SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan...

87
SKRIPSI HUBUNGAN INDIVIDUAL VALUE DENGAN TIME MANAGEMENT PRACTICE PERAWAT DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2019 Oleh: KENNI SIMBOLON 032015026 PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2019

Transcript of SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan...

Page 1: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

SKRIPSI

HUBUNGAN INDIVIDUAL VALUE DENGAN TIME

MANAGEMENT PRACTICE PERAWAT DI RUMAH

SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN

TAHUN 2019

Oleh:

KENNI SIMBOLON

032015026

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH

MEDAN

2019

Page 2: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

SKRIPSI

HUBUNGAN INDIVIDUAL VALUE DENGAN TIME

MANAGEMENT PRACTICE PERAWAT DI RUMAH

SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN

TAHUN 2019

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Dalam Program Studi Ners

Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan

Oleh :

KENNI SIMBOLON

032015026

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH

MEDAN

2019

Page 3: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 4: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 5: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 6: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 7: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 8: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manajemen waktu bagi kehidupan sehari-hari sangat membantu fokus

pada tugas penting. Dengan adanya manajemen waktu seseorang tidak akan

kehilangan waktunya untuk aktivitas yang sia-sia,akan tetapi orang tersebut akan

menjalankan waktunya dengan teratur dan produktif . Manajemen waktu sangat

penting dalam profesi keperawatan; karena waktu yang terbuang oleh perawat,

adalah waktu yang tidak dihabiskan bersama pasien dan memiliki efek negatif

pada kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien Perubahan terbaru dalam

perawatan rumah sakit telah efektif pada pekerjaan perawat dan waktu yang

digunakan oleh mereka(Ghiasvand, dalam Hartati 2014).

Manajemen waktu menurut macan adalah pengaturan diri dalam

menggunakan seefektif dan seefesien mungkin dengan melakukan perencanaan,

penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu dan selalu membuat prioritas

menurut kepentingannya,serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat dilihat

dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan

yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013)

Time management practice adalah pencapain utama sebagai hasil dari

menyisihkan kegiatan yang tidak berarti yang sering memakan

Page 9: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 10: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

8

untuk mengatur, menjadwalkan, srategi untuk menghasilkan kerja efektif

serta,menghindari seseorang bekerja disaat sudah kritis (Gea, dkk).

Time management practice yang efektif tidak datang begitu saja secara

alami, melainkan untuk terhindar dari bekerja mati-matian pada saat yang sudah

mepet, sebaliknya dapat kesempatan besar sukses dalam bisnis, penerapan Time

management practice merupakan hal sangat penting untuk dilakukan. Pengaturan

waktu yang sudah dibuat, harus diperhatikan dengan baik. Jika hal itu berkenaan

dengan pengerjaan suatu proyek, setelah time management dirancang dengan baik

dan ditetapkan, harus disosialisasikan dengan baik kepada pihak-pihak yang

terlibat. Semua pihak yang terlibat, termasuk pimpinan proyek perlu konsisten

mengikuti pengaturan waktu yang telah dibuat.

Untuk mengetahui waktu secara efektif, masing-masing harus memiliki

gambaran yang jelas mengenai prinsip-prinsip serta nilai utama kehidupannya.

Seorang butuh menginvestasikan sumber daya berharga dari waktu untuk hal yang

sangat penting. Scott memperjelas bahwa satu tantangan mendasar time

management yang efektif adalah memahami perbedaan antara “urgent” dan

“important”, “mendesak” dan “penting”. “Mendesak” sendiri tidak membuat

tugas itu penting. Hal “penting” itu terkait dengan prinsip pribadi. Prioritas bisnis

yang menentukan hal penting dari kerja. Dengan kejelasan misi dan tujuan

pribadi, waktu dijadwalkan dengan tujuan definitif dalam hati. (Gea, 2014).

Dari hasil penelitian Gayatri Dewi (2011)di RS Bogor62,9 % ,manajemen

waktu perawat kurang. Penelitian dari Hamel,dkk dikatakan bahwa dari tingkat

produktivitas lama kerja sebanyak 10 orang, 4 orang diantaranya manajemen

Page 11: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

waktu kurang dengan adanya pemborosan dan waktu istirahat yang berlebihan.

Dari hasil observasi penulis ditemukan bahwa ada perawat yang tidak

menggunakan waktu dengan tepat,terlambat datang ke rumah sakit. Konsekuensi

dari praktik manajemen waktu yang buruk termasuk penurunan kualitas perawatan

pasien,ketidakpuasan kerja,stress dan lelah.ini sangat berpotensi serius untuk staf

perawat dan manajer perawat. (Sinurat, dikutip di Ahmed, 2012)

Jons (2012), menyebutkan beberapa tips untuk manajemen waktu yang

meliputi: (1) Tiba lebih awal untuk merencanakan pekerjaan Anda (dengan cara

itu Anda tidak akan pernah terlambat), (2) daftar kegiatan yang perlu

(memungkinkan Anda untuk mentransfer tugas dari pikiran Anda menjadi kertas,

maka ruang otak Anda menjadi tersedia untuk sesuatu yang lain), (3) prioritas

kegiatan ini (memprioritaskan perawatan pasien menggunakan kategori, tulis

semuanya, silang item saat Anda menyelesaikannya, dan prioritas ulang saat

kejadian terungkap sepanjang hari), (4) memperkirakan waktu yang diperlukan

untuk masing-masing, (5) sadar akan jumlah waktu yang dihabiskan untuk tugas

yang berbeda, (6) memberikan waktu untuk kegiatan atau kesalahan yang tidak

terjadwal (jika tidak waktunya akan terbuang), (7) belajar untuk mengatakan

tidak,(8) mengatur kehidupan rumah Anda; memprioritaskan dan mendelegasikan

tugas di rumah untuk mengurangi stres, membuat relaksasi harus dilakukan dalam

hidup Anda.

Bowers (2002) studi tentang bagaimana perawat mengatur waktu mereka

dan bekerja di fasilitas perawatan jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk lebih memahami bagaimana kondisi kerja, termasuk manajemen

Page 12: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

waktu dan staf mempengaruhi kinerja perawat dan kualitas perawatan yang

mereka sediakan di fasilitas perawatan jangka panjang. wawancara dan observasi

partisipan digunakan untuk memeriksa bagaimana 18 perawat berlisensi yang

bekerja di dua fasilitas perawatan jangka panjang di Amerika Serikat Midwestern

mengalami pekerjaan sehari-hari mereka. Waktu adalah kondisi kerja yang sangat

menonjol bagi para perawat yang diwawancarai, sebagai akibat dari terlalu sedikit

waktu dan banyak interupsi, perawat dikompensasi dengan mengembangkan

strategi untuk menjaga kondisi kerja minimal yang diperlukan. Strategi ini

termasuk meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk melakukan tugas-tugas

yang diperlukan, menciptakan waktu baru dan mendefinisikan kembali tanggung

jawab pekerjaan. Meskipun strategi ini memungkinkan perawat untuk

menyelesaikan tugas-tugas yang mereka bertanggung jawab, ada konsekuensi

buruk bagi perawat dan warga. Perawat menyadari bahwa tuntutan waktu sering

membuat tidak mungkin untuk memberikan perawatan berkualitas tinggi

(Qteat,2014).Aspek-aspek untuk manajemen waktu ada empat yaitu,menetapkan

tujuan prioritas yang terbagi menjadi dua yaitu jangka panjang dan jangka

pendek.perencanaan dan penjadwalan,yang menjelaskan bahwa penjadwalan

dilakukan setelah menyusun prioritas. Kemampuan mengendalikan waktu,prefere

nsi untuk terorganisasi,untuk mengetahui kebiasaan penggunaan waktunya selam

satu minggu dan diperiksa pada akhir pecan (Puspitasari, 2013).

Individual values adalah sesuatu yang diinginkan, tujuan yang bersifat

transtusional, dan bervariasi dalam kepentingan yang digunakan sebagai prinsip

yang membimbing dalam kehidupan manusia. Adapun dimensi-dimensi nilai pada

Page 13: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

individumenurut Schwartz adalah Benevolence, Universalism, Self-Direction,

Stimulation, Hedonism, Achivment, Power, Security, Comformity, Dan Tradition.

(Mubarok, 2014)

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa individual

value kemungkinan berhubungan dengan manajemen waktu perawat di rumah

sakit. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada

hubungan individual value dengan manajemen waktu perawat di Rumah Sakit

Santa Elisabeth Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah

“apakah ada hubungan individual value dengan Time management

practiceperawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

1.3 Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan individual value dengan time managenement

practice perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi individual value perawat di Rumah Sakit Santa

Elisabeth Medan tahun 2019

2. Mengidentifikasi Time management practice perawat di Rumah

Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2019

Page 14: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

3. Menganalisis hubungan individual value dengan Time

management practice perawat di Rumah Sakit Sakit Santa

Elisabeth Medan tahun 2019

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini berguna sebagai salah satu bahan sumber bacaan mengenai

individual value dengan Time management practice perawat di rumah sakit santa

Elisabeth Medan

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi praktek keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk meningkatkan

aspek individual value untuk meningkatkan Time management

practice pelayanan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Santa

Elisabeth Medan.

2. Bagi institusi

Sebagai bahan pendidikan bagi institusi pendidikan

mengenai individual value dengan Time management practice

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian dapat digunakan data dasar untuk

penelitian berikutnya terutama yang berhubungan dengan

penelitian tentang hubungan individual value dengan Time

management practice perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth

Medan.

Page 15: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Time Management Practice

2.1.1.Defenisi Time Management

Manajemen waktu (manajemen kehidupan) adalah pencapain sasaran

utama dalam kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan ataupun sisa-sisa dari waktu

kegiatan-kegiatan tidak berarti yang sering kali justru banyak memakan waktu

(kusnul dkk,2013).

Manajemen waktu menurut macan adalah pengaturan diri dalam

menggunakan seefektif dan seefesien mungkin dengan melakukan

perencanaan,penjadwalan,mempunyai kontrol atas waktu dan selalu membuat

prioritas menurut kepentingannya,serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat

dilihat dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda

pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari,2013)

2.1.2. Aspek-aspek Time Management

Menurut (Ahmed Dalam Sinurat,2014), mengatakan ada 5 ( lima )

manajemen waktu :

a. Menetapkan tujuan prioritas(setting goals and priorities)

Tujuan dan sasaran tersebut dibagi menjadi dua,yaitu jangka pendek dan

jangka panjang. Tujuan jangka pendek bisa saja menjadi tujuan harian

Page 16: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

karena memang masyarakat penentuan aktivitas yang lebih spesifik

sehingga tujuan jangka panjang akan lebih mudah tercapai.

b. Beban kerja (Workload)

Beban kerja akan memepengaruhi bagaimana perawat dapat

memanajemen waktu mereka.

c. Delegasi

Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan selesai

dengan sempurna seringkali membuat tersitanya waktu yang dimiliki.

Pekerjaan yang dianggap tidak utama dilakukan pendelegasian kepada

orang . Hal ini dapat lebih meringankan pekerjaan, waktu yang ada dapat

digunakan melakukan pekerjaan lain yang lebih berkualitas.

d. Perencanaan dan penjadwalan (planning and scheduling)

Menjelaskan bahwa perencanaan dan penjadwalan dilakukan setelah

menyusun prioritas, dan sebelum melakukan penjadwalan terlebih dahulu

disusun perencanaan. Perencanaan dikenal dengan pembuatan daftar

harian yang disebut dengan to do list.

e. Teknik

Menjelaskan bahwa bagaimana teknik seorang perawat untuk penerapan

atau mengatur waktu dalam pembagian tugas.

2.1.3 Ciri-ciri individu yang mampu memanajemen waktu

Menurut Davidson (2002) menyebutkan bahwa manajemen waktu

memiliki ciri-ciri tertentu,yaitu

Page 17: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 18: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

34

a. Mampu menetapkan tujuan

Dalam menetapkan tujuan individu akan sangat mudah untuk

mengetahui dari mana harus memulai pekerjaan. Selain

itu,memudahkan untuk memutuskan apa yang penting dan perlu

untuk dilakukan. Dengan demikian ,akan dapat terhindar dari

tindakan yang membuang waktu.

b. Mampu mengidentifikasi prioritas

Ketika individu dapat mengidentifikasi prioritas dari tugas-tugasnya

maka memudahkan untuk mencapai tujuan.dalam menentukan

prioritas,perlu membuat kategori yaitu: tugas mendesak dan tugas

penting.

c. Mampu membuat jadwal

Dalam membuat jadwal individu dapat menyelesaikan pekerjaan

atau tugasnya tepat waktu. Individu yang membuat jadwal hariannya

akan lebih mudah melakukan kegiatan-kegiatan atau tugas-tugasnya.

d. Mampu meminimalkan interupsi

Interupsi adalah gangguan yang bersumber dari dalam diri individu

maupun dari luar diri individu yang akan mengurangi konsentrasi

individu dengan pekerjaannya.individu yang manajemen waktunya

baik akan mampu meminimalkan interupsi tersebut.

e. Mampu mengelola stress

Page 19: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Individu yang mengalami stress akan melaksanakan aktivitas-

aktivitasnya tidak sesuai dengan direncankan atau tidak sesuai

dengan yang dijadwalkan, dan tidak mampu memprioritaskan

aktivitas-aktivitas yang sifatnya lebih penting.

2.1.4 faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan manajemen

waktu

Srijanti (2007) mengemukakan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi manajemen waktu,yaitu:

a. Adanya target yang jelas

Adanya target pencapain maka hidup akan lebih terarah dan waktu

pun dapat diatur dengan sebaik-baiknya

b. Adanya prioritas kerja

Individu dapat menjalankan manjemen waktu dengan baik dan

mencurahkan seluruh konsentrasi dan energinya untuk mencapai

prioritas yang telah ditetapkan.

c. Pendelegasian tugas

Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan

selesai dengan sempurna seringkali membuat tersitanya waktu yang

didmiliki. Pekerjaan yang dianggap tidak utama dilakukan

pendelegasian kepada orang . Hal ini dapat lebih meringankan

pekerjaan, waktu yang ada dapat digunakan melakukan pekerjaan

lain yang lebih berkualitas.

Page 20: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

2.1.5. Strategi Time Management Practice

Menurut Rosita (2008) ada beberapa strategi manajemn

waktu untuk seseorang yang dapat meluangkan waktu kira-kira 10 s.d 15

menit untuk mengatur jadwal kegiatan ,yaitu:

1. Membiasakan diri untuk menyiapkan daftar.daftar ini berisi segala

sesuatu yang butuh untuk dilakukan dan memprioritaskan menurut

tingkat kepentingannya.

2. Merencanakan kegiatan tertentu dilakukan pada waktu tertentu.

3. Menemukan waktu bekerja yang optimal untuk menyelesaikan tugas-

tugas secar maksimal.

4. Memprioritaskan tugas-tugas berdasarkan tingkat kepentingannya

harus dilakukan hari ini atau dapat dilakukan besok.

5. Pengorganisasian seseorang perlu memilih atau mengatur lingkunagn

dlam menyelesaikan tugas.

6. Pendelegasian seseorang perlu menetukan tugas-tugas atau kegiatan-

kegiatan yang memungkinkan untuk dapat dikerjakan oleh orang lain.

2.2 Individual Value

2.2.1 Defenisi individual value

Nilai-nilai (value) adalah suatu keyakinan seseorang tentang

penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada

Page 21: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

sikap/perilaku seseorang.sistem nilai dalam suatu organisasi adalah tentang

nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku

personal.Nilai merupakan milik setiap pribadi yang mengatur langkah-

langkah yang seharusnya dilakukan karena merupakan cetusan dari hati

nurani yang dalam dan diperoleh seseorang sejak kecil.

Nilai dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan, yang dewasa ini

mendapat perhatian khusus. Klasifikasi nilai-nilai adalah suatu proses

dimana seseorang dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi nilai-nilai

mereka sendiri. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dikatakan, nilai adalah

harga, hal-hal yang penting atau berguna bagi manusia. Sedangkan fraenkel

menyebutkan nilai sebagai standar penuntutan perilaku seseorang dalam

menentukan apa yang indah,efisien, dan berhargatidaknya sesuatu.

Secara garis besar nilai pribadi dibagi kedalam dua kelompok yaitu

niali-nilai nurani(values of being) dan nilai-nilai member (values of giving).

Nilai-nilai nurani adalah nilai yang ada dalam diri manusia kemudian

berkembang menjadi perilaku serta cara kita memprlakukan orang lain.

Nilai-nilai member adalah nilai yang perlu dipraktikkan atau diberikan yang

kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan.

2.2.2 sumber- sumber individual value

Secara garis besar sumber nilai seseorang bersumber dari spiritual

seseorang personal,dan social.

Page 22: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

a. Spiritual

Sumber nilai yang pertama adalah spiritual atau religious (fry&

johnstone,2002). Keyakinan yang dianut seseorang memiliki nilai-

nilai yang berasal dari kepercayaan yang dianutnya. Bagi seseorang

yang tidak memiliki kepercayaan,mereka tidak mempercayai adanya

tuhan.

b. Personal

Sumber nilai yang kedua adalah dari diri seseorang.Nilai yang telah

diterima seseorang diidentifikasikan dan menjadi dasar tingkah

lakunya.Nilai-nilai personal adalah hasil observasi terhadap tingkah

laku dan sikap orang tua atau keluarga dan interaksi dengan

budayanya, agama, dan lingkungan social.Nilai personal ini

diinternalisasikan secara sebagian maupun keseluruhan dan

dibutuhkan oleh individu itu sendiri.

c. Social

Sumber nilai terakhir adalah sosial. Individu memperoleh nilai- nilai

ini dari orang tua, teman,dan lingkungan social sepertinya

profesinya. Biasanya nilai social merupakan hasil kesepakatan antara

kelompok tertentu. Nilai-nilai social meliputi nilai sopan santun,nilai

kesusilaan,nilai pancasila.

2.2.3 Dimensi Individual Value

Page 23: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Berikut ini adalah daftar 10 nilai dengan definisinya masing-masing,

serta bagaimana sumber nilai tersebut didapat :

1. Benevolence : Pemeliharaan dan peningkatan pada kesejahteraan

orang-orang yang ditujukan bagi mereka yang sering

berhubungan dengan individu tersebut. Indikator, suka menolong,

loyal, kejujuran, berjiwa pemaaf.

2. Universalism : Pemahaman, penghargaan, toleransi dan

perlindungan terhadap kesejahteraan orang-orang dan untuk

lingkungan. Indikator, memiliki sikap adil, menghargai

perbedaan, memiliki kecintaan terhadap lingkungan.

3. Self-Direction : Pemikiran dan pemilihan tindakan yang bersifat

independen, penciptaan dan eksplorasi. Indikator, memiliki

kreativitas, tidak terpengaruh oleh orang lain, memiliki rasa ingin

tahu yang kuat.

4. Stimulation : Kegembiraan, hal-hal baru dan tantangan dalam

hidup, indikator, menyukai berbagai hal yang baru, berani

mengambil resiko.

5. Hedonism : Kepuasan dan kesenangan terhadap diri sendiri

berkaitan dengan fisik, indicator, menyukai berbagai hal yang

memiliki kesenangan hidup.

6. Achievement : Kesuksesan personal dengan cara memperlihatkan

kompetensinya sesuai dengan standar social, indikator, memiliki

Page 24: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

ambisi yang kuat, memiliki keinginan untuk sukses, ingin

menunjukkan kemampuan diri.

7. Power : Status sosial dan martabat, kontrol atau dominasi

terhadap orang-orang dan sumber daya lainnya, indikator,

memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki keinginan untuk hidup

makmur.

8. Security : Keamanan, harmoni, dan stabilitas terhadap masyarakat

sekitar, hubungan dengan orang lain dan pada diri

sendiri,indikator, jaminan keamanan social, stabilitas lingkungan.

9. Conformity : Pengendalian terhadap tindakan, inklinasi dan

dorongan impuls yang memiliki kecenderungan pada menyakiti

orang lain dan melanggar ekspektasi norma dan social, indikator,

taat terhadap peraturan, memiliki sopan santun.

10. Tradition : Respek, komitmen dan penerimaan pada kebiasaan

dan ide-ide yang diberikan oleh agama dan budaya, indikator,

bersyukur, menaati ajaran agama, menghormati tradisi,

sederhana. Cohen & Shamai (2009)

2.2.4 ciri-ciri value

Nilai dalam hal ini memiliki peran yang penting dalam

mempengaruhi bagaimana individu memiliki persepsi, memutuskan sesuatu,

ataupun memberikan gagasan.

Page 25: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Berdasarkan pemikiran ahli-ahli teori dari berbagai disiplin ilmu,

Schwartz mengatakan bahwa teori nilai mengadopsi pada sebuah konsep

nilai yang menspesifikan 6 karakteristik dari nilai tersebut (Schwartz, 2006),

yaitu :

a. Nilai adalah kepercayaan yang terhubung dengan afeksi. Ketika nilai

diaktifkan, nilai menjadi satu dengan perasaan. orang yang memiliki

nilai independen sebagai nilai yang penting akan tergetar

perasaannya jika nilai independen mereka merasa terancam, putus

asa ketika mereka merasa tak

berdaya untuk melindunginya, dan merasa senang jika mereka dapat

menikmatinya.

b. Nilai memotivasi tindakan. Orang yang memiliki nilai pada tatanan

sosial,

keadilan, dan perasaan untuk menolong akan termotivasi untuk

melakukan

apapun yang mengarah pada tujuan-tujuan tersebut.

c. Nilai melebihi tindakan dan situasi yang spesifik. Kepatuhan dan

kejujuran, sebagai contoh, adalah nilai yang relevan pada pekerjaan

atau lingkungan sekolah, olahraga, bisnis, dan politik, dengan

keluarga, teman, atau seseorang yang baru dikenalnya. Ciri ini

membedakan nilai pada konsep yang lebih sempit seperti norma dan

Page 26: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

sikap yang biasanya merujuk pada tindakan, objek, dan situasi yang

spesifik.

d. Nilai bertindak sebagai standar atau kriteria. Nilai menuntun

pemilihan atau evaluasi dari tindakan, kebijakan, orang-orang dan

peristiwa. Orang

memutuskan apa itu baik atau salah, membenarkan atau

menyalahkan, baik untuk dilakukan atau menghindarinya,

berdasarkan konsekuensi yang

memungkinkan yang dilandasi oleh nilai yang berharga bagi

individu tersebut. Nilai dapat menjadi suatu “alert system” ketika

tindakan atau keputusan memiliki konflik pada nilai berharga lain

pada individu.

e. Nilai tersusun oleh pemaknaan yang mirip pada satu nilai dengan

nilai yang lain. Nilai pada banyak orang membentuk sebuah sistem

yang teratur

dari prioritas nilai yang mencirikan mereka sebagai individu.

Apakah mereka menghubungkannya lebih penting pada nilai

keadilan atau pencapaian, hal-hal yang baru, atau yang bersifat

tradisional. Ciri yang menunjukkan hierarki ini sendiri juga

membedakan nilai dengan norma dan sikap.

f. Kemiripan nilai yang beragam menyebabkan suatu tindakan. Suatu

perilaku yang ditunjukkan oleh individu disebabkan oleh banyak

Page 27: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

nilai yang masing-masing berbeda. Misalnya sikap membantu pasien

pada perawat menunjukkan nilai benevolence, security, tradition,

atau bahkan nilai achievement juga menjadi dasar perawat

membantu pasien.

Page 28: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Konsep adalah abstraksi dari suatu realistis agar dapat

dikomunikasikan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan

antara variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang akan diteliti)

(Nursalam, 2014).

Bagan 3.1.Kerangka Konseptual Hubungan Individual Value Dengan

Time Management PracticePerawat Di Rumah Sakit Santa

Elisabeth Medan.

Variabel independen variabel

dependen

Keterangan :

Time management practice

perawat:

- Prioritas

- Beban kerja

- Delegasi

- Jadwal

- Teknik

(Sinurat, 2014)

Individual value:

- Benevelonce

- Universalism

- Self-direction

- Stimulation

- Hedonism

- Achievement

- Power

- Security

- Conformity

- Tradition

(Rahmawaty. 2015)

Page 29: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

=Variabel yang diteliti

= menghubungkan dua variabel

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian . Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang

hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab

suatu pertanyaan dalam penelitian. Setiap hipotesis terdiri atas suatu unit

atau bagian dari permasalahan .(Nursalam 2013)

Ha: Tidak Ada Hubungan Indivivual Value Dengan Time Management

Practice Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth.

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Metode penelitian adalah teknik yang dugunakan peneliti untuk

menyusun studi dan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang

relevan dengan pertanyaan penelitian (Polit, 2012). Metode penelitian yang

Page 30: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan

menggunakan pendekatan secara cross sectional. Deskriptif korelasi

bertujuan untuk menggabarkan hubungan antara variabel-variabel.

Pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu

pengukuran dan observasi data variebel independen hanya satu kali pada

satu saat. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel

(Nursalam, 2013).

Rancangan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi adanya

Hubungan Individual Value dengan Time Management Practice Perawat

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi yang dapat diakses yang sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan dan dapat diakses untuk penelitian. Sedangkan populasi sasaran

adalah populasi yang ingin disama ratakan oleh peneliti. Peneliti biasanya

membentuk sampel dari populasi yang dapat diakses (Polit & Beck, 2012).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat Di Rumah

Sakit Santa Elisabeth Medan yang berjumlah 232 perawat (Rumah Sakit

Santa Elisabeth Medan, 2019).

4.2.2 Sampel

Page 31: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Pengambilan sampel adalah proses memilih sebagian dari populasi

untuk mewakili seluruh populasi. Sampel, kemudian adalah bagian dari

elemen populasi (Polit & Beck, 2010).Pada penelitian ini sampel dipilih

dengan menggunakan purposive sampling yaitu teknik didasarkan pada

keyakinan bahwa pengetahuan peneliti tentang populasi yang dapat

digunakan untuk memilih sampel (Polit, 2012).Rumus yang digunakan

untuk menghitung jumlah sampel adalah rumus Vincent Gaspersz (dalam

Nursalam, 2013)

Rumus :

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

Z = Tingkat Keandalan 95 % (1,96)

P = Proporsi Populasi (0,5)

G = Galat Pendugaan (0,1)

Page 32: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Kriteria inkulusi yang ditetapkan antara lain:

1. Perawat yang dinas pada saat peneliti membagi kuesioner

2. Perawat masa kerja ≥ 2 tahun

3. Perawat yang kooperatif

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini

juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam

memengaruhi variabel lain (Hidayat, 2013). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah individual value.

2. Variabel Dependen

Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain.

Variabel respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi

variabel-variabel lain. Dengan kata lain, variabel terikat adalah

faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya atau

Page 33: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

pengaruh dari variabel bebas. (Nursalam, 2014). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah time management practice.

4.3.2 Definisi Operasional

Defenisi operasional beraal dari seperangkat prosedur atau tindakan

progresif yang dilakukan peneliti untuk menerima kesan sensorik yang

menunjukkan adanya atau tingkat eksistensi suatu variabel (Grove, 2014).

Tabel 4.1 Kerangka Operasional Hubungan Individual Value Dengan

Time Management Praktis Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth

Medan

No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor

1. Individual

value

Sikap seseorang

yang berasal dari

hati nurani,

dimana mereka

dapat melakukan

di kegiatan sehari-

hari

- Benevolence

- Universalism

- Self-Direction

- Stimulate

- Hedoisme

- Achivment

- Conformity

- Tradition

Kuesioner

dengan57

pernyataan

1=sangat

tidak setuju

2=tidak

setuju

3=setuju

4=Sangat

setuju

Ordinal Baik =

173-228

Cuku=1

15-172

Kurang=

57-114

2. Time

management

practice

Time management

practice

merupakan cara

seseorang untuk

memprioritaskan

tugas dan

pengaturan waktu

yang efisien

- Prioritas

- Beban kerja

- Delegasi

- Jadwal

- Teknik

Kuesioner

dengan 23

Pernyataan

1=Tidak

pernah

2=Jarang

3=Kadang-

kadang

4=

Sebagian

besar

5=Selalu

Ordinal Baik =

85-115

Cukup=

54-84

Kurang

= 23-53

Page 34: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar

kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau dengan

beberapa pertanyaan (Hidayat, 2013). Kuesioner yang digunakan pada

penelitian ini terdiri dari 3 bagian yaitu kuesioner data demografi, kuesioner

individual value dan kuesioner time management practice.

1. Kuesioner data demografi

Kuesioner penelitian dari data demografi meliputi: nama, usia, suku,

agama dan jenis kelamin, masa kerja.

2. Instrumen individual value

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner yang

digunakan berjumlah 57 pernyataan.Kuesioner yang digunakan

untuk pernyataan sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, setuju 3,

sangat setuju 4. Di kategorikan menjadi 3 kategori yaitu baik 173-

228, cukup 115-172, kurang 57-114.

Rumus:

=57

Jadi interval pada kuesioner individual value adalah 57

Page 35: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

3. Instrumen time management practice

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner yang berjumlah 23 pernyataan yang

membahas tentang time management practice. Kuesioner yang

digunakan untuk pernyataan positif tidak pernah 1, jarang 2, kadang-

kadang 3, sebagian besar waktu 4, selalu 5. Dan pernyataan negatif

selalu 5, sebagian besar waktu 4, kadang-kadang 3, jarang 2, tidak

pernah 1. Dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu baik 85-115, cukup

55-84, kurang 23-54.

Rumus:

=31

Jadi interval pada kuesioner time management practice adalah 31

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.5.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, Jl.

H. Misbah No.7, Jati, Medan Maimun, kota Medan. Peneliti memilih

penelitian di Rumah Sakit santa Elisabeth medan sebagai tempat meneliti

karena peneliti sudah praktek kurang lebih 4 (empat) tahun, peneliti sudah

Page 36: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

terlibat langsung dengan pelayanan keperawatan, peneliti sudah mengenal

lingkungan rumah sakit.

4.5.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26-30 maret 2019 Di

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

4.6 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

4.6.1 Pengambilan Data

Pengambilan data pada penelitian ini diperoleh dari data primer

yaitu data yang diperoleh langsung dari responden menggunakan lembar

kuesioner meliputi hubungan individual value dengan time management

practice

4.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan

kuesioner pada responden penelitian. Pengumpulan data dimulai dari

pemberian informed consent kepada responden. Setelah responden

menyetujui, responden mengisi kuesioner individual value dan mengisi

kuesioner time management practice. Setelah semua pernyataan dijawab,

peneliti akan mengumpulkan kembali lembar jawaban responden dan

mengucapkan terimakasih atas kesediaannya menjadi responden.

4.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas

Page 37: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Validitas instrumen adalah penentuan seberapa baik instrumen

tersebut mencerminkan konsep abstrak yang sedang diteliti.

Validitasi akan bervariasi dari suatu sampel ke sampel yang lain dan

satu sisi ke suatu situasi yang lainnya.Peneliti tidak melakukan uji

validitas karena peneliti menggunakan kuesioner baku milik Sinurat

2014.

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat dan cara

mengukur atau mengamati sama-sama memegang peranan penting

dalam waktu yang bersamaan (Nursalam, 2014). Uji reliabilitas

sebuah instrument dikatakan reliable jika koefisien alpha lebih besar

atau sama dengan 0.80 (Polit, 2010).

4.7 Kerangka Operasional

Bagan 4.2 Kerangka Operasional Hubungan Individual

Value Dengan Time Management Practice Perawat

Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Izin Penelitian

Uji Validitas& Reliabilitas

Memberikan Informed Consent

Page 38: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Pengumpulan Data

Analisa Data

4.8 Analisa Data

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai

tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti

yang mengungkap fenomena (Nursalam, 2014). Setelah seluruh data yang

dibutuhkan terkumpul oleh peneliti, akan dilakukan pengolahan data dengan

cara perhitungan statistik untuk menentukan hubungan individual

valuedengan time management practice.

Cara yang dilakukan untuk menganalisa data yaitu dengan beberapa

tahap. Yang pertama editing yaitu peneliti melakukan pemeriksaan

kelengkapan jawaban responden dalam kuesioner yang telah diperoleh

dengan tujuan agar data yang dimaksud dapat diolah secara benar. Yang

kedua coding yaitu merubah jawaban responden yang telah diperoleh

menjadi bentuk angka yang berhubungan dengan variabel peneliti sebagai

kode peneliti. Yang ketiga scoring yang berfungsi untuk menghitung skor

yang telah diperoleh setiap responden berdasarkan jawaban atas pertanyaan

yang diajukan peneliti dan yang terakhir adalah tabulating. Tabulating yaitu

Hasil

Page 39: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

memasukkan hasil perhitungan kedalam bentuk tabel dan melihat persentasi

dari jawaban pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi

(Nursalam, 2014)

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Analisa univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran setiap

variabel, distribusi frekuensi sebagai variabel yang diteliti baik

variabel dependen maupun variabel independen (grove,

2014).analisa univariat pada penelitian ini adalah dengan distribusi

frekuensi dan persentasi pada data demografi (usia,suku,agama, jenis

kelamin,dan masa kerja),kedua individual value dan ketigatime

management practice.

2. Analisa bivariat digunakan untuk menganalisa hubungan individual

value dengan time management practice perawat di Rumah Sakit Santa

Elisabeth Medan. Apabila ordinal dengan ordinal maka uji yang

digunakan adalah uji spearman rank.

4.9 Etika Penelitian

Ketika penelitian digunakan sebagai peserta studi, perhatian harus

dilakukan untuk memastikan bahwa hak mereka dilindungi. Etik adalah

system nilai normal yang berkaitan dengan sejauh mana prosedur penelitian

mematuhi kewajiban professional, hukum, dan sosial kepada peserta studi.

Tiga prinsip umum menganai standard perilaku etis dalam penelitian

Page 40: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

berbasis : beneficience (berbuat baik), respectfor human dignity

(penghargaan terhadap martabat manusia), dan justice (keadilan) (Polit,

2012).

Berikut prinsip dasar penerapan etik penelitian kesehatan adalah :

1. Respect for person

Penelitian yang mengikuti sertakan pasien harus menghormati

martabat pasien sebagai manusia. Pasien memiliki otonomi dalam

menentukan pilihannya sendiri. Adapun pilihannya harus senantiasa

dihormati harkat dan martabatnya pasien adalah peneliti yang

mempersiapkan formulir persetujuan subjeck (informed consent)

yang di serahkan kepada perawat Rumah Sakit Santa Elisabeth

Medan.

a. Beneficience & maleficience

Penelitian yang dilakukan harus memaksimalkan kabaikan atau

keuntungan dan meminimalkan kerugian atau kesalahan terhadap

responden penelitian.

b. Justice

Responden penelitian harus diperlakukan secara adil dalam hal

beban dan manfaat dari partisipasi dalam penelitian.Peneliti harus

mampu memenuhi prinsip keterbukaan pada semua responden

penelitian. Semua responden diberikan perlakuan yang sama sesuai

Page 41: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

prosedur penelitian. Masalah etika harus diperhatiakan antara lain

sebagai berikut :

1. Informed consent

Merupakan bentuk pesetujuan antara peneliti dengan responden

peneliti dengan memberikan lembaran persetujuan. Informed

consent tersebut akan diberikan sebelum penlitian dilakukan dengan

memberikan lembaran persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed konsen adalah agar mengerti maksud dan tujuan penelitian,

dan mengetahiu dampaknya. Jika subjek bersedia, maka calon

responden akan menndatanagni lembar persetujuan. Jiak responden

tidak bersedia, maka peneliti akan menghprmati hak responden.

Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut

antara lain : partisipasi responden, tujuan dilakukan tindakan, jenis

data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelakasaan,

potensimasalah masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,

informasi dan yang mudah dihubungi.

2. Anonymity ( tanpa nama)

Memberika jaminan dalam penggunaan subjek penegtian dengan

cara tidak memberiakn atau mencantumkan nama responden pada

lembar atau alat ukur hanya menuliskan kode .pada lembar

pengumpulan dan atau hasil penelitian yang disajikan.

3 Confidentiality (kerahasiaacn)

Page 42: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Memberikan jaminan kerahasiaan, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Tahap awal penelitian akan mengajukan permohonan izin

pelaksanaan penelitian kepada ketua stikes santa Elisabeth medan

untuk melakukan penelitian di rumah sakit santa Elisabeth medan

yang akan di lakukan pada perawat. Kemudian surat izin penelitian

dari rumah sakit santa Elisabeth medan keluar. Setelah itu pada

pelaksanaan, calon responden diberikan penjelasan tentang informasi

dan penelitian yang akan dilakukan. Apabila calon responden

menyetujui maka peneliti memberi lembar informed consent dan

responden menandatangani lembar informed consent. Jika responden

menolak maka peneliti akan tetap menghormati haknya.

Penelitian ini juga telah lulus uji etik dari komisi Etik

Penelitian Kesehatan STIKes Santa Elisabeth Medan dengan nomor

surat No.0022/KEPK/PE-DT/III/2019.

Page 43: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah Rumah Sakit Swasta

yang terletak di Jl. Haji Misbah No. 7 jati, Medan Maimun, Kota Medan.

Rumah Sakit ini memiliki visi yaitu “ Menjadi tanda kehadiran Allah di

tengah dunia dengan membuka tangan dan hati untuk memberikan

pelayanan kasih yang menyembuhkan orang-orang sakit dan menderita

sesuai dengan tuntutan zaman”. Misi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

adalah memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkulitas atas

dasar kasih, meningkatkan sumber daya manusia secara professional untuk

memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas, serta

meningkatkan saran dan prasarana yang memadai dengan tetap

memperhatikan masyarakat lemah. motto “Ketika Aku Sakit kamu Melawan

Aku “ Tujuan dari Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan yaitu mewujudkan

secara nyata kharisma kongregasi fransikanes santa Elisabeth medan dalam

bentuk pelayanan kepada masyarakat umum tanpa membedakan suku,

agama, ras dan golongan dengan memberikan pelayanan secara holistic

(menyeluruh) bagi orang-orang sakit dan menderita serta membutuhkan

pertolongan. Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan menyediakan beberapa

pelayanan yaitu ruang penyakit dalam, ruang rawat bedah, ruang rawat

perinatologi, unit stroke, ruang rawat jalan, poliklinik, IGD, ruang operasi,

Page 44: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

ICU, klinik patologi anatomi, fisioterapi dan farmasi. Berdasarkan data

yang menjadi tempat penelitian peneliti yaitu diruangan laura, paulina, Hilaria,

Maria, Martha, Yoseph, Lidwina, Fransiskus, Ignasius, Melania, Theresia, dan

Mathilda.

5.2 Hasil Penelitian

Hasil analisis univariat dalam penelitian ini tertera pada tabel dibawah ini

berdasarkan karakteristik responden di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

meliputi usia, jenis kelamin, suku, agama, lama kerja, dan. Jumlah responden

dalam penelitian ini adalah 68 orang perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth

Medan.

5.2.1 Data Demografi Perawat Rumah Sakit Santa Elisabeth MedanTahun

2019

Tabel 5.2.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentasi Terkait Karakteristik

Demografi Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Tahun 2019 (n=68)

N Karakteristik Responden F %

Usia

Remaja akhir (21-25)

Dewasa awal (26-30)

Dewasa awal ( 31-35)

Dewasa akhir (36-40)

Dewasa akhir (41-45)

Lansia awal (46-50)

Lansia awal (51-55)

15

33

11

6

1

1

1

22,1

48,5

16,2

8,8

1,5

1,5

1,5

Total 68 100%

Jenis kelamin

Perempuan

Laki-laki

61

7

89,7

10,3

Total 68 100%

Agama

Page 45: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Katolik

Kristen protestan

37

31

54,4

45,6

Total 68 100

Masa kerja

2-6

7-11

12-16

17-21

22-26

27-31

32-36

33

21

7

3

1

2

1

48,5

30,9

10,3

4,4

1,5

2,9

1,5

Total 68 100%

Suku

Batak toba

Batak karo

Batak pakpak

Batak simalungun

Nias

Jawa

50

10

1

5

1

1

73,5

14,7

1,5

7,4

1,5

1,5

Total 68 100%

Tabel 5.2.1 Menunjukkan bahwa berdasarkan Usia mayoritas responden

berusia 26-30 tahun sejumlah 33 (48,5%), disusul usia 21-25 sejumlah 15

(22,1%), usia 31-35 sejumlah 11 (16,2%), usia 36-40 sejumlah 6 (8,8%), usia 41-

45 sejumlah 1 (1,5%), usia 46-50 sejumlah (1,5%), usia 51-55 sejumlah 1 (1,5%).

Berdasarkan Jenis kelamin Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan

dengan jumlah 61(89,7%), sedangkan berjenis kelamin laki-laki sejumlah 7 orang

(10,3%). Berdasarkan Agama

Mayoritas responden agamakatoliksebanyak 37 (54,4 %), sedangkan Kristen prote

stan 31 (45,6%). Berdasarkan Masa kerja Mayoritas responden lama

masa kerja 0 5 sebanyak 33 (48,5%), masa kerja 6 10 sebanyak 21 (30,9%), masa

kerja 11-15 sebanyak 11 (10,3%), masa kerja 16-20 sebanyak 3 (4,4%) masa

kerja 26-30 sebanyak 2, masa kerja 26-30 sebanyak 2 (2,9%), masa kerja 31-35

Page 46: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

sebanyak 1 (1,5 %), berdasarkan Suku Mayoritas responden adalah suku batak

toba 50 (73,5%), batak karo 10 (14,7%), batak pakpak 1 (1,5%), batak

simalungun 5 (7,4 %), nias 1 (1,5%), jawa 1 (1,5%).

Tabel 5.2 Individual value Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Tahun 2019 (n = 68).

Individual value perawat f %

Baik

Cukup

Kurang

12

55

1

17,6

80,9

1.5

Total 68 100%

Berdasarkan tabel 5.2 individual value perawat Rumah Sakit Santa

Elisabeth Medan ditemukan mayoritas baik sebanyak 12 (17,6 %), dan cukup

sebanyak 50 (80,9%), Minoritas 1 (1,5 %).

Tabel 5.3 Time Management Perawat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Tahun 2019 (n = 68)

No Time management practice f %

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

40

28

0

58,8

41,2

0

Total 68 100%

Berdasarkan tabel 5.3 Diperoleh bahwa time management perawat

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah mayoritas baik sejumlah 40 (58,8

%), yang cukup sejumlah 28 (41,2%),yang kurang tidak ada.

5.2.4 Hubungan Individual value Dengan Time management practice Perawat Di

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019

Pengukuran dilakukan pada sebagian perawat rumah sakit santa Elisabeth

medan tahun 2019 dengan menggunakan lembar kuesioner. Setelah semua hasil

terkumpul dari seluruh responden, dilakukan analisis menggunakan alat bantu

Page 47: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

program statistic komputerisasi. Analisis dilakukan dengan uji speraman rank

(Rho).

Tabel 5.4 Hubungan Individual value Dengan Time management practice

Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019.

Time management practice

Individual

Value

Kurang Cukup Baik Total

F % F % F % F % P

Kurang 0 0,0 1 1,5 0 0 1 1,5

Cukup 0 0,0 24 35,3 31 45,6 55 80,9 0,138

Baik 0 0,0 3 4,4 9 13,2 12 17,6

Total 0 0,0 28 41,2 40 58,8 68 100

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan 55 (80,9%) responden mayoritas dengan

individual value cukup dengan time management practice baik 31 (45,6%) dan

dari 1 (1,5%) responden minoritas dengan individual value kurang dengan time

management practice kurang 0 (0,0%) dan individual value kurang time

management practice baik 0 (0,0%). Total keseluruhan dari 68 (100%) responden

mayoritas dengan individual value cukup 55 (54,4%) responden dengan time

management practice baik 40 (58,8%) responden serta minoritas dengan

individual value kurang 2 (2,0%) responden dengan time management kurang 0

(0,0) responden.

Hubungan individual value dengan time management practice perawat

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan menunjukkan bahwa hasil statistik dengan

menggunakan uji spearman rank (rho) diperoleh nilai p = 0,138 yang berarti

tidak ada hubungan antara individual value dengan time management practice

perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

Page 48: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

5.2 Pembahasan

5.2.1. Individual value Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Rumah Sakit

Santa Elisabeth Medan didapatkan bahwa sebagian besar perawat di rumah sakit

santa Elisabeth medan memiliki individual value yang baik yaitu sebanyak 12

orang (17,6%), kemudian yang cukup sebanyak 55 orang (80,9%), dan yang

kurang yaitu 1 orang (1,5%). Artinya bahwa mayoritas responden memiliki

individual value cukup sebanyak 55 (80,9%).

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa responden perawat di rumah

sakit santa Elisabeth medan memiliki individual value yang cukup. Hal ini terlihat

dari sebagian responden masih merasa setiap orang sangat senang untuk

menunjukkan kemampuannya.dia senang apabila melakukan mengagumi apa

yang dilakukannya. Perawat terkadang tidak berani menunjukkan kemampuannya

sendiri dan kurang senang dengan apa yang dilakukannya. Penelitian dapat

disimpulkan bahwa responden perawat cukup mampu dan senang dalam

menunjukkan kemampuannya

Hal ini sejalan dengan penelitian Rahmawaty (2015) dikatakan bahwa

individual value pada karyawan cukup (30,5%). Individu dengan achievement

cukup menunjukkan keinginan yang kurang untuk memperlihatkan

kompetensinya dan kemampuan yang dimiliki dirinya sendiri.

Individual value merupakan sesuatu yang diinginkan, tujuan yang bersifat

transituasional, dan bervariasi dalam kepentingan yang digunakan sebagai prinsip

Page 49: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

yang membimbing dalam kehidupan manusia.individual value menjadi evaluasi

seorang individu terhadap pekerjaan maupun lingkungan pekerjaan yang

didasarkan pada norma yang ada dan pemikiran yang dimilikinya dari sesuatu

yang diinginkan individu yang bersifat transituasional dan bervariasi dalam

kepentingan yang digunakan sebagai prinsip yang membimbing kehidupan

manusia yang meliputi power, achievement, hedonism, stimulation, self-direction,

universalism, benevolence, tradition, conformity dan security (Rahmawaty,2015

5.2.2 Time management practice perawat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di rumah sakit santa

Elisabeth medan didapatkan bahwa perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth

Medan memiliki time management practice yang baik yaitu sebanyak 40 orang

(58,8%), kemudian yang cukup sebanyak 28 orang (41,2 %), dan yang kurang

sebanyak 0 orang (0,0 %). Artinya bahwa mayoritas responden memiliki time

management practice baik sebanyak 40 orang (58,8%)

Hasil penelitian oleh peneliti mendapatkan bahwa mayoritas responden

dalam penelitian ini memiliki Time management practice yang baik 40 (58,8%).

Time management practice dapat diaplikasijkan dengan aspek prioritas, beban

kerja, delegasi, perencanaan dan teknik secara baik. Hal ini terlihat dari sebagian

besar responden mengatakan mampu melakukan dan menyelesaikan semua tugas

aspek time management practice dalam pelayanan keperawatan.yang dijadwalkan

dalam sehari,, dapat memprioritaskan tugas dan tanggungjawab utama dalam

pelayanan keperawatan.

Page 50: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Hal ini sejalan dengan penelitian Sinurat 2014 bahwa time management

practice pada kepala perawat mayoritas selalu dilakukan dengan baik pada aspek

prioritas, delegasi, perencanaan, teknik, jadwal.

Hal ini sejalan juga dengan penelitian Hamel dikatakan bahwa time

management practice penting dalam produktivitas kerja perawat. Dengan

manajemen waktu dengan kategori baik 31 (68,8%).

Time management practice adalah pencapaian sasaran utama dalam

kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan ataupun sisa-sisa dari waktu kegiatan-

kegiatan tidak berarti yang sering kali justru banyak memakan waktu (kusnul

dkk,2013).

Time management practice menurut macan adalah pengaturan diri

dalam menggunakan seefektif mungkin dengan melakukan perencanaan,penjadwa

lan, mempunyai kontrol atas waktu dan selalu membuat prioritas menurut

kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat dilihat dari

perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang

harus diselesaikan (Puspitasari, 2013)

5.2.3Hubungan Individual value Dengan Time management practice Perawat Di

Rumah Sakit Santa Eliasbeth Medan Tahun 2019

Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2019

didapatkan bahwa tidak ada hubungan individual value dengan time management

perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2019.hasil uji statistik

Page 51: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

menunjukkan nilai p = 0,138 yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara

kedua variabel.

Peneliti berpendapat bahwa hal tersebut menunjukkan kedua variabel tidak

memiliki hubungan yang menunjukkan keduanya searah, artinya tidak selamanya

jika individual value baik maka time management practicenya baik. Berhubungan

dengan hasil yang didapatkan dari responden bahwa setiap orang sangat senang

untuk menunjukkan kemampuannya, senang apabila melakukan dan mengagumi

apa yang dilakukannya, penting menolong orang disekitarnya, peduli terhadap

kesejahteraan orang lain. Harapan dengan individual value memampukan

responden untuk menilai kemampuan time management practice perawat.

Nilai yang tinggi pada aspek ini menunjukkan individu yang berkemauan

kuat dan independen, dapat menahan tekanan sosial dan bertindak dengan

pandangan penilaian personal. Individu ini dicirikan dengan mengevaluasi diri

dengan menggunakan standar personal (Ryff & Keyes, 1995).

Time management practice bagi kehidupan sehari-hari dan kinerja

membantu fokus pada tugas penting. Dengan adanya manajemen waktu seseorang

tidak akan kehilangan waktunya untuk aktivitas yang sia-sia,akan tetapi orang

tersebut akan menjalankan waktunya dengan teratur dan produktif

(Hartati,2014).Time management practice sangat penting dalam profesi

keperawatan; karena waktu yang terbuang oleh perawat, adalah waktu yang tidak

dihabiskan bersama pasien dan memiliki efek negatif pada kualitas perawatan

yang diberikan kepada pasien Perubahan terbaru dalam perawatan rumah sakit

Page 52: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

telah efektif pada pekerjaan perawat dan waktu yang digunakan oleh

mereka(Ghiasvand, 2017)

BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti tentang

Hubungan Individual Value Dengan Time Management Practice Perawat Di

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019 dapat disimpulkan bahwa:

1. Individual value perawat di rumah sakit santa Elisabeth medan Mayoritas

perawat memiliki individual value yang cukup sebanyak 55 orang

(80,9%)

2. Time management practice perawat mayoritas responden memiliki tingkat

Time Management Practice baik sebanyak 40 (58,8%)

3. Hubungan individual value dengan time management practice perawat di

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dengan uji Spearman Rank (Rho) p

value =0,138 (p<0,05) yang artinya tidak ada hubungan individual value

dengan time management practice perawat di rumah sakit santa Elisabeth

medan.

6.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian dengan jumlah sampel 68 responden

mengenai hubungan Individual Value dengan Time Management Practice perawat

di rumah sakit Santa Elisabeth Medan , maka di sarankan:

1. Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan

Page 53: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi bagi rumah sakit

santa Elisabeth medan agar perawat dapat bekerja dengan baik.

2. Bagi pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

mahasiswa / mahasiswi dalam memahami time management

practice di bidang keperawatan.

3. Peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan teliti,

lebih spesifik berdasarkan kategori time management practice

Page 54: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

DAFTAR PUSTAKA

Claessens, B. J. C., Van Eerde, W., Rutte, C. G., & Roe, R. A. (2007). A review of

the time management literature. Personnel Review, 36, 255- 276

Creswell, John. (2009). Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed

MethodsApproaches Third Edition. American: Sage

Cohen, A. (2009). A value based perspective on commitment in the workplace: An

examination of Schwartz's basic human values theory among bank

employees in Israel. International Journal of Intercultural Relations,

33(4), 332-345

Davidson. (2002). Mengelola Waktu. Jakarta: Gramedia

David Földe. (2017) Assessment Method for Individual Value of a Location :

Elsevier B.V.

Gea, Antonius. 2014). Time management menggunakan waktu secara efektif dan

efesien : humaniora voleme. 5. Nomor. 2 oktober 2014

Grove, S.K, Burns, N., & Gray.J.(2014). Understanding Nursing Research:

Building an Evidence-Based Practice.Elsevier Health Sciences

Hamel,dkk. Hubungan Manajemen Waktu Dengan Produktivitas Kerja Perawat

Pelaksana Di Irina A Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Hamid.dkk. The practice of time management on construction project:

Department of Structures and Materials, University Teknologi Malaysia

Harlina, suharso & hartati. (2014). Mengembangkan kemampuan manajemen

waktu melalui layanan penguasaan konten dengan teknik perilaku:

Indonesian journal of guadience and counseling

Iskandar, Pengaruh Karakteristik Individu, Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Inspektorat Daerah Provinsi

Sulawesi Tengah: e jurnal katalogis

Kusnul Sandra (2013). Manajemen Waktu,Eikasi Diri Dan Prokartinasi.Surabaya:

Jurnal Psikologi Indonesia

Mubarok.(2014). Pengaruh Individual Value Dengan Psychological Well-Being

Terhadap Komitmen Organisasi. Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta

Page 55: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta: Salemba

Medika

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta: Salemba

Medika

Polit,D.F.,& Beck, C.T. (2010). Nursing Research: Principles and metods.

Lippincott Williams & Wilkins

Polit,D.F.,Beck,C.T. (2012). Nursing Research: Generating and Assessing

Evidence For Nursing Practice. China: Lippincott Williams & Wilkins

Puspitasari, W. (2013). Hubungan Antara Manajemen Waktu Dengan Dukungan

Social Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Yang Bekerja.Empathy

Jurnal Fakultas Psikologi,2(1)

Rahmawaty. (2015). Pengaruh individual value dengan engagement terhadap

organizational citizenship behavior.

Rosita,E.K., & Si,M.Manajemen Waktu Yang Efektif

Razali, S. (2018). The Impact of Time Management on Students’ Academic

Achievement: Journal of Physics

Sandra, K. I. (2013). Manajemen Waktu, Efikasi Diri Dan Prokratinasi.Persona:

Jurnal Psikologi Indonesia,2(3)

Qteat. (2014).Factors Affecting Time Management and Nurses’ Performance in

Hebron Hospitals.Journal of Education and Practice: Palestina

Page 56: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

FlowchartHubungan Individual Value Dengan Time Management Practice

Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019

No

Kegiatan

Waktu penelitian

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan judul

2 Izin pengambilan data awal

3 Pengambilan data awal

4 Penyusunan proposal penelitian

5 Seminar proposal

6 Prosedur izin penelitian

7 Memberi informed consent

8 Pengolahan data menggunakan

komputerisasi

9 Analisa data

10 Hasil

11 Seminar hasil

12 Revisi skripsi

13 Pengumpulan skripsi

Page 57: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 58: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 59: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 60: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 61: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 62: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 63: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 64: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 65: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 66: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 67: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 68: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 69: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 70: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

LEMBAR PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Calon Responden Penelitian

Di

Rs Santa Elisabeth Medan

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kenni Simbolon

Nim : 032015026

Alamat: : Jl. Bunga Terompet Pasar Viii Medan Selayang

Mahasiswa program studi ners tahap akademik yang sedang mengadakan

penelitian dengan judul “ Hubungan Individual Value Dengan Time

Management Practice Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan”.

Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi anda sebagai

responden, kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya

digunakan untuk kepentinagn penelitian.

Apabila anda bersedia untuk menjadi responden, saya mohon kesediannya

menandatanagi persetujuan dan menjawab semua pertanyaan serta melakukan

tindakan sesuai dengan petunjuk yang telah saya buat. Atas penelitian dan

kesediannya menjadi responden, saya mengucapkan terimakasih.

Hormat saya

Page 71: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

(Kenni Simbolo

INFORMED CONSENT (SURAT PERSETUJUAN)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini merupakan responden yang

diminta untuk ikut berperan dalam penelitian yang berjudul “Hubungan

Individual Value Dengan Time Management Practice Perawat Di Rumah

Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019”, oleh peneliti, saya diminta untuk

mengisi data yang telah disediakan dan memberikan informasi yang dibutuhkan

untuk penelitian.

Sebelumnya peneliti telah menjelaskan hal-hal yang berkaitan seputar

penelitian yang meliputi judul penelitian, manfaat penelitian, dan penjelasan

bahwa penelitian yang akan dilakukan terhadap responden tidak akan

menimbulkan kerugian apapun baik segi fisik maupun psikis terhadap responden.

Saya juga meiliki hak untuk mengundurkan diri menjadi responden penelitian jika

penelitian yang dilakukan dirasa merugikan terhadap responden. Seluruh

informasi yang diberikan berikan terkait data penelitian akan dijaga

kerahasiaannya oleh peneliti. Saya telah memahami penjelasan yang diberikan

oleh peneliti, karenanya saya sebagi responden bersedia dengan sukarela tanpa

paksaan dari siapapun untuk berperan dalam penelitian ini.

Reponden

( )

Page 72: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

KUESIONER

HUBUNGAN INDIVIDUAL VALUE DENGAN TIME

MANAGEMENT PRACTICE PERAWAT DI RUMAH SAKIT

SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2019

isilah data dibawah ini dengan lengkap dan jelas :

No. Responden : Hari/Tanggal:

Initial :

Jenis Kelamin :

Agama :

Umur :

Masa Kerja :

Suku :

Responden

( )

Page 73: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Petunjuk pengisian

Kuesioner ini terdiri dari beberapa pernyataan. Perawat diminta untuk

membaca dan memahami setiap pernyataan. Perawat diminta untuk

mengemukakan kesesuain pernyataan tersebut dengan keadaan sebenarnya. Beri

tanda ceklist (√) pada salah satu dari empat pilihan yang tersedia, pada kolom

sebelah kanan.

Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam setiap pernyataan.

Jawaban hanya merupakan penilaian dari diri masing-masing responden. Silahkan

jawab dengan keadaan diri perawat saat ini. Teliti kembali jawaban perawat dalam

mengisi kuesioner, sehingga tidak ada pernyataan yang terlewati.

Page 74: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 75: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

No Pernyataan Sangat

Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Sesuai Sangat

Sesuai

1 Memikirkan ide baru dan menjadi kreatif

merupakan hal yang penting bagi sesorang

karna dia suka melakukan berbagai hal

dengancaranya sendiri

2 Merupakan hal penting bagi seseorang menjadi

kaya.setiap irang mengiginkan banyak uang

dan barang mahal

3 Menuut seseorang, penting untuk

memperlakukan setiap orang dengan perlalukan

yang sama.dia percaya bahwa semua orang

harus meiliki kesempatan yang sama dalam

hidup

4 Setiap orang sanagt sennag untuk menunjukkan

kemampuannya.dia senang apabila melakukan

mengagumi apa yang dilakukannya

5 Penting bagi seseorang ubtuk hidup dalam

lingkungan yang aman. Dia menghindari

apapun yang dapat mengancam

keselamatannya

6 Penting bagi seseorang utnuk melakukan

berbagai macam hal yang bervariasi dalam

hidup untuk mencoba hal baru

7 Seseorang percaya bahwa orang lain

seharusnya melaukakan apa yang telah

diajarkan sebelmunya .menurtunya,oranglai

harus mengikitu peratuturan bahkan ketika

tidak ada orang yang mengawasi

8 Seorang merasa penting mendengarkan orang

lain yang memiliki perbedaan dengan

dirinya.bahkan ketika tidak sependapat dia

masih ingin mengerti mereka

9 Menurut seseorang penting untuk mensyukuri

apa yang telah dimiliki sebelumnya.dia percaya

bahwa oranf lain harus puas dengan apa yang

mereka punya

10 Seseorang menyempatkan diri untuk

bersenang-senag karna kegiatan tersebut

mampu untuk memebrikan kepuasan untuknya

11 Penting bagi seseorang membuat keputusan

sendiri mengenai apa yang dilakukannya.ia

akan terikat terhadap uatu rencana meililih

aktifitas sendiri.

12 Penting bagi seseorang untuk menolong orang

Page 76: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

disekitarnya.dia peduli terhadap kesejahteraan

orang lain

13 Settiap individu ingin sukses sehingga orang

lain mengaguminya.

14 Penting bagi seseorang mengetahui bahwa

negaranya aman.negara harus meampu

mengawasi ancaman dari dalam maupun luar

15 Seseorang suka mengambil resiko karna dia

menyukai petualanagn

16 Penting bagi seseorang utnuk berkelaukuan

baik.dia ingin menghindari perilakuorang yang

salah dimata orang lain

17 Seseorang inginmemiliki kekuasaan sehingga

memiliki wewenang dan memerintah orang lain

untuk mengerjakan sesuatu.dia menginginkan

agar orang lain mematuhi apa yang di

inginkannya

18 Penting gabi seseorang untuk setia dengan

temanntya. Ia ingin mnegabdikan dirinya

dengan orang yang dekat dengannya

19 Seseorang sanagt percaya bahwa orang lain

harus peduli terhadap alam.menjga lingkungan

merupakan hal penting baginya

20 Bagi seseorang, kepercayaan terhdap agama

merupakan hal yang penting.dia berusaha

melakukan apa yang telah diajarkan oleh

agamnya.

21 Merupakan hal penting bagi seseorang

mengetahui segalanya tergorganisir dan

bersih.dia sangat tidak menyukai segala sesuatu

yang berantakan

22 Bagis eseorang penting untuk tertaruik

terhadap sesuatu.dia berusaha ingin tau dan

memahami hal sepele

23 Seorang percaya semua orang didunia harus

hidup harmonis.perlu baginya mendukkung

perdamain terhadap seluruh kelompo di dunia

24 Seseorang harus memiliki ambisi untuk tidak

menunjukkan kemmpuan dirinya

25 Menurut seseorang,melakukan berbagai hal

dengan cara tradisional merupakan hal yang

paling baik.penting baginya tradisi yang telah

dipelajari.

26 Menikamati kesenangan hidup dianggap

penting bagi seseorang agar dapat emanjakan

dirirnya.

Page 77: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

27 Penting bagi seseorang merespon kebutuhan

orang lain.ia mencoba mendukung rekann yang

dikenalnya

28 Seseoarng yang percaya untuk selalu

menujukkan rasa hormat kepada orangtua dan

kepda orang yang lebih tua.peting baginya

untuk menjadi orang yang patuh

29 Individu menginginkan semua orang

diperlalkuakn dengan adilbahkan kepada orang

yang tidak diketahuinya,penting baginya

untunk melindungi yang lemah dalam

masyarakat.

30 Seseorang menyukai kejutan agar dapa

memiliki kehidupan yang menggairahkan.

31 Seseorang berusaha sebaik mungkin untuk

menghindari sakit. Tetap sehat merupakan hal

penting baginya.

32 Setiap orang ingin menjadi yang terbaik

sehingga akan berusaha berjuang untuk

menjadi lebih baik dari orang lain.

33 Menurut seseorang, memaafkan orang lain

yang telah menyakitinya merupakan hal

penting. Dia berusaha melihat apa yang baik

dan tidak menyimpan dendam kepada mereka.

34 Penting bagi seseorang untuk menjadi pribadi

mandiri karena dia suka mengandalkan dirinya

sendiri.

35 Merupakan hal yang penting bagi seseorang

memiliki pemerintahan yang stabil.dia peduli

terhadap perlindungan keadilan sosial

36 Penting bagi seseorang untuk sopan terhadap

orang lain pada setiap waktu. Dia enggan

mengganggu atau membuat jengkel orang lain.

37 Seseorang ingin menikmati hidup dengan

menghabiskan waktu untuk bersenag-senang

38 Sangat penting bagi seseorang hidup sederhana

dan rendah hati agar dirinya tidak menarik

perhatian orang lain

39 Seseorang selalu ingin memiliki kewenangan

membuat keputusan. Dia ingin memimpin

orang lain.

40 Penting bagi seseorang menyesuaikan diri

terhadap alam. Dia percaya bahwa orang lain

seharusnya tidak mengubah sifat alamiah di

alam ini

41 Seseorang menganggap kekuasaan bukan hal

Page 78: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

(Rahmawaty, 2015)

penting

42 Sebagian individu memiliki motivasi yang

rendah sehingga puas dengan prestasi dirinya

sendiri

43 Sangat penting bagi seseorang menikmati gaya

hidup sederhana

44 Seseorang menyukai kegiatan yang bersifat

monoton karena enggan mencoba hal baru.

45 Apa yang dilakukan kurang sesuai dengan yang

diinginkan seseorang

46 Seseorang tidak mudah untuk memaafkan dan

melupakan kesalahan orang lain

47 Bagi seseorang menjaga tradisi merupakan hal

yang kuno dan tidak penting.

48 Bagi seseorang tidak penting untuk berbuat

baik. Dia cenderung bertindak sesuka hatinya.

49 Seseorang mudah terlibat konflik dengan orang

lain

50 Seseorang lebih senang menjadi anggota

dibandingkan seorang pemimpin

51 Setiap orang merasa sulit menemukan solusi

dari setiap persoalan yang ada.

52 Bersenang-senang merupakan hal yang kurang

penting

53 Seseorang cenderung menghindari resiko

sehingga hanya mengerjakan sesuatu yang

aman bagi dirinya

54 Seseorang cenderung mengikuti pilihan yang

banyak dipilih oleh orang lain.

55 Seseorang enggan untuk menceritakan masalah

pribadi dengan teman kerjanya

56 Seseorang lebih senang berkunjung ke pusat

hiburan di banding mengunjungi tempat

bersejarah

57 Seseorang enggan menaati peraturan yang

berlaku dalam kehidupan masyarakat.

Page 79: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Kuesioner Time Management Practice perawat

petunjuk pengisian : berilah tanda ceklist pada kolom pernyataan di bawah ini:

ada 5 (lima ) alternative jawaban angket time management practice perawat:

1 : Tidak pernah 3: Kadang-kadang 5 : Selalu

2 : Jarang 4: Sebagian besar

NO Pernyataan S SBS KK J TP

Prioritas

1 Saya memprioritaskan tugas dan tanggungjawab utama saya

dalam hal merawat pasien

2 Saya membuat rencana dan jadwal kegiatan yang harus saya

lakukan dalam pelayanan asuhan keperawatan sehari-hari

3 Saya memahami kegiatan yang paling penting dalam

pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien yang saya

layani

4 Saya selalu mempertimbangkan tugas yang paling penting/

utama dalam melakukan kegiatan asuhan keperawatan

kepada pasien saya

5 Saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk

Berkomunikasi melalui telepon,mengirim pesan (melalui

sms) dan hal-hal administrasi

6 Saya membuat perencanaan untuk tugas dan tanggungjawab

dalam asuhan keperawatan

Beban kerja

7 Saya merasa stress atau cemas dalam memulai dan menyele

saikan tugas dengan tepat waktu

8 Saya merasa mempunyai banyak tugas lebih dari

kemampuan saya untuk melakukannya

9 Saya mengesampingkan kegiatan social demi melakukan tu

gas dan tanggungjawab saya

10 Saya masih memiliki tugas tambahan meskipun saya sibuk

dalam tugas dan tanggungjawab saya

Delegasi

11 Saya berusaha membuat rencana pembagian tugas dengan

teman perawat dalam hal kegiatan asuhan keperawatan

Page 80: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

terhadap pasien

12 Saya memberdayakan teman perawat dalam tugas dan kerja

saya

13 Saya memiliki kecenderungan untuk melakukan sendiri

peran dan fungsi saya sebagai perawat dalam pelayanan

asuhan keperawatan kepada pasien

14 Saya mendelegasikan tugas-tugas saya jikalau sekitarnya

memungkinkan

Jadwal

15 Saya sadar bahwa saya memiliki tugas tambahan dan waktu

16 Saya merasa mampu melakukan dan menyelesaikan semua

tugas yang dijadwalkan dalam sehari

17 Saya sadar bahwa saya datang terlambat untuk bekerja

18 Saya membawa pekerjaan yang belum terselesaikan ke

rumah dan selalu terlambat kembali ke rumah dari tempat

saya bekerja

Teknik

19 Saya mempunyai waktu untuk penerapan sistem

dokumentasi,laporan asuhan keperawatan dan mencatat

atau mendokumentasikan kegiatan-kegiatn lain

20 Saya menghindari rapat rutin dengan perawat dari kegiatan

unit rutin harian

21 Saya mengalami kesulitan untuk memutuskan menghentika

n percakapan yang menghalangi pekerjaan saya

22 Saya merasa sulit untuk membatasi percakapan saya melalui

ponsel,sehingga tugas utama seringkali terabaikan dan

tertunda

23 Saya sering meninggalkan tugas saya biarpun itu belum

terselesaikan

(Ahmed,2012 Dalam Sinurat S, 2014)

Statistics

Page 81: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Jeniskelamin Agama Umur Masakerja Suku

N Valid 68 68 68 68 68

Missing 0 0 0 0 0

Jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

laki-laki 7 10.3 10.3 10.3

perempuan 61 89.7 89.7 100.0

Total 68 100.0 100.0

Agama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

katolik 37 54.4 54.4 54.4

kristen protestan 31 45.6 45.6 100.0

Total 68 100.0 100.0

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

21-25 15 22.1 22.1 22.1

26-30 33 48.5 48.5 70.6

31-35 11 16.2 16.2 86.8

36-40 6 8.8 8.8 95.6

41-45 1 1.5 1.5 97.1

46-50 1 1.5 1.5 98.5

51-55 1 1.5 1.5 100.0

Total 68 100.0 100.0

Suku

Page 82: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

batak toba 50 73.5 73.5 73.5

batak karo 10 14.7 14.7 88.2

batak pakpak 1 1.5 1.5 89.7

batak simalungun 5 7.4 7.4 97.1

nias 1 1.5 1.5 98.5

jawa 1 1.5 1.5 100.0

Total 68 100.0 100.0

Correlations

kategori1 kategori2

Spearman's rho

kategori1

Correlation Coefficient 1.000 .182

Sig. (2-tailed) . .138

N 68 68

kategori2

Correlation Coefficient .182 1.000

Sig. (2-tailed) .138 .

N 68 68

kategori1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

kurang 1 1.0 1.5 1.5

cukup 55 52.9 80.9 82.4

baik 12 11.5 17.6 100.0

Total 68 65.4 100.0

Missing System 36 34.6

Total 104 100.0

kategori2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid cukup 28 26.9 41.2 41.2

Page 83: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya

baik 40 38.5 58.8 100.0

Total 68 65.4 100.0

Missing System 36 34.6

Total 104 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kategori1 * kategori2 68 65.4% 36 34.6% 104 100.0%

kategori1 * kategori2 Crosstabulation

kategori2 Total

cukup baik

kategori1

kurang

Count 1 0 1

% within kategori1 100.0% 0.0% 100.0%

% within kategori2 3.6% 0.0% 1.5%

% of Total 1.5% 0.0% 1.5%

cukup

Count 24 31 55

% within kategori1 43.6% 56.4% 100.0%

% within kategori2 85.7% 77.5% 80.9%

% of Total 35.3% 45.6% 80.9%

baik

Count 3 9 12

% within kategori1 25.0% 75.0% 100.0%

% within kategori2 10.7% 22.5% 17.6%

% of Total 4.4% 13.2% 17.6%

Total

Count 28 40 68

% within kategori1 41.2% 58.8% 100.0%

% within kategori2 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 41.2% 58.8% 100.0%

Page 84: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 85: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 86: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya
Page 87: SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013) ... sebaliknya