SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... ·...

168
Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator terhadap pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Konsentrasi Ilmu Humas Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh: ADEN PAHALANA KUSUMA BARDANI 6662090033 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2015

Transcript of SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... ·...

Page 1: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator terhadap pelaksanaan

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(GERBANG RATU)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik pada Konsentrasi Ilmu Humas

Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh:

ADEN PAHALANA KUSUMA BARDANI

6662090033

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2015

Page 2: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit
Page 3: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

ii

Page 4: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit
Page 5: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

ALHAMDULILLAHIRABBIL’ALAMIIN ...

SYUKUR KEPADAMU YA ALLAH SANG MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG ...

“SEMANGAT YANG DIBARENGI DENGAN DO’A DAN NIAT ADALAH KUNCI

KEBERHASILAN DI JALAN YANG BAIK”

TERUNTUK :

KEDUA ORANG TUAKU TERCINTA, ISTRIKU

DAN ADIK2 KU

... TERIMAKASIH UNTUK SEMUANYA ...

WISH U ALL THE BEST

Page 6: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

ABSTRAK

Aden Pahalana Kusuma Bardani. NIM 6662090033. Skripsi. Efektivitas

Komunikasi Antarpribadi Fasilitator terhadap Pelaksanaan Program

Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (GERBANG

RATU). Pembimbing I : Iman Mukhroman, S. Sos, M. Si dan

Pembimbing II : Puspita Asri Praceka, S. Sos, M. Ikom

Fokus penelitian ini adalah efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator

terhadap pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (GERBANG RATU). Rumusan Masalah dari penelitian ini

adalah Sejauhmana efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator terhadap

pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten

Bersatu (GERBANG RATU) di kecamatan. Tujuan dari penelitian ini untuk

mengetahui efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator terhadap

pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten

Bersatu (GERBANG RATU). Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat

yang tergabung dalam kelompok unit pengelola kegiatan (UPK). Jumlah

sampel sebanyak 87 orang yang merupakan keseluruhan dari populasi dengan

pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan teknik total random

sampling berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan. Instrumen

dalam penelitian ini didasarkan pada teori Joseph A. DeVito yang memuat 5

indikator. Pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, kuesioner,

wawancara, dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah analisis data kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator terhadap pelaksanaan Program

Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (GERBANG

RATU) mencapai 72%. Hal tersebut karena merupakan bentuk tanggung

jawab kegiatan pemerintah daerah yang diberikan oleh pemerintah pusat

kepada wilayah kecamatan yang ada di Provinsi Banten dalam hal kegiatan

bantuan dana senilai Rp. 1.000.000.000 yang dikelola oleh PNPM Mandiri

Perdesaan yang tersebar di seluruh kecamatan dalam rangka percepatan

pengurangan kemiskinan. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi

antarpribadi fasilitator dinilai baik.

Kata Kunci : Efektivitas, Komunikasi Antarpribadi

Page 7: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

ABSTRACT

Aden Pahalana Kusum Bardani. NIM 6662090033. Thesis. Interpersonal

Communication Effectiveness of the Implementation of the Program

Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang

Ratu). Supervisor I: Iman Mukhroman, S. Sos, M. Si and Advisor II:

Puspita Asri Praceka, S. Sos, M. Ikom

The focus of this study is the effectiveness of interpersonal communication

fasilitator to the implementation of the Program Gerakan Pembangunan

Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu). Formulation of the

problem of this research is the effectiveness of interpersonal communication

fasilitator extent of the implementation of the Program Gerakan

Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu) in the

district. The purpose of this study to determine the effectiveness of

interpersonal communication fasilitator to the implementation of the

subdistrict development movement program offerings unite people (Gerbang

Ratu). The method used in this research is descriptive quantitative. The

population in this study were people who joined in the activities of the

management units (UPK). Total sample of 87 people is the whole of the

population by total sampling with total random sampling technique based on

gender, age, level of education. The instrument in this study was based on the

theory of Joseph A. DeVito that includes 5 indicators. The data was collected

using literature study, questionnaires, interviews, documentation. Data

analysis was conducted in this research is the analysis of quantitative data.

The results of this study demonstrate the effectiveness of interpersonal

communication fasilitator to the implementation of the Program Gerakan

Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu) reached

72%. This is because it is a responsibility of local government activity that is

given by the central government to the districts in the area of Banten province

in terms of activity funds worth Rp. 1,000,000,000 which is managed by the

PNPM Rural scattered in all districts in order to accelerate poverty

reduction. This suggests that interpersonal communication fasilitator

considered good.

Keywords: Effectiveness, Interpersonal Communication

Page 8: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Allhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena atas rahmat dan hidayahNya yang tidak pernah putus, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Skripsi yang mengambil judul : “Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

Fasilitator terhadap pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan

Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU)”, disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu

Komunikasi.

Dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini memperoleh banyak

bantuan, bimbingan, saran dan motivasi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini

tidak akan terwujud tanpa bantuan banyak pihak, untuk itu pada kesempatan ini

penulis dengan tulus menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu

Komunikasi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Bapak Iman Mukhroman, S. Sos, M. Si selaku Dosen Pembimbing skripsi

I yang telah memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi agar

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Ibu Puspita Asri Praceka, S. Sos, M. Ikom selaku Dosen Pembimbing

skripsi II yang telah memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi

agar peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Segenap Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, terima kasih atas ilmu

yang telah diberikan selama perkuliahan dari semester satu sampai

semeseter akhir.

Page 9: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

7. Kepada seluruh staf sekretariat dan perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terima kasih atas

bantuannya.

8. Kedua Orang Tua, Bapak Drs. H. Anhari Bardani, S.Ag dan Ibu Hj.

Winengsih yang selalu memotivasi, mendo’akan dan dukungan penuh baik

moril maupun materil.

9. Istriku dan Mertuaku yang selalu memotivasi, mendo’akan penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

10. Serta Adikku, Ajie Laksana Kusuma B dan Akhmad Mulki yang selalu

mendukung dan sedikit mengganggu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini

11. Untuk orang-orang Pelaku PNPM MPd yang ada di Wilayah Provinsi

Banten.

12. Teman – teman seperjuangan dan seangkatan Komunikasi 2009, yaitu :

Egi Septiadi, Muhamad Ristandi, Fachrizal Alansyah, dan Sobat saya

Topik.

13. dan pihak-pihak lain yang terlibat dan dukungan pembuatan skripsi ini,

yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan,

baik dari segi kemampuan penyajian maupun yang dimiliki oleh peneliti dalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan keikhlasan hati peneliti

mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Serang, 14 Januari 2015

Penulis

Aden Pahalana Kusuma Bardani

iii

Page 10: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR …………………..……………………………….. iii

DAFTAR ISI …………………..………………………………................. iv

DAFTAR TABEL .....…………..………………………………................. v

DAFTAR GAMBAR …………..………………………………................. vi

DAFTAR LAMPIRAN .........…..………………………………................. vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ..…..……………………...…………..... 1

1.2. Rumusan Masalah …………………..…………...……………... 9

1.3. Identifikasi Masalah ....................................................................... 9

1.4.Tujuan Penelitian ....…………………..………..……….……...... 9

1.5. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1. Kajian Teoritas ………………………..………............................ 11

2.1.1. Komunikasi ………………………..……….......................... 11

2.1.1.1. Komunikasi Pembangunan ..……..………......................... 13

2.1.2. Komunikasi Antarpribadi …...……..……….......................... 14

2.1.2.1. Karakteristik Komunikasi Antarpribadi ….......................... 15

2.1.2.2. Perilaku Komunikasi Antarpribadi ….................................. 15

2.1.2.3. Tujuan Komunikasi Antarpribadi ….................................... 16

2.1.2.4. Proses Komunikasi Antarpribadi …..................................... 16

Page 11: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

2.1.2.5. Faktor-faktor yang menumbuhkan Hubungan Antarpribadi

dalam Komunikasi Antarpribadi …....................................... 17

2.1.2.6. Hambatan Komunikasi Antarpribadi …............................... 18

2.1.3. Efektivitas …..........................……..………........................... 18

2.1.4. Efektivitas Komunikasi Antarpribadi ..……........................... 19

2.1.5. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Perdesaan ..……...................................................................... 22

2.1.5.1. Sasaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri Perdesaan .……......................................................... 25

2.1.6. Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten

Bersatu (GERBANG RATU) ..……....................................... 26

2.2. Teori Efektivitas Komunikasi ............…...……............................. 28

2.3. Kerangka Berfikir ….………………..…...……............................. 29

2.4. Hipotesis Penelitian/Asumsi Dasar ...........…................................. 31

2.5. Operasional Variabel/Operasional Konsep .................................... 33

2.5.1. Variabel Efektivitas Komunikasi Antarpribadi ..................... 33

2.5.1.1. Definisi ................................................................................ 33

2.5.1.2. Operasionalisasi .................................................................. 33

2.5.2. Variabel Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (GERBANG RATU) .................................... 33

2.5.2.1. Definsi ................................................................................. 33

2.5.2.2. Operasionalisasi .................................................................. 34

2.6. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian ....................……………….... 39

3.2. Ruang Lingkup/Fokus Penelitian ....……….………………….... 40

3.3. Lokasi Penelitian .……….……..……………………………….. 40

3.4. Variabel Penelitian ............ …………………..………………..... 40

3.5. Instrumen Penelitian ....………………..………………………... 41

3.5.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ..........………………….….... 41

3.5.2. Angket Atau Kuesioner ....................………………….…..... 42

Page 12: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

3.5.3. Dokumentasi .....................................………………….…..... 45

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian/Informan Penelitian ...………... 45

3.6.1. Populasi .............................................………………….….... 45

3.6.2. Sampel ..............................................………………….…..... 46

3.7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...........................………..... 44

3.7.1. Teknik Pengolahan Data ..................………………….…..... 47

3.7.1.1. Tabel ..................….....................………………....... 47

3.7.2. Teknik Analisis Data .......................…………………...…... 47

3.7.2.1. Uji Validitas Instrumen ......................……..……..... 47

3.7.2.1. Uji Reliabilitas Instrumen .........…………..……..... 48

3.7.2.1. Analisis Korelasi Spearman ......…………..……..... 49

3.7.2.2. Uji F .......................…….............…………..….….... 50

3.8. Jadual Penelitian .............................................................……….... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ..................................……………….. 52

4.1.1. Gambaran Umum PNPM Mandiri Perdesaan

Kabupaten Serang .................................................................... 52

4.2. Deskripsi Data ...................................……….………………….... 56

4.2.1. Identitas Responden ................................................................ 56

4.2.2. Analisis Data ........................................................................... 59

4.3. Pengujian Persyaratan Statistika ……………………………….. 101

4.3.1. Uji Validitas Instrumen Variabel X ....................................... 104

4.3.2. Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X .................................... 105

4.3.3. Uji Validitas Instrumen Variabel Y ....................................... 107

4.3.4. Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y .................................... 108

4.3.5. Analisis Kuantitatif ................................................................. 110

4.3.5.1. Analisis Korelasi Rank Spearman ......................... 110

4.3.5.2. Analisis Regresi Linear ............................................ 112

4.4. Pengujian Hipotesis......................................................................... 113

4.5. Interpretasi Hasil Penelitian ........................................................... 114

Page 13: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

4.6. Pembahasan .................................................................................... 122

4.6.1. Efektivitas Komunikasi Antarpribadi ..................................... 122

4.6.2. Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan

Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU) ....................... 126

4.6.3. Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator terhadap

Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan

Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU ......................... 128

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan ...............................................................……………….. 131

1. Efektivitas Komunikasi Antarpribadi .......................................... 131

2. Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan

Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU) ............................. 131

3. Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator terhadap

Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan

Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU................................ 132

5.2. Saran .....................................................................……………….. 132

5.2.1. Saran Praktis .................................................……………….. 132

5.2.2. Saran Teoritis ...............................................……………….. 133

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

iv

Page 14: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Operasional Variabel X dan Y ...................................................... 34

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 37

Tabel 3.1 Daftar Pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

di Kabupaten Serang ..................................................................... 43

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian .......................................................................... 47

Tabel 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 56

Tabel 4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Usia ......................................... 57

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............... 58

Tabel 4.4 Kesan yang kuat terhadap komunikasi ......................................... 60

Tabel 4.5 Faktor emosional (bersemangat, ceria) di dalam pekerjaan ......... 61

Tabel 4.6 Fasilitator yang bertugas selalu memberikan informasi terbaru .. 62

Tabel 4.7 Fasilitator memberikan arahan dengan cara berkomunikasi

yang terbuka ................................................................................. 63

Tabel 4.8 Respon baik dan buruk terhadap fasilitator .................................. 64

Tabel 4.9 Tanggapan fasilitator dalam respon dan keluhan informasi

Publik untuk kepentingan bersama ............................................. 65

Tabel 4.10 Jawaban atas pertanyaan dari masyarakat ................................. 66

Tabel 4.11 Partisipasi fasilitator dalam berkomunikasi

dengan masyarakat ................................................................... 67

Tabel 4.12 Gaya komunikasi non verbal (gerak tubuh, bahasa dan tulisan)

Fasilitator .................................................................................. 68

Tabel 4.13 Pertemuan selalu melakukan gaya simbolik

(salam dan berjabat tangan ) ...................................................... 69

Tabel 4.14 Motivasi pekerjaan untuk lebih semangat kepada fasilitator

dan masyarakat .......................................................................... 70

Tabel 4.15 Kesulitan pekerjaan yang di motivasi oleh fasilitator ...................... 71

Tabel 4.16 Saran dan masukan bila terjadi hambatan yang sulit dipecahkan .. 72

Tabel 4.17 Komunikasi sesama fasilitator tidak harmonis, dengan hal ini butuh

dukungan pimpinan ......................................................................... 73

Page 15: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

Tabel 4.18 Jawaban fasilitator yang interaktif seputar kegiatan ....................... 74

Tabel 4.19 Fasilitator dalam memberikan informasi baik seputar kegiatan

yang sedang dilaksanakan ............................................................... 75

Tabel 4.20 Fasilitator dapat terjun langsung bekerja di luar bidangnya saat situasi

membutuhkan tenaga dan pikiran ................................................... 76

Tabel 4.21 Fasilitator bekerja dengan taat sesuai peraturan kode etik

PNPM Mpd ...................................................................................... 77

Tabel 4.22 Kebijakan pimpinan ke fasilitator tentang alokasi bantuan dana

gerbang ratu .................................................................................... 78

Tabel 4.23 Dukungan dan kemajuan PNPM Mpd yang baik berawal

dari sebuah komitmen ..................................................................... 79

Tabel 4.24 Pimpinan menilai peran fasilitator sangat penting dalam pelaksanaan

program PNPM ................................................................................. 80

Tabel 4.25 Masyarakat selalu membutuhkan adanya fasilitator untuk

melakukan kegiatan .......................................................................... 81

Tabel 4.26 Hubungan sesama fasilitator dan masyarakat agar program Gerbang Ratu

terlaksana dengan baik .................................................................... 82

Tabel 4.27 Masalah internal pada fasilitator di selesaikan dengan semangat ..... 83

Tabel 4.28 Komunikasi pada fasilitator mempunyai tingkatan pendidikan dan

pengalaman yang berbeda, maka tujuan yang dicapai tidak sama ... 84

Tabel 4.29 Kemajuan Kecamatan dan Desa di kelola fasilitator ......................... 85

Tabel 4.30 PNPM Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan

sebagai pendekatan yang dipilih ...................................................... 85

Tabel 4.31 Pemberdayaan masyarakat untuk modal awal terlaksananya

PNPM Mandiri Perdesaan ................................................................ 86

Tabel 4.32 PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program untuk meningkatnya

kesejahteraan masyarakat miskin ..................................................... 87

Tabel 4.33 Kesempatan kerja untuk masyarakat miskin di perdesaan dengan cara

musyawarah antar desa (MAD) ....................................................... 88

Tabel 4.34 Sasaran peningkatan kesejahteraan diutamakan untuk

golongan miskin .............................................................................. 90

Page 16: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

Tabel 4.35 Kegiatan perempuan sehari-hari diarahkan untuk menciptakan

lapangan kerja .................................................................................. 92

Tabel 4.36 Peran PNPM Mandiri Perdesaan dalam pembangunan partisipatif dengan

mendayagunakan sumber daya lokal ............................................... 93

Tabel 4.37 Dalam pembangunan partisipatif diarahkan dengan mendayagunakan

sumber daya lokal ............................................................................ 94

Tabel 4.38 Penyampaian dana bergulir dalam peningkatan kesejahteraan ...... 95

Tabel 4.39 Kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan dana bergulir

di tahun berikutnya .......................................................................... 96

Tabel 4.40 Selalu diadakannya kegiatan seperti rapat musyawarah antar desa,

kelompok simpan pinjam keuangan perempuan ............................. 97

Tabel 4.41 Adanya kegiatan jangka panjang antar desa dari segi pembangunan untuk

meningkatkan nilai ekonomi ............................................................ 98

Tabel 4.42 PNPM Mandiri Pedesaan bermanfaat untuk masyarakat ................ 99

Tabel 4.43 Program kebutuhan masyarakat, karena selalu adanya peningkatan

kesejahteaan masyarakat walaupun belum signifikan .................... 100

Tabel 4.44 Data hasil kuesioner responden dan semua soal

Variabel X dan Y ...................................................................... 101

Tabel 4.45 Variabel X Efektivitas Komunikasi Antarpribadi ..................... 104

Tabel 4.46 Statictics Variabel X Efektivitas Komunikasi Antarpribadi .... 105

Tabel 4.47 Descriptive Statistics .................................................................. 106

Tabel 4.48 Variabel Y (Pengaruh Program Gerakan Pembangunan

KecamatanRakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu)) ................ 107

Tabel 4.49 Statistics Variabel Y (Pengaruh Program Gerakan Pembangunan

Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu)) ............... 108

Tabel 4.50 Descriptive Statistics .................................................................. 109

Tabel 4.51 Correlations X Terhadap Y ........................................................ 111

Tabel 4.52 Coefficients ................................................................................ 112

Tabel 4.53 ANOVA (b) ................................................................................ 114

Tabel 4.54 Persentase per Indikator Variabel X ........................................... 125

Tabel 4.55 Persentase per Indikator Variabel X ........................................... 126

v

Page 17: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Teori Efektivitas Komunikasi Berdimensi Ethos ................... 29

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................ 31

Gambar 4.1 Mekanisme Pencairan Dana BLM dari KPPN ke UPK ......... 54

Gambar 4.2 Mekanisme Penyaluran Dana PNPM dari Rekening

Kolektif di Desa ...................................................................... 54

Gambar 4.3 Histogram dengan Kurva Normal Variabel X ........................ 106

Gambar 4.4 Histogram dengan Kurva Normal Variabel Y ........................ 109

vi

Page 18: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Nama Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kabupaten Serang

Lampiran 3 : Data Responden Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

Lampiran 4 : Data Responden Program Gerbang Ratu

Lampiran 5 : Foto-foto bukti hasil wawancara

vii

Page 19: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan di dunia, setiap mahluk hidup memerlukan komunikasi

satu sama lain, khususnya bagi umat manusia. Komunikasi ini sangat diperlukan

karena manusia ditakdirkan menjadi mahluk sosial yang tidak dapat melepaskan

diri dari jalinan relasi sosial, dimana manusia akan senantiasa berusaha untuk

menjalin hubungan dengan orang lain. Dalam menjalin kehidupannya, manusia

tidak pernah lepas dari bantuan dan hubungan dengan orang lain, oleh karena itu

manusia saling membutuhkan sesamanya untuk dapat saling melengkapi dan

berinteraksi dalam pemenuhan kebutuhan hidup satu sama lainnya.

Manusia selalu berkomunikasi dengan mahluk hidup lainnya, baik secara

tatap muka (face to face), verbal maupun non verbal, langsung ataupun tidak

langsung. Manusia selalu ingin menjadi lebih baik dari waktu ke waktu, dengan

komunikasi manusia mampu mengubah sikap dan keyakinan serta perilaku itu

sendiri untuk menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), menghibur

(to entertain), dan mempengaruhi (to influence). Jadi, bisa dikatakan bahwa

komunikasi merupakan aspek yang memegang peranan penting dalam kehidupan

manusia.

Page 20: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

2

Provinsi Banten merupakan daerah yang sedang berkembang, kemiskinan

dan pengangguran saat ini merupakan salah satu prioritas masalah yang sedang

dihadapi tidaklah mudah untuk di atasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik

(BPS) Provinsi Banten untuk kemiskinan dan pengangguran berjumlah 509.3 ribu

orang, per Agustus 2013 (Radar Banten. Desember 2013), hal ini dibuktikan

dengan semakin sulitnya mencari pekerjaan, sulitnya mencari modal usaha,

kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang, kepada perekonomian

masyarakat kecil baik di kota maupun di desa. Dengan demikian berakibat

semakin tingginya tingkat pengangguran, anak-anak putus sekolah, biaya

kesehatan, kurang produktifnya Sumber Daya Manusia yang menyebabkan

kemiskinan semakin meningkat bankan sulit untuk diatasi (Kumpulan Modul

PNPM Mandiri, 2009;I)

Namun tingkat kemiskinan dari tahun ke tahun semakin menurun dan

berkurang, pada Badan Pusat Statistik Provinsi Banten (Banten Dalam Angka

2013:190). Mengemukakan di dalam nilai jumlah penduduk miskin yang dari

tahun 2009 mencapai 775,791 jiwa (8,15 persen) dan menurun menjadi 751,000

jiwa (7,46 persen) pada tahun 2010 hingga pada tahun 2011 berkurang menjadi

690,874 jiwa (6,26 persen).

Dengan ini, dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran maka

pemerintah pusat membuat Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang

berjalan dari tahun 2004, tugas dan fungsinya adalah memberikan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat kota dan desa, setelah berjalan sampai tahun 2007,

pemerintah pusat mengubah program pengembangan kecamatan menjadi Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat PPK dalam urusan inpres desa tertinggal

Page 21: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

3

(IDT) dan proyek peningkatan pembangunan desa tertinggal (P3DT) penanganan

khusus infrastruktur Perdesaan yang membawahi bidang urusan Perdesaan

ditahun 2008.

Dengan berjalannya di tahun 2008 program ini menjadi 2 (dua) urusan,

yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan dan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan, Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan sendiri dikendalikan dibawah

perusahaan pengelola administrasi (jasa konsultan), lalu di bawah Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan tingkat pusat adapula

Fasilitator di kabupaten/kota dibawah kendali Satuan Kerja (satker) Provinsi

masing-masing daerah.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang terdiri

dari PNPM Mandiri Perdesaan adalah wadah program untuk mempercepat

penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan, Pendekatan PNPM

Mandiri Perdesaan terhadap desa sangatlah bagus dalam penyediaan lapangan

kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas

kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan

bisa menjalankan program ini tepat sasaran langsung ke masyarakat, karena pihak

para pelakunya yang tersebar di seluruh Kabupaten sampai ke Kecamatan dan

mempunyai tugas (Petunjuk Teknis Operasional. PNPM Mandiri Perdesaan:3)

seperti :

Page 22: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

4

1. Bidang Prasarana, tujuan kegiatan ini menciptakan lapangan kerja di

desa, terutama bagi rumah tangga miskin.

2. Kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan, tujuan kegiatan

ini mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha

ataupun sosial dasar.

Dalam persoalan ini, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat

Desa Provinsi Banten dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Perdesaan mulai memproses masalah kemiskinan dan

pengangguran di Provinsi Banten, disaat awal Tahun 2012 melakukan kunjungan

Gubernur Banten dan jajarannya ke masing-masing kecamatan di Kabupaten/Kota

melakukan Monitoring dan Evaluasi Kinerja Tahunan Gubernur dalam memimpin

Banten, disamping itu, masyarakatpun berkomunikasi saat Gubernur sedang

bersosialisasi tentang kinerja Banten di masing-masing kecamatan, masyarakat

menyampaikan suara keluhan tentang sarana dan prasarana seperti infrastruktur

bangunan yang tidak memadai, jalan desa yang ancur, maupun pengangguran

yang dirasakan masyarakat seperti wawasan pengetahuan yang masih sedikit. Hal

ini kurang pembaharuan sosialisasi media informasi melalui papan informasi ke

masyarakat yang menunjang ke perubahan hidup masyarakat lebih baik.

Sebut saja Instansi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa

Provinsi Banten yang ditugaskan langsung oleh Gubernur Banten, dalam bidang

urusan masalah ini didalamnya terdapat kegiatan Penguatan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, isi dari program ini

langsung kepada masyarakat desa.

Page 23: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

5

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Banten Bersatu (GERBANG

RATU) diusulkan dengan menggunakan komunikasi antarpribadi, pada awalnya

hanya masing-masing pihak pimpinan setelah itu komunikasi yang dijalankan ke

sesama berbagai pihak kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Provinsi Banten dengan anggaran 1 milyar per-kecamatan, pihaknya pun

menyetujui dan menganggarkan kepada Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Masyarakat Desa untuk menjalankan program ini, program ini dipadukan kedalam

satu ranah lingkungan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri Perdesaan, ucap Ketua Koordinator Provinsi (Korprov).

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan

Provinsi Banten, dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan Gerbang Ratu

disosialisasikan di 5 (lima) Kabupaten/Kota yaitu : Kabupaten Pandeglang 35

Kecamatan, Kabupaten Serang 28 Kecamatan, Kabupaten Lebak 28 Kecamatan,

Kota Serang 6 Kecamatan dan Kota Cilegon 8 Kecamatan dengan jumlah 105

Kecamatan, sementara itu Kabupaten Tangerang 28 Kecamatan, Kota Tangerang

13 Kecamatan dan Kota Tangerang Selatan 7 Kecamatan dengan jumlah 48

Kecamatan tidak diberikan bantuan dana 1 Milyar per-Kecamatan dari program

Gerakan Pembangunan Kecamatan Banten Bersatu (GERBANG RATU), sebab

masalah yang terjadi dilapangan, 2 (dua) kabupaten dan 1 (satu) kota yang tidak

masuknya kegiatan ini mempunyai kendala dari system keuangan daerahnya yang

belum berstatus Bantuan Langsung, dikarenakan terjadi kesalahan miss

communication/komunikasi yang lambat sehingga pimpinan daerahpun tidak

mengalokasikannya” (Sugiharto Ketua Koordinator Provinsi (Korprov)).

Page 24: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

6

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Banten Bersatu (GERBANG

RATU) mulai di sosialisasikan pada saat Gubernur Banten, Intansi dan Tim

Pelaku Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan

Roadshow kembali terkait evaluasi dan monitoring kinerja pemerintah Provinsi

Banten di lingkungan kabupaten/kota, dari sosialisasi ini tim pemerintah

berkomunikasi langsung dalam tugas dan tujuan diadakannya Program Gerakan

Pembangunan Kecamatan Banten Bersatu (GERBANG RATU).

Komunikasi ini menggunakan Komunikasi Antarpribadi, dimana saat

roadshow tim berbicara langsung kepada masyarakat dengan dikumpulkannya

dalam forum rapat atau di ruangan terbuka, dari sinilah program diungkapkan

tentang Visi dan Misi serta arah sasaran yang akan dicapai.

Gubernur juga meminta agar para pelaku PNPM dan masyarakat penerima

manfaat mendukung kegiatan program Gerakan Pembangunan Kecamatan Banten

Bersatu (GERBANG RATU) dengan sebaik-baiknya. Sebab kegiatan program ini

ini keberlanjutan sangat tergantung dari dukungan masyarakat itu sendiri.

Instansi maupun para pelaku Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Perdesaan saling membentuk sasaran, dan berkomunikasi

kepada semua pihak, baik yang di Provinsi dan Kabupaten/Kota, sampai ke

pendamping unit pengelola kegiatan (UPK).

Sebelum berjalanya program Gerakan Pembangunan Kecamatan Banten

Bersatu (GERBANG RATU), pemerintah membuat Peraturan Gubernur Banten

(Pergub) No. 13 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten, melalui program Gerakan

Pembangunan Kecamatan Banten Bersatu (Gerbang Ratu) dengan Program

Page 25: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

7

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yang nantinya sebagai

payung hukum dan menghindari penyimpangan.

Dari data yang ditemukan oleh peneliti tentang Kabupaten Serang dengan

angka Target Biaya/Fisik 31,68 %, seharusnya di dalam kebutuhan yang

ditargetkan di atas 50.00% sampai bulan September 2013, saya mengambil

sampel perbandingan dari Kecamatan Pabuaran angka fisik tidak terealisasi

mencapai 19.38% dan Kecamatan Pamarayan sudah melebihi 53.00%, hal ini

sangat berbeda diantara ke dua Kecamatan yang seharusnya stabil dalam proses

pekerjaan fisik dan lainnya di atas 50.00%, (tabel laporan bulanan realisasi biaya

fisik dan tenaga kerja; September;2013).

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan

mempunyai pendekatan ke masyarakat, kaitanya tentang kegiatan-kegiatan rutin

yang dilakukan oleh para pelaku ke masyarakat untuk membantu memudahkan

masyarakat bersosialisasi dengan masyarakat lainnya dan para pelaku, dalam

Kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP) dan Musyawarah

Antar Desa (MAD), aktifitas seperti ini rutin dilaksanakan setiap bulan.

Peneliti memilih Kabupaten Serang karena banyak terjadi kesimpangan

dalam komunikasi sehingga menyebabkan masalah seperti terhambat

pengembalian SPP di dua desa, yakni Desa Sukabares dan Cokop Sulajana,

Kecamatan Waringinkurung dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Perdesaan di Kecamatan Malingping terhambat, karena masalah

manipulasi uang Rp. 195 Juta oleh Ketua Unit Pengelola Kecamatan, (Data

Satuan Kerja Provinsi).

Page 26: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

8

Fasilitator membuat perencanaan, pelaksanaan, memberikan bimbingan dan

dukungan teknis kepada para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten dan

Kecamatan menggunakan komunikasi secara aktif kepada Para Pelaku Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan yaitu

menginformasikan dan mengumumkan kepada masyarakat, namun yang terjadi

dilapangan di setiap Kantor Papan Informasi Kecamatan dan Kantor Papan

Informasi Desa kurang efektif dan tidak uptodate, hal ini disebabkan komunikasi

dari fasilitator ke bawahan tidak efektif.

Para Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan agar masalah seperti di atas harus

dipertajam dengan mengasah kemampuan fasilitator sebagai pemimpin di

perwakilan kabupaten dan kecataman sampai ke desa sehingga terjadinya

komunikasi antarpribadi di masing-masing para pelaku dalam memberikan

informasi yang efektif.

Melihat kenyataan ini, maka peneliti tertarik untuk mengetahui apakah

komunikasi antarpribadi Fasilitator yang digunakan efektif tidaknya para Pelaku

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan

terhadap Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten

Bersatu (GERBANG RATU) sampai berjalan dengan baik yang ada di Kabupaten

Serang.

Page 27: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

9

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Sejauhmana Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator

melakukan pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (Gerbang Ratu) di Kecamatan ?

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang di atas, maka dapat

diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator ?

2. Bagaimana pelaksanaan program gerakan pembangunan kecamatan rakyat

banten bersatu (Gerbang Ratu) melakukan sasaran kegiatan di kecamatan ?

3. Sejauhmana efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator terhadap

pelaksanaan program gerakan pembangunan kecamatan rakyat banten bersatu

(Gerbang Ratu) ?

1.4. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian apapun yang dilakukan tentu diawali dengan rasa ingin

tahu seorang peneliti, dan rasa ingin tahu tersebut peneliti dapat menetapkan apa

yang menjadi tujuan peneliti melakukan penelitian. Dengan adanya tujuan

penelitian maka peneliti dengan mudah menentukan langkah-langkah yang harus

terlebih dahulu untuk melakukan penelitian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk :

Page 28: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

10

1. Mengetahui Komunikasi Antarpribadi Fasilitator.

2. Mengetahui pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (Gerbang Ratu) melakukan sasaran kegiatan di Kecamatan.

3. Mengetahui Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator terhadap

pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten

Bersatu (Gerbang Ratu).

1.5. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian dikatakan berhasil, apabila dapat memberikan manfaat

penelitian, manfaat penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian yang berjudul “Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

Fasilitator terhadap Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan

Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU)”, diharapkan memberi sumbangsih

terhadap kajian teoritis dan khususnya di bidang keilmuan mengenai komunikasi

antarpribadi terhadap Efektifnya kegiatan yang ada di Kecamatan.

2. Manfaat Praktis

Dapat dijadikan masukan kepada tim Pelaku Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan khususnya Fasilitator,

bahwa program pelaksanaan Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten

Bersatu (Gerbang Ratu) sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat dikarenakan

hasilnya dapat di rasakan oleh masyarakat dengan bantuan dana dari Pemerintah

Provinsi Banten dan masyarakat juga meminta agar program ini berkelanjutan.

Page 29: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

11

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS/ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1. Kajian Teoritas

2.1.1. Komunikasi

Secara etimologi, komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu cum, sebuah kata

depan yang artinya dengan,atau bersama dengan, dan kata umus, sebuah kata

bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communion,

yang dalam bahasa inggris disebut dengan communion, yang berarti kebersamaan,

persatuan, persekutuan gabungan, pergaulan atau hubungan (Endang Lestari dan

MA. Malik, 2003:8).

Karena untuk ber communion diperlukan adanya usaha dan bekerja, maka dari

itu dibuat kerja communicare yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar-

menukar membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada

seseorang. Endang Lestari dan MA. Malik (200:8) menyimpulkan komunikasi berarti

pemberitahuan pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.

Komunikasi sangat dekat dengan kehidupan, setiap manusia yang hidup pasti

berkomunikasi, terlebih lagi manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup

sendiri. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (Onong

Uchjana Effendy, 1992:3). Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang

saling berhubungan satu sama lain karena hubungan menimbulkan interaksi sosial.

Terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi.

Page 30: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

12

Komunikasi dilakukan dengan banyak cara dan tujuan. Dalam lingkungan

keluarga misalnya, orangtua berkomunikasi dengan anaknya secara langsung (tatap

muka), tanpa memerlukan alat atau sarana. Tujuan komunikasi tersebut untuk

membangun hubungan yang harmonis dalam keluarga atau untuk mengetahui

permasalahan anak dan membantu mencari jalan keluarnya. Mungkin dalam

lingkungan keluarga yang tidak terlalu banyak anggotanya bisa dengan mudak

melakukan hubungan proses komunikasi. Tetapi proses komunikasi akan menjadi

sulit dilakukan apabila anggota atau sasaran komunikasi menjadi luas dan tidak

terjangkau.

Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common), komunikasi

kemudian dapat dianggap sebagai proses menciptakan suatu kesamaan

(commonness) atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim dan penerima (Terence

A. Shimp, 2003:162). istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa

latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran (Wiryanto,

2004:5). Ilmu Komunikasi, apabila diaplikasikan secara benar akan mampu

mencegah dan menghilangkan konflik antar pribadi, antar kelompok, antar suku,

antar bangsa, ataupun antar ras.

Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial, apalagi orang telah

mengedakan hubungan tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan

menentukan apakah sistem tersebut dapat mempererat atau mempersatukan mereka,

mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila muncul (Widjaja,

H.A.W, 2008:4).

Page 31: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

13

2.1.1.1. Komunikasi Pembangunan

Secara orisinal istilah yang muncul pada dekade 1060 an itu adalah

development communication. Berdasarkan Pendapat lerner, Pye, dan Schramm,

istilah tersebut mengacu kepada jejaring komunikasi berlandaskan teknologi yang

tanpa memperhatikan pesan dan isi, cenderung menciptakan suasana yang cocok

untuk pembangunan disebabkan oleh ciri-cirinya yang melekat pada konsep itu.

Komunikasi Pembangunan itu membangkitkan suasana psikis dimana kegiatan

ekonomi dan produktivitas terjadi (Onong Uchjana Effendy , 1990:83).

Dipenghujung 60-an, dikalangan ilmu komunikasi telah berkembang suatu

spesialisasi mengenai penerapan teori dan konsep komunikasi secara khusus untuk

keperluan pelaksanaan program pembangunan. Pengkhususan itu kemudian dikenal

dengan sebutan komunikasi pembangunan (Zulkarimen Nasution, 2001:1).

Ditinjau dari ilmu komunikasi yang juga mempelajari dan meneliti proses,

yakni proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

mengubah sikap, pendapat dan perilakunya, maka pembangunan melibatkan dua

komponen yang kedua-duanya merupakan manusia. Yang pertama adalah

komunikator pembangunan yang harus memiliki pengetahuan dan keterampilan

dalam menyebarluaskan pesan. Yang kedua adalah komunikan pembangunan, baik

penduduk kota maupun penduduk desa, yang harus diubah sikap, pendapat dan

perilakunya.

Komunikasi yang efektif, yakni menimbulkan efek yang diharapkan dari

komunikan, apabila si komunikator mengenal siapa komunikannya. “Ich kennemein

volk” atau “aku kenal khalayakku” mutlak harus menjadi pegangan dan pedoman

Page 32: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

14

komunikator. “know your audience”atau “kenalilah khalayakmu” adalah anjuran

dari para ahli komunikasi pada komunikator (Onong Uchjana Effendy , 1990:90).

Jika ditinjau secara makro vertikal, komunikasi melalui media massa di

daerah perkotaan berlangsung dengan one step flow model atau model arus satu

tahap, maka melalui media massa itu di daerah perdesaan berlangsung dengan two

step flow model atau model arus dua tahap, para ahli komunikasi banyak

memalingkan perhatiannya ke daerah perdesaan ini karena manusiawinya potensial

untuk dikerahkan kepada kegiatan pembangunan, demikian pula di daerah Banten.

Prof. Selo Soemardjan mengingat bahwa masyarakat desa diharapkan

menampung beraneka pesan komunikasi yang masing-masing harus dianggap tidak

kalah pentingnya dari pada yang lain (Onong Uchjana Effendy , 1990:49-51).

2.1.2. Komunikasi Antarpribadi

Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan komunikasi dengan orang lain,

entah secara pribadi antara dua orang, dengan beberapa orang, dengan sejumlah kecil

orang, atau dengan sejumlah besar orang dan massa. Komunikasi ini disebut dengan

komunikasi antarpribadi (Agus M. Hardjana, 2003:83).

Dedy Mulyana dalam Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, mendefinisikan

komunikasi antarpribadi sebagai berikut :

“Komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi antara orang-orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal” (Dedy mulyana, 2007;81).

Page 33: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

15

Komunikasi Antarpribadi dalam definisi ini merupakan proses pengiriman

dan penerimaan pesan diantara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang

dengan berbagai efek dan umpan balik (feedback) yang diterima secara cepat dan

langsung. Di PNPM Mandiri Perdesaan, Komunikasi antara Fasilitator Kabupaten

dan Fasilitator Kecamatan merupakan komunikasi antarpribadi.

Selain itu, menurut Onong Uchjana, pentingnya situasi komunikasi

antarpribadi adalah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis.

Dalam proses komunikasi dialogis nampak adanya upaya dari para pelaku

komunikasi untuk terjadinya saling kontak dan keakraban. Walaupun demikian

keakraban dalam komunikasi antarpribadi dialogis pada situasi tertentu bisa berubah.

Keakraban antara fasilitator kabupaten dan fasilitator kecamatan berbeda-beda.

2.1.2.1. Karakteristik Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi merupakan kegiatan yang aktif, bukan pasif.

Komunikasi antarpribadi bukan hanya komunikasi dari pengirim kepada penerima

pesan dan sebaliknya, melainkan komunikasi timbal balik antara pengirim dan

penerima pesan (Agus M. Hardjana, 2003:89).

2.1.2.2. Prilaku Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi menunjukan suatu prilaku, dimana prilaku

komunikasi ada 3 prilaku komunikasi antarpribadi (Agus M. Hardjana, 2003:86).

diantaranya :

1. Prilaku spontan (spontaneus behaviour) adalah prilaku yang dilakukan karena

desakan emosi dan tanpa sensor serta revisi secara kognitif.

Page 34: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

16

2. Perilaku kebiasaan (script behaviour) adalah perilaku yang kita pelajari dari

kebiasaan kita. Perilaku khas, dilakukan pada situasi tertentu dan dimengerti

orang lain.

3. Perilaku sadar (contrived behaviour) adalah perilaku yang dipilih karena

dianggap sesuai dengan situasi yang ada.

2.1.2.3 Tujuan Komunikasi Antarpribadi

Melakukan komunikasi dengan situasi pada waktu berkomunikasi, hal ini ada

waktu dan tempat untuk segala sesuatu dalam komunikasi dengan tujuan (Agus M.

Hardjana, 2003:92):

1. Keikutsertaan dan partisipasi kita dalam komunikasi dengan orang lain.

2. Mampu mengambil tindakkan yang berguna bagi kita untuk mencapai tujuan

komunikasi kita.

3. Membantu melaksanakan berbagai kemungkinan.

4. Komunikasi yang tidak hanya isi, tetapi juga perasaan, keprihatian, dan

kekhawatiran menyertainya.

5. Berprilaku menarik, khas, dan dapat diterima oleh orang lain.

6. Mengatasi rasa takut, bingung, dan kacau pikiran.

2.1.2.4 Proses Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi Antarpribadi merupakan komunikasi yang berproses

pengembang (developmental proses), (Agus M. Hardjana, 2003:87). Komunikasi

antarpribadi dibedakan dari dari tingkat hubungan pihak-pihak yang terlibat dalam

komunikasi.

Page 35: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

17

2.1.2.5 Faktor-faktor yang menumbuhkan Hubungan Antarpribadi dalam

Komunikasi Antarpribadi

Pola-pola komunikasi mempunyai efek yang berlainan pada hubungan

antarpibadi, maka makin sering orang melakukan komunikasi antarpribadi dengan

orang lain makin baik hubungan mereka, yang menjadi soal bukanlah berapa kali

komunikasi dilakukan. Tetapi bagaimana komunikasi ini dilakukan. Berikut adalah

faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan antarpribadi yang baik (Rakhmat,

Jalaludin;2004;129).

1. Percaya (Trust). Percaya menentukan efektivitas komunikasi. Percaya

meningkatkan komunikasi antarpribadi karenamembuka saluran komunikasi,

memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi serta memperluas peluang

komunikator untuk mencapai maksudnya. Dengan saling mempercayai.

Fasilitator Kabupaten dan Fasilitator Kecamatan tak lagi ragu untuk bercerita

tentang tugas pokok dan fungsinya di masing-masing lini kerja.

2. Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam

komunikasi. Orang yang bersikap defensif adalah orang yang tidak menerima,

tidak jujur dan tidak empatis. Orang yang bersifat defensif cenderung lebih

banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dari situasi

komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain. Fasilitator Kabupaten

memberikan arahan dengan jelas ke Fasilitator Kecamatan tentang program

gerbang ratu, yang sudah sejauhmana, lalu Fasilitator Kecamatan

Page 36: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

18

dengan keadaan memikirkan masalah pribadi, terjadilah komunikasi

antarpribadi yang tidak efektif di lingkungan kecamatan.

3. Sikap terbuka, dengan sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian,

saling menghargai dan paling penting saling mengembangkan kualitas

hubungan antarpribadi kepada kedua pihak yang menjalin hubungan.

2.1.2.6 Hambatan Komunikasi Antarpribadi

Dalam hambatan komunikasi antarpribadi sering terjadinya diawali dengan

sikap (Agus M. Hardjana, 2003:95) diantaranya:

1. Tidak pernah menerima pendapat orang lain baik itu dari masalah fisik, mental,

dan budaya yang berbeda dengan rasa cita kita.

2. Tidak pernah menerima keunikan orang lain, serta merasa terganggu dan

menganggap dirinya lebih unggul dari orang lain.

3. Tidak pernah menghargai atas dasar ideologi, keyakinan, kepercayaan dan

mungkin melibatkan agama juga.

4. Memperlakukan orang lain untuk sebagai alat mencapai tujuan pribadi atau

mempermainkan sesuka hati.

2.1.3 Efektivitas

Persepsi tentang efektivitas sesunguhnya bersumber dari salah satu kriteria

ilmu administrasi yang berkembang secara alamiah ke dalam berbagai aktivitas

kehidupan manusia untuk mencapai tujuan yang dikehendaki (Makmur, 2011:5).

Page 37: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

19

Setiap manusia mempunyai kekurangan dan kelemahan, walaupun

mempunyai kecerdasan yang sempurna, namun tidak akan luput dari kekeliruan

bahkan kesalahan. Dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan, janganlah

kita hanya memikirkan kelemahan-kelemahan pada diri kita, kelompok atau

organisasi, tetapi yang terpenting bagaimana merubah kelemahan menjadi kekuatan

sehingga tujuan yang kita tetapkan sebelumnya itu dapat dilaksanakan dengan baik

untuk menciptakan keberhasilan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

2.1.4 Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi dimulai dengan lima kualitas umum

yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap

mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan

(equality) ( Devito, 2011:286-291).

1. Keterbukaan (Openness)

Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi

Antarpribadi. Pertama, komunikator Antarpribadi yang efektif harus terbuka

kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus

dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin

menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada

kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya

disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut. Aspek keterbukaan yang

kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur

terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap

Page 38: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

20

pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin

orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak

mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan,

bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita memperlihatkan

keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Aspek

ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly,

1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan

pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda

bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini

adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama

tunggal).

2. Empati (empathy)

Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang

untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu,

dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati,

di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih.

Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang

mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama

dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan

pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan

mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik

secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat

mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif

dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2)

Page 39: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

21

konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian,

dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.

3. Sikap mendukung (supportiveness)

Hubungan Antarpribadi yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap

mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan

berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat

berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap

mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan

strategic, dan (3) provisional, bukan sangat yakin.

4. Sikap positif (positiveness)

Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi Antarpribadi dengan

sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif

mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu

pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi Antarpribadi. Pertama, komunikasi

Antarpribadi terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka

sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat

penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan

daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak

bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.

5. Kesetaraan (Equality)

Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin

lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada

yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal.

Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi Antarpribadi akan lebih efektif bila

Page 40: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

22

suasananya setara. Artinya,, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua

pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak

mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan

Antarpribadi yang ditandai oleh kesetaraan, ketidak-sependapatan dan konflik

lebih dilihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada dari pada

sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain. kesetaraan tidak

mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal

dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau

menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan

”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.

2.1.5 Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(Gerbang Ratu)

Provinsi Banten memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran.

Kemiskinan di Provinsi Banten dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan

alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi

angkatan kerja di perdesaan. Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan

pendekatan multi disiplin yang berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang tepat

harus memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan

pendayagunaan.

Mulai tahun 2012 Pemerintah Provinsi Banten mencanangkan Program

Gerakan Pembangunan Kecamatan Banten Bersatu (Program Gerbang Ratu).

Program Gerbang Ratu adalah program untuk mempercepat penanggulangan

Page 41: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

23

kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan di wilayah Provinsi Banten.

Pendekatan Program gerbang ratu diintegrasikan dan disinergikan dengan

pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yang

selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PNPM Mandiri adalah berupa

penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi

dan efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi

masyarakat. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran.

Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan

alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi

angkatan kerja di perdesaan. Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan

pendekatan multi disiplin yang berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang tepat

harus memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan

pendayagunaan.

Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri

Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri wilayah khusus dan desa

tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat

penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM

Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan

Kecamatan (PPK), yang selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PPK

adalah berupa penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat

miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan

dan partisipasi masyarakat.

Page 42: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

24

Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya

kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk

memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber

daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi

masalah kemiskinan.

Misi PNPM Mandiri Perdesaan adalah:

1. Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya;

2. Pelembagaan sistem pembangunan partisipatif;

3. Pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal;

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi

masyarakat;

5. Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

Dalam rangka mencapai visi dan misi PNPM Mandiri Perdesaan, strategi

yang dikembangkan PNPM Mandiri Perdesaan yaitu menjadikan masyarakat miskin

sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem pembangunan partisipatif, serta

mengembangkan kelembagaan kerja sama antar desa.

Berdasarkan visi, misi, dan strategi yang dikembangkan, maka PNPM

Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan

yang dipilih. Melalui PNPM Mandiri Perdesaan diharapkan masyarakat dapat

menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu tercapainya kemandirian dan

keberlanjutan, setelah tahapan pembelajaran dilakukan melalui Program

Pengembangan Kecamatan (PPK).

Page 43: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

25

Tujuan Umum PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatnya kesejahteraan

dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong

kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.

Tujuan khususnya meliputi:

1. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin

dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan;

2. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan

mendayagunakan sumber daya lokal;

3. Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi

pengelolaan pembangunan partisipatif;

4. Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang diprioritaskan

oleh masyarakat;

5. Melembagakan pengelolaan dana bergulir;

6. Mendorong terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa;

7. Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya

penanggulangan kemiskinan perdesaan.

Keluaran program meliputi :

1. Terjadinya peningkatan keterlibatan Rumah Tangga Miskin (RTM) dan

kelompok perempuan mulai perencanaan sampai dengan pelestarian;

2. Terlembaganya sistem pembangunan partisipatif di desa dan antar desa;

3. Terjadinya peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi

pembangunan partisipatif;

Page 44: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

26

4. Berfungsi dan bermanfaatnya hasil kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan bagi

masyarakat;

5. Terlembaganya pengelolaan dana bergulir dalam peningkatan pelayanan

sosial dasar dan ketersediaan akses ekonomi terhadap RTM;

6. Terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa dalam pengelolaan

pembangunan;

7. Terjadinya peningkatan peran serta dan kerja sama para pemangku

kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan.

Visi Program GERBANG RATU adalah tercapainya kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya

kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk

memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber

daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi

masalah kemiskinan. Misi Program GERBANG RATU adalah: (1) peningkatan

kapasitas masyarakat dan kelembagaannya; (2) pelembagaan sistem pembangunan

partisipatif; (3) pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal dalam

pembangunan infrastruktur kecamatan yang diintegrasikan dan disinergikan dengan

PNPM Mandiri; (4) peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur kecamatan; (5)

pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

Page 45: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

27

Dalam rangka mencapai visi dan misi Program GERBANG RATU, strategi

yang dikembangkan Program GERBANG RATU yaitu menjadikan masyarakat

miskin sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem pembangunan partisipatif,

serta mengembangkan kelembagaan kerja sama antar desa. Berdasarkan visi, misi,

dan strategi yang dikembangkan, maka Program GERBANG RATU lebih

menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih. Melalui

Program GERBANG RATU diharapkan masyarakat dapat menuntaskan tahapan

pemberdayaan yaitu tercapainya kemandirian dan keberlanjutan, setelah tahapan

pembelajaran dilakukan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri

Dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2013,

Pemerintah Provinsi Banten telah menetapkan Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan

Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten melalui Program Gerakan

Pembangunan Kecamatan Banten Bersatu (Program Gerbang Ratu) dengan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Tahun 2012.

- Peran Fasilitator di Kecamatan

Fasilitator Kecamatan adalah pendamping masyarakat dalam mengikuti atau

melaksanakan Program GERBANG RATU. Peran fasilitator kecamatan adalah

memfasilitasi masyarakat dalam setiap tahapan Program GERBANG RATU pada

tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian, selain itu juga berperan

dalam membimbing kader-kader desa atau pelaku-pelaku Program GERBANG

RATU di desa dan kecamatan.

Page 46: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

28

- Peran Unit Pengelola Kegiatan (UPK)/Masyarakat

Peran UPK adalah sebagai unit pengelola dan operasional pelaksanaan

kegiatan antar desa. Pengurus UPK sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris,

dan bendahara. Pengurus UPK berasal dari anggota masyarakat yang diajukan oleh

desa berdasarkan hasil musyawarah desa dan selanjutnya dipilih dalam musyawarah

antar desa. UPK mendapatkan penugasan MAD/BKAD untuk menjalankan tugas

pengelolaan dana program dan tugas pengelolaan dana perguliran.

2.2 Teori Efektivitas Komunikasi Berdimensi Ethos

Dipandang dari komponen komunikan, komunikasi yang efektif akan terjadi

jika komunikasi mengalami internalisasi (internalization), identifikasi diri (self

identifcation) dan ketundukan (compliance). Komunikasi mengalami proses

internalisasi, jika komunikan menerima pesan yang sesuai dengan sistem nilI Yng

dianut. Komunikan memperoleh sesuatu yang bermanfaat, pesan yang disampaikan

memiliki rasionalitas yangdapat diterima. Internalisasi bisa terjadi jika

komunikatornya memiliki ethos atau credibility (ahli dan dapat dipercaya),

karenanya komunikasi bisa efektif. Ketaatan pada diri komunikan akan terjadi, jika

komunikan yakin akan mengalami kepuasan, mengalami reaksi yang menyenangkan,

memperoleh reward dan terhindar dari punishment (keadaan dan kondisi tidak enak)

dari komunikator,jika menerima atau menggunakan isi pesannya (Hamidi, 2010:74 ).

Page 47: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

29

Gambar 2.1 Teori Efektivitas Komunikasi Berdimensi Ethos

Sumber : Hamidi 2010

2.3 Kerangka Berfikir

Untuk mewujudkan hal-hal yang menjadi tujuan penelitian, maka kerangka

penelitian ini memuat teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian yang

dijadikan kerangka pemikiran, hal yang memuat tentang kerangka berfikir yang

dibuat, dimana efektivitas dapat dilakukan untuk melihat hasil dari capaian suatu

kegiatan yang dilakukan oleh fasilitator pada PNPM Mandiri Perdesaan sebagai

wadah komunikasi antarpribadi dalam upaya kelancaran pelaksanaan gerbang ratu

yang dianggap berhasil dalam menekan jumlah kemiskinan dan sarana prasarana

daerah.

Pendekatan Program GERBANG RATU diintegrasikan dan disinergikan

dengan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri,

yang selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PNPM Mandiri adalah

berupa penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin,

efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan

partisipasi masyarakat terutama di daerah Kabupaten Serang, jenis kegiatan yang

dilaksanakan pada program gerbang ratu adalah tercapainya kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya

Page 48: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

30

kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk

memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber

daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi

masalah kemiskinan. Program GERBANG RATU adalah: (1) peningkatan kapasitas

masyarakat dan kelembagaannya; (2) pelembagaan sistem pembangunan partisipatif;

(3) pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal dalam pembangunan

infrastruktur kecamatan yang diintegrasikan dan disinergikan dengan PNPM

Mandiri; (4) peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur kecamatan; (5)

pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan. Pada kegiatan tersebut,

dilakukan penilaian atau pengukuran mengenai efektivitas komunikasi antarpribadi

menggunakan teori Josph A. Devito yang terdiri dari lima indikator yaitu

Keterbukaan (Openness), Empati (empathy), Sikap mendukung (supportiveness),

Sikap positif (positiveness), Kesetaraan (Equality).

Page 49: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

31

di bawah ini dapat digambarkan mengenai kerangka berikir untuk penelitian

ini, yaitu :

Gambar 2.2

Kerangka Berfikir

2.4 Hipotesis Penelitian/Asumsi Dasar

Hipotesis merupakan jawaban ementara terhadap rumuan maalah penelitian,

dimana rumuan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan.dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data. Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang masih harus

diuji kebenarannya secara empirik (Sugiyono, 2009:64).

Berdasarkan kerangka berfikir yang telahdijelaskan di atas, maka hipotesis

yang dapat dirangkum, yaitu :

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi X

1. Keterbukaan (Openness) 2. Empati (empathy)3. Sikap mendukung (supportiveness)4. Sikap positif (positiveness) 5. Kesetaraan (Equality)

Varibel X (Variabel Independent)

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten

Bersatu (Gerbang Ratu)Y

6. Pemberdayaan7. Meningkatnya kesejahteraan dan

kesempatan kerja 8. Melembagakan pengelolaan9. Berkembangnya kerjasama antar

desa10. Hasil PNPM Mandiri

Variabel Y (Variabel dependent)

Page 50: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

32

“Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Failitator terhadap pelaksanaan

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang

Ratu) mencapai 70% dengan tingkat ideal 100%”.

Hal ini, dengan angka mencapai 70% dengan tingkat ideal 100%, deskripsi

hasil pengolahan data yang di jumlah pada variabel efektivitas komunikasi

antarpribadi fasilitator mencapai 73% dan Program Gerakan Pembangunan

Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu) mencapai 74%.

Adapun pernyataan hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Hipoteis nol (Ho) : Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator tidak

mempunyai hubungan yang signifikan dengan Program Gerakan Pembangunan

Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu)

2. Hipotesis alternatif (Ha) : Fasilitator mempunyai hubungan yang signifikan

dengan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(Gerbang Ratu)

Page 51: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

33

2.5 Operasionalisasi Variabel/Operasionalisasi Konsep

2.5.1. Variabel Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

2.5.1.1 Definisi

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM

Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri wilayah khusus dan desa tertinggal. PNPM

Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan

secara terpadu dan berkelanjutan.

2.5.1.1. Operasionalisasi

Secara operasional variabel program nasional pemberdayaan masyarakat

(PNPM) mandiri perdesaan yaitu dilakukan program pemerintah pusat yang

mempunyai visi yang menarik untuk menetapkan mempercepat penanggulangan

kemiskinan.

2.5.2. Variabel Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten

Bersatu (Gerbang Ratu)

2.5.2.1. Definisi

Program Gerbang Ratu adalah program untuk mempercepat penanggulangan

kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan di wilayah Provinsi Banten.

Pendekatan Program gerbang ratu diintegrasikan dan disinergikan dengan

pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yang

selama ini dinilai berhasil.

Page 52: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

34

2.5.2.2. Operasionalisasi

Secara operasional variabel program gerakan pembangunan kecamatan rakyat

banten bersatu (Gerbang Ratu) yaitu dilakukan program pemerintah daerah untuk

mendistribusikan program pemerintah pusat yang mempunyai visi berupa penyediaan

lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas

kegiatan, serta menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat, (Petunjuk Teknis

Operasional Gerbang Ratu:6)

Tabel 2.1Operasional Variabel

VARIABEL SUBVARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN SKALA

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

Varibel X (Variabel

Independent)

1. Keterbukaan (Openness)

1. Komunikator harus terbuka pada orang yang di ajak interaksi

2. Komunikator bereaksi secara jujur

3. Bertanggung jawab atas lontaran dan pikiran

1-3

4-5

6-7

Ordinal

2. Empati (empathy)

1. Keterlibatan aktif dengan melalui ekpresi wajah dan gerak gerik

2. Konsentrasi terpusat dengan gerak gerik postur

8-9

10-11

Ordinal

Page 53: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

35

tubuh yang penuh perhatian

3. Sentuhan atau belaian yang sepantasnya

12-13

3. Sikap mendukung (supportiveness)

1. Deskriptif, bukan evakuatif

2. Spontan, bukan strategic

3. Provisional bukan sangat yakin

14-15

16-17

18-19

Ordinal

4. Sikap positif (positiveness)

1. Menyatakan sikap positif

2. Secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi

20-22

23-24

Ordinal

5. Kesetaraan (Equality)

1. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal

25-26 Ordinal

1. Pemberdayaan 1. Menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih

27-28 Ordinal

Program Gerakan

Pembangunan Kecamatan

Rakyat Banten Bersatu

(Gerbang Ratu)

Variabel Y (Variabel

dependent)

2. Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja

1. Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian

2. Peningkatan keterlibatan Rumah Tangga Miskin (RTM) dan kelompok perempuan

29-30

31-32

Ordinal

3. Melembagakan pengelolaan

1. Mendayagunakan sumber daya lokal

2. pengelolaan dana bergulir

33-34

35-36

Ordinal

4. Berkembangnya 1. Mendorong 37-38 Ordinal

Page 54: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

36

kerjasama antar desa

hubungan antar desa

5. Hasil PNPM Mandiri

1. Hasil kegiatan berfungsi dan bermanfaat

39-40 Ordinal

Sumber dari buku Joseph A. Devito, komunikasi antarmanusia. hal 254Sumber dari buku pedoman Petunjuk Teknis Operasional Gerbang Ratu.

2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah merupakan kajian penelitian yang penah dilakukan

oleh peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari 2 jurnal. Kajian penelitian ini

dengan kajian peneliti terdahulu diantaranya adalah sebagai berikut :

Penelitian menurut Lisu Purnama Sari, Dra. Lisa Ratriana Chairiyati, M.Si

(2012), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efektifitas komunikasi

interpersonal antara dosen dan mahasiswa dengan prestasi akademik mahasiswa.

Penelitian ini didasarkan pada lima aspek yang dikemukakan oleh Kumar (2002).

Penelitian ini menggunakan 83 responden yaitu mahasiswa Psikologi Universitas

Bina Nusantara, Jakarta. Alat ukur yang digunakan dalam adalah skala efektifitas

komunikasi interpersonal dan dokumentasi prestasi akademik berupa nilai IPK. Hasil

penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi

interpersonal dengan prestasi akademik dengan korelasi (r) = 0,238 dengan

signifikansi 0,030 (p>0,05). Sebuah hasil prestasi yang baik bukan hanya karena

adanya efektifitas komunikasi interpersonal tetapi ada juga faktor-faktor lain yang

mendukung, seperti motivasi pada mahasiswa dan kemampuan akademik yang baik.

Page 55: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

37

Penelitian menurut Pirasatnawati, (2013) tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan bagaimana proses komunikasi, reaksi

komunikasi yang ditimbulkan dan keterlibatan hubungan antara pedagang tradisional

dengan pelangganya. Dari hasil pengamatan peneliti, maka dapat dilihat bahwa

komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh pedagang di pasar tradisonal

Padarincang sudah terbilang cukup efektif.

Page 56: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

38

Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu

NO ITEM PENELITI SEBELUMNYA PENELITI SEBELUMNYALisu Purnama Sari, Dra. Lisa Ratriana

Chairiyati, M.Si Pirasatnawati Aden Pahalana K. B

1 Judul Hubungan Efektivitas Komunikasi Interpersonal antara dosen dan mahasiswa dengan prestasi akademik mahasiswa psikolog universitas bina nusantara

Komunikasi Interpersonal Para pedagang tradisonal dalam Menjaga Loyalitas Pelanggan di Pasar Tradisional Padarincang

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator terhadap Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu)

2 Tahun 2012 2013 20143 Tujuan mengetahui hubungan efektifitas

komunikasi interpersonal antara dosen dan mahasiswa dengan prestasi akademik mahasiswa.

penelitian ini menggambarkan bagaimana proses komunikasi, reaksi komunikasi yang ditimbulkan dan keterlibatan hubungan antara pedagang tradisional dengan pelanggannya.

mengetahui efektifitas komunikasi antarpribadi fasilitator terhadap Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu) di kecamatan

4 Teori Komunikasi Interpersonal, Prestasi Akademik, Mahasiswa Psikologi

Teori Adaptasi Interaksi Teori Efektivitas Komunikasi Berdimensi Ethos

5 Metode/Paradigma

metode kualitatif deskriptif Metode deskriptif yang menitik beratkan pada observasi melalui pendekatan kualitatif.

Metode kuantitatif deskriptif

6 Hipotesis (Kuantitatif)

a. Ho ditolak apabila Fhitung> Ftabel a. Ho ditolak apabila Fhitung> Ftabel

b. Ho diterima apabila Fhitung < F tabel b. Ho diterima apabila Fhitung < F tabel

7 Hasil Penelitian/Kesimpulan

Efektifitas komunikasi interpersonal merupakan salah satu faktor yang mendukung meningkatnya prestasi akademik, namun masih ada faktor-faktor lainnya yang menjadi pendukung meningkatnya prestasi akademik mahasiswa

8 Persamaan Meneliti Efektifitas komunikasi interpersonal

Meneliti tahap-tahap Komunikasi Interpesonal

Meneliti tahap-tahap Komunikasi Antarpribadi

9 Perbedaan penelitian dalam bidang akademis - Meneliti Interaksi Komunikasi antara pedagang tradisional dengan konsumen dan pelanggannya

- Teknik pengumpulan data juga melalui wawancara dengan para pedagang dan pembeli/pelanggan.

- Meneliti efektivitas komunikasi antara fasilitator yang ada di Kecamatan

- Menitik beratkan efek komunikasi terhadap alur komunikasi yang tepat

- Teknik pengumpulan data juga melalui kuesioner/angket dengan fasilitator

10 Kritik dalam pendukung faktor -faktor lain kurang penjelasan

11 Sumber Universitas Bina Nusantara, [email protected]

Repository Fisip Untirta, Pirasatnawati/2013

Page 57: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Menurut Arikunto (2005:136), jenis penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif, hal ini dapat dilihat melalui judul penelitian. Menurut Sugiyono (2005:

14), “Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan maksud memperoleh data yang

berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan”.

Penelitian ini dilakukan untuk medapatkan hasil analis suatu hubungan antara

dua variabel yang keduanya ada keterkaitan dalam melakukan suatu kegiatan, supaya

dapat dilihat titik kelemahan yang dapat diperbaiki.

Menurut Hadi (2005:3) “penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan,

mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan

dengan menggunakan metode-metode karya ilmiah, ilmu yang memberikan tentang

metode untuk penelitian”.

Menurut Arikunto (2002:136) “metode penelitian adalah cara yang akan

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Sedangkan menur

ut Subiyanto (1991:2) “metode penelitian adalah prosedur tertentu yang dinilai

obyektif serta tata cara penyampaiannya benar sesuai dengan disiplin ilmu masing-

masing”. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian

adalah proses atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan dengan terencana dan

sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mandapatkan jawaban

terhadap pertanyaan tertentu.

Page 58: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

40

3.2. Ruang Lingkup/Fokus Penelitian

Fokus dan ruang lingkup merupakan alat untuk membatasi study penelitian

sehingga peneliti dapat menyaring data-data yang masuk. Adapun fokus dan ruang

lingkup dari penelitian ini adalah :

1. Efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator.

2. Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(Gerbang Ratu).

Kedua program yang merupakan kegiatan yang sama yaitu untuk

mewujudkan pemberdayaan masyarakat dalam membangkitkan partisipasi,

transparansi dan demokrasi ini dapat terwujud.

3.3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Banten berada di Kabupaten Serang.

Adapun yang menjadi pertimbangan adalah Seluruh Kecamatan sebagai bahan untuk

penelitian bersedia memberikan data yang diperlukan.

3.4. Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala-gejala yang bervariasi yang menjadi titik perhatian

dari suatu penelitian dan menurut fungsinya variabel dibedakanmenjadi dua yaitu

variabel penyebab dan variabel terikat (Suryobroto, 2005: 105). Dalam penelitian ini

terdapat 2 variabel yang akan diteliti yaitu satu variabel bebas dan satu variabel

terikat atau tidak bebas.

Page 59: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

41

1) Efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator, diberi simbol (X).

2) Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(Gerbang Ratu), diberi simbol (Y).

3.5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap

peneliti, meliputi; pemahaman metode penelitian kuantitatif, terdapat beberapa kisi-

kisi instrumen penelitian (Sugiono,2009:305).

Peneliti kuantitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,

analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya

(Sugiono,2009:306).

3.5.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data

sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data atau informasi yang berasal dari sumber asli, diperoleh

sarana langsung dari obyek penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh

dengan memberikan angket (kuesioner) yang meliputi angket tentang efektivitas

komunikasi antarpribadi.

Page 60: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

42

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau informasi yang relevan dan merupakan hasil studi

pihak lain untuk kepentingan mereka sendiri tetapi dapat dipergunakan pihak lain

guna menjawab masalah penelitian. Data sekunder diperoleh dari majalah, surat

kabar, buku-buku panduan, media elektronik dan data yang ada di Provinsi

Banten.

Menurut Arikunto (2006:118) “sumber data adalah subyek penelitian dimana

data menempel”. Sumber data dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat dan

sebagainya. Sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi:

a. Informasi dari Provinsi Banten dan Kabupaten

b. Arsip dan dokumen Provinsi Banten dan Kabupaten

c. Tempat dan peristiwa di Provinsi Banten dan Kabupaten

d. Pihak-pihak yang berkompeten dan terkait dengan penelitian ini.

3.5.2. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden. Peneliti menggunakan teknik ini untuk

mendapatkan data tentang efektivitas komunikasi antarpribadi dan pelaksanaan

program. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket langsung dan tertutup

dengan bentuk rating-scak, dimana daftar pertanyaan ditanggapi langsung oleh

responden sendiri dengan memilih jawaban yang sudah tersedia.Sebelum menyusun

angket, terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang sesuai dengan penelitian yang

dilakukan.

Page 61: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

43

Konsep alat ukur ini berupa kisi-kisi angket. kisi angket kemudian dijabarkan

kedalam variabel dan indikator, selanjutnya dijadikan landasan dan pedoman dalam

menyusun item-item pertanyaan atau pertanyaan sebagai instrument penelitian.

Pertanyaan dalam angket kuisioner terdiri dari 14 soal dengan mengarah pada

efektivitas komunikasi antarpribadi dalam pelaksanaan program Gerakan

Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu) soal yang diajukan

sebagai berikut :

1. Adanya keterbukaan diarahkan kepada kebutuhan pelestarian dan pengembangan

hasil-hasil program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

2. Dalam pelaksanaan program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri selalu memberikan motivasi serta harapan dan keinginan untuk masa

mendatang

3. Dalam memberikan arahan selalu keterlibatan aktif dengan orang itu melalui

ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai

4. Terbentuk pola hubungan konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur

tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik

5. Selalu memberikan dari masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting

untuk disumbangkan

6. Dalam melakukan komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung

dalam suasana yang tidak mendukung

7. Komunikasi Antarpribadi terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap

diri mereka sendiri

Page 62: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

44

8. PNPM Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai

pendekatan yang dipilih

9. PNPM Mandiri Perdesaan dapat meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan

kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam

pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan

10. PNPM Mandiri Perdesaan melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif

dengan mendayagunakan sumber daya lokal

11. PNPM Mandiri Perdesaan melembagakan pengelolaan dana bergulir

12. PNPM Mandiri Perdesaan mendorong terbentuk dan berkembangnya kerjasama

antar desa

13. Dilaksanakannya PNPM Mandiri Perdesaan terjadinya peningkatan keterlibatan

Rumah Tangga Miskin (RTM) dan kelompok perempuan mulai perencanaan

sampai dengan pelestarian

14. Berfungsi dan bermanfaatnya hasil kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan bagi

masyarakat

Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan aspek yangtertuang dalam kisi-kisi

yang telah disusun. Untuk menentukan nilai jawaban angket dari masing-masing

pertanyaan yang diajukan dengan modifikasi skala ordinal. Skala ordinal merupakan

skala yang berisi lima tingkatan jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap

statement/pertanyaan yang dikemukakan melalui opsi yang tersedia.

Sutrisno Hadi (2006 : 20) mengemukakan skala ordinal atas tingkatan

kesetujuan terhadap statement dalam angket diklasifikasikan sebagai berikut :

SA = Strongly Agree = SS : Sangat setuju

A = Agree = S : Setuju

Page 63: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

45

UD = Undecided = BM : Belum memutuskan

DA = Disagree = TS : Tidak setuju

SDA = Strongly Agree = STS : Sangat tidak setuju

Untuk scoring di atas jawaban setiap item instrumen dalam bentuk skala

ordinal menggunakan skala 5 yaitu sebagai berikut:

a. Sangat setuju : nilai 5

b. Setuju : nilai 4

c. Belum memutuskan: nilai 3

c. Tidak setuju : nilai 2

d. Sangat tidak setuju : nilai 1

3.5.3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara untuk mencari data pegawai, hal-hal atau

variabel yang berbentuk catatan, buku, surat kabar, majalah, notulen, ledger, prasasti,

agenda” (Suharsimi Arikunto, 1998:188). Metode ini digunakan untuk memperoleh

data-data tentang gambaran umum lokasi penelitian.

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian / Informan Penelitian

3.6.1. Populasi

Menurut Sekaran (2006: 226), “Populasi adalah sekumpulan individu,

peristiwa atau hal yang menarik lainnya yang ingin diteliti”.

Berdasarkan definisi di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah

pelaku fasilitator pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (Gerbang Ratu) dengan fasilitator yang terlibat dalam pelaksanaan

kegiatan adalah :

Page 64: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

46

Tabel 3.1Daftar Pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di Kabupaten Serang

NO Jabatan Jumlah

1 Ketua Unit Pengelola Kegiatan 29

2 Sekretaris Unit Pengelola Kegiatan 29

3 Bendahara Unit Pengelola Kegiatan 29

Jumlah 87

Sumber dari Satker PNPM Mpd Provinsi Banten (jumlah fasilitator PNPM Mpd)

Apabila penelitian ini merupakan penelitian populasi dalam studi sensus

rumit dalam pencarian data mencari informasi kondisi pelaku, dengan ini penelitian

menggunakan sampel dan sampling, dengan menunjuk Unit Pengelola Kegiatan

(UPK) sebagai masyarakat di kabupaten Serang.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili

populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka

sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan

batas-batasnya harus jelas dan dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari

seluruh populasi yang diteliti. Faktor yang diperhatikan dalam penentuan besar

kecilnya sampel, sesuai dengan Degree of homogenity dari populasi, makin homogin

populasi makin sedikit jumlah sampel yang diambil.

Teknik dalam pengambilan sampel, namun secara garis besar adalah

total sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota

populasi sebagai responden atau sampel. Dengan demikian, maka peneliti

mengambil sampel dari Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di Kabupaten Serang.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 87 sampel.

Page 65: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

47

3.7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1. Teknik Pengolahan Data

3.7.1.1. Tabel

Penyajian data dalam bentuk tabel dimaksudkan agar orang dengan mudah

memahami dan menelaah apa yang disajikan (Djarwanto, 1987: 16). Dalam membuat

tabel ini, yang harus ditempuh adalah menentukan nilai range dan interval kelas yang

dapat dari sebagai berikut :

a. Range, dengan rumus :

R = Nilai data Max. – Nilai data Min. (Djarwanto, 2006: 61)

b. Interval kelas, dengan rumus :

R

Ci = ---------

K

Keterangan :

Ci : Interval kelas, R : Range, dan K : Jumlah kelas

3.7.2. Teknik Analisis Data

3.7.2.1. Uji Validitas Instrumen

Validitas ialah mengukur apa yang ingin diukur.Validitas menunjukan

sejauhmana alat itu mengukur apa yang ingin diukur. Secara mendasar, validitas

merupakan keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan

mampu mengukur apa yang akan diukur. Hasil penelitian yang valid bila terdapat

keamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada

obyek yang di teliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

Page 66: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

48

mendapatkan data itu (mengukur) valid. Valid diartikan bahwa instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya. Maka dari itu untuk menguji

instrumen penelitian ini agar data yang didapat valid, maka peneliti menggunakan

rumus Korelasi spearman untuk jumlah sampel 87 adalah :

Di mana:

Rho = Koefisien Korelasi Spearman

∑x² = Jumlah Variabel X

∑y² = Jumlah Variabel Y

∑d² = Total Kuadrat selisih antar ranking

2 = Jumlah sampel penelitian

D.A. de Vaus menginterpretasikan koefisien korelasi sebagai berikut :

3.7.2.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari bahasa Inggris rely, yang berarti percaya dan reliable

yang berarti dapat dipercaya. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan

sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu

Page 67: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

49

alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran

yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukuran tersebut reliabel.

Pengujian Reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal konsisten dengan

menggunakan teknik Cronbach Alhpa. Cronbach Alpa yaitu perhitungan yang

dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi di antara butir-butir pertanyaan

dalam kuesioner, variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih dari 0.30.

Pengujian reliabel dibantu dengan piranti lunak Statistic Program for Social Science

(SPSS) versi 15. Berikut ini rumus Alpha Cronbach yang digunakan untuk menguji

reliabilitas :

=

==

ts

is

kka

2

21

1

Keterangan :

K = Jumlah item

Sᵢ² = jumlah varians skor total

Sᵣ² = varians responden untuk item ke i

3.7.2.3. Analisis Korelasi Spearman

(Djarwanto, 2006: 352) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan

korelasi dua variabel adalah : “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

hubungan antar dua variabel”. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 68: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

50

Setelah diketahui nilai korelasi antara masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat, selanjutnya diukur menggunakan criteria kategori hubungan sebagai

berikut :

00 = Tidak ada Hubungan

0,01 – 0,09 = Hubungan kurang berarti

0,10 – 0,29 = Hubungan lemah

0,30 – 0,49 = Hubungan Moderat

0,50 – 0,69 = Hubungan Kuat

0,70 – 0,89 = Hubungan sangat rendah

≥ 0,90 = Hubungan mendekai sempurna

3.7.2.4. Uji F

Untuk Uji-F digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari suatu sampel

acak berdistribusi (memiliki sebaran) normal. Dalam aplikasi di dunia nyata, uji-F

lebih banyak dipakai karena hanya mensyaratkan bahwa sample berasal dari

distribusi normal saja. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri Perdesaan Provinsi Banten variabel (X) dan Program Gerakan Pembangunan

Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu) variabel (Y). Langkah-langkah

pengujian uji F adalah :

a. Ho ditolak apabila F hit > F tab artinya variabel Efektivitas Komunikasi

Fasilitator tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan Program Gerakan

Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu).

b. Ho diterima apabila F hit < F tab artinya variabel Fasilitator mempunyai

hubungan yang signifikan dengan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan

Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu).

Page 69: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

51

c. Diagram Uji F

3.8. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2014 sampai Agustus 2014, adapun

jadual penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2Jadual Penelitian

Keterangan Mei Juni Juli Agustus

Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pra Survey

Usulan Penelitian

Pengolahan Data

Daerah Penolakan

Daerah Penerimaan

0af f

a

Page 70: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

52

Analisis Data

Penyusunan Laporan

Page 71: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Serang

Kabupaten Serang Merupakan salah satu dari enam Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten, terletak diujung barat bagian utara pulau jawa dan merupakan

pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa

dengan jarak ± 70 km dari kota Jakarta, Ibukota Negara Indonesia.

Secara Geografis wilayah Kabupaten Serang terletak pada koordinat 5º50’

sampai dengan 6º21’ Lintang Selatan dan 105º0’ Bujur Timur. Jarak terpanjang

menurut garis lurus dari utara ke selatan adalah sekitar 60 km dan jarak terpanjang

dari Barat ke Timur adalah sekitar 90 km sedangkan kedudukan secara

administrasi berbatasan dengan sebelah utara dibatasi dengan Laut Jawa, sebelah

timur dibatasi dengan Kabupaten Tangerang, sebelah barat dibatasi dengan Kota

Cilegon dan Selat Sunda, sebelah selatan dibatasi oleh Kabupaten Lebak dan

Pandeglang.

Luas Wilayah secara administrasi tercatat 1.734,28 km² yang terbagi atas

29 Kecamatan 326 Desa + Kelurahan dengan jumlah penduduk mencapai

1.450.894 jiwa pada bulan juni 2013 sesuai data BPS Kabupaten Serang.

Page 72: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

53

Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri

Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri wilayah khusus dan

desa tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat

penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM

Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan

Kecamatan (PPK), yang selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PPK

adalah berupa penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat

miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan

kebersamaan dan partisipasi masyarakat yang kaitannya di daerah Kabupaten

Serang memiliki pengangguran sekitar 111.389 jiwa yang posisinya di tengah

antara kabupaten/kota di Provinsi Banten , kemiskinannya yang mencapai 97.254

kepala keluarga (KK) di Tahun 2010.

Dengan hal ini PNPM Mandiri Perdesaan di wilayah Kabupaten Serang

mendapatkan dana bantuan dari Pemerintah Pusat yang turun kepada Pemerintah

Provinsi Banten dengan kaitannya pemberian Uang senilai 1 Milyar Rupiah

kepada Kab/Kota untuk di cairkan oleh masing-masing Kecamatan yang ada di

wilayahnya dengan dibuatnya Program GERBANG RATU melalui PNPM

Mandiri Perdesaan yang. Dengan proses pencairan dana dan penyaluran dana

yang dikelola oleh UPK Kecamatan.

Page 73: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

54

Gambar 4.1 Mekanisme Pencairan Dana BLM dari KPPN ke UPK

Penyaluran dana adalah proses penyaluran dari rekening kolektif BLM

yang dikelola Unit Pengelola Kegiatan (UPK) kepada Tim Pengelola Kegiatan

(TPK) di desa.

Gambar 4.2 Alur Penyaluran Dana PNPM dari Rekening Kolektif ke Desa

Sebagai pelaksana di wilayah untuk berjalannya suatu kegiatan di

kabupaten dan kecamatan tentu harus ada fasilitator yang melakukan pekerjaan di

wilayah kabupaten dengan mengkoordinir satu kabupaten, dan fasilitator

kecamatan mengkoordinir wilayah kecamatan, jadi tugas fasilitator Fas-Kab

adalah supervisor manajerial profesional yang berkedudukan di Kabupaten

Page 74: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

55

dengan fungsi untuk memastikan seluruh proses tahapan kegiatan mulai dari

proses perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian berjalan dengan baik serta

memberikan bimbingan atau dukungan teknis dan manajemen kepada pelaku

PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan dan desa. Fas-Kab juga berperan sebagai

fasilitator bagi pemerintahan daerah dalam melakukan kajian terhadap peraturan-

peraturan daerah yang relevan dengan PNPM Mandiri Perdesaan. Dalam

menjalankan perannya, Fas-Kab harus melakukan koordinasi dengan Tim

Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten yang ada di wilayah kerjanya,

tugas Fasilitator Kecamatan adalah menyebarluaskan dan mensosialisasikan

PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat dan aparat desa/kecamatan,

memfasilitasi KPMD dalam pendataan RTM (Rumah Tangga Miskin), menyusun

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) pelaksanaan kegiatan bersama masyarakat

dimulai dari proses sosialisasi hingga pelestarian kegiatan. memastikan dan

memfasilitasi terlaksananya tahapan-tahapan PNPM Mandiri Perdesaan mulai dari

tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian dengan tetap memperhatikan

penerapan prinsip-prinsip PNPM Mandiri Perdesaan, memberikan pelatihan-

pelatihan dan bimbingan kepada masyarakat dan pelaku-pelaku PNPM Mandiri

Perdesaan di desa dan kecamatan (KPMD, PL, Tim Pengelola Kegiatan / TPK,

Unit Pengelola Kegiatan / UPK, Tim Penulis Usulan, Tim Pengawas dll.),

memberikan pelatihan-pelatihan dan bimbingan peningkatan kapasitas

pemerintahan lokal baik di desa dan antar desa (BPD, Kepala desa, aparat

kecamatan, dll.), memfasilitasi pembentukan dan pengembangan Badan Kerja

sama Antar Desa (BKAD).

Page 75: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

56

4.2. Deskripsi Data

4.2.1. Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

yaitu sebanyak 87 responden. Dibawah ini karakteristik responden yang terlibat

dalam penelitin yang dilakukan berdasarkan jenis kelamin, tingkat usia dan

pendidikan terakhir.

a. Jumlah Proporsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

NO KETERANGAN JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Laki-laki 65 75% 2 Perempuan 22 25%

TOTAL 87 100%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan data, 2014

Dari tabel di atas, dapat dilihat komposisi jumlah responden berdasarkan jenis

kelamin dari 87 responden, 75% adalah Laki-laki dan sisanya sebesar 25%

adalah perempuan. Namun demikian perbedaanya tidak ignifikan hanya

berkisar 50%. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas masyarakat yang bekerja

sebagai upk lebih banyak Laki-laki yang bekerja dibandingkan perempuan,

karena laki-laki lebih mempunyai semangat tinggi dan kerja keras dalam

bekerja sebagai fasilitator yang berperan langsung di masyarakat

dibandingkan perempuan yang mayoritas ibu rumah tangga.

Page 76: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

57

b. Jumlah Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Usia

NO GOLONGAN USIA

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 20 – 29 Tahun 18 21% 2 30 – 39 Tahun 49 56% 3 40 – 49 Tahun 17 20% 4 ≥ 50 Tahun 3 3%

TOTAL 87 100%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan data, 2014

Dari tabel di atas, dapat dilihat komposisi jumlah responden berdasarkan

tingkat usia dari 87 responden. Hasil dari pengumpulan data menyatakan pada

golongan usia 20 – 29 tahun ada 21% atau terdapat (18 responden), golongan

usia 30 – 39 tahun ada 56% atau terdapat (49 responden), golongan usia 40 –

49 tahun ada 20% atau terdapat (17 responden), dan sisanya golongan usia ≥

50 tahun ada 3% atau terdapat (3 responden). Hal ini menunjukan bahwa

mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai upk usia 30 - 39 dengan

persentase 56% begitu tinggi dalam minat pekerjaan yang dikategorikan usia

produktif.

Page 77: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

58

c. Jumlah Proporsi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT PENDIDIKAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 SD 4 5% 2 SMP 5 6% 3 SMA/Setara 32 37% 4 D3 10 11% 5 S1 30 34% 6 S2 6 7% 7 S3 0 0%

TOTAL 87 100%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan data, 2014

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pendidikan

responden adalah berpendidikan minimal SMA atau setara, jumlahnya

mencapai 37% dari totoal keseluruhan responden. Dilanjutkan dengan

responden dengan pendidikan SD ada 5% atau terdapat (4 responden), tingkat

pendidikan SMP ada 6% atau terdapat (5 responden), tingkat pendidikan

SMA/setara ada 37% atau terdapat (32 responden), tingkat pendidikan D3 ada

11% atau terdapat (10 responden), tingkat pendidikan S1 ada 34% atau

terdapat (30 responden), tingkat pendidikan S2 ada 7% atau terdapat (6

responden), dan tingkat pendidikan S3 ada 0% atau terdapat (0 responden).

Hal ini menunjukan bahwa mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai upk

adalah rata-rata lulusan SMA.

Page 78: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

59

4.2.2. Analisis Data

Jenis dan Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif deskriptif, maka data yang diperoleh tidak hanya berbentuk pernyataan

dari hasil penyebaran kuesioner, melainkan ditampilkan dari hasil penelitian yang

berbentuk angka yang kemudian diolah. Skala yang dipakai dalam kuesioner

adalah skala ordinal, dimana pilihan jawaban terdiri atas 4 item yang memiliki

option berbeda akan tetapi memiliki poin yang sama antara pertanyaan 1 (satu)

sampai dengan 40 (empat puluh), yaitu option STS bernilai 1, TS bernilai 2, BS

bernilai 3, S bernilai 4, SS bernilai 5. Dengan Asumsi semakin tinggi nilai yang

diperoleh dari kuesioner, maka semakin baik pula pada Efektivitas Komunikasi

Antarpribadi, pada penelitian ini peneliti menggunakan keterbukaan (openness),

empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif

(positiveness), dan kesetaraan (equality) Devito (2011:286-291). Pengambilan

data dari hasil yang diperoleh responden melalui kuesioner mengenai tanggapan

responden tentang Efektivitas Komunikasi Antarpribadi yang terdiri dari 26 butir

pernyataan yang diisi oleh 87 responden tersebut. dari 26 butir pernyataan yang

dapat dilihat pada uraian berikut ini :

Page 79: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

60

Tabel 4.4 Kesan yang kuat terhadap komunikasi

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00% 3 Ragu-ragu 13 14,94% 4 Setuju 55 63,22% 5 Sangat Setuju 19 21,84%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 1, 2014

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden yang

menyatakan sangat setuju 19 responden ada 21,84%, menyatakan setuju 55

responden ada 63,22%, menyatakan ragu-ragu 13 responden ada 14,94% dan

sisanya menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal

ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam tabel 4.4 termasuk dalam kategori

besar mengenai pernyataan bahwa penyampaian kesan yang kuat terhadap

komunikasi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden setuju dengan pernyataan bahwa penyampaian kesan yang kuat

terhadap komunikasi. Menurut Agus M. Hardjana memiliki perilaku spontan yang

dilakukan karena desakan emosi dan tanpa sensor serta revisi ecara kognitif

artinya keadaan fasilitator saat berkomunikasi dengan masyarakat terkait

programnya memberikan keyakinan positif kepada masyarakat dalam setiap

pertemuan, contoh musyawarah rencana pembangunan desa (musrenbangdes).

Page 80: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

61

Tabel 4.5 Faktor emosional (bersemangat, ceria) di dalam pekerjaan

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 1 1,15% 3 Ragu-ragu 34 39,08% 4 Setuju 31 35,63% 5 Sangat Setuju 21 24,14%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 2, 2014

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden yang

menyatakan sangat setuju 21 responden ada 24,14%, menyatakan setuju 31

responden ada 35,63%, menyatakan ragu-ragu 34 responden ada 39,08%,

menyatakan tidak setuju 1 responden ada 1,15% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.5 termasuk dalam kategori ragu mengenai pernyataan bahwa faktor

emosional yang terlibat dalam pekerjaan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden ragu-ragu dengan pernyataan bahwa

aktifitas bekerja lebih melibatkan faktor emosional (bersemangat, ceria). Hal ini

dibuktikan dengan keadaan yang tidak baik/sedang mempunyai masalah pribadi

sehingga mudah memancing sikap malas terhadap suasana pekerjaan di lapangan

yang mendorong Fasilitator mempunyai komunikasi yang kurang efektif pada saat

sosialisasi ke masyarakat mengenai Program Gerbang Ratu dan kegiatan lainnya,

padahal seharusnya disaat bekerja seseorang harus profesional dan yakin terhadap

sikap faktor emosional yang di alaminya. Hal ini memiliki perilaku spontan yang

dilakukan karena desakan emosi dan tanpa sensor serta revisi secara kognitif.

Page 81: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

62

Tabel 4.6 Fasilitator yang bertugas selalu memberikan informasi terbaru

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 16 18,39% 3 Ragu-ragu 44 50,57% 4 Setuju 25 28,74% 5 Sangat Setuju 2 2,30%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 3, 2014

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden yang

menyatakan sangat setuju 2 responden ada 2,30%, menyatakan setuju 25

responden ada 28,74%, menyatakan ragu-ragu 44 responden ada 50,57%,

menyatakan tidak setuju 16 responden ada 18,39% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.6 termasuk dalam kategori ragu mengenai pernyataan bahwa

fasilitator yang bertugas dari kabupaten dan kecamatan selalu memberikan

informasi terbaru. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden ragu-ragu dengan pernyataan bahwa fasilitator yang bertugas

dari kabupaten dan kecamatan selalu memberikan informasi terbaru mengenai

pekerjaan maupun luar pekerjaan. Hal ini dibuktikan dengan setiap informasi

seputar arahan, berita seputar kegiatan di kecamatan lain, yang disampaikan

dalam forum komunikasinya masih tidak efektif atau belum benar yang

dilontarkan fasilitator pada lingkup sehari-hari. Menurut Agus M. Hardjana hal ini

menjadi perilaku sadar karena dianggap sesuai dengan situasi yang ada

menimbulkan sikap terbuka, saling menghargai saling mengembangkan kualitas

Page 82: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

63

hubungan antarpribadi yang menjalin komunikasi, tetapi kenyataannya

komunikasi yang dsampaikan fasilitator kurang efektif menurut responden.

Tabel 4.7 Fasilitator memberikan arahan dengan cara berkomunikasi yang terbuka

NO JENIS

TANGGAPAN JUMLAH

FREKUENSI PERSENTASE 1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 6 6,90% 3 Ragu-ragu 15 17,24% 4 Setuju 51 58,62% 5 Sangat Setuju 15 17,24%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 4, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 15 responden ada 17,24% menyatakan setuju 51

responden ada 58,62%, menyatakan ragu-ragu 15 responden ada 17,24%,

menyatakan tidak setuju 6 responden ada 6,90% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.7 termasuk dalam kategori Setuju mengenai pernyataan bahwa

fasilitator memberikan arahan dengan cara berkomunikasi yang terbuka.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

setuju dengan pernyataan bahwa fasilitator memberikan arahan dengan cara

berkomunikasi yang terbuka. Ditinjau dari komunikasi pembangunan seorang

komunikator yang harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

menyebarluaskan pesan yang menunjukkan dengan gaya fasilitator yang selalu

memberikan arahan yang terbuka dan jujur sebagai penggerak kegiatan di

kecamatan.

Page 83: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

64

Tabel 4.8 Respon baik dan buruk terhadap diri fasilitator

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 1 1,15% 3 Ragu-ragu 11 12,64% 4 Setuju 68 78,16% 5 Sangat Setuju 7 8,05%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 5, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 7 responden ada 8,05%, menyatakan setuju 68

responden ada 78,16%, menyatakan ragu-ragu 11 responden ada 12,64%,

menyatakan tidak setuju 1 responden ada 1,15% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.8 termasuk dalam kategori Setuju mengenai pernyataan bahwa

Respon baik dan buruk terhadap diri fasilitator. Berdasarkan hasil tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan bahwa

Respon baik dan buruk terhadap diri fasilitator. Hal ini menunjukkan dengan

kegiatan masyarakat yang membutuhkan fasilitator saat keadaan mendesak dan

siap terjun langsung dan membantu dalam kegiatan kelompok simpan pinjam

perempuan dengan dampak pekerjaan yang di rasakan oleh masyarakat dan

sesama rekannya akan terlihat nyata dengan hasil baik atau buruk. Kaitannya di

atas yang dikemukakan oleh Agus M. Hardjana yaitu mampu mengambil

tindakan yang berguna bagi kita untuk mencapai tujuan komunikasi kita dengan

kinerja fasilitator terlihat.

Page 84: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

65

Tabel 4.9 Tanggapan fasilitator dalam respon dan keluhan Informasi Publik untuk

kepentingan bersama

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 1 1,15% 3 Ragu-ragu 6 6,90% 4 Setuju 46 52,87% 5 Sangat Setuju 34 39,08%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 6, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 34 responden ada 39,08%, menyatakan setuju 46

responden ada 52,87%, menyatakan ragu-ragu 6 responden ada 6,90%,

menyatakan tidak setuju 1 responden ada 1,15% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.9 termasuk dalam kategori Setuju mengenai pernyataan bahwa

Tanggapan fasilitator dalam respon dan keluhan informasi publik untuk

kepentingan bersama. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden setuju dengan pernyataan bahwa tanggapan fasilitator dalam

respon dan keluhan informasi publik untuk kepentingan bersama. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan adanya sosialisasi dan penyebaran informasi melalui

forum Musyawarah antar desa di Kecamatan dan Musyawarah Desa di Desa,

fasilitator cepat tanggap dalam penyampaian komunikasi terhadap respon dan

keluhan dari masyarakat dan rekannya, lalu setelah sosialisasi selesai, tindak

lanjut hasil dari forum akan dimuat dalam media massa/surat kabar dengan

Page 85: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

66

bertujuan informasi yang berjalan diketahui oleh semua orang. Kaitannya di atas

yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy yaitu komunikasi sangat dekat

dengan kehidupan, setiap manusia yang hidup pasti berkomunikasi dengan tujuan

komunikasi ikut serta dan partisipasi dalam komunikasi dengan orang lain.

Tabel 4.10 Jawaban atas pertanyaan dari masyarakat

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 25 28,74% 2 Tidak Setuju 43 49,43% 3 Ragu-ragu 16 18,39% 4 Setuju 3 3,45% 5 Sangat Setuju 0 0.00%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 7, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 0 responden ada 0%, menyatakan setuju 3

responden ada 3,45%, menyatakan ragu-ragu 16 responden ada 18,39%,

menyatakan tidak setuju 43 responden ada 49,43% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 25 responden ada 28,74%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.10 termasuk dalam kategori tidak setuju mengenai pernyataan

bahwa jawaban atas pertanyaan dari masyarakat. Berdasarkan hasil tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden tidak setuju dengan pernyataan

bahwa jawaban atas pertanyaan dari masyarakat terhadap fasilitator. Hal ini

menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah kabupaten serang masih belum puas

dengan komunikasi yang diberikan fasilitator kepada masyarakat, karena

fasilitator sendiri mempunyai masalah pribadi sehingga jawaban seputar kegiatan

Page 86: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

67

PNPM Mandiri Perdesaan tidak jelas di informasikan pada beberapa kec. seperti

baros, pabuaran dan pamarayan. Kaitannya di atas yang dikemukakan oleh Agus

M. Hardjana yaitu komunikasi yang aktif bukan pasif, komunikasi antarpribadi

bukan hanya komunikasi dari pengirim kepada penerima pesan dan sebaliknya

melainkan komunikasi timbal balik antara pengirim dan penerima pesan.

Tabel 4.11 Partisipasi fasilitator dalam berkomunikasi dengan masyarakat

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00%

3 Ragu-ragu 0 0,00% 4 Setuju 40 45,98% 5 Sangat Setuju 47 54,02%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 8, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 47 responden ada 54,02%, menyatakan setuju 40

responden ada 45,98%, menyatakan ragu-ragu 0 responden ada 0%, menyatakan

tidak setuju 0 responden ada 0% dan sisanya menyatakan sangat tidak setuju 0

responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam tabel 4.11

termasuk dalam kategori sangat setuju mengenai pernyataan bahwa partisipasi

fasilitator dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Berdasarkan hasil tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat setuju dengan

pernyataan bahwa partisipasi fasilitator dalam berkomunikasi dengan masyarakat.

Hal ini menunjukkan bahwa fasilitator berperan aktif pada saat tugas

Page 87: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

68

menyampaikan komunikasi searah, partisipasi dengan masyarakat setiap

sosialisasi musyawarah desa, melakukan kesempatan masyarakat dan fasilitator

saling berkomunikasi. Kaitannya di atas yang dikemukakan oleh Rakhmat

Jalaludin berpendapat pola komunikasi mempunyai efek yang berlainan pada

hubungan antarpribadi maka makin sering orang melakukan komunikasi dengan

orang lain makin baik hubungannya.

Tabel 4.12 Gaya komunikasi non verbal (gerak tubuh, bahasa dan tulisan) fasilitator

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 1 1,15% 2 Tidak Setuju 31 35,63% 3 Ragu-ragu 38 43,68% 4 Setuju 16 18,39% 5 Sangat Setuju 1 1,15%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 9, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 1 responden ada 1,15%, menyatakan setuju 16

responden ada 18,39%, menyatakan ragu-ragu 38 responden ada 43,68%,

menyatakan tidak setuju 31 responden ada 35,63% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 1 responden ada 1,15%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.12 termasuk dalam kategori Ragu-ragu mengenai pernyataan bahwa

gaya komunikasi non verbal fasilitator. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden ragu-ragu dengan pernyataan bahwa

gaya komunikasi non verbal fasilitator. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitator

melakukan komunikasi non verbal di tempat bekerja, tanpa di sadari komunikasi

Page 88: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

69

yang dilakukan tidak tepat sasaran, dalam kegiatan musrenbangdes seharusnya

komunikasi yang dilakukan dengan cara verbal/langsung karena masyarakat

cenderung masih muda. Kaitannya di atas sesuai dengan tujuan PNPM Mandiri

Perdesaan yang meliputi mendorong terbentuk dan berkembangnya kerjasama

antar desa dalam pengelolaan pembangunan dan kemungkinan tidak ragu dengan

terjadinya komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi antara orang-orang secara

tatp muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain

secara langsung kutipan dari Deddy Mulyana.

Tabel 4.13 Pertemuan selalu melakukan gaya simbolik (salam dan berjabatan tangan)

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 21 24,14% 3 Ragu-ragu 57 65,52% 4 Setuju 8 9,20% 5 Sangat Setuju 1 1,15%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 10, 2014 Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 1 responden ada 1,15%, menyatakan setuju 8

responden ada 9,20%, menyatakan ragu-ragu 57 responden ada 65,52%,

menyatakan tidak setuju 21 responden ada 24,14% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.13 termasuk dalam kategori Ragu-ragu mengenai pernyataan bahwa

gaya komunikasi non verbal fasilitator. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden ragu-ragu dengan pernyataan bahwa

Page 89: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

70

gaya komunikasi non verbal fasilitator. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitator

melakukan kebiasaan berjabat tangan dan salam hanya sepintas, keinginan dari

responden harus ada penyampaian pesan komunikasi dan membahas program

kerjasehingga tidak berjumpa dengan terburu-buru. Kaitannya di atas yang

dikemukakan oleh Rakhmat Jalaludin berpendapat pola komunikasi mempunyai

efek yang berlainan pada hubungan antarpribadi maka makin sering orang

melakukan komunikasi dengan orang lain makin baik hubungannya..

Tabel 4.14 Motivasi pekerjaan untuk lebih semangat kepada fasilitator dan masyarakat

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 21 24,14% 3 Belum Memutuskan 9 10,34% 4 Setuju 48 55,17% 5 Sangat Setuju 9 10,34%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 11, 2014 Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 9 responden ada 10,34%, menyatakan setuju 48

responden ada 55,17%, menyatakan ragu-ragu 9 responden ada 10,34%,

menyatakan tidak setuju 21 responden ada 24,14% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.14 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa

motivasi pekerjaan untuk lebih semangat kepada fasilitator dan masyarakat.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

setuju dengan pernyataan bahwa motivasi pekerjaan untuk lebih semangat kepada

Page 90: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

71

fasilitator dan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa saat bekerja di lingkungan

kantor upk selalu sama-sama memberikan semangat dan motivasi kerja kepada

setiap pegawai, baik fasilitator ke masyarakat bahkan sebaliknya, komunikasi

yang terjadi selalu menimbulkan kesan yang kuat, karena berdampak dalam

bekerja lebih disiplin.

Tabel 4.15 Kesulitan pekerjaan yang dimotivasi oleh fasilitator

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00% 3 Ragu-ragu 0 0,00% 4 Setuju 36 41,38% 5 Sangat Setuju 51 58,62%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 12, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 51 responden ada 58,62%, menyatakan setuju 36

responden ada 41,38%, menyatakan ragu-ragu 0 responden ada 0%, menyatakan

tidak setuju 0 responden ada 0% dan sisanya menyatakan sangat tidak setuju 0

responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam tabel 4.15

termasuk dalam kategori sangat setuju mengenai pernyataan bahwa kesulitan

pekerjaan bagi rekan dan masyarakat yang di motivasi oleh fasilitator.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

sangat setuju dengan pernyataan bahwa kesulitan pekerjaan bagi rekan dan

masyarakat yang di motivasi oleh fasilitator. Hal ini menunjukkan bahwa peranan

penting motivasi fasilitator bagi rekan dan masyarakat, pada kegiatan membangun

Page 91: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

72

sarana dan prasarana (masjid) mempunyai kendala dan masalah yang terjadi saat

itu, dengan adanya fasilitator yang memperhatikan aktifitas masyarakat yang

sedang melakukan pekerjaan tersebut, fasilitator memberikan motivasi dan

membantu masyarakat yang sulit menyelesaikan pekerjaannya sehinggapekerjaan

mudah di selesaikan.

Tabel 4.16 Saran dan masukan bila terjadi hambatan yang sulit dipecahkan

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00% 3 Ragu-ragu 0 0,00% 4 Setuju 31 35,63% 5 Sangat Setuju 56 64,37%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 13, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 56 responden ada 64,37%, menyatakan setuju 31

responden ada 35,63%, menyatakan ragu-ragu 0 responden ada 0%, menyatakan

tidak setuju 0 responden ada 0% dan sisanya menyatakan sangat tidak setuju 0

responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam tabel 4.16

termasuk dalam kategori sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Saran dan

masukan bila terjadi hambatan yang sulit dipecahkan sesama fasilitator.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

sangat setuju dengan pernyataan bahwa saran dan masukan bila terjadi hambatan

yang sulit dipecahkan sesama fasilitator . Hal ini menunjukkan bahwadari

kegiatan musyawarah di lingkungan kecamatan yang membahas dana bantuan 1

Page 92: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

73

milyar mendapatkan kendala, dari rencana anggaran belanja (rab) harus di buat

seperti apa,di sinilah peran fasilitator memberikan saran dan masukan sehingga

komunikasi yang disampaikannya mudah di mengerti oleh rekan dan orang-orang

yang terlibat di dalamnya.

. Tabel 4.17 Komunikasi sesama fasilitator tidak harmonis, dengan hal ini butuh dukungan

pimpinan

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 3 3,45% 3 Ragu-ragu 52 59,77% 4 Setuju 29 33,33% 5 Sangat Setuju 3 3,45%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 14, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 3 responden ada 3,45%, menyatakan setuju 29

responden ada 33,33%, menyatakan ragu-ragu 52 responden ada 59,77%,

menyatakan tidak setuju 3 responden ada 3,45% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.17 termasuk dalam kategori ragu-ragu mengenai pernyataan bahwa

Komunikasi sesama fasilitator tidak harmonis, dengan hal ini butuh dukungan

pimpinan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden ragu-ragu dengan pernyataan bahwa Komunikasi sesama fasilitator

tidak harmonis, dengan hal ini butuh dukungan pimpinan. Hal ini menunjukkan

bahwa fasilitator dengan fasilitator kecamatan lainnya jarang melakukan

Page 93: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

74

komunikasi mengenai pekerjaan di kecamatan masing-masing atau berbagi

pengalaman, fasilitator hanya mementingkan kegiatan di kecamatan sendiri dan

fokus kepada pekerjaan yang ada, dalam hal ini sebaiknya pelaku PNPM Mandiri

Perdesaan yang ada di Provinsi dan Kabupaten harus memberikan aktifitas rutin

kepadafasilitator di kecamatan dengan fasilitator lainnyasaling terjaga dengan

melakukan rapat rutinitas dalahal evaluasi program PNPM Mandiri Perdesaan,

sehingga pada rapat tersebut terjalin komunikasi yang harmonis dan mempererat

tali silaturahmi.

Tabel 4.18 Jawaban fasilitator yang interaktif seputar kegiatan

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00% 3 Belum Memutuskan 13 14,94% 4 Setuju 55 63,22% 5 Sangat Setuju 19 21,84%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 15, 2014 Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 19 responden ada 21,84%, menyatakan setuju 55

responden ada 63,22%, menyatakan ragu-ragu 13 responden ada 14,94%,

menyatakan tidak setuju 0 responden ada 0% dan sisanya menyatakan sangat tidak

setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam

tabel 4.18 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa jawaban

failitator yang interaktif seputar kegiatan yang dilaksanakan. Berdasarkan hasil

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju dengan

Page 94: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

75

pernyataan bahwa jawaban failitator yang interaktif seputar kegiatan yang

dilaksanakan. Hal ini menunjukkan bahwa selama kegiatan program gerbang ratu

berjalan pihak masyarakat dan wartawan pula ikut berpartisipasi untuk

mengekspos tentang gerbang ratu, jadi fasilitator dengan caranya yang interaktif

dan jujur memberikan informasi secara terbuka.

Tabel 4.19 Fasilitator dalam memberikan informasi baik seputar kegiatan

yang sedang dilaksanakan

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 1 1,15% 3 Ragu-ragu 34 39,08% 4 Setuju 31 35,63% 5 Sangat Setuju 21 24,14%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 16, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 21 responden ada 24,14%, menyatakan setuju 31

responden ada 35,63%, menyatakan ragu-ragu 34 responden ada 39,08%,

menyatakan tidak setuju 1 responden ada 1,15% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.19 termasuk dalam kategori ragu-ragu mengenai pernyataan bahwa

fasilitator dalam memberikan informasi baik seputar kegiatan yang sedang

dilaksanakan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden ragu-ragu dengan pernyataan bahwa Fasilitator dalam

memberikan informasi baik seputar kegiatan yang sedang dilaksanakan. Hal ini

Page 95: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

76

menunjukkan bahwa selama kegiatan program gerbang ratu berjalan dengan

kondisi fasilitator yang memberikan infomasi apapun dengan baik, malah di

tentang oleh rekan dan masyarakat, penyebab ini karena kekhawatiran rekan dan

masyarakat yang menilai fasilitator jarang di tempat kerja. Seharusnya hal seperti

ini fasilitator selalu adadi tempat pada saat jam bekerja, sehingga informasi

apapun mudah di informasikan dengan baik.

Tabel 4.20 Fasilitator dapat terjun langsung bekerja di luar bidangnya saat situasi

membutuhkan tenaga dan pikiran \

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 16 18,39% 3 Ragu-ragu 44 50,57% 4 Setuju 25 28,74% 5 Sangat Setuju 2 2,30%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 17, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 2 responden ada 2,30%, menyatakan setuju 25

responden ada 28,74%, menyatakan ragu-ragu 44 responden ada 50,57%,

menyatakan tidak setuju 16 responden ada 18,39% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.20 termasuk dalam kategori ragu-ragu mengenai pernyataan bahwa

fasilitator dalam memberikan informasi baik seputar kegiatan yang sedang

dilaksanakan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden ragu-ragu dengan pernyataan bahwa Fasilitator dapat terjun

Page 96: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

77

langsung bekerja di luar bidangnya saat situasi membutuhkan tenaga dan pikiran.

Hal ini menunjukkan bahwa keadaan masyarakat yang belum memahami dalam

kegiatan kesenian membuat karangan dari bahan sedotan dari sisa anggaran

gerbang ratu, tetapi beberapa fasilitator beranggapan pekerjaan seperti itu mudah

untuk dikerjakan masyarakat tanpa melibatkan dirinya. Seharusnya fasilitator

selalu membantu dan dapat terjun langsung bekerja sama dengan masyarakat

dalam proses kegiatan tersebut.

Tabel 4.21 Fasilitator bekerja dengan taat sesuai peraturan kode etik PNPM Mpd

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 6 6,90% 3 Ragu-ragu 15 17,24% 4 Setuju 51 58,62% 5 Sangat Setuju 15 17,24%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 18, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 15 responden ada 17,24%, menyatakan setuju 51

responden ada 58,62%, menyatakan ragu-ragu 15 responden ada 17,24%,

menyatakan tidak setuju 6 responden ada 6,90% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.21 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa

fasilitator bekerja dengan taat sesuai peraturan kode etik PNPM Mpd.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

setuju dengan pernyataan bahwa Fasilitator bekerja dengan taat sesuai peraturan

Page 97: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

78

kode etik PNPM Mpd. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan dilapangan fasilitator

bekerja dengan jujur, taat kepada pekerjaan dan laporan individu yang dilaporkan

ke Satuan Kerja Provinsi Banten selalu di evaluasi, sehingga fasilitator di ketahui

selama jam bekerja setiap bulannya.

Tabel 4.22 Kebijakan pimpinan ke fasilitator tentang alokasi bantuan dana gerbang ratu

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 1 1,15% 3 Ragu-ragu 11 12,64% 4 Setuju 68 78,16% 5 Sangat Setuju 7 8,05%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 19, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 7 responden ada 8,05%, menyatakan setuju 68

responden ada 78,16%, menyatakan ragu-ragu 11 responden ada 12,64%,

menyatakan tidak setuju 1 responden ada 1,15% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.22 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa

fasilitator dalam memberikan informasi baik seputar kegiatan yang sedang

dilaksanakan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden ragu-ragu dengan pernyataan bahwa Fasilitator dapat terjun

langsung bekerja di luar bidangnya saat situasi membutuhkan tenaga dan pikiran.

Hal ini menunjukkan bahwa keadaan masyarakat yang belum memahami dalam

kegiatan kesenian membuat karangan dari bahan sedotan dari sisa anggaran

Page 98: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

79

gerbang ratu, tetapi beberapa fasilitator beranggapan pekerjaan seperti itu mudah

untuk dikerjakan masyarakat tanpa melibatkan dirinya. Seharusnya fasilitator

selalu membantu dan dapat terjun langsung bekerja sama dengan masyarakat

dalam proses kegiatan tersebut.

Tabel 4.23 Dukungan dan kemajuan PNPM Mpd yang baik berawal dari sebuah

komitmen

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00% 3 Ragu-ragu 7 8,05% 4 Setuju 46 52,87% 5 Sangat Setuju 34 39,08%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 20, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 34 responden ada 39,08%, menyatakan setuju 46

responden ada 52,87%, menyatakan ragu-ragu 7 responden ada 8,05%,

menyatakan tidak setuju 0 responden ada 0% dan sisanya menyatakan sangat tidak

setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam

tabel 4.23 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa dukungan

dan kemajuan PNPM Mpd yang baik berawal dari sebuah komitmen. Berdasarkan

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju dengan

pernyataan bahwa dukungan dan kemajuan PNPM Mpd yang baik berawal dari

sebuah komitmen. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dan kemajuan PNPM

Mpd dengan baik berawal dari sebuah komitmen dalam pekerjaan, dengan

Page 99: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

80

didasari kesadaran semua fasilitator yang melaksanakan tugasnya di awali dengan

niat dan komitmen karena semua pekerjaan yang baik akan tercapai baik pula,

jika fasilitator bekerja atas dasar kode etik dan kemampuan yang dimiliki pada

saat kegiatan penyegaran fasilitator.

Tabel 4.24 Pimpinan menilai peran fasilitator sangat penting dalam pelaksanaan

program PNPM

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 25 28,74% 2 Tidak Setuju 43 49,43% 3 Ragu-ragu 16 18,39% 4 Setuju 3 3,45% 5 Sangat Setuju 0 0,00%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 21, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 0 responden ada 0%, menyatakan setuju 3

responden ada 3,45%, menyatakan ragu-ragu 16 responden ada 18,39%,

menyatakan tidak setuju 43 responden ada 49,43% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 25 responden ada 28,74%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.24 termasuk dalam kategori tidak setuju mengenai pernyataan

bahwa pimpinan menilai peran fasilitator sangat penting dalam pelaksanaan

program PNPM Mandiri Perdesaan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden tidak setuju dengan pernyataan bahwa

pimpinan menilai peran fasilitator sangat penting dalam pelaksanaan program

PNPM Mandiri Perdesaan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat menilai

Page 100: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

81

pimpinan provinsi jarang sekali konsultasi dan melihat kinerja fasilitator

dilapangan yang dilihat pimpinan hanyalah dari laporan setiap bulan individu

fasilitator, untuk itu langkah yang lebih baik pimpinan harus mempunyai

komunikasi langsung dan bertatap muka agar terlihat langsung kinerja fasilitator

saat bekerja

Tabel 4.25 Masyarakat selalu membutuhkan adanya fasilitator untuk melakukan kegiatan

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00% 3 Ragu-ragu 0 0,00% 4 Setuju 40 45,98% 5 Sangat Setuju 47 54,02%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 22, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 47 responden ada 54,02%, menyatakan setuju 40

responden ada 45,98%, menyatakan ragu-ragu 0 responden ada 0%, menyatakan

tidak setuju 0 responden ada 0% dan sisanya menyatakan sangat tidak setuju 0

responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam tabel 4.25

termasuk dalam kategori sangat setuju mengenai pernyataan bahwa Masyarakat

selalu membutuhkan adanya fasilitator untuk melakukan kegiatan. Berdasarkan

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat setuju

dengan pernyataan bahwa Masyarakat selalu membutuhkan adanya fasilitator

untuk melakukan kegiatan. Hal ini menunjukkan masyarakat lebih dekat pada

fasilitator yang dekat dan kenal dengan situasi keadaan tempat fasilitator bekerja,

Page 101: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

82

setiap kegiatan yang dilakukan fasilitator dalam membangun desa dalam

memajukan sarana dan prasarana desa agar lebih berguna bagi masyarakat.

Tabel 4.26 hubungan sesama fasilitator dan masyarakat agar program Gerbang Ratu

terlaksana dengan baik

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 1 1,15% 2 Tidak Setuju 31 35,63% 3 Ragu-ragu 38 43,68% 4 Setuju 16 18,39% 5 Sangat Setuju 1 1,15%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 23, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 1 responden ada 1,15%, menyatakan setuju 16

responden ada 18,39%, menyatakan ragu-ragu 38 responden ada 43,68%,

menyatakan tidak setuju 31 responden ada 35,63% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 1 responden ada 1,15%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.26 termasuk dalam kategori ragu-ragu mengenai pernyataan bahwa

hubungan sesama fasilitator dan masyarakat agar program Gerbang Ratu

terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden ragu-ragu dengan pernyataan bahwa hubungan

sesama fasilitator dan masyarakat agar program Gerbang Ratu terlaksana dengan

baik. Hal ini menunjukkan hubungan sesama fasilitator dan masyarakat agar

program Gerbang Ratu terlaksana dengan baik terdapat kendala di lapangan

seperti dalam kegiatan membangun balai desa di setiap kecamatan, fasilitator

Page 102: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

83

hanya menuntun di awal kegiatan saja, namun masyarakat menginginkan saat

proses pengerjaan fasilitator selalu ada di tempat dan ikut berpartisipasi sampai

kegiatan membangun balai desa ini selesai, karena masukan saran dan ide dari

fasilitator sangat di nantikan oleh pihak masyarakat.

Tabel 4.27 Masalah internal pada fasilitator di selesaikan dengan semangat

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 21 24,14% 3 Ragu-ragu 57 65,52% 4 Setuju 8 9,20% 5 Sangat Setuju 1 1,15%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 24, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 1 responden ada 1,15%, menyatakan setuju 8

responden ada 9,20%, menyatakan ragu-ragu 57 responden ada 65,52%,

menyatakan tidak setuju 21 responden ada 24,14% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.27 termasuk dalam kategori ragu-ragu mengenai pernyataan bahwa

masalah internal pada fasilitator di selesaikan dengan semangat. Berdasarkan hasil

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden ragu-ragu dengan

pernyataan bahwa masalah internal pada fasilitator di selesaikan dengan

semangat. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi yang tidak harmonis bukan

saja dari masalah sesama fasilitator melainkan pada faktor pribadi, adanya

masalah dari dalam diri seperti keadaan fisik yang tidak sehat, masalah keluarga

Page 103: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

84

dan adanya tekanan pekerjaan yang harus diselesaikan secara cepat. Maka dari itu

hubungan sesama fasilitator harus profesional atau saling memberi dukungan

kepada fasilitator lainnya agar pekerjaan berjalan dengan lancar dan tidak ada

hambatan.

Tabel 4.28 Komunikasi pada fasilitator mempunyai tingkatan pendidikan dan pengalaman

yang berbeda, maka tujuan yang dicapai tidak sama

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 9 10,34% 3 Ragu-ragu 21 24,14% 4 Setuju 48 55,17% 5 Sangat Setuju 9 10,34%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 25, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 9 responden ada 10,34%, menyatakan setuju 48

responden ada 55,17%, menyatakan ragu-ragu 21 responden ada 24,14%,

menyatakan tidak setuju 9 responden ada 10,34% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.28 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa

komunikasi pada fasilitator mempunyai tingkatan pendidikan dan pengalaman

yang berbeda, maka tujuan yang di capai tidak sama. Berdasarkan hasil tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan

komunikasi pada fasilitator mempunyai tingkatan pendidikan dan pengalaman

yang berbeda, maka tujuan yang di capai tidak sama. Hal ini menunjukkan bahwa

Page 104: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

85

manusia mempunyai perbedaan dalam segala hal, begitu juga dengan fasilitator

yang ada di setiap masing-masing kecamatan berbeda tingkatan pendidikan dan

pengalamannya, sehingga fasilitator bekerja di kecamatan ada yang sesuai target

pemerintah dan ada juga yang masih di bawah target pemerintah.

Tabel 4.29 Kemajuan Kecamatan dan Desa di kelola fasilitator

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00% 3 Ragu-ragu 0 0,00% 4 Setuju 36 41,38% 5 Sangat Setuju 51 58,62%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 26, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 51 responden ada 58,62%, menyatakan setuju 36

responden ada 41,38%, menyatakan ragu-ragu 0 responden ada 0%, menyatakan

tidak setuju 0 responden ada 0% dan sisanya menyatakan sangat tidak setuju 0

responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam tabel 4.29

termasuk dalam kategori sangat setuju mengenai pernyataan bahwa kemajuan

kecamatan dan desa di kelola fasilitator. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat setuju dengan pernyataan bahwa

kemajuan kecamatan dan desa di kabupaten serang tergantung bagaimana cara

fasilitator mengelolanya dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa satu wilayah

kecamatan yang digerakan fasilitator tentu berbeda cara dan gaya komunikasi

dengan fasilitator wilayah kecamatan lainnya, karena pengalaman dan tingkatan

Page 105: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

86

pendidikan setiap fasilitator berbeda dalam membawa kecamatan untuk lebih

baik.

Tabel 4.30 PNPM Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan

sebagai pendekatan yang dipilih

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00% 3 Ragu-ragu 0 0,00% 4 Setuju 31 35,63% 5 Sangat Setuju 56 64,37%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 27, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 56 responden ada 64,37%, menyatakan setuju 31

responden ada 35,63%, menyatakan ragu-ragu 0 responden ada 0%, menyatakan

tidak setuju 0 responden ada 0% dan sisanya menyatakan sangat tidak setuju 0

responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam tabel 4.30

termasuk dalam kategori sangat setuju mengenai pernyataan bahwa PNPM

Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai

pendekatan yang dipilih. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden sangat setuju dengan pernyataan bahwa PNPM

Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai

pendekatan yang dipilih. Hal ini menunjukkan bahwa penekanan ini meliputi

penyadaran, artinya semua anggota PNPM sadar akan tugasnya yang mereka

kerjakan,, peningkatan kapasitas artinya melaksanakan kegiatan penyegaran untuk

Page 106: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

87

seluruh fasilitator agar mempunyai kapasitas yang baik di bidang masing-masing,

dan pendayagunaan artinya meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

dengan cara komunikasi pembangunan yang diterapkan dengan komunikasi antara

dua orang dan beberapa orang dengan jumlah kecil kecil dan besar serta massa

(Agus M. Hardjana).

Tabel 4.31 Pemberdayaan masyarakat untuk modal awal terlaksananya

PNPM Mandiri Perdesaan

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 3 3,45% 3 Ragu-ragu 52 59,77% 4 Setuju 29 33,33% 5 Sangat Setuju 3 3,45%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 28, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 3 responden ada 3,45%, menyatakan setuju 29

responden ada 33,33%, menyatakan ragu-ragu 52 responden ada 59,77%,

menyatakan tidak setuju 3 responden ada 3,45% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.31 termasuk dalam kategori ragu-ragu mengenai pernyataan bahwa

pemberdayaan masyarakat untuk modal awal terlaksananya PNPM Mandiri

Perdesaan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas

Page 107: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

88

responden ragu-ragu dengan pernyataan bahwa pemberdayaan masyarakat untuk

modal awal terlaksananya PNPM Mandiri Perdesaan. Hal ini menunjukkan bahwa

menurut responden PNPM Mandiri Perdesaan tidak hanya menekankan

pemberdayaan masyarakat yang diutamakan dalam suatu kegiatan harus dengan

peningkatan personil agar lebih terlatih, tetapi dalam tujuan PNPM Mandiri

Perdesaan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat

miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan

keputusan dan pengelolaan pembangunan. Kaitannya di atas yang dikemukakan

oleh Rakhmat Jalaludin berpendapat pola komunikasi mempunyai efek yang

berlainan pada hubungan antarpribadi maka makin sering orang melakukan

komunikasi dengan orang lain makin baik hubungannya maka proses

pemberdayaan bisa berjalan dengan mendapatkan efektivitas komunikasi secara

terbuka, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan (Joeph A. Devito)

Tabel 4.32 PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program untuk meningkatnya

kesejahteraan masyarakat miskin

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00% 3 Ragu-ragu 13 14,94% 4 Setuju 55 63,22% 5 Sangat Setuju 19 21,84%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 29, 2014

Page 108: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

89

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 19 responden ada 21,84%, menyatakan setuju 55

responden ada 63,22%, menyatakan ragu-ragu 13 responden ada 14,94%,

menyatakan tidak setuju 0 responden ada 0% dan sisanya menyatakan sangat tidak

setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam

tabel 4.32 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa PNPM

Mandiri Perdesaan merupakan program untuk meningkatkan kesejahteraan

miskin. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden setuju dengan pernyataan bahwa PNPM Mandiri Perdesaan merupakan

program untuk meningkatkan kesejahteraan miskin. Hal ini menunjukkan bahwa

kepedulian program pemerintah yang turun melalui PNPM Mandiri Perdesaan

yang peduli terhadap masyarakat miskin, seperti pelatihan tim pengelolaan

kegiatan menciptakan lapangan pekerjaan maupun pengelolaan prasarana,

pendidikan, kesehatan dan pelatihan.

Tabel 4.33 Kesempatan kerja untuk masyarakat miskin di perdesaan dengan cara

musyawarah antar desa (MAD)

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 1 1,15% 3 Ragu-ragu 34 39,08% 4 Setuju 31 35,63% 5 Sangat Setuju 21 24,14%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 30, 2014

Page 109: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

90

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 21 responden ada 24,14%, menyatakan setuju 31

responden ada 35,63%, menyatakan ragu-ragu 34 responden ada 39,08%,

menyatakan tidak setuju 1 responden ada 1,15% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.33 termasuk dalam kategori ragu-ragu mengenai pernyataan bahwa

kesempatan kerja untuk masyarakat miskin di perdesaan dengan cara musyawarah

antar desa (MAD). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden ragu-ragu dengan pernyataan bahwa kesempatan kerja untuk

masyarakat miskin di perdesaan dengan cara musyawarah antar desa (MAD). Hal

ini menunjukkan bahwa musyawarah antar desa ialah kegiatan internal untuk

PNPM Mandiri Perdesaan dan para pelakunya bukan untuk membuka kesempatan

kerja bagi masyarakat, jika ingin mendapatkan kesempatan kerja dan mengurangi

angka pengangguran masyarakat seharusnya berperan aktif dan partisipasinya

dalam PNPM Mandiri Perdesaan untuk mencari informasi lowongan pekerjaan.

Tabel 4.34 Sasaran peningkatan kesejahteraan diutamakan untuk golongan miskin

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 14 18,39% 3 Ragu-ragu 44 50,57% 4 Setuju 25 28,74% 5 Sangat Setuju 2 2,30%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 31, 2014

Page 110: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

91

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 2 responden ada 2,30%, menyatakan setuju 25

responden ada 28,74%, menyatakan ragu-ragu 44 responden ada 50,57%,

menyatakan tidak setuju 14 responden ada 18,39% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.34 termasuk dalam kategori ragu-ragu mengenai pernyataan bahwa

sasaran peningkatan kesejahteraan diutamakan untuk golongan miskin.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

ragu-ragu dengan pernyataan bahwa sasaran peningkatan kesejahteraan

diutamakan untuk golongan miskin. Hal ini menunjukkan bahwa suatu kejadi

yang terjadi di tiga kecamatan seperti kec. Pabuaran, kec.Pamarayan dan Baros

menimbulkan efek terhambatnya alur pennyaluran dana yang semestinya untuk

kegiatan di masing-masing kecamatan, melainkan didalamnya ada permainan

tentang uang sehingga kesejahteraan bukan diutamakan untuk golongan orang

miskin melainkan kesejahteraan sendiri. Padahal tujuan PNPM Mandiri Perdesaan

adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di

perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan

pengelolaan pembangunan.

Page 111: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

92

Tabel 4.35 Kegiatan perempuan sehari-hari diarahkan untuk menciptakan lapngan kerja

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 6 6,90% 3 Ragu-ragu 15 17,24% 4 Setuju 51 58,62% 5 Sangat Setuju 15 17,24%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 32, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 15 responden ada 17,24%, menyatakan setuju 51

responden ada 58,62%, menyatakan ragu-ragu 15 responden ada 17,24%,

menyatakan tidak setuju 6 responden ada 6,90% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.35 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa

Kegiatan perempuan sehari-hari diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

setuju dengan pernyataan bahwa Kegiatan perempuan sehari-hari diarahkan untuk

menciptakan lapangan kerja Hal ini menunjukkan bahwa kaum perempuan bisa

bekerja dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan seperti musyawarah khusus

perempuan, dimana musyawarah ini program yang ada di PNPM Mandiri

Perdesaan yang khusus kaum perempuan yang bertujuan menentukan usulan

kegiatan simpan pinjam bagi kelompok simpan pinjam khusus perempuan

yangmerupakan program prioritas bagi PNPM Mandiri Perdesaan.

Page 112: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

93

Tabel 4.36 Peran PNPM Mandiri Perdesaan dalam pembangunan partisipatif dengan

mendayagunakan sumber daya lokal

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 1 1,15% 3 Ragu-ragu 18 12,64% 4 Setuju 68 78,16% 5 Sangat Setuju 7 8,05%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 33, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 7 responden ada 8,05%, menyatakan setuju 68

responden ada 78,16%, menyatakan ragu-ragu 18 responden ada 12,64%,

menyatakan tidak setuju 1 responden ada 1,15% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.36 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa

Peran PNPM Mandiri Perdesaan dalam pembangunan partisipatif dengan

mendayagunakan sumber daya lokal. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan bahwa Peran

PNPM Mandiri Perdesaan dalam pembangunan partisipatif dengan

mendayagunakan sumber daya lokal Hal ini menunjukkan bahwa peran PNPM

Mandiri Perdesaan dalam melaksanakan kegiatan setiap hari tentu harus

digunakan dengan sumber daya lokal/manusia yang masih berjalan, artinya

sumber daya yang berjalan tanpa adanyamanusia tentu tidak akan berjalan.

Page 113: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

94

Tabel 4.37 Dalam pembangunan partisipatif diarahkan dengan mendayagunakan

sumber daya lokal

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 1 1,15% 3 Ragu-ragu 6 6,90% 4 Setuju 46 52,87% 5 Sangat Setuju 34 39,08%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 34, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 34 responden ada 39,08%, menyatakan setuju 46

responden ada 52,87%, menyatakan ragu-ragu 6 responden ada 6,90%,

menyatakan tidak setuju 1 responden ada 1,15% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.37 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa

dalam pembangunan partisipatif diarahkan dengan mendayagunakan sumber daya

lokal. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden setuju dengan pernyataan bahwa dalam pembangunan partisipatif

diarahkan dengan mendayagunakan sumber daya lokal. Hal ini menunjukkan

bahwa terbentuknya suatu program dan berjalannya suatu kegiatan di arahkan

kepada sumber daya lokal/manusia yang harus kita kelola dan kita atur sampai

kedudukan yang stabil dalam pembangunan sangat membutuhkan sumber daya

lokal.

Page 114: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

95

Tabel 4.38 Penyampaian dana bergulir dalam peningkatan kesejahteraan

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 25 28,74% 2 Tidak Setuju 43 49,43% 3 Ragu-ragu 16 18,39% 4 Setuju 3 3,45% 5 Sangat Setuju 0 0,00%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 35, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 0 responden ada 0%, menyatakan setuju 3

responden ada 3,45%, menyatakan ragu-ragu 16 responden ada 18,39%,

menyatakan tidak setuju 43 responden ada 49,43% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 25 responden ada 28,74%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.38 termasuk dalam kategori tidak setuju mengenai pernyataan

bahwa Penyampaian dana bergulir dalam peningkatan kesejahteraan. Berdasarkan

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden tidak setuju

dengan pernyataan bahwa Penyampaian dana bergulir dalam peningkatan

kesejahteraan. Hal ini menunjukkan bahwa temuan hasil dari laporan bulanan

fasilitator, terjadinya hambatan dan kekosongan kinerja fasilitator yang dilaporkan

sendiri kepada satuan kerja provinsi, yang seharusnya seluruh dana ini di jalankan

kepada masyarakat dalam program dan bersifat pinjaman dari upk yang digunakan

oleh masyarakat untuk mendanai kegiatan ekonomi masyarakat yang disalurkan

melalui kelompok-kelompok masyarakat sehingga menjadi laporan yang jelas dan

terealisasi dengan baik bahwa dana ini di gulirkankepada masyarakat.

Page 115: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

96

Tabel 4.39 Kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan dana bergulir

di tahun berikutnya

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00% 3 Ragu-ragu 0 0,00% 4 Setuju 40 45,98% 5 Sangat Setuju 47 54,02%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 36, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 47 responden ada 54,02%, menyatakan setuju 40

responden ada 45,98%, menyatakan ragu-ragu 0 responden ada 0%, menyatakan

tidak setuju 0 responden ada 0% dan sisanya menyatakan sangat tidak setuju 0

responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam tabel 4.39

termasuk dalam kategori sangat setuju mengenai pernyataan bahwa kesempatan

bagi masyarakat yang belum mendapatkan dana bergulir untuk dikelola setiap

tahun. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden sangat setuju dengan pernyataan bahwa kesempatan bagi masyarakat

yang belum mendapatkan dana bergulir untuk dikelola setiap tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa dana bergulir di masing-masing kecamatan ada yang belum

terakomodir pada sebagian kelompok usaha pada PNPM Mandiri Perdesaa,

karena anggaran yang dibagikan sudah habis di realisasikan dengan rencana

anggaran biaya pada kecamatan berbeda-beda, untuk itu semoga di tahun

Page 116: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

97

berikutnya dana bergulir untuk PNPM Mandiri Perdesaan di Ajukan kembali

dalam kepentingan masyarakat desa.

Tabel 4.40 Selalu diadakannya kegiatan seperti rapat musyawarah antar desa, kelompok

simpan pinjam keuangan perempuan

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 1 1,15% 2 Tidak Setuju 31 35,63% 3 Ragu-ragu 16 18,39% 4 Setuju 38 43,68% 5 Sangat Setuju 1 1,15%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 37, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 1 responden ada 1,15%, menyatakan setuju 38

responden ada 43,68%, menyatakan ragu-ragu 16 responden ada 18,39%,

menyatakan tidak setuju 31 responden ada 35,63% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 1 responden ada 1,15%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.40 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa

selalu diadakannya kegiatan seperti rapat musyawarah antar desa, kelompok

simpan pinjam keuangan perempuan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan bahwa selalu

diadakannya kegiatan seperti rapat musyawarah antar desa, kelompok simpan

pinjam keuangan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa responden menilai

kegiatan yang ada pada PNPM Mandiri Perdesaan sangat positif dan bermanfaat

bagi masyarakat desa dan pengurangan kemiskinan.

Page 117: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

98

Tabel 4.41 Adanya kegiatan jangka panjang antar desa dari segi pembangunan untuk

meningkatkan nilai ekonomi

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 21 24,14% 3 Ragu-ragu 8 9,20% 4 Setuju 57 65,52% 5 Sangat Setuju 1 1,15%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 38, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 1 responden ada 1,15%, menyatakan setuju 57

responden ada 65,52%, menyatakan ragu-ragu 8 responden ada 9,20%,

menyatakan tidak setuju 21 responden ada 24,14% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.41 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa

adanya kegiatan jangka panjang antar desa dari segi pembangunan untuk

meningkatkan nilai ekonomi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan bahwa adanya kegiatan

jangka panjang antar desa dari segi pembangunan untuk meningkatkan nilai

ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan masyarakat untuk program

PNPM Mandiri Perdesaan agar selalu dilanjutkan pada sistem pemerintahan

presiden baru, karena program ini sudah terbiasa berjalan sedikit demi sedikit

merubah pola kehidupan masyarakat miskin dan adanya program gerbang ratu

yang berkelanjutan.

Page 118: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

99

Tabel 4.42 PNPM Mandiri Pedesaan bermanfaat untuk masyarakat

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 9 10,34% 3 Ragu-ragu 21 24,14% 4 Setuju 48 55,17% 5 Sangat Setuju 9 10,34%

Total Soal 87 100,00%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 39, 2014 Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 9 responden ada 10,34%, menyatakan setuju 48

responden ada 55,17%, menyatakan ragu - ragu 21 responden ada 24,14%,

menyatakan tidak setuju 9 responden ada 10,34% dan sisanya menyatakan sangat

tidak setuju 0 responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan

dalam tabel 4.42 termasuk dalam kategori setuju mengenai pernyataan bahwa

PNPM Mandiri Perdesaan bermanfaat untuk masyarakat. Berdasarkan hasil

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju dengan

pernyataan bahwa PNPM Mandiri Perdesaan bermanfaat untuk masyarakat. Hal

ini menunjukkan bahwa keinginan masyarakat untuk program gerbang ratu yang

berkelanjutan atau program rutin pelatihan, sosialisasi antar desa, kelompok

simpan pinjam bagi perempuan yang lebih manfaat untuk kepentingan

masyarakat.

Page 119: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

100

Tabel 4.43 Program kebutuhan masyarakat, karena selalu adanya peningkatan

kesejahteaan masyarakat walaupun belum signifikan

NO JENIS TANGGAPAN

JUMLAH FREKUENSI PERSENTASE

1 Sangat Tidak Setuju 0 0,00% 2 Tidak Setuju 0 0,00% 3 Ragu-ragu 0 0,00% 4 Setuju 36 41,38% 5 Sangat Setuju 51 58,62%

Total Soal 87 100,00%

Sumber :Diolah oleh penulis berdasarkan pertanyaan nomor 40, 2014

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat responden

yang menyatakan sangat setuju 51 responden ada 58,62%, menyatakan setuju 36

responden ada 41,38%, menyatakan ragu-ragu 0 responden ada 0%, menyatakan

tidak setuju 0 responden ada 0% dan sisanya menyatakan sangat tidak setuju 0

responden ada 0%. Hal ini menunjukan bahwa hasil penyataan dalam tabel 4.43

termasuk dalam kategori sangat setuju mengenai pernyataan bahwa PNPM

Mandiri Pedesaan selalu dibutuhkan masyarakat, karena selalu adanya

peningkatan kesejahteaan masyarakat walaupun belum signifikan. Berdasarkan

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat setuju

dengan pernyataan bahwa PNPM Mandiri Pedesaan selalu dibutuhkan

masyarakat, karena selalu adanya peningkatan kesejahteaan masyarakat walaupun

belum signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap

PNPM Mandiri Perdesaan tidak lepas dalam alur kegiatan yang selalu melibatkan

masyarakat baik kegiatan fisik maupun non fisik dan kedekatan para pelaku

PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat sangat terjaga, karena itu

masyarakat sangat membutuhkan suatu program ini.

Page 120: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

101

4.3. Pengujian Persyaratan Statistik

Gambaran yang jelas tentang sekumpulan data menganalisa suatu hal, baik

mengenai sampel atau sekumpulan populasi, selain data disajikan dalam tabel dan

diagram, masih diperlukan ukuran yang merupakan wakil sekumpulan data

tersebut atau frekuensi statistik. Hasil data dari kuisioner dan kumpulan soal yang

disebar untuk responden, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.44 Data hasil kuesioner responden dan semua soal

Variabel X dan Y

RESPONDEN X Y XY X2 Y2

1 127 54 6858 16129 2916 2 127 54 6858 16129 2916 3 127 55 6985 16129 3025 4 126 53 6678 15876 2809 5 115 49 5635 13225 2401 6 119 49 5831 14161 2401 7 131 55 7205 17161 3025 8 118 50 5900 13924 2500 9 125 51 6375 15625 2601 10 119 51 6069 14161 2601 11 121 54 6534 14641 2916 12 120 53 6360 14400 2809 13 116 50 5800 13456 2500 14 121 54 6534 14641 2916 15 115 50 5750 13225 2500 16 124 54 6696 15376 2916 17 126 55 6930 15876 3025 18 124 53 6572 15376 2809 19 121 53 6413 14641 2809 20 128 55 7040 16384 3025 21 125 52 6500 15625 2704 22 121 52 6292 14641 2704 23 117 50 5850 13689 2500 24 122 52 6344 14884 2704 25 120 51 6120 14400 2601

Page 121: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

102

26 122 54 6588 14884 2916 27 124 54 6696 15376 2916 28 121 51 6171 14641 2601 29 127 55 6985 16129 3025 30 126 54 6804 15876 2916 31 120 53 6360 14400 2809 32 125 55 6875 15625 3025 33 125 53 6625 15625 2809 34 115 49 5635 13225 2401 35 127 55 6985 16129 3025 36 111 47 5217 12321 2209 37 119 51 6069 14161 2601 38 115 49 5635 13225 2401 39 120 51 6120 14400 2601 40 120 52 6240 14400 2704 41 115 49 5635 13225 2401 42 119 52 6188 14161 2704 43 111 47 5217 12321 2209 44 127 54 6858 16129 2916 45 123 52 6396 15129 2704 46 123 54 6642 15129 2916 47 128 56 7168 16384 3136 48 123 55 6765 15129 3025 49 122 53 6466 14884 2809 50 117 50 5850 13689 2500 51 122 52 6344 14884 2704 52 115 49 5635 13225 2401 53 126 54 6804 15876 2916 54 122 52 6344 14884 2704 55 115 49 5635 13225 2401 56 121 51 6171 14641 2601 57 116 49 5684 13456 2401 58 114 49 5586 12996 2401 59 119 51 6069 14161 2601 60 122 52 6344 14884 2704 61 122 52 6344 14884 2704 62 115 49 5635 13225 2401 63 121 51 6171 14641 2601 64 116 49 5684 13456 2401 65 114 49 5586 12996 2401 66 119 51 6069 14161 2601

Page 122: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

103

67 122 52 6344 14884 2704 68 122 52 6344 14884 2704 69 115 49 5635 13225 2401 70 121 51 6171 14641 2601 71 116 49 5684 13456 2401 72 114 49 5586 12996 2401 73 119 51 6069 14161 2601 74 122 52 6344 14884 2704 75 122 52 6344 14884 2704 76 122 52 6344 14884 2704 77 115 49 5635 13225 2401 78 121 51 6171 14641 2601 79 116 49 5684 13456 2401 80 114 49 5586 12996 2401 81 119 51 6069 14161 2601 82 122 52 6344 14884 2704 83 122 52 6344 14884 2704 84 114 49 5586 12996 2401 85 119 51 6069 14161 2601 86 122 52 6344 14884 2704 87 122 52 6344 14884 2704 � 10480 4489 541465 1264038 232003

Sumber : Diolah oleh penulis hasil kuesioner responden x dan y pada MS. Excel, 2014

Hasil pengolahan data frekuansi statistik dengan menggunakan spss untuk

Variabel X pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi ditunjukkan pada tabel

dibawah ini :

Page 123: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

104

4.3.1. Uji Validitas Instrumen Tabel 4.45

VARIABEL X Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 111,00 2 2,3 2,3 2,3

114,00 5 5,7 5,7 8,0

115,00 10 11,5 11,5 19,5

116,00 5 5,7 5,7 25,3

117,00 2 2,3 2,3 27,6

118,00 1 1,1 1,1 28,7

119,00 9 10,3 10,3 39,1

120,00 5 5,7 5,7 44,8

121,00 9 10,3 10,3 55,2

122,00 16 18,4 18,4 73,6

123,00 3 3,4 3,4 77,0

124,00 3 3,4 3,4 80,5

125,00 4 4,6 4,6 85,1

126,00 4 4,6 4,6 89,7

127,00 6 6,9 6,9 96,6

128,00 2 2,3 2,3 98,9

131,00 1 1,1 1,1 100,0

Total 87 100,0 100,0

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15. For Windows, 2014

Page 124: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

105

4.3.2. Uji Reliabilitas Instrumen Tabel 4.46

Statistics VARIABEL X Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

N Valid 87

Missing 0

Mean 120,4598

Std. Error of Mean ,46526

Median 121,0000(a)

Mode 122,00

Std. Deviation 4,33966

Variance 18,833

Skewness -,034

Std. Error of Skewness ,258

Kurtosis -,580

Std. Error of Kurtosis ,511

Range 20,00

Minimum 111,00

Maximum 131,00

Sum 10480,00

Percentiles 10 114,5600(b)

20 115,7200

25 116,6429

30 118,3200

40 119,7571

50 121,0000

60 121,6960

70 122,5158

75 122,9737

80 124,3143

90 126,4600

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15. For Windows, 2014

a Calculated from grouped data.

b Percentiles are calculated from grouped data.

Page 125: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

106

Gambar 4.3 Histogram Dengan Kurva normal Variabel X (Efektivitas Komunikasi Antarpribadi)

Tabel 4.47

Descriptive Statistics

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15. For Windows, 2014

X135.00130.00125.00120.00115.00110.00

Fre

qu

ency

20

15

10

5

0

Histogram

Mean =120.46 Std. Dev. =4.34

N =87

87 20,00 111,00 131,00 10480,00 120,4598 ,46526 4,33966 18,833 -,034 ,258 -,580 ,51187

XValid N (listwise)

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. ErrorN Range Minimum Maximum Sum Mean Std.

DeviationVariance Skewness Kurtosis

Page 126: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

107

Hasil pengolahan data frekuansi statistik dengan menggunakan spss untuk

Variabel Y pengaruh Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten

Bersatu (Gerbang Ratu) ditunjukkan pada tabel dibawah ini :

4.3.3. Uji Validitas Instrumen Tabel 4.48 Variabel Y

(Pengaruh Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu))

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 47,00 2 2,3 2,3 2,3

49,00 19 21,8 21,8 24,1

50,00 5 5,7 5,7 29,9

51,00 15 17,2 17,2 47,1

52,00 19 21,8 21,8 69,0

53,00 7 8,0 8,0 77,0

54,00 11 12,6 12,6 89,7

55,00 8 9,2 9,2 98,9

56,00 1 1,1 1,1 100,0

Total 87 100,0 100,0

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15. For Windows, 2014

Page 127: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

108

4.3.4. Uji Reliabilitas Instrumen Tabel 4.49

Statistics Variabel Y (Pengaruh Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (Gerbang Ratu))

N Valid 87 Missing 0

Mean 51,5977 Std. Error of Mean ,22564 Median 51,5882(a) Mode 49,00(b) Std. Deviation 2,10459 Variance 4,429 Skewness ,029 Std. Error of Skewness ,258 Kurtosis -,798 Std. Error of Kurtosis ,511 Range 9,00 Minimum 47,00 Maximum 56,00 Sum 4489,00 Percentiles 10 48,4667(c)

20 49,4917 25 49,8542 30 50,2600 40 51,0765 50 51,5882 60 52,1308 70 52,8000 75 53,1944 80 53,6778 90 54,6105

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15. For Windows, 2014

a Calculated from grouped data.

b Multiple modes exist. The smallest value is shown

c Percentiles are calculated from grouped data.

Page 128: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

109

Gambar 4.4 Histogram Dengan Kurva Normal Variabel Y

(Pengaruh Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu))

Tabel 4.50

Descriptive Statistics

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15. For Windows, 2014

Y57.5055.0052.5050.0047.50

Fre

qu

ency

20

15

10

5

0

Histogram

Mean =51.60 Std. Dev. =2.105

N =87

87 9,00 47,00 56,004489,0051,5977 ,225642,10459 4,429 ,029 ,258 -,798 ,51187

YValid N (listwise)

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic StatisticStd. ErrorStatistic Statistic StatisticStd. ErrorStatisticStd. ErrorN Range MinimumMaximum Sum Mean Std.

DeviationVariance Skewness Kurtosis

Page 129: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

110

4.3.5. Analisis Kuantitatif

Untuk mengetahui “Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Terhadap

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang

Ratu)”, maka digunakan analisis korelasi analisis regresi linear sederhana,

determinasi dan uji F untuk mencari hipotesis langkah –langkahnya adalah

sebagai berikut:

4.3.5.1. Analisis Korelasi Rank Spearman

Untuk mengetahui hubungan Pelaksanaan Efektivitas Komunikasi

Antarpribadi (Variabel X) terhadap Program Gerakan Pembangunan Kecamatan

Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu) (Variabel Y), digunakan analisis korelasi

rank spearman dengan rumus sebagai berikut :

푅ℎ표 =∑푥 + ∑푦 − ∑푑

2 ∑푥 .∑푦

Dari perhitungan diperoleh:

2 = 87 Σ X2 = 2606076915 Σ Y2 = 51049,74941 ∑푑 = 91897,25

maka

푅ℎ표 =2606076915 + 51049,74941− 91897,25

87 2606076915.51049,74941= 0,904075427

Page 130: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

111

Dengan menggunakan olah data spss korelasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.51 Correlations Spearman

X y Spearman's rho X Correlation Coefficient 1,000 ,904(**) Sig. (2-tailed) . ,000 N 87 87 Y Correlation Coefficient ,904(**) 1,000 Sig. (2-tailed) ,000 . N 87 87

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15. For Windows, 2014

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,904 menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang kuat dan searah antara Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

(Variabel X) terhadap Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (Gerbang Ratu) (Variabel Y). Artinya, semakin tinggi Efektivitas

Komunikasi Antarpribadi maka semakin meningkat Program Gerakan

Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu) atau semakin

besar Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(Gerbang Ratu), maka semakin meningkat Pelaksanaan Efektivitas Komunikasi

Antarpribadi.

Page 131: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

112

4.3.5.2. Analisis Regresi Linier

Pengujian dilakukan untuk mengetahui ada pengaruh antara variabel

independen Efektivitas Komunikasi Antarpribadi (Variabel X) terhadap Program

Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu)

(Variabel Y) dengan menggunakan bantuan pengolahan data SPSS maka

dihasilkan output koefisien regresi sebagai berikut:

Tabel 4.52 Coefficients

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15. For Windows, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut:

Y = a + bX

Dimana : Y = Variabel Dependen Program Gerakan Pembangunan

Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu)

X = Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Perdesaan

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

Maka :

Y = -2,034 + 0,445X

Sesuai dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi

tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

-2,034 2,514 -,809 ,421 -7,032 2,964,445 ,021 ,918 21,350 ,000 ,404 ,487 ,918 ,918 ,918 1,000 1,000

(Constant)X

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Lower BoundUpper Bound95% Confidence Interval for B

Zero-order Partial PartCorrelations

Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Ya.

Page 132: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

113

1. Nilai koefisien a konstanta adalah -2,034 hal ini berarti bahwa apabila nilai X

(Efektifitas Komunikasi Antarpribadi) dianggap konstan, maka tingkat atau

besaran variabel dependen Y (Variabel Dependen Program Gerakan

Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu)) akan

berubah sebesar -2,034.

2. Nilai koefisien b regresi adalah 0,445 berarti bahwa apabila nilai X

(Efektivitas Komunikasi Antarpribadi) mengalami kenaikan satu satuan, maka

tingkat variabel Y (Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (Gerbang Ratu)) akan mengalami kenaikan sebesar 0,445.

4.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah korelasi tersebut

signifikan atau tidak untuk mengetahui hipotesis tersebut dilakukan pengujian.

Untuk menguji signifikan apakah hipotesis yang diterapkan semula diterima atau

ditolak, dengan cara membandingkan Fhitung dengan Ftabel, dalam uji F ini

membuktikan apakah variabel efektivitas komunikasi antarpriadi (X) mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Program Gerakan Pembangunan

Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu) (Y), maka dilakukan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

1

)1( 2

2

kn

rk

r

Fyx

yx

Dimana : n = 87 ryx = 0,91805544 k =1

Page 133: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

114

Sehingga dapat dihasilkan menurut Fhitung adalah sebagai berikut :

455,8012

1187))0,91805544(1(

1)0,91805544(

2

2

F

Dengan menggunakan olah data spss korelasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.53 ANOVA(b)

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 321,049 1 321,049 455,801 ,000(a) Residual 59,871 85 ,704 Total 380,920 86

a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 15. For Windows, 2014

4.5. Interprestasi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menjawab rumusan masalah yang

sebelumnya telah di rumuskan peneliti. Rumusan masalah yang harus dijawab

adalah Sejauhmana Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator melakukan

pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(Gerbang Ratu) di Kecamatan ?

Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, terdapat beberapa langkah

yang dilakukan untuk menjelaskan jawaban dari rumusan masalah tersebut.

Langkah pertama yaitu menentukan skor ideal dan menghitung skor hasil

penelitian. Skor ideal adalah 5 x 40 x 87 = 17400.(5 – nilai tertinggi dari setiap

pilihan jawaban yang diajukan pada responden, kriteria penelitian skor ini adalah

berdasarkan pada skala ordinal); 40 = jumlah pertanyaan pernyataan yang

Page 134: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

115

diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner (jumlah item instrumen); 87

jumlah sampelyang dijadikan responden dalam penelitian ini. Sedangkan skor

hasil penelitian yang sebelumnya telah dihitung adalah 12650 (lihat lampiran

tabel hasil kuesioner). Jika skor keseluruhan hasil penelitian ini dibagi dengan

skor ideal maka nilai Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator melakukan

pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(Gerbang Ratu) di Kecamatan adalah 12650 :17400 = 0,72 maka dalam persentase

menjadi 72%.

Selanjutnya penelitian melihat kembali 5 indikator efektivitas komunikasi

antarpribadi menurut Devito, yaitu :

1. Keterbukaan (Openness)

Menggambarkan apakah hasil komunikasi yang diinginkan telah tercapai.

2. Empati (empathy)

Menggambarkan apakah hasil yang diinginkan telah tercapai.

3. Sikap mendukung (supportiveness)

Menggambarkan apakah hasil hubungan dapat memuaskan diri sendiri/orang

Lain.

4. Sikap positif (positiveness)

Menggambarkan apakah hasil interaksi menimbulkan sikap yang baik.

5. Kesetaraan (Equality)

Menggambarkan apakah hasil yang dicapai bermanfaat.

Page 135: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

116

Berdasarkan hail penelitian lapangan diperoleh skor hasil perhitungan tiap-

tiap indikator efektivitas komunikasi antarpribadi sebagai berikut :

1. Untuk sub variabel keterbukaan terdiri dari 3 indikator yaitu komunikator

harus terbuka pada orang yang di ajak interaksi, komunikator bereaksi secara

jujur dan bertanggung jawab atas lontaran dan pikiran. Dan terdapat 7 butir

pertanyaan yaitu nomor 1,2,3,4,5,6,7. Jumlah nilai untuk butir tersebut (Tabel

hasil kuesioner) 354 + 333 + 274 + 336 + 342 + 374 + 171 = 2184, skor

idealnya 5 x 87 x 7 = 3045 (5 – nilai tertinggi dari setiap pilihan jawaban yang

diajukan pada responden, kriteria penelitian skor ini adalah berdasarkan pada

skala ordinal; 87 = jumlah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian

ini; 7 = jumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam bentuk

kuesioner). Skor hasil dari keterbukaan = 2184 : 3045 = 0, 717 atau (dikalikan

100%) menjadi 71,7%.

2. Untuk sub variabel empati terdiri 6 butir pertanyaan yaitu No 8,9,10,11,12,13.

Jumlah nilai untuk butir tersebut (Tabel hasil kuesioner) 395 + 246 + 250 +

318 + 399 + 404 = 2012, skor idealnya 5 x 87 x 6 = 2610 (5 – nilai tertinggi

dari setiap pilihan jawaban yang diajukan pada responden, kriteria penelitian

skor ini adalah berdasarkan pada skala ordinal; 87 = jumlah sampel yang

dijadikan responden dalam penelitian ini; 6 = jumlah pertanyaan yang

diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner). Skor hasil dari

keterbukaan = 2112 : 2610 = 0, 771 atau (dikalikan 100%) menjadi 77,1%.

Page 136: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

117

3. Untuk sub variabel sikap mendukung terdiri 6 butir pertanyaan yaitu No

14,15,16,17,18,19. Jumlah nilai untuk butir tersebut (Tabel hasil kuesioner)

294 + 354 + 333 + 274 + 336 + 342 = 1924, skor idealnya 5 x 87 x 6 = 2610

(5 – nilai tertinggi dari setiap pilihan jawaban yang diajukan pada responden,

kriteria penelitian skor ini adalah berdasarkan pada skala ordinal; 87 = jumlah

sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini; 6 = jumlah pertanyaan

yang diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner). Skor hasil dari

keterbukaan = 1924 : 2610 = 0, 737 atau (dikalikan 100%) menjadi 73,7%.

4. Untuk sub variabel sikap positif terdiri 5 butir pertanyaan yaitu No

20,21,22,23,24. Jumlah nilai untuk butir tersebut (Tabel hasil kuesioner) 374 +

171 + 395 + 246 + 250 = 1436, skor idealnya 5 x 87 x 5 = 2175 (5 – nilai

tertinggi dari setiap pilihan jawaban yang diajukan pada responden, kriteria

penelitian skor ini adalah berdasarkan pada skala ordinal; 87 = jumlah sampel

yang dijadikan responden dalam penelitian ini; 5 = jumlah pertanyaan yang

diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner). Skor hasil dari

keterbukaan = 1436 : 2175 = 0, 660 atau (dikalikan 100%) menjadi 66%.

5. Untuk sub variabel Kesetaraan terdiri 2 butir pertanyaan yaitu No 25,26.

Jumlah nilai untuk butir tersebut (Tabel hasil kuesioner) 318 + 399 = 717, skor

idealnya 5 x 87 x 2 = 870 (5 – nilai tertinggi dari setiap pilihan jawaban yang

diajukan pada responden, kriteria penelitian skor ini adalah berdasarkan pada

Page 137: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

118

skala ordinal; 87 = jumlah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian

ini; 2 = jumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam bentuk

kuesioner). Skor hasil dari kesetaraan = 717 : 870 = 0, 824 atau (dikalikan

100%) menjadi 82,4%.

Dari perhitungan tiap-tiap indikator efektivitas komunikasi antarpribadi

diatas diketahui bahwa sub variabel sikap positif adalah sub variabel efektivitas

komunikasi yang kurang baik atau mengalami masalah yang ada pada fasilitator

dalam program GERBANG RATU dibuktikan dengan skor hasil penelitian yang

memperoleh angka 66%. Hal ini disebabkan karena berdasarkan hasil dilapangan,

menunjukkan bahwa fasilitator dalam pelaksanaan program GERBANG RATU

belum efektif pada saat komunikasi yang berlangsung terhambat. Sedangkan sub

variabel kesetaraan adalah sub variabel efektivitas komunikasi antarpribadi yang

baik , hal ini dibuktikan dengan skor hasil penelitian yang memperoleh angka

82,4%. Hal ini disebabkan karena fasilitator memiliki pendidikan dan pengalaman

yang baikdan sesuai pekerjaan di lapangan dalam mengelola kecamatan.

Berdasarkan hasil penelitian lapangan diperoleh skor hasil perhitungan

tiap-tiap indikator Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten

Bersatu (GERBANG RATU), sebagai berikut :

Page 138: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

119

1. Untuk sub variabel pemberdayaan terdiri dari 1 indikator yaitu menekankan

pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih. Dan terdapat 2

butir pertanyaan yaitu nomor 27,28. Jumlah nilai untuk butir tersebut (Tabel

hasil kuesioner) 404 + 293 = 697, skor idealnya 5 x 87 x 2 = 870 (5 – nilai

tertinggi dari setiap pilihan jawaban yang diajukan pada responden, kriteria

penelitian skor ini adalah berdasarkan pada skala ordinal; 87 = jumlah sampel

yang dijadikan responden dalam penelitian ini; 2 = jumlah pertanyaan yang

diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner). Skor hasil dari

Pemberdayaan = 697 : 870 = 0, 801 atau (dikalikan 100%) menjadi 80,1%.

2. Untuk sub variabel meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja terdiri 4

butir pertanyaan yaitu No 29,30,31,32. Jumlah nilai untuk butir tersebut

(Tabel hasil kuesioner) 354 + 333 + 274 + 336 = 1297, skor idealnya 5 x 87 x

4 = 1740 (5 – nilai tertinggi dari setiap pilihan jawaban yang diajukan pada

responden, kriteria penelitian skor ini adalah berdasarkan pada skala ordinal;

87 = jumlah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini; 4 = jumlah

pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner). Skor

hasil dari meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja = 1297 : 1740 =

0, 745 atau (dikalikan 100%) menjadi 74,5%.

3. Untuk sub variabel melembagakan pengelolaan terdiri 4 butir pertanyaan yaitu

No 33,34,35,36. Jumlah nilai untuk butir tersebut (Tabel hasil kuesioner) 342

+ 374 + 171 + 395 = 1282, skor idealnya 5 x 87 x 4 = 1740 (5 – nilai tertinggi

Page 139: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

120

dari setiap pilihan jawaban yang diajukan pada responden, kriteria penelitian

skor ini adalah berdasarkan pada skala ordinal; 87 = jumlah sampel yang

dijadikan responden dalam penelitian ini; 5 = jumlah pertanyaan yang

diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner). Skor hasil dari

melembagakan pengelolaan = 1282 : 1740 = 0, 736 atau (dikalikan 100%)

menjadi 73,6%.

4. Untuk sub variabel berkembangnya kerjasama antar desa terdiri 2 butir

pertanyaan yaitu No 37,38. Jumlah nilai untuk butir tersebut (Tabel hasil

kuesioner) 246 + 250 = 496, skor idealnya 5 x 87 x 2 = 870 (5 – nilai tertinggi

dari setiap pilihan jawaban yang diajukan pada responden, kriteria penelitian

skor ini adalah berdasarkan pada skala ordinal; 87 = jumlah sampel yang

dijadikan responden dalam penelitian ini; 2 = jumlah pertanyaan yang

diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner). Skor hasil dari

berkembangnya kerjasama antar desa = 496 : 870 = 0, 570 atau (dikalikan

100%) menjadi 57%.

5. Untuk sub variabel Hasil PNPM Mandiri terdiri 2 butir pertanyaan yaitu No

39,40. Jumlah nilai untuk butir tersebut (Tabel hasil kuesioner) 318 + 399 =

717, skor idealnya 5 x 87 x 2 = 870 (5 – nilai tertinggi dari setiap pilihan

jawaban yang diajukan pada responden, kriteria penelitian skor ini adalah

berdasarkan pada skala ordinal; 87 = jumlah sampel yang dijadikan responden

dalam penelitian ini; 2 = jumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden

dalam bentuk kuesioner). Skor hasil dari hasil PNPM Mandiri = 717 : 870 = 0,

824 atau (dikalikan 100%) menjadi 82,4%.

Page 140: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

121

Dari perhitungan tiap-tiap indikator Program Gerakan Pembangunan

Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU) diatas diketahui bahwa

sub variabel berkembangnya kerjasama antar desa adalah sub variabel gerbang

ratu yang kurang baik atau mengalami masalah yang ada pada fasilitator dalam

melakukan hubungan kerjasama antar desa dibuktikan dengan skor hasil

penelitian yang memperoleh angka 57%. Hal ini disebabkan karena berdasarkan

hasil dilapangan, menunjukkan bahwa fasilitator dalam pelaksanaan program

GERBANG RATU belum efektif pada saat komunikasi yang berlangsung

terhambat. Sedangkan sub variabel kesetaraan adalah sub variabel hasil PNPM

Mandiri yang baik , hal ini dibuktikan dengan skor hasil penelitian yang

memperoleh angka 82,4%. Hal ini disebabkan karena upaya peningkatan

keberhasilan PNPM berawal dari faktor pendukung fasilitator.

Berdasarkan skor keseluruhan hasil penelitian dan analisis data serta skor

hasil perhitungan tiap-tiap sub variabel Program Gerakan Pembangunan

Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU), yang diperoleh., maka

dapat digambarkan bahwa Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator

terhadap Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten

Bersatu (GERBANG RATU) dinilai baik.

Page 141: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

122

4.6. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, kini peneliti akan menguraikan

hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah, yaitu mengenai Sejauhmana

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator melakukan pelaksanaan Program

Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu) di

Kecamatan.

Setiap manusia pasti melakukan suatu kegiatan komunikasi ketika

berinteraksi dengan sesamanya, seperti yang terjalin dalam komunikasi

antarpribadi fasilitator, dimana fasilitator menggunakan teori Joeph A.

Devito(2011), yang berjudul Komunikasi Antar Manusia, yang selanjutnya

digunakan sebagai variabel untuk mengukur bagaimana Efektivitas Komunikasi

Antarpribadi Fasilitator yang terdiri dari lima sub variabel yaitu Keterbukaan

(Openness), Empati (empathy), Sikap mendukung (supportiveness), Sikap positif

(positiveness), dan Kesetaraan (Equality).

Dalam penelitian ini, peneliti melihat dan memperhatikan langsung proses

komunikasi yang dilakukan fasilitator dalam menjalankan program gerbang ratu

di lapangan, dan penulis akan memaparkan hasil identifikasi masalah dengan

mendeskripsikan data hasil kuesioner.

4.6.1. Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator

Mengenai Komunikasi Antarpribadi, menurut Rakhmat Jalaludin (2004),

adanya faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan antarpribadi yang baik yaitu :

“Percaya menentukan efektivitas komunikasi. Percaya meningkatkan

komunikasi antarpribadi karena membuka saluran komunikasi,

Page 142: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

123

memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi serta memperluas

peluang komunikator untuk mencapai maksudnya.

Dengan saling mempercayai. Fasilitator Kabupaten dan Fasilitator

Kecamatan tak lagi ragu untuk bercerita tentang tugas pokok dan fungsinya di

masing-masing lini kerja, banyak informasi yang saling terbuka dan mereka

merasakan adanya saling percaya terhadap informasi yang di keluarkan peluang

fasilitator dalam menyampaikan ide mendapatkan langkah dalam mengambil

keputusan dengan terjadinya efek sikap positif.

‘’sikap terbuka akan mendorong timbulnya saling pengertian, saling

menghargai dan paling penting saling mengembangkan kualitas hubungan

antarpribadi kepada kedua pihak yang menjalin hubungan’’.

Dengan hal ini, keberhasilan komunikasi yang baik adalah dengan

bergeraknya fasilitator sebagai penghubung kegiatan di lapangan dan mengetahui

program-program yang berjalan berdasarkan etika fasilitator dengan komunikasi

yang terbuka.

“Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam

komunikasi. Orang yang bersikap defensif adalah orang yang tidak

menerima, tidak jujur dan tidak empatis. Orang yang bersifat defensif

cenderung lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya

dari situasi komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain”.

Page 143: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

124

Fasilitator Kabupaten memberikan arahan dengan jelas ke Fasilitator

Kecamatan tentang program gerbang ratu, lalu Fasilitator Kecamatan dengan

keadaan memikirkan masalah di luar pekerjaan, sehingga terjadi komunikasi

antarpribadi yang tidak efektif di lingkungan kecamatan.

Fasilitator adalah pendamping masyarakat dalam mengikuti atau

melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan. Peran fasilitator kecamatan adalah

memfasilitasi masyarakat dalam setiap tahapan PNPM Mandiri Perdesaan pada

tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian, selain itu juga

berperan dalam membimbing kader-kader desa atau pelaku-pelaku PNPM

Mandiri Perdesaan di desa dan kecamatan.

Peran fasilitator dalam tugasnya untuk menyebarluaskan dan

mensosialisasikan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat dan aparat

desa/kecamatan, memfasilitasi KPMD dalam pendataan RTM (Rumah Tangga

Miskin), menyusun Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) pelaksanaan kegiatan

bersama masyarakat dimulai dari proses sosialisasi hingga pelestarian kegiatan.

Komunikasi antarpribadi fasilitator memberikan persentase 66% pada

sikap positif, karena peran fasilitator yang dinilai memiliki pendidikan dan

pengalaman yang baik dan sesuai pekerjaan di lapangan dalam mengelola

kegiatan belum diterapkan secara maksimal dengan kriteria dan karakteristik

komunikasi yang digunakan fasilitator masih kurang efektif.

Page 144: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

125

Berdasarkan hasil penelitian lapangan diperoleh skor hasil perhitungan

tiap-tiap variabel komunikasi antarpribadi yaitu Keterbukaan (Openness)

mencapai 71,7%, Empati (empathy) mencapai 77,1%, Sikap mendukung

(supportiveness) mencapai 73,7%, Sikap positif (positiveness) mencapai 66%, dan

Kesetaraan (Equality) mencapai 82,4%.

Dari uraian diatas, peneliti menyederhanakan kedalam bentuk tabel seperti

di bawah ini :

Tabel 4.54 Persentase per Indikator

Variabel Sub Variabel Prosentase

Efektivitas

Komunikasi

Antarpribadi

Keterbukaan 72%

Empati 77%

Sikap mendukung 74%

Sikap Positif 66%

Kesetaraan 82%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan hasil kuesioner pertanyaan nomor 1-26, 2014

Berdasarkan hasil sumber penelitian lapangan diperoleh skor hasil

perhitungan tiap-tiap variabel komunikasi antarpribadi yaitu keterbukaan

mencapai 72%, meningkatnya empati mencapai 77%, sikap mendukung mencapai

74%, sikap positif mencapai 66%, dan kesetaraan mencapai 82%.

Page 145: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

126

Untuk menjawab identifikasi masalah tersebut, terdapat beberapa langkah

yang dilakukan untuk menjelaskan jawaban tersebut. Langkah pertama yaitu

menentukan skor ideal dan menghitung skor hasil penelitian. Skor ideal adalah 5 x

87 x 40 = 17400 (5 – nilai tertinggi dari setiap pilihan jawaban yang diajukan

pada responden, kriteria penelitian skor ini adalah berdasarkan pada skala

ordinal); 40 = jumlah pertanyaan pernyataan yang diajukan kepada responden

dalam bentuk kuesioner (jumlah item instrumen); 87 jumlah sampel yang

dijadikan responden dalam penelitian ini. Sedangkan skor hasil penelitian yang

sebelumnya telah dihitung adalah 10480 (lihat lampiran tabel hasil kuesioner).

Jika skor keseluruhan hasil penelitian itu dibagi dengan skor ideal maka nilai

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator adalah 17400 : 10480 = 0,66

maka dalam persentase menjadi 66%, artinya Efektivitas Komunikasi

Antarpribadi Fasilitator sudah berjalan dengan baik.

4.6.2. Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (GERBANG RATU)

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(GERBANG RATU) dengan persentase 82,4% Hal ini disebabkan karena upaya

peningkatan keberhasilan PNPM berawal dari faktor pendukung fasilitator sudah

maksimal dilakukan.

Dari uraian diatas, peneliti menyederhanakan kedalam bentuk tabel seperti

di bawah ini :

Page 146: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

127

Tabel 4.55 Persentase per Indikator

Variabel Sub Variabel Prosentase

program gerakan

pembangunan kecamatan rakyat banten

bersatu (gerbang

ratu)

Pemberdayaan 70%

meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja

74%

melembagakan pengelolaan

74%

berkembangnya kerjasama antar desa

57%

Hasil PNPM Mandiri Perdesaan

82%

Sumber : Diolah oleh penulis berdasarkan hasil kuesioner pertanyaan nomor 27-40, 2014

Berdasarkan hasil penelitian lapangan diperoleh skor hasil perhitungan

tiap-tiap variabel program gerakan pembangunan kecamatan rakyat banten bersatu

(gerbang ratu) yaitu pemberdayaan mencapai 70,1%, meningkatnya kesejahteraan

dan kesempatan kerja mencapai 74%, melembagakan pengelolaan mencapai 74%,

berkembangnya kerjasama antar desa mencapai 57%, dan hasil PNPM Mandiri

Perdesaan mencapai 82%.

Untuk menjawab identifikasi masalah tersebut, terdapat beberapa langkah

yang dilakukan untuk menjelaskan jawaban tersebut. Langkah pertama yaitu

menentukan skor ideal dan menghitung skor hasil penelitian. Skor ideal adalah 5 x

87 x 40 = 17400 (5 – nilai tertinggi dari setiap pilihan jawaban yang diajukan

pada responden, kriteria penelitian skor ini adalah berdasarkan pada skala

ordinal); 40 = jumlah pertanyaan pernyataan yang diajukan kepada responden

dalam bentuk kuesioner (jumlah item instrumen); 87 jumlah sampel yang

Page 147: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

128

dijadikan responden dalam penelitian ini. Sedangkan skor hasil penelitian yang

sebelumnya telah dihitung adalah 4489 (lihat lampiran tabel hasil kuesioner). Jika

skor keseluruhan hasil penelitian itu dibagi dengan skor ideal maka nilai Program

Gerbang Ratu adalah 17400 : 4489 = 0,87 maka dalam persentase menjadi 87%,

artinya Program Gerbang Ratu sudah berjalan dengan baik.

4.6.3. Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator terhadap

Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (GERBANG RATU)

Efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator terhadap pelaksanaan

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (GERBANG

RATU), melalui penggunaan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik

total sampling, Hasil penelitian dapat dilihat kembali pada teori yang digunakan

peneliti dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan teori efektivitas komunikasi

antarpribadi dari Joeph A. Devito(2011), yang berjudul Komunikasi Antar

Manusia, yang selanjutnya digunakan sebagai variabel untuk mengukur

bagaimana Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator yang terdiri dari lima

sub variabel yaitu Keterbukaan (Openness), Empati (empathy), Sikap mendukung

(supportiveness), Sikap positif (positiveness), dan Kesetaraan (Equality).

Hasil penelitian dan analisis data serta skor hasil perhitungan tiap-tiap sub

variabel efektivitas komunikasi antarpribadi dan sub variabel Pelaksanaan

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (GERBANG

RATU) yang diperoleh, maka dapat digambarkan bahwa sejauhmana Efektivitas

Komunikasi Antarpribadi Fasilitator terhadap Pelaksanaan Program Gerakan

Page 148: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

129

Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU) mencapai

persentase 72% dinilai baik, karena di atas 70%.

Dari hasil kuesioner terdapat beberapa masalah yang menyebabkan belum

maksimalnya pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (GERBANG RATU), beberapa kendala tersebut antara lain :

1. UPK dan Fasilitator PNPM kurang aktif dalam pelaksanaan kegiatan-

kegiatan. Saran dapat diberikan kepada UPK dan Fasilitator untuk ikut

serta dalam pelaksanaan kegiatan agar masyarakat mengenal program

GERBANG RATU dan bisa bertukar pendapat langsung serta memberikan

masukan kepada Fasilitator dan UPK dalam setiap kegiatan, serta

pelaksanaan kegiatan-kegiatan dapat menjadi lebih baik lagi dari

sebelumnya.

2. Fasilitator memilih kesibukan sendiri saat jam kerja dan jarang di tempat

kerja. Padahal seharusnya Fasilitator itu harus selalu hadir agar mereka

dapat menyetujui dengan jelas dan pasti kendala, keadaan kegiatan di

masyarakat tersebut. Sehingga kesalahan yang terjadi bisa dihindarkan

seperti salah sasaran.

3. Kriteria penerima program (dilihat dari pendapatan) tidak sesuai dengan

harapan yang telah ditentukan, karena pada kenyataannya masih banyak

program-program yang belum tercapai.

4. Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar UPK (Unit Pengelola

Kegiatan), fasilitator dengan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan-

kegiatan. Hal tersebut mungkin disebabkan karena mereka tidak

Page 149: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

130

diikutsertakan untuk kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan. Oleh karena

itu, Pemerintah harus mengajak seluruh masyarakat miskin untuk

melakukan komunikasi dan kerjasama dengan UPK dan Fasilitator erta

pelaku PNPM Mandiri Perdesaan lainnya.

Untuk menjawab identifikasi masalah tersebut, terdapat beberapa langkah

yang dilakukan untuk menjelaskan jawaban dari rumusan masalah tersebut.

Langkah pertama yaitu menentukan skor ideal dan menghitung skor hasil

penelitian. Skor ideal adalah 5 x 87 x 40 = 17400 (5 – nilai tertinggi dari setiap

pilihan jawaban yang diajukan pada responden, kriteria penelitian skor ini adalah

berdasarkan pada skala ordinal); 40 = jumlah pertanyaan pernyataan yang

diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner (jumlah item instrumen); 87

jumlah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini. Sedangkan skor

hasil penelitian yang sebelumnya telah dihitung adalah 12650 (lihat lampiran

tabel hasil kuesioner). Jika skor keseluruhan hasil penelitian itu dibagi dengan

skor ideal maka nilai Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator melakukan

pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(Gerbang Ratu) di Kecamatan adalah 12650 :17400 = 0,72 maka dalam persentase

menjadi 72%, artinya Komunikasi Antarpribadi terhadap Program gerbang Ratu

sudah berjalan secara baik. Hal ini terjadinya koordinasi dengan sesama fasilitator

kabupaten dan kecamatan, komunikasi yang digunakan adalah komunikasi

antarpribadi dimana merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan diantara

sekelompok kecil orang dengan berbagai efek dan umpan balik yang diterima.

Page 150: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

131

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa sejauhmana efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator terhadap

pelaksanaan Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (GERBANG RATU), maka peneliti dapat memberikan simpulan

sebagai berikut :

1. Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator

Proses komunikasi yang berlangsung di Kabupaten Serang

memberikan efektivitas atau dampak hasil pencapaian program

dengan faktor yang menumbuhkan hubungan mengirim dan menerima

pesan yang saling percaya, sikap suportif dan sikap terbuka. Dimana

bahwa hasil efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator memiliki

persentase 66%, artinya Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

Fasilitator sudah berjalan dengan baik.

2. Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (GERBANG RATU)

Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa hasil pelaksanaan

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(GERBANG RATU) persentase 87%, artinya Program Gerbang Ratu

sudah berjalan dengan baik.

Page 151: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

132

3. Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Fasilitator terhadap Pelaksanaan

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(GERBANG RATU)

Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa hasil efektivitas

komunikasi antarpribadi fasilitator yaitu 72%, artinya Komunikasi

Antarpribadi terhadap Program gerbang Ratu sudah berjalan secara

baik.

5.2. Saran

Setelah melakukan penelitian, penulis menyimpulkan hasil penelitian

berdasarkan identifikasi masalah terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti membuat

beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

fasilitator di Kabupaten Serang khususnya dalam hubungan sejauhmana

efektivitas komunikasi antarpribadi fasilitator terhadap pelaksanaan Program

Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (GERBANG

RATU). Berikut adalah saran praktis dan saran teoritis tersebut :

5.2.1 Saran Praktis

1. Komunikasi Antarpribadi

Diharapkan Fasilitator agar komitmen dan bekerja keras dalam

tugasnya dan memberikan informasi kepada masyarakat yang

membutuhkan informasi yang mereka inginkan, dan dalam

kerjasama antar sesama rekan kerja harus lebih ditingkatkan agar

dapat membuat program-program yang menyentuh masyarakat dan

Page 152: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

133

menarik sehingga tetap PNPM Mandiri perdesaan selalu ada di

masyarakat dan lebih meningkatkan komunikasi antarpribadi

fasilitator.

2. Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat

Banten Bersatu (GERBANG RATU)

Diharapkan kegiatan Program Gerakan Pembangunan Kecamatan

Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU) di tahun selanjutnya

agar lebih maksimal dalam melakukan sasaran kegiatan kepada

masyarakat.

3. Komunikasi Antarpribadi Fasilitator terhadap Pelaksanaan Program

Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu

(GERBANG RATU)

Suatu keberhasilan jika komunikasi antarpribadi fasilitator lebih

maksimal dan selalu berhubungan dalam menjalankan kegiatan

yang sesuai petunjuk teknisnya dan memberikan efektivitas

program yang berdampak positif bagi masyarakat.

5.2.2 Saran Teoritis

1. Ilmu komunikasi dapat lebih mengembangkan cara mengenai

bagaimana menjaga hubungan baik dalam komunikasi antarpribadi

dalam rangka menciptakan keharmonisan hubungan.

Page 153: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

134

2. Komunikasi antarpribadi dapat lebihmengembangkan potensi

pengembangan hubungan dan manajemen hubungan dalam tahapan

komunikasi antarpribadi, karena dengan manajemen hubungan

yang baik komunikasi antarpribadi akan jauh akan lebih baik.

3. Fasilitator dan UPK seharusnya harus selalu hadir dalam setiap

kegiatan agar mereka dapat mengetahui dengan jelas dan pasti

keadaan kegiatan tersebut, sehingga kealahan yang terjadi bisa

dihindarkan seperti salah sasaran.

Page 154: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

DAFTAR PUSTAKA

Agus M. Hardjana.2003. Komunikasi Intrapersonal dan interpersonal,

Yogyakarta, Kanisius

Bungin, Burhan.2006.Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Cangara, Hafied.2005.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Devito, Joseph A.2011. Komunikasi Antarmanusia (Edisi Kelima). Tanggerang

: Karisma Publishing Group (Bahasa Indonesia)

Djamadin, Bahari.2004.Komunikasi Interpersonal. Jakarta : BPK Gunung

Mulia

Edi Suharto, Ph.d.2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,

(Bandung : PT. Refika Aditama)

Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Anees, M.Ag.2007. Filsafat Ilmu

Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Endang Lestari dan MA. Malik.2003. Komunikasi yang efektif. Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara. Edisi revisi ke-1.

Effendy, Onong Uchjana.1989. Kamus Komunikasi. Bandung : CV. Mandar

Maju

Effendy, Onong Uchjana.1990. Ilmu Komunikasi, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,

Effendy, Onong Uchjana.1992. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Effendy, Onong Uchjana.2001.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung

: Remaja Rosdakarya

Effendy, Onong Uchjana.2003.Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung

: PT. Citra Aditya Bakti

Hardjana, Agus.2003. Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi

Interpersonal. Yogyakarta : Kanisius

Hamidi, M.Si., 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang :

Universita Muhammadiyah

Joseph Prokopenko.1987. Productivity Management : A Practical Handbook

(geneva : ILO)

Page 155: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

Kriyantono, Rachmat.2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Surabaya:

Kencana Prenada Media Group

Maleong, Lexy.J.2002.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Miles dan A Hubermamn.1992.Analisis Data kualitatif. Jakarta : Universitas

Indonesia

Prof. Dr. Makmur, M.Si.2011. Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan,

Bandung, PT. Rifika Aditama

Rakhmat, Jalaludin.2005. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Richard M. Steers. Gerald R. Ungson and Richard T. Mowday.1993. Managing

Effective Organizations: An Introduction (Boston. Massachusetts: Kent

Publishing Company)

Sasa Djuarsa Sendjaja.2005. Pengantar Komunikasi, (Jakarta: Universitas

Terbuka. Cet IX.

Singaribun. Masri & Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta:

LP3SE. Hal. 124

Sondang P Siagian.1997. Filsafat Adminstrasi . Jakarta: Rineka Cipta

Soegiyono.2007.Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung

: PT.. Remaja Rosdakarya

Stephen Robbins.2001. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Prenhallindo

Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Hal.

137

Terence A. Shimp.2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran terpadu, Jakarta: Erlangga

Usman, Moh. Uzer.1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Usman, Husaini & Purnomo Setiadi Akbar. 1995. Pengantar statistika.

Bandung : Bumi Aksara. Hal. 287 & 291

Widjaja, H.A.W.2002 Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: PT. Bumu

Aksara.

Wiryanto.2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:Gramedia Widiasarana

Zulkarimen Nasution.2001. Komunikasi Pembangunan Pengenalan Teori dan

Penerapannya, Jakarta: Rajawali Pers

Page 156: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

Sumber lain :

Buku Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Perdesaan 2008, Jakarta, 2008

Buku Petunjuk Teknis Operasional Program Gerakan Pembangunan Kecamatan

Rakyat Banten Bersatu 2012, Serang, 2012

Modul Banten Dalam Angka 2013

http://serangkab.bps.go.id/ (diakses pada tgl 20 Maret 2014)

http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-

content/uploads/2013/04/Jurnal%20%20Holy%20(04-27-13-07-54-

47).doc

Page 157: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

DAFTAR KUESIONER PENELITIAN

Survey Tugas Akhir/Skripsi

Kepada Responden Yth.

Assalaamu'alaikum Wr.Wb.

Saya adalah mahasiswa sarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang sedang

melakukan survey untuk Tugas Akhir/Skripsi mengenai Efektivitas Komunikasi

Antarpribadi Fasilitator terhadap pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan

Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (GERBANG RATU). Sebagai informasi bahwa

jawaban Saudara akan dianggap mewakili sampel responden di Kabupaten dan

Kecamatan, dan dalam survey ini tidak ada jawaban yang salah.

Agar hasil survey dan penelitian ini akurat dan sesuai dengan tujuan utama

penelitian, maka diharapkan partisipasi dari responden untuk mengisi semua

daftar pertanyaan secara lengkap.

Dalam survey ini Saudara tidak perlu mencantumkan nama dan/atau alamat

Saudara. Selain itu, informasi yang Saudara berikan akan dijaga kerahasiaannya.

Terima kasih, Wassalaamu'alaikum Wr.Wb.

Nama : Aden Pahalana Kusuma Bardani

NIM : 090033

Program Sarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

------------------------------------------ Screening -------------------------------------------

Page 158: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

Data Responden

Berilah tanda silang (X) pada huruf yang mewakili jawaban Saudara/i

(4 Pertanyaan).

1. Apakah jenis kelamin Saudara ?

a) Laki-laki b) Perempuan

2. Usia Saudara/i saat ini ?

a) 20 s/d 25 Tahun b) > 25 s/d 30 Tahun c) >30 s/d 35 Tahun

d) > 35 s/d 50 Tahun e) Di atas 50 Tahun

3. Pendidikan terakhir Saudara ?

a) SD d) D3

b) SMP e) S1

c) SMK/SMA f) S2

4. Posisi Saudara/i dalam kepengurusan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ?

a) Ketua UPK d) Bendahara UPK

b) Sekretaris UPK

Page 159: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

Berikanlah penilaian terhadap semua pertanyaan yang diajukan dalam survey ini

dengan memberikan tanda (X) pada kotak yang terdapat dalam daftar pertanyaan

dengan nilai sebesar:

(1) = Sangat Tidak Setuju, (3) = Ragu-ragu, (5) = Sangat Setuju.

(2) = Tidak Setuju, (4) = Setuju,

NO SOAL JAWABAN

SS S BS TS STS

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

1 Fasilitator dalam menyampaikan komunikasi selalu terbuka

sehingga meninggalkan kesan yang kuat

2 Sikap fasilitator didalam pekerjaan mudah melibatkan faktor

emosional (bersemangat, ceria)

3 Setiap fasilitator yang bertugas baik dari Kabupaten maupun

kecamatan selalu memberikan informasi terbaru mengenai

pekerjaan atau luar pekerjaan

4 Fasilitator dalam memberikan arahan kepada rekan dan

masyarakat harus berkomunikasi secara terbuka

5 Fasilitator merespon tanggapan baik dan buruk dari rekan dan

masyarakat, jika ada masalah yang harus melibatkan dirinya

6

Fasilitator selalu merespon suatu pertanyaan, keluhan dari

masyarakat pada informasi publik, jangan hanya dibatasi

informasi sepele saja tapi menjawab tanggapan itu untuk

kepentingan bersama

7 Fasilitator selalu memberikan jawaban yang sesuai aturan

tugasnya dari pertanyaan yang dilontarkan oleh rekan dan

masyarakat

8 Pada saat di lapangan, fasilitator ikut berpartisipasi dan

berkomunikasi pada lawan bicara/masyarakat mengenai

pengaruh kegiatan

9 Fasilitator memberikan arahan yang tidak dapat dipahami oleh

masyarakat harus dengan gaya komunikasi non verbal (gerak

tubuh, bahasa dan tulisan)

10 Fasilitator dalam pertemuan selalu memberikan salam dan

berjabatan tangan

11 Fasilitator dalam pekerjaanya selalu memberikan ucapan

semangat kepada rekan dan masyarakat, untuk memotivasi ke

depan lebih baik

12 Fasilitator selalu memotivasi rekan dan masyarakat, jika ada

kesulitan terhadap pekerjaannya

13

Fasilitator selalu memberikan saran/masukan pada rekannya

jika terjadi hambatan yang belum bisa dipecahkan

Page 160: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

14 Saat komunikasi fasilitator dan fasilitator lainnya tidak terjalin

harmonis, dukungan dari pimpinan harus ada

15 Fasilitator harus interaktif dan siap menjawab pertanyaan

dengan jujur terutama seputar kegiatan yang sedang

dilaksanakan

16 Fasilitator harus tanggap dan memberikan informasi apapun

yang baik seputar kegiatan pada rekan dan masyarakat yang

sedang dilaksanakan

17 Fasilitator dapat terjun langsung bekerja di luar bidangnya saat

situasi membutuhkan tenaga dan pikiran

18 Fasilitator bekerja dengan taat sesuai peraturan kode etik

PNPM Mpd

19

Fasilitator diberikan arahan oleh pimpinan tentang tugas

seorang pemimpin yang memberikan informasi yang jelas akan

adanya bantuan dengan memberikan sesuai peruntukan dan

kapasitasnya

20 Fasilitator berpendapat bahwa dukungan dan kemajuan PNPM

Mpd dengan baik berawal dari sebuah komitmen dalam

pekerjaan

21 Pimpinan menilai peran fasilitator sangat penting dalam

pelaksanaan program PNPM

22 Masyarakat selalu membutuhkan adanya fasilitator untuk

melakukan kegiatan

23

Fasilitator harus mempunyai hubungan yang erat terhadap

sesama fasilitator agar menjaga nama baik Program PNPM

Mpd kepada masyarakat supaya program Gerbang Ratu ini

terlaksana dengan baik

24 Antar fasilitator jika mempunyai masalah harus diselesaikan

dengan seksama dan diberikan semangat

25

Dalam pekerjaan semua fasilitator mempunyai pendapat

berbeda, saat berkomunikasi satu sama lain mempunyai

tingkatan pendidikan dan pengalaman yang berbeda, maka

tujuan yang dicapai tidak sama

26 Kemajuan Kecamatan dan Desa setempat, tergantung

bagaimana fasilitator yang menggerakkan di masing-masing

wilayah

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu)

27 PNPM Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya

pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih

28 Pemberdayaan masyarakat adalah modal awal terlaksananya

PNPM Mandiri Pedesaan

29 PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program untuk

meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin

30 Kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan cara

melakukan rapat musyawarah antar desa (MAD)

31 Sasaran peningkatan kesejahteraan diutamakan untuk golongan

miskin

Page 161: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

32 Kegiatan perempuan dalam sehari-hari diarahkan bukan hanya

mengurus rumah tangga saja tetapi mengarah pada home

industri

33 PNPM Mandiri Perdesaan harus melembagakan dalam

pengelolaannya pembangunan partisipatif dengan

mendayagunakan sumber daya lokal

34 Dalam pembangunan partisipatif diarahkan dengan

mendayagunakan sumber daya lokal

35 Penyampaian dana bergulir dalam peningkatan kesejahteraan

36 Kesempatan bagi masyarakat yang belum mendapatkan dana

bergulir untuk dikelola setiap tahun

37 Selalu diadakannya kegiatan seperti rapat musyawarah antar

desa, kelompok simpan pinjam keuangan perempuan dan

lainnya

38 Adanya kegiatan yang bisa dilakukan jangka panjang antar

desa dari segi pembangunan untuk meningkatkan nilai

ekonomi

39 PNPM Mandiri Pedesaan bermanfaat untuk masyarakat

40 PNPM Mandiri Pedesaan selalu dibutuhkan masyarakat, karena

selalu adanya peningkatan kesejahteaan masyarakat walaupun

belum signifikan

Page 162: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

DOKUMENTASI

Photo bersama salah satu Ketua UPK Kecamatan Petir-Serang

Prasarana Pembuatan Masjid di Kecamatan Waringinkurung

Page 163: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

Pembuatan Gang Jalan di Kecamatan Tanara

Pembuatan Jalan setapak di Kecamatan Cikeusal

Page 164: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 4 4 3 4 4 4 2 5 4 3 4 5 5 3 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 2 5 4 3 4 5 127

2 4 4 3 4 4 4 2 5 4 3 4 5 5 3 5 2 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 2 5 4 3 4 5 127

3 4 3 4 4 4 4 2 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 5 4 3 4 5 127

4 5 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 2 5 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 126

5 5 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 3 5 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 115

6 5 3 3 3 4 5 3 4 3 2 3 4 5 2 3 5 3 4 5 4 4 5 3 3 3 4 5 3 4 3 2 3 4 119

7 4 5 3 4 4 5 3 4 3 3 4 5 5 3 3 5 4 5 3 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 3 3 4 5 131

8 4 3 4 2 4 5 3 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 3 4 3 4 2 4 5 3 4 3 2 4 4 118

9 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 3 4 5 2 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 3 4 125

10 5 4 3 2 4 5 3 4 2 2 4 5 5 3 3 4 5 3 3 4 3 5 4 3 2 4 5 3 4 2 2 4 5 119

11 5 4 3 5 4 5 3 4 2 4 3 4 5 3 3 4 2 4 2 4 2 5 4 3 5 4 5 3 4 2 4 3 4 121

12 5 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 5 5 3 4 3 1 5 3 4 2 5 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 5 120

13 5 4 2 4 4 4 2 5 2 3 3 4 4 4 4 2 2 4 4 5 3 5 4 2 4 4 4 2 5 2 3 3 4 116

14 4 3 3 5 4 4 3 5 3 3 5 4 4 4 3 1 3 2 5 5 2 4 3 3 5 4 4 3 5 3 3 5 4 121

15 4 4 3 4 5 4 3 5 3 2 2 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 5 4 3 5 3 2 2 4 115

16 4 4 4 5 5 4 3 4 2 2 5 5 5 2 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 5 5 4 3 4 2 2 5 5 124

17 4 5 4 3 5 4 1 5 2 4 4 5 5 4 3 2 4 4 4 5 3 4 5 4 3 5 4 1 5 2 4 4 5 126

18 4 3 3 2 5 4 2 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 2 5 4 2 4 4 4 4 5 124

19 4 3 3 2 4 5 2 5 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 5 2 5 4 4 4 5 121

20 4 4 4 2 4 4 3 5 3 5 5 5 4 3 3 3 2 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 3 5 3 5 5 5 128

21 4 5 4 3 4 5 2 4 3 3 3 5 4 3 4 4 3 5 4 5 3 4 5 4 3 4 5 2 4 3 3 3 5 125

22 5 4 5 4 4 4 2 4 2 3 3 5 4 3 4 3 1 5 4 5 2 5 4 5 4 4 4 2 4 2 3 3 5 121

23 4 3 3 3 3 5 2 5 2 3 4 4 5 4 3 3 3 5 4 5 3 4 3 3 3 3 5 2 5 2 3 4 4 117

24 4 3 2 5 4 4 2 5 3 2 5 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 2 5 4 4 2 5 3 2 5 4 122

25 4 3 2 3 4 5 2 4 4 2 5 4 5 4 2 4 5 4 5 4 3 4 3 2 3 4 5 2 4 4 2 5 4 120

26 4 4 3 4 4 4 2 4 5 3 3 4 5 5 2 5 3 5 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 5 3 3 4 122

27 4 4 3 5 4 5 2 5 3 2 3 5 4 5 3 4 2 5 3 5 3 4 4 3 5 4 5 2 5 3 2 3 5 124

28 4 5 4 2 3 4 2 5 3 3 4 5 4 3 3 4 3 4 4 5 3 4 5 4 2 3 4 2 5 3 3 4 5 121

29 5 3 4 3 4 5 2 5 2 4 5 5 5 3 2 5 4 4 4 3 3 5 3 4 3 4 5 2 5 2 4 5 5 127

30 5 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 5 3 3 3 4 5 5 4 2 5 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 126

31 5 5 2 4 4 4 3 4 2 2 4 4 5 5 4 3 3 4 3 5 2 5 5 2 4 4 4 3 4 2 2 4 4 120

32 5 5 3 5 2 5 3 4 3 4 5 4 4 3 4 4 2 4 2 4 2 5 5 3 5 2 5 3 4 3 4 5 4 125

33 5 4 4 5 3 5 1 5 4 2 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 3 5 1 5 4 2 3 5 125

34 4 3 3 4 4 5 1 5 4 3 2 4 4 3 3 3 5 4 4 4 1 4 3 3 4 4 5 1 5 4 3 2 4 115

35 5 5 3 4 5 5 1 5 3 3 3 5 4 4 3 3 5 4 3 5 2 5 5 3 4 5 5 1 5 3 3 3 5 127

36 4 4 3 4 3 5 2 4 2 2 2 4 5 3 4 2 5 3 4 4 3 4 4 3 4 3 5 2 4 2 2 2 4 111

37 5 4 3 4 4 5 2 4 3 2 3 4 5 3 2 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 2 4 3 2 3 4 119

38 3 3 2 4 4 5 2 4 2 3 4 5 4 4 3 3 4 4 3 5 3 3 3 2 4 4 5 2 4 2 3 4 5 115

39 4 3 2 4 4 5 2 5 3 3 4 5 4 3 3 2 4 5 3 4 4 4 3 2 4 4 5 2 5 3 3 4 5 120

40 4 3 3 4 4 4 2 5 2 3 4 5 5 4 3 3 4 5 4 4 2 4 3 3 4 4 4 2 5 2 3 4 5 120

41 3 4 2 4 4 3 2 5 1 3 4 5 5 4 3 3 3 5 4 5 3 3 4 2 4 4 3 2 5 1 3 4 5 115

42 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 5 4 5 3 4 4 3 4 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 5 4 119

VARIABEL XRESPONDEN KUISIONER

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi

Page 165: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

43 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 4 5 4 3 4 4 2 4 3 5 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 4 5 111

44 4 3 4 4 4 4 2 5 3 3 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 5 3 3 5 5 127

45 4 3 4 5 4 2 2 5 4 3 2 5 5 4 2 3 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 2 2 5 4 3 2 5 123

46 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 3 2 3 5 3 3 4 3 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 3 4 123

47 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 3 3 2 4 4 4 5 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 128

48 4 5 3 4 4 4 4 5 3 2 3 5 5 4 3 3 4 4 2 3 3 4 5 3 4 4 4 4 5 3 2 3 5 123

49 5 4 2 4 4 4 3 5 2 2 4 5 5 4 3 4 4 5 3 4 2 5 4 2 4 4 4 3 5 2 2 4 5 122

50 5 3 3 4 4 5 3 4 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 4 4 5 3 4 2 2 4 4 117

51 5 3 3 4 5 5 2 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 5 5 4 2 5 3 3 4 5 5 2 4 3 3 4 4 122

52 5 2 2 5 3 5 2 5 2 2 4 5 4 3 4 2 4 5 2 5 2 5 2 2 5 3 5 2 5 2 2 4 5 115

53 4 4 4 3 5 5 2 5 2 3 4 5 5 3 4 3 5 5 3 4 2 4 4 4 3 5 5 2 5 2 3 4 5 126

54 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 5 3 3 4 3 5 4 5 2 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 122

55 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 115

56 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 121

57 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 5 3 3 2 5 4 3 5 4 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 116

58 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 4 3 2 3 3 5 2 5 3 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 114

59 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 119

60 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 2 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 122

61 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 5 3 3 4 3 5 4 5 2 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 122

62 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 115

63 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 121

64 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 5 3 3 2 5 4 3 5 4 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 116

65 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 4 3 2 3 3 5 2 5 3 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 114

66 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 119

67 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 2 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 122

68 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 5 3 3 4 3 5 4 5 2 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 122

69 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 115

70 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 121

71 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 5 3 3 2 5 4 3 5 4 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 116

72 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 4 3 2 3 3 5 2 5 3 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 114

73 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 119

74 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 2 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 122

75 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 2 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 122

76 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 5 3 3 4 3 5 4 5 2 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 122

77 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 115

78 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 121

79 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 5 3 3 2 5 4 3 5 4 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 116

80 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 4 3 2 3 3 5 2 5 3 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 114

81 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 119

82 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 2 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 122

83 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 5 3 3 4 3 5 4 5 2 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 122

84 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 4 3 2 3 3 5 2 5 3 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 114

85 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 119

86 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 2 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 122

87 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 5 3 3 4 3 5 4 5 2 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 122

354 333 274 336 342 374 171 395 246 250 318 399 404 293 195 197 215 254 220 262 166 354 333 274 336 342 374 171 395 246 250 318 399 10480

Page 166: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 5 3 4 4 3 4 4 4 2 5 4 3 4 5 54

2 5 3 4 4 3 4 4 4 2 5 4 3 4 5 54

3 5 4 4 3 4 4 4 4 2 5 4 3 4 5 55

4 5 4 5 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 53

5 5 3 5 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 49

6 5 2 5 3 3 3 4 5 3 4 3 2 3 4 49

7 5 3 4 5 3 4 4 5 3 4 3 3 4 5 55

8 4 4 4 3 4 2 4 5 3 4 3 2 4 4 50

9 5 2 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 3 4 51

10 5 3 5 4 3 2 4 5 3 4 2 2 4 5 51

11 5 3 5 4 3 5 4 5 3 4 2 4 3 4 54

12 5 3 5 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 5 53

13 4 4 5 4 2 4 4 4 2 5 2 3 3 4 50

14 4 4 4 3 3 5 4 4 3 5 3 3 5 4 54

15 4 3 4 4 3 4 5 4 3 5 3 2 2 4 50

16 5 2 4 4 4 5 5 4 3 4 2 2 5 5 54

17 5 4 4 5 4 3 5 4 1 5 2 4 4 5 55

18 5 4 4 3 3 2 5 4 2 4 4 4 4 5 53

19 4 4 4 3 3 2 4 5 2 5 4 4 4 5 53

20 4 3 4 4 4 2 4 4 3 5 3 5 5 5 55

21 4 3 4 5 4 3 4 5 2 4 3 3 3 5 52

22 4 3 5 4 5 4 4 4 2 4 2 3 3 5 52

23 5 4 4 3 3 3 3 5 2 5 2 3 4 4 50

24 5 4 4 3 2 5 4 4 2 5 3 2 5 4 52

25 5 4 4 3 2 3 4 5 2 4 4 2 5 4 51

26 5 5 4 4 3 4 4 4 2 4 5 3 3 4 54

27 4 5 4 4 3 5 4 5 2 5 3 2 3 5 54

28 4 3 4 5 4 2 3 4 2 5 3 3 4 5 51

29 5 3 5 3 4 3 4 5 2 5 2 4 5 5 55

30 5 3 5 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 54

31 5 5 5 5 2 4 4 4 3 4 2 2 4 4 53

32 4 3 5 5 3 5 2 5 3 4 3 4 5 4 55

33 4 3 5 4 4 5 3 5 1 5 4 2 3 5 53

34 4 3 4 3 3 4 4 5 1 5 4 3 2 4 49

35 4 4 5 5 3 4 5 5 1 5 3 3 3 5 55

36 5 3 4 4 3 4 3 5 2 4 2 2 2 4 47

37 5 3 5 4 3 4 4 5 2 4 3 2 3 4 51

38 4 4 3 3 2 4 4 5 2 4 2 3 4 5 49

39 4 3 4 3 2 4 4 5 2 5 3 3 4 5 51

40 5 4 4 3 3 4 4 4 2 5 2 3 4 5 52

41 5 4 3 4 2 4 4 3 2 5 1 3 4 5 49

42 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 5 4 52

43 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 4 5 47

44 4 4 4 3 4 4 4 4 2 5 3 3 5 5 54

45 5 4 4 3 4 5 4 2 2 5 4 3 2 5 52

46 5 3 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 3 4 54

47 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 56

48 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 2 3 5 55

49 5 4 5 4 2 4 4 4 3 5 2 2 4 5 53

50 4 3 5 3 3 4 4 5 3 4 2 2 4 4 50

51 4 3 5 3 3 4 5 5 2 4 3 3 4 4 52

KUISIONER

Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Rakyat Banten Bersatu (Gerbang Ratu)

RESPONDEN VARIABEL Y

Page 167: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

52 4 3 5 2 2 5 3 5 2 5 2 2 4 5 49

53 5 3 4 4 4 3 5 5 2 5 2 3 4 5 54

54 5 3 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 52

55 5 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 49

56 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 51

57 5 3 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 49

58 4 3 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 49

59 4 3 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 51

60 5 4 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 52

61 5 3 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 52

62 5 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 49

63 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 51

64 5 3 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 49

65 4 3 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 49

66 4 3 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 51

67 5 4 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 52

68 5 3 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 52

69 5 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 49

70 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 51

71 5 3 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 49

72 4 3 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 49

73 4 3 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 51

74 5 4 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 52

75 5 4 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 52

76 5 3 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 52

77 5 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 49

78 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 51

79 5 3 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 4 5 49

80 4 3 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 49

81 4 3 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 51

82 5 4 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 52

83 5 3 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 52

84 4 3 3 3 3 4 4 5 2 5 3 3 2 5 49

85 4 3 4 3 2 5 4 5 1 4 4 3 4 5 51

86 5 4 4 5 3 4 4 4 1 5 2 3 4 4 52

87 5 3 4 5 3 4 4 4 1 5 3 3 3 5 52

404 293 354 333 274 336 342 374 171 395 246 250 318 399 4489

Page 168: SKRIPSI - FISIP Untirta Repositoryrepository.fisip-untirta.ac.id/500/1/Efektivitas Komunikasi... · Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok unit

CURRICULUM VITAE

PERSONAL INFORMATION

Name : Aden Pahalana Kusuma Bardani

Place, Date of Bird : Pandeglang, 14 Oktober 1991

Addres : Komplek Bumi Mukti Indah Blok A8 No. 02 RT 003/009

Kel/Kec. Serang Kota Serang – Banten

Religion : Islam

Sex/Status : Male/Married

Height/Weight : 163 cm / 57 kg

Mobile Phone : 089617728557

E-mail : [email protected]

INTEREST

Swimming, Music, Badminton and Jogging

FORMAL EDUCATION BACKGROUND

2009 – Present : University Of Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten

2006 – 2009 : SMK Negeri 1 Kota Serang (Senior High School)

2003 – 2006 : SMP Negeri 2 Kota Serang (Junior High School)

1997 – 2003 : SD Negeri 1 Labuan (Elementary School)

1995 – 1997 : TK Busthanul Athfal Labuan Pandeglang

EXPERIENCES

2007 : Member Of Crew Multimedia at SMK Negeri 1 Kota Serang

2010 : Member of Kumandang Untirta (Kumpulan Mahasiswa

Pandeglang)

2011 - Present : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa

Provinsi Banten