Skripsi Bu Sal

88
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG SKRIPSI Disusun Oleh : Nama : SALKIYAH NIM : 11408252 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010

description

PTK PAI SD

Transcript of Skripsi Bu Sal

  • PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

    MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    DENGAN MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH

    MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL PADA SISWA KELAS III

    SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG

    SKRIPSI

    Disusun Oleh :

    Nama : SALKIYAH

    NIM : 11408252

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

    SALATIGA

    2010

  • PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

    MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    DENGAN MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH

    MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL PADA SISWA KELAS III

    SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

    Disusun Oleh :

    Nama : SALKIYAH

    NIM : 11408252

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

    SALATIGA

    2010

  • ABSTRAK

    SALKIYAH, PROGRAM EKSTENSI, JUDUL PENULISAN : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG. STAIN SALATIGA, 2010, PEMBIMBING, Hj. MASLIKHAH, S.Ag, M.Si

    Kata kunci : Prestasi, Menghafal, Sifat mustahil

    Rumusan masalah dalam penelitian ini : Apakah melalui penerapan metode teknik menghafal dapat meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Materi Sifat Mustahil Allah Siswa Kelas III Semester II SD Negeri 2 Candiroto.

    Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk mengetahui (a) Metode teknik menghafal dapat meningkatkan aktifitas belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas III Semester II SD Negeri 2 Candiroto Temanggung.

    Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) dengan menerapkan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III. Data yang diperoleh berupa tes formatif.

    Hasil Siklus I menunjukkan siswa yang aktif ada 12 anak dengan prosentase 46,15%, yang berprestasi 6 anak dengan prosentase 23,08%. Pada Siklus II dari 26 siswa yang aktif 15 anak dengan prosentase 57,70% yang berprestasi 8 anak dengan prosentase 30,76%.

    Metode teknik menghafal dapat mendukung peningkatan prestasi siswa pada materi Sifat Mustahil Allah mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas III semester II SD Negeri 2 Candiroto Temanggung.

  • MOTTO DAN PESEMBAHAN

    Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang beriman, jika kamu tiada

    mengetahui.

    (QS. Anbiya : 7)

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

    1. Ibunda Wasiyam yang selalu mendoakan perjalanan kehidupan, juga ayahanda

    Much Bakhri yang sudah di alam baka, doa ananda semoga ayahanda

    mendapat ampunanNya

    2. Suamika tercinta Agus Maqbulin yang selalu mendoakan dan mendukungku

    baik moril maupun materiil

    3. Anak-anak tersayang, Krisna Masitoh dan Siti Munifah yang selalu

    memberikan dorongan juga motivasi di dalam perkuliahan ini sehingga dapat

    menyelesaikan skripsi ini tepat waktu, semoga apa yang kulakukan

    menjadikan motivasi ananda dalam mencapai cita-cita

  • Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si. Dosen STAIN Salatiga

    NOTA PEMBIMBING Salatiga, Agustus 2010

    Lampiran : 3 eksemplar Perihal : Naskah skripsi Sdri Salkiyah Kepada Yth.

    Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

    Assalamualaikum wr.wb.

    Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan sepenuhnya maka bersama ini kami

    haturkan naskah skripsi saudari

    Nama : Salkiyah

    NIM : 11408252

    Judul : Peningkatan Proses Belajar Mata Pelajaran Pendidikan

    Agama Islam dengan metode teknik menghafal pada

    Siswa SD Negeri 2 Candiroto Temanggung

    Dengan ini kami mohon agar skripsi saudari tersebut agar segara di

    munaqosahkan.

    Demikian surat ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

    Wassalamualaikum wr.wb.

    Pembimbing

    Hj. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si.NIP. 19700529 200003 2 001

  • PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan sepenuhnya maka bersama ini kami

    haturkan naskah skripsi saudari

    Nama : Salkiyah

    NIM : 11408252

    Judul : Peningkatan Proses Belajar Mata Pelajaran Pendidikan

    Agama Islam dengan Metode Teknik Menghafal pada

    Siswa SD Negeri 2 Candiroto Temanggung

    Dengan ini kami mohon agar skripsi saudari tersebut agar segara di

    munaqosahkan.

    Salatiga, Agustus 2010Pembimbing

    Hj. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si.NIP. 19700529 200003 2 001

  • SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGAJl. Stadion 03, telp (0293) 323706, 323433, Fax : 323433 Salatiga 50721

    Website : www.stainsalatiga.id, E-Mail : [email protected]

    PENGESAHAN SKRIPSI

    Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan

    Agama Islam dengan Metode Teknik Menghafal pada

    Siswa Kelas III SD Negeri 2 Candiroto Temanggung

    Nama : Salkiyah

    NIM : 11408252

    Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

    Dewan Penguji

    Ketua

    Drs. Imam Sutomo, M.Ag NIP.

    Sekretaris

    Drs. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 005

    Penguji I

    Dra. Nur Khasanah, M.Pd. NIP. 19690110 199403 2 002

    Penguji II

    Dra. Maryatin NIP. 19690402 199803 2 001

    Pembimbing

    Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si. NIP. 19700529 200003 2 001

  • SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGAJl. Stadion 03, telp (0293) 323706, 323433, Fax : 323433 Salatiga 50721Website : www.stainsalatiga.id, E-Mail : [email protected]

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Bismillahirrohmanirrohim

    Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

    skripsi ini tidak berisikan materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah

    diterbitkan. Demikian juga isi skripsi ini yang isinya diperoleh dari informasi-

    informasi dalam referensi yang diajdikan sebagai rujukan penulisan.

    Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau isi skripsi diluar

    referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung

    awabkan kembali di hadapan sidang munaqosah skripsi.

    Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan

    bahan pertimbangan dan dimaklumi adanya.

    Salatiga, Agustus 2010

    SALKIYAHNIM. 11408252

  • KATA PENGANTAR

    Dengan selesainya skripsi ini, penulis memanjatkan puji syukur kehadirat

    Allah SWT yang telah memberikan kekuatan lahir batin dan melimpahkan rahmat

    serta hidayah-Nya.

    Selama proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan, rintangan

    dan kesulitan. Namun berkat bantuan berbagai pihak terutama pembimbing,

    akhirnya hal tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

    menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya disertai rasa hormat kepada :

    1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga yang berkenan

    memohonkan ijin penelitian

    2. Drs. Joko Sutopo, selaku Ketua Program Ekstensi

    3. Maslikhah, S.Ag. M.Si., selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan

    saran dan perbaikan dalam penyusunan skripsi

    4. Seluruh dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan

    keterampilan

    5. Teman-temanku tercinta di kelas Fatchurohman yang saling membantu dalam

    proses pembelajaran hingga penyusunan skripsi

    6. Muhammad Isman, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri 2 Candiroto, Kecamatan

    Candiroto Kabupaten Temanggung

    7. Dewan guru kelas I sampai kelas VI SD Negeri 2 Candiroto, Kecamatan

    Candiroto Kabupaten Temanggung

  • 8. Ibu, Suami, dan anak-anakku tercinta yang telah memberikan spirit serta

    motivasi baik berupa moril maupun materiil serta doa restunya

    9. Bapak dan Ibu guru SD Negeri 2 Candiroto Temanggung yang telah

    membantu penulisan skripsi ini.

    Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada beliau yang tersebut diatas

    selain iringan doa mudah-mudahan amal baiknya diterima oleh Allah dan

    mendapatkan balasan sebagaimana mestinya Amin.

    Akhirnya penulis sadari bahwa skripsi ini dipaparkan dengan segala

    kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun

    diharapkan dari semua pihak sehingga karya ini bermanfaat bagi penulis

    khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya. Amin ya robbal alamin.

    Salatiga, Agustus 2010Peneliti

    Salkiyah

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL.................................................................................. iHALAMAN JUDUL ..................................................................................... iiABSTRAK .................................................................................................... iiiMOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ ivNOTA PEMBIMBING ................................................................................. vPERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................. viPENGESAHAN ............................................................................................ viiPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... viiiKATA PENGANTAR ................................................................................... ixDAFTAR ISI ................................................................................................. xiDAFTAR TABEL ......................................................................................... xiiDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiiiBAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5C. Tujuan ................................................................................................ 5D. Hipotesis ............................................................................................ 5E. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 5F. Definisi Istilah ................................................................................... 6G. Metodologi Penelitian ....................................................................... 9H. Sistematika Penelitian........................................................................ 19

    BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar .................................................................................. 21B. Pendidikan Agama Islam ................................................................... 32C. Kurikulum Pendidikan Agama Islam................................................. 35D. Metode Teknik menghafal ................................................................. 35

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I........................................................... 40B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II......................................................... 45

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian................................................................................... 51B. Pembahasan ....................................................................................... 56

    BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 58B. Saran .................................................................................................. 58

    Daftar Pustaka ............................................................................................... 59

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Indikator Keaktifan Belajar Siswa ................................................ 16

    Tabel 1.2 Skala pengukuran Keaktifan ......................................................... 16

    Tabel 1.3 Skala Pengukuran Keaktifan Belajar Siswa .................................. 16

    Tabel 1.4 Lembar Pengamatan Indikator Aktifitas ....................................... 17

    Tabel 2.1 Indikator Prestasi Belajar .............................................................. 18

    Tabel 2.2 Skor Pengukuran Prestasi Belajar ................................................. 19

    Tabel 3.1 Pendekatan dengan Indikator bagi Siswa Aktif dan Berprestasi . . 52

  • Tabel 3.2 Aktifitas Siklus I ........................................................................... 52

    Tabel 3.3 Rekap Hasil Tes Formatif Siklus I ................................................ 53

    Tabel 3.4 Pendekatan Indikator Instrumen Siswa Aktif................................ 55

    Tabel 3.5 Aktifitas Siklus II .......................................................................... 55

    Tabel 3.6 Rekapitulasi Nilai Siklus II ........................................................... 56

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Silabus Siklus I..................................................................... 62

    Lampiran 2 Silabus Siklus II.................................................................... 63

    Lampiran 3 RPP Siklus I.......................................................................... 64

    Lampiran 4 RPP Siklus II....................................................................... 67

    Lampiran 5 Hasil Tes Formatif Siklus I.................................................. 70

    Lampiran 6 Daftar Siswa Siklus I............................................................ 71

    Lampiran 7 Hasil Tes Formatif Siklus II................................................. 72

  • Lampiran 8 Daftar Siswa Siklus II........................................................... 73

    Lampiran 9 Profil Sekolah....................................................................... 74

    Lampiran 10 Rekapitulasi Siswa............................................................... 75

    Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup.......................................................... 76

    Lampiran 12 Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa................................... 77

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Setiap bangsa/negara yang ingin mempertahankan hidupnya tentu akan

    menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan. Tanpa

    pendidikan yang memadai akan sulit bagi masyarakat untuk maupun untuk

    mencapai kemajuan, sebab dengan adanya pendidikan akan terbentuk manusia

    berkualitas, maju dan mandiri serta menjadi generasi penerus perjuangan

    bangsa sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Pendidikan syarat

  • dengan tatanan nilai-nilai moral untuk membentuk pribadi yang beriman dan

    bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman,

    cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

    bertanggungjawab. (Maslikhah, 2004:18). Keberadaan mata pelajaran.

    Pendidikan Agam Islam harus sejajar dengan mata pelajaran yang lain sebagai

    satu kebutuhan dalam pencapaian tujuan pembelajaran siswa secara

    komperhensif.

    Salah satu tolok ukur keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah

    prestasi belajar. Prestasi belajar dimaksudkan untuk meningkatkan

    kemampuan akedemik yang dilalui dengan proses pembelajaran. Apabila

    prestasi belajar siswa baik, ini merupakan keberhasilan siswa dalam belajar,

    sedangkan prestasi belajar kurang/jelek merupakan kegagalan siswa dalam

    belajar. Keberhasilan suatu proses oleh siswa yang biasanya berupa nilai

    raport atau nilai Ebtanas. Hasil prestasi siswa sangat dipengaruhi oleh

    beberapa faktor, diantaranya siswa, metode, strategi pembelajaran, media

    pembelajaran, bahan/materi, dan lingkungan belajar. Bagaimana upaya kita

    untuk meningkatkan prestasi belajar siswa ? Hal inilah yang menjadikan

    tantangan kita sebagai pendidik (guru banyak dihadapkan berbagai perubahan

    dan paradigma baru, inovasi dalam pembelajaran mau tidak mau harus

    dilakukan demi tercapainya peningkatan prestasi belajar siswa, karena guru

    adalah kunci pokok dalam pembelajaran di setiap materi pelajaran, tetapi

    bukan hanya guru saja yang aktif sedang peserta didik pasif. Pengajaran

    menuntut keaktifan kedua pihak yang sama-sama menempati obyek

  • pengajaran, karena suatu pengajaran akan disebut berjalan secara baik

    manakala ia mampu mengubah diri peserta didik dalam arti yang luas serta

    mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar

    sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik untuk belajar sehingga

    pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia terlibat di dalam proses

    pengajaran itu dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi

    perkembangan pribadinya. (Ahmad, 2004:4).

    SD Negeri 2 Candiroto merupakan salah satu SD di Kecamatan

    Candiroto Kabupaten Temanggung, dimana siswanya kurang motivasi dari

    guru kelasnya khususnya pada Kelas III. Hal ini penyebab utama prestasi

    siswa rendah. Disinilah guru untuk memberikan bekal hidup yang berguna.

    Guru adalah pengajar yang mendidik, sebagai pendidik ia memusatkan

    perhatian pada kepribadian siswa, khususnya dengan kebangkitan belajar.

    Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi

    siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental. Keadaan kelas

    ketika pelajaran berlangsung dapat digambarkan sebagai berikut:

    Dari 26 siswa yang berprestasi, dan aktifitasnya baik ada 3 siswa yang

    prestasinya boleh dikatakan cukup ada 10 siswa, selanjutnya adalah siswa

    yang dapat dikatakan kurang dapat dilihat dari nilai yang dihasilkan oleh

    masing-masing siswa. Dari hasil nilai sebelum penilaian adalah sebegai

    berikut :

    Dari 26 siswa yang mendapat nilai 40 ada 4 anak berarti 15,3 %, yang

    mendapat nilai 50 ada 6 anak berarti 23,1 %, yang mendapat nilai 60 ada 3

  • anak berarti yang mendapat nilai 60 adalah 11,50 %, sedangkan yang

    mendapat nilai 70 ada 10 anak dari 26 anak ada 38,6 %, anak yang mendapat

    nilai 80 ada seorang = 3,6 % dan yang mendapat 90 dua anak dari 26 anak

    sama dengan 7,7 %. Boleh dikatakan dari 26 anak yang mendapatkan nilai

    baik ada 11,3 %, yang cukup ada 38,6 % sedangkan yang kurang 49,9 %.

    Semua itu terjadi karena bagi siswa yang mendapatkan nilai kurang ternyata

    siswa-siswa tersebut hampir tidak pernah memperhatikan pelajaran yang

    disampaikan oleh guru, seperti bicara sendiri, bermain sendiri, bahkan sampai

    berlari-larian di dalam kelas. Dengan adanya situasi yang penulis ungkapkan

    di atas jelaslah bahwa siswa-siswa pada objek penelitian ini kurang, baik

    aktifitas apalagi prestasinya. Itu semua dikarenakan kurangnya motivasi dari

    guru kelasnya dan juga lingkungan yang begitu kurang mendukung. Dengan

    demikian, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan melalui

    beberapa siklus.

    Pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan pelajaran yang sangat

    dekat dengan kehidupan siswa utamanya materi sifat mustahil Allah akan

    membentuk keyakinan dan tingkah laku siswa, siswa akan dapat

    mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan materi Pendidikan Agama

    Islam, siswa diharapkan dapat terbentuk sendiri pemikirannya sehingga materi

    pelajaran lebih mudah dipahami. Disini peneliti akan coba memberikan

    dorongan pada siswa agar aktifitas dan prestasi belajar siswa meningkat, yaitu

    siswa perlu diberi strategi pembelajaran yang menyenangkan, dimana siswa

    tidak mudah lupa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari dengan

  • kemampuan yang terbatas. Siswa harus dikembangkan keaktifan dan

    prestasinya dengan penggunaan metode teknik menghafal pada mata pelajaran

    Pendidikan Agama Islam dengan materi sifat mustahil bagi Allah dengan

    melalui beberapa siklus. Apabila pada siklus-siklus tersebut belum mencapai

    ketuntasan yang diharapkan, maka akan dilanjutkan siklus berikutnya.

    Dengan latar belakang diatas, penting sekali dilakukan penelitian

    tindakan kelas melalui metode teknik menghafal untuk meningkatkan prestasi

    belajar siswa SDN 2 Candiroto Temanggung Kelas III Semester I khususnya

    pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi sifat mustahil

    Allah, dengan judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

    MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MATERI

    SIFAT MUSTAHIL ALLAH MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL

    PADA SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG.

    B. Rumusan Masalah

    Pokok permasalahan yang penulis ajukan dalam skripsi ini adalah:

    Apakah melalui penerapan metode teknik menghafal dapat meningkatkan

    prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas III Semester II SD

    Negeri 2 Candiroto?

    C. Tujuan

    Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui:

  • Metode teknik menghafal dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan

    Agama Islam pada siswa kelas III semester II SD Negeri 2 Candiroto

    D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    Jika teknik menghafal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

    materi sifat mustahil Allah dilakukan dengan baik, maka diharapkan

    meningkatkan aktifitas belajar siswa di SD Negeri 2 Candiroto Temanggung.

    Indikator keberhasilan prestasi sebesar masing-masing 80%.

    E. Kegunaan Penelitian

    1. Bagi Siswa

    a. Memotivasi siswa agar dapa meningkatkan aktifitas dan prestasi

    belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

    2. Bagi Guru

    a. Meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan metode teknik

    menghafal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

    b. Mewujudkan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar

    (KBM).

    3. Bagi Sekolah

    a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih aktif dan efektif

  • b. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

    Pendidikan Agama Islam, sehingga kualitas kelulusannya lebih baik.

    F. Definisi Istilah/Operasional

    Agar tidak menjadi salah pengertian bagi para pembaca dalam

    memahami judul skripsi ini yaitu:

    1. Prestasi Belajar

    a. Pengertian Prestasi

    Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh anak didik yang

    memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses

    pembelajaran berlangsung, materi yang disampaikan. Prestasi adalah

    hasil yang dicapai dari apa yang telah dilakukan. (Syah, 1999:192)

    b. Belajar

    Belajar adalah suatu proses pembentukan atau perubahan

    tingkah laku yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan,

    kecakapan, ketrampilan, kebiasaan sikap yang semuanya diperoleh dan

    dilaksanakan. (Afifudin, 1996:109)

    Belajar adalah semata-mata mengumpulkan fakta yang tersaji

    dalam bentuk informasi materi pelajaran. Belajar adalah penambahan

    ilmu pengetahuan yang nampak di sekolah. ( Soetomo, 1993:119)

    2. Pendidikan Agama Islam

    Pengertian Pendidikan Agama Islam secara umum sama dengan

    pendidikan Islam. Namun dalam konteks UUSPN berarti mata pelajaran

  • atau bidang studi agama Islam sebagai salah satu kurikulum wajib bagi

    peserta didik muslim. (Chabib, 1996:301)

    3. Teknik menghafal

    Metode teknik menghafal adalah suatu model perencaan dalam

    pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa dalam menghafal

    materi pelajaran dimana guru berperan sebagai moderator dan vasilitator

    pembelajaran.

    Teknik dalam menghafal antara lain :

    - Memilih waktu yang sesuai yaitu ketika fikiran masih segar dan tidak

    berkecamuk dengan apa-apa masalah.

    - Menghafal dalam suasana tenang tanpa gangguan luar.

    - Menghafal berulang-ulang kali sehingga benar-benar ingat.

    - Menggunakan semua pancaindera. Jangan menghafal hanya

    menggunakan mata dan hati semata-mata kerana ini akan membuatkan

    anda lambat ingat dan cepat lupa .

    - Disamping melihat apa yang dihafal , anda hendaklah menyebut

    dengan lidah , mendengar apa yang disebut dan menulisnya diatas

    kertas secara berulang-ulang kali.

    - Bukan semua teks harus dihafal. Hafallah point-point penting dari nota

    dan coba mengingatinya.

    - Coba cari teman untuk lawan hafalan

    Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah hasil belajar

    yang diperoleh selama proses pembelajaran. Sedangkan pengertian belajar

  • adalah perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan

    pengalaman. Jadi, prestadi belajar sangat berkaitan erat dalam proses

    pembelajaran.

    G. Metodologi Penelitian

    Metodologi Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

    1. Rancangan Penelitian meliputi :

    a. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan untuk

    meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III semester 2 pada SD

    Negeri 2 Candiroto Temanggung.

    b. Peneliti melihat adanya hasil belajar yang kurang maksimal pada kelas

    III semester 2, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

    dengan materi sepuluh sifat mustahil Allah, karena sulit bagi siswa

    untuk menghafalkan serta mengartikan sepuluh sifat mustahil Allah,

    maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas.

    c. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan Maret 2010.

    Siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2010, sedangkan siklus II

    dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2010 pada kelas III SDN 2

    Candiroto

    d. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh guru pendidikan agama

    islam pada SD N 2 Candiroto Temanggung.

    2. Subyek Penelitian

    a. Siswa

  • Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II SD Negeri 2

    Candiroto Temanggung berjumlah 26 siswa.

    b. Peneliti

    Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II SD Negeri 2

    Candiroto Temanggung.

    3. Langkah-langkah/Siklus Penelitian

    a. Menurut Lewis (dalam Eliet, 1991:69) langkah-langkah penelitian itu

    meliputi ;

    1) Mengidentifikasi gagasan/permasalahan umum.

    2) Melakukan pengecekan di lapangan.

    3) Membuat perencanaan umum.

    4) Mengembangkan tindakan pertama

    5) Mengimplementasikan tindakan pertama.

    6) Mengevaluasi.

    7) Merevisi perencanaan untuk tindakan kelima dan seterusnya.8

    (Syamsudin, 2007:234).

    b. Gambar Siklus

    Perencanaan Pelaksanaan Orientasi Tindakan

    Refleksi ObservasiTabel 1.1 Siklus PTK

  • c. Rencana penelitian tindakan kelas di SD N 2 Candiroto pada mata

    pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode

    teknik menghafal ini adalah :

    1) Siklus I

    Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti memerlukan

    beberapa siklus sehingga dapat dicapai hasil yang sesuai dengan

    indikator penelitian, untuk itu maka peneliti memerlukan

    perencanaan setiap tahap penelitian yaitu ;

    a) Perencanaan

    (1). Bagi Guru

    (a) Guru menyuruh siswa membaca pengertian sifat

    mustahil Allah serta sepuluh sifat mustahil Allah.

    (b) Guru menerangkan materi sifat Allah serta

    sepuluh sifat mustahil Allah.

    Materi menghafal 10 sifat mustahil Allah

    a. sifat mustahil adam

    b. sifat mustahil hudus

    c. sifat mustahil fana

    d. sifat mustahil mumasalau lil hawaits

    e. sifat mustahil ihtiyaju bighoirihi

    f. sifat mustahil taadud

    g. sifat mustahil ajzu

    h. sifat mustahil karohah

    i. sifat mustahil jahlu

    j. sifat mustahil mautu

  • (c) Guru memberi soal materi sifat Allah beserta

    sepuluh sifat mustahil Allah.yang dibuat menjadi

    lima kelompok. Tiap kelompok lima sesuai

    dengan nomor absensinya.

    (d). Guru memberi nilai.

    (2) Bagi Siswa

    (a) Siswa membaca pengertian sifat mustahil Allah

    beserta sepuluh sifat mustahil Allah.

    (b) Siswa mendengarkan guru menerangkan materi

    pegertian sifat mustahil Allah beserta sepuluh sifat

    mustahil Allah.

    (c) Siswa menjawab pertanyaan guru.

    b). Pelaksanaan

    Guru menyuruh siswa membaca pengertian sifat

    mustahil Allah beserta sepuluh sifat mustahil Allah,

    kemudian guru menerangkan, setelah diterangkan guru

    memberi soal dengan cara siswa dibuat lima kelompok, tiap

    kelompok beranggotakan lima siswa sesuai nomor urut

    absensinya. Guru menyuruh siswa menghafalkan dan

    kemudian guru menilainya.

    c). Observasi

    Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya

    pembelajaran yang dibuat lima kelompok sesuai dengan

    nomor urut absensinya, peningkatan aktivitas siswa selama

    pembelajaran dilaksanakan, dan peningkatan siswa selama

  • mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan

    materi sifat mustahil Allah dan juga soal yang diberikan.

    d). Refleksi

    Jika hasil yang diperoleh dalam Siklus I ini belum

    terlihat prestasi belajar siswa sesuai dengan indikator

    penelitian yang diharapkan, karena siswa belum hafal dengan

    indikator penelitian yang diharapkan, maka dilakukan Siklus

    II.

    2). Siklus II

    Dalam penelitian siklus I belum tercapai indikator yang

    diharapkan, maka perlu dilakukan siklus II, pada materi arti

    sepuluh sifat mustahil Allah.

    a) Perencanaan

    (1) Bagi Guru

    (a) Guru menyuruh siswa membaca arti sepuluh sifat

    mustahil Allah.

    (b) Guru menerangkan sepuluh sifat mustahil Allah.

    (c) Guru memberi soal arti sifat mustahil Allah secara

    berkelompok sesuai dengan tempat duduknya

    (d). Guru memberi nilai

    (2) Bagi Siswa

    (a) Siswa membaca materi sepuluh arti sifat mustahil

    Allah.

    (b) Siswa mendengarkan guru menerangkan materi

    sepuluh arti sifat mustahil Allah beserta sepuluh

    sifat mustahil Allah.

  • (c) Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru dan

    dikerjakan secara berkelompok sesuai dengan

    tempat duduknya.

    b). Pelaksanaan

    Guru menyuruh siswa membaca sepuluh arti sifat

    mustahil Allah kemudian guru menerangkan arti sepuluh

    sifat mustahil Allah, setelah diterangkan guru memberi soal

    sesuai dibuat kelompok menurut tempat duduknya menjadi

    13 kelompok.

    c). Observasi

    Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya

    pembelajaran yang dibuat berkelompok sesuai dengan tempat

    duduknya sehingga menjadi 13 kelompok.

    Guru mencatat peningkatan aktifitas siswa selama

    pembelajaran dilaksanakan, dan peningkatan prestasi siswa

    selama mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam

    materi sepuluh arti sifat mustahil Allah. Guru juga mencatat

    aktifitas dan prestasi siswa selama proses tanya jawan

    dilakukan.

    d). Refleksi

    Jika dari proses teknik menghafal Siklus II ini ternyata

    siswa telah berhasil mencapai indikator penelitan yang

    diharapkan, maka siklus dihentikan.

    4. Instrumen Penelitian dan Indikator Instrumen

    Pada penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu :

    a. Instrumen Penelitian

  • 1) Lembar Observasi Keaktifan Siswa

    Tabel 1.1 Indikator Keaktivan Belajar Siswa

    ASPEK INDIKATOR1. Visual 1. Membaca

    2. Mengamati orang bekerja2. Lisan 1. Me ngajukan pertanyaan

    2. Mengemukakan pendapat3. Mendengar 1. Mendengarkan penyajian bahan

    2. mendengarkan percakapan4. Menulis 1. Membuat catatan

    2. Mengerjakan tes5. Mental

    (Paul D Dierich

    dalam Martinis

    Yamin 2007:85)

    1. Memecahkan masalah

    (Paul D Dierich dalam Martinis Yamin

    2007:85)

    Tabel 1.2 Skala Pengukuran Keaktivan

    Baik Cukup KurangSiswa termasuk

    kategori baik

    apabila

    keaktivannya

    mencapai 9 poin

    yang diharapkan.

    Siswa termasuk

    kategori cukup apabila

    keaktivannya mencapai

    6 poin yang

    diharapkan.

    Siswa termasuk

    kategori kurang

    apabila

    keaktivannya

    mencapai 3 poin

    yang

    diharapkan. Tabel 1.3 Skala Pengukuran Keaktivan Belajar Siswa

    No. Indikator Kriteria

    1 1-9 Baik

  • 23

    1-6

    1-3

    Cukup

    Kurang2). Instrumen Pengukuran Prestasi Belajar

    a. Indikator Instrumen

    Indikator instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut :

    Tabel 2.1. Indikator Prestasi Belajar

    No. Aktivitas Prestasi1.

    2.

    3.

    Membaca

    Menulis

    Mendengarkan

    (Mudjiono, 2006:177)

    1. Menghafal pengertian sifat

    mustahil.

    2. Mengartikan sepuluh sifat

    mustahil Allah.

    3. Mengemukakan bahwa Allah

    mustahil bersifat adam,

    hudus, mumasalatu bil

    hawadits, ikhtiyaju

    bighoirihi, fana, taaddud,

    ajzun, karohah, jahlu,

    mautu.

    (Mudjiono, 2006:177)

    b. Skor Pengukuran Belajar Siswa

    Materi sifat mustahil bagi Allah dibuat sesuai

    dengan KD-nya yaitu pengertian sifat mustahil, sifat

    mustahil Allah, dan arti sepuluh sifat Allah.

  • Pengukuran prestasi belajar menggunakan tes

    tertulis berbentuk jawab singkat artinya apabila dijawab

    dengan sempurna, maka diberi skor 100.

    Skore penelitian tersebut dapat dilihat pada tebel berikut :

    Tabel 2.2 . Skor Pengukuran Prestasi Belajar

    NO INDIKATOR KRITERIA

    1

    2

    3

    80-100

    60-79

    30-59

    Baik

    Cukup

    Kurang

    5. Pengumpulan Data

    Dalam penelitian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

    Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode teknik

    menghafal ini, pengumpulan datanya dilakukan melalui :

    a. Tes formatif

    Tes formatif sesuai dengan materi yang diajarkan pada siklus I dan

    siklus II menggunakan skala 100% dengan sepuluh soal. Skor

    disesuaikan dengan jawaban yang diberikan siswa, apabila siswa

    menjawab dengan sempurna maka skornya adalah 100.

    Adapun soal tes formatif baik siklus I maupun siklus II adalah

    sebagai berikut :

    a. Soal tes formatif

    Jawablah pertanyaan dibawah ini !

  • i. Apa pengertian mustahil ?

    ii. Apakah kebalikan sifat wajib wujud ?

    iii. Apa sifat mustahil allah yang keempat ?

    iv. Apa kebalikan sifat wajib baqo ?

    v. Sebutkan kebalikan dari wahdaniyah !

    vi. Apa kebalikan mukholafatu lil hawaditsi ?

    vii. Apa kebalikan sifat qidam ?

    viii. Apa kebalikan sifat qiyamuhu ?

    ix. Apa kebalikan sifat ilmu ?

    x. Apa kebalikan sifat hayat ?

    b. Soal tes formatif siklus II

    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas !

    1) Apa arti sifat mustahil Allah karohah ?

    2) Apa arti sifat mustahil Allah ajzun ?

    3) Apa arti sifat mustahil Allah Jahlu ?

    4) Apa arti sifat mustahil Fana ?

    5) Apa arti sifat mustahil adam ?

    6) Apa arti sifat mustahil Fana ?

    7) Apa arti sifat mustahil Hudus ?

    8) Apa arti sifat mustahil ikhtiyaju ?

    9) Apa arti sifat mustahil mautu ?

    10) Sifat mustahil apakah yang artinya sama dengan makhluk?

    b. Catatan lapangan

  • catatan lapangan adalah catatan yang berisi peristiwa-peristiwa

    yang terjadi selama proses penelitian berlangsung. Catatan ini

    digunakan sebagai data pendukung dari data penelitian yang

    diperoleh melalui observasi.

    c. Observasi

    observasi yang dilakukan adalah observasi sistematik.

    Dalam observasi ini bentuk instrumen pengamatan yang akan

    dilakukan di dalam proses pembelajaran yang berisi aspek-aspek

    yang akan diteliti telah dirancang terlebih dahulu. Rancangan ini

    dituangkan dalam bentuk lembar observasi yang memuat skala

    sikap siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran, dan

    pengisiannya dilakukan dengan membubuhkan tanda chek () pada

    pilihan yang tepat.

    6. Analisis Data

    Data yang dianalisis dari siklus I dan siklus II melalui pos tes,

    catatan lapangan, dan observasi ini dilakukan untuk meningkatkan

    prestasi belajar siswa.

    Siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya

    sehingga mencapai indikator penelitian yang diharapkan yaitu

    mencapai 80 % ketuntasan.

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan

    kelas adalah deskriptif kualitatif. Analisa data dilakukan sejak awal

    sampai akhirnya pengumpulan data.

  • Data yang diperoleh dari lapangan setelah direduksi selanjutnya

    dihitung terlebih dahulu sebelum dianalisis untuk mengetahui

    prosentase siswa aktif dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    Prosentase siswa aktif =

    B = jumlah siswa dengan predikat baik

    C = jumlah siswa dengan predikat cukup

    D = jumlah siswa dengan predikat kurang

    N = jumlah seluruh siswa kelas III

    Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama

    Islam kelas III semester II di SD Negeri 2 Candiroto Temanggung

    dengan materi pembelajaran pengertian sifat mustahil, sepuluh sifat

    mustahil Allah serta arti sepuluh sifat mustahil Allah.

    H. Sistematika Penelitian

    Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

    berikut:

    BAB I : Pendahuluan

    Memuat: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,

    hipotesis, kegunaan penelitiaan, defifnisi istilah/operasional,

    metodologi penelitian meliputi: subjek penelitian, langkah-

    langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data,

    dan analisis data, dan sistematika penulisan.

    BAB II : Kajian Pustaka

  • Memuat: Prestasi belajar, Pendidikan Agama Islam, dan

    metode teknik menghafal.

    BAB III : Pelaksanaan Penelitian

    Memuat: Deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III.

    BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Memuat: Deskripsi per siklus dan pembahasan (tiap siklus).

    BAB V : Penutup

    Memuat: Kesimpulan dan Saran

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Prestasi Belajar

    1. Prestasi

    a. Pengertian Prestasi

    Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang peserta didik

    yang memuaskan dalam suatu pembelajaran. Prestasi bisa dilihat

    setelah proses pembelajaran berlangsung, karena setelah proses

    pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana

    pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

    b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

    Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor.

    (Usman,1993:9-10). Baik yang berasal dari dalam dirinya (internal)

  • naupun faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal). Prestasi

    belajar ada hakekatnya merupakan interaksi antara berbagai faktor

    tersebut.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut

    meliputi hal-hal sebagai berikut:

    1) Faktor yang berasal dari dalam dirinya (internal)

    a) Faktor jasmaniah (fisiologi)

    Baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.

    Yang termasuk faktor ini antara lain panca indera yang

    mengalami gangguan dan tidak bisa berfungsi dengan baik,

    misalnya telinga tidak mendengar maupun alat-alat tubuh yang

    lain yang mengalami gangguan.

    b) Faktor psikologis,

    Baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.

    Dalam hal ini ada faktor intelektif yang meliputi faktor

    potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan

    nyata yaitu yang dimiliki, sedang faktor psikologis yang lain

    adalah faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian

    tertentu seperti sikap kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi,

    maupun penguasaan diri.

    2) Faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal)

    a) Faktor sosial yang terdiri dari :

    (1) Lingkungan keluarga

  • Seorang siswa yang berasal dari keluarga yang rukun dan

    harmonis tentu berbeda dengan siswa yang berasal dari

    latar belakang yang broken. Siswa yang berlatar belakang

    keluarga yang rukun akan lebih tenang dalam belajar,

    sehingga akan mendapatkan prestasi yang baik.

    (2) Lingkungan sekolah

    Lingkungan sekolah yang bagus dan bisa berdisiplin tentu

    akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas

    dibanding dengan sekolah yang tidak menerapkan disiplin

    yang baik karena disiplin adalah awal dari sebuah

    keberhasilan.

    (3) Lingkungan masyarakat

    Siswa setiap harinya bersosialisasi dengan masyarakat yang

    maju akan lebih terpacu semangat belajarnya karena

    disekelilingnya banyak yang begitu semangat dengan

    belajarnya. Begitu pula sebaliknya, siswa yang terbiasa

    dengan masyarakat yang santai tentu akan biasa-biasa saja

    menghadapi kehidupan.

    (4) Lingkungan kelompok

    Kelompok sangat berpengaruh trehadap prestasi siswa,

    karena dengan kelompok inilah siswa tersebut setiap hari

    berkumpul. Apabila seorang yang rajin belajar tetapi salah

    bergaul dengan kelompok yang tidak pernah belajar, maka

  • siswa tersebut lama-lama pasti akan terpengaruhi dengan

    kelompoknya yang ditandai dengan malasnya belajar.

    (b) Faktor budaya, seperti : adat-istiadat, ilmu pengetahuan

    teknologi dan kesenian.

    (c) Faktor lingkungan fisik, seperti : faslitas yang tersedia di

    rumah, dan fasilitas belajar yang tersedia.

    (d) Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.

    2. Belajar

    a. Definisi Belajar

    Sebagai landasan penguraian apa yang dimaksud dengan belajar,

    terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi.

    1) Hilgard dan Bower, daam buku Theories of Learning (1975)

    mengemukakan, Belajar berhubungan dengan perubahan

    tingkahlaku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang

    disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi

    itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau

    dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau

    keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan pengaruh

    obat, dan sebagainya).

    2) Gagne, dalam buku The Conditions of Learning (1977)

    menyatakan bahwa, Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus

  • bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa

    sehingga perbuataannya (performance-nya) berubah dari waktu

    sebelum ia mengalami situasi ke waktu sesudah ia alami situasi

    tadi.

    3) Morgan, dalam buku Introduction to Psykology (1978)

    mengemukakan,Belajar adalah setiap perubahan yang relatif

    menetap dalam dalam tingkahlaku yang terjadi sebagai suatu hasil

    dari latihan atau pengalaman.

    (4) Witherington, dalam buku Educational Psykology mengemukakan,

    Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang

    menyatakan diri sebagai suatu pola daripada reaksi yang berupa

    kecakapan, sikap kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.

    b) Faktor Belajar

    Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :

    1) Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

    a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun

    yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah panca indera

    yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami

    sakit, cacat tubuh dan perkembangan yang tidak sempurna,

    berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah

    laku.

    b) Faktor Psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang

    diperoleh, terdiri atas :

  • (1) Faktor intelektif

    yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan

    bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang

    dimiliki.

    (2) Faktor non intelektif

    yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,

    kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan

    penyesuaian diri.

    c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

    2) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

    a) Faktor sosial yang terdiri atas :

    (1) Lingkungan keluarga.

    (2) Lingkungan sekolah.

    (3) Lingkungan masyarakat.

    (4) Lingkungan kelompok.

    b) Faktor budaya, seperti adat-istiadat, ilmu pengetahuan,

    teknologi dan kesenian.

    c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas

    belajar.

  • d) Faktor lingkungan spiritual keagaamaan.(Uzer dan Lilis,

    1993:10).

    c. Elemen Belajar

    Dari definisi-definisi yang dikemukakan adanya beberapa elemen

    yang penitng yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu bahwa:

    1) Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku dimana

    perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik,

    tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang

    lebih buruk.

    2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan

    atau pengalaman.

    3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif

    mantap : harus merupakan akhir daripada periode waktu yang

    cukup panjang.

    4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar

    menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.3

    (Purwanto:10).

    5) Thorndike, salah satu seorang pendiri Gosi belajar tingkah laku,

    mengemukakan teorinya bahwa belajar adalah proses interaksi

    antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau

    gerakan). (Entwis, dalam Hamzah B:11)

    6) Driscoll, menyatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam

    kinerja seseorang, yaitu (1) balajar adalah suatu perubahan yang

  • menetap dalam kinerja seseorang dan (2) hasil belajar yang muncul

    dalam diri siswa merupakan akibat atau hasil dari interaksi siswa

    dengan lingkungan. Pernyataan ini dapat diartikan, apabila siswa

    belajar maka hasil belajar dapat dilihat dari kemampuannya

    melakukan suatu kegiatan baru yang bersifat menetap daripada

    pekerjaan yang dilakukan sebelumnya sebagai akibat atau hasil

    dari interaksi siswa dan lingkungan.

    7) Menurut WJS Poerwodarminto dalam Andrias Harefa, belajar

    adalah berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya memperoleh

    suatu kepandaian.

    8) Menurut Harord Spear dalam Andrias Harefa, learning is to

    observe, to read, to inviate, to try something themselves, to listen,

    to follow, to follow instruction.

    Dari definisi diatas, maka beajar adalah proses pertumbuhan

    dan /atau perubahan agar tahu (kwowledge), agar mau (attitude),

    agar bisa (skill), dan agar berhasil (performance). ( Andrias,

    2003:35).

    Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang

    setelah memperoleh informasi yang disengaja. Jadi, suatu kegiatan

    belajar ialah upaya mencapai perubahan tingkah laku, baik yang

    menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap.

    Belajar dalam arti yang luas ialah proses perubahan tingkah laku

    yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan

  • penilaian atau mengenai sikap dam nilai-nilai pengetahuan serta

    kecakapan dasar yang terapat dalam berbagai aspek kehidupan.

    Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat

    pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah

    perubahan tingkah laku, naik yang manyangkut pengetahuan,

    ketrampilan, sikap, nahkan meliputi segenap aspek pribadi.6 (Sabri,

    Ahmad,2005:20).

    Pada prinsipnya, selain beberapa elemen belajar diatas

    dalam belajar terdapat 4 komponen kegiatan, yaitu ; (1) Melakukan

    persepsi terhadap stimulus, (2) Menggunakan pengetahuan

    prasyarat, (3) Merencanakan respon yang dipilih.7 (Sabri,

    Ahmad,2005:18).

    d) Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

    Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor

    utama yakni faktor diri lingkungan, dan faktor yang datang dari diri

    siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan

    siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.

    Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah

    70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh

    lingkungan. (Ahmad, 2005:48).

    Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga

    faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan

    kebiasaan belajar, ketekunan, sosial, ekonomi, faktor fisik dan psikis

  • karena semua faktor ini akan mendorong siswa utnuk dapat lebih aktif

    dan kreatif dalam belajarnya.

    Hakekat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku

    individu yang diniati dan disadarinya, siswa harus merasakan adanya

    sesuatu kebutuhan. Untuk belajar dan berprestasi, ia harus berusaha

    mengerahkan segala upaya untuk mencapainya. Ada dua kriteria

    keberhasilan pembelajaran yang bersifat umum yakni : pertama,

    kriteria ditinjau dari sudut prosesnya (by process) dan kedua, kriteria

    ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya (by product).

    Kriteria dari sudut proses menekankan kepada pengajar sebagai

    suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis sehingga siswa

    sebagai subyek yang belajar mampu mengembangkan potensinya

    secara efektif. Sedangkan kriteria dari segi hasil/product menekankan

    kepada tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas

    maupun kuantitas. (Ahmad,2005:41).

    Faktor lingkungan adalah salah satu lingkungan belajar yang

    paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, yaitu kualitas

    pengajaran yang dimaksud kualitas pengajaran ialah tinggi rendahnya

    atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan

    pengajaran. Hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh

    kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalan

    dengan terori belajar di sekolah (teory of school learning) dari Blomm

    yang mengatakan ada tiga variabel utama dalam belajar di sekolah

  • yakni karakteristik individum kualitas pengajaran, dan hasil belajar

    siswa, sedangkan Caroll berpendapat bahwa hasil belajar siswa

    dipengaruhi oleh lima faktor yakni : (a) Bakat pelajar, (b) waktu yang

    tersedia untuk belajar, (c) waktu yang diperlukan siswa untuk

    menjelaskan pelajaran, (d) kualitas pengajaran, (e) kemampuan

    individu. (Ahmad, 2005:490).

    Kedua faktor diatas (kemampuan siswa dan kualitas

    pengajaran mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil

    belajar siswa. Artinya makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas

    pengajaran makin tinggi pula hasil belajar siswa.

    e. Unsur kualitas pengajaran

    Ada 3 unsur dalam kualitas pengajaran yang berpengaruh terhadap

    hasil belajar siswa, yakni :

    1) Kompetensi Guru

    Variabel yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah

    guru, guru sebagai sutradara sekaligus aktor dalam proses

    pengajaran, buku-buku pelajaran, alat bantu pengajaran, dan lain-

    lain.

    2) Karakteristik Kelas

    Disamping faktor guru, kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh

    karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain :

    a) Besarnya (Class Size) artinya banyak sedikitnya siswa yang

    belajar.

  • b) Suasana belajar, suasana belajar yang demokratis akan

    memberi peluang mencari hasil belajar yang optimal,

    dibandingkan dengan suasana yang kaku, disiplin yang ketat

    dengan otoritas ada pada guru.

    3) Karakteristik Sekolah

    Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah

    adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah

    berkaitan dengan disiplin sekolah, perpustkaan yang ada di

    sekolah, letak geografis sekolah, etika dalam arti sekolah

    memberikan perasaan nyaman dan kepuasan belajar, rapih dan

    teratur. (Sabri,2005:50).

    e) Tujuan Pengajaran

    Penelitian Tindakan Kelas dalam proses kegiatan belajar

    mengajar (KBM) ini mempunyai tujuan untuk memotivasi siswa agar

    dalam belajarnya siswa lebih aktif , kreatif, dan meningkatkan

    prestasinya. Ketiga tujuan diatas dapat dijabarkan dengan rincian

    sebagai berikut :

    1) Siswa Belajar Aktif

    2) Siswa Belajar Kreatif

    B. Pendidikan Agama Islam

  • Pendidikan Islam yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan

    dari ajaran dan nilai-nilai fondamental yang terkandung dalam sumber

    dasarnya yaitu Al Quran dan As Sunnah. (Ludjito,1996:84).

    Pendidikan Agama Islam yakni ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar

    menjadi Way of Life seseorang.

    1. Pengertian Pendidikan Agama Islam, secara umum sama dengan

    pendidikan Islam, namun dalam konteks UUSPN, berarti mata pelajaran

    atau bidang studi agama Islam, sebagai salah satu kurikulum wajib bagi

    peserta didik muslim. (Ludjito,1996:30).

    2. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar menyiapkan siswa untuk

    meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama melalui

    kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan dengan memperhatikan

    tuntutan untuk menghormati agama orang dalam hubungan kerukunan

    antar umat beragama untuk mewujudkan persatuan nasional. Tujuan

    secara umum adalah untuk meningkatkan keimanan, penghayatan, dan

    pengamalan siswa tentng suatu agama, sehingga dapat menjadi pribadi

    yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia dalam kehidupan

    pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Sindhunata dalam

    Maslikhah,2000:120).

    3. Pendidikan Agama Islam sebagai suatu mata pelajaran di sekolah saat ini

    adalah bagaimana agar pendidikan agama bukan hanya mengajarkan

    pengetahuan tentang ajaran, melainkan dapat mengarahkan peserta didik

    untuk menjadi manusia yang benar-benar mempunyai kualitas

  • keberagamaan yang kuat. Dengan demikian materi pendidikan agama

    bukan hanya menjadi pengetahuan melainkan dapat membentuk sikap dan

    kepribadian peserta didik sehingga menjadi manusia yang beriman dan

    bertaqwa dalam arti yang sesungguhnya. (Dedi dalam

    Maslikhah,2005:147).

    4. Teknik Pendidikan Agama Islam antara lain: pengajaran dengan cerita

    (kisah-kisah dalam Al-Quran, sejarah rasul, sahabat, ulama, dan

    sebagaimana). Cara ini dipandang cukup efektif dalam membentuk

    kepribadian. (Sholeh dalam Maslikhah,2005:149).

    5. Tujuan umum Pendidikan Agama Islam menurut al Abrasi dalam

    Langgulung,2004:51 adalah:

    a. Untuk mengadakan pembentukan akhlak mulia

    b. Persiapan untuk kehidupan kehidupan dunia akhirat. Pendidikan Islam

    tidak hanya menitik beratkan pada keagamaan saja atau keduniaan

    saja, tetapi kedua-duanya

    c. Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan manfaat/vokasional

    dan profesional

    d. Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan merumuskan

    curiositasnya dan memungkinkan mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri.

    e. Menyiapkan pelajar dari segi profesi, teknik, dan pertukangan supaya

    dapat mengerasi profesi tertentu dan keterampilan pekerjaan tertentu

    agar dapat mencari rizki dalam hidup di samping ia memelihara segi

    kerohanian dan keagaman.

  • Menurut uraian diatas pendidikan agama Islam adalah pelaksanaan

    pendidikan agama pada sekolah umum dengan kurikulum baru perlu

    terus dipantau efektivitas dan kesesuaiannya baik dari segi materi,

    metode maupun sarana penunjangnya.

    C. Kurikulum Pendidikan Agama Islam

    Materi Pendidikan Agama Islam pada kelas III semester 2 antara lain

    adalah :

    1. Mengenal sifat mustahil Allah

    a. Menghafal sifat mustahil Allah

    b. Mengartikan sifat mustahil Allah

    2. Menampilkan perilaku terpuji

    a. Menampilkan perilaku setia kawan

    b. Menampilkan perilaku bekerja keras

    c. Menampilkan perilaku penyayang terhadap binatang

    d. Menampilkan perilaku penyayang terhadap lingkungan

    3. Melakukan sholat fardhu

    a. Menyebutkan sholat fardhu

    b. Mempraktikkan sholat fardhu

    Dari kurikulum Pendidikan Agama Islam kelas III penulis menggunakan

    materi sifat mustahil Allah sebagai bahan penelitian.

    D. Metode Teknik menghafal

  • Setiap kita punya masalah dalam mengingat ada dua hal yang perlu

    diperhatikan, pertama apakah hal tersebut belum pernah terekam dalam

    ingatan kita atau hal tersebut sudah pernah terekam namun kita tidak bisa

    mengumpulkannya kembali dalam pikiran kita menjadi sebuah ingatan.

    Karena kita bisa saja sudah merekam sesuatu kedalam pikiran kita namun

    tidak bisa mengumpulkan kembali menjadi sebuah ingatan. Ada beberapa

    faktor yang menjadi penyebabnya, tetapi faktor utamanya adalah cara

    mengingatnya dan stress.

    Ada lima cara yang bisa kita gunakan untuk mengingat sesuatu, empat

    diantaranya untuk melatih cara merekam memori dan satu sisanya melatih

    untuk mengingatnya, yaitu:

    1. Memecahnya

    Mungkin ini adalah cara lama dalam mengingat sesuatu. Jadi dalam

    metode ini kita akan memecah apa yang kita ingat kedalam bagian yang

    lebih kecil agar mudah dalam merekamnya. Metode ini baik digunakan

    untuk mengingat data dalam bentuk angka, seperti nomor telepon, nomor

    KTP, atau lainnya. Contoh:

    a. Urutan nomor telepon 0229155783 akan lebih mudah direkam jika

    kita mengelompokannya menjadi 022,915,57,83 atau 022,91,55,783.

    b. Kata seperti Matematika bisa dipecah menjadi Ma+Tema+Tika,

    Together bisa dipecah menjadi To+get+her.

    c. List apel, mentimun, kertas, tinta, sawi, pisang, anggur, buncis,

    stapler, jeruk. Dapat lebih mudah diingat dengan cara di urutkan dan

  • dipecahkan seperti ini: Apel, pisang, anggur, jeruk, sawi, mentimun,

    buncis, kertas, tinta, stapler. 4 buah, 3 sayur, 3 peralatan kantor

    Para peneliti dalam psikologi menemukan bahwa kapasitas daya

    ingatan pendek manusia atau Short Term Memory (STM) untuk

    manusia adalah 72 artinya pada kisaran 5-9 saja yang dapat diingat.

    Jadi harus diingat hal tersebut pada saat kita akan memecah sesuatu

    untuk direkam.

    2. Menyanyikan

    Cara ini adalah yang paling popular dan sudah lama dipakai, yaitu dengan

    cara menyanyikan apa yang akan kita ingat. Tidak terikat dengan jenis

    musik apa dan bagaimana memecahnya, pastinya jadi menyenangkan.

    Kalau kita lihat di film-film kolosal china, kita sering melihat cara ini

    dipergunakan dalam membaca sesuatu. Cara ini selain efektif juga

    membuat kita semakin kreatif, karena kita terlatih untuk membuat sesuatu

    kedalam nyanyian.

    3. Mediasi/Menjembatani

    Dalam metode ini, sesuatu untuk menjembatani ditambahkan kepada apa

    yang akan kita rekam kedalam pikiran. Metode ini baik digunakan untuk

    menghubungkan beberapa kata atau materi yang bisa disederhanakan

    kedalam beberapa kata yang berhubungan. **saya bingung contohnya

    dalam bahasa Indonesia, ada yang bisa kasih contoh? silahkan baca artikel

    aslinya**

    4. Pembacaan sebelum tidur

  • Pada teknik ini, kita berusaha mengingat apa yang sudah kita rekam

    sesaat sebelum tidur. Pemikiran yang kita lakukan sebelum tidur akan

    menyusun informasi dengan cara yang sistematik dan efektif pada saat

    kita tidur. Psikolog hampir selalu menemukan, jika seseorang

    memikirkan masalahnya sesaat sebelum tidur, seringkali ada solusi yang

    baik. dikeesokan harinya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

    a. Buat suasana hati dan pikiran kita sesantai mungkin

    b. Tuliskan kedalam kertas, hal-hal yang perlu diingat diatas selembar

    kertas.

    c. Bacakan itu dengan keras (jika mungkin) satu atau dua kali dan coba

    mengingatnya dua atau tiga kali (apa yang sebelumnya kita baca).

    d. Lalu pergilah tidur tanpa mencemaskan sesuatu atau memikirkan

    sesuatu. Maka kamu akan mengingat hal itu lebih baik dan dapat

    dengan mudah untuk diingat kembali saat membutuhkannya.

    5. Mencoba dengan cara tidak mencoba

    Setiap dari kita mengaplikasikan metode-metode ini, baik sadar atau

    tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari. Kadang saat kita mencoba

    untuk mengingat kembali apa yang pernah kita ingat atau rekam kedalam

    pikiran kita, tapi tidak bisa. Lalu kita memaksa pikiran kita untuk

    mengingatnya berulang-ulang, tetapi tidak bisa juga.

    Untuk mengatasi situasi seperti ini, abaikan saja dengan melakukan

    aktifitas lain. Pada saat yang tepat, tiba-tiba apa yang tadi kita coba ingat

    muncul ke permukaan. Mengapa begitu? Karena informasi yang kita cari

  • terhalang untuk keluar, dan pada saat kita berhenti mencoba

    mengingatnya, otak kita tetap mencarinya dan jika informasi tersebut

    ditemukan, otak menunggu penghalang tersebut hilang untuk

    memberitahukannya kepada kita. Itulah saat dimana stress menghalangi

    proses pemanggilan informasi (mengingat) kita. Karena itu, penting

    sekali setiap kita untuk bisa mengatur atau memanage stress. Karena hal

    itulah yang kerap kali menghalangi kita untuk mengingat, atau

    mendapatkan informasi dari apa yang sudah kita rekam. Saran saya jika

    ingin menghindari stress adalah, bukan dengan relaksasi ke panti pijat

    atau clubbing, lebih baik kita memiliki hubungan yang baik dengan Sang

    Pencipta, serta olah raga yang cukup untuk tetap memiliki tubuh yang

    sehat.

  • BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

    1. Perencanaan

    a. Membuat RPP yang diperlukan dalam penelitian terdiri dari :

    1) Membuat pengajaran materi pengertian mustahil dan sepuluh

    sifat mustahil Allah.

    2) Media pembelajaran yang berupa metode teknik menghafal.

    3) Lembar pengamatan untuk siswa.

    4) Butir soal untuk evaluasi siklus I.

    b. Merencanakan pembagian kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5

    siswa yang dikelompokkan berdasarkan absen kelas.

    2. Pelaksanaan

    a. Materi

    Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan dalam satu kali

    pertemuan yaitu dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2010 membahas

    tentang pengertian sifat mustahil dan sifat mustahil Allah jumlahnya

  • 20, dari jumlah tersebut sepuluh yang akan dipelajari, yaitu siswa

    disuruh membaca.

    1) Adam

    2) Hudus

    3) Fana

    4) Mumasalatu lil hawadisi

    5) Ihtiyaju bighoirihi

    6) Taadud

    7) Ajzu

    8) Karahah

    9) Jahlu

    10) Mautu

    b. Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus I

    1) Menjelaskan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang

    akan dilaksanakan.

    2) Menyampaikan materi pelajaran tentang pengertian sifat

    mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah yang sebelumnya

    memberi apersepsi secara klasikal sebagai prasyarat yang harus

    dikuasai.

    3) Guru memberikan kesempatan pada semua siswa untuk bertanya

    tentang hal-hal yang belum jelas.

    4) Guru menerangkan materi tentang pengertian mustahil dan

    sepuluh sifat mustahil Allah.

  • 5) Dengan bimbingan guru, siswa disuruh membaca materi

    pengertian sifat mustahil dan sepeluh sifat mustahil Allah.

    6) Dengan bimbingan guru, membuat kelompok sesuai dengan

    kelompok yang direncanakan dengan proses teknik menghafal

    dimulai.

    7) Masing-masing kelompok menjawab setiap soal yang diberikan.

    8) Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus I.

    9) Memberikan kesempatan siswa untuk melakukan refleksi atas

    proses pembelajaran yang dilakukan.

    10) Guru mengadakan tindak lanjut dengan menyuruh siswa

    menghafal pengertian mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah.

    3. Pengamatan

    Pengamatan ini ditujukan pada satu obyek yaitu siswa.

    a. Penulis mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran di kelas dan

    menulis hasil pengamatannya dalam lembar pengamatan.

    Hasil pengamatan aktifitas dan prestasinya dalam mengikuti

    pembelajaran pada siklus I, yaitu :

    1) Dalam kerja kelompok sudah baik, sudah banyak siswa

    menghafal baik.

    2) Suasana kelas masih gaduh sewaktu dilaksanakan hafalan karena

    setiap siswa masih ada yang membaca materi dan ada juga yang

    berbicara dengan teman sebangkunya.

  • 3) Semangat dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran sudah

    baik, karena setiap ada pelajaran Pendidikan Agama Islam

    berusaha datang, dan tidak malas lagi dengan pelajaran agama.

    4) Keaktifan untuk menghafal sudah ada, hal ini dapat dilihat

    bahwa setelah guru selesai menerangkan siswa yang belum hafal

    berusaha menghafal kembali.

    b. Pengamatan yang dilakukan pada siswa dengan melihat jawaban tes

    formatif pada siklus I dan diperoleh hal-hal sebagai berikut :

    1) Sebagian banyak siswa dalam menjawab soal.

    Pengertian mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah dengan

    teknik menghafal sudah benar, karena siswa mulai jelas dengan

    materi pengertian mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah.

    2) Sebagian kecil saja dari siswa yang belum dapat menjawab

    pertanyaan guru dengan benar, dan perlu dibantu oleh teman-

    temannya untuk menjawab.

    c. Pengamatan pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

    1) Hal-hal yang baik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

    pada siklus I adalah :

    a) Kelompok yang dibentuk berdasarkan urutan absen dan

    penyebaran siswa yang pandai sudah berjalan dengan baik.

    Tidak ada lagi kelompok yang tidak menjawab pertanyaan

    sesuai materi pelajaran dalam menjawab.

  • b) Pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana

    pembelajaran yang dibuat.

    2) Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam kegiatan belajar mengajar

    pada siklus I adalah sebagai berikut :

    a) Dalam kegiatan belajar mengajar.

    b) Rencana pembelajaran perlu dilaksanakan sebaik mungkin

    dan dapat menggunakan waktu dengan baik.

    c) Dalam memberi soal-soal latihan perlu bervariasi.

    4. Refleksi

    Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka hasil refleksi

    pada siklus I sebagai berikut :

    a. Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah berjalan dengan baik.

    b. Metode teknik menghafal membuat siswa bersemangat dalam

    mempelajari Pendidikan Agama Islam walaupun ada beberapa siswa

    yang belum tertarik dengan metode teknik menghafal.

    c. Prestasi siswa dalam mengikuti pelajaran masih dibawah tolok

    keberhasilan. Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki dalam

    pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut :

    1) Masih gaduh suasana kelas dalam belajar mengajar perlu dicari

    solusinya, misalnya anak yang sering gaduh disuruh duduk di

    depan.

  • 2) Dalam menerima materi pelajaran sebagian siswa belum jelas,

    maka perlu ditingkatkan metodenya sehingga diharapkan siswa

    dapat menerima apa yang diajarkan guru dengan baik.

    d. Hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa penelitian belum

    mencapai tolok ukur keberhasilan, untuk itu perlu diadakan siklus II

    pada materi pengertian sifat mustahil Allah.

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

    Siklus II dilaksanakan melalui langkah-langkah yang hampir sama

    dengan siklus I sebelumnya, sebagaimana digambarkan dalam siklus II ini.

    1. Perencanaan

    a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan analisis pada

    refleksi I.

    b. Mempersiapkan instrumen penelitian yaitu materi pada siklus II.

    c. Merencanakan meningkatkan metode dalam menjelaskan materi

    pelajaran yaitu dengan menggunakan metode teknik menghafal.

    d. Merencanakan pembagian kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2

    siswa yang dikelompokkan sesuai dengan tempat duduk.

    2. Pelaksanaan

    Penelitian tindakan kelas dilaksanakan satu kali pertemuan yang

    dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2010 membahas tentang materi arti

  • sejumlah sifat mustahil Allah, melalui metode teknik menghafal. Adapun

    pelaksanaan pada siklus II dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

    a. Sebagai apersepsi, membahas hafalan yang ditugaskan guru.

    b. Membagi hasil evaluasi pada siklus I dan membahas soal-soal yang

    dianggap sulit.

    c. Guru melanjutkan materi berikutnya dengan metode ceramah yang

    bervariasi dan teknik menghafal yang melibatkan anak untuk aktif

    dan berprestasi dalam pembelajaran.

    d. Guru membimbing anak untuk mengartikan sepuluh sifat mustahil

    Allah :

    1) adam

    artinya tidak ada

    2) Hudus

    artinya baru

    3) Fana

    artinya binasa

    4) Mumasalatu lil hawadisi

    artinya sama dengan makhluk

    5) Ihtiyaju bighoiri

    artinya membutuhkan bantuan yang lain

    6) Taaddu

    artinya terbilang

    7) ajzu

    artinya lemah

    8) Karohah

  • artinya terpaksa

    9) Aljahlu

    artinya bodoh

    10) Almautu

    artinya mati

    e. Guru menjelaskan materi yang dibaca bersama mengartikan sepuluh

    sifat mustahil Allah.

    f. Menunjuk wakil dari kelompok untuk mengajukan pertanyaan sedang

    kelompok lain menjawabnya.

    g. Memberikan penguatan pada hasil jawaban siswa.

    h. Memberikan soal yang harus dijawab secara bersaingan, yaitu siapa

    yang cepat dia yang dapat, maksudnya siapa yang cepat menjawab ia

    dapat nilai.

    i. Memberikan evaluasi untuk siklus II.

    j. Memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan refleksi pada

    proses pembelajaran yang dilakukan.

    3. Pengamatan

    Pengamatan dilakukan pada satu obyek yaitu siswa.

    a. Hasil pengamatan aktif dan prestasi siswa dalam pembelajaran di

    kelas adalah sebagai berikut :

    1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah baik, hal ini

    dapat dilihat dengan setiap adanya pertanyaan siswa langsung

    menunjukkan jari, meskipun kadang jawaban belum sesuai.

  • 2) Pembelajaraan dengan metode teknik menghafal sekarang sangat

    diminati anak, buktinya setiap selesai pembelajaran selalu

    meminta pertanyaan.

    3) Pelaksanaan teknik menghafal lebih baik dari siklus I. beberapa

    siswa mampu bertanya dan menjawabnya sesuai dengan materi.

    4) Pengamatan yang dilakukan pada siswa dengan melihat

    pengerjaan tes formatif pada siklus II sebagai berikut :

    a) Siswa sudah menguasai pelajaran dengan baik.

    b) Dalam menyelesaikan soal, siswa sering tergesa-gesa dan

    kurang teliti dalam membaca soal dan memahaminya.

    b. Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus II sebagai berikut:

    1) Pengelolaan kelas dan proses kegiatan belajar mengajar sudah

    bagus.

    2) Metode teknik menghafal yang dilakukan mudah digunakan

    dalam proses pembelajaran.

    4. Refleksi

    Penelitian hasil pengamatan pada siklus II. Hasil refleksi siklus II

    adalah sebagai berikut :

    a. Guru mampu memotivasi belajar siswa dengan baik, sehingga siswa

    mampu mengikuti pembelajaran dengan aktif serta meningkatkan

    prestasi belajarnya.

  • b. Pembelajaran dengan metode teknik menghafal telah terlaksana

    dengan baik, terbukti dengan meningkatnya prestasi siswa

    dibandingkan dengan pelaksanaan siklus II.

    c. Pengelolaan pelajaran oleh guru berlangsung lebih baik, terbukti hasil

    belajar pada siklus II menunjukkan bahwa penelitian sudah mencapai

    indikator keberhasilan penelitian yang diharapkan. Untuk itu, siklus

    dapat dihentikan.

    Soal Tes Formatif Siklus I

    Uraikan soal dibawah ini dengan singkat dan jelas !

    1.Apa pengertian mustahil ?

    2.Apakah kebalikan sifat wajib wujud ?

    3.Apa sifat mustahil allah yang keempat ?

    4.Apa kebalikan sifat wajib baqo ?

    5.Sebutkan kebalikan dari wahdaniyah !

    6.Apa kebalikan mukholafatu lil hawaditsi ?

    7.Apa kebalikan sifat qidam ?

    8.Apa kebalikan sifat qiyamuhu ?

    9.Apa kebalikan sifat ilmu ?

    10.Apa kebalikan sifat hayat ?

    Penilaian

    Apabila siswa menjawab dengan sempurna maka nilainya adalah masing-masing

    nomor mendapat nilai 10. Dengan demikian jika anak menjawab dengan tepat dan

    sempurna maka akan mendapatkan nilai 100.

  • Soal Tes Formatif Siklus II

    Jawablah pertanyaan dibawah ini !

    1. Apa arti sifat mustahil Allah karohah ?

    2. Apa arti sifat mustahil Allah ajzun ?

    3. Apa arti sifat mustahil Allah Jahlu ?

    4. Apa arti sifat mustahil Fana ?

    5. Apa arti sifat mustahil adam ?

    6. Apa arti sifat mustahil Fana ?

    7. Apa arti sifat mustahil Hudus ?

    8. Apa arti sifat mustahil ikhtiyaju ?

    9. Apa arti sifat mustahil mautu ?

    10. Sifat mustahil apakah yang artinya sama dengan makhluk?

    Penilaian

  • Apabila siswa menjawab dengan sempurna maka nilai untuk masing-masing

    nomor adalah 10. Dengan demikian jika anak menjawab dengan tepat dan

    sempurna maka akan mendapatkan nilai 100.

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Siklus I

    a. Data Hasil Pengamatan

    1) Aktifitas dan Prestasi Belajar

    Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal dengan

    tujuan untuk mengetahui tigkat keberhasilan siswa dalam proses

    belajar mengajar dengan menggunakan metode yang telah

    dilakukan.

    Tabel 3.1 Pendekatan dengan Indikator bagi Siswa Berprestasi

    Siklus I

    No Komponen Jumlah Prosentase

  • 1 Prestasi 6 23,08%

    Tabel 3.2 Instrumen Hafalan Siklus I

    No Interval Nilai Jumlah Prosentase1

    2

    3

    4

    1 3

    4 6

    7 8

    9 10

    -

    8

    7

    11

    -

    30,77%

    26,93%

    42,30 %Jumlah 26 100%

    Perhitungan siklus I prestasi belajarnya tergolong cukup. Hal ini

    dapat dilihat dari hasil klasifikasinya sebagai berikut :

    a) Prestasi tinggi ada 11 siswa dengan prosentase 42,30%

    b) Prestasi sedang ada 7 siswa dengan prosentase 26,93%

    c) Prestasi rendah ada 8 siswa dengan prosentase 30,77 %

    Kesimpulan dari 26 siswa terdapat 18 siswa dengan prosentase

    69,23 % yang berprestasi tinggi 6 siswa berprestasi cukup

    dengan prosentase 23,08% dan 8 siswa yang berprestasi rendah

    dengan prosentase 30,77%.

    Tabel 3.3 Rekapitulasi Nilai Siklus I

    No Uraian Hasil Siklus I1

    2

    Nilai rata-rata tes formatif

    Jumlah siswa yang tuntas belajar

    73,47

    183 Prosentase ketuntasan belajar 69,23%

    Dari tabel diatas dapat dijelaskan dengan menerapkan metode

    teknik menghafal diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa

    73,47 dan ketuntasan belajar mencapai 69,23% atau ada 18

  • siswa dari 26 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut

    menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa

    belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70

    hanya sebesar 69,23%, lebih kecil dari prosentase yang

    dikehendaki yaitu 80%, hal ini disebabkan karena setelah guru

    menginformasikan setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan

    teknik menghafal dan tes sehingga pada pertemuan berikutnya

    siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga

    sudah mulai mengerti apa yang dimaksud dan diinginkan guru

    dengan menerapkan pembelajaran metode teknik menghafal.

    b. Refleksi

    1) karena hasil yang diperoleh siswa belum mencapai ketuntasan

    yang diharapkan, sehingga guru perlu membangun motivasi

    jalannya pembelajaran

    2) karena siswa belum paham akan metode teknik menghafal,

    sehingga guru perlu hendaknya membimbing siswa untuk

    merumuskan kesimpulan / menemukan konsep dengan benar.

    3) untuk penggunaan waktu yang efisien, sehingga perlu

    pengelolaan waktu yang lebih baik.

    Pelaksanaan kegiatan belajar siklus I ini masih terdapat kekurangan-

    kekurangan, maka perlu adanya refleksi untuk dilaksanakan pada

    siklus II antara lain :

  • 1) Guru dalam memotivasi siswa dapat membuat siswa termotivasi

    selama proses belajar mengajar berlangsung.

    2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan

    takut dalam diri siswa, baik untuk mengemukakan pendapat atau

    bertanya

    3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan

    kesimpulan / menemukan konsep

    4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga

    kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang

    diharapkan

    5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan

    memberi soal-soal dan memberi soal-soal latihan pada siswa

    untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar.

    2. Siklus II

    a. Data Hasil Pengamatan

    1) Aktifitas dan Prestasi Belajar Siswa

    Tabel 3.4 Pendekatan Indikator Instrumen Prestasi pada siklus II

    No Komponen Jumlah Prosentase

    1 Prestasi 8 30,76 %

    2) Jumlah dan Prosentase Prestasi Anak

    Instrumen yang digunakan adalah instrumen mengartikan,

    jumlah dan prosentase tingkat prestasi anak pada siklus II

    adalah:

  • Tabel 3.5 Instrumen Mengartikan Ssiklus II

    No Interval Nilai Jumlah Prosentase1

    2

    3

    4

    1 3

    4 6

    7 8

    9 - 10

    -

    3

    2

    21

    -

    11,53 %

    7,70 %

    80,77 %Jumlah 26 100%

    Perhitungan siklus II prestasi belajarnya tergolong rata-rata baik.

    Hal ini dapat dilihat dari hasil klasifikasinya sebagai berikut :

    a) Prestasi tinggi ada 21 siswa dengan prosentase 80,77 %

    b) Prestasi sedang ada 2 siswa dengan prosentase 7,70 %

    c) Prestasi rendah ada 3 siswa dengan prosentase 11,53 %

    Tabel 3.3 Rekapitulasi Nilai Siklus II

    No Uraian Hasil Siklus I1

    2

    Nilai rata-rata tes formatif

    Jumlah siswa yang tuntas belajar

    90,23

    233 Prosentase ketuntasan belajar 88,26 %

    Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif

    90,23 dan dari 26 siswa sudah tuntas belajar sebanyak 23 siswa,

    sedangkan 3 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar.

    Maka secara klasikal ketuntasan ketuntasan yang telah dicapai

    sebesar 88,26 % (termasuk dalam kategori tuntas). Hasil pada

    siklus II mengalami peningkatan kemampuan guru dalam

    menerapkan pembelajaran metode teknik menghafal sehingga

    siswa menjadi terbiasa dengan pembelajaran, sehingga siswa

    lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

  • b. Refleksi

    Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik

    maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar

    dengan penerapan metode teknik menghafal. Dari data-data yang

    diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut :

    1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

    pembelajaran dengan baik, meskipun ada beberapa aspek yang

    belum sempurna. Akan tetapi prosentase pelaksanaannya

    masing-masing aspek sudah memenuhi indikator keberhasilan

    sehingga siklus dihentikan.

    B. Pembahasan

    Pelaksanaan penelitian siklus I belum menunjukkan hasil yang

    memuaskan, hal tersebut dapat dilihat dari belum tercapainya keaktifan siswa

    secara optimal yaitu hanya 11 anak dengan prosentase 42,30 %. Prinsip

    belajar tuntas adalah dapat menciptakan peserta didik memiliki kemampuan

    dan mengembangkan potensi yang dimiliki, mengecilkan perbedaan antara

    anak cerdas dengan anak yang kurang cerdas. Belajar tuntas dapat

    menciptakan anak didik dapat mencapai tujuan pembelajaran sehingga anak

    yang kurang cerdas mencapai sebagian atau tidak sama sekali tujuan

    pembelajaran.

    Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik yang

    memuaskan dalam satu proses pembelajaran berlangsung, akrena setelah

  • proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana

    pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Faktor yang

    mempengaruhi prestasi belajar adalah :

    1. Faktor yang berasal dari dalam diri sendiri (internal), antara lain : (a)

    faktor jasmani, (b) faktor psikologis.

    2. Faktor dari luar dirinya (eksternal) antara lain : (a) lingkungan keluarga,

    (b) lingkungan sekolah, (c) lingkungan masyarakat, (d) lingkungan

    kelompok.

    Belajar adalaah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan

    latihan.

    Pada pelaksanaan Siklus II diperoleh nilai rata-rata 90,23 dengan rincian

    dari 26 siswa yang diteliti ada 21 siswa yang tuntas dengan prosentase

    ketuntasan 80,77 %, sedangkan jumlah yang aktif ada 18 siswa dengan

    prosentase 69,23 %, serta jumlah siswa yang berprestasi ada 5 siswa dengan

    prosentase 19,29 %. Dari hasil keseluruhan penelitian ini dinyatakan sudah

    mencapai indikator yang diharapkan, maka siklus dihentikan.

    Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami

    peningkatan dari siklus I siswa aktif (46,15 %) dan prestasi (22,08 %). Pada

    siklus II siswa aktif (57,69 %) dan prestasi (30,77 %). Kesimpulan dari

    penelitian ini adalah melalui metode teknik menghafal dapat berpengaruh

    positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama

    Islam Kelas III.

  • BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Teknik menghafal dapat mendukung peningkatan prestasi siswa pada

    materi Sifat Mustahil Allah Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas

    III Semester II SD Negeri 2 Candiroto Temanggung. Berdasarkan hasil pada

    siklus I prestasi baik terdapat 12 siswa dengan presentase 46,15%, pada siklus

    II terdapat 15 anak berprestasi baik dengan presentase 57,69%.

    B. Saran

    1. Hendaknya guru lebih mempersiapkan diri sebelum mengajar, karena

    dengan persiapan yang matang akan sangat mempengaruhi aktifitas

    belajar siswa baik secara visual, lisan, mendengarkan, gerak, menulis,

    membaca dan sebagainya.

    2. Hendaknya guru lebih kreatif dalam memberikan pelajaran, dengan

    belajar kreatif anak mudah mencapai prestasi yang diharapkan.

    3. Hendaknya guru lebih terampil dalam mengajar karena keterampilan guru

    dalam mengajar sangat mempengaruhi kedisiplinan siswa dalam

    mengikuti proses belajar mengajar guna mencapai puncak prestasi.

  • PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNGUPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN CANDIROTO

    SD NEGERI 2 CANDIROTOAlamat : Jln. Wonoboyo No. 9 Dotaan, Candiroto Temanggung

    SURAT KETERANGAN PENELITIAN

    No : 421.2 / 49 / 2010

    Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SD Negeri 2 Candiroto

    Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung, menerangkan bahwa :

    Nama : SALKIYAH

    Tempat / tanggal lahir : Temanggung, 16 Agustus 1960

    Pekerjaan : Mahasiswa STAIN Salatiga

    Fakultas TArbiyah

    NIM : 11408252

    Alamat : Randusari, Muntung, Candiroto Temanggung

    Benar-benar telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas pada bulan Mei

    2010 dalam rangka menyusun Skripsi dengan judul PENINGKATAN

    PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM

    MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL.

    Demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagai mana

    mestinya.

    Candiroto, 09 Agustus 2010Kepala SD Negeri 2 Candiroto

  • MUHAMMAD ISMAN, S.PdNIP. 19610428 198201 1 03

    Lampiran 9.

    PROFIL SEKOLAH

    1. Nama : SD NEGERI 2 CANDIROTO

    2. NSS : 101032312021

    3. Propinsi : Jawa Tengah

    4. Kabupaten : Temanggung

    5. Kecamatan : Candiroto

    6. Desa/Kelurahan : Candiroto

    7. Jalan : Jl. Wonoboyo No. 9 Dotaan, Candiroto

    8. Status : Perkotaan

    9. Akreditasi : B

    10. Tahun Berdiri : 01 01 1967

    11. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

    12. Bangunan : Milik Sendiri

    13. Luas Bangunan : L = 88M P = 198M Luas = 1742M2

    14. Jarak ke pusat Kecamatan : 400M

  • 15. Terletak pada lintasan : Kecamatan

    16. Jumlah Keanggotaan Rayon : -

    17. Organisasi Penyelenggara : -

    Lampiran 10.

    REKAPITULASI SISWA

    KELAS KEADAAN SISWAL P JUMLAHI

    II

    III

    IV

    V

    VI

    11

    13

    11

    6

    6

    8

    7

    13

    15

    8

    12

    12

    18

    26

    26

    14

    18

    20JUMLAH 55 67 122

  • Tabel 2.2 Skor Pengukuran Prestasi Belajar

    NO INDIKATOR KRETERIA

    1

    2

    3

    80 100

    60 79

    30 59

    Baik

    Cukup

    Kurang