SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH...

73

Transcript of SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH...

Page 1: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

SKRIPSI

ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH KHAERIL MUNIER ARLI

MURSYID TAREKAT QODIRIYAH WA NAQSYABANDIYAH

BONGAS INDRAMAYU JAWA BARAT

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Stara 1 (S.Ag)

Oleh

SUHER

(1112033100044)

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2019 M

Page 2: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen
Page 3: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen
Page 4: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen
Page 5: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

i

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk memperdalam pemikiran salah satu Mursyid yangberpengaruh di dunia Islam dan mempunyai peran penting dalam TarekatQadiriyah wa Naqsyabandiyah yakni Syaikh Khaeril Munier Arli, terutamadiwilayah Bongas-Indramayu Jawa Barat yang pada hakikatnya setiap manusiaberpotensi mendapatkan ilmu laduni dengan melalui tahapan pembersihan hatiyang sifatnya rohaniyah dan syar’iyah walaupun pada hakikatnya Tuhan yangberkehendak. Metode penilitian yang digunakan adalah metode deskriptifkualitatif. Jenis penelitian ini merumuskan data hasil penelitian dengan kata-kataatau kalimat yang dipisah-pisah menurut katagori dan dianalisis untukmemperoleh kesimpulan yang diperoleh dari Syaikh Khaeril Munier Arli yangberkaitan dengan ilmu laduni. Mengenai teknik pengumpulan data yangdigunakan oleh peneliti dalam penelitiannya tentang ilmu laduni penulis langsungmewawancarai hal-hal yang berkaitan dengan ilmu laduni. Hasil dari penelitianini menyimpulkan bahwa pemikiran Syaikh Khaeril Munier Arli mengenaipersoalan ilmu laduni sedikit berbeda dengan pemikiran tentang ilmu laduni yangdisampaikan oleh al-Ghazali, pemikiran Syaikh Khaeril Munier Arli tentang ilmuladuni penyebutannya lebih spesifik. Didalam pemikiran imam al-Ghazali bahwailmu laduni di dapatkan atau di berikan secara langsung oleh Allah tampaperantara sedangkan menurut Syaikh Khaeril Munier Arli mengenai ilmu laduniyang diberikan oleh Allah melalui Ruhul Amin atau Ruhul Qudus yang dibisikkanke dalam ainul basyirah (hati).

Kata kunci: Syaikh Khaeril Munier Arli, ilmu laduni, Ruhul Amin dan BongasIndramayu Jawa Barat.

Page 6: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini,

berjudul: Ilmu Laduni dalam pandangan Syaikh Khaeril Munier Arli

Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah Bongas-Indramayu Jawa

Barat. Salawat dan salam penulis curah-limpahkan kepada nabi Muhammad

SAW. pembawa semangat pencerahan melalui agama Islam.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan untaian terima kasih

dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini.

1. Dra. Tien Rahmatin, MA selaku ketua jurusan Aqidah dan Filsafat Islam

Negeri Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Dr. Abdul Hakim Wahid, MA Selaku sekretaris Jurusan Aqidah dan

Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Edwin Syarif, MA selaku dosen pembimbing penulis skripsi ini yang

telah dengan telaten, sabar, dan ikhlas membimbing penulis serta banyak

meluangkan waktu, tenaga, dan Pikiran demi memberikan masukan serta

nasehat, dan memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

4. Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, M.Si. yang banyak membantu penulis

selama kuliah.

Page 7: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

iii

5. Seluruh jajaran dosen yang ada di Fakultas Ushuluddin khususnya Jurusan

Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada

penulis semasa kuliah.

6. Aba Zuhri Maksudi (Alm) selalu membimbing dan memotivasi saya

waktu masa hidupnya, ibu (Asmadah) dan ayah (Marsikan) yang tidak

pernah lelah untuk selalu memberi nasehat serta Doa.

7. Teman-teman Aqidah dan Filsafat Islam angkatan 2012 yang tak jarang

penulis jadikan acuan, pandangan, dan segala hal yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

8. Murid-murid dan Jamaah Aba Munier yang rela meluangkan waktunya

menemani dalam pengumpulan data selama di bongas-Indramayu Jawa

Barat. Semoga Allah memberikan kesehatan jasmani dan rohani.

Segala bantuan dan motivasi yang telah mereka berikan kepada penulis

dengan tulus, semoga Alla SWT. memberikan pahala yang berlipat kepada

mereka semua.

Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam

menyusun skripsi ini, maka dari itu penulis sangat berharap saran dan kritik yang

lebih baik dari penulisan skripsi ini. Demikian, semoga skripsi ini dapat

memberikan kontribusi yang bermanfaat kepada pembaca khususnya kepada

penulis sendiri.

Jakarta, 14, Mei 2019

Page 8: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah...................................................... 5

C. Tujuan Penelitian................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian............................................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 6

F. Metode Penelitan ................................................................................. 8

G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9

BAB II BIOGRAFI SYAIKH KHAERIL MUNIER ARLI ............................... 11

A. Riwayat Hidup Syaikh Khaeril Munier Arli ......................................... 11

B. Perjalanan Spritual Syaikh Khaeril Munier Arli Dan Tarekat

Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah Bongas Indramayu Jawa Barat ........... 13

BAB III IMU LADUNI DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF.......................... 19

A. Pengertian Ilmu Laduni ....................................................................... 19

B. Konsep Al Qur’an dan Hadits mengenai Ilmu laduni ........................... 21

C. Ilmu Laduni Dalam Perspektif Ulama’ Tafsir ...................................... 28

D. Ilmu Ladunni Dalam Perspektif Sufi.................................................... 33

BAB IV ILMU LADUNI MENURUT SYAIKH KHAERIL MUNIER ARLI.. 36

A. Cara mendapatkan Ilmu Laduni ........................................................... 36

B. Ciri-ciri orang yang sudah mendapatkan Ilmu Laduni .......................... 47

Page 9: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

v

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 53

A. Kesimpulan ......................................................................................... 53

B. Saran-Saran ......................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 55

LAMPIRAN ........................................................................................................ 57

Page 10: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

ا - tidak dilambangkan

ب B Be

ت T Te

ث Ts te dan es

ج J Je

ح h} ha dengan titik di bawah

خ Kh ka dan ha

د D De

ذ Dz de dan zet

ر R Er

ز Z Zet

س S Es

ش Sy es dan ye

ص Sh es dan ha

ض d} de dengan titik di bawa

ط t} te dengan titik di bawah

ظ z} zet dengan titik di bawah

ع ‘ koma terbalik di atas hadap

kanan

Page 11: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

vii

غ Gh ge dan ha

ف F Ef

ق Q Qi

ك K Ka

ل L El

م M Em

ن N En

و W We

ه H Ha

ء ’ apostrog

ي Y Ye

Tanda Vokal Tanda Vokal Latin Keterangan

◌ Ā fathah

◌ Ī kasrah

◌ Ū dhammah

Tanda Vokal Tanda Vokal Latin Keterangan

سا Â a dengan topi di atas

سى Î i dengan topi di atas

سو Û u dengan topi di atas

Page 12: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai hamba Tuhan yang diciptakan dengan bentuk yang

sangat sempurna atau dalam bahasa al-Qur`an disebut sebagai Ahsan al-Taqwin

tidaklah sederhana sebagaimana ciptaan Tuhan yang lain. Hewan dan tumbuhan

misalnya, yang memiliki ciri khas terkesan kaku. Akibatnya makhluk selain

manusia tidak bisa berkreasi dan membuat sesuatu hal yang baru sebab

keterbatasan yang dimiliki. Beda halnya dengan manusia yang oleh Tuhan diberi

diberi perangkat canggih, dengan perantaranya manusia bisa membuat dirinya

menjadi berarti.

Perangkat canggih yang dimiliki oleh manusia tersebut adalah akal

sebagaimana Ja’far al-Khuldi mendefinisikannya sebagai sesuatu yang dapat

menjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1

Akal menjadi urgen bukan hanya dalam ranah dogmatis sebagaimana

dalam beberapa keterangan al-Qur’an dan al-Sunnah, tapi lebih pada

keberadaannya yang berfungsi sebagai parameter Human Quality (kualitas

Manusia) yang cukup lantang disuarakan Muhammad Abduh bahwa dengan akal

1 Muhammad al-Sulami, Thabaqat al-Syufiyah, (Lebanon, Darul kitab Ilmiyah, 2003),hal. 236

Page 13: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

2

manusia dapat mengenal Tuhan dan dengannya pula dapat dibedakan drajat

manusia itu sendiri.2

Kualitas manusia dapat diprediksi dengan akal yang dimilikinya. Sebab ia

bukan benda yang tidak beroperasi dan beku, akal manusia dapat menampung

ilmu dan pengetahuan yang telah diperolehnya dengan perantara dan jalan yang

sangat beragam. Dari apa yang alami dan diusahakan ilmu akan menyerap

kedalam diri manusia.

Dalam al-Qur’an sangat jelas perbedaan hal tersebut, sebagaimana surat al-

Zumar ayat: 09

(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orangyang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallahyang dapat menerima pelajaran.

Ilmu menjadi ”icon” manusia yang sangat berharga, tanpa ilmu apa kira-

kira hidup akan terasa kosong dan tidak bernilai. Sebagaimana al-Ghazali

menjelaskan bahwa ilmu itu menhidupkan hati dari kebutaan, sinar penglihatan

2 Harun Nasution, Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah, (JakartaUniversitas UI-press, 1987), hal. 48

Page 14: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

3

dari kegelapan dan kekuatan badan dari kelemahan yang menyampaikan hamba

pada kedudukan orang-orang baik dan derajat yang tinggi.3

Dalam tataran epistemologis, cara mendapatkan ilmu sebagai subjek dari

pengetahuan yang sangat beragam. Mayoritas manusia berusaha mendapatkannya

dengan melakukan pemasrahan dari pada ilmu, seperti mempelajari secara

alamiah maupun melalui perantara guru yang pengajarkan dan mengamalkan ilmu

yang diinginkan oleh pelajarnya. Seberapa kemauan dalam mendapatkan ilmu

yang akan singgah dan masuk kedalam otak dan hatinya.

Ada anggapan fatal tentang ilmu laduni yang perlu kita luruskan. Selama

ini ilmu laduni dipersepsikan sebagai ilmu yang datang secara tiba-tiba, dengan

tanpa upaya sedikit pun untuk meraihnya, orang yang hidupnya jauh dengan

proses pencarian ilmu pengetahuan sekalipun, akan secara tiba-tiba pula dapat

memperolehnya sehingga mendadak pintar. Dari persepsi semacam inilah ilmu

laduni dianggap sebagi ilmu gaib yang hadir begitu saja. Simsalabim

Adakadabra!4

Upaya apapun yang dilakukan sesorang untuk mendapatkannya, dianggap

pula sebagai perbuatan sia-sia. Sebab ilmu laduni itu diperoleh bukan dengan cara

peralihan, melainkan datang dengan begitu saja tanpa memerlukan prasyarat

apapun. Padahal sesungguhnya, ilmu laduni itu bukan merupakan “ilmu sebab”

sehingga ketika datang pada orang yang dungu lantas dirinya tiba-tiba jadi pintar.

3 Agus Sutiyono, Ilmu Laduni Dalam Perspektif al-Ghazali (Nadwa Jurnal PendidikanIslam vol.7, nomor 2, oktober 2013, IAIN Wali Songo Semarang), hal. 3

4 Ilung S. Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan (Yogyakarta, Kaukaba,2011), hal. 143.

Page 15: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

4

Tapi ia justru merupakan “ilmu akibat” hasil dari sebuah proses pencarian panjang

seseorang yang telah mengabdikan hidupnya bagi dunia keilmuan, pemikiran dan

perenungan.5

Kalau kita kaitkan dalam dunia pendidikan proses pembelajaran sangatlah

menentukan dalam memahami ilmu, berbagai macam model pembelajaran

dilaksanankan untuk meraih tujuan yang ideal. Baik dengan terjun ke lembaga

pendidikan formal maupun non formal, baik menggunakan media guru ataupun

otodidak. Lantas bagaimanakah proses terjadinya pemahaman ilmu tanpa adanya

pembelajaran sebelumnya seperti ilmu laduni yang menurut sebagian besar

masyarakat merupakan ilmu yang didapatkan tanpa melalui proses pembelajaran.

Contoh dikalangan komunitas santri pondok pesantren, ilmu laduni

tidaklah asing di telinga mereka. Banyak orang yang terkesima sekaligus

skeptis antara percaya dan tidak percaya terhadap eksistensi ilmu laduni.

Sebab dengan orang yang memiliki ilmu laduni, maka dia dengan mudah

untuk memiliki berbagai macam pengetahuan yang dia inginkan, tanpa

bersusah payah untuk mempelajarinya, sebab ilmu itu datang langsung dari

Allah SWT, masuk kedalam hati manusia.

Realitanya sangat jarang ilmu ini menjadi salah satu faktor dari dualisme

pemahaman antara percara dan tidak. Apalagi dengan zaman yang sudah sangat

canggih dan maju seperti sekarang, barangkali hampir tidak ada yang percaya

dengan adanya ilmu tipe ini. Hal ini terbukti dari sahabat imam al-Ghazali ketika

5 Ilung S. Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan, hal. 145

Page 16: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

5

berjumpa seseorang yang tidak mempercayai adanya ilmu laduni, baginya ilmu

hanya bisa diperoleh melalui belajar dan berusaha dalam pendapatkan nya.

Dengan anggapan demikian, tidak mengherankan dirinya menjutisfikasi ketiadaan

ilmu sebagi ilmu.6

Adanya ketidak yakinan dan ketidak percayaan kepada eksistensi ilmu

laduni sebagai ilmu oleh sekolompok orang, ini yang menjadi cikal bakal

diangkatnya “Ilmu Laduni Dalam Pandangan Syaikh Khaeril Munier Arli

Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah Bongas-Indramayu Jawa

Barat” sebagai judul penelitian penulis.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Sangat banyak penulis yang meneliti ilmu laduni dari sudut pandang yang

berbeda. Demi konsistensi pembahasan yang akan dibahas oleh penulis dengan

tujuan mempermudah gambaran kerangka yang lebih jelas mengenai penelitian

ini, maka diberikan batasan hanya pada Ilmu Laduni menurut Mursyid Tarekat

Qadiriyyah wa Naqysabandiyyah.

Adapun yang menjadi penelitian pokok pada penulisan ini dapat

disebutkan sebagai berikut:

1. Cara Mendapatkan Ilmu Laduni Menurut Syaikh Khaeril Munier Arli?

2. Ciri-ciri Orang yang sudah mendapatkan Ilmu Laduni menurut Syaikh

Khaeril Munier Arli?

6 Al-Ghazali, Ar-Risalah Al-Laduniyah, (Mesir, Kardistan, 1328 H), hal. 3-4

Page 17: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

6

C. Tujuan penelitan

bertitik tolak dari permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak di capai

dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Menggali lebih dalam ilmu pengetahuan dan informasi khususnya

yang berkaitan dengan ilmu laduni secara umum dan dalam perspektif

mursyid.

2. Memberikan gambaran lebih luas mengenai ilmu laduni.

3. Untuk memenuhi tugas akhir proses belajar di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada jurusan Aqidah dan

Filsafat Islam di Fakultas Ushuluddin.

D. Manfaat penelitian

Beberapa manfaat dari penulisan ini sebagai berikut:

1. Penulis dapat memahami lebih dalam dan memperkaya dalam

memperluas khazanah keilmuan teoritis khususnya mengenai ilmu

laduni menurut Syaikh Khaeril Munier Arli.

2. Menambahkan bahan bacaan perpustakaan di lingkungan sekitar

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian terhadap ilmu laduni atau juga disebut juga ilmu hudhuri

memang tidak hanya penulis yang meneliti. Banyak peneliti yang membahas

domain ini. Namun begitu, peneliti-peniliti yang ada tergantung dari sudut

Page 18: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

7

pandang yang mereka memasuki objek penelitian yang dalam kasus ini adalah

ilmu laduni. Keberadaan ilmu laduni yang unik memang menjadi tantangan

tersendiri bagi akademisi atau peneliti untuk di gali ulang secara mendalam seperti

penelitian dalam bentuk jurnal dengan judul “Ilmu Laduni Dalam Perspektif Al-

Ghazali”, yang ditulis oleh Agus Sutiono di IAIN Wali Songo Semarang. Dalam

penelitian ini ilmu Laduni bukanlah suatu domain keilmuan yang orsinil yang

diambil dari kitab al-Ghazali yang berjudul al-Risalah al-Laduniyyah.

“Metode Memperoleh Ilmu Huduri dalam perspektif Filsafat Mulla

Sadra”, yang ditulis oleh Fathul Mufid, Jurusan Ushuluddin STAIN Kudus.

Penelitian hanya ditelik dari sudut pandang seorang Filsfut Mulla Sadra yang

memfokuskan pada domain ilmunya. Bagaimana ilmu itu didapat oleh manusia

sebagai aktor keilmuan. Dalam penelitian ini dissebut Ilmu H}uduri atau Laduni

adalah buah dari kebersihan hati manusia yang terus diasah sehingga siap

menerima pancaran nur ilahi.

“Ilmu Laduni Dalam Perspektif Epistimologi al-Ghazali” adalah sebuah

skripsi yang disusun oleh mahasiswa Ushuluddin Universitas Negeri Sultan Kasim

Riau. Ada pun isi dari penelitian ini adalah merupakan sepak terjang pemekiran al-

Ghazali terhadap keilmuan dalam ranah epistemek dalam semua rumpun buah

pemikiran yang ditumpahkan di semua leteratur yang mengakibatkan jauh dari

satusudut pandang yang kokoh dalam literature tertentu yang dalam hal ini adalah

kitab Arrisalah Alladuni.

Page 19: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

8

“Ilmu Khuduri dan Kesadaran Kesatuan Mistikal (Tinjauan Kritis Atas

Pemikiran Mehdi Ha’iri Yazi).” Sebuah jurnal yang ditulis oleh Abdullah seorang

mahasiswa jurusan Aqidah dan Filsasat Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif

Kasim Riau yang mencoba menyingkap edentitas pengetahuan manusia sebagai

salah satu domain epistemologi dan prapestemek yang terkait antara pengetahuan

dengan pemilik pengetahuan yaitu Tuhan.

Secara mendasar penelitian ini mengarah pada tatanan filosofis yang

dilandaskan kepada konsep epistemek mehdi Hai’iri Yazi yang berusaha

menyingkap dimensi terdalam sebuah hubungan antara manusia dengan Tuhan

mengenai keilmuan dan mistis. Oleh karena itu, Penulis berusaha mencari sudut

pandang yang lain dalam memasuki ranah metodelogi epistemik ilmu laduni

menurut Mursyid Tarekat Qadiriyyah wa Naksabandiyah yang berbeda jauh

dengan Mehdy Hai’ri Yazi sebagaimana yang ada dalam penelitian ini.

Hasil penelitian baik berupa skripsi ataupun jurnal sebagaimana telah

disebutkan di atas dapat dijadikan para meter oleh penulis dalam menilai dan

menjustifikasi bahwa penelitian tentang imu Laduni dalam pandangan mursyid

Tarekat Qadariyuyah wa Naksabandiyah masih belum ada. Sehinng penulis tidak

ragu untuk menyelesaikan penelitian berupa skripsi ini sampai tahap akhir.

F. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini merumuskan data hasil penelitian dengan

kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisah menurut kategori dan dianalisis untuk

Page 20: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

9

memperoleh kesimpulan. data yang di hasilkan dari penelitian akan dideskripsikan

terlebih dahulu sekaligus menganganalisis data tersebut dengan konsep-konsep

yang telah dipaparkan untuk mendapat kesimpulan7

Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini melalui wawancara

terhadap mursyid tarekat Qodiriayah wa Naqsyabandiyah. Penelitian lapangan ini

akan di lakukan selama tujuh bulan dari bulan November sampai mei 2019.

Adapun yang menjadi bahan skunder dalam penelitian ini penulis

menggunakan buku diantaranya; Aktivasi Ilmu Laduni, karangan Rizem Aizid,

jurnal, skripsi dan banyak lagi digunakan dalam pengumpulan data yang masih

berkaitan dengan skripsi ini.

G. Sistematika Penulisan

Supaya dapat gambaran yang lebih luas tentang apa yang akan diuraikan

oleh penulis dalam penelitian ini, maka perlu kiranya penulis uraikan susunan

skripsi ini yang terdiri dari lima bab, sebagaimana berikut:

Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari lima pasal pembahasan:

latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Dengan menjelaskan

beberapa poin yang menyangkut pembahasan yang akan diulas pada bab-bab

berikutnya.

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu pemdekatan praktek (Jakarta, RinekaCipta 1998), hal. 243

Page 21: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

10

Bab II membahas tentang biografi Mursyid yang terdiri dari riwayat hidup,

mulai dari masa kecilnya, perjuangan-perjuangan yang menajdi seorang mursyid

Tarekat Qadiriyyah wa Naksabandiyah dan pengikutnya.

Bab III merupakan penjelasan atau gambaran dari para ahli baik Ulama

Tafsir maupun Sufi yang bersinggungan dengan apa yang akan menjadi penjelasan

inti dari penelitian ini, yaitu ilmu laduni. Yang sampai saat ini pembahasan

mengenai ilmu laduni masih menimbulkan perdebatan tentang keberadaannya

apalagi disangkut pautkan dengan kemajuan zaman seperti saat ini, baik dari

golongan Sufi maupun dari ulama.

Bab IV adalah inti pembahasan dalam penelitian ini, dimana penulis akan

meneliti pemikiran mursyid tarekat Qadiriyyah wa Naqsabandiyah terkait dengan

ilmu laduni dalam ranah konseptual dan bagaimana cara mendapatkan ilmu laduni

tersebut. Secara sederhana bab ini membahas beberpa poin diantaranya: cara

mendapatkan Ilmu Laduni dan cici-ciri orang yang sudah mendapatkan Ilmu

laduni.

Bab V merupakan bab terakhir dari penyusunan skripsi ini yang memuat

mengenai kesimpulan dari seluruh bab-bab pembahasan sebelumnya dan ditutup

dengan saran-saran.

Page 22: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

11

BAB II

BIOGRAFI SYAIKH KHAERIL MUNIER ARLI

A. Riwayat Hidup Syaikh Khaeril Munier Arli

Beliau dilahirkan dengan diberi nama Khaeril Munier bin Arli putra dari

kyai Arli Ibn Mbah Kamarun Ibn Suro Ibn Mbah Abdurrahman Ibn Mbah Hadi

Menggolo Ibn al-Syaikh Sunan Abinowo bin al-Syaikh Sunan Hadi Wijaya (Jaka

Tingkir).

Beliau biasa disapa Mbah Munier, lahir di Demak 3 April tahun 1965,

menikah Tahun 1986 dan dikarunia dua anak, pertama: Mubarokah dan anak yang

kedua bernama Mufti al-Dzaki. Adapun Guru-guru syaikh Khaeril Munier Arli

yang paling sering disebutkan dan memberikan beberapa ijazah ilmu hikmah

adalah Mbah Romli Jombang Peterongan, Mbah Muslih Mranggen, Kyai Rofi’i

Mranggen, Mbah Faqih Langitan.1

Menurut Dr. Abdul Hakim Wahid, MA murid Syaikh Khaeril Munier Arli,

Kyai Arli lahir di blok Ronggos Desa Kebonbatur yang setelah menikah pindah ke

blok Kadilangon Kelurahan Kebonbatur Kec. Mranggen Kab. Demak. Nasab Kyai

Arli sampai kepada Mbah Hadi Girikusumo Kec. Mranggen Demak yang

berdasarkan silsilahnya bersambung sampai kepada Sunan Terboyo pendiri Kota

Semarang.

1 Wawancara dengan Abdul Hakim Wahid bin Masrohan bin Ahmad bin Abdul Ghani,(Fakultas Ushuluddin lantai 7 UIN syarif Hidayatullah Jakarta 12 Juli 2019, 11:00 WIB)

Page 23: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

12

Masa Kecil bersama ayahnya Kyai Arli, beliau tumbuh dalam keluarga

sederhana yang ketat dalam pendidikan agama. Berdasarkan cerita dari Syaikh

Munier sendiri bahwa ketika kelas 1 SD, ayahnya sudah memaksa agar beliau

selalu shalat lima waktu di depan ayahnya dengan suara lantang sehingga sejak

kecil beliau sudah hafal bacaan shalat dengan benar, diantara ketegasan ayahnya

adalah bahwa ayahnya pernah menyatakan bahwa anak laki-laki ini (Munier kecil)

nanti akan menjadi orang istimewa, karena itu ayahnya mengujinya dengan

melemparkanya dari atas pohon kelapa sehingga sampai sekarang masih ada

bekas cacat pada kaki beliau yang tampak dari cara berjalan yang sedikit pincang.

Beliau Menerima Bai’at dari Ayahnya ketika masih kelas lima SD sebelum

ayahnya Meninggal dunia, dan setelah ayahnya meninggal ia sering merenung

tentang makna kehidupan, dan karena merasa sangat kehilangan akhir beliau

memutuskan untuk berhenti sekolah dan bekerja ke jakarta, dan itu adalah awal

pengembaraanya.

Dengan demikian maka Pendidikan Formalnya hanya sampai kelas lima

SD, di MI Falahiyyah Sambung Semarang Selatan., berdasarkan cerita Ust.

Musta’in teman sekelasnya waktu itu (sekarang ikut menjadi jamaah beliau ),

semasa sekolah teman-temanya mengakui kecerdasanya yang selalu meraih juara

pertama dikelasnya.

Kepribadian beliau adalah orang yang sangat sederhana dan terbuka

dengan semua orang. Dari cara berpakaian tidak pernah menampakkan bahwa

beliau seorang Kyai, bahkan lebih sering memakai kaos dan tidak berpeci seperti

orang biasa, sebagai seorang guru beliau sangat sabar dan tidak pernah marah atau

Page 24: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

13

menyalahkan muridnya, solusi-solusi yang beliau berikan terasa mudah dicerna

oleh berbagai kalangan dengan berbeda-beda latar belakang pendidikan. Beliau

juga sangat humoris sehingga pengajian yang biasa dilakukan berjama’ah tidak

terasa tegang, meskipun demikian humornya tidak menyimpang dari aturan

B. Perjalanan Spritual Syaikh Khaeril Munier Arli dan Tarekat

Qodiriyah wa Naqsyabandiyah Bongas Indramayu Jawa Barat

Syaikh Khaeril Munier Arli menjelaskan bahwa setelah di bai’at oleh

ayahnya pada tanggal 27 November 1977, ia sering merenungi kehidupan dan

penciptaan alam semesta, salah satu yang masih beliau ingat adalah ketika duduk

di bawah pohon klampis di tepi kebun pada tanggal 9 september 1978, yang

kemudian mendapatkan ilham tentang kebenaran.

Selanjutnya beliau mengembara yang dimulai dari makam Syaikh Khalil

Bangkalan Madura, yang menurut beliau disebut Pangkalan atau terminal sebagai

titik awal perjalanan, selanjutnya beliau berpindah-pindah ziarah ke makam para

wali Allah yang ada di pulau Jawa, dan tidak meninggalkan sebuah makam

kecuali telah mendapatkan petunjuk untuk pindah ke tujuan berikutnya hingga

sampai di makam sunan Kalijaga yang merupakan tempat terakhir

pengembaraanya.2

Pengembaraan beliau di Jakarta tidak banyak yang tahu, dan orang di

kampungnya hanya tahu bahwa beliau bekerja di Jakarta sebagai seorang tukang

2 Wawancara dengan Abdul Hakim Wahid bin Masrohan bin Ahmad bin Abdul Ghani,(Fakultas Ushuluddin lantai 7 UIN syarif Hidayatullah Jakarta 12 Juli 2019, 11:00 WIB)

Page 25: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

14

kayu. Hingga pada tahun 1986 beliau pulang kampung untuk menikah dengan Bu

Nyai Mar’ah Shalihah tetangganya di kampung dan setelah itu beliau di kampung

terkenal sebagai seorang dukun atu ahli Hikmah.

Menurut Dr. Abdul Hakim Wahid, MA beliau mulai mengajarkan toriqoh

pada sekita tahun 1997, yang diawali dari teman-teman dekatnya yang sering

meminta do’a yang kemudian diarahkan pada pembelajaran toriqoh,

Adapun mata pencarian beliau berdasarkan informasi dari keluarga

terdekatnya, beliau mempunyai sawah yang di urus oleh istrinya dan saudaranya

yang lain dengan sistem bagi hasil, adapun keseharianya lebih banyak di isi

dengan menerima tamu yang tidak pernah sepi dari rumahnya setiap hari,

membantu jamaah, silaturahmi ke kediaman murid-muridnya dan memimpin

dzikir bersama murid-muridnya di berbagai tempat, atau memimpin ziarah sesuai

permintaan dari para murid.

Karomah Syaikh Khaeril Munier Arli, diantaranya adalah:3 1). berdirinya

Yayasan Pesantren Daarul Sa’adah Bongas pada tahun 2002, yang secara Implisit

pernah beliau sampaikan dalam sebuah obrolan bersama pada bulan september

tahun 2000. 2). pernah ketika jamaah sedang pergi bersama beliau dan kehabisa

uang untuk membeli bensin, beliau hanya mengambil daun dan menjadi uang,

kejadian perubahan benda menjadi uang atau menjadi yang lain sangat sering

ditunjukkan kepada murid-murid torikoh yang menurut beliau bertujuan untuk

3 Wawancara dengan Abdul Hakim Wahid bin Masrohan bin Ahmad bin Abdul Ghani,(Fakultas Ushuluddin lantai 7 UIN syarif Hidayatullah Jakarta 12 Juli 2019, 11:00 WIB)

Page 26: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

15

menambah keyakinan bahwa ketika beliau bisa merubah sesuatu, maka Allah

yang menciptkan beliau lebih bisa dan kuasa untuk merubah sesuatu. 3). Beliau

sering shalat dengan meperdengarkan musik yang keras tapi beliau tetap tidak

terpengaruh, ketika memimpin shalat berjamaah beliau sering menangis ketika

membaca surat al-Fatihah. 4). Pernah suatu ketika beberapa jamaah yang berada

di Blanakan Subang membicarakan beliau, kemudian ditengah pembicaraan itu

ada seorang Jama’ah yang di telepon dan menurut beliau mendengar namanya di

sebut-sebut dan yang sering menyebutkan adalah jamaah yang mendapat telepon

tadi.

Pada mulanya Syaikh Khaeril Munier Arli mengisi pengajian di Bongas

Indramayu, pengajian tersebut hanya pengajian biasa, setiap kali Mbah Munier

datang ke Indramayu ia selalu disambut hangat oleh para jemaahnya, mereka

berkumpul dan mengaji di tempat murid beliu ataupun disaung yang terletak di

Bongas Indramayu, pengajian yang dipinpin langsung oleh mbah Munier tidak

diadakan secara rutin dan tidak ada jadwal yang ditetapkan. Setelah tahun 2000

mulailah terbentuk nama tariqat atas kesepakatan murid dan jamaah, bermula dari

itu istilah Tariqat sudah mulai terbentuk sekalipun pada waktu itu masih tidak ada

penjelasan nama tariqat nya, pengajian terus berlanjut tiap kali Mbah Munier

datang berkunjung ke Bongas Indramayu.4

Sebelum tahun 2000 pengajian yang dipinpin Mbah Munier masih berupa

perkumpulan biasa, namun Semakin hari semakin banyak jemaah yang ikut

4 Wawancara dengan Sunandar, (Aula Nawira Aulia bongas Indramayu, 3 November2018, 21:00 WIB)

Page 27: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

16

mengaji, baik dari kalangan yang berpendidikan tinggi maupun orang-orang yang

tidak mengenal bangku sekolah, mereka semua berdatangan untuk mengaji dan

minta Do’a kepada mbah Munier.5

SILSILAH TAREKAT KHALIDIYAH NAQSYABANDIYAH

1. Rasulullah Muhammad SAW

2. Sahabat Abu Bakar al-Shiddiq

3. Sahabat Salman al-Farisi

4. Syeikh Qosim bin Muhammad

5. Syeikh Ja’far al-Shadiq

6. Syeikh Abu Yazid al-Bustamy

7. Syeikh Abi Hasan ‘Ali al-Khirqani

8. Syeikh Abi Ali al-Fadhal

9. Syeikh Yusuf al Hamdani

10. Syeikh Abdul Khaliq al-Ghujduwani

11. Syeikh ‘Arif al-Riwikari

12. Syeikh Mahmud al-Anjir Faghnawi

13. Syeikh Ali al-Rumaitini

14. Syeikh Muhammad Baba al-Samasi

15. Syeikh Amir Kullal

16. Syeikh Muhammad Baha’uddin al-Naghsabandi

17. Syeikh Muhammad bin ‘Ala’uddin al-Atthar

5 Wawancara dengan Surya, (Aula Nawira Aulia bongas Indramayu, 3 november 2018,22:00 WIB)

Page 28: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

17

18. Syeikh Ya’qub al-Jarhi

19. Syeikh Ubaidillah al-Ahrar

20. Syeikh Muhammad al-Zahid

21. Syeikh Darwis Muhammad

22. Syeikh Muhammad al-Khawajiki

23. Syeikh Muhammad al-Baqi billah

24. Syeikh Ahmad al-Faruqi

25. Syeikh Muhammad Ma’shum

26. Syeikh Syaifuddin

27. Syeikh Nur Muhammad al-Badwani

28. Syeikh Habibillah

29. Syeikh Abdullah al-Dahlawi

30. Syeikh Khalid al-Baghdadi

31. Syeikh Sulaiman al-Quraimi

32. Syeikh Ismail al-Barusi

33. Syeikh Sulaiman al-Zuhdi

34. Syeikh Muhammad al-Hadi

35. Syeikh Manshur Solo

36. Syeikh Arli

37. Syeikh Khoirul Munir Arli

SILSILAH TAREKAT QODIRIYAH WA NAQSYABANDIYAH

Syaikh Khaeril Munier Arli telah mengambil talkin dan di ijazah mutlak,

dari Kyai Arli, Ash-Syaikh Kamarun, Ash-Syaikh Abdurrahman al-Mannuri

Page 29: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

18

(menur), dari Ash-Syaikh Zuhdy, dari Syaikh Subakir, dari Syaikh Asnawi al-

Bantani, dari Ash-syikh Abdul Karim al-Bantani al-Makki dari Maulana Ash-

Syaikh Ahmad Khotib al-Sambas al-Makki (guru besar masjidil haram) dari

Syaikh Samsuddin, dari ash-Syaikh Muhammad Murad dari ash-Syaikh Abdul

Fattah, dari ash-Syaikh Utsman dari ash-Syaikh Abdurrahim, dari ash-Syaikh

abibakar dari ash-Syaikh Yahya, dari ash-Syaikh Hisamuddin, dari ash-Syaikh

Waliyyudin, dari ash-Syaikh Nuruddin, dari ash-Syaikh Syafaruddin, dari ash-

Syaikh Samsuddin, dari ash-Syaikh al-Hattaki, dari ash-Syaikh Abdul Aziz, dari

Sultanul Aulia ash-Syaikh Abdul Qodir al-jilani, dari ash-Syaikh Abi Said al-

mubarok bin Ali al-mahzumi, dari ash-Syaikh Abil Hasan Ali bin Abi Yusuf al-

quraisyi al-hakkari, dari ash-Syaikh Abil Faroj al-turtusi dari ash-Syaikh abdul

Wahid al-tamimi dari ash-syekh Abi Bakar Dilfi bin Jahdar al-sibli dari ash-

Syaikh Abdul Qasim Junaidi Albagdade (guru mursyid, panutan ahli sufi), dari

ash-Syaikh sari al-Siqti Gani al-Syaikh Abi Mahfuz Maruf al-kurkki, dari ash-abil

hasan ali Rida, dari ash-Syaikh Musa al kadzim, dari ash-imam Jafar Shodiq, dari

ash-muhammad al-baqir, dari syekh Imam Zainal Abidin dari Syyid Syabai Ahlil

Jannah Sayyidina Husaen al-sayyid bin Fatimah al-zahra, dari Sayyidina Ali bin

abi Thalib Radiyallahu Anhum Ajmain, dari Syyidil Mursalin kekasih Tuhan

semesta alam Syyidina Muhammad SAW.6

6 Abdurrahman Al-Muhalli. Ilmu Wirosah dan Keramat Para Wali, (Cinta Buku Media. 1Oktober 2017), hal. 201-202

Page 30: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

19

BAB III

ILMU LADUNI DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF

A. Pengertian Ilmu Laduni

Seorang insan dilahirkan ke muka bumi ini dalam keadaan lemah dan tak

berdaya, dan tidak mengerti apa-apa. Kemudian Allah SWT mengajarkan

kepadanya berbagai macam nama dan ilmu pengetahuan agar ia bersyukur dan

mengabdi serta menyembah kepada Allah SWT.

Pada hakekatnya, semua ilmu makhluk adalah “ilmu laduni”, artinya ilmu

yang berasal dari Allah SWT. Dan para malaikat Nya pun berkata:

"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yangtelah Engkau ajarkan kepada kami." (Al-Baqarah: 32)

Ilmu dalam pengertian umum ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama,

ilmu yang didapat tanpa melalui tahapan belajar (wahbiy). Kedua, ilmu yang

didapat melalui usaha belajar (kasbiy).

Secara etimologi atau makna bahasa, ilmu laduni ialah ilmu pengetahuan

yang datang dari sisi Allah SWT yang diberikan kepada manusia. Ilmu laduni

sangat ditentukan dan didasari oleh pengalaman batin yang secara khusus

diberikan Allah SWT kepada hamba Nya yang di inginkan. Dari fenomena itu,

Page 31: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

20

ada sebagian orang menganggap sakral keberadaan ilmu laduni, ini karena tidak

sembarang orang bisa mendapatkannya.1

Nama lain ilmu laduni adalah ilmu mukasyafah (mampu melihat dengan

pandangan batinnya) yang berasal dari Ilham atau wahyu, sedangkan dalam buku

Ensiklopedi Islam, ilmu laduni diartikan sebagai pengetahuan yang diperoleh

seseorang yang shaleh dari Allah SWT melalui ilham dan tanpa dipelajari lebih

dahulu melalui suatu jenjang pendidikan tertentu. Oleh sebab itu, ilmu tersebut

bukan hasil dari proses pemikiran, melainkan sepenuhnya tergantung atas

kehendak dan karunia Allah SWT. Dengan demikian, ilmu mukasyafah atau ilmu

laduni ini bukanlah hasil mempelajari suatu ilmu pengetahuan, akan tetapi

merupakan ilham yang diletakkan ke dalam jiwa (hati) orang mukmin yang

hatinya bersih.2

Kata “laduni” dalam bahasa Arab bermakna di sisi.3 dan ya-nya adalah

huruf ya nisbah. Yang dimaksud dengan ilmu laduni adalah sebuah ilmu yang

diterima tanpa perantara dan media material dari Allah Swt.4

“Pemberian Allah”. Laduni mengacu pada jenis pengetahuan yang di

berikan pada Nabi Khidir a.s. Pengetahuan ini bersal langsung dari Hadirat Allah.

1 Ahmad Busyairi Harits, ilmu laduni, Dalam perspektif teori belajar modern, cet.Kedua, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2005), hal. 21-22

2 Rizem Aizid, Aktivasi ilmu laduni, (Diva Press, Jogjakarta, 2013), hal. 263 Khalil bin Ahmad Farahidi, Kitâb al-‘Ain, Riset dan edit Mahdi Makhzumi, Ibrahim

Samarai, jil. 8, hal. 40, Qum, Hijrah, Cetakan Kedua, 1410 H.4 Mulla Ahmad Naraqi, hal. 499, Cetakan Pertama, 1378, “Yang dimaksud dengan ilmu

laduni adalah ilmu tentang7. dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah Dia, dan apabilakamu khawatir terhadapnya Maka jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatirdan janganlah (pula) bersedih hati, karena Sesungguhnya Kami akan mengembalikannyakepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari Para rasul. zat dan sifat Allah tanpa mediaperantara.”

Page 32: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

21

Pengetahuan ini tidak di peroleh melalui riset, perenungan, atau akal. Laduni

adalah pengetahuan langsung para wali Allah yang datang melalui rasa (dzawq)

dan penyingkapan (kasyf) dan di anugrakan langsung oleh Allah.5

Dalam sejarah yang dicatat oleh Alqur’an disebut Nabi Khidir, yang

memiliki pengetahuan luas dan mengetahui hal-hal yang akan terjadi di masa

mendatang. Ataupun keyakinan kebanyakan orang tentang Ilmu Ladunni yang

dimiliki oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Kelebihan (ilmu) yang dimiliki mereka

tentu merupakan sebuah anugerah karena mereka adalah hamba-hamba yang

benar-benar mengabdi pada Tuhan dan mengerti tentang Tuhan.

B. Konsep Al-Qur’an dan Hadits Mengenai Ilmu Laduni

Ilmu laduni telah menjadi wacana klasik di dalam Al Qur’an dan hadits.

Hal itu ditandai dengan adanya beberapa ayat dan hadits yang secara tersirat dan

tersurat menjelaskan ilmu ini. Kita tahu bersama bahwa Al Qur’an dan hadits

merupakan dua sumber pengetahuan yang kebenarannya mutlak.

Apa-apa yang disampaikan oleh Al Qur’an dan hadits adalah kebenaran

hakiki (mutlak). Adapun dalil-dalil ilmu laduni dalam Al-Qur’an dan Hadits

adalah sebagai berikut:

a. Q.S.Al Baqarah : 282

5 Amatullah Amstrong, Kunci Memasuki Dunia Tasawuf (khazanah istilah sufi), terj. M.SNasrullah dan Ahmad Baiquni. (Bandung: Mizan Media Utama, 2000), hlm. 153-154

Page 33: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

22

“Dan bertaqwalah kepada Allah SWT, Allah SWT mengajarimu, dan AllahSWT maha mengetahui atas segala sesuatu.”

b. Q.S. Al-Ankabut : 69

“Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Danseseungguhnya Allah SWT benar-benar beserta orang-orang yang berbuatbaik.”

c. Q.S. Al Qashash : 7

“Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; susuilah Dia, dan apabila kamukhawatir terhadapnya. Maka jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). Danjanganlah kamu khawatir dan janganlah pula bersedih hati, karenasesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, danmenjadikannya (salah seorang) dari para rasul.

d. Q.S. Al Kahfi: 65

“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba diantara hamba-hamba

Kami yang telah Kami, berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, danyang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi kami” (Q.S. Al Kahfiayat 65)6

Menurut ahli tafsir hamba yang dimaksud dalam ayat diatas adalah Nabi

Khidr, dan yang dimaksud dengan Rahmat adalah wahyu dan kenabian.

Sedangkan yang dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti

6R.H.A. Soenarjo, al-Quran dan terjemahnya, yayasan penyelenggara penerjemah /pentafsiran al-Quran, (Jakarta, 1 Maret 1971), hal 454.

Page 34: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

23

yang akan diterangkan pada ayat-ayat berikut didalam perbincangan nabi Musa

bersama nabi Khidr.

66. Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supayakamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telahdiajarkan kepadamu?"

67. Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggupsabar bersama aku.

Page 35: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

24

68. dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belummempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"

69. Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orangyang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun".

70. Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, Maka janganlah kamumenanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendirimenerangkannya kepadamu".

71. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahulalu Khidhr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu ituakibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telahberbuat sesuatu kesalahan yang besar.

72. Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnyakamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku".

73. Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaankudan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku".

74. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa denganseorang anak, Maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamumembunuh jiwa yang bersih, bukan karena Dia membunuh orang lain?Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar".

75. Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwaSesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"

76. Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah(kali) ini, Maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu,Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku".

77. Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepadapenduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapipenduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanyamendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, Maka Khidhrmenegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamumengambil upah untuk itu".

78. Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelakakan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapatsabar terhadapnya.

79. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerjadi laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka adaseorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.

80. dan Adapun anak muda itu, Maka keduanya adalah orang-orangmukmin, dan Kami khawatir bahwa Dia akan mendorong kedua orang tuanya itukepada kesesatan dan kekafiran.

81. dan Kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi merekadengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalamkasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).

82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kotaitu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedangAyahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supayamereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu,

Page 36: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

25

sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurutkemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamutidak dapat sabar terhadapnya".

Pada ayat 65 diatas menyebutkan lafadz “Ladunna” (huruf akhir adalah

“a”), yang berarti: dari sisi Kami (Allah)”, ilmu ladunna berarti ilmu dari sisi

Allah SWT. Yang kemudian berkembang dan menjadi ilmu Ladunni (pakai huruf

“i”). Dalam beberapa tafsir disebutkan, yang disebut dengan “min ladunna

‘ilman” adalah ilmu ghaib. Menurut kalangan Tasawuf, untuk membenarkan

madzhab mereka, ilmu laduni ialah ilmu yang datang dengan sendirinya tanpa ada

perantara. Memang secara pasti kita belum mengetahui, mulai kapan istilah ilmu

laduni itu muncul, (walaupun sebenarnya bisa diprediksikan muncul setelah abad

ke 3 hijriah, bersamaan dengan munculnya kelompok-kelompok sempalan dalam

Islam). Tapi yang jelas, ilmu laduni dinisbatkan pertama kalinya kepada Nabi

Khidhir as. Karena memang ayat teks ayat diatas berkenaan dengan cerita nabi

Khidir as.7

Ilmu laduni Nabi Khidhir menurut Surat Al Kahfi hanya difokuskan pada

satu masalah saja, yaitu pengetahuan tentang masa depan, walau secara rinci

digambarkan dalam tiga peristiwa, yaitu merusak kapal yang sedang berlabuh di

pinggir pantai, membunuh anak kecil yang ditemukan di tengah jalan, dan

memperbaiki dinding yang masih roboh.

Kalau kita padukan antara ilmu laduni dengan ketiga peristiwa di atas,

akan kita temukan benang merah yang menghubungkan antara keduanya, yang

kesimpulannya sebagai berikut: ilmu laduni adalah ilmu yang bersumber dari

7 http://www.indogamers.com/f176/islam_ilmu_laduni-160272/, Diakses pada 9 mai 2019

Page 37: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

26

Allah SWT (dan Allah sajalah yang memegang kunci-kunci alam ghoib), berarti

ilmu laduni yang diajarkan nabi Khidhir adalah ilmu ghoib. Sebagaimana yang

termaktub dalam firman Nya:

Artinya: “Dia-lah (Allah) yang mengetahui ghoib dan Dia tidakmemperilihatkan tentang yang ghoib tersebut kepada siapapun juga,kecuali kepada para Rasul yang diridhoi-Nya, maka sesungguhnya Diamengadakan penjaga-penjaga (Malaikat) di muka dan di belakangnya”(QS. Jin: 26-27)

Yang dimaksud dalam surat Al kahfi diatas adalah disingkapnya alam

ghaib bagi mereka. Caranya, dengan kasyaf (penyingkapan), tajliyat

(penampakan) serta melakukan kontak langsung dengan Allah dan Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wa sallam.8

Mereka berdalil dengan firman-Nya Subhanahu wa Ta’ala.

... “...Dan bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan mengganjari kepadakalian semua”. [Al-Baqarah/2 : 282].

Dari berbagai pemaparan penjelasan diatas, penulis dapat menarik sebuah

kseimpulani bahwasannya Ilmu laduni adalah ilmu yang dipelajari oleh seorang

hamba dari Allah SWT tanpa perantara manusia, serta dikaitkan dengan ilmu

ghoib yang datang secara langsung dari Allah SWT tanpa melalui proses belajar

dan mengajar.

8 Al-Ghazali, Ihya ‘Ulummuddin, I/19-20 dan III/26, cet. Istiqomah, Qahirah.

Page 38: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

27

Selain dijelaskan dalam Al Qur’an, Ilmu Ladunni juga dipaparkan dalam

Hadits-Hadits Nabi Muhammad SAW. Adapun dalil mengenai Ilmu Laduni yang

berupa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. “Dahulu ada beberapa orang dari umat-umat sebelum kamu yang di beri

ilham. Kalaulah ada satu orang dari umatku yang diberi ilham, pastilah

orang itu umar”. (Muttafaqun ‘alaihi)

2. “Hati-hati terhadap firasat orang mukmin, karena dengannya ia melihat

cahaya Allah SWT”. ( HR.At- Tirmidzi)

3. “Barang siapa mengikhlaskan dirinya kepada Allah SWT (dalam beribadah)

selama 40 hari, maka akan zahir sumber-sumber hikmah daripada hati

melalui lidahnya.”(HR.Abu Dawud dan Abu Nu’am dalam Al Hilyah)

4. Hadits riwayat Muslim dalam Shahih-nya:

دثون ح م م قبلك م م في األ یكون ان ك یقول قد ان لم أنھ ك س لیھ و لى هللا ع النبي ص ن تي ع في أم یكن فإن

ح یر م ھب تفس و ابن قال نھم طاب م الخ بن ر عم د فإن أح نھم لھمون م م دثون

“Dari Nabi Muhammad Saw, bahwa beliau bersabda: ‘Di dalam umat-umat

sebelum kalian ada para muhaddatsun, maka jika ada satu dari umatku

yang termasuk di dalamnya, maka sesungguhnya ‘Umar bin Khaththab

adalah salah satu dari mereka.9

9 http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/tasauf/09/02/05/29676-isyarat-isyarat-iq-eq-dan-sq-dalam-al-qur-an unduhan tanggal 3/6/2012. Diakses pada 9 mai 2019

Page 39: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

28

Ibnu Wahb mengatakan: “Tafsir Muhaddatsun adalah orang-orang yang

diberi ilham”. Hadits ini mengantarkan kepada satu pemahaman bahwa ilham

dapat diterima oleh siapapun selain Nabi Khidhir, seperti Sayyidina ‘Umar dan

lain-lain.10

Itulah beberapa dalil tentang ilmu laduni yang dijelaskan oleh Al Qur’an

dan Hadits. dari penjelasan dan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu

laduni telah diakui kebenarannya dalam Al-Qur’an maupun Hadits.11

C. Ilmu Laduni Dalam Persepektif Ulama Tafsir

Pada dasarnya dalam memahami arti laduni mayoritas ulama merujuk pada

ayat Al Quran sebagai berikut:

“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba dari hamba-hamba Kami yangtelah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kamiajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami”.(Qs. al-Kahf: 65)

Secara makna Ijmali, ayat ini memaparkan tentang pertemuan nabi musa

(bersama muridnya Yusak) dengan seorang hamba Allah yaitu nabi khidir, diterangkan

dalam ayat ini bahwa nabi khidir adalah seorang hamba shaleh yang dikaruniai rahmat

dan ilmu laduni atau ilmu wahbi.

Sedangkan secara makna Tahlili, ayat ini merupakan salah satu dalil adanya ilmu

wahbi atau ladunni. Dalam ayat ini diterangkan, bahwa hamba yang dianugerahi Ilmu

laduni adalah nabi Khidir, sehubungan dengan hal ini, dalam literatur kitab-kitab salaf

ditulis bahwa ilmu laduni tidak hanya di peroleh nabi Khidhir saja, akan tetapi bisa diraih

10 http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/11/intuisi.html. Diakses pada 9 mai 201911 Rizem Aizid, Aktivasi ilmu laduni, (Diva Press, Jogjakarta, 2013), hal. 47-49

Page 40: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

29

oleh nabi-nabi yang lain, bahkan dapat diperoleh selain para Nabi, baik seorang wali atau

sufi.

Menurut pandangan QS. Al Kahfi: 65 seperti diisyaratkan oleh wahyu

pertama, ilmu terdiri dari dua macam, ilmu yang diperoleh tanpa usaha manusia

dan kemudian disebut ilmu laduni. Kedua ilmu yang diperoleh dengan usaha

manusia dan kemudian disebut ilmu kasb. Menurut Quraish Shihab .ayat-ayat Al

Qur’an mengisyaratkan bahwa ilmu kasb lebih banyak jumlahnya daripada ilmu

laduni.12

Menurut Prof. Muhammad Quraish Shihab menyebutkan berdasarkan

wahyu pertama yang diterima Rasullullah SAW bahwa manusia memiliki potensi

untuk meraih ilmu serta mengembangkannya dengan izin Allah SWT. Ilmu yang

bisa diperoleh manusia terdiri dari dua macam. Pertama, ilmu yang diperoleh

tanpa upaya manusia dan Kedua, ilmu yang diperoleh karena usaha manusia. Ilmu

yang pertama disebut sebagai ilm ladunni dan yang kedua disebut ilm kasbi.13

Muhammad Husain Thaba’thaba’î bahwa ilmu yang dimaksud dalam ayat

tersebut adalah ilmu ghaib yang tidak diperoleh melalui sebab-sebab yang umum

dilakukan manusia seperti melalui indera atau pemikiran. Alasan beliau seperti ini

12 Sehat Sultoni Dalimunthe, Filsafat Pendidikan Islam, Sebuah bangunan ilmu islamicstudies, cet 1, (Yogyakarts, Deepublish, 2018), hal. 262

13 Lihat Muhammad. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, hal 572-573

Page 41: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

30

berdasarkan pada kata min ladunnâ yaitu ilmu yang diperoleh tanpa melalui upaya

manusia dan hanya diberikan kepada para wali Allah.14

Banyak ulama yang berbeda pendapat bahwa hamba Allah yang dimaksud

di sini adalah salah seorang nabi yang bernama Al-Khidhr. Tetapi riwayat tentang

beliau sungguh sangat beragam dan sering kali dibumbui oleh hal-hal yang

bersifat irasional. Apakah beliau nabi atau bukan, dari Bani Israil atau selainnya,

masih hidup hingga kini atau telah wafat, dan masih banyak hal lain, kesemuanya,

dengan rincian pendapat yang bermacam-macam dapat Anda temukan dalam

sekian banyak buku tafsir.15

Orang tersebut disebut khidir, sedang nama aslinya adalah Balya bin

Mulkan. Ia digelari dengan nama khidir karena ia duduk diatas kulit binatang

yang putih. Ketika tempat itu bergerak, dibelakangnya tampak tumbuhan yang

hijau.16 Ayat diatas mengisyaratkan bahwa beliau dianugerahi rahmat dan ilmu.

Penganugerahan rahmat dilukiskan dengan kata (من عند نا ) “min ‘indina” sedang

penganugerahan ilmu dengan kata (من لد نا ) “min ladunna”, yang keduanya

bermakna dari sisi kami. Kedua istilah ini tersebut dinilai oleh Thahir Ibn Asyur

sekedar sebagai penganekaragaman dan agar tidak terulang dua kata yang sama

dalam satu susunan redaksi.

14 Muhammad Husain Thaba’thaba’î, Fî Tafsîr al-Qur’ân, (Mu’assasah Mathbu’ataiIsmâ’îliyyânî, Beirut, al-Mîzân), Juz 13, h. 343.

15 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an(Ciputat: Lentera Hati,2005), hal. 94

16 Kementrian Agama RI, Alqur’an dan Tafsirnya (Jakarta, Widya Cahaya, 2011), hal 639

Page 42: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

31

demikian juga Thabathabai tidak memandangnya demikian. Al-Biqa’i

menulis bahwa menurut pandangan Abu al-Hasan al-Haarali, Kata (عند) ’inda

dalam bahasa Arab adalah menyangkut sesuatu yang jelas dan tampak, sedangkan

kata (لد ن) ladun untuk sesuatu yang tidak Nampak. Dengan demikian yang

dimaksud dengan rahmat dalam ayat diatas adalah “Apa yang Nampak dari

kerahmatan hamba Allah yang saleh itu,” sedangkan yang dimaksud dengan ilmu

adalah ”Ilmu batin yang tersembunyi yang pasti hal terebut adalah milik dan

berada disisi Allah semata-mata.”

Pakar-pakar tasawuf menamai ilmu yang berdasarkan mukasyafah

(tersingkapnya sesuatu melalui cahaya kalbu) menamainya ilmu laduni. Hamba

Allah yang tekun dalam pengolahan jiwa dengan memperindah lahiriahnya

dengan ibadah, sambil menjauhi akhlak buruk, dan menghiasi diri dengan

ruhaniahnya yang diistilahkan oleh al-Biqa’i dengan potensi hissiyyah, khaliyyah

dan wahmiyyah, maka dia akan meraih potensi ‘aqliyah yang sangat jernih lagi

sangat kuat. Maka dia akan meraih potensi aqliyah yang sangat jernih lagi sanga

kuat. Boleh jadi tulis al-Biqa’i lebih jauh jiwa manusia berdasarkan fitrahnya

adalah anugerah ilahi yang bersifat badanniyah sehingga sangat kuat

kemampuannya untuk menerima tuntunan dan anugerah Ilahiah, dan dapat

menampung limpahan cahaya ilahi dalam alam qudus dalam bentuk sempurna.

Dan ini gilirannya menjadikan ia meraih ma’rifat dan pengetahuan tanpa

menggunakan potensi pikir. Dan itulah yang dinamakan ilmu ladunni.17

17 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Pesan,kesan dan keserasian al-Qur’an(Ciputat, Lentera Hati, 2005), hal. 95

Page 43: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

32

Dari beberapa pendapat para mufassir di atas, secara garis besar

menyatakan bahwa persoalan ilmu ladunni umumnya dikaitkan dengan ilmu ghaib

yang datang secara langsung dari Allah tanpa melalui perantara. Walaupun

sebagian mufassir percaya bahwa dalam menerima ilmu laduni itu tersirat

pembelajaran yang tidak tampak.

Perihal ilmu laduni itu, Al-Qur’an telah mengisyaratkan sejak dini dimana

disebut dua cara yang ditempuh Allah swt dalam mengajar manusia:

“(Allah yang mengajar dengan pena, Yang mengajar manusia apa yang tidak

diketahuinya”.

Pengajaran dengan “pena” (tulisan) mengisyaratkan adanya perananan dan

usaha manusia antara lain dengan membaca hasil tulisan, dan pengajaran yang

kedua, tanpa pena atau alat apapun mengisyaratkan pengajaran secara langsung

tanpa alat, dan itulah ilmu laduni.

Setiap aksi pengetahuan memiliki dua factor, yaitu subjek dan objek.

Secara umum subyeklah yang dituntut peranannya dalam rangka memahami

obyek. Namun pengalaman ilmiah menunjukkan bahwa obyek terkadang

menampakkan dirinya kepada subyek. Hal yang terjadi dalam dunia ilmiyah ini,

memberikan gambaran sekaligus bukti bahwa terkadang obyek pengetahuan dapat

mengunjungi manusia, dan dapat memperkenalkan diri kepadanya melalui izin

dan restu Allah SWT.18

18 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Pesan, kesan dan keserasian al-Qur’an(Ciputat, Lentera Hati, 2005), hal. 96

Page 44: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

33

D. Ilmu Laduni Dalam Perspektif Para Sufi

Kaum Sufi telah memproklamirkan keistimewaan Ilmu Laduni. Ia

merupakan ilmu yang paling agung dan puncak dari segala ilmu. Dengan

mujahada, pembersian dan pensucian hati akan terpancar nur dari hatinya,

sehingga tersibaklah seluruh rahasia-rahasia “alam ghaib” bahkan bisa

berkomunikasi “berkomunikasi langsung” dengan Allah SWT, para Rasul dan

ruh-ruh lainnya, termasuk nabi Khidhir as. Tidaklah bisa diraih ilmu ini kecuali

setelah mencapai tingkatan Ma’rifat melalui latihan-latihan, amalan-

amalan,ataupun zikir-zikir terntentu. Hal itu wajar karena setiap agama (Islam)

memiliki potensi untuk melahirkan bentuk keagamaan yang bersifat mistik.19

Ini bukan suatu wacana atau tuduhan semata, akan tetapi terucap dari

perspektif para tokoh-tokoh kaum sufi, seperti Al Junaidi, Abu Yazid Al

Busthami, Ibnu Arabi, Al Ghazali, dan masih banyak lagi yang lainnya yang

terdapat dalam karya-karya tulis mereka.

Banyak Ulama dan Sufi memberikan pengertian Ilmu Laduni, pengertian

berbeda namun, memiliki hakikat makna yang sama. Beberapa pengertian ilmu

laduni yang dimaksud adalah:

1. Abdul Qadir Jailani dan al-Jilli: ilmu laduni sebagai ilmu rohani dan

pengetahuan hikmah (kebijakan) yang diperoleh melalui perbuatan

19 Dadang ahmad, Tarekat Dalam Islam, Spritualitas Masyarakat Modern, (Bandung,Pustaka Setia, 2002), hal. 70

Page 45: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

34

kontinyu, dalam waktu lama dalam hal kebaikan dan kesalehan amal

ibadah.20

2. Al Ghazali: Ilmu Laduni adalah ilmu yang dipancarkan langsung oleh

Tuhan ke lubuk hati manusia tanpa proses belajar terlebih dahulu dan

tanpa proses metode ilmiah. Menurutnya lahirnya ilmu laduni, melalui

kasyf atau ilham.21

3. Ibn Arabi: ilmu laduni dalam kitab Futuhat al-Makiyah, yaitu ilmu

yang terpancar ke dalam hati manusia, tanpa diusahakan dan tanpa

menggunakan argumentasi aqliyah (argumentasi pikiran).22 Pengertian

ilmu laduni Ibnu Arabi, setidaknya memiliki kemiripan dengan

pengertian ilmu Laduni al-Ghazali, namun sifatnya lebih mendasar.

Jika tak menggunakan argumentasi Aqliyah, bagaimana mungkin

melahirkan proses pembelajaran.

4. Abu Hamzah As-Sanuwi : ilmu Laduni terbagi menjadi dua. Pertama,

ilmu yang didapat tanpa proses belajar, biasa diistilahkan dengan ilmu

wahbiy. Kedua, ilmu yang didapat karena proses belajar, dan biasa

diistilahkan dengan ilmu kasbiy. Adapun ilmu yang diperoleh melalui

proses belajar, yaitu ilmu Syariat, dan ilmu Makrifat (hakikat), yaitu

20 Ibn Hajar Al-Asqalani, Fath al- Bari Jilid 8, (Kairo, Maktabah Mustafa al-Babi al-Halabi, 1959)

21 Abi al-Fadli Ahmad bin ‘Ali bin Hajar Al-Asqalani, Tahzib al-Tahzib, Juz 4 Cet. 1,(Bairut, Muassasah al-Risalah, 1996).

22 Ibnu 'Arabi, al-Futuhat al-Makkiyah Tahqiq oleh Usman Yahya Kairo: al-Ha’iah al-Mishriyah, 1392 H/1972 M.

Page 46: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

35

ilmu tentang sesuatu yang ghaib melalui jalan kasyaf. Kasyaf inilah

yang dikenal dengan julukan “ilmu laduni” di kalangan ahli tasawuf.23

23 Muhammad Ali al-Shabuni, Shafwah al-Tafasir, (Beirut, Dar al-Fikr, 1416)

Page 47: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

36

BAB IV

ILMU LADUNI MENURUT SYAIKH KHAERIL MUNIER ARLI

A. Cara Mendapatkan Ilmu Laduni

Al-Imam As-Suyuti Berkata: Banyak orang mengira, bahwa Ilmu Laduni

itu sangat sulit untuk didapat. Mereka berkata: Ilmu Laduni itu berada di luar

jangkauan kemampuan manusia. Padahal sebenarnya tidaklah demikian. Untuk

mendapatkan Ilmu Laduni itu, caranya hanya dengan jalan membangun sebab-

sebab yang dapat menghasilkan akibat. Adapun sebab-sebab itu adalah amal dan

zuhud. Kemudian beliau meneruskan: Ilmu-ilmu Al Qur’an dan apa saja yang

memancar darinya adalah sangat luas sekali. Bagaikan samudera yang tidak

bertepi.1

Untuk meraih Ilmu Laduni, seseorang akan sangat berpotensi meraihnya,

apabila dia bisa menjadikan dirinya sebagai hamba Allah yang shaleh dan

bertaqwa kepada Nya, walau ketaqwaan seorang hamba bukan bertujuan untuk

mendapatkan ilmu laduni semata-mata, akan tetapi yang lebih dari itu adalah

untuk mendapat ridho Nya. Al-Qur’an menjelaskan bahwasanya taqwa adalah

pembuka hidayah dan kasyf, yang hal ini merupakan ilmu yang didapat dengan

tanpa belajar.2

لیم ع ء شي بكل هللا و م هللا ك لم یع و اتقوا هللا و

1 Muhammad Luthfi Ghozali, Sejarah Ilmu Laduni, (Abshor, Semarang, 2008), hal. 42 Al-Ghazali, ihya’ ulum al-din, ( Bairutdar, al-fikr juz 3), hal. 27

Page 48: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

37

“Dan Takutlah kepada Allah niscaya Allah akan mengajari kalian, danAllah Maha Mengetahui segala sesuatu. “ (Qs. Al-Baqarah ayat 282)

Karena ilmu laduni merupakan hidayah dari Allah yang diberikan

langsung ke dalam hati manusia, maka dari sekian banyak cara yang terpenting

yang harus ditempuh adalah menata hati, mensucikan hati, atau membersihkan

hati dari segala bentuk sifat tercela. Al-Gazali mengemukakan ada tiga cara untuk

memperoleh ilmu laduni, cara-cara ini bisa diperoleh oleh semua kalangan

manusia tidak hanya terbatas oleh kalangan para sufi atau ulama saja. Menurut

Al-Gazali yang dikutip Rizem Aizid di dalam bukunya yang berjudul aktivasi

Ilmu Laduni, ia berkata “hakikat ilmu laduni dan asal muasalnya, ketahuilah

bahwasanya ilmu laduni itu merupakan proses berjalannya cahaya ilham sesudah

terjadinya kesempurnaan, sebagaimana firman Allah dalam surat as-syams ayat: 7

dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), rujukan ini dipandang dari

tiga sisi.3

Tiga cara sebagaimana yang dikatakan Al-Gazali, diantranya (pertama)

menafsiri ilmu dan mengambil secara sempurna ilmu tersebut. Ilmu laduni adalah

anugrah dari Allah. Ilmu laduni diberikan oleh Allah kepada orang yang bersih

dan suci hatinya, mereka yang bersih dan suci hantinya merupakan habibullah dan

termasuk orang terpilih. (dua) kesungguhan dalam ber-riyadah dan murabah yang

benar. Dalam artian untuk mendapatkan ilmu laduni manusia harus melatih jiwa

pada kebenaran dan keikhlasan. (tiga) dengan jalan berfikir atau merenung.

3 Rizem Aizid, Aktivasi Ilmu Laduni, (Jokjakarta Diva Press. Cet. 1. April 2011), hal. 80

Page 49: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

38

Apabila belajar dengan sungguh-sungguh akan sebuah ilmu kemudian

merenungkannya dengan segala yang diketahuinya, maka akan terbuka baginya

pintu-pintu kegaiban.4

Di masyarakat selama ini, ilmu laduni lebih diwujudkan dalam bentuk

buah spiritual dan keruhanian, karena yang memperolehnya selama ini adalah

orang-orang yang gemar dan bersunguh-sungguh dalam bidang tersebut.5

Dengan kecermatan, ketajaman dan kecepatan ilmu laduni seseorang akan

mempunyai daya jangkau yang melampaui “batas normal” zamannya. Itulah yang

terjadi pada diri Rasulullah SAW. Sebelum menerima bimbingan wahyu-Nya

yang telah melesat kealam perenungan dengan sepenuh-penuhnya. Dari proses itu

lantas beliau memperoleh anugerah “Ilmu Laduni”. Dan ketika ilmu itu telah

matang dalam diri ”Jalan wahyu”. Lantas Rasul pun dibimbing dan diajari ,baik

melewati malaikat Jibril maupun langsung berproses dikedalaman hatinya.

Sehingga, dalam jangka waktu yang kurang dari seperempat abad, beliau sanggup

memecahkan beribu-ribu persoalan dan itu terekam seluruhnya dalam Al-Qur’an

dan Hadis.6

Dengan kecerdasan laduni, seseorang tak memerlukan waktu berpanjang-

panjang dalam meraih ilmu pengetahuan yang dikehendaki. Barangkali yang

membuat kita merasa enggan untuk berproses menuju ilmu laduni, Karena ilmu

4 Rizem Aizid, Aktivasi Ilmu Laduni, hal. 825 Ilung S.Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan (Yogyakarta: Kaukaba, 2011)

hal, 1436 Ilung S. Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan, hal. 147

Page 50: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

39

tersebut harus terlebih dahulu dicapai melalui pembersihan jiwa, sehingga jauh

dari target perolehan-perolehan yang bersifat duniawi.7

Syaikh Khaeril Munier Arli mangatakan untuk mendapatan ilmu laduni

bisa ditempuh dengan dua cara, yaitu:8

a. Membersihkan atau mensucikan hati secara terus menerus

Membersihkan hati atau mensucikan hati dengan terus menerus merupakan

cara yang penting untuk mendapatkan ilmu laduni, karena hati yang kotor sukar

untuk mendapatkan ilmu laduni, disebut hati kotor jika seseorang masih suka

melakukan perbuatan maksiat, iri, dengki, munafik, dendam.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Al Ghozali bahwa

tersingkapnya ilmu suatu hal dan penuhnya nur keilmuan dalam hati para nabi

dan auliya, bukan dikerenakan mereka belajar dan menulis dalam kitab-kitab, tapi

hal itu diperoleh karena:9

1. Ke-zuhud-an mereka (tidak serakah dengan harta duniawi)

2. Membersihkan diri dari ketergantungan pada hal-hal yang bersifat duniawi

3. Membersihkan hati dari kesibukan duniwi, menghadapkan semua himmah

dan keinginan hanya kepada Allah.

7 Ilung S. Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan, hal.1478 Wawancara dengan Syaikh Khaeril Munier Arli, (Aula Nawira Aulia bongas Indramayu,

4 november 2018, 13:00 WIB)9 Al-Ghazali, Ihya’ ulum al-din, hal. 27

Page 51: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

40

Seperti yang dijelaskan oleh Al-Biqa’i memaparkan (sebagaimana dikutip

Muhammad Qurish Shibab): Hamba Allah yang tekun dalam pengolahan jiwa

dengan memperindah lahiriyahnya dengan ibadah, sambil menjauhi akhlaq yang

buruk, dan menghiasi diri dengan akhlaq yang luhur dan bersungguh-sungguh

mengasah potensi ruhaniyahnya yang diistilahkan oleh Al-Biqa’i dengan potensi

hissiyah (Fakultas sensasi atau ranah indra. Indra-indra ini bertindak sebagai tirai

atas Hakekat, dan karna alasan inilah sang pencipta Allah memohon agar segenap

indranya di hilangkan! Akan tetapi, karna manusia telah di tetapkan dalam ranah

indra, maka diapun diberi sarana unruk menyucikan segenap indranya dan

mendekatkan diri pada Tuhan. dengan mengiat Allah (dzikrullah), tirai yang

menutupi segenap indranya bisa dihilangkap guna menyingkap hakekat segenap

indra itu. Karena terggelam dalam zikir, segenap indrapun terbakar dan di ganti

oleh allah. Hadist qudsi mengatakan, “...kemudian, ketika Aku mencintainya, Aku

adalah telinganya yang dengannya ia mendengar, matanya yang dengannya ia

melihat, tangannya yang dengannya ia memegang, dan kakinya yang dengannya

ia berjalan.”),10 khayaliyah (imajinasi. Khayal menunjukkan realitas yang maujud

dalam tiga tempat yang berbeda. Pertaman, khayal maujud dalam cosmosdi mana

eksistensinya sama dengan imajinasi. Kedua, khayal maujud dalam makrokosmos

di mana sekat (barzah) anatara alam kasat mata dan alam spiritual bersifat

imajinasi belaka. Ketiga, khayal maujud dalam mikrokosmos di mana “diri” (nafs)

manusia adalah realitas di antara jiwa dan raga. Khayal sinonim dengan citra-citra

(mitsal). Alam imajinasi (khayal) adalah sekat (barzah) anrata alam ghoib dan

10 Amatullah Amstrong, Kunci Memasuki Dunia Tasawuf (khazanah istilah sufi), terj. M.SNasrullah dan Ahmad Baiquni. (Bandung, Mizan Media Utama, 2000), hal. 98-99

Page 52: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

41

alam Nyata. Dalam khasal inilah manusia di anugrakan ungkapan paling jelas dari

misteri eksintensi “dia, bukan dia” (wuwa la wuwa). Fakultas imajinasi (khayal)

manusia hanya bersifat pasif berkenaan deng fakultas ilusi aktif yang bersifat

dugaan (wahm) dan berkenaan dengan (ruh) yang merekam berbagai visi

menggembirakan (mubasysyirah). ),11 dan wahmiyah, (fantasi, persepsi imajinasi,

atau ilusi. Al-wahm adalah fakultas praduga, imajinasi aktif dari kekuatan ilusi.

Inilaha anugrah besar yang Allah berikan kepada manusia. Fakultas inilah yang

bertindak secara luas terhadapa fakultas imajinasi (al-khayal) yang pasif murni.

Dua hadis berikut dengan indah menyatakan, “Ihsan adalah menyembah Allah

seakan-akan melihat-Nya” dan “Allah adalah kiblat bagi orang-orang yang

bersembahyang”. Kedua hadist menekankan pentingnya mengaktifkan fakultas

al-wahm dan al-khayal.)12 maka dia akan meraih potensi ‘aqliyah yang sangat

jernih lagi kuat.

Jiwa manusia berdasar fitrahnya adalah anugerah Ilahi yang bersifat

nuraniyah sehingga sangat kuat kemampuannya untuk menerima tuntunan dan

anugerah Ilahiyah, dan dapat menampung limpahan cahaya Ilahi dari alam kudus

dalam bentuk sempurna. Dan ini pada gilirannya menjadikan ia meraih ma’rifat

dan pengetahuan tanpa fikir. Dan itulah yang dinamai ilmu ladunni.13

Syaikh Khaeril Munier Arli menambahkan untuk menjaga kebersihan hati

dilakukan dengan cara bertobat dalam artian manusia harus meminta ampun

11 Amatullah Amstrong, Kunci Memasuki Dunia Tasawuf, hal. 144-14512 Amatullah Amstrong, Kunci Memasuki Dunia Tasawuf, hal. 31213 Muhammad. Quraish Shihab (2002) Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-

Qur’an. Jakarta: penerbit Lentera Hati. Vol. 8 hal. 95

Page 53: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

42

secara khusus dan tidak mengulangi lagi sekalipun tobat tidak dapat dilakukan

sekaligus, namun akan lebih baik jika tobat dilakukan dengan cara bertahap.14

Untuk itu seseorang hanya dapat mencapai ilmu laduni jika penyakit

hatinya dapat dihilangkan. Jiwa kemudian akan kembali kepada esensinya,

berilmu pada fitrahnya dan dan jernih pada permulaan penciptaannya.15

Seperti yang dikemukakan oleh Imam al Ghazali yang menyebutkan

bahwa tata cara memperoleh ilmu laduni ini tertulis di dalam kitabnya , Risalah al

Laduniyyah. Beliau berkata, “Hakikat ilmu laduni dan asal muasalnya , ketahuilah

bahwasannya ilmu laduni itu merupakan proses berjalannya cahaya ilham sesudah

terjadinya kesempurnaan” Menurut Imam Al Ghozali, sebagaimana tertulis dalam

kitabnya, Majmu’ah Rasail al Imam al Ghazali, setidaknya ada tiga cara yang bisa

ditempuh untuk mendapatkan ilmu laduni, yaitu : pertama, Ilmu ladini yang

merupakan anugerah dari Allah Swt. Kedua, Melakukan proses riyadhah (Proses

latihan olah batin) dan ketiga, melakukan tafakur (memikirkan akan ciptaan Allah

secara mendalam/merenung).16

Seperti halnya yang dilakukan oleh Imam Al-Ghazali sendiri sebagai

seorang yang berpengetahuan luas hanya lebih mengutamakan kesucian jiwa

daripada cara memperoleh ilmu ini. Hal ini akan lebih nampak bijak daripada

harus condong kepada salah satu dimensi, antara kebatinan dan rasionalitas

14 Wawancara dengan Syaikh Khaeril Munier Arli, (Aula Nawira Aulia bongasIndramayu, 4 november 2018, 13:00 WIB)

15 Al-Ghazali, Risalatu al-Ladunniyah, (Beirut, Majmu’atu ar-Risalah, Dar al-kutub al-ilmiyah1988), hal. 18

16Rizem Aizid, Aktivasi Ilmu Laduni, hal. 82

Page 54: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

43

b. Tidak meninggalkan amalan Syariat dan Rohaniyyah

Melalui amalan-amalan syar’iyah dan amlan-amalan rohaniyah maka

Allah akan memberikan pengetahuan yang diberikan secara langsung ataupun

melalui perantara (ruhul Amin atau ruhul kudus),17 ruhul amin adalah perwakilan

yang bisa dipercaya yang juga disebut ruhul kudus. Ruhul amain ataupun ruhul

kudus dalam berbagai tafsir yang populer ia adalah malaikat jibril. Sebagai mana

dalam hal ini yang terdapat dalam ibnu khasir, tafsir alqurtubi, tafsir attabari dan

lain. Bahwa ruhul amin itu adalah malaikat jibril yang di turunkan ke dalam hati

manusia yang allah kehendaki dengan membawa pesan pengetahuan dari Allah.

Berikut firman Allah di dalam al-Quran surah Asy-Syuara: 193

Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),

Khuirul Munier memberikan contoh amalan rohaniah (syariat) adalah

sholat, zakat, dan amal-amal yang sifatnya syar’i. Adapun amalan-amalan

rohaniyah seperti zikir, huznuzzon (berbaik sangka) mentadebburi kebesaran

Allah dan sejenisnya yang sifatnya batiniyyah. Kemudian dengan cara tersebut

Ilmu laduni akan diberikan secara langsung ataupun melalui perantara yang

dikirim kepada ‘ain al-bashirah.

Yang di sebut ‘ain al-bashirah adalah pandangan (al-ru’yah), pengetahuan

(al-ma’rifah), dan penyaksian (musyahadah) bathin atau hati seseorang.

Terbukanya hijab-hijab bagi seseorang merupakan suatu rahasia dan keajaiban

17 Wawancara dengan Syaikh Khaeril Munier Arli, (Aula Nawira Aulia bongasIndramayu, 4 november 2018, 13:00 WIB)

Page 55: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

44

yang hanya bisa ditimbulkan melalui Rahmat Allah yang tidak terhingga.18

Sebagaimana yang di katakan oleh ibn ajibah sebagai berikut:

وفي , فإذا اراد هللا فتح بصیرة العبد أشغلھ في الظاھر بخدمتھ: "قال ابن عجیبة

, والخدمة في الظاھر قوي نور البصیرة, فكلما عظمت المحبة في الباطن, الباطن بمحبتھ

إال ما تراه فال یرى , فیغیب نور البصر في نور البصیرة, حتى یستولى على البصر

".واألنوار القدیمة, البصیرة من المعاني اللطیفة

Ibn ‘Ajibah berkata; “jika Allah menginginkan kepada seorang hamba dibukakan

mata hatinya, Allah membuat dhohirnya sibuk berkhidmat kepada Allah,

bathinnya dengan mahabbah kepada Allah, ketika cinta sudah tumbuh besar di

hati dan berkhidmat secara dhohir maka kuatlah cahaya pandangan bathinnya

sehingga ia menguasai pandangan matanya itu. Maka terbenamlah cahaya

matanya di dalam cahaya mata bathinnya sehingga ia tidak dapat melihatnya

kecuali apa yang dilihat oleh mata bathinnya dari makna-makna yang lembut dan

cahaya yang lampau”.19

Menurut Ilung S. Enha dalam teorinya bahwa kecerdasan laduni adalah

merupakan sebentuk kecerdasan pemikiran yang bersifat ruhaniah. Kinerjanya tak

saja memerlukan optimalisasi dari potensi otak, melainkan pula dengan

menggunakan akal, melipatgandakan potensi hati hingga merambah ke wilayah

ruh-ruhaniah. Itulah sebabnya, kecerdasan laduni tak mungkin tumbuh hanya

dengan menggunakan potensi berpikir, namun juga dengan menggunakan potensi

18 Amatullah Amstrong, Kunci Memasuki Dunia Tasawuf, hal. 42-4319 Khalid Ibn Nasir Al-Kutaibi, At-Tariqoh As-Syadhiliyah (Maktabah Ar-Rusyd,

Riyadl, 2011) Jilid 4, hal. 1927

Page 56: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

45

kecerdasan berzikir. Dengan menggabungkan kedua potensi itu kecerdasan laduni

akan tumbuh pada jiwa seseorang.20

Dengan mengelola potensi dzikir, energi kecerdasan akan mengalami

pelipatan yang sangat luar biasa. Sebab, dzikir berpotensi membersihkan energi

yang akan dipergunakan untuk sesuatu yang negatif. Pada setiap elemen potensi

kecerdasan, selalu beriringan dengan kehendak negatif yang akan menyerap

energi yang semestiny dipergunakan utnuk kebaikan guna menggerakkan

kemauan negatif tersebut.

Pada elemen potensi kecerdasan fu’ad (bagian hati yang berkaitan dengan

Makrifat)21 dan shadr (istilah yang menunjukkan dada yang telah luas terbuka

untuk menerima dan memeluk islam. Sebaliknya, ketundukan pada Islam yang

hakiki terjadi pada setiap zarra sang Muslim)22 terdapat hawa yang selalu

mendorong jiwa untuk berkehendak menuju lorong kenistaan. Sedangkan pada

instuisi (dzauq) juga terdapat syahwat. Sehingga, energi yang digunakan untuk

kreativitas perbaikan kemanusiaan, selalu pula berebutan dengan syahwat yang

berkreasi untuk keburukan. Begitupun dengan aktivitas berpikir yang juga

seringkali berpindah chanel menjadi berfantasi, mengkhayal, dan berpanjang

angan-angan.

Banyak energi yang diserap oleh kehendak keburukan baik diwilayah

fu’ad dan shadr, intuisi serta wilayah pikiran inilah yang membuat proses

20 Ilung S. Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan, hal. 14321 Amatullah Amstrong, Kunci Memasuki Dunia Tasawuf, hal. 72

Page 57: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

46

kecerdasan menjadi sangat berkurang. Karena setiap kali mengfungsikan energi

itu untuk menggerakkan proses kecerdasan, selalu saja energi tersebut makin

melemah di tengah-tengah perjalanan proses yang mencerdaskan itu, Lantaran

berkurangnya energi yang menggerakkan proses kecerdasan inilah sehingga

kecerdasan jiwa menjadi lamban dan bebal.23

Namun ketika zikir terus menerus berpotensi membersihkan energi dari

berbagai kehendak keburukan maka kekuatan energi kecerdasan itu menjadi utuh

.Ketika dipergunakan untuk menggerakkan proses kecerdasan, Maka potensi

kecerdasan itu akan meluap dengan sangat cemerlang, Ketika luapan itu terjadi

diwilayah intuisi, maka akan melahirkan kreativitas, ide-ide, serta gagasan-

gagasan yang sangat menakjubkan. Demikian pula ketika energi itu meluap di

wilayah pikiran, maka akan menumbuhkan pemikiran dan ilmu pengetahuan, serta

inovasi-inovasi yang sangat berguna bagi perbaikan kemanusiaan.

Untuk meminggirkan kehendak buruk yang banyak sekali menyerap energi

tersebut, diperlukan dzikir yang tiada pernah terhenti. Inilah yang diinspirasikan

oleh Al- Qur’an untuk senantiasa berdzikir.24

Dengan demikian, laboratorium pikiran yang telah mendapatkan support

enerrgi dari potensi dzikir, akan mengalami tingkat percepatan yang tak pernah

dibayangkan sebelumnya. Dalam waktu singkat, ia tak hanya sanggup

menyelesaikan dengan cermat tumpukan persoalan yang melilit,melainkan pula

mampu memproduksi pengetahuan baru yang belum perrnah ditemukan generasi

23 Amatullah Amstrong, Kunci Memasuki Dunia Tasawuf, hal. 256-25724 Ilung S. Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan, hal. 136

Page 58: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

47

sebelumnya. Setiap kali ide-ide negatif dan gagasan-gagasan buruk melintas pada

ruang jiwa, maka dengan cekatan pula potensi zikir itu akan segera menetralisir

.Derungan hawa dan syahwat mendorong jiwa menfungsikan pikiran untuk

menuruti kemauannya, secara otomatis pula akan terpinggirkan. Dengan

demikian, proses berpikir akan melaju dengan lempang dijalan kecerdasan,

lantaran sirnanya berbagai hambatan yang meruang dalam jiwa tersebut.25

Ketika resonansi kecerdasan laduni telah bergemuruh pada jiwa seseorang

maka akan melimpah dalam dirinya ilmu pengetahuan yang mengalir dari

gelombang lautan ilmu-Nya. Tak ada jiwa yang sanggup menerima limpahan

ilmu-Nya kecuali jiwa yang berhati lembut, bersih dan kokoh. Dengan kehalusan

hati itualah, sang jiwa dapat mencapai hakikat dari selaga realitas. Itulah puncak

dari segal puncak pengetahuan yang hanya dapat diraih dengan keheningan zikir

dn kebeningan pikir. Ketika cahaya ruhaniah itu hadir kedalam hati. Dengan

terbukannya dinding-dinding itulah,hati dapat menerima langsung pengetahuan

yang berasal dari lautan ilmu-Nya.26

B. Ciri-ciri orang yang mendapatkan ilmu laduni

Laduni adalah hidayah dari Allah. Apabila hidayah tersebutdiberikan

kepada nabi atau rasul maka demikian itu disebut dengan mukjizat. apabila laduni

diperoleh orang yang tergolong wali (kekasih Allah) maka itu merupkan bagian

dari karamah. Sedangkan laduni yang dimiliki orang mukmin karena keimanan

dan ketakwaannya kepada Allah SWT, maka yang sedemikian ini disebut

ma’unah (pertolongan yang tidak disangka-sangka datangnya). Selanjutnya dalam

25 Ilung S. Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan, hal. 13826 Ilung S. Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan, hal. 141

Page 59: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

48

laduni ini ada yang memilikinya tidak beriman atau kafir, munnafiq, maka hal ini

disebut dengan istidraj (seolah-olah dijunjung dan mendapat penghormatan Allah,

untuk menguji manusia dalam hal keimanan dan ketakwaan).27

Dikemukakan Syaikh Khaeril Munier Arli apabila seseorang telah

dianuegrahi ilmu laduni ia akan selalu menjaga hal-hal yang disyariatkan oleh

Allah serta mengajak orang-orang dalam hal kebaikan dan menjauhi segala bentuk

larangan Allah.28

Ditinjau dari sifat dan watak seseorang yang memiliki ilmu adalah harus

bersifat rendah hati, rendah diri, dan tidak pernah menonjolkan kekuatan hatinya,

serta jauh dari sifat-sifat takabbur, menghindarkan diri dari sifat tercela, seperti

marah, dengki, kikir, pelit, riya’, dendam dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas dunia taswauf mengikrarkan untuk mempunyai

ilmu laduni atas kehendak Allah, terlebih dahulu harus menjadi seorang sufi.

Seperti yang dijelaskan oleh Ilung S. Enha untuk mencapai ilmu laduni,

nyatanya dibutuhkan pula prasyarat kekhusyukan. Seorang yang telah khusyuk,

maka keangkuhan yang terdapat pada seseorang akan takluk di hadapan Allah.

Jiwa yang tunduk, hati yang merendah, dan perasaan yang menghamba.

Kekhusyukan ini pula yang akan mengantarkan menuju kebeningan pikiran.

27 Imam al-Ghazali, Majmu’ah Rasa’il, (Beirut Libanon, Dar al-Kutub al-Ilmiah, juz 3, 1993),Cet. 1, hal. 73

28 Wawancara dengan Syaikh Khaeril Munier Arli, (Aula Nawira Aulia bongasIndramayu, 4 november 2018, 13:00 WIB)

Page 60: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

49

Dengan perangkat kekhusyukan itulah orang yang telah memperoleh anugerah

ilmu laduni menjalani hidup keseharian.29

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rizem Aizid dalam bukunya

disebutkan bahwa ciri-ciri orang yang mendapatkan Ilmu Laduni, di antaranya

adalah sebagai berikut :

1. Orang yang dirahmati oleh Allah dengan ilmu laduni akan

mempunyai kepekaan intuisi.

2. Ia tidak merasa punya ilmu laduni, hanya menjalani saja hidup apa

adanya.

3. Orang yang diberkahi ilmu laduni akan selalu rendah hati dan

tawadhu.

4. Orang yang dikaruniai ilmu laduni sering kali tidak percaya diri jika

mendapat petunjuk langsung dari Allah Swt. Walaupun ia dapat

melihat dengan batinnya, namun ia justru takut untuk

mempergunakannya.

5. Orang ini tidak merasa bahwa ia mempunyai kelebihan atau indra ke

enam, tetapi ia malah merasa risih dengan embel-embel orang yang

pintar dan hebat.

6. Orang ini selalu takut jika dirinya berbuat kesalahan, apalagi jika

merasa bersalah pada Allah.

29 Ilung S. Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan, hal. 157

Page 61: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

50

7. Ilmu yang didapatkanya karena buah kesabarannya atas ujian – ujian

dan penderitaan hidupnya, serta buah keikhlasannya atas berbagai

ujian dari Allah.

8. Orang ini tidak materialitis dan tidak suka dengan popularitas,

karena ia telah mafhum mengplikasikan konsep bahwa segala gerak

hidupnya bersandar kepada Allah Swt.

9. Jika orang lain berada di dekatnya, maka orang akan merasa aman,

nyaman, dan tercerahkan.30

Menurut Syaikh Khaeril Munier Arli apabila seseorang telah dianuegrahi

ilmu laduni ia akan selalu menjaga hal-hal yang disyariatkan oleh Allah serta

mengajak orang-orang dalam hal kebaikan dan menjauhi segala bentuk larangan

Allah.31

Ditinjau dari sifat dan watak seseorang yang memiliki ilmu adalah harus

bersifat rendah hati, rendah diri, dan tidak pernah menonjolkan kekuatan hatinya,

serta jauh dari sifat-sifat takabbur, menghindarkan diri dari sifat tercela, seperti

marah, dengki, kikir, pelit, riya’, dendam dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas dunia taswauf mengikrarkan untuk mempunyai

ilmu laduni atas kehendak Allah, terlebih dahulu harus menjadi seorang sufi.

Seperti yang dijelaskan oleh Ilung S. Enha untuk mencapai ilmu laduni,

nyatanya dibutuhkan pula prasyarat kekhusyukan. Seorang yang telah khusyuk,

30 Rizem Aizid, Aktivasi Ilmu Laduni, Diva Press, Jogjakarta, 2013, 40- 4431 Wawancara dengan Syaikh Khaeril Munier Arli, (Aula Nawira Aulia bongas

Indramayu, 4 november 2018, 13:00 WIB)

Page 62: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

51

maka keangkuhan yang terdapat pada seseorang akan takluk di hadapan Allah.

Jiwa yang tunduk, hati yang merendah, dan perasaan yang menghamba.

Kekhusyukan ini pula yang akan mengantarkan menuju kebeningan pikiran.

Dengan perangkat kekhusyukan itulah orang yang telah memperoleh anugerah

ilmu laduni menjalani hidup keseharian.32

Seorang ulul albab yang telah dikarunia rahmat dan keyakinan, juga

tercurah hikmah, ketenangan hati, inspirasi agung dan “ilmu-ilmu yang

tersimpan”, yang san gat bermanfaat bagi bekal itu ia bisa meminimalisir

madharat dari sepak terjang pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Bagi

siapa saja yang telah berada pada peringkat tersebut akan diberi kemudahan untuk

memadukan watak kehamabaan dan tabiat kekhalifahan dengan teramat mesra.

Namun berapapun dasyatnya posisi yang semacam itu.

Dengan modal ilmu laduni dan kekhusyukan yang akan mengawalnya

menapaki derajat ketakwaan. Peringkat takwa ini merupakan puncak pencapaian

derajat ketinggian manusia.Seorang ulul albab yang telah dikaruniai ilmu laduni

dan yang bersandangkan kekhusyukan akan dianugerahi pula dengan baju

ketakwaan tersebut. Disaat itulah kebaikan-kebaikan Ilahiah akan melimpah

kepadanya, sehingga jiwa menjadi tercerahkan, hati menjadi tenang, kebeningan

pikiran, intuisi yang memancarkan ide-ide dan firasat-firasat kebaikan, serta tubuh

yang dengan ringan sanggup melayaninya.33

32 Ilung S. Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan, hal. 15733 Ilung S. Enha, Laduni Question model kecerdasan masa depan, hal. 157159

Page 63: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

52

Sama seperti yang dikemukakan oleh Syaikh Khaeril Munier Arli apabila

seseorang telah dianuegrahi ilmu laduni ia akan selalu menjaga hal-hal yang

disyariatkan oleh Allah serta mengajak orang-orang dalam hal kebaikan dan

menjauhi segala bentuk larangan Allah.

Page 64: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan yang sudah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa

untuk mendapatkan ilmu laduni harus menjauhi perbuatan maksiat, iri hati,

dengki, dan hal sebagainya yang dapat merusak kesucian hati. Dengan demikian

Syaikh Khaeril Munier Arli menegaskan supaya mamusia mendapatkan ilmu

laduni ia harus melakukan taubat secara berlanjut karena manusia berpotensi

untuk mendapatkan ilmu laduni. Selain dari itu ia juga menegaskan supaya

memperdalam amalan-amalan syariat dan rohaniyahnya, manusia yang sudah

dalam syariat dan rohaniyahnya akan diberikan ilmu laduni oleh Allah baik

diberikan secara langsung maupun lewat perantara ruh Amin (yang dapat

dipercaya). Kemudian penjelasan lain dari Syaikh Khaeril Munier Arli ciri-ciri

manusia yang sudah memperoleh ilmu laduni, manusia yang sudah memperoleh

ilmu laduni akan selalu mendapatkan pertolongan yang tidak disangka-sangka

datangnya.

Page 65: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

54

B. Saran-saran

Pada bagian akhir skripsi ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran,

diantaranya sebagai berikut:

1. Manusia hanya dapat dianjurkan untuk melakukan perbuatan yang

mengandung kebaikan tidak hanya menunggu pemberian secara langsung

dari Allah, kecuali orang-orang tertentu dan telah dibimbing langsung

oleh-Nya.

2. Penelitian mengenai Ilmu Laduni cendrung tidak sama antara tokoh satu

dengan tokoh lainnya, oleh karena itu diperlukan adanya penelitian yang

lebih mendalam mengenai ilmu laduni khususnya pemikiran Syaikh

Khaeril Munier Arli.

3. Dapat memperluas pengetahuan tentang ilmu laduni yang diajarkan oleh

para sufi.

Page 66: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

55

Daftar Pustaka

Ahmad, al-Fadli, abi. bin ‘Ali bin Hajar Al-Asqalani, Tahzib al-Tahzib, Juz 4 Cet.1, (Bairut, Muassasah al-Risalah, 1996)

Ahmad, Dadang. Tarekat Dalam Islam, Spritualitas Masyarakat Modern,(Bandung, Pustaka Setia, 2002)

Aizid, Rizem. Aktivasi ilmu laduni, (Diva Press, Jogjakarta, 2013)

-------. Aktivasi Ilmu Laduni, (Jokjakarta Diva Press. Cet. 1. April 2011)

Al-Asqalani, Ibn Hajar. Fath al- Bari Jilid 8, (Kairo, Maktabah Mustafa al-Babial-Halabi, 1959)

Amtrong, Amatullah. Kunci Memasuki Dunia Tasawuf (khazanah istilah sufi),terj. M.S Nasrullah dan Ahmad Baiquni, (Bandung: Mizan Media Utama,2000)

'Arabi, Ibnu. al-Futuhat al-Makkiyah Tahqiq oleh Usman Yahya Kairo: al-Ha’iahal-Mishriyah, 1392 H/1972 M

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu pemdekatan praktek (Jakarta,Rineka Cipta 1998)

Dalimunthe, Sultoni, Sehat. Filsafat Pendidikan Islam, Sebuah bangunan ilmuislamic studies, cet 1, (Yogyakarts, Deepublish, 2018)

Enha, S, Ilung. Laduni Question model kecerdasan masa depan (Yogyakarta:Kaukaba, 2011)

Farahidi, Ahmad, bin Khalil. Kitâb al-‘Ain, Riset dan edit Mahdi Makhzumi,Ibrahim Semarang, jil. 8, Qum, Hijrah, Cetakan Kedua, 1410 H

Ghazali, Lutfi, Muhammad. Sejarah Ilmu Laduni, (Abshor, Semarang, 2008)

Al-Ghazali. Ar-Risalah Al-Laduniyah, (Mesir, Kardistan, 1328 H)

-------. Ihya ‘Ulummuddin, I/19-20 dan III/26, cet. Istiqomah, Qahirah

-------. Majmu’ah Rasa’il, (Beirut Libanon, Dar al-Kutub al-Ilmiah, juz 3, 1993),Cet. 1

-------. Risalatu al-Ladunniyah, (Beirut, Majmu’atu ar-Risalah, Dar al-kutub al-ilmiyah 1988)

Page 67: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

56

Haris, Busyairi, Ahmad. ilmu laduni, Dalam perspektif teori belajar modern, cet.Kedua, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2005)

http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/11/intuisi.html. Diakses pada 9 mai 2019

http://www.indogamers.com/f176/islam_ilmu_laduni-160272/, Diakses pada 9mai 2019

http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/tasauf/09/02/05/29676-isyarat-isyarat-iq-eq-dan-sq-dalam-al-qur-an unduhan tanggal 3/6/2012.Diakses pada 9 mai 2019

Husain, Muhammad. Thaba’thaba’î, Fî Tafsîr al-Qur’ân, (Mu’assasahMathbu’atai Ismâ’îliyyânî, Beirut, al-Mîzân), Juz 13

Kementrian Agama RI, Alqur’an dan Tafsirnya (Jakarta, Widya Cahaya, 2011)

Al-kutaibi, ibn Nasir, Khalid. At-Tariqoh As-Syadhiliyah (Maktabah Ar-Rusyd,Riyadl, 2011) Jilid 4

Nasution, Harun. Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah, (JakartaUniversitas UI-press, 1987)

Al-Muhalli, Abdurrahman. Ilmu Wirosah dan Keramat Para Wali, (Cinta BukuMedia, 1 Oktober 2017)

Shihab, Qurais, Muhammad. Tafsir Al Misbah Pesan,kesan dan keserasian al-Qur’an (Ciputat, Lentera Hati, 2005)

-------. Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur’an (Jakarta,penerbit Lentera Hati, 2002) Vol. 8

Al-Shabuni, Ali, Muhammad. Shafwah al-Tafasir, (Beirut, Dar al-Fikr, 1416)

Al-Sulami, Muhammad. Thabaqat al-Syufiyah, (Lebanon; Darul kitab Ilmiyah,2003)

Soenarjo, R.H.A. al-Quran dan terjemahnya, yayasan penyelenggara penerjemah/ pentafsiran al-Quran, (Jakarta, 1 Maret 1971)

Sutiyano, Agus. Ilmu Laduni Dalam Perspektif al-Ghazali (Nadwa JurnalPendidikan Islam vol.7, nomor 2, oktober 2013, IAIN Wali SongoSemarang)

Page 68: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

A. Syaikh Khaeril Munier Arli (Mursyid)

1. Apa yang dimaksud Ilmu Laduni?(Ilmu Laduni pemberian dari Allah melaluin ruhul Amin (pendampingyang di percaya)

2. Bagaimana proses untuk mendapatkan Ilmu Laduni?(Memohon ampunan secara terus menerus (Doa dan Zikir) danmenjaga Syariat)

3. Cara membedakan Ilmu Laduni atau bukan?(Bisikan-bisikan yang mengacu pada kebaikan dan bentambah ketaatankepada Allah)

4. Tanda-tanda orang yang sudah mendapatkan Ilmu Laduni?(Orang yang sudah mendapatkan Ilmu Laduni secara dhahir Tidakmeninggalkan syari’at dan menebarkan kebaikan bagi orang lain)

5. Apakah dapat berkomonikasi batin bagi sesama orang yang sudahmendapatkan Ilmu Laduni?(Bisa berkomonikasi atas kehendak Allah dengan tujuan menambahkeiman dan tambah lebih dekatat kepada Allah)

6. Di masyarakat banyak yang memandang istilah Ilmu Laduni hal yangtabu, apa respon Syaikh Khaeril Munier Arli menyikapi hal tersebut?(Tidak akan bisa di paham Bagi oarang yang tidak memahami MakomIkhsan, orang kebanyakan hanya meng otak atik Islam dan Iman)

7. Motivasi apa yang harus dijalankan bagi orang-orang yang belummendapatkan ilmu laduni?(Berusaha mengerjakan perintah Allah dan menebarkan kebaikandengan seyakin-yakinnya)

B. Dr. Abdul Hakim Wahid, MA (Murid Syaikh Khaeril Munier Arli)

1. Nama lengakap dan Silsila Syaikh Khaeril Munier Arli?(Khaeril Munier bin Arli bin Kamarun bin Abdul Rahman, beliauadalah putra dari Kyai Arli yang lahir di blok Ronggos DesaKebonbatur yang setelah menikah pindah ke blok KadilangonKelurahan Kebonbatur Kec. Mranggen Kab. Demak. Nasab Kyai Arlisampai kepada Mbah Hadi Girikusumo Kec. Mranggen Demak yangberdasarkan silsilahnya bersambung sampai kepada Sunan Terboyopendiri Kota Semarang)

2. Perjalanan masa kecil Syaikh Khaeril Munier Arli?

Page 69: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

(beliau tumbuh dalam keluarga sederhana yang ketat dalam pendidikanagama, ketika kelas 1 SD, ayahnya sudah memaksa agar beliau selalushalat 5 waktu, sehingga sejak kecil beliau sudah hafal bacaan shalatdengan benar. Ayahnya pernah menyatakan bahwa anak laki-laki ini(Muneir kecil) nanti akan menjadi orang istimewa. Beliau MenerimaBai’at dari Ayahnya ketika masih kelas 5 SD.)

3. Pengalaman Spiritual Syaikh Khaeril Munier Arli?(setelah di bai’at oleh ayahnya,beliau sering merenungi kehidupan danpenciptaan alam semesta, salah satu yang masih beliau ingat adalahketika duduk di bawah pohon klampis di tepi kebun pada 9 september1978 yang kemudian mendapatkan ilham tentang kebenaran.Selanjutnya belaiau mengembara yang dimulai dari makam MbahKhalil Bangkalan Madura, yang menurut beliau disebut Pangkalanatau terminal sebagai titik awal perjalanan, selanjutnya beliauberpindah-pindah dari makam wali satu ke wali yang lainya, dan tidakmeninggalkan sebuah makam kecuali telah mendapatkan petunjukuntuk pindah ke tujuan berikutnya hingga sampai di makam sunanKalijaga yang merupakan tempat terakhir pengembaraanya.)

4. Guru-guru Syaikh Khaeril Munier Arli?(diantara guru yang paling sering disebutkan dan memberikanbeberapa ijazah ilmu hikmah adalah Mbah Romli JombangPeterongan, Mbah Muslih Mranggen, Kyai Rofi’i Mranggen, MbahFaqih Langitan, dan masih ada lagi yang tidak di sebutkan nama-namanya.)

5. Perjalanan mengajar tarekat Syaikh Khaeril Munier Arli?(berdasarkan pengetahuan penulis beliau mulai mengajarkan toriqohpada sekita tahun 1997, yang diawali dari teman-teman dekatnya yangsering meminta do’a yang kemudian diarahkan pada pembelajarantarekat)

6. Kepribadian dan Mata Pencaharian Syaikh Khaeril Munier Arli?(berdasarkan informasi dari keluarga terdekatnya beliau jugamempunyai sawah yang di urus oleh istri dan saudaranya dengansistem bagi hasil. Syaikh adalah orang yang sangat sederhana danterbuka dengan semua orang. Dari cara berpakaian tidak pernahmenampakkan bahwa beliau seorang Kyai, bahkan lebih seringmemakai kaos dan tidak berpeci seperti orang biasa, sebagai seorangguru beliau sangat sabar dan tidak pernah marah atau menyalahkanmuridnya, solusi-solusi yang beliau berikan terasa mudah dicerna olehberbagai kalangan dengan berbeda-beda latar belakang pendidikan.Beliau juga sangat humoris sehingga pengajian yang biasa dilakukanberjama’ah tidak terasa tegang, meskipun demikian humornya tidakmenyimpang dari aturan agama).

Page 70: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

7. Tanda-tanda Karomah Syaikh Khaeril Munier Arli?(1). berdirinya Yayasan Pesantren Daarul Sa’adah Bongas pada tahun2002, yang secara Implisit pernah beliau sampaikan dalam sebuahobrolan bersama pada bulan september tahun 2000, 2). pernah ketikajamaah sedang pergi bersama beliau dan kehabisa uang untuk membelibensin, beliau hanya mengambil daun dan menjadi uang, kejadianperubahan benda menjadi uang atau menjadi yang lain sangat seringditunjukkan kepada murid-murid torikoh yang menurut beliaubertujuan untuk menambah keyakinan bahwa ketika beliau bisamerubah sesuatu, maka Allah yang menciptkan beliau lebih bisa dankuasa untuk merubah sesuatu. 3). Beliau sering Shalat denganmeperdengarkan musik yang keras tapi beliau tetap tidak terpengaruh,ketika memimpin shalat berjamaah beliau sering menangis ketikamembaca surat al-Fatihah. 4). Pernah suatu ketika beberapa jamaahyang berada di Blanakan Subang membicarakan beliau, kemudianditengah pembicaraan itu ada seorang Jama’ah yang di telepon danmenurut beliau mendengar namanya di sebut-sebut dan yang seringmenyebutkan adalah jamaah yang mendapat telepon tadi).

C. Sunandar, M.Pd dan Surya (Jamaah Syaikh Khaeril Munier Arli)

1. Pengajian dan Perjalanannya denaga Syaikh Khaeril Munier Arli?

(setiap kali Mbah Munier datang ke Indramayu ia selalu disambuthangat oleh para jemaahnya, mereka berkumpul dan mengaji di tempatmurid beliu ataupun disaung yang terletak di Bongas Indramayu,pengajian yang dipinpin langsung oleh mbah Munier tidak diadakansecara rutin dan tidak ada jadwal yang ditetapkan. Setelah tahun 2000mulailah terbentuk nama tariqat atas kesepakatan murid dan jamaah,bermula dari itu istilah Tariqat sudah mulai terbentuk sekalipun padawaktu itu masih tidak ada penjelasan nama tariqat nya. Pengajian terusberlanjut tiap kali Mbah Munier datang berkunjung ke BongasIndramayu. Sebelum tahun 2000 pengajian yang dipinpin Mbah Muniermasih berupa perkumpulan biasa, namun Semakin hari semakin banyakjemaah yang ikut mengaji sampai saat ini, baik dari kalangan yangberpendidikan tinggi maupun orang-orang yang tidak mengenalbangku sekolah, mereka semua berdatangan untuk mengaji danmeminta kepada mbah Munier).

Page 71: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

Bersama Syaikh Khaeril Munier Arli

Page 72: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen

Aula Nawira Aulia tempat digelarnya pengajian rutin Syaikh Khaeril Munier Arlibersama murid-muridnya dan sekaligus sebagai tempat berkumpulnya jamaah dariberbagai Kota khususnya di Jawa. Yang terletak di bongas-Indramayu Jawa Barat

Page 73: SKRIPSI ILMU LADUNI DALAM PANDANGAN SYAIKH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46639/1/SUHER-FUF.pdfmenjauhkan manusia dari persemaian kebinasaan.1 Akal menjadi urgen