SKRIPSI GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PADA …...yang menjaga kebersihan tubuhnya meliputi kebersihan...
Transcript of SKRIPSI GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PADA …...yang menjaga kebersihan tubuhnya meliputi kebersihan...
SKRIPSI
GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PADA ANAK
USIA SEKOLAH LUAR BIASA KARYA TULUS DESA NAMO PENCAWIR PANCUR BATU
TAHUN 2019
Oleh :
HARDINA BR MANULLANG 032015019
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN
2019
SKRIPSI
GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PADA ANAK
USIA SEKOLAH LUAR BIASA KARYA TULUS DESA NAMO PENCAWIR PANCUR BATU
TAHUN 2019
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Dalam Program Studi Ners
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth
Oleh :
HARDINA BR MANULLANG 032015019
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN
2019
ix
ABSTRAK
Hardina Br manullang 032015019
Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Luar Biasa Di Desa Namo Pencawir Pancur Batu Tahun 2019
Prodi Ners Tahap Akademik Tahun 2019
Kata kunci : Personal hygiene pada anak usia sekolah luar biasa (SLB)
( vii+ 42 + lampiran)
Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan perorangan yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri dan orang lain, baik secara fisik maupun psikologis. Personal hygiene yang baik apabila seseorang yang menjaga kebersihan tubuhnya meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, kuku kaki dan tangan. Personal hygiene yang tidak baik akan menyebabkan seseorang mengalami sakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan, cacingan dan penyakit kulit lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui gambaran personal hygiene pada anak sekolah luar biasa (SLB) di karya tulus desa namo pencawir pancur batu tahun. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif, dinama populasi dan sampel sebanyak 95 orang. Hasil penelitian ditemukan proporsi responden perempuan sebesar 52,6%, usia responden sebesar 38,9%, Agama katolik sebesar 65,3%, Suku batak toba sebesar 61,1%, rambut bersih dan berkilau sebanyak 40 (42,1%), tidak bau sebanyak 42 orang (44,2%), mata jernih dan terang sebanyak 48 (50,5%), tidak terdapat gigi berlubang sebanyak 55 orang (57,9%), dan personal hygiene responden cukup sebanyak 50,5%.
(Daftar pustaka 2010-2016)
x
ABSTRACT
Hardina Br manullang 032015019
Overview of Personal Hygiene in Extraordinary School-Age Children in the
Village of Namo Pencawir Pancur Batu in 2019.
Nursing Study Program 2019
Keywords: Personal hygiene in special school-aged children (SLB)
(vii + 42 + attachments)
Personal hygiene is the cleanliness and health of individuals who aim to prevent the occurrence of diseases in themselves and others, both physically and psychologically. Good personal hygiene when someone who keeps his body clean includes cleanliness of the skin, teeth and mouth, hair, eyes, toenails and hands. Poor personal hygiene can cause a person to experience digestive diseases such as diarrhea and other skin diseases. This study aims to determine the description of personal hygiene in special school children (SLB) in Tulus Karya Namo Pencawir Pancur Batu Village in 2019. This study uses a descriptive design, where the sample is equal to a population of 95 people. The results of the study found that the proportion based on the age of male respondents was 37 people (38.9%), the highest sex was 50 people (52.5%). The description of personal hygiene in special school children in the village of Namo Pencawir was found to be as many as 48 people (50.5%). Clean and shiny hair as much as 40 (42.1%), clear and bright eyes as much as 48 (50.5%).
(Bibliography 2010-2016)
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Di Sekolah Luar
Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu”. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan jenjang S1
Ilmu Keperawatan Program Studi Ners di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Santa Elisabeth Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan, dukungan dan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih banyak kepada :
1. Mestiana Br.Karo M.Kep., DNSc selaku ketua STIKes Santa Elisabeth
Medan yang telah memberikan bimbingan, kesempatan, dan fasilitas untuk
menyelesaikan skripsi ini.
2. Elfrida Br Sembiring, S.Pd selaku kepala sekolah SLB karya tulus Desa
Namo pencawir Pancur Batu yang telah memberi izin kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian di pancur batu.
3. Samfriati Sinurat, S.Kep., Ns., MAN selaku Program Studi Ners STIKes
Santa Elisabeth Medan yang telah memberikan bimbingan, kesempatan, dan
fasilitas untuk menyelesaikan skripsi ini.
xii
4. Mardiati Barus S.Kep., Ns., M.Kep, selaku dosen pembimbing I yang
senantiasa memberikan motivasi, bimbingan dan arahan kepada penulis untuk
melakukan dan menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Agustaria Ginting, SKM selaku dosen pembimbing II yang senantiasa
memberikan motivasi, bimbingan dan arahan kepada penulis untuk
melakukan dan menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
6. Pomarida Simbolon, SKM., M.Kes Selaku dosen penguji III yang senantiasa
memberikan motivasi, bimbingan dan arahan kepada penulis untuk
melakukan dan menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh tenaga pengajar dan tenaga kependidikan di STIKes Santa Elisabeth
Medan yang telah membimbing, mendidik dan membantu penulis selama
pendidikan di STIKes Santa Elisabeth Medan.
8. Teristimewa kepada keluarga tercinta Bapak K.Manullang dan Ibu
R.Harianja, atas kasih sayang yang telah diberikannya selama ini, serta
memberi dorongan dan doa kepada peneliti. Dan keempat saudara saya
Harianti Manullang, Usi Karundeng Manullang, Rolito Manullang, dan
Hezekiel Manullang yang telah memberi kasih sayang, dukungan sosial,
dukungan material dan motivasi selama penulis mengikuti pendidikan.
9. Seluruh teman-teman Mahasiswa Program Ners STIKes Santa Elisabeth
Medan Angkatan IX stambuk 2015 yang telah memberikan dukungan dan
motivasi selama proses dalam pelaksanaan pendidikan dan penyusunan
skripsi
xiii
Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik isi maupun penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sehingga menjadi
bahan masukan penulis untuk masa yang akan datang, khususnya bidang
pengetahuan ilmu keperawatan.
Medan, Mei 2019
Penulis
Hardina Br Manullang
xiv
DAFTAR ISI
Halaman sampul depan .................................................................................... I Halaman sampul dalam .................................................................................... Ii Halaman persyaratan gelar ............................................................................... Iii Surat pernyataan .............................................................................................. Iv Lembar persetujuan .......................................................................................... V Penetapan panitia penguji ................................................................................ Vi Lembar pengasahan .......................................................................................... Vii Surat pernyataan publikasi ............................................................................... Viii Abstrak ............................................................................................................. Ix Abstract ............................................................................................................ X Kata pengantar ................................................................................................. Xi Daftar isi ........................................................................................................... Xiv Daftar tabel ....................................................................................................... Xvii Daftar bagan ..................................................................................................... Xviii BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
1.3.1 Tujuan umum ....................................................................... 4 1.2.2.Tujuan khusus ...................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 5 1.4.1 Manfaat teoritis .................................................................... 5 1.4.2 Manfaat praktis ..................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6 2.1 Personal Hygiene ............................................................................ 6
2.1.1 Definisi ................................................................................. 6 2.1.2 Tujuan................................................................................... 6 2.1.3 Faktor-faktor personal hygiene ............................................ 7
2.2 DampakMasalah Personal Hygiene ............................................... 8 2.3 Macam-Macam Personal Hygiene ................................................. 9 2.4 SOP (Standart operasional prosedur) ............................................. 10
BAB 3 KERANGKA KONSEP..................................................................... 19 3.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 20
BAB 4 METODE PENELITIAN .................................................................. 21 4.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 21 4.2 Populasi Dan Sampel ..................................................................... 21
4.2.1 Populasi ................................................................................ 21 4.2.2 Sampel .................................................................................. 22
4.3 VariabelPenelitian Dan Definisi Operasional ................................ 22 4.3.1 Variabel independen ............................................................. 22
xv
4.3.2 Variabel dependen ................................................................ 22 4.3.2 Definisi operasional.............................................................. 23
4.4 Tabel Definisi Operasional ............................................................. 23 4.5 Instrumen penelitian ....................................................................... 24 4.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian ......................................................... 24
4.6.1 Lokasi ................................................................................... 24 4.6.2 Waktu penelitian .................................................................. 24
4.7 Prosedur Dan Pengumpulan Data .................................................. 25 4.7.1 Pengambilan data ................................................................. 25 4.6.2 Teknik pengumpulan data .................................................... 25
4.8 Kerangka Operasional .................................................................... 26 4.9 Analisis Data .................................................................................. 27 4.10 Etika Penelitian ............................................................................ 27
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 28 5.1 Gambar lokasi Penelitian ............................................................... 28 5.2 Hasil Penelitian .............................................................................. 28
5.2.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden disekolah Luar biasa karya tulus .......................................................... 29
5.2.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan personal hygiene pada anak sekolah luar biasa karya tulus ............... 30
5.2.3 Distribusi frekuensi jumlah pertanyaan berdasarkan Personal hygiene pada anak sekolah luar biasa karya tulus ..................................................................................... 31
5.2.4 Distribusi frekuensi jumlah pertanyaan usiaberdasarkan personal hygiene pada anak sekolah luar biasa ................... 31
5.2.5 Distribusi frekuensi kategori responden personalhygiene disekolah luar biasa desa namo pencawir ............................ 32
5.3 Pembahasan .................................................................................... 32 5.3.1 Gambaran personal hygiene pada anak anak usia Sekolah
luar biasa desa namo pencawir ............................................ 32
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 33 6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 33 6.2 Saran ............................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 34
DAFTAR LAMPIRAN
1. flowcart................................................................................................. 34 2. informed consent .................................................................................. 36 3. Lembar observasi ................................................................................. 37 4. Usulan judul skripsi .............................................................................. 40
xvi
5. Pengajuan judul skripsip ...................................................................... 41 6. Surat permohonan izin penelitian ......................................................... 42 7. Surat permohonan izin pengambilan data awal.................................... 43 8. Lembar konsul ...................................................................................... 44 9. Hasil output SPSS ................................................................................ 45 10. Keterangan layak etik .......................................................................... 46
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Defenisi Operasional Hubungan
Gambaran Personal Hygiene Pada Anak
Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa
Namo Pecawir Pancur Batu Tahun 2019
23
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik
Responden Di sekolah Luar Biasa Desa
Namo Pencawir Pancur Batu
27
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Personal Hygiene pada Anak
Sekolah Luar Biasa di Karya Tulus Desa
Namo Pencawir Kecamatan Pancur Batu
Tahun 2019
28
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Pertanyaan
Berdasarkan jenis kelamin Personal
hygiene pada anak sekolah luar biasa
30
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi kategori Responden
personal hygiene di sekolah luar biasa di
desa namo pencawir pancur batu tahun
31
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Kerangka Konseptual Defenisi
Operasional Gambaran Personal
Hygiene Pada Anak Sekolah Luar
Biasa Karya Tulus Desa Namo
Pencawir Pancur Batu Tahun 2019
20
Bagan 4.2 Kerangka Operasional Gambaran
Personal Hygiene Pada Anak
Sekolah Luar Biasa Karya Tulus
Desa Namo Pencawir Pancur Batu
Tahun 2019
26
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yakni Personal yang berarti
perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Personal hygiene merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik
secara fisik maupun secara fisiologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi
berbagai faktor, diantaranya budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga,
pemenuhan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri upaya
yang dilakukan individu untuk menjaga kebersihan pribadinya agar terhindar dari
penyakit. Personal hygiene atau kebersihan perorangan perlu diimplementasikan
atau diaplikasikan pada diri pribadi serta keluarga agar terhindar dari penyakit dan
produktivitas diri kita (Kemenkes RI, 2010).
Hygiene perorangan merupakan upaya untuk menjaga kesehatan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok dengan cara menjaga hygiene
perorangan dan mengendalikan keadaan lingkungan sekitarnya. Hygiene
perorangan ini meliputi hygiene kulit, kuku, kaki dan tangan, rambut, mulut dan
gigi, mata, serta telinga dan hidung. Menjaga hygiene kuku, kaki, dan tangan
sangatlah penting dilakukan untuk menghindari segala penyakit. Kuman penyakit
dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku, kaki dan tangan yang tidak bersih.
Kuku yang panjang dan tidak terawat memudahkan telur cacing menempel di
2
bawah kuku yang dapat mengakibatkan kecacingan (Nursalam, 2013).
Masyarakat indonesia yang masih rentan dalam melakukan hygiene
perorangan adalah kelompok anak jalanan, anak terlantar. Menteri Sosial
menyebutkan bahwa anak terlantar adalah individu yang tidak terpenuhi
kebutuhan dasarnya dengan wajar secara jasmani, rohani maupun sosial oleh
orang tuanya karena beberapa alasan. Anak jalanan adalah individu dengan
rentang usia 6 tahun sampai dengan 18 tahun yang menghabiskan sebagian besar
waktunya untuk hidup di jalan atau tempat umum. Waktu yang dihabiskan oleh
anak untuk hidup di jalan adalah lebih dari 4 jam dalam satu hari (Kemenkes RI,
2010).
Tindakan personal hygiene pada anak sekolah yang masih perlu
diperhatikan yaitu mencakup kebersihan kulit, kuku, rambut, mulut, dan gigi,
hidung, mata, telinga, tangan dan kaki sebelum dan sesudah membuang air kecil
atau buang air besar Selain itu, tindakan kebersihan diri seseorang juga
dipengaruhi oleh budaya, sosial, norma keluarga, tingkat pendidikan, status
ekonomi dan kebiasaan individu (Wahit, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian persentase personal hygiene pada anak menurut
Rozaaqi, Widati tahun 2017 adalah Mayoritas anak asuh memiliki persepsi bahwa
sudah menjaga hygiene kuku, kaki dan tangan. Persepsi menjaga hygiene kuku,
kaki, dan tangan yang dilakukan anak asuh diantaranya adalah memotong kuku
seminggu sekali menggunakan alat pemotong kuku, mencuci kaki dan tangan
ketika hendak tidur, dan mencuci tangan sebelum makan. Sedangkan dari
3
wawancara terhadap hygiene tangan dapat disimpulkan bahwa masih ada anak
asuh yang tidak mencuci tangan sebelum makan. Kesimpulan dari hasil
wawancara yang dilakukan menyebutkan bahwa anak asuh memotong kuku dua
minggu sekali atau 1 minggu sekali. menunjukkan bahwa mayoritas anak asuh
berpersepsi memiliki hygiene mulut dan gigi yang baik.
Berdasarkan penelitian survey rumah tangga yang dilakukan dinegara
berkembang oleh UNICEF dan University of Wisconsin menunjukkan hasil
pemantauan kondisi kesehatan pada wanita dan anak-anak sebanyak 52,4 % anak
usia 6-9 tahun yang berada disekolah dan mengalami disability, di Indonesia
perkirakan sekitar 7-10 % (dikutip dalam jurnal dian, 2010: 90). Badan nasional
(BPSN) terdapat 82,840.600 jiwa anak dari 231.294.200 jiwa anak dari
231.294.200 jiwa penduduk indonesia sekitar 8,3 juta jiwa diantaranya adalah
anak dengan retardasi mental (Kemenkes RI, 2010).
Berdasarkan Riskesdas (2018), secara nasional sebanyak 33,4% anak usia
4–6 tahun asupan energinya dibawah kebutuhan minimal dan 24,8% asupan
protein di bawah kebutuhan minimal. Salah satu bentuk perhatian pemerintah
terhadap asupan makanan anak sekolah adalah diadakannya program penyediaan
makanan tambahan anak sekolah. Dan memiliki tuna grahita sebesar 0,14%, tuna
netra sebesar 0,17%, tuna wicara sebesar 0,14%, Down syndrome sebesar 0,13%,
tuna daksa (cacat anggota badan) sebesar 0,08%, bibir sumbing sebesar 0,08%,
dan tuna rungu sebesar 0,07%.
4
Hasil penelitian yang dilakukan oleh rahmawati 2011 dari 65 sampel
didapatkan kemampuan perawatan diri anak rendah dengan hasil 40 responden
(61,6%), kemudian kemampuan perawatan diri anak tinggi dengan hasil 25
responden (38,4%). Hasil tersebut menunjukkan kemampuan perawatan diri anak
tunagrahita terkategorikan rendah.
Menurut WHO (2016) adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental, dan
sosial serta terhindar dari penyakit dan kecacatan. Menurut Undang-undang
Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, yang dimaksud dengan sehat adalah
kondisi sejahtera baik dalam segi fisik, mental, sosial dan spiritual serta
berkesempatan untuk hidup secara produktif.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh peneliti di Sekolah Luar Biasa
Namo Pecawir adalah menggosok gigi 2 kali dalam sehari dan mengganti sikat
gigi secara rutin. Wawancara yang telah dilakukan mendapatkan kesimpulan
bahwa masih ada beberapa anak asuh yang malas menggosok gigi dengan rutin
karena tidak terbiasa.
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang diteliti adalah
gambaran Personal Hygiene Pada Anak Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa
Namo Pencawir Pancur Batu Tahun 2019?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
5
Bagaimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Personal
Hygiene Pada Anak Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir
Pancur Batu Tahun 2019?
1.3.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengidentifikasi umur anak Sekolah Luar Biasa (SLB)
2. Mengidentifikasi jenis kelamin anak Sekolah Luar Biasa (SLB)
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu serta informasi
yang berguna bagi orang tua dalam memberikan kemandirian pada anak usia
sekolah.
1.4.2 Manfaat praktis
1. Bagi orangtua
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai bentuk
untuk mengetahui gambaran Personal Hygiene Pada Anak Sekolah Luar
Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu
2. Bagi anak SLB
Dapat sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan pendidikan anak
retardasi mental.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Personal hgiene
2.1.1 Definisi
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti perorangan dan
hygiene berati sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahtraan fisik dan psikis (Rozaaqi, 2017). Personal hygiene merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik
secara fisik maupun psikologis (Wahit, 2012). Definisi-definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa Personal hygiene merupakan kegiatan atau tindakan
kebersihan anggota tubuh yang bertujuan untuk memelihara kebersihan seseorang.
2.1.2 Tujuan
Tujuan dari personal hygiene (Wahit, 2012) adalah:
1. Memelihara kebersihan diri
2. Pencegahan penyakit
3. Meningkatkan percaya diri
4. Menciptakan keindahan
7
2.1.3 Faktor-faktor personal hygiene
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan
dalam kehidupan sehari-hari karena kebersihan akan dipengaruhi kesehatan dan
psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi
oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal yang sangat berpengaruhi itu diantaranya
kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan dan persepsi orang terhadap kesehatan,
serta tingkat perkembangan.
1. Citra tubuh
Penampilan umum seseorang dapat menggambarkan pentingnya hygiene
pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang
penampilan fisiknya (Potter & Perry, 2013). Gambaran individu terhadap dirinya
sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena ada perubahan fisik
sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya (Tarwoto dan Watonah,
2004).
2. Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial dapat mempengaruhi praktek hygiene pribadi.
Selama masih kanak-kanak, anak-anak mendapatkan praktek hygiene dari orang
tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang rumah, dan ketersediaan air panas
atau air mengalir merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan
kebersihan (Potter & Perry, 2013).
3. Status sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yang digunakan (Potter & Perry, 2013). Personal hygiene memerlukan
8
alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, alat-alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya (Sunarti, 2016).
4. Pengetahuan dan motivasi kesehatan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan. Pengetahuan tentang hygiene akan
mempengaruhi praktik hygiene namun, hal ini saja tidak cukup, karena motivasi
merupakan kunci penting pelaksanaan hygiene individu dengan pengetahuan
tentang pentingnya personal hygiene akan selalu menjaga kebersihan dirinya
untuk mencegah dari kondisi atau keadaan sakit (Natoatmodjo, 2017).
5. Variabel kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik perawatan
diri yang berbeda (Natoatmodjo, 2015).
2.2 Dampak masalah personal hygiene
Menurut (Sunarti, 2016) dampak yang sering timbul pada personal hygiene
adalah:
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan mukosa kulit,
infeksi mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
9
2. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi dan gangguan interaksi sosial.
2.3 Macam-macam personal hygiene menurut (Polit, 2012)
1. Perawatan kulit
Kulit merupakan organ yang aktif yang berfungsi sebagai pelindung dari
berbagai kuman atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur temperatur, dan
sensasi sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam
mempertahankan fungsinya.
Tujuan perawatan kulit adalah bebas dari bau badan, memberi rasa
nyaman.
2. Mandi
Mandi dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau teraupetik.
Tujuan mandi adalah untuk menjaga kebersihan tubuh, mengurangi infeksi
akibat kulit kotor, memperlancar sistem peredaran darah. Mandi dapat
menghilangkan bau tidak enak dan membuat lebih segar.
3. Kebersihan mulut
untuk melakukan perawatan mulut. Tujuan perawatan mulut untuk
mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut.
4. Perawatan mata, hidung dan telinga
Tujuan Perawatan mata, hidung dan telinga adalah supaya terbebas dari
infeksi.
10
5. Perawatan rambut
penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara
penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Tujuan perawatan untuk
memberi rasa nyaman.
6. Perawatan kuku tangan dan kaki
Untuk mencegah infeksi, bau dan cidera pada jaringan. Tujuan perawatan
kuku tangan dan kaki untuk memberi rasa nyaman dan bersih.
2.4 SOP (Standart operasional prosedur) menurut (Who, 2012)
1. Kebersihan kulit kepala dan rambut
A. Definisi
Keramas adalah perawatan terhadap rambut dengan melakukan
aktivitas mencuci rambut dan kulit kepala menggunakan sampo atau
produk pembersih lain dengan mencampurnya dengan air dengan
meremas-remas kulit kepala untuk seterusnya dibilas menggunakan air
sehingga bersih.
B. Tujuan
1. Memberikan perasaan senang
2. Rambut tetap bersih
3. Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala
4. Membersihkan ketombe
C. Persiapan alat
1. Sisir
11
2. Handuk
3. Shampo
4. Ember
5. Gayung
D. Pelaksanaan
1. Siapkan air dingin/ hangat kedalam ember
2. Siram kepala
3. Tuangkan shampo ke telapak tangan dan gosok dari pangkal
rambut dengan menggunakan ujung jari secara lembut
4. Kemudian bilas sampai bersih
5. Lalu keringkan dengan handuk
2. Cuci tangan
A. Definisi
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air.
B. Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi melalui tangan.
2. Membantu menghilangkan mikroorganisme yang ada di kulit atau
tangan
C. Waktu yang Diharuskan untuk Mencuci Tangan
1. Sebelum dan sesudah makan Untuk menghindari masuknya kuman
kedalam tubuh saat kita makan
2. Setelah buang air besar dan air kecil
12
3. Setelah bermain Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat
yang kotor seperti tanah, dan lain-lain. Dimana kita tahu bahwa
banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai bermain harus
mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak
menempel ditangan.
4. Sebelum dan sesudah beraktivitas. Bagi adik-adik mencuci tangan
ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan
sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain
5. Setelah batuk, bersin atau membersihkan hidung, kuman dan
kotoran yang mungkin keluar dapat kembali masuk akibatdari
tangan yang tidak bersih.
6. Setelah memegang benda-benda kotor, berdebu dan berkarat.
7. Setelah memegang keyboard computer ataupun handphone
D. Akibat Tidak Mencuci Tangan 1. Demam Typoid
2. Diare
3. ISPA
4. Infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit
5. Hepatitis A
E. Cara mencuci tangan
1. Basahi kedua tangan dengan air mengalir
2. beri sabun secukupnya
3. Gosok kedua telapak tangan
13
4. punggung tangan
5. Gosok sela-sela jari kedua tangan
6. Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan
7. Gosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri,
dan sebaliknya
8. Jari-jari tangan dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan,
tangan kiri ke kanan, dan sebaliknya
9. Basuh dengan air
10. Keringkan dengan handuk/ tisu (Who, 2014)
3. Kebersihan mata
A. Definisi
Mata merupakan organ tubuh yang sangat kompleks dan dilengkapi
dengan bagian-bagian yang tercipta.
B. Tujuan
untuk melindunginya dari paparan debu, kotoran, atau benda asing
lainnya
C. Persiapan alat
1. Sabun
2. Air
D. Pelaksanaan
1. cuci tangan dengan sabun dan air. Sebelum membersihkan mata,
pastikan anda sudah melepaskan, kaca mata atau lensa kontak
bila menggunakannya.
14
2. Kemudian, bersihkan debu, kotoran, atau benda asing lain yang
masuk ke mata dengan mengalirkan air bersih yang diteteskan
secara perlahan ke mata.
3. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu merendam mata anda
menggunakan eye bath cup, gelas, atau wadah kecil berisi air.
Kemudian, tundukkan wajah anda dan arahkan eye bath cup berisi
air itu ke mata yang bermasalah. Saat mata terendam, lakukan
gerakan S dan menutup mata secara berulang untuk mengeluarkan
kotoran atau benda asing yang terjebak di dalam mata.
4. Kebersihan hidung
A. Definisi
Hidung merupakan garis pertahanan pertama dalam dalam sistem
pernapasan, dimana keduanya terdiri dari beberapa jaringan seperti
membran mukosa.
B. Tujuan
1. Lindungi hidung dari debu
2. Meningkatkan kualitas udara
3. Menjaga kelembapan udara
C. Prosedur
1. Hindari membersihkan lubang hidung dengan jari
2. Bersihkan lubang hidung dengan kain atau cotton but
3. Setelah bersih lap dengan handuk
15
5. Kebersihan telinga
A. Definisi
Mencuci dan membersihkan rongga telinga agar telinga tetap bersih
telinga tetap bersih dan terhindar dari infeksi dan terhindar dari infeksi
B. Tujuan
1. Mengeluarkan nanah
2. Mengeluarkan kotoran
3. Mencegah infeksi
4. Memberi rasa nyaman
C. Persiapan alat
1. Baby oil
2. Cotton but
3. Obat tetes telinga
D. Prosedur
1. Gunakan obat tetes telinga yang dijual bebas di apotek atau toko
obat. Obat ini dapat melunakkan gumpalan sehingga mudah
dikeluarkan. Bisa juga menggunakan minyak bayi (baby oil) .
2. Dua sampai tiga hari setelah menggunakan pelunak kotoran
telinga, miringkan kepala dan teteskan air hangat ke dalam saluran
telinga yang bermasalah, kemudian miringkan kepala ke sisi lain
untuk mengeluarkan kotoran telinga. Keringkan air dari saluran
telinga, lalu lap dengan handuk pelan-pelan.
16
3. Anda mungkin perlu mengulang proses ini beberapa kali hingga
seluruh kotoran telinga keluar. Meski demikian, jangan gunakan
cara ini jika telinga anda infeksi atau Anda pernah menjalani
operasi telinga. Metode ini pun juga berisiko membuat kotoran
telinga yang melunak menjadi masuk lebih dalam ke saluran
telinga. Oleh karenanya, jika kotoran telinga tidak berkurang,
segera periksakan telinga anda ke dokter.
4. Pergi ke dokter, biasanya dokter dapat mengeluarkan kotoran
telinga dengan alat khusus untuk mengeluarkan kotoran telinga
atau memakai alat sedot (suction). Langkah lain, dokter mungkin
akan merekomendasikan irigasi telinga, yaitu pengaliran air
bertekanan untuk mengeluarkan kotoran telinga.
5. Jika penumpukan kotoran telinga terus berulang, dokter bisa
merekomendasikan cara membersihkan telinga menggunakan obat-
obatan, seperti peroksida karbamida yang pemakaiannya harus
sesuai anjuran dokter, karena dapat menyebabkan iritasi gendang
telinga dan kulit pada saluran telinga.
6. Kebersihan gigi dan mulut
A. Definisi
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan
gigi dan mulut.
17
B. Tujuan
1. Memberi napas segar
2. Memberi rasa nyaman
C. Persiapan alat
1. Gelas kumur
2. Pasta gigi
3. Sikat gigi
D. Prosedur
1. Pertama-tama sikat gigi dengan bersih dari atas ke bawah
2. Lalu bersihkan dengan air bersih
3. Setelah itu gunakan air untuk kumur-kumur
4. Bersihkan kembali
7. Kebersihan kaki, tangan dan kuku
A. Definisi
Membersihkan kuku tangan dan kaki yang meliputi perendaman,
pemotongan untuk mempertahankan kesehatan kuku tangan maupun
kaki.
B. Tujuan
1. Mencegah infeksi
2. Mencegah bau kaki
3. Mencegah cidera pada jaringan lunak
18
C. Alat
1. Gunting kuku
2. Handuk
3. Sabun
D. Prosedur
1. Gunting kuku dengan hati-hati
2. Kemudian cuci tangan pakai sabun
3. Lalu lap tangan dengan handuk
19
BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka konseptual
Kerangka konsep adalah Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar
dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu realitas agar dapat dikomunikasikan
dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel (baik
variabel yang diteliti maupun tidak diteliti). Kerangka konsep akan membantu
peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori (Nursalam, 2013).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Adanya Gambaran personal hygiene
pada anak usia Sekolah luar biasa karya Tulus Desa Namo Pecawir Pancur Batu
tahun 2019.
Variabel merupakan simbol lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan
dari konsep yang bisa bervariasi. Pada penelitian konsep yang diukur adalah
variabel perawatan diri anak yang dinilai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
fisiologis seperti udara, air, makan, eliminasi, aktivitas, istirahat (Meleis, 2017),
kemandirian anak dalam melakukan dan memenuhi kebutuhannya (Steinberg,
2010).
20
Kerangka konsep
3.1 Kerangka konseptual Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Sekolah
Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pecawir Pancur Batu Tahun 2019
Keterangan:
: Variabel yang di teliti
Karakteristik:
1. Umur 2. Jenis kelamin
Personal hygiene
1. Kebersihan berpakaian 2. Kebersihan rambut 3. Kebersihan hidung 4. Kebersihan kulit 5. Kebersihan mata 6. Kebersihan gigi 7. Kebersihan kuku
21
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan penelitian
Rancangan penelitian adalah keseluruhan rencana untuk mendapatkan
jawaban atas kepercayaan yang sedang dipelajari dan untuk menangani berbagai
tantangan terhadap bukti penelitian yang layak. Dalam rancangan penelitian ini,
peneliti memutuskan nama yang spesifik yang akan diadopsi dan apa yang akan
mereka lakukan untuk meminimalkan dan meningkatkan interpretabilitas hasil
(Creswell, 2009).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian mengamati, menggambarkan, dan
mendokumentasikan aspek situasi seperti yang terjadi secara dan kadang untuk
dijadiakan titik awal untuk hipotesis generasi atau teori pembangunan penelitian
(Polit, 2012). Rancangan dalam proposal ini untuk melihat gambaran personal
hygiene pada anak usia sekolah luar biasa karya tulus Desa Namo Pencawir
Pancur Batu Tahun 2019.
4.2 Populasi dan sampel penelitian
4.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan kumpulan kasus dimana seeorang penulis
tertarik, populasi tidak terbatas pada subjek manusia (Creswell, 2009). Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 95 orang di Sekolah Luar Biasa Karya Tulus
22
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari objek yang diteliti dan dianggap mewakili
keseluruhan populasi. Dalam pengambilan sampel penelitian ini digunakan
dengan teknik tertentu, sehingga sampel dapat mewakili populasinya yang disebut
dengan tekniksampling (Notoatmodjo, 2012).
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling, di
mana seluruh populasi di jadikan sampel. Sampel penelitian ini adalah Anak
Usia Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu,
sebanyak 95 orang.
4.3 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional
4.3.1 Variabel independen
Variabel independen adalah faktor yang (mungkin) menyebabkan, atau
mempengaruhi hasil (Creswell, 2009). Dalam penelitian ini, peneliti tidak ada
variabel independen.
4.3.2 Variabel dependen
Variabel dependen merupakan variabel terikat dalam penelitian (Creswell,
2009). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah gambaran personal hygiene
pada anak usia Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur
Batu Tahun 2019.
23
4.3.3 Definisi operasional
Definisi operasional adalah sebuah konsep menentukan operasi yang harus
dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Definisi operasional
harus sesuai dengan definisi konseptual (Polit, 2012).
Tabel Defenisi Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Luar
Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu Tahun 2019
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur skala Skor
Personal
hygiene
Personal
hygiene
merupakan
perawatan
diri sendiri
yang di
lakukan
untuk
mempertahan
kan
kesehatan,
baik secara
fisik maupun
secara
fisiologis.
1.Menerima
2.merespon
3.menghargai
4.bertanggung
jawab
Menggunakan
lembar
observasi dan
memberikan
pertanyaan
sebanyak
28 item
Ordin
al
Baik :
59-84%
Cukup:
39-58%
Buruk:
19-38%
Rumus:
Nilai tertinggi – Nilai terendah
Rentan kelas
24
28x3 = 84
28x1 = 28
84-28 =56
56:3 =18,6
=19
4.4 Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakandalam penelitian ini adalah berupa lembar
observasi. lembar observasi merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner
dengan beberapa pertanyaan, alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya
besar dan tidak buta huruf (Hidayat, 2009). Sedangkan observasi merupakan cara
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada
responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti
(Hidayat, 2009).
4.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian
4.5.1 Lokasi
Tempat penelitian dilaksanakan DiSLB karya Tulus Desa Namo Pecawir
Pancur Batu, peneliti tertarik meneliti di tempat tersebut karena lokasi penelitian,
belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya dan bekerja sama dengan
pendidikan.
4.5.2 Waktu penelitian
25
Penelitian ini dilaksanakan setelah mendapat surat izin penelitian dari ketua
STIKes dan dilaksanakan pada bulan Maret 2019 di SLB karya Tulus Desa Namo
Pencawir Pancur Batu
4.6 Prosedur Pengambilan Dan Pengumpulan Data
4.6.1 Pengambilan data
Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner responden
pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Mendapatkan izin penelitian dari Kepala sekolah
2. Meminta kesediaan sampel menjadi calon responden
3. Peneliti menjelaskan cara pengisian responden
4. Peneliti membagikan kuesioner penelitian kepada responden untuk
mengetahui pola asuh orang tua.
4.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
lembar observasi, Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti. Pemilihan responden
dilakukan pada saat penentuan sampel, sampel ditentukan berdasarkan kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi.
Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu alat pada
waktu yang berlainan secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Polit,
2012).
26
4.7 Kerangka operasional Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu Tahun 2019
Pengajuan judul proposal
Prosedur izin penelitian
Pengambilan data awal
SLB Karya Tulus Desa
Namo Pencawir Pancur
Batu
Informend consent
Evaluasi
Pengelolaan data
Analisa data
Hasil
27
4.8 Analisis data
Analisis data dilakukan dengan makna agar data yang didapat berguna
untuk pemecahan masalah penelitian. Analisis data yang akan dilakukan dalam
penelitian ini meliputi analisis univariat.
Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran setiap variabel,
distribusi frekuensi berbagai variabel yang diteliti hanya satu variabel. Dalam
penelitian responden menggunakan Nama, Usia, Jenis kelamin, Agama, Suku
(Nursalam, 2015)
4.9 Etika penelitian
Dalam melakukan Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan
masalah – masalah etika penelitian yang meliputi :
1. Informed concent (informasi untuk responden)
Sebelum melakukan tindakan, orang tua diberi tahu cara – cara mengisi
kuisioner dan dijelaskan pula tentang maksud, tujuan, manfaat, dan dampak dari
tindakan yang akan dilakukan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Kerahasiaan dari identitas responden dalam penelitian ini akan dijaga oleh
peneliti dan hanya digunakan semata – mata untuk kepentingan penelitian.
Kerahasiaan dalam penelian ini dijaga oleh peneliti dengan tidak mencantumkan
nama, hanya nomor responden saja yang dicantumkan.
28
3. Confidentiality (kerahasiaan informasi)
Kerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk melindungi
semua data yang di kumpulkan. Seluruh informasi yang diberikan oleh responden
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian dan kelompok tertentu saja yangdisajikan dan dilaporkan sebagai hasil
penelitian, dan jika sudah tidak dibutuhkan lagi maka seluruh data akan
dimusnahkan.
29
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambar lokasi penelitian
Pada BAB ini, akan diuraikan hasil penelitian tentang personal
hygiene pada anak usia sekolah luar biasa di desa namo pencawir pancur batu,
sebelum dan sesudah dilakukan penelitian dan akan dijelaskan bagaimana
gambaran personal hygiene pada anak anak usia sekolah luar biasa di desa
namo pencawir pancur batu. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini
yaitu 95 orang.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2019 di sekolah luar biasa
desa namo pencawir pancur batu. Sekolah luar biasa desa namo pencawir
pancur batu merupakan sekolah swasta milik yayasan. Sekolah tersebut
memiliki Siswa bejumlah 95 orang, jumlah siswa laki-laki 45 orang dan
perempuan berjumlah 50 orang. dan memiliki 8 ruang kelas, setiap kelas
memiliki 7-8 siswa. SLB desa namo pencawir pancur batu ini beralamat
Jl.Namo pencawir, RT/RW. Dusun III Tuntungan II, kel Tuntungan II, Kec.
Pancur Batu, Kab. Deli Serdang, Prov. Sumatera utara 20353.
5.2 Hasil penelitian
Hasil penelitian tentang Gambaran personal hygiene pada anak anak
usia sekolah luar biasa di desa namo pencawir pancur batu yang dilaksanakan
pada bulan maret-april 2019 meliputi nama, jenis kelamin, umur, agama, suk
30
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Di sekolah luar
biasa desa namo pencair Pancur Batu tahun 2019
Karakteristik Frekuensi Persentase
Jenis kelamin
45 47,4
50 52,6
Tota 95 100
Usia
3 3,2
18 18,9
9 tahun 25 26,3
10 tahun 37 38,9
12,6
Total 95 100
Agama
Katolik 62 65,3
Kristen protestan 33 34,7
Total 95 100
Suku
61,1
Karo 30 31,6
Cina 4 4,2
Simalungun 2 4,1
1,1
95 100
31
Hasil penelitian karakteristik yang diperoleh bahwa responden berjenis
kelamin perempuan sebanyak 50 orang (52,6%) dan laki-laki sebanyak 45
orang (47,4%). Responden berumur 7 tahun sebanyak 3 orang (3,2%),
berumur 8 tahun sebanyak 18 orang (18,9%), berumur 9 tahun sebanyak
25orang (26,3%), berumur 10 tahun sebanyak 37 orang (38,9%), berumur 11
tahun sebanyak 12 orang (12,6%). Responden beragama katolik sebanyak 62
(65,3%), Responden beragama kristen protestan sebanyak 33 (34,7%),
responden yang bersuku batak toba sebanyak 58 orang (61,1%), responden
yang bersuku karo sebanyak 30 orang (31,6%), responden yang bersuku cina
sebanyak 4 orang (4,2%), responden yang bersuku simalungun sebanyak
2orang (2,1%), responden yang bersuku mandailing sebanyak 1 orang (1,1%).
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Personal
Hygiene pada Anak Sekolah Luar Biasa di Karya Tulus Desa Namo
Pencawir Kecamatan Pancur Batu Tahun 2019.
Pertanyaan
Personal Hygiene
Baik Cukup Kurang
n % n % n %
Rambut bersih dan
berkilau 21 21,1 34 35,8 40 42,1
Tidak ada ketombe
dan kutu 38 40,0 41 43,2 16 16,8
Tidak bau 30 31,6 42 44,2 23 24,2
Mata jernih dan
terang 28 29,5 48 50,5 19 20,0
Tidak terdapat
kantung mata 38 40,0 44 46,3 13 13,7
Mata bersih atau
tidak terdapat
kotoran mata
37 38,9 46 48,4 12 12,6
Hidung bersih atau 44 46,3 32 33,7 19 20,0
32
tidak terdapat
kotoran
Tidak tersumbat 55 57,9 31 32,6 9 9,5
Daun dan lubang
telinga bersih atau
tidak terdapat
kotoran
28 29,5 55 57,9 12 12,6
Gigi bersih 9 9,5 54 56,8 32 33,7
Tidak terdapat plak 17 17,9 52 54,7 26 27,4
Tidak terdapat
sariawan atau
masalah mulut
lainnya
31 32,6 44 46,3 20 21,1
Napas segar 5 5,3 49 51,6 41 43,2
Lidah bewarna
merah muda terang 17 17,9 60 63,2 18 18,9
Bibir lembab atau
tidak pecah-
pecah/kering
18 18,9 60 63,2 17 17,9
Tidak terdapat gigi
berlubang 29 30,5 55 57,9 11 11,6
Gusi bewarna
merah 11 11,6 62 65,3 22 23,2
Kuku pendek dan
bersih 61 64,2 23 24,2 11 11,6
Kuku bewarna
merah 54 56,8 28 29,5 13 13,7
Kuku tidak pecah-
pecah 64 67,4 23 24,2 8 8,4
Kulit halus,
lembut, fleksibel,
dan tidak kering
28 29,5 41 43,2 26 27,4
Kulit terasa hangat
saat dipalpasi 24 25,3 42 44,2 29 30,5
Tidak terdapat
panu, gatal-gatal,
ruam, memar atau
penyakit kulit
lainnya
50 52,6 34 35,8 11 11,6
Kulit bersih atau 31 32,6 46 48,4 18 18,9
33
tidak terdapat
kotoran menempel
Tubuh tidak bau
karena keringat 16 16,8 39 41,1 40 42,1
Rapi 11 11,6 25 26,3 59 62,1
Pakaian bersih 21 22,1 48 50,5 26 27,4
Tidak bau 28 29,5 51 53,7 16 16,8
Berdasarkan tabel 5.2 didapakan bahwa yang menjadi Rambut bersih dan
berkilau sebanyak 21 orang (21,1%), Tidak ada ketombe dan kutu sebanyak
38 (40,0%), Tidak bau sebanyak 30 (31,6%), Mata jernih dan terang sebanyak
28 orang (29,5%), Tidak terdapat kantung mata sebanyak 38 orang (40,0%),
Mata bersih atau tidak terdapat kotoran mata sebanyak 37 orang (38,9%),
Hidung bersih atau tidak terdapat kotoran sebanyak 44 orang (46,3%), Tidak
tersumbat sebanyak 55 orang (57,9%).
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Pertanyaan Berdasarkan Personal
Hygiene Pada Anak Sekolah Luar Biasa (SLB)
Jenis
kelamin
Pertanyaan Total
Baik Cukup
F % F % F %
Perempua
n
3
4
68,0
%
1
6
32,0
%
5
0
100
%
Laki-laki 1
3
28,9
%
3
2
71,1
%
4
5
100
%
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dikatakan bahwa dari 95 responden ditemukan
jenis kelamin perempuan dari 50 orang, personal hygiene baik sebanyak 34
orang (68,0%) sedangkan personal hygiene cukup sebanyak 16 orang
(32,0%).
34
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jumlah Pertanyaan Berdasarkan Personal
Hygiene Pada Anak Sekolah Luar Biasa (SLB)
Usia
Kategori personal hygiene
Baik (59-84) Cukup (39-
58) Total
n % n % n %
7 Tahun 1 33,3% 2 66,7 3 100
8 Tahun 8 44,4 10 55,6 18 100
9Tahun 7 28,0 18 72,0 25 100
10 Tahun 23 62,2 14 37,8 37 100
11 Tahun 8 66,7 4 33,3 12 100
Berdasarkan tabel 5.4 Didapatkan bahwa dari 95 responden ditemukan usia 7
tahun sebanyak 1 orang (33,3%), umur 8 tahun sebanyak 8 orang (44,4%),
umur 9 tahun sebanyak 7 orang (28,0%), umur 10 tahun sebanyak 23 (62,2%),
umur 11 tahun sebanyak 8 orang (66,7%).
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi kategori Responden personal hygiene di
sekolah luar biasa di desa namo pencawir pancur batu tahun 2019
Kategori personal hygiene Frekuensi Persentase
Baik 47 49,5
Cukup 48 50,5
Buruk - -
Total 95 100
Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan bahwa semua yang menjadi responden
memiliki baik dengan jumlah 47 orang (49,5%), dan cukup dengan jumlah 48
orang (50,5%).
35
5.3 Pembahasan
5.3.1 Gambaran personal hygiene pada anak anak usia sekolah luar
biasa di desa namo pencawir pancur batu
Gambaran personal hygiene pada anak anak usia sekolah luar biasa di
desa namo pencawir pancur batu tahun 2019 Dari jumlah responden 95 orang
maka didapatkan bahwa baik 47 orang (49,5%) dan cukup 48 orang (50,5%),
dan kategori buruk tidak ada.
Menurut penelitian yang dilakukan Saryono (2010), bahwa personal
hygiene merupakan pintu masuk (portal of entry) bagi bibit penyakit karena
bila personal hygiene baik, maka mikroorganisme yang masuk dapat
diminimalkan. Sebaliknya, bila personal hygiene tidak baik, maka akan
memudahkan mikroorganisme masuk dan menyebabkan seseorang menjadi
sakit.
Penelitian Rini (2012) tentang hubungan antara tingkat pendidikan
orang tua dengan tingkat kemandirian anak retardasi mental dalam personal
hygiene di SLB Negeri Colomadu menunjukkan bahwa orang tua dengan
pendidikan rendah tidak menghambat orang tua dalam mendidik dan
membimbing anaknya dapat mandiri dalam personal hygiene mengingat
bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan
formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal.
Survey Rumah Tangga yang dilakukan UNICEF dan University of
Wisconsin (2013) untuk memantau kondisi kesehatan dinegara berkembang
memperoleh data bahwa terdapat 52,4% anak usia 6-9 tahun yang berada di
36
sekolah serta mengalami cacat/disabilitas atau ketidakmampuan melakukan
aktivitas secara mandiri.
Menurut data Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)
2010, persentase rumah tangga yang memenuhi kriteria Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dengan katergori baik rata-rata secara nasional hanya 35,88
persen. Empat faktor pencetus seseorang menderita sakit yaitu sekitar 40%
karena perilaku, 30% lingkungan, 20% kelainan bawaan dan sisanya 10%
karena minimnya akses ke tempat kesehatan. Adapun yang dapat diintervensi
dengan perubahan pola hidup adalah karena perilaku dan lingkungan.
38
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah sampel 95 responden
gambaran personal hygiene pada anak usia sekolah luar biasa desa namo
pencawir pancur batu tahun 2019. Maka dapat disimpulkan:
1. Gambaran personal hygiene pada anak usia sekolah luar biasa karya
tulus desa namo pencawir pancur batu tahun 2019 didapatkan cukup
sebanyak 48 orang (50,5%).
2. mengidentifikasi umur 7 tahun sebanyak 3 orang (3,2%), umur 8
tahun sebanyak 18 orang (18,9%), umur 9 tahun sebanyak 25orang
(26,3%), umur 10 tahun sebanyak 37 orang (38,9%), umur 11 tahun
sebanyak 12 orang (12,6%), dan Jenis kelamin Jenis kelamin
perempuan sebanyak 50 orang (52,6%) Laki-laki sebanyak 45 orang
(47,4%)
6.2 Saran
6.2.1 Sekolah luar biasa desa namo pencawir untuk meningkatkan pengetahuan
sekaligus memberikan informasi tentang personal hygiene pada anak SLB
dengan metode dan media yang berbeda. Sehingga memberikan
kemudahan kepada penelitian selanjutnya dan memberikan hasil yang
lebih baik.
6.2.2 Bagi ilmu keperawatan diharapkan dapat memberikan informasi bagi ilmu
Keperawatan sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi ketika
meneliti tentang personal hygiene pada anak SLB.
39
DAFTAR PUSTAKA
Adawiah. (2017). Pola asuh orang tua dan implikasinya terhadap pendidikan
anak. Jurnal pendidikan kewarganegaraan.
Alimul, A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Apriliyanti, dkk (2016). Hubungan pola asuh orangtua dengan tingkat
kemandirian personal hygiene pada anak tunagrahita di slbn 1
palangka raya. Dinamika kesehatan.
Ghorbanizadeh, F., Afshar, M., &Soleymani, M. R. (2016).Personal Hygiene
Components in Iranian Children and Adolescent Magazines. International
Journal ofSchool Health, 3(4).
Hastono (2007).Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Hayati, L., Panghiyangani, R., & Rosida, L. (2018). Gambaran Tingkat
Pengetahuan Orang Tua Siswa Slb Darma Praja Banjarmasin Tentang
Gejala dan Penularan Infeksi Cacing Kremi (Enterobius Vermicularis).
Jurnal Berkala Kesehatan, 3(2), 93-98.
Hidayat. (2009). Metodologi penelitian bidang kesehatan.
Imron. (2010). Metodologi penelitian bidang kesehatan. Jakarta : Cv Sagung Seto.
Karim, Z., Arsin, A. A., &Ansar, J. (2015).Hubungan Personal Hygiene Dengan
Kejadian DemamTifoidPadaAnak Di Puskesmas Galut. Departemen
Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Karn, R. R., Bhandari, B., &Jha, N. (2011). A study on personal hygiene and
sanitary practices in a rural village of Mornag District of Nepal. Journal of
Nobel Medical College, 1(2), 39-44.
40
Lal, B. S., &Kavitha, G. (2016). Assessment of personal hygiene knowledge and
practices: an empirical study of schooling children in Warangal.
International Journal of Science and Research (IJSR), 5(8), 1521-1524.
Mansur. (2009). Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan.
NovaPratiwi. (2016). Gambaran Kemampuan Perawatan Diri (Self Care Agency)
Pada Anak Disabilitas (Tuna Grahita Dan Tuna Netra) di SLB Negeri 1
Bantul. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan universitas jogyakarta.
Noviyanti, R. D., &Sugihartiningsih, S. (2018). Gambaran Status Gizidan
Personal Hygiene Anak di TK AisyiyahKadipiro Surakarta. Proceeding of
The URECOL, 549-557.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis
Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Polit. (2012). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Potter & Perry, (2002). Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan. EGC
RozaaqiBintang. (2017) Gambaran Higiene Perorangan Berdasarkan Persepsi
Pola Asuh Anak Di Uptd Kampung Anak Negeri Kota Surabaya. The
Indonesian Journal of Public Health
Rozaaqi, R. B. (2018). Gambaran Higiene Perorangan Berdasarkan Persepsi Pola
Asuh Anak Di Uptd Kampung Anak Negeri Kota Surabaya. The
Indonesian Journal Of Public Health, 12(2), 224-236.
Sari, O. A. S. A., &Santy, W. H. (2017).HubunganDukunganKeluargadengan
Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Anak Tunagrahita di SLB Tunas
Mulya Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo.Journal of Health
Sciences, 10(2).
41
Sarkar, M. (2013).Personal hygiene among primary school children living in a
slum of Kolkata, India.Journal of preventive medicine and hygiene, 54(3),
153
Seran, E. R., Palandeng, H., &Kallo, V. (2015).Hubungan Personal Hygiene
dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Tumaratas.
JURNAL KEPERAWATAN, 3(2).
Silalahi, V., &Putri, R. M. (2018).Personal hygiene pada anak SD Negeri
Merjosari 3.JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia), 2(2), 15-23.
Sunarty. (2016). Hubungan pola asuh orangtua dan kemandirian anak. journal of
est.
Tarwoto dan Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Umi mardliyah, dkk (2013). Pola asuh orang tua sebagai faktor penentu kualitas
pemenuhan kebutuhan dasar per]sonal hygiene anak usia 6-12 tahun.
journal nersand midwifery indonesia.
Vidya h. (2018). Hubungan pola asuh orangtua dengan kemandirian personal
hygiene anak usia prasekolah di tkit permata mulia desa banjaragung
kecamatan puri kabupaten mojokerto. Jurnal nurse and health.
Zhen, A. J. L. Y., Murhandarwati, E. E. H., &Umniyati, S. R. (2014). Head lice
infestation and its relationship with hygiene and knowledge among urban
school children in Yogyakarta.Tropical Medicine Journal, 1(1).
42
43
44
45
46
47
INFORMED CONSENT (SURAT PERSETUJUAN)
Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk ikut berpartisipasi
sebagai responden setelah mendapat penjelasan dari saudari Hardina Br
Manullang dalam penelitian yang berjudul “Gambaran Personal Hygiene
Pada Anak Usia Sekolah Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir
Pancur Batu”
Saya menyatakan bahwa keikut sertaan saya dalam penelitian ini saya
lakukan dengan sukarela atau tanpa paksaan dari pihak manapun.
Saya juga memperkenankan kepada peneliti untuk mengambil data-
data saya untuk digunakan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian. Sebagai
responden dalam penelitian ini, saya menyetujui untuk bertemu dan
melakukan wawancara pada waktu dan tempat yang telah di sepakati antara
peneliti dan responden maka dengan ini saya menyatakan bersedia untuk
menjadi responden dalam penelitian ini, dengan catatan bila sewaktu-waktu
saya dirugikan dalam bentuk apapun, saya berhak membatalkan persetujuan
ini.
Medan, Mei 2019
(Responden)
48
Lembar observasi Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah
Luar Biasa Karya Tulus Desa Namo Pencawir Pancur Batu Tahun 2019
PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR OBSERVASI
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama, pilihlah salah satu jawaban
yang benar
2. Beri tanda ceklis (√) pada salah satu jawaban
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Usia : tahun
3. Jenis kelamin : ( ) :laki-laki ( ): Perempuan
4. Agama :
5. Suku :
49
1 : Kurang bersih 2 : Cukup bersih 3 : Bersih
No Personal hygiene Skor
Siswa 1 2 3
1 Kebersihan kulit kepala dan rambut
a. Rambut bersih dan berkilau b. Tidak ada ketombe atau kutu c. Tidak bau
2 Kebersihan mata
a. Mata jernih dan terang b. Tidak terdapat kantung mata c. Mata bersih atau tidak terdapat kotoran
mata
3 Kebersihan hidung
a. Hidung bersih atau tidak terdapat kotoran hidung
b. Tidak tersumbat
4 Kebersihan telinga
a. Daun dan lubang telinga bersih atau tidak terdapat kotoran
5 Kebersihan gigi dan mulut
a. Gigi bersih b. Tidak terdapat plak c. Tidak terdapat sariawan atau masalah
mulut lainnya d. Napas segar e. Lidah bewarna merah muda terang f. Bibir lembab atau tidak pecah-
pecah/kering g. Tidak terdapat gigi berlubang h. Gusi bewarna merah
6 Kebersihan kaki, tangan dan kuku
a. Kuku pendek dan bersih b. Kuku bewarna merah c. Kuku tidak pecah-pecah
50
Dikutip Dalam Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol. 2 No. 2 2017, Verarica
Silalahi, Ronasari Mahaji Putri Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
7 Kebersihan kulit
a. Kulit halus, lembut, fleksibel, dan tidak kering
b. Kulit terasa hangat ketika dipalpasi c. Tidak terdapat panu, gatal-gatal, ruam,
memar atau penyakit kulit lainnya d. Kulit bersih atau tidak terdapat kotoran
menempel e. Tubuh tidak bau karena keringat
8 Kebersihan pakaian
a. Rapi b. Pakaian bersih c. Tidak bau
51
52
53
54
55
Frequencies
Notes
Output Created 08-MAY-2019 13:49:06
Comments
Input
Data D:\File hardina\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax
FREQUENCIES VARIABLES=Usia
JK Agama suku
/STATISTICS=STDDEV RANGE
MINIMUM MAXIMUM MEAN
MEDIAN
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
Statistics
Usia JK Agama suku
N Valid 95 95 95 95
Missing 0 0 0 0
Mean 3,39 1,47 1,35 1,51
Median 4,00 1,00 1,00 1,00
Std. Deviation 1,034 ,502 ,479 ,770
Range 4 1 1 4
Minimum 1 1 1 1
Maximum 5 2 2 5
56
Frequency Table
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
7 Tahun 3 3,2 3,2 3,2
8 Tahun 18 18,9 18,9 22,1
9 tahun 25 26,3 26,3 48,4
10 Tahun 37 38,9 38,9 87,4
11 Tahun 12 12,6 12,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
JK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Perempuan 50 52,6 52,6 52,6
laki-laki 45 47,4 47,4 100,0
Total 95 100,0 100,0
Agama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Katolik 62 65,3 65,3 65,3
kristen protestan 33 34,7 34,7 100,0
Total 95 100,0 100,0
suku
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Batak toba 58 61,1 61,1 61,1
Karo 30 31,6 31,6 92,6
Cina 4 4,2 4,2 96,8
Simalungun 2 2,1 2,1 98,9
Mandailing 1 1,1 1,1 100,0
Total 95 100,0 100,0
57
Frequencies
Notes
Output Created 08-MAY-2019 13:49:46
Comments
Input
Data D:\File hardina\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax
FREQUENCIES
VARIABLES=soal_1 soal_2 soal_3
soal_4 soal_5 soal_6 soal_7 soal_8
soal_9 soal_10 soal_11 soal_12
soal_13 soal_14 soal_15 soal_16
soal_17 soal_18 soal_19 soal_20
soal_21 soal_22 soal_23 soal_24
soal_25 soal_26 soal_27 soal_28
/STATISTICS=STDDEV RANGE
MINIMUM MAXIMUM MEAN
MEDIAN
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,06
Elapsed Time 00:00:00,22
58
[ Rambut bersih dan
berkilau
Tidak ada ketombe
dan kutu
Tidak bau Mata jernih dan
terang
Tidak terdapat
kantung mata
59
N Valid 95 95 95 95
Missing 0 0 0 0
Mean 1,80 2,23 2,07 2,09
Median 2,00 2,00 2,00 2,00
Std. Deviation ,780 ,721 ,747 ,701
Range 2 2 2 2
Minimum 1 1 1 1
Maximum 3 3 3 3
Frequency Table
Rambut bersih dan berkilau
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Kurang bersih 40 42,1 42,1 42,1
Cukup bersih 34 35,8 35,8 77,9
Bersih 21 22,1 22,1 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak ada ketombe dan kutu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang bersih 16 16,8 16,8 16,8
Cukup bersih 41 43,2 43,2 60,0
60
Bersih 38 40,0 40,0 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak bau
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Kurang bersih 23 24,2 24,2 24,2
Cukup bersih 42 44,2 44,2 68,4
Bersih 30 31,6 31,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
Mata jernih dan terang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Kurang bersih 19 20,0 20,0 20,0
Cukup bersih 48 50,5 50,5 70,5
Bersih 28 29,5 29,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak terdapat kantung mata
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 13 13,7 13,7 13,7
cukup bersih 44 46,3 46,3 60,0
bersih 38 40,0 40,0 100,0
Total 95 100,0 100,0
Mata bersih atau tidak terdapat kotoran mata
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 12 12,6 12,6 12,6
cukup bersih 46 48,4 48,4 61,1
bersih 37 38,9 38,9 100,0
Total 95 100,0 100,0
61
Hidung bersih atau tidak terdapat kotoran hidung
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 19 20,0 20,0 20,0
cukup bersih 32 33,7 33,7 53,7
bersih 44 46,3 46,3 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak tersumbat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 9 9,5 9,5 9,5
Cukup bersih 31 32,6 32,6 42,1
bersih 55 57,9 57,9 100,0
Total 95 100,0 100,0
Daun dan lubang telinga bersih atau tidak terdapat kotoran
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 12 12,6 12,6 12,6
cukup bersih 55 57,9 57,9 70,5
bersih 28 29,5 29,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
Gigi bersih
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 32 33,7 33,7 33,7
cukup bersih 54 56,8 56,8 90,5
bersih 9 9,5 9,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
62
Tidak terdapat plak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersh 26 27,4 27,4 27,4
cukup bersih 52 54,7 54,7 82,1
bersih 17 17,9 17,9 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak terdapat sariawan atau masalah mulut lainnya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 20 21,1 21,1 21,1
cukup bersih 44 46,3 46,3 67,4
bersih 31 32,6 32,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
Napas segar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 41 43,2 43,2 43,2
cukup bersih 49 51,6 51,6 94,7
bersih 5 5,3 5,3 100,0
Total 95 100,0 100,0
Lidah bewarna merah muda terang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 18 18,9 18,9 18,9
cukup bersih 60 63,2 63,2 82,1
bersih 17 17,9 17,9 100,0
Total 95 100,0 100,0
Bibir lembab atau tidak pecah-pecah/kering
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
63
Valid
kurang bersih 17 17,9 17,9 17,9
cukup bersih 60 63,2 63,2 81,1
bersih 18 18,9 18,9 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak terdapat gigi berlubang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 11 11,6 11,6 11,6
cukup bersih 55 57,9 57,9 69,5
bersih 29 30,5 30,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
Gusi bewarna merah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 22 23,2 23,2 23,2
cukup bersih 62 65,3 65,3 88,4
bersih 11 11,6 11,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
Kuku pendek dan bersih
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 11 11,6 11,6 11,6
cukup bersih 23 24,2 24,2 35,8
bersih 61 64,2 64,2 100,0
Total 95 100,0 100,0
Kuku bewarna merah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid kurang bersih 13 13,7 13,7 13,7
cukup bersih 28 29,5 29,5 43,2
64
bersih 54 56,8 56,8 100,0
Total 95 100,0 100,0
Kuku tidak pecah-pecah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 8 8,4 8,4 8,4
cukup bersih 23 24,2 24,2 32,6
bersih 64 67,4 67,4 100,0
Total 95 100,0 100,0
Kulit halus, lembut, fleksibel, dan tidak kering
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 26 27,4 27,4 27,4
cukup bersih 41 43,2 43,2 70,5
bersih 28 29,5 29,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
Kulit terasa hangat saat dipalpasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 29 30,5 30,5 30,5
cukup bersih 42 44,2 44,2 74,7
bersih 24 25,3 25,3 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak terdapat panu, gatal-gatal, ruam, memar atau penyakit kulit lainnya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 11 11,6 11,6 11,6
cukup bersih 34 35,8 35,8 47,4
bersih 50 52,6 52,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
65
Kulit bersih atau tidak terdapat kotoran menempel
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 18 18,9 18,9 18,9
cukup bersih 46 48,4 48,4 67,4
bersih 31 32,6 32,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tubuh tidak bau karena keringat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 40 42,1 42,1 42,1
cukup bersih 39 41,1 41,1 83,2
bersih 16 16,8 16,8 100,0
Total 95 100,0 100,0
Rapi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 59 62,1 62,1 62,1
cukup bersih 25 26,3 26,3 88,4
bersih 11 11,6 11,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
Pakaian bersih
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 26 27,4 27,4 27,4
cukup bersih 48 50,5 50,5 77,9
bersih 21 22,1 22,1 100,0
Total 95 100,0 100,0
66
Tidak bau
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 16 16,8 16,8 16,8
cukup bersih 51 53,7 53,7 70,5
bersih 28 29,5 29,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
FREQUENCIES VARIABLES=kaSoal /STATISTICS=STDDEV RANGE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 08-MAY-2019 13:50:14
Comments
Input
Data D:\File hardina\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax
FREQUENCIES
VARIABLES=kaSoal
/STATISTICS=STDDEV RANGE
MINIMUM MAXIMUM MEAN
MEDIAN
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,03
[DataSet1] D:\File hardina\spss dinaaaa.sav
67
Statistics
katergori personal hygiene
N Valid 95
Missing 0
Mean 1,51
Median 2,00
Std. Deviation ,503
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
katergori personal hygiene
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
baik (59-84) 47 49,5 49,5 49,5
cukup (39-58) 48 50,5 50,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
FREQUENCIES VARIABLES=kaSoal /BARCHART PERCENT /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 08-MAY-2019 18:05:10
Comments
Input
Data D:\File hardina\proposal
asli\spss\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
68
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax
FREQUENCIES
VARIABLES=kaSoal
/BARCHART PERCENT
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:02,44
Elapsed Time 00:00:04,51
[DataSet1] D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav
Statistics
katergori personal hygiene
N Valid 95
Missing 0
katergori personal hygiene
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
baik (59-84) 47 49,5 49,5 49,5
cukup (39-58) 48 50,5 50,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
69
FREQUENCIES VARIABLES=kaSoal Usia JK Agama suku /BARCHART PERCENT /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 08-MAY-2019 18:06:04
Comments
Input
Data D:\File hardina\proposal
asli\spss\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
70
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax
FREQUENCIES
VARIABLES=kaSoal Usia JK
Agama suku
/BARCHART PERCENT
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:02,88
Elapsed Time 00:00:02,97
[DataSet1] D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav
Statistics
katergori personal
hygiene
Usia JK Agama suku
N Valid 95 95 95 95 95
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
katergori personal hygiene
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
baik (59-84) 47 49,5 49,5 49,5
cukup (39-58) 48 50,5 50,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
71
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
7 Tahun 3 3,2 3,2 3,2
8 Tahun 18 18,9 18,9 22,1
9 tahun 25 26,3 26,3 48,4
10 Tahun 37 38,9 38,9 87,4
11 Tahun 12 12,6 12,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
JK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
perempuan 50 52,6 52,6 52,6
laki-laki 45 47,4 47,4 100,0
Total 95 100,0 100,0
Agama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
katolik 62 65,3 65,3 65,3
kristen protestan 33 34,7 34,7 100,0
Total 95 100,0 100,0
suku
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Batak toba 58 61,1 61,1 61,1
karo 30 31,6 31,6 92,6
cina 4 4,2 4,2 96,8
simalungun 2 2,1 2,1 98,9
mandailing 1 1,1 1,1 100,0
Total 95 100,0 100,0
72
Bar Chart
73
74
75
76
FREQUENCIES VARIABLES=soal_1 /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 21-MAY-2019 19:01:39
Comments
77
Input
Data D:\File hardina\proposal
asli\spss\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax
FREQUENCIES
VARIABLES=soal_1
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,02
[DataSet1] D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav
Statistics
Rambut bersih dan berkilau
N Valid 95
Missing 0
Rambut bersih dan berkilau
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Kurang bersih 40 42,1 42,1 42,1
Cukup bersih 34 35,8 35,8 77,9
Bersih 21 22,1 22,1 100,0
Total 95 100,0 100,0
CROSSTABS /TABLES=Usia JK BY kaSoal /FORMAT=AVALUE TABLES
78
/CELLS=COUNT ROW COLUMN TOTAL /COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
Output Created 21-MAY-2019 19:08:52
Comments
Input
Data D:\File hardina\proposal
asli\spss\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used
Statistics for each table are based
on all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.
Syntax
CROSSTABS
/TABLES=Usia JK BY kaSoal
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT ROW COLUMN
TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Resources
Processor Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,06
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762
[DataSet1] D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav
79
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Usia * katergori personal hygiene 95 100,0% 0 0,0% 95
JK * katergori personal hygiene 95 100,0% 0 0,0% 95
Usia * katergori personal hygiene Crosstabulation
katergori personal hygiene Total
baik (59-84) cukup (39-58)
Usia
7 Tahun
Count 1 2
% within Usia 33,3% 66,7% 100,0%
% within katergori personal hygiene 2,1% 4,2% 3,2%
% of Total 1,1% 2,1% 3,2%
8 Tahun
Count 8 10 18
% within Usia 44,4% 55,6% 100,0%
% within katergori personal hygiene 17,0% 20,8% 18,9%
% of Total 8,4% 10,5% 18,9%
9 tahun
Count 7 18 25
% within Usia 28,0% 72,0% 100,0%
% within katergori personal hygiene 14,9% 37,5% 26,3%
% of Total 7,4% 18,9% 26,3%
10 Tahun
Count 23 14 37
% within Usia 62,2% 37,8% 100,0%
% within katergori personal hygiene 48,9% 29,2% 38,9%
% of Total 24,2% 14,7% 38,9%
11 Tahun
Count 8 4 12
% within Usia 66,7% 33,3% 100,0%
% within katergori personal hygiene 17,0% 8,3% 12,6%
% of Total 8,4% 4,2% 12,6%
Total
Count 47 48 95
% within Usia 49,5% 50,5% 100,0%
% within katergori personal hygiene 100,0% 100,0% 100,0%
80
% of Total 49,5% 50,5% 100,0%
JK * katergori personal hygiene Crosstabulation
katergori personal hygiene Total
baik (59-84) cukup (39-58)
JK
perempuan
Count 34 16
% within JK 68,0% 32,0% 100,0%
% within katergori personal hygiene 72,3% 33,3% 52,6%
% of Total 35,8% 16,8% 52,6%
laki-laki
Count 13 32
% within JK 28,9% 71,1% 100,0%
% within katergori personal hygiene 27,7% 66,7% 47,4%
% of Total 13,7% 33,7% 47,4%
Total
Count 47 48
% within JK 49,5% 50,5% 100,0%
% within katergori personal hygiene 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 49,5% 50,5% 100,0%
GET FILE='D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. CROSSTABS /TABLES=Agama BY suku /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT /COUNT ROUND CELL.
Notes
Output Created 22-MAY-2019 10:21:39
Comments
Input
Data D:\File hardina\proposal
asli\spss\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
81
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used
Statistics for each table are based
on all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.
Syntax
CROSSTABS
/TABLES=Agama BY suku
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Resources
Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,16
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762
CROSSTABS /TABLES=Agama BY suku /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT /COUNT ROUND CELL.
Notes
Output Created 22-MAY-2019 10:22:51
Comments
Input
Data D:\File hardina\proposal
asli\spss\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
82
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used
Statistics for each table are based
on all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.
Syntax
CROSSTABS
/TABLES=Agama BY suku
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Resources
Processor Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,03
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762
CROSSTABS /TABLES=Agama BY suku /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT TOTAL /COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
Output Created 22-MAY-2019 10:23:25
Comments
Input
Data D:\File hardina\proposal
asli\spss\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
83
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used
Statistics for each table are based
on all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.
Syntax
CROSSTABS
/TABLES=Agama BY suku
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Resources
Processor Time 00:00:00,05
Elapsed Time 00:00:00,14
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762
[DataSet1] D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Agama * suku 95 100,0% 0 0,0% 95 100,0%
Agama * suku Crosstabulation
suku
Batak toba karo cina simalungun
Agama
katolik Count 40 17 3
% of Total 42,1% 17,9% 3,2% 2,1%
kristen protestan Count 18 13 1
% of Total 18,9% 13,7% 1,1% 0,0%
Total Count 58 30 4
% of Total 61,1% 31,6% 4,2% 2,1%
84
DATASET ACTIVATE DataSet1. SAVE OUTFILE='D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav' /COMPRESSED. FREQUENCIES VARIABLES=soal_1 /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 22-MAY-2019 12:17:45
Comments
Input
Data D:\File hardina\proposal
asli\spss\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax
FREQUENCIES
VARIABLES=soal_1
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,03
[DataSet1] D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav
85
Statistics
Rambut bersih dan berkilau
N Valid 95
Missing 0
Rambut bersih dan berkilau
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Kurang bersih 40 42,1 42,1 42,1
Cukup bersih 34 35,8 35,8 77,9
Bersih 21 22,1 22,1 100,0
Total 95 100,0 100,0
FREQUENCIES VARIABLES=soal_2 soal_3 soal_4 soal_5 soal_6 soal_7 soal_8 soal_9 soal_10 soal_11 soal_12 soal_13 soal_14 soal_15 soal_16 soal_17 soal_18 soal_19 soal_20 soal_21 soal_22 soal_23 soal_24 soal_25 soal_26 soal_27 soal_28 /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 22-MAY-2019 12:18:25
Comments
Input
Data D:\File hardina\proposal
asli\spss\spss dinaaaa.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 95
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
86
Syntax
FREQUENCIES
VARIABLES=soal_2 soal_3 soal_4
soal_5 soal_6 soal_7 soal_8 soal_9
soal_10 soal_11 soal_12 soal_13
soal_14 soal_15 soal_16 soal_17
soal_18 soal_19 soal_20 soal_21
soal_22 soal_23 soal_24 soal_25
soal_26 soal_27 soal_28
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,09
[DataSet1] D:\File hardina\proposal asli\spss\spss dinaaaa.sav
87
Tidak ada ketombe
dan kutu
Tidak bau Mata jernih dan
terang
Tidak terdapat
kantung mata
Mata bersih atau
tidak
kotoran mata
88
N Valid 95 95 95 95
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Tidak ada ketombe dan kutu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Kurang bersih 16 16,8 16,8 16,8
Cukup bersih 41 43,2 43,2 60,0
Bersih 38 40,0 40,0 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak bau
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Kurang bersih 23 24,2 24,2 24,2
Cukup bersih 42 44,2 44,2 68,4
Bersih 30 31,6 31,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
Mata jernih dan terang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Kurang bersih 19 20,0 20,0 20,0
Cukup bersih 48 50,5 50,5 70,5
Bersih 28 29,5 29,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak terdapat kantung mata
89
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 13 13,7 13,7 13,7
cukup bersih 44 46,3 46,3 60,0
bersih 38 40,0 40,0 100,0
Total 95 100,0 100,0
Mata bersih atau tidak terdapat kotoran mata
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 12 12,6 12,6 12,6
cukup bersih 46 48,4 48,4 61,1
bersih 37 38,9 38,9 100,0
Total 95 100,0 100,0
Hidung bersih atau tidak terdapat kotoran hidung
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 19 20,0 20,0 20,0
cukup bersih 32 33,7 33,7 53,7
bersih 44 46,3 46,3 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak tersumbat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 9 9,5 9,5 9,5
Cukup bersih 31 32,6 32,6 42,1
bersih 55 57,9 57,9 100,0
Total 95 100,0 100,0
Daun dan lubang telinga bersih atau tidak terdapat kotoran
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid kurang bersih 12 12,6 12,6 12,6
90
cukup bersih 55 57,9 57,9 70,5
bersih 28 29,5 29,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
Gigi bersih
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 32 33,7 33,7 33,7
cukup bersih 54 56,8 56,8 90,5
bersih 9 9,5 9,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak terdapat plak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersh 26 27,4 27,4 27,4
cukup bersih 52 54,7 54,7 82,1
bersih 17 17,9 17,9 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak terdapat sariawan atau masalah mulut lainnya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 20 21,1 21,1 21,1
cukup bersih 44 46,3 46,3 67,4
bersih 31 32,6 32,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
Napas segar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 41 43,2 43,2 43,2
cukup bersih 49 51,6 51,6 94,7
bersih 5 5,3 5,3 100,0
91
Total 95 100,0 100,0
Lidah bewarna merah muda terang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 18 18,9 18,9 18,9
cukup bersih 60 63,2 63,2 82,1
bersih 17 17,9 17,9 100,0
Total 95 100,0 100,0
Bibir lembab atau tidak pecah-pecah/kering
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 17 17,9 17,9 17,9
cukup bersih 60 63,2 63,2 81,1
bersih 18 18,9 18,9 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak terdapat gigi berlubang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 11 11,6 11,6 11,6
cukup bersih 55 57,9 57,9 69,5
bersih 29 30,5 30,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
Gusi bewarna merah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 22 23,2 23,2 23,2
cukup bersih 62 65,3 65,3 88,4
bersih 11 11,6 11,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
92
Kuku pendek dan bersih
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 11 11,6 11,6 11,6
cukup bersih 23 24,2 24,2 35,8
bersih 61 64,2 64,2 100,0
Total 95 100,0 100,0
Kuku bewarna merah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 13 13,7 13,7 13,7
cukup bersih 28 29,5 29,5 43,2
bersih 54 56,8 56,8 100,0
Total 95 100,0 100,0
Kuku tidak pecah-pecah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 8 8,4 8,4 8,4
cukup bersih 23 24,2 24,2 32,6
bersih 64 67,4 67,4 100,0
Total 95 100,0 100,0
Kulit halus, lembut, fleksibel, dan tidak kering
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 26 27,4 27,4 27,4
cukup bersih 41 43,2 43,2 70,5
bersih 28 29,5 29,5 100,0
Total 95 100,0 100,0
Kulit terasa hangat saat dipalpasi
93
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 29 30,5 30,5 30,5
cukup bersih 42 44,2 44,2 74,7
bersih 24 25,3 25,3 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak terdapat panu, gatal-gatal, ruam, memar atau penyakit kulit lainnya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 11 11,6 11,6 11,6
cukup bersih 34 35,8 35,8 47,4
bersih 50 52,6 52,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
Kulit bersih atau tidak terdapat kotoran menempel
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 18 18,9 18,9 18,9
cukup bersih 46 48,4 48,4 67,4
bersih 31 32,6 32,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tubuh tidak bau karena keringat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 40 42,1 42,1 42,1
cukup bersih 39 41,1 41,1 83,2
bersih 16 16,8 16,8 100,0
Total 95 100,0 100,0
Rapi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid kurang bersih 59 62,1 62,1 62,1
94
cukup bersih 25 26,3 26,3 88,4
bersih 11 11,6 11,6 100,0
Total 95 100,0 100,0
Pakaian bersih
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 26 27,4 27,4 27,4
cukup bersih 48 50,5 50,5 77,9
bersih 21 22,1 22,1 100,0
Total 95 100,0 100,0
Tidak bau
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
kurang bersih 16 16,8 16,8 16,8
cukup bersih 51 53,7 53,7 70,5
bersih 28 29,5 29,5 100,0
Total 95 100,0 100,0