Skripsi Pendidikan 2012

34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada siswa jurusan teknik mekanik otomotif SMK Negeri 3 Pinrang mengenai hubungan minat belajar dan keaktifan belajar dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil analisis data diperoleh dengan menggunakan dua metode statistik, yaitu hasil analisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif dan metode statistik parametrik. Metode statistik deskriptif menyajikan karesteristik distribusi skor antara variabel X 1 , X 2 sebagai variabel terikat yang diperoleh dari hasil penyebaran angket dengan variabel Y sebagai variabel terikat yang diperoleh dari hasil dokumentasi pada bagian kurikulummengenai prestasi belajar siswa SMK Negeri 3 Pinrang dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, presentase dan nilai rata-rata

Transcript of Skripsi Pendidikan 2012

Page 1: Skripsi Pendidikan 2012

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada siswa jurusan teknik mekanik otomotif SMK

Negeri 3 Pinrang mengenai hubungan minat belajar dan keaktifan belajar dengan

prestasi belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil analisis data

diperoleh dengan menggunakan dua metode statistik, yaitu hasil analisis dengan

menggunakan metode statistik deskriptif dan metode statistik parametrik. Metode

statistik deskriptif menyajikan karesteristik distribusi skor antara variabel X1, X2

sebagai variabel terikat yang diperoleh dari hasil penyebaran angket dengan

variabel Y sebagai variabel terikat yang diperoleh dari hasil dokumentasi pada

bagian kurikulummengenai prestasi belajar siswa SMK Negeri 3 Pinrang dengan

menggunakan tabel distribusi frekuensi, presentase dan nilai rata-rata serta standar

deviasi (SD) dari masing-masing variabel. Metode statistik parametrik

menyajikan hasil analisis uji korelasi.

1. Analisis Gambaran Minat Belajar Siswa Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 3 Pinrang (X1)

Hasil analisis data penelitian mengenai minat belajar siswa yang terbagi

menjadi 2 indikator utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang jumlah

angket sebanyak 20 item. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai minat

belajar siswa diperoleh harga (X) rata-rata sebesar 62.29 dan simpangan baku atau

standar deviasi (SD) sebesar 3.77 distribusi frekuensi variabel X1 dapat

Page 2: Skripsi Pendidikan 2012

diklasifikasikan menjadi empat kategori dengan interval 20 yang disajikan dalam

tabel berikut ini:

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi data variabel X1 minat belajar siswaInterval Frekuensi Persentase (%) Kategori

81 – 100 0 0 Sangat Baik

62 – 80 56 58 Baik

43 – 61 40 42 Cukup

25 – 42 0 0 Kurang

Jumlah 96 100 -

Sumber data: Hasil analisis data tahun 2012

Gambar 1. Grafik Minat Belajar Siswa (X1)

Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui gambaran minat belajar siswa

ialah dari 96 siswa jumlah yang menjadi sampel dalam penelitian ini pada interval

81-100 terdapat 0 orang atau (0%) yang menyatakan bahwa minat belajar siswa

dikategorikan sangat baik, pada interval 62-80 terdapat 56 orang atau (58%) yang

menyatakan bahwa minat belajar siswa dikategorikan baik, pada interval 43-61

Page 3: Skripsi Pendidikan 2012

terdapat 40 orang atau (42%) yang menyatakan bahwa minat belajar siswa

dikategorikan cukup dan pada interval 25-42 terdapat 0 orang atau (0%) yang

menyatakan bahwa minat belajar siswa dikategorikan kurang. Frekuensi tertinggi

atau dominan pada tabel ketegori menunjukkan 56 orang atau (58%) yang berada

pada kategori baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa pada umumnya minat

belajar siswa baik.

2. Analisis Gambaran Keaktifan Belajar Siswa Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 3 Pinrang (X2)

Hasil analisis data penelitian mengenai keaktifan belajar siswa yang

terbagi menjadi 11 indikator yang jumlah angketnya sebanyak 15 item.

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai keaktifan belajar siswa diperoleh

harga (X) rata-rata sebesar 47.48 dan simpangan baku atau standar deviasi (SD)

sebesar 3.45 distribusi frekuensi variabel X2 dapat diklasifikasikan menjadi empat

kategori dengan interval 15 yang disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi data variabel X2 atau keaktifan belajar siswaInterval Frekuensi Persentase (%) Kategori

65 – 80 0 0 Sangat Baik

50 – 64 35 36 Baik

35 – 49 61 64 Cukup

20 - 34 0 0 Kurang Baik

Jumlah 96 100

Sumber: Hasil analisis data tahun 2012

Page 4: Skripsi Pendidikan 2012

Gambar 2. Grafik Gambaran Keaktifan Belajar Siswa (X2)

Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui gambaran keaktifan belajar

siswa ialah dari 96 siswa jumlah yang menjadi sampel dalam penelitian ini pada

interval 65-80 terdapat 0 orang atau (0%) yang menyatakan bahwa keaktifan

belajar siswa dikategorikan sangat baik, pada interval 50-64 terdapat 35 orang

atau (36%) yang menyatakan bahwa keaktifan belajar siswa dikategorikan baik,

pada interval 35-49 terdapat 61 orang atau (64%) yang menyatakan bahwa

keaktifan belajar siswa dikategorikan cukup dan pada interval 20-34 terdapat 0

orang atau (0%) yang menyatakan bahwa keaktifan belajar siswa dikategorikan

kurang. Frekuensi tertinggi atau dominan pada tabel ketegori menunjukkan 61

orang atau (74%) yang berada pada kategori baik. Hal ini memberikan gambaran

bahwa pada umumnya keaktifan belajar siswa cukup.

Page 5: Skripsi Pendidikan 2012

3. Analisis Gambaran Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 3 Pinrang (Y)

Hasil analisis penelitian mengenai prestasi belajar siswa akan digambar

secara deskriptif untuk mengetahui prestasi belajar siswa jurusan teknik mekanik

otomotif SMK Negeri 3 Pinrang. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai

prestasi belajar siswa diperoleh harga X rata-rata sebesar 75.83 dan simpangan

baku atau standar deviasi (SD) sebesar 5.26 distribusi frekuensi variabel Y dapat

diklasifikasikan menjadi empat kategori dengan interval 10 yang disajikan dalam

tabel berikut ini:

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi data variabel (Y) prestasi belajar siswaNo. Nilai interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

1

2

3

4

9,00 – 10,00

8,00 – 8,99

7,00 – 7,99

0,00 – 6,99

Lulus Istimewa

Lulus Amat Baik

Lulus Baik

Belum Lulus

0

30

66

0

0

31

69

0

Jumlah 96 100%

Sumber data: Hasil analisis data tahun 2012

Gambar 3. Grafik Gambaran Prestasi Belajar Siswa (Y)

Page 6: Skripsi Pendidikan 2012

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prestasi belajar siswa ialah dari

96 siswa yang menjadi sampel penelitian pada interval 9,0-10,00 terdapat 0 (0%)

memiliki nilai prestasi belajar siswa yang dikategorikan lulus istimewa, pada

interval 8,0-8,9 terdapat 30 (31%) siswa memiliki nilai prestasi belajar siswa yang

dikategorikan lulus amat baik, pada interval 7,0-7,9 terdapat 66 (69%) siswa

memiliki nilai prestasi belajar siswa yang dikategorikan lulus baik, dan pada

interval 0-6,9 terdapat 0 (0%) siswa memiliki nilai prestasi belajar siswa yang

dikategorikan belum lulus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

siswa jurusan teknik mekanik otomotif SMK Negeri 3 Pinrang berada pada

kategori lulus baik.

4. Hubungan Minat Belajar dan Keaktifan siswa dalam Proses Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 3 Pinrang

Syarat pengujian hipotesis yang menggunakan rumus korelasi parsial dan

ganda adalah data harus terdistribusi normal dan linier. Dengan demikian sebelum

menguji hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan uji normalitas dan uji linieritas

data.

a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan

terhadap masing-masing variabel.

1) Uji Normalitas Data Variabel Minat Belajar Siswa (X1)

Hasil perhitungan uji normalitas data untuk variabel minat belajar

didapatkan Xh2 hitung = 0,122 harga tersebut selanjutnya dibandingkan

Page 7: Skripsi Pendidikan 2012

dengan Xh2 tabel

= 113,1 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat

kebebasan (dk) = 5, ternyata Xh2 hitung lebih kecil dari Xh

2 tabel (0,122 <

113,1) sehingga dapat disimpulkan bahwa data minat belajar siswa pada

mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang berasal dari

sampel yang berdistribusi tersebut normal hal ini dapat dilihat pada tabel

disamping:

Tabel 4.4. Uji normalitas data variabel minat belajar siswa (X1)Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Variabel Minat Belajar Siswa (X1) .112 96 .005

a. Chi Square Significance Correction

2) Uji Normalitas Data Variabel Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran (X2)

Dari hasil uji normalitas data untuk variabel keaktifan siswa dalam

pembelajaran didapatkan Xh2 hitung = 0,131 harga tersebut selanjutnya

dibandingkan dengan Xh2 tabel

= 113,1 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan

derajat kebebasan (dk) = 5, ternyata Xh2 hitung lebih kecil dari Xh

2 tabel (0,131

< 113,1) sehingga dapat disimpulkan bahwa data keaktifan siswa dalam

pembelajaran pada mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3

Pinrang berasal dari sampel yang berdistribusi tersebut normal hal ini

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5. Uji normalitas keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2)Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Keaktifan Siswa (X2) .131 96 .000

a. Chi Square Significance Correction

Page 8: Skripsi Pendidikan 2012

3) Uji Normalitas Data Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y)

Dari hasil uji normalitas data untuk variabel prestasi belajar dengan

menggunakan pengujian chi kuadrat melalui program SPSS 16 for

windows diperoleh harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi

kuadrat tabel atau 0,189 < 131,1, pada nilai alpha (α) yaitu 0,05 dengan dk

= 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa data prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang berasal dari

populasi yang berdistribusi normal hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Tabel 4.6. Uji normalitas data variabel prestasi belajar siswa (Y)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) .189 96 .000

a. Chi Square Significance Correction

b. Uji Linieritas Data

Persyaratan yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus cocok dengan

keadaan atau linier. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linier atau tidaknya

suatu data yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan uji

linieritas dengan menggunakan program SPSS 16 for windows diperoleh nilai-

nilai seperti pada tabel berikut:

Page 9: Skripsi Pendidikan 2012

1) Uji Linieritas variabel minat belajar (X1) dengan variabel prestasi belajar (Y)

Tabel 4.7. Uji Linieritas Data X1 dan YANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Minat Belajar Prestasi Belajar

Between Groups

(Combined) 2569.303 16 160.581 211.327 .000

Linearity 2199.625 1 2199.625 2.895E3 .000

Deviation from Linearity

369.679 15 24.645 32.433 .000

Within Groups 60.030 79 .760

Total 2629.333 95

Bahwa kriteria kelinieran adalah jika nilai r (probability

value/critical value) lebih kecil dari nilai dari pada tingkat α yang

digunakan yaitu (0.000 < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa

antara variabel minat belajar (X1) dan variabel prestasi belajar (Y)

terdapat pola atau hubungan yang linier.

2) Uji Linieritas variabel keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) dengan variabel prestasi belajar (Y)

Tabel 4.8. Uji Linieritas Data X2 dan YANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig.

Keaktifan Siswa Prestasi Belajar

Between Groups

(Combined) 2561.683 13 197.053 238.849 .000

Linearity 2292.678 1 2292.678 2.7793 .000

Deviation from Linearity 67.651 12 22.417 27.172 .000

Within Groups 2629.333 82 .825

Total 95

Page 10: Skripsi Pendidikan 2012

Bahwa kriteria kelinieran adalah jika nilai r (probability

value/critical value) lebih kecil dari nilai dari pada tingkat α yang

digunakan yaitu (0.000 < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa antara

variabel keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) dan variabel prestasi

belajar (Y) terdapat pola atau hubungan yang linier.

5. Uji Hipotesis

a. Uji Korelasi Parsial

Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji

keberartian korelasi dari masing-masing variabel bebas, yaitu minat belajar (X1),

keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y).

Berdasarkan hasil pengujian korelasi parsial melalui program SPSS 16 for

windows dengan hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4.9. Uji korelasi antar variabel (X1), (X2) dan (Y)Correlations

Prestasi Belajar

Minat Belajar

Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Pearson Correlation Prestasi Belajar 1.000 .915 .909

Minat Belajar .915 1.000 .934

Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

.909 .934 1.000

Sig. (1-tailed) Prestasi Belajar . .000 .000

Minat Belajar .000 . .000

Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

.000 .000 .

N Prestasi Belajar 96 96 96

Minat Belajar 96 96 96

Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

96 96 96

Page 11: Skripsi Pendidikan 2012

Tabel 4.10. Uji koefisien korelasiCoefficientsa

Model

Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.485 4.334 2.650 .002

Minat Belajar .459 .212 .373 2.120 .003

Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

1.720 .332 1.131 5.174 .000

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

a) Hubungan Minat belajar (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum pada tabel di atas

menunjukkan bahwa koefisien korelasi parsial untuk variabel lingkungan

belajar siswa (0,915), melalui uji keberartian koefisien korelasi dengan uji t

diperoleh nilai thitung = 2,120 lebih besar daripada nilai ttabel = 1,667 (2,120 >

1,667) dengan signifikansi 0,002. Hal ini berarti bahwa minat belajar siswa

(X1) memiliki hubungan secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y).

b) Hubungan keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) terhadap hasil belajar

siswa (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan yang terangkum pada tabel dibawah ini

menunjukkan bahwa koefisien korelasi parsial untuk variabel keaktifan siswa

dalam pembelajaran siswa (0,909), melalui uji keberartian koefisien korelasi

dengan uji t diperoleh nilai thitung = 5,174 lebih besar daripada nilai t tabel = 1,667

(5,174 < 1,667) dengan signifikansi 0,003. Hal ini berarti bahwa keaktifan

Page 12: Skripsi Pendidikan 2012

siswa dalam pembelajaran (X2) memiliki hubungan secara signifikan terhadap

prestasi belajar siswa (Y).

c) Hubungan antara minat belajar (X1), keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien korelasi

parsial untuk variabel minat belajar, keaktifan siswa dalam pembelajaran

(0,934), melalui uji keberartian koefisien korelasi dengan uji t diperoleh nilai

thitung = 2,650 lebih besar daripada nilai ttabel = 1,667 (2,650 > 1,667) dengan

signifikansi 0.002. Hal ini berarti bahwa minat belajar (X1), keaktifan siswa

dalam pembelajaran (X2) memiliki hubungan secara signifikan dengan prestasi

belajar siswa (Y).

b. Uji Koefisien Korelasi Berganda

Dalam analisis ini akan digambarkan seberapa besar hubungan antara

minat belajar, keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang, hal ini akan

dijelaskan melalui tabel di bawah ini:

Tabel. 4.11. Uji koefisien korelasi ganda (R Square)Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the

Estimate

1 .934a .873 .870 1.89412

a. Predictors: (Constant), Minat Belajar dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Berdasarkan nilai koefisien korelasi antar variabel diatas, maka nilai

koefisien korelasi ganda antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam

Page 13: Skripsi Pendidikan 2012

pembelajaran dengan prestasi belajar siswa atau R adalah = 0.934. Nilai tersebut

merupakan tingkat hubungan antar variabel yang selanjutnya dapat dibandingkan

dengan nilai penentuan interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi. Hal ini dapat

dilihat pada tabel pedoman untuk interpretasi terhadap nilai koefisen korelasi

dibawah ini:

Tabel 4.8. Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan0.900 – 1.0000.751 – 0.8990.700 – 0.7500.500 – 0.6990.000 – 0.499

Sangat BaikBaik

CukupKurang

Sangat KurangSumber: Dikutip dari Suharsimi Arikunto (2003).

Berdasarkan tabel pedoman untuk interpretasi terhadap nilai koefisen

korelasi, maka diketahui bahwa hubungan minat belajar dan keaktifan siswa

dalam pembelajaran dengan prestasi belajar pada mata pelajaran kelistrikan

otomotif SMK Negeri 3 Pinrang berada pada kriteria sangat baik yaitu 0.934

(0.900-1.000).

Untuk penentuan pengujian hipotesis, maka dilakukan analisis statistik uji

F. Adapun nilai statistik uji F dapat dihitung yaitu F = 319.937. Untuk

mendapatkan nilai Ftabel pada db1 = k, db2 = n – k -1, dan α = 0.05 yaitu F(0.05,2,94) =

3.15

Tabel 4.12. Uji F Anova

Page 14: Skripsi Pendidikan 2012

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2295.677 2 1147.838 319.937 .000a

Residual 333.657 93 3.588

Total 2629.333 95

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Belajar, Motivasi Belajar

b. Dependent Variable: Hasil Belajar

Berdasarkan nilai Fhitung dan nilai Ftabel yang diperoleh, diketahui bahwa

nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel (319,937 > 3,15), sehingga dapat disimpulkan

bahwa nilai F berada pada daerah penolakan Ho. Artinya hipotesis yang

menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara minat belajar dan keaktifan

siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

kelistrikan otomotif SMK Negeri 3 Pinrang ditolak dan Ha diterima. Dengan

sumbangsih dalam penelitian ini sebesar 0,873 (87,3%). Dari hasil analisis ini

diketahui bahwa hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran dengan prestasi belajar sebesar 87,3% dan selebihnya dipengaruhi

oleh faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini.

Hipotesis penelitian:

Ho : Tidak terdapat hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran  dengan prestasi belajar siswa pada mata [pelajaran

kelistrikan otomotif SMK   Negeri 3 Pinrang

Ha : Terdapat hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran  dengan prestasi belajar siswa pada mata [pelajaran

kelistrikan otomotif SMK   Negeri 3 Pinrang

Page 15: Skripsi Pendidikan 2012

B. PEMBAHASAN

1. Minat belajar siswa di SMK Negeri 3 Pinrang (X1)

Hasil analisis data yang diperoleh mengenai minat belajar siswa diperoleh

harga (X) rata-rata sebesar 62.29 dan simpangan baku atau standar deviasi (SD)

sebesar 3.77 distribusi frekuensi variabel X1. Frekuensi tertinggi atau dominan

yang ditunjukkan pada tabel ketegori yaitu sebesar 56 orang atau (58%) yang

berada pada kategori baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa pada umumnya

minat belajar siswa baik. Dengan data yang diperoleh dari sampel berada pada

distribusi normal. Minat belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif

dipengaruhi oleh perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata

pelajaran kelistrikan otomotif di kelas sehingga memberikan imbas yang positif

terhadap sikap dan prilakunya dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu,

siswa juga sangat senang dan memiliki kemauan yang kuat dalam mengikuti

proses belajar mengajar pada mata pelajaran kelistrikan otomotif.

2. Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Hasil analisis data yang diperoleh mengenai keaktifan siswa dalam

pembelajaran diperoleh harga (X) rata-rata sebesar 47.48 dan simpangan baku atau

standar deviasi (SD) sebesar 3.45 distribusi frekuensi variabel X2. Frekuensi

Page 16: Skripsi Pendidikan 2012

tertinggi atau dominan yang ditunjukkan pada tabel ketegori yaitu sebesar 61

orang atau (64%) yang berada pada kategori cukup, sehingga keaktifan siswa

dalam pembalajaran berada pada kategori cukup. Hal ini memberikan gambaran

bahwa pada umumnya minat belajar siswa cukup. Keaktifan siswa dalam

pembelajaran diukur melalui aktivitas-aktivitas yang sering dilakukan oleh siswa

selama mengikuti proses pembelajaran di kelas khususnya yang berkaitan dengan

mata pelajaran kelistrikan otomotif diantaranya mendengarkan, memandang,

meraba, menulis, membaca, mengamati, mengingat, berpikir, latihan , praktek dan

membuat jadwal belajar.

3. Tingkat Prestasi Belajar Siswa

Hasil analisis data yang diperoleh mengenai keaktifan siswa dalam

pembelajaran diperoleh harga (X) rata-rata sebesar 75.83 dan simpangan baku atau

standar deviasi (SD) sebesar 5.26 distribusi frekuensi variabel Y. Frekuensi

tertinggi atau dominan yang ditunjukkan pada tabel penentuan prestasi belajar

siswa melalui pedoman penilian dari DEPDIKNAS (2007) yaitu sebesar 66 orang

atau (69%) yang berada pada kategori lulus baik. Hal ini menunjukkan bahwa

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif berada pada

kategori lulus baik. Prestasi belajar ini dicapai berkat latihan dan ketekunan dalam

mengikuti proses pembelajaran dikelas yang ditunjang oleh minat dan aktivitas-

aktivitas belajar yang dilakukan.

Hasil belajar ini dipengaruhi oleh beragam faktor. Menurut Muhibbin,

(2010: 197) bahwa hasil belajar adalah penilaian hasil usaha/kegiatan belajar yang

dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat

Page 17: Skripsi Pendidikan 2012

mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Setiap aktifitas yang dilakukan seseorang pada dasarnya menuju kepada

pencapaian suatu prestasi yang baik. Untuk mengetahui berhasil tidaknya

seseorang dalam belajar diperlukan alat ukur.

Dengan pengukuran hasil yang dicapai seseorang dapat diketahui dengan

melihat kemampuan, keterampilan, kesanggupan serta penguasaan keterampilan

dan pengetahuannya dalam menyelesaikan suatu pekerjaannya. Faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar tersebut menjadi alat ukur untuk melihat keberhasilan

sebuah proses pembelajaran.

4. Hubungan Minat belajar siswa dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 3 Pinrang

Berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui bahwa0 minat belajar (X1)

dan keaktifan siswa dalam pembelajaran (X2) memiliki hubungan yang sangat

baik dengan prestasi belajar siswa (Y), maka nilai koefisien korelasi ganda antara

minat belajar, keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar sebesar

0,934. Sumbangsih dalam penelitian ini sebesar 0.873 (87.3%) dan selebihnya

dipengaruhi oleh faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini.

Berdasarkan nilai Fhitung dan nilai Ftabel yang diperoleh, diketahui bahwa nilai Fhitung

lebih besar daripada Ftabel (319,937 > 3,15), sehingga dapat disimpulkan bahwa

nilai F berada pada daerah penolakan Ho. Artinya hipotesis yang menyatakan

bahwa tidak terdapat hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan

otomotif SMK Negeri 3 Pinrang ditolak dan Ha diterima.

Page 18: Skripsi Pendidikan 2012

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan sebelumnya maka dapat

disimpulkan hasil penelitian dalam skripsi ini ialah sebagai berikut:

1. Perkembangan minat belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif

berada pada kategori baik yaitu sebesar 56 orang atau 58%. Minat belajar

siswa pada mata pelajaran kelistrikan otomotif dipengaruhi oleh perhatian

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran kelistrikan

otomotif di kelas sehingga memberikan imbas yang positif terhadap sikap dan

prilakunya dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu, siswa juga

sangat senang dan memiliki kemauan yang kuat dalam mengikuti proses

belajar mengajar pada mata pelajaran kelistrikan otomotif.

2. Gambaran keaktifan siswa dalam pembelajaran pada mata pelajaran

kelistrikan otomotif berada pada kategori cukup yaitu sebesar 61 orang atau

64%. Keaktifan siswa dalam pembelajaran diukur melalui aktivitas-aktivitas

yang sering dilakukan oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran di

Page 19: Skripsi Pendidikan 2012

kelas khususnya yang berkaitan dengan mata pelajaran kelistrikan otomotif

diantaranya mendengarkan, memandang, meraba, menulis, membaca,

mengamati, mengingat, berpikir, latihan , praktek dan membuat jadwal

belajar.

3. Gambaran prestasi belajar siswa SMK Negeri 3 Pinrang pada mata pelajaran

kelistrikan otomotif berada pada kategori lulus baik yaitu sebesar 66 orang

atau 69%. Prestasi belajar ini dicapai berkat latihan dan ketekunan dalam

mengikuti proses pembelajaran dikelas yang ditunjang oleh minat dan

aktivitas-aktivitas belajar yang dilakukan.

4. Terdapat hubungan yang sangat baik antara minat belajar dan keaktifan siswa

dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswadengan koefisien korelasi

sebesar 0,934. Sumbangsih dalam penelitian ini sebesar 0.873 (87.3%) dan

selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang belum terungkap dalam

penelitian ini. Berdasarkan pengujian analisis uji F, maka hipotesis penelitian

berada pada daerah penolakan Ho. Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa

tidak terdapat hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan

otomotif SMK Negeri 3 Pinrang ditolak dan Ha diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan melalui penelitian

ialah:

Page 20: Skripsi Pendidikan 2012

1. Kepada Dinas Pendidikan Nasional sebagai bahan acuan dalam melakukan

peningkatan kualitas pendidikan dengan mengoptimalkan seluruh potensi

disetiap sekolah.

2. Kepada pihak SMK Negeri 3 Pinrang untuk selalu melakukan evaluasi

mengenai minat belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan prestasi

belajar siswa sebagai indikator peningkatan kualitas pendidikan.

3. Kepada para Guru Sekolah Menengah Kejuruan khususnya Jurusan teknik

mekanik otomotif untuk selalu meningkatkan minat dan mengoptimalkan

keaktifan siswa dalam pembelajaran sehingga akan berimbas positif kepada

hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran produktif.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya pada pengkajian

masalah yang sama, agar lebih mendalam melakukan penelitiannya.

Page 21: Skripsi Pendidikan 2012

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suyanto. 2004. Psikologi Umum. Jakarta: Aksara Baru

Anni, Catharina Tri, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang : UPT UNNES Press.

Djamarah, Syaiful. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik. 2001. Motivasi Belajar Dalam Perspektif Pendidikan. Bandung: Rosda Karya

M. Buchori. 1991. Psikologi Umum. Bandung: Pn Tarsip

Muhiddin, S. A, dkk. 2007. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Muhibbin, Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada

Poerwadarminta. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: CV. Rajawali

Sardiman A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, dkk. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, D.K. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta: Aksara Baru

Soemanto, Wasty. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sumadi Suryabrata. 2004. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sumadi Suryabrata. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada