Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

104
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRIPADA PERAWAT BRAWIJAYA WOMEN & CHILDREN HOSPITAL JAKARTA SELATAN TAHUN 2015 Dibuat untuk memenuhi persyaratan penyelesaian tugas akhir pada program studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA Oleh : Maria Hayati 11132029 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA JAKARTA 2015

description

Skripsi saya

Transcript of Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

Page 1: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

i

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN

KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG

DIRIPADA PERAWAT BRAWIJAYA

WOMEN & CHILDREN HOSPITAL

JAKARTA SELATAN

TAHUN 2015

Dibuat untuk memenuhi persyaratan penyelesaian tugas akhir

pada program studi S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA

Oleh :

Maria Hayati

11132029

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

JAKARTA

2015

Page 2: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

i

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan hasil penelitian ini telah diperiksa, disetujui untuk untuk dipertahankan

dihadapanTim Penguji Program Studi S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA

Jakarta, Maret 2015

Menyetujui,

Pembimbing

(Etty Ernawaty, SKp, MKep)

Mengetahui,

Kepala Prodi S1 Keperawatan,

(Wasijati, S.Kp, M.Si, M.Kep.)

Page 3: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan

Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women &

Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015”, ini telah diujikan dan dinyatakan

Lulus dalam ujian sidang dihadapan Tim Penguji Pada Tanggal 09Maret 2015.

Penguji I

(Etty Ernawaty, SKp,MKep)

Penguji II

(Widiyo Weni Wigati,SKM.,MARS)

Penguji III

(Lenny Rosbi Rimbun, SKp, MSi, MKep)

Page 4: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

iii

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PERTAMEDIKA PROGRAM S1 KEPERAWATAN

Skripsi, Maret 2015

MARIA HAYATI

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat PelindungDiri pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015

Page 5: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

iv

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA PROGRAM S1 KEPERAWATAN

Skripsi, 27 Maret 2015

MARIA HAYATI

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015

XIV + 90 halaman + 16 tabel + 2 skema + 6 lampiran

ABSTRAK

Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Tenaga kesehatan membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) ketika praktik untuk mengurangi resiko tertular penyakit. Beberapa penelitian menunjukkan rendahnya penggunaan APD pada perawat. Peneliti melibatkan 65 perawat Brawijaya Women & Children Hospital sebagai responden dengan menggunakan tehnik consecutive sampling. Penelitian deskriptif korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD pada perawat Brawijaya Women & Children Hospital. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner yang berisi pernyataan tentang pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD (p=0.010;α 0.05) Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tentang APD mempengaruhi kepatuhan penggunaan APD pada perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015.

Kata kunci : Tingkat pengetahuan, Kepatuhan, Alat Pelindung Diri Daftar Pustaka : 37 buku (1997-2011) + 2 internet

Page 6: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

v

PERTAMEDIKA SCHOOL OF HEALTHS1 NURSING PROGRAM

Skripsi, 27 Maret 2015

MARIA HAYATI

The Correlation of Knowledge Level With Compliance In The Use Personal Protective Equipment ofNurse Brawijaya Women & Children HospitalSouth Jakarta 2015

XIV + 90 Pages+ 16 tables+ 2 scheme + 6 attachment

ABSTRACT

According to WHO (World Health Organization), the hospital is an integral part of an organization with a social and health care functions to provide complete (comprehensive), healing (curative) and disease prevention (preventive) to the public. Health workers need personal protective equipment (PPE) when practices to reduce the risk of contracting the disease. Several studies show low use of PPE in nurses. Researchers enrolled 65 nurses Brawijaya Women & Children Hospital as respondents using consecutive samplingtechnique. Deskriptif correlation study aimed to determine the relationship of the level of knowledge with the use of PPE in compliance nurse Brawijaya Women & Children Hospital Instruments receipts research questionnaire contains statements about the knowledge and compliance with the use of PPE. The results of this study showed any correlation between the level of knowledge with the use of PPE compliance (p=0.010;α 0.05). The results of this study can be concluded that the level of knowledge of the APD does affect compliance with PPE use in nursing Brawijaya Women & Children Hospital outh Jakarta 2015.

Keywords: Level of knowledge, Compliance, Personal Protective EquipmentBibliography : 37 books ( 1997 - 2011 ) + 2 internet

Page 7: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

vi

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Maria Hayati

NIM : 1132029

Mahasiswa S1 Kep. / Angkatan : S1 Non Reguler / Angkatan 7

Menyatakan Bahwa Saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan

laporan penelitian Mata Ajar Riset Keperawatan saya yang berjudul:

“Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan

Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children

Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015”.

Apabila suatu saat saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima

sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, Maret 2015

(Maria Hayati)

Page 8: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA (STIKes Pertamedika), saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Maria HayatiNIM : 1132029Program Studi : S1 KeperawatanInsitusi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKAJenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas Skripsi saya yang berjudul:“Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung

Diri Pada Perawat Brawijaya Women& Children Hospital Jakarta Selatan 2015”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes PERTAMEDIKA berhak menyimpan, mengalihmediakan/formatkan, mengelolah dalam bentuk pangkalan data (Database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : JakartaPada tanggal :Maret 2015Yang menyatakan,

Maria Hayati

Page 9: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

viii

RIWAYAT HIDUP

Nama : Maria Hayati

Tempat/Tgl.Lahir : Jakarta, 22 Maret 1983

Agama : Islam

Alamat : Jl.Raya Centex RT 005 / RW 03 No. 27 Jakarta Timur

Riwayat Pendidikan :

1. TK Dian Lulus Tahun 1989

2. SD Negeri 07 Jakarta Lulus Tahun 1995

3. SMP Negeri 275 Jakarta Lulus Tahun 1998

4. SMUNegeri 93 Jakarta Lulus Tahun 2001

5. AKPER RS SUMBER WARAS Jakarta Lulus Tahun 2004

6. Sedang menempuh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Pertamedika

sejak tahun 2013

Page 10: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan KaruniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian yang

berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat

Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta

Selatan Tahun 2015”

Penelitian ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata ajar Riset

Keperawatan pada Program Studi Non Reguler SI Keperawatan – Sekolah Tingi

Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.Peneliti menyadari banyak pihak yang turut

membantu sejak awal penyusunan sampai selesainya penelitian ini. Pada

kesempatan kali ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Mardjo Soebiandono, SpB selaku Direktur Utama PERTAMEDIKA dan

Pembina Yayasan Pendidikan PERTAMEDIKA.

2. Dr. Dany Amrul Ichdan, SE, MSc selaku Ketua Pengurus Yayasan

Pendidikan PERTAMEDIKA.

3. MuhammadAli,SKM,M.Kepselaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

PERTAMEDIKA.

4. Wasijati, Skp, Msi selaku Kepala Program Studi S1 Keperawatan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.

5. Etty Ernawaty, SKp, MKepselaku Pembimbing dengan kesabaran dan

kebaikannya telah membimbing penulis selama proses penelitian ini.

6. Para Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.

7. Prof. Nugroho Kampono SpOG. Selaku President Direktur Brawijaya

Women & Children Hospital yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian di RS yang beliau pimpin.

8. Ns. Elis Rohaniah S.Kep Selaku Head Of Nursing Departement yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian di Departemen yang beliau

pimpin

Page 11: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

x

9. Untuk Papa dan Mama tercinta yang selalu mendoakan, memberikan

dukungan, dan semangat yang tiada hentinya.

10. Anak saya (Ahmad Syauqie) tersayang, yang selalu memberikan dukungan

dan semangat dalam melakukan penelitian ini, sehingga laporan penelitian

ini dapat selesai waktu yang telah ditentukan.

11. Teman–teman Program Studi Non Reguler S1 Keperawatan Angkatan VII –

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.

12. Teman-teman perawat Brawijaya Women & Children Hospital atas

keikutsertaan dan kerjasamanya menjadi responden, sehingga laporan

penelitian ini dapat selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.

13. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut

berpartisipasi sehingga selesainya penelitian ini.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan berkat-Nya kepada semua

yang telah membantu peneliti dalam mewujudkan skripsi ini. Peneliti menyadari

bahwa dalam penyusunan penelitian ini banyak sekali kekurangannya, sehingga

saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulisan

dan penyusunan hasil penelitian dimasa mendatang.

Jakarta, Maret 2015

Peneliti

Maria Hayati

Page 12: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii

ABSTRAK ................................................................................................. iii

ABTRACT ................................................................................................. iv

SURAT PERNYATAAN............................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... vi

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR SKEMA ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

BABII TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7

A. Konsep Penelitian ................................................................................ 7

1. Definisi Kepatuhan......................................................................... 7

2. Aspek Kepatuhan ........................................................................... 7

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan................................. 8

B. Alat Pelindung Diri .............................................................................. 9

1. Definisi Alat Pelindung Diri .......................................................... 9

2. Macam-macam Alat Pelindung...................................................... 9

C. Konsep Pengetahuan ............................................................................ 13

1. Definisi Pengetahuan..................................................................... 13

2. Aspek tingkat Pengetahuan ........................................................... 15

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ............................ 17

4. Pengukur ...................................................................................... 17

Page 13: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

xii

D. Penelitan Terkait .................................................................................... 20

E. Kerangka Teori ...................................................................................... 23

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN, HIPOTESIS, DAN

DEFINISI OPERASIONAL..................................................................... 24

A. Kerangka Konsep Penelitian................................................................... 25

B. Hipotesis Penelitian................................................................................ 26

C. Definisi Operasional............................................................................... 27

1. Variabel Independen ..................................................................... 27

2. Variabel Dependen........................................................................ 28

3. Variabel Counfounding ................................................................. 29

BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................... 30

A. Desain Penelitian.................................................................................... 30

B. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 31

C. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................. 33

D. Etika Penelitian ...................................................................................... 33

E. Alat Pengumpulan Data ......................................................................... 34

F. Prosedur Pengumpulan Data................................................................... 37

G. Pengolahan Dan Analisis Data................................................................ 38

BAB V HASIL PENELITIAN.................................................................. 41

A. Analisis Univariat ................................................................................. 41

B. Analisis Bivariat.................................................................................... 46

BAB VI PEMBAHASAN.......................................................................... 51

A. Interprestasi dan Distribusi Hasil Penelitian .......................................... 51

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 57

A. Kesimpulan........................................................................................... 57

B. Saran..................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 59

LAMPIRAN .............................................................................................. 62

Page 14: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional............................................................. 27

Page 15: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

xiv

DAFTAR SKEMA

Tabel 2.1 Kerangka Teori..................................................................... 23

Tabel 3.1 Kerangka Konsep Penelitian................................................. 25

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................ii

MARIA HAYATI ........................................................................... iv

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat

Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital

Jakarta Selatan Tahun 2015.................................................. iv

ABSTRAK....................................................................................... iv

PERTAMEDIKA SCHOOL OF HEALTH ...................................... v

S1 NURSING PROGRAM................................................................v

MARIA HAYATI .............................................................................. v

The Correlation of Knowledge Level With Compliance In The Use Personal

Protective Equipment ofNurse Brawijaya Women & Children

HospitalSouth Jakarta 2015.....................................................v

ABSTRACT.......................................................................................v

SURAT PERNYATAAN..................................................................vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................vii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................viii

KATA PENGANTAR ...................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................xi

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... i xi

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii xi

ABSTRAK ............................................................................................. iii xi

ABTRACT .............................................................................................. iv xi

SURAT PERNYATAAN ....................................................................... v xi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS xi

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................... vi xi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vii xi

Page 16: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

xv

KATA PENGANTAR ........................................................................ viii xi

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi xi

DAFTAR TABEL ............................................................................... xiii xi

DAFTAR SKEMA............................................................................... xiv xi

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xv xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1 xi

A. Latar Belakang Masalah 1 .....................................................xi

B. Perumusan Masalah 4 .............................................................xi

C. Tujuan Penelitian 4 ................................................................xi

D. Manfaat Penelitian 5 ..............................................................xi

BABII TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 7 xi

A. Konsep Penelitian 7 ................................................................xi

1. Definisi Kepatuhan 7 ..............................................................xi

2. Aspek Kepatuhan 7 .................................................................xi

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan 8.......................xi

B. Alat Pelindung Diri 9 ..............................................................xi

1. Definisi Alat Pelindung Diri 9.................................................xi

2. Macam-macam Alat Pelindung 9 ............................................xi

C. Konsep Pengetahuan 13 .........................................................xi

1. Definisi Pengetahuan 13.........................................................xi

2. Aspek tingkat Pengetahuan 15 ..............................................xi

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan 17 ................xi

4. Pengukur 17..........................................................................xi

D. Penelitan Terkait 20 ...............................................................xii

E. Kerangka Teori 23 ................................................................xii

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN, HIPOTESIS, DAN DEFINISI

OPERASIONAL......................................................................... 24 xii

A. Kerangka Konsep Penelitian 25.............................................xii

B. Hipotesis Penelitian 26..........................................................xii

C. Definisi Operasional 27.........................................................xii

1. Variabel Independen 27 ........................................................xii

2. Variabel Dependen 28...........................................................xii

Page 17: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

xvi

3. Variabel Counfounding 29 ....................................................xii

BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................... 30 xii

A. Desain Penelitian 30 ..............................................................xii

B. Populasi dan Sampel Penelitian 31.........................................xii

C. Tempat dan Waktu Penelitian 33...........................................xii

D. Etika Penelitian 33 ................................................................xii

E. Alat Pengumpulan Data 34....................................................xii

F. Prosedur Pengumpulan Data 37 ............................................xii

G. Pengolahan Dan Analisis Data 38 .........................................xii

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................. 41 xii

A. Analisis Univariat 41 ............................................................xii

B. Analisis Bivariat 46...............................................................xii

BAB VI PEMBAHASAN .................................................................... 51 xii

A. Interprestasi dan Distribusi Hasil Penelitian 51 .....................xii

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN............................................ 57 xii

A. Kesimpulan 57 ......................................................................xii

B. Saran 57................................................................................xii

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 59 xii

LAMPIRAN ......................................................................................... 62 xii

DAFTAR TABEL ..........................................................................xiii

DAFTAR SKEMA ......................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................... xvi

4) Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan .............................................................18

A. Desain Penelitian 31

B. Tempat Penelitian 33

C. Waktu Penelitian ...............................................................................................................33

LAMPIRAN .................................................................................... 63

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Persetujuan Menjadi Responden Peneliti

Page 18: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

xvii

LAMPIRAN 2 Kuesioner Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN 3 Surat Ijin Uji Validitas di RSIA Hermina Jatinegara Jakakarta Timur

LAMPIRAN 4 Surat Ijin Penelitian di Brawijaya Women & Children Hospital

LAMPIRAN 5 SPSS

LAMPIRAN 6 Uji Normalitas

BAB I

PENDAHULUAN

Page 19: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

2

Pendahuluan pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi

sebagai data dasar dalam penelitian yang akan dilakukan. Studi pendahuluan

meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaat

penelitian

A. Latar Belakang Masalah

Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian

integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi

menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit

(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah

sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat

penelitian medik.Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang

rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan, dan gawat darurat.Rumah sakit merupakan pusat pelayanan kesehatan

yang memiliki peran sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat

kesehatan masyarakat. Peningkatan derajat kesehatan tersebut dilaksanakan

secara paripurna , meiputi aspek promotif, preventif , kuratif dan rehabilitatif

yang berkesinambungan (Siregar, 2004).

Rumah sakit juga berfungsi sebagai insitusi yang menyediakan dan

menyelenggarakan pelayanan kesehatan, serta tempat pendidikan atau latihan

tenaga kesehatan, sebagai tempat penelitian serta pengembangan tehnologi

bidang kesehatan. Tenaga kesehatan berisiko tinggi terinfeksi penyakit yang

dapat mengancam keselamatannya saat bekerja. WHO mencatat kasus infeksi

nosokomial didunia berupa penularan Hepatitis B sebanyak 66.000 kasus,

Hepatitis C 16.000 kasus, dan 1000 kasus penularan HIV (WHO, 2004).

Selain itu, telahdiperkirakan terjadi penularan Hepatitis B (39%), Hepatitis C

(40%), dan HIV (5%) pada tenaga kesehatan diseluruh dunia (Maja,

2009).Asia Tenggara memiliki tingkat infeksi penyakit di rumah sakit yang

cukup tinggi.Angka kejadian infeksi nosokomial di Negara Eropa dan Timur

Page 20: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

3

Tengah sebesar 8,7% sedangkan Asia Tenggara lebih tinggi sekitar 10%

(WHO, 2002). Prevalensi infeksi nosokomial di Indonesia pada tahun 2004

menunjukkkan angka 9,1% dengan variasi 6,1-16% (Depkes RI, 2003).

Kejadian infeksi nosokomial yang tinggi merupakan indikator pentingnya

suatu usaha pengendalian infeksi dengan menerapkan standart kewaspadaan

infeksi (standar precaution).Standar precaution pada dasarnya merupakan

transformasi dari universal precaution, suatu bentuk precaution pertama yang

bertujuan untuk mencegah infeksi nosokomial (Kathryn, 2004).WHO (2004)

telah menerapkan tentang pentingnya penerapan standar precaution pada

tenaga kesehatan dalam setiap tindakan untuk mencegah peningkatan infeksi

nosokomial.

Penerapan standar precaution meliputi beberapa macam prosedur salah

satunya dengan menerapkan prosedur penggunaan APD. APD perlu

digunakan oleh perawat di setiap tindakan .APD meliputi penggunaan sarung

tangan, kaca mata pelindung, masker, apron, gaun, sepatu, dan penutup

kepala (WHO, 2004).Penggunaan APD pada perawat merupakan salah satu

bagian dari usaha perawat menyediakan lingkungan yang bebas dari infeksi

sekaligus sebagai upaya perlindungan diri dan pasien terhadap penularan

penyakit (Potter, 2005).

Perawat merupakan bagian dari pemberi layanan kesehatan di rumah sakit

memiliki peran yang besar dalam upaya pengendalian infeksi. Penggunaan

APD wajib dilaksanakan oleh perawat.Keamanan dan keselamatan seluruh

penyedia layanan kesehatan termasuk perawat merupakan bagian penting

dalam menjaga keselamatan (Maja, 2009).Penerapan standar precation bagi

perawat bertujuan untuk melatih dan membiasakan diri selalu mengutamakan

keselamatan dan upaya pengendalian infeksi di rumah sakit.

Penerapan APD dalam standar precaution belum sepenuhnya dijalankan

dengan baik oleh perawat. Haryanti (2009) dalam penelitiannya di RSUD

Salatiga mengidentifikasi 40% perawat yang bersikap bertanggungjawab

Page 21: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

4

dengan baik terhadap penggunaan APD.Selain itu, Yulia (2009)

mengindentifikasi 49% perawat di RSU Pusat Haji Adam Malik Medan tidak

mengetahui penggunaan APD dengan benar, Penelitian Soni (2011) di Rumah

Sakit Setjonegoro Wonosobo mengidentifikasi 70% perawat melakukan

tindakan tidak sesuai dengan universal precaution. Maja (2009) Selain itu

berdasarkan observasi peneliti tahun 2010 pada rumah sakit tempat praktik,

pengawasan dan penerapan APD pada perawat masih buruk.Penerapan APD

dalam tindakan keperawatan dipengaruhi berbagai faktor.Salah satu faktor

tersebut adalah kepatuhan perawat dalam menggunakan APD.Penggunaan

APD sebagai pencegahan infeksi di rumah sakit merupakan tindakan yang

perlu untuk dilakukan.Tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab untuk

menjaga keselamatan dan kenyamanan dalam menjalankan tindakan

keperawatan (Depkes, 2003).

Berdasarkan hasil pengamatan , observasi dan wawancara ditemukan

perawat Brawijaya Women & Children Hospital yang menderita penyakit

TBC, hepatitis dan selain itu perawat-perawat yang belum patuh

menggunakan APD. Kepatuhan perawat dalam menggunakan APD perlu

diperhatikan. Akan tetapi masih terbatasnya informasi yang menunjukkan

kepatuhan perawat menggunakan APD dengan baik saat praktik membuat

penelitian tentang APD perlu untuk dilakukan.Masih belum terlihat jelas

tingkat pengetahuan dan kepatuhan perawat terhadap aplikasi penggunaan

APD selama praktik telah baik atau belum. Oleh karena itu, informasi terkait

dengan hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam

menggunakan APD perlu untuk diketahui untuk mewujudkan keamanan dan

keselamatan antara perawat dengan perawat, perawat dengan petugas lain

yang berada di Rumah Sakit serta perawat terhadap pasien dalam

memberikan asuhan keperawatan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik meneliti mengenaihubungan tingkat

pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD pada perawat Brawijaya Women

& Children Hospital

B. Perumusan Masalah

Page 22: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

5

Tingginya kejadian penularan penyakit merupakan ancaman keselaman kerja

bagi pemberi layanan kesehatan tanpa terkecuali perawat di rumah sakit.

Perawat sebagai bagian dari pemberi layanan kesehatan di rumah sakit

memiliki risiko yang sama untuk terinfeksi. Kepatuhan menggunakan APD

sebagai upaya pengendalian infeksi sekaligus sebagai keamanan diri di rumah

sakit belum sepenuhnya diketahui dengan baik. Gambaran tingkat

pengetahuan dengan kepatuhan perawat tentang APD belum sepenuhnya

diketahui dengan baik. Berbagai studi terkait dengan pengendalian infeksi

maupun faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan APD pada

perawat menunjukkan penggunaan APD belum sepenuhnya berjalan dengan

baik. Padahal kepatuhan penggunaan APD yang baik pada perawat merupakan

salah satu upaya pencegahan kejadian infeksi di rumah sakit. Berdasarkan hal

tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan

tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD pada perawat

Brawijaya Women & Children Hospital.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan tingkat

pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD pada perawat

Brawijaya Women & Children Hospital.

2. Tujuan Khusus

Peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi :

a. Gambaran karakteristik perawat Brawijaya Women & Children

Hospital yang meliputi usia, pendidikan, masa kerja

b. Gambaran tingkat pengetahuan yang meliputi : kawasan kognitif,

afektif, psikomotor dengan kepatuhan penggunaan APD pada perawat

Brawijaya Women & Children Hospital

c. Gambaran kepatuhanpenggunaan APD pada perawat Brawijaya

Women & Children Hospital

d. Hubungan kawasan kognitif dengankepatuhan penggunaan APD pada

perawat Brawijaya Women & Children Hospital

Page 23: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

6

e. Hubungan kawasan afektif responden terhadap kepatuhan penggunaan

APD yang dipahami Brawijaya Women & Children Hospital

f. Hubungan kawasan psikomotorik responden terhadap kepatuhan

penggunaan APD yang dilaksanakan Brawijaya Women & Children

Hospital

g. Hubungan usia responden terhadap kepatuhan penggunaan Alat

Pelindung Diri yang dilaksanakan di Brawijaya Women & Children

Hospital

h. Hubungan pendidikan responden terhadap kepatuhan penggunaan Alat

Pelindung Diri yang dilaksanakan di Brawijaya Women & Children

Hospital

i. Hubungan masa kerja responden terhadap kepatuhan penggunaan Alat

Pelindung Diri yang dilaksanakan di Brawijaya Women & Children

Hospital

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bermanfaat untuk

kepentinganakademis maupun bidang praktis secara aplikatif

1. Bidang keilmuan

Brawijaya Women & Children Hospital sebagai tempat dilakukannya

penelitian mendapatkan informasi dan sebagai bahan evaluasi tentang

perawat. Penilitian ini membantu Brawijaya Women & Children Hospital

untuk melakukan evaluasi terhadap penggunaan APD pada

perawat.Penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar Brawijaya

Women & Children Hospital untuk menentukan kebijakan.

2. Aplikatif

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi perawat khususnya

perawat Brawijaya Women& Children Hospital sebagai responden

penelitian ini.Responden menyatakan bahwa keterlibatannya dalam

penelitiannya ini dapat memberikan informasi tentang APD. Selain itu

responden merasakan penelitian ini bermanfaat untuk evaluasi diri

terhadap pengetahuan, kepatuhan menggunakan APD .Penelitian ini

Page 24: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

7

bermanfaat bagi institusi pelayanan kesehatan sebagai informasi dan

sarana evaluasi. Meskipun penelitian ini hanya terbatas pada perawat ,

institusi dapat menggunakan penelitian ini sebagai evaluasi tentang

penggunaan APD pada institusinya. Selain itu, institusi dapat

memperoleh informasi dari penelitian ini dan dapat digunakan dasar

untuk menentukan kebijakan terkait dengan penggunaan APD dan

prinsip safety.

Penelitian ini sebagai informasi atau rujukan bagi penelitian selanjutnya

tentang penggunaan alat pelindung diri sebagai upaya meningkatkan

keamanan dan keselamatan.Hal ini sangat perlu dikembangkan pada

penelitian selanjutnya untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan

perawat dalam menjalankan praktik.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 25: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

8

Bab ini menguraikan tentang teori dasar dan konsep yang menjadi landasan

pada kerangka penelitian. Pembahasan meliputi uraian hubungan variabel

pengetahuan dan kepatuhan perawat dalam menggunakan Alat Pelindung Diri

(APD).

1. Teori dan Konsep Terkait

1. Kepatuhan

A. Definisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan

Nasional, 2007) , patuh adalah suka menurut perintah, taat pada perintah,

sedangkan kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin.

Sarafino (1990) dikutip oleh (Slamet B, 2007), mendefinisikan kepatuhan

(ketaatan) sebagai tingkat penderita melaksanakan cara pengobatan dan

perilaku yang disarankan oleh dokter atau orang lain. Kepatuhan juga

dapat didefinisikan sebagai perilaku positif penderita dalam mencapai

tujuan terapi (Degresi, 2005). Sedangkan menurut penulis kepatuhan

adalah perilaku yang dilakukan sesuai aturan yang berlaku.Kepatuhan

merupakan suatu hal yang penting agar dapat mengembangkan rutinitas

(kebiaasan) yang dapat membantu dalam mengikuti jadwal yang kadang

kala rumit dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Kepatuhan dapat sangat

sulit dan membutuhkan dukungan agar menjadi biasa dengan perubahan.

Dengan mengatur, meluangkan waktu dan kesempatan yang diutuhkan

untuk menyesuaikan diri (Tambayong, 2002)

B. Aspek kepatuhan

Penelitian (Roger, 1974) dalam (Notoadjmojo, 2012) mengungkapkan

bahwa sebelum seseorang mengadaptasi perilaku baru (berperilaku baru),

di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :

a. Kesadaran (Awareness)

Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih

dahulu terhadap stimulus (objek).

7

Page 26: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

9

b. Tertarik(Interest)

Merasa tertarik erhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap

subjek mulai timbul.

c. Evaluasi (Evaluation)

Menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut

bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

d. Mencoba (Trial)

Dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa

yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Menerima (Adoption)

Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Penelitian Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003)

menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati 5 tahap

yaitu awarenest (kesadaran), interest (tertarik pada stimulus), evaluation

(mengevaluasi atau menimbang baik tidaknya stimulus) dan trial

(mencoba) serta adoption (subjek telah berprilaku baru). Apabila

penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan,

kesadaran dan sikap positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng

(long lasting). Sebaliknya apabila perilaku tidak didasari oleh

pengetahuan, dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

Lawrence Green (1980) dalam Notoatmojo (2003), perilaku patuh

dipengaruhi oleh 3 faktor utama , yang meliputi faktor predisposisi

(predisposing factor), faktor pendukung (enabling factor), dan faktor

pendorong (reinforcing factor)

a. Faktor predisposisi (predisponding factor)

Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap perawat terhadap

kesehatan, kepercayaan, nilai, keyakinan, dan sebagainya. Faktor-

Page 27: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

10

faktor tersebut mempengaruhi perilaku seseorang termasuk dalam

perilaku kesehatan

b. Faktor pendukung (enabling factor)

Faktor yang memungkinkan terjadinya perilaku. Faktor ini meliputi

lingkungan fisik, tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana kesehatan.

c. Faktor pendorong (reinforcing factor)

Faktor yanng memperkuat terjadinya perubahan perilaku. Faktor ini

meliputi sikap dan praktik petugas kesehatan maupun tokoh

masyarakat (Notoatmodjo, 2003)

2. Alat Pelindung Diri (APD)

Alat pelindung diri merupakan peralatan yang digunakan tenaga kesehatan

untuk melindungi diri dan mencegah infeksi nosokomial. Tujuan

penggunaan APD untuk melindungi kulit dan selaput lendir tenaga

kesehatan dari pajanan semua cairan tubuh dari kontak langsung dengan

pasien (Depkes RI, 2003; Potter & Perry , 2005; Rosdahl & Marry, 2008;

WHO, 2004).

Macam-macam APD

1. Sarung tangan

Pemakaian sarung tangan merupakan bagian penting dari standar

precautionbagi perawat yang sering berinteraksi dengan pasien maupun

alat-alat yang terkontaminasi. Sarung tangan dapat membantu perawat

untuk melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua jenis cairan

tubuh, sekret, kulit yang tidak utuh, selaput lendir pasien dan benda yang

terkontaminasi (Depkes RI, 2003). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

penggunaan sarung tangan meliputi (Depkes RI, 2003; Rosdahl & Marry,

2008: WHO, 2004):

a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan sarung tangan

b. Mengganti sarung tangan bila berganti pasien atau sobek

c. Mengganti sarung tangan segera setelah melakukan tindakan

Page 28: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

11

d. Menggunakan sarung tangan saat menggunakan alat nonkontaminasi

e. Menggunakan sarung tangan satu prosedur tindakan

f. Menghindari kontak dengan benda-benda selain dalam tindakan

g. Menghindari penggunaan atau mendaur ulang kembali sarung tangan

sekali pakai.

Perawat maupun tenaga kesehatan lainnya perlu memperhatikan jenis dari

sarung tangan yang digunakan. Sarung tangan secara umum terdiri dari

dua jenis yaitu sarung tangan bersih dan steril. Perawat perlu

menggunakan sarung tangan bersih jika akan kontak dengan kulit, luka,

atau benda yang terkontaminasi. Sarung tangan steril dapat digunakan

dalam tindakan bedah dan kontak alat-alat steril (Potter & Perry, 2005).

2. Alat pelindung wajah

Alat pelindung wajah merupakan peralatan wajib perawat untuk menjaga

keamanan dirinya dalam menjalankan asuhan keperawatan Alat pelindung

wajah dapat melindungi selaput lendir dibagian mulut, hidung, dan mata

perawat terhadap resiko percikan darah maupun cairan tubuh pasien

(Hegner, 2010). Alat pelindung wajah terdiri dari dua alat yaitu masker

dan kaca mata pelindung (Depkes RI, 2003). Kedua jenis alat pelindung

diri tersebut dapat digunakan terpisah maupun bersamaan sesuai dengan

jenis tindakan.

Masker bagian dari alat pelindung wajah khususnya untuk melindungi

membran mukosa pada mulut dan hidung perawat ketika berinteraksi

dengan pasien. Masker dianjurkan untuk selalu digunakan perawat ketika

melakukan tindakan dengan semua pasien khususnya pasien TB (Depkes

RI, 2003). Hal ini diharapkan mampu melindungi perawat terhadap

transmisi infeksi melalui udara. Secara umum masker dibagi menjadi dua

jenis yaitu masker standart dan masker khusus yang dibuat untuk

menyaring partikel-partikel atau mikroorganisme kecil (Rosdahl & Marry,

2008). Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan masker

(Rosdahl & Marry, 2008; WHO, 2004):

Page 29: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

12

a. Memasang masker sebelum memasang sarung tangan

b. Tidak dianjurkan menyentuh masker ketika menggunakannya

c. Mengganti masker ketika kotor dan lembab

d. Melepas masker dilakukan setelah melepaskan sarung tangan dan cuci

tangan

e. Tidak membiarkan masker menggantung dileher

f. Segera melepaskan masker jika tidak digunakan

g. Tidak dianjurkan menggunakan kembali masker sekali pakai

Kacamata sebagai bagian dari APD yang bertujuan melindungi mata. Kaca

mata digunakan untuk mencegah masuknya cairan darah maupun cairan

tubuh lainnya pada mata (Potter & Perry, 2005). Penggunaan kaca mata

digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tindakan yang memiliki resiko

tinggi terapapar dengan darah atau cairan tubuh lainnya.

3. Penutup kepala

Penutup kepala sebagai bagian dari standard precaution memiliki fungsi

dua arah. Fungsi pertama, penutup kepala membantu mencegah terjadinya

percikan darah maupun cairan pasien pada rambut perawat (Depkes RI,

2003). Selain itu, penutup kepala dapat mencegah jatuhnya

mikroorganisne yang ada dirambut maupun kulit kepala ke area steril

(Depkes RI, 2003). Kedua fungsi tersebut sangat penting untuk

diperhatikan oleh perawat.

4. Cover grown (gaun pelindung)

Gaun pelindung dapat memberikan manfaat bagi perawat untuk

melindungi kulit dan pakaian dari kontaminasi cairan tubuh pasien. Gaun

pelindung wajib digunakan ketika melakukan tindakan irigasi, menangani

pasien dengan perdarahan massif, melakukan pembersihan luka, maupun

tindakan lainnya yang terpapar dengan cairan tubuh pasien (Depkes RI,

2003). Gaun pelindung termasuk juga seragam kerja jika terdapat kotoran

yang berasal dari cairan tubuh perawat harus segera diganti. Gaun

pelindung terdiri dari beberapa macam berdasarkan pada kegunaannya.

Page 30: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

13

Terdapat dua jenis gaun pelindung yaitu gaun pelindung steril dan non

steril (Depkes RI, 2003). Gaun steril digunakan untuk memberikan

perlindungan ketika berada di area steril seperti seperti diruang bersalin,

ICU, rawat darurat, dan pada tindakan yang membutuhkan prosedur steril.

Gaun non-steril digunakan pada tindakan selain pada tindakan

sebelumnya.

Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan perlu mengetahui

penggunaan gaun pelindung secara benar. Penggunaan gaun pelindung

secara benar dapat melindungi perawat dari bahaya infeksi. Hal-hal yang

perlu diperhatikan perawat dalam penggunaan gaun pelindung meliputi

(Rosdahl & Marry, 2008):

a. Bagian dalam gaun adalah bersih dan bagian luarnya adalah yang

nantinya harus dijaga (disesuaikan dengan jenis gaunnya)

b. Ukuran gaun pelindung harus cukup panjang dan dapat menutupi

seragam perawat bagian depan dan belakang namun tidak menutupi

lengan

c. Jika menggunakan seragam lengan panjang, seragam harus

digulung diatas siku dan perawat baru menggunakan gaun

pelindung

d. Ketika hendak melepaskan gaun pelindung, cara melepaskan

adalah dari dalam keluar untuk mencegah kontaminasi cairan

seragam

e. Setelah melepas gaun jangan lupa untuk selalu mencuci tangan

sebelum melakukan aktifitas lain.

5. Alas kaki (Sepatu)

Alas kaki merupakan bagian dari APD yang perlu untuk digunakan. Alas

kaki melindungi perawat atau pun petugas kesehatan terhadap tumpahan

atau percikan darah maupun cairan tubuh yang lain. Penggunaan alas kaki

juga bertujuan untuk mencegah kemungkinan tusukan benda tajam

maupun kejatuhan alat kesehatan (Depkes RI, 2003). Standar alas kaki

Page 31: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

14

yang memenuhi APD adalah alas kaki yang menutupi seluruh ujung jari

dan telapak kaki serta terbuat dari bahan yang mudah dicuci dan tahan

tusukan (Rosdahl & Marry, 2008). Penggunaan alas kaki termasuk juga

sepatu yang dipakai sehari-hari harus memenuhi standar tersebut dan juga

penggunaan sepatu khusus seperti sepatu khusus diruang tertentu missal

ruang operasi, ICU, isolasi, ruang bersalin, ruang jenazah (Depkes RI,

2003).

3. Pengetahuan

1) Pengertian

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, kepandaian (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2003).Menurut Notoatmodjo (2012) Pengetahuan

adalah hasil “tahu” , dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan

terhadap suatu objek tertentu.pengindraan terjadi melalui panca indra

manusia, yakni: indra penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa, dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).

Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan yang cukup dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau dirangsang yang telah diterima. Oleh sebab

itu “tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan dan

menyebutkan.

Page 32: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

15

c. Aplikasi (Aplication)

Diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi

disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip dan sebagainya dalam konteksatau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

sesuatu objek ke dalam sesuatu komponen–komponen, tetapi masih di

dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu

sama lain.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis yang menunjukan kepada sesuatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian–bagian di dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

Menurut Benjamin S Bloom (dalam Azwar, 2005), dijelaskan bahwa

pengetahuan atau knowledge terdiri atas beberapa konsep pokok, antara lain:

a. Knowledge of Specifics

Kawasan ini mengukur tingkat pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan

hal-hal yang pokok. Knowledge ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu knowledge

of terms (pengetahuan tentang syarat suatu hal) dan knowledge of specific facts

(pengetahuan yang berkaitan dengan keadaan atau fakta-fakta yang berkaitan

dengan hal-hal tertentu).

b. Knowledge of Ways and Means of Dealing with Specifics

Kawasan ini mengukur tentang pengetahuan yang berhubungan dengan cara

dan alat yang menyangkut pencapaian hal-hal yang pokok dan mendasar.

Page 33: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

16

Knowledge ini terbagi lagi menjadi empat, yaitu knowledge of conventions

(pengetahuan tentang kesesuaian suatu hal), knowledge of trends and

sequences (pengetahuan tentang kecenderungan terhadap suatu hal),

knowledge of classifications and categories (pengetahuan tentang

pengelompokkan dan kategori suatu hal), knowledge of criteria (pengetahuan

tentang kriteria suatu hal), knowledge of methodology (pengetahuan yang

berkaitan dengan metode atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan

tertentu).

c. Knowledge of the Universals and Abstraction in a Field

Pengetahuan yang berkaitan dengan unsur-unsur suatu hal serta pemisahannya

menjadi bagian-bagian yang lebih spesifik. Knowledge ini dibagi lagi menjadi

dua, yaitu knowledge of principles and generalizations (pengetahuan tentang

hal-hal yang mendasar dan tinjauannya secara umum) dan knowledge of

theories and structures (pengetahuan tentang teori dan struktur yang mendasari

suatu hal).

2) Aspek tingkat pengetahuan

Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik merupakan pengklasifikasian prilaku

individu menurut Blomm. Yang mana hasil belajar yang berupa perubahan

prilaku yang terbagi dalam tiga aspek tersebut.

a. Aspek kognitif merupakan kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek

intelektual atau berpikir/nalar. Di dalamnya mencakup pengetahuan

(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application),

penguraian (analyze), pemaduan (synthesis), dan penilaian (evaluation).

Dalam aspek kognitif, sejauh mana peserta didik mampu memahami materi

yang telah diajarkan oleh pendidik, dan pada level yang lebih atas seorang

peserta didik mampu menguraikan kembali kemudian memadukannya dengan

pemahaman yang sudah ia peroleh untuk kemudian diberi

penilaian/pertimbangan.

Page 34: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

17

b. Aspek afektif yaitu aspek yang berkaitan dengan emosional seperti

perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Di dalamnya

mencakup penerimaan (receiving/attending), sambutan (responding), tata nilai

(valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi

(characterization).

Dalam aspek ini peserta didik dinilai sejauh mana ia mampu

menginternalisasikan nilai-nilai pembelajaran ke dalam dirinya. Aspek afektif

ini erat kaitannya dengan tata nilai dan konsep diri. Dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam, aqidah akhlak merupakan salah satu pelajaran yang

tidak terpisahkan dari domain/aspek afektif.

c. Aspek psikomotorik yaitu aspek yang berkaitan dengan keterampilan yang

melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan

berfungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari kesiapan (set), peniruan (imitation),

membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaptation), dan menciptakan

(origination).

Ketika peserta didik telah memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai mata

pelajaran dalam dirinya, maka tahap selanjutnya ialah bagaimana peserta didik

mampu mengaplikasikan pemahamannya dalam kehidupan sehari-hari melalui

perbuatan atau tindakan.

Ketiga aspek di atas yang lebih dikenal dengan istilah aspek head,

heart, dan handmerupakan kriteria yang dapat digunakan oleh pendidik untuk

mengetahui serta mengevaluasi tingkat keberhasilan proses pembelajaran.

3) Pengukur

Menurut teori Lawrence Green (dalam Notoatmodjo, 2007) bahwa perilaku

seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan,

sikap, kepercayaan dan tradisi sebagai faktor predisposisi disamping factor

pendukung seperti lingkungan fisik, prasarana atau faktor pendorong yaitu

sikap dan prilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya.

Pengukuran pengetahuan menurut Arikunto (2006), dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur

Page 35: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

18

dengan objek penelitian atau responden. Data yang bersifat kualitatif di

gambarkan dengan kata-kata, sedangkan data yang bersifat kuantitatif terwujud

angka-angka, hasil perhitungan ataupengukuran, dapat diproses dengan cara

dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh

persentase, setelah dipersentasekan lalu ditafsirkankedalam kalimat yang

bersifat kualitatif.

a. Kategori baik yaitu menjawab benar ≥ 70 % dari yang diharapkan

b. Kategori kurang baik yaitu menjawab benar < 70% dari yang diharapkan.

4) Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut (Notoatmodjo,2003),

pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari diri sendiri maupun dari orang lain.

Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang.

b. Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun dan tanpa adanya

pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi pengetahuan

seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif.

c. Fasilitas

Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran dan buku.

d. Sosial budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi

pengetahuan, persepsi dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

e. Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara

umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai

pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat

pendidikannya lebih rendah.

f. Penghasilan

Page 36: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

19

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang.

Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia akan mampu

untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi.

g. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan polapikir seseorang. Semakin

bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dn pola pikirnya,

sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik

Karakteristik Responden

1. Jenis kelamin

Menururt Hungu (2007) jenis kelamin (seks) adalah perbedaan antara

perempuan dan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir. Seks berkaitan

dengan tubuh laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki memproduksikan

sperma, sementara perempuan menghasilkan sel telur dan secara biologis

mampu untuk menstruasi, hamil dan menyusui.Perbedaan biologis dan fungsi

biologis laki-laki dan perempuan tidak dapat dipertukarkan diantara keduanya,

dan fungsinya tetap dengan laki-laki dan perempuan pada segala ras yang ada

di muka bumi.

2. Usia atau Umur

Usia atau umur adalah lamanya waktu hidup yang terhitung sejak lahir sampai

dengan sekarang. Penentuan umur dilakukan dengan menggunakan hitungan

tahun (Chaniago, 2002). Menurut Elisabeth yang dikutip Nursalam (2003), usia

adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang

tahun. Pembagian umur berdasarkan psiklogi perkembangan (Hurlock, 2002)

bahwa masa dewasa terbagi atas:

a. Masa dewasa muda berlangsung antara usia 18-40 tahun

b. Masa dewasa madya berlangusng antara usia 41-60 tahun

c. Masa lanjut usia, berlangsungantara usia > 61 tahun

Menurut Hurlock (2002) semakin cukup umur , tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa lebih dipercaya dari

Page 37: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

20

orang yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini dilihat dari pengalaman dan

kematangan jiwanya. Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

perilaku kesehatan seseorang. Menurut Suryabudhi (2003) seseorang yang

menjalani hidup secara normal dapat diasumsikan bahwa semakin lama hidup

maka pengalaman semakin banyak, pengetahuan semakin luas, keahlian

semakin mendalam dan kearifan semakin baik dalam pengambilan keputusan

tindakannya.

3. Menurut Daryanto (1997), pendidikan adalah upayan peningkatan manusia

ke taraf insani itulah yang disebut mendidik. Pendidikan adalah segala usaha

untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia secara

jasmani dan rohai yang berlangsung seumur hidup, baik didalam maupun

diluar sekolah dalam rangka pembangunan persatuan Indonesia dan masyarakat

(Hasibuan, 2005). Koentjoroningrat (1997) mengatakan pendidikan adalah

kemahiran menyerap pengetahuan, pendidikan seseorang berhubungan dengan

sikap seseorang terhadap pengetahuan yang diserapnya. Semakin tinggi

tingkat pendidikan semakin mudah dapat menyerap pengetahuan. Pendidikan

merupakan unsur karakteristik personal yang sering dihubungkan dengan

derajat kesehatan seseorang atau masyarakat.

4. Lama kerja

Siagian (2008) menyatakan bahwa , lama kerja menunjukkan berapa lama

seseorang bekerja pada masing-masing pekerjaan atau jabata. Kreitner dan

kinicki (2004) menyatakan bahwa , masa kerja yang lama akan cenderung

membuat seorang pegawai lebih merasa betah dalam suatu organisasi, hal ini

disebabkan diantaranya karena telah beradaptasi dengan lingkungannya yang

cukup lama sehingga seorang pegawai akan merasa nyaman dengan

pekerjaannya. Penyebab lain juga dikarenakan adanya kebijakan dari instansi

atau perusahaan mengenai jaminan hidup dihari tua.

5. Status pekerjaan

Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan

disuatu unit usaha/kegiatan. Indikator status pekerjaan pada dasarnya melihat

Page 38: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

21

empat kategori yang berbeda tentang kelompok penduduk yang bekerja yaitu

tenaga kerja dibayar (buruh), pekerja yang berusaha sendiri, pekerja bebas dan

pekerja keluarga. Berusaha sendiri umumnya dibedakan menjadi dua yaitu

mereka yang berusaha (memiliki usaha) dengan dibantu pekerja dibayar dan

mereka yang berusaha tanpa dibantu pekerja dibayar, sementara pekerja

keluarga juga dikenal dengan pekerja tak dibayar (Hungu, 2007)

6. Lingkungan

Menurut Mardiana (2005) lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai

melakukan pekerjaan sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan

rasa aman dan memungkinkan para pegawaiuntuk dapat bekerja optimal.

Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai

menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan

betah ditempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja

dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi.

Lingkungan kerja mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama

pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisik

tempat pegawai bekerja. Menurut Nitisemito (2001). Lingkungan kerja adalah

segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi

dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan.

3. Penelitian Terkait

Anupan Kotwal (2010) dalam jurnal Health care workers and universal

precaution and determines of noncompliance memberikan penjelasan tentang

penggunaan APD. Penelitian ini melibatkan 100 responden yang masing-

masing terdiri dari 50 dokter dan perawat. Hasil penelitian ini didapatkan 68%

perawat tidak patuh menjalankan universal precaution termasuk juga

penggunaan APD. Sikap perawat untuk tidak patuh tersebut disebabkan karena

perawat merasa terbatasi dan prosedur penggunaan APD yang lama serta

menyusahkan.

Page 39: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

22

Catherine E. Earl (2010) dalam jurnal yang berjudul Thai nursing students

knowledge and health beliefs about aids and the use of universal precautions

menjelaskan tentang penerapan universal precaution pada penderita HIV.

Penelitian ini menjelaskan bahwa peran lembaga pendidikan sangat penting

untuk memberikan materi tentang standard precaution termasuk didalamnya

prinsip menggunakan APD. Hal ini dapat membantu meningkatkan

pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang prinsip tersebut. Selain itu,

Cathrine E. Earl menemukan sikap negative respondennya untuk menolak

menggunakan APD karena adanya rasa kurang percaya diri menggunakan APD

pada pasien dengan HIV.

Maja (2009) dalam jurnal yang berjudul Precautions used by occupational

health nursing students during clinical placements menjelaskan terkait

penerapan APD. Penelitian ini melibatkan 45 mahasiswa praktik occupational

health nursing sebagai responden. Penelitian ini menunjukkan tingginya

tingkat penerapan mencuci tangan, penggunaan APD, dan tingkat pelatihan

yang lebih dari 80% responden. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan

bahwa 17.8% respondennya gagal menggunakan APD ketika praktik akibat

terbatasnya jumlah APD yang disediakan di tempat praktik. Selain itu,

penelitian ini juga menjelaskan bahwa sikap negative yang ditunjukkan dengan

menolak menggunakan APD karena merasa tidak nyaman mendorong

respondennya untuk berprilaku tidak menggunakan APD (p<0,004).

Yulia Habni (2009) dalam penelitian skripsinya yang berjudul “Prilaku

Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Pusat

Haji Adam Malik Medan” memfokuskan penelitiannya dalam hal pencegahan

infeksi nosokomial. Penelitian ini melibatkan perawat diruang rawat inap, IGD,

ICU dan rawat jalan sebagai responden. Hasil penelitian ini didapatkan 76%

perawat yang tidak mendapatkan pelatihan tentang pencegahan infeksi

nosokomial cenderung memiliki perilaku yang buruk dalam melakukan

pencegahan infeksi nosokomial.

Page 40: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

23

Ilya Kagan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Perceived Knowledge of

Blood-Borne Pathogens and Avoidance of Contact with Infected Patiens.

Penelitian ini dilakukan di Israel dengan menggunakan desain cross-sectional

yang melibatkan 180 responden. Penelitian ini menjelaskan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap tindakan

mematuhi standard precaution (termasuk didalamnya penggunaaan APD)

Patricia M. McGovern (2000) dalam penelitiannya yang berjudul Factors

Affecting Universal Precautions Complience menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan terhadap universal precautions. Penelitian ini

menjelaskan bahwa rumah sakit yang telah membudayakan keselamatan kerja

memiliki perawat 2,9 kali lebih patuh untuk menjalankan universal precaution

termasuk di dalamnya perilaku penggunaan APD. Selain itu, perawat maupun

tenaga kesehatan lainnya yang telah mendapatkan pelatihan tentang APD

memiliki peluang 5,7 kali lebih patuh menggunakan APD saat praktik.

B. Kerangka Teori

Bagan 2.2 Kerangka teori hubungan tingkat pengetahuan dengan

kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada perawat

Page 41: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

24

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN, HIPOTESIS DAN

DEFINISI OPERASIONAL

Aspek kepatuhanpenggunaan APD:1. Kesadaran (Awarness)

2. Tertarik (Interest)

3. Evaluasi (Evaluation)

4. Mencoba (Trial)

5. Menerima (Adoption)

(Roger, 1974 dalamNotoatmodjo, 2012)

Aspek Tingkat Pengetahuan :1. Aspek kognitif

2. Aspek afektif

3. Aspek psikomotorik

(Depkes RI, 2003; Hegner, 2010; Rosdahl & Marry, 2008; WHO, 2004)

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1. Pengalaman

2. Keyakinan

3. Fasilitas

4. Sosial budaya

5. Tingkat pendidikan

6. Penghasilan

7. Usia

(DepkesRI, 2003; Notoatmodjo, 2003)

Faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan APD

1. Faktor predisposisi (predisposing factor)

2. Faktor pendukung (enabling factor)

3. Faktor pendorong (reinforcing factor)

(Lawrence green, 1980 ; Notoatmodjo, 2003)

Karakteristik responden

1. Jenis kelamin

2. Usia atau umur

3. Pendidikan

4. Lama kerja

5. Status pekerjaan

6. Lingkungan

(Daryanto, Koentjoroningrat 1997; Nitisemito, 2001; Hurlock, 2002; Suryabudi, 2003; Kreitner dan Kinicki, 2004; Mardiana, 2005 ; Hasibuan, 2005; Hungu, 2007; Siagian , 2008)

Page 42: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

25

Bab ini menguraikan tentang kerangka konsep penelitian, hipotesis, dan definisi

operasional yang mendasari penelitian. Kerangka konsep ini sebagai dasar

penelitian dalam menjalankan penelitian sedangkan hipotesis sebagai landasan

peneliti untuk mengetahui tujuan penelitian. Definisi operasional sebagai

penjabaran penjelasan-penjelasan dari variabel-variabel yang diteliti sehingga

memudahkan peneliti memperoleh informasi yang dibutuhkan.

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan landasan berfikir yang dikembangkan berdasarkan

pada teori yang ada. Kerangka konsep memberikan gambaran sederhana tentang

landasan berfikir penelitian dengan menunjukkan variable-variabel penelitian

dan keterkaitan antar variabel (Sopiyudin, 2008). Kerangka konsep penelitian ini

terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen dan dependen. Variabel

indepen terdiri dari tingkat pengetahuan sedangkan variabel dependen yaitu

kepatuhan penggunaan APD pada perawat.

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan

kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri pada perawat Brawijaya Women &

Children Hospital. Dalam penelitian ini yang diamati tingkat pengetahun,

kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri yang dipengaruhi faktor pemungkin

yaitu usia, pendidikan dan masa kerja perawat Brawijaya Women & Children

Hospital.

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan

Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya

Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015

Variabel Independen Variabel Dependen24

Page 43: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

26

Variabel Confounding

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga atau dali sementara,

yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut (Notoatmodjo,

2010).

Aspek tingkat pengetahuan :

1. Aspek kognitif

2. Aspek afekif

3. Aspek psikomotorik

Kepatuhan perawat

menggunakan APD

Gambaran karakteristik Perawat :

1. Usia

2. Pendidikan

3. Masa kerja

Page 44: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

27

Dari Hipotesis tersebut peneliti menarik kesimpulan dalam bentuk yang masih

sementara dan harus dibuktikan kebenarannya. Maka pada proposal penelitian ini

hipotesisnya antara lain adalah sebagai berikut :

Ho:

1. Tidak ada hubungan antara aspek kognitif dengan kepatuhan penggunaan

APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital

2. Tidak ada hubungan antara aspek afektif dengan kepatuhan penggunaan

APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital

3. Tidak ada hubungan antara aspek psikomotorik dengan kepatuhan

penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital

4. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan

penggunaan APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital

5. Tidak ada hubungan antara usia dengan kepatuhan penggunaan APD

perawat Brawijaya Women & Children Hospital

6. Tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan penggunaan APD

perawat Brawijaya Women & Children Hospital

7. Tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD

perawat Brawijaya Women & Children Hospital

Ha:

1. Ada hubungan antara aspek kognitif dengan kepatuhan penggunaan APD

perawat Brawijaya Women & Children Hospital

2. Ada hubungan antara aspek afektif dengan kepatuhan penggunaan APD

perawat Brawijaya Women & Children Hospital

3. Ada hubungan antara aspek psikomotorik dengan kepatuhan penggunaan

APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital

4. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan

APD perawat Brawijaya Women & Children Hospital

5. Ada hubungan antara usia dengan kepatuhan penggunaan APD perawat

Brawijaya Women & Children Hospital

Page 45: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

28

6. Ada hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan penggunaan APD

perawat Brawijaya Women & Children Hospital

7. Ada hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD

perawat Brawijaya Women & Children Hospital

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjelasan semua variabel dan istilah yang akan

digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah

pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2013). Dalam penelitian

ini definisi operasional variabel dependen, independen, dan konfounding disaikan

dalam table 3.1

Tabel 3.1 Definisi operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta

Selatan Tahun 2015.

No Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Variabel Independen1. Aspek

kognitif Aspek yang berkaitan dengan aspek intelektual atau berpikir nalar, diantaranya mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, penguraian, pemanduan, penilaian

Kuesioner Kuesioner terdiri dari 9 pertanyaan menggunakan skala Guttman

Benar : 1 Salah : 0

Dikelompokkan dengan menggunakan cut of poin nilai mean = 1.3

1. Kurang Baik < 1.3

2. Baik ≥ 1.3

NOMINAL

No Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur

Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Page 46: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

29

2. Aspek afektif Aspek yang berkaitan dengan aspek emosional seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan, terhadap moral dan sebagainya.

Kuesioner Kuesioner terdiri dari 5 pertanyaan menggunakan skala Guttman

Benar : 1 Salah : 0

Dikelompokkan dengan menggunakan cut of poin nilai mean = 4.0

1. Kurang Baik < 0.24

2. Baik ≥ 0.24

NOMINAL

3. Aspek psikomotorik

Aspek yang berkaitan dengan aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem saraf dan otot.

Kuesioner Kuesioner terdiri dari 3 pertanyaan menggunakan skala Guttman

Benar : 1 Salah : 0

Dikelompokkan dengan menggunakancut of point nilai median = 4.4

1. Kurang Baik < 4.4

2. Baik ≥ 4.4

NOMINAL

4 Tingkat pengetahuan

Segala sesuatu yang diketahui, kepandaian

Kuesioner Kuesioner terdiri dari 17 pertanyaan menggunakan skala Guttman

Benar : 1 Salah : 0

Dikelompokkan dengan menggunakan cut of pointnilai mean = 0.19

1. Rendah < 0.19

2. Tinggi ≥ 0.19

NOMINAL

Variabel Dependen

1. Kepatuhan Perilaku sesuai aturan dan berdisiplin

Kuesioner Kuesioner terdiri dari 18 pernyataan menggunakan skala Likert

Setuju : 1 Sangat Setuju :2 Tidak setuju :3 Sangat tidak

setuju : 4

Dikelompokkan dengan cut of point nilai Median = 2.3

1. Tidak Patuh < 2.3

2. Patuh ≥ 2.3

NOMINAL

No Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur

Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Variabel Konfounding

Page 47: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

30

1. Usia Masa kehidupan perawat yang dihitung sejak tanggal kelahiran sampai dengan tanggal penelitian dilakukan.

Kuesioner Mengisi kuesioner 1. ≤ 30 tahun2. > 30 tahun

NOMINAL

2. Pendidikan Adalah jenjang terakhir yang diperoleh individu dengan proses pembelajaran di instansi pendidikan atau sekolah

Kuesioner Mengisi kuesioner 1. Rendah (D3)

2. Tinggi (S1)

NOMINAL

3. Masa kerja Lamanyaperawat bekerja di Rumah Sakit.

Kuesioner Mengisi kuesioner 1. < 5 thn2. ≥ 5thn

NOMINAL

BAB IV

METODE PENELITIAN

Page 48: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

31

Bab ini menguraikan tentang metodologi penelitian yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian.Metodologi penelitian ini terdiri dari beberapa

bagian.Bagian-bagian tersebut meliputi desain penelitian, populasi dan sampel,

tempat dan waktu, etika penelitian, alat pengumpul data, prosedur pengumpulan

data, pengolahan dan analisis data, serta jadwal penelitian.

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa

sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan

penelitian.Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang

dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman

untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013).

Survey Crossectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, setiap

objek penelitiannya hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan

terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan

(Notoatmodjo,2010). Rancangan penelitian ini mempunyai keunggulan yaitu :

mudah dilaksanakan, ekonomis dalam hal waktu, dan hasilnya dapat diperoleh

dengan cepat (Notoatmodjo, 2010).

Desain penelitian yang digunakan dalam deskriptif korelasi dengan pendekatan

Survey Crossectional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antar

variabel independen (tingkat pengetahuan) dengan variabel dependen (kepatuhan).

Korelasi antara suatu variabel dengan variabel yang lain tersebut diusahakan

dengan mengidentifikasi variabel yang ada pada suatu objek, kemudian

diidentifikasi pula variabel lain yang ada pada objek yang sama dan dilihat apakah

ada hubungan antara keduanya (Notoatmodjo, 2010).

A. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi30

Page 49: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

32

Populasi dalam penelitian adalah setiap subjek (misalnya manusia,

perawat) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003).

Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari

saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek

tersebut (Alimul,2003). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu perawat yang bekerja di Brawijaya Women & Children Hospital

sebanyak 70 perawat.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi. Dengan kata lain sampel adalah elemen-

elemen populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan mewakilinya

(Setiadi, 2013). Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Teknik pengumpulan

sampel pada penelitian ini menggunakan consecutive sampling yaitu suatu

metode pemilihan sampel yang dilakukan dengan memilih semua individu

yang ditemui dan memenuhi kriteria pemilihan, sampai jumlah sampel

yang diinginkan terpenuhi (Dharma, 2011). Agar karakteristik sampel

tidak menyimpang dari populasinya, maka sebelum dilakukan

pengambilan data perlu ditentukan kriteria inklusi dan ekslusi.

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri–ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sample (Notoatmodjo,

2010).

Adapun kriteria inklusi sebagai berikut:

a. Perawat yang bekerja dioperasional Brawijaya Women & Children

Hospital

b. Perawat berpendidikan D3 Keperawatan dan S1 Keperawatan yang

bekerja di Brawijaya Women & Children Hospital

c. Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Page 50: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

33

d. Bersedia sebagai responden dalam penelitian ini.

Sedangkan kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak

dapat diambil sebagi sample (Notoadmojo, 2010). Adapun kriteria

eksklusi sebagi berikut :

a. Perawat yangbukan bagian operasional dan yang tidak bekerja di

Brawijaya Women & Children Hospital

b. Perawat berpendidikan SPK yang bekerja di Brawijaya Women &

Children Hospital.

c. Perawat yang sakit, cuti, sedang mengikuti pelatihan diluar RS.

d. Tidak bersedia sebagai responden dalam penelitian ini.

Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi maka jumlah perawat yang dijadikan

sebagai responden sebanyak 65 orang , dikarenakan jumlah sample < 100

responden maka yang digunakan adalah total sampling.

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan

Alasan peneliti memilih tempat ini sebagai tempat penelitian adalah karena

peneliti ingin melihat adakah Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan

Peggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Brawijaya Women & Children

Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada saat penyusunan proposal penelitian, dari

pengumpulan data awal, dan setelah proposal disetujui untuk dilanjutkan sampai

dengan menyebarkan kuesioner penelitian pada Desember 2014 -Februari 2015.

D. Etika Penelitian

Etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam

penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut. (Hidayat,A.A 2009).

Page 51: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

34

a. Informed consent

Infrormed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Pada tanggal 16 Februari 2015

Informed consent tersebut peneliti serahkan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Lalu peneliti menjelaskan

tujuan informed consent agar perawat (responden) mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika perawat (responden) bersedia, maka

mereka menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia maka

peneliti menghormati hak perawat (responden) tersebut. Saat menjelaskan

informed consent tidak ada perawat yang tidak bersedia menjadi responden,

b. Anomity (Tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan

nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

alat ukur. Saat pengisian Kuisioner A peneliti tidak menyediakan kolom pengisian

nama, peniliti menyediakan kolom kode.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan

hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan di jamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan di laporkan pada hasil riset.Hal ini langsung

disampaikan oleh peneliti saat pembagian kuisioner pada tanggal 16 Februari

2015.

E. Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam suatu penelitian,

karena data yang diperoleh digunakan untuk menguji hipotesis yang telah

dirumuskan.Pada penelitian ini, alat pengumpulan data yang digunakan adalah

kuesioner.Penelitian ini menggunakan skala tingkat pengetahuan yang digunakan

untuk mengumpulkan data dengan kuesioner.

Page 52: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

35

Kuesioner yang disusun terdiri dari tiga bagian, yaitu data demografi, tingkat

pengetahuan dankepatuhan penggunaan APD.

1. Bagian A untuk data umum yang merupakan data karakteristik responden. Data

tentang karakteristik responden meliputi data tentang umur, pendidikan dan

masa kerja .

2. Bagian B dipergunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang APD

terdiri dari 17 pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawabannya. Jawaban

yang benar mendapatkan nilai 1 sedangkan jawaban yang salah mendapatkan

nilai 2. Soal nomor 2,3,4,5,6,10,11,13,14,15,16,17 jawaban yang benar adalah

Benar. Soal nomor 1,5,7,8,9,12 jawaban yang benar adalah Salah.

3. Bagian C dipergunakan untuk mengukur kepatuhan penggunaan APD terdiri

dari 18 pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawabannya

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat–alat yang digunakan untuk pengumpulan

data (Notoatmodjo,2010). Seluruh data dalam penelitian ini dikumpulkan

dengan tekhnik angket atau kuisioner, lembar kuisioner terdiri dari

beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang akan diteliti.

Pertanyaan dalam kuisioner berupa pertanyaan tertutup (close ended item)

dimana responden tinggal memilih jawaban yang tersedia.

2. Uji Instrumen

Instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur

yang telah melalui uji validitas dan reabilitas data.

a. Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur. (Notoatmojo,2010). Teknik

pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus product

moment dari pearson dalam program SPSS versi 17.0. Alat ukur yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah, untuk menguji validitas

alat ukur, terlebih dahulu dicari nilai korelasi antara bagian-bagian alat

ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat

Page 53: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

36

ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dengan

rumus Pearson Product Moment adalah :

r = � (∑��)� (∑� .∑�)√[�∑���(∑�)�] [�∑��� (∑�)²]

Keterangan :

r = Koefisien item yang dicari

N = Jumlah responden

X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item

Y = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item

Statistik rmerupakan koefisien yang diperoleh dengan menunjukkan

prosedur statistik Pearson’s Product Moment Correlation. Nilai 0

menunjukkan tidak adanya kekuatan, sedangkan +1 atau -1

menggambarkan hubungan yang terkuat/tertinggi.Tanda positif atau

negatif tidak mempengaruhi kekuatan atau pengaruh, yang penting

adalah nilainya.

Pada penelitian ini kuesioner akan diuji coba pada 30 responden di

RSIA Hermina Jatinegarayang kriterianya memenuhi syarat.

Keputusan uji:

Hasil Uji Validitas variabel tingkat pengetahuan dengan responden

n=30 nilai r tabel 0.361 (α 0.05) didapatkan soal yang valid 17 diatara

20 dengan nilai valid 0.364-0.917, sementara yang tidak valid

digugurkan , untuk variabel kepatuhan dengan responden n=30 nilai r

table 0.361 (α 0.05) didapatkan soal yang valid 18 diantara 20

dengan nilai0.477- 0.713, sementara yang tidak valid digugurkan.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

Page 54: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

37

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau

tetap asas (ajeg), bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.

(Notoatmojo, 2010). Untuk uji reliabilitas ini dapat menggunakan

koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut :

Berikut rumus uji cronbach alpha:

r = M 1 – V x

(M - 1) V t

Keterangan:

r = koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha)

M = Jumlah butir soal yang valid

V x = Jumlah varians skor butir valid

V t = Varians skor total butir valid

Penyataan dikatakan reliabel, jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan konsisten atau stabil dengan nilai 0.6 dari waktu ke waktu.

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tingkat Pengetahuan = Nilai Cronbach’s

Alpha sebesar 0.911 (sangat reliable)

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Perawat = Nilai Cronbach’s

Alpha sebesar 0.909 ( sangat reliable)

F. Prosedur Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data terdiri dari tahap persiapan dan tahap pengumpulan

data. Tahap persiapan yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti mengamati fenomena yang terjadi di keperawatan khususnya

terkait penggunaan APD.

2. Peneliti menentukan judul penelitian ”Hubungan Tingkat Pengetahuan

Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelidung DiriPada Perawat

Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015”.

3. Peneliti menentukan sasaran penelitian yaitu perawat yang bekerja di

Brawijaya Women & Children Hospital

4. Peneliti menentukan tempat untuk melakukan penelitian yaitu di

Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan.

Page 55: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

38

5. Peneliti mempersiapkan surat ijin dan surat pengantar dari ketua STIKes

PERTAMEDIKA untuk melakukan penelitian di Brawijaya Women &

Children Hospital .

Tahap pengumpulan data yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti mencari informasi data jumlah populasi perawat yang bekerja di

Brawijaya Women & Children Hospital.

2. Peneliti mengkategorikan jumlah tingkat pendidikan perawat di Brawijaya

Women Children Hospital.

3. Penulis meminta persetujuan dari responden untuk berpartisipasi dalam

penelitian.

4. Peneliti meminta responden yang bersedia ikut dalam penelitian untuk

menyetujui lembar persetujuan menjadi subjek penelitian.

5. Kuesioner dibagikan kepada responden, responden diberikan penjelasan

pengisian kuesioner, responden dapat menanyakan hal yang tidak jelas

dalam kuesioner kepada peneliti, setelah diisi oleh responden dikumpulkan

kembali dan diperiksa kelengkapannya.

G. Pengolahan Dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data dengan kuesioner, tahap selanjutnya adalah

pengolahan data agar analisa yang dihasilkan memberikan informasi yang

benar.Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak

computer SPSS. Dalam pengolahan data peneliti melakukan empat

tahapan pengolahan data, yaitu:

a. Editing.

Editing secara umum adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan

dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut seperti apakah

lengkap, jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup jelas

atau terbaca, jawabannya relevan dan konsisten.

b. Coding

Page 56: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

39

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

peng “kodean” atau “ koding” yaitu mengubah data berbentuk kalimat

atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian

kode ini sangat berguna dalam memasukkan data (data entry).

c. Memasukkan data ( Data Entry ) atau Processing

Data yakni jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk

“kode“ (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau

“software” komputer.

d. Pembersihan Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan

sebagainya.Kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini

disebut pembersihan data (data cleaning). (Notoatmodjo, 2010).

2. Analisis Data

Melakukan teknik analisa khususnya terdapat data penelitian

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisa. Tahap selanjutnya peneliti melakukan analisa data,

dalam penelitian ini dilakukan 2 jenis analisa, yaitu :

a. Analisa Univariat (Analisa Deskriptif)

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian.Bentuk analisa univariat

tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai

mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada umumnya dalam

analisa ini menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap

variabel. (Notoatmodjo,2010)

Data yang diperoleh akan ditampilkan dalam tabel yang menggunakan

presentase dengan menggunakan rumus:

%100xnf

keterangan :

Page 57: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

40

P = Prosentase

f = Jumlah jawaban

n = jumlah skor maksimal

Kemudian dilanjutkan dengan:

1) Mean (rata-rata), untuk mengetahuai rata-rata dari data.

Rata-rata (x)

ff .

Keterangan:

f: jumlah sampel yang sesuai dengan nilai x nilai sampel

2) Median (nilai tengah), untuk mengetahui nilai tengah dari data

posisi median dengan jumlah responden.

Posisi median = 21n

n= jumlah sampel

3) Modus, dengan menyatakan nilai yang paling banyak terjadi.

Pada penelitian ini yang dianalisis secara univariat adalah gambaran

karakteristik, gambaran tingkat pengetahuandan gambaran kepatuhan

perawat

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau memiliki korelasi untuk

mendapat gambaran hubungan secara statistik antara variabel

dependen dengan variabel independen.

Rumus yang digunakan untuk menghitung X² :

fefefo

x2

2 )(

Keterangan :

X² = Nilai chi-square

fo = Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)

Page 58: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

41

fe = Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)

Hasil statistik chi-square dibandingkan dengan X² pada tabel distribusi

chi-square untuk tingkat signifikan tertentu sesuai dengan derajat

kebebasan atau degree of freedom. Derajat kebebasan tersebut

didapatkan dengan mengguanakan rumus X²tabel :

Df = (B-1)(K-1)

Keterangan :

B = Jumlah baris

K = Jumlah kolom

Pada penelitian ini yang diuji secara bivariat adalah tingkat

pengetahuan dengankepatuhan penggunaan APD yang akan diuji

dengan menggunakanchi-square karena variabel independen dan

variable dependendatanya adalah berbentuk kategorik.

Uji hipotesis yang digunakan adalah hipotesis alternatif dengan arah

two tail. Prosedur pengujian uji chi-square diawali dengan membuat

hipotesis yaitu H0 dan H1. Langkah selanjutnya menetapkan tingkat

signifikansi, menghitung nilai X², lalu membuat keputusan yaitu jika

X² ≥ X²tabel, maka H0 ditolak artinya signifikan. Dan jika X² ≤

X²tabel, maka H0 diterima artinya tidak signifikan.

BAB V

HASIL PENELITIAN

Page 59: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

42

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian disertai tentang Hubungan Tingkat

Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat

Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015. Jumlah

responden yang terlibat didalam penelitian ini 65 responden yaitu perawat di

Brawijaya Women & Children Hospital , dimana pengambilan sample dilakukan

dengan menggunakan metode total sampling.

Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk deskripsi sesuai dengan tujuan

penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan

kepatuhan penggunaan APD pada perawat Brawijaya Women & Children

Hospital , dari masing-masing variable yang diteliti dengan menggunakan alat

instrumen berupa kuisioner.

Hasil penelitian telah dianalisis dalam dua bagian, yaitu : 1) Analisis univariat

yang menggambarkan distribusi frekuensi, 2) Analisis bivariat untuk melihat

hubungan antara variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).

A. Analisis Univariat

Analisis univariat dalam penelitian ini akan melihat distribusi frekuensi gambaran

karakteristik, gambaran tingkat pengetahuandan gambaran kepatuhan penggunaan

APD.

Perhitungan data demografi dilakukan untuk melihat frekuensi proporsi dan

presentase berdasarkan karakteristik responden yaitu : usia, pendidikan, masa

kerja.

1. Deskripsi Usia

Tabel 5.1.Distribusi Frekuensi Karakterisitik Perawat Berdasarkan Usia

di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan2015( n = 65 )

Usia Frekuensi %≤ 30 tahun 47 72.3> 30 tahun 18 27.7

Jumlah 65 100.0Pada Tabel 5.1. distribusi frekuensi responden berdasarkan usia, diperoleh

gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children Hospital

Jakarta Selatan, 47 orang (72.3%) usianya< 30 tahun kebawah dan 18 orang 41

Page 60: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

43

(27.7%) usianya diatas 30 tahun. Dari hasil tersebut sebagian besar responden

usianya 30 tahun kebawah.

2. Deskripsi Pendidikan

Tabel 5.2.Distribusi Frekuensi PerawatBerdasarkan Pendidikan

di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta SelatanTahun 2015( n = 65 )

Pendidikan Frekuensi %Rendah (D3) 57 87.7Tinggi (S1) 8 12.3Jumlah 65 100.0

Pada Tabel 5.2. distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan, diperoleh

gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children Hospital

Jakarta Selatan, 57 orang (87.7%) pendidikan rendah (D3) dan8 orang (12.3%)

pendidikan tinggi (S1). Dari hasil tersebut sebagian besar responden pendidikan

rendah (D3).

3. Deskripsi Masa Kerja

Tabel 5.3.Distribusi Frekuensi PerawatBerdasarkan Masa Kerja

di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan2015( n = 65 )

Masa Kerja Frekuensi %< 5 tahun 39 60.0≥ 5 tahun 26 40.0Jumlah 65 100.0

Pada Tabel 5.3. distribusi frekuensi responden berdasarkan masa kerja, diperoleh

gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children Hospital

Jakarta Selatan, 39 orang (60.0%) masa kerja kurang dari 5 tahun dan26 orang

Page 61: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

44

(40.0%) masa kerja 5 tahun lebih. Dari hasil tersebut sebagian besar responden

masa kerjakurang dari 5 tahun.

4. Deskripsi Aspek Kognitif

Tabel 5.4.Distribusi Frekuensi Perawat BerdasarkanAspek Kognitif

di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan2015( n = 65 )

Aspek Kognitif Frekuensi %Kurang Baik 17 26.2Baik 48 73.8Total 65 100.0

Pada Tabel 5.4. distribusi frekuensi responden berdasarkan aspek kognitif,

diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children

Hospital Jakarta Selatan, 17 orang (26.2%) aspek kognitifkurang baikdan 48

orang (73.8%) aspek kognitif baik. Dari hasil tersebut sebagian besar responden

aspek kognitif baik.

5. Deskripsi Aspek Afektif

Tabel 5.5.Distribusi Frekuensi Perawat BerdasarkanAspek Afektif

di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan2015( n = 65 )

Aspek Afektif Frekuensi %Kurang Baik 27 41.5Baik 38 58.5Jumlah 65 100.0

Pada Tabel 5.5. distribusi frekuensi responden berdasarkan aspek afektif,

diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children

Hospital Jakarta Selatan, 27 orang (41.5%) aspek afektif kurang baikdan 38 orang

Page 62: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

45

(58.5%) aspek afektif baik. Dari hasil tersebut sebagian besar responden aspek

afektif baik.

6. Deskripsi Aspek Psikomotorik

Tabel 5.6.Distribusi Frekuensi Perawat BerdasarkanASspek Psikomotorikdi Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan

2015( n = 65 )

Aspek Psikomotorik Frekuensi %Kurang Baik 15 23.1Baik 50 76.9Jumlah 65 100.0

Pada Tabel 5.6. distribusi frekuensi responden berdasarkan aspek psikomotorik,

diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children

Hospital Jakarta Selatan, 15 orang (23.1%) aspek psikomotorik kurang baikdan 50

orang (76.9%) aspek psikomotorik baik. Dari hasil tersebut sebagian besar

responden aspek psikomotorikbaik.

7. Deskripsi Tingkat Pengetahuan

Tabel 5.7.Distribusi Frekuensi Perawat BerdasarkanTingkat Pengetahuandi Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan

2015( n = 65 )

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %Rendah 31 47.7Tinggi 34 52.3Total 65 100.0

Pada Tabel 5.7. distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan,

diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women & Children

Hospital Jakarta Selatan, 31 orang (47.7%) tingkat pengetahuan rendahdan 34

Page 63: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

46

orang (52.3%) tingkat pengetahuan tinggi. Dari hasil tersebut sebagian besar

responden tingkat pengetahuan tinggi.

8. Deskripsi Kepatuhan Penggunaan APD

Tabel 5.8.

Distribusi Pola Perawat BerdasarkanKepatuhan Penggunaan APD

di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan

2015( n = 65 )

Kepatuhan Penggunaan APD Frekuensi %Tidak Patuh 26 40.0Patuh 39 60.0Jumlah 65 100.0

Pada Tabel 5.8. distribusi pola responden berdasarkan kepatuhan penggunaan

APD, diperoleh gambaran bahwa dari 65 respondendi Brawijaya Women &

Children Hospital Jakarta Selatan, 26 orang (40.0%) tidak patuhdan 39 orang

(60.0%) patuh. Dari hasil tersebut sebagian besar responden patuh menggunakan

APD.

B. Analisis Bivariat

Analisis bivariat, yaitu menguji hipotesis dengan menentukan hubungan antara

variabel dependen dan variabel independen menggunakan uji Chi- Square karena

jenis data yang peneliti gunakan untuk analisis adalah data kategorial. Sehingga

uji hipotesa yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 5%.

a. Hubungan Usia dengan Kepatuhan Penggunaan APD

Tabel 5.9.Hubungan Usia dengan Kepatuhan Penggunaan APD

Page 64: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

47

di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan2015 ( n = 65 )

Usia

Kepatuhan Penggunaan APD

Jumlah χ2 hitung

P ValueOR

( 95% CI )Tidak Patuh

Patuh

n % n % n %≤ 30 tahun 20 42.6 27 57.4 47 100.0 0.157 0.692 1.481> 30 tahun 6 33.3 12 66.7 18 100.0

(< 3.841) (> 0.05) (0.475-4.622)Jumlah 26 40.0 39 60.0 65 100.0

Hasil analisis hubungan antara usia dengan kepatuhan penggunaan APD diperoleh

bahwa sebanyak 27 (57.4%) responden yang berusia ≤ 30 tahun, sedangkan

diantara yang berusia > 30 tahun ada 12 (66.7%) yang patuh menggunakan APD.

Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0.692 maka dapat disimpulkan tidak ada

hubungan usia dengan kepatuhan penggunaan APD.

b. HubunganPendidikan dengan Kepatuhan Penggunaan APD

Tabel 5.10.Hubungan Pendidikan dengan Kepatuhan Penggunaan APD di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan

2015 ( n = 65 )

Pendidikan

Kepatuhan Penggunaan APD

Jumlah χ2 hitung

P ValueOR

( 95% CI )Tidak Patuh

Patuh

n % n % N %Rendah (D3) 23 40.4 34 59.6 57 100.0 0.024 1.000 1.127Tinggi (S1) 3 37.5 5 62.5 8 100.0

(< 3.841) (> 0.05) (0.245-5.186)Jumlah 26 40.0 39 60.0 65 100.0

Hasil analisis hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan penggunaan APD

diperoleh bahwa sebanyak 34 (59.6%) responden yang berpendidikan D3,

sedangkan diantara responden yang berpendidikan S1 ada 5 (62.5%) yang patuh

menggunakan APD. Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 1.000 maka dapat

disimpulkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan

penggunaan APD.

Page 65: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

48

c. Hubungan Masa Kerja dengan Kepatuhan Penggunaan APD

Tabel 5.11.Hubungan Masa Kerja dengan Kepatuhan Penggunaan APD di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan

2015 ( n = 65 )

Masa Kerja

Kepatuhan Penggunaan APD

Jumlah χ2 hitung

P ValueOR

( 95% CI )Tidak Patuh

Patuh

n % n % N %< 5 tahun 16 41.0 23 59.0 39 100.0 0.000 1.000 1.113≥ 5 tahun 10 38.5 16 61.5 26 100.0

(< 3.841) (> 0.05) (0.403-3.073)Jumlah 26 40.0 39 60.0 65 100.0

Hasil analisis hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan penggunaan APD

diperoleh bahwa sebanyak 23 (59.0%) responden yang patuh masa kerja < 5

tahun, sedangkan diantara responden yang patuh masa kerja ≥ 5 tahun ada 16

(61.5%) yang patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic diperoleh nilai p =

1.000 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan masa kerja dengan kepatuhan

penggunaan APD.

d. Hubungan Aspek Kognitif dengan Kepatuhan Penggunaan APD

Tabel 5.12.Hubungan Aspke Kognitif dengan Kepatuhan Penggunaan APD

Page 66: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

49

di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan2015( n = 65 )

AspekKognitif

Kepatuhan Penggunaan APD

Jumlah χ2 hitung

P ValueOR

( 95% CI )TidakPatuh

Patuh

n % n % n %Kurang Baik 12 70.6 5 29.4 17 100.0 7.332 0.007 5.829Baik 14 29.2 34 70.8 48 100.0

(> 3.841) (< 0.05) (1.73-19.64)Jumlah 26 40.0 39 60.0 65 100.0

Hasil analisis hubungan antara aspek kognitif dengan kepatuhan penggunaan APD

diperoleh bahwa sebanyak 5 (29.4%) responden aspek kognitif kurang baik patuh

menggunakan APD, sedangkan diantara responden yang aspek kognitif baik 34

(70.8%) yang patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic diperoleh nilai p =

0.007 maka dapat disimpulkan ada hubungan aspek kognitif dengan kepatuhan

penggunaan APD.

e. Hubungan Aspek Afektif denganKepatuhan Penggunaan APD

Tabel 5.13.Hubungan Kawasan Afektif dengan Kepatuhan Penggunaan APD

di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan2015 ( n = 65 )

Aspek Afektif

Kepatuhan Penggunaan APD

Jumlah χ2 hitung

P ValueOR

( 95% CI )Tidak Patuh

Patuh

n % n % N %Kurang Baik 17 63.0 10 37.0 27 100.0 8.576 0.003 5.478Baik 9 23.7 29 76.3 38 100.0

(> 3.841) (< 0.05) (1.858-16.153)Jumlah 26 40.0 39 60.0 65 100.0

Hasil analisis hubungan antara aspek afektif dengan kepatuhan penggunaan APD

diperoleh bahwa sebanyak 10 (37.0%) responden aspek afektif kurang baik patuh

menggunakan APD, sedangkan diantara responden yang aspek afektif baik 29

(76.3%) yang patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic diperoleh nilai p =

Page 67: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

50

0.003 maka dapat disimpulkan ada hubungan aspek afektif dengan kepatuhan

penggunaan APD.

f. Hubungan Aspek Psikomotor denganKepatuhan Penggunaan APD

Tabel 5.14.Hubungan Aspek Psikomotor denganKepatuhan Penggunaan APD

di Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan2015( n = 65 )

Aspek Psikomotorik

Kepatuhan Penggunaan APD

Jumlah χ2 hitung

P ValueOR

( 95% CI )Tidak Patuh

Patuh

n % n % N %Kurang Baik 11 73.3 4 26.7 15 100.0 7.313 0.007 6.417Baik 15 30.0 35 70.0 50 100.0

(> 3.841) (< 0.05) (1.759-23.413)Jumlah 26 40.0 39 60.0 65 100.0

Hasil analisis hubungan antara aspek psikomotor dengan kepatuhan penggunaan

APD diperoleh bahwa sebanyak 4 (26.7%) responden aspek psikomotor kurang

baik patuh menggunakan APD, sedangkan diantara responden yang aspek

psikomotor baik 35 (70.0%) yang patuh menggunakan APD. Hasil uji statistic

diperoleh nilai p = 0.007 maka dapat disimpulkan ada hubungan aspek psikomotor

dengan kepatuhan penggunaan APD.

g. HubunganTingkat Pengetahuan denganKepatuhan Penggunaan APD

Page 68: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

51

Tabel 5.15.HubunganTingkat Pengetahuan denganKepatuhan Penggunaan APD Perawat Brawijaya Women & Children Hospital Jakarta Selatan 2015

( n = 65 )

Tingkat Pengetahuan

Kepatuhan Penggunaan APD

Jumlah χ2 hitung

P ValueOR

( 95% CI )Tidak Patuh

Patuh

n % n % N %Rendah 18 58.1 13 41.9 31 100.0 6.683 0.010 4.500Tinggi 8 23.5 26 76.5 34 100.0

(> 3.841) (< 0.05) (1.549-13.07)Jumlah 26 40.0 39 60.0 65 100.0

Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan

penggunaan APD diperoleh bahwa sebanyak 13 (41.9%) responden tingkat

pengetahuan rendah patuh menggunakan APD, sedangkan diantara responden

yang tingkat pengetahuan tinggi 26 (76.5%) yang patuh menggunakan APD.

Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0.010 maka dapat disimpulkan ada hubungan

aspek afektif dengan kepatuhan penggunaan APD.

BAB VI

Page 69: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

52

PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan hasil penelitian ini dibagi menjadi dua pokok bahasan,

pertama membahas tentang hasil penelitian dan yang kedua adalah membahas

keterbatasan penelitian.

A. Interprestasi dan diskusi hasil penelitian

1) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan tingkat pengetahuan , hasil analisis uji statistik menunjukkan

gambaran bahwa dari responden di Brawijaya Women & Children Hospital

sebagian besar responden tingkat pengetahuan tinggi tapi tidak sejalan dengan

Ilya Kagan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Perceived Knowledge of

Blood-Borne Pathogens and Avoidance of Contact with Infected Patiens.

Penelitian ini menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

tingkat pengetahuan terhadap tindakan mematuhi standard precaution (termasuk

didalamnya penggunaaan APD) akan tetapi sejalan denganPatricia M. McGovern

(2000) dalam penelitiannya yang berjudul Factors Affecting Universal

Precautions Complience menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

kepatuhan terhadap universal precautions. Penelitian ini menjelaskan bahwa

rumah sakit yang telah membudayakan keselamatan kerja memiliki perawat 2,9

kali lebih patuh untuk menjalankan universal precaution termasuk di dalamnya

perilaku penggunaan APD. Selain itu, perawat maupun tenaga kesehatan lainnya

yang telah mendapatkan pelatihan tentang APD memiliki peluang 5,7 kali lebih

patuh menggunakan APD saat praktik.

Menurut teori Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik merupakan

pengklasifikasian prilaku individu menurut Blomm. Yang mana hasil belajar yang

berupa perubahan prilaku yang terbagi dalam tiga aspek tersebut yaitu aspek

kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan intelektual atau berpikir/nalar,

yang didalamnya mencakup pengetahuan (knowledge), pemahaman

(comprehension), penerapan (application), penguraian (analyze), pemaduan

51

Page 70: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

53

(synthesis), dan penilaian (evaluation). Aspek afektif yaitu aspek yang berkaitan

dengan emosional seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan

sebagainya yang didalamnya mencakup penerimaan (receiving/attending),

sambutan (responding), tata nilai (valuing), pengorganisasian (organization), dan

karakterisasi (characterization). Sedangkan aspek psikomotorik yaitu yang

berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkann fungsi sistem

syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan berfungsi psikis. Kawasan ini terdiri

dari kesiapan (set), peniruan (imitation), membiasakan (habitual), menyesuaikan

(adaptation), dan menciptakan (origination).

Menurut analisis peneliti tingkat pengetahuan mempunyai peran yang penting,

karena semakin baik adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan , maka kepatuhan

tersebut akan timbul dengan sendirinya karena semakin mudah menanamkan

kesadaran untuk meningkatkan kualitas diri, dan pada perawat Brawijaya Women

& Children Hospital sudah mendapatkan pelatihan tentang Alat Pelindung Diri

dan rutin dilakukan resosialisasi SOP yang berkaitan dengan pengetahuan

minimal dua kali dalam sebulan.

2) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan Penggunaan APD

Berdasarkan kepatuhan penggunaan APD , hasil analisis uji statistik

menunjukkangambaran bahwa dari responden di Brawijaya Women & Children

Hospital sebagian besar responden patuh menggunakan APD hal ini tidak sejalan

dengan Anupan Kotwal (2010) dalam jurnal Health care workers and universal

precaution and determines of noncompliance memberikan penjelasan tentang

penggunaan APD. Penelitian ini melibatkan 100 responden yang masing-masing

terdiri dari 50 dokter dan perawat. Hasil penelitian ini didapatkan 68% perawat

tidak patuh menjalankan universal precaution termasuk juga penggunaan APD.

Sikap perawat untuk tidak patuh tersebut disebabkan karena perawat merasa

terbatasi dan prosedur penggunaan APD yang lama serta menyusahkan.

Kepatuhan merupakan suatu hal yang penting agar dapat mengembangkan

rutinitas (kebiaasan) yang dapat membantu dalam mengikuti jadwal yang kadang

Page 71: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

54

kala rumit dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Kepatuhan dapat sangat sulit dan

membutuhkan dukungan agar menjadi biasa dengan perubahan. Dengan

mengatur, meluangkan waktu dan kesempatan yang diutuhkan untuk

menyesuaikan diri (Tambayong, 2002)

Menururt analisa penelliti perawat Brawijaya Women & Chidren Hospital

sebagian besar patuh hanya sebagian kecil saja yang tidak patuh menggunakan

APD dan disebagian yang kecil tersebut ditemukan fenomena penularan penyakit

terhadap perawat.

3) Hubungan Aspek Kognitif dengan Kepatuhan Penggunaan APD

Berdasarkan Aspek kognitif hasil uji statistik menunjukkan gambaran bahwa

perawat Brawijaya Women & Children Hospital patuh dalam penggunaan APD

sejalan dengan penelitian Catherine E. Earl (2010) dalam jurnal yang berjudul

Thai nursing students knowledge and health beliefs about aids and the use of

universal precautions menjelaskan tentang penerapan universal precaution pada

penderita HIV. Penelitian ini menjelaskan bahwa peran lembaga pendidikan

sangat penting untuk memberikan materi tentang standard precaution termasuk

didalamnya prinsip menggunakan APD.Hal ini dapat membantu meningkatkan

pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang prinsip tersebut.

Menurut teori Aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan intelektual

atau berpikir/nalar. Di dalamnya mencakup pengetahuan (knowledge),

pemahaman (comprehension), penerapan (application), penguraian (analyze),

pemaduan (synthesis), dan penilaian (evaluation).

Menurut analisa peneliti dalam aspek kognitif sangat mempengaruhi kepatuhan

penggunaan APD sehingga perawat mampu memahami SOP dan materi yang

disampaikan oleh pelatihan PPIRS Brawijaya Women & Children Hospital, dan

pada level yang lebih atas seorang perawat juga mampu menguraikan kembali

Page 72: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

55

kemudian memadukannya dengan pemahaman yang sudah ia peroleh untuk

kemudian diberi penilaian/pertimbangan.

4) Hubungan Aspek Afektif dengan Kepatuhan Penggunaan APD

Berdasarkan Aspek afektif hasil uji statistik menunjukkan gambaran bahwa

perawat Brawijaya Women & Children Hospital patuh dalam penggunaan APD

tidak sejalan dengan Anupan Kotwal (2010) dalam jurnal Health care workers

and universal precaution and determines of noncompliance memberikan

penjelasan tentang penggunaan APD. Penelitian ini melibatkan 100 responden

yang masing-masing terdiri dari 50 dokter dan perawat. Hasil penelitian ini

didapatkan 68% perawat tidak patuh menjalankan universal precaution termasuk

juga penggunaan APD. Sikap perawat untuk tidak patuh tersebut disebabkan

karena perawat merasa terbatasi dan prosedur penggunaan APD yang lama serta

menyusahkan

Menurut teori Aspek afektif yaitu yang berkaitan dengan aspek-aspek emosional

seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Di

dalamnya mencakup penerimaan (receiving/attending), sambutan (responding),

tata nilai (valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi

(characterization).

Menurut analisa peneliti dalam aspek ini perawat dinilai sejauh mana ia mampu

menginternalisasikan nilai-nilai pembelajaran ke dalam dirinya. Aspek afektif ini

erat kaitannya dengan tata nilai dan konsep akhlak .

5) Hubungan Aspek Psikomotor dengan Kepatuhan Penggunaan APD

Berdasarkan Aspek psikomotor hasil uji statistik menunjukkan gambaran bahwa

perawat Brawijaya Women & Children Hospital patuh dalam penggunaan Alat

Pelindung Diri tidak sejalan dengan penelitian Yulia Habni (2009) dalam

penelitian skripsinya yang berjudul “Prilaku Perawat dalam Pencegahan Infeksi

Nosokomial di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan”

memfokuskan penelitiannya dalam hal pencegahan infeksi nosokomial. Penelitian

Page 73: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

56

ini melibatkan perawat diruang rawat inap, IGD, ICU dan rawat jalan sebagai

responden. Hasil penelitian ini didapatkan 76% perawat yang tidak mendapatkan

pelatihan tentang pencegahan infeksi nosokomial cenderung memiliki perilaku

yang buruk dalam melakukan pencegahan infeksi nosokomial.

Aspek psikomotorik yaitu yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang

melibatkann fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan berfungsi

psikis. Aspek ini terdiri dari kesiapan (set), peniruan (imitation), membiasakan

(habitual), menyesuaikan (adaptation), dan menciptakan (origination).

Menurut analisa peneliti ketika perawat telah memahami dan

menginternalisasikan nilai-nilai mata pelajaran dalam dirinya, maka tahap

selanjutnya ialah bagaimana perawat mampu mengaplikasikan pemahamannya

dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan atau tindakan.

6) Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Penggunaan APD

Berdasarkan hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan APD

hasil uji statistik menunjukkan gambaran bahwa perawat Brawijaya Women &

Children Hospital patuh dalam penggunaan APD tidak sejalan dengan penelitian

Ilya Kagan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Perceived Knowledge of

Blood-Borne Pathogens and Avoidance of Contact with Infected Patiens.

Penelitian ini dilakukan di Israel dengan menggunakan desain cross-sectional

yang melibatkan 180 responden. Penelitian ini menjelaskan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap tindakan

mematuhi standard precaution (termasuk didalamnya penggunaaan APD).

Menurut Notoatmodjo (2012) Tingkat Pengetahuan adalah hasil “tahu” , dan

terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek

tertentu.pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra

penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusi diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan

Page 74: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

57

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt

behavior).

Menurut analisa peneliti pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan

seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan

mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang

tingkat pendidikannya lebih rendah.

Page 75: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

58

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Mengacu pada analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka hasil

penelitian terhadap 65responden dengan judul “Hubungan Tingkat

Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada

Perawat Brawijaya Women &Children Hospital Jakarta Selatan 2015”

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Karakteristik perawat , yaitu sebagian besar perawatusia 30 tahun

kebawah, pendidikannya (D3), dan masa kerjakurang dari 5 tahun.

2. Sebagian besar perawat di Brawijaya Women & Children Hospital

berpengetahuan tinggi

3. Sebagian besar perawat di Brawijaya Women & Children Hospital

patuh menggunakan Alat Pelindung Diri

4. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan

penggunaan Alat Pelindung Diridi Brawijaya Women & Children

Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015

5. Terdapat hubungan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor

dengan kepatuhan penggunaan APD perawat di Brawijaya Women &

Children Hospital Jakarta Selatan Tahun 2015

B. Saran

1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Peneliti mengharapkan dapat memberikan informasi tentang kepatuhan

penggunaan Alat Pelindung Diri perawat Brawijaya Women & Children

Hospital sehingga dapat dilakukan kebijakan dan SOP yang berkaitan

dengan kepatuhan pada perawat

57

Page 76: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

59

2. Bagi Institusi Pendidikan

Peneliti mengharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa dan

mendapatkan informasi tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan

kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri dan dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

Page 77: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

60

Daftar Pustaka

Alimul, A. (2003). Riset keperawatan & tenik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pendekatan dan praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar. (2005). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima

Chaniago, (2002) http://blog-indonesia.com/blog-archiva-121321-382-htm diunduh 20 November 2014

Dharma, kusuma Kelana (2011), Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian, jakarta, Trans Info Media

Degresi, (2004). Ilmu Prilaku Manusia. Jakarta : PT Rineka Cipta

Depkes, RI (2003). Pedoman pelaksanaan kewaspadaan universal di pelayanan kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan

Daryanto. (1997) Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Penerbit Rosda Karya

Departemen Pendidikan Nasional (2007) . Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed-3. Jakarta : Balai Pustaka

Earl, C.E., (2010) Thai Nursing students knowledge and health beliefs about AIDS and the use of universal precaution. AAOHN Journal: Vol.58, No 8

Habni, Yulia. (2009). Perilaku perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial di Rindu A, Rindu B, ICU, IGD , dan Rawat jalan di RSU Pusat Haji Adam Malik Medan. Skripsi : Tidak dipublikasikan, PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.

Haryanti, A (2009). Gambaran universal precaution di Rumah Sakit umum Salatiga. Universitas Sahid, Surakarta.

Hasibuan, Malayu S.P (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta.

Page 78: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

61

Hidayat , AO.A (2009). Metode Penelitian Kebidanan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika

Hegner, R., Barbara A., & Esther C. (2010). Nursng assistant: a nursing process approach basic. Clifton Park: Delmar.

Hungu. (2007). Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta: penerbit Grasindo

Hurlock, E. B. (2002). Psikologi Perkembangan. 5th edition. Erlangga: Jakarta

Koentjoroningrat. (1997). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Kreitner, R. And inicki, A. 2004. Organizational Behavior. Fifth Edition. Mcgraw Hill. Newyork

Kathrine, M. & Patricia A. (2004). Psychiatric mental health nursing. St Louis: 2004

Kathryn, A. (2004). Phlebotomy technician specialist (2nd ed). Clifton Park: Delmar

Kagan I., Karin L. O., & Tami K (2009). Perceived knowledge of blood-borne pathogens and avoideance of contact with infected patients. Journal of Nursing Scholarship; First Quarte 2009; 41, 1; Academic Research Library pg.13.

Maja, TMM (2009). Precaution useby occupational health nursing students during clinical placement. Adelaide: Tswane University of Technology.

Mardiana, 2005. Manajemen Produksi, Penerbit Badan Penerbit IPWI, JakartaMcGovern, P., Vesley, D Kocher,. Factor affecting universal precautions

compliance. Journal of Business and Psychology; Fall 2000; 15,1; ProQuest pg 149

Nitisemito, Alex. S, (2001), Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat, Ghalia Indonesia, Jakarta

Notoatmodjo.2012. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta. Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Page 79: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

62

Notoatmodjo, S. (2002). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam.(2003). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba MedikaPotter, P. A & Perry, A. G (2005). Foundamental of Nursing . (6th ed).

Philadephia: Mosby

Roshdal, C. Bunker, dan Marry T. Kowaski. (2008). Textbook of basic nursing. (9th ed). Philadelphia : Lippincott

Setiadi (2013). Konsep dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan , Edisi 2. Yogyakarta, Graha Ilmu

Siregar, Charles. JP., (2004). Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. 25-49 , Cetakan I. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Siagian, Sondang (2008), Manajemen Sumber Daya Manusia (cetakan 15). Jakarta : Bumi Aksara

Slamet, B (2007) http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/02/konsep-kepatuhan-2.html. diperoleh tanggal 15/november/2014

Soni (2011) http://journal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/download/6169/522

Suryabudhi, Maria (2003). Cara merawat Bayi dan Anak-anak. Bandung : Alfabeta

Tambayong, J. (2002). Farmakologi untuk keperawatan. Jakarta : Widya Medika

WHO. (2004). Practical guidenlines for infection control in heath carefacility India : WHO Regional office South East Asia

WHO. (2002). Prevention of hospital-acquired infection. (Ed. Ke-2). Malta: Departement of Communicable Disease.

Page 80: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

63

LAMPIRAN

Page 81: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

64

Lembar Persetujuan Partisipasi dalam Penelitian

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat

Pelindung Diri pada Perawat di Brawijaya Women & Children

Hospital

Saya (peneliti) meminta partisipasi anda dalam penelitian.Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan

penggunaan APD. Peneliti (saya) akan memberikan lembar persetujuan ini, dan

menjelaskan bahwa keterlibatan anda didalam penelitian ini atas dasar sukarela.

Nama saya/peneliti adalah Maria Hayati.Saya mahasiswa STIKes

Pertamedika.Saya dapat dihubungi di nomor telpon 085695322264.Penelitian ini

merupakan bagian dari persyaratan untuk program pendidikan Sarjana di STIKes

Pertamedika.Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Etty Ernawati S.Kp., M.Kep.

Dosen STIKes Pertamedika.

Penelitian ini melibatkan 65 perawat Brawijaya Women & Children

Hospital.Keputusan anda untuk ikut atau pun tidak dalam penelitian ini, tidak

berpengaruh pada profesi yang sedang dijalankan. Apabila anda memutuskan

tidak berpartisipasi , anda bebas untuk mengundurkan diri dari penelitian

kapanpun.

Kuisioner yang akan saya berikan terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama

berisi pertanyaan tentang karakteristik responden.Bagian kedua, pernyataan

mengenai tingkat pengetahuan tentang APD. Bagian ketiga berisi pernyataan

tentang kepatuhan terhadap penggunaan APD.

Saya akan menjaga kerahasiaan anda dan keterlibatan anda dalam penelitian

ini. Semua kuisioner yang telah terisi hanya akan diberikan nomor kode yang

tidak bisa digunakan untuk mengidentifikasi identitas anda. Namun, jika

diperlukan catatan penelitian ini dapat dijadikan barang bukti apabila pengadilan

memintanya.

Setelah membaca informasi diatas dan memahami tentang tujuan penelitian

dan peran yang diharapkan dari saya didalam penelitian ini, saya setuju untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini.

Page 82: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

65

Untuk itu peneliti sangat mengharapkan partisipasi teman sejawat dalam

penelitian ini dan sebagai tanda setuju mohon kesediaan menandatangani lembar

persetujuan.Atas kesediaan serta bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, Februari 2015

Responden

(____________________)

Page 83: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

66

RISET MAHASISWA PROGRAM SARJANA

KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU

KESEHATAN PERTAMEDIKA JAKARTA

PERIODE DESEMBER 2014 s/d FEBRUARI 2015

KUISIONER UNTUK PERAWAT

Petunjuk pengisian :

1. Kuisioner terdiri dari 3 bagian yaitu karakteristik perawat, pengetahuan dan

kepatuhan .

2. Berilah tanda check list(√) pada jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban

yang saudara pilih.

3. Tuliskan jawaban secara singkat , jelas pada tempat yang tersedia.

4. Mohon untuk TIDAK mengosongkan jawaban pada setiap pertanyaan .

KODE

Kuesioner A

1. Tanggal pengisian :

2. Usia : ........ tahun

3. Pendidikan : DIII

S 1

4. Masa kerja : ........ tahun ....... bulan

Page 84: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

67

Kuisioner B

Petunjuk pengisian :

Benar (B) : jika pernyataan tersebut anda anggap benar

Salah (S) : jika pernyataan tersebut anda anggap salah

No Pernyataan B S

1 APD perawat hanya terdiri dari sarung tangan , masker, dan

google

2 Penggunaan APD hanya digunakan ketika intervensi dengan

pasien dengan resiko tinggi infeksi

3 Sarung tangan secara umum terdiri dari sarung tangan bersih dan

steril

4 Kelalaian perawat mengganti sarung tangan dapat menimbulkan

penyebaran penyakit antar pasien maupun perawat

5 Masker tidak perlu diganti jika masker telah lembab

6 Masker melindungi perawat dari infeksi yang transmisi melalui

udara

7 Masker sekali pakai dapat disimpan untuk digunakan lagi

8 Kaca mata pelindung tidak perlu digunakan ketika prosedur

persalinan

9 Perawat perlu menggunakan pelindung kepala disegala jenis

tindakan

10 Penutup kepala tidak perlu digunakan diruang ICU

11 Gaun pelindung melindungi baju seragam dari kulit perawat

terpapar cairan tubuh pasien yang banyak dan tidak beraturan

12 Bagian dalam dari gaun pelindung adalah steril

13 Gaun pelindung bagian luar merupakan bagian yang perlu dijaga

agar tidak terkontaminasi sebelum intervensi dengan pasien

14 Alas kaki khusus digunakan diruang bersalin, ruang operasi, dan

ICU

15 Pelindung wajah tujuannya melindungi selaput lendir hidung,

mulut, dan mata

Page 85: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

68

16 Jenis pelindung wajah : masker, kacamata, face shield

17 Jangan menggunakan sarung tangan yang sama untuk lebih dari

satu pasien

Page 86: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

69

Kuesioner C

Petunjuk pengisian : berilah tanda check list (v) pada setiap pernyataan yang

anda anggap paling sesuai dengan anda pada kolom :

Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

No Pernyataan S SS TS STS

1 Saya menggunakan sarung tangan saat memandikan pasien

2 Saya hanya menggunakan sarung tangan ketika diawasi

oeh perawat senior

3 Saya menolak menggunakan sarung tangan masker karena

membatasi komunikasi saya dengan pasien

4 Saya tetap menggunakan masker meskipun pasien tidak

beresiko transmisikan penyakitnya melalui udara

5 Saya menggunakan masker ketika diawasi oleh perawat senior

6 Saya tetap menggunakan kaca mata pelindung saat

membantu proses bersalin meskipun prosedurnya rumit

7 Saya menolak menggunakan kacamata pelindung ketika

membantu persalinan karena membatasi interaksi dengan

pasien

8 Saya menolak menggunakan gaun pelindung ( apron)

karena terlalu rumit prosedurnya

9 Saya menolak menggunakan gaun pelindung karena

membatasi kedekatan interaksi dengan pasien

10 Saya menolak mengganti seragam setiap hari

11 Saya menolak menggunakan sepatu seragam yang terbuka

dibagian punggung kaki

12 Saya hanya menggunakan sepatu pelindung diruang

operasi ketika disediakan saja

13 Saya mencuci sarung tangan untuk tujuan dipakai kembali

Page 87: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

70

14 Saya menggunakan sarung tangan yang berbeda untuk

setiap pasien

15 Saya mencuci tangan sebelum memakai dan sesudah

melepaskan

16 Saya hanya menggunakan sarung tangan pada saat

tindakan yang menjijikan (faeces, muntah)

17 Sarung tangan habis pakai diletakkan pada meja

18 Masker digunakan untuk menutupi leher saya

Page 88: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

71

Page 89: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

72

LAMPIRAN SPSS – UJI VALIDITAS

Reliability Tingkat Pengetahuan

Validity Tingkat Pengetahuan

Case Processing Summary

30 100.00 .0

30 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.911 20

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

27.80 31.545 .917 .89727.73 33.375 .562 .90627.77 33.289 .581 .90627.63 34.516 .364 .91127.67 34.989 .280 .91327.77 33.426 .557 .90627.80 33.959 .468 .90827.60 34.041 .453 .90927.90 35.266 .260 .91327.67 33.471 .544 .90727.70 34.010 .448 .90927.87 33.637 .550 .90627.63 33.757 .497 .90827.67 32.989 .631 .90427.80 33.545 .542 .90727.83 35.040 .283 .91327.67 32.299 .757 .90127.87 32.740 .721 .90227.67 32.023 .809 .90027.77 31.702 .875 .898

B01B02B03B04B05B06B07B08B09B10B11B12B13B14B15B16B17B18B19B20

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 90: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

73

Reliability Kepatuhan Perawat

Validity Kepatuhan Perawat

Case Processing Summary

30 100.00 .0

30 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.909 20

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

53.37 119.826 .593 .90453.20 123.683 .495 .90653.20 120.166 .620 .90353.33 122.092 .477 .90753.27 120.961 .551 .90553.13 127.085 .293 .91253.10 122.369 .652 .90353.10 124.783 .514 .90653.03 119.895 .652 .90253.13 122.326 .530 .90653.13 126.671 .325 .91153.13 121.982 .661 .90353.00 124.276 .629 .90453.00 119.931 .636 .90353.33 118.782 .602 .90453.13 121.982 .661 .90352.93 124.685 .713 .90353.47 120.602 .555 .90553.23 123.151 .516 .90653.13 120.602 .568 .905

C01C02C03C04C05C06C07C08C09C10C11C12C13C14C15C16C17C18C19C20

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 91: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

74

Uji Validitas dan Reliabilitas

Tabel …

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Tingkat Pengetahuan

Tingkat Pengetah

uan

r product moment

r-tabel (n=30)

Ket. ValidAlpha

Cronbach's

Ket. Reliabel

B01 0.917 0.361 Valid

0.911

> 0.8 (Sangat

Reliabel)

B02 0.562 0.361 ValidB03 0.581 0.361 ValidB04 0.364 0.361 ValidB06 0.557 0.361 ValidB07 0.468 0.361 ValidB08 0.453 0.361 ValidB10 0.544 0.361 ValidB11 0.448 0.361 ValidB12 0.550 0.361 ValidB13 0.497 0.361 ValidB14 0.631 0.361 ValidB15 0.542 0.361 ValidB17 0.757 0.361 ValidB18 0.721 0.361 ValidB19 0.809 0.361 ValidB20 0.875 0.361 Valid

Nilai r tabel untuk n = 30 dan Alpha 0.05 adalah 0.361, semua nilai r product

moment pada setiap pertanyaan memiliki nilai diatas 0.361, artinya semua

pertanyaan sudah valid, kecuali B05, B09, dan B16. Nilai Cronbach’s Alpha

sebesar 0.911 (≥ 0.800), hal ini menunjukkan bahwa data sudah sangat

reliabel.

Page 92: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

75

Tabel …

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Kepatuhan Perawat

Kepatuhan Perawa

t

r product momen

t

r-tabel (n=30)

Ket. ValidAlpha

Cronbach's

Ket. Reliabel

C01 0.593 0.361 Valid

0.909

> 0.8 (Sangat

Reliabel)

C02 0.495 0.361 ValidC03 0.620 0.361 ValidC04 0.477 0.361 ValidC05 0.551 0.361 ValidC07 0.652 0.361 ValidC08 0.514 0.361 ValidC09 0.652 0.361 ValidC10 0.530 0.361 ValidC12 0.661 0.361 ValidC13 0.629 0.361 ValidC14 0.636 0.361 ValidC15 0.602 0.361 ValidC16 0.661 0.361 ValidC17 0.713 0.361 ValidC18 0.555 0.361 ValidC19 0.516 0.361 ValidC20 0.568 0.361 Valid

Nilai r tabel untuk n = 30 dan Alpha 0.05 adalah 0.361, semua nilai r product

moment pada setiap pertanyaan memiliki nilai diatas 0.361, artinya semua

pertanyaan sudah valid, kecuali C06 dan C11. Nilai Cronbach’s Alpha

sebesar 0.909 (≥ 0.800), hal ini menunjukkan bahwa data sudah sangat

reliabel.

Page 93: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

76

LAMPIRAN SPSS

Univariate - Frequency Table

Usia

47 72.3 72.3 72.318 27.7 27.7 100.065 100.0 100.0

<= 30 tahun> 30 tahunTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Pendidikan

57 87.7 87.7 87.78 12.3 12.3 100.0

65 100.0 100.0

Rendah (D3)Tinggi (S1)Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Masa Kerja

39 60.0 60.0 60.026 40.0 40.0 100.065 100.0 100.0

< 5 tahun>= 5 tahunTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Kawasan Kognitif

17 26.2 26.2 26.248 73.8 73.8 100.065 100.0 100.0

Kurang BaikBaikTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Kawasan Afektif

27 41.5 41.5 41.538 58.5 58.5 100.065 100.0 100.0

Kurang BaikBaikTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 94: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

77

Kawasan Psikomotorik

15 23.1 23.1 23.150 76.9 76.9 100.065 100.0 100.0

Kurang BaikBaikTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Tingkat Pengetahuan

31 47.7 47.7 47.734 52.3 52.3 100.065 100.0 100.0

RendahTinggiTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Kepatuhan Penggunaan APD

26 40.0 40.0 40.039 60.0 60.0 100.065 100.0 100.0

Tidak PatuhPatuhTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 95: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

78

Bivariate – Crosstabs

Usia * Kepatuhan Penggunaan APD

Crosstab

20 27 4742.6% 57.4% 100.0%

6 12 1833.3% 66.7% 100.0%

26 39 6540.0% 60.0% 100.0%

Count% within UsiaCount% within UsiaCount% within Usia

<= 30 tahun

> 30 tahun

Usia

Total

Tidak Patuh Patuh

Kepatuhan PenggunaanAPD

Total

Chi-Square Tests

.461b 1 .497

.157 1 .692

.468 1 .494.579 .349

.454 1 .500

65

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.20.

b.

Risk Estimate

1.481 .475 4.622

1.277 .613 2.657

.862 .572 1.297

65

Odds Ratio for Usia (<=30 tahun / > 30 tahun)For cohort KepatuhanPenggunaan APD =Tidak PatuhFor cohort KepatuhanPenggunaan APD =PatuhN of Valid Cases

Value Lower Upper

95% ConfidenceInterval

Page 96: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

79

Pendidikan * Kepatuhan Penggunaan APD

Crosstab

23 34 5740.4% 59.6% 100.0%

3 5 837.5% 62.5% 100.0%

26 39 6540.0% 60.0% 100.0%

Count% within PendidikanCount% within PendidikanCount% within Pendidikan

Rendah (D3)

Tinggi (S1)

Pendidikan

Total

Tidak Patuh Patuh

Kepatuhan PenggunaanAPD

Total

Chi-Square Tests

.024b 1 .878

.000 1 1.000

.024 1 .8771.000 .598

.023 1 .878

65

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.20.

b.

Risk Estimate

1.127 .245 5.186

1.076 .417 2.779

.954 .536 1.701

65

Odds Ratio forPendidikan (Rendah(D3) / Tinggi (S1))For cohort KepatuhanPenggunaan APD =Tidak PatuhFor cohort KepatuhanPenggunaan APD =PatuhN of Valid Cases

Value Lower Upper

95% ConfidenceInterval

Page 97: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

80

Masa Kerja * Kepatuhan Penggunaan APD

Crosstab

16 23 3941.0% 59.0% 100.0%

10 16 2638.5% 61.5% 100.0%

26 39 6540.0% 60.0% 100.0%

Count% within Masa KerjaCount% within Masa KerjaCount% within Masa Kerja

< 5 tahun

>= 5 tahun

MasaKerja

Total

Tidak Patuh Patuh

Kepatuhan PenggunaanAPD

Total

Chi-Square Tests

.043b 1 .836

.000 1 1.000

.043 1 .8361.000 .522

.042 1 .837

65

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.40.

b.

Risk Estimate

1.113 .403 3.073

1.067 .577 1.973

.958 .642 1.431

65

Odds Ratio for MasaKerja (< 5 tahun / >= 5tahun)For cohort KepatuhanPenggunaan APD =Tidak PatuhFor cohort KepatuhanPenggunaan APD =PatuhN of Valid Cases

Value Lower Upper

95% ConfidenceInterval

Page 98: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

81

Kawasan Kognitif * Kepatuhan Penggunaan APD

Crosstab

12 5 17

70.6% 29.4% 100.0%

14 34 48

29.2% 70.8% 100.0%

26 39 65

40.0% 60.0% 100.0%

Count% withinKawasan KognitifCount% withinKawasan KognitifCount% withinKawasan Kognitif

Kurang Baik

Baik

KawasanKognitif

Total

Tidak Patuh Patuh

Kepatuhan PenggunaanAPD

Total

Chi-Square Tests

8.975b 1 .0037.332 1 .0078.945 1 .003

.004 .003

8.837 1 .003

65

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.80.

b.

Page 99: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

82

Kawasan Afektif * Kepatuhan Penggunaan APD

Risk Estimate

5.829 1.730 19.640

2.420 1.414 4.141

.415 .194 .887

65

Odds Ratio forKawasan Kognitif(Kurang Baik / Baik)For cohort KepatuhanPenggunaan APD =Tidak PatuhFor cohort KepatuhanPenggunaan APD =PatuhN of Valid Cases

Value Lower Upper

95% ConfidenceInterval

Crosstab

17 10 2763.0% 37.0% 100.0%

9 29 3823.7% 76.3% 100.0%

26 39 6540.0% 60.0% 100.0%

Count% within Kawasan AfektifCount% within Kawasan AfektifCount% within Kawasan Afektif

Kurang Baik

Baik

KawasanAfektif

Total

Tidak Patuh Patuh

Kepatuhan PenggunaanAPD

Total

Chi-Square Tests

10.147b 1 .0018.576 1 .003

10.294 1 .001.002 .002

9.991 1 .002

65

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.80.

b.

Page 100: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

83

Kawasan Psikomotorik * Kepatuhan Penggunaan APD

Risk Estimate

5.478 1.858 16.153

2.658 1.402 5.041

.485 .288 .819

65

Odds Ratio forKawasan Afektif(Kurang Baik / Baik)For cohort KepatuhanPenggunaan APD =Tidak PatuhFor cohort KepatuhanPenggunaan APD =PatuhN of Valid Cases

Value Lower Upper

95% ConfidenceInterval

Crosstab

11 4 15

73.3% 26.7% 100.0%

15 35 50

30.0% 70.0% 100.0%

26 39 65

40.0% 60.0% 100.0%

Count% within KawasanPsikomotorikCount% within KawasanPsikomotorikCount% within KawasanPsikomotorik

Kurang Baik

Baik

Kawasan Psikomotorik

Total

Tidak Patuh Patuh

Kepatuhan PenggunaanAPD

Total

Page 101: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

84

Tingkat Pengetahuan * Kepatuhan Penggunaan APD

Chi-Square Tests

9.028b 1 .0037.313 1 .0079.008 1 .003

.006 .004

8.889 1 .003

65

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.00.

b.

Risk Estimate

6.417 1.759 23.413

2.444 1.450 4.120

.381 .161 .899

65

Odds Ratio for KawasanPsikomotorik (KurangBaik / Baik)For cohort KepatuhanPenggunaan APD =Tidak PatuhFor cohort KepatuhanPenggunaan APD =PatuhN of Valid Cases

Value Lower Upper

95% ConfidenceInterval

Page 102: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

85

Crosstab

18 13 31

58.1% 41.9% 100.0%

8 26 34

23.5% 76.5% 100.0%

26 39 65

40.0% 60.0% 100.0%

Count% within TingkatPengetahuanCount% within TingkatPengetahuanCount% within TingkatPengetahuan

Rendah

Tinggi

Tingkat Pengetahuan

Total

Tidak Patuh Patuh

Kepatuhan PenggunaanAPD

Total

Chi-Square Tests

8.058b 1 .0056.683 1 .0108.226 1 .004

.006 .005

7.934 1 .005

65

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.40.

b.

Risk Estimate

4.500 1.549 13.070

2.468 1.255 4.851

.548 .348 .864

65

Odds Ratio for TingkatPengetahuan (Rendah/ Tinggi)For cohort KepatuhanPenggunaan APD =Tidak PatuhFor cohort KepatuhanPenggunaan APD =PatuhN of Valid Cases

Value Lower Upper

95% ConfidenceInterval

Page 103: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

86

Uji Normalitas Data

DescriptivesStatistic Std. Error

Kawasan Kognitif Mean 7.06 .11295% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound6.84

Upper Bound 7.285% Trimmed Mean 7.07Median 7.00Variance .809Std. Deviation .899Minimum 4Maximum 9Range 5Interquartile Range 2Skewness -.390 .297Kurtosis .821 .586

Kawasan Afektif Mean 3.66 .08895% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound3.48

Upper Bound 3.845% Trimmed Mean 3.66Median 4.00Variance .509Std. Deviation .713Minimum 2Maximum 5Range 3Interquartile Range 1Skewness .070 .297Kurtosis -.300 .586

Kawasan Psikomotorik Mean 2.77 .05395% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound2.66

Upper Bound 2.875% Trimmed Mean 2.80Median 3.00Variance .180Std. Deviation .425Minimum 2Maximum 3Range 1Interquartile Range 0Skewness -1.308 .297Kurtosis -.298 .586

Tingkat Pengetahuan Mean 13.49 .15495% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound13.19

Upper Bound 13.805% Trimmed Mean 13.50Median 14.00Variance 1.535Std. Deviation 1.239Minimum 11Maximum 17Range 6Interquartile Range 1Skewness -.058 .297Kurtosis .297 .586

Kepatuhan Penggunaan APD

Mean 54.12 .630

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound52.87

Upper Bound 55.385% Trimmed Mean 54.34

Page 104: Skripsi Maria Fix Usb Ada Halaman

87

Median 55.00Variance 25.766Std. Deviation 5.076Minimum 42Maximum 63Range 21Interquartile Range 6Skewness -.682 .297Kurtosis .182 .586

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-WilkStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kawasan Kognitif .211 65 .000 .873 65 .000Kawasan Afektif .267 65 .000 .832 65 .000Kawasan Psikomotorik .476 65 .000 .521 65 .000Tingkat Pengetahuan .182 65 .000 .931 65 .001Kepatuhan Penggunaan APD .198 65 .000 .931 65 .001

a Lilliefors Significance Correction

Uji Normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov :1. Data menyebar normal, jika nilai Sig. ≥ 0.05 2. Data tidak menyebar normal, jika nilai Sig. < 0.05

Ketentuan Mean/Median :1. Cut offs menggunakan Mean, jika data menyebar normal2. Cut offs menggunakan Median, jika data tidak menyebar normal

Tabel Hasil Uji Normalitas

Variabel Sig. Keterangan Cut Offs NilaiKawasan Kognitif 0.000 Tidak Normal Median 7.0Kawasan Afektif 0.000 Tidak Normal Median 4.0Kawasan Psikomotorik 0.000 Tidak Normal Median 3.0Tingkat Pengetahuan 0.000 Tidak Normal Median 14.0Kepatuhan Penggunaan APD 0.000 Tidak Normal Median 55.0