SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN...

141
SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh: SITI ZAHRIAH 106018200790 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

Transcript of SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN...

Page 1: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

DI SMA ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

SITI ZAHRIAH

106018200790

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 3: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 4: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 5: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

ABSTRAK

SITI ZAHRIAH 106018200790, EFEKTIVITAS PENGELOLAAN

PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA DI SMA ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK. PROGRAM STUDI

MP, Jurusan Kependidikan Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011.

Guru adalah sebagai seorang manajer di dalam organisasi kelas. Sebagai

seorang manajer, aktivitas guru mencakup kegiatan merencanakan,

mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang

dikelolanya. Pelaksanaan pendidikan yang terjadi di dalam kelas oleh guru

haruslah efektif dan efisien agar proses belajar mengajar menjadi sebuah proses

yang menyenangkan dan siswa menjadi termotivasi untuk belajar . Untuk itu, agar

dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, seorang guru

haruslah dapat melakukan pengelolaan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Pengelolaan

Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Geografi di SMA Islamiyah Sawangan Depok. Populasi dalam penelitian ini

adalah para siswa kelas XI SMA Islamiyah Sawangan Depok yang berjumlah 30

orang, seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam bentuk metode

survey. Metode survey ini digunakan untuk memperoleh data/ informasi tentang

kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut dan hubungannya dengan motivasi

belajar siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket yang diberikan

kepada para siswa dengan empat alternatif jawaban.

Hasil penghitungan uji “r” atau koefisien korelasi, menghasilkan rhitung =

0,524 yang lebih tinggi dari rtabel dengan taraf signifikan 5% = 0,374 dan 1% =

0,478. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, maka terdapat korelasi yang

signifikan antara pengelolaan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa di

SMA Islamiyah Sawangan Depok. Dari penelitian ini ditemukan bahwa efektifitas

pengelolaan pembelajaraan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran geografi cukup efektif. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan guru dalam

menjalankan peran dan fungsinya untuk mengelola pembelajaran yakni dari 30

orang responden yang mendapat jumlah skor rata- rata sebanyak 21 orang siswa

atau 70%, dan juga siswa cukup termotivasi dengan pembelajaran geografi, dari

30 orang responden yang mendapat jumlah skor rata- rata sebanyak 22 orang

siswa atau 73,33%.

Page 6: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang Maha Karim atas segala rahmat

dan hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa penulis sampaikan kepada nabi besar

Muhammad SAW. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi

persyaratan guna memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

jurusan KI-Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan

dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh

pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed,M.Phill. Ketua Jurusan KI-Manajemen

Pendidikan.

3. Drs. Mu‟arif SAM, M.Pd. Ketua Program Studi Manajemen

Pendidikan.

4. Dra. Manerah, sebagai dosen pembimbing yang telah sabar

meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan motivasi

kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat pada penulis.

6. Kepala sekolah SMA Islamiyah Sawangan Depok S.Ag beserta para

staf dan pengajarnya, khususnya Ibu Briliantina Indrati, S.Sos., M.Pd.

Terima kasih atas bantuan dan kesediaannya memberikan data guna

melengkapi penelitian ini.

7. Kepala Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah beserta stafnya yang

telah membantu dalam penyediaan buku-buku yang diperlukan penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

9. Ayahanda H. Jayadih dan Ibunda Hj. Muslihah, dengan semangat dan

pengorbanannya yang senantiasa mendorong dan mendo‟akan penulis

untuk selalu berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kedua

orang tuaku yang tersayang dan tercinta dilimpahkan rahmat dan

hidayahnya oleh Allah SWT. Amin

10. K‟Iyah, Wiwi, Nurul, ponakan ku Yaser, Bg H jamal, Cg Oo, Cg

Zizah, Cg Nahwan dan Bg Baidhowi serta seluruh keluarga besar

penulis yang senantiasa memberikan dukungan dan do‟a kepada

penulis.

11. Teman-teman KI-MP angkatan 2006 yang telah membantu penulis

secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala keterbatasan penulis hanya dapat mengembalikan

segalanya kepada Allah SWT untuk membalas kebaikan mereka, semoga skripsi

ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin

Jakarta, 21 Maret 2010

Penulis

Page 8: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ...................................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN PENULIS ................................................................ ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 5

D. Rumusan Masalah .................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Pengelolaan Pembelajaran

a. Pengertian Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran ......... 6

1) Pengertian Efektivitas ................................................ 6

2) Pengertian Pengelolaan Pembelajaran ....................... 7

b. Tahapan- tahapan Pengelolaan Pembelajaran ................ 11

1) PerencanaanPembelajaran ......................................... 11

2) Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 14

3) Penilaian Pembelajaran .............................................. 16

4) Tindak lanjut Pembelajaran ....................................... 19

c. Prinsip- prinsip Pengelolaan Pembelajaran .................... 21

d.Tugas Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran ................ 22

2. Motivasi Belajar Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar Siswa................................. 26

b. Jenis- jenis motivasi ....................................................... 28

Page 9: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

c. Fungsi Motivasi Belajar ................................................. 29

d. Ciri- ciri Motivasi Belajar .............................................. 31

e. Prinsip- prinsip Motivasi Belajar ................................... 32

B. Kerangka Berpikir .................................................................... 35

C. Pengajuan Hipotesis ................................................................ 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian .................................................................... 38

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 38

C. Metode Penelitian..................................................................... 38

D. Populasi danTeknik Pengambilan Sampel ............................... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 39

F. Instrumen Penelitian

1. Variabel Penelitian ............................................................ 40

2. Definisi Konseptual ........................................................... 40

3. Definisi Operasional .......................................................... 40

4. Kisi- kisi Instrument .......................................................... 40

5. Uji Coba Instrument .......................................................... 43

G. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas .................................................................... 45

2. Uji Linieritas ...................................................................... 46

H. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis .................. 46

I. Interpretasi Data ....................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Profil Sekolah ..................................................................... 49

2. Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah Atas Islamiyah

Sawangan Depok ................................................................ 50

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Menengah Atas Islamiyah

Sawangan Depok ................................................................ 50

3. Kondisi Siswa .................................................................... 51

4. Kondisi Guru ...................................................................... 52

Page 10: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

5. Keadaan Sarana dan Prasarana........................................... 52

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Data Pengelolaan Pembelajaran ......................................... 53

2. Data Motivasi Belajar Siswa .............................................. 57

C. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas .................................................................... 61

2. Uji Linearitas ...................................................................... 61

D. Pengujian Hipotesis .................................................................. 62

E. Pembahasan .............................................................................. 65

F. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 66

B. Saran ........................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pengelolaan Pembelajaran dan

Motivasi Belajar ................................................................................ 41

Tabel 2 : Interpretasi Data ................................................................................ 47

Tabel 3 : Kondisi Siswa ................................................................................... 51

Tabel 4 : Kondisi Guru ..................................................................................... 52

Tabel 5 : Sarana dan Prasaran .......................................................................... 52

Tabel 6 : Skor Hasil Angket Pengelolaan Pembelajaran .................................. 54

Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Hasil Angket Pengelolaan Pembelajaran ......... 55

Tabel 8 : Skor Hasil Angket Motivasi Belajar ................................................ 57

Tabel 9 : Distribusi Frekuensi Hasil Angket Motivasi Belajar ....................... 59

Tabel 10 : Skor Angket Responden Variabel X dan Variabel Y........................ 62

Page 12: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

DAFTAR GAMBAR

1 Grafik Histogram Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran (X) ... 56

2 Grafik Histogram Variabel Motivasi Belajar (Y) ...................... 59

3 Garis Regresi Linier................................................................... 61

Page 13: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi sebuah bangsa merupakan kebutuhan yang mutlak

diperlukan, karena hal ini menyangkut masa depan bangsa. Ini berarti bahwa

kemajuan bangsa terletak pada kualitas manusianya, dan peningkatan kualitas

manusianya hanya dapat dibina melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha

sadar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah

melalui proses pembelajaran di sekolah.

Apabila kita membicarakan pendidikan, maka sudah barang tentu hal

yang tidak boleh terabaikan adalah peranan sekolah sebagai suatu lembaga

pendidikan formal. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal.

Dikatakan “formal” karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan

terencana dan terorganisasi, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar

mengajar di dalam kelas. Kegiatan itu bertujuan menghasilkan perubahan-

perubahan positif dalam diri anak didik, sejauh berbagai perubahan itu dapat

diusahakan melalui usaha belajar. Dengan belajar yang terarah dan terpimpin,

anak didik memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan

nilai yang sesuai dengan apa yang diinginkan, maka penentuan perumusan

tujuan pendidikan nasional menentukan hasil- hasil yang seharusnya

Page 14: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

diperoleh di bidang kognitif, psikomotorik dan afektif, baik yang mencakup

semua jenjang dan jenis pendidikan sekolah, maupun yang khusus mengenai

jenjang dan jenis pendidikan sekolah tertentu.

Dalam proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar- mengajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Itu berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Belajar mengajar adalah

suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas

dasar hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang berlangsung dalam

situasi pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

Kegagalan atau keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam

mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan, tidak terlepas

dari adanya peran guru didalamnya. Hal ini dapat dimengerti karena guru

merupakan unsur utama yang melaksanakan kegiatan pokok yaitu proses

belajar mengajar, peran tersebut menuntut guru harus mempersiapkan diri

sebaik- baiknya, baik secara fisik maupun non fisik seperti moral, intelektual

dan kecakapan lain seperti kecakapan dalam pengelolaan pembelajaran /KBM

dengan baik.

Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan baik ketika memulai

pembelajaran, dalam menggunakan metode dan media yg bervariasi ataupun

ketika menutup pembelajaran yang kesemuanya ditujukan untuk kepentingan

proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru dapat

mengarahkan dan membimbing siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar

mengajar sehingga tercipta suatu interaksi yang baik antara guru dengan siswa

maupun siswa dengan siswa.

Pelaksanaan pendidikan yang terjadi di dalam kelas oleh guru haruslah

efektif dan efisien agar proses belajar mengajar menjadi sebuah proses yang

menyenangkan. Untuk dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang

menyenangkan, seorang guru haruslah dapat melakukan pengelolaan kegiatan

belajar mengajar di kelas. Pengelolaan kegiatan belajar mengajar merupakan

suatu usaha yang dilakukan oleh guru agar proses pembelajaran dapat berjalan

Page 15: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

dengan baik dan lancar. Keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar tidak terlepas dari bagaimana guru tersebut mengelola

pembelajaran yang dilakukan sehingga siswa dapat mencapai tingkat

kemampuan yang optimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pengelolaan

belajar mengajar merupakan unsur kompetensi guru yang penting dan harus

dilaksanakan. Karena pengelolaan belajar mengajar diperlukan dalam kegiatan

pembelajaran. Sebelum proses belajar mengajar berlangsung, seorang guru

hendaknya menguasai secara fungsional pendekatan sistem pengajaran,

prosedur metode, teknik pengajaran, menguasai secara mendalam serta

berstruktur bahan ajar dan mampu merencanakan penggunaan fasilitas

pengajaran.

Pada kenyataannya masih terdapat guru- guru yang belum sepenuhnya

memahami tugasnya sebagai pengajar dan pendidik sehingga mereka kurang

memperhatikan segi- segi kognitif, afektif maupun psikomotorik yang

seharusnya dikuasai peserta didik dan jenjang pendidikan tertentu. Hal ini

mungkin dapat dimengerti mengingat cukup banyak masalah yang dihadapi

sorang guru seperti yang dikemukakan oleh Sri Wuryani Djiwandono bahwa

“semua guru dihadapkan pada masalah- masalah, masalah banyaknya siswa

dalam satu kelas, masalah ekonomi dan kenakalan anak- anak, masalah

tekanan masyarakat yang kurang menghargai peranan guru dan sebagainya”.1

Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, maka diperlukan

keterampilan seorang guru dalam mengelola pembelajaran. Tujuan pengajaran

yang tidak jelas, materi yang terlalu mudah atau terlalu sulit, urutan materi

tidak sistematis, alat pembelajaran tidak tersedia merupakan contoh masalah

pembelajaran. Jika seorang guru tidak dapat mengelola pembelajaran dari

awal maka akan mengakibatkan kejenuhan bagi siswa dalam belajar. Proses

kegiatan pembelajaran, rencana pengajaran dan sejumlah pedoman

pelaksanaannya merupakan pedoman kegiatan pembelajaran dan

keberadaannya merupakan arah bagi pengelola pembelajaran dalam

1 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT. Grasindo, 2002),

h.23.

Page 16: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

memberikan kesempatan kepada murid untuk mendapatkan pengalaman

belajar secara maksimal, sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal

atau faktor yang mempengaruhinya, faktor- faktor yang mempengaruhi belajar

salah satunya ialah faktor non sosial yang berasal dari luar diri pelajar

contohnya yaitu waktu pembelajaran yang diadakan pada pagi, siang atau

malam hari.2 Faktor waktu ini juga mempengaruhi proses belajar siswa,

misalnya pembelajaran yang dilaksanakan pada siang hari, siswa yang

mengantuk, suasana pada siang hari panas akan mengganggu aktivitas belajar

mengajar dan dapat mengganggu minat belajar siswa dan kesiapan siswa

dalam mengikuti pelajaran.

Salah satu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan

pembelajaran petang hari adalah SMA Islamiyah Sawangan Depok. Tidak

berbeda dengan lembaga pendidikan sekolah petang hari pada umumnya, di

SMA Islamiyah Sawangan Depok ini ditemukan beberapa masalah

diantaranya para para siswa merasa jenuh dan kurang bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran di kelas, karena menurut mereka ada beberapa guru

yang kurang memberikan kenyamanan dan antusias mereka dalam belajar,

seperti dalam hal pemilihan metode pembelajaran, penggunaan media,

pengelompokkan siswa, dan dalam penataan tempat duduk, sehingga proses

pembelajaran yang berlangsung kurang optimal. Menurut pengamatan penulis

guru- guru yang mengajar kurang memperhatikan pentingnya proses

pembelajaran, seperti kurang optimalnya perencanaan guru- guru sebelum

mengajar, penataan siswa dalam belajar dan pemilihan metode pembelajaran.

Hal tersebut disebabkan kurangnya kedisiplinan pada diri seorang guru

dikarenakan masih banyak terdapat guru yang mengajar di dua tempat,

sehingga tidak fokus terhadap proses pembelajaran yang akan dilaksanakan

selanjutnya. Oleh karena itu diperlukan keterampilan guru dalam mengelola

pembelajaran, dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian hingga tindak lanjut.

2 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2006), h. 233

Page 17: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

keberhasilan belajar yang berfungsi untuk menimbulkan, mendasari dan

mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi tidak saja berpengaruh terhadap

hasil belajar, tetapi juga terhadap proses belajar.

Guru harus dapat memberikan motivasi kepada siswanya, jika melihat

siswa tidak bergairah dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar di sekolah

motivasi merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik, karena

motivasi itu dapat menimbulkan kegairahan dan ketekunan dalam belajar.

Adapun motivasi yang ada dalam diri peserta didik itu dapat berupa bakat dan

minatnya dalam belajar, sedangkan yang berasal dari luar itu seperti guru,

maka guru harus dapat menumbuhkan motivasi belajarnya.

Dalam hal ini, pengelolaan pembelajaran harus dilakukan seefektif

mungkin, agar siswa menjadi termotivasi untuk belajar di kelas. Berdasarkan

uraian diatas, menjadi daya tarik peneliti untuk mengangkatnya dalam

penelitian yang berjudul “EFEKTIFITAS PENGELOLAAN

PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA DI SMA ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK”.

B. Identifikasi Masalah

1. Belum efektifnya pengelolaan pembelajaran di dalam kelas

2. Belum optimalnya guru dalam mempersiapkan pembelajaran

3. Kurang tegasnya penerapan peraturan sekolah tentang disiplin belajar

4. Rendahnya semangat belajar siswa di dalam kelas

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan peneliti dalam

masalah biaya, waktu, tenaga dan kemampuan akademik, maka masalah yang

diangkat dalam penelitian ini hanya dibatasi pada Efektivitas Pengelolaan

Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Geografi di SMA Islamiyah Sawangan Depok. Guru yang menjadi

obyek penelitian ini dibatasi hanya pada guru bidang studi IPS Geografi.

Page 18: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

D. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan kegiatan pembelajaran Geografi di SMA

Islamiyah?

2. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di SMA

Islamiyah?

3. Bagaimana efektifitas pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran

Geografi dan hubungannya dengan motivasi belajar siswa?

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoritis maupun

praktis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan

pemikiran bagi perkembangan lembaga pendidikan dan menambah hazanah

ilmu pengetahuan.

Adapun secara praktis, hasil penelitian diharapkan menjadi bahan

masukan bagi para pendidik tentang pengelolaan pembelajaran yang unggul

dan berprestasi.

Page 19: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. KAJIAN TEORI

1. Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran

a. Pengertian Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran

1) Pengertian Efektivitas

Kata efektivitas dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia

dijelaskan bahwa efektivitas berasal dari kata efek yang berarti

akibat/ pengaruh, selanjutnya berkembang menjadi efektif tepat

guna, manjur atau mujarab.3

Secara umum teori keefektivitasan berorientasi pada tujuan.

Hal ini sesuai dengan beberapa pendapat yang dikemukakan ahli

tentang keefektifan yang dikutip oleh Aan Komariah dan Cepi

Triatna dalam buku Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif.

Menurut Etzioni bahwa keefektifan adalah derajat dimana

organisasi mencapai tujuannya, menurut Steers dan Sergovani

keefektifan menekankan perhatian pada kesesuaian hasil yang

dicapai organisasi dengan tujuan yang akan dicapai.4

3 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), cet. ke-1, h. 219 4 Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2005), cet. Ke- 1, h. 7

Page 20: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Jelasnya bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang

telah direncanakan sebelumnya maka efektif. Jadi, jika tujuan atau sasaran

itu tidak selesai dengan waktu yang telah ditentukan, pekerjaan itu tidak

dianggap efektif.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan yang

dimaksud dengan efektivitas adalah tercapainya suatu usaha dengan tujuan

yang telah direncanakan sebelumnya melalui tindakan atau perbuatan yang

maksimal.

2) Pengertian Pengelolaan Pembelajaran

Mengajar merupakan suatu kegiatan yang memerlukan

keterampilan profesional. Karena dalam interaksi pembelajaran seorang

guru sebagai pengajar akan berusaha secara maksimal dengan

menggunakan keterampilan dan kemampuannya agar anak dapat mencapai

tujuan yang diharapkan.

Untuk dapat mencapai keberhasilan dalam pembelajaran perlu

dilakukan sebuah pengelolaan yang baik, yang menuntut seorang guru

untuk dapat mengkondisikan kelas dan bertanggung jawab di dalam kelas.

Menurut Suharsimi Arikunto, pengelolaan merupakan terjemahan

dari kata “Management”, istilah Inggris tersebut lalu di-Indonesiakan-kan

menjadi “Manajemen” atau “Menejemen”. Arti lain dari pengelolaan

adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat

berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.5

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pengelolaan adalah proses,

cara, perbuatan mengelola, proses melakukan kegiatan tertentu dengan

mengarahkan tenaga orang lain; proses yang membantu merumuskan

kebijaksanaan dan tujuan organisasi; proses yang memberikan pengawasan

pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan

pencapaian tujuan.6

5 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan, (Jakarta: CV.

Rajawali, 1996), h. 7 - 8. 6 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), cet. ke-1, h. 411

Page 21: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Menurut Winarno yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto,

pengelolaan adalah subtantifa dari mengelola sedangkan mengelola berarti

suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencanakan,

mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan

penilaian.7 Hal ini berarti dalam pengelolaan menghasilkan sesuatu dan

sesuatu itu merupakan penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan

selanjutnya. Dalam pelaksanaannya selalu ada tahap- tahap pengurusan,

pencatatan dan penyimpanan dokumen. Pengurusan akan mudah apabila

ada perencanaan dan pengorganisasian cukup mantap.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan meliputi

banyak kegiatan dan semuanya itu menghasilkan suatu hasil akhir yang

memberikan informasi bagi penyempurnaan dalam kegiatan.

Chaplin, seperti yang dikutip Muhibbin Syah, membatasi belajar

dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi, belajar adalah

perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat

praktik dan pengalaman. Rumusan keduanya, belajar ialah proses

memperoleh respon- respon sebagai akibat adanya pelatihan khusus.8

Gagne dan Brigs yang dikutip oleh Syafaruddin mengemukakan

bahwa “belajar adalah proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi dari

lingkungan menjadi beberapa tahapan pengolahan informasi yang

diperlukan untuk memperoleh kapabilitas yang baru”.9

Reber yang dikutip oleh Muhibbin Syah membatasi belajar dengan

dua macam definisi. Pertama, belajar adalah The process of acquiring

knowledge (proses memperoleh pengetahuan). Kedua, belajar adalah A

relatively permanent change in respons potentiality which occurs as a

result of reinforced practice (suatu perubahan kemampuan bereaksi yang

relative langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat).10

7 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan, (Jakarta: CV.

Rajawali, 1996), h. 8. 8 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.

ke- 15, h. 88 9 Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Penerbit Quantum

Teaching, 2005), Cet. ke-1, h. 60 10

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 66

Page 22: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan para ahli

di atas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu

proses kegiatan memperoleh pengetahuan yang mengarah pada perubahan

tingkah laku siswa melalui pengalaman- pengalaman belajar siswa.

Selanjutnya ialah pembelajaran, menurut Oemar Hamalik

mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun

meliputi unsur- unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan

pembelajaran.11

Menurut Masnur Muslich, pembelajaran yang diistilahkan

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan proses aktif bagi siswa dan

guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan “tahu”

terhadap pengetahuan dan pada akhirnya “mampu” untuk melakukan

sesuatu. 12

Pada intinya, pembelajaran adalah interaksi edukatif antara peserta

didik dan pengajar untuk mencapai perubahan pada peserta didik,

perubahan itu adalah perubahan yang mengarah kepada belajar yang baik.

Dalam kegiatan pembelajaran, pengelolaan sangat diperlukan

karena sebelum proses belajar mengajar berlangsung, seorang guru

hendaknya menguasai secara fungsional pendekatan sistem pengajaran,

prosedur, metode, teknik pengajaran, menguasai secara mendalam serta

berstruktur bahan ajar dan mampu merencanakan menggunakan fasilitas

pengajaran. Oleh karena itu, perlu adanya suatu aktivitas pengelolaan

pembelajaran yang baik dan terencana

Menurut Ahmad Rohani mengatakan bahwa pengelolaan

pengajaran mencakup semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan

untuk mencapai tujuan- tujuan khusus pengajaran (menentukan entry

11 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. ke-

8, h. 57 12

Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2009), Cet. ke- 6, h. 71

Page 23: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

behavior peserta didik, menyusun rencana pelajaran, memberi informasi,

bertanya, menilai dan sebagainya).13

Menurut Abdul Majid pengelolaan pembelajaran merupakan suatu

proses penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, salah satu kompetensi yang

harus dimiliki oleh guru ialah kompetensi dalam pengelolaan

pembelajaran yang mencakup: (1) penyusunan perencanaan pembelajaran;

(2) pelaksanaan interaksi belajar mengajar; (3) penilaian prestasi belajar

peserta didik; (4) pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian.14

Beberapa pengertian pengelolaan pembelajaran yang telah

dikemukakan para ahli di atas memberikan suatu gambaran serta

pemahaman bahwa pengelolaan pembelajaran merupakan suatu

kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar yang berkaitan

dengan perkembangan murid sehingga tercapai proses pembelajaran yang

efektif dan efisien di mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan,

penilaian pembelajaran dan umpan balik yang dilaksanakan oleh pendidik

terhadap peserta didik dalam lingkungan belajar.

Guru dalam mengajar di kelas tidak hanya mengelola

pembelajaran, tetapi juga melakukan pengelolaan terhadap kelas. Dengan

demikian pengelolaan pembelajaran dalam kelas tidak dapat terlepas dari

pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru. Melalui pengelolaan kelas

yang baik, guru dapat menjaga kelas untuk tetap kondusif agar proses

belajar mengajar dapat berlangsung secara lancar dan sistematis.

Berdasarkan pengertian dari efektivitas dan pengelolaan

pembelajaran dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas pengelolaan

pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seorang guru dalam

proses belajar mengajar di mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan,

penilaian pembelajaran dan umpan balik yang memungkinkan kegiatan

13 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2004), cet. Ke-2,

h. 123 14

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Rosda Karya, 2007), Cet. III, h. 6

& 111.

Page 24: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

peengelolaan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

b. Tahapan- tahapan Pengelolaan Pembelajaran

Adapun tahapan- tahapan pengelolaan pembelajaran dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1) Perencanaan Pembelajaran

Pengertian perencanaan pembelajaran menurut banyak ahli masih

belum ada kesepakatan. Untuk mengetahui definisi perencanaan

pembelajaran dapat ditelusuri dengan mendefinisikan kata perencanaan

dan pembelajaran.

Menurut Anderson yang dikutip oleh Syafaruddin dan Irwan

Nasution, perencanaan adalah pandangan masa depan dan menciptakan

kerangka kerja untuk mengarahkan tindakan seseorang di masa depan.15

Oleh karena itu perencanaan dapat digunakan sebagai panduan dalam

melaksanakan sesuatu.

Menurut Abdul Majid dalam bukunya Perencanaan Pembelajaran:

mengemukaan bahwa “Perencanaan adalah menyusun langkah- langkah

yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.16

Pendapat tersebut mengambarkan bahwa suatu perencanaan diawali

dengan adanya target, selanjutnya berdasarkan penetapan target tersebut

dipikirkan bagaimana cara mencapainya.

Sejalan dengan pendapat di atas Nanang Fatah memandang bahwa

perencanaan merupakan tindakan menetapkan terlebih dahulu apa yang

akan dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan siapa akan yang

mengerjakannya.17

15 Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Penerbit

Quantum Teaching, 2005), Cet. ke-1, h. 91 16

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Rosda Karya, 2007), Cet. III, h.

15. 17

Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2006), Cet. VIII, h. 49

Page 25: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Dari ketiga pengertian tersebut, perencanaan dapat didefinisikan

suatu proyeksi apa yang akan dikerjakan ke depan sehingga dapat

mencapai tujuan yang dapat diinginkan.

Sedangkan pembelajaran yaitu proses yang dirancang untuk

merubah diri seseorang, baik aspek kongnitif, efektif, maupun

psikomotoriknya.

Berdasarkan pengertian perencanaan dan pembelajaran tersebut di

atas maka dapat didefinisikan bahwa perencanaan pembelajaran yaitu

suatu rancangan atau proyeksi tentang proses interaksi pendidik, anak

didik, sumber belajar maupun lingkungan belajar sehingga dapat

mengubah aspek kongnitif, efektif, dan psikomorik siswa.

Perencanaan pembelajaran merupakan langkah penting untuk

mencapai keberhasilan pembelajaran. Apabila rencana pelaksanaan

pembelajaran disusun secara baik akan menjadikan tujuan pembelajaran

dapat dicapai secara efektif dan efesien.

Menurut Degeng sebagaimana dikutip oleh Hamzah B. Uno

menjelaskan bahwa pembelajaran dan pengajaran adalah upaya untuk

membelajarkan siswa.18

Dalam pengertian tersebut di atas terlihat bahwa

dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,

mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang

diinginkan. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan

pembelajaran.

Agar suatu pembelajaran dapat berhasil dengan baik, maka

diperlukan suatu perencanaan yang baik pula. Di bawah ini beberapa

fungsi perencanaan pembelajaran antara lain:19

18 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet. II,

h. 2 19

Departemen Agama, Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta:

Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2005), h. 85- 86

Page 26: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

a) Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan

sekolah dan hubungannya dengan pengajaran yang dilaksanakan

untuk mencapai tujuan itu

b) Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan

pengajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.

c) Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pengajaran yang diberikan

dan prosedur yang digunakan.

d) Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan

peserta didik, minat-minat pesrta didik, dan mendorong motifasi

belajar.

e) Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar

dengan adanya organisasi kurikuler yang lebih baik, metode yang

tepat dan menghemat waktu.

f) Para peserta didik akan menghormati guru yang dengan sungguh-

sungguh mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapan-

harapan mereka.

g) Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan

pribadinya dan perkembangan profesionalnya.

h) Membantu guru memiliki perasaan percaya pada diri sendiri dan

jaminan atas diri sendiri.

i) Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa

memberikan bahan-bahan yang up to date kepada peserta didik.

Perancanaan pembelajaran yang disusun oleh guru dituangkan

dalam perangkat perencanaan pembelajaran yang meliputi silabi dan

rencana pelaksanaan pembelajaran. Dengan asumsi gurulah yang paling

tahu mengenai tingkat perkembangan peserta didik, perbedaan siswa, daya

serap, suasana dalam kegiatan pembelajaran, serta sarana dan sumber yang

tersedia. Oleh karena itu, gurulah yang berwenang untuk menjabarkan dan

mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi

silabus dan RPP.

Page 27: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Sesuai kurikulum 2004, maka silabus harus memuat hal- hal

sebagai berikut:

a) Standar kompetensi

b) Kompetensi dasar

c) Materi pokok

d) Strategi pembelajaran

e) Alokasi waktu

f) Sumber bahan

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah perangkat perencanaan

pembelajaran yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan proses

pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi.

Format rencana pelaksanaan pembelajaran sangatlah beragam.

Masing- masing lembaga mempunyai karakteristik sendiri. Sebagaimana

yang dikutip oleh Abdul Majid dari Kenneth D.Moore, mengemukakan

bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik hendaknya memuat

aspek- aspek sebagai berikut:

a) Topik bahasan

b) Tujuan pembelajaran (kompetensi dan indicator kompetensi)

c) Materi pelajaran

d) Kegiatan pembelajaran

e) Alat/ media yang dibutuhkan, dan

f) Evaluasi hasil belajar20

Dapat diartikan bahwa dalam perencanaan pembelajaran yang baik

harus meliputi beberapa tahapan, yakni: (a) mampu mendeskripsikan

tujuan/ kompetensi pembelajaran; (b) mampu memilih/ menentukan

materi; (c) mampu mengorganisir materi; (d) mampu menentukan metode/

20 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Rosda Karya, 2007), Cet. III, h.

96

Page 28: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

strategi pembelajaran; (e) mampu menentukan sumber belajar/ media/ alat

peraga pembelajaran; (f) mampu menyusunn perangkat penilaian; (g)

mampu menentukan teknik penilaian; dan (h) mampu mengalokasikan

waktu.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Tahap mengajar (pelaksanaan pembelajaran) tentumya terkait

dengan metode dan teknik mengajar yang digunakan. Menurut E. Mulyasa

bahwa kegiatan pembelajaran dalam kurikulum 2004 mencakup kegiatan

awal atau pembukaan, kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan

kegiatan akhir atau penutup.21

Menurut Abdul Majid tahapan- tahapan dalam kegiatan

pembelajaran meliputi: kegiatan awal, melaksanakan apersepsi atau

penilaian kemampuan, menciptakan kondisi awal pembelajaran, kegiatan

inti dan penutup.22

Pada kegiatan awal atau kegiatan pendahuluan

dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa, memusatkan

perhatian dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan

bahan yang akan dipelajari. Kemudian melaksanakan apersepsi atau

penilaian kemampuan, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui

sejauhmana kemampuan awal yang dimiliki siswa. Kegiatan menciptakan

kondisi awal pembelajaran melalui upaya: menciptakan semangat dan

kesiapan belajar melalui bimbingan guru kepada siswa. Kegiatan inti

merupakan kegiatan utama untuk menanamkan, mengembangkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan berkaitan dengan kajian yang

bersangkutan. Kegiatan penutup, kegiatan ini merupakam kegiatan yang

memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap

penguasaan bahan kajian yang diberikan pada kegiatan inti.

21 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006),

h. 126 22

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Rosda Karya, 2007), Cet. III, h.

104

Page 29: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Sedangkan menurut Hunt yang dikutip oleh Abdul Majid bahwa

pelaksanaan pembelajaran di kelas meliputi lima tahapan yang disebut

teori ROPES singkatan dari kata review, overview, presentasi, exercise,

dan summary.23

Yakni dalam pelaksanaan pembelajaran harus dimulai

dengan melakukan apersepsi, yaitu menghubungkan pelajaran dengan

pengalaman yang telah dimiliki. Kemudian memberikan deskripsi, yaitu

penjelasan singkat mengenai pelajaran yang akan dipelajari. Selanjutnya,

mengadakan presentasi, yaitu menampilkan atau melakukan diskusi

sehingga siswa dapat lebih memahami pelajaran. Setelah itu mengadakan

latihan dan terakhir guru memberikan kesimpulan dari apa yang telah

dipelajari.

Oleh karena itu, guru dalam pelaksanaan pembelajaran dituntut

untuk terampil dalam membuka pelajaran, menjelaskan dan menutup

pelajaran agar siswa memiliki kompetensi sesuai dengan tujuan yang

diharapkan.

3) Penilaian Pembelajaran

Selain harus memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran

seorang guru dituntut harus mempunyai kemampuan untuk menilai dan

mengevaluasi keberhasilan pembelajaran.

Ada yang beranggapan, bahwa penilaian hanya suatu bagian kecil

dalam proses pembelajaran, yang menyatakan bahwa penilaian sama

artinya dengan pemberian angka atas prestasi belajar siswa. Padahal

makna penilaian sangat luas dan merupakan bagiang yang sangat penting

dalam upaya mengetahui hasil pembelajaran.

23 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Rosda Karya, 2007), Cet. III, h.

99

Page 30: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Menurut Oemar Hamalik, evaluasi adalah suatu upaya untuk

mengetahui berapa banyak hal- hal yang telah dimiliki oleh siswa dari hal-

hal yang telah diajarkan oleh guru.24

Proses evaluasi umumnya berpusat pada siswa. Ini berarti evaluasi

dimaksudkan untuk mengamati hasil belajar siswa dan berupaya

menentukan bagaimana menciptakan kesempatan belajar. Namun evaluasi

juga dimaksudkan untuk mengamati peranan guru, strategi pengajaran

khusus, materi kurikulum dan prinsip- prinsip yang diterapkan dalam

pengajaran.25

Menurut Davies sebagaimana dikutip oleh Dimyati bahwa evaluasi

merupakan proses sederhana memberikan/ menetapkan nilai kepada

sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan unjuk kerja, proses, orang, objek, dan

masih banyak yang lain.26

Menurut Wand dan Brown (1957) yang dikutip oleh Wina Sanjaya

mendefinisikan evaluasi sebagai “... refer to the act or process to

determining the value of something”. Evaluasi mengacu kepada suatu

proses untuk menentukan nilai sesuatu yang dievaluasi. Sejalan dengan

pendapat tersebut Guba dan Lincoln mendefinisikan evaluasi itu

merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti

sesuatu yang dipertimbangkan. Sesuatu yang dipertimbangkan itu bisa

berupa orang, benda, kegiatan, keadaan atau sesuatu kesatuan tertentu.27

Dari kedua konsep di atas, ada dua hal yang menjadi karakteristik

evaluasi. Pertama, evaluasi merupakan suatu proses artinya, dalam suatu

pelaksanaan evaluasi mestinya terdiri dari berbagai macam tindakan yang

harus dilakukan. Dengan demikian evaluasi bukanlah hasil atau produk,

akan tetapi rangkaian kegiatan. Kedua, evaluasi berhubungan dengan

pemberian nilai atau arti. Artinya, berdasarkan hasil pertimbangan evaluasi

apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak. Dengan kata lain evaluasi

dapat menunjukkan kualitas yang dinilai.

24 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), Cet. ke-

8, h. 156 25

Departemen Agama, Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta:

direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2005), h. 95 26

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet.

ke- 3, h. 190 27

Wina Sanjaya, Kurrikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana 2008), Cet. ke- 1, h.

335- 336

Page 31: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Apabila dikaitkan evaluasi dengan belajar dan pembelajaran, maka

dapat dijelaskan bahwa evaluasi yaitu proses untuk menentukan nilai

belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan

penilaian dan/ atau pengukuran belajar dan pembelajaran.

Oemar Hamalik menambahkan bahwa penilaian yang akan

dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau kriteria sebagai berikut: 1).

Memiliki validitas, 2). Mempunyai reliabilitas, 3). Objektifitas, 4).

Efisiensi, dan 5). Kegunaan atau kepraktisan.28

Ruang lingkup penilaian secara umum meliputi tiga komponen

berikut: (1) evaluasi program pembelajaran, (2) evaluasi proses

pembelajaran, (3) evaluasi hasil belajar.

Evaluasi terhadap program pembelajaran dapat dirinci menjadi tiga

hal, yakni: evaluasi terhadap tujuan, evaluasi terhadap isi program dan

evaluasi terhadap strategi pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran terdapat dua evaluasi yaitu evaluasi

hasil belajar dan evaluasi proses pembelajaran.

Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran

(pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan

pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang

dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya

mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.29

Dimyati mengatakan bahwa evaluasi hasil belajar merupakan

proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian

dan/ atau pengukuran hasil belajar.30

Evaluasi proses pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses

belajar mengajar. Secara sitematik, evaluasi pembelajaran diarahkan pada

komponen- komponen sistem pembelajaran, yang mencakup komponen

28 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. ke-

8, h. 157 29

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. ke-

8, h. 159 30

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta 2006), Cet.

ke- 3, h. 200

Page 32: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

input, yakni perilaku awal siswa, komponen input intrumental yakni

kemampuan profesional guru/ tenaga kependidikan, komponen kurikulum

(program studi, metode, media), komponen administratif (alat, waktu,

dana); komponen proses ialah prosedur pelaksanaan pembelajaran;

komponen output ialah hasil pembelajaran yang menandai ketercapaiannya

tujuan pembelajaran.31

Evaluasi proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk

menentukan jasa, nilai, atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui

kegiatan penilaian dan/ atau pengukuran.32

Oemar Hamalik dan Dimyati sepakat bahwa evaluasi hasil belajar

dapat difungsikan dan ditujukan untuk keperluan sebagai berikut:

1. Untuk diagnostik dan pengembangan, sebagai dasar pendiagnosisan

kelemahan dan keunggulan siswa beserta sebab- sebabnya.

2. Untuk seleksi, sebagai dasar untuk menentukan siswa- siswi yang

paling cocok untuk jenis jabatan atau pendidikan tertentu

3. Untuk kenaikan kelas, menentukan apakah seseorang siswa dapat

dinaikkan kelas atau tidak

4. Untuk penempatan, agar siswa dapat berkembang sesuai dengan

kemampuan

Dari uraian di atas, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama,

evaluasi berarti suatu proses yang sistematis, yang tidak memperhatikan

hal- hal yang terjadi secara kebetulan. Kedua, evaluasi mengasumsikan

bahwa tujuan- tujuan khusus pembelajaran atau saat ini disebut dengan

istilah standar kompetensi atau kompetensi dasar yang telah

diidentifikasikan sebelumnya harus dinilai dan dievaluasi untuk

mengetahui seberapa besar pencapaian kompetensi tersebut. Tanpa

menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, guru akan

mengalami kesulitan untuk menentukan secara jelas sifat dan tingkat

belajar siswa.

31 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. ke-

8, h. 171 32

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta 2006), Cet.

ke- 3, h. 221

Page 33: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

4) Tindak lanjut pembelajaran

Dalam KTSP, terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan

sebagai tindak lanjut pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran. Hal tersebut antara lain mencakup peningkatan aktivitas dan

kreatifitas peserta didik, serta peningkatan motivasi belajar.33

Menurut Pupuh Fathurrahman dalam bukunya Strategi Belajar

Mengajar mengemukakan bahwa “untuk mendapatkan umpan balik secara

lebih sempurna, maka guru dapat melakukan beberapa teknik antara lain:

1. Menggunakan alat bantu yang tepat

2. Memilih bentuk motivasi yang baik

3. Penggunaan metode yang bervariasi34

Menurut Oemar Hamalik teknik perbaikan pengajaran dapat

dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

1. Perbaikan hasil belajar, dengan memberikan pengajaran remedial,

tutorial sistem, diskusi kelompok, latihan dan ulangan, pemberian

tugas, review pengajaran, pengajaran individual dan sebagainya.

2. Bantuan kesulitan dan pemecahan masalah, dengan cara memberikan

bimbingan dan layanan, baik perorangan maupun kelompok,

pengajaran remedial, latihan memecahkan masalah dan sebagainya

3. Perbaikan kualifikasi guru, dengan cara belajar mandiri, studi lanjutan,

penataran, diskusi kelompok, supervise, pengembangan staf dan lain-

lain

4. Peningkatan efesiensi program pengajaran dengan cara pengkajian dan

penyusunan rencana pengajaran lebih seksama dan lebih akurat, dan

menilai setiap komponen dalam program tersebut secara spesifik.

5. Perbaikan kemampuan awal, dengan cara melakukan assesment secara

lebih seksama terhadap komponen- komponen entry behavior pada

siswa, mengembangkan kerjasama dengan rekan kerja dan sekolah-

sekolah yang lebih rendah.35

33 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis, (Bandung:

Rosdakarya, 2007), Cet. IV, h. 261 34

Pupuh Fathurrahman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007)

h.99-101 35

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 2005), Cet. IV, h. 235- 236

Page 34: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Menurut Abdul Madjid program tindak lanjut dapat dilaksanakan

dengan cara:

1. Program perbaikan

Pengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus dari pengajaran yang

diberikan kepada seseorang atau beberapa murid yang mengalami

kesulitan belajar. Program perbaikan dapat ditempuh dengan cara: (a)

pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi siswa yang

belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu, (b)

pemberian tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus yang

sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular.

2. Program Pengayaan

Pengajaran pengayaan adalah suatu bentuk pengajaran yang khusus

diberikan kepada murid- murid yang sangat cepat dalam belajar.

Program pengayaan dapat ditempuh dengan cara melaksanakan hal-

hal sebagai berikut: pemberian bacaan tambahan atau berdikusi yang

bertujuan memperluas wawasan bagi kompetensi dasar tertentu.

3. Program Akselerasi

Program akselerasi memberikan kesempatan kepada peserta didik

melalui masa belajar di sekolah dengan waktu yang relatif cepat.36

Dengan demikian dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa,

umpan balik pembelajaran adalah segala informasi yang berhasil diperoleh

selama proses pembelajaran yang digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk perbaikan, masukan dan transformasi yang ada dalam suatu proses.

Adanya umpan balik yang akurat sebagai hasil evaluasi yang akurat pula,

akan memudahkan kegiatan perbaikan proses pembelajaran.

c. Prinsip- prinsip Pengelolaan Pembelajaran

Sesuai dengan makna pembelajaran yang telah dijelaskan sebelumnya,

ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan

pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.

Menurut Ivor K. Davies, salah satu kecenderungan yang sering

dilupakan adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya

siswa bukan mengajarnya guru. Dalam hubungannya dengan pengelolaan

36 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2007), Cet. III, h.

236- 243

Page 35: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

pembelajaran Alvin C. Eurich menjelaskan prinsip- prinsip belajar yang harus

diperhatikan guru adalah sebagai berikut:

1) Segala sesuatu yang dipelajari oleh siswa, maka siswa harus

mempelajarinya sendiri.

2) Setiap siswa yang belajar memiliki kecepatan masing- masing.

3) Seorang siswa akan belajar lebih banyak apabila setiap selesai

melaksanakan tahapan kegiatan diberikan penguatan (reinforcement).

4) Penguasaan secara penuh dari setiap langkah, memungkinkan belajar

keseluruhan lebih berarti.

5) Apabila siswa diberi tanggung jawab, maka ia akan lebih termotivasi

dalam belajar.37

Pada kenyatannya, guru memang belum mampu untuk sepenuhnya

mengimplementasikan prinsip- prinsip tersebut dalam kelasnya. Namun,

dengan aplikasi ilmu dan teknologi pada proses pendidikan dapat memberikan

harapan untuk mewujudkan prinsip- prinsip tersebut di dalam suatu cara baru

dan dinamis.

Menurut Wina Sanjaya prinsip- prinsip yang harus diperhatikan dalam

pengelolaan pembelajaran, di antaranya:38

1) Berpusat kepada siswa

2) Belajar dengan melakukan

3) Mengembangkan kemampuan sosial

4) Mengembangkan keingintauan, imajinasi, dan fitrah

5) Mengembangkan Keterampilan Pemecahan Masalah

6) Mengembangkan Kreatifitas Siswa

7) Mengembangkan kemampuan menggunakan Ilmu dan Teknologi

8) Menumbuhkan Kesadaran sebagai Warga negara yang baik

9) Belajar Sepanjang Hayat

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip- prinsip dalam

pengelolaan pembelajaran, menuntut seorang guru harus dapat

membangkitkan semangat siswa dalam belajar, mengembangkan kreatifitas

dan keterampilan siswa, dalam pembelajaran semua harus berpusat pada siswa

sebagai subjek belajar serta bervariasi dalam menggunakan metode karena

37 Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, Terj. Dari The Manajement of Learning oleh

Sudarsono Sudirdjo, (Jakarta: Rajawali Pres, 1991), Cet. II, h. 32. 38

Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana, 2008), Cet. III, h. 30- 32

Page 36: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

semuanya itu adalah kunci terciptanya pengelolaan pembelajaran yang baik.

Oleh karena itu semua prinsip yang telah diuraikan tersebut harus memayungi

proses pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana

dengan baik.

d. Tugas Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran

Seorang guru memiliki arti penting di dalam pendidikan seperti

sekolah. Arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang

cukup berat untuk mencerdaskan anak didiknya. Oleh karena itu seorang guru

hendaknya melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan

dapat membantunya dalam menjalankan tugasnya untuk interaksi dengan

siswanya.

Dalam rangka mendorong peningkatan profesionalisme guru, secara

tersirat Undang- undang sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal

35 ayat 1 telah mencantumkan standar nasional pendidikan yang meliputi: isi,

proses, kompetensi lulusan, tenaga pendidikan, sarana dan prasaana,

pengelolaan, pembiyaan, penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara

berencana dan berskala. Standar yang di maksud dalam hali ini adalah suatu

kriteria yang telah dikembangkan dan ditetapkan oleh program berdasarkan

atas sumber, prosedur dan manajemen yang efektif.

Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan

menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan

terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dari perbuatan secara

profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa standar kompetensi

guru adalah ukuran yang ditetapkan atau disyaratkan dalam bentuk

penguasaan pengetahuan dan perilaku bagi seorang guru agar berkelayakan

untuk menduduki jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas kualifikasi

dan jenjang pendidikan.

Berkenaan dengan standar kompetensi guru, menurut Abdul Madjid

bahwasanya Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan

Page 37: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Nasional telah menyusun secara khusus rumusan standar kompetensi guru

yang terdiri dari komponen, yaitu:

1) Komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran yang meliputi: (i)

menyusun rencana pembelajaran; (ii) pelaksanaan interaksi belajar

mengajar; (iii) penilaian prestasi belajar peserta didik; (iv) pelaksanaan

tindak lanjut hasil penilaian.

2) Komponen kompetensi pengembangan potensi yaitu pengembangan

profesi

3) Komponen kompetensi penguasaan akademik yang meliputi: (i)

pemahaman wawasan pendidikan, dan (ii) penguasaan bahan kajian.39

Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen

pasal 10 ayat 1. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

1) Kompetensi Pedagogik, dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi pedagogik adalah

“kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”

2) Kompetensi Profesional, menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah “kemampuan

penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam”.

3) Kompetensi Pribadi, dalam Undang-undang Guru dan Dosen dikemukakan

kompetensi kepribadian adalah “kemampuan kepribadian yang mantap,

berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik”.

4) Kompetensi Sosial, menurut Undang-undang Guru dan Dosen kompetensi

sosial adalah “kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi

secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali

peserta didik, dan masyarakat sekitar”.40

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, dalam proses belajar

mengajar guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan

memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan.41

Oleh karena itu,

guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi

dalam kelas untuk membantu proses perkembangan anak.

Menurut Ivor K. Davis, pada dasarnya dalam melaksanakan

pengelolaan pembelajaran, ada dua macam kegiatan yang harus dilakukan

oleh guru yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran sebagai

39 Abdul Madjid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, (Bandung: Rosda Karya, 2007), Cet. ke- 3, h. 128 40

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen,

Bandung: Penerbit Fokus Media. 41

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1991), h. 98

Page 38: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

sumber belajar itu sendiri. Apabila seorang guru dengan sengaja menciptakan

suasana belajar di dalam kelasnya dengan maksud untuk mewujudkan tujuan

yang sudah dirumuskan sebelumnya maka ia bertindak sebagai “guru-

manajer”. Apabila guru atau instruktur yang secara fisik mengajar di kelas

tersebut, maka ia menjadi salah satu dari sumber belajar yang dikelolanya,

dengan demikian ia berperan sebagai “guru- pelaksana” (teacher operator).42

Berhubung karena waktu yang tersedia dan kemampuan guru sebagai

pengelola selalu terbatas, maka mereka harus sedapat mungkin

mengkonsentarsikan terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan meniadakan

peranannya yang unik dalam organisasi sebagai pengelola sumber belajar.

Pada intinya kegiatan tersebut menuntut guru berperan sebagai manajer, yang

memiliki 4 fungsi umum menurut Ivor K. Davis yang merupakan ciri

pekerjaan seorang guru sebagai pengelola yaitu:43

1) Merencanakan tujuan belajar

2) Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan

belajar

3) Memimpin, yaitu memotivasi, mendorong dan menstimulasi siswa.

4) Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya

atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.

Walaupun keempat fungsi itu merupakan kegiatan yang terpisah,

namun keempatnya harus di pandang sebagai suatu lingkaran atau siklus

kegiatan yang berhubungan satu sama lain.

Tujuan dari pengelolaan pembelajaran adalah terciptanya kondisi

lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswa, sehingga dalam proses

pembelajaran siswa tidak merasa dipaksa apalagi tertekan. Oleh karena itu

sebagai pengelola pembelajaran (learning manager), peran dan tanggung

jawab guru ialah menciptakan iklim belajar yang kondusif yang

memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman, baik iklim sosial maupun

42 Ivor K. Davis, Pengelolaan Belajar, Terj. Dari The Manajement of Learning oleh

Sudarsono Sudirdjo, (Jakarta: Rajawali Press, 1991), Cet. ke- 2, h. 34 43

Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana, 2008), Cet. ke- 3, h. 150

Page 39: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

iklim psikologis. Iklim sosial yang baik ditunjukkan oleh terciptanya

hubungan yang harmonis baik antara guru dan siswa, guru- guru atau antara

guru dan pimpinan sekolah; sedang hubungan psikologis ditunjukkan oleh

adanya saling kepercayaan dan saling menghormati antar semua unsur di

sekolah. Melalui iklim yang demikian, memungkinkan siswa berkembang

secara optimal, terbuka dan demokratis.

Sistem pendidikan yang ideal menggunakan paradigma pembelajaran

yang berpusat pada siswa. Oleh karena itu tugas guru adalah memfasilitasi

siswa belajar. Pendidik memberikan kemudahan kepada siswa agar aktif

mengembangkan potensi dirinya. Kegiatan pembelajaran berarti membuat

siswa belajar dan aktif mengembangkan potensi dan prestasi secara mandiri.

Belajar aktif memiliki konotasi bahwa siswa belajar tentang bagaimana

seharusnya belajar.

2. Motivasi Belajar Siswa

a. Pengertian Motivasi Belajar Siswa

Menurut Pupuh Fathurrohman mengemukakan bahwa motivasi

berpangkal dari kata „motif‟, yang dapat diartikan sebagai daya penggerak

yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas- aktivitas

tertentu demi tercapainya suatu tujuan.44

Dorongan ini bersumber dari diri

sendiri maupun dari luar, sehingga dapat menggerakkan dan mengarahkan

perhatian, perasaan, dan prilaku atau kegiatan seseorang.

Menurut Dimyati, motivasi di pandang sebagai dorongan mental

yang menggerakkan dan mengarahkan prilaku manusia.45

Sedangkan

44 Pupuh Fathurrohman, Startegi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. refika Aditama, 2009),

cet. Ke- 3, h. 19 45

Dimyati dan Mudjino, Belajar dan Pembelajaran ( Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal.

80.

Page 40: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

menurut Ngalim Purwanto motivasi adalah “Sesuatu yang mendorong

seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu”.46

Menurut Mc Donald yang dikutip oleh Oemar Hamalik

merumuskan bahwa “motivation is an energy change within the person

characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction”, yang

diartikan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energy dalam diri

pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi

untuk mencapai tujuan.47

Ada tiga komponen utama dalam motivasi, yaitu (1) kebutuhan, (2)

dorongan dan (3) tujuan.48

Kebutuhan terjadi bila individu merasa

ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

memenuhi harapan. Tujuan adalah yang ingin di capai oleh seseorang

individu.

Dari beberapa pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa

motivasi dapat diartikan sebagai daya pendorong yang mempengaruhi tingkah

laku dan kemudian menggerakkan hati untuk bertindak.

Dalam dunia pendidikan, khususnya kegiatan belajar mengajar

motivasi di sebut sebagai motivasi belajar.

Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari

pengalaman.49

Konsep motivasi akan sangat membantu pemahaman dan

penjelasan berbagai fakta yang akan membangkitkan munculnya perilaku dan

belajar. Motivasi belajar sangat penting terhadap peningkatan prestasi belajar,

tingkat motivasi belajar cenderung berkolerasi dengan hasil belajar. Artinya

semakin kuat tingkat motivasi belajar, maka semakin baik hasil belajar siswa.

46 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),

Cet. ke- 12, h. 60 47

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. ke-

8, h. 106 48

Dimyati, dan Mudjino, Belajar dan Pembelajaran ( Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal.

81. 49

Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : Pustaka Jaya, 1996), hal. 15.

Page 41: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Sardiman mendefinisikan motivasi belajar sebagai: “keseluruhan daya

gerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subjek belajar tersebut dapat dicapai”.50

Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya Belajar dan

Pembelajaran mengemukakan “motivasi belajar merupakan kekuatan mental

yang mendorong terjadinya proses belajar”.51

Oleh karena itu, motivasi sangat

penting dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya motivasi maka

seseorang menjadi terdorong untuk melakukan kegiatan yang telah

direncanakan sesuai dengan tujuannya. Begitu juga para siswa, dengan adanya

motivasi untuk belajar maka siswa akan terdorong untuk meningkatkan

kegiatan belajarnya agar prestasi yang diperoleh dapat sesuai dengan

keinginan. Ada atau tidaknya motivasi belajar dalam diri siswa akan

menentukan apakah siswa akan secara aktif atau pasif dan tidak peduli dalam

proses pembelajaran.

Motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan, sebab memang

motivasi muncul karena kebutuhan. Seseorang akan terdorong untuk bertindak

manakala dalam dirinya ada kebutuhan. Kebutuhan ini yang menimbulkan

keadaan ketidakseimbangan (ketidakpuasan), yaitu ketegangan- ketegangan,

dan ketegangan itu akan hilang manakala kebutuhan itu telah terpenuhi.

Dari penjelasan di atas dapat dirumuskan motivasi belajar adalah

kekuatan tersembunyi pada diri siswa yang mendorong dan menggerakkan

siswa (baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar) yang ditandai dengan

munculnya kebutuhan, perasaan dan tujuan untuk mencapai perubahan tingkah

laku sebagai akibat dari pengalaman.

b. Jenis- jenis Motivasi

Ada dua macam jenis motivasi belajar pada diri seseorang, yaitu

motivasi yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Sardiman motivasi

50 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 1986), h. 75

51 Dimyati, dan Mudjino, Belajar dan Pembelajaran ( Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal.

239

Page 42: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

intrinsik ialah motif- motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan

untuk melaksanakan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik ialah motif- motif

yang aktif dan berfungsinya karena ada perangsang dari luar. 52

Motivasi intrinsik ditandai dengan dorongan yang berasal dari dalam

diri siswa untuk berperilaku tertentu. Dalam proses belajar siswa yang

termotivasi secara intrinsik dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam

mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin pencapain

tujuan belajar yang sebenarnya, yaitu untuk menguasai apa yang sedang

dipelajari, bukan karena ingin mendapat pujian dari guru. siswa seperti ini

baru akan mencapai kepuasan kalau ia dapat memecahkan masalah-masalah

pelajaran dengan benar. Mempelajari atau mengerjakan tugas-tugas dalam

belajar membentuk tantangan baginya.

Motivasi ekstrinsik sangat dipengaruhi oleh faktor dari luar siswa.

Motivasi ini bukan merupakan perasaan / keinginan yang sebenarnya di dalam

diri siswa untuk belajar. Tujuan utama individu melakukan kegiatan adalah

untuk mencapai tujuan yang terletak di luar aktifasi belajar itu sendiri.

Contohnya siswa yang belajar mata pelajaran Matematika dengan rajin karena

takut tidak dapat lulus atau mendapat nilai jelek dari gurunya.

Siswa akan terdorong untuk berusaha melakukan sesuatu apabila dia

mempunyai harapan untuk berhasil dalam usahanya. Ali Imron membagi

motivasi belajar dalam enam unsur:

1) Cita-cita/aspirasi pembelajaran.

2) Kemapuan pembelajaran.

3) Kondisi lingkungan belajar.

4) Unsur-unsur dinamis belajar.

5) Upaya pendidik dalam membelajarkan pembelajaran.53

Setiap siswa mempunyai cita-cita dalam hidupnya, baik cita-cita dalam

jangka panjang dalam menjalankan kehidupannya kelak maupun cita-cita atau

52 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 1986), h. 89-90

53 Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : Pustaka Jaya, 1996), hal. 99.

Page 43: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

keinginan sewaktu dalam melakukan pembelajaran adalah mendapatkan

prestasi belajar yang baik dan nilai prestasi belajar yang menggembirakan.

Kemampuan pembelajaran harus bisa mempengaruhi motivasinya dalam

pembelajaran. siswa yang memiliki kemampuan belajar dalam bidang tertentu

rendah dapat mengakibatkan motivasi untuk belajar juga rendah, namun bisa

jadi ketertarikan dalam bidang illmu yang ditekuninya membuat motivasi

belajar akan meningkat walaupun kemampuan dalam bidang itu rendah.

Kondisi lingkungan belajar, unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, dan

upaya pendidikan dalam melakukan pembelajaran mempengaruhi motivasi

belajar siswa.

c. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi sangat berperan dalam belajar, pembelajaran akan berhasil

manakala siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh karena itu,

menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu tugas dan

tanggung jawab guru. Dengan adanya motivasi dalam diri siswa, maka ia akan

menjadi tekun dan bergairah dalam kegiatan belajar mengajar dan dengan

motivasi itu kualitas hasil belajar siswa dapat terwujud. Siswa yang dalam

belajar memiliki motivasi yang kuat dan jelas pasti akan rajin dan tekun dalam

belajarnya.

Motivasi belajar memiliki fungsi didalamnya, fungsi motivasi menurut

Nasution di dalam bukunya yang berjudul Didaktika Asas- asas Mengajar

adalah:

1) Mendorong manusia untuk berbuat menjadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan- perbuatan apa yang

harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu, dengan

Page 44: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

menyampingkan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

itu.54

Fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik yang dikutip oleh Martinis

Yamin meliputi sebagai berikut:

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi

maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan

kepencapaian tujuan yang diinginkan.

3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi

mobil, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya

suatu pekerjaan.55

Menurut Wina Sanjaya, ada dua fungsi motivasi dalam proses

pembelajaran, yakni:

1) Mendorong siswa untuk beraktifitas, semangat seseorang untuk bekerja

atau beraktifitas sangat ditentukan oleh besar kecilnya motivasi orang yang

bersangkutan. Tanpa adanya motivasi tidak mungkin seseorang mau

melakukan sesuatu.

2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, tingkah laku yang ditunjukkan setiap

individu pada dasarnya diarahkan untuk memenuhi kebutuhannya atau

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, maka

motivasi bukan hanya dapat menggerakkan seseorang untuk beraktifitas,

tetapi melalui motivasi juga orang tersebut akan mengarahkan aktivitasnya

secara bersungguh- sungguh utnuk mencapai tujuan tertentu.56

Bila dilihat dari fungsi motivasi belajar di atas maka penulis

memberikan kesimpulan bahwa motivasi itu berfungsi sebagai pendorong

54 Nasution, Didaktika Asas- asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet ke- 1, h.

79-80 55

Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2006), h. 176-177 56

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), Cet. 1, h. 252-

254

Page 45: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

pada diri untuk melakukan suatu perbuatan dimana motivasi tersebut dapat

memberikan suatu arahan perbuatan demi tercapainya tujuan yang diinginkan.

Motivasi juga dapat dijadikan sebuah seleksi terhadap perbuatan, mana

perbuatan yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat.

Dari uraian di atas maka dapat dipahami bahwa fungsi motivasi dalam

belajar adalah suatu dorongan pada diri seseorang yang dapat menimbulkan

keinginan untuk mendapatkan kepuasa dengan melakukan suatu usaha belajar

yang dipengaruhi dari dalam diri seseorang maupun dari luar (orang lain).

tanpa adanya motivasi dalam belajar maka tujuan tidak akan tercapai dengan

baik.

d. Ciri- Ciri Motivasi Belajar

Siswa yang memiliki motivasi yang kuat dalam belajar akan memiliki

energi untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan adanya motivasi belajar dari

dalam diri siswa maka siswa akan berusaha untuk terus meningkatkan

kegiatan belajar dan prestasi siswapun akan semakin meningkat. Adapun ciri

siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi di kelas ialah seperti yang

dikemukakan oleh Sadirman, ciri siswa yang bermotivasi dalam belajar ialah

sebagai berikut:

1) Tekun dalam menghadapi tugas dan dapat belajar dengan waktu yang lama

2) Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak menyerah, juga cepat puas atas

prestasi yang diperoleh

3) Menunjukkan minat yang besar terhadap masalah belajar

4) Lebih suka belajar sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.

5) Tidak cepat bosan pada tugas- tugas rutin

6) Dapat mempertahankan pendapatnya dan tidak mudah melepaskan apa

yang diyakininya

7) Senang mencari dan memecahkan masalah.57

57 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 1986), h.

Page 46: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Bila dilihat dari ciri di atas maka jelas bahwa siswa yang bermotivasi

dalam belajar akan selalu tekun dan ulet dalam menghadapi tugas dalam jenis

apa pun dan dapat belajar dalam waktu yang lama. Siswa tersebut juga

sanggup dalam menghadapi kesulitan belajar serta tidak menyerah dengan

prestasi yang diperoleh. Siswa juga menunjukkan minat yang besar terhadap

masalah belajar, lebih suka belajar sendiri dan tidak bergantung pada orang

lain. siswa yang bermotivasi tidak akan pernah bosan pada tugas- tugas yang

rutin dan akan selalu dikerjakan. Siswa dapat mempertahankan pendapatnya

dan tidak mudah melepaskan apa yang diyakininya. Siswa yang bermotivasi

akan senang mencari dan memecahkan masalah.

e. Prinsip- prinsip Motivasi Belajar

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek

dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi

bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan

tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk

mengerahkan segala kemampuannya.

Oleh karena, itu guru dituntut untuk menerapkan motivasi dalam diri

siswa yang berlandaskan pada prinsip- prinsip penerapan motivasi agar proses

pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Dari hasil penelitiaan Kenneth H. Hoover yang dikutip oleh Oemar

Hamalik, mengemukakan prinsip- prinsip motivasi belajar sebagai berikut:58

1) Pujian lebih efektif daripada hukuman, karena memberikan pujian akan

lebih efektif untuk membangkitkan motivasi belajar.

2) Para siswa memiliki kebutuhan psikologis yang bersifat dasar yang perlu

mendapat kepuasan. Oleh karena itu, dalam memberikan bantuan harus

sesuai dengan kebutuhan siswa.

58 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. ke-

8, h. 114- 116

Page 47: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

3) Dorongan yang muncul dari dalam (intrinsik), lebih efektif dibandingkan

dengan dorongan yang muncul dari luar (ekstrinsik), dalam menggerakkan

motivasi belajar siswa.

4) Tindakan- tindakan atau respons siswa yang sesuai dengan tujuan, perlu

diberikan penguatan untuk memantapkan hasil belajar.

5) Motivasi mudah menular kepada orang lain. guru yang mengajar penuh

antusias dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat

mendorong kepada temannya yang lain untuk meningkatkan motivasi

belajarnya.

6) Pemahaman siswa yang jelas terhadap tujuan dapat membangkitkan

motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, siswa perlu tahu arah dan tujuan

pembelajaran.

7) Minat siswa untuk menyelesaikan tugas- tugas yang dibebankan oleh diri-

sendiri, akan lebih besar dibandingkan dengan tugas yang dibebankan oleh

orang lain. Oleh karena itu, guru perlu mempertimbangkan pemberian

tugas yang sesuai dengan minat siswa sehingga siswa tidak merasa

terpaksa untuk mengerjakannya.

8) Berbagai macam penghargaan seperti ganjaran yang diberikan dari luar

kadang- kadang diperlukan untuk merangsang minat belajar siswa.

9) Penerapan strategi pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Guru perlu memahami dan mampu menerapkan

berbagai strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

10) Minat khusus yang dimiliki siswa akan sangat bermanfaat dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa manakala dihubungkan dengan

materi pelajaran yang akan disampaikan.

11) Kegiatan- kegiatan yang dilakukan untuk merangsang minat siswa yang

tergolong lamban, ternyata kurang bermanfaat untuk siswa yang tergolong

cepat belajar. Oleh karena itu, guru perlu memerhatikan kondisi siswa.

12) Tidak semua kecemasan berdampak negatif terhadap motivasi belajar

siswa. Guru hendaknya meningkatkan efektifitas pembelajaran.

Page 48: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

13) Keadaan psikologis yang serius seperti kecemasan dan emosi yang berat

dapat menyebabkan kesulitan siswa dalam belajar. Oleh karena itu guru

hendaknya selalu memperhatikan dan memahami siswa.

14) Tugas- tugas yang terlalu sulit untuk dikerjakan akan menyebabkan

frustasi pada siswa. Oleh sebab itu, guru perlu mempertimbangkan setiap

tugas yang diberikan kepada siswa.

15) Setiap siswa memiliki kadar emosi yang berbeda. Oleh karena itu, dalam

upaya mengembangkan motivasi siswa, guru perlu membina stabilitas

emosi setiap siswa.

16) Pengaruh kelompok sebaya pada umumnya lebih efektif dibandingkan

pengaruh orang dewasa dalam membangkitakan motivasi dalam belajar

bagi para remaja. Oleh karena itu dalam membimbing belajar, guru perlu

mengarahkan pada nilai- nilai kelompok.

17) Motivasi berhubungan dengan peningkatan kreativitas. Oleh karena itu,

setiap motivasi belajar yang dimiliki siswa dapat diarahkan untuk

membangkitkan kreativitas siswa.

Dapat diartikan bahwa dalam penerapan motivasi belajar untuk

memperoleh hasil pembelajaran yang optimal, perlu memperhatikan prinsip-

prinsip penerapan motivasi. Guru harus mempertimbangkan kesesuaian bahan

pelajaran dengan kesanggupan, kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan

serta pemahaman siswa.

B. KERANGKA BERPIKIR

Pendidikan adalah sebagai proses pemberian bimbingan terhadap anak

oleh orang dewasa dengan sengaja untuk mempengaruhi potensi anak agar

mencapai kedewasaan. Oleh sebab itu, peranan guru benar- benar ditantang

dengan terlaksananya pendidikan yang efektif bagi munculnya anak-anak

bangsa yang kreatif. Pendidikan di sekolah diharapkan dapat berfungsi

meningkatkan kreativitas siswa. Guru harus dapat menguasai berbagai teknik

Page 49: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

dan model mengajar, mampu mengelola pembelajaran dan peka terhadap

perkembangan anak.

Pekerjaan mengajar di sekolah adalah pekerjaan yang memerlukan

keahlian khusus. Sebagai kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan potensi

anak yang sedang mengalami perkembangan, maka seorang guru harus benar-

benar ahli dalam tugasnya. Melihat begitu beratnya beban yang harus dipikul,

sehingga seringkali dalam menjalankan tugasnya guru menghadapi banyak

problema. Diantara problema yang sering terjadi adalah problema dalam

kegiatan belajar mengajar.

Tugas guru terutama ketika akan mengajar diantaranya membuat

program semester dan tahunan, membuat satuan pembelajaran dan rencana

pembelajaran.

Tidak hanya ketika mengajar bahkan ketika berada dalam kelas,

seorang guru dihadapkan pada tugas seperti memberikan motivasi dan

apersepsi, melaksanakan proses belajar mengajar serta membimbing siswa

dalam pembelajaran. Tugas guru yang lainnya yaitu mengadakan penilaian,

pengadaan analisis hasil belajar, melaksanakan program perbaikan dan

mencatat kemajuan hasil belajar siswa.

Dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru dihadapkan pada

berbagai masalah diantaranya sulitnya dalam mengatur siswa, fasilitas yang

belum memadai, keadaan kelas yang selalu ribut dan sebagainya. Proses

belajar mengajar akan berjalan dengan baik apabila diantara guru dan siswa

memiliki hubungan timbal balik dalam suasana yang menyenangkan. Untuk

itu pengelolaan pembelajaran yang baik perlu dilakukan agar dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah.

Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut

menentukan keberhasilan, yakni pengaturan proses belajar mengajar dan

pengajaran itu sendiri. Keduanya mempunyai hubungan yang saling

ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Kemampuan mengatur proses

belajar mengajar yang baik, akan menciptakan situasi yang memungkinkan

anak belajar sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Siswa

Page 50: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

dapat belajar dalam suasana yang wajar, menyenangkan tanpa tekanan dan

dalam kondisi yang merangsang untuk belajar.

Untuk mewujudkan suasana belajar yang menggairahkan perlu diisi

kegiatan- kegiatan yang juga menggairahkan siswa dalam belajar, selain itu

diisi dengan berbagai aktivitas yang bermakna dan dapat memberikan hasil

belajar yang produktif dan memuaskan. Oleh sebab itu perlu dilakukan

pengelolaan pembelajaran agar motivasi belajar siswa dapat meningkat.

Motivasi adalah kekuatan yang tersembunyi di dalam diri yang

mendorong untuk mengarahkan atau menggugah seseorang agar timbul

keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga memperoleh hasil

atau mencapai tujuan.

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian

prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil

yang baik. Motivasi belajar yang ada pada diri siswa tidak hanya timbul dari

dirinya sendiri tetapi lingkungan belajar juga dapat menentukannya.

Siswa akan dapat belajar di kelas bila didukung oleh tenaga pengajar

yang berkualitas. Sebagai seorang pengajar, guru harus dapat membawa

pembelajaran menjadi sesuatu yang bermakna bagi siwa. Oleh karena itu

seorang guru harus dapat melakukan pengelolaan terhadap pembelajaran agar

dari awal sampai akhir semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa menjadi

berguna baginya.

Pengelolaan pembelajaran dalam kelas ini dapat menjadikan

pembelajaran di kelas menjadi hidup, karena siswa dapat berperan aktif di

dalam pembelajaran untuk membangkitkan motivasi siwa dalam belajar.

Apabila di kelas dilakukan pengelolaan pembelajaran secara tepat, maka

pembelajaran akan berjalan sesuai yang diharapkan dan tentunya hasil belajar

siswa dapat memuaskan, tidak hanya memuaskan untuk siswanya sendiri

tetapi pihak sekolah pun akan merasa puas karena telah berhasil melakukan

kegiatan belajar mengajar dengan benar.

Dengan demikian diduga terdapat hubungan antara pengelolaan

pembelajaran dengan motivasi belajar siswa. Semakin baik pengelolaan

Page 51: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, maka akan semakin

meningkat motivasi belajar siswa. Sebaliknya bila semakin kurang baik

pengelolaan pembelajaran maka akan semakin membuat motivasi belajar

siswa menjadi rendah.

Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut:

C. PENGAJUAN HIPOTESIS

Dari kerangka berpikir di atas, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

pengelolaan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengelolaan

pembelajaran dengan motivasi belajar siswa

Motivasi belajar

siswa meningkat Dikelola dengan baik

Pengelolaan

Pembelajaran Motivasi belajar

siswa menurun

Dikelola kurang baik

Page 52: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui pengelolaan kegiatan pembelajaran Geografi di SMA

Islamiyah

2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di

SMA Islamiyah

3. Untuk mengetahui hubungan pengelolaan pembelajaran dengan motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di SMA Islamiyah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA ISLAMIYAH yang beralamat Jl.

Raya Mukhtar no.13b Sawangan Depok. Adapun waktu penelitiannya

berlangsung pada tanggal 18 Januari s.d. 20 Februari 2011.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam bentuk

metode survey, metode survey ini digunakan untuk memperoleh data/

informasi tentang kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut dan hubungannya

dengan motivasi belajar siswa.

Page 53: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

D. Populasi dan Teknik Pengembilan Sampel

Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah

dan memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.59

Populasi dalam penelitian ini adalah guru geografi dan siswa kelas XI IPS

SMA Islamiyah yang berjumlah 30 siswa. Populasi target dalam penelitian ini

adalah siswa/i kelas X dan XI yang berjumlah 169 orang, sedangkan populasi

terjangkaunya adalah siswa/I kelas XI yang berjumlah 30 orang. Hal ini

didasarkan atas alasan bahwa mereka dianggap telah memiliki pengetahuan

dan wawasan yang lebih luas tentang proses pembelajaran di sekolah tersebut

dibandingkan dengan kelas X. Di samping itu mereka sudah memiliki jurusan

pada kelas XI sehingga diasumsikan para siswa telah memikirkan

permasalahan tersebut dan sudah mampu menentukan sikapnya sendiri. Dan

dilihat dari nilai yang diperoleh kelas XI pada mata pelajaran geografi masih

belum memuaskan. Oleh karena itu menjadi daya tarik peneliti untuk meneliti

di kelas ini.

Pengambilan sampel dilakukan secara sampling purposive. Teknik

purposive di kenal juga sebagai sampling pertimbangan, terjadi apabila

pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan/

pertimbangan peneliti. Populasi yang digunakan sebanyak 30 siswa yang

dijadikan sampel penelitian juga adalah 30 siswa SMA Islamiyah Sawangan

Depok.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket; tekhnik ini digunakan untuk menggali data tentang persepsi siswa

terhadap cara atau metode guru dalam mengelola pembelajaran dan

motivasi belajar siswa.

2. Observasi; tehnik ini digunakan untuk menggali data tentang

peristiwa/fenomena terhadap bentuk dan proses guru dalam mengelola

pembelajaran.

59 Drs. Riduwan, M.B.A, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti

Pemula,(Bandung: ALFABETA, 2009), Cet. Ke-9, h.54

Page 54: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

3. Teknik Dokumentasi, Penulis mencatat data-data tentang sejarah sekolah,

visi dan misi sekolah, data siswa dan guru-guru, serta fasilitas berupa

sarana dan prasarana sekolah.

4. Wawancara ; tehnik ini digunakan untuk menggali dan mendalami data

yang diperoleh dari tehnik angket, observasi dan studi dokumentasi. Pada

wawancara ini, penulis berdialog langsung dengan guru geografi dan

dengan kepala sekolah untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran yang

dilakukan guru dan pengaruhnya terhadap peningkatan motivasi belajar

siswa sehingga diperoleh data dan informasi yang jelas.

F. Instrumen Penelitian

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yang pertama

variabel bebas (X) yaitu Pengelolaan Pembelajaran dan yang kedua adalah

variabel terikat (Y) yaitu Motivasi Belajar Siswa.

2. Definisi Konseptual

Definisi konseptual efektivitas pengelolaan pembelajaran adalah

usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar

dalam menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif, sehingga dapat

tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Definisi konseptual motivasi belajar adalah keseluruhan daya

gerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar tersebut dapat dicapai.

3. Definisi Operasional

Definisi operasional efektivitas pengelolaan pembelajaran adalah

suatu usaha yang dilakukan oleh seorang guru dalam proses belajar

mengajar di mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penilaian

pembelajaran dan umpan balik yang memungkinkan kegiatan peengelolaan

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai..

Page 55: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Definisi operasional motivasi belajar adalah kekuatan tersembunyi

pada diri siswa yang mendorong dan menggerakkan siswa (baik dari dalam

diri sendiri maupun dari luar) yang ditandai dengan munculnya kebutuhan,

perasaan dan tujuan untuk mencapai perubahan tingkah laku sebagai akibat

dari pengalaman.

4. Kisi- kisi Instrumen

Instrumen penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner yang

diberikan kepada masing-masing responden sebagai sampel penelitian. Dua

variabel yang telah diidentifikasikan disusun dalam butir-butir instrumen

yang berisi 60 item pertanyaan dengan alternative jawaban a, b, c dan d

yang dipisahkan dalam dua bagian. Pertama adalah yang menguraikan

efektivitas pengelolaan pembelajaran dan kedua adalah instrumen yang

mengukur motivasi belajar siswa. Seluruh variabel yang akan diteliti

menggunakan skala dari 1 sampai 4.

Selalu = 4

Sering = 3

Kadang- kadang = 2

Tidak pernah = 1

Adapun kisi- kisi pertanyaan angket yang penulis gunakan adalah

sebagai berikut:

Tabel 1

Kisi- kisi Angket

Variabel Dimensi Indikator No Item

Efektivitas

Pengelolaan

Pembelajaran

Pelaksanaan

Pembelajaran

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Mempersiapkan alat/

media pembelajaran

Ketepatan waktu

Penggunaan bahan

pelajaran dari sumber

1

3

2

7

Page 56: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

lain

Kemampuan guru

dalam memulai

pembelajaran

Kemampuan guru

dalam menyampaikan

materi

Kesesuaian materi

pembelajaran dengan

metode

Kemampuan guru

dalam mengakhiri

pembelajaran

4,5,19,20,21

8,9,10,22,30

11,27,28

6,12,15,18,

24, 25,26,29

Penilaian

Pembelajaran

Guru melakukan

evaluasi/ penilaian

pembelajaran

13,14,16

Tindak lanjut

Pembelajaran

Guru melakukan

program remedial

Guru Melakukan

program pengayaan.

17

23

Motivasi

Belajar

Intrinsik Keinginan untuk

belajar

Senang mengikuti

pelajaran

Menyelesaikan tugas

tepat waktu

Mengembangkan

minat

Meningkatkan

pengetahuan

1,2,4,14,16,

22,25

5,9,10,

3,17,18

8

6,11,12,15,

24,26

Page 57: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Ekstrinsik Belajar karena ingin

mendapat nilai bagus

Keinginan untuk lebih

pintar dan unggul dari

siswa lain

Belajar karena ingin

diperhatikan atau

mendapat pujian

Senang mengikuti

pelajaran hanya ketika

guru memakai variasi

metode dan alat

peraga

7,13,23

19

20,21,29,30

27,28

5. Uji Coba Instrumen

a. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.60

Instrument dikatakan valid

apabila instrument tersebut telah sesuai mengukur apa yang hendak

diukur.

Selain itu untuk mendapatkan instrument yang valid dilakukan

dengan uji coba. Dari hasil uji coba instrument diperoleh harga

koefisien korelasi antara jumlah skor setiap item (X), dengan jumlah

skor keseluruhan item (Y) dengan menggunakan korelasi produk

moment Pearson:

rxy = })(}{)({

))((2222 YYNXXN

YXXYN

60 Drs. Riduwan, M.B.A, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti

Pemula,(Bandung: ALFABETA, 2009), Cet. Ke-9, h.97

Page 58: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Keterangan :

rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Number of Cases (Jumlah data)

∑xy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑x : Jumlah hasil skor X

∑y : Jumlah hasil skor Y.61

Hasil perhitungan setiap butir tersebut akan dikonsultasikan

dengan “r” tabel, dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r”

tabel (rhitung > rtabel) maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat

digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r”

tabel lebih besar “r” hitung maka variabel tersebut tidak valid dan tidak

dapat digunakan untuk menjaring data.

Berdasarkan data hasil uji coba validitas angket yang

disebarkan kepada responden sebanyak 10 orang siswa, diketahui

terdapat pernyataan yang valid yaitu:

Untuk variabel pengelolaan pembelajaran, item yang valid dari

30 butir pernyataan sebanyak 22 butir yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 11, 12, 13, 14, 17, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 27, 29. Dan item yang

tidak valid sebanyak 8 butir pernyataan yakni nomor 10, 15, 16, 18, 21,

24, 28 dan 30.

Sedangkan untuk variabel motivasi belajar siswa item yang

valid dari 30 butir pernyataan ialah sebanyak 20 butir yaitu nomor 1,

3, 4, 5, 7, 9, 10, 12, 14, 15, 17, 18, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29. Dan

item yang tidak valid sebanyak 10 butir pernyataan yakni nomor 2, 6,

8, 11, 13, 16, 19, 20, 21 dan 30.

61 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005),

h. 206.

Page 59: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

b. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji

reliabilitas instrumen agar dapat dipercaya maka digunakan rumus

Alpha.

Langkah-langkah perhitungan reliabilitas instrumen kedua

variabel adalah sebagai berikut:62

1) Menghitung varians skor tiap- tiap butir dengan menggunakan

rumus:

∑X2 – (∑X)2

σ2b =

N

N – 1

2) Menjumlahkan varians semua butir dengan rumus

∑Si = S1 + S2+ S3 + S4 ….Sn

∑Si = Jumlah varians semua item

S1,S2,S3,…Sn = varians item ke- 1,2,3, ….. n

3) Menghitung varians total dengan rumus:

∑Y2 – (∑Y)2

σ2b =

N

N – 1

4) Menghitung reliabilitas dengan rumus:

r11

= k 1 - ∑σ2b

k – 1 ∑σ2t

keterangan:

r11

: Reliabilitas

k : Banyaknya butir pertanyaan

∑σ2b : Jumlah varians butir

∑σ2t : Jumlah varians total

62 Drs. Riduwan, M.B.A, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti

Pemula,(Bandung: ALFABETA, 2009), Cet. Ke-9, h.115- 116

Page 60: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Dalam perhitungan uji reliabilitas ini, item pernyataan yang

dihitung untuk menentukan jumlah total varians butir dan varians total

adalah item yang valid saja sedangkan item yang tidak valid tidak

dihitung.

G. Uji Prasyarat Analisis Data

Adapun teknik analisa data sebagai uji prasyarat adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji

Liliefors dengan menggunakan rumus:

LO = F (Zi) – S(Zi)

Keteranngan :

Lo : Harga mutlak terbesar

F (Zi) : Peluang angka baku

S (Zi) : Proporsi angka baku

Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi

berdistribusi normal, maka nilai LO dikonsultasikan ke dalam tabel nilai

kritis L dengan taraf signifikansi 5%. kriteria pengujian populasi ini

dianggap berdistribusi normal jika harga Lhitung lebih kecil dari Ltabel (angka

kritis).

2. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah variabel X dan Y

memiliki hubungan yang linier. Uji linieritas menggunakan rumus regresi

Ŷ = α + bx. Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

a = (Y) (X) – (X) (XY)

N( X2

) – (X)2

Page 61: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

b = N (XY) – (X) (Y)

N(X2

) – (X)2

H. Teknik Pengolahan Data Dan Pengujian Hipotesis

1. Teknik Pengolahan Data

Untuk data angket akan diolah melalui proses:

a. Editing yaitu memeriksa instrument yang telah diisi tentang kebenaran

dan kelengkapannya, kemudian dikelompokkan sesuai dengan isinya.

b. Scoring yaitu menentukan skor hasil penelitian.

c. Tabulasi yaitu membuat tabel- tabel untuk memasukkan jawaban

responden yang kemudian dicari persentasenya untuk dianalisis.

2. Pengujian Hipotesis

Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya akan diolah

dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan koefisien

korelasi product moment (rxy atau rhitung), guna membandingkan hasil

pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat diketahui kedudukan

suatu hipotesis, apakah hipotesis diterima atau ditolak.

Pada pengujian tahap pertama adalah mencari nilai koefisien

korelasi dengan menggunakan teknik korelasi product moment Pearsons

dengan rumus:

rxy = })(}{)({

))((2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden

∑ = Jumlah skor

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat

Data hasil observasi,studi dokumentasi dan wawancara digunakan

untuk melengkapi data kuisioner/angket.

Page 62: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

I. Interpretasi Data

Untuk memberikan interpretasi data dalam penelitian ini digunakan

pedoman sebagai berikut:

1. Interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Produk Moment secara

kasar/ sederhana, dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 2

Interpretasi Data

Besarnya “r” Produk

Moment (rxy)

Interpretasi

0,00- 0,20

Antara variabel x dan variabel y terdapat hubungan

sangat lemah/ sangat rendah.

0,20- 0,40

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

hubungan yang lemah atau rendah.

0,40- 0,70

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

hubungan yang sedang atau cukup

0,70- 0,90 Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

hubungan yang kuat atau tinggi

0,90- 1,00

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

hubungan yang sangat kuat atau sangat tinggi

2. Interpretasi dengan jalan berkonsultasi pada tabel nilai “r” Produk Moment

(rt) dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degree of

freedom (df) yang rumusnya:

df = N- nr

Keterangan:

df = degree of freedom

N = number of Cases

Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan

Page 63: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Dengan diperolehnya df, maka dapat dicari besarnya “r” yang

tercantum dalam tabel nilai “r” Produk Moment.63

Selanjutnya untuk mencari dan mengetahui seberapa besar

kontribusi variabel X terhadap variabel Y dipergunakan rumus sebagai

berikut:

KD= r2 x 100%

Keterangan:

KD : koefisien determinasi (kontribusi variabel X terhadap variabel Y)

r : koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y.

63 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2005), Cet. ke-4, h. 194

Page 64: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Wawancara

1. Variabel Pengelolaan Pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran mencakup proses perencanaan, pelaksanaan,

penilaian pembelajaran dan tindak lanjut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang study IPS Geografi

dan kepala sekolah, bahwa dalam persiapan pembelajaran, guru membuat

silabus dan RPP yang sesuai dengan kurikulum dan dilaporkan setiap awal

semester. RPP tersebut sudah mencakup dua semester, yang kemudian silabus

dan RPP tersebut dibukukan oleh guru bersama pihak sekolah.

Dalam pelaksanaan pembelajaran seorang guru harus memperhatikan

keterampilannya dalam membuka pembelajaran, menyajikan (inti

pembelajaran) dan menutup pembelajaran. Agar tercipta proses pembelajaran

yang efektif, sehingga mutu pembelajaran meningkat.

Dari hasil wawancara, tentang keterampilan membuka pembelajaran

hal yang biasa dilakukan oleh guru IPS adalah menciptakan kesiapan mental

dan menarik perhatian siswa secara optimal, agar mereka memusatkan diri

sepenuhnya untuk belajar serta memancing keingintahuan siswa terhadap

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Dalam hal menyajikan inti pembelajaran, guru IPS Geografi

menggunakan media globe dan peta, walaupun sebenarnya masih banyak lagi

Page 65: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

jenis media yang dapat digunakan pada mata pelajaran tersebut. Banyak

kendala yang ditemukan di sekolah tersebut mengenai penyediaan media,

seperti kendala kurangnya dana dan kurangnya daya kreatif guru dalam

menggunakan media. Guru IPS Geogafi juga menggunakan metode yang

bervariasi dalam menyajikan materi seperti: metode ceramah, tanya jawab dan

persentasi gambar.

Selanjutnya dalam menutup pembelajaran, guru IPS Geografi terlebih

dahulu memberikan kesempatan untuk siswa menyimpulkan materi yang telah

dibahas, setelah itu baru guru yang menyimpulkan, tidak lupa menanyakan

materi yang belum dipahami dan memberikan tugas untuk dikerjakan di

rumah.

Dalam evaluasi pembelajaran, yang dilakukan untuk mengetahui

ketercapaian kompetensi siswa pada setiap selesai pembelajaran adalah

dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan seputar materi yang telah dibahas,

memberikan soal- soal latihan dan mengadakan ulangan harian.

Selanjutnya dalam hal tindak lanjut pembealajaran, guru IPS Geografi

mengadakan program remedial bagi siswa yang nilainya kurang dan

mengadakan program pengayaan bagi siswa yang nilainya diatas nilai rata-

rata.

2. Variabel Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong

terjadinya proses belajar. Motivasi yang ada pada diri siswa terdiri dari

motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi IPS Geografi

bahwa motivasi yang terlihat pada setiap siswa di sekolah tersebut berbeda-

beda, banyak siswa yang memperhatikan dengan seksama ketika guru geografi

menjelaskan materi tetapi terkadang ada beberapa siswa yang tidak

memperhatikan. Dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, guru geografi

berusaha keras bagaimana anak didiknya dapat memahami betul betapa

pentingnya mempelajari ilmu geografi, selain itu guru geografi juga

Page 66: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

memberikan reward berupa penambahan nilai agar siswa dapat termotivasi

dalam belajar.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan di SMA Islamiyah Sawangan Depok,

bertujuan untuk melihat secara umum mengenai efektivitas pengelolaan

pembelajaran dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi.

Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

melalui angket, angket yang disebarkan berjumlah 42 butir soal yang valid dan

disebarkan pada 30 orang siswa SMA Islamiyah Sawangan Depok. Angket

tersebut terdiri dari 22 butir soal untuk variable X dan 20 butir soal untuk

variable Y. Untuk deskripsi data setiap variabel dapat dilihat pada uraian

sebagai berikut:

1. Variabel X (Pengelolaan Pembelajaran)

Pengelolaan pembelajaran merupakan variabel independent atau

dikenal dengan variable X. Data pengelolaan pembelajaran yang diperoleh

dari pengisian angket oleh responden sebanyak 30 siswa IPS kelas XI,

dapat diungkap dalam tabel berikut ini:

Tabel 3

Skoring Hasil Angket Pengelolaan Pembelajaran (Variabel X)

NO Responden

Jumlah hasil angket pengelolaan pembelajaran

1 59

2 66

3 73

4 75

5 72

6 60

7 74

8 64

9 63

10 52

Page 67: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

11 42

12 64

13 66

14 48

15 44

16 69

17 70

18 71

19 65

20 55

21 55

22 58

23 64

24 61

25 66

26 73

27 56

28 66

29 68

30 62

∑ 1881

Berdasarkan data mengenai pengelolaan pembelajaran diperoleh skor

tertinggi 75 dan terendah 42, dengan rata-rata 62,70 dan simpangan baku

(standar deviasi) 8,66 dari jumlah sampel sebanyak 30 orang. Penghitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.

Distribusi frekuensi data Efektivitas Pengelolan Pembelajaran dapat

dilihat pada Tabel Distribusi Efektivitas Pengelolan Pembelajaran, dimana

rentang skor adalah 33 dengan banyak kelas interval 6 dan panjang kelas

adalah 6. Nilai interval kelas dari 42 sampai 77, dengan frekuensi absolut 30

dan relatif 100%. (proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran 5).

Page 68: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

TABEL 4

DISTRIBUSI FREKUENSI

HASIL ANGKET PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

No

Kelas Batas

Nyata

Batas

Nyata Frekuensi

Interval bawah Atas Absolut Relatif

(%) Kumulatif

Kumulatif

(%)

1 42 - 47 41,5 47,5 2 6,67 2 6,67

2 48 - 53 47,5 53,5 2 6,67 4 13,33

3 54 - 59 53,5 59,5 5 16,67 9 30

4 60 - 65 59,5 65,5 8 26,67 17 56,67

5 66 - 71 65,5 71,5 8 26,67 25 83,3

6 72 - 77 71,5 77,5 5 16,67 30 100

Jumlah 30 100 30

Untuk mempermudah penafsiran data Efektivitas Pengelolan

Pembelajaran, maka data digambarkan dalam bentuk grafik histogram, sebagai

berikut:

Gambar 1

Grafik Histogram Variabel Efektivitas Pengelolan Pembelajaran (X)

Frekuensi

41,5 47,5 53,5 59,5 65,5 71,5 77,5 Interval

1

2

3

4

5

6

7

8

Page 69: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Berdasarkan tabel Grafik Histogram, frekuensi kelas tertinggi variabel

efektivitas pengelolan pembelajaran yaitu terletak pada interval kelas ke-4 dan

5 dengan rentang nilai 59,5-71,5 dan frekuensi relatif kelas terendah yaitu

terletak pada interval ke-1 dan 2 dengan rentang nilai 41,5-53,5. (proses

perhitungan dapat dilihat pada lampiran 9).

Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari pengelolaan

pembelajaran dapat diperoleh dengancara sebagai berikut:

a. Mencari rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara rata-

rata skor pengelolaan pembelajaran dikurangi simpangan baku sampai

dengan rata-rata ditambah simpangan baku.

62,70 – 8,66 = 54,04

62,70 + 8,66 = 71,36

Jadi, untuk kategori sedang rentang nilainya 54,04 – 71,36

b. Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada di

atas 71,36 sampai dengan skor tertinggi, yaitu 71,36 – 75.

c. Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan menentukan

skor yang berada di bawah 54,04 sampai skor terendah yang diperoleh.

Dengan demikian skor untuk kategori rendah berada antara 42 - 54,04.

Lebih jelasnya diinterpretasikan sebagai berikut:

No Interval Frekuensi Persentase Kategori

1 42-54,04 4 13,33% Rendah

2 54,04-71,36 21 70% Sedang

3 71,36-75 5 16,67% Tinggi

Berdasarkan ketentuan di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata

pengelolaan pembelajaran (62,70) termasuk kategori sedang. Oleh karena itu

perlu adanya peningkatan agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan

efektif dan lebih optimal.

Page 70: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Tabel 5

Analisis per dimensi Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran

Variabel Pengelolaan pembelajaran

Dimensi Pelaksanaan

pembelajaran Penilaian

Tindak

lanjut

Jumlah Soal 18 2 2

Skor 1511 175 195

Rata-rata 83,9 87,5 97,5

Persentase Rata-rata 31,20% 32,54% 36,26%

Berdasarkan rata-rata hitung skor pengelolaan pembelajaran, dapat

dilihat bahwa dimensi pengelolaan pembelajaran yang paling tinggi adalah

tindak lanjut dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru geografi

Sedangkan dimensi pengelolaan pembelajaran yang paling rendah yaitu

pada pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu perlu diperhatikan

kembali dalam pelaksanaan pembelajaran, guru geografi harus lebih

optimal dalam pelaksanaan pembelajaran misalnya dengan menggunakan

metode baru dalam pembelajaran.

2. Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa)

Motivasi Belajar merupakan variabel dependent atau dikenal dengan

variabel Y. Variabel Y diperoleh dari angket yang terdiri dari 20 butir

pertanyaan yang diberikan kepada 30 responden. Data selengkapnya terlihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 6

Skoring Hasil Angket Motivasi Belajar (Variabel X)

NO Responden

Jumlah Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

1 60

2 59

3 69

4 68

5 61

6 66

Page 71: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

7 70

8 64

9 71

10 72

11 40

12 69

13 65

14 70

15 45

16 71

17 72

18 56

19 45

20 56

21 58

22 60

23 57

24 57

25 70

26 72

27 55

28 59

29 70

30 60

∑ 1867

Berdasarkan dari hasil olah data penelitian diperoleh skor tertinggi 72

dan terendah 40, dengan rata-rata 62,23, standar deviasi sebesar 8,62 dan

jumlah sampel sebanyak 30 orang. Penghitungan selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 8.

Distribusi frekuensi data motivasi belajar siswa dapat dilihat pada

Tabel Distribusi Motivasi Belajar, dimana rentang skor adalah 32 dengan

banyak kelas interval 6 dan panjang kelas adalah 6. Nilai interval kelas dari 40

sampai 75, dengan frekuensi absolut 30 dan relatif 100%. (proses perhitungan

dapat dilihat pada lampiran 10).

Page 72: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Untuk mempermudah penafsiran data motivasi belajar siswa, maka

data digambarkan dalam bentuk grafik histogram, sebagai berikut

Gambar 2

Grafik Histogram Variabel Motivasi Belajar Siswa (Y)

Frekuensi

39,5 45,5 51,5 57,5 63,5 69,5 75,5 Interval

TABEL 7

DISTRIBUSI FREKUENSI

HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA

No

Kelas Batas

Nyata

Batas

Nyata Frekuensi

Interval Bawah Atas Absolut Relatif

(%) kumulatif

kumulatif

(%)

1 40 - 45 39,5 45,5 3 10 3 10

2 46 - 51 45,5 51,5 0 0 3 30

3 52 - 57 51,5 57,5 5 16,67 8 26,67

4 58 - 63 57,5 63,5 7 23,33 15 50

5 64 - 69 63,5 69,5 6 20 21 70

6 70 - 75 69,5 75,5 9 63,33 30 100

Jumlah 30 100

2

1

3

4

5

6

7

8

9

Page 73: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Berdasarkan tabel Grafik Histogram, frekuensi kelas tertinggi variabel

motivasi belajar siswa yaitu terletak pada interval kelas ke-6 dengan rentang

nilai 69,5-75,5 dan frekuensi relatif kelas terendah yaitu terletak pada interval

ke-2 dengan rentang nilai 45,5-51,5. (proses perhitungan dapat dilihat pada

lampiran 10).

Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari motivasi belajar

siswa dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

a. Mencari rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara rata-

rata skor motivasi belajar siswa dikurangi simpangan baku sampai dengan

rata-rata ditambah simpangan baku.

62,23 – 8,63 = 53,6

62,23 + 8,63 = 70,86

Jadi, untuk kategori sedang rentang nilainya 53,6 – 70,86

b. Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada di

atas 70,86 sampai dengan skor tertinggi, yaitu 70,86 – 72.

c. Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan menentukan

skor yang berada di bawah 53,6 sampai skor terendah yang diperoleh.

Dengan demikian skor untuk kategori rendah berada antara 40 - 53,6.

Lebih jelasnya diinterpretasikan sebagai berikut

No Interval Frekuensi Persentase Kategori

1 40 - 53,6 3 10% Rendah

2 53,6 - 70,86 22 73,33% Sedang

3 70,86 - 72 5 16,66% Tinggi

Berdasarkan ketentuan di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata

motivasi belajar siswa (62,23) termasuk kategori sedang. Dengan demikian,

perlu adanya peningkatan dalam memotivasi belajar siswa agar proses

pembelajaran menjadi sebuah proses yang menyenangkan dan siswa menjadi

termotivasi.

Page 74: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Tabel 8

Analisis per dimensi Motivasi Belajar Siswa

Variabel Motivasi Belajar

Dimensi Intrinsik Ekstrinsik

Jumlah Soal 14 6

Skor 1369 498

Rata-rata 97,8 83

Persentase Rata-rata 54,09% 45,90%

Berdasarkan rata-rata hitung skor motivasi belajar siswa, dapat dilihat

bahwa dimensi motivasi belajar siswa yang paling tinggi adalah motivasi

intrinsik atau motivasi yang berada dari dalam diri siswa. Sedangkan

dimensi motivasi belajar siswa yang paling rendah yaitu pada motivasi

ekstrinsik. Karena salah satu motivasi ekstrinsik bagi siswa adalah guru,

maka guru geografi harus bisa memotivasi siswa agar tercipta suasana

belajar yang menyenangkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

C. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas

Berdasarkan pengujian normalitas yang menggunakan uji Liliefors,

nilai kritis L (Ltabel) dari N = 30 dengan taraf signifikan 5% adalah 0,161.

Pada variabel X, nilai Lhitung terbesar adalah 0,0930 (Lampiran 8),

sedangkan variabel Y diperoleh nilai Lhitung terbesar adalah 0, 1289

(Lampiran 9). Berdasarkan nilai Lhitung kedua variabel tersebut terlihat

bahwa Lhitung lebih kecil dari Ltabel (angka kritis), yang berarti bahwa

sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Dengan demikian,

syarat distribusi normal dapat dipenuhi sebagai prasyarat untuk pengujian

dengan teknik korelasi product moment.

2. Uji Linearitas

Berdasarkan pengujian linearitas menggunakan uji regresi

sederhana antara kedua variabel penelitian diperoleh persamaan Ŷ = 29,24

Page 75: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

+ 0,53X (Lampiran 14). Persamaan tersebut digunakan untuk melihat

hubungan fungsional antara pengelolaan Pembelajaran dengan motivasi

belajar siswa. Adapun grafik persamaan Ŷ = 29,24 + 0,53X

Model Hubungan Antara Variabel X dengan Y Dapat Dijelaskan

Dalam Grafik berikut ini : Gambar 3. Garis Regresi Linier

Berdasarkan gambar diagram pencar di atas dapat dilihat bahwa

letak titik-titik regresi variabel X dan variabel Y terletak diantara sekitar

garis regresi, sehingga dapat diduga bahwa regresi linier.

D. Pengujian Hipotesis

Setelah data yang diperoleh dari jawaban responden dianalisis secara

deskriptif dengan menggunakan nilai presentasi frekuensinya, maka

selanjutnya akan dicari korelasi antara kedua variabel penelitian dengan

menggunakan rumus korelasi product moment. Dalam menggunakan

penghitungan angka indeks korelasi mengacu pada skor asli yang tertera

dibawah ini:

Page 76: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Tabel 9

Skor Angket Responden Variabel X dan Variabel Y

NO X Y X2 Y

2 XY

1 59 60 3481 3600 3540

2 66 59 4356 3481 3894

3 73 69 5329 4761 5037

4 75 68 5625 4624 5100

5 72 61 5184 3721 4392

6 60 66 3600 4356 3960

7 74 70 5476 4900 5180

8 64 64 4096 4096 4096

9 63 71 3969 5041 4473

10 52 72 2704 5184 3744

11 42 40 1764 1600 1680

12 64 69 4096 4761 4416

13 66 65 4356 4225 4290

14 48 70 2304 4900 3360

15 44 45 1936 2025 1980

16 69 71 4761 5041 4899

17 70 72 4900 5184 5040

18 71 56 5041 3136 3976

19 65 45 4225 2025 2925

20 55 56 3025 3136 3080

21 55 58 3025 3364 3190

22 58 60 3364 3600 3480

23 64 57 4096 3249 3648

24 61 57 3721 3249 3477

25 66 70 4356 4900 4620

26 73 72 5329 5184 5256

27 56 55 3136 3025 3080

Page 77: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

28 66 59 4356 3481 3894

29 68 70 4624 4900 4760

30 62 60 3844 3600 3720

∑ 1881 1867 120079 118349 118187

Setelah keseluruhan data dihitung maka dapat diketahui N= 30, ∑X=

1881, ∑Y= 1867, ∑X2

= 120079, ∑Y2

= 118349, ∑XY= 118187, maka dapat

dicari indeks korelasinya dengan menggunakan rumus product moment.

rxy =

2222

)(

yyNxxN

yxxyN

rxy = 3545610 - 3511827

√ 64209 x 64781

rxy = 33783

√ 4159523229

rxy = 33783

64494.36587

rxy = 0.523813197

Setelah melakukan penghitungan secara keseluruhan, maka hasil yang

didapatkan antara pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran geografi

dengan motivasi belajar siswa di SMA Islamiyah Sawangan Depok, diperoleh

angka indeks korelasi ”r” product moment sebesar 0.524. Hal ini berarti

terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y, hubungan tersebut

termasuk dalam kategori sedang pada rentang 0,40-0,70.

Selanjutnya, untuk mengetahui apakah hubungan antara kedua variabel

tersebut signifikan atau tidak, maka nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel.

Sebelum membandingkannya terlebih dahulu dihitung derajat kebebasannya

(degree of freedom) df = N – nr = 30 – 2 = 28 dari df sebesar 28 maka

diperoleh rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,374 sedangkan taraf

signifikan 1% sebesar 0,478. Kriteria pengajuan adalah jika rhitung ≥ dari rtabel

Page 78: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika rhitung ≤ rtabel maka Ha ditolak

dan Ho diterima. Ternyata rxy yang besarnya 0.524 adalah lebih besar dari rtabel,

baik pada signifikansi 5% maupun 1%. Karena rxy lebih besar dari rtabel, maka

hipotesis alternatif diterima, sedangkan hipotesis nihil ditolak. Hal ini berarti

terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

Selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks korelasi

(rxy) product moment yang telah diperoleh dengan rumus:

KD = r2 x 100%

= (0.523813197)2 x 100%

= 27,44%

Dari penghitungan koefisien determinasinya sebesar 27,44%. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel X (Pengelolaan Pembelajaran)

mempengaruhi/memberi kontribusi terhadap variabel Y (motivasi belajar

siswa) hanya sebesar 27,44%. Adapun sisanya sebesar 72,56% adalah dari

faktor-faktor lain. Dapat dikatakan bahawa kontribusi dalam pengelolaan

pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi di

SMA Islamiyah Sawangan Depok termasuk dalam kategori cukup efektif.

Oleh karena itu perlu adanya peningkatan.

Intepretasi Nilai koefisien determinasi

Besar nilai r Keterangan Intepretasi

75% – 100% Sangat efektif

50% − 75% Efektif

25% – 50% Cukup efektif

5% − 25 % Kurang Efektif

Dan hasil harga thitung yang lebih besar dari harga ttabel, kesimpulan yang

dapat ditarik adalah tinggi rendahnya motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran geografi dipengaruhi oleh pengelolaan pembelajaran yang baik.

Semakin baik pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru maka

semakin termotivasi seorang siswa untuk memahami mata pelajaran geografi.

Page 79: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil penghitungan korelasi product moment antara

pengelolaan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

geografi di SMA Islamiyah bahwa hipotesa penelitian (Ha) yang diajukan

dapat diterima. Dengan demikian, terdapat korelasi yang signifikan antara

efektivitas pengelolaan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran geografi di SMA Islamiyah. Berdasarkan perhitungan yang

diperoleh dari koefisien korelasi (r) sebesar 5,24 dan diketahui bahwa harga

kritik ”r” pada taraf signifikansi 0,05 adalah sebesar 0,374 ini berarti rhitung >

rtabel.

Adapun kontribusi yang diberikan oleh variabel pengelolaan

pembelajaran terhadap variabel motivasi belajar siswa adalah 27,44% dan

sisanya 72,56%. Dari nilai tersebut dapat memberikan gambaran bahwa

pengelolaan pembelajaran memberikan dukungan terhadap motivasi belajar

siswa, disamping faktor-faktor yang lain. Oleh sebab itu, faktor pengelolaan

pembelajaran tidak dapat diabaikan begitu saja. Bagaimana pun, faktor ini

merupakan hal penting dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.

F. Keterbatasan Penelitian

1. Banyak hal- hal diluar kemampuan peneliti yang tidak terjangkau, hal ini

sehubungan dengan keterbatasan tenaga, waktu, diaya dan pikiran peneliti,

sehingga memungkinkan penelitian ini menjadi kurang optimal.

2. Kuesioner atau angket yang dikembangkan untuk menjaring data tentang

efektivitas pengelolaan pembelajaran dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran geografi belum mengungkapkan

keseluruhan aspek yang diteliti, meskipun sudah diadakan ujicoba baik

validitas maupun realibilitas instrumen.

3. Pengambilan sampel yang terbatas, sehingga memungkinkan penelitian

tidak berlaku pada sampel lain.

Page 80: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan fokus penelitian, paparan data, hasil pembahasan dan temuan

penelitian, dapat penulis simpulkan bahwasanya efektivitas pengelolaan pembelajaran

dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Islamiyah Sawangan Depok

dapat dikatakan cukup efektif. Dengan kata lain guru bidang studi IPS Geografi

belum mampu mengelola pembelajaran secara efektif. Oleh karena itu perlu adanya

peningkatan pengelolaan pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat berjalan

dengan efektif, menyenangkan dan siswa menjadi termotivasi untuk belajar.

B. Saran

Adapun beberapa saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah harus dapat memotivasi guru dalam pengelolaan pembelajaran,

mungkin dengan memberikan bimbingan kepada guru geografi untuk selalu

meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, atau mengadakan pelatihan

dalam pengelolaan pembelajaran seperti keterampilan guru dalam memulai

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan melakukan penilaian. Selain itu,

sebaiknya kepala sekolah menyediakan fasilitas agar guru mempunyai semangat

atau termotivasi dalam kegiatan belajar mengajar, dengan adanya fasilitas tersebut

dapat mempermudah dalam penyampaian materi.

2. Guru lebih mengoptimalkan kemampuannya mengajar untuk dapat memotivasi

siswa dalam kegiatan belajar mengajar, terutama dalam memulai pembelajaran

sebaiknya guru memberikan apersepsi terlebih dahulu kepada siswa sebelum

Page 81: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

menjelaskan materi pelajaran dan guru harus lebih berkreasi lagi dalam

menyampaikan materi pelajaran kepada siswa di kelas, antara lain dengan

menggunakan metode pengajaran yang bervariasi, penggunaan alat peraga yang

dapat menarik perhatian siswa serta teknik- teknik lainnya yang dapat lebih

mengaktifkan siswa.

3. Motivasi belajar siswa bukan hanya dipengaruhi oleh satu macam faktor saja, oleh

karena itu hendaknya pihak sekolah pada umumnya dan guru geografi pada

khususnya memperhatikan faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi

belajar siswa tersebut dan harus adanya kerjasama dengan semua pihak yaitu

kepala sekolah, guru, siswa maupun orang tua siswa.

4. Siswa sebaiknya lebih meningkatkan lagi motivasi belajarnya.

Page 82: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1991.

Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,

Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. I, 2005.

Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan, Jakarta:

CV. Rajawali, 1996.

Davies, Ivor K., Pengelolaan Belajar, Terj. Dari The Manajement of Learning

oleh Sudarsono Sudirdjo, Jakarta: Rajawali Pres, Cet. II, 1991.

Departemen Agama, Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta:

Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2005.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. III,

2006.

Djiwandono, Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Grasindo,

2002.

Fatah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda

Karya, Cet. VIII, 2006.

Fathurrahman, Pupuh, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT. Refika Aditama,

2007.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. VIII,

2008.

___________, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. IV, 2005.

Imron, Ali, Belajar dan Pembelajaran Jakarta : Pustaka Jaya, 1996.

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Rosda Karya, Cet. III,

2007.

Mulyasa, E., Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2006.

___________,, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis,

Bandung: Rosdakarya, Cet. IV, 2007.

Page 83: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,

Jakarta: Bumi Aksara, Cet.V, 2009.

Nasution, Didaktika Asas- asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. I, 1995.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.

XII, 2000.

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula,

Bandung: ALFABETA, 2009.

Rohani, Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta, PT. Rineka Cipta, Cet. II,

2004.

Sanjaya, Wina Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Jakarta: Kencana, Cet. III, 2008.

___________, Kurrikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana, Cet. I, 2008.

___________, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Jakarta: Kencana, Cet. III, 2008.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali, 1986.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada,

2005.

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, Jakarta: Penerbit

Quantum Teaching, Cet. I, 2005.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.

XV, 2010.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I, 1988.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan

Dosen, Bandung: Penerbit Fokus Media.

Uno Hamzah B., Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. II,

2007.

Yamin, Martinis Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Jakarta: Gaung

Persada, Press, Cet. II, 2007.

Page 84: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

ANGKET UJI COBA

Perihal : Permohonan pengisian angket

Lampiran : Satu Berkas

Judul : “Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi di

SMA Islamiyah Sawangan Depok”

Kepada

Siswa- siswi kelas XI yang terhormat

Dalam rangka penyelesaian karya ilmiah/ skripsi, saya sangat

mengharapkan bantuan adik- adik untuk menjawab pernyataan dalam angket

secara objektif sesuai dengan kenyataan dilapangan.

Tujuan penyebaran angket ini adalah untuk mendapatkan informasi

tentang pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran geografi dan motivasi

belajar siswa dalam kelas di SMA Islamiyah Depok. Data yang adik- adik berikan

semata- mata digunakan hanya untuk penelitian dan tidak ada hubungannya

dengan nama baik atau hal- hal yang dapat merugikan berkenaan dengan tugas

adik- adik semua.

Setiap jawaban yang diberikan menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi

penelitian ini, atas bantuan dan partisipasinya, saya mengucapkan terima kasih

Berilah tanda (X) pada pertanyaan yang kalian anggap paling tepat!

Pengelolaan Pembelajaran

1. Guru geografi menyampaikan tujuan pembelajaran pada awal kegiatan belajar

mengajar

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

2. Guru geografi datang tepat pada waktunya

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Page 85: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

3. Guru geografi mempersiapkan alat atau media pembelajaran terlebih dahulu

sebelum melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

4. Guru geografi mengaitkan materi minggu lalu sebelum memulai pelajaran

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

5. Guru geografi memberikan tes awal sebelum mulai materi pembelajaran

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

6. Guru geografi memberikan tes akhir setiap selesai pembelajaran

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

7. Guru geografi menyampaikan materi tidak terpaku pada satu sumber belajar

saja

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

8. Guru geografi menerangkan pelajaran menghubungkan dengan kenyataan saat

ini

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

9. Ketika menerangkan pelajaran, guru geografi memberikan perhatian yang

sama kepada semua siswa di dalam kelas

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

10. Guru geografi memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan

memecahkan masalah sendiri berdasarkan minat dan bakat

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Page 86: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

11. Guru geografi mengajar dengan menggunakan metode bervariasi sesuai

dengan materi pelajaran

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

12. Guru geografi memberikan kesimpulan dari materi yang telah diajarkan

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

13. Guru geografi melakukan penilaian/evaluasi sebelum memulai pembahasan

baru

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

14. Guru geografi memberikan tugas dengan petunjuk- petunjuk yang jelas dan

tidak menyulitkan

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

15. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

16. Setelah siswa menyelesaikan soal, guru georafi langsung memeriksa lembar

jawaban siswa

a. Selalu c. sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

17. Guru geografi memberikan remedial bagi siswa yang nilainya kurang

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

18. Guru geografi memotivasi siwa untuk belajar

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Page 87: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

19. Sebelum kegiatan belajar- mengajar dimulai, guru geografi menata meja dan

kursi siswa.

a. Selalu c. Sering

b. Kadang-kadang d. Tidak pernah

20. Guru geografi dalam proses pembelajaran melakukan kegiatan pembelajaran

yang menuntut siswa belajar secara perorangan

a. Selalu c. sering

b. Kadang- kadang d. Tidak Pernah

21. Guru geografi menjelaskan manfaat mempelajari materi yang akan

disampaikan

a. Selalu c. Sering

b. Kadang-kadang d. Tidak pernah

22. Guru geografi memberikan penjelasan atau arahan kepada siswa yang kurang

memahami materi dengan baik

a. Selalu c. Sering

b. Kadang-kadang d. Tidak pernah

23. Guru geografi memberikan pengayaan bagi siswa yang nilainya diatas kriteria

a. Selalu c. Sering

b. Kadang-kadang d. Tidak pernah

24. Guru geografi memberikan tugas kepada siswa yang menuntut kreatifitas

siswa

a. Selalu c. Sering

b. Kadang-kadang d. Tidak pernah

25. Guru geografi memberikan penghargaan atau hadiah terhadap hasil kerja dan

prestasi siswanya

a. Selalu c. Sering

b. Kadang-kadang d. Tidak pernah

26. Guru geografi memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sesuai

dengan materi yang diajarkan

a. Selalu c. Sering

b. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Page 88: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

27. Guru geografi menggunakan dan memanfaatkan lingkungan (sekolah maupun

luar sekolah) sebagai sumber belajar.

a. Selalu c. Sering

b. Kadang-kadang d. Tidak pernah

28. Guru geografi memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan media

pembelajaran (peta dan globe) pada mata pelajaran geografi

a. Selalu c. sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

29. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa

a. Selalu c. sering

b. Kadang- kadang d. tidak pernah

30. Guru bertindak sebagai teman bagi siswa dalam menghadapi setiap

permasalahan

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Motivasi Belajar

1. Saya masuk kelas tepat waktu ketika ada pelajaran geografi

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

2. Saya membaca buku mata pelajaran geografi sebelum memulai pembelajaran

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

3. Saya senang dengan tugas- tugas yang diberikan oleh guru geografi dan

berusaha menyelesaikan dengan sebaik- baiknya

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

4. Saya membahas kembali di rumah pelajaran geografi yang diberikan di

sekolah

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Page 89: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

5. Saya memperhatikan dengan baik ketika guru geografi menerangkan materi

pelajaran

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

6. Saya bertanya kepada guru geografi ketika ada materi yang tidak dipahami

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

7. Saya mempunyai kemampuan yang tinggi untuk meraih prestasi pada mata

pelajaran geografi

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

8. Saya membaca buku geografi setiap ada waktu luang

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

9. Saya tidak mengabaikan pelajaran geografi di kelas sekalipun udaranya panas

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

10. Saya mencari tambahan pelajaran georafi melalui internet

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

11. Saya memperbaiki cara belajar tanpa menunggu arahan guru

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

12. Saya menyempatkan waktu membaca buku geografi di perpustakaan

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

13. Saya mentaati perintah guru untuk tekun belajar setiap hari

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Page 90: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

14. Saya tetap belajar di dalam kelas ketika guru geografi tidak datang, meskipun

teman- teman asyik atau menikmati kesibukannya

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

15. Saya mencatat informasi apapun yang ada kaitannya dengan pelajaran di

sekolah.

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

16. Saya belajar setiap hari atas kemauan saya sendiri

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

17. Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) dengan sebaik- baiknya

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

18. Meskipun tugas- tugas yang diberikan oleh guru sangat sulit, saya berusaha

untuk mengerjakannya

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

19. Saya menyukai pengarahan dari guru sekalipun mengharuskan saya belajar

keras

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

20. Saya belajar karena agar diperhatikan oleh orang tua

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

21. Saya akan memberi tahu guru kalau saya kesulitan dalam menyerap pelajaran

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

22. Saya belajar keras agar prestasi saya melebihi prestasi teman- teman kelas

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Page 91: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

23. Saya hanya membaca buku pelajaran ketika ada ulangan

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

24. Saya berharap mendapat pujian atas prestasi yang saya capai

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

25. Saya berusaha hadir ketika pelajaran geografi berlangsung

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

26. Saya bertanya kepada teman jika tertinggal pelajaran geografi

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

27. Saya senang belajar jika guru menggunakan variasi metode

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

28. Semangat saya bertambah jika guru geografi menggunakan alat peraga atau

sarana dan prasarana yang ada di sekolah dalam pembelajaran

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

29. Saya termotivasi untuk belajar, jika guru geografi memperhatikan dan

memberikan arahan ketika saya kurang memahami materi dengan baik.

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

30. Semangat saya bertambah jika guru memberikan hadiah atau penghargaan

pada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar dalam

pembelajaran

a. Selalu c. Sering

b. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Page 92: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Angket Penelitian

Perihal : Permohonan pengisian angket

Lampiran : Satu Berkas

Judul : “Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi di

SMA Islamiyah Sawangan Depok”

Kepada

Siswa- siswi kelas XI yang terhormat

Dalam rangka penyelesaian karya ilmiah/ skripsi, saya sangat

mengharapkan bantuan adik- adik untuk menjawab pernyataan dalam angket

secara objektif sesuai dengan kenyataan dilapangan.

Tujuan penyebaran angket ini adalah untuk mendapatkan informasi

tentang pengelolaan pembelajaran pada mata pelajaran geografi dan motivasi

belajar siswa dalam kelas di SMA Islamiyah Depok. Data yang adik- adik berikan

semata- mata digunakan hanya untuk penelitian dan tidak ada hubungannya

dengan nama baik atau hal- hal yang dapat merugikan berkenaan dengan tugas

adik- adik semua.

Setiap jawaban yang diberikan menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi

penelitian ini. Atas bantuan dan partisipasinya, saya mengucapkan terima kasih

Berilah tanda (X) pada pertanyaan yang kalian anggap paling tepat!

Pengelolaan Pembelajaran

31. Guru geografi menyampaikan tujuan pembelajaran pada awal kegiatan belajar

mengajar

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

32. Guru geografi mempersiapkan alat atau media pembelajaran terlebih dahulu

sebelum melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Page 93: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

33. Guru geografi datang tepat pada waktunya

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

34. Guru geografi menyampaikan materi tidak terpaku pada satu sumber belajar

saja

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

35. Guru geografi mengaitkan materi minggu lalu sebelum memulai pelajaran

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

36. Guru geografi memberikan tes awal sebelum mulai materi pembelajaran

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

37. Sebelum kegiatan belajar- mengajar dimulai, guru geografi menata meja dan

kursi siswa.

c. Selalu c. Sering

d. Kadang-kadang d. Tidak pernah

38. Guru geografi menerangkan pelajaran menghubungkan dengan kenyataan saat

ini

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

39. Ketika menerangkan pelajaran, guru geografi memberikan perhatian yang

sama kepada semua siswa di dalam kelas

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

40. Guru Geografi dalam proses pembelajaran melakukan kegiatan pembelajaran

yang menuntut siswa belajar secara perorangan

c. Selalu c. sering

d. Kadang- kadang d. Tidak Pernah

Page 94: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

41. Guru geografi memberikan penjelasan atau arahan kepada siswa yang kurang

memahami materi dengan baik

c. Selalu c. Sering

d. Kadang-kadang d. Tidak pernah

42. Guru geografi mengajar dengan menggunakan metode bervariasi sesuai

dengan materi pelajaran

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

43. Guru geografi menggunakan dan memanfaatkan lingkungan (sekolah maupun

luar sekolah) sebagai sumber belajar.

c. Selalu c. Sering

d. Kadang-kadang d. Tidak pernah

44. Guru geografi memberikan kesimpulan dari materi yang telah diajarkan

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

45. Guru geografi memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sesuai

dengan materi yang diajarkan

a. Selalu c. Sering

b. Kadang-kadang d. Tidak pernah

46. Guru geografi memberikan tes akhir setiap selesai pembelajaran

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

47. Guru geografi memberikan tugas dengan petunjuk- petunjuk yang jelas dan

tidak menyulitkan

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

48. Guru geografi memberikan penghargaan atau hadiah terhadap hasil kerja dan

prestasi siswanya

c. Selalu c. Sering

d. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Page 95: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

49. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa

c. Selalu c. sering

d. Kadang- kadang d. tidak pernah

50. Guru geografi melakukan penilaian/evaluasi sebelum memulai pembahasan

baru

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

51. Guru geografi memberikan remedial bagi siswa yang nilainya kurang

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

52. Guru geografi memberikan pengayaan bagi siswa yang nilainya di atas kriteria

c. Selalu c. Sering

d. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Motivasi Belajar

31. Saya masuk kelas tepat waktu ketika ada pelajaran Geografi

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

32. Saya membahas kembali di rumah pelajaran geografi yang diberikan di

sekolah

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

33. Saya tetap belajar di dalam kelas ketika guru geografi tidak datang, meskipun

teman- teman asyik atau menikmati kesibukannya

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

34. Saya memperhatikan dengan baik ketika guru geografi menerangkan materi

pelajaran

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Page 96: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

35. Saya tidak mengabaikan pelajaran geografi di kelas sekalipun udaranya panas

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

36. Saya berusaha hadir ketika pelajaran geografi berlangsung

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

37. Saya senang dengan tugas- tugas yang diberikan oleh guru geografi

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

38. Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) dengan sebaik- baiknya

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

39. Jika tugas- tugas yang diberikan oleh guru geografi sangat sulit, saya berusaha

untuk mengerjakannya

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

40. Saya bertanya kepada guru geografi ketika ada materi yang tidak dipahami

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

41. Saya bertanya kepada teman jika tertinggal pelajaran geografi

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

42. Saya mencari tambahan pelajaran geografi melalui internet

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

43. Saya menyempatkan waktu membaca buku geografi di perpustakaan

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Page 97: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

44. Saya mencatat informasi apapun yang ada kaitannya dengan pelajaran

geografi di sekolah.

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

45. Saya hanya membaca buku pelajaran geografi ketika ada ulangan

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

46. Saya belajar keras agar prestasi saya melebihi prestasi teman- teman kelas

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

47. Saya termotivasi untuk belajar, jika guru geografi memperhatikan dan

memberikan arahan ketika saya kurang memahami materi dengan baik.

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

48. Saya berharap mendapat pujian atas prestasi yang saya capai

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

49. Saya senang belajar geografi jika guru geografi menggunakan variasi metode

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

50. Semangat saya bertambah jika guru geografi menggunakan alat peraga atau

sarana dan prasarana yang ada di sekolah dalam pembelajaran

c. Selalu c. Sering

d. Kadang- kadang d. Tidak pernah

Page 98: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Berita Wawancara

Hari/ tanggal : Senin, 31 Januari 2011

Wawancara dengan : Kepala Sekolah SMA Islamiyah, Bapak Hilman Zulka‟id,

S.Ag

1. Bagaimana sejarah berdirinya SMA Islamiyah dan apa visi dan misi

sekolah ini?

Jawab:

SMA Islamiyah yang berstatuskan swasta didirikan pada tahun 1992, dengan

nomor statistik 304020517054 dan berdiri diatas tanah seluas 1300 m2 dibawah

naungan yayasan Darul Irfan Sawangan yang berdiri pada tahun 1967 oleh KH.

Ma‟mun.

Visi SMA Islamiyah Sawangan Depok:

“Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dalam pelayanan dan

demokratis”

Misi Sekolah

1) Sebagai fasilitator pendidikan bagi masyarakat di lingkungan

Sawangan dan sekitarnya

2) Merealisasikan tercapainya prestasi dan mutu pendidikan

3) Meningkatkan mutu pelayanan

4) Mengembangkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan

2. Menurut Bapak bagaimana pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru geografi?

Jawab:

Page 99: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Pengelolaan yang dilakukan oleh guru geografi cukup baik, hal itu dapat terlihat

dalam pembelajaran guru sering memakai metode atau media yang bervariasi

ketika menyampaikan materi.

3. Sarana dan prasarana apa saja yang menjadi penunjang dalam

pembelajaran geografi dan bagaimana fasilitas yang ada untuk saat ini?

Jawab:

Kami menyediakan globe, peta, buku paket geografi, dan LCD. Fasilitas tersebut

masih dapat digunakan dan dapat mencukupi dalam kegiatan belajar mengajar.

Akan tetapi untuk LCD kami hanya mempunyai 1 sehingga masih belum

memadai dikarenakan dana yang tidak mencukupi.

4. Bagaimana persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru geografi?

Jawab:

Dalam persiapan pembelajaran, guru membuat silabus dan RRP yang dilaporkan

setiap awal semester dan RRP tersebut sudah mencakup dua semester.

5. Menurut Bapak bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

geografi di sekolah ini?

Jawab:

Cukup termotivasi, hal itu dapat terlihat dengan prestasi belajar anak didik yang

cukup memuaskan dalam mata pelajaran geografi tersebut.

Berita Wawancara

Hari/ tanggal : Senin, 31 Januari 2011

Wawancara dengan : Guru Mata Pelajaran Geografi, Ibu Briliantina Indrati,

S.Sos., M.Pd.

1. Bagaimana persiapan pembelajaran yang Ibu lakukan dalam

pembelajaran geografi?

Jawab:

Page 100: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Saya membuat silabus dan RPP yang diserahkan setiap awal semester

dan sudah mencakup dua semester, kemudian dibukukukan oleh guru

dan pihak sekolah, untuk digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan

pembelajaran.

2. Apa yang Ibu lakukan sebelum memulai proses pembelajaran?

Jawab:

Sebelum memulai pembelajaran saya membahas tugas yang diberikan

sebelumnya dan melakukan pretest secara lisan terlebih dahulu kepada

siswa.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran, bagaimana cara Ibu menyajikan

materi pelajaran?

Jawab:

Dalam penyampaian materi/ menyajikan materi, biasanya saya

memberikan motivasi belajar untuk siswa,

4. Metode apa saja yang biasanya ibu gunakan dalam pembelajaran

geografi?

Jawab:

Banyak metode yang saya gunakan pada mata pelajaran geografi,

karena menurut saya tidak cukup dengan satu metode saja. Metode

yang saya gunakan diantaranya yaitu: metode ceramah, tanya jawab

dan persentasi gambar.

5. Media apa yang Ibu gunakan dalam pembelajaran Geografi?

Jawab:

Media yang saya gunakan pada mata pelajaran geografi adalah dengan

menggunakan globe dan peta.

6. Apa yang ibu lakukan setiap menutup pembelajaran?

Jawab:

Dalam menutup pembelajaran saya selalu memberikan kesimpulan

terhadap materi yang telah dibahas, mengadakan tanya jawab dan

memberikan tugas.

Page 101: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

7. Bagaimana sistem penilaian yang Ibu lakukan?

Jawab:

Saya melakukan penilaian atau mengadakan evaluasi pada setiap

selesai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, memberikan

soal- soal latihan dan mengevaluasi ketika akan memulai materi baru,

apabila ada siswa yang nilainya masih kurang maka saya mengadakan

remedial dan memberikan pengayaan pada siswa yang nilainya diatas

rata- rata.

8. Bagaimana motivasi siswa ketika Ibu menjelaskan pelajaran geografi

di kelas?

Jawab:

Motivasi setiap siswa yang saya lihat berbeda- beda, banyak siswa

yang memperhatikan dengan seksama ketika saya menjelaskan materi

tetapi terkadang ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan seperti

yang sedang mengobrol dengan teman sebangkunya atau sibuk dengan

kegiatannya sendiri.

9. Faktor apa yang menjadi penghambat Ibu dalam mengajar geografi?

Jawab:

Banyak kendala atau kesulitan yang saya hadapi dalam mengajar

geografi, seperti keterbatasan sarana dan motivasi atau minat belajar

yang terlihat pada diri siswa terhadap pelajaran geografi sangat kurang.

10. Usaha apa yang Ibu lakukan dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran geografi?

Jawab:

Dalam meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran geografi

saya berusaha keras bagaimana anak didik saya dapat memahami betul

betapa pentingnya mempelajari ilmu geografi, selain itu saya juga

memberikan reward berupa penambahan nilai agar siswa dapat

termotivasi dalam belajar.

Page 102: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 103: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 104: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 105: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 106: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 107: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 108: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 109: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 110: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 111: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 112: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 113: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 114: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 115: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Lampiran 9

Proses Perhitungan untuk Menggambar Grafik Histogram

Variabel X ( Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran)

No. Tahapan untuk Menggambar Grafik Histogram

1. Menentukan Rentang

Data terbesar − Data terkecil

= 75- 42

= 33

2. Menentukan Banyak Kelas

= 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 . log 30

= 1 + 3,3 . 1,477

= 5,8741 6 (dibulatkan)

3. Menentukan Panjang Kelas Interval

Rentang

Banyak Kelas

33

6

5,5 6 (dibulatkan)

4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

=

=

=

Page 116: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

No

Kelas Batas

Nyata

Batas

Nyata Frekuensi

Interval bawah Atas Absolut Relatif

(%) Kumulatif

Kumulatif

(%)

1 42 - 47 41,5 47,5 2 6,67 2 6,67

2 48 - 53 47,5 53,5 2 6,67 4 13,33

3 54 - 59 53,5 59,5 5 16,67 9 30

4 60 - 65 59,5 65,5 8 26,67 17 56,67

5 66 - 71 65,5 71,5 8 26,67 25 83,3

6 72 - 77 71,5 77,5 5 16,67 30 100

Jumlah 30 100 30

Page 117: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Lampiran 10

Proses Perhitungan untuk Menggambar Grafik Histogram

Variabel Y ( Motivasi Belajar)

No. Tahapan untuk Menggambar Grafik Histogram

1. Menentukan Rentang

Data terbesar − Data terkecil

= 72- 40

= 32

2. Menentukan Banyak Kelas

= 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 . log 30

= 1 + 3,3 . 1,477

= 5,8741 6 (dibulatkan)

3. Menentukan Panjang Kelas Interval

Rentang

Banyak Kelas

32

6

5,3 6 (dibulatkan)

4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

=

=

=

Page 118: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

No

Kelas Batas

Nyata

Batas

Nyata Frekuensi

Interval Bawah Atas Absolut Relatif

(%) kumulatif kumulatif (%)

1 40 - 45 39,5 45,5 3 10 3 10

2 46 - 51 45,5 51,5 0 0 3 30

3 52 - 57 51,5 57,5 5 16,67 8 26,67

4 58 - 63 57,5 63,5 7 23,33 15 50

5 64 - 69 63,5 69,5 6 20 21 70

6 70 - 75 69,5 75,5 9 63,33 30 100

Jumlah 30 100

Page 119: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Lampiran 11

Langkah-langkah Perhitungan Uji Normalitas dengan Uji Liliefors

1. Kolom (Y – Ŷ)

Data diurutkan dari nilai yang terkecil sampai terbesar

2. Kolom Zi

Zi =

3. Kolom Zt

Dilihat dari Zi kemudian dikonsultasikan pada tabel daftar Liliefors.

Contoh : Z1 = -0,31 maka lihat pada baris 0,3 lalu kolom 1, maka didapat

Zt = 0,1217

4. Kolom F(Zi)

Jika (Zi) negatif maka 0,5 – Zt

Jika (Zi) positif maka 0,5 + Zt

5. Kolom S(zi)

Nomor responden

S(zi) =

Jumlah responden

1

Contoh : S(z1) = = 0,0333

30

6. Kolom (Fzi – Szi)

Merupakan harga mutlak dari selisih F(Zi) dengan S(Zi)

(Y-Ŷ) (Y-Ŷ)

S

Page 120: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 121: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 122: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 123: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Mata Pelajaran : GEOGRAFI. Kelas : XI ( Sebelas ) IPS 1

Nilai Hasil belajar

No Nama Peserta KKM Pengetahuan Praktik Sikap

Angka Huruf Angka Huruf Predikat

01 Aan Andiani Putri

60

63 B

02 Ade Mulya Rahmat 61 B

03 Ade Solahudin 73 B

04 Afrida Hidayat 73 B

05 Agita Putri Rahmadila 73 B

06 Arif Rahman H. 56 C

07 Arsri Maulina 70 B

08 Diki Damala 70 B

09 Dita Juliani 68 B

10 Ega Wahyuni 64 B

11 Egi Hermawan 74 B

12 Herni Yohana 70 B

13 Hudayatullol 74 B

Page 124: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

14 Ibnu Arifiyandi 64 B

15 Ilham Akbar Fitrian 64 B

16 Imam Baihaqi Kholik 56 C

17 Khoirunnisa 72 B

18 Litpiko Aditriyadi 70 B

19 Nita Tri Utami K. 70 B

20 Pitriyah 70 B

21 Puput Amelia 70 B

22 Rahman Maulana 65 B

23 Rian Ardiansyah 65 B

24 Rizki Fadillah 62 B

25 Robito Alam 68 B

26 Royadi 56 B

27 Saepul Anwar 70 B

28 Siti Humairoh 68 B

29 Yuni Sri Nuraeni 66 B

30 Zeki Ramdhan 72 B

Sawangan, … Desember 2010

Guru Mata Pelajaran,

…………………………………..

Tanda tangan dan nama jelas

Page 125: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMA ISLAMIYAH

MATA PELAJARAN : Geografi

KELAS : XI

SEMESTER : 1 ( satu )

TAHUN PELAJARAN : 2010 / 2011

ALOKASI WAKTU : 3 x pertemuan

I. STANDAR KOMPETENSI

Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer

II. KOMPETENSI DASAR

Menjelaskan Pengertian biosfer

III. MATERI PEMBELAJARAN

1.Biosfer dan Aspek Sebaran Flora dan Fauna

IV. INDIKATOR

1. Mendeskripsikan pengertian Biosfer

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

persebaran Flora dan fauna

3. Mengidentifikasi persebaran Flora dan Fauna di permukaan

bumi.

4. Menganalisis persebaran flora dan fauna di Indonesia

5. Menjelaskan hubungan persebaran flora dab fauna dengan

kondisi fisik di Indonesia

6. Mengidentifikasi kepunahan dan pelestarian flora dan fauna

Page 126: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

V. METODE PEMBELAJARAN

Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab

VI. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan I

1. Guru menjelaskan pengertian biosfer

2. Siswa menjelaskan kembali pengertian dari biosfer berdasarkan

penjelasan guru dan dari sumber bahan ajar.

3. Guru menjelaskan faktor-faktor persebaran abiotik dan biotik

bagi flora dan fauna.

4. Siswa memahami faktor-faktor persebaran abiotik dan biotik

dengan menyebutkan faktor-faktor tersebut.

5. Guru menjelaskan persebaran flora di permukaan bumi

berdasarkan perbedaan iklim dan letak geografis.

6. Siswa mampu memberikan contoh-contoh persebaran flora

berdasarka iklim dan letak geografis di permukaan bumi.

Pertemuan ke II

1. Guru menjelaskan persebaran fauna di permukaan bumi berdasarkan

pembagian wilayah persebaran.

2. Siswa mengetahui persebaran fauna dengan memberikan contoh fauna di

wilayah Ethiopian, paleartik, Oriental, Neotropikal, neartik, dan

Australian dengan bantuan buku sumber dan peta.

3. Guru menjelaskan Persebaran flora di Indonesia berdasarkan faktor

geologi, iklim, dan topografi.

4. Siswa memahami hubungan persebaran flora dengan kondisi fisik di

Indonesia

5. Guru menjelaskan Persebaran fauna di Indonesia berdasarkan

pembagian wilayah fauna Asiatis, peralihan, dan Australis.

6. Siswa memahami hubungan persebaran fauna dengan kondisi fisik di

Indonesia

Page 127: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Pertemuan ke III

1. Guru menjelaskan hambatan persebaran flora dan fauna berdasarkan

faktor-faktor Iklim, edafik, geografis, dan biologis.

2. Siswa memahami hambatan-hambatan persebaran flora dan fauna

dengan membedakan unsur-unsur faktor penghambat dengan bantuan

buku sumber dan peta.

3. Guru Menjelaskan usaha-usaha pelestarian flora dan fauna.

4. Siswa memberika contoh upaya-upaya pelestarian flora dan fauna

dengan bantuan media massa, internet dan buku sumber.

5.

VII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN :

- Alat Tabel, Peta

- Sumber Buku geografi yang relevan, jurnal internet dan

artikel media cetak

VII. PENILAIAN

1. Mengapa makhluk hidup sangat tergantung dengan lingkungan

sekitarnya?

2. Jelaskan pengaruh iklim dan edafik terhadap persebaran flora

dan fauna!

3. Sebutkan kharakteristik hewan di indonesia bagian timur!

4. Jelaskan akibat atau dampak dari penebangan hutan secara liar!

5. Bagaimana langkah-langkah melestarikan hutan!

Depok, Agustus 2010

Page 128: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMA ISLAMIYAH

MATA PELAJARAN : Geografi

KELAS : XI

SEMESTER : 1 ( satu )

TAHUN PELAJARAN : 2010 / 2011

ALOKASI WAKTU : 3 x pertemuan

I. STANDAR KOMPETENSI

Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer

II. KOMPETENSI DASAR

Menjelaskan aspek kependudukan

III. MATERI PEMBELAJARAN

1. Natalis

2. Mortalitas

3. Migrasi

IV. INDIKATOR

1. Menghitung tingkat kelahiran penduduk

2. Menghitung tingkat kematian penduduk

3. Menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah

4. Menghitung proyeksi penduduk suatu wilayah

Page 129: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

V. METODE PEMBELAJARAN

Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab

VI. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-1

1. Guru menjelaskan teknik menghitung tingkat kelahiran

2. Dengan bantuan tabel dan data siswa dapat menghitung CBR,

ASBR, dan GFR

3. Guru menjelaskan teknik menghitung tingkat kematian

4. Dengan bantuan tabel dan data siswa dapat menghitung CDR,

ASDR, dan IMR

5. Dengan membaca berbagai referensi siswa dapat menjelaskan factor

yang menyebabkan tingkat kelahiran dan kematian di Indonesia

masih tinggi

6. Melalui berbagai referensi siswa dapat menjelaskan pengertian pro

natalitas, anti natalitas, pro mortalitas, anti mortalitas, moral restrain,

transisi demografi

Pertemuan ke-2

1. Guru menjelaskan beberapa teknik menghitung pertumbuhan

penduduk

2. Melalui berbagai referensi dan keterangan guru siswa dapat

menghitung pertumbuhan penduduk alami, social, aritmatik

3. Siswa menganalisis fenomena dinamika penduduk positif dan

negatif

Page 130: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

4. Dengan bantuan data siswa dapat menentukan proyeksi penduduk

secara geometric dan eksponensial

5. Siswa menjelaskan klasifikasi pertumbuhan penduduk suatu wilayah

6. Dengan berbagai referensi siswa dapat menjelaskan upaya mengatasi

pertumbuhan penduduk yang cepat

Pertemuan ke-3

1. Guru menjelaskan klasifikasi migrasi

2. Melalui berbagai referensi, siswa mampu menulis laporan tentang

pengertian transmigrasi, macam, tujuan, dan hambatan, serta upaya

menggalakkan transmigrasi

3. Melalui berbagai referensi siswa dapat menulis laporan tentang

pengertian urbanisasi, factor pendorong, factor penarik, dampak dan

upaya mengatasinya

VII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN :

- Alat : Tabel, Peta

- Sumber : Buku geografi yang relevan, majalah, koran,

internet

VIII. PENILAIAN

Pertemuan ke-1

1. Jelaskan teknik menghitung tingkat kelahiran!

2. Tentukan CDR, jika jumlah kelahiran 50,.000 dan jumlah penduduk

200.000 jiwa!

3. Hitunglah ASFR, jika penduduk wanita usia 20-30 tahun 100.000

orang, jumlah kelahiran dari wanita tersebut 5000 jiwa!

Page 131: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

4. Hitunglah GFR, jika penduduk Indonesia tahun 1964 sebesar

97,634.000 orang sedang jumlah penduduk wanita gologan umur 15-

44/49 tahun itu sebesar 30.531.000 jiwa dengan kelahiran 2.982.000

jiwa!

5. Hitunglah CDR, jika jumlah penduduk Indonesia tahun 1980 adalah

147,5 juta sedang kematian dalam satu tahun 1.800.000!

6. Hitunglah ASDR jika jumlah penduduk usia 64-75 tahun pada

pertengahan tahun 1982 sebanyak 20.000 orang, jumlah kematian

sebanyak 900 orang per tahun!

7. Hitunglah IMR jika jumlah bayi lahir hidup pertahun 8.000 jiwa dan

jumlah yang meninggal 400 orang per tahun!

8. Jelaskan factor yag mempengaruhi tingkat kelahiran dan kematian di

Indonesia yang masih tinggi!

9. Jelaskan upaya mengatasi pertumbuhan penduduk yang masih cepat!

Pertemuan ke-2

1. Hitung prosentase pertumbuhan penduduk alami jika jumalh

kelahiran 25 per 1000 penduduk dan jumlah kematian 5 orang per

1000 penduduk

2. Berapa prosentase pertumbuhan social jika jumlah kelahiran 25,

jumlah kematian 5, imigran 25, orang yang ber imigrasi 10 orang

dari 1000 penduduk?

3. Hitunglah jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 secara aritmatik

jika tahun 1990 berjumlah 179,3 juta dengan r 1,97%

4. Berapa jumlah penduduk Indonesia tahun 2006, jika tahun 2000

jumlah penduduk Indonesia 206,2 juta dengan r 1,97%?

5. Apa yang dimaksud dinamika penduduk positif dan negatif?

Page 132: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

6. Jelaskan klasifikasi migrasi!

Pertemuan ke-3

1. Jelaskan klasifikasi migrasi!

2. Buatlah laporan atau makalah tentang pengertian transmigrasi,

macam, tujuan dan hambatan, serta upaya menggalakkan

transmigrasi

3. Buatlah laporan atau makalah tentang pengertian urbanisasi, factor

pendorong, factor penarik, dampak dan upaya mengatasinya

Depok, Agustus 2010

Page 133: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Nama Sekolah : SMA ISLAMIYAH

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas / Jurusan : XI / IPS

Semester : 1 ( satu )

Alokasi Waktu : 54 x 40 menit

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antrosfer

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber /

Bahan / Alat

1.1 Menjelaskan

pengertian

fenomena

biosfer

Pengertian fenomena biosfer

Factor-faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan flora dan fauna

Secara individu menganalisis kembali pengertian fenomena biosfer dari berbagai referensi

Secara kelompok, diskusi tentang factor-faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan flora dan fauna

Mendeskripsikan pengertian fenomana geosfer

Mengidentifikasi factor-faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan flora dan fauna

Jenis tagihan :

Tugas individu

Tugas kelompok

Test tertulis

Bentuk tagihan :

Laporan kerja

kelompok

Laporan kerja

individu

2 x 40

Sumber :

Polunin, Nicholas

(1990) Pengantar

Geografi Tumbuhan

Yogyakarta : Gajah

Mada Universuty

Press

Bahan/Alat :

Gambar-gambar

tentang biosfer

(kliping)

CD Pembelajaran

Page 134: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

(interaktif) biosfer

1.2 Menganalisis

sebaran

hewan dan

tumbuhan

Persebaran hewan dan tumbuhan dunia

Persebaran hewan dan tumbuhan di Indonesia

Hubungan sebaran hewan dan tumbuhan dengan kondisi fisik lingkungannya.

Menganalisis persebaran hewan dan tumbuhan dunia pada peta

Menganalisis persebaran hewan dan tumbuhan di Indonesia

Secara kelompok, mendeskripsikan hubungan sebaran hewan dan tumbuhan dengan kondisi fisik lingkungannya

Mengidentifikasi sebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi

Menganalisis persebaran hewan dan tumbuhan di Indonesia

Menyimpulkan hubungan sebaran hewan dan tumbuhan

Jenis tagihan :

Tugas individu

Tugas kelompok

Test tertulis

Bentuk tagihan :

Laporan kerja

kelompok

Laporan kerja

individu

12 x 40

Sumber :

Polunin, Nicholas

(1990) Pengantar

Geografi Tumbuhan

Yogyakarta : Gajah

Mada Universuty

Press

Bahan/Alat :

Gambar-gambar

tentang biosfer

(kliping)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber /

Bahan / Alat

Dampak kerusakan hewan dan tumbuhan terhadap kehidupan

Secara kelompok, mengidentifikasi dampak kerusakan hewan dan tumbuhan terhadap kehidupan dari berbagai literatur

kondisi fisik dengan

lingkungannya

Membuat laporan tentang dampak kerusakan hewan dan tumbuhan terhadap

CD Pembelajaran

(interaktif) biosfer

Page 135: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

keberadaan kehidupan

1.3 Menjelaskan

pengertian

fenomena

antroposfer

Antroposfer

1). Kualitas

penduduk

- sensus penduduk - jenis-jenis sensus - komposisi

penduduk menurut umur

- komposisi penduduk menurut jenis kelamin

- sex ratio - dependency ratio

2). Kualitas penduduk

- tingkat pendidikan

- tingkat kesehatan

Secara individu, menjelaskan perbedaan sensus dan registrasi penduduk dari berbagai referensi

Secara individu, mengidentifikasi jenis-jenis sensus dari berbagai sumber relajar

Secara kelompok, menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin dari data yang tersaji di LKS

Secara kelompok menghitung sex ratio dan dependency ratio

Secara individu mengidentifikasi tinggi rendahnya kualitas pensusuk berdasarkan tingkat pendidikan dan kesehatan dari hasil pencatatan data di lapangan

Menjelaskan perbedaan sensus penduduk dan registrasi penduduk

Mengidentifikasi jenis-jenis sensus

Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin

Menghitung sex ratio dan dependency ratio

Mengidentifikasi tinggi rendahnya kualitas penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dan kesehatan

Jenis tagihan :

Tugas individu

Tugas kelompok

Test tertulis

Bentuk tagihan :

Laporan individu

Laporan

kelompok

1.4 Menganalisis

aspek

kependudu

kan

Aspek kependudukan

Natalitas

Moralitas

Migrasi

Menghitung tingkat kelahiran penduduk dari data hasil pencatatan di lapangan

Menghitung tingkat kematian penduduk dari data hasil pencatatan dilapangan

Menghitung tingkat kelahiran penduduk

Menghitung tingkat kematian penduduk

Jenis tagihan :

Tugas individu

Tugas kelompok

Test tertulis

8 x 40

Sumber :

Daldjoni (1997)

Masalah

Kependudukan

dalam Fakta dan

Angka Bandung

Page 136: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber /

Bahan / Alat

Menghitung pertumbuhan penduduk satu wilayah yang datanya tersaji di LKS

Menghitung proyeksi penduduk satu wilayah yang datanya tersaji dalam LKS

Menghitung proyeksi penduduk suatu wilayah yang datanya tersaji dalam LKS

Secara berkelompok membuat peta penyebaran penduduk, tabel penduduk dan grafik penduduk yang tersaji dalam LKS

Secara kelompok mengidentifikasi factor pendorong dan penarik terjadinya urbanisasi (Misal : masyarakat Wonogiri)

Secara kelompok, mengumpulkan data kependudukan dari 4 RT dari kelurahan masing-masing siswa

Secara kelompok mengolah data kependudukan dari hasil pengamatan di 4 RT ke dalam tampilan peta, tabel, dan grafik

Menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah

Menghitung proyeksi penduduk suatu wilayah

Menyajikan informasi kependudukan melalui peta tabel da grafik/diagram

Mengidentifikasi factor-faktor pendorong dan penarik terjadinya urbanisasi

Menyajikan informasi kependudukan melalui peta, tabel dan grafik

Bentuk

instrumen:

Uraian

berstruktural

Laporan individu

Laporan

kelompok

tentang data

kependudukan

Alumni

Katili JA (1983)

Sumber daya alam

untuk

pembangunan

nasional. Jakarta :

Ghalia Indonesia

Page 137: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 138: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 139: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 140: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket
Page 141: SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4250/1/SITI... · MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA . ... Tabel 10 : Skor Angket