Skripsi Bahasa Indonesia

69
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran sastra pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) lebih ditekankan pada kemampuan siswa mengapresiasi sastra Indonesia. Dengan kemampuan mengapresiasi sastra Indonesia nantinya diharapkan siswa mampu menikmati hasil karya sastra bangsa sendiri, yang untuk selanjutnya mereka memperoleh manfaat dari upaya memahami dan menikmati karya sastra yang dibacanya. Sesuai dengan struktur kurikulum KTSP, pembelajaran bersastra Indonesia juga dilaksanakan seperti halnya pembelajaran berbahasa, yaitu pembelajaran itu dikaitkan dengan keempat kegiatan dan kemampuan, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis (Muslich, 2007:62-63). Apabila pembelajaran dilakukan dengan mengkaitkan keempat kegiatan tersebut, secara bertahap siswa akan memiliki kemampuan untuk mengapresiasi karya sastra, baik dari tingkat apresiasi yang paling rendah yaitu siswa hanya sekedar mampu memahami isi suatu karya sastra, sampai pada tingkat apresiasi yang paling tinggi yaitu siswa mampu menciptakan sendiri suatu karya sastra meski hanya dalam wujud yang paling sederhana. Pembelajaran sastra akan lebih bermakna bagi siswa apabila pembelajaran tersebut labih ke arah apresiatif, atau lebih spesifik ke arah mengidentifikasi nilai- nilai dalam karya sastra, yang meliputi nilai budaya, nilai moral, dan nilai pendidikan. Pembelajaran sastra pada siswa sebaiknya dihadapkan pada karya-

Transcript of Skripsi Bahasa Indonesia

Page 1: Skripsi Bahasa Indonesia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran sastra pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas

(SMA) lebih ditekankan pada kemampuan siswa mengapresiasi sastra Indonesia.

Dengan kemampuan mengapresiasi sastra Indonesia nantinya diharapkan siswa

mampu menikmati hasil karya sastra bangsa sendiri, yang untuk selanjutnya

mereka memperoleh manfaat dari upaya memahami dan menikmati karya sastra

yang dibacanya.

Sesuai dengan struktur kurikulum KTSP, pembelajaran bersastra Indonesia

juga dilaksanakan seperti halnya pembelajaran berbahasa, yaitu pembelajaran itu

dikaitkan dengan keempat kegiatan dan kemampuan, yaitu mendengarkan,

berbicara, membaca dan menulis (Muslich, 2007:62-63). Apabila pembelajaran

dilakukan dengan mengkaitkan keempat kegiatan tersebut, secara bertahap siswa

akan memiliki kemampuan untuk mengapresiasi karya sastra, baik dari tingkat

apresiasi yang paling rendah yaitu siswa hanya sekedar mampu memahami isi

suatu karya sastra, sampai pada tingkat apresiasi yang paling tinggi yaitu siswa

mampu menciptakan sendiri suatu karya sastra meski hanya dalam wujud yang

paling sederhana.

Pembelajaran sastra akan lebih bermakna bagi siswa apabila pembelajaran

tersebut labih ke arah apresiatif, atau lebih spesifik ke arah mengidentifikasi nilai-

nilai dalam karya sastra, yang meliputi nilai budaya, nilai moral, dan nilai

pendidikan. Pembelajaran sastra pada siswa sebaiknya dihadapkan pada karya-

Page 2: Skripsi Bahasa Indonesia

2

karya sastra langsung, bukan yang berupa cuplikan atau ringkasannya. Hal ini

dimasudkan agar siswa mau dan mampu untuk menikmati, menghayati,

menghargai karya sastra baik yang berbentuk puisi maupun prosa.

Sastra adalah suatu karya seni yang bermediakan bahasa. Sastra hadir

untuk dibaca dan dinikmati serta selanjutnya dimanfaatkan, antara lain untuk

mengembangkan wawasan hidup dan kehidupan. Sastra terdiri dari prosa, drama,

dan puisi. Ketiga jenis sastra dapat dibagi lagi sesuai dengan penggolongannya.

Misalnya prosa, terdiri dari cerpen, novel, dan roman. Cerpen merupakan hasil

seni kreatif yang menggunakan bahasa sebagai medianya. Sebagai hasil dari

pekerjaan seni, cerpen mampu menciptakan suatu kreasi yang indah dan nilai-nilai

estetika yang tinggi. Dalam cerpen pengarang hanya mengemukakan kandungan

pikiran-pikiran secara singkat. “Cerpen adalah cerita atau narasi yang fiktif dan

relatif pendek (Sumarjo dan Saini K.M, 2002:32).

Berbicara mengenai cerpen tentunya tak lepas dari nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya. Nilai-nilai dalam karya sastra meliputi banyak bidang

kehidupan manusia, menurut Sriharsana (2008:46) bahwa “nilai dalam karya

sastra adalah sesuatu yang dapat diambil dari karya sastra yang bersifat edukatif.

Nilai-nilai tersebut terdiri dari nilai moral, nilai sosial, nilai religius, nilai

pendidikan, nilai estetis, nilai etika, nilai politis, nilai budaya, dan nilai

kemanusiaan”.

Nilai moral merupakan nilai yang berhubungan dengan akhlak/budi

pekerti/susila atau baik buruk tingkah laku. Nilai moral merupakan salah satu nilai

yang dapat kita lihat dalam karya sastra, misalnya cerita pendek. Pengenalan

Page 3: Skripsi Bahasa Indonesia

3

cerpen di lingkungan pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha

menumbuhkan minat baca siswa terhadap karya sastra cerpen. Sebab sekolah

sebagai lembaga yang efektif membangkitkan kehidupan bersastra khususnya

cerpen. Guru dapat dijadikan motivator minat baca siswa terhadap cerpen. Setiap

siswa merupakan individu sekaligus suatu totalitas yang kompleks yang

menyimpan sejumlah kecakapan. Dalam kegiatan belajar mengajar kecakapan

itulah yang perlu dikenali dan ditumbuhkembangkan.

Selain dari komunikasi yang baik antara guru dan siswa, model

pembelajaran yang digunakan seorang guru juga akan berpengaruh dalam

kegiatan belajar mengajar. Menurut Chauchan (dalam Sukmadinata, 2004:243)

model pembelajaran yang baik adalah model pembelajaran yang memiliki

karakteristik, yaitu memiliki prosedur ilmiah, hasil belajar yang spesifik, kejelasan

lingkungan belajar, kriteria hasil belajar, dan proses pembelajaran yang jelas.

Penggunaan model pembelajaran dalam pembelajaran kompetensi

sepenuhnya diserahkan kepada guru, karena guru yang lebih tahu karakteristik

mata pelajaran dan pokok-pokok bahasan yang diajarkannya. Tiap mata pelajaran

dan pokok-pokok bahasan memiliki muatan kompetensi akademis yang berbeda.

Guru juga yang lebih tahu karakteristik dan kemampuan siswa yang diajarkannya.

Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran snowball throwing. Model pembelajaran snowball throwing disebut

juga gelundungan salju. Model pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih

tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola yang terbuat dari

Page 4: Skripsi Bahasa Indonesia

4

kertas dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok

(Suyatno, 2009:37).

Dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing diharapkan

materi mengenai cerpen dapat dipahami oleh siswa dengan baik, dan pada

akhirnya siswa dapat menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,

terutama nilai moral.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi melakukan penelitian

tentang pengaruh model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan

mengidentifikasikan nilai moral cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo.

B. Rumusan Masalah

1. Rumusan Masalah Umum

Masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah model pembelajaran

snowball throwing berpengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi nilai

moral cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo?”

2. Rumusan Masalah Khusus

Pada penelitian ini ada beberapa masalah yang dapat diperinci sebagai

berikut:

a. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo dalam

mengidentifikasi nilai moral cerpen dengan menggunakan model

pembelajaran snowball throwing?

Page 5: Skripsi Bahasa Indonesia

5

b. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran snowball throwing terhadap

kemampuan mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen siswa kelas X SMA

YPBI Tugumulyo?

C. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini penulis batasi pada:

a. Pengaruh yang dimaksud adalah kegiatan dalam penggunaan model

pembelajaran snowball throwing pada pembelajaran cerpen.

b. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran snowball

throwing.

c. Kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa

kelas X SMA YPBI Tugumulyo mengidentifikasi nilai moral cerpen. Nilai

moral terdiri dari akhlak, budi pekerti, susila, atau baik buruk tingkah laku.

d. Cerpen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen “Kucing

Kiyoko” karya Rama Dira.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan

mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 6: Skripsi Bahasa Indonesia

6

a. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo

mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen dengan menggunakan model

pembelajaran snowball throwing.

b. Untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran snowball throwing

terhadap kemampuan mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen siswa kelas X

SMA YPBI Tugumulyo.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Siswa, melatih kemampuan berfikir dan meningkatkan minat belajar dalam

memahami nilai-nilai moral dalam cerpen.

2. Guru, mengoptimalisasikan kinerja dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Peneliti, untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran snowball throwing

dalam meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi nilai-nilai budaya

dalam cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo.

4. Lembaga pendidikan, referensi dalam rangka memperbaiki sistem pengajaran

sastra khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia.

F. Definisi Oprasional

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini, maka

perlu penulis jelaskan istilah berikut:

Page 7: Skripsi Bahasa Indonesia

7

1. Pengaruh adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang

memanfaatkan sumber daya untuk membentuk watak atau perbuatan

seseorang.

2. Model pembelajaran snowball throwing adalah model pembelajaran yang

melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam

bentuk bola yang terbuat dari kertas dan menyampaikan pesan tersebut kepada

temannya dalam satu kelompok.

3. Kemampuan adalah kesanggupan seseorang dalam melakukan atau menguasai

pengetahuan dengan jalan mempelajari dan merencanakannya.

4. Cerpen adalah cerita atau narasi yang fiktif dan relatif pendek dan habis dibaca

sekali duduk.

Page 8: Skripsi Bahasa Indonesia

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Pengertian Pengaruh

Pengaruh merupakan pengaruh dari suatu kegiatan yang dilakukan

seseorang atau sekelompok orang. Menurut Abdurahmad (2006:92) “pengaruh

adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu

yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan

yang membentuk watak atau perbuatan seseorang”. Selanjutnya Boediono

(2002:247) menyatakan “pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu,

orang, atau benda dan sebagainya dari yang berkuasa yang ikut membentuk

watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.

Jadi dapat disimpulkan pengaruh adalah suatu kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang yang memanfaatkan sumber daya untuk membentuk watak atau

perbuatan seseorang.

2. Model pembelajaran Snowball Throwing

Model pembelajaran snowball throwing merupakan salah satu bentuk dari

metode cooperative learning. Model pembelajaran snowball throwing disebut

juga gelundungan salju, model pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih

tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola yang terbuat dari

kertas dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok

(Suyatno, 2009:37). Bola dilempar menggunakan kertas yang berisi pertanyaan

Page 9: Skripsi Bahasa Indonesia

9

yang diremas menjadi sebuah bola kertas. Siswa yang mendapat bola kertas

menjawab pertanyaan dalam bola tersebut. Selanjutnya Triatno (2010:81)

menjelaskan model pembelajaran snowball throwing adalah model yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dengan cara melempar bola

yang berisi pertanyaan kepada siswa, siswa yang mendapat bola menjawab

pertanyaan tersebut.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

snowball throwing adalah model pembelajaran yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa dengan cara melempar bola yang berisi

pertanyaan kepada siswa, siswa yang mendapat bola menjawab pertanyaan

tersebut.

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing

Langkah-langkah model pembelajaran snowball throwing menurut

Suyatno (2009:40) adalah sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan dan KD yang ingin

dicapai.

2. Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing

ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,

kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada

temannya.

Page 10: Skripsi Bahasa Indonesia

10

4. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah

dijelaskan oleh ketua kelompok.

5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan

dilempar dari satu siswa ke siswa yang lainnya selama kurang lebih 15

menit.

6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesemnpatan

kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang ditulis dalam kertas

berbentuk bola tersebut secara bergantian.

7. Evaluasi

8. Penutup.

4. Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran Snowball Throwing

Triatno (2010:156) menjelaskan kelebihan model pembelajaran snowball

throwing adalah sebagai berikut:

1. Melatih kesiapan siswa.

2. Saling memberikan pengetahuan.

Triatno (2010:156) menjelaskan kelemahan model pembelajaran snowball

throwing adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa

saja.

2. Tidak efektif.

Page 11: Skripsi Bahasa Indonesia

11

5. Pengertian Kemampuan

Dalam ilmu morfologi kata kemampuan berasal dari kata dasar “mampu”

yang kemudian dibubuhi imbuhan “ke-an”. Poerwadarminta (2006:623)

berpendapat bahwa “kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan”.

Selanjutnya Kridalaksana (2003:95) menyatakan bahwa ”kemampuan adalah

kesanggupan dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan dengan jalan

mempelajari secara sadar dan terencana”.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan adalah kesanggupan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang

dalam menguasai pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dengan sadar

dan terencana.

6. Pengertian Cerpen

Cerpen adalah cerita yang membicarakan masalah tunggal, habis di baca

sekali duduk (Suparni, 2008:19). Selanjutnya Abdullah (2003:61) menyatakan

bahwa cerpen adalah cerita yang hanya amenceritakan salah satu peistiwa

daripada seluruh kehidupan yang luas tentang pelakunya. Pendapat kedua ahli

tersebut diperkuat aoleh Sumarjo dan Saini K.M (2002:32) yang menyatakan

bahwa acerpen adalah cerita atau narasi yang fiktif dan relatif pendek.

Dari ketiga pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah

cerita fiktif yang relative pendek dan menceritakan salah satu peristiwa dari

seluruh kehidupan pelakunya atau sebuah cerita yang membicarakan masalah

tunggal serta habis dibaca sekali duduk.

Page 12: Skripsi Bahasa Indonesia

12

7. Ciri-ciri Cerpen

Cerpen merupakan karya sastra yang menceritakan salah satu peristiwa

sari seluruh kehidupan pelakunya. Menurut Rahardjo dkk (2000:23) cerpen

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Panjang 3 sampai 10 halaman atau kurang dari 10.000 kata.

2. Habis dibaca dalam sekali duduk.

3. Dalam cerpen hanya ada satu insiden yang menguasai jalan cerita.

4. Terdapat konflik tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan nasib.

5. Hanya terdapat satu alur.

6. Perwatakan dan penokohan dilukiskan secara singkat.

Selanjutnya Tarigan (2005:177) menyatakan bahwa ciri-ciri cerpen adalah

sebagai berikut:

1. Ceritanya singkat, padu, intensif.

2. Bahasa cerita pendek haruslah tajam, sugestif, dan menarik perhatian.

3. Cerita pendek bergantung pada satu situasi.

4. Cerita pendek harus menimbulkan satu efek dalam pikiran pembaca.

5. Cerita pendek menyajikan satu emosi.

8. Nilai-nilai dalam karya sastra

Nilai-nilai dalam karya sastra meliputi banyak bidang kehidupan manusia.

Nilai dalam karya sastra adalah sesuatu yang dapat diambil atau dipetik dari karya

sastra. Sriharsana (2008:46) menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam karya

sastra antara lain sebagai berikut:

a. Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila

atau baik buruk tingkah laku.

b. Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang

berada di dalam mayarakat.

c. Nilai religius/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan dengan tuntutan

beragama.

d. Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pengubahan

tingkah laku dari baik ke buruk (pengajaran).

e. Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang

menarik/menyenangkan (rasa seni).

Page 13: Skripsi Bahasa Indonesia

13

f. Nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam

kehidupan.

g. Nilai politis, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemerintahan.

h. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.

i. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat-sifat

manusia.

Nilai moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup

pengarang yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan

hal itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca (Sri Harsana, 2008:46).

Moral dalam karya sastra dapat dipandang sebagai amanat, pesan yang

disampaikan pengarang kepada pembaca.

9. Pengertian Mengidentifikasi Nilai Moral

Mengidentifikasi merupakan kegiatan untuk menentukan jenis suatu

peristiwa atau kejadian. Menurut Poerwadarminta (2005:365) mengidentifikasi

adalah menentukan atau menetapkan identitas orang atau benda.

Berkaitan dengan penelitian ini, penulis akan mengidentifikasi nilai moral

dalam cerpen. Nilai moral merupakan nilai yang berhubungan dengan akhlak/budi

pekerti/susila atau baik buruk tingkah laku (Sri Harsana, 2008:46) . Selanjutnya

menurut Nurgiyantoro (2005:321) menyatakan bahwa,

“Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup

pengarang yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai

kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Ia

merupakan petunjuk yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang

beberapa hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap,

tingkah laku, dan sopan santun pergaulan. Ia bersifat praktis sebab

petunjuk itu ditampilkan, atau ditemukan modelnya, dalam kehidupan

nyata, sebagaimana model yang ditampilkan dalam cerita itu lewat sikap

dan tingkah laku tokoh-tokohnya”.

Page 14: Skripsi Bahasa Indonesia

14

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis

adalah penelitian yang dilakukan oleh Devi Pertiwi merupakan penelitian yang

relevan dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan menulis kalimat

sederhana dengan model pembelajaran snowball throwing pada Siswa Kelas V

SDN Batu Raja 03 Tahun Ajaran 2008/2009. Hal ini dapat dilihat dari nilai

kemampuan berbicara yang meningkat pada setiap siklus. Pada siklus I persentase

ketuntasan kemampuan berbicara 51,8% sedangkan pada siklus II persentase

meningkat menjadi 66,6%, dan pada siklus III persentase kemampuan menulis

kalimat sederhana meningkat menjadi 77,7%. Perbedaan dari penelitian Devi

Pertiwi dengan penelitian ini adalah salah satu variabel yang diteliti yaitu menulis

kalimat sederhana, tempat penelitian di SD N Karanganyar 03 Tahun Ajaran

2008/2009, penelitianya berlangsung 3 siklus, dan simpulan dari penelitiannya

adalah model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan

menulis sederhana. Sementara itu persamaan dari penelitian ini adalah salah satu

variabelnya menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu model

pembelajaran snowball throwing.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini berjudul Pengaruh Model snowball throwing terhadap

kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen siswa kelas X SMA YPBI

Tugumulyo. Langkah awal dalam penelitian ini adalah merumuskan masalah

penelitian. Selanjutnya membuat instrumen penelitian, setelah instrumen dibuat

Page 15: Skripsi Bahasa Indonesia

15

peneliti melakukan penelitian. Penelitian dimulai dengan melakukan uji coba

instrumen. Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dilanjutkan dengan

mengadakan pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen, hasil pretes dianalisis,

kemudian peneliti mengadakan treatmen atau perlakuan dengan memberikan

pembelajaran tentang materi mengidentifikasi nilai moral cerpen, pada kelas

eksperimen digunakan model pembelajaran snowball throwing, dan pada kelas

kontrol digunakan metode ceramah

Langkah selanjutnya adalah melakukan postes pada kelas kontrol dan

kelas eksperimen, nilai hasil postes dianalisis kemudian dianalisis dengan

menggunakan rumus uji t, baru kemudian hipótesis bisa dijawab apakah terbukti

atau tidak kebenarannya. Setelah hipótesis dijawab, maka hasil penelitian ini

dilaporkan ke dalam bentuk skripsi. Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir

penelitian ini digambarkan dalam bagan berikut:

Langkah pertama:

- Merumuskan

masalah

Langkah kedua:

- Membuat

instrumen

penelitian

Langkah keenam:

- Melakukan

postes

kelas

kontrol dan

eksperimen

Langkah ketiga:

- Ujicoba

instrumen

penelitian

Langkah kelima:

- Melaksanakan

treatmen kelas

kontrol dan

esksperimen

Langkah keempat:

-. Melaksanakan

pretes kelas

kontrol dan

eksperimen

Langkah kesembilan:

-melaporkan ke

dalam bentuk skripsi

Langkah ketujuh:

- menganalisis

data tes dan

nontes

Langkah kedelapan:

- Membuat

kesimpulan

Page 16: Skripsi Bahasa Indonesia

16

D. Hipotesis dan Kriteria Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah, hipotesis nol (Ho) dan hipotesis

alternatif (Ha) sebagai berikut:

Ha : Model pembelajaran snowball throwing berpengaruh terhadap kemampuan

siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Ho : Model pembelajaran snowball throwing tidak berpengaruh terhadap

kemampuan siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo mengidentifikasi nilai

moral cerpen.

2. Kriteria Pengujian Hipotesis

a) Jika to ≥ tt maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan Ho ditolak, berarti

Model pembelajaran snowball throwing berpengaruh terhadap kemampuan

siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo mengidentifikasi nilai moral cerpen.

b) Jika to < tt maka hipotesis nihil (Ho) diterima dan Ha ditolak, berarti model

pembelajaran snowball throwing tidak berpengaruh terhadap kemampuan

siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Page 17: Skripsi Bahasa Indonesia

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dengan jenis penelitian eksperimen murni yaitu “merupakan metode eksperimen

yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat eksperimen” (Sukmadinata,

2008:58). Arah dari penerapan metode ini ialah untuk dapat menyelidiki

keefektivan model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan

mengidentifikasi nilai moral cerpen. Desain pada penelitian yaitu pretes, postes

control group desain, yang mengutip pendapat Arikunto (2010:125). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada pola berikut ini.

Keterangan :

E : Kelas Eksperimen

K : Kelas Kontrol

Kelompok atas (O1 ,O2) sebagai kelompok eksperimen diberi treatment,

yaitu pembelajaran menggunakan model pembelajaran snowball throwing,

sedangkan kelompok bawah (O3,O4) yang merupakan kelompok kontrol,

pembelajaran tidak menggunakan model pembelajaran snowball throwing

melainkan menggunakan metode konvensional atau metode yang biasa digunakan

oleh guru dalam mengajar.

E O1 X O2

K O3 X O4

Page 18: Skripsi Bahasa Indonesia

18

B. Data dan Variabel Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, yang

diperoleh dari hasil tes mengidentifikasi nilai moral cerpen dengan menggunakan

model pembelajaran snowball throwing.

Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua, yakni variabel (X1) adalah

model pembelajaran snowball throwing, (X2) adalah metode konvensional dan

variabel (Y) merupakan kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA YPBI

Tugumulyo yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2

Populasi Penelitian

Nomor

(1)

Kelas

(2)

Jenis Kelamin

Jumlah Siswa

(5)

Putra

(3)

Putri

(4)

1

2

3

X 1

X 2

X 3

12

10

13

13

15

12

25

25

25

Jumlah 35 40 75

Sumber : TU SMA YPBI Tugumulyo

Page 19: Skripsi Bahasa Indonesia

19

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian diperoleh dengan cara menggunakan teknik cluster

sampling, yaitu dengan cara mengacak kelas atau calster untuk dipilih sebagai

sampel. Pada pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengacak kelas terpilih

yaitu kelas X.1 dengan jumlah siswa 25 orang, maka jumlah sampel yang diambil

adalah 25 siswa. Adapun langkah-langkah penerapan sampel dilakukan dengan

cara pengundian yaitu sebagai berikut:

a) Menetapkan nomor kelas masing-masing yaitu kelas nomor 1, kelas VIII1,

kelas nomor 2, kelas VIII2, kelas nomor 3, kelas VIII3, kelas nomor 4,

kelas VIII4, kelas nomor 5, kelas VIII5, kelas nomor 6, kelas VIII6, kelas

nomor 7, kelas VIII7, kelas nomor 8, kelas VIII8, kelas nomor 9, kelas

VII9,

b) Mengambil dan memberikan nomor urut yang telah ditetapkan pada

langkah nomor 1.

c) Mengundi nomor urut yang telah ditulis pada kertas kecil kemudian

digulung.

d) Menetapkan kelas yang terpilih menjadi sampel.

e) Menetapkan kelas berapa yang menjadi sampel penelitian (Ali,2002:61).

Berkenaan dengan itu kelas yang terpilih untuk menjadi sampel pada

penelitian ini ialah kelas X1, dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas kontrol.

Dan kelas X3 dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas eksperimen. Jadi

jumlah keseluruhan sampel yang terpilih adalah 50 orang.

Page 20: Skripsi Bahasa Indonesia

20

Tabel 3.3

Sampel Penelitian

Nomor Nomor Jenis Kelamin Jumlah

Siswa

(5)

Keterangan (6)

Putra (3) Putri (4)

1

2

X1

X3

12

13

13

12

25

25

Kontrol

Eksperimen

Jumlah 25 25 50

Sumber : TU SMA YPBI Tugumulyo

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua teknik,

yaitu teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes terfokus pada tes esai, sedangkan

teknik nontes terfokus pada wawancara dengan guru yang mengajar pelajaran

bahasa Indonesia di SMA YPBI Tugumulyo.

1. Teknik Tes

“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan yang dimiliki oleh individu

atau kelompok (Arikunto, 2006:123). Teknik tes yang digunakan dalam penelitan

ini teknik tes tertulis. Tes tertulis digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur

pengaruh model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan

mengidentifikasi nilai-nilai moral cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes esai yang berjumlah 10 soal

untuk pretes dan postes. Skor setiap soal sama yaitu 10, apabila jawaban semua

benar adalah 100. Untuk memudahkan dalam penilaian penulis menggunakan

kisi-kisi soal tes sebagai berikut.

Page 21: Skripsi Bahasa Indonesia

21

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Soal

No Soal No Soal

Skor pretes postes

1

2

3

4

Soal yang berhubungan dengan akhlak.

Soal yang berhubungan dengan budi

pekerti.

Soal yang berhubungan dengan moral.

Soal yang berhubungan dengan tingkah

laku.

2,10

3,1,9

5,8

4,6,7

2,10

3,1,9

5,8

4,6,7

20

30

20

30

Jumlah skor 100

( Modifikasi Nurgiyantoro, 2011:189)

Hasil tes berbentuk skor atau nilai kuantitatif yang diperoleh dari kegiatan

pretes dan postes eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah diketahui hasil

keduanya, kemudian akan dicari selisih antara kedua hasil tersebut.

Untuk mengetahui presentase siswa secara individual terhadap

kemampuan mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen pada siswa kelas X SMA

YPBI Tugumulyo penulis berpedoman pada kriteria berikut:

Tabel 3.7

Penentuan Patokan dengan Penghitungan untuk Skala Lima

Interval tingkat

penguasaan

Nilai ubah skala lima Keterangan

0-4 E-A

85 - 100

75 - 84

60 - 74

40 - 59

0 - 39

4

3

2

1

0

A

B

C

D

E

Baik sekali

Baik

Cukup

Kurang

Gagal

Nurgiyantoro (2011:393)

Page 22: Skripsi Bahasa Indonesia

22

Digunakannya skala lima dalam penentuan patokan perhitungan persentase

adalah untuk mempermudah dalam mempersentasekan tingkat kemampuan siswa

kelas X SMA YPBI 11 Lubuklinggau dalam mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Dengan demikian, jika 85% siswa kelas X1 SMA YPBI Tugumulyo

mendapatkan nilai minimal 65 atau di atas 65, maka siswa sampel dinyatakan

mampu mengidentifikasi nilai moral cerpen siswa kelas X SMA YBPI

Tugumulyo.

2. Teknik Nontes

Pada teknik nontes, peneliti menggunakan tes wawancara (interview).

Wawancara ini ditujukan kepada guru yang mengajar pelajaran bahasa Indonesia

kelas X di SMA YPBI Tugumulyo.

E. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Tes

Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus uji t sebagai

berikut:

Keterangan:

MX : mean dari perbedaan pretes dan postes kelas eksperimen

My : mean dari perbedaan pretes dan postes kelas kontrol

X : deviasi setiap nilai x2 dan x1

y : deviasi setiap nilai y2 dan y1

Page 23: Skripsi Bahasa Indonesia

23

N : banyaknya subjek (Arikunto, 2010:354)

2. Teknik Analisis Data Nontes

Teknik analisis data non tes pada penelitian ini adalah dengan

menganalisis hasil dari wawancara yang dilakukan terhadap guru bahasa

Indonesia kelas X SMA YPBI Tugumulyo. Pertanyaan yang diajukan

berhubungan dengan proses belajar mengajar, model yang digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar, minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar,

khususnya pada materi mengidentifikasi nilai moral cerpen.

F. Pertanggungjawaban Penelitian

Pertanggungjawaban penelitian pada penelitian ini adalah penentuan

kualitas instrumen. Di dalam penelitian yang mempunyai kedudukan penting

adalah data. Karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan

berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Instrumen yang baik harus

memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable (Arikunto, 2010:211).

1. Uji Validitas Instrumen

Dalam penelitian ini penulis menggunakan validitas isi. Menurut

Nurgiyantoro (2011:155),

”Validitas isi adalah proses penentuan seberapa jauh suatu alat tes

menunjukkan kerelevansi dan keterwakilan terhadap ranah tugas yang

diukur. Apakah alat tes itu mempunyai kesejajaran (sesuai) dengan tujuan

dan deskripsi bahan pelajaran yang diajarkan. Istilah kesejajaran dapat

dimaknai bahwa butir-butir tes sesuai dan dapat mewakili bahan ajar”.

Validitas isi suatu alat evaluasi diketahui dari ketepatan alat tersebut

ditinjau dari materi yang dievaluasikan. Dalam penelitian ini, peneliti

Page 24: Skripsi Bahasa Indonesia

24

menyesuaikan soal dengan materi yang terdapat dalam kurikulum di SMA YPBI

Tugumulyo, dan membuat soal tes berdasarkan rujukan dari berbagai buku yang

berhubungan dengan materi mengidentifikasi nilai moral cerpen. Sebelum tes

diberikan kepada siswa terlebih dahulu soal dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing.

Setelah disesuaikan dengan kurikulum, soal yang penulis buat sesuai

dengan kurikulum, yaitu terdapat dalam kurikulum mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas X SMA YPBI Tugumulyo dan menunjukkan kesesuaian dengan

kompetensi dasar yaitu Mengidentifikasi nilai moral cerpen. Jadi dapat

disimpulkan bahwa instrumen yang penulis buat memiliki validitas isi yang tinggi.

(Bukti berupa silabus terlampir pada lampiran hal 65).

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat ukur (instrumen) yang

digunakan dapat dipercaya, artinya hasil pengukuran yang dilakukan tidak akan

berubah hasilnya, walaupun diukur pada siswa dalam situasi yang berbeda.

Untuk menguji reliabilitas instrumen tes (alat ukur), penulis menggunakan cara

reliabilitas ulang uji. Nurgiyantoro (2011:167) menjelaskan bahwa:

”Teknik tes ulang uji adalah teknik memerkirakan tingkat reliabilitas

tes dengan melakukan kegiatan pengukuran dua kali terhadap tes yang sama

kepada peserta didik yang sama pula. Hasil tes pertama dan kedua kemudian

dikorelasikan. Jika koefisien korelasi (r) yang diperoleh cukup tinggi, hasil

pengukuran tes yang diujicobakan itu dinyatakan reliabilitasnya tinggi”.

Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi produck moment dari

pearson (Arikunto, 2010:214) berikut ini:

Page 25: Skripsi Bahasa Indonesia

25

2222

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

rxy = Angka indeks korelasi “r” Product Moment

N = Jumlah sampel

X = Skor tes pertama

Y = Skor tes kedua

X2 = Kuadrat skor tes pertama

Y2 = Kuadrat skor tes kedua

Interprestasi lebih rinci mengenai nilai r, dipaparkan sebagai berikut:

r < 0,20 : reliabilitas sangat rendah

0,20 < r < 0,40 : reliabilitas rendah

0,40 < r < 0,60 : reliabilitas sedang

0,60 < r < 0,80 : reliabilitas tinggi

0,80 < r < 1,00 : reliabilitas sangat tinggi

Berdasarkan Hasil perhitungan di atas, diketahui nilai r adalah 0,910.

Setelah dikonsultasikan dengan kriteria reliabilitas hasil perhitungan tersebut

terletak antara 0,80 – 1,00 yang berarti reliabilitas sangat tinggi. Jadi dapat

disimpulkan bahwa instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi dan bisa

digunakan dalam penelitian.

Page 26: Skripsi Bahasa Indonesia

26

3) Uji Normalitas Sampel

Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, perlu

dilakukan uji normalitas. Langkah pertama yaitu menghitung kenormalan data

dengan menggunakan rumus uji kecocokan X2 (chi kuadrat), yaitu:

fo – fh

X2 = ∑

fh (Arikunto, 2010:132)

Keterangan

X2 : Harga chi kuadrat yang dicari.

fo : Frekuensi dari hasil observasi.

fh : Frekuensi yang estimasi.

Selanjutnya X2 hitung dibandingkan dengan X

2 tabel, dengan taraf

kepercayaan 5% dan dk = j-1 adalah banyaknya kelas interval, jika X2 hitung < X

2

tabel maka dinyatakan bahwa data berdistribusi normal dan dalam hal lainnya

tidak dapat berdistribusi normal (Arikunto, 2010:320). Hasil perhitungan uji

normalitas tes dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.8

Hasil Uji Normalitas Skor Pretes dan Postes

Kelas χ2

hitung dk χ2

tabel Kesimpulan

Esperimen

1. Pretes

2. Postes

11,74

7,36

5

5

15,1

15,1

Normal

Normal

Kontrol

1. Pretes

2. Postes

4,35

8,33

5

5

15,1

15,1

Normal

Normal

Page 27: Skripsi Bahasa Indonesia

27

Berdasarkan tabel 3.8,menunjukkan bahwa nilai χ2

hitung data pre-test dan

post-testuntuk kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari χ2

tabel.

Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas dengan menggunakan uji χ2 (chi-

kuadrat) dapat disimpulkan bahwa masing-masing kelompok data untuk pre-test

dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal pada

taraf kepercayaan α = 0,99 dan derajat kebebasan (dk) = 5.

4) Uji Homogenitas Sampel

Untuk mengetahui apakah sampel data homogen atau tidak, maka dilakukan uji

homogenitas. Langkah pertama adalah dengan menganalisis data

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

S12

F = ―

S12

Selanjutnya di uji dengan kriteria uji, yaitu Kriteria uji Ha diterima jika F

(1-1/2 ά) n1 – 1, n2 – 1) <F<F

1/2ά (n1-1,n2-1). Hasil uji homogenitas varians tes

awal dan tes akhir pada kelas kontrol dan eksperimen, dengan taraf kepercayaan

α =0,05 dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9

Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir

Komponen Fhitung dk Ftabel Kesimpulan

Kelas kontrol 2,51 25 4,21 Homogen

Kelas eksperimen 1,08 25 4,21 Homogen

Pada tabel 3.9,menunjukkan bahwa F hitung<F tabel pada taraf kepercayaan

α = 0,05, jadi varians kedua kelompok yang dibandingkan pada tes awal dan tes

akhir adalah homogen.

Page 28: Skripsi Bahasa Indonesia

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA YPBI Tugumulyo Lubuklinggau pada

tanggal 14 Januari 2013 s.d. 14 Februari 2013. Kegiatan uji coba instrument

dilakukan pada tanggal 16 Januari 2013, kegiatan pretes dilakukan dua hari, pada

tanggal 25 Januari 2013 pada kelas control. Sedangkan pada kelas eksperimen

pada tanggal 28 Februari 2013. Setelah pretes dilakukan selanjutnya dilakukan

lagi postes untuk menguji hipotesis yang peneliti ajukan. Data yang ada dalam

penelitian diperoleh dari hasil tes mengidentifikasi nilai moral cerpen. Untuk

pemaparan yang lebih jelas dapat dilihat pada uraian berikut:

1. Deskripsi Data Penelitian

a. Deskripsi Data Tes

1) Deskripsi Data Pretes

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, dalam

bentuk tes esai dengan jumlah 10 soal. Setelah siswa mengerjakan soal pretes,

selanjutnya dilakukan penskoran nilai berdasarkan hasil jawaban yang diperoleh

siswa sampel. Setelah nilai masing-masing siswa diperoleh selanjutnya dilakukan

rekapitulasi nilai. Rekapitulasi nilai ini bertujuan untuk mengetahui persentase

tingkat pencapaian hasil belajar siswa sebelum pembelajaran dimulai dan

diterapkannya model pembelajaran yang baru atau yang digunakan dalam

penelitian yaitu model pembelajaran snowball throwing dalam hal ini dikenal

Page 29: Skripsi Bahasa Indonesia

29

dengan istilah pretes. Untuk lebih jelasnya mengenai rekapitulasi skor nilai pretes

kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen dapat dilihat pada tabel berikutl:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai Pretes

Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen

Interval

Persentase

Tingkat

penguasaan

Kelas eksperimen

Kelas kontrol

Frekuensi Persentase

Frekuensi Persentase

85 – 100

75 – 84

60 – 74

40 – 59

0 – 39

4

4

12

5

0

16%

16%

48%

20%

0%

1

7

12

5

0

4%

28%

48%

20%

0%

Jumlah 25 100% 36 100%

Rata-rata 69,0 66,6

Berdasarkan distribusi nilai pretes di atas dapat disimpulkan bahwa siswa

pada kelas eksperimen yang mendapat nilai 85– 100 ada 4 orang dengan

persentase sebesar 16%, siswa yang mendapat nilai 75 – 84 sebanyak 4 orang

dengan persentase sebesar 16%, siswa yang mendapat nilai 60 – 74 ada 12 orang

dengan persentase sebesar 48%, yang mendapat nilai 40 – 59 sebanyak 5 orang

dengan persentase sebesar 20%, yang mendapat nilai 0 – 39 tidak ada dengan

persentase sebesar 0%, nilai rata-rata adalah 66,8 dengan kategori kemampuan

cukup.

Sedangkan pada kelas kontrol siswa yang memperoleh nilai 85 – 100 ada

1 orang dengan persentase sebesar 4%, siswa yang mendapat nilai 75 – 84 ada 7

orang dengan persentase sebesar 28%, siswa yang mendapat nilai 60 – 74

Page 30: Skripsi Bahasa Indonesia

30

sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar 48%, yang mendapat nilai 40 – 59

hanya 5 orang dengan persentase sebesar 20%, yang mendapat nilai 0 – 39 juga

tidak ada dengan persentase sebesar 0%, nilai rata-rata adalah 69,2 dengan

kategori kemampuan cukup.

2) Deskripsi Data Postes

Data postes diperoleh setelah siswa diberikan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran snowball throwing. Pada saat kegiatan terlebih

dahulu peneliti memberikan materi tengtang mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Setelah diberikan perlakuan dengan penerapan model pembelajaran snowball

throwing, siswa diminta untuk mengidentifikasi nilai moral yang terdapat dalam

cerpen. Selanjutnya membuat rekapitulasi nilai postes siswa yang dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Nilai Postes Mengidentifikasi

Nilai Moral Cerpen

Interval

Persentase

Tingkat

penguasaan

Kelas eksperimen

Kelas kontrol

Frekuensi Persentase

Frekuensi Persentase

85 – 100

75 – 84

60 – 74

40 – 59

0 – 39

6

7

11

1

0

24%

28%

44%

4%

0%

3

9

10

3

0

12%

36%

40%

12%

0%

Jumlah 25 100% 25 100%

Rata-rata 73,0 70,4

Page 31: Skripsi Bahasa Indonesia

31

Berdasarkan distribusi nilai postes di atas diketahui bahwa siswa pada

kelas eksperimen yang mendapat nilai 85– 100 ada 6 orang dengan persentase

sebesar 24%, siswa yang mendapat nilai 75 – 84 sebanyak 7 orang dengan

persentase sebesar 28%, siswa yang mendapat nilai 60 – 74 ada 11 orang dengan

persentase sebesar 44%, yang mendapat nilai 40 – 59 sebanyak 1 orang dengan

persentase sebesar 4%, yang mendapat nilai 0 – 39 tidak ada dengan persentase

sebesar 0%, nilai rata-rata adalah 70,8 dengan kategori kemampuan cukup.

Sedangkan pada kelas kontrol siswa yang memperoleh nilai 85 – 100 ada

3 orang dengan persentase sebesar 12%, siswa yang mendapat nilai 75 – 84 ada 9

orang dengan persentase sebesar 36%, siswa yang mendapat nilai 60 – 74

sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 40%, yang mendapat nilai 40 – 59

hanya 3 orang dengan persentase sebesar 12%, yang mendapat nilai 0 – 39 juga

tidak ada dengan persentase sebesar 0%, nilai rata-rata adalah 73,6 dengan

kategori kemampuan baik.

3) Deskripsi Data Pretes dan Postes

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan pada saat pretes dan

postes dapat diketahui bahwa hasil tes mengubah cerpen menjadi naskah drama

pada kelas eksperimen menunjukkan hasil yang belum memuaskan hal tersebut

disebabkan pada pembelajaran belum diterapkan model pembelajaran snowball

throwing , hal tersebut dapat dilihat dari nilai maksimal yang diperoleh siswa 85

dan terendah 50 dengan rata-rata 69,2. Saat postes yang menggunakan model

pembelajaran snowball throwing diperoleh data siswa dengan nilai tertinggi 90

dan nilai terendah 55 dengan rata-rata 73,6.

Page 32: Skripsi Bahasa Indonesia

32

Berdasarkan gambaran data pretes dan postes tersebut dapat dikatakan

bahwa terjadi peningkatan yang signifikan dari hasil pembelajaran menggunakan

model pembelajaran snowball throwing. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Postes

Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen

Interval

Persentase

Tingkat

penguasaan

pretes postes

Kelas

eksperimen

Kelas

kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

kontrol

F P F P F P F P

85 – 100

75 – 84

60 – 74

40 – 59

0 – 39

4

4

12

5

0

16%

16%

48%

20%

0%

1

7

12

5

0

4%

28%

48%

20%

0%

6

7

11

1

0

24%

28%

44%

4%

0%

3

9

10

3

0

12%

36%

40%

12%

0%

Jumlah 25

100% 36 100% 25

100

%

25 100

%

Rata-rata 69,0 66,6 73,0 70,4

Dari tabel di atas diketahui bahwa kemampuan siswa mengidentifikasi

nilai moral cerpen meningkat setelah diterapkan model pembelajaran snowball

throwing, hal ini dapat dilihat meningkatnyan nilai atau kemampuan siswa dalam

mengidentifikasi nilai moral cerpen. Dengan demikian disimpulkan bahwa model

pembelajaran snowball throwing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

kemampuan siswa dalam mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Page 33: Skripsi Bahasa Indonesia

33

b. Deskripsi Data Nontes (Wawancara)

Untuk melengkapi data dari hasil penelitian, maka peneliti melakukan

wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas X SMA YPBI Tugumulyo. Guru

diminta untuk menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti berkaitan dengan

model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini lembar wawancara

terlampir. Adapun beberapa pertanyaan yang diajukan yaitu tentang, Apakah

materi cerpen sudah Ibu/Bapak ajarkan kepada siswa, jawaban guru materi cerpen

sudah diajarkan kepada siswa , apakah materi mengidentifikasi nilai moral cerpen

sudah Ibu/Bapak ajarkan kepada siswa, jawaban guru sudah diajarkan kepada

siswa, selanjutnya bagaimana minat siswa dalam mengikuti materi

mengidentifikasi nilai moral cerpen dan jawaban guru siswa cukup berminat

dalam mengikuti materi mengidentifikasi nilai moral cerpen, apakah siswa

mampu mengidentifikasi nilai moral cerpen dan jawaban guru siswa mampu

mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Adakah permasalahan yang Ibu/Bapak hadapi dalam menyampaikan

materi mengidentifikasi nilai moral cerpen dan jawaban guru tidak ada

permasalahan yang dihadapi dalam menyampaikan materi mengidentifikasi nilai

moral cerpen, apakah Ibu/Bapak sering memberikan tugas kepada siswa yang

berhubungan dengan materi yang diajarkan dan jawaban guru beliau sering

memberikan tugas kepada siswa yang berhubungan dengan materi yang diajarkan,

apakah siswa mengerjakan tugas yang Ibu/Bapak berikan, jawaban guru siswa

mengerjakan tugas yang diberikan kepada siswa, upaya apa yang Ibu/Bapak

lakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral

Page 34: Skripsi Bahasa Indonesia

34

cerpen dan jawaban guru dengan memberikan latihan yang intensif kepada siswa

untuk mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Menurut Ibu/Bapak apakah penggunaan model pembelajaran

mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai materi yang disampaikan,

jawaban guru ya, penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan

pembelajaran mempengaruhi kemampuan siswa, selanjutnya pertanyaan terakhir

apakah Ibu/Bapak pernah menerapkan model pembelajaran yang inovatif,

misalnya model pembelajaran kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar

jawaban guru pernah menerapkan model pembelajaran yang inovatif.

c. Pengujian Hipotesis

Untuk mengertahui kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral

cerpen, maka data hasil pretes dan postes dianalisis menggunakan rumus uji “t”.

setelah didapat nilai to hasilnya akan dibandingkan dengan tt. Berikut Perhitungan

dengan menggunakan rumus uji “t”:

∑X 155

MX = = = 6,2

N 25

(∑X)2

∑X2 = ∑X

2 -

N

(155)2

= 1324 -

25

24025

= 1325 -

25

= 1325 - 961

= 364

Page 35: Skripsi Bahasa Indonesia

35

∑Y 110

MY = = = 4,4

N 25

(∑Y)2

∑Y2 = ∑Y

2 -

N

(110)2

= 1150 -

25

12100

= 1150 -

25

= 1150 - 484

= 666

6,2 – 4,4

t =

(364+666) ( 1 + 1 )

25 + 25 - 2 25 25

1,8

t =

(1030) ( 2)

48 25

1,8

t =

(21,4583) (0,08)

Page 36: Skripsi Bahasa Indonesia

36

1,8

t =

1,716664

1,8

t =

1,310215

t = 1,37

Db = (Nx + Ny – 2 ) = 25 + 25 – 2 = 48

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh harga to = 3,06 dengan db = 48.

Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan harga tt, dan diperoleh hasil

sebesar 2,02 pada taraf signifikan 5% dan 2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 <

1,37 > 2,70. Jadi dapat disimpulkan bahwa to lebih besar daripada tt sehingga

hipotesis alternatif (Ha) diterima dan tolak hipotesis nihil (Ho). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran snowball throwing berpengaruh

untuk meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing

siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar dibandikan dengan menerima materi

saja.

Page 37: Skripsi Bahasa Indonesia

37

B. Pembahasan

1. Pembahasan Hasil Tes

a. Nilai Konsisten Penelitian

1) Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing

Dari data pretes dan postes yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat

diketahui bahwa penerapan model pembelajaran snowball throwing memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengidentifikasi nilai moral

cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo . Kemampuan mengidentifikasi

nilai moral cerpen siswa lebih baik setelah diterapkannya model pembelajaran

snowball throwing. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata siswa

setelah dilakukan tes akhir (postes). Pada kelas eksperimen yang semula nilai rata-

rata siswa 69,2 dan nilai terendah 50, menjadi 73,6 untuk rata-rata dengan nilai

terendah 55. Pada kelas kontrol nilai rata-rata 66,8 dengan nilai terendah 50

menjadi 70,8 dan nilai terendah 50.

Berdasarkan pernyataan di atas, bisa dilihat adanya perbedaan nilai rata-

rata pretes dan postes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, pada kelas

eksperimen diketahui nilai rata-rata siswa dalam mengidentifikasi nilai moral

cerpen masih rendah sebelum diterapkan model pembelajaran snowball throwing

dibandingkan sesudah diterapkannya model pembelajaran snowball throwing.

2) Kemampuan Siswa Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen dengan Model

Pembelajaran Snowball Throwing

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh harga to = 1,37 dengan db = 48.

Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan harga tt, dan diperoleh hasil

Page 38: Skripsi Bahasa Indonesia

38

sebesar 2,02 pada taraf signifikan 5% dan 2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 <

1,37 > 2,70. Jadi dapat disimpulkan bahwa to lebih besar daripada tt sehingga

hipotesis alternatif (Ha) diterima dan tolak hipotesis nihil (Ho). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran snowball throwing berpengaruh

untuk meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing

siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar dibandikan dengan menerima materi

saja. Karena model pembelajaran snowball throwing mengajak anak untuk aktif

berfikir memecahkan masalah.

Sedangkan untuk kelas kontrol yang tidak menggunakan model

pembelajaran snowball throwing. Tidak ada perubahan yang cukup berarti antara

tes awal dengan tes akhir. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran snowball

throwing memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kemampuan

siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen di kelas eksperimen.

b. Nilai Korelasi Penelitian

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Devi Pertiwi merupakan

penelitian yang relevan dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan menulis

kalimat sederhana dengan model pembelajaran snowball throwing pada Siswa

Kelas V SD N Batu raja 03 Tahun Ajaran 2008/2009. Hal ini dapat dilihat dari

nilai kemampuan berbicara yang meningkat pada setiap siklus. Pada siklus I

persentase ketuntasan kemampuan berbicara 51,8% sedangkan pada siklus II

persentase meningkat menjadi 66,6%, dan pada siklus III persentase kemampuan

menulis kalimat sederhana meningkat menjadi 77,7%. Dengan hasil penelitian

Page 39: Skripsi Bahasa Indonesia

39

tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran snowball throwing dapat

meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana.

Jika dalam penelitian sebelunya menggunakan penelitian tindakan kelas,

maka penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian eksperimen murni.

Dengan sampel penelitian terdiri dari dua yaitu kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah pretes-postes control group

design. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara tes nontes. Dari data tes

diketahui hasil nilai pretes pada sampel eksperimen adalah 1730. Setelah

diberikan treatmen dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing

pada kegiatan postes nilai siswa menjadi 1840. Untuk menghitung data pretes dan

postes tersebut peneliti menggunakan rumus uji “t”. dari hasil perhitungan

diperoleh to = 1,37 dengan db = 48. Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan

dengan harga tt, dan diperoleh hasil sebesar 2,02 pada taraf signifikan 5% dan

2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 < 1,37> 2,70. Jadi dapat disimpulkan bahwa to

lebih besar daripada tt sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima dan tolak

hipotesis nihil (Ho). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran snowball throwing berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan

siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Dari pemaparan di atas diketahui bahwa data-data yang terkumpul pada

penelitian sebelumnya sesuai dengan hail penelitian yang penulis lakukan .

c. Nilai Pragmatis Penelitian

Penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa meningkat setelah peneliti

menerapkan model pembelajaran snowball throwing. Model pembelajaran ini

Page 40: Skripsi Bahasa Indonesia

40

sangat bermanfaat, bagi siswa maupun bagi guru. Dengan menggunakan model

pembelajaran ini siswa dapat berbagi dan belajar bersama dengan menggunakan

gelundungan bola yang berisi pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang terdapat

dalam bola tersebut.

Model pembelajaran ini juga dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia pada materi yang lain, karena model pembelajaran snowball throwing

membuat siswa lebih nyaman dalam belajar berdiskusi dengan menggunakan

gulungan kertas berbentuk bola.

2. Pembahasan Hasil Nontes (wawancara)

Dari hasil wawancara diketahui bahwa materi cerpen sudah ajarkan

kepada siswa, demikian juga materi mengidentifikasi nilai moral cerpen sudah

diajarkan kepada siswa, selanjutnya minat siswa dalam mengikuti materi

mengidentifikasi nilai moral cerpen cukup bagus, sehingga siswa mampu

mengidentifikasi nilai moral dalam cerpen, permasalahan yang dihadapi guru

adalah ada sebagian siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi nilai

moral dalam cerpen, selain itu juga guru sering memberikan tugas kepada siswa

yang berhubungan dengan materi yang diajarkan, dan siswa mengerjakan tugas

yang diberikan.

Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa

mengidentifikasi nilai moral cerpen adalah dengan memberikan latihan secara

intensif, penggunaan model pembelajaran mempengaruhi kemampuan siswa

dalam menguasai materi yang disampaikan dan guru bahasa Indonesia di SMP

Page 41: Skripsi Bahasa Indonesia

41

YPBI Tugumulyo belum pernah menerapkan model pembelajaran yang inovatif,

misalnya model pembelajaran kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Ruang lingkup masalah

Terbatasnya ruang lingkup masalah dalam penelitian ini dan cara

pemecahan masalah yang dibahas peneliti dalam skripsi ini membuat skripsi ini

masih membutuhkan saran dari berbagai pihak.

2. Literatur

Kendala yang berkaitan dengan kajian pustaka adalah masih minimnya

buku yang dimiliki peneliti dalam skripsi ini, terutama buku tentang cerpen dan

drama dan cara mengubah cerpen menjadi naskah drama, sehingga dalam kajian

pustaka masih perlu untuk di tambah atau dilengkapi lagi.

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penelitian ini belum sempurna, sehingga perlunya

pembahasan lebih lanjut tentang metode penelitian yang tepat yang bisa

digunakan dalam penelitian ini, sehingga nantinya hasil penelitian ini dapat benar-

benar dipertanggungjawabkan keabsahannya, untuk itu saran dari berbagai pihak

dalam penentuan metode penelitian sangat peneliti harapkan.

Page 42: Skripsi Bahasa Indonesia

42

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan umum

dan simpulan khusus sebagai berikut:

1. Simpulan Umum

Model pembelajaran snowball throwing berpengaruh terhadap kemampuan

mengubah cerpen menjadi naskah drama siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes siswa yaitu dari hasil perhitungan ,

diperoleh harga to = 1,37 dengan db = 48. Hasil perhitungan tersebut

dikonsultasikan dengan harga tt, dan diperoleh hasil sebesar 2,02 pada taraf

signifikan 5% dan 2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 < 1,37 > 2,70. Jadi dapat

disimpulkan bahwa to lebih besar daripada tt sehingga hipotesis alternatif (Ha)

diterima dan tolak hipotesis nihil (Ho). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran snowball throwing berpengaruh untuk meningkatkan

kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen. Karena dalam

pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing siswa lebih aktif

dan kreatif dalam belajar dibandikan dengan menerima materi saja.

2. Simpulan Khusus

a. Kemampuan siswa kelas X SMA Tugumulyo mengidentifikasi nilai moral

cerpen setelah diterapkan model pembelajaran snowball throwing adalah

tergolong sedang hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai yang

Page 43: Skripsi Bahasa Indonesia

43

diperoleh siswa pada kelas ekperimen 73,6. Nilai tertinggi siswa 90 dan

terendah 55.

b. Berdasarkan hasil perhitungan data dengan rumus uji ”t”, diketaui bahwa

model pembelajaran snowball throwing memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen

pada kelas eksperimen, karena hasil pretes lebih kecil dari hasil postes.

Dari hasil pretes diperoleh jumlah nilai 1730 dan nilai pada saat postes

1840. Dan data tersebut dianalisis dengan perhitungan menggunakan

rumus uji ”t” diperoleh nilai to = 1,37 dengan db = 48. Hasil perhitungan

tersebut dikonsultasikan dengan harga tt, dan diperoleh hasil sebesar 2,02

pada taraf signifikan 5% dan 2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 < 1,37 >

2,70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

snowball throwing berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan siswa

mengidentifikasi nilai moral cerpen.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyampaikan saran

sebagai berikut:

a. Bagi guru Bahasa Indonesia, dalam proses belajar mengajar hendaknya

menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam hal ini model

pembelajaran snowball throwing, khususnya dalam pembelajaran

mengidentifikasi nilai moral cerpen. Sehingga mampu meningkatkan

Page 44: Skripsi Bahasa Indonesia

44

kemampuan kompetensi dalam mengajar dan kemampuan siswa juga

meningkat dalam memahami materi yang disampaikan.

b. Bagi siswa, hendaknya dapat membangkitkan motivasi untuk belajar tentang

cerpen dan drama terutama mengidentifikasi nilai moral cerpen. Dan

hendaknya melakukan latihan secara intensif dalam mengidentifikasi nilai

moral cerpen sehingga kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen dapat

meningkat.

c. Bagi peneliti, hendaknya penelitian ini menjadi penelitian yang bermanfaat

dan memberikan wawasan pengetahuan tentang mengidentifikasi nilai moral

cerpen

d. Bagi sekolah, diharapkan pihak sekolah mengadakan pelatihan-pelatihan

berupa seminar tentang model pembelajaran yang inovatif untuk

meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 45: Skripsi Bahasa Indonesia

45

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmad. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Renika Cipta.

Asep dan Sudarmawati .2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta:

Depdiknas.

Ali, M. 2005. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.

Eko, Sus Indah.2003. Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Yudistira.

Fatimah, Siti et.al. 2008. Model-model Pembelajaran SMP/SMA. Palembang:

Universitas Sriwijaya.

Jamiels. 2009 Aplikasi Metode Inquiri dalam Pembelajaran PAI. [online].

One.Indoskripsi.com/eliek/10024/0. [12 Juni 2009].

Kridalaksana. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Press.

---------------. 2011. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta:BPFE.

Partanto, A Pius dan Trisno Yuwono. 1994. Kamus Kecil Bahasa Indonesia.

Surabaya: Arkola.

Poerwardarminta, W.J.S. 1986. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Umum.

Rahardjo dkk. 2000. Bahasa Indonesia. Klaten: Pt.Intan Pariwara.

Sriharsana. 2008. Buku Ajar Bahasa Indonesia. Surakarta: Citra Pustaka

Sukmadinata, Nana Syaodin. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Suwamdi, Sarwiji. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

Page 46: Skripsi Bahasa Indonesia

46

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana

Pustaka..

Tarigan, Henry Guntur. 2005. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif. Jakarta:

Kencan.

Widya,Wendi. 2007. Cakap Berbahasa Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.

Page 47: Skripsi Bahasa Indonesia

47

Lampiran.1

Tabel.1 Hasil Tes Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen (Pretes) kelas kontrol

No. Nama Siswa Skor Predikat

1. Anita Sumarni 80 Kurang

2. Burlian 80 Cukup

3. Desta Laurendra 50 Cukup

4. Dian Alfianita 80 Cukup

5. Dwi Yulianto 60 Cukup

6. Fajar Alamsyah 50 Kurang

7. Indah permata Sari 75 Baik

8. Leni Anggraini 60 Cukup

9. Litsa Helpa Sakinah 75 Baik

10. Lucia Endah Wati 50 Baik sekali

11. M. Verzi Agustian 70 Baik

12. M.Ahdiyatama 60 Kurang

13. M.yoga Pratama 70 Baik

14. Mailan Warahmah 60 Cukup

15. Mariza Ayuna Reza 60 Cukup

16. Meilingga Dwi R 75 Baik

17. Muhammad Boby 75 Baik

18. Muhammad 70 Cukup

19. Nadya Puspitasari 70 Cukup

20. Okta Prihatin 55 Kurang

21. Panji Pratama 85 Baik sekali

22. Putri Ria Oktaviani 55 Kurang

23. Redo Ardio F 70 Cukup

24. Ricka Amelia Y 65 Kurang

25. Rika 65 Kurang

Jumlah 1665

Rata-rata 66,6

Page 48: Skripsi Bahasa Indonesia

48

Lampiran. 2

Tabel.1 Hasil Tes Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen (Postes) kelas kontrol

No. Nama Siswa Skor (Nilai) Predikat

1. Anita Sumarni 75 Kurang

2. Burlian 70 Baik

3. Desta Laurendra 60 Cukup

4. Dian Alfianita 65 cukup

5. Dwi Yulianto 60 Cukup

6. Fajar Alamsyah 50 Kurang

7. Indah permata Sari 75 Baik

8. Leni Anggraini 65 Cukup

9. Litsa Helpa Sakinah 80 Baik

10. Lucia Endah Wati 80 Baik sekali

11. M. Verzi Agustian 85 Baik sekali

12. M.Ahdiyatama 55 Kurang

13. M.yoga Pratama 85 Baik sekali

14. Mailan Warahmah 65 Cukup

15. Mariza Ayuna Reza 70 Cukup

16. Meilingga Dwi R 80 Baik

17. Muhammad Boby 75 Baik

18. Muhammad 80 Baik

19. Nadya Puspitasari 85 Cukup

20. Okta Prihatin 60 Baik sekali

21. Panji Pratama 60 Cukup

22. Putri Ria Oktaviani 55 Baik

23. Redo Ardio F 75 Cukup

24. Ricka Amelia Y 70 Cukup

25. Rika 70 Cukup

Jumlah 1750

Rata-rata 70,0

Page 49: Skripsi Bahasa Indonesia

49

Lampiran. 3

Tabel.1 Hasil Tes Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen (Pretes) Kelas

Eksperimen

No. Nama Siswa Skor (Nilai) Predikat

1. Anita Sumarni 65 Cukup

2. Burlian 50 Kurang

3. Desta Laurendra 70 Cukup

4. Dian Alfianita 70 Cukup

5. Dwi Yulianto 85 Baik sekali

6. Fajar Alamsyah 65 Cukup

7. Indah permata Sari 70 Baik

8. Leni Anggraini 65 Cukup

9. Litsa Helpa Sakinah 60 Cukup

10. Lucia Endah Wati 85 Baik sekali

11. M. Verzi Agustian 70 Cukup

12. M.Ahdiyatama 55 Kurang

13. M.yoga Pratama 80 Baik

14. Mailan Warahmah 50 Kurang

15. Mariza Ayuna Reza 70 Cukup

16. Meilingga Dwi R 80 Baik

17. Muhammad Boby 60 Cukup

18. Muhammad 55 Kurang

19. Nadya Puspitasari 85 Baik sekali

20. Okta Prihatin 70 Cukup

21. Panji Pratama 55 Kurang

22. Putri Ria Oktaviani 85 Baik sekali

23. Redo Ardio F 80 Baik

24. Ricka Amelia Y 75 Baik

25. Rika 70 Cukup

Jumlah 1725

Rata-rata 69,0

Page 50: Skripsi Bahasa Indonesia

50

Lampiran. 4

Tabel.1 Hasil Tes Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen (Postes) Kelas

Eksperimen

No. Nama Siswa Skor (Nilai) Predikat

1. Anita Sumarni 60 Kurang

2. Burlian 65 Baik

3. Desta Laurendra 60 Cukup

4. Dian Alfianita 75 Cukup

5. Dwi Yulianto 85 Cukup

6. Fajar Alamsyah 70 Kurang

7. Indah permata Sari 75 Baik

8. Leni Anggraini 65 Kurang

9. Litsa Helpa Sakinah 80 Baik

10. Lucia Endah Wati 85 Baik sekali

11. M. Verzi Agustian 85 Baik sekali

12. M.Ahdiyatama 55 Kurang

13. M.yoga Pratama 85 Baik sekali

14. Mailan Warahmah 65 Cukup

15. Mariza Ayuna Reza 70 Cukup

16. Meilingga Dwi R 80 Baik

17. Muhammad Boby 80 Baik

18. Muhammad 55 Baik

19. Nadya Puspitasari 85 Baik

20. Okta Prihatin 70 Cukup

21. Panji Pratama 60 Baik sekali

22. Putri Ria Oktaviani 85 Cukup

23. Redo Ardio F 80 Baik

24. Ricka Amelia Y 75 Cukup

25. Rika 75 Cukup

Jumlah 1825

Rata-rata 73,0

Page 51: Skripsi Bahasa Indonesia

51

Lampiran. 5

Tabel 5 Skor Perbedaan Hasil Pretes dan postes kelas kontrol

No. Nama Siswa Nilai

Pretes

Nilai

Postes X X

2

1. Anita Sumarni 80 75 5 25

2. Burlian 80 70 10 100

3. Desta Laurendra 50 60 10 100

4. Dian Alfianita Zenrato 80 75 5 25

5. Dwi Yulianto 60 60 0 0

6. Fajar Alamsyah 50 50 0 0

7. Indah permata Sari 75 65 10 100

8. Leni Anggraini 60 65 5 25

9. Litsa Helpa Sakinah 75 80 5 25

10. Lucia Endah Wati 50 60 10 100

11. M. Verzi Agustian 70 85 10 100

12. M.Ahdiyatama Perdana 60 55 5 25

13. M.yoga Pratama 70 85 10 100

14. Mailan Warahmah 60 65 5 25

15. Mariza Ayuna Reza 60 70 10 100

16. Meilingga Dwi R 75 80 5 25

17. Muhammad Boby handika 75 75 0 0

18. Muhammad Minggoes 70 80 10 100

19. Nadya Puspitasari 70 85 15 225

20. Okta Prihatin 55 60 5 25

21. Panji Pratama 85 80 5 25

22. Putri Ria Oktaviani 55 55 0 0

23. Redo Ardio F 70 75 5 25

24. Ricka Amelia Y 65 70 5 25

25. Rika 65 70 5 25

Jumlah 1665 1750 155 1325

Nilai Rata-rata 66,6 70,0

Page 52: Skripsi Bahasa Indonesia

52

Lampiran. 6

Tabel 6 Skor Perbedaan Hasil Pretes dan postes kelas eksperimen

No. Nama Siswa Nilai

Pretes

Nilai

Postes Y Y

2

1. Anita Sumarni 65 60 5 25

2. Burlian 50 65 15 225

3. Desta Laurendra 70 60 10 100

4. Dian Alfianita 70 75 5 25

5. Dwi Yulianto 85 85 0 0

6. Fajar Alamsyah 65 70 5 25

7. Indah permata Sari 70 75 5 25

8. Leni Anggraini 65 65 0 0

9. Litsa Helpa Sakinah 60 80 10 100

10. Lucia Endah Wati 85 85 0 0

11. M. Verzi Agustian 70 85 15 225

12. M.Ahdiyatama 55 55 0 0

13. M.yoga Pratama 80 85 5 25

14. Mailan Warahmah 50 65 15 225

15. Mariza Ayuna Reza 70 70 0 0

16. Meilingga Dwi R 80 80 0 0

17. Muhammad Boby 60 80 10 100

18. Muhammad 55 55 0 0

19. Nadya Puspitasari 85 85 0 0

20. Okta Prihatin 70 70 0 0

21. Panji Pratama 55 60 5 25

22. Putri Ria Oktaviani 85 85 0 0

23. Redo Ardio F 80 80 0 0

24. Ricka Amelia Y 75 75 0 0

25. Rika 70 75 5 25

Jumlah 1725

1825 110 1150

Rata-rata 69,0 73,0

Page 53: Skripsi Bahasa Indonesia

53

PERHITUNGAN UJI “t”

∑X 155

MX = = = 6,2

N 25

(∑X)2

∑X2 = ∑X

2 -

N

(155)2

= 1324 -

25

24025

= 1325 -

25

= 1325 - 961

= 364

∑Y 110

MY = = = 4,4

N 25

(∑Y)2

∑Y2 = ∑Y

2 -

N

(110)2

= 1150 -

25

12100

= 1150 -

25

= 1150 - 484

= 666

Page 54: Skripsi Bahasa Indonesia

54

6,2 – 4,4

t =

(364+666) ( 1 + 1 )

25 + 25 - 2 25 25

1,8

t =

(1030) ( 2)

48 25

1,8

t =

(21,4583) (0,08)

1,8

t =

1,716664

1,8

t =

1,310215

t = 1,37

Db = (Nx + Ny – 2 ) = 25 + 25 – 2 = 48

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh harga to = 3,06 dengan db = 48.

Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan harga tt, dan diperoleh hasil

sebesar 2,02 pada taraf signifikan 5% dan 2,70 pada taraf signifikan 1%. 2,02 <

1,37 > 2,70. Jadi dapat disimpulkan bahwa to lebih besar daripada tt sehingga

Page 55: Skripsi Bahasa Indonesia

55

hipotesis alternative (Ha) diterima dan tolak hipotesis nihil (Ho). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran snowball throwing berpengaruh

untuk meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing

siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar dibandikan dengan menerima materi

saja.

Page 56: Skripsi Bahasa Indonesia

56

Lampiran. 7

Tabel.7 Perhitungan Hasil UJi Reliabilitas Instrumen Penellitian

No Nilai tes

pertama (X)

Nilai tes

kedua

(Y)

X2

Y2

XY

1 60 65 3600 4225 3900

2 70 75 4900 4900 4900

3 60 60 3600 3600 3600

4 55 60 3025 3600 3300

5 60 70 3600 4900 4200

6 75 80 5625 6400 6000

7 60 70 3600 4900 4200

8 70 75 4900 5625 5250

9 60 65 3600 4225 3900

10 80 85 6400 7225 6800

11 55 60 3025 3600 3300

12 60 70 3600 4900 4200

13 65 75 4225 5625 4875

14 70 70 4900 4900 4900

15 65 70 4225 4900 4550

16 75 80 5625 6400 6000

17 75 80 5625 6400 6000

18 60 70 3600 4900 4200

19 70 70 4900 4900 4900

20 60 70 3600 4900 4200

Jumlah 1305 1410 86175 101025 93175

Rata-rata 65,2 71,0

Dari tabel di atas diketahui :

N = 20

XY = 93175

X2 = 86175

Y2 = 101025

∑ X = 1305

∑ Y = 1410

Page 57: Skripsi Bahasa Indonesia

57

910,0

910,0

4,25756

23450

66339000

23450

3240020475

23450

1988100202050017030251723500

18400501863500

14101010252013058617520

141013059317520

22

22

xyr

xyr

xyr

xyr

xyr

xyr

xy

r

YY

YXXYN

xyr

Berdasarkan Hasil perhitungan di atas, diketahui nilai r adalah 0,910.

Setelah dikonsultasikan dengan kriteria reliabilitas hasil perhitungan tersebut

terletak antara 0,80 – 1,00 yang berarti reliabilitas sangat tinggi. Jadi dapat

disimpulkan bahwa instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi dan bisa

digunakan dalam penelitian.

Page 58: Skripsi Bahasa Indonesia

58

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan

limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing terhadap

Kemampuan Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen Siswa Kelas X SMA YPBI

Tugumulyo”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni di STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis sering menemui kesulitan dan

juga kendala. Akan tetapi berkat usaha, dan kesabaran penulis serta bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, Alhamdulillah semuanya dapat diatasi. Untuk itu,

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak Drs. H. Aidil Fitri Syah, M.M., selaku Ketua STKIP-PGRI

Lubuklinggau.

2. Ibu Hj. Nyayu Masnon Arief, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni.

3. Ibu Nur Nisai Muslihah, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Bapak H.Jamaludin, M.Pd., selaku pembimbing utama.

5. Bapak A Syarbani, M.Pd., selaku pembimbing pembantu.

6. Bapak kepala sekolah beserta dewan guru SMA YPBI Tugumulyo.

Page 59: Skripsi Bahasa Indonesia

59

7. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pengelola STKIP-PGRI Lubuklinggau.

8. Teman seperjuangan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, semoga skripsi

ini bermanfaat terutama bagi dunia pendidikan dan khususnya dalam pengajaran

cerpen di SMA YPBI Tugumulyo.

Lubuklinggau, Maret 2013

Penulis

Page 60: Skripsi Bahasa Indonesia

60

MOTTO

Belajarlah dari kesalahan

Kesukaran hari ini, cukuplah untuk hari ini, selesaikan masalah hari

ini untuk hari ini.

Di atas langit masih ada langit.

(Penulis)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tuaku tersayang (Cipto Mulyono dan

Rupini) yang selalu mendampingi, memberikan

dukungan dan motivasi setiap langkahku.

Seseorang yang menjadi motivasi dalam hidupku, tanks

tuk motivasi yang diberikan (Redi Riyanto, you the best

my husband)

Buah Hati Bunda Safa Azzahra Larasati

Sahabat-sahabat koe (Suci, Tuti, Heni, Jeng Retno, Ira

dan selvi)

Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan

pengetahuan.

Teman seperjuangan dan Almamater.

Page 61: Skripsi Bahasa Indonesia

61

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing

terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Nilai Moral Cerpen Siswa Kelas X SMA

YPBI Tugumulyo”. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh

model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan mengidentifikasi

Nilai Moral Cerpen? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada pengaruh

model pembelajaran snowball throwing terhadap kemampuan mengidentifikasi

nilai moral cerpen siswa kelas X SMA YPBI Tugumulyo. Hipotesis penelitian ini

adalah model pembelajaran snowball throwing berpengaruh terhadap

kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen. Data dianalisis dengan teknik

statistika, uji “t” dengan membandingkan hasil pretes dan postes. Pengumpulan

data dilakukan dengan teknik tes dan wawancara. Sampel yang diteliti berjumlah

25 siswa yang terdiri dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Terdapat

perbedaan nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, nilai rata-

rata siswa pada saat pretes pada kelas kontrol lebih kecil dibandingkan dengan

nilai rata-rata siswa kelas eksperimen, yaitu 66,8 < 69,2, demikian juga nilai rata-

rata siswa pada saat postes pada kelas kontrol lebih kecil dibandingkan dengan

nilai rata-rata siswa kelas eksperimen, yaitu 70,8 < 73,6. Dalam menganalisis

data, peneliti menggunakan rumus uji “t”. Berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh nilai to sebesar 3,06. Hasil ini dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf

signifikan 1% dan 5%, dengan db=48. Hasil ini dikonsultasikan dengan t tabel

pada taraf signifikan 1% diperoleh harga t tabel 2,70 sedangkan pada taraf

signifikan 5% diperoleh harga t tabel sebesar 2,02. Dari hasil perhitungan

menunjukkan bahwa hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nihil ditolak.

Dengan kata lain penerapan model pembelajaran snowball throwing berpengaruh

terhadap kemampuan mengidentifikasi nilai moral cerpen.

Kata kunci: snowball throwing, cerpen

Page 62: Skripsi Bahasa Indonesia

62

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 5

D. Tujuan Penelitian............................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

F. Definisi Operasional ....................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 8

A. Deskripsi Teoritik .......................................................................... 8

1. Pengertian Pengaruh ................................................................... 8

2. Pengertian Model Pembelajaran snowball throwing................... 8

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran snowball throwing ....... 9

4. Kelemahan dan kelebihan Model Pembelajaran

snowball throwing ....................................................................... 10

5. Pengertian Kemampuan ............................................................. 11

6. Pengertian Cerpen ..................................................................... 11`

7. Ciri-Ciri Cerpen ......................................................................... 12

8. Nilai-Nilai dalam Karya Sastra ................................................... 12

Page 63: Skripsi Bahasa Indonesia

63

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 13

C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 14

D. Hipotesis dan kriteria pengujian hipotesis ..................................... 15

1. Hipotesis ................................................................................. 15

2. Kriteria pengujian hipotesis .................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 17

A. Rancangan Penelitian .................................................................... 17

B. Data dan Variabel Penelitian ........................................................ 18

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 18

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 20

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 22

F. Pertanggungjawaban Penelitian ................................................... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 28

A. Deskripsi Data Penelitian ............................................................. 28

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 37

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 42

A. Simpulan ........................................................................................ 42

B. Saran ............................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 45

Page 64: Skripsi Bahasa Indonesia

64

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Penelitian .......................................................................... 18

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ............................................................................ 20

Tabel 3.3 Kisi-kisi soal ................................................................................... 21

Tabel 3.4 Penentuan Patokan dengan Penghitungan Persentase Skala Lima . 21

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ................................................... 29

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Postes .................................................... 30

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes dan Postes ................................... 32

Page 65: Skripsi Bahasa Indonesia

65

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Data pretes ...................................................................................................... 47

Data postes ....................................................................................................... 48

Distribusi selisih nilai pretes dan postes .......................................................... 49

Data uji coba instrumen tes ............................................................................. 50

Instrumen ........................................................................................................ 51

Silabus ............................................................................................................. 54

RPP .................................................................................................................. 55

Cerpen ............................................................................................................. 57

Lembar Jawaban siswa .................................................................................... 59

Permohonan Izin penelitian ............................................................................. 60

Surat Izin Penelitian dari Kepala Diknas ........................................................ 61

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ..................................................... 62

Permohonan Persetujuan Judul/pembimbing Skripsi ..................................... 63

Permohonan Bimbingan Skripsi ..................................................................... 64

Persetujuan Judul Skripsi ................................................................................ 65

Bukti Konsultasi/Bimbingan Skripsi ............................................................... 66

Foto Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 67

Page 66: Skripsi Bahasa Indonesia

66

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Suwenton Handayani

NIM : 2008282

Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia

Jurusan : Bahasa dan Seni

Judul Karya Ilmiah/Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Snowball Throwing

terhadap Kemampuan mengidentifikasi Nilai Moral

Cerpen Siswa Kelas X SMA YPBI Tugumulyo

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul tersebut di atas, adalah

benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah dan etika keilmuah

yang berlaku dalam masyarakat ilmiah. Atas. Pernyataan ini, saya siap

menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau

plagiat dalam karya ilmiah ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Lubuklinggau, Maret 2013

Yang membuat pernyataan

Suwenton Handayani

NIM.2008282

Page 67: Skripsi Bahasa Indonesia

67

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI NILAI MORAL

CERPEN SISWA KELAS X SMA YPBI TUGUMULYO

Oleh,

Suwonten Handayani

NPM 2008282

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

( STKIP – PGRI ) LUBUKLINGGAU

Page 68: Skripsi Bahasa Indonesia

68

2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI NILAI MORAL

CERPEN SISWA KELAS X SMA YPBI TUGUMULYO

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi persyaratan

dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh,

Suwonten Handayani

NPM 2008282

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

( STKIP – PGRI ) LUBUKLINGGAU

2013

Page 69: Skripsi Bahasa Indonesia

69

PERSETUJUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI NILAI MORAL

CERPEN SISWA KELAS X SMA YPBI TUGUMULYO

Oleh,

Suwonten Handayani

NPM 2008282

Disetujui dan Disyahkan oleh,

Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,

H. Jamaludin, M.Pd. A. Syarbani, M.Pd.

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

Hj. Nyayu Masnon Arief, M.Pd.