SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan...
Transcript of SKRIPSI - digilibadmin.unismuh.ac.idMOTTO DAN PERSEMBAHAN Prestasi besar tidak diraih dengan...
PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA
TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA MURID
KELAS IV SD NEGERI NOMOR 71 BIHULO
KECAMATAN SINJAI BARAT
KABUPATEN SINJAI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
RIANG
105401107216
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van
Gogh)
Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun
di lautan yang dalam
(Ir Soekarno)
Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda
tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar
Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)
Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta
kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan
kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda
dan ayahanda tercinta
vii
ABSTRAK
Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah
sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket
dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif
menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori
baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai
yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada
kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin
dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product
moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien
korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo
Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara
viii
KATA PENGANTAR
ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan
karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi
ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat
motivasi dan selalu mendoakan
2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk
mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai
tahap penyelesaian
3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
ix
4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar
6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin
penulis untuk meneliti
8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah
berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan
penelitian
11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu
Wassalamu Alaikum WrWb
Makassar 28 September 2020
x
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN v
SURAT PERJANJIAN vi
MOTTO vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii
DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 3
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Pustaka 5
1 Hasil Penelitian yang Relevan 5
B Hakikat Bahasa Indonesia 7
1 Pengertian Bahasa 7
2 Fungsi Bahasa 8
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9
xi
4 Pengertian Kosakata 11
5 Keterampilan Berbicara 13
6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
C Kerangka Pikir 24
D Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B Variabel dan Desain Penelitian 26
C Definisi Operasional Variabel 27
D Populasi dan Sampel 28
E Instrumen Penelitian 29
F Teknik Pengumpulan Data 30
G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 33
B Pembahasan 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan 40
B Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van
Gogh)
Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun
di lautan yang dalam
(Ir Soekarno)
Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda
tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar
Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)
Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta
kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan
kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda
dan ayahanda tercinta
vii
ABSTRAK
Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah
sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket
dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif
menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori
baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai
yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada
kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin
dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product
moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien
korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo
Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara
viii
KATA PENGANTAR
ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan
karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi
ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat
motivasi dan selalu mendoakan
2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk
mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai
tahap penyelesaian
3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
ix
4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar
6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin
penulis untuk meneliti
8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah
berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan
penelitian
11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu
Wassalamu Alaikum WrWb
Makassar 28 September 2020
x
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN v
SURAT PERJANJIAN vi
MOTTO vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii
DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 3
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Pustaka 5
1 Hasil Penelitian yang Relevan 5
B Hakikat Bahasa Indonesia 7
1 Pengertian Bahasa 7
2 Fungsi Bahasa 8
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9
xi
4 Pengertian Kosakata 11
5 Keterampilan Berbicara 13
6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
C Kerangka Pikir 24
D Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B Variabel dan Desain Penelitian 26
C Definisi Operasional Variabel 27
D Populasi dan Sampel 28
E Instrumen Penelitian 29
F Teknik Pengumpulan Data 30
G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 33
B Pembahasan 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan 40
B Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van
Gogh)
Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun
di lautan yang dalam
(Ir Soekarno)
Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda
tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar
Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)
Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta
kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan
kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda
dan ayahanda tercinta
vii
ABSTRAK
Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah
sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket
dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif
menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori
baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai
yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada
kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin
dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product
moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien
korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo
Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara
viii
KATA PENGANTAR
ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan
karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi
ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat
motivasi dan selalu mendoakan
2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk
mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai
tahap penyelesaian
3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
ix
4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar
6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin
penulis untuk meneliti
8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah
berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan
penelitian
11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu
Wassalamu Alaikum WrWb
Makassar 28 September 2020
x
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN v
SURAT PERJANJIAN vi
MOTTO vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii
DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 3
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Pustaka 5
1 Hasil Penelitian yang Relevan 5
B Hakikat Bahasa Indonesia 7
1 Pengertian Bahasa 7
2 Fungsi Bahasa 8
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9
xi
4 Pengertian Kosakata 11
5 Keterampilan Berbicara 13
6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
C Kerangka Pikir 24
D Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B Variabel dan Desain Penelitian 26
C Definisi Operasional Variabel 27
D Populasi dan Sampel 28
E Instrumen Penelitian 29
F Teknik Pengumpulan Data 30
G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 33
B Pembahasan 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan 40
B Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van
Gogh)
Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun
di lautan yang dalam
(Ir Soekarno)
Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda
tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar
Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)
Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta
kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan
kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda
dan ayahanda tercinta
vii
ABSTRAK
Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah
sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket
dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif
menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori
baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai
yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada
kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin
dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product
moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien
korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo
Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara
viii
KATA PENGANTAR
ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan
karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi
ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat
motivasi dan selalu mendoakan
2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk
mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai
tahap penyelesaian
3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
ix
4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar
6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin
penulis untuk meneliti
8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah
berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan
penelitian
11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu
Wassalamu Alaikum WrWb
Makassar 28 September 2020
x
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN v
SURAT PERJANJIAN vi
MOTTO vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii
DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 3
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Pustaka 5
1 Hasil Penelitian yang Relevan 5
B Hakikat Bahasa Indonesia 7
1 Pengertian Bahasa 7
2 Fungsi Bahasa 8
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9
xi
4 Pengertian Kosakata 11
5 Keterampilan Berbicara 13
6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
C Kerangka Pikir 24
D Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B Variabel dan Desain Penelitian 26
C Definisi Operasional Variabel 27
D Populasi dan Sampel 28
E Instrumen Penelitian 29
F Teknik Pengumpulan Data 30
G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 33
B Pembahasan 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan 40
B Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van
Gogh)
Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun
di lautan yang dalam
(Ir Soekarno)
Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda
tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar
Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)
Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta
kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan
kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda
dan ayahanda tercinta
vii
ABSTRAK
Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah
sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket
dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif
menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori
baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai
yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada
kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin
dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product
moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien
korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo
Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara
viii
KATA PENGANTAR
ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan
karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi
ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat
motivasi dan selalu mendoakan
2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk
mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai
tahap penyelesaian
3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
ix
4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar
6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin
penulis untuk meneliti
8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah
berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan
penelitian
11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu
Wassalamu Alaikum WrWb
Makassar 28 September 2020
x
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN v
SURAT PERJANJIAN vi
MOTTO vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii
DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 3
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Pustaka 5
1 Hasil Penelitian yang Relevan 5
B Hakikat Bahasa Indonesia 7
1 Pengertian Bahasa 7
2 Fungsi Bahasa 8
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9
xi
4 Pengertian Kosakata 11
5 Keterampilan Berbicara 13
6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
C Kerangka Pikir 24
D Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B Variabel dan Desain Penelitian 26
C Definisi Operasional Variabel 27
D Populasi dan Sampel 28
E Instrumen Penelitian 29
F Teknik Pengumpulan Data 30
G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 33
B Pembahasan 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan 40
B Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Prestasi besar tidak diraih dengan paksaan tetapi diraih oleh rentetan tindakan kecil yang menyatu (Vincent Van
Gogh)
Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun
di lautan yang dalam
(Ir Soekarno)
Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda
tanya tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar
Terimalah dan hadapilah (Seo Hok Gie)
Karena itu kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta
kasih dan banggaku sebagai seorang anak atas segala dorsquoa perjuangan dan
kasih saying dari orang yang telah melahirkan dan membesarkanku ibunda
dan ayahanda tercinta
vii
ABSTRAK
Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah
sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket
dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif
menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori
baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai
yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada
kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin
dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product
moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien
korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo
Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara
viii
KATA PENGANTAR
ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan
karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi
ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat
motivasi dan selalu mendoakan
2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk
mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai
tahap penyelesaian
3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
ix
4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar
6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin
penulis untuk meneliti
8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah
berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan
penelitian
11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu
Wassalamu Alaikum WrWb
Makassar 28 September 2020
x
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN v
SURAT PERJANJIAN vi
MOTTO vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii
DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 3
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Pustaka 5
1 Hasil Penelitian yang Relevan 5
B Hakikat Bahasa Indonesia 7
1 Pengertian Bahasa 7
2 Fungsi Bahasa 8
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9
xi
4 Pengertian Kosakata 11
5 Keterampilan Berbicara 13
6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
C Kerangka Pikir 24
D Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B Variabel dan Desain Penelitian 26
C Definisi Operasional Variabel 27
D Populasi dan Sampel 28
E Instrumen Penelitian 29
F Teknik Pengumpulan Data 30
G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 33
B Pembahasan 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan 40
B Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
vii
ABSTRAK
Riang 2020 Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten SinjaiSkripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Pembimbing I Sitti Aida Aziz dan Pembimbing II Muhammad Akhir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosakata
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
Kecamataan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif deskriptif dengan pendekatan yang digunakan korelasional Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai yaitu 20 murid Sampelnya adalah
sampel total Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah angket
dan keterampilan berbicara Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial Hasil analisis statistik deskriptif
menunjukkan (1) penguasaan kosakata bahasa indonesia berada pada kategori
baik dengan rata-rata skor 322 atau 32 dari skor ideal yang mungkin dicapai
yakni 40 dengan standar deviasi 592 (2) keterampilan berbicara juga berada pada
kategori baik dengan skor rata-rata 735 atau 73 dari skor ideal yang mungkin
dicapai 100 dengan standar deviasi 5 68 Demikian pula hasil pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis statistik inferensial dengan koefisien product
moment menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0831 dengan kategori koefisien
korelasi berada antara 0800 - 1000 dengan kategori interpretasi ldquosangat tinggirdquo
Karena nilai rhitung gt rtabel atau 0831 gt 0444 maka Ha(diterima) dan Ho (ditolak)
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Kata kunci penguasaan amp keterampilan berbicara
viii
KATA PENGANTAR
ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan
karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi
ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat
motivasi dan selalu mendoakan
2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk
mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai
tahap penyelesaian
3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
ix
4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar
6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin
penulis untuk meneliti
8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah
berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan
penelitian
11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu
Wassalamu Alaikum WrWb
Makassar 28 September 2020
x
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN v
SURAT PERJANJIAN vi
MOTTO vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii
DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 3
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Pustaka 5
1 Hasil Penelitian yang Relevan 5
B Hakikat Bahasa Indonesia 7
1 Pengertian Bahasa 7
2 Fungsi Bahasa 8
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9
xi
4 Pengertian Kosakata 11
5 Keterampilan Berbicara 13
6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
C Kerangka Pikir 24
D Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B Variabel dan Desain Penelitian 26
C Definisi Operasional Variabel 27
D Populasi dan Sampel 28
E Instrumen Penelitian 29
F Teknik Pengumpulan Data 30
G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 33
B Pembahasan 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan 40
B Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
viii
KATA PENGANTAR
ldquoAssalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhrdquo
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat taufiq dan
karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai rdquo dirampung dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi
ini karena adanya bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
1) Ayahanda Ridwan Dan Ibunda Ati yang senantiasa memberikan semangat
motivasi dan selalu mendoakan
2) Dr Sitti Aida Aziz MPd pembimbing I dan Dr Muhammad AkhirMPd
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk
mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai
tahap penyelesaian
3) Prof Dr H Ambo AsseM Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
ix
4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar
6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin
penulis untuk meneliti
8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah
berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan
penelitian
11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu
Wassalamu Alaikum WrWb
Makassar 28 September 2020
x
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN v
SURAT PERJANJIAN vi
MOTTO vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii
DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 3
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Pustaka 5
1 Hasil Penelitian yang Relevan 5
B Hakikat Bahasa Indonesia 7
1 Pengertian Bahasa 7
2 Fungsi Bahasa 8
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9
xi
4 Pengertian Kosakata 11
5 Keterampilan Berbicara 13
6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
C Kerangka Pikir 24
D Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B Variabel dan Desain Penelitian 26
C Definisi Operasional Variabel 27
D Populasi dan Sampel 28
E Instrumen Penelitian 29
F Teknik Pengumpulan Data 30
G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 33
B Pembahasan 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan 40
B Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
ix
4) Erwin Akib SPd MPd PhD Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
5) Aliem Bahri SPd MPd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar
6) PahiraSPd Selaku kepala SDN Nomor 71 Bihulo yang telah memberikan ijin
penulis untuk meneliti
8) ErniwatiSPd Selaku wali kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo yang telah
berkorban memberi bantuan informasi dan kesempatan waktu untuk melakukan
penelitian
11) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu
Wassalamu Alaikum WrWb
Makassar 28 September 2020
x
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN v
SURAT PERJANJIAN vi
MOTTO vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii
DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 3
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Pustaka 5
1 Hasil Penelitian yang Relevan 5
B Hakikat Bahasa Indonesia 7
1 Pengertian Bahasa 7
2 Fungsi Bahasa 8
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9
xi
4 Pengertian Kosakata 11
5 Keterampilan Berbicara 13
6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
C Kerangka Pikir 24
D Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B Variabel dan Desain Penelitian 26
C Definisi Operasional Variabel 27
D Populasi dan Sampel 28
E Instrumen Penelitian 29
F Teknik Pengumpulan Data 30
G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 33
B Pembahasan 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan 40
B Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
x
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN v
SURAT PERJANJIAN vi
MOTTO vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABELhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiii
DAFTAR GAMBARhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip xiv
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 3
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A Kajian Pustaka 5
1 Hasil Penelitian yang Relevan 5
B Hakikat Bahasa Indonesia 7
1 Pengertian Bahasa 7
2 Fungsi Bahasa 8
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia 9
xi
4 Pengertian Kosakata 11
5 Keterampilan Berbicara 13
6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
C Kerangka Pikir 24
D Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B Variabel dan Desain Penelitian 26
C Definisi Operasional Variabel 27
D Populasi dan Sampel 28
E Instrumen Penelitian 29
F Teknik Pengumpulan Data 30
G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 33
B Pembahasan 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan 40
B Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
xi
4 Pengertian Kosakata 11
5 Keterampilan Berbicara 13
6 Teknik Pembelajaran Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
7 Batasan dan Tujuan Berbicarahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21
C Kerangka Pikir 24
D Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN
A Pendekatan dan Jenis Penelitian 26
B Variabel dan Desain Penelitian 26
C Definisi Operasional Variabel 27
D Populasi dan Sampel 28
E Instrumen Penelitian 29
F Teknik Pengumpulan Data 30
G Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 33
B Pembahasan 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan 40
B Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
xii
D AFTAR TABEL
Tabel 31 Populasi Siswahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 28
Tabel 32 Tabel Pengskoran 29
Tabel 33 Interprestasi Nilai helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 34 Standar Kategorisasi Presentasi Statistikhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 32
Tabel 41 Statistik Skor Penguasasan Kosakata Bahasa Indonesia 33
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kosakata Bahasa Indonesia 34
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara 37
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keterampilan Berbicara 38
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Skema Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi ketahanan dan
kemajuan suatu bangsa diseluruh belahan dunia tidak terkecuali bangsa
Indonesia Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara (Sistem
Pendidikan Nasional 20031)
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP 200618)
menerangkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
Pengajaran Bahasa Indonesia juga dimaksudkan untuk melatih keterampilan
mendengar berbicara membaca dan menulis yang masing-masing erat
hubungannya Ruang lingkup mata pelajaran bahasa disekolah dasar meliputi
keterampilan berbicara keterampilan menyimak keterampilan membaca Dari
keempat keterampilan berbahasa tersebut yang paling banyak dilakukan setiap
orang adalah berbicara Tanpa bahasa setiap individu tidak mungkin dapat
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
2
mengungkapkan perasaan sendiri kepada orang lain sehingga mungkin tidak
akan dapat dimengerti oleh orang lain
Dengan menguasai kemampuan berbicara murid dapat
mengemukakan gagasan dan perasaannya sesuai konteks saat dia berbicara
Tarigan (200816) mengungkapkan bahwa keterampilan berbicara adalah akan
lebih baik jika memiliki penguasaan kosakata yang banyak serta
menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan Ketika masuk sekolah dasar
kosakata yang dimiliki akan maka semakin mudah anak anak tersebut untuk
berkomunikasi
Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
berpikir bahasa dan keterampilan sosial (Susanti 2014161) Pernyataan
tersebut menunjukan bahwa keterampilan berbicara memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita
dalam komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005178) bahwa apabila
seseorang memiliki keterampilan berbicara ya ng baik dia akan memperoleh
keuntungan sosial maupun professional Pentingnya penguasaan keterampilan
berbicara untuk murid sekolah dasar juga dinyatakan oleh Faris (Supriyadi
2005179) bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting dikuasai murid
agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir membaca menulis dan
menyimak
Namun fakta yang ditemukan di kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai menggambarkan bahwa tingkat
penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terlihat saat mereka menyatakan ide
dan perasaannya secara lisan Taraf kemampuan berbicara pada murid juga
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
3
beragam mulai dari taraf baik atau lancer sedang dan kurang Ada beberapa
murid yang lancar mengungkapkan pendapatnya Ada murid yang dengan
lancar mengungkapkan perasaan sedihnya senang letih dan keinginannya
Ada juga yang masih bingung untuk mengungkapkan apa yang ada
dipikirannya sehingga saat berbicara terlihat terbata-bata Bahkan ada juga
yang masih ragu untuk maju di depan kelas Pencampuran kosakata bahasa
daerah dan bahasa indonesia masih sering terjadi ketika anak berbicara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai pembelajaran aspek
berbicara murid menggunakan praktek langsung di kelas Yaitu dengan dialog
antar teman dan bercerita murid bercerita dengan menggunakan bantuan teks
ataupun tanpa teks Tidak semua murid kemampuannya baik dalam berbicara
Menurut guru kelas IV tersebut banyak dari muridnya yang bisa
mengungkapkan ide dengan menulis tapi tidak dalam hal berbicara Pengaruh
kosakata bahasa daerah juga masih sangat kentara saat murid berbicara
Berdasarkan uraian tersebut penulis menetapkan judul penelitian yakni
ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Terhadap
Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini yakni Adakah pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
4
C Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
D Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah
1 Memberikan gambaran tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi segenap tenaga pendidik
tentang pentingnya kemampuan menyimak di dalam meningkatkan
kemampuan berbicara murid
3 Sebagai latihan bagi penulis dalam menuangkan hasil penelitian dalam
bentuk sebuah tulisan yang bersifat ilmiah
4 Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A KAJIAN PUSTAKA
1 Hasil Penelitian yang Relevan
a Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) yang meneliti tentang
ldquopengaruh pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa
kelas V SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappangrdquo hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siswa
kelas V SD Negeri Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten
Sidenreng Rappang belum mampu bercerita hal tersebut dibuktikan melalui
hasil yang menunjukkan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya
sebesar 56 Perbedaaan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan
penelitian yang dilakukan oeh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti
penelitian yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh
pembelajaran komunikatif terhadap kemampuan berbicara murid kelas V
SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng
Rappang Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin
meneliti kemampuan atau keterampilan berbicara pada murid
b Penelitian serupa dilakukan oleh Hasbi (2008) dengan judul ldquoAnalisis
Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
6
Malua Kabupaten Enrekangrdquo Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kemmapuan berbicara siswa kelas IX SMA Negeri Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang dikategorikan tidak memadai
karena belum memenuhi kriteria yang ditentukan Adapun perbedaannya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbicara pada
siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh kosakata Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71
Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun persamaannya
yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
Berdasarkan penelitian relevan maka perbedaan dan persamaan pada
penelitian adalah penelitian yang dilakukan oleh Susanti dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis terletak pada pengaruh yang diteliti penelitian
yang dilakukan oleh susanti bertujuan mendeskrispikan pengaruh pembelajaran
komunikatif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 15
Tanru Tedong Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidendreng Rappang
Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid
kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai Adapun persamaannya adalah sama-sama ingin meneliti kemampuan
atau keterampilan berbicara pada murid Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Hasbi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terletak analisis
yang diteliti penelitian yang dilakukan oleh Hasbi bertujuan menganalisis
kemampuan berbicara pada siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua Kecamatan
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
7
Malua Kabupaten Enrekang sedangkan peneliti ingin mengetahui pengaruh
kosakata Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Adapun
persamaannya yaitu sama-sama ingin meneliti keterampilan berbicara murid
B Hakikat Bahasa Indonesia
1 Pengertian Bahasa
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi
berinteraksi bekerja sama dan mengidentifikasi diri Santoso dkk (dalam Faisal
200913) mengatakan bahwa bahasa sebagai ujaran ujaranlah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya Keraf (dalam Faisal 2009 14) mengatakan
bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua
bidang yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang
tersirat dalam arus bunyi tadi Bunyi itu merupakan getaran yang besifat fisik
yang merangsang alat pendengar kita serta arti atau makna adalah isi yang
terkandung didalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu
Selain itu dikutip dari Wikipedia bahwa bahasa adalah kemampuan yang
dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan
tanda misalnya kata dan gerakan Sedangkan Kridalaksana dalam menuturkan
bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna dan digunakan untuk
berkomunikasi oleh setiap orang Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahasa merupakan sistem bunyi yang bermakna yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
8
2 Fungsi Bahasa
Merupakan alat yang digunakan manusia sebagai sarana komunikasi
verbal dalam hidup ini Bahasa adalah milik manusia bahasa merupakan ciri
utama yang membesarkan umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia
ini Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam suatu komunikasi karena
bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia terutama sekali
fungsi komunikatifnya Berikut tujuh pendapat Halliday (Ngalimun dan Alfulailah
Noor 2014116) berkaitan dengan fungsi bahasa
a Fungsi instrumental (The Instrumental Function) melayani pengelolaan
lingkungan menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi Kalimat-kalimat
seperti ldquoGuru kelas melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kamu tidak ikut
memukul anak iturdquo Lekas lari ke rumah rdquo jangan suka mencaci serta
memfitnah orang lainrdquo Mengandung fungsi instrumental Kalimat-kalimat
tersebut merupakan tindakan- tindakan komunikatif yang menghasilkan
kondisi tertentu
b Fungsi regulasi (the regulatory function) bahasa adalah untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa Terkadang fungsi regulasi ini memang
agak sukar dibedakan dari fungsi instrumental Fungsi regulasi atau fungsi
pengaturan bahasa ini bertindak untuk mengatur serta mengendalikan orang
lain Demikianlah pengaturan pertemuan-pertemuan antara orang-orang
Persetujuan celana tidak setuju pengawasan tingkah laku menetapkan
peraturan dan hokum merupakan ciri fungsi regulasi bahasa Kalau saya
berkatardquokamu mencuri karena itu kamu dihukumrdquo maka fungsi bahasa disini
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
9
adalah fungsi instrumental Tetapi kalimatrdquokalau kamu mencuri maka kamu
pasti dihukumrdquo Mengandng fungsi regulasi fungsi pengaturan
c Fungsi representasional (the representational funcation) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan menyampaikan kata-kata dan
pengatahuan menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain menggmbarkan
(to represent) realitas yang sebenarnya seperti yang dilihat oleh seseorang
d Fungsi interaksional (the interactionalfunction) komunikasi untuk menjamin
serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi sosial
e Fungsi personal (the personal function) melibatkan kepada seorang pembicara
untuk mengekspresikan perasaan emosi pribadi serta reaksi-reaksinya yang
mendalam kepribadian seseorang biasanya ditandai denganoleh penggunaan
fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi
f Fungsi heuristic (the imaginative function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan mempelajari seluk-beluk lingkungan
Fungsi heuristic seringkali disampaikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
yang menuntut jawaban
g Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem
ataupun gagasangagasan yang bersifat imajinatif Mengisahkan cerita-cerita
dongeng membaca lelucon atau menulis novel merupakan penggunaan fungsi
imajinatif bahasa
3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh
Akhadiah dkk (2000 1) adalah agar murid ldquomemiliki kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
10
sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa
sekolah dasarrdquo Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian
1) Lulusan SD diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar
2) Lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia
3) Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
4) Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD
Hambali (20081) mengemukakan tujuan belajar bahasa indonesia bagi
anak sekolah dasar adalah (1) dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi verbal (2) dapat mengembangkan perbendaharaan bentuk ujaran
(3) kemampuan mempengaruhi orang lain melalui bahasa dan (4) dapat
mengembangkan kepuasaan personal dan estesis dalam mengapresiasi bahasa
Guru harus berupaya agar pembelajaran bahasa Guru harus berupaya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat mewujudkan keempat tujuan tersebut secara
cenderung supaya kebutuhan anak terhadap bahasa bias terpenuhi secara baik
Dari tujuan tersebut tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia
di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu terutama sebagai alat
komunikasi Pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan
dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan disekolah
menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain
itu pembelajaran bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar
berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
11
maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu Selain itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang
positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra
Indonesia Dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu diperhatikan pelestarian
dan pengembangan nilai-nilai luhur bangsa serta pembinaan rasa persatuan
nasional
4 Pengertian Kosakata
Istilah kosakata sering kita dengar namun kita perjhatikan masih banyak
para ahli yang berbeda dalam menafsirkan maknanya Oleh karena itu diperlukan
lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian
kosa kata
Menurut Soedjito dalam bukunya Tarigan memaparkan bahwa kosakata
merupakan (1) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa (2) kekayaan kata
yang dimiliki oleh seseorang yang berbicara (3) kata yang dipakai dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai
penjelasan secara singkat dan praktis Selanjutanya istilah Kamus Besar Bahasa
Indonesia kosakata berarti pembendaharaan kata vocabuler
Kemudian Keraf dalam bukunya menegmukakan bahwa kosakata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa Pendapat Keraf tersebut memberikan penegasan
bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan keseluruhan kata yang dimiliki
suatu bahasa Pendapat tersebut mengupas mengenai istilah kata Jadi
kesimpulannya kosakata adalah semua bahasa kata terdapat dalam bahasa Selain
itu kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang
memuat informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
12
Penguasaan kosakata dalam semua keterampilan berbahasa sipembelajar
bahasa Oleh karena itu pengajaran kosakata (teaching vocabulary) semestinya
langsung dikaitkan dengan kemampuan reseptif dan produktif bahasa secara
keseluruhan misalnya bagaimana pembelajaran bahasa asing memahami kata-
kata sulit dan ungkapan yang terdapat dalam sebuah bacaan dalam pembelajaran
membaca (teaching reading skill) dan begitu juga keterampilan lainnya
Keinginan untuk menulis cerita tidak akan dapat dinyatakan bila penguasaan
kosakata tidak memadai Dengan memiliki peran cukup sentral dalam semua
dominan keterampilan berbahasa maka perwujudan peran ini dipastikan
mempengaruhi pembentukan kurikulum bahasa Demikian halnya penguasaan
kosakata juga dipastikan mempengaruhi proses pembelajaran untuk keterampilan
berbahasa baik keterampilan reseptif maupun produktif
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia fungsinya
beraneka ragam sebelumnya kita memperbincangkan aneka fungsi tersebut ada
baiknya kita singgung sekilas prinsip-prinsip dasar bahasa Hal ini sangat penting
diketahui serta dipahami oleh para guru bahasa yang selalu berhadapan dengan
anak didiknya
Anderson (Tarigan 20139) mengemukakan adanya delapan prinsip
mendasar yaitu
a Bahasa adalah suatu sytem
b Bahasa vocal (bunyi ujaran)
c Setiap bahasa bersifat unik bersifat khas
d Bahasa digunakan dari kebiasaan-kebiasaan
e Bahasa adalah alat komunikasi
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
13
f Bahasa berhubungan dengan budaya tempatnya berada
g Bahasa itu berubah-ubah
5 Keterampilan Berbicara
1 Berbicara
a Pengertian berbicara
Berbicara secara alamiah kegiatan keterampilan berbicara itu merupakan
keterampilan berikutnya yang kita kuasai setelah kita menjalani proses latihan
belajar menyimak Berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan pikiran perasaan secara lisan kepada orang lain
Sejatinya berbicara itu bias dikatakan gampang-gampang susah
b Keterampilan berbicara
Keterampilan berasal dari kata terampil yang memiliki arti cakap dan
catatan dalam melakukan sesuatu Arti ini sangat berdekatan dengan kata
kemahiran yang berakar dari kata mahir yang memiliki arti cakap ahli telah
terlatih dan pandai sekali Keterampilan berarti kecakapan untuk mengerjakan
sesuatu
Salah satu aspek kemampuan berbahasa adalah keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dalam berbagai segi kehidupan membuat setiap orang
perlu menguasai keterampilan tersebut Dengan menguasai keterampilan
berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pkiran perasaan dan
gagasannya secara cerdas efektif dan cekatan
Berbicara di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkata bercakap berbahasa melahirkan pendapat dengan perkataan lisan dan
sebagainya Sementara berbicara sebagai suatu penyampaian maksud (ide pikiran
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
14
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain Menurut Guntur Henry
Tarigan(2000 45) ldquoBerbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak yang hanya dilalui oleh keterampilan
menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari
Keterampilan berbicara dalam bahasa perlu dikuasai dengan baik karena
keterampilan ini merupakan suatu indikator bagi keberhasilan seseorang dalam
belajar bahasa Berhubungan dengan deskripsi tersebut mengungkapkan bahwa
jika seseorang menguasai suatu bahasa secara intuitif pula dapat dikatakan
mampu berbicara dalam bahasa tersebut Ungkapan ini jelas mengidentifikasi
bahwa keterampilan berbicara menunjukkan suatu indikasi bahwa seseorang
mengetahui suatu bahasa Bahasa itu sendiri mempunyai bentuk dasar berupa
ucapan atau lisan jadi jelas bahwa belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar
berkomunikasi dan berkomunikasi itu adalah berbicara (speaking)
Keterampilan berbicara penting bagi murid Hal tersebut dikarenakan
keterampilan berbicara mampu membentuk murid menjadi penerus bangsa yang
mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif jelas runtut serta
mudah dipahami Selain itu keterampilan berbicara juga dapat membentuk
mahasiswa menjadi lebih aktif dalam berpendapat Keterampilan berbicara juga
mampu membentuk murid lebih berbudaya karena mereka sudah terbiasa dan
terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks situasi tutur
dimana kapan dan dengan siapa berbicara Keterampilan berbicara tidak terlepas
dari keterampilan menyimak Sebelum seseorang dapat berbicara ia harus dapat
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo
15
menyimak Hasil dari keterampilan menyimak merupakan dasar dari keterampilan
berbicara
Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif dalam
menyampaikan pesan informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh
orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar Surono (2012) menambahkan
bahwa berbicara adalah komunikasi verbal secara lisan dan lanmgsung antara
penutur dan mitra tutur yang biasa juga dengan menggunakan media komunikasi
lisan audio dan visual Kegiatan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor yang
menunjang keefektifan berbicara Faktor ini terdiri dari dua macam yaitu faktor
kebahasaan dan non kebahasaan Menurut Mudini Salamat (200912-16) faktor
berbicara meliputi ketetapan pengucapan penempatan tekanan pilihan kata
ketetapan sasaran Sedangkan faktor nonkebahasaan meliputi sikap berbicara
mimik gerak-gerik dan penguasaan topik
6 Teknik Pembelajaran Berbicara
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian
komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai medianya
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah
yakni pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik dengan demikian
latihan bicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan
(2) kemampuan mengucapkan dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata Secara
umum tujuan berbicara untuk tingkat pemula dan menenga ialah agar siswa dapat
berkomunikasi lisan dalam berbahasa Oleh karena itu dalam pembelajarannya
harus mampu menggungah dan memotivasi murid untuk berbicara dan
mempunyai keberanian untuk mempraktikannya
16
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam latihan berbicara Pada tahap-
tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya Menyimak ada tahap
mendengarkan dan menirukan Latihan mendengarkan dan menirukan ini
merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan
kemahiran berbicara
Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagian
berikut
1 Model Berbicara
a) Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas murid dan kecepatannya
dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makan ujaran yang didengarnya
bentuk latihannya antara lain
(a) Guru menyebut satu kata murid menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut Contoh
1 Guru-siswa
2 Head-hair
3 Rice-farmer
(b) Guru atau salah seorang murid menulis satu kata (secara rahasia) kemudian
murid satu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis
a latihan pola kalimat
Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
1 Latihan mekanis
2 Latihan bermakna
17
3 Latihan komunikatif
4 Latihan percakapan
b) Latihan percakapan
Banyak teknik dan latihan model percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa yaitu
1 Tanya jawab
2 Menghafalkan model dialog
3 Percakapan bebas
c) Bercerita
Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan Guru hendaknya membantu murid
menentukan topic cerita
d) Diskusi
Ada beberapa model diskusi yang bias digunakan dalam latihan berbicara
antara lain
1 Diskusi kelas dua kelompok berhadapan
2 Diskusi kelas bebas
3 Diskusi kelompok panel
e) Wawancara
1 Persiapan wawancara
2 Bentuk wawancara
18
f) Drama
Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur kreatif karena
menyenangkan Namun tidak setiap murid berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama oleh karena itu guru memilih murid tertentu
memainkan drama sedang murid yang lain sebagai penonton
g) Berpidato
Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah murid mempunyai cukup
pengalaman dalam berbagai kegaiatan berbicara yang lain seperti percakapan
bercerita wawancara diskusi dan lain-lain Hal ini perlu karena kegiatan
berpidato ini sifatnya selalu resmi dan memutuhkan gaya bahasa yang lebih
baik oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup
2 Metode Pembelajaran Berbicara
Senada dengan pembelajaran diatas bahwa tanpa metode yang tepat maka
bahan pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa menjadi
tidak berarti Maka terikat akan diuraikan beberapa metode pembelajaran
yang layak dipertimbangkan dalam kegiatan berbicara pada pembelajaran
bahasa indonesia di SD
a Metode ulang ucap
Kegiatan ini dapat dimulai dari kegiatan sederhana terutama untuk kelas
wasl SD yaitu dengan menugaskan siswa mengulang kata yang diucapkan
oleh guru
b Metode lihat ucap
Siswa ditugaskan untuk mengucapkan sesuatu kata atau kalimat yang
berhubungan dengan benda yang diperlihatkan oleh guru
19
c Metode memberikan deskripsi
Dengan metode ini siswa diberikan tugas mendeksripsikan suatu benda
yang diperlihatkan oleh guru
d Metode menjawab pertanyaan
Metode ini sudah sangat umum sehingga dapat diterapkan pada kondisi dan
jenis sembarang bahan ajar Pertanyaan dapat dikondisikan sedemikian
rupa oleh guru untuk merangsang kreatifitas berpikir dan menyampaikan
pendapat terhadap suatu masalah yang diajukan
e Metode bertanya
Metode bertanya juga sangat layak digunakan pada sembarang bahan ajar
denga menyajikan bahan ajar terlebih dahulu kemudian murid ditugaskan
untuk membuat pertanyaan tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh
murid atau bahkan tataran menguji materi ajar itu sendiri Dengan bertanya
mereka akan mendapat tanggapan dan jawaban tersebut yang diterima oleh
murid akan masuk dalam suatu kondisi benar atau tidak
f Metode menceritakan kembali
Kegiatan ini sudah sangat umum digunakan terutama dalam pembelajaran
yang menggunakan bahan ajar cerita baik fiksi maupun nonfiksi Dimana
siswa mendengar cerita kemudian menceritakan kembali isi cerita tersebut
g Metode percakapan atau bermain peran
Kegiatan ini sangat baik dilakukan untuk pemahaman tingkat lanjut
tentang suatu cerita dimana dengan memerankan murid akan lebih
memahami bukan hanya alur cerita akan tetapi lebih baik kepada
penjiwaan karakter masing-masing tokoh
20
h Metode prafase
Metode ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar menggunakan bahan ajar
puisi yang selanjutnya berubah jadi prosa yang kemudian murid
ditugaskan menceritakan secara lisan hasil frase tersebut
i Metode laporan
Melalui pengamatan terhadap objek pada kegiatan tertentu murid kepada
melaporkan hasil pengamatan dengan penyampaian lisan yang didahului
dengan konsep tulisan
j Metode wawancara
Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga
menganalisa jawaban audiens kemudian mengajukan pertanyaan
berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan
Proses pembicaraan ini adalah awal dari pembentukan pribadi yang kritis
dan santun
k Metode diskusi
Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya
fikir logika kritis dan santun Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat
sanggahan dan klarifikasi murid adalah hal yang maha baik dalam memulai
satu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari
jalan keluar
l Metode bertelpon
Seiring dengan teknologi informasi yang kian maju maka keterampilan
bertelpon sangat penting dalam membentuk sikap cepat efektif dan sopan
dalam berkomunikasi
21
7 Batasan dan Tujuan Berbicara
Ujaran ((speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian mencerminkan lingkungan sang pembicar kontak-
kontak sosial dan pendidiknya
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengeksresikan menyatakan atau menyampaikan pikiran
gagasan dan perasaan Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakana
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat kita dengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) lebih lanjut lagi berbicara merupakan suatu
bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik psikologis
neurologis semantik dan linguistik sedemikian ekstensif secara luas sehingga
dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial
Dengan semikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar
pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata berbicara adalah suatu alat untuk
mengkomunikaskan gaasan-gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak
Selanjutnya perlu pula kita pahami beberapa prinsip umum yang
mendasari kegiatan berbicara antara lain
a Membutuhkan paling sedikit dua orang
b Mempergunakan suatu linguistik yang dipahami bersama
c Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum
d suatu pertukaran antara partisipan
e Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada
lingkungannya dengan segera
22
f Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini
g Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran
h Secara tidak padang bulu menghadapi serta melakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima dengan masa kini
Tujuan utama dari seseorang pembicara adalah untuk berkomunikasi Agar
dapat menyampaikan informasi dengan efektif sebaiknya pembicara betul-betul
memahami pembicarannya disamping juga harus dapat mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya Jadi bukan hanya apa yang akan dibicarakan
tetapi bagaimana mengemukakannya Hal ini menyangkut masalah bahasa dan
pengucapan yang dimaksud ucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut Yang dimaksud
ucapan adalah seluruh kegiatan yang kita lakukan dalam memproduksi bunyi
bahasa yang meliputi artikulasi yaitu bagaimana posisi alat bicara seperti lidah
gigi bibir dan langit-langit pada saat kita membentuk bunyi baik vokal maupun
konsonan
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik seorang pembicara selain
memberikan kesan bahwa menguasai masalah yang dibicarakan pembicara juga
harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan
Kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan dengan kemampuan lain Kegiatan bicara berhubungan erat
dengan kegiatan menyimak Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan
komunikasi dua arah Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si
pembicara tetapi juga oleh si penyimak
23
Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dalam setiap
belajar bahasa adalah pertama-tama mengajak anak untuk berbicara dan
menyimak kemudian mengajar mereka membaca dan menulis Hal ini sejalan
dengan prinsip dalam ilmu bahasa (linguistik) bahwa bahasa itu selengkapnya
adalah dalam bentuk ucapan Lado (Susanti 200115)
Mulyatidkk (2007) mengemukakan bahwa secara garis besar ada tiga
jenis situasi berbicara yaitu interaktif semiinteraktif dan non interaktif situasi
berbicara interaktif misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat
telpon yang memungkinkan adanya pergantian berbicara dan mendengarkan juga
memungkinkan kita meminta klarifikasi pengulangan atau kita dapat meminta
lawan berbicara memperlambat tempo bicara dari lawan bicar kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiinteraktif misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung Dalam situasi ini audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka Beberapa situasi berbicara dapat
dikatakan betul-betul bersifat noninteraktif misalnya berpidato melalui radio dan
televisi
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki di dalam
berbicara pembicara harus dapat
(a) Mengungkapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat membedakannya
(b) Menggunakan tekanan nada dan inotasi secara jelas dan tepat sehingga
pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
(c) Menggunakan bentuk-bentuk kat urutan kata serta pilihan kata yang tepat
24
(d) Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
(e) Berupaya agar kalimat-kalimat utama (the main sentence constituents) jelas
bagi pendengar
(f) Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan
ide-ide utama (Mulyati dkk 200713)
C KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikemukakan bahwa dalam dunia
pendidikan kemampuan berbicara adalah hal yang sangat urgent untuk dimiliki
baik oleh guru maupun murid sebagai peserta didik karena dengan keterampilan
berbicara ini akan membawa pada suasana proses belajar mengajar dapat berjalan
sebagaimana mestinya begitu pula dengan hasil yang diinginkan Oleh karena itu
kemampuan berbicara harus dilatih seefektif mungkin sejak dini
Melalui penguasaan kosakata bahasa Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara dimana murid diberi kesempatan untuk
berdialog melakukan simulasi dan tanya jawab
Pengaruh kosakata bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara
akan dikaji sampai sejauh mana kosakata bahasa Indonesia berpengaruh terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Berdasarkan uraian tersebut maka secara sederhana kerangka pikir
penelitian ini digambarkan sebagai berikut
25
Bagan 21 Skema Kerangka Pikir
D Hipotesis Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar yang dilandasi oleh kajian teori tersebut
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut
1 Hipotesis(Ha) terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa Indonesia
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
2 Hipotesis Alternatif (H0) tidak terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa
Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Penguasaan Kosa kata
bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara
Analisis
Tidak Berpengaruh
Temuan
Berpengaruh
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Rancangan Penelitian
1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipilih atau digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif deskriftif Menurut Nazir (Rujakat 20181)
Pendekatan deskriftif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status
sekolompok manusia suatu objek suatu set kondisi suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas pada masa sekarang Tujuan dari penelitian deskriftif adalah
untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan
akurat mengenai fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki ini
Pendekatan ini dipilih untuk mendeksripsikan pengaruh penguasaan kosakata
bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Adapun jenis penelitian ini adalalah ex-post facto yang bersifat
korelasional Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulkan sudah ada
sebelumnya dan bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan
antara variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian dalam suatu penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu variabel bebas yaitu
kosakata Indonesia dengan symbol (X) dan variabel terikat yaitu keterampilan
27
berbicara (Y) adapun tata hubungan antara Variabel penelitian digambarkan
dengan skema sebagai berikut
Sumber Sugiyono (2018)
Bagan hubungan antar variabel penelitian
Keterangan
X = Penguasaan Kosakata bahasa Indonesia
Y = Keterampilan berbicara
Rancangan hubungan tersebut menggambarkan bahwa pengaruh kosa kata
(variabel X) keterampilan berbicara (variabel Y)
B Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan
agar lebih memudahkan terhadap makna yan g terkandung dalam topik penelitian
ini maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam
penelitian ini variabel (x) kosa kata dan variabel (y) keterampilan berbicara yang
penjelasannya sebagai berikut
1 Kosa kata ialah kata sehari-hari yang dikuasai oleh murid saat mengemukan
pendapat membentuk kalimat serta mengutaran isi pikiran dan perasaan
2 Keterampilan berbicara ialah kemampuan murid saat berbicara dengan
memperhatikan mimik percaya diri tekstur (non kebahasaan) serta
kemampuan pengucapan kalimat yang digunakan
X Y
28
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Setiap diadakan penelitian peneliti tidak pernah lepas dan urusan populasi
karena diadakannya penelitian ini berarti ada objek yang diteliti dan dari objek
yang diteliti itulah yang dikenal dengan istilah populasi
Menurut sugiyono (201780) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah semua
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai tahun ajaran 20192020
Tabel 31 Populasi Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat
Kelas
Jumalah Murid Jumlah
Laki ndash laki Perempuan
IV 13 7 20
Sumber Admin SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
dalam populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama
Menurut Nawawi (dalam Harbani Pasolong 2013100) ldquoSampel adalah
sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
29
suatu penelitian Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh murid kelas IV sebagai
sampel yaitu sebanyak 20 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan
atau sampel ini juga disebut sampul total
D Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018148) Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang dimati secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini y aitu
1 Angket
Angket adalah suatu teknik memperoleh data dengan cara menggunakan
sejumlah pertanyaan tertulis dalam (kuesioner) yang disampaikan kepada orang
(responden) secara langsung guna memperoleh informasi sebagai dasar
pengukuran variabel Angket dirancang menggunakan skala likert dengan
alternative jawaban maka responden hanya diminta memilih alternative jawaban
yang telah disediakan Adapun pola pengskorannya adalah sebagai berikut
Tabel 32 Pola Pengskoran (scoring)
No Pilihan Skor Pernyataan
Positif
Skor Pernyataan
Negatif
1 Sangat setuju 4 0
2 Setuju 3 1
3 kadang-kadang 2 2
4 Tidak setuju 1 3
5 Sangat tidak setuju 0 4
sumber sugiono (2005107)
30
2 Tes keterampilan berbicara
Tes pada penelitian ini ada untuk memperoleh data mengenai keterampilan
berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
E Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono 2018308) Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah angket dan keterampilan
berbicara
1 Angket yakni menyebar angket sejumlah 10 pertanyaan kepada 20 murid
Adapun pernyataan angket yaitu sangat setuju (SS) setuju(S) kurang
setuju(KS) tidak setuju(TS)
2 Keterampilan berbicara yakni untuk memperoleh data dengan menegaskan
murid berbicara pengalamannya dengan memperhatikan faktor kebahasaan
dan non kebahasaan (Mudini Salamat Purba (2009 12-16)
F Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok
permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan
apakah diterima atau ditolak Kebenaran setelah melalui pengujian data yang
dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data Menganalisis data
merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan mencari
kebenaran data tersebut dan mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang
31
yang dilakukan Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data statistik deskriptif kuantitaif dengan statistik inferensial
dengan koefisien product moment Dalam statistik dikenal adanya dua jenis rumus
dalam mencari korelasi yakni rumus deviasi asli dan rumus deviasi singkat
(rumus angket besar)
Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar
Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan
karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel adapun
rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika
119903119909119910 =119873 sum 119909119910 minus (sum 119909) (sum 119910)
radic119873 sum 119909 2 minus (sum 119909 )2 radic 119873 sum 119910 2 minus (sum 119910 ) 2
Keterangan
Rxy = Indeks korelasi
N = Jumlah Sampel
sumxy = jumlah perkalian antara variabel x dan y
sumx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
sumy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
(sumx)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(sumy)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan
interprestasi nilai Sebagai berikut
32
Tabel 33 Intreprestasi Nilai rxy
Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi
080 ndash 100 Sangat tinggi
060 ndash 080 Tinggi
040 ndash 060 Cukup
020 ndash 040 Rendah
000 ndash 020 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Interprestasi nilai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi) rendah agak rendah
cukup dan korelasi tinggi
Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang
ditetapkan sebagai berikut
Tabel 34 Standar Kategoris Presentasi Statistik
Tingkat Penguasaan Kategori
0 ndash 54 Sangat Rendah
55 ndash 64 Rendah
65 - 79 Sedang
80 ndash 89 Tinggi
90 ndash 100 Sangat Tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
1 Hasil Analisis Deskriptif
Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap
variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini
maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif dengan menggunakan software
SPSS Versi 23 sebagai berikut
a Penguasaan kosakata bahasa indonesia
Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel penguasaan kosakata
bahasa indonesia dapat dilihat pada lampiran 4 dan disajikan pada
tabel berikut
Tabel 41 Statistik Skor Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid
Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
40
25
15
322
279
529
Pada tabel 41 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai
murid adalah 40 skor dan skor terendah adalah 25 skor rata-rata yang
33
diperoleh adalah 322 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 40 dengan
standar deviasi 529
Tabel 42 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Penguasaan
Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten
Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0-9 Rendah Sekali 0 0
10-14 Rendah 0 0
15-24 Sedang 0 0
25-34 Baik 13 65
35- 40 Baik Sekali 7 35
Jumlah 20 100
Tabel 42 menunjukkan bahwa murid yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa indonesia dalam kategori baik sekali (35) dengan skor
35-40 kategori baik (65) dengan skor 25 - 34 kategori sedang (0)
dengan skor 15-24 kategori rendah (0) dengan skor 10-14 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 9
Jika pada tabel 41 dan tabel 42 diselaraskan maka skor rata-rata 322
berada dalam kategori baik Dengan demikian penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai dalam kategori baik
34
b Keterampilan berbicara
Hasil analisis deskriptif tentang keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
dapat dilihat pada lampiran dan disajikan pada tabel berikut
Tabel 43 Statistik Skor Keterampilan Berbicara Murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
Statistik Nilai statistik
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Rentang Skor
Skor Rata-Rata
Varians
Standar Deviasi
20
80
60
20
735
323
568
Pada tabel 43 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid
adalah 80 skor dan skor terendah adalah 60 skor rata-rata yang diperoleh
adalah 735 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 100 dengan standar
deviasi 568
35
Tabel 44 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Keterampilan
Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 - 54 Rendah Sekali 0 0
55 ndash 64 Rendah 1 5
65 ndash 79 Sedang 15 75
80 ndash 89 Baik 4 20
90 ndash 100 Baik Sekali 0 0
Jumlah 20 100
Tabel 44 menunjukkan bahwa murid yang memiliki tingkat
keterampilan berbicara dalam kategori baik sekali (0) dengan skor 90 ndash
100 kategori baik (4) dengan skor 80 - 89 kategori sedang (15)
dengan skor 65 - 79 kategori rendah (1) dengan skor 55 - 64 dan dalam
kategori sangat rendah (0) dengan skor 0 ndash 54
Pada tabel 43 dikatakan bahwa skor rata-rata keterampilan berbicara
adalah 735 jika diselaraskan dengan tabel 44 maka skor rata-rata tersebut
berada dalam kategori sedang dengan demikian dapat dinayatakan bahwa
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat tergolong sedang
2 Hasil Analisis Statistik Inferensial
Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis yang
diajukan Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan
product moment
Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =
0831 berarti berada pada kategori korelasi tinggi Selanjutnya
dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan
36
5 Dari tabel 20 diperoleh rtabel = 0444 Dengan demikan rhitung lebih
besar daripada rtabel atau 0832 gt 0444 maka Ha (diterima) dan Ho
(ditolak) Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penguasaan
kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV
SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Koefisien determinasi r2 (0831)2 didapatkan hasil 69 ndash 69
penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap keterampilan berbicara
murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai
B Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan
hasil sebagai berikut
1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menggambarkan bahwa penguasaan kosakata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai diperoleh Skor rata-rata 322 dan skor ideal
yang mungkin dicapai 40 dengan standar deviasi 529 Sedangkan
keterampilan berbicara adalah diperoleh skor rata-rata 735 dari skor ideal
yang mungkin dicapai yaitu 100 dengan standar deviasi 568
Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa penguasaan koskata
bahasa indonesia murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan
Sinjai Barat Kabupaten Sinjai tergolong baik begitu juga dengan
keterampilan berbicara tergolong sedang
37
2 Hasil analisis statistik inferensial
Untuk mengetahui adanya pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri
Nomor 71 Bihulo kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai peneliti
menganalisis data dengan menggunakan rumus product moment dengan
rincian sebagai berikut
rxy =
= 120784120782120786120789120791120783120787minus(120788120786120787)(120783120786120789120783)
radic120784120782120784120783120785120785120785minus(120788120786120787)120784radic120784120782120783120782120790120790120782120789minus(120783120786120789120783)120784
= 120791120787120790120785120782120782minus120791120786120790120789120791120787
radic120786120784120788120788120788120782minus120786120783120788120782120784120787radic120784120783120789120788120783120786120782minus120784120783120788120785120790120786120783
= 120791120787120782120787
radic120783120782120788120785120787radic120783120784120784120791120791
= 120791120787120782120787
120783120782120785120783 times120783120783120782120791
= 120791120787120782120787
120783120783120786120785120785120790
= 0831
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0831 Apabila
dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah sampel n =
20 pada taraf signifikan 5 diperoleh rtabel = 0444 Jika rhitung lt rtabel maka
Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung gtrtabel maka Ha
(diterima) dan Ho (ditolak)
Hasil yang diperoleh peneliti rhitung (0831) lebih besar dari rtabel (0444)
Hal ini menunjukkan bahwa Ha (diterima) dan Ho (ditolak) dengan artian ada
pengaruh yang sangat tinggi dari penguasaan kosakata bahasa indonesia
38
terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya maka penulis
menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut
Tabel 45 Interprestasi Nilai rxy
Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi
0800 ndash 1000
0600 ndash 0800
0400 ndash 0600
0200 ndash 0400
0000 ndash 0200
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
(takberkorelasi)
Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai rtabel maka
rhitung = 0381 Dengan demikian pengaruh penguasaan kosakata bahasa
indonesia terhadap keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai berada pada interval
0800 ndash 1000 dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat
39
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut
1 Rata- rata pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia murid kelas IV SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah
322 dengan standar deviasi 529
2 Rata-rata keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai adalah 735 dengan standar deviasi
568
3 Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus product
moment maka hasilnya adalah nilai rhitung gtrtabel atau 0831 gt 0444 maka Hi
(diterima) dan Ho (ditolak) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh penguasaan kosakata bahasa indonesia terhadap
keterampilan berbicara murid kelas IV SD Negeri Nomor 71 Bihulo
Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai
4 Kesimpulan konklusif atau kesimpulan logis dari kesimpulan empiris tersebut
adalah pembelajaran bahasa indonesia terkhusus pada keterampilan jika
dilandasi dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa indonesia yang tinggi
daopat meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa
indonesia
40
B Saran
Adapun beberapa saran dari penulis sebagai berikut
1 Hendaknya sejak kelas IV ini murid sudah mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri
dengan berdialog atau bercerita dengan orang lain mengungkapkan pikiran
dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa indonesia yangn baik
dan benar Dengan membiasakan diri berbicara secara baik dan benar kepada
lawan bicara murid tidak perlu malu ketika harus bicara dengan lawan
bicaranya
2 Kepada setiap guru untuk lebih meningkatkan kemampuan murid dalam
menguasai materi bahasa indonesia agar keterampilan berbicara murid
semakin meningkat Dengan demikian hal ini dapat membangkitkan motivasi
siswa hingga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa
indonesia
3 Kepada peneliti lain yang berminat menyelidiki variabel-variabel yang relevan
pada materi-materi dengan situasi dan kondisi yang berubah yang pada
gilirannya nanti akan lahir satu tulisan yang lebih baik lengkap dan bermutu
4 Kepada teman-teman yang ingin meneliti sekiranya karya tulis ini bias
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun pada karya tulis
ilmiah yang lebih baik
41
DAFTAR PUSTAKA
Aitchions Jeans 2008 Pengantar Semantik Bahasa IndonesiaJakarta PTRineka
Cipta
Amir amp Tarman 2011 Materi dan Pembelajaran Berbahasa Indonesia di Kelas
Tinggi Sekolah Dasar Makassar FKIP Unismuh Makassar
Akhadiah dkk 2000 Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Jakarta Erlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta Departemen Pendidikan Nasional
Basma 2009 Hubungan Jarak Tempat Tinggal dengan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII SMPN 5 Herlang Kabupaten Bulukumba Skripsi tidak diterbitk an
Makassar FMIPA UNM
Chaer Abdul 2013 Pembinaan Bahasa Indonesia Jakarta Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional 2003 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta Cemerlang Publisher
Depniknas 2011 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta PT Gramedia
Dian Hazan 2012 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Negeri Sekelurahan
Minomartani (eprintsunyacid7694) Diakses 09 Februari 2010
Diheni dkk 2006 Metode Pengembangan Bahasa JakartaUT
Eka Anjarwati 2016 Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang
(httpslibunnesacid) Diakses tanggal 09 Februari 2020
Emzir 2014 Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta Rajawali Pers
Faisal Muh 2009 Bahan Ajar Cetak Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Keraf Gorys 2004Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa Flores
Nusa Indah
Hambali 2008 Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
42
Hasbi 2008 Analisis Kemampuan Berbicara Siswa kelas IX SMA Negeri 1 Malua
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang Skripsi tidak diterbitkan
Enrekang Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Enrekang
Isda 2011 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SD Negeri Pajajiang Skripsi tidak
diterbitkan Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
Kamus Besar Bahasa Indonesia[Online] Tersedia di
kbbikemdikbudgoidentrireligious Diakses 11 januari 2020
Kusumangingsi dkk 2013 Terampil Berbahasa Indonesia Yogyakarta Andi
Mulyati Yeti Dkk 2007 Materi Pokok Keterampilan Berbahasa Indonesia
Jakarta Universitas Terbuka
Nglimun amp Alfulailah Noor 2014 Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia Angalik Sleman Yogyakarta Aswja Pressindo
Nurjamaldkk 2014 Terampil Berbahasa Jakarta Alfabeta
Rusda 2017 Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia Peserta Didik di SDN 2 Pulau Sarappo Lompo
KecLiukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep(repositoryuin-
alauddinacid) Diakses 28 Januari 2020
Sugiono 2017 Metode Penelitian Pendidikan Bandung Alfabeta
Sulastriningsh dan Mahmudah 2007 Pengajaran Prosa Fiksi dan Drama
Makassar Badan Penerbit UNM
Susanti Irma 2011Pengaruh Pembelajaran Komunikatif terhadap Kemampuan
Berbicara Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Tanru Tedong Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang Skripsi tidak diterbitkan Sidenreng
Rappang Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah
Sidenreng Rappang
Supriyadi dkk 2005 Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Jakarta Depdikbud
Tarigan Henry Guntur 2013 Berbicara Bandung Angkasa
Wikipedia 2001 ldquoBahasardquo(httpsmwikipediaorgwikihalaman_utama)
Diakses 08 januari 2020
LAMPIRAN 1 RPP
LAMPIRAN 2 INSTRUMENT
PENELITIAN
LAMPIRAN 3 HASIL KERJA
SISWA
LAMPIRAN 4 HASIL ANALISIS
DATA
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
Lampiran
(RPP)
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan SDN NOMOR 71 BIHULO
Kelas Semester IV (Empat) 1
Tema 2 Udara Bersih dan Sehat
Sub Tema 1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Alokasi Waktu 2 x 35 Menit
A KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 Memiliki perilaku jujur disiplin tanggung jawab santun peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga teman guru dan
tetangganya
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar melihat membaca dan menanya ) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
sekolah dan tempat bermain
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis
dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia
B KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
1 Menceritakan pengalaman yang pernah dialami dilihat atau didengar
C TUJUAN PEMBELAJARAN
1 siswa dapat menjelaskan pengertian pengalaman
2 siswa dapat menceritakan pengalaman
3 siswa dapat menanggapi cerita pengalaman teman
Karakter siswa yang diharapkan
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
D MATERI AJAR
Pengertian pengalaman
Menceritakan pengalaman
Menanggapi cerita teman
E METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Saintifik
Metode Permainansimulasi diskusi tanya jawab penugasan
dan ceramah
D KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menyapa siswa menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
Siswa berdoa bersama sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-
masing dipimpin oleh salah satu
siswa Religius
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan tentang
pengalaman
Inti Guru menjelaskan pengertian
pengalaman
Guru meminta siswa untuk maju
kedepan kelas dan menceritakan
pengalaman yang pernah dialami
Guru meminta siswa memberikan
tanggapan terhadap cerita teman
Communication
Guru bertanya kepada siswa adakah
kesulitan yang dirasakan
Guru meluruskan kesalahan dan
menceritakan pengalaman
memberikan pengutan dan
menyimpulkan
150 menit
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan pembelajaran
a Apa saja yang sudah dipelajari
pada hari ini
b Apa kegiatan yang paling
disukai
c Informasi apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
d Bagaimana cara siswa
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mendapatkan informasi tersebut
Pertanyaan yang diajukan guru dapat
dijawab secara lisan atau tulisan Jika
guru menginginkan siswa menuliskan
jawaban pertanyaan refleksi
sebaiknya siswa memiliki buku tulis
khusus untuk refleksi
Kegiatan kelas diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin
siswa yang diberi tugas Religius
Menyetujui
Wali kelas Penulis
Erniwati SPd Riang
NIP Nim 1054011072116
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen Keterampilan Berbicara
No Aspek yang dinilai Skor Skor
max
1 A Struktur Kalimat
- Tidak menggunakan struktur
kalimat
- Struktur Kalimatnya Kurang
Jelas
- Sebagaian cerita menggunakan
struktur kalimat yang jelas
- Menggunakan struktur kalimat
secara keseluruhan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
2 B Pemilihan kata
- Pilihan katanya kurang tepat
- Hanya sebagaian yang
menggunakan pilihan kata
yang tepat
- Pilihan katanya bervariasi dan
mudah dimengerti
- Menggunakan pilihan kata
sangat tepat dan jelas
0-5
6-10
11-15
16-20
20
3 C Kesesuaian dengan topic
- Tidak menggunakan topik
yang telah ditentukan
- Sebagian isi cerita sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
- Menggunakan topik yang telah
ditentukan
- Cerita yang disampaikan sesuai
dengan topik yang telah
ditentukan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
4 D Mimik atau ekspresi
- Mimik atau ekspresi datar atau
biasa saja
- Mimik atau ekspresi sangat
berlebihan
- Mimik atau ekspresi tidak
sesuai dengan cerita yang
disampaikan
- Mimik atau ekspresi sangat
bagus karena sesuai dengan
cerita yang disampaikan
0-5
6-10
11-15
16-20
20
5 E Keberanian
- Tidak tampil didepan teman-
temannya
0-5
- Ragu-ragu tampil didepan
teman-temannya
- Agak malu tampil didepan
teman-temannya
- Percaya diri tampil didepan
teman-temannya
6-10
11-15
16-20
20
Keterangan
Rumus menghitung skor nilai = 119895119906119898119897119886ℎ 119904119896119900119903 119910119886119899119892 119889119894119888119886119901119886119894
119895119906119898119897119886ℎ 119896119890119904119890119897119906119903119906ℎ119886119899 119904119896119903119900 x 100
HASIL KERJA
SISWA
Rekapitulasi Hasil Nilai Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 RL 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
2 AT 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 36
3 DA 4 3 4 2 1 4 4 3 2 4 31
4 NA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 38
5 MA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6 AN 4 2 3 4 1 4 4 3 2 4 27
7 ZA 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 24
8 RN 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 33
9 MH 4 4 4 2 4 3 4 2 4 3 34
10 ML 3 3 4 1 2 4 4 3 2 2 28
11 MY 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
12 SL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 EA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 SA 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37
15 QM 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 25
16 NS 4 1 4 3 1 3 2 4 4 1 25
17 MH 4 1 3 4 4 1 3 2 1 3 26
18 IM 4 3 1 2 3 3 4 4 2 2 28
19 MT 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 34
20 AA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
Nilai Tes Keterampilan Berbicara
Siswa Skor Keterampilan
Bebicara
Total
skor
Skor max Nilai
1 2 3 4 5
RL 3 3 10 15 15 46 60 77
AT 7 7 8 10 15 47 60 78
DA 7 7 10 8 7 39 60 65
NA 6 6 10 10 10 42 60 70
MA 10 7 10 10 10 48 60 80
AN 7 7 7 8 10 39 60 65
ZA 6 6 8 8 8 36 60 60
RN 7 8 10 10 10 45 60 75
MH 7 7 10 8 7 43 60 72
ML 6 6 10 10 15 48 60 80
MY 8 8 7 10 9 42 60 70
SL 7 7 13 10 10 45 60 75
EA 6 6 10 15 20 48 60 80
SA 9 7 10 8 8 42 60 70
QM 5 5 8 14 15 47 60 78
NS 7 5 8 7 10 47 60 78
MH 7 7 10 15 18 48 60 80
IM 10 10 5 7 10 42 60 70
MT 7 8 10 10 10 45 60 75
AA 5 5 9 9 11 45 60 75
HASIL ANALISIS
DATA
Statistics Deskriptif
Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
N Valid 20
Missing 0
Mean 3225
Std Error of Mean 1183
Median 3350
Mode 25a
Std Deviation 5290
Variance 27987
Range 15
Minimum 25
Maximum 40
Sum 645
Sumber Output versi 23
Frekuensi Tabel Penguasaan_kosakata_bahasa_indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25 3 150 150 150
26 1 50 50 200
27 1 50 50 250
28 2 100 100 350
29 1 50 50 400
31 1 50 50 450
33 1 50 50 500
34 3 150 150 650
36 2 100 100 750
37 1 50 50 800
38 1 50 50 850
39 1 50 50 900
40 2 100 100 1000
Total 20 1000 1000
Statistics Deskriptif
keterampilan_berbicara
N Valid 20
Missing 0
Mean 7365
Std Error of Mean 1286
Median 7500
Mode 70a
Std Deviation 5752
Variance 33082
Range 20
Minimum 60
Maximum 80
Sum 1473
Sumber Output SPSS Versi 23
keterampilan_berbicara
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 1 50 50 50
65 2 100 100 150
70 4 200 200 350
72 1 50 50 400
75 4 200 200 600
77 1 50 50 650
78 3 150 150 800
80 4 200 200 1000
Total 20 1000 1000
DAFTAR HADIR
Daftar Hadir Murid Kelas IV SDN Nomor 71 Bihulo
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 RL A = Alfa
2 AT I = Izin
3 DA S = Sakit
4 NA
5 MA
6 AN
7 ZA
8 RN
9 MH
10 ML
11 MY
12 SL
13 EA
14 SA
15 QM
16 NS
17 MH
18 IM
19 MT
20 AA A
DOKUMENTASI
Gambar 11 Foto bersama wali kelas IV SDN No71 Bihulo
Gambar 12 Berkunjung kerumah Siswa Pembagian Angket
Gambar 13 gambar menceritakan pengalaman
Gambar 14 Pembagian Angket
Gambar 15 menceritakan pengalaman
Gambar 16 foto bersama
Gambar 16 Pertemuan terakhir disekolah
RIWAYAT HIDUP
Riang Dilahirkan di Sinjai pada tanggal 16 Juni 1998
dari pasangan Ayahanda Ridwan dan Ibunda Ati
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Negeri Nomor 71 Bihulo Kabupaten Sinjai tamat
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai
Barat Kabupaten Sinjai pada tahun 2013 dan tamat
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Sinjai Barat
Kabupaten Sinjai pada tahun 2016
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di
salah satu Universitas yang berada di kota Makassar Universitas Muhammadiyah
Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program
jurusan yang telah terakreditas (A) Selain itu masih banyak program studi
pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar Pada
tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai
SKRIPSI hasil penelitian dengan judul ldquoPengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Murid Kelas IV SD Negeri Nomor
71 Bihulo Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjairdquo