SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan...
Transcript of SKRIPSI - repository.stikeselisabethmedan.ac.id...dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan...
SKRIPSI
HUBUNGAN INDIVIDUAL VALUE DENGAN TIME
MANAGEMENT PRACTICE PERAWAT DI RUMAH
SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN
TAHUN 2019
Oleh:
KENNI SIMBOLON
032015026
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
2019
SKRIPSI
HUBUNGAN INDIVIDUAL VALUE DENGAN TIME
MANAGEMENT PRACTICE PERAWAT DI RUMAH
SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN
TAHUN 2019
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Dalam Program Studi Ners
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan
Oleh :
KENNI SIMBOLON
032015026
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen waktu bagi kehidupan sehari-hari sangat membantu fokus
pada tugas penting. Dengan adanya manajemen waktu seseorang tidak akan
kehilangan waktunya untuk aktivitas yang sia-sia,akan tetapi orang tersebut akan
menjalankan waktunya dengan teratur dan produktif . Manajemen waktu sangat
penting dalam profesi keperawatan; karena waktu yang terbuang oleh perawat,
adalah waktu yang tidak dihabiskan bersama pasien dan memiliki efek negatif
pada kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien Perubahan terbaru dalam
perawatan rumah sakit telah efektif pada pekerjaan perawat dan waktu yang
digunakan oleh mereka(Ghiasvand, dalam Hartati 2014).
Manajemen waktu menurut macan adalah pengaturan diri dalam
menggunakan seefektif dan seefesien mungkin dengan melakukan perencanaan,
penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu dan selalu membuat prioritas
menurut kepentingannya,serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat dilihat
dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan
yang harus diselesaikan (Puspitasari, 2013)
Time management practice adalah pencapain utama sebagai hasil dari
menyisihkan kegiatan yang tidak berarti yang sering memakan
8
untuk mengatur, menjadwalkan, srategi untuk menghasilkan kerja efektif
serta,menghindari seseorang bekerja disaat sudah kritis (Gea, dkk).
Time management practice yang efektif tidak datang begitu saja secara
alami, melainkan untuk terhindar dari bekerja mati-matian pada saat yang sudah
mepet, sebaliknya dapat kesempatan besar sukses dalam bisnis, penerapan Time
management practice merupakan hal sangat penting untuk dilakukan. Pengaturan
waktu yang sudah dibuat, harus diperhatikan dengan baik. Jika hal itu berkenaan
dengan pengerjaan suatu proyek, setelah time management dirancang dengan baik
dan ditetapkan, harus disosialisasikan dengan baik kepada pihak-pihak yang
terlibat. Semua pihak yang terlibat, termasuk pimpinan proyek perlu konsisten
mengikuti pengaturan waktu yang telah dibuat.
Untuk mengetahui waktu secara efektif, masing-masing harus memiliki
gambaran yang jelas mengenai prinsip-prinsip serta nilai utama kehidupannya.
Seorang butuh menginvestasikan sumber daya berharga dari waktu untuk hal yang
sangat penting. Scott memperjelas bahwa satu tantangan mendasar time
management yang efektif adalah memahami perbedaan antara “urgent” dan
“important”, “mendesak” dan “penting”. “Mendesak” sendiri tidak membuat
tugas itu penting. Hal “penting” itu terkait dengan prinsip pribadi. Prioritas bisnis
yang menentukan hal penting dari kerja. Dengan kejelasan misi dan tujuan
pribadi, waktu dijadwalkan dengan tujuan definitif dalam hati. (Gea, 2014).
Dari hasil penelitian Gayatri Dewi (2011)di RS Bogor62,9 % ,manajemen
waktu perawat kurang. Penelitian dari Hamel,dkk dikatakan bahwa dari tingkat
produktivitas lama kerja sebanyak 10 orang, 4 orang diantaranya manajemen
waktu kurang dengan adanya pemborosan dan waktu istirahat yang berlebihan.
Dari hasil observasi penulis ditemukan bahwa ada perawat yang tidak
menggunakan waktu dengan tepat,terlambat datang ke rumah sakit. Konsekuensi
dari praktik manajemen waktu yang buruk termasuk penurunan kualitas perawatan
pasien,ketidakpuasan kerja,stress dan lelah.ini sangat berpotensi serius untuk staf
perawat dan manajer perawat. (Sinurat, dikutip di Ahmed, 2012)
Jons (2012), menyebutkan beberapa tips untuk manajemen waktu yang
meliputi: (1) Tiba lebih awal untuk merencanakan pekerjaan Anda (dengan cara
itu Anda tidak akan pernah terlambat), (2) daftar kegiatan yang perlu
(memungkinkan Anda untuk mentransfer tugas dari pikiran Anda menjadi kertas,
maka ruang otak Anda menjadi tersedia untuk sesuatu yang lain), (3) prioritas
kegiatan ini (memprioritaskan perawatan pasien menggunakan kategori, tulis
semuanya, silang item saat Anda menyelesaikannya, dan prioritas ulang saat
kejadian terungkap sepanjang hari), (4) memperkirakan waktu yang diperlukan
untuk masing-masing, (5) sadar akan jumlah waktu yang dihabiskan untuk tugas
yang berbeda, (6) memberikan waktu untuk kegiatan atau kesalahan yang tidak
terjadwal (jika tidak waktunya akan terbuang), (7) belajar untuk mengatakan
tidak,(8) mengatur kehidupan rumah Anda; memprioritaskan dan mendelegasikan
tugas di rumah untuk mengurangi stres, membuat relaksasi harus dilakukan dalam
hidup Anda.
Bowers (2002) studi tentang bagaimana perawat mengatur waktu mereka
dan bekerja di fasilitas perawatan jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk lebih memahami bagaimana kondisi kerja, termasuk manajemen
waktu dan staf mempengaruhi kinerja perawat dan kualitas perawatan yang
mereka sediakan di fasilitas perawatan jangka panjang. wawancara dan observasi
partisipan digunakan untuk memeriksa bagaimana 18 perawat berlisensi yang
bekerja di dua fasilitas perawatan jangka panjang di Amerika Serikat Midwestern
mengalami pekerjaan sehari-hari mereka. Waktu adalah kondisi kerja yang sangat
menonjol bagi para perawat yang diwawancarai, sebagai akibat dari terlalu sedikit
waktu dan banyak interupsi, perawat dikompensasi dengan mengembangkan
strategi untuk menjaga kondisi kerja minimal yang diperlukan. Strategi ini
termasuk meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk melakukan tugas-tugas
yang diperlukan, menciptakan waktu baru dan mendefinisikan kembali tanggung
jawab pekerjaan. Meskipun strategi ini memungkinkan perawat untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang mereka bertanggung jawab, ada konsekuensi
buruk bagi perawat dan warga. Perawat menyadari bahwa tuntutan waktu sering
membuat tidak mungkin untuk memberikan perawatan berkualitas tinggi
(Qteat,2014).Aspek-aspek untuk manajemen waktu ada empat yaitu,menetapkan
tujuan prioritas yang terbagi menjadi dua yaitu jangka panjang dan jangka
pendek.perencanaan dan penjadwalan,yang menjelaskan bahwa penjadwalan
dilakukan setelah menyusun prioritas. Kemampuan mengendalikan waktu,prefere
nsi untuk terorganisasi,untuk mengetahui kebiasaan penggunaan waktunya selam
satu minggu dan diperiksa pada akhir pecan (Puspitasari, 2013).
Individual values adalah sesuatu yang diinginkan, tujuan yang bersifat
transtusional, dan bervariasi dalam kepentingan yang digunakan sebagai prinsip
yang membimbing dalam kehidupan manusia. Adapun dimensi-dimensi nilai pada
individumenurut Schwartz adalah Benevolence, Universalism, Self-Direction,
Stimulation, Hedonism, Achivment, Power, Security, Comformity, Dan Tradition.
(Mubarok, 2014)
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa individual
value kemungkinan berhubungan dengan manajemen waktu perawat di rumah
sakit. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada
hubungan individual value dengan manajemen waktu perawat di Rumah Sakit
Santa Elisabeth Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah
“apakah ada hubungan individual value dengan Time management
practiceperawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan individual value dengan time managenement
practice perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi individual value perawat di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan tahun 2019
2. Mengidentifikasi Time management practice perawat di Rumah
Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2019
3. Menganalisis hubungan individual value dengan Time
management practice perawat di Rumah Sakit Sakit Santa
Elisabeth Medan tahun 2019
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini berguna sebagai salah satu bahan sumber bacaan mengenai
individual value dengan Time management practice perawat di rumah sakit santa
Elisabeth Medan
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi praktek keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk meningkatkan
aspek individual value untuk meningkatkan Time management
practice pelayanan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan.
2. Bagi institusi
Sebagai bahan pendidikan bagi institusi pendidikan
mengenai individual value dengan Time management practice
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian dapat digunakan data dasar untuk
penelitian berikutnya terutama yang berhubungan dengan
penelitian tentang hubungan individual value dengan Time
management practice perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Time Management Practice
2.1.1.Defenisi Time Management
Manajemen waktu (manajemen kehidupan) adalah pencapain sasaran
utama dalam kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan ataupun sisa-sisa dari waktu
kegiatan-kegiatan tidak berarti yang sering kali justru banyak memakan waktu
(kusnul dkk,2013).
Manajemen waktu menurut macan adalah pengaturan diri dalam
menggunakan seefektif dan seefesien mungkin dengan melakukan
perencanaan,penjadwalan,mempunyai kontrol atas waktu dan selalu membuat
prioritas menurut kepentingannya,serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat
dilihat dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda
pekerjaan yang harus diselesaikan (Puspitasari,2013)
2.1.2. Aspek-aspek Time Management
Menurut (Ahmed Dalam Sinurat,2014), mengatakan ada 5 ( lima )
manajemen waktu :
a. Menetapkan tujuan prioritas(setting goals and priorities)
Tujuan dan sasaran tersebut dibagi menjadi dua,yaitu jangka pendek dan
jangka panjang. Tujuan jangka pendek bisa saja menjadi tujuan harian
karena memang masyarakat penentuan aktivitas yang lebih spesifik
sehingga tujuan jangka panjang akan lebih mudah tercapai.
b. Beban kerja (Workload)
Beban kerja akan memepengaruhi bagaimana perawat dapat
memanajemen waktu mereka.
c. Delegasi
Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan selesai
dengan sempurna seringkali membuat tersitanya waktu yang dimiliki.
Pekerjaan yang dianggap tidak utama dilakukan pendelegasian kepada
orang . Hal ini dapat lebih meringankan pekerjaan, waktu yang ada dapat
digunakan melakukan pekerjaan lain yang lebih berkualitas.
d. Perencanaan dan penjadwalan (planning and scheduling)
Menjelaskan bahwa perencanaan dan penjadwalan dilakukan setelah
menyusun prioritas, dan sebelum melakukan penjadwalan terlebih dahulu
disusun perencanaan. Perencanaan dikenal dengan pembuatan daftar
harian yang disebut dengan to do list.
e. Teknik
Menjelaskan bahwa bagaimana teknik seorang perawat untuk penerapan
atau mengatur waktu dalam pembagian tugas.
2.1.3 Ciri-ciri individu yang mampu memanajemen waktu
Menurut Davidson (2002) menyebutkan bahwa manajemen waktu
memiliki ciri-ciri tertentu,yaitu
34
a. Mampu menetapkan tujuan
Dalam menetapkan tujuan individu akan sangat mudah untuk
mengetahui dari mana harus memulai pekerjaan. Selain
itu,memudahkan untuk memutuskan apa yang penting dan perlu
untuk dilakukan. Dengan demikian ,akan dapat terhindar dari
tindakan yang membuang waktu.
b. Mampu mengidentifikasi prioritas
Ketika individu dapat mengidentifikasi prioritas dari tugas-tugasnya
maka memudahkan untuk mencapai tujuan.dalam menentukan
prioritas,perlu membuat kategori yaitu: tugas mendesak dan tugas
penting.
c. Mampu membuat jadwal
Dalam membuat jadwal individu dapat menyelesaikan pekerjaan
atau tugasnya tepat waktu. Individu yang membuat jadwal hariannya
akan lebih mudah melakukan kegiatan-kegiatan atau tugas-tugasnya.
d. Mampu meminimalkan interupsi
Interupsi adalah gangguan yang bersumber dari dalam diri individu
maupun dari luar diri individu yang akan mengurangi konsentrasi
individu dengan pekerjaannya.individu yang manajemen waktunya
baik akan mampu meminimalkan interupsi tersebut.
e. Mampu mengelola stress
Individu yang mengalami stress akan melaksanakan aktivitas-
aktivitasnya tidak sesuai dengan direncankan atau tidak sesuai
dengan yang dijadwalkan, dan tidak mampu memprioritaskan
aktivitas-aktivitas yang sifatnya lebih penting.
2.1.4 faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan manajemen
waktu
Srijanti (2007) mengemukakan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi manajemen waktu,yaitu:
a. Adanya target yang jelas
Adanya target pencapain maka hidup akan lebih terarah dan waktu
pun dapat diatur dengan sebaik-baiknya
b. Adanya prioritas kerja
Individu dapat menjalankan manjemen waktu dengan baik dan
mencurahkan seluruh konsentrasi dan energinya untuk mencapai
prioritas yang telah ditetapkan.
c. Pendelegasian tugas
Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan
selesai dengan sempurna seringkali membuat tersitanya waktu yang
didmiliki. Pekerjaan yang dianggap tidak utama dilakukan
pendelegasian kepada orang . Hal ini dapat lebih meringankan
pekerjaan, waktu yang ada dapat digunakan melakukan pekerjaan
lain yang lebih berkualitas.
2.1.5. Strategi Time Management Practice
Menurut Rosita (2008) ada beberapa strategi manajemn
waktu untuk seseorang yang dapat meluangkan waktu kira-kira 10 s.d 15
menit untuk mengatur jadwal kegiatan ,yaitu:
1. Membiasakan diri untuk menyiapkan daftar.daftar ini berisi segala
sesuatu yang butuh untuk dilakukan dan memprioritaskan menurut
tingkat kepentingannya.
2. Merencanakan kegiatan tertentu dilakukan pada waktu tertentu.
3. Menemukan waktu bekerja yang optimal untuk menyelesaikan tugas-
tugas secar maksimal.
4. Memprioritaskan tugas-tugas berdasarkan tingkat kepentingannya
harus dilakukan hari ini atau dapat dilakukan besok.
5. Pengorganisasian seseorang perlu memilih atau mengatur lingkunagn
dlam menyelesaikan tugas.
6. Pendelegasian seseorang perlu menetukan tugas-tugas atau kegiatan-
kegiatan yang memungkinkan untuk dapat dikerjakan oleh orang lain.
2.2 Individual Value
2.2.1 Defenisi individual value
Nilai-nilai (value) adalah suatu keyakinan seseorang tentang
penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada
sikap/perilaku seseorang.sistem nilai dalam suatu organisasi adalah tentang
nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku
personal.Nilai merupakan milik setiap pribadi yang mengatur langkah-
langkah yang seharusnya dilakukan karena merupakan cetusan dari hati
nurani yang dalam dan diperoleh seseorang sejak kecil.
Nilai dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan, yang dewasa ini
mendapat perhatian khusus. Klasifikasi nilai-nilai adalah suatu proses
dimana seseorang dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi nilai-nilai
mereka sendiri. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dikatakan, nilai adalah
harga, hal-hal yang penting atau berguna bagi manusia. Sedangkan fraenkel
menyebutkan nilai sebagai standar penuntutan perilaku seseorang dalam
menentukan apa yang indah,efisien, dan berhargatidaknya sesuatu.
Secara garis besar nilai pribadi dibagi kedalam dua kelompok yaitu
niali-nilai nurani(values of being) dan nilai-nilai member (values of giving).
Nilai-nilai nurani adalah nilai yang ada dalam diri manusia kemudian
berkembang menjadi perilaku serta cara kita memprlakukan orang lain.
Nilai-nilai member adalah nilai yang perlu dipraktikkan atau diberikan yang
kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan.
2.2.2 sumber- sumber individual value
Secara garis besar sumber nilai seseorang bersumber dari spiritual
seseorang personal,dan social.
a. Spiritual
Sumber nilai yang pertama adalah spiritual atau religious (fry&
johnstone,2002). Keyakinan yang dianut seseorang memiliki nilai-
nilai yang berasal dari kepercayaan yang dianutnya. Bagi seseorang
yang tidak memiliki kepercayaan,mereka tidak mempercayai adanya
tuhan.
b. Personal
Sumber nilai yang kedua adalah dari diri seseorang.Nilai yang telah
diterima seseorang diidentifikasikan dan menjadi dasar tingkah
lakunya.Nilai-nilai personal adalah hasil observasi terhadap tingkah
laku dan sikap orang tua atau keluarga dan interaksi dengan
budayanya, agama, dan lingkungan social.Nilai personal ini
diinternalisasikan secara sebagian maupun keseluruhan dan
dibutuhkan oleh individu itu sendiri.
c. Social
Sumber nilai terakhir adalah sosial. Individu memperoleh nilai- nilai
ini dari orang tua, teman,dan lingkungan social sepertinya
profesinya. Biasanya nilai social merupakan hasil kesepakatan antara
kelompok tertentu. Nilai-nilai social meliputi nilai sopan santun,nilai
kesusilaan,nilai pancasila.
2.2.3 Dimensi Individual Value
Berikut ini adalah daftar 10 nilai dengan definisinya masing-masing,
serta bagaimana sumber nilai tersebut didapat :
1. Benevolence : Pemeliharaan dan peningkatan pada kesejahteraan
orang-orang yang ditujukan bagi mereka yang sering
berhubungan dengan individu tersebut. Indikator, suka menolong,
loyal, kejujuran, berjiwa pemaaf.
2. Universalism : Pemahaman, penghargaan, toleransi dan
perlindungan terhadap kesejahteraan orang-orang dan untuk
lingkungan. Indikator, memiliki sikap adil, menghargai
perbedaan, memiliki kecintaan terhadap lingkungan.
3. Self-Direction : Pemikiran dan pemilihan tindakan yang bersifat
independen, penciptaan dan eksplorasi. Indikator, memiliki
kreativitas, tidak terpengaruh oleh orang lain, memiliki rasa ingin
tahu yang kuat.
4. Stimulation : Kegembiraan, hal-hal baru dan tantangan dalam
hidup, indikator, menyukai berbagai hal yang baru, berani
mengambil resiko.
5. Hedonism : Kepuasan dan kesenangan terhadap diri sendiri
berkaitan dengan fisik, indicator, menyukai berbagai hal yang
memiliki kesenangan hidup.
6. Achievement : Kesuksesan personal dengan cara memperlihatkan
kompetensinya sesuai dengan standar social, indikator, memiliki
ambisi yang kuat, memiliki keinginan untuk sukses, ingin
menunjukkan kemampuan diri.
7. Power : Status sosial dan martabat, kontrol atau dominasi
terhadap orang-orang dan sumber daya lainnya, indikator,
memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki keinginan untuk hidup
makmur.
8. Security : Keamanan, harmoni, dan stabilitas terhadap masyarakat
sekitar, hubungan dengan orang lain dan pada diri
sendiri,indikator, jaminan keamanan social, stabilitas lingkungan.
9. Conformity : Pengendalian terhadap tindakan, inklinasi dan
dorongan impuls yang memiliki kecenderungan pada menyakiti
orang lain dan melanggar ekspektasi norma dan social, indikator,
taat terhadap peraturan, memiliki sopan santun.
10. Tradition : Respek, komitmen dan penerimaan pada kebiasaan
dan ide-ide yang diberikan oleh agama dan budaya, indikator,
bersyukur, menaati ajaran agama, menghormati tradisi,
sederhana. Cohen & Shamai (2009)
2.2.4 ciri-ciri value
Nilai dalam hal ini memiliki peran yang penting dalam
mempengaruhi bagaimana individu memiliki persepsi, memutuskan sesuatu,
ataupun memberikan gagasan.
Berdasarkan pemikiran ahli-ahli teori dari berbagai disiplin ilmu,
Schwartz mengatakan bahwa teori nilai mengadopsi pada sebuah konsep
nilai yang menspesifikan 6 karakteristik dari nilai tersebut (Schwartz, 2006),
yaitu :
a. Nilai adalah kepercayaan yang terhubung dengan afeksi. Ketika nilai
diaktifkan, nilai menjadi satu dengan perasaan. orang yang memiliki
nilai independen sebagai nilai yang penting akan tergetar
perasaannya jika nilai independen mereka merasa terancam, putus
asa ketika mereka merasa tak
berdaya untuk melindunginya, dan merasa senang jika mereka dapat
menikmatinya.
b. Nilai memotivasi tindakan. Orang yang memiliki nilai pada tatanan
sosial,
keadilan, dan perasaan untuk menolong akan termotivasi untuk
melakukan
apapun yang mengarah pada tujuan-tujuan tersebut.
c. Nilai melebihi tindakan dan situasi yang spesifik. Kepatuhan dan
kejujuran, sebagai contoh, adalah nilai yang relevan pada pekerjaan
atau lingkungan sekolah, olahraga, bisnis, dan politik, dengan
keluarga, teman, atau seseorang yang baru dikenalnya. Ciri ini
membedakan nilai pada konsep yang lebih sempit seperti norma dan
sikap yang biasanya merujuk pada tindakan, objek, dan situasi yang
spesifik.
d. Nilai bertindak sebagai standar atau kriteria. Nilai menuntun
pemilihan atau evaluasi dari tindakan, kebijakan, orang-orang dan
peristiwa. Orang
memutuskan apa itu baik atau salah, membenarkan atau
menyalahkan, baik untuk dilakukan atau menghindarinya,
berdasarkan konsekuensi yang
memungkinkan yang dilandasi oleh nilai yang berharga bagi
individu tersebut. Nilai dapat menjadi suatu “alert system” ketika
tindakan atau keputusan memiliki konflik pada nilai berharga lain
pada individu.
e. Nilai tersusun oleh pemaknaan yang mirip pada satu nilai dengan
nilai yang lain. Nilai pada banyak orang membentuk sebuah sistem
yang teratur
dari prioritas nilai yang mencirikan mereka sebagai individu.
Apakah mereka menghubungkannya lebih penting pada nilai
keadilan atau pencapaian, hal-hal yang baru, atau yang bersifat
tradisional. Ciri yang menunjukkan hierarki ini sendiri juga
membedakan nilai dengan norma dan sikap.
f. Kemiripan nilai yang beragam menyebabkan suatu tindakan. Suatu
perilaku yang ditunjukkan oleh individu disebabkan oleh banyak
nilai yang masing-masing berbeda. Misalnya sikap membantu pasien
pada perawat menunjukkan nilai benevolence, security, tradition,
atau bahkan nilai achievement juga menjadi dasar perawat
membantu pasien.
BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Konsep adalah abstraksi dari suatu realistis agar dapat
dikomunikasikan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan
antara variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang akan diteliti)
(Nursalam, 2014).
Bagan 3.1.Kerangka Konseptual Hubungan Individual Value Dengan
Time Management PracticePerawat Di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan.
Variabel independen variabel
dependen
Keterangan :
Time management practice
perawat:
- Prioritas
- Beban kerja
- Delegasi
- Jadwal
- Teknik
(Sinurat, 2014)
Individual value:
- Benevelonce
- Universalism
- Self-direction
- Stimulation
- Hedonism
- Achievement
- Power
- Security
- Conformity
- Tradition
(Rahmawaty. 2015)
=Variabel yang diteliti
= menghubungkan dua variabel
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau
pertanyaan penelitian . Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang
hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab
suatu pertanyaan dalam penelitian. Setiap hipotesis terdiri atas suatu unit
atau bagian dari permasalahan .(Nursalam 2013)
Ha: Tidak Ada Hubungan Indivivual Value Dengan Time Management
Practice Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth.
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Metode penelitian adalah teknik yang dugunakan peneliti untuk
menyusun studi dan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang
relevan dengan pertanyaan penelitian (Polit, 2012). Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan
menggunakan pendekatan secara cross sectional. Deskriptif korelasi
bertujuan untuk menggabarkan hubungan antara variabel-variabel.
Pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran dan observasi data variebel independen hanya satu kali pada
satu saat. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel
(Nursalam, 2013).
Rancangan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi adanya
Hubungan Individual Value dengan Time Management Practice Perawat
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019.
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi yang dapat diakses yang sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan dan dapat diakses untuk penelitian. Sedangkan populasi sasaran
adalah populasi yang ingin disama ratakan oleh peneliti. Peneliti biasanya
membentuk sampel dari populasi yang dapat diakses (Polit & Beck, 2012).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat Di Rumah
Sakit Santa Elisabeth Medan yang berjumlah 232 perawat (Rumah Sakit
Santa Elisabeth Medan, 2019).
4.2.2 Sampel
Pengambilan sampel adalah proses memilih sebagian dari populasi
untuk mewakili seluruh populasi. Sampel, kemudian adalah bagian dari
elemen populasi (Polit & Beck, 2010).Pada penelitian ini sampel dipilih
dengan menggunakan purposive sampling yaitu teknik didasarkan pada
keyakinan bahwa pengetahuan peneliti tentang populasi yang dapat
digunakan untuk memilih sampel (Polit, 2012).Rumus yang digunakan
untuk menghitung jumlah sampel adalah rumus Vincent Gaspersz (dalam
Nursalam, 2013)
Rumus :
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
Z = Tingkat Keandalan 95 % (1,96)
P = Proporsi Populasi (0,5)
G = Galat Pendugaan (0,1)
Kriteria inkulusi yang ditetapkan antara lain:
1. Perawat yang dinas pada saat peneliti membagi kuesioner
2. Perawat masa kerja ≥ 2 tahun
3. Perawat yang kooperatif
4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
4.3.1 Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini
juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam
memengaruhi variabel lain (Hidayat, 2013). Variabel independen
dalam penelitian ini adalah individual value.
2. Variabel Dependen
Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain.
Variabel respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi
variabel-variabel lain. Dengan kata lain, variabel terikat adalah
faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya atau
pengaruh dari variabel bebas. (Nursalam, 2014). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah time management practice.
4.3.2 Definisi Operasional
Defenisi operasional beraal dari seperangkat prosedur atau tindakan
progresif yang dilakukan peneliti untuk menerima kesan sensorik yang
menunjukkan adanya atau tingkat eksistensi suatu variabel (Grove, 2014).
Tabel 4.1 Kerangka Operasional Hubungan Individual Value Dengan
Time Management Praktis Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan
No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor
1. Individual
value
Sikap seseorang
yang berasal dari
hati nurani,
dimana mereka
dapat melakukan
di kegiatan sehari-
hari
- Benevolence
- Universalism
- Self-Direction
- Stimulate
- Hedoisme
- Achivment
- Conformity
- Tradition
Kuesioner
dengan57
pernyataan
1=sangat
tidak setuju
2=tidak
setuju
3=setuju
4=Sangat
setuju
Ordinal Baik =
173-228
Cuku=1
15-172
Kurang=
57-114
2. Time
management
practice
Time management
practice
merupakan cara
seseorang untuk
memprioritaskan
tugas dan
pengaturan waktu
yang efisien
- Prioritas
- Beban kerja
- Delegasi
- Jadwal
- Teknik
Kuesioner
dengan 23
Pernyataan
1=Tidak
pernah
2=Jarang
3=Kadang-
kadang
4=
Sebagian
besar
5=Selalu
Ordinal Baik =
85-115
Cukup=
54-84
Kurang
= 23-53
4.4 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar
kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau dengan
beberapa pertanyaan (Hidayat, 2013). Kuesioner yang digunakan pada
penelitian ini terdiri dari 3 bagian yaitu kuesioner data demografi, kuesioner
individual value dan kuesioner time management practice.
1. Kuesioner data demografi
Kuesioner penelitian dari data demografi meliputi: nama, usia, suku,
agama dan jenis kelamin, masa kerja.
2. Instrumen individual value
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner yang
digunakan berjumlah 57 pernyataan.Kuesioner yang digunakan
untuk pernyataan sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, setuju 3,
sangat setuju 4. Di kategorikan menjadi 3 kategori yaitu baik 173-
228, cukup 115-172, kurang 57-114.
Rumus:
=57
Jadi interval pada kuesioner individual value adalah 57
3. Instrumen time management practice
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner yang berjumlah 23 pernyataan yang
membahas tentang time management practice. Kuesioner yang
digunakan untuk pernyataan positif tidak pernah 1, jarang 2, kadang-
kadang 3, sebagian besar waktu 4, selalu 5. Dan pernyataan negatif
selalu 5, sebagian besar waktu 4, kadang-kadang 3, jarang 2, tidak
pernah 1. Dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu baik 85-115, cukup
55-84, kurang 23-54.
Rumus:
=31
Jadi interval pada kuesioner time management practice adalah 31
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.5.1 Lokasi
Penelitian ini dilakukan Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, Jl.
H. Misbah No.7, Jati, Medan Maimun, kota Medan. Peneliti memilih
penelitian di Rumah Sakit santa Elisabeth medan sebagai tempat meneliti
karena peneliti sudah praktek kurang lebih 4 (empat) tahun, peneliti sudah
terlibat langsung dengan pelayanan keperawatan, peneliti sudah mengenal
lingkungan rumah sakit.
4.5.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26-30 maret 2019 Di
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.
4.6 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data
4.6.1 Pengambilan Data
Pengambilan data pada penelitian ini diperoleh dari data primer
yaitu data yang diperoleh langsung dari responden menggunakan lembar
kuesioner meliputi hubungan individual value dengan time management
practice
4.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner pada responden penelitian. Pengumpulan data dimulai dari
pemberian informed consent kepada responden. Setelah responden
menyetujui, responden mengisi kuesioner individual value dan mengisi
kuesioner time management practice. Setelah semua pernyataan dijawab,
peneliti akan mengumpulkan kembali lembar jawaban responden dan
mengucapkan terimakasih atas kesediaannya menjadi responden.
4.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji validitas
Validitas instrumen adalah penentuan seberapa baik instrumen
tersebut mencerminkan konsep abstrak yang sedang diteliti.
Validitasi akan bervariasi dari suatu sampel ke sampel yang lain dan
satu sisi ke suatu situasi yang lainnya.Peneliti tidak melakukan uji
validitas karena peneliti menggunakan kuesioner baku milik Sinurat
2014.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat dan cara
mengukur atau mengamati sama-sama memegang peranan penting
dalam waktu yang bersamaan (Nursalam, 2014). Uji reliabilitas
sebuah instrument dikatakan reliable jika koefisien alpha lebih besar
atau sama dengan 0.80 (Polit, 2010).
4.7 Kerangka Operasional
Bagan 4.2 Kerangka Operasional Hubungan Individual
Value Dengan Time Management Practice Perawat
Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Izin Penelitian
Uji Validitas& Reliabilitas
Memberikan Informed Consent
Pengumpulan Data
Analisa Data
4.8 Analisa Data
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai
tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti
yang mengungkap fenomena (Nursalam, 2014). Setelah seluruh data yang
dibutuhkan terkumpul oleh peneliti, akan dilakukan pengolahan data dengan
cara perhitungan statistik untuk menentukan hubungan individual
valuedengan time management practice.
Cara yang dilakukan untuk menganalisa data yaitu dengan beberapa
tahap. Yang pertama editing yaitu peneliti melakukan pemeriksaan
kelengkapan jawaban responden dalam kuesioner yang telah diperoleh
dengan tujuan agar data yang dimaksud dapat diolah secara benar. Yang
kedua coding yaitu merubah jawaban responden yang telah diperoleh
menjadi bentuk angka yang berhubungan dengan variabel peneliti sebagai
kode peneliti. Yang ketiga scoring yang berfungsi untuk menghitung skor
yang telah diperoleh setiap responden berdasarkan jawaban atas pertanyaan
yang diajukan peneliti dan yang terakhir adalah tabulating. Tabulating yaitu
Hasil
memasukkan hasil perhitungan kedalam bentuk tabel dan melihat persentasi
dari jawaban pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi
(Nursalam, 2014)
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisa univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran setiap
variabel, distribusi frekuensi sebagai variabel yang diteliti baik
variabel dependen maupun variabel independen (grove,
2014).analisa univariat pada penelitian ini adalah dengan distribusi
frekuensi dan persentasi pada data demografi (usia,suku,agama, jenis
kelamin,dan masa kerja),kedua individual value dan ketigatime
management practice.
2. Analisa bivariat digunakan untuk menganalisa hubungan individual
value dengan time management practice perawat di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan. Apabila ordinal dengan ordinal maka uji yang
digunakan adalah uji spearman rank.
4.9 Etika Penelitian
Ketika penelitian digunakan sebagai peserta studi, perhatian harus
dilakukan untuk memastikan bahwa hak mereka dilindungi. Etik adalah
system nilai normal yang berkaitan dengan sejauh mana prosedur penelitian
mematuhi kewajiban professional, hukum, dan sosial kepada peserta studi.
Tiga prinsip umum menganai standard perilaku etis dalam penelitian
berbasis : beneficience (berbuat baik), respectfor human dignity
(penghargaan terhadap martabat manusia), dan justice (keadilan) (Polit,
2012).
Berikut prinsip dasar penerapan etik penelitian kesehatan adalah :
1. Respect for person
Penelitian yang mengikuti sertakan pasien harus menghormati
martabat pasien sebagai manusia. Pasien memiliki otonomi dalam
menentukan pilihannya sendiri. Adapun pilihannya harus senantiasa
dihormati harkat dan martabatnya pasien adalah peneliti yang
mempersiapkan formulir persetujuan subjeck (informed consent)
yang di serahkan kepada perawat Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan.
a. Beneficience & maleficience
Penelitian yang dilakukan harus memaksimalkan kabaikan atau
keuntungan dan meminimalkan kerugian atau kesalahan terhadap
responden penelitian.
b. Justice
Responden penelitian harus diperlakukan secara adil dalam hal
beban dan manfaat dari partisipasi dalam penelitian.Peneliti harus
mampu memenuhi prinsip keterbukaan pada semua responden
penelitian. Semua responden diberikan perlakuan yang sama sesuai
prosedur penelitian. Masalah etika harus diperhatiakan antara lain
sebagai berikut :
1. Informed consent
Merupakan bentuk pesetujuan antara peneliti dengan responden
peneliti dengan memberikan lembaran persetujuan. Informed
consent tersebut akan diberikan sebelum penlitian dilakukan dengan
memberikan lembaran persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed konsen adalah agar mengerti maksud dan tujuan penelitian,
dan mengetahiu dampaknya. Jika subjek bersedia, maka calon
responden akan menndatanagni lembar persetujuan. Jiak responden
tidak bersedia, maka peneliti akan menghprmati hak responden.
Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut
antara lain : partisipasi responden, tujuan dilakukan tindakan, jenis
data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelakasaan,
potensimasalah masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,
informasi dan yang mudah dihubungi.
2. Anonymity ( tanpa nama)
Memberika jaminan dalam penggunaan subjek penegtian dengan
cara tidak memberiakn atau mencantumkan nama responden pada
lembar atau alat ukur hanya menuliskan kode .pada lembar
pengumpulan dan atau hasil penelitian yang disajikan.
3 Confidentiality (kerahasiaacn)
Memberikan jaminan kerahasiaan, baik informasi maupun masalah-
masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data yang akan
dilaporkan pada hasil riset.
Tahap awal penelitian akan mengajukan permohonan izin
pelaksanaan penelitian kepada ketua stikes santa Elisabeth medan
untuk melakukan penelitian di rumah sakit santa Elisabeth medan
yang akan di lakukan pada perawat. Kemudian surat izin penelitian
dari rumah sakit santa Elisabeth medan keluar. Setelah itu pada
pelaksanaan, calon responden diberikan penjelasan tentang informasi
dan penelitian yang akan dilakukan. Apabila calon responden
menyetujui maka peneliti memberi lembar informed consent dan
responden menandatangani lembar informed consent. Jika responden
menolak maka peneliti akan tetap menghormati haknya.
Penelitian ini juga telah lulus uji etik dari komisi Etik
Penelitian Kesehatan STIKes Santa Elisabeth Medan dengan nomor
surat No.0022/KEPK/PE-DT/III/2019.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah Rumah Sakit Swasta
yang terletak di Jl. Haji Misbah No. 7 jati, Medan Maimun, Kota Medan.
Rumah Sakit ini memiliki visi yaitu “ Menjadi tanda kehadiran Allah di
tengah dunia dengan membuka tangan dan hati untuk memberikan
pelayanan kasih yang menyembuhkan orang-orang sakit dan menderita
sesuai dengan tuntutan zaman”. Misi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
adalah memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkulitas atas
dasar kasih, meningkatkan sumber daya manusia secara professional untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas, serta
meningkatkan saran dan prasarana yang memadai dengan tetap
memperhatikan masyarakat lemah. motto “Ketika Aku Sakit kamu Melawan
Aku “ Tujuan dari Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan yaitu mewujudkan
secara nyata kharisma kongregasi fransikanes santa Elisabeth medan dalam
bentuk pelayanan kepada masyarakat umum tanpa membedakan suku,
agama, ras dan golongan dengan memberikan pelayanan secara holistic
(menyeluruh) bagi orang-orang sakit dan menderita serta membutuhkan
pertolongan. Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan menyediakan beberapa
pelayanan yaitu ruang penyakit dalam, ruang rawat bedah, ruang rawat
perinatologi, unit stroke, ruang rawat jalan, poliklinik, IGD, ruang operasi,
ICU, klinik patologi anatomi, fisioterapi dan farmasi. Berdasarkan data
yang menjadi tempat penelitian peneliti yaitu diruangan laura, paulina, Hilaria,
Maria, Martha, Yoseph, Lidwina, Fransiskus, Ignasius, Melania, Theresia, dan
Mathilda.
5.2 Hasil Penelitian
Hasil analisis univariat dalam penelitian ini tertera pada tabel dibawah ini
berdasarkan karakteristik responden di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
meliputi usia, jenis kelamin, suku, agama, lama kerja, dan. Jumlah responden
dalam penelitian ini adalah 68 orang perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan.
5.2.1 Data Demografi Perawat Rumah Sakit Santa Elisabeth MedanTahun
2019
Tabel 5.2.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentasi Terkait Karakteristik
Demografi Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2019 (n=68)
N Karakteristik Responden F %
Usia
Remaja akhir (21-25)
Dewasa awal (26-30)
Dewasa awal ( 31-35)
Dewasa akhir (36-40)
Dewasa akhir (41-45)
Lansia awal (46-50)
Lansia awal (51-55)
15
33
11
6
1
1
1
22,1
48,5
16,2
8,8
1,5
1,5
1,5
Total 68 100%
Jenis kelamin
Perempuan
Laki-laki
61
7
89,7
10,3
Total 68 100%
Agama
Katolik
Kristen protestan
37
31
54,4
45,6
Total 68 100
Masa kerja
2-6
7-11
12-16
17-21
22-26
27-31
32-36
33
21
7
3
1
2
1
48,5
30,9
10,3
4,4
1,5
2,9
1,5
Total 68 100%
Suku
Batak toba
Batak karo
Batak pakpak
Batak simalungun
Nias
Jawa
50
10
1
5
1
1
73,5
14,7
1,5
7,4
1,5
1,5
Total 68 100%
Tabel 5.2.1 Menunjukkan bahwa berdasarkan Usia mayoritas responden
berusia 26-30 tahun sejumlah 33 (48,5%), disusul usia 21-25 sejumlah 15
(22,1%), usia 31-35 sejumlah 11 (16,2%), usia 36-40 sejumlah 6 (8,8%), usia 41-
45 sejumlah 1 (1,5%), usia 46-50 sejumlah (1,5%), usia 51-55 sejumlah 1 (1,5%).
Berdasarkan Jenis kelamin Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan
dengan jumlah 61(89,7%), sedangkan berjenis kelamin laki-laki sejumlah 7 orang
(10,3%). Berdasarkan Agama
Mayoritas responden agamakatoliksebanyak 37 (54,4 %), sedangkan Kristen prote
stan 31 (45,6%). Berdasarkan Masa kerja Mayoritas responden lama
masa kerja 0 5 sebanyak 33 (48,5%), masa kerja 6 10 sebanyak 21 (30,9%), masa
kerja 11-15 sebanyak 11 (10,3%), masa kerja 16-20 sebanyak 3 (4,4%) masa
kerja 26-30 sebanyak 2, masa kerja 26-30 sebanyak 2 (2,9%), masa kerja 31-35
sebanyak 1 (1,5 %), berdasarkan Suku Mayoritas responden adalah suku batak
toba 50 (73,5%), batak karo 10 (14,7%), batak pakpak 1 (1,5%), batak
simalungun 5 (7,4 %), nias 1 (1,5%), jawa 1 (1,5%).
Tabel 5.2 Individual value Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2019 (n = 68).
Individual value perawat f %
Baik
Cukup
Kurang
12
55
1
17,6
80,9
1.5
Total 68 100%
Berdasarkan tabel 5.2 individual value perawat Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan ditemukan mayoritas baik sebanyak 12 (17,6 %), dan cukup
sebanyak 50 (80,9%), Minoritas 1 (1,5 %).
Tabel 5.3 Time Management Perawat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2019 (n = 68)
No Time management practice f %
1.
2.
3.
Baik
Cukup
Kurang
40
28
0
58,8
41,2
0
Total 68 100%
Berdasarkan tabel 5.3 Diperoleh bahwa time management perawat
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah mayoritas baik sejumlah 40 (58,8
%), yang cukup sejumlah 28 (41,2%),yang kurang tidak ada.
5.2.4 Hubungan Individual value Dengan Time management practice Perawat Di
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019
Pengukuran dilakukan pada sebagian perawat rumah sakit santa Elisabeth
medan tahun 2019 dengan menggunakan lembar kuesioner. Setelah semua hasil
terkumpul dari seluruh responden, dilakukan analisis menggunakan alat bantu
program statistic komputerisasi. Analisis dilakukan dengan uji speraman rank
(Rho).
Tabel 5.4 Hubungan Individual value Dengan Time management practice
Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019.
Time management practice
Individual
Value
Kurang Cukup Baik Total
F % F % F % F % P
Kurang 0 0,0 1 1,5 0 0 1 1,5
Cukup 0 0,0 24 35,3 31 45,6 55 80,9 0,138
Baik 0 0,0 3 4,4 9 13,2 12 17,6
Total 0 0,0 28 41,2 40 58,8 68 100
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan 55 (80,9%) responden mayoritas dengan
individual value cukup dengan time management practice baik 31 (45,6%) dan
dari 1 (1,5%) responden minoritas dengan individual value kurang dengan time
management practice kurang 0 (0,0%) dan individual value kurang time
management practice baik 0 (0,0%). Total keseluruhan dari 68 (100%) responden
mayoritas dengan individual value cukup 55 (54,4%) responden dengan time
management practice baik 40 (58,8%) responden serta minoritas dengan
individual value kurang 2 (2,0%) responden dengan time management kurang 0
(0,0) responden.
Hubungan individual value dengan time management practice perawat
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan menunjukkan bahwa hasil statistik dengan
menggunakan uji spearman rank (rho) diperoleh nilai p = 0,138 yang berarti
tidak ada hubungan antara individual value dengan time management practice
perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.
5.2 Pembahasan
5.2.1. Individual value Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Rumah Sakit
Santa Elisabeth Medan didapatkan bahwa sebagian besar perawat di rumah sakit
santa Elisabeth medan memiliki individual value yang baik yaitu sebanyak 12
orang (17,6%), kemudian yang cukup sebanyak 55 orang (80,9%), dan yang
kurang yaitu 1 orang (1,5%). Artinya bahwa mayoritas responden memiliki
individual value cukup sebanyak 55 (80,9%).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa responden perawat di rumah
sakit santa Elisabeth medan memiliki individual value yang cukup. Hal ini terlihat
dari sebagian responden masih merasa setiap orang sangat senang untuk
menunjukkan kemampuannya.dia senang apabila melakukan mengagumi apa
yang dilakukannya. Perawat terkadang tidak berani menunjukkan kemampuannya
sendiri dan kurang senang dengan apa yang dilakukannya. Penelitian dapat
disimpulkan bahwa responden perawat cukup mampu dan senang dalam
menunjukkan kemampuannya
Hal ini sejalan dengan penelitian Rahmawaty (2015) dikatakan bahwa
individual value pada karyawan cukup (30,5%). Individu dengan achievement
cukup menunjukkan keinginan yang kurang untuk memperlihatkan
kompetensinya dan kemampuan yang dimiliki dirinya sendiri.
Individual value merupakan sesuatu yang diinginkan, tujuan yang bersifat
transituasional, dan bervariasi dalam kepentingan yang digunakan sebagai prinsip
yang membimbing dalam kehidupan manusia.individual value menjadi evaluasi
seorang individu terhadap pekerjaan maupun lingkungan pekerjaan yang
didasarkan pada norma yang ada dan pemikiran yang dimilikinya dari sesuatu
yang diinginkan individu yang bersifat transituasional dan bervariasi dalam
kepentingan yang digunakan sebagai prinsip yang membimbing kehidupan
manusia yang meliputi power, achievement, hedonism, stimulation, self-direction,
universalism, benevolence, tradition, conformity dan security (Rahmawaty,2015
5.2.2 Time management practice perawat Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di rumah sakit santa
Elisabeth medan didapatkan bahwa perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan memiliki time management practice yang baik yaitu sebanyak 40 orang
(58,8%), kemudian yang cukup sebanyak 28 orang (41,2 %), dan yang kurang
sebanyak 0 orang (0,0 %). Artinya bahwa mayoritas responden memiliki time
management practice baik sebanyak 40 orang (58,8%)
Hasil penelitian oleh peneliti mendapatkan bahwa mayoritas responden
dalam penelitian ini memiliki Time management practice yang baik 40 (58,8%).
Time management practice dapat diaplikasijkan dengan aspek prioritas, beban
kerja, delegasi, perencanaan dan teknik secara baik. Hal ini terlihat dari sebagian
besar responden mengatakan mampu melakukan dan menyelesaikan semua tugas
aspek time management practice dalam pelayanan keperawatan.yang dijadwalkan
dalam sehari,, dapat memprioritaskan tugas dan tanggungjawab utama dalam
pelayanan keperawatan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Sinurat 2014 bahwa time management
practice pada kepala perawat mayoritas selalu dilakukan dengan baik pada aspek
prioritas, delegasi, perencanaan, teknik, jadwal.
Hal ini sejalan juga dengan penelitian Hamel dikatakan bahwa time
management practice penting dalam produktivitas kerja perawat. Dengan
manajemen waktu dengan kategori baik 31 (68,8%).
Time management practice adalah pencapaian sasaran utama dalam
kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan ataupun sisa-sisa dari waktu kegiatan-
kegiatan tidak berarti yang sering kali justru banyak memakan waktu (kusnul
dkk,2013).
Time management practice menurut macan adalah pengaturan diri
dalam menggunakan seefektif mungkin dengan melakukan perencanaan,penjadwa
lan, mempunyai kontrol atas waktu dan selalu membuat prioritas menurut
kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat dilihat dari
perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang
harus diselesaikan (Puspitasari, 2013)
5.2.3Hubungan Individual value Dengan Time management practice Perawat Di
Rumah Sakit Santa Eliasbeth Medan Tahun 2019
Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2019
didapatkan bahwa tidak ada hubungan individual value dengan time management
perawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2019.hasil uji statistik
menunjukkan nilai p = 0,138 yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara
kedua variabel.
Peneliti berpendapat bahwa hal tersebut menunjukkan kedua variabel tidak
memiliki hubungan yang menunjukkan keduanya searah, artinya tidak selamanya
jika individual value baik maka time management practicenya baik. Berhubungan
dengan hasil yang didapatkan dari responden bahwa setiap orang sangat senang
untuk menunjukkan kemampuannya, senang apabila melakukan dan mengagumi
apa yang dilakukannya, penting menolong orang disekitarnya, peduli terhadap
kesejahteraan orang lain. Harapan dengan individual value memampukan
responden untuk menilai kemampuan time management practice perawat.
Nilai yang tinggi pada aspek ini menunjukkan individu yang berkemauan
kuat dan independen, dapat menahan tekanan sosial dan bertindak dengan
pandangan penilaian personal. Individu ini dicirikan dengan mengevaluasi diri
dengan menggunakan standar personal (Ryff & Keyes, 1995).
Time management practice bagi kehidupan sehari-hari dan kinerja
membantu fokus pada tugas penting. Dengan adanya manajemen waktu seseorang
tidak akan kehilangan waktunya untuk aktivitas yang sia-sia,akan tetapi orang
tersebut akan menjalankan waktunya dengan teratur dan produktif
(Hartati,2014).Time management practice sangat penting dalam profesi
keperawatan; karena waktu yang terbuang oleh perawat, adalah waktu yang tidak
dihabiskan bersama pasien dan memiliki efek negatif pada kualitas perawatan
yang diberikan kepada pasien Perubahan terbaru dalam perawatan rumah sakit
telah efektif pada pekerjaan perawat dan waktu yang digunakan oleh
mereka(Ghiasvand, 2017)
BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti tentang
Hubungan Individual Value Dengan Time Management Practice Perawat Di
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019 dapat disimpulkan bahwa:
1. Individual value perawat di rumah sakit santa Elisabeth medan Mayoritas
perawat memiliki individual value yang cukup sebanyak 55 orang
(80,9%)
2. Time management practice perawat mayoritas responden memiliki tingkat
Time Management Practice baik sebanyak 40 (58,8%)
3. Hubungan individual value dengan time management practice perawat di
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dengan uji Spearman Rank (Rho) p
value =0,138 (p<0,05) yang artinya tidak ada hubungan individual value
dengan time management practice perawat di rumah sakit santa Elisabeth
medan.
6.2 Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian dengan jumlah sampel 68 responden
mengenai hubungan Individual Value dengan Time Management Practice perawat
di rumah sakit Santa Elisabeth Medan , maka di sarankan:
1. Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi bagi rumah sakit
santa Elisabeth medan agar perawat dapat bekerja dengan baik.
2. Bagi pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
mahasiswa / mahasiswi dalam memahami time management
practice di bidang keperawatan.
3. Peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan teliti,
lebih spesifik berdasarkan kategori time management practice
DAFTAR PUSTAKA
Claessens, B. J. C., Van Eerde, W., Rutte, C. G., & Roe, R. A. (2007). A review of
the time management literature. Personnel Review, 36, 255- 276
Creswell, John. (2009). Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed
MethodsApproaches Third Edition. American: Sage
Cohen, A. (2009). A value based perspective on commitment in the workplace: An
examination of Schwartz's basic human values theory among bank
employees in Israel. International Journal of Intercultural Relations,
33(4), 332-345
Davidson. (2002). Mengelola Waktu. Jakarta: Gramedia
David Földe. (2017) Assessment Method for Individual Value of a Location :
Elsevier B.V.
Gea, Antonius. 2014). Time management menggunakan waktu secara efektif dan
efesien : humaniora voleme. 5. Nomor. 2 oktober 2014
Grove, S.K, Burns, N., & Gray.J.(2014). Understanding Nursing Research:
Building an Evidence-Based Practice.Elsevier Health Sciences
Hamel,dkk. Hubungan Manajemen Waktu Dengan Produktivitas Kerja Perawat
Pelaksana Di Irina A Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Hamid.dkk. The practice of time management on construction project:
Department of Structures and Materials, University Teknologi Malaysia
Harlina, suharso & hartati. (2014). Mengembangkan kemampuan manajemen
waktu melalui layanan penguasaan konten dengan teknik perilaku:
Indonesian journal of guadience and counseling
Iskandar, Pengaruh Karakteristik Individu, Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Inspektorat Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah: e jurnal katalogis
Kusnul Sandra (2013). Manajemen Waktu,Eikasi Diri Dan Prokartinasi.Surabaya:
Jurnal Psikologi Indonesia
Mubarok.(2014). Pengaruh Individual Value Dengan Psychological Well-Being
Terhadap Komitmen Organisasi. Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta: Salemba
Medika
Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta: Salemba
Medika
Polit,D.F.,& Beck, C.T. (2010). Nursing Research: Principles and metods.
Lippincott Williams & Wilkins
Polit,D.F.,Beck,C.T. (2012). Nursing Research: Generating and Assessing
Evidence For Nursing Practice. China: Lippincott Williams & Wilkins
Puspitasari, W. (2013). Hubungan Antara Manajemen Waktu Dengan Dukungan
Social Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Yang Bekerja.Empathy
Jurnal Fakultas Psikologi,2(1)
Rahmawaty. (2015). Pengaruh individual value dengan engagement terhadap
organizational citizenship behavior.
Rosita,E.K., & Si,M.Manajemen Waktu Yang Efektif
Razali, S. (2018). The Impact of Time Management on Students’ Academic
Achievement: Journal of Physics
Sandra, K. I. (2013). Manajemen Waktu, Efikasi Diri Dan Prokratinasi.Persona:
Jurnal Psikologi Indonesia,2(3)
Qteat. (2014).Factors Affecting Time Management and Nurses’ Performance in
Hebron Hospitals.Journal of Education and Practice: Palestina
FlowchartHubungan Individual Value Dengan Time Management Practice
Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019
No
Kegiatan
Waktu penelitian
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
2 Izin pengambilan data awal
3 Pengambilan data awal
4 Penyusunan proposal penelitian
5 Seminar proposal
6 Prosedur izin penelitian
7 Memberi informed consent
8 Pengolahan data menggunakan
komputerisasi
9 Analisa data
10 Hasil
11 Seminar hasil
12 Revisi skripsi
13 Pengumpulan skripsi
LEMBAR PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian
Di
Rs Santa Elisabeth Medan
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kenni Simbolon
Nim : 032015026
Alamat: : Jl. Bunga Terompet Pasar Viii Medan Selayang
Mahasiswa program studi ners tahap akademik yang sedang mengadakan
penelitian dengan judul “ Hubungan Individual Value Dengan Time
Management Practice Perawat Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan”.
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi anda sebagai
responden, kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya
digunakan untuk kepentinagn penelitian.
Apabila anda bersedia untuk menjadi responden, saya mohon kesediannya
menandatanagi persetujuan dan menjawab semua pertanyaan serta melakukan
tindakan sesuai dengan petunjuk yang telah saya buat. Atas penelitian dan
kesediannya menjadi responden, saya mengucapkan terimakasih.
Hormat saya
(Kenni Simbolo
INFORMED CONSENT (SURAT PERSETUJUAN)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini merupakan responden yang
diminta untuk ikut berperan dalam penelitian yang berjudul “Hubungan
Individual Value Dengan Time Management Practice Perawat Di Rumah
Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2019”, oleh peneliti, saya diminta untuk
mengisi data yang telah disediakan dan memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk penelitian.
Sebelumnya peneliti telah menjelaskan hal-hal yang berkaitan seputar
penelitian yang meliputi judul penelitian, manfaat penelitian, dan penjelasan
bahwa penelitian yang akan dilakukan terhadap responden tidak akan
menimbulkan kerugian apapun baik segi fisik maupun psikis terhadap responden.
Saya juga meiliki hak untuk mengundurkan diri menjadi responden penelitian jika
penelitian yang dilakukan dirasa merugikan terhadap responden. Seluruh
informasi yang diberikan berikan terkait data penelitian akan dijaga
kerahasiaannya oleh peneliti. Saya telah memahami penjelasan yang diberikan
oleh peneliti, karenanya saya sebagi responden bersedia dengan sukarela tanpa
paksaan dari siapapun untuk berperan dalam penelitian ini.
Reponden
( )
KUESIONER
HUBUNGAN INDIVIDUAL VALUE DENGAN TIME
MANAGEMENT PRACTICE PERAWAT DI RUMAH SAKIT
SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2019
isilah data dibawah ini dengan lengkap dan jelas :
No. Responden : Hari/Tanggal:
Initial :
Jenis Kelamin :
Agama :
Umur :
Masa Kerja :
Suku :
Responden
( )
Petunjuk pengisian
Kuesioner ini terdiri dari beberapa pernyataan. Perawat diminta untuk
membaca dan memahami setiap pernyataan. Perawat diminta untuk
mengemukakan kesesuain pernyataan tersebut dengan keadaan sebenarnya. Beri
tanda ceklist (√) pada salah satu dari empat pilihan yang tersedia, pada kolom
sebelah kanan.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam setiap pernyataan.
Jawaban hanya merupakan penilaian dari diri masing-masing responden. Silahkan
jawab dengan keadaan diri perawat saat ini. Teliti kembali jawaban perawat dalam
mengisi kuesioner, sehingga tidak ada pernyataan yang terlewati.
No Pernyataan Sangat
Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai
Sesuai Sangat
Sesuai
1 Memikirkan ide baru dan menjadi kreatif
merupakan hal yang penting bagi sesorang
karna dia suka melakukan berbagai hal
dengancaranya sendiri
2 Merupakan hal penting bagi seseorang menjadi
kaya.setiap irang mengiginkan banyak uang
dan barang mahal
3 Menuut seseorang, penting untuk
memperlakukan setiap orang dengan perlalukan
yang sama.dia percaya bahwa semua orang
harus meiliki kesempatan yang sama dalam
hidup
4 Setiap orang sanagt sennag untuk menunjukkan
kemampuannya.dia senang apabila melakukan
mengagumi apa yang dilakukannya
5 Penting bagi seseorang ubtuk hidup dalam
lingkungan yang aman. Dia menghindari
apapun yang dapat mengancam
keselamatannya
6 Penting bagi seseorang utnuk melakukan
berbagai macam hal yang bervariasi dalam
hidup untuk mencoba hal baru
7 Seseorang percaya bahwa orang lain
seharusnya melaukakan apa yang telah
diajarkan sebelmunya .menurtunya,oranglai
harus mengikitu peratuturan bahkan ketika
tidak ada orang yang mengawasi
8 Seorang merasa penting mendengarkan orang
lain yang memiliki perbedaan dengan
dirinya.bahkan ketika tidak sependapat dia
masih ingin mengerti mereka
9 Menurut seseorang penting untuk mensyukuri
apa yang telah dimiliki sebelumnya.dia percaya
bahwa oranf lain harus puas dengan apa yang
mereka punya
10 Seseorang menyempatkan diri untuk
bersenang-senag karna kegiatan tersebut
mampu untuk memebrikan kepuasan untuknya
11 Penting bagi seseorang membuat keputusan
sendiri mengenai apa yang dilakukannya.ia
akan terikat terhadap uatu rencana meililih
aktifitas sendiri.
12 Penting bagi seseorang untuk menolong orang
disekitarnya.dia peduli terhadap kesejahteraan
orang lain
13 Settiap individu ingin sukses sehingga orang
lain mengaguminya.
14 Penting bagi seseorang mengetahui bahwa
negaranya aman.negara harus meampu
mengawasi ancaman dari dalam maupun luar
15 Seseorang suka mengambil resiko karna dia
menyukai petualanagn
16 Penting bagi seseorang utnuk berkelaukuan
baik.dia ingin menghindari perilakuorang yang
salah dimata orang lain
17 Seseorang inginmemiliki kekuasaan sehingga
memiliki wewenang dan memerintah orang lain
untuk mengerjakan sesuatu.dia menginginkan
agar orang lain mematuhi apa yang di
inginkannya
18 Penting gabi seseorang untuk setia dengan
temanntya. Ia ingin mnegabdikan dirinya
dengan orang yang dekat dengannya
19 Seseorang sanagt percaya bahwa orang lain
harus peduli terhadap alam.menjga lingkungan
merupakan hal penting baginya
20 Bagi seseorang, kepercayaan terhdap agama
merupakan hal yang penting.dia berusaha
melakukan apa yang telah diajarkan oleh
agamnya.
21 Merupakan hal penting bagi seseorang
mengetahui segalanya tergorganisir dan
bersih.dia sangat tidak menyukai segala sesuatu
yang berantakan
22 Bagis eseorang penting untuk tertaruik
terhadap sesuatu.dia berusaha ingin tau dan
memahami hal sepele
23 Seorang percaya semua orang didunia harus
hidup harmonis.perlu baginya mendukkung
perdamain terhadap seluruh kelompo di dunia
24 Seseorang harus memiliki ambisi untuk tidak
menunjukkan kemmpuan dirinya
25 Menurut seseorang,melakukan berbagai hal
dengan cara tradisional merupakan hal yang
paling baik.penting baginya tradisi yang telah
dipelajari.
26 Menikamati kesenangan hidup dianggap
penting bagi seseorang agar dapat emanjakan
dirirnya.
27 Penting bagi seseorang merespon kebutuhan
orang lain.ia mencoba mendukung rekann yang
dikenalnya
28 Seseoarng yang percaya untuk selalu
menujukkan rasa hormat kepada orangtua dan
kepda orang yang lebih tua.peting baginya
untuk menjadi orang yang patuh
29 Individu menginginkan semua orang
diperlalkuakn dengan adilbahkan kepada orang
yang tidak diketahuinya,penting baginya
untunk melindungi yang lemah dalam
masyarakat.
30 Seseorang menyukai kejutan agar dapa
memiliki kehidupan yang menggairahkan.
31 Seseorang berusaha sebaik mungkin untuk
menghindari sakit. Tetap sehat merupakan hal
penting baginya.
32 Setiap orang ingin menjadi yang terbaik
sehingga akan berusaha berjuang untuk
menjadi lebih baik dari orang lain.
33 Menurut seseorang, memaafkan orang lain
yang telah menyakitinya merupakan hal
penting. Dia berusaha melihat apa yang baik
dan tidak menyimpan dendam kepada mereka.
34 Penting bagi seseorang untuk menjadi pribadi
mandiri karena dia suka mengandalkan dirinya
sendiri.
35 Merupakan hal yang penting bagi seseorang
memiliki pemerintahan yang stabil.dia peduli
terhadap perlindungan keadilan sosial
36 Penting bagi seseorang untuk sopan terhadap
orang lain pada setiap waktu. Dia enggan
mengganggu atau membuat jengkel orang lain.
37 Seseorang ingin menikmati hidup dengan
menghabiskan waktu untuk bersenag-senang
38 Sangat penting bagi seseorang hidup sederhana
dan rendah hati agar dirinya tidak menarik
perhatian orang lain
39 Seseorang selalu ingin memiliki kewenangan
membuat keputusan. Dia ingin memimpin
orang lain.
40 Penting bagi seseorang menyesuaikan diri
terhadap alam. Dia percaya bahwa orang lain
seharusnya tidak mengubah sifat alamiah di
alam ini
41 Seseorang menganggap kekuasaan bukan hal
(Rahmawaty, 2015)
penting
42 Sebagian individu memiliki motivasi yang
rendah sehingga puas dengan prestasi dirinya
sendiri
43 Sangat penting bagi seseorang menikmati gaya
hidup sederhana
44 Seseorang menyukai kegiatan yang bersifat
monoton karena enggan mencoba hal baru.
45 Apa yang dilakukan kurang sesuai dengan yang
diinginkan seseorang
46 Seseorang tidak mudah untuk memaafkan dan
melupakan kesalahan orang lain
47 Bagi seseorang menjaga tradisi merupakan hal
yang kuno dan tidak penting.
48 Bagi seseorang tidak penting untuk berbuat
baik. Dia cenderung bertindak sesuka hatinya.
49 Seseorang mudah terlibat konflik dengan orang
lain
50 Seseorang lebih senang menjadi anggota
dibandingkan seorang pemimpin
51 Setiap orang merasa sulit menemukan solusi
dari setiap persoalan yang ada.
52 Bersenang-senang merupakan hal yang kurang
penting
53 Seseorang cenderung menghindari resiko
sehingga hanya mengerjakan sesuatu yang
aman bagi dirinya
54 Seseorang cenderung mengikuti pilihan yang
banyak dipilih oleh orang lain.
55 Seseorang enggan untuk menceritakan masalah
pribadi dengan teman kerjanya
56 Seseorang lebih senang berkunjung ke pusat
hiburan di banding mengunjungi tempat
bersejarah
57 Seseorang enggan menaati peraturan yang
berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Kuesioner Time Management Practice perawat
petunjuk pengisian : berilah tanda ceklist pada kolom pernyataan di bawah ini:
ada 5 (lima ) alternative jawaban angket time management practice perawat:
1 : Tidak pernah 3: Kadang-kadang 5 : Selalu
2 : Jarang 4: Sebagian besar
NO Pernyataan S SBS KK J TP
Prioritas
1 Saya memprioritaskan tugas dan tanggungjawab utama saya
dalam hal merawat pasien
2 Saya membuat rencana dan jadwal kegiatan yang harus saya
lakukan dalam pelayanan asuhan keperawatan sehari-hari
3 Saya memahami kegiatan yang paling penting dalam
pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien yang saya
layani
4 Saya selalu mempertimbangkan tugas yang paling penting/
utama dalam melakukan kegiatan asuhan keperawatan
kepada pasien saya
5 Saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk
Berkomunikasi melalui telepon,mengirim pesan (melalui
sms) dan hal-hal administrasi
6 Saya membuat perencanaan untuk tugas dan tanggungjawab
dalam asuhan keperawatan
Beban kerja
7 Saya merasa stress atau cemas dalam memulai dan menyele
saikan tugas dengan tepat waktu
8 Saya merasa mempunyai banyak tugas lebih dari
kemampuan saya untuk melakukannya
9 Saya mengesampingkan kegiatan social demi melakukan tu
gas dan tanggungjawab saya
10 Saya masih memiliki tugas tambahan meskipun saya sibuk
dalam tugas dan tanggungjawab saya
Delegasi
11 Saya berusaha membuat rencana pembagian tugas dengan
teman perawat dalam hal kegiatan asuhan keperawatan
terhadap pasien
12 Saya memberdayakan teman perawat dalam tugas dan kerja
saya
13 Saya memiliki kecenderungan untuk melakukan sendiri
peran dan fungsi saya sebagai perawat dalam pelayanan
asuhan keperawatan kepada pasien
14 Saya mendelegasikan tugas-tugas saya jikalau sekitarnya
memungkinkan
Jadwal
15 Saya sadar bahwa saya memiliki tugas tambahan dan waktu
16 Saya merasa mampu melakukan dan menyelesaikan semua
tugas yang dijadwalkan dalam sehari
17 Saya sadar bahwa saya datang terlambat untuk bekerja
18 Saya membawa pekerjaan yang belum terselesaikan ke
rumah dan selalu terlambat kembali ke rumah dari tempat
saya bekerja
Teknik
19 Saya mempunyai waktu untuk penerapan sistem
dokumentasi,laporan asuhan keperawatan dan mencatat
atau mendokumentasikan kegiatan-kegiatn lain
20 Saya menghindari rapat rutin dengan perawat dari kegiatan
unit rutin harian
21 Saya mengalami kesulitan untuk memutuskan menghentika
n percakapan yang menghalangi pekerjaan saya
22 Saya merasa sulit untuk membatasi percakapan saya melalui
ponsel,sehingga tugas utama seringkali terabaikan dan
tertunda
23 Saya sering meninggalkan tugas saya biarpun itu belum
terselesaikan
(Ahmed,2012 Dalam Sinurat S, 2014)
Statistics
Jeniskelamin Agama Umur Masakerja Suku
N Valid 68 68 68 68 68
Missing 0 0 0 0 0
Jeniskelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
laki-laki 7 10.3 10.3 10.3
perempuan 61 89.7 89.7 100.0
Total 68 100.0 100.0
Agama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
katolik 37 54.4 54.4 54.4
kristen protestan 31 45.6 45.6 100.0
Total 68 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
21-25 15 22.1 22.1 22.1
26-30 33 48.5 48.5 70.6
31-35 11 16.2 16.2 86.8
36-40 6 8.8 8.8 95.6
41-45 1 1.5 1.5 97.1
46-50 1 1.5 1.5 98.5
51-55 1 1.5 1.5 100.0
Total 68 100.0 100.0
Suku
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
batak toba 50 73.5 73.5 73.5
batak karo 10 14.7 14.7 88.2
batak pakpak 1 1.5 1.5 89.7
batak simalungun 5 7.4 7.4 97.1
nias 1 1.5 1.5 98.5
jawa 1 1.5 1.5 100.0
Total 68 100.0 100.0
Correlations
kategori1 kategori2
Spearman's rho
kategori1
Correlation Coefficient 1.000 .182
Sig. (2-tailed) . .138
N 68 68
kategori2
Correlation Coefficient .182 1.000
Sig. (2-tailed) .138 .
N 68 68
kategori1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
kurang 1 1.0 1.5 1.5
cukup 55 52.9 80.9 82.4
baik 12 11.5 17.6 100.0
Total 68 65.4 100.0
Missing System 36 34.6
Total 104 100.0
kategori2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid cukup 28 26.9 41.2 41.2
baik 40 38.5 58.8 100.0
Total 68 65.4 100.0
Missing System 36 34.6
Total 104 100.0
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kategori1 * kategori2 68 65.4% 36 34.6% 104 100.0%
kategori1 * kategori2 Crosstabulation
kategori2 Total
cukup baik
kategori1
kurang
Count 1 0 1
% within kategori1 100.0% 0.0% 100.0%
% within kategori2 3.6% 0.0% 1.5%
% of Total 1.5% 0.0% 1.5%
cukup
Count 24 31 55
% within kategori1 43.6% 56.4% 100.0%
% within kategori2 85.7% 77.5% 80.9%
% of Total 35.3% 45.6% 80.9%
baik
Count 3 9 12
% within kategori1 25.0% 75.0% 100.0%
% within kategori2 10.7% 22.5% 17.6%
% of Total 4.4% 13.2% 17.6%
Total
Count 28 40 68
% within kategori1 41.2% 58.8% 100.0%
% within kategori2 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 41.2% 58.8% 100.0%