SKRIPSI -...
Transcript of SKRIPSI -...
SKRIPSI
PENER APAN M O DEL PEM BELAJA RAN K O O PE RATIFTEK N IK T W O S T A Y T W O ST R A Y (DU A TING G AL DUA TA M U )
DEN G AN PE NDE K ATAN NILAIUNTU K M EN IN G K AT K AN H ASIL B ELA JA R SISW A
PAD A K O NSE P CA H A YA(Penelitian Tindakan Kelas di MTs Pembangunan UIN Jakarta)
Disusun oleh:TIA KARINA104 016 300 489
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2009
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO
STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU) DENGAN PENDEKATANNILAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP CAHAYA”, disusun oleh Tia Karina, NIM104016300489, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 7 September2009 di hadapan dewan penguji. Oleh karena itu, penulis berhakmemperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan PendidikanIlmu Pengetahuan Alam(IPA) Program Studi Pendidikan Fisika.
Jakarta, 7 September 2009
Panitia Ujian Munaqasyah
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO
STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU) DENGAN PENDEKATANNILAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP CAHAYA”, disusun oleh Tia Karina, NIM104016300489, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 7 September2009 di hadapan dewan penguji. Oleh karena itu, penulis berhakmemperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan PendidikanIlmu Pengetahuan Alam(IPA) Program Studi Pendidikan Fisika.
Jakarta, 7 September 2009
Panitia Ujian Munaqasyah
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “PENERAPAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO
STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU) DENGAN PENDEKATANNILAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP CAHAYA”, disusun oleh Tia Karina, NIM104016300489, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 7 September2009 di hadapan dewan penguji. Oleh karena itu, penulis berhakmemperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan PendidikanIlmu Pengetahuan Alam(IPA) Program Studi Pendidikan Fisika.
Jakarta, 7 September 2009
Panitia Ujian Munaqasyah
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTEKNIK TWO STAY TWO STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU)DENGAN PENDEKATAN NILAI UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA(Penelitian Tindakan Kelas di MTs Pembangunan UIN Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanPada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
TIA KARINA104 016 300 489
Menyetujui:
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd. Kinkin Suartini, M.Pd.NIP. 19650115 198703 1 020 NIP. 19780406 200604 2 001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA2 0 0 9
L E M B A R P E R S E M B A H A N
M otto:
“Setiap manusia adalah malaikat bersayap satudan hanya bisa terbang jika saling
berpelukan.”
Aku takkan berhanti sampai disini,tentunya aku akan selalu meminjamsayap kalian untuk bisa tetap terbangdan tentunya sayapku juga selalu adajika kalian membutuhkannya.
Persembahan Untuk:“Ayah dan bunda, kakak-kakak, adik dan keponakanku, dalam ketulusan
hati serta keluhuran budi. Para guru dan Sahabat-sahabatku sertaorang-orang yang pernah ada dalam risalah hidupku”.
SURAT PE RNY AT AAN K ARY A ILM IAH
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Tia Karina
NIM : 104 016 300 489
Jurusan/ Program Studi : Pendidikan IPA/Pendidikan Fisika
Angkatan Tahun : 2004-2005
Alamat : Jl. Setu Bungur Raya/Menjangan III No.34
Rt. 002/003 Pondok Ranji Ciputat Timur 15412
Menyatakan dengan sesungguhya bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan ModelPembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (Dua Tinggal DuaTamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa PadaKonsep Cahaya” adalah hasil karya sendiri di bawah bimbingan:
1. Nama : Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd.
NIP : 19650115 198703 1 020
2. Nama : Kinkin Suartini, M.Pd.
NIP : 19780406 200604 2 001
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia
menerima segala konsekuensi apabila skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, September 2009
Yang Menyatakan,
(TIA KARINA)
ABSTRAK
TIA KARINA, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TwoStay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan
Nilai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada KonsepCahaya”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, ProgramStudi Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Juni 2009.
Penelitianini dilaksanakan di MTs Pembangunan UIN-SyarifHidayatullah Jakarta pada bulan Maret -Mei 2009 pada kelas VIIID.
Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan hasil belajar fisika siswa melaluipenerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggaldua tamu) dengan pendekatan nilai pada konsep cahaya. Indikatorkeberhasilan dalam proses pembelajaran adalah ≥75% dengan nilaiketuntasan belajar ≥65. Metode penelitian yang digunakan adalah PenelitianTindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus. Siklus I terdiri atas 9kali pertemuan dengan pembahasan seluruh sub bab pada konsepcahaya dan siklus II dilakukan dengan 3 kali pertemuan yangbersifat pengayaan terhadap sub bab pada konsep cahaya. Instrumenpenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yangdilakukan pada setiap akhir siklus, kuesioner respon siswaterhadap penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray(dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai pada konsep cahaya, lembarwawancara dan lembar observasi.Berdasarkan penelitian ini diketahuibahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray(dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai pada konsep cahaya telahberhasil meningkatkan hasil perolehan rata-rata hasil belajar pada siklus Isebesar 63,4 meningkat menjadi 74,1 pada siklus II. Kondisi ini didukungoleh hasil perolehan penyebaran angket terhadap siswa dengan perolehanjawaban pernyataan 60% siswa merespon baik terhadap penerapan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan
nilai. Oleh karena itu dapat disimpulkan penerapan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu) denganpendekatan nilai pada konsep cahaya memberikan dampak positifdalam pembelajaran berupa peningkatan hasil belajar siswa yang cukup signifikan.
Kata Kunci: Classroom Action Research (CAR), Konsep Cahaya, Hasil BelajarFisika Siswa, Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay TwoStray Dengan Pendekatan Nilai.
i
A B S T R A C T
TIA KARINA. Application of Cooperative Learning Model Two Stay Two StrayTechnique by Value Approach To Increase Students Learning Result In CahayaConcept. Skripsi, Science Department Physics Education StudyProgram, Tarbiyah and Teachers Training Faculty, State IslamicUniversity of Syarif Hidayatullah Jakarta, June 2009. This research tookplace in MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta on June – May 2009in VIII D class.
The objective of this research is to know theincreasing of students’physics learning result through aplication of cooperative learning modeltwo stay two stray technique by value approach in cahaya concept. Theindicator of sucsess in learning process is ≥ 75% with completeness score ≥65.The method of researchis Classroom Action Research (CAR) divided into 2 cycles. First cycle consists of9 times meetings with explanation of all of sub bab in cahaya concept andsecond cycle there are 3 times meetings for enrichment toward subbab in cahaya concept.The instrument of research used in this research arelearning result test which is done in each final cycle, questionnaire of
student respons toward applying cooperative learning modeltwo stay two stray technique by value approach in cahaya concept,interview sheet and observasion sheet. From this research we knew thatapplication of cooperative learning two stay two stray technique by valueapproach in cahaya concept have already sucseed to increase the result ofaverage learning result in first cycle from 63,4 into 74,1 at second cycle. Thiscondition supported by result of questionnaire distribution of students there are
60% students had good response toward application ofcooperative learning model two stay two stray technique by valueapproach. So, we can concluded that application of cooperativelearning model two stay two straytechnique by value approach in Cahaya concept in this research gave a positiveimpact in student learning process. It can seen from improvement of.students learning result which is significant enough.
Key Words: Classroom Action Research (CAR), Cahaya Concept,Students Learning Result, Cooperative Learning Model Two Stay Two StrayTechnique by Value Approach.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Dia, wajah-Nya maupun diri-Nya, Allah, SangMaharaja segala raja, Rabbnya semua alam semesta, Sang Cahaya atas segalacahaya, Yang kasih sayang-Nya melebihi Maryam terhadap Isa. Salam kemuliaanbagi kekasih- Nya, yang hanya baginya seorang semua diwujudkan dari tiada,sang cermin dari Maharaja Cahaya, sang senyum dari Yang Maha Penyayang,kekasih dari semua pecinta, Rasulullah Muhammad SAW, pembimbing bagi siapayang mencari-Nya, pemegang kunci gerbang menuju-Nya.
Setelah melalui proses yang cukup panjang dan melelahkanakhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik TwoStay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya”.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihakyang tanpa lelah memberikan dorongan baik moril maupun maupunmateril kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis inginmengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang berhatimulia berikut ini1. Bpk. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta atas kesempatan yang telah diberikan.
2. Kedua orang tua dan keluarga, atas semua support dankesediannya mendengarkan segala keluh kesah selalu dengan wajahtersenyum.
3. Ibu Hana Baiq Susanti, M.Si selaku Ketua Jurusan PendidikanIlmu
Pengetahuan Alam (IPA) atas kesempatan yang telah diberikan.
4. Ibu Erina Hertanti, M.Si selaku Ketua Program Studi PendidikanFisika atas kesempatan yang telah diberikan.
5. Bpk. Djamaludin, S.Pd selaku kepala sekolah MTs PembangunanUIN Jakarta atas kesempatan yang telah diberikan.
6. Bpk. Drs. A. Sofyan, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah banyakmemberikan saran dan bimbingannya di sela-sela kesibukannya.
7. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd, selaku dosen Pembimbing II yangtelah memberikan perhatian dan bimbingan kepada
penulis disela-sela
iii
kesibukannya. Terima kasih banyak juga untuk semua diskusi
“kid and mom” yang membuat penulis selalu terinspirasi dan termotivasi.
8. Bpk. Agus Wahyudi, S.T selaku guru Pembangunan UIN Jakarta,untuk semua bantuan dan kerjasamanya selama penelitian.
9. Ry “24/7”, semua waktu dan support, pinjaman pundaknya saat“absent minded”, serta entertainnya memandang bintang dari duatempat yang terpisah.
10. Dhini a.k.a Udin, semua waktunya saat menjadi “refrencehunter”, hang out dan travelling untuk mengusir sesak dan jenuh. Semogaini makna persahabatan sesungguhnya.
11. Encih Suwarsih “selfish person” yang baik hati, terima kasih banyak telahberbagi energi positif dan telah menjadi partner yang tangguh selama prosespanjang yang kita lewati. Our life never ending just becausehe left us,,,,,,!!!!!
12. Sahabat-sahabat Fisika angkatan 2004, Syilvianah (semangat terus,
taklukkan skripsimu!), Yuyun (semua kesabarannya), Yofa (untuksemua keceriaan dan sharing yang kocak di sela-sela menunggu 510),Wiji, Ichi, Umi, Yanti, dan semua yang tak bisa penulis sebutkan satupersatu.
13. Balzanani (untuk semua pengalaman tersurat tentang arti menjadi seorang
guru), Bunga dan ibu (untuk pinjaman ruang TVnya), Mbah Helluntuk
sharing dan advicenya, Wiji (untuk translate abstraknya).
Tak akan cukup terima kasih penulis buat anda semua. Semoga Dia, SangMaha Penjamin, yang selama ini memenuhi harapan dan keinginanpenulis dengan kebijaksanaan-Nyadan kasih sayang-Nya berkenan menggantinya.
Semoga kita semua senantiasa dipelihara dalam jalan lurus keridhaan-Nya,dan kelak dipersatukan dengan jalinan mawar wangi dalam istana terang kemilau,bersama para kekasih-Nya di muka singgasana Sang Maharaja Cahaya.
Jakarta, September 2009
(TIA KARINA)
iv
DAFT AR ISI
LEMBAR PENGESAHANABSTRAK
Hal
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iDAFTAR ISI.................................................................................................... iiiDAFTAR TABEL ........................................................................................... viDAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viiDAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ........................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
F. Manfaat Hasil Penelitian................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESISTINDAKAN....................................................................................... 6A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti .................................... 6
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ................................................... 7
2. Pembelajaran Kooperatif................................................................. 9
3. Hasil Belajar.................................................................................... 17
4. Pendekatan Nilai ............................................................................. 19
5. Konsep Cahaya............................................................................... 21
6. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 23
B. Kerangka Pikir ................................................................................ 24
C. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 27
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 28
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 28
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ........................................ 29
C. Subjek yang Terlibat ........................................................................ 30
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ...................................... 31
E. Tahapan Pelaksanaan Tindakan ........................................................ 31
1. Penelitian Pendahuluan ................................................................. 31
2. Siklus I .......................................................................................... 32
3. Siklus II ......................................................................................... 33
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ................................. 34
G. Data dan Sumber Data................................................................... 35
H. Instrumen Penelitian...................................................................... 35
1. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan ..................................... 35
2. Lembar Observasi dan Catatan Lapangan..................................... 36
3. Kuesioner ......................................................................................36
4. Tes................................................................................................. 36
I. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ............................................ 37
1. Validitas ....................................................................................... 37
2. Reliabilitas .................................................................................... 37
3. Uji Taraf Kesukaran...................................................................... 39
4. Daya Pembeda Soal....................................................................... 39
K. Teknik Analisis Data ..................................................................... 40
1. Tes Hasil Belajar ........................................................................... 40
2. Respon Siswa Terhadap Penerapan ModelPembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (DuaTinggal Dua Tamu) dengan Pendekatan Nilai untukMeningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Cahaya................................... 41
L. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan.................................. 42
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 44
A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi
Tindakan ......................................................................................... 44
1. Hasil Belajar (Post test) Siklus I .................................................. 44
2. Hasil Belajar (Post test) Siklus II ................................................. 45
3. Respon Siswa Terhadap Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)
dengan Pendekatan Nilai................................................................. 48
B. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian ........................................... 51
1. Tindakan Setiap Siklus .................................................................. 51
2. Perolehan Hasil Belajar ................................................................. 62
3. Rekapitulasi Perolehan Jawaban Respon SiswaTerhadap Penerapan Model Pembelajaran KooperatifTeknik Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)dengan Pendekatan Nilai................................................................. 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 66
A. Kesimpulan .....................................................................................66
B. Saran................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 68
LAMPIRAN..................................................................................................... 71
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .............................................................. 8
2.2 Tahap-Tahap Pembelajaran Teknik Two Stay Two Stray
(Dua Tinggal Dua Tamu) ............................................................................ 16
2.3 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................ 27
4.1 Histogram Distrbusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Fisika Siswa
Siklus I ........................................................................................................ 45
4.2 Histogram Distrbusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Fisika Siswa
Siklus II ....................................................................................................... 47
4.3 Diagram Persentase Rata-rata Jawaban Pernyataan Indikator I.................. 48
4.4 Diagram Persentase Rata-rata Jawaban Pernyataan Indikator II ................ 49
4.5 Diagram Persentase Rata-rata Jawaban Pernyataan Indikator III ............... 50
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1 Perencanaan Tindakan ............................................................................. 28
3.2 Data dan Sumber Data ............................................................................... 35
3.3 Kategori dan Nilai Interval ........................................................................ 41
3.4 Perencanaan Tindakan ............................................................................... 42
4.1 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Fisika Siswa Siklus I .............................. 44
4.2 Distrbusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Fisika Siswa Siklus I........... 45
4.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Fisika Siswa Siklus II............................ 46
4.4 Distrbusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Fisika Siswa Siklus II ......... 47
4.5 Rekapitulasi Data Perhitungan Kuesioner Respon Siswa Terhadap
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
(Dua Tinggal Dua Tamu) dengan Pendekatan Nilai untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Cahaya...................................... 64
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Rancangan Perencanaan Pembelajaran ...................................................... 70
2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................................................... 106
3. Uji Coba Instrumen Penelitian.................................................................... 107
4. Kunci Jawaban Uji Instrumen Penelitian.................................................... 117
5. Uji Validitas ................................................................................................ 118
6. Uji Reliabilitas ............................................................................................ 119
7. Uji Taraf Kesukaran.................................................................................... 120
8. Uji Daya Beda............................................................................................. 121
9. Perhitungan Uji Validitas............................................................................ 122
10. Perhitungan Uji Reliabilitas ........................................................................ 123
11. Perhitungan Uji Taraf Kesukaran dan Daya Beda ...................................... 124
12. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ..................................... 125
13. Instrumen Penelitian ................................................................................... 126
14. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian.......................................................... 131
15. Perhitungan Distrbusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Fisika Siswa
Siklus I ........................................................................................................ 132
16. Perhitungan Distrbusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Fisika Siswa
Siklus II ....................................................................................................... 133
17. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Respon Siswa Terhadap
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
(Dua Tinggal Dua Tamu) dengan Pendekatan Nilai untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Cahaya........................................ 134
18. Lembar Kuesioner....................................................................................... 136
19. Perhitungan Perindikator Kuesioner Respon Siswa Terhadap Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (Dua
Tinggal Dua Tamu) dengan Pendekatan Nilai ............................................ 137
20. Perhitungan Kuesioner Respon Siswa Terhadap Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua
x
Tamu) dengan Pendekatan Nilai untuk Meningkatkan HasilBelajar
Fisika Siswa pada Konsep Cahaya.............................................................. 138
21. Lembar Observasi Proses Kegiatan Belajar Mengajar Fisika..................... 140
22. Berita Wawancara ....................................................................................... 150
23. Catatan Lapangan Siklus I .......................................................................... 154
24. Catatan Lapangan Siklus II ......................................................................... 163
25. Surat Izin Observasi .................................................................................... 166
26. Surat Izin Bimbingan Skripsi ...................................................................... 167
27. Surat Permohonan Izin Penelitian............................................................... 168
28. Surat Keterangan Selesai Penelitian............................................................ 169
29. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ......................................................... 170
30. Daftar Uji Referensi .................................................................................... 171
31. Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. 178
xi
BAB IPEND A H ULU AN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengansiswa dan antara siswa dengan siswa. Interaksi yang baik akanmencapai tujuan belajar apabila suasana yang terjadi menyenangkan danbermakna bagi siswa dan guru. Oleh karena itu, apabila kondisi tersebuttidak dapat tercipta dapat dipastikan kegiatan pembelajaran tidak dapatberjalan dengan baik dan maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, diketahui modelpembelajaran yang digunakan oleh guru di kelas adalah model pembelajarankonvensional yang diaplikasikan dalam bentuk metode ceramah. ”Metodeceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturansecara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.”1 Teknisnyayaitu guru berada di depan kelas menyampaikan bahan pelajaran, sedangkansiswa mendengarkan, menyimak dan mencatat beberapa hal yangdianggap penting. Terkadang kegiatannya jugadiselingi dengan pertanyaan, diskusi, latihan dan sesekali diselingidengan kegiatan eksperimen.
Penggunaan metode ceramah yang tidak banyak menuntut partisipasidari siswa, cenderung membentuk suasana
pembelajaran yang monoton dan membosankan.Kondisi ini memicu siswa untuk tidak berkonsentrasi dalam kegiatanpembelajaran dan membuat situasi kelas cenderung tidak kondusif.Situasi yang demikian pada akhirnya menimbulkan kejenuhan bagisiswa dan bermuara pada hasil belajar yang relatif rendah.
Selain dari usaha pencapaian hasil belajar berupa penguasaan pengetahuandan konsep sains, pembelajaran fisika yang merupakan bagian darisains juga dianggap perlu untuk mengungkap nilai-nilai umum yang
terkandung di dalam sains. Menurut Einstein yangdikutip oleh Yudianto, ”dalam IPA (sains)
1 Wina Sanjaya, “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan”, Edisi Pertama,(Jakarta: Kencana, 2006), Cet. Ke-1, h.145
1
2
mengandung lima nilai, yaitu: (1) nilai religius, (2) nilai praktis,(3) nilai intelektual, (4) nilai sosial politik, dan (5) nilai pendidikan.”2
”Manusia memanfaatkan hasil-hasil sains yang akan memberikan nilai-nilaidalam sains. Walaupun tidak dengan sendirinya nilai-nilai itu terkandung di dalamhasil sains sendiri.”3 Dalam kegiatan pembelajaran pengetahuan siswayang berkaitan dengan konsep-konsep yang terdapat dalam fisika,khususnya konsep cahaya yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggidapat disisipkan beberapa nilai seperti nilai praktis dan nilaiintelektual agar lebih dapat membantu pemahaman siswa. Nilai-nilaitersebut dapat kembangkan melalui peran serta aktifantara siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu penggunaanmodel pembelajaran konvensional yang hanya memunculkan peran serta minimaldari siswa dalam pembelajaran fisika perlu dikaji kembali dalamrangka peningkatan kualitas hasil belajar.
Permasalahan di atas disikapi peneliti melalui kegiatan penelitiantindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini diaplikasikan dengan modifikasistrategi dan model pembelajaran sebagai alternatif dari penggunaan modelkonvensional yang kurang efektif untuk pencapaian hasil belajar yangdiharapkan. Dalam pemilihan model belajar yang tepat bagi siswa, guruperlu mempertimbangkan berbagai aspek yang menyangkut pembelajarantersebut. Salah satu faktornya adalah tingkat kemampuan siswa kelas yangbegitu beragam, sehingga guru tidak dapat memberikan perlakuan yang samabagi semua siswa.
Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan muncul danberkembang berbagai model pembelajaran yang memiliki kelebihan dankekurangan masing- masing. Salah satu model pembelajaran yang diharapkandapat menjadi alternatif adalah model pembelajaran kooperatif. PendapatKagan tentang kooperatif learning adalah sebagai berikut:
2 Suroso Adi Yudianto, Manajemen Alam dan Sumber Pendidikan Nilai, (Bandung: PPS UPI,2005), h.3053 Sukarno, et al., Dasar-dasar Pendidikan Sains, (Jakarta: PT. Bhratara Karya Aksara, 1981), h. 15
3
“Cooperative learning is a successful teaching strategy in which smallteams, each wich students of different levels ability, use a variety of learningactivities to improve their understanding of a subject” 4
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatifmerupakan salah satu strategi pembelajaran yang cukup berhasil yang terdiri darikelompok-kelompok kecil untuk mempelajari suatu pokok bahasantertentu, dimana dalam kelompok tersebut terdiri dari anggota-anggotayang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dan bervariasi sehinggadiharapkan dapat saling bekerjasama dalam mengatasi kesulitan dalam prosesbelajar..
Dalam mempraktekkan pembelajaran kooperatif di dalam kelasteknik- teknik yang dapat digunakan bermacam-macam. “Anita Liedalam bukunya Cooperative Learning mengelompokkan menjadi 14 teknik,salah satunya adalah teknik two stay two stray (dua tinggal duatamu).”5 Struktur pada model pembelajaran kooperatif teknik twostay two stray (dua tinggal dua tamu), memberi kesempatan kepadakelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain.Sebagai upaya dalam memunculkan nilai-nilai yangterkandung dalam sains melalui kegiatan pembelajaran, teknik two stay two stray
(dua tinggal dua tamu) dapat dikolaborasikan dengan pendekatan nilai.Pendekatan yang merupakan langkah untuk mencapai tujuan diharapkandapat memaksimalkan teknik two stay two stray (dua tinggal duatamu) dalam peningkatan hasil belajar siswa serta penemuan danpemahaman nilai yang terkandung dalam pembelajaran yang disampaikan.
Penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentangpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu) yangdikolaborasikan dengan pendekatan nilai. Oleh karena itu dalampenelitian ini diambil judul:“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) dengan Pendekatan Nilai untuk Meningkatkan HasilBelajar Siswa pada Konsep Cahaya”.
4 Spencer Kagan, “Cooperative Learning”, (CA: Kagan Publishing, 1994), www.kaganonline.com,h.1 diakses pada 12 Januari 2009 pkl 16:52:035 Anita Lie, “Cooperative Learning Memperaktikkan Cooperative Learning di Ruang-RuangKelas”, (Jakarta: Grasindo, 2004), h.60
4
B. Identifikasi Masalah
Dalam rangka menciptakan suatu proses belajar mengajar yang baik, efektifdan efisien serta menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan hasilbelajar fisika siswa, maka perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan prosesbelajar mengajar yang kiranya mempengaruhi hasil belajar fisika. Oleh karenaitu dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah, antaralain:1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa pada siklus awal pada konsep
cahaya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two staytwo stray(dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai?
2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa pada siklus akhir pada konsepcahaya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two staytwo stray(dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai?
3. Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran fisika pada konsepcahaya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two staytwo stray(dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai?
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini lebih terarah maka ruanglingkup masalahnya dibatasi pada masalah penerapan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu) denganpendekatan nilai terhadap hasil belajar, dengan aspek-aspek sebagai berikut:1. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada
konsep cahaya pada ranah kognitif dan ranah afektif. Pada ranah kognitifaspek yang diukur meliputi aspek ingatan(C1), pemahaman(C2), aplikasi (C3),dan analisis(C4).
2. Pendekatan nilai yang dimaksud dalam penelitian ini adalahpenyisipan muatan nilai dalam kegiatan pembelajaran. Nilai yang akandisisipkan dalam pembelajaran meliputi nilai praktis dan nilai intelektual.
5
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapatdirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana peningkatanhasil belajar fisika dan respon siswa melalui model pembelajarankooperatif teknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu) denganpendekatan nilai pada konsep cahaya?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajarfisika siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay twostray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai pada konsep cahaya.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh:
1. Peneliti
Menjadi salah input dalam penggunaan variasi metode mengajar yang dapatmendukung aktifitasnya di dunia kerja, selain itu juga sebagaisalah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi pada jurusanpendidikan IPA program studi Pendidikan Fisika FITK UIN Jakarta.2. Guru
Memberikan informasi yang bermanfaat bagi guru tentang penerapan modelpembelajaran teknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatannilai, sehingga dapat membantu siswa dalam menemukan metodepembelajaran yang tepat dalam pembelajaran sains fisika yang bermuarapada meningkatnya hasil belajar.
BAB IIK A JIA N PUST A K A, K ER AN G K A PIK IR D AN H IPO TE SIS
TINDA K A N
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara siswa danguru. Interaksi yang baik akan menciptakan situasi belajar yangbermakna dan menyenangkan yang bermuara pada hasil belajar yangdiinginkan. Salah satu solusi yang diharapkan dapat mendukung terciptanyasituasi dan kondisi belajar yang diharapkan adalah modifikasi modelpembelajaran yang digunakan.
Langkah yang ditempuh untuk mengatasi hal tersebut diaplikasikandalam kegiatan penelitian tindakan kelas, yang didalamnyamenggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay twostray dengan pendekatan nilai. Teknik ini dapat digunakan pada semua matapelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Selain itu teknik inijuga dapat memberi kesempatan kepadakelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompoklain.1
Sementara itu, pendekatan nilai dalam kegiatan pembelajaran adalah pembelajaranyang diwarnai dengan konsepsi baik tersirat maupun tersurat tentang nilaiyang akan dikaji.
Pemilihan model pembelajaran tidak hanya berpatokan padaketertarikan guru terhadap model pembelajaran tersebut, tetapi juga kondisikemampuan siswadi kelas yang beragam sehingga tidak dapat diberi perlakuan sama.Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray denganpendekatan nilai diharapkan dapat mengcover keberagaman tersebut melaluipembelajaran dalam kelompok kooperatif dan pertukaran informasi antarkelompok kooperatif.
Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray denganpendekatan nilai diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan siswadalam
1 Isjoni, Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: AlfaBeta, 2009)Cet.ke-2, h.79
6
7
konsep cahaya. Konsep cahaya yang akan dibahas dalam penelitian iniadalah nama yang diberikan untuk radiasi yang dapat dilihat oleh mata manusia.2
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berasal dari bahasa latin, ClassAction Research (CAR) yang berarti penelitian yang dilakukan di suatukelas untuk mengetahui bagaimana akibat tindakan yang diterapkandisuatu kelas. Menurut Arikunto dalam bukunya, PTK merupakan suatupencermatan terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan yangsengaja dimunculkan dan terjadi pada suatu kelas pada waktu bersama. 3
Sementara menurut Madya, ”PTK merupakan intervensi praktik dunia nyatayang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis tertentu. Maka yangdisebut dengan PTK merupakan tindakan yang dilakukan oleh guru yangditujukan untuk meningkatkan situsi pembelajaran yang menjadi tanggungjawabnya.” 4
Secara umum tujuan kegiatan PTK adalah memecahkan masalah,memperbaiki kondisi, mengembangkan dan meningkatkan mutupembelajaran. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan beberapa cirikhusus kegiatan PTK, antara lain bersifat situasional, kontekstual, berskala kecildan terlokalisasi.
Beberapa ahli menyatakan beberapa metode PTK, tetapi secara garis besarmetode PTK terbagi menjadi empat bagian umum yaitu (1)perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Model-model tersebut yang akan dilaksanakan secara sistematis pada kegiatan PTKyang selanjutnya disimpulkan dengan siklus sebagai berikut:
2 Mathen Kanginan, IPA Fisika UNTUK SMP Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2002), h.1903 Suharsimi Arikunto, et al, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.24 Suwarsih Madya, Penelitian Tindakan Kelas, KTI On-Line, www.KTI-ONLINE,com, diakses 15Agustus 2008, h.2
8
PERENCANAAN
REFLEKSI PELAKSANAAN
PENGAMATAN
Gambar 2.1 Siklus PTK
Selain memiliki ciri khusus, PTK juga memiliki prinsip-prinsip dasar yaitu:
(1) Situasi biasa
(2) Kegiatan nyata/empirik
(3) Peningkatan mutu atau pemecahan masalah
(4) Sukarela
(5) Sistematik
(6) Tindakan berbeda
(7) Terpusat pada proses
PTK yang dilaksanakan secara berkesinambungan dapatmenjelasakan kemajuan, peningkatan, kemunduran dan sebagainya. Daripelaksanaan sebuah tindakan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki tindakanpada siklus berikutnya. Dengan melaksanakan PTK guru akan lebih kreatif,sebab terus dituntut untuk berinovasi sebagai implementasi danadaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran yang digunakan.
9
2. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Johnson and Johnson seperti dikutip oleh Darmiyati Zuchdimenyatakan bahwa, sejak tahun 1970-an di Amerika Serikat terjadisuatu gerakan dalam pendidikan yang disebut Cooperative learning ‘belajarsecara kooperatif’ berbagai pendekatan untuk mengajarkan kepada murid-murid cara bekerja sama dalam mengerjakan tugas-tugas akademik. 5
Pendapat lain juga dikeluarkan oleh Cohen seperti dikutip dalam Sri Rahayu
yang menggambarkan pembelajaran koperatif adalah sebagai berikut:
“Cooperative learning will be defined as students working together in agroup small enough that everyone can participate on a collective tasksthat has been clearly assigned. Moreover, students are expected to carry outtheir task without direct and immediate supervision of the teacher.” 6
Pengertian di atas menyatakan definisi yang sangat luas tentang
pembelajaran kooperatif. Definisi ini meliputi beberapa aspek yaitu pembelajaranyang bersifat kolaborasi, kerjasama dan berkelompok. Dalam hal inipenekanan kegiatan pembelajaran terdapat pada tugas kolektif yangdikerjakan secara team work atau berkelompok serta membentuk peranguru sebagai fasilitator dalam pembelajaran.Barbara berpendapat sebagaiberikut:“Cooperative learning, like collaborative learning, entails small groups workingon specific tasks”. 7
Oleh karena itu dapat di katakan juga bahwa pembelajarankooperatif
merupakan pembelajaran kolaboratif yang memerlukan kelompok kerjakecil untuk membahas pokok bahasan spesifik. Bahasan kerja spesifik yangdimaksud disini adalah bahasan yang telah ditentukan sebelum kegiatanpembelajaran.
5 Darmiyati Zuchdi, Pendekatan Pendidikan Nilai Secara Komprehensip sebagai Suatu AlternatifPembentukan Akhlak Bangsa, (Cakrawala Pendidikan, Th XX, No.3, Juni 2001),h.1646 Sri Rahayu, Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran IPA, (MIPA, Tahun 27 No. 2, Juli1998),h.1567 Barbara J. Millis, Enhancing Learning and More!Through Cooperative Learning, (Idea Center,October 2002),h.1
10
Pembelajaran kooperatif didesain dalam bentuk kelompok belajaryang berbeda dengan kelompok belajar konvensional. Kelompok belajarkonvensional merupakan kelompok belajar yang sering diterapkan disekolah pada saat ini seperti kelompok tugas dan lainnya. Berdasarkanbeberapa paparan tersebut dapat disimpulkan perbedaan kedua kelompok tersebutantara lain:(1) Kelompok kooperatif memiliki karakteristik-karakteristik khusus, antara lain
saling ketergantungan yang positif, akuntabilitas individu,kelompok heterogen, pemimpin kelompok dipilih secara musyawarah,penentuan siswa dalam kelompok oleh guru, penekanan padapenyelesaian tugas dan mempertahankan interpersonal,
keterampilan sosial diajarkan secaralangsung, guru melakukan observasi dan intervensi, gurumemperhatikan proses kelompok belajar bekerja.
(2) Kelompok belajar konvensional juga memiliki beberapa karakterkhusus, antara lain: tidak ada ketergantungan antar sesama anggotakelompok yang bersifat positif, tidak ada akuntabilitas individu,kelompok homogen, tergantung pada satu orang pemimpin,tanggung jawab hanya pada diri sendiri, menekankan hanya padapenyelesaian tugas, keterampilan sosial diabaikan, guru mengabaikanfungsi kelompok, tidak ada proses pada kelompok.Dari uraian di atas terlihat jelas perbedaan di antara keduanya.
Kelompok kooperatif menekankan pada keberhasilan setiap individudan kelompok, sedangkan kelompok konvensionalhanya
menekankan pada keberhasilan kelompok saja.Secara umum menurut Johnson & Johnson dalam Sri Rahayu,
”pembelajaran kooperatif memiliki beberapa keuntungan yaitu: (a)Siswa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya, terlibat secara aktif danmemiliki usaha yang lebih besar untuk berprestasi.(b) berfikir kritis. (c)Hubungan yang lebih positif antar siswa dan kesehatan psikologis yang lebihbesar.” 8
8 Sri Rahayu,op.cit h.153-154
11
Beberapa karakteristik pendekatan kooperatif, antara lain:
(1) Individual accountability atau tanggung jawab individu, yaitu bahwa setiapindividu di dalam kelompok memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikanmasalah yang dihadapi oleh kelompok secara tuntas, sehinggatanggung jawab kelompok ditentukan oleh tanggung jawab setiap anggotakelompok.
(2) Social skill, meliputi seluruh kehidupan sosial, kepekaansosial dan mendidik siswa untuk menumbuhkan pengekangan diridemi kepentingan kelompok. Keterampilan ini mengajarkan siswa untukbelajar memberi dan menerima, mengambil dan menerimatanggung jawab, sikap saling menolong, menghormati orang lain danmembentuk kesadaran sosial.
(3) Positif interpendence yaitu sifat yang menunjukkan salingketergantungan antara satu dengan yang lain dalam kelompok secarapositif. Keberhasilan kelompok ditentukan oleh peran serta setiapanggota kelompok, karena setiap anggota kelompok dianggap
memiliki kontribusi. Jadi siswa berkolaborasi bukanberkompetisi.
(4) Group processing, merupakan proses perolehan jawabanpermasalahan dikerjakan oleh kelompok bersama-sama. 9
Dapat disimpulkan bahwa dari beberapa karakteristik pembelajarankooperatif menumbuhkan peran serta positif siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tahapan atau fase, antara
lain:
(1) Fase 1: Provide Objective and Set. Guru menyampaikan tujuanpembelajaran dan menerangkan kerangka tugas.
(2) Fase 2: Present Information. Guru menyampaikan informasi kepadasiswa baik dalam bentuk verbal maupun teks.
(3) Fase 3: Organize Student In Learning Teams. Guru menerangkan bagaimanamembentuk kelompok dan bagaimana membantu merekamelakukan perubahan secara efisien.
(4) Fase 4: Assist Team Work and Study. Guru membantu caramelakukan sesuatu dalam usaha penerapan konsep.
(5) Fase 5: Test. Guru mengevaluasi hasil pengajaran atau hasilpresentasi kelompok.
(6) Fase 6: Recognize Achievment. Guru menemukan cara-caramendeteksi keberhasilan, baik secara individu maupun kelompok. 1 0
9 Slamet Sapto Adi, “Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (Dua TinggalDua Tamu)”, Skripsi UNJ), h.13
1 0 ibid h. 14
12
Lundgren (1994) seperti yang telah dikutip oleh Darwin,mengutarakan bahwa “strategi pembelajaran kooperatif merupakan bentukpenerapan bentuk- bentuk penerapan dari keterampilan pembelajarankooperatif. Keterampilan- keterampilan pembelajaran kooperatif yang harusdikenalkan dan dikuasai oleh siswa meliputi keterampilan kooperatiftingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir.” 1 1
Keterampilan kooperatif awal terdiri atas beberapa langkah, antara lain:
(1) Menggunakan kesepakatan, yaitu setiap anggota kelompokmemiliki kesamaan pendapat.
(2) Menghargai kontribusi, yaitu memperhatikan atau dikerjakan apayang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota lain dalam kelompoknya.
(3) Menggunakan suara pelan, tujuannya agar tidak terdengar orang di seberangmeja.
(4) Berada dalam kelompok, artinya tetap dalam tempat kerja kelompok.(5) Berada dalam tugas, yaitu meneruskan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya sehingga kegiatan akan terselesaikan denganbaik dan dalam waktu yang tepat.
(6) Mendorong partisipasi, yaitu mendorong semua anggota kelompokuntuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok.
(7) Menghormati perbedaan individu, artinya bersikap menghormatiterhadap perbedaan latar belakang yang unik.
Keterampilan kooperatif tingkat menengah terdiri atas beberapalangkah, antara lain:(1) Menunjukkan penghargaan dan simpati, yaitu menunjukkan rasa
hormat, pengertian dan rasa sensitivitas terhadap usulan-usulan yangberbeda dari usulan orang lain.
(2) Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima,yaitu mengungkapkan pendapat dengan cara yang sopan.
(3) Mendengarkan dengan aktif, yaitu menggunakan pesan fisik dan lisan.(4) Bertanya, yaitu menyatakan suatu informasi lebih jauh.(5) Membuat ringkasan, yaitu mengulang kembali informasi.(6) Menafsirkan, yaitu menyatakan informasi dengan kalimat yang berbeda.
1 1 Darwin, “Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam ProsesPembelajaran IPA-Fisika”, Jurnal Pendidikan, 2000. h.4
13
lain:
Keterampilan kooperatif tingkat mahir terdiri atas beberapa langkah, antara
(1) Mengelaborasi, yaitu memperluas konsep, kesimpulan danpendapat- pendapat yang berhubungan dengan konsep tertentu.
(2) Menanyakan kebenaran, yaitu membuktikan bahwa jawaban tersebut benar.(3) Menetapkan tujuan, yaitu menentukan prioritas-prioritas. 1 2
b. Teknik Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)
Teknik belajar mengajar two stay two stray (dua tinggaldua tamu) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik ini dapatdigunakan pada semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anakdidik. Selain itu teknik ini juga dapat memberi kesempatan kepadakelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain.1 3
Banyak kegiatan belajar mengajar di sekolah yang diwarnaidengan
kegiatan-kegiatan individu. Dalam kondisi ini siswa bekerja sendiri dantidak diizinkan melihat pekerjaan orang lain. Padahal dalam kehidupannyata siswa cenderung dituntut untuk dapat berinteraksi dengan orang lain. Olehkarena itu hal ini dapat diasah melalui struktur pembelajaran twostay two stray. Dalam pembelajaran ini sintaknya adalah kerjakelompok, dua siswa bertamu dan dua siswa lain tetap di kelompoknya untukmenerima dua orang dalm kerja kelompok,kembali ke kelompok asal, kerja kelompok dan laporan kelompok. 1 4
Kondisi pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two strayyang dilakukan dengan pembentukan kelompok meningkatkan tingkatinteraksi siswa dan dapat membuat siswa memperoleh sudut pandangyang berbeda dalam pembelajaran. Hal ini senada dengan hasil penelitianYanti Herlanti bahwa 78% mahasiswa berpersepsi positif dan sisanyasebesar 16% berpersepsi negatif. Secara umum persepsi merekatentang kegiatan simulasi two stay two stray dengan cooperativelearning yaitu teknik ini membuat aktif mencari pengetahuan
1 2 Ibid, h.4-6
1 3 Isjoni, loc.cit.
1 4 Erman S, Ar. Model Pembelajaran dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa,educare.e-fkipunia.net/index.php. Diakses pada 28 Februari 2009 pukul 05:32:29, h.10
14
untuk melengkapi materi dan ketika menjadi penerima tamu ”stay” dapatlebih hapal dengan materi. 1 5
Cara-cara pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (duatinggal dua tamu) adalah sebagai berikut:(1) Siswa bekerja dalam kelompok seperti biasa.(2) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan
kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua kelompok yang berbeda.(3) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja
dan informasi mereka ke tamu mereka.(4) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan-temuan mereka ke kelompok lain.(5) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.1 6
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan teknik two stay two stray (duatinggal dua tamu) memiliki beberapa tahapan antara lain:(1) Tahap “kooperatif”, terdiri dari kelompok kecil (beranggotakan 4-6
orang siswa) yang masing-masing menerima satupaket informasi untuk didiskusikan.
(2) Tahap “two stay two stray”. Setelah kelompok kooperatif menerima bahandiskusi maka dua dari anggota kelompok tetap tinggal dandua dari anggotanya bertamu kedua kelompok yang berbeda. Dandua kelompok yang tinggal memberikan informasi kepada tamumereka. Demikian juga dengan kelompok lain.
(3) Tahap “kembali”, kedua siswa yang bertamu kedua kelompok yang berbedakembali kepada kelompok kooperatifnya dan membahas lagimasalah berikutnya dengan memperoleh hasil pemecahan masalah dengankelompok lain.
1 5 Yanti Herlanti, Perception of Science Teacher Candidated Toward Participation LearningModel, (Proseding the First International Seminar on Science Education, Universitas PendidikanIndonesia, Bandung, 27 November 2007), h.61 6 Anita Lie, “Cooperative Learning Memperaktikkan Cooperative Learning di Ruang-RuangKelas”, (Jakarta: Grasindo, 2004),h.62
S1 S2
S3 S4
S1 S2
S3 S4
S1 S2
S3 S4
S1 S2
S3 S4
S1 S2
S3 S4
S1 S2
S3 S4
15
Dari penjelasan di atas dapat dibuatkan skema tahap-tahappembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu) sebagaiberikut:
Tahap 1: Tahap “K ooperatif”
Kel. Koop I Kel. Koop II
S1 S2 S1 S2
S3 S4 S3 S4
Kel. Koop III Kel. Koop IV
S1 S2 S1 S2
S3 S4 S3 S4
Tahap 2: Tahap “T w o Stay T w o Stray”
K el. K o o p . I K el.K o o p . II K el. K o o p . III
S1 S2
S3 S4
K el. K o o p . IV K el. K o o p . V K el. K o o p . V I
S1 S2
S3 S4
K el. K o o p . V II K el. K o o p . V III K el. K o o p . IX
S1 S2
S3 S4
16
Tahap 3: Tahap “ K em bali”
Kel. Koop I Kel. Koop II
S1 S2 S1 S2
S3 S4 S3 S4
Kel. Koop III Kel. Koop IV
S1 S2 S1 S2
S3 S4 S3 S4
Gambar 2.2 Tahap-Tahap PembelajaranKooperatif Teknik Two Stay Two Stray
Keterangan:
S1, S2, S3, S4 : Siswa
: Penyampaian informasi/materi
17
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Skinner dalam Muhibbin mengatakan bahwa, “belajar adalah suatuproses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsungsecara progresif. Pernyataan ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya,bahwa belajar adalah ...a procces of progresif behavior adaptation. Berdasarkan eksperimennya, Skinerpercaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yangoptimal apabila ia diberi penguat (reinforcer).” 17
Penguat dalam kegiatan belajar adalah berupa metode dan alat pembelajaran.Metode dan alat ini digunakan untuk mencapai tujuan penilaian. Dengan kata lainpenilaian merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui keberhasilandan hasil belajar siswa.
Menurut Nana Sudjana dalam bukunya penilaian hasil prosesbelajar mengajar, “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilikioleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.”1 8 Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa ini sangat beragam aspeknya.
Menurut Horward dalam Sudjana, “keterampilan hasil belajar dapat dibagikedalam tiga jenis, (a) keterampilan dan kebiasaan, (b)pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Dalam sistempendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakanklasifikasi hasil belajar Benyamin Bloom yang secara garis besarmembaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, danranahpsikomotoris”. 1 9
Berdasarkan uraian di atas, pada hakikatnya belajar merupakanperubahan tingkah laku seseorang meliputi keseluruhan pribadinyadengan hasil yang diharapkan berupa perubahan pengetahuan, sikap,perluasan minat, penghargaan norma-norma, kecakapan dan lainnya.Perubahan-perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalamannya sendiridan interaksi dengan lingkungannya. Kegiatan dan usaha untuk mencapaiperubahan tingkah laku itu merupakan proses belajar sedangkan perubahantingkah laku itu merupakan hasil dari proses belajar.
1 7 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja RosdaKarya,2004), h.901 8 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja RosdaKarya,1999), h.221 9 Ibid, h.22
18
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruh siswa dalam memperoleh hasil belajar dapatdigolongkan dua faktor utama, yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yangberasal dari lingkungan.2 0
Hal ini senada seperti yang diungkapkan oleh Muhibbin, secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di bedakan menjadi tiga macam:(1).Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani
dan rohani siswa.(2).Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa.(3). Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan model yang digunakansiswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materipembelajaran.2 1
Hubungan antara satu faktor dengan faktor lainnya sangat erat kaitannya danbersifat saling mendukung. Dalam faktor internal terdapat faktor psikologisdan fisiologis siswa yang didukung oleh faktor eksternal dan pendekatan belajar.Oleh karena itu lingkungan yang merupakan bagian dari faktor eksternaldan metode belajar yang merupakan bagian dari pendekatan belajar perludiperhatikan dengan seksama dalam penerapannya. Hal ini dimaksudkan agarhasil belajar yang akan dicapai dapat diperoleh dengan maksimal.
c. Pengukuran Hasil BelajarKegiatan akhir dari proses pembelajaran adalah menilai hasil belajar siswa
untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan proses pembelajaranyang telah dilakukan. Dalam melakukan penilaian penilaian lazimnyadidahului oleh kegiatan pengukuran. Oleh karena itu, untuk memperolehhasil penilaian yang benar, maka kegiatan pengukuran harus menggunakanalat ukur yang sahih atau akurat (valid) dan stabil atau terpercaya.2 2
2 0 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (Jakarta: Quantum Teaching), h.482 1 Muhibin Syah, op.cit, h.132
2 2 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA BerbasisKompetensi, (Jakarta:Hak Cipta, 2006), h.1
19
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuranbersifat kuantitatif.2 3 Kegiatan pengukuran dilakukan untuk mengetahuisejauh mana keberhasilan siswa telah mengikuti proses pembelajaran.Alat ikur yang digunakan dalam proses pengukuran hasil belajar siswadapat berupa tes hasil belajar. Penggunaan tes dapat digunakan untukmengukur ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
4. Pendekatan Nilai
Nilai menurut Kluckhon seperti yang dikutip oleh Mulyana adalah konsepsi
(tersirat atau tersurat) yang sifatnya membedakan individu atau ciri-ciri kelompokdari apa yang diinginkan mempengaruhi pilihan terhadap cara, tujuanantara tindakan dan akhir tindakan.2 4 Nilai merupakan sesuatu yang bersifatabstrak dan ideal. Nilai bukan merupakan benda konkret, bukan fakta,tidak hanya soal penghayatan yang dikehendaki atau tidak dikehendakitetapi nilai terletak pada hubungan antara subjek penilai dengan objek yangdinilai.
Sementara itu menurut Maman Rachman, nilai adalah suatu pengertian ataupensifatan yang digunakan untuk memberikan penghargaan terhadap barang ataubenda.2 5 Dalam pembelajaran nilai yang dapat dikatakan sebagai konsepsitersurat atau tersirat dapat di kombinasikan melalui model pembelajaran yangdigunakan. Model pembelajaran yang terdiri atas beberapa tahapan yang salahsatunya adalah pendekatan dan teknik pembelajaran dapat dikembangkanlebih lanjut dalam kegiatan di kelas.
2 3 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet.ke-6, h.32 4 Rochmat Mulyana, Mengartikulasi Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabetha, 2004), h.10.
2 5 Maman Rachman, Reposisi, Reevaluasi dan redefinisi Pendidikan Nilai Bagi Generasi MudaBangsa, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No:028 Tahun ke-7, Maret 2001, h.3
20
Pendekatan dalam prakteknya sering disamakan dengan metode.Pada dasarnya pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandangkita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangantentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metodepembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Maka dapat dikatakan bahwapendekatan nilai dalam kegiatan pembelajaran adalah pembelajaran yangdiwarnai dengan konsepsi baik tersirat maupun tersurat tentang nilai yang akandikaji.
Dalam penanaman nilai terdapat beberapa pendekatan salah satunya adalahpendekatan klarifikasi nilai. Pendekatan klarifikasi nilai memberipenekanan terhadap usaha membantu siswa dalam mengkaji perasaan danperbuatan mereka sendiri untuk meningkatkan kesadaran merekatentang nilai-nilai mereka sendiri.2 6 Sehingga dapat dikatakan melaluipendekatan klarifikasi nilai saat dikembangkan teknik pembelajaran yangdapat menampilkan konsepsi tersurat maupun tersirat dalam kegiatanbelajar. Selanjutnya pendekatan ini akan diimplementasikan kedalam teknik belajar, sehingga dapat menonjolkankonsepsi nilai baik dalam tahapan teknik pembelajaran maupunmelalui konsep yang merupakan media dalam teknik pembelajaran.
Penyisipan nilai dalam kegiatan pembelajaran tersebut diharapkandapat
dipahami oleh siswa sebagai bagian dari hasil belajar selain darikemampuan kognitif. Pendekatan nilai yang mengandung berbagaimacam nilai akan difokuskan pada tiga nilai utama yaitu nilai praktis dannilai intelektual.
2 6 Trimo, Pendekatan Penanaman Nilai dalam Pendidikan, http://re-searchengines.com. Diaksespada 27 Desember 2008 pukul 05:55:48
21
a. Nilai Praktis
Nilai praktis dari suatu bahan ajar berhubungan langsung denganaspek- aspek manfaat sains untuk kehidupan manusia.2 7 Hal inilah yangmenyebabkan sains berkembang sangat pesat dalam kehidupan, karena dalamperkembangannya sains selalu mendahulukan kemaslahatan dan kepentinganmanusia. Aplikasi sains dalam bidang kehidupan yang dapat langsung dirasakanmanfaatnya oleh manusia ada dalam wujud teknologi yang dikembangkan dalamberbagai bidang.b. Nilai Intelektual
Nilai intelektual adalah nilai yang mengajarkan kecerdasan seseorang dalammenggunakan akalnya untuk memahami sesuatu dengan tidakmempercayai takhayul. 2 8
Maka dapat dikatakan bahwa nilai intelektual merupakan nilai yang dimilikiseseorang ketika mampu mendeskripsikannya dalam pemikiran ilmiahketika menemui kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Konsep Cahaya
a. Pengertian Cahaya
Cahaya adalah nama yang diberikan untuk radiasi yang dapat dilihatoleh mata manusia.2 9 Cahaya memiliki beberapa ciri antara lain bukanmerupakan suatu zat, merupakan gelombang
elektromagnetik, merupakan gelombang transversal, dalamperambatannya merambat lurus.b. Pemantulan
Terdapat dua jenis pemantulan yaitu pemantulan teratur danpemantulan baur. Dalam pemantulan terdapat hukum yang dikenal dengan hukumpemantulan cahaya, yaitu:(1) Sinar datang, sinar pantul dan sinar normal terletak pada satu bidang dan
ketiganya berpotongan pada satu titik.(2) Sudut pantul sama dengan sudut datang.
2 7 Suroso Adi Yudianto, op.cit, h.3072 8 Suroso Adi Yudianto, op.cit, h.3072 9 Mathen Kanginan, IPA Fisika UNTUK SMP Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2002), hal:190.
22
c. Cermin
Cermin yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari terdiri dari tigajenis cermin, antara lain cermin datar, cermin cekung dan cermincembung. Masing- masing cermin memiliki sifat masing-masing dalammembentuk bayangan. Selain sifat yang berbeda-beda masing-masingcermin juga memiliki aturan yang berbeda dalam melukis pembentukanbayangan.d. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya merupakan pembelokan seberkas sinar atau cahaya yangmerambat dari satu medium ke medium lainnya yang memiliki kerapatanyang berbeda. Dalam pembiasan dikenal beberapa hukum antaralain hukum I pembiasan dan hukum II pembiasan yang juga dikenal denganhukum snellius.e. Lensa
Lensa merupakan sebuah benda bening yang dibatasi oleh duabidang lengkung. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensacekung. Ciri fisik yang dapat diamati dari lensa cembung adalah memiliki bagiantengah lebih tebal daripada bagian ujungnya, sedangkan lensa cekung memilikibagian tengah yang lebih tipis daripada bagian ujungnya.f. Pembelajaran Konsep Cahaya dengan Pendekatan Nilai
Nilai praktis yang dapat diperoleh dari konsep cahaya denganpenerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggaldua tamu) dengan pendekatan nilai antara lain:(1) Sifat cahaya yang dapat memantul dimanfaatkan manusia dalam
pembuatan kaca spion yang dapat digunakan untuk membantu pandanganmanusia pada bagian belakang ketika menggunakan kendaraan.
(2) Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam pembuatan lensa kaca matasebagai alat bantu penglihatan.
(3) Cermin datar dimanfaatkan sebagai alat penghias ruangan yangmembuat ruangan seolah-olah terlihat lebih luas.
23
Nilai intelektual dapat digali melalui pengaplikasian konsep cahayaysng terdapat dalam pembelajaran antara lain:(1) Akibat dari sifat cermin cekung yang dapat menghasilkan bayangan
yang bersifat maya, tegak dan diperbesar kita dapat melihatbenda yang diletakkan di depan cermin lebih besar dari aslinya.
(2) Sifat pembiasan mengakibatkan pensil yang diletakkan di dalam air seolah-olah patah atau membengkok.Selain penyisipan pada konsep,nilai dapat disisipkan dalam proses
pembelajaran melalui kegiatan- yang dilakukan oleh siswa. Antaralain saat pengerjaan dan pembahasan soal latihan serta mengerjakan kegiataneksperimen sederhana. .
6. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis telahdilakukan juga oleh I Nyoman Selamat dan I Wayan Redhana dalam jurnalnyayang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan MetodeBermain Menggunakan Lembar Kerja Siswa Non-Eksperimen untukMeningkatkan Proses dan Hasil Belajar Kimia SiswaSMU Laboratorium STKIP Singaraja”, memperoleh
kesimpulan bahwasiswa menyambut sangat baik modelpembelajaran ini dan berharap agar model pembelajaran ini dapat diteruskan padapembelajaran konsep-konsep kimia selanjutnya. 30
Penelitian yang dilakukan oleh Yustini Yusuf dan MarianiNatalina dengan judul ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi MelaluiPembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di Kelas 1 SLTP Negeri20 Pekanbaru”, memperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatifdengan pendekatan struktural dapat meningkatkan hasil belajar siswaberdasarkan hasil uji pada dua siklus dalam pembelajaran. 3 1
3 0 I Nyoman Selamat dan I Wayan Redhana, Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan MetodeBermain Menggunakan Lembar Kerja Siswa Non-Eksperimen untuk Meningkatkan Proses danHasi Belajar Kimia Siswa SMU Laboratorium STKIP Singaraja, (Aneka Widya IKIP NegeriSingaraja, No.4 TH XXXIV, Oktober 2001)3 1 Yustini Yusuf dan Mariani Natalina, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi MelaluiPembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di Kelas 1 SLTP Negeri 20 Pekanbaru,(Jurnal Biogenesis Vol.2(1):8-12, 2005)
24
Kurniawati dalam skripsinya yang berjudul “Upaya MeningkatkanMinat Belajar Kimia Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran KooperatifTeknik Two Stay Two Stray (TSTS) pada Pokok Bahasaan IkatanKimia”, memperoleh kesimpulan bahwa penerapan pendekatan kooperatifteknik two stay two stray(tsts) pada pokok bahasaan ikatan kimia dapat meningkatkan minat belajar kimiasiswa. 3 2
Sementara itu Neneng Olivia dalam skripsinya yang berjudul
“Pengembangan Keterampilan Proses dengan Penanaman Nilai-nilai Sains untukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII”, menyatakan bahwaterjadi peningkatan aspek kognitif, psikomotor dan afektif siswa
dari kegiatan pembelajaran dengan penanaman nilai-nilai sains.3 3
Meti Maspupah dalam tesisnya yang berjudul “EfektivitasPembelajaran
dengan Menggunakan Pendekatan Nilai untuk Meningkatkan Hasil Belajar, Sikapdan Minat Siswa pada Konsep Ekologi”. Dalam penelitiannya ditemukan bahwapembelajaran dengan menggunakan pendekatan nilai dapat meningkatkanhasil belajar, sikap dan minat siswa pada konsep ekologi.3 4
B. Kerangka Pikir
Pada kajian teori telah diungkapkan bahwa salah satufaktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor pendekatan belajar.Faktor pendekatan belajar ini meliputi strategi dan modelpembelajaran. model pembelajaran digunakan oleh seorang pengajardalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa yangbertujuan untuk meningkatkan hasil belajar.
3 2 Kurniawati, Upaya Meningkatkan Minat Belajar Kimia Siswa dengan PendekatanPembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) pada Pokok Bahasaan Ikatan Kimia,(Skripsi PPS UINI, 2007)
3 3 Neneng Olivia, Pengembangan Keterampilan Proses dengan Penanaman Nilai-nilai Sainsuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII, (Skripsi PPS UPI, 2007)3 4 Meti Maspupah, Efektivitas Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Nilai untukMeningkatkan Hasil Belajar, Sikap dan Minat Siswa pada Konsep Ekologi, (Tesis PPS UPI, 2007)
25
Model pembelajaran yang diterapkan di kelas sejauh ini hanyamenuntut peran serta yang minimal dari siswa. Kondisi ini menciptakan polainteraksi yang kurang baik dan kondisi pembelajaran yang kurang kondusifsehingga bermuara pada hasil belajar yang kurang memuaskan. Hasil belajaryang dikaji disini tidak hanya pada hasil belajar kognitif tetapi juga pada ranahafektif siswa. Menyikapi hal ini peneliti memilih alternatif berupamodifikasi model pembelajaran yang digunakan di kelas melalui PenelitianTindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan yang dilakukan menggunakan penerapan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatannilai. Konsep fisika yang digunakan dalam penelitian adalah konsepcahaya yang di dalamnya terdapat beberapa sub konsep yaitu cermin,pemantulan, lensa dan pembiasan. Kegiatan pembelajaran dirancanguntuk beberapa kali pertemuan. Pada setiap pertemuan penelitimenerapkan model pembelajaran yang telah ditentukan denganpenyisipan nilai dalam konsep maupun dalam proses pembelajaransiswa. Penelitian tindakan dengan penerapan model pembelajaran tersebutdimaksudkan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik padaranah afektif maupun pada ranah kognitif, khususnya dalam konsep cahaya.
26
Peran Serta Minimal Siswa
Situasi Belajar Kurang Kondusif
Hasil Belajar <
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Model Pembelajaran Kooperatif TeknikTSTS dengan Pendekatan Nilai
Guru Siswa
Berperan Aktif
Situasi Belajar Kondusif
Hasil Belajar >
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pikir
27
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan dugaan yang sifatnya sementara dan dapatdibuat berdasarkan fakta yang ada serta akan dibuktikan kebenarannyadalam sebuah penelitian. Adapun hipotesis tindakan yang digunakan dalampenelitian ini adalah:“Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggaldua tamu) pada konsep cahaya dengan pendekatan nilai dapat meningkatkanhasil belajar siswa”.
BAB IIIM ETO D O L O G I PE NEL IT IAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di MTs Pembangunan UIN-Jakarta, padasemester genap tahun pelajaran 2008/2009 mulai bulan Maret -Mei 2009.
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiantindakan kelas. Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru bidang studifisikadi sekolah. Kondisi ini dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan sesuai denganrencana dan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Secara garis besar terdapat empat tahapan atau siklus yang lazimdilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)refleksi. Siklus tersebut akan terhenti apabila kriteria keberhasilan telahtercapai sesuai dengan yang diharapkan. Model penelitian tindakan kelasyang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan McTaggart. Model penelitian ini pada hakikatnya merupakan perangkat-perangkatatau untaian-untaian yang terdiri dari empat komponen utama seperti yang telahdiungkapkan di atas.
Berikut ini adalah tabel perencanaan tindakan dalam penelitian
Tabel 3.1 Perencanaan Tindakan
1 PERENCANAAN:IDE AWAL
Mengetahui dan menyisipkan nilai-nilai dalampembelajaran sains khususnya mata pelajaran fisika.
2 TEMUAN AWAL Berdasarkan hasil observasi di dalam kelas danwawancara terhadap siswa dan guru diperolehketerangan bahwa pembelajaran fisika pada konsepcahaya adalah pelajaran yang cukup sulit. Dalamkegiatan pembelajaran di kelas guru lebih seringmenggunakan kegiatan pembelajaran dengan modelpembelajaran konvensional yang diselingi dengantanya jawab sederhana dan eksperimen sesekali,
28
29
sehingga siswa cenderung tidak tertarik padapembelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal inimendorong peneliti untuk memodifikasipenggunaan model pembelajaran yang digunakan dikelas.
3 DIAGNOSIS Nilai-nilai dalam pembelajaran sains (nilai praktisdan nilai intelektual) dapat disisipkan dan di latihdalam pembelajaran. Siswa menemukan sendiri nilaidan prinsip konsep cahaya dengan pendekatan nilaimelalui model pembelajaran kooperatif teknik twostay two stray dengan pendekatan nilai yangditerapkan dalam pembelajaran.
4 PERENCANAAN Guru membuat acuan program pembelajaran berupasilabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP)menggunakan model pembelajaran kooperatif tekniktwo stay two stray dengan pendekatan nilai.
5 TINDAKAN • Guru memberikan penjelasan mengenai rencanadan tujuan pembelajaran yang terdapat dalamacuan program pembelajaran.
• Guru menjelaskan langkah-langkah modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two straydengan pendekatan nilai. Langkah awal yangdilakukan yaitu pembagian kelompok kecil yangdipilih berdasarkan tingkat kemampuannya.Setiap kelompok terdiri dari 4 orang.
• Guru menjelaskan konsep cahaya denganpenyisipan muatan nilai dalam kegiatanpembelajaran.
• Guru dan siswa menjalankan pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif teknik two
30
stay two stray dengan pendekatan nilai. Setiapkelompok kooperatif yang telah dibentukmembahas dan bertukar informasi dengankelompok lain.
• Pada akhir pelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
• Pada akhir pembelajaran siklus I gurumemberikan tes hasil belajar.
6 PENGAMATAN Mengumpulkan data penelitian. Data yangdikumpulkan berupa catatan setiap detail aktivitassiswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran siklusI.
7 REFLEKSI • Mengolah dan menganalisis data yangdiperoleh pada siklus I
• Menarik kesimpulan pada siklus I
• Merefleksi kekurangan pada siklus Idengan merujuk pada IPH (IndikatorPencapaian Hasil)≥ 75% dengan nilai ketuntasan belajar ≥65.
Siklus II dan seterusnya
Penulisan Laporan Penelitian
C. Subjek yang Terlibat
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswakelas
VIII-D MTs Pembangunan UIN-Jakarta yang berjumlah 32 orang.
31
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Pada penelitian ini peneliti berperan langsung dalam prosespembelajaran sebagai guru bidang studi fisika. Untuk observasi pada saat prosespembelajaran dilakukan oleh satu orang observer, yaitu guru bidangstudi fisika kemudian evaluasi dan refleksi dilakukan secara bersama antarapeneliti dan observer.
E. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa sikluspada pokok bahasan cahaya. Hal ini dimaksudkan untuk melihatpeningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus setelah diberi tindakan. Bilapada siklus I terdapat perkembangan, maka kegiatan penelitian pada siklus IIdiarahkan pada kegiatan perbaikan dan penyempurnaan terhadap hal-halyang dianggap kurang pada siklus I.
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data analisiskebutuhan penelitian. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memperolehdeskripsi umum, mengenai situasi dan kondisi belajar di tempat penelitian.a. Wawancara dengan Guru dan Siswa
Wawancara dengan objek guru dan siswa dilakukan pada awalbulan Agustus 2008 di MTs Pembangunan UIN jakarta. Pertanyaan yangdiajukan saat wawancara berkisar tentang kesulitan yang dihadapi dalampembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh khususnya dalam pelajaran fisika.Informasi tentang hasil belajar yang dapat diketahui adalah informasihasil belajar fisika siswa pada konsep cahaya untuk kelas VIII tahun lalu.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa modelpembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah cukup bervariasi.Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah diselingi dengan tanyajawab dan kegiatan eksperimen yang sesekali dilakukan oleh guru. Tetapi padakenyataannya sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalampembelajaran fisika khususnya konsep cahaya. Kondisi seperti ini salahsatunya disebabkan oleh
32
interaksi antara siswa dan guru yang kurang berjalan dengan baik saatkegiatan pembelajaran.b. Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan kedua yang dilakukan untuk memperoleh data analisis kebutuhanadalah observasi kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan pada minggu keduabulan Agustus 2008. Berdasarkan kegiatan observasi diperoleh deskripsiumum mengenai situasi dan kondisi pembelajaran siswa. Informasi lain yangdiperoleh yaitu tentang kondisi lingkungan sekolah beserta fasilitaspenunjang proses pembelajaran yang ada.
Alokasi waktu untuk mata pelajaran fisika di sekolah untuk kelas VIII yaitu
4 jam pelajaran (2x pertemuan) perminggunya. Sarana dan prasarana penunjangpembelajaran disekolah ini sudah cukup memadai. Sekolah ini memiliki banyakruang kelas dan fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran seperti:laboratorium kimia, fisika, biologi dan komputer. Selain itu tersedia pulaperpustakaan yang menyediakan bahan bacaan bagi siswa.2. Siklus I
a. Tahap perencanaan
Guru membuat acuan program pembelajaran berupa silabus danRencana Program Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik two stay two straydengan pendekatan nilai.b. Tahap Pelaksanaan/Tindakan
Guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan tahap-tahapsebagai berikut:1) Guru memberikan penjelasan mengenai rencana dan tujuan
pembelajaran yang terdapat dalam acuan program pembelajaran.2) Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatifteknik
two stay two stray dengan pendekatan nilai.
3) Guru menjelaskan konsep cahaya yang disisipi dengan muatan nilai dalamkegiatan pembelajaran.
4) Guru dan siswa menjalankan pembelajaran dengan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai.
33
5) Pada akhir pelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkanmateri pelajaran..
6) Pada akhir siklus I guru memberikan tes kepada siswa.
c. Tahap Pengamatan
Kegiatan pada tahap pengamatan berupa pengamatan terhadapkegiatan pembelajaran siklus I. Hasil pengamatan yang dikumpulkan berupacatatan setiap detail aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran padasiklus I. Hasil pengamatan dicatat pada lembar observasi dan catatanlapangan yang dapat dijadikan sebagai bahan refleksi.d. Tahap Refleksi
Refleksi pada proses pembelajaran siklus I dilakukan untukmemperbaiki kekurangan pada siklus I sebagai tolak ukur untukmenyempurnakan siklus selanjutnya. Beberapa tahapan antara lain:1) Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh pada siklus I
2) Menarik kesimpulan pada siklus I
3) Merefleksi kekurangan pada siklus I dengan merujuk pada IPH (Indikator
Pencapaian Hasil) ≥75% dengan nilai ketuntasan belajar ≥65.
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Guru membuat acuan program pembelajaran berupa silabus danRencana Program Pembelajaran (RPP) menggunakan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai.b. Tahap Tindakan
1) Guru dan siswa menjalankan pembelajaran mengaplikasikan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilaiyang telah disempurnakan sesuai dengan prosedur.
2) Guru menjelaskan konsep yang belum dimengerti siswa yang diketahui darihasil refleksi siklus I
3) Pada akhir pelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkanmateri pelajaran.
34
4) Pada akhir pelajaran guru memberikan kuesioner dan tes hasil belajar padaakhir siklus II
c. Tahap Pengamatan
Kegiatan pengamatan pada siklus II dilakukukan denganmengamati kegiatan pembelajaran sebagai hasil refleksi dari siklus I.Hasil dari kegiatan pengamatan diperoleh data penelitian. Data yangdikumpulkan berupa catatan setiap detail aktivitas siswa dan guru dalamkegiatan pembelajaran siklus II.d. Tahap refleksi
Refleksi kegiatan pembelajaran pada siklus II yaitu denganmelihat perkembangan tes hasil belajar pada siklus I dan siklus IIserta respon siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatifteknik two stay two stray dengan pendekatan. Apabila masih terdapatkekurangan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik two staytwo stray pada konsep cahaya dengan pendekatan nilai
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mampumembuat siswa mengetahui serta memahami nilai-nilai sains yang terkandungdi dalamnya.. Adapun keberhasilan hasil belajar yang diharapkan ditentukanberdasarkan IPH (Indikator Pencapaian Hasil) ≥ 75% dengan nilai ketuntasanbelajar ≥ 65.
35
G. Data dan Sumber Data
Data yang diperoleh berupa nilai hasil belajar siswa yangmencakup penguasaan konsep cahaya serta respon siswa terhadap modelpembelajaran yang diberikan.
Tabel 3.2 Data dan Sumber Data
No Jenis data Instrumen yangdigunakan
Sumber Data
1 Analisis kebutuhanproses pembelajaran
Lembar wawancaraanalisis kebutuhan
Siswa danguru
2 Proses pembelajaran Lembar observasidan catatanlapangan
Siswa danguru
3 Penguasaan konsep Tes hasil belajar Siswa
4 Respon siswa Kuesioner Siswa
H. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen, yaitu:
1. Lembar wawancara analisis kebutuhan
Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa. Pedomanwawancara kepada guru menitik beratkan pada tanggapan dankesulitan guru dalam mengajarkan fisika khususnya konsep cahaya.Sedangkan wawancara pada siswa bertujuan untuk mengetahui pandangansiswa terhadap pelajaran fisika dan kesulitan dalam mempelajari fisikakhususnya konsep cahaya.
36
2. Lembar observasi dan catatan lapangan
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan jalanmengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.1
Pengamatandan pencatatan dilakukan secara sistematik terhadap gejala yang tampakpada objek penelitian.2 Lembar observasi digunakan untuk mengetahuiproses pembelajan dengan model pembelajaran kooperatif teknik two staytwo stray pada konsep cahaya dengan pendekatan nilai. Catatan lapanganjuga digunakan dalam rangka melengkapi kejadian-kejadian yang tidak terdapatdalam lembar observasi.3. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakanuntuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner ini digunakan untukmengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatifteknik two stay two stray pada konsep cahaya dengan pendekatan nilaimenggunakan skala likert yang telah dimodifikasi menjadi 5 alternatifjawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidaksetuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Kuesioner yang digunakanadalah kuesioner tertutup.4. Tes.
Tes adalah adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakanuntuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.3 Tes yang digunakan dalam penelitian inibertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pokok bahasancahaya. Instrumen untuk setiap siklus (postes/hasil belajar) masing-masingterdiri dari 20 butir soal pilihan ganda.
1 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), h.2132 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, (Jakarta : Rineka Cipta, 2004), h. 1183 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2006),h.53
37
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tes dan nontes. Tes berupapostes (setiap siklus) dengan menggunakan 20 butir soal pilihanganda yang bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa. Sedangkannontes berupa wawancara dan observasi digunakan untuk mengetahuikegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik twostay two stray pada konsep cahaya dengan pendekatan nilai. Data yangberupa respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif teknik two staytwo stray pada konsep cahaya dengan pendekatan nilai diperoleh denganmenyebarkan kuesioner pada akhir siklus.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Alat ukur yang digunakan dalam suatu penelitian harus tepat,artinya alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan fungsi dansasaran pengukuran. Sebelum alat ukur tersebut digunakan harus diuji terlebihdahulu dengan beberapa rumus, yaitu:1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yaknisejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukanfungsi ukurannya artinya bahwa valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepadamampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan pengukuran yangdikehendaki dengan tepat.4
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas logis
dan validitas empiris. Validitas logis dilakukan untuk menunjukkanbahwa intrumen yang digunakan memenuhi persyaratan validberdasarkan suatu penalaran, sedangkan suatu instrumen dikatakanmemiliki validitas empiris jika intrumen tersebut sudah diuji daripengalaman. Untuk mengukur validitas instrumen dalam penelitian inidigunakan rumus Point Biserial sebagai berikut:5
4 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN JakartaPress, 2006), h. 1055 Suharsimi arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2006),h.79
38
Keterangan:
rpbis
Μ t
SDt
= r point biserial
= Mean skor total yang berhasil dicapai oleh peserta tes
= Deviasi standar total skor
Ρ =
q =
2. Reliabilitas
Proporsi peserta tes yang menjawab betul
Proporsi peserta tes yang menjawab salah
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tesdikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebutdapat memberikan hasil yang tetap.6 Uji ini dilakukan denganmenggunakan rumus Kuder Richardson atau yang dikenal dengan K-R 20,7
yaitu:
n S2
− ∑ pq
r1 1 =
Keterangan:
n − 1 S 2
r1 1 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
P = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q = 1 - p)
∑pq = Jumlah hasil perkalian antar p dan q
n = Banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akarvarians)
6 Ibid, h. 867 Ibid, h. 100
39
3. Uji Taraf Kesukaran
Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnyasuatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalusulit. Rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah sebagai berikut:8
P =BJS
Keterangan : P = Tingkat kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal tersebutdengan benar
JS = Jumlah peserta tes
Klasifikasi indeks kesukaran:
0.00 – 0.30 = soal termasuk kategori sukar
0.30 – 0.70 = soal termasuk kategori sedang
0.70 – 1.00 = soal termasuk kategori mudah
4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakanantara siswa yang berkemampuan tinggi atau siswa yang berkemampuan rendah,rumus daya pembeda adalah sebagai berikut :9
Keterangan:
D = Daya beda
BA = Jumlah kelompok atas yang menjawab soal itu benar
BB = Jumlah kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
JA = Jumlah peserta kelompok atas
JB = Jumlah peserta kelompok bawah
8 Ibid, h. 2089 Suharsimi arikunto,op.cit, h. 213-218
40
P =B A A
J
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
A
P =BB A
J
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab salah
B
Klasifikasi daya beda soal:
D: 0.00 – 0.20 = jelek (poor)
D: 0.20 – 0.40 = cukup (satisfactory)
D: 0.40 – 0.70 = baik (good)
D: 0.70 – 1.00 = baik sekali (excellent)
D: negatif, semuanya tidak baik.
K. Teknik Analisis Data
1. Tes Hasil Belajar
Dalam menganalisis tes hasil belajar digunakan tabel distribusi frekuensi.
a Menentukan rentang1 0
R = H - L (Nilai terbesar – nilai terkecil) +1
b Menentukan banyaknya kelas1 1
K = 1 + 3.3 Log n
c Menentukan panjang kelas interval 1 2
P = R
K
d Menentukan mean1 3
ΣΧM − =
Χ Ν
1 0 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2000),
h..491 1 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Penerbit Tarsito, 1996), edisi ke-6, h.471 2 Ibid, h.471 3 Anas Sudijono, Op Cit, h.80
41
e Menentukan frekuensi 1 4
(1) Frekuensi absolute merupakan frekuensi yang dihitung berdasarkan jumlahnilai yang terletak pada interval tersebut.
(2) Frekuensi relatif=frekuensi absolute Χ100%
Σf
2. Respon Siswa terhadap Penerapan Model PembelajaranKooperatif
Teknik Two Stay Two Stray dengan Pendekatan Nilai
Respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif teknik two stay twostray dengan pendekatan nilai dapat diperoleh dengan membuat tabeldistribusi frekuesi dari total jawaban setiap pernyataan padalembar kuesioner yang menggunakan skala Likert. Pernyataan-pernyataanyang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai oleh subjek denganSangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS) dan SangatTidak Setuju (STS).
Kategori Respon yang digunakan telah mengalami adaptasi danpenyesuaian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Kategori dan nilai interval
No Kategori Respon1 5 Interval Nilai1 6
1 A (Baik Sekali) Xt >121
2 B (Baik) 114< Xt <121
3 C (Cukup Baik) 108< Xt <114
4 D (Kurang) 102< Xt <108
5 E (Gagal) Xt <102* Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 20
1 4 Sudjana, op.cit, h.501 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.2451 6 Anas Sudijono, op.cit, h.161
42
Untuk dapat mengetahui persentase untuk masing-masing kategoriyang telah diperoleh digunakan rumus:1 7
P =F
X 100%N
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Number of Cases
L. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan
Setelah peneliti melakukan tindakan pada siklus I, makapenelitian ditindak lanjuti untuk memperbaiki kekurangan dengan melakukantahapan pada siklus selanjutnya, adapun tahapan pada siklus lanjutan tersebutadalah:
Tabel 3.4 Perencanaan Tindakan
1 PERENCANAAN:IDE AWAL
Memperbaiki dan meningkatkan hasil belajarfisika siswa
2 TEMUAN AWAL • Siswa masih belum memahami modelpembelajaran yang digunakan
• Hasil belajar belum maksimal
3 DIAGNOSIS Penggunaan model pembelajaran kooperatifteknik two stay two stray dengan pendekatannilai dapat meningkatkan hasil belajar.
4 PERENCANAAN Guru membuat acuan program pembelajaranberupa silabus dan Rencana ProgramPembelajaran (RPP) menggunakan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay twostray dengan pendekatan nilai.
5 TINDAKAN • Guru dan siswa menjalankanpembelajaran dengan model pembelajarankooperatif teknik two stay two straydengan pendekatan nilai yang telahdisempurnakan sesuai dengan
1 7 Sudjana, Op Cit,h.50
43
prosedur.
• Guru menjelaskan konsep yang belumdimengerti siswa yang diketahui darihasil refleksi siklus I
• Pada akhir pelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
• Pada akhir pembelajaran siklus II gurumemberikan kuesioner dan tes hasil belajar.
6 PENGAMATAN Mengumpulkan data penelitian. Data yangdikumpulkan berupa catatan setiap detailaktivitas siswa dan guru dalam kegiatanpembelajaran, kuesioner dan tes hasil belajarpada akhir siklus II
7 REFLEKSI • Mengolah dan menganalisis data yangdiperoleh pada siklus II
• Menarik kesimpulan pada siklus I I
• Merefleksi kekurangan pada siklus IIdengan merujuk pada IPH (IndikatorPencapaian Hasil) ≥75% dengan nilaiketuntasan belajar ≥65.
Siklus III dan seterusnya
Penulisan Laporan Penelitian
BAB IVH ASIL PE NEL IT IAN DAN PE M B A H ASAN
A. Deskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan
1. Hasil Belajar (Post test) Siklus I
Nilai tes hasil belajar siswa (post tes) siklus I pada konsep cahayadapat pada tabel dan histogram berikut ini:
Tabel 4.1 R ekapitulasi N ilai H asil B elajar Fisika Siswa Siklus I
NO Nama Siklus I
1 A 602 B 503 C 654 D 655 E 756 F 557 G 658 H 559 I 75
10 J 6011 K 4512 L 8013 M 5514 N 8015 O 5016 P 7017 Q 6518 R 6519 S 6020 T 6521 U 5522 V 6523 W 7024 X 6025 Y 6026 Z 6527 AA 8028 AB 7529 AC 7030 AD 6031 AE 6032 AF 50
ΣX 2030
Rata-Rata 63,4
44
45
Tabel 4.2 D istribusi Frekuensi N ilai T es H asil B elajar (Post test) Siklus I
NO Rentang Nilai Frekuensi AbsolutFrekuensi Relatif
(%)1 45-50 4 12,52 51-56 4 12,53 57-62 7 21,94 63-68 8 25,05 69-74 3 9,46 75-80 6 18,8
Jumlah 32 100* Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 15
30,0
25,0
20,0
21,9
25,0
18,8
15,0
10,0
12,5 12,5
9,4
5,0
0,045-50 51-56 57-62 63-68 69-74 75-80
Re n tan g Nilai
G am bar 4.1 H istogram D istribusi Frekuensi N ilai T es H asil B elajar(Post test) Siklus I
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan histogram di atas dapat diamati
bahwa siswa yang memperoleh nilai pada rentang nilai (45-50) sebanyak 4 orang
(12.5 %), rentang nilai (51-56) sebanyak 4 orang (12.5 %), rentang nilai (57-62)sebanyak 7 orang (21.9 %), rentang nilai (63-68) sebanyak 8 orang(25 %), rentang nilai (69-74) sebanyak 3 orang (9.4 %), danrentang nilai (75-80) sebanyak 6 orang (18.8 %).
46
2. Hasil Belajar (Post test) Siklus II
Nilai tes hasil belajar siswa (post tes) siklus II pada konsep cahayadapat pada tabel dan histogram berikut ini:
Tabel 4.3 R ekapitulasi N ilai H asil B elajar Fisika Siswa Siklus II
NO Nama Siklus II
1 A 802 B 653 C 704 D 705 E 756 F 807 G 808 H 609 I 85
10 J 7511 K 8012 L 7513 M 7514 N 7515 O 8016 P 7517 Q 7518 R 7019 S 6520 T 8021 U 8022 V 7523 W 7024 X 8025 Y 8026 Z 8027 AA 7028 AB 7529 AC 7530 AD 6531 AE 8032 AF 50
ΣX 2370Rata-Rata 74 ,1
47
Tabel 4.4 D istribusi Frekuensi N ilai T es H asil B elajar (Post test) Siklus II
NO Rentang Nilai Frekuensi AbsolutFrekuensi Relatif
(%)1 50-55 1 3,12 56-61 1 3,13 62-67 3 9,44 68-73 5 15,65 74-79 10 31,36 80-85 12 37,5
Jumlah 32 100* Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 16
40,0 37,5
35,0
30,0
31,3
25,0
20,0
15,0
10,0 9,4
15,6
5,0 3,1 3,1
0,050-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85
Re ntang Nilai
G am bar 4.2 H istogram D istribusi Frekuensi N ilai T es H asil B elajar(Post test) Siklus II
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan histogram di atas dapat diamati
bahwa siswa yang memperoleh nilai pada rentang nilai (50-55) sebanyak 1 orang
(3.1 %), rentang nilai (56-61) sebanyak 1 orang (3.1 %), rentang nilai(62-67) sebanyak 3 orang (9.4 %), rentang nilai (68-73) sebanyak 5orang (15.6 %), rentang nilai (74-79) sebanyak 10 orang (31.3 %), danrentang nilai (80-85)sebanyak 12 orang (37.5 %).
48
3. Respon Siswa terhadap Penerapan Model PembelajaranKooperatif Teknik Two Stay Two Stray (Dua TinggalDua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai
Data mengenai respon siswa terhadap penerapan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu)dengan pendekatan nilai diperoleh melalui penyebaran kuesionerkepada siswa dengan jumlah sepuluh butir item pernyataan.Pernyataan dikelompokkan kedalam tiga buah indikator yaitu daya tariktopik bahasan, daya tarik model pembelajaran kooperatif teknik two stay twostray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai dan keterampilanmodel pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggaldua tamu) dengan pendekatan nilai.
a. Persenta se R ata-rata Jaw aban Pernyataan Indikator I
Indikator I (daya tarik topik bahasan) terdiri dari dua buah item pernyataan.Keduanya di gabuangkan dalam bentuk persentase rata-rata kemudiandigambarkan dalam bentuk diagram dibawah ini.
P ersentase R ata-rata Jaw aban P ern yataan Ind ikator I
30%
14% 0% 23%
33%
Sangat SetujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
G am bar 4.3 D iagram Persentase Rata-rata Jawaban Pernyataan
Indikator I
*P erh itu n gan d apat d ilih a t p ad a lam p iran 19
48
3. Respon Siswa terhadap Penerapan Model PembelajaranKooperatif Teknik Two Stay Two Stray (Dua TinggalDua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai
Data mengenai respon siswa terhadap penerapan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu)dengan pendekatan nilai diperoleh melalui penyebaran kuesionerkepada siswa dengan jumlah sepuluh butir item pernyataan.Pernyataan dikelompokkan kedalam tiga buah indikator yaitu daya tariktopik bahasan, daya tarik model pembelajaran kooperatif teknik two stay twostray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai dan keterampilanmodel pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggaldua tamu) dengan pendekatan nilai.
a. Persenta se R ata-rata Jaw aban Pernyataan Indikator I
Indikator I (daya tarik topik bahasan) terdiri dari dua buah item pernyataan.Keduanya di gabuangkan dalam bentuk persentase rata-rata kemudiandigambarkan dalam bentuk diagram dibawah ini.
P ersentase R ata-rata Jaw aban P ern yataan Ind ikator I
30%
14% 0% 23%
33%
Sangat SetujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
G am bar 4.3 D iagram Persentase Rata-rata Jawaban Pernyataan
Indikator I
*P erh itu n gan d apat d ilih a t p ad a lam p iran 19
48
3. Respon Siswa terhadap Penerapan Model PembelajaranKooperatif Teknik Two Stay Two Stray (Dua TinggalDua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai
Data mengenai respon siswa terhadap penerapan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu)dengan pendekatan nilai diperoleh melalui penyebaran kuesionerkepada siswa dengan jumlah sepuluh butir item pernyataan.Pernyataan dikelompokkan kedalam tiga buah indikator yaitu daya tariktopik bahasan, daya tarik model pembelajaran kooperatif teknik two stay twostray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai dan keterampilanmodel pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray (dua tinggaldua tamu) dengan pendekatan nilai.
a. Persenta se R ata-rata Jaw aban Pernyataan Indikator I
Indikator I (daya tarik topik bahasan) terdiri dari dua buah item pernyataan.Keduanya di gabuangkan dalam bentuk persentase rata-rata kemudiandigambarkan dalam bentuk diagram dibawah ini.
P ersentase R ata-rata Jaw aban P ern yataan Indikator I
30%
14% 0% 23%
33%
Sangat SetujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
G am bar 4.3 D iagram Persentase Rata-rata Jawaban Pernyataan
Indikator I
*P erh itu n gan d apat d ilih a t p ad a lam p iran 19
49
Berdasarkan diagram diatas dapat diamati bahwa siswa yangmenjawab sangat setuju terhadap daya tarik topik bahasan cahayasebesar 23%, setuju sebesar 33%, ragu-ragu sebesar 30%, tidak setuju sebesar14% dan sangat tidak setuju sebesar 0%.
b. Persenta se R ata-rata Jaw aban Pernyataan Indikator II
Pernyataan pada indikator kedua (daya tarik model pembelajaran kooperatifteknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai) terdiridari dua buah item pernyataan. Keduanya dirata-ratakan dalam bentuk persentasedan digambarkan ke dalam diagram di bawah ini.
Persentasi Rata-rata Jawaban Pernyataan Indikator II
20%
9% 2% 17%
52%
Sangat SetujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
G am bar 4.4 D iagram Persentase Rata-rata Jawaban Pernyataan
Indikator II
*Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 19
Berdasarkan diagram 4.4 dapat diamati bahwa siswa yang menjawab sangatsetuju terhadap daya tarik model pembelajaran kooperatif teknik twostay two stray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai sebesar 17%,setuju sebesar52%, ragu-ragu sebesar 20%, tidak setuju sebesar 9% dan sangat tidaksetuju sebesar 2%.
49
Berdasarkan diagram diatas dapat diamati bahwa siswa yangmenjawab sangat setuju terhadap daya tarik topik bahasan cahayasebesar 23%, setuju sebesar 33%, ragu-ragu sebesar 30%, tidak setuju sebesar14% dan sangat tidak setuju sebesar 0%.
b. Persenta se R ata-rata Jaw aban Pernyataan Indikator II
Pernyataan pada indikator kedua (daya tarik model pembelajaran kooperatifteknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai) terdiridari dua buah item pernyataan. Keduanya dirata-ratakan dalam bentuk persentasedan digambarkan ke dalam diagram di bawah ini.
Persentasi Rata-rata Jawaban Pernyataan Indikator II
20%
9% 2% 17%
52%
Sangat SetujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
G am bar 4.4 D iagram Persentase Rata-rata Jawaban Pernyataan
Indikator II
*Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 19
Berdasarkan diagram 4.4 dapat diamati bahwa siswa yang menjawab sangatsetuju terhadap daya tarik model pembelajaran kooperatif teknik twostay two stray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai sebesar 17%,setuju sebesar52%, ragu-ragu sebesar 20%, tidak setuju sebesar 9% dan sangat tidaksetuju sebesar 2%.
49
Berdasarkan diagram diatas dapat diamati bahwa siswa yangmenjawab sangat setuju terhadap daya tarik topik bahasan cahayasebesar 23%, setuju sebesar 33%, ragu-ragu sebesar 30%, tidak setuju sebesar14% dan sangat tidak setuju sebesar 0%.
b. Persenta se R ata-rata Jaw aban Pernyataan Indikator II
Pernyataan pada indikator kedua (daya tarik model pembelajaran kooperatifteknik two stay two stray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai) terdiridari dua buah item pernyataan. Keduanya dirata-ratakan dalam bentuk persentasedan digambarkan ke dalam diagram di bawah ini.
Persentasi Rata-rata Jawaban Pernyataan Indikator II
20%
9% 2% 17%
52%
Sangat SetujuSetujuRagu-raguTidak SetujuSangat Tidak Setuju
G am bar 4.4 D iagram Persentase Rata-rata Jawaban Pernyataan
Indikator II
*Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 19
Berdasarkan diagram 4.4 dapat diamati bahwa siswa yang menjawab sangatsetuju terhadap daya tarik model pembelajaran kooperatif teknik twostay two stray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai sebesar 17%,setuju sebesar52%, ragu-ragu sebesar 20%, tidak setuju sebesar 9% dan sangat tidaksetuju sebesar 2%.
50
c. Persenta se R ata-rata Jaw aban Pernyataan Indikator III
Indikator ketiga (keterampilan model pembelajaran kooperatif tekniktwo stay two stray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai) terdiri atasenam buah item pernyataan. Item-item pernyataan tersebut dirata-ratakan dalambentuk persentase dan ditampilkan dalam bentuk diagram seperti yangtergambar di bawah ini.
Pe rse n tase Rata-ra ta Jawab an Pe rn yataanInd ikato r III
42%
11% 5%22%
20%
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
G am bar 4.5 D iagram Persentase Rata-rata Jawaban Pernyataan
Indikator III
*P erh itung an dap at d ilih a t pad a lam p iran 19
Diagram 4.5 menggambarkan 5% siswa sangat setuju dan 22%setuju bahwa di dalam model pembelajaran kooperatif teknik two staytwo stray (dua tinggal dua tamu) dengan pendekatan nilai terdapat beberapaketerampilan yang dapat dikembangkan. Sementara itu 20% menyatakan ragu-ragu, 42% tidak setuju dang 11% menyatakan sangat tidak setuju.
51
B. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian1. Tindakan Setiap Siklusa. Siklus I
Tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi beberapa tahapan,antara lain:1) Tahap perencanaan
Kegiatan dalam tahap perencanaan dilakukan berdasarkan seluruh informasidari analisis kebutuhan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap iniantara lain membuat silabus pembelajaran, merencanakanpembelajaran yang akan digunakan dengan menggunakan modelpembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilaiyang dituangkan kedalam rencana pembelajaran (RPP), menentukankonsep bahasan, menyusun lembar latihan soal, dan membuatformat-format observasi (pedoman observasi untuk kegiatanpembelajaran, lembar observasi bebas, angket dan menyusun soal teskemampuan siswa), serta meningkatkan pemahaman siswa sebesar≥75%.
2) Tahap pelaksanaan tindakan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 1 April-6 Mei 2009 dengankonsep bahasan cahaya. Konsep cahaya yang di bahas terdiriatas pemantulan cahaya, cermin, lensa dan pembiasan.a) Pertemuan 1
Guru membuka pelajaran dengan terlebih dahulu berdoabersama dilanjutkan dengan memperkenalkan diri danmengabsen kehadiran siswa di kelas. Selesai mengkondisikankelas guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini kepadasiswa. Apersepsi dan motivasi yang dilakukan guru
kepada siswa diawal pembelajaran adalahmendeskripsikan sekilas tentang konsep dasar cahaya dan memberikanpertanyaan kepada siswa secara random tentang konsep dasar cahaya.
52
Apersepsi dan motivasi yang dilakukan guru diharapkan dapat memacusiswa untuk menciptakan interaksi positif dalam kegiatan pembelajaran.Terbukti beberapa orang siswa merespon pertanyaan denganjawaban yang mereka berikan. Setelah penjelasan tentang konsepdasar cahaya yang disisipi muatan nilai dirasa cukup gurumembagi siswa kedalam beberapa kelompok kooperatif sesuaidengan tingkat kemampuannya. Siswa merespon guru denganmembentuk kelompok kerja sesuai dengan yang disebutkan saatpembagian kelompok.Usai mengatur pembentukan kooperatif guru menjelaskan carakerja model pembelajaran kooperatif teknik two stay twostray dengan pendekatan nilai kepada siswa sambilmembagikan tugas kepada masing-masing kelompok. Siswakemudian mempraktekkan langkah kerja model pembelajaran yangdijelaskan guru untuk membahas tugas yang diberikan.Masing-masing kelompok membahas dan bertukar informasidengan kelompok lain. Selesai mengerjakan tugas yangdiberikan guru dan siswa melakukan refleksi dengan membahasdan mencocokkan tugas yang telah dikerjakan bersama-samadalam kelompok kooperatif pada akhir pembelajaran gurumemberikan tugas individu kepada siswa sebagai bahan latihan.
b) Pertemuan 2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Motivasi yangdiberikan pada hari itu berupa pertanyaan pembelajaran untukmereview materi pada pertemuan sebelumnya. Pertanyaan dilakukansecara random yang dimaksudkan untuk menstimulus konsentrasisiswa sebelum apersepsi diberikan. Beberapa menit kemudiankegiatan dilanjutkan dengan pemberian apersepsi pembelajaran.Apersepsi berupa deskripsi singkat dari pertemuan sebelumnyadan informasi tentang hal-hal yang berhubungan denganpercobaan sederhana yang akan dilakukan pada pertemuantersebut. Percobaan ini dapat melatih nilai praktis danintelektual siswa.
53
Siswa dan guru saling berinteraksi dengan pembentukankelompok kooperatif yang telah ditentukan pada pertemuansebelumnya. Beberapa orang siswa masih terlihat bingungdengan kelompoknya tetapi berusaha dikondisikan oleh guru.Setelah setelah kelompok kooperatif siap guru mulai membagikanlembar percobaan kepada masing-masing kelompok. Tak lupa gurumengingatkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran sesuaidengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two straydengan pendekatan nilai. Siswa merespon guru dengan melakukandan mendiskusikan percobaan dalam kelompok kooperatif denganteknik tersebut.Beberapa waktu membahas dalam kelompok kooperatif siswamelanjutkan bertukar informasi untuk menjawab pertanyaandalam lembar percobaan. Selesai melakukan pembahasan dandiskusi, guru dan siswa melakukan refleksi untuk mengakhiri kegiatanpembelajaran. Refleksi dilakukan dengan menyimpulkan hasilpercobaan yang dilakukan pada pertemuan tersebut.
c) Pertemuan 3
Kegiatan pembelajaran seperti biasa diawali penyampaiantujuan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran.Motivasi yang diberikan oleh guru terhadap siswa berupapertanyaan pembelajaran tentang materi pada
pertemuan selanjutnya. Kemudian kegiatan dilanjutkandengan kegiatan apersepsi berupa review materi pelajaran padapertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan materi ajar yangakan dibahas.Di dalam kelas guru dan siswa berusaha menciptakan polainteraksi untuk membuat atmosfer belajar yang nyaman.Guru secara aktif menjelaskan materi tentang cermin denganmenyisipkan nilai praktis dan nilai intelektual dalam penjelasannya.Siswa merespon kegiatan ini dengan mendengarkan penjelasanyang diberikan dengan sesekali mengajukan pertanyaan kepadaguru.
54
Selesai mendeskripsikan materi guru meminta siswa untukkembali belajar dalam kelompok kooperatif yang sudah adadilanjutkan dengan membagikan lembar latihan kepada masing-masing kelompok. Siswa sesegera mungkin bergabung dengankelompoknya dan berusaha mengerjakan soal-soal yang diberikan.Kegiatan diskusi terlihat begitu menarik, meski kegiatan berkunjungmenuju kelompok lain terkadang membuat siswa agak bingungkarena masih ada beberapa kelompok yang didatangi beberapakali. Guru sesekali mengingatkan kembali langkah-langkahbertukar kelompok.Beberapa waktu kemudian, semua kelompok kooperatif selesaimembahas soal yang diberikan, sehingga kegiatan dilanjutkandengan merefleksikan kegiatan pembelajaran. Kegiatanrefleksi dilakukan dengan mencocokkan jawaban dan pemberian tugaslatihan pada siswa.
d) Pertemuan 4
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikantujuan pembelajaran sesuai denga skenario pembelajaran. agarkonsentrasi siswa dapat terstimulus, guru memberikan motivasi denganpertanyaan pembelajaran tentang materi sebelumnya yangberkaitan dengan pembelajaran hari itu kemudian dirangkaidengan mereview materi pembelajaran.Interaksi kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang materi yangharus disampaikan dengan sesekali diselingi dengan pertanyaandari beberapa orang siswa. Tak lupa guru menyisipkan nilaipraktis dan intelektual dalam kegiatan pembelajaran. beberapawaktu kemudian kegiatan dilanjutkan dengan instruksi guru padasiswa untuk kembali belajar dalam kelompok kooperatif. Halini direspon siswa dengan kembali dalam kelompok kooperatifnya.Guru membagikan lembaran soal kepada masing-masingkelompok kooperatif untuk dibahas bersama-sama. Siswa bekerja dalamkelompok kooperatifnya dengan sesekali terlihat bertamu danmenerima tamu dalam kelompok kooperatifnya. Guru tetapmemantau dan sesekali
55
mengingatkan pada siswa tentang teknik ynag digunakan.Selesai dengan kegiatan kelompok kooperatif guru dansiswa melakukan refleksi dengan mencocokkan latihan yangtelah diberikan. Guru tak lupa memberikan tugas pada siswa sebagaibahan latihan di rumah.
e) Pertemuan 5
Pelajaran dibuka dengan berdoa dan mengabsen kehadiransiswa. Kemudia guru melanjutkan dengan menyampaikan tujuanpembelajaran yang sesuai dengan skenario. Apersepsi dan motivasidilakukan dengan memberikan pertanyaan pembelajaran dan
merangkainya dengan mengulang materi pada pertemuansebelumnya yang dikaitkan dengan materi yang akan dibahashari itu. guru tak lupa menyisipkan nilai praktis dan nilai
intelektual yang terdapat dalam materi yangdisampaikan. Siswa menyimakdengan seksama sambil sesekalimengajukan pertanyaan kepada guru.Beberapa waktu kemudian pembelajaran dalam kelompokkooperatif segera dilakukan untuk membahas latihan yangdiberikan. Guru memberikan instruksi kepada siswa untukbelajar dalam kelompok kooperatifnya. Siswa merespondengan sesegera mungkin kembali dalam kelompok kooperatifyang dilanjutkan dengan pembagian soal latihan oleh guru kepadasetiap kelompok kooperatif.Setiap kelompok kooperatif berusaha maksimal untukmenjalankan teknik belajar two stay two stray, meski ada beberapaanggota kelmpok yang masih terlihat kurang
berkonsentrasi. Guru tetap dalam kapasitasnyauntuk memantau dan sesekali memberikan arahan kepada beberapakelompok kooperatif. Setelah semua kelompok berhasilmenyelesaikan tugas mereka sesegera mungkin dilakukanevaluasi dengan mencocokkan jawaban latihan bersama-sama.Pada akhir pelajaran tak lupa guru memberikan tugas sebagaibahan latihan di rumah.
56
f) Pertemuan 6
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran agar pelajaranhari itu berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran. tak lupa gurumemberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Apersepsidan motivasi yang diberikan berupa deskripsi
singkat tentang hukum snellius dan pertanyaanpembelajaran tentang konsep dasar pembiasan.Setelah dirasa siap untuk menerima pelajaran kegiatan dirangkai denganmenjelaskan materi yang berkaitan dengan eksperimen yangakan dilakukan dengan tak lupa menyisipkan nilai praktis dan nilaiintelektual dalam pembelajaran. siswa merespon kegiatan ini enganmemperhatikan dengan seksama dan sesekali melontarkan pertanyaankepada guru.Selesai menjelaskan guru mengarahkan siswa untuk belajardalam kelompok kooperatif untuk membahas eksperimen sederhanayang akan dilakukan. Siswa sesegera mungkin membentukkelompok kooperatif dan membahas eksperimen sederhanaberdasarkan langkah kerja yang terdapat dalam lembar kerja.Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksidengan menyimpulkan hasil eksperimen sederhana yang telahdilakukan. Hasil eksperimen dikaitkan dengan konsep dasarhukum snellius. Tak lupa guru memberikan tugas untukmembaca sub bab sebagai bahan persiapan untuk pertemuanselanjutnya.
g) Pertemuan 7
Pembelajaran dibuka dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Gurumemberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa berupa review materibelajar pada pertemuan sebelumnya yang dikaitkan dengan materi yangakan dijelaskan yang dilanjutkan dengan memberikanpertanyaan pembelajaran.Setelah dirasa siswa telah memperoleh stimulus yang cukupguru melanjutkan kegiatan dengan menjelaskan materi padahari tersebut tentang lensa cembung. Guru tak lupa menyisipkan nilaiintelektual dan nilai praktis dalam penjelasannya kepadasiswa. Siswa merespon
57
kegiatan ini dengan memperhatikan penjelasan guru yang diikuti denganmelontarkan beberapa pertanyaan kepada guru.Kegiatan inti yang dilakukan adalah belajar dalam kelompok kooperatifuntuk membahas soal-soal yang diberikan oleh guru. Guru memberikanarahan sambil membagikan soal latihan kepada masing-masingkelompok kooperatif yang telah dibentuk oleh siswa.Ketika siswa bekerja dan bertukar informasi dengankelompok kooperatifnya, guru semaksimal mungkin memantau danmemberikan pengarahan kepada siswa. Setelah semua kelompokkooperatif siap dengan jawaban soal, guru dan siswasegera melakukan refleksi. Refleksi dilakukan dengan
mencocokkan jawaban soal danmenyimpulkan pembelajaran hari tersebut. Pada akhirpembelajaran guru memberikan tugas latihan dan membacauntuk mempersiapkan pertemuan selanjutnya.
h) Pertemuan 8
Pertemuan delapan dibuka dengan menyampaikan tujuan pembelajaranoleh guru agar pembelajaran lebih terarah. Guru memberikan apersepsiberupa review materi pelajaran pada pertemuan sebelumnyayang berkaitan dengan materi ajar yang akan dibahas. Kegiatandilanjutkan dengan pemberian motivasi kepada siswa berupa
pertanyaan pembelajaran tentang konsep yang akan dibahas.Aktifitas selanjutnya guru melanjutkan penjelasan mengenaikonsep lensa cekung dan mengarahkan siswa untuk belajardalam kelompok kooperatif mereka. Beberapa waktu kemudiankelompok kooperatif yang telah terbentuk menerima soal latihandari guru untuk dibahas bersama.Guru sesekali memberikan arahan tentang kegiatan kelompok kooperatifdan memantau dengan seksama. Selesai dengan soal yangdikerjakan guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi.Refleksi diisi dengan membahas dan mencocokkan jawabanlatihan yang diberikan. Pada akhir pembelajaran gurumengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri
58
untuk menghadapi tes hasil belajar (posttest) pada pertemuanselanjutnya.
i) Pertemuan 9
Pada pertemuan kesembilan guru memberikan tes hasil belajar (posttest)pada akhir siklus I kepada siswa. Tes ini dilakukan untukmengetahui hasil belajar siswa berdasarkan tindakan yang telahdiberikan. Materi tes meliputi seluruh subbab dalam konsepcahaya yang terdiri atas pengertian cahaya, pemantulan, cermin,pembiasan dan lensa.
3) Tahap Pengamatan/Observasi
Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapatbeberapa kekurangan dalam setiap pertemuan. Beberapa kejadian yangterpantau oleh peneliti dan observer antara lain:a). Terdengar suara ribut dari masing-masing kelompok kooperatif. Hal
ini dikarenakan mereka masih bingung harus memposisikandiri dalam kelompok dan bagaimana menjalankan langkah-langkahteknik two stay two stray dengan baik.
b). Banyak siswa yang masih belum dapat bekerjasama dengankelompoknya. Siswa yang memiliki kemampuan lebihcenderung mendominasi kegiatan diskusi, sementara itusiswa yang merasa memiliki kemampuan kurang cenderung menjadipasif.
c). Beberapa orang siswa masih terlihat asyik bercandasaat guru menerangkan dan mengerjakan tugas.
d). Adapula siswa yang bertanya berulang-ulang kepada penelitimengenai soal yang sulit dipecahkan khususnya pada sub babpemantulan dan pembiasan.
e). Alokasi waktu untuk pengerjaan tugas, pembahasan danpenarikan kesimpulan belum optimal.
f). Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada siklus I, diperoleh rata-rata
63,4. Kondisi tersebut belum mencapai indikator batas penelitian. Selainanalisis perolehan nilai dari tes tersebut juga dapat diketahui kurangnyapemahaman siswa dalam subbab pemantulan dan pembiasan pada lensa.
59
Hal ini terlihat dari rendahnya kemampuan siswa untuk menjawab soaltersebut.
4) Tahap refleksi
Hasil analisis dan evaluasi pada siklus I mendeskripsikan secara garis besarkekurangan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay twostray dengan pendekatan nilai. Beberapa hal yang masih harus diperbaiki,antara lain:a). Perlu ditingkatkan bimbingan dan arahan saat siswa mengerjakan tugas
agar tidak menimbulkan kegaduhan di kelas.b). Perlu diberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam
kegiatan kelompok kooperatif, sehingga tidak hanya siswaberkemampuan lebih saja yang dominan dalam kegiatan diskusi.
c). Peningkatan pengawasan dari peneliti, dengan memantau daridekat setiap kelompok kooperatif saat kegiatan diskusi. Hal inidilakukan untuk meminimalisir siswa yang mengobrol dan bercandasaat kegiatan diskusi berlangsung.
d). Perlu dibuat aturan yang jelas dan tegas, seperti ketika siswa bertanyakepada guru harus dengan tertib.
e). Perlu diatur secara proporsional pembagian waktu dalampengerjaan
tugas, diskusi, dan kesimpulan hasil diskusi.
f). Mempersiapkan latihan-latihan tentang pemantulan cermin danpembiasan pada lensa.
b. Siklus II
Siklus II ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan terhadap tindakanyang dilakukan pda siklus I. Tindakan pada siklus II diarahkan pada optimalisasiproses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa dalamkonsep pemantulan pada cermin dan pembiasan pada lensa. Tindakanini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang mengacupada hasil belajar siswa pada siklus I. Siklus II dilakukan sebanyak tiga kalipertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 7 Mei-14 Mei 2009.
60
1) Tahap perencanaan
Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasilrefleksi dari tindakan yang dilakukan pada siklus I. Perencanaan yangdilakukan berupa penyusunan rencana pembelajaran untuk materiajar yang akan dibahas yang bersifat pengayaan (enrichment) danpenyusunan soal-soal latihan.
2) Tahap pelaksanaan tindakana). Pertemuan 1Guru membuka kegiatan belajar memberikan apersepsi dan motivasi, tetapiterlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsiyang diberikan berupa deskripsi singkat tentang cermin dan motivasiberupa pertanyaan pembelajaran.Penjelasan materi dilanjutkan pada konsep yang dirasa kurangmengerti oleh siswa. Kegiatan ini direspon siswa denganmemberikan pertanyaan tentang konsep pemantulan pada cermin.Beberapa saat setelah itu guru mengarahkan siswa untuk belajardalam kelompok kooperatif guna menyelesaikan soal-soal latihanyang diberikan. Siswa sesegera mungkin bergabung dengankelompok dan mengerjakan soal-soal yang diberikan. Guru terlihatlebih meningkatkan pemantauan kegiatan pembelajaran denganberkunjung ke masing-masing kelompok. Siswa juga terlihat lebihberkonsentrasi melakukan kegiatan diskusi dan bertukar informasi.Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksiuntuk mencocokkan latihan soal yang telah dikerjakan dan membuatkesimpulan. Setelah usai guru memberikan tugas pada siswamempersiapkan diri untuk membaca materi bahasan untuk pertemuanselanjutnya mengenai lensa.b). Pertemuan 2
Pembelajaran dibuka dengan berdoa, mengabsen kehadiransiswa.dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memberikanapersepsi dan motivasi sebelum masuk kedalam kegiatan inti. Gurumerangkai kegiatan dengan memberikan penjelasan
kepada siswa tentang pembentukan bayangan padalensa. Siswa merespon dengan memperhatikan dan sesekali melontarkanpertanyaan kepada guru.
61
Beberapa waktu kemudian guru mengarahkan siswa untuk belajardalam kelompok kooperatif untuk menyelesaikan soal latihan yangdiberikan. Siswa kemudian bergabung dengan kelompok kooperatifmasing-masing. Kegiatan diskusi dan bertukar informasi pada siklusII ini lebih optimal dibandingkan kegiatan pada siklus I.Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan kegiatanrefleksi dengan mencocokkan latihan dan membuat kesimpulan daripertemuan hari tersebut. Setelah itu guru juga tak lupa meminta siswamempersiapkan diri untuk tes pada pertemuan berikutnya.c). Pertemuan 3
Pada pertemuan ketiga yang merupakan akhir dari siklusII guru memberikan postest pada siswa. Postest dilakukan untukmengetahui efek dari tindakan yang dilakukan pada siklus II. Selain teshasil belajar, siswa juga diberikan kuesioner pada akhir pembelajaran. halini dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaranyang diberikan.
3) Tahap Pengamatan/Observasi
Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatandibandingkan dengan siklus I. Kondisi tersebut dapat diamati berdasarkanhasil observasi pada saat proses pembelajaran. beberapa peningkatantersebut antara lain:a). Suasana kelas yang tadinya sangat gaduh lebih tertib, keadaan
siswa menjadi lebih terkendali. Siswa lebih konsentrasi dalampembelajaran, meski masih ada segelintir siswa yang mengobrolketika melakukan kegiatan kooperatif.
b). Siswa sudah mulai memahami tahapan dalam teknik belajaryang digunakan.
c). Alokasi waktu untuk mengerjakan soal, diskusi danmenyimpulkan pembelajaran lebih optimal karena didukung siswa yangcukup optimal dalam belajar.
d). Kesulitan siswa dalam pemahaman konsep cahaya cukupteratasi. Kondisi ini dapat terlihat dari peningkatan rata-rata hasilbelajar pada siklus I sebesar 63,4 menjadi 74,1 pada siklus II.
62
4) Tahap refleksi
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus II,diperoleh deskripsi bahwa model pembelajaran kooperatif teknik two staytwo stray dengan pendekatan nilai cukup membantu
siswa dalam proses pembelajaran fisika pada konsepcahaya, antara lain:a). Pola interaksi siwa dan guru di dalam kelas sudah berjalan
cukup optimal dalam proses pembelajaran di kelas. Antusiasme siswauntuk terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran cenderungcukup baik, siswa lebih berani dalam menunjukkan eksistensidiri dalam proses pembelajaran.
b). Hasil belajar yang dicapai siswa telah mencapai indikator pencapaianhasil yang telah ditetapkan pada awal penelitian.
c). Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus I sudah terlihatterdapat penyempurnaan pada siklus II.
2. Perolehan Hasil Belajar
Berdasarkan tindakan kelas yang dilakukan dan paparan deskripsi data diatas diperoleh hasil dan temuan penelitian berupa hasil belajar pada siklus I dansiklus II. Pada siklus I diperoleh data hasil belajar yang menunjukkan bahwa rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I sebesar 63,4. Jumlahsiswa yang memperoleh nilai ≥ 65 adalah sebanyak 17 orang, jika dipersentasekan jumlahnya sekitar 53,1%. Sementara siswa yang hasilbelajarnya <65 berjumlah 15 orang siswa atau sekitar 46.9%. Dariketerangan diatas dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I belummencapai standar indikator pencapaian hasil, sebab siswa yang memperoleh nilai≥ 65 belum mencapai ≥75%.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajarpada siklus I dan siklus II terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda tentang konsepcahaya. Soal terdiri dari beberapa tingkatan ranah kognitif yang terdiri atas 4nomor soal jenjang pengetahuan (C1), 6 nomor soal jenjang pemahaman (C2), 7nomor soal jenjang aplikasi (C3) dan 3 nomor soal jenjang analisis (C4). Siklus Idan siklus II menggunakan instrumen penelitian yang sama, karenasiklus II merupakan
63
perbaikan tindakan pada siklus I dengan sistem pengayaan terhadap sub bab padakonsep cahaya.
Temuan penelitian pada siklus II menunjukkan adanya perubahanhasil belajar dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari63,4 menjadi 74,1. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa siswa yangmemperoleh nilai ≥65 dari 17 siswa (53.1%) menjadi 30 orang (93,8%).Maka disimpulkan bahwa tindakan pada siklus II telah mencapaipencapaian hasil, karena ≥75% siswa mendapat nilai ≥65. Penelitimemutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II. Kondisi inijuga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Yustini Yusuf danMariani Natalina yang memperoleh kesimpulan bahwa pembelajarankooperatif dengan pendekatan struktural dapat meningkatkan hasilbelajar siswa berdasarkan hasil uji pada dua siklus dalam pembelajaran. 1
Peningkatan yang terjadi pada hasil belajar pada siklus II merupakan hasildari perbaikan tindakan dari siklus I. Kondisi ini terjadi tidakterlepas dari penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two staytwo stray dengan pendekatan nilai yang meningkatkan hasil belajar siswa.Hal ini senada dengan hasil penelitian Neneng Olivia, bahwa terjadipeningkatan aspek kognitif, psikomotor dan afektif siswa dari kegiatanpembelajaran dengan penanaman nilai-nilai sains.2 Kondisi ini didukung oleh persentase jawaban kuesioneryang
disebarkan kepada siswa pada akhir siklus II. Dari hasilkuesioner dapat disimpulkan bahwa siswa merespon dengan baik penerapanmodel pembelajaran tersebut. Kesulitan-kesuliatan belajar dalam konsep cahayasedikit banyak dapat teratasi dengan penerapan model pembelajaran tersebut.Kondisi ini dapat diamati dari rata-rata hasil belajar siswa yangmengalami peningkatan yang cukup signifikan di akhir siklus II.
1 Yustini Yusuf dan Mariani Natalina, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi MelaluiPembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di Kelas 1 SLTP Negeri 20 Pekanbaru,(Jurnal Biogenesis Vol.2(1):8-12, 2005)2 Neneng Olivia, Pengembangan Keterampilan Proses dengan Penanaman Nilai-nilai Sains untukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII, (Skripsi UPI, 2007)
64
3. Rekapitulasi Perolehan Jawaban Respon Siswa terhadapPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two StayTwo Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai
Berdasarkan data-data dan uraian diatas maka dapatdiinterpretasikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tekniktwo stay two stray dengan pendekatan nilai dapat meningkatkan hasilbelajar fisika siswa pada konsep cahaya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasilbelajar fisika siswa pada siklusI dan siklus II. Agar dapat lebih mendukung data di atas, peneliti meminta siswamengisi kuesioner untuk mengetahui respon siswa atas penerapanmodel pembelajaran.
Hasil jawaban pernyataan perindikator pernyataan yang dipaparkan di atas,dapat digunakan sebagai landasan untuk memperoleh kesimpulan secaraumum tentang respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran yangdigunakan. Oleh karena itu peneliti mengakumulasi jawaban dari sepuluhitem pernyataan kedalam bentuk ditribusi frekuensi yang nantinya akan diinterpretasikan ke dalam beberapa kategori seperti yang terdapat pada tabel dandiagram di bawah ini.
Tabel 4.6 D istribusi Frekuensi K uesioner R espon Siswa terhadapPenerapan M odel Pem belajaran K ooperatif T eknik Tw o S tay Tw o Stray dengan
Pendekatan N ilai
Interval f x x2 fx fx2
97-103 2 100 10000 200 20000
104-110 1 107 11449 107 11449
111-117 6 114 12996 684 77976
118-124 1 121 14641 121 14641
Jumlah 10 1112 124066*P erh itung an dap at d ilih a t pad a lam p iran 20
M ean = 111S tandar D ev ias i = 6
65
R ekap itu lasi Perolehan Jaw aban Pernyataan S isw a
10%
10%
10% 10%
60%
A (Baik Sekali)B (Baik)C (Cukup Baik)D (Kurang )E (G aga l)
G am bar 4.6 Diagram Rekapitulasi jawaban K uesioner R espon Siswa terhadapPenerapan M odel Pem belajaran K ooperatif T eknik Tw o S tay Tw o Stray dengan
Pendekatan N ilai
Berdasarkan tabel 4.6 dan diagram 4.6 dapat diamati bahwa respon siswa
terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay twostray dengan pendekatan nilai mengindikasikan respon yang baik dari siswa,sehingga dapat membantu siswa dalam pembelajaran yang bermuara padameningkatnya hasil belajar. Hal ini dapat diamati dari hasil perolehanrata-rata persentase jawaban tertinggi terdapat pada kategori amat baik (xt >121),cukup baik(108< xt
<114),kurang (102< xt <108) dan gagal (xt<102) sebesar 10% danperolehan
jawaban pada kategori baik (114< xt <121) sebesar 60%.
Kondisi diatas menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi terletak pada kelasinterval (114< xt <121) perolehan persentase sebesar 60% dengan kategoribaik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa merespon dengan baikpenerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray denganpendekatan nilai dalam pembelajaran konsep cahaya. Hal ini berdampak padameningkatnya hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh rata-rata hasil belajarnya.
65
R ekap itu lasi Perolehan Jaw aban Pernyataan S isw a
10%
10%
10% 10%
60%
A (Baik Sekali)B (Baik)C (Cukup Baik)D (Kurang )E (G aga l)
G am bar 4.6 Diagram Rekapitulasi jawaban K uesioner R espon Siswa terhadapPenerapan M odel Pem belajaran K ooperatif T eknik Tw o S tay Tw o Stray dengan
Pendekatan N ilai
Berdasarkan tabel 4.6 dan diagram 4.6 dapat diamati bahwa respon siswa
terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay twostray dengan pendekatan nilai mengindikasikan respon yang baik dari siswa,sehingga dapat membantu siswa dalam pembelajaran yang bermuara padameningkatnya hasil belajar. Hal ini dapat diamati dari hasil perolehanrata-rata persentase jawaban tertinggi terdapat pada kategori amat baik (xt >121),cukup baik(108< xt
<114),kurang (102< xt <108) dan gagal (xt<102) sebesar 10% danperolehan
jawaban pada kategori baik (114< xt <121) sebesar 60%.
Kondisi diatas menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi terletak pada kelasinterval (114< xt <121) perolehan persentase sebesar 60% dengan kategoribaik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa merespon dengan baikpenerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray denganpendekatan nilai dalam pembelajaran konsep cahaya. Hal ini berdampak padameningkatnya hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh rata-rata hasil belajarnya.
65
R ekap itu lasi Perolehan Jaw aban Pernyataan S isw a
10%
10%
10% 10%
60%
A (Baik Sekali)B (Baik)C (Cukup Baik)D (Kurang )E (G aga l)
G am bar 4.6 Diagram Rekapitulasi jawaban K uesioner R espon Siswa terhadapPenerapan M odel Pem belajaran K ooperatif T eknik Tw o S tay Tw o Stray dengan
Pendekatan N ilai
Berdasarkan tabel 4.6 dan diagram 4.6 dapat diamati bahwa respon siswa
terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay twostray dengan pendekatan nilai mengindikasikan respon yang baik dari siswa,sehingga dapat membantu siswa dalam pembelajaran yang bermuara padameningkatnya hasil belajar. Hal ini dapat diamati dari hasil perolehanrata-rata persentase jawaban tertinggi terdapat pada kategori amat baik (xt >121),cukup baik(108< xt
<114),kurang (102< xt <108) dan gagal (xt<102) sebesar 10% danperolehan
jawaban pada kategori baik (114< xt <121) sebesar 60%.
Kondisi diatas menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi terletak pada kelasinterval (114< xt <121) perolehan persentase sebesar 60% dengan kategoribaik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa merespon dengan baikpenerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray denganpendekatan nilai dalam pembelajaran konsep cahaya. Hal ini berdampak padameningkatnya hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh rata-rata hasil belajarnya.
BAB VK ESIM PULA N DA N SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagaimanatelah diuraikan pada bab IV, maka dapat dikatakan bahwapenerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray denganpendekatan nilai dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada konsepcahaya. Oleh karena itu secara khusus peneliti menyimpulkan beberapa hal,antara lain:1. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 63,4 dengan
siswa yang memperoleh nilai ≥65 pada siklus I sebanyak17 siswa (53.1%). Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I belummencapaiindikator pencapaian hasil, karena siswa yang
mendapatkan nilai ≥65 belum mencapai ≥75%.2. Hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 74,1 dengan
siswa yang memperoleh nilai ≥65 pada siklus II sebanyak 30siswa (93.8 %). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tindakan padasiklus II telah mencapai indikator pencapaian hasil, sebab ≥75% siswamendapat nilai ≥65 dan rata- rata hasil be;ajar yang meningkat cukupsignifikan.
3. Siswa merespon baik terhadap penerapan model pembelajarankooperatif
teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai. Kondisi inidiketahui berdasarkan hasil penyebaran angket terhadap siswadengan perolehan jawaban pernyataan tertinggi terdapat pada kategori baikyaitu sebesar 60%. Dari uraian di atas dapat disimpulkan secara umumbahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray denganpendekatan nilai dianggap berhasil meningkatkan hasil belajar fisika siswakhususnya pada konsep cahaya. Hal ini dikarenakan hasil belajarsiswa telah mencapai indikator pencapaian hasil yang telah ditetapkan,sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
66
67
B. Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan berdasarkan kesimpulan diatas, antara
lain:
1. Guru dapat mengembangkan model pembelajaran kooperatif tekniktwo stay two stray dengan pendekatan nilai dalam kegiatanpembelajaran di kelas. Hal ini dapat dilakukan apabila konseppembelajaran dan situasi belajar mendukung untuk penggunaan modelpembelajaran tersebut.
2. Peneliti dapat mengadakan penelitian lebih lanjut penerapanmodel pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray denganpendekatan nilai pada konsep-konsep fisika yang lain.
DAFT AR PU ST A K A
Arikunto, S. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. 2006.Arikunto, S. et al. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara, 2008.Ar, E. S. Model Pembelajaran dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi
Siswa. educare.e-fkipunia.net/index.php. Diakses pada 28 Februari 2009pukul 05:32:29
Darwin. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalamProses Pembelajaran IPA-Fisika. Jurnal Pendidikan. 2000.
Herlanti, Y. Perception Of Science Teacher Candidated TowardParticipation Learning Model, Proseding the FirstInternational Seminar on Science Education. UniversitasPendidikan Indonesia, Bandung, 27 November 2007.
Isjoni. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.Bandung: Alfabeta, 2009. Cet. Ke-2
Kagan, S. Cooperative Learning. CA: Kagan Publishing, 1994.www.kaganonline.com. Diakses pada 12 Januari 2009 pukul 16:52:03
Kanginan, M. IPA Fisika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta:Erlangga, 2002.
Lie, A. Cooperative Learning Mempraktekkan CooperativeLearning
di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta:PT. Grasindo, 2004.
Maspupah, M. Efektivitas Pembelajaran dengan Menggunakan PendekatanNilai untuk Meningkatkan Hasil Belajar, Sikap dan Minat Siswapada Konsep Ekologi. Tesis Bandung:Sekolah Pasca Sarjana-UPI, 2007.
Millis, B J. Enhancing Learning and More Through Cooperative Learning.Idea Center, October 2002.
Mulyana, R. Mengartikulasi Pendidikan nilai. Bandung: Alfabetha, 2004.Olivia, N. Pengembangan Keterampilan Proses dengan Penanaman Nilai-
nilai Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP KelasVII. Skripsi. Bandung:FMPIPA-UPI, 2007.
68
69
Rachman, M. Reposisi, Reevaluasi dan redefinisi Pendidikan Nilai BagiGenerasi Muda Bangsa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No:028Tahun ke-7. Maret 2001
Rahayu, S. Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran IPA.MIPA, Tahun 27 No.2, Juli 1998.
Sanjaya, W. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana, 2006.
Sapto Adi, S. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two StayTwo
Stray`(Dua Tinggal Dua Tamu. Skripsi. Universitas Negeri Jakarta.2006.
Selamat, N. et all. Penerapan Pembelajaran Kooperatif denganMetode Bermain Menggunakan Lembar Kerja Siswa Non-Eksperimen untuk Meningkatkan Proses dan Hasil
Belajar Kimia Siswa SMU Laboratorium STKIPSingaraja. Aneka Widya IKIP Negeri Singaraja, No.4 TH XXXIV,Oktober 2001.
Singarimbun, M. et al. Metode Penelitian Survai, Jakarta:LPES, 1989.
Sofyan, A. et al. Evaluasi Pembelajaran IPA BerbasisKompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Sudijono, A. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2000.
Sukarno, et al. Dasar-dasar Pendidikan Sains. Jakarta: PT. Bhratara KaryaAksara, 1981.
Sudjana, N. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 1999.
Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi danPraktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. 2003.
Syah, M. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 1999.
Trimo. Pendekatan Penanaman Nilai dalam Pendidikan.http://re-searchengines.com. Diakses pada 27 Desember 2008pukul05:55:48
70
Yudianto, S. A. Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai.Bandung: Mughni Sejahtera, 2005.
Zuchdi, D. Pendekatan Pendidikan Nilai Secara Komprehensip sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa. CakrawalaPendidikan, Th XX, No.3, Juni 2001.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)FISIKA MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : VIII/II
Jumlah Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran
Jumlah Pertemuan : 2 x Pertemuan
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari
Kompetensi Dasar : 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa
Indikator : 1. Merancang dan melakukan percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
2. Menjelaskan hukum pemantulan cahaya yang di peroleh dari percobaan
3. Membedakan jenis pemantulan baur dan pemantulan teratur
I. Tujuan Pembelajaran :
a Siswa mampu membuktikan bahwa pemantulan cahaya menggunakan cermin datar sama dengan sudut datang, sesuai dengan hukumpemantulan cahaya
b Siswa mampu memaparkan karakteristik pemantulan cahaya
c Siswa mampu menjelaskan hukum pemantulan cahaya secara kualitatif dan kuantitatif
d Siswa mampu mengidentifikasi benda yang tembus cahaya dengan benda yang tembus cahaya
71
II. Materi Ajar : Cahaya, sifat-sifat cahaya dan pemantulan cahaya
III. Model Pengajaran : Pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai
IV. Strategi Pembelajaran:
Siklus 1
• Pertemuan ke-1
NO Kegiatan Waktu Aspek Nilai yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Apersepsi:Sekilas tentang konsep dasar
cahaya
Motivasi:Memberikan motivasi berupa
pertanyaan tentang konsep dasar
cahaya
10 menit • Nilai praktis dan nilai intelektual:
keterampilan siswa dalam
menyelesaikan latihan dan
pemahaman konsep.
2 Kegiatan inti:
• Guru Aktifa. Menjelaskan materi
tentang cahaya dan sifat-
sifat cahaya yang disisipi
dengan muatan nilai
60 menit
72
religius dan praktis
b. Membagi siswa kedalam
beberapa kelompok kerja
dan menjelaskan
penerapan teknik two stay
two stray untuk membahas
latihan yang diberikan
c. Membagikan latihan
kepada masing-masing
kelompok.
• Siswa Aktifa. Memperhatikan dan
mengajukan pertanyaan
b. Membentuk kelompok
kerja yang masing-masing
kelompok terdiri dari empat
orang.
c. Mendiskusikan latihan soal
yang diberikan dengan
menggunakan teknik
pembelajaran two stay two
stray, yaitu dengan cara
saling bertukar informasi
73
antar anggota kelompok
yang terdiri dari 4 anggota
utama, kemudian setelah
itu berusaha untuk bertukar
informasi dengan anggota
kelompok lain. Pertukaran
informasi secara teknis
dilakukan oleh 2 anggota
kelompok yang pergi ke
dua kelompok yang
berbeda. Kemudian dua
orang anggota yang
menetap didalam kelompok
asal bertugas untuk
membagikan informasi
kepada kedua orang yang
mengungjungi
kelompoknya. Dua orang
yang pergi kemudian
kembali dengan membawa
informasi dari kelompok
yang telah dikunjungi dan
mendiskusikan hasil
74
temuannya dengan
kelompok semula.
3 Penutup:a Guru dan siswa melakukan
refleksi berupa penarikan
kesimpulan dan evaluasi
b Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
pertemuan selanjutnya
10 menit
• Pertemuan ke-2
NO Kegiatan Waktu Aspek yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Apersepsi:
a Mereview materi pelajaran
pada pertemuan
sebelumnya yang berkaitan
dengan materi ajar yang
akan dibahas.
b Memberikan informasi
tentang hal-hal yang
berhubungan dengan
15 menit • Nilai praktis: sifat cahaya yang
dapat memantul dimanfaatkan
manusia dalam pembuatan
kaca spion yang dapat
digunakan untuk membantu
pandangan manusia pada
bagian belakang ketika
menggunakan kendaraan.
• Nilai intelektual: cahaya dan
prinsip pemantulan pada cermin75
percobaan yang akan
dilakukan.
Motivasi:Memberikan motivasi berupa
pertanyaan pembelajaran tentang
pertemuan sebelumnya.
memungkinkan kita untuk
melihat bayangan diri kita.
2 Kegiatan inti:
Guru Aktifa. Membagi siswa kedalam
beberapa kelompok kerja
sesuai dengan teknik two
stay two stray.
b. Membagikan lembar kerja
percobaan kepada masing-
masing kelompok.
Siswa Aktifa. Membentuk kelompok
kerja sesuai dengan teknik
two stay two stray.
b. . Melakukan percobaan
sesuai dengan tuntunan
yang terdapat pada lembar
kerja dan mendiskusikan
40 menit
76
hasil percobaan dengan
menggunakan teknik two
stay two stray.
3 Penutup:Guru dan siswa melakukan
refleksi.
25 menit
V. Media Pembelajaran:
• Alat-alat praktikum sederhana
VI. Penilaian:
Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
Tugas Kelompok Tes essay (Pertanyaan diskusi) Soal Terlampir
Tugas kelompok Tes unjuk kerja
VII. Sumber Bacaan:
• Marteen Kanginan, KTSP 2006, IPA FISIKA UNTUK SMP KELAS VIII, Erlangga: Jakarta
• Tedy Wibowo, INSPIRASI SAINS FISIKA PELAJARAN IPA TERPADU UNTUK SMP KELAS VIII, Ganeca Exact: Jakarta
• Sumber lain yang relevan
Jakarta, Maret 2009
Mengetahui,
Peneliti/ Guru Mata Pelajaran Observer
Tia Karina Agus Wahyudi,ST
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)FISIKA MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : VIII/II
Jumlah Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran
Jumlah Pertemuan : 3 x Pertemuan
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari
Kompetensi Dasar : 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa
Indikator : 1. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa
2. Menggambarkan pembentukan bayangan pada cermin cekung dan membandingkannya dengan
hasil perhitungan
3. Mendeskripsikan penggunaan cermin cekung
4. Menggambarkan pembentukan bayangan pada cermin cembung dan membandingkannya dengan
hasil perhitungan
5. Mendeskripsikan penggunaan cermin cembung
I. Tujuan Pembelajaran:
a Siswa menjelaskan pengertian cermin
b Siswa menjelaskan cara menentukan bayangan benda pada cermin datar
78
c Siswa menyebutkan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
d Siswa menyebutkan sifat pemantulan oleh cermin cekung
e Siswa melukiskan bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung
f Siswa menjelaskan hubungan antara jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cekung
II. Materi Ajar : Pembentukan bayangan, sinar-sinar istimewa pada cermin cermin cembung, dan sinar-sinar istimewa pada cermin
cermin cekung
III. Model Pengajaran : Pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai
IV. Strategi Pembelajaran:
• Pertemuan ke-3
NO Kegiatan Waktu Aspek yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Apersepsi :Mereview materi pelajaran pada
pertemuan sebelumnya yang
berkaitan dengan materi ajar yang
akan dibahas
Motivasi:Memberikan motivasi berupa
pertanyaan pembelajaran tentang
pertemuan sebelumnya
10 menit • Nilai intelektual: Akibat dari
sifat cermin kita dapat
mleihat bayangan diri kita
yang seolah-olah sebagai
salinan dari diri kita
• Nilai praktis : Cermin datar
dimanfaatkan sebagai alat
penghias ruangan yang
membuat ruangan seolah-
olah terlihat lebih luas.
79
2 Kegiatan inti:
• Guru Aktifa. Menjelaskan materi
tentang cermin dengan
menyisipkan nilai praktis
dan nilai intelektual
b. Membagi siswa kedalam
beberapa kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Membagikan latihan
kepada masing-masing
kelompok.
• Siswa Aktifa. Mendengarkan
penjelasan materi tentang
cermin dan mengajukan
pertanyaan
b. Membentuk beberapa
kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
60 menit
80
membahas latihan yang
diberikan
c. Mengerjakan latihan
yang diberikan dengan
teknik two stay two stray
3 Penutup:c Guru dan siswa melakukan
refleksi berupa penarikan
kesimpulan dan evaluasi
d Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
pertemuan selanjutnya
10 menit
• Pertemuan ke-4
NO Kegiatan Waktu Aspek yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Apersepsi :Mereview materi pelajaran pada
pertemuan sebelumnya yang
berkaitan dengan materi ajar yang
akan dibahas
10 menit • intelektual: cermin cembung
yang dapat menghasilkan
bayangan yang bersifat
nyata, tegak dan
diperkecil kita dapat melihat
bayangan benda yang lebih
81
Motivasi:Memberikan motivasi berupa
pertanyaan pembelajaran tentang
pertemuan sebelumnya
kecil dari aslinya.
• Nilai praktis: cermin
cembung dapat digunakan
untuk membantu
penglihatan kita saat
mengemudikan kendaraan
bermotor.
2 Kegiatan inti:
• Guru Aktifa. Menjelaskan materi
tentang cermin cembung
dengan menyisipkan nilai
praktis dan nilai intelektual
b. Membagi siswa kedalam
beberapa kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Membagikan latihan
kepada masing-masing
kelompok.
• Siswa Aktifa. Mendengarkan penjelasan
materi tentang cermin
cembung dan mengajukan
60menit
82
pertanyaan
b. Membentuk beberapa
kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Mengerjakan latihan
yang diberikan dengan
teknik two stay two stray3 Penutup:
a Guru dan siswa
melakukan refleksi
berupa penarikan
kesimpulan dan evaluasi
b Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
pertemuan selanjutnya
10 menit
83
• Pertemuan ke-5
NO Kegiatan Waktu Aspek yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Apersepsi :Mereview materi pelajaran pada
pertemuan sebelumnya yang
berkaitan dengan materi ajar yang
akan dibahas
Motivasi:Memberikan motivasi berupa
pertanyaan pembelajaran tentang
pertemuan sebelumnya
10 menit • Nilai intelektual: Akibat dari
sifat cermin cekung yang
dapat menghasilkan
bayangan yang bersifat
maya, tegak dan diperbesar
kita dapat melihat
bayangan benda yang lebih
besar dari aslinya.
• Nilai praktis: cermin cekung
banyak digunakan untuk
berdandan, dokter gigi ,
sebagai pemantul pada
sorot lampu mobil dan
lampu senter.
2 Kegiatan inti:
• Guru Aktifa. Menjelaskan materi
tentang cermin cekung
dengan menyisipkan nilai
praktis dan nilai intelektual
b. Membagi siswa kedalam
beberapa kelompok kerja
berdasarkan teknik two
50menit
84
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Membagikan latihan
kepada masing-masing
kelompok.
• Siswa Aktifa. Mendengarkan penjelasan
materi tentang cermin
cekung dan mengajukan
pertanyaan
b. Membentuk beberapa
kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Mengerjakan latihan
yang diberikan dengan
teknik two stay two stray3 Penutup:
c Guru dan siswa
melakukan refleksi berupa
20 menit
85
penarikan kesimpulan dan
evaluasi
d Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
pertemuan selanjutnya
V. Media Pembelajaran
• Media Presentasi
VI. Penilaian:
Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
Tugas kelompok Tes Essay Soal terlampir
VII. Sumber Bacaan:
• Marteen Kanginan, KTSP 2006, IPA FISIKA UNTUK SMP KELAS VIII, Erlangga: Jakarta
• Tedy Wibowo, INSPIRASI SAINS FISIKA PELAJARAN IPA TERPADU UNTUK SMP KELAS VIII, Ganeca Exact: Jakarta
• Sumber lain yang relevan
Jakarta, Maret 2009
Mengetahui,
Peneliti/ Guru Mata Pelajaran Observer
Tia Karina Agus Wahyudi,ST
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
FISIKA MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : VIII/II
Jumlah Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran
Jumlah Pertemuan : 3 x Pertemuan
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari
Kompetensi Dasar : 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa
Indikator : 1. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cekung dan lensa cembung
2. Menyelidiki bahwa cahaya mengalami perubahan arah rambatan (pembiasan) ketika melewati bidang
batas antara dua medium yang berbeda kerapatannya
3. Menjelaskan hukum pembiasan (Snellius) secara kualitatif dan kuantitatif
I. Tujuan Pembelajaran:
a Siswa mampu menjelaskan pengertian lensa
b Siswa mampu membedakan lensa cembung dan lensa cekung
c Siswa mampu menyebutkan arah pembiasan sinar-sinar utama pada lensa cembung dan lensa cekung
87
d Siswa mampu menjelaskan hubungan antara jarak benda dan jarak bayangan pada lensa
e Siswa mampu menentukan perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lensa
f Siswa mampu menyelidiki bahwa cahaya mengalami pembiasan ketika melewati bidang batas antara dua medium yang
berbeda kerapatannya
g Siswa mampu menjelaskan bidang batas, garis normal, sinar datang dan sinar bias
h Siswa mampu mengetahui arah sinar bias menjauhi atau mendekati garis normal
i Siswa mampu menerapkan hukum Snellius
II. Materi Ajar : Konsep pembiasan, lensa cekung dan lensa cembung,dan hukum Snellius
III. Model Pengajaran : Pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai
IV. Strategi Pembelajaran:
• Pertemuan ke-6
NO Kegiatan Waktu Aspek yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Apersepsi:Sekilas tentang Hukum Snellius
Motivasi:Memberikan motivasi berupa
pertanyaan tentang konsep dasar
pembiasan
10 menit • Nilai intelektual : sifat
pembiasan mengakibatkan
pensil yang diletakkan di
dalam air seolah-olah patah
atau membengkok
• Nilai praktis: pembiasan
cahaya dimanfaatkan
manusia dalam pembuatan
lensa kaca mata sebagai
2 Kegiatan inti:
• Guru Aktif
60 menit
88
a. Menjelaskan materi
tentang pembiasan dan
hukum Snellius dengan
menyisipkan nilai praktis
dan nilai intelektual melalui
demonstrasi sederhana
b. Membagi siswa kedalam
beberapa kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas percobaan
sederhana yang diberikan
• Siswa Aktif
a. Mendengarkan penjelasan
materi tentang pembiasan
dan hukum Snellius
kemudian mengajukan
pertanyaan
b. Membentuk beberapa
kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas percobaan
alat bantu penglihatan.
89
sederhana yang diberikan
3 Penutup:a Guru dan siswa melakukan
refleksi berupa penarikan
kesimpulan dan evaluasi
b Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
pertemuan selanjutnya
10 menit
• Pertemuan ke-7
NO Kegiatan Waktu Aspek yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Apersepsi :Mereview materi pelajaran pada
pertemuan sebelumnya yang
berkaitan dengan materi ajar yang
akan dibahas
Motivasi:Memberikan motivasi berupa
pertanyaan pembelajaran tentang
konsep yang akan dibahas
10 menit • Nilai intelektual :dapat
menimbulkan titik api
karena sifatnya yang dapat
mengumpulkan cahaya
• Nilai praktis: sebagai alat
bantu penglihatan,
mikroskop dsb.
90
2 Kegiatan inti:
• Guru Aktifa. Menjelaskan materi
tentang lensa cembung
dengan menyisipkan nilai
praktis dan nilai intelektual
b. Membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Membagikan latihan
kepada masing-masing
kelompok.
• Siswa Aktifa. Mendengarkan penjelasan
materi tentang lensa
cembung dan mengajukan
pertanyaan
b. Membentuk beberapa
60menit
91
kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Mengerjakan latihan
yang diberikan dengan
teknik two stay two stray3 Penutup:
e Guru dan siswa
melakukan refleksi
berupa penarikan
kesimpulan dan evaluasi
f Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
pertemuan selanjutnya
10 menit
• Pertemuan ke-8
NO Kegiatan Waktu Aspek yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Apersepsi :
10 menit
92
Mereview materi pelajaran pada
pertemuan sebelumnya yang
berkaitan dengan materi ajar yang
akan dibahas
Motivasi:Memberikan motivasi berupa
pertanyaan pembelajaran tentang
konsep yang akan dibahas
2 Kegiatan inti:
• Guru Aktifa. Menjelaskan materi
tentang lensa cekung
b. Membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Membagikan latihan
kepada masing-masing
kelompok.
• Siswa Aktif
50menit
93
a. Mendengarkan penjelasan
materi tentang lensa
cekung dan mengajukan
pertanyaan
b. Membentuk beberapa
kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Mengerjakan latihan
yang diberikan dengan
teknik two stay two stray
3 Penutup:Guru dan siswa melakukan
refleksi berupa penarikan
kesimpulan dan evaluasi Guru
memberikan tugas kepada siswa
untuk pertemuan selanjutnya
20 menit
94
• Pertemuan ke-9
NO Kegiatan Waktu Aspek yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Mengecek persiapan siswa
10 menit Nilai praktis dan nilai
intelektual: keterampilan siswa
dalam menyelesaikan latihan
dan pemahaman konsep.
2 Kegiatan inti:
• Guru AktifMembagikan latihan kepada
masing-masing siswa (Postest).
• Siswa AktifMengerjakan latihan yang
diberikan
60menit
3 Penutup:Guru dan siswa melakukan
refleksi berupa penarikan
kesimpulan dan evaluasi Guru
memberikan tugas kepada siswa
untuk pertemuan selanjutnya
10 menit
95
Siklus 2
• Pertemuan ke-10
NO Kegiatan Waktu Aspek yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Apersepsi :Mereview materi pelajaran pada
pertemuan sebelumnya yang
berkaitan dengan materi ajar yang
akan dibahas (bersifat enrichment)
Motivasi:Memberikan motivasi berupa
pertanyaan pembelajaran tentang
konsep yang akan dibahas
10 menit Nilai praktis dan nilai
intelektual: keterampilan siswa
dalam menyelesaikan latihan
dan pemahaman konsep.
2 Kegiatan inti:
• Guru Aktifa. Menjelaskan materi
tentang materi yang dirasa
kurang dipahami siswa
(pemantulan pada cermin)
b. Membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok kerja
60menit
96
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Membagikan latihan
kepada masing-masing
kelompok.
• Siswa Aktifa. Mendengarkan penjelasan
materi tentang kurang
dipahami siswa dan
mengajukan pertanyaan
b. Membentuk beberapa
kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Mengerjakan latihan
yang diberikan dengan
teknik two stay two stray
97
3 Penutup:Guru dan siswa melakukan
refleksi berupa penarikan
kesimpulan dan evaluasi Guru
memberikan tugas kepada
siswa untuk pertemuan
selanjutnya
10 menit
• Pertemuan ke-11
NO Kegiatan Waktu Aspek yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Apersepsi :Mereview materi pelajaran pada
pertemuan sebelumnya yang
berkaitan dengan materi ajar yang
akan dibahas (bersifat enrichment)
Motivasi:Memberikan motivasi berupa
pertanyaan pembelajaran tentang
konsep yang akan dibahas
10 menit Nilai praktis dan nilai
intelektual: keterampilan siswa
dalam menyelesaikan latihan
dan pemahaman konsep.
98
2 Kegiatan inti:
• Guru Aktifa. Menjelaskan materi
tentang materi yang dirasa
kurang dipahami siswa
(pembiasan pada lensa)
b. Membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok kerja
berdasarkan teknik two
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Membagikan latihan
kepada masing-masing
kelompok.
• Siswa Aktifa. Mendengarkan penjelasan
materi tentang kurang
dipahami siswa dan
mengajukan pertanyaan
b. Membentuk beberapa
kelompok kerja
berdasarkan teknik two
60menit
99
stay two stray untuk
membahas latihan yang
diberikan
c. Mengerjakan latihan
yang diberikan dengan
teknik two stay two stray
3 Penutup:Guru dan siswa melakukan
refleksi berupa penarikan
kesimpulan dan evaluasi Guru
memberikan tugas kepada
siswa untuk pertemuan
selanjutnya
10 menit
100
• Pertemuan ke-12
NO Kegiatan Waktu Aspek yang dikembangkan
1 Kegiatan awal:Mengecek persiapan siswa
10 menit Nilai praktis dan nilai
intelektual: keterampilan siswa
dalam menyelesaikan latihan
dan pemahaman konsep.2 Kegiatan inti:
• Guru AktifMembagikan latihan kepada
masing-masing siswa (Postest)
• .Siswa AktifMengerjakan latihan yang
diberikan
60menit
3 Penutup:Guru dan siswa melakukan
refleksi berupa penarikan
kesimpulan dan evaluasi.
10 menit
V. Media Pembelajaran
• Alat demonstrasi sederhana
101
VI. Penilaian:
Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
Tugas Individu Tes essay Soal terlampir
VII. Sumber Bacaan:
• Marteen Kanginan, KTSP 2006, IPA FISIKA UNTUK SMP KELAS VIII, Erlangga: Jakarta
• Tedy Wibowo, INSPIRASI SAINS FISIKA PELAJARAN IPA TERPADU UNTUK SMP KELAS VIII, Ganeca Exact: Jakarta
• Sumber lain yang relevan
Jakarta, Maret 2009
Mengetahui,
Peneliti/Guru Mata Pelajaran Oberver
Tia Karina
Agus Wahyudi,ST
P ertem u an 1
S oal D iskus i:
1 . S ebu tk an def in is i cah ay a!
LAMPIRAN SOAL DAN EKSPERIMEN
P ertem u an 2
P ercob aan S ed erhan a
2 . A strono t d i b u lan tid ak d apat m end eng ar bu n y i te tap i dap a tm eliha t cah ay a , m engap a?
3 . M eng apa g elo m b ang cah ay a term asuk g elo m b ang transversa l?4 . P ad a m alam h ari kam u dap at m eliha t bu lan dan b in tang ,
A .T u juan
H ukum P em an tu an C ah ay a
m engap a?5 . T em uk an lah d an tu lis lah k em b ali 10 ka ta p en ting y an g
berhub u ngan dengan cahay a!
S isw a d ap at m en em uk an hukum pem an tu lan cah ay a
B . A la t d an B ahan
1 . C erm in datar2 . L am pu sen ter3 . K arton pu tih4 . B usu r dera ja t
C . L angk ah K erja
1 . M ele takkan cerm in datar d ia tas m eja2 . N ele takkan k arton pu tih tegak k ira-k ira d itengah cerm in
3 . M enyoro tk an sen ter h ing g a cahay a m eram b atpada k ertas k arton , m eng en ai cerm in d and ip an tu lk an
4 . M em bu at titik ja tuh sen ter d i p erm uk aan cerm in y angterle tak pad a titik ja tuh s inar datang sen ter p ad aperm ukaan cerm in (titik Q). T itik in i d isebu t d eng an
garis no rm al. K em ud ian sud u tan tara s in ar da tang d engan garis no rm al d isebu t sudu t d a tang (i)dan sudu t pan tu l deng an garis no rm al d isebu t s in ar p an tu l (r)
5 . M engukur su du t da tan g dan sudu t pan tu l.6 . M em bu at kes im pu lan ten tang h ukum p em an tu lan cahay a d ari
percob aan y ang te lah d ilak ukan
103
P ertem u an 3
L atihan S oa l
1 . S ebuah b en d a d ile takk an 4 cm di dep an cerm in datar. J ikacerm in
P ertem u an 6
A . T u ju anU ang dan A ir
d ig eser m en jauh seh ingga berjarak 8 cm dari bend a. H itung lah jarakbay an g an terhad ap bend a!
2 . S eoko r beb ek berd ir i 17 m di dep an seb uah cerm in d atar y ang sangatbesar . T ib a-tib a b eb ek berg erak m en jau h i cerm in 2 m . B erap ak ah jarakbebek terh adap b ay anganny a saa t itu : M ula -m u la d an sekarang !
P ertem u an 4
L atihan S oa l1 . S ebu ah ben d a se tin gg i 2 cm d item p atkan 10 cm d i d ep an
seb u ah cerm in cem b ung dengan jari- jar i k elen gk u n gan 30 cm .G am b arkan b ay an g an b en da tersebu t. B erap akah jarak bay ang and ih itung d ari titik O (titik ku tub cerm in )?. B erap akah tingg ib ay ang ann y a?
2 . S ebuah cerm in cem bung m em ilik i jar i- jari ke lengkungan 16cm . C erm in tersebu t d ap a t m em b en tuk b ay ang an y ang jarakn y a 6 cmdibe lakang cerm in . T en tukan lah jarak benda k e cerm in danp em b esaran lin iearn y a!.
P ertem u an 5
L atihan S oa l1 . S ebuah ben d a tingg in y a 1 cm berd ir i teg ak d i depan cerm in cekung
pada jarak 6 cm . B ila titik ap i cerm in tersebu t ad a lah4 cm , ten tuk an lah : jarak bay ang an , perb esaran bay angan , tingg ib ay ang an , s ifa t b ay ang an , lu k is p em ben tuk an bay angan .
2 . S ebu ah ben d a ting g in y a 2 cm ditem p atkan d id ep an sebu ahcerm in cekung d en g an jari- jari k e lengku n g an 1 0 cm . G am b arkanb ay ang an b enda y ang terben tuk dan b erap ak ah jarak bay angandari titik O(titik ku tub cerm in )? B erapakah tingg i bay angann y a?
S isw a d ap at m em ah a m i p enerapan huku m snelliu sB . A la t d an B ahan
A la t• G elas• U ang log amB ahan• A ir
C . L angk ah K erja1 . M eng isi g e las deng an air2 . M eletakk an uang log am ked alam g elas3 . M engam ati u ang log am dari b ib ir g e las4 . M em buat k es im pu lan dari percob aan y ang te lah d ilak ukan !
M engap a u ang log am terlih a t leb ih d ek a t k ep erm ukaan gelas?
P ertem u an 7
L atihan S oa l
1 . S ebuah lensa cem bung m em ilik i fokus 10cm . S ebu ah b endad ile takk an p ad a jarak 15 cm di d ep an lensa tersebu t. D im an a le takbay an g an ben d a d an berap a tingg i b ay an g an jik a tin g g i benda 1 cm ?
2 . S ebuah benda y ang tin gg in y a 2 cm terletak 60 cm di dep an lensacem bung y ang titik ap in y a 30 cm . T en tukan lah : Jarak bay ang any ang terjad i,p erbesa ran b ay angan , tingg i b ay ang an , d an luk islahpem b en tukan b ay an g an y an g terjad i!
P ertem u an 3
L atihan S oa l
1 . S ebuah b en d a d ile takk an 4 cm di dep an cerm in datar. J ikacerm in
P ertem u an 6
A . T u ju anU ang dan A ir
d ig eser m en jauh seh ingga berjarak 8 cm dari bend a. H itung lah jarakbay an g an terhad ap bend a!
2 . S eoko r beb ek berd ir i 17 m di dep an seb uah cerm in d atar y ang sangatbesar . T ib a-tib a b eb ek berg erak m en jau h i cerm in 2 m . B erap ak ah jarakbebek terh adap b ay anganny a saa t itu : M ula -m u la d an sekarang !
P ertem u an 4
L atihan S oa l1 . S ebu ah ben d a se tin gg i 2 cm d item p atkan 10 cm d i d ep an
seb u ah cerm in cem b ung dengan jari- jar i k elen gk u n gan 30 cm .G am b arkan b ay an g an b en da tersebu t. B erap akah jarak bay ang and ih itung d ari titik O (titik ku tub cerm in )?. B erap akah tingg ib ay ang ann y a?
2 . S ebuah cerm in cem bung m em ilik i jar i- jari ke lengkungan 16cm . C erm in tersebu t d ap a t m em b en tuk b ay ang an y ang jarakn y a 6 cmdibe lakang cerm in . T en tukan lah jarak benda k e cerm in danp em b esaran lin iearn y a!.
P ertem u an 5
L atihan S oa l1 . S ebuah ben d a tingg in y a 1 cm berd ir i teg ak d i depan cerm in cekung
pada jarak 6 cm . B ila titik ap i cerm in tersebu t ad a lah4 cm , ten tuk an lah : jarak bay ang an , perb esaran bay angan , tingg ib ay ang an , s ifa t b ay ang an , lu k is p em ben tuk an bay angan .
2 . S ebu ah ben d a ting g in y a 2 cm ditem p atkan d id ep an sebu ahcerm in cekung d en g an jari- jari k e lengku n g an 1 0 cm . G am b arkanb ay ang an b enda y ang terben tuk dan b erap ak ah jarak bay angandari titik O(titik ku tub cerm in )? B erapakah tingg i bay angann y a?
S isw a d ap at m em ah a m i p enerapan huku m snelliu sB . A la t d an B ahan
A la t• G elas• U ang log amB ahan• A ir
C . L angk ah K erja1 . M eng isi g e las deng an air2 . M eletakk an uang log am ked alam g elas3 . M engam ati u ang log am dari b ib ir g e las4 . M em buat k es im pu lan dari percob aan y ang te lah d ilak ukan !
M engap a u ang log am terlih a t leb ih d ek a t k ep erm ukaan gelas?
P ertem u an 7
L atihan S oa l
1 . S ebuah lensa cem bung m em ilik i fokus 10cm . S ebu ah b endad ile takk an p ad a jarak 15 cm di d ep an lensa tersebu t. D im an a le takbay an g an ben d a d an berap a tingg i b ay an g an jik a tin g g i benda 1 cm ?
2 . S ebuah benda y ang tin gg in y a 2 cm terletak 60 cm di dep an lensacem bung y ang titik ap in y a 30 cm . T en tukan lah : Jarak bay ang any ang terjad i,p erbesa ran b ay angan , tingg i b ay ang an , d an luk islahpem b en tukan b ay an g an y an g terjad i!
P ertem u an 3
L atihan S oa l
1 . S ebuah b en d a d ile takk an 4 cm di dep an cerm in datar. J ikacerm in
P ertem u an 6
A . T u ju anU ang dan A ir
d ig eser m en jauh seh ingga berjarak 8 cm dari bend a. H itung lah jarakbay an g an terhad ap bend a!
2 . S eoko r beb ek berd ir i 17 m di dep an seb uah cerm in d atar y ang sangatbesar . T ib a-tib a b eb ek berg erak m en jau h i cerm in 2 m . B erap ak ah jarakbebek terh adap b ay anganny a saa t itu : M ula -m u la d an sekarang !
P ertem u an 4
L atihan S oa l1 . S ebu ah ben d a se tin gg i 2 cm d item p atkan 10 cm d i d ep an
seb u ah cerm in cem b ung dengan jari- jar i k elen gk u n gan 30 cm .G am b arkan b ay an g an b en da tersebu t. B erap akah jarak bay ang and ih itung d ari titik O (titik ku tub cerm in )?. B erap akah tingg ib ay ang ann y a?
2 . S ebuah cerm in cem bung m em ilik i jar i- jari ke lengkungan 16cm . C erm in tersebu t d ap a t m em b en tuk b ay ang an y ang jarakn y a 6 cmdibe lakang cerm in . T en tukan lah jarak benda k e cerm in danp em b esaran lin iearn y a!.
P ertem u an 5
L atihan S oa l1 . S ebuah ben d a tingg in y a 1 cm berd ir i teg ak d i depan cerm in cekung
pada jarak 6 cm . B ila titik ap i cerm in tersebu t ad a lah4 cm , ten tuk an lah : jarak bay ang an , perb esaran bay angan , tingg ib ay ang an , s ifa t b ay ang an , lu k is p em ben tuk an bay angan .
2 . S ebu ah ben d a ting g in y a 2 cm ditem p atkan d id ep an sebu ahcerm in cekung d en g an jari- jari k e lengku n g an 1 0 cm . G am b arkanb ay ang an b enda y ang terben tuk dan b erap ak ah jarak bay angandari titik O(titik ku tub cerm in )? B erapakah tingg i bay angann y a?
S isw a d ap at m em ah a m i p enerapan huku m snelliu sB . A la t d an B ahan
A la t• G elas• U ang log amB ahan• A ir
C . L angk ah K erja1 . M eng isi g e las deng an air2 . M eletakk an uang log am ked alam g elas3 . M engam ati u ang log am dari b ib ir g e las4 . M em buat k es im pu lan dari percob aan y ang te lah d ilak ukan !
M engap a u ang log am terlih a t leb ih d ek a t k ep erm ukaan gelas?
P ertem u an 7
L atihan S oa l
1 . S ebuah lensa cem bung m em ilik i fokus 10cm . S ebu ah b endad ile takk an p ad a jarak 15 cm di d ep an lensa tersebu t. D im an a le takbay an g an ben d a d an berap a tingg i b ay an g an jik a tin g g i benda 1 cm ?
2 . S ebuah benda y ang tin gg in y a 2 cm terletak 60 cm di dep an lensacem bung y ang titik ap in y a 30 cm . T en tukan lah : Jarak bay ang any ang terjad i,p erbesa ran b ay angan , tingg i b ay ang an , d an luk islahpem b en tukan b ay an g an y an g terjad i!
P ertem u an 8
L atihan S oa l
1 . S ebuah bend a se tingg i 3 cm d item patk an d i d ep an lensa cekung d engan jarak fokus 1 5 cm d anm em b en tu k b ay an ag an pad a jarak 10 cm di dep an len sa. T en tukan lah : letak b enda ,perb esaranbay ang an dan tingg i b ay ang an !
2 . S ebuah bend a d ile takk an 5 cm di d epan lensa ceku ng y ang jarak foku sn y a 10 cm . T en tukan lah : L etakbay ang an , P erb esa ran S ifa t-s ifa t b ay angan
3 . D ua buah len sa p lankonv eks (n L= 1 ,5 ) d ig abun g kan h ingga m em p ero leh k ekuatan lensa 5 d iop tr i. Jar i-jar i bag ian leng k u n g p lan k onvek s ad alah 6 cm jarak fokus m as ing -m as ing lensa ada lah ....
P ertem u an 10
1 . S ebuah b en d a y ang tin g g in y a 15 cm dile takk an 10 cm d i d ep an cerm in cem b u ng d en g an jari- jar ike leng k ungan 30 cm hin g ga m enghas ilkan sebu ah b ay an g an . A p ab ila d ile tak kan sebu ah cerm incem bung d i dep an cerm in p ertam a d engan b ay angan cerm in p ertam a seb ag a i bend a,m ak a sifa t b ay angan y ang terben tuk ad a lah ....
2 . S ebuah b end a d ile takkan d i teng ah -teng ah titik F 1 dan O pad a sebuah cerm in cekung , seh ingg am enghas ilk an sebu ah bay angan . J ika b ay angan h as il cerm in pertam a d igun akan sebag a i b enda p ad acerm in kedu a (cerm in cek un g ), gam b ark an lah s inar y an g akan d i pan tu lk an dari cerm in P ertem u ankedua!
P ertem u an 111 . S ebuah lensa cem bun g m em ilik i jarak fokus 25 cm . kem ud ian sebu ah bend a d ile takk an pad a jarak 15
cm di d epan lensa tersebu t. T ingg i b ay ang an y ang terben tuk jik a tingg i bend a 2 cm ad alah ....2 . S ebuah lensa b ik o nveks d an lensa p lankonv eks d ig abun g kan u n tu k m em pero leh k ekuatan lensa
m aks im a l. Jar i- jari bag ian lengk u ng b ik o nveks d an p lankonveks ada lah 10 cm d en gan ind eks b ias 1 ,5 ,m ak a jarak fokus dan k ekuatan kedu a lensa tersebu t ad a lah ....
105
102
Lampiran 12
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, danoptika dalam produk teknologi sehari-hari
Kompetensi Dasar : 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya denganberbagai
bentuk cermin dan lensa
NO INDIKATOR JENJANG KOGNITIF ProporsiC1 C2 C3 C4 Jumlah %
1 Merancang dan melakukanpercobaan pemantulancahaya pada cermin datar
1 2 3 4* 4 10
2 Menjelaskan hukumpemantulan cahaya yang diperoleh dari percobaan
5* 6* 7* 8 4 10
3 Membedakan jenispemantulan baur danpemantulan teratur
9 10,11* 3 7,5
4 Menggambarkanpembentukan bayangan padacermin cekung danmembandingkannya denganhasil perhitungan
12* 13* 14*,15 4 10
5 Mendeskripsikanpenggunaan cermin cekung
16* 17* 18 3 7,5
6 Menggambarkanpembentukan bayangan padacermin cembung danmembandingkannya denganhasil perhitungan
19* 20* 21,22 23* 5 12,5
7 Mendeskripsikanpenggunaan cermin cembung
24* 25 26 3 7,5
8 Mendeskripsikan prosespembentukan dan sifat-sifatbayangan pada lensa cekungdan lensa cembung
27* 28,29 30 31*,32 6 15
9 Menyelidiki bahwa cahayamengalami perubahan arahrambatan (pembiasan) ketikamelewati bidang batas antaradua medium yang berbedakerapatannya
33 34* 35 36* 4 10
10 Menjelaskan hukumpembiasan (Snellius) secarakualitatif dan kuantitatif
37 38 39* 40* 4 10
Jumlah 10 12 10 8 40 100
Keterangan:
C1= Pengetahuan C2= Pemahaman C3= Aplikasi C4= Analisis
* = Disvalid
107
LAMPIRAN 3
INSTRUM E N PEN ELITIANMata Pelajaran : IPA FISIKAKonsep : CahayaWaktu : 2 Jam Pelajaran (80 menit)Petunjuk Pengerjaan Soal:1. Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling benar2. Berilah tanda silang pada lembar jawaban anda3. Jika anda ingin mengganti jawaban, beri tanda dengan (=) pada jawaban yang telah anda beri
tanda (x) kemudian beri tanda silang (x) kembali pada jawaban anda yang baru.Misal: a. b. c. d.
1. Amy meletakkan sebuah benda di depan cermin datar yang dipasangi layar. Kemudian Amymengamati bagian depan dan belakang cermin. Ternyata bayangan hanya tampakdidepan cermin tetapi tidak terlihat pada layar. Sifat bayangan yang dibentuk cermin adalah....a nyatab maya
c tersembunyid tidak tembus
2. Lara ingin membeli sebuah cermin datar untuk berdandan. Jika tinggi lara adalah 170cm, maka tinggi minimum cermin yang harus dibeli oleh Lara agar ia dapatmelihat seluruh bayangan tubuhnya di cermin adalah....a 170 cmb 170,5cm
c. 85 cmd. 85,5 cm
3. Suatu benda diletakkan di depan dua buah cermin datar yang membentuk sebuah sudut. Jikabayangan yang dihasilkan oleh cermin tersebut sebanyak 18 buah, maka besar sudut diantarakedua cermin adalah....a. 10o
b. 20oc. 30o
d. 40o
4. Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
C1 1 2 0 9
C2
C 3
C3
Gambar 1 Pemantulan Benda pada Tiga Buah Cermin Datar
108
Pada sebuah ruangan diletakkan tiga buah cermin datar dengan posisi seperti pada gambar1. Jika sinar datang pada cermin 1 membentuk sudut 450, maka jumlah bayangan yangterbnetuk adalah....a 13b 14
c 15d 16
5. Pernyataan yang tepat dari hukum pemantulan di bawah ini yaitu....a sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang dan
ketiganya berpotongan pada satu titikb sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang dan
ketiganya berpotongan tidak pada satu titikc sinar datang dan garis normal terletak pada satu bidang dan keduanya berpotongan pada
satu titikd sinar datang dan sinar pantul terletak pada satu bidang dan keduanya berpotongan pada
satu titik
6. Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
α β
PR
Q
G am bar 2 Pem antulan pada Cerm in Datar
Berdasarkan gambar 2, sudut α dan β merupakan....a sudut pantul dan sudut datangb sudut datang dan sudut pantulc sudut apit dan sudut pemantuland sudut pemantulan dan sudut apit
109
7. Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
3 0 0
G am bar 3 Pem antulan Sinar Tunggal pada C erm in Datar
Gambar 3 menunjukkan sebuah sinar tunggal yang diarahkan menuju cermindatar.Berdasarkan gambar tersebut besar sudut pantul dan sudut datang adalah....a.300 dan 300
b. 300 dan 600c. 600 dan 300
d. 600 dan 600
8. Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
X
3 0 0Z
8 0 0
Y
G am bar 4 Pem antulan Sinar Tunggal pada D ua B uah Cerm in
Pada gambar 4 seberkas sinar dipantulkan oleh dua buah cermin datar. Jika sinar datang mula-mula menuju ke cermin X membentuk sudut 300, maka besarnya sudut pantul dari cermin Yadalah....a 400
b 500c 600
d 800
110
9. Nama lain dari pemantulan diffus adalah....a pemantulan teraturb pemantulan baur
c pemantulan sejajard pemantulan miring
10. Ketika cahaya dipantulkan pada almunium dan baja, terlihat berkas sinar-sinarpantulnya sejajar. Apabila bidang pantulan diganti dengan selembar kertas putih, maka....a sinar pantulnya tidak sejajarb sinar pantulnya sejajare
c sinar pantulnya membiasd sinar pantulnya berbelok
11. Perhatikan gambar berikut untuk menjawab pertanyaan berikut!
G am bar 5 Pem antulan Sinar pada B erbagai M edium
Berdasarkan gambar 5 pemantulan baur ditunjukkan oleh gambar nomor....a 1 dan 2b 1 dan 3
c 2 dan 3d 2 dan 4
Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab pertanyaan no 12-13!
P F 0
G am bar 6 B enda di D epan C erm in cekung
12. Berdasarkan gambar 6, menurut dalil Esbach nomor ruang yang ditempati benda adalah....a Ib II
c IIId IV
111
13. Berdasarkan metode penomoran ruang (dalil esbach), maka letak bayangan pada gambar 6adalah....a diantara titik O dan titik fb diantara titik f dan titik P
c dititik Pd setelah titik P
14. Jika kita ketahui jarak benda dari cermin adalah 10 cm dan jarak titik fokusnya adalah 5 cm.Maka jarak bayangan terhadap cermin adalah....a 10 cmb 15 cm
c 5 cmd 10,5 cm
15. Sebuah cermin cekung yang memiliki jari-jari kelengkungan 8 cm menghasilkan bayanganpada jarak 12 cm. Maka perbesaran bayangan yang terjadi adalah....a 2 kalib 3 kali
c 4 kalid 6 kali
16. Sifat bayangan yang dimanfaatkan pada cermin cekung ketika digunakan sebagaialat berdandan adalah....a mayab nyata
c samar-samard tidak maya
17. Berikut ini lukisan sinar utama yang terdapat pada cermin cekung, kecuali....a.
b.
c.
d.
112
18. Perhatikan gambar ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
1
2
P F 1O
F 2 3
5 c m
10 cm 4
G am bar 7 Pem antulan pada D ua Buah C erm in C ekung
Benda pada gambar 7 akan diletakkan di tengah-tengah titik F1 dan O, sehingga menghasilkansebuah bayangan. Jika bayangan hasil cermin pertama digunakan sebagai benda padacermin kedua, maka sinar yang akan di pantulkan dari cermin kedua adalah sinar nomor....
a 1 c 3b 2 d 4
19. Suatu benda diletakkan di depan cermin cembung, maka sifat bayangan bendayang terbentuk adalah....a nyata dan diperbesarb nyara dan diperkecil
c maya dan diperkecild maya dan lebih besar
20. Perhatikan gambar ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
G am bar 8 C erm in C em bung dengan T iga Cahaya Sejajar
Berdasarkan gambar 8, sinar sahaya yang akan dipantulkan normal terhadappermukaan cermin cembung adalah....a P sajab Q saja
c R sajad P, Q dan R
21. Sebuah benda diletakkan 5 cm di depan cermin cembung dengan jarak titik fokusnya 10 cmmaka jarak bayangan terhadap benda, jarak bayangan yang terbentuk adalah....a -3,3cmb -33,2 cm
c -0,33 cmd -0,03 cm
113
22. Sebuah cermin cembung memiliki perbesaran benda sebesar 2 kali ukuran aslinya. Jika jarakbayangannya adalah 12 cm maka besar jari-jari kelengkungan cermin adalah....a. 8 cmb. -8cm
c. 4 cmd. -4cm
23. Sebuah benda yang tingginya 15 cm diletakkan 10 cm di depan cermin cembung dengan jari-jari kelengkungan 30 cm hingga menghasilkan sebuah bayangan. Apabila diletakkan sebuahcermin cembung di depan cermin pertama dengan bayangan cermin pertama sebagai benda,maka sifat bayangan yang terbentuk adalah....a maya, tegak dan diperkecilb maya, terbalik dan diperbesar
c nyata, tegak dan diperkecild nyata, terbalik dan diperbesar
24. Cermin cembung banyak dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-harisalah satunya yaitu....a kaca pengintaiswalayan b lampu senter
c kaca matadmikroskop
25. Sebuah cermin cembung digunakan dalam mobil untuk melihat keadaan lalulintas di belakang mobil karena....a membentuk bayangan dalam cermin yang sama jauh dari bendanyab selalu membentuk bayangan nyata dari bendac memberikan medan pandangan yang luas dan bayangannya selalu tegakd lapisan pada permukaannya berfungsi dalam waktu panjang
26. Sebuah benda yang tingginya 12 cm diletakkan 10 cm di depan sebuah cermincembung dengan jari-jari kelengkungan 30 cm. Maka tinggi bayangan benda itu adalah....a 7,2 cmb 72 cm
c 0,27 cmd 0,027 cm
27. Perbesaran bayangan pada lensa cembung adalah ….a perbandingan antara jarak benda dengan jarak bilanganb perbandingan jarak benda dengan focusc perbandingan jarak bayangan dengan focusd perbandingan besar bayangan dengan besar benda
28. Lensa cembung di bawah ini dilalui oleh sinar istimewa, kecuali....
a
b
c
d
114
29. Lukisan sinar istimewa terhadap lensa cekung adalah….
a
b
c
d
30. Sebuah lensa cembung memiliki jarak fokus 5 cm. kemudian sebuah benda diletakkan padajarak 7,5 cm di depan lensa tersebut. Tinggi bayangan yang terbentuk jika tinggi benda0,5 cm adalah....a 1 cmb 2 cm
c 3 cmd 4 cm
31. Sebuah lensa bikonveks dan lensa plankonveks digabungkan untuk memperolehkekuatan lensa maksimal. Jari-jari bagian lengkung bikonveks dan plankonveks adalah 10cm dengan indeks bias 1,5, maka jarak fokus dan kekuatan kedua lensa tersebut adalah....a 20 cm, 5/4 dioptrib 0,2 cm, 4/5 dioptri
c 200 cm, 5/4 dioptrid 0,2 cm, 5/4 dioptri
32. Sebuah lensa bikonveks dan lensa plankonveks (nL=1,5) digabungkan hinggamemperoleh kekuatan lensa 10 dioptri. Jari-jari bagian lengkung bikonveks dan plankonveksadalah 12 cm jarak fokus masing-masing lensa adalah....a -24 cm, 17cm b 24 cm, 17cm
c 17 cm, 24 cmd 17 cm, -24 cm
33. Pada peristiwa pembiasan kerapatan optik disebut juga dengan istilah....a indeksbias b celah
c ketebaland susunan optik
34. Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
G am bar 9 Pem biasan Cahaya pada D ua M edium
106
Indeks bias medium tertentu pada gambar 9 dapat ditunjukkan dari perbandingan antaragaris….a PQ dan RQb QP dan QS
c QR dan RTd QS dan QT
35. Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
A = 1 5 0 ju ta k m
B um i M ars
B = 1 ,5 2 B
G am bar 10 Peram batan C ahaya M atahari
Besarnya kecepatan rambatan cahaya pada gambar 10 adalah 300 juta m/s.Apabila jarak Bumi-Matahari adalah 150 juta km dan jarak Matahari-Mars adalah 1,52B,maka waktu yang diperlukan cahaya untuk merambat dari Matahari sampai ke Mars adalah....a 760sekon b670 sekon
c 706sekon d 607sekon
36. Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
G am bar 11 Pem biasan Cahaya pada K aca
Suatu cahaya jatuh pada perpotongan kaca yang rata dengan besarnya sudut datang sepertiterlihat pada gambar 11 Jika indeks bias kaca sebesar 1,5, maka besarnya θA dan θB adalah....a. 300 dan 300
b. 32.5 0 dan 600c. 600 dan 32.50
d. 600 dan 600
107
37. Pernyataan yang paling tepat untuk hukum II pemantulan yaitu ….a sinar datang dari medium rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis
normal, sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskanmendekati garis normal
b sinar datang dari medium rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal,sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan menjauhigaris normal
c sinar datang dari medium rapat ke medium lebih rapat dibiaskan menjauhi garisnormal, sinar dating dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskanmenjauhi garis normal
d sinar datang dari medium rapat ke medium lebih rapat tidak dibiaskan, sinar datang darimedium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal
38. Saat sinar datang dari udara ke dalam larutan susu , maka sudut bias….a sudut bias lebih kecil dari sudut datangb sudut bias lebih besar dari sudut datangc sudut bias sama dengan sudut datangd sudut bias sama dengan nol
39. Cahaya merambat dari udara ke dalam air (n=4/3). Jika panjang gelombang cahaya di udara5000À. Maka cepat rambat cahaya dalam air adalah….
a 0,225 x 108 m/sb 2,25 x 108 m/s
c 0,225x 107 m/sd 2,25 x 107 m/s
40. Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
K ac a
U d a ra U d a ra
θ 2
θ 1
G am bar 12 Pem biasan Cahaya pada K aca
Seberkas cahaya datang menuju sebuah kaca plan paralel(nL=3/2) seperti pada gambar 12.Jika ketebalan lensa planparalel tersebut adalah 8 cm maka pergeseran cahaya yang terjadiantara cahaya datang dengan cahaya keluar adalah....
a 0,223 cm b 2,23 cmc 0,0223 cm d 2,025 cm
117
LAMPIRAN 4
KUNCI JAWABAN TEST UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN1. B2. C3. B4. A5. A6. B7. D8. B9. B10. A11. D12. B13. D14. A15. A16. A17. D18. A19. C20. B21. A22. B23. A24. A25. C26. A27. A28. B29. D30. A31. A32. A33. A34. D35. A36. B37. B38. A39. B40. B
Mp =
Mt =
122
LAMPIRAN 9
P erh itu n gan U ji V alid itas(C o n toh soa l tes t hasil be la ja r s ik lus I dan II no .1 )
Dik: ΣX 14p = = = 0,39
N 36q = 1− p = 1− 0,39 = 0,61
285 = 20,35714
590= 16,38936
SDt = 5,86
Dit: rp b is
Jawab:M p − M t p 20,4 − 16,4 0,39
rbis = = = 0,55SDt q
rtab = 0,33
5,86 0,61
Karena rbis > rtab maka soal dinyatakanvalid
=
123
L A M P IR A N 1 0
P erh itu n gan U ji R eliab ilitas(C o n toh soa l tes t hasil be la ja r s ik lus I dan II no .1 )
Dik: n = 40
(ΣX )2
Dit: r1 1
Jawab:
ΣX 2 −S 2 = N = 33,4
NΣp.q = 8,62
2 −Σ 4 0 3 3,4 − 8,6 2n S pqr = = 0,7 611
rhit
n − 1 S 2
= 0 ,7 6
4 0 − 1 3 3,4
rtab = 0 ,3 3
karena rhit > rtab maka soal reliabel
TK=
DB = −
1 2 4
L A M P IR A N 1 1
P erh itu n gan T ara f K esuk aran D an D aya B eda(C o n toh soa l tes t hasil be la ja r s ik lus I d an II soa l n o m o r 1)
• T a ra f K esu k a ranD ik : Ju m la h b e tu l = 4 0
Ju m la h S isw a = 3 6D it :T K ?Ja w ab :
Jumlah jawab betul 4 0= = 0 ,3 8 8jumlah siswa 3 6
• D ay a B ed aD ik : B A = 1 0
JA = 1 8B B = 4JB = 1 8
D it :D B ?Ja w ab :
BA BB 1 0 4= − = 0 ,3 3 (cukup )JA JB
1 8 1 8
116
L A M P IR A N 12
R ekapitulasi H asil Uji C oba Instrum en Peneltian
N o Soal V aliditas R eliabilitas T ingkat K esukaran D aya Pem beda K eputusan1 V alid R eliabe l S edang C uk up Pakai2 V alid R eliabe l S edang C uk up Pakai3 V alid R eliabe l S uka r B aik Pakai4 D isv a lid R eliabe l S uka r Je lek B uan g5 D isv a lid R eliabe l S uka r Je lek B uan g6 D isv a lid R eliabe l S uka r Je lek B uan g7 D isv a lid R eliabe l S uka r Je lek B uan g8 V alid R eliabe l S edang B aik Pakai9 D isv a lid R eliabe l S uka r Je lek B uan g
10 V alid R eliabe l S edang B aik Pakai11 V alid R eliabe l S uka r C uk up Pakai12 D isv a lid R eliabe l S edang Je lek B uan g13 D isv a lid R eliabe l S edang C uk up B uan g14 D isv a lid R eliabe l S uka r Je lek B uan g
15 V alid R eliabe l S edang C uk up Pakai16 D isv a lid R eliabe l S edang C uk up B uan g17 D isv a lid R eliabe l S edang Je lek B uan g18 V alid R eliabe l S edang B aik Pakai19 D isv a lid R eliabe l M ud ah Je lek B uan g20 V alid R eliabe l S uka r Je lek B uan g21 V alid R eliabe l S edang B aik Pakai22 V alid R eliabe l S edang C uk up Pakai23 D isv a lid R eliabe l S uka r Je lek B uan g24 D isv a lid R eliabe l S edang Je lek B uan g25 V alid R eliabe l S edang C uk up Pakai26 V alid R eliabe l S edang C uk up Pakai27 D isv a lid R eliabe l S uka r Je lek B uan g28 V alid R eliabe l S edang B aik Pakai29 V alid R eliabe l S edang B aik Pakai30 V alid R eliabe l S edang C uk up Pakai31 D isv a lid R eliabe l S edang Je lek B uan g32 V alid R eliabe l S edang B aik Pakai33 V alid R eliabe l S edang C uk up Pakai34 D isv a lid R eliabe l S edang Je lek B uan g35 V alid R eliabe l S edang B aik Pakai36 D isv a lid R eliabe l S edang Je lek B uan g37 V alid R eliabe l S edang B aik Pakai38 V alid R eliabe l S edang B aik Pakai39 D isv a lid R eliabe l M ud ah Je lek B uan g40 D isv a lid R eliabe l S edang Je lek B uan g
126
LAMPIRAN 13
INSTRUM E N PEN ELITIANMata Pelajaran : IPA FISIKAKonsep : CahayaWaktu : 2 Jam Pelajaran (80 menit)Nama : ......Kelas : ......Sekolah : ......Petunjuk Pengerjaan Soal:1. Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan memilih jawaban yang paling benar2. Berilah tanda silang pada lembar jawaban anda3. Jika anda ingin mengganti jawaban, beri tanda dengan (=) pada jawaban yang telah anda beri
tanda (x) kemudian beri tanda silang (x) kembali pada jawaban anda yang baru.Misal: a. b. c. d.
1. Amy meletakkan sebuah benda di depan cermin datar yang dipasangi layar. Kemudian Amymengamati bagian depan dan belakang cermin. Ternyata bayangan hanya tampakdidepan cermin tetapi tidak terlihat pada layar. Sifat bayangan yang dibentuk cermin adalah....anyata bmaya
c tersembunyid tidak tembus
2. Lara ingin membeli sebuah cermin datar untuk berdandan. Jika tinggi lara adalah 170cm, maka tinggi minimum cermin yang harus dibeli oleh Lara agar ia dapatmelihat seluruh bayangan tubuhnya di cermin adalah....a 170 cmb 170,5cm
c. 85 cmd. 85,5 cm
3. Suatu benda diletakkan di depan dua buah cermin datar yang membentuk sebuah sudut. Jikabayangan yang dihasilkan oleh cermin tersebut sebanyak 18 buah, maka besar sudut diantarakedua cermin adalah....a. 10o
b. 20oc. 30o
d. 40o
4. Perhatikan gambar dibawah ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
X
3 0 0Z
8 0 0
Y
G am bar 1 Pem antulan Sinar Tunggal pada D ua B uah Cerm in
127
Pada gambar 1 seberkas sinar dipantulkan oleh dua buah cermin datar. Jika sinar datang mula-mula menuju ke cermin X membentuk sudut 300, maka besarnya sudut pantul dari cermin Yadalah....a 400
b 500
c 600
5. Nama lain dari pemantulan diffus adalah....a pemantulan teraturb pemantulan baur
d 800
c pemantulan sejajard pemantulan miring
6. Ketika cahaya dipantulkan pada almunium dan baja, terlihat berkas sinar-sinarpantulnya sejajar. Apabila bidang pantulan diganti dengan selembar kertas putih, maka....a sinar pantulnya tidak sejajarb sinar pantulnya sejajar
c sinar pantulnya membiasd sinar pantulnya berbelok
7. Sebuah cermin cekung yang memiliki jari-jari kelengkungan 8 cm menghasilkanbayangan pada jarak 12 cm. Maka perbesaran bayangan yang terjadi adalah....a 2 kalib 3 kali
c 4 kalid 6 kali
8. Perhatikan gambar dibawah ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
1
2
P F 1O
F 2 3
5 c m
10 cm 4
G am bar 2 Pem antulan pada D ua Buah C erm in C ekung
Benda pada gambar 2 akan diletakkan di tengah-tengah titik F1 dan O, sehingga menghasilkansebuah bayangan. Jika bayangan hasil cermin pertama digunakan sebagai benda pada cerminkedua, maka sinar yang akan di pantulkan dari cermin kedua adalah sinar nomor....a 1 c 3b 2 d 4
9. Sebuah benda diletakkan 5 cm di depan cermin cembung dengan jarak titik fokusnya 10 cmmaka jarak bayangan terhadap benda, jarak bayangan yang terbentuk adalah....a -3,3cmb -33,2 cmc -0,33 cmd -0,03 cm
128
10. Sebuah cermin cembung memiliki perbesaran benda sebesar 2 kali ukuran aslinya. Jika jarakbayangannya adalah 12 cm maka besar jari-jari kelengkungan cermin adalah....a. 8 cmb. -8cm
c. 4 cmd. -4cm
11. Sebuah cermin cembung digunakan dalam mobil untuk melihat keadaan lalulintas di belakang mobil karena....a membentuk bayangan dalam cermin yang sama jauh dari bendanyab selalu membentuk bayangan nyata dari bendac memberikan medan pandangan yang luas dan bayangannya selalu tegakd lapisan pada permukaannya berfungsi dalam waktu panjang
12. Sebuah benda yang tingginya 12 cm diletakkan 10 cm di depan sebuah cermincembung dengan jari-jari kelengkungan 30 cm. Maka tinggi bayangan benda itu adalah....a 7,2 cmb 72 cm
c 0,27 cmd 0,027 cm
13. Lensa cembung di bawah ini dilalui oleh sinar istimewa, kecuali....
a
b
c
d
14. Lukisan sinar istimewa terhadap lensa cekung adalah….
a
b
c
129
d
15. Sebuah lensa cembung memiliki jarak fokus 5 cm. kemudian sebuah benda diletakkan padajarak 7,5 cm di depan lensa tersebut. Tinggi bayangan yang terbentuk jika tinggi benda 0,5cm adalah....a 1 cmb 2 cm
c 3 cmd 4 cm
16. Sebuah lensa bikonveks dan lensa plankonveks (nL=1,5) digabungkan hinggamemperoleh kekuatan lensa 10 dioptri. Jari-jari bagian lengkung bikonveks dan plankonveksadalah 12 cm jarak fokus masing-masing lensa adalah....a -24 cm, 17cm b 24 cm, 17cm
c 17 cm, 24 cmd 17 cm, -24 cm
17. Pada peristiwa pembiasan kerapatan optik disebut juga dengan istilah....a indeksbias b celah
c ketebaland susunan optik
18. Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab pertanyaan berikut!
A = 1 5 0 ju ta k m
B um i M ars
B = 1 ,5 2 A
G am bar 3 Peram batan Cahaya M atahari
Besarnya kecepatan rambatan cahaya pada gambar 3 adalah 300 juta m/s. Apabila jarak Bumi-Matahari adalah 150 juta km dan jarak Matahari-Mars adalah 1,52A, makawaktu yang diperlukan cahaya untuk merambat dari Matahari sampai ke Mars adalah....a 760sekon b670 sekon
c 706sekon d 607sekon
19. Pernyataan yang paling tepat untuk hukum II pemantulan yaitu ….a sinar datang dari medium rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis
normal, sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskanmendekati garis normal
b sinar datang dari medium rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal,sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan menjauhigaris normal
130
c sinar datang dari medium rapat ke medium lebih rapat dibiaskan menjauhi garis normal,sinar dating dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan menjauhi garisnormal
d sinar datang dari medium rapat ke medium lebih rapat tidak dibiaskan, sinar datang darimedium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal
20. Saat sinar datang dari udara ke dalam larutan susu , maka sudut bias….a sudut bias lebih kecil dari sudut datangb sudut bias lebih besar dari sudut datangc sudut bias sama dengan sudutdatang d sudut bias sama dengan nol
131
LAMPIRAN 14
KUNCI JAWABAN TEST INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS I DAN SIKLUS II
1.B2.C3.B4.B5.B6.A7.A8.A9.A10. B
11. C12. A13. B14. D15. A16. A17. A18. A19. B20. A
Frekuensi relatif=
132
LAMPIRAN 15
Perhitungan Tabel Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Siklus I
1. Menentukan rentang
R = H - L (Nilai terbesar – nilai terkecil) = 80 – 45 + 1=36
2. Menentukan banyaknya kelas
K = 1 + 3,3 Log n =1 + 3,3 log 32 = 5,95
3. Menentukan panjang kelas interval
P = R=
36= 6,05
K 5,95
4. Menentukan mean
ΣΧ 2 0 3 0M − = = = 6 3,4
Χ Ν 3 2
5. Menentukan frekuensi relatif (untuk frekuensi absolute berjumlah 4 orang siswa)
frekuensi absolute 4Χ100% = x1 0 0 % = 1 2 ,5 %Σf 3 2
Frekuensi relatif=
133
LAMPIRAN 16
Perhitungan Tabel Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Siklus II
1. Menentukan rentang
R = H - L (Nilai terbesar – nilai terkecil) = 85 – 60 + 1=26
2. Menentukan banyaknya kelas
K = 1 + 3,3 Log n =1 + 3,3 log 32 = 5,95
3. Menentukan panjang kelas interval
P = R=
26= 4,37
K 5,95
4. Menentukan mean
ΣΧ 2 3 7 0M − = = = 7 4 ,1
Χ Ν 3 2
5. Menentukan frekuensi relatif (untuk frekuensi absolute berjumlah 1 orang siswa)
frekuensi absolute 1Χ100% = x1 0 0 % = 3,1 2 5 %Σf 3 2
134
LAMPIRAN 17
Kisi-Kisi Instrumen Respon Siswa Terhadap Penerapan ModelPembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray dengan
Pendekatan Nilai
Bahasan NO Indikator R espon Siswa
Daya tarik topik bahasan 1 Siswa tertarik dengan fisika
2 Siswa tertarik dengan konsep cahaya
Daya tarik modelpembelajaran kooperatifteknik Two Stay Two Straydengan pendekatan nilai
3 Siswa antusias dengan model pembelajarankooperatif teknik Two Stay Two Straydengan pendekatan nilai
4 Atmosfer belajar yang terbentuk daripenerapan model pembelajaran kooperatifteknik Two Stay Two Stray dengan pendekatannilaiKeterampilan model
pembelajaran kooperatifteknik Two Stay Two Straydengan pendekatan nilai
5 Ketertarikan siswa dalam kegiatanpembentukan kelompok
6 Kompetisi antar kelompok dalam pembelajaran
7 Kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan
8 Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan
9 Aktifitas diskusi di kelas
10 Cepat merespon
135
NO Indikator R espon Siswa Pernyataan1 Siswa tertarik dengan fisika Fisika adalah salah satu
pelajaran favorit saya. (+)2 Ketertarikan siswa terhadap topik
bahasanSaya tertantang untuk menggali nilaiintelektual dan nilai praktisyang terdapat dalam konsep cahaya.(+)3 Siswa antusias dengan model
pembelajaran kooperatif teknik TwoStay Two Stray dengan pendekatan nilai
Penerapan model pembelajarankooperatif teknik Two Stay Two Straydengan pendekatan nilaimembuat saya menikmati kegiatanbelajar di kelas. (+)
4 Atmosfer belajar yang terbentuk daripenerapan model pembelajaran kooperatifteknik Two Stay Two Stray denganpendekatan nilai
Suasana belajar di kelasmenjadi sangat menyenangkan
dengan penerapanmodel pembelajaran
kooperatif teknik Two Stay TwoStray. (+)5 Ketertarikan siswa dalam kegiatan
pembentukan kelompokAnggota kelompok kooperatifsaya kurang mendukung dalampembelajaran. (-)
6 Kompetisi antar kelompok dalampembelajaran
Kompetisi antar kelompokmembuat saya merasa tersisih. (-)
7 Kemampuan siswa dalam membuatpertanyaan
Kemampuan membuat pertanyaanmengasah nilai intelektual dan praktissaya. (+)
8 Kemampuan siswa dalam menjawabpertanyaan
Kegiatan kelompok kooperatifmenurunkan kemampuan saya dalammenjawab soal. (-)
9 Aktifitas diskusi di kelas Kegiatan diskusi kelas membuat sayacenderung membebankan tugaspada teman kelompok.(-)
10 Daya tangkap Respon saya di kelas sangatrendah karena situasi belajaryang sangat riuh. (-)
136
LAMPIRAN 18
A. Petunjuk PengisianLEMBAR KUESIONER
1. Is ilah id en titas and a d i tem p at y ang te lah d ised iak an .2. B erilah tand a ch eck lis t (√ ) pada ko lo m SS (Sangat Setuju), S (Setuju), Ragu-ragu,T S (Tidak
Setuju) a tau STS (Sangat Tidak Setuju) y ang sesu a i d engan p eng am atan serta p engalam an and apada saa t m en ja lan i p ro ses be lajar sa in s fis ika d i k e las .
3. Jaw ab an anda tid ak m em p engaruh i n ila i rapo rt and a.4. A tas ban tu an dan p erha tian n y a say a u capk an terim a k as ih .
B. Identitas R esponden
Jen is ke lam in : … (L /P )
K elas : V III/…
NO
P ern y ataan P ilihan Jaw abanS S S R TS STS
1 F is ika ad a lah sa lah sa tu pe la jaran favo rit say a.2 S ay a tertan tang u n tuk m eng gali n ila i in te lek tua l d an
n ila i p rak tis yang terd ap a t d a lam konsep cah ay a.3 P enerap an m od el p em b ela ja ran koopera tif tekn ik
Two Stay Two Stray deng an pendek atan n ila im em buat say a m en ik m ati k eg iatan b e la jar d i k e las .
4 S uasan a b e la jar d i k e las m en jad i sang a tm en y en angk an d engan p en erapan m od el p e m b ela jaranko o pera tif tekn ik Two Stay Two Stray.
5 A nggo ta k e lo m pok koopera tif say a ku rangm endukung d alam pem b ela jaran .
6 K o m p etis i an tar ke lo m pok m em buat say a m erasaters is ih .
7 K em am pu an m em bu at per tan y aan m eng asah n ila iin te lek tu a l d an p rak tis say a .
8 K eg ia tan k e lo m pok koopera tif m enu runk ankem am pu an say a da lam m en jaw ab so a l.
9 K eg ia tan d iskusi k e las m em buat say a cend erungm em b eb ank an tug as p ada tem an kelo m p ok .
10 R espon say a d i k elas sang at rendah k arena s itu as ibe lajar y ang sang at r iuh .
137
LAMPIRAN 19
Perhitungan Per-Indikator Jawaban Pernyataan Kuesioner Respon Siswa Terhadap
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray dengan
Pendekatan Nilai
1. Indikator 1
Alternatif Jawaban Frekuensi FrekuensiRata-rata
Persentase(%)P1 P2
Sangat Setuju 8 7 7,5 23%Setuju 10 11 10,5 33%Ragu-ragu 9 10 9,5 30%Tidak Setuju 5 4 4,5 14%Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0%Total 32 32 32 100%
2. Indikator 2
AlternatifJawaban
Frekuensi FrekuensiRata-rata
Persentase(%)
P3 P4
Sangat Setuju 4 7 5,5 17%Setuju 14 19 16,5 52%Ragu-ragu 11 2 6,5 20%Tidak Setuju 3 3 3 9%Sangat TidakSetuju
01 0,5 2%
Total 32 32 32 100%
3. Indikator 3Alternatif Jawaban Frekuensi Frekuensi
Rata-rataPersentase(%)
P5 P6 P7 P8 P9 P10Sangat Setuju 0
3 6 2 0 1 1,5 5%Setuju 7
7 14 6 3 5 7 22%Ragu-ragu 4
9 7 11 11 9 6,5 20%Tidak Setuju 15
12 5 9 14 14 13,5 42%Sangat TidakSetuju
61 0 4 4 3 3,5 11%
Total 32 32 32 32 32 3232 100%
*Ket:P=Pernyataan
138
LAMPIRAN 20
Perhitungan Kuesioner Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran KooperatifTeknik Two Stay Two Stray dengan Pendekatan Nilai
• Hasil Perolehan Jawaban Kuesioner
N o R espondenInd ika to r I Ind ika to r II Ind ika to r III
Σ1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 A 4 5 5 5 4 1 4 1 2 1 322 B 3 2 4 2 4 2 4 3 2 3 293 C 3 5 4 5 4 4 4 3 3 4 394 D 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 365 E 5 3 5 4 4 1 5 4 5 4 406 F 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 367 G 4 3 3 2 2 4 3 4 5 4 348 H 2 4 3 5 2 4 2 5 4 5 369 I 2 4 3 4 4 4 3 2 4 5 35
10 J 4 4 3 4 3 4 2 2 3 4 3311 K 5 2 4 4 3 3 2 5 3 4 3512 L 4 2 2 1 2 3 4 3 3 4 2813 M 5 2 3 5 2 2 4 4 4 4 3514 N 5 5 3 4 2 2 4 1 3 3 3215 O 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 3716 P 4 5 2 4 4 3 3 3 4 3 3517 Q 3 4 4 4 4 2 2 2 4 3 3218 R 3 4 3 4 4 3 5 4 5 4 3919 S 3 5 3 4 4 4 3 2 5 4 3720 T 2 5 3 4 4 3 5 5 4 2 3721 U 2 4 4 3 5 2 4 2 3 2 3122 V 3 4 2 3 5 5 4 3 3 3 3523 W 2 4 4 5 5 4 5 3 3 4 3924 X 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3925 Y 3 3 5 5 4 4 5 4 4 2 3926 Z 5 3 5 2 4 4 2 5 4 2 3627 A A 4 4 4 4 5 2 4 4 4 3 3828 A B 5 4 4 4 5 3 3 3 4 2 3729 A C 3 3 4 5 5 4 4 3 4 4 3930 A D 4 3 3 4 2 1 4 3 2 3 2931 A E 5 3 3 4 2 3 5 3 3 3 3432 A F 5 5 4 4 3 2 4 4 3 3 37
Σ 117 117 115 124 116 97 117 103 115 109 1130
• Perhitungan Tabel Distribusi Frekuensi
1. Menentukan rentang
R = H - L (Nilai terbesar – nilai terkecil) = 124– 97 + 1=28
138
2. Menentukan banyaknya kelas
K = 1 + 3,3 Log n =1 + 3,3 log 10= 4,3
3. Menentukan panjang kelas interval
P = R=
28= 6,5 = 7
K 4,3
Interval f x x2 fx fx2
97-103 2 100 10000 200 20000
104-110 1 107 11449 107 11449
111-117 6 114 12996 684 77976
118-124 1 121 14641 121 14641
Σ 10 1112 124066
4. Menentukan mean 5. Menentukan Standar Deviasi
Σ fx 1 1 1 2 2 2M − = = = 1 1 1,2 SD = Σ fx Σ fx
−Χ ΣΝ 1 0=
N N
1 2 4 .0 6 6 1 1 1 2 = 6 ,4 = 6
2
−1 0 1 0
• Menentukan Kategori1. Kategori A
Syarat : Xt>mean+1,5SD = xt >121
2. Kategori B
Syarat : mean+0,5SD< xt < mean+1,5 =114< xt <121
3. Kategori C
Syarat : mean - 0,5SD<xt<RT+0,5 = 108< xt <114
4. Kategori D
Syarat : mean -1,5SD<xt<mean-1,5= 102< xt <108
5. Kategori E/F
Syarat : xt<mean-1,5SD = xt<102
• Menentukan Persentase Jawaban Setiap kategori ( contoh pada kategori baik)Dik :F = 6
N = 10
Dik :P
0
= 0
Jawab : P = Fx100 0
N
6x100 0
10
= 60 00
LAMPIRAN 21
LE M BAR O B SERV ASIPR O SES K E G IAT AN BELAJAR M E NG AJAR FISIK A
Pertemuan : 1Siklus : IKelas : VIIIDMateri : CahayaJumlah Siswa : 32Orang
Hari/Tanggal :Rabu/ 1 April 2009Observer : Agus Wahyudi, STJumlah Siswa Hadir : 32 OrangNama Guru : Tia Karina
Indikator Aspek Yang Teram ati SEPUL UH M ENIT K E -1 2 3 4 5 6 7 8
Proses pelaksanaan KBMoleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran √Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenariopembelajaran
√
Interaksi guru dengan siswa Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa √Memberikan motivasi pada siswa √ √ √ √ √ √ √ √Menjalankan pembelajaran kooperatif teknik Two Stay TwoStray dengan pendekatan nilai
√ √ √ √ √ √ √ √
Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan √ √ √ √ √ √Interaksi siswa dengan siswa Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √ √ √ √ √ √
Keaktifan siswa dalam bertanya √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain √ √ √ √Menyimpulkan hasil diskusi kelompok √ √
140
LE M BAR O B SERV ASIPR O SES K E G IAT AN BELAJAR M E NG AJAR FISIK A
Pertemuan : 2Siklus : IKelas : VIIIDMateri : CahayaJumlah Siswa : 32Orang
Hari/Tanggal : Kamis/ 2 April 2009Observer : Agus Wahyudi, STJumlah Siswa Hadir : 32 OrangNama Guru : Tia Karina
Indikator Aspek Yang Teram ati SEPUL UH M ENIT K E -1 2 3 4 5 6 7 8
Proses pelaksanaan KBMoleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran √Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenariopembelajaran
√
Interaksi guru dengan siswa Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa √ √ √ √ √ √Memberikan motivasi pada siswa √Menjalankan pembelajaran kooperatif teknik Two Stay TwoStray dengan pendekatan nilai
√ √ √
Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan √ √ √ √ √ √Interaksi siswa dengan siswa Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √ √ √ √ √ √
Keaktifan siswa dalam bertanya √ √ √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √ √ √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain √ √ √ √ √ √Menyimpulkan hasil diskusi kelompok √ √ √ √ √ √
141
LE M BAR O B SERV ASIPR O SES K E G IAT AN BELAJAR M E NG AJAR FISIK A
Pertemuan : 3Siklus : IKelas : VIIIDMateri : CahayaJumlah Siswa : 32Orang
Hari/Tanggal : Rabu/ 8 April 2009Observer : Agus Wahyudi, STJumlah Siswa Hadir : 32 OrangNama Guru : Tia Karina
Indikator Aspek Yang Teram ati SEPUL UH M ENIT K E -1 2 3 4 5 6 7 8
Proses pelaksanaan KBMoleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran √Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenariopembelajaran
√ √ √ √
Interaksi guru dengan siswa Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa √ √ √Memberikan motivasi pada siswa √Menjalankan pembelajaran kooperatif teknik Two Stay TwoStray dengan pendekatan nilai
√ √ √ √
Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan √ √ √ √Interaksi siswa dengan siswa Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √ √ √ √
Keaktifan siswa dalam bertanya √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √ √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain √ √ √ √Menyimpulkan hasil diskusi kelompok √ √ √ √
142
LE M BAR O B SERV ASIPR O SES K E G IAT AN BELAJAR M E NG AJAR FISIK A
Pertemuan : 4Siklus : IKelas : VIIIDMateri : CahayaJumlah Siswa : 32Orang
Hari/Tanggal : Kamis/ 9 April 2009Observer : Agus Wahyudi, STJumlah Siswa Hadir : 32 OrangNama Guru : Tia Karina
Indikator Aspek Yang Teram ati SEPUL UH M ENIT K E -1 2 3 4 5 6 7 8
Proses pelaksanaan KBMoleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran √Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenariopembelajaran
√ √ √ √
Interaksi guru dengan siswa Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa √ √ √ √Memberikan motivasi pada siswa √ √ √ √Menjalankan pembelajaran kooperatif teknik Two Stay TwoStray dengan pendekatan nilai
√ √ √
Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan √ √ √ √Interaksi siswa dengan siswa Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √ √ √ √
Keaktifan siswa dalam bertanya √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain √ √ √ √Menyimpulkan hasil diskusi kelompok √ √ √ √
143
LE M BAR O B SERV ASIPR O SES K E G IAT AN BELAJAR M E NG AJAR FISIK A
Pertemuan : 5Siklus : IKelas : VIIIDMateri : CahayaJumlah Siswa : 32Orang
Hari/Tanggal : Rabu/ 15 April 2009Observer : Agus Wahyudi, STJumlah Siswa Hadir : 32 OrangNama Guru : Tia Karina
Indikator Aspek Yang Teram ati SEPUL UH M ENIT K E -1 2 3 4 5 6 7 8
Proses pelaksanaan KBMoleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran √Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenariopembelajaran
√ √ √
Interaksi guru dengan siswa Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa √ √ √ √Memberikan motivasi pada siswa √ √ √ √ √ √ √ √Menjalankan pembelajaran kooperatif teknik Two Stay TwoStray dengan pendekatan nilai
√ √ √ √ √ √
Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan √ √ √ √Interaksi siswa dengan siswa Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √ √ √ √
Keaktifan siswa dalam bertanya √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain √ √ √ √Menyimpulkan hasil diskusi kelompok √ √ √ √
144
LE M BAR O B SERV ASIPR O SES K E G IAT AN BELAJAR M E NG AJAR FISIK A
Pertemuan : 6Siklus : IKelas : VIIIDMateri : CahayaJumlah Siswa : 32Orang
Hari/Tanggal : Kamis/ 16 April 2009Observer : Agus Wahyudi, STJumlah Siswa Hadir : 32 OrangNama Guru : Tia Karina
Indikator Aspek Yang Teram ati SEPUL UH M ENIT K E -1 2 3 4 5 6 7 8
Proses pelaksanaan KBMoleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran √Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenariopembelajaran
√ √
Interaksi guru dengan siswa Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa √ √ √ √ √Memberikan motivasi pada siswa √Menjalankan pembelajaran kooperatif teknik Two Stay TwoStray dengan pendekatan nilai
√ √ √ √ √
Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan √ √ √ √Interaksi siswa dengan siswa Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √ √ √ √
Keaktifan siswa dalam bertanya √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain √ √ √ √Menyimpulkan hasil diskusi kelompok √ √ √ √
145
LE M BAR O B SERV ASIPR O SES K E G IAT AN BELAJAR M E NG AJAR FISIK A
Pertemuan : 7Siklus : IKelas : VIIIDMateri : CahayaJumlah Siswa : 32Orang
Hari/Tanggal : Rabu/ 22 April 2009Observer : Agus Wahyudi, STJumlah Siswa Hadir : 32 OrangNama Guru : Tia Karina
Indikator Aspek Yang Teram ati SEPUL UH M ENIT K E -1 2 3 4 5 6 7 8
Proses pelaksanaan KBMoleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran √Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenariopembelajaran
√ √ √ √
Interaksi guru dengan siswa Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa √ √ √ √Memberikan motivasi pada siswa √ √ √ √Menjalankan pembelajaran kooperatif teknik Two Stay TwoStray dengan pendekatan nilai
√ √ √ √
Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan √ √ √ √Interaksi siswa dengan siswa Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √ √ √ √
Keaktifan siswa dalam bertanya √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain √ √ √ √Menyimpulkan hasil diskusi kelompok √ √ √ √
146
LE M BAR O B SERV ASIPR O SES K E G IAT AN BELAJAR M E NG AJAR FISIK A
Pertemuan : 8Siklus : IKelas : VIIIDMateri : CahayaJumlah Siswa : 32Orang
Hari/Tanggal : Rabu/ 23 April 2009Observer : Agus Wahyudi, STJumlah Siswa Hadir : 32 OrangNama Guru : Tia Karina
Indikator Aspek Yang Teram ati SEPUL UH M ENIT K E -1 2 3 4 5 6 7 8
Proses pelaksanaan KBMoleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran √Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenariopembelajaran
√ √ √ √
Interaksi guru dengan siswa Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa √ √ √ √Memberikan motivasi pada siswa √ √ √ √Menjalankan pembelajaran kooperatif teknik Two Stay TwoStray dengan pendekatan nilai
√ √ √ √
Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan √ √ √ √Interaksi siswa dengan siswa Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √ √ √ √
Keaktifan siswa dalam bertanya √ √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain √ √ √ √Menyimpulkan hasil diskusi kelompok √ √ √ √
147
LE M BAR O B SERV ASIPR O SES K E G IAT AN BELAJAR M E NG AJAR FISIK A
Pertemuan : 10Siklus : IIKelas : VIIIDMateri : CahayaJumlah Siswa : 32 Orang
Hari/Tanggal : Kamis/ 7 Mei 2009Observer : Agus Wahyudi, STJumlah Siswa Hadir : 32 OrangNama Guru : Tia Karina
Indikator Aspek Yang Teram ati SEPUL UH M ENIT K E -1 2 3 4 5 6 7 8
Proses pelaksanaan KBMoleh guru
Memberikan kepada siswa tujuan pembelajaran √Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan skenariopembelajaran
√ √ √
Interaksi guru dengan siswa Memberikan bimbingan dan arahan pada siswa √ √ √ √ √Memberikan motivasi pada siswa √ √ √ √ √Menjalankan pembelajaran kooperatif teknik Two Stay TwoStray dengan pendekatan nilai
√ √ √ √ √
Meminta siswa agar menyelesaikan tugas yang diberikan √ √ √ √ √Interaksi siswa dengan siswa Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √ √ √ √ √
Keaktifan siswa dalam bertanya √ √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √ √ √ √ √Keaktifan siswa dalam menghargai pendapat siswa lain √ √ √ √ √Menyimpulkan hasil diskusi kelompok √ √ √ √ √
148
150
LAMPIRAN 22
BERITA WAWANCARA
Tujuan : Memperoleh informasi mengenai proses belajar fisikaBentuk Wawancara : BebasWaktu : Rabu, 10 September 2008Tempat : MTs Pembangunan UIN JakartaObjek Wawancara : Guru Fisika Kelas VIIISubjek Wawancara : Peneliti
Peneliti : Bapak mengajar fisika di kelas berapa?Dan sudah berapa lama
bapak mengajar di sekolah ini?
Guru : Saya mengajar di kelas VIII, saya mengajar disini ± 3 tahun.
Peneliti : Persiapan seperti apa yang bapak persiapkan untuk mengajar?
Guru : Sebelum mengajar biasanya saya mempersiapkan RPP
agar kegiatan belajar mengajar dikelas dapat terlaksana dengan
baik.
Peneliti : Metode belajar apa yang biasanya bapak gunakan
untuk mengajar?
Guru : Ketika mengajar saya sering menggunakan metodeceramah
(konvensional) terkadang diselingi dengan tanya jawab
dan sesekali melakukan eksperimen di lab.
Peneliti : Bagaimana cara bapak memberikan motivasi belajar
kepada siswa?
Guru : Saya memberikan motivasi dalam belajar kepada siswa berupa
pertanyaan di awal pembelajaran. pertanyaan itu saya
berikan secara random terhadap siswa di kelas.
Peneliti : Apakah siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep
cahaya?
Guru : Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam
mempelajari konsep tersebut karena dianggap cukup rumit.
Peneliti : Apa yang menyebabkan siswa mengalami
kesulitandalam mempelajari konsep tersebut?
Guru : Penjelasan yang disampaikan guru terkadang kurang dimengerti
151
oleh siswa,karena siswa kurang menyimak dan kurang
konsentrasi ketika belajar.
Peneliti : Bagaimana interaksi guru dan siswa di kelas ketika proses
pembelajaran berlangsung?
Guru : Ada beberapa orang siswa yang aktif dalam belajar,
tetapi sebagian besar siswa dapat dikatakan pasif.
Peneliti : Apakah pada saat siswa mengalami kesulitan belajar di
kelas akan bertanya pada guru?
Guru : Ada yang bertanya, ada yang hanya diam karena mungkin
merasa malu dan malas.
Peneliti : Pernahkan bapak menggunakan model pembelajaran kooperatif
teknik two stay two stray dengan pendekatan nilai?
Guru : Saya belum pernah mencoba menggunakan model pembelajaran
tersebut dalam pembelajaran.
Peneliti :Bagaimana jika dalam pembelajaran konsep cahaya
model pembelajaran yang digunakan adalah model
pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan
pendekatan nilai?
Guru :Tentu saja saya sangat mendukung demi lancarnya
kegiatan belajar mengajar.
152
• Contoh Berita Wawancara kepada Siswa
BERITA WAWANCARA
Tujuan : Memperoleh informasi mengenai proses belajar fisikaBentuk Wawancara : BebasWaktu : Rabu, 10 September 2008Tempat : MTs Pembangunan UIN JakartaObjek Wawancara : Siswa Kelas IXSubjek Wawancara : Peneliti
Peneliti : Siapa nama anda dan duduk di kelas berapa?
Siswa : Muhammad Reza, kelas IX B
Peneliti : Apakah ana menyukai pelajaran fisika?mengapa?
Siswa : Lumayan, meski agak susah..
Peneliti : Bagaimana dengan nilai fisika anda wakltu kelas VIII?
Siswa : Lumayanlah, 70.
Peneliti : Usaha apa yang anda lakukan untuk tetap mempertahankan atau
meningkatkan nilai tersebut?
Siswa :Ya dengan ikut les tambahan dan belajar lagi.
Peneliti : Bagaimana tanggapan anda tentang cara mengajarguru
fisika
dikelas?
Siswa : Lumayan enak, meski kadang bikin bosen.
Peneliti : Biasanya bagaimana cara guru fisika anda mengajar dikelas?
Siswa : Seringnya mencatat sama ngejelasin, tapi kadang pernah juga di
lab.
Peneliti : Bagimana tanggapan anda dengan cara mengajar tersebut?
Siswa : Biasa saja, meski kadang bikin malas. .
Peneliti : konsep apa saja yang anda anggap sulit waktu kelas VIII?
Siswa : Seingat saya konsep mengenai cermin, lensa..
Peneliti : Bagaimana cara guru anda mengajar saat menjelaskan
konsep tersebut?
Siswa : Mencatat dan menerangkan.
Peneliti : Apakah langkah tersbut dapat membantu anda?
Siswa : Lumayan, meski sedikit sekali.
154
LAMPIRAN 23
Siklus ICATATAN LAPANGAN
Nama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/Pengertian CahayaPertemuan : 1Hari/tanggal : Rabu/1 April 2009
Waktu Kegiatan13.10-13.20
13.30-13.35
13.35-13.50
13.50-14.15
14.15-14.30
Guru membuka pelajaran dengan terlebih dahuluberdoa bersama dilanjutkan dengan memperkenalkandiri dan mengabsen kehadiran siswa di
kelas. Selesai mengkondisikan kelas gurumenyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
kepada siswa. Apersepsi dan motivasi yang dilakukanguru kepada siswa diawal pembelajaran adalahmendeskripsikan sekilas tentang konsep dasar cahaya danmemberikan pertanyaan kepada siswa secara randomtentang konsep dasar cahaya. Beberapa orang siswamerespon pertanyaan dengan jawaban yang mereka berikan.
Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompokkooperatif dengan cara berhitung. Siswa meresponguru dengan membentuk kelompok kerja sesuaidengan nomor yang disebutkan saat pembagian kelompok.
Guru menjelaskan cara kerja model pembelajaran kooperatifteknik two stay two stray kepada siswa sambil membagikantugas kepada masing-masing kelompok.
Siswa mempraktekkan langkah kerja modelpembelajaran yang dijelaskan guru untuk membahas tugasyang diberikan. Masing-masing kelompok membahas danbertukar informasi dengan kelompok lain.Meskiterlihat agak bingung dan banyak yang masihbercanda tetapi siswa tetap berusaha mengikuti arahanyang idberikan oleh guru.
Guru dan siswa melakukan refleksi dengan membahasdan mencocokkan tugas yang telah dikerjakanbersama-sama dalam kelompok kooperatif pada akhirpembelajaran guru memberikan tugas individu kepadasiswa sebagai bahan latihan.
155
CATATAN LAPANGAN
Nama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/PemantulanPertemuan : 2Hari/tanggal : Kamis/2 April 2009
Waktu Kegiatan07.50-08.10
08.10-08.50
08.50 -09.10
Guru memulai pelajaran dengan berdoa kemudiandilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa danmenyampaikan tujuan pembelajaran. Motivasi yangdiberikan pada hari itu berupa pertanyaanpembelajaran untukmereview materi pada
pertemuan sebelumnya. Beberapa menitkemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemberianapersepsi pembelajaran.
Siswa dan guru saling berinteraksi denganpembentukan kelompok kooperatif yang telah ditentukanpada pertemuan sebelumnya. Beberapa orang siswamasih terlihat bingung dengan kelompoknya tetapiberusaha dikondisikan oleh guru. Setelah setelahkelompok kooperatif siap, guru mulai membagikan
lembar percobaan kepada masing-masingkelompok. Tak lupa guru mengingatkan siswauntuk melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan model pembelajaran kooperatif tekniktwo stay two stray. Siswa merspon guru dengan
melakukan dan mendiskusikanpercobaan dalam kelompok kooperatif dengan tekniktersebut. Beberapa waktu membahas dalamkelompok kooperatif siswa melanjutkan bertukarinformasi untuk menjawab pertanyaan dalam lembarpercobaan
Guru dan siswa melakukan refleksi untukmengakhiri kegiatan pembelajaran. Refleksi
dilakukan dengan menyimpulkan hasilpercobaan yang dilakukan pada
pertemuan tersebut.
156
CATATAN LAPANGAN
Nama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/CerminPertemuan : 3Hari/tanggal : Rabu/8 April 2009
Waktu Kegiatan13.10-13.20
13.20-14.20
14.20-14.30
Kegiatan pembelajaran seperti biasa diawali dengan berdoadan penyampaian tujuan pembelajaran sesuai
dengan skenario pembelajaran. Motivasi yangdiberikan oleh guru terhadap siswa berupapertanyaan pembelajaran tentang materi padapertemuan selanjutnya. Kemudian kegiatandilanjutkan dengan kegiatan apersepsi berupa review materipelajaran pada pertemuan sebelumnya yang berkaitandengan materi ajar yang akan dibahas.
Di dalam kelas guru dan siswa berusaha menciptakanpola interaksi untuk membuat atmosfer belajar yangnyaman. Guru secara aktif menjelaskan materi tentangcermin dengan menyisipkan nilai praktis dan nilaiintelektual dalam penjelasannya. Siswa merespon
kegiatan ini dengan mendengarkanpenjelasan yang diberikan dengan sesekali mengajukan
pertanyaan kepada guru. Selesaimendeskripsikan materi guru meminta siswa untuk kembalibelajar dalam kelompok kooperatif yang sudah adadilanjutkan dengan membagikan lembar latihankepada masing-masing kelompok. Siswa sesegera
mungkin bergabung dengan kelompoknyadan berusaha mengerjakan soal-soal yang diberikan.Kegiatan diskusi terlihat begitu menarik, meski kegiatanberkunjung menuju kelompok lain terkadang membuatsiswa agak bingung karena masih ada beberapakelompok yang didatangi beberapa kali. Gurusesekali mengingatkan kembali langkah-langkahbertukar kelompok.
Beberapa waktu kemudian, semua kelompokkooperatif selesai membahas soal yang diberikan,sehingga kegiatan dilanjutkan dengan merefleksikankegiatan pembelajaran. Kegiatan refleksi dilakukandengan mencocokkan jawaban dan pemberian tugaslatihan pada siswa.
157
CATATAN LAPANGAN
Nama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/Cermin CembungPertemuan : 4Hari/tanggal : Kamis/9 April 2009
Waktu Kegiatan07.50-08.00
08.00-09.00
09.00-09.10
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa sertamengabsen kehadiran siswa. Tak lupa gurumenyampaikan tujuan pembelajaran sesuaidengan skenario.Guru memberikan motivasi dengan
pertanyaan pembelajaran tentang materisebelumnya yang berkaitan dengan
pembelajaran hari itu kemudian dirangkai dengan mereviewmateri pembelajaran.
Interaksi kemudian dilanjutkan dengan penjelasantentang materi yang harus disampaikan dengansesekali diselingi dengan pertanyaan dari beberapa orangsiswa. Tak lupa guru menyisipkan nilai praktis danintelektual dalam kegiatan pembelajaran. beberapawaktu kemudian kegiatan dilanjutkan denganinstruksi guru pada siswa untuk kembali belajar dalamkelompok kooperatif. Hal ini direspon siswa dengankembali dalam kelompok kooperatifnya. Gurumembagikan lembaran soal kepada masing-masingkelompok kooperatif untuk dibahas bersama-sama.Siswa bekerja dalam kelompok kooperatifnyadengan sesekali terlihat bertamu dan menerimatamu dalam kelompok kooperatifnya. Gurutetap
memantau dan sesekalimengingatkan pada siswa tentang teknik ynag digunakan.
Selesai dengan kegiatan kelompok kooperatif gurudan siswa melakukan refleksi dengan mencocokkan latihanyang telah diberikan. Guru tak lupa memberikan tugas padasiswa sebagai bahan latihan di rumah.
158
CATATAN LAPANGAN
Nama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/ Cermin CekungPertemuan : 5Hari/tanggal : Rabu/15 April 2009
Waktu Kegiatan13.10-13.20
13.20-14.10
14.10-14.30
Pelajaran dibuka dengan berdoa dan mengabsenkehadiran siswa. Kemudia guru melanjutkan denganmenyampaikan tujuan pembelajaran yang sesuai denganskenario. Apersepsi dan motivasi dilakukan denganmemberikan pertanyaan pembelajaran.
Guru mengulang materi pada pertemuan sebelumnyayang dikaitkan dengan materi yang akan dibahas hari itu.guru tak lupa menyisipkan nilai praktis dan nilaiintelektual yang terdapat dalam materi yangdisampaikan. Siswa menyimak dengan seksama sambilsesekali mengajukan pertanyaan kepada guru. Beberapawaktu kemudian pembelajaran dalam kelompok kooperatifsegera dilakukan untuk membahas latihan yangdiberikan. Guru memberikan instruksi kepada siswauntuk belajar dalam kelompok kooperatifnya. Siswamerespon dengan sesegera mungkin kembali dalamkelompok kooperatif yang dilanjutkan denganpembagian soal latihan oleh guru kepada setiapkelompok kooperatif. Setiap kelompok kooperatifberusaha maksimal untuk menjalankan teknik belajartwo stay two stray, meski ada beberapa anggotakelompok yang masih terlihat kurang berkonsentrasi.
Guru tetap dalam kapasitasnya untukmemantau dan sesekali memberikan arahan kepada beberapakelompok kooperatif.
Setelah semua kelompok berhasil menyelesaikantugas mereka sesegera mungkin dilakukan
evaluasi dengan mencocokkan jawabanlatihan bersama-sama. Pada akhir pelajaran tak lupaguru memberikan tugas sebagai bahan latihan dirumah.
159
CATATAN LAPANGAN
Nama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/Pembiasan dan Hukum SnelliusPertemuan : 6Hari/tanggal : Kamis/16 April 2009
Waktu Kegiatan07.50-08.00
08.00-09.00
09.00-09.10
Guru mengawali pelajaran dengan membacadoa dan mengabsen kehadiran siswa. Tujuanpembelajaran tak lupa disampaikan oleh guru agarpelajaran hari itu berjalan sesuai dengan rencanapembelajaran. tak lupa guru memberikan apersepsi dan
motivasi kepada siswa. Apersepsi danmotivasi yang diberikan berupa deskripsi singkattentang hukum snellius dan pertanyaan pembelajaran tentangkonsep dasar pembiasan.
Guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan eksperimenyang akan dilakukan dengan tak lupa menyisipkannilai praktis dan nilai intelektual dalampembelajaran. siswa merespon kegiatan ini
engan memperhatikan denganseksama dan sesekali melontarkan pertanyaan kepada guru.Selesai menjelaskan guru mengarahkan siswa untuk belajardalam kelompok kooperatif untuk membahaseksperimen sederhana yang akan dilakukan. Siswasesegera mungkin membentuk kelompok kooperatif danmembahas eksperimen sederhana berdasarkan langkahkerja yang terdapat dalam lembar kerja.
Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksidengan menyimpulkan hasil eksperimen sederhanayang telah dilakukan. Hasil eksperimen dikaitkan dengankonsep dasar hukum snellius. Tak lupa gurumemberikan tugas untuk membaca sub bab sebagaibahan persiapan untuk pertemuan selanjutnya.
160
CATATAN LAPANGAN
Nama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/Lensa CembungPertemuan : 7Hari/tanggal : Rabu/22 April 2009
Waktu Kegiatan13.10-13.20
13.20-14.20
14.20-14.30
Pembelajaran dibuka dengan berdoa dan mengabsenkemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuanpembelajaran. Guru memberikan apersepsi danmotivasi kepada siswa berupa review materi belajar padapertemuan sebelumnya yang dikaitkan denganmateri yang akan dijelaskan yang dilanjutkan denganmemberikan pertanyaan pembelajaran.
Setelah dirasa siswa telah memperoleh stimulus yang cukupguru melanjutkan kegiatan dengan menjelaskan materi padahari tersebut tentang lensa cembung. Gurutak lupa menyisipkan nilai intelektual dan nilaipraktis dalam penjelasannya kepada siswa. Siswamerespon kegiatan ini dengan memperhatikan penjelasanguru yang diikuti dengan melontarkan beberapa pertanyaankepada guru. Kegiatan inti yang dilakukan adalah belajardalam kelompok kooperatif untuk membahas soal-soalyang diberikan oleh guru. Guru memberikan arahansambil membagikan soal latihan kepada masing-masingkelompok kooperatif yang telah dibentuk oleh siswa.Ketika siswa bekerja dan bertukar informasi dengankelompok kooperatifnya, guru semaksimal mungkinmemantau dan memberikan pengarahan kepada siswa.
Guru dan siswa segera melakukan refleksi.Refleksidilakukan dengan mencocokkan jawaban soal danmenyimpulkan pembelajaran hari tersebut. Padaakhir pembelajaran guru memberikan tugas latihan danmembaca untuk mempersiapkan pertemuan selanjutnya.
161
CATATAN LAPANGAN
Nama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/Lensa CekungPertemuan : 8Hari/tanggal : Kamis/23April 2009
Waktu Kegiatan07.50-08.00
08.00-08.50
08.50-09.10
Pertemuan delapan dibuka dengan membacadoa dan mengabsen kehadiran siswa. Tujuanpembelajaran tak lupa disampaikan oleh guru agarpembelajaran lebih terarah. Guru memberikan apersepsiberupa review materi pelajaran pada pertemuansebelumnya yang berkaitan dengan materi ajar yangakan dibahas. Kegiatan dilanjutkan denganpemberian motivasi kepada siswa berupa pertanyaabpembelajaran tentang konsep yang akan dibahas.
Guru melanjutkan penjelasan mengenai konsep lensa cekungdan mengarahkan siswa untuk belajar dalamkelompok kooperatif mereka. Beberapa waktukemudian kelompok kooperatif yang telah terbentukmenerima soal latihan dari guru untuk dibahasbersama. Guru sesekali memberikan arahan tentangkegiatan kelompok kooperatif dan memantau denganseksama.
Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi. Refleksi diisidengan membahas dan mencocokkan jawaban latihanyang diberikan. Pada akhir pembelajaran gurumengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri untukmenghadapi post test pada pertemuan selanjutnya.
162
CATATAN LAPANGAN
Nama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/post test siklus IPertemuan : 9Hari/tanggal : Rabu/6 Mei 2009
Waktu Kegiatan13.10-13.20
13.20-14.20
14.20-14.30
Mengecek persiapan siswa.
Pelaksanaan post test.
Evaluasi
163
LAMPIRAN 23
Siklus IICATATAN LAPANGAN
Nama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/Pemantulan pada cermin (enrichment)Pertemuan : 10Hari/tanggal : Kamis/7 Mei 2009
Waktu Kegiatan07.50-08.00
08.00-09.00
09.00-09.10
Guru membuka kegiatan belajar dengan berdoa danmengabsen kehadiran siswa. Setelah selesai gurumelanjutkan kegiatan dengan memberikan apersepsidan motivasi, tetapi terlebih dahulumenyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi yangdiberikan berupa deskripsi singkat tentang cermindanmotivasi berupa pertanyaan pembelajaran.
Penjelasan materi dilanjutkan pada konsep yangdirasa kurang mengerti oleh siswa. Kegiatan inidirespon siswa dengan memberikan pertanyaan tentangkonsep pemantulan pada cermin. Beberapa saat setelahitu guru mengarahkan siswa untuk belajar dalamkelompok kooperatif guna menyelesaikan soal-soallatihan yang diberikan. Siswa sesegera mungkin
bergabung dengan kelompok danmengerjakan soal-soal yang diberikan. Guru terlihatlebih meningkatkan pemantauan kegiatan pembelajarandengan berkunjung ke masing-masing kelompok. Siswa jugaterlihat lebih berkonsentrasi melakukan
kegiatan diskusi dan bertukar informasi.
Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksiuntuk mencocokkan latihan soal yang telah dikerjakan danmembuat kesimpulan. Setelah usai guru memberikan tugaspada siswa mempersiapkan diri untuk membaca materibahasan untuk pertemuan selanjutnya mengenai lensa.
164
CATATAN LAPANGANNama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/Pembisan pada lensa (enrichment)Pertemuan : 11Hari/tanggal : Rabu/13 Mei 2009
Waktu Kegiatan13.10-13.20
13.20-14.20
14.20-14.30
Pembelajaran dibuka dengan berdoa , mengabsen kehadiransiswa.dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Gurumemberikan apersepsi dan motivasi sebelum masuk kedalamkegiatan inti.
Guru merangkai kegiatan dengan memberikanpenjelasan kepada siswa tentang mebentukanbayangan pada lensa. Siswa merespon
dengan memperhatikan dan sesekalimelontarkan pertanyaan kepada guru. Beberapawaktu kemudian guru mengarahkan siswa untukbelajar dalam kelompok kooperatif untuk menyelesaikansoal latihan yang diberikan. Siswa kemudian bergabungdengan kelompok kooperatif masing-masing. Kegiatandiskusi dan bertukar informasi pada siklus II inilebih optimal dibandingkan kegiatan pada siklus I.
Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukankegiatan refleksi dengan mencocokkan latihan dan membuatkesimpulan dari pertemuan hari tersebut. Setelah ituguru juga tak lupa meminta siswa mempersiapkan diriuntuk tes pada pertemuan berikutnya.
165
CATATAN LAPANGAN
Nama guru : Tia KarinaWaktu : 2 x 40 menitKonse/sub konsep : Cahaya/post test siklus IIPertemuan : 12Hari/tanggal : Kamis/14 Mei 2009
Waktu Kegiatan07.50-08.00
08.00-09.00
09.00-09.10
Mengecek persiapan siswa.
Pelaksanaan post test.
Evaluasi
149
LAMPIRAN 25LAMPIRAN 25LAMPIRAN 25
LAMPIRAN 26LAMPIRAN 26LAMPIRAN 26
LAMPIRAN 27
Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
Ciputat, Juni 2009
Menyetujui:
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd. Kinkin Suartini, M.Pd.NIP. 19650115 198703 1 020 NIP. 19780406 200604 2 001
171
172172172
173173173
174174174
175175175
176176176
177177177
178
LAMPIRAN 31
DAFT AR RIW AYA T H IDUP
TIA KARINA. Putri kedua dari pasangan Omo Ja`is dan Yatti
Prasanti. Lahir di Tangerang, 24 April 1986. Saat ini
Penulis bertempat tinggal di Jl. Menjangan III N0.34
Rt.002/003 Pondok Ranji-Ciputat Timur 15412.
Riwayat Pendidikan. Penulis memulai pendidikan di SDN
Pondok Ranji V, lulus tahun 1998. Kemudian
Penulis melanjutkan sekolah di SLTP Negeri 2 Ciputat, lulus pada
tahun 2001. pada tahun
2004, Penulis berhasil menyelesaikan studi di SMA Negeri 2 Ciputat dan
melanjutkan pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan
Fisika.
Saat ini Penulis aktif sebagai slah satu staf pengajar di SMP Sabiluna Islamic
Boarding School dan menjadi guru prifat di beberapa tempat.