SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

126
SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN KABUPATEN BANTAENG Disusun dan diusulkan oleh: SELVIANA. M Nomor Induk Mahasiswa : 105641107116 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

Page 1: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

SKRIPSI

IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI DINAS

KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN

KABUPATEN BANTAENG

Disusun dan diusulkan oleh:

SELVIANA. M

Nomor Induk Mahasiswa : 105641107116

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

i

IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI DINAS

KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN

KABUPATEN BANTAENG

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diusulkan Oleh :

SELVIANA. M

Nomor Induk Mahasiswa : 105641107116

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

ii

Page 4: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

iii

Page 5: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Selviana. M

Nomor Stambuk : 105641107116

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa benar karya tulis ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri

tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis atau dipublikasikan orang lain atau

melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di

kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia merima sanksi

akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan akademik.

Makassar, 11 Maret 2020

Yang Menyatakan,

Selviana. M

Page 6: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

v

ABSTRAK

SELVIANA. M. 2020 Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas

Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng.

(Dibimbing Oleh Muhlis Madani Dan Ahmad Harakan)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Pelayanan

Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi Diskominfo

dalam implementasi pelayanan publik SP4N-Lapor. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode kualitatif yaitu menjawab sebuah permasalahan secara

mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, sesuai dengan

kondisi objektif dilapangan dan adapun tipe penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan keadaan objek pada masa sekarang

secara kualitatif data yang diperoleh dari penelitian. Sumber data yang digunakan

adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan jumlah informan 5

orang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,wawancara dan

dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a)

komunikasi atau communication, menunjukkan bahwa komunikasi berjalan dilihat

dari sosialisasi yang disampaikan pemerintah daerah untuk masyarakat dan

pemerintah desa/kelurahan terkait program aplikasi SP4N-Lapor akan tetapi

belum maksimal sebab sosialisasi belum merata kesemua wilayah di Bantaeng.

(b) sumber daya atau resources, menunjukkan bahwa sudah cukup baik dilihat

dari SDM dan tersedianya fasilitas penunjang dalam mengelola program aplikasi

SP4N-Lapor, (c) disposisi atau disposition, menunjukkan bahwa Pemerintah

Daerah telah melakukan tugasnya dengan baik dilihat dari cara menindaklanjuti

aduan yang masuk dan sosialisasi yang disampaikan kepada masyarakat dan

pemerintah desa/kelurahan sekabupaten Bantaeng, (d) struktur birokrasi atau

Bureucratic Structure, menunjukkan bahwa dalam implementasi program aplikasi

SP4N-Lapor sudah jelas dan sesuai dengan SOP yang berlaku.

Kata Kunci : Implementasi, Pelayanan Publik, Inovasi Pelayanan

Page 7: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

vi

KATA PENGANTAR

“ Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu “

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya meski melewati perjuangan

yang cukup panjang dan mengalami kesulitan, hambatan yang cukup melelahkan

namun penulis skripsi yang berjudul “Implementasi Pelayanan Publik SP4N-

Lapor di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng“ dapat diselesaikan. Shalawat dan salam tak lupa penulis

kirimkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat

dan para pengikutnya.

Skripsi yang penulis buat ini adalah tugas akhir yang diajukan untuk

memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana (SI) Ilmu pemerintahan pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sangat berterimakasih terutama kepada kedua orang tua bapak MUZAKKIR

dan ibu ASSE yang sangat berpengaruh dalam kehidupan penulis yang senantiasa

memberi materi, support, perhatian, kasih sayang dan doa yang tulus. Dan

teruntuk kakakku tercinta atas support dan semangat yang diberikan hingga akhir

studi. Semoga Allah SWT membalas semua jasa-jasamu dengan kebahagian dunia

akhirat.

Page 8: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

vii

Selanjutnya pada kesempatan ini, penulis tak lupa mengucapkan

penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak dengan hormat kepada :

1. Bapak Dr. H. Muhlis Madani, M.Si selaku pembimbing I yang telah

membimbing penulis sampai rampungnya skripsi ini.

2. Bapak Ahmad Harakan, S.IP, M.HI selaku pembimbing II yang sangat sabar

membimbing dan mendorong penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Prof. DR. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

4. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

5. Ibu Nuryanti Mustari, S.IP, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

6. Bapak Ahmad Harakan, S.IP, M.H selaku Sekertaris Jurusan Ilmu

Pemerintahan

7. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Serta Staff Tata

Usaha Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan dan pelayanan selama penulis menempuh pendidikan di

kampus biru Universitas Muhammadiyah Malassar.

8. Para pihak Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng yang sangat welcome telah mengizinkan untuk

melakukan penelitian.

Page 9: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

viii

9. Kepada Orang Tua Tercinta Bapak Muzakkir dan Ibu Asse terimakasih atas

pengorbanan dan senantiasa memberikan dukungan, semangat, doa tulus,

cinta dan kasih sayangnya kepada penulis.

10. Untuk kakak saya Tercinta Muliadi Muzakkir dan Saldi Muzakkir yang

selalu memberikan motivasi, semangat untuk menyelesaikan bangku

perkuliahan.

11. Untuk Sahabatku tercinta Muh. Akmal, Nuraeni, Hasmira Nur, Marini

Sumarni, Nursyamsi dan syamsi dan para senior yang tak bisa kusebutkan

namanya satu persatu yang telah mensupport, membantu tenaga, motivasi,

masukan dan semangat yang tak henti-hentinya. Terimakasih atas

kebersamaan dan dukungan yang selama ini diberikan.

12. Seluruh saudara angkatan 2016 terkhusus Big Family kelas IP.B dan

saudaraku ditempat KKP terkhusus kepada rini, irma, nisma, nita rita, aco

laemang, dan apri angkatan XIX desa Lalabata Kabupaten Barru Fisip

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah menjadi keluarga

diperantauan bagi penulis.

13. Untuk HOT SQUAD IP.B terimakasih sudah menjadi bagian dari hidup

saya, untuk segala kebersamaan yang kita lalui baik suka maupun duka,

semangat dan motivasi yang selalu kalian berikan.

14. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan Unismuh

Makassar terimakasih telah memberikan pengalaman, kenangan yang sangat

berkesan.

Page 10: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

ix

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang berjasa dan ikut andil dalam proses hidup dan karya tulis ilmiah

(skripsi), Penulis berharap kiranya skripsi ini dapat menjadi referensi bagi

pembaca guna menambah pengetahuan khususnya berkaitan dengan Ilmu

Pemerintahan.

Makassar, 20 Juli 2020

Selviana. M

Page 11: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

x

Page 12: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

PENERIMAAN TIM ..................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... x i

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

D. Kegunaan Penelitian............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian, Konsep dan Teori .............................................................. 9

B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 25

C. Fokus Penelitian ................................................................................... 26

D. Defenisi Fokus Penelitian .................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................... 28

B. Jenis dan Tipe Penelitian ..................................................................... 28

C. Sumber Data ........................................................................................ 29

D. Informan Penelitian ............................................................................. 29

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 31

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 32

G. Keabsahan Data ................................................................................... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 36

B. Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng ................. 70

Page 13: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

xii

C. Kendala Yang dihadapi Diskominfo Dalam Implementasi Pelayanan

Publik SP4N-Lapor .............................................................................. 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 94

B. Saran ..................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 97

LAMPIRAN ................................................................................

Page 14: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identitas Informan ............................................................................ 30

Tabel 4.1 Data Nama, Pangkat, Golongan Dinas Komunikasi Informatika Statistik

dan Persandian Kabupaten Bantaeng ............................................................... 65

Page 15: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir .................................................................. 26

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Informatika Statistik Dan

Persandian Kabupaten Bantaeng ...................................................................... 67

Gambar 4.2 Sosialisasi SP4N-Lapor ................................................................ 74

Page 16: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Implementasi adalah aspek yang sangat penting dalam proses kebijakan dan

merupakan suatu upaya agar mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan

sarana dan prasarana tertentu dalam urutan waktu tertentu. Pada umumnya

implementasi yaitu upaya dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan melalui

suatu program-program agar dapat terpenuhi pelaksanaan kebijakan tersebut

(Sari, 2018). Kebijakan maupun program-program yang dimiliki oleh instansi

pemerintah harus terealisasi dengan baik sehingga bisa sampai dan dapat

diketahui oleh masyarakat (Wulandari, 2018). Maka pemerintah harus menyusun

strategi agar tujuan tersebut bisa tercapai. Seperti pada Undang-Undang Nomor

25 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat (1) tentang pelayanan publik adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk berhak

atas barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik (Maita, 2017).

Pelayanan publik menjadi isu kebijakan yang semakin strategis dan

merupakan isu hangat yang selalu menjadi bahan perbincangan, karena pelayanan

publik di Indonesia cenderung berjalan ditempat sedangkan implikasinya sangat

luas dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya dan lain-lain. Perbaikan dan

peningkatan pelayanan di sektor publik merupakan tujuan dari agenda reformasi

Page 17: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

2

pemerintahan di Indonesia. hakikat dari pelayanan publik itu sendiri adalah

pemberian pelayanan kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban

aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat (Dewi, 2017). Pemerintah dibentuk

untuk melayani masyarakat bukan untuk melayani dirinya sendiri namun dengan

menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat

mengembangkan kreativitas dan kemampuan demi mencapai kemajuan bersama

(Basri, 2018). Pengaduan yang disampaikan masyarakat kepada pemerintah

merupakan respon dari pelayanan publik yang diterima oleh masyarakat dari

pemerintah. Menurut KEPMENPAN Nomor 118 Tahun 2004 Tentang

Penanganan Pengaduan Masyarakat, pengaduan masyarakat adalah bentuk

ketidakpuasaan masyarakat yang disampaikan, baik secara lisan maupun tertulis

kepada aparatur pemerintah terkait. Berupa sumbangan pikiran, saran, gagasan,

keluhan atau pengaduan yang bersifat membangun. Tersedianya ruang untuk

menyampaikan aspirasi (voice) dalam bentuk pengaduan dan protes terhadap

jalannya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik akan sangat

penting peranannya bagi upaya perbaikan kinerja tata pemerintahan secara

keseluruhan (Dewi, 2017).

Hal ini dilihat dari masih banyaknya keluhan dan pengaduan dari

masyarakat baik secara langsung maupun melalui media massa, seperti: prosedur

yang berbelit-belit, tidak ada kepastian jangka waktu penyelesaian, biaya yang

dikeluarkan, tidak adanya transparan, sikap kurang responsif, dan lain-lain. Akibat

permasalahn tersebut, citra buruk pada pengelolaan pelayanan publik masih

melekat hingga saat ini. Maka dari itu pemerintah memanfaatkan teknologi

Page 18: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

3

informasi untuk mencapai tujuan tersebut (Pratama, 2015). Penerapan teknologi

dalam pelayanan publik merupakan suatu tuntutan dan kewajiban bagi pemerintah

untuk melaksanakannya sesuai dengan Keppres No.3 Tahun 2003 tentang

kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-pemerintahan dan pelayanan

publik berdasarkan pada Undang-Undang No 25 Tahun 2009, aturan tersebut pada

intinya merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, yang

efisien, transparan, dan serta banyak manfaat positif lainnya, maka dengan adanya

layanan berbasis teknologi pun merupakan sesuatu yang perlu dilakukan

pemerintah (Nur khaerah, 2019).

Pengelolaan pengaduan pelayanan publik disetiap organisasi penyelenggara

di Indonesia belum terkelola secara efektif dan terintegrasi. Masing-masing

organisasi penyelenggara mengelola pengaduan secara parsial dan tidak

terkoordinir dengan baik. Akibatnya terjadi duplikasi penanganan pengaduan, atau

bahkan bisa terjadi suatu pengaduan tidak ditangani oleh satupun organisasi

penyelenggara, dengan alasan pengaduan bukan kewenangan. Oleh karena itu,

untuk mencapai visi dalam good governance maka perlu untuk mengintegrasikan

sistem pengelolaan dalam satu pintu. Tujuannya, agar masyarakat memiliki satu

saluran pengaduan secara nasional. Untuk itu Pemerintah Indonesia menciptakan

program inovasi Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional-

Layanan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-LAPOR) yang dikembangkan

keseluruh wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Bantaeng.

Program SP4N-Lapor adalah layanan penyampaian semua aspirasi dan

pengaduan masyarakat secara online yang terintegrasi secara nasional dengan

Page 19: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

4

laman akses website www.lapor.go.id, SMS 1708 (Telkomsel, Indosat, Three),

Twitter @lapor1708 serta aplikasi mobile (Android dan ios) untuk pusat kedaerah

namun jika yang di tujuh langsung kedaerah seperti Kabupaten Bantaeng yaitu

dengan menambahkan #bantaeng(spasi) aduan, LaporBantaeng(Instagram), Lapor

Bantaeng(Facebook), atau SMS Bantaengbaik(spasiI) aduan ke 1708 dengan

biaya 1500. Adapun Lembaga pengelola SP4N-Lapor yaitu Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi (Kementerian

PANRB) sebagai pembina pelayanan publik, Kantor Staf Presiden (KSP) sebagai

pengawas program prioritas nasional dan Ombudsman Republik Indonesia

sebagai pengawas pelayanan publik. Lapor telah ditetapkan sebagai sistem

pengelolaan pengaduan pelayanan publik nasional (SP4N) berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 76 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2015.

SP4N-Lapor dibentuk untuk merealisasikan kebijakana “ no wrong door

policy “ yang menjamin hak masyarakat agar pengaduan dari manapun dan jenis

apapun akan disalurkan kepada penyelenggara pelayanan publik yang berwenang

menanganinya.

Adapun tujuan SP4N adalah agar :

Penyelenggaraan dapat mengelola pengaduan masyarakat secara sederhana,

cepat, tepat, tuntas dan terkoordinasi dengan baik;

Penyelenggara memberikan akses untuk partisipasi masyarakat dalam

menyampaikan pengaduan, dan;

Meningkatkan kualitas pelayanan publik;

Page 20: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

5

Penulis memandang bahwa tulisan tentang Implementasi Pelayanan Publik

SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng belum ada yang membuatnya dalam bentuk tulisan karya

ilmiah (skripsi), dengan adanya karya ilmiah tersebut penulis ingin mengetahui

sejauh mana kemudahan pelayanan pengaduan berbasis teknologi yang diterapkan

pihak pemerintah.

Beberapa penelitian terdahulu yang penulis temukan terkait dengan

Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng yaitu oleh Dewi (2017), Sari (2018),

Mursalim (2018). Dengan adanya penelitian tersebut diharapkan dapat membantu

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.

a. Yofa Nisa Kurnia Dan Utami Dewi (2017), penelitian ini menunjukkan

bahwa penanganan pengaduan penyelenggaraan publik melalui diskominfo

telah berjalan dengan baik namun belum optimal. Hal tersebut terlihat dari

beberapa aspek aduan Davidow yang kurang diimbangi dengan pelaksanaan

aspek-aspek maupun prinsip pelayanan publk; 1) tidak terpublikasikannya

mekanisme aduan kepada masyarakat, 2) tidak adanya kejelasan waktu

dalam penanganan pengaduan, 3) kurangnya kordinasi dan monitoring dari

diskominfo terhadap aduan langsung kepada OPD. Meskipun beberapa

aspek Davidaw berjalan kurang optimal, namun dibeberapa aspek lain

pelaksanaan pengaduan telah berjalan dengan baik; 1) pengadu

mendapatkan manfaat dan jaminan yang jelas terkait pelaksanaan

pengaduan, 2) adanya pengakuan dan permintaan maaf dari Diskominfo

Page 21: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

6

terhadap kelalaian yang dilakukan dalam penyelenggaraan pelayanan

publik, 3) komunikasi telah dilakukan oleh Diskominfo melalui dua saluran

yaitu internal dan eksternal, selain itu Diskominfo juga memanfaatkan

sarana teknologi. Oleh karena itu hendaknya Diskominfo lebih

memperhatikan aspek-aspek maupun prinsip pelayanan publik dalam

pengelolaan pengaduan.

b. Desti Riska Sari (2018), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

kemudahan pelayanan administrasi kependudukan dengan menggunakan

aplikasi Smart Netizen dan untuk mengetahui faktor pendukung dan

penghambat dalam implementasi pelayanan publik berbasis aplikasi Smart

Netizen pada Desa Buyut Udik Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten

Lampung Tengah. Hasil penelitian ini adalah kemudahan penggunaan

aplikasi Smart Netizen pada Desa Buyut Udik dapat meringkas prosedur

pelayanan, tidak mengeluarkan biaya, dan waktu pelayanan yang cepat.

Faktor pendukung dalam implementasi pelayanan publik berbasis aplikasi

Smart Netizen adalah pelatihan khusus yang diberikan Diskominfo

Kabupaten Lampung Tengah, tersediahya wifi dikantor desa dan faktor

penghambatnya adalah gangguan jaringan pada saat mati lampu, dan

beberapa fasilitas didalam aplikasi tersebut belum terealisasi.

c. Sitti Widharetno Mursalim (2018), penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui dan menganalisis pengelolaan pengaduan masyarakat di Kota

Bandung. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sistem LAPOR ini menjadi

jembatan untuk menghubungkan keluhan dan aspirasi masyarakat dengan

Page 22: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

7

instansi terkait, sehingga permasalahan yang diutarakan dapat disampaikan

dan mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “ IMPLEMENTASI

PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI DINAS KOMUNIKASI,

INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN KABUPATEN BANTAENG ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandaian Kabupaten Bantaeng?

2. Kendala Apa Saja Yang Dihadapi Diskominfo Dalam Implementasi Pelayanan

Publik SP4N-Lapor di Kabupaten Bantaeng?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini mengacu pada rumusan masalah maka tujuan

penelitian tersebut:

1. Untuk Mengetahui Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas

Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng.

2. Untuk mengetahui Kendala Yang dihadapi Diskominfo Dalam Implementasi

Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Kabupaten Bantaeng

Page 23: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

8

D. Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan secara

teoritis maupun praktis:

1. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan

pengetahuan dan wawasan kepada penulis berkaitan Implementasi Pelayanan

Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng.

2. Bagi instansi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk

mengetahui lebih lanjut tentang Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di

Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng.

3. Bagi akademisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dijadikan bahan referensi

ataupun sebagai data pembanding sesuai dengan bidang yang akan diteliti,

memberikan sumbangan pemikiran, menambah wawasan pengetahuan serta

memberikan bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai

Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng.

Page 24: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian, Konsep Dan Teori

1. Konsep Implementasi

Menurut Patton dan Sawicki (1993) bahwa implementasi berkaitan dengan

berbagai kegiatan yang diarahkan untuk merealisasikan program, dimana pada

posisi ini eksekutif mengatur cara untuk mengorganisir, menginterpretasikan dan

menerapkan kebijakan yang telah diseleksi. Sehingga dengan mengorganisir,

seorang eksekutif mampu mengatur secara efektif dan efisien sumber daya, Unit-

unit dan teknik yang dapat mendukung pelaksanaan program, serta melakukan

interpretasi terhadap perencanaan yang telah dibuat, dan petunjuk yang dapat

diikuti dengan mudah bagi realisasi program yang dilaksanakan (Suko Wahyono,

2019).

Implemntasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan

sebagai pelaksanaan atau penerapan. Sedangkan pengertian umum adalah suatu

tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang telah disusun dengan matang,

cermat, dan terperinci. Sedangkan Implementasi kebijakan merupakan aspek

terpenting dalam proses kebijakan. Implementasi kebijakan merupakan suatu

aktivitas yang dilakukan Pemerintahan dalam hal pembuatan peraturan-peraturan

ataupun kebijakan untuk dilaksanakan secara efektif, yang dapat berdampak

positif maupun negatif (Lavenia Ied Harany, 2019).

Page 25: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

10

Widodo dalam Nuryanti (2010) menjelaskan makna implementasi dengan

mengatakan bahwa Hakikat utama implementasi kebijakan adalah memahami apa

yang seharusnya terjadi pada suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan.

Pemahaman tersebut mencakup usaha-usaha untuk mengadministrasikannya dan

menimbulkan dampak nyata pada masyarakat atau kejadian -kejadian.

Edward (2011), mengajukan empat faktor yang berperan penting dalam

pencapaian keberhasilan implementasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan yaitu faktor komunikasi

(communication), sumber daya (resource), disposisi (disposition), dan struktur

Birokrasi (bureucratic structure) (Suko Wahyono, 2019).

a. Komunikasi (Communication)

Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari komunikator

pada komunikan. Sementara itu, komunikasi kebijakan berarti merupakan

proses penyampaian informasi kebijakan dari pembuat kebijakan (policy

markers) kepada pelaksana kebijkan (policy implementors) (Widodo dalam

Nuryanti, 2013).

b. Sumber Daya (Resources)

Sumber daya memiliki peranan penting dalam implementasi kebijakan.

Edward III (2011) mengemukakan bahwa bagaimanapun jelas dan

konsistensinya ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan serta bagaimanapun

akuratnya penyampaian ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan tersebut, jika

pelaksanaan kebijakan yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan

Page 26: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

11

kurang mempunyai sumber-sumber daya untuk melaksanakan kebijakan serta

efektif maka implementasi kebijakan tersebut tidak akan efektif.

c. Disposisi (Disposition)

Kecenderungan perilaku atau karasteristik dari pelaksanaan kebijakan yang

sesuai dengan tujuan dan sasaran. Karakter penting yang harus dimiliki dari

pelaksanaan kebijakan misalnya kejujuran dan komitmen yang tinggi.

Kejujuran mengarahkan implementator untuk tetap berada dalam suatu

program yang telah digariskan, sedangkan komitmen yang tinggi dari

pelaksaan kebijakan akan membuat mereka selalu antusias dalam

melaksanakan tugas, wewenang, fungsi dan tanggung jawab sesuai dengan

peraturan yang telah di tetapkan sikap dari pelaksana kebijakan akan sangat

berpengaruh dalam implementasi kebijakan.

d. Struktur Birokrasi (Bureucratic Structure)

Struktur organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

implementasi kebijakan. Aspek struktur organisasi ini mencakup dua hal yaitu

mekanisme dan struktur birokrasi itu sendiri. Aspek pertama mekanisme,

dalam implementasi kebijakan biasanya sudah dibuat standar operation

procedur (SOP). SOP menjadi pedoman bagi setiap implementator dalam

pelaksanaan kebijakan tidak melenceng dari tujuan dan sasaran kebijakan.

Aspek kedua struktur birokrasi, struktur birokrasi yang terlalu panjang dan

terfragmentasi akan cendrung melemahkan pengawasan dan menyebabkan

prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks yang selanjutnya akan

menyebabkan aktvitas organisasi menjadi tidak fleksibel .

Page 27: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

12

Sebagai tindakan intervensi, maka faktor kritis dalam proses implementasi

adalah merancang struktur implementasinya, yakni memilih tindakan-tindakan

operasional yang tepat, serta mengoprasionalkan tindakan-tindakan tersebut

secara tepat pula ke dalam bentuk program dan proyek. Agar dapat melakukan

intervensi secara optimal, Sabatier dan Masmanian dalam Nuryanti (2014)

menyebutkan bahwa beberapa faktor perlu di perhatikan dalam implementasi,

yakni antara lain:

1. Mengidentifikasi masalah yang harus diintervensi,

2. Menegaskan tujuan yang hendak dicapai,

3. Merancang struktur proses implementasi,

Kebutuhan petunjuk penyusunan struktur (proses) implementasi. Hal ini

kerena masing-masing memiliki tujuan dan tipenya sendiri, sehingga kebutuhan

akan struktur pengimplementasiannyapun berbeda, bergantung pada metode

penyampaian (delivery system) yang di pandang sesuai untuk itu. Terlebih lagi

struktur implementasi lebih di pandang sebagai the matter of organization of a

program.

Implementasi bukanlah proses yang sederhana, tetapi sangat kompleks dan

rumit serta merupakan proses yang berlansung dinamis, yang hasil akhirnya tidak

bisa di perkiraan hanya dari ketersediaan kelengkapan program. Implementasi

berfungsi menetapkan suatu kaitan yang memungkinkan tujuan-tujuan kebijakan

terwujud, sehingga menjadi apa yang disebut sebagai hasil kerja atau prestasi

pemerintah. Namun dalam praktektnya sering terjadi kegagalan dalam

Page 28: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

13

implementasi karna walau telah diperhitungkan sedemikian rupa, bukan berarti

kesulitan dalam proses implementasi telah tiada.

Masmanian dan Sabatier dalam Nugroho (2014) mengidentifikasi

permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses implementasi di Negara

berkembang. Kegagalan implementasi di sebabkan antara lain:

1. Kelompok sasaran (target behafier) tidak terlibat dalam implementasi program,

2. Program yang di implementasi tidak mempertimbangkan kondisi lingkungan

sosial, ekonomi, politik.

3. Adanya korupsi,

4. Sumber daya manusia dan kapasitas rendah,

5. Tidak adanya koordinasi dan monitoring.

Sasaran-sasaran program bahkan mungkin harus direvisi secara drastis saat

program tersebut dilaksanakan, selain karena kesulitan menjembatani antara

tujuan kebijakan dengan tindakan-tindakan operasional yang dapat dijalankan.

Sebagai kesimpulan bahwa kata implementasi bermuara pada mekanisme

suatu sistem. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat dilihat implementasi

adalah suatu kegiatan yang terencana, bukan hanya suatu aktifitas dan dilakukan

secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma-norma tertentu untuk

mencapai tujuan kegiatan.

2. Konsep Pelayanan Publik

Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan

yang bersifat jasa, Sedangkan menurut Monir (2003), mengatakan bahwa

pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara

Page 29: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

14

langsung, Sementara menurut Gronroos (1990), mendefinisikan bahwa pelayanan

adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat kasat mata (tidak

dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen

dengan karyawan atau hal-hal lain yang dimaksudkan untuk memecahkan

permasalahan konsumen dan pelanggan (Basri, 2019).

Pelayanan publik adalah pemberian jasa yang dimana diberikan oleh suatu

organisasi (perusahaan, pemerintah, dan swasta) kepada masyarakat dengan atau

tanpa pembayaran guna dalam memenuhi kebutuhan atau kepentingan masyarakat

(Budi, 2012). Pelayanan publik merupakan tanggungjawab dan salah satu capaian

pemerintah yang menghendaki terwujudnya masyarakat yang mandiri dan

sejahtera. dilaksanakan oleh instansi, baik dipusat, didaerah dan begitupun

dilingkungan. Peningkatan layanan publik tidak hanya berupa pengurusan

administrasi akan tetapi pelayanan dasar berupa kesehatan, pendidikan,

lingkungan dan ekonomi mikro merupakan bagian dari pelayanan publik yang

tidak dapat dihindarkan dalam pemberian layanan (Fitriah, 2017). dalam

mewujudkan pelayanan publik ini dibutuhkan juga partisipasi dari masyarakat

selaku penerima pelayanan publik guna mengawasi jalannya penyelenggaraan

pelayanan publik (Dewi, 2017).

Berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63

Tahun 2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik seperti

prosedur layanan, persyaratan pelayanan, kemampuan petugas pelayanan, dan

kepastian jadwal pelayanan maka pemerintah memiliki konsekuensi untuk

meningkatkan pelayanan dalam sektor pelayanan publik. Dan diharapakan

Page 30: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

15

pemerintah di seluruh Indonesia khususnya Kabupaten Bantaeng dapat

melaksanakan pelayanan publik dengan baik sesuai apa yang diharapkan oleh

masyarakat. Pelayanan publik itu sendiri adalah pemberian pelayanan prima

(cepat, mudah, pasti, murah, dan akuntabel) kepada masyarakat yang merupakan

perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat (Dewi,

2017). Pelayanan prima adalah kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Pelayanan prima merupakan pelayanan terbaik dan sangat baik. Dikatakan sangat

baik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki instansi

pemberi layanan (Silvia, 2018).

Lijan Poltak Sinambela (2008) mengemukakan indikator-indikator yang

digunakan untuk melihat apakah pelayanan publik yang diberikan adalah

pelayanan yang prima atau tidak, indikator tersebut antara lain (Junior, 2016):

1) Transparansi, yakni pelayanan bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh

semua pihak yang membutuhkan serta mudah dimengerti.

2) Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

3) Kondisional, yakni pelayanan yang dapat sesuai dengan kondisi dan

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada

prinsip efisiensi dan efektifitas.

4) Partisipasi, yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan dan harapan masyarakat.

Page 31: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

16

5) Kesamaan hak, yakni pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari

aspek apapun khususnya suku, ras, agama,golongan dan status sosial.

6) Keseimbangan hak dan kewajiban, yakni setiap warga negara berhak atas

pelayanan yang diterima baik berupa barang/jasa yang mempertimbangkan

aspek keadilan menyamakan dan tidak membeda-bedakan antara pemberi dan

penerima pelayanan publik.

Kepuasaan masyarakat adalah tolak ukur dari keberhasilan pelayanan publik

yang diberikan oleh pemerintah dan oleh sebab itu pelayanan publik harus

difokuskan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat secara maksimal baik dari

segi kualitas maupun kuantitasnya. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa suatu

pelayanan dapat dikatakan berkualitas apabila menunjukkan sejumlah ciri atau

karakter, seperti cepat, memuaskan, sopan, dan profesional.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, Mustofadidjaja (2003)

mengemukakan beberapa prinsip dalam penyediaan pelayanan pada sektor publik

yaitu (Basri, 2018):

a. Menetapkan standar pelayanan, maksudnya standar tidak hanya menyangkut

standar produk, tetapi juga standar prosedur pelayanan dalam kaitan dengan

pemberian pelayanan yang berkualitas dan standar pelayanan akan

menunjukkan kinerja pelayanan.

b. Terbuka terhadap segala keluhan, kritik maupun saran, menyediakan seluruh

informasi yang diperlukan dalam pelayanan. penyelenggaraan pelayanan harus

memiliki berbagai instrumen yang memungkinkan masyarakat menyampaikan

Page 32: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

17

keluhan, kritikan ataupun saran dan harus menyediakan berbagai informasi

yang diperlukan oleh masyarakat secara proaktif.

c. Memperlakukan seluruh masyarakat sebagai pelanggan secara adil. dalam

pemberian barang layanan tertentu, dimana masyarakat pelanggan secara

transparan diberikan pilihan, pengertian adil adalah porposional sesuai dengan

tarif yang dibayarkannya.

d. Mempermudah akses kepada seluru masyarakat. Unit-unit pelayanan yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan harus benar-benar mudah diakses

oleh masyarakat.

e. Membenarkan sesuatu hal dalam proses pelayanan ketika hal tersebut

menyimpang, dalam kaitan pemberian pelayanan, maka setiap personil

pelayanan dari seluruh tingkatan yang mengetahui penyimpangan tersebut

harus segera membenarkan sesuai dengan kapasitasnya atau jika tidak dapat

menyelesaikan masalah maka wajib menyampaikan kepada atasannya

mengenai penyimpangan tersebut.

f. Menggunakan semua sumber yang digunakan untuk melayani masyarakat

secara efisien dan efektif. Kriteria dasar pelayanan publik adalah efisiensi,

efektifitas dan ekonomis sehingga penggunaan sumber-sumber dalam

pelayanan harus memenuhi kriteria tersebut.

g. Selalu melakukan pembaharuan dan mengupayakan peningkatan kualitas

pelayanan. penyelenggara pelayanan harus secara kontinu melakukan

pembahruan-pembaruan dan penyempurnaan baik secara responsif sesuai

Page 33: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

18

dengan masukan dari masyarakat dan penilaian kinerja pelayanan maupun

secara proaktif atas kehendak manajemen.

3. Konsep Inovasi Pemerintahan

Reformasi pemerintahan pada umumnya merupakan upaya dalam

melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem

penyelenggaraan pemerintahan terutama yang menyangkut aspek-aspek

kelembagaan (organisasi), dan sumber daya manusia. Reformasi pemerintahan

terkhusus pada pelayanan publik di beberapa daerah di Indonesia relatif beragam

bentuknya. Bentuk reformasi itu antara lain dengan menciptakan program dan

kebijakan yang dirancang oleh pemerintah daerah dengan mempertimbangkan

kemudahan ekonomi, kemampuan teknis & kemudahan administratif bagi

organasasi pelaksana yang juga harus mempertimbangkan kelayakan etika yang

ada dan berkembang pada masyarakatnya.

Dalam UU 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, pemerintah juga

mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2017 Tentang Inovasi Daerah.

Menurut Peraturan ini, inovasi daerah bertujuan untuk meningkatkan kinerja

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Yang dimaksud dalam peraturan

pemerintah yaitu inovasi daerah adalah segala bentuk pembaharuan dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam rangka mencapai tujuan

peningkatan penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka sasaran inovasi daerah

diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan, peran masyarakat dan peningkatan

Page 34: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

19

daya saing daerah. Adapun bentuk Inovasi Daerah meliputi inovasi tata kelola

Pemerintahan Daerah, inovasi Pelayanan Publik dan Inovasi Daerah lainnya

sesuai dengan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah (Suhendra,

2018) .

Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses” atau “hasil” pengembangan

atau pemanfaatan, mobilisasi pengetahuan, keterampilan seperti keterampilan

teknologis dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses

yang dapat memberikan nilai yang lebih berarti. Inovasi dapat berupa ide, cara-

cara ataupun obyek yang dipersepsikan oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru.

Inovasi yang berhasil merupakan bentuk kreasi dan proses dari implementasi,

metode pelayanaan baru yang merupakan hasil pengembangan nyata dalam hal

efisiensi, efektivitas atau kualitas hasil (Febrian, 2018).

Istilah inovasi memang selalu diartikan secara berbeda-beda oleh beberapa

ahli. Inovasi dalam konsep yang luas sebenarnya tidak hanya terbatas pada

produk. Inovasi dapat berupa ide, cara-cara ataupun obyek yang dipersepsikan

oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru. Inovasi juga sering digunakan untuk

merujuk pada perubahan yang dirasakan sebagai hal yang baru oleh masyarakat

yang mengalami, Suryani (2008). Namun demikian, dalam konteks pemasaran

dan konteks perilaku konsumen inovasi dikaitkan dengan produk atau jasa yang

sifatnya baru. Baru untuk merujuk pada produk yang memang benar-benar belum

pernah ada sebelumnya di pasar dan baru dalam arti ada hal yang berbeda yang

merupakan penyempurnaan atau perbaikan dari produk sebelumnya yang pernah

ditemui konsumen di pasar.

Page 35: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

20

Sutarno (2012) inovasi didefinisikan sebagai cara-cara baru dalam

pengaturan kerja, dan dilakukan dalam sebuah organisasi untuk mendorong dan

mempromosikan keunggulan kompetitif. Inti dari inovasi organisasi adalah

kebutuhan untuk memperbaiki atau mengubah suatu produk, proses atau jasa.

Inovasi organisasi mendorong individu untuk berpikir secara mandiri dan kreatif

dalam menerapkan pengetahuan pribadi untuk tantangan organisasi. Semua

organisasi bisa berinovasi termasuk untuk organisasi perusahaan, rumah sakit,

universitas, dan organisasi pemerintahan. Pentingnya nilai, pengetahuan dan

pembelajaran dalam inovasi organisasi sangat penting.

Ahmed and Shepherd (2010) inovasi tidak hanya terbatas pada benda atau

barang hasil produksi, tetapi juga mencakup sikap hidup, perilaku, atau gerakan-

gerakan menuju proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan

masyarakat. Jadi, secara umum, inovasi berarti suatu ide, produk, informasi

teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktik-praktik baru yang

belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian

besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau

mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan

masyarakat demi terwujudnya perbaikan mutu setiap individu dan seluruh warga

masyarakat yang bersangkutan.

Rogers (2003) Inovasi tidak hanya berurusan dengan pengetahuan baru dan

cara-cara baru, tetapi juga dengan nilai-nilai, karena harus bisa membawa hasil

yang lebih baik, jadi selain melibatkan iptek baru, inovasi juga melibatkan cara

Page 36: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

21

pandang dan perubahan sosial. Inovasi dapat memberikan beberapa manfaat

sebagai berikut:

a. Peningkatan kualitas hidup manusia melalui penemuan-penemuan baru yang

membantu dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

b. Memungkinkan suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan

keuntungan yang dapat diperolehnya.

c. Adanya peningkatan dalam kemampuan mendistribusikan kreativitas kedalam

wadah penciptaan sesuatu hal yang baru.

d. Adanya keanekaragaman produk dan jenisnya didalam pasar,

Richards dan Wilson dalam (Poerwanto 2012) menuliskan bahwa inovasi

adalah pengenalan penemuan-penemuan baru atau menyebarkan makna penemuan

baru tersebut ke dalam penggunaan umum di masyarakat. Inovasi bukan harus

datang dari pemerintah saja tetapi tanggungjawab semua pihak yang telibat dalam

proses kebijakan. Inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi - kombinasi

baru. Inovasi mengandung arti pengembangan dan implementasi sesuatu yang

baru.

Pergeseran paradigma pemerintahan dari paradigma government ke

governance, menggeser lokus dari yang serba pemerintah ke para pemangku

kepentingan (stakeholders) di dalam tata kelola pemerintahan. Konsekuensinya,

pemerintah bergeser peran lebih fokus ke fungsi fasilitator dan regulator daripada

sebagai provider dan pelaksana program dan kegiatan. Karena itu, pemerintahan

yang efektif salah satunya ditunjukkan oleh dikeluarkannya berbagai kebijakan

publik yang inovatif yang mampu mengakselerasi peran para stakeholder lainnya,

Page 37: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

22

yakni sektor privat, para pelaku usaha dan civil society organizaton di dalam

pengelolaan urusanurusan publik.

Sedangkan strategi inovasi dalam pemerintahan menurut Sangkala (2013)

yaitu:

a. Layanan terintegrasi, dimana sektor publik menawarkan peningkatan sejumlah

layanan, warga memiliki harapan yang tidak sederhana dimana warga meminta

layanan yang disediakan disertai dengan kenyamanan.

b. Desentralisasi pemberian dan monitoring layanan lebih dekat dengan

masyarakat dan biasanya membentuk kepastian tehadap tingkat permintaan

yang tinggi sehingga meningkatkan kepuasan masyarakat atau pelaku bisnis.

c. Pemanfaatan kerjasama, bermakna sebagai pemerintahan yang inovatif untuk

memenuhi peningkatan pemenuhan agar lebih efisien dalam pemberian layanan

publik, lebih kolaboratif antar organisasi dan juga terjadi kerjasama antara

publik dan swasta.

d. Pelibatan warga Negara. Kewenangan pemerintah yang Inovatif harus

merealisasikan peran peran pentingnya dengan mendorong peran warga untuk

berpartisipasi dalam mendorong perubahan.

e. Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi.

Inovasi sangat berkaitan dengan tata kelola pemerintahan yang dimana

berorientasi kepada suatu proses, sistem, prosedur dan peraturan yang

membuat suatu entitas bertindak dengan suatu kerangka atau panduan dalam

rangka untuk mencapai tujuannya dengan meningkatkan efektifitas

Page 38: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

23

dan efesiensi dalam penciptaan kesinambungan antara tujuan ekonomis dan

tujuan sosial.

Salah satu cara untuk mengembangkan good governance adalah dengan

meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pemerintahan, dimulai dari tingkat

individu, meningkat kepada kelompok, dan kemudian menuju pada inovasi

organisasional. Tujuannya agar seluruh pihak di tempat kerja mampu

mengembangkan keterampilan yang dapat mempermudah dalam melakukan

setiap pekerjaannya. Inovasi daerah telah diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 38 Tahun 2017 yang menjamin setiap instansi pemerintah dapat

melakukan berbagai bentuk pembaharuan dalam setiap penyelenggaraan

pemerintah daerah sehingga dapat mendukung tercapainya proses good

governance.

Khairandy (2007) tata kelola tidak cukup hanya memastikan bahwa proses

pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien. Diperlukan instrumen baru,

yaitu good governance untuk memastikan bahwa manajemen berjalan dengan

baik. Dalam penerapan good governance ini ada dua hal yang ditekankan dalam

konsep ini yaitu, pertama, pentingnya hak untuk memperoleh informasi

dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya. Kemudian yang kedua yaitu

kewajiban pemerintah untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara

akurat, tepat waktu, dan transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan,

kepemilikan, dan stakeholder.

Menciptakan inovasi harus bisa menentukan inovasi seperti apa yang

seharusnya dilakukan dalam meningkatkan pelayanan agar inovasi tersebut dapat

Page 39: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

24

berguna dan bertahan lama. Jenis-jenis inovasi menurut Robertson dalam

Nugroho (2003):

a. Inovasi Terus Menerus

Adalah modifikasi dari produk yang sudah ada dan bukan pembuatan

produk yang baru sepenuhnya. Inovasi ini menimbulkan pengaruh yang paling

tidak mengacaukan pola perilaku yang sudah mapan.

b. Inovasi Terus Menerus Secara Dinamis

Mungkin melibatkan penciptaan produk baru atau perubahan produk yang

sudah ada, tetapi pada umumnya tidak mengubah pola yang sudah mapan dari

kebiasaan belanja pelanggan dan pemakaian produk.

c. Inovasi Terputus

pengenalan sebuah produk yang sepenuhnya baru yang menyebabkan

pembeli mengubah secara signifikan pola perilaku mereka.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa inovasi

merupakan sebuah tatanan baru dalam pemerintahan yang dimana menciptakan

sebuah ide atau gagasan guna kepentingan masyarakat.

B. Kerangka Pikir

Kerangka pemikiran adalah suatu penjelasan terhadap hal-hal yang akan

menjadi objek yang disusun berdasarkan tinjauan pustaka. Sesuai dengan rumusan

masalah untuk menganalisa kesuksesan dari Implementasi Pelayanan Publik

SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng maka dibangun kerangka fikir sebagai berikut:

Page 40: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

25

Bagan Kerangka Fikir

Gambar 2.1

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini dilihat dari latar belakang masalah yang dirumuskan

pada rumusan masalah yang dikaji berdasarkan teori dalam tinjauan pustaka.

Dengan demikian, fokus penelitian ini antara lain Komunikasi (Communication),

Sumber Daya (Resources), Disposisi (Disposition), Struktur Birokrasi

Faktor-Faktor Keberhasilan

Implementasi Menurut

Edward (2011)

1. Komunikasi

2. Sumber daya

3. Disposisi

4. Struktur birokrasi

Terlaksananya Sistem Pengelolaan

Pengaduan Pelayanan Publik Nasional-

Layanan Aspirasi Pengaduan Online

Rakyat (SP4N-LAPOR)

Implementasi Pelayanan Publik

SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng

Kendala

1. Kordinasi

2. Anggaran

3. Kontak person

Page 41: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

26

(Bureucratic Structure) dan adapun kendala antara lain Koordinasi

(Coordination), Kontak Person (Contact person), dan Anggaran (Budget) dalam

Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng.

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Deskripsi fokus penelitian yaitu penjelasan dan uraian dari masing-masing

fokus yang diamati dalam memberi kemudahan dan kejelasan tentang

pengamatan. Berdasarkan fokus penelitian judul tersebut diatas maka dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Komunikasi (Communication) yaitu dilihat dari informasi yang disampaikan

pemerintah berupa sosialisasi terkait dengan adanya program aplikasi SP4N-

Lapor pada Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten

Bantaeng.

2. Sumber daya (Resources) yaitu dilihat dari sumber daya manusia, anggaran

dan fasilitas dalam pelaksanaan program aplikasi SP4N-Lapor pada Dinas

Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng yaitu

kecakapan dalam menindaklanjuti aduan yang masuk, kecukupan modal serta

fasilitas yang memadai.

3. Disposisi (Disposition) yaitu dilihat dari keinginan, kemauan dan

kecenderungan para pelaku kebijakan untuk melaksanakan serta mewujudkan

program aplikasi SP4N-Lapor pada Dinas Komunikasi Informatika Statistik

dan Persandian Kabupaten Bantaeng dengan tepat dan cepat dalam

menindaklanjuti aduan yang masuk.

Page 42: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

27

4. Struktur birokrasi (Bureucratic structure) yaitu dilihat dari pembagian kerja

dalam pengelolaan program aplikasi SP4N-Lapor pada Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng yang sesuai dengan

standar operation procedur (SOP) yang berlaku.

5. Koordinasi (Coordination) dilihat dari admin kabupaten dan pejabat

penghubung kurang koordinasi

6. Kontak person (Contact person) dilihat dari banyaknya pengaduan yang masuk

secara tatap muka namun tidak memiliki kontak person

7. Anggaran yaitu (Budget) dilihat dari sosialisasi yg belum merata terkait dengan

program aplikasi SP4N-Lapor pada dinas komunikasi informatika statistik dan

persandian Kabupaten Bantaeng karna belum adanya anggaran untuk

sosialisasi .

Page 43: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan pada 18 Juli sampai 18 September

2020 dan adapun lokasi penelitian ini di Dinas Komunikasi Informatika Statistik

dan Persandian Kabupaten Bantaeng.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana penelitian ini untuk

menjawab sebuah permasalahan secara mendalam dalam konteks waktu dan

situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan

kondisi objektif dilapangan. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar

fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan. Proses penelitian yang dimaksud

antara lain melakukan pengamatan terhadap narasumber, berinteraksi dengan

mereka dan berupaya dalam memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang

Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi, Informatika,

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng. Untuk itu peneliti harus terjun

dalam lapangan dalam waktu yang cukup lama.

2. Tipe penelitian

Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dianggap sangat relavan

karena menggambarkan keadaan objek yang ada pada masa sekarang secara

kualitatif data yang diperoleh dari penelitian. Penelitian kualitatif dalam penelitian

Page 44: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

29

ini dimaksudkan untuk mendapat gambaran dan menggali keterangan-keterangan

secara jelas atau mendalam dan faktual tentang Implementasi Pelayanan Publik

SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber subjek dari mana data dapat

diperoleh. Dalam penelitian Kualitatif, posisi narasumber sangat penting, bukan

hanya sekedar memberi respon melainkan juga sebagai pemilik informasi. Data di

jaring dari sumber data primer dan sekunder sesuai dengan tujuan penelitian ini.

1. Data primer

Data yang diperoleh langsung dari tempat atau lokasi penelitian melalui

teknik wawancara (interview) diperoleh dari narasumber yang dianggap

berpotensi memiliki informasi yang akurat dan pengamatan langsung (observasi)

dari objek yang dteliti yaitu pada kantor Dinas Komunikasi Informatika Statistik

dan Persandian Kabupaten Bantaeng.

2. Data sekunder

Data yang diperoleh dari laporan tertulis berupa data informasi dari aparatur

pada Dinas Komunikasi Informatika Statistik Dan Persandian Kabupaten

Bantaeng baik berupa data base, terkait SP4N-Lapor, dan laporan lain yang

berkaitan dengan tujuan penelitian.

D. Informan Penelitian

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang memiliki

informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi

Page 45: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

30

mengenai objek penelitian tersebut. Adapun jumlah informan pada penelitian ini

sebanyak 5 orang yang terdiri dari 1 orang Kepala Dinas Kominfo Kabupaten

Bantaeng, 1 orang Kepala Seksi Pengelolaan Opini dan Informasi Publik Dinas

Kominfo Kabupaten Bantaeng, 1 orang Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi

Publik dan Hubungan Kerjasama Antar Lembaga Dinas Kominfo Kabupaten

Bantaeng, 1 orang Staff Dinas Kominfo Kabupaten Bantaeng dan 1 orang

Masyarakat Kabupaten Bantaeng. berikut adalah tabel informat dari penelitian

tentang Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng

Tabel 3.1

Informan Penelitian

No Nama Informan Inisial Jabatan

1

Syahrul bayan, S.STP

SB Kepala Dinas Kominikasi

Informatika Statistik dan

Persandian Kabupaten

Bantaeng

2

Asriani Basir, S.Sos,

M.I.Kom

AB Kepala Seksi Pengelolaan

Opini dan Informasi Publik

Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng

3

Andi Asnianti, ST,

MM

AS Kepala Seksi Sumber Daya

Komunikasi Publik dan

Hubungan Kerjasama Antar

Lembaga Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan

Persandian Kabupaten

Bantaeng

4

Nuraeni, S.I.Kom NA Staff Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan

Persandian Kabuaten Bantaeng

5 Bahtiar Bella BB Masyarakat

Sumber: Diolah Peneliti

Page 46: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

31

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012), teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan

data sesuai tata cara penelitian sehingga diperoleh data yang dibutuhkan. Adapun

Teknik pengumpulan data yang di gunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

meliputi:

1. Observasi ( pengamatan )

Menurut pendapat Sugiyono (2012), observasi adalah teknik pengumpulan

data untuk mengamati perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala

alam, dan responden. Dalam penelitian ini yaitu peneliti menggunakan

observasi non partisipan, melakukan pengamatan dan pencatatan secara

langsung untuk menemukan fakta-fakta yang ada dilapangan terkait

Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandain Kabupaten Banataeng

2. Interview ( wawancara )

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan kepada informan dan mencatat atau merekam jawaban-jawaban

Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas komunikasi

informatika statistik dan persandian Kabupaten Bantaeng dari informan.

metode yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara terstruktur.

Wawancara terstruktur adalah wawancara dimana peneliti menetapkan

sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Dalam hal

Page 47: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

32

ini, peneliti menjadikan Kepala Seksi Pengelolaan Opini dan Informasi

Publik Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten

Bantaeng sebagai informan awal sekaligus sebagai informan kunci karena

berkaitan dengan judul yang peneliti angkat, yaitu Implementasi Pelayanan

Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan

Persandian Kabupaten Bantaeng. apabila dari informan awal masih kurang

cukup maka peneliti menambahkan informan untuk menggali serta

mengumpulkan informasi yang mungkin ada.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. Metode ini merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan yang sangat penting yang berhubungan

dengan masalah yang ingin diteliti, sehingga memperoleh data yang

lengkap, akurat dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini digunakan

untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen.

Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Pada dasarnya, dokumentasi

digunakan untuk memperkuat penelitian kualitatif agar dapat lebih

dipercaya.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain

Page 48: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

33

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada

orang lain. Metode ini peneliti menganalisa data yang menggunakan teknik

analisa deskriftif kualitatif yaitu dengan cara mengambarkan data yang telah

terkumpul tanpa bermaksud menyimpulkan. Dengan cara mengumpulkan data, di

susun dan disajikan lalu kemudian dianalisa guna mengungkapkan dan

menggambarkan arti sasaran data tersebut dengan apa adanya. Untuk

mendapatkan suatu kesimpulan guna menjawab persoalan-persoalan yang

diajukan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang akan digunakan adalah

sebagai berikut:

a. Reduksi Data ( Data Reducation )

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. lalu

kemudian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,

dan mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu

dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan

aspek-aspek tertentu. Dalam hal ini, peneliti perlu mempertajam analisis

bagaimana implementasi pelayanan publik sapa di diskominfo kabupaten

bantaeng melalui observasi, wawacaran dan dokumentasi yang tidak perlu

sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

b. Penyajian Data ( Data Display )

Setelah data direduksi, selanjutnya yaitu mendisplay data atau menyajikan

data. Dalam penelitian kualiatatif, penyajian data dapat dilakukan dalam

Page 49: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

34

bentuk bagan, uraian singkat, hubungan antar kategori atau sejenisnya.

Dalam Penelitian kualitatif yang paling sering digunakan dalam menyajikan

data yaitu dengan teks yang bersifat naratif. Dengan ini peneliti berusaha

menyususun data mengenai Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di

Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten

Bantaeng melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang relavan

sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna

tertentu.

c. Penarikan kesimpulan/ verification

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Kesimpulan disini merupakan temuan baru dan belum pernah

ada. Temuan masih berupa remang-remang atau belum jelas dan menjadi

jelas setelah diteliti, (Sugiyono, 2008). Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

yang valid yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, di dukung

oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel. Dalam hal ini peneliti harus sampai pada

kesimpulan dan melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun

kebenaran kesimpulan yang di sepakati oleh subjek tempat penelitian itu

dilaksanakan.

Page 50: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

35

G. Keabsahan Data

Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam kegiatan

penelitian harus dipastikan ketepatan dan kebenarannya. Oleh karena itu setiap

peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk

mengembangkan validitas data yang diperoleh.

Menurut Sugiyono (2008) Validasi merupakan derajat ketepatan antara data

yang terjadi pada obyek peneliti dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang

dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sungguh terjadi pada obyek penelitian.

Adapun teknik yang digunakan peneliti dalam pengembangan validitas yaitu

teknik triangulasi. Sugiyono (2008), Triangulasi dalam menguji kredibilitas sebagi

pengecekan data dari berbagai sumber, teknik, dan waktu. triangulasi dibagi

menjadi tiga, antara lain sebagai berikut:

1. Triangulasi sumber, menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek

data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi teknik, menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek

data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi waktu, waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data,

Pengambilan data harus disesusikan dengan kondisi narasumber.

Page 51: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil Kabupaten Bantaeng

Kabupaten Bantaeng atau dikenal dengan sebutan butta toa (tanah tua)

terletak di Provinsi Sulawesi Selatan yang mempunyai luas wilayah 395,83km.

Terdiri atas 8 (delapan) Kecamatan, 67 Desa dan Kelurahan, 502 Rukun Warga

(RW) dan 1.108 Rukun Tetangga (RT). kedelapan kecamatan tersebut adalah

Kecamatan Bissappu, Kecamatan Bantaeng, Kecamatan Eremerasa, Kecamatan

Tompobulu, Kecamatan Pajukkan, Kecamatan Uluere, Kecamatan Gantarangkeke

dan Kecamatan Sinoa. Kecamatan Tompobulu merupakan kecematan terbesar

dengan luas wilayah 76,99 km² atau 19,45% dari luas Kabupaten Bantaeng.

Kabupaten Bantaeng secara geografis terletak ± 120 km arah selatan

Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan dengan posisi 5º21´13”-5º35´26”

Lintang Selatan dan 119º51´42”-120º05´27” Bujur Timur. Kabupaten Bantaeng

terletak didaerah pantai yang memanjang pada bagian barat ke timur sepanjang

21,5 kilometer yang cukup potensial untuk perkembangan perikanan dan rumput

laut. Pada bagian utara wilayah daratnya mulai dari tepi laut flores sampai

kepegunungan lompobattang dengan ketinggian tempat dari pemukiman laut 0-25

m sampai ketinggian lebih dari 1.000 m diatas permukaan laut. Sedangkan pada

bagian selatan membujur dari barat ke timur terdapat dataran rendah yang

meliputi pesisir pantai dan persawahan.

Page 52: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

37

Kabupaten Bantaeng terletak dibagian selatan provinsi Sulawesi Selatan

yang berbatasan dengan:

a. Sebelah utara : Kabupaten Gowa dan Kabupaten Bulukumba

b. Sebla timur : Kabupaten Bulukumba

c. Sebelah selatan : Laut Flores

d. Sebelah barat : Kabupaten Jeneponto

Kabupaten ini memiliki luas wilayah 395,83 km² atau 39.583 Ha yang

dirinci berdasarkan lahan sawah mencapai 7.253Ha (18,32%) dan lahan kering

mencapai 32.330 Ha. Kabupaten Bantaeng yang luasnya mencapai 0,63% dari

luas Sulawesi Selatan, masih memiliki potensi alam untuk dikembangkan lebih

lanjut. Lahan yang dimilikinya ± 39.583 Ha. Di Kabupaten Bantaeng mempunyai

hutan lindung 2.773 Ha. Secara keseluruhan luas kawasan hutan menurut

fungsinya di Kabupaten Bantaeng sebesar 6.222 Ha.

Kabupaten Bantaeng memiliki jumlah penduduk mencapai 182.283 jiwa

dengan rincian laki-laki sebanyak 88.012 jiwa dan perempuan 94.271 jiwa dari 8

kecamatan yaitu Kecamatan Bissappu sebanyak 15.691 jiwa terdiri dari laki-laki

dan perempuan 16.619 jiwa, Kecamatan Uluere sebanyak 5.592 jiwa laki-laki dan

5.723 jiwa perempuan, Kecamatan Sinoa sebanyak 5.900 laki-laki dan 6.232 jiwa

perempuan, Kecamatan Bantaeng sebanyak 18.539 jiwa terdiri laki-laki dan

perempuan 19.450 jiwa, Kecamatan Eremerasa sebanyak 8.734 laki-laki dan

perempuan 9.728 jiwa, Kecamatan Tompobulu sebanyak 10.801 jiwa laki-laki dan

perempuan 12.102 jiwa, Kecamatan Pajukukang sebanyak 14.725 terdiri dari laki-

Page 53: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

38

laki dan perempuan 15.324 jiwa, dan Kecamatan Gantarangkeke sebanyak 8.030

terdiri dari laki-laki dan perempuan 9.093 jiwa.

Letak geografis Kabupaten Bantaeng yang sangat strategis memiliki alam

tiga dimensi, yaitu bukit pegunungan, lembah daratan dan pesisir pantai, dengan

memiliki dua musim. Iklim di daerah ini tergolong iklim tropis basa dengan curah

hujan tahunan rata-rata setiap bulan 200mm. Dengan adanya kedua musim

tersebut akan sangat menguntungkan bagi sektor pertanian.

2. Gambaran Umum Diskominfo Kabupaten Bantaeng

Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten

Bantaeng didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 5

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah

yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Bantaeng No. 61 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja

Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng.

Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan

Persandian Kabupaten Bantaeng adalah sebagai berikut :

(1) Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng

mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah dibidang Komunikasi, Informatika, Statistik dan

Persandian.

(2). Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas

Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian menyelenggarakan fungsi:

Page 54: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

39

a. Perumusan kebijakan daerah dibidang Komunikasi, Informatika, Statistik

dan Persandian;

b. Pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Komunikasi, Informatika,

Statistik dan Persandian;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan daerah dibidang Komunikasi,

Informatika, Statistik dan Persandian;

d. Pelaksanaan administrasi dibidang Komunikasi, Informatika, Statistik

dan Persandian; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas

dan fungsinya.

a. Kepala Dinas

(1) Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam

membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Komunikasi, Informatika, Statistik

dan Persandian sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Dinas mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Komunikasi, Informatika, Statistik

dan Persandian;

Page 55: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

40

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di

Bidang Pengembangan Komunikasi, Informatika, Statistik dan

Persandian;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Pengembangan Komunikasi,

Informatika, Statistik dan Persandian serta Kesekretariatan Dinas;

d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi di Bidang Pengembangan

Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian serta Kesekretariatan

Dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

(3) Uraian Tugas Kepala Dinas sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan

penyelenggaraan kebijakan serta menyusun Renstra Dinas sesuai dengan

visi dan misi daerah;

b. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

daerah di Bidang Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian;

c. Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang

Pengembangan Karir dan Pengembangan SDM Aparatur;

d. Membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan analisis kebutuhan

aparatur dan rekruitmen aparatur;

e. Membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan pengembangan karir,

peningkatan kesejahteraan aparatur;

Page 56: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

41

f. Membina dan mengarahkan Kepala Sekretariat dan para Kepala Bidang

dalam melaksanakan tugasnya;

g. Melakukan pembinaan terhadap kedisiplinan, kinerja aparatur serta dan

peningkatan kualitas sumber daya aparatur;

h. Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan keuangan,

perlengkapan dan peralatan Dinas;

i. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait

dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

j. Membina, mengarahkan, mengawasi, memberikan sanksi dan menilai

prestasi kerja serta mengembangkan karier aparatur;

k. Melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan

tugas serta melaporkan hasilnya kepada Bupati;

l. Memberikan saran dan pertimbangan teknis, serta melaksanakan tugas

lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

m. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Dinas

bertanggungjawab kepada Bupati.

b. Sekretariat

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas

mengkoordinasikan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan

pelaksanaan tugas kesekretariatan meliputi program dan pelaporan,

kepegawaian dan keuangan, serta pemberian pelayanan administrasi dan

fungsional kepada semua unsur dalam lingkup Dinas;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Page 57: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

42

Sekretaris mempunyai fungsi:

a. Penyusunan perencanaan, pemantauan, evaluasi, data, pelaporan program,

dan anggaran Organisasi Perangkat Daerah Dinas Komunikasi,

Informatika, Statistik dan Persandian;

b. Pengelolaan verifikasi keuangan, pelaksanaan perbendaharaan serta

urusan akuntansi dan pelaporan keuangan;

c. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, keamanan dalam,

perlengkapan, pengelolaan aset dan dokumentasi;

d. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pembinaan jabatan fungsional

serta evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara; dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(3) Uraian Tugas Sekretaris sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan

serta menetapkan kebijakan Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan

Pelaporan, serta Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas;

b. Mengkoordinasikan dan menyusun rencana kegiatan tahunan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

c. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Perencanaan,

Keuangan dan Pelaporan;

d. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bagian Umum dan

Kepegawaian;

e. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan perlengkapan dan

aset;

Page 58: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

43

f. Melakukan pengawasan, pengendalian dan evaluasi terhadap

penyelenggaraan tugas administrasi umum dan keaparaturan,

perencanaan, keuangan dan pelaporan, serta perlengkapan dan aset;

g. Mengkoordinasikan dan mengelola pelaksanaan pelayanan teknis dan

administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Dinas;

h. Mengkoordinasikan dan mengelola penyusunan laporan pelaksanaan

program dan kegiatan dalam lingkup Dinas;

i. Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bagian dalam rangka pembinaan

dan pengembangan karier;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya;

k. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretaris Dinas

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

c. Kasubbag Program, Pelaporan dan Keuangan

1) Sub Bagian Program, Pelaporan dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Bagian yang mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan

teknis pelaksanaan tugas program dan keuangan meliputi penyusunan

program/kegiatan, jadwal pelaksanaan program/kegiatan, penyusunan rencana

anggaran, dan pelaksanaan kegiatan administrasi program pelaporan dan

keuangan.

2) Sub Bagian Program, Pelaporan dan Keuangan, mempunyai uraian tugas

sebagai berikut:

a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;

Page 59: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

44

b. Memberikan petunjuk teknis kepada bawahan;

c. Menilai prestasi kerja bawahan;

d. Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan data rencana kerja dan

anggaran belanja dinas;

e. Menghimpun bahan kebijakan sebagai masukan dalam penyusunan

Rencana Strategik (RENSTRA) Dinas;

f. Menghimpun bahan dan penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi

Pemerintah (Lakip);

g. Menghimpun bahan dan penyusunan Laporan Pertanggungjawahan

(LKPJ);

h. Melakukan monitoring pelaksanaan anggaran;

i. Melaksanakan penatausahaan keuangan;

j. Melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya;

k. Melaksanakan kontrol keuangan;

l. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan;

m. Pelaksanaan perencanaan target perencanaan pendapatan asli daerah;

n. Pelaksanaan pengelolaan administrasi penerimaan pendapatan asli

daerah;

o. Melaksanakan sistem pengendalian intern;

p. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

q. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

Page 60: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

45

d. Kasubbag. Umum dan Kepegawaian

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian yang mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan

kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian

meliputi pengelolaan tugas rumah tangga, surat menyurat, kearsipan,

protokol, perjalanan dinas, tatalaksana, perlengkapan dan aset, kepegawaian

dan tugas umum lainnya, serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan

tugas bidang administrasi umum dan kepegawaian.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Kepala

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang administrasi

umum dan kepegawaian;

b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian, meliputi

pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol,

perjalanan dinas, tatalaksana, perlengkapan dan aset, kepegawaian dan

tugas umum lainnya;

c. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas

bidang umum dan kepegawaian;

d. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian.

(3) Uraian Tugas Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut :

a. Menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis

bidang umum dan kepegawaian;

b. Menyusun rencana operasional program kerja Sub Bagian Umum dan

Page 61: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

46

Kepegawaian;

c. Membina dan mengelola pelaksanaan urusan rumah tangga dan

keamanan lingkungan dinas;

d. Membina dan mengelola pelaksanaan surat menyurat meliputi surat

masuk dan surat keluar serta kearsipan;

e. Mengelola urusan administrasi kepegawaian, pembinaan jabatan

fungsional, dan evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara;

f. Membina dan mengelola pelaksanaan tugas kehumasan, keprotokoleran,

perjalanan dinas dan tatalaksana dinas;

g. Membina dan mengelola administrasi penyimpanan, pendistribusian dan

menginventarisasi barang, perlengkapan dan aset dinas;

h. Pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi penyiapan rencana

kebutuhan pegawai, penempatan pegawai, bahan usulan kenaikan

pangkat dan gaji berkala, daftar urut kepangkatan (DUK) dan DP-3,

cuti, teguran pelanggaran disiplin, pemberhentian dan pensiun pegawai,

pengembangan karier dan kesejahteraan pegawai serta administrasi

kepegawaian lainnya;

i. Melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi serta penyusunan

laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 62: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

47

e. Bidang Komunikasi Dan Informatika

(1) Bidang Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan dan pengendalian serta evaluasi kegiatan pelayanan pengelolaan

opini publik, pengelolaan media komunikasi publik dan sumber daya

komunikasi publik dan hubungan kerja sama antar lembaga;

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, maka Kepala Bidang

Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi :

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Komunikasi dan Informatika sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar:

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum

dilaksanakan;

d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah

dinas;

e. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang

pengelolaan opini publik, pengelolaan media komunikasi publik dan

sumber daya komunikasi publik dan hubungan kerja sama antar lembaga.

f. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan dibidang pengelolaan opini dan

aspirasi publik, pengelolaan media komunikasi publik untuk mendukung

Page 63: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

48

kebijakan nasional, provinsi, dan kabupaten serta pengelolaan media

komunikasi publik dan sumber daya komunikasi publik dan hubungan

kerja sama antar lembaga di Kabupaten;

g. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria

penyelenggaraan dibidang pengelolaan opini dan aspirasi publik,

pengelolaan media komunikasi publik untuk mendukung kebijakan

nasional, provinsi, dan kabupaten serta pengelolaan media komunikasi

publik dan sumber daya komunikasi publik dan hubungan kerja sama

antar lembaga di Kabupaten;

h. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang

pengelolaan opini dan aspirasi publik, merumuskan dan melaksanakan

program pengelolaan opini publik;

i. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan opini dan

aspirasi publik, pengelolaan media komunikasi publik untuk mendukung

kebijakan nasional, provinsi, dan kabupaten serta pengelolaan media

komunikasi publik dan sumber daya komunikasi publik dan hubungan

kerja sama antar lembaga di Kabupaten;

j. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai

bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

f. Seksi Pengelolaan Opini dan Informasi Publik

(1) Seksi Pengelolaan Opini dan Informasi Publik mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika dalam menyiapkan bahan

Page 64: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

49

penyusunan kebijakan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas;.

(2) Seksi Pengelolaan Opini dan Informasi Publik mempunyai Uraian Tugas

sebagai berikut:

a. Menyusun pedoman rencana kegiatan Seksi Pengelolaan Opini dan

Informasi Publik sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan

opini dan informasi publik;

c. Mengelola aspirasi publik lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng;

d. Mengelola data base opini publik;

e. Mengelola Saluran komunikasi publik milik Pemerintah Kabupaten

Bantaeng;

f. Mengelola Komunikasi Publik Milik Non Pemerintah Kabupaten

Bantaeng;

g. Menyiapkan bahan dan meIakukan sosialisasi pemanfaatan peran media

baru melalui lembaga komunikasi pemerintah dan lembaga komunikasi

yang dikelola masyarakat;

h. Melakukan koordinasi dengan unit/lembaga pengolahan informasi dan

komunikasi pemerintah/masyarakat;

i. Melakukan pengembangan kerja sama pemanfaatan jaringan dan

komunikasi antar provinsi/kabupaten/kota/instansi

pemerintah/masyarakat melalui penerapan dan pemanfaatan media baru;

j. Menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan opini

publik;

Page 65: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

50

k. Melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi menyangkut

pengelolaan opini publik;

l. Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan terkait fungsi

pengelolaan opini dan aspirasi publik;

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

g. Seksi Layanan Informasi Publik

(1) Seksi Layanan Informasi Publik mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

Komunikasi dan Informatika dalam menyiapkan bahan yang berhubungan

dengan Pelaksanaan tugas;

(2) Seksi Layanan Informasi Publik mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:

a. Menyusun pedoman rencana kegiatan seksi layanan informasi publik

sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan layanan

informasi publik;

c. Mengembangkan Kemitraan Komunikasi dengan media di Daerah;

d. Menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria layanan informasi

publik;

e. Merencanakan pelayanan diseminasi/sosialisasi dan advokasi/

pendokumentasian dan publikasi informasi, media informasi, penerbitan,

perpustakaan foto dan lukis;

f. Melaksanakan pelayanan diseminasi/sosialisasi dan advokasi/

pendokumentasian dan publikasi informasi, media informasi, penerbitan,

perpustakaan foto dan lukis;

Page 66: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

51

g. Menayangkan informasi melalui media cetak maupun elektronik serta

internet;

h. Mengoordinasikan pelayanan diseminasi/sosialisasi dan advokasi/

pendokumentasian dan publikasi informasi, media informasi, penerbitan,

perpustakaan foto dan lukis;

i. Mengembangkan keterbukaan informasi dan kebebasan masyarakat

dalam mengakses informasi;

j. Menerbitkan perpustakaan foto dan lukis;

k. Membina media informasi;

l. Melaksanakan reproduksi informasi nasional dan daerah;

m. Melaksanakan produksi informasi Pemerintah Kabupaten Bantaeng;

n. Mengelola data base informasi publik;

o. Melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi menyangkut

layanan informasi publik;

p. Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan terkait fungsi layanan

informasi publik;

q. Mendistribusikantugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan

tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

r. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan

kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum

dilaksanakan;

s. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

t. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Page 67: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

52

h. Seksi Sumber Daya Komunikasi Publik dan Hubungan Kerja Sama

Antar Lembaga

(1) Seksi Sumber Daya Komunikasi Publik dan Hubungan Kerja Sama Antar

Lembaga mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Komunikasi dan

Informatika dalam menyiapkan bahan yang berhubungan dengan bidang

tugasnya.

(2) Seksi Sumber Daya Komunikasi Publik dan Hubungan Kerja Sama Antar

Lembaga mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:

a. Menyusun pedoman rencana kegiatan seksi sumber daya komunikasi

publik dan hubungan kerja sama antar lembaga sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan

sumber daya komunikasi publik dan hubungan kerja sama antar lembaga;

c. Melaksanakan penyusunan strategi komunikasi publik;

d. Mengembangkan Sumber Daya Komunikasi OPD dan BUMD;

e. Menyusun rencana dan pelaksanaan Audit Komunikasi Publik;

f. Melakukan program kerja sama antar lembaga pemerintah dengan

masyarakat dibidang Teknologi Komunikasi.

g. Memberdayakan kelompok-kelompok komunikasi sosial sebagai mitra

kerja yang ada dalam masyarakat;

h. Menjalin hubungan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

dengan memfasilitasi pertemuan dengan pihak pemerintah;

i. Menjalin hubungan dengan perusahaan swasta dengan memberi

Page 68: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

53

kesempatan untuk mengadakan promosi/presentasi baik di instansi

pemerintah maupun melalui pameran;

j. Memfasilitasi dialog interaktif antara pemerintah dengan

kelompok/forum mahasiswa dan kelompok-kelompok/ organisasi

masyarakat;

k. Membina dan mengembangkan organisasi Badan Koordinasi Kehumasan

Daerah (Bakohumas) sebagai forum kerja sama antar lembaga untuk

pemerintah;

l. Mengadakan pertemuan rutin lintas sektoral anggota Bakohumas secara

bergilir;

m. Mengadakan pertemuan tahunan Bakohumas dengan pengurus

Bakohumas Kabupaten/Kota;

n. Melakukan jumpa pers dengan wartawan media cetak elektronik dan

membuat press release;

o. Menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan media

komunikasi publik;

p. Melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi menyangkut

pengelolaan media komunikasi publik;

q. Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan terkait fungsi

pengelolaan media komunikasi publik;

r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Page 69: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

54

i. Statistik, Persandian Dan Telekomunikasi

(1) Bidang Statistik, Persandian dan Telekomunikasi mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur dan kriteria dan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang Statistik,

Persandian dan Telekomunikasi:

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Bidang Statistik, Persandian dan Telekomunikasi mempunyai fungsi:

a) Penyiapan rumusan kebijakan tata kelola persandian, statistik, dan

telekomunikasi;

b) Penyiapan rumusan norma dan standar tata kelola persandian, statistik,

dan telekomunikasi;

c) Penyiapan implementasi kebijakan tata kelola persandian, statistik, dan

telekomunikasi;

d) Pelaksanaan pengamanan sinyal dari upaya penyadapan;

e) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan tata kelola persandian,

statistik, dan telekomunikasi;

f) Penerbitan Rekomendasi Izin Penyiaran Radio;

g) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga bidang;

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai

bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Page 70: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

55

j. Seksi Pengolahan Data dan Statistik

(1) Seksi Pengolahan Data dan Statistik mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang Statistik, Persandian dan Telekomunikasi dalam menyiapkan

penyusunan bahan yang berhubungan dengan Bidang tugasnya.

(2) Seksi Pengolahan Data dan Statistik mempunyai Uraian Tugas sebagai

berikut:

a. Menyusun bahan rencana kerja sesuai dengan lingkup kerjanya;

b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pedoman, standar, prosedur

dan kriteria bidang statistik;

c. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan

dibidang statistik;

d. Melaksanakan bimbingan teknis perencanaan di bidang statistik;

e. Menyiapkan bahan pengoordinasian pengelolaan dan penyusunan data

dan informasi pembangunan daerah;

f. Melaksanakan Pelayanan data dan informasi pembangunan daerah;

g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang

statistik;

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

k. Seksi Tata Kelola Persandian

(1) Seksi Tata Kelola Persandian mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

Statistik, Persandian dan Telekomunikasi dalam menyiapkan penyusunan

bahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

(2) Seksi Tata Kelola Persandian mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:

Page 71: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

56

a. Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data serta

informasi yang berhubungan dengan sandi;

b. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dibidang

sandi;

c. Menginventarisasi dan menganalisa permasalahan-permasalahan yang

berhubungan dengan sandi;

d. Mengelola dan mengklasifikasi informasi milik pemerintah daerah;

e. Mengelola sumber daya persandian meliputi sumber daya manusia

sandiman, perangkat lunak dan perangkat keras persandian, serta

jaringan komunikasi sandi;

f. Memelihara, menyimpan, mengamankan dokumen dan alat-alat sandi

serta mengembangkan sistem dan alat-alat sandi;

g. Melaksanakan pencatatan agenda berita radiogram, baik yang diterima

atau yang dikirim dari Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota;

h. Menyusun dan menyimpan data personil, materil serta inventarisasi

data lainnya dari seluruh jaringan sandi pemerintah daerah;

i. Melakukan pengiriman dan penerimaan berita dengan pesawat telex

atau mesin sandi;

j. Melakukan pendataan berita/radiogram yang bersifat rahasia yang

dikirim melalui hubungan persandian, untuk selanjutnya diserahkan

kepada petugas sandi;

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Page 72: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

57

l. Seksi Telekomunikasi

(1) Seksi Telekomunikasi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Statistik,

Persandian dan Telekomunikasi dalam menyiapkan penyusunan bahan yang

berhubungan dengan Bidang tugasnya.

(2) Seksi Telekomunikasi mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:

a. Menyusun rencana dasar teknis telekomunikasi daerah;

b. Menyusun pedoman program kegiatan dan sarana telekomunikasi;

c. Memberikan bimbingan teknis dibidang telekomunikasi, pelayanan

telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan

universal telekomunikasi;

d. Memberikan Rekomendasi Perizinan penyelenggaraan jaringan

telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan

universal telekomunikasi;

e. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa

telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan

universal telekomunikasi;

f. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian layanan jasa

telekomunikasi;

g. Melaksanakan koordinasi dalam rangka pembangunan menara

telekomunikasi dan kewajiban pelayanan universal di bidang

telekomunikasi;

h. Melakukan penarikan Retribusi Menara Telekomunikasi;

i. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan;

Page 73: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

58

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

m. Bidang Layanan E-Government

(1) Bidang Layanan e-Government mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur

dan kriteria dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan,

evaluasi dan pelaporan dibidang pengembangan ekosistem e-Government,

serta tata kelola e-Government, monitoring, evaluasi kegiatan penyusunan

bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengembangan layanan e-Government

serta infrastruktur dan teknologi;

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Bidang Layanan e-Government mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengembangan aplikasi,

pengembangan ekosistem e-government, serta tata kelola e-government

di Kabupaten;

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan

aplikasi, pengembangan ekosistem e-government, serta tata kelola e-

government di Kabupaten;

c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria

penyelenggaraan di bidang pengembangan aplikasi, pengembangan

ekosistem e-government, serta tata kelola e-government di Kabupaten;

d. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang

pengembangan aplikasi, pengembangan ekosistem e-government, serta

tata kelola e-government di Kabupaten;

Page 74: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

59

e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengembangan aplikasi,

pengembangan ekosistem e-government, serta tata kelola e-government

di Kabupaten, pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi pengembangan teknologi e-government; dan

f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai

bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

n. Seksi Pengembangan Aplikasi

(1) Seksi Pengembangan Aplikasi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

Layanan e-Government dalam menyiapkan penyusunan bahan yang

berhubungan dengan Bidang tugasnya.

(2) Seksi Pengembangan Aplikasi mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan layanan pengembangan aplikasi sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Melakukan penyiapan penyusunan kebijakan layanan pengembangan

aplikasi;

c. Melakukan penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria

layanan pengembangan aplikasi;

d. Melakukan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan layanan

pengembangan dan pengelolaan aplikasi generik, spesifik & suplemen

yang terintegrasi;

e. Melakukan penyiapan penyelenggaraan bimbingan teknis dan evaluasi

layanan aplikasi;

f. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk

Page 75: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

60

pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan

lancar;

g. Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan

kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum

dilaksanakan;

h. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk

menghindari kesalahan;

i. Mengikuti rapat–rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

o. Seksi Tata Kelola e-Government

(1) Seksi Tata Kelola e-Government mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang Layanan e-Government dalam menyiapkan penyusunan bahan yang

berhubungan dengan Bidang tugasnya.

(2) Seksi Tata Kelola e-Government mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Tata Kelola e-Government sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan

lancar;

c. Menyiapkan bahan penyelenggaraan Government Chief Information

Officer (GCIO) di Kabupaten Bantaeng;

d. Melaksanakan penyelenggaraan Government Chief Information Officer

(GCIO) Pemerintah Kabupaten Bantaeng;

Page 76: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

61

e. Melaksanakan pemetaan dan perencanaan sumber daya TIK Pemerintah

Kabupaten dan masyarakat;

f. Melakukan pengembangan sumber daya TIK Pemerintah Kabupaten

dan Masyarakat;

g. Penyelenggaraan ekosistem TIK, Smart City;

h. Layanan nama domain dan sub domain bagi lembaga pelayanan publik;

i. Menyiapkan bahan dan meIakukan sosialisasi pemanfaatan peran media

baru melalui lembaga komunikasi pemerintah dan lembaga komunikasi

yang dikelola masyarakat;

j. Melakukan koordinasi dengan unit/lembaga pengolahan informasi dan

komunikasi pemerintah/masyarakat (provinsi dan kabupaten/kota);

k. Melakukan pengembangan kerja sama pemanfaatan jaringan dan

komunikasi antar provinsi/kabupaten/kota/instansi pemerintah/

masyarakat melalui penerapan dan pemanfaatan media baru;

l. Menyiapkan bahan pelaporan pengembangan sumber daya TIK

Pemerintah Kabupaten dan Masyarakat;

m. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk

menghindari kesalahan;

n. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Tata Kelola e-

Government dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan

sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Page 77: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

62

p. Seksi Infrastruktur dan Teknologi

(1) Seksi Infrastruktur dan Tekhnologi mempunyai tugas membantu Kepala

Bidang Layanan e-Government dalam menyiapkan penyusunan bahan

yang berhubungan dengan Bidang tugasnya.

(2) Seksi Infrastruktur dan Tekhnologi mempunyai rincian tugas sebagai

berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Infrastruktur dan Teknologi sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk

pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan

lancar;

c. Melaksanakan Layanan Infrastruktur Dasar Data Center, Disaster

Recovery Center dan TIK Pemerintah Kabupaten Bantaeng;

d. Menyusunrencana kegiatan Piranti Keras dan Jaringan Internet;

e. Menyiapkan Layanan Akses Internet dan Intranet lingkup Pemerintah

Kabupaten Bantaeng;

f. Membuat/mendesign data base dengan eksternal storage yang

mempunyai kapasitas besar;

g. Melakukan pengkajian perkembangan teknologi informasi, komunikasi

terhadap piranti keras;

h. Melakukan pengkajian pembangunan dan pengembangan piranti keras;

i. Menyiapkan penggunaan piranti keras untuk kebutuhan sistem

informasi dan komunikasi setiap perangkat organisasi pengolahan data

Page 78: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

63

sesuai volume data yang diolah;

j. Penyelenggaraan ekosistem TIK, Smart City;

k. Layanan nama domain dan sub domain bagi lembaga pelayanan publik;

l. Menyiapkan bahan dan meIakukan sosialisasi pemanfaatan peran media

baru melalui lembaga komunikasi pemerintah dan lembaga komunikasi

yang dikelola masyarakat;

m. Melakukan koordinasi dengan unit/lembaga pengolahan informasi dan

komunikasi pemerintah/masyarakat (provinsi dan kabupaten/ kota);

n. Melakukan pengembangan kerja sama pemanfaatan jaringan dan

komunikasi antar provinsi/kabupaten/kota/instansi pemerintah/

masyarakat melalui penerapan dan pemanfaatan media baru;

o. Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan

kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum

dilaksanakan;

p. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk

menghindari kesalahan;

q. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

r. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Infrastruktur dan

Teknologi dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai

bahan perumusan kebijakan; dan

s. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Page 79: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

64

q . Tata Kerja

(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan funginya, Kepala Dinas, Sekretaris,

Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala UPT Dinas dan

Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,

integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing–masing maupun

antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain

diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing;

(2) Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPT Dinas wajib mengawasi

bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil

langkah-langkah yang diperlukan dan melaporkan kepada Kepala Dinas;

(3) Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPT Dinas bertanggungjawab

memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing-masing dan memberikan

bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya;

(4) Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPT Dinas wajib mengikuti dan

mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab pada Kepala Dinas serta

menyampaikan laporan berkala tepat waktu;

(5) Dalam menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala

Bidang dan Kepala UPT Dinas, wajib membuat tembusan kepada satuan

organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja;

(6) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Komunikasi, Informatika,

Statistik dan Persandian melakukan koordinasi fungsional dengan

Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mensinkronkan pelaksanaan tugas dan

fungsi masing-masing;

Page 80: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

65

(7) Sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputi :

a. sinkronisasi data;

b. sinkronisasi sasaran dan program; dan

c. sinkronisasi waktu dan tempat kegiatan.

r. Struktur Organisasi

Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten

Bantaeng mempunyai Pegawai sebanyak 67 orang yang terdiri dari Pegawai

Organik sebanyak 27 orang dan Tenaga Honor 40 orang. Data nama, pangkat dan

golongan pejabat struktural bisa dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.1. Data nama, pangkat dan golongan pegawai Dinas Komunikasi,

Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng

No Nama / NIP Gol.

Ruang Jabatan

1 Syahrul Bayan, S.STP

19790607 199810 1 002 IV/b Kepala Dinas

2 Sahabuddin, S.Sos

19641010 198703 1 027 IV/b Sekretaris

3 Andi Sukmawati, S.Ag, M.Si

19770304 201111 2 001 III/d

Kabid. Humas,

Komunikasi dan

Informasi Publik

4 Laode Abraham, S.Sos, M.Si

19740111 199501 1 001 IV/a

Kabid. Layanan e-

Government

5 Almi Asnani, S.Sos, M.AP

19671120 198810 2 001 IV/a

Kabid.

Telekomunikasi,

Statistik, dan

Persandian

6 Asriani Basir, S.Sos, M.I.Kom

19870521 201001 2 028 III/c Kasi. Telekomunikasi

7 Muhammad Asfar, ST

19730830 200502 1 004 III/d

Kasi. Infrastruktur dan

Teknologi

8 Gunawan, S.Sos

19731225 200903 1 003 III/c

Kasubbag. Program,

Pelaporan dan

Keuangan

Page 81: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

66

9 Risnawati, SE

19801119 200903 2 009 III/c

Kasubbag. Umum dan

Kepegawaian

10 Syafrida, ST

19801119 200903 2 009 III/c

Kasi. Sumber Daya

Komunikasi Publik dan

Hubungan Kerja Sama

Antar Lembaga

11 Nurlinda, ST

19740826 200904 2 005 III/b

Kasi. Pengelolaan

Opini dan Informasi

Publik

12 Yanti, SE, MT

19810501 200604 2 014 III/b

Kasi. Pengolahan Data

Statistik

13 Andi Asnianti, ST

19790309 201111 2 001 III/b

Kasi. Layanan

Informasi Publik

14 Andi Asnianti, ST

19790309 201111 2 001 III/b

Kasi. Layanan

Informasi Publik

15 Rifqiati Ramli, ST

19800105 201111 2 002 III/b

Kasi. Tata Kelola e-

Government

16 Darmawansyah, SE, M.I.Kom

19870214 200604 1 002 III/b

Kasi. Pengembangan

Aplikasi

17 Nuraeni, S.I.Kom

19740305 200701 2 017 III/a Staf

18 Hj. Nurnia, SE

19791205 200801 2 009 III/a Staf

19 Nunung Anggraeni, SE

19800114 200701 2 011 III/a Staf

20 Noor Ilham, A.Md.Kom

19820704 200804 1 002 III/a Staf

21 Abdul Salam

19750701 200701 1 019 II/c Staf

22 Muhammad Karim

19750509 200701 1 016 II/c Staf

23 Muh. Darwis. R

19810303 200701 1 018 II/c Staf

24 Muhammad Tafsir

19750809 200604 1 021 II/c Staf

25 Muliati

19720219 201212 2 001

II/b Staf

26 Satriany Palutturi

19841001 201212 2 002 II/b Staf

27 Darmawati Padu

19711018 201408 2 001 II/a Staf

Sumber: Diskominfo Bantaeng

Page 82: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

67

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik

dan Persandian Kabupaten Bantaeng

Page 83: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

68

s. Rencana Strategis Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan

Persandian Kabupaten Bantaeng

Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan kerangka pembangunan

strategis Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian untuk periode 5

tahun. Sebagai dokumen perencanaan yang memuat penjabaran visi, misi, tujuan,

sasaran dan program SKPD, RENSTRA berpedoman kepada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sebagai penerjemahan

kebijakan politik Bupati sebagai Kepala Daerah yang tertuang dalam RPJMD,

RENSTRA menjadi pijakan bagi perencanaan strategis SKPD, termasuk hingga

ke level perencanaan tahunan. Bagian berikut akan menguraikan visi dan misi

Pembangunan Kabupaten Bantaeng yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2018 -

2023.

a. Visi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan mengenai gambaran kesuksesan

yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu, yaitu:

“Terwujudnya Masyarakat Bantaeng Yang Sejahtera Lahir Bathin

Berorientasi Pada Kemajuan, Keadilan, Kelestarian, dan Keunggulan Berbasis

Agama dan Budaya Lokal“

b. Misi

Misi merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan agar apa yang telah

ditetapkan dapat diwujudkan. Misi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan

Persandian Kabupaten Bantaeng dinyatakan sebagai suatu tugas untuk mencapai

pelayanan informasi dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Kabupaten

Page 84: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

69

Bantaeng. Dengan pemahaman akan misi, maka dapat diharapkan unsur dalam

sistem informasi dan komunikasi yang mampu berinteraksi untuk menghasilkan

kinerja yang optimal. Perumusan misi disusun dengan memperhatikan masukan

dari berbagai pihak dengan tidak menutup kemungkinan perubahan sesuai dengan

tuntutan zaman.

Adapun Misi Pembangunan Kabupaten Bantaeng sebagai berikut :

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Bekualitas.

2. Meningkatkan Akselerasi Program Pengentasan Kemiskinan dan Perluasan

Kesempatan Kerja.

3. Meningkatkan Akses, Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan

Pelayanan Sosial Dasar Lainnya.

4. Mengoptimalkan Kualitas dan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Yang

Berbasis Kelestarian Lingkungan.

5. Mengoptimalkan Pengembangan Pertanian dan Pemberdayaan Ekonomi

Kerakyatan.

6. Mewujudkan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik.

c. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu

kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis

strategis. Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak

dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah, sebagai berikut:

Misi 1 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas

Page 85: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

70

Tujuan :

1. Meningkatkan Kualitas Pemerintahan dan Memudahkan Masyarakat Dalam

Mengakses Informasi dengan Pemanfaatan TIK;

2. Meningkatkan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi dan

Komunikasi.

Misi 2 : Mewujudkan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik

Tujuan :

1. Meningkatkan Kualitas Pemerintahan dan Memudahkan Masyarakat Dalam

Mengakses Informasi dengan Pemanfaatan TIK;

2. Meningkatkan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi dan

Komunikasi;

3. Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan

Daerah;

4. Meningkatkan Pemanfaatan TIK Dalam Pengamanan Informasi.

B. Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor Di Dinas Komunikasi

Informatika Statistik Dan Persandian Kabupaten Bantaeng

Kabupaten Bantaeng menjadi salah satu Kabupaten yang

mengimplementasikan program inovasi aplikasi SP4N-Lapor sejak Tahun 2017

sampai 2020 dan sudah berjalan selama 3 tahun. SP4N-Lapor adalah layanan

penyampaian semua aspirasi dan pengaduan masyarakat secara online yang

terintegrasi secara nasional dengan laman akses website www.lapor.go.id, sms

1708, twitter @lapor1708. serta aplikasi mobile (android, ios) yang langsung

Pusat ke daerah namun jika yang di tujuhkan langsung kedaerah seperti Bantaeng

Page 86: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

71

melalui kanal aplikasi Lapor dengan menambahkan #bantaeng(spasi) aduan,

Lapor Bantaeng(Instagram), Lapor Bantaeng (Facebook), WA085342323375

(nama, Alamat, Email, Aduan), SMS Bantaengbaik(spasi) aduan lalu kirim

(1708). Pemerintah Indonesia membentuk SP4N-Lapor untuk merealisasikan

kebijakan “no wrong door policy” atau tidak ada kebijakan pintu yang salah

maksudnya dalam hal ini pemerintah memberikan kebijakan dengan tepat, yang

menjamin hak masyarakat agar pengaduan dari manapun dan jenis apapun akan

disalurkan kepada penyelenggara pelayanan publik yang berwenang

menanganinya. Semua laporan akan masuk ke server yang terkoneksi dengan

Ombudsman, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi dan Kantor Staff Presiden. sehingga jika ada laporan yang tidak

ditindaklanjuti akan terpantau secara otomatis. Ini merupakan suatu sistem yang

sangat bagus dan mengusung keterbukaan dalam penanganan pengaduan

masyarakat. Dengan adanya Program aplikasi SPAN-Lapor ini juga dapat

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. SP4N sendiri adalah

singkatan dari Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional yang

diatur dalam UU. No. 25 Tahun 2009 dan tertuang dalam Perpes No. 76 Tahun

2013 serta tertuang dalam Permen No. 62 Tahun 2018 Tentang Pedoman Sistem

Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional. Sedangakan LAPOR adalah

Layanan Pengaduan Online Rakyat, aplikasi penunjang Sistem Pengelolaan

Pengaduan Pelayanan Publik Nasional.

Program inovasi yang berhasil merupakan bentuk kreasi dan implementasi

dari proses. Implementasi merupakan upaya dalam mencapai tujuan yang sudah

Page 87: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

72

ditentukan melalui suatu program-program agar dapat terpenuhi pelaksanaan

tersebut dan menjadi aspek penting dalam proses kebijakan.

Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng dianalisis dengan

menggunakan teori implementasi kebijakan dari Edward (2011) yang menyatakan

bahwa ada empat faktor-faktor keberhasilan implementasi yaitu komunikasi,

sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Adapun hasil penelitian sebagai

berikut:

1. Komunikasi

Komunikasi itu sendiri adalah proses penyampaian informasi dari

komunikator pada komunikan. Komunikasi menjadi salah satu elemen penting

yang mempengaruhi implementasi kebijakan publik. Keberhasilan sebuah

kebijakan tergantung dari proses komunikasi. Komunikasi yang baik akan

menjadikan program aplikasi SP4N-Lapor di Kabupaten Bantaeng

terimplementasi. Pemerintah Kabupaten Bantaeng dalam hal ini Dinas

Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian telah memberikan sosialisasi

kepada masyarakat dan pemerintah desa/kelurahan terkait program tersebut agar

dapat mengetahui cara melapor yang baik serta mengenal program SP4N-Lapor

itu sendiri sehingga mampu membantu mensosialisasikan kepada masyarakat

tentang program aplikasi SP4N-Lapor. Ini membuktikan bahwa Pemerintah

Daerah dalam Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng sudah berusaha

melakukan yang terbaik. Namun karena belum adanya anggaran untuk sosialisasi

Page 88: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

73

sehingga sosialisasi belum merata dengan adanya covid-19 juga menjadi

menghambat aktifitas pemerintah dalam menyampaikan sosialisasi program

SP4N-Lapor kesetiap wilayah di Kabupaten Bantaeng. Tapi dalam hal ini

pemerintah tetap optimis mencoba berbagai cara salah satunya dengan

mensosialisasikan program aplikasi SP4N-Lapor melalui radio, media sosial,

menempelkan stiker, pengadaan posko aduan, dan pembuatan spanduk.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng yang menyatakan bahwa:

“Kami sendiri dari pihak diskominfo sudah melakukan sosialisasi kepada

masyarakat terkait program SP4N-Lapor namun belum merata di setiap

wilayah di Kabupaten Bantaeng karena belum adanya anggaran untuk

sosialisasi dari pemerintah pusat sehingga belum maksimal dan adanya

pandemi covid-19 juga menjadi penghambat kami dalam menyampaikan

sosialisasi”. (Wawancara, SB 27 Juli 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

sosialisasi sudah pernah disampaikan Pemerintah Daerah terkait program aplikasi

SP4N-Lapor kepada masyarakat akan tetapi belum merata disetiap wilayah di

Kabupaten Bantaeng. hal ini dikarenakan belum ada anggaran untuk sosialisasi

sehingga belum bisa dikatakan maksimal.

Sama halnya yang dipaparkan oleh Kepala Seksi Pengelolaan Opini Dan

Informasi Publik di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng menyatakan bahwa:

“sosialisasi sudah pernah dilakukan baik itu ke masyarakat maupun

pemerintah desa/kelurahan terkait program aplikasi SP4N-Lapor. Sebelum

diadakan sosialisasi ini jumlah aduan yang masuk hanya 30% namun setelah

diadakan sosialisasi kepada pemerintah desa/kelurahan terjadi peningkatan

menjadi 80% aduan yang masuk. Dari beberapa Kabupaten di Sulawesi

Selatan kita Kabupaten Bantaeng itu salah satu kabupaten yang mencapai

100 persen tindaklanjut pengaduan dari januari sampai september 2020 jadi

Page 89: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

74

100 persen kita terverifikasi karena tidak ada aduan yg tertunda tidak ada

yang diarsipkan semua terverfikasi secara sempurna”. (Wawancara, AB 12

September 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa,

Implementasi Pelyanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng sudah terlaksana dilihat dari adanya

peningkatan jumlah aduan yang masuk sebelum dan setelah diadakan sosialisasi.

Kemudian yang saya wawancarai yaitu Kepala Seksi Sumber Daya

Komunikasi Publik dan Hubungan Kerjasama Antar Lembaga Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng yang mengatakan

bahwa:

“Terlaksana cukup baik sosialisasi juga sudah dilakukan kepada masyarakat

dan pemerintah desa/kelurahan terkait program aplikasi SP4N-Lapor

tersebut. Walau sosialisasi belum merata kesemua wilaya di Kabupaten

Bantaeng namun kita usahakan memberikan sosialisasi melalui radio, media

sosial, menempelkan striker, pengadaan posko aduan dan pengadaan

spanduk. Untuk pihak pemerintah daerah sendiri sudah banyak yang

mengatahui terkait adanya program ini ”.(Wawancara, AA 12 September

2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa

implementasi pelayanan publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng sudah terlaksana cukup baik,

sosialisasi sudah dilakukan pada pemerintah desa/kelurahan sehingga apa yang

diharapkan pemerintah bisa terlaksana dengan maksimal.

Page 90: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

75

Gambar 4.2 sosialisasi program SP4N-Lapor

Gambar diatas adalah bentuk sosialisasi yang dilakukan Pemerintah

Daerah dalam hal ini Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng tentang program aplikasi SP4N-Lapor.

Selanjutnya saya mewawancarai Staff Dinas Komunikasi Informatika

Statistik Dan Persandian Kabupaten Bantaeng mengatakan bahwa:

“Sejauh ini terimplementasi walaupun kami terkendala dianggaran untuk

sosialisasi dan pandemi covid-19. namun kami pihak diskominfo tetap

berusaha untuk bisa menyampaikan sosialisasi baik secara langsung, melalui

radio, media sosial, menempelkan stiker, pengadaan spanduk maupun

dengan posko pengaduan terkait adanya program apikasi SP4N-Lapor di

Kabupaten Bantaeng.” (Wawancara, NA 8 September 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, Dinas

Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng tetap

optimis menyampaikan sosialisasi kepada masayarkat terkait program aplikasi

SP4N-Lapor di Kabupaten Bantaeng walau terkendala anggaran untuk sosialisasi

dan pandemi covid-19. Namun hal itu bukan jadi suatu alasan bagi Pemerintah

Daerah untuk tidak menyampaikan informasi kepada masyarakat. Sehingga dalam

Page 91: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

76

hal ini pengaruh komunikasi menjadi salah satu faktor keberhasilan suatu program

yang signifikan.

Hal tersebut diatas sesuai dengan hasil observasi peneliti selama ini

dilapangan bahwa Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan

Persandian, Kepala Seksi Pengelolaan Opini dan Informatika Publik Dinas

Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian dan Kepala Seksi Sumber Daya

Komunikasi Publik dan Hubungan Kerjasama Antar Lembaga Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian, Staff dinas Komunikasi Informatika Statistik

dan Persandian Kabupaten Bantaeng. Dalam hal ini Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng sudah melakukan

komunikasi dengan baik dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan

pemerintah desa/kelurahan tentang program SP4N-Lapor dan juga dapat

membawa dampak positif untuk Bantaeng yang lebih baik, dilihat dari banyaknya

aduan yang masuk mulai dari Januari sampai September 2020 sebanyak 200

orang. Dengan adanya program SP4N-Lapor tersebut diharapkan dapat

memperbaiki pelayanan publik yang ada di Kabupaten Bantaeng sehingga

menjadi salah satu contoh untuk Kabupaten lain di Sulawesi Selatan.

Kemudian selanjutnya saya mewawancarai masyarakat selaku ketua RW di

jalan Kayangan Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng mengatakan bahwa:

“Adanya SP4N-Lapor ini memudahkan saya dalam menyampaikan keluhan

dan keresahan atas pelayanan yang diberikan pemerintah terhadap

masyarakat sehingga saya tidak perlu lagi datang kekantornya langsung

untuk mengadu” (Wawancara, BB 20 Juli 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, adanya

program aplikasi SP4N-Lapor di Kabupaten Bantaeng dapat memberikan

Page 92: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

77

kemudahan dengan mengefisienkan waktu dari masyarakat sehingga hal ini akan

menjadikan Bantaeng lebih baik.

Dari seluruh hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dapat

terlaksana karena adanya komunikasi yang baik. Sebelum diadakan sosialasi

jumlah aduan yang masuk hanya 30% namun setelah diadakan sosialsiasi jumlah

aduan yang masuk menjadi 80% itu menandakan adanya peningkatan jumlah

aduan sebanyak 50% semuanya ditindaklanjuti tanpa ada yang diarsipkan maupun

ditundah sehingga terverifikasi secara sempurna. Pemerintah Daerah dalam hal ini

Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng

tetap optimis, dilihat dari kesungguhan dalam menyampaikan sosialisasi kepada

masyarakat dan Pemerintah Desa/Kelurahan. Walau terkendala dianggaran untuk

sosialisasi dan adanya pandemi covid-19. Namun hal itu bukan menjadi suatu

alasan untuk tidak menyampaikan sosialisasi terkait program aplikasi SP4N-

Lapor. Pemerintah Kabupate Bantaeng selalu mengupayakan agar sosialisasi tetap

dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui radio, media sosial, menempelkan

stiker, pengadaan spanduk dan pengadaan posko aduan.

Kemudahan yang diberikan program aplikasi SP4N-Lapor tersebut akan

menjadi dampak positif bagi pelayanan publik di Kabupaten Bantaeng sehingga

dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan adanya transparansi yang

dilakukan Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan persandian Kabupaten

Bantaeng melalui program aplikasi SP4N-Lapor. hal ini sudah dibuktikan bahwa

pemerintah sudah berusaha melakukan komunikasi yang baik dengan

menyampaikan informasi berupa sosialisasi. Hal ini juga sesuai dengan teori

Page 93: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

78

Edward (2011) bahwa implementasi pelyanan publik SP4N-Lapor dapat

terlaksana karena adanya komunikasi yang baik dilakukan oleh Pemerintah

Daerah kepada masyarakat dalam pencapaian tujuan. Sehingga komunikasi

menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam implementasi.

2. Sumber Daya

Sumber daya menjadi salah satu peranan penting dari faktor keberhasilan

dalam implementasi kebijakan publik. Sumber daya meliputi sumber daya

manusia, sumber daya anggaran dan sumber daya fasilitas. Sumber daya

dikatakan baik apabila dilihat dari sumber daya manusia, anggaran dan fasilitas.

Sumber daya manusia berkenaan dengan kecakapan dalam pelaksana kebijakan

publik untuk mengimplementasikan kebijakan secara efektif. Untuk sumber daya

anggaran sendiri berkaitan dengan kecukupan modal atas suatu kebijakan untuk

menjamin terlaksananya suatu program kebijakan pemerintah. Dan sumber daya

fasilitas juga tak kalah pentingnya dari sumber daya lainnya dalam Implementasi

Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan

Persandian Kabupaten Bantaeng, seperti pengadaan leptop, wifi dan juga printer

dll. Dengan adanya sumber daya yang baik akan menunjang keberhasilan

implementasi pelayanan publik SP4N-Lapor. Hal ini sebagaimana hasil

wawancara dengan beberapa narasumber sebagai berikut:

Sebagaimana dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng menyatakan bahwa:

Page 94: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

79

“Dalam melaksanakan program SP4N-Lapor kami menyediakan fasilitas

yang dibutuhkan untuk tim pengelola seperti misalnya leptop, wifi dan

printer dengan dilengkapi ruangan yang berAC, dengan fasilitas yang

lengkap akan menunjang keberhasilan implementasi program SP4N-Lapor”

(Wawancara, SB 27 Juli 202).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintah

daerah sudah menyediahkan fasilitas dalam mengelola program aplikasi SP4N-

Lapor di Kabupaten Bantaeng sehingga hal ini menjadi penunjang dari

keberhasilan suatu program.

Sama halnya yang dipaparkan oleh Kepala Seksi Pengelolaan Opini dan

Informasi Publik Dinas Komunikasi Informatika Statistik Dan Persandian

Kabupaten Bantaeng menyatakan bahwa:

“Sudah cukup baik yah apalagi persoalan sumber daya manusia, fasilitas

dan anggaran. dari sumber daya manusia sendiri ketepatan tim pengelola

dalam menindaklanjuti aduan yang masuk dan 100 persen terverifikasi tanpa

ada yang ditunda maupun diarsipkan. Untuk anggaran sendiri kurang

mencukupi untuk proses sosialisasi program SPAN-Lapor tersebut sehingga

anggaran untuk sosialisasi menjadi kendala kami tapi hal tersebut masih

bisa kita tangani dengan melakukan sosialisasi melalui radio, media sosial,

menempelkan stiker, pengadaan posko aduan dan pengadaan spaduk.

Sedangkan Persoalan fasilitas juga sudah cukup memadai pemerintah telah

menyediakan leptop, printer dan juga wifi.”(Wawancara, AB 12 September

2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini

sumber daya manusia, sumber daya anggaran dan sumber daya fasilitas sangat

dibutuhkan dalam mengelola program aplikasi SP4N-Lapor supaya aduan yang

masuk bisa langsung ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat.

Selanjutnya saya mewawancarai Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi

Publik dan Hubungan Kerjasama Antar Lembaga Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng yang mengatakan bahwa:

Page 95: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

80

“sumber daya manusia cukup baik tim pengelola sudah menindaklanjuti

aduan yang masuk tanpa ada yang ditunda maupun diarsipkan dan untuk

failitas sendiri cukup bagus dengan ruangan yang berAC dilengkapi dengan

leptop, printer dan wifi untuk menunjang pelaksanaan program aplikasi

SP4N-Lapor agar aduan yang masuk dapat tertangani dengan cepat”.

(Wawancara, AA 12 September 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Pemerintah

Daerah dalam hal ini dinas komunikasi informatika statistik dan persandian

kabupaten bantaeng telah menyediakan sumber daya fasilitas yang cukup bagus

dan untuk sumber daya manusia sudah cukup baik dilihat dari tim pengelola

menindaklanjuti adua yang masuk dalam melaksanakan program aplikasi SP4N-

Lapor di Kabupaten Bantaeng.

Selanjutnya saya wawancarai yaitu Staff Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng yang menyatakan bahwa:

“Dari pihak kami sendiri fasilitas sudah memadai dengan tersediahnya

fasilitas yang dibutuhkan dalam mengelola program SP4N-Lapor berupa

leptop, wifi dan printer serta kami berusaha memberikan yang terbaik untuk

masyarakat dengan tanggap dalam menindaklanjuti aduan yang masuk

secepat mungkin tanpa ada yang ditunda maupun diarsipkan. ” (Wawancara,

NA 8 September 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa sumber daya

fasilitas dan sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam Implementasi

Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan

Persandian Kabupaten Bantaeng dalam menindaklanjuti aduan yang masuk

dengan cepat dan tepat.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan dilapangan, hal tersebut

sesuai dengan yang dipaparkan oleh kepala Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian, Kepala Seksi Pengelolaan Opini dan Informasi Publik

Page 96: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

81

Dinas Komunikasi Informatika Statistik Dan Persandian, Kepala Seksi Sumber

Daya Komunikasi Publik dan Hubungan Kerjasama Antar Lembaga Dinas

Komunikasi Informatika Statistik Dan Persandian , dan staff Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng. Informan telah

mengupayakan untuk selalu menindaklanjuti aduan yang masuk dengan cepat dan

tepat semuanya tertangani tanpa ada yang ditunda maupun diarsipkan. sehingga

diharapkan pemerintah dapat memaksimalkan sumber daya agar program SP4N-

Lapor bisa terimplementasi secara sempurna untuk Bantaeng lebih baik.

Kemudian selanjutnya penulis mewawancarai masyarakat selaku ketua RW

di jalan Kayangan Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng mengatakan bahwa:

“Aduan saya tertangani dengan baik dan saya sangat puas dengan hal ini

saya harap dengan adanya program aplikasi SP4N-Lapor ini masyarakat

bisa terbantu dan Bantaeng bisa menjadi lebih baik lagi”(Wawancara, BB

20 Juli 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Implementasi

Pelayanan Publik SP4N-Lapor sudah terwujud dan pemerintah sudah berusaha

memberikan yang terbaik untuk masyarakat Bantaeng.

Dari seluruh hasil wawancara yang peneliti lakukan dapat disimpulkan

bahwa sumber daya manusia dilihat dari kinerja dan kecakapan tim pengelola

menindaklanjuti semua aduan yang masuk tanpa ada yang ditunda maupun

diarsipka semuanya 100% teverifikasi secara sempurna. Dan untuk sumber daya

anggaran yang kurang mencukupi untuk proses sosialisasi program aplikasi

SP4N-Lapor sehingga hal ini menjadi kendala namun pemerintah daerah dapat

mengatasi tersebut dengan melakukan sosialisasi melalui radio, media sosial,

menempelkan stiker, pengadaan posko aduan dan pengadaan spanduk. Sedangkan

Page 97: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

82

untuk sumber daya fasilitas pemerintah daerah menyediahkan fasilitas yang

diperlukan dalam mengelola program aplikasi SP4N-Lapor di Kabupaten

Bantaeng seperti tersediahnya leptop, wifi dan juga printer dengan ruangan yang

berAC. Dengan demikian, program aplikasi SP4N-Lapor pada Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng terimplementasi. Dalam

hal ini sesuai dengan teori Edward bahwa Sumber daya yang baik akan menjadi

penunjang keberhasilan dari implementasi sehingga diharapkan pemerintah dapat

bekerja lebih semaksimal mungkin agar sesuai dengan teori Edward agar tercapai

hasil yang diinginkan.

2. Disposisi

Keberhasilan dari program tergantung bagaimana watak dan karakteristik

yang dimiliki oleh implementator. Apabila implementator memiliki disposisi yang

baik maka dia akan dapat menjalankan program dengan sangat baik seperti apa

yang diharapkan pemerintah Kabupaten Bantaeng bahwa dengan adanya program

aplikasi SP4N-Lapor ini akan menjadikan Bantaeng lebih baik. Melihat dari

kesungguhan pemerintah dalam hal ini tujuan dari dibentuknya program tersebut

yaitu memberikan hak kepada semua masyarakat Indonesia termasuk Kabupaten

Bantaeng untuk menyampaikan pengaduan dan aspirasi kepada pemerintah ini

membuktikan bahwa pemerintah ingin memberikan yang terbaik untuk

masyarakat, dengan adanya program aplikasi SP4N-Lapor tersebut dapat

meningkatkan kualitas pelayanan publik dan juga kepercayaan masyarakat. Hal

ini sebagaimana hasil wawancara dengan beberapa informan, sebagai beriku:

Page 98: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

83

Sebagaimana hasil wawancara dari Kepala Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng:

“program aplikasi SP4N-Lapor ini dibentuk untuk meredam isu-isu yang

terjadi dimasyarakat dan untuk menngkatkan kualitas pelayanan publik yang

ada di Indonesia termasuk Kabupaten Bantaeng. aplikasi ini turunan dari

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Reformasi Birokrasi jadi jika mereka

mengatakan bahwa program ini distop tidak dilanjut lagi maka kami dari

pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Komunikasi Informatika Statistik

dan Persandian Kabupaten Bantaeng akan stop juga sesuai apa yang

dikatakan pusat” (Wawancara, SB 27 Juli 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya program aplikasi SP4N-Lapor tersebut memberi dampak positik,

karena meredam isu-isu yang akan beredar ke masyarakat. Hal ini menjadi

salah satu tujuan dibentuknya program aplikasi SP4N-Lapor yaitu

meningkatkan kepercayaan masyarakat terkait kinerja pemerintah. pemerintah

selaku implementator memberikan yang terbaik untuk masyarakat dengan

adanya implementasi pelayanan publik SP4N-Lapor, dari keberlanjutnya

sendiri tergantung dari pemerintah pusat.

Sama halnya yang dipaparkan oleh Kepala Seksi Pengelolaan Opini dan

Informasi Publik Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng menyatakan bahwa:

“jika ada aduan yang masuk saya langsung disposisikan ke pajabat

penghubung dan langsung ditangani tapi kadang ada pejabat penghubung

tidak aktif maka biasanya kalo terjadi seperti itu saya langsung

menghubungi kepala dinas yang terkait sehingga aduan bisa tertangani

dengan tepat. program tersebut di bentuk untuk meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan merupakan turunan dari pemerintah pusat dalam hal

ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi

kalau meraka bilang stop maka kami akan stop. Karena program aplikasi

SP4N-Lapor tersebut bukan dari kita”(Wawancara, AB 12 September

2020).

Page 99: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

84

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Pemerintah

Kabupaten Bantaeng menindaklanjuti program aplikasi SP4N-Lapor dengan cara

tepat. Program tersebuat dibentuk untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik

dan turunan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi

sehingga disposisi menjadi salah satu bentuk keberhasilan suatu program jika

implementator menjalankan program SP4N-Lapor dengan sangat baik maka akan

terimplementasi sesuai yang diinginkan.

Selanjutnya saya mewawancarai Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi

Publik dan Hubungan Kerjasama Antar Lembaga Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng yang mengatakan bahwa:

“Dengan adanya SP4N-Lapor kita dapat mengetahui kendala apa saja yang

terjadi dimasayarakat contoh ada jalan rusak bisa mengadu ke lapor terus

kami langsung menindaklanjuti ke dinas PU dan program aplikasi SP4N-

Lapor dari pusat jadi kalo aplikasi tersebut tidak berlanjut yahh kami akan

berhentikan sesuai dengan koordinasi dari pihak pusat jadi kita akan

lakukan offline dan membuat terobosan baru”(Wawancara, AA 12

September 2020).

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa adanya

program aplikasi SP4N-Lapor dapat mengetahui kendala yang terjadi

dimasyarakat kemudian langsung ditindalanjuti ke PU dan hal tersebut bisa

teratasi. Program aplikasi SP4N-Lapor bisa berjalan tergantung bagaimana

disposisinya dalam hal ini pemerintah selaku pembuat kebijakan.

Selanjutnya saya wawancarai yaitu Staff Dinas Komunikasi Informatika

Statistik Dan Persandian Kabupaten Bantaeng yang menyatakan bahwa:

“sejauh ini kita tergantung pusat karena dia yang membuat program tersebut

kami sebagai pemerintah daerah berharap program ini akan berjalan terus

sehingga memudahkan masyarakat bisa mengetahui kendala apa saja yang

Page 100: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

85

dirasakan masyarakat diluarsana dengan adanya program aplikasi SP4N-

Lapor tersebut kami dapat membatu mejawab keresahan-keresahan yang

dirasakan masyarakat melalui program ini. Semoga program ini berjalan

terus sebagaimana tujuan dibentuknya”(Wawawancara, NA 8 September

2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat simpulkan bahwa Pemerintah

Daerah berharap agar program aplikasi SP4N-Lapor dapat terus berjalan

sebagaimana tujuan dibentuknya sehingga dengan adanya program aplikasi SP4N-

Lapor akan menjawab keresaha-keresahan yang dirasakan masyarakat. Dalam hal

ini apabila implementator memiliki disposisi yang baik maka dapat menentukan

keberhasilan program SP4N-Lapor.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan dilapangan, hal tersebut

sesuai dengan yang dipaparkan oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian, Kepala Seksi Pengelolaan Opini dan Informasi Publik

Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian, Kepala Seksi Sumber

Daya Komunikasi Publik dan Hubungan Kerjasama Antar Lembaga Dinas

Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian , dan staff Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng. bahwa Implementasi

pelayanan publik SP4N-Lapor dilakukan sesuai tujuan dan sasaran pemerintah

selaku implementator sehingga implementasi bisa tercapai dan berjalan

sebagaimana mestinya.

Kemudian selanjutnya saya mewawancarai masyarakat selaku ketua RW di

jalan Kayangan Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng mengatakan bahwa:

“pemerintah sudah bekerja dengan baik dan saya harap program SP4N-

Lapor ini dapat terus berjalan sebagaimana mestinya dan pelayanan

Page 101: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

86

Bantaeng lebih baik lagi dengan adanya program tersebut” (Wawawancara,

BB 20 Juli 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Pemerintah

Kabupaten Bantaeng sudah berusaha melakukan dengan baik dalam implementasi

pelayanan publik SP4N-Lapor di Kabupaten Bantaeng.

Dari seluruh hasil wawancara peneliti dapat simpulkan bahwa Pemerintah

Daerah memiliki disposisi yang cukup baik dilihat dari ketepatan tim pengelola

menindaklajuti aduan yang masuk dan sosialisasi yang disampaikan kepada

masyarakat dan Pemerintah Desa/Kelurahan sehingga program aplikasi SP4N-

Lapor ini akan menjadikan Bantaeng lebih baik. Melihat dari kesungguhan

pemerintah dalam hal ini tujuan dari dibentuknya program tersebut yaitu

memberikan hak kepada semua masyarakat Indonesia termasuk Kabupaten

Bantaeng untuk menyampaikan pengaduan dan aspirasi kepada pemerintah

sehingga tujuan dari SP4N itu sendiri yaitu mengelola pengaduan masyarakat

secara sederhana,cepat,tepat dan terkoordinasi dengan baik, memberikan akses

untuk partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pengaduan dan meningkatkan

kualitas pelayanan publik dapat terimplementasi. Hal ini ini sesuai teori dari

Edward bahwa disposisi yang baik akan menjadi faktor keberhasilan

implementasi yang dilakukan implementator dengan kejujuran dan komitmen

yang tinggi.

Page 102: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

87

4. Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

implementasi. Ada dua karakteristik utama dari birokrasi menurut Edward yang

pertama yaitu prosedur-prosedur kerja atau biasa disebut Standard Operating

Procedure (SOP) dan Struktur Birokrasi. Struktur birokrasi yang terdapat pada

implementasi pelayanan publik SP4N-Lapor dapat diliat dari aspek SOP dan

aspek Struktur Birokrasi yang diatur pada PERMENPANRB No 62 Tahun 2018

tentang Pedoman Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional

(SP4N) untuk dijadikan acuan dan pedoman pemerintah. pada aspek Struktur

Birokrasi, Pemerintah Daerah dalam hal ini dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng telah memiliki struktur birokrasi

yang jelas. seperti yang disampaikan oleh beberapa informan yang terkait sebagai

berikut:

Sebagaimana hasil wawancara dari Kepala Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng:

“ Masyarakat bisa menyampaikan keresahannya terhadap pelayanan publik

yang diterima dari pemerintah dengan melalui aplikasi atau

www.lapor.go.id #bantaeng(spasi) aduan ,Bantaengbaik(spasi) aduan ( sms

1708), Lapor Bantaeng(Instagram), Lapor Bantaeng(Facebook), kanal ini

ditujukan langsung ke kabupaten Bantaeng dan tidak lagi diproses dari pusat

ke daerah dan kami juga membuka posko pengaduan jika ada masyarakat

yang tdk tau menggunakan aplikasi Lapor bisa langsung mengadu secara

tatap muka dan bisa kami tindaklanjuti” (Wawancara, SB 27 Juli 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Pemerintah

Daerah dalam hal ini Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng menjalankan program aplikasi SP4N-Lapor sesuai dengan

Page 103: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

88

standar operating procedur (SOP) yang jelas dan mudah dipahami oleh

masyarakat. Sehingga Pelyanan Publik SP4N-Lapor bisa diterimplementasi sesuai

dengan sasaran dan tujuan dibentuknya.

Sama halnya yang telah dipaparkan oleh Kepala Seksi Pengelolaan Opini

dan Informasi Publik Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng menyatakan bahwa:

“Saya selaku pengelola program SP4N-Lapor di Kabupaten Bantaeng sudah

menindaklanjuti semua aduan yang masuk tanpa ada yang diarsipkan dan

ditunda. Kami mengelola dengan sangat baik. Jika aduan yang disampaikan

langsung ke Kabupaten Bantaeng maka masyarakat dapat mengakses

melalui aplikasi atau www.lapor.go.id#bantaeng isi aduan langsung masuk

ke kami tidak melalui pusat lagi. Biasanya ke pusat lalu ke kami dari kami

ke pejabat penghubung kemudian di kembalikan ke pelapor jika dalam 10

hari pelapor tidak merespon kami anggap aduan selesai dan kami juga

membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang ingin melapor scara

langsung” (Wawancara, AB 12 September 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpukan bahwa Dinas

Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng sudah

menindaklanjuti semua aduan yang masuk tanpa ada yang diarsipkan maupun

ditunda dan menjalankan sesui dengan standar operation procedur yang berlaku.

Selanjutnya saya mewawancarai Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi

Publik dan Hubungan Kerjasama Antar Lembaga Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng yang mengatakan bahwa:

“dalam hal ini kami melakukan sosialisasi dengan membagikan stiker

tentang cara melapor dan kami juga akan bersosialisasi melalui radio serta

di sosial media dan melalui posko pengaduan secara tatap muka.

masyarakat bisa melapor dengan cara www.lapor.go.id kemudian #bantaeng

(spasi) aduan langsung ditujukan ke Bantaeng yaitu Admin Kabupaten lalu

ke pejabat penghubung kemudian kembali ke pelapor” (Wawancara, AA 12

September 2020).

Page 104: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

89

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa struktur birokrasi

sudah sangat jelas dan telah mengikuti standar operation procedur (SOP) dengan

benar.

Selanjutnya saya wawancarai yaitu Staff Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng yang menyatakan bahwa:

“kita menjalankan sesuai SOP yang ada yang telah pemerintah tetapkan.

Kalau ada mayarakat yang ingin melapor bisa melalui www.lapor.go.id atau

kami juga membuka posko bagi masyarakat supaya bisa mengadu langsung

ke kantor kami" (Wawancara, NA 8 September 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintah

telah bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya dan telah mengikuti SOP yang

berlaku dalam implementasi pelayanan publik SP4N-Lapor.

Kemudian saya mewawancarai masyarakat selaku ketua RW di jalan

Kayangan Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng mengatakan bahwa:

“pemerintah sudah berusaha menyampaikan cara penggunan aplikasi SP4N-

Lapor dengan jelas. saya harap adanya program SP4N-Lapor ini masyarakat

bisa terbantu ” (Wawancara, BB 20 Juli).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat

dapat terbantu dengan adanya program SP4N-Lapor.

Dari seluruh hasil wawancara peneliti dapat disimpulkan bahwa Pemerintah

Daerah dalam hal ini Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng telah mengikuti SOP yang benar dalam implementasi

pelayanan publik SP4N-Lapor. Struktur birokrasi yang terdapat pada

implementasi pelayanan publik SP4N-Lapor dapat dilihat dalam aspek SOP dan

dan aspek Struktur birokrasi. pada aspek SOP, Dinas Komunikasi Informatika

Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng telah melaksanakan program

Page 105: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

90

aplikasi SP4N-Lapor yang diatur pada PERMENPANRB No 62 Tahun 2018

tentang Pedoman Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional

(SP4N) yang dijadikan acuan dan pedoman pelaksanaan bagi para pelaksana.

Pada aspek struktur birokrasi, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan

Persandian Kabupaten Bantaeng telah memiliki struktur birokrasi dilihat dari

pembagian tugas tim pengelola yaitu antara admin kabupaten dengan pejabat

pengubung dimasing-masing instansi. Dalam hal ini sesuai dengan standar

operating prosedur (SOP) yang benar sehingga strukturnya jelas berdasrkan hasil

wawancara dapat diketahui bahwa sapek struktur birokrasi termasuk dalam faktor

keberhasilan implementasi pelayanan publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng. dan hal ini seperti teori

Edward bahwa struktur birokrasi yang baik akan menjadi faktor keberhasilan dari

implementasi.

C. Kendala yang dihadapi Diskominfo dalam Implementasi Pelayanan

Publik SP4N-Lapor di Kabupaten Bantaeng

Adapun yang menjadi kendala diskominfo dalam Implementasi Pelayanan

Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng yaitu:

1. Koordinasi

Antara admin Kabupaten dan pejabat penghubung kurang koordinasi

dimana admin kabupaten sulit mengetahui siapa-siapa yang menjadi pejabat

penghubung di masing-masing OPD, karena ada sebagian pejabat penghubung

Page 106: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

91

yang pindah ke instansi lain dan belum memahami tugas pokoknya sebagai

pejabat penghubung.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pengelolaan Opini dan

Informasi Publik di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng mengatakan bahwa:

“kendala yang dihadapi selaku pengelola SP4N-Lapor yaitu pejabat

penghubung tidak aktif bahkan ada dari pihak OPD tidak mengetahui

pejabat penghubungnya itu karena selalu adanya pergeseran disetiap instansi

sehingga kadang tidak terakomolir di instansi sebelumnya” (Wawancara,

AB 12 September 2020).

Sama halnya yang dipaparkan oleh Kepala Seksi Sumber Daya

Komunikasi Informatika Statistik dan Hubungan Kerjasama Antar Lembaga

Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng

yang mengatakan bahwa:

“masih banyak pejabat penghubung diinstansi belum memahami tugas

pokoknya sehingga kadang laporan tidak langsung tertangani” (Wawancara,

AA 12 September 2020).

Dari penjelasan informan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kurang

koordinasi menjadi salah satu kendala yang dihadapi Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng dalam

mengimplementasikan program aplikasi SP4N-Lapor.

2. Kontak Person

Banyak masyarakat yang melapor secara tatap muka atau melalui posko

pengaduan dan tidak memiliki kontak person sehingga admin kabupaten kesulitan

menjawab aduan tersebut.

Page 107: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

92

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pengelolaan Opini dan

Informasi Publik di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng Selaku pengelola SP4N-Lapor mengatakan bahwa:

“banyak yang melapor melalui posko aduan ke kami namun tidak memiliki

kontak person dan untuk menjawab aduan mereka kami perlu kontak person

dari masyarakat yg telah melapor supaya bisa dihubungi kembali atas

jawaban dari aduan mereka tapi karena tidak memiliki kontak person

sehingga dari pihak kami tidak merespon aduan tersebut” (Wawancara, AB

12 September 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa laporan ke posko pengaduan dari masyarakat yang melapor telah ada, akan

tetapi kendala dilapangan karena masyarakat yang melapor tidak memiliki kontak

person sehingga kami pihak Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan

Persandian Kabupaten Bantaeng sulit untuk merespon laporan dari masyarakat.

3. Anggaran

Salah satu kendala yang dihadapi Dinas Komunikasi Informatika Statistik

dan Persandian Kabupaten Bantaeng dalam implementasi pelayanan publik SP4N-

Lapor yaitu tidak adanya anggaran sosialisasi sehingga sosialisasi belum merata

dilakukan kesemua wilayah di Kabupaten Bantaeng dan adanya covid-19 juga

menjadi penghambat hal tersebut.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pengelolaan Opini dan

Informasi Publik di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng Selaku pengelola SP4N-Lapor mengatakan bahwa:

“sosialisasi belum merata kesemua wilayah di Kabupaten Bantaeng

dikarenakan tidak adanya anggaran untuk sosialisasi apalagi dengan adanya

pandemi covid-19 ini menjadi penghambat” (Wawancara, AB 12 September

2020).

Page 108: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

93

Berdasarkan hasil wawancara dengan AB selaku pengelola SP4N-Lapor

dapat di simpulkan bahwa sosialisasi sudah dilakukan, akan tetapi belum merata

karena tidak adanya anggaran untuk sosialisasi dan hal ini covid-19 juga menjadi

penghambat.

Page 109: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …
Page 110: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

94

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng maka dapat

disimpulkan ada 4 indikator yang menjadi tolak ukur sebagai berikut:

a. Komunikasi

Komunikasi berjalan baik dilihat dari sosialisasi yang dilakukan

Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Komunikasi Informatika Statistik

dan Persandian Kabupaten Bantaeng kepada masyarakat dan pemerintah

desa/kelurahan terkait program aplikasi SP4N-Lapor akan tetapi belum

merata kesemua wilayah di Kabupaten Bantaeng.

b. Sumber daya

Untuk mengimplementasikan program aplikasi SP4N-Lapor dalam hal ini

admin Kabupaten Bantaeng yang ditunjuk sebagai tim pengelola telah

berhasil menangani semua aduan yang masuk melalui aplikasi SP4N-

Lapor 100% terverifikasi secara sempurna tanpa ada yang ditunda maupun

diarsipkan dan untuk fasilitas pemerintah daerah telah menyediakan

berupa leptop, wifi dan printer yang juga dilengkapi dengan ruang yang

berAC.

Page 111: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

95

c. Disposisi

Pemerintah Daerah sudah melakukan tugasnya dengan baik dilihat dari

cara menindaklanjuti aduan yang masuk dan bentuk sosialisasi yang

disampaikan kepada masyarakat dan pemerintah desa/kelurahan

sekabupaten Bantaeng tentang program aplikasi SP4N-Lapor.

d. Struktur birokrasi

Dalam hal ini program aplikasi SP4N-Lapor dimplementasikan dengan

Standar Operation Procedur (SOP) yang jelas sesuai dengan

PERMENPANRB No. 62 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem

Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N).

2. Kendala dari hasil penelitian yang dihadapi diskominfo mengenai

implementasi pelayanan publik SP4N-Lapor di Kabupaten Bantaeng maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. koordinasi

admin kabupaten sulit mengetahui siapa-siapa yang menjadi pejabat

penghubung di masing-masing OPD, karena ada sebagian pejabat

penghubung yang pindah ke instansi lain dan beberapa pejabat

penghubung masih belum memahami tugas pokoknya.

b. Kontak person

Banyak masyarakat yang melapor secara tatap muka atau melalui posko

aduan dan tidak memiliki kontak person sehingga admin kabupaten

kesulitan menjawab aduan tersebut

Page 112: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

96

c. Anggaran

Tidak adanya anggaran sosialisasi SP4N-lapor sehingga sosialisasi belum

merata kesemua wilayah di Kabupaten Bantaeng dan adanya covid-19 juga

menjadi penghambat hal tersebut.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka perlu diperhatikan saran sebagai

berikut:

1. Dalam Implementasi Pelayanan Publik SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi

Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng, diharapkan

dapat terus meningkatkan pelayanan publik dan kepercayaan masyarakat

sehingga menciptakan Bantaeng lebih baik.

2. Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Komunikasi Informatika Statistik

dan Persandian Kabupaten Bantaeng harus lebih mensosialisasikan lagi

terkait adanya program aplikasi SP4N-Lapor sehingga apa yang

diharapkan pemerintah dapat sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin

dicapai.

Page 113: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

97

DAFTAR PUSTAKA

Basri, Z. 2018. Inovasi Pelayanan Kesehatan Melalui Program Brigade Siaga

Bencana (BSB) Di Kabupaten Bantaeng[Skripsi]. Makassar(ID) :

Universitas Hasanuddin

Dewi, Y. N. (2017). Penanganan Pengaduan Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Melalui Diskominfo Pemerintah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta. Penanganan Pengaduan Penyelenggaraan .

Febrian, R. A. (2018). Inovasi Daerah Dari Perspektif Regulasi, Konseptual, Dan

Empiris (Tinjauan Terhadap Pasal Pasal 386 Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah). Jurnal Kajian Pemerintahan .

Junior, M. P. (2016). Inovasi Pelayanan Publik (Studi Kasus Perizinzn

Penanaman Modal Di BPPT Kota Semarang ).

Kurniawan, A. D. (2015). Inovasi Pelayanan Publik (Studi Deskriptif Tentang

Inovasi Pelayanan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Dibadan

Penanaman Modal Dan Perizinan Dikabupaten Lamongan). Kebijakan Dan

Menejemen Publik .

Lavenia Ied Harany, S. M. (2019). Implementasi Pelayanan Publik Melalui Sistem

Pelayanan Administrasi Kependudukan (Sakdino) Studi Pada Kantor

Kelurahan Dinoyo Di Koya Malang. Jurnal Respon Publik , 95-100.

Maita, W. H. (2017). Sistem Informasi Pelayanan Publik Berbasis Web

Padadinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kampar. Jurnal Ilmiahrekayasa

Dan Menejemen Sistem Informasi , 17-22.

Mursalim, S. W. (2018). Analisis Menejemen Pengaduan Sistem Layanan

Aspirasi Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) Kota Bandung. Ilmu

Administrasi (JIA) , 1-17.

Nina Wahyuni, M. (2018). Analisis Inovasi Pelayanan Di Kepolisian Daerah

Jawa Tengah (Studi Kasus Smile Police). Journal Of Public Police And

Management Riview

Nur khaerah, A. H. (2019). Call Centrebrigade Siaga Bencana Sebagai Strategi

Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Bantaeng. Dinamika Pemerintahan ,

51-64.

Page 114: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

Nurul, H. (2014). Strategi Inovasi Layanan Dalam Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Dikantor Pertahanan Kota Surabaya II. Kebijakan Dan

Menejemen Publik .

Pratama, M. H. (2015). Srtategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik (Studi

Deskriptif Tentang Strategi UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Tandes

Kota Surabaya Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Penguji

Kendaraan Bermotor). Kebijakan Dan Menejemen Publik .

Ratna, D. B. (2018). Strategi Layanan Infomasi Publik Di Dinas Komunikasi Dan

Informatika Kabupaten Pasuruan.

Sari, D.R. (2018). Implementasi Pelayanan Publik Berbasis Smart Netizen Pada

Kabupaten Lampung Tengah (Studi Kasus Desa Buyut Udik Kecamatan

Gunung Sugih)[Skripsi]. Lampung(ID): Universitas Islam Negeri Raden

Intan Lampung

Silvia, F. (2018). Pelayanan Prima Dan Kepuasaan Pelanggan Di Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II.

Suhendra, A. (2018). Inovasi Daerah Dalam Reformasi Pemerintahan Kota

Tanggerang Selatan Dan Kota Magelang .

Suko Wahyono, B. P. (2019). Implementasi Pelayanan Administrasi

Kependudukan Kota Malang. Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan .

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. ALFABETA

Wulandari R. (2018). Strategi Desiminasi Dinas Komunikasi Dan

Informatika(Diskominfo) Dalam Meningkatkan Pelayanan Informasi

Kepada Masyarakat Kec.Malili Kab.Luwu Timur [skripsi]. makassar(ID):

Universitas islam negeri

yahya, M. (2016). Strategi Komunikasi Pelayanan Informatika Publik Sekertariat

Jendreal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Undang-Undang dan Peraturan

Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Kepmenpan No. 118 Tahun 2004 Tentang Penanganan Pengaduan Masyarakat

Page 115: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

99

Kepres No. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional

Pengembangan E-Pemerintahan

Perpres No. 76 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik

PermenpanRB No. 3 Tahun 2015 Tentang Road Map Pengembangan Sistem

Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional

PermenpanRB No. 62 Tahun 2018 Tentang Pedoman Sistem Pengelolaan

Pengaduan Pelayanan Publik Nasional

Kepmenpan No. 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan

Pelayanan Publik

Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2017 Tentang Inovasi Daerah

Page 116: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 117: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …
Page 118: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …
Page 119: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apa itu program aplikasi SP4N-Lapor?

2. Bagaimana implementasi pelayanan publik SP4N-Lapor di Dinas

Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng?

3. Bagaimana respon masyarakat terkait adanya program aplikasi SP4N-Lapor

di Kabupaten Bantaeng?

4. Sejauh ini berapa persen masyarakat mengadu pada program aplikasi SP4N-

Lapor?

5. Kendala apa saja yang dihadapi Diskominfo dalam implementasi pelayanan

publik SP4N-Lapor di Kabupaten Bantaeng?

6. Bagaimana mengatasi jika terjadi kendala pada program aplikasi SP4N-

Lapor?

7. Apa saja kelebihan dari program aplikasi SP4N-Lapor ?

8. Bagaimana keberlanjutan dari program aplikasi SP4N-Lapor tersebut jika

suatu saat program tersebut bisa saja akan mati dan tidak digunakan lagi?

9. Bagaimana sistem operasi SP4N-Lapor?

10. Bagaimana teknik pemerintah dalam hal ini diskominfo dalam memberikan

sosialisasi kepada masyarakat agar lebih memahami tentang program aplikasi

SP4N-Lapor di Kabupaten Bantaeng?

Page 120: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

Gambar 1. aplikasi SP4N-Lapor

Gambar 2. Grafik Riwayat Pengelala Laporan

Page 121: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

Gambar 3. Pengaduan yang Masuk dan Telah Ditindaklanjuti

Page 122: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

Gambar 5. Kanal Lapor Bantaeng

Gambar 6. Kantor Diskominfo Bantaeng

Page 123: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

Gambar 7. Wawancara dengan Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik

dan Persandian Kabupaten Bantaeng

Gambar 8. Sosialisasi Program Aplikasi SP4N-Lapor

Page 124: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

Sosialisasi ke Pemerintah Desa/Keluraha Tanggal 10 September 2020

Page 125: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

Gambar 9. Wawancara dengan Kepala Seksi Pengelola Opini Dan Informasi

Publik selaku pengelola program SP4N-Lapor

Gambar 10. Wawancara dengan Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi Publik

Dan Hubungan Kerjasama Antar Lembaga

Page 126: SKRIPSI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK SP4N-LAPOR DI …

RIWAYAT HIDUP

SELVIANA. M atau yang lebih dikenal dengan nama

Epi lahir di Bantaeng pada tanggal 13 Juli 1996,

penulis merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara

lahir dari pasangan suami istri MUZAKKIR dan

ASSE. Penulis pertama kali masuk pendidikan formal

sekolah dasar pada tahun 2003 di SD Negeri 20 Tala-

Tala dan tamat pada tahun 2009, pada tahun itu juga

penulis melanjutkan kejenjang pendidikan SMP Negeri 2 Bissappu dan tamat

tahun 2012, penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bantaeng dan

tamat pada tahun 2015. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada Program

Sarjana (SI) Program Studi Ilmu Pemerintahan dengan nomor stambuk

105641107116 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar. Pada tahun 2020 penulis berhasil mempertanggungjawabkan hasil

karya ilmiah di depan penguji yang berjudul “Implementasi Pelayanan Publik

SP4N-Lapor di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Kabupaten Bantaeng” dan Mendapatkan gelar S.IP.