Skripsi Bu Sal
-
Upload
deden-e-permana -
Category
Documents
-
view
37 -
download
1
description
Transcript of Skripsi Bu Sal
-
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DENGAN MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH
MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL PADA SISWA KELAS III
SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Nama : SALKIYAH
NIM : 11408252
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2010
-
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DENGAN MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH
MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL PADA SISWA KELAS III
SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh :
Nama : SALKIYAH
NIM : 11408252
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2010
-
ABSTRAK
SALKIYAH, PROGRAM EKSTENSI, JUDUL PENULISAN : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG. STAIN SALATIGA, 2010, PEMBIMBING, Hj. MASLIKHAH, S.Ag, M.Si
Kata kunci : Prestasi, Menghafal, Sifat mustahil
Rumusan masalah dalam penelitian ini : Apakah melalui penerapan metode teknik menghafal dapat meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Materi Sifat Mustahil Allah Siswa Kelas III Semester II SD Negeri 2 Candiroto.
Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk mengetahui (a) Metode teknik menghafal dapat meningkatkan aktifitas belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas III Semester II SD Negeri 2 Candiroto Temanggung.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) dengan menerapkan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III. Data yang diperoleh berupa tes formatif.
Hasil Siklus I menunjukkan siswa yang aktif ada 12 anak dengan prosentase 46,15%, yang berprestasi 6 anak dengan prosentase 23,08%. Pada Siklus II dari 26 siswa yang aktif 15 anak dengan prosentase 57,70% yang berprestasi 8 anak dengan prosentase 30,76%.
Metode teknik menghafal dapat mendukung peningkatan prestasi siswa pada materi Sifat Mustahil Allah mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas III semester II SD Negeri 2 Candiroto Temanggung.
-
MOTTO DAN PESEMBAHAN
Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang beriman, jika kamu tiada
mengetahui.
(QS. Anbiya : 7)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Ibunda Wasiyam yang selalu mendoakan perjalanan kehidupan, juga ayahanda
Much Bakhri yang sudah di alam baka, doa ananda semoga ayahanda
mendapat ampunanNya
2. Suamika tercinta Agus Maqbulin yang selalu mendoakan dan mendukungku
baik moril maupun materiil
3. Anak-anak tersayang, Krisna Masitoh dan Siti Munifah yang selalu
memberikan dorongan juga motivasi di dalam perkuliahan ini sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat waktu, semoga apa yang kulakukan
menjadikan motivasi ananda dalam mencapai cita-cita
-
Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si. Dosen STAIN Salatiga
NOTA PEMBIMBING Salatiga, Agustus 2010
Lampiran : 3 eksemplar Perihal : Naskah skripsi Sdri Salkiyah Kepada Yth.
Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamualaikum wr.wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan sepenuhnya maka bersama ini kami
haturkan naskah skripsi saudari
Nama : Salkiyah
NIM : 11408252
Judul : Peningkatan Proses Belajar Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan metode teknik menghafal pada
Siswa SD Negeri 2 Candiroto Temanggung
Dengan ini kami mohon agar skripsi saudari tersebut agar segara di
munaqosahkan.
Demikian surat ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum wr.wb.
Pembimbing
Hj. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si.NIP. 19700529 200003 2 001
-
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan sepenuhnya maka bersama ini kami
haturkan naskah skripsi saudari
Nama : Salkiyah
NIM : 11408252
Judul : Peningkatan Proses Belajar Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan Metode Teknik Menghafal pada
Siswa SD Negeri 2 Candiroto Temanggung
Dengan ini kami mohon agar skripsi saudari tersebut agar segara di
munaqosahkan.
Salatiga, Agustus 2010Pembimbing
Hj. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si.NIP. 19700529 200003 2 001
-
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGAJl. Stadion 03, telp (0293) 323706, 323433, Fax : 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.id, E-Mail : [email protected]
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan Metode Teknik Menghafal pada
Siswa Kelas III SD Negeri 2 Candiroto Temanggung
Nama : Salkiyah
NIM : 11408252
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dewan Penguji
Ketua
Drs. Imam Sutomo, M.Ag NIP.
Sekretaris
Drs. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Dra. Nur Khasanah, M.Pd. NIP. 19690110 199403 2 002
Penguji II
Dra. Maryatin NIP. 19690402 199803 2 001
Pembimbing
Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si. NIP. 19700529 200003 2 001
-
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGAJl. Stadion 03, telp (0293) 323706, 323433, Fax : 323433 Salatiga 50721Website : www.stainsalatiga.id, E-Mail : [email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisikan materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah
diterbitkan. Demikian juga isi skripsi ini yang isinya diperoleh dari informasi-
informasi dalam referensi yang diajdikan sebagai rujukan penulisan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau isi skripsi diluar
referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung
awabkan kembali di hadapan sidang munaqosah skripsi.
Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan
bahan pertimbangan dan dimaklumi adanya.
Salatiga, Agustus 2010
SALKIYAHNIM. 11408252
-
KATA PENGANTAR
Dengan selesainya skripsi ini, penulis memanjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan kekuatan lahir batin dan melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya.
Selama proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan, rintangan
dan kesulitan. Namun berkat bantuan berbagai pihak terutama pembimbing,
akhirnya hal tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya disertai rasa hormat kepada :
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga yang berkenan
memohonkan ijin penelitian
2. Drs. Joko Sutopo, selaku Ketua Program Ekstensi
3. Maslikhah, S.Ag. M.Si., selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
saran dan perbaikan dalam penyusunan skripsi
4. Seluruh dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan
keterampilan
5. Teman-temanku tercinta di kelas Fatchurohman yang saling membantu dalam
proses pembelajaran hingga penyusunan skripsi
6. Muhammad Isman, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri 2 Candiroto, Kecamatan
Candiroto Kabupaten Temanggung
7. Dewan guru kelas I sampai kelas VI SD Negeri 2 Candiroto, Kecamatan
Candiroto Kabupaten Temanggung
-
8. Ibu, Suami, dan anak-anakku tercinta yang telah memberikan spirit serta
motivasi baik berupa moril maupun materiil serta doa restunya
9. Bapak dan Ibu guru SD Negeri 2 Candiroto Temanggung yang telah
membantu penulisan skripsi ini.
Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada beliau yang tersebut diatas
selain iringan doa mudah-mudahan amal baiknya diterima oleh Allah dan
mendapatkan balasan sebagaimana mestinya Amin.
Akhirnya penulis sadari bahwa skripsi ini dipaparkan dengan segala
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
diharapkan dari semua pihak sehingga karya ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya. Amin ya robbal alamin.
Salatiga, Agustus 2010Peneliti
Salkiyah
-
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................. iHALAMAN JUDUL ..................................................................................... iiABSTRAK .................................................................................................... iiiMOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ ivNOTA PEMBIMBING ................................................................................. vPERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................. viPENGESAHAN ............................................................................................ viiPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... viiiKATA PENGANTAR ................................................................................... ixDAFTAR ISI ................................................................................................. xiDAFTAR TABEL ......................................................................................... xiiDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiiiBAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5C. Tujuan ................................................................................................ 5D. Hipotesis ............................................................................................ 5E. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 5F. Definisi Istilah ................................................................................... 6G. Metodologi Penelitian ....................................................................... 9H. Sistematika Penelitian........................................................................ 19
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar .................................................................................. 21B. Pendidikan Agama Islam ................................................................... 32C. Kurikulum Pendidikan Agama Islam................................................. 35D. Metode Teknik menghafal ................................................................. 35
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I........................................................... 40B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II......................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian................................................................................... 51B. Pembahasan ....................................................................................... 56
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 58B. Saran .................................................................................................. 58
Daftar Pustaka ............................................................................................... 59
-
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Indikator Keaktifan Belajar Siswa ................................................ 16
Tabel 1.2 Skala pengukuran Keaktifan ......................................................... 16
Tabel 1.3 Skala Pengukuran Keaktifan Belajar Siswa .................................. 16
Tabel 1.4 Lembar Pengamatan Indikator Aktifitas ....................................... 17
Tabel 2.1 Indikator Prestasi Belajar .............................................................. 18
Tabel 2.2 Skor Pengukuran Prestasi Belajar ................................................. 19
Tabel 3.1 Pendekatan dengan Indikator bagi Siswa Aktif dan Berprestasi . . 52
-
Tabel 3.2 Aktifitas Siklus I ........................................................................... 52
Tabel 3.3 Rekap Hasil Tes Formatif Siklus I ................................................ 53
Tabel 3.4 Pendekatan Indikator Instrumen Siswa Aktif................................ 55
Tabel 3.5 Aktifitas Siklus II .......................................................................... 55
Tabel 3.6 Rekapitulasi Nilai Siklus II ........................................................... 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Siklus I..................................................................... 62
Lampiran 2 Silabus Siklus II.................................................................... 63
Lampiran 3 RPP Siklus I.......................................................................... 64
Lampiran 4 RPP Siklus II....................................................................... 67
Lampiran 5 Hasil Tes Formatif Siklus I.................................................. 70
Lampiran 6 Daftar Siswa Siklus I............................................................ 71
Lampiran 7 Hasil Tes Formatif Siklus II................................................. 72
-
Lampiran 8 Daftar Siswa Siklus II........................................................... 73
Lampiran 9 Profil Sekolah....................................................................... 74
Lampiran 10 Rekapitulasi Siswa............................................................... 75
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup.......................................................... 76
Lampiran 12 Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa................................... 77
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap bangsa/negara yang ingin mempertahankan hidupnya tentu akan
menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan. Tanpa
pendidikan yang memadai akan sulit bagi masyarakat untuk maupun untuk
mencapai kemajuan, sebab dengan adanya pendidikan akan terbentuk manusia
berkualitas, maju dan mandiri serta menjadi generasi penerus perjuangan
bangsa sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Pendidikan syarat
-
dengan tatanan nilai-nilai moral untuk membentuk pribadi yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman,
cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. (Maslikhah, 2004:18). Keberadaan mata pelajaran.
Pendidikan Agam Islam harus sejajar dengan mata pelajaran yang lain sebagai
satu kebutuhan dalam pencapaian tujuan pembelajaran siswa secara
komperhensif.
Salah satu tolok ukur keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah
prestasi belajar. Prestasi belajar dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan akedemik yang dilalui dengan proses pembelajaran. Apabila
prestasi belajar siswa baik, ini merupakan keberhasilan siswa dalam belajar,
sedangkan prestasi belajar kurang/jelek merupakan kegagalan siswa dalam
belajar. Keberhasilan suatu proses oleh siswa yang biasanya berupa nilai
raport atau nilai Ebtanas. Hasil prestasi siswa sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya siswa, metode, strategi pembelajaran, media
pembelajaran, bahan/materi, dan lingkungan belajar. Bagaimana upaya kita
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa ? Hal inilah yang menjadikan
tantangan kita sebagai pendidik (guru banyak dihadapkan berbagai perubahan
dan paradigma baru, inovasi dalam pembelajaran mau tidak mau harus
dilakukan demi tercapainya peningkatan prestasi belajar siswa, karena guru
adalah kunci pokok dalam pembelajaran di setiap materi pelajaran, tetapi
bukan hanya guru saja yang aktif sedang peserta didik pasif. Pengajaran
menuntut keaktifan kedua pihak yang sama-sama menempati obyek
-
pengajaran, karena suatu pengajaran akan disebut berjalan secara baik
manakala ia mampu mengubah diri peserta didik dalam arti yang luas serta
mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar
sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik untuk belajar sehingga
pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia terlibat di dalam proses
pengajaran itu dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi
perkembangan pribadinya. (Ahmad, 2004:4).
SD Negeri 2 Candiroto merupakan salah satu SD di Kecamatan
Candiroto Kabupaten Temanggung, dimana siswanya kurang motivasi dari
guru kelasnya khususnya pada Kelas III. Hal ini penyebab utama prestasi
siswa rendah. Disinilah guru untuk memberikan bekal hidup yang berguna.
Guru adalah pengajar yang mendidik, sebagai pendidik ia memusatkan
perhatian pada kepribadian siswa, khususnya dengan kebangkitan belajar.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental. Keadaan kelas
ketika pelajaran berlangsung dapat digambarkan sebagai berikut:
Dari 26 siswa yang berprestasi, dan aktifitasnya baik ada 3 siswa yang
prestasinya boleh dikatakan cukup ada 10 siswa, selanjutnya adalah siswa
yang dapat dikatakan kurang dapat dilihat dari nilai yang dihasilkan oleh
masing-masing siswa. Dari hasil nilai sebelum penilaian adalah sebegai
berikut :
Dari 26 siswa yang mendapat nilai 40 ada 4 anak berarti 15,3 %, yang
mendapat nilai 50 ada 6 anak berarti 23,1 %, yang mendapat nilai 60 ada 3
-
anak berarti yang mendapat nilai 60 adalah 11,50 %, sedangkan yang
mendapat nilai 70 ada 10 anak dari 26 anak ada 38,6 %, anak yang mendapat
nilai 80 ada seorang = 3,6 % dan yang mendapat 90 dua anak dari 26 anak
sama dengan 7,7 %. Boleh dikatakan dari 26 anak yang mendapatkan nilai
baik ada 11,3 %, yang cukup ada 38,6 % sedangkan yang kurang 49,9 %.
Semua itu terjadi karena bagi siswa yang mendapatkan nilai kurang ternyata
siswa-siswa tersebut hampir tidak pernah memperhatikan pelajaran yang
disampaikan oleh guru, seperti bicara sendiri, bermain sendiri, bahkan sampai
berlari-larian di dalam kelas. Dengan adanya situasi yang penulis ungkapkan
di atas jelaslah bahwa siswa-siswa pada objek penelitian ini kurang, baik
aktifitas apalagi prestasinya. Itu semua dikarenakan kurangnya motivasi dari
guru kelasnya dan juga lingkungan yang begitu kurang mendukung. Dengan
demikian, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan melalui
beberapa siklus.
Pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan pelajaran yang sangat
dekat dengan kehidupan siswa utamanya materi sifat mustahil Allah akan
membentuk keyakinan dan tingkah laku siswa, siswa akan dapat
mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan materi Pendidikan Agama
Islam, siswa diharapkan dapat terbentuk sendiri pemikirannya sehingga materi
pelajaran lebih mudah dipahami. Disini peneliti akan coba memberikan
dorongan pada siswa agar aktifitas dan prestasi belajar siswa meningkat, yaitu
siswa perlu diberi strategi pembelajaran yang menyenangkan, dimana siswa
tidak mudah lupa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari dengan
-
kemampuan yang terbatas. Siswa harus dikembangkan keaktifan dan
prestasinya dengan penggunaan metode teknik menghafal pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan materi sifat mustahil bagi Allah dengan
melalui beberapa siklus. Apabila pada siklus-siklus tersebut belum mencapai
ketuntasan yang diharapkan, maka akan dilanjutkan siklus berikutnya.
Dengan latar belakang diatas, penting sekali dilakukan penelitian
tindakan kelas melalui metode teknik menghafal untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa SDN 2 Candiroto Temanggung Kelas III Semester I khususnya
pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi sifat mustahil
Allah, dengan judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MATERI
SIFAT MUSTAHIL ALLAH MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL
PADA SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG.
B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan yang penulis ajukan dalam skripsi ini adalah:
Apakah melalui penerapan metode teknik menghafal dapat meningkatkan
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas III Semester II SD
Negeri 2 Candiroto?
C. Tujuan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui:
-
Metode teknik menghafal dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam pada siswa kelas III semester II SD Negeri 2 Candiroto
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Jika teknik menghafal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
materi sifat mustahil Allah dilakukan dengan baik, maka diharapkan
meningkatkan aktifitas belajar siswa di SD Negeri 2 Candiroto Temanggung.
Indikator keberhasilan prestasi sebesar masing-masing 80%.
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Memotivasi siswa agar dapa meningkatkan aktifitas dan prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
2. Bagi Guru
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan metode teknik
menghafal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Mewujudkan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar
(KBM).
3. Bagi Sekolah
a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih aktif dan efektif
-
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam, sehingga kualitas kelulusannya lebih baik.
F. Definisi Istilah/Operasional
Agar tidak menjadi salah pengertian bagi para pembaca dalam
memahami judul skripsi ini yaitu:
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh anak didik yang
memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses
pembelajaran berlangsung, materi yang disampaikan. Prestasi adalah
hasil yang dicapai dari apa yang telah dilakukan. (Syah, 1999:192)
b. Belajar
Belajar adalah suatu proses pembentukan atau perubahan
tingkah laku yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan,
kecakapan, ketrampilan, kebiasaan sikap yang semuanya diperoleh dan
dilaksanakan. (Afifudin, 1996:109)
Belajar adalah semata-mata mengumpulkan fakta yang tersaji
dalam bentuk informasi materi pelajaran. Belajar adalah penambahan
ilmu pengetahuan yang nampak di sekolah. ( Soetomo, 1993:119)
2. Pendidikan Agama Islam
Pengertian Pendidikan Agama Islam secara umum sama dengan
pendidikan Islam. Namun dalam konteks UUSPN berarti mata pelajaran
-
atau bidang studi agama Islam sebagai salah satu kurikulum wajib bagi
peserta didik muslim. (Chabib, 1996:301)
3. Teknik menghafal
Metode teknik menghafal adalah suatu model perencaan dalam
pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa dalam menghafal
materi pelajaran dimana guru berperan sebagai moderator dan vasilitator
pembelajaran.
Teknik dalam menghafal antara lain :
- Memilih waktu yang sesuai yaitu ketika fikiran masih segar dan tidak
berkecamuk dengan apa-apa masalah.
- Menghafal dalam suasana tenang tanpa gangguan luar.
- Menghafal berulang-ulang kali sehingga benar-benar ingat.
- Menggunakan semua pancaindera. Jangan menghafal hanya
menggunakan mata dan hati semata-mata kerana ini akan membuatkan
anda lambat ingat dan cepat lupa .
- Disamping melihat apa yang dihafal , anda hendaklah menyebut
dengan lidah , mendengar apa yang disebut dan menulisnya diatas
kertas secara berulang-ulang kali.
- Bukan semua teks harus dihafal. Hafallah point-point penting dari nota
dan coba mengingatinya.
- Coba cari teman untuk lawan hafalan
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah hasil belajar
yang diperoleh selama proses pembelajaran. Sedangkan pengertian belajar
-
adalah perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan
pengalaman. Jadi, prestadi belajar sangat berkaitan erat dalam proses
pembelajaran.
G. Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
1. Rancangan Penelitian meliputi :
a. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III semester 2 pada SD
Negeri 2 Candiroto Temanggung.
b. Peneliti melihat adanya hasil belajar yang kurang maksimal pada kelas
III semester 2, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dengan materi sepuluh sifat mustahil Allah, karena sulit bagi siswa
untuk menghafalkan serta mengartikan sepuluh sifat mustahil Allah,
maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas.
c. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan Maret 2010.
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2010, sedangkan siklus II
dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2010 pada kelas III SDN 2
Candiroto
d. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh guru pendidikan agama
islam pada SD N 2 Candiroto Temanggung.
2. Subyek Penelitian
a. Siswa
-
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II SD Negeri 2
Candiroto Temanggung berjumlah 26 siswa.
b. Peneliti
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II SD Negeri 2
Candiroto Temanggung.
3. Langkah-langkah/Siklus Penelitian
a. Menurut Lewis (dalam Eliet, 1991:69) langkah-langkah penelitian itu
meliputi ;
1) Mengidentifikasi gagasan/permasalahan umum.
2) Melakukan pengecekan di lapangan.
3) Membuat perencanaan umum.
4) Mengembangkan tindakan pertama
5) Mengimplementasikan tindakan pertama.
6) Mengevaluasi.
7) Merevisi perencanaan untuk tindakan kelima dan seterusnya.8
(Syamsudin, 2007:234).
b. Gambar Siklus
Perencanaan Pelaksanaan Orientasi Tindakan
Refleksi ObservasiTabel 1.1 Siklus PTK
-
c. Rencana penelitian tindakan kelas di SD N 2 Candiroto pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode
teknik menghafal ini adalah :
1) Siklus I
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti memerlukan
beberapa siklus sehingga dapat dicapai hasil yang sesuai dengan
indikator penelitian, untuk itu maka peneliti memerlukan
perencanaan setiap tahap penelitian yaitu ;
a) Perencanaan
(1). Bagi Guru
(a) Guru menyuruh siswa membaca pengertian sifat
mustahil Allah serta sepuluh sifat mustahil Allah.
(b) Guru menerangkan materi sifat Allah serta
sepuluh sifat mustahil Allah.
Materi menghafal 10 sifat mustahil Allah
a. sifat mustahil adam
b. sifat mustahil hudus
c. sifat mustahil fana
d. sifat mustahil mumasalau lil hawaits
e. sifat mustahil ihtiyaju bighoirihi
f. sifat mustahil taadud
g. sifat mustahil ajzu
h. sifat mustahil karohah
i. sifat mustahil jahlu
j. sifat mustahil mautu
-
(c) Guru memberi soal materi sifat Allah beserta
sepuluh sifat mustahil Allah.yang dibuat menjadi
lima kelompok. Tiap kelompok lima sesuai
dengan nomor absensinya.
(d). Guru memberi nilai.
(2) Bagi Siswa
(a) Siswa membaca pengertian sifat mustahil Allah
beserta sepuluh sifat mustahil Allah.
(b) Siswa mendengarkan guru menerangkan materi
pegertian sifat mustahil Allah beserta sepuluh sifat
mustahil Allah.
(c) Siswa menjawab pertanyaan guru.
b). Pelaksanaan
Guru menyuruh siswa membaca pengertian sifat
mustahil Allah beserta sepuluh sifat mustahil Allah,
kemudian guru menerangkan, setelah diterangkan guru
memberi soal dengan cara siswa dibuat lima kelompok, tiap
kelompok beranggotakan lima siswa sesuai nomor urut
absensinya. Guru menyuruh siswa menghafalkan dan
kemudian guru menilainya.
c). Observasi
Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya
pembelajaran yang dibuat lima kelompok sesuai dengan
nomor urut absensinya, peningkatan aktivitas siswa selama
pembelajaran dilaksanakan, dan peningkatan siswa selama
-
mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan
materi sifat mustahil Allah dan juga soal yang diberikan.
d). Refleksi
Jika hasil yang diperoleh dalam Siklus I ini belum
terlihat prestasi belajar siswa sesuai dengan indikator
penelitian yang diharapkan, karena siswa belum hafal dengan
indikator penelitian yang diharapkan, maka dilakukan Siklus
II.
2). Siklus II
Dalam penelitian siklus I belum tercapai indikator yang
diharapkan, maka perlu dilakukan siklus II, pada materi arti
sepuluh sifat mustahil Allah.
a) Perencanaan
(1) Bagi Guru
(a) Guru menyuruh siswa membaca arti sepuluh sifat
mustahil Allah.
(b) Guru menerangkan sepuluh sifat mustahil Allah.
(c) Guru memberi soal arti sifat mustahil Allah secara
berkelompok sesuai dengan tempat duduknya
(d). Guru memberi nilai
(2) Bagi Siswa
(a) Siswa membaca materi sepuluh arti sifat mustahil
Allah.
(b) Siswa mendengarkan guru menerangkan materi
sepuluh arti sifat mustahil Allah beserta sepuluh
sifat mustahil Allah.
-
(c) Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru dan
dikerjakan secara berkelompok sesuai dengan
tempat duduknya.
b). Pelaksanaan
Guru menyuruh siswa membaca sepuluh arti sifat
mustahil Allah kemudian guru menerangkan arti sepuluh
sifat mustahil Allah, setelah diterangkan guru memberi soal
sesuai dibuat kelompok menurut tempat duduknya menjadi
13 kelompok.
c). Observasi
Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya
pembelajaran yang dibuat berkelompok sesuai dengan tempat
duduknya sehingga menjadi 13 kelompok.
Guru mencatat peningkatan aktifitas siswa selama
pembelajaran dilaksanakan, dan peningkatan prestasi siswa
selama mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam
materi sepuluh arti sifat mustahil Allah. Guru juga mencatat
aktifitas dan prestasi siswa selama proses tanya jawan
dilakukan.
d). Refleksi
Jika dari proses teknik menghafal Siklus II ini ternyata
siswa telah berhasil mencapai indikator penelitan yang
diharapkan, maka siklus dihentikan.
4. Instrumen Penelitian dan Indikator Instrumen
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu :
a. Instrumen Penelitian
-
1) Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Tabel 1.1 Indikator Keaktivan Belajar Siswa
ASPEK INDIKATOR1. Visual 1. Membaca
2. Mengamati orang bekerja2. Lisan 1. Me ngajukan pertanyaan
2. Mengemukakan pendapat3. Mendengar 1. Mendengarkan penyajian bahan
2. mendengarkan percakapan4. Menulis 1. Membuat catatan
2. Mengerjakan tes5. Mental
(Paul D Dierich
dalam Martinis
Yamin 2007:85)
1. Memecahkan masalah
(Paul D Dierich dalam Martinis Yamin
2007:85)
Tabel 1.2 Skala Pengukuran Keaktivan
Baik Cukup KurangSiswa termasuk
kategori baik
apabila
keaktivannya
mencapai 9 poin
yang diharapkan.
Siswa termasuk
kategori cukup apabila
keaktivannya mencapai
6 poin yang
diharapkan.
Siswa termasuk
kategori kurang
apabila
keaktivannya
mencapai 3 poin
yang
diharapkan. Tabel 1.3 Skala Pengukuran Keaktivan Belajar Siswa
No. Indikator Kriteria
1 1-9 Baik
-
23
1-6
1-3
Cukup
Kurang2). Instrumen Pengukuran Prestasi Belajar
a. Indikator Instrumen
Indikator instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Indikator Prestasi Belajar
No. Aktivitas Prestasi1.
2.
3.
Membaca
Menulis
Mendengarkan
(Mudjiono, 2006:177)
1. Menghafal pengertian sifat
mustahil.
2. Mengartikan sepuluh sifat
mustahil Allah.
3. Mengemukakan bahwa Allah
mustahil bersifat adam,
hudus, mumasalatu bil
hawadits, ikhtiyaju
bighoirihi, fana, taaddud,
ajzun, karohah, jahlu,
mautu.
(Mudjiono, 2006:177)
b. Skor Pengukuran Belajar Siswa
Materi sifat mustahil bagi Allah dibuat sesuai
dengan KD-nya yaitu pengertian sifat mustahil, sifat
mustahil Allah, dan arti sepuluh sifat Allah.
-
Pengukuran prestasi belajar menggunakan tes
tertulis berbentuk jawab singkat artinya apabila dijawab
dengan sempurna, maka diberi skor 100.
Skore penelitian tersebut dapat dilihat pada tebel berikut :
Tabel 2.2 . Skor Pengukuran Prestasi Belajar
NO INDIKATOR KRITERIA
1
2
3
80-100
60-79
30-59
Baik
Cukup
Kurang
5. Pengumpulan Data
Dalam penelitian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode teknik
menghafal ini, pengumpulan datanya dilakukan melalui :
a. Tes formatif
Tes formatif sesuai dengan materi yang diajarkan pada siklus I dan
siklus II menggunakan skala 100% dengan sepuluh soal. Skor
disesuaikan dengan jawaban yang diberikan siswa, apabila siswa
menjawab dengan sempurna maka skornya adalah 100.
Adapun soal tes formatif baik siklus I maupun siklus II adalah
sebagai berikut :
a. Soal tes formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
-
i. Apa pengertian mustahil ?
ii. Apakah kebalikan sifat wajib wujud ?
iii. Apa sifat mustahil allah yang keempat ?
iv. Apa kebalikan sifat wajib baqo ?
v. Sebutkan kebalikan dari wahdaniyah !
vi. Apa kebalikan mukholafatu lil hawaditsi ?
vii. Apa kebalikan sifat qidam ?
viii. Apa kebalikan sifat qiyamuhu ?
ix. Apa kebalikan sifat ilmu ?
x. Apa kebalikan sifat hayat ?
b. Soal tes formatif siklus II
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas !
1) Apa arti sifat mustahil Allah karohah ?
2) Apa arti sifat mustahil Allah ajzun ?
3) Apa arti sifat mustahil Allah Jahlu ?
4) Apa arti sifat mustahil Fana ?
5) Apa arti sifat mustahil adam ?
6) Apa arti sifat mustahil Fana ?
7) Apa arti sifat mustahil Hudus ?
8) Apa arti sifat mustahil ikhtiyaju ?
9) Apa arti sifat mustahil mautu ?
10) Sifat mustahil apakah yang artinya sama dengan makhluk?
b. Catatan lapangan
-
catatan lapangan adalah catatan yang berisi peristiwa-peristiwa
yang terjadi selama proses penelitian berlangsung. Catatan ini
digunakan sebagai data pendukung dari data penelitian yang
diperoleh melalui observasi.
c. Observasi
observasi yang dilakukan adalah observasi sistematik.
Dalam observasi ini bentuk instrumen pengamatan yang akan
dilakukan di dalam proses pembelajaran yang berisi aspek-aspek
yang akan diteliti telah dirancang terlebih dahulu. Rancangan ini
dituangkan dalam bentuk lembar observasi yang memuat skala
sikap siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran, dan
pengisiannya dilakukan dengan membubuhkan tanda chek () pada
pilihan yang tepat.
6. Analisis Data
Data yang dianalisis dari siklus I dan siklus II melalui pos tes,
catatan lapangan, dan observasi ini dilakukan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya
sehingga mencapai indikator penelitian yang diharapkan yaitu
mencapai 80 % ketuntasan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan
kelas adalah deskriptif kualitatif. Analisa data dilakukan sejak awal
sampai akhirnya pengumpulan data.
-
Data yang diperoleh dari lapangan setelah direduksi selanjutnya
dihitung terlebih dahulu sebelum dianalisis untuk mengetahui
prosentase siswa aktif dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Prosentase siswa aktif =
B = jumlah siswa dengan predikat baik
C = jumlah siswa dengan predikat cukup
D = jumlah siswa dengan predikat kurang
N = jumlah seluruh siswa kelas III
Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam kelas III semester II di SD Negeri 2 Candiroto Temanggung
dengan materi pembelajaran pengertian sifat mustahil, sepuluh sifat
mustahil Allah serta arti sepuluh sifat mustahil Allah.
H. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:
BAB I : Pendahuluan
Memuat: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,
hipotesis, kegunaan penelitiaan, defifnisi istilah/operasional,
metodologi penelitian meliputi: subjek penelitian, langkah-
langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data,
dan analisis data, dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka
-
Memuat: Prestasi belajar, Pendidikan Agama Islam, dan
metode teknik menghafal.
BAB III : Pelaksanaan Penelitian
Memuat: Deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Memuat: Deskripsi per siklus dan pembahasan (tiap siklus).
BAB V : Penutup
Memuat: Kesimpulan dan Saran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Prestasi
a. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang peserta didik
yang memuaskan dalam suatu pembelajaran. Prestasi bisa dilihat
setelah proses pembelajaran berlangsung, karena setelah proses
pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor.
(Usman,1993:9-10). Baik yang berasal dari dalam dirinya (internal)
-
naupun faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal). Prestasi
belajar ada hakekatnya merupakan interaksi antara berbagai faktor
tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Faktor yang berasal dari dalam dirinya (internal)
a) Faktor jasmaniah (fisiologi)
Baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.
Yang termasuk faktor ini antara lain panca indera yang
mengalami gangguan dan tidak bisa berfungsi dengan baik,
misalnya telinga tidak mendengar maupun alat-alat tubuh yang
lain yang mengalami gangguan.
b) Faktor psikologis,
Baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.
Dalam hal ini ada faktor intelektif yang meliputi faktor
potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan
nyata yaitu yang dimiliki, sedang faktor psikologis yang lain
adalah faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian
tertentu seperti sikap kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi,
maupun penguasaan diri.
2) Faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal)
a) Faktor sosial yang terdiri dari :
(1) Lingkungan keluarga
-
Seorang siswa yang berasal dari keluarga yang rukun dan
harmonis tentu berbeda dengan siswa yang berasal dari
latar belakang yang broken. Siswa yang berlatar belakang
keluarga yang rukun akan lebih tenang dalam belajar,
sehingga akan mendapatkan prestasi yang baik.
(2) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang bagus dan bisa berdisiplin tentu
akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas
dibanding dengan sekolah yang tidak menerapkan disiplin
yang baik karena disiplin adalah awal dari sebuah
keberhasilan.
(3) Lingkungan masyarakat
Siswa setiap harinya bersosialisasi dengan masyarakat yang
maju akan lebih terpacu semangat belajarnya karena
disekelilingnya banyak yang begitu semangat dengan
belajarnya. Begitu pula sebaliknya, siswa yang terbiasa
dengan masyarakat yang santai tentu akan biasa-biasa saja
menghadapi kehidupan.
(4) Lingkungan kelompok
Kelompok sangat berpengaruh trehadap prestasi siswa,
karena dengan kelompok inilah siswa tersebut setiap hari
berkumpul. Apabila seorang yang rajin belajar tetapi salah
bergaul dengan kelompok yang tidak pernah belajar, maka
-
siswa tersebut lama-lama pasti akan terpengaruhi dengan
kelompoknya yang ditandai dengan malasnya belajar.
(b) Faktor budaya, seperti : adat-istiadat, ilmu pengetahuan
teknologi dan kesenian.
(c) Faktor lingkungan fisik, seperti : faslitas yang tersedia di
rumah, dan fasilitas belajar yang tersedia.
(d) Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.
2. Belajar
a. Definisi Belajar
Sebagai landasan penguraian apa yang dimaksud dengan belajar,
terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi.
1) Hilgard dan Bower, daam buku Theories of Learning (1975)
mengemukakan, Belajar berhubungan dengan perubahan
tingkahlaku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang
disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi
itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau
dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau
keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan pengaruh
obat, dan sebagainya).
2) Gagne, dalam buku The Conditions of Learning (1977)
menyatakan bahwa, Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
-
bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa
sehingga perbuataannya (performance-nya) berubah dari waktu
sebelum ia mengalami situasi ke waktu sesudah ia alami situasi
tadi.
3) Morgan, dalam buku Introduction to Psykology (1978)
mengemukakan,Belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam dalam tingkahlaku yang terjadi sebagai suatu hasil
dari latihan atau pengalaman.
(4) Witherington, dalam buku Educational Psykology mengemukakan,
Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola daripada reaksi yang berupa
kecakapan, sikap kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
b) Faktor Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :
1) Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)
a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah panca indera
yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami
sakit, cacat tubuh dan perkembangan yang tidak sempurna,
berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah
laku.
b) Faktor Psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, terdiri atas :
-
(1) Faktor intelektif
yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan
bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang
dimiliki.
(2) Faktor non intelektif
yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,
kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan
penyesuaian diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
2) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)
a) Faktor sosial yang terdiri atas :
(1) Lingkungan keluarga.
(2) Lingkungan sekolah.
(3) Lingkungan masyarakat.
(4) Lingkungan kelompok.
b) Faktor budaya, seperti adat-istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas
belajar.
-
d) Faktor lingkungan spiritual keagaamaan.(Uzer dan Lilis,
1993:10).
c. Elemen Belajar
Dari definisi-definisi yang dikemukakan adanya beberapa elemen
yang penitng yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu bahwa:
1) Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku dimana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik,
tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang
lebih buruk.
2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan
atau pengalaman.
3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif
mantap : harus merupakan akhir daripada periode waktu yang
cukup panjang.
4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar
menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.3
(Purwanto:10).
5) Thorndike, salah satu seorang pendiri Gosi belajar tingkah laku,
mengemukakan teorinya bahwa belajar adalah proses interaksi
antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau
gerakan). (Entwis, dalam Hamzah B:11)
6) Driscoll, menyatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
kinerja seseorang, yaitu (1) balajar adalah suatu perubahan yang
-
menetap dalam kinerja seseorang dan (2) hasil belajar yang muncul
dalam diri siswa merupakan akibat atau hasil dari interaksi siswa
dengan lingkungan. Pernyataan ini dapat diartikan, apabila siswa
belajar maka hasil belajar dapat dilihat dari kemampuannya
melakukan suatu kegiatan baru yang bersifat menetap daripada
pekerjaan yang dilakukan sebelumnya sebagai akibat atau hasil
dari interaksi siswa dan lingkungan.
7) Menurut WJS Poerwodarminto dalam Andrias Harefa, belajar
adalah berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya memperoleh
suatu kepandaian.
8) Menurut Harord Spear dalam Andrias Harefa, learning is to
observe, to read, to inviate, to try something themselves, to listen,
to follow, to follow instruction.
Dari definisi diatas, maka beajar adalah proses pertumbuhan
dan /atau perubahan agar tahu (kwowledge), agar mau (attitude),
agar bisa (skill), dan agar berhasil (performance). ( Andrias,
2003:35).
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang
setelah memperoleh informasi yang disengaja. Jadi, suatu kegiatan
belajar ialah upaya mencapai perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap.
Belajar dalam arti yang luas ialah proses perubahan tingkah laku
yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan
-
penilaian atau mengenai sikap dam nilai-nilai pengetahuan serta
kecakapan dasar yang terapat dalam berbagai aspek kehidupan.
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah
perubahan tingkah laku, naik yang manyangkut pengetahuan,
ketrampilan, sikap, nahkan meliputi segenap aspek pribadi.6 (Sabri,
Ahmad,2005:20).
Pada prinsipnya, selain beberapa elemen belajar diatas
dalam belajar terdapat 4 komponen kegiatan, yaitu ; (1) Melakukan
persepsi terhadap stimulus, (2) Menggunakan pengetahuan
prasyarat, (3) Merencanakan respon yang dipilih.7 (Sabri,
Ahmad,2005:18).
d) Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor
utama yakni faktor diri lingkungan, dan faktor yang datang dari diri
siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan
siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.
Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah
70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh
lingkungan. (Ahmad, 2005:48).
Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga
faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan
kebiasaan belajar, ketekunan, sosial, ekonomi, faktor fisik dan psikis
-
karena semua faktor ini akan mendorong siswa utnuk dapat lebih aktif
dan kreatif dalam belajarnya.
Hakekat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku
individu yang diniati dan disadarinya, siswa harus merasakan adanya
sesuatu kebutuhan. Untuk belajar dan berprestasi, ia harus berusaha
mengerahkan segala upaya untuk mencapainya. Ada dua kriteria
keberhasilan pembelajaran yang bersifat umum yakni : pertama,
kriteria ditinjau dari sudut prosesnya (by process) dan kedua, kriteria
ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya (by product).
Kriteria dari sudut proses menekankan kepada pengajar sebagai
suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis sehingga siswa
sebagai subyek yang belajar mampu mengembangkan potensinya
secara efektif. Sedangkan kriteria dari segi hasil/product menekankan
kepada tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas
maupun kuantitas. (Ahmad,2005:41).
Faktor lingkungan adalah salah satu lingkungan belajar yang
paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, yaitu kualitas
pengajaran yang dimaksud kualitas pengajaran ialah tinggi rendahnya
atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan
pengajaran. Hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalan
dengan terori belajar di sekolah (teory of school learning) dari Blomm
yang mengatakan ada tiga variabel utama dalam belajar di sekolah
-
yakni karakteristik individum kualitas pengajaran, dan hasil belajar
siswa, sedangkan Caroll berpendapat bahwa hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh lima faktor yakni : (a) Bakat pelajar, (b) waktu yang
tersedia untuk belajar, (c) waktu yang diperlukan siswa untuk
menjelaskan pelajaran, (d) kualitas pengajaran, (e) kemampuan
individu. (Ahmad, 2005:490).
Kedua faktor diatas (kemampuan siswa dan kualitas
pengajaran mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil
belajar siswa. Artinya makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas
pengajaran makin tinggi pula hasil belajar siswa.
e. Unsur kualitas pengajaran
Ada 3 unsur dalam kualitas pengajaran yang berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa, yakni :
1) Kompetensi Guru
Variabel yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah
guru, guru sebagai sutradara sekaligus aktor dalam proses
pengajaran, buku-buku pelajaran, alat bantu pengajaran, dan lain-
lain.
2) Karakteristik Kelas
Disamping faktor guru, kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh
karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain :
a) Besarnya (Class Size) artinya banyak sedikitnya siswa yang
belajar.
-
b) Suasana belajar, suasana belajar yang demokratis akan
memberi peluang mencari hasil belajar yang optimal,
dibandingkan dengan suasana yang kaku, disiplin yang ketat
dengan otoritas ada pada guru.
3) Karakteristik Sekolah
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah
adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah
berkaitan dengan disiplin sekolah, perpustkaan yang ada di
sekolah, letak geografis sekolah, etika dalam arti sekolah
memberikan perasaan nyaman dan kepuasan belajar, rapih dan
teratur. (Sabri,2005:50).
e) Tujuan Pengajaran
Penelitian Tindakan Kelas dalam proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) ini mempunyai tujuan untuk memotivasi siswa agar
dalam belajarnya siswa lebih aktif , kreatif, dan meningkatkan
prestasinya. Ketiga tujuan diatas dapat dijabarkan dengan rincian
sebagai berikut :
1) Siswa Belajar Aktif
2) Siswa Belajar Kreatif
B. Pendidikan Agama Islam
-
Pendidikan Islam yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan
dari ajaran dan nilai-nilai fondamental yang terkandung dalam sumber
dasarnya yaitu Al Quran dan As Sunnah. (Ludjito,1996:84).
Pendidikan Agama Islam yakni ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar
menjadi Way of Life seseorang.
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam, secara umum sama dengan
pendidikan Islam, namun dalam konteks UUSPN, berarti mata pelajaran
atau bidang studi agama Islam, sebagai salah satu kurikulum wajib bagi
peserta didik muslim. (Ludjito,1996:30).
2. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar menyiapkan siswa untuk
meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan dengan memperhatikan
tuntutan untuk menghormati agama orang dalam hubungan kerukunan
antar umat beragama untuk mewujudkan persatuan nasional. Tujuan
secara umum adalah untuk meningkatkan keimanan, penghayatan, dan
pengamalan siswa tentng suatu agama, sehingga dapat menjadi pribadi
yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Sindhunata dalam
Maslikhah,2000:120).
3. Pendidikan Agama Islam sebagai suatu mata pelajaran di sekolah saat ini
adalah bagaimana agar pendidikan agama bukan hanya mengajarkan
pengetahuan tentang ajaran, melainkan dapat mengarahkan peserta didik
untuk menjadi manusia yang benar-benar mempunyai kualitas
-
keberagamaan yang kuat. Dengan demikian materi pendidikan agama
bukan hanya menjadi pengetahuan melainkan dapat membentuk sikap dan
kepribadian peserta didik sehingga menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa dalam arti yang sesungguhnya. (Dedi dalam
Maslikhah,2005:147).
4. Teknik Pendidikan Agama Islam antara lain: pengajaran dengan cerita
(kisah-kisah dalam Al-Quran, sejarah rasul, sahabat, ulama, dan
sebagaimana). Cara ini dipandang cukup efektif dalam membentuk
kepribadian. (Sholeh dalam Maslikhah,2005:149).
5. Tujuan umum Pendidikan Agama Islam menurut al Abrasi dalam
Langgulung,2004:51 adalah:
a. Untuk mengadakan pembentukan akhlak mulia
b. Persiapan untuk kehidupan kehidupan dunia akhirat. Pendidikan Islam
tidak hanya menitik beratkan pada keagamaan saja atau keduniaan
saja, tetapi kedua-duanya
c. Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan manfaat/vokasional
dan profesional
d. Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan merumuskan
curiositasnya dan memungkinkan mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri.
e. Menyiapkan pelajar dari segi profesi, teknik, dan pertukangan supaya
dapat mengerasi profesi tertentu dan keterampilan pekerjaan tertentu
agar dapat mencari rizki dalam hidup di samping ia memelihara segi
kerohanian dan keagaman.
-
Menurut uraian diatas pendidikan agama Islam adalah pelaksanaan
pendidikan agama pada sekolah umum dengan kurikulum baru perlu
terus dipantau efektivitas dan kesesuaiannya baik dari segi materi,
metode maupun sarana penunjangnya.
C. Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Materi Pendidikan Agama Islam pada kelas III semester 2 antara lain
adalah :
1. Mengenal sifat mustahil Allah
a. Menghafal sifat mustahil Allah
b. Mengartikan sifat mustahil Allah
2. Menampilkan perilaku terpuji
a. Menampilkan perilaku setia kawan
b. Menampilkan perilaku bekerja keras
c. Menampilkan perilaku penyayang terhadap binatang
d. Menampilkan perilaku penyayang terhadap lingkungan
3. Melakukan sholat fardhu
a. Menyebutkan sholat fardhu
b. Mempraktikkan sholat fardhu
Dari kurikulum Pendidikan Agama Islam kelas III penulis menggunakan
materi sifat mustahil Allah sebagai bahan penelitian.
D. Metode Teknik menghafal
-
Setiap kita punya masalah dalam mengingat ada dua hal yang perlu
diperhatikan, pertama apakah hal tersebut belum pernah terekam dalam
ingatan kita atau hal tersebut sudah pernah terekam namun kita tidak bisa
mengumpulkannya kembali dalam pikiran kita menjadi sebuah ingatan.
Karena kita bisa saja sudah merekam sesuatu kedalam pikiran kita namun
tidak bisa mengumpulkan kembali menjadi sebuah ingatan. Ada beberapa
faktor yang menjadi penyebabnya, tetapi faktor utamanya adalah cara
mengingatnya dan stress.
Ada lima cara yang bisa kita gunakan untuk mengingat sesuatu, empat
diantaranya untuk melatih cara merekam memori dan satu sisanya melatih
untuk mengingatnya, yaitu:
1. Memecahnya
Mungkin ini adalah cara lama dalam mengingat sesuatu. Jadi dalam
metode ini kita akan memecah apa yang kita ingat kedalam bagian yang
lebih kecil agar mudah dalam merekamnya. Metode ini baik digunakan
untuk mengingat data dalam bentuk angka, seperti nomor telepon, nomor
KTP, atau lainnya. Contoh:
a. Urutan nomor telepon 0229155783 akan lebih mudah direkam jika
kita mengelompokannya menjadi 022,915,57,83 atau 022,91,55,783.
b. Kata seperti Matematika bisa dipecah menjadi Ma+Tema+Tika,
Together bisa dipecah menjadi To+get+her.
c. List apel, mentimun, kertas, tinta, sawi, pisang, anggur, buncis,
stapler, jeruk. Dapat lebih mudah diingat dengan cara di urutkan dan
-
dipecahkan seperti ini: Apel, pisang, anggur, jeruk, sawi, mentimun,
buncis, kertas, tinta, stapler. 4 buah, 3 sayur, 3 peralatan kantor
Para peneliti dalam psikologi menemukan bahwa kapasitas daya
ingatan pendek manusia atau Short Term Memory (STM) untuk
manusia adalah 72 artinya pada kisaran 5-9 saja yang dapat diingat.
Jadi harus diingat hal tersebut pada saat kita akan memecah sesuatu
untuk direkam.
2. Menyanyikan
Cara ini adalah yang paling popular dan sudah lama dipakai, yaitu dengan
cara menyanyikan apa yang akan kita ingat. Tidak terikat dengan jenis
musik apa dan bagaimana memecahnya, pastinya jadi menyenangkan.
Kalau kita lihat di film-film kolosal china, kita sering melihat cara ini
dipergunakan dalam membaca sesuatu. Cara ini selain efektif juga
membuat kita semakin kreatif, karena kita terlatih untuk membuat sesuatu
kedalam nyanyian.
3. Mediasi/Menjembatani
Dalam metode ini, sesuatu untuk menjembatani ditambahkan kepada apa
yang akan kita rekam kedalam pikiran. Metode ini baik digunakan untuk
menghubungkan beberapa kata atau materi yang bisa disederhanakan
kedalam beberapa kata yang berhubungan. **saya bingung contohnya
dalam bahasa Indonesia, ada yang bisa kasih contoh? silahkan baca artikel
aslinya**
4. Pembacaan sebelum tidur
-
Pada teknik ini, kita berusaha mengingat apa yang sudah kita rekam
sesaat sebelum tidur. Pemikiran yang kita lakukan sebelum tidur akan
menyusun informasi dengan cara yang sistematik dan efektif pada saat
kita tidur. Psikolog hampir selalu menemukan, jika seseorang
memikirkan masalahnya sesaat sebelum tidur, seringkali ada solusi yang
baik. dikeesokan harinya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Buat suasana hati dan pikiran kita sesantai mungkin
b. Tuliskan kedalam kertas, hal-hal yang perlu diingat diatas selembar
kertas.
c. Bacakan itu dengan keras (jika mungkin) satu atau dua kali dan coba
mengingatnya dua atau tiga kali (apa yang sebelumnya kita baca).
d. Lalu pergilah tidur tanpa mencemaskan sesuatu atau memikirkan
sesuatu. Maka kamu akan mengingat hal itu lebih baik dan dapat
dengan mudah untuk diingat kembali saat membutuhkannya.
5. Mencoba dengan cara tidak mencoba
Setiap dari kita mengaplikasikan metode-metode ini, baik sadar atau
tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari. Kadang saat kita mencoba
untuk mengingat kembali apa yang pernah kita ingat atau rekam kedalam
pikiran kita, tapi tidak bisa. Lalu kita memaksa pikiran kita untuk
mengingatnya berulang-ulang, tetapi tidak bisa juga.
Untuk mengatasi situasi seperti ini, abaikan saja dengan melakukan
aktifitas lain. Pada saat yang tepat, tiba-tiba apa yang tadi kita coba ingat
muncul ke permukaan. Mengapa begitu? Karena informasi yang kita cari
-
terhalang untuk keluar, dan pada saat kita berhenti mencoba
mengingatnya, otak kita tetap mencarinya dan jika informasi tersebut
ditemukan, otak menunggu penghalang tersebut hilang untuk
memberitahukannya kepada kita. Itulah saat dimana stress menghalangi
proses pemanggilan informasi (mengingat) kita. Karena itu, penting
sekali setiap kita untuk bisa mengatur atau memanage stress. Karena hal
itulah yang kerap kali menghalangi kita untuk mengingat, atau
mendapatkan informasi dari apa yang sudah kita rekam. Saran saya jika
ingin menghindari stress adalah, bukan dengan relaksasi ke panti pijat
atau clubbing, lebih baik kita memiliki hubungan yang baik dengan Sang
Pencipta, serta olah raga yang cukup untuk tetap memiliki tubuh yang
sehat.
-
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
a. Membuat RPP yang diperlukan dalam penelitian terdiri dari :
1) Membuat pengajaran materi pengertian mustahil dan sepuluh
sifat mustahil Allah.
2) Media pembelajaran yang berupa metode teknik menghafal.
3) Lembar pengamatan untuk siswa.
4) Butir soal untuk evaluasi siklus I.
b. Merencanakan pembagian kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5
siswa yang dikelompokkan berdasarkan absen kelas.
2. Pelaksanaan
a. Materi
Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan yaitu dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2010 membahas
tentang pengertian sifat mustahil dan sifat mustahil Allah jumlahnya
-
20, dari jumlah tersebut sepuluh yang akan dipelajari, yaitu siswa
disuruh membaca.
1) Adam
2) Hudus
3) Fana
4) Mumasalatu lil hawadisi
5) Ihtiyaju bighoirihi
6) Taadud
7) Ajzu
8) Karahah
9) Jahlu
10) Mautu
b. Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus I
1) Menjelaskan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
2) Menyampaikan materi pelajaran tentang pengertian sifat
mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah yang sebelumnya
memberi apersepsi secara klasikal sebagai prasyarat yang harus
dikuasai.
3) Guru memberikan kesempatan pada semua siswa untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum jelas.
4) Guru menerangkan materi tentang pengertian mustahil dan
sepuluh sifat mustahil Allah.
-
5) Dengan bimbingan guru, siswa disuruh membaca materi
pengertian sifat mustahil dan sepeluh sifat mustahil Allah.
6) Dengan bimbingan guru, membuat kelompok sesuai dengan
kelompok yang direncanakan dengan proses teknik menghafal
dimulai.
7) Masing-masing kelompok menjawab setiap soal yang diberikan.
8) Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus I.
9) Memberikan kesempatan siswa untuk melakukan refleksi atas
proses pembelajaran yang dilakukan.
10) Guru mengadakan tindak lanjut dengan menyuruh siswa
menghafal pengertian mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah.
3. Pengamatan
Pengamatan ini ditujukan pada satu obyek yaitu siswa.
a. Penulis mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran di kelas dan
menulis hasil pengamatannya dalam lembar pengamatan.
Hasil pengamatan aktifitas dan prestasinya dalam mengikuti
pembelajaran pada siklus I, yaitu :
1) Dalam kerja kelompok sudah baik, sudah banyak siswa
menghafal baik.
2) Suasana kelas masih gaduh sewaktu dilaksanakan hafalan karena
setiap siswa masih ada yang membaca materi dan ada juga yang
berbicara dengan teman sebangkunya.
-
3) Semangat dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran sudah
baik, karena setiap ada pelajaran Pendidikan Agama Islam
berusaha datang, dan tidak malas lagi dengan pelajaran agama.
4) Keaktifan untuk menghafal sudah ada, hal ini dapat dilihat
bahwa setelah guru selesai menerangkan siswa yang belum hafal
berusaha menghafal kembali.
b. Pengamatan yang dilakukan pada siswa dengan melihat jawaban tes
formatif pada siklus I dan diperoleh hal-hal sebagai berikut :
1) Sebagian banyak siswa dalam menjawab soal.
Pengertian mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah dengan
teknik menghafal sudah benar, karena siswa mulai jelas dengan
materi pengertian mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah.
2) Sebagian kecil saja dari siswa yang belum dapat menjawab
pertanyaan guru dengan benar, dan perlu dibantu oleh teman-
temannya untuk menjawab.
c. Pengamatan pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Hal-hal yang baik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
pada siklus I adalah :
a) Kelompok yang dibentuk berdasarkan urutan absen dan
penyebaran siswa yang pandai sudah berjalan dengan baik.
Tidak ada lagi kelompok yang tidak menjawab pertanyaan
sesuai materi pelajaran dalam menjawab.
-
b) Pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana
pembelajaran yang dibuat.
2) Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus I adalah sebagai berikut :
a) Dalam kegiatan belajar mengajar.
b) Rencana pembelajaran perlu dilaksanakan sebaik mungkin
dan dapat menggunakan waktu dengan baik.
c) Dalam memberi soal-soal latihan perlu bervariasi.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka hasil refleksi
pada siklus I sebagai berikut :
a. Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah berjalan dengan baik.
b. Metode teknik menghafal membuat siswa bersemangat dalam
mempelajari Pendidikan Agama Islam walaupun ada beberapa siswa
yang belum tertarik dengan metode teknik menghafal.
c. Prestasi siswa dalam mengikuti pelajaran masih dibawah tolok
keberhasilan. Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki dalam
pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut :
1) Masih gaduh suasana kelas dalam belajar mengajar perlu dicari
solusinya, misalnya anak yang sering gaduh disuruh duduk di
depan.
-
2) Dalam menerima materi pelajaran sebagian siswa belum jelas,
maka perlu ditingkatkan metodenya sehingga diharapkan siswa
dapat menerima apa yang diajarkan guru dengan baik.
d. Hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa penelitian belum
mencapai tolok ukur keberhasilan, untuk itu perlu diadakan siklus II
pada materi pengertian sifat mustahil Allah.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan melalui langkah-langkah yang hampir sama
dengan siklus I sebelumnya, sebagaimana digambarkan dalam siklus II ini.
1. Perencanaan
a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan analisis pada
refleksi I.
b. Mempersiapkan instrumen penelitian yaitu materi pada siklus II.
c. Merencanakan meningkatkan metode dalam menjelaskan materi
pelajaran yaitu dengan menggunakan metode teknik menghafal.
d. Merencanakan pembagian kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2
siswa yang dikelompokkan sesuai dengan tempat duduk.
2. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan satu kali pertemuan yang
dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2010 membahas tentang materi arti
-
sejumlah sifat mustahil Allah, melalui metode teknik menghafal. Adapun
pelaksanaan pada siklus II dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
a. Sebagai apersepsi, membahas hafalan yang ditugaskan guru.
b. Membagi hasil evaluasi pada siklus I dan membahas soal-soal yang
dianggap sulit.
c. Guru melanjutkan materi berikutnya dengan metode ceramah yang
bervariasi dan teknik menghafal yang melibatkan anak untuk aktif
dan berprestasi dalam pembelajaran.
d. Guru membimbing anak untuk mengartikan sepuluh sifat mustahil
Allah :
1) adam
artinya tidak ada
2) Hudus
artinya baru
3) Fana
artinya binasa
4) Mumasalatu lil hawadisi
artinya sama dengan makhluk
5) Ihtiyaju bighoiri
artinya membutuhkan bantuan yang lain
6) Taaddu
artinya terbilang
7) ajzu
artinya lemah
8) Karohah
-
artinya terpaksa
9) Aljahlu
artinya bodoh
10) Almautu
artinya mati
e. Guru menjelaskan materi yang dibaca bersama mengartikan sepuluh
sifat mustahil Allah.
f. Menunjuk wakil dari kelompok untuk mengajukan pertanyaan sedang
kelompok lain menjawabnya.
g. Memberikan penguatan pada hasil jawaban siswa.
h. Memberikan soal yang harus dijawab secara bersaingan, yaitu siapa
yang cepat dia yang dapat, maksudnya siapa yang cepat menjawab ia
dapat nilai.
i. Memberikan evaluasi untuk siklus II.
j. Memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan refleksi pada
proses pembelajaran yang dilakukan.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada satu obyek yaitu siswa.
a. Hasil pengamatan aktif dan prestasi siswa dalam pembelajaran di
kelas adalah sebagai berikut :
1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah baik, hal ini
dapat dilihat dengan setiap adanya pertanyaan siswa langsung
menunjukkan jari, meskipun kadang jawaban belum sesuai.
-
2) Pembelajaraan dengan metode teknik menghafal sekarang sangat
diminati anak, buktinya setiap selesai pembelajaran selalu
meminta pertanyaan.
3) Pelaksanaan teknik menghafal lebih baik dari siklus I. beberapa
siswa mampu bertanya dan menjawabnya sesuai dengan materi.
4) Pengamatan yang dilakukan pada siswa dengan melihat
pengerjaan tes formatif pada siklus II sebagai berikut :
a) Siswa sudah menguasai pelajaran dengan baik.
b) Dalam menyelesaikan soal, siswa sering tergesa-gesa dan
kurang teliti dalam membaca soal dan memahaminya.
b. Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus II sebagai berikut:
1) Pengelolaan kelas dan proses kegiatan belajar mengajar sudah
bagus.
2) Metode teknik menghafal yang dilakukan mudah digunakan
dalam proses pembelajaran.
4. Refleksi
Penelitian hasil pengamatan pada siklus II. Hasil refleksi siklus II
adalah sebagai berikut :
a. Guru mampu memotivasi belajar siswa dengan baik, sehingga siswa
mampu mengikuti pembelajaran dengan aktif serta meningkatkan
prestasi belajarnya.
-
b. Pembelajaran dengan metode teknik menghafal telah terlaksana
dengan baik, terbukti dengan meningkatnya prestasi siswa
dibandingkan dengan pelaksanaan siklus II.
c. Pengelolaan pelajaran oleh guru berlangsung lebih baik, terbukti hasil
belajar pada siklus II menunjukkan bahwa penelitian sudah mencapai
indikator keberhasilan penelitian yang diharapkan. Untuk itu, siklus
dapat dihentikan.
Soal Tes Formatif Siklus I
Uraikan soal dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1.Apa pengertian mustahil ?
2.Apakah kebalikan sifat wajib wujud ?
3.Apa sifat mustahil allah yang keempat ?
4.Apa kebalikan sifat wajib baqo ?
5.Sebutkan kebalikan dari wahdaniyah !
6.Apa kebalikan mukholafatu lil hawaditsi ?
7.Apa kebalikan sifat qidam ?
8.Apa kebalikan sifat qiyamuhu ?
9.Apa kebalikan sifat ilmu ?
10.Apa kebalikan sifat hayat ?
Penilaian
Apabila siswa menjawab dengan sempurna maka nilainya adalah masing-masing
nomor mendapat nilai 10. Dengan demikian jika anak menjawab dengan tepat dan
sempurna maka akan mendapatkan nilai 100.
-
Soal Tes Formatif Siklus II
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Apa arti sifat mustahil Allah karohah ?
2. Apa arti sifat mustahil Allah ajzun ?
3. Apa arti sifat mustahil Allah Jahlu ?
4. Apa arti sifat mustahil Fana ?
5. Apa arti sifat mustahil adam ?
6. Apa arti sifat mustahil Fana ?
7. Apa arti sifat mustahil Hudus ?
8. Apa arti sifat mustahil ikhtiyaju ?
9. Apa arti sifat mustahil mautu ?
10. Sifat mustahil apakah yang artinya sama dengan makhluk?
Penilaian
-
Apabila siswa menjawab dengan sempurna maka nilai untuk masing-masing
nomor adalah 10. Dengan demikian jika anak menjawab dengan tepat dan
sempurna maka akan mendapatkan nilai 100.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Data Hasil Pengamatan
1) Aktifitas dan Prestasi Belajar
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal dengan
tujuan untuk mengetahui tigkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar dengan menggunakan metode yang telah
dilakukan.
Tabel 3.1 Pendekatan dengan Indikator bagi Siswa Berprestasi
Siklus I
No Komponen Jumlah Prosentase
-
1 Prestasi 6 23,08%
Tabel 3.2 Instrumen Hafalan Siklus I
No Interval Nilai Jumlah Prosentase1
2
3
4
1 3
4 6
7 8
9 10
-
8
7
11
-
30,77%
26,93%
42,30 %Jumlah 26 100%
Perhitungan siklus I prestasi belajarnya tergolong cukup. Hal ini
dapat dilihat dari hasil klasifikasinya sebagai berikut :
a) Prestasi tinggi ada 11 siswa dengan prosentase 42,30%
b) Prestasi sedang ada 7 siswa dengan prosentase 26,93%
c) Prestasi rendah ada 8 siswa dengan prosentase 30,77 %
Kesimpulan dari 26 siswa terdapat 18 siswa dengan prosentase
69,23 % yang berprestasi tinggi 6 siswa berprestasi cukup
dengan prosentase 23,08% dan 8 siswa yang berprestasi rendah
dengan prosentase 30,77%.
Tabel 3.3 Rekapitulasi Nilai Siklus I
No Uraian Hasil Siklus I1
2
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
73,47
183 Prosentase ketuntasan belajar 69,23%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan dengan menerapkan metode
teknik menghafal diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
73,47 dan ketuntasan belajar mencapai 69,23% atau ada 18
-
siswa dari 26 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa
belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70
hanya sebesar 69,23%, lebih kecil dari prosentase yang
dikehendaki yaitu 80%, hal ini disebabkan karena setelah guru
menginformasikan setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan
teknik menghafal dan tes sehingga pada pertemuan berikutnya
siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga
sudah mulai mengerti apa yang dimaksud dan diinginkan guru
dengan menerapkan pembelajaran metode teknik menghafal.
b. Refleksi
1) karena hasil yang diperoleh siswa belum mencapai ketuntasan
yang diharapkan, sehingga guru perlu membangun motivasi
jalannya pembelajaran
2) karena siswa belum paham akan metode teknik menghafal,
sehingga guru perlu hendaknya membimbing siswa untuk
merumuskan kesimpulan / menemukan konsep dengan benar.
3) untuk penggunaan waktu yang efisien, sehingga perlu
pengelolaan waktu yang lebih baik.
Pelaksanaan kegiatan belajar siklus I ini masih terdapat kekurangan-
kekurangan, maka perlu adanya refleksi untuk dilaksanakan pada
siklus II antara lain :
-
1) Guru dalam memotivasi siswa dapat membuat siswa termotivasi
selama proses belajar mengajar berlangsung.
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan
takut dalam diri siswa, baik untuk mengemukakan pendapat atau
bertanya
3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan
kesimpulan / menemukan konsep
4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga
kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan
5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan
memberi soal-soal dan memberi soal-soal latihan pada siswa
untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar.
2. Siklus II
a. Data Hasil Pengamatan
1) Aktifitas dan Prestasi Belajar Siswa
Tabel 3.4 Pendekatan Indikator Instrumen Prestasi pada siklus II
No Komponen Jumlah Prosentase
1 Prestasi 8 30,76 %
2) Jumlah dan Prosentase Prestasi Anak
Instrumen yang digunakan adalah instrumen mengartikan,
jumlah dan prosentase tingkat prestasi anak pada siklus II
adalah:
-
Tabel 3.5 Instrumen Mengartikan Ssiklus II
No Interval Nilai Jumlah Prosentase1
2
3
4
1 3
4 6
7 8
9 - 10
-
3
2
21
-
11,53 %
7,70 %
80,77 %Jumlah 26 100%
Perhitungan siklus II prestasi belajarnya tergolong rata-rata baik.
Hal ini dapat dilihat dari hasil klasifikasinya sebagai berikut :
a) Prestasi tinggi ada 21 siswa dengan prosentase 80,77 %
b) Prestasi sedang ada 2 siswa dengan prosentase 7,70 %
c) Prestasi rendah ada 3 siswa dengan prosentase 11,53 %
Tabel 3.3 Rekapitulasi Nilai Siklus II
No Uraian Hasil Siklus I1
2
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
90,23
233 Prosentase ketuntasan belajar 88,26 %
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif
90,23 dan dari 26 siswa sudah tuntas belajar sebanyak 23 siswa,
sedangkan 3 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar.
Maka secara klasikal ketuntasan ketuntasan yang telah dicapai
sebesar 88,26 % (termasuk dalam kategori tuntas). Hasil pada
siklus II mengalami peningkatan kemampuan guru dalam
menerapkan pembelajaran metode teknik menghafal sehingga
siswa menjadi terbiasa dengan pembelajaran, sehingga siswa
lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.
-
b. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar
dengan penerapan metode teknik menghafal. Dari data-data yang
diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik, meskipun ada beberapa aspek yang
belum sempurna. Akan tetapi prosentase pelaksanaannya
masing-masing aspek sudah memenuhi indikator keberhasilan
sehingga siklus dihentikan.
B. Pembahasan
Pelaksanaan penelitian siklus I belum menunjukkan hasil yang
memuaskan, hal tersebut dapat dilihat dari belum tercapainya keaktifan siswa
secara optimal yaitu hanya 11 anak dengan prosentase 42,30 %. Prinsip
belajar tuntas adalah dapat menciptakan peserta didik memiliki kemampuan
dan mengembangkan potensi yang dimiliki, mengecilkan perbedaan antara
anak cerdas dengan anak yang kurang cerdas. Belajar tuntas dapat
menciptakan anak didik dapat mencapai tujuan pembelajaran sehingga anak
yang kurang cerdas mencapai sebagian atau tidak sama sekali tujuan
pembelajaran.
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik yang
memuaskan dalam satu proses pembelajaran berlangsung, akrena setelah
-
proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah :
1. Faktor yang berasal dari dalam diri sendiri (internal), antara lain : (a)
faktor jasmani, (b) faktor psikologis.
2. Faktor dari luar dirinya (eksternal) antara lain : (a) lingkungan keluarga,
(b) lingkungan sekolah, (c) lingkungan masyarakat, (d) lingkungan
kelompok.
Belajar adalaah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan
latihan.
Pada pelaksanaan Siklus II diperoleh nilai rata-rata 90,23 dengan rincian
dari 26 siswa yang diteliti ada 21 siswa yang tuntas dengan prosentase
ketuntasan 80,77 %, sedangkan jumlah yang aktif ada 18 siswa dengan
prosentase 69,23 %, serta jumlah siswa yang berprestasi ada 5 siswa dengan
prosentase 19,29 %. Dari hasil keseluruhan penelitian ini dinyatakan sudah
mencapai indikator yang diharapkan, maka siklus dihentikan.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I siswa aktif (46,15 %) dan prestasi (22,08 %). Pada
siklus II siswa aktif (57,69 %) dan prestasi (30,77 %). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah melalui metode teknik menghafal dapat berpengaruh
positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam Kelas III.
-
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik menghafal dapat mendukung peningkatan prestasi siswa pada
materi Sifat Mustahil Allah Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas
III Semester II SD Negeri 2 Candiroto Temanggung. Berdasarkan hasil pada
siklus I prestasi baik terdapat 12 siswa dengan presentase 46,15%, pada siklus
II terdapat 15 anak berprestasi baik dengan presentase 57,69%.
B. Saran
1. Hendaknya guru lebih mempersiapkan diri sebelum mengajar, karena
dengan persiapan yang matang akan sangat mempengaruhi aktifitas
belajar siswa baik secara visual, lisan, mendengarkan, gerak, menulis,
membaca dan sebagainya.
2. Hendaknya guru lebih kreatif dalam memberikan pelajaran, dengan
belajar kreatif anak mudah mencapai prestasi yang diharapkan.
3. Hendaknya guru lebih terampil dalam mengajar karena keterampilan guru
dalam mengajar sangat mempengaruhi kedisiplinan siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar guna mencapai puncak prestasi.
-
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNGUPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN CANDIROTO
SD NEGERI 2 CANDIROTOAlamat : Jln. Wonoboyo No. 9 Dotaan, Candiroto Temanggung
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
No : 421.2 / 49 / 2010
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SD Negeri 2 Candiroto
Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung, menerangkan bahwa :
Nama : SALKIYAH
Tempat / tanggal lahir : Temanggung, 16 Agustus 1960
Pekerjaan : Mahasiswa STAIN Salatiga
Fakultas TArbiyah
NIM : 11408252
Alamat : Randusari, Muntung, Candiroto Temanggung
Benar-benar telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas pada bulan Mei
2010 dalam rangka menyusun Skripsi dengan judul PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM
MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagai mana
mestinya.
Candiroto, 09 Agustus 2010Kepala SD Negeri 2 Candiroto
-
MUHAMMAD ISMAN, S.PdNIP. 19610428 198201 1 03
Lampiran 9.
PROFIL SEKOLAH
1. Nama : SD NEGERI 2 CANDIROTO
2. NSS : 101032312021
3. Propinsi : Jawa Tengah
4. Kabupaten : Temanggung
5. Kecamatan : Candiroto
6. Desa/Kelurahan : Candiroto
7. Jalan : Jl. Wonoboyo No. 9 Dotaan, Candiroto
8. Status : Perkotaan
9. Akreditasi : B
10. Tahun Berdiri : 01 01 1967
11. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
12. Bangunan : Milik Sendiri
13. Luas Bangunan : L = 88M P = 198M Luas = 1742M2
14. Jarak ke pusat Kecamatan : 400M
-
15. Terletak pada lintasan : Kecamatan
16. Jumlah Keanggotaan Rayon : -
17. Organisasi Penyelenggara : -
Lampiran 10.
REKAPITULASI SISWA
KELAS KEADAAN SISWAL P JUMLAHI
II
III
IV
V
VI
11
13
11
6
6
8
7
13
15
8
12
12
18
26
26
14
18
20JUMLAH 55 67 122
-
Tabel 2.2 Skor Pengukuran Prestasi Belajar
NO INDIKATOR KRETERIA
1
2
3
80 100
60 79
30 59
Baik
Cukup
Kurang