Skripsi Pendidikan (137)
-
Upload
safran-hasibuan -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
Transcript of Skripsi Pendidikan (137)
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
1/103
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KEMAMPUANAKADEMIK DENGAN PROSES PENULISAN SKRIPSI
MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2000
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nama : Ika Mucharofina
NIM : 1124000030
Program Studi : Teknologi Pendidikan
Jurusan : Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2005
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
2/103
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
penitia ujian skripsi pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Nurussaadah, M.Si, Drs. Suripto, M. Si,NIP. 131469642 NIP. 131413223
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Drs. HaryantoNIP. 131404301
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
3/103
iii
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, pada:
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. Siswanto, MM Drs. HaryantoNIP. 130515769 NIP. 131469642
Pembimbing I Penguji I
Dra. Nurussaadah Drs. Sugeng PurwantoNIP. 131469642 NIP. 131570065
Pembimbing II Penguji II
Drs Suripto, M.Si Dra. NurussaadahNIP. 131413233 NIP. 131469642
Penguji III
Drs Suripto, M.SiNIP. 131413233
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
4/103
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Maret 2005
Ika MucharofinaNIM 1124000030
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
5/103
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Bahwa hidup memang kegelapan, jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua
hasrat keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan segala
pengetahuan adalah hampa, jika tidak diikuti pekerjaan. Dan setiap pekerjaan
akan sia-sia jika tidak disertai cinta. Kerja adalah cinta yang menjadi nyata (Kahlil
Gibran)
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1.
Ayah - Ibuku tercinta yang selalumendoakanku dalam menggapai cita dan
cintaku serta adikku yang kusayang Yanu
Dwi Mucharomin
2. Seseorang dengan kasih sayangnya tiada
henti-hentinya selalu memotivasiku untuk
belajar dan terus berusaha.
3. Sahabatku sahabatku yang selalu
memotivasiku untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Almamaterku.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
6/103
vi
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi
berjudul Hubungan Antara Motivasi Dan Kemampuan Akademik Dengan
Proses Penulisan Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang Tahun Ajaran 2000 dapat diselesaikan.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak yang sangat berguna bagi penulis. Untuk itu dalam
kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya
kepada :
1. DR. A.T Soegito, SH, MM, Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. Siswanto, MM Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang.
3. Drs. Haryanto, Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
4. Dra. Nurussaadah, M.Si, Dosen Pembimbing I.
5. Drs. Suripto, M. Si, Dosen Pembimbing II.
6. Bapak Kepala Unit Pelayanan Teknis Komputer Universitas Negeri Semarang
yang telah memberi ijin dalam penelitian.7. Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun
Ajaran 2000 atas kesediaannya mengisi kuesioner dalam pengambilan data
penelitian ini.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
7/103
vii
8. Teman-teman Teknologi Pendidikan angkatan 2000 yang telah mendorong
dan memberikan dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
9. Mbak dan adek kosku yang selalu memotivasi dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini .
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu-satu.
Penulis hanya dapat berdoa semoga segala kebaikan yang telah
diberikan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah S.W.T.
Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya
Semarang, Februari 2005
Penulis
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
8/103
viii
ABSTRAK
Ika Mucharofina, 2005, FIP, Kurikulum Dan Teknologi PendidikanHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KEMAMPUAN AKADEMIKDENGAN PROSES PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTASILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUNAJARAN 2000. Dra. Nurussaadah, M.Si, Drs. Suripto, M. Si.Kata Kunci : Motivasi, Kemampuan Akademik, Proses Penulisan Skripsi
Tujuan Penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui ada tidaknyahubungan signifikan antara motivasi dengan proses penulisan skripsi mahasiswaFakultas Ilmu Pendidikan; Kedua, untuk mengetahui ada tidaknya hubungansignifikan antara kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsimahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan; Ketiga, untuk mengetahui ada tidaknyahubungan secara bersama-sama antara motivasi dan kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsi mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Semarang tahun ajaran 2000.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas IlmuPendidikan Universitas Negeri Semarang yang terdaftar mengambil skripsi padasemester ganjil dengan jumlah 98 orang. Populasi ini sekaligus dijadikan sebagaiwilayah penelitian, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu motivasi dan kemampuan akademik sebagai variabel bebas dan proses penulisan skripsi sebagai variabel terikat.Pengambilan data utama digunakan kuesioner dan data penunjangnyamenggunakan dokumentasi dan wawancara. Validitas instrumen diukur denganmenggunakan korelasi product moment, sedangkan untuk mengetahui reliabilitasdengan menggunakan rumus alpha. Analisis data yang digunakan adalah analisisdeskriptif, uji normalitas, analisis korelasi parsial dan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Motivasi yang dimiliki mahasiswaFakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang umumnya terdapat padakriteria tinggi. Hal ini dapat dilihat dari sebelas indikator, ada sembilan indikatoryang terdapat dalam kriteria tinggi, satu indikator terdapat dalam kriteria sangattinggi dan satu indikator terdapat dalam kriteria cukup.
(2)Indeks Prestasi yang diperoleh mahasiswa rata-rata berada dalamkategori sangat memuaskan.
(3)Dalam variabel proses penulisan skripsi, rata-rata mahasiswa FakultasIlmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang berada dalam krteria tinggi. Dari
tujuh indikator yang ada, empat indikator berada dalam kriteria tinggi dan tigaindikator berada dalam kriteria cukup.(4)Ada hubungan antara motivasi dengan proses penulisan skripsi
mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, dengandiperolehnya t hitung = 3,266 > t tabel = 1,99 pada = 5%. (5) Tidak adahubungan antara kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsimahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, dengandiperolehnya t hitung = 1,146 < t tabel = 1,99 pada = 5%. (6) Ada hubungan
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
9/103
ix
secara bersama-sama antara motivasi dan kemampuan akademik dengan prosespenulisan skripsi mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas NegeriSemarang Tahun Ajaran 2000, dengan diperolehnya F hitung = 0,843 > F tabel
=3,092 pada = 5%.Mengacu pada simpulan diatas, disarankan kepada pendidik agar dapat
mengupayakan kiat belajar yang lebih baik, untuk mendorong mahasiswa agarmemiliki motivasi terhadap penelitian. Pada mahasiswa juga diharapkan untuk meningkatkan strategi belajar yang baik dan berusaha meningkatkan motivasi agardapat mengatasi kendala dalam menyelesaikan skripsi.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
10/103
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN ......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................ viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................... 5
C. Batasan Masalah ............................................................ 5
D.
Rumusan Masalah .......................................................... 6E. Tujuan Penelitian ........................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ......................................................... 7
G. Penegasan Istilah ............................................................ 7
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
11/103
xi
BAB II : LANDASAN TEORI ........................................................... 10
A. Skripsi ............................................................................ 10
1. Pengertian Skripsi .................................................... 10
2. Langkah-Langkah Penelitian .......... .......... ......... ....... 11
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penulisan Skripsi .... 16
1. Motivasi ................................................................... 16
2. Kemampuan Akademik .......................................... 30
3. Proses Penulisan Skripsi ........... ......... ......... ........... ... 31
C. Kerangka Berfikir .......................................................... 37
1. Hubungan Motivasi dengan Proses Penulisan Skripsi 37
2. Hubungan Kemampuan Akademik dengan Proses
Penulisan Skripsi ...................................................... 38
3. Hubungan Antara Motivasi dan Kemampuan
Akademik dengan Proses Penulisan Skripsi ..... ......... 38
D. Hipotesis Penelitian ........................................................ 39
BAB III : METODE PENELITIAN ..................................................... 40
A. Populasi dan Sampel ...................................................... 40
B. Variabel Penelitian ......................................................... 42
C. Metode Pengumpulan Data ............................................ 43
D.
Metode Penyusunan Instrumen ......... .......... ........... ......... 51E. Pengolahan dan Analisis Data ... ........... .......... ......... ....... 57
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
12/103
xii
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......... ......... .. 63
A. Hasil Penelitian .............................................................. 63
1. Gambaran Umum Populasi Penelitian ........ ........... ... 63
2. Hasil Uji Coba Instrumen ............. .......... .......... ........ 65
3. Hasil Analisis Data .................................................. 67
B. Pembahasan ................................................................... 78
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ................................................. 82
A. Simpulan ........................................................................ 82
B. Saran .............................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 85
LAMPIRAN ............................................................................................... 87
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
13/103
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Daftar Mahasiswa Angkatan 1998 ........ ........... ......... ......... ........... ... 4
2. Daftar Mahasiswa Angkatan 1999 ......... ........... ......... ......... ........... ... 4
3. Daftar Populasi dan Sampel Dari tiap Jurusan ........ ........... ........... ... 42
4. Kisi-Kisi Instrumen ......................................................................... 51
5. Daftar Populasi Penelitian ............................................................... 64
6. Kriteria Penilaian Populasi .............................................................. 68
7. Ringkasan Hasil Analisis Deskriptif Prosentase Tentang Motivasi ... 69
8. Kriteria Penilaian Proses Penulisan Skripsi ........ ........... .......... ......... 71
9. Ringkasan Hasil Analisis Deskriptif Prosentase Tentang Proses
Penulisan Skripsi ............................................................................ 72
10. Rangkuman Analisis Regresi .......... .......... ......... .......... ........... ......... 77
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
14/103
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Hubungan Antar Variabel ...................................................................... 43
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
15/103
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Angket Penelitian ............................................................................ 87
2. Data Tentang Motivasi Dan Kemampuan Akademik ......... ........... ... 95
3. Data Tentang Proses Penulisan Skripsi ........ .......... .......... ......... ....... 97
4. Uji Normalitas Data Motivasi .......................................................... 99
5. Uji Normalitas Data Kemampuan Akademik ......... .......... ......... ....... 100
6. Uji Normalitas Data Proses Penulisan Skripsi ......... ........... ............ .. 101
7. Analisis Deskriptif Variabel Motivasi ..... .......... .......... ......... .......... .. 102
8. Distribusi Frekuensi Dari Masing-Masing Indikator Pada Variabel
Motivasi .......................................................................................... 104
9. Analisis Deskriptif Variabel Proses Penulisan Skripsi ........ ........... ... 105
10. Distribusi Frekuensi Dari Masing-Masing Indikator Pada Variabel
Proses Penulisan Skripsi ............. .......... ........... ......... ......... ........... ... 107
11. Anlisis Regresi Ganda ..................................................................... 108
12. Koefisien Korelasi Parsial . .......... ......... ........... ......... ......... ........... ... 110
13. Analisis Hasil Uji Coba Angket Motivasi ......... .......... ......... .......... .. 111
14. Penghitungan Validitas Angket Motivasi .......... .......... ......... .......... .. 113
15. Penghitungan Reliabilitas Angket Motivasi ........... .......... ......... ....... 114
16. Analisis Hasil Uji Coba Angket Proses Penulisan Skripsi ......... ....... 115
17. Perhitungan Validitas Angket Proses Penulisan Skripsi .......... ......... 117
18. Perhitungan Reliabilitas Angket Proses Penulisan Skripsi ......... ....... 118
19. Daftar Kritik Uji T ........................................................................... 119
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
16/103
xvi
20. Daftar Kritik Uji F ........................................................................... 120
21. Tabel Persiapan Analisis Regresi .... .......... ......... .......... ........... ......... 121
22. Daftar Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan sebagai populasi
penelitian ......................................................................................... 122
23. Listing Mahasiswa FIP UNNES Angkatan 1998........... ......... .......... .. 124
24. Listing Mahasiswa FIP UNNES Angkatan 1999........... ......... .......... .. 127
25. Listing Mahasiswa FIP UNNES Angkatan 2000........... ......... .......... .. 129
26. Permohonan Ijin Penelitian dari Jurusan .......... ......... ......... ........... ... 131
27. Permohonan Ijin Penelitian Dari Fakultas ......... .......... ......... .......... .. 132
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
17/103
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan Nasional diselenggarakan demi peningkatan Sumber daya
Manusia (SDM) Indonesia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan
Teknologi tanpa harus meninggalkan unsur-unsur keagamaan dan hubungan
sosial kemasyarakatan. Dalam upaya peningkatan SDM, pengembangan
dibidang pendidikan menduduki peran yang sangat penting dalam
Pembangunan Nasional.
Pendidikan bukan hanya berarti suatu cara untuk mendapatkan
sejumlah pengetahuan dan keterampilan tertentu, melainkan juga berfungsi
sebagai pengembangan pribadi menuju kearah kesempurnaan sebagai hasil
pengumpulan pengalaman dan latihan secara terus menerus.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989
tentang pendidikan nasional pasal 9 (UU SPN, 1989 :50) dijelaskan bahwa
satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan disekolah atau luar sekolah. Satuan pendidikan yang disebut
sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang berjenjang dan
berkesinambungan, sedangkan satuan pendidikan luar sekolah meliputi
keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis. Salah
satu jenjang pendidikan formal tersebut adalah pendidikan tinggi (Perguruan
Tinggi), merupakan jenjang pendidikan yang diselenggarakan untuk
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
18/103
xviii
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yamg memiliki
kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan
mengembangkan atau menciptakan pengetahuan, teknologi dan kesenian.
Dalam UU No. 2 th 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Perguruan
Tinggi memiliki kewajiban melaksanakan Dharma Bhakti yang meliputi;
pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
Ketiga bentuk dharma itu dilakukan dalam rangka ikut mencerdaskan
kehidupan bangsa. Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu
Perguruan Tinggi yang bertugas menghasilkan Sumber Daya Manusia yang
berkwalitas yang kelak akan bermanfaat di masyarakat. Universitas Negeri
Semarang memiliki beberapa fakultas yang sebagian besar adalah bidang
kependidikan, salah satunya adalah Fakultas Ilmu Pendidikan, yang bertugas
membina mahasiswa agar dapat menjadi calon tenaga ahli dibidang ilmu
pendidikan baik disekolah maupun diluar sekolah.
Sebagian disebutkan dimuka, perguruan tinggi diselenggarakan antara
lain sebagai lembaga yang menangani bidang penelitian. Salah satu saluran
bagi keikutsertaan ilmuwan dalam proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan pembangunan antara lain melalui kegiatan riset atau penelitian
(Tilaar 1991:2). Ilmu tidak akan berkembang jika tidak dimulai dengan
mencatat sendiri gejala yang nyata, mengumpulkannya serta memferivikasi.Jika hanya mengumpulkan kesimpulan orang lain, maka ilmu tidak akan
berkembang.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
19/103
xix
Dalam rangka memenuhi tuntutan pentingnya penyelenggaraan
penelitian tersebut, maka para mahasiswa perlu didorong untuk mampu
melakukan penelitian dalam menyelesaikan studinya, yakni menyusun skripsi.
Dengan menyusun skripsi para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan
wawasan secara lebih luas dan menyeluruh, serta mampu memecahkan
permasalahan yang dihadapi secara ilmiah.
Bagi para mahasiswa, ternyata tugas skripsi tersebut merupakan tugas
yang tidak ringan. Pada umumnya mahasiswa dapat menyelesaikan teori tepat
waktu, tetapi perjalanan studi menjadi tersendat-sendat ketika menyusun
skripsi. Mahasiswa pada awalnya memiliki semangat, motivasi dan minat
yang tinggi terhadap skripsi namun keadaan itu menurun seiring dengan
kesulitan-kesulitan yang dialami. Mahasiswa sering putus asa bila tugas
mencari literatur sukar didapat, kesulitan dalam berhubungan dengan dosen
pembimbing, kesulitan memahami literatur asing, kurang menguasai
metodologi penelitian dan kurangnya pengalaman dibidang penelitian.
Beberapa faktor inilah yang menyebabkan mahasiswa tidak dapat
menyelesaikan studinya tepat waktu. Dari data yang diperoleh di UPT
Komputer Universitas Negeri Semarang, mahasiswa Universitas Negeri
Semarang , khususnya dilingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan, hanya sedikit
yang dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Data tersebut dapat dilihatpada tabel dibawah ini :
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
20/103
xx
Mahasiswa angkatan 1998
TAHUN KELULUSANJURUSAN JUMLAH
MAHASISWA 2002 2003 2004
MAHASISWA
BELUMLULUS
KTP 35 orang 10 orang 17 orang 2 orang 6 orang
PPB 48 orang 13 orang 20 orang 7 orang 8 orang
PLS 34 orang 16 orang 14 orang 1 orang 3 orang
Mahasiswa Angkatan 1999
TAHUN KELULUSANJURUSAN JUMLAH
MAHASISWA 2003 2004
BELUM
LULUS
KTP 9 orang 0 8 orang 1 orang
PPB 43 orang 6 orang 17 orang 20 orang
PLS 33 orang 3 orang 10 orang 20 orang
Dalam menulis skripsi diperlukan kesiapan penguasaan materi
akademik, motivasi, kerja keras, konsistensi berfikir serta kedisiplinan yang
tinggi. Meskipun mahasiswa telah dibekali dengan materi Penulisan Karya
Ilmiah maupun metodologi penelitian, namun ketrampilan dalam bidang
menulis belum juga terbentuk. Terbukanya kesempatan membuat karya tulis
ilmiah tidak dimanfaatkan secara optimal. Rendahnya budaya tulis tersebut
menyebabkan pengungkapan ide-ide menjadi tidak produktif dan tidak
ekspresif. Belum dimilikinya kebiasaan mengungkapkan gagasan secara
sistematis mempergunakan bahasa tulis, karena yang dipelajari bukan
kemahiran menulis melainkan teori menulis. Menulis merupakan ketrampilan
ragawi dan keterampilan pemahaman atau keterampilan kognitif. Keadaan
tersebut berpengaruh ketika mahasiswa akan menyelesaikan tugas akhir
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
21/103
xxi
skripsi. Skripsi selain karya ilmiah juga merupakan hasil penelitian sehingga
mahasiswa harus menguasai prosedur penelitian.
Suharsimi Arikunto (1991:30) menyebutkan bahwa hambatan
penulisan skripsi karena kurangnya kemampuan akademik. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor pembelajar sangat menentukan bagi kelancaran
penyusunan skripsi. Beranjak dari kenyataan tersebut peneliti mencoba untuk
mengungkap tentang faktor-faktor yang menghambat penyusunan skripsi
mahasiswa, khususnya ditinjau dari faktor Pembelajar/mahasiswa.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka terdapat beberapa
permasalahan yang perlu untuk digarisbawahi ;
1. Mahasiswa belum terbentuk budaya untuk menulis.
2. Mahasiswa masih kesulitan menuangkan ide menulis karya ilmiah.
3. Mahasiswa mengalami hambatan sebelum berakhir masa studi berkenaan
dengan Penulisan skripsi.
4. Mahasiswa mengalami hambatan dalam penulisan skripsi yang antara
lain disebabkan oleh rendahnya motivasi dan kemampuan akademik.
C. BATASAN MASALAH
Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti baik dari segi waktu,
dana, sarana dan prasarana maka tidak semua hambatan dalam penulisan
skripsi akan diteliti sehingga faktor yang diduga mempunyai hubungan kuat
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
22/103
xxii
terhadap penulisan Skripsi adalah faktor motivasi serta Kemampuan
Akademik.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka penelitian
ini ingin menjawab :
1. Adakah hubungan signifikan antara motivasi dengan proses penulisan
tugas akhir skripsi mahasiswa FIP Universitas Negeri Semarang?
2. Adakah hubungan signifikan antara kemampuan akademik dengan proses
penulisan tugas akhir skripsi mahasiswa FIP Universitas Negeri
Semarang?
3. Adakah hubungan signifikan secara bersama-sama antara motivasi dan
kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsi secara bersama-
sama?
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk
memperoleh gambaran secara obyektif tentang faktor-faktor yang
menghambat penulisan Skripsi mahasiswa FIP Universitas Negeri Semarang,
khususnya ditinjau dari faktor mahasiswa. Jadi penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi mahasiswa FIP Universitas
Negeri Semarang dengan proses penulisan skripsi.
2. Untuk mengetahui hubungan antar kemampuan akademik mahasiswa FIP
Universitas Negeri Semarang dalam proses penulisan skripsi.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
23/103
xxiii
3. Untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara motivasi dan
kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsi mahasiswa FIP
Universitas Negeri Semarang.
F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dalam
penulisan skripsi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pendidik, sebagai data dan informasi tentang faktor-faktor yang
menghambat penulisan skripsi sehingga dapat diupayakan kiat belajar
yang lebih baik, strategi pembelajaran dan pelayanan yang lebih sesuai
bagi mahasiswa yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Dengan
demikian dapat diupayakan optimalisasi peranan mahasiswa khususnya
dalam upaya menunjang keberhasilan penulisan skripsi.
b. Bagi peneliti merupakan pengalaman lapangan dalam menerapkan
Ilmu Pengetahuan yang didapat dibangku kuliah.
G. PENEGASAN ISTILAH
1. Hubungan
Hubungan adalah merupakan bentuk penelitian yang akan
dilakukan. Hubungan atau penelitian korelasi adalah bentuk penelitian
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
24/103
xxiv
dalam skripsi ini. Penelitian korelasi bermaksud mendeteksi sejauh mana
variasi-variasi pada suatu faktor ada hubungan dengan variasi-variasi atau
faktor lain berdasarkan koefisien korelasinya (Usaman dan Akbar,
1995:5).
Hubungan yang ingin diteliti dalam judul ini adalah antara
motivasi dan kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsi.
2. Motivasi
Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dorongan
yang timbul pada diri seseorang sadar atau tak sadar untuk melakukan
tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi dipandang sebagai dorongan
mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk
perilaku belajar. Motivasi merupakan energi penggerak, pengarah dan
memperkuat tingkah laku ( Thomas L Good dan Jere B. Brophy, 1986
dalam buku Elida Prayitno, 1989 : 8).
Motivasi yang dimaksud dalam judul ini adalah keinginan, dorongan yang
timbul pada diri seseorang untuk menulis skripsi.
3. Kemampuan Akademik
Dalam Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, Akademi diartikan
sebagai suatu masyarakat orang-orang terpelajar (skolar) yang berhimpun
untuk mengembangkan ilmu, sastra, atau seni. Orang-orang terpelajar yangsedang menjalankan studinya di Perguruan Tinggi disebut sebagai
mahasiswa. Kemampuan akademik dalam judul ini mengandung
pengertian kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa dalam hal
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
25/103
xxv
penguasaan materi akademik serta materi lain yang menunjang kegiatan
akademik, khususnya yang tercermin dalam pencapaian indeks prestasi
dan dalam kegiatan akademik lainnya.
4. Skripsi
Skripsi adalah tulisan ilmiah sebagai salah satu syarat untuk
mencapai peringkat atau gelar akademis tertentu. Skripsi merupakan salah
satu syarat untuk ujian akhir dalam mencapai gelar sarjana (Komaruddin,
2000 : 249). Syarat ini tidak merupakan keharusan mutlak. Beberapa
perguruan tinggi membuka kemungkinan untuk mengikuti ujian tanpa
keharusan untuk menulis skripsi, misalnya dengan makalah atau ujian
tertentu (biasanya mata kuliah pokok)
Tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi seringkali harus memenuhi syarat-syarat sebagai suatu karangan yang bermutuakademis, seperti perumusan premise yang menjadi dasar argumentasi, masalah yang mengemukakan rintangan ataukendala dalam mencapai tujuan, hipotesis sebagai tesis percobaan yang masih perlu dibuktikan kebenarannya dalampenelitian kepustakaan atau empiris, metode penelitian dan metode pembuktian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dan menarik kesimpulan dan saran bilamana dianggap perlu, dan biasanya diakhiri oleh daftarkepustakaan yang dipergunakan oleh penulisnya.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
26/103
xxvi
BAB IILANDASAN TEORI
B. SKRIPSI
1. Pengertian skripsi
Mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya diwajibkan untuk
menyusun karya ilmiah baik berupa skripsi atau kajian literatur berbentuk
makalah. Skripsi merupakan produk penelitian atas dasar berpikir ilmiah.
Pengertian skripsi menurut Arikunto Suharsimi, (1989:9) adalah: Muara
dari semua pengetahuan dan keterampilan yang pernah diperoleh
sebelumnya untuk diterapkan dalam menggali permasalahan yang ada
(baik dalam literatur maupun kancah) agar dengan penelitian itu dapat
diperoleh temuan yang bermanfaat bagi ilmunya itu.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia skripsi adalah Karangan
ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan
akhir pendidikan akademisnya.
Komaruddin (2000:249) memberikan pengertian bahwa Skripsi
adalah tulisan ilmiah sebagai salah satu syarat untuk mencapai peringkat
atau gelar akademis tertentu. Skripsi merupakan salah satu syarat untuk
ujian akhir dalam mencapai gelar sarjana.Syarat ini tidak merupakan
keharusan mutlak. Beberapa perguruan tinggi membuka kemungkinan
untuk mengikuti ujian tanpa keharusan untuk menulis skripsi, misalnya
dengan makalah atau ujian tertentu (biasanya mata kuliah pokok)
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
27/103
xxvii
Tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi seringkali harus memenuhi
syarat-syarat sebagai suatu karangan yang bermutu akademis, seperti
perumusan premise yang menjadi dasar argumentasi, masalah yang
mengemukakan rintangan atau kendala dalam mencapai tujuan, hipotesis
sebagai tesis percobaan yang masih perlu dibuktikan kebenarannya dalam
penelitian kepustakaan atau empiris, metode penelitian dan metode
pembuktian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dan menarik
kesimpulan dan saran bilamana dianggap perlu, dan biasanya diakhiri oleh
daftar kepustakaan yang dipergunakan oleh penulisnya.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa skripsi adalah karya tulis yang disusun mahasiswa program S1
untuk memenuhi persyaratan akhir pendidikan akademisnya yang
diperoleh melalui penelitian.
2. Langkah - langkah penelitian
Skripsi selain sebagai suatu karya ilmiah juga merupakan hasil
penelitian, oleh sebab itu mahasiswa yang akan menyusun skripsi harus
menguasai prosedur penelitian. Arikunto Suharsimi, (1997:20)
menyebutkan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
a. Memilih masalah
b.
Studi pendahuluanc. Merumuskan masalah
d. Merumuskan anggapan dasar
e. Merumuskan hipotesis
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
28/103
xxviii
f. Memilih pendekatan
g. Menentukan variabel dan sumber data
h. Menentukan dan menyusun instrumen
i. Mengumpulkan data
j. Analisis data
k. Menarik kesimpulan
l. Menulis laporan
Langkah ke-1 sampai dengan ke-6 mengisi kegiatan pembuatan
rancangan penelitian, langkah ke-7 sampai dengan ke-10 merupakan
pelaksanaan penelitian, langkah terakhir sama dengan pembuatan laporan
penelitian.
Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan diuraikan penjelasan dari
masing-masing langkah .
a. Memilih masalah
Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti
memiliki masalah. Hanya bedanya, ada masalah yang dapat seketika
diatasi, tetapi ada pula yang memerlukan penelitian. Akan tetapi ada
masalah penelitian yang juga tidak dapat dipecahkan melalui penelitian
karen aberbagai sebab, antara lain karena tidak tersedianya data.
Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudahterutama bagi orang-orang yang belum banyak berpengalaman
meneliti. Untuk ini diperlukan kepekaan dari calon peneliti. Apabila
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
29/103
xxix
sudah berpengalaman meneliti, masalah-masalah ini akan timbul
dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan pemenuhannya.
b. Studi Pendahuluan.
Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti,
sebelum mengadakan penelitian yang sesungguhnya, peneliti
mengadakan suatu studi pendahuluan, yaitu menjajagi kemungkinan
diteruskannya pekerjaan meneliti. Prof. Dr. Winarno Surachmad
(dalam buku Suharsimi Arikunto, 1997 : 22) menyebutnya sebagai
studi eksploratoris. Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk
mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya
menjadi lebih jelas kedudukannya.
c. Merumuskan masalah.
Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi
pendahuluan/studi eksploratis maka masalah yang akan diteliti menjadi
jelas. Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya maka peneliti
harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus mulai.
d. Merumuskan anggapan dasar
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya
oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk
tempat berpijak bagi peneliti didalam melaksanakan penelitiannya.e. Hipotesis.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
30/103
xxx
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan
oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan kebenarannya. Langkah ini
diberi nomor 4a karena tidak demua penelitian menggunakan hipotesis.
f. Memilih pendekatan
Yang dimaksud dengan "pendekatan" disini adalah metode atau
cara mengadakan penelitian. Penentuan pendekatan ini akan sangat
menentukan apa variabel atau obyek penelitian yang akan diteliti, dan
sekaligus menentukan subyek penelitian dan sumber data diperoleh.
g. Menentukan variabel dan sumber data
Langkah ke-6 ini menjawab pertanyaan:
1) Apa yang akan diteliti?
2) Dari mana data diperoleh?
Kedua hal ini harus diidentifikasikan secara jelas agar dengan
tepat dapat ditentukan alat apa yang akan kita gunakan untuk
mengumpulkan datanya.
h. Menentukan dan menyusun instrumen
Setelah peneliti mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
dan dari mana data bisa diperoleh, maka langkah yang segera diambil
adalah menentukan dengan apa data dikumpulkan . Instrumen sangat
tergantung dari jenis data dan dari mana diperoleh.
i. Mengumpulkan data.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
31/103
xxxi
Mengumpulkan data adalah mengamati variabel yang akan
diteliti dengan metode interview, tes, observasi, kuesioner dan
sebagainya.
j. Analisis data
Analisis data dilakukan untuk menyederhanakan hasil olahan
data sehingga mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam menganalisis
data, jenis data yang diperoleh harus diperhatikan (kualitatif atau
kuantitatif). Apabila data yang diperoleh adalah berupa kualitatif maka
analisis non statistik digunakan dalam proses analisisnya. Sebaliknya
data kuantitatif dianalisis dengan analisis statistik.
k. Menarik kesimpulan
Penafsiran hasil analisis ini sangat bcrkaitan dengan analisis
data yang telah dilakukan. Dalam tahap ini, data yang telah diolah dan
dianalisis, diberi arti. Dari hasil penafsiran ini diperoleh kesimpulan
penelitian .
l. Menyusun Laporan
Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis
dalam bentuk laporan penelitian agar hasil dan prosedurnya pun
diketahui orang lain sehingga dapat diambil manfaat dari penelitiannya
itu.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
32/103
xxxii
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENULISAN SKRIPSI
Penulisan tugas akhir skripsi merupakan problem bagi mahasiswa
yang akan menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi, baik bagi mahasiswa
yang akan memulai, sedang melakukan penulisan maupun bagi mahasiswa
yang hampir habis masa studinya. Penyelesaian studi di perguruan tinggi
secara tepat waktu diantaranya terhambat karena penulisan tugas akhir
(skripsi). Skripsi merupakan salah satu instrumen yang dapat mengukur suatu
kemampuan, keterampilan dan pemahaman sejumlah pengetahuan yang
diperoleh selama kuliah.
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi keterlambatan mahasiswa
dalam menulis skripsi. Faktor-faktor tersebut misalnya : mahasiswa sering
putus asa bila tugas mencari literatur sukar didapat, kesulitan dalam
berhubungan dengan dosen pembimbing, kesulitan memahami literatur asing,
kurang menguasai metodologi penelitian dan kurangnya pengalaman dibidang
penelitian. Kesiapan penguasaan materi akademik, motivasi, kerja keras,
minat, juga mempengaruhi mahasiswa dalam proses penulisan skripsi.
Berikut ini akan dijelaskan tentang faktor yang mempengaruhi mahasiswa
dalam proses penulisan skripsi, namun hanya difokuskan pada variabel yang
terdapat dalam penelitian ini.
1.
Motivasi
Sebagaimana disebutkan dimuka, motivasi sangat berperan dalam
penyusunan skripsi. Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti
bergerak atau to move (Branca, 1964). Karena itu motif diartikan sebagai
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
33/103
xxxiii
kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk
berbuat atau merupakan driving force. Sumadi Suryabrata (1984 : 70)
mengatakan motiv adalah keadaan dalam pribadi orang mendorong
individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai
sesuatu tujuan.
Sherif & Sherif, 1956 (dalam buku Alex Sobur, 2003 : 267)
menyebut motif sebagai suatu istilah generik yang meliputi semua faktor
internal yang mengarah pada berbagai jenis perilaku yang bertujuan,
semua pengaruh internal, seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari
fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera
sosial, yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut. Giddens, 1991 (dalam
buku Alex Sobur, 2003 : 267) mengartikan motif sebagai impuls atau
dorongan yang memberi energi pada tindakan manusia sepanjang lintasan
kognitif/perilaku kearah pemuasan kebutuhan. Menurut Giddens, motif
tak harus dipersepsikan secara sadar. Ia lebih merupakan suatu keadaan
perasaan. Secara singkat, Nasution menjelaskan bahwa motif adalah
segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dalam bukunya Management, Harold Koontz dan kawan-kawan,
1980 (dalam buku Alex Sobur, 2003 : 267), mengutip pendapat Berelson
dan Steiner, mengemukakan bahwa motif is an inner state that energizes,activates, or moves (hence motivation), and that directs or channels
behavior toward goals ( adalah suatu keadaan dalam yang memberi
kekuatan, yang menggiatkan, atau yang menggerakkan, sehingga disebut
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
34/103
xxxiv
penggerakan atau motivasi, dan yang mengarahkan atau menyalurkan
perilaku kearah tujuan-tujuan)
Menurut Guralnik, 1979 (dalam buku Alex Sobur, 2003 : 267)
dalam Websters New World Dictionary, Motive : an inner drive,
impulse, etc., that causes one to act (motif : suatu perangsang dari dalam,
suatu gerak hati, dan sebagainya, yang menyebabkan seseorang
melakukan sesuatu).
R.S Woodworth (dalam buku Alex Sobur, 2003 : 267)
mengartikan motif sebagai suatu set yang dapat atau mudah menyebabkan
individu untuk melakukakan kegiatan-kegiatan tertentu (berbuat sesuatu)
dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.Jadi, motif itu adalah tujuan.
Tujuan ini disebut insentf (incentive). Adapun insentif bisa diartikan
sebagai suatu tujuan yang menjadi arah suatu kegiatan yang bermotif.
Dalam pengertian ini, mahasiswa akan berusaha mencapai suatu
tujuan karena dirangsang oleh manfaat atau keuntungan yang akan
diperoleh. Dalam proses belajar motivasi mahasiswa tercermin melalui
ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun
dihadang banyak kesulitan. Motivasi juga ditunjukkan melalui intensitas
unjuk kerja dalam melakukan suatu tugas.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii)dorongan, dan (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada
ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.
Berkenaan dengan kebutuhan, Mc. Cleland (dalam buku Sri Mulyani
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
35/103
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
36/103
xxxvi
tinggi bukan dari penghargaan masyarakat, akan tetapi dari berhasilnya
melakukan perbuatan yang sukses.
Heckhausen juga mengemukakan konsep mengenai motif
berprestasi. Heckhausen menerima motif berprestasi dari Mc Clelland,
akan tetapi ia memperkembangkannya kearah segi kognitif. Ia
mendefinisikan motif berprestasi sebagai suatu usaha untuk meningktakan
atau mempertahankan kecakapan pribadi setinggi mungkin dalam segala
aktivitas, dan suatu ukuran keunggulan digunakan sebagai pembanding.
Dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut ada dua kemungkinan, yaitu
berhasil atau gagal. Ia membedakan tiga ukuran keunggulan : pertama
yang berhubungan dengan tugas, yaitu menilai berdasar kesempurnaan
hasil; kedua adalah yang berhubungan dengan diri sendiri, yaitu
membandingkan dengan hasil sendiri atau prestasi sendiri sebelumnya;
dan ketiga adalah yang berhubungan dengan orang lain, yaitu
membandingkan dengan hasil orang lain (Heckhusen, 1967, 1968).
Heckhausen, 1967 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984 : 23)
mengemukakan enam sifat individu yang mempunyai motif berprestasi
yang tinggi. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Lebih mempunyai kepercayaan dalam menghadapi tugas yang
berhubungan dengan prestasi.2. Mempunyai sifat yang lebih berorientasi ke depan, dan lebih dapat
menangguhkan pemuasan untuk dapat mendapatkan penghargaan
(reward) pada waktu kemudian.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
37/103
xxxvii
3. Memilih tugas yang kesukarannya sedang
4. Tidak suka membuang-buang waktu
5. Dalam mencari pasangan lebih suka memilih orang yang mempunyai
kemampuan daripada orang yang simpatik
6. Lebih tangguh dalam mengerjakan suatu tugas
Weiner, 1972 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984 : 24)
mengemukakan empat unsur atribusi penyebab yang umum dari motivasi
berprestasi. Keempat unsur ini adalah kemampuan (kekuatan), usaha,
kesukaran tugas, dan keberuntungan atau kebetulan.
Dalam penelitiannya bersama Kukla, ia menemukan bahwa subyek
dengan motif berprestasi tinggi, jika ia diberi tahu bahwa ia berhasil, ia
mengatribusikan keberhasilannya tersebut pada kemampuan dan usaha,
jadi ia menganggap bahwa penyebab kesuksesan faktor internal,
sedangkan kalau ia diberi tahu bahwa ia gagal, ia percaya bahwa yang
menyebabkannya adalah kekurangan usaha dan kurang kemampuan
(Weiner and Kukla,1970).
Menurut Hermans, 1967 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984
: 27) orang-orang yang mempunyai motif berprestasi yang tinggi,
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1.
Mempunyai aspirasi yang tingkatnya sedang, karena menurutbeberapa penelitian ternyata bahwa individu yang mempunyai motiv
berprestasi tinggi, memilih resiko yang sedang, sedangkan individu
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
38/103
xxxviii
yang motiv berprestasinya rendah, memilih tugas-tugas yang terlalu
sukar atau terlalu mudah.
2. Lebih memilih resiko yang sedang daripada resiko yang tinggi.
3. Berjuang untuk prestasi sosial, hal ini didasarkan penemuan bahwa
individu yang mempunyai fungsi yang lebih tinggi dalam masyarakat
daripada orang tuanya, mempunyai motif berprestasi yang lebih tinggi
daripada individu-individu yang kedudukannya lebih rendah.
4. Perspektif waktunya berorientasi ke depan, ini didasarkan penemuan
bahwa individu yang mempunyai motif berprestasi tinggi mempunyai
sifat dinamis yang lebih tinggi daripada individu yang mempunyai
motif berprestasi rendah, dan ia juga lebih berorientasi kedepan.
5. Adanya suatu dorongan untuk menyelesaikan tugas yang belum
selesai.
6. Mempunyai keuletan dalam melakukan tugas yang mempunyai
kesukaran tertentu.
7. Memilih pasangan atas dasar kemampuan
8. Usahanya sangat menonjol.
Konsep-Konsep Mengenai Motif Berafiliasi
Atkinson et al. 1958 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984 :
30) mendefinisikan motif berafiliasi sebagai motif yang mendorongpembentukan dan pertahanan hubungan yang positif dan berafeksi dengan
orang lain, dengan keinginan untuk disukai dan untuk diterima. Jadi
menurut Atkinson orang yang mempunyai motif berafiliasi yang tinggi,
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
39/103
xxxix
mempunyai dorongan untuk membuat hubungan dengan orang lain, karena
ada keinginan untuk disukai dan untuk diterima, dan akan selalu berusaha
supaya hubungan tersebut tetap ada.
Murray, 1938 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984 : 30)
menganggap bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-
macam, salah satunya adalah kebutuhan akan afiliasi.Kebutuhan akan
afiliasi ini menurut pendapatnya semacam tropisme pada manusia.
Menurut teorinya ada dua unsur dalam kebutuhan berafiliasi ini, yaitu
kebutuhan untuk berafiliasi atau tropisme yang positif, dan kebutuhan
untuk menolak atau tropisme yang negatif. Selanjutnya ia menyatakan
bahwa kebutuhan berafiliasi ini adalah keinginan untuk mendekat atau
keinginan untuk kerjasama dengan orang lain, menyenangkan dan
mendapat afeksi dari orang lain, dan setia terhadap teman. Dalam
kebutuhan berafiliasi ini terkandung kepercayaan, kemauan baik, afeksi,
kasih dan empati yang simpatik yang dimanifestasikan dalam sikap
bersahabat, sosial, menyenangkan, penuh kasih dan kepercayaan, dan
bersifat baik.
Disini dapat disimpulkan bahwa motiv berafiliasi ini adalah motiv
yang mendorong individu untuk berinteraksi dengan orang lain yang
mengandung kepercayaan, afeksi,dan empati yang simpatik.Ada beberapa faktor situasional yang lebih bersifat psikologik
yang dapat mempengaruhi motif berafiliasi. Faktor-faktor tersebut adalah :
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
40/103
xl
dorongan deindividuasi, keragu-raguan, keadaan tertekan, daya tarik target
afiliasi, dan kemungkinan untuk meningkatkan diri.
Konsep-Konsep Mengenai Motif Berkuasa
Lindgren, 1973 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984 : 38)
menggambarkan motif untuk berkuasa sebagai suatu kebutuhan untuk
mendominasi dan untuk mengentrol. Selanjutnya ia mengatakan bahwa
pada pandangan pertama motif untuk berkuasa ini sama dengan motif
untuk berprestasi, karena orang yang dimotivasi oleh kebutuhan untuk
berprestasi sering mencari kekuasaan untuk mencapai tujuannya, dan
orang yang mempunyai kekuasaan ada dalam situasi yang
memungkinkannya untuk mencapai banyak tujuan, yang tidak mungkin
bagi orang yang tidak mempunyai kekuasaan. Menurut teorinya perbedaan
antara motif berkuasa dan motif berprestasi terletak pada bahwa orang
yang dikuasai oleh motif berprestasi lebih tertarik pada prestasi pribadi
dengan atau tanpa bantuan orang lain. Pada prinsipnya ia memilih untuk
mencapai tujuannya dengan usahanya sendiri, sedangkan orang yang
dikuasai oleh motif berkuasa lebih mementingkan martabat (prestige),
memanipulasi dan mengontrol orang lain. Dapat dikatakan behwa motif
berkuasa ini adalah dorongan untuk menguasai dan unutuk memanipulasi
orang lain untuk dapat mencapai martabat.Mc. Clelland, 1972, 1975 (dalam buku Sri Mulyani Martamah,
1984 : 39) mengatakan bahwa mahasiswa yang mempunyai motif berkuasa
yang tinggi, menunjukkan aktivitas-aktivitas sebagai berikut : suka
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
41/103
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
42/103
xlii
maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis,
tujuan merupakan titik akhir sementara pencapaian kebutuhan. Jika
tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi untuk sementara. Jika
kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas dan dorongan mantal
untuk berbuat terhenti sementara.
Pengertian tersebut diperkuat oleh pendapat Bimo Walgito (1992 :
168) yang mengatakan bahwa motif adalah sebagai pendorong pada
umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi saling kait mengait dengan faktor-
faktor lain. Hal-hal yang dapat mempengaruhi motiv disebut motivasi.
Kalau orang ingin mengetahui mengapa orang berbuat atau berperilaku
kearah sesuatu seperti yang dikerjakan, maka orang tersebut akan terkait
dengan motivasi atau perilaku yang termotivasi (motivated behavior).
Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang
mendorong perilaku kearah tujuan. Dengan demikian dapat dikemukakan
bahwa motivasi itu mempunyai 3 aspek, yaitu (1) keadaan terdorong
dalam diri organisme (a driving state), yaitu kesiapan bergerak karena
kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan lingkungan, atau
karena keadaan mental seperti berfikir dan ingatan; (2) perilaku yang
timbul dan terarah karena keadaan ini; dan (3) goal atau tujuan yang dituju
oleh perilaku tersebut.
Menurut Sardiman (1996 : 85) ada tiga fungsi motivasi, yaitu :
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
43/103
xliii
i. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi.
Apabila anak kebutuhan belajarnya terpenuhi misalnya tersedia ruang
belajar, buku-buku paketnya lengkap, alat-alat tulis yang lengkap,
maka anak akan bersemangat dalam belajar sehingga akan
memperoleh prestasi yang bagus.
ii. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Bagi anak yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maka dengan
senang hati akan selalu belajar sehingga dapat dengan mudah
mencapai tujuan belajar yang diharapkan, tetapi bagi anak-anak yang
motivasi belajarnya rendah dia tidak memiliki semangat dalam belajar
bahkan dia tidak tau apa tujuan belajar mereka sehingga akan sulit
untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik.
iii. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan belajar
apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan belajar dengan
menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan tujuan belajar
misalnya pada saat akan belajar kebetulan ada acara televisi yang
bagus yang dia sukai padahal dia juga harus mengerjakan tugas rumah,
maka walaupun anak dihadapkan pada dua hal yang membingungkan
bagi anak, dia akan tetap memilih untuk belajar dan meninggalkanacara televisi.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
44/103
xliv
Kebanyakan para ahli membagi motivasi atas dua tipe atau
kelompok yang umum dikenal dengan motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik.
a. Motivasi Intrinsik
Thornburgh 1984 (dalam buku Elida Prayitno, 1989 : 10 )
berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang
disebabkan faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu.
Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari
lingkungan.Individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan
pengarah tingkah laku yang tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar.
Atau dengan kata lain individu terdorong untuk bertingkah laku kearah
tujuan tertentu tanpa adanya faktor dari luar.
Didalam proses belajar siswa yang bermotivasi secara intrinsik
dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-
tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar
yang sebenarnya. Grage dan Berline, 1988 (dalam buku Elida Prayitno,
1989 : 11) mengemukakan bahwa siswa yang termotivasi secara
intrinsikaktivitasnya lebih baik dalam belajar daripada siswa yang
termotivasi secara ekstrinsik.Siswa yang memiliki motivasi intrinsik
menunjukkan keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar.b. Motivasi Ekstrinsik
Rumusan lama mengatakan bahwa motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
45/103
xlv
(Pintner, Ryan, West, Alech, Crow dan Smith, 1963 dalam buku
dalam buku Elida Prayitno, 1989 : 11). Motivasi Ekstrinsik bukan
merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya yang ada
didalam diri siswa untuk belajar. Rumusan baru menegaskan bahwa
motivasi ekstrinsik dinamakan demikian karena tujuan utama individu
melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak diluar
aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat didalam
aktivitas belajar (Thornburg,1984, dalam buku dalam buku Elida
Prayitno, 1989 : 12).
Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri si belajar yang
menimbuhkan kegiatan bclajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek itu
dapat tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor yang bersifat non
intelektual yang berperan khas dalam menumbuhkan gairah, merasa
senang dan semangat untuk belajar. Mahasiswa yang mempunyai
motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk belajar. Seperti
aktivitas belajar, seorang mahasiswa diakhir masa studi memiliki
kewajiban menyusun suatu karya ilmiah, Skripsi dalam proses
penyusunannya memerlukan penggerak dari dalam diri mahasiswasehingga aktivitas yang dilakukan menunjang terselesaikannya skripsi.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
46/103
xlvi
Apabila dikaitkan dalam kawasan Tekonologi Pendidikan,
motivasi mahasiswa berada dalam kawasan desain, karena
menjelaskan tentang karakteristik pembelajar.
Adapun indikator bahwa seorang mahasiswa memiliki motivasi
yang besar terhadap tugas akhir skripsi adalah:
1. Suka Membaca Buku
2. Suka Berkompetisi Dengan Orang Lain
3. Berinteraksi Dengan Orang Lain
4.
Meningkatkan diri5. Berorientasi Kedepan
6. Pandai Memanfaatkan Waktu
7. Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan
8. Tekun Membuat Skripsi
9. Keadaan Lingkungan
10. Keadaan Pikiran
11. Rangsangan Manfaat Yang Diperoleh
2. Kemampuan Akademik
Faktor lain yang tidak kalah penting yang turut mempengaruhi
proses dan hasil penulisan tugas akhir skripsi adalah kemampuan
akademik yang dimiliki mahasiswa. Kegiatan akademik adalah kegiatan
yang terprogram, dirancang, dilaksanakan dan dievaluasi secara periodik,
untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan akademik maka dilakukan
evaluasi terus-menerus baik penilaian sumatif maupun formatif.
Kemampuan akademik sering diwujudkan dengan Indeks Prestasi
sehingga tinggi rendahnya indeks prestasi mencerminkan kesiapan dan
kemampuan yang dimiliki mahasiswa terhadap kegiatan ilmiah khususnya
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
47/103
xlvii
perkuliahan. Sehingga diduga mereka yang mempunyai indeks prestasi
yang tinggi mencerminkan kernampuan dalam kegiatan ilmiah. Di sini
peneliti memberikan batasan mengenai kemampuan akademik yaitu
sejumlah kapasitas yang dimiliki mahasiswa dalam materi perkuliahan
baik itu berupa materi bidang studi, wawasan, berbahasa dan diskusi.
Pengertian tersebut menunjuk kepada sejumlah pengetahuan yang
dikuasai mahasiswa yang akan dituangkan dalam proses penulisan skripsi.
Indikator bahwa seorang mahasiswa memiliki kemampuan akademik
adalah: Memiliki prestasi baik yang ditunjukkan dengan IP.
Apabila dikaitkan dalam Teknologi Pendidikan, kemamampuan
akademik berada dalam kawasan evaluasi, karena terdapat proses
penentuan siswa akan belajarnya.
3. Proses Penulisan Skripsi
Skripsi sebagai salah satu wujud dari karya ilmiah dalam
penyusunannya sangat dibutuhkan keterampilan menulis, seperti telah
disebutkan dimuka bahwa masih belum terbentuk budaya menulis
dikalangan mahasiswa sehingga mengalami kesulitan ketika pada masa
akhir studi diwajibkan menulis karya ilmiah (skripsi).
Jika dikaitkan dengan teknologi pendidikan, kemampuan
akademik berada dalam kawasan desain, karena menjelaskan tentangkarakteristik pembelajar.
Menurut Ndraha (1988), Skripsi merupakan laporan pekerjaan
lapangan dan membaca banyak buku dalam rangka membentuk konsep
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
48/103
xlviii
baru yang meliputi fakta serta mengembangkan hipotesis antara variabel-
variabel yang dijabarkan konsep tersebut.
Dalam menyusun format penulisan proposal skripsi, mahasiswa
walaupun tanpa pembimbing sebenarnya dianggap mampu membuat
proposal skripsi karena mereka telah mengikuti mata kuliah metode
penelitian, sehingga proposal skripsi yang dibuat dapat diperiksa
kelayakannya oleh pihak institusi yang bertanggung jawab untuk itu.
Format proposal skripsi yang baku dan secara umum relatif sama, nemun
setiap institusi biasanya telah menentukan sendiri aturan-aturannya.
Husein Umar (2001 : 45) menjelaskan bahwa salah satu format
isian proposal skripsi yang informasinya dipandang cukup baik untuk
menilai kelayakan rencana pembuatan skripsi adalah sebagai berikut :
a. Judul
Judul setidaknya harus mencerminkan masalah / peluang,
variabel dan objek yang diteliti, serta desain penelitian yang dipakai.
b. Latar Belakang Masalah
Bagian ini menuturkan apa yang mendorong seorang peneliti
untuk mendalami suatau masalah/peluang. Masalah dapat diartikan
sebagai suatu kesenjangan antara rencana (sesuatu yang diinginkan)
dengan keadaan yang ada (realitas) saat penelitian dilakukan.Dibagian ini pun dijelaskan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi
terjadinya masalah tersebut.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
49/103
xlix
Masalah harus dianggap sebagai suatu rintangan yang harus
dilalui dan bukan dihindari. Peluang juga harus dianggap sebagai
tantangan. Masalah yang diangkat perlu memiliki unsur yang
menggerakkan kita untuk dapat membahasnya, kelihatan penting dan
ada gunanya uantuk dibahas.
c. Identifikasi Masalah
Kegiatan tahap ini adalah mencari masalah sebanyak mungkin
yang kira-kira dapat dicarikan jawaban/pemecahannya melalui
penelitian. Pencarian masalah-masalah ini terfokus pada masalah
pokok yang tercermin pada bagian Latar Belakang Masalah diatas.
Agar masalah-masalah yang akan dibicarakan pada bagian ini
lebih mudah dimengerti pembaca, umumnya disajikan dalam bentuk
kalimat tanya.
d. Batasan Masalah
Bagian ini sangat berkaitan dengan Identifikasi masalah.
Dengan keterbatasan yang ada pada peneliti, masalah-masalah yang
telah diidentifikasi dapat saja tidak diteliti semuanya, tapi hanya
beberapa saja. Penulisannya juga seperti pada penulisan di identifikasi
masalah.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
50/103
l
e. Rumusan Masalah
Bagian ini mencoba memformulasikan secara ringkas, jelas dan
tajam tentang permasalahan utama yang ada di latar belakang masalah dan
batasan masalah dalam satu paragraf dengan menggunakan kalimat biasa.
f. Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan
jawaban yang paling memungkinkan walaupun masih harus
dibuktikan dengan penelitian. Dugaan jawaban sementara ini pada
prinsipnya bermanfaat untuk membantu peneliti agar proses
penelitiannya lebih terarah.
g. Metode Penelitian
Kualitas hasil penelitian tergantung dari data yang didapat
disamping proses pengolahan yang dilakukan. Karena itu, variabel
yang dipakai, instrumen pengumpulan data, desain penelitian, alat-alat
analisis, dan lain-lain yang dianggap perlu dalam penelitian harus
telah disiapkan. Keabsahan metode dianggap paling penting dalam
menilai kualitas hasil penelitian.
h. Tinjauan Pustaka
Studi penjajakan perlu dilakukan untuk menguasai teori yang
relevan dengan topik/masalah penelitian dan rencana model analisisyang dipakai. Idealnya penulis dapat mengetahui hal-hal apa yang
telah diteliti dan yang belum diteliti sehingga tidak terjadi duplikasi
penelitian.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
51/103
li
i. Kerangka Pemikiran
Seluruh kegiatan penelitian, mulai dari tahap awal sampai
tahap akhir harus merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang
utuh untuk mencari jawaban-jawaban ilmiah tehadap masalah-
masalah yang diteliti. Kerangka pemikiran dibuat dalam suatu skema
sehingga isi penelitian secara keseluruhan diketahui dengan jelas,
mulai dari mekanisme ketersediaan data, pengolahan dan
penyajiannya. Dianjurkan agar kerangka pemikiran ini dilengkapi
dengan penjelasan narasi.
Pranowo (1996:2) menyebutkan bahwa kesulitan yang dialami
seseorang dalam menulis ilmiah adalah:
a. Belum dikuasainya kemampuan memilih masalah yang layak untuk
ditulis.
b. Belum dikuasainya kemampuan membatasi masalah yang akan ditulis.
c. Belum dikuasainya kemampuan mengembangkan masalah secara
terurai.
d. Kesulitan menemukan bacaan atau referensi yang relevan dengan
masalah yang akan ditulis.
e. Belum dimilikinya kcbiasaan mengungkapkan gagasan secara
sistematis mempergunakan bahasa tulis, karena yang dipelajari bukankemahiran menulis melainkan teori menulis.
Hambatan yang dialami mahasiswa berkenaan dengan kernampuan
menulis ilmiah pada dasarnya bersumber dari belum dapat mengenali adanya
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
52/103
lii
masalah yang dapat dijadikan tema karya ilmiah. Bagi mahasiswa yang belum
terbiasa kadang-kadang sulit rnelakukannya. Mahasiswa harus
mempertimbangkan, menilai dan merenungkan sehingga karya ilmiah yang
dibuat memiliki kegunaan, memiliki nilai kebaruan, menarik, dan tidak sulit
untuk menemukan referensi yang relevan, jika semua telah dipertimbangkan
maka langkah selanjutnya adalah merumuskan topik. Setelah topik
dirumuskan, bahan bacaan pun sudah terarah maka langkah selanjutnya
adalah mengembangkannnya dalam bentuk rencana/ proposal penelitian.
Penelitian yang dilakukan dapat berupa literatur maupun kancah untuk
memperoleh data yang diolah menggunakan teknik dan metode tertentu
sehingga data yang diperoleh merupakan kebenaran berdasarkan kenyataan.
Mahasiswa yang dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktu yang telah
ditentukan memanfaatkan waktu selama mengambil teori dengan jalan
megenali dan memilih masalah yang akan dijadikan fokus tema penelitiannya
sehingga diakhir masa perkualiahan proposal penelitian telah siap. Untuk
dapat mengetahui apakah para mahasiswa tersebut mampu mengatasi
hambatan dalam proses penyusunan skripsi, maka ditetapkan indikator-
indikator yang antara lain
1. Penelitian
2. Temuan Yang Bermanfaat
3. Syarat Mencapai Gelar
4. Menguasai Prosedur Penelitian
5. Tahun Mulai Penyusunan
6. Tahapan Penyusunan
7. Upaya Dalam Mengatasi Hambatan Menulis
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
53/103
liii
D. KERANGKA BERFIKIR.
1. Hubungan Motivasi dengan Proses Penulisan Skripsi
Kegiatan belajar dapat terjadi jika kegiatan tersebut merupakan
kebutuhan dan ada dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Usaha untuk
memenuhi kebutuhan ini akan menumbuhkan kemandirian, ia akan belajar
tanpa ada perintah atau paksaan. Motivasi yang datang dari dalam diri
merupakan dorongan yang sangat kuat untuk mencapai hasil belajar. Hal
yang demikian itu dapat terjadi dalam proses penulisan skripsi , seorang
mahasiswa yang memiliki motivasi paham benar akan manfaat
terselesaikannya skripsi dengan baik. Mahasiswa yang tinggi motivasinya
dalam penulisan skripsi ditandai dengan ketepatan waktu dalam
mengerjakan tugas, bertanggung jawab dengan hasil yang diperoleh, mau
mengoreksi diri, jujur dan tidak tergantung kepada orang lain. Penulisan
skripsi membutuhkan energi yang tidak sedikit, mahasiswa dituntut untuk
selalu memelihara sifat positif seperti yang telah dikemukakan diatas.
Besar kecilnya dorongan yang dicurahkan sangat tergantung
kepada penting tidaknya pencapaian tujuan. Seperti halnya seorang
mahasiswa yang menganggap skripsi merupakan suatu kebutuhan maka
menjadi pentinglah pemenuhan atas terselesaikannya skripsi tersebut,
sehingga mahasiswa dengan segenap kema-mpuannya akan mencurahkanperhatian pada aktifitas yang mendukung kegiatan terselesaikannya
penulisan skripsi tersebut. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki motivasi
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
54/103
liv
rendah dalam penyusunan skripsi maka proses melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan skripsi tidak dilakukan secara optimal.
2. Hubungan Kemampuan Akademik dengan Proses Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi merupakan aktifitas penggabungan sejumlah
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dipelajari semasa kuliah.
Skripsi yang merupakan karya ilmiah disusun dengan cara menggali
permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap fenomena maupun
pustaka. Hal tersebut memerlukan sejurnlah pengetahuan yang antara lain
meliputi materi spesialisasi, metodologi, keterampilan tata tulis dan
kemampuan bahasa sejumlah kemampuan mahasiswa dalam kegiatan
akademik tersebut diwujudkan dengan indeks prestasi. Mahasiswa dengan
Indeks Prestasi tinggi diduga memiliki kemampuan akademik yang tinggi
pula, Mengingat kegiatan penelitian dalam rangka penulisan skripsi
merupakan salah satu kegiatan ilmiah maka semakin tinggi indeks prestasi
semakin tinggi pula kemampuan dibidang penelitian.
3. Hubungan antara Motivasi dan Kemampuan Akademik dengan
Proses Penulisan Skripsi.
Mahasiswa yang mengerjakan skripsi memiliki motivasi dan
kemampuan akademik yang berbeda-beda, perbedaan tersebut bersumber
pada karakieristik individu mahasiswa. Sebagaimana telah disebutkan
didepan bahwa karakteristik mahasiswa adalah bagian-bagian dari
pengalaman individu dalam hubungannya dengan proses pembelajaran
secara efektif. Sehingga proses terbentuknya pun antara mahasiswa satu
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
55/103
lv
dengan yang lainnya berbeda-beda pula. Mahasiswa yang memiliki
motivasi dan kemampuan akademik (IPK) tinggi tidak akan menghadapi
kesulitan yang berarti dalam mengerjakan skripsi karena faktor-faktor
pendukung dari dalam tersebut telah terintegrasi, sehingga dapat dengan
mudah mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Adapun hubungan tersebut dapat dilihat dari bagan berikut ini :
E. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Ada hubungan signifikan antara motivasi terhadap proses penulisan
skripsi mahasiswa FIP Universitas Negeri Semarang.
2. Ada hubungan signifikan antara kemampuan akademik terhadap proses
penulisan skripsi mahasiswa FIP Universitas Negeri Semarang.
3. Ada hubungan signifikan secara bersama-sama antara motivasi dan
kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsi mahasiswa FIP
Universitas Negeri Semarang.
MotivasiKemampuan Akademik
Proses PenulisanSkripsi
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
56/103
lvi
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam kegiatan penelitian selalu menggunakan cara-cara atau langkah-
langkah tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar. Kebenaran tersebut
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan terbuka untuk diuji oleh
siapapun. Cara-cara atau langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah dinamakan
metode.
Peranan metode sangat menentukan dalam upaya menghimpun data
yang diperlukan dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan
memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana
penelitian itu dilaksanakan (Sudjana, 1989 : 16)
A. Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1997 :
108). Sedangkan Margono (1996 : 118) menjelaskan bahwa populasi
adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup
dan waktu yang kita tentukan.
Menurut Sugiono (1994:57) populasi penelitian adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek, mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
57/103
lvii
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah
jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Dalam
penelitian ini, populasi yang diambil adalah mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang terdaftar mengambil Tugas
Akhir Skripsi pada semester ganjil tahun ajaran 2000.
Dari data yang diperoleh, jumlah mahasiswa Fakultas Ilmu
pendidikan yang mengambil skripsi sebanyak 98 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 1997 :109). Saifuddin Azwar (1997 : 79) mendefinisikan
sampel adalah sebagian dari populasi.
Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel
adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat yang sama dengan
populasi.
Dalam penelitian ini sampel diambil dari keseluruhan jumlah
populasi, sehingga penelitian ini merupakan penelitian
populasi.Pengambilan populasi sebagai subjek penelitian ini juga berdasar
pada pendapat Suharsimi Arikunto (1997 : 112) yang menyatakan bahwa
apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Berdasarkan hal tersebut, jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 98 orang terdiri dari 3
jurusan yaitu : Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Pendidikan Luar
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
58/103
lviii
Sekolah dan Bimbingan Konseling. Agar Lebih jelasnya data akan kami
sajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3
Daftar Populasi dan Sampel PenelitianNO JURUSAN JUMLAH
POPULASIJUMLAH SAMPELMENURUT JENIS
KELAMIN1
2
3
Kurikulum dan
Teknologi
Pendidikan
Pendidikan Luar
Sekolah
Bimbingan
Konseling
28 Mahasiswa
32 Mahasiswa
38 Mahasiswa
6 Mahasiswa Laki-Laki
22 Mahasiswa Perempuan
5 Mahasiswa Laki-Laki
27 Mahasiswa Perempuan
6 Mahasiswa Laki-Laki
32 Mahasiswa Perempuan
JUMLAH 98 Mahasiswa 98 Mahasiswa
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Suharsimi Arikunto ( 1997 : 99) membagi variabel
menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini ,
variabel yang melingkupi sebagai berikut :
1. Variabel bebas : motivasi dan kemampuan akademik
2. Variabel terikat : Proses penulisan skripsi
Selanjutnya hubungan antara variabel dapat digambarkan sebagai
berikut :
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
59/103
lix
Dengan Keterangan :
X1 : Motivasi
X2 : Kemampuan Akademik
Y : Proses Penulisan Tugas Skripsi
C. Metode Pengumpulan Data
Suatu penelitian akan memperoleh data yang representatif, maka
menggunakan metode yang mampu mengungkapkan atau mendapatkan data-
data yang dibutuhkan. Untuk mendapatkan data dari variabelvariabel
penelitian yang akan diteliti digunakan metode pengumpulan data sebagai
berikut :
I. Metode Pokok
Kuesioner
Pemakaian kuesioner ini berdasar pada anggapan yang
dikemukakan Singarimbun Masri (1985 : 130) yaitu bahwa tujuan
pembuatan kuesioner (kuesioner) adalah untuk memperoleh informasi
X1
X2
Y
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
60/103
lx
yang relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi yang
reliabilitas dan validitas setinggi mungkin.
Selanjutnya Arikunto Suharsimi (1997 :128) berpendapat bahwa
kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Kuesioner dipandang dari jawaban yang diberikan, dibedakan
menjadi :
a. Kuesioner langsung
b. Kuesioner tidak langsung.
(Bimo Walgito, 2000 : 37)
Kuesioner dipandang dari bentuknya, sebagai berikut :
a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan
kuesioner tertutup.
b. Kuesioner lisan, yang dimaksud adalah kuesionar terbuka.
c. Check list, yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal
membubuhkan tanda check (V) pada kolom sesuai.
d. Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya
mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
(Suharsimi Arikunto, 1997 : 141)
Keuntungan kuesioner sebagai suatu metode untuk memperoleh
data dapat dikemukakan sebagai berikut :
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
61/103
lxi
a. Merupakan metode yang praktis, pada jarak yang jauh, peneliti tidak
perlu datang ketempat yang diteliti, cukup mengirimkan kepada
mereka yang akan diteliti, atau meminta bantuan kepada orang lain
untuk menyebarkan kuesioner tersebut.
b. Dalam waktu yang relatif singkat, dapat mengumpulkan data yang
banyak.
c. Sedikit tenaga yang digunakan, dengan demikian kuesioner merupakan
metode yang hemat tenaga, hemat waktu dan hemat biaya.
d. Orang dapat menjawab dengan leluasa, bebas tidak dipengaruhi orang
lain, sehingga orang akan lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan.
Disamping keuntungan-keuntungan tersebut diatas, kuesioner juga
memiliki kelemahan-kelemahan, antara lain :
a. Kemungkinan responden tidak dapat berhadapan langsung dengan
peneliti, maka bila ada hal-hal yang kurang jelas akan sulit
mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
b. Dalam kuesioner, pertanyaan-pertanyaan telah disusun sedemikian
rupa sehingga pertanyaan-pertanyaan itu bersifat kaku, tidak dapat
diubah dan disesuaikan dengan situasi yang ada.
c.
Biasanya tidak semua kuesioner yang dikeluarkan akan kembalisemula. Hal ini harus menjadi pertimbangan peneliti, kuesioner yang
dikeluarkan harus dilebihi, untuk menjaga kuesioner yang tidak
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
62/103
lxii
kembali, selain itu juga peneliti harus mengontrol kuesioner yang
dikeluarkan.
Sekalipun kuesioner mempunyai kelemahan-kelemahan, namun
bila kuesioner disusun dengan sebaik-baiknya, sumbangan kuesioner tidak
kecil sebagai salah satu metode penelitian untuk mendapatkan data.
a. Kuesioner Motivasi
Dalam skripsi ini digunakan kuesioner tertutup yang langsung
dijawab oleh subjek penelitian dengan bentuk jawaban rating-scale.
Kuesioner ini disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan
penskalaan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang
mengandung indikator motivasi. Jawaban terhadap masing-masing
pertanyaan dinyatakan dalam lima kategori, yaitu :
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
R = Ragu-Ragu
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai
Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing
untuk menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya.
Kemudian diadakan uji coba pertama dan diadakan analisis validitasdan reliabilitas item, diadakan perbaikan terhadap item-item yang tidak
valid atau memenuhi syarat. Jumlah item pertanyaan untuk kuesioner
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
63/103
lxiii
motivasi ada 25 item. Cara menjawab pertanyaan adalah dengan
memilih salah satu dari 5 alternatif jawaban. Bobot statemen adalah :
Sangat Sesuai = 5
Sesuai = 4
Ragu-Ragu = 3
Tidak Sesuai = 2
Sangat Tidak Sesuai = 1
b. Kuesioner Proses Penulisan Skripsi
Kuesioner disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan
penskalaan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang
mengandung indikator proses penulisan skripsi. Jawaban terhadap
masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam lima kategori, yaitu :
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
R = Ragu-Ragu
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai
Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing
untuk menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya.
Kemudian diadakan uji coba pertama dan diadakan analisis validitasdan reliabilitas item, diadakan perbaikan terhadap item-item yang tidak
valid atau memenuhi syarat. Jumlah item pertanyaan untuk kuesioner
proses penulisan skripsi ada 32 item. Cara menjawab pertanyaan
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
64/103
lxiv
adalah dengan memilih salah satu dari 5 alternatif jawaban.Bobot
statemen adalah :
Sangat Sesuai = 5
Sesuai = 4
Ragu-Ragu = 3
Tidak Sesuai = 2
Sangat Tidak Sesuai = 1
II. Metode Pelengkap
Dokumentasi
Dokumentasi asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Suharsimi, 1997 :
206).
Dengan mengetahui asal dari arti kata dokumentasi, maka dapat
disimpulkan bahwa dokumentasi adalah membuat catatan atau membuat
keterangan-keterangan tertulis ataupun tercetak yang dijadikan dokumen.
Dalam pengumpulan data yang menggunakan metode dokumentasi
berarti suatu cara mengumpulkan data dengan mengambil data darisumber-sumber dokumen. Dokumen yang dimaksud adalah suatu catatan
atau keterangan-keterangan baik tertulis ataupun tercetak, yang
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
65/103
lxv
menunjukkan kejadian-kejadian masa lampau sehingga dapat memberikan
berbagai macam keterangan.
Dengan melalui metode dokumentasi inilah penulis akan
mendapatkan keterangan-keterangan dan dapat mengumpulkan data
tentang jumlah mahasiswa yang mengambil tugas akhir skripsi, rata-rata
tahun kelulusan dari masing-masing jurusan dan indeks prestasi. Didalam
penyelidikan ini penulis mendapat data dari dokumen yang berasal dari
UPT Komputer Universitas Negeri Semarang. Data yang diperoleh berupa
jumlah mahasiswa yang mengambil Tugas Akhir Skripsi, Rata-rata tahun
kelulusan dari masing-masing jurusan angkatan 1998 dan 1999 dan indeks
prestasi.
D. Metode Penyusunan Instrumen
a. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pengumpul data atau karena dalam
penelitian instrumen saling bertindak sebagai alat evaluasi, maka
instrumen juga biasa disebut sebagai alat evaluasi (Nana Sudjana, 1997 :
20). Pemilihan dan pembuatan instrumen secara tepat akan
memungkinkan peneliti memperoleh data sebagaimana yang
diharapkan, dapat menguji hipotesis secara tepat sehingga menghasilkan
kesimpulan.Menurut Saifuddin Azwar (1997 : 93) ada beberapa model
instrumen pengumpulan data yang biasanya digunakan dalam penelitian,
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
66/103
lxvi
yaitu sosiometri, skala sikap Model Likert, Tes dan skala-skala
psikologi, dan kuesioner.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah
instrumen model kuesioner. Adapun format penyajiannya dibuat dalam
bentuk format pilihan sehingga lebih memudahkan pekerjaan responden
dalam memberikan repon. Format pilihan tepat untuk digunakan bila
data yang diungkap banyak menyangkut variabel yang variasinya jelas
atau sengaja hendak dibatasi (Saifuddin Azwar, 1997 : 103 ).
KISI KISI INSTRUMEN
VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR NO. ITEM
Motivasi Kebutuhan
1. Kebutuhan
Kekuasaan
2. Kebutuhan
Berafiliasi
3. Kebutuhan
Berprestasi
a. Suka Membaca
buku
b. Suka
berkompetisi
dengan orang
lain
a. Berinteraksi
dengan orang
lain
b. Meningkatkan
diri
a. Berorientasi
kedepan
b. Pandai
1,2,21
14
3,17,22,23
25
7
4,8
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
67/103
lxvii
Dorongan
Gerakan/penggerak
Tujuan
Mengarahkan/ Arahan
memanfaatkan
waktu
c. Ulet dalammenghadapi
kesulitan
d. Tekun membuat
skripsi
a. Keadaan
Lingkungan
b. Keadaan pikiran
Rangsangan
manfaat yang
diperoleh
6,15
5,13
11,12,18,20
9,10
16,19,24
Proses
Penulisan
Skripsi
Karangan Ilmiah
Hasil Penelitian
Keterampilan Menulis
a. Penelitian
b. Temuan
bermanfaat
c. Syarat Mencapai
gelar
Menguasai prosedur
penelitian
a. Tahun mulai
penyusunan
b. Tahapan
penyusunan
c. Upaya mengatasi
hambatan
menulis
12,11
2
10
1,3
5,6,7
15,16,17,18,19,20,
21, 22, 23, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30
4, 8, 9, 13,14
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
68/103
lxviii
b. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk memperoleh validitas item
atau butir soal dilakukan terhadap responden diluar subjek penelitian
yang memiliki kesetaraan karakteristik dengan subjek penelitian.
Sebelum diujicobakan pada subjek penelitian, soal terlebih dahulu diuji
cobakan pada mahasiswa lain.Tujuan uji coba dalam penelitian ini
adalah untuk memperoleh butir tes yang masuk dalam kategori baik dan
bisa dipakai untuk penelitian.
Apabila data yang didapat dari uji coba sudah sesuai dengan
yang seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah
valid (Suharsimi Arikunto, 1997 : 145).
Adapun responden yang dipilih adalah mahasiswa Fakultas
Ilmu Pendidikan non responden. Pemilihan mahasiswa non responden
sebagai responden uji coba didasarkan atas pertimbangan bahwa
mahasiswa tersebut hampir memiliki kesetaraan akademik dengan
subjek penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti
sejauhmana ketapatan dan kecermatan suatu alat ukur dalammelakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
69/103
lxix
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran
dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Saifuddin
Azwar, 1997 : 6).
Suharsimi Arikunto (1997 : 144) validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
sesuatu instrumen.
Untuk mengetahui validitas suatu instrumen pada penelitian
ini digunakan teknik analisis kesahihan butir dengan rumus Korelasi
Product Moment. Rumus Korelasi Product Moment yang dimaksud
adalah :
( )( )( ){ } ( ){ }
=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Dengan Keterangan :
rxy = Koefisisen korelasi antara gejala X dan gejala Y
xy = Jumlah Product dari x dan y
N = Jumlah subjek uji coba
X = Sigma x (skor butir)
Y = Sigma y (skor faktor)
2X = Sigma x kuadrat
2Y = Sigma y kuadrat
-
8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)
70/103
lxx
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Dari sini dapat
dikatakan bahwa reli