SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

135
i i PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Oleh Tri Indah Palupi NIM 4106019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU 2010

Transcript of SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

Page 1: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

i

i

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh Tri Indah Palupi

NIM 4106019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU 2010

Page 2: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

ii

ii

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Tri Indah Palupi

NIM 4106019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU 2010

Page 3: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

iii

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP

HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Lubuklinggau, Juli 2010

Penulis, Tri Indah Palupi NIM 4106019

Disetujui dan Disyahkan oleh

Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu, A. Budi Mulyanto, M.Pd. Derti Mulyana, S.Pd.

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,

H.M. Rudy Hartoyo, M.Pd.

Page 4: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

iv

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi oleh Tri Indah Palupi 4106019 Telah Dipertahankan di Depan Tim dan Panitia Penguji

pada Tanggal 07 Agustus 2010

Panitia Penguji

Ketua : H.M. Lukman Nawi, M.Pd. _________________

Sekretaris : J. Albert Barus, M.Pd. _________________

Tim Penguji

Ketua : H.M. Lukman Nawi, M.Pd. _________________

Anggota : 1. J. Albert Barus, M.Pd. _________________

2. Ahmad Amin, M.Si _________________

3. Nurhayati, M.Pd. _________________

Mengetahui

Ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau,

H.M. Lukman Nawi, M.Pd.

Page 5: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

v

v

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Tri Indah Palupi

NPM : 4106019

Program Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Pendidikan Fisika

Judul Karya Ilmiah/Skripsi : Pengaruh Pembelajaran Think Talk Write terhadap

Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Madrasah

Aliyah Al Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran

2009/2010

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul tersebut di atas

adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah dan etika keilmuan

yang berlaku secara ilmiah.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan atau plagiat dalam karya ilmiah ini atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya tulis ini.

Lubuklinggau, Juli 2010

Yang membuat pernyataan,

Tri Indah Palupi

Page 6: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

vi

vi

Motto

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.

(QS. Alam Nasroh: 6)

Tak ada satu pun di dunia ini yang merupakan hasil karya sendiri. Anda

mencapai tujuan Anda selalu berkat bantuan orang lain. (George Shinn).

Semua kejadian yang terjadi di dunia ini pastilah terkandung hikmah

didalamnya, maka belajarlah darinya.

Hidup ini indah, berpikirlah positif dalam menghadapi segala keadaan yang

sedang kau hadapi, maka kau akan menjadi tenang dan dapat menikmati

keindahannya.

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Bapak Endang Setiyono (alm), terimakasih telah membimbingku tumbuh

dewasa dan tunjukkan jalan saat aku tersesat di masa hidupmu.

Mamak Siti Halimah, terimakasih untuk cinta yang luar biasa, engkau wanita

tangguh dalam hidupku.

Saudara-saudarku dan keluarganya, mas Im, mbak Win, abang JJ, Dewi,

Koko, dan Pentha, terimakasih untuk hari-hari indah penuh warna.

Salwa, Aurel, Briena, Neo, dan Biyyu, keponakan-keponakanku yang lucu,

hidupku jadi lebih berwarna, aku sayang kalian.

Makwo nenekku tersayang, selalu kurindukan pelukan hangatmu.

Almamaterku.

Page 7: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

vii

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Segala Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul ”Pengaruh Pembelajaran Tipe Think Talk Write terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Tugumulyo Tahun

Pelajaran 2009/2010”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian

sidang Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI)

Lubuklinggau.

Penulis menyadari bahwa karya ini tidak dapat terwujud tanpa ridho Allah

SWT dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak H.M. Lukman Nawi, M.Pd. selaku Ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau.

2. Bapak H.M. Rudy Hartoyo, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

STKIP-PGRI Lubuklinggau.

3. Bapak A. Budi Mulyanto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika STKIP-PGRI Lubuklinggau dan selaku Pembimbing Utama yang telah

memberikan arahan, dan memberikan masukan-masukan yang sangat

bermanfaat kepada penulis.

Page 8: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

viii

viii

4. Ibu Derti Mulyana, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing Pembantu yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi petunjuk dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Pengajar Jurusan Pendidikan Fisika STKIP-PGRI

Lubuklinggau.

6. Mamak terimakasih telah memberikan dorongan moril dan materil yang begitu

besar, yang selalu mengiringi dengan do’a-do’a dan atas semua pengorbanan

yang tak akan pernah terbayar dengan apapun.

7. Mas Im, Mbk Win, Abang JJ, Dewi, Koko, Pentha dan segenap keluarga

besarku, terimakasih atas do’a dan dukungannya semoga Tuhan membalas

semua pengorbanan kalian.

8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa jurusan pendidikan fisika khususnya angkatan

2006 yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi serta semua pihak

yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis untuk

menyelesaiak skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan para pembaca pada umumnya. Semoga amal baik yang telah

diberikan kepada penulis mendapatkan ridho dan pahala yang berlipat ganda dari

Allah SWT. Amin.

Lubuklinggau, Agustus 2010

Penulis

Page 9: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

ix

ix

ABSTRAK

Tri Indah Palupi. 2010. Judul skripsi ”Pengaruh Pembelajaran Tipe Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran 2009/2010”. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA. STKIP PGRI Lubuklinggau. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran tipe think talk write terhadap hasil belajar fisika siswa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Muhajirin Tugumulyo dengan jumlah sampel 71 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa berupa tes tertulis berbentuk essay dan observasi kelas. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji-t semu. Berdasarkan hasil analisis uji-t semu untuk tes akhir pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh - thitung > ttabel < thitung (- 2,0236 > - 0,2165 < 0,0236), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran tipe think talk write terhadap hasil belajar fisika siswa. Kata kunci: Pembelajaran think talk write, hasil belajar, pengaruh.

Page 10: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

x

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………. i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN ............................................................................................ v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………........................ vi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vii

ABSTRAK …………………………………………………………………. ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. x

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xvi

DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………… xvii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….......... 1

A. Latar Belakang ………………………………………………... 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 4 C. Batasan Masalah ……………………………………………… 4 D. Tujuan Penelitian ……………………………………………... 5 E. Manfaat Penelitian …………………………………………… 5 F. Penjelasan Istilah …………………………………………….. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………...... 7

A. Deskripsi Teoritik ..................................................................... 7 1. Konsep Belajar ………………………………………….... 7 2. Konsep Pembelajaran ......................................................... 9 3. Strategi Pembelajaran ......................................................... 10 4. Hasil Belajar ........................................................................ 11 5. Pembelajaran Tipe Think Talk Write ……………………. 13 6. Hukum Ohm tentang Kuat Arus dan Hambatan ................. 16

Page 11: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

xi

xi

a. Kuat Arus Listrik .......................................................... 16 b. Hukum Ohm ................................................................. 16 c. Hambatan ...................................................................... 18

1) Rangkaian Seri ......................................................... 18 2) Rangkaian Paralel .................................................... 19

B. Hipotesis Penelitian …………………………………............... 19

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………… 20

A. Desain Penelitian ……………………………………………... 20 B. Populasi dan Sampel ………………………………………….. 21

1. Populasi …………………………………………………... 21 2. Sampel ................................................................................ 21

C. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen ........ 22 1. Tes ....................................................................................... 23 2. Obsevasi ............................................................................. 23

D. Teknik Analisis Data …………………………………………. 23 1. Teknik Analisis Data Hasil Tes ........................................... 23

a. Skor Rata-rata dan Standar Deviasi ............................... 23 b. Uji Normalitas ............................................................... 24 c. Uji Homogenitas ........................................................... 25 d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ......................................... 25

2. Teknik Analisis Data Hasil Observasi ................................. 28 E. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................... 30

1. Validitas ............................................................................... 31 2. Reliabilitas ........................................................................... 33 3. Tingkat Kesukaran ............................................................... 34 4. Daya Pembeda ..................................................................... 35

F. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 38 G. Prosedur Penelitian ................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….. 40

A. Hasil Penelitian ……………………………………………….. 40 1. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Awal Siswa ....... 42

a. Rata-rata (_

x ) dan Simpangan Baku (s ) Skor Tes Awal 42 b. Uji Normalitas ………………………………………… 43 c. Uji Homogenitas ……………………………………… 44 d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ………………………….. 44

2. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Akhir Siswa ...... 46

a. Rata-rata (_

x ) dan Simpangan Baku (s ) Skor Tes Akhir 46 b. Uji Normalitas ………………………………………… 47 c. Uji Homogenitas ……………………………………… 48 d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ………………………….. 48

Page 12: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

xii

xii

3. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Observasi ...................... 49 B. Pembahasan Penelitian .............................................................. 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… 53

A. Simpulan ……………………………………………………… 53 B. Saran ………………………………………………………….. 53

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 55

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN A

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ……………….. 57

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ……………………. 73

3. Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba ………………………….............................. 79

4. Soal Tes Uji Coba ……………………………………………………… 80

5. Kunci Jawaban Sosl Tes Uji Coba ……………………………………… 81

6. Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ........................................................... 84

7. Soal Pretest dan Posttest ……………………………………………….. 85

8. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ………………………………. 86

LAMPIRAN B

1. Skor Hasil Tes Uji Coba .......................................................................... 88

2. Perhitungan Validitas Uji Coba Tes ……………………………………. 89

3. Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Tes …………………………………. 94

4. Skor Hasil Tes Uji Coba yang Sudah Diurutkan Berdasarkan Skor Total 96

5. Skor Kelompok Atas dan Kelompok Bawah .......................................... 97

6. Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda ............................... 98

Page 13: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

xiii

xiii

LAMPIRAN C

1. Data Skor untuk Tiap Butir Soal Tes Awal Kelas Eksperimen ............... 99

2. Data Skor untuk Tiap Butir Soal Tes Awal Kelas Kontrol ....................... 100

3. Data Skor untuk Tiap Butir Soal Tes Akhir Kelas Eksperimen ............... 101

4. Data Skor untuk Tiap Butir Soal Tes Akhir Kelas Kontrol ...................... 102

5. Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku Tes Awal kelas Eksperimen 103

6. Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku Tes Awal kelas Kontrol ...... 104

7. Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku Tes Akhir kelas Eksperimen 105

8. Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku Tes Akhir kelas Kontrol ..... 106

9. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Eksperimen ................................... 107

10. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Kontrol .......................................... 108

11. Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kelas Eksperimen ................................... 109

12. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Kontrol ......................................... 110

13. Uji Homogenitas ........................................................................................ 111

14. Uji Kesamaan Dua Rata-rata …………………………………………… 113

15. Lembar Observasi ………………………………………………………. 116

16. Daftar Tabel Uji Statistik ……………………………………………….. 119

LAMPIRAN D

1. Surat Permohonan Persetujuan Judul/Pembimbing Skripsi ……………. 123

2. Surat Permohonan Bimbingan Skripsi …………………………………. 124

3. Surat Persetujuan Judul Skripsi ………………………………………… 125

4. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi …………………………………... 126

5. Surat Permohonan Izin Penelitian ……………………………………… 131

Page 14: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

xiv

xiv

6. Surat Permohonan Izin Penelitian Kementrian Agama ………………… 132

7. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Uji Coba Instrumen .................. 133

8. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian …………………….. 134

Page 15: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

xv

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tabel Warna pada Resistor ...................................................................... 17

3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 21

3.2 Populasi Penelitian .................................................................................. 21

3.3 Sampel Penelitian .................................................................................... 22

3.4 Kategori Aktivitas Siswa .......................................................................... 28

3.5 Lembar Observasi ..................................................................................... 29

3.6 Hasil Analisis Validitas ............................................................................ 32

3.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ........................................................... 35

3.8 Hasil Analisis Daya Pembeda .................................................................. 36

3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Coba ..................................................................... 37

4.1 Rata-rata (_

x ) dan Simpangan Baku (s ) Hasil Tes Awal ………………. 42

4.2 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal …………………………………… 43

4.3 Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal .................................................... 44

4.4 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Awal ……………………. 45

4.5 Rata-rata (_

x ) dan Simpangan Baku (s ) Hasil Tes Akhir ……………... 46

4.6 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Akhir ....................................................... 47

4.7 Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Akhir ................................................... 48

4.8 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Awal …………………… 49

Page 16: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

xvi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Rangkaian Seri pada Resistor ................................................................... 18

2.2 Rangkaian Paralel pada Resistor .............................................................. 19

Page 17: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

xvii

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Rata-rata Hasil Tes Awal .......................................................................... 43

4.2 Rata-rata Hasil Tes Akhir ......................................................................... 47

Page 18: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

1

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan tidak hanya

untuk memanusiakan manusia tetapi juga agar manusia menyadari posisinya

sebagai khalifatullah fil ardhi, yang pada gilirannya akan semakin meningkatkan

dirinya untuk menjadi manusia yang bertaqwa, beriman, dan beramal saleh.

Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia masih terus

dilakukan. Dunia Pendidikan adalah sebuah mega proyek bersama bagi anak-anak

bangsa yang sedang giat-giatnya membangun agar bermartabat dan tidak

ketinggalan dari bangsa-bangsa lain di dunia. Masalah pendidikan adalah masalah

kita bersama, baik yang formal, informal maupun non formal, memiliki tanggung

jawab besar untuk merancang bangun sebuah sistem pendidikan yang sarat

dengan nilai-nilai iman dan taqwa dan modern sesuai dengan tuntutan sains dan

teknologi.

Tercapainya tujuan pendidikan akan ditentukan oleh beberapa unsur yang

saling menunjang satu dengan yang lain. Makmun (dalam Nurchayati, 2007:1)

menyebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam Proses Belajar Mengajar (PBM),

yaitu: 1) Siswa, dengan segala karakteristiknya yang berusaha mengembangkan

dirinya seoptimal mungkin melalui kegiatan belajar, 2) Tujuan, ialah sesuatu yang

diharapkan setelah adanya kegiatan belajar, dan 3) Guru, selalu mengusahakan

1

Page 19: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

2

2

terciptanya situasi yang tepat (mengajar) sehingga memungkinkan bagi terjadinya

proses pengalaman belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran

terdapat dua unsur, yaitu guru dan siswa. Guru mempunyai posisi sebagai

pengajar dan siswa adalah pihak yang diajar. Sebagai pengajar guru dituntut untuk

senantiasa mengembangkan cara mengajarnya yang membuat siswa tertarik dan

berminat untuk mempelajari pelajaran yang diberikan. Dengan demikian guru

menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kegiatan belajar

mengajar.

Suatu realita dalam kehidupan sehari-hari, di dalam kelas ketika kegiatan

belajar mengajar berlangsung terlihat dengan jelas bahwa beberapa atau sebagian

besar siswa belum bisa belajar dengan baik. Memang ada siswa yang benar-benar

memperhatikan dan mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik sampai

berakhir, tetapi masih banyak pula yang kurang serius bahkan tidak

memperhatikan penjelasan guru. Hal ini mungkin disebabkan oleh strategi,

metode maupun cara yang digunakan oleh guru kurang disenangi oleh siswa.

Salah satu cara yang sering dipakai oleh guru adalah metode ekspositori.

Pada pembelajaran dengan metode ekspositori kegiatan hanya berlangsung satu

arah, yaitu penyampaian informasi dari guru ke siswa. Selama pembelajaran

dengan metode ekspositori berlangsung, aktivitas siswa belum memuaskan.

Terlihat dari masih sedikit siswa yang bertanya kepada guru jika belum paham

dengan materi yang disampaikan. Hal ini mungkin disebabkan siswa masih

merasa takut untuk mengutarakan pertanyaan atau pendapat, siswa merasa

Page 20: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

3

3

bingung mengenai apa yang akan ditanyakan. Bahkan mungkin karena siswa

kurang dilatih untuk mengembangkan ide-ide dalam memahami dan

menyelesaikan masalah yang dihadapi. Siswa biasanya lebih leluasa untuk

mengutarakan pendapatnya kepada teman atau siswa yang lain.

Permasalahan-permasalahan tersebut akan berakibat pada rendahnya

pemahaman konsep siswa dan kemampuan komunikasi siswa yang akan bermuara

pada rendahnya hasil belajar siswa. Peningkatan pemahaman konsep dan

kemampuan komunikasi siswa dapat dilakukan dengan mengadakan perubahan-

perubahan dalam pembelajaran. Dalam hal ini, perlu dirancang suatu

pembelajaran yang membiasakan siswa untuk mengkonstruksi sendiri

pengetahuannya, sehingga siswa lebih memahami konsep yang diajarkan serta

mampu mengkomunikasikan pemikirannya baik dengan guru, teman maupun

terhadap materi pelajaran itu sendiri.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman

konsep dan kemampuan komunikasi siswa adalah dengan melaksanakan model

pembelajaran yang relevan untuk diterapkan oleh guru. Model pembelajaran yang

sebaiknya diterapkan adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga siswa lebih

mudah untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan dan mengkomunikasikan

ide-idenya dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Belajar dengan menggunakan pembelajaran tipe think talk write

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memulai belajar dengan memahami

permasalahan terlebih dahulu, kemudian terlibat secara aktif dalam diskusi, dan

Page 21: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

4

4

akhirnya menuliskan dengan bahasa sendiri hasil belajar yang diperolehnya.

(Irianto dalam Fikriyyah, 2007:17)

Oleh karena itu peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul

“Pengaruh Pembelajaran Tipe Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Fisika

Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran

2009/2010”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah ”Adakah pengaruh pembelajaran tipe think

talk write terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X Madrasah Aliyah Al-

Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010?”

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari perkembangan masalah dalam penelitian ini, maka

perlu diberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut:

1. Materi pembelajaran yang dibahas adalah hukum Ohm tentang kuat arus dan

hambatan.

2. Kelas yang diteliti adalah kelas X1 dan X2 Madrasah Aliyah Al-Muhajirin

Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010.

3. Hasil belajar diukur dari hasil tes siswa.

Page 22: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

5

5

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran tipe think talk write terhadap

hasil belajar fisika siswa kelas X Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Tugumulyo

tahun pelajaran 2009/2010.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa, membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir

dan mengutarakan pendapat.

2. Bagi guru, dapat menjadi masukan untuk melakukan penelitian sederhana

yang bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran.

3. Bagi peneliti, mendapat pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan

penelitian dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan.

F. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan, perlu

adanya penjelasan istilah. Beberapa istilah yang perlu dijelaskan adalah:

1. Pengaruh yang dimaksud adalah akibat yang ditimbulkan atau yang akan

terjadi setelah diberikan perlakuan pembelajaran tipe think talk write.

2. Model pembelajaran tipe think talk write adalah pembelajaran yang dimulai

dengan berfikir dimana siswa membaca teks berupa soal, kemudian hasil

Page 23: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

6

6

bacaannya (penyelesaian soal) dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi,

dan kemudian menuliskan hasil dari kegiatan berfikir, presentasi, dan diskusi.

3. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil tes siswa dalam menyelesaikan soal-

soal pada materi pembelajaran hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan.

Page 24: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

7

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Konsep Belajar

Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.

Dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu

sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktifitas dan prestasi hidup

manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Dalam kehidupan manusia

memerlukan sejumlah kecakapan yang harus dikembangkan melalui proses

belajar. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti

bahwa untuk berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak sekali

bergantung pada berbagai kegiatan proses belajar yang dialami. Sedangkan

pendidikan itu sendiri dapat diartikan sebagai bantuan perkembangan melalui

kegiatan belajar.

Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku,

akibat interaksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan perilaku adalah hasil

belajar. Artinya seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu

yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.

Sedangkan definisi belajar dari beberapa ahli, adalah sebagai berikut:

a. Sardiman (2010:20) mengatakan bahwa “... belajar itu senantiasa merupakan

perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan

7

Page 25: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

8

8

misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan , meniru dan lain

sebagainya”.

b. Gagne dan Berliner (dalam Nurchayati, 2007:11) menyatakan bahwa “Belajar

merupakan proses di mana suatu organisme mengubah perilakunya karena

hasil dari pengalaman”.

Berdasarkan dua pengertian di atas dapat dikatakan bahwa belajar

merupakan proses yang dialami oleh seorang individu dalam suatu pengalaman

yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada individu tersebut.

Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku

seseorang, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut

menurut Sumiati dan Asra (2008:59) antara lain:

a. Motivasi untuk belajar

Bagi seorang siswa motivasi untuk belajar pada umumnya timbul karena

adanya rangsangan, baik yang datang dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar

dirinya. Motivasi berkaitan erat dengan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa,

karena motivasi dan tujuan merupakan bagian penting dari proses belajar agar

mendapatkan hasil yang diinginkan.

b. Tujuan yang hendak dicapai

Seorang siswa memasuki suatu jenjang pendidikan tentu mempunyai

tujuan. Dapat saja tujuan itu dirangsang oleh orang lain. Tetapi harus menjadi

milik dan bagian dari diri sendiri yang melakukan proses belajar yaitu siswa. Jadi

pada dasarnya siswa belajar dan akan memperoleh hasil belajar secara efisien jika

mempunyai tujuan ingin mencapai tujuan itu.

Page 26: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

9

9

c. Situasi yang mempengaruhi proses belajar

Faktor situasi atau keadaan yang mempengaruhi proses belajar pada siswa

berkaitan dengan diri sendiri, keadaan belajar, proses belajar, guru yang memberi

pelajaran, teman belajar dan bergaul, serta program belajar yang ditempuh

merupakan faktor yang mempunyai pertalian erat satu dengan yang lain.

2. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran pada dasarnya membahas pertanyaan apa, siapa, mengapa,

bagaimana, dan seberapa baik tentang pembelajaran. Pertanyaan ”Apa” berkaitan

dengan isi atau materi pembelajaran. Pertanyaan ”Siapa” berkaitan dengan guru

dan siswa sebagai subyek dari kegiatan pembelajaran. Pertanyaan ”Mengapa”

berkaitan dengan penyebab atau alasan dilakukannya proses pembelajaran.

Pertanyaan ”Bagaimana” berkaitan dengan proses pembelajaran yang baik.

Pertanyaan ”Seberapa baik” berkaitan dengan penilaian proses pembelajaran,

yaitu sejauh mana siswa belajar dan guru mengajar. (Sumiati dan Asra, 2008:xii)

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut setiap orang yang

berkecimpung dalam profesi keguruan dan kependidikan harus mampu

merencanakan dan mengimplementasikan proses pembelajaran dan mendapatkan

umpan balik yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran yang pada

intinya tertumpu pada suatu persoalan, yaitu bagaimana guru memberikan

pembelajaran yang memungkinkan bagi siswa terjadi proses belajar yang efektif

atau dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan.

Page 27: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

10

10

3. Strategi Pembelajaran

Dalam arti yang sederhana, strategi biasa disamakan dengan ancang-

ancang, cara, pola. Sedangkan dalam konteks pendidikan/pengajaran, yang

dimaksud dengan strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru/murid

dalam peristiwa belajar-mengajar.

Strategi dalam kaitannya dengan pembelajaran adalah siasat atau kiat yang

sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran

agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa

hasil belajar dapat tercapai secara optimal.

Pemilihan strategi pembelajaran berpengaruh terhadap pemilihan metode,

teknik, maupun pendekatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dilakukan

oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, biasanya dibuat secara

tertulis, mulai dari Telaah Kurikulum, Penyusunan Program Tahunan, Program

Semester, Program Satuan Pelajaran, sampai dengan Rencana Pembelajaran.

Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran perlu memiliki strategi

pembelajaran, menurut Suyitno (dalam Sari, 2006:10) strategi pembelajaran

adalah perencanaan dan tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran

agar kompetensi yang diharapkan tercapai.

Strategi pembelajaran menurut Amin (dalam Nurchayati, 2007:20) dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Klasifikasi berdasarkan struktur peristiwa belajar

Berdasarkan klasifikasi ini dapat dibedakan strategi pembelajaran yang

bersifat tertutup dan strategi pembelajaran yang bersifat terbuka.

Page 28: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

11

11

b. Klasifikasi berdasarkan peran guru/siswa dalam mengolah pesan pembelajaran

Berdasarkan klasifikasi ini strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi

strategi pembelajaran yang bersifat ekspositorik dan strategi pembelajaran yang

bersifat heuristik.

c. Klasifikasi berdasarkan cara pengolahan pesan pembelajaran.

Berdasarkan klasifikasi ini strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi

strategi pembelajaran yang bersifat deduktif dan strategi pembelajaran yang

bersifat induktif.

d. Klasifikasi berdasarkan aspek tujuan pembelajaran

Berdasarkan klasifikasi ini dibedakan strategi pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang menekankan pada aspek kognitif,

keterampilan, nilai/sikap, dan kemampuan berbahasa.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006:3). Benyamin Bloom secara garis besar

membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan

ranah psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari

enam aspek yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan

evaluasi.

a. Pengetahuan

Tipe hasil belajar pengatahuan termasuk kognitif tingkat yang paling

rendah. Namun tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar

berikutnya. Hafat menjadi prasyarat bagi pemahaman. Aspek yang ditanyakan

Page 29: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

12

12

biasanya fakta-fakta seperti nama orang, tempat, teori, rumus, istilah beralasan,

atau humum. Siswa hanya dituntut kesanggupan mengingatnya sehingga

jawabannya mudah ditebak.

b. Pemahaman

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengatahuan adalah

pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu

yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan

atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.

c. Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi

khusus, Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.

Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.

d. Analisis

Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi unsur-unsur atau

bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya atau susunannya. Analisis ,merupakan

kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe

sebelumnya.

e. Sintesis

Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh

disebut sintesis. Berpikir sintesis adalah berfikir divergen. Dalam berfikir

divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan. Berbeda dengan

berfikir pemahaman, berfikir aplikasi, dan berfikir analisis dipandang sebagai

Page 30: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

13

13

berfikir konvergen. Dalam berfikir konvergen, pemecahan atau jawabannyaakan

sudah diketahui berdasarkan apa yang sudah dikenalnya.

f. Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin

dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materil, dan

lain-lain. Dilihat dari segi tersebut maka dalam evaluasi perlu adanya suatu

kriteria atau standar tertentu.

Keberhasilan siswa dalam belajar selain ditentukan oleh faktor guru, juga

ditentukan oleh faktor-faktor yang lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut,

Ruseffendi (dalam Sulastri, 2009:11) berpendapat bahwa:

Ada sepuluh faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor dari dalam dan dari luar siswa. Faktor dari dalam siswa yaitu kecerdasan anak, kesiapan anak, bakat anak, kemampuan anak, dan minat anak, serta faktor luar yang terdiri dari model penyajian materi pelajaran, pribadi dan cara guru mengajar, suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat luas.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, guru memiliki peranan penting dalam

keberhasilan belajar siswa. Salah satunya diantaranya adalah dalam hal model

penyajian materi pelajaran.

5. Pembelajaran Tipe Think Talk Write

Pembelajaran tipe think talk write diperkenalkan oleh Huinker dan

Laughlin (dalam Siswandi, 2009:1) pada dasarnya dibangun melalui berfikir,

berbicara, dan menulis. Alur kemajuan strategi think talk write dimulai dari

keterlibatan siswa dalam berfikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah

proses membaca, selanjutnya berbicara dan membagi ide dengan temannya

sebelum menulis.

Page 31: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

14

14

Aktivitas berfikir (think) dapat dilihat dari proses membaca suatu teks

kemudian membuat catatan apa yang telah dibaca. Dalam tahap ini siswa secara

individu memikirkan kemungkinan jawaban (strategi penyelesaian), membuat

catatan apa yang telah dibaca, baik itu berupa apa yang diketahuinya, maupun

langkah-langkah penyelesaian dalam bahasanya sendiri. Kemampuan membaca,

secara umum dianggap berfikir, meliputi membaca baris demi baris atau

membaca yang penting saja.

Setelah tahap think selesai dilanjutkan dengan tahap berikutnya talk yaitu

berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka pahami.

Fase berkomunukasi (talk) pada strategi ini memungkinkan siswa untuk terampil

berbicara. Pada umunya menurut Huinker dan Laughlin (dalam Siswandi, 2009:1)

berkomunikasi dapat berlangsung alami, tatapi menulis tidak. Proses komunikasi

dipelajari siswa melalui kehidupannya sebagai individu yang berinteraksi dengan

lingkungan sosialnya. Secara alami dan mudah proses komunikasi dapat dibangun

di kelas dan dimanfaatkan sebagai alat sebelum menulis.

Pemahaman dibangun melalui interaksinya dalam diskusi. Diskusi

diharapkan dapat menghasilkan solusi atas masalah yang diberikan. Selain itu,

pada tahap ini siswa memungkinkan untuk terampil berbicara. Diskusi pada fase

talk ini merupakan sarana untuk mengungkapkan dan merefleksikan pikiran

siswa. Selain itu, berkomunikasi dalam suatu diskusi dapat membantu kolaborasi

dan meningkatkan aktivitas belajar dalam kelas. Oleh karena itu keterampilan

berkomunikasi dapat mempercepat kemampuan siswa mengungkapkan idenya

melalui tulisan. Selanjutnya berkomunikasi atau dialog baik antar siswa maupun

Page 32: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

15

15

dengan guru dapat meningkatkan pemahaman. Hal ini bisa terjadi karena ketika

siswa diberi kesempatan untuk berbicara atau berdialog, sekaligus mengkontruksi

berbagi ide untuk dikemukakan melalui dialog.

Selanjutnya write yaitu menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja yang

diberikan. Aktivitas menulis berarti mengkonstruksi ide, karena setelah berdiskusi

antar teman dan kemudian mengungkapkannya melalui tulisan. Aktivitas menulis

akan membantu siswa dalam membuat hubungan dan juga memungkinkan guru

melihat pengembangan konsep siswa. Selain mengemukakan aktivitas menulis

siswa bagi guru dapat memantau kesalahan siswa, miskonsepsi, dan konsepsi

siswa terhadap ide yang sama.

Aktivitas siswa selama tahap write adalah menulis solusi terhadap

masalah/pertanyaan yang diberikan termasuk perhitungan, mengorganisasikan

semua pekerjaan langkah demi langkah, mengoreksi semua pekerjaan sehingga

yakin tidak ada pekerjaan ataupun perhitungan yang ketinggalan, dan meyakini

bahwa pekerjaannya yang terbaik yaitu legkap, dan mudah dibaca.

Dari uraian-uraian di atas pembelajaran Think Talk Write merupakan

perencanaan dan tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran yaitu

melalui kegiatan berpikir (think), berbicara/berdiskusi, bertukar pendapat (talk),

dan menulis hasil diskusi (write) agar kompetensi yang diharapkan tercapai.

Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi Think Talk Write (dalam

Taufiq, 2009) adalah sebagai berikut :

1. Guru membagi teks berupa soal.

Page 33: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

16

16

2. Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual,

untuk dibawa ke forum diskusi (think).

3. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman untuk membahas isi

catatan (talk). Guru berperan sebagai mediator lingkungan belajar

Adapun kelebihan pembelajaran tipe think talk write adalah:

1. Merangsang aktivitas siswa dalam mengembangkan daya pikir.

2. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan

mengemukakan pendapat.

3. Menumbuhkembangkan kemampuan kominukasi siswa.

6. Hukum Ohm tentang Kuat Arus dan Hambatan

a. Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir melalui penampang

suatu penghantar per satuan waktu. Secara matematis dituliskan:

t

QI = (Purwoko dan Fendi, 2007:179)

Keterangan:

I = kuat arus listrik, satuannya ampere (A)

Q = muatan listrik, satuannya coulomb (C)

t = waktu, satuannya sekon (s) atau detik (detik)

Alat ukur kuat arus listrik adalah amperemeter.

b. Hukum Ohm

Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan listrik dengan kuat

arus listrik. Hukum Ohm dinyatakan dengan persamaan:

Page 34: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

17

17

R

VI = (Daton dkk, 2007:223)

Keterangan:

I = kuat arus listrik, satuannya ampere (A)

V = beda potensial listrik, satuannya volt (V)

R = hambatan penghantar, satuannya Ohm (Ω)

Besar hambatan listrik tergantung pada jenis bahan, ukuran panjang, dan

luas tempat arus mengalir.

Resistor merupakan salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk

mengendalikan besar arus.

Nilai atau hambatan resistor dapat diketahui dari kode warna yang

dituliskan di bagian luarnya. Kode warna pada resistor ditunjukkkan pada tabel

2.1. di bawah ini:

Tabel 2.1 Tabel Warna pada Resistor

Warna Angka Faktor Pengali Toleransi (%)

Hitam 0 1 Coklat 1 101 Merah 2 102 Jingga 3 103 Kuning 4 104 Hijau 5 105 Biru 6 106 Ungu 7 107 Abu-abu 8 108 Putih 9 109 Perak 10-1 5 % Emas 10-1 10 % Tidak berwarna 20%

(Giancoli dalam Daton dkk, 2001:69)

Page 35: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

18

18

c. Hambatan

Nilai hambatan suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat,

diameter kawat, dan jenis kawat. Besar hambatan kawat dirumuskan sebagai

berikut:

AR

lρ= (Purwoko dan Fendi. 2007:188)

Keterangan:

R = hambatan kawat, satuannya ohm (Ω)

ρ = hambatan jenis, satuannya ohm.m (Ω.m)

l = panjang kawat, satuannya meter (m)

A = luas penampang, satuannya meter2 (m2)

d. Rangkaian pada Resistor

Pada dasarnya ada dua jenis rangkaian, yaitu rangkaian seri dan rangkaian

paralel.

1) Rangkaian Seri

Rangkaian resistor dikatakan dihubungkan secara seri apabila dirangkai

seperti pada gambar 2.1. dibawah ini:

I R1 R2 R3

Gambar 2.1 Rangkaian seri pada resitor

(Daton dkk, 2007:231)

- Kuat arus yang melalui setiap hambatan sama (I = I1 = I2 = I3)

- Tegangan totalnya: V = V1 + V2 + V3

Page 36: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

19

19

- Hambatan penggantinya makin besar (R = R1 + R2 + R3)

2) Rangkaian Paralel

Rangkaian resistor dikatakan dihubungkan secara paralel apabila dirangkai

seperti pada gambar 2.2.

I1 R1

I I2 R2

I3 R3 (Daton dkk, 2007:232)

Gambar 2. Rangkaian Resistor Paralel

- Beda potensial pada setiap hambatan sama (V = V1 = V2 = V3)

- Kuat arus totalnya: I = I1 + I2 + I3

- Hambatan totalnya: 321

1

1

1

1

RRRRP

++=

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 2006:71). Hipotesis dalam penelitian ini adalah ”Ada pengaruh

pembelajaran tipe think talk write terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X

Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010”.

Page 37: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

20

20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode dalam suatu penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan

penelitian serta untuk menjawab masalah yang diteliti. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen sungguhan (true experimental

research). Menurut Suryabrata (2003:88) tujuan penelitian eksperimen sungguhan

adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara

mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen satu atau lebih kondisi

perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan dengan satu atau lebih kelompok

kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah control

group pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pretest

(T1) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum memberikan perlakuan

pembelajaran (X) pada kelas eksperimen dengan pembelajaran tipe think talk

write dan melakukan posttest (T2) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pengaruh pembelajaran tipe think talk write diukur dari perbedaan antara

pengukuran akhir berupa posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Secara

bagan, desain yang digunakan pada penelitian ini menurut Suryabrata (2003:105)

dapat digambarkan sebagai berikut:

20

Page 38: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

21

21

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Group Pretest Treatment Posttest

Exp. Group Contr. Group

T1

T1

X T2

T2

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Riduwan (2008:10) ”Populasi adalah keseluruhan dari

karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Al-

Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran 2009/2010. Secara rinci dapat dilihat pada

tabel 3.2.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Jenis Kelamin No Kelas

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 X.1 13 22 35 2 X.2 13 23 36 3 X.3 16 22 38 4 X.4 14 23 37 5 X.5 18 18 36 6 X.6 20 13 33 7 X.7 11 21 32 8 X.8 13 18 31 9 X.9 8 22 30

Jumlah 126 182 308 Sumber: TU MA Al-Muhajirin Tugumulyo (Tahun Pelajaran 2009/2010)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto,

2006:131). Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan bahwa sampel adalah

subjek yang dikenai perlakuan penelitian.

Page 39: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

22

22

Adapun cara pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara

acak. Karena kemampuan seluruh siswa kelas sepuluh adalah sama, maka sampel

dalam penelitian ini diambil acak kelas bukan acak perorangan. Dan karena setiap

kelas juga memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel maka,

dua kelas dari sembilan kelas sepuluh yang akan dijadikan sampel diambil dengan

cara undian.

Kemudian dari dua kelas yang dipilih, diundi lagi secara acak untuk

menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa kelas eksperimen

diberikan perlakuan pembelajaran tipe think talk write, sedangkan kelas kontrol

tidak diberikan perlakuan pembelajaran tetapi think talk write tetapi diberikan

perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Setelah dilakukan

pengundian, terpilih sebagai sampel kelas X.1 dan X.2. Kelas X.2 sebagai kelas

eksperimen dan X.1 sebagai kelas kontrol. Secara rinci sampel penelitian dapat

dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

Jenis Kelamin

No Kelas Laki-laki Perempuan

Jumlah

1 X.1 13 22 35 2 X.2 13 23 36

Jumlah 26 45 71 Sumber: TU MA Al-Muhajirin Tugumulyo (Tahun Pelajaran 2009/2010).

C. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 40: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

23

23

1. Tes

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk

mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok. (Riduwan, 2008:76).

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data menganai

pengetahuan fisika siswa, penalaran siswa dalam menyelesaikan pertanyaan. Tes

yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essay berbentuk uraian yang

berjumlah lima soal.

2. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2008:76).

Observasi dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran aktivitas belajar

siswa pada kelas eksperimen selama proses kegiatan pembelajaran dengan tipe

think talk write pada materi hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan. Teknik

observasi ini digunakan hanya sebagai pelengkap hasil penelitian saja.

D. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Hasil Tes

a. Skor Rata-rata dan Standar Deviasi

Menentukan skor rata-rata dan standar deviasi pada tes awal dan tes akhir,

untuk data hasil belajar pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Rumus yang

digunakan adalah:

Page 41: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

24

24

n

fXx iΣ

=_

dan )1.(

)(. 22

−Σ−Σ

=nn

fXfXns ii (Riduwan, 2008:122)

Keterangan:

_

x = skor rata-rata

f = Jumlah siswa pada kelas interval

iX = nilai tengah

n = banyaknya siswa

s = standar deviasi

b. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan data. Rumus yang

digunakan dalam uji normalitas adalah uji kecocokan Chi-Kuadrat (χ2) yaitu:

( )fe

fefo 22 −Σ=χ (Riduwan, 2008:124)

Keterangan:

χ2 = Nilai chi-kuadrat yang dicari

fo = Frekuensi hasil pengamatan

fe = Frekuensi yang diharapkan

Selanjutnya membandingkan hitung2χ dengan nilai tabel

2χ dengan derajad

kebebasan (dk) = k – 1, dimana k adalah kelas interval. Jika hitung2χ ≥ tabel

2χ ,

maka dikatakan distribusi data tidak normal dan jika hitung2χ ≤ tabel

2χ , maka data

berdistribusi normal.

Page 42: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

25

25

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dimaksudkan untuk mengatahui keadaan varians antara kedua kelompok,

sama atau berbeda.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho = Hipotesis pembanding, kedua varians sama atau homogen.

Ha = Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama atau tidak homogen.

Uji statistiknya menggunakan uji F, dengan rumus sebagai berikut:

22

21

S

SF = (Riduwan, 2008:120)

Keterangan:

21S = varians terbesar

22S = varians terkecil

Dimana kriteria pengujiannya adalah jika Fhitung < Ftabel maka kedua

kelompok data mempunyai varians yang sama berarti terima H0 dan tolak H0 jika

F mempunyai harga-harga lain (Sudjana, 2005:250).

d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata ini digunakan untuk menguji kesamaan antara

dua rata-rata data, dalam hal ini antara data kelompok eksperimen dan data

kelompok kontrol.

1) Jika kedua data berdistribusi normal dan homogen, maka uji statistik yang

digunakan adalah uji-t dengan rumus:

Page 43: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

26

26

21

_

2

_

1

11

nns

xxt

+

−= dengan ( ) ( )

2

11

21

2

22

2

112

−+−+−=

nn

snsns (Sudjana, 2005:239)

Keterangan:

t = Perbedaan rata-rata kedua sampel

_

1x = Nilai rata-rata kelompok eksperimen

_

2x = Nilai rata-rata kelompok kontrol

1n = Banyak sampel kelompok eksperimen

2n = Banyak sampel kelompok kontrol

2s = Varians gabungan

21s = Varians kelompok eksperimen

22s = Varians kelompok kontrol

Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika t hitung < t tabel dimana t tabel

didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2). Untuk harga-harga t

lainnya H0 ditolak. Dimana:

H0 : µ1 ≤ µ2 : Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen kurang dari

atau sama dengan rata-rata skor kelas kontrol.

Ha : µ1 > µ2 : Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar

daripada rata-rata skor kelas kontrol.

2) Jika kedua data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji statistik

yang digunakan adalah uji-t semu (t’) dengan rumus:

Page 44: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

27

27

2

2

2

1

2

1

_

2

_

1'

n

s

n

s

xxt

+

−= (Sudjana, 2005:241)

Keterangan:

1

_

x = Nilai rata-rata kelompok eksperimen

2

_

x = Nilai rata-rata kelompok kontrol

1n = Banyak sampel kelompok eksperimen

2n = Banyak sampel kelompok kontrol

2

1s = Varians terbesar

2

2s = Varians terkecil

Kriteria pengujiannya adalah:

Terima hipotesis H0 jika 21

2211

ww

twtw

++

− < t’ < 21

2211

ww

twtw

++

dengan:

22221

211 /;/ nswnsw ==

)1(),1(1 121 −−= ntt α dan

)1(),1(2 221 −−= ntt α

Untuk harga-harga t lainnya, H0 ditolak. Dimana:

H0 : µ1 = µ2 : Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen kurang dari

atau sama dengan rata-rata skor kelas kontrol.

Ha : µ1 ≠ µ2 : Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar

daripada rata-rata skor kelas kontrol.

Page 45: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

28

28

2. Teknik Analisis Data Hasil Observasi

Gambaran aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika selama

diterapkannya pembelajaran tipe think talk write dicatat dengan menggunakan

lembar observasi yang terdiri dari tiga indikator yaitu indikator think, indikator

talk, dan indikator write dan setiap indikator terdiri dari lima deskriptor. Dalam

setiap observasi pengamat memberi tanda cek (√) pada deskriptor yang ada dalam

lembar observasi yang tersedia.

Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran tipe think talk

write, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase setiap aspek aktivitas

siswa adalah:

% rata-rata siswa yang aktif = siswa

aktif yang siswa

nkeseluruhaΣΣ

x 100%

b. Persentase rata-rata aktivitas siswa untuk setiap indikator dikategorikan sesuai

dengan aktivitas belajar pada tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Kategori Aktivitas Siswa

Persentase Rata-rata Kategori

80 % atau lebih Sangat baik 60 % - 79,99 % Baik 40 % - 59,99 % Cukup 20 % - 39,99 % Kurang 0 % - 19,99 % Sangat Kurang

(Laksmi dalam Sulastri, 2009:37)

Adapun lembar observasi aktivitas belajar siswa selama pembelajaran tipe

think talk write dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:

Page 46: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

29

29

Tabel 3.5 Lembar Observasi

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

No Nama Siswa 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 2 3 ... N

Jumlah Jumlah Total % Rata-rata Kategori

Keterangan:

o Indikator 1 (Aktivitas Think)

1. Membaca teks/soal yang ada pada lembar kerja.

2. Cara siswa mempersiapkan bahan untuk mencari jawaban.

3. Membuat langkah-langkah menyelesaikan soal.

4. Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami.

5. Bertanya dengan siswa lain.

o Indikator 2 (Aktivitas Talk)

1. Mempresentasikan hasil jawaban.

2. Menanggapi hasil jawaban temannya.

3. Mencari jawaban yang benar.

4. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa.

5. Terjadi interaksi antara siswa dengan guru.

o Indikator 3 (Aktivitas Write)

1. Kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang dituliskan.

Page 47: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

30

30

2. Mengerjakan lembar kerja sesuai dengan langkah-langkah.

3. Mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak ada pekerjaan atau

perhitungan yang tertinggal.

4. Mengerjakan kegiatan dan tugas tepat waktu.

5. Membuat kesimpulan hasil belajar.

E. Uji Coba Instrumen Penelitian

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang

digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian

(masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen (Sudjana dan

Ibrahim, 2007:97). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes

hasil belajar. Untuk mengetahui mutu soal tes, soal-soal yang telah dibuat

diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa di luar sampel yaitu siswa kelas XI

IPA1 MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010. Tes uji coba

dilakukan pada siswa di luar sampel penelitian untuk menghindari biasnya hasil

penelitian. Bila uji coba dilakukan pada siswa yang dijadikan sampel maka dapat

mempengaruhi hasil tes akhir karena siswa akan merasa pernah mengerjakan soal

tersebut dalam ujicoba.

Hasil uji coba kemudian dianalisis dan siap digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa dari kelompok penelitian. Suatu tes dapat dikatakan baik

sebagai alat ukur hasil belajar harus memenuhi persyaratan tes yaitu validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Berdasarkan data hasil tes uji

Page 48: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

31

31

coba perangkat tes dihitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

pembeda soal sebagai berikut:

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Suatu instrumen yang

valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang

valid memiliki validitas rendah.

Validitas isi suatu alat evaluasi diketahui dari ketepatan alat tersebut

ditinjau dari materi yang dievaluasikan. Tes tersebut dikatakan valid jika tes

tersebut mampu mengevaluasikan dengan tepat apa yang seharusnya dievaluasi.

Mengetahui validitas butir soal, dihitung dengan korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Pearson, yaitu:

)( )(

))(( )(

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ= (Arikunto, 2006:170)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

N = Jumlah siswa

X = Jumlah skor item

Y = Jumlah skor total (seluruh item)

Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus sebagai berikut:

21

2

r

nrt

−= (Riduwan, 2008:98)

Dimana:

t = nilai t hitung

Page 49: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

32

32

r = koefisien korelasi hasil rxy

n = jumlah siswa

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n – 2). Kaidah

keputusan: Jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya

t hitung < t tabel berarti tidak valid

Interprestasi menganai nilai rxy menurut Guilford J.P (dalam Sukasno,

2006:49) dibagi kedalam kategori sebagai berikut:

rxy ≤ 0,00 tidak valid

0,00 < rxy ≤ 0,20 validitas sangat rendah

0,20 < rxy ≤ 0,40 validitas rendah (kurang)

0,40 < rxy ≤ 0,60 validitas sedang (cukup)

0,60 < rxy ≤ 0,80 validitas tinggi (baik)

0,80 < rxy ≤ 1,00 validitas sangat tinggi (sangat tinggi)

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dirangkum hasil analisis validitas

butir soal pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Hasil Analisis Validitas

Nomor Soal Nilai XYr t (hitung) t (tabel) Keterangan

1 0,39 2,24 2,04 Valid / rendah 2 0,24 1,31 2,04 Tidak Valid 3 0,50 3,05 2,04 Valid / sedang 4 0,61 4,08 2,04 Valid / tinggi 5 0,65 4,53 2,04 Valid / tinggi 6 - 0,61 - 4,08 2,04 Tidak Valid 7 0,77 6,39 2,04 Valid / tinggi

Page 50: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

33

33

Dari hasil analisis validitas butir soal lima soal dinyatakan valid yaitu soal

nomor satu, tiga, empat, lima, dan tujuh dan dua soal dinyatakan tidak valid yaitu

soal nomor dua dan enam. Perhitungan analisis butir soal uji coba tes

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.

2. Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tepat walaupun

diberikan pada orang yang berbeda, waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda

pula.

Untuk mengatahui reliabilitas berbentuk uraian digunakan rumus alpha,

sebagaimana yang dikemukakan oleh Suherman dan Sukjaya (dalam Sukasno,

2006:70) sebagai berikut:

∑−

−=

2

2

11 1 1

t

i

S

S

n

nr

Keterangan:

n = banyak butir soal

iS∑ 2 = jumlah varians skor tiap butir soal

tS 2 = varians skor total

Klasifikasi untuk menginterprestasikan reliabilitas suatu tes menurut

Guilford. J.P (dalam Sukasno, 2006:61) adalah sebagai berikut:

r11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah

0,20 < r11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah

0,40 < r11 ≤ 0,60 Reliabilitas sedang

Page 51: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

34

34

0,60 < r11 ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi

0,80 < r11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi

Soal uji coba yang diberikan sebanyak tujuh soal. Dari perhitungan hasil

uji coba diperoleh nilai reliabilitas 0,61. Ini berarti soal uji coba tersebut memiliki

derajad reliabilitas tinggi, sehingga dapat dipercaya sebagai alat ukur.

Perhitungan analisis reliabilitas butir soal uji coba tes selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran B.

3. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar.

Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi (Arikunto

dalam Nurchayati, 2007:39).

Untuk menghitung tingkat kesukaran, digunakan rumus yang

dikemukakan Suherman dan Sukjaya (dalam Sukasno, 2006:78) sebagai berikut:

BA

BA

ISI

SJSTK

S

J

++

=

TK = Indeks tingkat kesukaran

JSA = Jumlah skor kelompok atas

JSB = Jumlah skor kelompok bawah

SIA = Jumlah skor ideal kelompok atas

SIB = Jumlah skor ideal kelompok bawah

Kriteria untuk menentukan tingkat kesukaran (Mendikbud, 1989:51)

adalah sebagai berikut:

Page 52: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

35

35

≤ 0,24 = Sukar (24% atau kurang menjawab benar)

0,25 – 0,75 = Sedang (25% - 75% menjawab benar)

≥ 0,76 = Mudah (76% atau lebih menjawab benar)

Hasil analisis tingkat kesukaran tes dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran

Nomor Soal

Jumlah Skor

Kelompok Atas

Jumlah Skor

Kelompok Bawah

Jumlah Skor Ideal Kelompok

Atas/Bawah

Tingkat Kesukaran

(TK) Keterangan

1 28 28 75 0,37 Sedang 2 57 50 120 0,44 Sedang 3 40 15 75 0,36 Sedang 4 41 9 75 0,33 Sedang 5 47 17 135 0,23 Sukar 6 40 27 120 0,27 Sedang 7 39 20 75 0,39 Sedang

Dari analisis tingkat kesukaran hasil uji coba dari tujuh soal yang

diberikan enam soal termasuk kategori sedang yaitu soal nomor satu, dua, tiga,

empat, enam, dan tujuh serta satu soal termasuk dalam kategori sukar yaitu soal

nomor lima.

Perhitungan analisis tingkat kesukaran butir soal uji coba tes selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran B.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah) (Arikunto dalam Nurchayati, 2007:37).

Page 53: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

36

36

Untuk menghitung tingkat kesukaran, digunakan rumus yang

dikemukakan Suherman dan Sukjaya (dalam Sukasno, 2006:76) sebagai berikut:

A

BA

SI

JSJSDP

−=

Keterangan:

DP = Indeks daya pembeda

JSA = Jumlah skor kelompok atas

JSB = Jumlah skor kelompok bawah

SIA = Jumlah skor ideal salah satu kelompok (kelompok atas atau bawah)

Klasifikasi interprestasi untuk daya pembeda adalah sebagai berikut:

DP ≤ 0,00 Sangat jelek

0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat baik

Dari hasil perhitungan dapat dilihat hasil analisis daya pembeda tes pada

tabel 3.6.

Tabel 3.6 Hasil Analisis Daya Pembeda

Nomor Soal

Jumlah Skor

Kelompok Atas

Jumlah Skor

Kelompok Bawah

Jumlah Skor Ideal Kelompok

Atas/Bawah

Daya Pembeda

(DP) Keterangan

1 28 28 75 0 Sangat Jelek 2 57 50 120 0,05 Jelek 3 40 15 75 0,33 Cukup 4 41 9 75 0,47 Baik 5 47 17 135 0,22 Cukup

Page 54: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

37

37

Nomor Soal

Jumlah Skor

Kelompok Atas

Jumlah Skor

Kelompok Bawah

Jumlah Skor Ideal Kelompok

Atas/Bawah

Daya Pembeda

(DP) Keterangan

6 40 27 120 0,11 Jelek 7 39 20 75 0,25 Cukup

Analisis daya pembeda hasil uji coba pada tabel 3.6 dari tujuh soal, satu

soal termasuk dalam kategori sangat jelek yaitu soal nomor satu, dua soal

termasuk dalam kategori jelak yaitu soal nomor dua dan enam, tiga soal termasuk

dalam kategori cukup yaitu soal nomor tiga, lima, dan tujuh, serta satu soal dalam

kategori baik yaitu soal nomor empat.

Perhitungan analisis daya pembeda butir soal uji coba tes selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran B.

Berdasarkan analisis hasil uji coba instrumen maka rekapitulasi hasil uji

coba soal tes dapat dilihat pada tabel 3.7. berikut:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Coba

Nomor Soal

Validitas Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Keterangan

1 0,39

Valid / rendah

0,37 Sedang 0 Sangat Jelek

Digunakan

2 0,24 Tidak Valid

0,44 Sedang 0,05 Jelek Tidak

Digunakan 3

0,50 Valid / sedang

0,36 Sedang 0,33 Cukup Digunakan

4 0,61 Valid / tinggi

0,33 Sedang 0,47 Baik Digunakan

5 0,65 Valid / tinggi

0,23 Sukar 0,22 Cukup Digunakan

6 - 0,61 Tidak Valid

0,27 Sedang 0,11 Jelek Tidak Digunakan

7 0,77 Valid / tinggi

0,39 Sedang 0,25 Cukup Digunakan

Page 55: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

38

38

Berdasarkan rekapilutasi hasil uji coba instrumen, dari tujuh soal yang

diberikan lima soal yang digunakan untuk dijadikan instrumen penelitan.

F. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Muhajirin Tugumulyo di kelas X

pada semester kedua tahun pelajaran 2009/2010. Pelaksanaannya dilakukan secara

langsung oleh peneliti, sesuai dengan jadwal yang berlaku di sekolah serta

meminta izin jam mata pelajaran yang lain yaitu jam mata pelajaran biologi serta

jam mata pelajaran teknik informatika dan komunikasi. Pembelajaran yang

digunakan adalah pembelajaran tipe think talk write pada materi hukum Ohm

tentang kuat arus dan hambatan.

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan memberikan tes awal,

melaksanakan pembelajaran, dan tes akhir. Tes awal dugunakan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa pada materi hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan

sedangkan tes akhir untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti

pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 03 Mei 2010 sampai dengan

tanggal 29 Mei 2010.

G. Prosedur Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian peneliti mempersiapkan semua yang

berhubungan dengan pelaksanaan penelitian. Tahap penelitian dimulai dari

pembuatan proposal penelitian, persiapan analisis data, sampai menarik

Page 56: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

39

39

kesimpulan dan saran. Tahapan atau prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan, dimulai dengan membuat rancangan pembelajaran,

rancangan instrumen, kisi-kisi instrumen, lembar observasi, lembar kerja,

pertimbangan uji coba tes dan pembuatan izin penelitian.

2. Tahap pelaksanaan, dimulai dengan memberikan tes awal (pretest) pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol sebelum materi diajarkan pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Pada tahap berikutnya memberikan perlakuan pembelajaran

pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan pembelajaran tipe think

talk write dan tidak menggunakan pembelajaran tipe think talk write pada

kelas kontrol. Pada tahap akhir pelaksanaan memberikan tes akhir (posttest)

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tujuan pelaksanaan tes akhir ini

adalah untuk mendapatkan data tentang hasil belajar pada kedua kelas tersebut

yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Bentuk tes yang diberikan

adalah uraian sebanyak lima soal.

3. Tahap akhir, meliputi pengumpulan atau penskoran tes hasil belajar yang

diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, analisis data, dan

menarik kesimpulan.

Page 57: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

40

40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua kelas sampel, yaitu kelas X.1 (kelas

kontrol) dan kelas X.2 ( kelas eksperimen). Pada kelas eksperimen proses

pembelajaran menggunakan pembelajaran tipe think talk write sedangkan pada

kelas kontrol tidak menggunakan pembelajaran tipe think talk write tetapi

menggunakan model pembelajaran konvensional.

Penelitian dilakukan dalam lima kali pertemuan yaitu, satu kali tes awal,

tiga kali pembelajaran dan satu kali tes akhir. Dimana pada pelaksanaan

pembelajaran, peneliti bertindak sebagai pengajar dan sebagai fasilitator.

Pada kelas eksperimen terlebih dahulu peneliti menjelaskan materi

pelajaran. Kemudian peneliti mensosialisasikan pembelajaran tipe think talk write,

lalu memberikan tugas berupa soal-soal dimana satu orang siswa mendapat satu

soal yang harus diseliesaikan. Kemudian siswa maju kedepan kelas

menyampaikan hasil jawaban dari soal yang diberikan, siswa yang tidak maju

kedepan kelas menanggapi hasil pekerjaan temannya, dan setelah diperoleh

kesepakatan (jawaban yang benar) siswa menuliskan hasil dari penyelesaian soal

tersebut.

Pertemuan pertama hari selasa tanggal 11 Mei 2010. Pada pertemuan ini

peneliti memberikan tes awal (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

40

Page 58: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

41

41

yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan

pembelajaran.

Pertemuan kedua hari jum’at tanggal 14 Mei 2010. Pada pertemuan ini

siswa tidak dapat menyelesaikan soal tepat waktu sehingga tidak seluruh siswa

(hanya 26 siswa) yang maju kedepan kelas menyampaikan hasil jawaban dari soal

yang diberikan. Siswa tidak dapat menyelesaikan soal tepat waktu dikarenakan

hanya sedikit siswa yang mempunyai buku pelajaran (buku paket) dan sehingga

untuk mengerjakan soal yang diberikan mereka bergantian meminjam buku

pelajaran dari temannya, juga dikarenakan siswa masih banyak yang tidak benar-

benar berusaha mempelajari dan menyelesaikan soal yang ada, akibatnya perlu

tambahan waktu untuk dapat menyelesaikannya. Konsekuensi dari hal tadi adalah

waktu untuk membahas berkurang banyak.

Pertemuan ketiga hari selasa tanggal 18 Mei 2010. Pada pertemuan ini

pembelajaran berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Siswa membaca

nilai hambatan pada resistor berdasarkan warna gelang pada resistor tersebut.

Pertemuan keempat hari jum’at tanggal 21 Mei 2010. Pada pertemuan ini

proses pembelajaran berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Pertemuan kelima hari selasa tanggal 25 Mei 2010. Pada pertemuan ini

peneliti memberikan tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pemberian tes akhir dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah

mengikuti pembelajaran.

Page 59: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

42

42

1. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Awal Siswa

Kemampuan awal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan

awal yang dimiliki siswa sebelum diberi pembelajaran hukum Ohm tentang kuat

arus dan hambatan. Kemampuan awal diperoleh melalui tes, baik itu kelas

eksperimen maupun kelas kontrol. Kemampuan awal yang dimaksud merupakan

kemampuan siswa sebelum guru memberikan pembelajaran kepada siswa baik itu

pembelajaran dengan tipe think talk write maupun pembalajaran konvensional.

Skor hasil tes awal yang merupakan kemampuan awal siswa sebelum

mengikuti pembelajaran pada materi hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan

dapat dilihat pada lampiran C. Analisis data awal digunakan untuk mengetahui

keadaan awal sampel apakah berasal dari keadaan yang sepadan atau sama. Pada

tahap ini analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Rata-rata (_

x ) dan Simpangan Baku ( s ) Skor Tes Awal

Hasil perhitungan rata-rata (_

x ) dan simpangan baku (s ) skor tes awal

kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Rata-rata (_

x ) dan Simpangan Baku ( s ) Hasil Tes Awal (Pretest)

Kelas Rata-rata (_

x ) Simpangan Baku ( s )

Eksperimen 9,75 3,16

Kontrol 9,64 2,66

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata skor kemampuan awal

kelas eksperimen sebesar 9,75 dan kelas kontrol sebesar 9,64. Ini berarti bahwa

kemampuan awal siswa dua kelompok tersebut sebelum melaksanakan

Page 60: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

43

43

pembelajaran relatif sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

C.

Apabila rata-rata hasil tes awal pada tabel 4.1 diatas dirubah kedalam

bentuk grafik, diperoleh hasil sebagai berikut:

Grafik 4.1 Rata-rata Hasil Tes Awal (Pretest)

0

2

4

6

8

10

Rat

a-ra

ta

Eksp Kontrol

PRETEST

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil tes siswa

berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik

mengenai uji normalitas data dengan taraf kepercayaan α = 0,05, jika hitung2χ ≤

tabel2χ maka data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas tes awal untuk kedua

kelompok dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal

Kelas hitung

2χ dk tabel2χ Kesimpulan

Eksperimen Kontrol

1,5139 7,981

5 5

11,070 11,070

Normal Normal

Page 61: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

44

44

Dari tabel 4.2 menunjukkan nilai hitung2χ data tes awal untuk kelas

ekeperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari tabel2χ . Berdasarkan ketentuan

pengujian normalitas dengan menggunakan uji kecocokan (Chi-kuadrat) dapat

disimpulkan bahwa masing-masing kelas untuk data tes awal pada kedua

kelompok berdistribusi normal pada taraf kepercayaan α = 0,05, karena hitung2χ <

tabel2χ . Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data pada kedua kelas

sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Berdasarkan ketentuan

perhitungan statistik (lampiran C) tentang uji homogenitas dengan taraf

kepercayaan α = 0,05, jika Fhitung < Ftabel maka varians dua kelompok data adalah

homogen. Hasil uji homogenitas varians tes awal untuk kelas eksperimen dan

kelas kontrol pada taraf kepercayaan α = 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal

Tes Fhitung dk Ftabel Kesimpulan

Tes Awal 1,41 (40;34) 1,74 Homogen

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa varians kedua kelompok data (kelas

eksperimen dan kelas kontrol) pada tes awal adalah homogen, karena Fhitung <

Ftabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.

d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas, maka kedua kelompok

data tes awal adalah normal dan homogen. Dengan demikian uji kesamaan dua

Page 62: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

45

45

rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk data tes awal dapat

menggunakan uji-t. Hipotesis statistik yang diuji dalam perhitungan uji-t untuk tes

awal adalah:

H0 = Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol

adalah sama.

Ha = Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata

skor kelas kontrol

Hasil uji-t tes awal dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Awal

Tes thitung dk ttabel Kesimpulan

Tes Awal 0,5 60 1,67 thitung < ttabel

Ho diterima

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t mengenai

kemampuan awal siswa (Lampiran C) menunjukkan bahwa thitung < ttabel, maka H0

diterima dan Ha ditolak, berarti rata-rata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol

adalah sama. Dengan kata lain bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol

mempunyai kemampuan awal yang sama dengan taraf kepercayaan α = 0,05,

karena thitung < ttabel yaitu 0,5 < 1,67.

Berdasarkan analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok

sampal dalam keadaan sama. Karena kedua kelas sama-sama belum melaksanakan

pembelajaran, sehingga pada tahap selanjutnya dapat dilaksanakan pembelajaran

pada masing-masing kelas, dimana kelas eksperimen diberi pembelajaran tipe

think talk write dan pada kelas kontrol diberi pembelajaran konvensional.

Page 63: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

46

46

2. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Akhir Siswa

Kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi hukum Ohm tentang

kuat arus dan hambatan, merupakan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran. Kemampuan akhir diperoleh melalui tes akhir, pelaksanaan tes

akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran. Tes akhir digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan

pembelajaran tipe think talk write. Skor hasil tes akhir dapat dilihat pada lampiran

C. Pada tahap ini analisis yang dilakukan sebagai berikut.

a. Rata-rata (_

x ) dan Simpangan Baku ( s ) Skor Tes Akhir

Hasil perhitungan rata-rata (_

x ) dan simpangan baku (s ) skor tes akhir

kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Rata-rata (_

x ) dan Simpangan Baku ( s ) Hasil Tes Akhir (Postest)

Kelas Rata-rata (_

x ) Simpangan Baku ( s )

Eksperimen 20,83 5,30

Kontrol 21,04 2,43

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dibandingkan dengan kemampuan awal

siswa (tabel 4.1), terdapat peningkatan hasil belajar pada kemampuan akhir siswa

setelah diberikan pembelajaran. Kelas eksperimen memperoleh rata-rata skor

20,83 dibandingkan dengan skor tes awal, maka ada peningkatan rata-rata skor

sebesar 11,08. Untuk kelas kontrol memperoleh rata-rata skor sebesar 21,04

berarti terjadi peningkatan rata-rata skor sebesar 11,40. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran C.

Page 64: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

47

47

Apabila rata-rata hasil tes awal pada tabel 4.5 diatas dirubah kedalam

bentuk grafik, diperoleh hasil sebagai berikut:

Grafik 4.2 Rata-rata Hasil Tes Akhir (Posttest)

0

5

10

15

20

25

Rat

a-ra

ta

Eksp Kontrol

Posttest

b. Uji Normalitas

Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik (lampiran C) mengenai uji

normalitas data dengan taraf kepercayaan α = 0,05, jika hitung2χ ≤ tabel

2χ maka

data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas tes akhir untuk kedua kelompok

dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Akhir

Kelas hitung

2χ dk tabel2χ Kesimpulan

Eksperimen Kontrol

1,5139 7,981

5 5

11,070 11,070

Normal Normal

Dari tabel 4.6 menunjukkan nilai hitung2χ data tes akhir untuk kelas

ekeperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari tabel2χ . Berdasarkan ketentuan

Page 65: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

48

48

pengujian normalitas dengan menggunakan uji kecocokan (Chi-kuadrat) dapat

disimpulkan bahwa masing-masing kelas untuk data tes akhir pada kedua

kelompok berdistribusi normal pada taraf kepercayaan α = 0,05, karena hitung2χ <

tabel2χ . Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.

c. Uji Homogenitas

Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik (lampiran C) tentang uji

homogenitas dengan taraf kepercayaan α = 0,05, jika Fhitung > Ftabel maka Ho

ditolak Ha diterima maka kedua varians tidak sama/tidak homogen. Hasil uji

homogenitas varians tes akhir untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf

kepercayaan α = 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Akhir

Tes Fhitung dk Ftabel Kesimpulan

Tes Akhir 4,76 (40;34) 1,74 Tidak Homogen

Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa varians kedua kelompok data (kelas

eksperimen dan kelas kontrol) pada tes akhir tidak homogen, karena Fhitung > Ftabel.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.

d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar

fisika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdidtribusi normal dan tidak

homogen. Dengan demikian uji kesamaan dua rata-rata antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol untuk data tes akhir menggunakan uji-t semu. Hipotesis statistik

yang diuji dalam perhitungan uji-t untuk tes akhir adalah:

Page 66: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

49

49

H0 : µ1 = µ2 : Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen kurang

dari atau sama dengan rata-rata skor kelas kontrol.

Ha : µ1 ≠ µ2 : Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar

daripada rata-rata skor kelas kontrol

Hasil uji-t tes awal dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Akhir

Tes thitung ttabel Kesimpulan

Tes Akhir - 0,2165 2,0236 - ttabel > t’ < ttabel

H0 ditolak

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t mengenai kemampuan akhir

siswa (Lampiran C) menunjukkan bahwa - ttabel > t’ < ttabel ( 0236,2− > 2165,0− <

0236,2 ) maka H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti rata-rata skor kelas

eksperimen secara signifikan lebih besar daripada rata-rata skor kelas kontrol.

3. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Observasi

Observasi dilakukan dikelas eksperimen untuk melihat aktifitas siswa

selama proses belajar dengan menggunakan pembelajaran tipe think talk write

pada materi hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan. Data hasil observasi

hanya digunakan sebagai data pelengkap untuk memperkuat hasil penelitian.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada kelas eksperimen selama

pembelajaran berlangsung diperoleh data hasil observasi aktivitas belajar siswa

sebagai berikut:

a. Pada pembelajaran 1, rata-rata persentase aktivitas siswa pada kegiatan think

70,28%, kegiatan talk 54,23%, dan kegiatan talk 59,43%.

Page 67: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

50

50

b. Pada pembelajaran 2, rata-rata persentase aktivitas siswa pada kegiatan think

57,74%, kegiatan talk 68,57%, dan kegiatan talk 68,57%.

c. Pada pembelajaran 3, rata-rata persentase aktivitas siswa pada kegiatan think

68,57%, kegiatan talk 51,43%, dan kegiatan talk 70,28%.

Jadi rata-rata aktivitas siswa pada kegiatan think 65,53% termasuk kriteria

baik, kegiatan talk 58,08% termasuk kriteria cukup, dan kegiatan talk 66,09%

termasuk kriteria baik. Dan secara keseluruhan rata-rata aktivitas pembelajaran

tipe think talk write adalah 63,23% termasuk kriteria baik.

B. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil uji normalitas data awal menunjukkan bahwa sampel

berdistribusi normal. Kemudian uji homogenitas menunjukkan bahwa sampel

berasal dari populasi yang variannya sama atau homogen. Dengan demikian uji

hipotesis dapat dilakukan dengan uji-t. Uji-t pada data awal thitung < ttabel yaitu 0,5

< 1,67 maka H0 diterima berarti kedua rata-rata skor tes awal antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Kemudian kedua kelompok diberikan

pembelajaran yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen diberi pembelajaran

dengan pembelajaran think talk write sedangkan kelompok eksperimen diberi

perlakuan dengan pembelajaran konvensional.

Setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok ekperimen menggunakan

pembelajaran think talk write dan kelompok kontrol dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional, tidak terlihat bahwa hasil belajar pada kelompok

eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata

Page 68: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

51

51

skor pada kelas eksperimen sebesar 20,83 dibandingkan dengan skor tes awal,

maka ada peningkatan sebesar 11,08. Untuk kelas kontrol memperoleh rata-rata

skor sebesar 21,04 berarti terjadi peningkatan sebesar 11,40. Hasil dari tes hasil

belajar kedua kelompok di lakukan uji normalitas, uji kesamaan dua varians, dan

uji hipotesis. Dari uji normalitas dan uji kesamaan dua varians menunjukkan

bahwa kedua kelompok berdistribusi normal tetapi tidak homogen.

Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata diperoleh data mengenai

kemampuan akhir siswa bahwa kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol berbeda secara signifikan pada taraf kepercayaan α = 0,05 karena – ttabel >

t’ < ttabel yaitu – 2,0236 > - 0,2165 < 2,0236. Hal ini menunjukkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima, berarti rata-rata skor kelas eksperimen secara signifikan

lebih besar daripada rata-rata kelas kontrol. Dengan kata lain ada pengaruh

pembelajaran tipe think talk write terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MA

Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010.

Berdasarkan analisis hasil penelitian, kita ketahui bahwa hasil belajar kelas

eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini mungkin disebabkan oleh

hal-hal sebagai berikut:

1. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru

pada kelas yang diajar dengan pembelajaran think talk write belum efektif. Hal

ini dikarenakan siswa yang masih banyak yang tidak benar-benar berusaha

mempelajari dan menyelesaikan soal yang ada, akibatnya perlu tambahan

waktu untuk dapat menyelesaikannya. Konsekuensi dari hal tadi adalah waktu

untuk membahas berkurang banyak.

Page 69: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

52

52

2. Adanya anggapan dari siswa bahwa peneliti tidak benar-benar akan memberi

nilai yang berpengaruh terhadap hasil belajar mereka mengakibatkan siswa

tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran.

3. Siswa masih terbiasa menggunakan metode ekspositori (siswa hanya berlaku

sebagai penerima informasi yang disampaikan oleh guru sehingga siswa

bergantung sekali dengan guru untuk memahami maupun memecahkan

masalah yang ditemui, sedangkan pada pembelajaran tipe think tal write siswa

dituntut aktif berinteraksi dalam pembelajaran untuk memahami dan

menyelesaikan masalah yang ditemui.

Page 70: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

53

53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil analisis data terhadap sampel yang telah ditentukan,

maka dapat diambil suatu simpulan, dari perhitungan akhir ternyata - ttabel > thitung

< ttabel (- 2,0236 > - 0,2165 < 0,0236) jadi berada diluar penerimaan Ho. Hal ini

berarti hipotesis yang berbunyi ”Ada pengaruh pembelajaran think talk write

terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X Madrasah Aliyah Al-Muhajirin

Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010” diterima kebenarannya.

B. Saran

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbang pemikiran sebagai

usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang pendidikan terutama pada

bidang pendidikan fisika. Saran yang dapat diberikan peneliti sehubungan dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya seorang guru memiliki metode dan teknik yang tepat dan variatif

dalam menyampaikan pelajaran sehingga siswa akan menyenangi pelajaran,

dengan demikian apabila siswa sudah senang otomatis pelajaran yang

dijelaskan akan mudah mereka terima dan pahami.

2. Bagi siswa yang diberi pembelajaran think talk write hendaknya dapat lebih

meningkatkan cara belajar guna memperolah hasil belajar yang lebih baik.

53

Page 71: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

54

54

3. Setiap kegiatan pembelajaran hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang

tepat pada tiap-tiap pokok kegiatan sehingga kegiatan yang direncanakan

dapat terlaksana dengan baik.

Page 72: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

55

55

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta:Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi

Aksara. Fikriyyah, Zakiyatul. 2007. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan

Pemacahan Masalah Matematis Siswa terhadap Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Logika Matematika melalui Belajar dalam kelompok Kecil dengan Strategi Think Talk Write pada Siswa Kelas X SMA Negeri Kudus. Skripsi. UNNES: tidak diterbitkan.

Debdikbud. 1998. Kurikulum SMP, Petunjuk Pelaksanaan Penilaian. Jakarta:

Depdikbud RI. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. http://pkab.wordpress.com/2008/04/29/model-belajar-dan-pembelajaran-

berorientasi-kompetensi-siswa/. diakses tanggal 15 Januari 2010. http://mellyirzal.blogspot.com/2008/12/strategi-pembelajaran-think-talk-

write.html. diakses tanggal 18 April 2010. http://nazwadzulfa.wordpress.com/2009/10/29/opo-ttw-tuh/. diakses tanggal 18

April 2010. http://move17.blogspot.com/2009/12/bab-ii-ttw.html. diakses tanggal 21 April

2010. Nurchayati. 2007. Keefektifan Strategi Think Talk Write berbantuan Lembar

Kerja pada Pokok Bahasan Trigonometri Kelas X SMA Negeri 1 Purwareja. Skripsi. UNNES: tidak diterbitkan.

Purwoko dan Fendi. 2007. Fisika SMA Kelas X. Yudhistira. Sardiman 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:Tarsito. Sudjana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:Sinar

Baru Algensindo.

55

Page 73: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

56

56

Sukasno. 2006. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bahan Ajar Dosen STKIP PGRI Lubuklinggau.

Sumiati dan Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Supriyanto. 2004. Fisika 1 untuk SMA kelas X. Jakarta:Erlangga. Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta:Rajagrafindo Persada. Tim Penyusun Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi STKIP PGRI. 2009.

Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi Mahasiswa STKIP PGRI Lubuklinggau. Lubuklinggau: STKIP PGRI Lubuklinggau.

Page 74: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

57

57

LAMPIRAN A

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : MA Al-Muhajirin Tugumulyo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Standar kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian

masalah dan berbagai produk teknologi.

Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup

sederhana (satu loop).

Indikator : - Menemukan hubungan antara tegangan, hambatan dan kuat arus

- Menghitung arus listrik, hambatan, dan beda potensial.

- Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan

listrik.

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Materi Pembelajaran

Hukum Ohm tentang Kuat Arus dan Hambatan

B. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi dan informasi

Model : Think Talk Write

C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.

b. Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.

c. Guru menginformasikan mengenai model pembelajaran yang di gunakan adalah

model pembelajaran Think Talk Write, yaitu dalam pembelajaran siswa mendapatkan

satu soal dan secara individu siswa di harapkan mencari jawaban dari soal yang

diberikan (think), setelah mendapatkan jawaban siswa secara bergiliran maju ke

depan kelas menyampaikan hasil jawabannya dan siswa yang tidak maju

menanggapai jawaban dari temannya yang maju (talk), setelah memperoleh

Page 75: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

58

58

kesepakatan siswa menuliskan hasilnya di papan tulis dan di buku mereka masing-

masing (write).

d. Guru memberikan apersepsi

• Mengapa bola lampu yang dihubungkan dengan baterai dapat menyala?

e. Guru menyusun tempat duduk siswa berdasarkan nomor urut absen

f. Guru membagikan soal kepada siswa, satu siswa satu soal

2. Kegiatan Inti

a. Kegiatan think (10 menit)

Secara individu siswa di harapkan mencari jawaban dari soal yang diberikan.

b. Kegiatan talk (155 menit)

Setelah mendapatkan jawaban siswa di harapkan maju ke depan kelas menyampaikan

hasil jawabannya dan siswa yang tidak maju menanggapai jawaban dari temannya

yang maju.

c. Kegiatan write

Setelah memperoleh kesepakatan siswa menuliskan hasilnya.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

Guru dan siswa menarik kesimpulan dari materi yang di sampaikan pada hari ini.

D. Media dan Sumber Belajar

Media : Soal buatan guru untuk siswa.

Sumber : Buku Fisika kelas X yang relevan

E. Penilaian

Siswa mengerjakan soal yang di berikan.

Soal

1. Mengapa suatu benda dikatakan bermuatan listrik negatif?

2. Mengapa benda dikatakan bermuatan listrik positif?

3. Mengapa benda dikatakan bermuatan netral?

4. Bermuatan apakah A, B, dan C jika muatan A dan B tolak menolak, muatan A dan C tarik

menarik, muatan D ditarik C sedangkan D bermuatan negatif?

5. Apakah definisi dari kuat arus listrik?

6. Jelaskan tentang aliran arah arus listrik!

7. Besarnya arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir setiap detik. Tuliskan secara

matematis pernyataan tersebut!

Page 76: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

59

59

8. Arus listrik sebesar 0,5 A mengalir pada kawat penghantar selama 120 sekon. Berapakah

besar muatan yang mengalir pada kawat tersebut?

9. Dalam waktu 120 sekon berapakah arus listrik dari suatu rangkaian yang dilewati muatan

sebesar 60 C?

10. Muatan sebesar 60 C dialiri arus sebesar 0,5 A. Berapa waktu yang diperlukan muatan

tersebut ?

11. Dalam waktu 30 menit mengalir muatan sebesar 450 C. Berapa besar kuat arusnya?

12. Sebuah kawat listrik dialiri arus 250 mA, berapa coulomb muatan yang melewati kawat

dalam waktu 1800 sekon?

13. Arus listrik yang mengalir pada sebuah rangkaian 0,25 A. Berapa waktu yang diperlukan

oleh muatan sebesar 45 x 107 µC untuk melewati rangkaian listrik tersebut?

14. Bagaimanakah hubungan antara tegangan listrik dengan kuat arus listrik? Jelaskan!

15. Selain tegangan, faktor apakah yang menyebabkan besar kecilnya arus listrik?

16. Tuliskan bunyi hukum Ohm dan tuliskan persamaannya secara matematis!

17. Sebuah hambatan 72 Ω dihubungkan dengan tegangan 24 volt. Berapa kuat arusnya?

18. Sebuah baterai 3 V dirangkai dengan sebuah bola lampu. Kuat arus listrik yang terukur

adalah 40 mA. Berapakah hambatan listrik bola lampu tersebut?

19. Sebuah resistor 10 Ω dilewati oleh kuat arus listrik sebesar 50 mA, berapakah beda potensial

antara ujung-ujung resistor tersebut!

20. Sebutkan fungsi dari alat ukur amperemeter!

21. Sebutkan fungsi dari alat ukur voltmeter!

22. Sebutkan fungsi dari alat ukur voltmeter!

23. Apa yang dimaksud dengan daya hantar atau konduktivitas? berikan contohnya!

24. Apa yang dimaksud dengan konduktor? berikan contohnya!

25. Apa yang dimaksud dengan isolator? berikan contohnya!

26. Apa yang dimaksud dengan semikonduktor? berikan contohnya!

27. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya hambatan listrik!

28. Jelaskan nilai hambatan kawat jika panjang kawat semakin panjang!

29. Jelaskan nilai hambatan kawat, jika diameter kawat semakin panjang!

30. Jika nilai hambatan suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat, diameter kawat,

dan jenis kawat . Tuliskan persamaan dari hambatan kawat tersebut!

31. Seutas kawat panjangnya 2 meter dengan luas penampang kawat 5 x 10-4 m2, dan hambat

jenis kawat 1,5 x 10-4 Ω.m, berapa besar hambatan kawat tersebut?

32. Kawat tembaga dengan panjang 10 m, diameternya 4 mm dan memiliki hambat jenis 3,14 x

10-5. Berapa besar hambatan kawat tembaga tersebut?

Page 77: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

60

60

33. Seutas kawat panjangnya 100 m, diameternya 2 mm, dan hambat jenisnya 6,28 x 10-8 Ω.m.

Bepakah hambatan kawat tersebut?

34. Hitunglah hambatan sebuah kawat aluminium yang panjangnya 20 cm dan luas

penampangnya 1,0 x 10-3 m2. =ρ 2,65 x 10-8 Ω.m.!

35. Berapakah luas penampang yang panjangnya 200 m, hambatan jenisnya 0,02 ohm.m dan

memiliki hambatan 4Ω?

36. Seutas kawat panjangnya 2 meter dialiri arus 1 A ketika diberi beda potensial 2 V pada

ujung-ujungnya. Hitung hambat jenis bahan kawat jika luas penampangnya 4 x 10-7 m2!

Jawaban Soal

1. Benda dikatakan bermuatan listrik negatif jika benda memiliki muatan negatif yang lebih

banyak (benda kelabihan elektron).

2. Benda dikatakan bermuatan listrik positif jika benda memiliki muatan positif yang lebih

banyak (benda kelebihan proton).

3. Benda dikatakan bermuatan netral jika benda memiliki muatan negatif dan muatan positif

yang sama.

4. A dan B tolak menolak berarti memiliki muatan yang sama, A dan C tarik menarik berarti

memiliki muatan yang berbeda, D bermuatan negatif ditarik oleh C, berarti C memiliki

muatan positif, A dan C tarik menarik berarti A memiliki muatan negatif, A dan B tolak

menolak berarti B memiliki muatan negatif. Jadi muatan A adalah negatif, muatan B negatif,

dan muatan C positif.

5. Arus listrik adalah arah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah.

6. Arus listrik mengalir dari suatu rangkaian yang berpotensial tinggi menuju potensial rendah.

7. Pernyataan secara matematis dari arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir

setiap detik adalah: t

QI =

8. Diketahui: I = 0,5 A; t = 120 sekon

Ditanya: Q = ….

Jawab: CsekonAtIQt

QI 60 120. 5,0. ===⇒=

9. Diketahui: t = 120 sekon; Q= 60 C

Ditanya: I = ….

Jawab: Asekon

C

t

QI 5,0

120

60 ===

10. Diketahui: Q = 60 C; I = 0,5 A

Page 78: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

61

61

Ditanya: t = ….

Jawab: sekonA

C

I

Qt 120

5,0

60 ===

11. Diketahui: t = 30 menit = 1800 detik; Q = 450 C

Ditanya: I = ….

Jawab: Asekon

C

t

QI 25,0

1800

450 ===

12. Diketahui: I = 250 mA = 250 x 10-3 A; t = 1800 sekon

Ditanya: Q = ….

Jawab: Q = I.t = 250 x 10-3 A . 1800 sekon = 450 C

13. Diketahui: I = 0,25 A; Q = 45 x 107 µC = 450 C

Ditanya: t = ….

Jawab: sekonA

C

I

Qt 1800

25,0

450 ===

14. Hubungan antara tegangan listrik dengan kuat arus listrik adalah berbanding lurus, semakin

besar tegangan listrik, semakin besar pula kuat arus listrik yang mengalir.

15. Faktor lain yang menyebabkan besar kecilnya arus listrik adalah hambatan listrik.

16. Bunyi hukum Ohm adalah kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan

beda potensial antara ujung-ujung penghantar.

17. Diketahui: R = 72 Ω; V = 24 V

Ditanya: I = ….

Jawab: AV

R

VI 3,0

72

24 =Ω

==

18. Diketahui: V = 3 V; I = 40 mA = 4 x 10-3 A

Ditanya: R = ….

Jawab: Ω=Ω=== − 4501075,0 104

3 33

xAx

V

I

VR

19. Diketahui: R = 10 Ω; I = 50 mA = 50 x 10-3 A

Ditanya: V = ….

Jawab: V = I.R = 50 x 10-3 A x 10 Ω = 50 x 10-2 V = 0,5 V

20. Fungsi alat ukur amperemeter adalah untuk mengukur kuat arus listrik.

21. Fungsi alat ukur oltmeter adalah untuk mengukur beda potensial.

22. Fungsi alat ukur ohmmeter adalah untuk mengukur hambatan.

23. Daya hantar adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan arus listrik.

Page 79: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

62

62

24. Konduktor adalah bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Contohnya besi, baja,

aluminium, dan tembaga.

25. Isolator adalah bahan yang sukar menghantarkan arus listrik. Contohnya kayu, karet, plastik,

dan kain.

26. Semikonduktor adalah bahan yang bisa berfungsi sebagai isolator dan konduktor. Contohnya

germanium dan silikon.

27. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya hambatan listrik adalah panjang kawat, diameter

kawat, dan jenis kawat.

28. Semakin panjang kawat, nilai hambatan kawat akan semakin besar.

29. Semakin besar diameter kawat nilai hambatan kawat semakin kecil.

30. Besar hambatan kawat dirumuskan dengan: A

Rlρ=

31. Diketahui: l = 2 m; A = 5 x 10-4 m2; ρ = 1,5 x 10-4 Ωm

Ditanya R = ….

Jawab: Ω=Ω=Ω== −

−− 6,0

105

103

105

2105,1

24

24

244

mx

mx

mx

mmx

AR

32. Diketahui: l = 10 m; d = 4 mm = 4 x 10-3 m; ρ = 3,14 x 10-5 Ωm

Ditanya: R = ....

Jawab: A

Rlρ=

⇒ A = 262626232

1056,124

1024,50

4

)1016(14,3

4

)104(14,3

4mx

mxmxmxd −−−−

====π

Ω=Ω=Ω=Ω= −

−− 25105,2

1056,12

1014,31

1056,12

101014,3 1

26

25

265 x

mx

mx

mx

mmxR

33. Diketahui: l = 100 m; d = 2 mm = 2 x 10-3 m; ρ = 6,28 x 10-8 Ωm

Ditanya: R = ....

Jawab: A

Rlρ=

⇒ A = 262626232

1014,34

1056,12

4

)104(14,3

4

)102(14,3

4mx

mxmxmxd −−−−

====π

Ω=Ω=Ω=Ω= −−

−− 210200

1014,3

10628

1014,3

1001028,6 2

26

28

268 x

mx

mx

mx

mmxR

34. Diketahui: l = 20 cm = 0,2 m; A = 1 x 10-3 m2; ρ = 2,65 x 10-8 Ωm

Ditanya: R = ....

Page 80: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

63

63

Jawab: A

Rlρ= = Ω=Ω=Ω −

−− 7

23

210

23

28 1053

101

1053

101

10201065,2 x

mx

mx

mx

mxmx

35. Diketahui: l = 200 m; ρ = 0,02 Ωm; R = 4 Ω

Ditanya: A = ....

214

20002,0 m

mm

RA =

ΩΩ== lρ

36. Diketahui: l = 2 m; I = 1 A; V = 2 V; A = 4 x 10-7 m2

Ditanya: ρ = ....

Jawab: l

RA=ρ ⇒ Ω=== 21

2

A

V

I

VR

mxm

mx Ω=Ω= −−

727

1042

)104(2ρ

Page 81: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

64

64

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : MA Al-Muhajirin Tugumulyo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Standar kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian

masalah dan berbagai produk teknologi.

Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup

sederhana (satu loop).

Indikator : - Mengenal resistor.

- Dapat membaca nilai hambatan resistor berdasarkan warna cincin

pada resistor.

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Materi Pembelajaran

Hukum Ohm tentang Kuat Arus dan Hambatan

B. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi dan informasi

Model : Think Talk Write

C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.

b. Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.

c. Guru menginformasikan mengenai model pembelajaran yang di gunakan adalah

model pembelajaran Think Talk Write.

d. Guru melakukan apersepsi

o Besarnya hambatan pada resistor dapat di ketahui dari kode warna nya. Coba

sebukan kode warna dari resistor!

o Bagaimana cara membaca kode warna pada resistor?

e. Guru membagikan resistor kepada siswa

Page 82: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

65

65

2. Kegiatan Inti

1. Kegiatan think (5 menit)

Secara individu siswa mencari nilai hambatan pada resistor berdasarkan warna

cincin-cincin yang terdapat pada resistor

2. Kegiatan talk (70 menit)

Setelah mengetahui nilai hambatan pada resistor siswa satu per satu maju ke depan

kelas menyampaikan hasil perhitungannya dan siswa yang tidak maju menanggapai

jawaban dari temannya yang maju.

3. Kegiatan write

Siswa menuliskan hasil perhitungannya di papan tulis.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika belum paham .

D. Media dan Sumber Belajar

Media : Resistor.

Sumber : Buku Fisika kelas X yang relevan

E. Penilaian

Siswa membaca nilai hambatan berdasarkan warna cincin-cincin yang terdapat pada resistor.

Kode Warna Resistor

1. Coklat, Merah, Hijau, Emas

2. Coklat, Hitam, Coklat, Emas

3. Hijau, Biru, Jingga, Emas

4. Coklat, Merah, Kuning, Emas

5. Merah, Merah, Hijau, Emas

6. Coklat, Hitam, Hijau, Emas

7. Coklat, Hitam, Hitam, Emas

8. Hijau, Biru, Kuning, Emas

9. Coklat, Merah, Jingga, Emas

10. Coklat, Abu-abu, Hitam, Emas

11. Abu-abu, Merah, Emas, Emas

12. Coklat, Merah, Coklat, Emas

13. Biru, Abu-abu, Hitam, Emas

14. Hijau, Biru, Emas, Emas

15. Merah, Ungu, Kuning, Emas

16. Jingga, Putih, Jingga, Emas

17. Merah, Merah, Kuning, Emas

18. Coklat, Hijau, Hitam, Emas

19. Abu-abu, Merah, Kuning, Emas

20. Coklat, Merah, Hitam, Emas

21. Coklat, Abu-abu, Jingga, Emas

22. Hijau, Biru, Merah, Emas

23. Jingga, Jingga, Hitam, Emas

24. Jingga, Putih, Emas, Emas

25. Hijau, Biru, Hitam, Emas

26. Kuning, Ungu, Kuning, emas

27. Biru, Abu-abu, Emas, Emas

28. Jingga, Jingga, Kuning, Emas

Page 83: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

66

66

29. Coklat, Merah, Coklat, Emas

30. Merah, Hitam, Coklat, Emas

31. Coklat, Hitam, Emas, Emas

32. Coklat, Hijau, Kuning, Emas

33. Kuning, Ungu, Jingga, Emas

34. Putih, Hitam, Hitam, Emas

35. Kuning, Merah, Merah, Emas

36. Biru, Jingga, Merah, Emas

Nilai Hambatan Resistor

1. 12 x 105 Ω = 1200 KΩ. Toleransi 60. Nilai hambatan tersebut (1200 ± 60) KΩ

2. 100 Ω, Toleransi 5. Nilai hambatan tersebut (100 ± 5) Ω.

3. 56 x 103 Ω = 56000 Ω. Toleransi 2800. Nilai hambatan tersebut (56000 ± 2800) Ω.

4. 12 x 104 Ω = 120000 Ω = 120 KΩ. Toleransi 6. Nilai hambatan tersebut (120 ± 6) KΩ.

5. 22 x 105 Ω = 2200000 Ω = 2200 KΩ. Toleransi 110 . Nilai hambatan tersebut (2200 ± 110)

KΩ.

6. 10 x 105 Ω = 1000000 Ω = 1000 KΩ. Toleransi 50 . Nilai hambatan tersebut (1000 ± 50)

KΩ.

7. 10 Ω, Toleransi 0,5. Nilai hambatan tersebut (10 ± 0,5) Ω.

8. 56 x 104 Ω = 560000 Ω = 560 KΩ. Toleransi 28. Nilai hambatan tersebut (560 ± 28) KΩ.

9. 12 x 103 Ω = 12000 Ω. Toleransi 600. Nilai hambatan tersebut (12000 ± 600) Ω.

10. 18 Ω, Toleransi 0,75. Nilai hambatan tersebut (18 ± 0,75) Ω.

11. 82 x 10-1 Ω = 8,2 Ω, Toleransi 0,41. Nilai hambatan tersebut (8,2 ± 0,41) Ω.

12. 120 Ω, Toleransi 6. Nilai hambatan tersebut (120 ± 6) Ω.

13. 68 Ω, Toleransi 3,4. Nilai hambatan tersebut (68 ± 3,4) Ω.

14. 56 x 10-1 Ω = 5,6 Ω, Toleransi 0,28. Nilai hambatan tersebut (5,6 ± 0,28) Ω.

15. 27 x 104 Ω = 270000 Ω = 270 KΩ. Toleransi 13,5. Nilai hambatan tersebut (270 ± 13,5) KΩ.

16. 39 x 103 Ω = 39000 Ω. Toleransi 1950. Nilai hambatan tersebut (39000 ± 1950) Ω.

17. 22 x 104 Ω = 220000 Ω = 220 KΩ. Toleransi 11. Nilai hambatan tersebut (220 ± 11) KΩ.

18. 15 Ω, Toleransi 0,75. Nilai hambatan tersebut (15 ± 0,75) Ω.

19. 82 x 104 Ω = 820000 Ω = 820 KΩ. Toleransi 41. Nilai hambatan tersebut (820 ± 41) KΩ.

20. 12 Ω, Toleransi 0,6. Nilai hambatan tersebut (12 ± 0,6) Ω.

21. 18 x 103 Ω = 18000 Ω. Toleransi 900. Nilai hambatan tersebut (18000 ± 900) Ω.

22. 56 x 102 Ω = 5600 Ω. Toleransi 280. Nilai hambatan tersebut (5600 ± 280) Ω.

23. 33 Ω, Toleransi 1,65. Nilai hambatan tersebut (33 ± 1,65) Ω.

24. 39 x 10-1 Ω = 3,9 Ω, Toleransi 0,195. Nilai hambatan tersebut (3,9 ± 0,195) Ω.

25. 56 Ω, Toleransi 2,8. Nilai hambatan tersebut (56 ± 2,8) Ω.

Page 84: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

67

67

26. 47 x 104 Ω = 470000 Ω = 470 KΩ. Toleransi 23,5. Nilai hambatan tersebut (470 ± 23,5) KΩ.

27. 68 x 10-1 Ω = 6,8 Ω, Toleransi 0,325. Nilai hambatan tersebut (6,8 ± 0,325) Ω.

28. 33 x 104 Ω = 330000 Ω = 330 KΩ. Toleransi 16,5. Nilai hambatan tersebut (330 ± 16,5) KΩ.

29. 120 Ω, Toleransi 6. Nilai hambatan tersebut (120 ± 6) Ω.

30. 20 Ω, Toleransi 1. Nilai hambatan tersebut (20 ± 1) Ω.

31. 10 x 10-1 Ω = 1 Ω, Toleransi 0,05. Nilai hambatan tersebut (1 ± 0,05) Ω.

32. 15 x 104 Ω = 150000 Ω = 150 KΩ. Toleransi 7,5. Nilai hambatan tersebut (150 ± 7,5) KΩ.

33. 47 x 103 Ω = 47000 Ω. Toleransi 2350. Nilai hambatan tersebut (47000 ± 2350) Ω.

34. 90 Ω, Toleransi 4,5. Nilai hambatan tersebut (90 ± 4,5) Ω.

35. 42 x 102 Ω = 4200 Ω. Toleransi 210. Nilai hambatan tersebut (4200 ± 210) Ω.

36. 63 x 102 Ω = 6300 Ω. Toleransi 315. Nilai hambatan tersebut (6300 ± 315) Ω.

Page 85: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

68

68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : MA Al-Muhajirin Tugumulyo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Standar kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian

masalah dan berbagai produk teknologi.

Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup

sederhana (satu loop).

Indikator : - Menghitung hambatan total yan disusun seri dan yang disusun

paralel.

- Menghitung hambatan total yang disusun gabungan seri paralel

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

B. Materi Pembelajaran

Rangkaian Hambatan Listrik

C. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi dan informasi

Model : Think Talk Write

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

• Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.

• Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.

• Guru menginformasikan mengenai model pembelajaran yang di gunakan adalah

model pembelajaran Think Talk Write.

• Guru melakukan apersepsi

o Ada berapakah rangkaian hambatan listrik? Sebutkan!

• Guru mengurutkan tempat duduk siswa berdasarkan nomor absen

• Guru membagikan soal kepada siswa

• Guru membagi siswa kedalam kelompok setelah kegiatan think selesai.

2. Kegiatan Inti

• Kegiatan think

Page 86: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

69

69

Siswa mencari jawaban dari soal yang diberikan.

• Kegiatan talk

Setelah diperoleh jawaban, siswa saling menukar ide (siswa yang ditunjuk maju ke

depan kelas).

• Kegiatan write

Siswa menuliskan hasil dari pekerjaan mereka.

3. Kegiatan Penutup

Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika belum paham.

E. Media dan Sumber Belajar

Media : Soal buatan guru

Sumber : Buku Fisika kelas X yang relevan

F. Penilaian

Siswa mengerjakan soal yang di berikan

Soal

1. Empat buah resistor R1 = 2 ohm, R2 = 3 ohm, R3 = 4 ohm, R4 = 3 ohm disusun seri dan

ujung-ujungnya dihubungkan dengan baterai 120 volt. Hitunglah:

a. hambatan pengganti

b. kuat arus yang mengalir melalui tiap-tiap resistor

c. tegangan masing-masing resistor

2. Perhatikan gambar berikut:

Hitunglah:

a. Hambatan pengganti

b. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian

c. Beda potensial dari ujung setiap hambatan

Page 87: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

70

70

3. Tiga buah resistor masing-masing 6 ohm, 9 ohm, 18 ohm dirangkai secara paralel dan ujung-

ujungnya dihubungkan dengan baterai 36 volt. Hitunglah:

a. hambatan pengganti

b. arus total

c. arus masing-masing resistor

4. Mengacu pada gambar, hitunglah:

a. RAC

b. I

c. I1 dan I2

d. VBC

Jawaban Soal

1. Diketahui: R1 = 2 Ω ; R2 = 3 Ω ; R3 = 4 Ω; R4

= 3 Ω; V = 120 V

Ditanya: a. RS = ....

b. I yang mengalir melalui tiap-tiap resistor = ....

c. V masing-masing resistor = ...

Jawab:

a. RS = R1 + R2 + R3 + R4

RS = 2 Ω + 3 Ω + 4 Ω + 3 Ω

RS = 12 Ω

b. AV

R

VI 10

12

120 =Ω

==

c. V1 = I.R1 = 10 A x 2 Ω = 20 V

V2 = I.R2 = 10 A x 3 Ω = 30 V

V3 = I.R3 = 10 A x 4 Ω = 40 V

V4 = I.R4 = 10 A x 3 Ω = 30 V

2. Diketahui: R1 = 2 Ω ; R2 = 3 Ω ; R3 = 4 Ω; rv

= 1 Ω; V = 18 V

Ditanya: a. RS = ....

b. I yang mengalir = ....

c. V dari ujung hambatan = ....

Jawab:

a. RS = R1 + R2 + R3

RS = 2 Ω + 3 Ω + 4 Ω

RS = 9 Ω

Page 88: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

71

71

b. AVV

rR

VI

S

8,110

18

19

18 =Ω

=Ω+Ω

=+

=

c. V1 = I.R1 = 1,8 A x 2 Ω = 3,6 V

V2 = I.R2 = 1,8 A x 3 Ω = 5,4 V

V3 = I.R3 = 1,8 A x 4 Ω = 7,2 V

3. Diketahui: R1 = 6 Ω ; R2 = 9 Ω ; R3 = 18 Ω; V = 36 V

Ditanya: a. RP = ....

b. I total = ....

c. I masing-masing resistor = ....

Jawab:

a. ΩΩ=

ΩΩ+Ω+Ω=

Ω+

Ω+

Ω=++=

18

6

18

123

18

1

9

1

6

11111

321 RRRRP

Rp = 3Ω

b. AV

R

VI

PTotal 12

3

36 =Ω

==

c. AV

R

VI 6

6

36

11 =

Ω== ⇒ A

V

R

VI 4

9

36

22 =

Ω== ⇒ A

V

R

VI 2

18

36

33 =

Ω==

4. Diketahui: R1 = 2 Ω ; R2 = 5 Ω ; R3 = 5 Ω; R4 = 10 Ω ; R5

= 5 Ω ; R6 = 2 Ω; V = 22 V

Ditanya: a. RAC = ....

b. I = ....

c. I1 dan I2 = ....

d. VBC = ....

Jawab:

a. RAC = R1 + R2 + RParalal + R6

ΩΩ=

ΩΩ+Ω+Ω=

Ω+

Ω+

Ω=++=

10

5

10

212

5

1

10

1

5

11111

543 RRRRP

RP = 2 Ω

RAC = R1 + R2 + RP + R6

RAC = 2 Ω + 5 Ω + 2 Ω + 2 Ω

RAC = 11 Ω

b. AV

R

V

R

VI

AC

211

22 =Ω

===

Page 89: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

72

72

c. AAxxIR

RI P 8,02

5

2

31 =

ΩΩ==

AAxxIR

RI P 4,02

10

2

42 =

ΩΩ==

d. VBC = I x RBC = 2 A x (R2 + RP + R6) = 2 A x 9 Ω = 18 V

Page 90: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

73

73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : MA Al-Muhajirin Tugumulyo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / 2

Standar kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian

masalah dan berbagai produk teknologi.

Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup

sederhana (satu loop).

Indikator : - Menemukan hubungan antara tegangan, hambatan dan kuat arus

- Menghitung arus listrik, hambatan, dan beda potensial.

- Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan

listrik.

- Dapat membaca nilai hambatan resistor berdasarkan warna cincin pada

resistor.

- Menghitung hambatan total yan disusun seri dan yang disusun paralel.

- Menghitung hambatan total yang disusun gabungan seri paralel

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Materi Pembelajaran

Hukum Ohm tentang Kuat Arus dan Hambatan

B. Metode Pembelajaran

Metode : Tanya jawab, Diskusi

C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan kesatu: 2 x 45 menit

1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.

b. Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.

c. Guru memberikan apersepsi

Mengapa bola lampu yang dihubungkan dengan baterai dapat menyala?

Page 91: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

74

74

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan dengan metode tanya jawab tentang hambatan listrik dan hukum

ohm.

b. Guru memberi contoh penyelesaian soal yaitu contoh soal

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika kurang paham.

d. Guru memberikan latihan soal.

3. Kegiatan Penutup

Guru dan siswa menarik kesimpulan dari materi yang di sampaikan pada hari ini.

Pertemuan kedua: 2 x 45 menit

1. Kegiatan Awal

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.

2. Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.

3. Guru memberikan apersepsi

• Besarnya hambatan pada resistor dapat di ketahui dari kode warna nya. Coba

sebukan kode warna dari resistor!

• Bagaimana cara membaca kode warna pada resistor?

2. Kegiatan Inti

1. Guru membagikan resistor kepada siswa

2. Guru memberi contoh cara membaca hambatan pada resistor berdasarkan warna

cincin pada resistor

3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika kurang paham.

4. Guru memberikan latihan soal.

3. Kegiatan Penutup

Guru dan siswa menarik kesimpulan dari materi yang di sampaikan pada hari ini.

Pertemuan ketiga: 2 x 45 menit

1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.

b. Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.

c. Guru memberikan apersepsi

o Ada berapakah rangkaian hambatan listrik? Sebutkan!

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan dengan metode tanya jawab tentang rangkaian hambatan listrik.

b. Guru membagi siswa dalam kelompok.

Page 92: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

75

75

c. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya menjawab soal-soal yang diberikan.

d. Kelompok yang ditunjuk maju kedepan kelas menyampaikan hasil jawabannya.

e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika kurang paham.

4. Kegiatan Penutup

Guru dan siswa menarik kesimpulan dari materi yang di sampaikan pada hari ini.

D. Media dan Sumber Belajar

Media : Resistor

Sumber Belajar : Buku Fisika kelas X yang relevan

E. Penilaian

Siswa mengerjakan latihan soal.

Latihan Soal

1. Dalam waktu 30 menit mengalir muatan sebesar 450 C. Berapa besar kuat arusnya?

2. Sebuah baterai 3 V dirangkai dengan sebuah bola lampu. Kuat arus listrik yang terukur

adalah 40 mA. Berapakah hambatan listrik bola lampu tersebut?

3. Hitunglah hambatan sebuah kawat aluminium yang panjangnya 20 cm dan luas

penampangnya 1,0 x 10-3 m2. =ρ 2,65 x 10-8 Ω.m.!

4. Seutas kawat panjangnya 2 meter dialiri arus 1 A ketika diberi beda potensial 2 V pada

ujung-ujungnya. Hitung hambat jenis bahan kawat jika luas penampangnya 4 x 10-7 m2!

5. Perhatikan gambar berikut:

Hitunglah:

a. Hambatan pengganti

b. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian

c. Beda potensial dari ujung hambatan

6. Tiga buah resistor masing-masing 6 ohm, 9 ohm, 18 ohm dirangkai secara paralel dan ujung-

ujungnya dihubungkan dengan baterai 36 volt. Hitunglah:

a. hambatan pengganti

b. arus total

Page 93: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

76

76

c. arus masing-masing resistor

7. Mengacu pada gambar, hitunglah:

a. RAC

b. I

c. I1 dan I2

d. VBC

Jawaban Latihan Soal

1. Diketahui: ∆t = 30 menit = 1800 detik; ∆Q = 450 C

Ditanya: I = ….

Jawab: Asekon

C

t

QI 25,0

1800

450 ==∆∆=

2. Diketahui: V = 3 V; I = 40 mA = 4 x 10-3 A

Ditanya: R = ….

Jawab: Ω=Ω=== − 4501075,0 104

3 33

xAx

V

I

VR

3. Diketahui: l = 20 cm = 0,2 m; A = 1 x 10-3 m2; ρ = 2,65 x 10-8 Ωm

Ditanya: R = ....

Jawab: A

Rlρ= = Ω=Ω=Ω −

−− 7

23

210

23

28 1053

101

1053

101

10201065,2 x

mx

mx

mx

mxmx

4. Diketahui: l = 2 m; I = 1 A; V = 2 V; A = 4 x 10-7 m2

Ditanya: ρ = ....

Jawab: l

RA=ρ ⇒ Ω=== 21

2

A

V

I

VR

mxm

mx Ω=Ω= −−

727

1042

)104(2ρ

5. Diketahui: R1 = 2 Ω ; R2 = 3 Ω ; R3 = 4 Ω; rv

= 1 Ω; V = 18 V

Ditanya: a. RS = ....

b. I yang mengalir = ....

c. V dari ujung hambatan = ....

Jawab:

a. RS = R1 + R2 + R3

RS = 2 Ω + 3 Ω + 4 Ω

RS = 9 Ω

Page 94: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

77

77

b. AVV

rR

VI

S

8,110

18

19

18 =Ω

=Ω+Ω

=+

=

c. V1 = I.R1 = 1,8 A x 2 Ω = 3,6 V

V2 = I.R2 = 1,8 A x 3 Ω = 5,4 V

V3 = I.R3 = 1,8 A x 4 Ω = 7,2 V

6. Diketahui: R1 = 6 Ω ; R2 = 9 Ω ; R3 = 18 Ω; V = 36 V

Ditanya: a. RP = ....

b. I total = ....

c. I masing-masing resistor = ....

Jawab:

a. ΩΩ=

ΩΩ+Ω+Ω=

Ω+

Ω+

Ω=++=

18

6

18

123

18

1

9

1

6

11111

321 RRRRP

Rp = 3Ω

b. AV

R

VI

PTotal 12

3

36 =Ω

==

c. AV

R

VI 6

6

36

11 =

Ω== ⇒ A

V

R

VI 4

9

36

22 =

Ω== ⇒ A

V

R

VI 2

18

36

33 =

Ω==

7. Diketahui: R1 = 2 Ω ; R2 = 5 Ω ; R3 = 5 Ω; R4 = 10 Ω ; R5

= 5 Ω ; R6 = 2 Ω; V = 22 V

Ditanya: a. RAC = ....

b. I = ....

c. I1 dan I2 = ....

d. VBC = ....

Jawab:

e. RAC = R1 + R2 + RParalal + R6

ΩΩ=

ΩΩ+Ω+Ω=

Ω+

Ω+

Ω=++=

10

5

10

212

5

1

10

1

5

11111

543 RRRRP

RP = 2 Ω

RAC = R1 + R2 + RP + R6

RAC = 2 Ω + 5 Ω + 2 Ω + 2 Ω

RAC = 11 Ω

f. AV

R

V

R

VI

AC

211

22 =Ω

===

Page 95: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

78

78

g. AAxxIR

RI P 8,02

5

2

31 =

ΩΩ==

AAxxIR

RI P 4,02

10

2

42 =

ΩΩ==

h. VBC = I x RBC = 2 A x (R2 + RP + R6) = 2 A x 9 Ω = 18 V

Page 96: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

79

79

KISI-KISI SOAL TES UJI COBA

Nama Sekolah : MA Al-Muhajirin Tugumulyo

Mata Pelajaran : Fisika

Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan produk teknologi

Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup

sederhana (satu loop)

Materi Pelajaran

Indikator Soal Nomor Soal

Aspek Soal

Skor Soal

Hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan Hambatan seri

• Dapat menuliskan satuan arus listrik • Dapat menghitung muatan yang mengalir

pada suatu penghantar • Dapat menuliskan alat yang digunakan untuk

mengukur kuat arus listrik, beda potensial dan hambatan

• Dapat menuliskan rumus dari hukum Ohm • Dapat menghitung hambatan listrik jika

diketahui beda potensial dan kuat arus listrik • Dapat menghitung hambatan pada penghantar

jika diketahui diameter penghantar, panjang penghantar, dan hambatan jenis penghantar

• Dapat menggambarkan simbol dari resistor • Dapat menghitung nilai hambatan pada

resistor berdasarkan warna cincin yang ada pada resistor

• Dapat menggambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara seri

• Dapat menghitung hambatan, kuat arus dan tegangan pada resistor yang dirangkai secara seri

• Dapat menggambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara parallel

• Dapat menghitung hambatan dan kuat arus yang mengalir pada resistor yang dirangkai secara paralel

• Dapat menghitung hambatan pada resistor yang dirangkai secara seri paralel

1a

1b

2a

2b

2c 3

4a 4b

5a

5b

6a

6b 7

C2

C3

C2

C2

C3

C3

C1 C3

C1

C3

C1

C3

C3

1 4 3

1 4 5 1 4 1 8 1 7 5

Jumlah Skor Soal 45

Page 97: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

80

80

SOAL TES UJI COBA

A. Petunjuk Mengerjakan Soal

1. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan

2. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

3. Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu

B. Soal

1. a. Tuliskan satuan SI untuk arus listrik!

b. Arus listrik sebesar 2,5 A mengalir pada kawat penghantar selama 4 menit. Berapakah

besarnya muatan yang mengalir pada kawat tersebut?

2. a. Tuliskan alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, beda potensial dan

hambatan listrik!

b. Tuliskan rumus dari hukum Ohm!

c. Sebuah aki mobil 12 V memberikan kuat arus sebesar 2,5 mA pada rangkaian yang di

dalamnya terdapat sebuah resistor. Berapakah hambatan resistor tersebut?

3. Suatu penghantar mempunyai diameter 4 mm dan panjang 3 m. Hambatan jenis penghantar

3,14 x 10-6 Ω.m. Berapakah besar hambatan penghantar tersebut?

4. a. Gambarkan simbol dari resistor!

b. Hitunglah nilai hambatan dan toleransi dari resistor yang mempunyai cincin berwarna

kuning, abu-abu, merah dan emas!

5. a Gambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara seri!

b. Empat buah resistor masing-masing 8Ω, 2Ω, 6Ω, 4Ω disusun secara seri dan ujung-

ujungnya dihubungkan dengan baterai 120 V. Hitunglah hambatan pengganti resistoe

tersebut, kuat arus yang mengalir melalui tiap-tiap resistor dan tegangan masing-masing

resistor tersebut!

6. a. Gambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara parallel!

b. Tiga buah resistor 6Ω, 9Ω, 18Ω dirangkai secara parallel dan ujung-ujungnya

dihubungkan dengan baterai 36 V. Hitunglah hambatan pengganti dan arus masing-

masing pada resistor tersebut!

7. Hitunglah hambatan total dari rangkaian hambatan pada gambar di bawah ini!

R1 = 2Ω R2 = 3Ω R4 = 5Ω R5 = 3Ω

A B

R3 = 6Ω

Page 98: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

81

81

KUNCI JAWABAN SOAL TES UJI COBA

1. a. Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A) (Skor 1)

b. Diketahui: I = 2,5 A

t = 4 menit = 240 detik (Skor 1)

Ditanya: Q = …. (Skor 1)

Jawab:

Q = I x t = 2,5 A x 240 detik = 600 C (Skor 2)

2. a. Alat yang digunakan untuk mengukur:

Kuat arus listrik adalah Amperemeter (Skor 1)

Beda potensial adalah Voltmeter (Skor 1)

Hambatan adalah Ohmmeter (Skor 1)

b. Rumus dari hukum Ohm adalah

IRVatauI

VR == (Skor 1)

c. Diketahui: V = 12 V

I = 2,5 mA = 2,5 x 10-3 A

Ditanya: R = ….

Jawab:

Ω=== −−

33

108,4105,2

12x

Ax

V

I

VR (Skor 4)

3. Diketahui: d = 4 mm = 4 x 10-3 m

l = 3 m

ρ = 3,14 x 10-6 Ω.m (Skor 1)

Ditanya: R = …. (Skor 1)

Jawab:

A

Rlρ= ⇒ π

4

1=A d2

23 )104)(14,3(4

1mxA −=

)1016)(14,3(4

1 26 mxA −=

4

1024,50 26 mxA

=

261056,12 mxA −=

Page 99: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

82

82

Ω==Ω= −

−− 75,0

1056,12

1042,9

1056,12

31014,3

26

26

266

mx

mx

mx

mmxR (Skor 3)

4. a. Gambar simbol dari resistor adalah:

(Skor 1)

b. Diketahui warna cincin dari resistor

Kuning = 4

Abu-abu = 8

Merah = 102

Emas = 5%

Nilai hambatan dari resistor tersebut adalah 48 x 102 = 4800 Ω

Toleransi resistor tersebut = 240100

54800 =x

Jadi resistor tersebut memiliki hambatan 4800 Ω dengan toleransi 240 (Skor 4)

5. a.

R1 R2 R3 (Skor 1)

b. Diketahui: R1 = 8 Ω; R2 = 2 Ω; R3 = 6 Ω; R4 = 4Ω (Skor 1)

V = 120 V

Ditanya: (Skor 1)

• R = ….

• I = ….

• V = ….

Jawab:

• R = R1 + R2 + R3 + R4 = 8 Ω + 2 Ω + 6 Ω + 4 Ω = 20 Ω (Skor 1)

• AV

R

VI 6

20

120 =Ω

== (Skor 1)

• V1 = I.R1 = 6 A x 8 Ω = 48 V (Skor 1)

V2 = I.R2 = 6 A x 2 Ω = 12 V (Skor 1)

V3 = I.R3 = 6 A x 6 Ω = 36 V (Skor 1)

V4 = I.R4 = 6 A x 4 Ω = 24 V (Skor 1)

Page 100: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

83

83

6. a.

(Skor 1)

b. Diketahui: R1 = 6 Ω; R2 = 9 Ω; R3 = 18 Ω (Skor 1)

V = 36 V

Ditanya:

• R = ….

• I = …. (Skor 1)

Jawab:

• Ω

=Ω++=

Ω+

Ω+

Ω=++=

18

6

18

123

18

1

9

1

6

11111

321 RRRR

Ω=Ω= 36

18R (Skor 2)

• AV

R

VI 6

6

36

11 =

Ω== (Skor 1)

AV

R

VI 4

9

36

23 =

Ω== (Skor 1)

AV

R

VI 2

18

36

33 =

Ω== (Skor 1)

7. Diketahui : R1 = 2 Ω; R2 = 3 Ω; R3 = 6 Ω; R4 = 5 Ω; R5 = 3 Ω (Skor 1)

Ditanya : RAB = …. (Skor 1)

Jawab:

• Ω

=Ω+=

Ω+

Ω=+=

6

3

6

12

6

1

3

1111

32 RRRP

Ω=Ω= 23

6PR (Skor 2)

• RAB = R1 + RP + R4 + R5 = 2 Ω + 2 Ω + 5 Ω + 3 Ω = 12 Ω (Skor 1)

.

Page 101: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

84

84

KISI-KISI SOAL PRETES DAN POSTTEST

Nama Sekolah : MA Al-Muhajirin Tugumulyo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semeter : X / 2

Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan produk teknologi

Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup

sederhana (satu loop)

Materi Pelajaran

Indikator Soal Nomor Soal

Aspek Soal

Skor Soal

Hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan Hambatan seri

• Dapat menuliskan satuan arus listrik • Dapat menghitung muatan yang mengalir

pada suatu penghantar • Dapat menghitung hambatan pada penghantar

jika diketahui diameter penghantar, panjang penghantar, dan hambatan jenis penghantar

• Dapat menggambarkan simbol dari resistor • Dapat menghitung nilai hambatan pada

resistor berdasarkan warna cincin yang ada pada resistor

• Dapat menggambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara seri

• Dapat menghitung hambatan, kuat arus dan tegangan pada resistor yang dirangkai secara seri

• Dapat menghitung hambatan pada resistor yang dirangkai secara seri paralel

1a

1b

2

3a

3b

4a

4b

5

C2

C3

C3

C1

C3

C1

C3

C3

1 4

5

1 4

1 8

5

Jumlah Skor Soal 29

Page 102: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

85

85

SOAL PRETES DAN POSTTEST

A. Petunjuk Mengerjakan Soal

1. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan

2. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

3. Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu

B. Soal

1. a. Tuliskan satuan SI untuk arus listrik!

c. Arus listrik sebesar 2,5 A mengalir pada kawat penghantar selama 4 menit. Berapakah

besarnya muatan yang mengalir pada kawat tersebut?

2. Suatu penghantar mempunyai diameter 4 mm dan panjang 3 m. Hambatan jenis penghantar

3,14 x 10-6 Ω.m. Berapakah besar hambatan penghantar tersebut?

3. a. Gambarkan simbol dari resistor!

b. Hitunglah nilai hambatan dan toleransi dari resistor yang mempunyai cincin berwarna

kuning, abu-abu, merah dan emas!

4. a Gambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara seri!

b. Empat buah resistor masing-masing 8Ω, 2Ω, 6Ω, 4Ω disusun secara seri dan ujung-

ujungnya dihubungkan dengan baterai 120 V. Hitunglah hambatan pengganti resistoe

tersebut, kuat arus yang mengalir melalui tiap-tiap resistor dan tegangan masing-masing

resistor tersebut!

5. Hitunglah hambatan total dari rangkaian hambatan pada gambar di bawah ini!

R1 = 2Ω R2 = 3Ω R4 = 5Ω R5 = 3Ω

A B

R3 = 6Ω

Page 103: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

86

86

KUNCI JAWABAN SOAL PRETES DAN POSTTEST

1. a. Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A) (Skor 1)

b. Diketahui: I = 2,5 A

t = 4 menit = 240 detik (Skor 1)

Ditanya: Q = …. (Skor 1)

Jawab:

Q = I x t = 2,5 A x 240 detik = 600 C (Skor 2)

2. Diketahui: d = 4 mm = 4 x 10-3 m

l = 3 m

ρ = 3,14 x 10-6 Ω.m (Skor 1)

Ditanya: R = …. (Skor 1)

Jawab:

A

Rlρ= ⇒ π

4

1=A d2

23 )104)(14,3(4

1mxA −=

)1016)(14,3(4

1 26 mxA −=

4

1024,50 26 mxA

=

261056,12 mxA −=

Ω==Ω= −

−− 75,0

1056,12

1042,9

1056,12

31014,3

26

26

266

mx

mx

mx

mmxR (Skor 3)

3. a. Gambar simbol dari resistor adalah:

(Skor 1)

b. Diketahui warna cincin dari resistor

Kuning = 4

Abu-abu = 8

Merah = 102

Emas = 5%

Nilai hambatan dari resistor tersebut adalah 48 x 102 = 4800 Ω

Toleransi resistor tersebut = 240100

54800 =x

Page 104: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

87

87

Jadi resistor tersebut memiliki hambatan 4800 Ω dengan toleransi 240 (Skor 4)

4. a.

R1 R2 R3 (Skor 1)

b. Diketahui: R1 = 8 Ω; R2 = 2 Ω; R3 = 6 Ω; R4 = 4Ω (Skor 1)

V = 120 V

Ditanya: (Skor 1)

• R = ….

• I = ….

• V = ….

Jawab:

• R = R1 + R2 + R3 + R4 = 8 Ω + 2 Ω + 6 Ω + 4 Ω = 20 Ω (Skor 1)

• AV

R

VI 6

20

120 =Ω

== (Skor 1)

• V1 = I.R1 = 6 A x 8 Ω = 48 V (Skor 1)

V2 = I.R2 = 6 A x 2 Ω = 12 V (Skor 1)

V3 = I.R3 = 6 A x 6 Ω = 36 V (Skor 1)

V4 = I.R4 = 6 A x 4 Ω = 24 V (Skor 1)

5. Diketahui : R1 = 2 Ω; R2 = 3 Ω; R3 = 6 Ω; R4 = 5 Ω; R5 = 3 Ω (Skor 1)

Ditanya : RAB = …. (Skor 1)

Jawab:

• Ω

=Ω+=

Ω+

Ω=+=

6

3

6

12

6

1

3

1111

32 RRRP

Ω=Ω= 23

6PR (Skor 2)

• RAB = R1 + RP + R4 + R5 = 2 Ω + 2 Ω + 5 Ω + 3 Ω = 12 Ω (Skor 1)

Page 105: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

88

88

LAMPIRAN B

UJI COBA SOAL FISIKA MATERI HUKUM OHM TENTANG KUAT ARUS DAN HAMBATAN

Skor Tiap Soal Skor Total

Skor Tiap Soal Skor Tiap Soal

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Xt = Y Y2 X12 X2

2 X32 X4

2 X52 X6

2 X72 X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y

No Kode Siswa

5 8 5 5 9 8 5 45 1 S-1 1 5 0 1 5 2 2 16 256 1 25 0 1 25 4 4 16 80 0 16 80 4 32 2 S-2 1 3 5 1 5 1 2 18 324 1 9 25 1 25 1 4 18 54 90 18 90 18 36 3 S-3 1 5 0 1 3 3 2 15 225 1 25 0 1 9 9 4 15 75 0 15 48 9 30 4 S-4 1 3 0 5 3 3 3 18 324 1 9 0 25 9 9 9 18 54 0 90 54 54 54 5 S-5 2 3 0 0 1 2 3 11 121 4 9 0 0 1 4 9 22 33 0 0 11 4 33 6 S-6 1 2 4 4 1 4 3 19 361 1 4 16 16 1 16 9 19 38 76 76 19 76 57 7 S-7 1 2 0 2 0 4 1 10 100 1 4 0 4 0 16 1 10 20 0 20 0 16 10 8 S-8 1 3 0 0 1 2 1 8 64 1 9 0 0 1 4 1 8 24 0 0 8 16 8 9 S-9 1 3 0 0 1 2 1 8 64 1 9 0 0 1 4 1 8 24 0 0 8 4 8 10 S-10 1 2 4 0 2 3 2 14 196 1 4 26 0 4 9 4 14 28 56 0 28 42 28 11 S-11 2 2 5 0 3 3 4 19 361 4 4 25 0 9 9 16 38 38 95 0 57 9 76 12 S-12 2 5 0 5 0 2 1 15 225 4 25 0 25 0 4 1 30 75 0 75 0 30 15 13 S-13 2 4 0 1 1 3 1 12 144 4 16 0 1 1 9 1 24 48 0 12 12 9 12 14 S-14 2 5 3 5 3 0 1 19 361 4 25 9 25 9 0 1 38 95 57 95 57 0 19 15 S-15 2 2 5 1 0 0 0 10 100 4 4 25 1 0 0 0 20 20 50 10 0 0 0 16 S-16 3 3 1 0 1 2 2 12 144 9 9 1 0 1 4 4 36 36 12 0 12 24 24 17 S-17 2 5 1 1 1 2 2 14 196 4 25 1 1 1 4 4 28 70 14 14 14 4 28 18 S-18 2 5 0 1 1 0 2 11 121 4 25 0 1 1 0 4 22 55 0 11 11 0 22 19 S-19 2 3 0 0 2 3 1 11 121 4 9 0 0 4 9 1 22 33 0 0 22 9 11 20 S-20 1 3 2 0 2 3 2 13 169 1 9 4 0 4 9 4 13 39 26 0 26 39 26 21 S-21 3 3 2 1 3 1 1 14 196 9 9 4 1 9 1 1 42 42 28 14 42 1 14 22 S-22 2 3 1 0 2 3 2 13 169 4 9 1 0 4 9 4 26 39 13 0 26 39 26 23 S-23 2 5 3 1 0 0 0 11 121 4 25 9 1 0 0 0 22 55 33 11 0 0 0 24 S-24 3 4 2 1 6 4 5 25 625 9 16 4 1 36 16 25 75 100 50 25 150 100 125 25 S-25 3 5 2 1 2 0 3 16 256 9 25 4 1 4 0 9 48 80 32 16 32 0 48 26 S-26 1 5 2 2 2 4 1 17 289 1 25 4 4 4 16 1 17 85 34 34 34 68 17 27 S-27 3 5 4 5 3 4 4 28 784 9 25 16 25 9 16 16 84 140 112 140 84 16 112 28 S-28 3 4 4 5 8 7 5 36 1296 9 16 16 25 64 49 25 108 144 144 180 288 252 180 29 S-29 2 3 0 1 1 0 1 8 64 4 9 0 1 1 0 1 16 24 0 8 8 0 8 30 S-30 3 2 5 5 1 0 1 17 289 9 4 25 25 1 0 1 51 34 85 85 17 0 17 Jumlah 56 107 55 50 64 67 59 458 8066 122 421 205 186 283 231 165 908 1682 1007 965 1235 843 1078

88

Page 106: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

89

89

PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA TES

( ) ( )( )( ) ( ) 2222

YYNXXN

YXXYNrXY

Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

1. 22 )458( )8066( 30 )56( )122( 30

)458( )56( )908( 30

−−

−=XYr

)209764 241980( )3136 3660(

25648 27240

−−−=XYr

)32216( )524(

1592 =XYr

672,4108

1592 =XYr

39,0 =XYr (validitas rendah)

2. 22 )458( )8066( 30 )107( )421( 30

)458( )107( )1682( 30

−−

−=XYr

)209764 241980( )11449 12630(

49006 50460

−−−=XYr

)32216( )1181(

1454 =XYr

233,6168

1454 =XYr

24,0 =XYr (validitas rendah)

3. 22 )458( )8066( 30 )55( )205( 30

)458( )55( )1007( 30

−−

−=XYr

)209764 241980( )3025 6150(

25190 30210

−−−=XYr

)32216( )3125(

5020 =XYr

693,10033

5020 =XYr

50,0 =XYr (validitas sedang)

Page 107: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

90

90

4. 22 )458( )8066( 30 )50( )186( 30

)458( )50( )965( 30

−−

−=XYr

)209764 241980( )2500 5580(

22900 28950

−−−=XYr

)32216( )3080(

6050 =XYr

189,9961

6050 =XYr

61,0 =XYr (validitas tinggi)

5. 22 )458( )8066( 30 )64( )283( 30

)458( )64( )1235( 30

−−

−=XYr

)209764 241980( )4096 8490(

29312 37050

−−−=XYr

)32216( )4394(

7738 =XYr

778,11897

7738 =XYr

65,0 =XYr (validitas tinggi)

6. 22 )458( )8066( 30 )67( )231( 30

)458( )67( )843( 30

−−

−=XYr

)209764 241980( )4489 6930(

30686 25290

−−−=XYr

)32216( )2441(

5396

−=XYr

878,8867

5396

−=XYr

61,0 −=XYr (tidak valid)

Page 108: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

91

91

7. 22 )458( )8066( 30 )59( )165( 30

)458( )59( )1078( 30

−−

−=XYr

)209764 241980( )3481 4950(

27022 32340

−−−=XYr

)32216( )1469(

5318 =XYr

339,6879

5318 =XYr

77,0 =XYr (validitas tinggi)

Page 109: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

92

92

MENCARI thitung

t tabel untuk α = 0,05 dan dk = 30 – 2 = 28, dengan uji satu pihak, maka diperoleh t tabel = 2,04

21

2

r

nrthitung

−=

21)39,0( 1

2 30 39,0

−=t 22

)24,0( 1

2 30 24,0

−=t

1521,0 1

)292,5( 39,0 1 −

=t 0576,0 1

)292,5( 24,0 2 −

=t

921,0

064,2 1 =t

971,0

270,1 2 =t

24,2 1 =t 31,1 2 =t

23)50,0( 1

2 30 50,0

−=t 24

)61,0( 1

2 30 61,0

−=t

25,0 1

)292,5( 50,0 3 −

=t 3721,0 1

)292,5( 61,0 4 −

=t

866,0

646,2 3 =t

792,0

228,3 4 =t

05,3 3 =t 08,4 4 =t

25)65,0( 1

2 30 65,0

−=t 26

)61,0(- 1

2 30 61,0

−−=t

2542,0 1

)292,5( 65,0 5 −

=t 3721,0 1

)292,5( 61,0 6 −

−=t

760,0

440,3 5 =t

792,0

228,3 6

−=t

53,4 5 =t 08,4 6 −=t

Page 110: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

93

93

27)77,0( 1

2 30 77,0

−=t

5929,0 1

)292,5( 77,0 7 −

=t

638,0

075,4 7 =t

39,6 7 =t

Page 111: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

94

94

PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA TES

NN

xx

s

22

2

)(Σ−Σ=

582,030

533,104122

3030

3136122

3030

)56(122

2

21 =−=

−=

−=s

312,130

633,381421

3030

11449421

3030

)107(421

2

22 =−=

−=

−=s

472,330

833,100205

3030

3025205

3030

)55(205

2

23 =−=

−=

−=s

072,030

333,83181

3030

2500181

3030

)50(181

2

24 =−=

−=

−=s

882,430

533,136283

3030

4096283

3030

)64(283

2

25 =−=

−=

−=s

712,230

633,149231

3030

4489231

3030

)67(231

2

26 =−=

−=

−=s

632,130

033,116165

3030

3481165

3030

)59(165

2

27 =−=

−=

−=s

27

26

25

24

23

22

21

2 ssssssssi ++++++=Σ

632,1712,2882,4072,0472,3312,1582,02 ++++++=Σ is

664,142 =Σ is

Page 112: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

95

95

796,3530

867,1073

30

133,69928066

3030

)458(8066

)( 222

2 ==−=−

=

Σ−Σ=

NN

yy

st

∑−

−=

2

2

11 1 1

t

i

S

S

n

nr

=796,35

664,141

29

3011r

)41,01)(034,1(11 −=r

)59,0)(034,1(11 =r

61,011 =r

Jadi Derajad Reliabilitas Tinggi

Page 113: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

96

96

SKOR HASIL UJI COBA YANG TELAH DIURUTKAN

MATERI HUKUM OHM TENTANG KUAT ARUS DAN HAMBATAN

Skor Tiap Soal X1 X2 X3 X5 X5 X6 X7 No Kode Siswa 5 8 5 5 9 8 5

Skor Total

1 S-28 3 4 4 5 8 7 5 36 2 S-27 3 5 4 5 3 4 4 28 3 S-24 3 4 2 1 6 4 5 25 4 S-6 1 2 4 4 1 4 3 19 5 S-11 2 2 5 0 3 3 4 19 6 S-14 2 5 3 5 3 0 1 19 7 S-2 1 3 5 1 5 1 2 18 8 S-4 1 3 0 5 3 3 3 18 9 S-26 1 5 2 2 2 4 1 17 10 S-30 3 2 5 5 1 0 1 17 11 S-1 1 5 0 1 5 2 2 16 12 S-25 3 5 2 1 2 0 3 16 13 S-3 1 5 0 1 3 3 2 15 14 S-12 2 5 0 5 0 2 1 15 15 S-10 1 2 4 0 2 3 2 14 16 S-17 2 5 1 1 1 2 2 14 17 S-21 3 3 2 1 3 1 1 14 18 S-20 1 3 2 0 2 3 2 13 19 S-22 2 3 1 0 2 3 2 13 20 S-13 2 4 0 1 1 3 1 12 21 S-16 3 3 1 0 1 2 2 12 22 S-5 2 3 0 0 1 2 3 11 23 S-18 2 5 0 1 1 0 2 11 24 S-19 2 3 0 0 2 3 1 11 25 S-23 2 5 3 1 0 0 0 11 26 S-7 1 2 0 2 0 4 1 10 27 S-15 2 2 5 1 0 0 0 10 28 S-8 1 3 0 0 1 2 1 8 29 S-9 1 3 0 0 1 2 1 8 30 S-29 2 3 0 1 1 0 1 8

Jumlah 56 107 55 50 64 67 59 458

Page 114: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

97

97

SKOR KELOMPOK ATAS DAN KELOMPOK BAWAH

UJI COBA TES HASIL BELAJAR

MATERI HUKUM OHM TENTANG KUAT ARUS DAN HAMBATAN

A. SKOR KELOMPOK ATAS

Skor Tiap Soal X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 No Kode Siswa 5 8 5 5 9 8 5

Skor Total

1 S-28 3 4 4 5 8 7 5 36 2 S-27 3 5 4 5 3 4 4 28 3 S-24 3 4 2 1 6 4 5 25 4 S-6 1 2 4 4 1 4 3 19 5 S-11 2 2 5 0 3 3 4 19 6 S-14 2 5 3 5 3 0 1 19 7 S-2 1 3 5 1 5 1 2 18 8 S-4 1 3 0 5 3 3 3 18 9 S-26 1 5 2 2 2 4 1 17 10 S-30 3 2 5 5 1 0 1 17 11 S-1 1 5 0 1 5 2 2 16 12 S-25 3 5 2 1 2 0 3 16 13 S-3 1 5 0 1 3 3 2 15 14 S-12 2 5 0 5 0 2 1 15 15 S-10 1 2 4 0 2 3 2 14

Jumlah 28 57 40 41 47 40 39 292

B. SKOR KELOMPOK BAWAH

Skor Tiap Soal X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 No Kode Siswa 5 8 5 5 9 8 5

Skor Total

1 S-17 2 5 1 1 1 2 2 14 2 S-21 3 3 2 1 3 1 1 14 3 S-20 1 3 2 0 2 3 2 13 4 S-22 2 3 1 0 2 3 2 13 5 S-13 2 4 0 1 1 3 1 12 6 S-16 3 3 1 0 1 2 2 12 7 S-5 2 3 0 0 1 2 3 11 8 S-18 2 5 0 1 1 0 2 11 9 S-19 2 3 0 0 2 3 1 11 10 S-23 2 5 3 1 0 0 0 11 11 S-7 1 2 0 2 0 4 1 10 12 S-15 2 2 5 1 0 0 0 10 13 S-8 1 3 0 0 1 2 1 8 14 S-9 1 3 0 0 1 2 1 8 15 S-29 2 3 0 1 1 0 1 8

Jumlah 28 50 15 9 17 27 20 166

Page 115: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

98

98

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA

Skor Ideal Kelompok Atas dan Kelompok Bawah

1. 5 x 15 = 75

2. 8 x 15 = 120

3. 5 x 15 = 75

4. 5 x 15 = 75

5. 9 x 15 = 135

6. 8 x 15 = 120

7. 5 x 15 = 75

BA

BA

SISI

JSJSTK

++

=

1. 7575

2828

++=TK

37,0150

56 ==TK (sedang)

2. 120120

5057

++=TK

44,0240

107 ==TK (sedang)

3. 7575

1540

++=TK

36,0150

55 ==TK (sedang)

4. 7575

941

++=TK

33,0150

50 ==TK (sedang)

5. 135135

1747

++=TK

23,0270

64 ==TK (sukar)

6. 120120

2740

++=TK

27,0240

67 ==TK (sedang)

7. 7575

2039

++=TK

39,0150

59 ==TK (sedang)

B

A

JS

JSDP =

1. 75

2828−=DP

075

0 ==DP (sangat jelek)

2. 120

5057−=DP

05,0120

7 ==DP (jelek)

3. 75

1540−=DP

33,075

25 ==DP (cukup)

4. 75

941−=DP

47,075

32 ==DP (baik)

5. 135

1747−=DP

22,0135

30 ==DP (cukup)

6. 120

2740−=DP

11,0120

13 ==DP (jelek)

7. 75

2039−=DP

25,075

19 ==TK (cukup)

Page 116: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

99

99 LAMPIRAN C

DATA SKOR TES AWAL KELAS EKSPERIMEN

Skor Butir Soal No Kode Siswa

1 2 3 4 5 Skor Total

1 S – 1 2 2 1 5 2 12 2 S – 2 4 2 1 4 5 16 3 S – 3 4 0 1 5 3 13 4 S – 4 3 0 1 5 2 11 5 S – 5 4 0 1 5 4 14 6 S – 6 3 1 0 5 3 12 7 S – 7 1 2 0 4 3 10 8 S – 8 4 0 1 5 3 13 9 S – 9 3 0 0 4 2 9 10 S – 10 4 0 1 6 3 14 11 S – 11 3 0 0 5 3 11 12 S – 12 2 0 1 5 4 12 13 S – 13 3 0 1 5 3 12 14 S – 14 5 0 1 3 3 12 15 S – 15 4 0 0 5 3 12 16 S – 16 3 0 0 5 3 11 17 S – 17 2 3 4 8 1 18 18 S – 18 3 0 0 3 3 9 19 S – 19 2 0 0 4 2 8 20 S – 20 2 0 1 3 2 8 21 S – 21 3 0 0 2 2 7 22 S – 22 3 2 0 1 5 11 23 S – 23 2 0 0 4 2 8 24 S – 24 2 0 1 3 2 8 25 S – 25 2 0 0 5 3 10 26 S – 26 1 0 0 4 3 8 27 S – 27 3 0 1 1 2 7 28 S – 28 2 0 1 2 1 6 29 S – 29 0 0 1 1 2 4 30 S – 30 1 0 1 4 1 7 31 S – 31 2 0 0 2 2 6 32 S – 32 1 0 1 2 2 6 33 S – 33 2 0 0 3 2 7 34 S – 34 1 0 0 2 3 6 35 S – 35 3 0 0 3 2 8 36 S – 36 1 0 1 3 2 7

Jumlah 90 12 22 136 93 353

Page 117: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

100

100

DATA SKOR TES AWAL KELAS KONTROL

Skor Butir Soal No Kode Siswa

1 2 3 4 5 Skor Total

1 S – 1 3 2 1 5 4 15 2 S – 2 4 2 1 6 4 17 3 S – 3 3 2 1 4 3 13 4 S – 4 4 2 1 6 3 16 5 S – 5 3 0 1 4 3 11 6 S – 6 4 2 0 5 1 12 7 S – 7 2 0 1 5 3 11 8 S – 8 2 2 1 4 2 11 9 S – 9 4 1 1 5 3 14 10 S – 10 3 0 1 4 3 11 11 S – 11 2 0 1 5 3 11 12 S – 12 3 1 1 4 3 12 13 S – 13 4 0 1 5 3 13 14 S – 14 1 1 1 4 2 9 15 S – 15 3 0 1 4 3 11 16 S – 16 2 0 1 4 2 9 17 S – 17 4 1 1 5 1 12 18 S – 18 3 0 1 4 2 10 19 S – 19 3 0 1 4 2 10 20 S – 20 4 1 1 6 3 15 21 S – 21 1 1 1 4 1 8 22 S – 22 4 1 1 5 1 12 23 S – 23 2 0 0 4 1 7 24 S – 24 4 2 0 5 1 12 25 S – 25 3 1 0 6 2 12 26 S – 26 3 1 1 3 1 9 27 S – 27 4 1 1 3 1 10 28 S – 28 1 0 0 5 0 6 29 S – 29 2 1 0 6 2 11 30 S – 30 2 1 1 4 2 10 31 S – 31 2 1 1 3 2 9 32 S – 32 2 1 1 4 1 9 33 S – 33 0 0 1 4 2 7 34 S – 34 0 2 1 5 1 9 35 S – 35 2 0 1 2 1 6

Jumlah 93 30 29 156 72 380

Page 118: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

101

101

DATA SKOR TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN

Skor Butir Soal No Kode Siswa

1 2 3 4 5 Skor Total

1 S – 1 5 5 5 8 5 28 2 S – 2 3 1 5 7 5 21 3 S – 3 3 0 4 4 3 14 4 S – 4 3 0 3 7 4 17 5 S – 5 4 4 5 7 4 24 6 S – 6 3 4 3 7 4 21 7 S – 7 3 4 3 7 4 21 8 S – 8 5 5 5 8 5 28 9 S – 9 3 0 4 4 3 14 10 S – 10 5 4 2 7 4 22 11 S – 11 4 4 4 7 5 24 12 S – 12 4 5 5 9 5 28 13 S – 13 3 5 5 8 5 26 14 S – 14 3 0 4 4 4 15 15 S – 15 5 5 4 9 5 28 16 S – 16 4 5 4 9 5 27 17 S – 17 4 5 5 8 5 27 18 S – 18 5 5 4 8 5 27 19 S – 19 4 5 5 8 5 27 20 S – 20 4 0 3 7 3 17 21 S – 21 5 5 5 9 4 28 22 S – 22 3 0 2 5 3 13 23 S – 23 5 4 5 7 4 25 24 S – 24 3 4 4 8 2 21 25 S – 25 3 0 4 6 4 17 26 S – 26 5 0 3 3 3 14 27 S – 27 3 0 5 6 3 17 28 S – 28 3 4 4 8 1 20 29 S – 29 3 4 4 2 3 16 30 S – 30 3 3 5 3 3 17 31 S – 31 2 2 2 7 2 15 32 S – 32 3 0 5 6 4 18 33 S – 33 4 5 5 7 5 26 34 S – 34 4 0 5 3 3 15 35 S – 35 3 0 4 6 3 16 36 S – 36 4 3 4 8 2 21

Jumlah 133 100 148 237 137 755

Page 119: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

102

102

DATA SKOR TES AKHIR KELAS KONTROL

Skor Butir Soal No Kode Siswa

1 2 3 4 5 Skor Total

1 S – 1 4 3 4 5 3 19 2 S – 2 3 4 4 8 3 22 3 S – 3 4 4 5 8 3 24 4 S – 4 4 3 4 9 4 24 5 S – 5 4 2 4 8 2 20 6 S – 6 4 3 5 9 5 26 7 S – 7 4 5 5 8 2 24 8 S – 8 3 3 4 8 3 21 9 S – 9 4 4 4 6 4 22 10 S – 10 4 1 4 8 4 21 11 S – 11 3 4 4 9 2 22 12 S – 12 3 1 4 6 4 18 13 S – 13 5 0 4 7 3 19 14 S – 14 4 4 4 5 3 20 15 S – 15 3 3 4 8 2 20 16 S – 16 4 4 5 8 2 23 17 S – 17 3 3 4 8 2 20 18 S – 18 3 2 4 7 3 19 19 S – 19 3 4 4 7 2 20 20 S – 20 4 4 4 9 4 25 21 S – 21 2 1 4 5 3 15 22 S – 22 3 2 4 7 3 19 23 S – 23 4 3 4 9 4 24 24 S – 24 4 3 5 8 5 25 25 S – 25 3 2 5 9 3 22 26 S – 26 3 4 2 6 2 17 27 S – 27 4 2 5 9 3 23 28 S – 28 4 3 4 9 2 22 29 S – 29 4 3 4 7 3 21 30 S – 30 4 3 4 9 3 23 31 S – 31 4 2 4 9 3 22 32 S – 32 3 2 4 8 3 20 33 S – 33 4 3 3 6 3 19 34 S – 34 3 3 3 7 2 18 35 S – 35 4 2 4 6 3 19

Jumlah 126 99 143 265 105 738

Page 120: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

103

103

PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU

TES AWAL KELAS EKSPERIMEN

1. Rentang (R) = Skor terbesar – Skor terkecil

= 18 – 4

= 14

2. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log 36

= 1 + 3,3 (1,57)

= 1 + 5,181

= 6,181 = 6

3. Panjang Kelas (i) = BK

R =

6

14 = 2,33 = 3

No Kelas Interval f Nilai Tengah

(X i) X i

2 f. Xi f . Xi2

1 4 – 6 5 5 25 25 125 2 7 – 9 13 8 64 104 832 3 10 – 12 12 11 121 132 1452 4 13 – 15 4 14 196 56 784 5 16 – 18 2 17 289 34 578 6 19 – 21 0 20 400 0 0

Jumlah 36 351 3771

Rata-rata _

x = 9,75

Simpangan Baku s = 3,16

75,936

351_

==Σ

=n

fXx i

16,39643,91260

123201135756

)136.(36

)351()3771.(36

)1.(

)(. 222

==−=−

−=−Σ−Σ

=nn

fXfXns ii

Page 121: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

104

104

PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU

TES AWAL KELAS KONTROL

1. Rentang (R) = Skor terbesar – Skor terkecil

= 17 – 6

= 11

2. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log 35

= 1 + 3,3 (1,54)

= 1 + 5,082

= 6,082 = 6

3. Panjang Kelas (i) = BK

R =

6

11 = 1,83 = 2

No Kelas Interval f Nilai Tengah

(X i) X i

2 f. Xi f . Xi2

1 6 – 7 4 6,5 42,25 26 169 2 8 – 9 7 8,5 72,25 59,5 505,75 3 10 – 11 11 10,5 110,25 115,5 1212,75 4 12 – 13 8 12,5 156,25 100 1250 5 14 – 15 3 14,5 210,25 43,5 630,75 6 16 – 17 2 16,5 272,25 33 544,5

Jumlah 35 377,5 4312,75

Rata-rata _

x = 9,64

Simpangan Baku s = 2,66

64,935

5,337_

==Σ

=n

fXx i

0924,71190

25,14250625,150946

)135.(35

)5,377()75,4312.(35

)1.(

)(. 222

=−=−−=

−Σ−Σ

=nn

fXfXns ii

66,2=s

Page 122: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

105

105

PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU

TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN

1. Rentang (R) = Skor terbesar – Skor terkecil

= 28 – 13

= 15

2. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log 36

= 1 + 3,3 (1,57)

= 1 + 5,181

= 6,181 = 6

3. Panjang Kelas (i) = BK

R =

6

15 = 2,5 = 3

No Kelas Interval f Nilai Tengah

(X i) X i

2 f. Xi f . Xi2

1 13 – 15 7 14 196 98 1372 2 16 – 18 8 17 289 136 2312 3 19 – 21 6 20 400 120 2400 4 22 – 24 3 23 529 69 1587 5 25 – 27 7 26 676 182 4732 6 28 – 30 5 29 841 145 4205

Jumlah 36 750 16608

Rata-rata _

x = 20,83

Simpangan Baku s = 5,30

83,2036

750_

==Σ

=n

fXx i

30,5086,281260

562500597888

)136.(36

)750()16608.(36

)1.(

)(. 222

==−=−−=

−Σ−Σ

=nn

fXfXns ii

Page 123: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

106

106

PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU

TES AKHIR KELAS KONTROL

1. Rentang (R) = Skor terbesar – Skor terkecil

= 26 – 15

= 11

2. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log 35

= 1 + 3,3 (1,54)

= 1 + 5,082

= 6,082 = 6

3. Panjang Kelas (i) = BK

R =

6

11 = 1,83 = 2

No Kelas Interval f Nilai Tengah

(X i) X i

2 f. Xi f . Xi2

1 15 – 16 1 15,5 240,25 15,5 240,25 2 17 – 18 3 17,5 306,25 52,5 918,75 3 19 – 20 12 19,5 380,25 234 4563 4 21 – 22 9 21,5 462,25 193,5 4160,25 5 23 – 24 7 23,5 552,25 164,5 3865,25 6 25 – 26 3 25,5 650,25 76,5 1950,75

Jumlah 35 736,5 15698,75

Rata-rata _

x = 21,04

Simpangan Baku s = 2,43

04,2135

5,736_

==Σ

=n

fXx i

903,51190

25,54243225,549456

)135.(35

)5,736()75,15698.(35

)1.(

)(. 222

=−=−−=

−Σ−Σ

=nn

fXfXns ii

43,2=s

Page 124: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

107

107

UJI NORMALITAS SKOR TES AWAL

KELAS EKSPERIMEN

Rata-rata _

x = 9,75

Simpangan Baku s = 3,16

Distribusi Frekuensi Skor Tes Awal Kelas Eksperimen

Kelas

Interval of Batas

Kelas

Z Ztabel L ef

e

eo

f

ff 2)( −

3,5 - 1,98 0,4761

4 – 6 5 0,1276 4,5936 0,0360

6,5 - 1,03 0,3485

7 – 9 13 0,3166 11,3976 0,2253

9,5 - 0,08 0,0319

10 – 12 12 0,3397 12,2292 0,0043

12,5 0,87 0,3078

13 – 15 4 0,1578 5,6808 0,4973

15,5 1,82 0,4656

16 – 18 2 0,0316 1,1376 0,6538

18,5 2,77 0,4972

19 – 21 0 0,0027 0,0972 0,0972

21,5 3,72 0,4999

Jumlah 36 hitumg2χ = 1,5139

tabel2χ untuk α = 0,05 dan dk = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat

070,112 =tabelχ .

hitumg2χ = 1,5139 < 070,112 =tabelχ

Karena hitumg2χ < hitumg

2χ , maka data dapat disimpulkan berdistribusi normal

Page 125: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

108

108

UJI NORMALITAS SKOR TES AWAL

KELAS KONTROL

Rata-rata _

x = 9,64

Simpangan Baku s = 2,66

Distribusi Frekuensi Skor Tes Awal Kelas Kontrol

Kelas

Interval of Batas

Kelas

Z Ztabel L ef

e

eo

f

ff 2)( −

5,5 - 1,56 0,4406

6 – 7 4 0,1525 5,3375 0,3352

7,5 - 0,80 0,2881

8 – 9 7 0,2682 9,3870 0,6070

9,5 - 0,05 0,0199

10 – 11 11 0,2779 9,7265 0,1667

11,5 0,70 0,2580

12 – 13 8 0,1685 5,8975 0,7496

13,5 1,45 0,4265

14 – 15 3 0,0596 2,0860 0,4005

15,5 2,20 0,4861

16 – 17 2 0,0123 0,4305 5,7220

17,5 2,95 0,4984

Jumlah 35 hitumg2χ = 7,981

tabel2χ untuk α = 0,05 dan dk = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat

070,112 =tabelχ .

hitumg2χ = 7,981 < 070,112 =tabelχ

Karena hitumg2χ < hitumg

2χ , maka data dapat disimpulkan berdistribusi normal

Page 126: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

109

109

UJI NORMALITAS SKOR TES AKHIR

KELAS EKSPERIMEN

Rata-rata _

x = 20,83

Simpangan Baku s = 5,30

Distribusi Frekuensi Skor Tes Akhir Kelas Eksperimen

Kelas

Interval of Batas

Kelas

Z Ztabel L ef

e

eo

f

ff 2)( −

12,5 - 1,57 0,4419

13 – 15 7 0,0981 3,5316 3,4063

15,5 - 1,01 0,3438

16 – 18 8 0,1738 6,2568 0,4857

18,5 - 0,44 0,1700

19 – 21 6 0,2217 7,9812 0,4918

21,5 0,13 0,0517

22 – 24 3 0,2032 7,3152 2,5455

24,5 0,69 0,2549

25 – 27 7 0,1413 5,0868 0,7196

27,5 1,26 0,3962

28 – 30 5 0,0694 2,4984 2,5048

30,5 1,82 0,4656

Jumlah 36 hitumg2χ = 10,1537

tabel2χ untuk α = 0,05 dan dk = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat

070,112 =tabelχ .

hitumg2χ = 10,1537 < 070,112 =tabelχ

Karena hitumg2χ < hitumg

2χ , maka data dapat disimpulkan berdistribusi normal

Page 127: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

110

110

UJI NORMALITAS SKOR TES AKHIR

KELAS KONTROL

Rata-rata _

x = 21,04

Simpangan Baku s = 2,43

Distribusi Frekuensi Skor Tes Akhir Kelas Kontrol

Kelas

Interval of Batas

Kelas

Z Ztabel L ef

e

eo

f

ff 2)( −

14,5 - 2,69 0,4964

15 – 16 1 0,0271 0,9485 0,0028

16,5 - 1,87 0,4693

17 – 18 3 0,1162 4,0670 0,2799

18,5 - 1,05 0,3531

19 – 20 12 0,2660 9,3100 0,7772

20,5 - 0,22 0,0871

21 – 22 9 0,3129 10,9515 0,3477

22,5 0,60 0,2258

23 – 24 7 0,1964 6,8740 0,0023

24,5 1,42 0,4222

25 – 26 3 0,0656 2,2960 0,2159

26,5 2,25 0,4878

Jumlah 35 hitumg2χ = 1,6258

tabel2χ untuk α = 0,05 dan dk = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat

070,112 =tabelχ .

hitumg2χ = 1,6258 < 070,112 =tabelχ

Karena hitumg2χ < hitumg

2χ , maka data dapat disimpulkan berdistribusi normal

Page 128: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

111

111 UJI HOMOGENITAS

Untuk uji homogenitas digunakan uji F dengan rumus:

terkecilVarians

terbesarVarians

s

sF ==

22

21

1. Skor tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol

a. Data: es = 3,16 dan ks = 2,66

es = Simpangan baku kelas eksperimen

ks = Simpangan baku kelas kontrol

b. Hipotesis yang akan diuji

Ho = Hipotesis pembanding, kedua varians sama/homogen

Ha = Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama/tidak homogen

c. Nilai Fhitung

Simpangan baku kelas eksperimen lebih besar daripada simpangan baku kelas kontrol,

maka:

2

2

k

e

s

sF = = 41,1

0756,7

9856,9

)66,2(

)16,3(2

2

==

d. Nilai Ftabel

dk pembilang = n – 1 = 36 – 1 = 35 (untuk varians terbesar)

dk penyebut = n – 1 = 35 – 1 = 34 (untuk varians terkecil)

Nilai F dengan dk pembilang 35 tidak terdapat didalam tabel, maka nilai F dengan dk

pembilang 35 ditentukan dengan menggunakan dk pembilang 40 maka nilai Ftabel

menggunakan harga F yang ber dk (40;34). Jadi nilai Ftabel dengan taraf signifikan (α)

= 0,05 = 1,74.

e. Uji Hipotesis

Fhitung = 1,41 dan Ftabel = 1,74, karena Fhitung < Ftabel maka Ho diterima. Dengan

demikian kedua varians skor tes awal (kelas eksperimen dan kelas kontrol) adalah

homogen.

2. Skor tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol

a. Data: es = 5,30 dan ks = 2,43

es = Simpangan baku kelas eksperimen

ks = Simpangan baku kelas kontrol

Page 129: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

112

112 b. Hipotesis yang akan diuji

Ho = Hipotesis pembanding, kedua varians sama/homogen

Ha = Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama/tidak homogen

c. Nilai Fhitung

Simpangan baku kelas eksperimen lebih besar daripada simpangan baku kelas kontrol,

maka:

2

2

k

e

s

sF = = 76,4

9049,5

09,28

)43,2(

)30,5(2

2

==

d. Nilai Ftabel

dk pembilang = n – 1 = 36 – 1 = 35 (untuk varians terbesar)

dk penyebut = n – 1 = 35 – 1 = 34 (untuk varians terkecil)

Nilai F dengan dk pembilang 35 tidak terdapat didalam tabel, maka nilai F dengan dk

pembilang 35 ditentukan dengan menggunakan dk pembilang 40 maka nilai Ftabel

menggunakan harga F yang ber dk (40;34). Jadi nilai Ftabel dengan taraf signifikan (α)

= 0,05 = 1,74.

e. Uji Hipotesis

Fhitung = 4,76 dan Ftabel = 1,74, karena Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak Ha diterima.

Dengan demikian kedua varians skor tes akhir (kelas eksperimen dan kelas kontrol)

tidak homogen.

Page 130: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

113

113 UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA

1. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Awal

Hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho = Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah

sama.

Ha = Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata skor kelas

kontrol.

a. Data:

_

ex = 9,75; es = 3,16; en = 36

kx_

= 9,64; ks = 2,66; kn = 35

Indeks e untuk kelas eksperimen dan indeks k untuk kelas kontrol.

b. Nilai thitung

Kedua kelompok data adalah normal dan homogen, maka menggunakan uji-t dengan

rumus:

21

_

2

_

1

11

nns

xxt

+

−= dengan

( ) ( )2

11

21

222

2112

−+−+−

=nn

snsns

Terlebih dahulu dicari simpangan baku gabungan kedua kelompok, yaitu:

( ) ( )2

11

21

222

2112

−+−+−

=nn

snsns

23536

)66,2)(135()16,3)(136( 222

−+−+−=s

69

)0756,7)(34()9856,9)(35(2 +=s

69

5704,240496,3492 +=s

69

0664,5902 =s

552,8=s

92,2=s

Setelah didapat nilai simpangan bakunya, maka dicari nilai thitung menggunakan uji-t

dengan rumus:

Page 131: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

114

114

21

_

2

_

1

11

nns

xxthitung

+

−=

35

1

36

192,2

64,975,9

+

−=hitungt

03,003,092,2

11,0

+=hitungt

06,092,2

11,0=hitungt

)24,0(92,2

11,0=hitungt

5,022,0

11,0 ==hitungt

c. Nilai ttabel

Nilai ttabel dengan derajad kebebasan dk = en + kn - 2 = 36 + 35 – 2 = 69 dan α = 0,05.

Nilai ttabel dengan dk = 69 tersebut tidak terdapat di dalam tabel, maka nilai ttabel

ditentukan dengan menggunakan harga t yang lain yang ber-dk = 60. Jadi nilai ttabel =

1,67.

d. Uji Hipotesis

thitung = 0,5 dan ttabel = 1,67 karena thitung < ttabel, maka Ho diterima. Dengan demikian

kedua rata-rata skor tes awal (kelas eksperimen dan kelas kontrol) adalah sama.

2. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Akhir

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : µ1 = µ2 : Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen kurang dari atau

sama dengan rata-rata skor kelas kontrol.

Ha : µ1 ≠ µ2 : Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar daripada rata-

rata skor kelas kontrol.

a. Data:

_

ex = 20,83; es = 5,30; en = 36

kx_

= 21,04; ks = 2,43; kn = 35

Indeks e untuk kelas eksperimen dan indeks k untuk kelas kontrol.

b. Nilai thitung

Page 132: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

115

115 Kedua kelompok data adalah normal dan tidak homogen, maka menggunakan uji-t

semu (t’) dengan rumus:

2

2

2

1

2

1

_

2

_

1'

n

s

n

s

xxt

+

−= dengan 22221

211 /;/ nswnsw ==

Terlebih dahulu dicari nilai w1 dan w2

78,036

09,28

36

)30,5( 2

1

21

1 ====n

sw

17,035

9049,5

35

)43,2( 2

2

22

2 ====n

sw

Setelah didapat nilai w1 dan w2, maka dicari nilai thitung dengan menggunakan uji t

semu dengan rumus:

2

2

2

1

2

1

_

2

_

1'

n

s

n

s

xxt

+

−=

2165,0 97,0

21,0

95,0

21,0

17,078,0

04,2183,20' −=−=−=

+−=t

c. Nilai ttabel

Nilai ttabel dalam taraf nyata 0,05

35),975,0()1)(1(1 121 ttt n == −− α

34),975,0()1)(1(2 121 ttt n == −− α

Nilai t1 dengan dk = 35 tidak terdapat pada tabel, maka nilai ttabel ditentukan dengan

menggunakan harga t yang lain yang ber dk = 40. Jadi nilai untuk t1 = 2,02.

Nilai t2 dengan dk = 34 tidak terdapat pada tabel, maka nilai ttabel ditentukan dengan

menggunakan harga t yang lain yang ber dk = 30. Jadi nilai untuk t1 = 2,04.

Sehingga di dapat:

0236,295,0

3468,05756,1

17,078,0

)04,2)(17,0()02,2)(78,0(

21

2211 =+=++=

++

ww

twtw

d. Uji Hipotesis

21

2211

ww

twtw

++

− < t’ < 21

2211

ww

twtw

++

0236,2− > 2165,0− < 0236,2 , maka H0 ditolak.

Dengan demikian rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata skor

kelas kontrol.

Page 133: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

116

116

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Think Talk Write

Pertemuan ke-1

Petunjuk: Berilah tanda (√) pada kolom yang telah tersedia

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 No Nama Siswa

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Agus Muksin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 Agus Susilo √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 Dedeh Rohayati √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4 Desi Ratnasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 Diana Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 Dina Mustikasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 Eko Andriyanto √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Erlansyah Handoyo √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Febria Kumala Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Hikmah Vikadillah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Inayatus Saadah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Juliyanto √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 Jumitri √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 Kakim √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15 Kumala Dewi √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16 M. Abdul Rasyid √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17 M. Khoir √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 Neneng Kusrini √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 Novi Apriyanti √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 Nurhuda Susi L √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 21 Opitasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22 Rendi Wijaya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 23 Rian Marendra √ √ √ √ √ √ √ 24 Riani √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 25 Riduan Purnama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 26 Ririn Juliyani √ √ √ √ √ √ √ √ 27 Riski Adi NM √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28 Septi Erleni √ √ √ √ √ 29 Sevia Pebriana √ √ √ √ √ 30 Sri Dewi √ √ √ √ 31 Susan Septiana √ √ √ √ √ √ √ √ 32 Umul Hikmah √ √ √ √ √ √ √ √ √ 33 Wahyu Dirhantoro √ √ √ 34 Wahyuni Siti Rofiah √ √ √ √ √ √ 35 Widya Astuti √ √ √ 36 Yuli Andriana √ √ √ √ √

Jumlah Skor 36 24 23 28 14 25 15 26 15 14 21 19 20 15 29 Jumlah Total 125 95 104 % Rata-rata 70,28 54,28 59,43 Kategori Baik Cukup Cukup

Keterangan: 2. Aktivitas Think

1. Membaca teks/soal yang ada pada lembar kerja. 2. Cara siswa mempersiapkan bahan untuk mencari

jawaban. 3. Membuat langkah-langkah menyelesaikan soal. 4. Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum

dipahami. 5. Bertanya dengan siswa lain.

2. Aktivitas Talk 1. Mempresentasikan hasil jawaban. 2. Menanggapi hasil jawaban temannya. 3. Mencari jawaban yang benar.

4. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa. 5. Terjadi interaksi antara siswa dengan guru.

3. Aktivitas Write 1. Kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa

yang dituliskan. 2. Mengerjakan lembar kerja sesuai dengan langkah-

langkah. 3. Mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak

ada pekerjaan atau perhitungan yang tertinggal. 4. Mengerjakan kegiatan dan tugas tepat waktu 5. Membuat kesimpulan hasil belajar.

Tugumulyo, Mei 2010 Observer

Mukalil, S.Si.

Page 134: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

117

117

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Think Talk Write

Pertemuan ke-2

Petunjuk: Berilah tanda (√) pada kolom yang telah tersedia

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 No Nama Siswa

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Agus Muksin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 Agus Susilo √ √ √ √ √ √ √ √ 3 Dedeh Rohayati √ √ √ √ √ √ √ √ 4 Desi Ratnasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 Diana Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 Dina Mustikasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 Eko Andriyanto √ √ √ √ √ √ √ 8 Erlansyah Handoyo √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Febria Kumala Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Hikmah Vikadillah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Inayatus Saadah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Juliyanto √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 Jumitri √ √ √ √ √ √ √ √ 14 Kakim √ √ √ √ √ √ √ √ 15 Kumala Dewi √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16 M. Abdul Rasyid √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17 M. Khoir √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 Neneng Kusrini √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 Novi Apriyanti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 Nurhuda Susi L √ √ √ √ √ √ √ √ 21 Opitasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22 Rendi Wijaya √ √ √ √ √ √ √ 23 Rian Marendra √ √ √ √ √ √ √ √ √ 24 Riani √ √ √ √ √ √ √ 25 Riduan Purnama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 26 Ririn Juliyani √ √ √ √ √ √ √ √ √ 27 Riski Adi NM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28 Septi Erleni √ √ √ √ √ √ √ √ 29 Sevia Pebriana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 Sri Dewi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 Susan Septiana √ √ √ √ √ √ 32 Umul Hikmah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 33 Wahyu Dirhantoro √ √ √ √ √ √ 34 Wahyuni Siti Rofiah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 35 Widya Astuti √ √ √ √ √ √ √ 36 Yuli Andriana √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Skor 36 9 36 7 13 36 14 36 24 10 30 26 18 27 19 Jumlah Total 101 120 120 % Rata-rata 57,74 68,57 68,57 Kategori Cukup Baik Baik

Keterangan:

2.Aktivitas Think 1. Membaca teks/soal yang ada pada lembar kerja 2. Cara siswa mempersiapkan bahan untuk mencari jawaban 3. Membuat langkah-langkah menyelesaikan soal 4. Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum

dipahami 5. Bertanya dengan siswa lain

3.Aktivitas Talk a. Mepresentasikan hasil jawaban b. Menanggapi hasil jawaban temannya c. Mencari jawaban yang benar

d. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa lain e. Terjadi interaksi antara siswa dengan guru

4.Aktivitas Write i. Kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang

dituliskan ii. Mengerjakan lembar kerja sesuai dengan langkah-langkah iii. Mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak ada

pekerjaan atau perhitungan yang tertinggal iv. Mengerjakan kegiatan dan tugas tepat waktu v. Membuat kesimpulan hasil belajar

Tugumulyo, Mei 2010

Observer

Mukalil, S.Si.

Page 135: SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA

118

118

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Think Talk Write

Pertemuan ke-3

Petunjuk: Berilah tanda (√) pada kolom yang telah tersedia

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 No Nama Siswa

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Agus Muksin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 Agus Susilo √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 Dedeh Rohayati √ √ √ √ √ √ √ 4 Desi Ratnasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 Diana Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 Dina Mustikasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 Eko Andriyanto √ √ √ √ √ 8 Erlansyah Handoyo √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Febria Kumala Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Hikmah Vikadillah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Inayatus Saadah √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Juliyanto √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 Jumitri √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 Kakim √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15 Kumala Dewi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16 M. Abdul Rasyid √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17 M. Khoir √ √ √ √ √ √ 18 Neneng Kusrini √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 Novi Apriyanti √ √ √ √ √ √ √ 20 Nurhuda Susi L √ √ √ √ √ √ √ √ √ 21 Opitasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22 Rendi Wijaya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 23 Rian Marendra √ √ √ √ √ √ √ 24 Riani √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 25 Riduan Purnama √ √ √ √ √ √ √ √ 26 Ririn Juliyani √ √ √ √ √ √ √ 27 Riski Adi NM √ √ √ √ √ √ √ √ 28 Septi Erleni √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 Sevia Pebriana √ √ √ √ √ √ √ √ 30 Sri Dewi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 Susan Septiana √ √ √ √ √ √ √ √ 32 Umul Hikmah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 33 Wahyu Dirhantoro √ √ √ √ √ √ 34 Wahyuni Siti Rofiah √ √ √ √ √ √ 35 Widya Astuti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 36 Yuli Andriana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah Skor 36 32 27 13 12 9 24 9 29 19 8 28 20 36 32 Jumlah Total 120 90 123 % Rata-rata 68,57 51,43 70,72 Kategori Baik Cukup Baik

Keterangan: 1. Aktivitas Think

1. Membaca teks/soal yang ada pada lembar kerja 2. Cara siswa mempersiapkan bahan untuk mencari

jawaban 3. Membuat langkah-langkah menyelesaikan soal 4. Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum

dipahami 5. Bertanya dengan siswa lain.

2. Aktivitas Talk 1. Mempresentasikan hasil jawaban 2. Menanggapi hasil jawaban temannya. 3. Mencari jawaban yang benar

4. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa 5. Terjadi interaksi antara siswa dengan guru

3. Aktivitas Write 1. Kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang

dituliskan 2. Mengerjakan lembar kerja sesuai dengan langkah-

langkah 3. Mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak ada

pekerjaan atau perhitungan yang tertinggal 4. Mengerjakan kegiatan dan tugas tepat waktu 5. Membuat kesimpulan hasil belajar

Tugumulyo, Mei 2010 Observer

Mukalil, S.Si.