skripsi muryani bab2

41
PENGARUH GURU PAK SEBAGAI PEMBIMBING ROHANI TERHADAP KESETIAAN MENJADI ANAK TUHAN BAGI SISWA KELAS III-V DI SEKOLAH DASAR NEGERI NGORESAN TAHUN AJARAN 2014 - 2015 Skripsi ini diajukan kepada Sekolah Tinggi Teologi “INTHEOS” Surakarta Untuk memenuhi sebagian dari persyaratan Guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Kristen Oleh : SRI MU R YANI NIM: 13.3.1.PAK.70

description

bab 2

Transcript of skripsi muryani bab2

BAB I

PAGE 26

PENGARUH GURU PAK SEBAGAI PEMBIMBING ROHANI TERHADAP KESETIAAN MENJADI ANAK TUHAN

BAGI SISWA KELAS III-V DI SEKOLAH

DASAR NEGERI NGORESANTAHUN AJARAN 2014 - 2015

Skripsi ini diajukan kepada

Sekolah Tinggi Teologi INTHEOS Surakarta

Untuk memenuhi sebagian dari persyaratan

Guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama KristenOleh :

SRI MURYANINIM: 13.3.1.PAK.70SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INTHEOS

SURAKARTA

2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru PAK tidak hanya menyalurkan pengetahuan atau ketrampilan yang ia tahu tetapi juga menjadi panutan yang baik bagi orang-orang yang diajar dan juga orang-orang disekitarnya. Secara definitive guru itu mempunyai tiga tugas yang tidak boleh dipilah-pilah satu dengan yang lainnya; pertama menyalurkan pengetahuan atau ketrampilan, kedua mempengaruhi murid untuk merubah hidupnya sesuai dengan pengetahuan yang diperolehnya dan ketiga adalah mendorong murid untuk mengubah dunia disekitarnya dengan kebaikannya. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mengajar dan membimbing kerohanian anak-anak didiknya dengan teladan, bukan hanya dengan perkataan. Guru Pendidikan Agama Kristen bukannya orang-orang munafik yang ingin mengejar gelar dan pengakuan rohani di Sekolah, tetapi masing-masing membawa beban langsung dari Kristus untuk mendidik anak-anak di dalam kebenaran Firman Tuhan.Guru Pendidikan Agama Kristen harus mengenal firman Tuhan. Firman Allah adalah kebenaran yang tetap untuk selama-lamanya. Seorang guru Pendidikan Agama Kristen pertama-tama harus mengenal isi Alkitab untuk dirinya sendiri, supaya dapat membimbing dan meneruskannya kepada anak didik yang diajarnya. Tiap kali mempelajari Alkitab harus berdoa agar bisa mendengar apa yang hendak dikatakan Tuhan. Yesus menjalankan disiplin rohani. Yesus dalam banyak kesempatan membuktikan bahwa Ia memiliki hubungan yang intim dengan Bapa-Nya yang di surga. Seorang guru yang tidak akrab dengan Firman Tuhan, tidak menjalankan kehidupan doanya dengan tekun dan tidak memiliki disiplin rohani lainnya, maka tidak mungkin ia dapat menjadi pembimbing rohani yang baik bagi siswanya. Sebagai pembimbing rohani, Guru PAK harus memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya. Peran guru Pendidikan Agama Kristen adalah membimbing anak didiknya mengenal Allah di dalam Yesus Kristus, serta bertumbuh dalam iman juga dalam karakter Kristus. Guru PAK harus bisa menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya

Berdasarkan fakta dilapangan, ditemukan pertama adanya beberapa guru PAK yang belum maksimal dalam mengajar dan menjadi pembimbing rohani bagi siswa-siswanya. Kedua, adanya guru yang beranggapan bahwa kerohanian murid bukan tanggung jawab guru PAK. Adanya beberapa siswa yang kurang setia dalam mengikut Tuhan. Keempat, kurang menyadari apa pengaruh guru PAK sebagai pembimbing rohani terhadap kesetiaan menjadi anak Tuhan bagi siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian untuk skripsi yang berjudul, " PENGARUH GURU PAK SEBAGAI PEMBIMBING ROHANI TERHADAP KESETIAAN MENJADI ANAK TUHAN BAGI SISWA KELAS III-V DI SEKOLAH DASAR NEGERI NGORESAN TAHUN AJARAN 2014 2015.B. Identifikasi Masalah

Penulis menemukan beberapa masalah sebagai berikut:

Pertama, adanya beberapa guru PAK yang belum maksimal dalam mengajar dan menjadi pembimbing rohani bagi siswa-siswanya.

Kedua, adanya guru yang beranggapan bahwa kerohanian siswa bukan tanggung jawab guru PAK

Ketiga, adanya beberapa siswa yang kurang setia dalam mengikut Tuhan

Keempat, adanya beberapa guru yang kurang menyadari apa pengaruh guru PAK sebagai pembimbing rohani terhadap kesetiaan menjadi anak Tuhan bagi siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri Ngoresan tahun ajaran 2014-2015.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih efektif dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

Pertama, beberapa guru PAK yang belum maksimal dalam mengajar dan menjadi pembimbing rohani bagi siswa-siswanya.Kedua, adanya beberapa siswa yang kurang setia dalam mengikut TuhanKetiga, kurang menyadari adanya pengaruh guru PAK sebagai pembimbing rohani terhadap kesetiaan menjadi anak Tuhan bagi siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri Ngoresan tahun ajaran 2014-2015.D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah:

Pertama, pada kategori apa guru PAK sebagai pembimbing rohani bagi siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri Ngoresan tahun ajaran 2014-2015.Kedua, pada kategori apa kesetiaan siswa menjadi anak Tuhan di Sekolah Dasar Negeri Ngoresan tahun ajaran 2014-2015.Ketiga, pada kategori apa pengaruh guru PAK sebagai pembimbing rohani terhadap kesetiaan menjadi anak Tuhan bagi siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri Ngoresan tahun ajaran 2014-2015.E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

Pertama, untuk mengetahui pada kategori apa guru PAK sebagai pembimbing rohani bagi siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri Ngoresan tahun ajaran 2014-2015.

Kedua, untuk mengetahui pada kategori apa kesetiaan siswa menjadi anak Tuhan di Sekolah Dasar Negeri Ngoresan tahun ajaran 2014-2015.

Ketiga untuk mengetahui besarnya pengaruh guru PAK sebagai pembimbing rohani terhadap kesetiaan menjadi anak Tuhan bagi siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri Ngoresan tahun ajaran 2014-2015.F. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan mengenai pengaruh guru PAK sebagai pembimbing rohani terhadap kesetiaan menjadi anak Tuhan bagi siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri Ngoresan tahun ajaran 2014-2015.2. Praktis

Pertama, bagi guru supaya guru dapat memaksimalkan sebagai guru PAK dan pembimbing rohani bagi murid-muridnya.

Kedua, bagi sekolah memberikan wacana yang baru mengenai pengaruh guru PAK sebagai pembimbing rohani terhadap kesetiaan menjadi anak Tuhan bagi siswaKetiga, bagi penulis agar semakin memahami pentingnya pengaruh guru PAK sebagai pembimbing rohani terhadap kesetiaan menjadi anak Tuhan bagi siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri Ngoresan tahun ajaran 2014-2015.

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN RUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian teori

1 . Kesetiaan menjadi anak Tuhan1.1 PengertianKesetiaan berasala dari bahasa ibrani Emunahyang berarti kokoh, tidak tergoyahkan, tidak berubah). Dikatakan dalam Alkitab, Allah kita adalah Allah yang setia, tidak pernah berubah, kasih setia-Nya sampai ke awan-awan. Kesetiaan adalah salah satu dari Buah Roh.Amsal 20:6, "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?" Definisi kesetiaan: Berpegang teguh pada janji, pendirian, Patuh, taat. Bagaimanapun berat tugas yang harus dijalankan. Kesetiaan menjadi anak Tuhan adalah berpegang teguh pada janji, taat kepda Tuhan sekalipun berat dijalankan dan percaya bahwa Tuhan tetap menolong.1.2 Dasar Alkitab

1.2.1 Dalam Perjanjian Lama

Ulangan 28:1,"Jika engkaubaik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengansetiasegala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini,maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Ulangan 28:13-14,"TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkaumendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengansetia,dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya. Alkitab juga menjelaskan tokoh Alkitab seorang yang bernama Abraham. Pada saat Abraham sedang berada dalam kemahnya, suasana menjadi sangat panas. Terik matahari terasa sangat panas. Seperti biasanyaAbraham duduk didepan pintu kemah danSara berusahamengatur kemah dengan baik supaya tidak terlalu panas. Dari kejauhan, Abraham melihat5 orang laki-lakiberjalan mendekati kemahnya. Ternyata benar,mereka datang untuk minta air minum. Setelah Ia bertemu dengan orang-orang tadi,Ia berkata kepada mereka"silahkan duduk dan istirahat, sekarang aku akan mengambil air dan roti untuk kalian makan. Sara menyediakan makanan yang lezat untuk para tamu yang datang ke rumah mereka.Ketika mereka sedang menikmatimakan siang bersama, salah seorang dari tamu bertanya kepada Abraham;Dimanakah istrimu sekarang?Abraham menjawab,istriku ada didalam."Sesungguhnya aku akan kembali padamu tahun depan, dan istrimu sara akan mempunyai seorang anak laki-laki. KebetulanSara mendengar dari dalam kemah, maka tertawalah Ia dan berkata,Aku sudah tua, mana mungkin aku mempunyai anak?Abraham mendengar perkataan itudanIa sadar bahwa tamunya itu bukan manusia biasa tetapi tamunya itu adalahMalaikat yang menyampaikan firman Allah.Ternyata benar, Sara melahirkan seorang anak yang diberi nama Ishak.Ishak dapat tumbuhmenjadianak laki-laki yang sehatdan kuat.Setiap saat Abraham melihat Ishak, Ia selalu teringat akan janji Allah. Abraham sungguh bahagia karena Allah menepati janji-Nya. Ia menjadi orang yang rajin berdoa dan berbuat baik kepada sesama. Pada suatu hari,Allah berfirman kepada Abraham;"Abraham,ambillah anakmu yang tunggal itu.Pergilah kegunungMoria dan persembahan anakmu disana sebagai kurban bakaran."Abraham terkejut mendengar firman itu, lalu ia berkata dalam hati"Bukankah Tuhan berjanji akan memberiku keturunan yang banyak?Setelah merenung beberapa saat, Abraham menaati perintah Tuhan. Ia membawa Ishak ke gunung Moria untuk dikurbankan. Abraham percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana yang sangat baik untuknya. Dalam perjalanan, Ishak bertanya kepada ayahnya"Bapa, disini ada api dan kayu tetapi dimanakah anak domba yang akan dikorbankan?Mendengar pertanyaan itu, hati Abrahamsangat sakit. Tetapi ia tidak menunjukan rasa sedih kepada anaknya,laluia menjawab; Tidak usah kwatir, nak. NantiTuhanakan menyediakannya . Kemudian,mereka meneruskan perjalanan ketempat yang dituju.Setelah mereka tiba,Abraham membuat altar dari batu dan menaruh kayu diatasnya, lalu ia mengikat anaknya,membaringkannyadiatas altaryang sudah dibuatnyadan mengambil pisau untuk membunuh Ishak. Pada saat itujuga, Allah berfirman kepada Abraham "Abraham, jangankaubunuh anak itu.Engkau telah menunjukkankesetiaan kepadaKu melebihi segala sesuatu.Ketika Abraham menoleh, ia melihat domba jantan yang tersangkut disemak duri. Domba itu kemudian dipersembahkan diatas altar sebagai korban bakaran kepada Allah, kemudian Abraham bersamaIshak dan kedua pembantunya kembali kerumah dengan sukacita.

1.2.2 Dalam Perjanjain BaruSalah satu karakter yang tidak mudah ditemukan dalam diri manusia adalah kesetiaannya. Jarang sekali orang mau setia ketika apa yang diharapkan tidak seperti kenyataan. Orang mau setia apabila ada upah! Inilah kenyataan hidup. Begitu juga dalam pengiringan kita kepada Tuhan, seringkali kita tidak setia. Matius 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Kesetiaan dan ketaatan adalah teladan Tuhan kita Yesus Kristus, itulah sebabnya Allah Bapa sangat meninggikan-Nya dan mengaruniakan kepada-Nya Nama diatas nama (Filipi 2:8-11). Kepada para jemaat di Asia kecil, Tuhan Yesus Kristus menganjurkan mereka untuk setia sampai mati, karena ada mahkota kehidupan tersedia bagi mereka (Wahyu 2:10; 3:5). Hal yang sama juga Tuhan inginkan dari orang percaya saat ini, Ia mau agar pada akhirnya nanti kedapatan sebagai orang-orang yang taat dan setia. Taat dan setia adalah proses yang harus kita jalani selama hidup di dunia ini. Banyak orang Kristen yang kurang berserah kepada kehendak Tuhan, mereka lebih cenderung memikirkan kepentingan pribadi, segala sesuatu berpusat pada diri sendiri. Untuk menjadi orang yang tetap setia di dalam Tuhan, maka keegoisan diri harus dikesampingkan, Allah harus mendapatkan tempat teratas di dalam hidup, Dia harus menjadi sentral hidup. ( Roma 12:1-2).1.3 Janji Tuhan bagi orang yang SetiaAllah itu setia dan benar dalam segala apa yang dikatakan dan dilakukan-Nya. Orang percaya bisa mempercayai apa yang dijanjikan-Nya dan janji-Nya itu benar-benar berguna. 2 Petrus 1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar. Ada banyak janji-janji Allah yang ditulis di dalam Alkitab yaitu:

Belajarlah untuk menerima janji itu, karena Allah itu setia. Orang percaya pasti dapat mempercayai janji Allah. Kejadian 28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."Allah tetap melakukan apa yang dijanjikan kepada kita, sampai kapan pun.Ibrani 6:11-12 Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.Lambat atau cepat janji Allah pasti digenapi. Bilangan23:19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal.Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya? Allah jangan disamakan dengan manusia, Dia tidak pernah berdusta, tidak pernah menyesali terhadap yang pernah dijanjikan. Dia pasti melakukan dan menepati janji-Nya. Yosua 21:43-45 Jadi seluruh negeri itu diberikan TUHAN kepada orangIsrael, yakni negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka. Dan TUHAN mengaruniakan kepada mereka keamanan ke segala penjuru, tepat seperti yang dijanjikan-Nya Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi. Yosua 23:14b ... bahwa satu pun dari segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya telah digenapi bagimu. Tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi. Allah menjajikan suatu negeri untuk orang Israel, dipenuhi! Bahkan setiap janji-janji Tuhan, tidak ada yang tidak dipenuhi.Semuanya digenapi oleh Tuhan. Itulah sebabnya kita harus pecaya akan janji Tuhan! Mazmur 119:140 Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya. Telah beribu-ribu tahun, janji Tuhan itu teruji, dan benar adanya. Berjanji dengan Abraham bahwa Sara akan punya anak meskipun sudah tua pun digenapi.Limaratus tahun kemudian, waktu bangsaIsraeldigigit ular-ular tedung di padan gurun, Tuhan juga menyembuhkan mereka. Seribulimaratus tahun kemudian, Tuhan pun masih menyembuhkan, hal itu dicatat dalam Injil dan Kisah Para Rasul.Sekarang setelah lebih dari 2,000 tahun Injil diberitakan, Tuhan pun masih menyembuhkan. Begitu pula halnya janji-janji-Nya itu teruji dan benar adanya. Roma 4:13, 16 Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapaorang percaya. Janji Allah itu tidak bergantung kepada kemampuan manusia, tapi pada kemampuan Allah. Abraham umurnya 100 tahun, Sara 90 tahun pada waktu Ishak dilahirkan. Mereka semua tidak punya kemampuan apa-apa dalam menghadirkan Ishak ke dunia. Kunci yang meyakinkan Abraham adalah Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.2. Pengaruh Guru PAK sebagai Pembimbing Rohani2.1 Pengertian

Pengaruh merupakan suatu hal yang menentukan terhadap perubahan , sebagai daya yang kuat untuk memberikan akibat langsung sehingga memberikan cirri-ciri atau bentuk tersendiri terhadap objek lain. Dengan kata lain pengaruh merupakan suatu hal yang dapat terjadi jika satu pihak lebih dominal dari pihak lain yang dapat mengubah sifat, bentuk yang dipergunakan dalam keunggulannya.Poerdarminta ( 1990:664 )dalamKBBI,Pengaruh adalah suatu daya yang ada dalam suatu sifatnya dapat memberikan suatu perubahan kepada orang lain. SelanjutnyaZain ( 1996:1031 ),Pengaruh adalah suatu yang membentuk watak perbuatan serta dapat menimbulkan perubahan yang besar. Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan pengaruh adalah suatu daya tarik yang dapat mendorong seseorang dalam melaksanakan suatu daya kekuatan kepada suatu yang mempengaruhi, yang dapat membentuk suatu objek yang baru dari pihak yang mempengaruhinya. Aribowo Prijosaksono menyatakan Guru (dari bahasa Sansekerta berarti Guru, tetapi arti secara harafiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, Guru umumnya merujuk pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Prayitno menegaskan Guru adalah, Pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan fonnal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus rnempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Menurut penulis Guru Pendidikan Agama Kristen adalah seorang pengajaran merujuk pendidik profesional dengan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih siswa-siswi sesuai Firman Tuhan.

Muhibbin Syah menyatakan, "Guru adalah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain atau orang yang dicontoh dan ditiru, artinya dicontoh perkataannya dan ditiru perbuataannya. Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di mesjid, surau/ musalla di rumah dan sebagainya. Guru adalah figur manusia yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur guru mesti dilibatkan dalam agenda pembicaraan terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Hal itu tidak dapat disangkal, karena lembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru.

Sebagian besar waktu guru ada di sekolah, sisanya ada di rumah dan masyarakat. Guru sebagai figur sentral dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar. Sehubungan dengan ini, setiap guru sangat diharapkan memiliki karakteristik (ciri khas) kepribadian yang ideal sesuai dengan persyaratan yang bersifat psikologis-pedagogis.

Calvin mengemukakan bahwa: PAK adalah pendidikan yang bertujuan mendidik putra-putri Gereja agar mereka, (l) dilibatkan dalam penelaahan Alkitab secara cerdas sebagaimana dibimbing oleh Roh Kudus; (2) diajar mengambil bagian dalam kebaktian serta mencari keesaan Gereja; dan (3) diperlengkapi memilih cara-cara mengejawantahkan pengabdian diri kepada Allah Bapa Yesus Kristus dalam gelanggang pekerjaan sehari-hari serta hidup bertanggung jawab di bawah kedaulatan Allah demi kemuliaan-Nya sebagai lambang ucapan syukur mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus. Guru pendidikan agama kristen dalam sekolah sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan pertumbuhan kerohanian anak didik.

Jadi, dari beberapa kutipan diatas, penulis dapat mengartikan bahwa pengertian pengaruh guru PAK adalah suatu daya yang dimiliki guru PAK yang dapat memberikan suatu perubahan siswa dan bertanggung jawab membimbing sesuai firman Tuhan, serta menjadi pondasi pengenalan siswa kepada Tuhan. Sehingga dapat disimpulkan juga bahwa guru juga sebagai orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan bagi murid-muridnya baik secara individual maupun kelompok, baik disekolah maupun diluar sekolah.2.2 Dasar Alkitab

2.1. PerjanjianLama

Dalam Ulangan 6:4-9,ditegaskan bahwa umat Allah berkewajiban untuk mewariskan kebenaran ilahi itu kepada generasi penerusnya. Tanggung jawab tersebut harus dilakukan dengan kegigihan dan dengan tidak mengenal lelah. Juga, dengan memanfaatkan segala peluang dan sarana yang tersedia secara maksimal.

Jelas sekali bahwa Perjanjian Lama memandang Pendidikan Agama lebih dari suatu kegiatan yang berurusan dengan soal penggarapan akal. Bidang garapan Pendidikan Agama menjamah dimensi yang lebih luas dan diarahkan pada perubahan sikap, dan khususnya perubahan hidup para peserta didik. Dengan kata lain, Perjanjian Lama tidak melihat Pendidikan Agama sebagai usaha penyaluran ilmu, tetapi suatu proses pengubahan hidup. Penguasaan pengetahuan hanyalah batu loncatan untuk menghasilkan perubahan hidup.

Pengajar Pendidikan Agama dalam PL. Allah sendiri sebagai pemrakarsa dan pengajar utama Pendidikan Agama dalam Perjanjian Lama (Hos.l l:l-4). Dalam mengajar umat-Nya, Allah sering menggunakan empat golongan Pemimpin orang Israel, yakni : Para Imam (Bil. 3), Para Nabi (Yunus, Mikha, dsb), Kaum Bijaksana (Ams. 1-2,6:l), dan Kaum Penyair (Mazmur). Disamping mereka, dalam mengajar kepada setiap keluarga dijalankan oleh Kepala Keluarga yaitu Suami dan Istri atau orang tua dari anak-anak. Anak laki-laki orang Yahudi juga mendapatkan Pendidikan formal dalam sekolah Yahudi. Sedangkan anak-anak perempuan mendapatkan pengajaran dari Ayah mereka.

Tangung jawab yang berat sebagai "bangsa pilihan" dalam mengajarkan Pendidikan Agama, orang Israel dituntut untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan. Perintah ini harus diajarkan berulang-ulang dari generasi ke generasi dan ini menjadi tanggung jawab sang Ayah untuk mengajarkannya kepada anak-anaknya.

Metode pengajaran yang digunakan antar lain adalah: metode menghafal (Ul.6:4-9; Ams.22:6;Maz.l 19:l1,105), membagikan cerita kepada kaum muda tentang peristiwa-peristiwa bermakna (Yos.4:6-7; bnd Kel.l2:24-27). Bahkan sekolah-sekolah formal Yahudi juga menggunakan metode hafalan. Anak laki-laki ketika berumur 6 tahun, mereka mempelajari huruf-huruf lbrani. Setelah itu mereka melanjutkan sekolah di Beth Talmud untuk mempelajari Taurat Lisan yang terdiri dari Misyna, Talmud dan Haggadah. Mereka yang lulus di Beth Talmud inilah yang nantinya menjadi guru-guru disekolah-sekolah Yahudi tingkat Dasar. Mula-mula mereka harus menghafal 22 abjad lbrani, kemudian menghafal katakata. Hal ini penting mengingat mula-mula bahasa Ibrani tidak mengenal huruf vokal. Dengan tradisi menghafal inilah kemurnian PL terjaga setelah bahasa lbrani dibubuhkan vokal dalam tulisannya.

2.2. Perjanjian Baru

Penekanan terhadap keutamaan Pendidikan Agama juga menjiwai seluruh Perjanjian Baru. Tekanan ini terlihat jelas dalam diri dan pelayanan Yesus. Hidup dan pelayanan Yesus menjadi landasan Pendidikan Kristen. Salah satu gelar penting yang dikenakan kepada-Nya adalah "Rabbi" (Mat.26:25, 49; Mark. 9:5 ). Gangel. Kenneth O meyatakan, Sebagai Guru Agung, Ia memulai pelayanan-Nya dengan mencari pribadi-pribadi yang akan didik menjadi murid-Nya (Yakobus, Yohanes, Petrus Andreas, dll). Yang ditemukan-Nya bukanlah orang yang hebat dan luar biasa, tetapi orang biasa yang penuh kekurangan dan kelemahan ~yang lebih mengagetkan lagi yang namanya Yudas Iskariot (Luk.6:16). Meskipun demikian, kehebatan Yesus sebagai Guru Agung justru terletak disini. Ia mampu melihat apa yang tidak diamati orang,lain. Oleh sentuhan-Nya, orang-orang biasa yang tidak diperhitungkan dunia telah dipedengkapi-Nya" sehingga mampu bertindak untuk menghasilkan perkara-perkara yang teramat mengagumkan bagi siapa saja. Kehebatan Yesus sebagai Guru/pendidik juga ditunjukkan melalui cara kerja-Nya.

Kreatifitas dalam pelaksanaan tugas ditunjukkan. Ia telah menggunakan teknik pengajaran yang sangat bervariasi: ceramah, tanya jawab, lukisan, cerita bahkan model pelatihan. Sisi lain dari Yesus sebagi Pendidik, terlihat juga dalam kecakapan-Nya menggarap konsep-konsep yang abstrak (Sorga, Neraka, Dosa, pengampunan, Kerajaan Allah, kebenaran, keadilan, dst). Namun demikian, Yesus tidak pernah mengijinkan pengajaran mengenai masalah yang abstrak ini menjerumuskan-Nya kedalam diskusi yang bersifat spekulatif. Sebaliknya, persoalan yang abstrak tersebut justru dikaitkan dengan semua permasalahan praktis sehingga menjamah pergumulan hidup sehari-hari. Dari semua ini, bagi-Nya pengajaran bukanlah soal penajaman penalaran belaka tetapi proses pemahaman yang harus menuntun kepada perubahan hidup. Keberhasilan pengajaran adalah menghasilkan hidup yang semakin berkenan kepada Allah. Penulis menyimpulkan bahawa dasar Alkitabiah Perjanjian Baru yaitu teladan Tuhan Yesus sendiri yang menjadi Guru Besar bagi murid-muridnya dengan menunjukkan pelajaran dan teladan yang baik.2.3 Syarat Guru PAK sebagai Pembimbing RohaniGuru PAK adalah satu pendukung yang penting dan terutama dalam terwujudnya proses belajar mengajar dalam mengerjakan Firman Tuhan. Maka sifat-sifat seorang guru tersebut harus dapat diteladani. Guru harus mempunyai kepribadian yang menarik sehingga membuat murid tertarik terhadap pelajaran yang diberikan. Syarat utama seorang guru PAK yang baik adalah orang yang meneladani sikap Yesus Kristus, serta memahami misi Yesus kedunia ini, sebab belajar PAK berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya. Misi Yesus Kedunia ini secara tradisional adalah untuk menyelamatkan manusia dan dunia. Keselamatan dan hidup yang kekal adalah merupakan tujuan dan pekerjaan Yesus didunia ini, tetapi strategi yang dipergunakan dalam rangka tujuan itu adalah mengajar, mendidik, membinbing agar semua orang percaya kepadanya dan dapat mengenal Allah yang hidup. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pendidikan Yesus berperan sebagai guru, pengikut-Nya berstatus sebagai murid, kesimpulan pengikutnya adalah persekutuan belajar mengajar.Guru bukan hanya mengaktifkan siswanya tetapi seorang guru harus nyata dalam perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari seperti teladan yang diberikan Yesus. Salah satu tugas dan peran guru yang penting ialah mengelola kegiatan belajar siswanya, supaya mengalami perubahan hidup secara menyeluruh termasuk dalam aspek kognitif, afektif, spiritual dan psikomotoris. Untuk tujuan itu, tugas guru bukan hanya terbatas pada menyampaikan bahan pengajarannya. Dia bukan hanya berfungsi sebagai instructor. Guru juga berperan sebagai manager of learning. Supaya kegiatan pembelajarannya efektif dan efisien, haruslah didahului dengan pengelolaan yang baik. Menurut para ahli pembelajaran, tugas pengelolaan kegiatan belajar lazimnya termasuk : membuat rencana, membuat organisasi atau susunan, melaksanakan rencana, melakukan pengarahan dan membuat evaluasi dan pengawasan.

Bahwa kegiatan belajar agamaKristen harus dikelola dengan pendekatan aktif, pertama sekali dapat kita lihat dari prinsip pendidikan dalam Ulangan 6:6 9.Orangtua atau pengajar harus mengajari anak secara berulang-ulang, dengan percakapan, dengan memperlihatkan sesuatu, dengan kegiatan menuliskan, memakai sesuatu. Kegiatan itu perlu terjadi dalam konteks ruangan (di rumah) atau di luar ruangan (perjalanan). Kemudian, Alkitab mengajarkan bahwa Yesus Kristus Tuhan, telah memperlihatkan bagaimana Ia mengajar secara aktif dan kreatif di masa lalu. Keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) mencatat bahwa Yesus menjadikan para murid aktif dalam kegiatan belajarnya. Mereka mendengar, melihat, mengalami, merasakan, melakukan, berjalan bersama Yesus, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dll. Para murid belajar dari Yesus di rumah ibadat, di ladang gandum, di rumah, di jalan, di tepi danau, di gunung (bukit), di perahu, dll. Banyak lagi kisah yang dapat kita pelajari dari keempat Injil.

Karena kita berbicara mengenai pengelolaan belajar aktif, maka adalah baik membicarakan ciri khas dari kegiatan belajar aktif itu sendiri. Dengan mudah kegiatan belajar aktif dapat dibedakan dengan kegiatan belajar pasif. Dalam kegiatan belajar aktif guru dan murid sama-sama giat dalam berinteraksi baik dengan atau di sekitar bahan pengajaran maupun diantara mereka sendiri. Dalam kegiatan belajar pasif, biasanya hanya guru yang aktif menerangkan, berceramah, bercerita, sedangkan murid mendengar dan mencatat. Guru seringkali kelelahan dalam melaksanakan tugas itu, karena semua bertumpu kepada dirinya. Nanti pada waktu ujian, para murid berusaha kembali mengingat apa yang diceritakan guru, apa yang dicatatanya di buku, untuk menjawab atas soal-soal.

Salah satu tugas dan peran guru yang penting ialah mengelola kegiatan belajar siswanya, supaya mengalami perubahan hidup secara menyeluruh termasuk dalam aspek kognitif, afektif, spiritual dan psikomotoris. Untuk tujuan itu, tugas guru bukan hanya terbatas pada menyampaikan bahan pengajarannya. Dia bukan hanya berfungsi sebagai instructor. Guru juga berperan sebagai manager of learning. Supaya kegiatan pembelajarannya efektif dan efisien, haruslah didahului dengan pengelolaan yang baik. Menurut para ahli pembelajaran, tugas pengelolaan kegiatan belajar lazimnya termasuk : membuat rencana, membuat organisasi atau susunan, melaksanakan rencana, melakukan pengarahan dan membuat evaluasi dan pengawasan.

Bahwa kegiatan belajar agamaKristen harus dikelola dengan pendekatan aktif, pertama sekali dapat kita lihat dari prinsip pendidikan dalam Ulangan 6:6 9.Orangtua atau pengajar harus mengajari anak secara berulang-ulang, dengan percakapan, dengan memperlihatkan sesuatu, dengan kegiatan menuliskan, memakai sesuatu. Kegiatan itu perlu terjadi dalam konteks ruangan (di rumah) atau di luar ruangan (perjalanan). Kemudian, Alkitab mengajarkan bahwa Yesus Kristus Tuhan, telah memperlihatkan bagaimana Ia mengajar secara aktif dan kreatif di masa lalu. Keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) mencatat bahwa Yesus menjadikan para murid aktif dalam kegiatan belajarnya. Mereka mendengar, melihat, mengalami, merasakan, melakukan, berjalan bersama Yesus, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan. Para murid belajar dari Yesus di rumah ibadat, di ladang gandum, di rumah, di jalan, di tepi danau, di gunung (bukit), di perahu. Banyak lagi kisah yang dapat kita pelajari dari keempat Injil.Dari beberapa pendapat diatas jelas bahwa guru PAK perlu sekali mengenal Tuhan Yesus, serta syarat-syarat untuk menjadi seorang guru yang baik adalah memahami dan melaksanakan serta menekuni dengan benar-benar apa yang disebutkan tentang cirri-ciri guru yang baik, sifat guru yang baik dan syarat-syarat guru PAK yang menjadi baik juga.2.4 Tugas Guru PAK sebagai Pembimbing Rohani

Guru PAK merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai seorang guruPAK. Seorang guru PAK wajib mendidik dan mengajar anak didiknya menjadi pribadi yang sesuai dengan ajaran Kristen S. Hasugian (1985:29)mengatakanTri Darma Guru PAK, yaitu:2.4.1 Guru PAK sebagai PendidikGuru PAK sebagai Pendidik artinya guru mampu melaksanakan pendidikan kepada anak-anaknya serta mampu melaksanakan pendidikan kepada anak didiknya, menjadi anak didik yang bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai hidup.2.4.2 Guru PAK sebagai PengajarGuru PAK sebagai Pengajar artinya guru menanamkan ilmu pengetahuan yang nyata dan pengetian yang benar dapat membangkitkan minat murid sesuai dengan perkembangan dan memperhatikan latarbelakang social dan kebudayaan anak didik.2.4.3 Guru PAK sebagai PembimbingGuru PAK sebagai Pembimbing artinya guru PAK yang mampu dan selalu bersedia mendekati murid-muridnya dengan memperhatikan sift dan kepribadian masing-masing anak didik. Guru pembimbing adalah Guru yang dapat menuntun, mengasuh mendampingi, dan mendorong. 2.5 Tanggung jawab guru PAK sebagai Pembimbing RohaniGuru Pendidikan Agama Kristen adalah seorang sosok yang memberikan sejumlah pengetahuan, membimbing dan pendidik serta menolong kepada seorang terutama kepada siswa-siswi supaya memperoleh perubahan jasmani maupun rohani yang menjadi dasar teologis guru sebagai pembimbing ( Galatia 6:1-2, Mazmur 25:9 ). Seorang guru PAK juga mempunyai tugas sebagai gembala umat yang bekerja tidak sebatas ruang dan jam kelas tetapi juga terlibat dalam kegiatan lain diluar jam pelajaran dan dikeluarkan sekolah.MenurutSidjabat (2009:123)sebagai pembimbing, guru PAK mendengar kegelisahan dan persoalan muridnya, lalu bersama-sama mencari upaya mengatasinya dalam terang Firman Tuhan serta pertolongan Roh Kudus. Secara sadar maupun tidak sadar, peserta didik membawa masalah yang dihadapinya kedalam proses pembelajaran. Mungkin saja masalah itu berkaitan dengan pola pikir, informasi yang terbatas, cara pengambilan kepautusan yang keliru, kebiasaan moral atau kedangkalan spiritualitas.Pembimbingan dapat dilakukan guru bersama dengan anak didiknya melalui pendekatan pribadi atau kelompok kecil. Proses pembimbingan itu sendiri dapat berlangsung diruang khusus di sekolah atau ditempat lain yang tepat dan benar. Dari beberapa penjelasan yang ada diatas, jelaslah bahwa untuk menjadi seorang Guru PAK harus memiliki Iman percaya kepada Tuhan serta pengetahuan dan wawasan yang luas dalam kependidikan, serta mengatasi setiap persoalan anak didiknya hanya dalam terang Tuhan serta pertolongan Roh Kudus. 2.6 Tugas Guru PAK sebagai sebagai Pembimbing RohaniDalam tugas dan tanggung jawab guru PAK telah dikatakan bahwa guru PAK adalah sebagai penafsir Iman Kristen, sebagai gembala, sebagai pedoman, sebagai pemimpin serta sebagai penginjil. Hal ini mau menyatakan bahwa seorang guru PAK tidak hanya sekolah, tetapi guru PAK juga bertugas sebagai pembimbing rohani bagi peserta didik. Tugas guru sebagai pembimbing juga dikemukakan oleh Nana Sudjana (1998:15) dengan mengatakan tugas dan tanggung jawab guru yaitu: sebagai pengajar, sebagai pembimbing, sebagai administrator kelas . hal ini diungkapkan oleh Jededa T. Pasumah Sentosa dalamAndar Ismail (2004:163)dengan mengatakan bahwa Guru PAK tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga pengasuh, Pembina dan pendidik yang menyampaikan injil bukan hanya dalam bentuk pelajaran tetapi terlebih dalam keteladanan yang dinampakkan dalam hidupnya sebagai pelaku firman.Guru sebagai pembimbing termasuk dalam membimbing anak didik untuk meningkatkan kerohanian yang baik. Bimbingan yang diberikan oleh guru PAK kepada anak didik akan sangat membantu untuk mengenal Tuhan. Pada dasarnya Pendidikan Agama Kristen dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion : injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek Allah Triunggal dan karya-Nya dan aspek nilai-nilai. Secara holistik, pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik. Guru PAK sebagai pembimbing juga mengatakan bahwa dalam membimbing Guru PAK harus memperhatikan, mengasuh, mendamping, dan mendorong yaitu:2.6.1 MemperhatikanMenurutSidjabat (2009:107)bahwa guru PAK dalam memberikan perhatian kepada siswanya harus memberikan perhatian terhadap metode mana yang lebih baik dalam mengajar. Ia dapat mencoba sebuah pendekatan atau strategi pembelajaran kemudian melakukan refleksi dari hal itu. Guru PAK juga bisa memberikan perhatian lebih jauh terhadap perkara-perkara akademis dan aspek-aspek lain dari kehidupan rohani peserta didik.2.6.2Mengasuh/menjagaMenurutSidjabat (2009:105)Bahwa guru PAK dalam mengasuh/menjaga kepada anak didiknya harus sabar dalam mengajar dan mempunyai kecermatan serta berinteraksi baik dengan anak didik di kelas ataupun diluar kelas. Guru juga selalu membantu peserta didiknya untuk memahami bagaimana cara belajar yang baik dan bertumbuh menegnal Tuhan.2.6.3MendampingiMenurutSlameto (2003:27)bahwa guru seharusnya sudah dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif untuk meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan belajar dan mengenal Tuhan2.6.4MendorongMenurutDjamarah (2010: 45)bahwa guru sebagai pendorong hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar dalam upaya memberikan motivasi guru dapat menganalisa motif-motif yang melatar belakangi anak didik malas belajar dan menurun minat belajar di sekolah. Setiap saat guru juga bertindak sebagai motivator untuk menegnal tuhan lebih lagi.B. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran adalah narasi atau pernyataan tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian kuantitatif, sangat menentukan kejelasan dan validitas proses penelitian secara keseluruhan. Melalui uraian dalam kerangka berpikir, peneliti dapat menjelaskan secara komprehensif variabel-variabel apa saja yang diteliti dan dari teori apa variabel-variabel itu diturunkan, serta mengapa variabel-variabel itu saja yang diteliti. Uraian dalam kerangka berpikir harus mampu menjelaskan dan menegaskan secara komprehensif asal-usul variabel yang diteliti, sehingga variabel-variabel yang tercatum di dalam rumusan masalah dan identifikasi masalah semakin jelas asal-usulnya. Kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

C. Hipotesis Penelitian

Diduga adanya pengaruh guru PAK sebagai pembimbing rohani terhadap kesetiaan menjadi anak Tuhan bagi siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri Ngoresan tahun ajaran 2014-2015 pada kategori tinggi.

1

Guru PAK sebagai pembimbing rohani

Kesetiaan sebagai anak Tuhan sebelumnya

Peningkatan kesetiaan sebagai anak Tuhan

6

Ariwibowo Prijosaksono, Arti Interpretasi (Jakarta: Alex Media Komputindo, 2009), hlm. 11

Prayitno, Dasar Teoris dan Praktis Pendidikan (Jakarta: Grasindo, t.th), hlm. 46.

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1996), hlm. 221.

Sidjabat, B.S. Teori Aktif dalam Pembelajaran PAK (Jakarta: STT Tiranus, t.th), hlm.13

E.G. Hormighousen dan I.A. Enklarr, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1970), hlm. 34.

Boehlke, Robert R. Sejarah Perkembangan dan Praktek PAK dari Plato sampai Ig. Loyola. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.

Ibid, hlm 26

Ibid, hlm 34

Gangel. Kenneth O, Membina Pemimpin Pendidikan Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999), hlm.