SKRIPSI -...
Transcript of SKRIPSI -...
PENDEKATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK
DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM
k a b u p a t e n k e n d a l
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) SALATIGA
2008
SKRIPSI
Disusun Oleh :
SRI NURONDIYAH
NIM. 111 03 047
*fC£
Rl
DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiiia.ac.id E-mail : [email protected]
DEKLARASI
B is millah irrah man in ah i m
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi >r.ng pernah ditulis oleh orang lain atau pernah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran
orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang
munaqosyah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 21 Februari 2008
Peneliti
SRI NURONDlYAH NIM. 111 03 047
n
Drs. Abdul Syukur, M.Si Dosen STAIN Salatiga
NOTA PFMBIMBING
Lamp. : 3 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Sdr. Sri Nurondiyah
Salatiga, 16 Februari 2008
Kepada Yth.
Ketua STAIN Salatiga
di -
SALATIGA
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreks: dan perbaikan
seperlunya, maka skripsi Saudari :
Nama : Sri Nurondiyah
NIM. : 111 03 047
Jurusan : Tarbiyah
Progdi : PAI
Judul : PENDEKATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOS AL ANAK DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL
Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.
Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan
sebagaimana mestinya.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Drs. Abdul Syukur, M,Si NIP. 150 268 212
m
DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGAJl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721
Website : www.stamsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
PENGESAHAN
Skripsi Saudara : Sri Nurondiyah dengar Nomor Induk Mahasiswa 111 03 047 yang
berjudul : Pendekatan Orang Tua Dalam Pendidikan Agama Hubungannya Dengan
Perilaku Sosial Anak Di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten
Kendal telah dimunaqosyahkan pada Sidang Panitia Ujian Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri padi' hari : Sabtu, 8 Maret 2008 M yang bertepatan dengan tanggal 1 Rabbi’ul
Awal 1429 H dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
dalam Ilmu Tarbiyah.
Salatiga, 8 Maret 2008 M
1 Rabbi’ul Awal 1429 H
PANITIA UJIAN
? Penguji I
/Dr. Rahmat Harivadi. M.Pd
j NIP. 150 254 238
Sekretaris Sidang
Drs. Abdul Syukur M.Si
NIP. 150 268 212
IV
MOTTO
%esakahan itu datangnya dari diri kita dan kebenaran itu adaCafi
mutCak^hanya miCiUj CCafi semata
3> ^ T 43^1^ i^ljTel fci; ' j j i d 3
@ ) jL J I O IJ lp L5j
u<Ya dufian kami, berikah dgmi kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat, dan Cindungikah kami dari azab neraka;;
(Q S'Ab(Baqarah: 201)
Skipsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Ayahanda (Umar) dan Ibunda (Ngatini) tercinta, yang selalu mencurahkan
kasih sayang, pengorbanan dan do’a restu dalam menyelesaikan studiku.
2. Suami tercinta (Mustofa) yang selalu setia menemani dan selalu memberi
motivasi penulis dalam pembuatan skripsi ini.
3. Adik-adikku yang kusayangi (Kanzul, Nur, dan Afid) yang selalu
mendukung dan memberikan suport dalam studiku.
4. Keluarga besar “Mapala MITAPASA” (Khususnya Evi, Nunik, lis, Obie,
Chemot, Denok) yang selalu memberikan inspirasi disela-sela
kelemahanku dalam penyusunan skripsi ini.
5. Semua teman-teman seperjuangan/ se-angkatan 2003 (Khususnya PAI A
dan B).
vi
KATA PENGANTAR
«• .
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul :
“PENDEKATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL DI DESA NGAWENSARI
KECAMATAN RINCiNARUM KABUPATEN KENDAL”
Sholawat serta salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi dan
Rasul akhiruzaman, pemberi syafa’at bagi seluruh umatnya yang beriman, dialah
Muhammad saw, pembuka tabir kegelapan dan membawa kita pada Islam satu-
satunya agama yang diridhoi Allah SWT.
Tulisan ini semata-mata hanyalah sumbangan kecil yang dapat penulis
berikan kepada umat Islam, penulisan ini merupakan awal untuk menuju masa
depan dalam rangka menjaga dan menularkan serta melaksanakan perintah Allah
SWT berupa ilmu yang telah penulis peroleh selama ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dalam penulisan
skiipsi ini bukanlah semata-mata dari penulis sendiri melainkan berkat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis haturkan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
vii
1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si selaku pembimbing.
3. Bapak Fatchurrohman, M.Pd selaku Progdi Tarbiyah (PAI).
4. Bapak /Ibu dosen yang telah mendidik penulis selama menuntut ilmu di
STAIN Salatiga.
5. Bapak Kepala Desa Ngawensari beserta jajarannya.
6. Bapak, ibu, suamiku dan adik-adikku tercinta yang selalu memberi motivasi
serta do’a restunya.
7. Masyarakat Desa Ngawensari.
8. Mas Yuli (Sahabat Comp) beserta crew-crewnya.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dengan harapan semoga kebaikan bapak, ibu, saudara serta handaitulan
dicatat oleh Allah SWT sebagai amal dan memperoleh balasan yang lebih baik
dari Allah SWT. Amin
Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis (khususnya) serta kepada pembaca yang budiman (umumnya). Dan di
samping itu kritik dan saran selalu penulis harapkan demi kebaikan di masa yang
akan datang.
Salatiga, Februari 2008
Penulis
NIM. 111 03 047
V I11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
DEKLARASI ................................................................................................. ii
NOTA PEMBIMBING................................................................................... iii
PENGESAHAN ............................................................................................. iv
MOTTO.......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 4
C. Penegasan Istilah ................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian................................................................... 7
E. Manfaat Hasil Penelitian .................................................... 7
F. Metodologi Penelitian ........................................................... 8
G. Sistematika Penulisan Skripsi................................................ 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pendekatan Orang Tua .......................................................... 18
B. Pendidikan Agama Islam....................................................... 18
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam............................... 18
IX
2. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam.............................. 20
3. Materi Pendidikan Agama Isian........................................ 22
4. Tujuan Pendidikan Agama Islam..................................... 23
C. Perilaku Sosial........................................................................ 25
D. Pendekatan Orang Tua dalam Pendidikan Agama Islam
Hubungannya dengan Perilaku Sosial.................................... 26
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum
Kabupaten Kendal.................................................................. 28
1. Letak Geografis ............................................................... 28
2. Struktur Organisasi.......................................................... 28
3. Keadaan Desa Ngawensari .............................................. 29
B. Penyajian Data........................................................................ 31
BAB IV ANALISIS DATA
A. Mencari Variabel 1 dan Variabel 2 ........... 36
B. Analisis Lanjutan................................................................... 53
C. Interperasi Data...................................................................... 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 56
B. Saran-saran ............................................................................ 57
C. Penutup................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
TABEL I STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA
NGAWENSARI........................................................................ 29
TABEL II JUMLAH PENDUDUK DESA NGAWENSARI TAHUN
2007............................................................................................ 29
TABEL III JUMLAH PENDUDUK MENURUT MATA
PENCAHARIAN DESA NGAWENSARI TAHUN 2007....... 30
TABEL IV KONDISI AGAMA.................................................................. 31
TABEL V DATA ANGKET TENTANG PENDEKATAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA
NGAWENSARI ..................................................................... 32
TABEL VI DATA ANGKET TENTANG PERILAKU SOSIAL ANAK
ANAK DI DESA NGAWENSARI .......................................... 34
TABEL VII DATA NILAI/HASIL ANGkET TENTANG PENDEKATAN
ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI
DESA NGAWENSARI ............................................................ 37
TABEL VIII FREKUENSI PROSENTASE TENTANG PENDEKATAN
ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM..... 40
TABEL IX FREKUENSI ALTERNATIF JAWABAN DAN
PROSENTASE TENTANG PENDEKATAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM............................. 41
Xi
TABEL X DATA NILAI/HASIL ANGKET TENTANG PERILAKU
SOSIAL DI DESA NGAWENSARI ........................................ 44
TABEL XI FREKUENSI PROSENTASE TENTANG PERILAKU
SOSIAL ANAK......................................................................... 48
TABEL X;i FREKUENSI ALTERNATIF JAWABAN DAN
PROSENTASE TENTANG PERILAKU SOSIAL ANAK...... 48
Ta BEL XIII DISTRIBUSI FREKUENSI PENDEKATAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK
DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM
KABUPATEN KENDAL......................................................... 52
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Kepada Orang Tua
Lampiran 2 Angket Kepada Anak
Lampiran 3 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Kepala
Desa Ngawensari
Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup
X111
PENDAHULUAN
BAB I
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan paling utama, di
mana anak memperoleh pendidikan yang pertama kali. Oleh karena itu,
lingkungan keluarga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Sebagaimana pepatah mengatakan : “Mendidik anak di waktu kecil
bagai melukis di atas batu, sedangkan mendidik anak di waktu besar bagai
melukis di atas air”. 1
Dalam pepatah tersebut, dapat dipahami bahwa apabila pendidikan
yang ditanamkan pada anak itu pendidikan yang baik, maka anak akan tumbuh
dewasa dengan baik, tetapi apabila pendidikan yang ditanamkan pada anak
adalah pendidikan yang kurang baik, maka ada kemungkinan dia akan tumbuh
kurang baik pula. Lebih-lebih lingkungan keluarga adalah yang paling awal
dalam kehidupan anak.
Di sini jelas bahwa pemeliharaan ibu-bapak terhadap anak ialah
dengan jalan mendidik, mengasuh dan mengajarnya dengan moral atau akhlak
yang tingg: dan menyingkirnya dari teman-teman yang kurang baik. Oleh
karena itu pendidikan anak adalah tanggung jawab keluarga/orang tua,
terutama pendidikan agama. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS Al
Tahrim ayat 6 :2
1 Athiyah Al Aberasy, Alih Bahasa oleh H. Bustani A Gani, Djohar Bahry L. I. S. Dasar- Dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulai Bintang, Jakarta, 1983, him. 106
2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, PT. Qomari Prima Publisher, Solo, 1997, him. 820
1
. . . j Ia ^ 1 j Ij I^3 \ y-j*\&
nu/ orang-orang yang oeriman, jagaian ainmu aan iceiuargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu".
Dengan melihat firman di atas, maka keluarga / orang tua merupakan
pusat lembaga pendidikan, di mana di dalamnya terjadi proses pendidikan dan
pengajaran menurut cara-cara tersendiri yang tidak sama dengan pendidikan
formal. Maka dengan pendidikan tersebut diharapkan jiwa agama bagi anak
tetap bertahan sehingga anak akan mendpat kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dalam pendidikan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya
tidak terlepas dari aspek-aspek ajaran Islam yang meliputi kehidupan rohaniah
dan jasmaniyah, duniawiyah dan ukhrowiyah yang mencakup aspek :
1. Masalah Aqidah
2. Masalah ibadah
3. Masalah Akhlak
4. Masalah Mu’amalah (kerr. a syarak atan)
Maka jelas bahwa proses pendidikan merupakan rangkaian usaha
membimbing, mengarahkan potensi yang ada pada anak yang berupa
kemampuan ajarnya pengaruh dari luar sehingga terjadi perubahan dalam diri
pribadi anak dan dalam lingkungan keluarga.
Pendidikan anak pada dasamya adalah tanggung jawab orang tua.
Hanya karena keterbatasan kemampuan orang tua, maka perlu adanya bantuan
orang lain yang mampu dan mau membantu orang tua daiam pendidikan anak-
3
anaknya, terutama dalam mengajarkan berbagai ilmu dan kctrampilan yang
selalu berkembang dan dituntut perkembangannya bagi kepentingan manusia/
Oleh karena skripsi ini berjudul “PENDEKATAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN
PERILAKU SOSIAL ANAK”. Penulis akan menjelaskan sedikit tentang
masalah akhlak (perilaku). Akhlak adalah implementasi dari iman dalam
segala bentuk perilaku.4
Diantara contoh akhlak (perilaku) yang harus diajarkan kepada anak,
yaitu :
1. Akhlak anak terhadap ibu bapak.
2. Akhlak anak terhadap orang lain.
3. Akhlak dalam penampilan diri.
Dengan melihat, kesibukan orang tua, kemungkinan tidak sempat
mmperhatikan pendidikan agama anaknya. Namun ada juga keluarga yang
walaupun sibuk dengan pekerjaannya masih sempat memberikan pendidikan
agama pada anak-anaknya. Hal ini dilakukan baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Dengan latar belakang masalah inilah, peneliti ingin mengetahui lebih
mendalam tentang “PENDEKATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL
ANAK DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM
KABUPATEN KENDAL”.
J Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. CV. Ruhama, Jakarta, 1903, him. 53
4 Ibid., him. 58
\
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
pokok-pokok pemasalahan sebagai berikut:
1. Pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam yang bagaimanakah
yang digunakan oleh para orang tua untuk mendidik anak-anaknya di Desa
Ngawensari Kecamatnn Ringinarum Kabupaten Kendal ?
2. Bagaimana perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kecamatan
Ringinarum Kabupaten Kendal ?
3. Apakah ada hubungannya antara pendekatan orang tua dalam Pendidikan
Agama Islam dengan perilaku sosial ?
C. Penegasan Istilah
Skripsi ini berjudul “PENDEKATAN ORANG TUA DALAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU
SOSIAL DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM
KABUPATEN KENDAL”.
Sebelum menjelaskan lebih lanut, penulis terlebih dahulu akan
memberikan penegasan istilah dan pembahasan dari judul tersebut di atas.
Diharapkan dengan penegasan istilah ini dapat memperjelas maksud yang
terkandung di dalam judul tersebut dan memperjelas sekitar masalah yang
diteliti.
5
1. Pendekatan Orang Tua
Pendekatan berasal dari kata dasar dekat, yang berarti tidak jauh.5
Kemudian mendapat awalan pen dan akhiran an menjadi pendekatan, yang
berarti kata sifat.
Sedangkan orang tua yang dimaksudkan penulis di sini adalah
bukan hanya ayah dan ibu kandung, melainkan juga orang tua yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan, pengajaran dan perkembangan
keimanan anak.
Jadi bisa berarti paman, guru, kakak ataupun orang lain yang
mengambil alih tugas dan peranan sebagai orang tua anak.
Dari penegasan istilah tentang pendekatan orang tua di atas, yang
dimaksudkan oleh penulis adalah pendekatan orang tua dalam pendidikan
agama Islam bagi anak-anaknya. Seberapa dekat orang tua kepada anak-
anaknya sehingga mudah untuk menyampaikan pendidikan agama Islam
kepada anaknya.
2. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk
membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi
manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani.6
Chobib Thoha dalam bukunya yang berjudul Kapita Selekta
Pendidikan Islam, memberikan pengertian tentang pendidikan Islam yaitu
3 WJS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1976, him. 237
6 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Agama Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, Kencana, Jakarta, 2004, him. 31
6
pendidikan yang falsafah, dasar dan tujuan serta teori-teori yang dibangun
untuk melaksanakan praktek pendidikan didasarkan nilai-nilai dasar Islam
yang terkandung dalam Al Qur'an dan hadits Nabi.'
Adapun Pendidikan Agama Islam yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah usaha yang dilakukan oleh orang tua dalam mendidik
anak-anaknya agar dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran
agama Islam sebagai pegangan hidup.
3. Anak
Anak adalah seseorang atau sekelompok orang yang belum
dewasa, masih dalam taraf perkembangan yang memerlukan bimbingan
o
dan pembinaan dari orang dewasa.
4. Perilaku
Perilaku adalah sifat yang layak bagi manusia yang berupa tingkah
laku atau perbuatan. 7 8 9
Perilaku yang dimaksud penulis di sini adalah perilaku atau
perbuatan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.
5. Sosial
Sosial adalah segala sesuatu yang mengenai atau berkaitan dengan
maiyarakat. 10
7 Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996,him. SN
8 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, him. 1 I 1’ WJS. Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982,
10 Ibid., him. 961him. 553
7
Penulis mengartikan sosial adalah sebagai wujud dari sifat-sifat
manusia, misalnya : sifat saling membantu antara sesama.
Jadi perilaku social adalah suatu perbuatan/aktifitas manusia yang
dilakukan dengan berorientasi atau dipengaruhi oleh orang lain.
Dari penegasan istilah di atas, maka dapat dipahami bahwa penelitian
berkisar tentang pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam
hubungannya dengan perilaku sosial serta upaya keluarga dalam menghadapi
kendala dan hasil yang dicapai dalam Pendidikan Agama Islam di desa
Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu : variable skor 1 dan
variable skor 2.
1. Variabel skor 1, yaitu pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama
Islam dengan indikator sebagai berikut:
- Cara menyampaikan pendidikan agama Islam pada anak
Melatih dan membimbing anak untuk berperilaku yang baik
2. Variabel skor 2, yaitu perilaku social anak dengan indikator sebagai
berikut:
- Berperilaku terhadap Allah SWT (beribadah, sholat tepat waktu, dan
mengaji).
- Berperilaku terhadap sesama (menghormati orang yang lebih tua,
jujur, dan selalu bersikap baik kepada sesama)
Berperilaku kepada makhluk lain (menjaga lingkungan)
8
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan maslaah di atas, maka tujuan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam yang
digunakan untuk mendidik anak di Desa Ngawensari Kecamatan
Ringinarum Kabupaten Kendal ?
2. Bagaimana perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kec. Ringinarum
kab. Kendal ?
3. Apakah ada hubungannya antara pendekatan orang tua dalam Pendidikan
Agama Islam dengan perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kecamatan
Ringinarum Kabupaten Kendal ?
E. Manfaat Hasil Penelitian
Selelah kegiatan penelitian selesai, maka hasilnya diharapkan dapat
bermanfaat untuk :
1. Untuk mengetahui pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam
yang digunakan untuk mendidik anak di Desa Ngawensari Kecamatan
Ringinarum Kabupaten Kendal.
2. Untuk mengetahui perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kec.
Ringinarum kab. Kendal.
3. Untuk mengetahui hubungan antara pendekatan orang tua dalam
Pendidikan Agama Islam dengan perilaku sosial anak di Desa Ngawensari
Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.
9
F. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara dari hasil penelitian. Dalam
penelitian ini penulis mengajukan hipotesis yakni semakin baik pendekatan
orang tua dalam Pendidikan Agama Islam yang digunakan, maka akan
semakin baik pula perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kecamatan
Ringinarum Kabupaten Kendal.
G. Metodologi Penelitian
Riset adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah atau
dugaan sementara yang masih perlu diuji kebenarannya. Sedangkan metode
ilmiah untuk kepentingan riset (research) disebut metodologi riset.11
Adapun metode yang digunakan dalam beberapa ada beberapa macam,
tetapi dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga metode, yaitu : metode
penelitian subyek, metode pengumpulan data dan metode analisa data.
1. Metode Penentuan Subyek
a. Popu’asi
Me.ode penentuan subyek sering juga disebut sebagai metode
penentuan sumber data, yaitu menetapkan populasi sebagai tempat
memperoleh data, yang dimaksud populasi di sini adalah keseluruhan
subyek penelitian. 12
11 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, Offset, Yogyakarta, 1981, him. 4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,
Jakarta, 1998, him. 115
10
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.13
Menurut pendapat Suharsimi Arikunto, dalam masalah sampel :
“Bilamana subyek dan populasi kurang dari 100 orang, maka
dapat diambil semua, tetapi bila lebih dari jumlah tersebut,
dapat diambil sampel antara 10 - 15 % atau 20 - 25 %”. 14 15
Di dalam penentuan obyek lokasi penelitian dan subyek penelitian,
maka penulis menetapkan jumlah populasi secara keseluruhan kemudian
penulis ambil secara sampel. Selanjutnya untuk mendapatkan data yang
akurat dan representatif dan hasil penelitian, maka digunakan teknik
random sampling, yaitu kanena di dalam pengambilan sampelnya peneliti
“mencampur” subyek-subyek di dalam populasi sehingga dianggap
sama.1'' Karena jumlah populasi di dalam lokasi penelitian terlalu banyak
(2.191 jiwa) maka penulis hanya mengambil sampel sebanyak 30 jiwa dari
2.191 jiwa.
Sesuai dengan judul, maka yang menjadi subyek penelitian adalah
pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam dan anak-anak yang
beragama Islam di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten
Kendal.
Kemudian demi kelengkapan data yang ingin diperoleh, maka
perlu adanya interview secukupnya dengan obyek penelitian.
13 Ibid., 117Ibid., him. 120
15 Ibid., him. 197
11
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode,
yaitu :
a. Metode Observasi
Metode observasi cara yang paling efektif untuk
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrumen. Foimat yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. 16
Data pada penelitian metode observasi ini penulis gunakan
untuk meneliti model pendidikan dan pengamatan ajaran Agama Islam
yang dilakukan oleh orang tua / pendidik dan anak-anaknya sebagai
subyek didik, pengamatan ini penulis gunakan secara langsung dan
tidak langsung.
b. Metode Angket
Metode angket adalah suatu daftar yang berisikan pertanyaan
mengenai suatu hal atau dalam bidang tertentu. 17
Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang
pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam dan perilaku
sosial anak. Daftar tersebut diperoleh dan orang tua, daftar angket atau
pertanyaan yang berisikan tentang :
16 Ibid., him. 197Masri Singarimbun, Sufian Effendi (Penyunting), Metode Penelitian Survey, LP3ES,
Jakarta, 1980, him. 106
12
1) Pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam.
2) Upaya keluarga dalam menghadapi kendala dalam Pendidikan
Agama Islam.
3) Perilaku Sosial Anak
4) Hasil yang dicapai dalam Pendidikan Agama Islam di Desa
Ngawensari Kec. Ringinamm Kab. Kendal.
5) Dan beberapa hal lain yang ada sangkut pautnya dengan penelitian
penulis.
c. Metode Interview
Metode interview adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab langsung antara si penanya
dan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide.
Metode ini digunakan untuk melaksanakan wawancara dengan
perangkat desa, dan para orang tua dan anak-anak d: Desa Ngawensari
dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada interviewer (orang
yang diwawancarai) kemudian dinilai secara terbuka dan bebas.
d. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.18 19
18 Moh. Nazir, Ph. D., Metode Penelitian, PN. Galia, Indonesia, 1989, him. 23419 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 200
13
Metode dokumentasi ini penulis gunakan untuk memperoleh
data dengan cara melihat dan mencatat dan dokumen yang ada
hubungannya dengan penelitian.
3. Metode Analisis Data
Dalam hal ini digunakan dua teknik analisa data :
a. Teknik Analisa Kualitatif
Metode ini digunakan untuk menganalisa data yang tidak
berwujud angka, yaitu dengan cara menggunakan tiga cara berfikir:
1) Metode deduktif, yaitu metode berfikir yang bermula dengan
menggunakan kaidah-kaidah umum, yaitu dan kaidah umum
tersebut penulis menarik kesimpulan yang bersifat khusus.2b
2) Metode induktif, metode ini berdasarkan atas fakta-fakta yang ada
atau berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti,
kemudian dan faktor itu penulis menarik kesimpulan yang bersifat
umum.20 21
3) Metode komparatif, yaitu cara menyimpulkan yang diambil dengan
cara membandingkan pendapat yang satu dengan yang 1 ain.22
b. Teknik Analisa Kwantitatif
Dalam hal ini penulis menggunakan analisis data yang
terkumpul selama penelitian berjalan, kemudian dianalisis guna
20 Sutrisno Hadi, op. cit., him. 36'5 Ibid., him. 4222 Muhammad Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, CV. Angkasa, 1987,
him. 20
14
menjawab permasalahan-permasalahan yang sudah diajukan
sebelumnya.
Adapun cara menganalisis data kwantitalif yang penulis
gunakan ada dua tahap, yaitu :
1) Analisis Awal
Dalam analisis awal ini penulis mengadakan penghitungan
awal dari data-data yang terkumpul. Dalam hal ini penulis
menggunakan analisis prosentase untuk mengetahui pendekatan
orang tua dalam Pendidikan Agama Islam hubungannya dengan
perilaku sosial di Desa Ngawensari Kec. Ringinarum Kab. Kendal,
rumus yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
P = — x 100%N
Keterangan :
P : Angka prosentase yang dicari
F : Frekuensi dari jawaban
N : Jumlah responden
2) Analisis Lanjutan
Analisis akhir ini penulis lakukan dengan menganalisis
ar.tara variabel X (pendekatan orang tua dalam pendidikan agama
Islam) dan variabel Y (perilaku sosial anak) dalam hal ini untuk
mengetahu' adakah hubungan antara pendidikan orang tua dalam
pendidikan agama Islam dengan perilaku sosial anak di Desa
15
Ngawensari Kec. Ringinarum Kab. Kendal, penulis menggunakan
korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut:
ZArY - ±(LX)(ZY)
r*y =N
I X 2 -23
Keterangan :
r-y : Koefisien antara variabel X dan variabel Y
XY : Perkalian antara X dan Y
X : Variabel skor I (pendekatan orang tua dalam pendidikan
agama Islam)
Y : Variabel skor II (perilaku sosial anak)
N : Jumlah sampel yang diteliti
Z : Sigma
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika ini dimaksud sebagai gambaran umum dari penulis dari
skripsi nanti, serta untuk memudahkan dalam memahami skripsi, maka
penulis menggunakan sistematika yang telah tersusun sebagai berikut:
BAB I : PEND \HULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Penegasan istilah
D. Tujuan Penelitian
Sutrisno Hadi, Statistik //, Andi Offset, Yogyakarta, 1994, him. 294
16
E. Man%at Hasil Penelitian
F. Hipotesis
G. Metodologi Penelitian
H. Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Pendekatan Orang Tua
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
2. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam
3. Materi Pendidikan Agama Islam
4. Tujuan Pendidikan Agama Islam
C. Perilaku Sosial
D. Pendekatan Orang Tua dalam Pendidikan Agama Islam
Hubungannya dengan Perilaku Sosial
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum
Kabupaten Kendal
1. Letak Geografis
2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ngawensari
3. Keadaan Desa Ngawensari (jumlah penduduk, mata
pencaharian dan kondisi agama)
B. Penyajian Data Penelitian
17
BAB IV : ANALISIS
Diperoleh dari hasil penelitian tentang pendekatan orang tua
dalam Pendidikan Agama Islam Hubungannya dengan perilaku
sosial di Desa Ngawensari Kecamatan RinginE.rum Kabupaten
kendal.
BAB V : PENUTUP
Dalam hal ini terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan kata
penutup.
BABII
LANDASAN TEORI
A. Pendekatan Orang Tua
Pendekatan berasal dari kata dasar dekat yang berarti tidak jauh.1
Kemudian mendapat awalan pen dan akhiran an menjadi pendekatan, yang
berarti kata sifat.
Sedangkan orang tua yang dimaksudkan penulis adalah bukan hanya
ayah dan ibu kandung, melainkan juga orang tua yang bertanggung jawab
terhadap pendidikan, pengajaran dan perkembangan keimanan anak. Jadi bisa
berari paman, guru, kakak ataupun orang lain yang mengambil alih tugas dan
peranan sebagai orang tua anak.
Adapun pendekatan orang tua yang dimaksudkan oleh penulis di atas
adalah pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam bagi anak-
anaknya. Seberapa dekat orang tua kepada anak-anaknya sehingga mudah
untuk menyampaikan pendidikan agama Islam kepada anak-anaknya.
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberikannya
awalarn “pen” dan akhiran “kan” mengandung arti perbuatan, hal atau cara.
Istilah pendidikan semula berasal dari bahawa Yunani, yaitu “paedagogi”
yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti
1 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1976, him. 237
18
19
pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini
diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan.
Sedangkan Agama Islam menurut Endang Saifuddin Anshari
dalam bukunya Kuliah Al Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan
Tinggi adalah rebagai berikut:
Wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk
disampaikan kepada umat manusia, sepanjang masa.2
Suatu sistem keyakinan dan tata ketentuan Illahi yang mengatur segala
perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam berbagai
hubungan, baik hubungan manusia dengan Tuhan, rnaupun hubungan
manusia dengan sesama manusia ataupun hubungan manusia dengan
makhluk lainnya.3
Bertujuan : keridhaan Allah kebahagiaan di dunia dan akhirat, rahmat
bagi segenap alam.4
Bersumberkan kitab suci, yaitu wahyu Allah SWT untuk semua umat
manusia di atas bumi ini, yaitu Al-Qur’anul Karim sebagai
penyempurnaan wahyu-wahyu Allah sebelumnya, sejak manusia
digelarkan kertas persada buana ini, yang ditafsirkan oleh sunnah
Rasulullah SAW.5
2 H. Endang Saifuddin Anshari, M.A., Kuliah Al Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi, Rajawali, Jakarta, 1992, him. 81
3 1 hid., him. 824 Ibid, him. 825 Ibid, him. 82
20
Jadi pendidikan Agama Islam berarti usaha-usaha secara
sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik supaya mereka hidup
sesuai dengan ajaran Islam.6
Dari pengertian di atas diambil kesimpulan bahwa pendidikan
Agama Islam adalah pengetahuan yang berasal dari pengamatan studi dan
pengalaman yang disusun dalam satu system untuk menentukan hakikat
dan prinsip-prinsip tentang agama Islam, yaitu wahyu yang diturunkan
Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada segenap manusia
yang bertujuan : keridhaan Allah, kebahagiaan di dunia dan akhirat, rahmat
bagi segenap alam, bersumberkan kitab suci Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.7
2. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar artinya berpijak atau berlandaskan, yang dimaksud disini
adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist, keduanya merupakan dasar pokok dalam
melakukan segala aktifitas yang Islami. Dasar atau tundamen suatu
bangunan adalah merupakan keteguhan bagi berdirinya bangunan itu.
Demikian juga dasar pendidikan agama Islam berfungsi untuk menjalin
pendidikan agama Islam itu teguh berdirinya, serta memberikan arah da
tujuan yang ingin dicapai,
a. Al-Qur’an
Al Qur'an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan
oleh Jibril kepada Nabi Muhammad saw di dalamnya terkandung ajaran
6 Zuhairini dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, Surabaya, 1981,him. 27
7 Endang Saifudin Anshari, op. cit., him. 81
21
pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek
o
kehidupan melalui ijtihad.
Umat Islam memiliki kitab suci Al-Qur’an yang lengkap
dengan petunjuk yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan bersifat
universal, sehingga sudah seharusnya dasar pendidikannya berdasar
kepada Al-Qur’an.
Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama, pada masa
awal pertumbuhan Islam telah menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar
pendidikan Islam disamping sunnah beliau. Kedudukan Al-Qur’an
sebagai dasar pokok pendidikan Islam dapat kita pahami dari ajaran-
ajarannya yang banyak berisi prinsip-prinsip yang berkenaan dengan
kegiatan atau usaha pendidikan. Seperti dalam QS. Lukman ayat 12-19
yang berisi kisah Lukman dalam mengajari anak-anaknya tentang
prinsip iman, akhlak, ibadah, sosial dan ilmu pengetahuan. QS.
Lukman ayat 17 :
t _ f ^ S \
ACr? ^ O!
Artinya : “Wahai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.”8 9
8 Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Ilmu Pendidikan Islam, PPPTA/IAIN, Jakarta, 1982/1983, him. 19
9 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Edisi Revisi), PT. Komari Prima Publiser, 2007, him. 582
22
Melihat dari ayat tersebut di atas maka jelaslah bahwa orang tua
wajib memberikan pendidikan agama Islam bagi anak-anaknya dan
orang tua juga wajib bertanggung jawab atas itu.
b. Al-Hadist
Al Hadist (As Sunnah) ialah perkataan, perbuatan ataupun
pengakuan Rasul Allah SWT. Yang dimaksud dengan pengakuan itu
ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui Rasulullah dan
beliau membiarkan saja perbuatan atau kejadian itu berjalan.10 As
Sunnah juga berisi aqidah dan syari’ah.
Oleh karena itu, dasar pendidikan yang kedua setelah Al-Qur’an
adalah Al Hadist atau sunnah Rasulullah Sa W. Amalan yang
dikerjakan oleh Rasulullah SAW dalam proses perubahan sikap hidup
sehari-hari menjadi sumber utama pendidikan agama Islam, karena
Allah SWT menjadikan Muhammad SAW sebagai teladan bagi
umatnya.
3. Materi Pendidikan Agama Islam
Adapun materi yang disampaikan dalam pendidikan agama Islam
antara lain menyangkut amalan ibadah sehari-hari seperti Al-Qur’an,
keimanan, akhlak oan fiqih.
a. Al-Qur’an
- Membaca, mengartikan, menyalin dan menghafal surat-surat pilihan
(surat-surat pendek)
10 Direktorat Jendral Pembinaan Agama Islam, op. cit., him. 20
23
- Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin, mim mati, al
syamsiyah dan al qomariyah.
b. Keimanan
- Beriman kepada Allah dan memahami sifat-sifatnya
- Beriman kepada malaikat Allah dan memahami tugas-tugasnya
- Beriman kepada kitab Allah dan memahami arti beriman kepada
kitab Allah.
- Beriman kepada Rasul-rasul Allah.
- Beriman kepada hari akhir
- Beriman kepada Qodho dan Dodar
c. Akhlak
- Berperilaku dengan sifat-sifat terpuji
- Menghindari sifat-sifat tidak terpuji
d. Fiqih
- Thoharoh / bersuci
- Sholat wajib
- Sholat Jum’at
- Sholat jamak qoshor
- Rukun Islam
4. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Setelah mengetahui pengertian pendidikan Islam, maka sampailah
pada pembicaraan mengenai tujuan pendidikan Islam yang dimaksud di
sini adalah pendidikan agama Islam. Tujuan pendidikan agama Islam
24
secara umum adalah mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan
kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT.
Athiyah Al Abrasy berpendapat bahwa tujuan pendidikan agama
Islam bukan sekedar memenuhi otak murid-murid dengan ilmu
pengetahuan, tetapi tujuannya adalah mendidik akhlak dengan
memperhatikan segi-segi kesehatan, pendidikan fisik dan mental, perasaan
dan praktek serta menyiapkan manusia dengan anggota masyarakat."
Manusia juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan kebahagiaan
di dunia dan akhirat. Seperti firman Allah SWT dalam QS. Al Baqoroh
ayat 201 :
* j h ^ J 3 Lh jjT j lijl* ~£jj -ja
1 _^ wLp
Artinya : “Dan di antara mereka ada orang yang berdoa : Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".11 12
Menurut penulis, bahwa Allah di atas juga menunjukkan adanya
tujuan pendidikan agama Islam, itu berpangkal pada maksud Allah SWT
menciptakan manusia yaitu untuk mengabdi kepada Allah SWT, baik
secara lahir maupun batin, yaitu dengan menjalankan syari’at Islam untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Maka tujuan pendidikan agama
11 Chalib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996, him. 103.
12 Departemen Agama RI, op. cit., him. 39
25
Islam adalah untuk membentuk pribadi muslim, rnenjadi manusia yang
dikehendaki Tuhan (Allah SWT).
Tegasnya pendidikan agama Islam bertujuan membentuk manusia
yang berjiwa tauhid, beriman kepada Allah, beiibadah kepada Allah,
berakhlak mulia dan sanggup menghadapi persoalan hidup yang dihadapi.
C. Perilaku Sosial
Perilaku adalah cara berbuat atau menjalankan sesuatu sesuai dengan
sifat yang layak bagi manusia.13
Sosial adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat.14
Jadi perilaku sosial menurut penulis adalah cara berlaku atau berbuat
seseorang yang sesuai dengan sifat yang layak bagi kemas>arakatan.
Perilaku sering juga disebut dengan moral. Membahas perilaku atau
moral kita tidak bisa mengatakan seorang anak yang baru lahir bermoral atau
tidak bermoral. Karena moral itu tumbuh dan berkembang dari pengalaman-
pengalaman yang dilalui oleh anak-anak sejak lahir. Pembinaan moral atau
perilaku, terjadi melalui pengalaman-pengalaman dan pembiasaan-pembiasaan
yang ditanamkan sejak kecil oleh orang tua. Yang mulai dengan pembiasaan
hidup sesuai dengan nilai-nilai moral, yang ditirunya dari orang tua dan
mendapat latihan-latihan untuk itu.
Moralitas itu tidak dapat terjadi, hanya melalui pengertian-pengertian
tanpa latihan-latihan, pembiasaan-pembiasaan, dan contoh-contoh yang
diperoleh sejak kecil. Kebiasaan itu tertanam dengan berangsur-angsur sesuai
' J WJS. Feo^adarminta, op. cit., him. 553H Ibid., him. 961
26
dengan pertumbuhan kecerdasannya, sesudah itu, barulah si anak diberi
pengert:an-pengertian tentang moral.
Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan sangat penting,
karena nilai-nilai moral yang datang dari agama, tetap tidak berubah-ubah oleh
waktu dan tempat.13
Dari penjelasan di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
peranan agama sangat penting dalam pengendalian moral seseorang.
D. Pendekatan Orang Tua dalam Pendidikan Agama Islam Hubungannya
dengan Perilaku Sosial
Pendidikan agama Islam adalah model atau bentuk pendidikan yang
digunakan untuk memberikan atau menyampaikan pendidikan agama Islam
kepada anak. Dari sini diharapkan anak dapat mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu dengan sungguh-sungguh melaksanakan tugas dan
kewajiban sebagai seorang yang beragama Islam dan didukung oleh kesadaran
yang tinggi serta berperilaku sebagaimana mestinya menurut aturan-aturan
yang berlaku yang berdasarkan ajaran agama Islam.
Pendidikan harus searah dengan agama yaitu mengarahkan manusia
kepada jalan yang benar dan pengukuran perikemanusiaan dalam tindakan,
pikiran, keyakinan dan pandangan.
Agama mampu mendorong manusia untuk berperilaku yang benar.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Hajj ayat 24 ; 15
15 Prof. Dr. Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, him. 85
27
JLj Aji-T Jp I IjwLAj (J^aJ
Artinya : “Da/? mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang Terpuji.”16
Berdasarkan ayat di atas, bahwa agama mempunyai kekuatan spiritual
yang dapat mendorong manusia untuk senantiasa patuh dan taat pada perintah
Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Di sini pemikiran manusia dirangsang oleh kekuatan spiritual,
sehingga merefleksikan kepada perilaku yang sesuai dengan perintah agama.
Semakin ia meyakini dan memahami semakin kuat pula pengaruh agama pada
dirinya, yaitu perilaku-perilaku yang agamis.
Apabila anak sudah menerima dasar moral yang baik, maka
kesempatan selanjutnya anak (remaja) akan mengalami pengembangan
perilaku sosial yang baik pula, dengan catatan bahwa apa yang diberikan
kepada anak bukan hanya bersifat informatif saja. Tetapi lebih dari itu adalah
keteladanan, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Ahzab ayat 21 :
»
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik.”11
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa model pendidikan
agama Islam bagi anak dengan perilaku sosial ada hubungan yang sangat erat.
16 Departemen Agama RI, op. cii. Him. 446 '7 Ibid., him. 595
LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB III
A. Gambaran Umum Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten
Kendal
1. Letak Geografis
Desa Ngawensari berada di wilayah Kecamatan Ringinarum
Kabupaten Kendal, yang mempunyai luas wilayah 116.615 ha, yang
jumlah penduduknya adalah 2.191 jiwa dengan jumlah laki-laki 1.084 jiwa
dar perempuan 1.075 jiwa. Adapun batas-batas wilayah Desa Ngawensari
adalah sebagai berikut
a. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Caruban
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Tegalrejo
c. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Sumber Agung
d. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Pager Dawung
2. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi Desa Ngawensari Kecamatan
Ringinarum Kabupaten Kendal dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
1 Buku Data Monografi Desa Ngawensari Tahun 2007
28
29
TABEL I
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA NGAWENSARI
KEPALA DESA
Suyadi
BPD Carik
Komari
Kau r U m Kaur Keu
Supangat Ragil M. Fathuddin
Mod i n Ulu-Ulu Kamituwo Kamituwo Kamituwo
Ismunaji Sugiyo S u ward i A. Busro Supriyatin
3. Keadaan Dera Ngawensari
a. Jumlah Penduduk
Menurut data monografi yang ada di kantor kepala Desa
Ngawensari jumlah penduduk Desa Ngawensari seluruhnya ada 2.191
jiwa, dengan perincian - .084 jiwa laki-laki dan 1.107 jiwa perempuan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah in i:
TABEL II
JUMLAH PENDUDUK DESA NGAWENSARI TAHUN 2007
No Kelompok Umur Jumlah1 2 31 00 - 03 tahun 89
2 04 - 06 tahun 81
3 07 - 12 tahun 176
30
No Kelompok Umur Jumlah/ 2 34 13-15 tahun 89
5 16-18 tahun 112
6 19 - ke atas 1644
Jumlah 2194
b. Mata Pencaharian
Penduduk Desa Ngawensari rata-rata berprofesi sebagai tani
dan buruh tani, namun ada juga yang berprofesi lain seperti : pegawai
negeri, wiraswasta dan lain-lain, dilihat dari penghuninya keadaan
penduduk masyarakat Desa Ngawensari sudah stabil karena tidak ada
yang pindah.
Adapun yang mengetahui lebih jelas tentang mata pencaharian
penduduk Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten
Kendal, dapat dilihat dari tabel berikut:
TABEL III
JUMLAH PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN
DESA NGAWENSARI TAHUN 2007
No Jenis Pekerjaan Jumlah1 2 31 Tani 351
2 Buruh Tani 875
3 Pegawai Negeri 11
4 Wiraswasta 3
5 Pertukangan 10
6 Pensiunan 6
7 Nelayan 0
31
No Jenis Pekerjarth Jumlah/ 2 38 Pemulung 0
9 Jasa 4
Jumlah 1260
Sumber: Buku data monografi Desa Ngawensari tahun 2007
c. Kondisi Agama
Berdasarkan data monografi yang ada di kantor kepala Desa
Ngawensari hanya mempunyai satu agama yang dianut. Seluruh
penduduk Desa Ngawensari hanya memeluk agama Islam. Data yang
lebih terperinci dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
TABEL IV
KONDISI AGAMA
No Agama Jumlah/ 2 31 Islam 2.191
2 Kristen Katolik -
3 Kristen Protestan -
4 Budha -
5 Hindu -
Jumlah 2.191
B. Penyajian Data
Untuk mengetahui hubungan antara pendekatan orang tua dalam
pendidikan agama Islam dengan perilaku sosial anak, penulis menggunakan
angket. Angket mengenai pendekatan orang tua dalam pendidikan agama
Islam hubungannya dengan perilaku sosial anak itu sendiri di Desa
Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal terdiri dari 10 item
32
untuk orang tua dan 10 item untuk anak-anak yang masing-masing item adalah
alternatif jawaban a, b, c, dan d. Adapun daftar angket dapat dilihat pada
lampiran.
Adapun penyajian data di sini berisi :
1. Data hasil angket tentang pendekatan orang tua dalam pendidikan agama
Islam bagi anak di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten
Kendal.
2. Untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara pendekatan orang tua
dalam pendidikan agama Islam bagi anak dengan perilaku sosial anak.
Secara kwantitatif akan penulis paparkan berdasarkan angket yang telah
penulis berikan kepada responden (orang tua dan anak-anak) di Desa
Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.
Adapun dasar penilaiannya adalah sebagai berikut:
1. Jawaban (a) mempunyai bobot nilai 4, (b) mempunyai bobot nilai 3, (c)
mempunyai be bot nilai 2, dan (d) mempunyai bobot nilai 1.
2. Korelasi atau hubungan antara pendekatan orang tua dalam pendidikan
agama Islam dengan perilaku sosial anak dihitung berdasarkan hasil
penjumlahan nilai angket yang telah diberikan kepada responden (orang
tua dan anak-anak) dan selanjutnya dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
33
TABEL V
DATA ANGKET TENTANG PENDEKATAN ORANG TUA DALAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA NGAWENSARI
No Nama RespondenNomor Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Bp. Junaidi C A A A A A A A A D
2 Bp. Suyoto B B A B A C A B C A
3 Bp. Sukandar C A A A A A A A A D
4 Bp. Sunarman D A A A A A A B B A
5 Bp. Dasuki C A A A A A A A A D
6 Bp. Supono B A A A A A A A A D
7 Bp. Sholikhin C B B B B C A B A D
8 Bp. Supa'at C A A A A A A A A D
9 Bp. Ratemin C A A C A A C A A B
10 Bp. Nariyo C A A A A A A A A D
11 Bp. Ranu D A A A A A A A A D
12 B p. P irwanto A A A A A A A A A A
13 Bp. Day at B A A A A C A A A A
14 Bp. Atok Rihwadi D A A B A A A A A B
15 Bp. Juhari D A A B A A A B A D
16 Bp. Sono D A B C A A A A A D
17 Bp. Musyidin C A B B A C A B A D
18 Bp. Atok M. C A A A A A A A A D
19 Bp. Supriyono B A A B A C A A B A
20 Bp. Ngalimin B A A C A A A A A A
21 Bp. A Zaenuri B A A C A A A A A A
22 Bp. Darmanto C B B B A A A A C D
23 Bp. Shohimin B A A B A A A A A D
24 Bp. Sulaiman B A A B A A A A B D
25 Bp. Rohmadi B A A B A A A A B A
26 Bp. Radi C B B C A A A B C A
34
No Nama RespondedNomor Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1027 Bp. Suwardi C B C B A A A B C D
28 Bp. Rasmani D C B B A A B C C C
29 Bp. Sutiyo C C B D B C C C C C
30 Bp. Jari C A A A A A A A A D
TABEL VI
DATA ANGKET TENTANG PERILAKU SOSIAL ANAK
ANAK DI DESA NGAWENSARI
No Nama RespondenNomor Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Siti Hastutik A B A D A A A C A A
2 Afandi A B A D A A A B A A
3 Nur Hasanah A A A D A A A C A A
4 Farika Anggraeni A C A D A A A C A A
5 A. Arifin A B A D A A A C A A
6 Kamib A B A D A A A C B A
7 Uswatun Hasanah B C A D B C A C B C
8 Sri Riwayati C A A D B A A A B A
9 Izaludin D D C B B A A B B C
10 Riyanto B A B D C C A C A A
11 Sukismanto B B B C B B A C A C
12 Ike Nuijanah A A A D A A A A A A
13 Kofayanti A B B B B A A B B A
14 Ahsaniyati Fatina A C A C C C C A C C
15 Nita Novita B C C D B A C B B B
16 Arifin B C C D A B A D B A
17 Afendi R. D A A D A A A D D A
18 M. Firdausi Nuzula B C C D C C C D C A
19 M. Abdul Wakid A A___
B C A C B C B A
35
No Naina RespondenNomor hem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1020 Inayatul Mahmudah A A B B A A A B B A
21 Tainul Mufid A B A D B C B C A C
22 A. Taufik Fahiozi A C A C B B A C A A
23 Nur Faizah A B C B A A B B B A
24 Reggie Z. C C C D A A A C C A
25 Mawaridah A A A A A A A A A A
26 Inayati B B C B B A B C A A
27 Zaenuri A c B D C B C B B B
28 Ihdatul Umamah A B A D A B A B B B
29 Eko C C C D C C B C B B
30 Mujiyati B C A D B A B C A C
ANALISA DATA
BAB IV
Untuk mengetahui pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam
hubungannya dengan perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kecamatan
Ringinarum Kabupaten Kendal tahun 2007.
Adapun langkah-langkah penulis untuk menganalisa adalah sebagai
berikut:
A. Mencari variabel pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam
hubungannya dengan variabel perilaku sosial anak
Dalam mencari variabel pendekatan orang tua dalam pendidikan
agama Islam dengan variabel perilaku sosial anak yakni berupa kategori
sangat tinggi, tinggi, cukup dan rendah beserta prosertasenya, dan juga
interval antara kedua variabel tersebut. Maka langkah-langkah yang penulis
tempuh adalah sebagai berikut:
1. Mengkategorikan nilai-nilai variabel pendekatan orang tua dalam
pendidikan agama Islam. Dalam hal ini penulis memberikan nilai
berdasarkan dengan hasil angket yang telah diberikan kepada responden
(orang tua). Dapat dilihat pada tabel berikut:
36
37
TABEL VII
DATA NILAI/HASIL ANGKET TENTANG PENDEKATAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA NGAWENSARI
No Nama RespondenNomor Item
Jml1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Bp Junaidi 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 35
2 Bp. Suyoto 3 3 4 3 4 2 4 3 2 4 32
3 Bp. Sukandar 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 35
4 Bp. Sunarman 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 35
5 Bp. Dasuki 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 35
6 Bp. Supono 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 36
7 Bp. Sholikhin 2 3 3 3 3 2 4 oJ 4 1 28
8 Bp. Supa'at 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 35
9 Bp. Ratemin 2 4 4 2 4 4 2 4 4 3 33
10 Bp. Nariyo 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 35
11 Bp. Ranu 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 34
12 Bp. Purwanto 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 Bp. Dayat 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 37
14 Bp. Atok Rihwadi 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 35
15 Bp. Juhari 1 4 4 3 4 4 4 3 4 1 32
16 Bp. Sono 1 4 3 2 4 4 4 4 4 1 31
17 Bp. Musyidin 2 4 3 3 4 2 4 3 4 1 30
18 Bp. Atok M. 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 35
19 Bp. Supriyono 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 35
20 Bp. Ngalimin 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 37
21 Bp. A Zaenuri 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 37
22 Bp. Darmanto 2 3 3 3 4 4 4 4 2 1 30
23 Bp. Shohimin 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 35
24 Bp. Sulaiman 3 4 4 3 4 4 4 4 3 1 34
25 Bp. Rohmadi 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 37
26 Bp. Radi 2 3 3 2 4 4 4 3 2 4 31
38
No Nama RespondenNomor Item
Jml1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
27 Bp. Suwardi 2 3 2 3 4 4 4 3 2 1 28
28 Bp. Rasmani 1 2 3 3 4 4 3 2 2 2 26
29 Bp. Sutiyo 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 21
30 Bp. Jari 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 35
a. Berdasarkan tabel VII, maka dapat diambil kategori sebagai berikut:
1) Nilai tertinggi : 40
2) Nilai terendah : 21
Kemudian kategori tersebut dimasukkan ke dalam rumus sebagai
berikut:
. _ ( X t - Xr) +1
N
(40-21) + !4
■ _ (19) +1 4
. = 20
4
= 5
b. Sedangkan menurut tabel VII pula, maka dapat dikategorikan lebih
rinci lagi sebagai berikut:
1) Nilai sangat tinggi : 36-41
2) Nilai tinggi : 31 — 35
3) Nilai cukup : 26 — 30
4) Nilai rendah : 21 - 25
39
Dari kategori tersebut di atas, maka dapat diambil penilaian
berdasarkan tabel VII sebagai berikut:
1) 36-41 :6
2) 31 -3 5 : 18
3) 2 6 -3 0 :5
4) 21 -2 5 : 1
c. Berdasarkan kategori tersebut di atas, sehingga dapat dihitung
p.-osentase diantara keempat kategori sebagai berikut:
1) Untuk kategori sangat tinggi
P = — x 100%N
p = — x ioo%30
= 20%
2) Untuk kategori tinggi
P = — x 100%N
18P = — x 100%
30
= 60%
3) Untuk kategori sedang
P = — xl00%N
P = — x 100%30
= 16,7%
40
4) Untuk kategori rendah
P = — xl00%N
P = - — x 100%30
= 3,3%
Untuk lebih rin' inya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
TABEL VIII
FREKUENSI PROSENTASE TENTANG PENDEKATAN
ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1 Sangat tinggi 36-40 6 20%
2 Tinggi 31-35 18 60%
3 Sedang 26-30 5 16.7%
4 Rendah 2 :-25 1 3.3%
30 100%
Jadi dapat diketahui bahwa variasi pendekatan orang tua dalam
pendidikan agama Islam ada 4 kategori dengan prosentase yang berbeda,
antara lain kategori sangat tinggi 20%, kategori tinggi 60%, kategori
sedang 16,7% dan kategori rendah 3,3%. Jadi tingkat model pendidikan
agama Islam mencapai 100%.
Selanjutnya akan penulis sajikan tabel frekuensi dan prosentase
variasi jawaban dari 10 pertanyaan tentang pendekatan orang tua dalam
pendidikan agama Islam dari 30 responden sebagai berikut:
TABEL IX
FREKUENSI ALTERNATIF JAWABAN DAN PROSENTASE
' ENTANG FENDEKATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
41
No Item PertanyaanFrekuensi Prosentase
A B C D A B C D
1 Pernahkah bapak/ibu
menempuh pendidikan
agama di pondok
pesantren? Jika pernah
berapa lama?
1 9 14 6 3.33 30 46.67 20
2 Selain menyekolahkan
anak pada pendidikan
formal (sekolah) apakah
bapak/ibu juga menyuruh
anak untuk belajar agama
dilembaga non formal
(Madrasah diniyah)?
23 5 2 0 76.67 16.67 6.67 0
3 Apakah model pendidikan
non formal (madrasah
diniyah), menurut bapak/
ibu membantu dalam
menyampaikan
pendidikan agama Islam
pada anak?
22 7 1 0 73.33 23.33 3.33 0
4 Apakah pendidikan di
sekolah membantu bapak/
ibu dalam menyampaikan
pendidikan agama pada
anak?
12 12 5 1 40 40 16.67 3.33
V
42
No Item PertanyaanFrekuensi Prosentase
A B C D A B C D
5 Apakah bapak/ibu
mendambakan anak yang
sholeh dan sholehah?
28 2 0 0 93.33 6.67 0 0
6 Bagaimana cara bapak/
ibu menyampaikan
pendidikan agama pada
anak?
24 0 6 0 80 0 20 0
i Apakah perlu pendidikan
agama (akhlak) diberikan
sejak dini?
27 1 2 0 90 3.33 6.67 0
8 Apakah bapak/ibu melatih
anak untuk menghargai
orang lain?
21 7 2 0 70 23.33 6.67 0
9 Dalam memberikan
bimbingan tentang
akhlak, apakah bapak/ibu
lakukan setiap hari?
20 4 6 0 66.67 13.33 20 0
10 Apakah sebab bapak/ibu
melatih dan membimbing
akhlak anak?
9 2 2 17 30 6.67 6.67 56.67
Keterangan :
1) Pernahkah bapak/ibu menempuh pendidikan agama di pondok
pesantren? Jika pernah berapa lama? yang menjawab 10 tahun lebih
J,33%, 5 -1 0 tahun 30%, 1 - 2 tahun 46,67%, dan tidak pernah 20%.
2) Selain menyekolahkan anak pada pendidikan formal (sekolah) apakah
bapak/ibu juga menyuruh anak untuk belajar agama dilembaga non
43
formal (Madrasah diniyah)? Yang menjawab ya selalu 76,67%, sering
16,67%, kadang-kadang 6,67%, dan tidak pernah 0%.
3) Apakah model pendidikan non formal (madrasah diniyah), menurut
bapak/ibu membantu dalam menyampaikan pendidikan agama Islam
pada anak? yang menjawab ya, sangat membantu 73,33%, cukup
membantu 23,33%, kurang membantu 3,33%, dan tidak membantu 0%.
4) Apakah pendidikan di sekolah membantu bapak/ibu dalam
menyampaikan pendidikan agama pada anak? yang menjawab ya,
sangat membantu 40%, cukup membantu 40%, kurang membantu
16,67%, dan tidak membantu 3,33%.
5) Apakah bapak/ibu mendambakan anak yang sholeh dan sholehah?
yang menjawab ya, selalu 93,33%, ya tidak terlalu berharap 6,67%,
menyerahkan pada anak 0% dan tidak pernah 0%
6) Bagaimana cara bapak/ibu menyampaikan pendidikan agama pada
anak? yang menjawab dengan memasukan ke dalam pesantren 80%,
mendatangkan guru privat 0%, menyampaikan/mengajarkan sendiri
20%, dan tidak mengajarkan 0%.
7) Apakah perlu pendidikan agama (akhlak) diberikan sejak dini? yang
menjawab perlu sekali 90%, perlu di sekolah saja 3,33%, hanya di
masyarakat 6,67%, dan tidak perlu 0%.
8) Apakah bapak/ibu melatih anak untuk menghargai orang lain? yang
menjawab ya, selalu 70%, sering 23,33%, kadang-kadang 6,67%, dan
tidak pernah 0%.
44
9) Dalam memberikan bimbingan tentang akhlak, apakah bapak/ibu
lakukan setiap hari? yang menjawab Ya, selalu 66,67%, Sering
13,33%, Kadang-kadang 20%, Tidak pernah 0%
10) Apakah sebab bapak/ibu melatih dan membimbing akhlak anak? yang
menjawab karena kewajiban agama 30%, karena tanggung jawab
sosial 6,67%, karena tradisi 6,67%, dan karena untuk memenuhi
kewajiban sebagai orang tua 56,67%.
2. Mengategorikan nilai-nilai variabel perilaku sosial anak
Dalam hal ini penulis memberikan nilai berdasarkan dengan hasil
angket yang telah diberikan kepada responden (anak;. Dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
TABEL X
DATA NILAI/HASIL ANGKET TENTANG PERILAKU SOSIAL
DI DESANGAWENSARI
No Nama RespondenNomor Item
Jml1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Siti Hastutik 4 3 4 1 4 4 4 2 4 4 34
2 Afandi 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 35
3 Nur Hasanah 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 35
4 Farika Anggraeni 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4 33
5 A. Arilin 4 3 4 1 4 4 4 2 4 4 34
6 Kami b 4 3 4 1 4 4 4 2 3 4 33
7 Uswatun Hasanah 3 2 4 1 3 2 4 2 3 2 26
8 Sri Riwayati 2 4 4 1 3 4 4 4 3 4 33
9 Izaludin 1 1 2 3 3 4 4 3 3 2 26
10 Riyanto 3 4 3 1 2 2 4 2 4 4 29
11 Sukismanto 3 3 3 2 3 3 4 2 4 2 29
45
No Nama RespondenNomor Item
Jml1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
12 Ike Nurjanah 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 37
13 Kofayanti 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 34
14 Ahsaniyati Fatina 4 2 4 2 2 2 2 4 2 2 26
15 Nita Novita 3 2 2 1 3 4 2 3 3 3 26
16 Arifin 3 2 2 1 4 3 4 1 3 4 27
17 Afendi R. 1 4 4 1 4 4 4 1 1 4 28
18 M. Firdausi Nuzula 3 2 2 1 2 2 2 1 2 4 21
19 M. Abdul Wakid 4 4 3 2 4 2 3 2 3 4 31
20 Inayatu' Mahmudah 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 36
21 Tainul Mufid 4 3 4 1 3 2 3 2 4 2 28
22 A. Taufik Fahrozi 4 2 4 2 3 3 4 2 4 4 32
23 Nur Faizah 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 33
24 Reggie Z. 2 2 2 1 4 4 4 2 2 4 27
25 Mawaridah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 Inayati 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 31
27 Zaenuri 4 2 3 1 2 3 2 3 3 3 26
28 Ihdatul Urnamah 4 3 4 1 4 3 4 3 3 3 32
29 Eko 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 22
30 Mujiyati 3 2 4 1 3 4 3 2 4 2 28
a. Berdasarkan tabel VIII, maka dapat diambil kategori sebagai berikut:
1) Nilai tertinggi : 40
2) Nilai terendah : 21
Kemudian kategori tersebut dimasukkan ke dalam rumus sebagai
berikut:
. _ ( X t - X r ) + 1N
b. Sedangkan menurut tabel VIII pula, maka danat dikategorikan lebih
rinci lagi sebagai berikut:
1) Nilai sangat tinggi : 36 — 41
2) Nilai tinggi : 31 — 35
3) Nilai cukup : 26 - - 30
4) Nilai rendah : 21 -2 5
Dari kategori tersebut di atas, maka dapat diambil
berdasarkan tabel VIII sebagai berikut:
1) 36-41 : 3
2) 31 -3 5 : 13
3) 2 6 -3 0 : 12
4) 21 -2 5 : 2
c. Berdasarkan kategori tersebut di atas, sehingga dapat
prosentase diantara keempat kategori sebagai berikut:
1) Untuk kategori sangat tinggi
/> = — x 100%N
penilaian
dihitung
r 47
P = — x 100%30
= 10%
2) Untuk kategori tinggi
P = — xl00%N
/> = — xl00%30
= 43,3%
3) Untuk kategori sedang
/> = — x 100%N
P = — x 100%30
= 40%
4) Untuk kategori rendah
P = — x\00%N
P = — x 100%30
= 6,7%
Untuk lebih rincinya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
48
TABEL XI
FREKUENSI PROSENTASE TENTANG
PERILAKU SOSIAL ANAK
No kategori Interval Frekuensi Prosentase
1 Sangat tinggi 36-40 3 10%
2 Tinggi 31-35 13 43.3%
3 Sedang 26-30 12 40%
4 Rendah 21-25 o 6.7%
30 100%
Jadi dapat diketahui bahwa variasi perilaku sosial anak ada 4
kategori dengan prosentase yang berbeda, antara lain kategori sangat
tinggi 10%, kategori tinggi 43,3%, kategori sedang 40% dan kategori
rendah 6,7%. Jadi tingkat model pendidikan agama Islam mencapai 100%.
Selanjutnya akan penulis sajikan tabel frekuensi dan prosentase
variasi jawaban dari 10 pertanyaan tentang perilaku sosial anak dari 30
responden sebagai berikut:
TABEL XII
FREKUENSI ALTERNATIF JAWABAN DAN PROSENTASE
TENTANG PERILAKU SOSIAL ANAK
No Itehi PertahyadtaFrekuensi Prosentase
A B C D A B C D
1 Apakah dalam mendidik
anak, orang tua bersikap
disiplin?
17 8 3 2 56.67 26.67 10 6.67
2 Apakah adik selalu
membantu orang tua?
8 10 11 1 26.67 33.33 36.67 3.33
49
No Item PertanyaanFrekuensi Prosentase
A B C D A B C D
3 Apakah adik selalu
berusaha bertingkah laku
yang baik?
16 6 8 0 53.3? 20 26.67 0
4 Bagaimana sikap adik, jika
diajak mencuri?
1 5 4 20 3.33 16.67 13.33 66.67
5 Apabila guru sedang
menerangkan pelajaran,
apakah adik
memperhatikan?
15 10 5 0 50 33.33 16.67 0
6 Apabila orang tua memberi
nasehat, apakah adik
memperhatikan?
18 5 7 0 60 16.67 23.33 0
7 Apabila adik diberi amanat,
apakah adik
menyampaikannya?
20 6 4 0 66.67 20 13.33 0
8 Dalam mengerjakan sholat,
apakah adik mengerjakan
di awal waktu?
4 8 15 3 13.33 26.67 50 10
9 Apakah adik selalu
bersikap sopan kepada
orang yang lebih tua?
13 13 3 1 43.33 43.33 10 3.33
10 Apabila ada teman yang
salah pada adik, apakah
adik mau memaafkannya?
20 4 6 0 66.67 13.33 20 0
50
Keterangan
1) Apakah dalam mendidik anak, orang tua bersikap disiplin? yang
menjawab ya, selalu 56,67%, sering 26,67%, kadang-kadang 10%,
tidak pemah 6,67%.
2) Apakah adik selalu membantu orang tua? yang menjawab ya, selalu
26,67%, sering 33,33%, kadang-kadang 36,67%, tidak pemah 3,33%.
3) Apakah adik selalu berusaha bertingkah laku yang baik? yang
menjawab ya, selalu 53,33%, sering 20%, kadang-kadang 26,67%,
tidak pernah 0%.
4) Bagai nana sikap adik, jika diajak mencuri? yang menjawab selalu
mau 3,33%, mau 16,67%, jika banyak temannya 13,33%, kadang-
kadang mau 13,33%, menolaknya / tidak mau 66,67%.
5) Apabila guru sedang menerangkan pelajaran, apakah adik
memperhatikan? yang menjawab ya, selalu 50%, sering 33,33%,
kadang-kadang 16,67%. tidak pemah 0%.
6) Apabila orang tua memberi nasehat, apakah adik memperhatikan?
yang menjawab ya, selalu 60%, sering 16,67%, kadang-kadang
13,33%, tidak pernah 0%.
7) Apabila adk diberi amanat, apakah adik menyampaikannya? yang
menjawab ya, selalu 66,67%, sering 20%, kadang-kadang 13,33%,
tidak pemah 0%.
51
8) Dalam mengerjakan sholat, apakah adik mengerjakan di awal waktu?
yang menjawab ya, selalu 13,33%, sering 26,67%, kadang-kadang
50%, tidak pernah 0%.
9) Apakah adik selalu bersikap sopan kepada orang yang lebih tua? yang
menjawab ya, selalu 43,33%, sering 43,33%, kadang-kadang 10%,
tidak pernah 3,33%
10) Apabila ada teman yang salah pada adik, apakah adik mau
memaafkannya? yang menjawab ya, selalu 66,67%, sering 13,33%,
kadang-kadang 20%, tidak pernah 0%.
3. Kemudian untuk menghitung besarnya nilai hubungan antara pendekatan
orang tua dalam pendidikan agama Islam dengan perilaku sosial anak di
Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal. Maka
diperlukan persiapan hal-hal sebagai berikut:
a. Membuat tabel persiapan
b. Memasukkan nilai-nilai pendekatan orang tua dalam pendidikan agama
Islam pada kolom X dan nilai-nilai perilaku sosial anak pada kolom Y.
c. Penguadratan nilai-nilai X dan Y, yang hasilnya dimasukkan dalam
kolom X2 (untuk nilai X) dan kolom Y2 (untuk nila: Y)
d. Mencari nilai XY, yaitu nilai X dikalikan dengan nilai Y, yang
kemudian dimasukkan dalam kolom XY.
Untuk selanjutnya dapat dilihat tabel berikut ini :
52
t a b e l x iii
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDEKATAN ORANG TUA DALAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN
PERILAKU SOSIAL ANAK DI DESA NGAWENSARI
KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL
No X Y ~ y ~ X Y
1 35 34 1225 1156 1190
2 32 35 1024 1225 1120
3 35 35 1225 1225 1225
4 35 33 1225 1089 1155
5 35 34 1225 1156 1190
6 36 33 1296 1089 1188
7 28 26 784 676 728
8 35 33 1225 1089 1155
9 33 26 1089 676 858
10 35 29 1225 841 1015
11 34 29 1156 841 986
12 40 37 1600 1369 1480
13 37 34 1369 1156 1258
14 35 26 1225 676 910
15 32 26 1024 676 832
16 31 27 961 729 837
17 30 28 900 784 840
18 35 21 1225 441 735
19 35 31 1225 961 1085
20 37 36 1369 1296 1332
21 37 28 1369 784 1036
22 30 32 900 1024 960
23 35 33 1225 1089 1155
24 34 27 1156 729 918
25 37 40 1369 1600 1480
53
No X Y “ i f - Y2 X Y
26 31 31 961 961 961
27 28 26 784 676 728
28 26 32 676 1024 832
29 21 22 441 484 462
30 35 28 1225 784 980
999 912 33703 28306 30631
B. Analisis Lanjutan
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pendekatan orang tua
dalam pendidikan agama Islam dengan perilaku sosial anak di Desa
Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal, maka penulis
melakukan perhitungan dengan rumus product moment, sebagai berikut:
Data-data :
X : 999
Y : 912
A'2 : 33703
Y2 :28306
AT: 30631
N : 30
54
r* =
5L XY-(ZA'XIK)
N
XXz -2 ( ^ ) 2 x r -2 ( i n 2
N J
r<v =
3Q 631-M 912)30
33703 - -999)2 1128306 - (9 12)'30 30 j
'V =
30631-911088
30 ~
33703- 99800- | j 2830 6 - 831744 30 J1 30
30631-30369,60
7(33703 - 33266,7} {28306 - 27724,8}
r* =261,40
7(436,3} {581,2}
261,40
' ~ -7253577,56
261,40
503,56
0,519
55
C. Interperasi Data
Setelah semua data dianalisis dengan teknik korelasi product moment,
diperoleh sebesar 0,519 kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product
moment dengan N = 30
Dan ternyata dalam tabel r product moment pada N = 30 diperoleh
nilai r pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,463 sedang pada taraf signifikansi
5% sebesar 0,361. Maka dari itu dapat berarti bahwa nilai r^ lebih besar dari
nilai tabel 0,519 > 0,463 (taraf signifikansi 1%) dan 0,519 > 0,361 (taraf
signifikansi 5%).
Dengan demikian maka hipotesis yang penulis ajukan berbunyi “ada
hubungan antara pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam dengan
perilaku sosial anak” diterima dalam taraf signifikansi 1% maupun 5%.
BABY
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, baik teoritik maupun empirik, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari variabel Pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam
diketahui:
a. Untuk tingkat Pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam
dengan kategori sangat tinggi sebanyak 6 responden, dengan
prosentase 20%.
b. Untuk tingkat Pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam
dengan kategori tinggi sebanyak 18 responden, dengan prosentase
60%.
c. Untuk tingkat Pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam
dengan kategori cukup atau sedang sebanyak 5 responden, dengan
prosentase 16,7%.
d. Untuk tingkat Pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam
dengan kategori rendah sebanyak 1 responden, dengan prosentase
3,3%.
2. Dari variabel perilaku sosial anak dapat diketahui :
a. Untuk tingkat perilaku sosial anak dengan kategori sangat tinggi
sebanyak 3 responden, dengan prosentase 10%.
56
57
b. Untuk tingkat perilaku sosial anak dengan kategori tinggi sebanyak 13
responden, dengan prosentase 43,3%.
c. Untuk tingkat perilaku sosial anak dengan kategori cukup atau sedang
sebanyak 12 responden, dengan prosentase 40%.
d. Untuk tingkat perilaku sosial anak dengan kategori rendah sebanyak 2
responden, dengan prosentase 6,7%.
3. Nilai empirik sebanyak 0,519 terletak di atas nilai tabel kritik product
moment sebesar 0,361 dan 0,463 yang berarti angka korelasi tinggi,
sehir.gga pernyataan bahwa ada hubungan yang signifikan antara model
pendidikan agama Islam dengan perilaku sosial anak di Desa Ngawensari
Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.
B. Saran-saran
Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dalam melaksanakan
Pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam hubungannya dengan
perilaku sosial anak, maka pada kesempatan ini penulis sampaikan beberapa
saran atau sumbangan pikiran yaitu sebagai berikut:
1. Kepada orang tua
a. Orang tua hendaknya memberikan bimbingan sejak dini dalam
membentuk akhlak (perilaku) anak, sebelum lingkungan
mempengaruhi diri anak.
b. Dalam memberikan bimbingan dan latihan sebaiknya dilakukan secara
rutin guna mendapatkan hasil yang maksimal.
58
c. Contoh konkrit orang tua merupakan salah satu cara dalam membentuk
akhlak (perilaku) anak, disamping cara/metode lain yang saling
mendukung.
2. Kepada anak
a. Sebagai seorang anak harus taat pada orang tua, selama tidak
melanggar ajaran agama.
b. Di waktu orang tua memberikan nasehat, hendaknya mendengarkan
dan memperhatikan
c. Perilaku yang salah (keiiru) harus diperbaiki.
C. Kata Penutup
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat, taufiq dan inayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Amin. Sholawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Nabi Agung Muhammad saw yang menjadi suritauladan bagi sekalian
umat.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan skripsi
ini, namun penulis menyadari bahwa manusia tidak lepas dari kesalahan dan
kelemahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al Aberasy, Athiyah, Alih Bahasa oleh H. Bustani A Gani, Djohar Bahry L. I. S. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1983.
Ali, Muhammad, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, CV. Angkasa, 1987.
Anshari, H. Endang Saifuddin, Kuliah Al Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi, Rajawali, Jakarta, 1992.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1998.
Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta. 1970.
Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970.
Daradjat, Zakiah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, CV. Ruhama, Jakarta, 1993.
Daulay, Haidar Putra, Pendidikan Agama Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, Kencana, Jakarta, 2004.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Edisi Revisi), PT. Komari Prima Publiser, 2007.
Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Ilmu Pendidikan Islam, PPPTA/IAIN, Jakarta, 1982/1983.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Offset, Yogyakarta, 1981.
Hadi, Sutrisno, Statistik II, Andi Offset, Yogyakarta, 1994.
Nazir, Moh., Metode Penelitian, PN. Galia, Indonesia, 1989.
Poerwadarminta, WJS., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982.
Singarimbun, Masri, dan Sufian Effendi (Penyunting), Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1980.
Thoha, Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996.
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, Dasar-dasar Pendidikan, IKIP Semarang Press, 1991.
Zuhairini dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, Surabaya,1981.
ANGKET TENTANG PENDfcKATAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIK AN AG AM A ISLAM
Nama :
Alamat :
Petunjuk :
1. Tulislah nama pada tempat yang sudah tersedia!
2. Jawab pertanyaan sesuai dengan hati nurani dengan cara menyilang/melingkari
huruf a, b, c, atau d!
Pertanyaan :
1. Pernahkah bapak/ibu menempuh pendidikan agama di pondok pesantren? Jika
pemah berapa lama?
a. 10 tahun lebih
b. 5 - 1 0 tahun
c. 1 - 2 tahun
d. Tidak pemah
2. Selain menyekolahkan anak pada pendidikan formal (sekolah) apakah bapak/ibu
juga menyuruh anak untuk belajar agama dilembaga non formal (Madrasah
diniyah)?
a. Ya, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pemah
3. Apakah model pendidikan non formal (mdrasah diniyah), menurut bapak/ibu
membantu dalam menyampaikan pendidikan agama Islam pada anak?
a. Ya, sangat membantu
b. Cukup mrmbsntu
c. Kurang membantu
d. Tidak membantu
4. Apakah pendidikan di sekolah membantu bapak/ibu dalam menyampaikan
pendidikan agama pada anak?
a. Ya, sangat membantu
b. Cukup mrmbsntu
c. Kurang membantu
d. Tidak membantu
5. Apakah bapak/ibu mendambakan anak yang sholeh dan sholehah?
a. Ya, selalu
b. Ya tidak terlalu berharap
c. Menyerahkan pada anak
d. Tidak pernah
6. Bagaimana cara bapak/ibu menyampaikan pendidikan agama pada anak?
a. Dengan memasukan ke dalam pesantren
b. Mendatangkan guru privat
c. Menyampaikan/mengajarkan sendiri
d. Tidak mengajarkan
7. Apakah perlu pendidikan agama (akhlak) diberikan sejak dini?
a. Perlu sekali
b. Perlu di sekolah saja
c. Hanya di masyarakat
d. Tidak perlu
8. Apakah bapak/ibu melatih anak untuk menghargai orang lain?
a. Ya, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
9. Dalam memberikan bimbingan tentang akhlak, apakah bapak/ibu lakukan setiap
hari?
a. Ya, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
10. Apakah sebab bapak/ibu melatih dan membimbing akhlak anak?
a. Karena kewajiban agama
b. Karena tanggung jawab sosial
c. Karena tradisi
d. Karena untuk memenuhi kewajiban sebagai orang tua
ANGKET TENTANG PERILAKU SOSlAL
Nama :
Alamat :
Petunjuk:
1. Tulislah nama pada tempat yang sudah tersedia!
2. Jawab pertanyaan sesuai dengan hati nurani dengan cara menyilang/melingkari
huruf a, b, c, atau d!
Pertanyaan :
1. Apakah dalam mendidik anak, orang tua bersikap disiplin?
a. Ya, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Demah
2. Apakah adik selalu membantu orang tua?
a. Ya, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Apakah adik selalu berusaha bertingkah laku yang baik?
a. Ya, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tioakpemah
4. Bagaimana sikap adik, jika diajak mencuri?
a. Selalu mau
b. Mau, j ika banyak temannya
c. Kadang-kadang mau
d. Menolaknya / tidak mau
5. Apabila guru sedang menerangkan pelajaran, apakah adik memperhatikan?
a. Ya, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Apabila orang tua memberi nasehat, apakah adik memperhatikan?
a. Ya, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7. Apabila adik diberi amanat, apakah adik menyampaikannya?
a. Ya, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
8. Dalam mengerjakan sholat, apakah adik mengerjakan di awal waktu?
a. Ya, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pei^ah
9. Apakah adik selalu bersikap sopan kepada orang yang lebih tua?
a. Ya, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadartg
d. Tidak pernah
10. Apabila ada teman yang salah pada adik, apakah adik mau memaafkannya?
a. Va, selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
Nomor: ST.27/K-1/TL.01/**,* /2007 27 Desember 2007Lamp : Proposal Penelitian.Hal : Permohonan Izin Penelitian
KepadaYth. Kepala Desa Ngawensari Kec. Ringinarum DI Kab. Kendal
Assalamualaikum w.w.
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami menerangkan bahwa :
N a m aNIMMahasiswa Jurusan Program Studi
: Sri Nurondiyah :11103047: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga : Tarbiyah: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dalam rangka penyelesaian studi Program S. 1 di STAIN Salatiga, diwajibkan memenuhi salah satu persyaratan yang berupa pembuatan SKRIPSI.
Adapun judul skripsinya adalah :MODEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL.Dengan Pembimbing : Drs. Drs. Abdul Syukur M.Si
Untuk penyelesaian Skripsi tersebut, kami mohon Bapak/Ibu memberi izin kepada mahasiswa tersebut untuk mengadakan penelitian guna memperoleh data atau keterangan dan bahan yang diperlukan di Desa Ngawensari, Kec. Ringinarum, Kab. Kendal. Mulai tanggal 7 Januari 2008 s.d 11 Januari 2008Kemudian atas pemberian izin Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum w. w.
a.n. KetuaPembantu Ketua Bidang
t M i * -Akademi k
r. H. Muh Sacrozi, M.Ag NIP. 150247014
Tembusan : Ketua STAIN Salatiga (sebagai lapoian)
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL KECAMATAN RINGINARUM
DESA NGAWENSARI
No. Kode Desa / Kelurahan : 33. 24. 18. 2005
SURAT KETERANGANNOMOR: 145/25Al/08
Yang bertanda tangan di bawah ini :
N a ma : SUYADINip :Jabatan : Pj s. Kepala Desa Ngawensari
Dengan ini kami menerangkan bahwa Mahasiswa/ i :
N a m a Nim Jurusan Program Study
SRI NURONDIYAH111 03047 TarbiyahPendidikan Agama Islam (PAI)
Telah benar-benar melaksanakan penelitian di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal, mulai tanggal 07 Januari 2008 sampai dengan selesai, guna melengkapi data dalam menyusun skripsi yang berjudul “MODEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL DI DESA NGAWENESARI KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL”.
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sesungguhnya dan sebenar- benarnya serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Ngawenari, 05 Januari 2008.
DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706,323*33 Fax323433 Salatiga 50721Website : v/ww.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
L E M B A R K O N S U L T A S I S K R I P S I ^
Nama : .................................................................................. NIM :Program Studi PAI/PBA/TPBI/AHS***Judul Skripsi : ...................................................... .........................................
Pembimbing Asisten Pembimbing
Asisten PembimbingSalat iga,
NIP. 150
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
NIM
Tempat/Tanggal Lahir
Nama Orang tua
- Ayah
Ibu
Pekerjaan
- Ayah
Ibu
Alamat Asal
Pendidikan
: Sri Nurondiyah
: 111 03 047
: Kendal, 12 Juli 1983
: Umar
: Ngatini
: Tani
: Tani
: Andongsari RT 04/02 Ngawensari Kecamatan
Ringinarum Kabupaten Kendal
: - SDN II Ngawensari lulus tahun 1997
- SLTP Negeri 4 Tapung (Pekanbaru) lulus tahun 2000
- MA Al Amiriyah Banyuwangi lulus tahun 2003
- STAIN Salatiga, Progdi Pendidikan Agama Islam
SURAT KETERANGAN KEGIATAN (SKK)
NAMA
Jur/Prog
NIM
Ka. Progdi
: Sri Nurondiyah
: Tarbiyah/PAI
: 111 03 047
: Fathcurrahman, M.Pd.
No Nama kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai01 OPSPEK 27-30 Agustus 2003 Peserta 3
02 Pendakian Massal dan Bersih
Gunung Merbabu7 September 2003 Peserta
2
03 Pendidikan Dasar Pecinta Alam
(PENDASPALA) IX Mapala
MITAPASA
14 Januari s/d 20
Januari 2004Peserta 2
04 Pendakian Massal Dan Bersih
Gunung Sindoro Temanggung9-10 September 2004 Panitia
3
05 Dies Maulidiyah Dasa Warsa I
Mapala MITAPASA17 Juli 2004 Panitia
3
06 Pendidikan Dasar Pecinta Alam
(PENDASPALA) X Mapala
MITAPASA
15 Januari s/d 23
Januari 2005Panitia 3
07 Pendakian Massa' Dan Bersih
Gunung Sumbing Worosobo.
10-11 September
2005Panitia
3
08 JAGA BUMI I Mapala MITAPASA 25 April 2005 Panitia 3
09 Peringatan Hari Lingkungan 2005
Mapala MITAPASA dan GPAS
(Gabungan Pecinta Alam Salatiga)
12 Juni 2005 Peserta 2
10 Pendidikan Dasar Pecinta Alam
(PENDASPALA) XI Mapala
MITAPASA
26 November s/d 3
Desember 2005Panitia 3
11 Pendidikan Lanjut (DIKJUT) II
Mapala MITAPASA20-23 Januari 2006 Panitia
3
12 JAGA BUMI II Mapala MITAPASA 30 April 2006 Panitia 3
14Lomba Panjat Dinding Se-Jateng
DIY Mapala MITAPASA2-4 September 2006 Panitia 3
15 Pendakian Massal dan Bersih gunung
Merapi16-17 Desember2006 Panitia
3
16 Pendidikan Dasar Pecinta Alam
(PENDASPALA XII Mapala
MITAPASA
10-21 Januari 2007 Panitia 3
17 DIKJUT III Mapa'd MITAPASA 2-6 Maret 2007 Panitia 3
18Fun Climbing 2007 Mapala
MITAPASA7-8 April 2007 Panitia 3
19 JAGA BUMI III Mapala
MITAPASA29 April 2007 Panitia
3
20 Peringatan Hari Lingkungan Hidup
2007 Mapala MITAPASA9-10 Juni 2007 Panitia
3
21 Pemantapan XII Mapala MITAPASA 11-12 Agustus 2007 Panitia 3
22 Seminar “Mencari Format Ruqyah
Sholikhah” STAIN Salatiga12 April 2006 Peserta 2.
23 Penghijauan dan Lomba Lintas
Medan-Kenal Alam Cinta Alam (PL
2M-KACA) VI Tingkat Nasional
STAIN CIREBON
6 - 9 Mei 2005 Peserta2
24 Lomba Panj-.it Tebing Beton Tingkat
Nasional”
UNISSULA Semarang
7 - 10 Juli 2005 Peserta 2
Jumlah <o(o
Salatiga, 21 Februari 2008 Mengetahui,
Pembantu Ketua
No. : 50/BPH/MTPS/II/2008
Lamp : 1 Lembar
Hal : Surat Keterangan Kegiatan
Yang bertanda tangan di bawah ini kami Pengurus Mapala MITAPASA STAIN
Salatiga menerangkan bahwa:
Nama : Sri Nurondiyah
NIM : 111 03 047
Jur/Progdi : Tarbiyah/PAI
Benar-benar aktif dan mengikuti kegiatan-kegiatan di Mapala MITAPASA
STAIN Salatiga. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah diikuti adalah sebagaimana
terlampir.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya dan semoga menjadikan maklum adanya.
Salatiga, 21 Februari 2008
Ketua Umum'Mapala MITAPASA