SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa...

57
SKRIPSI PERHITUNGAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL ARYADUTA MAKASSAR MUHAMMAD AGUNG ADIWANGSA DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa...

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

SKRIPSI

PERHITUNGAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL ARYADUTA MAKASSAR

MUHAMMAD AGUNG ADIWANGSA

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

ii

SKRIPSI

PERHITUNGAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL ARYADUTA MAKASSAR

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi

disusun dan diajukan oleh

MUHAMMAD AGUNG ADIWANGSA A31111103

kepada

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

iii

SKRIPSI

PERHITUNGAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL ARYADUTA MAKASSAR

disusun dan diajukan oleh

MUHAMMAD AGUNG ADIWANGSA

A31111103

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Makassar, 16 Oktober 2017

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Kastumuni Harto, Ak., M.Si., CPA., CA

NIP 19550110 198703 1 001

Drs. A. Yamang Paddere, Ak., M.Soc.Sc., CA

NIP 19550913 198702 1 001

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA NIP 19650925 199002 2 001

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

iv

SKRIPSI

PERHITUNGAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL ARYADUTA MAKASSAR

disusun dan diajukan oleh

MUHAMMAD AGUNG ADIWANGSA A31111103

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal 30 Nopember 2017 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Drs. H. Kastumuni Harto, Ak., M.Si., CPA., CA Ketua 1 ................................

2. Drs. A. Yamang Paddere, Ak., M.Soc.Sc., CA Sekretaris 2 ................................

3. Dr. Alimuddin, S.E., Ak., MM. Anggota 3 ................................

4. Dr. Aini Indrijawati, S.E., Ak., M.Si., CA Anggota 4 ................................

5. Dra. Hj. Nurleni, Ak., M.Si., CA Anggota 5 ................................

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA NIP 19650925199002 2 001

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

nama : Muhammad Agung Adiwangsa

NIM : A31111103

departemen/program studi : Akuntansi / Strata Satu (S1)

dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

Perhitungan Harga Pokok Kamar Hotel Aryaduta Makassar

adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, 30 Oktober 2017

Yang membuat pernyataan, Muhammad Agung Adiwangsa

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

vi

PRAKATA

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Perhitungan Harga Pokok Kamar Hotel Aryaduta Makassar”. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Akuntansi (S.Ak.) pada Program Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Hasanuddin.

Dengan segala keterbatasan, peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi

ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini. Pertama-tama ucapan terima kasih peneliti

berikan kepada kedua orang tua terkasih Ayahanda Anwar dan Ibunda Husniah

yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan, semangat, serta

nasehat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa pula peneliti

ucapkan terima kasih kepada seluruh Keluarga Besar yang tidak henti-hentinya

memberi dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga peneliti ucapkan kepada Drs. H. Kastumuni

Harto, Ak., M.Si., CPA., CA, selaku Pembimbing I dan Drs. A. Yamang Paddere,

Ak., M.Soc.Sc., CA, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

untuk membimbing dan mengarahkan selama penelitian skripsi ini. Hal yang

sama juga peneliti sampaikan kepada Dr. Alimuddin, S.E., Ak., MM., Dr. Aini

Indrijawati, S.E., Ak., M.Si., CA, dan Dra. Hj. Nurleni, Ak., M.Si., CA, yang telah

meluangkan waktunya untuk menguji. Tak lupa juga peneliti ucapkan terima

kasih kepada Prof. Dr. Gagaring Pagalung, S.E., Ak., M.S., CA, selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E.,

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

vii

M.Si., Ak., CA, dan Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA., CA, selaku Ketua dan

Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin.

Ucapan terima kasih juga diberikan peneliti kepada Dr. Grace T. Pontoh,

S.E., Ak., M.Si., CA, selaku Penasehat Akademik yang telah meberikan

bimbingan dan arahan selama masa perkuliahan. Hal yang sama peneliti

ucapkan kepada seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin yang telah mengajarkan dan mentransformasikan

banyak ilmu selama proses perkuliahan sampai menyelesaikan kuliah S1,

beserta seluruh staf pegawai akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selalu

membantu selama proses perkuliahan maupun selama pendaftaran ujian.

Ucapan terima kasih juga diberikan peneliti kepada Bapak Ardyanto

selaku General Manager, Bapak Sulaiman selaku Kepala Bagian Accounting,

dan Ibu Uni selaku Kepala Bagian HRD serta seluruh karyawan Hotel Aryaduta

Makassar yang telah memberikan bantuan, kesempatan, dan meluangkan waktu

kepada peneliti selama melakukan penelitian sehingga mendukung

terselesaikannya skripsi ini.

Terakhir, ucapan terima kasih kepada Arfianty P. Mende yang selalu

memberikan semangat, dukungan, serta senantiasa menemani untuk

menyelesaikan skripsi ini, Hal yang sama peneliti ucapkan kepada teman-teman

yaitu Attariq, Fafa, Omar, Jerry, Uswatun, Nunu, Fahrian, Fauzan, Fadhilah,

Reza, Hardi, Iqra, Fadhil, Firdaus, Irham, Noni, Suci, Wachi, Arini, Cici, Tyara,

Medina, Asti, Qisthi, Tami, Frengky, Tio, Gery, Amran, Uca, Uli, Sigit, Tommy,

Ikki, serta teman-teman I11inois dan keluarga besar OLH MAHESA yang selalu

memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

viii

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna walaupun

telah menerima bantuan dari berbagai pihak. Dengan segenap kerendahan hati,

peneliti berharap semoga kekurangan yang ada di skripsi ini dapat dijadikan

bahan pembelajaran untuk penelitian yang lebih baik di masa yang akan datang

dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada

umumnya. Kritik dan saran yang membangun akan lebih menyempurnakan

skripsi ini.

Makassar, 30 Oktober 2017

Muhammad Agung Adiwangsa

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

ix

ABSTRAK

Perhitungan Harga Pokok Kamar Hotel Aryaduta Makassar

Production Cost of Aryaduta Makassar Hotel Rooms Calculation

Muhammad Agung Adiwangsa Kastumuni Harto

A. Yamang Paddere

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghitung harga pokok kamar Hotel Aryaduta Makassar sebagai dasar dalam menentukan harga penjualan kamar. Penelitian ini menggunakan tiga metode dalam mengumpulkan data yaitu dengan wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Metode wawancara dilakukan dengan memberi pertanyaan, metode dokumentasi dilakukan dengan mengambil data hotel, dan metode studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari literatur yang terkait. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif, metode titik tertinggi dan terendah, metode biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda dengan perhitungan yang dilakukan oleh pihak hotel. Dasar perhitungan pihak hotel berpacu pada pendapatan sehingga standar per kamarnya yaitu Rp 673.415. Sedangkan peneliti menggunakan pendekatan teoritis dan mendapatkan harga standar yang berbeda tiap kamar yaitu Superior Room dan Deluxe Room Rp 275.762,92; Terrace Room dan Club Room Rp 292.060,44; Club Suite Rp 325.369,25; dan Grand Aryaduta Suite Rp 328.730,54. Kata Kunci: Perhitungan Harga Pokok, Kamar, Hotel This study aimed to calculate the production cost of Aryaduta Hotel Makassar’s room as the basis in determining the room price. This study used three methods in collecting data; interview, documentation, and library research. The interview method was conducted by asking questions, the documentation method was conducted by taking the hotel data and library research was conducted by studying the literatures related to the study. The data obtained then analyzed using a quantitative descriptive method, the highest and the lowest point method, usual average unit method. The results show that the calculations made by the researcher are different from the calculation performed by the hotel. The calculation of the hotel is based on the revenue so that the standard per room is Rp 673,415. While researcher used a theoretical approach and got different standard rates in each room namely Superior Room and Deluxe Room is Rp 275,762.92; Terrace Room and Club Room is Rp 292,060.44; Club Suite is Rp 325,369.25; and Grand Suite Aryaduta is Rp 328,730.54. Keywords: Calculation of Production Cost, Rooms, Hotel

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

x

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................. v PRAKATA ......................................................................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... .. x DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4 1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 4 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4 1.5 Kegunaan Penelitian ............................................................................ 4 1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 7 2.1 Biaya .................................................................................................... 7

2.1.1 Definisi Biaya ............................................................................ 7 2.1.2 Klasifikasi Biaya ......................................................................... 9 2.1.3 Perilaku Biaya ............................................................................ 14 2.1.4 Metode Perhitungan Biaya Semivariabel ................................... 16

2.2 Produk Bersama (Joint Products) ......................................................... 20 2.3 Biaya Overhead Pabrik ........................................................................ 23

2.3.1 Definisi Biaya Overhead Pabrik .................................................. 23 2.3.2 Klasifikasi Biaya Overhead Pabrik.............................................. 24 2.3.3 Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik .................................... 27

2.4 Harga Pokok Produk ............................................................................ 30 2.4.1 Definisi Harga Pokok Produksi ................................................... 30 2.4.2 Manfaat Perhitungan Harga Pokok Produksi .............................. 31 2.4.3 Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi ............................... 32

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 33

3.1 Rancangan Penelitian .......................................................................... 33 3.2 Lokasi dan Objek Penelitian ................................................................. 33 3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 33 3.4 Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 34 3.5 Metode Analisis ................................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 37 4.1 Gambaran Umum Perusahaan............................................................. 37

4.1.1 Sejarah Perusahaan .................................................................. 37 4.1.2 Visi Misi dan Struktur Organisasi Perusahaan ........................... 38

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

xi

4.1.3 Sarana dan Prasarana Perusahaan ........................................... 42 4.1.4 Data Pendukung Harga Pokok ................................................... 44

4.2 Hasil Penelitian .................................................................................... 48 4.2.1 Klasifikasi Biaya ......................................................................... 48 4.2.2 Perhitungan Harga Pokok (Full Costing) .................................... 51

4.2.2.1 Perhitungan Biaya Bahan Baku ................................... 51 4.2.2.2 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja ................................. 51 4.2.2.3 Perhitungan Biaya Overhead ....................................... 54

4.2.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi ........................................... 73

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 79 5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 79 5.2 Saran ................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81

LAMPIRAN ........................................................................................................ 82

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Data Biaya Operasional Hotel Aryaduta Makassar. .............................. 44

4.2 Data Luas Kamar Hotel Aryaduta Makassar ......................................... 45

4.3 Data Jumlah Kamar yang Siap Pakai di Hotel Aryaduta Makassar ....... 46

4.4 Data Jumlah Kamar yang Terpakai Hotel Aryaduta Makassar .............. 47

4.5 Data Tarif Sewa Kamar Hotel Aryaduta Makassar ............................... 47

4.6 Klasifikasi Biaya Hotel Aryaduta Makassar ........................................... 50

4.7 Data Alokasi Biaya Bersama Bahan Baku ............................................ 51

4.8 Data Alokasi Biaya Bersama Payroll Expenses Room Division ............ 52

4.9 Data Alokasi Biaya Bersama Payroll Expenses Engineering

Department .......................................................................................... 53

4.10 Data Alokasi Biaya Bersama Payroll Expenses Human Resources

Department .......................................................................................... 54

4.11 Data Alokasi Biaya Bersama Provision For Equipment Room Division

Department .......................................................................................... 55

4.12 Data Alokasi Biaya Bersama Cable Satelitte Television ....................... 56

4.13 Data Alokasi Biaya Bersama Contract Service ..................................... 56

4.14 Data Alokasi Biaya Bersama Laundry & Valet ...................................... 57

4.15 Data Alokasi Biaya Bersama Cleaning Supplies ................................... 58

4.16 Data Biaya per Kamar untuk Cleaning Supplies ................................... 59

4.17 Data Alokasi Biaya Bersama Guest Supplies-Other ............................. 60

4.18 Data Alokasi Biaya Bersama Printing & Stationery ............................... 60

4.19 Data Alokasi Biaya Bersama Decorations ............................................ 61

4.20 Data Biaya per Kamar untuk Decorations ............................................. 62

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

xiii

4.21 Data Alokasi Biaya Bersama Lisences & Taxes ................................... 63

4.22 Data Pemakaian Telephone & Fax ....................................................... 63

4.23 Data Alokasi Biaya Bersama Telephone & Fax .................................... 64

4.24 Data Titik Tertinggi dan Terendah Biaya Telephone & Fax .................. 64

4.25 Data Alokasi Biaya Bersama Transportation Expenses ........................ 66

4.26 Data Alokasi Biaya Bersama Training Expenses .................................. 67

4.27 Data Alokasi Biaya Bersama Guest Transportation .............................. 68

4.28 Data Alokasi Biaya Bersama Miscellaneous ......................................... 68

4.29 Data Alokasi Biaya Bersama Provision For Equipment (uniform):

Engineering Department dan Human Resources Department .............. 69

4.30 Data Alokasi Biaya Bersama Other Expenses: Engineering Department

dan Human Resources Department ..................................................... 70

4.31 Data Pemakaian Energy Cost .............................................................. 71

4.32 Data Alokasi Biaya Bersama Energy Cost ............................................ 72

4.33 Data Titik Tertinggi dan Terendah Biaya Energy Cost .......................... 72

4.34 Data Harga Pokok Kamar Kelas Superior dan Deluxe Room ............... 73

4.35 Data Harga Pokok Kamar Kelas Terrace Room dan Club Room .......... 74

4.36 Data Harga Pokok Kamar Kelas Club Suite ......................................... 75

4.37 Data Harga Pokok Kamar Kelas Grand Aryaduta Suite ........................ 76

4.38 Data Harga Pokok Semua Kelas Kamar............................................... 77

5.1 Data Harga Pokok Semua Kelas Kamar............................................... 79

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Struktur Organisasi Perusahaan. ......................................................... 83

2. Biodata Peneliti .................................................................................... 84

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era pasar bebas atau lebih dikenal sebagai era Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan dunia bisnis saat ini meningkat pesat.

Indonesia yang termasuk didalamnya juga tidak luput dengan tuntutan untuk

meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing dengan negara-negara lain.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan agenda integrasi ekonomi

antara negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan atau meminimalisir

hambatan-hambatan yang akan terjadi dalam setiap kegiatan ekonomi lintas

kawasan, sehingga negara dapat melakukan kegiatan ekonomi secara bebas

baik barang, jasa, investasi, maupun tenaga kerja.

Meningkatnya persaingan dalam dunia bisnis ini kemudian menuntut

perusahaan untuk lebih kompetitif agar dapat bersaing dalam arus pasar bebas.

Begitu pula dengan dunia usaha perhotelan yang diharapkan memiliki kebijakan

dan strategi untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan usahanya. Banyak

perusahaan perhotelan yang saling bersaing terutama dalam menjual jasa

pelayanan kepada pelanggan. Baik itu pelayanan berupa keramahan karyawan,

kebersihan kamar, ataupun kelengkapan fasilitas yang dapat membuat

pelanggan merasa nyaman. Perusahaan perhotelan tidak hanya bergerak dalam

memberikan pelayanan penginapan saja, tetapi telah berkembang dengan

menyediakan berbagai macam fasilitas dan jasa lainnya seperti tempat rekreasi,

sarana olahraga, ballroom atau aula, restoran, dan lain sebagainya. Setiap

fasilitas memiliki perannya masing-masing dalam menarik perhatian pelanggan

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

2

serta memberikan berbagai kenyamanan agar mendapatkan profit yang

maksimal.

Tiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki tujuan

yaitu mendapatkan laba (untuk perusahaan bermotif laba) atau sisa hasil usaha

(untuk perusahaan yang tidak bermotif laba) untuk keberlangsungan usahanya.

Seperti yang dijelaskan oleh Mulyadi

“Perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun yang tidak bertujuan mencari laba mengolah masukan berupa sumber ekonomi untuk menghasilkan keluaran berupa sumber ekonomi lain yang nilainya harus lebih tinggi daripada nilai masukannya. Agar menjamin bahwa suatu kegiatan usaha menghasilkan nilai keluaran yang lebih tinggi daripada nilai masukan diperlukan alat untuk mengukurnya, alat ukur yang dapat digunakan yaitu akuntansi biaya (Mulyadi, 2014 : 10)”.

Akuntansi biaya merupakan hal yang penting sebagai alat untuk

membantu manajemen dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan

perusahaannya. Salah satu bagian dalam akuntansi biaya yaitu perhitungan

harga pokok produksi. Harga pokok produksi yaitu semua biaya yang terjadi

dalam rangka pembelian atau pembuatan produk. Adapun beberapa tujuan

perhitungan harga pokok produksi sebagai berikut.

Horngren, Datar, Foster, Rajan, and Ittner (2009 : 71) “Many cost term found in practice have ambiguous meanings. Consider the term product cost. A product cost is the sum of costs assigned to a product for a specific purpose. Different purposes can result in different measures of product cost. 1. Pricing and product-mix decision. For the purposes of making

decisions about pricing and which products yield the most profits, the manager is interested in the overall (total) profitability of different products and consequently, assigns costs incurred in all business functions of the value chain to the different products.

2. Contracting with government agencies. Government contracts often reimburse contractors on the basis of the “cost of a product” plus a prespecified margin of profit. Because of the cost-plus nature of the contract, government agencies provide detailed guidelines on the items of cost they will allow those they will disallow when calculating the cost of a product. For example, some government agencies explicitly exclude marketing costs from the product costs that qualify for reimbursement and many reimburse only a part of R&D costs. These agencies want to reimburse contractors for only those costs most closely related to delivering products under the contract.

3. Preparing financial statement for external reporting under GAAP. Under GAAP, only manufacturing costs can be assigned to

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

3

inventories in the financial statements. For the purpose of calculating inventory cost, product costs include only inventoriable (manufacturing) costs.”

Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan perhotelan sangat

penting karena dari perhitungan harga pokok produksi perusahaan dapat

mengetahui seberapa besar sumber ekonomi yang dikorbankan untuk

menghasilkan suatu produk dalam hal ini jasa pelayanan bagi perusahaan

perhotelan. Perhitungan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam menetapkan

harga jual pelayanan untuk pelanggan dengan mengetahui berapa besar sumber

ekonomi yang dikorbankan perusahaan.

Hotel Aryaduta adalah salah satu hotel yang berada di Makassar dan

merupakan hotel yang telah berbintang lima. Hotel Aryaduta memiliki delapan

jenis tipe kamar yang ditawarkan yaitu Superior Room, Deluxe Room, Terrace

Room, Aryaduta Club Room City View, Aryaduta Club Room Sea View, Aryaduta

Club Suite City View, Aryaduta Club Suite Sea View, dan Grand Aryaduta Suite.

Selain menawarkan jasa penginapan, Hotel Aryaduta juga memiliki berbagai

macam fasilitas untuk menarik pelanggan seperti ballroom yang disediakan

berjumlah sembilan ruangan yang berfungsi untuk acara besar seperti pertemuan

maupun pernikahan, selain fasilitas ballroom terdapat juga restaurant, café, bar,

sauna, fitness center, dan swimming pool untuk memuaskan para pelanggan.

Berhubung dengan pentingnya perhitungan harga pokok produksi dan

juga kondisi Hotel Aryaduta Makassar yang telah memiliki perhitungan harga

pokok kamar, maka peneliti tertarik untuk menghitung harga pokok kamar Hotel

Aryaduta dengan membandingkan perhitungan yang dilakukan peneliti

berdasarkan teori yang telah dipelajari dengan praktik yang terjadi di lapangan

(perhitungan harga pokok kamar yang telah dilakukan oleh pihak hotel).

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

4

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mengambil judul penelitian

“Perhitungan Harga Pokok Kamar Hotel Aryaduta Makassar”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah pokok

dalam penelitian ini yaitu.

- Bagaimana menghitung harga pokok semua jenis kamar Hotel Aryaduta

Makassar berdasarkan teori yang telah dipelajari oleh peneliti.

- Bagaimana perbandingan antara perhitungan harga pokok kamar yang

dilakukan oleh peneliti dengan perhitungan harga pokok kamar yang

dilakukan oleh pihak perusahaan (Hotel Aryaduta Makassar).

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian dibuat agar penelitian tidak

menyimpang dari ruang lingkup yang diharapkan oleh peneliti, sehingga batasan

yang diberikan adalah bahwa penelitian ini mengacu pada penghitungan harga

pokok kamar periode tahun 2015.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana menghitung

keseluruhan harga pokok kamar Hotel Aryaduta Makassar.

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut.

1. Kegunaan Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti yang

lain dan juga untuk mengembangkan dan menambah wawasan peneliti

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

5

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat memberikan informasi dan bukti empiris serta menjadi

bahan evaluasi dasar pertimbangan perusahaan di dalam perhitungan

harga pokok dan laba yang diperoleh perusahaan sehingga menjadikan

perusahaan menjadi lebih baik dan mencapai hasil yang optimal.

1.6 Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi ini akan dibagi ke dalam lima bab sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari tinjauan pustaka sebagai pedoman dalam

pembahasan penulisan skripsi berupa konsep-kosep dan teori-

teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dirumuskan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari pendekatan penelitian yang digunakan, objek

penelitian, ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data,

prosedur pengambilan data serta teknik analisis yang digunakan

oleh peneliti dalam memecahkan permasalahan yang telah

dirumuskan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini terdiri dari hasil penelitian yang telah dilakukan

berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

6

dan menggunakan data yang telah diolah sesuai dengan metode

penelitian yang digunakan dan landasan teori yang ada.

BAB V : PENUTUP

Bab ini terdiri dari simpulan dan saran dari penulis yang

diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan

serta keterbatasan masalah yang dihadapi peneliti.

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biaya

2.1.1 Definisi Biaya

Biaya adalah pengeluaran yang dikorbankan untuk memperoleh manfaat

ekonomis dimasa akan datang. Seperti halnya yang dijelaskan oleh beberapa

para ahli mengenai definisi biaya yaitu sebagai berikut.

1. Menurut Sujarweni (2015:9) pengertian biaya adalah:

“Biaya mempunyai dua pengertian yaitu pengertian secara luas dan secara

sempit. Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang

diukur dalam satuan uang dalam usahanya untuk mendapatkan sesuatu

untuk mencapai tujuan tertentu baik yang sudah terjadi dan belum

terjadi/baru direncanakan. Biaya dalam arti sempit adalah pengorbanan

sumber ekonomi dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva.”

2. Dunia dan Abdullah (2014:22), “biaya adalah pengeluaran-pengeluaran atau

nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk

masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat melebihi satu periode

akuntansi.”

3. Mulyadi (2014:8-9), “dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, dalam arti sempit biaya dapat

diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.”

4. Usry dan Hammer (1995:25), “para akuntan telah mendefinisikan biaya

sebagai ‘suatu nilai tukar prasyarat, pengorbanan yang dilakukan guna

memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, prasyarat atau

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

8

pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan

pengurangan kas atau aktiva lainnya pada saat ini atau di masa mendatang.’”

Biaya (cost) dan beban (expense) merupakan dua hal yang bebeda. Agar

dapat membedakan kedua hal tersebut maka perlu dipahami terdahulu

pengertian dari biaya dan beban itu sendiri.

Dunia dan Abdullah (2014:22) membedakan biaya (cost) dengan beban

(expense) sebagai berikut.

1. Biaya (cost) adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk

memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang,

atau mempunyai manfaat yang melebihi satu periode akuntansi.

2. Beban (expense) merupakan biaya (cost) yang telah memberikan suatu

manfaat (expired cost), dan termasuk pula penurunan dalam aset atau

kenaikan dalam liabilitas sehubungan dengan penyerahan barang dan jasa

dalam rangka memperoleh pendapatan, serta pengeluaran-pengeluaran yang

hanya memberi manfaat untuk tahun buku yang berjalan.

Samryn (2012:26), istilah biaya umumnya digunakan untuk pengorbanan

manfaat ekonomis untuk memperoleh jasa yang tidak dikapitalisir nilainya. Beban

merupakan biaya yang tidak dapat memberikan manfaat di masa yang akan

datang, atau identik dengan biaya atau harga perolehan yang sudah habis masa

manfaatnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya (cost) merupakan pengeluaran

yang dilakukan untuk memperoleh manfaat ekonomi dimasa yang akan datang

sedangkan beban (exspense) merupakan biaya yang telah memberikan manfaat.

Sehingga jelas bahwa biaya (cost) dan beban (expense) memiliki perbedaan

yang mendasar dari segi manfaat yang diterima pada masa yang akan datang.

Page 23: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

9

2.1.2 Klasifikasi Biaya

Biaya dapat digolongkan dalam beberapa klasifikasi seperti yang

dijelaskan oleh beberapa ahli berikut.

Menurut Mulyadi (2014:13), biaya digolongkan sebagai berikut.

1. Biaya Menurut Objek Pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar

penggolongan biaya. Misalnya objek pengeluaran bahan bakar, maka semua

pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut ‘biaya bahan

bakar’.

2. Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan

Dalam golongan ini biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

1) Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah

bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

2) Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk.

3) Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk

mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

3. Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam

hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan

menjadi dua golongan:

1) Biaya langsung (direct cost), yaitu biaya yang terjadi, yang penyebab

satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu

yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan

terjadi. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Page 24: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

10

2) Biaya tidak langsung (indirect cost), yaitu biaya yang terjadinya tidak

hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung

dalam hubungannya dengan produksi disebut dengan istilah biaya

produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead

costs).

4. Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume

Aktivitas

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat

digolongkan menjadi empat golongan:

1) Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan.

2) Biaya semivariabel, yaitu biaya yang berubah tidak sebanding dengan

perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur

biaya tetap dan unsur biaya variabel.

3) Biaya semifixed, yaitu biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan

tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi

tertentu.

4) Biaya tetap, yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume

kegiatan tertentu.

5. Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua

golongan:

1) Pengeluaran modal (capital expenditures), yaitu biaya yang mempunyai

manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini pada

saat terjadinya dibebankan sebagai kos aktiva, dan dibebankan dalam

Page 25: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

11

tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan secara didepresiasi,

diamortisasi, atau dideplesi.

2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures), yaitu biaya yang hanya

mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran

tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan

sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari

pengeluaran biaya tersebut.

Sedangkan menurut Usry dan Hammer (1995:37), biaya dapat terbagi

dalam beberapa bagian:

1. Biaya dalam Hubungannya dengan Produk

Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan mengaitkan biaya

pada operasi perusahaan. Dalam perusahaan pabrikasi, total biaya operasi

terdiri dari:

1) Biaya pabrikasi, yaitu jumlah dari tiga unsur biaya yaitu bahan langsung,

pekerja langsung, dan overhead pabrik.

Bahan langsung adalah semua bahan yang membentuk bagian

integral dari barang jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam

kalkulasi biaya produksi.

Pekerja atau tenaga kerja langsung adalah karyawan yang

dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi.

Overhead pabrik, terbagi dari bahan tidak langsung dan pekerja tidak

langsung. Bahan tidak langsung adalah bahan-bahan yang

dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tapi pemakaiannya

sedemikian kecil, atau sedemikian rumit, sehingga tidak dapat

dianggap sebagai bahan langsung yang tak berguna atau tidak

ekonomis. Sedangkan pekerja tidak langsung dapat didefinisikan

Page 26: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

12

sebagai para karyawan yang dikerahkan dan tidak secara langsung

mempengaruhi pembuatan atau pembentukan barang jadi.

2) Biaya komersial, terbagi kedalam dua kelompok besar yaitu beban

pemasaran dan beban administrasi.

Beban pemasaran dimulai pada saat biaya pabrik berakhir, yaitu pada

saat proses pabrikasi diselesaikan dan barang-barang sudah dalam

kondisi siap untuk dijual. Beban ini meliputi beban penjualan dan

beban pengiriman.

Beban administrasi meliputi beban yang dikeluarkan dalam mengatur

dan mengendalikan organisasi. Beberapa dari beban tersebut, seperti

gaji direktur yang ditugaskan bekerja di pabrik.

2. Biaya dalam Hubungannnya dengan Volume Produksi

Terdapat tiga bagian yaitu biaya variabel, biaya tetap, dan biaya

semivariabel.

1) Biaya variabel. Secara umum, biaya variabel mempunyai karakteristik

berikut:

Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan perubahan

volume

Biaya per unit relative konstan meskipun volume berubah dalam

rentang yang relevan

Dapat dibebankan kepada departemen operasi dengan cukup mudah

dan tepat

Dapat dikendalikan oleh seorang penyelia operasi.

2) Biaya tetap. Karakteristik biaya tetap adalah.

Jumlah keseluruhan yang tetap dalam rentang keluaran yang relevan

Page 27: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

13

Penurunan biaya per unit bila volume bertambah dalam rentang yang

relevan

Dapat dibebankan kepada departemen-departemen berdasarkan

keputusan manajerial atau menurut metode alokasi biaya

Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh manajemen

eksekutif daripada penyelia operasi

3) Biaya semivariabel. Beberapa biaya mengandung unsur-unsur tetap dan

variabel. Biaya semivariabel ini mencakup suatu jumlah yang sebagian

tetap dalam rentangkeluaran yang relevan, dan bagian lainnya bervariasi

sebanding dengan perubahan jumlah keluaran.

3. Biaya dalam Hubungannya dengan Departemen Pabrikasi, Proses, atau

Segmen Lainnya

Terdapat tiga kelompok dalam hal ini yaitu.

1) Departemen produksi dan jasa.

Departemen produksi. Dalam departemen produksi, operasi secara

manual ataupun dengan mesin, seperti membentuk atau merakit,

dilaksanakan langsung terhadap produk atau bagian-bagiannya.

Biaya yang dikeluarkan departemen semacam ini akan dibebankan

kepada produk tersebut.

Departemen jasa, memberikan jasa/pelayanan yang bermanfaat bagi

departemen lainnya. Pada umumnya, jasa ini bermanfaat bagi

departemen produksi taupun departemen jasa lainnya. Kendati

departemen jasa tidak terlibat langsung dalam proses produksi,

namun biayanya merupakan bagian dari total overhead pabrik dank

arena itu harus dimasukkan dalam biaya produk.

Page 28: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

14

2) Beban langsung dan tidak langsung departemen. Jika biaya dapat segera

diidentifikasi dengan departemen tersebut, maka biaya itu disebut

sebagai biaya departemen langsung. Jika suatu biaya dipikul bersama

oleh beberapa departemen yang mengambil manfaat dari terjadinya biaya

tersebut, maka biaya itu dinamakan biaya tidak langsung atau biaya yang

tidak dapat ditelusuri.

3) Biaya bersama dan biaya gabungan. Baik biaya bersama maupun biaya

gabungan merupakan jenis biaya tidak langsung. Biaya bersama adalah

biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua operasi

atau lebih. Biaya bersama pada umumnya timbul dalam organisasi yang

mempunyai banyak departemen atau segmen. Sedangkan, biaya

gabungan terjadi bila proses produksi pasti akan menghasilkan satu atau

lebih jenis produk yang diproduksi pada waktu yang sama.

4. Biaya dalam Hubungannya dengan Periode Akuntansi

Biaya dapat dikelompokkan sebagai belanja barang modal atau sebagai

pengeluaran pendapatan.

Belanja barang modal yang juga disebut sebagai pengeluaran modal

dimaksudkan untuk menghasilkan manfaat dalam periode-periode

mendatang dan dicatat sebagai aktiva.

Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat dalam periode berjalan

dan dicatat sebagai beban.

2.1.3 Perilaku Biaya

Pada umumnya biaya berdasarkan perilakunya dapat dibagi ke dalam

tiga golongan yaitu biaya tetap, biaya variabel dan biaya campuran. Manfaat dari

menggolongkan biaya berdasarkan perilakunya yaitu memudahkan untuk

Page 29: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

15

Biaya Variabel = Selisih biaya/Selisih aktivitas

Biaya Tetap = Total biaya – Elemen biaya Variabel

menentukan cara perhitungan yang baik untuk meningkatkan keakuratan data

yang dihitung.

Samryn (2012:47) membagi biaya berdasarkan perilakunya menjadi tiga

golongan yaitu biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost), dan biaya

campuran (mixed cost/semivariable cost).

1. Biaya Tetap (fixed cost)

Biaya tetap adalah biaya yang konstan dalam total tanpa mempertimbangkan

perubahan-perubahan tingkat aktivitas dalam suatu kisaran relevan tertentu.

Bila suatu biaya tetap dinyatakan menurut biaya per unit, maka biaya

tersebut akan berubah secara terbalik dengan tingkat aktivitas.

2. Biaya Variabel (variable cost)

Biaya variabel yaitu biaya yang secara total berubah secara proporsional

dengan perubahan dalam tingkat aktivitas. Suatu biaya variabel, konstan per

unit.

3. Biaya Campuran (mixed cost/semivariable cost)

Mixed cost atau semivariable cost yaitu biaya yang didalamnya terdiri dari

elemen-elemen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini pada umumnya

terdapat dalam komponen biaya tidak langsung. Karakteristik perilakunya

tidak konstan seperti dua kelompok biaya yang diuraikan di atas. Dalam

keadaan tertentu jumlah biaya semivariabel akan menjadi lebih tinggi dalam

satu tingkat aktivitas., akan tetapi dalam keadaan lain bisa terjadi biayanya

Page 30: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

16

Biaya Semivariabel: y=a+bx

y = total biaya

a = biaya tetap

b = tariff biaya variabel

x = volume aktivitas

akan lebih rendah pada tingkat aktivitas yang sama. Untuk itu diperlukan cara

tersendiri untuk mengidentifikasi perilakunya.

Agar dapat dimanfaatkan dengan cara lebih baik, informasi biaya semi

variabel sebaiknya dipisahkan terlebih dahulu unsur-unsur biaya variabel dari

unsur-unsur biaya tetapnya. Pemisahan unsur biaya tetap dan biaya variabel

dari biaya semivariabel dapat dilakukan dengan menggunakan metode titik

tertinggi dan terendah, metode biaya berjaga, metode diagram pencar,

analisis regresi kuadrat terkecil, dan metode regresi berganda.

2.1.4 Metode Perhitungan Biaya Semivariabel

Samryn (2012:49), menjelaskan metode perhitungan biaya semivariabel

terdapat lima cara yaitu sebagai berikut.

1. Metode Titik Tertinggi dan Terendah

Metode titik tertinggi dan terendah merupakan cara perhitungan yang

relatif lebih sederhana dalam memisahkan biaya tetap dan biaya variabel dari

suatu kelompok biaya semivariabel. Secara umum perhitungan dapat dilakukan

dengan cara.

Memilih jumlah biaya yang paling tinggi dari data yang tersedia.

Memilih jumlah biaya yang paling rendah dari data yang tersedia.

Menghitung selisih jumlah aktivitas dan selisih biaya dari dua titik tertinggi

dan terendah

Memasukkan selisih tersebut ke dalam formula untuk menghitung

komponen biaya tetap dan biaya variabel

Page 31: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

17

2. Metode Biaya Berjaga

Metode biaya berjaga praktis digunakan untuk menaksir biaya tetap dan

biaya variabel bila sebuah perusahaan menutup kegiatannya untuk sementara.

Istilah biaya berjaga digunakan untuk mewakili biaya tetap yang akan terjadi

selama masa transisi tersebut. Metode ini disebut biaya berjaga karena

dimaksudkan untuk menghitung cadangan dana yang harus disiapkan untuk

berjaga-jaga selama tenggang waktu tanpa kegiatan normal. Selisih total biaya

pada saat perusahaan menjalankan kegiatan operasi komersialnya dengan biaya

yang diperkirakan akan terjadi pada saat kegiatan komersial dihentikan

diperhitungkan sebagai biaya variabel. Biaya variabel ini selanjutnya dapat

dibebankan kepada setiap unit produk atau satuan aktivitas dengan cara

membagikan total unit produksi atau satuan aktivitas dari total biaya variabel.

3. Metode Diagram Pencar

Cara lain yang cukup sederhana untuk memisahkan biaya tetap dan

biaya variabel dari biaya semivariabel adalah metode pencar. Diagram seperti ini

dapat digunakan untuk melihat kecenderungan perubahan biaya tetap dan biaya

variabel dari waktu ke waktu.

Diagram pencar untuk memisahkan biaya tetap dan biaya variabel dari

biaya semivariabel dapat dibuat dengan prosedur sebagai berikut:

Buat garis horizontal x untuk menunjukkan berbagai volume aktivitas

yang diobservasi.

Buat garis vertikal y untuk menunjukkan berbagai level total biaya

semivariabel.

Berikan skala sepanjang garis x untuk menunjukkan data volume aktivitas

yang tersedia secara periodik.

Page 32: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

18

Lakukan cara yang sama pada garis y untuk menunjukkan jumlah biaya

periodic yang tersedia.

Tempatkan titik-titik koordinat perpotongan tiap biaya periodik dengan

volume kegiatannya pada periode yang sama di antara sumbu x dan

sumbu y. Biasanya titik-titik ini terletak di atas garis x dan disebelah

kanan garis y.

Tentukan titik tertinggi dan terendah dari titik-titik koordinat yang

dihasilkan.

Tarik sebuah garis regresi yang lurus dari kanan atas di titik tertinggi ke

kiri bawah titik terendah sampai memotong garis vertikal y. Kemiringan

garis regresi ini menunjukkan tren perubahan biaya sejalan dengan

perubahan volume aktivitas dari waktu ke waktu.

Tarik garis lurus horizontal dari titik perpotongan garis regresi dengan

sumbu y ke kanan sampai sama panjang dengan sumbu x. Garis ini

menunjukkan tingkat biaya tetap periodik.

Hitung biaya variabel untuk tiap level aktivitas.

4. Analisis Regresi Kuadrat Terkecil

Pada umumnya analissi regresi dimulai dari asumsi bahwa terdapat

hubungan yang linier antara variabel terikat dan variabel bebasnya. Asumsi ini

juga dapat diterapkan dalam analisis hubungan perilaku biaya dengan faktor

yang menyebabkan terjadinya biaya yang bersangkutan. Analisis regresi juga

membuat asumsi tentang sifat dan distribusi “error term” dalam estimasi

hubungan antara biaya overhead dan jam mesin. Atas dasar asumsi tersebut,

maka dianggap bahwa fluktuasi biaya sebagai variabel terikat (y) akan ditentukan

secara linier oleh perubahan volume aktivitas (x) sebagai variabel bebasnya.

Page 33: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

19

b = n (Ʃxy) − (Ʃ𝑥)(Ʃ𝑦)

𝑛 (Ʃ𝑥2) − (Ʃ𝑥)² persamaan 1

a = (Ʃy) − 𝑏(Ʃ𝑥)

𝑛 persamaan 2

Dimana : x = tingkat aktivitas (variabel bebas) y = total biaya campuran (variabel terikat) a = total biaya tetap (perpotongan garis vertikal) b = biaya variabel per unit aktivitas (kemiringan garis biaya) n = jumlah data yang diobservasi Ʃ = penjumlahan untuk n observasi

Ʃy = na + b1Ʃx1 + b2Ʃx2 persamaan 1

Ʃx1y = aƩx1 + b1Ʃx1² + b2Ʃx1x2 persamaan 2

Ʃx2y = aƩx2 + b1Ʃx1x2 + b2Ʃx2² persamaan 3

Metode regresi kuadrat terkecil untuk mengestimasi suatu hubungan linier

didasarkan pada persamaan untuk sebuah garis lurus y = a + bx. Selanjutnya,

untuk menghitung nilai vertical intercept (a) dan kemencengan (b) yang

meminimumkan jumlah squared error digunakan rumus sebagai berikut:

5. Metode Regresi Berganda

Timbulnya biaya disebabkan oleh kegiatan pemeliharran sebagai

penyebab tunggal. Dengan kata lain variabel terikat tunggal digunakan untuk

menjelaskan perilaku suatu variabel terikat dan hubungan keduanya pun bersifar

linier. Dalam keadaan yang lain, biaya bisa terjadi karena lebih dari satu

penyebab timbulnya biaya secara bertahap dalam satu siklus hubungan sebab

akibat.

Sebagai contoh, besarnya biaya overhead dapat dipengaruhi oleh jumlah

jam mesin sementara jumlah jam mesin sendiri juga dipengaruhi oleh jumlah

order. Karena terjadi hubungan yang tidak linier, maka untuk mengelompokkan

perilaku biaya dalam kondisi seperti ini harus digunakan metode regresi

berganda dengan menggunakan formula:

Page 34: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

20

2.2 Produk Bersama (Joint Products)

Ada beberapa pengertian mengenai produk bersama, sebagai berikut.

1. Dunia dan Abdullah (2014:158) “dua produk atau lebih yang dihasilkan

secara simultan dari suatu proses atau melalui serangkaian proses tertentu,

di mana masing-masing produk mempunyai nilai penjualan yang relatif besar

atau berarti, maka produk-produk ini disebut dengan produk bersama (joint

products).”

2. Mulyadi (2014:334) “produk bersama adalah dua produk atau lebih yang

diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses

gabungan.”

Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produk bersama

(joint products) adalah dua atau lebih produk yang dihasilkan secara bersama.

Istilah biaya bersama (joint costs) sering didapatkan dalam produk bersama.

Biaya bersama yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan selama produksi sampai pada

titik pisah. Seperti dari beberapa pengertian berikut mengenai biaya bersama.

1. Dunia dan Abdullah (2014:160) “secara lebih lengkap biaya bersama ini

dapat didefinisikan sebagai biaya-biaya yang timbul dalam menghasilkan dua

produk atau lebih, dalam suatu proses produksi yang sama yang dilakukan

secara simultan sampai dengan waktu titik pisah."

2. Usry dan Hammer (1995:182) “biaya gabungan (joint-cost) didefinisikan

sebagai biaya yang timbul karena pemrosesan atau pabrikasi beberapa jenis

barang bersama-sama. Jika beberapa jenis produk gabungan atau produk

sampingan yang berbeda dihasilkan dari faktor biaya yang sama, maka akan

timbul biaya gabungan. Biaya gabungan terjadi sebelum titik pemisah, di

mana setelah pemisah dari proses yang sama akan muncul produk-produk

yang dapat dibedakan satu sama lain.”

Page 35: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

21

Biaya bersama yang muncul dari produk bersama dalam proses produksi

merupakan hal penting. Biaya bersama digunakan sebagai dasar dalam

menentukan harga pokok atas elemen-elemen dari produk bersama.

Pengalokasian biaya bersama sangat penting karena biaya bersama yang terjadi

sebelum titik pisah tidak memilki hubungan langsung dengan produk yang

dihasilkan. Sehingga metode alokasi biaya harus ditetapkan untuk

mengalokasikan biaya berdasarkan basis yang layak. Ada beberapa metode

dalam mengalokasikan biaya produksi bersama sebagai berikut.

Dunia dan Abdullah (2014:161) ada empat metode yang dapat digunakan untuk

mengalokasikan biaya produksi bersama kepada masing-masing jenis produksi,

yaitu.

1. Metode Nilai Pasar

Metode ini lebih layak dan banyak digunakan dalam mengalokasikan biaya

bersama kepada berbagai jenis produk yang dihasilkan secara simultan,

dengan dasar pemikiran bahwa terdapat hubungan yang erat antara biaya

dan harga jual.

Terdapat dua variasi dalam penerapan metode nilai pasar atau nilai jual

berdasarkan dari kondisi produk bersama tersebut, yaitu.

1) Harga/nilai pasar produk pada waktu titik pisah diketahui

Metode ini mengalokasikan biaya bersama kepada berbagai jenis produk

atas dasar nilai pasar relatif dari masing-masing produk. Dengan

demikian semua produk akan memperoleh laba bruto dengan persentase

yang sama terhadap penjualan dari masing-masing produk tersebut.

alokasi dari biaya bersama untuk masing − masing produk

= 𝑎

𝑏 × jumlah nilai pasar dari masing − masing produk

a = jumlah biaya bersama b = jumlah nilai pasar dari semua produk

Page 36: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

22

2) Harga/nilai pasar produk pada waktu titik pisah tidak diketahui

Jika pada saat titik pisah, semua produk bersama itu dalam kondisi tidak

laku dijual sehingga nilai pasar dari produk bersama tidak diketahui. Maka

biaya bersama dialokasikan dengan menggunakan nilai pasar hipotesis

pada titik pisah. Nilai pasar hipotesis pada titik pisah ini dapat diperoleh

dengan mengurangi tambahan biaya pengolahan yang dikeluarkan

setelah titik pisah dari nilai pasar untuk setiap produk barang jadi.

2. Metode Unit Fisik

Metode unit ini mengalokasikan biaya bersama kepada produk-produk

dengan menggunakan ukuran unit atau fisik sebagai basis alokasi. Ukuran

fisik ini dapat dinyatakan dalam satuan berat, volume, dan ukuran lainnya.

3. Metode Biaya per Unit Rata-rata Biasa

Seperti halnya metode unit fisik, metode biaya per unit dapat digunakan

apabila semua jenis produk dinyatakan dalam unit yang sama. Metode ini

mempunyai dua asumsi yaitu:

1) Bahwa semua produk dihasilkan dalam suatu proses yang sama,

seharusnya dibebankan dengan suatu bagian yang sebanding terhadap

biaya bersama dan jumlah yang dihasilkan.

alokasi dari biaya bersama untuk setiap produk

= 𝑎

𝑏 × jumlah nilai pasar hipotesis dari masing

− masing produk a = jumlah biaya bersama

b = jumlah nilai pasar hipotesis

alokasi dari biaya bersama untuk masing − masing produk

= 𝑎

𝑏 × biaya bersama

a = jumlah unit dari masing − masing produk

b = jumlah unit dari seluruh produk

Page 37: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

23

2) Bahwa semua produk adalah homogen dan menimbulkan biaya yang

sama.

4. Metode Biaya per Unit Rata-rata Tertimbang

Upaya untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode

unit fisik dan metode biaya per unit rata-rata biasa, maka dapat digunakan

metode biaya per unit rata-rata tertimbang. Metode ini masing-masing produk

bersama diberikan bobot berdasarkan kepada berbagai fakta, seperti:

kesukaran dalam memproduksi, jumlah bahan yang dipakai, waktu yang

dihabiskan, perbedaan dalam tenaga kerja dan ukuran fisik.

2.3 Biaya Overhead Pabrik

2.3.1 Definisi Biaya Overhead Pabrik

Sujarweni (2015:54) “biaya overhead pabrik adalah semua biyaa produksi

selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Atau dengan

kata lain semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan terdiri dari biaya

bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya-biaya

produksi lainnya yang tidak secara mudah dapat ditelusuri secara

langsung pada proses produksi.”

biaya per unit = total biaya bersama

total unit produksi

alokasi dari biaya bersama= biaya per unit × jumlah unit dari setiap produk

biaya per unit tertimbang = total biaya bersama

total unit produksi

alokasi dari biaya bersama

= biaya per unit tertimbang× jumlah unit tertimbang dari setiap produk

Page 38: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

24

Dunia dan Abdullah (2014:244), biaya overhead pabrik dapat didefinisikan

sebagai berikut.

1. Konsep dasar: biaya-biaya yang harus terjadi meskipun biaya

tersebut secara langsung tidak mempunyai hubungan yang dapat

diukur dan diamati terhadap satuan-satuan aktivitas tertentu, produksi

atau tujuan-tujuan biaya.

2. Definisi aplikasi: meskipun berhubungan dengan pencapaian atas

tujuan perusahaan, biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang

dari segi masalah praktis tidak dapat dibebankan kepada tujuan-

tujuan tersebut secara langsung. Suatu metode alokasi biaya yang

konsisten harus digunakan yang mana dengan beberapa ukuran

menaksir pengorbanan ekonomi yang terjadi.

Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya overhead pabrik

adalah semua biaya yang keluar selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga

kerja langsung.

2.3.2 Klasifikasi Biaya Overhead Pabrik

Seperti yang telah dijelaskan bahwa biaya overhead pabrik merupakan

biaya yang terjadi diluar biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

Biaya overhead pabrik biasa juga disebut dengan biaya bahan tidak langsung

dan biaya tenaga kerja tidak langsung, maka dari itu perlu diketahui terdapat

banyak golongan dalam biaya overhead pabrik ini. Untuk penjelasan mengenai

golongan yang terdapat dala biaya overhead pabrik sebagai berikut.

Mulyadi (2014:193), biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara

penggolongan.

Page 39: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

25

1. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya

Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik

adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik

dikelompokkan menjadi beberapa golongan berikut ini.

1) Biaya bahan penolong, yaitu bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi

atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya

relating kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.

2) Biaya reparasi dan pemeliharaan, yaitu berupa biaya suku cadang, biaya

bahan habis pakai, dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan

untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan,

bangunan pabrik, mesin-mesin dan ekuipmen, kendaraan, perkakas

laboratorium, dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk pabrik.

3) Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja pabrik yang

upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau

pesanan tertentu.biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah,

tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja

tidak langsung tersebut.

4) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap, biaya

yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya

depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan ekuipmen,

perkakas laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan di

pabrik.

5) Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu, biaya yang termasuk

dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya asuransi gedung dan

Page 40: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

26

emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan,

asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run.

6) Biaya overhead pabrik lain secara langsung memerlukan pengeluaran

uang, biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya

reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik

PLN, dan sebagainya.

2. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Perilakunya dalam

Hubungannya dengan Perubahan Volume Kegiatan.

Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik dalam hubungannya

dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat dibagi

menjadi tiga golongan.

1) Biaya overhead pabrik tetap, yaitu biaya overhead pabrik yang tidak

berubah dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu.

2) Biaya overhead pabrik variabel, yaitu biaya overhead pabrik yang

berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

3) Biaya overhead pabrik semivariabel, yaitu biaya overhead pabrik yang

berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

3. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya dengan

Departemen

Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam

pabrik, biaya overhead pabrik dapa digolongkan menjadi dua kelompok:

1) Biaya overhead pabrik langsung departemen, yaitu biaya biaya overhead

pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya

dinikmati oleh departemen tersebut.

2) Biaya overhead tidak langsung departemen, yaitu biaya overhead pabrik

yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.

Page 41: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

27

2.3.3 Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Mulyadi (2014:197) penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan

melalui tiga tahap berikut ini.

1. Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik harus memperhatikan tingkat

kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran biaya

overhead pabrik. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai

dasar pembuatan anggaran biaya overhead pabrik: kapasitas praktis,

kapasitas normal, dan kapasitas sesungguhnya yang diharapkan. Penentuan

kapsitas praktis dan kapasitas normal dapat ditentukan dengan terlebih dulu

menentukan kapasitas teoritis, yaitu volume produksi maksimum yang dapat

dihasilkan oleh pabrik.

1) Kapasitas teoretis (theoretical capacity) adalah kapasitas pabrik atau

semua departemen untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh

tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu. Kapasitas praktis adalah

kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yang tidak

dapat dihindari karena hambatan-hambatan internal perusahaan.

2) Kapasitas normal (normal capacity) adalah kemampuan perusahaan

untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang. Jika

dalam penentuan kapasitas praktis hanya diperhitungkan kelonggaran-

kelonggaran waktu akibat faktor-faktor internal perusahaan, dalam

penentuan kapasitas normal diperhitungkan pula kecenderungan

penjualan dalam jangka panjang.

3) Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan (expexted actual capacity)

adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkiran akan dapat dicapai

dalam tahun yang akan datang. Jika anggaran biaya overhead pabrik

Page 42: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

28

taksiran biaya overhead pabrik

taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan = tarif biaya overhead pabrik per satuan

didasarkan pada kapasitas sesungguhnya yang diharapkan, maka berarti

ramalan penjualan tahun yang akan datang dipakai sebagai dasar

penentuan kapasitas, sedangkan jika anggaran tersebut didasarkan pada

kapasitas praktis dan normal, maka titik berat diletakkan pada kapasitas

fisik pabrik.

2. Memilih Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Kepada Produk.

Setelah anggaran anggaran biaya overhead pabrik disusun, langkah

selanjutnya adalah memilih dasar yang akan dipakai untuk membebankan

secara adil biaya overhead pabrik kepada produk. Ada berbagai macam

dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik

kepada produk, diantaranya adalah: satuan produk, biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dasar pembebanan

yang dipakai adalah:

1) Harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya

dalam departemen produksi.

2) Harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan

tersebut dan eratnya hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar

pembebanan yang akan dipakai.

Berikut ini diuraikan beberapa dasar pembebanan biaya overhead pabrik

kepada produk.

1) Satuan produk. Metode ini adalah yang paling sederhana dana yang

langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada produk. Beban

biaya overhead pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Page 43: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

29

taksiran biaya overhead pabrik

taksiran biaya bahan baku yang dipakai× 100%

= persentase biaya overhead pabrik dari biaya bahan baku yang dipakai

taksiran biaya overhead pabrik

taksiran biaya tenaga kerja langsung× 100%

= persentase biaya overhead pabrik dari biaya tenaga kerja langsung

2) Biaya bahan baku. Jika biaya overhead pabrik yang dominan bervariasi

dengan nilai bahan baku (misalnya biaya asuransi bahan baku), maka

dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada produksi adalah

biaya bahan baku yang dipakai. Rumus perhitungan tariff biaya overhead

pabrik adalah sebagai berikut.

3) Biaya tenaga kerja. Jika sebagaian besar elemen biaya overhead pabrik

mempunyai hubungan erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung

(misalnya pajak penghasilan atas upah karyawan yang menjadi

tanggungan perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk membebankan

biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung. Tarif biaya

overhead pabrik dihitung dengan rumus sebagai berikut.

4) Jam tenaga kerja langsung. Karena ada hubungan yang erat antara

jumlah upah dengan jumlah jam kerja maka disamping biaya overhead

pabrik dibebankan atas dasar upah tenaga kerja langsung, dapat pula

dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung. Jadi apabila biaya

overhead pabrik mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk

membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah

jam tenaga kerja langsung. Tariff biaya overhead pabrik dihitung dengan

rumus.

Page 44: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

30

taksiran biaya overhead pabrik

taksiran jam kerja mesin = tarif biaya overhead pabrik per jam mesin

biaya overhead pabrik yang dianggarkan

taksiran dasar pembebanan = tarif biaya overhead pabrik

taksiran biaya overhead pabrik

taksiran jam tenaga kerja langsung = tarif biaya overhead per jam tenaga kerja langsung

5) Jam mesin. Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu

penggunaan mesin (misalnya bahan baku bakar atau listrik yang dipakai

untuk menjalankan mesin), maka dasar yang dipakai untuk

membebankannya adalah jam mesin. Tarif biaya overhead pabrik dihitung

sebagai berikut.

3. Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik

Setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam periode anggaran

ditentukan, dan anggaran biaya overhead pabrik telah disusun, serta dasar

pembebanannya telah dipilih dan diperkirakan, maka langkah terakhir adalah

menghitung tarif biaya overhead pabrik dengan rumus sebagai berikut.

2.4 Harga Pokok Produk

2.4.1 Definisi Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka

pembelian atau pembuatan produk. Dalam pendekatan full costing harga pokok

produk akan sama jumlah dan komponennya dengan biaya pabrik, termasuk

dalam komponen biaya ini yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik. Pendekatan variable costing harga pokok

produk hanya terdiri dari biaya-biaya produksi variabel saja (Samryn, 2012:31).

Page 45: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

31

Terdapat dua kelompok biaya dalam pembuatan produk, yaitu biaya

produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang

dikeluarkan dalam pengolahan biaya bahan baku menjadi produk, sedangkan

biaya nonproduksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan

nonproduksi (Mulayadi, 2014:16). Harga pokok produksi sama dengan bahan

baku, upah langsung, biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam proses

produksi (Chasin dan Polimeni, 1986:44).

Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok

produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan akibat adanya proses

produksi yang dimulai dari proses bahan mentah menjadi produk jadi yang

kemudian produk tersebut siap untuk dijual.

2.4.2 Manfaat Perhitungan Harga Pokok Produksi

Mulyadi (2014), ada beberapa manfaat mengenai informasi harga pokok

produksi yaitu.

1. Menentukan harga jual

2. Memantau realisasi biaya produksi

3. Menghitung laba atau rugi

4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam

proses yang disajikan dalam neraca.

Dilihat dari keempat manfaat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

menghitung harga pokok produksi dapat bermanfaat bagi manager internal

perusahaan dalam menentukan kebijakan dengan melihat hasil perhitungan dari

harga pokok itu. Sehingga manager internal perusahaan dapat menentukan

kebijakan dengan baik dalam pengembangan perusahaan itu sendiri.

Page 46: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

32

2.4.3 Metode Perhitungan Harga Pokok Porduksi

Secara umum terdapat dua metode dalam menghitung harga pokok

produksi yaitu full costing dan variable costing. Penjelasan mengenai dua metode

ini sebagai berikut.

Mulyadi (2014:17) terdapat dua pendekaatan yaitu.

1. Full Costing, merupakan metode penentuan cost produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam biaya produksi,

yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap.

Biaya produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari

produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead

pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya

nonproduksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum).

2. Variable Costing, merupakan metode penentuan biaya produksi yang

hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke

dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya yang dihitung

dengan pendekatan variable costing terdiri dari unsur biaya produksi

variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel

(biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variabel)

dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, dan

biaya administrasi dan umum tetap).

Page 47: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah suatu proses sistematis mengenai cara

memeroleh, menganalisis, dan menginterpretasi data. Penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif deskriptif yaitu dengan menjelaskan atau menggambarkan

perhitungan harga pokok kamar Hotel Aryaduta Makassar. Penelitian ini

menggunakan data yang diperoleh dari sumber data sekunder yang disediakan

oleh Hotel Aryaduta Makassar yang kemudian diolah menggunakan metode

harga pokok tradisional (metode full costing).

3.2 Lokasi dan Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Hotel Aryaduta Makassar yang

berlokasi di Jl. Somba Opu No.297, Makassar.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Wawancara

Kegiatan yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada

pimpinan ataupun pegawai perusahaan yang dapat memberikan informasi

yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Dokumentasi

Mengumpulkan data-data yang berupa dokumen yang diperlukan dalam

pembahasan perhitungan harga pokok kamar hotel.

Page 48: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

34

3. Studi kepustakaan

Mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dengan mempelajari

literatur-literatur, karya ilmiah, serta bacaan lain yang berkaitan dengan

penelitian.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah:

1. Data Kualitatif

Data yang diperoleh dari dalam perusahaan yang bukan dalam bentuk

angka-angka tetapi dalam bentuk lisan maupun tertulis seperti gambaran

umum perusahaan, gambaran umum proses produksi, dan pembagian tugas

dalam perusahaan.

2. Data Kuantitatif

Data atau informasi yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka-

angka, seperti laporan jumlah produksi, laporan biaya-biaya produksi, laporan

penjualan, dan lain-lain.

Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Data Primer

Data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan secara langsung

pada perusahaan serta melakukan wawancara langsung dengan pihak

pimpinan dan sejumlah personil yang ada kaitannya dengan penelitian.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan dokumen-dokumen serta

arsip-arsip perusahaan yang ada kaitannya dengan dengan penulisan ini.

Page 49: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

35

Biaya Semivariabel: y=a+bx

y = total biaya

a = biaya tetap

b = tariff biaya variabel

x = volume aktivitas

3.5 Metode Analisis

Penulisan skripsi ini menggunakan tiga metode dalam menganalisis data

yaitu sebagai berikut.

1. Metode kuantitatif deskriptif yaitu menunjukkan penghitungan harga pokok

kamar hotel lewat data-data keuangan dan informasi yang dikumpulkan dari

hasil observasi, wawancara, dan melakukan pengolahan data berdasarkan

metode dalam tinjauan pustaka.

2. Metode titik tertinggi dan terendah yaitu metode untuk memisahkan biaya

tetap dan biaya variabel dalam biaya semivariabel. Secara umum

perhitungan dapat dilakukan dengan cara.

Memilih jumlah biaya yang paling tinggi dari data yang tersedia.

Memilih jumlah biaya yang paling rendah dari data yang tersedia.

Menghitung selisih jumlah aktivitas dan selisih biaya dari dua titik tertinggi

dan terendah

Memasukkan selisih tersebut ke dalam formula untuk menghitung

komponen biaya tetap dan biaya variabel

3. Metode Biaya per Unit Rata-rata Biasa yaitu metode untuk mengalokasikan

biaya produksi bersama. Metode biaya ini dapat digunakan apabila semua

jenis produk dinyatakan dalam unit yang sama. Metode ini mempunyai dua

asumsi yaitu:

Page 50: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

36

1) Bahwa semua produk dihasilkan dalam suatu proses yang sama,

seharusnya dibebankan dengan suatu bagian yang sebanding terhadap

biaya bersama dan jumlah yang dihasilkan.

2) Bahwa semua produk adalah homogen dan menimbulkan biaya yang

sama.

biaya per unit = total biaya bersama

total unit produksi

alokasi dari biaya bersama

= biaya per unit × jumlah unit dari setiap produk

Page 51: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

79

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan perhitungan harga pokok kamar sebagai berikut.

1. Harga pokok kamar yang diperoleh oleh peneliti adalah:

Tabel 5.1 Data Harga Pokok Semua Kelas Kamar

No. Kelas Biaya per Kamar

1

2

3

4

5

6

Superior Room

Deluxe Room

Terrace Room

Club Room

Club Suite

Grand Aryaduta Suite

Rp 275.762,92

Rp 275.762,92

Rp 292.060,44

Rp 292.060,44

Rp 325.369,25

Rp 328.730,54

2. Hasil perhitungan yang dilakukan oleh pihak hotel yaitu Rp. 697.992,82

untuk semua kelas kamar.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil kegiatan penelitian yang dilakukan, peneliti

menyarankan agar Hotel Aryaduta Makassar mempertimbangkan menggunakan

pendekatan teoritis dalam menghitung harga pokok kamar sebagai dasar dalam

mengambil keputusan untuk menentukan tarif jual kamar.

5.3 Keterbatasan Peneliti

Penelitian ini terbatas pada perhitungan harga pokok kamar hotel

Aryaduta Makassar pada tahun 2015. Diharapkan untuk penelitian berikutnya,

Page 52: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

80

peneliti tidak hanya menghitung harga pokok kamar tapi juga menganalisis data

harga pokok tersebut sehingga mengetahui kamar mana yang menghasilkan

keuntungan lebih bagi pihak perusahaan. Sehingga diharapkan penelitian

berikutnya lebih bermanfaat bagi pihak perusahaan.

Page 53: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

81

DAFTAR PUSTAKA

Chasin, James A. dan Polimeni, Ralph S. 1986. Akuntansi Biaya. Jakarta: Erlangga.

Dunia, Firdaus Ahmad. dan Abdullah, Wasilah. 2014. Akuntansi Biaya Edisi 3.

Jakarta: Salemba Empat. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. 2012. Pedoman Penulisan

Skripsi. Makassar. Gayatri, Gadis Ayu P. 2014. Perhitungan Harga Pokok Tiket Bus Fa Litha & Co.

Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Horngren, C.T., Datar, S.M., Foster, G., Rajan, M., and Ittner, C. 2009. Cost

Accounting A Managerial Emphasis Thirteenth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Mulyadi. 2014. Akuntansi Biaya Edisi 5 Cetakan Kedua belas. Yogyakarta: Unit

Penerbit dan Pencetakan – Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Rowi, Muchlas. 2011. Perhitungan Harga Pokok Kamar Hotel Trisula Makassar.

Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Samryn, L.M. 2012. Akuntansi Manajemen – Informasi Biaya untuk

Mengendalikan Aktivitas Operasi dan Investasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Akuntansi Biaya – Teori dan Penerapannya.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Suryawinarwan. 2016. Analisis Perhitungan Harga Pokok Rumah Pada PT.

Malomo Megah Lestari di Makassar. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Usry, Milton F. dan Hammer, Lawrence H. 1995. Akuntansi Biaya Edisi 10.

Jakarta: Erlangga.

Page 54: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 55: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

83

LAMPIRAN 1

Page 56: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

84

Lampiran 2

BIODATA

Identitas Diri

Nama : Muhammad Agung Adiwangsa

Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 11 Februari 1993

Jenis Kelamin : Laki - laki

Alamat Rumah : Jl. Barukang 5 No. 9B

Telpon Rumah dan HP : 085298370488

Alamat E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal :

SD Negeri Ujung Tanah II Makassar

SMP Negeri 6 Makassar

SMA Negeri 17 Makassar

S1 Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Hasanuddin

2. Pendidikan Non Formal :

Latihan Kepemimpinan Tingkat Pertama Ikatan Mahasiswa Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (LK 1 IMA FE-UH)

Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah Senat Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Hasanuddin (LKTM SEMA FE-UH)

Riwayat Prestasi

Prestasi Akademik : -

Page 57: SKRIPSI - core.ac.uk · biaya per unit rata-rata biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan yang dilakukan peneliti berbeda

85

Pengalaman

1. Organisasi :

Paskibra SMA Negeri 17 Makassar

Organisasi Lingkungan Hidup MAHESA

Ikatan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas

Hasanuddin

2. Kerja : Praktik Kerja di Hotel Aryaduta Makassar

Makassar, 30 Oktober 2017

Muhammad Agung Adiwangsa