SKRIPSI Pemahaman Konsep dan Analisis Kesalahan …
Transcript of SKRIPSI Pemahaman Konsep dan Analisis Kesalahan …
SKRIPSI
Pemahaman Konsep dan Analisis Kesalahan Mengenai Materi Operasi
Bilangan Bulat pada Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua Program
Matrikulasi Kelas B
DI SUSUN OLEH :
Magdalena Rosario Mega Sanusi (151414051)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
SKRIPSI
Pemahaman Konsep dan Analisis Kesalahan Mengenai Materi Operasi
Bilangan Bulat pada Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua Program
Matrikulasi Kelas B
DI SUSUN OLEH :
Magdalena Rosario Mega Sanusi (151414051)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Ulangan 31:6
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, jangan takut dan jangan gemetar karena
mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau dan
tidak akan meninggalkan engkau”
Yesaya 40:29
“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada
yang tiada berdaya”
“Ojo kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka”
-Filosofi Jawa-
“Urip iku Urup”
-Filosofi Jawa-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, terimakasih atas segala nikmat kemudahan dalam proses penulisan
skripsi ini. Skripsi ini saya persembahkan dengan kasih sayang kepada:
Orangtua saya yang tercinta:
Bapak Lukas Rubiyanto dan Ibu Pandhes Sukamti
Terimakasih Bapak dan Ibu telah dengan sabar membesarkan saya, segala
pengorbanan dan kerja kerasnya serta selalu berusaha memberikan pendidikan
yang terbaik untuk anak-anaknya.
Adik saya satu-satunya:
Robertus Alfa Yunan Prakoso
Terimakasih bro, sudah selalu memberikan support untuk segera lulus.
Terimakasih kepada Rizqi Jeffri Satria.S.H., yang telah memberikan doa,
dukungan, serta motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan dapat lulus
dengan nilai yang memuaskan.
Terimakasih kepada seluruh saudara, sahabat, dan teman-teman yang selalu
memberi dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Magdalena Rosario Mega Sanusi. 2019. Pemahaman Konsep Dan Analisis
Kesalahan Mengenai Materi Operasi Bilangan Bulat Pada Mahasiswa Dari
Kabupaten Mappi Papua Program Matrikulasi Kelas B. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pemahaman konsep
mahasiswa matrikuasi kelas B dalam memahami materi operasi bilangan bulat. (2)
Mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa matrikuasi kelas B
dalam menyelesaikan soal mengenai materi operasi bilangan bulat. (3)
Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikuasi kelas B dalam
menyelesaikan soal mengenai materi operasi bilangan bulat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dan
penelitian kualitatif. Subjek penelitian 5 mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikuasi kelas B. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Februari-
Mei 2019. Instrumen pengumpulan data terdiri dari observasi, soal tes dan
pedoman wawancara. Faktor penyebab kesalahan diperoleh dari hasil wawancara
dengan subjek. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan metode
analisis kesalahan dengan mengidentifikasi jenis kesalahan pada jawaban subjek
mengerjakan tes materi operasi bilangan bulat. Analisis data kuantitatif dilakukan
dengan cara pemberian nilai dan observasi dokumen refleksi tutor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Subjek 1 (S1) dengan nilai yang
diperoleh 75 dapat menguasai 2 indikator pencapaian kompetensi (IPK), Subjek 2
(S2) dengan nilai yang diperoleh 65 dapat menguasai 2 IPK, Subjek 3 (S3) dengan
nilai yang diperoleh 50 dapat menguasai 1 IPK, serta Subjek 4 (S4) dan Subjek 5
(S5) dengan nilai yang diperoleh 30 tidak dapat menguasai IPK. (2) Jenis
kesalahan yang dilakukan oleh S1 adalah kesalahan memahami (K1), kesalahan
pada notasi (K3), kesalahan menginterpretasikan data (K4), dan kesalahan pada
solusi (K6). S2 melakukan kesalahan dalam keterampilan proses (K2), dan
kesalahan menginterpretasikan data (K4). S3 melakukan jenis kesalahan
kesalahan memahami (K1), kesalahan dalam keterampilan proses (K2), kesalahan
pada notasi (K3), dan kesalahan pada solusi (K6). S4 melakukan kesalahan
memahami (K1), kesalahan keterampilan proses (K2), kesalahan menggunakan
logika (K5), dan kesalahan solusi (K6). Serta S5 melakukan jenis kesalahan
keterampilan proses (K2), kesalahan notasi (K3), kesalahan meginterpretasikan
data (K4), dan kesalahan solusi (K6). (3) Faktor penyebab terjadinya kesalahan
adalah kurangnya pemahaman atas materi yang telah dipelajari, kurang teliti,
kurangnya penguasaan bahasa matematika, tidak memeriksa ulang solusi atau
jawaban yang telah didapatkan.
Kata Kunci: Pemahaman Konsep, Analisis Kesalahan, Bilangan Bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Magdalena Rosario Mega Sanusi. 2019. Understanding the Concept and Error
Analysis of Integral Operation Material on Class B Students of Matriculation
Program from Mappi Regency of Papua. Thesis. Mathematics Education Study
Program, Department of Mathematics and Natural Sciences. Teacher Training
and Education Faculty, Sanata Dharma University.
The study aims to (1) Find out the conceptual understanding of class B
students on matriculation program from Mappi Regency of Papua in
comprehending integral operation material. (2) Know the types of errors made by
class B students on matriculation program from Mappi Regency of Papua in
solving questions about integral operation material. (3) Figure out the factors
causing mistakes made by class B students on matriculation program from Mappi
Regency of Papua in answering questions about integral operation material.
The type of research used is qualitative research. The subjects of this study
were class B students on matriculation program from Mappi District of Papua.
Data collection was carried out in February-May 2019. The instruments of data
collection used in this study consisted of observations, test questions and
interview guidelines. Factors that cause errors were obtained from the results of
interviews with the subjects. Qualitative data analysis in this study used error
analysis method by identifying the types of errors on the subjects’ answers when
doing integer operating material tests. Quantitative data analysis was done by
providing results and observing tutor reflection documents.
The results of the study show that (1) Subject 1 (S1) with the value obtained 75
can master 2 indicators of understanding concepts, Subject 2 (S2) with the value
obtained 65 can master 2 indicators of understanding concepts, Subject 3 (S3)
with a value that obtained 50 can master 1 indicators of understanding concepts,
and Subject 4 (S4) and Subject 5 (S5) with the value obtained 30 cannot master
the indicators of understanding concepts. (2) The type of error made by S1 is an
error understanding (K1), an error in notation (K3), an error in interpreting data
(K4), and an error in solution (K6). S2 made a mistake in process skills (K2), and
errors in interpreting data (K4). S3 performs a type of error understanding (K1),
an error in process skills (K2), an error in notation (K3), and an error in solution
(K6). S4 made an error understanding (K1), process skill error (K2), error using
logic (K5), and solution error (K6). And the S5 performs a type of process skill
error (K2), a notation error (K3), an error in interpreting data (K4), and a
solution error (K6). (3) The factors that cause errors are lack of understanding of
the material that has been studied, inaccurate, lack of mastery of the language of
mathematics, not re-checking the solutions or answers that have been obtained.
Keywords: Concept Understanding, Error Analysis, Integers.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini tepat waktunya.
Rasa bangga dan terharu penulis rasakan atas pencapaian yang dialami penulis
sampai pada tahap ini. Semua hal itu penulis sadari berkat penyelenggaraan Ilahi
melalui para Dosen, Pegawai, dan Karyawan di Universitas Sanata Dharma,
keluarga dan para sahabat di Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis tidak bekerja sendirian.
Begitu banyak orang yang rela menyempatkan dirinya untuk membantu dan
memberikan motivasi demi penyelesaian penelitian ini. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
4. Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti, M.Sc. selaku dosen pembimbing
akademik serta dosen pembimbing skripsi yang selalu meluangkan waktu
untuk membimbing dan memberi motivasi serta perhatian kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B
yang telah bekerja sama dengan baik selama proses penelitian.
6. Para pegawai sekretariat JPMIPA atas pelayanannya yang sangat baik
dalam mendukung proses penelitian.
7. Bapak dan Ibu serta adik saya Robertus Alfa Yunan Prakosko yang selalu
perhatian dan memberikan kasih sayang yang tak terhingga kepada
penulis.
8. Teman dekat penulis Rizqi Jeffri Satria.S.H., yang selalu memberi
semangat dan perhatian selama proses penyelesaian penelitian ini.
9. Sahabat-sahabat tercintaku “Bocahe Pak Hadi” (Dina, Hesty, Wulan, dan
Agata) yang selalu memberi motivasi, penyemangat dan membantu
penulis dalam segala kesulitan.
10. Sahabat-sahabat gang buntu (Joko Susilo, Joko Santoso, Monica Flaviana,
Velent, dan Kadwi Mentari) yang selalu setia menemani dan saling
membantu menemukan jalan keluar segala perkara.
11. Sahabat-sahabat “Anti Reuni Club” (Chori Intan dan Gumilar Endani)
yang selalu memberi cambukan semangat untuk segara lulus.
12. Teman-teman Kelas B Pendidikan Matematika 2015 yang selalu
memberikan dukungan dan motivasi.
13. Teman-teman seangkatan Pendidikan Matematika 2015 yang selalu
memberi dukungan dan motivasi.
14. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI ........................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH . vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Pembatasan Masalah .................................................................................... 8
F. Penjelasan Istilah .......................................................................................... 8
G. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 11
A. Andragogi (Pendidikan Untuk Orang Dewasa) ......................................... 11
B. Pemahaman Konsep ................................................................................... 18
C. Analisis Kesalahan ..................................................................................... 22
D. Faktor Penyebab Kesalahan ....................................................................... 28
E. Operasi Bilangan Bulat .............................................................................. 30
F. Kerangka Berfikir....................................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 41
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 41
B. Penjadwalan Waktu Pelasanaan Penelitian ................................................ 42
C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 42
D. Objek Penelitian ......................................................................................... 43
E. Bentuk Data ................................................................................................ 43
F. Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 44
G. Metode Atau Teknik Analisis Data ............................................................ 49
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 52
A. Pelaksanaan Pengambilan Data.................................................................. 52
B. Deskripsi Hasil Observasi .......................................................................... 54
C. Analisis Data Tes Hasil Belajar ................................................................. 70
D. Analisis Data Hasil Wawancara ................................................................. 82
E. PEMBAHASAN ...................................................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 120
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 120
B. KETERBATASAN PENELITIAN .......................................................... 123
C. SARAN .................................................................................................... 124
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 125
LAMPIRAN ........................................................................................................ 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hasil UAS Nomor 1 Program Matrikulasi Semester 1 ....................... 5
Gambar 2.1 Piramida Kebutuhan Manusia ........................................................... 14
Gambar 4.1 Jawaban S1 Untuk Soal Nomor 1 ..................................................... 82
Gambar 4.2 Jawaban S1 Untuk Soal Nomor 3 ..................................................... 84
Gambar 4.3 Jawaban S2 Untuk Soal Nomor 1 ..................................................... 85
Gambar 4.4 Jawaban S2 Untuk Soal Nomor 3 ..................................................... 86
Gambar 4.5 Jawaban S3 Untuk Soal Nomor 1 ..................................................... 88
Gambar 4.6 Jawaban S3 Untuk Soal Nomor 4 ..................................................... 89
Gambar 4.7 Jawaban S4 Untuk Soal Nomor 1 ..................................................... 90
Gambar 4.8 Jawaban S4 Untuk Soal Nomor 3 ..................................................... 92
Gambar 4.9 Jawaban S4 Untuk Soal Nomor 4 ..................................................... 94
Gambar 4.10 Jawaban S5 Untuk Soal Nomor 1 ................................................... 95
Gambar 4.11 Jawaban S5 Untuk Soal Nomor 2 ................................................... 96
Gambar 4.12 Jawaban S5 Untuk Soal Nomor 3 ................................................... 98
Gambar 4.13 Jawaban S5 Untuk Soal Nomor 4 ................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Kesalahan Menurut Dwi Oktaviana Berdasarkan Teori
Analisis Kesalahan Anne Newman ....................................................................... 24
Tabel 3.1 Indikator Soal Tes Hasil Belajar ........................................................... 47
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ............................................................................ 48
Tabel 4.1 Agenda Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 52
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Masing-Masing Subjek ............................................... 71
Tabel 4.3 Analisis Data Tes Hasil Belajar ............................................................ 74
Tabel 4.4 Jenis Kesalahan yang Dilakukan Mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua Program Matrikulasi Kelas B ..................................................................... 81
Tabel 4.5 Analisis Pemahaman Konsep Subjek 1 (S1) ....................................... 102
Tabel 4.6 Analisis Pemahaman Konsep Subjek 2 (S2) ....................................... 104
Tabel 4.7 Analisis Pemahaman Konsep Subjek 3 (S3) ....................................... 106
Tabel 4.8 Analisis Pemahaman Konsep Subjek 4 (S4) ....................................... 108
Tabel 4.9 Analisis Pemahaman Konsep Subjek 5 (S5) ....................................... 110
Tabel 4.10 Ketercapaian Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) .................... 112
Tabel 4.11 Analisis Jenis Kesalahan ................................................................... 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 132
Lampiran B.1 Instrumen Soal Test ..................................................................... 133
Lampiran B.2 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran ..................................... 134
Lampiran C.1 Validasi Soal Tes ......................................................................... 137
Lampiran C.2 Validasi Pedoman Wawancara .................................................... 143
Lampiran D.1 Lembar Hasil Kerja Mahasiswa................................................... 149
Lampiran D.2 Dokumen Refleksi Tutor ............................................................. 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Crow & Crow (1958) yang dikutip oleh Rohmah Noer
(2012), menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh kebiasaan-
kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Belajar menjadi landasan pokok dalam
setiap usaha pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar mendapatkan tempat
dan perhatian yang besar dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan
salah satu sarana manusia dalam belajar dan berlangsung dalam
lingkungan pendidikan yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pendidikan adalah hak segala bangsa meski demikian angka putus sekolah
di Indonesia masih tergolong tinggi karena beberapa faktor, diantaranya
adalah faktor ekonomi, sarana prasarana serta berbagai faktor lain yang
menunjang keterlaksanaan sebuah pendidikan.
Bermula dari beberapa faktor tersebut, Universitas Sanata Dharma
(USD) Yogyakarta bersama Pemerintah Kabupaten Mappi Papua
melakukan sebuah kerjasama Matrikulasi pendidikan. Kerjasama ini
diawali ketika Bupati Mappi melakukan perjalanan dinas ke Yogyakarta
dan bertemu dengan Rektor USD. Melihat kondisi di Kabupaten Mappi
Papua yang masih sangat kekurangan tenaga pendidik atau Guru,
Pemerintah Kabupaten Mappi Papua melakukan pendekatan dan
mengambil suatu kebijakan untuk menyeleksi siswa-siswi dari lulusan
SMA/SMK di Kabupaten Mappi Papua. Pemerintah Dinas Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kabupaten Mappi Papua kemudian membentuk tim lokal untuk
menyeleksi siswa-siswi tersebut. Dari total sebanyak 300 pendaftar,
diambil sebanyak 120 orang untuk dikirim ke Yogyakarta dimana 100
orang mengikuti pendidikan USD dan 20 orang lainnya mengikuti
pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM). Sebelum mengikuti proses
perkuliahan pada umunya, 100 orang calon mahasiswa dari Mappi Papua
ini diberikan pendampingan dalam matrikulasi, pada matrikulasi tersebut
mahasiswa Mappi Papua mempelajari Matematika Dasar, penggunaan
media pembelajaran, penggunaan Teknlogi penunjang pembelajaran
(Laptop/Komputer) dan beberapa ilmu pengetahuan lainnya, hal ini
dilakukan agar nantinya calon mahasiswa dari Mappi Papua dapat
mengikuti perkembangan materi yang diberikan di dalam proses
perkuliahan. Calon Mahasiswa dari Mappi Papua memiliki kendala belajar
yang bermacam-macam, diantaranya adalah belum dapat membaca
bilangan, belum dapat membandingkan besar suatu bilangan, belum dapat
melakukan operasi hitung sederhana, belum dapat menyelesaikan suatu
permasalahan yang disajikan dalam bentuk operasi bilangan bulat
campuran, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan keadaan tersebut, maka seluruh calon mahasiswa dari
Mappi Papua diberikan pendampingan untuk mempelajari Matematika
Dasar. Hal ini dikarenakan, Matematika Dasar merupakan salah satu
kemampuan yang wajib dikuasai agar nantinya calon mahasiswa dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Mappi Papua dapat menularkan ilmunya pada masyarakat di daerah asal
mereka. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada
semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Dengan belajar Matematika calon mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua diharapkan dapat belajar bernalar secara kritis,
kreatif, dan aktif. Menurut Sumarmo (Rohman Rizqi, 2014) menyatakan
bahwa pendidikan merupakan proses yang kreatif, dinamik, dan generatif
melalui kegiatan Matematika. Selama proses pembelajaran Matematika
Dasar ini, Program Studi Pendidikan Matematika USD mengizinkan
beberapa mahasiswa untuk melakukan penelitian dengan subjek penelitian
calon mahasiswa dari Mappi Papua. Hal ini tentu sangat dibutuhkan agar
dapat diketahui bagaimana pemahaman konsep calon mahasiswa mengenai
materi yang diajarkan serta apa saja kesalahan-kesalahan yang dialami saat
mempelajari materi yang diberikan.
Pendampingan terhadap calon mahasiswa dari Mappi Papua
dilakukan selama dua semester. Pada semester kedua ini, para calon
mahasiswa sudah dikelompokkan berdasarkan jurusan atau program studi
yang telah ditentukan melalui beberapa tahap seleksi termasuk tahap
wawancara minat dan bakat para calon mahasiswa, yang selanjutnya dapat
disebut sebagai mahasiswa karena sudah resmi terdaftar di beberapa
program studi USD. Dari 100 orang calon mahasiwa, pada semester kedua
ini hanya tersisa 86 orang mahasiswa karena beberapa orang calon
mahasiswa dikembalikan ke daerah asal mereka yaitu Kabupaten Mappi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Papua dengan beberapa alasan yang kuat. Pendampingan semester kedua
ini dirasa sangat perlu karena pendampingan di semester pertama belum
cukup untuk membekali mahasiswa Mappi Papua mengikuti kegiatan
perkuliahan pada umumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar
para mahasiswa dari Mappi Papua yang masih terdapat banyak kesalahan
serta tingkat pemahaman materi yang masih rendah.
Pada semester kedua ini, mahasiswa dari Mappi Papua masih
diajak untuk mempelajari kembali materi-materi yang telah dipelajari
sebelumnya pada pendampingan semester pertama. Hal ini dikarenakan,
sesuai hasil belajar mereka pada semester pertama masih banyak ditemui
kesalahan-kesalahan dalam memahami materi khususnya pada materi
operasi bilangan bulat. Hal ini diperkuat dengan hasil observasi di
lapangan selama proses pendampingan semester pertama berlangsung.
Dari observasi tersebut, dapat diketahui beberapa fakta diantaranya adalah
mahasiswa Mappi Papua belum paham mengenai konsep bilangan bulat
khususnya mengenai bilangan bulat negatif. Fakta tersebut mengakibatkan
mahasiswa banyak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan persoalan-
persoalan mengenai operasi bilangan bulat khususnya operasi bilangan
bulat campuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berikut adalah pemaparan hasil pekerjaan ujian akhir semester
pertama salah satu mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua:
Gambar 1.1 Hasil UAS Nomor 1 Program Matrikulasi Semester I
Dalam jawaban tersebut, mahasiwa menjawab 650 hari. Hal
tersebut tentu belum tepat, karena telah diketahui bahwa dalam 1 minggu
terdapat 7 hari serta diketahui pula bahwa Mikela dan adiknya melakukan
kegiatan berlibur selama 10 minggu, maka jawaban yang tepat seharusnya
adalah 10 x 7 hari = 70 hari.
Dari pemaparan hasil kerja Mahasiswa Mappi Papua saat Ujian
Akhir Semester pertama tersebut di atas dapat diketahui bahwa masih
terdapat mahasiswa dari Mappi Papua yang belum paham dalam
mempelajari matematika dasar khususnya pada materi operasi bilangan bulat.
Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa mahasiswa dari Mappi Papua belum
memiliki pemahaman konsep yang baik khususnya pada materi operasi bilangan
bulat, sehingga masih terdapat beberapa kesalahan yang ditemui.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Pemahaman Konsep dan Analisis Kesalahan Mengenai
Materi Operasi Bilangan Bulat pada Mahasiswa Mappi Papua Program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Matrikulasi Kelas B”. Pada penelitian ini, semua data yang diperlukan
diambil selama proses pendampingan mahasiswa Mappi Papua di semester
kedua. Data-data yang akan digunakan oleh peneliti adalah hasil observasi
selama pendampingan, hasil tes belajar dan hasil wawancara dengan
mahasiswa program matrikulasi Mappi Papua kelas B. Selama proses
pengambilan data tersebut, peneliti turut serta membantu tutor dalam
membimbing mahasiswa. Peneliti membantu mahasiswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami materi yang sedang diajarkan oleh tutor.
Peneliti juga turut serta dalam membuat soal yang akan digunakan pada
ujian tengah semester.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan berikut :
1. Kurangnya pemahaman konsep Mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B pada materi operasi bilangan
bulat.
2. Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi
kelas B mengalami kesulitan dalam hal menyelesaikan suatu
persoalan Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, diperoleh
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pemahaman konsep Mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B dalam memahami materi
operasi bilangan bulat?
2. Apa saja jenis-jenis kesalahan yang dilakukan Mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B dalam
menyelesaikan soal mengenai materi operasi bilangan bulat?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan Mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi kelas B melakukan kesalahan
dalam menyelesaikan soal mengenai materi operasi bilangan bulat?
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pemahaman konsep Mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B dalam memahami materi
operasi bilangan bulat.
2. Mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan Mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B dalam
menyelesaikan soal mengenai materi operasi bilangan bulat.
3. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan Mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan soal mengenai materi operasi
bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi untuk hanya fokus pada masalah yang akan
diteliti, yaitu operasi bilangan bulat. Penelitian ini akan menganalisis
mengenai pemahaman konsep dan kesalahan terkait materi operasi
bilangan bulat pada Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B dalam program matrikulasi di semester kedua.
F. Penjelasan Istilah
Dalam skripsi ini terdapat beberapa istilah yang digunakan,
diantaranya adalah :
1. Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengemukakan kembali
ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk verbal maupun tulisan kepada
orang lain dan tidak hanya sekedar mengingat atau mengetahui ilmu
tersebut sehingga orang lain tersebut benar-benar mengerti apa yang
disampaikan.
2. Analisis Kesalahan
Analisis kesalahan yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu
dengan mengidentifikasi jawaban yang telah dituliskan oleh subjek
penelitian, sehingga muncul beberapa jenis kesalahan dalam matematika
diantaranya adalah kesalahan memahami, kesalahan dalam keterampilan
proses, kesalahan pada notasi, kesalahan menginterpretasikan data,
kesalahan dalam menggunakan logika untuk menentukan hasil akhir, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kesalahan dalam solusi atau tidak memeriksa ulang solusi yang telah
didapatkan.
3. Operasi Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah gabungan dari bilangan asli atau disebut
sebagai bilangan bulat positif, bilangan nol, serta bilangan negatif. Operasi
pada bilangan bulat memuat 4 operasi pokok yaitu operasi penjumlahan
pada bilangan bulat, operasi pengurangan pada bilangan bulat, operasi
perkalian pada bilangan bulat, serta operasi pembagian pada bilangan
bulat.
G. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, terdapat
beberapa manfaat yang diharapkan timbul selama proses matrikulasi
berlangsung, diantaranya adalah :
1. Memberikan gambaran secara umum mengenai pemahaman konsep yang
dimiliki oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B dalam menyelesaikan persoalan terkait materi operasi
bilangan bulat.
2. Menambah pengetahuan peneliti mengenai kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B dalam menyelesaikan persoalan terkait materi operasi
bilangan bulat serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan
yang dilakukan oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
matrikulasi kelas B dalam menyelesaikan persoalan terkait materi operasi
bilangan bulat.
3. Memberikan gambaran mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
siswa lulusan sekolah di Kabupaten Mappi Papua dalam memahami
konsep-konsep Matematika Dasar khususnya materi operasi bilangan
bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Andragogi (Pendidikan Untuk Orang Dewasa)
Andragogi berasal dari bahasa Yunani andros artinya orang
dewasa, dan agogus artinya memimpin. Istilah lain yang sering dipakai
sebagai perbandingan adalah pedagogi yang ditarik dari kata paid artinya
anak dan agogus artinya memimpin. Maka secara harfiah pedagogi berarti
seni dan pengetahuan mengajar anak. Karena itu, pedagogi berarti seni
atau pengetahuan mengajar anak, maka apabila memakai istilah pedagogi
untuk orang dewasa jelas kurang tepat, karena mengandung makna yang
bertentangan. Sementara itu menurut Kartini, Kartono (Sunhaji, 2013),
“pedagogi (lebih baik disebut sebagai androgogi, yaitu ilmu
menuntun,mendidik manusia; aner, andros = manusia; agoo= menuntun,
mendidik) adalah ilmu membentuk manusia; yaitu membentuk
kepribadian seutuhnya, agar ia mampu mandiri di tengah lingkungan
sosialnya”.
Sudjana dalam Bukunya “Pendidikan Non-Formal Wawasan
Sejarah Perkembangan Filsafat Teori Pendukung Azas”, disebutkan
bahwa,
“andragogi berasal dari bahasa Yunani ”andra dan agogos”. Andra
berarti orang dewasa dan Agogos berarti memimpin atau membimbing,
sehingga andragogi dapat diartikan ilmu tentang cara membimbing orang
dewasa dalam proses belajar. Atau sering diartikan sebagai seni dan ilmu
yang membantu orang dewasa untuk belajar (the art and science of helping
adult learn)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
A.G. Lunandi dalam bukunya “Pendidikan Orang Dewasa”
meyebutkan bahwa istilah pendidikan orang dewasa berarti keseluruhan
proses pendidikan yang diorganisasikan, apapun isi, tingkatan dan
metodanya, baik formal maupun tidak, yang melanjutkan maupun
menggantikan pendidikan semula di sekolah, kolese dan universitas serta
latihan kerja yang membuat seseorang diangap oleh lingkungannya.
Akibat atau hasil daripada belajarnya orang dewasa nampak pada
perubahan perilakunya. Perubahan perilaku manusia dapat digambarkan
sebagai berikut :
Bagan 2.1 Perubahan Perilaku Manusia
Sumber : Lunandi A.G. 1981. Pendidikan Orang Dewasa. Hal.3
Oleh karena itu, perilaku seseorang dipengaruhi oleh sikap,
pengetahuan, keterampilan yang dimilikinya serta dalam hal tertentu oleh
material yang tersedia, maka proses belajar manusia dewasa ke arah
perubahan perilaku hendaknya digerakkan melalui usaha perubahan sikap
PERILAKU
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN MATERIAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
baru, memberinya pengetahuan baru, melatih keterampilan baru dan dalam
hal tertentu penyediaan material baru. Dengan kata lain, pendidikan orang
dewasa hanya menjadi efektif dalam arti menghasilkan perubahan perilaku
apabila isi dan cara pendidikannya sesuai dengan kebutuhan yang
dirasakannya.
Alm. Dr. Abraham Maslow, mantan ketua American Psychological
Association, mengemukakan piramida kebutuhan sebagai tingkat
kebutuhan manusia, sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 2.1 Piramida Kebutuhan Manusia
Sumber : Lunandi A.G. 1981. Pendidikan Orang Dewasa. Hal.4
Teori Maslow yang sangat terkenal adalah teori kebutuhan.
Kebutuhan pada diri manusia selalu menuntut pemenuhan, dimulai dari
tahapan yang paling dasar secara hierarkis menuju pada kebutuhan yang
paling tinggi. Tahap-tahap kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Physiological needs atau kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan
akan makan dan minum, pakaian dan tempat tinggal, termasuk
juga kebutuhan biologis. Disebut sebagai kebutuhan paling dasar
karena dibutuhkan semua makhluk hidup, termasuk manusia.
2. Safety/security needs atau kebutuhan akan rasa aman secara fisik
dan psikis. Aman secara fisik, seperti terhindar dari gangguan
kriminalitas, terror, binatang buas, orang lain, tempat yang tidak
aman dan sebagainya. Aman secara psikis misalnya tidak kena
marah, tidak direndahkan, tidak dimutasikan dengan tidak jelas,
diturunkan pangkatnya, dan sebagainya.
Per-
wujudan
Diri
Harga Diri
Pengakuan
Keamanan
Fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Social needs atau kebutuhan sosial, dibutuhkan manusia agar
dianggap sebagai warga komunitas sosialnya. Bagi siswa agar
dapat belajar dengan baik, ia harus merasa diterima dengan baik
oleh teman-temannya.
4. Eseteem needs atau kebutuhan ego termasuk keinginan untuk
berprestasi dan memiliki prestise. Seseorang membutuhkan
kepercayaan dan tanggung jawab dari orang lain. Dalam
pembelajaran, dengan diberikan tugas-tugas yang menantang,
maka siswa akan terpenuhi kebutuhan egonya.
5. Self-actualization needs atau kebutuhan aktualisasi adalah
kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukkan dirinya kepada
orang lain. Pada tahap ini seseorang mengembangkan semaksimal
mungkin potensi yang dimilikinya. Untuk dapat
mengaktualisasikan dirinya, siswa perlu suasana dan lingkungan
yang kondusif.
Teori humanistik ini akan sangat membantu untuk memahami
proses belajar serta melakukan proses belajar itu dalam dimensi yang lebih
luas, jika dapat menempatkannya pada konteks yang tepat. Pada saatnya
akan membantu kita menentukan strategi belajar yang tepat secara lebih
sadar dan terarah, tidak semata-mata tergantung pada intuisi.
Bertitik tolak dari piramida kebutuhan yang dikemukakan oleh
Maslow tersebut, dapat kita pahami bahwa kebutuhan manusia paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dasar harus terpenuhi dahulu sebelum ia mampu merasakan kebutuhan
yang lebih tinggi tingkatannya.
Verner & Davison mengatakan bahwa semakin bertambah usia
maka semakin sukar pula orang belajar, hal tersebut disebabkan karena
terdapat faktor-faktor psikologik yang mempengaruhinya.
Berikut adalah pemaparan mengenai hambatan psikologik yang
dikemukakan oleh Verner & Davison.
1. Hambatan Psikologik
Menurut Verner & Davison ada Sembilan faktor dari segi
psikologik orang dewasa dalam situasi belajar mempunyai sikap tertentu,
maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Belajar adalah suatu pengalaman yang diinginkan oleh orang
dewasa itu sendiri. Maka orang dewasa tidak diajar, orang dewasa
dimotivasikan untuk mencari pengetahuan yang lebih mutakhir,
keterampilan baru, dan sikap yang lain.
b. Orang dewasa belajar kalau ditemukannya arti pribadi bagi dirinya
dan melihat sesuatu mempunyai hubungan dengan kebutuhannya.
c. Belajar bagi orang dewasa kadang-kadang merupakan proses yang
menyakitkan. Sebab belajar adalah perubahan perilaku, sedang
perubahan sering kali berarti meninggalkan kebiasaan, norma dan
cara berpikir lama yang sudah melekat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Belajar bagi orang dewasa adalah hasil dari mengalami sesuatu.
Sedikit sekali hasil diperoleh apabila orang tua diceramahi,
dikhotbahi, digurui untuk melakukan hal tertentu atau bersikap
secara tertentu. Ia harus mengalaminya untuk dapat dan mau terus
melakukannya. Orang tak bisa disuruh bertanggung jawab tanpa
diberikan tanggung jawab untuk dialaminya.
e. Bagi orang dewasa, belajar adalah khas dan bersifat individual.
Setiap orang punya cara dan kecepatan sendiri untuk belajar dan
memecahkan masalah. Dengan kesempatan mengamati cara-cara
yang dipakai oleh orang lain, ia dapat memperbaiki dan
menyempurnakan caranya sendiri, agar menjadi lebih efektif.
f. Sumber terkaya untuk bahan belajar terdapat di dalam diri orang
dewasa itu sendiri. Setumpukan pengalaman masa lampau telah
tersimpan di dalam dirinya, perlu digali dan ditata kembali dengan
cara yang lebih berarti.
g. Belajar adalah suatu proses emosional dan intelektual sekaligus.
Manusia mempunyai perasaan dan pikiran. Hasil belajar maksimal
dicapai apabila orang dapat memperluas perasaan maupun
pikirannya.
h. Belajar adalah hasil kerjasama antara manusia. Dua atau lebih
banyak manusia yang saling memberi dan menerima akan belajar
banyak, karena pertukaran pengalaman, pertukaran pengetahuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
saling mengungkapkan reaksi dan tanggapannya mengenai suatu
masalah.
i. Belajar adalah suatu proses evolusi. Kemampuan orang dewasa
untuk mengerti, menerima, mempercayai, menilai, mendukung,
memerlukan suatu proses yang berkembang secara perlahan. Tidak
dapat dipaksakan sekaligus. Perubahan perilaku tidak dapat terjadi
dalam seketika, melainkan terjadi perlahan-lahan melalui
percobaan-percobaan.
B. Pemahaman Konsep
Menurut Sadirman (1986:42), pemahaman atau comperehension
adalah menguasai sesuatu dengan pikiran. Pemahaman merupakan
kegiatan berpikir secara diam-diam, menangkap maknanya sehingga dapat
tercapai tujuan akhir dari suatu pembelajaran.
Pada pendidikan dewasa, suatu konsep dapat dipahami dengan
melihat dari pengalaman yang dialami, tanpa perlu lagi penjelasan yang
mendetail. Menurut Sagala (Fatqurhohman, 2016), konsep merupakan
suatu ide abstraksi yang mewakili objek-objek, kejadian-kejadian,
kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-
atribut yang sama. Menurut Sierpinska (Fatqurhohman, 2016),
pemahaman merupakan suatu hal yang nyata sebagai pengalaman mental
seseorang yang potensial atau aktifitas kognitif yang berlangsung pada
waktu yang lebih panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Rahayu (Fahrudhin dkk, 2018) menyatakan bahwa pemahaman
konsep adalah salah satu kecakapan atau kemampuan untuk memahami
dan menjelaskan suatu situasi atau tindakan suatu kelas atau kategori, yang
memiliki sifat-sifat umum yang diketahuinya dalam matematika. Menurut
Susanto (Fahrudin dkk, 2018) pemahaman konsep adalah kemampuan
menjelaskan suatu situasi dengan kata-kata yang berbeda dan dapat
menginterpretasikan atau menarik kesimpulan dari tabel, data, grafik, dan
sebagainya. O‟Connell menyatakan (Fatqurhohman, 2016) bahwa dengan
pemahaman konsep, peserta didik akan lebih mudah dalam memecahkan
permasalahan karena peserta didik akan mampu mengaitkan serta
memecahkan permasalahan tersebut dengan berbekal konsep yang sudah
dipahaminya.
Langkah-langkah yang diperhatikan untuk pemahaman konsep
menurut Salimi (Fahrudin dkk 2018), indikator pemahaman konsep
meliputi:
1. Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan
2. Membuat contoh dan non contoh penyangkal
3. Mempresentasikan suatu konsep dengan model, diagram, dan
simbol
4. Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lain
5. Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep
6. Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat-
syarat yang menentukan suatu konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
7. Membandingkan dan membedakan konsep-konsep.
Pada penelitian ini, indikator pemahaman konsep yang digunakan
adalah indikator soal yang telah dimuat dalam kisi-kisi soal tes dimana
soal tes tersebut telah diujikan kepada Mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B. Digunakannya indikator soal ini
karena pertimbangan kondisi dan kemampuan yang dimiliki oleh
Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B.
Indikator soal juga digunakan karena dalam pembuatan kisi-kisi soal
tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan Mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi kelas B serta tujuan penelitian yang
ingin dicapai.
Indikator soal dapat digunakan untuk mengukur pemahaman
konsep yang dimiliki oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B terkait materi operasi bilangan bulat. Siswa
dikatakan memiliki kemampuan pemahaman konsep matematika jika dia
dapat merumuskan strategi penyelesaian, menerapkan perhitungan
sederhana, menggunakan simbol untuk memperesentasikan konsep, dan
mengubah suatu bentuk ke bentuk lain dalam materi matematika yang
telah diajarkan (Susanto, 2015).
Fowler (Sarlina, 2015) memandang miskonsepsi sebagai
pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaan konsep yang salah,
klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-konsep yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
berbeda, dan hubungan hirarkhis konsep-konsep yang tidak benar.
Miskonsepsi berkaitan dengan tingkat pemahaman konsep suatu materi
yang diterima oleh peserta didik berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat
terjadi karena sebelum mengikuti proses pembelajaran formal di sekolah
atau instansi, siswa sudah membawa pemahaman tertentu tentang sebuah
konsep materi yang mereka kembangkan lewat pengalaman hidup mereka
(Sarlina, 2015).
Menurut Rika Sukmawati (2017), rendahnya pemahaman konsep
matematika tidak mutlak disebabkan oleh kurangnya kemampuan
mahasiswa dalam matematika, tetapi ada faktor-faktor lain yang
mempengaruhi. Pemahaman konsep dipengaruhi beberapa faktor antara
lain: faktor internal (dalam diri siswa) dan faktor eksternal (luar diri
mahasiswa). Adapun faktor internal antara lain: minat, motivasi,
kemampuan dasar, dan kemampuan kognitif. Faktor eksternal meliputi
tenaga pendidik, strategi pembelajaran yang dipakai oleh pengajar dalam
mengajar, kurikulum, sarana prasarana dan lingkungan.
Usman (2001) juga mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika
adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. Analisis Kesalahan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:37) analisis adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab,
duduk perkaranya dan sebagainya).
Menurut Tarigan (Setyawati, 2010) analisis kesalahan adalah
“suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa,
yang meliputi kegiatan mengumpulkan sampel kesalahan,
mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam sampel, menjelaskan
kesalahan tersebut, mengklasifikasi kesalahan itu, dan mengevaluasi taraf
keseriusan kesalahan itu”.
Menurut Sukirman (Nurjanatin dkk, 2017), kesalahan merupakan
penyimpangan terhadap hal yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten,
maupun insedental pada daerah tertentu. Sedangkan Lerner (Nurjanatin
dkk, 2017), mengemukakan berbagai kesalahan umum yang dilakukan
oleh anak dalam mengerjakan tugas-tugas matematika yaitu kurangnya
pengetahuan tentang simbol, kurangnya pemahaman tentang nilai tempat,
penggunaan proses yang keliru, kesalahan perhitungan, dan tulisan yang
tidak dapat dibaca sehingga peserta didik melakukan kekeliruan karena
tidak mampu membaca lagi tuisannya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Menurut Anne Newman, seorang guru bidang studi matematika di
Australia yang pertama kali memperkenalkan analisis kesalahan pada
tahun 1977. Newman (Deddy Aditya dkk, 2014), analisis kesalahan dalam
mengerjakan soal matematika dibedakan menjadi 5 jenis kesalahan, yaitu :
1. Reading Error (kesalahan membaca) terjadi ketika siswa salah
dalam membaca kalimat atau simbol dalam soal yang
merupakan informasi utama sehingga informasi tersebut tidak
digunakan dalam mengerjakan soal dan membuat jawaban siswa
tidak sesuai dengan maksud soal.
2. Comprehension Error (kesalahan memahami) terjadi ketika
siswa mampu membaca pertanyaan dalam soal tetapi gagal
dalam memahami konsep dan apa yang sebenarnya ditanyakan
pada soal serta salah dalam menangkap informasi yang ada pada
soal sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan.
3. Transformation Error (kesalahan dalam transformasi) terjadi
ketika siswa memahami maksud dari soal tetapi belum dapat
mengubah soal ke dalam bentuk matematika dengan benar serta
gagal dalam mengidentifikasi operasi matematika yang tepat
dalam menyelesaikan permasalahan.
4. Process Skils Error (kesalahan dalam keterampilan proses)
terjadi ketika siswa belum trampil dalam melakukan perhitungan
dengan benar dalam menyelesaikan permasalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5. Enconding Error (kesalahan pada notasi) terjadi ketika siswa
telah menyelesaikan soal matematika dengan tepat dan benar
tetapi salah dalam menuliskan jawaban yang didapat dalam
proses penyelesaian.
Tabel 2.1 Indikator Kesalahan Menurut Dwi Oktaviana Berdasarkan Teori
Analisis Kesalahan Anne Newman
No Jenis Kesalahan Indikator
1 Kesalahan daam membaca soal
(Reading Error)
A Mahasiswa salah membaca istilah,
simbol, kata-kata, atau informasi
penting dalam soal.
2 Kesalahan dalam memahami soal
(Comprehension Error)
A Mahasiswa tidak mengetahui apa yang
sebenarnya ditanyakan pada soal.
B Kesalahan menangkap informasi yang
ada pada soal, sehingga tidak dapat
menyelesaikan ke proses selanjutnya.
3 Kesalahan dalam transformasi proses
(Transformation Error)
A Mahasiswa gagal dalam mengubah ke
bentuk model Matematika.
B Mahasiswa salah dalam menggunakan
tanda operasi hitung untuk
menyelesaikan soal.
4 Kesalahan dalam keterampilan
proses (Process Skill Error)
A Mahasiswa salah dalam perhitungan
atau komputasi.
b Mahasiswa tidak dapat melanjutkan
prosedur penyelesaian.
5 Kesalahan dalam menuliskan
jawaban akhir (Encoding Error)
a Mahasiswa tidak dapat menuliskan
jawaban akhir yang diminta soal.
b Mahasiswa tidak dapat menyimpulkan
jawaban sesuai kalimat matematika.
c Kesalahan karena kecerobohan atau
kurang cermat. Sumber : EduSains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika, Vol.5 No.2; 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Menurut Hadar, dkk (1987) tipe atau jenis kesalahan siswa dibagi
menjadi 6 tipe, yaitu :
1. Kesalahan data (Misused data)
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat
dihubungkan dengan ketidaksesuaian antara data yang diberikan
dengan data yang dikutip. Hal tersebut meliputi:
a. Menambahkan data yang tidak ada hubunganya dengan soal
b. Mengabaikan data penting yang diberikan
c. Menguraikan syarat-syarat (dalam pembuktian,
perhitungan) yang sebenarnya tidak perlu
d. Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang
sebenarnya
e. Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain
yang tidak sesuai
f. Menggunakan nilai seuatu variable untuk variable yang lain
g. Kesalahan menyallin data
2. Kesalahan menginterpretasikan data (Misinterpreted language).
Kesalahan ini meliputi:
a. Mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan
matematika dengan arti yang berbeda.
b. Menggunakan simbol dari suatu konsep untuk konsep lain
yang berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Salah mengartikan grafik
3. Kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan
(logically invalid inference). Kesalahan ini meliputi:
a. Dari pernyataan implikasi 𝑝 ⇒ 𝑞, siswa menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1) Bila 𝑞 diketahui maka 𝑝 pasti terjadi
2) Bila 𝑝 salah maka 𝑞 juga salah
b. Mengambil kesimpulan tidak benar, misalnya memberikan
𝑞 sebagai akibat dari 𝑝 tanpa dapat menjelaskan urutan
pembuktian yang betul
c. Menyimpulkan bahwa 𝑝 ⟹ 𝑞 ketika 𝑞 bukan merupakan
akibat dari 𝑝
d. Menggunakan ukuran logika seperti “semua”, “ada”,
“paling sedikit” pada tempat yang salah
e. Mengambil kesimpulan yang tidak benar, misalnya
memberikan q sebagai akibat dari p tanpa dapat
menjelaskan urutan pembuktian yang betul
4. Kesalahan teorema atau definisi (Distorted theorm or definition).
Kesalahan ini meliputi:
a. Menerapkan teorema pada kondisi yang tidak sesuai,
misalnya menerapkan aturan sinus,
dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
unsur –unsur a dan tidak terdapat pada segitiga yang
sama dengan unsur – unsur b dan β
b. Menerapkan sifat distributif untuk fungsi atau operasi yang
bukan distributif, misalnya ( )
c. Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definsi, rumus
atau teorema, misalnya ( )
5. Kesalahan solusi/tidak memeriksa ulang solusi yang didapat
(Unverified solution). Kategori ini terjadi jika setiap langkah yang
diambil oleh siswa sudah benar, tetapi hasil akhir yang
dituliskannya bukan penyelesaian dari soal tersebut.
6. Kesalahan teknis (Technical error)
a. Kesalahan perhitungan, contoh :
b. Kesalahan dalam mengutip data dari table
c. Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar
dasar, misalnya menulis – – sebagai pengganti
dari ( )( )
Roelien & Ingrid (Suciati, 2018) yang menyatakan bahwa,
“analisis kesalahan adalah studi tentang kesalahan dalam
pekerjaan peserta didik dengan maksud untuk mencari kemungkinan
penjelasan untuk kesalahan tersebut”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Menurut Mulyadi dkk (2015) kesalahan-kesalahan yang dilakukan
oleh peserta didik disebabkan karena siswa tidak tahu konsep, miskonsepsi
dan karena ceroboh dalam mengerjakan. Edi Irawan (Mulyadi dkk, 2015)
menyatakan tidak tahu konsep berarti siswa memang tidak memahami
konsep, sedangkan miskonsepsi merupakan gagasan yang tidak sesuai
dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang dicetuskan oleh para pakar
serta bisa berupa pengertian yang tidak akurat terhadap konsep,
penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah,
kekacauan konsep-konsep yang berbeda dan hubungan hierarkis konsep-
konsep yang tidak benar.
D. Faktor Penyebab Kesalahan
Menurut Malau (Nurjanatin dkk, 2017) penyebab kesalahan yang
sering dilakukan oleh peserta didik dalam menyelesaikan soal matematika
dapat dilihat dari beberapa hal antara lain:
1. Kurangnya pemahaman atas materi prasyarat maupun materi pokok
yang dipelajari
2. Kurangnya penguasaan bahasa matematika
3. Keliru menafsirkan atau menerapkan rumus
4. Salah perhitungan
5. Kurang teliti
6. Lupa konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Darwanti (Nurjanatin dkk, 2017) menyatakan bahwa faktor-faktor
penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan peserta didik yaitu
kesulitan memahami maksud soal, tidak membaca soal dengan cermat,
hanya memfokuskan pada angka yang ada pada soal, kurang memahami
soal dengan baik, salah memahami hal-hal yang diketahui dalam soal,
tidak menguasai langkah (strategi) penyelesaian soal, kurang berlatih
dalam mengerjakan soal latihan yang lebih bervariasi, tidak mengetahui
langkah selanjutnya untuk menyelesaikan soal, hanya terfokus pada
hafalan rumus tanpa memahami konsepnya, tidak dapat menggunakan dan
menerapkan konsep dalam penyelesaian soal, tidak telitidalam
menghitung, dan tidak memeriksa kembali hasil pekerjaan.
La Eru Ugi, dkk (2016) menyatakan faktor yang menyebabkan
terjadinya kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal matematika
yaitu:
1. Faktor ketidaktahuan peserta didik dalam menggolongkan
tingkatan setiap operasi (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian).
2. Kesalahan peserta didik dalam mengoperasikan (menjumlahkan,
mengurangkan, mengalikan, dan membagi) soal matematika.
3. Ketidakteraturan langkah-langkah pengerjaan peserta didik dalam
menyelesaikan soal matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Operasi Bilangan Bulat
Bilangan erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Manusia
menggunakan bilangan dalam berbagai aspek kehidupannya. Menurut
Kamsiyati (M.Farid, 2013) “Bilangan (number) adalah suatu ide yang
bersifat abstrak. Bilangan itu bukan simbol atau lambang, dan bukan pula
lambang bilangan. Bilangan itu adalah sesuatu yang bersifat abstrak yang
memberi keterangan mengenai banyaknya anggota suatu himpunan”.
Soenarjo (2008) menyebutkan bahwa Bilangan bulat yaitu “Bilangan yang
terdiri dari bilangan asli disebut bilangan positif, bilangan nol, serta lawan
bilangan asli disebut bilangan bulat negatif”.
Soewito, dkk. (Utu Lidia, 2017) berpendapat mengenai pengertian
bilangan bulat yaitu gabungan dari himpunan invers bilangan asli,
himpuan bilangan asli dan bilangan nol. Himpunan semua bilangan asli
sebagai bagian dari himpunan bilangan bulat disebut himpunan bilangan
bulat positif, ditulis {1, 2, 3 …} atau {+1, +2, +3, ….). Sedangkan { …., -
3, -2, -1) disebut himpunan semua bilangan bulat negatif. Operasi dalam
matematika memiliki definisi yang berbeda dengan definisi operasi secara
umum. Menurut Aisyah dkk. (Adjie Nahrowie, 2014),
“Operasi dalam matematika adalah pengerjaan dan prosedur yang
harus dikuasai siswa dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Operasi pada bilangan bulat terdiri dari 4 operasi pokok yaitu :
1. Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat.
Pengertian penjumlahan menurut Hasan (Adjie Nahrowie,
2014) diambil dari kata dasar jumlah yang berarti banyaknya
(bilangan atau sesuatu yang dikumpulkan menjadi satu).
Penjumlahan adalah proses, cara, perbuatan menjumlahkan.
Menurut Subarinah (Adjie Nahrowie, 2014) penjumlahan adalah
menggabungkan dua kelompok (himpunan). Dari pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa pengertian penjumlahan adalah proses
menggabungkan dua kelompok (himpunan).
Menurut Astuti Lusia (2009) penjumlahan bilangan bulat
mencakup:
a. Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan positif
Contoh 2.1:
b. Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan negatif
Contoh 2.2:
( )
c. Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan positif
Contoh 2.3:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d. Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan
negatif
Contoh 2.4:
( )
Pada operasi penjumlahan bilangan bulat, terdapat sifat-sifat
penting yang perlu ketahui, yaitu (Astuti Lusia, 2009):
a. Sifat tertutup
Jika dan bilangan bulat, maka juga merupakan
bilangan bulat.
b. Sifat pertukaran (komutatif)
Jika dan bilangan bulat maka
c. Sifat pengelompokkan (assosiatif)
Jika bilangan bulat, maka ( )
( )
d. Sifat identitas
Jika a bilangan bulat maka bersifat .
Bilangan 0 merupakan unsur atau elemen identitas dari
penjumlahan.
e. Sifat invers penjumlahan
Untuk setiap bilangan bulat , ada bilangan bulat
sehingga Bilangan ini disebut
lawan dari dan biasanya dinyatakan dengan (– )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
f. Sifat penghapusan (kanselasi)
Jika bilangan bulat dan
2. Operasi Pengurangan Bilangan Bulat.
Pengurangan adalah proses, cara, atau perbuatan
mengambil suatu angka dari angka tertentu. Menurut Subarinah
(Adjie Nahrowie, 2014) pengurangan adalah pengambilan
kelompok baru. Menurut Astuti Lusia (2009) pengurangan
bilangan bulat mencakup:
a. Mengurangkan bilangan bulat positif dengan positif.
Contoh 2.5:
b. Mengurangkan bilangan bulat positif dengan negatif.
Contoh 2.6:
( )
c. Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan positif.
Contoh 2.7:
d. Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan negatif.
Contoh 2.8:
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pada operasi pengurangan bilangan bulat, terdapat sifat-
sifat penting yang perlu diketahui, yaitu :
a. Sifat tertutup pada pengurangan.
Untuk sembarang bilangan bulat dan , jika
maka bilangan bulat juga.
b. Pengurangan sebagai bentuk penjumlahan dengan
lawan pengurangnya.
Untuk sembarang bilangan bulat dan , berlaku:
( ) Artinya, mengurangkan dari
sama artinya dengan menambahkan lawan pada .
c. Pada operasi pengurangan tidak berlaku sifat
komutatif dan asosiatif. Karena tidak sama
dengan serta ( ) tidak sama dengan
( ).
d. Sifat pengurangan bilangan nol ( )
1)
2) ( )
3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3. Operasi Perkalian Bilangan Bulat.
Perkalian adalah penjumlahan berulang. maksudnya adalah
sama artinya dengan atau ditulis
. Hasil perkalian dua bilangan bulat dilihat dari tanda
bilangannya. Operasi perkalian pada bilangan bulat mencakup :
a. Hasil kali dua bilangan bulat positif adalah bilangan
bulat positif.
b. Hasil kali bilangan bulat positif dengan bilangan
bulat negatif adalah bilangan bulat negatif.
( )
c. Hasil kali bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat positif adalah bilangan bulat negatif.
( )
d. Hasil kali dua bilangan bulat negatif adalah bilangan
bulat positif.
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
e. Hasil perkalian antara bilangan bulat dengan nol
adalah nol. Untuk setiap bilangan bulat , selalu
berlaku:
f. Unsur identitas pada perkalian. Untuk setiap
bilangan bulat , selalu berlaku:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Pada operasi perkalian bilangan bulat, terdapat sifat-sifat
penting yang perlu diketahui, yaitu :
a. Sifat komutatif (pertukaran) pada perkalian. Untuk
sembarang bilangan bulat , berlaku:
b. Sifat asosiatif (pengelompokkan) pada perkalian.
Untuk sembarang bilangan bulat ,
berlaku: ( ) ( )
c. Sifat distributif (penyebaran) pada perkalian.
1) Sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan. Untuk sembarang bilangan
bulat , berlaku: ( )
( ) ( )
2) Sifat distributif perkalian terhadap
pengurangan. Untuk sembarang bilangan
bulat , berlaku: ( – )
( )– ( )
d. Sifat tertutup pada perkalian. Untuk sembarang
bilangan bulat , jika , maka
juga bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4. Operasi Pembagian Bilangan Bulat.
Pembagian didefinisikan sebagai artinya adalah
ada sekumpulan benda sebanyak a dibagi rata (sama banyak) dalam
b kelompok. Maka cara membaginya dilakukan dengan
pengambilan berulang sebanyak b sampai habis dengan setiap kali
pengambilan dibagi rata ke semua kelompok. Banyaknya
pengambilan ditunjukkan dengan hasil yang didapat oleh masing-
masing kelompok yaitu c. Hasil pembagian dua bilangan bulat
dilihat dari tanda bilangannya. Operasi pembagian pada bilangan
bulat mencakup :
Hasil pembagian dua bilangan bulat dilihat dari tanda
bilangannya
a. Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat
positif
Contoh:
b. Hasil bagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
negatif, atau sebaliknya adalah bilangan bulat negative.
Contoh: ( ) ( )
c. Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
positif.
( ) ( )
d. Pembagian dengan bilangan nol. Untuk sembarang bilangan
bulat tidak terdefinisikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pada operasi pembagian bilangan bulat, terdapat sifat-sifat penting
yang perlu diketahui, yaitu :
a. Ternyata operasi pembagian pada bilangan bulat tidak
bersifat tertutup. Hal tersebut dapat di lihat pada pembagian
karena bukanlah termasuk bilangan
bulat. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa pada operasi
pembagian bilangan bulat tidak berlaku sifat tertutup.
b. Ternyata operasi pembagian pada bilangan bulat tidak
bersifat komutatif (pertukaran) karena
c. Ternyata operasi pembagian pada bilangan bulat tidak
bersifat asosiatif (pengelompokan) karena ( )
( ).
d. Ternyata operasi pembagian pada bilangan bulat tidak
bersifat Distributif Pembagian Terhadap Penjumlahan
karena ( ) ( ) ( )
e. Ternyata operasi pembagian pada bilangan bulat tidak
bersifat Distributif Pembagian Terhadap Pengurangan
karena ( – ) ( )– ( )
f. Memiliki Elemen Identitas.
Pada operasi pembagian, bilangan 1 (satu) merupakan
elemen identitas, Maksudnya, Untuk sembarang bilangan
bulat, apabila dibagi dengan 1 (satu) akan menghasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
bilangan itu sendiri. Sehingga dapat dituliskan, “Untuk
setiap bilangan bulat p akan selalu berlaku 𝑝 𝑝”.
Contoh 2.12:
.
Menurut contoh tersebut, maka operasi pembagian Pada
bilangan bulat, ,emiliki elemen identitas.
F. Kerangka Berfikir
Matrikulasi adalah sebuah program kerjasama yang dijalin oleh
Universitas Sanata Dharma dengan Pemerintah Kabupaten Mappi Papua
dalam bidang pendidikan khususnya penyamarataan pendidikan. Hal ini
bermula ketika ditemui fakta bahwasannya jumlah pendidik atau guru di
Kabupaten Mappi Papua masih sangat terbatas. Hal tersebut tentu
menyebabkan tidak meratanya pendidikan untuk masyarakat di Kabupaten
Mappi Papua khususnya bagi anak-anak usia produktif, sehingga masih
banyak ditemui anak putus sekolah di Kabupaten Mappi Papua karena
ketersediaan guru atau tenaga pendidik yang belum mencukupi.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah
penelitian dengan subjek Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B. Ketertarikan peneliti untuk melakukan
penelitian ini yaitu ingin mengetahui bagaimana pemahaman konsep,
kesalahan-kesalahan, serta faktor penyebab terjadinya kesalahan yang
dilakukan oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B terhadap materi operasi bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pemahaman konsep, kesalahan-kesalahan, serta penyebab
terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh Mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi khususnya kelas B terhadap materi
operasi bilangan bulat dianggap penting karena operasi bilangan bulat
dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua, seperti kegiatan jual-beli, maupun transaksi yang mereka
lakukan setiap harinya. Operasi bilangan bulat juga merupakan salah satu
materi pokok Matematika Dasar yang harus dapat dikuasai untuk
menunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
saat ini ataupun kegiatan mengajar yang akan mereka lakukan kelak ketika
sudah kembali dan mengabdi sebagai seorang pendidik di Kabupaten
Mappi Papua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Menurut Noor (2011), penelitian deskriptif
adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa
atau kejadian yang terjadi saat sekarang. Menurut Van Mannen
(Suwarsono, 2016) penelitian kualitatif adalah sebuah istilah „payung‟
yang meliputi berbagai teknik interpretasi yang berusaha untuk
mendeskripsikan, „membaca‟ kode, menerjemahkan, dan disamping itu
bisa memahami makna, bukan frekuensi, dari berbagai fenomena yang
secara alamiah ada di dunia sosial. Menurut Miles dan Huberman
(Basrowi dan Suwandi, 2008), penelitian kualitatif merupakan sebuah
usaha mengemukakan berbagai keunikan yang terdapat dalam individu,
kelompok, masyarakat atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara
menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Sehingga berdasarkan pernyataan dari para ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif merupakan sebuah
penelitian yang bertujuan untuk memahami sebuah permasalahan terkait
fenomena dan hal-hal yang berhubungan di dunia sosial yang terjadi saat
sekarang dengan cara mendeskripsikan suatu hal dengan cara
mendeskripsikan baik dengan kata-kata maupun bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Jenis penelitian lain yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Menurut Basrowi & Suwandi (2008), penelitian kuantitatif merupakan
suatu pendekatan yang bermula dari studi tentang ilmu-ilmu alam (nature
sciences) berupa kajian yang mengharuskan kajian penelitian tersebut
diukur dengan angka-angka. Menurut Kasiram (Kuntjojo, 2009)
mendifinisikan penelitian kuantitatif sebagai suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
B. Penjadwalan Waktu Pelasanaan Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Asrama Student Residence Sanata
Dharma komplek Kampus III Universitas Sanata Dharma, Paingan,
Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2019.
C. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah 5 mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi kelas B yang mewakili semua jenis
kesalahan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
D. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah pemahaman konsep mahasiswa
dalam menyelesaikan persoalan terkait materi operasi bilangan bulat dan
kesalahan-kesalahan serta faktor penyebab kesalahan Mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B dalam
menyelesaikan persoalan terkait materi operasi bilangan bulat.
E. Bentuk Data
Bentuk data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini berasal dari
data tes hasil belajar. Data tes hasil belajar digunakan untuk
mengetahui pemahaman konsep Mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B mengenai materi operasi bilangan
bulat.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data
hasil observasi, tes hasil belajar dan wawancara. Data hasil observasi
yang diperoleh dari dokumen refleksi tutor pendamping digunakan
untuk mengetahui gambaran situasi ketika Mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi kelas B melaksanakan kegiatan
pembelajaran pada materi operasi bilangan bulat dan dapat mengamati
pemahaman konsep dari Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B pada materi operasi bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Data hasil tes tertulis digunakan untuk mengetahui pemahaman
konsep serta kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Mahasiswa
dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B ketika
menyelesaikan persoalan mengenai materi operasi bilangan bulat.
Sementara data hasil wawancara digunakan untuk mendukung data
hasil observasi dan tes tertulis dalam mendeskripsikan kesalahan-
kesalahan dan faktor penyebab dari kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B serta pemahaman konsep mahasiswa terkait
dengan materi operasi bilangan bulat.
F. Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Observasi (Observation)
Observasi (Observation) dilakukan untuk mengetahui
proses belajar Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B ketika melaksanakan kegiatan
pendampingan pada materi operasi bilangan bulat. Gambaran
lain mengenai proses pembelajaran tersebut juga diperoleh dari
dokumen refleksi yang telah dibuat oleh tutor pendamping.
Hal-hal yang diamati oleh peneliti adalah proses ketika
mahasiswa menyelesaikan persoalan mengenai materi operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
bilangan bulat serta mengamati mahasiswa ketika
mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah mereka
selesaikan. Hal tersebut untuk mengetahui bagaimana
pemahaman konsep Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B terkait materi operasi bilangan
bulat
b. Tes (Test)
Tes hasil belajar yang digunakan adalah hasil tes pada
materi operasi bilangan bulat. Dari tes hasil belajar tersebut
dapat diketahui pemahaman konsep serta kesalahan-kesalahan
yang dilakukan oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B dalam menyelesaikan persoalan
terkait materi operasi bilangan bulat. Ketika sudah diketahui
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B dalam
menyelesaikan persoalan terkait materi operasi bilangan bulat,
peneliti dapat melakukan analisis kesalahan terhadap hasil
pekerjaan mahasiswa tersebut.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendukung data hasil
observasi dan tes hasil belajar dalam mendeskripsikan faktor
penyebab dari kesalahan yang dilakukan oleh Mahasiswa dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B terkait
materi operasi bilangan bulat. Wawancara yang dilakukan
membahas mengenai soal-soal yang sebelumnya telah
dikerjakan oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B. Hasil wawancara yang
didapatkan kemudian dianalisis untuk mengetahui faktor
penyebab kesalahan yang dilakukan oleh Mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B pada
soal tes hasil belajar mengenai materi operasi bilangan bulat.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrument utama yang
dibantu dengan instrument yang lain, diantaranya adalah:
a. Pedoman Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung
kondisi yang terjadi ketika pembelajaran dilakukan di kelas.
Hal-hal yang diamati oleh peneliti adalah proses pembelajaran,
respon Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B selama proses pembelajaran berlangsung
serta kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi kelas B selama
pembelajaran berlangsung. Observasi lain yang dilakukan oleh
peneliti adalah dengan melihat dokumen refleksi yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dibuat oleh tutor pendamping setelah proses pembelajaran
tersebut usai.
b. Soal Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar yang digunakan adalah hasil dari tes
terkait materi operasi bilangan bulat. Soal tes hasil belajar
berupa tes tertulis dalam bentuk uraian. Soal tes hasil belajar
dibuat berdasarkan materi yang telah dipelajari. Banyak soal
yang diberikan disesuaikan dengan indikator yang harus
dicapai oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B. Berikut adalah indikator soal tes hasil
belajar yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.1 Indikator Soal Tes Hasil Belajar
Kompetensi Dasar Indikator Soal
Operasi pada bilangan bulat. 1. Menyelesaikan permasalahan mengenai
operasi perkalian dan penjumlahan yang
memuat bilangan negatif.
2. Menyelesaikan permasalahan mengenai
operasi pembagian dengan bilangan pembagi
merupakan bilangan puluhan dan bilangan
yang dibagi merupakan bilangan ribuan.
3. Menyelesaikan permasalahan mengenai selisih
suatu bilangan yang disajikan dalam bentuk
soal cerita.
4. Menyelesaikan permasalahan mengenai
operasi perkalian dan penjumlahan yang
disajikan dalam bentuk soal cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data
secara kualitatif. Data kualitatif bersifat lebih luas dan dalam,
mengingat data ini digali oleh peneliti sampai peneliti merasa
cukup (Basrowi dan Suwandi, 2008). Pertanyaan yang
diberikan dibatasi hanya mengenai hasil tes belajar yang sudah
dikerjakan oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B terkait materi operasi bilangan
bulat. Berikut pedoman wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini:
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara
No Aspek yang diteliti Pertanyaan No
Item
1 Pemahaman Konsep
Setelah membaca soal tersebut, data atau
informasi apa yang dapat Anda ketahui? 1
Bagaimana caranya untuk menyelesaikan soal
tersebut? 2
Bagaimana caranya, jelaskan dengan langkah
penyelesaian yang sudah Anda tuliskan! 3
Bagaimana Anda dapat yakin bahwa jawaban
yang telah Anda tuliskan sudah benar? 4
2
Faktor Penyebab
Kesalahan
Menurut Anda apakah materi operasi bilangan
bulat ini sulit? Jika sulit, pada bagian apa? 5
Dari soal tersebut, adakah data atau perintah
yang tidak Anda mengerti? Jika ada, pada
bagian apa?
6
Coba Anda jelaskan proses dalam
menyelesaikan soal ini? (jawaban yang salah) 7
Mengapa Anda menjawab dengan cara
demikian? 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Semua instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian
perlu dilakukan validitas terhadap setiap instrument. Peneliti menggunakan
validitas pakar untuk menguji apakah instrumen penelitian sudah valid dan
layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Pakar yang menjadi
validator instrument tes hasil belajar dan instrument wawancara adalah
dosen yang ahli dalam bidang pendidikan serta tutor pendamping
pembelajaran matrikulasi kelas B. Ketika terdapat ketidak sesuaian pada
instrumen, peneliti akan melakukan revisi terhadap instrumen tersebut.
G. Metode Atau Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Teknik analisis data kuantitatif yang dilakukan oleh peneliti
adalah dengan cara pemberian nilai pada masing-masing pekerjaan
tes hasil belajar Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B terkait materi operasi bilangan bulat. Nilai
yang diberikan tersebut diperoleh dari rumusan berikut:
Berdasarkan nilai yang diperoleh masing-masing
Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi
kelas B tersebut, dapat diketahui tingkat pemahaman konsep yang
dimiliki masing-masing mahasiswa terkait materi operasi bilangan
bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Teknik Analisis Data Kualitatif
Teknik analisis data kualitatif yang digunakan adalah
teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman
(Basrowi dan Suwandi, 2008), yaitu:
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan,
perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar
dari lapangan (Basrowi dan Suwandi, 2008). Pada tahap ini
data yang sudah diperoleh yaitu data hasil observasi, data tes
hasil belajar serta data hasil wawancara. Data-data yang telah
diperoleh tersebut kemudian akan dilakukan pengelompokan
sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditentukan. Pada
tahap pengelompokkan ini, hanya data yang dibutuhkan yang
akan digunakan, sehingga akan terdapat beberapa data yang
tidak ditindaklanjuti, hal ini dilakukan agar peniliti
mendapatkan data yang benar-benar valid untuk selanjutnya
dilakukan analisis terkait data valid yang telah diperoleh
tersebut.
b. Penyajian Data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan
pengambilan tindakan (Basrowi dan Suwandi, 2008).
Penyajian data memiliki tujuan untuk memudahkan membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dan menarik kesimpulan, maka data yang sudah direduksi
harus disajikan secara tertata. Pada tahap ini hal-hal pokok
yang didapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori
sesuai dengan rumusan masalah. Selanjutnya akan dilakukan
penyajian data secara matematis sehingga memudahkan dalam
memahami interaksi antar bagiannya.
c. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi
Kesimpulan diperoleh dari data-data yang sudah melalui
tahap reduksi data dan penyajian data. Kesimpulan-kesimpulan
yang telah dibuat harus diverifikasi selama penelitian
berlangsung dan makna-makna yang muncul dari data harus
selalu diuji kebenarannya sehingga validitasnya terjamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan selama bulan Februari hingga bulan
Mei 2019. Pengambilan data ini dilakukan saat pembelajaran berlangsung
di Student Resindence.
Tabel 4.1 Agenda Pelaksanaan Penelitian
Tahap Waktu Pelaksanaan Deskripsi Kegiatan
1 Rabu, 13 Februari 2019 Observasi pembelajaran terkait materi
operasi bilangan bulat khususnya operasi
penjumlahan.
2 Kamis, 14 Februari 2019 Observasi pembelajaran terkait materi
operasi bilangan bulat khususnya operasi
pengurangan.
3 Rabu, 20 Februari 2019 Observasi pembelajaran terkait materi
operasi bilangan bulat khususnya operasi
perkalian.
4 Kamis, 21 Februari 2019 Observasi pembelajaran terkait materi
operasi bilangan bulat khususnya operasi
pembagian.
5 Rabu, 27 Maret 2019 Observasi kemampuan mengerjakan soal
USIP 1 terkait materi operasi bilangan
bulat dan operasi bilangan pecahan.
6 Kamis, 28 Maret 2019 Observasi kegiatan subyek penelitian saat
mempresentasikan hasil kerja mereka
terkait materi operasi bilangan desimal.
7 Rabu, 10 April 2019 Observasi kegiatan subyek penelitian
terkait keaktifan selama proses
pembelajaran berlangsung.
8 Rabu, 24 April 2019 Observasi proses pembelajaran, diselingi
review materi operasi bilangan bulat, serta
menyampaikan informasi bahwa akan
diadakan tes hasil belajar terkait materi
operasi bilangan bulat pada pertemuan
selanjutnya.
9 Kamis, 25 April 2019 Pelaksanaan kegiatan tes hasil belajar
terkait materi operasi bilangan bulat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B.
10 Rabu, 8 Mei 2019 Pelaksanaan kegiatan wawancara dengan
subyek penelitian terkait tes hasil belajar
yang telah dilaksanakan pada pertemuan
sebelumnya.
Subjek pada penelitian ini merupakan 5 mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B. Masing-masing subjek memiliki karakteristik
yang berbeda-beda sebagai berikut.
1. Subjek 1 (S1)
S1 memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi daripada
subjek lain, S1 dapat mengutarakan pendapat atau gagasannya
dengan bahasa yang cukup tertata dan sopan.
2. Subjek 2 (S2)
S2 memiliki karakteristik yang humoris, mudah diajak
berdiskusi dan dapat menangkap maksud pembicaraan dengan
cepat, S2 dapat mempresentasikan jawabannya dengan baik
dan cukup percaya diri.
3. Subjek 3 (S3)
S3 memiliki kepercayaan diri yang tidak begitu tinggi, namun
S3 cukup mudah diajak berdiskusi terlebih ketika diminta
untuk dapat berkonsentrasi saat kegiatan pendampingan
dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4. Subjek 4 (S4)
S4 memiliki sifat pendiam dan mudah tersinggung, S4 cukup
sukar diajak berdiskusi dan mempresentasikan hasil
jawabannya.
5. Subjek 5 (S5)
S5 memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi. S5 adalah
subjek yang sangat antusias setiap kali kegiatan pendampingan
berlangsung, namun S5 kurang dapat memahami materi yang
diberikan dengan cepat.
B. Deskripsi Hasil Observasi
Langkah awal dari penelitian ini adalah observasi kegiatan
pembelajaran mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B. Obsevasi ini bertujuan untuk melihat proses
pembelajaran yang berlangsung serta pemahaman konsep mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B terkait materi
operasi bilangan bulat. Berikut adalah deskripsi hasil observasi yang telah
dilakukan oleh peneliti:
1. Deskripsi Hasil Observasi Langsung
a. Rabu, 13 Februari 2019
Proses pembelajaran berlangsung selama 2 jam, berawal dari pukul
19.30 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Materi yang diajarkan dalam
proses pembelajaran ini adalah operasi bilangan bulat khususnya
operasi penjumlahan bilangan bulat. Materi operasi bilangan bulat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
ini telah dibahas sebelumnya pada proses matrikulasi semester
pertama, namun masih ditemukan mahasiswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami materi terkait operasi bilangan bulat
khususnya operasi penjumlahan.
Pembelajaran dimulai dengan memberikan soal kepada mahasiswa
dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B terkait
materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Soal yang diberikan
meliputi penjumlahan terhadap sesama bilangan bulat positif,
penjumlahan antara bilangan bulat positif dengan bilangan negatif,
serta penjumlahan terhadap sesama bilangan bulat negatif.
Pemberian soal ini dimaksudkan agar mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi kelas B dapat mengingat kembali
materi-materi operasi bilangan bulat, khususnya operasi
penjumlahan bilangan bulat yang sebelumnya telah dipelajari di
semester pertama program matrikulasi. Melalui observasi ini, dapat
diketahui bahwa mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B masih kebingungan saat dihadapkan dengan soal
terkait materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Hampir seluruh
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas
B menyelesaikan persoalan mengenai materi operasi penjumlahan
bilangan bulat dengan menggunakan cara penjumlahan bersusun.
Walaupun sudah dapat menyelesaikan persoalan yang diberikan,
namun masih ditemui beberapa mahasiswa dari Kabupaten Mappi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Papua program matrikulasi kelas B yang kesulitan dalam
menyelesaikan persoalan terkait materi operasi penjumlahan
bilangan bulat. Kesulitan yang dialami disebabkan karena
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas
B lupa konsep penjumlahan bilangan bulat, yang paling banyak
ditemui adalah kesalahan-kesalahan saat menjumlahkan bilangan
bulat positif dengan bilangan bulat negatif, serta menjumlahkan
antara sesama bilangan bulat negatif. Dari observasi tersebut peneliti
dapat mengetahui bahwa mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B masih kurang memahami konsep
mengenai operasi penjumlahan bilangan bulat, hal tersebut dilihat
dari kesalahan-kesalahan mereka saat mengerjakan soal yang
diberikan terkait operasi penjumlahan bilangan bulat.
Namun secara keseluruhan, proses belajar yang berlangsung sudah
cukup kondusif dibandingkan dengan proses belajar program
matrikulasi pada semester pertama. Hal ini menunjukkan bahwa
sudah ada perubahan baik dalam diri mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi kelas B untuk memperoleh
pengetahuan yang maksimal selama proses pembelajaran
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. Kamis, 14 Februari 2019
Proses pembelajaran berlangsung selama 2 jam, berawal
dari pukul 19.30 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Materi yang
diajarkan dalam proses pembelajaran ini adalah operasi bilangan
bulat khususnya operasi pengurangan bilangan bulat. Kegiatan
pembelajaran pada kesempatan ini tidak jauh berbeda dengan
proses pembelajaran sebelumnya. Namun pada kesempatan ini
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi
kelas B diajak untuk mempelajari kembali mengenai materi
operasi pengurangan bilangan bulat yang juga telah mereka
pelajari saat program matrikulasi semester pertama.
Alasan kembali dipelajarinya materi operasi bilangan bulat
adalah masih banyak ditemui kesalahan-kesalahan yang dilakukan
oleh mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua saat menyelesaikan
persoalan mengenai materi terkait. Oleh sebab itu, materi operasi
bilangan bulat perlu dipelajari kembali agar mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B memiliki
pemahaman yang kuat mengenai materi tersebut, karena operasi
bilangan bulat merupakan materi dasar yang akan menghantarkan
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi
kelas B menuju materi pembelajaran lain yang tingkatannya lebih
sukar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan selama
pembelajaran terkait materi operasi pengurangan bilangan bulat
ini, masih ada beberapa mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B yang kesulitan menyelesaikan
persoalan mengenai materi tersebut, kesalahan yang paling
banyak ditemui adalah ketika mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B diberikan suatu persoalan
mengenai selisih yang disajikan dalam bentuk soal cerita.
Berdasarkan hal tersebut, tutor pendamping dengan cekatan
memberikan pengertian yang mendasar mengenai arti selisih.
Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi
kelas B akhirnya dapat memahami bahwa selisih itu adalah
perbedaan yang dimiliki oleh suatu hal dengan hal lain.
Mahasiswa telah diberikan banyak latihan soal dan tugas
mandiri untuk lebih memahami materi operasi pengurangan
bilangan bulat, namun masih ditemui beberapa mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B yang
melakukan kesalahan-kesalahan saat menyelesaikan persoalan
terhadap materi terkait. Secara keseluruhan, pembelajaran yang
berlangsung cukup kondusif dan mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi kelas B mulai menunjukkan
sikap antusias saat pembelajaran berlangsung. Hal tersebut
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B
terutama dalam memahami konsep terkait materi operasi bilangan
bulat.
c. Rabu, 20 Februari 2019
Proses pembelajaran berlangsung selama 2 jam, berawal
dari pukul 19.30 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Materi yang
diajarkan dalam proses pembelajaran ini adalah operasi bilangan
bulat khususnya operasi perkalian bilangan bulat.
Sebelum mulai mempelajari materi operasi perkalian
bilangan bulat, mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B diajak untuk kembali mengingat mengenai
materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Tutor pendamping
memberikan pengertian bahwa operasi perkalian bilangan bulat
merupakan operasi penjumlahan bilangan bulat yang dilakukan
secara berulang. Tutor pendamping memang tidak memberikan
penjelasan yang mendalam karena materi ini sebelumnya telah
dibahas saat program matrikulasi semester pertama.
Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B diminta untuk mengingat kembali materi ini
melalui persoalan-persoalan yang diberikan oleh tutor
pendamping. Sebagian besar mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B menyelesaikan soal terkait
materi operasi perkalian bilangan bulat dengan cara perkalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
bersusun, namun masih peneliti dapati beberapa mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B yang belum
dapat menguasai penyelesaian operasi perkalian bilangan bulat
menggunakan cara perkalian bersusun.
Setelah peneliti amati lebih dalam, beberapa mahasiswa
dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B yang
kesulitan dalam menyelesaikan soal mengenai materi terkait
menggunakan cara perkalian bersusun dikarenakan pemahaman
konsep mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua terhadap
penjumlahan masih sangat kurang, sehingga berakibat pada
pemahaman konsep mahasiswa terkait materi operasi perkalian
bilangan bulat.
Kesalahan-kesalahan juga sangat sering dilakukan
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi
kelas B dalam menyelesaikan persoalan terkait materi operasi
perkalian bilangan bulat terutama operasi perkalian bilangan bulat
yang mengandung bilangan negatif. Masih banyak ditemui,
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi
kelas B yang kebingungan saat mengerjakan suatu soal terkait
perkalian antara bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
negatif, serta perkalian antar bilangan negatif.
Secara keseluruhan proses belajar berjalan dengan kondusif
dan antusias mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
matrikulasi kelas B dalam mengikuti pembelajaran semakin hari
semakin meningkat.
d. Kamis, 21 Februari 2019
Proses pembelajaran berlangsung selama 2 jam, berawal
dari pukul 19.30 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Materi yang
diajarkan dalam proses pembelajaran ini adalah operasi
pembagian bilangan bulat.
Sebelum masuk dalam materi operasi pembagian bilangan
bulat, mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B diajak untuk kembali mengingat mengenai
materi operasi pengurangan bilangan bulat. Tutor pendamping
memberikan pengertian bahwa operasi pembagian bilangan bulat
merupakan operasi pengurangan bilangan bulat yang dilakukan
secara berulang. Tutor pendamping tidak memberikan penjelasan
yang mendetail karena materi ini telah dibahas saat program
matrikulasi semester pertama.
Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B diajak untuk kembali mengingat mengenai
materi operasi pembagian bilangan bulat dengan diberikan
beberapa persoalan sederhana terkait materi tersebut. Melalui
persoalan sederhana tersebut, mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B juga diajak untuk kembali
mengingat mengenai operasi pembagian bilangan bulat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
memuat bilangan negatif. Selama proses pembelajaran
berlangsung, antusiasme mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B sangat tinggi dalam hal bertanya,
sehingga ketika mereka mengalami kesulitan dalam mengerjakan,
tutor pendamping dibantu oleh peneliti dengan cekatan
menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, dengan
demikian kesulitan yang mereka alami tidak akan berlangsung
lama, karena sudah diberikan penjelasan terkait permasalahan
yang dialami. Selama proses pembelajaran berlangsung, keadaan
yang kondusif juga berpengaruh pada pemahaman konsep
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi
kelas B terkait materi operasi pembagian bilangan bulat.
e. Rabu, 27 Maret 2019
Pada kesempatan ini, peneliti mengobservasi kegiatan
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi
kelas B selama mengerjakan Ujian Sisipan 1 yang berlangsung
selama 2 jam. Ujian dimulai pada pukul 19.30 WIB hingga 21.30
WIB.
Ujian sisipan 1 ini hanya diikuti oleh 10 mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B
dikarenakan ada 1 mahasiswa yang sedang sakit dan dirawat di
Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
memiliki riwayat sakit pada bagian lambung. Walaupun terdapat
mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian tersebut, ujian
sisipan 1 tetap berjalan dengan lancar dan kondusif.
Hal lain yang peneliti amati adalah sikap-sikap mahasiswa
dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B selama
mengerjakan ujian. Meskipun mengerjakan dengan jujur, namun
masih terdapat beberapa mahasiswa yang terlihat sangat
mengalami kesulitan, hal tersebut terlihat ketika mahasiswa yang
bersangkutan mulai melakukan kegiatan menepuk-nepuk kepala,
menggaruk rambut dengan cepat, serta menggerutu. Hal-hal yang
mengakibatkan mahasiswa mengalami kesulitan diantaranya
adalah rendahnya pemahaman konsep terhadap materi
pembelajaran yang diujikan.
f. Kamis, 28 Maret 2019
Pada kegiatan observasi ini, peneliti ingin melihat
kemampuan mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B saat mempresentasikan hasil belajar mereka
terkait materi operasi bilangan desimal. Meskipun materi yang
dibahas adalah operasi bilangan desimal, namun peneliti ingin
mengetahui sejauh mana pemahaman konsep mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B terhadap
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, serta pembagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Proses pembelajaran berlangsung selama 2 jam, dimulai
pada pukul 19.30 WIB hingga 21.30 WIB. Selama proses
pembelajaran berlangsung, peneliti masih mendapati mahasiswa
dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B yang
ragu-ragu ketika mempresentasikan hasil belajar mereka. Keragu-
raguan itu dapat di indikasikan sebagai bentuk kurangnya
pemahaman konsep mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B terhadap operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, serta pembagian. Akibat rendahnya
pemahaman konsep terhadap materi operasi bilangan bulat
tersebut maka berakibat juga terhadap pemahaman konsep
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi
kelas B terhadap materi-materi lain seperti operasi bilangan
pecahan, serta operasi pada bilangan desimal.
Pada pembelajaran kali ini, kondisi kelas masih kondusif
namun minat bertanya mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B tidak lagi tampak, hal tersebut
peneliti lihat ketika beberapa dari mereka mengalami kesulitan
namun mereka enggan untuk bertanya kepada tutor pendamping
maupun kepada peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
g. Rabu, 10 April 2019
Pada kegiatan observasi yang berlangsung selama 2 jam,
dimulai pada pukul 19.30 WIB hingga 21.00 WIB ini, peneliti
hanya ingin mengetahui antusias mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi kelas B dalam mengikuti
proses pembelajaran. Dalam kesempatan ini, peneliti juga
menyampaikan bahwa peneliti akan memberikan beberapa soal
tes hasil belajar terkait materi operasi bilangan bulat. Namun
sebelum tes tersebut dilaksanakan, peneliti sedikit menjelaskan
ulang materi operasi bilangan bulat, agar mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B sedikit
terbantu untuk mengingat materi tersebut kembali.
Proses pembelajaran kali ini berjalan dengan lancar dan
diikuti oleh seluruh mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B. Antusiasme belajar mahasiswa
cukup tinggi kembali, hal ini peneliti lihat dari respon-respon
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi
kelas B ketika tutor pendamping menjelaskan materi
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
h. Rabu, 24 April 2019
Kegiatan observasi kali ini berjalan tidak seperti biasanya,
karena hanya berlangsung selama 1,5 jam. Hal tersebut
dikarenakan seluruh mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B datang terlambat. Sehingga
pembelajaran baru dapat dimulai pada pukul 20.00 WIB hingga
21.30 WIB.
Meskipun pembelajaran dilaksanakan sedikit terlambat,
antusiasme belajar mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B cukup tinggi, dengan demikian
materi-materi pembelajaran dapat disampaikan oleh tutor
pendamping dengan maksimal. Setelah penyampaian materi dari
tutor selesai dilakukan, peneliti mengingatkan kembali bahwa
pada pertemuan yang akan datang, akan diadakan tes hasil belajar
terkait materi operasi bilangan bulat. Selanjutnya peneliti
mengajak mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B untuk mengingat kembali materi-materi
terkait operasi bilangan bulat, terutama beberapa materi yang
mereka sempat mengalami kesulitan untuk memahami,
diantaranya adalah terkait materi selisih. Peneliti juga
memberitahukan bahwa dalam soal tes hasil belajar yang
diberikan, terdapat soal dalam bentuk soal cerita, hal ini peneliti
sampaikan agar mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
matrikulasi kelas B memiliki persiapan yang cukup matang untuk
menyelesaikan soal tes hasil belajar yang diberikan.
2. Deskripsi Hasil Observasi Berdasarkan Dokumen Refleksi Tutor
Pendamping Program Matrikulasi Kelas B.
Observasi melalui dokumen refleksi yang dibuat oleh tutor
pendamping ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
kemampuan mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B dalam mengikuti proses pembelajaran. Melalui
dokumen refleksi ini, peneliti dapat mengetahui pemahaman konsep
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B
terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh tutor
pendamping, dokumen refleksi tutor ini juga memberikan informasi
mengenai capaian materi yang telah dipelajari oleh mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B.
Berdasarkan dokumen refleksi tutor pendamping mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B, Tutor
pendamping mengungkapkan bahwa masih terdapat beberapa
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B
yang belum dapat memahami cara membandingkan dua buah
bilangan, akibat dari hal tersebut adalah mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi kelas B sering melakukan
kesalahan-kesalahan saat mengerjakan suatu persoalan yang diberikan
oleh tutor pendamping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lemahnya pemahaman konsep yang dimiliki oleh mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B mengenai
materi bilangan bulat serta operasi bilangan bulat mengakibatkan
terjadinya kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan
suatu persoalan yang erat kaitannya dengan materi operasi bilangan
bulat. Kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki oleh mahasiswa
dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B ini juga
mengakibatkan terhambatnya tutor pendamping dalam penyampaian
materi, hal ini disebabkan karena tutor pendamping harus terus
menerus menjelaskan ulang materi yang sama hingga seluruh
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B
benar-benar paham.
Pada dokumen refleksi yang dibuat langsung oleh tutor
pendamping ini, terdapat beberapa pernyataan yang diungkapkan oleh
tutor pendamping terkait proses pembelajaran yang telah berlangsung.
Diantaranya, tutor pendamping mengatakan bahwa “Saya sudah mulai
kehilangan kesabaran dalam menjelaskan materi berulang-ulang
kepada mahasiswa, karena yang dijelaskan adalah hal yang sama.
Ketika dijelaskan mereka mengerti baik bimbingan secara
keseluruhan maupun secara personal, tetapi ketika diminta untuk
menyelesaikan soal lain, mereka kembali kebingungan”. Pada
beberapa kesempatan, tutor pendamping juga menyampaikan kalimat-
kalimat motivasi kepada mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
program matrikulasi kelas B agar mereka tergerak untuk terus belajar
dan mengingat setiap materi yang telah diajarkan, hal tersebut juga
disampaikan oleh tutor pendamping dalam dokumen refleksinya yang
mengatakan bahwa “Daya ingat dan kemampuan memahami suatu
masalah dari mahasiswa berbeda-beda, Mahasiswa harus dingatkan
secara terus menerus untuk belajar dan belajar”.
Melalui dokumen refleksi tutor pendamping tersebut, peneliti dapat
mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B. Beberapa
kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B adalah menyelesaikan suatu persoalan
dalam bentuk soal cerita. Kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B diakibatkan
karena keterbatasan bahasa yang mereka miliki seperti yang
diungkapkan oleh tutor pendamping bahwa “Mahasiswa sulit sekali
mengerti bahasa dalam soal cerita seperti: (… bagian dari …, sisa
dari …, bagian yang diperoleh masing-masing adalah …)” hal
tersebut mengakibatkan terdapat informasi-informasi penting dalam
soal yang tidak dimengerti oleh mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B. Kesulitan lain yang dialami oleh
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B
adalah belum dapat memahami cara menerjemahkan soal cerita ke
dalam kalimat matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, tutor pendamping selalu berupaya
maksimal untuk meningkatkan kemampuan matematis mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B. Tutor
pendamping selalu memberikan dukungan serta motivasi agar
mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B
tergerak untuk terus belajar dan menumbuhkan sikap percaya diri
untuk bertanya kepada tutor saat mereka mengalami kesulitan dalam
belajar. Hal lain yang dilakukan oleh tutor untuk meningkatkan
kemampuan matematis mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
program matrikulasi kelas B adalah dengan banyak berlatih soal serta
pemberian tugas-tugas mandiri kepada mahasiswa agar mereka
memiliki rasa tanggung jawab atas materi yang telah mereka pelajari
saat program matrikulasi ini berlangsung.
C. Analisis Data Tes Hasil Belajar
Data tes hasil belajar yang peneliti sajikan berikut telah
melalui tahap reduksi data, sehingga data yang disajikan merupakan
data-data valid yang telah didapatkan. Melalui data tes hasil belajar
berikut, peneliti ingin mengetahui pemahaman konsep serta jenis-jenis
kesalahan yang dilakukan oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B dalam menyelesaikan persoalan
terkait materi operasi bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
1. Analisis Data Kuantitatif
Pada tahap ini, nilai yang diperoleh pada tes hasil belajar masing-masing subjek digunakan untuk mengetahui
pemahaman konsep Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B terkait materi operasi
bilangan bulat. Berikut adalah nilai yang diperoleh masing-masing subjek.
Keterangan :
S1 = Subjek 1 S4 = Subjek 4
S2 = Subjek 2 S5 = Subjek 5
S3 = Subjek 3
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Masing-Masing Subjek
Subjek Indikator Nomor
Soal
Skor Skor
Maksimal
Total
Skor
Nilai
S1
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
perkalian dan penjumlahan yang memuat bilangan
negatif.
1 3 5 15
75
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
pembagian dengan bilangan pembagi merupakan
bilangan puluhan dan bilangan yang dibagi merupakan
bilangan ribuan.
2 5 5
Menyelesaikan permasalahan mengenai selisih suatu
bilangan yang disajikan dalam bentuk soal cerita.
3 2 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
perkalian dan penjumlahan yang disajikan dalam
bentuk soal cerita.
4 5 5
S2
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
perkalian dan penjumlahan yang memuat bilangan
negatif.
1 1 5 13
65
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
pembagian dengan bilangan pembagi merupakan
bilangan puluhan dan bilangan yang dibagi merupakan
bilangan ribuan.
2 5 5
Menyelesaikan permasalahan mengenai selisih suatu
bilangan yang disajikan dalam bentuk soal cerita.
3 2 5
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
perkalian dan penjumlahan yang disajikan dalam
bentuk soal cerita.
4 5 5
S3
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
perkalian dan penjumlahan yang memuat bilangan
negatif.
1 3 5 10
50
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
pembagian dengan bilangan pembagi merupakan
bilangan puluhan dan bilangan yang dibagi merupakan
bilangan ribuan.
2 5 5
Menyelesaikan permasalahan mengenai selisih suatu
bilangan yang disajikan dalam bentuk soal cerita.
3 0 5
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
perkalian dan penjumlahan yang disajikan dalam
bentuk soal cerita.
4 2 5
S4
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
perkalian dan penjumlahan yang memuat bilangan
negatif.
1 1 5 6
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
pembagian dengan bilangan pembagi merupakan
bilangan puluhan dan bilangan yang dibagi merupakan
bilangan ribuan.
2 0 5
Menyelesaikan permasalahan mengenai selisih suatu
bilangan yang disajikan dalam bentuk soal cerita.
3 1 5
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
perkalian dan penjumlahan yang disajikan dalam
bentuk soal cerita.
4 4 5
S5
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
perkalian dan penjumlahan yang memuat bilangan
negatif.
1 3 5 6
30
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
pembagian dengan bilangan pembagi merupakan
bilangan puluhan dan bilangan yang dibagi merupakan
bilangan ribuan.
2 0 5
Menyelesaikan permasalahan mengenai selisih suatu
bilangan yang disajikan dalam bentuk soal cerita.
3 2 5
Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi
perkalian dan penjumlahan yang disajikan dalam
bentuk soal cerita.
4 1 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2. Analisis Data Kualitatif
Pada tahap ini peneliti memfokuskan pada jawaban Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B yang salah. Jawaban Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B
yang salah dipilih dan dikategorikan ke dalam jenis kesalahan yang ada yang akan disajikan dalam tabel berikut
ini:
Tabel 4.3 Analisis Data Tes Hasil Belajar
Subjek
Nomor
Soal
Jawaban Mahasiswa
Jenis Kesalahan Dan Analisis Kesalahan
S1
1
Kesalahan yang terjadi adalah kesalahan pada notasi (K3)
dan kesalahan solusi atau tidak memeriksa ulang solusi yang
didapat (K6). S1 sudah dapat melakukan penghitungan
dengan tepat, namun terjadi kesalahan pada jawaban akhir
S1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2
Jawaban S1 sudah tepat. S1 sudah dapat menyelesaikan
persoalan dengan cara pembagian bersusun.
3
Kesalahan yang terjadi adalah kesalahan memahami (K1)
serta kesalahan menginterpretasikan data (K4). Kesalahan
yang dilakukan oleh S1 dapat disebabkan karena S1 belum
memahami betul mengenai konsep selisih.
4
Jawaban S1 sudah tepat. S1 sudah dapat menyelesaikan
persoalan dengan cara perkalian bersusun.
S2
1
Kesalahan yang terjadi adalah kesalahan dalam keterampilan
proses (K2) sehingga berakibat pada hasil akhir yang
diperoleh tidak tepat. Kesalahan yang dilakukan dapat terjadi
karena kurangnya pemahaman S2 pada sifat-sifat perkalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2
Jawaban S2 sudah tepat. S2 sudah dapat menyelesaikan
persoalan dengan cara pembagian bersusun.
3
S2 sudah dapat memahami maksud soal, namun kesalahan
yang terjadi adalah kesalahan dalam menginterpretasikan
data (K4) pada soal, sehingga hasil yang diperoleh tidak
tepat.
4
Jawaban S2 sudah tepat. S2 sudah dapat menyelesaikan
persoalan dengan cara perkalian bersusun.
S3
1
S3 sudah dapat memahami maksud soal yang diberikan,
namun kesalahan yang terjadi adalah kesalahan pada notasi
(K3) dan kesalahan solusi atau tidak memeriksa ulang solusi
yang didapat (K6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2
Jawaban S3 sudah tepat. S3 sudah dapat menyelesaikan
persoalan dengan cara pembagian bersusun.
3 Mahasiswa tidak menjawab soal nomor 3 -
4
Kesalahan yang terjadi adalah kesalahan memahami (K1)
serta kesalahan dalam keterampilan proses (K2), sehingga
hasil yang diperoleh tidak tepat. Kesalahan yang terjadi
tersebut disebabkan oleh ketidakteraturan langkah-langkah
S3 saat menyelesaikan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
S4
1
Kesalahan yang terjadi adalah kesalahan dalam keterampilan
proses (K2) sehingga berakibat pada hasil akhir yang
diperoleh tidak tepat. Kesalahan tersebut terjadi akibat
kurangnya pemahaman S4 terhadap sifat-sifat pada operasi
perkalian bilangan bulat.
2 Mahasiswa tidak menjawab soal nomor 2 -
3
Kesalahan yang dilakukan oleh S4 adalah kesalahan
memahami (K1) maksud soal yang diberikan sehingga hasil
yang diperoleh tidak tepat. Kesalahan lain yang dilakukan
oleh S4 adalah kesalahan dalam keterampilan proses (K2),
hal tersebut dapat dilihat dari solusi yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4
Kesalahan yang terjadi adalah kesalahan menggunakan
logika untuk menarik kesimpulan (K5) serta kesalahan solusi
atau tidak memeriksa ulang solusi yang diperoleh (K6).
S5
1
Kesalahan yang terjadi adalah kesalahan pada notasi (K3)
serta kesalahan solusi atau tidak memeriksa ulang solusi yang
diperoleh (K6).
2
Kesalahan yang terjadi adalah kesalahan dalam keterampilan
proses (K2), hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang
diperoleh S5 belum tepat dan S5 tidak menuliskan langkah-
langkah untuk menyelesaikan soal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3
Kesalahan yang dilakukan S5 adalah kesalahan
menginterpretasikan data (K4) pada soal yang diberikan,
serta kesalahan dalam keterampilan proses (K2).
4
Kesalahan yang terjadi adalah kesalahan mengintepretasikan
data (K4) serta kesalahan memahami (K1), sehingga hasil
yang diperoleh tidak tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Dari tabel di atas dapat disimpulkan jenis kesalahan yang
dilakukan Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B dan terbentuklah kategori-kategori data
jawaban Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program
matrikulasi kelas B yang akan dikelompokkan menurut jenis
kesalahan yang dilakukan pada hasil jawaban Mahasiswa dari
Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B yang
ditunjukkan pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa dari Kabupaten
Mappi Papua program matrikulasi kelas B
Jenis
Kesalahan
Nomor Soal
1 2 3 4
Kesalahan memahami (K1) - - S1, S4 S3
Kesalahan dalam keterampilan
proses (K2)
S2, S4 S5 S4, S5 S3
Kesalahan pada notasi (K3) S1, S3, S5 - - -
Kesalahan mengintepretasikan
data (K4)
- - S1, S2, S5 S5
Kesalahan menggunakan logika
untuk menarik kesimpulan (K5)
- - - S4
Kesalahan solusi/tidak memeriksa
ulang solusi yang didapat (K6)
S1, S3, S5 - - S4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
D. Analisis Data Hasil Wawancara
Setelah menganalisis jenis kesalahan berdasarkan hasil jawaban
Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua program matrikulasi kelas B
dalam mengerjakan soal tes hasil belajar mengenai operasi bilangan bulat,
untuk memeriksa kebenaran analisis tersebut, peneliti melakukan
wawancara yang dapat mendukung analisis kesalahan di atas. Hasil
wawancara juga digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep serta
penyebab kesalahan yang dilakukan oleh Mahasiswa dari Kabupaten Mappi
Papua program matrikulasi kelas B saat mengerjakan soal tes hasil belajar
mengenai operasi bilangan bulat.
Keterangan :
P = Peneliti
S1, S2, S3, S4 dan S5 = Subjek Penelitian
1. Kutipan Wawancara Dengan Subjek 1 (S1)
Gambar 4.1 Jawaban S1 Untuk Soal Nomor 1
P : “Dari soal tersebut, data atau informasi apa yang dapat anda
ketahui?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
S1 : “Ada operasi perkalian dan penjumlahan yang didalam
kurung.”
P : “Dari jawaban yang sudah anda tuliskan, coba jelaskan
langkah penyelesaiannya sesuai jawaban anda tersebut.”
S1 : “Pertama saya jumlahkan dulu yang didalam kurung, setelah
dapat hasil yang didalam kurung baru saya kalikan dengan
negatif sehingga hasilnya negatif .”
P : “Apakah anda yakin dengan jawaban yang telah anda
tuliskan?”
S1 : “Saya tidak yakin kakak.”
P : “Kenapa anda tidak yakin?”
S1 : “Saya lupa kakak, kalau negatif dikalikan dengan negatif itu
hasilnya negatifkah atau positifkah.”
Analisis Hasil Wawancara Subjek 1 (S1) Pada Soal Nomor 1:
S1 sudah dapat memahami maksud dari soal yang diberikan, hal
tersebut terlihat dalam pernyataan S1 yang dapat memberikan informasi
bahwa bilangan-bilangan yang terdapat di dalam kurunglah yang S1
kerjakan terlebih dahulu untuk selanjutnya S1 kalikan dengan bilangan
lain di luar kurung. Akibat kurangnya pemahaman konsep S1 terhadap
sifat-sifat operasi bilangan bulat terutama operasi bilangan bulat yang
memuat bilangan negatif mengakibatkan S1 keliru dalam menentukan
hasil akhir dari penyelesaian yang telah S1 kerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Gambar 4.2 Jawaban S1 Untuk Soal Nomor 3
P : “Dari soal tersebut adakah perintah atau informasi yang tidak
anda ketahui?”
S1 : “Iya kakak, saya lupa apa itu selisih.”
P : “Mengapa anda menjawab dengan cara demikian?”
S1 : “Saya kira jawabannya dikalikan saja begitu kak.”
P : “Apa penyebab anda mengerjakan dengan cara demikian
seperti yang telah anda tuliskan?”
S1 : “Saya lupa dan saya memang tidak membaca kembali tentang
materi selisih kak. Saya kurang konsentrasi dan saya memang
kesulitan di soal cerita.”
P : “Apa yang menyebabkan anda kesulitan menyelesaikan soal
cerita?”
S1 : “Kadang saya tidak paham bahasanya kak, seperti selisih juga
saya mudah bingung, apa itu maksutnya selisih.”
Analisis Hasil Wawancara Subjek 1 (S1) Pada Soal Nomor 3:
S1 belum dapat memahami mengenai selisih, hal ini disebabkan
karena kurangnya penguasaan bahasa matematika yang S1 miliki, serta
rendahnya kemampuan menalar, dan merepresentasikan soal cerita ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dalam kalimat matematis, akibatnya S1 tidak dapat memberikan
jawaban yang tepat untuk soal nomor 3 tersebut terkait selisih antar dua
bilangan.
2. Kutipan Wawancara Dengan Subjek 2 (S2)
Gambar 4.3 Jawaban S2 Untuk Soal Nomor 1
P : “Dari soal tersebut, data atau informasi apa yang dapat anda
ketahui?”
S2 : “Ada operasi perkalian dan penjumlahan dengan bilangan
negatif kak.”
P : “Dari jawaban yang sudah anda tuliskan, coba jelaskan
langkah penyelesaiannya sesuai jawaban anda tersebut.”
S2 : “Sepertinya saya salah kak.”
P : “Kenapa anda berfikir bahwa itu salah?”
S2 : “Saya terburu-buru jadi saya tulis sebisanya.”
P : “Baik, lalu bagaimana cara yang seharusnya anda lakukan?”
S2 : “Saya tidak tau kak harus menghitung bagaimana”
P : “Mengapa demikian? Apakah menurut anda materi operasi
bilangan bulat ini sulit?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
S2 : “Tidak sulit kak, hanya saja saya kadang bingung harus
kerjakan yg di dalam kurung dahulu atau yang perkalian
dahulu, saya lupa kak.”
Analisis Hasil Wawancara Subjek 2 (S2) Pada Soal Nomor 1:
S2 belum dapat memahami sifat-sifat operasi bilangan bulat. Hal
tersebut terlihat ketika S2 tidak dapat menjelaskan jawaban yang telah
dituliskan pada lembar jawab. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan
oleh S2 disebabkan kurangnya pemahaman konsep S2 terhadap sifat-
sifat pada operasi bilangan bulat terutama operasi bilangan bulat yang
memuat bilangan negatif.
Gambar 4.4 Jawaban S2 Untuk Soal Nomor 3
P : “Dari soal tersebut adakah perintah atau informasi yang tidak
anda ketahui?”
S2 : “Iya kakak, saya tidak tahu apa itu selisih.”
P : “Mengapa anda menjawab dengan cara demikian?”
S2 : “Saya kira saya bisa menambahkan kedua suhu tersebut kak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
P : “Baik, selisih itu adalah perbedaan dua suhu di kedua tempat
tersebut. Bagaimana anda dapat mengitung perbedaan suhu
keduanya?”
S2 : “Yang besar dikurangi yang kecil kak”
P : “Lantas bagaimana seharusnya anda menghitungnya?”
S2 : “ kak”
P : “Apakah benar demikian? Coba perhatikan kembali soalnya.”
S2 : “ kak?”
P : “Baik, lalu berapa hasilnya?”
S2 : “Jadi to kak jadi hasilnya 38 kak”
Analisis Hasil Wawancara Subjek 2 (S2) Pada Soal Nomor 3
S2 memiliki pemahaman yang terbatas terhadap penguasaan
bahasa matematika. Seperti yang dikatakan bahwa S2 tidak mengerti
arti selisih. Kesalahan yang dialami S2 diakibatkan lemahnya
kemampuan matematis dalam menyelesaikan soal. Lemahnya
kemampuan matematis S2 ini disebabkan oleh daya ingat yang rendah
terhadap materi-materi yang sudah diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3. Kutipan Wawancara Dengan Subjek 3 (S3)
Gambar 4.5 Jawaban S3 Untuk Soal Nomor 1
P : “Bagaimana caranya anda menyelesaikan soal tersebut? Coba
jelaskan sesuai jawaban yang anda sudah tuliskan.”
S3 : “Saya hitung dulu yang di dalam kurung kak, sudah dapat
negatif baru saya kalikan dengan negatif .”
P : “Apakah anda sudah yakin dengan jawaban yang anda
tuliskan?”
S3 : “Sudah kak”
P : “Menurut anda, apakah benar jika suatu bilangan negatif
dikalikan dengan bilangan negatif maka hasilnya adalah
bilangan negatif
S3 : Oh iya kak, saya salah kak seharusnya jawabannya positif kak,
saya terburu-buru sehingga tidak periksa lagi kak.
Analisis Hasil Wawancara Subjek 3 (S3) Pada Soal Nomor 1:
S3 sudah memiliki pemahaman yang benar mengenai soal yang
diberikan, namun pemahaman yang dimiliki tersebut tidak diimbangi
sifat teliti, S3 belum memiliki kebiasaan untuk mengecek ulang solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
atau jawaban yang telah didapatkan, sehingga terjadi kesalahan pada
hasil akhir yang diperoleh.
Gambar 4.6 Jawaban S3 Untuk Soal Nomor 4
P : “Dari soal tersebut, informasi apa yang anda dapatkan?”
S3 : “Vina mempunyai ayam sebanyak 5 kandang dengan setiap
kandang berisi 30 ekor, dan Merlin mempunyai ayam
sebanyak 6 kandang dengan setiap kandang berisi 25 ekor.”
P : “Baik, langkah anda sudah benar untuk mengalikan terlebih
dahulu seperti yang telah anda tuliskan berikut ini, namun
kenapa jawaban anda 55?”
S3 : “Saya kehabisan waktu kak, saya tidak bisa kerja kalau
terburu-buru apalagi waktu sudah habis”
P : “Lantas bagaimana seharusnya anda menyelesaikan soal
tersebut?”
S3 : “Saya harus kalikan dulu ayam Vina lalu ayam Merlin, baru
bisa tahu berapa banyak ayam Vina dan ayam Merlin"
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
P : “Berapa jawaban yang tepat seharusnya?”
S3 : “ .
Jadi hasilnya seharusnya 300 ayam kak."
Analisis Hasil Wawancara Subjek 3 (S3) Pada Soal Nomor 4:
Berdasarkan analisis kesalahan dan hasil wawancara dengan S3,
diketahui bahwa sebenarnya S3 sudah dapat memahami persoalan yang
disajikan dalam bentuk soal cerita tersebut, hanya saja karena
management waktu yang kurang baik serta ketidakteraturan langkah-
langkah dalam pengerjaan mengakibatkan S3 tidak dapat
menyelesaikan persoalan dengan benar. Secara keseluruhan S3 sudah
dapat menguasai operasi penjumlahan dan perkalian dengan cara
bersusun.
4. Kutipan Wawancara Dengan Subjek 4 (S4)
Gambar 4.7 Jawaban S4 Untuk Soal Nomor 1
P : “Setelah membaca soal tersebut, informasi apa yang dapat
anda tangkap?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
S4 : “Operasi perkalian dan penjumlahan kak”
P : “Bagaimana caranya menyelesaikan soal tersebut? Coba
jelaskan sesuai jawaban yang telah anda tuliskan.”
S4 : “Pertama saya kalikan dulu negatif dengan negatif lalu
hasilnya saya tambahkan dengan negatif .”
P : “Apakah anda yakin dengan jawaban yang telah anda
tuliskan?”
S4 : “Yakin kak”
P : “Coba anda buka buku catatan dan lihat mengenai sifat
distributif pada perkalian. Apakah tidak seharusnya negatif
juga anda dikalikan dengan ?”
S4 : “Oh iya kak, seharusnya begitu ya. Saya lupa kak”
P : “Baik, lalu mengapa anda menuliskan hasil dari
( ) Apakah menurut anda itu sudah benar?”
S4 : “Saya salah kak saat mencakar kak, seharusnya bukan begitu.”
Analisis Hasil Wawancara Subjek 4 (S4) Pada Soal Nomor 1:
Berdasarkan hasil wawancara di atas, S4 belum memiliki
pemahaman mengenai konsep operasi bilangan bulat terutama pada
operasi perkalian dan penjumlahan. S4 juga belum dapat menguasai
sifat-sifat operasi perkalian pada bilangan bulat, S4 juga belum dapat
melakukan penjumlahan bersusun dengan baik, hal tersebut terlihat
pada hasil penjumlahan yang belum tepat. Rendahnya pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
konsep serta kemampuan matematis S4 ini juga disebabkan faktor
internal dari dalam diri S4 yaitu mudah lupa terhadap materi yang telah
dijelaskan.
Gambar 4.8 Jawaban S4 Untuk Soal Nomor 3
P : “Dari soal tersebut, adakah data atau informasi yang tidak
anda mengerti?”
S4 : “Iya kakak, saya tidak tahu apa itu selisih.”
P : “Baik, lalu bagaimana anda dapat menjumlahkan kedua suhu
tersebut?”
S4 : “Saya hitung sembarang saja kak.”
P : “Apakah anda sudah yakin dengan hasil penjumlahan
tersebut?”
S4 : “Kakak saya bingung kalau ada negatifnya kak.”
P : “Coba diingat kembali, selisih adalah perbedaan suhu pada
kedua tempat tersebut. Bagaimana anda dapat mengetahui
perbedaan suhu di kedua tempat itu?”
S4 : “Kalau perbedaan berarti yang besar kurangkan dengan yang
kecil kak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
P : “Bagaimana seharusnya anda menuliskannya?”
S4 : (Hening) “ begitu kak?”
P : “Benarkah begitu? Dikurangkan dengan atau ?
Coba baca kembali soalnya.”
S4 : “Ohhh ternyata kakak, jadi ”
P : “Lalu berapa hasilnya?”
S4 : “ kakak, hasil selisihnya 38”
Analisis Hasil Wawancara Subjek 4 (S4) Pada Soal Nomor 3:
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, S4 belum memiliki
pemahaman mengenai selisih, namun S4 sudah dapat menyelesaikan
operasi pengurangan yang memuat bilangan negatif. Hal yang
mendasari terjadi kesalahan tersebut juga disebabkan karena kurangnya
kemampuan S4 dalam menginterpretasikan soal cerita ke dalam bentuk
kalimat matematika, akibatnya S4 belum dapat menyelesaikan
persoalan yang diberikan dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4.9 Jawaban S4 Untuk Soal Nomor 4
P : “Dari soal tersebut, adakah data atau informasi yang tidak
anda mengerti?”
S4 : “Tidak ada kak”
P : “Apakah menurut anda, jawaban anda sudah tepat?”
S4 : “Sudah kakak”
P : “Coba anda perhatikan perintah soal tersebut, apa yang
ditanyakan?”
S4 : “Jumlah ayam Vina dan Merlin kakak”
P : “Baik, lalu cara anda sudah tepat untuk menghitung terlebih
dahulu jumlah masing-masing ayam yang dimiliki oleh Vina
dan Merlin yaitu 150 ekor. Namun mengapa total ayam
mereka seluruhnya tetap 150?”
S4 : “Saya salah kakak, seharusnya saya jumlahkan dahulu ayam
keduanya kak. Seharusnya total ayam mereka 300 ekor kak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Analisis Hasil Wawancara Subjek 4 (S4) Pada Soal Nomor 4:
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara terhadap S4, dapat
diketahui bahwa sebenarnya S4 sudah dapat menginterpretasikan
persoalan yang disajikan dalam bentuk soal cerita ke dalam kalimat
matematika, dapat dilihat pula bahwa S4 sudah dapat menyelesaikan
persoalan yang disajikan menggunakan cara perkalian bersusun dengan
benar, hanya saja pada hasil akhir terdapat kesalahan yaitu solusi yang
dituliskan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan dalam soal.
Kesalahan yang dilakukan oleh S4 ini disebabkan kurangnya ketelitian,
serta S4 tidak mengecek ulang jawaban atau solusi yang telah
diperoleh.
5. Kutipan Wawancara Dengan Subjek 5 (S5)
Gambar 4.10 Jawaban S5 Untuk Soal Nomor 1
P : “Coba anda perhatikan jawaban anda tersebut, menurut anda
apakah jawaban anda sudah tepat?”
S5 : “Saya bingung kakak”
P : “Baiklah, saya jelaskan. Mengapa anda menuliskan
aja, bukankah didalam soal telah diketahui
bahwa soal tersebut memuat tanda negatif?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
S5 : “Oh iya kakak, saya lupa tidak tuliskan tanda negatifnya kak”
P : “Akibatnya jawaban yang anda tuliskan juga kurang tepat
padahal proses menghitung anda sudah tepat.”
S5 : “Saya tidak cek lagi kakak karena takut waktu habis kak.”
Analisis Hasil Wawancara Subjek 5 (S5) Pada Soal Nomor 1:
Berdasarkan hasil wawancara terhadap S5, diketahui bahwa
sebenarnya S5 mengerti apa yang dimaksutkan pada soal tersebut,
namun karena kurangnya keterampilan pada penyelesaian soal yang
memuat bilangan negatif mengakibatkan hasil akhir yang diperoleh
juga kurang tepat. Kesalahan yang dilakukan oleh S5 adalah kesalahan
pada notasi. Hal tersebut diakibatkan karena kurangnya ketelitian
dalam diri S5.
Gambar 4.11 Jawaban S5 Untuk Soal Nomor 2
P : “Mengapa anda tidak menuliskan cara menyelesaikan soal
tersebut?”
S5 : “Saya sudah tulis namun masih di kertas cakaran kak,
waktunya sudah habis jadi saya tidak tulis di lembar
jawabnya kak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
P : “Baik, dengan cara apa anda menyelesaikan soal tersebut?”
S5 : “Pembagian bersusun kak”
P : “Menurut anda, apakah jawaban anda tersebut sudah benar?”
S5 : “Saya tidak yakin karena saya mengerjakannya terburu-buru”
P : “Coba sekarang anda hitung dengan kalkulator ini, cek apakah
jawaban anda sudah tepat atau belum.”
S5 : “Belum kakak, seharusnya 138 kakak, saya lupa bagaimana
saya bisa dapat 178 kakak.”
Analisis Hasil Wawancara Subjek 5 (S5) Pada Soal Nomor 2:
Berdasarkan hasil wawancara terhadap S5, diketahui bahwa S5
sudah memahami cara menyelesaikan persoalan tersebut, karena
kurangnya keterampilan proses dalam penyelesaiannya, maka hasil
yang diperoleh juga belum tepat. Kesalahan yang terjadi juga
diakibatkan kurangnya sifat teliti dan management waktu yang kurang
baik, sehingga S5 mengerjakan soal tersebut dengan terburu-buru tanpa
mengecek ulang solusi yang telah diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Gambar 4.12 Jawaban S5 Untuk Soal Nomor 3
P : “Dari soal tersebut, adakah perintah atau informasi yang tidak
anda mengerti?”
S5 : “Tidak ada kakak”
P : “Bagaimana anda memahami apa itu selisih?”
S5 : “Seingat saya selisih itu perbedaan kakak, dari negatif dan
itu berapa bedanya.”
P : “Bagus, lalu apakah anda sudah yakin dengan jawaban yang
anda tuliskan?”
S5 : “Sebentar kakak, saya tidak cermati ada tanda minusnya
kakak, jadi saya jumlahkan begitu saja kakak, jawaban saya
salah kakak.”
P : “Coba sekarang anda cermati kembali, jika menurut anda
selisih itu adalah perbedaan suhu di kedua tempat tersebut,
bagaimana anda dapat tahu berapa perbedaannya?”
S5 : “Saya bisa kurangkan yang besar dengan yang kecil to?”
P : “Bisa, lalu berapa hasil yang benar?”
S5 : “Seharusnya kak”
P : “Apakah benar seperti itu? Adakah yang kurang?”
S5 : (Hening)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
P : “Apakah benar dikurangkan dengan 6 atau dikurangkan
Dengan negative ?”
S5 : “Oh iya kak, kak”
P : “Baik, lalu berapa hasilnya?”
S5 : “Dapat menjadi kak, hasilnya 38”
Analisis Hasil Wawancara Subjek 5 (S5) Pada Soal Nomor 3:
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, S5 sudah memiliki
pemahaman terhadap soal yang diberikan, hal tersebut terlihat pada
kalimat matematika yang S5 tuliskan, kesalahan yang terjadi
dikarenakan kesalahan dalam menginterpretasikan data yang diberikan
serta lemahnya keterampilan proses S5.
Gambar 4.13 Jawaban S5 Untuk Soal Nomor 4
P : “Dari soal tersebut, informasi apa yang anda dapatkan?”
S5 : “Vina mempunyai ayam 30 ekor sebanyak 5 kandang sedangkan
Merlin mempunyai 25 ekor ayam sebanyak 6 kandang kakak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
P : “Coba anda perhatikan jawaban yang anda tuliskan, apa menurut
anda jawaban anda sudah tepat?”
S5 : “Saya bingung kakak”
P : “Baik, mengapa anda langsung menjumlahkan 30 dengan 25?”
S5 : “Saya menjumlahkan ayam Vina dengan Merlin kak”
P : “Bukankah sudah diketahui bahwa ayam Vina ada 5 kandang dan
ayam Merlin ada 6 kandang?”
S5 : “Iya kakak saya lupa tidak hitung kakak, berarti jawaban saya
salah.”
P : “Bagaimana seharusnya anda menyelesaikan soal tersebut?”
S5 : “Harusnya ayam Vina saya kalikan dulu sebanyak 5 kandang,
jadinya , lalu ayam Merlin sebanyak 6 kandang
jadi .”
P : “Lalu bagaimana langkah selanjutnya? Apa yang ditanyakan?”
S5 : “Jumlah ayam Vina dengan Merlin kak”
P : “Bagaimana anda dapat mengetahui jumlah ayam Vina dengan
Merlin?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
S5 : “Saya jumlahkan 150 dengan 150 kak”
P : “Berapa hasilnya?”
S5 : “300 kak, jadi ayam mereka berdua 300 ekor kak.”
Analisis Hasil Wawancara Subjek 5 (S5) Pada Soal Nomor 4:
S5 belum dapat merepresentasikan soal cerita kedalam bentuk
kalimat matematika, kurangnya tingkat pemahaman S5 terhadap soal cerita
mengakibatkan terdapat beberapa informasi penting dalam soal yang tidak
dituliskan oleh S5, akibatnya hasil akhir atau solusi yang diperolehpun
tidak tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
E. PEMBAHASAN
Setelah menganalisis hasil pekerjaan mahasiswa matrikulasi kelas B dan hasil wawancara berdasarkan kemampuan
matematis dengan jenis kesalahan yang variatif dalam menjawab soal tes pada materi operasi bilangan bulat, berikut hasil
jawaban mahasiswa yang diperoleh yang akan dibahas pada tiap jenis kesalahan, yaitu:
1. Analisis Pemahaman Konsep Mahasiswa Matrikulasi Kelas B Terhadap Materi Operasi Bilangan Bulat adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Analisis Pemahaman Konsep Subjek 1 (S1)
NO INDIKATOR JAWABAN SKOR KETERANGAN
1 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi perkalian dan
penjumlahan yang memuat bilangan
negatif.
3 S1 sudah dapat
menyelesaikan operasi
perkalian dan penjumlahan
yang memuat bilangan
negatif sesuai indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi pembagian dengan
bilangan pembagi merupakan
bilangan puluhan dan bilangan yang
dibagi merupakan bilangan ribuan.
5 S1 sudah dapat mencapai
indikator yang ditentukan.
3 Menyelesaikan permasalahan
mengenai selisih suatu bilangan yang
disajikan dalam bentuk soal cerita.
2 S1 tidak dapat memahami
maksud soal yang
diberikan, sehingga S1
tidak dapat menyelesaikan
persoalan yang diberikan
dengan tepat.
4 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi perkalian dan
penjumlahan yang disajikan dalam
bentuk soal cerita.
5 S1 sudah dapat mencapai
indikator yang ditentukan.
TOTAL SKOR 15
𝑟
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Hasil Analisis Pemahaman Konsep Subjek 1 (S1).
S1 dengan nilai yang diperoleh 75. S1 sudah dapat memahami konsep perkalian dan pembagian pada operasi bilangan
bulat. S1 sudah dapat mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan, serta sudah dapat mengubah suatu bentuk representasi
ke dalam bentuk lain.
Tabel 4.6 Analisis Pemahaman Konsep Subjek 2 (S2)
NO INDIKATOR JAWABAN SKOR KETERANGAN
1 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi perkalian dan
penjumlahan yang memuat bilangan
negatif.
1 S2 belum memahami sifat-
sifat perkalian pada operasi
bilangan bulat.
2 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi pembagian dengan
bilangan pembagi merupakan
bilangan puluhan dan bilangan yang
dibagi merupakan bilangan ribuan.
5 Subjek 2 (S2) sudah dapat
mencapai indikator yang
ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3 Menyelesaikan permasalahan
mengenai selisih suatu bilangan yang
disajikan dalam bentuk soal cerita.
2 Subjek 2 (S2) tidak dapat
memahami maksud soal
yang diberikan, sehingga
subjek 2 (S2) tidak dapat
menyelesaikan persoalan
yang diberikan dengan
tepat.
4 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi perkalian dan
penjumlahan yang disajikan dalam
bentuk soal cerita.
5 Subjek 1 (S1) sudah dapat
mencapai indikator yang
ditentukan.
TOTAL SKOR 13
𝑟
65
Hasil Analisis Pemahaman Konsep Subjek 2 (S2).
S2 dengan nilai yang diperoleh 65. S2 sudah dapat mempresentasikan suatu konsep dan mengubah suatu bentuk
representasi ke bentuk lain, namun S2 belum dapat memahami sifat-sifat operasi bilangan bulat, S2 memiliki penguasaan
yang terbatas terhadap bahasa matematika sehingga terdapat beberapa informasi penting pada soal yang tidak dimengerti oleh
S2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel 4.7 Analisis Pemahaman Konsep Subjek 3 (S3)
NO INDIKATOR JAWABAN SKOR KETERANGAN
1 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi perkalian dan
penjumlahan yang memuat bilangan
negatif.
3 Subjek 3 (S3) sudah dapat
menyelesaikan operasi
perkalian dan penjumlahan
yang memuat bilangan
negative sesuai indikator.
2 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi pembagian dengan
bilangan pembagi merupakan
bilangan puluhan dan bilangan yang
dibagi merupakan bilangan ribuan.
5 Subjek 3 (S3) sudah dapat
mencapai indikator yang
ditentukan.
3 Menyelesaikan permasalahan
mengenai selisih suatu bilangan yang
disajikan dalam bentuk soal cerita.
Subjek 3 (S3) tidak menjawab soal nomor 3. 0 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi perkalian dan
penjumlahan yang disajikan dalam
bentuk soal cerita.
2 Subjek 3 (S3) tidak dapat
memahami maksud soal
yang diberikan, sehingga
subjek 3 (S3) tidak dapat
menyelesaikan persoalan
dengan tepat.
TOTAL SKOR 10
𝑟
50
Hasil Analisis Pemahaman Konsep Subjek 3 (S3).
S3 dengan nilai yang diperoleh 50. S3 sudah dapat memahami konsep perkalian dan pembagian pada operasi bilangan
bulat, S3 juga dapat mengintepretasikan soal cerita ke dalam bentuk kalimat matematika, namun S3 melakukan beberapa
kesalahan yang disebabkan oleh ketidaktelitian dalam mengerjakan serta ketidakteraturan langkah-langkah pengerjaan pada
soal yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 4.8 Analisis Pemahaman Konsep Subjek 4 (S4)
NO INDIKATOR JAWABAN SKOR KETERANGAN
1 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi perkalian dan
penjumlahan yang memuat
bilangan negatif.
1 S4 dapat menyelasaikan
perkalian dengan benar,
namun S4 belum memahami
sifat-sifat operasi perkalian
pada bilangan bulat.
2 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi pembagian
dengan bilangan pembagi
merupakan bilangan puluhan dan
bilangan yang dibagi merupakan
bilangan ribuan.
Subjek 4 (S4) tidak menjawab soal nomor 2. 0 -
3 Menyelesaikan permasalahan
mengenai selisih suatu bilangan
yang disajikan dalam bentuk soal
cerita.
1 S4 dapat menginterpretasikan
soal cerita ke dalam bentuk
kalimat matematika
meskipun hasil yang
diperoleh belum tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
4 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi perkalian dan
penjumlahan yang disajikan dalam
bentuk soal cerita.
4 S4 sudah dapat
menyelesaikan operasi
perkalian pada persoalan
yang diberikan, namun
keterampilan menghitung
dan ketelitian subjek 4 (S4)
masih kurang, hal tersebut
dapat dilihat dari hasil akhir
yang diperoleh.
TOTAL SKOR 6
𝑟
30
Hasil Analisis Pemahaman Konsep Subjek 4 (S4).
S4 dengan nilai yang diperoleh 30. S4 belum dapat memahami konsep operasi bilangan bulat, S4 belum dapat
mempresentasikan suatu konsep dan belum dapat mengenal berbagai makna serta interpretasi suatu konsep. Kesalahan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
kesalahan yang dilakukan oleh S4 disebabkan oleh kurangnya pemahaman atas materi yang telah diajarkan, kurang teliti, serta
kesalahan dalam mengoperasikan soal yang telah diberikan.
Tabel 4.9 Analisis Pemahaman Konsep Subjek 5 (S5)
NO INDIKATOR JAWABAN SKOR KETERANGAN
1 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi perkalian dan
penjumlahan yang memuat
bilangan negatif.
3 S5 sudah dapat
menyelesaikan operasi
perkalian dan penjumlahan
yang memuat bilangan
negatif sesuai indikator.
2 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi pembagian
dengan bilangan pembagi
merupakan bilangan puluhan dan
bilangan yang dibagi merupakan
bilangan ribuan.
0 S5 tidak dapat memahami
soal yang diberikan, S5 tidak
dapat menjelaskan hasil yang
diperoleh (wawancara).
3 Menyelesaikan permasalahan
mengenai selisih suatu bilangan
yang disajikan dalam bentuk soal
cerita.
2 S5 dapat menginterpretasikan
soal cerita ke dalam bentuk
kalimat matematika
meskipun hasil yang
diperoleh belum tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
4 Menyelesaikan permasalahan
mengenai operasi perkalian dan
penjumlahan yang disajikan dalam
bentuk soal cerita.
1 S5 tidak dapat memahami
maksud soal yang diberikan,
sehingga hasil yang
diperoleh S5 tidak tepat.
TOTAL SKOR 6
𝑟
30
Hasil Analisis Pemahaman Konsep Subjek 5 (S5).
Subjek 5 (S5) dengan nilai yang diperoleh 30. Subjek 5 (S5) sudah dapat memahami konsep operasi pada bilangan bulat.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh subjek 5 (S5) disebabkan oleh kurangnya ketelitian yang dimiliki oleh subjek 5 (S5),
rendahnya kemampuan subjek 5 (S5) dalam mengintepretasikan soal cerita ke dalam bentuk kalimat matematika, serta kesalahan
dalam mengoperasikan soal-soal yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Berdasarkan hasil analisis, ketercapaian Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dapat ditunjukkan pada tabel 4.10
sebagai berikut:
Tabel 4.10 Ketercapaian Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Nomor
Soal
Subjek
S1 S2 S3 S4 S5 Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi perkalian
dan penjumlahan yang memuat bilangan negative. 1
-
-
-
-
- Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi pembagian
dengan bilangan pembagi merupakan bilangan puluhan dan
bilangan yang dibagi merupakan bilangan ribuan.
2
√
√
√
-
-
Menyelesaikan permasalahan mengenai selisih suatu
bilangan yang disajikan dalam bentuk soal cerita. 3
-
-
-
-
- Menyelesaikan permasalahan mengenai operasi perkalian
dan penjumlahan yang disajikan dalam bentuk soal cerita. 4
√
√
-
-
-
Keterangan: (√) = Indikator sudah tercapai, (-) = Indikator belum dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
2. Analisis Jenis-Jenis Kesalahan Yang Dilakukan Mahasiswa Matrikulasi Kelas B Pada Saat Mengerjakan Soal
Operasi Bilangan Bulat Berdasarkan Kemampuan Matematis Antara Lain:
Tabel 4.11 Analisis Jenis Kesalahan
JENIS
KESALAHAN
NOMOR
SOAL
SUBJEK JAWABAN KETERANGAN
Kesalahan
memahami (K1)
3 S1
S1 belum dapat memahami
maksud dari selisih, sehingga
S1 tidak dapat menyelesaikan
persoalan dengan tepat.
S4
S4 belum dapat memahami
makna selisih, sehingga hasil
yang diperoleh tidak tepat.
4 S3
S3 tidak dapat memahami
maksud soal yang diberikan,
sehingga S4 tidak dapat
menyelesaikan persoalan
dengan cara yang dan jawaban
yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Kesalahan dalam
keterampilan proses
(K2)
1 S2
S2 kurang terampil saat
menyelesaikan operasi
perkalian dengan sifat
distributif, hal tersebut dapat
dilihat pada langkah
pengerjaan yang belum tepat.
S4
S4 kurang terampil saat
menyelesaikan soal, S4 juga
belum dapat menuliskan hasil
yang tepat untuk operasi
penjumlahannya. S4 belum
dapat menguasai sifat-sifat
operasi pecahan pada bilangan
bulat.
2 S5
S5 belum dapat menyelesaikan
persoalan yang diberikan
karena terbatasnya
kemampuan S5 dalam
keterampilan proses.
3 S4
S4 belum dapat memahami
makna dari selisih, sehingga
proses penyelesaian soal yang
diberikan belum tepat.
S5
S5 sudah dapat memahami
maksud soal, namun
rendahnya kemampuan
keterampilan proses yang
dimiliki S5 mengakibatkan
hasil yang diperoleh kurang
tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
4 S3
S3 sudah dapat
menginterpretasikan soal cerita
ke dalam kalimat matematika,
namun pada proses
pengerjaannya, S3 mengalami
kesalahan karena langkah
pengerjaan yang dilakukan
tidak runtut.
Kesalahan pada
notasi (K3)
1
S1
S3 sudah dapat menyelesaikan
persoalan yang diberikan,
namun S3 tidak memeriksa
kembali hasil yang diperoleh.
S3
Proses pengerjaan yang
dilakukan oleh S3 sudah benar,
namun S3 tidak memeriksa
kembali hasil akhir yang
diperoleh.
S5
S5 tidak teliti saat
menyelesaikan operasi
penjumlahan yang memuat
bilangan negative, sehingga
hasil yang diperoleh tidak
tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Kesalahan
mengintepretasikan
data (K4)
3
S1
S1 tidak memiliki pemahaman
yang kuat mengenai selisih,
sehingga S1 mengalami
kesalahan saat
menginterpretasikan data dari
bentuk soal cerita ke bentuk
kalimat matematika.
S2
S2 tidak memiliki pemahaman
yang kuat terkait selisih,
sehingga S2 mengalami
kesalahan saat
menginterpretasikan data yang
terdapat pada soal ke dalam
bentuk kalimat matematika.
S5
S5 kurang memahami maksud
dari soal yang diberikan terkait
selisih, sehingga S5 tidak
dapat menginterpretasikan data
yang tersedia dengan tepat,
akibatnya hasil yang diperoleh
juga tidak tepat.
4 S5
S5 tidak dapat
menginterpretasikan data yang
tersedia dengan tepat, sehingga
hasil yang diperoleh tidak
tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Kesalahan
menggunakan
logika untuk
menarik
kesimpulan (K5)
4 S4
S4 sudah dapat menyelesaikan
operasi perkalian dengan cara
perkalian bersusun dengan
benar, namun S4 tidak dapat
menuliskan hasil akhir dengan
tepat.
Kesalahan
solusi/tidak
memeriksa ulang
solusi yang didapat
(K6)
1
S1
S1 sudah dapat menyelesaikan
persoalan dengan cara yang
tepat, namun S1 tidak
memeriksa ulang solusi yang
didapat, sehingga terdapat
kesalahan.
S3
S3 sudah dapat menyelesaikan
persoalan dengan cara yang
tepat, namun S3 tidak
memeriksa ulang solusi yang
didapat, sehingga terdapat
kesalahan.
S5 S5 sudah dapat memahami
maksud soal yang diberikan,
namun S5 tidak teliti pada
hasil akhir yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
diperoleh.
4 S4
S4 sudah dapat menyelesaikan
persoalan yang diberikan
dengan cara yang tepat, namun
S4 tidak teliti dalam
menuliskan hasil akhir yang
diperoleh, sehingga terjadi
kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
3. Faktor-Faktor Penyebab Mahasiswa Matrikulasi Kelas B Melakukan Kesalahan.
Berikut ini faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh tiap subjek:
Bagan 4.1 Faktor Penyebab Kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian melalui tes dan wawancara serta
analisis data yang telah dilakukan, peneliti dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Analisis Pemahaman Konsep Mahasiswa Matrikulasi Kelas B
Terhadap Materi Operasi Bilangan Bulat adalah sebagai berikut:
a. Subjek 1 (S1) dengan nilai yang diperoleh 75. S1 sudah dapat
memahami konsep perkalian dan pembagian pada operasi
bilangan bulat. S1 sudah dapat mendefinisikan konsep secara
verbal dan tulisan, serta sudah dapat mengubah suatu bentuk
representasi ke dalam bentuk lain.
b. Subjek 2 (S2) dengan nilai yang diperoleh 65. S2 sudah dapat
mempresentasikan suatu konsep dan mengubah suatu bentuk
representasi ke bentuk lain, namun S2 belum dapat memahami
sifat-sifat operasi bilangan bulat, S2 memiliki penguasaan yang
terbatas terhadap bahasa matematika sehingga terdapat beberapa
informasi penting pada soal yang tidak dimengerti oleh S2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
c. Subjek 3 (S3) dengan nilai yang diperoleh 50. S3 sudah dapat
memahami konsep perkalian dan pembagian pada operasi
bilangan bulat, S3 juga dapat mengintepretasikan soal cerita ke
dalam bentuk kalimat matematika, namun S3 melakukan
beberapa kesalahan yang disebabkan oleh ketidaktelitian dalam
mengerjakan serta ketidakteraturan langkah-langkah pengerjaan
pada soal yang diberikan.
d. Subjek 4 (S4) dengan nilai yang diperoleh 30. S4 belum dapat
memahami konsep operasi bilangan bulat, S4 belum dapat
mempresentasikan suatu konsep dan belum dapat mengenal
berbagai makna serta interpretasi suatu konsep. Kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh S4 disebabkan oleh kurangnya
pemahaman atas materi yang telah diajarkan, kurang teliti, serta
kesalahan dalam mengoperasikan soal yang telah diberikan.
e. Subjek 5 (S5) dengan nilai yang diperoleh 30. S5 sudah dapat
memahami konsep operasi pada bilangan bulat. Kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh S5 disebabkan oleh kurangnya
ketelitian yang dimiliki oleh S5, rendahnya kemampuan S5 dalam
mengintepretasikan soal cerita ke dalam bentuk kalimat
matematika, serta kesalahan dalam mengoperasikan soal-soal
yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
2. Jenis-Jenis Kesalahan Yang Dilakukan Mahasiswa Matrikulasi Kelas
B Pada Saat Mengerjakan Soal Operasi Bilangan Bulat Berdasarkan
Kemampuan Matematis Antara Lain:
a. Jenis kesalahan yang dilakukan oleh S1 adalah jenis kesalahan K1,
K3, K4 dan K6.
b. Jenis kesalahan yang dilakukan oleh S2 adalah jenis kesalahan K2
dan K4.
c. Jenis kesalahan yang dilakukan oleh S3 adalah jenis kesalahan K1,
K2, K3 dan K6.
d. Jenis kesalahan yang dilakukan oleh S4 adalah jenis kesalahan K1,
K2, K5 dan K6.
e. Jenis kesalahan yang dilakukan oleh S5 adalah jenis kesalahan K2,
K3, K4 dan K6.
3. Hasil Analisis Tes Tertulis Dan Wawancara Dapat Disimpulkan
Faktor-Faktor Penyebab Mahasiswa Matrikulasi Kelas B Melakukan
Kesalahan Yaitu:
a. Faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh S1 adalah kurang
teliti, terburu-buru dalam mengerjakan, kurangnya penguasaan
bahasa matematika, dan kurangnya kemampuan menalar.
b. Faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh S2 adalah kurang
menguasai materi yang telah diberikan dan keterbatasan
penguasaan bahasa matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
c. Faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh S3 adalah kurang
teliti, terburu-buru dalam mengerjakan, kurangnya kemampuan
menalar, dan kurangnya pemahaman mengenai materi terkait.
d. Faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh S4 adalah mudah
lupa terhadap materi yang telah diajarkan, kurangnya penguasaan
bahasa matematika, kurangnya pemahaman mengenai materi
terkait, dan tidak teliti.
e. Faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh S5 adalah mudah
lupa terhadap materi yang telah diajarkan, kurang teliti, kurangnya
pemahaman mengenai materi terkait, dan kurangnya penguasaan
bahasa matematika.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan pada penelitian ini adalah:
1. Mahasiswa matrikulasi kelas B sering tidak hadir dalam proses
pembelajaran dikarenakan alasan sakit, sehingga proses
pengambilan data dilakukan cukup lama.
2. Pergantian tutor pendamping selama proses penelitian
mengakibatkan peneliti tidak dapat melakukan pengambilan data
dengan cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
C. SARAN
1. Bagi Mahasiswa Program Matrikulasi
a. Mahasiswa program matrikulasi sebagai calon-calon guru
sebaiknya bisa tepat waktu saat menghadiri pembelajaran.
b. Mahasiswa program matrikulasi baiknya selalu menjaga
kesehatan agar dapat mengikuti proses pembelajaran dengan
baik.
c. Mahasiswa program matrikulasi diharapkan dapat membagi
waktu untuk belajar lebih tekun agar memiliki kemampuan dan
daya ingat yang tinggi terhadap materi yang telah diajarkan.
2. Bagi Peneliti Mahasiswa Program Matrikulasi Selanjutnya
Peneliti sebagai calon guru diharapkan dapat lebih sabar
dalam menghadapi mahasiwa program matrikulasi. Peneliti harus
memiliki cara yang inovatif untuk menjelaskan materi
pembelajaran kepada mahasiswa program matrikulasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
DAFTAR PUSTAKA
Adjie, Nahrowi. 2014. Modul 6 Penyelesaian Masalah Dalam Sistem Bilangan
Cacah. Direktori File Universitas Pendidikan Indonesia
Ardiansyah, Gigih Sudarka. 2014. Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa
Kelas VII Sekolah Menengan Pertama Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran
2013/2014. Skipsi thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Astuti, Lusia. 2009. Matematika 6: Untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
As‟ari, Abdur Rahman, dkk. 2016. Buku siswa – Matematika Kelas VII SMP/ Mts.
Jakarta: Kemdikbud.
Badarudin, dkk. 2016. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal-soal
Operasi Hitung Pecahan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Kendari.
Jurnal penelitian pendidikan matematika. Vol 4, No. 2:43 – 56.
Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penenlitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Deddy Aditya, dkk. 2014. Analisis Kesalahan Siswa Menurut Newman Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Materi Operasi Hitung Pengurangan Bilangan
Bulat Kelas VII B SMP Pangudi Luhur Salatiga. Jurnal Pendidikan: UKSW
Pers.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta: PT Balai Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Dwi Oktavia. 2017. Analisis Tipe Kesalahan Berdasarkan Teori Newman Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Pada Mata Kuliah Matematika Diskrit. Vol 5,
No.2
Fahrudhin, Achmad Gilang & dkk. 2018. Peningkatan Pemahaman Konsep
Matematika Melalui Realistic Mathematic Education Berbantu Alat Peraga
Bongpas. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. Vol.1 No.1:14 – 20.
Fatqurhohman. 2016. Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dalam
Menyelesaikan Masalah Bangun Datar. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika. Vol. 4, No. 2: 127 – 133
Fayeldi Trija. 2014. Matematika Mudah dan Menyenangkan SD kelas 4,5,6.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Hadar, Nitsa Mosvshovitz, dkk. 1987. An Empirical Classification Model For
Errors In High School Matematics. Journal for Research in Mathematics
Education. Vol. 18, No. 1:3 – 14.
H.Koestoer. 1983. Dinamika dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta Pusat:
Erlangga.
Kountur Ronny. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Jakarta: Penerbit PPM.
Kuntjojo. 2009. Metodologi Penelitian. Kediri : Modul Materi Perkuliahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam
Berpikir. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Lunandi A.G. 1981. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT Gramedia.
M. Farid. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat
Melalui Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Teori Belajar
Burner Pada Siswa Kelas VI SD N Kaligayam 02 Kabupaten Tegal. Skripsi
Tesis: UNS.
Mulyadi, dkk. 2015. Analiasis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada
Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Berdasarkan Newman’s Error
Analysis (NEA) Ditinjau dari Kemampuan Spasial. Jurnal elektronik
pembelajaran matematika. Vol. 3, No. 4:370 – 382.
M. Umriyah, dkk. 2012. Penggunaan Bahan Ajar dengan Pendekatan Andragogi
Sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar SIswa SMA
RSBI. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol. 8, No. 1:68 – 73.
Mahuze, Steve. (2019). Pendidikan Papua: Gerak Misioner Gereja. ROHANI,
No 2, 15-17.
Malik, Halim K. 2008. Teori Belajar Andragogi dan Aplikasi dalam
Pembelajaran. Jurnal INOVASI. Vol. 5, No. 2:1 – 16.
Mawaddah, Siti & Ratih Maryanti. 2016. Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Siswa Smp Dalam Pembelajaran Menggunakan Model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Penemuan Terbimbing (Discovery Learning). Jurnal pendidikan
matematika. Vol 4, No 1:76 – 85.
Narbuko, Cholid & H. Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Prenada Media.
Nurjanatin, Ina & dkk. 2017. Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam
Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Luas Permukaan Balok di Kelas
VII-F Semester II SMP Negeri 2 Jayapura. Jurnal Ilmiah Matematika dan
Pembelajaran. Vol 2, No. 1:22 – 31.
Rohmah, Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Rohman, Rizqi. 2014. Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Terhadap
Kemampuan Analogi Matematis Siswa SMK AL-IKHSAN Pamarican
Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Matematika. Vol.3, No.1.
Sadirman.1986. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.Rajawali
Sarlina. 2015. Miskonsepsi Siswa Terhadap Pemahaman Konsep Matematika
pada Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat Siswa Kelas X5 SMA Neferi 11
Makasar. Jurnal matematika dan pembelajaran. Vol 3, No. 2:194 – 209.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta:
Yuna Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Siregar Eveline. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia
Soenarjo. 2008. Matematika 5: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Suciati, Indah & Dewi Sri Wahyuni. 2018. Analisis Kesalahan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Pada Operasi Hitung Pecahan Pada Siswa
Kelas V Sdn Pengawu. Junal Penelitian dan Pembelajaran Matematika. Vol
11, No. 2: 129 – 144.
Sukmawati, Rika. 2017. Pengaruh Pembelajaran Interaktif Dengan Strategi Drill
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Mahasiswa. Jurnal
Penelitian dan Pembelajaran Matematika. Vol. 10, No. 2:95 – 104.
Sunhaji. 2013. Konsep Pendidikan Orang Dewasa. Jurnal kependidikan. Vol. 1,
No. 1:1 – 11.
Suparno & Miyanto. 2016. Matematika Sesuai Kurikulum 2013. Klaten: PT Intan
Pariwara
Suwarsono, St. 2016. Pengantar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pendidikan
Matematika, JPMIPA-FKIP Universitas Sanata Dharma.
Ugi, La Eru, dkk. 2016. Analisis Kesalahn Siswa Pada Operasi Hitung Campuran
Bilangan Bulat dan Alternatif Pemecahannya. Jurnal daya matematis. Vol
4, No. 1:34 – 50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Utu, Lidia. 2017. Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Hitung
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Media Kartu
Bilangan pada Siswa Kelas IV SD N 3 Jarakan. Skripsi: UNY.
Usman. 2001. Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa Tentang Konsep Limit
Fungsi Satu Variabel Real Melalui Pembelajaran Kooperatif. Jurnal ilmu
pendidikan. Jilid 8, no. 4: 305 – 315.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran A.1 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran B.1 Instrumen Soal Test
LEMBAR SOAL
Telah Di Validasi Pada Tanggal 22 Maret 2019
Materi : Operasi Bilangan Bulat
1. Tentukan hasil dari -9 × (-25 + (-23))
2. Hasil dari 4.968 : 36 adalah….
3. Diketahui suhu di puncak gunung Jaya Wijaya adalah -6 , sedangkan
suhu di Distrik Asue adalah 32 . Hitunglah selisih suhu di kedua tempat
tersebut.
4. Vina dan Merlin memiliki usaha ternak ayam. Ayam Vina dimasukkan
kedalam 5 kandang dengan setiap kandang berisi 30 ekor. Sedangkan
ayam Merlin dimasukkan kedalam 6 kandang dengan setiap kandang berisi
25 ekor. Tentukan banyak ayam seluruhnya yang dimiliki oleh Vina dan
Merlin.
Semangat Mengerjakan, Semoga Sukses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran B.2 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No Soal Penyelesaian Skor Skor Maksimal
1 Tentukan hasil dari
( ( )) Dapat menuliskan perintah atau informasi dalam soal dengan tepat. 1
5
Dapat mengoperasikan soal yang diberikan dengan tepat.
Cara 1.
Mengoperasikan dahulu bilangan-bilangan yang ada di dalam kurung.
( ) . Selanjutnya hasil yang telah diperoleh di kalikan
dengan , sehingga diperoleh
Cara 2.
Menggunakan cara distribusi pada perkalian.
( ( )) ( ( ))
3
Dapat menuliskan kesimpulan atau hasil yang diperoleh dengan tepat.
1
2 Hasil dari 4.968 : 36 Dapat menuliskan perintah soal yang diberikan. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
adalah….
Dapat menentukan hasil dari soal yang diberikan.
3
5
Dapat menuliskan kesimpulan atau hasil yang diperoleh dari proses
pengoperasian soal dengan tepat.
1
3
Diketahui suhu di puncak
gunung Jaya Wijaya
adalah -6 , sedangkan
suhu di Distrik Asue
adalah 32 . Hitunglah
selisih suhu di kedua
tempat tersebut.
Dapat menuliskan perintah atau informasi yang telah diberikan dalam
soal.
1
5
Dapat menuliskan apa yang ditanyakan dari soal yang diberikan. 1
Dapat menentukan hasil yang sesuai dengan perintah yang diberikan.
Selisih yang dimaksut dalam soal adalah perbedaan suhu antara puncak
gunung Jaya Wijaya dengan suhu di Distrik Asue.
Maka selisih kedua tempat tersebut adalah
32 ( )
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Dapat menuliskan kesimpulan dari hasil yang diperoleh dengan tepat. 1
4 Vina dan Merlin
memiliki usaha ternak
ayam. Ayam Vina
dimasukkan kedalam 5
kandang dengan setiap
kandang berisi 30 ekor.
Sedangkan ayam Merlin
dimasukkan kedalam 6
kandang dengan setiap
kandang berisi 25 ekor.
Tentukan banyak ayam
seluruhnya yang dimiliki
oleh Vina dan Merlin.
Dapat menuliskan perintah dan informasi yang diberikan dalam soal. 1
5 Dapat menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan dengan tepat.
Total ayam yang dimiliki oleh Vina adalah ekor
Total ayam yang dimiliki oleh Merlin adalah ekor
Total ayam yang dimiliki oleh Vina dan Merlin adalah 300 ekor
3
Dapat menuliskan kesimpulan yang tepat dari persoalan yang telah
diselesaikan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran C.1 Validasi Soal Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran C.2 Validasi Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran D.1 Lembar Hasil Kerja Mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran D.2 Dokumen Refleksi Tutor
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Matrikulasi Matematika Dasar
Calon Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua
(Tutor: Gabriela Purnama Ningsi)
Selasa, 23 Oktober 2018 (20.00-22.00)
Bimbingan berjalan dengan lancar. Malam ini saya hanya membimbing 8
dari 11 orang mahasiswi kelas B. 3 orang mahasiswa tersebut berhalangan hadir
karena 1 orang sakit dan 2 lainnya sedang memiliki kunjungan dari orang tua.
Bimbingan dimulai dengan membahas beberapa soal latihan yang telah diberikan
pada minggu sebelumnya. Dalam membahas soal latihan ini, ternyata ada
beberapa orang mahasiswa belum menyelesaikannya karena terlalu banyak
kegiatan yang harus mereka ikuti dan kerjakan sehingga kekurangan waktu untuk
mengerjakan tugas. Ada juga beberapa orang yang meminta untuk menjelaskan
kembali materi yang telah dijelaskan pada minggu sebelumnya, terutama pada
bagian pembagian. Mereka sangat susah untuk memahami cara membagi dua
buah bilangan. Selalu ada mahasiswa yang mengalikan bilagan hasil penguranan
yang terdapat di dalam tanda bagi dengan yang berada di samping tanda bagi
(Konsep pembagian bersusun). Karena hal ini, saya akhirnya menjelaskan ulang
tentang pembagian bersusun, serta cara membagi sebuah bilangan dengan
bilangan 10, 100, 1000, 10000, dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Rabu, 24 Oktober 2018 (20.00-22.00)
Dalam bimbingan kali ini, saya membimbing 10 orang mahasiswa. Dalam
kegiatan tutorial kali ini kami membahas tentang perbandingan pecahan sederhana
(mengulang yang sudah dijelaskan ketika tutorial siang hari), mengoperasikan
pecahan (penjumlahan dan pengurangan) sederhana berpenyebut sama dan tidak
sama. Dalam bimbingan ini, mahasiswa kelihatan sangat serius dalam mengikuti
bimbingan. Banyak mahasiswa yang bertanya tentang materi yang dijelaskan.
Dalam menjumlahkan dua buah pecahan biasa, mahasiswa sering keliru dalam
menyamakan penyebut, terkadang mereka lupa untuk menyamakan penyebut
meskipun sudah dijelaskan, sehingga saya harus memberi banyak soal. Setelah
mengerjakan 10 soal tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut
tidak sama, mahasiswa sudah mengerti tentang materi yang dijelaskan meskipun
dikemudian hari mungkin lupa lagi.
Kamis, 25 Oktober 2018 (20.00-22.00)
Dalam bimbingan kali ini, saya membimbing 11 orang mahasiswa.
Bimbingan kali ini saya buka dengan pemberian dua buah soal tentang
penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa yang berpenyebut tidak sama untuk
mengingat kembali materi yang telah dijelaskan pada tutorial sebelumnya.
Ternyata mahasiswa masih ingat dan paham tentang materi tersebut sehingga saya
bisa melanjutkan ke materi tentang perkalian dan pembagian pecahan biasa.
Dalam menjelaskan materi ini, saya tidak mengalami kesulitan yang berarti karena
mahasiswa bisa memahami dengan cepat apa yang disampaikan. Setelah memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
4 contoh tentang perkalian dan pembagian pecahan biasa, saya memberikan 4 soal
latihan lagi agar mahasiswa bisa lebih paham tentang materi yang diajarkan.
Dalam menyelesaikan 4 soal ini, saya temukan kesalahan yang sering dibuat oleh
mahasiswa seperti: (
)
(
)
. Mahasiswa
sering menulis seperti ini, meskipun hasil yang mereka dapatkan benar. Ketika
menemukan hal seperti ini, saya akhirnya menjelaskan ulang tentang arti tanda
“sama dengan” kepada mereka. Ketika menjelaskan hal ini, saya harus
menjelaskannya berulang kali, karena ada juga mahasiswa yang membela
pekerjaannya sendiri, mereka bilang bahwa apa yang mereka kerjakan hasilnya
sama saja jadi tidak ada yang salah. Karena hal ini, saya jadi harus menjelaskan
arti tanda sama dengan itu berulang kali. Untuk mengakiri kegiatan bimbingan
malam ini, saya memberikan beberapa soal sebagai yang harus dikerjakan oleh
mahasiswa, dan saya juga menyampaikan bahwa sebelum tutorial minggu depan
akan diadakan kuis.
Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI