Skripsi Editan Bab 2...
-
Upload
iqbal-gubey -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of Skripsi Editan Bab 2...
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
1/24
BAB II
LANDASAN TEORETIS
2.1 Pengertian Cerita Anak
Sastra anak dinilai dapat membentuk karakter dengan efektif karena nilai-nilai
dan moral yang terdapat dalam karya sastra tidak disampaikan secara langsung,
melainkan melalui cerita dan metafora-metafora sehingga proses pendidikan
berlangsung menyenangkan dan tidak menggurui. Menurut Sarumpaet (2010:2
secara teoretis sastra anak adalah sastra yang dibaca anak-anak, dengan bimbingan
dan pengarahan orang de!asa dan dibuat oleh orang de!asa. Sastra anak senga"a
dirancang berdasarkan umur tertentu dan konsep yang sesuai dengan kebutuhan
pembacanya yaitu anak.
Sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-
anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusiaantara #-1$ tahun. Seperti pada "enis karya sastra umumnya, sastra anak "uga berfungsi sebagai media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta
menuntun kecerdasan emosi anak. %endidikan dalam sastra anak memuat amanat
tentang moral, pembentukan kepribadian anak, mengembangkan ima"inasi dankreati&itas, serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi anak. 'ungsi
hiburan dalam sastra anak dapat membuat anak merasa bahagia atau senang
membaca, senang, dan gembira mendengarkan cerita ketika dibacakan atau
dideklamasikan, dan mendapatkan kenikmatan atau kepuasan batin sehinggamenuntun kecerdasan emosinya (okhmansyah, blog.unnes.ac.id.
Sastra anak dapat berkisah tentang apa sa"a, bahkan yang menurut ukuran
de!asa tidak masuk akal. Misalnya, kisah binatang yang dapat berbicara, bertingkah
laku, berpikir dan berperasaan layaknya manusia. )ma"inasi dan emosi anak dapat
menerima cerita semacam itu secara !a"ar dan memang begitulah seharusnya
9
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
2/24
10
menurut "angkauan pemahaman anak. )si cerita anak tidak harus yang baik-baik sa"a,
seperti kisah anak ra"in, suka membantu ibu, dan lain-lain. *amun, anak-anak "uga
dapat menerima cerita yang +tidak baik seperti anak malas, anak pembohong, kucing
pemalas, atau binatang yang suka makan sebangsanya. erita yang demikian pun
bukannya tanpa moral dan anakpun akan mengidentifikasi diri secara sebaliknya.
erita anak dapat berkisah tentang apa sa"a yang menyangkut masalah
kehidupan ini sehingga mampu memberikan informasi dan pemahaman yang lebih
baik tentang kehidupan itu sendiri. ahkan cerita anak tidak harus selalu berakhir
menyenangkan, tetapi dapat "uga yang sebaliknya (*urgiyantoro, 200/:.
Sesuai dengan sasaran pembacanya, sastra anak dituntut untuk dikemas dalam
bentuk yang berbeda dari sastra orang de!asa hingga dapat diterima anak dan
dipahami mereka dengan baik. Sastra anak merupakan pembayangan atau pelukisan
kehidupan anak yang ima"inatif ke dalam bentuk struktur bahasa anak. Sastra anak
merupakan sastra yang ditu"ukan untuk anak, bukan sastra tentang anak. Sastra
tentang anak bisa sa"a isinya tidak sesuai untuk anak-anak, tetapi sastra untuk anak
sudah tentu senga"a dan disesuaikan untuk anak-anak selaku pembacanya (%uryanto,
200:2
itin"au dari sasaran pembacanya, sastra anak dapat dibedakan antara sastra
anak untuk sasaran pembaca kelas a!al, menengah, dan kelas akhir atau kelas tinggi.Sastra anak secara umum meliputi (1 buku bergambar, (2 cerita rakyat, baik berupa
cerita binatang, dongeng, legenda, maupun mite, ($ fiksi se"arah, (3 fiksi realistik,
(/ fiksi ilmiah, (# cerita fantasi, dan ( biografi. Selain berupa cerita, sastra anak "uga berupa puisi yang lebih banyak menggambarkan keindahan paduan bunyi
kebahasaan, pilihan kata dan ungkapan, sementara isinya berupa ungkapan perasaan,
gagasan, penggambaran obyek ataupun peristi!a yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak (Saryono dalam %uryanto, 200:$.
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
3/24
11
erita anak-anak merupakan cerita sederhana yang kompleks. 4esederhanaan
itu ditandai oleh syarat !acananya yang baku dan berkualitas tinggi, namun tidak
ru!et sehingga komunikatif. i samping itu, pengalihan pola pikir orang de!asa
kepada dunia anak-anak dan keberadaan "i!a dan sifat anak-anak men"adi syarat
cerita anak-anak yang digemari. engan kata lain, cerita anak-anak harus berbicara
tentang kehidupan anak-anak dengan segala aspek yang berada dan memengaruhi
mereka (ampan, 200$:5-53.
erdasarkan pen"elasan dia atas, dapat ditarik kesimpulan bah!a cerita anak
adalah kisah nyata atau rekaan yang berbentuk prosa yang bertu"uan menghibur
pembacanya (anak. erita anak merupakan cerita yang ditu"ukan untuk anak. )si
kandungan cerita anak dibatasi oleh pengalaman dan pengetahuan anak, yaitu
pengalaman dan pengetahuan yang dapat di"angkau dan dipahami oleh anak,
pengalaman, dan pengetahuan anak yang sesuai dengan dunia anak sesuai dengan
emosi dan ke"i!aannya.
2.2 Genre Cerita Anak
6enre dapat dipahami sebagai suatu macam atau tipe kesusastraan yang
memiliki seperangkat karakteristik umum (7ukens dalam *urgiyantoro, 200/:1$.
Menurut (Mitchell dalam *urgiyantoro, 200/:1$ genre menun"ukkan pada
pengertian tipe atau ketegori pengelompokan karya sastra yang biasanya berdasarkan
atas stile, bentuk, atau isi. 8al itu memba!a konsekuensi pemahaman bah!a dalam
sebuah genre sastra terdapat se"umlah elemen yang memiliki kesamaan sifat, dan
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
4/24
12
elemen-elemen itu yang menun"ukkan perbedaan dengan elemen pada genre yang
lain. Misalnya, dalam genre yang disebut fiksi di dalamnya terdapat elemen struktural
seperti alur cerita, penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain, sedangkan dalam
genre puisi terdapat elemen struktural penting seperti rima, irama, diksi, ima"i, dan
lain-lain, yang pada prinsipnya elemen-elemen struktural di antara kedua genre itu
menun"ukkan perbedaan dan eksistensi masing-masing.
6enre cerita anak, "ika dilihat dari macam cerita fiksi anak, yakni dapat
dibedakan ke dalam beberapa kategori berdasarkan darimana dilihat. 9ika dilihat berdasarkan pan"ang pendeknya cerita yang dikisahkan, ia dapat dibedakan ke dalam
no&el dan cerita pendek. i pihak lain, "ika dilihat berdasarkan isi ceritanya, ia dapatdikelompokkan ke dalam fiksi realistis, fiksi fantasi, fiksi formula, fiksi historis, dan
fiksi biografis (*urgiyantoro, 200/:2#
*urgiyantoro (200/:$0 mengemukakan bah!a, pembagian genre sastra anak
berdasarkan analogi pembagian genre sastra de!asa dengan masih memanfaatkan
pembagian 7ukens. 6enre sastra anak cukup dibedakan ke dalam fiksi, non fiksi,
puisi, sastra tradisional, dan komik dengan masing-masing memiliki subgenre. asar
pembagiannya adalah bentuk pengungkapan dan isi yang diungkapkan namun "uga
mempertimbangkan sastra tradisional. Sebagaimana lukens dan argumentasi yang
sama, genre drama tidak dimasukkan dalam pembagian genre ini.
Sementara itu Sarumpaet (2010:1$-$# men"abarkan tentang ragam sastra
anak. 8al yang sangat menon"ol dan secara fisik telah memukau banyak pengamat
dan pecinta sastra anak adalah beragamnya "enis cerita yang disediakan bagi anak-anak. agam "enis cerita ini dapat dilihat dari buku bacaan sastra anak yang
diterbitkan. da bacaan khusus untuk anak usia dini dengan menyampaikan konsep
yang senga"a dirancang untuk mempertahankan dan mengakomodasi kebutuhan pembacanya. da buku untuk anak-anak yang baru bela"ar membaca dengan kosa
kata terpilih dan ter"aga. da pula buku yang dirancang untuk anak yang lebih besar
dengan masalah-masalah yang lebih keluar dari rumah dan keluarga. itemukan "uga
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
5/24
13
buku untuk anak gadis di samping secara khusus untuk anak laki-laki, bahkan bacaan
untuk anak rema"a.
engan keragaman kebutuhan anak serta kesertaan anak dalam kancah dunia
sastra secara umum, maka bacaan yang diberikan pada anak mencakup berbagai hal
genre. ilihat dari tema, sangat banyak ragam bacaan anak sebanyak ragam masalah
kehidupan itu sendiri. ilihat dari tu"uan penulisannya dengan label yang bermacam
seperti pendidikan, penga"aran, budi pekerti, lingkungan, kebudayaan, dan anak
mandiri. Semua itu secara mandiri maupun secara bersama akan ditemukan dalam
setiap bacaan sastra anak, dan bermacam ragam bacaan sastra anak yang berkaitan
dengan ciri dan keperluan anak yang khas, sehingga dalam penanganannya
diperlukan perhatian yang khas pula.
agam dari sastra anak pun sangat ber&ariasi, di antaranya buku bacaan
bergambar, fabel, cerita rakyat, sa"ak, fantasi, drama dan cerita nonfiksi. ;u"uan dan
tema berupa segala ragam masalah kehidupan, mengenai lingkungan, moral,
pendidikan, agama, dan berbagai cerita anak dalam bentuk dongeng, cerita
bergambar, dan cerita pendek telah banyak diterbitkan di )ndonesia baik dalam
ma"alah maupun buku.
2.3 Tokoh Penuli Cerita Anak
Sastra anak adalah karya sastra yang menempatkan sudut pandang anak
sebagai pusat penceritaan.
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
6/24
14
memiliki bekal pengetahuan perihal kekanakan. Misalnya, terhadap hal-hal yang
menyangkut tingkat perkembangan emosional, intelektual, bahasa, dan bagaimana
sifat tanggapan anak pada tahap tertentu terhadap bacaan sastra.
;okoh penulis cerita anak salah satunya adalah Soekanto S.. yang dapat
dikatakan salah satu pelopor sastra anak tanah air, yang punya andil dalam
menciptakan masa ke"ayaan cerita anak di era 150-an dan 150-an. %ria kelahiran
;egal, 9a!a ;engah, 1 esember 15$0, sudah menekuni karir kepengarangan se"ak
15/0-an, yang dia!alinya sebagai cerpenis. Saat itu karya-karyanya banyak
menghiasi ma"ala Mimbar Indonesia, Kisah, dan Siasat/Gelanggang (4urnia!an
dalam Sastra-)ndonesia.com.
Soekanto beralih ke penulisan cerita anak ketika men"adi redaktur ma"alah Si
Kuncung . Ma"alah ini memiliki sumbangan besar dalam perkembangan cerita anak-
anak, selain Bobo dan Kawanku. erkat ketekunannya dalam mengamati
perkembangan bacaan anak, ia kerap diundang ke luar negeri untuk mengikuti
seminar atau kongres mengenai bacaan anak. ahkan, pada 15#, ia mendapat
undangan e!an )nternasional di 9epang untuk menghadiri kongres )= ke-20
tepatnya di ;okyo. ua tahun kemudian ia mengikuti 4onggres )= ke-21 di
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
7/24
15
menerbitkan lebih dari #0 "udul no&el anak, yaitu se"ak Setya!an memulai karier
sebagai penulis pada 152. dapun masa paling produktifnya adalah selama 150-
1550, dan yang paling fenomenal, menurut Setya!an, no&el ber"udul Sersan Grung-
Grung : Penyamar Ulung (152, yang !aktu itu mencapai .000 eksemplar.
*o&el serial 4elompok 2>1 karya Setya!an terbit pada rentang !aktu 153-
15/ dengan "udul, antara lain 4elompok 2>1: Ancaman Surat Berantai (153,
4elompok 2>1: Sang Pengintai (15/, dan 4elompok 2>1: ahasia Pesan
Serigala (15/. Selain itu, Setya!an "uga menulis umah Kita !inggal Kenangan
(153, "orong-"orong Keraguan (150, dan ahasia !o#eng Berkumis (153.
Seperti bacaan anak pada umumnya, Setya!an mengusung topik-topik detektif,
petualangan, pembentukan geng, misteri, dan memecahkan rahasia.
%ada tahun 150-an cerita-cerita anak karya "oko 7elono. ;entang pencuri
lukisan ada di fiksi anak ahasia di Balik "ukisan. dapun mengenai mesin !aktu
dapat kita temukan di no&el !erlontar ke Masa "alu. =ang terakhir, soal pengamanan
presiden, terdapat di strid: Penculikan !amu $egara (15/. Selain "oko 7elono,
ada sederet nama pengarang yang meramaikan sastra anak pada era itu, termasuk
pengarang sangat produktif: rs!endo tmo!iloto. i masa ini rs!endo
melahirkan puluhan buku anak dalam serial Kiki dan Kom#lotannya, Imung , dan
Keluarga %emara. ahkan, serial ), Aku %inta Indonesia yang semula berupa
serial tele&isi di ;?) "uga dia terbitkan dalam bentuk buku.
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
8/24
16
erita Anak-anak Bintang Pari sebenarnya terbit pertama kali pada 15/1 oleh
alai %ustaka. 4etika itu ndi 8akim *asution, yang men"adi guru besar statistik dan
genetika kuantitatif di )nstitut %ertanian ogor, baru berusia 1 tahun. uku itu
menyabet 8adiah uku )ndonesia ) untuk kategori bacaan anak-anak usia 12-1/
tahun. uku setebal /5 halaman itu mengisahkan petualangan kelompok intang
%ari, yang berisi sembilan belas anggota kepaduan (kini namanya %ramuka, saat
berkemah di Megamendung, ogor.
4e"ayaan buku anak era 150-an diramaikan pula dengan men"amurnya taman
bacaan, baik di kota besar maupun kecil. @alau taman bacaan itu menyediakan
komik, cerita silat, dan no&el de!asa (kebanyakan no&el populer, taman bacaan itu
"uga menye!akan buku bacaan anak. %ada era inilah, tepatnya 15, berdiri
4elompok %encinta acaan nak (4% oleh doktor sastra anak, Murti unanta.
8ingga sekarang 4% terus aktif, antara lain menerbitkan se"umlah bacaan anak
seperti "egenda Pohon Beringin (2001 karya Murti unanta, yang mendapat hadiah
utama &ctogones '((' )or e)lets d*Imaginaire d*Ailleurs. Sebelumnya Murti
menulis karya d!i-bahasa Si Bungsu Katak (alai %ustaka, 155.
2.! Struktur Cerita Anak
*urgiyantoro (200/:221 menyebutkan bah!a sebuah karya sastra tersa"i di
hadapan pembaca sebenarnya adalah sebuah kesatuan dari berbagai elemen yang
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
9/24
17
membentuknya. Alemen-elemen itu dapat dibedakan ke dalam unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Bnsur intrinsik adalah unsur-unsur cerita fiksi yang secara langsung
berada di dalam, men"adi bagian, dan ikut membentuk eksistensi cerita yang
bersangkutan. Bnsur fiksi yang termasuk dalam kategori ini misalnya adalah tokoh
dan penokohan, alur, pengaluran, dan berbagai peristi!a yang membentuknya, latar,
sudut pandang, dan lain-lain. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di
luar teks fiksi yang bersangkuntan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap bangun
cerita yang dikisahkan, langsung atau tidak langsung. 8al-hal yang dapat
dikategorikan ke dalam bagian ini misalnya adalah "ati diri pengarang yang
mempunyai ideologi, pandangan hidup dan way o) li)e bangsanya, kondisi kehidupan
sosial budaya masyarakat yang di"adikan latar cerita, dan lain-lain.
4ompleksitas cerita anak ditandai oleh strukturnya yang tidak berbeda daristruktur fiksi untuk orang de!asa. engan demikian, maka organisasi cerita anak
harus ditopang se"umlah pilar yang men"adi landasan terbinanya sebuah bangun
cerita. Sebuah cerita akan men"adi menarik "ika semua elemen kisah di bina secaraseimbang di dalam struktur yang isi-mengisi sehingga tidak ada bagian yang terasa
kurang atau terasa berlebihan (ampan, 200$:5-53.
2.!.1 Te"a
Menurut ampan (200$:5-53 secara sederhana sebuah cerita sebenarnyadimulai dari tema. ancang bangun cerita yang dikehendaki pengarang harus
dilandasi amanat, yaitu pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembaca.
*amun, amanat ini harus di"alin secara menarik, sehingga anak-anak tidak merasamembaca !e"angan moral atau khotbah agama. %embaca dihadapkan pada bacaan
yang menarik dan menghibur, dan dari bacaan itu anak-anak (atau orang tua mereka
dapat membangun pengertian atau menarik kesimpulan tentang pesan apa yanghendak disampaikan pengarang. Bmumnya tema yang dinyatakan secara terbuka dan
gamblang tidak akan menarik minat pembaca.
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
10/24
18
alam arti yang paling sederhana, tema adalah makna cerita, gagasan sentral
atau dasar yang terdapat dalam cerita. ;ema merupakan implikasi yang penting bagi
suatu cerita secara keseluruhan, bukan sebagian dari suatu cerita yang dapat
dipisahkan. alam kaitannya dengan pengalaman pengarang, tema adalah sesuatu
yang diciptakan oleh pengarang sehubungan dengan pengalaman total yang
dinyatakan (Sayuti dalam 4urnia!an, 2005:/-#. Sementara itu, (8artoko >
rahmanto dalam 4urnia!an, 2005:/ menyatakan bah!a tema adalah dasar umum
yang menopang sebuah karya sastra yang terkandung di dalam teks sebagai struktur
semantis, dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan.
;ema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya sastra yang bersangkutan,
yang menentukan hadirnya peristi!a-peristi!a, konflik dan situasi tertentu.
2.!.2 Tokoh
%ilar pembangun kedua dalam sebuah cerita adalah tokoh. ;okoh adalah
pelaku yang dikisahkan per"alanan hidupnya dalam sebuah cerita le!at alur baik
sebagai pelaku maupun penderita berbagai peristi!a yang diceritakan (*urgiyantoro,
200/:222. ;okoh dalam cerita "umlah dan kedudukannya tidak sama. da cerita yang
menampilkan banyak tokoh, ada pula cerita yang menampilkan tentang seorang
tokoh. egitu "uga dengan kedudukannya, ada tokoh yang men"adi tokoh utama dan
ada pula yang men"adi tokoh tambahan.
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
11/24
19
Secara umum tokoh dapat dibagi dua, yaitu tokoh utama (protagonis dan
tokoh la!an (antagonis ampan (200$:5-53. ;okoh utama ini biasanya disertai
tokoh-tokoh sampingan yang umumnya ikit serta dan men"adi bagian kesatuan cerita.
Sebagai tokoh bulat, tokoh utama ini mendapatkan porsi paling istime!a "ika
dibandingkan dengan tokoh-tokoh sampingan. 4ondisi fisik maupun karakternya
digambarkan secara lengkap, sebagaimana manusia sehari-hari. isamping itu, sering
pula dihadirkan tokoh datar, yaitu tokoh yang ditampilakan secara satu sisi (baik atau
"ahat, sehingga dapat melahirkan tanggapan memu"a maupun membenci dari
pembaca. Sedangkan dalam kaitannya dengan penokohan harus memperlihatkan
perkembangan karakter tokoh. %eristi!a-peristi!a yang terbina dan dilema yang
muncul di dalam alur harus mampu memba!a perubahan dan perkembangan pada
tokoh, sehingga lahir identifikasi pembaca pada tokoh yang muncul sebagai hero atau
sebagai antagonis yang dibenci.
2.!.3 Latar
%ilar pembangun yang ketiga dalam sebuah cerita adalah latar ( setting . 7atar
( setting dapat dipahami sebagai landas tumpu berlangsungnya berbagai peristi!a
atau kisah yang diceritakan dalam cerita fiksi (*urgiyantoro, 200/:235. 4emudian,
(Su"diman dalam @ardiah, 200$:20 "uga mengatakan, ba!a pengertian latar adalah
segala keterangan, petun"uk, pengacuan yang berkaitan dengan !aktu, ruang, dan
suasana ter"adinya peristi!a dalam suatu karya sastra.
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
12/24
20
%eristi!a-peristi!a di dalam cerita dapat dibangun dengan menarik "ika
penempatan latar !aktu dan latar tempatnya dilakukan secara tepat, karena latar
berhubungan dengan tokoh, dan tokoh berkaitan erat dengan karakter ampan
(200$:5-53. angunan latar yang baik menun"ukkan bah!a cerita tertentu tidak
dapat dipindahkan ke ka!asan lain, karena latarnya tidak menun"ang tokoh dan
peristi!a-peristi!a khas yang hanya ter"adi di suatu latar tertentu sa"a. engan kata
lain latar menun"ukkan keunikan tersendiri dalam rangkaian kisah, sehingga
membangun tokoh-tokoh spesifik dengan sifat-sifat tertentu yang hanya ada pada
ka!asan tertentu itu. engan demikian, tampak latar memperkuat tokoh dan
menghidupkan peristi!a-peristi!a yang di bina di dalam alur, men"adi cerita spesifik
dan unik. akupan latar dalam sebuah cerita sangat luas. 4eluasan ini dapat
disimpulkan dalam tiga bagian yakni latar tempat, latar !aktu, dan latar sosial.
2.!.! Alur
%ilar pembangun yang ke-empat dalam sebuah cerita adalah alur. M. Saleh
(dalam @ardiah, 200$:1# menyebutkan bah!a alur merupakan bagian dari fakta
cerita yang berfungsi merangkaikan, mengembangkan, dan menghubungkan bagian-
bagian tertentu dalam cerita. lur ialah sambung-sinambung peristi!a berdasarkan
sebab akibat. lur tidak hanya mengemukakan apa yang ter"adi, tetapi lebih penting
ialah men"elaskan mengapa hal itu ter"adi. Selan"utnya *urgiyantoro (200/:2$
menyebutkan bah!a alur adalah cerita yang berisi uraian ke"adian, namun tiap
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
13/24
21
ke"adian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristi!a yang satu disebabkan
atau menyebabkan peristi!a yang lain. alam sebuah cerita mesti ada banyak
peristi!a yang dirangkai men"adi satu kasatuan yang padu. %eristi!a-peristi!a yang
dimunculkan itu sendiri tidak boleh ter"adi secara insidental yang tidak saling terkait,
melainkan mesti dalam kaitan sebab akibat.
Selan"utnya, ampan (200$:5-53 mengatakan bah!a sebuah cerita tidak
mungkin menarik tanpa peristi!a dan konflik. %eristi!a-peristi!a yang ter"adimenimbulkan konflik tertentu, seperti konflik pada diri sendiri ( #erson against sel) ,
dan konflik tokoh dengan orang lain ( #erson against society+. engan alur yang pas
karena peristi!a-peristi!a yang sinkronis dengan konflik umumnya meyakinkan pembaca anak-anak dan hal itulah yang memba!a mereka senang, takut, sedih,
marah, dan sebagainya. engan bantuan bahasa yang memikat, anak-anak akan
merasa senang untuk terus membaca.
2.!.# Ga$a %an Na%a
%ilar pembangun yang kelima dalam sebuah cerita adalah gaya ( style dan
nada. *urgiyantoro (200/:2$ mengatakan bah!a gaya dan nada merupakan dua hal
yang terkait erat. 9ika gaya berkaitan dengan pemilihan berbagai aspek kebahasaan
yang dipergunakan dalam sebuah teks kesustraan, nada adalah sesuatu yang
terbagkitkan oleh pemilihan berbagai bentuk komponen gaya tersebut. 9adi, nada
pada hakikatnya merupakan sesuatu yang terbentuk, terbangkitkan, atau sebagai
konsekuensi terhadap pemilihan gaya. i samping pilar-pilar lainnya, gaya
menentukan keberhasilan sebuah cerita (ampan, 200$:5-53. Secara tradisional
dikatakan bah!a keberhasilan sebuah cerita bukan pada apa yang dikatakan, tetapi
bagaimana mengatakannya. Senada dengan hal ini, Sarumpaet (200$:115
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
14/24
22
mengatakan bah!a bagaimana seorang penulis mengisahkan, itulah gaya. 8al ini
dapat dilihat sebagai tulisan itu sendiri atau isi keseluruhan bukunya. Selain itu gaya
haruslah cocok dengan isi, dalam arti keduanya harus saling mempengaruhi.
8akikat gaya itu sendiri dapat dipahami sebagai sebuah cara pengungkapan
dalam bahasa, cara bagaimana seseorang mengungkapkan sesuatu yang akan
diungkapkan (brams dalam *urgiyantoro, 200#:23. Sementara itu, hakikat nada
itu sendiri dapat dipahami sebagai sikap, pendirian, atau perasaan pengarang terhadap
permasalahan yang akan dikemukakan dan terhadap pembaca (7ukens dalam
*urgiyantoro, 200/:2. *ada mencerminkan sikap dan pendirian pengarang
terhadap hal-hal yang dikisahkan dalam sebuah cerita dan sekaligus "uga terhadap
pembaca untuk mengiringnya ke sikap dan pendirian yang kurang lebih sama. 7e!at
nada yang terbangkitkan dalam cerita itu pengarang ingin mempengaruhi pembaca
(anak untuk memberikan sikap sebagaimana yang diberikan secara implisit dalam
cerita.
2.!.& Su%ut Pan%ang
Selain pilar yang disebutkan di atas, sudut pandang pengarang harus mendapat
perhatian pula dalam cerita anak. Sudut pandang dapat dipahami sebagai cara suatu
cerita dikisahkan. brams (dalam *urgoyantoro, 200/:2#5 sudut pandang
merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana
menampilkan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristi!a yang membentuk cerita
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
15/24
23
dalam sebuah teks fiksi kepada pembaca. 9adi, susut pandang pada hakikatnya sebuah
cara, strategi, atau siasat yang secara senga"a dipilih pengarang untuk
mengungkapkan cerita dan gagasannya. %emilihan sudut pandang dalam sebuah
cerita fiksi dalam banyak hal akan mempengaruhi kebebasan, keta"aman, dan
keob"ektifan dalam bercerita.
Segala sesuatu yang dikemukakan dalam cerita, memang milik pengarang
sebagai !u"ud pandangan hidup dan tafsirannya terhadap kehidupan. *amun,
kesemuanya itu, dalam karya fiksi, disalurkan le!at sudut pandang tokoh, le!at
kacamata tokoh cerita (*urgiyantoro dalam 4urnia!an, 2005:
Secara konkret dan spesifik sudut pandang adalah +siapa yang melihat, siapa
yang berbicara, atau +dari kacamata siapa sesuatu itu dibicarakan. %ertanyaan
tentang +siapa itu mengusung "a!aban bah!a ia dapat berupa siapa sa"a: anak ataude!asa, anak atau orang tua, anak sekolah atau guru, perempuan atau laki-laki, teman
atau musuh, orang yang secara langsung mengalami atau tidak, dan lain-lain. )a
memang dapat tokoh siapa pun, dari status sosial apa pun, dari latar belakang apa danmana pun, dan dari usia mana pun yang kesemuanya tergantung apa maunya si
pengarang. *amun, pemilihan +siapa tersebut "uga memba!a konsekuensi logis,
yaitu masing-masing memiliki kelebihan dan sekaligus keterbatasan-keterbatasan(*urgiyantoro, 200/:2#5
Secara garis besar, sudut pandang dalam cerita dibedakan men"adi dua: sudut
pandang cara bercerita orang pertama ( )irst-#erson dengan penceritaanmenggunakan gaya +akuC dan sudut pandang cara bercerita orang ketiga ( third-
#erson dengan penceritaan menggunakan gaya +dia. engan berbagai &ariasinya,
maka muncul sudut pandang campuran, yaitu menggabungkan sudut pandang orang
pertama dan orang ketiga (4urnia!an, 2005:-5.
i sisi lain, Staton (dalam 4urnia!an, 2005:5 membagi sudut pandangdalam cerita men"adi empat tipe utama. Ampat sudut pandang itu meliputiC (1 aku
sebagai tokoh utama ( )irst-#erson-central+, yaitu tokoh utama mengisahkan cerita
dalam kata-katanya sendiriC (2 aku sebagai tokoh ba!ahan ( )irst-#erson-#eri#heral ,yaitu tokoh ba!ahan mengisahkan ceritanyaC ($ ia sebagai pencerita terbatas ( third- #erson-limited , yaitu pengarang mengacu semua tokoh dalam bentuk orang ketiga (ia
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
16/24
24
atau mereka, tetapi hanya menceritakan apa yang dapat dilihat, didengar, atau
dipikirkan oleh seorang tokohC (3 ia sebagai pencerita yang serba tahu ( third-#erson-
omniscient , yaitu pengarang mengacu pada setiap tokoh dalam bentuk orang ketiga(dia atau mereka, dan menceritakan apa yang didengar, dilihat, dan dipikirkan oleh
beberapa tokoh, seakan-akan menceritakan peristi!a tanpa kehadiran tokoh.
2.!.' (u%ul
8al lain yang "uga harus diperhatikan dan "uga men"adi pembangun dalam
cerita anak adalah "udul. %ada hakikatnya, "udul merupakan hal yang pertama dibaca
oleh pembaca cerita. 9udul merupakan elemen luar dari cerita.
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
17/24
25
apakah ada keterkaitan antara "udul dan unsur fiksi yang lain, dan "ika ada
bagaimanakah !u"ud keterkaitannya.
2.!.) *oral
Selan"utnya, persoalan moral dalam cerita anak "uga dirasa perlu dibicarakan.
4ehadiran moral dalam cerita fiksi anak dapat dipandang sebagai semacam saran
terhadap perilaku moral tertentu yang bersifat praktis, tetapi bukan resep atau
petun"uk bertingkah laku. )a dikatakan praktis lebih disebabkan a"aran moral itu
disampaikan le!at sikap dan perilaku konkret sebagaimana yang ditampilkan oleh
para tokoh cerita (*urgiyantoro, 200/:2#/. ;okoh-tokoh cerita tersebut dapat
dipandang sebagai model untuk menun"uk dan mendialogkan kehidupan sebagaimana
yang diidealkan oleh penulis cerita. engan demikian, kehadiran unsur moral dalam
sebuah cerita fiksi, apalagi fiksi anak, tentulah merupakan sesuatu yang mesti ada.
%ada hakekatnya, moral dapat dipahami sebagai sesuatu yang ingin
disampaikan kepada pembaca. Sesuatu itu selalu berkaitan dengan berbagai hal yang berkonotasi positif, bermanfaat bagi kehidupan, dan mendidik. Moral berurusan
dengan masalah baik dan buruk, namun istilah moral itu selalu dikonotasikan dengan
hal-hal yang baik. Bntuk bacaan cerita fiksi anak, istilah disampaikan itu bahkan
dapat dipahami secara lebih konkret sebagai menga"arkan. 8al itu disebabkan ceritafiksi hadir dan ditulis sebagai salah satu alternatif memberikan pendidikan kepada
anak le!at cerita. @alau demikian, istilah +mendidik dan atau +menga"arkan
haruslah tetap dipahami sebagai mendidik dan menga"arkan le!at cara-cara ceritafiksi, dalam konteks cerita fiksi, dan bukan dalam pengertian harfiah seperti yang
dilakukan oleh guru kepada murid (*urgiyantoro, 200/:2#/
alam sebuah cerita fiksi mestilah terkandung sebuah ideologi, main mind ,
yang secara langsung atau tidak langsung mengakui bah!a sesuatu yang baik harus
diper"uangkan dan dimenangkan. erita yang pada akhirnya memenangkan per"uangan tokoh putih mampu memberi katarsis yang melegakan setiap pembaca. )tu
artinya adalah kemenangan moral. ;ampaknya akan terlihat tidak laDim dan tidak
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
18/24
26
"elas ideologi apa yang ingin diketengah dan diper"uangkan "ika cerita fiksi pada
akhir penyelesaiannya memenangkan tokoh hitam yang notabene adalah penentang
moral. erita fiksi yang demikian, seandainya ada, akan ditolak dan tidak dipilihsebagai bacaan anak (*urgiyantoro, 200/:2#/.
2.# +akikat Nilai E%ukati,
2.#.1 Pengertian Nilai E%ukati,
*ilai dalam bahasa )nggris berarti alue yang berasal dari istilah latin alere
yang berarti berguna, mampu, berdaya, berlaku dan kuat. *ilai adalah sifat-sifat (hal-
hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan (4), 200:$. *ilai
merupakan sesuatu yang dihargai, selalu di"un"ung tinggi, serta dike"ar manusia
dalam memperoleh kebahagiaan hidup. Manusia dapat merasakan kepuasan dengan
nilai. *ilai merupakan sesuatu yang abstrak tetapi secara fungsional mempunyai ciri
membedakan satu dengan yang lainnya. Suatu nilai "ika di hayati akan berpengaruh
terhadap cara berpikir, cara bersikap, maupun cara bertindak seseorang dalam
mencapai tu"uan hidupnya.
4ata edukatif berasal dari bahasa )nggris educate yang berarti mengasuh,
mendidik. .ducation berarti pendidikan, sedang orang yang melakukan pendidikan
dinamakan educator . Adukatif merupakan bersifat mendidik berkenaan dengan
pendidikan (4), 200: 23.
erdasarkan pengertian di atas, nilai edukatif berarti suatu nilai yang dapat
mempengaruhi perilaku positif bagi kehidupan indi&idu maupun sosial. *ilai edukatif
adalah hal-hal penting yang dapat memberikan tuntunan kepada manusia dalam
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
19/24
27
pertumbuhan dan perkembangannya hingga tercapai kede!asaan dalam arti "asmani
dan rohani.
%endidikan adalah khas milik dan alat manusia. 8ampir setiap manusia yang
terlahir di dunia ini selalu dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan, hal ini
karena pendidikan tidak pernah terpisah dari kehidupan manusia. %ada dasarnya
anak-anak pertama kali menerima pendidikan yaitu dari orang tuanya dan manakala
anak-anak ini telah de!asa dan berkeluarga mereka "uga akan mendidik anak-
anaknya. egitu pula di sekolah dan perguruan tinggi, para sis!a akan dididik oleh
guru dan mahasis!a akan dididik oleh dosen.
2.#.2 -ontriui Nilai E%ukati, Satra Anak
Sastra anak diyakini memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan
kepribadian anak dalam proses menu"u kede!asaan sebagai manusia yang
mempunyai "ati diri yang "elas (*urgiyantoro, 200/:$/. 4ontribusi nilai edukatif
dalam sastra anak dapat dilihat dari eksplorasi dan penemuan, perkembangan bahasa,
perkembangan nilai keindahan, penanaman !a!asan multikultural, dan penanaman
kebiasaan membaca.
4etika membaca cerita, pada hakekatnya anak diba!a untuk melakukan
sebuah eksplorasi, sebuah pen"ela"ahan, sebuah petualangan ima"inatif, ke sebuah
dunia relatif yang belum dikenalnya yang mena!arkan berbagai pengalaman
kehidupan. %etualangan ke sebuah dunia yang mena!arkan pengalaman-pengalaman
baru yang menarik, menyenangkan, menegangkan, dan sekaligus memuaskan le!at
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
20/24
28
berbagai kisah dan peristi!a yang dasyat sebagaimana diperankan para tokoh cerita.
%engalaman pen"ela"ahan secara ima"inatif berkaitan erat dengan pengembangan daya
ima"inatif. 7e!at ima"inatif anak diba!a masuk ke sebuah pengalaman yang "uga
ima"inatif, pengalaman batin yang tidak harus dialami secara faktual, yang sekaligus
"uga berfungsi meningkatkan daya ima"inatif.
acaan sastra untuk anak yang baik antara lain adalah yang tingkat kesulitan
berbahasanya masih dalam "angkauan anak, tetapi bahasa yang terlalu sederhana
untuk usia tertentu, baik kosakata maupun struktur kalimat, "ustru kurang
meningkatkan kekayaan bahasa anak. %eningkatan penguasaan bahasa anak tersebut
harus dipahami tidak hanya melibatkan kosakata dan struktur kalimat, tetapi terlebih
menyangkut keempat kemampuan berbahasa baik secara aktif reseptif
(mendengarkan dan membaca maupun secara aktif produktif (berbicara dan menulis
untuk mendukung aktifitas komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. %engenalan
kesastraan kepada anak terutama di sekolah sebaiknya melibatkan keempat saluran
berbahasa tersebut dengan strategi yang dikreasikan sendiri oleh guru secara
kontekstual.
Sebagai salah satu bentuk karya seni, sastra memiliki aspek keindahan. alam
genre cerita fiksi antara lain dicapai le!at penya"ian cerita yang menarik, ber-
sus#ense tinggi, dan diungkap le!at bahasa yang tepat. rtinya, aspek bahasa itu
mampu mendukung hidupnya cerita, mendukung ekspresi sikap dan perilaku tokoh,
mendukung gagasan tentang dunia yang disampaikan, dan dari aspek bahasa itu "uga
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
21/24
29
dipilih kata struktur dan ungkapan yang tepat. erita men"adi indah karena kisahnya
mengharukan dan dikemas dalam bahasa yang menyenangkan.
alam menanamkan !a!asan multikultural, yang harus dilihat adalah hidup
dalam bermasyarakat yang ma"emuk kesadaran bah!a ada budaya lain selain budaya
sendiri, analog dengan kesadaran bah!a ada orang lain selain diri sendiri, harus
sudah ditanamkan dalam diri anak se"ak dini. rtinya, dalam memilih buku bacaan
untuk anak perlu memilih buku bacaan cerita yang mendemonstrasikan adanya
perbedaan budaya tersebut le!at sikap dan perilaku tokoh. Menurut *orton (dalam
*urgiyantoro, 200/:3# aktifitas pembacaan buku sastra komparatif merupakan cara
dan sumber penting pembela"aran !a!asan multikultural karena ia akan
memberanikan anak untuk mengidentifikasi dan mengapresiasi kemiripan dan
perbedaan lintas budaya.
%entingnya budaya membaca "uga telah ditegaskan ;aufik )smail (dalam
*urgiyantoro, 200/:3#, dalam tuilisannya yang ber"udul + Agar Anak Bangsa !ak
abun Membaca !ak Pincang Mengarang . )a mengatakan peradaban bangsa
ditentukan oleh penanaman leterasi buku di sekolah yang dimulai le!at buku sastra.
9adi, sastra diyakini mampu memoti&asi anak untuk suka membaca, maupun
mengembalikan anak kepada buku. ;entu sa"a hal itu harus diusahakan dan difasilitasi
dengan baik.
2.#.3 Nilai E%ukati, %ala" -ar$a Satra
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
22/24
30
4arya sastra merupakan hasil ima"inasi dan kreati&itas pengarang. Seorang
pengarang bukan hanya mampu menya"ikan keindahan rangkaian cerita namun "uga
dapat memberikan pandangan yang berhubungan dengan renungan tentang agama,
filsafat, serta beraneka ragam pengalaman tentang masalah kehidupan. ermacam-
macam !a!asan itu disampaikan pengarang le!at rangkaian ke"adian, tingkah laku,
dan per!atakan para tokoh ataupun komentar yang diberikan pengarangnya.
Sumard"o (2003:35-/1 berpendapat bah!a karya sastra dapat memberikan kesadaran
kepada pembacanya tentang kebenaranEkebenaran hidup ini. ari karya sastra
pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang
manusia, dunia, dan kehidupan.
Makna nilai yang diacu dalam sastra menurut @aluyo (dalam *ugroho
200:5 adalah kebaikan yang ada dalam makna karya sastra bagi kehidupan
seseorang. 8al ini berarti bah!a dengan adanya berbagai !a!asan yang dikandung
dalam karya sastra khususnya cerita anak akan mengandung bermacam-macam nilai
kehidupan yang bermanfaat bagi pembaca (anak-anak.
alam karya sastra khususnya cerita anak merupakan refleksi kehidupan
yang didapatkan melalui perenungan, pengima"inasian dan kreatifitas penulis
sehingga menghasilkan karya yang indah dan dapat dinikmati oleh pembaca atau
penikmat sastra. erita anak sebagai gambaran kehidupan tentunya sarat dengan
nilai-nilai dan norma yang ada dalam masyarakat yang bersifat mendidik. 9adi sebuah
karya sastra khususnya cerita anak memiliki bobot apabila di dalamnya mengandung
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
23/24
31
bermacam-macam nilai edukatif tentang kehidupan yang bermanfaat bagi
pembacanya.
%endidikan yang paling efektif dapat diberikan dengan contoh dan
keteladanan. erita anak sebagai salah satu bentuk karya sastra dapat memberikan
perenungan, penghayatan, dan tindakan para pembacanya (anak-anak tentang nilai-
nilai edukatif yang terdapat dalam ceritanya. *ilai-nilai itu mengungkapkan
perbuatan yang dipu"i atau dicela, pandangan hidup mana yang dianut atau di"auhi,
dan hal-hal apa yang di"un"ung tinggi yang berkaitan dengan moral, sosial, religi, dan
budaya dalam kehidupan manusia.
*ilai edukatif dalam karya sastra menurut Shimpey dan usdian *oer (dalam
*ugroho, 200:5-10 dapat dibagi atas nilai tanggung "a!ab, nilai ketak!aan kepada
;uhan, nilai kemandirian, nilai kecerdasan, nilai keterampilan, nilai hedonik, nilai
kultural, dan nilai praktis.
erkaitan dengan nilai-nilai edukatif yang dapat diimplementasikan dengan
kata-kata, sikap, dan tingkah laku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, secara
spesifik terdapat dua belas nilai edukatif (;illman dalam *ugroho, 200:5-10 yaituC(1 kedamaian yaitu keadaan pikiran yang damai dan tenangC (2 penghargaan yaitu
benih yang menumbuhkan rasa kepercayaan diriC ($ cinta dan kasih sayang yaitu
dasar kebersamaan dan keinginan baik untuk me!u"udkanC (3 toleransi yaitu
menghargai perbedaan indi&idualitasC (/ ke"u"uran yaitu tidak adanya kontradiksiantara pikiran, perkataan, dan perbuatanC (# kerendahan hati yaitu tetap teguh dan
mempertahankan kekuatan diri serta tidak berkeinginan untuk mengatur yang lainnyaC
( ker"asama atau tolong menolong yaitu beker"a secara bersama-sama untuk menciptakan kehendak baik dan pada tugas yang dihadapiC ( kebahagiaan.C (5
kesederhanaan yaitu menghargai hal kecil dalam hidupC (10 kebebasan yaitu bebas
dari kebimbangan dan kerumitan dalam pikiran, hati, dan perasaan yang timbul darihal-hal negati&eC (11 persatuan yaitu keharmonisan dengan dan antar indi&idu dalam
satu kelompokC (12 ;anggung "a!ab yaitu melakukan ke!a"iban dengan sepenuh
hati.
-
8/17/2019 Skripsi Editan Bab 2...
24/24
32
erdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bah!a nilai
edukatif dalam karya sastra merupakan suatu hal yang positif dan berguna bagi
kehidupan manusia. *ilai-nilai tersebut berhubungan dengan etika, estetika, dan
logika. engan demikian, fokus analisis nilai edukatif dalam penelitian ini yaitu: nilai
kedamaian, nilai penghargaan, nilai cinta dan kasih sayang, toleransi, ke"u"uran,
kerendahan hati, ker"a sama atau tolong menolong, kebahagiaan, kesederhanaan,
kebebasan, persatuan, dan tanggung "a!ab.