SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

73
SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PERHITUNGAN PPH PASAL 21 PADA PT. ASURANSI JIWA BUMI PUTRA CAB. ENREKANG SELVIN EVI 10573 02061 10 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2015

Transcript of SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

Page 1: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

SKRIPSI

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN

PERHITUNGAN PPH PASAL 21 PADA PT. ASURANSI JIWA

BUMI PUTRA CAB. ENREKANG

SELVIN EVI

10573 02061 10

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 2: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

ii

SKRIPSI

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN

PERHITUNGAN PPH PASAL 21 PADA PT. ASURANSI JIWA

BUMI PUTRA CAB. ENREKANG

SELVIN EVI

10573 02061 10

Diajuhkan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (S.I) Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 3: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

iii

Page 4: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

iv

Page 5: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

v

ABSTRAK

Selvin Evi . 2015. Evaluasi Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian dan Perhitungan PPh Pasal 21 pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang.Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis . Universitas Muhammadiah Makassar.

Penelitian ini bersikap deskriftif yang bertujuan untuk : (1) . Mengetahui penerapan sistem akuntansi penggajian pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab Enrekang , (2). Mengetahui penerapan perhitungan PPh pasal 21 pada. PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang.

Variabel ini adalah variabel tunggal ganda (1). Sistem Akuntansi Penggajian, (2). Perhitungan PPh pasal 21 . Populasi penelitian ini adalah data-data yang menyangkut penggajian dan PPh pasal 21yang tersedia di PT. Asursnsi Jiwa BumiPutra Cab. Enrekang, sedangkan sampelnya adalah data-data yang menyangkut penggajian dan PPh pasal 21 yang tersedia di PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang untuk satu tahun terakhir . Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tehnik (1). Interview, (2). Observasi, (3). Dokumentasi. Data penelitian dianalis secara kualitatif dan Kuantitatif

Hasil penelitian menunjukn bahwa penerapan sistem akuntansi penggajian pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang belum memenuhi unsur-unsur sistem pengendalian intern yang baik sedangkan penerapan perhitungan pph pasal 21 belum sesuai dengan dengan UU No. 36 tahun 2008 disertai dengan peraturan penerapan pemerintah mengenai pajak penghasilan yang ditanggung oleh pemerintah yang berlaku efektif tahun 2013.

Page 6: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr,wb

Maha suci Allah yang mentakdirkan kita hidup di dunia ini, Segala puji

bagiNya yang telah mengizikan kita untuk menghirup segarnya kehidypan bumi.

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ‘’ Evaluasi Penerapan Sistem Akuntansi

Penggajian dan Perhitungan PPh pasal 21 pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra

Cab. Enrekang;

Shwalat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar

Muhammad Saw, keluarga, sahabarnya dan para pengikutnya serta pertolongan

beliau hingga ke akhir jaman.

Penulis skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar sarjana pada Jaurusan Akuntansi UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR. Dalam menyusun skripsi ini penulis tak luput

dari berbagi dari kesuitan, untuk itu penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan

penyajian skripsi ini masih jauh dari sekempurnaan. Keadaan ini semata- mata

karena keterbatasan kemempuan yang ada pada diri penulis.

Kedua oran tuaku, Ayahanda Pahan dan ibunda Maria, yang tak perna jenuh

memberikan kasih sayang, do’a, serta dukunganya. Juga kepada saudaraku, darwis

,aira , sumarni yang selalu membantu di mana dan kapanpun juga.

Page 7: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

vii

Dalam mewujudkan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan

dorongan mamupun dari berbagi pihak, baik secara langsung mamupun tidak

landsung. Sudah sepantasnya apabila pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa

terimah kasih yang tulus kepada:

1. Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

2. Bapak Dr. H. Irwan Akib.M ,Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiya

Makassar.

3. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Ismail Badollahi, SE. M.SI AK, selaku ketua Jurusan Akuntansi serta

Bapak Abdul Salam, SE.M.SI AK selaku sekertaris Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadiya Makassar.

5. Ibu H.Lilly Ibrahim, SE., M.Si sebagai pembimbing 1 yang telah memberikan

pengarahan, bimbingan, dan saran yang sangat berguna dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Ishak, SE. M. Si. AK sebagi pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan, bimbingan, dan sran yang sangat berguna dalam proses

menyelesaikan skripsi ini.

7. Semua Kariyawan Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selalu

melayani penulis dengan ikhlas, penulis ucapkan banyak terimah kasih yang

sebesar-besarnya.

Page 8: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

viii

8. Bapak pimpinan dan para staf karyawan PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya

Makassar yang telah memberikan data-data keterangan sehubungan dengan

penulis skripsi ini.

9. Seluruh staf administarsi dalam lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang

telah mendidik dengan ilmu pengetahuan, baik secara langsung mamupun tidak

langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan kulia dan penulisan skripsi ini.

10. Segenap keluargaku, kalian adalah sumber motivatisi dan solusi dari segala kesan

menjalani hidup hingga penulis bisa sampai pada tahap sekarang ini.

11. Sodara-sodariku ‘’AK 08’s’, tempat dimana aku tertawa, menertawakan, susah,

disusahkan, menyusahkan, bertengkar, diutangi, bahagia, sedih dan masih banyak

lagi.

12. Saudara saudara saya yang selama ini menemani dan selalu memberikan

masukan –masukan yang begitu berarti dalam menyusun skripsi ini.

13. Terimah kasih buat Adri , Hermayana Majid, yang selama ini menemani dan

selalu memberikan masukkan-masukan yang bengitu berarti dalam menyusun

skripsi ini.

14. Segenap mahasiswa Universitas Muhammadiya Makassar yang turut adil dalam

prosesku belajar mengenali dan dikenal sebagai makhluk sosial.

15. Semua pihak yang tidak bisa saya sebut satu per satu yang telah ikhlas

menyayangi dan membentu dalam hari-hariku.

Akhirnya, penulis berharap semoga amal baik yang telah mereka lakukan

mendapakan ridho dan balasan dari Allah SWT. Amin. Semoga Allah menjadikan

Page 9: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

ix

skripsi ini sebagai pendorong bagi dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, serta

selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Amiiinnn.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Makassar, Oktober 2014

Penyusun

SELVIN

Page 10: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

x

DAFTAR ISI

HALAMA JUDUL ................................................................................................. i

HALAMA PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAM PENGESAHAN SKRIPSI................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv

DAFTAR ISI...........................................................................................................x

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3

BAB II TINJUAN PUSTAKA ................................................................................ 4

1. Sistem Akuntansi Penggajian........................................................................4

a. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian................................................. 4

b. Komponen-Komponen System Akuntansi............................................... 5

c. Produser System Akuntansi ..................................................................... 8

d. Pencatatan Akuntansi Interen................................................................. 10

2. Sistem Pengendalian Interen....................................................................... 11

a. Pengertian SPI........................................................................................ 11

b. Unsur Pengendalian Interen ................................................................... 11

3. PPh Pasal 21................................................................................................ 13

a. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21 .................................................. 13

Page 11: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

xi

b. Objek Pajak ............................................................................................ 14

c. Pemotongan Pajak PPh Pasal 21............................................................ 15

d. Pengahasilan Tidak Kena Pajak ............................................................. 17

e. Tarip PPh Pasal 21 ................................................................................. 18

f. Tata Cara Penelitian PPh........................................................................ 18

2. Kerangka Pikir ........................................................................................... 20

3. Hipotesi ...................................................................................................... 21

BAB III METODE PENETILIAN ....................................................................... 22

A. Daerah dan Waktu Penelitian....................................................................... 22

B. Metode Penguumpulan Data ........................................................................ 22

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................................. 23

D. Metode Analisis ........................................................................................... 23

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN................................................ 26

A. Gambaran Umum PT. Asuransi Jiwa Bumi Putera...................................... 26

1. Sejarah Singakat Perusahaan.................................................................. 26

2. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................. 29

3. Jenis –jenis Produksi .............................................................................. 33

B. Hasil dan Pembahasan.................................................................................. 44

1. Penilaian Sistem Akuntansi Pengenggajian Melalui Sisitem

Pengendaalian Interen pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab

Enrekang ..............................................................................................44

2. Perhitungan Pajak Penghasilan 21 Yang Di Terapkan PT. Asuransi

Jiwa Bumi Putra Cab Enrekang ..........................................................56

Page 12: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

xii

BAB VI PENUTUP .............................................................................................61

A. Kesimpulan ............................................................................................. 61

B. Saran ...................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menentukankebijakan perusahaan tentang sistem imbalan baik

berupa gaji, upah maupun tunjangan yang telah disepakati antara perusahaan dan

karyawan harus sesuai dengan kemampuan dan prestasi kerja karyawan tersebut.

Pemberian imbalan yang sesuai dapat membangkitkan motivasi karyawan untuk

lebih meningkatkan kualitas pekerjaan, artinya pekerjaan apapun yang diberikan

kepadanya akan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Untuk mempermudah pembayaran gaji karyawan terlebih kepada perusahaan

yang besar maka diperlukan sistem akuntansi penggajian. Bagi perusahaan besar,

biaya gaji mempunyai pengaruh yang cukup berani terhadap labah bersih yang

diperoleh perusahaan. Oleh karena itu sistem akuntansi penggajian harus

dilaksanakan sebaik mungkin.

Disini dapat dilihat bahwa betapa pentingnya sistem akuntansi penggajian

bagi perusahaan yang bukan hanya menyangkut soal pembayaran gaji karyawan

melainkan juga berhubungan dengan penyelenggaraan administrasi penggajian

termaksud data mengenai pajak penghasilan (PPh) karyawan. Akuntansi

Penggajian harus dilengkapi dengan sistem pengendalian intern untuk mencegah

over payment, kekeliruan pembayaran antara karyawan yang satu dengan

karyawan lainya, kesalahan pembayaran kepada orang yang bukan karyawan dan

berbagai bentuk penyelewengan lain yang dapat merugikan perusahaan. PT.

Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang merupakan perusahaan yang bergerak

Page 14: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

2

di bidang asuransi jiwa yang memasarkan produknya dengan menggunakan

tenaga kerja. Di samping itu juga PT.Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang

adalah salah satu perusahaan yang telah menerapkan sistem akuntansi penggajian

untuk mempermudah pembayaran gaji karyawannya. Pelaksanaan sistem

akuntansi penggajian ini akan memberikan keuntungan kepada perusahaan karena

akan mengurangi berbagai bentuk penyelewengan dan juga bagi para karyawan

karena kelancaran pembayaran gaji akan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup

mereka

Menyadari perlunya sistem akuntansi penggajian bagi setiap perusahaan,

maka penulis memilih topik akuntansi penggajian untuk dibahas dengan judul

“Evaluasi Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian dan Perhitungan PPh

Pasal 21 Pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Putera Cab. Enrekang.

B .Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dapat di temukan masalah pokok yang

dihadapi perusahaan PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang adalah

apakah Evaluasi penerapan sistem akuntansi penggajian dan perhitungan

pph pasal 21, pada perusahaan telah sesuai dengan UUD perpajakan yang

berlaku”

1. Apakah evaluasi penerapan sistem akuntansi penggajian pada PT.

Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang telah mengandung unsur-

unsur sistem pengendalian intern yang baik?

2. Apakah perhitungan PPh pasal 21 telah sesuai dengan UU No.36 Tahun

2008 pada PT.Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang

Page 15: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

3

C. Tujuan Penelitia

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah

1. Untuk mengetahui evaluasi penerapan sistem penggajian pada PT.

Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang

2. Untuk mengetahui perhitungan PPh pasal 21 pada PT. Asuransi Jiwa

Bumi Putra Cab. Enrekang

.D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan tentang Akuntansi penggajian dan

perhitungan PPh dalam perusahaan.

2. Sebagai bahan pustaka atau acuhan bagi pihak-pihak lain.

3. Mengadakan penelitian selanjutnya dan pihak yang bersangkutan

Page 16: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Sistem Akuntansi Penggajian

a. Pengertian Sistem Akuntansi

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang saling

berhubungan erat satu dengan yang lainya yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu. Atas dasar pengertian tersebut, maka sistem yang

diterapkan dalam suatu dapat diartikan sebagai suatu jaringan sekelompok

prosedur yang dikembangkan sesuai dengan suatu rencana guna melaksanakan

suatu aktifitas perusahaan. Pengertian sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001:3)

memberikan pengertian sebagai berikut : Sistem akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, berikut pendapat ahli tentang pengertian sistem

akuntans Lebih lanjut Bodnar, George H. dan William S. Hopwood yang di

indonesiakan oleh Jusuf (2009:181) .Sistem akuntansi suatu organisasi terdiri dari

metode dan catatan catatan yang dibuat untuk mendefenisikan, mengumpulkan,

mengganalisis,mencatat dan melaporkan transaksi-transaks iorganisasi dan

menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi aktiva dan kewajiban yang

berkaitan.

Page 17: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

5

Dengan adanya pengertian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan

bahwasistem akuntansi tidak hanya dapat digunakan untuk melihat transaksi yang

terjadisaja, tetapi juga memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan

bisnisperusahaan.Sistem akuntansi merupakan subsistem informasi manajemen

yangberfungsi untuk mengelola data keuangan guna memenuhi kebutuhan

pemakaiinternal maupun eksternal.

Sistem akuntansi penggajian merupakan bagian dari sistem akuntansi

yangdisusun untuk transaksi dalam perhitungan gaji dan upah karyawan.Selama

ini sering kali terjadi persepsi antara gaji dan upah. Saat ini dalammasyarakat pada

umumnya pengrtian gaji dan upah dianggap sama. Padahalterdapat perbedaan

definisi diantara keduanya. Menurut Mulyadi (2001:373),bahwa gaji didefinisikan

secara umum sebagai pembayaran atas penyerahan jasayang dibayarkan kepada

karyawan yang memiliki jenjang jabatan manajer danumumnya merupakan

pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan olehkaryawan pelaksana (

bagian produksi ) dan dibayarkan berdasarkan hari kerja,jam kerja, atau jumlah

satuan produk yang telah dihasilkan oleh karyawan.Dalam pelaksanaan sistem

penggajian di tiap-tiap perusahaan tidak selalusama, hal tersebut tergantung dari

kondisi perusahaan. Dalam sistem penggajian. Dari definisa di atas dapat

disimpulkan bahwa sistem penggajian adalah suatu jaringan yang dapat

mennyajikan cara-cara pembayaran gaji pegawai dalam suatu perusahaan.

2. Komponen- komponen Sistem Akuntansi Penggajian

b. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian

Menurut Bodnar, George H dan William S. Hopwood yang di Indonesiakan

oleh Jusuf (2008 : 285 ), “ Sistem akuntansi penggajian melibatkan fungsi

Page 18: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

6

kepegawaian, fungsi pencatatan jam kerja, fungsi penggajian, fungsi akuntansi

dan fungsi keuangan”. Berikut ini disajikan penjelasana :

Fungsi kepegawaian bertanggung jawab untuk menempatkan orang di

bagian penggajian perusahaan, menspesifikasikan tingkat pembayaran dan

mengotorisasikan potongan-potongan gaji. Seluruh perubahan seperti

penambahan dan pengurusan pegawai.

Fungsi pencatata jam kerja bertanggung jawab untuk menyajikan dan

mengontrol laporan-laporan jam kerja dan kartu-kartu jam kerja. Pada akhir

setiap periode pembayara gaji, kartu jam kerja ( atau laporan jam kerja )

karyawan menunjukan jumlah jam kerja dan uang yang akan diterima.

Fungsi penggajian bertanggung jawab untuk perhitungan dan penyiapan

proses penggajian. Perhatikan bahwa proses penggajian harus terpisah dari

penyiapan data masukan untuk dasar pembayaran, laporan-laporan jam kerja dan

data kepegawaian. Data kepegawaian diterima dari pencatat kerja. Daftar gaji

memuat rincian perhitungan gaji bersih ( gaji kotor dikurang potongan-

potongan). Cek pembayaran dikirim ke fungsi keuangan untuk ditandatanganai,

diteliti, dan didistribusikan .

Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajibanyang

timbul dalam hubungan dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (

misalnya hutang gaji dan upah karyawan, dan hutang pajak).

Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk untuk mengisi cek guna

pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai

Page 19: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

7

tersebut kemudian dimasukan kedalam amplop gaji dan uagh setiap karyawan

selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.

Istilah gaji meliputi semua gaji dan upah yang dibayarkan perusahaan

kepada karyawannya, di mana komponen- komponen gaji sebagai berikut:

1. Gaji pokok, yaitu gaji yang diberikan kepada setiap karyawan dengan

melihat status masing- masing karyawan.

2. Honorer, yaitu imbalan atas jasa, jabatan atau kegiatan yang dilakukan,

misalnya honorarium anggota dewan komisaris atau anggota dewan

pengawas.

3. Tunjangan jabatan, yaitu tunjangan yang berkaitan kepada karyawan yang

menduduki jabatan tertentu.

4. Tunjangan cuti, yaitu tunjangan yang di berikan kepada karyawan yang

mengambil cuti.

5. Tunjangan transpor, yaitu tunjangan yang diberikan kepada karyawan

dalam melaksanakan pekerjaanya setiap hari kerja.

6. Tunjangan prestasi, yaitu tunjangan yang diberikan kepada karyawan

yang berprestasi.

7. Uang lembur, yaitu penghasilan yang diberika kepada karyawan yang

bekerja diluar jam kantor ( lembur).

8. Uang pengsiun,yaitu penghasilan yang diberikan kepada orang pribadi atau

ahli warisnya atas pekerjaan yang dilakukan di masa lalu.

Page 20: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

8

Tarif gaji yang diterima oleh karyawan biasanya dinyatakan dalam

sebulan, tetapi ada juga upah yang diterima s karyawan dinyatakan dalam

rupiah per jam, per unit produksi, atau satuan lainnya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem penggajian pada perusahaan

bervariasi, namun demikian sistem penggajian/pengupagan menurut Narko (

1994: 148) pada umumnya dapat digolongkan ke dalam:

a. Sistem gaji tetap

Dalam sistem ini kartawan akan mendapatkan gaji yang besarnya relatif

tetap. Misalanya pegawai tersebut lembur maka pegawai tidak mendapatkan

uang lembur, sehingga jika diterimahnya juga tidak di kurangi.

b. Sistem gaji tepat dengan variasi

Yaitu bahwa pegawai akan mendapatkan gaji terententu lembur atau

melakukan prestasi tertentu akan mendapatkan uang tambahan, dan sebaliknya

jika absen atau terlambat masuk kerja, maka gajinya akan dikurangi.

c. Sistem upah variabel

Yaitu sistem dimana pegawai akan mendapatkan upah proporsiona dengan

prestasinya. Satuan prestasi dapat dalam bentuk unit produksi, jam kerja atau hari

kerja. prosedur yang telah ditetapkan, maka kan tercapai suatu kedisiplinan kerja

pada bagian yang terkait.

c. Prosedur Sistem Akuntansi Penggajian

Dalam sistem penggajian dan pengupahan terdapat jaringan prosedur

yangmembentuk system tersebut. Seperti yang ditulis Mulyadi (2001: 385) adalah

:Sistem penggajian dan pengupahan terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut:

Page 21: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

9

1. Prosedur pencatatan waktu hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan

waktu ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar

hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. Daftar hadir ini juga

digunakan untuk menetukan apakah karyawan bekerja diperusahaan dalam jam

biasa atau lembur (overtime), sehingga dapat digunakan untuk menetukan apakah

karyawan akan menerima gaji saja atau tunjangan lembur.

2. Prosedur pembuatan daftar gaji

Dalam prosedur ini, fungsi pembuatan daftar gaji membuat daftar gaji

karyawan.Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-

surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat,

pemberhentian karyawan, penuruna pangkat, daftar gaji bulan sebulumnya, dan

daftar hadir. Jika gaji karyawan tidak melebihi penghasilan tidak kena wajib

pajak, informasi mengenai potongan PPh pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat

daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan.

Potongan PPh pasal 21 ini tercantum dalam daftar gaji.

3. Prosedur distribusi biaya gaji

Dalam prosedur distribusi biaya gaji tenaga kerja didistribusikan kepada

departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.

4. Prosedur pembayaran gaji dan upah

Prosedur pembayaran gaji upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi

keuangan.Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepadafungsi

keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.Fungsi keuangan kemudian

Page 22: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

10

menguangkan cek tersebut ke bank dan kemudian memasukan uang ke amplop

gaji dan upah karyawan.

d . Pencatatan Akuntan Penggajian

Untuk mengetahui biaya gaji maka dibuat jurnal dalam tahap yaitu sebagai

berikut:

a. Tahap pertama, berdasarkan kas buat lembaran lembaran ke 1 kewajiban

gaji dicatat oleh bagian utang kedalam registrasi buku kas keluar sebagai

berikut:

Gaji Rp.xx

Utang gaji Rp. xx

Utang PPh karyawan Rp.xx

b. Tahap kedua, berdasarkan bukti memorial, bagian jurnal mencatat

distribusi biaya ke dalam jurnal umum sebagai berikut:

Biaya administrasi dan umum Rp.xx

Biaya pemasaran Rp.xx

Gaji Rp. Xx

c. Tahap ketiga, berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah di

cap”lunas” oleh bagian keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran

gaji dan penyetoran Pajak Penghasilan (PPh) ke kas Negara kedalam

register cek sebagai berikut:

Utang gaji Rp.xx

Utang PPh karyawan Rp.xx

Kas Rp.xx

Page 23: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

11

d. Tahap keempat, berdasarkan bukti memorial yang dilampirkan dengan

rekap daftar gaji, bagian kartu biaya mencatat biaya tenaga kerja ke

dalam buku pembantu( kartu biaya)

2. Sistem Pengendalian Intern kontrol

a. Pengertian Sistem pengendalian intern

Pengertian pengendalian intern menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 18)

adalah sebagai berikut:

Pengendalian intern (internal control) adalah suatu Sistem pengendalian

yang meliputi stuktur organisasi serta metode dan ukuran yang ditetapkan dalam

perusahaan.

b. Unsur pengendalian intern kontrol

Berdasarkan definisi tentang pengendalian intern diatas, maka penting juga

untuk diketahui tentang unsur-unsur pengendalian intern dalam sisten penggajian

yang baik kan menunjang kegiatan penggajian. Hal ini dikemukakan oleh Mulyadi

(2001 : 387), yang meliputi:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara

tegas diantaranya:

a. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi

keuangan

b. Fungsi pencatat waktu hadir hanis terpisah dari fungsi operasi.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup untuk kekayaan, utang pendapatan dan

biayayang terdiri dari:

Page 24: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

12

a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah

harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan

perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama perusahaan

tersebut.

b. Setiap perubahan karyawan karena perubahan pangkat, perubahan

tarif gaji dan upah, harus didasarkan pada surat keputusan direktur

keuangan.

c. Setiap potongan gaji dan upah karyawan selain dari pajak

penghasilan karyawan harus didasarkan surat potongan gaji dan upah

yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.

d. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.

e. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen yang

bersangkutan.

f. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia.

g. Bukti kas keluar pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh

fungsi akuntansi.

h. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

daftar gaji dan upah karyawan.

3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi, diantaran

a. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelu kartu

yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja

langsung.

Page 25: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

13

b. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatatwaktu harus diawasi

oleh fungsi pencatat waktu.

c. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan

ketelitian perhitungan oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan

pembayaran.

d. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasikan dengan

catatan penghasilan karyawan.

e. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi penbuat daftar gaji

dan upah.

3. Pajak Penghasilan Pasal 21

a. Pengertian pajak penghasilan Pasal 21

Menurut Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas ( 2009:16) adalah

Pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan dengan

nama dan bentuk apapun yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi

dalam negeri. Pengertian PPh Pasal 21 menurut peraturan Direktorat Jendral Pajak

Nomor; Per-31/PJ/ 2009 pasal 1 angka 2 adalah Pajak atas penghasilan berupa

gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan dan dalam bentuk

apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang

dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri.

Sedangkang pengertian PPh pasal 21 menurut Muljono (2009:215) adalah

Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran

lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan,

jabatan, jasa dan kegiatan sejenis apapun.

Page 26: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

14

b. Objek pajak

Menurut Tansuria (2010:11-12), penghasilan yang di potong PPh pasal 21

adalah:

1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap, baik berupa

penghasilan yang bersifat teratur maupun tadak teratur.

2. Penghasilan yang di terima atau diperoleh penerima pensiun secara

teratur berupa uang atau penghasilan sejenis berupa.

3. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah

harian,uapah mingguan, upah satuan,upah borongan, atau upah yang

dibayarkan secara bulanan.

4. Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan

penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus

berupa uang pesangon,uang mamfaat pensiun, Tunjangan Hari Tua atau

jaminan hari tua dan pembayaran sejenis lainya.

Sementara itu penghasilan yang dikecualaikan dari pengenaan, PPh pasal 21

adalah:

1. Pembayaran asuransi dari perusahaan asuransi kesehatan, asueansi

kesehatan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa.

2. Penerimaan dalam bentuk natural dan kenikmatan lainya dengan

namaapapun yang diberikan oleh wajib pajak.

3. Iuran yang dibayarkan kepada dan pensiun yang pendirianya telah

disahkan Mentri Keuangan dan penyelengara Taspen serta Iuran

Page 27: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

15

TabunganHari Tua(THT) kepada badan penyelengagara Taspen dan

Jamsostek yang dibayarkan oleh pembeli kerja.

4. Penerima dalam bentuk natural dan dan kenikmatan lainya dengan nama

apapun yang diberikan oleh pemerintah.

5. Kenikmatan berupa pajak yang ditanggung oleh pembeli kerja.

6. Uang tebusan pensiun yang dibayarkan oleh dana pensiun yang

pendiriannya telah disahkan oleh Mentri Keuangan, Tunjangan Hari Tua

atau Tabungan Hari Tua yang telah dibayarkan sekaligus oleh badan

penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

1) Penghasilan yang dibayar kepada Pegawai Negeri Sipil golongan II/d ke

bawah dan anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berpangkat

Pembantu Letnan Satu ke bawah yang dibebankan kepeda Keuangan Negara

atau Keuangan Daerah berupa honorarium, uang sidang, uang hadir, uang

lembur, imbalan prestasi kerja, dan imbalan lain selain penghasilan berupa

gaji kehormatan, gaji atau uang pensiunan, dan tunjangan yang terkait

dengan gaji kehormatan, gaji atau uang pensiun.

2) Penghasilan yang tidak melebihi Upah Minimum Regional (UMR)

c. Pemotongan Pajak PPh Pasal 21

Menurut Muljono (2009: 216) bahwa perpotongan PPh pasal 21 yang

selanjutnya disingkat pemotongan pajak adalah: Pembeli kerja baik orang pribadi

dan bahan termaksut bentuk usaha tetap, baik merupakan induk maupun cabang,

1. perwakilan atau unit, yang membayar gaji, honorarium, tunjangan, dan

pembayaran lain dengan nama apapun sebagai imbalan sehubungan

Page 28: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

16

dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukaan oleh pegawai atau bukan

pegawai. Pemberian kerja yang dimaksud termaksut juga badan

organisasi internasional yang tidak dikecualikan sebagai pemotong pajak

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan.

2. Bendaharawan pemerintah yang membayarkan gaji, upah, honorarium,

tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama apapun, sebagai imbalan

sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan. Termasuk

bendaharawan pemerintah adalah bendaharawan pada pemerintah pusat,

pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah, lembaga-lembaga

negara lainya, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri.

3. Dana pensiun, PT. Taspen, PT. Astek, badan penyelenggara Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) lainnya, serta badan-badan lain yang

membayar hutang pensiun, Tabungan Hari Tua atau Tunjangan Hari Tua

(THT).

4. Perusahaan dan termaksut bentuk usaha tetap, yang membayarkan

honorarium atau pembayaran lain sehubungan dengan kegiatan dan jasa,

termaksut jasa tenaga ahli dengan status wajib pajak dalam negeri yang

melakukan pekerjan keras.

5. Perusahaan dan badan yang dimaksud termaksut juga badan usaha milik

negara, badan usaha milik daerah, perusahaan swasta dengan nama dalam

bentuk apapun, badan atau organisasi internasional yang tidak

dikecualikan sebagai pemotong pajak berdasarkan keputusan Menteri

Keuangan.

Page 29: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

17

6. Yayasa ( termaksuk yang bergerak dibidang kesejahteraan, rumah sakit,

pendidikan, olahraga, kebudayaan), lembaga kepanitiaan, asosiasi, dan

perkumpulan organisasi dalam bentuk apapun dalam segala kegiatan

sebagai pembayar gaji, upah, honorarium, atau imbalan dengan nama

apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan

oleh pribadi.

7. Perusahaan, badan termasuk badan usaha tetap, yang membayarkan

honorarium atau imbalan lain kepada peserta pendidikan, pelatihan dan

pemagangan. Dimaksud badan juga melipui badan dan organisasi

internasional yang tidak dikecualikan sebagai pemotong pajak

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan.

d. Penghasilan Tidak Kena Pajak( PTKP).

Menurut UU Nomor 36 Tahun 2008 pasal 7 yang membahas mengenai

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), PPh pasal 21 adalah sebagai berikut:

1. PTKP Tahunan .

a. Rp. 24.300.000 untuk diri wajib pajak orang pribadi

b. Rp. 2.025.000 tambahan untuk wajib pajak yang kawin

c. Rp.24.300.000 tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya

digabung dengan penghasilan suami; dan

d. Rp.2.025.000, tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan

keluarga semenda dalam garis keturunan lurus setiap anak angkat,

yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang

untuk setiap keluarga.

Page 30: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

18

e. Tarif PPh pasal 21.

Menurut UUD Nor. 36 Tahun 2008 pasal 17 angka 1 pajak yang diterapkan

atas Penghasilan Kenak Pajak bagi wajib pajak orang pribadi dalam Negeri dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1

Tarif PPh pasal 21 UU No. 36 tahun 2008.

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

s/d Rp. 50.000.000,00

diatas Rp. 50.000.000,00 s/d 250.000.000,00

diatas Rp. 250.000.000,00 s/d Rp.500.000.000,00

diatas Rp. 500.000.000,00

5 %

15%

25%

30%

Sumber : Undang-Undang No. 36 tahun 2008.

d. Tata cara perhitunggan PPh pasal 21.

Secara sistematis, tata cara perhitungan PPh pasal 21 adalah sebagai berikut:

a. Menentukan penghasilan bruto secara bulana atau tahunan yang terdiri

dari gaji tetap ditambah dengan fungsional lainya.

b. Setelah diperoleh penghasilan bruto maka untuk menghitung penghasilan

netto,penghasilan bruto tersebut diperkurangkan dengan potongan-

potongan yang diperkenangkan.

c. Apabila menggunakan penghasilan netto sebulan maka untuk

memperoleh penghasilan netto setahun dikalikan dengan jumlah bulanan

dalam satu tahun takwin untuk jumlah bulanan dalam tahun pajak.

Page 31: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

19

d. Setelah diperoleh penghasilan netto setahun, maka akan dikurangi

dengan penghasilan tidak kenak pajak(PTKP) sehingga akan diperoleh

penghasilan kena pajak.

Perhitungan PPh pasal 21 bagi pegawai tetap atas penghasilan yang bersifat

tetap secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:

Penghasilan bruto:

1. Gaji sebulan xxx

2. Tunjangan PPh xxx

3. Tunjangan honorarium lainny xxx

4. Premiasuransi yang dibayar pemberi

5. Peneriman dalam bentuk natural yang dikenakan

Potongan PPh pasal 21 xxx

6. Jumlah penghasilan bruto(jumlah 1 s.d 5)

Pengurangan :

7. Biaya jabatan(5%x penghasilan bruto,maksimal xxx

Sebulan )

8. Iuran pensiuna atau iuran THT/JHT xxx

( yang dibayarkan oleh penerima penghasilan)

9. Jumlah pengurangan ( jumlah 7+8) xxx

Perhitungan PPh pasal 21:

10. Penghasilan neto sebulan (6-9) xxx

11. Penghasilan neto setahun/ disetahunkan (10 x 12) xxx

Page 32: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

20

12. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) xxx

13. Penghasilan Kena Pajak setahun (11-12) xxx

14. PPh pasal 21 yang terutang (13 x tarif pajak 17 ayat 1) xxx

15. PPh pasal 21 yang dipotong sebulan (14: 12 bulan) xxx

4. Kerangka Pikir

Dalam suatu perusahaan pemberian balas jasa baik yang berupa gaji, upah

maupu bonus harus didasarkan pada berbagai pertimbangan-pertimbangan

tertentu. Salah satunya adalah penerapan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan

perusahaanNamun harus disadari bahwa pemberian balas jasa yang sesuai akan

membangkitkan motivasi untuk bekerja lebih giat dan bertanggung jawab

terhadap pekerjaannya.

Untuk melaksanakan pemberian balas jasa terhadap karyawan, maka perusahaan

harus menggunakan sistem akuntansi penggajianAgar mempermudah proses

penggajian. Proses penggajian yang telah dilaksanakan oleh perusahaan akan

sampai pada gaji bersih yang akan di terima oleh karyawan.Gaji bersih yang di

maksud yaitu gaji yang telah di terima yang telah di

kurangi dengan potongan-potongan seperti pajak penghasilan, tunjangan jabatan,

dan lain-lain. Atas dasar tersebut maka kerangkan pikir dapat di gambatkan

sebagai berikut:

Page 33: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

21

Gambar 4. Skema Kerangka Fikir

5. Hipotetis

Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan, maka hipotetisnya adalah:

1. Diduga bahwa penerapan sitem akuntansi penggajian pada PT.Asuransi

Jiwa Bumi Putra Cabang Enrekang belum mengandung unsur-unsur

sistem pengendalian intern yang baik.

2. Diduga bahwa penerapan perhitungan PPh pasal 21 pada PT. Asuransi

Jiwa Bumi Putra Cabang Enrekang belum sesuai dengan UU No. 36

Tahun 2008

PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cabang Enrekang

Sistem Akuntansi Penggajian Pph Pasal 21

Analisis

Kesimpulan

Page 34: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Daerah dan Waktu Penelitian.

Upayah memperoleh data yang dibutuhkan, maka penulis memilih

Perusahaan Asuransi PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Makassar.

Pada waktu penelitian untuk memperoleh data, maka pengambilan data

direncanakan kurang lebih 2 ( dua) bulan.

B. Metode Pengumpulan Data

Proses Pengumpulan data, maka penulis mengadakan studi dan

pengumpulan data melalui penelitian lapangan ( field research) dan penelitian

pustaka ( library research), sebagai berikut:

1) Penelitian lapangan (field research), yaitu kegiatan penelitian lapangan,

dimana penulis mencari data yang menjadi objek

penelitian, untuk itu penulis melakukan pengamatan setempat dan

wawancara secara langsung dengan pimpinan serta beberapa karyawan /

staf perusahaan dan mengumpulkan data berupa laporan-laporan yang

disajikan dan mengumpulkan informasi yang diperlukan.

2) Penelitian pustaka (library research), yaitu penulis mengumpulkan data

yang berhubungan dengan teori tentang metode pencatatan sistem

penggajian dan perhitungan PPh pasal 21 untuk memperoleh data dalam

fungsi peroleh dari buku literatur dan catatan perkuliahan. Disamping itu

penulis mengumpulkan data yang ada kaitnnya dengan permasalahan

yang akan dibahas.

Page 35: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

23

C. Jenis dan Sumber Data

Untuk menunjukan kelengkapan dari penulis maka penulis mencoba

memperoleh data yang terdiri dari atas:

1) Data Primer, yaitu data yang dipoleh dengan cara mengadakan

pengamatan langsung pada perusahaan dan wawancara secara langsung

dengan pimpinan Perusahaan beserta stapnya yang bersangkutan.

2) Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari peruhsahaan berupa

dokumen-dokumen dan buku literatur serta laporan tertulis dari luar

perusahaan yang ada hubungannya dengan pembahasan masalah.

D. Metode Analisis

1. Metode analisis desksriptifkuantitatifyang menggambarkan sistem

akuntansi penggajian yang dilakukan oleh Perusahaan PT. Asuransi Jiwa

Bumi Asih Jaya Makassar.

2. Perhitungan PPh Pasal 21 menurut PT.Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya

Makassar Dan PPh Pasal 21 Menurut UU No. 36 Tahun 2008.

Perhitungan PPh Pasal 21 menurut Perusahaan

Gaji Rp. xxx

Tunjangan Rp. Xxx

Penghasilan bruto sebulan Rp xxx

Pengurangan

Biaya jabatan Rp. Xxx

Iuran Pensiunan Rp. Xxx

Jumlah Pengurangan Rp.( xxx)

Page 36: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

24

Penghasilan Netto sebulan Rp. xxx

Penghasilan Netto Setahun( penghasilan netto sebulan x 12) Rp.xxx

Pengurangan :

PTKP Setahun Rp(. Xxx)

Penghasilan Kenak Pajak Setahun Rp. xxx

PPh pasal 21 terutang setahun (PKP x tarif pasal 17) Rp. Xxx

PPh pasal 21 Sebulan( PPh pasal 21 terutang setahun x 12) Rp. Xxx

Setelah diperoleh penghasilan kena pajak, selanjutnya dihitung pajak

penghasilan pasal 21 dengan menggunakan tarif pajak yang diterapkan atas

penghasilan kena pajak , antara lain:

Sampai dengan Rp. 50.000.000 dikenakan tarif 5%

Diatas Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp. 250.000.000 dikena tarif sebesar

15%

Diatas Rp. 250.000.000 sampai dengan Rp. 500.000.000 dikenakan tarif

sebesar 25%

Diatas Rp. 500.000.000 dikenakan tarif sebesar 30%

Jadi,

PPh pasal 21 setahun: Tarif PPh x Penghasilan Kena Pajak

PPh pasal 21 atas uang pensiun yang harus dipotong tiap bulan adalah PPh

Pasal 21 setahun dibagi 12

Perhitungan PPh pasal 21 menurut UU No. 36 Tahun 2008

Gaji Pokok Rp. Xxx

Tunjangan- Tunjangan Rp. Xxx

Page 37: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

25

Iuran- Iuran Rp. xxx

Uang pengganti Natura Rp. Xxx

Jumlah penghasilan bruto setahun Rp. Xxx

PENGURANGAN

Biaya jabatan 5%x dari pemghasilan

Bruto, maksimal Rp. 6.000.000 Rp. Xxx

Iuran pensiun kepada dana pensiun Rp. xxx

Iuran THT/ JHT 5% x dari gaji Rp. Xxx

Jumlah pengurangan terhadap

Penghasilan Bruto Rp. Xxx

Rp. Xxx

Penghasilan Neto setahun Rp. Xxx

Dikurangi PTKP sertahun Rp. Xxx

Penghasilan Kena Pajak ( PKP) Rp. Xxx

PPh Terutang setahun:

Tarif umum PPh pasal 17 x PKP setahun Rp. Xxx

PPh Terutang setahun Rp. Xxx

PPh Terutang Sebulan : 12 Rp. Xxx

Page 38: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

26

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran umum PT. Asuransi Jiwa Bumi Muni Putera

1.Sejarah singkat berdirinya

PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang berdiri atas gagasan

seseorang bernama K.M. Sinaga, sewaktu K.M. Sinaga Mauh bekerja pada PT.

AJB Bumi Putera 1912 dari tahun 1951 sampai tahun. Telah mempunyai gagasan

untuk mendirikan sebuah asuransi jiwa. K.M. Sinaga mempunyai tujuan hidup

yang jelas dan bernilai bagi Tuhan Yang Maha Esa serta sesame ummat manusia.

Ketika tahun 1965, K.M. Sinaga mengajukan pengunduran diri Perusahaan

Asuransi Jiwa Bumi Bersama (AJB) Bumi Putera 1912. Kemudian dia dan

bersama dua rekanya mendirikab suatu lembaga pembinaan sosial berkat rasa

keprihatinanya yang dalam melihat penderitaan orang-orang yang mengganggur

dan lanjut usia serta anak-anak yatim piatu yang hidup dalam kemiskinan.

Dengan keyakinan serta usaha yang tidak akhirnya K.M. Sinaga dapat

berhasil meyakinkan rekan-rekanya akan pentingnya mendirikan sebuah Asuransi

Jiwa yang mempunyai misi sebagai berikut :

a. Mendidik orang untuk melihat jauh kedepan

b. Mengajari orang-orang untuk hemat

c. Mengajak orang untuk brtgotong-royong berdasarkan” Kasihanilah

sesamamu

Dengan hasil kesepakatan dan rasa kesetiakawanan K.M. Sinaga

berdasarkan dua rekanny telah mendirikan sebuah perusahaan PT. Asuransi Jiwa

Page 39: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

27

Bumi Asih Jaya Pada tanggal 10 Juni 1967, dan akta No. 49 Tanggal 14

September 1967 serta dihadapan notaris Julian Nimrod Siregar. Adapaun para

pendiri PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya adalah K.M. Sinaga, Djasarlim Sinaga,

SH, Simaputang ( alm), DR. H. Sinaga (alm) dan A.M. Sihombing. Kemudian

pada tanggal 17 September 1967 diadakan resepsi peresmian di Hotel Indonesia

sekaligus. Pada tanggal 17 Agustus 1978 secara resmi kantor pusat PT. Asuransi

Jiwa Bumi Asih Jaya dipindahkan dari Jl. Solo No 4 Jakarta Pusat ke gedung yang

baru di Jl. Laji Negara Barat No. 144 Jakarta Timur . Sejalan dengan

perkembangan yang dialami perusahaan PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya untuk

kedua kalinya meresmikan dan menempati gedung kantor pusat yang baru di Jl.

Matraman Raya No. 156-167 Jakarta Timur pada tanggal 10 Juni 1989 hingga

sekarang.

Dari tahun ke tahun perusahaan PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab.

Enrekang telah berkembang dengan pesat dan berhasil berkembang dengan pesat

dan hasil memperluas jaringan pelayanan serta operasi dengan membuka kantor

cabang di Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Makassar dab Surabaya.

Meskipun di awal berdirinnya perusahaan PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra selalu

menghadapi berbagai hambatan dan rintangan dari segala aspek. Namun ternyata

saat ini. PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang perasuransian yang besar di Indonesia, yabg memiliki 263

kantor cabang pemasaran distrik yang tersebar diseluruh Indonesia dengan 4.041

orang tenaga kerja ( karyawan) yang terlatih dan professional dalam memberikan

pelayanan yang baik serta memuaskan kepada seluruh nasabahnya ( pemegang

polis) maupun masyarakat yang membutuhkan asuransi ( calon pemegang polisi).

Page 40: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

28

Perusahaan PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra juga memiliki anak perusahaan

sebagai berikut:

a. PT. Bina Asih, yang bergerak dibidang Konsultan Manajemen, Hukum

dan Tekhnik.

b. PT. Sentosa Asih Jaya, yang bergerak dibidang Konsultan dan

Pedagangan.

c. PT. Puri Insan Asih, yang bergerak dibidang Pengelolahan Hotel.

d. PT. Puri Asih, yang bergerak dibidang Perdagangan Asuransi Kerugian.

e. PT. Nusantara Bona Pasogit, yang bergarak dibidang Pedagangan Umum

dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Selain itu juga PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra telah menjalani kerjasama

dengan bebarapa perusahaan asuransi yang berada di luar negeri antara lain:

Munich Remunchen ( Jepang ), Kyoei Life( Tokyo), dan Nippon Life( Tokyo),

dan Nippon Life Tokyo( Jepang).

Sedangkan sejarah singkatan berdirinya PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya

Cabang Indonesia Timur Makassar yang yang diperkenalkan kepeda masyarakat

khususnya pada bagian timur Indonesia sejak tahun 1974 dengan pimpinan

cabangnya saat ini adalah Bapak Ir. Marthinus Sahertian yang telah mendapat

kuasa dan ditunjukan oleh para Direksi PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Jaya

Jakarta dengan tidak mengurangi izin dari Departemen Kehakiman daN

Depertemen Keuangan Republik Indonesia tentang pendirian suatu perusahaan

asuransi. Sebagaimana usaha yang telah dilakukan oleh Kantor Pusat PT.

Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya bahwa untuk merealisasikan visi, misi dan tujuan

Page 41: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

29

serta program- program yang telah direncanakan, maka PT. Asuransi Jiwa Bumi

Putra Cab. Enrekang berusaha untuk melaksanakan serta memasarkan produk-

produk yang ada pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang sehingga

kepercayaan masyarakat ( Calon nasabah) terhadap asuransi akan meningkat.

2. Struktur Organisasi

Setiap organisasi baik itu organisasi yang sangat sederhana maupun

organisasi yang sangat luas dan kompleks, masalah penyusunan struktur

organisasi yang jelas sangat diperlukan untuk menunjukan hubungan dan

wewenang antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam organisasi yang

bersangkutan hubungan antara yang satu dengan yang lainya tergantung dari yang

besar kecilnya organisasi serta tujuan yang ingin dicapai bersama. Disamping itu

melalui stuktur organisasi dapat pula dilihat dan di ketahui dimana batas- batas

kekuasaan, wewenang dan tanggungjawab yang diembelkan oleh setiap atasan

maupun bawahan sehingga tidak terjadi tugas yang saling tumpang tindik.

Adapunstruktur organisasi PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Makassar

dapat dilihat sebagai berikut:

Tugas dan tanggung jawab yang ada pada struktur organisasi tersebut adalah

sebagai berikut adalah sebagai berikut;

1. Pimpinan cabang, mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:

a. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan oemasaran,

membimbing serta

b. mengawasi semua aktifitas kepada Administrasi dan Keuangan Cabang (

KAKC), Kepala Bagian Pendidikan dan Latihan ( DIklat ) cabang,

Page 42: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

30

Kepala Pemasaran Askol ( KPA), Kepala Pemasaran Distrik (KPD),

Distrik Manager (DM), dan Manager Agency( MA).

c. Bertinda untuk dan atas nama Direksi Bumi Asih Jaya, baik keluar

maupun kedalam perusahaan dalam arti seluas-luasnya sesuai dengan

batas wewenangan yang diatur dan digariskan oleh direksi.

d. Mengusulkan kepada direksi realisasi pembukaan kantor baru atau

relokasi kantor distrik dan sector.

e. Bertanggungjawab untuk melakukan evaluasi kepada pegawai dinas

dalam/luar.

f. Memberikan ide/gagasan baru kepada direksi untuk mengembangkan

kantor pemasaran cabang, kantor pemasaran distrik dan kantor

pemasaran sector.

g. Mengendalikan biaya dan penghematan kantor pemasaran cabang dan

distrik.

h. Menerima dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

2. Kepala Administrasi dan Keuangan, mempunyai tugas dan tanggungjawab

sebagai berikut:

a. Bertugas dan bertanggungjawab terhadap pimpinan cabang dalam

melaksanakan ketertiban, administrasi dan keuangan serta harta milik

perusahaan dilingkungan cabang.

b. Melaksanakan pengawasan terhadap penagihan premi phisik/giro

pos/credit /bank, teransfer sesuai dengan mekanisme kerja yang telah

ditetapkan dan bertanggungjawab atas terselenggaranya:

Page 43: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

31

Kartu pengembangan tagihan harian

Catatan tagihan harian

Buku polis induk

Surat penyesuaian pembukuan

Buku pemegang polis

Surat pemberitahuan jatuh tempoh

c. Melaksanakan pengawasan terhadap pembukuan gabungan kantor

cabang sesuai system akuntansi yang telah diatur yang meliputi:

LKH/LKB dokumen pendukung

Kartu pembantu

Buku besar

Neraca

Disket

d. Melaksanakan pengawasan terhadap pembukuan gabungan kantor

cabang sesuai system akuntansi yang telah diatur yang meliputa:

e. Bertanggungjawab kepada pemimpin cabang atas perawatan dan

pemeliharaan tagihan premis lanjutan.

f. Membina dan mengarahkan aparat dinas dalam cabang agar memiliki

ketrampilan yang tinggi dalam menjalankan tugas sesuai dengan jobnya

masing-masing.

g. Merawat dan memeliharaan barang-barang inventaris kantor, alat-alat

tulis kantor dan harta milik perusahaan.

Page 44: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

32

h. Memberikan pengarahan/bimbingan kepada kantor pemasaran distrik

dalam bidang administrasi keuangan dan ketatausahan lainnya.

i. Memonitoring waktu kerja dari dari kepala bagian lainnya yaitu Kepala

Pemasaran Askol, Kepala Pemasaran Distrik, Distrik Manager dan

Manager Askol untuk menetapkan gaji dan tunjangan serta PPh 21.

3. Kepala Bagian Pendidikan dan Latihan (Diklat) Cabang, mempunyai tugas

dan tanggungjawab sebagai berikut:

a. Mengadakan pendidikan dan latihan bagi karyawan yang akan meneliti

jenjang keatas.

b. Memberikan laporan keuangan pemimpin cabang tentang tentang

pendidikan dan pelatihan yang telah dilakukan.

c. Membuat skedul dan program pendidikan dan pelatihan bagi karyawan

cabang maupun distrik.

4. Kepala Pemasaran Asuransi Kolektif, mempunyai tugas dan tanggungjawab

sebagai berikut;

a. Melakukan pemasaran asuransi kolektif ( askol ) kepada perusaan atau

instansi pemerintahah maupun swasta.

b. Membuat kwintansi premi lanjutan askol.

c. Menerima dan membukukan para pemegang premi askol dengan

melampirkan daftar peserta dan nomor BK.

d. Membuat laporan-laporan monitoring, premi menunggak dan jatuh

tempo.

e. Membuat dan memelihara administrasi kartu premi askol.

Page 45: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

33

f. Melaporkan dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pemimpin

cabang.

5. Kepala Pemasaran Distrik/Distrik Manajemen, mempunyai tugas dan

tanggungjawab sebagai berikut:

a. Memimpin, mengawasi pemasaran produk asuransi di kapen Distrik.

b. Memperlihatkan dan memelihara kebersihan kantor, pekarangan dan

lingkungan kerja dikantor pemasaran disstrik setiap hari.

c. Memeliha dan megawasi perkembangan penagihan premi.

d. Melakukan analis-analis data dan evaluasi hasil yang dicapai.

e. Mengkoordinasikan pekerjaa dan hasil-hasil kerja antara personil.

f. Melaporkan da melaksanakan tugas-tugas lai yang diberikan pemimpin

cabang.

3. Jenis Produk dan Jasa PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya

PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya merupakan salah satu asuransi yang

telah mengabdi selama 34 tahun di Indonesia. Perkembangan PT. Asuransi Jiwa

Bumi Asih Jaya dari tahun ke tahun kian mengalami perkembangan yang pesat.

Hal ini sesungguhnya tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat yang telah

mempunyai polis asuransi serta pembinaan pemerintah khususnya Depertemen

Keuangan Republik Indonesia.

Adapun jenis produk dan jasa asuransi yang ditawarkan PT. Asuransi Jiwa

Bumi Asih Jasa kepada masyarakat (calon nasaba) terdiri atas 2 jenis yaitu:

Page 46: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

34

1. Asuransi Perorangan (ordinary life insurance)

Asuransi perorangan ini ada karena kesadaran yang dimiliki oleh seseorang

akan resiko-resiko yang akan terjadi nantinya sebagai berikut;

a. Resiko kematian.

b. Resiko kecelakaan atau sakit.

c. Resiko akibat hari tua

Resiko- resiko tersebut diatas mengakibatkan berkurangnya penghasilan

seseorang serta untuk menutup kerugian-kerugian yang akan terjadi nantinya,

maka seseorang mengatasinya dan mengasuransikan jiwanya sehingga kerugian

ekonomi itu dapat ditutupi karna didalamnya terdaoat unsur:

Tabungan

Perlindungan

PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra mempunyai jenis-jenis produk asuransi

perorangan sebanyak 14 produk sebagai berikut:

1. Perlindungan Lima Tahun ( PELITA)

Perlindungan Lima Tahun (PELITA) direncanakan bagi mereka yang ingin

mendapatkan dua manfaat yang diperoleh selama lima tahun yaitu:

a. Apabila tetanggungan meninggal biasa /saksi dalam masa kontak

berlangsung maka kepada ahli warisannya akan dibayarkan sebagai

berikut:

Sebesar 20% x uang pertanggungan atau 300%x premi yang disetor

bagi tertanggungan yang berusia 17 sampai dengan 50 tahun saat

masuk asuransi.

Page 47: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

35

Sebesar 150% uang pertanggungan atau 225% premi yang disetor bagi

tanggungan yang berusaha 51 sampai dengan 60 tahun.

b. Apabila tertanggungan meninggal akibat kecelakan dalam masa kontrak,

maka kepada ahli warisannya akan dibayarkan 300%x uang

pertanggungan atas 450%x premi yang disetor.

c. Apabila tertanggungan mengalami cacat sebagaian akibat kecelakaan

maka akan dibayar ……….% x 100% uang pertanggungan

(proporsional) sesuai dengan table AD dan DB dan maksimal 100% uang

pertanggungan.

2. Produk Harian Rumah Sakit ( SIHARUM )

Merupakan dambaan keluarga menjadikan hidup ceria bebes dari cemas

sekaligus harus dirawat di rumah sakit. Mannfaat tang diperoleh yaitu:

a. Santunan harian rawat inap di rumah sakit (maksimal 60/tahun)

b. Santunan meninggal dunia akibat kecelakaan

c. Santunan cacat tetap total

d. Santuan cacat tetap sebagia

3. Asuransi Pusaka (PSK)

Adapun perpaduan antara asuransi dan deposito yang dapat memberikan

proteksi sekaligus dengan hasil investasi yang luar biasa. Mamfaat dan

keuntungan yang diberikan yaitu:

a. Tertanggung akan memperoleh bunga yang tinggi

b. Besarnya bunga jaminan selama kontrak lebih ungul dibandingkan bank

yang hanya dapat memberikan Bungan satu tahun saja.

Page 48: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

36

c. Pembayaran premi asuransi relative murah dan dibayar sekaligus.

d. Apabilah tertanggung hidup selam masa kontrak kepadanya akan

dibayarkan sebesar uang pertanggungan.

e. Tetanggung tidak di perlu diperiksa kesehatan.

f. Apabila tertanggung meninggal dunia dalam masa pertanggungan kepada

ahli warisnya akan diberikan uang duka sebesar 10% dari premi yang

disetor dan diberikan uang pertanggungan pada saat kontrak.

4. Tabungan Bertahap Eksekuatif (TBE )

Adapun untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi segala

kemumgkinan kesulita ekonomi degan segera teratur menyisihkan sebagian

penghasilan untuk asuransi. Manfaat yang diperoleh yaitu:

a. Jika tetrtanggung hidup dalam masa pertanggungan kepada pemegang

polis dibayar dibayarkan uang pertanggungan secara bertahap setiap 3

tahun sekali sesuai tabel dan pada akhir masa pertanggungan akan

dibayarkan 100% x uang pertanggungan.

b. Jika tertanggungan meninggal dunia dalam masa petanggungan kepada

ahli waris akan dibayarkan santunan sebesar 100% x uang pertanggungan

tanpa dikurangi tahapan yang telah diterima sebelumnya dan

pertanggungan berhenyi.

5. Tabungan Hari Tua ( THT)

Merupakan tabungan yang akan dinikmati hasilnnya dikemudian hari

sehingga hari tua kita akan tenang dan terjaga. Manfaat dan keuntungan yang

diperoleh yaitu:

Page 49: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

37

a. Terima tahap sebesar 10% x uang pertanggungan setiap tuga bulan sekali

selama masa bayar premi.

b. Pada akhir masa bayar premi akan memerima tahapan sebesar 50% x

uang pertanggungan.

c. Pada saat bebas premi akan menerima tahapan setiap tahun sebesar 10%

x uang pertanggungan hingga usia 60 tahun’

d. Pada usia 70 tahun akan menerima lagi 100% x uang pertanggungan

e. Apabila tertanggung meninggal biasa pada saat mulai pertanggungan

sampai usia 70 tahun diberikan santunan kematian 200% x uang

pertanggungan sekalipun sebelumnya sudah menerima tahapan dan

pertanggungan selesai.

f. Apabila tertanggung meninggal akibat kecelakaan pada saat mulai

pertanggungan sampai usia 70 tahun diberikan santunan kematian

sebesar 200% x uang pertanggungan sekalipun sebelumnya sudah

menerima tahapan dan pertanggungan selesai.

g. Apabila tertanggung cacat total pada saat mulai pertanggungan sampai

usia 70 tahun diberikan santunan 100% x uang pertanggungan dan

pertanggungan selesai.

h. Apabila tertanggungan cacat tetap sebagian dibayarkan santunan sesuai

ADDB dan uang pertanggungan tetap berjalan sesuai standar.

6. Asuransi Beasiswa Berganda ( BSG )

Merupakan asuransi yang diperuntukan bagi putra putri yang sedang

menjalankan pendidikan. Manfaat yang diperoleh yaitu:

Page 50: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

38

a. Jika tertanggung hidup sampai akhir masa pertanggungan pada putra

putrinya akan diberikan dana beasiawa secara bertahap yang

pembayarannya diatur sesuai tabel

b. Dana beasiswa diberikan selama beberapa tahun atau menurut

permintaan tertanggung yang besarnya sesuai tabel beasiswa atau dapat

juga dibayar sekaligus pada akhir kontrak bersama dengan dana masuk

perguruan tinggi sehingga jumlah sekaligus menjadi 140% x uang

pertangunggan.

c. Jika tertanggungan meninggal dunia dalam masa pertanggungan anak

yang ditunjuk atau ahli warisnya akan menerima dana belajar ( beasiswa

) dibayarkan sekaligus saat itu juga sebesar 200% x uang pertanggungan

da sejak itu pertanggungan menjadi berhenti (berakhir)

d. Jika anak yang ditunjuk penerima beasiswa meninggal dunia dapat

diganti dengan anak lain atau dirubah program yang lain.

7. Asuransi Beasiswa Eksklisif ( BSE )

Merupakan asuransi yang mempunyai keistimewaan khisus yag belum ada

diperansurasian lainya. Manfaat yang diperoleh yaitu:

a. Jika orang tua ( tertanggung ) hidup mencapai akhir masa pertanggungan:

1) 20% x uang pertanggungan disaat sianak mencapai usia 12 tahun

2) 30% x uang pertanggungan disaat sianak mencapai usia 15 tahun

3) 100% x uang pertanggungan dasaat sianak mencapai usia 18 tahun

4) Beasiswa di perguruan tinggi sesuai dengan tabel beasiswa

b. Jika orang tua ( tertanggung ) meninggal dalam masa pertanggungan:

Page 51: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

39

1) Ahli warisnya menerima 100% x uzng pertanggungan

2) Polis menjadi beban premi dejak tetranggungan meninggal sampai

dengan masa kontrak

c. Jika anak yang ditunjuk meninggal dunia dalam masa pertanggungan:

1) Diganti atau ditunjuk anak yang lain

2) Jika anak yang lain tidak ada maka dapat diubah menjadi

pertanggungan jenis lain

8. Tabungan Pensiun Milinium ( TPM )

Adalah tabungan yang dirancang khusus untuk mengatasi problem

keuangan anda dalam menjalani masa pension. Manfaat yang diperoleh yaitu:

1) Manfaat hidup

2) Manfaat kematian

9. Perjalanan Tanah Suci ( PATAS )

Perjalanan tanah suci dirancang khusus bagi mereka yang ingin melakukan

kegiatan rokani. Manfaat yang diperoleh yaitu:

a. Pemegang polis akan menerima ongkos perjalan ke tanah suci yang

besarnya 100% x uang pertanggungan pada akhir MBP

b. Selama melakukan perjalanan ke Tanah Suci pertanggungan masih

berlaku untuk satu tahun terhitung setelak akhir MBP, dengan jaminan

biaya perawatan sakit( rawat inap ) akibat sakit maupun kecelakaan

sebesar maksimum 10% x uang pertanggungan

c. Apabila pada MBP tertanggung mengalami cacat tetap sebagian akibat

kecelakaan, maka akan dibayarkan sebesar maksimum….. % ADDB x

uang pertanggungan sesuai dengan tingkat kecelakaan yang diderita dan

Page 52: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

40

pertanggungan sesuai dengan tingkat kecelakaan yang diderita dan

pertanggungan berjalan seperti semula.

10. Asuransi Dwiguna Bertahap Ideal ( DBI )

Merupakan asuransi yang dipersiapkan dalam menghadapi kesulitan

keuangan yang timbul dikemudian hari. Manfaat yang diperoleh yaitu;

a. Jika yang tertanggung hidup sampai akhir masa kontrak kepadanya akan

dibayar uang pertanggungan bertahap setiap tiga tahun sekali

b. Jika tertanggung meninggal dalam masa kontrak diberikan santunan

100% x uang pertanggungan bertahap syang sudah diterima sebelumnya.

11. Value Added & Invesment Plan ( VIP )

Program VIP memiliki unsur tabungan dan proteksi yang dapat mengatasi

resiko yang menggenggu. Manfaat yang diperoleh yaitu:

a. Polis dapat disesuaikan dengan selera anda dalam bentuk Rupiah atau US

Dolar

b. Anda tidak banyak diganggu karena premi dibayar sekaligus ( premi

tunggal ) atau dapat dibayar setiap tahun untuk paling lama 6 tahun

c. Investa melalui program VIP memiliki nilai tambah sehingga hasil

investasi dalam bentuk uang pertanggungan jauh lebih besar

dibandingkan premi yang dibayar.

12. Dana Permata Hati (DPH)

Adalah dan direncanakan khusus untuk mengatasi kesulitan dimasa depan

untuk biaya sekolah putra putri tercinta sampai masuk universitas ( perguruan

tinggi ). Manfaat yang diperoleh yaitu:

Page 53: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

41

a. Uang tahanan pada saat anak masuk sekolah

b. Apabila terjadi resiko

13. Multi Guna Eksekutif ( MGE )

Merupakan asuransi jiwa yang disukai dewasa ini untuk mengakumukasikan

dana dan mewujudkan kesejahteraan di hari tua untuk penghematan, untuk

jaminan keluarga bahkan jaminan biaya perawatan di rumah sakit akibat

kecelakaan yang sewaktu waktu dapat saja terjadi. Manfaat yang diperoleh yaitu;

a. Pada akhir kontrak tertanggung akan menerima 100% x uang

pertanggungan ditambahkan bonus sesuai tabel bonus

b. Apabila tertanggung dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan biaya

perawatan akan diganti maksimal 10% x uang pertanggungan.

c. Apabila tertanggung meninggal akibat kecelakaan maka akan diberikan

santunan 200% x uang pertanggungan ditambah bonus sesuai tabel

bonus, tapi apabila meninggal biasa/sakit diberikan sentunan sebesar

100% x uang pertanggungan ditambah bonus sesuai tabel bonus.

14. Proteksi Ideal ( PI )

Proteksi Ideal memberikan perlindungan seumur hidup ( sampai usia 80

tahun ) sehingga paling ideal bagi setiap orang yang mencintai anak- anaknya.

Manfaat yang diperoleh yaitu;

a. Pada akhir masa pembayaran premi kapada tertanggung akan

diterimakan tunai sekaligus sejumlah uang akumulasi premi yang yang

pernah disetornya.Dan sejak saat itu polis menjadi beban premi

sedangkan pertanggungan tetap berjalan.

Page 54: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

42

b. Jika tertanggung mengalami musibah ( meninggal ) kapan saja baik pada

masa pembayaran maupun pada beban pemi kepada ahli waris diberika

santunan tunai sebesar 100% X uang pertanggungan ditambah bonus 1%

tahun sesuai lamanya pertanggungan saat meninggal.

c. Masa pertanggungan seumur hidup ( sampai usia 80 tahun ) sedang masa

pembayaran premi dapat dipilih yakni 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun atau

sampai usia 55 tahun.

2. Asuransi Kumpulan ( group life insurance )

Asuransi yang terdiri atas :

a. Asuransi Kolektif Dwiguna Lima Tahun ( DELIMA ).

Asuransi ini sangat cocok bagi karyawan atau keluarga terlebih yang

mempinyai rencana jangka pendek dapat sebagai tabungan dan jaminan

perawatan rumah sakit akibat kecelakaaan dengan resiko cacat total atau

sebagian ( AD dan DB ) dengan tidak kalah pentingnya adalah jaminan

kematian. Manfaat yang diperoleh yaitu;

1. Bila peserta hidup mencapai masa aktif pertanggungan ( setelah berakhir

lima tahun ) maka kepada tertanggung diberikan dana sebesar 100% x

uang pertanggungan

2. Bila tertanggungan meninggal dunia dalam masa pertanggungan maka

santunan kematian sebesar 100% x uang pertanggungan

3. Bila dalam masa pertanggungan tertanggungan mengalami cacat akibat

kecelakaan maka diberikan santunan maksimum sesuai uang

pertanggungan

Page 55: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

43

4. Bila dalam masa pertanggungaan tertanggung dirawat rumah sakit diberi

santunan untuk biaya perawatan sebesar 100% x uang pertanggungan.

b. Asuransi Kolektif Tabungan Plus Protektif Keluarga

Asuransi ini dirancang sebagai perwujudan cintah kasih keluartga da

merupakan tabungan serta proteksi keluarga dari kematian dan cacat tubuh

akibat kecelakan baik untuk peserta ( karyawan maupun keluarga ). Manfaat

yang diperoleh yaitu;

1. Jika peserta hidup mencapai akhir masa pertanggungan maka kepada

tertanggungan diberikan dana sebesar nilai tunai

2. Jika peserta meninggal dalam masa pertanggungan maka kepada ahli

warisnya akan diberikan santunan kematian sebesar uang

pertanggungan yang sebesarnya sesuai usia polis.

3. Jika dalam masa pertanggungan tertanggung mengalami cacat tetap/

sebagian maka akan diberikan santunan cacat maksimum sebesar uang

pertanggungan.

4. Jika anggota keluarga meninggal akan diberikan santunan uang duka

sebesar 10% x uang pertanggungan.

c. Accident Death and Disability Bonefit ( ADDB )

Asuransi kecelakaan ini bertujuan untuk memberikan jaminan keuangan

pada suatu peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba, tidak terduga sebelumnya, yang

datang dari luar diri tertanggung, bersifat kekerasan dan tidak ada unsur-unsur

kesengajaan. Manfaat jaminan asuransi yang diperoleh adalah apabila tertanggung

meninggal dunia dibayarkan sebesar Rp. 2.000.000,00

Page 56: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

44

B. Hasil dan Pembahasan

1. Penilaian Sistem Akuntamsi Penggajian melalui sitem pengendalian intern

pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang.

PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Makassar adalah perusagaan yang telah

menggunakan system akuntansi penggajian untuk memudahkan pembayaran gaji

para karyawannya. Penilaian unsur pengendalian intern dalam system akuntansi

penggajian yang penulis lakukan adalah dengan membandingkan antara sistem

akuntansi penggajian yang ditetapkan oleh PT. Asuransi Bumi Putra Cab.

Enrekang dengan berbagai teori yang didapatkan dibangku kuliah. Untuk

mengetahui sejauh mana PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang

menerapkan sistem akuntansi penggajian maka terlebih dahulu harus diketahui

beberapa hal sebagai berikut:

a. Komponen Gaji

Komponen gaji yang dibayarkan oleh PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab.

Enrekang yaitu:

Gaji pokok

Merupakan gaji yang dibayarkan kepada setiap karyawan berdasarkan

ketetapan direktur utama dengan melihat status dan pengalaman dari

masing-masing karyawan.

Tunjagan hari raya

Merupakan tunjangan yang diberikan perusahaan kepada karyawan

untuk menyambut hari raya yang bersarnya yang telah ditentukan

sebelumnya

Page 57: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

45

Tunjanga Prestasi

Merupakan tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang berprestasi.

Tunjangan prestasi yang diberikan bisanya berupa bonus yaitu tambahan

pendapatan yang berkaitan surat target.

b. Status Karyawan

Pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang terdapa dua macam

status karyawan yaitu:

Karyawan/stap yaitu karyawan yang bekerja secara tetap dalam

perusahaan yang memiliki nomor pegawai dan yang memperoleh gaji

dan tunjangan secara bulan

Karyawan harian tetap yaitu karyawan yang ditugaskan dalam

perusahaan yang belim mempunyai nomor pegawai dan yang akan

menerima gaji dan tunjangan secara bulanan dengan perhitungan harian

sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh karyawan tersebut namun

jumlahnya tidak tetap tergantung dari tingkat prestasi karyawan tersebut.

c. Prosedur Sistem Akuntansi Penggajian

Prosedue Sistem Akuntansi Penggajian yang ditetapkan oleh PT. Asuransi

Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang adalah sebagai berikut;

1. Prosedur pencatatan waktu hadir

Prosedur pencatatan waktu hadir bagi karyawan/stap maupun karyawan

harian tetap adalah sama. Pencatatanya dengan menyediakan daftar hadir yang

dibuat untuk masing-masing karyawan.

Page 58: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

46

Daftar hadir berfungsi untuk menunjukan jam datang dan jam pulang setiap

karyawan dengan jam kerja rata-rata delapan jam seharian. Sistem jam kerja

karyawan yanf berlaku setiap harinya meliputu:

Masuk : Pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00

Istirahat : Pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.30

Masuk : Pukul 13.30 sampai dengan pukul 16.30

Pengisihan atau pencatatan daftar hadir karyawan diawasi oleh sekertaris

perusahaan baik pada jam datang maupun jam pulang setiap harinya. Daftar hadir

tersebut dipertanggungjawabkan oleh sekertaris dan dilaporkan kepada bagian

keuangan untuk memperoleh perhitungan gaji bersih yang harus dibayarkan

kepada karyawan. Tujuan diperiksanya daftar hadir tersebut adalah untuk

mengetahui besarnya gaji yang akan diterima karyawan. Bagi karyawan yang

digaji bulanan daftar hadir berfungsi untuk menentukan apakah karyawan dapat

memperoleh gaji penuh atau harus dipotong akibat ketidak hadiran mereka.

2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Prosedur pembuatan daftar gaji ditangani oleh bagian keuangan yang

terlebih dahulu dibuat daftar nama untuk mengetahui jumlah karyawan yang akan

menerima gaji disertai dengan status dan jabatan karyawan lalu dicantumkan gaji

pokok dan tunjangan masing-masing karyawan. Gaji pokok da tunjan kemudian

dikurangi dengan potogan-potongan( biaya jabatan dan PPh 21 ) yang selisihnya

adalah gaji bersih yang akan diterima oleh karyawan. Untuk lebih jelasnya dapat

kita lihat pad Flowchart berikut ini:

Page 59: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

47

Sekertaris Bagian Keuangan

Keterangan :

RDG : Rekap Daftar Gaji

DG : Daftar

MULAI

MENGAWASI PENCATATAN

DAFTAR HADIR

KARYAWAN

2

1

DAFTAR HADIR KARYAWAN

1

1

2

1

DAFTAR HADIR KARYAWAN

MEMBUAT DAFTAR

HADIR DAN PPh 21

TMEMBUAT

REKAP GAJI

3 2

RDG 1 3

2

1

DG

DP

2

Page 60: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

48

Dalam flowchart diatas diketahui bahwa pencatatan waktu hadir berupa

daftar hadir yang berupa daftar hadir yang diselenggarakan dan diawasi oleh

sekertaris perusahaan. Daftar hadir lembar ke 1 dikirim ke bagian keuangan untuk

dijadikan dasar pembuatan daftar gaji, kemudia daftar daftar gaji lembar ke 2

disimpan sebagai arsip. Setelah bagian keuangan membuat daftar gaji dan PPh

pasal 21 rangkap 3 serta rekap daftar gaji masing-masing lembar ke 1 dan ke 2

dikirim kebagian keuangan cabang sedangkan lembar ke 3 sebagai arsip.

3. Prosedur Pembayaran Gaji

Dalam prosedur pembayaran gaji, bagian keuangan terlebih dahulu melihat

dan mengecek kehadiran dan pinjaman setiap karyawan dan setelah itu bagian

keuangan kemudian membuat daftar gaji dan rekapitulasi daftar gaji. Daftar gaji

dan rekapitulasi daftar gaji yang telah dibuat dan otoritas oleh bagian keuangan

oleh kasir akan dijadikan dasar penulis cek. Setelah kasir menulis cek kemudian

meminta tandatangan atas cek kepada direktur keuangan untuk diuangkan ke

bank. Sebagai bukti bukti pembayaran kepada karyawan, karyawan yang

menandatangani kartu gaji ( kartu penghasilan karyawan) yang telah disiapkan

oleh bagian keuangan. Untuk mengetahui jumlah penghasilan karyawan berikut

disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini :

Page 61: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

49

Tabel 01. Rekapitulasi Daftar Penghasilan Karyawan Tahun 2013

PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang

No Jabatan JumlahJumlah penghasilan

(Rp)PPh 21

1 Pimpinan cabang (PC ) 2 65.208.600 4.754.640

2 Kepala pimpinan Askol (

KPA )

1 53.942.400 3. 449. 106

3 Instrument Askol ( IA ) 1 39.198.000 2.224.722

4 Kepala administrasi

keuangan cabang

(KAKC)

2

60.498.360

3.037.444

5 Instrument 1 35.769.600 872.781

6 Tata usaha senior ( TUS ) 5 35.769.600 872.781

7 Kasir 1 18.588. 000 392.532

8 Pesuruh 1 15.661.200 128.400

9 Sopir 1 7.596. 000 36.000

10 Dokter 1 6.390. 000 90.000

11 Tata usaha 1 9.132.000 42.000

Jumlah 17 347.753.760 16.230.813

Sumber : PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang

Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah penghasilan yang dibayarkan pada

perusahaan sebesar Rp. 347.753.760 dan jumlah PPh 21 yang dipungut dan

disetor ke kas Negara sebesar Rp. 16.230.813 sedangkan untuk penghasilan yang

dibayarkan dan PPh 21 yang dipungut menurut UU No.36 tahun 2008 dilengkapi

dengan peraturan pemerintah menurut teori dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Page 62: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

50

Tabel 02.Perbandingan Perhitunggan PPh 21 Menurut Perusahaan dan menurut

TeoriNo Jabatan jumlah Jumlah

Penghasilan(Rp)

PPh 21

menurut

perusahaaan

PPh 21 menurut

UUD No.36

Tahun 2008

1. Pimpinan Cabang

(PC )

2 62.208.600 4.753.640 4.462.225

2. Kepala Pimpinan

Askol (KPA)

1 53.942.400 3.449.106 3.010.528

3. Instruktur Askol (

IA )

1 39.198.000 2.224.722 1.609.810

4. Kepala

Administrasi

Keuangan

Canbang (KAKC)

2 60.497.360 3.037.444 3.633.444

5. Instruktur 1 35.769.600 872.781 1.284.112

6. Tata Usaha Senior

(TUS )

5 35.769.600 872.781 1.284.112

7. Kasir 1 18.588.000 392.532 312.936

8. Pesuruh 1 15.661.200 128.400 173.904

9. Sopir 1 7.596.000 36.000 -

10. Dokter 1 6.390.000 90.000 -

11. Tata Usaha 1 9.132.000 42.000 -

Jumlah 17 347.753.760 16.230.813 15.770. 971

Sumber : PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang

Data tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah PPh 21 yang dipungut oleh

perusahaan sebesar Rp. 16.230.813 berbeda dengan perhitungan menurut UUD

NO. 36 Tahun 2008 sebesar Rp. 15.770.971. Jadi PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih

Jaya Makassar belum maksimal dalam melakukan penerapan perhitungan PPh 2

Page 63: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

51

Flowchart untuk pembayaran gaji dapat dilihat sebagai berikut:

Kasir

Ket : BKK : Bukti Kas Keluar

2

Membuat bukti khas

keluar

DP 2

RDG 2

2

DG 1

3

1

BKK

Mengisi cek & meminta

tandatangan atas cek

Menguangkan cek ke bank

3

3

Memasukan uang amplop

gaji

Membayar gaji kepada karyawan &

dan meminta tandatangan atas

KPK

DP 2

RDG 2

2

DG 1

3

1

BKK

A

4

Page 64: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

52

Dari Flowchart diatas dapat diketahui bahwa bagian keuangan cabang

membuat bukti kas keluar kemudian berdasarkan bukti kas keluar, daftar gaji dan

rekap daftar gaji dan rekap daftar gaji masing-masing lembar ke -1 dan ke -2

mengisi cek, meminta tanda tangan atas cek kepada direktur keuangan dan

menguangkan cek tersebut ke bank. Setelah itu masukan uang ke dalam amplop

gaji serta membayar gaji karyawan dan meminta tandatangan atas daftar gaji

kaeyaean. Sebagai bukti bahwa kasir telah membayar gaji karyawan maka kasir

membubuhkan tandatangan atas daftar gaji karyawan serta meminta tandatangan

kepada pimpinan cabang untuk disahkan.Kemudian bukti kas keluar, daftar gaji ,

rekap daftar gaji masing-masing lembar ke -1 dikirim ke bagian pembukuan.

Sedangkan masing-masing lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.

4.Proses Pencatatan Gaji

Setelah pembayaran gaji dilakukan oleh kasir berdasarkan daftar gaji,

rekapitulasi dafter gaji dan bukti kas keluar yang diterima kasir maka oleh bagian

pembukuan akan segera mencatat ke dalam jurnal pengeluaran kas sebagai berikut

Gaji Rp. 347.753.760

Kas Rp. 331.522.947

Hutang PPh 21 Rp. 16.230.813

Sedangkan pencatatan pada saat perusahaan menyetor PPh 21 ke kas Negara

adalah sebagai berikut:

Hutang PPh 21 Rp. 16.230.813

Kas Rp. 16.230.813

Page 65: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

53

Sementara pencatatan gaji yang dibayarkan menurut teori yaitu:

Gaji Rp. 347.753.813

Kas Rp. 331.982.789

Hutang PPh 21 Rp. 15.770.971

Sedangkan pencatatan pada saat pelunasan ke kas Negara yaitu:

Hutang PPh 21 Rp. 15.770.971

Kas Rp. 15.770.971

Untuk lebih jelasnya mengenai prosedur pencatatan gaji dapat dilihat pada Flowchart berikut ini :Bagian pembukuan

Ket: Selesai

BM : Bukti Memorial

Sumber : PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya

Gambar 10. Flowchart pembukuan atas Pembayaran Gaji dan Tunjangan.

4

RDG 1

DGBKK

Register Cek

Membuat buktimememor

l

5

5

DRG 1

DG 1

BM

Jurnal Umum

N

Page 66: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

54

Dari flowchart diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan bukti kas keluar ,

daftar gaji , rekap daftar gji masing-masing lembar ke -1 oleh bagian pembukuan

membuat bukti memorial. Setelah membuat bukti memorial maka bagian

pembukuan membuat jurnal umum. Daftar gaji, rekap daftar gaji masing-masing

lembar ke -1 dikirim kembali ke kantor pusat. Setelah pencatatan selesai maka

prosedur pembayaran gaji telah selesai.

d. Pengendalian Intern Dalam Sistem Akuntansi Penggajian

Dalam sistem akuntansi penggajian terdapat unsur pengendalian intern yang

dipakai untuk menganalisis data. Data yang dianalisis tersebut adalah unsur

pengendalian intern dalam bentuk kuisioner yang terdapat pada lampiran 1 di

akhir Skripsi ini.

Adapun hasil evaluasi sistem akuntansi penggajian dengan menggunakan

sistem pengendalian intern sebagai berikut:

Aspek Organisasi

Fungsi pembuatan dafter gaji dan upah terpisah dari fungsi pembayaran

gaji dan upah

Fungsi pencatatan waktu hadir terpisa dan fungsi operasi Aspek Sistem

Otoritas

Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji memiliki surat

keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang

ditandatangani oleh pejabat yang berwewenang

Setiap perubahan gaji karyawan didasarkan pada surat keputusan pejabat

yang berwewenang

Page 67: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

55

Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain pajak penghasilan

kartawan diotorisasi oleh pejabat yang berwewenang

Perintah lembur diotorisasi oleh kepala bagian masing-masing

departemen karyawan yang bersangkutan

Daftar gaji diotorisasi oleh pejabat yang berwewenang

Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah diotorisasi oleh pejabat

yang berwewenang

Prosedur Pencatatan

Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsilasi dengan

daftar gaji dan upah karyawan

Praktek yang sehat

Bukti pengeluaran kas bernomor urut tercetak dan pemakaianya

dipertanggungjawabkan oleh fungsi pengeluaran kas

Kebenaran dan ketelitian perhitungan dalam pembuatan daftar gaji

diverifikasi

Kartu penghasilan karyawan disimpan oleh pejabat yang berwewenang.

Hasil yang dicapai berdasarkan kuesioner dan berdasarkan perbandingan

antara teori dan dan penerapan sistem akuntansi penggajian pada PT. Asuransi

Jiwa Bumi Asih Jaya Makassar adalah penerapan sistem skuntansi penggajian

belum memenuhi unsur-unsur sistem pengendalian intern yang baik. Hal ini

didebabkan karna:

Page 68: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

56

a. Belum maksimalnya pemisahaan tanggung jawab fungsional secara tepat.

Misalnya terdapat karyawan yang melakukan pekerjaan rangkap yaitu

kasir merangkap sekertaris dan fungsi pencatat waktu

b. Yang seharusnya membuat daftar gaji adalah fungsi pembuat daftar gaji

dan bukan fungsi keuangan.

c. Daftar gaji yangbtelah dibuat harus diotoritaskan terlebih dahulu oleh

direktur fungsi personalian bukan oleh direktur keuangan.

4. Perhitungan Pajak Penghasilan 21 yang diterapkan PT.Asuransi Jiwa Bumi

Asih Jaya Makassar.

Setiap penghasilan yang diterima atau diperoleh karyawan baik berupa gaji

maupun tunjangan dari pihak perusahaan akan dikenakan PPh pasal 21. Tetapi

tidak semua penghasilan yang diterima oleh karyawan akan dikenakan PPh

pasdimana.

penghasilan karyawan yang lebih kecil dari penghasilan tidak kenak pajak

(PTKP) yang diizinkan oleh pemerintah tidak akan dikenakan PPh pasal 21 atau

dengan kata lain PPh pasal 21 ditanggung oleh pemerintahan.

Pengenaan tarif PPh pasal 21 yang ditanggung pemerintah atas penghasilan

pekerja dari pekerjaan. Pekerja yang mendapatkan perilaku PPh yang ditanggung

oleh pemerintah adalah wajib pajak orang pribadi dalam Negara yang bekerja

sebagai pegawai tetap atau pegawai tidak tetap pada satu pemberi kerja di

Indonesia, yang menerima gaji, upah, serta imbalan lainya yang diberikan dalam

bentuk uang sampai dengan Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah ) sebulan.

Page 69: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

57

Berikut ini cara perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan dalam

hubungannya dengan penmungutan PPh pasal 21 terhadap penghasilan yang

diyrtimah oleh karyawan PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang.

Dalam penelitian ini selain memperoleh data mengenai laporan keuangan

juga di peroleh data mengenai penghasilan dan jumlah karyawan selama tahun

2008. PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra merupakan perusahaan yang setiap akhir

tahun arus melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan Badan(SPT Badan) ke

Kantor Pajak. Selain itu perusahaan tersebut harus juga melaporkan SPT Tahunan

Pajak Penghasilan PPh 21.

a. Perhitungan Pemotongan PPh 21 terhadap penghasilan pegawai tetap

dengan gaji bulan

Andi Abdullah Rahman pada tahun 2012 bekerja pada perusahaan PT.

Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang dengan perolehan gaji sebulan Rp

2.500.000, dan membayar yuran pensiun sebesar Rp 100.000. Andi Abdullah

Rahman menikah tetapi belum mempunyai anak . perhitungan PPh pasal 21

adalah sebagai berikut:

Gaji sebulan Rp. 2.500.000

Pengurangan

1. Biaya jabatan

5% x Rp. 2.500.000 Rp. 125.000,00

2. Iuran pensiun Rp. 100.000,00

Rp. 225.000,00

Penghasilan neto sebulan Rp. 2.725.000,00

Page 70: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

58

Penghasilan neto setahun adalah

12% x Rp. 2.725.000,00 Rp. 32.700.000,00

PTKP setahun

Untuk WP sendiri Rp. 24.300.000,00

Tambahan WP kawin Rp. 2.025.000,00 .

Rp. 26.325.000,00

Penghasilan kena pajak setahun Rp. 15.540.000,00

PPh pasal 21 terhutang

5% x 15.540.000,00 Rp. 775.000,00

PPh pasal 21 sebulan

Rp 775.000,00 : 12 Rp. 64.583,00

b. Perhitungan pemotongan PPh 21 terhadap penghasilan karyawan tetap

dengan gaji setahun.

Andi hakim (tidak kawin ) bekerja pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra

dengan memperoleh gaji sebesar Rp. 2.000.000,00 sebulan dalm tahun yang

bersangkutan andi hakim menerimah bonus sebesar Rp. 5.000.000,00 Setiap bulan

andi hakim membayar yang pensiun kedana pensiun yang pendiriannya telah

menghitungan PPh 21 atas bonus adalh :

1. PPh 21 atas Gaji dan bonus (penghasilan setahun)

Gaji setahun (12% x Rp. 2.000.000) Rp. 24.000.000,00

Bonus Rp. 5.000.000,00

Penghasilan bruto setahun Rp. 29.000.000,00

Page 71: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

59

Pengurangan :

1.biaya jabatan

5% X Rp. 29.000.000,00 Rp. 1.450.000,00

2. Iuran pensiun setahun

12% x Rp. 60.000,00 Rp. 720.000,00

Rp. 2.170.000,00

Penghasilan neto setahun Rp. 26.830.000,000

PTKP

Untuk WP sendiri Rp. 24.300.000,00

Penghasilan kena pajak Rp. 10.990.000,00

PPh pasal 21 terutang

5% x Rp. 10.990.000 Rp. 549.500,00

3. Pph pasal 21 atas gaji setahun

Gaji setahun (12% X Rp. 2.000.000) Rp. 24.000.000,00

Pengurangan :

1. Biaya jabatan

5% x Rp. 24.000.000 Rp. 1.200.000,00

2. Iuran pensiun setahun

12 % x Rp. 60.000 Rp. 720.000,00

Rp.( 1.920.000,00)

Penghasilaan neto setahun Rp. 22.080.000,00

PTK

Untuk WP sendiri Rp. 24.300.000,00

Page 72: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

60

Penghasilan kena pajak Rp. 6. 240.000,00

PPh pasal 21 terhutang

5 % x Rp. 6.240.000,00 Rp. 312.000,00

3. PPh pasal 21 atas bonus

PPh pasal 21 atas bonus adalah :

Rp. 549.500,00 – Rp. 312.000 = Rp. 237.500,00

Page 73: SKRIPSI EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI …

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitia yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan

segabai berikut:

1. PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra dalam menerapkan sistem akuntansi

penggajian belum memenuhi unsur-unsur sistem pengendalian interen

yang baik

2. PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra belum menerapkan perhitungan PPh 21

menurut UUD No. 36 Tahun 2008 yang dilengkapi dengan peratura

pemerintahan pada tahun 2013.

B. Saran- Saran

Dalam usaha menghindari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh PT.

Asuransi Jiwa Bumi Putra Cab. Enrekang sehubungan dengan sistem akuntansi

penggajian yang diterapkan oleh perusahaan maka pada akhir pembahasan ini

penulis mengemukakan beberapa saran yaitu;

1. Menyarankan kepada pimpinan perusahaan agar dapat menyesuaian atau

memodifikasikan kembali sistem akuntansi penggajian yang telah

diterapkan oleh perusahaan.

2. Menyarankan kepada pimpinan perusahaan agar dapat menyesuaikan

penerapan perhitungan PPh 21 yang telah diterapkan oleh pemerintah.