Skripsi Pendidikan (137)

download Skripsi Pendidikan (137)

of 103

Transcript of Skripsi Pendidikan (137)

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    1/103

    HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KEMAMPUANAKADEMIK DENGAN PROSES PENULISAN SKRIPSI

    MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    TAHUN AJARAN 2000

    SKRIPSI

    Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I

    Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

    Oleh

    Nama : Ika Mucharofina

    NIM : 1124000030

    Program Studi : Teknologi Pendidikan

    Jurusan : Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2005

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    2/103

    ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

    penitia ujian skripsi pada :

    Hari :

    Tanggal :

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dra. Nurussaadah, M.Si, Drs. Suripto, M. Si,NIP. 131469642 NIP. 131413223

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

    Drs. HaryantoNIP. 131404301

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    3/103

    iii

    PENGESAHAN

    Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

    Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, pada:

    Hari :

    Tanggal :

    Panitia Ujian

    Ketua Sekretaris

    Drs. Siswanto, MM Drs. HaryantoNIP. 130515769 NIP. 131469642

    Pembimbing I Penguji I

    Dra. Nurussaadah Drs. Sugeng PurwantoNIP. 131469642 NIP. 131570065

    Pembimbing II Penguji II

    Drs Suripto, M.Si Dra. NurussaadahNIP. 131413233 NIP. 131469642

    Penguji III

    Drs Suripto, M.SiNIP. 131413233

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    4/103

    iv

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-

    benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

    atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

    dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

    Semarang, Maret 2005

    Ika MucharofinaNIM 1124000030

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    5/103

    v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Bahwa hidup memang kegelapan, jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua

    hasrat keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan segala

    pengetahuan adalah hampa, jika tidak diikuti pekerjaan. Dan setiap pekerjaan

    akan sia-sia jika tidak disertai cinta. Kerja adalah cinta yang menjadi nyata (Kahlil

    Gibran)

    Skripsi ini kupersembahkan untuk :

    1.

    Ayah - Ibuku tercinta yang selalumendoakanku dalam menggapai cita dan

    cintaku serta adikku yang kusayang Yanu

    Dwi Mucharomin

    2. Seseorang dengan kasih sayangnya tiada

    henti-hentinya selalu memotivasiku untuk

    belajar dan terus berusaha.

    3. Sahabatku sahabatku yang selalu

    memotivasiku untuk menyelesaikan skripsi ini.

    4. Almamaterku.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    6/103

    vi

    KATA PENGANTAR

    Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang

    telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi

    berjudul Hubungan Antara Motivasi Dan Kemampuan Akademik Dengan

    Proses Penulisan Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

    Semarang Tahun Ajaran 2000 dapat diselesaikan.

    Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan

    dari berbagai pihak yang sangat berguna bagi penulis. Untuk itu dalam

    kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya

    kepada :

    1. DR. A.T Soegito, SH, MM, Rektor Universitas Negeri Semarang.

    2. Drs. Siswanto, MM Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

    Semarang.

    3. Drs. Haryanto, Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas

    Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

    4. Dra. Nurussaadah, M.Si, Dosen Pembimbing I.

    5. Drs. Suripto, M. Si, Dosen Pembimbing II.

    6. Bapak Kepala Unit Pelayanan Teknis Komputer Universitas Negeri Semarang

    yang telah memberi ijin dalam penelitian.7. Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun

    Ajaran 2000 atas kesediaannya mengisi kuesioner dalam pengambilan data

    penelitian ini.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    7/103

    vii

    8. Teman-teman Teknologi Pendidikan angkatan 2000 yang telah mendorong

    dan memberikan dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

    9. Mbak dan adek kosku yang selalu memotivasi dan membantu penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini .

    10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak

    dapat disebutkan satu-satu.

    Penulis hanya dapat berdoa semoga segala kebaikan yang telah

    diberikan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah S.W.T.

    Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya

    Semarang, Februari 2005

    Penulis

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    8/103

    viii

    ABSTRAK

    Ika Mucharofina, 2005, FIP, Kurikulum Dan Teknologi PendidikanHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KEMAMPUAN AKADEMIKDENGAN PROSES PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTASILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUNAJARAN 2000. Dra. Nurussaadah, M.Si, Drs. Suripto, M. Si.Kata Kunci : Motivasi, Kemampuan Akademik, Proses Penulisan Skripsi

    Tujuan Penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui ada tidaknyahubungan signifikan antara motivasi dengan proses penulisan skripsi mahasiswaFakultas Ilmu Pendidikan; Kedua, untuk mengetahui ada tidaknya hubungansignifikan antara kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsimahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan; Ketiga, untuk mengetahui ada tidaknyahubungan secara bersama-sama antara motivasi dan kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsi mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Semarang tahun ajaran 2000.

    Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas IlmuPendidikan Universitas Negeri Semarang yang terdaftar mengambil skripsi padasemester ganjil dengan jumlah 98 orang. Populasi ini sekaligus dijadikan sebagaiwilayah penelitian, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu motivasi dan kemampuan akademik sebagai variabel bebas dan proses penulisan skripsi sebagai variabel terikat.Pengambilan data utama digunakan kuesioner dan data penunjangnyamenggunakan dokumentasi dan wawancara. Validitas instrumen diukur denganmenggunakan korelasi product moment, sedangkan untuk mengetahui reliabilitasdengan menggunakan rumus alpha. Analisis data yang digunakan adalah analisisdeskriptif, uji normalitas, analisis korelasi parsial dan analisis regresi ganda.

    Hasil penelitian menunjukkan (1) Motivasi yang dimiliki mahasiswaFakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang umumnya terdapat padakriteria tinggi. Hal ini dapat dilihat dari sebelas indikator, ada sembilan indikatoryang terdapat dalam kriteria tinggi, satu indikator terdapat dalam kriteria sangattinggi dan satu indikator terdapat dalam kriteria cukup.

    (2)Indeks Prestasi yang diperoleh mahasiswa rata-rata berada dalamkategori sangat memuaskan.

    (3)Dalam variabel proses penulisan skripsi, rata-rata mahasiswa FakultasIlmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang berada dalam krteria tinggi. Dari

    tujuh indikator yang ada, empat indikator berada dalam kriteria tinggi dan tigaindikator berada dalam kriteria cukup.(4)Ada hubungan antara motivasi dengan proses penulisan skripsi

    mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, dengandiperolehnya t hitung = 3,266 > t tabel = 1,99 pada = 5%. (5) Tidak adahubungan antara kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsimahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, dengandiperolehnya t hitung = 1,146 < t tabel = 1,99 pada = 5%. (6) Ada hubungan

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    9/103

    ix

    secara bersama-sama antara motivasi dan kemampuan akademik dengan prosespenulisan skripsi mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas NegeriSemarang Tahun Ajaran 2000, dengan diperolehnya F hitung = 0,843 > F tabel

    =3,092 pada = 5%.Mengacu pada simpulan diatas, disarankan kepada pendidik agar dapat

    mengupayakan kiat belajar yang lebih baik, untuk mendorong mahasiswa agarmemiliki motivasi terhadap penelitian. Pada mahasiswa juga diharapkan untuk meningkatkan strategi belajar yang baik dan berusaha meningkatkan motivasi agardapat mengatasi kendala dalam menyelesaikan skripsi.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    10/103

    x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

    PERNYATAAN ......................................................................................... iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

    KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

    ABSTRAK ................................................................................................ viii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. x

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

    BAB I : PENDAHULUAN ............................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

    B. Identifikasi Masalah ....................................................... 5

    C. Batasan Masalah ............................................................ 5

    D.

    Rumusan Masalah .......................................................... 6E. Tujuan Penelitian ........................................................... 6

    F. Manfaat Penelitian ......................................................... 7

    G. Penegasan Istilah ............................................................ 7

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    11/103

    xi

    BAB II : LANDASAN TEORI ........................................................... 10

    A. Skripsi ............................................................................ 10

    1. Pengertian Skripsi .................................................... 10

    2. Langkah-Langkah Penelitian .......... .......... ......... ....... 11

    B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penulisan Skripsi .... 16

    1. Motivasi ................................................................... 16

    2. Kemampuan Akademik .......................................... 30

    3. Proses Penulisan Skripsi ........... ......... ......... ........... ... 31

    C. Kerangka Berfikir .......................................................... 37

    1. Hubungan Motivasi dengan Proses Penulisan Skripsi 37

    2. Hubungan Kemampuan Akademik dengan Proses

    Penulisan Skripsi ...................................................... 38

    3. Hubungan Antara Motivasi dan Kemampuan

    Akademik dengan Proses Penulisan Skripsi ..... ......... 38

    D. Hipotesis Penelitian ........................................................ 39

    BAB III : METODE PENELITIAN ..................................................... 40

    A. Populasi dan Sampel ...................................................... 40

    B. Variabel Penelitian ......................................................... 42

    C. Metode Pengumpulan Data ............................................ 43

    D.

    Metode Penyusunan Instrumen ......... .......... ........... ......... 51E. Pengolahan dan Analisis Data ... ........... .......... ......... ....... 57

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    12/103

    xii

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......... ......... .. 63

    A. Hasil Penelitian .............................................................. 63

    1. Gambaran Umum Populasi Penelitian ........ ........... ... 63

    2. Hasil Uji Coba Instrumen ............. .......... .......... ........ 65

    3. Hasil Analisis Data .................................................. 67

    B. Pembahasan ................................................................... 78

    BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ................................................. 82

    A. Simpulan ........................................................................ 82

    B. Saran .............................................................................. 83

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 85

    LAMPIRAN ............................................................................................... 87

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    13/103

    xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1. Daftar Mahasiswa Angkatan 1998 ........ ........... ......... ......... ........... ... 4

    2. Daftar Mahasiswa Angkatan 1999 ......... ........... ......... ......... ........... ... 4

    3. Daftar Populasi dan Sampel Dari tiap Jurusan ........ ........... ........... ... 42

    4. Kisi-Kisi Instrumen ......................................................................... 51

    5. Daftar Populasi Penelitian ............................................................... 64

    6. Kriteria Penilaian Populasi .............................................................. 68

    7. Ringkasan Hasil Analisis Deskriptif Prosentase Tentang Motivasi ... 69

    8. Kriteria Penilaian Proses Penulisan Skripsi ........ ........... .......... ......... 71

    9. Ringkasan Hasil Analisis Deskriptif Prosentase Tentang Proses

    Penulisan Skripsi ............................................................................ 72

    10. Rangkuman Analisis Regresi .......... .......... ......... .......... ........... ......... 77

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    14/103

    xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    Hubungan Antar Variabel ...................................................................... 43

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    15/103

    xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Angket Penelitian ............................................................................ 87

    2. Data Tentang Motivasi Dan Kemampuan Akademik ......... ........... ... 95

    3. Data Tentang Proses Penulisan Skripsi ........ .......... .......... ......... ....... 97

    4. Uji Normalitas Data Motivasi .......................................................... 99

    5. Uji Normalitas Data Kemampuan Akademik ......... .......... ......... ....... 100

    6. Uji Normalitas Data Proses Penulisan Skripsi ......... ........... ............ .. 101

    7. Analisis Deskriptif Variabel Motivasi ..... .......... .......... ......... .......... .. 102

    8. Distribusi Frekuensi Dari Masing-Masing Indikator Pada Variabel

    Motivasi .......................................................................................... 104

    9. Analisis Deskriptif Variabel Proses Penulisan Skripsi ........ ........... ... 105

    10. Distribusi Frekuensi Dari Masing-Masing Indikator Pada Variabel

    Proses Penulisan Skripsi ............. .......... ........... ......... ......... ........... ... 107

    11. Anlisis Regresi Ganda ..................................................................... 108

    12. Koefisien Korelasi Parsial . .......... ......... ........... ......... ......... ........... ... 110

    13. Analisis Hasil Uji Coba Angket Motivasi ......... .......... ......... .......... .. 111

    14. Penghitungan Validitas Angket Motivasi .......... .......... ......... .......... .. 113

    15. Penghitungan Reliabilitas Angket Motivasi ........... .......... ......... ....... 114

    16. Analisis Hasil Uji Coba Angket Proses Penulisan Skripsi ......... ....... 115

    17. Perhitungan Validitas Angket Proses Penulisan Skripsi .......... ......... 117

    18. Perhitungan Reliabilitas Angket Proses Penulisan Skripsi ......... ....... 118

    19. Daftar Kritik Uji T ........................................................................... 119

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    16/103

    xvi

    20. Daftar Kritik Uji F ........................................................................... 120

    21. Tabel Persiapan Analisis Regresi .... .......... ......... .......... ........... ......... 121

    22. Daftar Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan sebagai populasi

    penelitian ......................................................................................... 122

    23. Listing Mahasiswa FIP UNNES Angkatan 1998........... ......... .......... .. 124

    24. Listing Mahasiswa FIP UNNES Angkatan 1999........... ......... .......... .. 127

    25. Listing Mahasiswa FIP UNNES Angkatan 2000........... ......... .......... .. 129

    26. Permohonan Ijin Penelitian dari Jurusan .......... ......... ......... ........... ... 131

    27. Permohonan Ijin Penelitian Dari Fakultas ......... .......... ......... .......... .. 132

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    17/103

    xvii

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Pendidikan Nasional diselenggarakan demi peningkatan Sumber daya

    Manusia (SDM) Indonesia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan

    Teknologi tanpa harus meninggalkan unsur-unsur keagamaan dan hubungan

    sosial kemasyarakatan. Dalam upaya peningkatan SDM, pengembangan

    dibidang pendidikan menduduki peran yang sangat penting dalam

    Pembangunan Nasional.

    Pendidikan bukan hanya berarti suatu cara untuk mendapatkan

    sejumlah pengetahuan dan keterampilan tertentu, melainkan juga berfungsi

    sebagai pengembangan pribadi menuju kearah kesempurnaan sebagai hasil

    pengumpulan pengalaman dan latihan secara terus menerus.

    Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989

    tentang pendidikan nasional pasal 9 (UU SPN, 1989 :50) dijelaskan bahwa

    satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang

    dilaksanakan disekolah atau luar sekolah. Satuan pendidikan yang disebut

    sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang berjenjang dan

    berkesinambungan, sedangkan satuan pendidikan luar sekolah meliputi

    keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis. Salah

    satu jenjang pendidikan formal tersebut adalah pendidikan tinggi (Perguruan

    Tinggi), merupakan jenjang pendidikan yang diselenggarakan untuk

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    18/103

    xviii

    menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yamg memiliki

    kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan

    mengembangkan atau menciptakan pengetahuan, teknologi dan kesenian.

    Dalam UU No. 2 th 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Perguruan

    Tinggi memiliki kewajiban melaksanakan Dharma Bhakti yang meliputi;

    pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.

    Ketiga bentuk dharma itu dilakukan dalam rangka ikut mencerdaskan

    kehidupan bangsa. Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu

    Perguruan Tinggi yang bertugas menghasilkan Sumber Daya Manusia yang

    berkwalitas yang kelak akan bermanfaat di masyarakat. Universitas Negeri

    Semarang memiliki beberapa fakultas yang sebagian besar adalah bidang

    kependidikan, salah satunya adalah Fakultas Ilmu Pendidikan, yang bertugas

    membina mahasiswa agar dapat menjadi calon tenaga ahli dibidang ilmu

    pendidikan baik disekolah maupun diluar sekolah.

    Sebagian disebutkan dimuka, perguruan tinggi diselenggarakan antara

    lain sebagai lembaga yang menangani bidang penelitian. Salah satu saluran

    bagi keikutsertaan ilmuwan dalam proses perumusan dan pelaksanaan

    kebijakan pembangunan antara lain melalui kegiatan riset atau penelitian

    (Tilaar 1991:2). Ilmu tidak akan berkembang jika tidak dimulai dengan

    mencatat sendiri gejala yang nyata, mengumpulkannya serta memferivikasi.Jika hanya mengumpulkan kesimpulan orang lain, maka ilmu tidak akan

    berkembang.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    19/103

    xix

    Dalam rangka memenuhi tuntutan pentingnya penyelenggaraan

    penelitian tersebut, maka para mahasiswa perlu didorong untuk mampu

    melakukan penelitian dalam menyelesaikan studinya, yakni menyusun skripsi.

    Dengan menyusun skripsi para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan

    wawasan secara lebih luas dan menyeluruh, serta mampu memecahkan

    permasalahan yang dihadapi secara ilmiah.

    Bagi para mahasiswa, ternyata tugas skripsi tersebut merupakan tugas

    yang tidak ringan. Pada umumnya mahasiswa dapat menyelesaikan teori tepat

    waktu, tetapi perjalanan studi menjadi tersendat-sendat ketika menyusun

    skripsi. Mahasiswa pada awalnya memiliki semangat, motivasi dan minat

    yang tinggi terhadap skripsi namun keadaan itu menurun seiring dengan

    kesulitan-kesulitan yang dialami. Mahasiswa sering putus asa bila tugas

    mencari literatur sukar didapat, kesulitan dalam berhubungan dengan dosen

    pembimbing, kesulitan memahami literatur asing, kurang menguasai

    metodologi penelitian dan kurangnya pengalaman dibidang penelitian.

    Beberapa faktor inilah yang menyebabkan mahasiswa tidak dapat

    menyelesaikan studinya tepat waktu. Dari data yang diperoleh di UPT

    Komputer Universitas Negeri Semarang, mahasiswa Universitas Negeri

    Semarang , khususnya dilingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan, hanya sedikit

    yang dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Data tersebut dapat dilihatpada tabel dibawah ini :

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    20/103

    xx

    Mahasiswa angkatan 1998

    TAHUN KELULUSANJURUSAN JUMLAH

    MAHASISWA 2002 2003 2004

    MAHASISWA

    BELUMLULUS

    KTP 35 orang 10 orang 17 orang 2 orang 6 orang

    PPB 48 orang 13 orang 20 orang 7 orang 8 orang

    PLS 34 orang 16 orang 14 orang 1 orang 3 orang

    Mahasiswa Angkatan 1999

    TAHUN KELULUSANJURUSAN JUMLAH

    MAHASISWA 2003 2004

    BELUM

    LULUS

    KTP 9 orang 0 8 orang 1 orang

    PPB 43 orang 6 orang 17 orang 20 orang

    PLS 33 orang 3 orang 10 orang 20 orang

    Dalam menulis skripsi diperlukan kesiapan penguasaan materi

    akademik, motivasi, kerja keras, konsistensi berfikir serta kedisiplinan yang

    tinggi. Meskipun mahasiswa telah dibekali dengan materi Penulisan Karya

    Ilmiah maupun metodologi penelitian, namun ketrampilan dalam bidang

    menulis belum juga terbentuk. Terbukanya kesempatan membuat karya tulis

    ilmiah tidak dimanfaatkan secara optimal. Rendahnya budaya tulis tersebut

    menyebabkan pengungkapan ide-ide menjadi tidak produktif dan tidak

    ekspresif. Belum dimilikinya kebiasaan mengungkapkan gagasan secara

    sistematis mempergunakan bahasa tulis, karena yang dipelajari bukan

    kemahiran menulis melainkan teori menulis. Menulis merupakan ketrampilan

    ragawi dan keterampilan pemahaman atau keterampilan kognitif. Keadaan

    tersebut berpengaruh ketika mahasiswa akan menyelesaikan tugas akhir

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    21/103

    xxi

    skripsi. Skripsi selain karya ilmiah juga merupakan hasil penelitian sehingga

    mahasiswa harus menguasai prosedur penelitian.

    Suharsimi Arikunto (1991:30) menyebutkan bahwa hambatan

    penulisan skripsi karena kurangnya kemampuan akademik. Hal ini

    menunjukkan bahwa faktor pembelajar sangat menentukan bagi kelancaran

    penyusunan skripsi. Beranjak dari kenyataan tersebut peneliti mencoba untuk

    mengungkap tentang faktor-faktor yang menghambat penyusunan skripsi

    mahasiswa, khususnya ditinjau dari faktor Pembelajar/mahasiswa.

    B. IDENTIFIKASI MASALAH

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka terdapat beberapa

    permasalahan yang perlu untuk digarisbawahi ;

    1. Mahasiswa belum terbentuk budaya untuk menulis.

    2. Mahasiswa masih kesulitan menuangkan ide menulis karya ilmiah.

    3. Mahasiswa mengalami hambatan sebelum berakhir masa studi berkenaan

    dengan Penulisan skripsi.

    4. Mahasiswa mengalami hambatan dalam penulisan skripsi yang antara

    lain disebabkan oleh rendahnya motivasi dan kemampuan akademik.

    C. BATASAN MASALAH

    Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti baik dari segi waktu,

    dana, sarana dan prasarana maka tidak semua hambatan dalam penulisan

    skripsi akan diteliti sehingga faktor yang diduga mempunyai hubungan kuat

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    22/103

    xxii

    terhadap penulisan Skripsi adalah faktor motivasi serta Kemampuan

    Akademik.

    D. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka penelitian

    ini ingin menjawab :

    1. Adakah hubungan signifikan antara motivasi dengan proses penulisan

    tugas akhir skripsi mahasiswa FIP Universitas Negeri Semarang?

    2. Adakah hubungan signifikan antara kemampuan akademik dengan proses

    penulisan tugas akhir skripsi mahasiswa FIP Universitas Negeri

    Semarang?

    3. Adakah hubungan signifikan secara bersama-sama antara motivasi dan

    kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsi secara bersama-

    sama?

    E. TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk

    memperoleh gambaran secara obyektif tentang faktor-faktor yang

    menghambat penulisan Skripsi mahasiswa FIP Universitas Negeri Semarang,

    khususnya ditinjau dari faktor mahasiswa. Jadi penelitian ini bertujuan :

    1. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi mahasiswa FIP Universitas

    Negeri Semarang dengan proses penulisan skripsi.

    2. Untuk mengetahui hubungan antar kemampuan akademik mahasiswa FIP

    Universitas Negeri Semarang dalam proses penulisan skripsi.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    23/103

    xxiii

    3. Untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara motivasi dan

    kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsi mahasiswa FIP

    Universitas Negeri Semarang.

    F. MANFAAT PENELITIAN

    Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :

    1. Manfaat Teoritis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

    pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dalam

    penulisan skripsi.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi pendidik, sebagai data dan informasi tentang faktor-faktor yang

    menghambat penulisan skripsi sehingga dapat diupayakan kiat belajar

    yang lebih baik, strategi pembelajaran dan pelayanan yang lebih sesuai

    bagi mahasiswa yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Dengan

    demikian dapat diupayakan optimalisasi peranan mahasiswa khususnya

    dalam upaya menunjang keberhasilan penulisan skripsi.

    b. Bagi peneliti merupakan pengalaman lapangan dalam menerapkan

    Ilmu Pengetahuan yang didapat dibangku kuliah.

    G. PENEGASAN ISTILAH

    1. Hubungan

    Hubungan adalah merupakan bentuk penelitian yang akan

    dilakukan. Hubungan atau penelitian korelasi adalah bentuk penelitian

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    24/103

    xxiv

    dalam skripsi ini. Penelitian korelasi bermaksud mendeteksi sejauh mana

    variasi-variasi pada suatu faktor ada hubungan dengan variasi-variasi atau

    faktor lain berdasarkan koefisien korelasinya (Usaman dan Akbar,

    1995:5).

    Hubungan yang ingin diteliti dalam judul ini adalah antara

    motivasi dan kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsi.

    2. Motivasi

    Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dorongan

    yang timbul pada diri seseorang sadar atau tak sadar untuk melakukan

    tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi dipandang sebagai dorongan

    mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk

    perilaku belajar. Motivasi merupakan energi penggerak, pengarah dan

    memperkuat tingkah laku ( Thomas L Good dan Jere B. Brophy, 1986

    dalam buku Elida Prayitno, 1989 : 8).

    Motivasi yang dimaksud dalam judul ini adalah keinginan, dorongan yang

    timbul pada diri seseorang untuk menulis skripsi.

    3. Kemampuan Akademik

    Dalam Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, Akademi diartikan

    sebagai suatu masyarakat orang-orang terpelajar (skolar) yang berhimpun

    untuk mengembangkan ilmu, sastra, atau seni. Orang-orang terpelajar yangsedang menjalankan studinya di Perguruan Tinggi disebut sebagai

    mahasiswa. Kemampuan akademik dalam judul ini mengandung

    pengertian kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa dalam hal

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    25/103

    xxv

    penguasaan materi akademik serta materi lain yang menunjang kegiatan

    akademik, khususnya yang tercermin dalam pencapaian indeks prestasi

    dan dalam kegiatan akademik lainnya.

    4. Skripsi

    Skripsi adalah tulisan ilmiah sebagai salah satu syarat untuk

    mencapai peringkat atau gelar akademis tertentu. Skripsi merupakan salah

    satu syarat untuk ujian akhir dalam mencapai gelar sarjana (Komaruddin,

    2000 : 249). Syarat ini tidak merupakan keharusan mutlak. Beberapa

    perguruan tinggi membuka kemungkinan untuk mengikuti ujian tanpa

    keharusan untuk menulis skripsi, misalnya dengan makalah atau ujian

    tertentu (biasanya mata kuliah pokok)

    Tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi seringkali harus memenuhi syarat-syarat sebagai suatu karangan yang bermutuakademis, seperti perumusan premise yang menjadi dasar argumentasi, masalah yang mengemukakan rintangan ataukendala dalam mencapai tujuan, hipotesis sebagai tesis percobaan yang masih perlu dibuktikan kebenarannya dalampenelitian kepustakaan atau empiris, metode penelitian dan metode pembuktian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dan menarik kesimpulan dan saran bilamana dianggap perlu, dan biasanya diakhiri oleh daftarkepustakaan yang dipergunakan oleh penulisnya.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    26/103

    xxvi

    BAB IILANDASAN TEORI

    B. SKRIPSI

    1. Pengertian skripsi

    Mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya diwajibkan untuk

    menyusun karya ilmiah baik berupa skripsi atau kajian literatur berbentuk

    makalah. Skripsi merupakan produk penelitian atas dasar berpikir ilmiah.

    Pengertian skripsi menurut Arikunto Suharsimi, (1989:9) adalah: Muara

    dari semua pengetahuan dan keterampilan yang pernah diperoleh

    sebelumnya untuk diterapkan dalam menggali permasalahan yang ada

    (baik dalam literatur maupun kancah) agar dengan penelitian itu dapat

    diperoleh temuan yang bermanfaat bagi ilmunya itu.

    Menurut kamus besar Bahasa Indonesia skripsi adalah Karangan

    ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan

    akhir pendidikan akademisnya.

    Komaruddin (2000:249) memberikan pengertian bahwa Skripsi

    adalah tulisan ilmiah sebagai salah satu syarat untuk mencapai peringkat

    atau gelar akademis tertentu. Skripsi merupakan salah satu syarat untuk

    ujian akhir dalam mencapai gelar sarjana.Syarat ini tidak merupakan

    keharusan mutlak. Beberapa perguruan tinggi membuka kemungkinan

    untuk mengikuti ujian tanpa keharusan untuk menulis skripsi, misalnya

    dengan makalah atau ujian tertentu (biasanya mata kuliah pokok)

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    27/103

    xxvii

    Tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi seringkali harus memenuhi

    syarat-syarat sebagai suatu karangan yang bermutu akademis, seperti

    perumusan premise yang menjadi dasar argumentasi, masalah yang

    mengemukakan rintangan atau kendala dalam mencapai tujuan, hipotesis

    sebagai tesis percobaan yang masih perlu dibuktikan kebenarannya dalam

    penelitian kepustakaan atau empiris, metode penelitian dan metode

    pembuktian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dan menarik

    kesimpulan dan saran bilamana dianggap perlu, dan biasanya diakhiri oleh

    daftar kepustakaan yang dipergunakan oleh penulisnya.

    Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

    bahwa skripsi adalah karya tulis yang disusun mahasiswa program S1

    untuk memenuhi persyaratan akhir pendidikan akademisnya yang

    diperoleh melalui penelitian.

    2. Langkah - langkah penelitian

    Skripsi selain sebagai suatu karya ilmiah juga merupakan hasil

    penelitian, oleh sebab itu mahasiswa yang akan menyusun skripsi harus

    menguasai prosedur penelitian. Arikunto Suharsimi, (1997:20)

    menyebutkan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

    a. Memilih masalah

    b.

    Studi pendahuluanc. Merumuskan masalah

    d. Merumuskan anggapan dasar

    e. Merumuskan hipotesis

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    28/103

    xxviii

    f. Memilih pendekatan

    g. Menentukan variabel dan sumber data

    h. Menentukan dan menyusun instrumen

    i. Mengumpulkan data

    j. Analisis data

    k. Menarik kesimpulan

    l. Menulis laporan

    Langkah ke-1 sampai dengan ke-6 mengisi kegiatan pembuatan

    rancangan penelitian, langkah ke-7 sampai dengan ke-10 merupakan

    pelaksanaan penelitian, langkah terakhir sama dengan pembuatan laporan

    penelitian.

    Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan diuraikan penjelasan dari

    masing-masing langkah .

    a. Memilih masalah

    Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti

    memiliki masalah. Hanya bedanya, ada masalah yang dapat seketika

    diatasi, tetapi ada pula yang memerlukan penelitian. Akan tetapi ada

    masalah penelitian yang juga tidak dapat dipecahkan melalui penelitian

    karen aberbagai sebab, antara lain karena tidak tersedianya data.

    Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudahterutama bagi orang-orang yang belum banyak berpengalaman

    meneliti. Untuk ini diperlukan kepekaan dari calon peneliti. Apabila

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    29/103

    xxix

    sudah berpengalaman meneliti, masalah-masalah ini akan timbul

    dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan pemenuhannya.

    b. Studi Pendahuluan.

    Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti,

    sebelum mengadakan penelitian yang sesungguhnya, peneliti

    mengadakan suatu studi pendahuluan, yaitu menjajagi kemungkinan

    diteruskannya pekerjaan meneliti. Prof. Dr. Winarno Surachmad

    (dalam buku Suharsimi Arikunto, 1997 : 22) menyebutnya sebagai

    studi eksploratoris. Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk

    mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya

    menjadi lebih jelas kedudukannya.

    c. Merumuskan masalah.

    Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi

    pendahuluan/studi eksploratis maka masalah yang akan diteliti menjadi

    jelas. Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya maka peneliti

    harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus mulai.

    d. Merumuskan anggapan dasar

    Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya

    oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk

    tempat berpijak bagi peneliti didalam melaksanakan penelitiannya.e. Hipotesis.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    30/103

    xxx

    Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan

    oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan kebenarannya. Langkah ini

    diberi nomor 4a karena tidak demua penelitian menggunakan hipotesis.

    f. Memilih pendekatan

    Yang dimaksud dengan "pendekatan" disini adalah metode atau

    cara mengadakan penelitian. Penentuan pendekatan ini akan sangat

    menentukan apa variabel atau obyek penelitian yang akan diteliti, dan

    sekaligus menentukan subyek penelitian dan sumber data diperoleh.

    g. Menentukan variabel dan sumber data

    Langkah ke-6 ini menjawab pertanyaan:

    1) Apa yang akan diteliti?

    2) Dari mana data diperoleh?

    Kedua hal ini harus diidentifikasikan secara jelas agar dengan

    tepat dapat ditentukan alat apa yang akan kita gunakan untuk

    mengumpulkan datanya.

    h. Menentukan dan menyusun instrumen

    Setelah peneliti mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti

    dan dari mana data bisa diperoleh, maka langkah yang segera diambil

    adalah menentukan dengan apa data dikumpulkan . Instrumen sangat

    tergantung dari jenis data dan dari mana diperoleh.

    i. Mengumpulkan data.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    31/103

    xxxi

    Mengumpulkan data adalah mengamati variabel yang akan

    diteliti dengan metode interview, tes, observasi, kuesioner dan

    sebagainya.

    j. Analisis data

    Analisis data dilakukan untuk menyederhanakan hasil olahan

    data sehingga mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam menganalisis

    data, jenis data yang diperoleh harus diperhatikan (kualitatif atau

    kuantitatif). Apabila data yang diperoleh adalah berupa kualitatif maka

    analisis non statistik digunakan dalam proses analisisnya. Sebaliknya

    data kuantitatif dianalisis dengan analisis statistik.

    k. Menarik kesimpulan

    Penafsiran hasil analisis ini sangat bcrkaitan dengan analisis

    data yang telah dilakukan. Dalam tahap ini, data yang telah diolah dan

    dianalisis, diberi arti. Dari hasil penafsiran ini diperoleh kesimpulan

    penelitian .

    l. Menyusun Laporan

    Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis

    dalam bentuk laporan penelitian agar hasil dan prosedurnya pun

    diketahui orang lain sehingga dapat diambil manfaat dari penelitiannya

    itu.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    32/103

    xxxii

    C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENULISAN SKRIPSI

    Penulisan tugas akhir skripsi merupakan problem bagi mahasiswa

    yang akan menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi, baik bagi mahasiswa

    yang akan memulai, sedang melakukan penulisan maupun bagi mahasiswa

    yang hampir habis masa studinya. Penyelesaian studi di perguruan tinggi

    secara tepat waktu diantaranya terhambat karena penulisan tugas akhir

    (skripsi). Skripsi merupakan salah satu instrumen yang dapat mengukur suatu

    kemampuan, keterampilan dan pemahaman sejumlah pengetahuan yang

    diperoleh selama kuliah.

    Ada berbagai faktor yang mempengaruhi keterlambatan mahasiswa

    dalam menulis skripsi. Faktor-faktor tersebut misalnya : mahasiswa sering

    putus asa bila tugas mencari literatur sukar didapat, kesulitan dalam

    berhubungan dengan dosen pembimbing, kesulitan memahami literatur asing,

    kurang menguasai metodologi penelitian dan kurangnya pengalaman dibidang

    penelitian. Kesiapan penguasaan materi akademik, motivasi, kerja keras,

    minat, juga mempengaruhi mahasiswa dalam proses penulisan skripsi.

    Berikut ini akan dijelaskan tentang faktor yang mempengaruhi mahasiswa

    dalam proses penulisan skripsi, namun hanya difokuskan pada variabel yang

    terdapat dalam penelitian ini.

    1.

    Motivasi

    Sebagaimana disebutkan dimuka, motivasi sangat berperan dalam

    penyusunan skripsi. Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti

    bergerak atau to move (Branca, 1964). Karena itu motif diartikan sebagai

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    33/103

    xxxiii

    kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk

    berbuat atau merupakan driving force. Sumadi Suryabrata (1984 : 70)

    mengatakan motiv adalah keadaan dalam pribadi orang mendorong

    individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai

    sesuatu tujuan.

    Sherif & Sherif, 1956 (dalam buku Alex Sobur, 2003 : 267)

    menyebut motif sebagai suatu istilah generik yang meliputi semua faktor

    internal yang mengarah pada berbagai jenis perilaku yang bertujuan,

    semua pengaruh internal, seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari

    fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera

    sosial, yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut. Giddens, 1991 (dalam

    buku Alex Sobur, 2003 : 267) mengartikan motif sebagai impuls atau

    dorongan yang memberi energi pada tindakan manusia sepanjang lintasan

    kognitif/perilaku kearah pemuasan kebutuhan. Menurut Giddens, motif

    tak harus dipersepsikan secara sadar. Ia lebih merupakan suatu keadaan

    perasaan. Secara singkat, Nasution menjelaskan bahwa motif adalah

    segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

    Dalam bukunya Management, Harold Koontz dan kawan-kawan,

    1980 (dalam buku Alex Sobur, 2003 : 267), mengutip pendapat Berelson

    dan Steiner, mengemukakan bahwa motif is an inner state that energizes,activates, or moves (hence motivation), and that directs or channels

    behavior toward goals ( adalah suatu keadaan dalam yang memberi

    kekuatan, yang menggiatkan, atau yang menggerakkan, sehingga disebut

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    34/103

    xxxiv

    penggerakan atau motivasi, dan yang mengarahkan atau menyalurkan

    perilaku kearah tujuan-tujuan)

    Menurut Guralnik, 1979 (dalam buku Alex Sobur, 2003 : 267)

    dalam Websters New World Dictionary, Motive : an inner drive,

    impulse, etc., that causes one to act (motif : suatu perangsang dari dalam,

    suatu gerak hati, dan sebagainya, yang menyebabkan seseorang

    melakukan sesuatu).

    R.S Woodworth (dalam buku Alex Sobur, 2003 : 267)

    mengartikan motif sebagai suatu set yang dapat atau mudah menyebabkan

    individu untuk melakukakan kegiatan-kegiatan tertentu (berbuat sesuatu)

    dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.Jadi, motif itu adalah tujuan.

    Tujuan ini disebut insentf (incentive). Adapun insentif bisa diartikan

    sebagai suatu tujuan yang menjadi arah suatu kegiatan yang bermotif.

    Dalam pengertian ini, mahasiswa akan berusaha mencapai suatu

    tujuan karena dirangsang oleh manfaat atau keuntungan yang akan

    diperoleh. Dalam proses belajar motivasi mahasiswa tercermin melalui

    ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun

    dihadang banyak kesulitan. Motivasi juga ditunjukkan melalui intensitas

    unjuk kerja dalam melakukan suatu tugas.

    Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii)dorongan, dan (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada

    ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.

    Berkenaan dengan kebutuhan, Mc. Cleland (dalam buku Sri Mulyani

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    35/103

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    36/103

    xxxvi

    tinggi bukan dari penghargaan masyarakat, akan tetapi dari berhasilnya

    melakukan perbuatan yang sukses.

    Heckhausen juga mengemukakan konsep mengenai motif

    berprestasi. Heckhausen menerima motif berprestasi dari Mc Clelland,

    akan tetapi ia memperkembangkannya kearah segi kognitif. Ia

    mendefinisikan motif berprestasi sebagai suatu usaha untuk meningktakan

    atau mempertahankan kecakapan pribadi setinggi mungkin dalam segala

    aktivitas, dan suatu ukuran keunggulan digunakan sebagai pembanding.

    Dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut ada dua kemungkinan, yaitu

    berhasil atau gagal. Ia membedakan tiga ukuran keunggulan : pertama

    yang berhubungan dengan tugas, yaitu menilai berdasar kesempurnaan

    hasil; kedua adalah yang berhubungan dengan diri sendiri, yaitu

    membandingkan dengan hasil sendiri atau prestasi sendiri sebelumnya;

    dan ketiga adalah yang berhubungan dengan orang lain, yaitu

    membandingkan dengan hasil orang lain (Heckhusen, 1967, 1968).

    Heckhausen, 1967 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984 : 23)

    mengemukakan enam sifat individu yang mempunyai motif berprestasi

    yang tinggi. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Lebih mempunyai kepercayaan dalam menghadapi tugas yang

    berhubungan dengan prestasi.2. Mempunyai sifat yang lebih berorientasi ke depan, dan lebih dapat

    menangguhkan pemuasan untuk dapat mendapatkan penghargaan

    (reward) pada waktu kemudian.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    37/103

    xxxvii

    3. Memilih tugas yang kesukarannya sedang

    4. Tidak suka membuang-buang waktu

    5. Dalam mencari pasangan lebih suka memilih orang yang mempunyai

    kemampuan daripada orang yang simpatik

    6. Lebih tangguh dalam mengerjakan suatu tugas

    Weiner, 1972 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984 : 24)

    mengemukakan empat unsur atribusi penyebab yang umum dari motivasi

    berprestasi. Keempat unsur ini adalah kemampuan (kekuatan), usaha,

    kesukaran tugas, dan keberuntungan atau kebetulan.

    Dalam penelitiannya bersama Kukla, ia menemukan bahwa subyek

    dengan motif berprestasi tinggi, jika ia diberi tahu bahwa ia berhasil, ia

    mengatribusikan keberhasilannya tersebut pada kemampuan dan usaha,

    jadi ia menganggap bahwa penyebab kesuksesan faktor internal,

    sedangkan kalau ia diberi tahu bahwa ia gagal, ia percaya bahwa yang

    menyebabkannya adalah kekurangan usaha dan kurang kemampuan

    (Weiner and Kukla,1970).

    Menurut Hermans, 1967 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984

    : 27) orang-orang yang mempunyai motif berprestasi yang tinggi,

    mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

    1.

    Mempunyai aspirasi yang tingkatnya sedang, karena menurutbeberapa penelitian ternyata bahwa individu yang mempunyai motiv

    berprestasi tinggi, memilih resiko yang sedang, sedangkan individu

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    38/103

    xxxviii

    yang motiv berprestasinya rendah, memilih tugas-tugas yang terlalu

    sukar atau terlalu mudah.

    2. Lebih memilih resiko yang sedang daripada resiko yang tinggi.

    3. Berjuang untuk prestasi sosial, hal ini didasarkan penemuan bahwa

    individu yang mempunyai fungsi yang lebih tinggi dalam masyarakat

    daripada orang tuanya, mempunyai motif berprestasi yang lebih tinggi

    daripada individu-individu yang kedudukannya lebih rendah.

    4. Perspektif waktunya berorientasi ke depan, ini didasarkan penemuan

    bahwa individu yang mempunyai motif berprestasi tinggi mempunyai

    sifat dinamis yang lebih tinggi daripada individu yang mempunyai

    motif berprestasi rendah, dan ia juga lebih berorientasi kedepan.

    5. Adanya suatu dorongan untuk menyelesaikan tugas yang belum

    selesai.

    6. Mempunyai keuletan dalam melakukan tugas yang mempunyai

    kesukaran tertentu.

    7. Memilih pasangan atas dasar kemampuan

    8. Usahanya sangat menonjol.

    Konsep-Konsep Mengenai Motif Berafiliasi

    Atkinson et al. 1958 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984 :

    30) mendefinisikan motif berafiliasi sebagai motif yang mendorongpembentukan dan pertahanan hubungan yang positif dan berafeksi dengan

    orang lain, dengan keinginan untuk disukai dan untuk diterima. Jadi

    menurut Atkinson orang yang mempunyai motif berafiliasi yang tinggi,

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    39/103

    xxxix

    mempunyai dorongan untuk membuat hubungan dengan orang lain, karena

    ada keinginan untuk disukai dan untuk diterima, dan akan selalu berusaha

    supaya hubungan tersebut tetap ada.

    Murray, 1938 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984 : 30)

    menganggap bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-

    macam, salah satunya adalah kebutuhan akan afiliasi.Kebutuhan akan

    afiliasi ini menurut pendapatnya semacam tropisme pada manusia.

    Menurut teorinya ada dua unsur dalam kebutuhan berafiliasi ini, yaitu

    kebutuhan untuk berafiliasi atau tropisme yang positif, dan kebutuhan

    untuk menolak atau tropisme yang negatif. Selanjutnya ia menyatakan

    bahwa kebutuhan berafiliasi ini adalah keinginan untuk mendekat atau

    keinginan untuk kerjasama dengan orang lain, menyenangkan dan

    mendapat afeksi dari orang lain, dan setia terhadap teman. Dalam

    kebutuhan berafiliasi ini terkandung kepercayaan, kemauan baik, afeksi,

    kasih dan empati yang simpatik yang dimanifestasikan dalam sikap

    bersahabat, sosial, menyenangkan, penuh kasih dan kepercayaan, dan

    bersifat baik.

    Disini dapat disimpulkan bahwa motiv berafiliasi ini adalah motiv

    yang mendorong individu untuk berinteraksi dengan orang lain yang

    mengandung kepercayaan, afeksi,dan empati yang simpatik.Ada beberapa faktor situasional yang lebih bersifat psikologik

    yang dapat mempengaruhi motif berafiliasi. Faktor-faktor tersebut adalah :

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    40/103

    xl

    dorongan deindividuasi, keragu-raguan, keadaan tertekan, daya tarik target

    afiliasi, dan kemungkinan untuk meningkatkan diri.

    Konsep-Konsep Mengenai Motif Berkuasa

    Lindgren, 1973 (dalam buku Sri Mulyani Martamah, 1984 : 38)

    menggambarkan motif untuk berkuasa sebagai suatu kebutuhan untuk

    mendominasi dan untuk mengentrol. Selanjutnya ia mengatakan bahwa

    pada pandangan pertama motif untuk berkuasa ini sama dengan motif

    untuk berprestasi, karena orang yang dimotivasi oleh kebutuhan untuk

    berprestasi sering mencari kekuasaan untuk mencapai tujuannya, dan

    orang yang mempunyai kekuasaan ada dalam situasi yang

    memungkinkannya untuk mencapai banyak tujuan, yang tidak mungkin

    bagi orang yang tidak mempunyai kekuasaan. Menurut teorinya perbedaan

    antara motif berkuasa dan motif berprestasi terletak pada bahwa orang

    yang dikuasai oleh motif berprestasi lebih tertarik pada prestasi pribadi

    dengan atau tanpa bantuan orang lain. Pada prinsipnya ia memilih untuk

    mencapai tujuannya dengan usahanya sendiri, sedangkan orang yang

    dikuasai oleh motif berkuasa lebih mementingkan martabat (prestige),

    memanipulasi dan mengontrol orang lain. Dapat dikatakan behwa motif

    berkuasa ini adalah dorongan untuk menguasai dan unutuk memanipulasi

    orang lain untuk dapat mencapai martabat.Mc. Clelland, 1972, 1975 (dalam buku Sri Mulyani Martamah,

    1984 : 39) mengatakan bahwa mahasiswa yang mempunyai motif berkuasa

    yang tinggi, menunjukkan aktivitas-aktivitas sebagai berikut : suka

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    41/103

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    42/103

    xlii

    maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis,

    tujuan merupakan titik akhir sementara pencapaian kebutuhan. Jika

    tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi untuk sementara. Jika

    kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas dan dorongan mantal

    untuk berbuat terhenti sementara.

    Pengertian tersebut diperkuat oleh pendapat Bimo Walgito (1992 :

    168) yang mengatakan bahwa motif adalah sebagai pendorong pada

    umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi saling kait mengait dengan faktor-

    faktor lain. Hal-hal yang dapat mempengaruhi motiv disebut motivasi.

    Kalau orang ingin mengetahui mengapa orang berbuat atau berperilaku

    kearah sesuatu seperti yang dikerjakan, maka orang tersebut akan terkait

    dengan motivasi atau perilaku yang termotivasi (motivated behavior).

    Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang

    mendorong perilaku kearah tujuan. Dengan demikian dapat dikemukakan

    bahwa motivasi itu mempunyai 3 aspek, yaitu (1) keadaan terdorong

    dalam diri organisme (a driving state), yaitu kesiapan bergerak karena

    kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan lingkungan, atau

    karena keadaan mental seperti berfikir dan ingatan; (2) perilaku yang

    timbul dan terarah karena keadaan ini; dan (3) goal atau tujuan yang dituju

    oleh perilaku tersebut.

    Menurut Sardiman (1996 : 85) ada tiga fungsi motivasi, yaitu :

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    43/103

    xliii

    i. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

    yang melepaskan energi.

    Apabila anak kebutuhan belajarnya terpenuhi misalnya tersedia ruang

    belajar, buku-buku paketnya lengkap, alat-alat tulis yang lengkap,

    maka anak akan bersemangat dalam belajar sehingga akan

    memperoleh prestasi yang bagus.

    ii. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

    Bagi anak yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maka dengan

    senang hati akan selalu belajar sehingga dapat dengan mudah

    mencapai tujuan belajar yang diharapkan, tetapi bagi anak-anak yang

    motivasi belajarnya rendah dia tidak memiliki semangat dalam belajar

    bahkan dia tidak tau apa tujuan belajar mereka sehingga akan sulit

    untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik.

    iii. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan belajar

    apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan belajar dengan

    menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan tujuan belajar

    misalnya pada saat akan belajar kebetulan ada acara televisi yang

    bagus yang dia sukai padahal dia juga harus mengerjakan tugas rumah,

    maka walaupun anak dihadapkan pada dua hal yang membingungkan

    bagi anak, dia akan tetap memilih untuk belajar dan meninggalkanacara televisi.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    44/103

    xliv

    Kebanyakan para ahli membagi motivasi atas dua tipe atau

    kelompok yang umum dikenal dengan motivasi intrinsik dan motivasi

    ekstrinsik.

    a. Motivasi Intrinsik

    Thornburgh 1984 (dalam buku Elida Prayitno, 1989 : 10 )

    berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang

    disebabkan faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu.

    Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari

    lingkungan.Individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan

    pengarah tingkah laku yang tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar.

    Atau dengan kata lain individu terdorong untuk bertingkah laku kearah

    tujuan tertentu tanpa adanya faktor dari luar.

    Didalam proses belajar siswa yang bermotivasi secara intrinsik

    dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-

    tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar

    yang sebenarnya. Grage dan Berline, 1988 (dalam buku Elida Prayitno,

    1989 : 11) mengemukakan bahwa siswa yang termotivasi secara

    intrinsikaktivitasnya lebih baik dalam belajar daripada siswa yang

    termotivasi secara ekstrinsik.Siswa yang memiliki motivasi intrinsik

    menunjukkan keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar.b. Motivasi Ekstrinsik

    Rumusan lama mengatakan bahwa motivasi ekstrinsik adalah

    motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    45/103

    xlv

    (Pintner, Ryan, West, Alech, Crow dan Smith, 1963 dalam buku

    dalam buku Elida Prayitno, 1989 : 11). Motivasi Ekstrinsik bukan

    merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya yang ada

    didalam diri siswa untuk belajar. Rumusan baru menegaskan bahwa

    motivasi ekstrinsik dinamakan demikian karena tujuan utama individu

    melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak diluar

    aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat didalam

    aktivitas belajar (Thornburg,1984, dalam buku dalam buku Elida

    Prayitno, 1989 : 12).

    Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan

    sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri si belajar yang

    menimbuhkan kegiatan bclajar, yang menjamin kelangsungan dari

    kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek itu

    dapat tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor yang bersifat non

    intelektual yang berperan khas dalam menumbuhkan gairah, merasa

    senang dan semangat untuk belajar. Mahasiswa yang mempunyai

    motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk belajar. Seperti

    aktivitas belajar, seorang mahasiswa diakhir masa studi memiliki

    kewajiban menyusun suatu karya ilmiah, Skripsi dalam proses

    penyusunannya memerlukan penggerak dari dalam diri mahasiswasehingga aktivitas yang dilakukan menunjang terselesaikannya skripsi.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    46/103

    xlvi

    Apabila dikaitkan dalam kawasan Tekonologi Pendidikan,

    motivasi mahasiswa berada dalam kawasan desain, karena

    menjelaskan tentang karakteristik pembelajar.

    Adapun indikator bahwa seorang mahasiswa memiliki motivasi

    yang besar terhadap tugas akhir skripsi adalah:

    1. Suka Membaca Buku

    2. Suka Berkompetisi Dengan Orang Lain

    3. Berinteraksi Dengan Orang Lain

    4.

    Meningkatkan diri5. Berorientasi Kedepan

    6. Pandai Memanfaatkan Waktu

    7. Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan

    8. Tekun Membuat Skripsi

    9. Keadaan Lingkungan

    10. Keadaan Pikiran

    11. Rangsangan Manfaat Yang Diperoleh

    2. Kemampuan Akademik

    Faktor lain yang tidak kalah penting yang turut mempengaruhi

    proses dan hasil penulisan tugas akhir skripsi adalah kemampuan

    akademik yang dimiliki mahasiswa. Kegiatan akademik adalah kegiatan

    yang terprogram, dirancang, dilaksanakan dan dievaluasi secara periodik,

    untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan akademik maka dilakukan

    evaluasi terus-menerus baik penilaian sumatif maupun formatif.

    Kemampuan akademik sering diwujudkan dengan Indeks Prestasi

    sehingga tinggi rendahnya indeks prestasi mencerminkan kesiapan dan

    kemampuan yang dimiliki mahasiswa terhadap kegiatan ilmiah khususnya

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    47/103

    xlvii

    perkuliahan. Sehingga diduga mereka yang mempunyai indeks prestasi

    yang tinggi mencerminkan kernampuan dalam kegiatan ilmiah. Di sini

    peneliti memberikan batasan mengenai kemampuan akademik yaitu

    sejumlah kapasitas yang dimiliki mahasiswa dalam materi perkuliahan

    baik itu berupa materi bidang studi, wawasan, berbahasa dan diskusi.

    Pengertian tersebut menunjuk kepada sejumlah pengetahuan yang

    dikuasai mahasiswa yang akan dituangkan dalam proses penulisan skripsi.

    Indikator bahwa seorang mahasiswa memiliki kemampuan akademik

    adalah: Memiliki prestasi baik yang ditunjukkan dengan IP.

    Apabila dikaitkan dalam Teknologi Pendidikan, kemamampuan

    akademik berada dalam kawasan evaluasi, karena terdapat proses

    penentuan siswa akan belajarnya.

    3. Proses Penulisan Skripsi

    Skripsi sebagai salah satu wujud dari karya ilmiah dalam

    penyusunannya sangat dibutuhkan keterampilan menulis, seperti telah

    disebutkan dimuka bahwa masih belum terbentuk budaya menulis

    dikalangan mahasiswa sehingga mengalami kesulitan ketika pada masa

    akhir studi diwajibkan menulis karya ilmiah (skripsi).

    Jika dikaitkan dengan teknologi pendidikan, kemampuan

    akademik berada dalam kawasan desain, karena menjelaskan tentangkarakteristik pembelajar.

    Menurut Ndraha (1988), Skripsi merupakan laporan pekerjaan

    lapangan dan membaca banyak buku dalam rangka membentuk konsep

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    48/103

    xlviii

    baru yang meliputi fakta serta mengembangkan hipotesis antara variabel-

    variabel yang dijabarkan konsep tersebut.

    Dalam menyusun format penulisan proposal skripsi, mahasiswa

    walaupun tanpa pembimbing sebenarnya dianggap mampu membuat

    proposal skripsi karena mereka telah mengikuti mata kuliah metode

    penelitian, sehingga proposal skripsi yang dibuat dapat diperiksa

    kelayakannya oleh pihak institusi yang bertanggung jawab untuk itu.

    Format proposal skripsi yang baku dan secara umum relatif sama, nemun

    setiap institusi biasanya telah menentukan sendiri aturan-aturannya.

    Husein Umar (2001 : 45) menjelaskan bahwa salah satu format

    isian proposal skripsi yang informasinya dipandang cukup baik untuk

    menilai kelayakan rencana pembuatan skripsi adalah sebagai berikut :

    a. Judul

    Judul setidaknya harus mencerminkan masalah / peluang,

    variabel dan objek yang diteliti, serta desain penelitian yang dipakai.

    b. Latar Belakang Masalah

    Bagian ini menuturkan apa yang mendorong seorang peneliti

    untuk mendalami suatau masalah/peluang. Masalah dapat diartikan

    sebagai suatu kesenjangan antara rencana (sesuatu yang diinginkan)

    dengan keadaan yang ada (realitas) saat penelitian dilakukan.Dibagian ini pun dijelaskan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi

    terjadinya masalah tersebut.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    49/103

    xlix

    Masalah harus dianggap sebagai suatu rintangan yang harus

    dilalui dan bukan dihindari. Peluang juga harus dianggap sebagai

    tantangan. Masalah yang diangkat perlu memiliki unsur yang

    menggerakkan kita untuk dapat membahasnya, kelihatan penting dan

    ada gunanya uantuk dibahas.

    c. Identifikasi Masalah

    Kegiatan tahap ini adalah mencari masalah sebanyak mungkin

    yang kira-kira dapat dicarikan jawaban/pemecahannya melalui

    penelitian. Pencarian masalah-masalah ini terfokus pada masalah

    pokok yang tercermin pada bagian Latar Belakang Masalah diatas.

    Agar masalah-masalah yang akan dibicarakan pada bagian ini

    lebih mudah dimengerti pembaca, umumnya disajikan dalam bentuk

    kalimat tanya.

    d. Batasan Masalah

    Bagian ini sangat berkaitan dengan Identifikasi masalah.

    Dengan keterbatasan yang ada pada peneliti, masalah-masalah yang

    telah diidentifikasi dapat saja tidak diteliti semuanya, tapi hanya

    beberapa saja. Penulisannya juga seperti pada penulisan di identifikasi

    masalah.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    50/103

    l

    e. Rumusan Masalah

    Bagian ini mencoba memformulasikan secara ringkas, jelas dan

    tajam tentang permasalahan utama yang ada di latar belakang masalah dan

    batasan masalah dalam satu paragraf dengan menggunakan kalimat biasa.

    f. Hipotesis penelitian

    Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan

    jawaban yang paling memungkinkan walaupun masih harus

    dibuktikan dengan penelitian. Dugaan jawaban sementara ini pada

    prinsipnya bermanfaat untuk membantu peneliti agar proses

    penelitiannya lebih terarah.

    g. Metode Penelitian

    Kualitas hasil penelitian tergantung dari data yang didapat

    disamping proses pengolahan yang dilakukan. Karena itu, variabel

    yang dipakai, instrumen pengumpulan data, desain penelitian, alat-alat

    analisis, dan lain-lain yang dianggap perlu dalam penelitian harus

    telah disiapkan. Keabsahan metode dianggap paling penting dalam

    menilai kualitas hasil penelitian.

    h. Tinjauan Pustaka

    Studi penjajakan perlu dilakukan untuk menguasai teori yang

    relevan dengan topik/masalah penelitian dan rencana model analisisyang dipakai. Idealnya penulis dapat mengetahui hal-hal apa yang

    telah diteliti dan yang belum diteliti sehingga tidak terjadi duplikasi

    penelitian.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    51/103

    li

    i. Kerangka Pemikiran

    Seluruh kegiatan penelitian, mulai dari tahap awal sampai

    tahap akhir harus merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang

    utuh untuk mencari jawaban-jawaban ilmiah tehadap masalah-

    masalah yang diteliti. Kerangka pemikiran dibuat dalam suatu skema

    sehingga isi penelitian secara keseluruhan diketahui dengan jelas,

    mulai dari mekanisme ketersediaan data, pengolahan dan

    penyajiannya. Dianjurkan agar kerangka pemikiran ini dilengkapi

    dengan penjelasan narasi.

    Pranowo (1996:2) menyebutkan bahwa kesulitan yang dialami

    seseorang dalam menulis ilmiah adalah:

    a. Belum dikuasainya kemampuan memilih masalah yang layak untuk

    ditulis.

    b. Belum dikuasainya kemampuan membatasi masalah yang akan ditulis.

    c. Belum dikuasainya kemampuan mengembangkan masalah secara

    terurai.

    d. Kesulitan menemukan bacaan atau referensi yang relevan dengan

    masalah yang akan ditulis.

    e. Belum dimilikinya kcbiasaan mengungkapkan gagasan secara

    sistematis mempergunakan bahasa tulis, karena yang dipelajari bukankemahiran menulis melainkan teori menulis.

    Hambatan yang dialami mahasiswa berkenaan dengan kernampuan

    menulis ilmiah pada dasarnya bersumber dari belum dapat mengenali adanya

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    52/103

    lii

    masalah yang dapat dijadikan tema karya ilmiah. Bagi mahasiswa yang belum

    terbiasa kadang-kadang sulit rnelakukannya. Mahasiswa harus

    mempertimbangkan, menilai dan merenungkan sehingga karya ilmiah yang

    dibuat memiliki kegunaan, memiliki nilai kebaruan, menarik, dan tidak sulit

    untuk menemukan referensi yang relevan, jika semua telah dipertimbangkan

    maka langkah selanjutnya adalah merumuskan topik. Setelah topik

    dirumuskan, bahan bacaan pun sudah terarah maka langkah selanjutnya

    adalah mengembangkannnya dalam bentuk rencana/ proposal penelitian.

    Penelitian yang dilakukan dapat berupa literatur maupun kancah untuk

    memperoleh data yang diolah menggunakan teknik dan metode tertentu

    sehingga data yang diperoleh merupakan kebenaran berdasarkan kenyataan.

    Mahasiswa yang dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktu yang telah

    ditentukan memanfaatkan waktu selama mengambil teori dengan jalan

    megenali dan memilih masalah yang akan dijadikan fokus tema penelitiannya

    sehingga diakhir masa perkualiahan proposal penelitian telah siap. Untuk

    dapat mengetahui apakah para mahasiswa tersebut mampu mengatasi

    hambatan dalam proses penyusunan skripsi, maka ditetapkan indikator-

    indikator yang antara lain

    1. Penelitian

    2. Temuan Yang Bermanfaat

    3. Syarat Mencapai Gelar

    4. Menguasai Prosedur Penelitian

    5. Tahun Mulai Penyusunan

    6. Tahapan Penyusunan

    7. Upaya Dalam Mengatasi Hambatan Menulis

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    53/103

    liii

    D. KERANGKA BERFIKIR.

    1. Hubungan Motivasi dengan Proses Penulisan Skripsi

    Kegiatan belajar dapat terjadi jika kegiatan tersebut merupakan

    kebutuhan dan ada dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Usaha untuk

    memenuhi kebutuhan ini akan menumbuhkan kemandirian, ia akan belajar

    tanpa ada perintah atau paksaan. Motivasi yang datang dari dalam diri

    merupakan dorongan yang sangat kuat untuk mencapai hasil belajar. Hal

    yang demikian itu dapat terjadi dalam proses penulisan skripsi , seorang

    mahasiswa yang memiliki motivasi paham benar akan manfaat

    terselesaikannya skripsi dengan baik. Mahasiswa yang tinggi motivasinya

    dalam penulisan skripsi ditandai dengan ketepatan waktu dalam

    mengerjakan tugas, bertanggung jawab dengan hasil yang diperoleh, mau

    mengoreksi diri, jujur dan tidak tergantung kepada orang lain. Penulisan

    skripsi membutuhkan energi yang tidak sedikit, mahasiswa dituntut untuk

    selalu memelihara sifat positif seperti yang telah dikemukakan diatas.

    Besar kecilnya dorongan yang dicurahkan sangat tergantung

    kepada penting tidaknya pencapaian tujuan. Seperti halnya seorang

    mahasiswa yang menganggap skripsi merupakan suatu kebutuhan maka

    menjadi pentinglah pemenuhan atas terselesaikannya skripsi tersebut,

    sehingga mahasiswa dengan segenap kema-mpuannya akan mencurahkanperhatian pada aktifitas yang mendukung kegiatan terselesaikannya

    penulisan skripsi tersebut. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki motivasi

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    54/103

    liv

    rendah dalam penyusunan skripsi maka proses melakukan kegiatan yang

    berhubungan dengan skripsi tidak dilakukan secara optimal.

    2. Hubungan Kemampuan Akademik dengan Proses Penulisan Skripsi

    Penulisan skripsi merupakan aktifitas penggabungan sejumlah

    pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dipelajari semasa kuliah.

    Skripsi yang merupakan karya ilmiah disusun dengan cara menggali

    permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap fenomena maupun

    pustaka. Hal tersebut memerlukan sejurnlah pengetahuan yang antara lain

    meliputi materi spesialisasi, metodologi, keterampilan tata tulis dan

    kemampuan bahasa sejumlah kemampuan mahasiswa dalam kegiatan

    akademik tersebut diwujudkan dengan indeks prestasi. Mahasiswa dengan

    Indeks Prestasi tinggi diduga memiliki kemampuan akademik yang tinggi

    pula, Mengingat kegiatan penelitian dalam rangka penulisan skripsi

    merupakan salah satu kegiatan ilmiah maka semakin tinggi indeks prestasi

    semakin tinggi pula kemampuan dibidang penelitian.

    3. Hubungan antara Motivasi dan Kemampuan Akademik dengan

    Proses Penulisan Skripsi.

    Mahasiswa yang mengerjakan skripsi memiliki motivasi dan

    kemampuan akademik yang berbeda-beda, perbedaan tersebut bersumber

    pada karakieristik individu mahasiswa. Sebagaimana telah disebutkan

    didepan bahwa karakteristik mahasiswa adalah bagian-bagian dari

    pengalaman individu dalam hubungannya dengan proses pembelajaran

    secara efektif. Sehingga proses terbentuknya pun antara mahasiswa satu

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    55/103

    lv

    dengan yang lainnya berbeda-beda pula. Mahasiswa yang memiliki

    motivasi dan kemampuan akademik (IPK) tinggi tidak akan menghadapi

    kesulitan yang berarti dalam mengerjakan skripsi karena faktor-faktor

    pendukung dari dalam tersebut telah terintegrasi, sehingga dapat dengan

    mudah mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

    Adapun hubungan tersebut dapat dilihat dari bagan berikut ini :

    E. HIPOTESIS PENELITIAN

    1. Ada hubungan signifikan antara motivasi terhadap proses penulisan

    skripsi mahasiswa FIP Universitas Negeri Semarang.

    2. Ada hubungan signifikan antara kemampuan akademik terhadap proses

    penulisan skripsi mahasiswa FIP Universitas Negeri Semarang.

    3. Ada hubungan signifikan secara bersama-sama antara motivasi dan

    kemampuan akademik dengan proses penulisan skripsi mahasiswa FIP

    Universitas Negeri Semarang.

    MotivasiKemampuan Akademik

    Proses PenulisanSkripsi

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    56/103

    lvi

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Dalam kegiatan penelitian selalu menggunakan cara-cara atau langkah-

    langkah tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar. Kebenaran tersebut

    dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan terbuka untuk diuji oleh

    siapapun. Cara-cara atau langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah dinamakan

    metode.

    Peranan metode sangat menentukan dalam upaya menghimpun data

    yang diperlukan dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan

    memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana

    penelitian itu dilaksanakan (Sudjana, 1989 : 16)

    A. Populasi dan Sampel

    1.

    Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1997 :

    108). Sedangkan Margono (1996 : 118) menjelaskan bahwa populasi

    adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup

    dan waktu yang kita tentukan.

    Menurut Sugiono (1994:57) populasi penelitian adalah wilayah

    generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek, mempunyai kuantitas dan

    karakteristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulan.

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    57/103

    lvii

    Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah

    jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Dalam

    penelitian ini, populasi yang diambil adalah mahasiswa Fakultas Ilmu

    Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang terdaftar mengambil Tugas

    Akhir Skripsi pada semester ganjil tahun ajaran 2000.

    Dari data yang diperoleh, jumlah mahasiswa Fakultas Ilmu

    pendidikan yang mengambil skripsi sebanyak 98 orang.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

    (Arikunto, 1997 :109). Saifuddin Azwar (1997 : 79) mendefinisikan

    sampel adalah sebagian dari populasi.

    Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel

    adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat yang sama dengan

    populasi.

    Dalam penelitian ini sampel diambil dari keseluruhan jumlah

    populasi, sehingga penelitian ini merupakan penelitian

    populasi.Pengambilan populasi sebagai subjek penelitian ini juga berdasar

    pada pendapat Suharsimi Arikunto (1997 : 112) yang menyatakan bahwa

    apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

    penelitiannya merupakan penelitian populasi. Berdasarkan hal tersebut, jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 98 orang terdiri dari 3

    jurusan yaitu : Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Pendidikan Luar

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    58/103

    lviii

    Sekolah dan Bimbingan Konseling. Agar Lebih jelasnya data akan kami

    sajikan dalam tabel dibawah ini :

    Tabel 3

    Daftar Populasi dan Sampel PenelitianNO JURUSAN JUMLAH

    POPULASIJUMLAH SAMPELMENURUT JENIS

    KELAMIN1

    2

    3

    Kurikulum dan

    Teknologi

    Pendidikan

    Pendidikan Luar

    Sekolah

    Bimbingan

    Konseling

    28 Mahasiswa

    32 Mahasiswa

    38 Mahasiswa

    6 Mahasiswa Laki-Laki

    22 Mahasiswa Perempuan

    5 Mahasiswa Laki-Laki

    27 Mahasiswa Perempuan

    6 Mahasiswa Laki-Laki

    32 Mahasiswa Perempuan

    JUMLAH 98 Mahasiswa 98 Mahasiswa

    B. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik

    perhatian suatu penelitian. Suharsimi Arikunto ( 1997 : 99) membagi variabel

    menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini ,

    variabel yang melingkupi sebagai berikut :

    1. Variabel bebas : motivasi dan kemampuan akademik

    2. Variabel terikat : Proses penulisan skripsi

    Selanjutnya hubungan antara variabel dapat digambarkan sebagai

    berikut :

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    59/103

    lix

    Dengan Keterangan :

    X1 : Motivasi

    X2 : Kemampuan Akademik

    Y : Proses Penulisan Tugas Skripsi

    C. Metode Pengumpulan Data

    Suatu penelitian akan memperoleh data yang representatif, maka

    menggunakan metode yang mampu mengungkapkan atau mendapatkan data-

    data yang dibutuhkan. Untuk mendapatkan data dari variabelvariabel

    penelitian yang akan diteliti digunakan metode pengumpulan data sebagai

    berikut :

    I. Metode Pokok

    Kuesioner

    Pemakaian kuesioner ini berdasar pada anggapan yang

    dikemukakan Singarimbun Masri (1985 : 130) yaitu bahwa tujuan

    pembuatan kuesioner (kuesioner) adalah untuk memperoleh informasi

    X1

    X2

    Y

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    60/103

    lx

    yang relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi yang

    reliabilitas dan validitas setinggi mungkin.

    Selanjutnya Arikunto Suharsimi (1997 :128) berpendapat bahwa

    kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

    memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

    pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

    Kuesioner dipandang dari jawaban yang diberikan, dibedakan

    menjadi :

    a. Kuesioner langsung

    b. Kuesioner tidak langsung.

    (Bimo Walgito, 2000 : 37)

    Kuesioner dipandang dari bentuknya, sebagai berikut :

    a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan

    kuesioner tertutup.

    b. Kuesioner lisan, yang dimaksud adalah kuesionar terbuka.

    c. Check list, yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal

    membubuhkan tanda check (V) pada kolom sesuai.

    d. Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh

    kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya

    mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

    (Suharsimi Arikunto, 1997 : 141)

    Keuntungan kuesioner sebagai suatu metode untuk memperoleh

    data dapat dikemukakan sebagai berikut :

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    61/103

    lxi

    a. Merupakan metode yang praktis, pada jarak yang jauh, peneliti tidak

    perlu datang ketempat yang diteliti, cukup mengirimkan kepada

    mereka yang akan diteliti, atau meminta bantuan kepada orang lain

    untuk menyebarkan kuesioner tersebut.

    b. Dalam waktu yang relatif singkat, dapat mengumpulkan data yang

    banyak.

    c. Sedikit tenaga yang digunakan, dengan demikian kuesioner merupakan

    metode yang hemat tenaga, hemat waktu dan hemat biaya.

    d. Orang dapat menjawab dengan leluasa, bebas tidak dipengaruhi orang

    lain, sehingga orang akan lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan-

    pertanyaan.

    Disamping keuntungan-keuntungan tersebut diatas, kuesioner juga

    memiliki kelemahan-kelemahan, antara lain :

    a. Kemungkinan responden tidak dapat berhadapan langsung dengan

    peneliti, maka bila ada hal-hal yang kurang jelas akan sulit

    mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

    b. Dalam kuesioner, pertanyaan-pertanyaan telah disusun sedemikian

    rupa sehingga pertanyaan-pertanyaan itu bersifat kaku, tidak dapat

    diubah dan disesuaikan dengan situasi yang ada.

    c.

    Biasanya tidak semua kuesioner yang dikeluarkan akan kembalisemula. Hal ini harus menjadi pertimbangan peneliti, kuesioner yang

    dikeluarkan harus dilebihi, untuk menjaga kuesioner yang tidak

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    62/103

    lxii

    kembali, selain itu juga peneliti harus mengontrol kuesioner yang

    dikeluarkan.

    Sekalipun kuesioner mempunyai kelemahan-kelemahan, namun

    bila kuesioner disusun dengan sebaik-baiknya, sumbangan kuesioner tidak

    kecil sebagai salah satu metode penelitian untuk mendapatkan data.

    a. Kuesioner Motivasi

    Dalam skripsi ini digunakan kuesioner tertutup yang langsung

    dijawab oleh subjek penelitian dengan bentuk jawaban rating-scale.

    Kuesioner ini disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan

    penskalaan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang

    mengandung indikator motivasi. Jawaban terhadap masing-masing

    pertanyaan dinyatakan dalam lima kategori, yaitu :

    SS = Sangat Sesuai

    S = Sesuai

    R = Ragu-Ragu

    TS = Tidak Sesuai

    STS = Sangat Tidak Sesuai

    Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing

    untuk menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya.

    Kemudian diadakan uji coba pertama dan diadakan analisis validitasdan reliabilitas item, diadakan perbaikan terhadap item-item yang tidak

    valid atau memenuhi syarat. Jumlah item pertanyaan untuk kuesioner

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    63/103

    lxiii

    motivasi ada 25 item. Cara menjawab pertanyaan adalah dengan

    memilih salah satu dari 5 alternatif jawaban. Bobot statemen adalah :

    Sangat Sesuai = 5

    Sesuai = 4

    Ragu-Ragu = 3

    Tidak Sesuai = 2

    Sangat Tidak Sesuai = 1

    b. Kuesioner Proses Penulisan Skripsi

    Kuesioner disusun berdasarkan Skala Likert. Untuk melakukan

    penskalaan dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang

    mengandung indikator proses penulisan skripsi. Jawaban terhadap

    masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam lima kategori, yaitu :

    SS = Sangat Sesuai

    S = Sesuai

    R = Ragu-Ragu

    TS = Tidak Sesuai

    STS = Sangat Tidak Sesuai

    Setelah item-item kuesioner disusun, dimintakan pembimbing

    untuk menilai mengenai isinya, bahasanya dan keterbatasannya.

    Kemudian diadakan uji coba pertama dan diadakan analisis validitasdan reliabilitas item, diadakan perbaikan terhadap item-item yang tidak

    valid atau memenuhi syarat. Jumlah item pertanyaan untuk kuesioner

    proses penulisan skripsi ada 32 item. Cara menjawab pertanyaan

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    64/103

    lxiv

    adalah dengan memilih salah satu dari 5 alternatif jawaban.Bobot

    statemen adalah :

    Sangat Sesuai = 5

    Sesuai = 4

    Ragu-Ragu = 3

    Tidak Sesuai = 2

    Sangat Tidak Sesuai = 1

    II. Metode Pelengkap

    Dokumentasi

    Dokumentasi asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

    tertulis. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

    variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

    prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Suharsimi, 1997 :

    206).

    Dengan mengetahui asal dari arti kata dokumentasi, maka dapat

    disimpulkan bahwa dokumentasi adalah membuat catatan atau membuat

    keterangan-keterangan tertulis ataupun tercetak yang dijadikan dokumen.

    Dalam pengumpulan data yang menggunakan metode dokumentasi

    berarti suatu cara mengumpulkan data dengan mengambil data darisumber-sumber dokumen. Dokumen yang dimaksud adalah suatu catatan

    atau keterangan-keterangan baik tertulis ataupun tercetak, yang

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    65/103

    lxv

    menunjukkan kejadian-kejadian masa lampau sehingga dapat memberikan

    berbagai macam keterangan.

    Dengan melalui metode dokumentasi inilah penulis akan

    mendapatkan keterangan-keterangan dan dapat mengumpulkan data

    tentang jumlah mahasiswa yang mengambil tugas akhir skripsi, rata-rata

    tahun kelulusan dari masing-masing jurusan dan indeks prestasi. Didalam

    penyelidikan ini penulis mendapat data dari dokumen yang berasal dari

    UPT Komputer Universitas Negeri Semarang. Data yang diperoleh berupa

    jumlah mahasiswa yang mengambil Tugas Akhir Skripsi, Rata-rata tahun

    kelulusan dari masing-masing jurusan angkatan 1998 dan 1999 dan indeks

    prestasi.

    D. Metode Penyusunan Instrumen

    a. Instrumen Penelitian

    Instrumen adalah alat pengumpul data atau karena dalam

    penelitian instrumen saling bertindak sebagai alat evaluasi, maka

    instrumen juga biasa disebut sebagai alat evaluasi (Nana Sudjana, 1997 :

    20). Pemilihan dan pembuatan instrumen secara tepat akan

    memungkinkan peneliti memperoleh data sebagaimana yang

    diharapkan, dapat menguji hipotesis secara tepat sehingga menghasilkan

    kesimpulan.Menurut Saifuddin Azwar (1997 : 93) ada beberapa model

    instrumen pengumpulan data yang biasanya digunakan dalam penelitian,

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    66/103

    lxvi

    yaitu sosiometri, skala sikap Model Likert, Tes dan skala-skala

    psikologi, dan kuesioner.

    Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah

    instrumen model kuesioner. Adapun format penyajiannya dibuat dalam

    bentuk format pilihan sehingga lebih memudahkan pekerjaan responden

    dalam memberikan repon. Format pilihan tepat untuk digunakan bila

    data yang diungkap banyak menyangkut variabel yang variasinya jelas

    atau sengaja hendak dibatasi (Saifuddin Azwar, 1997 : 103 ).

    KISI KISI INSTRUMEN

    VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR NO. ITEM

    Motivasi Kebutuhan

    1. Kebutuhan

    Kekuasaan

    2. Kebutuhan

    Berafiliasi

    3. Kebutuhan

    Berprestasi

    a. Suka Membaca

    buku

    b. Suka

    berkompetisi

    dengan orang

    lain

    a. Berinteraksi

    dengan orang

    lain

    b. Meningkatkan

    diri

    a. Berorientasi

    kedepan

    b. Pandai

    1,2,21

    14

    3,17,22,23

    25

    7

    4,8

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    67/103

    lxvii

    Dorongan

    Gerakan/penggerak

    Tujuan

    Mengarahkan/ Arahan

    memanfaatkan

    waktu

    c. Ulet dalammenghadapi

    kesulitan

    d. Tekun membuat

    skripsi

    a. Keadaan

    Lingkungan

    b. Keadaan pikiran

    Rangsangan

    manfaat yang

    diperoleh

    6,15

    5,13

    11,12,18,20

    9,10

    16,19,24

    Proses

    Penulisan

    Skripsi

    Karangan Ilmiah

    Hasil Penelitian

    Keterampilan Menulis

    a. Penelitian

    b. Temuan

    bermanfaat

    c. Syarat Mencapai

    gelar

    Menguasai prosedur

    penelitian

    a. Tahun mulai

    penyusunan

    b. Tahapan

    penyusunan

    c. Upaya mengatasi

    hambatan

    menulis

    12,11

    2

    10

    1,3

    5,6,7

    15,16,17,18,19,20,

    21, 22, 23, 24, 25, 26,

    27, 28, 29, 30

    4, 8, 9, 13,14

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    68/103

    lxviii

    b. Uji Coba Instrumen

    Uji coba instrumen dilakukan untuk memperoleh validitas item

    atau butir soal dilakukan terhadap responden diluar subjek penelitian

    yang memiliki kesetaraan karakteristik dengan subjek penelitian.

    Sebelum diujicobakan pada subjek penelitian, soal terlebih dahulu diuji

    cobakan pada mahasiswa lain.Tujuan uji coba dalam penelitian ini

    adalah untuk memperoleh butir tes yang masuk dalam kategori baik dan

    bisa dipakai untuk penelitian.

    Apabila data yang didapat dari uji coba sudah sesuai dengan

    yang seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah

    valid (Suharsimi Arikunto, 1997 : 145).

    Adapun responden yang dipilih adalah mahasiswa Fakultas

    Ilmu Pendidikan non responden. Pemilihan mahasiswa non responden

    sebagai responden uji coba didasarkan atas pertimbangan bahwa

    mahasiswa tersebut hampir memiliki kesetaraan akademik dengan

    subjek penelitian.

    1. Uji Validitas

    Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti

    sejauhmana ketapatan dan kecermatan suatu alat ukur dalammelakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat

    dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut

    menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    69/103

    lxix

    sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang

    menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran

    dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Saifuddin

    Azwar, 1997 : 6).

    Suharsimi Arikunto (1997 : 144) validitas adalah suatu

    ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan

    sesuatu instrumen.

    Untuk mengetahui validitas suatu instrumen pada penelitian

    ini digunakan teknik analisis kesahihan butir dengan rumus Korelasi

    Product Moment. Rumus Korelasi Product Moment yang dimaksud

    adalah :

    ( )( )( ){ } ( ){ }

    =

    2222 YYNXXN

    YXXYNrxy

    Dengan Keterangan :

    rxy = Koefisisen korelasi antara gejala X dan gejala Y

    xy = Jumlah Product dari x dan y

    N = Jumlah subjek uji coba

    X = Sigma x (skor butir)

    Y = Sigma y (skor faktor)

    2X = Sigma x kuadrat

    2Y = Sigma y kuadrat

  • 8/8/2019 Skripsi Pendidikan (137)

    70/103

    lxx

    2. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

    instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai

    alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

    Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

    menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Dari sini dapat

    dikatakan bahwa reli