SKRIPSI –ME09 1329 · dan efektifitas sistem pemadamdan efektifitas sistem pemadam kebakaran awal...

30
SKRIPSI – ME09 1329

Transcript of SKRIPSI –ME09 1329 · dan efektifitas sistem pemadamdan efektifitas sistem pemadam kebakaran awal...

SKRIPSI – ME09 1329

OUTLINEOUTLINE

• Latar Belakang• TujuanTujuan• Luaran yang Diharapkan• Metodologi• Data Kapal 5000 GTData Kapal 5000 GT• Hasil analisa• Kesimpulan dan Rekomendasi

Kejadian kebakaran pada umumnya Kejadian kebakaran pada umumnya disebabkan penanggulangan awal dari deteksi dini kejadian kebakaran kurangdeteksi dini kejadian kebakaran kurang efektif

Jumlah kecelakaan kapal akibat kebakaran Jumlah kecelakaan kapal akibat kebakaran tercatat 25 kasus sepanjang tahun 2011

Rencana di bangunnya kapal ferry 5000 GT Rencana di bangunnya kapal ferry 5000 GT milik Dinas Perhubungan Darat tahun 2012

Mengidentifikasi sumber-sumber api di Mengidentifikasi sumber-sumber api di kapal dan membuat fire and safety plan awal sebagai bahan analisaawal sebagai bahan analisa.

Menguji rute evakuasi dari gambar fire and safety plan arrangementand safety plan arrangement

Memberikan analisa kejadian kebakaran dan efektifitas sistem pemadamdan efektifitas sistem pemadam kebakaran awal melalui simulasi

Gambar fire and safety plan kapal Gambar fire and safety plan kapal penumpang 5000 GT

Analisa rute evakuasi dari gambar fire and Analisa rute evakuasi dari gambar fire and safety plan menggunakan simulasi evakuasi dari software pathfinderdari software pathfinder

Analisa insiden kebakaran dikapal dan pengujian sistem pemadam otomatis yangpengujian sistem pemadam otomatis yang sesuai dengan gambar fire and safety plan melalui simulasi kejadian kebakaran di kapalmelalui simulasi kejadian kebakaran di kapal menggunakan software fds 5

Preliminary Hazard Identification

Penyusunan Fire & Safety Plan

Analisa data general arrangement (Hazard Screening)(Hazard Screening)

Informasi database KNKT Informasi kemungkinan terjadinya

kebakaran pada kapal penumpang dari kebakaran pada kapal penumpang dari berbagai media

Metode yang digunakan Preliminary Metode yang digunakan Preliminary Hazard Analysis (PHA)

36 %Passanger Ship

36 %p

Others

Galley10%

Engine R

Car Deck45% Room

45%

45%

Hazard Identification dengan Metode Preliminary Hazard AnalysisHazard Analysis

Level Majority Berdasarkan IMO Circ. 1023

Identifikasi penumpang dapat dilihat melalui Identifikasi penumpang dapat dilihat melalui gambar fire and safety plan

98 P. 324 P. 140 P.

Evaluasi rute Evaluasi rute evakuasi

Evaluasi kejadian Evaluasi kejadian kebakaran dan sistem pemadamsistem pemadam otomatis

Dilakukan dengan menggunakan software Dilakukan dengan menggunakan software pathfinder

Referensi mengacu pada SFPE (Society of Fire Referensi mengacu pada SFPE (Society of Fire Protection Engineers) handbook dan MSC 10281028.

Sebaran dan karekteristik penumpang dilakukan dengan random sesuai dengan firedilakukan dengan random sesuai dengan fire and safety plan arrangement dan disesuaikan dengan MSC 1028dengan MSC 1028

Simulasi kejadian kebakaran dilakukan jdengan menggunakan software Pyrosim

Karakteristik material dan bahan pembakaran didasarkan pada Thermal p pmaterial properties yang menggunakan referensi dari NIST (National Institute of Standards and Technology)gy)

Evaluasi pemadam dilakukan untuk mengetahui besar penurunan laju pelepasan panas (HRR) dan pencegahanpelepasan panas (HRR) dan pencegahan terhadap awal terjadinya kebakaran yang tidak terkendali (Flashover & Develop Stage)S g )

Hasil dari pathfinder berupa kurva yang Hasil dari pathfinder berupa kurva yang menunjukkan jumlah penumpang keluar (terevakuasi) terhadap waktu(terevakuasi) terhadap waktu

Hasil dari simulasi menunjukkan penumpang seluruhnya dapat dievakuasi daalam waktuseluruhnya dapat dievakuasi daalam waktu 550 s atau 10 menit. Dengan asusmsi waktu penerjunan (launching) liferaft 10 menit (IMOpenerjunan (launching) liferaft 10 menit (IMO DE 54) maka waktu evakuasi total adalah 20 menit (Standar Solas chap. II/2 Tmax = 60menit (Standar Solas chap. II/2 Tmax 60 menit)

Evaluasi kejadian kebakaran didasarkan pada Evaluasi kejadian kebakaran didasarkan pada nilai HRR yang tercapai sebagai nilai laju pelepasan panas yang timbul akibatpelepasan panas yang timbul akibat terjadinya kebakaran terhadap waktu

Pada evaluasi kejadian kebakaran Pada evaluasi kejadian kebakaran dibandingkan antara grafik tanpa menggunakan pemadam dengan penggunaanmenggunakan pemadam dengan penggunaan sistem pemadam otomatis atau drencher sesuai dengan lokasi skenario terjadinyasesuai dengan lokasi skenario terjadinya kebakaran.

Pada dek kendaraan 01 Pada dek kendaraan 01

Pada dek kendaraan 02 Pada dek kendaraan 02

Pada dek kendaraan 1 laju pelepasan panas (HRR) Pada dek kendaraan 1 laju pelepasan panas (HRR) mencapai 25 MW dan grafiknya cenderung naik dan mengalami flash over pada 600 s. Dengan menggunakan sistem pemadam, dapat diturunkan gg p , phingga kurang dari 1MW pada 400 s

Pada dek kendaraan 2 laju pelepasan panas (HRR) mencapai 6 MW dan cenderung naik dan mengalamimencapai 6 MW dan cenderung naik dan mengalami flash over pada 800 s. Dengan menggunakan pemadam dapat diturunkan hingga 3,5 MW pada 900 s serta tidak terjadi flashovers serta tidak terjadi flashover

Pada dek kamar mesin laju pelepasan panas mencapai 1,2MW dengan laju pembaakaran yang konstan Dengan menggunakan pemadam api dapatkonstan. Dengan menggunakan pemadam api dapat dipadamkan pada 700 s

KesimpulanKesimpulan Rute evakuasi pada rancangan Fire and Safety

Plan Arrangement memenuhi syarat dijadikanPlan Arrangement memenuhi syarat dijadikan sebagai rute evakuasi.

Penggunaan pemadam otomatis (Drencher Penggunaan pemadam otomatis (Drencher system) pada dek kendaraan dan CO2 system pada kamar mesin dapat digunakan sesuaipada kamar mesin dapat digunakan sesuai dengan hasil pengujian simulasi diatas.

RekomendasiRekomendasi Sistem pemadam otomatis adalah sistem sebagai

respon awal dari usaha penanggulangan sehingga apabila api belumpenanggulangan, sehingga apabila api belum mencapai flash over maka instalasi lain (portable fire extinguisher dan hydrant) dapat berperan

b i d ktifsebagai pemadam aktif. Pada sistem evakuasi, simulasi menunjukkan tipe

distribusi yang standar normal dengan asusmsi y g gsemua penumpang mengetahui rute evakuasi yang benar, sehingga diperlukan usaha latihan evakuasi (safety drill) sehingga apabila terjadievakuasi (safety drill) sehingga apabila terjadi kejadian darurat proses evakuasi dapat dilakukan dengan baik.