skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

107
i SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR, MOTORIK HALUS, PERSONAL SOSIAL, DAN BAHASA PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN (TODDLER) DI LUWU SkripsiiniDiajukansebagai Salah SatuSyaratuntukMendapatkan GelarSarjanaKeperawatan (S.Kep) OLEH: YULIA MUSNIATI C121 13 001 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

Page 1: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

i

SKRIPSI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

KASAR, MOTORIK HALUS, PERSONAL SOSIAL, DAN BAHASA PADA

ANAK USIA 1-3 TAHUN (TODDLER) DI LUWU

SkripsiiniDiajukansebagai Salah SatuSyaratuntukMendapatkan

GelarSarjanaKeperawatan (S.Kep)

OLEH:

YULIA MUSNIATI

C121 13 001

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

ii

Page 3: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

iii

Page 4: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

iv

Page 5: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

v

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas penulis lafaskan ucapan puji dan syukur kehadirat

Allah subhanahwataala atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul “Hubungan status gizi

dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial, dan bahasa

pada anak usia 1-3 tahun(toddler) di luwu”.

Penyusunan skripsi ini tentunya menuai banyak hambatan dan kesulitan sejak

awal hingga akhir penyusunan. Namun berkat bimbingan, bantuan, dan kerjasama

dari berbagai pihak akhirnya hambatan dan kesulitan yang dihadapi peneliti dapat

diatasi. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang

terhormat:

1. Ayah dan ibu saya yang selalu member dukungan baik berupa dukungan

moril maupun dukungan materi demi kelancaran segala kebutuhan saya.

2. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuh, MA selaku Rektor Universitas

Hasanuddin.

3. Prof. Dr.dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin.

4. Dr. Ariyanti Saleh, S. Kp., M.Si, selaku Ketua Fakultas Keperawatan

Universitas Hasanuddin.

5. Dr. KadekAyu Erika, S.Kep.,Ns.,M.Kes dan Saldy Yusuf,

S.Kep.,Ns.,MN.,PhD, selaku pembimbing yang senantiasa member masukan

dan arahan-arahan dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

Page 6: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

vi

6. Rini Rachmawaty, S.Kep.,Ns.,MN.,PhD dan Syahrul Said,

S.Kep.,Ns.,M.Kes.,PhD selaku penguji yang telah memberikan kritik dan

saran demi penyempurnaan skripsi ini.

7. Akbar Harisa, S.Kep.,Ns.,MN, selaku pembimbing akademik yang senantiasa

memberikan saran selama ini dan seluruh dosen dan staf Fakultas

Keperawatan Universitas Hasanuddin.

8. Kepada teman angkatan 2013 FIBRINOGEN (Isna, Denu, Lisa, Nunu) terima

kasih atas kebersamaan, dukungan, dan bantuannya setiap saat. Serta kepada

pihak yang berperan member masukan dalam penyusunan skripsi terkhusus

Suami saya yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

9. Teman-teman KKN PK 56 Desa Jojjolo yang turut member dukungan.

10. Seluruh pihak yang tidak disebutkan dalam membantu penyusunan skripsi ini.

Dari semua bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis tentunya

tidak dapat memberikan balasan yang setimpal kecuali berdoa semoga Allah

subhanahwataala senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada

Hamba-Nya yang senantiasa membantu sesamanya .

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa peneliti

hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf dalam

penyusunan skripsi ini. Peneliti senantiasa mengharapkan masukan yang

konstruktif sehingga peneliti dapat berkarya lebih baik lagi di masa yang akan

datang. Akhir kata mohon maaf atas segala salah dan khilaf.

Makassar, Oktober 2017

YuliaMusniati

Page 7: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

vii

ABSTRAK

Yulia Musniati, C12113001. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan

Motorik Kasar, Motorik Halus, Personal sosial, dan Bahasa Pada Anak Usia 1-3 Tahun(Toddler) di Luwu, dibimbing oleh Kadek Ayu Erika dan Saldy Yusuf.

Latar belakang: Perkembangan anak pada tahap awal 1-3 tahun sangat penting karena akan mendasari dan menentukan proses perkembangan selajutnya. Status gizi merupakan salah satu hal yang berpengaruh terhadap perkembangan anak terutama pada saat perkembangan anak berjalan sangat pesat pada usia Toddler (1-3 Tahun). Penilaian perkembangan dapat menggunakan salah satu tes skrining yaitu Denver II untuk mendeteksi dini adanya perkembangan yang normal atau berisiko mengalami keterlambatan perkembangan.

Tujuan :.Untuk mengetahui apakah ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorikkasar, motorik halus, personal sosial, dan bahasa pada anak usia 1-3 tahun(Toddler)diLuwu

Metode :Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain korelasi prediktif. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dengan estimasi besar sampel yakni 153 Toddler

Hasil: Mayoritas responden pada penelitian ini memiliki status gizi kurang (3.9%) normal yang mengalami motorik kasar, Gizi Baik (2.6%) normal yang mengalami motorik kasar, gizi kurang (3.3%) normal yang mengalami motorik halus, gizi baik (71.9%) normal yang mengalami motorik halus, gizil ebih (1.3%) normal yang mengalami motorik halus, gizi kurang (0.7) normal yang mengalami bahasa, gizi baik (54.2%) normal yang mengalami bahasa, gizi lebih (0.7%) normal yang mengalami bahasa, gizi kurang (0.7%) normal yang mengalami personal sosial, gizi baik (71.9%) normal yang mengalami personal sosial. Terdapat hubungan yang signifikan antara Status gizi dengan perkembangan Toddler p=0,0001 lebih kecil dari α (0,05).

Kesimpulan dan saran : Hasil penelitian di Desa Lamunre Kecamatan Belopa Utara Kabupaten Luwu, menunjukkan bahwa mayoritas responden pada penelitian ini memiliki Status gizi normal dan perkembangan Toddler berada pada kategori normal, serta ada hubungan antara Status gizi dengan perkembangan Toddler. Petugas kesehatan diharapkan melakukan skrining perkembangan untuk menilai dini perkembangan Toddler dan para orang tua diharapkan memperhatikan Status gizi dan perkembangan.

Kata Kunci: Status Gizi, perkembangan, toddler.

Page 8: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

viii

ABSTRACT

YuliaMusniati, C12113001. The Relations of utritional status with gross motor

development, fine motor, personal social, and language in children age 1-3 years in

luwu, supervised by KadekAyu Erika and Saldy Yusuf.

Background: theDevelopment of children in the early stages of (1-3 years) is very important because it will underlies and determine the process of further development. Nutritional status is one of the things that affect the development of children, especially when the development of children running very rapidly at the age of toddler 1-3 years. Growth assessment can uses Denver II screening test to detect earlier the growth whether normal or it risks to delay in growing.

Purpose :To find out whether there is a relationship of nutritional status with gross motor development, fine motor, personal social, and language in children age 1-3 years in luwu

Method :This research is quantitative research that uses predictive correlation design. The sample in this research is taken by using purposive sampling technique. The sample estimation is 90 children under five.

Result : The majority of respondents in this study had a normal nutritional status (3.9%) who had gross motor, good nutrition (2.6%) normal with gross motor, malnutrition (3.3%) normal with fine motor, good nutrition (71.9%) normal (0.7%) normal language experience, good nutrition (54.2%) normal language, more nutrition (0.7%) normal language, nutrition less (0.7%) normal who experienced personal social, good nutrition (71.9%) normal experiencing personal social. There was a significant relationship between nutritional status and development of Toddler p = 0.0001 smaller than α (0,05).

Conclusion and suggestion :The result of this research in the village of lamure subdistrictsbelopautara north luwu, showed that the majority of respondents in this study have normal. Nutritional status and toddler development is the normal category, and there is a relationship between nutritional status with the development of toddler Health workers are expected to screen for development to assess early development of toddler and parents are expected to pay attention to nutritional status and development.

Key Words: Nutritional status , developments, toddler .

Page 9: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN……………………………………………………i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………...ii

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………….........iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………………………………..iv

KATA PENGANTAR………………………………………………………...…….v

ABSTRAK………………………………………………………………………….vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..........ix

DAFTAR TABEL………………………………………………………………….xii

DAFTAR BAGAN……………………………………………………………...…xiii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang………………………………………………………………..1

B. RumusanMasalah…………………………………………………………….4

C. TujuanPenelitian……………………………………………………………..5

D. ManfaatPenelitian……………………………………………………………5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjauanUmumTentang Status Gizi…………………………………….…..7

B. TinjauanUmumTentangPerkembanganMotorikKasar……………..……......7

C. TinjauanUmumTentangPerkembanganMotorikHalus………..………......…7

D. TinjauanUmumTentangPerkembangan Personal Sosial…..………...…….....8

E. TinjauanUmumTentangPerkembanganBahasa…..……………………….......8

Page 10: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

x

F. Penilaian Status Gizi………………...…………..…………………………...8

B. TinjauanUmumTentangPerkembangan

1. PengertianDefinisiPerkembangan……..………………...……..………..16

2. Ciri-ciriPerkembanganAnak……….………………………………….....16

3. Prinsip-prinsipPerkembanganAnak……………………………………...18

4. TahapanPerkembangan………………………………………………….19

5. PenilaianPerkembanganAnakUsia 1-3 Tahun……………………..........22

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

A. KerangkaKonsep………………………………………………...………...29

B. HipotesisPenelitian………………………………………………………...30

BAB IV METODE PENELITIAN

A. RancanganPenelitian……………………………………………………....31

B. TempatdanWaktuPenelitian

1. TempatPenelitian………………………………………………..…31

2. WaktuPenelitian……………………………………………...........31

C. PopulasidanSampel

1. KriteriaInklusidanKriteriaEksklusi……………………..…………32

2. BesarSampel………………………..……………………………..33

D. AlurPenelitian………………………………..…………………………....34

E. Variable Penelitian………………………..……………………………….35

F. Instrument Penelitian……………………..………………………….……...38

G. Pengolahan Data danAnalisa Data….………………………………………39

H. EtikaPenelitian………………….………………………………..……...…..41

Page 11: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

xi

BAB V HASIL PENELITIAN

A. HasilPenelitian………………………………………………………….…..43

1. AnalisisUnivariat………………………………………………...…….44

2. AnalisisBivariat…………………………………………………..........46

B. Pembahasan…………………………………………………………….......49

C. KeterbatasanPenelitian……………………………………………………..53

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………………........55

B. Saran………………………………………………………………………..55

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..57

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Karakteristik

AnakUsia 1-3 Tahun(Toddler)DiLuwu

Tabel 5.2 Distribusi Aspek Perkembangan dan Interpretasi Hasil

Perkembangan Responden berdasarkan Karakteristik AnakUsia 1-3

Tahun(Toddler) Di Luwu

Tabel 5.3 Distribusi status gizi dengan perkembangan toddler

Tabel 5.4 Distribusi hubungan status gizi menurut tinggi badan/umur

Page 13: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1KerangkaKonsep………………………………………………………..37

Gambar 4.1AlurPenelitian…………………………………………………………..42

Page 14: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Formulir Penilaian Perkembangan Toddler

Lampiran 4 Master Tabel Penelitian

Lampiran 5 Analisis Data

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian

Page 15: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah gizi di Indonesia masih termasuk golongan tertinggi yang ada di

kesehatan masyarakat. Sampai saat ini upaya program gizi yang dilaksanakan

masih belum baik dalam memberdayakan masyarakat secara optimal dan

memanfaatkan potensi masyarakat yang ada. Meningkatnya potensi yang ada

di masyarakat dalam berbagai upaya memperbaiki gizi masyarakat. Namun

perlu dukungan penelitian dan pengembangan dalam mengembangkan sarana

pendidikan gizi bagi masyarakat yang sesuai dengan kondisi masyarakat

(Jahari, 2005).

Salah satu penyebab kematian anak di negara berkembang adalah keadaan

gizi yang kurang dan bahkan gizi buruk. Keadaan gizi kurang ini juga

merupakan akibat dari beberapa faktor yang saling berpengaruh seperti faktor

ekonomi, sosial, budaya dan politik. Pemberian gizi di awali sejak dalam

kandungan, maka status gizi buruk pada anak dapat mengakibatkan

pertumbuhan fisik, mental anak maupun kemampuan berfikir yang tentu saja

akan menurunkan produktifitas kerja anak (Suhardjo, 2010).

Status gizi kurang mengakibatkan anak perkembangan yang lambat,

dimana menandakan jumlah asupan gizi yang didapat tidak memenuhi

kebutuhan zat-zat gizi yang diterima oleh tubuh terutama oleh otak, akibatnya

akan mengganggu perkembangan anak. Kemampuan motorik kasar

memerlukan kinerja otak dan otot yang baik, karena itu anak membutuhkan

asupan nutrisi yang baik (Wauran, Kundre, & Wico, 2016)

Page 16: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

2

Status gizi adalah salah satu indikator dalam menentukan kesehatan anak.

Status gizi yang baik dapat membantu proses perkembangan anak yang

optimal. Gizi yang baik akan membantu pertahanan tubuh sehingga tubuh

akan menjadi baik. Status gizi dapat membantu untuk mendeteksi lebih awal

terjadinya resiko masalah kesehatan anak. Pemantauan status gizi dapat

digunakan sebagai antisipasi dalam merencanakan perbaikan kesehatan anak

(Hidayat, 2008).

Perkembangan anak merupakan perubahan psikologis anak yang

mempunyai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri

anak, dapat dilihat dari faktor lingkungan dan proses belajar anak dalam

waktu tertentu menuju kedewasaan. Kedewasan anak tergantung dari setiap

perawatan dan pendidikan yang didapatkan oleh orang tua. Perawatan dan

pendidikan merupakan rangsangan dari setiap lingkungan dan dapat

berpengaruh dalam kehidupan anak menuju kedewasaan. Rangsangan ini

didapatkan dari lingkungan hidup dimana orang tua merupakan faktor utama

yang bertanggung jawab dalam mengatur, mengkoordinasikan serta

memberikan pendidikan kepada anak (Suherman, 2000).

Perkembangan anak pada usia dua sampai tiga tahun pertama adalah masa

perkembangan anak yang sangat cepat. Dimulai dari perkembangan motorik

seperti duduk, berjalan, berlari melompat, memanjat dan mampu menaiki

tangga. Pada masa ini anak usia 1-3 tahun memperoleh banyak hal dari

lingkungan melalui apa yang mereka lihat, dari sentuhan, pendengaran

maupun dari pencuiman. Perkembangan ini merupakan hasil dari proses

intelektual anak (Akbar & Hawadi, 2001)

Page 17: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

3

Ada beberapa aspek yang sangat penting dalam perkembangan anak yang

berkaitan. Perkembangan pada satu aspek akan mempengaruhi aspek lain.

Setiap anak akan mengalami perkembangan secara optimal jika seluruh

aspeknya berkembang secara baik, tentu saja dengan pengasuhan dari orang

tuanya sendiri. Ada beberapa aspek, seperti motorik kasar dan motorik halus.

Motorik kasar merupakan kemampuan yang dapat mengontrol gerakan tubuh

yang dilihat dari keterampilan anak. Perkembangan motorik kasar dapat

dilihat bahwa kemampuan anak untuk merangkak, berjalan, berlari,

melompat, memanjat, berguling, atau berenang dari hasil usahanya sendiri.

Aktifitas motorik kasar ini akan menjadi kebahagiaan pada diri anak,

terutama pada orang tua. Adapun dari motorik halus, dapat dilihat bahwa

kemampuan anak untuk menyentuh, menjumput, mencoret, melipat, atau

memasukkan sendok ke mulut dari hasil usaha belajar anak dalam

kesehariaanya. Kemampuan bahasa merupakan kemampuan dimana anak

untuk memproses, menginterpretasi, dan mengategorikan informasi-informasi

yang diperolehnya melalui panca indera. Kemampuan ini selanjutnya

berkembang menjadi kemampuan berpikir logis (Ariyanti, Edia, & Noory,

2006).

Data yang diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Belopa Utara. Hasil status

gizi menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan Tahun 2013 adalah,

antara lain: gizi baik 74.60%, gizi kurang 26.21%, gizi buruk 0%. Hasil dari

keselurahan 8 Desa Kecamatan Belopa Utara tentang status gizi menurut jenis

kelamin: laki-laki 319 balita dan perempuan 356 balita jumlah keseluruhan

Page 18: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

4

balita laki-laki dan perempuan adalah 675 balita Tahun 2015 adalah: gizi baik

77%, gizi kurang 0.89%, gizi buruk 0% (Gizi PKM, 2013).

B. Rumusan Masalah

Status gizi kurang atau gizi buruk telah berkembang di seluruh dunia

bukan hanya di negara maju namun juga sudah memasuki negara berkembang

yaitu Indonesia. Salah satu penyebab kematian anak di negara berkembang

adalah keadaan gizi yang kurang dan bahkan gizi buruk. Keadaan gizi kurang

ini juga merupakan akibat dari beberapa faktor yang saling berpengaruh

seperti faktor ekonomi, sosial, budaya dan politik. Prevalensi status gizi yang

dari tahun ke tahun telah dilaporkan di puskesmas belopa utara bahwa yang

mengalami gizi kurang masih banyak di desa lamunre, bahkan anak yang

mengalami gizi kurang akan mempengaruhi perkembangan motorik anak

yaitu perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial, dan

bahasa..

Anak yang mengalami gizi baik pada usia satu sampai tiga tahun pertama,

maka perkembangan motorik akan lebih baik di bandingkan dengan anak

yang mendapatkan asupan gizi kurang maka perkembangan motorik anak

akan terhambat. Salah satunya adalah perkembangan bahasa dan personal

sosial. Oleh itu peneliti ingin mengetahui “apakah ada pengaruh hubungan

status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal

sosial,dan bahasa pada anak usia 1-3 tahun di Desa Lamunre?” untuk

mengetahui ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar,

motorik halus, personal sosial,dan bahasa pada anak usia 1-3 tahun.

Page 19: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

5

C. Tujuan Penelitian

Untuk memberi arah yang jelas tentang maksud dari penelitian ini dan

berdasar pada rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan status

gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial,

dan bahasa pada anak usia 1-3 tahun di Luwu.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan

motorik kasar.

b. Mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan

motorik halus.

c. Mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan

personal sosial.

d. Mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan

bahasa pada anak usia 1-3 tahun di Luwu.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai tambahan kepustakaan serta untuk

meningkatkan pengetahuan pembaca tentang hubungan status gizi

dengan perkembangan motorik kasar dan halus, personal sosial, bahasa

pada anak usia 1-3 tahun.

Page 20: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

6

b. Bagi Masyarakat

Dapat menambah informasi mengenai hubungan status gizi dengan

perkembangan motorik kasar dan halus, personal sosial, bahasa pada

anak usia 1-3 tahun, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam

menentukan dan mengambil kebijakan.

c. Bagi peneliti

Dapat mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan motorik

kasar dan halus, personal sosial, bahasa pada anak usia 1-3 tahun

sehingga menambah pengetahuan dan mengetahui lebih detail tentang

status gizi dengan perkembangan motorik kasar dan halus, personal

sosial, bahasa.

d. Bagi penelitian lain

Hasil penelitian ini akan dapat digunakan sebagai data dasar bagi

penelitian selanjutnya yang berhubungan status gizi dengan

perkembangan motorik kasar dan halus, personal sosial, bahasa.

Page 21: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Status Gizi

Status gizi merupakan suatu keadaan dimana kesehatan tubuh

membutuhkan asupan zat gizi melalui makanan dan minuman yang

dihubungkan dengan kebutuhan. Status gizi baik dan cukup , namun karena

pola konsumsi yang tidak seimbang maka akan timbul status gizi buruk dan

status gizi lebih (Sutomo & Anggraini, 2010)

B. Tinjauan Umum Tentang Perkembangan motorik kasar

Beberapa gerakan sederhana seperti duduk, berlari, dan melompat

termasuk dalam perkembangan motorik kasar. Setiap anak untuk melakukan

gerakan tubuh sebagian besar menggunakan otot-otot besar atau seluruh

anggota tubuh. Perkembangan motorik kasar mempengaruhi proses

tercapainya dalam diri anak. Karena proses ini setiap anak berbeda, laju

perkembangan anak kemungkinan berbeda dengan perkembangan anak

lainnya (Hidayat, 2010).

C. Tinjauan Umum Perkembangan Motorik halus

Motorik halus adalah perkembangan setiap gerakan anak yang

menggunakan sebagian dari otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh

tertentu. Perkembangan pada aspek ini mempengaruhi anak untuk belajar dan

berlatih. Beberapa gerakan sederhana seperti menulis, menggunting, dan

menyusun balok merupakan contoh gerakan motorik halus (Hidayat, 2010).

Page 22: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

8

D. Tinjauan Umum Perkembangan Personal Sosial

Perkembangan seorang anak merupakan salah satuaspek penting dalam

perkembangan personal sosial.Perkembangan sosial terjadi berjalan dengan

normal apabila orang tua memberikan fasilitas kebebasan dalam pengertian

anak untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya. Apabila seorang anak

mengalami keterlambatan perkembangan sosial kemungkinan disebabkan

karena adanya pembatasan sosiaisasi dari orang tua atau pola asuh yang

kurang tepat sehingga anak merasa ketakutan untuk melakukan sosialisasi

dengan teman sebayanya, hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan

perkembangan pada aspek sosial maupun aspek yang lainnya (Cahyono,

2014).

E. Tinjauan Umum tentang Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa dipengaruhi beberapa faktor, yaitu usia anak,

kondisi keluarga, tingkat kecerdasan, statusekonomi keluarga, dan kondisi

anak dalam kesehatan. Bahasa mempunyai peran penting dalam kehidupan

masyarakat dalam meningkatkan kemampuan komunikasi baik lisan, tulisan

maupun menggunakan bahasa isyarat (Aisyah, 2015).

F. Penilaian Status Gizi

Menurut RISKESDAS (2013), mengatakan bahwa Status gizi anak dapat

diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Berat

badan anak ditimbang menggunakan timbangan digital yang memiliki presisi

0.1 kg, panjang atau tinggi badan diukur menggunakan alat ukur

panjang/tinggi dengan presisi 0.1 cm. Variabel BB dan TB/PB anak dilihat

dalam bentuk tiga indeks antropometri, yaitu BB/U, TB/U, dan BB/TB.

Page 23: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

9

Untuk menilai status gizi anak, maka angka berat badan dan tinggi badan

setiap anak dikonversikan ke dalam nilai terstandar (Zscore) menggunakan

baku antropometri anak WHO 2007. Selanjutnya berdasarkan nilai Zscore

dari masing-masing indikator tersebut ditentukan status gizi anak dengan

batasan sebagai berikut :

1. Klasifikasi status gizi berdasarkan indeks BB/U

Gizi Buruk : <-3 SD

Gizi Kurang : - 3 SD s/d <-2 SD

Gizi Baik : -2 SD s/d 2 SD

Gizi Lebih : >2 SD

2. Klasifikasi status gizi berdasarkan indikator TB/U:

Sangat Pendek : <-3 SD

Pendek : -3 SDs/d <-2 SD

Normal : -2 SD s/d 2 SD

Tinggi : >2 SD

Penggunaan standar antropometri WHO 2007

A. Istilah dan pengertian menurut (Kemenkes, 2010).

1. Umur dihitung dalam bulan penuh. Contoh: umur 2 bulan 29 hari

dihitung sebagai umur 2 bulan

2. Ukuran panjang badan (PB) digunakan untuk anak umur 0 sampai

24 bulan yang diukur teletang. Bila anak umur 0 sampai 24 bulan

diukur berdiri, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan

menambahkan 0,7 cm.

Page 24: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

10

3. Ukuran tinggi badan (TB) digunakan untuk anak umur di atas 24

bulan yang diukur berdiri. Bila anak umur diatas 24 bulan diukur

telentang, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan

mengurangkan 0,7 cm.

4. Gizi kurang dan gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada

indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang merupakan padanan

istilah underweight (gizi kurang) dan severely underweight (gizi

buruk).

Cara perhitungan Z-score adalah:

Hasil pengolahan data dengan menggunakan WHO Anthro laporannya

disajikan dalam bentuk Persentile dan Z-Score (standar deviasi) dengan

menggunakan 4 indeks seperti berikut ini :

1. Berat badan menurut panjang badan (weight for length) : 0,29 (z-score)

2. Berat badan menurut umur (weight for age) : 0,04 (z-score)

3. Panjang badan menurut umur (length for age) : -0,41 (z-score)

Z-Score = Nilai Individu Subjek – Nilai Median Baku Rujukan

Nilai Simpang Baku Rujukan

Keterangan:

Nilai simpang baku rujukan disini adalah selisih kasus dengan standar

+1 SD atau -1 SD. Jadi apabila BB/TB pada kasus lebih besar daripada

median, maka nilai simpang baku rujukannya diperoleh dengan

mengurangi +1 SD dengan median. Tetapi jika BB/TB kasus lebih kecil

daripada median, maka nilai simpang baku rujukannya dengan -1SD.

B. Pengukuran antropometri menurut (RISKESDAS, 2007).

Page 25: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

11

Pengukuran berat badan, tinggi badan/panjang badan untuk

mendapatkan data status gizi.

1. Pengukuran Berat Badan

Alat:

Timbangan berat badan menggunakan digital dengan kapasitas 150

kg dan ketelitian 50 gram, menggunakan baterai alkaline 3A

sebanyak 2 buah. Timbangan berat badan digital sangat sederhana

penggunaannya, namun diperlukan pelatihan petugas agar mengerti

dan dapat digunakannya secara sempurna. Pedoman penggunaan

timbangan berat badan ini harus dipelajari dengan baik karn untuk

hasil yang optimal.

Prosedur Penimbangan Dewasa atau anak yang sudah dapat berdiri:

a. Aktifkan alat timbang dengan cara menekan tombol sebelah

kanan (warna biru). Pertama-tama akan muncul angka 8.88 dan

tunggu sampai muncul angka 0.00. Bila muncul (0) pada ujung

kiri kaca display, berarti timbangan siap dipakai.

b. Responden diminta naik ke alat timbangan dengan posisi kaki

tepat di tengah alat timbang tetapi tidak menutupi jendela

baca.

c. Perhatikan posisi kai responden tepat di tengah alat timbang,

sikap tenang (JANGAN BERGERAK-GERAK) dan kepala

tidak menunduk (memandang lurus kedepan)

d. Angka di kaca jendela alat timbang akan muncul, dan tunggu

sampai angka tidak berubah

Page 26: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

12

e. Catat angka yang terakhir (ditandai dengan munculnya tanda

bulatan 0 diujung kiri atas kaca display) dan isikan pada

kolom: berat badan. Angka hasil penimbangan dibulatkan

menjadi satu digit missal 0.51 – 0.54 dibulatkan menjadi 0.5

dan 0.59 dibulatkan menjadi 0.6

f. Minta responden turun dai timbangan

g. Alat timbang akan OFF secara otomatis

h. Untuk menimbang responden berikutnya, ulangi prosedur 1 s/d

Demikian untuk responden selanjutnya.

Prosedur Penimbangan Anak Umur < 2 Tahun atau anak yang

belum bisa berdiri:

b. Mintalah kepada orang tua untuk membuka topi, jaket, sepatu,

kaos kaki atau asesoris yang digunakan anak maupun orang tua.

c. Siapkan buku catatan untuk mencacat hasil penimbangan orang

tua dan penimbangan anak sebelum dipindahkan ke formulir

d. Aktifkan alat timbang dengan cara menekan TOMBOL sebelah

kanan (warna biru). Mula-mula akan muncul angka 8.88 dan

tunggu sampai muncul angka 0.00. bila muncul bulatan (0) pada

ujung kiri kaca display, berarti timbangan siap digunakan.

e. Timbang ibu dari anak yang akan ditimbang dengan meminta

ibu naik ke alat timbangan.

f. Perhatikan posisi kaki ibu tepat di tengah alat timbang, sikap

tenag, dan kepala tidak menunduk.

Page 27: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

13

g. Angka di kaca jendela alat timbang akan muncul, dan tunggu

ampai angka tidak berubah

h. Catat angka yang terakhir (ditandai dengan munculnya tanda

bulatan 0 diujung kiri atas kaca display.

i. Minta responden turun dari timbang dan tunggu sampai alat

timbang OFF secara otomatis

j. Catat angka yang terakhir

k. Berat badan anak adalah selisih antara (berat badan ibu dan

anak) dengan berat badan ibu, pembulatan berat badan anak

dilakukan setelah pengurangan (berat badan ibu dan anak)

dengan berat badan ibu, isikan pada kolom: berat badan pada

formulir.

2. Pengukuran tinggi badan untuk orang dewasa dan anak yang

sudah bisa berdiri

Pengukuran tinggi badan (cm) diartikan untuk mendapatkan data

tinggi badan semua anak, agar dapat diketahui status gizi.

Alat:

Pengukuran tinggi badan MICROTOISE dengan kapasitas ukur

2 meter dan ketelitian 0.1 cm

Persiapan (cara memasang microtoise):

a. Gantungkan bandul benag untuk membantu memasang

microtoise di dinding agar tegak lurus

Page 28: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

14

b. Letakkan alat pengukur di lantai yang DATAR tidak jauh

dari bandul tersebut dan menempel pada dinding. Dinding

jangan ada lekukan atau tonjolan (rata)

c. Tarik papan penggeser tegak lurus keatas, sejajar, dengan

benang yang tergantung dan Tarik sampai angka pada

jendela baca menunjukkan angka 0. Kemudian dipaku atau

direkat dengan lakban pada bagian atas microtoise.

d. Untuk menghindari terjadi perubahan posisi pita, beri laki

perekat pada posisi sekitar 10 cm dari bagian atas microtoise.

Prosedur pengukuran tinggi badan

a. Minta responden melepaskan alas kaki (sandal/sepatu), topi

b. Pastikan alat geser berada diposisi atas

c. Responden diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser

d. Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat dan

tumit menempel pada dinding tempat microtoise di pasang

e. Pandangan lurus ke depan dan tangan dalam posisi

tergantung bebas

f. Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala

responden. Pastikan alat geser berada tepat di tengah kepala

responden. Dalam keadaan ini bagian belakang alat geser

harus tetap menempel pada dinding

g. Baca angka tinggi badan kea rah angka yang lebih besar (ke

bawah) pembaca dilakukan tepat di depan angka (skala)

pada garis merah, sejajar dengan mata petugas

Page 29: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

15

h. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, maka

pengukur harus berdiri di atas kursi agar hasil membaca

benar.

i. Pencatat dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka

belakang koma (0.1 cm). contoh 157.3 cm: 160.0 cm

Pengukuran panjang badan untuk anak yang belum bisa berdiri

a. Letakkan pengukur panjang badan pada meja atau tempat

yang rata. Bila tidak ada meja, alat dapat diletakkan diatas

tempat yang datar.

b. Letakkan alat ukur dengan posisi panel kepala di sebelah

kiri dan panel penggeser disebelah kanan pengukur. Panel

kepala adalah bagian yang tidak bisa digeser

c. Tarik geser bagian panel yang dapat digeser sampai

diperkirakan cukup panjang untuk menaruh bayi/anak

d. Baringkan anak dengan posisi terlentang, diantara kedua

siku, dan kepala anak menempel pada bagian panel yang

tidak dapat digeser

e. Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut anak sampai lurus dan

menempel pada meja/tempat menaruh alat ukur. Tekan

telapak kaki anak sampai membntuk siku, kemudian geser

bagian panel yang dapat digeser sampai persis menempel

pada telapak kaki anak

f. Bacalah panjang badan anak pada skala kearah angka yang

lebih besar, ,misalnya: 67.5 cm

Page 30: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

16

g. Setelah pengukuran selesai kemudian anak diangkat.

B. Tinjauan Umum Tentang Perkembangan Anak

1. Pengertian Definisi Perkembangan

Perkembangan adalah sifatnya kualitatif. Artinya, pada diri anak

berlangsung proses penigkatan dan pematangan (maturasi) kemampuan

personal dan kemampuan sosial. Kemampuan personal ditandai dengan

adanya penggunaan fungsi pengindraan dan sistem organ tubuh lain yang

dimilikinya (Eveline & Djamaludin, 2010).

2. Ciri-Ciri Perkembangan Anak

a. Perkembangan Menimbulkan Perubahan

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap

pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya

perkembangan intelegensia pada anak akan menyertai pertumbuhan

otak dan serabut saraf.

b. Perkembangan Pada Tahap Awal Menentukan Perkembangan

Selanjutnya

Setiap anak tidak akan melewati satu tahap perkembangan sebelum

ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, anak tidak bisa

berjalan sebelum anak bias berdiri sendiri. Anak tidak bisa berdiri jika

pertumbuhan kaki dan bagian tubuh yang lain berfungsi dengan baik

maka perkembangananak akan terhambat. Karena itu perkembangan

awal ini merupakan masa dimana anak akan menentukan

perkembangan selanjutnya.

c. Perkembangan Mempunyai KecepatanYang Berbeda

Page 31: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

17

Perkembangan pada masing-masing anak akan berbeda-beda, baik

dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ tubuh.

d. Perkembangan Berkorelasi Dengan Pertumbuhan

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun

demikian maka akan terjadi peningkatan mental, memori,daya nalar,

asosiasi dan lain-lain. Anak yang selalu sehat akan bertambah umur,

bertambah berat badan dan tinggi badannya serta bertambah

kepandaiannya.

e. Perkembangan Mempunyai Pola Yang Tetap

Perkembangan fungsi organ tubuh pada dua hukum yang tetap,

yaitu Perkembangan terjadi pada daerah kepala,kemudian menuju ke

arah kaudal/ anggota tubuh (pola sefalokaudal). Perkembangan terjadi

pada daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal

seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola

proksimodistal).

f. Perkembangan Memiliki TahapYang Berurutan

Tahapan perkembangan anak mengikuti pola yang teratur dan

berurutan. Tahapan tersebut tidak akan terbalik jika anak terlebih

dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar

kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya (Depkes

RI, 2005)

3. Prinsip-Prinsip Perkembangan

a. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan Dan Belajar

Page 32: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

18

Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan

sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada diri anak. Proses

belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.

Melalui belajar, anak mampu memperoleh sumber yang diwariskan

dan potensi yang dimiliki anak.

b. Pola Perkembangan Dapat Diramalkan

Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan

demikian perkembangan anak dapat dilihat. Perkembangan

berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi

bersamaan (Depkes RI, 2005).

4. Tahapan perkembangan

Menurut Helmi & Zaman (2009), menyatakan bahwa tahapan

perkembangan psikologis anak usia 1-3 tahun, untuk memudahkan

kondisi anak dengan cara perilaku yang terbagi dalam beberapa aspek,

yaitu, motorik kasar dan halus, personal sosial, bahasa.

a. Usia 1 tahun

1) Kemandirian

Mulai belajar makanan kering, memegang gelas dengan kedua

tangan dan minum tanpa bantuan, tangan dan kakinya menolak

disaat memakai baju.

2) Bahasa

Mengenali nama, mengucapkan 2-3 kata, selain kata mama dan

papa, meniru kata-kata familiar yang didengarnya, memahami

Page 33: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

19

instruksi sederhana, mengenali kata-kata sebagai simbol untuk

beda-benda, seperti: mobil-garasi, kucing-meong.

3) Motorik halus

Mulai meraih, menggenggam, menaruh benda dimulut,

mengambil sesuatu dengan ibu jari dan salah satu jari yang lain,

Memindahkan benda dari satu tempat ke tempat yang lain,

mengambil mainan

4) Motorik kasar

Seorang anak yag sudah mulai ingin belajar bergerak. Dengan

umur 1 tahun , maka anak tersebut akan menunjukkan ciri-ciri,

seperti Duduk tanpa bantuan, merangkak, mencoba untuk berdiri

tanpa bantuan, memainkan dengan bantuan, Berjalan dengan

bantuan, dan menggelindingkan bola.

5) Personal social

Tertawa secara spontan, berespon berbeda kepada orang asing

dibandingkan orang yanng dikenali, berespon terhadap orang

yang menyebut namanya, berespon terhadap kata tidak, meniru

perilaku sederhana orang lain.

b. Usia 1-2 tahun

1) Kemandirian

Menggunakan sendok tetapi sedikit jatuh, menium dari gelas

dengan satu tangan tanpa bantuan, mengunyah makanan,

membuka kancing sendiri.

2) Bahasa

Page 34: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

20

Memahami kata tidak, menggunakan 10-20 kata, termasuk nama,

mengombinasikan dua kata, seperti: ayah dadah, melambaikan

tangan untuk mengisyaratkan kata dadah, menirukan suara

binatang.

3) Motorik halus

Membangun menara dari tiga buah balok, menumpuk empat ring

di tiang, menulis dalam bentuk cakar ayam, melempar bola kecil,

memutar kenop, membalikan dua atau tiga halaman buku atau

koran pada saat yang bersamaan

4) Motorik kasar

Berjalan sendiri, berjalan mundur, meraih mainan dari lantai

tanpa terjatuh mainnya, mendorong dan menekan-nekan mainan,

duduk sendiri di tempat duduk anak-anak.

5) Sosial

Mengenali dirinya ketika melihat cermin, menunjuk ke dirinya

ketika melihat cermin, bermain dengan dirinya sendiri dan

berinisiatif mengembangkan permainan sendiri.

c. Usia 2-3 tahun

1) Kemandirian

menggunakan sendok, tetapi masih sedikit jatuh, membuka pintu

dengan menggerakan kenopnya, melepaskan mantel, mencuci dan

mengeringkan tangan dengan bantuan.

2) Bahasa

Page 35: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

21

Mengidentifikasi anggota tubuh, melakukan pembicaraan antara

anak dan boneka, menanyakan “apa itu” dan “dimanaku?”,

membuat kata jamak seperti “baju-baju”, menguasai 450 kosa

kata, menyebutkan nama panggilan dan menunjukkan dengan jari

ketika ditanya usia.

3) Motorik halus

Merangkai empat manik-manik lebar, membalikkan halaman

buku atau koran satu persatu, menggunting, memegang krayon

dengan ibu jari dan salah satu jari tangan (tidak mengepalkan

tangan), menggunakan satu tangan (kiri atau kanan) secara

konsisten.

4) Motorik kasar

Berlari dengan baik, meloncat dengan dua kaki bersamaan, berdiri

di atas satu kaki dengan bantuan, berjalan jinjit, dan menendang

bola.

5. Penilaian perkembangan anak usia 1-3 tahun

Menurut Nugroho (2009), mengatakan bahwa Denver Developmental

Sreening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan

secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun.

Manfaat dari pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST

tergantung pada usia anak. Denver II dapat digunakan untuk berbagai

tujuan, antara lain:

a. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usianya

b. Menilai tingkat perkmebnagan anak yang tampak sehat

Page 36: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

22

c. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukkan gejala,

kemungkinan adanya kelainan perkembangan

d. Memastikan anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan

e. Memantau anak yang berisiko mengalami kelainan perkembangan

Denver II terdiri atas 125 item tugas perkembangan yang sesuai dengan

usia anak, mulai dari usia 0-6 tahun. Item-item tersebut tersusun dalam

formulir dan berbagi menjadi 4 sektor, yaitu:

a) Sektor personal sosial, yaitu penyesuaian diri di masyarakat dan

kebutuhan pribadi

b) Sektor motorik halus, yaitu koordinasi mata dan tangan, kemampuan

memainkan dan menggunakan benda- benda kecil.

c) Sektor bahasa, yaitu mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa

d) Sektor motorik kasar, yaitu duduk, berjalan, dan melakukan gerakan

umum otot besarnya.

Setelah menyelesaikan tes Denver II, sebaiknya perlu melakukan tes

perilaku:

a. Membantu pemeriksa menilai seluruh perilaku anak secara subjektif,

dan

b. Memperoleh taksiran kasar bagaimana seorang anak menggunakan

kemampuan.

Setelah penerapan DDST ditunjukkan untuk menilai perkembangan anak

berdasarkan usianya. Dengan demikian, sebelum melakukan tes ini,

Page 37: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

23

terlebih dahulu kita harus mengetahui usia anak tersebut. Untuk

menghitung usia anak, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Tulis tanggal, bulan, dan tahun dilaksanakan tes

b. Kurangi dengan cara tersusun dengan tanggal, bulan, dan tahun

kelahiran anak.

c. Jika jumlah hari yang dikurangi lebih besar, ambil jumlah hari yang

sesuai dari angka bulan di depannya (mis: Agustus 31 hari,

September: 30 hari)

d. Hasilnya adalah usia anak dalam tahun, bulan, dan hari

e. Ubah usia anak ke dalam satuan bulan jika perlu

f. Jika pada saat pemeriksaan usia anak di bawah 2 tahun, anak lahir

kurang 2 minggu, atau lebih dari HPL, lakukan penyesuaian

prematuris dengan cara mengurangi umur anak dengan jumlah

minggu tersebut.

Contoh praktik menghitung usia anak:

2007 – 8-25

2006 – 1 -15

1-7-10

Pelaksaanaan Tes

Hal-hal perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tes sebagai berikut:

a. Semua item harus diujikan sesuai dengan prosedur yang telah

terstandar (sesuai pedoman pelaksanaan tes per item)

Page 38: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

24

b. Perlu kerja sama aktif dari anak sebab anak harus merasa tenang,

aman, senang, sehat (tidak lapar, mengantuk, tidak haus, dan tidak

rewel)

c. Harus terbina kerja sama yang baik antara kedua belahpihak.

Caranya dengan berkenalan terlebih dahalu dengan orangtua baru

kemudian mendekati anak agar ia merasa lebih nyaman dengan

kehadiran orang yang baru

d. Tersedia ruangan cukup, ventilasi baik, dan berikan kesan yang

santai dan menyenangkan.

e. Orangtua harus diberitahu bahwa tes ini bukan tes kepandaian/IQ,

melainkan tes untuk melihat perkembangan anak secara

keseluruhan. Beritahukan bahwa anak tidak selalu dapat

melaksanakan semua tugas yang diberikan

f. Item-item tes sebaiknya disajikan secara fleksibel. Akan tetapi,

lebih dianjurkan mengikuti petunjuk berikut:

a) Item yang kurang memerlukan keaktifan anak sebaiknya

didahulukan, misalnya sektor personal sosial, baru kemudian

dilanjutkan dengan sektor motorik halus

b) Item yang lebih mudah didahulukan.

c) Item dengan alat yang sama sebaiknya dilakukan secara

berurutan agar penggunaan waktu menjadi lebih efisien,

d) Hanya alat-alat yang akan digunakan saja yang diletakkan di

atas meja

Page 39: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

25

e) Pelaksanaan tes pada bayi dalam posisi berbaring sebaiknya

dilakukan secara berurutan.

g. Jumlah item yang dinilai bergantung pada lama waktu yang

tersedia, yang terpenting pelaksanaannya mengacu pada tujuan tes,

yaitu mengidentifikasi perkembangan anak dan menentukan

kemampuan anak yang relative tinggi.

Penilaian tes prilaku:

Penilaian prilaku dilakukan setelah tes selesai. Dengan

menggunakan skala pada lembar tes, penilaian ini dapat

membandingkan prilaku anak selama tes dengan prilaku

sebelumnya. Kita bisa menanyakan kepada orangtua atau pengasuh

apakah prilaku anak sehari-hari sama dengan prilaku saat ini.

Terkadang anak tengah dalam kondisi sakit, lapar, atau marah

sewaktu menjalani pemeriksaan tersebut. Jika demikian, tes dapat

ditundan atau dilanjutkan pada hari lain saat anak telag kooperatif.

Pemberian skor untuk setiap item:

Pada setiap item, kita mencantumkan skor di kotak yang

berwarna putih (dekat tanda 50%), dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. L = Lulus/Lewat (P = Pass). Anak dapat melakukan item

dengan baik atau orang tua/pengasuh melaporkan secara

terpercaya bahwa anak dapat menyelesaikan item tersebut

(item yang bertanda L)

Page 40: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

26

2. G = Gagal (F = Fail). Anak tidak dapat melakukan item

dengan baik atau orang tua/pengasuh melaporkan secara

terepercaya bahwa anak tidak dapat melakukan item

tersebut(item yang bertanda L)

3. M = Menolak (R= Refusal). Anak menolak untuk melakukan

tes item tersebut. Penolakan dapat dikurangi dengan

mengatakan kepada anak apa yang harus dilakukannya (khusus

item tanpa tanda L)

4. Tak = taka ada kesempatan (No =No Opportunity). Anak

tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena

ada hambatan (khusus item tanpa tanda L).

Penilaian per item

1. Penilaian item “Lebih” (advance). Nilai lebih tidak perlu

diperhatikan dalam penilaian tes secara keseluruhan ( karena

biasanya hanya dapat dilakukan oleh anak yang lebih tua).

Nilai “Lebih” diberikan jika anak dapat “Lulus/Lewat” (L) dari

item tes di sebelah kanan garis usia. Anak dinilai memiliki

kelebihan karena dapat melakukan tugas perkembangan yang

seharusnya dikuasai oleh anak yang lebih tua.

2. Penilaian item “OK” atau normal. Nilai normal ini tidak perlu

diperhatikan dalam penilaian tes secara keseluruhan.

3. Penilaian item P= “Peringatan” (C=Caution). Nilai

“peringatan” diberikan jia anak “Gagal” (G) atau “Menolak”

Page 41: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

27

(M) melakukan tugas untuk item yang dilalui oleh garis usia

pada daerah gelap kotak (daerah 75%-90%).

4. Penilaian item T= “Terlambat” (D = Delayed). Nilai

“Terlambat” diberikan jika anak “agal” (G) atau “Menolak”

(M) melakukan tugas untuk item disebelah kiri garis usia sebab

tugas tersebut memang ditujukkan untuk anak yang lebih

muda.

5. Penilaian item “Taka ada Kesempatana” (No Opportunity).

Nilai “Tak” ini tidak perlu diperhatikan dalam penilaian tes

secara keseluruhan. Nilai “taka da kesempatan” diberikan jika

anak mendapat skor “Tak” atau tidak ada kesempatan untuk

mencoba atau melakukan tes.

Penilaian Keseluruhan Tes

Hasil interprestasi untuk keseluruahan tes dikategorikan

menjadi yaitu, “Normal”, dan “Suspek,. Penjelasan mengenai

ketiga kategori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Normal. Interprestasi NORMAL diberikan jika tidak ada skor

“Terlambat” (0T) dan/atau maksimal 1 “Peringatan”(1P).

jika hasil ini didapat, lakukan pemeriksaan ulang pada

kunjungan berikutnya

2. Suspek. Interprestasi SUSPEK diberikan jika terdapat satu

atau lebih skor “Terlambat”(1T) dan/atau dua atau lebih

“Peringatan”(2P). Ingat, dalam hal ini, T dan P harus

Page 42: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

28

disebabkan oleh kegagalan (G), bukan oleh penolakan (M).

jika hasil ini didapat, lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu

mendatang.

Page 43: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

29

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Di gambar di bawah ini, dapat dilihat hubungan antara variabel

independen dan dependen, melalui garis penghubung antara variabel.

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian

Status gizi pada anak usia 1-3

tahun

Perkembangan motorik kasar

Perkembangan motorik halus

Perkembangan Personal sosial

Perkembangan Bahasa

Page 44: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

30

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian (Nursalam, 2014)

Hipotesis Alternatif (Ha)

a. Ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar

b. Ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus

c. Ada hubungan status gizi dengan perkembangan personal sosial

d. Ada hubungan status gizi dengan perkembangan bahasa

Page 45: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

31

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan cross-sectional adalah jenis penelitian yang

menggunakan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan

dependen hanya satu kali pada satu saat. Antara variabel independen (status

gizi pada anak usia 1-3 tahun) dengan variabel dependen melalui pengujian

hipotesis yang telah dirumuskan untuk mengetahui kejadian berdasarkan data

yang telah dikumpulkan dari individu saat itu juga (Nursalam, 2014)

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lamunre Kecamatan Belopa

Utara Kabupaten Luwu

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan September -

Oktober 2017.

Page 46: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

32

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam, 2014). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 248 berdasarkan

dari data puskesmas belopa utara berjumlah 248 anak.

Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat dipergunakan sebagai

subjek penelitian melalui sampling(Nursalam, 2014). Teknik sampling yang

digunakan adalah Purposive Sampling, suatu teknik penetapan sampel dengan

cara memilih sampel diantara populasi sesuai yang ditentukan oleh peneliti

(Nursalam, 2014). Responden yang dipilih memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi dan kriteria eksklusi

a) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Anak usia 1-3 tahun yang tinggal di Desa Lamunre Kecamatan

Belopa Utara Kabupaten Luwu.

2) Bersedia menjadi subjek penelitian

b) Kriteria ekslusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

1) Anak yang memiliki sakit fisik maupun cacat bawaan

2) Tidak hadir atau pindah tempat tinggal

Page 47: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

33

2. Besarnya sampel

Besarnya sampel adalah banyaknya anngota yang akan dijadikan

sampel. Sampel diambil berdasarkan perhitungan menggunakan

rumus slovin (Nursalam, 2014) Sebagai berikut:

n =N

1 + N (d)2

Keterangan:

n = besarnya sampel

N = besarnya populasi

d = Kesalahan Sampling yang masih didapatkan (0,05)

Dengan besarnya populasi 248anak dengan derajat kepercayaan 95%

dan selisih antara sampel dan populasi atau derajat ketepatan yang

diinginkan 5% maka diperoleh sampel sebesar :

n =248

1 + 248 (0,05)2

n =248

1 + 0,62

n =248

1,62

n = 153

Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah 153 Toddler

Page 48: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

34

D. Alur Penelitian

Gambar 4.1 Alur Penelitian

Populasi

Penelitian ini berada di Desa Lamunre Kecamatan Belopa Utara Kabupaten Luwu (N= 248 Toddler)

Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu penarikan

sampel penelitian berdasarkan kriteria yang peneliti tentukan yaitu orang tua dan anak

usia 1-3 tahun di Desa Lamunre Kecamatan Belopa Utara Kabupaten Luwu

Memberikan informed consent, termasuk menjelaskan tujuan dan

manfaat penelitian

Melakukan penelitian pada total sampel yang telah diperoleh

dengan melakukan tes skrining DDST II

Pengumpulandanpengolahan data

Menganalisis data

Penyajian hasil data dan kesimpulan

Pengambilan Data awal

Page 49: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

35

E. Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel

a. Variabel independen

Variabel bebas pada penelitian ini adalah status gizi pada anak usia

1-3 tahun.

b. Variabel dependen

Variabel terikat pada penelitian ini adalah perkembangan motorik

kasar, motorik halus, personal sosial, dan bahasa pada anak usia 1-

3 tahun

2. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif

a. Status gizi adalah penilain status gizi yang diukur dari berat badan,

tinggi badan dengan menggunakan alat ukur antropometri WHO

2007.

Kriteria objektif:

Berdasarkan indikator BB/U

Gizi Buruk : < - 3 SD

Gizi Kurang : > -3 SD sampai dengan < -2 SD

Gizi Baik : > -2 SD sampai dengan < 2 SD

Gizi Lebih : > 2 SD

Berdasarkan indikator TB/U

Sangat Pendek : Z-score <-3.0

Pendek : Z-score >3.0 s/d Z-score <-2.0

Normal : Z-score >-2.0

Page 50: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

36

b. Perkembangan anak usia 1-3 tahun

Perkembangan anak merupakan masa terbaik berkembangannya

kemampuan fungsi tubuh dan dapat diperkirakan lingkungan

memiliki pengaruh paling besar terhadap perkembangan individu.

Perkembangan balita terdiri aspek motorik kasar, motorik halus,

personal sosial serta bahasa yang dinilai berdasarkan Denver II.

1. Motorik kasar

Motorik kasar merupakan aspek yang berhubungan dengan

kemampuan balita untuk menggunakan dan melibatkan sebagian

besar bagian tubuh biasanya menggunakan lebih banyak tenaga.

Seperti duduk, berjalan, melompat, dan gerakan umum otot

besar. Aspek prekembangan motorik kasar terdiri dari 32 item

tugas perkembangan.

2. Motorik halus

Motorik halus merupakan aspek yang berhubungan dengan

kemampuan balita untuk menggunakan bagian tubuh tertentu

tidak memerlukan banyak tenaga namun diperlukan kecermatan

dan fungsi koordinasi yang lebih kompleks. Seperti koordinasi

mata, tangan, memainkan dan menggunakan benda-benda kecil.

Aspek motorik alus memiliki 29 item tugas perkembangan.

3. Personal-Sosial

Personal-sosial merupakan aspek yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri balita untuk menyesuaikan diri dengan

orang lain, bersosialisasi, berinteraksi dengan lingkungannya

Page 51: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

37

dan perhatian terhaap kebutuhan perorangan/individu. Aspek

personal-sosial memiliki 25 item tugas perkembangan.

4. Bahasa

Kemampuan bahasa merupakan aspek yang berhubungan

dengan kemampuan baita memberikan respon tehadap suara,

mendengar, mengerti, memahami perkataan orang lain dan

menggunakan bahasa serta mengungkapkan perasaan,

keingginan dan pendapat melalui kata-kata. Aspek bahasa

memiliki 39 item tugas perkembangan.

Kriteria Obyektif :

Normal : Jika tidak ada skor delayed/ terlambat (0 D) dan/ atau

maksimal 1 caution/ peringatan (1 C). Jika hasil ini

didapat.

Suspek : Jika terdapat 2 atau lebih caution dan terdapat 1 atau

lebih delayed yang disebabkan oleh fail atau

kegagalan bukan karena refuse atau penolakan.

F. Proses pengumpulan data dan Instrumen penelitian

1. Proses pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu pendekatan kepada subjek dan

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2014). Penelitian ini menggunakan antropometri

dan tes skrining berupa DDSTII/ Denver II. Peneliti memilih responden

kemudian melakukan informed consent dan dilanjutkan dengan

Page 52: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

38

penilaian perkembangan dengan melakukan skrining berdasarkan usia

di Desa Lamunre dan melakukan kunjungan rumah responden.

2. Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

pengumpulan data, dimana peneliti mendapat keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden)

atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to

face). Wawancara sebagai pembantu utama dari metode observasi.

Wawancara pada penelitian ini digunakan untuk menggali informasi

yang dibutuhkan peneliti mengenai keadaan anak yang ditujukan pada

orang tua ataupun pengasuh anak

3. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan berupa timbangan berat badan menggunakan seca

portabel (timbangan injak) dan sedangkan tinggi badan menggunakan

microtoise, dan penilaian status gizi menggunakan aplikasi software

who anthro. Sedangan perkembangan menggunkan Denver II yang

merupakan data primer. Instrumen tersebut telah baku diberlakukan

untuk mengukur perkembangan anak maka dalam penelitian ini tidak

perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

G. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Rancangan Pengolahan data

a. Editing

Pada penelitian ini setelah data terkumpul dilanjutkan dengan

kegiatan editing yaitu dengan memeriksa setiap lembaran skrining

Denver II mengenai kebenaran data yang sesuai dengan variabel,

Page 53: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

39

serta pemeriksaan terhadap ukuran/dimensi dan dijelaskan data

serta pembuktiaanya.

b. Pengkodean (coding)

Proses memberikan kode pada lembaran skrining Denver II untuk

membedakan responden dan ukuran-ukuran yang diperoleh dari

unit analisis sesuai dengan rancangan awal.

c. Tabulasi data

Mengelompokkan data ke dalam suatu tabel menurut sifat-sifat

yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian pada SPSS Versi 21.

d. Cleaning

Pengecekan kembali data yang sudah diproses apakah ada

kesalahan, ketidaklengkapan, dan kemudian dilakukan koreksi.

2. Analisa data

a. Analisis univariat

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

proporsi masing-masing kategori beresiko dari variabel dependen

dan masing-masing variabel dependen. Di samping itu perlu

diperhatikan apakah ada data yang relative homogeny apabila salah

satu kategori dari variable independen bernilai <15% (Lapau,

2015)

b. Analisis bivariat

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

signifikan hubungan antara satu variabel independen dengan satu

variabel dependen dengan menggunakan uji statistik yang

Page 54: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

40

digunakan adalah uji Spearman pada tingkat kepercayaan 95%

(α=0,05) yaitu untuk menganalisis dua variabel yang saling

berkaitan, antara hubungan status gizi dengan perkembangan

motorik kasar, motorik halus, personal sosial, dan bahasa.

Kekuatan hubungan dua variabel dinilai berdasarkan effect size

menggunakan uji cramers V (Lapau, 2015).

Uji analisis pada penelitian ini menggunakan program SPSS

dengan taraf signifikansi atau batas kepercayaan adalah 0,05.

Kemudian pengambilan keputusan dilakukan dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikansi atau probabilitas lebih kecil dari 0,05

maka hipotesis penelitian diterima.

2. Jika nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar dari 0,05

maka hipotesis penelitian ditolak.

H. Etik Penelitian

Dalam melakukan penelitian banyak hal yang diperhatikan terutama

masalah etika. Nomor etik penelitian: 920 / H4.8.4.5.31 / PP36-

KOMETIK / 2017. Menurut Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan

(2017), mengemukakan bahwa pertimbangan rasional mengenai

kewajiban-kewajiban moral seorang peneliti atas apa yang dikerjakannya

dalam penelitian, publikasi, dan pengabdiannya kepada masyarakat.

Seorang peneliti selain harus menguasai metodologi penelitian juga perlu

memberikan perhatian pada prinsip-prinsip etika penelitian:

Page 55: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

41

1. Resfect for persons (Prinsip menghormati harkat martabat manusia)

Merupakan menghormati manusia sebagai makhluk yang memiliki

kemampuan berfikir dan mengambil keputusan. Menghormati

martabat dan harkat setiap individu dan hak-hak atas privasi.

Mengahargai hak masyarakat atas kekayaan sebagai bukti

penghormatan atas martabat manusia. Melindungi hak dan

kesejahteraan pribadi dan komunitas yang tidak memiliki kemampuan

untuk mengambil keputusan yang otonom. Memberikan perlindungan

kepada subjek penelitian terhadap kemungkinan timbulnya kerugian

dan penyalahgunaan dalam penelitian.

2. Juctice (prinsip etik keadilan)

Seorang peneliti wajib memperlakukan setiap responden secara adil

berdasarkan ketertibannya dalam penelitian.

3. Beneficence (prinsip etik berbuat baik)

Peneliti wajib mengusahakan memanfaatkan semaksimal mungkin dan

meminimalkan kerugian bagi setiap responden yang terlibat dalam

penelitian (Adi, 2015).

Page 56: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

42

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lamunre Kecamatan Belopa

Utara Kabupaten Luwu. Pengambilan data dilaksanakan selama 14 (empat

belas) hari dimulai dari tanggal 18-24September dan 25-30September

2017.

Data diperoleh dengan menggunakan instrument baku berupa tes

perkembangan yaitu Denver II yang diisi langsung oleh peneliti

berdasarkan laporan orang tua responden dan perlakuan responden yang

memenuhi kriteria inklusi. Populasi sebanyak 248 Toddler, dan dengan

menggunakaan metode kolerasi prediktif dan teknik pengambilan sampel

yaitu, purposive sampling, sehingga didapatkan sampel sebanyak 153

responden.

Peneliti mengidentifikasi data untuk menentukan responden yang

akan terlibat kemudian memberikan penjelasan penelitian kepada

responden. Peneliti meminta izin kepada responden (orang

tua/pengasuh)dengan menandatangani lembar persetujuan responden yang

disertakan dengan lembar instrument.

Data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara univariat yang

meliputi distribusi frekuensi karakteristik responden, status gizi dan aspek

perkembangan toddler. Analisis bivariat dengan menggunakan uji pearson

correlation, meliputi hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yaitu

hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus,

Page 57: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

43

personal sosial dan bahasa pada anak usia 1-3 tahun (toddler). Hasil

pengolahan dan analisa data akan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil

penelitian sebagai berikut :

Tabel 5.1

Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Karakteristik

Anak Usia 1-3 Tahun(Toddler)Di Luwu (N=153)

Karakteristik n (%)

Jenis Kelamin

Laki-laki 76 49.7

Perempuan 77 50.3

Usia Gestasi

Prematur (< 37 minggu) 19 12.4

Normal (37- 42 minggu) 134 87.6

Berat badan lahir

Berat badan lahir rendah (< 2500 gram) 6 3.9

Berat badan lahir normal (2500 – 4000 gram) 147 96.1

Tinggi Badan (TB/U)

Sangat Pendek 4 2.6

Pendek 24 15.7

Normal 122 79.7

Tinggi 3 2

Status Gizi

Gizi Buruk 1 0.7

Gizi Kurang 11 7.2

Gizi baik 139 90.8

Gizi Lebih 2 1.3

Page 58: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

44

Tabel 5.1 sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak

77 anak (50.3%), sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 76 anak (49.7%), mayoritas responden lahir dengan usia gestasi

cukup bulan sebanyak 134 anak (87.6%) dan responden lahir dengan usia

gestasi premature sebanyak 19 anak (12.4%), mayoritas berat badan lahir

rendah sebanyak 6 orang (3.9%) dan responden berat badan lahir normal

sebanyak 147 anak (96.1%). Sebagian besar responden mengalami gizi

yang baik yaitu 141 anak (92.2%), gizi yang kurang 12 anak (7.8%).

Tabel 5.2

Distribusi Aspek Perkembangan dan Interpretasi Hasil

Perkembangan Anak Responden berdasarkan Karakteristik

Anak Usia 1-3 Tahun (Toddler) Di Luwu (N=153)

Tabel 5.2 sebagian besar responden memiliki perkembangan motorik kasar

yang normal yaitu sebanyak 10 anak (6,5% sebagian besar responden

memiliki perkembangan motorik halus yang normal yaitu 117 anak

Perkembangan Toddler n (%)

Motorik Kasar

Advance 133 86.9

Normal 10 6.5

Caution 10 6.5

Delayed 0 0

Motorik Halus

Advance 15 9.8

Normal 117 76.5

Caution 14 9.2

Delayed 7 4.6

Bahasa dan Bicara

Advance 1 0.7

Normal 85 55.6

Caution 41 26.8

Delayed 26 17

Personal Sosial

Advance 4 2.6

Normal 111 72.5

Caution 20 13.1

Delayed 18 11.8

Perkembangan Toddler

Normal 129 84.3

Suspek 24 15.7

Page 59: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

45

(76.5%), sebagian besar responden dengan perkembangan bahasa dan

bicara yang normal yaitu sebanyak 85 anak (55.6%), dan sebagian besar

responden dengan perkembangan personal sosial kategori normal

sebanyak 111 anak (72.5%) serta sebagian besar interpretasi akhir

perkembangan responden berada pada kategori normal yaitu 129 anak

(84.3%), sedangkan suspek yaitu 24 anak (15.7%).

Tabel 5.3

Distribusi hubungan Status gizi dengan perkembangan toddler

Tabel 5.3 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 153

responden. Hasil penelitian bahwa ada 6 anak (3.9%) gizi kurang yang

mengalami perkembangan motorik kasar normal, ada 4 anak (2.6%) gizi

baik yang mengalami perkembangan motorik kasar normal, tidak ada gizi

lebih yang mengalai perkembangan motorik kasar normal. Ada 4 anak

Perkembangan

Status Gizi P

Value Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih Total

n (%) n (%) n (%) n (%)

Motorik Kasar

Advance 1 (0.7) 130 (85) 2 (1.3) 133 (86.9) 0.0001

Normal 6 (3.9) 4 (2.6) 0 (0.0) 10 (6.5)

Caution 4 (2.6) 5 (3.3) 0 (0.0) 9 (5.9)

Delayed 0 (0.0) 0 (0.0) 0 (0.0) 0 (0.0)

Motorik Halus

Advance 0 (0.0) 15 (9.8) 0 (0.0) 15 (9.8) 0.0001

Normal 5 (3.3) 110 (71.9) 2 (1.3) 117 (76.5)

Caution 6 (3.9) 8 (5.2) 0 (0.0) 14 (9.1)

Delayed 1 (0.7) 6 (3.9) 0 (0.0) 7 (4.6)

Bahasa dan Bicara

Advance 0 (0.0) 1 (0.7) 0 (0.0) 1 (0.7)

Normal 1 (0.7) 83 (54.2) 1 (0.7) 85 (55.6) 0.0001

Caution 4 (2.6) 36 (23.5) 1 (0.7) 41 (26.8)

Delayed 7 (4.6) 19 (12.4) 0 (0.0) 26 (17)

Personal Sosial

Advance 0 (0.0) 3 (2.0) 1 (0.7) 4 (2.6) 0.0001

Normal 1 (0.7) 110 (71.9) 0 (0.0) 111 (72.5)

Caution 2 (1.3) 17 (11.1) 1 (0.7) 20 (13.1)

Delayed 9 (5.9) 9 (5.9) 0 (0.0) 18 (11.8)

Perkembangan Toddler

Normal 1 (0.7) 126 (82.4) 2 (1.3) 129 (84.3) 0.0001

Suspek 10 (6.5) 13 (8.5) 0 (0.0) 23 (15.7)

Page 60: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

46

(2.6%) gizi kurang yang mengalami perkembangan motorik halus normal ,

ada 110 anak (71.9%) gizi baik yang mengalami perkembangan motorik

halus normal, ada 2 anak (1.3%) gizi lebih yang mengalami perkembangan

motorik halus normal, ada 1 anak (0.7%) gizi kurang yang mengalami

perkembangan bahasa normal, ada 83 anak (54.2%) gizi baik yang

mengalami perkembangan bahasa, ada 1 anak (0.7%) gizi lebih yang

mengalami perkembangan bahasa, ada 1 anak (0.7%) gizi kurang yang

mengalami perkembangan personal sosial normal, ada 110 anak (71.9%)

gizi baik yang mengalami perkembangan personal sosial, ada 1 anak

(0.7%) gizi lebih yang mengalami perkembangan personal sosial. Hasil uji

statistik dengan menggunakan uji spearman diperoleh nilai signifikan

adalah 0.0001 lebih kecil dari α (0.05), dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan

toddler.

Page 61: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

47

Tabel 5.4

Distribusi Hubungan Status Gizi menurut Tinggi Badan/U

Uji spearman α (0.05) =p(value): 0.0001

Tabel 5.4 berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 153

responden. Ada 1 anak (0.7%) pendek yang mengalami motorik kasar

normal, ada 9 anak (5.9%) normal yang mengalami motorik kasar

normal. Ada 23 anak (15%) pendek yang mengalami motorik halus

normal, 94 anak (61.5%) normal yang mengalami motorik halus

normal. Ada 15 anak (9.8%) pendek yang mengalami bahasa normal,

ada 70 anak (45.7%) normal yang mengalami bahasa normal. Ada 23

anak (15%) pendek yang mengalami personal sosial normal, 88 anak

(58.8%) normal yang mengalami personal sosial normal. Hasil uji

Perkembangan

Tinggi Badan/Umur (TB/U) Total

Pendek Normal

n (%) n (%) n (%)

Motorik Kasar

Advance 25 (16.4) 108 (70.6) 133 (86.9)

Normal 1 (0.7) 9 (5.9) 10 (6.5)

Caution 2 (1.3) 8 (5.2) 10 (6.5)

Delayed 0 (0.0) 0 (0.0) 0 (0.0)

Motorik Halus

Advance 1 (0.7) 14 (9.2) 15 (9.8)

Normal 23 (15) 94 (61.5) 117 (76.5)

Caution 2 (1.3) 12 (7.8) 14 (9.2)

Delayed 2 (1.3) 5 (3.3) 7 (4.6)

Bahasa dan Bicara

Advance 0 (0.0) 1 (0.7) 1 (0.7)

Normal 15 (9.8) 70 (45.7) 85 (55.6)

Caution 6 (3.9) 35 (23.9) 41 (26.8)

Delayed 7 (4.5) 19 (12.4) 26 (17)

Personal Sosial

Advance 1 (0.7) 3 (2) 4 (2.6)

Normal 23 (15) 88 (58.8) 111 (72.5)

Caution 1 (0.7) 19 (12.4) 20 (13.1)

Delayed 3 (2) 15 (9.8)

Perkembangan Toddler

Normal 24 (15.7) 102 (69.9) 129 (84.3)

Suspek 4 (2.7) 20 (13.1) 24 (15.7)

Page 62: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

48

statistik dengan menggunakan uji spearman diperoleh nilai signifikan

adalah 0.0001 lebih kecil dari α (0.05), dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan

perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial, dan

bahasa pada anak usia 1-3 tahun di luwu.

B. Pembahasan

Data dari hasil penelitian anak usia 1-3 tahun (toddler) di Desa

Lamunre kami menemukan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan

perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial, dan bahasa

sejalan dengan penelitian Lestari, Christiani, & Nirmasari (2010),

mengungkapkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan

perkembangan anak usia 1-36 bulan, namunkami menemukan ada

perbedaan pada hubungan antara status gizi dengan personal sosial.

Perbedaan itu dikarenakan tidak ada signifikan antara status gizi dengan

perkembangan personal sosial sedangkan penelitian yang didapat bahwa

ada signifikan hubungan antara status gizi dengan perkembangan personal

sosialpada anak usia toddler. Hasil data yang diperoleh Lestari, Christiani,

& Nirmasari (2010) bahwa nilai perkembangan personal sosial yang

normal sebanyak 22 anak (78.6%) sedangkan penelitian anak usia 1-3

tahun (toddler) bahwa perkembangan personal sosial yang normal

sebanyak 129 anak (84.3%). Dari data yang ditemukan anak usia 1 sampai

36 bulan di Jrobang Kelurahan Ngesrep Kota Semarang sebagian besar

memiliki status gizi baik sebanyak 27 batita (71,1%).Ada hubungan antara

status gizi dengan perkembangan motorik kasar. Ada hubungan antara

Page 63: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

49

status gizi dengan perkembangan bahasa. Ada hubungan antara status gizi

dengan perkembangan motorik halus. Namun tidak ada hubungan antara

status gizi dengan personal sosial. Oleh karena itu dari hasil penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik kasar, motorik halus,

personal sosial, dan bahasa dalam hal ini menunjukkan dalam kondisi

yang sesuai dengan umur anak. Hal ini disebabkan bahwa keadaan

perkembangan seseorang dipengaruhi beberapa faktor yaitu jenis kelamin,

umur, keluarga, lingkungan, dan kelahiran. Memasuki usia tahun ketiga,

aktivitas fisik anak mulai meningkat.Anak lebih suka dengan permainan

yang memerlukan gerakan seperti bermain bola,bersepeda dan jenis

permainan lain yang memerlukan gerak fisik,keterampilan itu akan

berkembang dengan baik jika didukung oleh kemampuan anak untuk

melakukan gerak fisik yang diperlukan.

Berdasarkan hasil penelitian usia 1-3 tahun (toddler) yang di Desa

Lamunre menunjukkan bahwa ada hubungan status gizi dengan

perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial, dan

bahasa,tidak sejalan dengan penelitian Rosela, Hastuti, & Triredjeki

(2017), menemukan fakta bahwa tidak terdapat hubungan status gizi

dengan perkembangan anak usia 1-5 tahun. Dari hasil penelitian,

menyimpulkan bahwa anak usia 1-5 tahun yang berada di daerah

Kelurahan Tidar Utara Binaan Puskesmas Magelang Selatan yang

memiliki status gizi baik sebanyak 176 anak (83.02%), status gizi kurang

sebanyak 25 anak (11.79%), anak yang memiliki status gizi lebih

sebanyak 7 anak (3.30%) dan anak yang memiliki status gizi buruk

Page 64: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

50

sebanyak 4 anak (1.89%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling

banyak perkembangan anak sesuai sebanyak 144 anak (67.92),

perkembangan anak meragukan sebanyak 51 anak (24.06%) dan

perkembangan anak menyimpang sebanyak 17 anak (8.02%). Hasil

penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa, tidak ada hubungan antara

status gizi dengan perkembangan anak. Hal ini disebabkan karena

kemungkinan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan

anak yang memerlukan penelitian lebih lanjut yaitu psikologi, lingkungan

fisis & kimia, makanan, status kesehatan, stimulus, lingkungan

pengasuhan dan sosial ekonomi.

Dari hasil penelitian anak usia 1-3 tahun di Desa Lamunre bahwa ada

hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik

halus, personal sosial, dan bahasa sejalan dengan hasil penelitian Indriati

& Kristi (2016), mengungkapkan bahwa ada hubungan antara status gizi

dengan perkembangan anak usia 1-5 tahun di posyandu Desa Sirnoboyo.

Dari data yang didapatkan anak yang memiliki status gizibaik sebanyak 25

anak, dari jumlah tersebut 21 anak (60%) dengan perkembangan yang

normal dan ada 4 anak (11.4%) dengan perkembangan meragukan. Pada

anak yang memiliki status gizi kurang sebanyak 9 anak, dari jumlah

tersebut 3 anak (8.6%) dengan perkembangan normal dan 6 anak (17.1%)

dengan perkembangan meragukan. Ada 1 (2,9%) anak yang memiliki

status gizi lebih dengan perkembangan meragukan. Oleh karena itu dari

hasil di atas menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan dalam hubungan

status gizi dengan perkembangananak. Hal ini disebabkan bahwa ada

Page 65: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

51

beberapa faktor yang bisa mempengaruhi status gizi anak diantaranya

adalah asupan makanan, penyakit infeksi, dan pola pengasuhan anak.

Anak yang mendapat makanan yang cukup baik tetapi sering terserang

penyakit infeksi dapat berpengaruh terhadap status gizi. Begitu juga

sebaliknya anak yang mendapatkan makanan tidak cukup baik, maka daya

tahan tubuhnya pasti lemah dan pada akhirnya mempengaruhi status

gizinya. Pola pengasuhan anak, berupa sikap dan perilaku ibu atau

pengasuh lain dalam hal keterdekatannya dengan anak, memberikan

makan, merawat, kebersihan, kasih sayang dan sebagainya.

Hasil penelitian Alfarizi & Suarni (2015), menyimpulkan hasil

penelitian ini menemukan 59,8 % anak mempunyai status gizi baik dan

23,8% mengalami status gizi kurang. Pada anak yang memiliki

perkembangan yang sesuai dengan usianya sebesar 51,2 %, meragukan

18,3 % dan mengalami penyimpangan 30,5 %. Berdasarkan hasil

penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

bermakna antara status gizi dengan perkembangan anak usia 3-4 tahun di

wilayah kerja Puskesmas Pembina Palembang sejalan dengan hasil

penelitian anak usia 1-3 tahun di Desa Lamunre bahwa terdapat hubungan

antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus,

personal sosial dan bahasa. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian diatas

bahwa tidak ada perbedaan antara hubungan status gizi dengan

perkembangan anak. Hal ini disebabkan bahwa ada beberapa alasan

dikemukakan orang tua yang memiliki kasus anak dengan gizi kurang

diantaranya adalah anak sulit makan dan hanya makan makanan yang

Page 66: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

52

disukainya saja seperti mie instan, telur, jajanan warung, ikan dan rata-rata

anak lebih sering diberikan susu formula sejak usia kurang dari setahun

serta alasan mengenai kesibukan orang tua sehingga tidak begitu

memperhatikan asupan nutrisi sang anak karena anak diasuh oleh nenek

atau pengasuh selama ditinggal bekerja. Keadaan khusus juga

dikemukakan orang tua seperti anak baru sembuh dari sakit atau juga anak

yang mudah alergi terhadap makanan tertentu sehingga hanya

mengkonsumsi sedikit jenis makanan

Menurut Depkes RI (2005), mengatakan bahwa anak yang mengalami

gangguan perkembangan yaitu gangguan bicara dan bahasa. Dimana

kemampuan bahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak.

Karena kemampuan bahasa ini sangat sensitif terhadap keterlambatan pada

sistem lainnya, sebab perkembangan ini melibatkan kemampuan kognitif ,

psikologis, emosi, dan lingkungan sekitar.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan. Tempat pelaksanaan

penelitian ini tidak kondusif dikarenakan rumah responden cukup

berjauhan yang mempunyai anak usia 1-3 tahun. Dampak dari penelitian

ini sangat melelahkan karna peneliti berjalan kaki dan berpanas-panasan

untuk mengunjungi rumah warga, dan anak dari responden juga susah

untuk diperiksa karna diusia ini mereka tidak mau untuk diperiksa tapi

orangtua sangat membantu dalam penelitian ini. Selain itu, peneliti tidak

mengkaji beberapa faktor yang berhubungan dengan perkembangan

toddler seperti stimulus yang diberikan orang tua, pendapatan ekonomi

Page 67: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

53

keluarga, dan pendidikan orang tua yang membatasi pembahasan dari

penelitian.

Page 68: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Status gizi pada anak usia 1-3 tahun di Desa Lamunre Kecamatan

Belopa Utara Kabupaten Luwu tahun 2017 sebagian besar memiliki

status gizi baik.

2. Perkembangan Toddler pada anak usia 1-3 tahun di Desa Lamunre

Kecamatan Belopa Utara Kabupaten Luwu tahun 2017 sebagian besar

memiliki perkembangan normal.

Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan status gizi dengan

perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial, dan

bahasa pada anak usia 1-3 tahun (Toddler) di Luwu.

B. Saran

1. Bagi ibu

Untuk menjadikan masukan bagi ibu khususnya mengenai

kebutuhan gizi pada anak usia 1-3 tahun agar dapat meningkatkan

pengetahuannya tentang status gizi dan perkembangan anak serta

berperan aktif dalam pemantauan perkembangan anak secara mandiri

sehingga apabila ada suatu masalah perkembangan anak ibu diharapkan

segera memeriksakan anak ke tenaga kesehatan

Page 69: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

55

2. Bagi peneliti

Bagi peneliti lain agar dapat mengembangkan penelitian dengan

menambah variable penelitian yaitu tentang factor-faktor lain yang

mempengaruhi perkembangan anak seperti posisi anak dalam keluarga,

peran ibu dalam pemantauan perkembangan dan stimulasi yang

diberikan oleh orang tua serta melakukan skrining lebih dari 1 kali

untuk meminimalkan bias pada penelitian.

3. Bagi tenaga kesehatan

Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat selalu memantau

status gizi anak dan menerapkan deteksi dini secara periodic pada anak

sehingga dapat melakukan antisipasi jika ditemukan perkembangan

anak yang menyimpang.

Page 70: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

56

DAFTAR PUSTAKA

Adi, R. (2015). Aspek Hukum Penelitian. Jakarta: Yayasan pustaka obor indonesia

Aisyah, S. (2015). Perkembangan Pesera Didik & Bimbingan Belajar (1 ed.).

Yogyakarta: Cv Budi Utama.

Alfarizi, A. B., & Suarni, E. (2015). Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan

Anak Usia 3-4 Tahun Pada 21 Posyandu Di Kota Palembang. Syifa ’Medika,

6(1).

Arianti, F., Edia, L., & Noory, K. (2006). Diary tumbuh kembang anak usia 0-6

tahun. Bandung : Read publishing house.

Cahyono, A. D. (2014). Pengaruh Stimulasi Orang Tua Terhadap Perkembangan

Sosial Anak Usia Toddler. AKP, 5(1), 1–8.

Depkes RI. (2005). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini

Tumbuh Kembang Anak. Bakti Husada.

Eveline, & Djamaludin, N. (2010). Panduan pintar merawat bayi dan balita.

Jakarta: PT Wahyu Media.

Gizi PKM. (2013). StatuS Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin Kecamatan dan

Puskesmas Belopa Utara.

Helmi, D., & Zaman, S. (2009). 12 Permainan untuk meingkatkan intelgensi

anak. Jakarta: Visi media.

Hidayat, A. A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan

Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, Z. (2010). Anak Saya Tidak Nakal, Kok. Yogyakarta: PT.Bentang

Pustaka.

Indriati, R., & Kristi, Y. (2016). Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan

Anak Usia 1-5 Tahun Di Posyandu Desa Sirnoboyo Kabupaten Wonogiri.

“kosala” JIK, 4(1), 47–55.

Jahari, A. B. (2005). Keluarga Sadar Gizi (kadarzi) Dalam Menuju Gizi Baik

Untuk Semua. Gizi, 28(1), 1–8.

Kemenkes. (2010). Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.

Kemenkes. (2012). Menkes: Ada Tiga Kelompok Permasalahan Gizi Di

Indonesia, 1–2. Retrieved from www.depkes.go.id

Page 71: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

57

Lapau, B. (2015). Metodologi penelitian kebidanan. Jakarta : Yayasan pustaka

obor indonesia

Lestari, T. P., Christiani, N., & Nirmasari, C. (2010). Hubungan Status Gizi

dengan Perkembangan Anak Usia 1-36 Bulan Di Jrobang Kelurahan Ngesrep

Kota Semarang.

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Nugroho, H. S. (2009). Denver Developmental Sreening Tes. Jakarta: EGC.

RISKESDAS. (2007). Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan . Jakarta: Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

RISKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan

Nasional 2013, 1–384. https://doi.org/1 Desember 2013

Rosela, E., Hastuti, T. P., & Triredjeki, H. (2017). Hubungan Status Gizi Dengan

Perkembangan Anak Usia 1 sampai 5 Tahun Di Kelurahan Tidar Utara, Kota

Magelang. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal

Nursing), 12(1), 27–37.

Suhardjo. (2010). Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta:

Kanisius.

Suherman. (2000). Buku saku perkembangan anak. Jakarta: EGC.

Sutiari, N. K., & Wulandari, D. A. R. (2011). Hubungan Status Gizi Waktu Lahir

Dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah di Desa

Peguyangan, Kota Denpasar. Jurnal Ilmu Gizi, 2(2), 109–117.

Sutomo, B., & Anggraini, D. Y. (2010). Menu Sehat Alami Untuk Batita & Balita.

Jakarta: Demedia.

Soetjiningsih. (2013). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Wauran, C. G., Kundre, R., & Wico, S. (2016). Hubungan Status Gizi Dengan

Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 1-3 Tahun Di Kelurahan

Bitung Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. E-Journal

Keperawatan, 4 Nomor 2(2).

Page 72: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

58

LAMPIRAN 1

INFORMED CONSENT

Kepada Yth Belopa Utara, September 2017

Calon Responden Penelitian

Di Tempat

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yulia Musniati

Nim : C121 13 001

Adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin Makassar sedang melakukan

penelitian dengan judul penelitian “Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan

Motorik Kasar, Motorik Halus, Personal Sosial, dan Bahasa pada anak usia 1-3

Tahun di Desa Lamunre Kecamatan Belopa Utara Kabupaten Luwu”

Penelitian ini tidak akan merugikan responden. Saya selaku peneliti yang

bernama Yulia Musniati akan merahasiakan identitas dan jawaban saudara sebagai

responden dalam penelitian ini. Bersama surat ini kami lampirkan lembar

persetujuan menjadi responden. Orang tua atau pengasuh dipersilahkan

menandatangani lembar persetujuan apabila anak anda bersedia secara sukarela

menjadi responden penelitian.

Besar harapan kami agar anda bersedia menjadi responden dalam

penelitian ini. Atas kesediaan dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(Peneliti)

Page 73: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

59

LAMPIRAN 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah diberikan penjelasan oleh peneliti dalam bahasa yang saya pahami,

untuk mempelajari tentang tujuan penelitian yang berjudul “ Hubungan Status

Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar, Motorik Halus, Personal Sosial,

dan Bahasa pada anak usia 1-3 Tahun di Desa Lamunre Kecamatan Belopa

Utara Kabupaten Luwu”. Maka saya menyatakan bersedia menjadi responden

untuk membantu dan berperan serta dalam kelancaran penelitian tersebut.

Makassar, 2017

Responden Peneliti

( ) (Yulia Musniati)

Page 74: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

60

LAMPIRAN 3

FORMULIR RESPONDEN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

KASAR, MOTORIK HALUS, PERSONAL SOSIAL, DAN BAHASA PADA

ANAK USIA 1-3 TAHUN DI DESA LAMUNRE KECAMATAN BELOPA

UTARA KABUPATEN LUWU”

Alamat Responden;

A. Identitas Ibu/Pengasuh

1. Nama :

2. Umur :

B. Identitas Anak

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis kelamin :

4. Berat Badan Lahir :

5. Berat Badan Sekarang :

6. Tinggi Badan :

Page 75: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

61

Page 76: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

62

LAMPIRAN 4

MASTER TABEL PENELITIAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN

MOTORIK KASAR, MOTORIK HALUS, PERSONAL SOSIAL, DAN BAHASA PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN

(Toddler) DI LUWU

kode

Kakrakteristik Responden Aspek Perkembangan

Perk.Toddler jenis kelamin Usia BBL BBS TB

Usia

Gestasi Status Gizi Mtr_Kasar Mtr_Halus

Personal

sosial Bahasa

Nominal Nominal Rasio Rasio Rasio Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal

1 perempuan 2 Tahun 4 Bulan 3100 10 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Caution Normal Normal

2 laki-laki 3 tahun 2 bulan 2900 13 95 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

3 perempuan 1 tahun 7 bulan 3200 9 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Delayed Normal

4 perempuan 1 tahun 8 bulan 2900 9 80 Normal Gizi Baik Advance Advance Caution Normal Normal

5 laki-laki 1 tahun 6 bulan 3000 8 78 Normal Gizi Kurang Normal Normal Delayed Delayed Suspek

6 perempuan 2 Tahun 4 Bulan 3000 11 83 Normal Gizi Baik Advance Normal Advance Normal Normal

7 laki-laki 1 tahun 3200 8 70 Normal Gizi Baik Advance Normal Advance Delayed Normal

8 perempuan 1 tahun 3300 8 70 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

9 perempuan 1 tahun 3000 9 70 Premature Gizi Baik Advance Normal Caution Normal Normal

10 perempuan 1 tahun 3200 8 70 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

11 perempuan 1 tahun 3000 8 70 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

Page 77: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

63

12 laki-laki 1 tahun 2 bulan 2900 9 75 Normal Gizi Baik Advance Normal Delayed Caution Normal

13 perempuan 1 tahun 1 bulan 3000 8 72 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

14 perempuan 1 tahun 1 bulan 2000 8 70 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

15 laki-laki 1 tahun 1 bulan 3200 9 73 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Normal Normal

16 perempuan 1 tahun 2800 9 75 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

17 perempuan 1 tahun 1 bulan 3000 9 70 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

18 laki-laki 1 tahun 1 bulan 2900 9 78 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Advance Normal

19 perempuan 1 tahun 3000 8 75 Normal Gizi Baik Advance Normal Caution Normal Normal

20 laki-laki 1 tahun 1 bulan 2700 9 75 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

21 laki-laki 1 tahun 3000 8 70 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Caution Normal

22 laki-laki 1tahun 5 bulan 3000 9 70 Premature Gizi Baik Advance Normal Caution Normal Normal

23 laki-laki 1 tahun 4 bulan 3000 10 78 Normal Gizi Baik Advance Caution Normal Normal Normal

24 perempuan 1 tahun 3 bulan 2800 9 73 Normal Gizi Baik Advance Normal Caution Caution Normal

25 perempuan 1 tahun 4 bulan 3200 10 75 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

26 perempuan 1 tahun 3 bulan 3200 9 70 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

27 laki-laki 1 tahun 2 bulan 3700 9 75 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

28 perempuan 1 tahun 4 bulan 3000 9 75 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

29 perempuan 1 tahun 3 bulan 2900 9 70 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Delayed Normal

30 laki-laki 1 tahun 2 bulan 3000 9 72 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

Page 78: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

64

31 laki-laki 1 tahun 2 bulan 2800 9 70 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Delayed Normal

32 perempuan 1 tahun 7 bulan 3200 11 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

33 laki-laki 1 tahun 8 bulan 3000 10 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

34 laki-laki 1 tahun 6 bulan 2800 10 75 Normal Gizi Baik Caution Caution Normal Caution Normal

35 perempuan 1 tahun 6 bulan 2200 10 75 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

36 perempuan 1 tahun 6 bulan 3200 11 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

37 perempuan 1 tahun 5 bulan 2900 10 75 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

38 perempuan 1 tahun 5 bulan 2600 11 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

39 laki-laki 1 tahun 5 bulan 3000 10 78 Normal Gizi Baik Advance Normal Caution Normal Normal

40 perempuan 1 tahun 4 bulan 3400 10 75 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

41 perempuan 1 tahun 4 bulan 3000 9 75 Normal Gizi Baik Caution Normal Caution Delayed Suspek

42 laki-laki 1 tahun 10 bulan 3000 11 80 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

43 perempuan 1 tahun 9 bulan 2800 11 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Caution Normal Normal

44 laki-laki 1 tahun 9 bulan 3000 10 78 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

45 perempuan 1 tahun 9 bulan 3000 11 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

46 perempuan 1 tahun 8 bulan 3500 10 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

47 laki-laki 1 tahun 7 bulan 2700 11 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

48 laki-laki 1 tahun 8 bulan 3500 12 90 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

49 perempuan 1 tahun 8 bulan 3000 11 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

Page 79: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

65

50 laki-laki 1 tahun 7 bulan 2800 12 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

51 laki-laki 1 tahun 7 bulan 3000 12 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Advance Caution Normal

52 perempuan 2 tahun 1 bulan 3200 16 85 Normal Gizi Lebih Advance Normal Advance Caution Normal

53 laki-laki 2 tahun 1 bulan 3000 16 83 Normal Gizi Lebih Advance Normal Caution Normal Normal

54 laki-laki 2 tahun 2 bulan 3200 11 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

55 laki-laki 2 tahun 1800 10 80 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

56 perempuan 2 tahun 3200 12 90 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

57 laki-laki 2 tahun 2600 10 83 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

58 laki-laki 1 tahun 11 bulan 3300 10 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

59 laki-laki 1 tahun 11 bulan 3300 10 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

60 laki-laki 1 tahun 11 bulan 3500 10 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

61 laki-laki 2 tahun 1 bulan 2800 11 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

62 perempuan 1 tahun 10 bulan 3000 10 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

63 laki-laki 2 tahun 2 bulan 2800 11 83 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

64 perempuan 2 tahun 2 bulan 3000 10 81 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

65 perempuan 2 Tahun 4 Bulan 2900 10 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Caution Normal Normal

66 laki-laki 2 Tahun 4 Bulan 3000 11 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

67 laki-laki 2 tahun 3 bulan 3100 11 90 Normal Gizi Baik Advance Caution Normal Normal Normal

68 perempuan 2 tahun 3 bulan 3000 10 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Delayed Normal

Page 80: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

66

69 laki-laki 2 Tahun 4 Bulan 3000 9 80 Premature Gizi Buruk Caution Normal Delayed Caution Suspek

70 laki-laki 2 tahun 3 bulan 3500 11 90 Normal Gizi Baik Caution Caution Delayed Normal Suspek

71 laki-laki 2 tahun 2 bulan 3000 11 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Caution Normal Normal

72 perempuan 2 tahun 3 bulan 3200 12 90 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Delayed Normal

73 laki-laki 2 tahun 2 bulan 3300 11 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

74 laki-laki 2 tahun 1 bulan 2600 10 80 Normal Gizi Baik Advance Caution Normal Normal Normal

75 perempuan 2 tahun 8 bulan 3000 12 92 Normal Gizi Baik Advance Caution Normal Normal Normal

76 laki-laki 2 tahun 7 bulan 3500 12 93 Normal Gizi Baik Advance Normal Caution Normal Normal

77 laki-laki 2 tahun 6 bulan 3000 11 90 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

78 laki-laki 2 tahun 6 bulan 2300 11 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

79 laki-laki 2 tahun 6 bulan 4000 12 90 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

80 laki-laki 2 tahun 6 bulan 3200 12 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

81 perempuan 2 tahun 5 bulan 3600 11 80 Normal Gizi Baik Advance Delayed Delayed Delayed Suspek

82 perempuan 1 tahun 2 bulan 3500 8 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Delayed Normal

83 laki-laki 2 tahun 2 bulan 2900 10 80 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

84 laki-laki 2 tahun 1 bulan 3000 11 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Delayed Normal

85 perempuan 2 Tahun 4 Bulan 3200 11 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

86 perempuan 2 tahun 6 bulan 2700 12 83 Normal Gizi Baik Normal Delayed Delayed Caution Suspek

87 perempuan 2 tahun 3 bulan 2900 10 82 Normal Gizi Baik Normal Delayed Caution Caution Suspek

Page 81: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

67

88 perempuan 1 tahun 5 bulan 2600 8 82 Premature Gizi Baik Advance Advance Normal Normal Normal

89 perempuan 1 tahun 6 bulan 3200 8 81 Normal Gizi Kurang Caution Normal Delayed Delayed Suspek

90 perempuan 1 tahun 7 bulan 2800 8 82 Normal Gizi Kurang Caution Delayed Caution Caution Suspek

91 laki-laki 1 tahun 9 bulan 3000 10 86 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Delayed Normal

92 laki-laki 2 tahun 3 bulan 3000 11 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Delayed Normal

93 perempuan 1 tahun 10 bulan 2700 10 81 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

94 perempuan 1 tahun 4 bulan 2600 10 80 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

95 perempuan 1 tahun 3 bulan 3200 9 79 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

96 laki-laki 1 tahun 2 bulan 2900 8 80 Normal Gizi Kurang Normal Caution Delayed Caution Suspek

97 perempuan 1 tahun 1 bulan 3600 7 75 Normal Gizi Kurang Normal Caution Delayed Delayed Suspek

98 perempuan 1 tahun 1 bulan 2800 7 80 Normal Gizi Kurang Normal Caution Delayed Delayed Suspek

99 perempuan 1 tahun 3000 7 78 Normal Gizi Kurang Normal Caution Delayed Delayed Suspek

100 laki-laki 1 tahun 3000 8 75 Premature Gizi Baik Advance Delayed Delayed Delayed Suspek

101 laki-laki 2 tahun 1 bulan 3200 12 85 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Normal Normal

102 perempuan 1 tahun 3500 7 73 Normal Gizi Kurang Normal Normal Delayed Delayed Suspek

103 laki-laki 3 tahun 3 bulan 3600 13 100 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

104 perempuan 3 tahun 4 bulan 3000 13 96 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Normal Normal

105 laki-laki 3 tahun 1 bulan 3200 14 98 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

106 laki-laki 3 tahun 2800 13 100 Normal Gizi Baik Normal Caution Delayed Normal Suspek

Page 82: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

68

107 laki-laki 3 tahun 2 bulan 3100 14 100 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Normal Normal

108 laki-laki 3 tahun 7 bulan 2900 14 95 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Delayed Normal

109 laki-laki 2 tahun 11 bulan 3300 12 90 Premature Gizi Baik Advance Normal Caution Delayed Normal

110 perempuan 2 tahun 9 bulan 3200 12 101 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

111 laki-laki 2 tahun 11 bulan 3000 13 101 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

112 laki-laki 2 tahun 10 bulan 3400 12 99 Normal Gizi Baik Advance Normal Delayed Caution Normal

113 laki-laki 2 tahun 11 bulan 3200 12 98 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Caution Normal

114 perempuan 2 tahun 10 bulan 3300 13 100 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

115 laki-laki 3 tahun 4 bulan 3000 14 100 Normal Gizi Baik Advance Delayed Caution Delayed Normal

116 laki-laki 2 tahun 11 bulan 3100 12 95 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

117 perempuan 3 tahun 3 bulan 3200 14 100 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

118 perempuan 3 tahun 4 bulan 3500 15 100 Normal Gizi Baik Advance Caution Caution Caution Suspek

119 perempuan 3 tahun 6 bulan 3200 16 103 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

120 perempuan 3 tahun 3 bulan 3300 14 100 Premature Gizi Baik Advance Normal Delayed Caution Suspek

121 laki-laki 3 tahun 3 bulan 3300 14 105 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Normal Normal

122 perempuan 3 tahun 3 bulan 2800 13 100 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

123 perempuan 3 tahun 3 bulan 3000 13 95 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

124 perempuan 3 tahun 5 bulan 2600 15 95 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

125 laki-laki 3 tahun 1 bulan 2900 12 95 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Normal Normal

Page 83: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

69

126 perempuan 3 tahun 3 bulan 2700 14 95 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Delayed Normal

127 perempuan 2 tahun 11 bulan 3200 14 97 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

128 perempuan 2 tahun 11 bulan 3100 16 99 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

129 laki-laki 3 tahun 5 bulan 2700 18 95 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Normal Normal

130 laki-laki 3 tahun 5 bulan 2900 14 95 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

131 perempuan 3 tahun 5 bulan 3100 15 96 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

132 laki-laki 3 tahun 5 bulan 3200 15 95 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Delayed Normal

133 laki-laki 3 tahun 4 bulan 2700 13 90 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

134 laki-laki 2 tahun 9 bulan 2800 10 85 Normal Gizi Kurang Advance Normal Normal Normal Normal

135 laki-laki 2 tahun 6 bulan 3500 14 95 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

136 laki-laki 3 tahun 3000 14 95 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

137 perempuan 2 tahun 5 bulan 3200 11 85 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

138 perempuan 2 tahun 7 bulan 3200 14 88 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Caution Normal

139 perempuan 1 tahun 8 bulan 2700 8 80 Normal Gizi Kurang Caution Caution Delayed Caution Suspek

140 laki-laki 2 tahun 2 bulan 3000 10 81 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

141 perempuan 2 tahun 3000 10 85 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Caution Normal

142 perempuan 1 tahun 2800 7 75 Normal Gizi Kurang Caution Caution Caution Delayed Suspek

143 laki-laki 2 tahun 1 bulan 1700 14 95 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

144 laki-laki 1 tahun 10 bulan 3500 10 82 Normal Gizi Baik Caution Normal Normal Normal Suspek

Page 84: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

70

145 perempuan 1 tahun 10 bulan 3300 10 82 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

146 laki-laki 2 Tahun 4 Bulan 2800 12 90 Normal Gizi Baik Caution Delayed Caution Caution Suspek

147 perempuan 1 tahun 6 bulan 2500 9 80 Premature Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

148 perempuan 2 tahun 10 bulan 2900 11 88 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

149 laki-laki 3 tahun 5 bulan 3200 13 99 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Normal Normal

150 laki-laki 3 tahun 4 bulan 2700 13 100 Normal Gizi Baik Advance Advance Normal Delayed Normal

151 perempuan 3 tahun 3 bulan 3000 13 95 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

152 perempuan 3 tahun 3 bulan 3100 13 93 Normal Gizi Baik Normal Normal Delayed Caution Suspek

153 perempuan 3 tahun 3000 14 99 Normal Gizi Baik Advance Normal Normal Normal Normal

Page 85: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

71

LAMPIRAN 5

ANALISIS DATA

1. Analisis Univariat

Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 76 49.7 49.7 49.7

Perempuan 77 50.3 50.3 100.0

Total 153 100.0 100.0

Page 86: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

72

Berat Badan Lahir

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1700 1 .7 .7 .7

1800 1 .7 .7 1.3

2000 1 .7 .7 2.0

2200 1 .7 .7 2.6

2300 1 .7 .7 3.3

2500 1 .7 .7 3.9

2600 6 3.9 3.9 7.8

2700 9 5.9 5.9 13.7

2800 15 9.8 9.8 23.5

2900 14 9.2 9.2 32.7

3000 43 28.1 28.1 60.8

3100 7 4.6 4.6 65.4

3200 27 17.6 17.6 83.0

3300 9 5.9 5.9 88.9

3400 2 1.3 1.3 90.2

3500 10 6.5 6.5 96.7

3600 3 2.0 2.0 98.7

3700 1 .7 .7 99.3

4000 1 .7 .7 100.0

Total 153 100.0 100.0

Page 87: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

73

Berat Badan Sekarang

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 7 5 3.3 3.3 3.3

8 16 10.5 10.5 13.7

9 21 13.7 13.7 27.5

10 31 20.3 20.3 47.7

11 25 16.3 16.3 64.1

12 18 11.8 11.8 75.8

13 13 8.5 8.5 84.3

14 15 9.8 9.8 94.1

15 4 2.6 2.6 96.7

16 4 2.6 2.6 99.3

18 1 .7 .7 100.0

Total 153 100.0 100.0

Page 88: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

74

Tinggi Badan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 70 12 7.8 7.8 7.8

72 2 1.3 1.3 9.2

73 3 2.0 2.0 11.1

75 15 9.8 9.8 20.9

78 6 3.9 3.9 24.8

79 1 .7 .7 25.5

80 31 20.3 20.3 45.8

81 4 2.6 2.6 48.4

82 5 3.3 3.3 51.6

83 5 3.3 3.3 54.9

85 16 10.5 10.5 65.4

86 1 .7 .7 66.0

88 2 1.3 1.3 67.3

90 10 6.5 6.5 73.9

92 1 .7 .7 74.5

93 2 1.3 1.3 75.8

95 14 9.2 9.2 85.0

96 2 1.3 1.3 86.3

97 1 .7 .7 86.9

98 2 1.3 1.3 88.2

99 4 2.6 2.6 90.8

100 10 6.5 6.5 97.4

101 2 1.3 1.3 98.7

103 1 .7 .7 99.3

105 1 .7 .7 100.0

Total 153 100.0 100.0

Page 89: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

75

Tinggi Badan/Umur (TB/U)

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat

Pendek

4 2.6 2.6 2.6

Pendek 24 15.7 15.7 18.3

Normal 122 79.7 79.7 98.0

Tinggi 3 2.0 2.0 100.0

Total 153 100.0 100.0

Page 90: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

76

2. Analisis Bivariat

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Status Gizi * Motorik

Kasar

153 100.0% 0 0.0% 153 100.0%

Status Gizi * Motorik

Halus

153 100.0% 0 0.0% 153 100.0%

Status Gizi * Personal

Sosial

153 100.0% 0 0.0% 153 100.0%

Status Gizi * Bahasa 153 100.0% 0 0.0% 153 100.0%

Status Gizi *

Perkembangan Toddler

153 100.0% 0 0.0% 153 100.0%

Status Gizi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Gizi Buruk 1 .7 .7 .7

Gizi Kurang 11 7.2 7.2 7.8

Gizi Baik 139 90.8 90.8 98.7

Gizi Lebih 2 1.3 1.3 100.0

Total 153 100.0 100.0

Page 91: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

77

Status Gizi * Motorik Kasar Crosstabulation

Motorik Kasar

Total Caution Normal Advance

Status Gizi Gizi Buruk Count 1 0 0 1

Expected Count .1 .1 .9 1.0

% of Total 0.7% 0.0% 0.0% 0.7%

Gizi Kurang Count 4 6 1 11

Expected Count .7 .7 9.6 11.0

% of Total 2.6% 3.9% 0.7% 7.2%

Gizi Baik Count 5 4 130 139

Expected Count 9.1 9.1 120.8 139.0

% of Total 3.3% 2.6% 85.0% 90.8%

Gizi Lebih Count 0 0 2 2

Expected Count .1 .1 1.7 2.0

% of Total 0.0% 0.0% 1.3% 1.3%

Total Count 10 10 133 153

Expected Count 10.0 10.0 133.0 153.0

% of Total 6.5% 6.5% 86.9% 100.0%

Correlations

Status Gizi Motorik Kasar

Spearman's rho Status Gizi Correlation Coefficient 1.000 .637

Sig. (1-tailed) . .000

N 153 153

Motorik Kasar Correlation Coefficient .637 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 153 153

Page 92: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

78

Correlations

Status Gizi Motorik Halus

Spearman's rho Status Gizi Correlation Coefficient 1.000 .297

Sig. (1-tailed) . .000

N 153 153

Motorik Halus Correlation Coefficient .297 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 153 153

Status Gizi * Motorik Halus Crosstabulation

Motorik Halus

Total Delayed Caution Normal Advance

Status Gizi Gizi Buruk Count 0 0 1 0 1

Expected Count .0 .1 .8 .1 1.0

% of Total 0.0% 0.0% 0.7% 0.0% 0.7%

Gizi Kurang Count 1 6 4 0 11

Expected Count .5 1.0 8.4 1.1 11.0

% of Total 0.7% 3.9% 2.6% 0.0% 7.2%

Gizi Baik Count 6 8 110 15 139

Expected Count 6.4 12.7 106.3 13.6 139.0

% of Total 3.9% 5.2% 71.9% 9.8% 90.8%

Gizi Lebih Count 0 0 2 0 2

Expected Count .1 .2 1.5 .2 2.0

% of Total 0.0% 0.0% 1.3% 0.0% 1.3%

Total Count 7 14 117 15 153

Expected Count 7.0 14.0 117.0 15.0 153.0

% of Total 4.6% 9.2% 76.5% 9.8% 100.0%

Page 93: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

79

Correlations

Status Gizi Personal Sosial

Spearman's rho Status Gizi Correlation Coefficient 1.000 .460

Sig. (1-tailed) . .000

N 153 153

Personal Sosial Correlation Coefficient .460 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 153 153

Status Gizi * Personal Sosial Crosstabulation

Personal Sosial

Total Delayed Caution Normal Advance

Status Gizi Gizi Buruk Count 1 0 0 0 1

Expected Count .1 .1 .7 .0 1.0

% of Total 0.7% 0.0% 0.0% 0.0% 0.7%

Gizi Kurang Count 8 2 1 0 11

Expected Count 1.3 1.4 8.0 .3 11.0

% of Total 5.2% 1.3% 0.7% 0.0% 7.2%

Gizi Baik Count 9 17 110 3 139

Expected Count 16.4 18.2 100.8 3.6 139.0

% of Total 5.9% 11.1% 71.9% 2.0% 90.8%

Gizi Lebih Count 0 1 0 1 2

Expected Count .2 .3 1.5 .1 2.0

% of Total 0.0% 0.7% 0.0% 0.7% 1.3%

Total Count 18 20 111 4 153

Expected Count 18.0 20.0 111.0 4.0 153.0

% of Total 11.8% 13.1% 72.5% 2.6% 100.0%

Page 94: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

80

Status Gizi * Bahasa Crosstabulation

Bahasa Total

Delayed Caution Normal Advance

Status Gizi Gizi Buruk Count 0 1 0 0 1

Expected

Count

.2 .3 .6 .0 1.0

% of Total 0.0% 0.7% 0.0% 0.0% 0.7%

Gizi

Kurang

Count 7 3 1 0 11

Expected

Count

1.9 2.9 6.1 .1 11.0

% of Total 4.6% 2.0% 0.7% 0.0% 7.2%

Gizi Baik Count 19 36 83 1 139

Expected

Count

23.6 37.2 77.2 .9 139.0

% of Total 12.4% 23.5% 54.2% 0.7% 90.8%

Gizi Lebih Count 0 1 1 0 2

Expected

Count

.3 .5 1.1 .0 2.0

% of Total 0.0% 0.7% 0.7% 0.0% 1.3%

Total Count 26 41 85 1 153

Expected

Count

26.0 41.0 85.0 1.0 153.0

% of Total 17.0% 26.8% 55.6% 0.7% 100.0

%

Page 95: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

81

Correlations

Status

Gizi Bahasa

Spearman's

rho

Status

Gizi

Correlation

Coefficient

1.000 .301

Sig. (1-tailed) . .000

N 153 153

Bahasa Correlation

Coefficient

.301 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 153 153

Status Gizi * Perkembangan Toddler Crosstabulation

Perkembangan Toddler

Total Suspek Normal

Status Gizi Gizi Buruk Count 1 0 1

Expected Count .2 .8 1.0

% of Total 0.7% 0.0% 0.7%

Gizi Kurang Count 10 1 11

Expected Count 1.7 9.3 11.0

% of Total 6.5% 0.7% 7.2%

Gizi Baik Count 13 126 139

Expected Count 21.8 117.2 139.0

% of Total 8.5% 82.4% 90.8%

Gizi Lebih Count 0 2 2

Expected Count .3 1.7 2.0

% of Total 0.0% 1.3% 1.3%

Total Count 24 129 153

Expected Count 24.0 129.0 153.0

% of Total 15.7% 84.3% 100.0%

Page 96: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

82

Correlations

Status Gizi

Perkembangan

Toddler

Spearman's

rho

Status Gizi Correlation

Coefficient

1.000 .579

Sig. (1-tailed) . .000

N 153 153

Perkembangan

Toddler

Correlation

Coefficient

.579 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 153 153

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Tinggi Badan/Umur

(TB/U) * Motorik Kasar

153 100.0% 0 0.0% 153 100.0%

Tinggi Badan/Umur

(TB/U) * Motorik Halus

153 100.0% 0 0.0% 153 100.0%

Tinggi Badan/Umur

(TB/U) * Personal Sosial

153 100.0% 0 0.0% 153 100.0%

Tinggi Badan/Umur

(TB/U) * Bahasa

153 100.0% 0 0.0% 153 100.0%

Tinggi Badan/Umur

(TB/U) * Perkembangan

Toddler

153 100.0% 0 0.0% 153 100.0%

Page 97: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

83

Motorik Kasar * Tinggi Badan/Umur (TB/U) Crosstabulation

Tinggi Badan/Umur (TB/U)

Total Sangat Pendek Pendek Normal Tinggi

Motorik Kasar Caution Count 1 1 8 0 10

% of

Total

0.7% 0.7% 5.2% 0.0% 6.5%

Normal Count 0 1 9 0 10

% of

Total

0.0% 0.7% 5.9% 0.0% 6.5%

Advance Count 3 22 105 3 133

% of

Total

2.0% 14.4% 68.6% 2.0% 86.9%

Total Count 4 24 122 3 153

% of

Total

2.6% 15.7% 79.7% 2.0% 100.0%

Page 98: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

84

Motorik Halus * Tinggi Badan/Umur (TB/U) Crosstabulation

Tinggi Badan/Umur (TB/U)

Total

Sangat

Pendek Pendek Normal Tinggi

Motorik

Halus

Delayed Count 0 2 5 0 7

% of

Total

0.0% 1.3% 3.3% 0.0% 4.6%

Caution Count 0 2 12 0 14

% of

Total

0.0% 1.3% 7.8% 0.0% 9.2%

Normal Count 4 19 91 3 117

% of

Total

2.6% 12.4% 59.5% 2.0% 76.5%

Advance Count 0 1 14 0 15

% of

Total

0.0% 0.7% 9.2% 0.0% 9.8%

Total Count 4 24 122 3 153

% of

Total

2.6% 15.7% 79.7% 2.0% 100.0%

Page 99: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

85

Personal Sosial * Tinggi Badan/Umur (TB/U) Crosstabulation

Tinggi Badan/Umur (TB/U)

Total Sangat Pendek Pendek Normal Tinggi

Personal Sosial Delayed Count 1 2 15 0 18

% of

Total

0.7% 1.3% 9.8% 0.0% 11.8%

Caution Count 1 0 19 0 20

% of

Total

0.7% 0.0% 12.4% 0.0% 13.1%

Normal Count 2 21 85 3 111

% of

Total

1.3% 13.7% 55.6% 2.0% 72.5%

Advance Count 0 1 3 0 4

% of

Total

0.0% 0.7% 2.0% 0.0% 2.6%

Total Count 4 24 122 3 153

% of

Total

2.6% 15.7% 79.7% 2.0% 100.0%

Page 100: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

86

Bahasa * Tinggi Badan/Umur (TB/U) Crosstabulation

Tinggi Badan/Umur (TB/U)

Total

Sangat

Pendek

Pende

k

Norma

l Tinggi

Bahasa Delayed Count 1 6 19 0 26

% of

Total

0.7% 3.9% 12.4% 0.0% 17.0%

Caution Count 1 5 34 1 41

% of

Total

0.7% 3.3% 22.2% 0.7% 26.8%

Normal Count 2 13 68 2 85

% of

Total

1.3% 8.5% 44.4% 1.3% 55.6%

Advance Count 0 0 1 0 1

% of

Total

0.0% 0.0% 0.7% 0.0% 0.7%

Total Count 4 24 122 3 153

% of

Total

2.6% 15.7% 79.7% 2.0% 100.0

%

Perkembangan Toddler * Tinggi Badan/Umur (TB/U) Crosstabulation

Tinggi Badan/Umur (TB/U)

Total

Sangat

Pendek

Pende

k

Norm

al

Tingg

i

Perkembangan

Toddler

Suspe

k

Count 1 3 20 0 24

% of

Total

0.7% 2.0% 13.1% 0.0% 15.7%

Norm

al

Count 3 21 102 3 129

% of

Total

2.0% 13.7% 66.7% 2.0% 84.3%

Total Count 4 24 122 3 153

% of

Total

2.6% 15.7% 79.7% 2.0% 100.0

%

Page 101: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

87

LAMPIRAN 6

Page 102: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

88

Page 103: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

89

Page 104: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

90

Page 105: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

91

Page 106: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

92

Page 107: skripsi hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal sosial

93