SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan...

64
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISOPROPANOL DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP NILAI RENDEMEN KARAGINAN YANG DIEKSTRAKSI DARI RUMPUT LAUT Halymenia durvillei Oleh: YUYUN MAGHFIROH GRESIK JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

Transcript of SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan...

Page 1: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN ISOPROPANOL DENGAN

KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP NILAI RENDEMEN

KARAGINAN YANG DIEKSTRAKSI DARI RUMPUT LAUT Halymenia

durvillei

Oleh:

YUYUN MAGHFIROH

GRESIK – JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

Page 2: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ii

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yuyun Maghfiroh

NIM : 141211132029

Tempat, tanggal lahir : Gresik, 28 Pebruari 1994

Alamat : Desa. Melirang No.17 RT.03 RW.01 Kec. Bungah Kab. Gresik

Telp./HP 085 730 654 243

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Isopropanol dengan Konsentrasi yang

Berbeda terhadap Nilai Rendemen Karaginan yang Diekstraksi dari

Rumput Laut Halymenia durvillei

Pembimbing : 1. Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA.

2. Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Kes.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa hasil tulisan laporan Skripsi yang saya buat adalah

murni hasil karya saya sendiri (bukan plagiat) yang berasal dari Dana Penelitian : Mandiri / Proyek

Dosen / Hibah / PKM (coret yang tidak perlu).

Di dalam skripsi / karya tulis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan

orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau

simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada

penulis aslinya, serta kami bersedia :

1. Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga;

2. Memberikan ijin untuk mengganti susunan penulis pada hasil tulisan skripsi / karya tulis saya

ini sesuai dengan peranan pembimbing skripsi;

3. Diberikan sanksi akademik yang berlaku di Universitas Airlangga, termasuk pencabutan gelar

kesarjanaan yang telah saya peroleh (sebagaimana diatur di dalam Pedoman Pendidikan Unair

2010/2011 Bab. XI pasal 38 – 42), apabila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata

melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain yang seolah-olah hasil pemikiran

saya sendiri.

Demikian surat pernyataan yang saya buat ini tanpa ada unsur paksaan dari siapapun dan

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, 26 Agustus 2016

Yang membuat pernyataan,

Yuyun Maghfiroh

NIM. 14211132029

Page 3: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

iii

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN ISOPROPANOL DENGAN

KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP NILAI RENDEMEN

KARAGINAN YANG DIEKSTRAKSI DARI RUMPUT LAUT Halymenia

durvillei

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan Pada

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Oleh :

YUYUN MAGHFIROH

NIM. 141211132029

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA

NIP. 19520517 197803 2 001

Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Kes.

NIP. 19591022 198601 2 001

Page 4: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

iv

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN ISOPROPANOL DENGAN

KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP NILAI RENDEMEN

KARAGINAN YANG DIEKSTRAKSI DARI RUMPUT LAUT Halymenia

durvillei

Oleh :

YUYUN MAGHFIROH

141211132029

Telah diujikan pada

Tanggal : 25 Agustus 2016

KOMISI PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Agustono, Ir., M.Kes.

Anggota : Abdul Manan, S.Pi., M.Si.

Wahju Tjahjaningsih, Ir., M.Si.

Prof. Dr. Hj. SrI Subekti, Drh., DEA.

Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Kes.

Surabaya,

Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga

Dekan,

Dr. Mirni Lamid, drh, M.P.

NIP. 19620116 199203 2 001

Page 5: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

v

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

RINGKASAN

YUYUN MAGHFIROH. Pengaruh Penggunaan Isopropanol dengan

Konsentrasi yang Berbeda terhadap Nilai Rendemen Karaginan yang

Diekstraksi dari Rumput Laut Halymenia durvillei. Dosen Pembimbing :

Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA dan Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Kes.

Pemanfaatan rumput laut yang bernilai ekonomis tinggi adalah karaginan.

Halymenia merupakan salah satu rumput laut merah yang dapat menghasilkan

karaginan. Presipitasi merupakan tahapan dalam ekstraksi yang dapat berfungsi

untuk mengambil serat-serat karaginan dari rumput laut dengan pelarut. Salah satu

bahan yang dapat digunakan untuk tahap presipitasi karaginan adalah isopropanol.

Dalam industri konsentrasi isopropanol menjadi aspek penting karena berkaitan

dengan biaya produksi dan jumlah karaginan yang dihasilkan oleh industri.

Konsentrasi dari bahan presipitasi tersebut belum diketahui jelas mana yang

paling efektif dalam menghasilkan karaginan terbaik dari rumput laut H. durvillei.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi

isopropanol terhadap nilai rendemen karaginan dari rumput laut H. durvillei.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai rancangan

percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi isopropanol yang

berbeda, yaitu P1 (1:0), P2 (1:1), P3 (1:2), P4 (1:3) dan P5 (1:4) masing-masing

perlakuan diulang 4 kali. Parameter utama yang diamati adalah rendemen

karaginan. Parameter pendukung yang diamati adalah kadar air, kadar abu,

viskositas, gel strength karaginan dan spektrofotometri FTIR.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan isopropanol dengan

konsentrasi yang berbeda berpengaruh terhadap nilai rendemen karaginan yang

diekstraksi dari rumput laut H. durvillei. Konsentrasi isopropanol yang dapat

menghasilkan karaginan dengan nilai rendemen tertinggi adalah 1:2.

Page 6: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

vi

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

SUMMARY

YUYUN MAGHFIROH. The Effect of Using Isopropanol with Difference

Concentration on Yield Value of Carrageenan which Extracted from

seaweed Halymenia durvillei. Academic Advisor : Prof. Dr. Hj. Sri Subekti,

drh., DEA. and Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Kes.

Utilization of seaweed with high economic value is carrageenan.

Halymenia is one of red seaweed that can produce carrageenan. Precipitation is a

stage in the extraction which can take the fibers carrageenan from seaweed with

solvent. One of the materials that can be used for precipitation carrageenan is

isopropanol. Isopropanol concentration in the industry is an important aspect

because it relates to the cost of production and the amount of carrageenan

produced by industry. The concentration of the substance is still unknown

precipitation which is the most effective in production the best carrageenan from

seaweed H. dulvillaei.

This study aims to determine the effect of differences isopropanol

concentrations on yield value of carrageenan from seaweed H. durvillei. This

study uses a completely randomized design (RAL) as the experimental design.

The treatment used is the differences isopropanol concentration are P1 (1: 0), P2

(1: 1), P3 (1: 2), P4 (1: 3) and P5 (1: 4), each treatment was repeated 4 times. The

main parameters measured was yield of carrageenan. The second parameters

measured were moisture content, ash content, viscosity, gel strength of

carrageenan and FTIR spectrophotometry.

The results showed that using isopropanol with differences

concentrations affect on yield value of carrageenan which extracted from seaweed

H. durvillei. The concentration of isopropanol that can produce carrageenan in

highest yield value is 1: 2.

Page 7: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

vii

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rakhmat, taufiq serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi tentang Pengaruh

Penggunaan Isopropanol dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Nilai

Rendemen Karaginan yang Diekstraksi dari Rumput Laut Halymenia durvillei.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan

Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan informasi kepada semua pihak, khususnya bagi mahasiswa Fakultas

Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya guna kemajuan serta

perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang perikanan, terutama teknologi

industri hasil perikanan.

Surabaya, 23 Juli 2016

Penulis

Page 8: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

viii

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini, dengan penuh rasa hormat penulis haturkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Mirni Lamid, drh., MP. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan

Kelautan Universitas Airlangga Surabaya

2. Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA selaku Dosen Pembimbing Pertama

dan Ibu Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Kedua

yang telah memberikan arahan, masukan serta bimbingan sejak

penyusunan usulan hingga penyelesaian Skripsi ini

3. Ibu Wahju Tjahjaningsih, Ir., M.Si., Bapak Abdul Manan, S.Pi., M. Si. dan

Bapak Agustono Ir., M.Kes. sebagai Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan, kritik dan saran atas penyempurnaan Skripsi ini

4. Bapak Agustono Ir., M.Kes. selaku koordinator Skripsi yang telah

memberikan bimbingannya

5. Prof. Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D. sebagai Dosen Wali yang

telah memberikan masukan, kritik dan saran atas penyempurnaan Skripsi

ini

6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas

Airlangga yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyelesaian

Skripsi ini

7. Kedua orang tua tercinta yang selalu menjadi sumber semangat saya

selama menempuh perkuliahan serta seluruh keluarga besar yang selalu

memberikan dukungan dan semangat

8. Otin, veni, nisa, yustika, mina, mas jul, azmil, dewi dan lita yang

senantiasa memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan

penyusunan Skripsi ini.

9. Teman-teman angkatan 2012 Prodi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan

dan Kelautan Universitas Airlangga

Page 9: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ix

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

RINGKASAN ....................................................................................................... v

SUMMARY .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................................viii

DAFTAR ISI........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4

1.3 Tujuan ................................................................................................... 4

1.4 Manfaat ................................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Halymenia durvillei ............................................... 6

2.2 Karaginan ............................................................................................... 7

2.3 Karakteristik Fisik Karaginan ................................................................ 9

2.3.1 Viskositas..................................................................................... 9

2.3.2 Kekuatan Gel ............................................................................... 9

2.3.3 Rendemen ................................................................................... 10

2.4 Karakteristik Kimia Karaginan .............................................................. 10

2.4.1 Kadar Air ..................................................................................... 10

2.4.2 Kadar Abu.................................................................................... 11

2.5 Ekstraksi Karaginan .............................................................................. 11

2.6 Presipitasi atau Pengendapan Karaginan ............................................... 13

2.7 Standar Mutu Karaginan ........................................................................ 13

2.8 Aplikasi Karaginan ................................................................................ 14

Page 10: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

x

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

BAB III KONSEPTUAL PENELITIAN DAN HIPOTESIS ............................... 16

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian............................................................ 16

3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 19

BAB IV METODOLOGI ...................................................................................... 20

4.1 Tempat dan Waktu ................................................................................. 20

4.2 Materi Penelitian .................................................................................... 20

4.2.1 Peralatan Penelitian ..................................................................... 20

4.2.2 Bahan Peneltian ........................................................................... 20

4.3 Prosedur Penelitian ................................................................................ 21

4.3.1 Rancangan Peneltian.................................................................... 21

4.3.2 Prosedur Kerja ............................................................................. 22

4.3.2.1 Ekstraksi Karaginan .......................................................... 22

4.3.2.2 Presipitasi dengan Isopropanol .......................................... 22

4.3.2.3 Penghitungan Rendemen .................................................. 23

4.3.2.4 Pengujian Viskositas ........................................................ 23

4.3.2.5 Pengujian Kekuatan Gel .................................................... 24

4.3.2.6 Pengujian Kadar Air .......................................................... 24

4.3.2.7 Pengujian Kadar Abu ........................................................ 25

4.4 Parameter Pengamatan........................................................................... 25

4.4.1 Parameter Utama ................................................................. 25

4.4.2 Parameter Pendukung........................................................... 25

4.5 Analisis Data .......................................................................................... 26

4.6 Diagram Alir Penelitian ....................................................................... 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 28

5.1 Hasil ....................................................................................................... 28

5.1.1 Rendemen Karaginan Rumput Laut H. durvillei pada Konsentrasi

Isopropanol yang Berbeda .................................................................... 28

5.1.2 Kualitas Karaginan ...................................................................... 29

5.1.3 Hasil Spektrofotometri FTIR ....................................................... 30

5.2 Pembahasan ........................................................................................... 31

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 38

6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 38

6.2 Saran ...................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39

LAMPIRAN.......................................................................................................... 43

Page 11: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

xi

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Spesifikasi Mutu Karaginan ............................................................................ 14

2.2 Absorbansi Karaginan pada Spektrofotometer ............................................... 14

5.1 Rata-rata Rendemen Karaginan Rumput Laut H. durvillei dengan Konsentrasi

Isopropanol yang Berbeda………………………………………………….28

5.2 Kualitas Karaginan Rumput Laut H. durvillei. ............................................... 30

5.3 Spektrum FTIR Karaginan Hasil Penelitian ................................................... 31

Page 12: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

xii

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Halymenia durvillei .. ................................................................................... 6

2.2 Struktur Kappa, Iota, dan Lambda Karaginan .............................................. 8

3.1 Bagan Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................ 18

4.1 Diagram Alir Penelitian ................................................................................ 27

5.1 Grafik Rata-rata Rendemen Karaginan Rumput Laut H. durvillei dengan

Konsentrasi Isopropanol yang Berbeda Struktur Kimia β-Karoten ............. 29

5.2 Spektrum FTIR Karaginan Rumput Laut H. durvillei .................................. 30

Page 13: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

xiii

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Kuantitatif (Rendemen) Karaginan Rumput Laut H. durvillei .............. 43

2. Data Kualitatif Mutu Karaginan Rumput Laut H. durvillei……………….…44

3. Hasil Uji FTIR dengan Menggunakan Spektrofotometri ............................... 45

4. Hasil Uji ANAVA Rendemen Karaginan Rumput Laut H. durvillei ............ 46

5. Hasil Uji Viskositas dan Kekuatan Gel Karaginan ........................................ 47

6. Perhitungan Kadar Air dan Kadar Abu Karaginan ........................................ 48

7. Dokumentasi Penelitian……………………………………………………..50

Page 14: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumput laut merupakan salah satu komoditas hasil perikanan yang

memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia (Desiana dan

Hendrawati, 2015). Produksi rumput laut Indonesia pada tahun 2014 mencapai

10,2 juta ton atau meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan

produksi rumput laut pada tahun 2010 yang hanya berkisar 3,9 juta ton (KKP,

2015). Jenis rumput laut Indonesia yang memiliki nilai ekonomis penting adalah

Rhodophyceae (ganggang merah) dan rumput laut ini merupakan penghasil agar-

agar dan karaginan (Ulfah, 2009).

Jenis rumput laut penghasil agar-agar yaitu Gracilaria dan Gellidium,

sedangkan rumput laut penghasil karaginan adalah Chondrus crispus, Gigartina,

Eucheuma dan Halymenia (Suparmi dan Sahri, 2009). Meskipun Indonesia

memiliki pasokan rumput laut yang sangat melimpah, namun hal tersebut tidak

diimbangi dengan pemanfaatan sebagai produk industri yang signifikan (Salam

dan Larasati, 2014). Pemanfaatan rumput laut di Indonesia masih belum optimal

dikarenakan sebagian besar rumput laut diekspor dalam bentuk kering dan baru

sekitar 20% yang dapat diolah industri dalam negeri (Desiana dan Hendrawati,

2015). Upaya di Indonesia dalam mengolah bahan baku mentah menjadi produk

bernilai guna belum dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga komoditas

rumput laut dapat habis termanfaatkan oleh negara lain (Salam dan Larasati,

2014).

Page 15: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Salah satu pemanfaatan rumput laut yang bernilai ekonomis tinggi adalah

karaginan (Prasetyowati dkk., 2008). Karaginan merupakan kelompok

polisakarida yang diekstraksi dari rumput laut (Diharmi dkk., 2011). Data dari

Institut Medical Research Internasional menyebutkan bahwa kebutuhan

karaginan dunia sekitar 50 ribu ton dan meningkat rata-rata 3% per tahun (Bunga

dkk, 2013). Produksi karaginan perlu ditingkatkan dari segi kuantitas dan kualitas.

Kuantitas dan kualitas karaginan dapat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu

budidaya, pemanenan, penanganan pasca panen dan metode ekstraksi (Wenno

dkk., 2012).

Menurut Faridah (2001), karaginan dapat dimanfaatkan pada produk

pangan dan non pangan. Karaginan juga telah dimanfaatkan dalam berbagai

bidang seperti formulasi obat, kosmetik, industri makanan dan industri tekstil

(Campo et al., 2009). Pemanfaatan karaginan pada industri makanan adalah

sebagai pengental, pembentuk gel, penstabil serta memperbaiki tekstur pada

produk seperti keju, puding dan saos (Campo et al., 2009).

Halymenia merupakan rumput laut merah penghasil karaginan yang jarang

dimanfaatkan dan saat ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat Banyuwangi

dan Bali. Menurut Suryaningrum dkk. (2006), Halymenia hanya dimanfaatkan

oleh masyarakat pesisir sebagai bahan makanan seperti sayuran dan manisan.

Alga merah dari genus Halymenia ternyata memiliki galaktan yang komplek

sehingga banyak dari genus ini membawa sulfat C2 dari unit D-galaktosa (D25)

dan secara umum genus ini menghasilkan lambda karaginan (Pelegrin et al.,

2011).

Page 16: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 3

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Proses ekstraksi karaginan berpengaruh terhadap rendemen dan kualitas

karaginan (Wenno dkk., 2012). Beberapa tahapan dalam ekstraksi karaginan yaitu

proses perendaman, ekstraksi, pemisahan karaginan dengan pelarut (tahap

presipitasi) dan pengeringan (Distantina dkk., 2009). Presipitasi merupakan tahap

pengambilan serat-serat karaginan dari rumput laut dengan pelarut. Tahap

presipitasi karaginan dari pelarut diindikasikan akan mempengaruhi kuantitas dan

kualitas dari produk (Distantina dkk., 2009).

Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk tahap presipitasi karaginan

adalah isopropanol. Mustamin (2012) menggunakan isopropanol sebagai bahan

presipitasi dalam ekstraksi karaginan rumput laut karena dapat menghasilkan

karaginan yang lebih murni dan pekat. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan

oleh Distantina dkk. (2009) yang meneliti tentang efek bahan kimia pada tahap

presipitasi terhadap rendemen dan sifat karaginan dari rumput laut Eucheuma

cottoni dan didapat hasil bahwa rasio supernatan dan etanol terbaik adalah 1:3.

Berdasarkan penelitian Das et al. (2016), perbandingan supernatan dan

isopropanol yang digunakan dalam presipitasi karaginan rumput laut

Kappaphycus alvarezii adalah 1:3. Dalam industri konsentrasi isopropanol

menjadi aspek penting karena berkaitan dengan biaya produksi dan jumlah

karaginan yang dihasilkan oleh industri. Konsentrasi dari bahan presipitasi

tersebut belum diketahui jelas mana yang paling efektif dalam menghasilkan

rendemen karaginan dari rumput laut H. durvillei.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang

pengaruh penggunaan isopropanol dengan konsentrasi yang berbeda terhadap nilai

Page 17: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 4

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

rendemen karaginan yang diekstraksi dari rumput laut H. durvillei, sehingga

didapat konsentrasi isopropanol yang optimal dalam ekstraksi karaginan rumput

laut H. durvillei.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini

sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan isopropanol dengan konsentrasi yang berbeda

berpengaruh terhadap nilai rendemen karaginan yang diekstraksi dari

rumput laut H. durvillei?

2. Berapakah konsentrasi isopropanol yang dapat menghasilkan karaginan dari

rumput laut H. durvillei dengan nilai rendemen tertinggi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh penggunaan isopropanol dengan konsentrasi yang

berbeda terhadap nilai rendemen karaginan yang diekstraksi dari rumput

laut H. durvillei.

2. Mengetahui konsentrasi isopropanol yang dapat menghasilkan karaginan

dari rumput laut H. durvillei dengan nilai rendemen tertinggi.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan tentang pengaruh penggunaan isopropanol dengan konsentrasi yang

berbeda terhadap nilai rendemen karaginan dari rumput laut H. durvillei sehingga

Page 18: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 5

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

didapatkan karaginan dengan jumlah dan mutu terbaik yang berfungsi untuk

industri pangan dan non pangan.

Page 19: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 6

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Halymenia durvillei

Alga merah genus Halymenia adalah rumput laut (Rhodophyceae) yang

tergolong ordo Halymeniales (Pelegrin et al., 2011). Halymenia durvillei

merupakan salah satu rumput laut merah yang dapat menghasilkan karaginan jenis

lambda (Fenoradosoa et al., 2012). Gambar H. durvillei dapat dilihat pada

Gambar 2.1. Klasifikasi H. durvillei menurut Guiry (2011) sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Filum : Rhodophyta

Kelas : Florideophyceae

Ordo : Halymeniales

Famili : Halymeniaceae

Genus : Halymenia

Spesies : Halymenia durvillei

Gambar 2.1 Halymenia durvillei

(Sumber : Guiry, 2011).

Page 20: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 7

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Rumput laut H. durvillei mempunyai talus dengan panjang hingga 42 cm

dan bercabang, talus pada H. durvillei mempunyai lebar 5,4 cm serta meruncing.

Halymenia durvillei mempunyai warna merah muda hingga warna merah serta

mempunyai permukaan talus yang licin dan halus (De Smedt et al., 2001).

Sebagian dari genus Halymenia tumbuh di area dengan temperatur yang rendah

tetapi secara umum genus ini ditemukan di area dengan temperatur yang hangat

atau daerah tropis (Kantun et al., 2012).

2.2 Karaginan

Karaginan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari rumput laut

merah dari jenis Chondrus, Eucheuma, Gigartina, Hypnes, Iredea dan

Phyllophora (Priastami, 2011). Karaginan adalah polisakarida dengan berat

molekul yang tinggi dan merupakan campuran dari galaktan-galaktan linier yang

mengandung sulfat dan larut dalam air. Galaktan-galaktan tersebut terhubung oleh

3-β-D-galaktopiranosa (G-unit) dan 4-α-D-galaktopiranosa (D-unit) atau 4-3,6-

anhidrogalaktosa (DA-unit) membentuk unit pengulangan disakarida dari

karaginan. Galaktan yang mengandung sulfat diklasifikasikan berdasarkan adanya

4-3,6-anhidrogalaktosa serta posisi dan jumlah golongan sulfat pada strukturnya

(Imeson, 2010).

Karaginan secara komersial terdiri dari iota karaginan, kappa karaginan

dan lambda karaginan (McHugh, 2003). Perbedaan dari ketiga karaginan tersebut

ialah komposisi dan struktur kimiawi, struktur yang berbeda terletak pada 3,6-

anhidrogalaktosa dan gugus sulfat (Imeson, 2010). Kappa karaginan terdapat 3,6-

anhidrogalaktosa dengan hanya satu gugus ester sulfat, sedangkan iota karaginan

Page 21: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 8

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

terdapat 3,6-anhidrogalaktosa dengan dua gugus ester sulfat. Lamda karaginan

tidak memiliki gugus 3,6-anhidrogalaktosa namun memiliki tiga gugus ester sulfat

(Venugopal, 2011). Menurut Phillips and Williams (2009), kappa karaginan

memiliki 22% ester sulfat dan 33% 3,6-anhidrogalaktosa, iota karaginan memiliki

32% ester sulfat dan 26% 3,6-anhidrogalaktosa dan lambda karaginan memiliki

37% ester sulfat. Komponen tersebut akan mempengaruhi kekuatan gel, tekstur,

kelarutan, suhu leleh dan sineresis. Struktur karaginan dapat dilihat pada Gambar

2.2

Gambar 2.2 Struktur Kappa, Iota, dan Lambda Karaginan

(Sumber : Venugopal, 2011).

Kappa karaginan mempunyai sifat gel yang kuat, kaku, warna gel sedikit

buram dan mudah mengalami sineresis. Iota karaginan mempunyai sifat gel yang

lebih elastis, lebih stabil ketika didinginkan dan tidak mudah mengalami sineresis,

sedangkan lambda karaginan tidak membentuk gel (McHugh, 2003).

Page 22: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 9

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

2.3 Karakteristik Fisik Karaginan

Karaginan terdiri dari tiga macam tipe yaitu kappa, iota dan lambda

karaginan (Priastami, 2011). Masing-masing tipe mempunyai sifat yang berbeda.

Secara fisika sifat karaginan meliputi viskositas, kekuatan gel dan rendemen

(Peranginangin dkk., 2011).

2.3.1. Viskositas

Viskositas adalah tingkat kekentalan karaginan pada konsentrasi dan suhu

tertentu (Wenno, 2009). Adanya garam-garam yang terlarut dalam karaginan akan

menurunkan muatan bersih sepanjang rantai polimer, penurunan muatan ini

menyebabkan penurunan gaya tolakan antar gugus-gugus sulfat, sehingga sifat

hidrofilik polimer semakin lemah dan menyebabkan viskositas larutan menurun

(Priastami, 2011). Menurut Moirano (1977) dalam Mustamin (2012)

mengemukakan bahwa semakin kecil kandungan sulfat, maka nilai viskositas juga

semakin kecil, tetapi konsistensi gel semakin meningkat. Priastami (2011) juga

menambahkan bahwa larutan karaginan akan menurun seiring dengan

peningkatan suhu sehingga terjadi depolimerisasi yang kemudian dilanjutkan

dengan degradasi karaginan.

2.3.2 Kekuatan Gel

Kekuatan gel (gel strength) merupakan parameter utama karaginan,

berfungsi untuk mengubah bentuk cair menjadi padat atau mengubah bentuk sol

menjadi gel yang bersifat irreversible (Wenno dkk., 2012). Kemampuan ini yang

menyebabkan karaginan banyak digunakan baik dalam bidang pangan maupun

non pangan (Faridah, 2001). Menurut Campo et al. (2009), mekanisme

Page 23: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 10

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

pembentukan gel terdiri dari dua tahap yaitu dimulai dengan perubahan

konformasi intramolekuler yang tidak berhubungan dengan ion-ion, kemudian

diikuti oleh pembentukan ikatan silang yang tergantung pada adanya ion-ion

spesifik (kation) yang menyebabkan struktur gel terbentuk.

2.3.3 Rendemen

Rendemen karaginan adalah berat karaginan yang dihasilkan dari rumput

laut kering dan dinyatakan dalam persen, semakin tinggi nilai rendemen semakin

besar output yang dihasilkan (Peranginangin dkk., 2011). Rendemen dihitung

berdasarkan persentase berat karaginan serbuk yang dihasilkan terhadap berat

sampel yang digunakan (Hidayah dkk., 2013). Distantina dkk. (2010), juga

mempertegas bahwa rendemen dihitung dengan cara membagi berat akhir hasil

pengeringan dengan berat awal sampel kemudian dikali 100%.

Rendemen menyatakan nilai efisiensi dari proses pengolahan sehingga

dapat diketahui jumlah karaginan yang dihasilkan dari bahan dasar awal

(Mustamin, 2012). Rendemen dapat dipengaruhi oleh bertambahnya umur panen

tetapi sampai pada batas tertentu. Hal tersebut disebabkan semakin tua umur

panen maka kandungan polisakarida yang dihasilkan semakin banyak sehingga

kandungan karaginan semakin tinggi (Wenno, 2009).

2.4 Karakteristik Kimia Karaginan

2.4.1 Kadar Air

Pengujian kadar air digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kandungan air dalam karaginan karena kadar air sangat berpengaruh terhadap

Page 24: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 11

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

daya simpan (Wenno dkk., 2012). Kadar air sangat mempengaruhi aktivitas

mikroba selama penyimpanan karaginan (Bunga dkk., 2013). Kadar air juga

sangat dipengaruhi oleh kondisi pengeringan, pengemasan dan cara penyimpanan

(Diharmi dkk., 2011). Kandungan air karaginan yang terukur merupakan air

terikat (ikatan kimia) sedangkan air bebas diduga telah menguap (Wenno dkk.,

2012).

2.4.2 Kadar Abu

Analisis kadar abu dilakukan untuk mengetahui secara umum kandungan

mineral yang terdapat dalam karaginan (Wenno dkk., 2012). Abu adalah zat

anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik dan berhubungan erat

dengan jumlah kandungan mineral suatu bahan (Peranginangin dkk., 2011).

Mineral yang dihasilkan dalam proses pemanasan adalah mineral total sebagai zat

anorganik. Rumput laut termasuk bahan pangan yang mengandung mineral cukup

tinggi karena mempunyai kemampuan dalam menyerap mineral yang berasal dari

lingkungan (Wenno dkk., 2012). Mineral yang terdapat dalam karaginan antara

lain adalah kalium, natrium, kalsium dan magnesium (Diharmi dkk., 2011).

2.5 Ekstraksi Karaginan

Berdasarkan metode ekstraksi karaginan yang digunakan, dapat diperoleh

dua jenis ekstrak karaginan yaitu semi refined dan refined (Fatimah, 2012).

Rumput laut penghasil karaginan dapat dengan mudah menjadi semi refined

carrageenan (SRC) melalui proses alkalisasi (Basir, 2014). Metode ekstraksi

karaginan semi refined atau biasa disebut dengan ATC (alkali treated

Page 25: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 12

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

carrageenophyte) umumnya berasal dari rumput laut jenis Eucheuma cottoni.

Menurut Fatimah (2012), proses produksi ATC dilakukan melalui proses

pemanasan dalam larutan alkali pada suhu antara 65-80°C, lebih rendah dari suhu

yang digunakan pada metode ekstraksi refined carrageenan yang menggunakan

suhu antara 85-95°C. Penggunaan suhu yang lebih rendah pada produksi SRC

dimaksudkan agar karaginan yang terkandung dalam rumput laut tidak larut ke

dalam larutan alkali yang akan menurunkan rendemen SRC yang dihasilkan. Hasil

dari produk SRC berbentuk chips dan ada pula yang berbentuk tepung (Eko dkk.,

2013).

Semi refined hanya mengekstrak bahan baku dengan larutan alkali tanpa

menggunakan alkohol atau KCl untuk proses presipitasi seperti pada proses

refined (McHugh, 2003). Karaginan murni (refined carrageenan) merupakan

hasil olahan rumput laut karaginofit. Karaginan murni didapatkan dari proses

ekstraksi karaginan yang dilakukan dengan menggunakan air panas atau larutan

alkali panas. Suasana alkalis dapat diperoleh dengan menambahkan larutan basa

misalnya larutan NaOH, Ca(OH)2, atau KOH (Arfini, 2011).

Pemisahan karaginan dari bahan pengekstrak dilakukan dengan cara

penyaringan dan pengendapan setelah proses ekstraksi. Penyaringan ekstrak

karaginan umumnya masih menggunakan penyaringan konvensional yaitu kain

saring. Pengendapan karaginan dapat dilakukan antara lain dengan metode gel

press atau pengendapan dengan alkohol (Basir, 2014).

Page 26: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 13

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

2.6 Presipitasi atau Pengendapan Karaginan

Presipitasi adalah tahap pemisahan karaginan dengan pelarut (Distantina

dkk, 2009). Presipitasi atau yang disebut dengan pengendapan merupakan salah

satu tahapan dari ekstraksi karaginan. Pengendapan karaginan hasil ekstraksi yang

telah mengalami filtrasi dapat dilakukan dengan alkohol (Glicksman, 1983 dalam

Mustamin, 2012). Alkohol yang dapat digunakan yaitu metanol, etanol dan

isopropanol. Kebanyakan karaginan yang dipakai dalam pangan isolasi dengan

pengendapan selektif oleh isopropil alkohol karena hasil yang didapat lebih

murni, pekat dan kental, akan tetapi harga isopropil alkohol lebih mahal dibanding

dengan metanol dan etanol (Mustamin, 2012).

Menurut Rahmawati (2004), metanol merupakan pelarut polar yang sangat

efektif, tetapi metanol merupakan senyawa yang toksik apabila terhisap ataupun

terserap pada permukaan kulit. Oleh sebab itu metanol tidak digunakan pada

bahan pangan. Selain menggunakan alkohol, proses presipitasi juga dapat

dilakukan dengan gel method (Distantina dkk., 2009). Gel method dilakukan atas

dasar kemampuan kappa karaginan dalam membentuk gel dengan garam kalium.

2.7 Standar Mutu Karaginan

Standar mutu karaginan di Indonesia sampai saat ini belum ada. Standar

mutu karaginan yang telah diakui dikeluarkan oleh Food Agriculture

Organization (FAO), Food Chemical Codex (FCC) dan European Economic

Community (EEC) (Henriani, 2015). Spesifikasi mutu karaginan dapat dilihat

pada Tabel 2.1 dan absorbansi karaginan pada spektrofotometer dapat dilihat pada

Tabel 2.2.

Page 27: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 14

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Tabel 2.1. Spesifikasi Mutu Karaginan

Spesifikasi FAO FCC EEC

Kadar sulfat (%) 15-40 18-40 15-40

Kadar abu (%) 15-40 Maks.35 15-40

Viskositas (cP) Min.5 - -

Kadar air (%) Maks.12 Maks. 12 Maks. 12

Kekuatan gel (g/cm2) 500 - -

Sumber : A/S Kobenhvns Pektifabrik (1978) dalam Wenno dkk. (2009)

Tabel 2.2. Absorbansi Karaginan pada Spektrofotometer

Panjang

gelombang

(cm-1

)

Molekul

Absorbansi relatif terhadap 1050

(cm-1

)

Kappa Iota Lamda

1220-1260 Ester sulfat 0.3-1.4 1.2-1.7 1.4-2.0

928-933 3,6-anhydrogalactose 0.2-0.7 0.2-0.4 0-0.2

840-850 Galactose-4-sulfate 0.2-0.5 0.2-0.4 -

825-830 Galactose-2-sulfate - - 0.2-0.4

810-820 Galactose-6-sulfate - - 0.1-0.3

800-805 3,6-anhydrogalactose-2-

sulfate 0-0.2 0.2-0.4 -

Sumber : FAO (2007)

2.8 Aplikasi Karaginan

Karaginan dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti farmasi,

industri makanan dan industri non pangan. Pemanfaatan karaginan pada industri

makanan adalah sebagai pembentuk gel, pengemulsi, penstabil, serta memperbaiki

tekstur berbagai produk seperti saus, es krim dan produk susu (Campo et al.,

2009). Penggunaan karaginan di dalam industri non pangan digunakan pada

industri makanan ternak, keramik, dan cat. Karaginan dalam bentuk pelet ikan

digunakan untuk menstabilkan dan mempertahankan komposisi senyawa

hidrokoloid agar tidak mudah terurai. Pada keramik, karaginan memiliki

kemampuan gelling point pada temperatur dan tekanan yang tinggi sehingga tidak

mudah pecah (Prasetyowati dkk, 2008).

Page 28: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 15

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Karaginan dalam industri juga sering dijadikan bahan campuran kosmetik,

obat-obatan, es krim, susu, kue, roti dan berbagai produk makanan (McHugh,

2003). Pemanfaatan karaginan di bidang farmasi dapat digunakan sebagai gelling

agent pada produk pewangi, binder pada pasta gigi, bodying agent pada lotion dan

cream, stabilizer, penstabil dan pengemulsi pada vitamin. Sementara itu untuk

bidang bioteknologi karaginan digunakan dalam immobilisasi biokatalis

(Prasetyowati dkk, 2008).

Page 29: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 16

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

III KONSEPTUAL PENELITIAN DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Indonesia memiliki 6,42% sumberdaya plasma nutfah rumput laut dari

total biodiversitas rumput laut dunia yaitu 555 spesies rumput laut dari 8.642

spesies rumput laut dunia (Suparmi dan Sahri, 2009). Saat ini rumput laut menjadi

komoditas hasil perikanan yang popular di dunia (Hakim dkk., 2011). Halymenia

durvillei merupakan salah satu rumput laut merah yang banyak dibudidayakan

oleh masyarakat Banyuwangi dan Bali tetapi belum dimanfaatkan secara

maksimal dan dijual dalam bentuk kering maupun basah. Halymenia diketahui

dapat menghasilkan lambda karaginan (Pelegrin et al., 2011). Karaginan adalah

getah rumput laut yang diekstraksi dengan larutan alkali dari spesies tertentu dari

kelas Rhodophyceae (Hidayah dkk., 2013). Data dari Institut Medical Research

Internasional menyebutkan bahwa kebutuhan karaginan dunia sekitar 50 ribu ton

dan meningkat rata-rata 3% per tahun (Bunga dkk., 2013).

Ekstraksi karaginan dari rumput laut meliputi beberapa tahapan yaitu

proses perendaman, ekstraksi, pemisahan karaginan dengan pelarut (tahap

presipitasi), kemudian pengeringan karaginan (Distantina dkk., 2009). Metode

presipitasi dapat dibagi menjadi dua macam yaitu alcohol precipitation dan gel

method (Basir, 2014). Gel method dilakukan atas dasar kemampuan kappa

karaginan dalam membentuk gel dengan garam kalium. Pada alcohol

precipitation ada beberapa jenis alkohol yang dapat digunakan sebagai bahan

presipitasi diantaranya metanol, etanol dan isopropanol.

Page 30: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 17

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Menurut Rahmawati (2004), metanol merupakan pelarut polar yang sangat

efektif, tetapi metanol merupakan senyawa yang toksik apabila terhisap ataupun

terserap pada permukaan kulit. Oleh sebab itu metanol tidak digunakan pada

bahan pangan. Mustamin (2012) juga menjelaskan bahwa penggunaan

isopropanol pada tahap presipitasi karaginan akan menghasilkan karaginan yang

lebih murni, pekat dan kental dibandingkan dengan jenis alkohol lain. Menurut

Distantina dkk. (2009), pada proses alcohol precipitation prinsip yang digunakan

adalah pelarut (alkohol) dapat berikatan dengan air membentuk ikatan hidrogen.

Gugus OH pada alkohol dapat menarik air dan akan mengendapkan fraksi berat

polimer karaginan. Karaginan yang bersifat hidrofilik dan mempunyai kandungan

sulfat tinggi akan cenderung lebih mudah larut sehingga terbentuk serat-serat

karaginan.

Jumlah serat karaginan yang terbentuk ditentukan oleh dua faktor yaitu

konsentrasi isopropanol yang ditambahkan dan lama waktu presipitasi. Semakin

tinggi konsentrasi isopropanol maka semakin banyak serat karaginan yang

terbentuk sehingga berdampak pada rendemen karaginan. Batas konsentrasi

isopropanol yang dapat mengendapkan karaginan secara maksimal adalah 1:3

(Distantin, dkk., 2009). Karaginan dapat dimanfaatkan pada produk pangan dan

non pangan (Faridah, 2001). Karaginan pada produk non pangan digunakan dalam

berbagai bidang seperti kosmetik dan industri tekstil. Pemanfaatan karaginan

pada industri makanan adalah sebagai pengental, pembentuk gel, penstabil serta

memperbaiki tekstur pada produk seperti keju, puding dan saos (Campo et al.,

2009).

Page 31: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 18

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konseptual Penelitian

Keterangan :

= Aspek yang diteliti

= Aspek yang tidak diteliti

Halymenia durvillei

Ekstraksi

Tahap presipitasi

Gel method Alcohol precipitation

Isopropanol Etanol Metanol

Isopropanol berikatan dengan air membentuk ikatan hidrogen

Waktu presipitasi

Mengendapkan fraksi berat polimer karaginan

Konsentrasi isopropanol

Konsentrasi yang optimum

Pengendapan serat

karaginan secara

maksimal

Rendemen karaginan

Gugus OH pada isopropanol menarik air

Page 32: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 19

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

3.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, hipotesis yang diberikan yaitu

penggunaan isopropanol dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh terhadap

nilai rendemen karaginan yang diekstraksi dari rumput laut H. durvillei.

Page 33: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 20

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

IV METODOLOGI

4.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016 di

Laboratorium Pendidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga,

Surabaya untuk proses ekstraksi karaginan, pengujian kadar air, kadar abu dan

rendemen, sedangkan untuk pengujian viskositas dan kekuatan gel dilaksanakan

di Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Universitas Brawijaya,

Malang serta uji spektrofotometer Fourier Transformed Infrared (FTIR) di

Laboratorium Material dan Metalurgi Institut Sepuluh November Surabaya.

4.2 Materi Penelitian

4.2.1 Peralatan Penelitian

Alat-alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah ember, kapas, plastik

tahan panas, karet, gunting, terpal plastik, gelas Beaker, tabung Erlenmeyer,

autoclave, centrifuge, batang pengaduk, gelas ukur, oven, masker, sarung tangan,

corong, kertas label, saringan, timbangan analitik, mortar, cawan porselin,

desikator, termometer, crush tang, tanur listrik, viscometer dan spektrofotometer

Fourier Transformed Infrared (FTIR).

4.2.2 Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah rumput laut H. durvillei yang

diperoleh dari Pantai Kutuh, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten

Badung, Bali, isopropanol dan akuades.

Page 34: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 21

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

4.3 Metode Penelitian

4.3.1 Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental

(true eksperimental) dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebab dalam

penelitian ini semua dikondisikan sama kecuali konsentrasi isopropanol.

Perlakuan pada penelitian ini terdiri dari lima perlakuan dengan empat ulangan.

Perlakuan konsentrasi presipitasi isopropanol yang digunakan mengacu pada

penelitian yang dilakukan oleh Das et al. (2016), yang menggunakan konsentrasi

presipitasi isopropanol (volume/volume) sebesar 1:3 (supernatan : isopropanol)

pada ekstraksi karaginan rumput laut Kappaphycus alvarezii, namun belum

diketahui jelas pada konsentrasi berapa isopropanol dapat berfungsi dengan baik

dalam menghasilkan karaginan H. durvillei, sehingga perlakuan pada penelitian

ini adalah :

P1 = Rasio supernatan dengan konsentrasi presipitasi isopropanol sebesar 1:0

P2 = Rasio supernatan dengan konsentrasi presipitasi isopropanol sebesar 1:1

P3 = Rasio supernatan dengan konsentrasi presipitasi isopropanol sebesar 1:2

P4 = Rasio supernatan dengan konsentrasi presipitasi isopropanol sebesar 1:3

P5 = Rasio supernatan dengan konsentrasi presipitasi isopropanol sebesar 1:4

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel

meliputi variabel bebas, variabel terkontrol dan variabel terikat. Variabel bebas

penelitian ini adalah konsentrasi presipitasi isopropanol, variabel terikat meliputi

rendemen karaginan, viskositas karaginan, kekuatan gel karaginan, kadar air

Page 35: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 22

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

karaginan dan kadar abu karaginan, sedangkan variabel terkontrol meliputi jenis

rumput laut dan pelarut yang digunakan saat ekstraksi.

4.3.2 Prosedur Kerja

4.3.2.1 Ekstraksi Karaginan

Rumput laut H. durvillei dibersihkan menggunakan air tawar untuk

menghilangkan garam, kotoran dan pasir, kemudian dikeringkan di bawah sinar

matahari hingga berat konstan ditandai dengan tidak ada perubahan berat sebagai

fungsi waktu pengeringan. Rumput laut kering sebanyak 10 gram direndam dalam

200 ml akuades selama 10 jam dengan tujuan membuat tekstur rumput laut

menjadi lunak kemudian hasil rendaman tersebut diekstraksi. Ekstraksi rumput

laut H. durvillei menggunakan metode panas bertekanan. Rumput laut hasil

perendaman dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer dan diekstraksi

menggunakan autoclave pada suhu 1070C selama 1,5 jam. Tujuan dari ekstraksi

adalah memecah dinding sel yang ada pada rumput laut sehingga karaginan yang

terkandung pada dinding sel bisa keluar. Setelah diekstraksi dengan autoclave,

rumput laut disaring dan disentrifugasi menggunakan centrifuge 3600 rpm selama

15 menit sehingga didapat supernatan (cairan) dan endapan. Supernatan yang

didapat akan dipresipitasi menggunakan alkohol (Das et al., 2016).

4.3.2.2 Presipitasi dengan Isopropanol (Perlakuan)

Supernatan yang didapat dari hasil sentrifugasi dimasukkan ke dalam gelas

Beaker, kemudian ditambahkan isopropanol dengan perbandingan antara

supernatan dengan isopropanol adalah 1:3, kemudian diaduk dan didiamkan

Page 36: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 23

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

selama dua jam. Setelah itu endapan yang diperoleh dari hasil presipitasi

dikeringkan di dalam oven 600C (Das et al., 2016).

Seluruh tahapan dalam proses ekstraksi karaginan rumput laut Halymenia

durvillei ini diperlakukan sama terhadap semua sampel penelitian kecuali pada

tahapan presipitasi. Pada tahap ini rasio supernatan dengan isopropanol akan

diubah mulai dari 1:0, 1:1, 1:2, 1:3 dan 1:4. Setiap perlakuan akan diulang

sebanyak empat kali.

4.3.2.3 Perhitungan Rendemen

Rendemen yang dihasilkan dari ekstraksi Halymenia durvillei berupa

crude carrageenan. Menurut Distantina dkk. (2010), rendemen dihitung dengan

cara membagi berat akhir hasil pengeringan (crude carrageenan ) dengan berat

awal rumput laut (kering) kemudian dikali 100%. Berikut rumus yang digunakan:

Rendemen % = (berat crude carrageenan : berat rumput laut kering) x 100%

4.3.2.4 Pengujian Viskositas

Pengujian viskositas karaginan mengacu pada metode yang digunakan

oleh Food Marine Colloids Corporation (1977), yaitu larutan karaginan

konsentrasi 1,5% dipanaskan dalam bak air mendidih sambil diaduk secara teratur

hingga mencapai suhu 75⁰C. Viskositas diukur dengan alat viscometer pada saat

suhu larutan mencapai 75⁰C. Pembacaan dilakukan setelah satu menit putaran

penuh untuk spindle no. 02. Viskositas yang terukur mempunyai satuan poise

(1 poise = 100 centipoise).

Page 37: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 24

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

4.3.2.5 Pengujian Kekuatan Gel

Pengujian kekuatan gel karaginan mengacu pada metode Falshaw et al.

(1988) dalam Distantina (2010), yaitu karaginan kering dilarutkan dalam akuades

dengan pemanasan sehingga diperoleh larutan 1,5% (berat/volume). Larutan

karaginan sebanyak 10 ml dituang dalam wadah dengan diameter 3 cm dengan

ketinggian larutan berkisar 1,2-1,4 cm. Larutan didiamkan selama 12 jam pada

suhu kamar dengan diletakkan di atas neraca. Batang silinder stainless stell

dengan luas penampang 0,786 cm2 diletakkan di atas sampel kemudian ditekan

menggunakan tangan hingga gel pecah. Berat gel setelah pecah dicatat dan

kekuatan gel adalah selisih berat gel sebelum pecah dan setelah pecah dibagi luas

penampang silinder stainless stell.

4.3.2.6 Pengujian Kadar Air

Pengujian kadar air karaginan mengacu pada metode yang digunakan

Andarwulan dkk. (2011), yaitu cawan porselin dikeringkan dalam oven selama

15 menit kemudian didinginkan dalam desikator selama 10 menit dan ditimbang.

Setelah itu sebanyak 5 gram karaginan diletakkan dalam cawan porselin kemudian

dikeringkan dalam oven 105⁰C selama 6 jam, setelah itu karaginan didinginkan

dalam desikator dan ditimbang kembali menggunakan timbangan analitik. Kadar

air dapat dihitung dengan rumus :

Kadar air % = {(B-(C-A)) : (C-A)} x 100%

Keterangan :

A : Berat cawan kering yang sudah konstan

B : Berat sampel awal

C : Berat cawan dan sampel kering yang sudah konstan

Page 38: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 25

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

4.3.2.7 Pengujian Kadar Abu

Pengujian kadar abu karaginan mengacu pada metode yang digunakan

Association of Official Analitycal Chemist (AOAC) (1995), yaitu cawan porselin

dikeringkan di dalam oven selama 1 jam pada suhu 105⁰C kemudian didinginkan

selama 30 menit di dalam desikator dan ditimbang hingga didapatkan berat tetap

(A). Sampel sebanyak 1 gram (B) dimasukkan ke dalam cawan porselin dan

dimasukkan ke dalam tanur listrik (furnace) dengan suhu 600⁰C selama ± 6 jam.

Selanjutnya cawan didinginkan pada desikator kemudian ditimbang hingga

didapatkan berat tetap (C). Kadar abu dihitung dengan rumus (AOAC, 1995) :

Kadar abu % = {(A+B-C) : B} x 100%

Keterangan :

A : Berat cawan porselin (tetap)

B : Berat sampel

C : Berat cawan dan sampel yang telah didinginkan

4.4 Parameter Pengamatan

4.4.1 Parameter Utama

Parameter utama dalam penelitian ini adalah rendemen karaginan.

4.4.2 Parameter Pendukung

Parameter pendukung digunakan untuk melengkapi data dari parameter

utama. Parameter pendukung dalam penelitian ini adalah viskositas karaginan,

kekuatan gel karaginan, kadar air karaginan, kadar abu karaginan dan uji FTIR.

Page 39: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 26

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

4.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa rendemen yang akan

dianalisis menggunakan Anova (Analysis of Variance) untuk mengetahui ada atau

tidak perbedaan hasil dari setiap perlakuan. Jika dari analisis diketahui bahwa

perlakuan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata atau berbeda sangat nyata,

maka akan dilakukan uji lanjut yaitu Uji Duncan. Uji Duncan bertujuan untuk

membandingkan perlakuan mana yang menghasilkan hasil terbaik (Kusriningrum,

2012). Sedangkan untuk analisis data kadar air, kadar abu, viskositas dan

kekuatan gel karaginan akan dibandingkan dengan standar karaginan yang

dikeluarkan oleh FAO, FCC dan EEC.

Page 40: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 27

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

4.6 Diagram Alir Penelitian

Gambar 4.1 Diagram Alir Penelitian

Pencucian rumput laut dengan air tawar

Sentrifugasi menggunakan centrifuge 3600 rpm selama 15 menit

Penyaringan dengan saringan

Ekstraksi dengan suhu bertekanan menggunakan

autoclave pada suhu 1070C selama 1,5 jam (1:20)

Pengeringan di bawah sinar matahari

Perendaman dengan akuades selama 10 jam

Rasio

supernatan :

IPA (1:0)

Rasio

supernatan :

IPA (1:1)

Rasio

supernatan :

IPA (1:2)

Analisis dengan

spektrofotometri

FTIR

Pengukuran kadar air,

kadar abu, viskositas dan

kekuatan gel

Pengukuran

rendemen

Analisis data

Kesimpulan

Pengeringan dengan oven 600C

Rasio

supernatan :

IPA (1:3)

Rasio

supernatan :

IPA (1:4)

Supernatan dihasilkan

Page 41: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 28

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Rendemen Karaginan Rumput Laut H. durvillei dengan Konsentrasi

Isopropanol yang Berbeda

Analisis rendemen dilakukan untuk mengetahui persentase karaginan yang

dihasilkan berdasarkan konsentrasi isopropanol yang diberikan. Hasil perhitungan

rendemen karaginan dilakukan dengan cara membagi berat akhir hasil

pengeringan (crude carrageenan) dengan berat awal rumput laut kering kemudian

dikali 100%. Data rata-rata rendemen karaginan rumput laut H. durvillei dapat

dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Rata-rata Rendemen Karaginan Rumput Laut H. durvillei dengan

Konsentrasi Isopropanol yang Berbeda

Perlakuan Rata-rata Rendemen (%) ± SD

P1 (kontrol) (1:0) 1,47 d ± 0,64

P2 (1:1) 23,74 c ± 6,76

P3 (1:2) 39,43 a ± 3,65

P4 (1:3) 34,79 ab

± 2,17

P5 (1:4) 32,62 b ± 1,63

Keterangan: Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan

yang nyata (p < 0,05).

Hasil uji Anova menunjukkan bahwa penggunaan isopropanol dengan

konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata (p<0,05) terhadap

nilai rendemen karaginan rumput laut H. durvillei. Tabel 5.1 menunjukkan bahwa

perbedaan konsentrasi isopropanol dapat meningkatkan rendemen. Hasil uji lanjut

menggunakan uji Jarak Berganda Duncan 5% dilakukan untuk mengetahui

perbedaan antar perlakuan. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa perlakuan P3

(1:2) memiliki nilai terbaik terhadap rendemen yang tidak berbeda nyata dengan

Page 42: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 29

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

P4 (1:3) namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Sedangkan pada

perlakuan P1 (1:0) atau kontrol memiliki nilai yang berbeda nyata dengan

perlakuan P2 (1:1), P3 (1:2), P4 (1:3) dan P5 (1:4). Uraian lengkap pengolahan

data rendemen dapat dilihat pada Lampiran 4. Grafik rata-rata rendemen

karaginan rumput laut H. durvillei selama penelitian dapat dilihat pada Gambar

5.1

Gambar 5.1 Grafik Rata-rata Rendemen Karaginan Rumput Laut H. durvillei

dengan Konsentrasi Isopropanol yang Berbeda

Berdasarkan grafik rata-rata rendemen karaginan, dapat diketahui bahwa

rendemen tertinggi terdapat pada perlakuan P3 (1:2) yaitu sebesar 39,43%,

sedangkan pada perlakuan P1 (1:0), P2 (1:1), P4 (1:3) dan P5 (1:4) masing-

masing yaitu 1,47%, 23,74%, 34,79% dan 32,62%.

5.1.2 Kualitas Karaginan

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data sekunder berupa data kadar

air, kadar abu, viskositas dan kekuatan gel karaginan. Pengukuran kualitas

karaginan dilakukan setelah mendapat data hasil rendemen. Rendemen tertinggi

akan diuji kualitatif dan dibandingkan dengan standar mutu karaginan (FAO, FCC

Page 43: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 30

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

dan EEC). Kualitas karaginan rumput laut H. durvillei dapat dilihat pada Tabel

5.2. Kualitas karaginan yang dihasilkan mempunyai nilai kadar air sebesar 4,93%,

kadar abu sebesar 36,61 %, viskositas sekitar 4912,2 cP dan nilai gel strength

0,05 g/cm2.

Tabel 5.2 Kualitas Karaginan Rumput Laut H. durvillei

No Parameter Hasil

1 Kadar Air 4,93 %

2 Kadar Abu 36,61 %

3 Viskositas 4912,2 cP

4 Kekuatan Gel 0,05 g/cm2

5.1.3 Hasil Spektrofotometri Fourier Transformed Infrared (FTIR)

Gambar 5.2 Spektrum FTIR Karaginan Rumput Laut H. durvillei

Spektrum FTIR pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karaginan

yang dihasilkan memperlihatkan struktur kimia karaginan jenis lambda. Gambar

5.2 memperlihatkan adanya serapan pada panjang gelombang 814,78 cm-1

dan

panjang gelombang 928,76 cm-1

. Serapan yang kuat terlihat pada panjang

gelombang 1012,04 cm-1

dan 1215,60 cm-1

. Spektrum FTIR karaginan yang

Page 44: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 31

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

dihasilkan dari rumput laut H. durvillei pada penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 5.3

Tabel 5.3 Spektrum FTIR Karaginan Hasil Penelitian

No. Panjang Gelombang (cm-1

) Ikatan Gugus

1 1215,60 S=O Ester Sulfat

2 1012,04 C-O-C Ikatan Glikosidik

3 928,76 C-O 3,6-anhidrogalaktosa

4 814,78 C-O-SO3 pada

C6

3,6-anhidrogalaktosa-

6-sulfat

5.2 Pembahasan

Halymenia durvillei merupakan rumput laut merah yang dapat

menghasilkan karaginan (Fenoradosoa et al., 2012). Karaginan tersebut terdapat

dalam dinding sel rumput laut atau matriks intraseluler dan merupakan bagian

penyusun yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan dengan

komponen yang lain (Hellebust and Cragie, 1978 dalam Henriani, 2015).

Produksi karaginan Indonesia tahun 2007 baru mencapai 13% dari produksi

karaginan dunia (Hakim dkk., 2011). Salah satu usaha untuk memproduksi

karaginan dengan kualitas dan kuantitas yang baik adalah dengan

mengoptimalkan proses ekstraksi.

Presipitasi dengan isopropanol merupakan bagian dari tahap ekstraksi

yang diindikasikan dapat meningkatkan produksi karaginan. Penggunaan

isopropanol dalam proses presipitasi memiliki keunggulan dibandingkan dengan

jenis presipitan yang lain. Karaginan yang dihasilkan pada penelitian ini terbentuk

dengan cepat seiring dengan penambahan isopropanol, berwarna bening

kecoklatan, bentuk tidak beraturan dan pekat. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan Mustamin (2012) bahwa karaginan yang menggunakan bahan

Page 45: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 32

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

pengendap jenis isopropanol akan menghasilkan karaginan yang lebih murni,

pekat dan kental.

Berat karaginan yang dihasilkan dari rumput laut kering dan dinyatakan

dalam persen akan menghasilkan nilai rendemen. Rata-rata rendemen karaginan

yang dihasilkan dari penelitian ini berkisar 1,47-39,43%. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan didapat hasil bahwa perlakuan P3 (1:2) menghasilkan

rendemen lebih tinggi yaitu sebesar 39,43% dibandingkan perlakuan yang lain

yaitu P1 (1:0), P2 (1:1), P4 (1:3) dan P5 (1:4) yang masing-masing 1,47%,

23,74%, 34,79% dan 32,62%. Hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan

konsentrasi isopropanol berpengaruh terhadap nilai rendemen karaginan,

khususnya rendemen. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa penggunaan

isopropanol dengan konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata

(p<0,05) terhadap nilai rendemen karaginan rumput laut H. durvillei.

Hasil uji jarak berganda Duncan memperlihatkan bahwa rendemen

tertinggi diperoleh dari perlakuan P3 (1:2) yang tidak berbeda nyata dengan

perlakuan P4 (1:3). Rendemen karaginan mengalami peningkatan dengan

bertambahnya konsentrasi isopropanol sampai pada konsentrasi 1:2 tetapi

mengalami penurunan pada konsentrasi 1:4. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan Distantina dkk. (2009) yang menyatakan bahwa semakin tinggi

konsentrasi isopropanol yang diberikan maka akan muncul kecenderungan dalam

peningkatan nilai rendemen dan batas konsentrasi alkohol yang dapat

mengendapkan karaginan secara maksimal adalah 1:3.

Page 46: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 33

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Rendemen yang dihasilkan pada perlakuan P5 (1:4) mengalami

penurunan. Hal ini diduga karena pada batas tertentu isopropanol sudah dapat

mengikat seluruh air yang terkandung di dalam hasil ekstraksi dan

mengendapkan fraksi berat polimer karaginan sehingga terbentuk serat karaginan.

Batas konsentrasi isopropanol dalam penelitian ini adalah 1:2 (volume filtrat:

isopropanol), hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zatnika

dan Istini (2001) yang mengatakan bahwa isopropanol pada konsentrasi 1:2 dapat

mengendapkan karaginan secara maksimal dan menghasilkan rendemen dengan

nilai yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian pula diketahui bahwa perlakuan P4

(1:3) yang memiliki nilai tidak berbeda nyata dengan P3 (1:2) akan memberikan

keuntungan untuk dunia industri karaginan karena pada konsentrasi 1:2 karaginan

sudah terendapkan secara maksimal sehingga akan mengurangi biaya produksi

perusahaan.

Rendemen yang dihasilkan pada penelitian ini masih memenuhi standar

persyaratan minimum rendemen karaginan yang ditetapkan oleh Departemen

Perdagangan (1989) yaitu sebesar 25%. Isopropanol dapat mengendapkan

karaginan dengan cara bereaksi dengan air dan membentuk ikatan hidrogen,

kemudian mengendapkan fraksi polimer karaginan dengan membentuk serat

karaginan (Distantina dkk., 2009).

Penentuan kualitas karaginan dapat dilihat dari karakteristik kimia dan

fisika yang meliputi nilai kadar air, kadar abu, viskositas dan kekuatan gel. Pada

penelitian ini rendemen tertinggi akan diuji kualitatif untuk menentukan mutu

standar kualitas karaginan yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui

Page 47: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 34

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

bahwa nilai rata-rata kadar air dari karaginan yang dihasilkan sebesar 4,93%. Nilai

tersebut sesuai dengan standar mutu karaginan yang dikeluarkan oleh FAO (Food

Agriculture Organization), FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European

Economic Community) yang menyatakan bahwa nilai kadar air karaginan

maksimal harus 12%.

Nilai kadar air ini dapat dipengaruhi oleh kondisi pengeringan (Diharmi

dkk., 2011) dan umur dari rumput laut (Wenno, 2009). Pengeringan karaginan

hasil penelitian ini diperlakukan sama yaitu dikeringkan dalam oven pada suhu

600C selama 12 jam. Selain itu umur rumput laut yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 15 hari. Wenno (2009), menjelaskan bahwa bertambahnya

umur panen menyebabkan kandungan air meningkat. Hal tersebut dikarenakan

semakin tua umur panen jumlah air yang diserap oleh rumput laut semakin

banyak. Kandungan air dalam karaginan sangat berpengaruh terhadap daya

simpan (Wenno dkk., 2012).

Kadar abu berhubungan dengan mineral suatu bahan. Menurut

Peranginangin dkk. (2011), kadar abu dihasilkan dari pembakaran bahan organik

dan berhubungan erat dengan jumlah mineral suatu bahan. Rata-rata kadar abu

karaginan yang dihasilkan dari penelitian ini sekitar 36,61%.

Kadar abu karaginan hasil ekstraksi masih memenuhi standar yang

ditetapkan oleh FAO dan EEC yaitu sekitar 15-40%, sedangkan berdasarkan

standar FCC karaginan yang dihasilkan belum memenuhi standar dikarenakan

nilai kadar abu lebih dari 35%. Tingginya nilai kadar abu disebabkan oleh

kandungan garam yang terlalu tinggi pada rumput laut. Semakin lama rumput laut

Page 48: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 35

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

berada dalam perairan maka semakin banyak garam mineral yang diserap oleh

rumput laut (Wenno dkk., 2012).

Viskositas merupakan tingkat kekentalan karaginan pada konsentrasi dan

suhu tertentu (Wenno, 2009). Berdasarkan penelitian didapat hasil rata-rata nilai

viskositas yaitu sekitar 4912,5 cP. Nilai tersebut sesuai dengan standar viskositas

yang ditentukan oleh FAO yaitu minimal 5 cP. Viskositas dapat dipengaruhi oleh

kandungan garam yang ada pada rumput laut. Semakin tinggi kandungan garam

maka nilai viskositasnya akan menurun. Menurut Priastami (2011), adanya garam

terlarut akan menyebabkan penurunan gaya tolakan antar gugus-gugus sulfat

sehingga sifat hidrofilik polimer semakin lemah dan menyebabkan viskositas

larutan menurun. Moirano (1977) dalam Mustamin (2012) juga menambahkan

bahwa adanya korelasi antara kandungan sulfat dengan viskositas. Semakin kecil

kandungan sulfat, maka nilai viskositasnya juga semakin kecil.

Karaginan mempunyai kemampuan membentuk gel saat larutan panas

menjadi dingin. Proses pembentukan gel bersifat thermoreversible artinya gel

dapat mencair pada saat pemanasan dan membentuk gel kembali pada saat

pendinginan. Adanya selulosa pada produk akhir dapat mengakibatkan gel yang

terbentuk akan rapuh (Imeson, 2000). Berdasarkan penelitian nilai kekuatan gel

dari karaginan yang dihasilkan adalah 0,05 g/cm2. Nilai kekuatan gel yang

dihasilkan rendah dan tidak sesuai dengan standar FAO yang mengatakan bahwa

nilai kekuatan gel pada karaginan minimal 500 g/cm2.

Hal tersebut diduga karena jenis karaginan yang dihasilkan oleh rumput

laut H. durvillei adalah jenis lambda. Pernyataan tersebut didukung oleh

Page 49: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 36

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Fenoradosoa et al. (2012) yang mengatakan bahwa H. durvillei mengandung

karaginan jenis lambda, yang tidak atau hanya sedikit mempunyai gugus 3,6-

anhidrogalaktosa (Venugopal, 2011), dimana adanya gugus tersebut sangat

berpengaruh terhadap pembentukan gel (McHugh, 2003). Menurut Philips and

Williams (2009), semakin kecil gugus 3,6-anhidrogalaktosa pada karaginan

rumput laut maka semakin kecil pula nilai kekuatan gelnya, sehingga rendahnya

nilai kekuatan gel pada penelitian mengidentifikasikan bahwa karaginan dari

rumput laut H. durvillei termasuk jenis lambda karaginan.

Menurut Imeson (2000), karaginan merupakan polisakarida berantai linier

dengan berat molekul yang tinggi. Rantai polisakarida tersebut terdiri dari ikatan

berulang antara gugus galaktosa dengan 3,6-anhidrogalaktosa, keduanya baik

yang berikatan dengan sulfat atau tidak, dihubungkan oleh ikatan glikosidik.

Adanya gugus 3,6-anhidrogalaktosa menyebabkan sifat anhidrofilik yang

memudahkan pembentukan heliks rangkap pada ikatan antar rantai polimer

karaginan sehingga pembentukan gel lebih cepat tercapai.

Berdasarkan hasil spektrum FTIR, karaginan yang dihasilkan

memperlihatkan struktur kimia karaginan jenis lambda. Hal tersebut dibuktikan

dengan adanya serapan pada panjang gelombang 814,78 cm-1

yang menunjukkan

gugus galaktosa 6 sulfat. FAO (2007) menjelaskan bahwa adanya serapan yang

sangat kuat pada panjang gelombang 810-820 cm-1

untuk gugus galaktosa 6 sulfat.

Gugus tersebut merupakan karakteristik dari lambda karaginan. Selain itu pada

panjang gelombang 928,76 cm-1

menunjukkan adanya ikatan C-O yang

merupakan gugus 3,6-anhidrogalaktosa. Hal tersebut sesuai dengan FAO (2007)

Page 50: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 37

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

yang menyatakan bahwa pada panjang gelombang 928-933 cm-1

terdapat gugus

3,6-anhidrogalaktosa.

Ikatan S=O atau gugus ester sulfat juga terdapat pada penelitian ini

terbukti dengan munculnya peak pada panjang gelombang 1215,60 cm-1

. Menurut

Uy et al. (2005), spektrofotometri FTIR menunjukkan adanya berkas absorpsi

yang sangat kuat pada daerah 1210-1260 cm-1

karena ikatan ester sulfat dan

daerah 1010-1080 cm-1

dianggap ikatan glikosidik pada semua jenis karaginan.

Ikatan glikosidik pada penelitian ini dibuktikan dengan adanya absorbsi pada

panjang gelombang 1012,04 cm-1

. Hasil identifikasi FTIR dan uraian dari panjang

gelombang maka dapat disimpulkan bahwa karaginan yang dianalisis merupakan

karaginan tipe lambda. Hal tersebut didapatkan dengan adanya galaktosa 6 sulfat

dan ester sulfat, 3,6-anhidrogalaktosa serta ikatan glikosidik.

Page 51: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 38

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Penggunaan isopropanol dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh

terhadap nilai rendemen karaginan yang diekstraksi dari rumput laut H.

durvillei.

2. Konsentrasi isopropanol yang dapat menghasilkan karaginan dari rumput laut

H. durvillei dengan nilai rendemen tertinggi adalah pada perlakuan P3 yaitu

1:2 (filtrat : isopropanol) dengan nilai rendemen sebesar 39,43%.

6.2 Saran

1. Perlu adanya penelitian lanjutan tentang pengaruh lama presipitasi maupun

perbandingan dengan jenis presipitan yang lain sehingga didapat optimasi

pada proses presipitasi.

2. Karaginan yang dihasilkan dari rumput laut H. durvillei pada penelitian ini

dapat diaplikasikan untuk produk pangan maupun non pangan.

Page 52: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 39

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

DAFTAR PUSTAKA

Andarwulan, N., F. Kusnandar dan D. Herawati. 2011. Analisis Pangan. PT. Dian

Rakyat. Jakarta. 32-33 hal.

AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of the Association of Official

Analitycal Chemist. Inc. Washington DC. pp. 185-189.

Arfini, F. 2011. Optimasi Proses Ekstraksi Pembuatan Karaginan dari Rumput

Laut Merah Eucheuma cottonii serta Aplikasinya sebagai Penstabil pada

Sirup Markisa. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 99 hal.

Basir, S. M. 2014. Pengaruh Proses Pemurnian Karaginan dengan Metode

Pengendapan Alkohol dan Kalium Klorida Press terhadap Mutu

Karaginan dari Eucheuma cottonii Asal Kabupaten Jeneponto. Skripsi.

Universitas Hasanuddin. Makassar. 77 hal.

Bunga, S. M., R. I. Montolalu., J. W. Hart., L. A. D. Y. Montolalu., A. H. Watung

dan N. Taher. 2013. Karakteristik Sifat Fisika Kimia Karaginan Rumput

Laut Kappaphycus alvarezii pada Berbagai Umur Panen yang Diambil

dari Daerah Perairan Desa Arakan Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal

Media Teknologi Hasil Perikanan. 1 (2): 54-58.

Campo, V. L., D. F. Kawano., D. B. D. S. Jr and I. Carvalho. 2009. Carrageenans

:Biological Properties, Chemical Modifications and Structural Analysis-

A Review. Carbohydrate Polymer. Elsevier. 77: 167-180.

Das, A. K., M. Sharma., D. Mondal and K. Prasad. 2016. Deep Eutectic Solvents

as Efficient Solvent System for the Extraction of K-Carrageenan from

Kappaphycus alvarezii. Carbohydrate Polymer. Elsevier. 136: 930-935.

De Smedt, G., O. De Clerek., F. Leliaert., E. Copejans and L. M. Liao. 2001.

Morphology and Systematics of the Genus Halymenia C. Agardh

(Halymeniales, Rhodophyta) in the Philippines. Nova Hedwigia. 73: 293-

322.

Desiana, E dan T. Y. Hendrawati. 2015. Pembuatan Karagenan dari Eucheuma

cottonii dengan Ekstraksi KOH menggunakan Variabel Waktu Ekstraksi.

Jurnal Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. 7:1-7

Departemen Perdagangan. 1989. Ekspor rumput laut Indonesia. Jakarta. 57 hal.

Diharmi, A., D. Fardiaz., N. Andarwulan dan E. S. Heruwati. 2011. Karakteristik

Karagenan Hasil Isolasi Eucheuma spinosum (Alga Merah) dari Perairan

Sumenep Madura. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 16 (1): 117-124.

Page 53: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 40

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Distantina S., Fadilah., Rochmadi., M. Fahrurrozi dan Wiratni. 2010. Proses

Ekstraksi Karagenan dari Eucheuma cottoni. Seminar Rekayasa Kimia

dan Proses. 21: 1-6.

Distantina, S., Fadilah., Y. C. Danarto., Wiratni dan M. Fahrurrozi. 2009. Efek

Bahan Kimia pada Tahap Presipitasi terhadap Rendemen dan Sifat

Karagenan dari Rumput Laut Eucheuma cottoni. Ekuilibrium. 8 (2): 47-

53.

Eko, K. S., N. Novan dan N. Taufiqu. 2013. Optimasi Proses Ekstraksi Karagenan

dari Kappaphycus alvarezii serta Aplikasi sebagai Balsam Analgesik.

Jurnal Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. 1: 1-5.

Faridah, L. 2001. Studi Tentang Pembuatan Tepung Instan Karaginan dari

Rumput Laut Kappaphycus alvarezii. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Bogor. 101 hal.

Fatimah, S. 2012. Aplikasi Teknologi Ohmic dalam Ekstraksi Karaginan Murni

(Refined Carrageenan) dari Rumput Laut Eucheuma cottonii. Skripsi.

Universitas Hasanuddin. Makassar. 86 hal.

Fenoradosoa, T. A., C. Loranche., C. Delattre., V. Dulong., D. Le Cerf., L. Picton

and P. Michaud. 2012. Rheological Behavior and Non Enzymatic

Degradation of a Sulfated Galactan from Halymenia dulvillei

(Halymeniales, Rhodophyta). Appl Biochem Biotechnol. 167: 1303-1313.

Food Agriculture Organization (FAO). 2007. Compendium of Food Additive

Specifications. FAO Jecfa Monographs. United Nations. 10 pp.

Food Marine Colloids Corp (FMC Corp). 1977. Carrageenan Marine Colloid

Monograph Number One Springfield New Jersey. USA : Marine Colloid

Division FMC Corporation. pp: 23-29.

Guiry, M. D. 2011. Halymenia dulvillei. Algabase. http://algabase.org. Diakses

tanggal 12 Maret 2016.

Hakim, A. R., S. Wibowo., F. Arfini dan R. Peranginangin. 2011. Pengaruh

Perbandingan Air Pengekstrak, Suhu Presipitasi dan Konsentrasi Kalium

Klorida (KCl) terhadap Mutu Karaginan. J. Pascapanen Bioteknol Kel

Perik. 6 (1): 1-11.

Henriani. 2015. Karakteristik Karaginan dari Rumput Laut Kappaphycus alvarevi

yang Diekstraksi dengan KOH dan Dijendalkan dengan KCl dan IPA.

Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin.

Makassar. 96 hal.

Page 54: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 41

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Hidayah, R., Harlia., Gusrizal dan A. Sapar. 2013. Optimasi Konsentrasi Kalium

Hidroksida pada Ekstraksi Karaginan dari Alga Merah (Kappaphycus

alvarezii) Asal Pulau Lemukutan. JKK. 2 (2): 78-83.

Imeson A. 2000. Carrageenan. in : Phililps GO, Williams PA. Handbook of

Hydrocolloids. Wood Head Publishing. Cambridge England. pp. 87-102.

Imeson, A. 2010. Food Stabilisers, Thickeners and Gelling Agents. Wiley

Blackwell. India. pp. 73-79.

Kantun, J. J. H., A. R. Sherwood., R. R. Rodriguez., J. M. Huisman and O. De

Clerck., 2012. Branched Halymenia Species (Halymeniaceae,

Rhodophyta) in the Indo-Pacific Region, Including Descriptions of

Halymenia hawaiiana sp. nov. and H. tondoana sp. nov. European Journal

of Phycology. 47(4): 421-432.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2015. Komoditas Rumput Laut Kian

Strategis. Siaran Pers nomor 025/PDSI/HM.420/IV/2015. Sumba Timur.

1-3 hal.

Kusriningrum. 2012. Perancangan Percobaan. Airlangga University Press.

Surabaya. 84-86 hal.

McHugh, D. J. 2003. A Guide to the Seaweed Industry. FAO Fisheries Technical

Paper. Australia. pp. 61-65.

Mustamin, ST. F. 2012. Studi Pengaruh Konsentrasi KOH dan Lama Ekstraksi

terhadap Karakteristik Karagenan dari Rumput Laut (Eucheuma cottoni).

Skripsi. Universitas Hassanuddin. Makassar. 80 hal.

Pelegrin, Y. F., J. A. Azamar and A. D. Robledo. 2011. Preliminary

Characterization of Carrageenan from the Red Seaweed Halymenia

floresii. Journal Aquatic Food Product Technology. 20: 73-83.

Peranginangin, R., A. Rahman dan H. E. Irianto. 2011. Pengaruh Perbandingan

Air Pengekstrak dan Penambahan Celite terhadap Mutu Kappa Karaginan.

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. hal. 1077-1085.

Philips, G. O. and P. A. Williams. 2009. Handbook of Hydrocolloids (Second

Edition). Woodhead Publishing Limited. Washington. pp. 77-80.

Prasetyowati., C. Jasmine. dan D. Agustiawan. 2008. Pembuatan Tepung

Karaginan dari Rumput Laut (Eucheuma cottoni) Berdasarkan Perbedaan

Metode Pengendapan. Jurnal Teknik Kimia 2(15) : 27-33.

Priastami, C. S. 2011. Karagenan sebagai Bahan Penstabil pada Proses Pembuatan

Melorin. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 91 hal.

Page 55: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 42

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Rakhmawati, D. 2004. Mempelajari Aktivitas Antioksidan dan Antimikroba

Ekstrak Antarasa (Litsea cubeba) dan Aplikasinya sebagai Pengawet

Alami pada Bahan Pangan. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut

Pertanian Bogor. Bogor. 87 hal.

Salam, M. R. B. dan D. Larasati. 2014. Pemanfaatan Material Rumput Laut

melalui Ekstraksi Karagenan untuk Desain Kemasan Edibel. Jurnal

Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain. 1 (1) : 1-9.

Suparmi dan A. Sahri. 2009. Mengenal Potensi Rumput Laut: Kajian Pemanfaatan

Sumber Daya Rumput Laut dari Aspek Industri dan Kesehatan. Jurnal

Sultan Agung. 44 (118) : 95-116.

Suryaningrum, D., T. Wikanta dan H. Kristiana. 2006. Uji Aktivitas Senyawa

Antioksidan dari Rumput Laut Halymenia harveyana dan Eucheuma

cottoni. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelauatan dan Perikanan.

1(1): 51-64.

Ulfah, M. 2009. Pemanfaatan Iota Karaginan (Eucheuma spinosum) dan Kappa

Karaginan (Kappaphycus alvarezii) sebagai Sumber Serat untuk

Meningkatkan Kekenyalan Mie Kering. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Bogor. 111 hal.

Uy, F. S., A.J. Easteal and M. M. Fard. 2005. Seaweed Processing Using

Industrial Single-mode Cavity Microwave Heating (Preliminary

Investigation). Carbohydrate Research. 340 : 1357-1364.

Venugopal, V. 2011. Marine Polysaccharides Food Applications. CRC Press.

New York. pp. 111-115.

Wenno, M. R. 2009. Karakteristik Fisiko Kimia Karaginan dari Eucheuma cottoni

pada Berbagai Bagian Thalus, Berat Bibit dan Umur Panen. Tesis. Institut

Pertanian Bogor. Bogor. 127 hal.

Wenno, M. R., J. L. Thenu dan C. G. C. Lopulalan. 2012. Karakterisasi Kappa

Karaginan dari Kappaphycus alvarezii pada Berbagai Umur Panen. JPB

Perikanan. 7 (1) : 61-67.

Zatnika, A dan S. Istini. 2001. Pengaruh Jenis dan Volume Alkohol dalam Proses

Presipitasi pada Ekstraksi Iota Karaginan. Jurnal BPPT Seaweed Research

Team. 1 (4) : 128-136.

Page 56: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 43

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Kuantitatif (Rendemen) Karaginan Rumput Laut H. durvillei

Perlakuan Berat awal Berat akhir Rendemen (%) Rata-rata (%)

P1 (Kontrol) 50 0.57 1.14 1.47

50.08 0.41 0.82

50.01 1.09 2.18

50.09 0.87 1.74

P2 50.04 14.88 29.74 23.74

50.07 7.59 15.16

50.05 10.78 21.54

50.09 14.28 28.51

P3 50.04 20.4 40.77 39.42

50.03 17.08 34.14

50.01 20.14 40.27

50.05 21.28 42.52

P4 50.06 18.28 36.52 34.79

50.14 18.4 36.70

50.03 16.85 33.68

50 16.14 32.28

P5 50.06 18.28 36.52 34.79

50.14 18.4 36.70

50.03 16.85 33.68

50 16.14 32.28

Page 57: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 44

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Lampiran 2. Data Kualitatif Mutu Karaginan Rumput Laut H. durvillei

No Parameter Hasil Satuan

1 Kadar Air 4,93 %

2 Kadar Abu 36,61 %

3 Viskositas 4912,5 cP

4 Kekuatan Gel 0,05

g/cm2

Page 58: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 45

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Lampiran 3. Hasil uji FTIR dengan Menggunakan Spektrofotometri

Page 59: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 46

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Lampiran 4. Hasil uji ANAVA Rendemen Karaginan Rumput Laut H. durvillei

ANOVA

Rendemen

Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

Between Groups 3636,827 4 909,207 68,002 ,000

Within Groups 200,554 15 13,370

Total 3837,381 19

Rendemen

Perlakuan N Subset for alpha = 0.05

d c b a

Duncana

P1 4 1,433782

P2 4 23,735534

P5 4 32,622629

P4 4 34,793305 34,793305

P3 4 39,424083

Sig. 1,000 1,000 ,414 ,093

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

Descriptives

Rendemen

N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for

Mean

Minimu

m

Maximum

Lower Bound Upper Bound

P1 4 1,433782 ,6362809 ,3181405 ,421317 2,446247 ,8187 2,1796

P2 4 23,735534 6,7621241 3,3810620 12,975485 34,495582 15,1588 29,7362

P3 4 39,424083 3,6523554 1,8261777 33,612370 45,235795 34,1395 42,5175

P4 4 34,793305 2,1717820 1,0858910 31,337515 38,249095 32,2800 36,6972

P5 4 32,622629 1,6321273 ,8160637 30,025550 35,219707 31,6494 35,0649

Total 20 26,401866 14,2115248 3,1777936 19,750668 33,053065 ,8187 42,5175

Page 60: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 47

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Lampiran 5. Hasil Uji Viskositas dan Gel Strenght Karaginan Rumput Laut

H. durvillei

Page 61: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 48

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Lampiran 6. Perhitungan Kadar Air dan Kadar Abu Karaginan Rumput Laut

H. durvilei

A. Kadar Air Karaginan

Perlakuan Berat cawan

kering

Berat sampel Berat cawan +

sampel kering

Kadar air (%)

P3. 1 39.2784 2.0330 41.2159 4.929032

P3. 2 27.6307 2.0566 29.5826 5.364004

P3. 3 45.2425 2.0603 47.2014 5.176374

P3. 4 44.1728 2.0097 46.1008 4.237552

Rata-rata 4.926741

B. Perhitungan Kadar Air Karaginan

P3.1

Kadar air % = {(2.0330 - (41.2159 - 39.2784)) : (41.2159 - 39.2784)} x 100%

= 4.929032 % = 4.93 %

P3.2

Kadar air % = {(2.0566 - (29.5826 - 27.6307)) : (29.5826 - 27.6307)} x 100%

= 5.364004 % = 5.36 %

P3.3

Kadar air % = {(2.0603 - (47.2014 - 45.2425)) : (47.2014 - 45.2425)} x 100%

= 5.176374 % = 5.18 %

P3.4

Kadar air % = {(2.0097 - (46.1008 - 44.1728)) : (46.1008 - 44.1728)} x 100%

= 4.237552 % = 4.24 %

C. Kadar Abu Karaginan

Perlakuan Berat cawan

kering

Berat sampel Berat cawan +

sampel kering

Kadar abu

(%)

P3. 1 44.1535 1.0051 44.7915 36.52373

P3. 2 46.1345 1.0051 46.7660 37.17043

P3. 3 39.4593 1.0087 40.1075 35.73907

P3. 4 39.2946 1.0068 39.9287 37.01828

Rata-rata 36.61288

Page 62: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 49

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

D. Perhitungan Kadar Abu Karaginan

P3.1

Kadar abu % = {(44.1535 + 1.0051 - 44.7915)) : (1.0051)} x 100%

= 36.52373 % = 36.52 %

P3.2

Kadar abu % = {(46.1345 + 1.0051 - 46.7660)) : (1.0051)} x 100%

= 37.17043 % = 37.17 %

P3.3

Kadar abu % = {(39.4593 + 1.0087 - 40.1075)) : (1.0087)} x 100%

= 35.73907 % = 35.74 %

P3.4

Kadar abu % = {(39.2946 + 1.0068 - 39.9287)) : (1.0068)} x 100%

= 37.01828 % = 37.02 %

Page 63: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 50

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian

a). Penimbangan sampel b). Perendaman sampel

c). Persiapan ekstraksi d). Ekstraksi sampel

e). Penyaringan sampel f). Pemberian isopropanol

e

c

f

d

b a

Page 64: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/57170/2/PK BP 113-16 Mag p.pdf · adln-perpustakaan universitas airlangga iii skripsi pengaruh penggunaan iso… yuyun maghfiroh skripsi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 51

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ISO… YUYUN MAGHFIROH

Lampiran 6. (Lanjutan)

g). Persiapan pengeringan h). Pengeringan sampel

i). Sampel karaginan kering j). Sentrifuge

k). Autoclave l). Tanur

g h

i j

k l