Skripsi Bab 1-5

150
RANCANG BANGUN FILE SERVER BERBASIS WEB UNTUK PENGELOLAAN ARSIP SEKOLAH STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1 TUREN SKRIPSI By: AHMAD MUJIB NIM 1407067 SEKOLAH TINGGI TEKNIK ATLAS NUSANTARA i

description

Skripsi bab 1 sampai 5

Transcript of Skripsi Bab 1-5

Page 1: Skripsi Bab 1-5

RANCANG BANGUN FILE SERVER BERBASIS WEB

UNTUK PENGELOLAAN ARSIP SEKOLAH

STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1 TUREN

SKRIPSI

By:

AHMAD MUJIB

NIM 1407067

SEKOLAH TINGGI TEKNIK ATLAS NUSANTARAPROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

MALANG

2011

i

Page 2: Skripsi Bab 1-5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling

berhubungan satu sama lain dengan memanfaatkan media komunikasi dan

suatu protokol komunikasi, sehingga antar komputer dapat saling berbagi dan

bertukar informasi.

Pada saat ini, manfaat dari jaringan komputer sudah sangat banyak

dirasakan. Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini, jaringan

komputer sering kali berperan vital dalam kegiatan pendistribusian informasi

yang cepat tersebut. Semua dari komponen yang tergabung dalam jaringan

komputer tersebut haruslah mampu saling mendukung untuk menghasilkan

satu sistem yang kokoh dan handal untuk melayani setiap permintaan

informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Tidak terkecuali untuk kebutuhan

berbagi pakai file (sharing file).

Sekian banyak manfaat dalam penerapan jaringan komputer tersebut

ternyata belum dioptimalkan pada lingkungan pendidikan SMA Negeri 1

Turen. Khususnya dalam urusan manajemen file. Sehingga file-file yang

seharusnya bisa dikelola secara terpusat dan terlindungi oleh sekuritas yang

memadai untuk kelancaran informasi dan pengolahan data menghadapi

banyak kendala. Kendala yang dimaksud antara lain: akibat file yang tersebar

pada beberapa kocmputer (tidak terpusat) mengakibatkan tenaga administrasi

kesulitan mencari arsip file surat penting yang harusnya tinggal mengedit

sedikit tanpa harus mengetik ulang, setiap siswa juga menyimpan data

pekerjaannya di harddisk dimana mereka bekerja sehingga akan menyulitkan

guru pengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk melakukan

pekerjaan memeriksa hasil kerja anak didiknya, belum lagi terjadi duplikasi

file dan data yang menyebabkan kebingungan dalam menentukan file dan

data yang sahih dan mutakhir.

1

Page 3: Skripsi Bab 1-5

Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang memungkinkan manajemen

file secara terpusat yang mudah dikelola dan terjamin keamanannya. Salah

satu cara yang ditempuh adalah dengan membangun sebuah file server yang

akan memudahkan pengguna untuk mengelola file. HTTP file server menjadi

pilihan, karena instalasinya yang mudah dan settingnya yang sederhana

namun mempunyai kemampuan yang cukup powerful. Sementara Windows

XP dipilih sebagai Operating System agar tugas file sharing menjadi

maksimal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang terpapar di atas, dapat dihasilkan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah – langkah membangun HTTP file server untuk

mengelola data arsip sekolah secara terpusat?

2. Bagaimana mengkonfigurasi HTTP File Server?

3. Bagaimana pengaturan sekuritasnya agar tidak terjadi akses file oleh pihak

yang tidak berwenang?

1.3 Batasan Masalah

Karena Windows XP mempunyai banyak fitur, maka optimalisasi

yang penyusun lakukan pada pembuatan dan konfigurasi aplikasi HTTP file

server.

Adapun pembatasan masalah yang lebih rinci adalah sebagai berikut:

1. Pembenahan topologi fisik dan topologi logis yaitu dengan

mengimplementasikan topologi star dengan menggunakan media transmisi

pengkabelan dan wireless;

2. Instalasi dan konfigurasi Windows XP sebagai sistem operasi dari file

server dan HTTP File Server sebagai aplikasi File Server nya;

3. Menambah, menyunting, dan menghapus user account pada HTTP File

Server;

2

Page 4: Skripsi Bab 1-5

4. Mengatur HTML Template agar tampilan pada browser client menjadi

lebih informatif;

1.4 Tujuan Dan Manfaat

Ada beberapa tujuan yang melatarbelakangi pembuatan tugas akhir ini

adalah agar terciptanya file server yang akan membantu proses manajemen

file di SMA Negeri 1 Turen baik untuk tujuan administrasi maupun

pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Sedangkan manfaat yang akan dihasilkan dengan terciptanya HTTP

File Server ini adalah:

1. Mengurangi duplikasi file dan data;

2. Mempermudah dan mempercepat seorang guru untuk mengambil hasil

pekerjaan siswa/siswinya;

3. Mempermudah dan mempercepat seorang guru untuk memberikan

penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa/siswinya;

4. Mempermudah tenaga administrasi (Tata Usaha) dalam menjalankan

tugasnya untuk membuat dan mengarsipkan dokumen-dokumen penting

sekolah;

5. Mampu menambah keamanan data milik user account yang bersangkutan

sehingga data tidak mudah dicuri oleh user account lainnya;

6. Mampu mengefektifkan penggunaan harddisk pada sisi komputer klien,

sehingga harddisk pada komputer klien tidak cepat penuh.

3

Page 5: Skripsi Bab 1-5

1.5 Sistimatika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi Umum

2.1.2 Konsep HTTP File Server

2.2 Tinjauan Umum

2.2.1 Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Turen

2.2.2 Identitas SMA Negeri 1 Turen

2.2.3 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Turen

2.2.4 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Turen

2.2.5 Data Guru dan Pegawai SMA Negeri 1 Turen

2.2.6 Data Siswa SMA Negeri 1 Turen

2.2.7 Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Turen

2.2.8 Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Turen

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

3.1 Analisis

3.1.1 Analisis Kekurangan Sistem Pengelolaan Arsip

Sekolah

3.1.2 Analisis Kebutuhan HTTP File Server

3.1.3 Analisis Kelayakan Penerapan HTTP File Server

3.2 Desain Sistem

3.2.1 Desain Proses

3.2.1.1 Diagram Blok

3.2.1.2 Diagram Alir (Flowchart)

A. Mengubah Port pada Aplikasi HFS

(default : 80)

B. Mengubah HTML Template pada

Aplikasi HFS

C. Mengubah IP Address pada Aplikasi

HFS

4

Page 6: Skripsi Bab 1-5

D. Mendaftarkan Akun User pada Aplikasi

HFS

E. Mengubah Accept Connection pada

Aplikasi HFS

F. Memasukkan folder / file ke komputer

server

3.2.2 Desain Interface / Antarmuka

3.2.2.1 Form Utama

3.2.2.2 Menu Utama

3.2.2.3 Form Perubahan Port

3.2.2.4 Form Editor HTML

3.2.2.5 Form IP Address

3.2.2.6 Form User Account

3.2.2.7 Form file / folder list

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian

4.1.1 Skenario Pengujian

4.1.2 Persiapan Perangkat Keras Komputer dan Jaringan

4.1.2.1 Perangkat Keras Komputer Server

4.1.2.2 Perangkat Keras Komputer Klien

4.1.2.3 Perangkat Keras Jaringan Komputer

4.1.3 Persiapan Perangkat Lunak Komputer

4.1.3.1 Perangkat Lunak Komputer Server HFS

4.1.3.2 Perangkat Lunak Komputer Klien

4.1.4 Instalasi Sistem Operasi pada Komputer Server HFS

4.1.5 Instalasi Webbrowser

4.1.6 Instalasi HFS

4.1.7 Instalasi Jaringan Komputer

4.1.7.1 Login ke Router AP Linksys

4.1.8 Pengujian Program dan Website

4.1.8.1 Membuat Folder Untuk Diakses User

5

Page 7: Skripsi Bab 1-5

4.1.8.2 Membuat Real Folder Pada HFS

4.1.8.3 Membuat User Untuk Hak Akses Folder

4.1.8.4 Membatasi Hak Akses Pada User

4.1.8.5 Menguji Akses User Pada Website HFS

4.1.8.6 Menguji Upload File Melalui Website HFS

4.1.8.7 Menghapus File Pada HFS

4.1.8.8 Mengubah File Pada HFS

4.1.8.9 Mengubah Port Pada HFS

4.1.8.10 Mengubah IP Address Pada HFS

4.1.8.11 Mengubah Accept Connection Pada HFS

4.1.9 Hasil Perubahan IP Address, Accept Connection dan

Port HFS

4.1.10 Mengubah Halaman Website HFS

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

6

Page 8: Skripsi Bab 1-5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Definisi Umum

A. File

File terdiri dari record – record yang menggambarkan satu

kesatuan data yang sejenis. Misalnya file matakuliah berisi tentang

semua matakuliah yang ada [Sistem Berkas dan Akses,

Gunadarma, 1998, hal:3].

File adalah kumpulan record yang menyatakan sekumpulan

entitas dengan aspek – aspek tertentu yang umum dan terorganisasi

untuk maksud tertentu [Bambang H., 2000, Hal:5].

File mempunyai karakteristik yang unik, diantaranya dapat

dibuat / create, dapat diubah / edit, dapat dibagikan / sharing dan

dapat dihapus / delete. Selain itu, file juga mempunyai nama dan

format yang unik. Sehingga siapapun dapat membuat file, merubah

isi file, membagikan file kepada orang lain, serta menghapus file

sesuai keperluan masing – masing individu.

Prof. Prajudi Atmosudirdjo membedakan istilah file dan

records walau dalam bahasa indonesianya diartikan arsip. Namun

beliau menjelaskan lebih detail mengenai file dan records yaitu :

File :

- Wadah, tempat, map, ordner, doos, kotak, almari kabinet dan

sebagainya yang dipergunakan untuk menyimpan bahan-bahan

arsip;

- Kumpulan teratur (systematic, orderly arrangement) dari pada

bahan-bahan arsip, surat-surat, kartu-kartu, mikrofilm-

7

Page 9: Skripsi Bab 1-5

mikrofilm, dan sebagainya yang dipakai setiap kali untuk

bahan petunjuk atau pembuktian (reference, naslag);

- Setiap pengaturan, penyortiran, penerbitan yang sistematis dan

berturut-turut daripada barang-barang, orang-orang, personil,

kertas-kertas tertulis, dokumen-dokumen dan sebagainya;

- Setiap sarana atau alat (any device) yang dipakai untuk

menyimpan surat-surat secara teratur.

Sedangkan records sebagai kata benda adalah :

- Setiap catatan, setiap apa yang dicatat untuk disimpan (to

preserve);

- Setiap bahan yang tertulis dan dipergunakan sebagai bukti (alat

pembuktian), pertanggungjawaban dari pada sesuatu peristiwa

atau kejadian;

- Register, daftar, monumen, dan sebagainya dimana sesuatu

bukti tertulis, ditaruh, direkam;

- Suatu berita acara atau laporan resmi yang dibuat oleh seorang

pejabat resmi;

- Fakta atau data yang dicatat secara tertentu mengenai sesuatu

misalnya jasa-jasa, kelakuan, prestasi kerja, karier dan

sebagainya.

- Plat atau piringan hitam, pita rekaman.

B. Server

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis

layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung

dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga

dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai

sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga

menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses

terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya,

seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan

8

Page 10: Skripsi Bab 1-5

akses kepada workstation anggota jaringan. Umumnya, di atas

sistem operasi server terdapat aplikasi - aplikasi yang

menggunakan arsitektur klien/server [id.wikipedia.org/wiki/Server,

18-09-12].

Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server,

HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap

sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan

tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak

ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request

dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request

kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien

membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan perintah/request

kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP,

yakni protokol DHCP itu sendiri. Contoh sistem operasi server

adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT

4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000

Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix,

dan GNU/Linux.

Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP

dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu

PCI atau ISA. Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs

internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun

yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan komputer client

ke Internet. Sedangkan klien-server atau client-server merupakan

sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada

cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak

klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi

dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan

sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server.

Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara

komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari

9

Page 11: Skripsi Bab 1-5

aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan

menerima masukan data dari pengguna.

Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang

dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi

pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server

yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk

request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server.

Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung

memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut

kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data

yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna,

dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi

web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages

(ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam

web server (Apache atau Internet Information Services), sementara

skrip yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web

browser pada komputer klien.

Klien-server merupakan penyelesaian masalah pada software

yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu

diinstall database, dengan metode klien-server database dapat

diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal

pada klient.

C. Website

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan

halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam

atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari

semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang

membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana

masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman

(hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap,

10

Page 12: Skripsi Bab 1-5

jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik

website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu

berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari

pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi

profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti

Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya, website

statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website

dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.

Dalam rekayasa perangkat lunak, aplikasi web atau webapp

adalah sebuah aplikasi yang diakses melalui web browser melalui

jaringan seperti Internet atau intranet. Ini juga merupakan aplikasi

perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang

didukung browser (seperti HTML, JavaScript, Java, dll) dan

bergantung pada browser web umum untuk membuat aplikasi

dieksekusi.

Aplikasi Web yang populer karena di mana-mana web

browser, dan kenyamanan menggunakan web browser sebagai

klien, kadang-kadang disebut klien tipis. Kemampuan untuk

memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa mendistribusikan

dan menginstal perangkat lunak pada berpotensi ribuan komputer

klien merupakan alasan utama untuk popularitas mereka, seperti

dukungan yang melekat untuk cross-platform kompatibilitas.

Aplikasi web umum termasuk webmail, penjualan ritel online,

lelang online, wiki dan banyak fungsi lainnya.

11

Page 13: Skripsi Bab 1-5

Gambar 2.1 Contoh Halaman Website

(http://tokobagus.com, akses 25 Agustus 2012)

D. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protokol

jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi

terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia.

Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang

saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen

hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web pada

tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee. Hingga kini,

ada dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang

menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan

HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama untuk

12

Page 14: Skripsi Bab 1-5

melakukan transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat

karena memang tidak usah membuang waktu untuk pembuatan

koneksi berulang-ulang.

Pengembangan standar HTTP telah dilaksanakan oleh

Konsorsium World Wide Web (World Wide Web

Consortium/W3C) dan juga Internet Engineering Task Force

(IETF), yang berujung pada publikasi beberapa dokumen Request

for Comments (RFC), dan yang paling banyak dirujuk adalah RFC

2616 (yang dipublikasikan pada bulan Juni 1999), yang

mendefinisikan HTTP/1.1.

Dukungan untuk HTTP/1.1 yang belum disahkan, yang pada

waktu itu RFC 2068, secara cepat diadopsi oleh banyak

pengembang penjelajah Web pada tahun 1996 awal. Hingga Maret

1996, HTTP/1.1 yang belum disahkan itu didukung oleh Netscape

2.0, Netscape Navigator Gold 2.01, Mosaic 2.7, Lynx 2.5, dan

dalam Microsoft Internet Explorer 3.0. Adopsi yang dilakukan oleh

pengguna akhir penjelajah Web pun juga cepat. Pada bulan Maret

2006, salah satu perusahaan Web hosting melaporkan bahwa lebih

dari 40% dari penjelajah Web yang digunakan di Internet adalah

penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. [1]Perusahaan yang

sama juga melaporkan bahwa hingga Juni 1996, 65% dari semua

penjelajah yang mengakses server-server mereka merupakan

penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. Standar HTTP/1.1

yang didefinisikan dalam RFC 2068 secara resmi dirilis pada bulan

Januari 1997. Peningkatan dan pembaruan terhadap standar

HTTP/1.1 dirilis dengan dokumen RFC 2616 pada bulan Juni 1999.

E. Jaringan Komputer (Computer Network)

Jaringan komputer atau Network adalah beberapa komputer

dan peripheral, seperti printer, modem, scanner, dan peripheral

lainnya yang saling berhubungan dan melakukan komunikasi

antara yang satu dengan yang lainnya.

13

Page 15: Skripsi Bab 1-5

Berdasarkan luas jangkauannya, network dapat dibagi menjadi 3

bagian yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

LAN di desain untuk beroperasi dalam area geografis yang

terbatas, yang melingkupi satu gedung dengan jarak 10m –

1km, yang dapat menghubungkan semua workstation,

peripheral, terminal, dan peralatan lain sehingga dapat saling

bertukar informasi.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN memiliki luas jangkauan yang lebih luas

dibandingkan LAN dan lebih kecil dibandingkan WAN. MAN

dapat menjangkau kantor-kantor perusahaan yang berdekatan

atau juga sebuah kota.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN adalah jaringan dengan skala yang sangat besar

yang meliputi daerah geografis yang sangat luas. WAN

merupakan jaringan komunikasi data yang menghubungkan

pengguna dalam lingkup geografis yang luas antara 100km –

100.000km.

Manfaat jaringan komputer dalam sebuah organisasi yaitu :

1. Resource Sharing yang bertujuan agar seluruh program,

peralatan, khususnya data bisa digunakan oleh setiap orang

yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource

dan pemakai.

2. Untuk mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki

sumber-sumber alternatif persediaan, misalnya semua file

dapat disalin ke dua atau tiga mesin sehingga jika salah satu

mesin tersebut tidak dapat dipakai (mengalami gangguan)

maka salinan lain yang ada pada mesin lainnya dapat

digunakan.

14

Page 16: Skripsi Bab 1-5

3. Menghemat uang, contohnya perancangan sistem untuk

membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer

pribadi (model client-server) untuk menggantikan komputer

mainframe yang relatif lebih mahal.

4. Skalabilitas, yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja

sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan

dengan menambahkan sejumlah processor.

Topologi jaringan adalah penempatan hubungan antara

elemen-elemen yang ada pada jaringan terutama secara physical

(nyata/fisik) dan logical (virtual/logik).

1. Topologi Fisik

Topologi fisik adalah gambaran nyata secara fisik dalam

suatu jaringan dimana ada 2 atau lebih alat yang saling

berhubungan. Ada lima jenis topologi, yaitu bus, star, ring,

tree, dan mesh.

a. Topologi Bus

Topologi ini menggunakan backbone untuk

menghubungkan semua komputer yang ada pada jaringan.

Untuk menghindari adanya refleksi pada sinyal maka

diharuskan menggunakan terminator pada akhir dari setiap

kabel yang menghubungkan komputer dengan backbone.

Kelebihan yang didapat dari topologi jaringan bus ini

adalah pengembangan jaringan atau penambahan

workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa

mengganggu workstation lain.

Kekurangan dari topologi ini adalah bila terdapat

gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan

jaringan akan mengalami gangguan.

15

Page 17: Skripsi Bab 1-5

Gambar 2.2 Topologi Bus

(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi

_bus.jpg, akses 25 Agustus 2012)

b. Topologi Star

Topologi ini menghubungkan seluruh komputer dan

alat jaringan yang lain ke alat sentral yang disebut hub atau

switch. Setiap alat membutuhkan kabel untuk berhubungan

dengan hub. Topologi ini banyak digunakan saat ini, karena

implementasinya mudah.

Kelebihan dari topologi jaringan ini adalah kerusakan

pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada

saluran tersebut dan station yang terpaut, tingkat keamanan

termasuk tinggi, tahan terhadap lalu lintas jaringan yang

sibuk, penambahan dan pengurangan station dapat

dilakukan dengan mudah.

Sedangkan kekurangannya adalah jika node tengah

mengalami kerusakan, maka seluruh koneksi yang ada pada

jaringan tersebut akan mengalami gangguan.

Gambar 2.3 Topologi Star

(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi

_star.jpg, akses 27 Agustus 2012)

16

Page 18: Skripsi Bab 1-5

c. Topologi Ring

Topologi ring ini adalah topologi jaringan dimana

setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran.

Dengan artian setiap komputer yang terhubung ke dalam

satu jaringan saling terkoneksi ke komputer lainnya

sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan

bentuk cincin.

Kelebihan yang didapat dengan menggunakan topologi

jaringan ini adalah tidak akan terjadi collision atau tabrakan

saat pengiriman data terjadi.

Kelemahannya, karena sinyal data bergerak searah dan

melalui perangkat lainnya untuk sampai di perangkat tujuan

maka rusak/tidak berfungsinya satu link akan

mempengaruhi link lainnya.

Gambar 2.4 Topologi Ring

(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi%

20ring.jpg, akses 27 Agustus 2012)

d. Topologi Tree (Hierarchical)

Topologi star atau topologi hirarkis berbentuk seperti

pohon bercabang yang terdiri dari komputer induk (root),

yang dihubungkan dengan node lain secara bertingkat.

Tingkat yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengatur kerja

tingkat di bawahnya.

17

Page 19: Skripsi Bab 1-5

Kelebihan dari topologi jaringan berbentuk pohon

seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang

dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan

dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal

pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk

terminal penjualan.

Kekurangan dari topologi jaringan ini adalah apabila

simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi, maka kelompok

lain yang berada dibawahnya akan menjadi tidak efektif.

Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

Gambar 2.5 Topologi Tree

(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi

_tree. jpg, akses 27 Agustus 2012)

e. Topologi Mesh

Topologi ini didesain saling berhubungan satu sama

lain, membuat koneksi point-to-point antara setiap alat yang

ada dalam jaringan. Topologi ini mempunyai tingkat

ketahanan yang tinggi jika salah satu kabel bermasalah, data

yang dikirim atau diterima selalu mempunyai jalan

alternatif untuk menuju ke tempat tujuan.

Topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu

hubungan dedicated links menjamin data langsung

dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui

18

Page 20: Skripsi Bab 1-5

komputer lainnya sehingga data lebih cepat terkirim;

memiliki sifat Robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada

koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya

kabel maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi

koneksi komputer A dengan komputer lainnya; privacy dan

security pada topologi mesh lebih terjamin, karena

komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan

dapat diakses oleh komputer lainnya.

Sedangkan kekurangan yang ada pada topologi jaringan

mesh ini, yaitu membutuhkan banyak kabel dan Port I/O,

semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka

diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O;

topologi jenis ini membutuhkan biaya yang relatif mahal;

banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan

perlunya space yang relatif besar di dalam ruangan tempat

komputer-komputer tersebut berada.

Gambar 2.6 Topologi Mesh

(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi

_mesh. jpg, akses 27 Agustus 2012)

2. Logical Topology

Logical Topology adalah gambaran secara maya

bagaimana sebuah host dapat berkomunikasi melalui medium.

Bentuk umum yang biasa digunakan adalah Broadcast dan

Token Passing.

a. Broadcast Topology

19

Page 21: Skripsi Bab 1-5

(Tanenbaum, p15, 2000) Jaringan broadcast

mempunyai saluran komunikasi tunggal yang digunakan

oleh semua masin yang ada pada jaringan. Pada topologi

ini, setiap host yang mengirim paket data akan mengirimkan

paket tersebut ke semua host (broadcast) padamedia

komunikasi jaringan.

b. Token Passing Topology

(Tanenbaum, p67, 2000) Token passing adalah proses

saat beberapa komputer melakukan transmisi paket pendek

yang disebut token secara bergantian. Pada topologi ini,

setiap host mempunyai kemampuan mengendalikan akses

jaringan dengan mem-pass-kan token elektonik yang secara

sekuensial akan melalui masing-masing host dari jaringan

tersebut. Ketika sebuah host mendapatkan token tersebut,

berarti host tersebut diperbolehkan untuk mengirimkan data

pada jaringan. Jika host tersebut tidak memiliki data yang

akan dikirim, maka token akan dilewatkan ke host

berikutnya. Kejadian tersebut akan terus menerus

dilakukan.

Pada jaringan komputer, juga terdapat Protokol. Protokol

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan

terjadinya hubungan komunikasi dan perpindahan data antara dua

atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat

keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada

tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi

perangkat keras.

Jenis-jenis protokol pada umumnya adalah :

1. IP (Internet Protocol)

IP adalah suatu metode atau protokol yang mengatur

bagaimana suatu data dikirim dari satu komputer ke komputer

lain dalam jaringan komputer. Setiap perangkat keras (host)

20

Page 22: Skripsi Bab 1-5

yang berada dalam jaringan internet setidaknya memiliki satu

alamat IP (IP Address) yang bersifat unik yang membedakan

dari host lain. Pengalamatan IP terbagi dalam 5 kelas, yaitu :

a. Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala

besar. Alamat oktet awal pada IP kelas A bernilai 0-126.

Nilai 127 tidak diijinkan karena digunakan untuk

mekanisme IPC (Interprocess Communication) di dalam

mesin yang bersangkutan.

b. Kelas B

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan

skala menengah hingga besar. Oktet pertama IP kelas B

bernilai 128 – 191.

c. Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala

kecil. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu dimulai dari

192 – 223.

d. Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-

alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di

atas. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu di mulai dari

224 – 239.

e. Kelas E

Alamat IP kelas E tidak digunakan untuk umum karena

bersifat “eksperimental” atau percobaan yang dicadangkan

untuk digunakan pada masa depan.. Nilai dari oktet pertama

kelas ini selalu di mulai dari 240-255.

2. UDP (User Datagram Protocol)

UDP bergantung pada lapisan atas untuk mengontrol

kebutuhan data. Karena penggunaan bandwidth yang efektif,

UDP banyak dipergunakan untuk aplikasi-aplikasi yang tidak

21

Page 23: Skripsi Bab 1-5

peka terhadap gangguan jaringan seperti SNMP dan TFTP.

Sifat dari protokol ini adalah :

a. Connectionless

Dalam mengirim paket dari tempat asal ke tempat

tujuan, masing-masing tidak mengadakan handshake

terlebih dahulu.

b. Unreliable

Protokol tidak menjamin paket yang dikirim sampai ke

tempat tujuan tetapi berusaha sebaik-baiknya agar paket

yang dikirim sampai pada tempat tujuan.

3. TCP (Transmission Control Protocol)

TCP berfungsi untuk mengubah suatu blok data yang

besar menjadi segmen - segmen yang dinomori dan disusun

secara berurutan agar si penerima dapat menyusun kembali

segmen-segmen tersebut seperti waktu sebelum dikirim.

Sifat dari protokol ini adalah :

a. Connection Oriented

Dua aplikasi pengguna TCP harus melakukan

pembentukkan hubungan untuk dapat melakukan pertukaran

data.

b. Reliable

TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan

retransmisi.

c. Byte Stream

Paket yang dikirim akan sampai ke tujuan secara

berurutan.

4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur

client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian

IP Address dalam satu jaringan. Jika DHCP dipasang di

jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung

dijaringan akan mendapatkan IP Address secara otomatis dari

22

Page 24: Skripsi Bab 1-5

server DHCP. (Comer, p630, 2004) DHCP memungkinkan

sebuah komputer untuk berpindah ke sebuah jaringan baru dan

mendapatkan konfigurasi terhadap informasi tanpa

membutuhkan seorang administrator untuk membuat

perubahan ke basis data.

5. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

(Forouzan, p731, 2003) HTTP adalah protokol yang

dipergunakan untuk mengakses data dalam World Wide Web

(WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus

dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe

dokumen. Untuk menyediakan reliability, HTTP

mempergunakan TCP.

6. FTP (File Transfer Protocol)

FTP bertujuan untuk transfer suatu file atau bagian dari

file dengan memakai FTP command (Lukas, 2000, p249). FTP

adalah sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan

aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas

(file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.

7. TELNET (Telnet Remote Protocol)

TELNET adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan

di koneksi internet atau Local Area Network. TELNET

dikembangkan pada 1969 dan distandarisasi sebagai IETF

STD 8, salah satu standar internet pertama. TELNET memiliki

beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko keamanan.

(Stallings, p60, 2004) TELNET menyediakan kemapuan

remote logon (remote logon capability) yang memungkinkan

seorang user pada sebuah terminal atau PC untuk logon ke

sebuah komputer di tempat lain dan menggunakannya seperti

seolah-olah terhubung secara langsung ke komputer tersebut.

8. SNMP (Simple Network Management Protocol)

(Lukas, 2000, p246) Network dan distribusi processing

berkembang pesat. Karena itu perlu suatu sistem protokol yang

23

Page 25: Skripsi Bab 1-5

mengatur sistem network yang ada dengan aplikasi-aplikasi

terdistribusi. Fungsi protokol ini adalah menyederhanakan

sistem network yang kompleks menjadi sederhana.

F. Arsip

Arsip dalam bahasa Belanda disebut “Archief”, sedang dalam

bahasa Inggris disebut “Archieve”, kata inipun berasal dari bahasa

Yunani yaitu dari kata “arche” yang berarti “permulaan”.

Kemudian kata “arche” ini berkembang menjadi kata “Archia”

yang berarti “catatan”. Selanjutnya, dari kata “Archia” berubah

lagi menjadi kata “Ar-cheion” yang berarti ‘Gedung

Pemerintahan”. Sedangkan dalam bahasa Latin, disebut

“Archivum”, dan akhirnya menurut Serdamayanti (2003:7) dalam

bahasa Indonesia dipakai istilah “Arsip” sampai saat ini.

Secara etimologi istilah arsip berasal dari bahasa yunani

“Arche” yang berarti “Permulaan”, menjadi “Ta Archia”

selanjutnya menjadi “Archeon” yang berarti “Gedung

Pemerintahan”, dan kemudian dalam bahasa latinnya berbunyi

“Archivium”. (Pengantar Kearsipan Sebagai Sistem, Arsip Nasional

RI, hal 2)

Tiga arsiparis (ahli arsip) Belanda, S. Muller (1848-1922), J.A.

Feith (1858-1913) dan R. Fruin (1857-1955) dalam bukunya yang

berjudul Handleiding Voor het Ordenen en Beschrijven van

Archiven diterbitkan tahun 1898 yang kemudian diterjemahkan

dalam bahasa inggris oleh arsiparis amerika (Arthur H. Leavitt)

dengan judul Manual for Arrangement and Description of Archives

(1940). Kata ”Archief” diartikan segenap dokumen tertulis, gambar

dan badan cetakan yang secara resmi diterima atau dihasilkan oleh

suatu badan administratif atau oleh salah seorang pejabatnya dan

sebegitu jauh dokumen-dokumen ini dimaksudkan untuk tetap

berada dalam pemeliharaan badan-badan atau pejabat yang

bersangkutan.

24

Page 26: Skripsi Bab 1-5

Sir Hilary Jenkinson dalam bukunya A Manual of Orchives

Administration (Oxford 1922), Archives diartikan sebagai

dokumen yang disusun atau digunakan selama transaksi

administratif dan eksekutif (pemerintah ataupun swasta) yang

membentuk sebagian, dan kemudian dipelihara di tempat

pemeliharaan guna informasi mereka oleh orang-orang yang

bertanggung jawab atas transaksi itu dan penggantinya yang sah.

Arsiparis Italia, Eugenio Casanova (1867-1951) dalam

bukunya Archivistica (Seina 1928) arsip sebagai penambahan

secara tertib dokumen-dokumen yang diciptakan selama

kegiatannya oelh suatu lemabaga tau perorangan, dan dipelihara

untuk pelaksanaan tujuan politik, hukum, atau budaya oleh

lembaga perorangan tersebut.

Arsiparis Jerman, Adolf Brenneke (1875-1946) dalam bukunya

Arshivkunde (Leipzig 1953), arsip sebagai segala kertas-kertas dan

dokumen-dokumen yang tumbuh dari kegiatan legal atau niaga dari

suatu badan atau badan hukum yang dimaksudkan untuk

pemeliharaan kekal di tempat tertentu sebagai sumber-sumber dan

bukti masa lampau.

Susan Z. Diamond menyebutnya dengan ”A record is any form

of recorded information.The information may be recorded on

paper, microfilm, audiotapes, videotapes, or any computer

readable medium such Asli a computer tape or disk, a compact

disk, or an optical disk” (Susan Z Diamond, Records Management,

2nd Edition, 1991, hal 1).

Mina M Johnson dan Norman F Kallaus dalam bukunya

“Record Management” edisi ketiga, “record” meliputi “paper”,

financial statements, books, bound reports, magnetic tapes,

photograpic, microform, manual, works of art, and any more.

Sedangkan Milburn D. Smith III menyebut “A record is any form

of recorded information. The medium it self may be paper, film,

microfilm, magnetic media or optical disk”.

25

Page 27: Skripsi Bab 1-5

Selanjutnya diuraikan tentang rincian kejelasan media yaitu :

1. Electronic media include magnetic disk, diskettes, magnetic

tapes and optical disk.

2. Microphotographic media include microfilm or fishe and

computer output microforms.

3. Paper based records are maintained in a hard copy form such

Asli memos,letters, contracts, and project files.Voice and video

media. (Milburn D. Smith III, Information and Records

management, 1986, hal 4)

Rickks, Swafford & Gow menyebut “A record is recorded

information, regardless of medium or characteristic, made or

recheived by an organization that is useful on the operation.

Record include all books, papers, photographs, maps, or other

documentary materials, regardless of physical or characteristic,

made or recheived for legal and business”. (Ricks, Swatford &

Gow, Information and Image Management,1992, hal 3).

Dari Robek, Brown, Maedke menyebut records dalam berbagai

media yaitu: “traditional paper documents such Asli printed forms,

corespondenced and report”. The abudandance of information

produced by computers and stored on magnetics media, such Asli

tapes, disks, and cores, must also be concidered records. Drawing

such as maps and enginering diagrams, photographs and

photographic images of paper records stored on microfilm and

microfische fall into the same category”. (Robek, Brown &

Maedhe, Information and Records Management, 1987, hal 5)

Menurut Wursanto (1991:11) bahwa Arsip merupakan salah

satu produk pekerjaan kantor (office work). Produk Pekerjaan

kantor lainnya, ialah : formulir, surat, dan laporan. Formulir adalah

daftar isian yang dibuat atau dicetak dalam bentuk yang seragam,

26

Page 28: Skripsi Bab 1-5

dipergunakan untuk mencatat atau merekam, mengumpulkan, dan

mengirim informasi. Surat adalah suatu alat penyampaian informasi

atau keterangan-keterangan (keputusan, pernyataan,

pemberitahuan, permintaan, dan sebagainya) secara tertulis dari

satu pihak ke pihak lain. Laporan adalah setiap tulisan yang berisi

hasil pengolahan informasi.

Pengertian arsip menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia

adalah simpanan surat-surat penting. Menurut pengertian tersebut,

tidak semua surat dikatakan arsip. Surat dapat dikatakan arsip

apabila memenuhi persyaratan berikut ini :

1. Surat tersebut masih mempunyai kepentingan (bagi lembaga,

organisasi, instansi, perseorangan) baik untuk masa kini

maupun untuk masa yang akan datang.

2. Surat tersebut masih mempunyai nilai kegunaan dan disimpan

dengan mempergunakan suatu sistem tertentu sehingga dengan

mudah dan cepat ditemukan apabila sewaktu-waktu diperlukan

kembali.

Pengertian arsip di Indonesia diatur dalam Undang-Undang

No.7 Tahun 1971 tentang “Ketentuan Pokok Kearsipan” pada Bab I

pasal I berbunyi sebagai berikut :

1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga

Negara dan Badan - Badan Pemerintahan dalam keadaan

tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan

kegiatan Pemerintah.

2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-Badan

Swasta dan/atau perorangan dalam bentuk corak ataupun, baik

dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka

pelaksanaan kehidupan kebangsaan.

Dari defenisi diatas jelaslah bahwa Arsip merupakan sumber

informasi dan pusat ingatan bagi seluruh kegiatan organisasi,

27

Page 29: Skripsi Bab 1-5

dimana surat/warkat yang diproses berdasarkan pengklasifikasian

atau penggolongan yang disusun, disimpan, dan dipelihara

sedemikian rupa selama masih diperlukan.

Yang dimaksud dengan Arsip menurut Sekretaris Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah naskah yang

dibuat dan diterima oleh perusahaan dalam bentuk corak apapun,

baik tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan

kegiatan administrasi perusahaan.

Oleh Peraturan pemerintah No. 34 tahun 1979 dinyatakan

bahwa istilah arsip meliputi 3 pengertian yaitu:

1. Kumpulan naskah atau dokumen yang disimpan\

2. Gedung (ruang) penyimpanan naskah atau dokumen

3. Organisasi atau lembaga yang mengelola dan menyimpan

kumpulan naskah atau dokumen.

Sehingga arsip apabila dilihat dari bentuk fisiknya ada

beberapa media, dapat berupa :

1. Arsip kertas atau tekstual (paper based records)

2. Arsip pandang denar/audio visual (voice and video media), yang

terbagi menjadi moving images, still picture, and sound

recording

3. Arsip bentuk micro (microphotographic media include

microfilm or fiche)

4. Arsip kartografik dan kearsitekturan

5. Arsip elektronik (electronic records / machine readable

records)

Dilihat dari fungsinya dalam penyelenggaraan administrasi

pemerintahan sehari-hari, fungsi arsip dibagi atas “arsip dinamis”

dan “arsip statis” (pasal 2 UU No 7 tahun 1971).

1. Arsip Dinamis, yang dipergunakan secara langsung dalam

perencanaan, pelaksanaan penyelenggaraan kehidupan

28

Page 30: Skripsi Bab 1-5

kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung

dalam penyelenggaraan administrasi negara.

2. Arsip Statis, yang tidak dipergunakan secara langsung untuk

perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada

umunya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari dministrasi

negara.

Selanjutnya arsip dinamis dibagi menjadi arsip aktif, adalah

arsip dinamis yang secara langsung dan terus menerus diperlukan

dan dipergunakan dalam penyelenggaraan administrasi, dn arsip

inaktif adalah arsip dinamis yang frekuensi penggunannya untuk

penyelenggaraan administrasi sudah menurun (pasal 1 Peraturan

Pemerintah no. 34 tahun 1979).

Dari pengertian dan batasan tersebut di atas terdapat dua hal

yang menarik untuk digaris bawahi yaitu:

1. Asip sebagai suatu ”perekaman informasi” dalam segala bentuk

medianya.

2. Arsip (dinamis) merupakan hasil/bagian dari kegiatan

administrasi (pemerintah).

Rupanya pengertian di atas diilhami oleh pengertian arsip

dalam bahasa Belanda, yaitu Archief Dinamisch (arsip dinamsi),

Archief Semi Statisch (arsip inaktif) dan Archief Statisch (arsip

statis).

Pembagian arsip berdasarkan fungsinya tersebut terdapat perbedaan antara negara-negara eropa continental dan anglo saxon, yaitu:1. Europeen Continental Countries

a. Records (dinamis)- Current (active)- Non / Semi Current (inactive)

b. Archives (statis)

2. English Speaking Countriesa. Records:

- Current- Semi / Non Current- Public

29

Page 31: Skripsi Bab 1-5

Dari dictionary of Archival terminology yang diterbitkan oleh

International Council on Archives (ICA) edisi ke II tahun 1988.

record (s) diatikan sebagai “Recorded information document(s)

regardless of form or medium crated, received and maintained by

an agency, institution, organization or individual in pursuancement

of its legal obligations or in the transaction of business”. Current

records diartikan “Record regrlarly used for the conduct of the

current business of an agency, instituation or organization, and

wich, therefore, continue to be maintained in their pleace of

orogin”. Non Current Records diartikan sebagai “Records no

longer needed for current business”.

Dalam manajemen kearsipan atau Records Management

terdapat empat tahap daur hidup arsip (life cycle) yaitu:

1. Tahap Penciptaan (Record Creation)

Yaitu suatu tahap dimana arsip mulai diciptakan sebagai

akibat dari bermacammacam kegiatan yang dilakukan oleh

suatu organisasi atau perorangan dalam melaksanakan

fungsinya. Arsip yang tercipta tersebut mengandung data dan

informasi. Bentuk fisik dari arsip yang tercipta ini tergntung

pada jenis media yang digunakan seperti surat, pita film,

rekaman suara, dan sebagainya.

2. Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan (Used and Mainteance)

Pada tahap ini arsip secara aktif digunakan untuk berbagai

keperluan informasi yang ada, pada tahap ini digunakan

sebagai bahan untuk mengambil keputusan, penetapan

kebijakan, perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan

lainnya.

Untuk dapat berfungsi dengan baik arsip pada tahap ini

perlu ditata secara logis dan sistematis. Pada tahap ini

pemeliharaan arsip diperlukan sebagai langkah pengamanan

baik terhadap fisik arsip maupun terhadap informasi yang

terkandung di dalamnya.

30

Page 32: Skripsi Bab 1-5

Penataan arsip apda tahap ini akan sangat berpengaruh

terhadap proess penyusutannya. Pada tahap ini dengan tujuan

agar arsip dapat digunakan setiap saat dibagi menjadi beberapa

kegiatan yaitu:

• Mail handling (Pengurusan Surat)

• Filling (Penataan Berkas)

• Retrievel (penemuan kembali)

3. Tahap Penyusutan / Istirahat

Pada tahap ini sudah jarang diperlukan sebagai berkas kerja

karena urusannya telah selesai. Untuk selanjutnya sudah harus

dipikirkan proses penyusutannya agar terjadi efisiensi. Proses

penyusutan arsip meliputi:

• Pemindahan arsip dari Unit pengolah ke Unit Kearsipan

• Pemusnahan arsip

• Penyerahan arsip ke Arsip nasional RI

4. Tahap Penyimpanan

Tahap ini khusus diperuntukkan bagi arsip statis

(permanen) yaitu arsip yang memiliki nilai guna tinggi sebagai

bahan pertanggungjawaban nasional. Arsip-arsip ini disimpan

di Arsip Nasional RI (ANRI).

G. Sekolah

Pendidikan jalur formal adalah kegiatan yang sistematis,

berstruktur, bertingkat dimulai dari sekolah dasar sampai

perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk

didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan

umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang

dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. Pendidikan formal

adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri

atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan

tinggi. Sedangkan pengertian pendidikan informal adalah jalur

pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan diselenggarakan

31

Page 33: Skripsi Bab 1-5

dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran [UU No.20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (11) dan Ayat

(13)].

H. Sekolah

Pendidikan jalur formal adalah kegiatan yang sistematis,

berstruktur, bertingkat dimulai dari sekolah dasar sampai

perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk

didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan

umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang

dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. Pendidikan formal

adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri

atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan

tinggi. Sedangkan pengertian pendidikan informal adalah jalur

pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan diselenggarakan

dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran [UU No.20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (11) dan Ayat

(13)].

Pendidikan jalur formal merupakan bagian dari pendidikan

nasional yang bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia

seutuhnya sesuai dengan fitrahnya, yaitu pribadi yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

demokratis, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menguasai ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni, memiliki kesehatan jasmani dan

rohani, memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan

bermartabat, memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan

kreatif, serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan yang mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang

cerdas dan berdaya saing di era global.

32

Page 34: Skripsi Bab 1-5

Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin yaitu: skhole, scola,

scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu

senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu

luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka,

yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa

anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah

mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal

tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni).

Untuk mendampingi dalam kegiatan sekolah anak - anak

didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak,

sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada

anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai

pelajaran di atas. Namun saat ini kata sekolah telah berubah arti

menjadi suatu bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar

serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dipimpin

oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil

kepala sekolah. Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah

berbeda-beda tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah

disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan

dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam

suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya

proses pendidikan.

Ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber

daya dan tujuan penyelenggara pendidikan. Sebuah sekolah

mungkin sangat sederhana di mana sebuah lokasi tempat bertemu

seorang pengajar dan beberapa peserta didik, atau mungkin, sebuah

kompleks bangunan besar dengan ratusan ruang dengan puluhan

ribu tenaga kependidikan dan peserta didiknya. Berikut ini adalah

sarana prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di

Indonesia, berdasarkan kegunaannya:

1. Ruang Belajar

33

Page 35: Skripsi Bab 1-5

Ruang belajar adalah suatu ruangan tempat kegiatan belajar

mengajar dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa

jenis sesuai fungsinya yaitu Ruang Kelas dan Ruang Praktik /

Laboratorium.

Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi

sebagai ruangan tempat siswa menerima pelajaran melalui

proses interaktif antara peserta didik dengan pendidik, ruang

belajar terdiri dari berbagai ukuran, dan fungsi.Sistem kelas

terbagi 2 jenis yaitu kelas berpindah (moving class) dan kelas

tetap.

Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai

ruang tempat peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan

meningkatkan keahlian melalui praktik, latihan, penelitian,

percobaan. Ruang ini mempunyai kekhususan dan diberi nama

sesuai kekhususannya tersebut, diantaranya :

- Laboratorium Fisika/Kimia/Biologi,

- Laboratorium Bahasa,

- Laboratorium Komputer, dll

2. Ruang Kantor

Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga

kependidikan melakukan proses administrasi sekolah tersebut,

pada institusi yang lebih besar ruang kantor merupakan sebuah

gedung yang terpisah.

3. Perpustakaan

Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang

keilmuan, maka keberadaan perpustakaan sangat penting. Untuk

meminjam buku, murid terlebih dahulu harus mempunyai kartu

peminjaman agar dapat meminjam sebuah buku.

4. Halaman / Lapangan

Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi

sebagai tempat upacara, tempat olahraga, tempat kegiatan luar

ruangan, tempat latihan dan tempat bermain/beristirahat

34

Page 36: Skripsi Bab 1-5

Di Indonesia, sekolah menurut statusnya dibagi menjadi 2

macam yaitu Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta. Sekolah Negeri,

yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah, mulai dari

sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas,

dan perguruan tinggi. Sedangkan Sekolah Swasta, yaitu sekolah

yang diselenggarakan oleh non-pemerintah / swasta, penyelenggara

berupa badan berupa yayasan pendidikan yang sampai saat ini

badan hukum penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan

peraturan pemerintah.

2.1.2 Konsep HTTP File Server

HTTP File Server, atau dikenal sebagai HFS, adalah server web

gratis yang dirancang khusus untuk penerbitan dan berbagi file. Set

fitur yang lengkap berbeda dari web server lain, tetapi tidak memiliki

beberapa fitur-fitur umum, seperti CGI, tetapi mencakup, misalnya,

menghitung download file. Hal ini bahkan menyarankan untuk

menggunakannya sebagai web server biasa. HFS HTTP kecil file

server, sebagian besar ditujukan untuk berbagi file untuk di-download

[www.rejetto.com/hfs].

HFS (HTTP File Server) adalah perangkat lunak berbagi file yang

memungkinkan Anda untuk mengirim dan menerima file. Anda dapat

membatasi pembagian ini hanya beberapa teman, atau terbuka untuk

seluruh dunia. HFS berbeda dari file sharing klasik karena tidak ada

jaringan. HFS adalah server web yang menggunakan teknologi web

jadi lebih kompatibel dengan Internet saat ini. Karena sebenarnya web

server, teman Anda dapat men-download file seolah-olah mereka

men-download dari sebuah situs web menggunakan web browser,

seperti Internet Explorer atau Firefox. Pengguna Anda tidak perlu

menginstal perangkat lunak baru. HFS memungkinkan Anda berbagi

file Anda.

35

Page 37: Skripsi Bab 1-5

2.2 Tinjauan Umum

2.2.1 Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Turen sddfsdfdf

Kota Turen merupakan kota pelajar. Keadaan ini merupakan

sebuah kenyataan yang mampu mendobrak peningkatan kualitas dan

produktivitas pendidikan di wilayah Kabupaten Malang pada

umumnya. SMA Negeri 1 Turen merupakan salah satu dari sekian

banyak sekolah bergengsi dan berkualitas yang terdapat di wilayah ini.

Dengan keputusan Mendikbud RI No. 0216/O/1992, tertangal 5 Mei

1992, tentang pembukaan dan peresmian sekolah, pada tahun

pelajaran 1991/1992 SMA Negeri 1 Turen secara operasional

menerima siswa baru dengan pagu 120 siswa pada bulan Juli 1991.

Hal ini sungguh merupakan kebanggaan masyarakat Turen,

mengingat saat pengoperasian awal sekplah ini telah siap dengan

fasilitas gedung sekolah terdiri atas ruang administrasi, tiga ruang

kelas, perpustakaan, dan dua lokal kamar mandi.

Seperti lembaga pendidikan pada umumnya, SMA Negeri 1

Turen mengemban tercapainya tujuan Pendidikan Nasional. Oleh

karena itu, tiap-tiap sekolah mempunyai niat untuk memajukan

sekolahnya. Begitu juga dengan SMA Negeri 1 Turen, untuk

mencapai tujuan yang diharapkan diperlukan seorang pemimpin

lembaga/Kepala Sekolah dan lebih penting dukungan dari guru dan

karyawan serta peran masyarakat.

Dua puluh tahun pada Mei 2011 yang akan datang merupakan

usia yang relatif masih muda untuk mendewakan suatu lembaga. Bagi

sebuah lembaga, pendewasaan memerlukan rencana yang matang,

waktu, biaya, dan tenaga.

Usaha pendewasaan SMA Negeri 1 Turen telah mulai tampak

hasilnya, dalam hal ini dapat dilihat dari hasil perjuangan

pemimpin/Kepala Sekolah pada tiap periode selama sekolah ini

36

Page 38: Skripsi Bab 1-5

beroperasi hingga saat ini. Berikut ini adalah runtutan orang-orang

yang berjasa membangun dan mengembangkan SMA Negeri 1 Turen

sampai sekarang ini:

1. Bapak Zainul Aminyn, B.A (menjabat mulai 1 Juli 1991 s.d 31

Maret 1992)

2. Bapak Drs. Hironimus Supardi (menjabat mulai 1 April 1992 s.d

31 Januari 1993)

3. Bapak Drs. Moh. Saleh (menjabat mulai 1 Pebruari 1993 s.d 28

Pebruari 1994)

4. Bapak Sri Lono Widodo, B.A (menjabat mulai 1 Maret 1994 s.d

28 Pebruari 1997)

5. Ibu Dra. Sri Mulyani (menjabat mulai 1 Maret 1997 s.d 30

September 1998)

6. Bapak Drs. H. Fatheh, M.Pd (menjabat mulai 1 Oktober 1998 s.d

30 September 2001)

7. Drs. Maskuri (menjabat mulai 1 Oktober 2001 s.d 30 September

2008)

8. Bapak Drs. H. Fatheh, M.Pd (menjabat mulai 1 Oktober 2008 s.d

sekarang)

2.2.2 Identitas SMA Negeri 1 Turen

1. Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 301051817092

2. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Turen

3. Alamat Sekolah

a. Jalan : JL. Mayjend Panjaitan No.65

b. Desa/ Kelurahan : Sedayu

c. Klasifikasi Geografis : Pedesaan

d. Kecamatan : Turen

e. Kabupaten/ Kota : Kabupaten Malang

f. Provinsi : Jawa Timur

g. Kode pos : 65175

37

Page 39: Skripsi Bab 1-5

- Kode Area/ No. Telp. : 0341-824711

- Kode Area/ No. Fax : 0341-824140

h. Akses Internet : Ada

- Website : www.sman1turen.sch.id

i. Jarak sekolah setingkat terdekat : 1km

4. Tahun Berdiri : 1991

5. Status Sekolah : Negeri

6. Akreditasi Sekolah : A

7. SK Akreditasi Terakhir : No.002657, Tgl. 21/10/2009

8. Status Mutu : SSN

9. SK Terakhir Status Sekolah : No. 0216/0/1992, Tgl. 05/05/1992

2.2.3 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Turen

1. Visi

“ Terwujudnya lembaga SMA Negeri 1 Turen yang religius, kompeten

dan berwawasan global ”

2. Misi

a. Melaksanakan kegiatan dan pembinaan akhlak mulia dan budi

pekerti.

b. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas sekolah sebagai

pusat pengembangan pendidikan berdasarkan standar nasional

global.

c. Melaksanakan Pembinaan dan pengembangan untuk

meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) .

d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan minat dan bakat yang

berbasis kebutuhan global yang berorientasi pada masa depan.

e. Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan instansi lain

(Stake Holder) dalam bentuk kemitraan strategis berdasarkan

Managemen Berbasis Sekolah (MBS).

38

Page 40: Skripsi Bab 1-5

2.2.4 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Turen

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau susunan yang

menunjukkan hubungan antara komponen yang satu dengan yang lain,

sehingga jelas tugas dan wewenangnya serta tanggung jawab dari

masing- masing komponen tersebut.

Gambar 2.7 Struktur Organisasi SMAN 1 Turen

(sumber : Data Dokumen SMA Negeri 1 Turen, 21 Januari 2012)

Dalam kinerjanya, kepala SMA Negeri 1 Turen bekerja sama

dengan Komite sekolah dalam hal ini adalah bapak Drs. Abdur

Rahman, dimana komite bersifat badan pengawas dari kelangsungan

sekolah. Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya dibantu empat

orang wakil kepala sekolah, dimana tugas wakil tersebut sebagai

berikut:

a. Waka Kurikulum, dalam hal ini dijabat oleh Bapak Drs, M.

Ngaripin M.M, beliau bertugas mengurusi kurikulum, jadwal

pelajaran pembagian tugas mengajar, sampai menyusun jadwal

piket guru.

b. Waka Kesiswaan, yang dalam hal ini dijabat oleh Bapak Ahmadi

S.pd, beliau mengurusi masalah yang berkenaan dengan siswa,

OSIS, dan kegiatan siswa yang lain.

c. Waka Humas, dalam hal ini dijabat oleh Bapak Munadji S.Pd yang

bertugas mengurusi masalah hubungan sekolah dengan lembaga

yang lain yang ada diluar sekolahan ini.

39

Page 41: Skripsi Bab 1-5

d. Waka Sarana Dan Prasarana, dalam hal ini diemban oleh Bapak

Niman S.Pd, beliau mengurusi masalah kelengkapan sarana dan

prasarana sekolah.

Selain dibantu oleh keempat Waka tersebut, dalam menata

adminitrasi perkantoran, kepala sekolah dibantu oleh pegawai tata

usaha yang dalam hal ini dikepalai oleh Bapak Dawud, S.H.

Sedangkan masalah pelajaran yang diperuntukkan kepada siswa

maka kepala sekolah dibantu guru-guru yang bertugas sesuai dengan

bidang mata pelajarannya masing-masing.

2.2.5 Data Guru dan Pegawai SMA Negeri 1 Turen

Guru merupakan pembimbing langsung anak didik di dalam kelas

sehingga peran dan keberadaan guru sangat mempengaruhi kelangsungan

siswa dalam belajar, kualitas lulusan, akhlak siswa dan budi pekertinya

juga sangat dipengaruhi oleh kualitas seorang guru.

Sesuai dengan hasil observasi peneliti, SMA Negeri 1 Turen saat ini

memiliki tenaga pengajar sebanyak 57 guru, dan 16 karyawan yang

terdiri dari karyawan tata usaha, perpustakaan dan karyawan operasional.

DATA GURU SMA NEGERI 1 TUREN

NO NUPTK NAMA GURUBIDANG STUDI

1 7563735638200453 FATHEH BK2 2844735636200022 SUWEDHY SHANTOS PPKN3 4736741642200042 MOCH NGARIPIN PPKN4 0837735638200062 SJAMSUL THOHARI BHS. IND.5 0647736638200042 M ARIFIN BHS. IND.6 9543742646200033 IBNU MUALAM MATEMATIKA7 8547735636200012 AGUS SUSTIYONO MATEMATIKA8 7852741644800032 MUNADJI MATEMATIKA9 7836738639300072 YAYA TEDJAJASIH FISIKA10 5442743644200053 NIMAN FISIKA

11 0242742643200043ENDANG MURDANINGSIH

BHS. IND.

40

Page 42: Skripsi Bab 1-5

12 7960743644200012 PI'I SEJARAH13 5633740642200052 WIYONO FISIKA14 7562740642200063 Drs SURADI, MM BIOLOGI15 3836746648200022 DAMIRAN PENJAS

16 8049740641300073YULIA CHOLIFATININGSIH

PPKN

17 0159748650200033 AGUS HARIANTO BHS. IND.

18 3159753654200013 FADILAH UMI MAISYAROH

BAHASA INGGRIS

19 5447747650200033 BAMBANG KURNIAWAN

BAHASA INGGRIS

20 6440742643200032 AGUNG SUBAGYO IKA SETYONO

MATEMATIKA

21 2046747650200053 MISDI HANTONO FISIKA

22 8358743644300023 RITA KURNIA SETIJOWATI

KIMIA

23 3640747648300022 FIVA TRI WAHYUNI KIMIA 24 7046744646300043 IDAYATI BIOLOGI 25 8839735637200032 GOZALI SEJARAH

26 6761740642300022 SRI UTAMI GEO/SOSIOLOGI

27 3252743646300063 LILIK HENDRIYANTI EKONOMI 28 3435743644200012 AGUS BUDI UPOYO EKONOMI 29 6453742642200012 PRASETYO PENJAS 30 1634745647300082 DIANA IDA P. BK 31 7150746647200020 PUJIONO BK 32 0433735638200023 SOFWAN BK

33 6644734637300012 NANI ZULAIHAH AGAMA ISLAM

34 0134730633200013 A. AMINUDDIN MATURIDI

AGAMA ISLAM

35 7552739640300032 SRI MULYATI ARIMIN

GEO/SOSIOLOGI

36 0662742643200022 PERWITO HADI KIMIA 37 6847736641200002 SUKAMIL BHS. INGGRIS 38 5460746647200022 AHMADI MATEMATIKA

39 4455750651300022 NILA HARI KURNIAWATI

BIOLOGI

40 1432749651300073 LUKIE PAMULARSIH BIOLOGI

41 4040743644300073 IKAEKSI MUDJIHASTUTI

BHS. INGGRIS

42 1736763664300142 DINA UMAROH SARI, S. Pd

BHS. INGGRIS

41

Page 43: Skripsi Bab 1-5

43 2135761663200053 NUROHMAN, S. Pd SOSIOLOGI 44 0053757660200013 AHMAD MUJIB TI

45 5436760662200002 ATIM TAUFIQ BAHASA ARAB

46 6035749651200053 HERY SISWOKO OLAHRAGA

47 3043754657200013 MUHAMMAD ARIF PEND. KESENIAN

48 8359757659300053 EVI LUSIAN EKONOMI

49 5655760662300052 HERMIN LUSTIANI NINGSIH

BHS JERMAN

50 7961754656300022 LUSIA SELLY YUNITA

BHS. IND

51 4441761662300062 RATNA FARADISA BK

52 2435753655300052 EKO NOVI WARTININGSIH

SEJARAH

53 4544747651300012 SUWATINI BHS. MANDARIN

54 6655739642200002 ELOK SANYOTO AGAMA KRISTEN

55 2041748652200013 SUKIRNO SOSIOLOGI 56 DALAM PROSES IDA LESTARI BHS. JEPANG

57 1460743646200023 SUWONO PEND. KESENIAN

Tabel 2.1 Data Guru SMAN 1 Turen

DATA KARYAWAN SMA NEGERI 1 TUREN

NO NAMA NO NAMA

1 Tarmini 9 Kasiati

2 Sidem Ana Winarti 10 Setyo Hadi

3 Marlalita Amarilis 11 Nurwahyudin

4 Rully Yulian Nursobah 12 Mujiono

5 Merina Martin 13 Kuswanto

6 Purwadi 14 Sulistyono

7 Mohamad Imam 15 Yoni Andono W

8 Moh. Muniri 16 Agus Aji S.

Tabel 2.2 Data Karyawan SMAN 1 Turen

42

Page 44: Skripsi Bab 1-5

2.2.6 Data Siswa SMA Negeri 1 Turen

Keberadaan siswa merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam

kegiatan proses belajar mengajar. Kaitannya dalam hal ini SMA

Negeri 1 Turen sekarang memiliki jumlah siswa yang cukup besar,

yaitu 912 siswa yang terdiri dari 374 siswa laki-laki dan 538 siswi

perempuan.

Dari keseluruhan siswa yang ada, terbagi menjadi tiga tingkatan

yaitu kelas I, kelas II, kelas III. Kelas satu masih bersifat umum,

dalam artian belum terjadi penjurusan dengan jumlah 153 siswa laki-

laki dan 206 siswi perempuan. Kelas dua sudah mulai penjurusan

dengan program bahasa sebanyak 5 siswa laki-laki dan 14 siswa

perempuan, program IPA dengan44 siswa laki-laki dan 103 siswi

perempuan, dan program IPS dengan 63 siswa laki-laki dan 51 siswi

perempuan. Sedangakan untuk kelas tiga program bahasa diikuti oleh

9 siswa laki-laki dan 14 siswi perempuan, program IPA dengan 48

siswa laki-laki dan 104 siswi perempuan, program IPS dengan 52

siswa laki-laki dan 47 siswi perempuan.

Berdasarkan agama yang dianut oleh siswa SMA Negeri 1 Turen

mayoritas memeluk agama Islam dengan jumlah 867 siswa mulai dari

tingkat I-III. Selain agama Islam di SMA Negeri 1 Turen juga terdapat

siswa yang beragama Protestan dan Hindu. Siswa yang beragama

Protestan secata keseluruhan mulai dari tingkat I-III berjumlah 43

siswa. Sedangkan siswa yang beragama Hindu secara keseluruhan

berjumlah 2 siswa saja.

Mengenai data siswa yang mengulang, putus sekolah sampai yang

melakukan mutasi juga dijelaskan dalam tabel. Dengan rincian siswa

kelas III yang harus mengulang sebanyak 1 siswa pada jurusan IPA.

Siswa yang mengalami putus sekolah pada tahun ajaran 2009/2010

sampai saat ini belum ada. Dan siswa yang menjalani mutasi atau

pindah sekolah pada tahun ajaran 2009/2010 ada 2 siswa dengan

rincian dua-duanya anak kelas satu, dengan 1 siswa mutasi ke sekolah

43

Page 45: Skripsi Bab 1-5

lain dalam lingkub kabupaten yang sama dan 1 siswa lagi mutasi

keluar kabupaten atau kota Malang.

BERDASARKAN TINGKAT DAN JENIS KELAMIN

NOPROGRAM

PENGAJARAN

TINGKAT I

TINGKAT II

TINGKAT III

JUMLAH

L P L P L P L P1 UMUM 153 206 153 2062 BAHASA 5 14 9 13 14 27 3 IPA 44 103 48 104 92 207 4 IPS 63 51 52 47 115 98 Σ 112 168 109 164 374 538

Tabel 2.3 Data Siswa SMAN 1 Turen

2.2.7 Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Turen

SMA Negeri 1 Turen merupakan salah satu lembaga pendidikan

yang memiliki sarana dan prasarana yang relative lengkap, hal tersebut

terlihat dari berbagai perlengkapan sekolah yang ada, mulai dari gedung

sampai alat-alat kebutuhan penunjang kegiatan belajar siswa, yang

kesemuanya ditata dengan baik dan rapi sesuai dengan tata ruang sekolah

pada umumnya.

SMA Negeri 1 Turen memiliki keliling tanah seluruhnya15.000 M,

yang terdiri dari : (1) Bangunan seluas 2.213 M2 . (2) Halaman/taman

seluas 500 M2 (3) Lapangan Olahraga seluas 1.775 M2 (4) Kebun seluas

8.840 (5) Lain-lain seluas 1.672 M2 . Sehubungan dengan kebutuhan dan

keinginan para guru dan siswa untuk selalu melaksanakan belajar dengan

suasana yang nyaman dan tenang, maka SMA Negeri 1 Turen terus

berbenah diri dalam memenuhi kebutuhan dan penyediaan sarana dan

prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Di sekolahan ini terdapat banyak ruangan, yang kesemuanya

merupakan satu komponen bangunanan yang saling berperan, ruangan-

ruangan tersebut dalam fungsinya dibagi menjadi tiga bagian, dimana

ketiganya memiliki fungsi dan peran maing-masing, adapun ruangan

44

Page 46: Skripsi Bab 1-5

tersebut diantaranya adalah: ruangan kegiatan pembelajaran, ruangan

perkantoran, serta ruang pembinaan atau Laboratorium.

Ruang kegiatan pembelajaran merupakan sarana terpenting yang

digunakan di sini, hal tersebut dikarenakan ruangan ini

dipergunakansebagai ruangan belajar dan mengajar setiap harinya,

ruangan pembelajaran tersebut tentunya disesuaikan dengan jumlah siswa

yang ada di sekolah ini. Untuk saat ini SMA Negeri 1 Turen telah

memiliki ruang belajar yang cukup representative bagi penyelenggaraan

proses belajar mengajar, diantaranya jumlah ruangan pembelajaran

sebanyak dua puluh lima ruang (25). Dua puluh satu ruangan tersebut

dibagi menjadi tiga bagian, yang masing-masing dibagi menjadi tujuh

kelas, dimana sembilan kelas ditempati kelas X, delapan kelas ditempati

kelas XI, sedangkan delapan kelas lainnya ditempati kelas XII, serta

ruang-ruang lain yang menunjang proses pendidikan. Secara lengkap

sarana prasarana tersebut meliputi ruang teori atau kelas, laboratorium

fisika, laboratorium biologi, laboratorium bahasa, ruang praktek

komputer, ruang perpustakaan, ruang UKS, koperasi, ruang BP atau BK,

ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, kamar mandi siswa dan

guru, musholla, gudang, rumah penjaga sekolah, serta ruang penunjang

kegiatan siswa seperti ruang OSIS, ruang kegiatan keIslaman Badan

Dakwah Islam (BDI) dan ruang kegiatan pramuka. Untuk ruangan yang

lain menyebar terpisah antara satu kantor dengan yang lain, hal ini

disebabkan perbedaan guna dan fungsi masing-masing ruangan tersebut.

Sarana dan prasarana yang ada tersebut terus disesuaikan dengan

kebutuhan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, hal tersebut

memiliki arti penting bagi penyelenggaraan pendidikan yang baik dan

berkualitas. Tentunya apabila penggunaan sarana dan prasarana

tersebutoleh siswa maupun guru dapat dilakukan secara baik dan

maksimal sesuai dengan kebutuhan kegiatan pendidikan, maka proses

pendidikan akan dapat mencapai tujuan dan hasil yang baik.

Dalam rangka mencapai tujuan membangun sekolah yang

berkualitas dan membentuk manusia yang mempunyai budi pekerti yang

luhur dan menciptakan lembaga yang religius, maka kesemuanya itu

45

Page 47: Skripsi Bab 1-5

tidak dapat dipisahkan dengan adanya berbagai faktor pendukung, seperti

sarana dan prasarana yang telah ada.

2.2.8 Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Turen

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata

pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu mengembangkan

peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat

mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh

pendidi dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan

berkewenangan di sekolah. Yang salah satu tujuan diadakannya

kegiatan ekstra ini adalah untuk menghindari kenakalan remaja, dalam

artian dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler maka timbul kesibukan

yang positif pada diri siswa sehingga akan terhindar dari kegiatan

yang negatif.

Bentuk dan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA

Negeri 1 Turen ini cukup banyak, sehingga siswa diharapkan dapat

memilih sesuai dengan minat bakatnya untuk dapat aktif dalam

kegiatan di luar jampelajaran ini. Adapun bentuk dan jenis kegiatan

ekstrakurikulernya adalah sebagai berikut :

1. Bola voli

2. Sepak bola

3. Bola basket

4. MPR (Palang Merah Remaja)

5. Pramuka

6. Seni Teater

7. Seni tari

8. Seni musik

9. Baca Tulis Al-Qur‟an (BTA)

10. Seni Baca Al-Qur‟an (MTQ)

11. Karate (funakhosi)

12. Paskibraka

46

Page 48: Skripsi Bab 1-5

13. Kajian Islam Syamil (KIS)

14. English Conversation Club (ECC)

15. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

16. Jurnalistik

17. Persekutuan Doa kristiani

18. Paduan Suara

19. ICT Club

20. Mentoring

Sifat dari kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1

Turen ini wajib bagi kelas X dan XI dengan dicantumkannya di

peraturan tata tertib siswa. Sedangkan untuk anak-anak kelas XII tidak

diwajibkan tetapi diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler ini.

47

Page 49: Skripsi Bab 1-5

BAB III

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

3.1 Analisis

3.1.1 Analisis Kekurangan Sistem Pengelolaan Arsip Sekolah

Akibat kurang diperhatikannya sistem pengarsipan di administrasi

sekolah dan file yang tersebar pada beberapa komputer (tidak

terpusat), tenaga administrasi kesulitan mencari arsip file surat

penting yang harusnya tinggal mengedit sedikit tanpa harus mengetik

ulang. Sebagai contoh, permasalahan terjadi bilamana seseorang

meminta tolong kepada pihak sekolah untuk mengecek apakah benar

siswa “X” merupakan alumni SMA Negeri 1 Turen tahun 200x.

Kemudian dicarilah arsip siswa X yang dimaksud mulai dari tahun

2000 hingga 2009. Disini, terjadilah ketidakefisienan dan

kekurangtepatan dalam melakukan pencarian arsip siswa.

Disisi lain, setiap siswa juga menyimpan data pekerjaannya di

harddisk dimana mereka bekerja sehingga akan menyulitkan guru

pengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk melakukan

pekerjaan memeriksa hasil kerja anak didiknya, belum lagi terjadi

duplikasi file dan data yang menyebabkan kebingungan dalam

menentukan file dan data yang sahih dan mutakhir.

3.1.2 Analisis Kebutuhan HTTP File Server

HFS (HTTP File Server) adalah perangkat lunak berbagi file yang

memungkinkan Anda untuk mengirim dan menerima file. Anda dapat

membatasi pembagian ini hanya beberapa teman, atau terbuka untuk

seluruh dunia. HFS berbeda dari file sharing klasik karena tidak ada

48

Page 50: Skripsi Bab 1-5

jaringan. HFS adalah server web yang menggunakan teknologi web

jadi lebih kompatibel dengan Internet saat ini. Karena sebenarnya web

server, teman Anda dapat men-download file seolah-olah mereka

men-download dari sebuah situs web menggunakan web browser,

seperti Internet Explorer atau Firefox. Pengguna Anda tidak perlu

menginstal perangkat lunak baru. HFS memungkinkan Anda berbagi

file Anda.

HTTP File Server, atau dikenal sebagai HFS, adalah server web

gratis yang dirancang khusus untuk penerbitan dan berbagi file. Set

fitur yang lengkap berbeda dari web server lain, tetapi tidak memiliki

beberapa fitur-fitur umum, seperti CGI, tetapi mencakup, misalnya,

menghitung download file. Hal ini bahkan menyarankan untuk

menggunakannya sebagai web server biasa. HFS HTTP kecil file

server, sebagian besar ditujukan untuk berbagi file untuk di-download

[www.rejetto.com/hfs].

3.1.3 Analisis Kelayakan Penerapan HTTP File Server

Demi terciptanya efisiensi dan efektifitas pekerjaan dan

administrasi dilingkungan SMA Negeri 1 Turen, maka harus

dibangun sistem pengarsipan secara terkomputerisasi, terpusat dan

aman. Sehingga, HTTP File Server harus dibangun untuk mengelola

data arsip sekolah secara terpusat agar pencarian arsip dan data

lainnya agar pengarsipan menjadi efisien. Kemudian bilamana HTTP

File Server sudah terbangun, HTTP File Server tersebut dikonfigurasi

agar dapat digunakan oleh pihak administrasi maupun guru dan siswa-

siswi SMA Negeri 1 Turen secara efektif. Lalu HTTP File Server

diatur sekuritasnya agar tidak terjadi akses file oleh pihak yang tidak

berwenang.

49

Page 51: Skripsi Bab 1-5

3.2 Desain Sistem

Mengolah, mengelompokkan, dan meneliti segala informasi yang

diperoleh pada saat survey untuk kemudian dapat dijadikan patokan

penentuan tentang hal-hal yang dibutuhkan oleh pembuatan file server.

3.2.1 Desain Proses

3.2.1.1 Diagram Blok

Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan

gambaran yang jelas dan membantu dalam perancangan

perangkat lunak yang diinginkan. Berikut adalah rancangan

sistem dalam bentuk diagram blok :

Gambar 3.1 Diagram Blok Aplikasi HFS

Gambar 3.2 Diagram Blok Website HFS

50

Application

FTP Server List File

Port Changing

Open in Browser

Exit

Menu

Self Test

Edit HTML Template

Other Option

Upload

Start / Exit

Virtual File System

Limit

Flash taskbutton

Fingerprints

Tray icons

IP address

Accept connection on

Dynamic DNS Updater

URL Encoding

Updates

Donates

Load File System

Load Recent File

Save file system

Clear file system

Save option

Help

Web links

Uninstall HFS

About

Switch off

Exit

Mode Changing

Website

FTP Server List File

Login User

Page 52: Skripsi Bab 1-5

3.2.1.2 Diagram Alir (Flowchart)

Proses konfigurasi dan pemakaian HFS ini terbagi menjadi

beberapa tahap utama. Diantaranya :

1. Mengubah port pada aplikasi HFS.

2. Mengubah HTML template pada aplikasi HFS untuk

website HFS pada list file yang akan ditampilkan ke

user.

3. Mengubah IP Address sesuai dengan IP Address yang

digunakan di jaringan lokal.

4. Mendaftarkan akun user pada aplikasi HFS.

5. Mengubah Accept Connection pada IP Address

komputer server supaya clien hanya bisa konek melalui

satu IP.

6. Memasukkan folder / file ke komputer server yang akan

disharing kepada komputer klien.

A. Mengubah Port pada Aplikasi HFS (default : 80)

Pada aplikasi HFS, port sudah tersetting default yaitu

port 80. Apabila port tersebut dirubah, maka dapat dirubah

melalui aplikasi HFS pada menu paling atas yaitu port. Alur

perubahan port dapat digambarkan seperti diagram alur

dibawah ini.

51

Page 53: Skripsi Bab 1-5

Gambar 3.3 Diagram Alir Perubahan Port pada HFS

B. Mengubah HTML Template pada Aplikasi HFS

HTML pada aplikasi HFS juga sudah tersetting default.

HTML template ini adalah desain tampilan HTML HFS

pada webbrowser klien. Apabila HTML Template tersebut

dirubah, maka dapat dirubah melalui aplikasi HFS pada

menu “edit HTML templates..”. Alur perubahan HTML

Templates dapat digambarkan seperti diagram alur dibawah

ini.

52

START

Input port

Numeric = ‘’ ?

Port = 1-65535 ?

Perubahan port

Port = ‘proses’

END

Port = ‘default’y

n

yPort = ‘random’

n

Page 54: Skripsi Bab 1-5

Gambar 3.4 Diagram alir perubahan HTML template HFS

C. Mengubah IP Address pada Aplikasi HFS

Sama seperti HTML Template, IP Address default

sudah tersetting dengan apamat IP 192.168.100.1. kita bisa

mengubahnya menjadi IP lokal (127.0.0.1) maupun IP

sekelas dengan jaringan lokal kita.

Gambar 3.5 Diagram alir perubahan IP pada HFS

53

START

Default HTML

Edit ?

Save ?

HTML View

END

View default

n

y

n

y

START

Default IP = ‘192.168.100.1’

Edit ?

Save ?

Output IP Address

END

Use default

n

y

n

y

Page 55: Skripsi Bab 1-5

D. Mendaftarkan Akun User pada Aplikasi HFS

HTML pada aplikasi HFS juga sudah tersetting default.

HTML template ini adalah desain tampilan HTML HFS

pada webbrowser klien. Apabila HTML Template tersebut

dirubah, maka dapat dirubah melalui aplikasi HFS pada

menu “edit HTML templates..”. Alur perubahan HTML

Templates dapat digambarkan seperti diagram alur dibawah

ini.

Gambar 3.6 Diagram alir Pendaftaran akun pada HFS

E. Mengubah Accept Connection pada Aplikasi HFS

Dalam hal ini, Accept Connection merupakan IP

Address yang terdaftar pada HFS yang akan dipanggil /

diakses dari jaringan. IP Address default pada Accept

Connection adalah 192.168.100.1. Alamat IP tersebut bisa

dirubah sekelas IP pada jaringan lokal.

54

START

Input new user

Save ?

Output

END

User = nully

n

Page 56: Skripsi Bab 1-5

Gambar 3.7 Diagram alir perubahan accept connection pada

HFS

F. Memasukkan folder / file ke komputer server

Gambar 3.8 Diagram alir penambahan file / folder pada

HFS

55

START

Default IP Address

Ubah IP ?

IP Address

END

IP = defaulty

n

START

Input file / folder

Add to HFS ?

File / Folder

END

List defaulty

n

Page 57: Skripsi Bab 1-5

3.2.2 Desain Interface / Antarmuka

Desain antarmuka HFS terdiri dari beberapa form pada aplikasi

dan beberapa halaman pada website.

3.2.2.1 Form Utama

Pada form utama, terdapat menu, port, mode, virtual file

system list, log, current connection status, dan status bar.

Gambar 3.9 Desain Antarmuka /Interface Form Utama

56

1 2 3

4 5

6

7

8

9

10

Page 58: Skripsi Bab 1-5

Keterangan :

1. Tombol ‘Menu’ : Berfungsi untuk menampilkan menu

pada aplikasi.

2. Tombol ‘Port’ : Berfungsi untuk merubah port http

file server menuju IP address

komputer server.

3. Tombol ‘Mode’ : Berfungsi untuk merubah mode

penggunaan aplikasi.

4. Tombol ‘Browser’ : Berfungsi untuk membuka HFS di

webbrowser dengan alamat dan port

yang tertera pada textbox

disampingnya.

5. Address Box : Textbox berisi address dan port

komputer server.

6. Banwidth Graph : Grafik trafik data dari komputer

server ke komputer klien dan

sebaliknya.

7. Virtual File System : Berisi file dan folder list yang

nantinya dapat diakses klien melalui

webbrowser

8. Log List : Berisi log selama aplikasi

digunakan.

9. Connection List : Berisi daftar IP address komputer,

status dan speed komputer klien

terhadap komputer server dan

sebaliknya.

10. Status : Berisi jumlah komputer klien yang

terkoneksi ke komputer server,

kecepatan data masuk dan keluar

saat ini dan total data yang sudah

masuk dan keluar saat ini.

57

Page 59: Skripsi Bab 1-5

3.2.2.2 Menu Utama

Pada menu utama berisi banyak menu mulai dari ‘self

test’, edit html templates, switch off dan lain – lain. Masing –

masing menu mempunyai fungsi tersendiri untuk meng-

handle pekerjaan HTTP File Server.

Gambar 3.10 Desain Menu Aplikasi HFS

58

Page 60: Skripsi Bab 1-5

3.2.2.3 Form Perubahan Port

Gambar 3.11 Desain Form Perubahan Port HFS

3.2.2.4 Form Editor HTML

Gambar 3.12 Desain Form Editor Template Website HFS

59

1 2 3 4 5 6

7

8

9

10

11

12

Page 61: Skripsi Bab 1-5

Keterangan :

1. Ok / Apply : Berfungsi untuk menerapkan website

template yang telah kita ubah /

modifikasi.

2. Cancel : Berfungsi untuk menutup form editor

HTML template .

3. Undo : Berfungsi untuk kembali ke

perubahan sebelumnya.

4. Restore Default : Berfungsi untuk mengembalikan kode

HTML Template menjadi default

(seperti semula).

5. Word Wrap : Berfungsi untuk membuat word-wrap

pada text editor.

6. Font : Berfungsi untuk merubah jenis,

ukuran, dan tipe font / tulisan yang

digunakan.

7. Import : Berfungsi untuk meng-import

template html dari luar aplikasi HFS.

8. Export : Berfungsi untuk menyimpan / meng-

eksport kode html template yang telah

kita rubah keluar dari aplikasi HFS.

9. Find : Berfungsi untuk mencari kata pada

kode website template.

10. Help : Berguna sebagai panduan / tata cara

penggunaan HFS.

11. Editor : Berfungsi untuk meng-edit / merubah

kode HTML.

12. Status Bar : Berisi tentang bobot file dan dibaris

serta kolom berapa pointer berada.

60

Page 62: Skripsi Bab 1-5

3.2.2.5 Form IP Address

IP address komputer server dapat dirubah sesuai dengan

kebutuhan. IP dapat dirubah menjadi IP lokal maupun IP

sekelas dengan jaringan komputer. Secara default, IP address

untuk mengakses Website HFS adalah 192.168.100.1.

Gambar 3.13 Desain Form IP Address HFS

3.2.2.6 Form User Account

Pada form ini, user dapat didaftarkan maupun di hapus.

User didaftarkan username dan passwordnya, kemudian kita

dapat men-setting limits untuk kecepatan transfer data klien

tersebut.

61

Page 63: Skripsi Bab 1-5

Gambar 3.14 Desain Form User Account

3.2.2.7 Form file / folder list

File dan folder yang kita ‘add from disk’, akan muncul

menjadi list seperti pada gambar dibawah ini. Ini merupakan

tampilan file dan folder list pada aplikasi HFS. Namun tidak

jauh berbeda pada website, halaman website HFS juga

mempunyai list file dan folder dengan tema yang berbeda dan

dapat diubah-ubah.

Gambar 3.15 Desain Virtual File System HFS

Kemudian kita dapat memilih apakah akan dijadikan

sebagai “Real Folder” atau “Virtual Folder”. Jika kita pilih

Real Folder, maka folder yang kita list pada HFS dapat

diunggahi (upload) folder / file. Jika Virtual Folder, maka file

atau folder yang tampil hanya bisa di download.

62

Page 64: Skripsi Bab 1-5

Gambar 3.16 Desain File dan Folder List Pada Website HFS

63

Page 65: Skripsi Bab 1-5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian

4.1.1 Skenario Pengujian

Pengujian akan dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama – tama

siapkan perangkat keras yang mendukung komputer server untuk

HFS, komputer klien dan perangkat jaringan komputer. Kedua,

lakukan instalasi sistem operasi pada perangkat keras komputer server

HFS dan instalasi pada perangkat jaringan komputer. Kemudian

lakukan instalasi webbrowser pada komputer server HFS. Selanjutnya,

lakukan instalasi aplikasi HFS pada komputer server. Langkah

terakhir, setting router dan access point sesuai dengan kebutuhan.

4.1.2 Persiapan Perangkat Keras Komputer dan Jaringan

4.1.2.1 Perangkat Keras Komputer Server

Perangkat keras komputer server untuk HFS yang

dibutuhkan, minimal mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

A. CPU dengan spesifikasi minimal :

1. Prosesor Pentium 4 2,8Ghz

2. Memory 512Mb

3. Harddisk 500Gb

4. CD-Rom

5. Chasing + Power Supply

B. Monitor standar

C. Mouse

D. Keyboard

E. Lan Card 10/100 (100 mbps)

64

Page 66: Skripsi Bab 1-5

F. Kabel LAN UTP Cat5e + Konektor RJ45

4.1.2.2 Perangkat Keras Komputer Klien

Untuk perangkat keras komputer klien spesifikasi bebas

(tidak dibatasi) selama kecepatan masih mampu mengampu

koneksi internet (mempunyai Lan Card minimal 10/100)

dengan kabel LAN UTP Cat5 + konektor RJ45.

4.1.2.3 Perangkat Keras Jaringan Komputer

Untuk spesifikasi minimal pada perangkat keras jaringan

komputer untuk menghubungkan klien - server, dibutuhkan

spesifikasi minimal sebagai berikut :

A. Switch 24 port 10/100 (100 mbps)

B. Kabel LAN UTP Cat5e + RJ45

C. Router Access Point 2,4Ghz b/g

4.1.3 Persiapan Perangkat Lunak Komputer

4.1.3.1 Perangkat Lunak Komputer Server HFS

Untuk memenuhi kebutuhan perangkat lunak komputer

HFS server, minimal mempunyai perangkat lunak sebagai

berikut :

A. Sistem Operasi Windows XP

B. Webbrowser Internet Exploler 8 / sejenisnya

4.1.3.2 Perangkat Lunak Komputer Klien

Kebutuhan perangkat lunak minimal untuk spesifikasi

komputer klien bebas. Bisa menggunakan berbagai macam

sistem operasi dan webbrowser.

65

Page 67: Skripsi Bab 1-5

4.1.4 Instalasi Sistem Operasi pada Komputer Server HFS

Sistem operasi yang akan digunakan pada komputer server HFS

adalah sistem operasi berbasis Windows yaitu Windows XP. Oleh

karena itu, setelah persiapan perangkat keras selesai maka lakukan

instalasi perangkat lunak dimulai dari sistem operasi dengan langkah –

langkah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Tahapan Instalasi Windows XP (1)

Gambar 4.2 Tahapan Instalasi Windows XP (2)

66

Page 68: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.3 Tahapan Instalasi Windows XP (3)

Gambar 4.4 Tahapan Instalasi Windows XP (4)

Gambar 4.5 Tahapan Instalasi Windows XP (5)

67

Page 69: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.6 Tahapan Instalasi Windows XP (6)

Gambar 4.7 Tahapan Instalasi Windows XP (7)

Gambar 4.8 Tahapan Instalasi Windows XP (8)

68

Page 70: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.9 Tahapan Instalasi Windows XP (9)

Gambar 4.10 Tahapan Instalasi Windows XP (10)

69

Page 71: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.11 Tahapan Instalasi Windows XP (11)

Gambar 4.12 Tahapan Instalasi Windows XP (12)

70

Page 72: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.13 Tahapan Instalasi Windows XP (13)

Gambar 4.14 Tahapan Instalasi Windows XP (14)

71

Page 73: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.15 Tahapan Instalasi Windows XP (15)

Gambar 4.16 Tahapan Instalasi Windows XP (16)

72

Page 74: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.17 Tahapan Instalasi Windows XP (17)

Gambar 4.18 Tahapan Instalasi Windows XP (18)

73

Page 75: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.19 Tahapan Instalasi Windows XP (19)

Gambar 4.20 Tahapan Instalasi Windows XP (20)

74

Page 76: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.21 Tahapan Instalasi Windows XP (21)

Gambar 4.22 Tahapan Instalasi Windows XP (22)

75

Page 77: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.23 Tahapan Instalasi Windows XP (23)

Gambar 4.24 Tahapan Instalasi Windows XP (24)

76

Page 78: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.25 Tahapan Instalasi Windows XP (25)

Gambar 4.26 Tahapan Instalasi Windows XP (26)

77

Page 79: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.27 Tahapan Instalasi Windows XP (27)

Gambar 4.28 Tahapan Instalasi Windows XP (28)

78

Page 80: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.29 Tahapan Instalasi Windows XP (29)

Gambar 4.30 Tahapan Instalasi Windows XP (30)

79

Page 81: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.31 Tahapan Instalasi Windows XP (31)

Gambar 4.32 Tahapan Instalasi Windows XP (32)

80

Page 82: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.33 Tahapan Instalasi Windows XP (33)

Gambar 4.34 Tahapan Instalasi Windows XP (34)

81

Page 83: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.35 Tahapan Instalasi Windows XP (35)

Gambar 4.36 Tahapan Instalasi Windows XP (36)

82

Page 84: Skripsi Bab 1-5

4.1.5 Instalasi Webbrowser

Webbrowser yang diinstalasi adalah webbrowser Mozilla Firefox.

Langkah instalasi sebagai berikut :

Gambar 4.37 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (1)

Gambar 4.38 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (2)

83

Page 85: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.39 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (3)

Gambar 4.40 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (4)

84

Page 86: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.41 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (5)

Gambar 4.42 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (6)

85

Page 87: Skripsi Bab 1-5

4.1.6 Instalasi HFS

HFS tidak perlu instalasi seperti sistem operasi dan webbrowser.

Cukup diuntuh diwebsite http://www.rejetto.com/hfs/. Kemudian

dibuka di komputer server HFS yang telah dipersiapkan. Dan disetting

auto start setiap kali komputer server HFS menyala. Setting auto start

HFS yaitu seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.43 Setting Auto Start HFS

4.1.7 Instalasi Jaringan Komputer

Langkah pertama dalam instalasi jaringan komputer adalah

dengan men-setting Router Access Point. Disini penulis menggunakan

Router AP merk Linksys dengan tipe WRT54G2. Tahapan dalam

men-setting Router AP adalah sebagai berikut :

86

Page 88: Skripsi Bab 1-5

4.1.7.1 Setting Router AP Linksys

Login terlebih dahulu untuk masuk ke Router AP Linksys

WRT54G2 yaitu dengan membuka alamat IP Router AP

default 192.168.1.1 dengan menggunakan username “admin”

dan password “admin” melalui perangkat wireless / ethernet.

Gambar 4.44 Setting Router AP Linksys WRT54G2 (1)

Gambar 4.45 Setting Router AP Linksys WRT54G2 (2)

Seting default Router AP Linksys terlihat seperti pada

Gambar 4.45. Kemudian disetting dengan IP Address

192.129.166.252 seperti pada gambar dibawah ini :

87

Page 89: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.46 Setting Router AP Linksys WRT54G2 (3)

4.1.8 Pengujian Program dan Website

4.1.8.1 Membuat Folder Untuk Diakses User

Agar file dan folder dapat diakses user, folder harus

dibuat terlebih dahulu untuk ditampilkan ke interface website

HFS. Sesuai dengan Bab II, maka folder yang dibuat adalah

dengan susunan sebagai berikut :

Gambar 4.47 Susunan Folder Utama

88

Page 90: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.48 Susunan Sub Folder Dari Folder Data

Ekstrakulikuler

Gambar 4.49 Susunan Sub Folder Data Mata Pelajaran

89

Page 91: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.50 Susunan Sub Folder Dari Folder Data

Olimpiade

4.1.8.2 Membuat Real Folder Pada HFS

Folder-folder yang sudah dibuat, dijadikan sebagai

referensi Real Folder pada HFS agar bisa diakses user

melalui website HFS. Caranya dengan men-drag satu per satu

folder yang dibuat ke Virtual File System Aplikasi HFS.

Gambar 4.51 Susunan Sub Folder Dari Folder Data

Olimpiade

90

Page 92: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.52 Susunan Folder Pada HFS

Setelah di-drag satu per satu, maka tampilan yang muncul

pada Virtual File System HFS adalah seperti pada gambar

diatas. Sehingga pada tampilan website HFS akan muncul

seperti gambar berikut :

91

Page 93: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.53 Tampilan Folder Pada Website HFS

4.1.8.3 Membuat User Untuk Hak Akses Folder

Secara default, user yang membuka website HFS hanya

bisa melihat (view) dan mengunduh (download) file yang ada

di website HFS. Oleh karena itu, dibutuhkan user yang

mempunyai hak akses khusus dan lebih untuk dapat

mengolah file pada komputer server. Untuk membuat user

dengan hak akses tertentu, sebagai contoh dibuat akun

dengan user “kepsek” dan password “kepsek” untuk

membuat autentifikasi hak akses menuju folder dengan

langkah – langkahnya seperti gambar berikut ini :

Gambar 4.54 Langkah Membuat User (1)

92

Page 94: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.55 Langkah Membuat User (2)

4.1.8.4 Membatasi Hak Akses Pada User

Sebagai contoh untuk uji coba, kita akan membuat akun

kepala sekolah yang memiliki akses menuju semua folder.

User maka akan dimintai autentikasi untuk bisa mengakses

folder. Pemberian hak akses kepala sekolah pada folder Data

Kepsek, adalah seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.56 Batasan Hak Akses User

93

Page 95: Skripsi Bab 1-5

Yaitu dengan klik kanan pada folder “Data Kepsek” pada

Virtual File System pada aplikasi HFS hingga account

“kepsek” yang telah dibuat tercentang. Kemudian untuk

mengecek autorisasi account “kepsek”, maka bisa dilihat

melalui tampilan website HFS.

Gambar 4.57 Folder Data Kepsek Terkunci

Gambar diatas menunjukkan bahwa tanpa autentifikasi

account, maka folder akan terkunci (harus dibuka dengan

autentifikasi user tertentu).

4.1.8.5 Menguji Akses User Pada Website HFS

Untuk membuka “Data Kepsek” yang dikunci,

membutuhkan autentifikasi user seperti yang sudah dibuat

sebelumnya yaitu dengan akun “kepsek” seperti pada gambar

dibawah ini :

94

Page 96: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.58 Autentifikasi Untuk Masuk Folder Data Kepsek

Baru setelah login menggunakan user “kepsek” dengan

password “kepsek” yang dibuat sebelumnya, isi folder “Data

Kepsek” bisa dibuka.

Gambar 4.59 Masuk Folder Data Kepsek

4.1.8.6 Menguji Upload File Melalui Website HFS

Untuk menguji apakah user dapat mengunggah

(upload) file, maka dapat dilakukan dengan cara upload

melalui website. Langkah pertama adalah memberikan akses

upload untuk akun, kemudian login pada website HFS.

Gambar 4.60 Memberi Hak Akses Upload

95

Page 97: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.61 Tampilan Upload Melalui Website HFS

Setelah login menggunakan akun yang terdaftar, buka

webbrowser. Kemudian kita dapat mengunggah file dengan

meng-klik tombol upload kemudian kita pilih file yang akan

kita upload.

Gambar 4.62 Upload File Melalui Website HFS

Gambar 4.63 Upload File Melalui Website HFS Berhasil

96

Page 98: Skripsi Bab 1-5

Setelah berhasil mengunggah file, maka tampilan website

akan berubah menjadi seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.64 Tampilan Upload File Melalui Website HFS

4.1.8.7 Menghapus File Pada HFS

Untuk menjaga keamanan user, maka seluruh file maupun

folder yang akan dihapus harus seijin administrator. Maka

user harus melapor pada administrator apabila ingin

menghapus file / folder miliknya. Setelah melaporkan ke

administrator, maka admin menghapus file / folder pada

komputer server. Untuk menghapus file / folder, yaitu dengan

cara seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.65 Tampilan File Setelah Website Dihapus

97

Page 99: Skripsi Bab 1-5

Sehingga file yang telah dihapus tidak akan muncul pada

tampilan website HFS.

Gambar 4.66 Tampilan Upload File Melalui Website HFS

4.1.8.8 Mengubah File Pada HFS

Agar user dapat mengubah file pada HFS, maka user bisa

mengunggah ulang file yang dirubah. Caranya seperti

mengunggah file yang telah dirubah, dengan nama file yang

sama dengan file pada HFS yang akan dirubah. Maka HFS

akan menimpa file sebelumnya dengan nama yang sama

dengan file yang diunggah. Namun aplikasi HFS harus

disetting terlebih dahulu seperti gambar dibawah agar dapat

menimpa (overwrite) file sebelumnya, yaitu dengan

menghilangkan centang pada option “Number files on upload

instead of overwriting”.

Gambar 4.67 Tampilan Upload File Melalui Website HFS

4.1.8.9 Mengubah Port Pada HFS

Port pada HFS secara default dapat diakses melalui port

80, port HFS dirasa mengganggu aplikasi lain yang

menggunakan port sama maka port HFS dapat dirubah sesuai

98

Page 100: Skripsi Bab 1-5

port yang kosong. Untuk merubah port pada aplikasi HFS

yaitu dengan merubahnya seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.68 Tampilan Merubah Port HFS

4.1.8.10 Mengubah IP Address Pada HFS

IP Address pada HFS secara default dapat diakses melalui

alamat IP 127.0.0.1 yaitu IP localhost. IP Address HFS dapat

dirubah menggunakan IP lain sesuai dengan pengalamatan IP

sekelas dengan jaringan lokal SMAN 1 Turen. Untuk

merubah IP pada aplikasi HFS yaitu seperti gambar dibawah

ini :

Gambar 4.69 Tampilan Merubah IP Address HFS

4.1.8.11 Mengubah Accept Connection Pada HFS

Accept Connection pada HFS berfungsi agar user dapat

mengakses server HFS melalui alamat IP address. Jika HFS

99

Page 101: Skripsi Bab 1-5

sudah disetting IP Addressnya, maka accept connection dapat

kita rubah sesuai dengan IP Address server HFS. Untuk

merubah Accept Connection pada aplikasi HFS yaitu seperti

gambar dibawah ini :

Gambar 4.70 Tampilan Merubah Accept Connection HFS

4.1.9 Hasil Perubahan IP Address, Accept Connection dan Port HFS

Setelah IP Address, Accept Connection dan Port HFS diubah maka

user dapat memanggil HFS melalui webbrowser dengan cara

mengetikkal alamat IP komputer server HFS yaitu 192.129.166.252

menggunakan port 8080. Sehingga user dapat mengakses website HFS

seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.71 Tampilan Perubahan IP Address, Accept Connection dan

Port HFS

100

Page 102: Skripsi Bab 1-5

4.1.10 Mengubah Halaman Website HFS

Secara default, halaman website HFS terlihat seperti pada Gambar

4.24 yaitu dominan biru. Halaman website HFS default dapat dilihat

pada menu seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.72 Menu Untuk Mengubah Kode HTML Website HFS

Setelah masuk ke menu “Edit HTML template..” maka akan

muncul form editor website dengan kode HTML default dari HFS

seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.73 Editor Kode HTML Website HFS

101

Page 103: Skripsi Bab 1-5

Karena tampilan default website HFS kurang user friendly, maka

dapat diubah kodenya menjadi kode HTML seperti kode yang tertera

dibawah ini :

102

<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Strict//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd"><html><head> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=UTF-8" /> <style type="text/css"> %style% </style> <title>fileserver.run.net</title> <link rel="shortcut icon" href="favicon.ico" /></head><body>

%login-link%%loggedin%%upload-link%<div id=folderlabel>

~ Welcome to SMA NEGERI 1 Turen FILE SERVER ~</div><div id=folder>

fileserver.run.net%folder%

<div style="margin:10px;"><a class=big href=".."><img src="/~img14" /> UP</a></div>

<div id=body>%folder-comment%%up%%files%

</div><div id=footer>

Copyleft @sman1turen 2012. All left unserved.</div>

</body></html>

[style]body, th { font-family:tahoma, verdana, arial, helvetica, sans; font-weight:normal; font-size:9pt; }body { margin:0; background-color:#dddfee; padding:10px; width: 920px; margin: 0 auto; }p { margin:0 }a { text-decoration:none; background-color:Transparent; color:#05F; }a:visited { color:#55F; }a:hover { background-color:#EEF; }img { border-style:none }td { font-size:10pt; background:#FFF; border:1px solid #FBB; }td img { vertical-align:top }th, th a, th a:visited { color:#555; font-size:12pt; font-weight:bold; width: 80%;}#foldercomment { font-size:10pt; color:#888; background:#EEE; padding:3px; border:1px solid #DDD; border-bottom:3px solid #DDD; margin-top:2px; }#tools { text-align:right; font-size: 8pt; }#folder{ font-size:10pt; margin:5px 0 5px 0; padding:10px; width: auto;background-color:#f3f7ff; }.big{margin-top:10px; position:absolut; top:10px;}#folderlabel {font-size: 16px; padding: 15px 0 15px 0; text-align:center; font-weight: bold;}#folderstats, { font-size: 8pt; margin-top:5px; padding-left:5px;}#footer{}#body { border-bottom: 4px solid #FBF;

Page 104: Skripsi Bab 1-5

103

border-bottom: 4px solid #FBF; border-top: 4px solid #FBF; border-left: 1px dotted #FBF; border-right: 1px dotted #FBF; background:#fff3f3; margin: 20px; padding:10px;}#footer { text-align:center;}.comment { font-size:7pt; color:#888; background:#EEE; padding:3px; border:1px solid #DDD; margin-top:2px; }.button { padding:5px; padding-top:17px; margin:25px; border:2px solid black; background:white; font-size:8pt; font-weight:bold; }.button img { vertical-align:text-bottom; }.flag { font-weight:bold; font-size:8pt; background:white; color:red; text-align:center; border:1px solid red; }

[login-link]<a href="~login" class=button><img src="/~img27" /> LOGIN</a>

[loggedin]<span class=button><img src="/~img27" /> user: %user%</span>

[upload-link]<a href="~upload" class=button><img src="/~img32" /> UPLOAD</a>

[nofiles]<div class=big>No file</div>

[files]<div id=folderstats>%number-folders% folders, %number-files% files - Total: %total-size%</div><table cellpadding=5><th><a href="?sort=n">Filename</a><th><a href="?sort=s">Filesize</a><th><a href="?sort=t">Filetime</a><th><a href="?sort=d">Hits</a>%list%</table>

[archive]<br><a href="~folder.tar?recursive">Folder archive</a>

[protected]<img src='/~img_lock'>

[file]<tr><td>%new% %protected% <a href="%item-url%"><img src="/~img_file" /> %item-name%</a>%comment%<td align=right>%item-size%<td align=right>%item-modified%<td align=right>%item-dl-count%

[folder]<tr><td>%new% %protected% <a href="%item-url%"><img src="/~img_folder" /> <b>%item-name%</b></a>%comment%<td align=center><i>folder</i><td align=right>%item-modified%<td align=right>%item-dl-count%

[link]<tr><td>%new% <a href="%item-url%"><img src="/~img_link" /> <b>%item-name%</b></a>%comment%<td colspan=3 align=center><i>link</i>

[comment]<div class=comment>%item-comment%</div>

[folder-comment]<div id=foldercomment>%item-comment%</div>

[error-page]<html> <head> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=UTF-8" /> <style>

Page 105: Skripsi Bab 1-5

104

%style% </style> </head><body>%content%<hr><div style="font-family:tahoma, verdana, arial, helvetica, sans; font-size:8pt;">Copyleft @sman1turen 2012. All left unserved.</div></body></html>

[not found]<h1>404 - Not found</h1><a href="/">go to root</a>

[overload]<h1>Server busy</h1>Please, retry later.

[max contemp downloads]<h1>Download limit</h1>On this server there is a limit on the number of <b>simultaneous</b> downloads.<br />This limit has been reached. Retry later.

[unauthorized]<h1>Unauthorized</h1>This is a protected resource.<br />Your username/password doesn't match.

[deny]<h1>Unallowed</h1>This resource is not accessible.

[ban]<h1>You are banned.</h1>%reason%

[upload]<html><head> <title>fileserver.run.net</title> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=UTF-8" /> <style type="text/css"> %style% </style></head><body>%login-link%%loggedin%<script language="javascript">var s1, s2;if (window.parent.progress) s1 = '" target=_parent', s2 = 'CLOSE';else s1 = '+progress"', s2= 'ADD';document.write('<a href="~upload'+s1+' class=button onClick="if (frm.upbtn.disabled) return false;"><img src="/~img10" /> '+s2+' PROGRESS FRAME</a>');</script><a href="." target=_parent class=button><img src="/~img21" /> CANCEL UPLOAD</a><div style="margin-top:60px" id=folderlabel>~ WELCOME TO RUN.NET FILE SERVER ~</div><div id=folder>fileserver.run.net%folder%</div><div id=body><form name=frm action="." target=_parent method=post enctype="multipart/form-data" onSubmit="frm.upbtn.disabled=true; return true;">%upload-files%<input name=upbtn type=submit value="Upload files"></form><br />Before uploading you may want to open a <a target=_blank

Page 106: Skripsi Bab 1-5

105

<br />Before uploading you may want to open a <a target=_blank href="/~progress">progress status window</a>.</div><div id=footer>Copyleft @sman1turen 2012. All left unserved.</div></body></html>

[upload-file]<input name=fileupload%idx% size=70 type=file><br />

[upload-results]<html><head> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=UTF-8" /> <style type="text/css"> %style% </style> <title>fileserver.run.net</title></head><body>%loggedin%<div style="margin-top:60px" id=folderlabel>~ WELCOME TO RUN.NET FILE SERVER ~</div><div id=folder>fileserver.run.net%folder%</div><div id=body>%uploaded-files%<br /><br /><a href="." target=_parent class=big><img src="/~img14" /> Back to the folder</a></div><div class=footer>Copyleft @sman1turen 2012. All left unserved.</div></body></html>

[upload-success]<li><a href='%item-url%'>%item-name%</a>: <b>OK</b> --- %item-size% (Speed %speed% KB/s)

[upload-failed]<li>%item-name%: <b>FAILED</b> --- %reason%

[upload+progress]<html><head><frameset cols=200,*> <frame name=progress src="/~progress" scrolling=auto marginwidth=0> <frame src="~upload-no-progress" scrolling=auto></frameset></head><body></body></html>

[progress]<html><head> <meta http-equiv="Refresh" content="7;URL=/~progress"> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=UTF-8" /> <title>HFS - Progress status</title> <style> %style% .filename { font-weight:bold; font-size:8pt; } .bytes { font-size:7pt; } .perc { font-size:14px; vertical-align:middle; } .out_bar { width:100px; font-size:15px; background:black; border:black 1px solid; margin-right:5px; float:left; } .in_bar { height:16px; background:white; color:white; } #body { margin-left:0; margin-right:0; }

Page 107: Skripsi Bab 1-5

106

#body { margin-left:0; margin-right:0; } body { padding:2px; } #graph { border:white outset 2px; } </style></head><body><div class=big>Progress status</div>Auto-refresh: 7 seconds<br /><br /><img src="/~img_graph190x40" id="graph" /><div id=body>%progress-files%</div><div id=footer>Uptime: %uptime%</div></body></html>

[progress-nofiles]<div class=big>No file exchange in progress.</div>

[progress-upload-file]<span class=flag>&nbsp;up&nbsp;</span><span class=filename>%filename%</span><div class=bytes>%done-bytes% / %total-bytes% bytes<br />Speed: %speed-kb% KB/s</div><div style="margin-top:5px; margin-bottom:20px;"> <div class=out_bar><div class=in_bar style="width:%perc%px"></div></div> <span class=perc>%perc%%</span></div>

[progress-download-file]<span class=flag>&nbsp;down&nbsp;</span><span class=filename>%filename%</span><div class=bytes>%done-bytes% / %total-bytes% bytes<br />Speed: %speed-kb% KB/s</div><div style="margin-top:5px; margin-bottom:20px;"> <div class=out_bar><div class=in_bar style="width:%perc%px"></div></div> <span class=perc>%perc%%</span></div>

[newfile]<span class=flag>&nbsp;NEW&nbsp;</span>

Page 108: Skripsi Bab 1-5

Gambar 4.27 Tampilan Setelah Kode HTML Website HFS Diubah

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dengan ini diharapkan pengelolaan data SMAN 1 Turen menjadi lebih

baik, efektif dan efisien sehingga mempercepat dan meningkatkan kinerja

serta kualitas seluruh warga SMAN 1 Turen. Diharapkan HFS dapat

menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi sehingga manfaat yang

didapatkan antara lain :

1. Mengurangi duplikasi file dan data;

2. Mempermudah dan mempercepat seorang guru untuk mengambil hasil

pekerjaan siswa/siswinya;

3. Mempermudah dan mempercepat seorang guru untuk memberikan

penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa/siswinya;

4. Mempermudah tenaga administrasi (Tata Usaha) dalam menjalankan

tugasnya untuk membuat dan mengarsipkan dokumen-dokumen penting

sekolah;

5. Mampu menambah keamanan data milik user account yang

bersangkutan sehingga data tidak mudah dicuri oleh user account

lainnya;

6. Mampu mengefektifkan penggunaan harddisk pada sisi komputer klien,

sehingga harddisk pada komputer klien tidak cepat penuh.

5.2 Saran

Program ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis

berharap program ini dapat dikembangkan agar menjadi program yang lebih

kompleks. Diantaranya adalah :

1. Dengan ditambahnya fasilitas untuk membuat, mengubah dan

menghapus folder sesuai dengan hak akses yang dimiliki user.

2. Fasilitas yang bisa untuk logout user melalui website HFS.

3. Pesan yang keluar apabila file pada HFS ditimpa (overwrite).

107

Page 109: Skripsi Bab 1-5

.

Saran terakhir adalah dalam pengembangan nantinya agar dilakukan

analisis yang lebih lanjut mengingat bahwa analisis yang gunakan masih

tergolong sederhana, guna memperoleh kinerja sistem yang lebih baik

dimasa yang akan datang.

108

Page 110: Skripsi Bab 1-5

DAFTAR PUSTAKA

Hanif Al Fatta (2007), “ Analisis dan Perancangan Sistem Informasi ”, Andi,

Yogyakarta

Jogiyanto Hartono (2005), “ Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi ”,

Andi, Yogyakarta

Purbo, Onno W., Adnan Basamalah, Ismail Fahmi, Achmad Husti Tamrin. 2002.

“TCP/IP Standart, Desain, dan Implementasi”, Jakarta, Elex Media

Komputindo

Sulistyo Basuki (1991), “ Pengantar Ilmu Perpustakaan ”, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta

Stalling, William. 2001. “Data & Computer Communication, Person Education.”

Asia

Written, Jeffrey., Bentley, Lonnie D., and Dittman, Kevin C., (2004), “ System

Analysis and Design Method ”, 6th edition Irwin/McGraw-Hill,

McGraw-Hill Companies, Inc

109