SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan...

84
PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA MURID KELAS IV SD NEGERI NOMOR 71 BIHULO KECAMATAN SINJAI BARAT KABUPATEN SINJAI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: RIANG 105401107216 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan...

Page 1: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA

TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA MURID

KELAS IV SD NEGERI NOMOR 71 BIHULO

KECAMATAN SINJAI BARAT

KABUPATEN SINJAI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

RIANG

105401107216

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van

Gogh)

Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun

di lautan yang dalam

(Ir Soekarno)

Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda

tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar

Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)

Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta

kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan

kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda

dan ayahanda tercinta

vii

ABSTRAK

Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah

sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket

dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan

teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif

menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori

baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai

yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada

kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin

dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis

dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product

moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien

korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo

Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara

viii

KATA PENGANTAR

ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan

karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi

ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk

itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada

1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat

motivasi dan selalu mendoakan

2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd

pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

tahap penyelesaian

3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

ix

4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar

6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin

penulis untuk meneliti

8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah

berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan

penelitian

11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu

Wassalamu Alaikum WrWb

Makassar 28 September 2020

x

DAFTAR ISI

SAMPUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN v

SURAT PERJANJIAN vi

MOTTO vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii

DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 3

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Pustaka 5

1 Hasil Penelitian yang Relevan 5

B Hakikat Bahasa Indonesia 7

1 Pengertian Bahasa 7

2 Fungsi Bahasa 8

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9

xi

4 Pengertian Kosakata 11

5 Keterampilan Berbicara 13

6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15

7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

C Kerangka Pikir 24

D Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN

A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26

B Variabel dan Desain Penelitian 26

C Definisi Operasional Variabel 27

D Populasi dan Sampel 28

E Instrumen Penelitian 29

F Teknik Pengumpulan Data 30

G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 33

B Pembahasan 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan 40

B Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 2: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van

Gogh)

Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun

di lautan yang dalam

(Ir Soekarno)

Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda

tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar

Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)

Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta

kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan

kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda

dan ayahanda tercinta

vii

ABSTRAK

Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah

sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket

dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan

teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif

menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori

baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai

yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada

kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin

dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis

dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product

moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien

korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo

Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara

viii

KATA PENGANTAR

ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan

karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi

ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk

itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada

1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat

motivasi dan selalu mendoakan

2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd

pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

tahap penyelesaian

3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

ix

4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar

6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin

penulis untuk meneliti

8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah

berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan

penelitian

11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu

Wassalamu Alaikum WrWb

Makassar 28 September 2020

x

DAFTAR ISI

SAMPUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN v

SURAT PERJANJIAN vi

MOTTO vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii

DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 3

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Pustaka 5

1 Hasil Penelitian yang Relevan 5

B Hakikat Bahasa Indonesia 7

1 Pengertian Bahasa 7

2 Fungsi Bahasa 8

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9

xi

4 Pengertian Kosakata 11

5 Keterampilan Berbicara 13

6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15

7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

C Kerangka Pikir 24

D Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN

A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26

B Variabel dan Desain Penelitian 26

C Definisi Operasional Variabel 27

D Populasi dan Sampel 28

E Instrumen Penelitian 29

F Teknik Pengumpulan Data 30

G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 33

B Pembahasan 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan 40

B Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 3: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van

Gogh)

Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun

di lautan yang dalam

(Ir Soekarno)

Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda

tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar

Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)

Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta

kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan

kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda

dan ayahanda tercinta

vii

ABSTRAK

Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah

sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket

dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan

teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif

menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori

baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai

yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada

kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin

dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis

dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product

moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien

korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo

Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara

viii

KATA PENGANTAR

ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan

karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi

ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk

itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada

1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat

motivasi dan selalu mendoakan

2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd

pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

tahap penyelesaian

3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

ix

4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar

6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin

penulis untuk meneliti

8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah

berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan

penelitian

11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu

Wassalamu Alaikum WrWb

Makassar 28 September 2020

x

DAFTAR ISI

SAMPUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN v

SURAT PERJANJIAN vi

MOTTO vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii

DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 3

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Pustaka 5

1 Hasil Penelitian yang Relevan 5

B Hakikat Bahasa Indonesia 7

1 Pengertian Bahasa 7

2 Fungsi Bahasa 8

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9

xi

4 Pengertian Kosakata 11

5 Keterampilan Berbicara 13

6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15

7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

C Kerangka Pikir 24

D Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN

A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26

B Variabel dan Desain Penelitian 26

C Definisi Operasional Variabel 27

D Populasi dan Sampel 28

E Instrumen Penelitian 29

F Teknik Pengumpulan Data 30

G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 33

B Pembahasan 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan 40

B Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 4: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van

Gogh)

Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun

di lautan yang dalam

(Ir Soekarno)

Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda

tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar

Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)

Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta

kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan

kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda

dan ayahanda tercinta

vii

ABSTRAK

Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah

sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket

dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan

teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif

menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori

baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai

yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada

kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin

dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis

dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product

moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien

korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo

Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara

viii

KATA PENGANTAR

ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan

karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi

ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk

itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada

1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat

motivasi dan selalu mendoakan

2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd

pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

tahap penyelesaian

3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

ix

4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar

6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin

penulis untuk meneliti

8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah

berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan

penelitian

11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu

Wassalamu Alaikum WrWb

Makassar 28 September 2020

x

DAFTAR ISI

SAMPUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN v

SURAT PERJANJIAN vi

MOTTO vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii

DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 3

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Pustaka 5

1 Hasil Penelitian yang Relevan 5

B Hakikat Bahasa Indonesia 7

1 Pengertian Bahasa 7

2 Fungsi Bahasa 8

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9

xi

4 Pengertian Kosakata 11

5 Keterampilan Berbicara 13

6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15

7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

C Kerangka Pikir 24

D Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN

A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26

B Variabel dan Desain Penelitian 26

C Definisi Operasional Variabel 27

D Populasi dan Sampel 28

E Instrumen Penelitian 29

F Teknik Pengumpulan Data 30

G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 33

B Pembahasan 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan 40

B Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 5: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van

Gogh)

Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun

di lautan yang dalam

(Ir Soekarno)

Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda

tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar

Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)

Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta

kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan

kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda

dan ayahanda tercinta

vii

ABSTRAK

Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah

sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket

dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan

teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif

menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori

baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai

yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada

kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin

dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis

dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product

moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien

korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo

Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara

viii

KATA PENGANTAR

ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan

karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi

ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk

itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada

1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat

motivasi dan selalu mendoakan

2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd

pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

tahap penyelesaian

3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

ix

4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar

6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin

penulis untuk meneliti

8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah

berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan

penelitian

11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu

Wassalamu Alaikum WrWb

Makassar 28 September 2020

x

DAFTAR ISI

SAMPUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN v

SURAT PERJANJIAN vi

MOTTO vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii

DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 3

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Pustaka 5

1 Hasil Penelitian yang Relevan 5

B Hakikat Bahasa Indonesia 7

1 Pengertian Bahasa 7

2 Fungsi Bahasa 8

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9

xi

4 Pengertian Kosakata 11

5 Keterampilan Berbicara 13

6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15

7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

C Kerangka Pikir 24

D Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN

A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26

B Variabel dan Desain Penelitian 26

C Definisi Operasional Variabel 27

D Populasi dan Sampel 28

E Instrumen Penelitian 29

F Teknik Pengumpulan Data 30

G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 33

B Pembahasan 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan 40

B Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 6: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van

Gogh)

Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun

di lautan yang dalam

(Ir Soekarno)

Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda

tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar

Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)

Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta

kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan

kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda

dan ayahanda tercinta

vii

ABSTRAK

Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah

sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket

dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan

teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif

menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori

baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai

yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada

kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin

dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis

dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product

moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien

korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo

Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara

viii

KATA PENGANTAR

ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan

karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi

ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk

itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada

1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat

motivasi dan selalu mendoakan

2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd

pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

tahap penyelesaian

3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

ix

4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar

6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin

penulis untuk meneliti

8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah

berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan

penelitian

11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu

Wassalamu Alaikum WrWb

Makassar 28 September 2020

x

DAFTAR ISI

SAMPUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN v

SURAT PERJANJIAN vi

MOTTO vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii

DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 3

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Pustaka 5

1 Hasil Penelitian yang Relevan 5

B Hakikat Bahasa Indonesia 7

1 Pengertian Bahasa 7

2 Fungsi Bahasa 8

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9

xi

4 Pengertian Kosakata 11

5 Keterampilan Berbicara 13

6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15

7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

C Kerangka Pikir 24

D Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN

A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26

B Variabel dan Desain Penelitian 26

C Definisi Operasional Variabel 27

D Populasi dan Sampel 28

E Instrumen Penelitian 29

F Teknik Pengumpulan Data 30

G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 33

B Pembahasan 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan 40

B Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 7: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

vii

ABSTRAK

Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah

sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket

dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan

teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif

menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori

baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai

yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada

kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin

dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis

dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product

moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien

korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo

Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara

viii

KATA PENGANTAR

ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan

karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi

ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk

itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada

1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat

motivasi dan selalu mendoakan

2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd

pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

tahap penyelesaian

3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

ix

4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar

6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin

penulis untuk meneliti

8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah

berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan

penelitian

11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu

Wassalamu Alaikum WrWb

Makassar 28 September 2020

x

DAFTAR ISI

SAMPUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN v

SURAT PERJANJIAN vi

MOTTO vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii

DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 3

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Pustaka 5

1 Hasil Penelitian yang Relevan 5

B Hakikat Bahasa Indonesia 7

1 Pengertian Bahasa 7

2 Fungsi Bahasa 8

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9

xi

4 Pengertian Kosakata 11

5 Keterampilan Berbicara 13

6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15

7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

C Kerangka Pikir 24

D Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN

A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26

B Variabel dan Desain Penelitian 26

C Definisi Operasional Variabel 27

D Populasi dan Sampel 28

E Instrumen Penelitian 29

F Teknik Pengumpulan Data 30

G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 33

B Pembahasan 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan 40

B Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 8: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

viii

KATA PENGANTAR

ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan

karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu

persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi

ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk

itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada

1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat

motivasi dan selalu mendoakan

2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd

pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

tahap penyelesaian

3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

ix

4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar

6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin

penulis untuk meneliti

8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah

berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan

penelitian

11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu

Wassalamu Alaikum WrWb

Makassar 28 September 2020

x

DAFTAR ISI

SAMPUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN v

SURAT PERJANJIAN vi

MOTTO vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii

DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 3

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Pustaka 5

1 Hasil Penelitian yang Relevan 5

B Hakikat Bahasa Indonesia 7

1 Pengertian Bahasa 7

2 Fungsi Bahasa 8

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9

xi

4 Pengertian Kosakata 11

5 Keterampilan Berbicara 13

6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15

7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

C Kerangka Pikir 24

D Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN

A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26

B Variabel dan Desain Penelitian 26

C Definisi Operasional Variabel 27

D Populasi dan Sampel 28

E Instrumen Penelitian 29

F Teknik Pengumpulan Data 30

G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 33

B Pembahasan 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan 40

B Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 9: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

ix

4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar

6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin

penulis untuk meneliti

8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah

berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan

penelitian

11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu

Wassalamu Alaikum WrWb

Makassar 28 September 2020

x

DAFTAR ISI

SAMPUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN v

SURAT PERJANJIAN vi

MOTTO vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii

DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 3

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Pustaka 5

1 Hasil Penelitian yang Relevan 5

B Hakikat Bahasa Indonesia 7

1 Pengertian Bahasa 7

2 Fungsi Bahasa 8

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9

xi

4 Pengertian Kosakata 11

5 Keterampilan Berbicara 13

6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15

7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

C Kerangka Pikir 24

D Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN

A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26

B Variabel dan Desain Penelitian 26

C Definisi Operasional Variabel 27

D Populasi dan Sampel 28

E Instrumen Penelitian 29

F Teknik Pengumpulan Data 30

G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 33

B Pembahasan 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan 40

B Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 10: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

x

DAFTAR ISI

SAMPUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

SURAT PERNYATAAN v

SURAT PERJANJIAN vi

MOTTO vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii

DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang 1

B Rumusan Masalah 3

C Tujuan Penelitian 4

D Manfaat Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Pustaka 5

1 Hasil Penelitian yang Relevan 5

B Hakikat Bahasa Indonesia 7

1 Pengertian Bahasa 7

2 Fungsi Bahasa 8

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9

xi

4 Pengertian Kosakata 11

5 Keterampilan Berbicara 13

6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15

7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

C Kerangka Pikir 24

D Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN

A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26

B Variabel dan Desain Penelitian 26

C Definisi Operasional Variabel 27

D Populasi dan Sampel 28

E Instrumen Penelitian 29

F Teknik Pengumpulan Data 30

G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 33

B Pembahasan 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan 40

B Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 11: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

xi

4 Pengertian Kosakata 11

5 Keterampilan Berbicara 13

6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15

7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

C Kerangka Pikir 24

D Hipotesis Penelitian 25

BAB III METODE PENELITIAN

A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26

B Variabel dan Desain Penelitian 26

C Definisi Operasional Variabel 27

D Populasi dan Sampel 28

E Instrumen Penelitian 29

F Teknik Pengumpulan Data 30

G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian 33

B Pembahasan 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan 40

B Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 12: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

xii

D AFTAR TABEL

Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28

Tabel 32 Tabel Pengskoran 29

Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32

Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 13: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 14: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan

kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa

Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem

Pendidikan Nasional 20031)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)

menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia

Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan

mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat

hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi

keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari

keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap

orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 15: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

2

mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak

akan dapat dimengerti oleh orang lain

Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat

mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara

Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan

lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta

menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar

kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk

berkomunikasi

Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan

berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan

tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan

pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita

dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila

seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh

keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan

berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi

2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid

agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan

menyimak

Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat

penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide

dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 16: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

3

beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa

murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan

lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya

Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada

dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga

yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa

daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek

berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog

antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks

ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara

Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa

mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh

kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara

Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni

ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap

Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 17: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

4

C Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

D Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

ini adalah

1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik

tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan

kemampuan berbicara murid

3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam

bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah

4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 18: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A KAJIAN PUSTAKA

1 Hasil Penelitian yang Relevan

a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang

ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa

kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa

kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten

Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui

hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya

sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan

penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti

penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh

pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V

SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng

Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk

mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin

meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid

b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis

Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 19: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

6

Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai

karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada

siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71

Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya

yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada

penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian

yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian

yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran

komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15

Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid

kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan

atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis

yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis

kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 20: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

7

Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh

kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun

persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid

B Hakikat Bahasa Indonesia

1 Pengertian Bahasa

Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi

berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal

200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan

bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua

bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang

tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik

yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang

terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu

Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang

dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan

tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan

bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk

berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan

untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 21: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

8

2 Fungsi Bahasa

Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi

verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri

utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia

ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena

bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali

fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah

Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa

a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan

lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat

seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut

memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta

memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat

tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan

kondisi tertentu

b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta

mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang

agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi

pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang

lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang

Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan

peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya

berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 22: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

9

adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu

pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan

c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan

bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan

pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan

(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang

d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin

serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial

e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara

untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang

mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan

fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi

f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa

untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan

Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan

yang menuntut jawaban

g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem

ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita

dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi

imajinatif bahasa

3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh

Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 23: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

10

sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa

sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran

bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian

1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik

dan benar

2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia

3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa

4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD

Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi

anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan

berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran

(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat

mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa

Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar

pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara

cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik

Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia

di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat

komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan

dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah

menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain

itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar

berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 24: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

11

maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu

pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang

positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra

Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian

dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan

nasional

4 Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak

para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan

lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian

kosa kata

Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata

merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata

yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu

bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai

penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa

Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler

Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan

bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki

suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi

kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain

itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang

memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 25: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

12

Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar

bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya

langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara

keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-

kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran

membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya

Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan

kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua

dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan

mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan

kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan

berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya

beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada

baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting

diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan

anak didiknya

Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip

mendasar yaitu

a Bahasa adalah suatu sytem

b Bahasa vocal (bunyi ujaran)

c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas

d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan

e Bahasa adalah alat komunikasi

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 26: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

13

f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada

g Bahasa itu berubah-ubah

5 Keterampilan Berbicara

1 Berbicara

a Pengertian berbicara

Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan

keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan

belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain

Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah

b Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan

catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata

kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah

terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan

sesuatu

Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang

perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan

berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan

gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan

Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan

sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 27: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

14

isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga

maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry

Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan

menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari

Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena

keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam

belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa

jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan

mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi

bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang

mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa

ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar

berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)

Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan

keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang

mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta

mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk

mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga

mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan

terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur

dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas

dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 28: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang

15

menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan

berbicara

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam

menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh

orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan

bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara

penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi

lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang

menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor

kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor

berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata

ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara

mimik gerak-gerik dan penguasaan topik

6 Teknik Pembelajaran Berbicara

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian

komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah

yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian

latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan

(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara

umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat

berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya

harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan

mempunyai keberanian untuk mempraktikannya

16

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-

tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan

menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap

mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini

merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan

kemahiran berbicara

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian

berikut

1 Model Berbicara

a) Latihan asosiasi dan identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya

dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya

bentuk latihannya antara lain

(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya

dengan kata tersebut Contoh

1 Guru-siswa

2 Head-hair

3 Rice-farmer

(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian

murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis

a latihan pola kalimat

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis

1 Latihan mekanis

2 Latihan bermakna

17

3 Latihan komunikatif

4 Latihan percakapan

b) Latihan percakapan

Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh

para pengajar bahasa yaitu

1 Tanya jawab

2 Menghafalkan model dialog

3 Percakapan bebas

c) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang

mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya

gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid

menentukan topic cerita

d) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara

antara lain

1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

2 Diskusi kelas bebas

3 Diskusi kelompok panel

e) Wawancara

1 Persiapan wawancara

2 Bentuk wawancara

18

f) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena

menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat

untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu

memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton

g) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup

pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan

bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan

berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih

baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup

2 Metode Pembelajaran Berbicara

Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka

bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi

tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran

yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran

bahasa indonesia di SD

a Metode ulang ucap

Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas

wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan

oleh guru

b Metode lihat ucap

Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang

berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru

19

c Metode memberikan deskripsi

Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda

yang diperlihatkan oleh guru

d Metode menjawab pertanyaan

Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan

jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian

rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan

pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan

e Metode bertanya

Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar

denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan

untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh

murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya

mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh

murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak

f Metode menceritakan kembali

Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran

yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana

siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut

g Metode percakapan atau bermain peran

Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut

tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih

memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada

penjiwaan karakter masing-masing tokoh

20

h Metode prafase

Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar

puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid

ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut

i Metode laporan

Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada

melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului

dengan konsep tulisan

j Metode wawancara

Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga

menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan

berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan

Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis

dan santun

k Metode diskusi

Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya

fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat

sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai

satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari

jalan keluar

l Metode bertelpon

Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan

bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan

dalam berkomunikasi

21

7 Batasan dan Tujuan Berbicara

Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan

personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-

kontak sosial dan pendidiknya

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran

gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana

bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar

(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis

neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga

dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial

Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar

pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk

mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak

Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang

mendasari kegiatan berbicara antara lain

a Membutuhkan paling sedikit dua orang

b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama

c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum

d suatu pertukaran antara partisipan

e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera

22

f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini

g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan

suarabunyi bahasa dan pendengaran

h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa

yang diterima dengan masa kini

Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar

dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul

memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek

komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan

tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan

pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud

ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi

bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah

gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun

konsonan

Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain

memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga

harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan

Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi

saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat

dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan

komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si

pembicara tetapi juga oleh si penyimak

23

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap

belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan

menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan

dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya

adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)

Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga

jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi

berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat

telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga

memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta

lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula

situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum

secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan

interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar

dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat

dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan

televisi

Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam

berbicara pembicara harus dapat

(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat membedakannya

(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga

pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara

(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat

24

(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi

komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar

(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas

bagi pendengar

(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan

ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)

C KERANGKA PIKIR

Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia

pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki

baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan

berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan

sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu

kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini

Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk

berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab

Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara

akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir

penelitian ini digambarkan sebagai berikut

25

Bagan 21 Skema Kerangka Pikir

D Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut

1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa

Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Penguasaan Kosa kata

bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

Analisis

Tidak Berpengaruh

Temuan

Berpengaruh

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Rancangan Penelitian

1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)

Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah

untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan

akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini

Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata

bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat

korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada

sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan

antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel

adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu

kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan

27

berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan

dengan skema sebagai berikut

Sumber Sugiyono (2018)

Bagan hubungan antar variabel penelitian

Keterangan

X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia

Y = Keterampilan berbicara

Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata

(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)

B Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan

agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian

ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang

penjelasannya sebagai berikut

1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan

pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan

2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan

memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta

kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan

X Y

28

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi

karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek

yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi

Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik

kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai tahun ajaran 20192020

Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat

Kelas

Jumalah Murid Jumlah

Laki ndash laki Perempuan

IV 13 7 20

Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu

dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga

membutuhkan waktu yang lama

Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah

sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

29

suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat mewakili seluruh populasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai

sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan

atau sampel ini juga disebut sampul total

D Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini y aitu

1 Angket

Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan

sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang

(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar

pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan

alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban

yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut

Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)

No Pilihan Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju 4 0

2 Setuju 3 1

3 kadang-kadang 2 2

4 Tidak setuju 1 3

5 Sangat tidak setuju 0 4

sumber sugiono (2005107)

30

2 Tes keterampilan berbicara

Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan

berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan

berbicara

1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid

Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang

setuju(KS) tidak setuju(TS)

2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan

murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan

dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)

F Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan

apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari

kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang

31

yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial

dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus

dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat

(rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika

119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)

radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2

Keterangan

Rxy = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y

sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

32

Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

080 ndash 100 Sangat tinggi

060 ndash 080 Tinggi

040 ndash 060 Cukup

020 ndash 040 Rendah

000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah

cukup dan korelasi tinggi

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik

Tingkat Penguasaan Kategori

0 ndash 54 Sangat Rendah

55 ndash 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 ndash 89 Tinggi

90 ndash 100 Sangat Tinggi

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian

1 Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software

SPSS Versi 23 sebagai berikut

a Penguasaan kosakata bahasa indonesia

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata

bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada

tabel berikut

Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid

Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

40

25

15

322

279

529

Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang

33

diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan

standar deviasi 529

Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten

Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-9 Rendah Sekali 0 0

10-14 Rendah 0 0

15-24 Sedang 0 0

25-34 Baik 13 65

35- 40 Baik Sekali 7 35

Jumlah 20 100

Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor

35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)

dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9

Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322

berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik

34

b Keterampilan berbicara

Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut

Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

Statistik Nilai statistik

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

20

80

60

20

735

323

568

Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh

adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar

deviasi 568

35

Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan

Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0

55 ndash 64 Rendah 1 5

65 ndash 79 Sedang 15 75

80 ndash 89 Baik 4 20

90 ndash 100 Baik Sekali 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat

keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash

100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)

dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam

kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54

Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara

adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut

berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang

2 Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang

diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

36

5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan

kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV

SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69

penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara

murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai

B Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut

1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal

yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan

keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal

yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata

bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan

Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan

keterampilan berbicara tergolong sedang

37

2 Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri

Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti

menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan

rincian sebagai berikut

rxy =

= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)

radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784

= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787

radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783

= 120791120787120782120787

radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791

= 120791120787120782120787

120783120782120785120783 times120783120783120782120791

= 120791120787120782120787

120783120783120786120785120785120790

= 0831

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila

dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =

20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka

Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha

(diterima) dan Ho (ditolak)

Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)

Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada

pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia

38

terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut

Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0800 ndash 1000

0600 ndash 0800

0400 ndash 0600

0200 ndash 0400

0000 ndash 0200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka

rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa

indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval

0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah

322 dengan standar deviasi 529

2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi

568

3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product

moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi

(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap

keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo

Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai

4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut

adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika

dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi

daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa

indonesia

40

B Saran

Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut

1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi

yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri

dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran

dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik

dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada

lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan

bicaranya

2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam

menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid

semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi

siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa

indonesia

3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan

pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada

gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu

4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis

ilmiah yang lebih baik

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka

Cipta

Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas

Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar

Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Jakarta Erlangga

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an

Makassar FMIPA UNM

Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher

Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia

Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan

Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010

Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT

Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang

(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020

Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers

Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS

Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

Nasional

Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores

Nusa Indah

Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal

Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

42

Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua

Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan

Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Enrekang

Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak

diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di

kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020

Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi

Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia

Jakarta Universitas Terbuka

Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo

Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta

Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo

KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-

alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020

Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta

Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama

Makassar Badan Penerbit UNM

Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan

Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua

Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng

Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah

Sidenreng Rappang

Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud

Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa

Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)

Diakses 08 januari 2020

LAMPIRAN 1 RPP

LAMPIRAN 2 INSTRUMENT

PENELITIAN

LAMPIRAN 3 HASIL KERJA

SISWA

LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS

DATA

LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR

LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI

Lampiran

(RPP)

RENCANA

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO

Kelas Semester IV (Empat) 1

Tema 2 Udara Bersih dan Sehat

Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Alokasi Waktu 2 x 35 Menit

A KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya

KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan

tetangganya

KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

sekolah dan tempat bermain

KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis

dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman

2 siswa dapat menceritakan pengalaman

3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman

Karakter siswa yang diharapkan

Religius

Nasionalis

Mandiri

Gotong Royong

Integritas

D MATERI AJAR

Pengertian pengalaman

Menceritakan pengalaman

Menanggapi cerita teman

E METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Saintifik

Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan

dan ceramah

D KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan

kabar dan mengecek kehadiran siswa

Siswa berdoa bersama sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-

masing dipimpin oleh salah satu

siswa Religius

Guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilaksanakan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan tentang

pengalaman

Inti Guru menjelaskan pengertian

pengalaman

Guru meminta siswa untuk maju

kedepan kelas dan menceritakan

pengalaman yang pernah dialami

Guru meminta siswa memberikan

tanggapan terhadap cerita teman

Communication

Guru bertanya kepada siswa adakah

kesulitan yang dirasakan

Guru meluruskan kesalahan dan

menceritakan pengalaman

memberikan pengutan dan

menyimpulkan

150 menit

Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi

mengenai kegiatan pembelajaran

a Apa saja yang sudah dipelajari

pada hari ini

b Apa kegiatan yang paling

disukai

c Informasi apa yang ingin

diketahui lebih lanjut

d Bagaimana cara siswa

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

mendapatkan informasi tersebut

Pertanyaan yang diajukan guru dapat

dijawab secara lisan atau tulisan Jika

guru menginginkan siswa menuliskan

jawaban pertanyaan refleksi

sebaiknya siswa memiliki buku tulis

khusus untuk refleksi

Kegiatan kelas diakhiri dengan doa

bersama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing dipimpin

siswa yang diberi tugas Religius

Menyetujui

Wali kelas Penulis

Erniwati SPd Riang

NIP Nim 1054011072116

INSTRUMEN

PENELITIAN

Instrumen Keterampilan Berbicara

No Aspek yang dinilai Skor Skor

max

1 A Struktur Kalimat

- Tidak menggunakan struktur

kalimat

- Struktur Kalimatnya Kurang

Jelas

- Sebagaian cerita menggunakan

struktur kalimat yang jelas

- Menggunakan struktur kalimat

secara keseluruhan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

2 B Pemilihan kata

- Pilihan katanya kurang tepat

- Hanya sebagaian yang

menggunakan pilihan kata

yang tepat

- Pilihan katanya bervariasi dan

mudah dimengerti

- Menggunakan pilihan kata

sangat tepat dan jelas

0-5

6-10

11-15

16-20

20

3 C Kesesuaian dengan topic

- Tidak menggunakan topik

yang telah ditentukan

- Sebagian isi cerita sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

- Menggunakan topik yang telah

ditentukan

- Cerita yang disampaikan sesuai

dengan topik yang telah

ditentukan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

4 D Mimik atau ekspresi

- Mimik atau ekspresi datar atau

biasa saja

- Mimik atau ekspresi sangat

berlebihan

- Mimik atau ekspresi tidak

sesuai dengan cerita yang

disampaikan

- Mimik atau ekspresi sangat

bagus karena sesuai dengan

cerita yang disampaikan

0-5

6-10

11-15

16-20

20

5 E Keberanian

- Tidak tampil didepan teman-

temannya

0-5

- Ragu-ragu tampil didepan

teman-temannya

- Agak malu tampil didepan

teman-temannya

- Percaya diri tampil didepan

teman-temannya

6-10

11-15

16-20

20

Keterangan

Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894

119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100

HASIL KERJA

SISWA

Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia

No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36

2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36

3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31

4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38

5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27

7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24

8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33

9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34

10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28

11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25

16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25

17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26

18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28

19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34

20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

Nilai Tes Keterampilan Berbicara

Siswa Skor Keterampilan

Bebicara

Total

skor

Skor max Nilai

1 2 3 4 5

RL 3 3 10 15 15 46 60 77

AT 7 7 8 10 15 47 60 78

DA 7 7 10 8 7 39 60 65

NA 6 6 10 10 10 42 60 70

MA 10 7 10 10 10 48 60 80

AN 7 7 7 8 10 39 60 65

ZA 6 6 8 8 8 36 60 60

RN 7 8 10 10 10 45 60 75

MH 7 7 10 8 7 43 60 72

ML 6 6 10 10 15 48 60 80

MY 8 8 7 10 9 42 60 70

SL 7 7 13 10 10 45 60 75

EA 6 6 10 15 20 48 60 80

SA 9 7 10 8 8 42 60 70

QM 5 5 8 14 15 47 60 78

NS 7 5 8 7 10 47 60 78

MH 7 7 10 15 18 48 60 80

IM 10 10 5 7 10 42 60 70

MT 7 8 10 10 10 45 60 75

AA 5 5 9 9 11 45 60 75

HASIL ANALISIS

DATA

Statistics Deskriptif

Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

N Valid 20

Missing 0

Mean 3225

Std Error of Mean 1183

Median 3350

Mode 25a

Std Deviation 5290

Variance 27987

Range 15

Minimum 25

Maximum 40

Sum 645

Sumber Output versi 23

Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 3 150 150 150

26 1 50 50 200

27 1 50 50 250

28 2 100 100 350

29 1 50 50 400

31 1 50 50 450

33 1 50 50 500

34 3 150 150 650

36 2 100 100 750

37 1 50 50 800

38 1 50 50 850

39 1 50 50 900

40 2 100 100 1000

Total 20 1000 1000

Statistics Deskriptif

keterampilan_berbicara

N Valid 20

Missing 0

Mean 7365

Std Error of Mean 1286

Median 7500

Mode 70a

Std Deviation 5752

Variance 33082

Range 20

Minimum 60

Maximum 80

Sum 1473

Sumber Output SPSS Versi 23

keterampilan_berbicara

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 50 50 50

65 2 100 100 150

70 4 200 200 350

72 1 50 50 400

75 4 200 200 600

77 1 50 50 650

78 3 150 150 800

80 4 200 200 1000

Total 20 1000 1000

DAFTAR HADIR

Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo

NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN

1 2 3 4

1 RL A = Alfa

2 AT I = Izin

3 DA S = Sakit

4 NA

5 MA

6 AN

7 ZA

8 RN

9 MH

10 ML

11 MY

12 SL

13 EA

14 SA

15 QM

16 NS

17 MH

18 IM

19 MT

20 AA A

DOKUMENTASI

Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo

Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket

Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman

Gambar 14 Pembagian Angket

Gambar 15 menceritakan pengalaman

Gambar 16 foto bersama

Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah

RIWAYAT HIDUP

Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998

dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD

Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai

Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat

sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat

Kabupaten Sinjai pada tahun 2016

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa

Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor

71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo

Page 29: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 30: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 31: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 32: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 33: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 34: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 35: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 36: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 37: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 38: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 39: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 40: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 41: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 42: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 43: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 44: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 45: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 46: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 47: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 48: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 49: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 50: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 51: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 52: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 53: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 54: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 55: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 56: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 57: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 58: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 59: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 60: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 61: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 62: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 63: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 64: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 65: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 66: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 67: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 68: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 69: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 70: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 71: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 72: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 73: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 74: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 75: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 76: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 77: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 78: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 79: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 80: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 81: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang
Page 82: SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan, tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van Gogh) Barang