SKRIPSI -...
Transcript of SKRIPSI -...
SKRIPSI
“KORELASI ANTARA KEGIATAN PRAMUKA DENGAN AKHLAK
SISWA KELAS VIII SMP KEMBANGAN JAKARTA BARAT”
Dosen Pembimbing : Masan AF, M.Pd
Oleh
DWI HILWANI
18100110000039
PROGRAM DUAL MODE SYSTEM (DMS)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M / 1435 H
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
“KORELASI ANTARA KEGIATAN PRAMUKA DENGAN AKHLAK SISWA
KELAS VIII
DI SMP KEMBANGAN JAKARTA BARAT”
Yang Mengesahkan,
Masan AF, M.Pd
NIP. 195107161981031005
PROGRAM DUAL MODE SYSTEM (DMS)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M / 1435 H
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi berjudul “Korelasi Antara Kegiatan Pramuka dengan Akhlak
Siswa Kelas VIII di SMP Kembangan Jakarta Barat” diajukan kepada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasyah pada tanggal 07
November 2014 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar sarjana S1 (S.Pd.I) dalam Bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 07 November 2014
Panitia Ujian Munaqasyah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia (Ketua/Sekretaris Jurusan)
(Drs. H. Abdul Madjid Khon, M.A) ................. ..................
NIP. 19580707 198703 1 005
Penguji I
( Dra. Manerah) ................. ..................
NIP. 196803231994403 2 2002
Penguji II
(Abdul Ghofur, MA) ................. ..................
NIP. 19681020 199703 1003
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dra. Hj. Nurlena, MA, Ph.D
NIP. 19591002 198603 2 001
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Korelasi Antara Kegiatan Pramuka Dengan Akhlak Siswa disusun oleh
Dwi Hilwani, NIM. 18100110000039, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang
munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 8 Oktober 2014
Yang mengesahkan,
Pembimbing
Masan AF, M.Pd
NIP. 195107161981031005
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dwi Hilwani
NIM :18100110000039
Jurusan : Pendidikan Agama Islam / PAI
Alamat : Jl. Meruya Utara Rt. 005 Rw. 011 No. 14 Kembangan Jakarta Barat
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Korelasi Antara Kegiatan Pramuka Dengan Akhlak
Siswa adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen :
Nama Pembimbing : Masan AF, M.Pd
NIP : 195107161981031005
Jurusan / Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, 8 Oktober 2014
Yang Menyatakan
Dwi Hilwani
i
ABSTRAK
Dwi Hilwani “ Korelasi Antara Kegiatan Pramuka dengan Akhlak Siswa
Kelas VIII di SMP Kembangan Jakarta Barat. Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kata Kunci : Kegiatan Pramuka. Akhlak Siswa
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pendidikan kepramukaan di
Indonesia merupakan salah satu pendidikan Nasional yang dilakukan di setiap
sekolah dan merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada
perkembangannya pendidikan kepramukaan mulai kurang diminati dan
diperhatikan karena kegiatan pramuka ini dianggap sebagai kegiatan yang
monoton dan yang dipelajari itu-itu saja. Padahal di balik kesederhanaan
pendidikan pramuka tersebut apabila dipahami secara sungguh-sungguh dapat
mengantarkan siswa pada pengembangan potensi siswa yang selaras dengan nilai-
nilai yang terkandung pada Dasa Darma Pramuka. Akhlak siswa pada dewasa ini
pun mengalami banyak pemerosotan dari kurang pedulinya siswa terhadap alam,
terhadap sesame bahkan terhadap dirinya sendiri. Dengan berkembangnya zaman,
siswa tidak lagi terbiasa untuk bersikap peduli, bekerjasama, tolong menolong,
hidup mandiri, disiplin dan sebagainya. Para siswa menghabiskan waktunya
hanya untuk bersenang-senang, bermain dan bergaul tanpa mendapatkan banyak
pengalaman dan pembelajaran hidup. Dengan demikian peneliti melakukan
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif
antara kegiatan pramuka dengan akhlak siswa.
Teknik penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan teknik korelasional, penelitian
ini dilakukan di SMP Kembangan Jakarta Barat. Sampel penelitian berjumlah 45
siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa tes pilihan sebanyak 31
soal untuk angket kegiatan pramuka dan 22 soal untuk angket akhlak siswa yang
telah diuji validitasnya. Teknik analisis data menggunakan uji lilliefors untuk
menguji normalitas data, uji bartlet untuk menguji homogenitas data, dan uji
Product Moment untuk menguji hipotesis. Hasil perhitungan menunjukan bahwa
penelitian ini berdistribusi normal dan homogen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pramuka tidak
mempengaruhi akhlak siswa secara signifikan. Hal ini dapat dilihat bahwa r hitung
lebih kecil dari r tabel yaitu 0,10 < 0,297. Dengan demikian kegiatan pramuka ini
tidak berpengaruh pada akhlak siswa.
ii
ABSTRACT
Dwi Hilwani "Scout Activity Correlates with Morals Eighth Grade Students
at SMP Kembangan, West Jakarta. Thesis Department of Islamic Education
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Keywords : Scouting activities. morals Students
The background of this study is that the scouting education in Indonesia is
one of the national education conducted at each school and are part of the history
of the struggle of the Indonesian nation. In the development of scouting education
began less desirable and considered as the scouts is considered a monotonous
activity and learned that's it. Yet behind the simplicity of the scout education
when understood in earnest can deliver students on the development potential of
students in line with the values embodied in the Ten Dharma Scout. Morals
students nowadays also experienced much less degeneration of the student cares
for nature, for others even to itself. With the development of the times, students
are no longer accustomed to be caring, cooperation, mutual help, independent
living, disciplineand so on. The students spend time just to have fun, play and
hang out without getting a lot of life experience and learning. Thus researchers
conducted a study with the aim to determine whether there is a positive influence
between the scouts with the character of students.
Research techniques used in this study is a quantitative approach with
survey method and correlation techniques, this study was conducted in SMP
Kembangan West Jakarta. These samples included 45 students. The research
instrument used was a choice test questions for the questionnaire by 31 scouts and
22 questions for the questionnaire morals of students who have tested its validity.
Data were analyzed using Lilliefors test to test the normality of data, Bartlet test
to test the homogeneity of the data, and test product moment to test the
hypothesis. Calculation shows that the study of normal and homogeneous
distribution.
The results showed that the scouts did not significantly affect the character
of students. It can be seen that the count r is smaller than r table is 0,10<0,297.
Thus, the scouts have no effect on the character of students.
iii
KATA PENGANTAR
الله الرحمن الرحيمبسم
Alhamdulillah, tidak ada ungkapan yang Maha dahsyat, yang lebih indah,
untuk diungkapkan selain rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah
SWT, sang pemilik takdir. Yang memberikan nikmat dan hidayahNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad, shalawat beriring salam selalu
tercurah kepada junjungan mulia Nabi Muhammad Saw. Seorang revolusioner,
sang pemimpin, sang pencerah bagi umat Islam.
Banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penulisan
skripsi ini, namun berkat kesungguhan hati, kerja keras, dorongan dan juga
bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
Hambatan dan kesulitan tersebut ada yang tidak berguna (sia-sia), penulis akui
semua itu menjadi pelajaran yang berharga.
Selanjutnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan
pengetahuan penulis sangat terbatas namun, dengan adanya bimbingan dan arahan
serta motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih sedalam-
dalamnya kepada pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada
semua yang tercinta dan tersayang :
1. Dra. Nurlena, MA, Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.AgKetua Jurusan Pendidikan Agama Islam,
3. Marhamah Saleh, Lc, MA Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Masan AF, M.Pd Dosen Pembimbing yang selalu meluangkan waktunya
dan membimbing serta mengajarkan kepada penulis dengan sabar,
5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah
memberikan Ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliahan.
iv
6. Kepala Sekolah beserta Keluarga Besar Guru-guru SMP Kembangan
Yayasan Al-Husna dan siswa-siswi yang telah memberikan izin dan
membantu penulis untuk melakukan penelitian.
7. Teristimewa untuk ayahanda Abdul Kadir dan ibunda Nursiah yang selalu
memberikan cinta kasih, doa, semangat serta restu kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Kakak dan adikku dan saudara-saudaraku yang selalu mendoakan dan
memberikan dukungan kepada penulis.
9. Teristimewa pula untuk kekasih hatiku Muhammad Afif Rivai yang selalu
memberikan cinta, doa, dukungan dan pengorbanannya untuk membantu
penulis dalam penulisan skripsi ini.
10. Untuk sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan PAI kelas B dan A
Dual Mode System, dan seluruh teman-teman yang telah membantu dan
terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu tetapi tidak mengurangi rasa terima kasih penulis terhadap kalian
semua. Thank You for All and I love You All. Penulis berharap semoga
Allah memberikan kebaikan kepada kita semua. Aamiin. Dan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang
membacanya. Aamiin Ya Robbal‟alamin.
Jakarta, 2014
Penulis
Dwi Hilwani
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 5
D. Perumusan Masalah ......................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
F. Kegunaan Penelitian......................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kegiatan Pramuka ............................................................................ 7
1. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka ............................................. 7
2. Pengertian Gerakan Pramuka ..................................................... 8
3. Tujuan Gerakan Pramuka ........................................................... 9
4. Pengorganisasian Satuan Pramuka ........................................... 10
5. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan ......... 10
6. Kode Kehormatan Pramuka ..................................................... 11
7. Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penggalang ......................... 14
vi
B. Akhlak Siswa ................................................................................. 19
1. Pengertian Akhlak .................................................................... 19
2. Macam-macam Akhlak ............................................................ 21
3. Tujuan Akhlak .......................................................................... 25
4. Manfaat Akhlak ........................................................................ 25
5. Faktor Pembentukan Akhlak Siswa ......................................... 26
6. Upaya Dalam Mendidik Akhlak Siswa .................................... 26
C. Kajian Penelitian Yang Relevan .................................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 29
B. Metode Penelitian........................................................................... 29
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 30
E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 35
F. Hipotesis ......................................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah ................................................................................. 37
B. Deskripsi Data ................................................................................ 38
C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis .............. 45
D. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 47
E. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 48
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 49
B. Implikasi ......................................................................................... 49
C. Saran-saran ..................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 51
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penggalang Ramu
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Kegiatan Pramuka ( Variabel X )
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Akhlak Siswa ( Variabel Y )
Tabel 3.3 Rumus Korelasi Product Moment
Tabel 4.1 Nilai Responden Kegiatan Pramuka
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kegiatan Pramuka Siswa
Tabel 4.3 Histogram Skor Kegiatan Pramuka Siswa
Tabel 4.4 Nilai Responden Akhlak Siswa
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Akhlak Siswa Siswa
Tabel 4.6 Histogram Skor Akhlak Siswa
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket Kegiatan Pramuka
Lampiran 2 : Angket Akhlak Siswa
Lampiran 3 : UjiValiditas Kegiatan Pramuka
Lampiran 4 : UjiValiditasAkhlak Siswa
Lampiran 5 : Nilai Angket Kegiatan Pramuka Siswa Kelas VIII
Lampiran 6 : Nilai Angket Akhlak Siswa Kelas VIII
Lampiran 7 : Uji Normalitas Kegiatan pramuka
Lampiran 8 : Uji Normalitas Akhlak Siswa
Lampiran 9 : UjiHomogenitas
Lampiran 10 : UjiKorelasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akhlak bagi seorang siswa adalah kelakuan atau perilaku dari seorang
siswa yang dimiliki yang menjadi ciri khas dirinya sebagai bekal dalam
menata masa depannya, baik buruknya akhlak yang ia miliki akan sangat
berdampak bagi proses kehidupannya. Siswa yang dari kecil telah terbiasa
hidup disiplin, bertanggungjawab, mandiri, aktif, kreatif dan memiliki akhlak
yang mulia di masa dewasanya kelak akan terbentuk menjadi pribadi yang
mampu berkompetisi dengan masyarakat umum dan menjadi pribadi yang
bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Tetapi apabila seorang
siswa dari sejak kecil tidak terbiasa terdidik oleh pendidikan yang membekali
pada pengalaman dan keterampilan hidupsecara tepat sesuai bakat dan
keinginan jati dirinya, maka anak tersebut akan merasa canggung, tidak
percaya diri dan tidak bergaul dengan baik dengan masyarakat umum dan di
khawatirkan anak tersebut akan melakukan kegiatan apapun yang melanggar
norma-norma dan aturan yang ada. Misalnya melakukan berbagai pelanggaran
seperti terlalu sering membolos sekolah,selalu melakukan kenakalan-
kenakalan remaja (tawuran, narkoba dan sebagainya), serta tidak berperan
aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dan kegiatan-kegiatan
organisasi disekolah, yang pada umumnya dilakukan pada anak yang tidak
melanjutkan pendidikannya atau anak putus sekolah.
Salah satu upaya yang sangat strategis untuk membawa masyarakat dan
bangsa Indonesia ke tengah-tengah persaingan global ialah dengan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh sebab itu masyarakat perlu
memperhatikan dan menggunakan peluang yang terbuka untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan
sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
dengan melalui jalur pendidikan.
2
Pendidikan pada umumnya dan pendidikan Islam pada khususnya saat ini
bukan lagi sekedar memberantas buta huruf akan tetapi lebih mengembangkan
potensi yang dimiliki peserta didik. Sebab dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dewasa ini menuntut
bagaimana peserta didik mampu dan memiliki pengetahuan yang luas serta
memiliki keahlian agar mampu beradaptasi dan mengimbangi perkembangan
yang terjadi.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional memberi batasan bahwa „pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang‟. Batasan yang
sudah dikembangkan lebih dahulu yang tidak bertentangan dengan batasan
resmi atau formal ini, malah melengkapinya dengan baik adalah „pendidikan
sebagai usaha yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan
maksud mengubah tingkah-laku manusia ke arah yang diinginkan‟. 1
Dari perbedaan akhlak yang dapat terjadi pada seorang peserta didik itulah
yang membawa sebuah lembaga pendidikan khususnya sekolah
melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler yang terdiri dari berbagai bidang ilmu
dan keterampilan yang dapat membawa peserta didik menjadi pribadi yang
lebih unggul dan berakhlak mulia. Dari ekstrakulikuler yang terdapat
disekolah seperti Rohis, PMR, Paskibra dan lain sebagainya, ada salah satu
kegiatan yang sudah menjadi kegiatan mutlak yang harus diadakan di
sekolah, yaitu kegiatan Pramuka.
Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan yang berkecimpung
dalam dunia pendidikan yang bersifat non formal berusaha untuk membantu
pemerintah dan masyarakat dalam membangun masyarakat dan
bangsa.Pendidikan kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi
pendidikan nasional yang penting, dan merupakan bagian dari sejarah
1W.P. Napitupulu, Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka (Dwisatya dan Dwidarma,
Trisatya dan Dasadarma, serta Ikrar), (Jakarta: Pustaka Tunas Media, 2007), h. 1
3
perjuangan bangsa Indonesia. Tapi pada perkembangannya pendidikan
kepramukaan mulai kurang diminati bahkan beberapa sekolah ada yang
meniadakan dan sebagian pengajar ada yang menganggap kegiatan pramuka
adalah kegiatan yang monoton dan yang dipelajari hanya itu-itu saja seperti
tali temali, morse, menyanyi, tepuk tangan dan berkemah. Belum lagi ada
yang beranggapan bahwa pramuka masih melaksanakan kegiatan-kegiatan
kuno, seiring perkembangan zaman pramuka masih saja menggunakan alat-
alat sederhana dan permainan kuno.
Ada sebagaian besar dari sekolah dan para pendidik yang masih kurang
mendukung kegiatan pramuka ini, mereka beranggapan bahwa kegiatan
pramuka hanya kegiatan yang terlalu menghabiskan waktu siswa untuk
berada di luar kelas. Memecah belah pikiran dan fokus para siswa dalam
proses belajar atau beranggapan bahwa kegiatan semacam ini tidak
memberikan prestasi, penghargaan yang berarti bagi siswa. Kurangnya
dukungan sekolah dalam segi sarana prasarana yang ada disekolah, dukungan
sekolah apabila mengadakan atau mengikuti kegiatan di dalam atau di luar
sekolah yang menjadi salah satu promosi ataupun penilaian dari perbedaan
kegiatan di setiap sekolah. Kurangnya dukungan para pendidik yang tidak
ingin dilibatkan dalam pendidikan yang diadakan di kegiatan pramuka ini
baik sebagai pembina, pelatih maupun narasumber.
Disisi lain pihak siswa sendiri banyak yang kurang berminat terhadap
kegiatan pramuka, itu disebabkan orientasi belajar siswa terfokus pada
orientasi nilai pada pelajaran-pelajaran umum terutama pelajaran yang
diujikan. Sehingga para siswa yang berorientasi demikian mengganggap
kegiatan pramuka sebagai kegiatan tambahan yang kurang penting. Mereka
beranggapan bahwa kegiatan ini hanyalah kegiatan yang membuang-buang
waktu, tidak menyenangkan, melelahkan, dan sebagainya. Hal ini disebabkan
siswa belum memahami nilai-nilai di balik kesederhanaan dan cara-cara
tradisional yang tetap dipertahankan dalam kegiatan pramuka yang
diselenggarakan hingga saat ini. Padahal di balik kesederhanaan pramuka
4
tersebut apabila dipahami secara sungguh-sungguh dapat menghantarkan
siswa pada pengembangan potensi (life skill) yang dimiliki siswa dan
dapatberkaitan pula dengan nilai-nilai yang terkandung pada semua kegiatan
kepramukaan.
Tentu saja persepsi itutidaksemuanya benar. Walaupun pramuka masih
melakukan kegiatan dengan cara-cara tradisional namun manfaat dari
kegiatan tersebut sangat besar dalam pembentukan kepribadian siswa yang
belum tentu diperoleh dari pendidikan formal dan tercipta dari lingkungan
kehidupan sehari-hari dari siswa tersebut.
Berdasarkan keadaan yang demikian, maka penulis akan mengadakan
penelitian disalah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan
pramuka, lembaga pendidikan tersebut adalah SMP Kembangan Jakarta
Barat. Dan penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang kegiatan pramuka
dan menulis skripsi dengan judul “ Korelasi antara Kegiatan Pramuka
dengan Akhlak Siswa kelas VIII Di SMP Kembangan Jakarta Barat.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, penulis
mengemukakan masalah-masalah yang timbul sebagai berikut :
1. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan pramuka karena
dianggap sebagai kegiatan yang kuno tidak mengikuti perkembangan
zaman.
2. Kurang pedulinya sekolah dan pengajar tentang pendidikan karakter
yang tertanam dalam kegiatan pramuka.
3. Kurangnya akhlak terpuji yang muncul pada siswa saat ini.
4. Kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia yang mendukung
kegiatan pramuka.
5. Kurangnya dukungan dari orangtua dan lingkungan pada
pembentukkan akhlak siswa.
5
6. Masih adanya siswa yang memiliki akhlak yang kurang baik
meskipun sudah mengikuti kegiatan pramuka.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, agar permasalahan yang
diteliti ini tidak terlalu meluas dan dapat terarah, maka penelitian ini dibatasi
pada masalah :
1. Kegiatan kepramukaan yang diadakan di SMP Kembangan Jakarta
Barat.
2. Akhlak siswa kelas VIII di SMP Kembangan Jakarta Barat.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : Adakahhubunganantara siswa yang mengikuti kegiatan
pramuka dengan akhlak siswa pada kelas VIII di SMP Kembangan Jakarta
Barat.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pola kegiatan kepramukaan yang dilakukan di SMP
Kembangan Jakarta Barat saat ini.
2. Mengetahui hubungan antara keaktifan siswa dalam mengikuti
kegiatan pramuka dengan akhlak siswa di SMP Kembangan Jakarta
Barat.
6
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah :
1. Kegunaan teoritis yang akan menambah pengetahuan dan pengalaman
meneliti bagi penulis tentang kegiatan pramuka dan akhlak siswa.
2. Kegunaan praktis yang akan memberikan gambaran bagi sekolah dan
pendidik lainnya bahwa dengan mengikuti kegiatan pramuka akan
memberikan manfaat dan bekal yang baik bagi peserta didik di masa
depannya kelak.
3. Kegunaan untuk peserta didik dalam penelitian ini sebagai referensi
memilih kegiatan - kegiatan positif diluar pendidikan formalnya.
4. Bagi peneliti, pendidik dan mahasiswa sebagai bahan referensi bacaan
yang dapat dijadikan sebagai informasi dan ilmu pengetahuan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kegiatan Pramuka
1. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Pada tanggal 14 Agustus 1961 untuk pertama kalinya Gerakan
Pramuka digelar secara nasional di Jakarta, dalam sebuah upacara besar di
depan Istana Merdeka di hadapan Bung Karno selaku Presiden Republik
Indonesia. “Pada upacara besar ini, Negara menganugerahkan sebuah
PANJI kepada Gerakan Pramuka, melalui Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 448 Tahun 1961 tentang Penganugerahan Panji kepada
Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana.” 2
Dari peristiwa awal yang menjadi tanda dimulai bergeraknya Gerakan
Pramuka di persada Indonesia, dapat dilihat dengan jelas ciri-ciri khas
Gerakan Pramuka, yang membedakan dirinya dengan Gerakan Kepanduan
Nasional Indonesia sebelumnya. Dengan mendalami Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka dan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961tentang
Penganugerahan Panji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja
Muda Karana, dapat diketahui bahwa Gerakan Pramuka adalah Gerakan
Kepanduan yang berdasar Pancasila. Dengan demikian semangat hidup
yang menjiwai bangsa Indonesia yang sekaligus menjadi dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945.
Dengan semangat hidup Pancasila yang demikian itulah, Gerakan
Pramuka mengembangkan dirinya. Salah satu wujud pengetahuan
pembaharuan yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka dalam menjalankan
kegiatan kepanduan di Indonesia adalah, diketemukannya Lambang
Gerakan Pramuka yang khas Indonesia berupa Tunas Kelapa, yang
memiliki kedalaman makna yang bukanlah semata-mata bersifat filosofi,
2 Setyawan, Dari Gerakan Kepanduan ke Gerakan Pramuka, (Jakarta: Pustaka Tunas
Media, 2010), h. 113
8
namun hakikatnya adalah memiliki makna yang sama dengan hakikat
memandu, cara memandu dan pribadi memandu, yang memang telah
ditunjukkan dan dijalankan oleh para Pandu pada masa Gerakan
Kepanduan Nasional Indonesia sebelum lahirnya Gerakan Pramuka.
2. Pengertian Gerakan Pramuka
“Gerakan Pramuka adalah singkatan dari gerakan kepanduan PRAja
MUda Karana (orang muda yang berkarya) sebagai suatu organisasi
masyarakat menetapkan tugas-kewajibannya yakni melaksanakan program
pendidikan luar sekolah”3.
Kepramukaan adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda yang
diselenggarakan di luar sekolah (pendidikan formal) dan di luar keluarga
(pendidikan informal). Pendidikan kepramukaan menurut UU No 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional termasuk dalam jalur
pendidikan nonformal yang mempunyai peranan penting dalam
melengkapi pendidikan formal di sekolah serta pendidikan informal di
keluarga.4
Kepramukaan adalah suatu gerakan, suatu proses, suatu aktivitas yang
dinamis dan selalu bergerak maju. Kepramukaan sebagai proses
pendidikan dalam bentuk kegiatan, bagi remaja dan pemuda itu dimanapun
dan kapanpun selalu berubah sesuai dengan kepentingan, kebutuhan dan
kondisi setempat. Peserta didik/Pramuka memberikan Dharma dan
Bhaktinya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan sekolah dan
pendidikan dalam keluarga, mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak
terpenuhi oleh kedua pendidikan tersebut. Kepramukaan mengembangkan
pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik, minat untuk melakukan
penjelajahan/penelitian, penemuan dan keinginan untuk tahu. Melalui
Kepramukaan, peserta didik menemukan dunia lain di luar ruangan kelas,
3 W.P. Napitupulu, Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka (Dwisatya dan Dwidarma,
Trisatya dan Dasadarma, serta Ikrar), (Jakarta: Pustaka Tunas Media, 2007), h. 2 4 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Revitalisasi Gerakan Pramuka, (Jakarta: Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka, 2010), h. 13
9
peserta didik saling bertukar pendapat, pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan. Peserta didik secara terus menerus dan berkesinambungan
terlibat dalam proses pendidikan. Kepramukaan merupakan cara
pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia/potensi/akhlak, budi
pekerti kaum muda, yang dilaksanakan dengan metodik kepramukaan.
Metodik Kepramukaan yang diterapkan dalam semua kegiatan dengan
cara:
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka, yang terdiri dari Janji
(Tri Satya) dan Dasa Darma Pramuka.
b. Belajar sambil mengerjakan, peserta didik berpartisipasi aktif
bersama rekannya dalam setiap kegiatan yang diikutinya.
c. Kelompok kecil, kegiatan dilakukan dalam kelompok kecil untuk
mengembangkan kepemimpinan, keterampilan kelompok, team
work, dan rasa tanggungjawab pribadi.
d. Kegiatan yang memberi dorongan, berupa kegiatan progresif yang
sesuai dengan kepentingan, minat dan kebutuhan kaum muda.
Kegiatan di alam terbuka dimana terjadi kontak dengan alam
seisinya yang akan menimbulkan petualangan dan tantangan serta
dorongan bagi peserta didik untuk berkarya.
3. Tujuan Gerakan Pramuka
Tujuan dari gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :
a. Membentuk kader bangsa yang sekaligus kader pembangunan yang
beriman, bertakwa dan bermoral Pancasila serta berwawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
b. Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai
keterampilan dan kecakapan serta memiliki kecerdasan emosional.
Sehingga dapat menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia,
yang percaya kepada kemampuan sendiri, sanggup dan mampu
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab
atas pembangunan masyarakat bangsa dan negara.
10
c. Menjadi Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila,
setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta
menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat
membangun dirinya serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa dan negara.5
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar
memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa
patriot, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,
dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan
Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
4. Pengorganisasian Satuan Pramuka
Anak, remaja dan pemuda yang menjadi anggota Gerakan Pramuka adalah
kaum muda yang digolongkan sebagai Pramuka Siaga (usia 7 sampai 10
tahun), Pramuka Penggalang (usia 11 sampai 15 tahun), Pramuka Penegak
(usia 16 sampai 20 tahun). Sedangkan Pramuka Pandega adalah orang
dewasa muda (usia 21 sampai 25 tahun) yang menjadi anggota Gerakan
Pramuka.6
Remaja usia pramuka penggalang dihimpun dalam Satuan Pramuka
Penggalang yang disebut Regu, satuan kecil ini kemudian dihimpun dalam
Pasukan Penggalang. Dalam pasukan inilah Pramuka Penggalang
mengalami proses pendidikan progresif yang sesuai dengan perkembangan
remaja seusia Pramuka Penggalang.
5. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri
khas yang membedakan pendidikan kepramukaan dengan pendidikan lain,
5Setyawan, op.cit, h. 120
6Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Panduan Praktis Membina Pramuka Penggalang
dalam Pasukan Penggalang, (Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka DKI Jakarta, 2000), h.
68
11
keduanya merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus
diterapkan dalam setiap kegiatan dan dilaksanakan sesuai kepentingan,
kebutuhan, situasi dan kondisi masyarakat.
a. Prinsip Dasar Kepramukaan diantaranya adalah : Iman dan Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Peduli terhadap bangsa dan tanah
air, sesama hidup dan alam seisinya, Peduli terhadap diri
pribadinya, Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
b. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka, Belajar sambil
melakukan, Sistem beregu, Kegiatan di alam terbuka yang
mengandung pendidikan dan sesuai dengan pengembangan rohani
dan jasmani peserta didik, Kemitraan dengan anggota dewasa
dalam setiap kegiatan, Sistem tanda kecakapan, Sistem satuan
terpisah untuk putera dan puteri, dan Kiasan dasar.7
6. Kode Kehormatan Pramuka
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut Satya
dan ketentuan moral yang disebut Darma merupakan salah satu unsur
Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan prinsip dasar kepramukaan.
Kode Kehormatan Pramuka merupakan kode etik anggota Gerakan
Pramuka baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat sehari-hari
yang diterimanya dengan sukarela serta ditaati demi kehormatan dirinya.
Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan
dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya yaitu:
a. Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri atas Dwi Satya dan Dwi
Darma;
b. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas Tri Satya
Pramuka Penggalang dan Dasa Darma;
7 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Panduan Membina Pramuka Luar Biasa (PLB),
(Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka DKI Jakarta, 2009), h. 21-22
12
c. Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega terdiri
atas Trisatya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dan Dasa
Darma
d. Kode Kehormatan Anggota Dewasa Gerakan Pramuka terdiri atas
Trisatya anggota dewasa dan Dasa Darma.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk janji yang disebut Satya
adalah janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota
Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotan; tindakan
pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan
Satya; titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna
mengembangkan visi, misi, mental/moral, fisik, intelektual, emosional dan
sosial baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat
lingkungannya.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuan moral yang
disebut Darma adalah alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk
mengembangkan budi pekerti luhur; upaya memberi pengalaman praktis
yang mendorong peserta didik menentukan, mengahayati, mematuhi
sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi
anggota; landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui Kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka
manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati,
memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong; kode etik organisasi dan
satuan Pramuka dengan landasan ketentuan moral disusun dan ditetapkan
aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian
tanggungjawab dan pembuatan putusan.
Kode Kehormatan Pramuka dapat dilaksanakan dengan cara:
a. Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-
masing;
b. Membina kesadaran berbangsa dan bernegara;
13
c. Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan beserta alam
seisinya;
d. Memiliki sikap kebersamaan, tidak mementingkan diri sendiri,
baik lingkungan keluarga dalam kehidupan bermasyarakat,
membina persaudaraan dengan Pramuka sedunia;
e. Hidup secara sehat jasmani dan rohani;
f. Belajar mendengar, menghargai pendapat orang lain, membina
sikap mawas diri, bersikap terbuka mematuhi kesepakatan dan
memperhatikan kepentingan bersama, mengutamakan kesatuan dan
persatuan serta membina diri dalam upaya bertutur kata dan
bertingkah laku sopan;
g. Membiasakan diri memberi pertolongan dan berpartisipasi dalam
kegiatan bakti dan sosial, membina kesukarelaan dan
kesetiakawanan, membina ketabahan dan sikap putus asa;
h. Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas yang menghadapi masa
depan, berupaya melatih ketrampilan dan pengetahuan sesuai
dengan kemampuannya, riang gembira dalam menjalankan tugas
dan menghadapi kesulitan maupun tantangan;
i. Bertindak dan hidup secara hemat, serasi dan tidak berlebihan,
teliti, waspada dan tidak melakukan hal yang mubazir, dengan
membiasakan hidup secara bersahaja sebagai tantangan yang
dihadapi;
j. Mengendalikan dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan
dan kenyataan, berani dalam kebenaran, berani mengaku
kesalahan, memegang teguh prinsip dan tantanan yang benar, taat
terhadap aturan dan kesepakatan;
k. Membiasakan diri menepati janji, mematuhi aturan dan ketentuan
yang berlaku, kesediaan untuk bertanggungjawab atas segala
tindakan dan perbuatan, bersikap jujur dalam hal perbuatan
maupun materi;
14
l. Mengembangkan daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam upaya
membuat gagasan dan menyelesaikan masalah, berhati-hati dalam
bertindak, bersikap dan berbicara.8
Bunyi dari Tri Satya bagi Pramuka Penggalang yaitu :
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat
3. Menepati Dasa Darma
Bunyi dari Dasa Darma Pramuka yaitu :
Pramuka itu :
a. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
c. Patriot yang sopan dan kesatria
d. Patuh dan suka bermusyawarah
e. Rela menolong dan tabah
f. Rajin, terampil dan gembira
g. Hemat, cermat dan bersahaja
h. Disiplin, berani dan setia
i. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
j. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.9
7. Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penggalang
Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan dengan
ukuran minimal wajib dimiliki oleh peserta didik untuk mendapatkan
8Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Panduan Praktis Membina Pramuka Penggalang
dalam Pasukan Penggalang, (Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka DKI Jakarta, 2000), h.
40-43 9 Sutriyono, dkk, Panduan Kegiatan Perkemahan dan Keterampilan Pramuka, (Jakarta:
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka, 1999), h. 128
15
Tanda Kecakapan Umum (TKU). SKU sebagai alat pendidikan merupakan
rangsangan dan dorongan bagi para peserta didik untuk memperoleh
kecakapan-kecakapan yang berguna, dalam usahanya mencapai kemajuan,
dan untuk memenuhi persyaratan sebagai anggota Gerakan Pramuka. SKU
disusun menurut pembagian golongan usia pramuka sehingga terdapat
SKU Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega. Pada SKU
pramuka penggalang terdiri dari 3 tingkatan yaitu SKU Pramuka
Penggalang Ramu (terdiri dari 19 pokok kemampuan), SKU Pramuka
Penggalang Rakit (terdiri dari 27 pokok kemampuan), dan SKU Pramuka
Penggalang Tetap (terdiri dari 22 pokok kemampuan). Yang secara garis
besar dikelompokkan menjadi kemampuan pengalaman Satya Darma
Pramuka, kemampuan pemahaman AD&ART Gerakan Pramuka,
kemampuan keterampilan kepramukaan, kemampuan menabung,
kemampuan berprilaku beragama, kemampuan kepedulian terhadap
masyarakat dan lindungan.
Dalam kegiatan kepramukaan SKU merupakan alat pendidikan yang
harus diusahakan dapat menjadi pendorong peserta didik untuk berusaha
memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan yang dipersyaratkan
untuk dapat berstatus anggota Gerakan Pramuka yang memiliki tingkatan
sesuai dengan SKU yang diselesaikannya. Tanda Kecakapan Umum
(TKU) merupakan tanda penghargaan yang diberikan kepada peserta didik
setelah menyelesaikan SKU melalui ujian-ujian yang dilakukan oleh
pembinanya (pembantu pembinanya).
Tabel 2.1 Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penggalang Ramu
No. Penggalang Ramu Tanggal Paraf
1 Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara
pribadi ataupun berjamaah
2 Dapat mengetahui dan menjelaskan hari-hari
16
besar agama di Indonesia
3 Dapat menyebutkan agama-agama yang ada di
Indonesia serta nama tempat ibadahnya
4 Islam (* hanya agama Islam yang dicantumkan)
4. Dapat melakukan mandi wajib dan mengerti
penyebabnya
5. Dapat melakukan shalat berjamaah
6. Dapat menghafal 5 macam doa harian dan 5
macam surat-surat pendek
5 Dapat menjelaskan tentang emosi
6 Dapat menyampaikan pendapat dengan baik
dalam suatu pertemuan pasukan Penggalang
7 Dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat dari
penghijauan
8 Dapat mengetahui dan memahami tentang hak
dan perlindungan anak
9 Ikut serta dalam kegiatan perkemahan
Penggalang sedikitnya 2 hari, sesuai dengan
standar perkemahan
10 Dapat menyebutkan tanda-tanda pengenal
gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan
tingkatannya
11 Mengetahui nama ketua RT hingga Lurah,
Camat dan tokoh masyarakat atau setingkatnya
ditempat tinggalnya
17
12 Dapat mengetahui dan menyebutkan kode
kehormatan Pramuka Penggalang
13 Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan
penggalang sekurang-kurangnya 8 kali latihan
berturut-turut
14 Tahu tentang :
a. Salam Pramuka
b. Motto
c. Tahu arti lambang Gerakan Pramuka
15 Dapat menjelaskan sejarah dan kiasan warna
serta cara menggunakan bendera merah putih
16 Dapat menjelaskan dan menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap yang
benar serta dapat menyanyikan 2 lagu wajib
Nasional dan 1 lagu Daerah
17 Dapat menjelaskan tentang lambang Negara RI
18 Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar
19 Telah menabung secara rutin dan setia
membayar uang iuran untuk regunya yang
diperoleh dari usahanya sendiri
20 Dapat menyebutkan dan menjelaskan manfaat
sedikitnya 2 jenis alat teknologi informasi
modern
18
21 Mengenal dan memilah sampah
22 Dapat menjelaskan teknik penjernihan air
23 Dapat membuat dan menggunakan simpul mati,
simpul hidup, anyam, tiang, pangkal dan dapat
menyusuk tali, membuat ikatan serta
menyambung dua tongkat
24 Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan
lebar
25 Mengenal macam-macam sandi, isyarat morse
dan semaphore
26 Selalu berpakaian rapi, memelihara kesehatan
dan kebersihan diri serta lingkungannya
27 Dapat baris-berbaris
28 Dapat menjelaskan sedikitnya 3 cabang olahraga
dan dapat melakukan 2 jenis cabang olahraga
tersebut
29 Mengetahui adanya perbedaan perkembangan
fisik tubuh
30 Selalu melakukan aktifitas fisik tiap hari
sedikitnya 30 menit
19
Pada SKU Penggalang Ramukompetensi yang harus dipenuhi pada
kalimat-kalimat pernyataan tersebut masih bersifat sederhana dengan
tingkatan rendah bagi seorang penggalang, masih sebatas pada
mengetahui, menjelaskan hal sederhana, dan melakukan kegiatan sehari-
hari yang masih bersifat umum dan sederhana. Sedangkan pada tingkatan
selanjutnya yaitu pada SKU Penggalang Rakit kompetensi yang harus
dipenuhi lebih tinggi tetapi masih pada tingkatan sedang, kelebihannya
pada SKU Penggalang Rakit kalimat-kalimat pernyataan sudah
memerlukan pemikiran yang lebih luas sesuai dengan perilaku yang akan
menuju kedewasaan. Kegiatan yang dilakukan sudah bersifat konkrit
dengan apa yang dilakukan sehari-hari, seperti pada kompetensi dapat
menjelaskan lebih rinci, membuat sesuatu, menceritakan dan
melaksanakan suatu kegiatan atau tindakan sesuai dengan pola pikir
mereka. Dan pada SKU Penggalang Terap kompetensi yang akan diukur
yaitu bagaimana seorang Penggalang sudah dapat melaksanakan perintah,
memimpin, berperan aktif dalam satuan, dan sudah mulai dapat
memanfaatkan kemampuan yang ia miliki untuk orang lain.
B. Akhlak Siswa
1. Pengertian Akhlak
Kata Akhlak berasal dari bahasa Arab, yang merupakan jamak dari al-
khuluq atau al-khulq, yang secara etimologi berarti tabiat, budi pekerti,
kebiasaan atau adat, keperwiraan, kesatriaan, kejantanan, agama, dan
kemarahan (al-gadab).10
Di dalam Ensiklopedi Pendidikan dikatakan bahwa “akhlak ialah budi
pekerti, watak, kesusilaan (kesadaran etik dan moral yaitu kelakuan baik
merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap Khaliknya dan
terhadap manusia”.11
10
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1994), h. 102 11
Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1976), h. 9
20
Di dalam al-Mujam al-Wasit disebutkan akhlak ialah “sifat yang
tertanam di dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam
perbuatan, baik dan buruk tanpa membutuhkan pemikiran dan
pertimbangan”.12
Menurut Ibnu Maskawih sebagai pakar dibidang akhlak mengatakan
bahwa akhlak adalah “sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya
untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan”.13
Al Ghazali memberi definisi akhlak sebagai berikut: Akhlak adalah suatu
sikap (bay’ah) yang mengakar dalam jiwa yang darinya lahir berbagai
perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu kepada pikiran dan
pertimbangan. Jika sikap itu yang darinya lahir perbuatan yang baik dan
terpuji, baik dari segi akal dan syara‟, maka ia disebut akhlak yang baik.
Dan jika yang lahir darinya perbuatan tercela, maka sikap tersebut disebut
akhlak yang buruk.14
Menurut Al Ghazali akhlak mempunyai tiga dimensi:
a. Dimensi diri, yakni orang dengan dirinya dan Tuhannya, seperti
ibadah dan shalat
b. Dimensi sosial, yakni masyarakat, pemerintah, dan pergaulannya
dengan sesamanya
c. Dimensi metafisis, yakni aqidah dan pegangan dasarnya.
Dengan demikian, akhlak itu mempunyai empat syarat, yaitu:
perbuatan baik dan buruk, kesanggupan melakukannya, mengetahuinya,
sikap mental yang membuat jiwa cenderung kepada salah satu dari dua
sifat tersebut, sehingga mudah melakukan yang baik atau yang buruk.
12
Ibrahim Anis, al-Mujam al-Wasit, Jilid I, (Cairo: Dar al-Ma‟arif, 1972), h. 202 13
Ibnu Maskawih, Tahzib al-Akhlak wa Tathir al-Arbitrasi’rad, (Mesir: al-Mathba‟ah al-
Mishriyah, 1934), h. 40 14
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf nilai-nilai akhlak/budipekerti dalam Ibadat dan Tasawuf,
(Jakarta: Karya Mulia, 2005), h. 28-29
21
Dan dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa
manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya,
sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik yang disebut dengan akhlak
yang mulia, atau perbuatan buruk yang disebut akhlak tercela sesuai
dengan pembinaannya.
2. Macam-macam Akhlak
a. Akhlak Al-Karimah
Akhlak Al-Karimah atau akhlak yang mulia amat banyak
jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan
dan manusia dengan manusia, akhlak yang mulia itu dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Akhlak Terhadap Allah
Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan
kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-
sifat terpuji demikian Agung sifat itu, yang jangankan manusia,
malaikatpun tidak akan mampu menjangkau hakikat-Nya.
Mengapa manusia harus berakhlak baik terhadap Allah
dikarenakan yaitu karena Allah telah menciptakan manusia dengan
segala keistimewaan dan kesempurnaannya, karena Allah
memberikan perlengkapan pancaindera hati nurani dan naluri
kepada manusia, karena Allah menyediakan berbagai bahan dan
sarana kehidupan yang terdapat di bumi, dan karena Allah telah
memuliakan dengan memberikan kemampuan menguasai daratan
dan lautan.15
Contoh akhlakul karimah terhadap Allah seperti selalu
Menauhidkan Allah, Takwa kepada Allah, Dzikrullah, Tawakal.
2. Akhlakul Karimah Terhadap Sesama Manusia
15
Ibid, h. 49-52
22
Akhlakul karimah terhadap sesama manusia pada dasarnya
bertolak kepada keseluruhan budi dalam menempatkan diri kita
dan menempatkan diri orang lain pada posisi yang tepat. Hal ini
merupakan refleksi dari totalitas kita dalam menghambakan diri
kepada Allah Swt. Sehingga akhlakul karimah yang kita alamatkan
terhadap sesama manusia semata-mata didasari oleh akhlakul
karimah yang kita persembahkan kepada-Nya.
Adapun bentuk-bentuk akhlak terhadap sesama manusia
diantaranya adalah jujur, ikhlas, amanah, tawadhu, sabar, kasih
sayang, pemaaf, penolong, berani, adil, rajin, disiplin, kreatif,
sederhana, baik sangka, dermawan, toleransi, berbakti kepada
orangtua dan iffah. Bila akhlakul karimah diamalkan oleh setiap
muslim dalam kehidupannya maka akan terwujud keharmonisan
atau kerukunan di antara sesama dan masyarakat.16
Contoh akhlakul karimah terhadap sesama seperti berbuat baik
kepada tetangga, dan suka menolong orang lain.
3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
Berakhlak yang baik pada diri sendiri dapat diartikan
menghargai, menghormati, menyayangi, dan menjaga diri sendiri
dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu sebagai
ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggung jawabkan
dengan sebaik-baiknya. 17
Manusia diciptakan oleh Allah Swt. Dengan segala
kelengkapan jasmaniah dan rohaniahnya. Manusia diciptakan
dengan dilengkapi rohani seperti akal pikiran, hati, naluri, nurani,
perasaan dan kecakapan batiniah atau bakat. Dengan kelengkapan
rohani ini manusia dapat memecahkan berbagai masalah yang
16
Heny Narendrany Hidayati, Pengukuran Akhlakul Karimah Mahasiswa, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2009), h. 13-14 17
Moh. Ardani, op.cit, h. 54-55
23
dihadapinya secara konseptual dan memberikan kasih sayang, yang
selanjutnya dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi,
kebudayaan dan peradaban yang mengangkat harkat dan
martabatnya. Untuk menjalankan perintah Allah dan bimbingan
Nabi Muhammad Saw. Maka setiap umat Islam harus berakhlak
dan bersikap sebagai berikut: Hindari minuman beracun/keras,
Hindarkan perbuatan yang tidak baik, Memelihara kesucian jiwa,
Pemaaf dan pemohon maaf, Sikap sederhana dan jujur,Hindari dari
perbuatan tercela, Sabar, Syukur, Amanah, Benar (Ash-Shidqu),
Menepati Janji (Al-Wafa’), dan Memelihara kesucian diri (Al-
Ifafah).
4. Akhlak Terhadap Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah segala
sesuatu yang di sekitar manusia, baik itu binatang, tumbuh-
tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. Pada dasarnya
akhlak yang diajarkan al-Qur‟an terhadap lingkungan bersumber
dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut
adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia
terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman,
pemeliharaan, serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai
tujuan penciptaannya.18
Contoh akhlakul karimah terhadap lingkungan dengan
memelihara dan menyantuni binatang serta memelihara dan
menyayangi tumbuh-tumbuhan.
b. Akhlak al-Mazmumah
Akhlak yang tercela secara umum adalah sebagai lawan atau
kebalikan dari akhlak yang baik. Namun ajaran Islam tetap
18
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 152
24
membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar dapat dipahami
dengan benar, dan dapat diketahui cara-cara menjauhinya.
Berdasarkan petunjuk ajaran Islam dijumpai berbagai macam
akhlak tercela, diantaranya: Syirik, Berbohong, Takabur (sombong),
Dengki, Bakhil, Kufur, Nifaq dan Fasiq, Ujub, Mengumpat dan
mengadu domba, dan bersifat riya‟.
Lebih lanjut keadaan jiwa itu adakalanya menampakkan sifat labil
di dorong oleh fitrah manusia untuk melakukan atau tak melakukan
perbuatan seperti takut dan lain-lain. Selain itu suasana jiwa
adakalanya dipengaruhi adat istiadat, seperti orang terbiasa jujur,
dermawan.
Berbeda dengan etika dan moral yang lebih menampilkan aspek
lahiriah, maka akhlak mencakup perbuatan atau keadaan lahir dan
batin. Dalam hubungan ini Allah berfirman dalam al-Qur‟an sebagai
berikut:
ها وها بطي وٱلإثن وٱلبغى بغير وا حرم ربى ٱلفىحش ها ظهر ه قل إ
ا وأى تقىلىا على ٱلله ها لا تعلوى زل بهۦ سلط ٱلحق وأى تشركىا بٲلله ها لن ي
“Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji,
baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa,
melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan)
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan
hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap
Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-A‟raaf : 33)
Ayat diatas menyatakan bahwa Allah mengharamkan segala
perbuatan keji baik yang nampak maupun yang tersembunyi dalam
batin manusia. Rohani manusia sebagaimana jasmaninya, dapat
terkena penyakit dan justru penyakit rohani itu yang lebih
membahayakan dan apabila penyakit rohani manusia itu telah
mencapai puncaknya, maka terjadilah apa yang disebut “krisis akhlak”
yakni keadaan genting dimana akhlak telah demikian rusaknya
25
sehingga menyebabkan terjadinya kemerosotan moral dalam
kehidupan manusia.19
3. Tujuan Akhlak
Tujuan akhlak adalah untuk memberikan pedoman atau petunjuk bagi
manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang buruk. Dan
setelah dapat membedakannya maka kita harus memilih yang baik dan
meninggalkan yang buruk. Mengerjakan yang baik secara terus menerus
akan menjadi kebiasaan dan sifat, yang akhirnya menjadi kepribadian. Dan
apabila akhlak ditegakkan akan membentuk individu dan masyarakat yang
suci, selalu menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan dalam semua aspek
kehidupan. Dan setiap muslim yang berakhlak baik dapat memperoleh
Ridha Allah Swt dalam setiap perbuatannya, dapat memiliki kepribadian
muslim yang sesuai dengan ajaran Islam, dan mendapatkan kemuliaan
serta terhindar dari perbuatan yang tercela.20
4. Manfaat Akhlak
Orang yang berakhlak karena ketakwaan kepada Tuhan semata-mata,
maka dapat menghasilkan kebahagiaan, antara lain:
a. Mendapatkan tempat yang baik di dalam masyarakat
b. Akan disenangi orang dalam pergaulan
c. Akan dapat terpelihara dari hukuman yang sifatnya manusiawi
dan sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan
d. Orang yang bertakwa dan berakhlak mendapat pertolongan dan
kemudahan dalam memperoleh keluhuran, kecukupan dan
sebutan yang baik
e. Jasa manusia yang berakhlak mendapat perlindungan dari segala
penderitaan dan kesukaran.
19
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf nilai-nilai akhlak/budipekerti dalam Ibadat dan Tasawuf,
(Jakarta: Karya Mulia, 2005), h. 59-60 20
Rosihon Anwar, Akidah Akhlak, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 211-212
26
Dengan bekal akhlak yang baik maka seseorang dapat mengetahui
batas mana yang baik dan batas mana yang buruk. Juga dapat
menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya, dengan maksud dapat
menempatkan sesuatu pada proporsi yang sebenarnya.21
5. Faktor Pembentukan Akhlak Siswa
Akhlak adakalanya merupakan insting yang tumbuh tanpa memerlukan
latihan, namun mayoritas akhlak manusia terbentuk karena latihan atau
pengaruh dari dalam dan luar diri manusia. Jadi jelas bahwa akhlak
seseorang itu dapat dirubah, sebagaimana manusia dapat mengubah tabiat
binatang yang liar menjadi jinak. Sebagai contoh pula seperti biji buah
apel tidak akan dapat menjadi buah apel tanpa diolah (dengan cara ditanam
dan dirawat) oleh manusia, begitu juga dengan akhlak, akhlak yang baik
tidak akan bisa tumbuh dan bermanfaat bagi manusia apabila manusia itu
tidak ingin untuk melatih, merawat dan merubahnya kearah yang lebih
baik. Apabila akhlak tercela yang dimiliki seseorang tidak diperbaiki
untuk menjadi yang lebih baik maka selama ia hidup akhlak yang tercela
akan mengiringi kehidupannya sehari-hari.
6. Upaya Dalam Mendidik Akhlak Siswa
Pendidikan akhlak bagi siswa mutlak harus dilaksanakan upaya-upaya
yang dapat dilaksanakan antara lain:
a. Memantapkan pelaksanaan agama, yang tidak hanya terbatas pada
shalat, puasa, haji, zakat tetapi harus mencakup keseluruhan hidup
dan menjadi pengendali dalam segala tindakan. 22
b. Menciptakan rasa aman dalam keluarga dan masyarakat, rasa aman
merupakan faktor yang mempengaruhi akhlak, diantara faktor
timbulnya kerusakan moral adalah perasaan gelisah dan kurang
21
Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h. 26 22
Zakiah Darajat, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang,
1977), h. 66
27
aman. Rasa aman ini harus diciptakan oleh keluarga dan
pemerintah (aparat terkait).
c. Memperbanyak bimbingan dan penyuluhan untuk mengarungi
kegelisahan siswa dalam menghadapi problem hidup baik itu
konsultasi di lingkungan sekolah maupun badan konsultasi di
masyarakat.
d. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal
perkembangan pribadi yang wajar.
e. Pengisian waktu luang, pengaturan untuk mengisi waktu luang
harus terprogram dengan baik dan menyenangkan. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan memberikan latihan keterampilan,
pengembangan minat dan bakat, yang dapat memberikan
kegembiraan dan kepuasan bagi yang mempunyai bakat.
f. Pendidikan akhlak harus menggunakan seluruh kesempatan,
berbagai sarana termasuk teknologi modern, kesempatan berkreasi,
pameran, kunjungan, berkemah, sebagai peluang untuk membina
akhlak. Demikian juga sarana seperti masjid, radio, televisi, taman,
internet dan sebagainya.
C. Kajian Penelitian Relevan
1. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah skripsi yang
dilakukan oleh Nurul Hidayah (2010) dengan judul “Efektivitas
kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka dalam Menanamkan Nilai-nilai
Agama Islam di MAN Wates I Kulon Progo, Yogyakarta”. Dari
analisis diperoleh kesimpulan bahwa penanaman nilai-nilai agama
Islam dalam kegiatan ekstrakulikuler pramuka di MAN Wates I Kulon
Progo dinyatakan efektif, karena didalam kegiatan tersebut ditanamkan
nilai-nilai akhlak yang meliputi nilai kedisiplinan, nilai kemandirian,
nilai kepemimpinan, nilai kesederhanaan, nilai persaudaraan, nilai
kedewasaan, dan nilai kesabaran.
Terdapat perbedaan antara penelitian Nurul Hidayah dengan peneliti
sendiri yang terletak pada materinya. Nurul Hidayah menerapkan nilai-
28
nilai islam pada tingkat sekolah menengah atas yang pola pikirnya
sudah mendekati sikap-sikap seperti disebutkan diatas yang sebagian
besar siswa sudah memiliki sikap kedewasaannya masing-masing.
Sedangkan, peneliti hanya memfokuskan pada pengaruh kegiatan
pramuka tersebut dengan akhlak siswa jadi apakah ada pengaruhnya
antara kegiatan pramuka dengan akhlak siswa dengan materi
pengamatan secara umum pada siswa sekolah menengah pertama yang
pola pikir dan pengalaman pembentukan akhlaknya masih dalam
proses berkembang.
2. Penelitian yang relevan yang kedua adalah skripsi yang dilakukan oleh
Fitri Anggriani (2013) dengan judul “ Pengaruh Kegiatan Pendidikan
Kepramukaan terhadap Perilaku Peserta Didik SMAN 1 Sungai
Kakap, Pontianak, Kalimantan Barat”. Pada penelitian tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara kegiatan
pendidikan kepramukaan terhadap perilaku peserta didik SMAN 1
Sungai Kakap melalui penerapan pembelajaran sehari-hari dan sesuai
dengan isi Dasa Darma Pramuka.
Terdapat persamaan dan perbedaan pula pada penelitian Fitri
Anggriani dengan peneliti sendiri, persamaannya yaitu terletak pada
aspek penilaian penelitian, yaitu dengan menggunakan penerapan
pembelajaran dengan mengungkap isi dan tujuan pada Dasa Darma
Pramuka. Sedangkan perbedaannya yaitu Fitri Anggriani selain
meneliti aspek pada isi Dasa Darma ia juga menggunakan penilaian
pada aspek bertahan hidup dan bermasyarakat karena Fitri Anggriani
meneliti pada siswa SMAN yang sudah dapat berfikir lebih mendalam
lagi tentang cara bertahan hidup dan bermasyarakat tetapi peneliti
sendiri tidak terlalu fokus dan terperinci hanya pada penilaian perilaku
sehari-hari siswa dengan mengacu pada pola pikir siswa di sekolah
menengah pertama.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Kembangan yang beralamat Jl.
Jeruk Manis Kav. DKI Blok VI Kelurahan Meruya Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat. Penelitian ini dimulai sejak bulan Mei sampai
Juli tahun 2014.
B. Metode Penelitian
Skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.23
Metode yang digunakan adalah survei yang pada
umumnya menggunakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau
individu dalam jangka waktu yang bersamaan dan jumlahnya biasanya
cukup besar.24
Juga dengan menggunakan teknik korelasional, yaitu teknik
analisis statistik mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih.25
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.26
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2011), h. 8. 24
Winarno Surakhmat, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung : Tarsito, 1980) h. 141. 25
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 188. 26
Sugiyono, op. cit, h. 80.
30
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-
siswi di SMP Kembangan khususnya kelas VIII yang sedang
mengikuti kegiatan pramuka disekolah yang berjumlah 45orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi misalnya dikarenakan
keterbatasan dana, waktudan tenaga, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Atau bisa disebut
juga sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.27
Karena
populasinya hanya ada 45 orang, maka untuk sampelnya diambil
seluruh siswa-siswi yang aktif mengikuti kegiatan pramuka tersebut,
yakni 45 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang akan diperlukan dalam penelitian
ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data :
1. Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistesmatis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena,
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan
untuk mencapai tujuan tertentu.28
Dalam observasi ini penulis langsung mengamati siswa-siswi SMP
Kembangan Jakarta Barat untuk menambah informasi secara nyata
dalam hubungannya antara kegiatan pramuka dengan akhlak siswa.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat penelitian yang
dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun
27
Ibid, h. 81. 28
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: prinsip, teknik dan prosedur, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 153.
31
tidak langsung dengan peserta didik atau narasumber.29
Wawancara
yang akan digunakan adalah wawancara terstruktur. Wawancara ini
bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk informasi tertentu dari
semua informan, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan
dengan ciri-ciri setiap responden.
Dalam wawancara ini teknik pengumpulan informasi yang
dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab baik langsung
maupun tidak langsung kepada Kepala SMP Kembangan dan Pembina
Pramuka di SMP Kembangan.
Data dari observasi dan wawancara tersebut dijadikan sebagai data
awal bagi penulis yang telah dipaparkan pada bab I, tentang latar
belakang masalah, identifikasi masalah dan perumusan masalah.
3. Angket ( Kuesioner )
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.30
Angket dalam penelitian ini yaitu untuk variabel kegiatan pramuka
( variabel X ) menggunakan pilihan ganda dengan tipe pilihan yaitu
Selalu ( S ), Sering ( SR ), dan Tidak Pernah ( TP ). Sedangkan untuk
variabel akhlak siswa ( variabel Y ) digunakan skala sikap dengan tiga
pilihan yaitu Setuju ( S ), Tidak Setuju ( TS ), dan Tidak Tahu ( TT ).
Untuk penskorannya antara variabel X dan Y sama, yaitu :
Variabel X : Selalu : 3
Sering : 2
Tidak Pernah : 1
Variabel Y : Setuju : 3
Tidak Setuju : 2
Tidak Tahu : 1
29
Ibid, h. 157. 30
Sugiyono, op. cit, h. 142.
32
Tabel 3.1Kisi-kisi Angket
Kegiatan Pramuka ( Variabel X )
Sub Variabel Indikator Nomor
Soal
Taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
- Saya menjalankan shalat wajib 5
waktu
- Saya memberikan sedekah minimal
1 minggu sekali
- Selesai shalat magrib saya membaca
al-Quran
- Saya membaca doa ketika memulai
dan mengakhiri aktifitas
1
2
3
4
Cinta alam dan kasih
sayang sesama manusia
- Saya membuang sampah pada
tempatnya
- Saya menanam pohon dan menjaga
lingkungan sekitar
- Saya turut prihatin terhadap orang
yang mengalami musibah
- Saya melakukan kerja bakti bersama
warga
5
6
7
8
Patriot yang sopan dan
kesatria
- Saya menyapa dan mengucapkan
salam kepada orang yang baru
ditemui
- Saya mencium tangan guru atau
orang yang lebih tua dari saya
- Saya datang ke sekolah tepat waktu
- Saya membantu pekerjaan orang tua
dirumah
9
10
11
12
Patuh dan suka
bermusyawarah
- Saya mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan guru
- Saya berpakaian rapi di sekolah
13
14
33
- Saya mengikuti kegiatan kemah
dalam kegiatan pramuka di sekolah
15
Rela menolong dan tabah - Saya menegur teman yang suka
mengejek teman yang lainnya
- Saya bersabar dalam menerima
kesulitan
- Saya meminjamkan pulpen kepada
teman yang tidak membawa ketika
belajar di kelas
16
17
18
Rajin, terampil dan
gembira
- Saya melaksanakan piket sesuai
jadwal di kelas
- Saya bermain bersama teman-teman
saat jam istirahat
- Saya menghibur teman yang sedang
bersedih
19
20
21
Hemat, cermat dan
bersahaja
- Saya menyisihkan uang jajan untuk
di tabung
- Saya membelanjakan uang jajan
hanya untuk hal yang bermanfaat
- Saya membayar uang kas yang telah
ditetapkan di kelas
22
23
24
Disiplin, berani dan setia - Saya mengikuti kegiatan pramuka di
setiap pertemuan
- Saya mengakui kesalahan saat saya
melanggar peraturan
- Saya menjaga nama baik sekolah
25
26
27
Bertanggung jawab dan
dapat dipercaya
- Saya mengumpulkan tugas yang
diberikan oleh guru tepat waktu
- Saya menyampaikan pesan yang
diberikan guru untuk orangtua
28
29
34
Suci dalam pikiran,
perkataan dan perbuatan
- Saya menghargai pendapat orang
lain
- Ketika sedang mengerjakan ulangan,
saya tidak mencontek
30
31
Tabel 3.2Kisi-kisi Angket
Akhlak Siswa ( Variabel Y )
Sub
Variabel Indikator
Nomor Soal
Positif Negatif
Akhlak
Terhadap
Allah
- Ketika sudah masuk waktu shalat maka
harus segera melaksanakan shalat
- Selalu berprasangka baik kepada Allah
- Orang suka memakai jimat untuk
mendapatkan ilmu kekebalan
- Beribadah sesuai dengan sunnah
Rasulullah
- Rajin shalat berjamaah agar dikatakan
sebagai orang alim
- Melaksanakan segala perintah Allah
sebagai rasa kecintaan kepada Allah
1
2
4
6
3
5
Akhlak
Terhadap
Sesama
Manusia
- Mentaati perintah orang tua adalah hal
yang baik
- Orang yang mengalami kesusahan harus
selalu di tolong
- Menyisihkan rezeki kita untuk orang yang
membutuhkan
- Mengejek apabila orang lain memiliki
kekurangan
7
8
9
10
Akhlak
Terhadap
- Memetik tumbuhan secara sembarangan
merupakan perbuatan dosa
11
35
Lingkung
an
- Mencorat-coret tembok merupakan
perbuatan yang kreatif
- Menebang pohon sembarangan untuk
dimanfaatkan kayunya
12
13
Akhlak
Terhadap
Diri
Sendiri
- Malu disaat melakukan kesalahan
- Mandi dan selalu membersihkan diri
sebagai salah satu perilaku hidup sehat
- Sinta memilih-milih teman dalam bergaul
- Ketika mendapat musibah hendaklah
bersabar dan tetap bersemangat
- Joni meraih peringkat pertama dikelas
karena semata-mata hasil usahanya sendiri
- Menutupi kesalahan diri sendiri dengan
cara berbohong
- Menyombongkan diri dengan kelebihan
yang dimiliki
- Bahagia apabila melihat orang lain
mengalami kesusahan
- Memakan makanan yang halal dan sehat
14
15
17
21
22
16
18
19
20
E. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis dengan 2 cara
yaitu analisis deskriptif statistik dan analisis inferensial statistik.
Analisis deskriptif adalah analisis untuk mengungkapkan keadaan
atau karakteristik data sampel untuk masing-masing variabel penelitian
secara tunggal, analisis ini dilakukan dengan menggunakan statistik
deskriptif yang meliputi tabel distribusi, frekuensi, grafik, ukuran
pemusatan (rata-rata, median, modus, dan quartil), dan ukuran penyebaran
(rentang, standard deviasi, koefisien varians, skewness, dan kurtosis).
Analisis inferensial adalah analisis untuk menarik kesimpulan untuk
36
∑ - (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
menggeneralisasi populasi berdasarkan hasil pengujian hipotesis dari data
sampel.31
F. Hipotesis
1. Hipotesis Penelitian
: Tidak terdapat korelasi positif dan signifikan antara kegiatan
pramuka dengan akhlak siswa
: Terdapat korelasi antara kegiatan positif dan signifikan
pramuka dengan akhlak siswa
2. Hipotesis Statistik
Berdasarkan pada rumusan masalah yaitu terdapatkah hubungan
yang positif dan signifikan antara mengikuti kegiatan pramuka dengan
akhlak siswa. Data ke dua variabel adalah data rasio, oleh karena itu
teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan
hipotesis statistik yang digunakan yaitu :
: 0
: > 0
: Jika r hitung (rxy) sama atau lebih kecil dari pada r tabel maka, di
terima
: Jika r hitung (rxy) lebih besar dari pada r tabel maka, diterima dan
di .
Untuk analisis hipotesis statistik digunakanlah rumus Korelasi
Product Moment yaitu : Tabel 3.3 Rumus Korelasi Product Moment
31
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Pedoman Penulisan
Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011), h. 58
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
1. Sejarah Singkat SMP Kembangan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kembangan merupakan bagian
dari Yayasan Al-Husna yang didirikan pada tanggal 24 April 1979,
berlokasi di Jalan Raya Jeruk Manis Kav. DKI Blok VI Meruya Utara
Kelurahan Meruya Utara Kecamatan Kembangan Jakarta Barat.
SMP Kembangan berdiri diataslahan perguruan seluas 1000 meter
persegi dan luas bangunan 800 meter persegi. SMP Kembangan
melaksanakan waktu pembelajaran yaitu pada siang hari, berdampingan
dengan MI Al-Husna yang melaksanakan waktu pembelajaran di pagi hari.
Berdirinya SMP Kembangan adalah buah dari perjuangan yang
panjang dari para pendirinya dan juga masyarakat yang membutuhkan
wadah pendidikan yang tetap mengedepankan nilai-nilai islami tetapi tetap
menyeimbangkan mutu pendidikan dasar Nasional dan perkembangan
modern ini.
Pembelajaran di SMP Kembangan mengikuti kurikulum Nasional yang
berada pada naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi
menambahkan kurikulum pelajaran-pelajaran setingkat Madrasah
Tsanawiyah (MTs) yaitu pelajaran-pelajaran fikih, Bahasa Arab, Sejarah
Kebudayaan Islam, Al-Quran Hadis, dan Akidah Akhlak sebagai pelajaran
muatan lokal (Mulok).
2. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi
Menciptakan siswa-siswi yang Berakhlaq Mulia Disiplin Berprestasi
Berlandaskan Iman dan Taqwa.
38
b. Misi
1. Menanamkan keimanan kepada siswa dengan berkewajiban
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
2. Menanamkan kepada siswa untuk berakhlaq mulia terhadap
orangtua, guru, dan sesama.
3. Menanamkan hidup disiplin, menghargai waktu dan tata tertib baik
di sekolah maupun masyarakat.
4. Menyelenggarakan bimbingan dan pembelajaran kepada siswa
sesuai kurikulum yang berlaku dengan efektif, efisien, dan tuntas.
5. Menyelenggarakan study kelompok mata pelajaran eksakta, sosial
dan bahasa untuk membangkitkan semangat dan prestasi belajar
siswa.
6. Menyelenggarakan kegiatan ekstra kulikuler untuk menyalurkan
minat dan bakat siswa.
7. Menyelenggarakan manajemen partisipatif dengan melibatkan
warga sekolah dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih,
nyaman, aman dan kekeluargaan.
c. Tujuan
1. Mendidik siswa/i menjadi insan yang berkarakter dengan dilandasi
keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.
2. Mendidik siswa/i menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya,
serta menghormati dan mentaati kedua orangtua dan guru-gurunya.
3. Mendidik siswa/i menjadi warga negara Indonesia yang mencintai
bangsa dan negaranya sertaa peduli kepada lingkungan dan
masyarakatnya, dengan berlandaskan Aqidah Islam, Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
4. Mendidik siswa/i menjadi insan Indonesia yang siap menyongsong
Era Globalisasi dengan memiliki kemampuan intelektual serta
menguasai keterampilan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
39
B. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan terhadap 45 responden yang terdiri dari atas
siswa-siswi kelas VIII SMP Kembangan Jakarta Barat. Variabel yang diukur
meliputi variabel kegiatan pramuka (X), dan akhlak siswa (Y). Data mentah
hasil penelitian akan disajikan dalam lampiran tersendiri.
Penyajian deskripsi data berurut-urut dimulai dari variabel kegiatan
pramuka siswa (X), dan akhlak siswa (Y) dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, dan grafik kombinasi histogram.
1. Variabel Kegiatan Pramuka Siswa
Skor kegiatan pramuka siswa yang telah diolah menghasilkan hasil
perhitungan yaitu skor terendah 57 dan skor tertinggi 79 dengan
rentang skor 79 jumlah kelas 6 dengan interval 13. Diperoleh rata-rata
skor sebesar 71,40, simpangan baku 5,10, modus 72, dan median
71,40. Data selengkapnya dan hasil perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 7 halaman 63 distribusi frekuensi disajikan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Nilai Responden Kegiatan Pramuka
Responden Nilai
A1 72
A2 71
A3 71
A4 74
A5 70
A6 73
A7 71
A8 78
40
A9 64
A10 62
A11 76
A12 77
A13 74
A14 73
A15 77
A16 73
A17 72
A18 73
A19 76
A20 72
A21 68
A22 69
A23 62
A24 73
A25 72
A26 66
A27 62
A28 68
A29 69
A30 72
A31 57
A32 63
A33 74
41
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
Kegiatan Pramuka Siswa
Nilai Frekuensi f. Kum f. Relatif (%)
57-69 13 13 0,29
70-83 32 45 0,71
45
1,00
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa siswa yang memiliki
keaktifan mengikuti kegiatan pramuka disekolah sebanyak 32 orang
siswa yang memperoleh nilai pada interval 70-83. Sedangkan siswa
yang kurang aktif pada kegiatan pramuka disekolah sebanyak 13 orang
siswa yang memperoleh nilai dengan interval 57-69.
A34 77
A35 70
A36 75
A37 78
A38 79
A39 78
A40 79
A41 72
A42 66
A43 69
A44 75
A45 71
42
0
5
10
15
20
25
30
35
57-69 70-83
Series1
Tabel 4.3 Histogram Skor Kegiatan Pramuka Siswa
2. Variabel Akhlak Siswa
Skor akhlak siswa yang telah diolah menghasilkan hasil
perhitungan yaitu skor terendah 38 dan skor tertinggi 56 dengan
rentang skor 56 jumlah kelas 6 dengan interval 9. Diperoleh rata-rata
skor sebesar 44,82, simpangan baku 3,47, modus 43, dan median
44,82. Data selengkapnya dan hasil perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 8 halaman 65. distribusi frekuensi disajikan sebagai berikut :
Tabel 4.4 Nilai Responden Akhlak Siswa
Responden Nilai
B1 45
B2 41
B3 41
B4 38
B5 49
B6 43
43
B7 46
B8 43
B9 43
B10 43
B11 42
B12 43
B13 44
B14 50
B15 49
B16 44
B17 49
B18 42
B19 43
B20 45
B21 42
B22 44
B23 45
B24 46
B25 47
B26 46
B27 46
B28 48
B29 45
B30 48
B31 41
44
B32 45
B33 46
B34 48
B35 38
B36 41
B37 45
B38 39
B39 43
B40 51
B41 47
B42 44
B43 47
B44 56
B45 46
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Akhlak Siswa Siswa
Nilai f f. Kum f. Relatif (%)
38-47 36 36 0,80
48-56 9 45 0,20
45
1,00
Berdasarkan tabel distribusi diatas, dapat diketahui bahwa siswa
yang paling banyak adalah siswa yang berakhlak sedang sampai
rendah, yaitu 36 orang siswa yang memperoleh nilai interval 38-47.
45
0
5
10
15
20
25
30
35
40
38-47 48-56
Series1
Sedangkan yang memiliki akhlak baik ada 9 orang siswa yang
memperoleh nilai pada interval 48-56.
Tabel 4.6 Histogram Skor Akhlak Siswa
C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas terhadap variabel penelitian menggunakan uji
Lillefors (L0). Perhitungan hasil uji normalitas secara lengkap dapat
dilihat pada rangkuman hasil analisis disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data
No. Variabel L0 L tabel Kesimpulan
1. X 0,765 0,886 Normal
2. Y 0,757 0,886 Normal
Keterangan Variabel :
X : Kegiatan pramuka siswa
Y : Akhlak siswa
Hasil perhitungan tersebut menunjukan seluruh nilai L0 lebih kecil
dari Ltabel, yaitu : pada X harga L0 =0,765 Ltabel = 0,886, maka
46
diketahui bahwa data normal, dan pada Y harga L0 = 0,757 Ltabel =
0,886 dengan demikian data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Dalam perhitungan penelitian ini dilakukan uji homogenitas seperti
terdapat pada lampiran 9 halaman 67 Hasil selengkapnya dapat
disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data
Diperoleh bahwa nilai Fhitung = 1,20 <F tabel = 110,90 dengan
demikian data berdistibusi homogen.
3. Uji Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data diperolehlah hasil x= 3213,y=
2017,xy= 144092,x2= 230553,y2= 90937,(x)2= 10323369,(y)2=
4068289, data lengkap akan dilampirkan pada lampiran 10 halaman
68-70sehingga di konsultasikan dalam rumus korelasi product moment
yaitu:
Dengan perhitungan :
rxy = 45 x 144092 – (3213)(2017)
| 45 x 230553 – (3213) 2
|| 45 x 90937 - (2017)2|
= 6484140 -6480621
√[51516] [23876]
Sampel n db=(n-1) Fhitung= F tabel=
Pramuka 45 44 1,20 110,90
Akhlak 45 44
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
47
= 3519
√1229996016
= 3519
35071,29903
rxy = 0,100338456atau 0,10
Dengan perolehan rxy= 0,10 kemudian dikonsultasikan dengan
rtabelpada derajat kebebasan (n-2) = 43untuk taraf signifikansi 5%
diperoleh sebesar 0,297 dan pada taraf signifikansi 1% diperoleh
sebesar 0,384. Dengan demikian rxy<rtabel 5% (0,301), rxy< rtabel 1%
(0,389) atau (0,10 < 0,301 < 0,389).
Setelah rxydikonsultasikan dengan rtabelbaik pada taraf signifikansi
5% maupun taraf signifikansi 1% ternyata nilai rxylebih rendah. Oleh
karena itu pengujian hipotesis ini menerima H0 dan menolak Ha
sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan pramuka memiliki korelasi
yang sangat rendah atau tidak signifikan terhadap akhlak siswa. Dan
bisa dikatakan bahwa kegiatan pramuka tidak memiliki hubungan
dengan akhlak siswa.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh
bahwa Haditolak danH0diterima yang menyatakan kegiatan pramuka tidak
terdapat korelasi positif atau signifikan terhadap akhlak siswa pada taraf
signifikansi 5 % atau 0,05.
Artinya, walaupun kegiatan pramuka itu adalah kegiatan yang positif,
kegiatan yang dapat membentuk karakter seseorang dan kegiatan yang
menyenangkan tetapi kurangnya dukungan dari sekolah, para guru atau
pembina dan orangtua di sekolah ini dalam mempromosikan dan memotivasi
siswa untuk mengikuti kegiatan pramuka sehingga keaktifan siswa dalam
48
mengikuti semua kegiatan pramuka menjadi rendah. Dan pada akhirnya
kegiatan pramuka tidak memiliki pengaruh bagi akhlak siswa dan
perkembangan jiwa sosial siswa.
E. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna, dikarenakan
penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya:
1. Keterbatasan pengetahuan peneliti, baik dalam hal teori, pemikiran,
pengamatan, dan tindak lanjut penelitian.
2. Peneliti juga memiliki keterbatasan dalam menentukan instrumen
penelitian dan metodelogi penelitian.
3. Keterbatasan pula dilihat dalam perumusan angket dan perumusan hasil
penelitian yang masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan.
4. Secara menyeluruh penelitian ini masih mengalami keterbatasan
dikarenakan keterbatasan biaya, waktu penelitian dan tenaga peneliti.
49
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis yang menggunakan uji korelasi
product moment, diperoleh harga r hitung = 0,10 dan r tabel = 0,297 karena r
hitung< r tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak. Diterimanya Hoberarti bahwa
kegiatan pramuka di SMP Kembangan Jakarta Barat tidak terdapat hubungan
dengan akhlak siswa yang bisa disebabkan karena kurangnya sosialisasi
terhadap kegiatan pramuka itu sendiri dari para pembina maupun pelatih
pramuka. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
antara kegiatan pramuka dengan akhlak siswa.
B. Implikasi
Secara keseluruhan manfaat kegiatan pramuka sangatlah baik bagi tumbuh
kembang siswa khusunya akhlak mereka, yang seharusnya kegiatan pramuka
itu memberi pengaruh positif bagi akhlak siswa tetapi pada saat ini dan
khususnya disekolah ini, kurangnya dukungan dan minat siswa dalam kegiatan
pramuka yang menyebabkan perkembangan akhlak mereka tidak terlalu
terpengaruh positif. Berdasarkan kesimpulan diatas yang menyatakan bahwa
kegiatan pramuka tidak berpengaruh bagi akhlak siswa. Maka implikasi
sebagai berikut. Pertama, bahwa sebaiknya para pembina dan pelatih
meningkatkan sosialisasi tentang kegiatan pramuka yang mendidik dan
menyenangkan agar minat siswa kembali bangkit. Kedua, agar para pembina
dan pelatih meningkatkan kemampuan kepramukaan mereka agar penerapan
kepada siswa lebih baik dan berkembang lagi. Ketiga, agar pihak sekolah baik
kepala sekolah dan para guru serta peran orangtua memberikan dukungan dari
segi moral dan material atau sarana prasarana secara optimal agar siswa
mendapatkan ilmu dan kecakapan hidup secara utuh dan bermanfaat bagi
kehidupannya kelak.
50
C. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut :
1. Bagi pembina dan pelatih diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
mereka agar penerapan dalam setiap kegiatan yang dilakukan dapat
menarik perhatian dan semangat siswa.
2. Bagi kepala sekolah, para dewan guru, orangtua maupun masyarakat
pada umumnya dapat memberikan dukungan semangat, sarana
prasarana yang diperlukan secara lengkap agar kegiatan pramuka lebih
aktif dan efektif bagi siswa.
3. Bagi siswa sebaiknya lebih aktif lagi mengikuti kegiatan pramuka agar
manfaat dari kegiatan pramuka dapat diserap secara optimal dan
berguna bagi mereka. Karena kegiatan pramuka adalah kegiatan yang
positif dan tidak merugikan.
4. Kepada para peneliti atau pihak-pihak tertentu yang berminat pada
kegiatan penelitian dapat melakukan penelitian mengenai kegiatan
pramuka dalam hubungannya dengan akhlak siswa yang lebih baik dan
lebih menyeluruh lagi.
51
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Rosihan, Akidah Akhlak, Bandung: Pustaka Setia, 2008.
Ardani, Moh, Akhlak Tasawuf nilai-nilai akhlak/budipekerti dalam Ibadat dan
Tasawuf, Jakarta: Karya Mulia, 2005.
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran: prinsip, teknik dan prosedur, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1994.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Pedoman
Penulisan Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
Hidayati, Heny Narendrany, Pengukuran Akhlakul Karimah Mahasiswa, Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2009
Ibrahim Anis, al-Mujam al-Wasit, Jilid I, Cairo: Dar al-Ma‟arif, 1972
Ibnu Maskawih, Tahzib al-Akhlak wa Tathir al-Arbitrasi’rad, Mesir: al-
Mathba‟ah al-Mishriyah, 1934
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Revitalisasi Gerakan Pramuka, Jakarta:
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2010.
-------, Panduan Praktis Membina Pramuka Penggalang dalam Pasukan
Penggalang, Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka DKI Jakarta,
2000.
-------, Panduan Membina Pramuka Luar Biasa (PLB), Jakarta: Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka DKI Jakarta, 2009.
Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Napitupulu, Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka (Dwisatya dan Dwidarma,
Trisatya dan Dasadarma, serta Ikrar), Jakarta: Pustaka Tunas Media, 2007.
Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
52
R. Atmasulistya, Endy, dkk, Panduan Praktis Membina Pramuka Penggalang
dalam Pasukan Penggalang, Jakarta: Kwartir Daerah Gerakan Pramuka,
2000.
Setyawan, Dari Gerakan Kepanduan ke Gerakan Pramuka, Jakarta: Pustaka
Tunas Media, 2010.
Sudijono,Anas,Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung :
Alfabeta, 2011.
Surakhmat, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung : Tarsito, 1980.
Sutriyono, dkk, Panduan Kegiatan Perkemahan dan Keterampilan Pramuka,
Jakarta: Kwartir Daerah Gerakan Pramuka, 1999.
53
Lampiran 1
ANGKET KEGIATAN PRAMUKA
SMP KEMBANGAN JAKARTA BARAT KELAS VIII
A. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas kamu dengan lengkap pada tempat yang telah
tersedia
2. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan teliti, dan tanyakan apabila
ada yang belum jelas
3. Setelah mengisi angket ini supaya dikembalikan lagi
4. Atas perhatian dan pengisian angket ini saya ucapkan terimakasih.
5. Berilah tanda √ pada kolom Selalu ( S ), Sering ( SR ), dan Tidak
Pernah ( TP ) sesuai dengan yang kamu pilih !
B. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
C. Pertanyaan
No. Pernyataan Pilihan
S SR TP
1 Saya menjalankan shalat wajib 5 waktu
2 Saya memberikan sedekah minimal 1 minggu sekali
3 Selesai shalat maghrib saya membaca Al-Qur‟an
4 Saya membaca doa ketika memulai dan mengakhiri aktifitas
5 Saya membuang sampah pada tempatnya
6 Saya menanam pohon dan menjaga lingkungan sekitar
7 Saya turut prihatin terhadap orang yang mengalami musibah
8 Saya melakukan kerja bakti bersama warga
9 Saya menyapa dan mengucapkan salam kepada orang yang
baru ditemui
10 Saya mencium tangan guru atau orang yang lebih tua dari
saya
11 Saya datang ke sekolah tepat waktu
54
12 Saya membantu pekerjaan orang tua dirumah
13 Saya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
14 Saya berpakaian rapi di sekolah
15 Saya mengikuti kegiatan kemah dalam kegiatan
pramuka di sekolah
16 Saya menegur teman yang suka mengejek teman yang
lainnya
17 Saya bersabar dalam menerima kesulitan
18 Saya meminjamkan pulpen kepada teman yang tidak
membawa pulpen ketika belajar di kelas
19 Saya melaksanakan piket sesuai jadwal di kelas
20 Saya bermain bersama teman-teman saat jam istirahat
21 Saya menghibur teman yang sedang bersedih
22 Saya menyisihkan uang jajan untuk ditabung
23 Saya membelanjakan uang jajan hanya untuk hal yang
bermanfaat
24 Saya membayar uang kas yang telah ditetapkan di kelas
25 Saya mengikuti kegiatan pramuka di setiap pertemuan
26 Saya mengakui kesalahan saat saya melanggar
peraturan
27 Saya menjaga nama baik sekolah
28 Saya mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru
tepat waktu
29 Saya menyampaikan pesan yang diberikan guru untuk
orangtua
30 Saya menghargai pendapat orang lain
31 Ketika sedang mengerjakan ulangan saya tidak mencontek
55
Lampiran 2
ANGKET AKHLAK SISWA
SMP KEMBANGAN JAKARTA BARAT KELAS VIII
A. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas kamu dengan lengkap pada tempat yang telah
tersedia
2. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan teliti, dan tanyakan apabila
ada yang belum jelas
3. Setelah mengisi angket ini supaya dikembalikan lagi
4. Atas perhatian dan pengisian angket ini saya ucapkan terimakasih.
5. Berilah tanda √ pada kolom Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) sesuai dengan yang
kamu pilih !
B. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
C. Pertanyaan
No. Pernyataan Pilihan
SS S TS STS
1 Ketika sudah masuk waktu shalat harus segera
melaksanakan shalat
2 Selalu berprasangka baik kepada Allah
3 Orang suka memakai jimat untuk mendapatkan
ilmu kekebalan
4 Beribadah sesuai dengan sunnah Rasulullah
5 Rajin shalat berjamaah agar dikatakan sebagai oleh
alim
6 Melaksanakan segala perintah Allah sebagai rasa
56
kecintaan kepada Allah
7 Mentaati perintah orang tua adalah hal yang baik
8 Orang yang mengalami kesusahan harus selalu di
tolong
9 Menyisihkan rezeki kita untuk orang yang
membutuhkan
10 Mengejek apabila orang lain memiliki kekurangan
11 Memetik tumbuhan secara sembarang merupakan
perbuatan dosa
12 Mencorat-coret tembok merupakan perbuatan yang
kreatif
13 Menebang pohon sembarangan untuk dimanfaatkan
kayunya
14 Malu disaat melakukan kesalahan
15 Mandi dan selalu membersihkan diri sebagai salah
satu perilaku hidup sehat
16 Sinta memilih-milih teman dalam bergaul
17 Ketika mendapat musibah hendaklah bersabar dan
tetap semangat
18 Joni meraih peringkat pertama di kelas karena
semata-mata hasil usahanya sendiri
19 Menutupi kesalahan sendiri dengan cara berbohong
20 Menyombongkan diri dengan kelebihan yang
dimiliki
21 Bahagia apabila melihat orang lain mengalami
kesusahan
22 Memakan makanan yang halal dan sehat
57
Lampiran 3 UJI VALIDITAS – ANGKET KEGIATAN PRAMUKA SISWA
Resp s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9
s1
0
s1
1
s1
2
s1
3
s1
4
s1
5
s1
6
s1
8
s1
9
s2
0
s2
1
s2
2
s2
3
s2
4
s2
5
s2
6
s2
7
s2
8
s3
0
s3
1 Jml
s1
7
s2
9
A1 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 72
3 3
A2 2 2 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 71
2 1
A3 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 71
3 3
A4 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 74
3 3
A5 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 70
3 3
A6 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 73
3 3
A7 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 71
2 2
A8 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 78
3 3
A9 2 1 1 2 2 1 3 1 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 1 64
3 3
A10 2 1 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 62
3 3
A11 2 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 76
2 3
A12 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 77
2 3
A13 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 74
2 3
A14 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 1 73
3 3
A15 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 77
3 3
A16 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 73
3 3
A17 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 72
3 3
A18 2 2 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 73
2 2
A19 2 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 76
2 3
A20 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 72
3 2
58
A21 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 68
3 3
A22 2 2 3 3 3 1 3 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 69
3 3
A23 2 3 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 63
3 3
A24 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 73
3 2
A25 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 72
3 3
A26 2 3 3 2 3 3 1 2 3 3 2 3 3 2 1 1 2 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 66
3 3
A27 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 62
3 3
A28 2 2 1 2 3 1 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 68
3 3
A29 2 2 1 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 69
3 3
A30 2 2 1 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 72
3 3
A31 2 2 1 2 3 1 2 1 1 2 3 2 2 2 1 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 57
3 3
A32 2 2 1 2 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 63
2 3
A33 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 74
3 3
A34 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 77
3 3
A35 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 70
2 3
A36 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 75
3 3
A37 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 78
3 3
A38 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 79
3 3
A39 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 78
3 3
A40 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 79
3 3
A41 3 2 3 3 2 1 3 1 2 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 72
3 3
A42 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 66
3 3
A43 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 69
3 3
A44 2 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3 3 3 2 75
3 3
A45 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 71
3 3
59
r-hitung
0,
1
9
0,
2
7
0,
3
8
0,
4
3
0,
1
3
0,
2
8
0,
4
4
0,
3
4
0,
3
6
0,
3
1
0,
1
2
0,
3
5
0,
2
6
0,
4
8
0,
5
1
0,
6
0
0,
2
6
0,
2
9
0,
2
6
0,
3
0
0,
3
0
0,
4
0
0,
5
0
0,
1
8
0,
2
7
0,
2
9
0,
3
2
0,
4
1
0,
0
9
-
0,
0
9
-
0,
03
t-hitung
2,
9
0
3,
4
8
4,
2
2
4,
5
2
2,
4
1
3,
5
5
4,
5
7
3,
9
6
4,
0
9
3,
7
3
2,
2
8
3,
9
8
3,
4
0
4,
8
4
5,
0
2
5,
7
0
3,
3
8
3,
6
1
3,
4
0
3,
7
0
3,
6
6
4,
3
0
4,
9
7
2,
7
9
3,
4
5
3,
6
1
3,
7
9
4,
4
0
2,
0
1
#
NU
M
!
#N
U
M!
t-tabel
(95%)
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7
1,
7 1,7
ket
[V
alid]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
[
V
ali
d]
#N
UM
!
#N
UM!
60
Lampiran 4 UJI VALIDITAS – ANGKET AKHLAK SISWA
Resp s2 s3 s4 s5 s8 s10 s11 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19 s20 s21 s22 Jml
s1 s6 s7 s9 s12
B1 4 1 4 1 4 1 4 3 4 4 1 4 3 1 1 1 4 45
4 4 4 4 1
B2 4 1 4 3 4 2 1 1 1 4 2 3 4 1 1 1 4 41
4 4 4 4 1
B3 4 1 3 2 3 1 3 1 2 3 2 4 3 1 2 2 4 41
4 3 4 3 2
B4 3 1 4 2 4 1 1 3 2 4 1 4 1 1 1 1 4 38
4 4 4 4 1
B5 4 2 4 2 4 1 4 3 3 4 1 4 4 2 2 1 4 49
4 4 4 4 2
B6 4 2 2 1 4 2 2 4 2 4 1 4 4 1 1 1 4 43
4 4 4 4 1
B7 4 1 4 2 3 1 4 1 3 4 3 4 4 2 1 1 4 46
4 3 4 3 1
B8 4 1 3 2 3 1 4 2 3 4 2 4 3 1 1 1 4 43
4 4 4 4 2
B9 4 1 3 2 3 1 4 2 4 3 1 3 4 1 1 2 4 43
4 3 4 3 1
B10 4 2 3 2 3 1 2 2 3 4 1 4 3 2 2 1 4 43
4 4 4 3 1
B11 3 1 2 2 3 2 2 3 3 4 1 4 3 2 1 2 4 42
4 4 4 4 1
B12 4 1 4 1 4 1 4 2 3 4 1 4 3 1 1 1 4 43
4 4 4 4 1
B13 4 1 4 1 4 2 3 2 3 4 2 3 3 1 2 1 4 44
4 4 4 4 2
B14 4 1 3 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 1 1 1 4 50
4 4 4 4 1
B15 4 1 3 3 4 1 4 3 4 4 4 4 3 1 1 1 4 49
4 4 4 4 1
B16 4 1 4 2 4 1 2 3 3 4 1 4 4 1 1 1 4 44
4 4 4 4 2
B17 4 3 4 4 4 2 1 1 2 4 3 4 4 3 1 1 4 49
4 4 4 3 1
B18 4 1 4 1 4 2 1 3 3 4 1 3 4 1 1 1 4 42
4 4 4 4 1
B19 3 1 3 2 3 2 2 3 3 4 1 4 3 2 1 2 4 43
4 4 4 4 1
B20 4 2 4 2 3 1 4 1 4 4 1 4 3 1 2 1 4 45
4 4 4 4 1
B21 4 1 4 3 3 1 1 1 4 4 1 4 4 1 1 1 4 42
4 4 4 4 1
B22 4 1 4 2 4 1 3 1 3 4 3 3 4 1 1 1 4 44
4 4 4 4 1
B23 4 1 4 3 4 1 2 1 2 4 3 4 4 1 2 1 4 45
4 4 4 3 2
B24 4 1 4 3 4 1 1 3 3 4 3 4 3 2 1 1 4 46
4 4 4 4 2
B25 4 1 4 3 4 1 2 2 3 4 2 4 4 1 2 2 4 47
4 4 4 3 1
61
B26 4 1 4 3 4 1 2 1 3 4 3 4 4 1 2 1 4 46
4 4 4 3 2
B27 4 1 4 3 4 1 2 1 3 4 3 4 4 1 2 1 4 46
4 4 4 3 2
B28 4 1 4 2 3 2 4 3 3 4 2 4 4 1 2 1 4 48
3 4 3 3 1
B29 4 1 4 2 3 1 4 1 4 4 2 4 4 1 1 1 4 45
3 4 3 3 2
B30 4 1 4 3 4 1 3 3 4 4 3 4 3 1 1 1 4 48
4 4 4 4 1
B31 4 1 4 2 4 1 2 2 2 3 2 3 4 1 1 2 3 41
4 3 3 3 2
B32 4 2 4 4 4 4 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 4 45
3 4 4 4 1
B33 4 1 4 4 4 1 1 2 3 3 4 4 3 2 1 1 4 46
4 4 4 3 1
B34 4 1 4 1 4 1 2 4 4 4 3 4 4 2 1 1 4 48
4 4 4 4 1
B35 3 1 3 4 3 1 2 1 1 3 2 3 3 1 2 1 4 38
3 4 4 3 1
B36 4 1 3 1 4 1 3 1 4 4 1 4 3 1 1 1 4 41
4 4 4 4 1
B37 4 1 4 2 3 1 3 1 3 4 2 4 4 1 2 2 4 45
4 4 4 4 2
B38 1 1 4 1 4 3 3 1 1 4 1 4 4 1 1 1 4 39
4 4 4 4 3
B39 4 1 3 2 3 1 3 3 3 4 1 3 4 1 1 2 4 43
4 4 3 4 2
B40 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 1 4 4 1 1 1 4 51
4 4 4 4 1
B41 4 3 4 4 4 1 2 1 4 4 1 4 3 2 1 1 4 47
4 4 4 3 1
B42 4 1 4 3 3 1 3 1 3 4 2 4 4 1 1 1 4 44
4 4 4 4 2
B43 3 1 4 3 4 1 4 1 4 4 3 4 4 1 1 1 4 47
4 4 4 3 1
B44 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 4 3 3 3 2 4 4 56
3 3 3 2 2
B45 4 1 4 3 4 1 2 1 4 4 3 4 4 1 1 1 4 46
4 4 4 3 1
r-hitung
0,4
1
0,5
6
0,2
8
0,3
7
0,2
9
0,1
9
0,1
6
0,2
2
0,4
9
0,0
7
0,5
5
0,1
5 0,22 0,45 0,15 0,23
0,1
7
-
0,1
6
-
0,0
6
-
0,1
8
-
0,2
9
-
0,0
7
t-hitung
4,6
1
5,8
7
3,5
9
4,3
0
3,7
1
2,9
3
2,6
5
3,1
7
5,2
2
1,7
0
5,8
4
2,5
6 3,14 4,89 2,54 3,21
2,7
2
#NUM!
#NUM!
#NUM!
#NUM!
#NUM!
t-tabel
(95%) 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7
1,7 1,7 1,7 1,7 1,7
ket
[Va
lid]
[Va
lid]
[Va
lid]
[Va
lid]
[Va
lid]
[Va
lid]
[Va
lid]
[Va
lid]
[Va
lid]
[Va
lid]
[Va
lid]
[Va
lid]
[Vali
d]
[Vali
d]
[Vali
d]
[Vali
d]
[Va
lid]
#NU
M!
#NU
M!
#NU
M!
#NU
M!
#NU
M!
62
Lampiran 5
NILAI ANGKET KEGIATAN PRAMUKA SISWA KELAS VIII
NO NAMA NILAI
1 ADAM KURNIAWAN 72
2 EUIS DILALAH 71
3 IIS ROSMAWATI 71
4 MUHAMAD RIZKY 74
5 NUR ALISYA PUTRI NABILA 70
6 MAULUDI FIRMANSYAH 73
7 UTARI SAFITRI 71
8 DHIA AIDAH PUTRI 78
9 AKBAR RIZKI RAMADHAN 64
10 FAHMI WAHYU IRAWAN 62
11 ANDRI HERMAWAN PUTRA 76
12 NADIA AZZAHRA 77
13 PUTRI MAULINA 74
14 RIKA NOVITA SARI 73
15 MEGA INDIRA LESTARI 77
16 INDAH DWI KOMALASARI 73
17 ANDI SURYADI 72
18 ALGI HIMARWAN PUTRA 73
19 BAGAS PRASETYO 76
20 MAULIDDINNIA 72
21 MUHAMAD AZRIL DIMYATI 68
22 ALIEFA WAHYU AJIE NUGROHO 69
23 ADE SAPUTRA 62
24 LILIS SAHLIAH 73
25 AHMAD FAHRIZAL 72
26 NURAISAH 66
27 ARYA ADYATMA 62
28 NOVIA APRILIANI 68
29 ANDREZA SAPUTRA WAHYUNI 69
30 REVANZA AL MUJTABA 72
31 NURAISYAH 57
32 ANNISA ISLAMIATI 63
33 SUCI MUTIARA RAHMANI 74
34 OKTA NURUL SANIA 77
35 KRISMAN PRIMA 70
36 SYARIF ABDULLAH 75
37 MUHAMAD IKHSAN 78
38 MUHAMAD YUSUP 79
39 RISKI SALBANI 78
40 RIZKYANDO AGUSTIAN 79
41 MUHAMMAD ARYA KUSUMA 72
42 ATIKA FAJRIANI 66
43 SYAHRUL AKBAR 69
44 MUHAMMAD NUR SABIL 75
45 PUTRI ADELIA RINALDY 71
63
Lampiran 6
NILAI ANGKET AKHLAK SISWA KELAS VIII
NO NAMA NILAI
1 ADAM KURNIAWAN 45
2 EUIS DILALAH 41
3 IIS ROSMAWATI 41
4 MUHAMAD RIZKY 38
5 NUR ALISYA PUTRI NABILA 49
6 MAULUDI FIRMANSYAH 43
7 UTARI SAFITRI 46
8 DHIA AIDAH PUTRI 43
9 AKBAR RIZKI RAMADHAN 43
10 FAHMI WAHYU IRAWAN 43
11 ANDRI HERMAWAN PUTRA 42
12 NADIA AZZAHRA 43
13 PUTRI MAULINA 44
14 RIKA NOVITA SARI 50
15 MEGA INDIRA LESTARI 49
16 INDAH DWI KOMALASARI 44
17 ANDI SURYADI 49
18 ALGI HIMARWAN PUTRA 42
19 BAGAS PRASETYO 43
20 MAULIDDINNIA 45
21 MUHAMAD AZRIL DIMYATI 42
22 ALIEFA WAHYU AJIE NUGROHO 44
23 ADE SAPUTRA 45
24 LILIS SAHLIAH 46
25 AHMAD FAHRIZAL 47
26 NURAISAH 46
27 ARYA ADYATMA 46
28 NOVIA APRILIANI 48
29 ANDREZA SAPUTRA WAHYUNI 45
30 REVANZA AL MUJTABA 48
31 NURAISYAH 41
32 ANNISA ISLAMIATI 45
33 SUCI MUTIARA RAHMANI 46
34 OKTA NURUL SANIA 48
35 KRISMAN PRIMA 38
36 SYARIF ABDULLAH 41
37 MUHAMAD IKHSAN 45
38 MUHAMAD YUSUP 39
39 RISKI SALBANI 43
40 RIZKYANDO AGUSTIAN 51
41 MUHAMMAD ARYA KUSUMA 47
42 ATIKA FAJRIANI 44
43 SYAHRUL AKBAR 47
44 MUHAMMAD NUR SABIL 56
45 PUTRI ADELIA RINALDY 46
64
Lampiran 7 Uji Normalitas Variabel Pramuka (X)
Resp Nilai
No Y Z f F Kum F Kum Normal S Kum Empirik
A1 72
RANK 79
1 57 0,80 1 1 0,79 0,02 0,77
A2 71
BANYAK KELAS 6
2 62
0,87 3 4 0,81 0,09 0,72 A3 71
PANJANG KELAS 13
3 62
A4 74
4 62
A5 70
5 63 0,88 1 5 0,81 0,11 0,70
A6 73
Nilai Frekuensi f. Kum f. Relatif (%)
6 64 0,90 1 6 0,81 0,13 0,68
A7 71
57-69 13 13 0,29
7 66 0,92 2 8 0,82 0,18 0,64
A8 78
70-83 32 45 0,71
8 66
A9 64
45 1,00
9 68 0,95 2 10 0,83 0,22 0,61
A10 62
10 68
A11 76
11 69 0,97 3 13 0,83 0,29 0,54 A12 77
12 69
A13 74
13 69
A14 73
14 70 0,98 2 15 0,84 0,33 0,50
A15 77
15 70
A16 73
16 71
0,99 4 19 0,84 0,42 0,42 A17 72
17 71
A18 73
18 71
A19 76
19 71
A20 72
20 72
1,01 6 25 0,84 0,56 0,29 A21 68
21 72
A22 69
22 72
0
5
10
15
20
25
30
35
57-69 70-83
Series1
65
A23 62
23 72
A24 73
24 72
A25 72
25 72
A26 66
26 73
1,02 5 30 0,85 0,67 0,18
A27 62
27 73
A28 68
28 73
A29 69
29 73
A30 72
30 73
A31 57
31 74
1,04 3 33 0,85 0,73 0,12 A32 63
32 74
A33 74
33 74
A34 77
34 75 1,05 2 35 0,85 0,78 0,08
A35 70
X 71,40
35 75
A36 75
SD 5,10
36 76 1,06 2 37 0,86 0,82 0,03
A37 78
Me 71,40
37 76
A38 79
Mo 72
38 77
1,08 3 40 0,86 0,89 -0,03 A39 78
39 77
A40 79
40 77
A41 72
41 78
1,09 3 43 0,86 0,96 -0,09 A42 66
42 78
A43 69
43 78
A44 75
44 79 1,11 2 45 0,87 1,00 -0,13
A45 71
45 79
3213 16,72 45 14,22 8,20 0,765
66
Lampiran 8 Uji Normalitas Variabel Akhlak (Y)
Resp Nilai
No
Nilai Z f F Kum F Kum Normal S Kum Empirik
B1 45
RANK 56
1 38 0,85 2 2 0,80 0,04 0,76
B2 41
BANYAK
KELAS 6
2 38
B3 41
PANJANG
KELAS 9
3 39 0,87 1 3 0,81 0,07 0,74
B4 38
4 41 0,91 4 7 0,82 0,16 0,66
B5 49
5 41
B6 43
6 41
B7 46
7 41
B8 43
8 42 0,94 3 10 0,83 0,22 0,60
B9 43
Nilai f f. Kum f. Relatif (%)
9 42
B10 43
38-47 36 36 0,800
10 42
B11 42
48-56 9 45 0,200
11 43 0,96 7 17 0,83 0,38 0,45
B12 43
45 1,000
12 43
B13 44
13 43
B14 50
14 43
B15 49
15 43
B16 44
16 43
B17 49
17 43
B18 42
18 44 0,98 4 21 0,84 0,47 0,37
B19 43
19 44
B20 45
20 44
B21 42
21 44
B22 44
22 45 1,00 6 27 0,84 0,60 0,24
B23 45
23 45
B24 46
24 45
0
5
10
15
20
25
30
35
40
38-47 48-56
Series1
67
B25 47
25 45
B26 46
26 45
B27 46
27 45
B28 48
28 46 1,03 6 33 0,85 0,73 0,11
B29 45
29 46
B30 48
30 46
B31 41
31 46
B32 45
32 46
B33 46
Me 44,82
33 46
B34 48
X 44,82
34 47 1,05 3 36 0,85 0,80 0,05
B35 38
SD 3,47
35 47
B36 41
36 47
B37 45
37 48 1,07 3 39 0,86 0,87 -0,01
B38 39
38 48
B39 43
39 48
B40 51
40 49 1,09 3 42 0,86 0,93 -0,07
B41 47
41 49
B42 44
42 49
B43 47
43 50 1,12 1 43 0,87 0,96 -0,09
B44 56
44 51 1,14 1 44 0,87 0,98 -0,11
B45 46
45 56 1,25 1 45 0,89 1,00 -0,11
2017 45 11,82 8,20 0,757
68
Lampiran 9
Uji Homogenitas Variabel X dan Variabel Y
Sampel n db=(n-1) S2 (n-1)S
2 log S
2 (db)log S
2
Pramuka 45 44 26,01 1144,44 1,42 62,27
Akhlak 45 44 12,04 529,80 1,08 47,55
88 38,05 1674,24 109,82
SD X 5,10
SD Y 3,47
S
2 gab =
∑(n-1)S2
19,03 ∑(n-1)
log S2
gab = 1,28
B= (log S2
gab)∑(n-1)= 112,58
X
2 hitung= 1,20
X
2 tabel= 110,90
Kesimpulan= Homogen
Sampel n db=(n-1) X2
hitung= X2
tabel=
Pramuka 45 44 1,20 110,90
Akhlak 45 44
69
Lampiran 10
APLIKASI PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI
DENGAN RUMUS KORELASI PRODUCT MOMENT
No Responden X Y x2 y2 xy
a b c d e f
1 72 45 5184 2025 3240
2 71 41 5041 1681 2911
3 71 41 5041 1681 2911
4 74 38 5476 1444 2812
5 70 49 4900 2401 3430
6 73 43 5329 1849 3139
7 71 46 5041 2116 3266
8 78 43 6084 1849 3354
9 64 43 4096 1849 2752
10 62 43 3844 1849 2666
11 76 42 5776 1764 3192
12 77 43 5929 1849 3311
13 74 44 5476 1936 3256
14 73 50 5329 2500 3650
15 77 49 5929 2401 3773
16 73 44 5329 1936 3212
17 72 49 5184 2401 3528
70
18 73 42 5329 1764 3066
19 76 43 5776 1849 3268
20 72 45 5184 2025 3240
21 68 42 4624 1764 2856
22 69 44 4761 1936 3036
23 62 45 3844 2025 2790
24 73 46 5329 2116 3358
25 72 47 5184 2209 3384
26 66 46 4356 2116 3036
27 62 46 3844 2116 2852
69
28 68 48 4624 2304 3264
29 69 45 4761 2025 3105
30 72 48 5184 2304 3456
31 57 41 3249 1681 2337
32 63 45 3969 2025 2835
33 74 46 5476 2116 3404
34 77 48 5929 2304 3696
35 70 38 4900 1444 2660
36 75 41 5625 1681 3075
37 78 45 6084 2025 3510
38 79 39 6241 1521 3081
39 78 43 6084 1849 3354
40 79 51 6241 2601 4029
41 72 47 5184 2209 3384
42 66 44 4356 1936 2904
71
43 69 47 4761 2209 3243
44 75 56 5625 3136 4200
45 71 46 5041 2116 3266
å 3213
2017
230553
90937
144092
Sx Sy åx
2 åy
2 åxy
RESUME I
a. N 45
b. åx 3213
c. åy 2017
d. åxy 144092
e. åx
2 230553
f. åy
2 90937
g. (åx)
2 10323369
h. (åy)
2 4068289
70
RESUME II
i. Nåxy 6484140
j. (åx)(åy) 6480621
k. (Nåx
2 - (åx)
2 51516
l. (Nåy
2- (åy)
2 23876
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
72
RESUME III
m. Nåxy -(åx)(åy) 3519
n. [(Nåx
2 - (x)
2] [Nåy
2-(åy)
2] 1229996016
RESUME IV
o. Nåxy -(åx)(åy) 3519
p. Ö[(Nåx2 - (x)
2] [Nåy
2-(åy)
2] 35071,29903
rxy = Nåxy -(åx)(åy)
0,10033846
Ö[(Nåx2 - (x)
2] [Nåy
2-(åy)
2]
Nilai r2 (rxy) dibulatkan ke dua desimal = 0,10
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
UJI REFERENSI
Skripsi berjudul “Korelasi Antara Kegiatan Pramuka dengan Akhlak Siswa
Kelas VIII di SMP Kembangan Jakarta Barat” disusun oleh Dwi Hilwani
NIM. 801111000592, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji
kebenarannya oleh Dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal 8 Oktober 2014.
Jakarta, 8 Oktober 2014
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Skripsi
Masan, AF
NIP. 195107161981031005
Uji Referensi
Nama : Dwi Hilwani
NIM : 18100110000039
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Korelasi Antara Kegiatan Pramuka dengan Akhlak Siswa
Kelas VIII di SMP Kembangan Jakarta Barat
No Nama Buku dan Halaman Paraf Dosen
Pembimbing
BAB I
1
W.P. Napitupulu, Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka
(Dwisatya dan Dwidarma, Trisatya dan Dasadarma, serta
Ikrar), (Jakarta: Pustaka Tunas Media, 2007), h. 1
BAB II
2 Setyawan, Dari Gerakan Kepanduan ke Gerakan Pramuka,
(Jakarta: Pustaka Tunas Media, 2010), h. 113
3
W.P. Napitupulu, Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka
(Dwisatya dan Dwidarma, Trisatya dan Dasadarma, serta
Ikrar), (Jakarta: Pustaka Tunas Media, 2007), h. 2
4
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Revitalisasi Gerakan
Pramuka, (Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
2010), h. 13
5 Setyawan, Dari Gerakan Kepanduan ke Gerakan Pramuka,
(Jakarta: Pustaka Tunas Media, 2010), h. 120
6
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Panduan Praktis
Membina Pramuka Penggalang dalam Pasukan
Penggalang, (Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
DKI Jakarta, 2000), h. 68
7
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Panduan Membina
Pramuka Luar Biasa (PLB), (Jakarta: Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka DKI Jakarta, 2009), h. 21-22
8
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Panduan Praktis
Membina Pramuka Penggalang dalam Pasukan
Penggalang, (Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
DKI Jakarta, 2000), h. 40-43
9 Sutriyono, dkk, Panduan Kegiatan Perkemahan dan
Keterampilan Pramuka, (Jakarta: Kwartir Daerah Gerakan
Pramuka, 1999), h. 128
10 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam,
(Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994), h. 102
11 Ibrahim Anis, al-Mujam al-Wasit, Jilid I, (Cairo: Dar al-
Ma‟arif, 1972), h. 202
12
Ibnu Maskawih, Tahzib al-Akhlak wa Tathir al-
Arbitrasi’rad, (Meir: al-Mathba‟ah al-Mishriyah, 1934), h.
40
13
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf nilai-nilai
akhlak/budipekerti dalam Ibadat dan Tasawuf, (Jakarta:
Karya Mulia, 2005), h. 28-29
14
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf nilai-nilai
akhlak/budipekerti dalam Ibadat dan Tasawuf, (Jakarta:
Karya Mulia, 2005), h. 49-52
15 Heny Narendrany Hidayati, Pengukuran Akhlakul Karimah
Mahasiswa, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2009), h. 13-14
16
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf nilai-nilai
akhlak/budipekerti dalam Ibadat dan Tasawuf, (Jakarta:
Karya Mulia, 2005), h. 54-55
17 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers,
2011), h. 152
18
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf nilai-nilai
akhlak/budipekerti dalam Ibadat dan Tasawuf, (Jakarta:
Karya Mulia, 2005), h. 59-60
19 Rosihon Anwar, Akidah Akhlak, (Bandung: Pustaka Setia,
2008), h. 211-212
20 Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2005),
h. 26
BAB III
21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 8.
22 Winarno Surakhmat, Pengantar Penelitian Ilmiah,
(Bandung : Tarsito, 1980) h. 141.
23 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2011), h. 188.
24 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 80
25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 81
26 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: prinsip, teknik dan
prosedur, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 153.
27 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: prinsip, teknik dan
prosedur, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 157.
28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 142
29
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah, 2011), h. 58
Jakarta, Oktober 2014
Dosen Pembimbing
Masan AF, M. Pd
NIP. 195107161981031005