Skripsi Hikmah Hasanah

download Skripsi Hikmah Hasanah

of 190

Transcript of Skripsi Hikmah Hasanah

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    1/190

    i

    PENGARUH TOTAL QUALI TY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA

    MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN

    SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

    (Studi Empiris pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta

    dan Tangerang)

    Oleh:

    Hikmah Hasanah

    NIM: 109082000029

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1434 H/2013M

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    2/190

    ii

    PENGARUH TOTAL QUALI TY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA

    MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN

    SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

    (Studi Empiris pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta

    dan Tangerang)

    Skripsi

    Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

    Oleh:

    Hikmah Hasanah

    NIM: 109082000029

    Di Bawah Bimbingan

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1434 H/2013M

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    3/190

    iii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

    Hari ini, Senin 29 Juli 2013 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

    1. Nama : Hikmah Hasanah

    2. NIM : 109082000029

    3. Jurusan : Akuntansi

    4. Judul Skripsi :Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja

    Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem

    Penghargaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris

    pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta

    dan Tangerang)

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

    bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

    mahasiswa di atas dinyatakan lulus dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan

    ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

    Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 29 Juli 2013

    1. Zuhairan Yunmi Yunan., M.Sc

    NIP. 19800416 200912 1 002

    2. Dr. Rini., Ak. CA

    NIP. 19760315 200501 2 001

    3. Fitri Damayanti., M.Si

    NIP. 19810731 200604 2 003

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    4/190

    iv

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

    Hari ini, Rabu 18 September 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

    1. Nama : Hikmah Hasanah

    2. NIM : 109082000029

    3. Jurusan : Akuntansi

    4. Judul Skripsi :Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja

    Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem

    Penghargaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris

    pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta

    dan Tangerang)

    Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

    bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa di

    atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

    memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 18 September 2013

    1. Yulianti, SE.,M.Si

    NIP. 19820318 201101 2 001

    2. Hepi Prayudiawan, SE, Ak.,MM

    NIP. 19720516 200901 1 006

    3. Fitri Damayanti., M.Si

    NIP. 19810731 200604 2 003

    4. Dr. Rini., Ak. CA

    NIP. 19760315 200501 2 002

    5. Yessi Fitri, SE, Ak.,M.Si

    NIP. 19760924 200604 2 002

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    5/190

    v

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

    Yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama Mahasiswa : Hikmah Hasanah

    Nomor Induk Mahasiswa : 109082000029

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

    Jurusan : Akuntansi

    Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

    1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

    mempertanggungjawabkan

    2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

    3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

    atau tanpa izin pemilik karya

    4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

    5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya

    ini

    Jikalau kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

    melalui pembuktian yang dapat mempertanggungjawabkan, ternyata memang

    ditemui bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

    untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    6/190

    vi

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    I. IDENTITAS PRIBADI

    Nama : Hikmah Hasanah

    Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Februari 1992

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Nama Ayah : Lukman

    Nama Ibu : Wiwik Indrati

    Anak ke : 2 dari 2 bersaudara

    Alamat : Komplek Pinang Indah, Jalan Hidup Baru V

    Blok A49B No 11 RT 008 RW 01 Pinang

    Tangerang 15145

    Nomor Telepon : 0896- 52044675 / 0812-84481379

    Email : [email protected]

    II. RIWAYAT PENDIDIKAN

    1997-2003 : SD Negeri Bojong 2, Tangerang

    2003-2006 : SMP Negeri 3 Ciledug, Tangerang

    2006-2009 : SMA Negeri 90, Jakarta

    2009-2013 : S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    7/190

    vii

    III. PENGALAMAN ORGANISASI

    2007 : OSIS SMAN 90 Jakarta

    2008 : Ketua Teater Sembilu SMAN 90 Jakarta

    2009 : Peserta Paduan Suara Propesa UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta

    2010 : Peserta Internal Accounting Competition

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    8/190

    viii

    THE INF LUENCE OF TOTAL QUALI TY MANAGEMENT TO

    MANAGERIAL PERFORMANCE WITH PERFORMANCE

    MEASUREMENT SYSTEM AND REWARD SYSTEM AS MODERATEDVARIABLES

    (Empir ical Study at Accounti ng Staff Services Companies in Jakar ta and

    Tangerang)

    By: Hikmah Hasanah

    ABSTRACT

    The purpose of this research is to test empirically the influence of total

    quality management to managerial performance with performance measurement

    system and reward system as moderated variables, empirical study at accountingstaff division in services companies in Jakarta and Tangerang.

    The data was collected by distributing questionnaires with conveniences

    sampling to the respondents. Samples used in this study are staff at accounting

    division with a total sample of 7 services companies of 80 respondent. The method

    analysis used in this study is multiple regression analysis.

    From the results of multiple regression, is one hypothesis that influence to

    managerial performance: 1) total quality management significantly influence on

    managerial performance. Meanwhile, two more hypothesis with moderated

    regression analysis is not influence to managerial performance, that is: 2)

    performance measurement system and TQM interaction have no significant

    influence to the managerial performance. 3) reward system and TQM interaction

    have no significant influence to the managerial performance.

    Keywords: Total quality management, measurement performance system, reward

    system, manajerial performance and multiple regression analysis.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    9/190

    ix

    PENGARUH TOTAL QUALI TY MANAGEMENTTERHADAP KINERJA

    MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN

    SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING(Studi Empiris pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Jakarta dan

    Tangerang)

    Oleh: Hikmah Hasanah

    ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh total

    quality management terhadap kinerja manajerial dengan sistem pengukuran

    kinerja dan sistem penghargaan (reward) sebagai variabel moderating, studi

    empiris pada staf divisi akuntansi perusahaan jasa di Jakarta dan Tangerang.

    Data disebar dan dikumpulkan dengan teknik convenience samplingkepadapara responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah para staf di

    divisi akuntansi pada 7 perusahaan jasa dengan total 80 responden. Metode

    analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

    Dari hasil regresi berganda, menghasilkan satu hipotesis yang menunjukkan

    pengaruhnya terhadap kinerja manajerial, yaitu: 1) TQM berpengaruh signifikan

    terhadap kinerja manajerial. Sementara itu, dari hasil analisis regresi moderasi

    menunjukkan dua hipotesis yang tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial,

    yaitu: 2) Interaksi TQM dan sistem pengukuran kinerja tidak berpengaruh

    signifikan terhadap kinerja manajerial, 3) Interaksi TQM dan sistem penghargaan

    (reward)tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

    Kata Kunci: Total quality management, sistem pengukuran kinerja, sistem

    penghargaan (reward), kinerja manajerial dan analisis regresi

    berganda.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    10/190

    x

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas barokah yang selalu

    diberikan-Nya. Maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

    Pengaruh Total Qual ity Management terhadap Kinerja Manajerial dengan

    Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan sebagai Variabel

    Moderating. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi

    Muhammad SAW, Sang Teladan yang membawa kita ke zaman yang penuhdengan kebaikan.

    Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagaisalah satu

    syarat dalam menempuh studi S1 untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

    jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis

    menyadari sepenuhnya karya ini tidak terlepas dari bantuan dan doa, dari berbagai

    pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya

    atas bantuan dan doa kepada:

    1. Kedua orangtua saya yang sangat saya cintai, yang senantiasa memberikan

    kasih, sayang, doa dan dengan sabar memberikan semangat baik moral

    maupun materil kepada saya, karena tanpa mereka, saya tidak akan mampu

    menyelesaikan penelitian ini.

    2. Kakak dan keponakan saya yang turut membantu dan menyemangati saya

    dalam menyelesaikan penelitian ini.

    3. Kakak sepupu saya yang turut membantu saya dalam menyelesaikan

    penelitian ini serta keluarga besar yang telah mendoakan dan memberikan

    semangat.

    4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.

    5. Ibu Dr. Rini., Ak. CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.

    6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM selaku Sekretaris Jurusan

    Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    11/190

    xi

    7. Ibu Dr. Rini., Ak. CA, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah bersedia

    meluangkan waktunya dan dengan sabar memberikan bimbingan serta

    petunjuk yang sangat membanu saya dalam menyelesaikan penelitian ini.

    8. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si., selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah

    menuntun dan mengarahkan dengan kesabaran dan penuh perhatian terhadap

    saya agar dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

    9. Seluruh penguji sidang komprehensif dan sidang skripsi yang telah sabar

    dalam menguji saya dan memberikan banyak masukan demi kemajuan

    penelitian ini.

    10. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Jurusan Akuntansi,

    terima kasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan kepada saya yang menjadi

    bekal saya dalam mengarungi dunia kerja maupun dunia akademik lainnya.

    11. Seluruh manajer dan staf divisi akuntansi Bank Syariah Mandiri, Bank

    BCA, Aryaduta Hotel Jakarta, PT. Indokoneksi Investama, PT. Paradotama

    Cipta Sarana, PT. PLN (Persero) dan Mayapada Hospital yang telah saya

    jadikan sampel atas penelitian ini, atas partisipasi mereka lah sehingga

    penulis dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik.

    12. Fachri Bustomi, yang selalu setia menemani dan memberikan pertolongan

    disaat dibutuhkan, serta tiada henti memberikan semangat juga keceriaan

    kepada saya sampai penelitian ini selesai dibuat. Untuknya diucapkan

    banyak terima kasih.

    13. Sahabat tercinta, Lira Azhimatinnur Riansah yang bersedia menjadi tempat

    berkeluh kesah, bersedia membantu, memberikan masukan, dan menemani

    saya hingga penelitian ini selesai dibuat.

    14. Kedua sahabat tersayang, Chairunnisa Abidin dan Nurul Mauliya yang tiada

    henti memberikan semangat kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan

    penelitian ini.

    15. Teman seperjuangan Akuntansi A 2009, terutama untuk Ranti, Efi dan Vivi

    yang telah memberikan banyak bantuan dan masukan dalam pembuatan

    skripsi ini.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    12/190

    xii

    16. Teman Akuntansi 2009, Melina dan Fadlun yang telah membantu saya

    dalam penelitian ini dan dengan sabar memberikan masukan kepada saya.

    17. Seluruh teman-teman Akuntansi A 2009, khususnya konsentrasi akuntansi

    manajemen dan seluruh teman Akuntansi 2009 yang telah memberikan doa

    dan semangat kepada saya sehingga saya mampu menyelesaikan penelitian

    ini. Sukses untuk kita semua.

    18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

    atas selesainya Skripsi ini.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

    sehingga dengan senang hati, saya menerima segala kritik dan saran-saran yang

    sifatnya membangun dalam hubungannya dengan penulisan skripsi ini. Akhir

    kata, saya mengharapkan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

    Amin.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Jakarta, September 2013

    (Hikmah Hasanah)

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    13/190

    xiii

    DAFTAR ISI

    Keterangan Halaman

    Halaman Judul ........................................................................................... i

    Lembar Pengesahan Skripsi .......................................................................... ii

    Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................... iii

    Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................... iv

    Lembar Pernyataan Keaslian Skrispi .......................................................... v

    Daftar Riwayat Hidup .................................................................................... vi

    Abstract ......................................................................................................... viii

    Abstrak ......................................................................................................... ix

    Kata Pengantar .............................................................................................. x

    Daftar Isi ....................................................................................................... xiii

    Daftar Tabel .................................................................................................... xix

    Daftar Gambar ............................................................................................... xx

    Daftar Lampiran ............................................................................................ xxi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ............................................................................ 1

    B. Perumusan Masalah .................................................................... 10

    C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10

    D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 11

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teoritis ......................................................................... 13

    1. Total Quality Management..................................................... 13

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    14/190

    xiv

    a. Pengertian Total Quality Management............................... 13

    b. Karakteristik Total Quality Management........................... 15

    c. KonsepTotal Quality Management.................................... 19

    d. Prinsip Total Quality Management.................................... 20

    e. Elemen PendukungTotal Quality Management................. 24

    2. Sistem Pengukuran Kinerja ..................................................... 28

    a. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja .............................. 28

    b. Konsep Sistem Pengukuran Kinerja ................................... 31

    c. Manfaat Sistem Pengukuran Kinerja .................................. 32

    d. Karakteristik Sistem Pengukuran Kinerja yang Efektif ..... 33

    3. Sistem Penghargaan (reward)................................................. 34

    a. Pengertian Sistem Penghargaan .......................................... 34

    b. Penggolongan Sistem Penghargaan .................................... 34

    c. Penerapan Sistem Penghargaan .......................................... 37

    d. Kriteria untuk Mengevaluasi Sistem Penghargaan ............ 37

    e. Tujuan Sistem Penghargaan (Kompensasi) ........................ 38

    4. Kinerja Manajerial .................................................................. 41

    B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 44

    C. Kerangka Pikir ............................................................................ 48

    D. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ................ 50

    1. Pengaruh Penerapan TQM terhadap Kinerja Manajerial ........ 50

    2. Pengaruh Penerapan Interaksi TQM dan Sistem Pengukuran

    Kinerja terhadap Kinerja Manajerial ...................................... 51

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    15/190

    xv

    3. Pengaruh Penerapan Interaksi TQM dan Sistem Penghargaan

    terhadap Kinerja Manajerial ................................................... 52

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 55

    B. Metode Penentuan Sampel........................................................ 55

    C. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 56

    D. Sumber Data ............................................................................. 56

    E. Jenis Data .................................................................................. 57

    F. Prosedur Penelitian .................................................................... 57

    G. Metode Pengolahan Data .......................................................... 59

    1. Statistik Deskriptif ................................................................ 59

    2. Uji Kualitas Data .................................................................. 59

    a. Uji Validitas ..................................................................... 59

    b. Uji Reliabilitas ................................................................. 60

    3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 60

    a. Multikolonieritas .............................................................. 60

    b. Heteroskedastisitas ........................................................... 61

    c. Uji Normalitas .................................................................. 62

    4. Uji Hipotesis ......................................................................... 62

    a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda .................. 62

    1) Penerapan TQM berpengaruh signifikan terhadap

    Kinerja Manajerial ...................................................... 63

    (a) Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 63

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    16/190

    xvi

    (b) Uji Regresi Parsial (Uji t) ..................................... 63

    b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderasi (Moderated

    Regression Analysis- MRA) ............................................ 64

    1) Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem

    Pengukuran Kinerja berpengaruh signifikan terhadap

    Kinerja Manajerial ...................................................... 64

    (a) Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 64

    (b) Uji Regresi Parsial (Uji t) ..................................... 65

    2) Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem

    Penghargaan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

    Manajerial ................................................................... 65

    (a) Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 65

    (b) Uji Regresi Parsial (Uji t) ..................................... 66

    H. Operasional Variabel

    1. TQM (Variabel Independen) ................................................ 66

    2. Sistem Pengukuran Kinerja (Variabel Moderating) ............. 67

    3. Sistem Penghargaan (Variabel Moderating) ......................... 67

    4. Kinerja Manajerial (Variabel Dependen) ............................. 68

    I. Tabel Operasional Variabel........................................................ 68

    BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................ 72

    1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 72

    2. Karakteristik Responden Penelitian ...................................... 73

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    17/190

    xvii

    a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 74

    b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................... 74

    c. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ....... 75

    d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Kerja ................... 76

    B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................. 76

    1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................ 76

    2. Hasil Uji Kualitas Data ......................................................... 78

    a. Hasil Uji Validitas ............................................................ 78

    b. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................ 81

    3. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................... 83

    a. Hasil Uji Multikolonieritas............................................... 83

    b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................... 84

    c. Hasil Uji Normalitas......................................................... 86

    4. Uji Hipotesis ......................................................................... 88

    a. Hasil Uji Regresi Berganda .............................................. 88

    1) Penerapan TQM berpengaruh signifikan terhadap

    Kinerja Manajerial ...................................................... 88

    (a) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R

    2

    ) ................... 88

    (b) Hasil Uji Regresi Parsial (Uji t) ............................ 89

    b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderasi (Moderated

    Regression Analysis- MRA) ............................................ 90

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    18/190

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    19/190

    xix

    DAFTAR TABEL

    No Keterangan Halaman

    2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 44

    3.1 Operasional Variabel .............................................................................. 69

    4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian .......................................................... 72

    4.2 Data Sampel Penelitian ........................................................................... 73

    4.3 Karakteristik Responden ......................................................................... 74

    4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 77

    4.5 Hasil Uji Validitas TQM ......................................................................... 78

    4.6 Hasil Uji Validitas Sistem Pengukuran Kinerja ...................................... 79

    4.7 Hasil Uji Validitas Sistem Penghargaan ................................................. 79

    4.8 Hasil Uji Validitas Kinerja Manajerial ................................................... 80

    4.9 Hasil Uji Reliabilitas TQM ..................................................................... 81

    4.10 Hasil Uji Reliabilitas Sistem Pengukuran Kinerja .................................. 81

    4.11 Hasil Uji Reliabilitas Sistem Penghargaan ............................................. 82

    4.12 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial ............................................... 82

    4.13 Hasil Uji Multikolonieritas ..................................................................... 83

    4,14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R

    2

    ) Variabel X1dan Y ....................... 88

    4.15 Hasil Uji Statistik t Variabel X1dan Y ................................................... 89

    4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X2dan Y ................. 91

    4.17 Hasil Uji Statistik t Variabel X1, X2dan Y.............................................. 92

    4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X3dan Y ................. 94

    4.19 Hasil Uji Statistik t Variabel X1, X3dan Y.............................................. 94

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    20/190

    xx

    DAFTAR GAMBAR

    No Keterangan Halaman

    2.1 Manfaat Total Quality Management....................................................... 24

    2.2 Skema Kerangka Pemikiran .................................................................... 49

    2.3 Model Pengaruh TQM terhadap Kinerja Manajerial .............................. 51

    2.4 Model Pengaruh Interaksi antara TQM dan Sistem Pengukuran

    Kinerja terhadap Kinerja Manajerial ..................................................... 52

    2.5 Model Pengaruh Interaksi antara TQM dan Sistem Penghargaan

    terhadap Kinerja Manajerial ................................................................... 54

    4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot ............ 85

    4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ................................ 87

    4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram .......................... 87

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    21/190

    xxi

    DAFTAR LAMPIRAN

    No Keterangan Halaman

    1 Surat Izin Penelitian ................................................................................ 105

    2 Kuesioner Penelitian ............................................................................... 113

    3 Surat Keterangan dari Perusahaan .......................................................... 121

    4 Data dan Jawaban Responden ................................................................. 129

    5 Hasil Pengujian Data............................................................................... 142

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    22/190

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    23/190

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perubahan lingkungan dari lingkup lokal menjadi global menyebabkan

    terjadinya perubahan dihampir semua sektor kehidupan. Adanya keharusan

    untuk penyesuaian situasi secara global, membuat manajer tidak hanya

    mengacu pada situasi lokal, nasional ataupun regional, namun harus mampu

    bersaing secara internasional. Sikap perusahaan untuk menghadapi hal ini

    hanya ada satu, yaitu ikut mengalami perubahan baik secara struktural

    maupun sumber daya yang dimiliki. Salah satu cara yang bisa ditempuh oleh

    perusahaan adalah dengan membenahi sumber daya manusia yang

    dimilikinya agar bisa bertahan dalam persaingan jangka panjang (Samuel,

    2003:73).

    Di samping melakukan peningkatan kinerja atau sumber daya

    manusianya, perusahaan juga dituntut untuk peningkatan kualitas produk dan

    jasa yang dihasilkan agar mampu bersaing dalam persaingan global. Dalam

    meningkatkan kualitas produk dan jasa, perusahaan harus melakukan

    peningkatan dari segi kualitas, inovasi, kreatifitas, dan produktifitas secara

    konsisten agar dapat menghasilkan produk akhir yang bernilai positif lebih

    tinggi serta jasa yang pelayanannya lebih baik sehingga dapat memenuhi

    kepuasan para pelanggan. Peningkatan kualitas dalam aspek produk dan jasa

    serta aspek manajemen dapat membawa organisasi mampu bertahan di

    lingkungan bisnis global (Tjiptono dan Diana, 2001:64).

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    24/190

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    25/190

    3

    and motion study) untuk pekerjaan manual. Beliau memperoleh gelar Bapak

    Manajemen Ilmiah (The Father of Scientific Management). Dalam bukunya

    tersebut Taylor menjelaskan beberapaelemen tentang teori manajemen, yaitu:

    1) Setiap orang harus mempunyai tugas yang jelas dan harus diselesaikan

    dalam satu hari 2) Pekerjaan harus memiliki peralatan yang standar untuk

    menyelesaikan tugas yang menjadi bagiannya 3) Bonus dan intensif wajar

    diberikan kepada yang berprestasi maksimal 4) Penalti yang merupakan

    kerugian bagi pekerjaan yang tidak mencapai sasaran yang telah ditentukan

    (personal loss). Dalam hal ini, Taylor memisahkan perencanaan dari

    perbaikan kerja. Dengan demikian, dia memisahkan pekerjaan dari tanggung

    jawab untuk memperbaiki kinerja (Natha, 2008:2).

    Setelah penerapan tentang konsep mutu terpadu muncul, maka lahirlah

    sebuah ide akan pengembangan untuk meningkatkan mutu secara total

    (keseluruhan). Konsep ini dikenal dengan total quality management. TQM

    bermula di Amerika Serikat (AS) selama perang dunia ke 2 (dua), ketika ahli

    statistik AS, Edward Deming menolong para insinyur dan teknisi untuk

    menggunakan teori statistik guna memperbaiki kualitas produksi. Setelah

    perang, teorinya banyak diremehkan oleh perusahaan Amerika. Kemudian

    Deming pergi ke Jepang, dimana dia mengajarkan pemimpin bisnis top pada

    Statistical Quality Control bahwa mereka dapat membangun negaranya jika

    mengikuti nasehatnya. Meskipun banyak dari ide tersebut berawal di Amerika

    Serikat, namun sebagian besar perusahaan Jepang yang mengimplementasikan

    dan memperbaikinya dari tahun 1950 an. Seperti halnya pendekatan kualitas

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    26/190

    4

    teknis, TQM juga menekankan pada pentingnya input namun

    mengembangkannya dari kompetensi teknis juga termasuk pentingnya

    motivasi orang dan kemampuannya untuk bekerja dalam tim dalam rangka

    memecahkan persoalan (Purwanto, 2002:1).

    TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang

    mencoba memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus

    menerus terhadap produk barang dan jasa, sumber daya manusia, proses dan

    lingkungannya, baik yang didorong oleh kekuatan eksternal maupun internal

    organisasi (Tjiptono dan Diana, 2001:328). Berdasarkan TQM, tolak ukur

    keberhasilan usaha bertumpu pada kepuasan pelanggan atas barang atau jasa

    yang diterimanya. Untuk dapat diperoleh dan mempertahankan kelangsungan

    hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan bebas dan kompetitif,

    diperlukan suatu komitmen perusahaan yang mengarah kepada kepuasan

    pelanggan, dimana mutu merupakan faktor utama yang mempengaruhi pilihan

    konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa. Mutu juga merupakan

    sesuatu kekuatan yang dapat menghasilkan keberhasilan perusahaan

    (Prawirosentono, 2007:3).

    Sistem TQM ditentukan oleh CEO/ pimpinan puncak yang harus terlibat

    dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya, karena CEO dan manajer senior

    organisasi perusahaan yang menentukan strategi usaha, produk/jasa apa yang

    akan diproduksi dan menentukan pasar konsumen yang akan memakai produk

    atau jasa tersebut. Artinya ialah bahwa kebijaksanaan aplikasi sistem TQM

    secara mendasar ditentukan dalam ruang rapat direksi (boardroom)dan bukan

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    27/190

    5

    tingkat lantai kerja (floor) karyawan. Dengan demikian jelas bahwa strategi

    mencapai tujuan TQM secara mendasar sejak awal harus dilaksanakan dengan

    komitmen penuh oleh para CEO beserta seluruh eselon manajemen puncak,

    kemudian menyusul semua tingkat manajemen madya dan manajemen

    operasional (Suprantiningrum, 2002:11).

    Pada hakikatnya, TQM adalah sistem pengendalian mutu yang

    didasarkan pada filosofi bahwa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan

    sebaik-baiknya adalah hal yang utama dalam setiap usaha, termasuk dalam

    kaitannya dengan pengelolaan organisasi pelayanan jasa. Implikasi pengertian

    dasar ini ialah bahwa organisasi yang bergerak di bidang pelayanan jasa

    dipandang sebagai industri jasa. Artinya, ada pelanggan-pelanggan yang harus

    dilayani dengan kadar yang bermutu. Definisi mutu dalam perusahaan jasa

    berpusat pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

    penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas jasa adalah

    tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Apabila jasa yang

    diterima sesuai dengan yang diharapakan, maka kualitas jasa dipersepsikan

    baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan,

    maka kualitas jasa dipersepsikan ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih

    rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dianggap buruk (Fandy

    dalam Hapsari, 2008:22).

    Mengacu pada pengertian tersebut maka konsep kualitas jasa adalah suatu

    daya tanggap dan realitas dari jasa yang diharapkan pelanggan terhadap jasa

    yang diberikan perusahaan. Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    28/190

    6

    pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa kualitas

    yang baik bukanlah berdasarkan persepsi penyediaan jasa, melainkan

    berdasarkan persepsi pelanggan (Hapsari, 2008:23).

    Penerapan TQM dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa

    manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing

    perusahaan yang bersangkutan. Penerapan TQM yang terencana dan terarah

    diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan produktifitas dan kinerja

    karyawan (Poernomo, 2006:103).

    Selain penerapan TQM, perusahaan juga perlu menerapkan sistem

    akuntansi manajemen sebagai mekanisme untuk memotivasi dan

    mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara yang memaksimalkan

    kesejahteraan organisasi dan karyawan. Sistem akuntansi manajemen yang

    digunakan dalam penelitian ini meliputi sistem pengukuran kinerja dan sistem

    penghargaan (Narsa dan Yuniawati, 2003:19).

    Di dalam organisasi modern, pengukuran kinerja memberikan

    mekanisme penting bagi karyawan untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan

    dan standar-standar kinerja dan memotivasi kinerja individu diwaktu

    selanjutnya. Pengukuran kinerja memberikan basis bagi keputusan-keputusan

    yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan transfer dan

    kondisi-kondisi kepegawaian lainnya. Penerapan sistem pengukuran kinerja

    pada suatu perusahaan adalah guna mengetahui karakteristik dan kualitas

    kinerja serta mengidentifikasikan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk

    melakukan perbaikan dalam rangka peningkatan kerja. Semakin sering suatu

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    29/190

    7

    perusahaan tersebut melakukan pengukuran kinerja pada karyawannya maka

    perusahaan akan lebih meningkatkan kinerja pada karyawannya, sehingga

    dengan meningkatnya kinerja, maka mutu yang menjadi tujuan utama akan

    dapat tercapai (Ismunawan, 2010:27).

    Sistem penghargaan (reward) penting diterapkan di perusahaan agar

    memotivasi para karyawannya karena penghargaan yang diberikan oleh

    perusahaan sangat mempengaruhi produktivitas dan tendensi para karyawan

    untuk tetap bersama organisasi atau mencari pekerjaan lainnya. Semakin besar

    perhatian perusahaan terhadap kebutuhan karyawannya maka perusahaan

    tersebut akan mendapat timbal balik yang sesuai, yaitu maksimalisasi dalam

    produktivitas kerja (Narsa dan Yuniawati, 2003:19).

    Apabila harapan para karyawan mengenai kompensasi yang demikian

    dapat diwujudkan oleh perusahaan, maka para karyawan akan merasa

    diperlakukan secara adil oleh perusahaan. Menurut Siagian (1995) dalam

    Muljani (2002:111), rasa keadilan dapat membuat karyawan menjadi puas

    terhadap kompensasi yang diterimanya. Sebaliknya, pihak perusahaan juga

    berharap bahwa kepuasan yang dirasakan oleh karyawan akan mampu

    memotivasi karyawan tersebut untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga

    tujuan perusahaan dapat tercapai. Apabila hal ini dapat terwujud, sebenarnya

    bukan hanya tujuan perusahaan yang tercapai, namun kebutuhan karyawan

    juga akan terpenuhi.

    Sistem reward atau kompensasi selain dapat meningkatkan kinerja

    manajerial, juga dapat menurunkan kinerja manajerialapabila mereka merasa

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    30/190

    8

    bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan hasil kerja

    mereka dan tujuan untuk meningkatkan kinerja manajerial tidak tercapai.

    Kompensasi yang diterima dapat berupa finansial yaitu bentuk gaji, upah,

    bonus, komisi, asuransi karyawan, bantuan sosial, tunjangan libur atau cuti

    maupun bentuk non finansial seperti tantangan tugas, tanggung jawab tugas,

    peluang serta lingkungan pekerjaan yang menarik (Muljani, 2002:109).

    Beberapa peneliti bidang akuntansi menyatakan bahwa kinerja

    perusahaan yang rendah, disebabkan oleh ketergantungannya terhadap Sistem

    Akuntansi Manajemen perusahaan tersebut yang gagal dalam penentuan

    sasaransasaran yang tepat, pengukuran kinerja, dan sistem reward. Efektifitas

    penerapan TQM memerlukan perubahan mendasar infrastuktur organisasional,

    meliputi: sistem alokasi wewenang pembuatan keputusan, sistem pengukuran

    kinerja, sistem rewarddan hukuman (Mardiyah dan Listianingsih, 2005:565).

    Kenyataan ini menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi

    manajemen secara universal yang selalu tepat untuk bisa diterapkan pada

    seluruh organisasi pada setiap keadaan, namun sistem akuntansi manajemen

    tersebut tergantung juga pada faktor-faktor kondisional yang ada dalam

    organisasi tersebut. Namun demikian, sedikit sekali peneliti yang menguji

    alasan atau faktor penyebab keefektifan penerapan teknik total quality

    management(Mardiyah dan Listianingsih, 2005:566).

    Beberapa penelitian mengenai hubungan antara TQM dengan kinerja

    manajerial sudah banyak dilakukan. Suprantiningrum dan Zulaikha (2003)

    melakukan penelitian tentang pengaruh TQM terhadap kinerja manajerial

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    31/190

    9

    dengan sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan sebagai variabel

    moderating dan menunjukkan bahwa variabel TQM dan interaksi antara TQM

    dan sistem penghargaan terbukti mempengaruhi kinerja manajerial,

    sedangkan interaksi sistem pengukuran kinerja dan TQM dinyatakan tidak

    mempengaruhi kinerja manajerial.

    Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan

    sebelumnya. Narsa dan Yuniawati (2003:33) menyatakan interaksi sistem

    penghargaan dengan TQM pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja

    manajerial. Mardiyah dan Listianingsih (2005:578) menyatakan ada pengaruh

    interaksi TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial dengan arah

    hubungan yang negatif.

    Putro (2010:70) melakukan penelitian terhadap pengaruh TQM dan

    sistem reward terhadap kinerja manajerial dimana TQM dan sistem reward

    berpengaruh terhadap kinerja manajerial, dan juga TQM yang berpengaruh

    terhadap kinerja manajerial dengan arah hubungan yang positif.

    Mengingat pentingnya peran sistem akuntansi manajemen terhadap

    kinerja manajerial dalam sebuah perusahaan, maka berdasarkan latar belakang

    diatas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi

    dengan judul Pengaruh Total Qual ity Management (TQM) terhadap

    Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem

    Penghargaan (reward) sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada

    Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta dan Tangerang).

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    32/190

    10

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka penulis merumuskan

    permasalahannya sebagai berikut:

    1. Apakah penerapan teknik total quality management (TQM) berpengaruh

    signifikan terhadap kinerja manajerial?

    2. Apakah interaksi antara penerapan TQM dan sistem pengukuran kinerja

    sebagai variabel moderating berpengaruh signifikan terhadap kinerja

    manajerial?

    3. Apakah interaksi antara penerapan TQM dan sistem penghargaan (reward)

    sebagai variabel moderating berpengaruh signifikan terhadap kinerja

    manajerial?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin di capai dalam

    penelitian ini adalah:

    1. Untuk menganalisis pengaruh teknik TQM terhadap kinerja manajerial.

    2. Untuk menganalisis sistem pengukuran kinerja sebagai variabel moderating

    dalam pengaruh teknik TQM terhadap kinerja manajerial.

    3. Untuk menganalisis sistem penghargaan (reward) sebagai variabel

    moderating dalam pengaruh teknik TQM terhadap kinerja manajerial.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    33/190

    11

    D. Manfaat Penelitian

    Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka peneitian ini diharapkan dapat

    memberikan manfaat bagi:

    1. Kontribusi Teoritis

    a. Mahasiswa Jurusan Akuntansi

    Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu akuntansi

    manajemen, sehingga dapat mengetahui pentingnya pemanfaatan total

    quality management, pengukuran kinerja dan sistem penghargaan

    (reward) terhadap peningkatan kinerja manajerial pada suatu instansi

    atau perusahaan serta dapat menerapkan di dunia pekerjaan.

    b. Masyarakat

    Sebagai sarana informasi tentang pentingnya pemanfaatan total quality

    management, pengukuran kinerja dan sistem penghargaan (reward)

    terhadap peningkatan kinerja manajerial pada suatu instansi atau

    perusahaan serta dapat menerapkan di dunia pekerjaan juga wawasan

    dalam bidang akuntansi.

    c. Ilmu Akuntansi Manajemen

    Menambah bahan literatur dan acuan penelitian pada bidang akuntansi

    manajemen, terutama yang ingin meneliti lebih lanjut tentang

    pentingnya pemanfaatan total quality management,pengukuran kinerja

    dan sistem penghargaan (reward) terhadap peningkatan kinerja

    manajerial.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    34/190

    12

    d. Bagi Universitas

    Sebagai referensi penelitian lain yang berhubungan dengan

    permasalahan yang akan diteliti, serta sebagai darma bakti Universitas

    Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada umumnya dan Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis pada khususnya.

    e. Peneliti

    Dapat memberikan tambahan wawasan yang bermanfaat mengenai

    pentingnya pemanfaatan total quality management,pengukuran kinerja

    dan sistem penghargaan (reward) terhadap peningkatan kinerja

    manajerial pada suatu instansi atau perusahaan serta dapat menerapkan

    di dunia pekerjaan.

    2. Kontribusi Praktisi

    a.Staf Akuntansi Perusahaan Jasa

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk para

    karyawan yang bekerja di staf divisi akuntansi agar termotivasi

    meningkatkan kinerja guna mencapai tujuan perusahaan.

    b.Perusahaan

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

    pihak perusahaan tentang pentingnya penerapan TQM dan sistem

    akuntansi manajemen dimana dalam penelitian ini adalah sistem

    pengukuran kinerja dan sistem penghargaan sebagai salah satu alat

    strategi yang baik untuk pencapaian tujuan perusahaan.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    35/190

    13

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teoritis

    1. Total Quali ty Management (TQM )

    a. Pengertian Total Quali ty Management (TQM)

    TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang

    mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui

    perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan

    lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2001:4).

    TQM juga diartikan sebagai perpaduan semua fungsi manajemen

    meliputi semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke dalam

    falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork,

    produktifitas dan kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Nasution, 2005:

    22).

    Menurut International Organization for Standardization (ISO),

    TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berfokus

    pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber

    daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang melalui

    kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota organisasi

    (sumber daya manusianya) dan masyarakat. Tujuan utama TQM adalah

    perbaikan mutu pelayanan secara terus-menerus.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    36/190

    14

    Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai

    pengertian dan konsep mengenai TQM. Hansen dan Mowen (2009:17)

    mengemukakan bahwa TQM adalah suatu perbaikan berkelanjutan

    yang mana hal ini adalah sesuatu yang mendasar sifatnya bagi

    pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Memproduksi

    produk dan pengurangan pemborosan yang sesuai dengan standar

    merupakan dua tujuan umum perusahaan. Filosofi dari TQM

    sebenarnya yaitu dimana sebuah perusahaan berusaha menciptakan

    suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan

    produk atau jasa yang sempurna (zero-defect), dan mencoba

    memperbaiki kesalahan dimasa lalu. Penekanan pada kualitas juga telah

    menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen

    yang menyediakan informasi keuangan dan non keuangan tentang

    kualitas.

    TQM juga diterjemahkan sebagai pendekatan berorientasi

    pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang

    sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan

    pelayanan suatu organisasi. Proses TQM memiliki input yang spesifik

    (keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan), mentransformasi

    (memproses) input dalam organisasi untuk memproduksi barang atau

    jasa yang pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan

    (output). Tujuan utama total quality management adalah perbaikan

    mutu pelayanan secara terus-menerus (Natha, 2008:4).

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    37/190

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    38/190

    16

    Tujuan, dan adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan. Dari

    sepuluh macam karakteristik tersebut, penjabarannya adalah sebagai

    berikut:

    1. Fokus pada Pelanggan

    Pelanggan merupakan sosok yang harusdilayani. Dimana perhatian

    difokuskan pada kebutuhan dan harapanpara pelanggan. Untuk

    setiap organisasi yang menerapkan TQM harus benar-benar

    mengetahui, mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan

    harapan pelanggannya agar bisa memuaskannya, dimanaproduk/jasa

    yang dibuat atau diberikan harus sesuai dengankeinginan para

    pelanggan.

    2. Obsesi terhadap Kualitas

    Dalam organisasi yang menerapkan TQM, obsesi utama suatu

    perusahaan yaitu meningkatkan kualitas baik itu kualitas

    produk/jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan kerja dimana

    kualitas merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja

    perusahaan dan karyawan serta dalam menarik konsumen/pelanggan.

    3. Pendekatan Ilmiah

    Pendekatan ini sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama

    untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan

    keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan

    yang didesain tersebut. Dengan demikian, data diperlukan dan

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    39/190

    17

    dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark), memantau

    prestasi, dan melaksanakan perbaikan.

    4. Komitmen Jangka Panjang

    TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis.

    Untuk itu, dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh

    karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna

    mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan

    dengan sukses.

    5. Kerjasama Tim (Teamwork)

    Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional seringkali

    diciptakan persaingan antar departemen yang ada dalam organisasi

    tersebut agar daya saingnya terdongkrak. Sementara itu, dalam

    organisasi yang menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan, dan

    hubungan dijalin dan dibina, baik antar karyawan perusahaan

    maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah, dan

    masyarakat sekitarnya.

    6. Perbaikan Sistem Berkesinambungan

    Setiap produk dan atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan

    proses-proses tertentu di dalam suatu sistem/lingkungan. Oleh

    karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus

    agar kualitas yang dihasilkannya dapat makin meningkat.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    40/190

    18

    7. Pendidikan dan Pelatihan

    Dewasa ini masih terdapat perusahaan yang menutup mata terhadap

    pentingnya pendidikan dan pelatihan karyawan. Kondisi seperti itu

    menyebabkan perusahaan yang bersangkutan tidak berkembang dan

    sulit bersaing dengan perusahaan lainnya, apalagi dalam era

    persaingan global. Sedangkan dalam organisasi yang menerapkan

    TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang

    fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus

    belajar. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat

    meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.

    8. Kebebasan yang Terkendali

    Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam

    pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur

    yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat

    meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab karyawan

    terhadap keputusan yang telah dibuat. Meskipun demikian,

    kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan

    tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan

    terlaksana dengan baik.

    9. Kesatuan Tujuan

    Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus

    memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat

    diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    41/190

    19

    tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan/kesepakatan antara

    pihak manajemen dan karyawan, misalnya mengenai upah dan

    kondisi kerja.

    10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan

    Agar dapat meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan

    yang baik, rencana yang baik, atau perbaikan yang lebih efektif,

    karena juga mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak

    yang langsung berhubungan dengan situasi kerja serta meningkatkan

    rasa memiliki dan tanggung jawab atas keputusan dengan

    melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya.

    c. Konsep Total Qual ity Management

    TQM merupakan sistem manajemen yang berfokus pada semua

    orang/tenaga kerja, bertujuan untuk terus-menerus meningkatkan nilai

    yang diberikan bagi pelanggan dengan biaya penciptaan nilai yang lebih

    rendah daripada nilai suatu produk. Konsep TQM ini memerlukan

    komitmen semua anggota organisasi terhadap perbaikan seluruh aspek

    manajemen organisasi (Nasution, 2005:28). Pada dasarnya, konsep

    TQM mengandung tiga unsur (Bounds et al.dalam Nasution, 2005:28),

    yaitu berikut ini:

    1. Strategi Nilai Pelanggan

    Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan atas

    penggunaan barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dan

    pengorbanan pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    42/190

    20

    merupakan perencanaan bisnis untuk memberikan nilai bagi

    pelanggan termasuk karakteristik produk, cara penyampaian

    pelayanan dan sebagainya.

    2. Sistem Organisasional

    Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi

    pelanggan. Sistem ini mencakup tenaga kerja, material,

    mesin/teknologi proses, metode operasi dan pelaksanaan kerja, aliran

    proses kerja, arus informasi, dan pembuatan keputusan.

    3. Perbaikan Kualitas Berkelanjutan

    Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan

    eksternal yang selalu berubah, terutama perubahan selera pelanggan.

    Konsep ini menuntut adanya komitmen untuk melakukan pengujian

    kualitas produk secara kontinu. Dengan perbaikan kualitas produk

    secara kontinu, maka dapat memuaskan keinginan pelanggan.

    d. Prinsip Total Qual ity Management

    TQM merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem

    manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar

    dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Menurut Hensler dan

    Brunnel (dalam Nasution, 2005:30), ada empat prinsip utama dalam

    TQM. Keempat prinsip tersebut adalah:

    1. Kepuasan pelanggan

    Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas.

    Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    43/190

    21

    spesifikasi terterntu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh

    pelanggan. Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan

    pelanggan eksternal. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk

    dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga,

    keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala aktivitas

    perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.

    Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang

    diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para

    pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar

    pula kepuasan pelanggan.

    2. Respek terhadap Setiap Orang

    Dalam perusahaan yang kualitasnya tergolong kelas dunia, setiap

    karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan

    kreatifitas yang khas. Dengan demikian, karyawan merupakan

    sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap

    orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberikan

    kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil

    keputusan.

    3. Manajemen Berdasarkan Fakta

    Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Maksudnya, bahwa

    setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar

    perasaan. Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini.

    Pertama, prioritas (prioritization), yakni suatu konsep bahwa

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    44/190

    22

    perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang

    bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh

    karena itu, dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim

    dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu

    yang vital.

    Konsep kedua, yaitu variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data

    statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang

    merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan

    demikian, manajemen dapat memprediksikan hasil dari setiap

    keputusan dan tindakan yang dilakukan.

    4. Perbaikan Berkesinambungan

    Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses

    sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan.

    Konsep yang berlaku di sini adalah siklus PDCAA (plan-do-check-

    act-analyze) yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, dan

    melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.

    e. Manfaat Penerapan TQM

    Telah banyak hasil analisis yang menunjukkan bahwa manajemen

    kualitas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, yang menunjukkan

    bahwa terdapat hubungan antara dimensi kualitas dengan kinerja

    organisasi yang tergantung pada tipologi organisasinya. Analisis lain

    adalah menguji pengaruh praktik manajemen kualitas terhadap kinerja

    dan keunggulan kompetitif perusahaan, yaitu menganalisa infrastruktur

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    45/190

    23

    yang menciptakan lingkungan pendukung pelaksanaan manajemen

    kualitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa infrastruktur berpengaruh

    pada kinerja perusahaan dan berpengaruh pada keunggulan kompetitif

    perusahaan (Nasution, 2005:42).

    Hessel (2003) dalam Nasution (2005:42) telah meneliti hubungan

    antara penerapan TQM dengan kinerja dan keunggulan kompetitif

    beberapa perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil penelitiannya

    menunjukkan bahwa kualitas merupakan syarat penting keberhasilan

    perusahaan, TQM merupakan pendekatan untuk mempertahankan hidup

    serta meningkatkan daya saing perusahaan, dan penerapan TQM

    memerlukan dukungan infrastruktur perusahaan.

    Keuntungan yang didapatkan perusahaan karena menyediakan

    barang dan jasa dengan kualitas terbaik yaitu berasal dari pendapatan

    penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah. Gabungan

    keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan.

    Gambar 2.1 berikut adalah suatu model kualitas laba yang menunjukkan

    interaksi berbagai faktor. Sisi sebelah kiri adalah faktor-faktor yang

    dipengaruhi oleh kebijakan, program, dan prosedur kualitas perusahaan

    (Nasution, 2005:42).

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    46/190

    24

    Gambar 2.1

    Manfaat Total Qual ity Management (Nasution, 2005:43)

    Berdasarkan pengaruh dalam gambar diatas, maka kualitas

    ditentukan oleh dua pengaruh. Pengaruh pertama berasal dari pelanggan

    perusahaan dalam bentuk peningkatan penjualan. Pengaruh yang lain

    bersumber dari efisiensi internal dan dicerminkan dalam penurunan

    biaya.

    f. Elemen Pendukung TQM

    Menurut Natha (2008:6), agar sukses dalam menerapkan TQM,

    suatu organisasi harus berkonsentrasi pada delapan elemen kunci, yaitu:

    (1) Etika, (2) Integritas, (3) Kepercayaan (4) Pendidikan dan Pelatihan

    (5) Kerjasama Tim, (6) Kepemimpinan (7) Komunikasi, dan (8)

    Penghargaan, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

    1. Etika

    Etika adalah disiplin yang terkait dengan kebaikan dan keburukan

    dalam berbagai situasi. Ini seperti dua sisi mata uang yang

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    47/190

    25

    dilambangkan oleh etika organisasi dan etika individu. Etika

    organisasi membentuk sebuah kode etik bisnis yang menguraikan

    petunjuk bagi semua anggotanya dan harus melekat dalam pekerjaan

    sehari-hari mereka. Sedangkan etika individu mencakup kebenaran

    dan kesalahan perseorangan.

    2. Integritas

    Integritas mencakup kejujuran, moral, nilai-nilai, keadilan, dan

    kesetiaan terhadap kebenaran dan keikhlasan. Karakteristiknya

    adalah bahwa apa yang diharapkan oleh pelanggan

    (internal/eksternal) dan apa yang memang layak untuk mereka

    terima.

    3. Kepercayaan

    Kepercayaan adalah produk dari integritas dan perilaku yang

    beretika. Tanpa kepercayaan, kerangka kerja dari TQM tidak dapat

    dibangun. Kepercayaan membantu perkembangan partisipasi penuh

    dari semua anggota organisasi. Ia memperkenalkan aktifitas

    pemberian wewenang yang mendorong kebanggaan turut memiliki

    perusahaan dan juga komitmen. Ia memberi peluang dilakukannya

    pengambilan keputusan pada semua level dalam organisasi,

    mengembangkan penanganan resiko oleh tiap-tiap individu untuk

    perbaikan berkelanjutan dan membantu dalam menjamin bahwa

    ukuran-ukuran yang digunakan terpusat pada perbaikan proses dan

    tidak digunakan untuk melawan pendapat orang lain. Kepercayaan

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    48/190

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    49/190

    27

    dari pekerja-pekerja lainnya berupa solusi-solusi yang akan

    digunakan unutk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi.

    6. Kepemimpinan

    Manajer senior harus mengarahkan upaya pencapaiantujuan dengan

    memberikan, menggunakan alat dan bahan yang komunikatif,

    menggunakan data dan menggali siapa-siapa yang berhasil

    menerapkan konsep manajemen mutu terpadu. Ketika memutuskan

    untuk menggunakan MMT/TQM sebagai kunci proses manajemen,

    peranan manajer senior sebagai penasihat, guru, dan pimpinan tidak

    bisa diremehkan.

    7. Komunikasi

    Komunikasi berarti sebuah pemahaman bersama terhadap satu atau

    sekelompok ide-ide antara pengirim dan penerima informasi. TQM

    yang sukses menuntut komunikasi dengan dan/atau diantara, semua

    anggota organisasi, pemasok dan juga pelanggan. Para Supervisor

    harus memelihara keterbukaan dari arus komunikasi dimana seluruh

    karyawannya dapat mengirim dan menerima semua informasi

    tentang proses-proses TQM. Adalah suatu hal yang vital bahwa

    komunikasi harus dirangkai dengan penyampaian informasi yang

    benar bukan dengan informasi yang keliru. Supaya komunikasi bisa

    menjadi sesuatu yang dapat dipercaya maka pesan yang disampaikan

    harus jelas dan penerima informasi harus memiliki penafsiran yang

    sama dengan apa yang dimaksud pengirimnya.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    50/190

    28

    8. Penghargaan

    Penghargaan adalah elemen terakhir dari keseluruhan sistem TQM.

    Ini sebaiknya diberikan untuk saran-saran dan pencapaian-

    pencapaian yang memuaskan baik dihasilkan oleh suatu tim ataupun

    individu. Para karyawan akan didorong untuk berusaha keras

    memperoleh penghargaan untuk dirinya dan untuk timnya.

    Menemukan dan mengenal para kontributor dari saran-saran dan

    pencapaian-pencapaian yang baik tersebut merupakan tugas dari

    seorang supervisor. Begitu para kontributor ini dihargai, mereka

    akan dapat mengalami perubahan yang sangat besar dalam hal

    penghargaan-diri, produktifitas, mutu dan jumlah karya yang pada

    akhirnya mendorong seseorang untuk berusaha lebih giat dalam

    tugas sehari-harinya. Penghargaan datang dalam bentuk terbaiknya

    jika saran-saran tersebut diikuti oleh sebuah tindakan langsung untuk

    mencapai hasil yang baik oleh kontibutor tersebut.

    2. Sistem Pengukuran Kinerja

    a. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja

    Anthony et al. (1995) dalam Narsa dan Yuniawati (2003:20)

    menyatakan bahwa, Performance measurement is measure the

    performance of each activity in the process (value chain) from the

    perspective of customer requirement while assuring that the overall

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    51/190

    29

    performance of activities meets the requirements of the organizations

    other stakeholders.

    Dimana maksud pernyataan diatas adalah Pengukuran kinerja

    adalah mengukur kinerja pada setiap kegiatan dalam proses (rantai

    nilai) dari perspektif kebutuhan pelanggan dan menjamin bahwa kinerja

    keseluruhan kegiatan tersebut memenuhi persyaratan organisasi

    stakeholder lainnya.

    Horngren et al. (1996) dalam Narsa dan Yuniawati (2003:20)

    menyebutkan beberapa syarat bagi ukuran kinerja yang baik, antara

    lain: berkaitan dengan tujuan organisasi; seimbang antara jangka

    panjang dan jangka pendek; mencerminkan aktivitas kunci manajemen,

    memberi efek pada tindakan karyawan; mudah dipahami oleh

    karyawan, dipergunakan sebagai dasar evaluasi kinerja dan penentuan

    balas jasa; rasional, objektif dan dapat diukur; serta dipergunakan

    secara konsisten dan teratur.

    Sistem pengukuran kinerja dapat bermanfaat bagi para pemakainya

    apabila hasilnya dapat menyediakan umpan balik yang bisa membantu

    anggota organisasi dalam usaha untuk melakukan perbaikan kinerja

    lebih lanjut. Horngren and Foster (1991) dalam Narsa dan Yuniawati

    (2003:21) berpendapat, sistem pengukuran kinerja memiliki peran lain

    selain berperan dalam pengendalian dan memberikan umpan balik pada

    proses perencanaan dan pengambilan keputusan, yaitu:

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    52/190

    30

    1) Memberikan kemudahan para manajer mengawasi jalannya bisnis

    mereka dan mengetahui aspek-aspek bisnis yang mungkin

    membutuhkan bantuan.

    2) Peranan kedua sistem pengukuran kinerja adalah suatu alat

    komunikasi.

    3) Peranan ketiga adalah bahwa sistem pengukuran kinerja sebagai

    dasar sistem penghargaan perusahaan.

    Menurut Horngren dan Datar (1994) dalam Narsa dan Yuniawati

    (2003:21) pengukuran kinerja secara garis besar berdasarkan kriteria

    dan informasi yang dihasilkan, dapat dibagi menjadi dua yaitu:

    pengukuran kinerja keuangan (financial performance measures) dan

    pengukuran kinerja non keuangan (nonfinancial performance). Kedua

    jenis pengukuran kinerja tersebut masing-masing mempunyai

    pendekatan yang berbeda dalam menjelaskan tentang kinerja suatu

    perusahaan atau organisasi.

    Pengukuran kinerja keuangan biasanya menjabarkan tentang

    kinerja dari semua produk dan aktivitas jasa yang dihasilkan oleh

    sebuah perusahaan dalam satuan mata uang. Dasar yang digunakan

    adalah kinerja masa lalu sehingga pencapaian kinerja dan keunggulan

    bersaing yang diharapkan sangat sulit. Jadi, fokus dari pengukuran

    adalah pada hasil akhir yang telah dicapai oleh perusahaan sebagai

    dampak dari keputusan yang telah dirumuskan oleh manajemen

    perusahaan. Contoh alat ukur pada financial performance measures,

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    53/190

    31

    yaitu: contribution margin, income before tax,percentage of profit to

    sales, direct business unit profit, ROI, residual income, dan netincome.

    Pengukuran kinerja non keuangan mempunyai pendekatan lain

    dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Pengukuran ini biasanya

    berhubungan dengan pengukuran fisik. Informasi yang digunakan

    seringkali dikumpulkan bersamaan dengan data informasi bagi

    pengukuran kinerja keuangan. Alat ukur pada non financial

    performance measures, yaitu: price, quality, lead time, productivity,

    customer complain, customer satisfaction, dan customer respon time

    (Narsa danYuniawati, 2003:21).

    b. Konsep Penilaian dalam Sistem Pengukuran Kinerja

    Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas

    operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya,

    berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan

    sebelumnya. Oleh karena organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh

    sumber daya manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan

    penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang

    mereka mainkan di dalam organisasi (Mulyadi dan Setyawan,

    2001:353).

    Tujuan utama dalam penilaian kinerja adalah untuk memotivasi

    personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi

    standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan

    tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Standar perilaku

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    54/190

    32

    dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang

    dituangkan dalam rencana strategik, program, dan anggaran organisasi.

    Penilaian kinerja digunakan untuk menekan perilaku yang tidak

    semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang

    semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada

    waktunya serta untuk mendapatkan penghargaan, baik bersifat intrinsik

    maupun ekstrinsik (Mulyadi dan Setyawan, 2001:353).

    c. Manfaat Penilaian Kinerja

    Penilaian kinerja menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:354)

    dimanfaatkan oleh organisasi untuk:

    1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui

    pemotivasian personel secara maksimum. Hal ini dikarenakan

    motivasi adalah prakarsa dilaksanakannya suatu tindakan secara

    sadar dan bertujuan. Dari aspek perilaku, motivasi berkaitan dengan

    sesuatu yang mendorong orang untuk berperilaku dengan cara

    tertentu.

    2. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan

    penghargaan personel, seperti: promosi, transfer dan pemberhentian.

    Hal ini dikarenakan penilaian kinerja akan menghasilkan data yang

    dapat dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang

    berkaitan dengan penghargaan personel. Agar dapat memotivasi

    personel, penghargaan yang diberikan kepada personel perlu

    didasarkan atas hasil penilaian kinerja personel.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    55/190

    33

    3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel

    dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program

    pelatihan personel. Hal ini dikarenakan manajemen perusahaan tidak

    mengenal kekuatan dan kelemahan personel yang dimilikinya,

    sehingga sulit bagi manajemen untuk mengevaluasi dan memilih

    program pelatihan personel jika perusahaan mengadakan pelatihan

    bidang pemasaran bagi personel yang kuat dibidang pemasaran,

    namun lemah dibidang keuangan.

    4. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan. Hal

    ini dikarenakan untuk mendistribusi penghargaan, memerlukan data

    hasil penilaian kinerja personel, agar penghargaan tersebut dirasakan

    adil oleh personel yang menerima penghargaan. Pembagian

    penghargaan yang dipandang tidak adil menurut persepsi personel

    penerima maupun bukan penerima akan berakibat timbulnya

    perilaku yang tidak semestinya.

    d. Karakteristik Sistem Pengukuran Kinerja yang Efektif

    Menurut Simamora (2004:399) tidak setiap sistem penilaian kinerja

    akan bebas sama sekali dari tantangan-tantangan legal. Walaupun

    demikian, sistem penilaian kinerja dapat memiliki karakteristik-

    karakteristik tertentu yang mungkin secara legal dapat dipertahankan.

    Karakteristik-karakteristik tersebut adalah:

    1) Kriteria yang berkaitan dengan pekerjaan

    2) Pengharapan kinerja

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    56/190

    34

    3) Fokus pada perilaku yang terobsesi

    4) Sensitivitas

    5) Standarisasi

    6) Sokongan manajemen atau karyawan

    7) Keandalan dan validitas

    8) Penilaian yang berbobot

    9) Komunikasi terbuka dan

    10) Kemamputerimaan (acceptability)

    3. Sistem Penghargaan (Reward)

    a. Pengertian Penghargaan (reward)

    Sistem penghargaan (reward) pada dasarnya dapat saling

    menggantikan istilah kompensasi. Menurut Simamora (2004:445)

    terminologi-terminologi dalam kompensasi adalah sebagai berikut:

    1. Upah dan Gaji

    Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam yang kerap

    digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan.

    Sedangkan gaji pada umumnya berlaku untuk tarif bayaran

    mingguan, bulanan, atau tahunan terlepas dari lamanya jam kerja

    yang digunakan bagi karyawan-karyawan manajemen, staf

    profesional dan klerikal.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    57/190

    35

    2. Insentif

    Insentif adalah tambahan-tambahan kompensasi diatas atau diluar

    gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Tujuan utama

    program insentif adalah mendorong peningkatan produktivitas

    karyawan dan efisiensi biaya. Sistem reward berfungsi sebagai

    pemotivasi dalam mewujudkan tujuan organisasi dengan perilaku

    yang diharapkan oleh organisasi. Reward dapat menarik perhatian

    personel dan memberi informasi atau mengingatkan mereka tentang

    pentingnya sesuatu yang diberi penghargaan dibandingkan dengan

    yang lain.

    Sistem penghargaan berbasis kinerja (Mulyadi dan Setyawan,

    2001:352) merupakan salah satu alat pengendalian penting yang

    digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi personel agar

    mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Sistem

    ini dibutuhkan perusahaan jika perusahaan memasuki lingkungan

    bisnis yang menuntut diperkerjakannnya knowledge workers yaitu

    tenaga kerja dan alat produksinya terpadu menjadi satu dalam diri

    tenaga kerja. Penghargaan atas kinerja personil dilandasi oleh

    informasi yang dihasilkan dari penilaian atas kinerja personil.

    b. Penggolongan Sistem Penghargaan

    Secara umumnya, penghargaan dapat digolongkan pada dua

    kelompok, yaitu:penghargaan intrinsik dan penghargaan ekstrinsik.

    Penghargaan intrinsik berupa rasapuas diri yang diperoleh seseorang

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    58/190

    36

    yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannyadengan baik dan telah

    mencapai sasaran tertentu (Mulyadi dan Setyawan, 2001:355).

    Untuk meningkatkan penghargaan intrinsik, manajemen dapat

    menggunakanbeberapa teknik seperti penambahan tanggung jawab,

    partisipasi dalam pengambilan keputusan dan usaha lain yang

    meningkatkan harga diri seseorang dan yang mendorong orang untuk

    menjadi terbaik. Sedangkan penghargaan ekstrinsik terdiri dari

    kompensasi yang diberikan kepada personal baik yang berupa

    kompensasilangsung, tidak langsung maupun yang berupa kompensasi

    non moneter. Kompensasi langsung adalah pembayaran langsung

    berupa kenaikan gaji, pembagian laba, danpemberian bonus yang

    didasarkan pada kinerja personal. Kompensasi tidak langsung adalah

    semua pembayaran untuk kesejahteraan personel seperti sebuah

    asuransi. Kompensasi non moneter dapat berupa sesuatu yang secara

    ekstra diberikanperusahaan kepada personelnya seperti ruang kerja

    yang memiliki lokasi dan fasilitas istimewa, tempat parkir khusus, gelar

    istimewa dan sekretaris pribadi. Untuk memotivasi personel dalam

    menghasilkan kinerja terbaik perusahaan perlu mendesain sistem

    penghargaan yang mampu menumbuhkan semangat personel dalam

    menghasilkan kinerja baik dalam hal keuangan maupun non keuangan

    (Mulyadi dan Setyawan, 2001:355).

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    59/190

    37

    c. Penerapan Sistem Penghargaan

    Penerapan sistem penghargaan berbasis kinerja (Mulyadi dan

    Setyawan, 2001:359) dilakukan melalui empat langkah yaitu:

    1. Penetapan asumsi tentang lingkungan bisnis yang dimasuki oleh

    perusahaan.

    2. Penetapan faktor faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam

    lingkungan bisnis.

    3. Penetapan ukuran kinerja berbasis faktor penentu keberhasilan

    perusahaan.

    4. Penetapan sistem penghargaan berbasis kinerja.

    Sedangkan pendistribusian penghargaan dilaksanakan melalui tiga

    tahap yaitu:

    a. Penetapan sistem penghargaan

    b. Penilaian kinerja

    c. Pendistribusian penghargaan

    d. Kriteria untuk Mengevaluasi Sistem Penghargaan

    Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:356), rewardberbasis kinerja

    mendorong personel untuk mengubah kecenderungan mereka dari

    semangat untuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk

    memenuhi tujuan organisasi. Penghargaan berbasis kinerja

    menghasilkan dua macam manfaat, yaitu: memberikan informasi dan

    memberikan motivasi. Agar berfungsi sebagai pemotivasi, sistem

    rewardbebasis kinerja harus memenuhi kriteria berikut ini:

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    60/190

    38

    a. Penghargaan harus dihargai oleh penerima

    b. Penghargaan harus cukup besar untuk dapat memiliki dampak

    c. Penghargaan harus dapat dimengerti oleh penerima

    d. Penghargaan harus diberikan pada waktu yang tepat

    e. Dampak penghargaan harus dirasakan dalam jangka panjang

    f. Penghargaan harus memerlukan biaya yang efisien

    (Mulyadi dan Setyawan, 2001:369).

    e. Tujuan Sistem Penghargaan (Kompensasi)

    Menurut Schuler dan Jackson (1999:87) kompensasi dapat digunakan

    untuk:

    1. Menarik orang-orang yang potensial atau berkualitas untuk

    bergabung dengan perusahaan

    Dalam hubungannya dengan upaya rekrutmen, program

    kompensasi yang baik dapat membantu untuk mendapatkan orang

    yang potensial atau berkualitas sesuai dengan yang dibutuhkan oleh

    perusahaan. Hal ini disebabkan karena orang-orang dengan kualitas

    yang baik akan merasa tertantang untuk melakukan suatu pekerjaan

    tertentu, dengan kompensasi yang dianggap layak dan cukup baik.

    2. Mempertahankan karyawan yang baik

    Jika program kompensai dirasakan adil secara internal dan

    kompetitif secara eksternal, maka karyawan yang baik (yang ingin

    dipertahankan oleh perusahaan) akan merasa puas. Sebaliknya,

    apabila kompensasi dirasakan tidak adil maka akan menimbulkan

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    61/190

    39

    rasa kecewa, sehingga karyawan yang baik akan meninggalkan

    perusahaan. Oleh karena itu agar dapat mempertahankan karyawan

    yang baik, maka program kompensasi dibuat sedemikian rupa,

    sehingga karyawan yang potensial akan merasa dihargai dan

    bersedia untuk tetap bertahan di perusahaan.

    3. Meraih keunggulan kompetitif

    Adanya program kompensasi yang baik akan memudahkan

    perusahaan untuk mengetahui apakah besarnya kompensasi masih

    merupakan biaya yang signifikan untuk menjalankan bisnis dan

    meraih keunggulan kompetitif. Apabila sudah tidak signifikan lagi,

    maka perusahaan mungkin akan beralih dengan menggunakan sistem

    komputer dan mengurangi jumlah tenaga kerjanya atau berpindah ke

    daerah yang tenaga kerjanya lebih murah.

    4. Memotivasi karyawan dalam meningkatkan produktivitas atau

    mencapai tingkat kinerja yang tinggi

    Dengan adanya program kompensasi yang dirasakan adil, maka

    karyawan akan merasa puas dan sebagai dampaknya tentunya akan

    termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.

    5. Melakukan pembayaran sesuai aturan hukum

    Dalam hal ini kompensasi yang diberikan kepada karyawan

    disesuaikan dengan aturan hukum yang berlaku. Contoh, sesuai

    peraturan pemerintah patokan minimal pemberian upah yang berlaku

    saat ini adalah sebesar UMR (upah minimum regional), maka

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    62/190

    40

    perusahaan harus memberikan kompensasi kepada karyawannya

    minimum sebesar UMRtersebut.

    6. Memudahkan sasaran strategis

    Suatu perusahaan mungkin ingin menjadi tempat kerja yang

    menarik, sehingga dapat menarik pelamar-pelamar terbaik.

    Kompensasi dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai

    sasaran ini dan dapat juga dipakai untuk mencapai sasaran strategis

    lainnya, seperti pertumbuhan yang pesat, kelangsungan hidup dan

    inovasi.

    7. Mengokohkan dan menentukan struktur

    Sistem kompensasi dapat membantu menentukan struktur organisasi,

    sehingga berdasarkan hierarki statusnya, maka orang-orang dalam

    suatu posisi tertentu dapat mempengaruhi orang-orang yang ada di

    posisi lainnya. Tujuan dari pemberian kompensasi tersebut saling

    terkait, artinya apabila pemberian kompensasi tersebut mampu

    mengundang orang-orang yang potensial untuk bergabung dengan

    perusahaan dan membuat karyawan yang baik untuk tetap bertahan

    di perusahaan, serta mampu memotivasi karyawan untuk

    meningkatkan kinerjanya, berarti produktifitas juga akan meningkat

    dan perusahaan dapat menghasilkan produk dengan harga yang

    kompetitif, sehingga perusahaan lebih dimungkinkan untuk dapat

    mencapai sasaran strategisnya yaitu mempertahankan kelangsungan

    hidup dan mengembangkan usaha.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    63/190

    41

    Apabila perhitungan kompensasi didasarkan pada jabatan atau

    keterampilan yang relevan dengan jabatan, maka perusahaan juga

    akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menarik,

    memotivasi dan mempertahankan karyawan yang berpotensi dan

    mempunyai kinerja tinggi. Di satu pihak kebutuhan perusahaan

    untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan

    usahanya akan tercapai, di pihak lain karyawan

    4. Kinerja Manajerial

    Kinerja manajerial diartikan sebagai salah satu faktor penting dalam

    perusahaan, karena dengan meningkatnya kinerja manajerial diharapkan

    akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja manajerial yang

    diperoleh manajer juga merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai

    untuk meningkatkan keefektifan perusahaan. Kinerja manajerial

    menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan fungsi

    manajemen yang merupakan aktivitas bisnis, yang tentu selalu berkenaan

    dengan pengambilan keputusan (Widarsono, 2007:289).

    Mahoney et al. (1963) dalam Mardiyah dan Listiningsih (2005:568)

    menyatakan kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai

    oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

    dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka

    mencapai tujuan organisasi. Kinerja manajerial adalah kinerja individu

    anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial, seperti:

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    64/190

    42

    perencanaan, investigasi, koordinasi, pengaturan staf, negosiasi dan lain

    sebagainya.

    Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan memenuhi

    tanggung jawab sosialnya, sebagian besar tergantung pada manajer.

    Apabila manajer mampu melakukan tugas-tugasnya dengan baik, maka

    organisasi akan mampu mencapai sasaran dan tujuan yang dikehendaki.

    Seberapa baik seorang manajer melakukan perannya dalam mengerjakan

    tugas-tugas yang merupakan isu utama yang banyak diperdebatkan dalam

    penelitian akhir-akhir ini (Rahman dkk, 2007:6).

    Narsa dan Yuniawati (2003:24) menyatakan kinerja manajerial adalah

    adalah kinerja para individu dalam kegiatan manajerial. Kinerja personel

    meliputi delapan dimensi yaitu:

    1) Perencanaan, dalam hal ini berarti kemampuan untuk menentukan

    suatu tujuan, kebijakan dan tindakan/pelaksanaan, penjadwalan kerja,

    penganggaran, merancang prosedur, dan pemrograman.

    2) Investigasi, yaitu kemampuan mengumpulkan dan menyampaikan

    informasi untuk catatan, laporan, dan rekening, mengukur hasil,

    menentukan persediaan, dan analisis pekerjaan.

    3) Pengkoordinasian, yaitu kemampuan melakukan tukar menukar

    informasi dengan orang lain di bagian organisasi yang lain untuk

    mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain,

    dan hubungan dengan manajer lain.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    65/190

    43

    4) Evaluasi, yaitu kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal,

    kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian

    catatan hasil, penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk.

    5) Pengawasan (supervision), yaitu kemampuan untuk mengarahkan,

    memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan

    menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas

    pekerjaan dan menangani bawahan.

    6) Pengaturan staf (staffing), yaitu kemampuan untuk mempertahankan

    angkatan kerja dibagian anda, merekrut, mewawancarai dan memilih

    pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan mutasi pegawai.

    7) Negosiasi, yaitu kemampuan dalam melakukan pembelian, penjualan

    atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi

    pemasok, tawar menawar dengan wakil penjual, tawar-menawar

    secara kelompok.

    8) Perwakilan (representative), yaitu kemampuan dalam menghadiri

    pertemuan-pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan

    perkumpulan bisnis, pidato untuk acara-acara kemasyarakatan,

    pendekatan kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum

    perusahaan.

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    66/190

    44

    B. Penelitian TerdahuluAdapun hasil dari penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

    Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya

    NO JUDUL, PENELITI,

    TAHUN

    VARIABEL PENDUKUNG VARIAB

    EL

    LAIN

    ALAT

    ANALISIS

    HASILTQM

    (X1)

    SPK

    (X2)

    SP

    (X3)

    KM

    (Y)

    1 Pengaruh TQMterhadapKinerja Manajerial

    dengan SistemPengukuran Kinerja dan

    SistemReward sebagai

    Variabel Moderating

    (Suprantiningrum dan

    Zulaikha, 2003)

    -Analisis RegresiBerganda

    Sampel: 79Responden

    1. TQM berpengaruh positif terhadap kinerjamanajerial.

    2. Interaksi TQMdan sistem rewardberpengaruh terhadap kinerja manajerial.

    3. Interaksi TQMdan sistem pengukuran

    kinerja tidak berpengaruh terhadap kinerjamanajerial.

    2 Pengaruh Interaksi TQM

    dengan SistemPengukuran Kinerja dan

    Sistem Penghargaan

    terhadap Kinerja

    (Narsa dan Yuniawati,

    2003)

    -

    Analisis Regresi

    Berganda

    Sampel: Senior

    Manajer dan Staff

    dengan responden54 orang

    1. TQM dan sistem pengukuran kinerja

    berpengaruh positif secara signifikan terhadapkinerja manajerial.

    2. Interaksi TQM dan sistem penghargaan

    tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial

    2. Secara simultan semua variabel diujiberpengaruh positif dan signifikan terhadap

    kinerja manajerial.

    3 Pengaruh Kepuasan Kerja

    Karyawan terhadap TQMdan Kinerja Manajerial

    (Dady Mairuhu, 2003)

    - -

    Kepuasan

    Kerja

    Analisis Regresi:

    MRASampel: 125

    Orang

    1. Hipotesis 1 dan 3 tidak signifikan dari ke 5

    hipotesis dalam implementasi TQM terhadapkinerja manajerial.

    Bersambung pada halaman berikutnya

  • 8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah

    67/190

    45

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    NO JUDUL, PENELITI,

    TAHUN

    VARIABEL PENDUKUNG VARIA

    BEL

    LAIN

    ALAT

    ANALISIS

    HASILTQM

    (X1)

    SPK

    (X2)

    SP

    (X3)

    KM

    (Y)

    4 Pengaruh Sistem

    Pengukuran Kinerja,

    SistemReward, danProfit

    CenterterhadapHubungan TQM dengan

    Kinerja Manajerial

    (Mardiyah dan

    Listianingsih, 2005)

    Profit

    Center

    Analisis Regresi

    Berganda

    Sampel : 150perusah