Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan Bangsa Indonesia
Skripsi Bahasa Indonesia
-
Upload
redi-riyanto -
Category
Documents
-
view
219 -
download
1
Transcript of Skripsi Bahasa Indonesia
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran sastra pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA) lebih ditekankan pada kemampuan siswa mengapresiasi sastra Indonesia.
Dengan kemampuan mengapresiasi sastra Indonesia nantinya diharapkan siswa
mampu menikmati hasil karya sastra bangsa sendiri, yang untuk selanjutnya
mereka memperoleh manfaat dari upaya memahami dan menikmati karya sastra
yang dibacanya.
Sesuai dengan struktur kurikulum KTSP, pembelajaran bersastra Indonesia
juga dilaksanakan seperti halnya pembelajaran berbahasa, yaitu pembelajaran itu
dikaitkan dengan keempat kegiatan dan kemampuan, yaitu mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis (Muslich, 2007:62-63). Apabila pembelajaran
dilakukan dengan mengkaitkan keempat kegiatan tersebut, secara bertahap siswa
akan memiliki kemampuan untuk mengapresiasi karya sastra, baik dari tingkat
apresiasi yang paling rendah yaitu siswa hanya sekedar mampu memahami isi
suatu karya sastra, sampai pada tingkat apresiasi yang paling tinggi yaitu siswa
mampu menciptakan sendiri suatu karya sastra meski hanya dalam wujud yang
paling sederhana.
Pembelajaran sastra akan lebih bermakna bagi siswa apabila pembelajaran
tersebut labih ke arah apresiatif, atau lebih spesifik ke arah mengidentifikasi nilai-
nilai dalam karya sastra, yang meliputi nilai budaya, nilai moral, dan nilai
pendidikan. Pembelajaran sastra pada siswa sebaiknya dihadapkan pada karya-
2
karya sastra langsung, bukan yang berupa cuplikan atau ringkasannya. Hal ini
dimasudkan agar siswa mau dan mampu untuk menikmati, menghayati,
menghargai karya sastra baik yang berbentuk puisi maupun prosa.
Sastra adalah suatu karya seni yang bermediakan bahasa. Sastra hadir
untuk dibaca dan dinikmati serta selanjutnya dimanfaatkan, antara lain untuk
mengembangkan wawasan hidup dan kehidupan. Sastra terdiri dari prosa, drama,
dan puisi. Ketiga jenis sastra dapat dibagi lagi sesuai dengan penggolongannya.
Misalnya prosa, terdiri dari cerpen, novel, dan roman. Cerpen merupakan hasil
seni kreatif yang menggunakan bahasa sebagai medianya. Sebagai hasil dari
pekerjaan seni, cerpen mampu menciptakan suatu kreasi yang indah dan nilai-nilai
estetika yang tinggi. Dalam cerpen pengarang hanya mengemukakan kandungan
pikiran-pikiran secara singkat. “Cerpen adalah cerita atau narasi yang fiktif dan
relatif pendek (Sumarjo dan Saini K.M, 2002:32).
Berbicara mengenai cerpen tentunya tak lepas dari nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Nilai-nilai dalam karya sastra meliputi banyak bidang
kehidupan manusia, menurut Sriharsana (2008:46) bahwa “nilai dalam karya
sastra adalah sesuatu yang dapat diambil dari karya sastra yang bersifat edukatif.
Nilai-nilai tersebut terdiri dari nilai moral, nilai sosial, nilai religius, nilai
pendidikan, nilai estetis, nilai etika, nilai politis, nilai budaya, dan nilai
kemanusiaan”.
Nilai moral merupakan nilai yang berhubungan dengan akhlak/budi
pekerti/susila atau baik buruk tingkah laku. Nilai moral merupakan salah satu nilai
yang dapat kita lihat dalam karya sastra, misalnya cerita pendek. Pengenalan
3
cerpen di lingkungan pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha
menumbuhkan minat baca siswa terhadap karya sastra cerpen. Sebab sekolah
sebagai lembaga yang efektif membangkitkan kehidupan bersastra khususnya
cerpen. Guru dapat dijadikan motivator minat baca siswa terhadap cerpen. Setiap
siswa merupakan individu sekaligus suatu totalitas yang kompleks yang
menyimpan sejumlah kecakapan. Dalam kegiatan belajar mengajar kecakapan
itulah yang perlu dikenali dan ditumbuhkembangkan.
Selain dari komunikasi yang baik antara guru dan siswa, model
pembelajaran yang digunakan seorang guru juga akan berpengaruh dalam
kegiatan belajar mengajar. Menurut Chauchan (dalam Sukmadinata, 2004:243)
model pembelajaran yang baik adalah model pembelajaran yang memiliki
karakteristik, yaitu memiliki prosedur ilmiah, hasil belajar yang spesifik, kejelasan
lingkungan belajar, kriteria hasil belajar, dan proses pembelajaran yang jelas.
Penggunaan model pembelajaran dalam pembelajaran kompetensi
sepenuhnya diserahkan kepada guru, karena guru yang lebih tahu karakteristik
mata pelajaran dan pokok-pokok bahasan yang diajarkannya. Tiap mata pelajaran
dan pokok-pokok bahasan memiliki muatan kompetensi akademis yang berbeda.
Guru juga yang lebih tahu karakteristik dan kemampuan siswa yang diajarkannya.
Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran snowball throwing. Model pembelajaran snowball throwing disebut
juga gelundungan salju. Model pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih
tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola yang terbuat dari
4
kertas dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok
(Suyatno, 2009:37).
Dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing diharapkan
materi mengenai cerpen dapat dipahami oleh siswa dengan baik, dan pada
akhirnya siswa dapat menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,
terutama nilai moral.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi melakukan penelitian
tentang pengaruh model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan
mengidentifikasikan nilai moral cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo.
B. Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah Umum
Masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah model pembelajaran
snowball throwing berpengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi nilai
moral cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo?”
2. Rumusan Masalah Khusus
Pada penelitian ini ada beberapa masalah yang dapat diperinci sebagai
berikut:
a. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo dalam
mengidentifikasi nilai moral cerpen dengan menggunakan model
pembelajaran snowball throwing?
5
b. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran snowball throwing terhadap
kemampuan mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen siswa kelas X SMA
YPBI Tugumulyo?
C. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian ini penulis batasi pada:
a. Pengaruh yang dimaksud adalah kegiatan dalam penggunaan model
pembelajaran snowball throwing pada pembelajaran cerpen.
b. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran snowball
throwing.
c. Kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa
kelas X SMA YPBI Tugumulyo mengidentifikasi nilai moral cerpen. Nilai
moral terdiri dari akhlak, budi pekerti, susila, atau baik buruk tingkah laku.
d. Cerpen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen “Kucing
Kiyoko” karya Rama Dira.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan
mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
a. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo
mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen dengan menggunakan model
pembelajaran snowball throwing.
b. Untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran snowball throwing
terhadap kemampuan mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen siswa kelas X
SMA YPBI Tugumulyo.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Siswa, melatih kemampuan berfikir dan meningkatkan minat belajar dalam
memahami nilai-nilai moral dalam cerpen.
2. Guru, mengoptimalisasikan kinerja dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Peneliti, untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran snowball throwing
dalam meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi nilai-nilai budaya
dalam cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo.
4. Lembaga pendidikan, referensi dalam rangka memperbaiki sistem pengajaran
sastra khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia.
F. Definisi Oprasional
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini, maka
perlu penulis jelaskan istilah berikut:
7
1. Pengaruh adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang
memanfaatkan sumber daya untuk membentuk watak atau perbuatan
seseorang.
2. Model pembelajaran snowball throwing adalah model pembelajaran yang
melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam
bentuk bola yang terbuat dari kertas dan menyampaikan pesan tersebut kepada
temannya dalam satu kelompok.
3. Kemampuan adalah kesanggupan seseorang dalam melakukan atau menguasai
pengetahuan dengan jalan mempelajari dan merencanakannya.
4. Cerpen adalah cerita atau narasi yang fiktif dan relatif pendek dan habis dibaca
sekali duduk.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1. Pengertian Pengaruh
Pengaruh merupakan pengaruh dari suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang. Menurut Abdurahmad (2006:92) “pengaruh
adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu
yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan
yang membentuk watak atau perbuatan seseorang”. Selanjutnya Boediono
(2002:247) menyatakan “pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu,
orang, atau benda dan sebagainya dari yang berkuasa yang ikut membentuk
watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.
Jadi dapat disimpulkan pengaruh adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang yang memanfaatkan sumber daya untuk membentuk watak atau
perbuatan seseorang.
2. Model pembelajaran Snowball Throwing
Model pembelajaran snowball throwing merupakan salah satu bentuk dari
metode cooperative learning. Model pembelajaran snowball throwing disebut
juga gelundungan salju, model pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih
tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola yang terbuat dari
kertas dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok
(Suyatno, 2009:37). Bola dilempar menggunakan kertas yang berisi pertanyaan
9
yang diremas menjadi sebuah bola kertas. Siswa yang mendapat bola kertas
menjawab pertanyaan dalam bola tersebut. Selanjutnya Triatno (2010:81)
menjelaskan model pembelajaran snowball throwing adalah model yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dengan cara melempar bola
yang berisi pertanyaan kepada siswa, siswa yang mendapat bola menjawab
pertanyaan tersebut.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
snowball throwing adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dengan cara melempar bola yang berisi
pertanyaan kepada siswa, siswa yang mendapat bola menjawab pertanyaan
tersebut.
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing
Langkah-langkah model pembelajaran snowball throwing menurut
Suyatno (2009:40) adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan dan KD yang ingin
dicapai.
2. Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing
ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada
temannya.
10
4. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok.
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa yang lainnya selama kurang lebih 15
menit.
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesemnpatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang ditulis dalam kertas
berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7. Evaluasi
8. Penutup.
4. Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran Snowball Throwing
Triatno (2010:156) menjelaskan kelebihan model pembelajaran snowball
throwing adalah sebagai berikut:
1. Melatih kesiapan siswa.
2. Saling memberikan pengetahuan.
Triatno (2010:156) menjelaskan kelemahan model pembelajaran snowball
throwing adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa
saja.
2. Tidak efektif.
11
5. Pengertian Kemampuan
Dalam ilmu morfologi kata kemampuan berasal dari kata dasar “mampu”
yang kemudian dibubuhi imbuhan “ke-an”. Poerwadarminta (2006:623)
berpendapat bahwa “kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan”.
Selanjutnya Kridalaksana (2003:95) menyatakan bahwa ”kemampuan adalah
kesanggupan dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan dengan jalan
mempelajari secara sadar dan terencana”.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan adalah kesanggupan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang
dalam menguasai pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dengan sadar
dan terencana.
6. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah cerita yang membicarakan masalah tunggal, habis di baca
sekali duduk (Suparni, 2008:19). Selanjutnya Abdullah (2003:61) menyatakan
bahwa cerpen adalah cerita yang hanya amenceritakan salah satu peistiwa
daripada seluruh kehidupan yang luas tentang pelakunya. Pendapat kedua ahli
tersebut diperkuat aoleh Sumarjo dan Saini K.M (2002:32) yang menyatakan
bahwa acerpen adalah cerita atau narasi yang fiktif dan relatif pendek.
Dari ketiga pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah
cerita fiktif yang relative pendek dan menceritakan salah satu peristiwa dari
seluruh kehidupan pelakunya atau sebuah cerita yang membicarakan masalah
tunggal serta habis dibaca sekali duduk.
12
7. Ciri-ciri Cerpen
Cerpen merupakan karya sastra yang menceritakan salah satu peristiwa
sari seluruh kehidupan pelakunya. Menurut Rahardjo dkk (2000:23) cerpen
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Panjang 3 sampai 10 halaman atau kurang dari 10.000 kata.
2. Habis dibaca dalam sekali duduk.
3. Dalam cerpen hanya ada satu insiden yang menguasai jalan cerita.
4. Terdapat konflik tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan nasib.
5. Hanya terdapat satu alur.
6. Perwatakan dan penokohan dilukiskan secara singkat.
Selanjutnya Tarigan (2005:177) menyatakan bahwa ciri-ciri cerpen adalah
sebagai berikut:
1. Ceritanya singkat, padu, intensif.
2. Bahasa cerita pendek haruslah tajam, sugestif, dan menarik perhatian.
3. Cerita pendek bergantung pada satu situasi.
4. Cerita pendek harus menimbulkan satu efek dalam pikiran pembaca.
5. Cerita pendek menyajikan satu emosi.
8. Nilai-nilai dalam karya sastra
Nilai-nilai dalam karya sastra meliputi banyak bidang kehidupan manusia.
Nilai dalam karya sastra adalah sesuatu yang dapat diambil atau dipetik dari karya
sastra. Sriharsana (2008:46) menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam karya
sastra antara lain sebagai berikut:
a. Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila
atau baik buruk tingkah laku.
b. Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang
berada di dalam mayarakat.
c. Nilai religius/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan dengan tuntutan
beragama.
d. Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pengubahan
tingkah laku dari baik ke buruk (pengajaran).
e. Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang
menarik/menyenangkan (rasa seni).
13
f. Nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam
kehidupan.
g. Nilai politis, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemerintahan.
h. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.
i. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat-sifat
manusia.
Nilai moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup
pengarang yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan
hal itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca (Sri Harsana, 2008:46).
Moral dalam karya sastra dapat dipandang sebagai amanat, pesan yang
disampaikan pengarang kepada pembaca.
9. Pengertian Mengidentifikasi Nilai Moral
Mengidentifikasi merupakan kegiatan untuk menentukan jenis suatu
peristiwa atau kejadian. Menurut Poerwadarminta (2005:365) mengidentifikasi
adalah menentukan atau menetapkan identitas orang atau benda.
Berkaitan dengan penelitian ini, penulis akan mengidentifikasi nilai moral
dalam cerpen. Nilai moral merupakan nilai yang berhubungan dengan akhlak/budi
pekerti/susila atau baik buruk tingkah laku (Sri Harsana, 2008:46) . Selanjutnya
menurut Nurgiyantoro (2005:321) menyatakan bahwa,
“Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup
pengarang yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai
kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Ia
merupakan petunjuk yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang
beberapa hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap,
tingkah laku, dan sopan santun pergaulan. Ia bersifat praktis sebab
petunjuk itu ditampilkan, atau ditemukan modelnya, dalam kehidupan
nyata, sebagaimana model yang ditampilkan dalam cerita itu lewat sikap
dan tingkah laku tokoh-tokohnya”.
14
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis
adalah penelitian yang dilakukan oleh Devi Pertiwi merupakan penelitian yang
relevan dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan menulis kalimat
sederhana dengan model pembelajaran snowball throwing pada Siswa Kelas V
SDN Batu Raja 03 Tahun Ajaran 2008/2009. Hal ini dapat dilihat dari nilai
kemampuan berbicara yang meningkat pada setiap siklus. Pada siklus I persentase
ketuntasan kemampuan berbicara 51,8% sedangkan pada siklus II persentase
meningkat menjadi 66,6%, dan pada siklus III persentase kemampuan menulis
kalimat sederhana meningkat menjadi 77,7%. Perbedaan dari penelitian Devi
Pertiwi dengan penelitian ini adalah salah satu variabel yang diteliti yaitu menulis
kalimat sederhana, tempat penelitian di SD N Karanganyar 03 Tahun Ajaran
2008/2009, penelitianya berlangsung 3 siklus, dan simpulan dari penelitiannya
adalah model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan
menulis sederhana. Sementara itu persamaan dari penelitian ini adalah salah satu
variabelnya menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu model
pembelajaran snowball throwing.
C. Kerangka Berpikir
Penelitian ini berjudul Pengaruh Model snowball throwing terhadap
kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen siswa kelas X SMA YPBI
Tugumulyo. Langkah awal dalam penelitian ini adalah merumuskan masalah
penelitian. Selanjutnya membuat instrumen penelitian, setelah instrumen dibuat
15
peneliti melakukan penelitian. Penelitian dimulai dengan melakukan uji coba
instrumen. Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dilanjutkan dengan
mengadakan pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen, hasil pretes dianalisis,
kemudian peneliti mengadakan treatmen atau perlakuan dengan memberikan
pembelajaran tentang materi mengidentifikasi nilai moral cerpen, pada kelas
eksperimen digunakan model pembelajaran snowball throwing, dan pada kelas
kontrol digunakan metode ceramah
Langkah selanjutnya adalah melakukan postes pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen, nilai hasil postes dianalisis kemudian dianalisis dengan
menggunakan rumus uji t, baru kemudian hipótesis bisa dijawab apakah terbukti
atau tidak kebenarannya. Setelah hipótesis dijawab, maka hasil penelitian ini
dilaporkan ke dalam bentuk skripsi. Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir
penelitian ini digambarkan dalam bagan berikut:
Langkah pertama:
- Merumuskan
masalah
Langkah kedua:
- Membuat
instrumen
penelitian
Langkah keenam:
- Melakukan
postes
kelas
kontrol dan
eksperimen
Langkah ketiga:
- Ujicoba
instrumen
penelitian
Langkah kelima:
- Melaksanakan
treatmen kelas
kontrol dan
esksperimen
Langkah keempat:
-. Melaksanakan
pretes kelas
kontrol dan
eksperimen
Langkah kesembilan:
-melaporkan ke
dalam bentuk skripsi
Langkah ketujuh:
- menganalisis
data tes dan
nontes
Langkah kedelapan:
- Membuat
kesimpulan
16
D. Hipotesis dan Kriteria Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah, hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha) sebagai berikut:
Ha : Model pembelajaran snowball throwing berpengaruh terhadap kemampuan
siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo mengidentifikasi nilai moral cerpen.
Ho : Model pembelajaran snowball throwing tidak berpengaruh terhadap
kemampuan siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo mengidentifikasi nilai
moral cerpen.
2. Kriteria Pengujian Hipotesis
a) Jika to ≥ tt maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan Ho ditolak, berarti
Model pembelajaran snowball throwing berpengaruh terhadap kemampuan
siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo mengidentifikasi nilai moral cerpen.
b) Jika to < tt maka hipotesis nihil (Ho) diterima dan Ha ditolak, berarti model
pembelajaran snowball throwing tidak berpengaruh terhadap kemampuan
siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo mengidentifikasi nilai moral cerpen.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
dengan jenis penelitian eksperimen murni yaitu “merupakan metode eksperimen
yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat eksperimen” (Sukmadinata,
2008:58). Arah dari penerapan metode ini ialah untuk dapat menyelidiki
keefektivan model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan
mengidentifikasi nilai moral cerpen. Desain pada penelitian yaitu pretes, postes
control group desain, yang mengutip pendapat Arikunto (2010:125). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada pola berikut ini.
Keterangan :
E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol
Kelompok atas (O1 ,O2) sebagai kelompok eksperimen diberi treatment,
yaitu pembelajaran menggunakan model pembelajaran snowball throwing,
sedangkan kelompok bawah (O3,O4) yang merupakan kelompok kontrol,
pembelajaran tidak menggunakan model pembelajaran snowball throwing
melainkan menggunakan metode konvensional atau metode yang biasa digunakan
oleh guru dalam mengajar.
E O1 X O2
K O3 X O4
18
B. Data dan Variabel Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, yang
diperoleh dari hasil tes mengidentifikasi nilai moral cerpen dengan menggunakan
model pembelajaran snowball throwing.
Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua, yakni variabel (X1) adalah
model pembelajaran snowball throwing, (X2) adalah metode konvensional dan
variabel (Y) merupakan kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA YPBI
Tugumulyo yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2
Populasi Penelitian
Nomor
(1)
Kelas
(2)
Jenis Kelamin
Jumlah Siswa
(5)
Putra
(3)
Putri
(4)
1
2
3
X 1
X 2
X 3
12
10
13
13
15
12
25
25
25
Jumlah 35 40 75
Sumber : TU SMA YPBI Tugumulyo
19
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian diperoleh dengan cara menggunakan teknik cluster
sampling, yaitu dengan cara mengacak kelas atau calster untuk dipilih sebagai
sampel. Pada pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengacak kelas terpilih
yaitu kelas X.1 dengan jumlah siswa 25 orang, maka jumlah sampel yang diambil
adalah 25 siswa. Adapun langkah-langkah penerapan sampel dilakukan dengan
cara pengundian yaitu sebagai berikut:
a) Menetapkan nomor kelas masing-masing yaitu kelas nomor 1, kelas VIII1,
kelas nomor 2, kelas VIII2, kelas nomor 3, kelas VIII3, kelas nomor 4,
kelas VIII4, kelas nomor 5, kelas VIII5, kelas nomor 6, kelas VIII6, kelas
nomor 7, kelas VIII7, kelas nomor 8, kelas VIII8, kelas nomor 9, kelas
VII9,
b) Mengambil dan memberikan nomor urut yang telah ditetapkan pada
langkah nomor 1.
c) Mengundi nomor urut yang telah ditulis pada kertas kecil kemudian
digulung.
d) Menetapkan kelas yang terpilih menjadi sampel.
e) Menetapkan kelas berapa yang menjadi sampel penelitian (Ali,2002:61).
Berkenaan dengan itu kelas yang terpilih untuk menjadi sampel pada
penelitian ini ialah kelas X1, dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas kontrol.
Dan kelas X3 dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas eksperimen. Jadi
jumlah keseluruhan sampel yang terpilih adalah 50 orang.
20
Tabel 3.3
Sampel Penelitian
Nomor Nomor Jenis Kelamin Jumlah
Siswa
(5)
Keterangan (6)
Putra (3) Putri (4)
1
2
X1
X3
12
13
13
12
25
25
Kontrol
Eksperimen
Jumlah 25 25 50
Sumber : TU SMA YPBI Tugumulyo
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua teknik,
yaitu teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes terfokus pada tes esai, sedangkan
teknik nontes terfokus pada wawancara dengan guru yang mengajar pelajaran
bahasa Indonesia di SMA YPBI Tugumulyo.
1. Teknik Tes
“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan yang dimiliki oleh individu
atau kelompok (Arikunto, 2006:123). Teknik tes yang digunakan dalam penelitan
ini teknik tes tertulis. Tes tertulis digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur
pengaruh model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan
mengidentifikasi nilai-nilai moral cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes esai yang berjumlah 10 soal
untuk pretes dan postes. Skor setiap soal sama yaitu 10, apabila jawaban semua
benar adalah 100. Untuk memudahkan dalam penilaian penulis menggunakan
kisi-kisi soal tes sebagai berikut.
21
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Soal
No Soal No Soal
Skor pretes postes
1
2
3
4
Soal yang berhubungan dengan akhlak.
Soal yang berhubungan dengan budi
pekerti.
Soal yang berhubungan dengan moral.
Soal yang berhubungan dengan tingkah
laku.
2,10
3,1,9
5,8
4,6,7
2,10
3,1,9
5,8
4,6,7
20
30
20
30
Jumlah skor 100
( Modifikasi Nurgiyantoro, 2011:189)
Hasil tes berbentuk skor atau nilai kuantitatif yang diperoleh dari kegiatan
pretes dan postes eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah diketahui hasil
keduanya, kemudian akan dicari selisih antara kedua hasil tersebut.
Untuk mengetahui presentase siswa secara individual terhadap
kemampuan mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen pada siswa kelas X SMA
YPBI Tugumulyo penulis berpedoman pada kriteria berikut:
Tabel 3.7
Penentuan Patokan dengan Penghitungan untuk Skala Lima
Interval tingkat
penguasaan
Nilai ubah skala lima Keterangan
0-4 E-A
85 - 100
75 - 84
60 - 74
40 - 59
0 - 39
4
3
2
1
0
A
B
C
D
E
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
Nurgiyantoro (2011:393)
22
Digunakannya skala lima dalam penentuan patokan perhitungan persentase
adalah untuk mempermudah dalam mempersentasekan tingkat kemampuan siswa
kelas X SMA YPBI 11 Lubuklinggau dalam mengidentifikasi nilai moral cerpen.
Dengan demikian, jika 85% siswa kelas X1 SMA YPBI Tugumulyo
mendapatkan nilai minimal 65 atau di atas 65, maka siswa sampel dinyatakan
mampu mengidentifikasi nilai moral cerpen siswa kelas X SMA YBPI
Tugumulyo.
2. Teknik Nontes
Pada teknik nontes, peneliti menggunakan tes wawancara (interview).
Wawancara ini ditujukan kepada guru yang mengajar pelajaran bahasa Indonesia
kelas X di SMA YPBI Tugumulyo.
E. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Data Tes
Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus uji t sebagai
berikut:
Keterangan:
MX : mean dari perbedaan pretes dan postes kelas eksperimen
My : mean dari perbedaan pretes dan postes kelas kontrol
X : deviasi setiap nilai x2 dan x1
y : deviasi setiap nilai y2 dan y1
23
N : banyaknya subjek (Arikunto, 2010:354)
2. Teknik Analisis Data Nontes
Teknik analisis data non tes pada penelitian ini adalah dengan
menganalisis hasil dari wawancara yang dilakukan terhadap guru bahasa
Indonesia kelas X SMA YPBI Tugumulyo. Pertanyaan yang diajukan
berhubungan dengan proses belajar mengajar, model yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar, minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
khususnya pada materi mengidentifikasi nilai moral cerpen.
F. Pertanggungjawaban Penelitian
Pertanggungjawaban penelitian pada penelitian ini adalah penentuan
kualitas instrumen. Di dalam penelitian yang mempunyai kedudukan penting
adalah data. Karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan
berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Instrumen yang baik harus
memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable (Arikunto, 2010:211).
1. Uji Validitas Instrumen
Dalam penelitian ini penulis menggunakan validitas isi. Menurut
Nurgiyantoro (2011:155),
”Validitas isi adalah proses penentuan seberapa jauh suatu alat tes
menunjukkan kerelevansi dan keterwakilan terhadap ranah tugas yang
diukur. Apakah alat tes itu mempunyai kesejajaran (sesuai) dengan tujuan
dan deskripsi bahan pelajaran yang diajarkan. Istilah kesejajaran dapat
dimaknai bahwa butir-butir tes sesuai dan dapat mewakili bahan ajar”.
Validitas isi suatu alat evaluasi diketahui dari ketepatan alat tersebut
ditinjau dari materi yang dievaluasikan. Dalam penelitian ini, peneliti
24
menyesuaikan soal dengan materi yang terdapat dalam kurikulum di SMA YPBI
Tugumulyo, dan membuat soal tes berdasarkan rujukan dari berbagai buku yang
berhubungan dengan materi mengidentifikasi nilai moral cerpen. Sebelum tes
diberikan kepada siswa terlebih dahulu soal dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing.
Setelah disesuaikan dengan kurikulum, soal yang penulis buat sesuai
dengan kurikulum, yaitu terdapat dalam kurikulum mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas X SMA YPBI Tugumulyo dan menunjukkan kesesuaian dengan
kompetensi dasar yaitu Mengidentifikasi nilai moral cerpen. Jadi dapat
disimpulkan bahwa instrumen yang penulis buat memiliki validitas isi yang tinggi.
(Bukti berupa silabus terlampir pada lampiran hal 65).
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat ukur (instrumen) yang
digunakan dapat dipercaya, artinya hasil pengukuran yang dilakukan tidak akan
berubah hasilnya, walaupun diukur pada siswa dalam situasi yang berbeda.
Untuk menguji reliabilitas instrumen tes (alat ukur), penulis menggunakan cara
reliabilitas ulang uji. Nurgiyantoro (2011:167) menjelaskan bahwa:
”Teknik tes ulang uji adalah teknik memerkirakan tingkat reliabilitas
tes dengan melakukan kegiatan pengukuran dua kali terhadap tes yang sama
kepada peserta didik yang sama pula. Hasil tes pertama dan kedua kemudian
dikorelasikan. Jika koefisien korelasi (r) yang diperoleh cukup tinggi, hasil
pengukuran tes yang diujicobakan itu dinyatakan reliabilitasnya tinggi”.
Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi produck moment dari
pearson (Arikunto, 2010:214) berikut ini:
25
2222
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
rxy = Angka indeks korelasi “r” Product Moment
N = Jumlah sampel
X = Skor tes pertama
Y = Skor tes kedua
X2 = Kuadrat skor tes pertama
Y2 = Kuadrat skor tes kedua
Interprestasi lebih rinci mengenai nilai r, dipaparkan sebagai berikut:
r < 0,20 : reliabilitas sangat rendah
0,20 < r < 0,40 : reliabilitas rendah
0,40 < r < 0,60 : reliabilitas sedang
0,60 < r < 0,80 : reliabilitas tinggi
0,80 < r < 1,00 : reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan Hasil perhitungan di atas, diketahui nilai r adalah 0,910.
Setelah dikonsultasikan dengan kriteria reliabilitas hasil perhitungan tersebut
terletak antara 0,80 – 1,00 yang berarti reliabilitas sangat tinggi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi dan bisa
digunakan dalam penelitian.
26
3) Uji Normalitas Sampel
Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, perlu
dilakukan uji normalitas. Langkah pertama yaitu menghitung kenormalan data
dengan menggunakan rumus uji kecocokan X2 (chi kuadrat), yaitu:
fo – fh
X2 = ∑
fh (Arikunto, 2010:132)
Keterangan
X2 : Harga chi kuadrat yang dicari.
fo : Frekuensi dari hasil observasi.
fh : Frekuensi yang estimasi.
Selanjutnya X2 hitung dibandingkan dengan X
2 tabel, dengan taraf
kepercayaan 5% dan dk = j-1 adalah banyaknya kelas interval, jika X2 hitung < X
2
tabel maka dinyatakan bahwa data berdistribusi normal dan dalam hal lainnya
tidak dapat berdistribusi normal (Arikunto, 2010:320). Hasil perhitungan uji
normalitas tes dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8
Hasil Uji Normalitas Skor Pretes dan Postes
Kelas χ2
hitung dk χ2
tabel Kesimpulan
Esperimen
1. Pretes
2. Postes
11,74
7,36
5
5
15,1
15,1
Normal
Normal
Kontrol
1. Pretes
2. Postes
4,35
8,33
5
5
15,1
15,1
Normal
Normal
27
Berdasarkan tabel 3.8,menunjukkan bahwa nilai χ2
hitung data pre-test dan
post-testuntuk kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari χ2
tabel.
Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas dengan menggunakan uji χ2 (chi-
kuadrat) dapat disimpulkan bahwa masing-masing kelompok data untuk pre-test
dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal pada
taraf kepercayaan α = 0,99 dan derajat kebebasan (dk) = 5.
4) Uji Homogenitas Sampel
Untuk mengetahui apakah sampel data homogen atau tidak, maka dilakukan uji
homogenitas. Langkah pertama adalah dengan menganalisis data
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
S12
F = ―
S12
Selanjutnya di uji dengan kriteria uji, yaitu Kriteria uji Ha diterima jika F
(1-1/2 ά) n1 – 1, n2 – 1) <F<F
1/2ά (n1-1,n2-1). Hasil uji homogenitas varians tes
awal dan tes akhir pada kelas kontrol dan eksperimen, dengan taraf kepercayaan
α =0,05 dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut.
Tabel 3.9
Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir
Komponen Fhitung dk Ftabel Kesimpulan
Kelas kontrol 2,51 25 4,21 Homogen
Kelas eksperimen 1,08 25 4,21 Homogen
Pada tabel 3.9,menunjukkan bahwa F hitung<F tabel pada taraf kepercayaan
α = 0,05, jadi varians kedua kelompok yang dibandingkan pada tes awal dan tes
akhir adalah homogen.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA YPBI Tugumulyo Lubuklinggau pada
tanggal 14 Januari 2013 s.d. 14 Februari 2013. Kegiatan uji coba instrument
dilakukan pada tanggal 16 Januari 2013, kegiatan pretes dilakukan dua hari, pada
tanggal 25 Januari 2013 pada kelas control. Sedangkan pada kelas eksperimen
pada tanggal 28 Februari 2013. Setelah pretes dilakukan selanjutnya dilakukan
lagi postes untuk menguji hipotesis yang peneliti ajukan. Data yang ada dalam
penelitian diperoleh dari hasil tes mengidentifikasi nilai moral cerpen. Untuk
pemaparan yang lebih jelas dapat dilihat pada uraian berikut:
1. Deskripsi Data Penelitian
a. Deskripsi Data Tes
1) Deskripsi Data Pretes
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, dalam
bentuk tes esai dengan jumlah 10 soal. Setelah siswa mengerjakan soal pretes,
selanjutnya dilakukan penskoran nilai berdasarkan hasil jawaban yang diperoleh
siswa sampel. Setelah nilai masing-masing siswa diperoleh selanjutnya dilakukan
rekapitulasi nilai. Rekapitulasi nilai ini bertujuan untuk mengetahui persentase
tingkat pencapaian hasil belajar siswa sebelum pembelajaran dimulai dan
diterapkannya model pembelajaran yang baru atau yang digunakan dalam
penelitian yaitu model pembelajaran snowball throwing dalam hal ini dikenal
29
dengan istilah pretes. Untuk lebih jelasnya mengenai rekapitulasi skor nilai pretes
kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen dapat dilihat pada tabel berikutl:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Nilai Pretes
Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen
Interval
Persentase
Tingkat
penguasaan
Kelas eksperimen
Kelas kontrol
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
85 – 100
75 – 84
60 – 74
40 – 59
0 – 39
4
4
12
5
0
16%
16%
48%
20%
0%
1
7
12
5
0
4%
28%
48%
20%
0%
Jumlah 25 100% 36 100%
Rata-rata 69,0 66,6
Berdasarkan distribusi nilai pretes di atas dapat disimpulkan bahwa siswa
pada kelas eksperimen yang mendapat nilai 85– 100 ada 4 orang dengan
persentase sebesar 16%, siswa yang mendapat nilai 75 – 84 sebanyak 4 orang
dengan persentase sebesar 16%, siswa yang mendapat nilai 60 – 74 ada 12 orang
dengan persentase sebesar 48%, yang mendapat nilai 40 – 59 sebanyak 5 orang
dengan persentase sebesar 20%, yang mendapat nilai 0 – 39 tidak ada dengan
persentase sebesar 0%, nilai rata-rata adalah 66,8 dengan kategori kemampuan
cukup.
Sedangkan pada kelas kontrol siswa yang memperoleh nilai 85 – 100 ada
1 orang dengan persentase sebesar 4%, siswa yang mendapat nilai 75 – 84 ada 7
orang dengan persentase sebesar 28%, siswa yang mendapat nilai 60 – 74
30
sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar 48%, yang mendapat nilai 40 – 59
hanya 5 orang dengan persentase sebesar 20%, yang mendapat nilai 0 – 39 juga
tidak ada dengan persentase sebesar 0%, nilai rata-rata adalah 69,2 dengan
kategori kemampuan cukup.
2) Deskripsi Data Postes
Data postes diperoleh setelah siswa diberikan perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran snowball throwing. Pada saat kegiatan terlebih
dahulu peneliti memberikan materi tengtang mengidentifikasi nilai moral cerpen.
Setelah diberikan perlakuan dengan penerapan model pembelajaran snowball
throwing, siswa diminta untuk mengidentifikasi nilai moral yang terdapat dalam
cerpen. Selanjutnya membuat rekapitulasi nilai postes siswa yang dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Nilai Postes Mengidentifikasi
Nilai Moral Cerpen
Interval
Persentase
Tingkat
penguasaan
Kelas eksperimen
Kelas kontrol
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
85 – 100
75 – 84
60 – 74
40 – 59
0 – 39
6
7
11
1
0
24%
28%
44%
4%
0%
3
9
10
3
0
12%
36%
40%
12%
0%
Jumlah 25 100% 25 100%
Rata-rata 73,0 70,4
31
Berdasarkan distribusi nilai postes di atas diketahui bahwa siswa pada
kelas eksperimen yang mendapat nilai 85– 100 ada 6 orang dengan persentase
sebesar 24%, siswa yang mendapat nilai 75 – 84 sebanyak 7 orang dengan
persentase sebesar 28%, siswa yang mendapat nilai 60 – 74 ada 11 orang dengan
persentase sebesar 44%, yang mendapat nilai 40 – 59 sebanyak 1 orang dengan
persentase sebesar 4%, yang mendapat nilai 0 – 39 tidak ada dengan persentase
sebesar 0%, nilai rata-rata adalah 70,8 dengan kategori kemampuan cukup.
Sedangkan pada kelas kontrol siswa yang memperoleh nilai 85 – 100 ada
3 orang dengan persentase sebesar 12%, siswa yang mendapat nilai 75 – 84 ada 9
orang dengan persentase sebesar 36%, siswa yang mendapat nilai 60 – 74
sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 40%, yang mendapat nilai 40 – 59
hanya 3 orang dengan persentase sebesar 12%, yang mendapat nilai 0 – 39 juga
tidak ada dengan persentase sebesar 0%, nilai rata-rata adalah 73,6 dengan
kategori kemampuan baik.
3) Deskripsi Data Pretes dan Postes
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan pada saat pretes dan
postes dapat diketahui bahwa hasil tes mengubah cerpen menjadi naskah drama
pada kelas eksperimen menunjukkan hasil yang belum memuaskan hal tersebut
disebabkan pada pembelajaran belum diterapkan model pembelajaran snowball
throwing , hal tersebut dapat dilihat dari nilai maksimal yang diperoleh siswa 85
dan terendah 50 dengan rata-rata 69,2. Saat postes yang menggunakan model
pembelajaran snowball throwing diperoleh data siswa dengan nilai tertinggi 90
dan nilai terendah 55 dengan rata-rata 73,6.
32
Berdasarkan gambaran data pretes dan postes tersebut dapat dikatakan
bahwa terjadi peningkatan yang signifikan dari hasil pembelajaran menggunakan
model pembelajaran snowball throwing. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Postes
Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen
Interval
Persentase
Tingkat
penguasaan
pretes postes
Kelas
eksperimen
Kelas
kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
kontrol
F P F P F P F P
85 – 100
75 – 84
60 – 74
40 – 59
0 – 39
4
4
12
5
0
16%
16%
48%
20%
0%
1
7
12
5
0
4%
28%
48%
20%
0%
6
7
11
1
0
24%
28%
44%
4%
0%
3
9
10
3
0
12%
36%
40%
12%
0%
Jumlah 25
100% 36 100% 25
100
%
25 100
%
Rata-rata 69,0 66,6 73,0 70,4
Dari tabel di atas diketahui bahwa kemampuan siswa mengidentifikasi
nilai moral cerpen meningkat setelah diterapkan model pembelajaran snowball
throwing, hal ini dapat dilihat meningkatnyan nilai atau kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi nilai moral cerpen. Dengan demikian disimpulkan bahwa model
pembelajaran snowball throwing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan siswa dalam mengidentifikasi nilai moral cerpen.
33
b. Deskripsi Data Nontes (Wawancara)
Untuk melengkapi data dari hasil penelitian, maka peneliti melakukan
wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas X SMA YPBI Tugumulyo. Guru
diminta untuk menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti berkaitan dengan
model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini lembar wawancara
terlampir. Adapun beberapa pertanyaan yang diajukan yaitu tentang, Apakah
materi cerpen sudah Ibu/Bapak ajarkan kepada siswa, jawaban guru materi cerpen
sudah diajarkan kepada siswa , apakah materi mengidentifikasi nilai moral cerpen
sudah Ibu/Bapak ajarkan kepada siswa, jawaban guru sudah diajarkan kepada
siswa, selanjutnya bagaimana minat siswa dalam mengikuti materi
mengidentifikasi nilai moral cerpen dan jawaban guru siswa cukup berminat
dalam mengikuti materi mengidentifikasi nilai moral cerpen, apakah siswa
mampu mengidentifikasi nilai moral cerpen dan jawaban guru siswa mampu
mengidentifikasi nilai moral cerpen.
Adakah permasalahan yang Ibu/Bapak hadapi dalam menyampaikan
materi mengidentifikasi nilai moral cerpen dan jawaban guru tidak ada
permasalahan yang dihadapi dalam menyampaikan materi mengidentifikasi nilai
moral cerpen, apakah Ibu/Bapak sering memberikan tugas kepada siswa yang
berhubungan dengan materi yang diajarkan dan jawaban guru beliau sering
memberikan tugas kepada siswa yang berhubungan dengan materi yang diajarkan,
apakah siswa mengerjakan tugas yang Ibu/Bapak berikan, jawaban guru siswa
mengerjakan tugas yang diberikan kepada siswa, upaya apa yang Ibu/Bapak
lakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral
34
cerpen dan jawaban guru dengan memberikan latihan yang intensif kepada siswa
untuk mengidentifikasi nilai moral cerpen.
Menurut Ibu/Bapak apakah penggunaan model pembelajaran
mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai materi yang disampaikan,
jawaban guru ya, penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan
pembelajaran mempengaruhi kemampuan siswa, selanjutnya pertanyaan terakhir
apakah Ibu/Bapak pernah menerapkan model pembelajaran yang inovatif,
misalnya model pembelajaran kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar
jawaban guru pernah menerapkan model pembelajaran yang inovatif.
c. Pengujian Hipotesis
Untuk mengertahui kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral
cerpen, maka data hasil pretes dan postes dianalisis menggunakan rumus uji “t”.
setelah didapat nilai to hasilnya akan dibandingkan dengan tt. Berikut Perhitungan
dengan menggunakan rumus uji “t”:
∑X 155
MX = = = 6,2
N 25
(∑X)2
∑X2 = ∑X
2 -
N
(155)2
= 1324 -
25
24025
= 1325 -
25
= 1325 - 961
= 364
35
∑Y 110
MY = = = 4,4
N 25
(∑Y)2
∑Y2 = ∑Y
2 -
N
(110)2
= 1150 -
25
12100
= 1150 -
25
= 1150 - 484
= 666
6,2 – 4,4
t =
(364+666) ( 1 + 1 )
25 + 25 - 2 25 25
1,8
t =
(1030) ( 2)
48 25
1,8
t =
(21,4583) (0,08)
36
1,8
t =
1,716664
1,8
t =
1,310215
t = 1,37
Db = (Nx + Ny – 2 ) = 25 + 25 – 2 = 48
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh harga to = 3,06 dengan db = 48.
Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan harga tt, dan diperoleh hasil
sebesar 2,02 pada taraf signifikan 5% dan 2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 <
1,37 > 2,70. Jadi dapat disimpulkan bahwa to lebih besar daripada tt sehingga
hipotesis alternatif (Ha) diterima dan tolak hipotesis nihil (Ho). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran snowball throwing berpengaruh
untuk meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen.
Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing
siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar dibandikan dengan menerima materi
saja.
37
B. Pembahasan
1. Pembahasan Hasil Tes
a. Nilai Konsisten Penelitian
1) Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing
Dari data pretes dan postes yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat
diketahui bahwa penerapan model pembelajaran snowball throwing memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengidentifikasi nilai moral
cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo . Kemampuan mengidentifikasi
nilai moral cerpen siswa lebih baik setelah diterapkannya model pembelajaran
snowball throwing. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata siswa
setelah dilakukan tes akhir (postes). Pada kelas eksperimen yang semula nilai rata-
rata siswa 69,2 dan nilai terendah 50, menjadi 73,6 untuk rata-rata dengan nilai
terendah 55. Pada kelas kontrol nilai rata-rata 66,8 dengan nilai terendah 50
menjadi 70,8 dan nilai terendah 50.
Berdasarkan pernyataan di atas, bisa dilihat adanya perbedaan nilai rata-
rata pretes dan postes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, pada kelas
eksperimen diketahui nilai rata-rata siswa dalam mengidentifikasi nilai moral
cerpen masih rendah sebelum diterapkan model pembelajaran snowball throwing
dibandingkan sesudah diterapkannya model pembelajaran snowball throwing.
2) Kemampuan Siswa Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen dengan Model
Pembelajaran Snowball Throwing
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh harga to = 1,37 dengan db = 48.
Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan harga tt, dan diperoleh hasil
38
sebesar 2,02 pada taraf signifikan 5% dan 2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 <
1,37 > 2,70. Jadi dapat disimpulkan bahwa to lebih besar daripada tt sehingga
hipotesis alternatif (Ha) diterima dan tolak hipotesis nihil (Ho). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran snowball throwing berpengaruh
untuk meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen.
Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing
siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar dibandikan dengan menerima materi
saja. Karena model pembelajaran snowball throwing mengajak anak untuk aktif
berfikir memecahkan masalah.
Sedangkan untuk kelas kontrol yang tidak menggunakan model
pembelajaran snowball throwing. Tidak ada perubahan yang cukup berarti antara
tes awal dengan tes akhir. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran snowball
throwing memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kemampuan
siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen di kelas eksperimen.
b. Nilai Korelasi Penelitian
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Devi Pertiwi merupakan
penelitian yang relevan dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan menulis
kalimat sederhana dengan model pembelajaran snowball throwing pada Siswa
Kelas V SD N Batu raja 03 Tahun Ajaran 2008/2009. Hal ini dapat dilihat dari
nilai kemampuan berbicara yang meningkat pada setiap siklus. Pada siklus I
persentase ketuntasan kemampuan berbicara 51,8% sedangkan pada siklus II
persentase meningkat menjadi 66,6%, dan pada siklus III persentase kemampuan
menulis kalimat sederhana meningkat menjadi 77,7%. Dengan hasil penelitian
39
tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran snowball throwing dapat
meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana.
Jika dalam penelitian sebelunya menggunakan penelitian tindakan kelas,
maka penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian eksperimen murni.
Dengan sampel penelitian terdiri dari dua yaitu kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah pretes-postes control group
design. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara tes nontes. Dari data tes
diketahui hasil nilai pretes pada sampel eksperimen adalah 1730. Setelah
diberikan treatmen dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing
pada kegiatan postes nilai siswa menjadi 1840. Untuk menghitung data pretes dan
postes tersebut peneliti menggunakan rumus uji “t”. dari hasil perhitungan
diperoleh to = 1,37 dengan db = 48. Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan
dengan harga tt, dan diperoleh hasil sebesar 2,02 pada taraf signifikan 5% dan
2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 < 1,37> 2,70. Jadi dapat disimpulkan bahwa to
lebih besar daripada tt sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima dan tolak
hipotesis nihil (Ho). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran snowball throwing berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan
siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen.
Dari pemaparan di atas diketahui bahwa data-data yang terkumpul pada
penelitian sebelumnya sesuai dengan hail penelitian yang penulis lakukan .
c. Nilai Pragmatis Penelitian
Penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa meningkat setelah peneliti
menerapkan model pembelajaran snowball throwing. Model pembelajaran ini
40
sangat bermanfaat, bagi siswa maupun bagi guru. Dengan menggunakan model
pembelajaran ini siswa dapat berbagi dan belajar bersama dengan menggunakan
gelundungan bola yang berisi pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang terdapat
dalam bola tersebut.
Model pembelajaran ini juga dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia pada materi yang lain, karena model pembelajaran snowball throwing
membuat siswa lebih nyaman dalam belajar berdiskusi dengan menggunakan
gulungan kertas berbentuk bola.
2. Pembahasan Hasil Nontes (wawancara)
Dari hasil wawancara diketahui bahwa materi cerpen sudah ajarkan
kepada siswa, demikian juga materi mengidentifikasi nilai moral cerpen sudah
diajarkan kepada siswa, selanjutnya minat siswa dalam mengikuti materi
mengidentifikasi nilai moral cerpen cukup bagus, sehingga siswa mampu
mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen, permasalahan yang dihadapi guru
adalah ada sebagian siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi nilai
moral dalam cerpen, selain itu juga guru sering memberikan tugas kepada siswa
yang berhubungan dengan materi yang diajarkan, dan siswa mengerjakan tugas
yang diberikan.
Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa
mengidentifikasi nilai moral cerpen adalah dengan memberikan latihan secara
intensif, penggunaan model pembelajaran mempengaruhi kemampuan siswa
dalam menguasai materi yang disampaikan dan guru bahasa Indonesia di SMP
41
YPBI Tugumulyo belum pernah menerapkan model pembelajaran yang inovatif,
misalnya model pembelajaran kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Ruang lingkup masalah
Terbatasnya ruang lingkup masalah dalam penelitian ini dan cara
pemecahan masalah yang dibahas peneliti dalam skripsi ini membuat skripsi ini
masih membutuhkan saran dari berbagai pihak.
2. Literatur
Kendala yang berkaitan dengan kajian pustaka adalah masih minimnya
buku yang dimiliki peneliti dalam skripsi ini, terutama buku tentang cerpen dan
drama dan cara mengubah cerpen menjadi naskah drama, sehingga dalam kajian
pustaka masih perlu untuk di tambah atau dilengkapi lagi.
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penelitian ini belum sempurna, sehingga perlunya
pembahasan lebih lanjut tentang metode penelitian yang tepat yang bisa
digunakan dalam penelitian ini, sehingga nantinya hasil penelitian ini dapat benar-
benar dipertanggungjawabkan keabsahannya, untuk itu saran dari berbagai pihak
dalam penentuan metode penelitian sangat peneliti harapkan.
42
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan umum
dan simpulan khusus sebagai berikut:
1. Simpulan Umum
Model pembelajaran snowball throwing berpengaruh terhadap kemampuan
mengubah cerpen menjadi naskah drama siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes siswa yaitu dari hasil perhitungan ,
diperoleh harga to = 1,37 dengan db = 48. Hasil perhitungan tersebut
dikonsultasikan dengan harga tt, dan diperoleh hasil sebesar 2,02 pada taraf
signifikan 5% dan 2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 < 1,37 > 2,70. Jadi dapat
disimpulkan bahwa to lebih besar daripada tt sehingga hipotesis alternatif (Ha)
diterima dan tolak hipotesis nihil (Ho). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran snowball throwing berpengaruh untuk meningkatkan
kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen. Karena dalam
pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing siswa lebih aktif
dan kreatif dalam belajar dibandikan dengan menerima materi saja.
2. Simpulan Khusus
a. Kemampuan siswa kelas X SMA Tugumulyo mengidentifikasi nilai moral
cerpen setelah diterapkan model pembelajaran snowball throwing adalah
tergolong sedang hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai yang
43
diperoleh siswa pada kelas ekperimen 73,6. Nilai tertinggi siswa 90 dan
terendah 55.
b. Berdasarkan hasil perhitungan data dengan rumus uji ”t”, diketaui bahwa
model pembelajaran snowball throwing memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen
pada kelas eksperimen, karena hasil pretes lebih kecil dari hasil postes.
Dari hasil pretes diperoleh jumlah nilai 1730 dan nilai pada saat postes
1840. Dan data tersebut dianalisis dengan perhitungan menggunakan
rumus uji ”t” diperoleh nilai to = 1,37 dengan db = 48. Hasil perhitungan
tersebut dikonsultasikan dengan harga tt, dan diperoleh hasil sebesar 2,02
pada taraf signifikan 5% dan 2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 < 1,37 >
2,70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
snowball throwing berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan siswa
mengidentifikasi nilai moral cerpen.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyampaikan saran
sebagai berikut:
a. Bagi guru Bahasa Indonesia, dalam proses belajar mengajar hendaknya
menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam hal ini model
pembelajaran snowball throwing, khususnya dalam pembelajaran
mengidentifikasi nilai moral cerpen. Sehingga mampu meningkatkan
44
kemampuan kompetensi dalam mengajar dan kemampuan siswa juga
meningkat dalam memahami materi yang disampaikan.
b. Bagi siswa, hendaknya dapat membangkitkan motivasi untuk belajar tentang
cerpen dan drama terutama mengidentifikasi nilai moral cerpen. Dan
hendaknya melakukan latihan secara intensif dalam mengidentifikasi nilai
moral cerpen sehingga kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen dapat
meningkat.
c. Bagi peneliti, hendaknya penelitian ini menjadi penelitian yang bermanfaat
dan memberikan wawasan pengetahuan tentang mengidentifikasi nilai moral
cerpen
d. Bagi sekolah, diharapkan pihak sekolah mengadakan pelatihan-pelatihan
berupa seminar tentang model pembelajaran yang inovatif untuk
meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar.
45
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmad. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Renika Cipta.
Asep dan Sudarmawati .2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta:
Depdiknas.
Ali, M. 2005. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.
Eko, Sus Indah.2003. Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Yudistira.
Fatimah, Siti et.al. 2008. Model-model Pembelajaran SMP/SMA. Palembang:
Universitas Sriwijaya.
Jamiels. 2009 Aplikasi Metode Inquiri dalam Pembelajaran PAI. [online].
One.Indoskripsi.com/eliek/10024/0. [12 Juni 2009].
Kridalaksana. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
---------------. 2011. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta:BPFE.
Partanto, A Pius dan Trisno Yuwono. 1994. Kamus Kecil Bahasa Indonesia.
Surabaya: Arkola.
Poerwardarminta, W.J.S. 1986. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Umum.
Rahardjo dkk. 2000. Bahasa Indonesia. Klaten: Pt.Intan Pariwara.
Sriharsana. 2008. Buku Ajar Bahasa Indonesia. Surakarta: Citra Pustaka
Sukmadinata, Nana Syaodin. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suwamdi, Sarwiji. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
46
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana
Pustaka..
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif. Jakarta:
Kencan.
Widya,Wendi. 2007. Cakap Berbahasa Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.
47
Lampiran.1
Tabel.1 Hasil Tes Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen (Pretes) kelas kontrol
No. Nama Siswa Skor Predikat
1. Anita Sumarni 80 Kurang
2. Burlian 80 Cukup
3. Desta Laurendra 50 Cukup
4. Dian Alfianita 80 Cukup
5. Dwi Yulianto 60 Cukup
6. Fajar Alamsyah 50 Kurang
7. Indah permata Sari 75 Baik
8. Leni Anggraini 60 Cukup
9. Litsa Helpa Sakinah 75 Baik
10. Lucia Endah Wati 50 Baik sekali
11. M. Verzi Agustian 70 Baik
12. M.Ahdiyatama 60 Kurang
13. M.yoga Pratama 70 Baik
14. Mailan Warahmah 60 Cukup
15. Mariza Ayuna Reza 60 Cukup
16. Meilingga Dwi R 75 Baik
17. Muhammad Boby 75 Baik
18. Muhammad 70 Cukup
19. Nadya Puspitasari 70 Cukup
20. Okta Prihatin 55 Kurang
21. Panji Pratama 85 Baik sekali
22. Putri Ria Oktaviani 55 Kurang
23. Redo Ardio F 70 Cukup
24. Ricka Amelia Y 65 Kurang
25. Rika 65 Kurang
Jumlah 1665
Rata-rata 66,6
48
Lampiran. 2
Tabel.1 Hasil Tes Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen (Postes) kelas kontrol
No. Nama Siswa Skor (Nilai) Predikat
1. Anita Sumarni 75 Kurang
2. Burlian 70 Baik
3. Desta Laurendra 60 Cukup
4. Dian Alfianita 65 cukup
5. Dwi Yulianto 60 Cukup
6. Fajar Alamsyah 50 Kurang
7. Indah permata Sari 75 Baik
8. Leni Anggraini 65 Cukup
9. Litsa Helpa Sakinah 80 Baik
10. Lucia Endah Wati 80 Baik sekali
11. M. Verzi Agustian 85 Baik sekali
12. M.Ahdiyatama 55 Kurang
13. M.yoga Pratama 85 Baik sekali
14. Mailan Warahmah 65 Cukup
15. Mariza Ayuna Reza 70 Cukup
16. Meilingga Dwi R 80 Baik
17. Muhammad Boby 75 Baik
18. Muhammad 80 Baik
19. Nadya Puspitasari 85 Cukup
20. Okta Prihatin 60 Baik sekali
21. Panji Pratama 60 Cukup
22. Putri Ria Oktaviani 55 Baik
23. Redo Ardio F 75 Cukup
24. Ricka Amelia Y 70 Cukup
25. Rika 70 Cukup
Jumlah 1750
Rata-rata 70,0
49
Lampiran. 3
Tabel.1 Hasil Tes Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen (Pretes) Kelas
Eksperimen
No. Nama Siswa Skor (Nilai) Predikat
1. Anita Sumarni 65 Cukup
2. Burlian 50 Kurang
3. Desta Laurendra 70 Cukup
4. Dian Alfianita 70 Cukup
5. Dwi Yulianto 85 Baik sekali
6. Fajar Alamsyah 65 Cukup
7. Indah permata Sari 70 Baik
8. Leni Anggraini 65 Cukup
9. Litsa Helpa Sakinah 60 Cukup
10. Lucia Endah Wati 85 Baik sekali
11. M. Verzi Agustian 70 Cukup
12. M.Ahdiyatama 55 Kurang
13. M.yoga Pratama 80 Baik
14. Mailan Warahmah 50 Kurang
15. Mariza Ayuna Reza 70 Cukup
16. Meilingga Dwi R 80 Baik
17. Muhammad Boby 60 Cukup
18. Muhammad 55 Kurang
19. Nadya Puspitasari 85 Baik sekali
20. Okta Prihatin 70 Cukup
21. Panji Pratama 55 Kurang
22. Putri Ria Oktaviani 85 Baik sekali
23. Redo Ardio F 80 Baik
24. Ricka Amelia Y 75 Baik
25. Rika 70 Cukup
Jumlah 1725
Rata-rata 69,0
50
Lampiran. 4
Tabel.1 Hasil Tes Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen (Postes) Kelas
Eksperimen
No. Nama Siswa Skor (Nilai) Predikat
1. Anita Sumarni 60 Kurang
2. Burlian 65 Baik
3. Desta Laurendra 60 Cukup
4. Dian Alfianita 75 Cukup
5. Dwi Yulianto 85 Cukup
6. Fajar Alamsyah 70 Kurang
7. Indah permata Sari 75 Baik
8. Leni Anggraini 65 Kurang
9. Litsa Helpa Sakinah 80 Baik
10. Lucia Endah Wati 85 Baik sekali
11. M. Verzi Agustian 85 Baik sekali
12. M.Ahdiyatama 55 Kurang
13. M.yoga Pratama 85 Baik sekali
14. Mailan Warahmah 65 Cukup
15. Mariza Ayuna Reza 70 Cukup
16. Meilingga Dwi R 80 Baik
17. Muhammad Boby 80 Baik
18. Muhammad 55 Baik
19. Nadya Puspitasari 85 Baik
20. Okta Prihatin 70 Cukup
21. Panji Pratama 60 Baik sekali
22. Putri Ria Oktaviani 85 Cukup
23. Redo Ardio F 80 Baik
24. Ricka Amelia Y 75 Cukup
25. Rika 75 Cukup
Jumlah 1825
Rata-rata 73,0
51
Lampiran. 5
Tabel 5 Skor Perbedaan Hasil Pretes dan postes kelas kontrol
No. Nama Siswa Nilai
Pretes
Nilai
Postes X X
2
1. Anita Sumarni 80 75 5 25
2. Burlian 80 70 10 100
3. Desta Laurendra 50 60 10 100
4. Dian Alfianita Zenrato 80 75 5 25
5. Dwi Yulianto 60 60 0 0
6. Fajar Alamsyah 50 50 0 0
7. Indah permata Sari 75 65 10 100
8. Leni Anggraini 60 65 5 25
9. Litsa Helpa Sakinah 75 80 5 25
10. Lucia Endah Wati 50 60 10 100
11. M. Verzi Agustian 70 85 10 100
12. M.Ahdiyatama Perdana 60 55 5 25
13. M.yoga Pratama 70 85 10 100
14. Mailan Warahmah 60 65 5 25
15. Mariza Ayuna Reza 60 70 10 100
16. Meilingga Dwi R 75 80 5 25
17. Muhammad Boby handika 75 75 0 0
18. Muhammad Minggoes 70 80 10 100
19. Nadya Puspitasari 70 85 15 225
20. Okta Prihatin 55 60 5 25
21. Panji Pratama 85 80 5 25
22. Putri Ria Oktaviani 55 55 0 0
23. Redo Ardio F 70 75 5 25
24. Ricka Amelia Y 65 70 5 25
25. Rika 65 70 5 25
Jumlah 1665 1750 155 1325
Nilai Rata-rata 66,6 70,0
52
Lampiran. 6
Tabel 6 Skor Perbedaan Hasil Pretes dan postes kelas eksperimen
No. Nama Siswa Nilai
Pretes
Nilai
Postes Y Y
2
1. Anita Sumarni 65 60 5 25
2. Burlian 50 65 15 225
3. Desta Laurendra 70 60 10 100
4. Dian Alfianita 70 75 5 25
5. Dwi Yulianto 85 85 0 0
6. Fajar Alamsyah 65 70 5 25
7. Indah permata Sari 70 75 5 25
8. Leni Anggraini 65 65 0 0
9. Litsa Helpa Sakinah 60 80 10 100
10. Lucia Endah Wati 85 85 0 0
11. M. Verzi Agustian 70 85 15 225
12. M.Ahdiyatama 55 55 0 0
13. M.yoga Pratama 80 85 5 25
14. Mailan Warahmah 50 65 15 225
15. Mariza Ayuna Reza 70 70 0 0
16. Meilingga Dwi R 80 80 0 0
17. Muhammad Boby 60 80 10 100
18. Muhammad 55 55 0 0
19. Nadya Puspitasari 85 85 0 0
20. Okta Prihatin 70 70 0 0
21. Panji Pratama 55 60 5 25
22. Putri Ria Oktaviani 85 85 0 0
23. Redo Ardio F 80 80 0 0
24. Ricka Amelia Y 75 75 0 0
25. Rika 70 75 5 25
Jumlah 1725
1825 110 1150
Rata-rata 69,0 73,0
53
PERHITUNGAN UJI “t”
∑X 155
MX = = = 6,2
N 25
(∑X)2
∑X2 = ∑X
2 -
N
(155)2
= 1324 -
25
24025
= 1325 -
25
= 1325 - 961
= 364
∑Y 110
MY = = = 4,4
N 25
(∑Y)2
∑Y2 = ∑Y
2 -
N
(110)2
= 1150 -
25
12100
= 1150 -
25
= 1150 - 484
= 666
54
6,2 – 4,4
t =
(364+666) ( 1 + 1 )
25 + 25 - 2 25 25
1,8
t =
(1030) ( 2)
48 25
1,8
t =
(21,4583) (0,08)
1,8
t =
1,716664
1,8
t =
1,310215
t = 1,37
Db = (Nx + Ny – 2 ) = 25 + 25 – 2 = 48
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh harga to = 3,06 dengan db = 48.
Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan harga tt, dan diperoleh hasil
sebesar 2,02 pada taraf signifikan 5% dan 2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 <
1,37 > 2,70. Jadi dapat disimpulkan bahwa to lebih besar daripada tt sehingga
55
hipotesis alternative (Ha) diterima dan tolak hipotesis nihil (Ho). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran snowball throwing berpengaruh
untuk meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen.
Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing
siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar dibandikan dengan menerima materi
saja.
56
Lampiran. 7
Tabel.7 Perhitungan Hasil UJi Reliabilitas Instrumen Penellitian
No Nilai tes
pertama (X)
Nilai tes
kedua
(Y)
X2
Y2
XY
1 60 65 3600 4225 3900
2 70 75 4900 4900 4900
3 60 60 3600 3600 3600
4 55 60 3025 3600 3300
5 60 70 3600 4900 4200
6 75 80 5625 6400 6000
7 60 70 3600 4900 4200
8 70 75 4900 5625 5250
9 60 65 3600 4225 3900
10 80 85 6400 7225 6800
11 55 60 3025 3600 3300
12 60 70 3600 4900 4200
13 65 75 4225 5625 4875
14 70 70 4900 4900 4900
15 65 70 4225 4900 4550
16 75 80 5625 6400 6000
17 75 80 5625 6400 6000
18 60 70 3600 4900 4200
19 70 70 4900 4900 4900
20 60 70 3600 4900 4200
Jumlah 1305 1410 86175 101025 93175
Rata-rata 65,2 71,0
Dari tabel di atas diketahui :
N = 20
XY = 93175
X2 = 86175
Y2 = 101025
∑ X = 1305
∑ Y = 1410
57
910,0
910,0
4,25756
23450
66339000
23450
3240020475
23450
1988100202050017030251723500
18400501863500
14101010252013058617520
141013059317520
22
22
xyr
xyr
xyr
xyr
xyr
xyr
xy
r
YY
YXXYN
xyr
Berdasarkan Hasil perhitungan di atas, diketahui nilai r adalah 0,910.
Setelah dikonsultasikan dengan kriteria reliabilitas hasil perhitungan tersebut
terletak antara 0,80 – 1,00 yang berarti reliabilitas sangat tinggi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi dan bisa
digunakan dalam penelitian.
58
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing terhadap
Kemampuan Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen Siswa Kelas X SMA YPBI
Tugumulyo”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni di STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis sering menemui kesulitan dan
juga kendala. Akan tetapi berkat usaha, dan kesabaran penulis serta bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, Alhamdulillah semuanya dapat diatasi. Untuk itu,
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Drs. H. Aidil Fitri Syah, M.M., selaku Ketua STKIP-PGRI
Lubuklinggau.
2. Ibu Hj. Nyayu Masnon Arief, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni.
3. Ibu Nur Nisai Muslihah, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Bapak H.Jamaludin, M.Pd., selaku pembimbing utama.
5. Bapak A Syarbani, M.Pd., selaku pembimbing pembantu.
6. Bapak kepala sekolah beserta dewan guru SMA YPBI Tugumulyo.
59
7. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pengelola STKIP-PGRI Lubuklinggau.
8. Teman seperjuangan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, semoga skripsi
ini bermanfaat terutama bagi dunia pendidikan dan khususnya dalam pengajaran
cerpen di SMA YPBI Tugumulyo.
Lubuklinggau, Maret 2013
Penulis
60
MOTTO
Belajarlah dari kesalahan
Kesukaran hari ini, cukuplah untuk hari ini, selesaikan masalah hari
ini untuk hari ini.
Di atas langit masih ada langit.
(Penulis)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Kedua orang tuaku tersayang (Cipto Mulyono dan
Rupini) yang selalu mendampingi, memberikan
dukungan dan motivasi setiap langkahku.
Seseorang yang menjadi motivasi dalam hidupku, tanks
tuk motivasi yang diberikan (Redi Riyanto, you the best
my husband)
Buah Hati Bunda Safa Azzahra Larasati
Sahabat-sahabat koe (Suci, Tuti, Heni, Jeng Retno, Ira
dan selvi)
Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan
pengetahuan.
Teman seperjuangan dan Almamater.
61
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing
terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen Siswa Kelas X SMA
YPBI Tugumulyo”. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh
model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan mengidentifikasi
Nilai Moral Cerpen? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada pengaruh
model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan mengidentifikasi
nilai moral cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo. Hipotesis penelitian ini
adalah model pembelajaran snowball throwing berpengaruh terhadap
kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen. Data dianalisis dengan teknik
statistika, uji “t” dengan membandingkan hasil pretes dan postes. Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik tes dan wawancara. Sampel yang diteliti berjumlah
25 siswa yang terdiri dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Terdapat
perbedaan nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, nilai rata-
rata siswa pada saat pretes pada kelas kontrol lebih kecil dibandingkan dengan
nilai rata-rata siswa kelas eksperimen, yaitu 66,8 < 69,2, demikian juga nilai rata-
rata siswa pada saat postes pada kelas kontrol lebih kecil dibandingkan dengan
nilai rata-rata siswa kelas eksperimen, yaitu 70,8 < 73,6. Dalam menganalisis
data, peneliti menggunakan rumus uji “t”. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai to sebesar 3,06. Hasil ini dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf
signifikan 1% dan 5%, dengan db=48. Hasil ini dikonsultasikan dengan t tabel
pada taraf signifikan 1% diperoleh harga t tabel 2,70 sedangkan pada taraf
signifikan 5% diperoleh harga t tabel sebesar 2,02. Dari hasil perhitungan
menunjukkan bahwa hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nihil ditolak.
Dengan kata lain penerapan model pembelajaran snowball throwing berpengaruh
terhadap kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen.
Kata kunci: snowball throwing, cerpen
62
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 5
D. Tujuan Penelitian............................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
F. Definisi Operasional ....................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 8
A. Deskripsi Teoritik .......................................................................... 8
1. Pengertian Pengaruh ................................................................... 8
2. Pengertian Model Pembelajaran snowball throwing................... 8
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran snowball throwing ....... 9
4. Kelemahan dan kelebihan Model Pembelajaran
snowball throwing ....................................................................... 10
5. Pengertian Kemampuan ............................................................. 11
6. Pengertian Cerpen ..................................................................... 11`
7. Ciri-Ciri Cerpen ......................................................................... 12
8. Nilai-Nilai dalam Karya Sastra ................................................... 12
63
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 13
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 14
D. Hipotesis dan kriteria pengujian hipotesis ..................................... 15
1. Hipotesis ................................................................................. 15
2. Kriteria pengujian hipotesis .................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 17
A. Rancangan Penelitian .................................................................... 17
B. Data dan Variabel Penelitian ........................................................ 18
C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 18
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 20
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 22
F. Pertanggungjawaban Penelitian ................................................... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 28
A. Deskripsi Data Penelitian ............................................................. 28
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 37
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 42
A. Simpulan ........................................................................................ 42
B. Saran ............................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 45
64
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Penelitian .......................................................................... 18
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ............................................................................ 20
Tabel 3.3 Kisi-kisi soal ................................................................................... 21
Tabel 3.4 Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase Skala Lima . 21
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ................................................... 29
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Postes .................................................... 30
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes dan Postes ................................... 32
65
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Data pretes ...................................................................................................... 47
Data postes ....................................................................................................... 48
Distribusi selisih nilai pretes dan postes .......................................................... 49
Data uji coba instrumen tes ............................................................................. 50
Instrumen ........................................................................................................ 51
Silabus ............................................................................................................. 54
RPP .................................................................................................................. 55
Cerpen ............................................................................................................. 57
Lembar Jawaban siswa .................................................................................... 59
Permohonan Izin penelitian ............................................................................. 60
Surat Izin Penelitian dari Kepala Diknas ........................................................ 61
Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ..................................................... 62
Permohonan Persetujuan Judul/pembimbing Skripsi ..................................... 63
Permohonan Bimbingan Skripsi ..................................................................... 64
Persetujuan Judul Skripsi ................................................................................ 65
Bukti Konsultasi/Bimbingan Skripsi ............................................................... 66
Foto Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 67
66
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suwenton Handayani
NIM : 2008282
Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia
Jurusan : Bahasa dan Seni
Judul Karya Ilmiah/Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing
terhadap Kemampuan mengidentifikasi Nilai Moral
Cerpen Siswa Kelas X SMA YPBI Tugumulyo
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul tersebut di atas, adalah
benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah dan etika keilmuah
yang berlaku dalam masyarakat ilmiah. Atas. Pernyataan ini, saya siap
menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau
plagiat dalam karya ilmiah ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Lubuklinggau, Maret 2013
Yang membuat pernyataan
Suwenton Handayani
NIM.2008282
67
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI NILAI MORAL
CERPEN SISWA KELAS X SMA YPBI TUGUMULYO
Oleh,
Suwonten Handayani
NPM 2008282
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
( STKIP – PGRI ) LUBUKLINGGAU
68
2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI NILAI MORAL
CERPEN SISWA KELAS X SMA YPBI TUGUMULYO
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi persyaratan
dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh,
Suwonten Handayani
NPM 2008282
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
( STKIP – PGRI ) LUBUKLINGGAU
2013
69
PERSETUJUAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI NILAI MORAL
CERPEN SISWA KELAS X SMA YPBI TUGUMULYO
Oleh,
Suwonten Handayani
NPM 2008282
Disetujui dan Disyahkan oleh,
Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,
H. Jamaludin, M.Pd. A. Syarbani, M.Pd.
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,
Hj. Nyayu Masnon Arief, M.Pd.