yang lain belum dapat

dilaksanakan oleh sekolah sehingga perlu dilakukan pengkajian ulang

ketiga parameter tersebut. Parameter yang tidak terpenuhi dapat

disebabkan pada kedua indikator yang dikaji sebelumnya masih

terdapat banyak parameter yang belum dapat dilaksanakan oleh

sekolah sehingga mempengaruhi dalam pelaksanaan mobilitas

sumberdaya. Mobilitas yang dilakukan sekolah hanya berkaitan

menjalin kerjasama dengan pihak luar sekolah dalam penanggulangan

bencana.

Page 68: skripsi pendidikan geografi

54

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan data pada BAB IV, maka

dapat disimpulkan:

1. Peran guru yang ditunjukkan dengan kemampuan guru dalam menghadapi

bencana yang diukur berdasarkan pengetahuan dan sikap maka didapatkan

hasil sebagai berikut :

a. Pengetahuan dasar guru terhadap bencana diperoleh nilai terendah 5

dan tertinggi 10 dengan nilai rata-rata sebesar 7,5 sehingga dapat

dikategorikan pengetahuan dasar kebencanaan guru baik.

b. Kemampuan guru dalam mengkaji potensi bencana diperoleh nilai

terendah 5 dan tertinggi 10 dengan nilai rata-rata sebesar 7,2 sehingga

dapat dikategorikan kemampuan mengkaji potensi bencana yang

dimiliki guru cukup.

c. Sikap guru dalam menghadapi bencana diperoleh nilai terendah 5 dan

tertinggi 9 dengan nilai rata-rata 7,1 sehingga dapat dikategorikan

sikap guru dalam menghadapi bencana cukup.

2. Ditinjau dari parameter sekolah siaga bencana maka kesiapsiagaan

sekolah didapatkan hasil sebagai berikut.

a. Kebijakan sekolah tentang bencana belum dirumuskan secara kongkrit

oleh ketiga sekolah di lokasi penelitian, hal ini dapat dilihat dari hasil

wawancara dengan kepala sekolah bahwa hanya kebijakan yang

Page 69: skripsi pendidikan geografi

55

berhubungan dengan pendidikan yang telah diterapkan sejauh ini.

Sehingga menyebabkan guru tidak memiliki pedoman yang kuat dalam

upaya kesiapsiagaan

b. Perencanaan kesiapsiagaan sekolah secara garis besar belum disusun

oleh komponen sekolah hal ini dapat dilihat dari hasil observasi

bahwa dalam menghadapi bencana sekolah tidak memiliki rencana

yang terpadu dalam mengurangi kerugian akibat bencana. Rencana

yang disusun hanya sebatas pengalaman kerugian yang pernah terjadi

dimasa lalu tanpa dilakukan identifikasi ulang kemungkinan kerugian

yang dapat terjadi dimasa depan sehingga menyebabkan upaya

penanggulangan bencana yang dilakukan sekolah hanya bersifat

reaksional dan spontanitas.

c. Mobilitas sumberdaya yang telah dilakukan oleh sekolah baru

berkaitan kerjasama penanggulangan bencana dengan pihak luar

sekolah sedangkan untuk mobilitas sumberdaya dalam internal sekolah

masih belum terlaksanakan, sehingga dalam penaggulangan bencana

sekolah belum memiliki kemandirian karena masih terlalu tergantung

dengan pihak eksternal sekolah.

B. Implikasi

Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, penulis akan

menyampaikan implikasi yang berguna baik secara teoritis maupun secara

praktis dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi

bencana.

Page 70: skripsi pendidikan geografi

56

1. Implikasi Teoritis

a. Pengetahuan merupakan faktor yang penting dalam kesiapsiagaan

sekolah dalam menghadapi bencana, namun bukanlah merupakan satu-

satunya faktor yang menentukan kesiapsiagaan di sekolah karena

masih ada faktor lain yang memberikan pengaruh seperti kebijakan dan

rencana tanggap darurat.

b. Sekolah siaga bencana tidak akan tercapai apabila sekolah tidak

memiliki dan melaksanakan kebijakan, rencana kesiapsiagaan serta

mobilitas sumberdaya secara konsisten.

c. Penanaman kesiapsiagaan di sekolah dapat berhasil dengan baik jika

ketiga faktor dapat dijalankan secara berimbang dan berdampingan.

2. Implikasi Praktis

Penelitian yang dilakukan pada SD N Kampung Sewu 25, SD

Karengan 124, dan SMP MIS (Modern Islamic School) Surakarta yang

berada di kawasan rawan bencana banjir di Kelurahan Sewu Kecamatan

Jebres Kota Surakarta menunjukan dari hasil kedua variabel yang diteliti

bahwa sekolah belum siaga terhadap bencana karena hanya memenuhi satu

variabel yang dapat dikategorikan baik yaitu kemampuan guru namun

pada variabel kesiapsiagaan dari ketiga parameter yang diuji masih masuk

dalam kualifikasi kurang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa

kesiapsiagaan sekolah akan tercapai apabila setiap variabel dapat

dijalankan secara berdampingan.

Page 71: skripsi pendidikan geografi

57

C. Saran

Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak

yang terkait. Melalui hasil penelitian ini disarankan agar :

1. Komponen sekolah lebih peka terhadap kondisi lingkungan sekitar sekolah

sehingga setiap kemungkinan bencana yang terjadi dapat dideteksi sejak

dini.

2. Meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, seharusnya sekolah

memberikan diklat kepada tenaga pendidik agar dapat mengembangkan

parameter sekolah siaga bencana dengan benar.

3. Sekolah menetapkan kebijakan tentang bencana secara sistematik dan

sesuai indikator kebijakan yang dirumuskan dalam konsorsium sekolah

siaga bencana sehingga guru memiliki pedoman yang pasti dalam upaya

kesiapsiagaan bencana.

4. Warga sekolah menyusun rencana kesiapsiagaan yang disepakati dan

dilaksanakan bersama, sehingga dalam menghadapi bencana warga

sekolah tidak hanya berdasarkan pada pengalaman bencana yang pernah

terjadi, melainkan berdasarkan protap yang disepakati.

5. Sekolah perlu mengadakan praktek simulasi yang dilaksanakan rutin setiap

tahunnya sehingga kesiapsiagaan warga sekolah semakin terbentuk.

Page 72: skripsi pendidikan geografi

58

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2000. Statistik Dasar Untuk Penelitian. Surakarta: FKIP UNS.

Dwiningrum, Siti Irine Astuti. 2010. Sosialisasi Pendidikan Mitigasi Pada

Lingkungan Rawan Bencana. Jurnal. Universitas Negeri Yogyakarta.

Yogyakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta.

Jurenzy, Theresa. 2011. Karakteristik Sosial Budaya Masyarakat dalam

Kaitannya Dengan Kesiapsiagaan dan Mitigasi bencan Di Daerah Rawan

Bencana. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Kodoatie, Robert.J dan Roestam Sjarief. 2006. Pengelolaan Bencana Terpadu.

Jakarta: Yarsif Watampone.

Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia. 2011. Kerangka Kerja Sekolah Siaga

Bencana. Jakarta.

Mulyasana, Dedy. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Naim, Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pribadi, S. Krishna. 2008. Buku Pegangan Guru : Pendidikan Siaga Bencana.

Bandung: Pusat Mitigasi Bencana – Institut Teknologi Bandung.

Sugiantoro, Ronny dan Hadi Purnomo. 2010. Manejemen Bencana Respons dan

Tindakan Terhadap Bencana. Yogyakarta: Media Pressindo.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta:

PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum Dan Pembelajaran Jurusan Kurikulum dan

Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. 2011. Kurikulum dan

Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Page 73: skripsi pendidikan geografi
Page 74: skripsi pendidikan geografi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: [email protected]

Nomor : 1326/FKIP/C.2-III/I/2013 Surakarta, 14 Febuari 2013

Lamp : -

Hal : MOHON IJIN VALIDASI RISET

Kepada : Yth. Bapak/Ibu kepala sekolah

di SD Muhammadiyah 6 Surakarta

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta, menyatakan bahwa mahasiswa :

Nama : Imam Bashori

Nim : A. 610080001

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Akan mengadakan riset guna penyusunan skripsi dengan judul :

PERAN GURU TERHADAP KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEWU

KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

Mohon bantuan mahasiswa tersebut dapat diizinkan dalam pencarian data riset di

wilayah/ tempat Bapak/ ibu.

Atas kerjasama dan bantuannya diucapkan terimakasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Lampiran 1. Surat Izin Validasi Riset 59

Page 75: skripsi pendidikan geografi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: [email protected]

Nomor : 1326/FKIP/C.2-III/I/2013 Surakarta, 14 Febuari 2013

Lamp : -

Hal : MOHON IJIN VALIDASI RISET

Kepada : Yth. Bapak/Ibu kepala sekolah

di SMP N 2 Kartasura

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta, menyatakan bahwa mahasiswa :

Nama : Imam Bashori

Nim : A. 610080001

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Akan mengadakan riset guna penyusunan skripsi dengan judul :

PERAN GURU TERHADAP KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEWU

KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

Mohon bantuan mahasiswa tersebut dapat diizinkan dalam pencarian data riset di

wilayah/ tempat Bapak/ ibu.

Atas kerjasama dan bantuannya diucapkan terimakasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

60

Page 76: skripsi pendidikan geografi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: [email protected]

Nomor : 1326/FKIP/C.2-III/I/2013 Surakarta, 22 Januari 2013

Lamp : -

Hal : MOHON IJIN RISET

Kepada : Yth. Bapak/Ibu kepala sekolah

di SD N Karengan 124

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta, menyatakan bahwa mahasiswa :

Nama : Imam Bashori

Nim : A. 610080001

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Akan mengadakan riset guna penyusunan skripsi dengan judul :

PERAN GURU TERHADAP KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEWU

KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

Mohon bantuan mahasiswa tersebut dapat diizinkan dalam pencarian data riset di

wilayah/ tempat Bapak/ ibu.

Atas kerjasama dan bantuannya diucapkan terimakasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Lampiran 2. Surat Izin Riset 61

Page 77: skripsi pendidikan geografi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: [email protected]

Nomor : 1324/FKIP/B.2-III/I/2013 Surakarta, 22 Januari 2013

Lamp : -

Hal : MOHON IJIN RISET

Kepada : Yth. Bapak/Ibu kepala sekolah

di SD N Kampung Sewu

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta, menyatakan bahwa mahasiswa :

Nama : Imam Bashori

Nim : A. 610080001

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Akan mengadakan riset guna penyusunan skripsi dengan judul :

PERAN GURU TERHADAP KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEWU

KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

Mohon bantuan mahasiswa tersebut dapat diizinkan dalam pencarian data riset di

wilayah/ tempat Bapak/ ibu.

Atas kerjasama dan bantuannya diucapkan terimakasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

62

Page 78: skripsi pendidikan geografi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: [email protected]

Nomor : 1325/FKIP/D.2-III/I/2013 Surakarta, 22 Januari 2013

Lamp : -

Hal : MOHON IJIN RISET

Kepada : Yth. Bapak/Ibu kepala sekolah

di SMP MIS Surakarta

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta, menyatakan bahwa mahasiswa :

Nama : Imam Bashori

Nim : A. 610080001

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Akan mengadakan riset guna penyusunan skripsi dengan judul :

PERAN GURU TERHADAP KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM

MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEWU

KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

Mohon bantuan mahasiswa tersebut dapat diizinkan dalam pencarian data riset di

wilayah/ tempat Bapak/ ibu.

Atas kerjasama dan bantuannya diucapkan terimakasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

63

Page 79: skripsi pendidikan geografi

64

Lmpiran 3. Surat Keterangan Pemberian Izin SMP MIS

Page 80: skripsi pendidikan geografi

65

Lampiran 4. Profile Sekolah

Page 81: skripsi pendidikan geografi

DATA FORMASI PEMBAGIAN TUGAS GURU / KARYAWAN

SMP MODERN ISLAMIC SCHOOL ( MIS ) SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

No. Nama NIP Tmpt /

Tgl Lahir Alamat Jabatan

Golongan

/ Pangkat TMT

Masa Kerja Ijazah Tertinggi

/ Jurusan /

Tahun

Mata

Pelajaran

Jml

Jam Ket Tahun Bulan

1.

Drs. M. Ali

Darokah

- Surakarta,

23 – 01 –

1967

Semanggi Rt.04 /

XXI Pasar

Kliwon Surakarta

Kep.Sekolah - 19 – 07 –

2010

2

3

S1 Syari’ah

Peradilan Agama

Akta IV Th.1992

Agama -

2. Hj.Siti Laksmi

Djubaidah, SPd

19530424

198903 2 002

Surakarta,

24 – 04 – 1953

Gg.Gelatik 31

Waringin Rejo Rt.02 / XIX

Cemani

Sukoharjo

Guru Negeri

Dpk.

WKS

Penata

Tk.I III / d

01 – 03 –

1989

19 – 07 -

2010

23

2

7

3

Sarjana

Matematika Th.2003

Matematika -

3. Nuning

Mulyawati, SPd

19731104

200801 2

004

Surakarta,

04 – 11 –

1973

Kampungsewu

Rt.05 / IX

Surakarta

Kepala Lab III / a Yay :

25/6/200 CPNS: 1/1/2008 PNS :

1/1/2010

12

4

Sarjana Biologi

Th.2001

IPA -

4. Siti

Rachmawati,S.Pd

- Yogyakarta,

27 – 12 –

1967

Jl.Krakatau Barat

Rt.06 / XXIV

Nusukan Banjarsari,

Surakarta

GT Yayasan -

01 – 10 –

1989

23

-

D2 Bahasa

Inggris Th.1988

Bahasa

Inggris

Bahasa Jawa

-

5. Dra.Yupri

Hantini

- Ngawi,

03 – 11 –

1966

Trayon Rt.01 /

IV Klumprit

Mojolaban,

Sukoharjo

GT Yayasan -

01 – 08 –

1991

21

2

Sarjana Ilmu

Pendd.Kurikulum

dan Teknologi

Pendd (PKTP)

Th.1990

BP

BK

-

6. Tri Prasetyanto - Surakarta,

11 – 12 –

1961

Cinderejo Kidul

Rt.04 / VIII

Gilingan

Surakarta

GTT

Yayasan

- 01 – 08 –

1997

15 2 D III Jurusan

Tari Th.1986

Kesenian

Daearah

-

7. Fitria Nur

Ariyani, SPd

- Surakarta,

07 – 08 –

1980

Ngoresan Rt.02 /

XXII Kec.Jebres

Surakarta

GTT

Yayasan

- 25 – 07 –

2002

10 3 Sarjana

Pendidikan

Ekonomi

Th.2003

IPS

Bahasa Jawa

-

8.

Diana Wulandari,

SPd

- Jakarta,

07 – 08 –

1980

Waringin Rejo

Rt.02 / XIX

Cemani

Sukoharjo

GTT

Yayasan

-

01 – 07 –

2005

7

3

Sarjana

Pendidikan

Bhs.Indonesia

dan Sastra

Indonesia dan

Bhs.Indonesia -

Lam

piran

5. F

orm

asi Pem

bag

ian G

uru

Dan

Kary

awan

66

Page 82: skripsi pendidikan geografi

Daerah Th.2007

9.. Supriyatna, SPd - Sragen,

04 – 08 –

1983

Wonosari Rt.04 /

VIII Banaran,

Kalijambe,

Sragen

GTT

Yayasan

-

01 – 07 –

2005

7

3

Sarjana

Pendidikan

Sejarah Th.2003

IPS -

10.. Tri Nur Hapsari,

SPd

- Surakarta,

27 – 06 –

1984

Semanggi Rt. 03

/ XVII Pasar

Kliwon 57117 Surakarta

GTT

Yayasan

-

01 – 07 –

2008

4

3

S1 UMS

Pendidikan

Bhs.Indonesia Sastra Indonesia

.dan Daerah 2008

Bhs.Indonesia

Bahasa Arab

-

11. Dwi Sarono, SPd - Sukoharjo,

20 – 04 –

1977

Sentul Rt. 03 / X

Bekonang

Mojolaban

Sukoharjo

GTT

Yayasan

-

01 – 07 –

2009

3

3

Sarjana

Pendidikan

Jasmani

Kesehatan dan

Rekreasi 2004

Penjaskes -

No. Nama NIP Tmpt /

Tgl Lahir Alamat Jabatan

Golongan

/ Pangkat TMT

Tahun Bulan Ijazah Tertinggi

/ Jurusan /

Tahun

Mata

Pelajaran

Jml

Jam Ket

12. Sri Rejeki, SPd - Solo,

12 – 03 –

1971

Jl.Bagong Blok

H/7 Ngringo

Indah Palur

GTT

Yayasan

-

01 – 07 –

2009

3

3

S1 Sejarah 2005 Agama

Pkn

Budi Pekerti

-

13. Zakaria Zuhdi , S. Kom.

- Solo , 01 – 01 -

1988

Semanggi Rt. 04 / XX pasar

Kliwon

Surakarta

GTT Yayasan

-

01 – 07 -

2010

3

3

S. Kom. STMIK Sinar Nusantara

Surakarta 2011

TIK

14 Ardi Gunawan - Solo ,

01 – 05 -

1989

Tegal harjo Rt.

01 / Vi Jebres

Surakarta

GTT

Yayasan

-

20 – 07 -

2010

2

-

Semester Akhir

Pertunjukan

Perdalangan

UNS tahun

2011

Kesda

Seni Rupa

Seni Musik

67

Page 83: skripsi pendidikan geografi

15 Hudi Ari

Setyawan,S.Pd

-

Surakarta,

01 – 02 - 1988

Praon Rt 6 Rw 8

Nusukan Surakarta

GTT

Yayasan

-

01 – 07 -

2012

S1 Matematika

UMS Tahun 2012

Matematika

16

17.

Akhidah Aminati

Riyadi, S.Pd

-

-

Surakarta,

12 - 12-

1969

Pucang sawit

Rt02/07

Jebres, Surakarta

GTT

Yayasan

-

01 – 07 -

2011

2

4

S1 Biologi

IPA

GURU EKSTRA KURIKULER

1.

Sri Edi

- Banjar

Negara 01 – 09 -

1986

Sawah Karang

Rt. 03 / 26 Jebres Surakarta

GTT

Yayasan

- 15 – 11 -

2009

Semester Akhir

FKIP Bahasa Inggris UNS

Tahun 2011

Bhs. Inggris - -

2.

Edy Haryanto

- Surakarta,

01 – 11 –

1982

Kampung Sewu

Rt. 05 / VI

Surakarta

GTT

Yayasan

-

01 – 07 –

2005

7

3

SMK 3 tahun /

Teknik Elektro

Th.2002

Pembina

Pramuka

Surakarta, 20 Oktober 2012

Kepala SMP MIS Ska.

Drs. M. Ali Darokah

68

Page 84: skripsi pendidikan geografi

DATA FORMASI PEMBAGIAN TUGAS GURU / KARYAWAN

SMP MODERN ISLAMIC SCHOOL ( MIS ) SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

No. Nama NIP Tmpt /

Tgl Lahir Alamat Jabatan

Golongan

/ Pangkat TMT

Masa Kerja Ijazah

Tertinggi /

Jurusan /

Tahun

Mata

Pelajaran

Jml

Jam Ket

Tahun Bulan

1.

Sularti - Solo,

27 – 09 –

1947

Pucangsawit Rt.05 /

VIII Surakarta

Kep. Tata

Usaha

- 01 – 08 –

1966

46

2

SKP Negeri / B

Th.1965

- - -

2. Suwarni - Solo, 15 – 05 –

1951

Semanggi Rt.04 / XX Ps.Kliwon Surakarta

Bendahara Yayasan

- 01 – 08 – 1972

40

2

SMEA Tata Buku Th.1970

- - -

3. Farida Ariyani - Riau,

15 – 05 –

1959

Kampung Baru Rt.02

/ I Surakarta

Perpustakaan - 01 – 02 –

1982

30

8

SMKK Busana

1980

- - -

4. Edi Suwarno - Surakarta,

16 – 06 –

1966

Kampung Sewu Rt.05

/ VI Surakarta

Pegawai

Tata Usaha

- 01 – 07 –

1992

20

3

SMEA Negeri

Tata Buku

Th.1984

- - -

5. Sutiman - Boyolali, 03 – 04 –

1969

Kampung Sewu Rt.01 / IV Surakarta

Pesuruh / Penjaga

Sekolah

- 01 – 07 – 1991

21

3

STM Pertanian Th.1989

- - -

6. Budi Ahyari - Surakarta,

29 – 10 –

1971

Semanggi Rt.02 Rw

22 Surakarta

Pegawai

Tata Usaha

- 06 – 10 -

2012

-

1

SMA

Tahun1991

- - -

Surakarta, 20 Oktober 2012

Kepala SMP MIS Ska.

Drs. M. Ali Darokah

69

Page 85: skripsi pendidikan geografi

70

Lampiran 6. Kuisoner

KUESIONER PEMAHAMAN GURU TERHADAP BENCANA

Kuisioner ini bertujuan untuk mengukur dan menilai pengetahuan dan kemampuan

guru dalam mengkaji potensi bencana yang terdapat pada lingkungan sekitar sekolah.

1. Identitas responden

Nama :......................................................................

Jabatan : .....................................................................

Sekolah : .....................................................................

2. Pengetahuan dan kemampuan dalam mengkaji peotensi bencana

Isilah pertanyaan pilihan ganda dibawah ini dengan memberika tanda (X) pada salah satu

jawaban yang menurut bapak/ibu guru benar.

1. Obyektif (O)

a. Pengetahuan dasar kebencanaan

1. Bencana merupakan fenomena alam yang sifatnya merusak dan merugikan manusia

yang disebabkan oleh tenaga…….

a. Endogen dan bumi

b. Bumi dan magma

c. Eksogen dan angin

d. Endogen dan eksogen

2. Secara umum bencana dapat dibedakan menjadi……

a. Fisik

b. Sosial

c. Alam

d. Fisik dan sosial

3. Gempa bumi merupakan salah satu bentuk bencana yang disebabkan oleh…..

a. Angin

b. Bergesernya lempeng samudra dan lempeng benua

c. Air

d. Gelombang

4. Banjir yang terjadi didaerah pesisir atau tepian pantai pada umunya disebabkan

oleh….

a. Banjir Rob

b. Banjir bandang

c. Banjir sungai

d. Banjir kota

5. Besarnya kemungkinan kerugian yang mungkin terjadi seperti hilangnya nyawa dan

harta benda disebut…..

a. Resiko bencana

b. Mitigasi bencana

c. Manajemen bencana

d. Kesiapsiagaan

6. Suatu aksi atau aktifitas yang membuat pemerintah, organisasi dan msyarakat dapat

merespon bencana yang bakal terjadi dengan cepat, tepat dan efektif disebut……

a. Resiko bencana

b. Manajemen bencana

c. Mitigasi bencana

d. Kesiapsiagaan

7. Suatu badan yang dibentuk oleh pemerintah dengan tujuan untuk menangani bencana

adalah…..

a. BAPENAS

b. BATAN

c. BNPB

d. BAPEPAM

Page 86: skripsi pendidikan geografi

71

8. Dalam mengurangi dampak bencana sekolah memiliki peran utama yaitu….

a. Membuat tanggul

b. Menigkatkan kesadaran siswa dan warga masyarakat tentang bencana

c. Penyalur bantuan bencana

d. Menyiapkan tempat evakuasi

9. Tujuan diberikannya pelajaran mitigasi bencana kepada siswa adalah untuk…...

a. Meningkatkan kapasitas siswa dalam menghadapi bencana

b. Sebagai materi tambahan

c. Menambah pengetahuan siswa

d. Mengikuti tuntutan kurikulum

10. Suatu fenomena alam maupun sosial yang memiliki kecenderungan untuk meberikan

dampak yang merugikan baik materi maupun jiwa kepada masyarakat atau kelompok,

merupakan definisi dari…..

a. Mitigasi

b. Bencana

c. Kapasitas

d. Kesiapsiagaan

b. Kemampuan mengkaji potensi bencana

1. Letak Indonesia yang teradapat pada pertemuan antara lempeng Eurasia dan

indoaustralia menyebabkan Indonesia sangat rawan dari bencana……..

a. Gempa bumi

b. Banjir

c. Puting beliung

d. Kebakaran

2. Berdasarkan letak geografis Indonesia yang memiliki iklim tropis maka bencana

utama yang menjadi ancaman adalah…….

a. Gunung melutus

b. Tsunami

c. Gempa bumi

d. Kekeringan dan banjir

3. Indonesia merupakan negara yang dilalui jalur cincin api (ring of fire) dunia, hal ini

menyebabkan Indonesia kaya akan…..

a. Danau

b. Sungai

c. Gunung api

d. Pegunungan

4. Secara geografis Kota Solo merupakan daerah cekungan (basin) antara gunung lawu

dan gunung merapi sehingga Kota Solo sangat rawan bencana…..

a. Banjir

b. Gempa bumi

c. Tanah longsor

d. Kekeringan

5. Pada musim hujan selain bencana banjir yang menjadi ancaman di Kota Solo terdapat

bencana lain yang siap untuk mengancam yaitu…….

a. Banjir

b. Gempa bumi

c. Puting beliung

d. Longsor

6. Longsor dapat terjadi dikarenakan tingginya curah hujan dan……..

a. Letak bukit

b. Tinggi bukit

c. Luas bukit

d. Kemiringan lereng

7. Daerah pantai selatan jawa bila dilihat dari letak geografisnya merupakan zona rawan

bencana……

a. Banjir dan longsor

b. Tsunami dan puting beliung

c. Gempa bumi dan kemarau

d. Gempa bumi dan tsunami

Page 87: skripsi pendidikan geografi

72

8. Konversi lahan menjadi permukiman dan kebiasaan manusia membuang sampah

sembarangan merupakan pemicu bencana…..

a. Kekeringan

b. Banjir

c. Longsor

d. Gempa bumi

9. Jika ditinjau dari keadaan topografi, Kelurahan Sewu merupakan daerah yang sangat

rawan bencana…….

a. Gempa bumi

b. Longsor

c. Banjir

d. Kekeringan

10. Ancaman bahaya yang ditimbulkan dari bencana kekeringan adalah……..

a. Kelaparan dan kekurangan

pangan

b. Meningkatnya penganguran

c. Kerusakan sarana

infrastruktur

d. Gangguan keamanan

Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberika satu tanda () pada kolom tidak sesuai

(TS), kurang sesuai (KS), sesuai (S), dan sangat sesuai (SS) yang terdapat pada kuisioneir

sesuai dengan pengetahuan bapak/ibu guru.

2. Reflektif (R)

NO Pernyataan TS KS S SS

1 Saya sedih banjir membuat kegiatan sekolah tidak

dapat berlangsung.

2 Saya sedih banjir membuat warga banyak kehilangan

harta benda.

3 Saya sedih banyak warga dan siswa belum sadar akan

menjaga konservasi lingkungannya.

4 Saya takut banjir akan membuat saya kehilangan

anggota keluarga.

5 Saya kawatir banyak siswa terserang penyakit akibat

banjir

6 Saya sedih banyak warga belum sadar untuk menjaga

konservasi lingkungan

7 Saya takut jika banjir terjadi di lingkungan rumah

saya

3. Intepretatif (I)

NO Pernyataan TS KS S SS

1 Banjir membuat saya banyak belajar.

2 Banjir mengingatkan kita untuk menggalakkan

penghijauan.

Page 88: skripsi pendidikan geografi

73

3 Banjir mengingatkan kita untuk tidak menebang

pohon sembarangan.

4 Banjir mengingatkan kita akan kebesaran Allah SWT

5 Banjir membuat saya belajar untuk lebih mandiri

4. Decision (D)

NO Pernyataan TS KS S SS

1 Saya ikut menyelamatkan barang-barang penting saat

banjir terjadi di sekolah.

2 Warga sekolah perlu diberi simulasi tata cara

menghadapi bencana banjir.

3 Menurut saya sekolah perlu membuat jalur evakuasi

dan tempat penyelamatan diri jika terjadi bencana.

4 Tetap memilih tinggal di daerah rawan bencana

karena tempat kelahiran.

5 Saat terjadi banjir semua warga sekolah dalam

penyelamatan diri harus mengikuti prosedur yang

telah ditetapkan sekolah.

6 Pendidikan tentang bencana perlu segera diberikan

kepada siswa dan masyarakat

7 Saya ikut membantu menyiapkan tempat pengungsian

saat terjadi banjir

\

Page 89: skripsi pendidikan geografi

74 Lampiran 7. Daftar Observasi Dan Wawancara

FORMULIR OBSERVASI DAN WAWANCARA RENCANA TANGGAP DARURAT DAN

KEBIJAKAN SEKOLAH

Lokasi Pemeriksaan : Pemeriksa

dan Tanda

Tangan

Tanggal Pemeriksaan :

Jam Pemeriksa :

No Item Pemeriksaan Ya Tidak Keterangan

1 Sekolah memiliki dokumen penilaian resiko bencana

yang disusun secara partisipatif dengan warga sekolah

2 Sekolah memiliki protokol komunikasi dan kordinasi

3 Sekolah memiliki protap kesiagaan sekolah yang

disepakati dan dilaksanakan seluruh komponen sekolah

4 Dokumen penting sekolah digandakan dan tersimpan

baik, agar tetap ada meskipun sekolah terkena bencana

5 Adanya peta jalur evakuasi sekolah

6 Memiliki lokasi evakuasi dan sudah tersosialisaikan ke

komponen sekolah

No Item Pemeriksaan Ya Tidak Keterangan

1 Sekolah memiliki peraturan yang dibuat untuk

mengantisipasi bencana

2 Sekolah memiliki tim penaggulangan bencana

3 Sekolah mengintegrasikan pendidikan bencana dalam

kurikulum sekolah

4 Sekolah mengirimkan guru untuk mengikuti diklat

pelatihan bencana

5 Sekolah memiliki forum komunikasi yang membahas

kebencanaaan

6 Sekolah mensosialisasikan kebijakan kebencanaan

kepada warga sekolah

1. Observasi dan Wawancara Rencana Tanggap

Darurat

2. Observasi dan Wawancara Kebijakan Sekolah

Page 90: skripsi pendidikan geografi

75

Lampiran 8. Uji Validitas Kuisoner Pengetahuan

Page 91: skripsi pendidikan geografi

76

Lampiran 9. Uji Reliabilitas Kuisoner Pengetahuan

Page 92: skripsi pendidikan geografi

77

Lampiran 10. Uji Validitas Kuisoner Sikap

Page 93: skripsi pendidikan geografi

78

Lampiran 11. Uji Reliabilitas Kuisoner Sikap

Page 94: skripsi pendidikan geografi

79

Lampiran 12. Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis

a. Uji Normalitas

b. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Sikap

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.724 6 25 .634

ANOVA

Sikap

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 622.460 8 77.807 1.349 .266

Within Groups 1441.923 25 57.677

Total 2064.382 33

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

34 34

14.74 56.56

2.035 7.909

.140 .112

.120 .112

-.140 -.091

.816 .652

.518 .789

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Pengetahuan Sikap

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Test of Homogeneity of Variances

Pengetahuan

1.302 8 18 .303

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

Pengetahuan

78.284 15 5.219 1.610 .167

58.333 18 3.241

136.618 33

Betw een Groups

Within Groups

Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Page 95: skripsi pendidikan geografi

80

Lampiran 13. Peta Administrasi Kec. Jebres

Page 96: skripsi pendidikan geografi

81

Lampiran 14. Peta Administrasi Kel. Sewu

Page 97: skripsi pendidikan geografi

82

Lampiran 15. Peta Banjir Kota Surakarta

Page 98: skripsi pendidikan geografi

83

Lampiran 16. Peta Topografi Kota Surakarta

Page 99: skripsi pendidikan geografi

84

Lampiran 17. Citra Kel. Sewu

Page 100: skripsi pendidikan geografi

85

Gambar ini diperoleh dari arsip sekolah SD N Kampung Sewu 25 yang menunjukkan bahwa

tahun 2007 silam sekolah sangat terdampak bencana. Banjir 2007 menyebabkan banyak kerugian

bagi sekolah dapat dilihat bahwa air merendam sekolah hampir setinggi 2 M sehingga menyebabkan

arsip sekolah dan sarana penunjang pembelajaran rusak, tidak hanya itu sekolahpun menjadi tempat

pengungsian sementara warga sekitar.

Lampiran 18. Foto Banjir Di Kelurahan Sewu Tahun 2007

Page 101: skripsi pendidikan geografi

86

Gambar ini diperoleh ketika peneliti selesai melakukan penyuluhan bencana kepada anggota

PMR SMP MIS (Modern Islamic School) Surakarta, tepatnya pada tanggal 13 Febuari 2013. Hujan

lebat yang disertai angin kencang selama beberapa jam menyebabkan banjir dan puting beliung

dibeberapa tempat dan salah satunya terjadi di Kelurahan Sewu. Banjir merendam sebagian

permukiman warga yang terdapat di sekitar bantaran sungai Bengawan Solo dan puting beliung

menumbangkan beberapa pohon dan salah satunya didepan kantor kelurahan sewu yang

menyebabkan instalasi listrik terputus untuk sementara waktu.

Lampiran 19. Foto Banjir Dan Puting Beliung Di Kelurahan Sewu Tahun 2013