SKRIPSI ASWAR SAPUTA 070210204023

97
PENINGKATAN KET DENG SISWA KELAS IV SD diajukan guna melengkapi menyelesaikan Progr dan me PENDID JUR FAKULTAS K U TERAMPILAN MEMBACA PEMAHAM GAN TEKNIK SKRAMBEL DN KARANGREJO 02 AJARAN 2010/2 SKRIPSI i tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat ram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1 encapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Aswar Saputra NIM 070210204023 DIKAN GURU SEKOLAH DASAR RUSAN ILMU PENDIDIKAN KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2011 ii MAN 2011 untuk 1)

Transcript of SKRIPSI ASWAR SAPUTA 070210204023

ii

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMANDENGAN TEKNIK SKRAMBEL

SISWA KELAS IV SDN KARANGREJO 02 AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untukmenyelesaikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)

dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Aswar SaputraNIM 070210204023

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARJURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JEMBER

2011

ii

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMANDENGAN TEKNIK SKRAMBEL

SISWA KELAS IV SDN KARANGREJO 02 AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untukmenyelesaikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)

dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Aswar SaputraNIM 070210204023

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARJURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JEMBER

2011

ii

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMANDENGAN TEKNIK SKRAMBEL

SISWA KELAS IV SDN KARANGREJO 02 AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untukmenyelesaikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)

dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Aswar SaputraNIM 070210204023

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARJURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JEMBER

2011

iii

PERSEMBAHAN

Berkat ridho Allah Swt, Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Guru-guru dan dosen-dosen pembimbingku, engkau pelita ilmu yang tak pernah

padam;

3. Ibunda Rosnawati dan Ayahanda Muhammadi Musulihi yang selalu kuhormati

dan kusanyangi, terimakasih atas doanya, kasih sayang serta bimbingan yang

senantiasa mengiringi langkahku dalam meraih cita-cita;

iv

MOTTO

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan

(terjemahan Al-Quran surat Al-alaq ayat 1)

*) Departemen Agama, 2010. Al- Quran dan Terjemahannya

v

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aswar Saputra

NIM : 070210204023

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN

Karangrejo 02 pelajaran 2010/2011” adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali

kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan pada institusi

mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan

kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan

paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata

di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 20 Mei 2011

Yang menyatakan,

Aswar Saputra

NIM 070210204023

vi

PENGESAHAN

Karya ilmiah Skripsi berjudul “Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman

Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02 pelajaran 2010/2011”

telah diuji dan disahkan pada:

Hari,tanggal : Jumat, 20 Mei 2011

Tempat : Ruang Ujian 3 Gedung 1

Tim Penguji:

Ketua Sekretaris

Dr. Nanik Yuliati, M.Pd Dra. Suhartiningsih, M.PdNIP. 196107291988022001 NIP. 196012171988022001

Anggota:

1. Drs. Hari Satriyono, M.Pd (……………………..)NIP. 195805221985031002

2. Drs. Anwar, MS (……………………..)NIP. 194711131979031001

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember

Drs. H. Imam Muchtar, S.H., M.HumNIP. 19540712 198003 1 005

vii

RINGKASAN

Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman dengan Teknik Skrambel

Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02 Pelajaran 2010/2011; Aswar Saputra,

070210204023; 2011: 54 halaman; Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Jember.

Keterampilan membaca menduduki posisi serta peran yang sangat penting

dalam kehidupan manusia. Membaca merupakan jembatan bagi siapa saja yang ingin

meraih kesuksesan. Memperoleh keterampilan membaca yang layak bukanlah hal

yang mudah. Apabila seseorang sudah memiliki keterampilan membaca yang

memadahi, sangat mungkin seseorang dengan mudah meraih kesuksesan.

Kenyataannya kemampuan membaca kelas IV SDN Karangrejo 02 masih rendah.

Masih 18 siswa dari 30 siswa atau 60% dari ketuntasan klasikal 75% belum bisa

menentukan tema bacaan dan menyimpulkan isi bacaan. Faktor penyebab rendahnya

keterampilan membaca siswa diduga karena minat siswa terhadap pembelajaran

tersebut. Metode mengajar guru yang kurang sesuai mengakibatkan penguasaan

bahasa Indonesia terbatas. Untuk mengatasi masalah dalam membaca pemahaman

dengan menentukan tema dan menyimpulkan isi paragraf, perlu diadakan penelitian

tindakan kelas. Teknik skrambel adalah suatu permainan yang berupa aktivitas

menyusun kembali atau pengurutan suatu struktur bahasa yang dikacaubalaukan.

Dasar pemikirannya adalah “belajar sambil bermain”bukan”bermain sambil belajar”.

Penerapan teknik skrambel yang dapat meningkatkan keterampilan membaca

pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 tahun pelajaran 2010/2011 adalah

dengan membentuk kelompok siswa yang terdiri dari enam kelompok siswa yang

masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang, kemudian siswa ditugaskan untuk

membaca teks yang telah disediakan lalu kelompok siswa ditugaskan untuk

viii

menyusun kartu paragraf yang telah diacak untuk diurutkan sesuai dengan bacaan

yang sesungguhnya.

Adapun peningkatan hasil belajar membaca pemahaman siswa setelah

digunakan teknik skrambel siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 tahun pelajaran

2010/2011 adalah terbukti dari hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus 1 yang

mencapai ketuntasan nilai (nilai ≥ 70) sebanyak 20 siswa atau 66.7% dari total 30

siswa. Sebanyak 10 siswa atau sebesar 33.3% dari total 30 siswa belum mencapai

ketuntasan nilai (nilai ≥ 70). Secara klasikal (≥ 75% dari total jumlah siswa) yang

mencapai ketuntasan nilai hanya 66.7%. Hasil tes siklus II siswa yang mencapai

ketuntasan nilai (nilai ≥70) sebanyak 30 siswa, Secara klasikal (≥ 75% dari total

jumlah siswa) yang mencapai ketuntasan nilai sebanyak 100% dari total 30 siswa.

Berdasarkan penerapan teknik skrambel pada pembelajran membaca

pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 tahun pelajaran 2010/2011 terbukti

dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa yang tadinya belum bisa

memahami makna sebuah bacaan akhir bisa memahaminya dan hasil belajar siswa

pun meningkat dari sebelumnya sehingga, teknik skrambel dapat dijadikan alternatif

oleh guru dalam pembelajaran karena terbukti teknik ini dapat meningkatkan

keterampilan membaca pemahaman siswa.

ix

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah Swt. Atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulisan dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN

Karangrejo 02 Ajaran 2010/2011”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Drs. Imam Muchtar, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Jember;

2. Dr. Nanik Yuliati, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember;

3. Drs. Nuriman, Ph,D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Jember;

4. Drs. Hari Satriyono, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I dan Dra. Suhartiningsih,

M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II;

5. Dr. Nanik Yuliati, M.Pd. dan Drs. Anwar, MS. selaku Dosen Penguji;

6. Sukiran, S.Pd. selaku kepala sekolah SDN Karangrejo 02 Jember;

7. Tri Nunuk, S, M.Pd. selaku guru kelas IV SDN Karangrejo 02 Jember;

Penulis menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat.

Jember, 20 Mei 2011

Aswar Saputra

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………. i

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………... ii

HALAMAN MOTO ……………………………………………. iii

HALAMAN PERNYATAAN ………………………………….. iv

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………….. v

RINGKASAN …………………………………………………... vi

PRAKATA ……………………………………………………… viii

DAFTAR ISI ……… …………………………………………… ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………. xii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………… xiii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………. xiv

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………..…………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………….…... 4

1.3 Tujuan Penelitian ………………………. …………...… 4

1.4 Manfaat Penelitian ….... ………………….……………. 4

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hakekat Membaca …..……………..…………..……….. 6

2.2 Tujuan Membaca ……………………………….….…... 7

2.3 Tujuan membaca pemahaman di SD ………………….. 8

2.4 Jenis-jenis Membaca ……………………………….….. 8

2.5 Membaca Pemahaman …………………………………. 8

2.6 Pengertian Teknik Skrambel …………………………... 10

2.7 Implementasi Membaca Pemehaman Dengan Teknik

Skrambel Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar.......................... 11

xi

2.7.1 Kelebihan Permainan Bahasa ..................................... 11

2.7.2 Kekurangan Permainan Bahasa .................................. 12

2.8 Hasil Belajar ...................................................................... 14

2.9 Hipotesis Tindakan ........................................................... 15

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan dan Jenis Penelitian……………………….. 16

3.2 Tahap-Tahap Penelitian ……………………………….. 17

3.3 Subjek Dan Objek Penelitian ………………….………. 21

3.4 Definisi Operasional ……………………………………. 21

3.4.1 Pengertian Kemampuan Membaca Pemahaman …… 21

3.4.2 Pengertian Teknik Skrambel ……………………….. 21

3.4.3 Pengertian Hasil Belajar …………………………… 21

3.5 Data dan Sumber Data ………………………………… 22

3.6 Teknik Pengumpulan Data …………………………….. 22

3.6.1 Teknik Observasi …………………………………... 22

3.6.2 Teknik Tes …………………………………………. 23

3.6.3 Teknik Wawancara …………………………………. 23

3.6.4 Teknik Dokumentasi ……………………………….. 24

3.7 Teknik Analisis Data …………………………………… 24

3.8 Instrument Penilaian …………………………………… 26

3.8.1 Instrumen Pengumpulan Data .............................. 26

3.8.2 Instrumen Pemandu Analisis Data ………………... 28

3.9 Prosedur Penelitian …………………………………….. 28

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Proses Penerapan Teknik Skrambel Dalam

Pembelajaran Membaca Pemahaman ………………… 29

3.1.1 Prasiklus ……………………………………… 29

3.1.2 Siklus 1 ……………………………………….. 30

xii

3.1.3 Siklus II ……………………………………….. 38

3.2 Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkan Teknik

Skrambel Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman.. 44

3.2.1 Prasiklus ………………………………………. 44

3.2.2 Siklus 1………………………………………... 45

3.2.3 Hasil Tes Siklus II …………………………….. 46

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ………………………………………………. 49

5.2 Saran ……………………………………………………… 50

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 51

LAMPIRAN ……………………………………………………… 53

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Pedoman Penilaian ……………………..………………….. 24

3.2 Lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I dan

siklus II ……………………………………………………… 26

3.3 Lembar observasi aktivitas guru pada siklus I dan

siklus II ……………………………………………………… 27

3.4 Hasil Perbandingan Nilai Tes Siswa ………………………. 28

4.1 Urutan nama pelapor pada siklus I ……………………….. 32

4.2 Petugas dalam kelompok pada siklus I ……………………. 33

4.3 Urutan nama pelapor pada siklus II ………………………. 44

4.4 Petugas dalam kelompok pada siklus I ……………………. 44

4.5 Persentase pada Prasiklus ………………………………….. 45

4.6 Penilaian setiap kelompok pada siklus I …………………… 46

4.7 Penilaian setiap kelompok pada siklus II ………………….. 47

4.8 Perbandingan Hasil Rata-Rata Pada Prasiklus, Siklus I,

Siklus II ………………………………………………………. 47

5.1 Perbandingan Hasil Rata-Rata Pada Prasiklus, Siklus I,

Siklus II ………………………………………………………. 50

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ……………………..…… 17

3.2 Grafik perbandingan nilai Prasiklus, Siklus I, dan

Siklus II ……………………………………………………… 48

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. Matrik Penelitian ……………………..………………………... 52

B. Pedoman Pengambilan Data

B.1 Pedoman Wawancara ……………………………………... 53

B.2 Pedoman Observasi ……………………………………...... 53

B.3 Pedoman Tes ……………………………………................. 53

C. Pedoman Penilaian ……………………………………………... 54

D. RPP

D.1 RPP Siklus 1 ……………………………………………….. 55

D.2 RPP Siklus 2 ………………………………………………... 63

E. Hasil Perbandingan Nilai Tes …………………………………... 71

F. Hasil Wawancara

F.1 Wawancara Guru Siklus 1 ………………………………… 72

F.2 Wawancara Siswa Siklus 1 ………………………………… 73

F.3 Wawancara Guru Siklus 2 ………………………………… 75

F.4 Wawancara Siswa Siklus 2 ………………………………… 76

G. Hasil Observasi

G.1 Observasi Guru Siklus 1 …………………………………... 77

G.2 Observasi Siswa Siklus 1 …………………………………... 79

G.3 Observasi Guru Siklus 2 …………………………………... 81

G.4 Observasi Siswa Siklus 2 …………………………………... 83

H. Hasil Penilaian

H.1 Hasil Penilaian Siklus 1 ……………………………………. 85

H.2 Hasil Penilaian Siklus 2 ……………………………………. 86

I. Silabus …………………………………………………………….. 87

J. Hasil LKS

J.1 Hasil LKS Siklus 1 ………………………………………….. 88

xvi

J.2 Hasil LKS Siklus 2 …………………………………………. 94

K. Foto Kegiatan Pembelajaran

K.1 Foto Siklus 1 ……………………………………………….. 100

K.2 Foto Siklus 2 ……………………………………………….. 103

L. Daftar Nama Kelompok ………………………………………… 106

M. Daftar Nama Siswa ……………………………………………... 108

N. Surat Ijin Penelitian …………………………………………….. 110

O. Surat Keterangan ………………………………………………... 111

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Adapun pembahasan yang disajikan pada bab 1 pendahuluan ini adalah

sebagai berikut : (1) latar belakang yang mengungkap permasalahan tentang

membaca pemahaman, (2) rumusan masaalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat

penelitian.

1.1 Latar Belakang

Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi

pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual.

Bahasa yang dimaksud disini adalah Bahasa Indonesia yang memiliki kedudukan dan

fungsi yang sangat penting yakni sebagai bahasa negara dan bahasa nasional.

Mengingat fungsi yang diemban oleh bahasa Indonesia cukup banyak, maka perlu

diadakan pembinaan dan pengembangan terhadap bahasa Indonesia. Tanpa adanya

pembinaan dan pengembangan tersebut bahasa Indonesia tidak akan dapat

berkembang, sehingga dikhawatirkan bahasa Indonesia tidak dapat mengemban

fungsi-fungsinya. Salah satu cara dalam melaksanakan pembinaan dan

pengembangan bahasa Indonesia itu adalah melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia

di sekolah.

Pembinaan dan pengembangan kemampuan dan keterampilan berbahasa yang

diupayakan di sekolah berorientasi pada empat jenis keterampilan berbahasa, yaitu

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut berhubungan erat

satu dengan yang lain.

Perkembangan tingkat penguasaan keterampilan berbahasa siswa dalam setiap

keterampilan berbahasa akan mempengaruhi penguasaan keterampilan berbahasa

yang lain. Dengan kata lain, pengajaran keterampilan berbahasa tersebut merupakan

satu kesatuan yang utuh. Pengajaran keterampilan berbahasa mendorong siswa

2

sepenuhnya pada pelatihan dan praktik pemakaian bahasa sebagai alat komunikasai

sehingga ia kelak mahir berkomunikasi secara nyata di masyarakat.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era

informasi dan komunikasi sekarang ini, membaca menduduki posisi serta peran yang

sangat penting dalam konteks kehidupan umat manusia. Membaca juga merupakan

sebuah jembatan bagi siapa saja dan di mana saja yang berkeinginan meraih

kemajuan dan kesuksesan di dunia persekolahan maupun di dunia pekerjaan.

Faktor-faktor yang secara tunjang menunjang terjalin dalam proses membaca

itu ternyata mempunyai sifat yang menguntungkan. Hampir semua jenis keterampilan

membaca dapat diperbaiki dengan jalan latihan ( Budi, 1997:11.24). Pembelajaran

membaca di kelas dengan pemberian tugas merupakan suatu pekerjaan yang

membosankan dan menjenuhkan. Saat ini siswa lebih suka menonton televisi, santai,

dan tidur dari pada mengerjakan tugas dari guru, akibatnya kemampuan siswa tidak

seperti yang diharapkan kurikulum.

Berdasarkan hasil pengamatan di kelas 4 SDN Karangrejo 02 ketika diberi

pelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca terlihat 60 % siswa tidak tertarik,

acuh tak acuh, gaduh, beberapa siswa selalu bercakap-cakap dengan teman

sebangkunya, diajukan pertanyaan, semua diam, sibuk membaca kembali teks,

jawaban siswa tidak mencapai sasaran, dan bacaan baru selesai dalam waktu yang

cukup lama.

Keterampilan membaca untuk memahami bentuk-bentuk tertulis merupakan

hal yang mendasar dan sangat diperlukan siswa dalam kegiatan belajarnya.

Kemampuan ini tidak hanya untuk mempelajari mata pelajaran yang bersifat eksak,

mata pelajaran noneksak pun memerlukannya. Mata pelajaran noneksak pada

umumnya disajikan secara ekspositoris dan panjang-panjang. Bila siswa tidak mampu

memahaminya secara baik, maka materi yang disajikan terasa berat dan efek lebih

jauh muncul perasaan bosan untuk mempelajari materi-materi pelajaran.

3

Lemahnya tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa merupakan

kendala untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, apalagi metode pembelajaran

yang diterapkan guru kurang tepat, hal ini membuat nilai hasil belajar siswa semakin

terpuruk berada jauh di bawah batas ketuntasan. Kenyataan praktis di lapangan inilah

yang merupakan dasar untuk mengadakan penelitian dengan penerapan teknik

skrambel untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa di SD Negeri

Karangrejo 02.

Teknik skrambel adalah teknik permainan yang berupa aktivitas menyusun

kembali atau pengurutan suatu struktur bahasa yang sebelumnya telah

dikacaubalaukan. Beberapa macam teknik skrambel yang kita kenal yaitu : 1)

skrambel kata, 2) skrambel kalimat, 3) skrambel paragraf dan 4) skrambel wacana (

Suparno 1998:76).

Berdasar prinsip dari sejenis permainan teknik skrambel inilah kemudian

konsepnya dipinjam untuk kepentingan pengajaran membaca. Sasaran utamanya

sama, yakni mengajak anak untuk berlatih menyusun sesuatu agar sesuatu itu menjadi

bermakna. Dalam pengajaran membaca, anak diajak untuk berlatih menyusun suatu

organisasi tulisan yang secara sengaja dikacaukan, menjadi suatu organisasi tulisan

yang utuh dan bermakna, melalui teknik ini di samping anak diajak untuk berlatih

memprediksi jalan pikiran penulisan aslinya, juga anak diajak untuk berkreasi dengan

susunan baru yang mungkin lebih baik dari susunan semula.

Dengan dasar pemikiran di atas, alternatif poses belajar dengan teknik

skrambel dalam pangajaran membaca adalah “bermain sambil belajar” bukan” belajar

sambil bermain”. Kegiatan bermain bukan hanya digemari oleh anak-anak yang

masih duduk di sekolah dasar, anak-anak yang berangkat dewasapun menyukainya,

bahkan program televisi menayangkan acara permainan menjadi popular. Kegiatan

ini selain ada unsur rekreasi juga ada unsur belajar dan berpikir. Oleh karena itu,

teknik pengajaran ini akan memungkinkan siswa untuk belajar secara santai dan tidak

4

membuatnya stress atau tertekan. Mereka akan melakukannya dengan senang hati

karena mengira sedang bermain-main.

Berdasarkan masalah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang

membaca, maka diterapkanlah teknik skrambel untuk meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman siswa dan nantinya berdampak pada hasil belajar yang

diperoleh siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Oleh karena itu, judul yang

tepat untuk mengatasi pembelajaran di atas adalah ”Peningkatan Keterampilan

Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02

Tahun Pelajaran 2010/2011”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya

yaitu :

1.2.1 Bagaimanakah penerapan teknik skrambel yang dapat meningkatkan

keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02

Tahun pelajaran 2010/2011?

1.2.2 Bagaimanakah peningkatan hasil belajar membaca pemahaman siswa setelah

digunakan teknik skrambel siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 Tahun

pelajaran 2010/2011?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin

dicapai dari penelitian ini adalah :

1.3.1 Untuk mendeskripsikan penerapan teknik skrambel yang dapat meningkatkan

keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 tahun

pelajaran 2010/2011.

5

1.3.2 Untuk meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman siswa setelah

digunakan teknik skrambel siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 Tahun

pelajaran 2010/2011.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai berikut :

a. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa

dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan teknik skrambel.

b. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian yang menggunakan teknik

skrambel.

c. Bagi siswa agar dapat meningkatkan keterampilan membacanya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Bagi penulis dapat memperoleh pengalaman langsung dalam meningkatkan

keterampilan membaca dengan teknik skrambel.

2. Bagi guru dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya bagi guru kelas IV

tentang suatu alternatif pembalajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan

keterampilan membaca dengan menggunakan teknik skrambel.

6

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA

Pada kajian pustaka ini dipaparkan teori-teori dasar yang dapat dijadikan

dasar serta acuan dalam penelitian, sehingga penelitian menjadi jelas dan terarah.

Teori yang dimaksud mencakup (1) hakekat membaca, (2) tujuan membaca, (3)

tujuan membaca pemahaman di SD, (4) jenis-jenis membaca, (5) membaca

pemahaman, (6) pengertian teknik skrambel, (7) implementasi membaca pemehaman

dengan teknik skrambel siswa kelas 4 sekolah dasar, dan (8) hipotesis tindakan.

2.1 Hakekat Membaca

Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan dengan

keterampilan berbahasa yang lain. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh

penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulisan (Tarigan, dalam Lestari, 2010:7).

Tarigan (1979:8) membaca diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan

untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain,

yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-

lambang tertulis.

Menurut Lestari (2010:7) membaca adalah proses aktif dari pikiran yang

dilakukan melalui mata terhadap bacaan. Dalam kegiatan membaca, pembaca

memproses informasi teks yang dibaca untuk memperoleh makna. Pemahaman atau

makna dalam membaca lahir dari interaksi antara persepsi terhadap simbol grafis dan

keterampilan bahasa serta pengetahuan pembaca. Dalam interaksi ini, pembaca

berusaha menciptakan kembali makna sebagaimana makna yang ingin disampaikan

oleh penulis dalam tulisannya. Dalam proses membaca itu pembaca mencoba

mengkreasikan apa yang dimaksud oleh penulis.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa membaca

ialah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya dan membaca juga

7

merupakan proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isinya. Pengucapan tidak

selalu dapat didengar, misalnya membaca dalam hati. Selanjutnya, membaca adalah

keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-

lambang grafis dan perubahannya menjadi bicara bermakna dalam bentuk

pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras. Sewaktu membaca, pembaca

yang baik akan memahami bahan yang dibacanya. Selain itu, dia bisa

mengkomunikasikan hasil membacanya secara lisan atau tertulis.

2.2 Tujuan Membaca

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh

informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Berikut ini beberapa tujuan

dalam membaca :

1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta;

2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama;

3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita;

4. Membaca untuk menyimpulkan;

5. Membaca untuk mengklasifikasikan atau mengelompokan;

6. Membaca untuk menilai atau mengevaluasi;

7. Membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan. (Anderson, dalam

Tarigan, 1979:9-10).

Menurut Nurhadi dan Rukhan (1990:11) tujuan membaca adalah sebagai

berikut :

a. Memperoleh informasi;

b. Memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus;

c. Member penilaian terhadap karya tulis seseorang;

d. Memperoleh kesenangan;

e. Mengisi waktu luang.

8

2.3 Tujuan Membaca Pemahaman di SD

Adapun tujuan membaca pehaman adalah untuk menemukan ide pokok dalam

wacana untuk mendapatkan informasi dari wacana dengan bahasanya sendiri tanpa

gagasan yang tertuang dalam wacana tersebut. Siswa merasa tertantang untuk

menangkap suatu informasi melalui bacaan dan mampu mengungkapkan ide pokok

suatu wacana hasil temuannya.

2.4 Jenis-jenis Membaca

Menurut Tarigan (1985:11-13) jenis-jenis membaca ada dua macam, yaitu : a.

membaca nyaring, dan b. membaca dalam hati. Membaca dalam hati terdiri atas : 1)

membaca ekstensif, yang dibagi lagi menjadi : membaca survey, membaca sekilas,

dan membaca dangkal, dan 2) membaca intensif, yang terdiri dari : membaca telaah

isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi terdiri dari : membaca teliti,

pemahaman, kritis, dan membaca ide-ide. Membaca telaah bahasa terdiri dari :

membaca bahasa dan membaca sastra. Dalam penelitian ini jenis membaca yang

diteliti adalah jenis membaca telaah isi yaitu membaca pemahaman.

2.5 Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh

pemahaman dari isi bacaan. Membaca pemahaman pada hakikatnya adalah kegiatan

membaca yang dimaksudkan untuk memahami makna yang terkandung dalam suatu

teks. Pemahaman suatu teks sangat bergantung pada berbagai hal. Salah satu hal yang

perlu mendapat perhatian dalam membaca adalah keterampilan yang dimiliki oleh

seseorang pembaca dalam memahami teks yang dibaca. Tinggi rendahnya

keterampilan yang dimiliki pembaca akan sangat berpengaruh pada tingkat

pemahaman pada teks yang dibaca (Lestari, 2010:10).

Membaca pemahaman menurut Tarigan (1994:12) merupakan salah satu jenis

membaca intensif. Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

9

secara instensif dan bisa memahami pesan yang disampikan oleh penulis melalui

tulisan atau wacana, sehingga pembaca benar-benar dapat mengerti dan

menyimpulkan isi dari wacana yang dibacanya.

Menurut Akhadiah (dalam Satrijono, et al., 2008:27) seseorang dapat

dikatakan memahami bacaan secara baik apabila ia dapat:

a. Mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan atau mengetahui makna;

b. Menghubungkan makna, baik denotatif maupun konotatif yang dimiliki dengan

makna yang ada dalam bacaan;

c. Memahami seluruh makna tersebut atau persepsinya terhadap makna secara

kontekstual;

d. Membuat pertimbangan nilai isi bacaan yang didasarkan pada pengalaman.

Berdasarkan uraian di atas pengertian membaca pemahaman adalah suatu

proses perolehan makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman

yang telah dimiliki dan dihubungkan dengan bacaan. Dalam pengertian tersebut ada

tiga unsur membaca pemahaman yaitu : 1) pengetahuan dan pengalaman yang telah

dimiliki tentang tema atau topik bacaan, 2) menghubungkan pengetahuan dan

pengalaman dengan bacaan yang dibacanya, 3) proses pemerolehan makna sesuai

dengan kemampuan menilai yang dimilikinya.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membaca pemahaman adalah bahan

bacaan. Bahan bacaan yang memiliki tingkat kesukaran tinggi akan menjadi kendala

bagi pembaca dalam memahami bahan bacaan. Sebaliknya siswa akan dapat

memahami secara baik bahan bacaan yang tergolong mudah. Oleh sebab itu bahan

bacaan yang akan disajikan hendaklah dipilih yang memiliki tingkat keterbacaan

tinggi, bentuk kalimatnya efektif, tidak ada unsur asing yang tidak perlu, dan

memiliki pola penalaran yang runtut. Aspek lain yang juga berpengaruh dalam

membaca pemahaman adalah kondisi umum jasmani dan tonus ( tegangan otot ) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya. Kondisi organ

tubuh yang lemah, apalagi bila disertai pusing-pusing kepala dapat menurunkan

10

kualitas ranah cipta ( kognitif ) sehingga materi yang dibaca kurang atau tidak

berbekas. Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indra

penglihat juga sangat mempengaruhi kemampuan menyerap informasi dan

pengetahuan.

Aspek lain yang tidak dapat diabaikan dari membaca pemahaman ini adalah

aspek keluasan wawasan, tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

Aspek-aspek ini dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap tingkat ketrampilan

membaca pemahaman.

2.6 Pengertian Teknik Skrambel

Skrambel berasal dari bahasa Inggris yang dapat diterjemahkan dalam bahasa

Indonesia perebutan, pertarungan, perjuangan. Teknik skrambel biasanya dipakai

oleh anak-anak sebagai permainan yang pada dasarnya merupakan latihan

pengembangan dan peningkatan wawasan pemilikan kosakata-kosakata dan huruf-

huruf yang tersedia. Teknik permainan ini pada prinsipnya menghendaki siswa

supaya melakukan penyusunan atau pengurutan suatu struktur bahasa yang

sebelumnya dengan sengaja telah dikacaukan susunannya (Blogger pendidikan,

2010).

Berdasarkan sifatnya, skrambel terdiri atas bermacam macam bentuk.

a. Skrambel kata, yakni sebuah permainan yang menyusun kata-kata dari huruf-

huruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu

yang bermakna. Misalnya dari huruf-huruf : Lewerkala menjadi kelelawar,

opmketru menjadi komputer

b. Skrambel Kalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari kata-kata

acak. Perbaikan kalimat dari kata-kata acak yang sudah diperbaiki hendaknya

logis, bermakna, tepat dan benar.

11

c. Skrambel Wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan

kalimat atau paragraf acak. Hasil susunan wacana dalam permainan skrambel

hendaknya logis dan bermakna (Budi, 1997:11)

Adapun skrambel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skrambel

wacana, yakni menyusun paragraf-paragraf yang telah diacak.

2.7 Implementasi Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Teknik

Skrambel Siswa Kelas IV SD

Skrambel adalah salah satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan

bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan

cara menggembirakan (Suparno 1998:60). Dengan bermain siswa akan memperoleh

kegembiraan atau kesenangan, selain itu keterampilan tertentu akan diperolehnya

dengan tidak sengaja. Dalam setiap permainan terdapat unsur rintangan dan tantangan

yang harus dihadapi dan dipecahkan. Secara tidak langsung permainan juga dapat

memupuk berbagai sifat yang positif misalnya : solidaritas, sportivitas, kreativitas,

dan rasa percaya diri. Selain kelebihan di atas ada kelemahan dalam permainan, yaitu

tidak baik untuk evaluasi hasil belajar siswa sebab mengandung unsur spekulasi yang

besar. Siswa yang menang belum tentu siswa yang pandai. Secara rinci akan

dijelaskan kelebihan dan kekurangan.

2.7.1 Kelebihan Permainan Bahasa

Adapun kelebihan dari permainan bahasa adalah sebagai berikut:a. aktivitas yang dilakukan siswa dalam permainan bahasa ini bukan saja aktivitas

fisik, tetapi juga aktivitas mental;b. permainan bahasa dapat dipakai untuk membangkitkan kembali kegairahan

belajar siswa yang sudah mulai lesu;c. sifat kompetitif yang ada dalam permainan dapat mendorong siswa berlomba-

lomba maju;d. selain untuk menimbulkan kegembiraan dan melatih ketrampilan tertentu,

permainan bahasa juga dapat memupuk rasa solidaritas (terutama untukpermainan beregu);

12

e. materi yang dikomunikasikan lewat permainan bahasa biasanya mengesansehingga sukar dilupakan (Suparno 1998:64-65).

2.7.2 Kekurangan Permainan Bahasa

Adapun kekurangan dari permainan bahasa adalah sebagai berikut:

a. pada umumnya jumlah siswa dalam satu kelas terlalu besar. Hal tersebut akanmenimbulkan kesulitan untuk melibatkan seluruh siswa dalam permainan. Siswayang tidak terlibat itu justru mengganggu permainan yang sedang berlangsung;

b. tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan lewat media permainan;c. permainan bahasa biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal tersebut jelas akan

mengganggu kelas yang berdekatan;d. banyak yang memperlakukan permainan bahasa sebagai kegiatan untuk mengisi

waktu kosong saja;e. permainan bahasa banyak mengandung unsur spekulasi. Siswa yang menang

dalam suatu permainan belum dapat dijadikan ukuran bahwa siswa tersebut lebihpandai daripada siswa lain (Suparno 1998:64-65).

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan dalam permainan bahasa di atas,

teknik skrambel dapat dimanfaatkan untuk kepentingan membaca pemahaman.

Dalam pengajaran membaca pemahaman anak diajak untuk berlatih menyusun suatu

organisasi tulisan yang secara sengaja sebelumnya dikacaukan, anak diminta menata

ulang susunan tulisan yang kacau menjadi suatu organisasi tulisan yang utuh dan

bermakna. Teknik skrambel ini dapat melatih anak memprediksi jalan pikiran tulisan

aslinya dan melatih anak berkreasi dengan susunan baru yang mungkin lebih baik.

Secara umum rambu-rambu pembelajaran dengan teknik skrambel ini terbagi

ke dalam tiga kegiatan, yakni persiapan, kegiatan inti, dan kegiatan tindak lanjut.

a. Persiapan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam persiapan ini yakni:

1) Menyiapkan teks bacaan, kemudian keluarkan paragraf ke dalam kartu paragraf.

Idealnya guru menyiapkan kartu-kartu paragraf sebanyak kelompok siswa yang

ada. Bila hal ini tidak memungkinkan, guru cukup menyiapkan kartu-kartu satu

set, selanjutnya setiap kelompok siswa membuat kartu-kartu paragraf sejenis

sendiri.

13

2) Setiap kartu hanya mengandung satu paragraf. Kartu-kartu paragraf diberi nomor

urut yang susunan pengurutannya sengaja dikacaukan.

3) Membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5

orang siswa dalam satu kelompok.

4) Mengatur posisi tempat duduk agar kelompok yang satu dengan kelompok yang

lain tidak saling mengganggu, dan tidak saling terganggu. Bila memungkinkan

kegiatan ini dilakukan di luar kelas.hal ini akan memberi dampak yang lebih baik

karena anak-anak akan berada dalam suasana bermain yang sebenarnya.

5) Merencanakan langkah-langkah kegiatan serta menentukan jatah waktu yang

dibutuhkan untuk setiap fase kegiatan yang akan dilalui dalam kegiatan inti.

b. Kegiatan Inti

Beberapa kegiatan yang harus dilalui anak dalam kegiatan inti.

1) Setiap kelompok siswa siap dengan perangkat kartu paragraf yang telah dibagikan

guru ( atau diproduksi sendiri oleh kelompok tersebut ) untuk didiskusikan dalam

kelompoknya masing-masing.

2) Setiap kelompok siswa melakukan diskusi kecil dalam kelompoknya untuk

mencari susunan kartu-kartu paragraf yang dianggap baik dan logis oleh

kelompok yang bersangkutan. Alasan-alasan pemilihan susunan kartu-kartu

paragraf harus dibicarakan dalam kelompok kecil.

3) Guru memimpin diskusi kelompok besar untuk menganalisis dan mendengarkan

pertanggung jawaban setiap kelompok kecil atas hasil kerja masing-masing

kelompok yang telah disepakati dalam kelompok.

4) Setelah seluruh kelompok tampil, dilanjutkan perbincangan tentang pendapat dan

komentar perseorangan dipimpin guru.

5) Setelah diskusi kelompok besar menghasilkan kesepakatan barsama tentang

susunan teks yang dianggap paling logis, kemudian guru menunjukkan teks

aslinya.

14

6) Satu orang diminta untuk membacakan teks asli tersebut secara bergantian.

selanjutnya, melalui kegiatan diskusi kelompok besar siswa membandingkan,

mengkaji, menilai dan memutuskan susunan teks mana yang paling baik dan

logis.

c. Kegiatan Akhir

1) Kegiatan menyimpulkan materi yang telah diajarkan pada kegiatan pembelajaran.

2) Kegiatan pemberian penguatan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan

siswa terhadap materi yang diajarkan.

3) Kegiatan pemberian evaluasi.

4) Kegiatan yang terakhir yaitu penutup. (Saputra, 2010).

Satu hal yang penting dalam teknik skrambel ini, siswa tidak sekedar berlatih

memahami dan menemukan susunan teks yang baik dan logis, melainkan juga dilatih

untuk berpikir kritis-analitis. Hal-hal yang berkenaan dengan aspek kebahasaan,

kebenaran, ketepatan struktur kalimat, tanda baca, diksi dapat menjadi perhatian dan

perbincangan siswa.

2.8 Hasil Belajar

Menurut Munawar (2009 : 36) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar

digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu

tujuan pendidikan. Hal ini dicapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan

diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik.

Menurut Hamalik (dalam Popham, 2005 : 29-33) hasil belajar adalah bila

seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut,

misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan

15

berulang-ulang, serta akan tersimpan dalam jangka waktu yang cukup lama, atau

bahkan tidak akan hilang selama-lamanya, karena hasil belajar turut serta dalam

membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi.

Sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan prilaku kerja yang lebih

baik.

Dalam penelitian ini hasil belajar bahasa Indonesia yang dimaksud adalah

skor atau nilai siswa setelah pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan

teknik skrambel.

2.9 Hipotesis Tindakan

Jika guru menerapkan teknik skrambel dalam pembelajaran membaca

pemahaman maka Keterampilan membaca pemahaman dan hasil belajar siswa kelas

IV SD Negeri Karangrejo 02 dapat meningkat.

16

BAB 3. METODE PENELITIAN

Bab ini dipaparkan konsep-konsep yang menjadi acuan penelitian ini, yakni:

(1) rancangan dan jenis penelitian, (2) tahap-tahap penelitian, (3) subjek dan objek

penelitian, (4) definisi operasional (5) data dan sumber data, (6) teknik pengumpulan

data, (7) teknik analisis data, (8) instrumen penilaian, dan (9) prosedur penelitian.

3.1 Rancangan dan Jenis Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rancangan ini dinilai sesuai dengan fokus dan

tujuan penelitian, yaitu Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan

Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02. Penelitian tindakan kelas

adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dilaksanakan dalam kawasan

kelas dengan tujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas terletak pada adanya tindakan dalam situasi yang alami

untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis yang dialami didalam kelas.

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, nantinya diharapkan terjadi perbaikan,

peningkatan, dan perubahan pembelajaran yang lebih baik agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai secara optimal.

Rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah model skema

Kemmis dan Mc Taggart, (dalam Sunardi,2008:13) yang menyatakan bahwa PTK

berbentuk spiral dengan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus penelitian

direncanakan dua siklus, akan tetapi bisa berkembang atau berubah sesuai dengan

hasil pelaksanaan.

17

Berikut alur penelitian tindakan kelas

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Kemmis & Mc Taggart, dalam Sunardi, 2008:13)

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat kolaboratif. Guru

berkolaborasi dengan peneliti dalam mengidentifikasi, mencari, dan memecahkan

masalah di kelas serta melakukan tindakan berupa penggunaan teknik skrambel

dalam pembelajaran membaca pemahaman.

3.2 Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Prasiklus

Pada tahap prasiklus ini dilakukan penelitian awal untuk mengetahui situasi

sebenarnya, seberapa besar hasil belajar siswa dalam membaca pemahaman dengan

model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru. Pada pengamatan awal

dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SD

Prasiklus

Perencanaan I

Kemampuan siswameningkat

Perencanaan II

RefleksiTindakan IObservasi

Refleksi Tindakan IIObservasi

18

Negeri Karangrejo 02 dengan materi membaca pemahaman. Dari hasil pengamatan

tersebut, didapatkan permasalahan berupa kegiatan belajar mengajar yang masih

bersifat konvensional. Guru menerangkan materi dengan teknik ceramah, dan

penugasan tanpa adanya teknik lainnya maupun media yang memadai, sehingga

siswa cenderung bosan dalam mengikuti pelajaran. Hal itu mengakibatkan rendahnya

kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.

Permasalahan yang ditemukan menuntut disusunnya rencana berupa tindakan

untuk melakukan perbaikan, peningkatan, atau perubahan ke arah yang lebih baik

dari proses pembelajaran. Tindakan yang dilakukan untuk memecahkan masalah

tersebut adalah dengan menerapkan penggunaan teknik skrambel dalam pembelajaran

membaca pemahaman.

b. Siklus I

Berdasarkan pengamatan awal pada tahap prasiklus, hasil yang didapat adalah

rendahnya kemampuan siswa kelas IV SD Negeri karangrejo 02 dalam membaca

pemahaman sehingga dengan dasar tersebut diterapkan siklus I. Penerapan siklus I ini

bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan keterampilan siswa dan

hasil belajar siswa dalam membaca pemahaman dengan menerapkan penggunaan

teknik skrambel. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan

peneliti adalah sebagai berikut.

1) Perencanaan

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti bertindak sebagai observer

terhadap guru kelas IV dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun

persiapan yang dilakukan meliputi kegiatan sebagai berikut.

a) Diskusi dengan guru kelas IV tentang permasalahan yang akan diteliti dan

tindakan yang dilaksanakan.

b) Mendiagnosis kesulitan siswa dalam membaca pemahaman dengan cara

menganalisis data hasil belajar pada tahap prasiklus atau penelitian awal.

19

c) Menyusun perangkat pembelajaran, yang meliputi: rencana pembelajaran, silabus,

dan sistem penilaian.

d) Pembuatan instrumen penelitian untuk persiapan penelitian tindakan kelas.

Instrumen penelitian yang dibuat meliputi: instrumen pengumpul data, yang

terdiri dari lembar observasi terhadap siswa dan guru dan lembar tes untuk siswa.

e) Menyiapkan alat evaluasi yang nantinya diterapkan pada proses pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan

Setelah prasiklus dilakukan, dimulailah siklus I. Dalam siklus I peneliti

berusaha memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa yang telah diperoleh

pada prasiklus. Tindakan tersebut dilakukan dengan menerapkan penggunaan teknik

skrambel berupa pengacakan paragraf-paragraf yang terdapat dalam bacaan pada

pembelajaran membaca pemahaman.

Peneliti dalam hal ini berperan sebagai observer yang akan berkolaborasi

dengan guru kelas IV, peneliti akan menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan teknik skrambel.

Sedangkan guru berperan sebagai pihak yang melakukan tindakan. Pelaksanaan

tindakan dapat dijelaskan sebagai berikut.

a) Prabaca

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

(2) Guru mengabsen siswa.

(3) Guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan materi yang akan

disampaikan.

(4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Saatbaca

(1) Siswa membaca teks dolphina sianak laut

(2) Guru membagikan kartu paragraf yang telah diacak

(3) Guru menyampaikan langkah-langkah penyusunan kartu paragraf

(4) Siswa mendapat lembar kerja siswa

20

(5) Dengan bimbingan guru, siswa menyusun kartu paragraf yang telah diacak

berdasarkan isi cerita dolphin sianak laut

(6) Siswa menentukan tema dari cerita dolphin sianak laut pada LKS

(7) Siswa menyimpulkan isi bacaan

(8) Siswa mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas

c) Pascabaca

(1) Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah berlangsung

(2) Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan guru.

(3) Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan.

(4) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

3) Observasi

Peneliti sebagai pihak pengamat melakukan observasi untuk mengetahui

keefektifan penerapan teknik skrambel dalam kegiatan pembelajaran membaca

pemahaman. Observasi ini dilakukan untuk dapat menata langkah perbaikan terhadap

pembelajaran selanjutnya. Metode yang dilakukan pada siklus ini adalah observasi

terbuka. Observasi dilakukan pada guru dan siswa. Observasi terhadap guru berkaitan

dengan kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran yang

dilakukan sebagai pelaku tindakan. Observasi terhadap siswa dilakukan oleh peneliti

dengan mencatat aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi yang

dilakukan terhadap aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.

4) Refleksi

Langkah selanjutnya adalah tahap refleksi. Pada tahap ini, dilihat kembali

hasil yang diperoleh siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, apakah

guru perlu pengulangan dengan topik yang sama pada siklus kedua atau tidak. Guru

merenungkan kembali pelaksanaan pembelajaran tersebut untuk mengambil tindakan

selanjutnya.

c. Siklus 2

21

Siklus II merupakan tindakan rencana perbaikan. Siklus ini dilakukan karena

pada siklus I kompetensi dasar yang diharapkan kurang baik. Penerapan pada siklus

II sama halnya pada penerapan siklus I. Dalam pelaksanaan siklus II ini, desain

pembelajaran yang diterapkan sama dengan siklus I, meliputi: perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Karangrejo 02

dengan jumlah siswa 30 orang, yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 13 siswa

laki-laki.

Objek penelitian ini adalah Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman

Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02 Tahun Pelajaran

2010/2011.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional yaitu definisi yang konkrit, terukur, dan teramati.

Definisi operasional bertujuan untuk memperjelas gambaran tentang judul penelitian.

3.4.1 Pengertian Kemampuan Membaca Pemahaman

Kemampuan membaca pemahaman merupakan kemampuan membaca dengan

baik dan teliti dengan tujuan mengerti serta memahami isi atau makna dari apa yang

dibaca.

3.4.2 Pengertian Teknik Skrambel

Teknik Skrambel adalah salah satu teknik pembelajaran membaca yang

dimodifikasi dari sebuah permainan menyusun suatu organisasi yang telah

dikacaubalaukan sebelumnya. Teknik permainannya berupa aktivitas penyusunan

kembali atau pengurutan suatu struktur bahasa yang sebelumnya telah

dikacaubalaukan sebelumnya dengan maksud menemukan jawaban yang

dimaksudkan berdasarkan pemahaman yang didapatkan dari membaca.

22

3.4.3 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor atau nilai siswa

setelah pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel.

Hasil belajar tersebut terdiri dari (1) ranah koqnitif, yaitu pengetahuan dan

pemahaman tentang menentukan tema, penyusunan kartu paragraf acak, dan

menyimpulkan isi bacaan. (2) ranah afektif, yaitu menerima materi dan

mendengarkan penjelasan guru, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran,

menjawab atau memberikan reaksi terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru atau

teman, serta menilai jawaban yang diberikan oleh teman sekolompoknya atau dalam

kelompok lain.

3.5 Data dan Sumber Data

Data didapatkan dari hasil observasi dan tes. Data observasi berupa aktivitas

guru dan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan

penggunaan teknik skrambel dalam kegiatan pembelajaran. Observasi aktivitas guru

dan siswa berpedoman pada format observasi guru dan siswa. Data tes berupa nilai

tes membaca pemahaman.

Data-data tersebut diperoleh dari dua sumber data. Dua sumber data dalam

penelitian adalah guru kelas IV SD Negeri Karangrejo 02 dan siswa kelas 1V SD

Negeri Karangrejo 02. Jumlah siswa dalam penelitian ini adalah 30 siswa, yang

terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengumpulan

data dengan teknik observasi teknik tes, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing teknik pengumpulan data tersebut.

3.6.1 Teknik Observasi

23

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung.

Observasi ini dilakukan terhadap aktivitas siswa dan guru pada waktu proses belajar

mengajar sebelum menerapkan teknik skrambel, dan aktivitas guru dan siswa pada

waktu diberlakukan tindakan (siklus I). Observasi yang dilakukan pada guru kelas IV

diarahkan pada aktivitas guru kelas IV ketika menerapkan tindakan, diantaranya :

sesuai tidaknya pelajaran dengan rencana pembelajaran, penguasaan materi, strategi

yang digunakan guru dalam mengajar dengan menggunakan teknik skrambel.

Sedangkan observasi pada siswa kelas IV difokuskan pada keseriusan, perhatian, dan

partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Data yang diperoleh dari kegiatan observasi yaitu data tentang aktivitas guru

dan belajar siswa kelas IV SD Negeri Karangrejo 02 selama proses pembelajaran

berlangsung. Hasil observasi digunakan untuk melakukan refleksi pada akhir siklus.

3.6.2 Teknik Tes

Salah satu cara untuk mengukur kemampuan siswa dalam kegiatan belajar

adalah memberikan tes. Dalam hal ini dilakukan evaluasi sebelum dan sesudah

menerapkan penggunaan teknik skrambel dalam pembelajaran membaca pemahaman.

Setiap hasil evaluasi dipersentase untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan

membaca pemahaman dengan menggunaan teknik skrambel. Tes yang diberikan

kepada siswa dalam penelitian ini adalah siswa ditugasi untuk menyusun kartu

paragraf yang telah diacak, menentukan tema, dan menyimpulkan isi bacaan.

3.6.3 Teknik Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara

lisan kepada guru dan siswa. Wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas

terpimpin. Peneliti atau pewawancara membawa pedoman pertanyaan, berupa garis

besar, tetapi dilakukan pada saat wawancara berlangsung.

24

Wawancara dilakukan terhadap guru bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri

Karangrejo 02 untuk mengetahui kendala-kendala yang sering dilakukan siswa dalam

materi membaca pemahaman. Sedangkan wawancara terhadap siswa dilakukan untuk

mengetahui tanggapan siswa tentang pembelajaran bahasa Indonesia khususnya

materi membaca pemahaman serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa

dalam menyusun paragraf, menentukan tema, dan menyimpulkan isi bacaan.

3.6.4 Teknik Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan atau penyimpanan suatu data. Dalam

penelitian ini data yang ingin diperoleh dengan metode dokumentasi adalah daftar

nama siswa, dan daftar nilai siswa dari pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi

membaca pemahaman.

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data yang

didapat dari observasi dan tes dari membaca pemahaman siswa sebelum dan sesudah

diterapkannya tindakan.

Data yang didapat dari observasi dan wawancara dianalisis secara kualitatif.

Data-data tersebut dikaji untuk mengetahui bagaimana tindakan guru dan siswa pada

saat pembelajaran membaca berlangsung. Sedangkan data-data dari hasil tes

dianalisis secara kuantitatif dengan kriteria nilai pada tiap-tiap aspek sebagai berikut :

a. Kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan

tindakan diskor dengan kriteria penilaian sebagai berikut.

Tabel 3.1 Pedoman Penilaian

No. Kelompok

Aspek yang dinilai

Total nilaiMenentukan kesesuaian paragraf menyimpulkanTema bacaan acak dengan isi bacaan isi bacaan

Skor 35 Skor 30 Skor 35

25

JumlahRata-rata

Keterangan:

Menentukan Tema Bacaan

Skor 35 jika tema sesuai dengan isi bacaan (benar)

Skor 30 jika tema kurang sesuai dengan isi bacaan (25amper benar)

Skor 25 jika tema kurang sesuai dengan isi bacaan

Skor 15 jika tema tidak sesuai dengan isi bacaan

Skor 10 jika tidak menentukan tema

Kesesuaian Paragraf Acak dengan Isi Bacaan

Skor 30 jika paragraf acak sesuai dengan urutan isi bacaan (semua paragraf)

Skor 25 jika paragraf acak sesuai dengan urutan isi bacaan (hanya 2 paragraf)

Skor 15 jika paragraf acak kurang sesuai dengan urutan isi bacaan (hanya 1

paragraf)

Skor 10 jika paragraf acak tidak sesuai dengan urutan isi bacaan (semua paragraf)

Menyimpulkan Isi Bacaan

Skor 35 jika menyimpulkan isi bacaan dengan tepat, runtut, dan dengan kalimat

sendiri

Skor 30 jika menyimpulkan isi bacaan dengan tepat, runtut

Skor 25 jika menyimpulkan isi bacaan kurang tepat

Skor 15 jika menyimpulkan isi bacaan tidak tepat

Skor 10 jika tidak menyimpulkan isi bacaan (tidak diisi)

b. Skor yang diperoleh siswa tersebut diubah menjadi nilai untuk mengetahui

ketuntasan belajar siswa. Pengubahan skor menjadi nilai menurut Purwanto dalam

Lestari, 2010:29) menggunakan rumus sebagai berikut.

NP = R 100%

26

Ket:

NP : Nilai presentase

R : Skor yang dicapai

SN : Skor maksimal

100% : Konstanta

Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa menggunakan pedoman yang

digunakan oleh pihak sekolah SD Negeri Karangrejo 02 sebagai berikut.

(1) Ketuntasan setiap individu mencapai nilai > 70 maka siswa telah tuntas belajar

(batas nilai disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa kelas IV SD Negeri

Karangrejo 02).

(2) Ketuntasan klasikal yaitu suatu kelas dapat dikatakan tuntas apabila di kelas telah

mendapat 75% dari jumlah siswa yang telah mencapai nilai > 70 maka

pembelajaran di kelas tersebut dinyatakan berhasil. (batas nilai ditentukan dengan

tingkat kemampuan siswa kelas IV SDN Karangrejo 02).

(Depdiknas SDN Karangrejo 02, 2007 )

3.8 Instrumen Penilaian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu:

instrumen pengumpulan data dan instrumen pemandu analisis data. Instrumen

pengumpulan data berupa lembar observasi dan tabel penskoran tes keterampilan

membaca pemahaman. Instrumen pemandu analisis data berupa tabel untuk

pengklasifikasian skor, nilai dan hasil perbandingan tes keterampilan membaca

pemahaman siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II.

3.8.1 Instrumen Pengumpulan Data

Tabel 3.2 Lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II

Tahap Karakteristik Deskriptor1 2 3 4 5

27

Tahap Karakteristik Deskriptor1 2 3 4 5

Prabaca

a. Menerima pelajaran dengan tertibb. Menanggapi apersepsi dari guruc. Memperhatikan tujuand. Keterlibatan dalam aktivitas

pembelajaran

Saatbaca

a. Memperhatikan penjelasan materib. Memahami tugasc. Melakukan interaksi pembelajarand. Melaporkan hasil pekerjaannyae. Menanggapi pekerjaan temannya

Pascabacaa. Menyimpulkan materi pelajaranb. Menjawab pertanyaan dari guruc. Menanggapi evaluasi

Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati :

5 : jika semua deskriptor muncul

4 : jika tiga deskriptor muncul

3 : jika dua deskriptor muncul

2 : jika satu deskriptor muncul

1 : jika tidak ada deskriptor muncul

Tabel 3.3 Lembar observasi aktivitas guru pada siklus I dan siklus II

Tahap Karakteristik Deskriptor1 2 3 4 5

Prabaca

a. Membuat rencana pembelajaranb. Menyiapkan materi pelajaranc. Menyiapkan sumber belajard. Membangkitkan pengetahuan dan

pengalaman siswae. Memotivasi siswaf. Menjelaskan tujuan pembelajaran

Saatbaca

a. Menjelaskan materi pelajaranb. Menjelaskan langkah-langkah

pembelajaranc. Menyuruh siswa mensurvai bacaand. Menugasi siswa membaca isi teks

bacaan dengan membaca dalam hati

28

Tahap Karakteristik Deskriptor1 2 3 4 5

e. Membimbing siswa menyelesaikantugas

Pascabaca

a. Menyimpulkan materi bersama siswab. Merespon pembelajaranc. Memberikan penguatand. Melakukan evaluasi

Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati :

5 : jika semua deskriptor muncul

4 : jika tiga deskriptor muncul

3 : jika dua deskriptor muncul

2 : jika satu deskriptor muncul

1 : jika tidak ada deskriptor muncul

3.8.2 Instrumen Pemandu Analisis Data

Tabel 3.4 Hasil Perbandingan Nilai Tes Siswa

No NamaSiswa Prasiklus Siklus I Siklus II

3.9 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu: a. tahap persiapan, b. tahap

pelaksanaan, c. tahap penyelesaian. Tahap persiapan meliputi: 1) pemilihan dan

pemantapan judul, 2) pengadaan studi pustaka, dan 3) penyusunan metodologi

penelitian. Tahap pelaksanaan meliputi: 1) pengumpulan data, 2) menganalisis data,

dan 3) menyimpulkan hasil penelitian. Tahap-tahap penyelesaian meliputi: 1)

penyusunan laporan penelitian, 2) pengadaan revisi laporan, 3) penggandaan laporan

penelitian.

29

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini disajikan hasil dan pembahasan berdasarkan rumusan masalah dari

(1) proses penerapan teknik skrambel dalam pembelajaran membaca pemahaman, (2)

hasil belajar siswa setelah diterapkan teknik skrambel dalam pembelajaran membaca

pemahaman.

4.1 Proses Penerapan Teknik Skrambel Dalam Pembelajaran Membaca

Pemahaman

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Karangrejo 02

Jember pada semester genap ajaran 2010-2011. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan menggunakan

teknik skrambel. Pelaksanaan penelitian ini melalui beberapa tahap. Adapun tahap-

tahap dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

4.1.1 Prasiklus

Pembelajaran membaca pemahaman yang dilakukan oleh guru kelas IV SDN

Krangrejo 02 Jember dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan.

Pembelajaran diikuti oleh seluruh siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 sebanyak 30

siswa. Adapun strategi pembelajara yang digunakan guru dalam kegiatan

pembelajaran pada prasiklus ini adalah sebagai berikut. 1) guru membuka pelajaran,

memberikan apersepsi dengan menanyakan materi pelajaran pada pertemuan

sebelumnya, dan menuliskan tujuan. Pada kegiatan awal pembelajaran ini guru tidak

memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dijarkan, tidak

memberikan motivasi kepada siswa, dan guru tidak menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai siswa. Sehingga siswa kurang paham dengan tujuan

pembelajarannya. 2) kegiatan inti, dimulai dengan penjelasan guru mengenai

penentuan tema bacaan dan menyimpulkan isi bacaan. Pada penjelasannya guru

30

hanya membacakan isi dari bacaan tersebut dan guru langsung menugaskan siswa

menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan tanpa memberikan kesempatan siswa

membaca terlebih dahulu. Pada saat pengerjaan guru kurang membimbing siswa,

sehingga menyebabkan lebih banyak siswa tidak bersemangat, bercanda dengan

temannya, bahkan ada siswa yang hanya diam saja. Interaksi antara siswa dan guru

kurang terjalin, sehingga hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan tugas dari

guru dan setelah mengerjakan tugas, siswa diminta mengumpulkan hasil lembar

tugasnya. 3) Kegiatan penutup, guru menyimpulkan sendiri isi pembelajaran tanpa

melibatkan siswa dan tidak memberikan penguatan siswa hanya diberikan tugas

sebagai pekerjaan rumah dan pembelajaran diakhiri dengan mengucapkan salam.

Kegiatan pembelajaran ini membuat siswa bosan dan kurang berminat dalam

pembelajaran, sehingga mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh siswa rendah.

4.1.2 Siklus I

Siklus I ini akan dipaparkan kegiatan pembelajaran membaca pemahaman

dengan teknik skrambel dalam perencanaan, pelaksanaan, hasil observasi, hasil

wawancara, dan refleksi.

a. Perencanaan Siklus I

Tahap perencanaan ini dilakukan beberapa kegiatan yang meliputi

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan program semester

II, menyiapkan kartu paragraf, menyusun pedoman penilaian, observasi, dan

wawancara untuk guru dan siswa, mempersiapkan dan membuat analisis data.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pembelajaran pada siklus I dilakukan pada hari Senin tanggal 28 Maret 2011,

pukul 09.45-10.25. Pembelajaran dilakukan satu kali pertemuan (23x35 menit) dan

pelaksanaannya disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

31

dibuat (rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I terdapat pada lampiran). Proses

pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel diuraikan berdasarkan

langkah-langkah berikut.

1) Tahap Prabaca

Kondisi siswa pada awal pembelajaran sudah duduk menurut tempat

duduknya masing-masing. Guru memulai dengan mengucapkan salam, berdoa

bersama, absensi siswa dan mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan

pembelajaran dengan membangun skemata siswa dengan materi yang akan dipelajari,

kemudian guru melakukan apersepsi dengan melakukan Tanya jawab. Adapun

percakapan antara guru dan siswa adalah sebagi berikut.

Dialog 1

Guru : “ anak-anak apakah kalian sudah pernah membaca buku-buku yangada diperpustakaan? ”

Siswa : “ pernah, Bu.” (menjawab secara klasikal)Guru : “buku apa saja yang pernah kalian baca?”Siswa : “buku bacaan….., buku cerita….., kamus…., buku pelajaran”

(menjawab secara klasikal)Guru : “baiklah…,pasti kalian semua sudah pernah membaca buku. Perlu

diketahui bahwa membaca itu sangat penting bagi kita semua karenadengan membaca kita bias mengetahui banyak hal dan juga dapatmenambah pengetahuan kita.”

Guru : “jika kalian membaca buku, jangan hanya membaca saja tetapi kalianjuga harus memahami isi buku yang kamu baca, baik buku ceritamaupun buku pelajaran.”

Guru : “anak-anak kegiatan kita pada hari ini adalah membaca bacaan danmemahami isinya kemudian kalian menjawab pertanyaan yang telahdisediakan.”

Berdasarkan dialog di atas merupakan usaha guru untuk membuka pelajaran

dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan tugas yang harus dikerjakan

oleh siswa serta membangkitkan pengetahuan awal siswa yang berkaitan dengan

materi yang akan dipelajari.

32

2) Tahap Saatbaca

Kegiatan pada tahap ini, guru menugasi siswa untuk membentuk kelompok 4-

5 siswa, kemudian guru menugasi siswa membaca bacaan dengan teman

kelompoknya. Pada saat siswa membaca, guru menugasi siswa untuk menyusun

paragraf yang telah diacak namun guru kurang menjelaskan langkah-langkah

permainannya dan kurang mengawasi siswa sehingga ada siswa yang tidak

memperhatiakan atau mengganggu teman lainnya. Tanpa disadari teknik yang

digunakan guru membuat siswa kurang berkonsentrasi terhadap pelajaran sehingga

siswa sibuk dengan aktivitasnya sendiri dan tidak semangat melakukan membaca

pemahaman. Setelah siswa menyusun kartu paragraf acak siswa ditugasi

menempelkan kartu paragraf yang telah disusun untuk ditempelkan pada tabel di

papan tulis, kemudia memeriksanya bersama.

Setelah siswa memeriksan hasil kerjanya, guru membagikan bacaan yang

berbeda (bacaan dolphin sianak laut) lalu menugasi siswa membacanya dan

membagikan kartu paragraf acak kemudia siswa ditugasi menyusunnya lalu

menjawab pertanyaan yang tersedia pada lembar kerja siswa. Pada kegiatan akhir,

guru melakukan pembahasan bersama. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan

lembar kerjanya yang telah dijawab dan menugasi siswa mempersentasikan didepan

kelas oleh perwakilan tiap-tiap kelompok.

Kegiatan setiap wakil kelompok berjalan kurang tertib, sehingga setiap

kelompok membutuhkan waktu 2,5 menit. Pelapor setiap kelompok dapat dilihat pada

tebel 4.2 berikut.

Tabel 4.1 Urutan nama pelapor pada siklus I

Urutan Kelompok Nama Pelapor1 3 Farah Elfina2 2 M. Rizky Akbar3 1 Desi Eka Safira4 4 Firmansyah Budi Pratama5 6 Nadea Ajeng Safitri6 5 Nurfaiza Hardiyanti

33

Dalam setiap kelompok terdapat ketua, dan pelapor yang dipilih oleh siswa

tetapi masih dengan bantuan guru untuk menentukannya. Ketua sekaligus berperan

sebagai pelapor. Petugas kelompok dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.2 Petugas dalam kelompok pada siklus I

Kelompok Ketua Penulis Pelapor1 Desi Eka Safira Dio Atsal Rizaldy Desi Eka Safira2 M. Rizky Akbar Adhere Rafadear M. Rizky Akbar3 Farah Elfina Arika Putra Yidiyanto Farah Elfina4 Firmansyah Budi P Fida Ludianti Firmansyah Budi P5 Nurfaiza Hardiyanti Tofikha Malik Nurfaiza Hardiyanti6 Nadea Ajeng Safitri Alfa Rios Nadea Ajeng Safitri

Setelah penyajian setiap kelompok selesai, guru memberikan penguatan

berupa pujian pada kelompok yang dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan

benar. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, namun tidak ada

yang bertanya.

3) Tahap Pascabaca

Tahap ini, guru melakukan refleksi terhadap pelajaran yang baru saja

berlangsung, kemudian guru menugasi siswa mengisi lembar evaluasinya selanjutnya

guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi Siklus I

Kegiatan observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran membaca

pemahaman dengan teknik skrambel. Pedoman observasi yang digunakan pada

pembelajaran ini dapat dilihat pada lampiran.

Dari hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran terlihat ada beberapa

aspek yang belum tercapai. Aspek itu meliputi (1) guru tidak memberikan motivasi

pada saat pembelajaran; (2) guru melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman

dengan teknik skrambel tidak sesuai dengan waktu yang dialokasikan; (3) guru

kurang menjelaskan langkah-langkah pembelajaran; (4) guru tidak memberikan

34

penghargaan kepada siswa atau kelompok yang memperoleh nilai baik; (5) guru tidak

memberikan penguatan kepada siswa karena waktu pembelajaran melebihi dari waktu

yang telah dialokasikan.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat pembelajaran membaca

pemahaman dengan teknik skrambel meliputi (1) beberapa siswa kurang menyimak

dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru dengan sungguh-

sungguh, hal ini terlihat dari sikap duduk siswa yang kurang teratur ketika guru

sedang menyampaikan materi pelajaran; (2) dalam melakukan kegiatan pembelajaran

membaca pemahaman, siswa membaca teks bacaan dengan nyaring, mereka seperti

saling berlomba-lomba membaca nyaring secara bergantian dan ingin cepat-cepat

selesai mendahului teman yang lain sehingga siswa kurang berkonsentrasi terhadap

teks bacaan; (3) siswa masih malu bertanya ketika mengalami kesulitan dan tidak

berani menjawab pertanyaan yang diajukan guru, padahal guru sudah memberikan

kesempatan untuk bertanya tapi masih belum dimanfaatkan dengan baik oleh siswa;

(4) beberapa siswa terlihat sering mengganggu temannya; (5) pada waktu siswa

diminta mengerjakan soal, siswa mulai mengerjakan dengan sungguh-sungguh

namun masih ada beberapa siswa yang mengeluh ketika diberi tugas dan melihat

pekerjaan temannya.

d. Wawancara Siklus I

Kegiatan wawancara dilakukan setelah selesai pembelajaran siklus I dan

setelah memperoleh nilai hasi tes siklus I. wawancara dengan guru bertujuan

mengetahui perkembangan siswa dalam pembelajaran. Peneliti juga mewawancarai

tiga siswa, dengan kriteria memperoleh nilai baik, cukup, dan kurang. Kegiatan

wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa yang

diberikan dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa diantaranya (1) pendapat siswa tentang

pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel (2) pendapat siswa

35

mengenai penjelasan guru (3) pendapat siswa tentang kesulitan yang dihadapi pada

saat pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel (4) pendapat siswa

tentang langkah-langkah permainan skrambel (5) kesan siswa terhadap pembelajaran

membaca pemahaman dengan menggunakan teknik skrambel.

Pendapat siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik

skrambel, untuk siswa yang memperoleh nilai baik merasa senang dan tertarik dengan

pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel karena merupakan

pembelajaran yang menarik karena belajar sambil bermain disamping itu mereka

mempelajari hal baru dan menambah pengalaman untuk meningkatkan keterampilan

membaca pemahamannya. Siswa yang mendapat nilai cukup, merasa tertarik dengan

pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel, karena dengan

pembelajaran tersebut dapat menambah wawasan tentang pembelajaran membaca

pemahaman. Siswa yang mendapat nilai kurang, merasa kurang tertarik dengan

pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel karena kesulitan dalam

menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan.

Pendapat siswa tentang penjelasan guru mengenai pembelajaran membaca

pemahaman dengan teknik skrambel, siswa yang memperoleh nilai tinggi merasa

penjelasan guru mudah dipahami karena runtut disertai contoh. Siswa yang

memperoleh nilai cukup juga berpendapat bahwa penjelasan guru mudah dipahami

karena tidak galak selama proses pembelajaran. Siswa yang memperoleh nilai kurang

berpendapat bahwa penjelasan guru masih belum dipahami karena masih belum

paham tentang menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi

bacaan.

Kesulitan yang dihadapi siswa terhadap pembelajaran pembelajaran membaca

pemahaman dengan teknik skrambel. Bagi siswa yang memperoleh nilai baik, merasa

belum menghadapi kesulitan yang berarti. Siswa yang memperoleh nilai cukup

merasa agak kesulitan dalam menentukan tema bacaan yang pas. Siswa yang

memperoleh nilai kurang merasa kesulitan untuk menentukan tema, penyusunan kartu

36

paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan karena merasa kurang memiliki pengetahuan

dan wawasan yang berhubungan dengan teks bacaan.

Pendapat siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran membaca

pemahaman dengan teknik skrambel, siswa yang memperoleh nilai baik merasa

tertantang dengan langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan

teknik skrambel, karena baru pertama kali mencoba. Siswa yang memperoleh nilai

cukup merasa tertarik langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan

teknik skrambel, karena dapat membantu meningkatkan keterampilan membaca

pemahaman. Siswa yang memperoleh nilai kurang berpendapat bahwa pembelajaran

membaca pemahaman dengan teknik skrambel terlalu rumit karena harus

memperhatikan langkah-langkah dalam menentukan tema, penyusunan kartu

paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan.

Kesan siswa terhadap pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik

skrambel. Menurut siswa yang memperoleh nilai baik memberikan kesan bahwa

pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel menyenangkan karena

lebih bisa mengerti dan paham dan juga menarik karena diajak untuk belajar sambil

bermain. Siswa yang memperoleh nilai cukup memberikan kesan bahwa

pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel menyenangkan karena

lebih mengerti dan paham tentang menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan

menyimpulkan isi bacaan. Bagi siswa yang memperoleh nilai kurang, memberikan

kesan tentang kurang paham dengan teknik pembelajaran yang diterapkan guru

khususnya menentukan tema, penyusunan kartu paragraf dan menyimpulkan isi

bacaan.

e. Refleksi Siklus I

Pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel pada siklus I

yang digunakan guru cukup disukai siswa. Hal ini terlihat pada aktivitas siswa pada

saat mengikuti pembelajaran. Pada tahap prabaca guru sudah memberikan apersepsi

37

berupa pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Namun, guru tidak memberikan suatu

motivasi untuk memancing gairah belajar siswa sehingga, masih ada sebagian siswa

yang kurang berminat untuk mengikuti pembelajaran.

Pada tahap saatbaca guru sudah melakukan pengajaran sesuai dengan

langkah-langkah dari rencana pelaksanaan pembelajaran. Namun guru kurang

memberikan penjelasan tentang langkah-langkah permainan teknik skrambel dan

tidak membimbing siswa untuk bertanya. Sehingga, masih ada sebagian siswa yang

kurang paham dengan penjelasan guru dan itu terlihat dari hasil wawancara siswa.

Guru juga tidak memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang cepat

menyelesaikan tugasnya dengan benar sehingga siswa merasa biasa-biasa saja.

Tahap pascabaca guru sudah melakukan refleksi terhadap pelajaran dengan

baik, menyimpulkan hasil pelaksanaan pembelajaran, dan siswa ditugasi mengerjakan

evaluasi dari guru, setelah semua siswa selesai mengisi evaluasi kemudian guru

menutup pelajaran. Namun, pada tahap ini guru tidak memberikan penguatan untuk

mengetahui sejauh mana pengetahuan yang diperoleh siswa terhadap materi yang

diajarkan. Dan waktu yang digunakan guru melebihi waktu yang dialokasikan.

Berdasarkan penjelasan hasil observasi dan wawancara pada siklus I,

membuktikan bahwa proses keterampilan membaca pemahaman dengan teknik

skrambel yang diperoleh mengalami peningkatan dari prasiklus namun, masih

terdapat keganjilan dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan masih ada

beberapa siswa yang belum memperoleh ketuntasan, keganjilan tersebut seperti guru

belum memberikan motivasi, penjelasan guru tentang materi pelajaran kurang jelas,

tidak ada penghargaan untuk meningkatkan gairah belajar siswa, dan waktu yang

digunakan guru melebihi waktu yang dialokasikan sehingga peneitian ini dilanjutkan

kesiklus berikutnya (siklus II).

Untuk memperbaiki proses keterampilan membaca pemahaman dengan teknik

skrambel siswa agar lebih kearah positif maka pada pembelajaran membaca

38

pemahaman dengan teknik skrambel siklus II nantinya akan direncanakan

pembelajaran yang lebih matang, yaitu (1) memberikan motivasi pada tahap prabaca,

(2) memperjels penjelasan materi dan memberikan gambar pada kartu paragraf, (3)

memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang berprestasi, dan (4)

mengefisiensikan waktu sehingga sesuai dengan waktu yang dialokasikan.

4.1.3 Siklus II

Siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I yang sebelumnya telah

dilaksanakan. Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I diperbaiki pada siklus

II ini. Siklus II ini dipersiapkan dan direncanakan lebih matang karena siklus ini

merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengubah aktivitas

siswa ke arah yang lebih positif daripada siklus I. perencanaan pada siklus II ini

dengan melihat refleksi siklus I sehingga diharapkan siklus II berjalan dengan lebih

baik. Pelaksanaan siklus II masih merupakan pembelajaran membaca pemahaman

dengan teknik skrambel dengan segala perbaikan untuk mengatasi masalah yang ada

pada siklus II.

a. Perencanaan Siklus II

Perencanaan pembelajaran sebagaimana pada siklus I, dibuat secara

kolaboratif antara guru dengan peneliti. perencanaan pembelajaran ini terbagi dalam

tiga tahap yaitu perencanaan tahap prabaca, saatbaca, dan pascabaca. Perencanaan

pada tahap prabaca yaitu apersepsi, memotivasi siswa, dan menyampaikan tujuan

yang akan dicapai. Perencanaan pada saatbaca yaitu pembagian kelompok,

menjelaskan tanggung jawab kelompok, membaca dalam hati, membantu siswa

bekerja secara kolaboratif, membantu siswa menyelesaikan tugas, dan mengatur

giliran pelapor. Perencanaan pada pascabaca yaitu menyimpulkan materi,

memberikan penguatan, dan melakukan evaluasi.

39

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 4 April

2011, pukul 09.45-10.25. Pembelajaran dilakukan satu kali pertemuan (23x35 menit)

dan pelaksanaannya disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

telah dibuat pada siklus II. Proses pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik

skrambel diuraikan berdasarkan langkah-langkah berikut.

1) Tahap Prabaca

Pada awal pembelajaran kondisi siswa sudah duduk menurut tempat

duduknya masing-masing. Guru memulai dengan mengucapkan salam berdoa dan

mengabsen siswa. Kegiatan selanjutnya, guru melakukan apersebsi dengan tanya

jawab serta memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru mungulas

kembali materi yang telah diajarkan pada siklus I. kegiatan yang terakhir guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Tahap Saatbaca

Pada tahap ini, siswa diatur dan dibentuk kelompok. Masing-masing

kelompok terdiri dari 5 siswa. Masing-masing kelompok ditentukan tugasnya. Guru

menjelaskan materi menentukan tema dan menyimpulkan isi bacaan. Siswa

menjawab pertanyaan guru mengenai penentuan tema dan menyimpulkan isi bacaan

dengan bergantian. Siswa yang menjawab benar diberikan penghargaan atas

keberanian dan prestasinya. Selanjutnya guru, guru menjelaskan langkah-langkah

yang perlu diperhatikan dalam membaca pemahaman dengan teknik skrambel.

Langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik

skrambel adalah sebagai berikut :

Pertama, guru membagikan teks bacaan dolphina sianak laut yang terdiri dariempat paragraf, kemudian siswa membaca bacaan tersebut dalam hati.

Kedua, guru membagikan kartu paragraf bergambar yang telah diacak kepadasetiap kelompok dengan setiap kelompok mendapat 4 kartu paragraf bergambar yangsama dan telah diacak sesuai nomor kartu.

40

Ketiga, siswa melakukan diskusi untuk mengurutkan kartu paragrafbergambar yang telah diacak sehingga sesuai dengan urutan paragraf dalam bacaandolphina sianak laut.

Keempat, setelah semua kelompok selesai melakukan diskusi pengurutankartu paragraf acak, guru membagikan LKS kepada setiap kelompok kemudian siswamengisi pertanyaan yang ada didalam LKS tersebut.

Kelima, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentanghal-hal yang tidak dipahami siswa.

Keenam, perwakilan kelompok mempersentasikan hasil kerjanya didepankelas, guru dan kelompok lain menanggapi dan membahas hasil kerja kelompok yangtampil (Saputra,2011).

Adapun pelapor pada setiap kelompok adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3 Urutan nama pelapor pada siklus II

Urutan Kelompok Nama Pelapor1 4 Adere R G.2 6 Aura F.3 5 M. Jorgi4 2 Elia GP.5 1 Elfira Kusyanti6 3 Desi Eka

Dalam setiap kelompok terdapat ketua, penulis, dan pelapor tidak sama seperti

siklus I. tugas ketua merangkap sekaligus berperan sebagai pelapor. Sedangakn

penulis anggota kelompok lainnya. Petugas kelompok dapat dilihat pada table 4.6

Tabel 4.4 Petugas dalam kelompok pada siklus I

Kelompok Ketua Penulis Pelapor1 Elfira Kusyanti Fida Ludianti Elfira Kusyanti2 Elia GP. Dio AR. Elia GP.3 Desi Eka Alfa Rios Desi Eka4 Adere R G. Diva R Adere R G.5 M. Jorgi Ega Dwi M. Jorgi6 Aura F. Arika Aura F.

Ketuju, guru memberikan penghargaan kepada kelompok diskusi yang terbaik

dan jawabannya benar. Siswa yang lain diminta untuk memberikan selamat dan

memberikan tepuk tangan.

41

3) Tahap Pascabaca

Tahap pascabaca, guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran

yang baru saja berlangsung, kemudian guru memberikan penguatan untuk

mengetahui pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang baru saja berlangsung.

Siswa mengerjakan evaluasi dan setelah mengerjakan siswa mengumpulkan,

kemudian menutup pembelajaran.

c. Observasi Siklus II

Pada siklus II ini, kegiatan observasi dilaksanakan selama proses

pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Observasi ini dilakukan

untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca

pemahaman dengan teknik skrambel.

Berikut ini adalah penjabaran hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas

siswa selama proses pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel

pada siklus II.

Hasil observasi terhadap aktivitas guru pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung sudah mengalami peningkatan. Semua aspek yang diamati telah

dilaksanakan dengan baik.

Selanjutnya hasil observasi terhadap aktivitas siswa mengalami perubahan

yang lebih baik. Pada aspek observasi siswa memperhatikan pelajaran guru dengan

sungguh-sungguh. Siswa lebih antusias memperhatikan penjelasan guru. Keadaan

tersebut jauh lebih baik dari siklus I. Pada saat pembelajaran membaca pemahaman,

siswa sudah mulai tertarik dengan isi bacaan sang disajikan. Siswa lebih serius dan

sungguh-sungguh untuk membaca. Dalam mengerjakan soal menentukan tema,

penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan, siswa berusaha

mengerjakan soal dengan serius. Siswa lebih berkonsentrasi untuk mengerjakan soal

menentukan tema, penyusunan paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan juga

memanfaatkan waktu sabaik mungkin. Saat pembelajaran berlangsung, siswa yang

42

bertanya ketika mengalami kesulitan mulai bertanya. Siswa mulai mau bertanya

kepada guru mengenai materi membaca pemahaman dengan teknik skrambel dan

kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Namun masih ada siswa yang sulit untuk

berkonsentrasi ketika diminta untuk membaca. Ada pula siswa yang masih enggan

untuk mengerjakan soal karena masih mengalami kesulitan dalam menentukan tema,

menyusun paragraf, dan menyimpulkan bacaan.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa selama

proses pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel Siklus II telah

mengalami peningkatan yang lebih baik.

d. Wawancara Siklus II

Kegiatan wawancara dilakukan setelah selesai pembelajaran siklus II dan

setelah memperoleh nilai hasi tes siklus II. Hasil wawancara dengan, diketahui bahwa

dalam pembelajaran, aktivitas dan pemahaman siswa membaca pemahaman

meningkat. Wawancara juga dilakukan kepada siswa yang memperoleh nilai sangat

baik, dan baik. Pertanyaan yang dijukan pada wawancara siklus II ini masih sama

dengan siklus I yaitu (1) pendapat siswa tentang pembelajaran membaca pemahaman

dengan teknik skrambel (2) pendapat siswa mengenai penjelasan guru (3) pendapat

siswa tentang kesulitan yang dihadapi pada saat pembelajaran membaca pemahaman

dengan teknik skrambel (4) pendapat siswa tentang langkah-langkah permainan

skrambel (5) kesan siswa terhadap pembelajaran membaca pemahaman dengan

menggunakan teknik skrambel.

Pendapat siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik

skrambel, untuk siswa yang memperoleh nilai sangat baik dan nilai baik merasa

senang dan tertarik dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik

skrambel karena mendapat pengetahuan baru untuk meningkatkan keterampilan

membaca pemahaman serta cara-cara untuk menentukan tema dan menyimpulkan isi

bacaan.

43

Pendapat siswa yang memperoleh nilai yang sangat baik, dan baik tentang

penjelasan guru mengenai pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik

skrambel, mengatakan bahwa penjelasan guru mudah dipahami. Semua materi yang

dijelas guru bisa mereka serap dengan baik karena materi tersebut juga sudah pernah

dijelaskan pada siklus I.

Kesulitan yang dihadapi siswa terhadap pembelajaran pembelajaran membaca

pemahaman dengan teknik skrambel. Bagi siswa yang memperoleh nilai sangat baik

dan baik, mengatakan tidak ada kesulitan yang berarti pembelajaran membaca

pemahaman dengan teknik skrambel untuk menentukan tema, menyusun kartu

paragraf, menyimpulkan isi bacaan justru membantu dia untuk meningkatkan

keterampilan membaca pemahamannya, selain itu memudahkan untuk menentukan

tema, menyusun kartu paragraf, menyimpulkan isi bacaan.

Pendapat siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran membaca

pemahaman dengan teknik skrambel, siswa yang memperoleh nilai sangat baik dan

baik berpendapat bahwa langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman

dengan teknik skrambel sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan

membaca pemahaman dan memudahkan untuk menentukan tema, menyusun kartu

paragraf, menyimpulkan isi bacaan.

Kesan siswa terhadap pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik

skrambel. Menurut siswa yang memperoleh nilai sangat baik dan baik memberikan

kesan bahwa pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel

menyenangkan karena lebih bisa mengerti dan paham dan juga menarik karena diajak

untuk belajar sambil bermain.

e. Refleksi Siklus II

Pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel pada siklus II

yang digunakan guru sudah disukai siswa. Pada tahap prabaca guru sudah melakukan

pengajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran hal ini terlihat pada

44

aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran dimana siswa sangat termotivasi, senang

dan antusias dalam proses pembelajaran. Pada tahap saatbaca guru sudah

memberikan penjelasan secara jelas tentang materi pelajaran dan langkah-langkah

permainan teknik skrambel dengan membimbing siswa untuk menanyakan apa yng

kurang dimengerti terhadap materi pelajaran, dan guru juga sudah memberikan

penghargaan kepada kelompok yang berprestasi. Sehingga, Nampak bahwa tidak ada

lagi siswa yang kurang berminat selama proses pembelajaran berlangsung.

Tahap pascabaca guru sudah memberikan penguatan untuk mengetahui sejauh

mana pengetahuan yang diperoleh siswa terhadap materi yang diajarkan. Guru juga

sudah bisa mengefisiensikan waktu sehingga sudah sesuai dengan alokasi waktu yang

telah direncanakan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara proses keterampilan membaca

pemahaman dengan teknik skrambel siswa pada pembelajaran siklus II lebih positif

daripada siklus I. pada siklus II ini, pembelajaran membaca pemahaman dengan

teknik skrambel sudah sesuai dengan target kriteria ketuntasan klasikal, maka

penelitian mengenai peningkatan keterampilan membaca pemahaman dengan teknik

skrambel tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

4.2 Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkan Teknik Skrambel Dalam

Pembelajaran Membaca Pemahaman.

Hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari hasil

belajar siswa sebelum diterapkan teknik skrambel (tahap prasiklus) dan hasil belajar

setelah diterapkan teknik skrambel (tahap siklus I dan siklus II) dalam pembelajaran

membaca pemahaman di kelas IV SDN Karangrejo 02 ajaran 2010/2011.

4.2.1 Prasiklus

hasil pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman pada prasiklus sebelum

diterapkan teknik skrambel, dapat dilihat berdasarkan hasil jawaban siswa diketahui

45

bahwa siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai ≥ 70) sebanyak 12 siswa atau

sebesar 40 % dari total 30 siswa. Sisanya sebanyak 18 siswa atau sebesar 60 % dari

total 30 siswa belum mencapai ketuntasan nilai (nilai ≥ 70). Jadi, secara klasikal (≥

75 % dari total jumlah siswa) kelas IV yang mencapai ketuntasan nilai hanya 60 %.

Hasil persentase nilai siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Persentase pada Prasiklus

Nilai Siswa Jumlah Siswa PersentaseTuntas ≥ 70 12 siswa 40 %Tidak Tuntas < 70 18 siswa 60 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hanya 12 siswa atau sebesar

40 % dari total 30 siswa yang dapat menentukan tema bacaan dan menyimpulkan isi

bacaan dalam pembelajaran membaca pemahaman dan sisanya 18 siswa atau sebesar

60 % dari total 30 siswa yang tidak dapat menentukan tema bacaan dan

menyimpulkan isi bacaan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Sehingga,

kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 Jember perlu

ditingkatkan dan perlu adanya perbaikan sehingga kemampuan membaca pemahaman

siswa dapat lebih baik.

4.2.2 Siklus I

Hasil pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik

skrambel pada siklus I ini merupakan hasil tes pembelajaran membaca pemahaman

untuk menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan.

Hasil tes pada siklus I dijabarkan di bawah ini.

Tabel 4.6 Penilaian setiap kelompok pada siklus I

No. Kelompok

Aspek yang dinilai

Total nilaiMenentukan kesesuaian paragraf menyimpulkanTema bacaan acak dengan isi bacaan isi bacaan

Skor 35 Skor 30 Skor 351 1 15 30 25 702 2 25 10 15 50

46

3 3 25 30 25 804 4 25 30 25 805 5 15 15 35 656 6 15 30 35 80

Jumlah 425Rata-rata 70.8

425Ketuntasan belajar = x 100% = 70.8 %

600

Tabel di atas menunjukan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai

≥ 70) sebanyak 20 siswa atau sebesar 66.7 % dari total 30 siswa. Sisanya sebanyak 10

siswa atau sebesar 33.3 % dari total 30 siswa belum mencapai ketuntasan nilai (nilai

≥ 70). Jadi, secara klasikal (≥ 75 % dari total jumlah siswa) kelas IV yang mencapai

ketuntasan nilai hanya mencapai 66.7 %.

Berdasarkan hasil tes pada siklus I, membuktikan bahwa dengan pembelajaran

membaca pemahaman dengan teknik skrambel yang diperoleh mengalami

peningkatan dari prasiklus. Hasil tes membaca pemahaman untuk menentukan tema,

penyusunan kartu paragraf dan menyimpulkan isi bacaan secara klasikal sudah

menunjukan kategori cukup baik dibandingkan dari prasiklus. Namun hal ini masih

perlu diperbaiki sehingga bisa mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang telah

ditentukan.

Kriteria nilai ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 75 juga belum dicapai

karena, secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk membaca pemahaman baru

mencapai 70.8. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 75, guru guru akan lebih

memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswa pada

pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel siklus II.

4.2.3 Hasil Tes Siklus II

Hasil pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik

skrambel pada siklus II ini merupakan hasil tes pembelajaran membaca pemahaman

47

untuk menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan.

Hasil tes pada siklus I dijabarkan di bawah ini.

Tabel 4.7 Penilaian setiap kelompok pada siklus II

No. Kelompok

Aspek yang dinilai

Total nilaiMenentukan kesesuaian paragraf menyimpulkanTema bacaan acak dengan isi bacaan isi bacaan

Skor 35 Skor 30 Skor 351 1 35 30 35 1002 2 35 30 25 903 3 35 30 15 804 4 35 30 35 1005 5 35 30 35 1006 6 35 30 35 100

Jumlah 570Rata-rata 95

570Ketuntasan belajar = x 100% = 95 %

600

Tabel di atas menunjukan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai

≥ 70) pada siklus II ini sebanyak 30 siswa atau 100 % dari total 30 siswa. Jadi, 30

siswa atau 100 % siswa kelas 4 SDN Karangrejo 02 sudah mencapai ketuntasan nilai.

Dalam target yang ditetapkan pada siklus II yaitu nilai rata-rata kelas

keseluruhan sebesar 75 berhasil dicapai. Bahkan melebihi target, yaitu rata-rata kelas

dalam membaca pemahaman sebesar 95. Berarti terjadi peningkatan yang semula

ditargetkan 75 namun rata-rata kelas mencapai 95 atau melebihi target sebesar 20

poin.

Berdasarkan pembahasan dari hasil belajar siswa pada tahap prasiklus, siklus

I, dan siklus II dapat diketahui bahwa penerapan teknik skrambel dapat meningkatkan

hasil belajar keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02

Jember. peningkatan terjadi secara bertahap. Dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Rata-Rata Pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II

Prasiklus Siklus I Siklus II

48

No. Kriteria ∑ rata- ∑ rata- ∑ rata-Siswa rata Siswa rata Siswa rata

Ket.

1 < 70 18 10 0 belum tuntas2 ≥ 70 12 20 30 Tuntas

Jumlah 30 59,6 30 70.8 30 95

Berdasarkan skor rata-rata siklus I yaitu 70.8 (kategori cukup) dengan

persentase ketuntasan belajar 66.7 % dan pada siklus II skor rata-rata yang dicapai

siswa mengalami peningkatan yaitu 95 dengan taraf keberhasilan sangat baik dan

persentase ketuntasan 100%.

Dari hasil tes membaca pemahaman siswa, kita dapat mengetahui

perbandingan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dari prasiklus, siklus I,

dan siklus II pada grafik dan tabel sebagai berikut.

Grafik perbandingan nilai Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Perbandingan nilai siswa dari grafik di atas menunjukan bahwa hasil belajar

siswa setelah diterapkan membaca pemahaman dengan teknik skrambel mengalami

ketuntasan belajar.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Prasiklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Jumlah

49

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Penerapan teknik skrambel dapat meningkatkan keterampilan membaca

pemahaman siswa dalam pembelajaran terbukti pada siklus I dilakukan pada hari

Senin, 28 Maret 2011, pukul 09.45-10.25 dan pembelajaran siklus II yang

dilaksanakan pada hari Senin, 4 April 2011, pukul 09.45-10.25 terdiri atas tiga

tahap yaitu tahap prabaca, saatbaca, dan pascabaca. Adapun upaya meningkatkan

keterampilan membaca pemahaman siswa dengan teknik skrambel adalah dengan

cara: (1) membentuk siswa menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 5 orang, (2)

melakukan tanya jawab, (3) memahami bacaan, (4) mengerjakan tugas secara

berkelompok, (5) melaporkan pekerjaannya didepan kelas, (6) melakukan

kegiatan evaluasi. Berdasarkan proses pembelajaran keterampilan membaca

pemahaman setelah diterapkan teknik skrambel mengalami perubahan.

Perubahan-perubahan keterampilan membaca pemahaman siswa ini dapat

dibuktikan dari data hasil observasi, wawancara, dan foto-foto kegiatan

pembelajaran. Namun proses pembelajaran pada siklus I, masih tampak sikap

negatif siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus II sikap negatif siswa

semakin berkurang dan sikap positif semakin bertambah. Proses penerapan teknik

skrambel yang dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa

terbukti mengalami peningkatan dengan menciptakan suasana pembelajaran yang

aktif dan menyenangkan.

2. Hasil belajar membaca pemahaman siswa setelah digunakan teknik skrambel juga

terbukti meningkat. Hal ini terbukti dari hasil tes membaca pemahaman prasiklus

menunjukan nilai rata-rata sebesar 59,6 atau masuk kategori kurang. Sebanyak 18

50

siswa atau 60% belum tuntas dan sebanyak 12 siswa atau 40% tuntas. Pada siklus

I diperolih nilai rata-rata sebesar 70,8 atau masuk kategori cukup. Hal ini

menunjukan bahwa pada tahap siklus I belum mengalami ketuntasan belajar

klasikal. Sebanyak 10 siswa atau 33,3% belum tuntas dan sebanyak 20 siswa atau

66,7% tuntas. Hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 11,2. Pada siklus II

diperoleh nilai rata-rata kelas untuk tes membaca pemahaman 95. Sebanyak 30

siswa atau 100% tuntas belajar sedangkan 0 siswa atau 0% belum tuntas. Nilai

tersebut sudah sesuai dengan target ketuntasan klasikal yaitu sebesar 75, hal ini

menunjukkan peningkatan rata-rata kelas siklus I ke siklus II sebesar 24,2 poin.

Untuk lebih jelasnya lihat tabel perbandingan dibawah ini

Tabel 5.1 Perbandingan Hasil Rata-Rata Pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II

No. KriteriaPrasiklus Siklus I Siklus II

Ket.∑ rata- ∑ rata- ∑ rata-Siswa rata Siswa rata Siswa rata

1 < 70 18 10 0 belum tuntas2 ≥ 70 12 20 30 Tuntas

Jumlah 30 59,6 30 70.8 30 95

5.2 Saran

a. Guru sekolah dasar kiranya dapat memanfaatkan pembelajaran membaca

pemahaman dengan teknik skrambel sebagai salah satu alternatif teknik

pembelajaran dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dengan

teknik tersebut telah terbukti dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam

pembelajaran membaca pemahaman.

b. Para peneliti di bidang bahasa dapat melakukan penelitian serupa dengan

menggunakan teknik pembelajaran yang berbeda sehingga didapat berbagai

alternatif teknik pembelajaran membaca pemahaman.

51

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, S., Suhardjono, dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara.

Budi. 1997. Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Jakarta: Depdikbud.

Lestari,Y. W.W. 2010. “ Meningkatkan Kemampuan Menentukan Ide PokokParagraf Pada Siswa Kelas IV SDN Sumberjati 01 Silo melalui PenggunaanKartu Paragraf Dalam Pembelajaran Membaca Intensif.” Tidak Diterbitkan.Skripsi. Jember: FKIP Universitas Jember.

Nurhadi dan Rukhan.1990. Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua. Bandung:Sinar Ilmu

Popham, J. Baker, E. 2005. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: RinekaCipta

Rahim, F. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Cetakan 1. Jakarta: PTBumi Aksara.

Satrijono Hari, Parto, Andiyanto. R.M, Widayati. S. Endang.2008. Bahasa IndonesiaDi SMP/MTs untuk PLPG. Tidak Dipublikasikan. Modul PLPG. Jember:FKIP Universitas Jember.

Sunardi, 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jember: FKIP Universitas Jember.

Suparno. (1998). Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Tarigan, H.G. 1979. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa.

Tarigan, H.G. 1985. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa.

Tarigan, H.G. 1994. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa.

52

Tim Penyusun.2001. Kemampuan Dasar Bahasa Indonesia. Klaten. Intan Pariwara.

Universitas Jember. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: Badan PenerbitUniversitas Jember.

Internet

Blogger Pendidikan 2010 Teknik Skrambel.http://bloggerpendidikan.blogspot.com/2010/05/teknik-skrambel_8626.html[19 april 2009]

Munawar, indra. 2009. Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi).http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-dan-definisi.html [12November 2009]

1

LAMPIRAN A.MATRIK PENELITIAN

Judul Rumusan Masalah

Metodologi PenelitianRancangandan JenisPenelitian

Data dan SumberData

PengumpulanData Analisis Data

PeningkatanKeterampilanMembacaPemahamandengan TeknikSkrambel SiswaKelas IV SDNKarangrejo 02Tahun Ajaran2011/2012

1.3.3 Bagaimanakah penerapan

teknik skrambel yang dapat

meningkatkan keterampilan

membaca pemahaman siswa

kelas IV SDN Karangrejo 02

Tahun pelajaran 2010/2011?

1.3.4 Bagaimanakah

peningkatan hasil belajar

membaca pemahaman siswa

setelah digunakan teknik

skrambel siswa kelas IV SDN

Karangrejo 02 Tahun pelajaran

2010/2011?

Rancanganpenelitian iniadalahPenelitianTindakanKelas (PTK)

Jenispenelitian iniadalahKolaboratif

Data diperoleh dariHasil tesketerampilanmembacapemahaman denganteknik skrambel

Sumber data dalampenelitian ini adalahsiswa kelas IV SDNKarangrejo 02kecamatansumbersarikabupaten jember

Teknikpengumpulandata:

a. Datakuantitatif:Tesketerampilanmembacapemahaman

b. Data kualitatif: Observasi Wawancara Dokumentasi

Analisis kuantitatif:Data diperoleh darihasil tesketerampilanmembacapemahaman

Analisis kualitatif:data diperoleh dariobservasi,wawancara, dandokumentasidianalisis secarakualitatif yangdideskripsikandengan kata-kataatau kalimat.

LAMPIRAN B. PEDOMAN PENGAMBILAN DATAB.1 Pedoman WawancaraNo. Data yang ingin diperoleh Sumber data1.

2.

3.

Tanggapan siswa mengenai penerapan teknik skrambel

Kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan soaldan juga kesulitan dalam menerima materi pelajaran

Teknik pembelajaran yang digunakan guru dalammelaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Siswa kelas IV

Siswa kelas IV

Guru kelas IV

B.2 Pedoman ObservasiNo. Data yang ingin diperoleh Sumber data1.

2.

Aktivitas guru dalam pengajaran Bahasa Indonesiadengan penerapan teknik skrambel

Aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesiadengan penerapan teknik skrambel

Guru kelas IV

Siswa kelas IV

B.3 Pedoman TesNo. Data yang ingin diperoleh Sumber data1. Hasil tes siswa Nilai tes Siswa

kelas IV

LAMPIRAN C.

Pedoman Nilai Tes Kemampuan Membaca Siswa Pada Siklus 1 dan Siklus 2

Kelompok : ……………………Anggota :

No. Kelompok

Aspek yang dinilai

Total nilaiMenentukan kesesuaian paragraf menyimpulkanTema bacaan acak dengan isi bacaan isi bacaan

Skor 35 Skor 30 Skor 35

JumlahRata-rata

penentuan skor = skor rata − rata yang diperolehℎ 100%

LAMPIRAN E.

Perbandingan Hasil Rata-Rata Pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

No. KriteriaPrasiklus Siklus I Siklus II

Ket.∑ rata- ∑ rata- ∑ rata-Siswa rata Siswa rata Siswa rata

1 < 70 18 10 0 belum tuntas2 ≥ 70 12 20 30 Tuntas

Jumlah 30 59,6 30 70.8 30 95

LAMPIRAN F. HASIL WAWANCARA

F.1 Wawancara Untuk Guru Siklus I

Hasil wawancara untuk guru

Nama Guru : Tri Nunuk S,M.Pd

Tanggal : 28 Maret 2011

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pelaksanaan membacadengan teknik skrambel menurut ibu ?

Bagus, hanya karena belumterbiasa dengan teknik sepertiini, sehingga belum bisamenenangkan keramaian siswa

2.Bagaimana aktivitas siswa denganteknik skrambel dalam memahamibacaan ?

Sudah mulai bagus, karenasiswa meresa mereka sepertihalnya bermain

3. Hambatan apa yang ibu hadapi dalammenerapkan teknik ini ?

Ya itu tadi, haya karena belumterbiasa dengan teknik ini,sehingga tidak sesuai denganwaktu yang dialokasikan

4.Apakah semua siswa sudah dapatmembaca pemahaman dengan teknikseperti ini ?

Hampi semua siswa dapatmembaca pemahaman, dananak-anak sudah kelihatanaktif dalam pembelajaran.

LAMPIRAN F.2 Wawancara Untuk Siswa Siklus IHasil wawancara untuk siswa yang mendapat nilai baikNama Siswa : Rona Ardliana FaizalTanggal : 28 Maret 2011No. Pertanyaan Jawaban1. Bagaimana menurutmu

membaca denganmenggunakan teknikskrambel ?

senang dan tertarik dengan pembelajaran membacapemahaman dengan teknik skrambel karena merupakanpembelajaran yang menarik karena belajar sambil bermaindisamping itu mereka mempelajari hal baru dan menambahpengalaman untuk meningkatkan keterampilan membacapemahamannya

2. Bagaimana pendapatmumengenai penjelasan guru ?

mudah dipahami karena runtut disertai contoh

3. Apakah kamu mengalamikesulitan ?

belum menghadapi kesulitan yang berarti

4. Apakah kamu mengikutilangkah-langkah teknikskrambel ?

Mengikuti pak, dan merasa tertantang dengan langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman denganteknik skrambel, karena baru pertama kali mencoba

5. Bagaimana kesannyaterhadap pembelajarandengan menggunakan teknikskrambel ?

pembelajaran membaca pemahaman dengan teknikskrambel menyenangkan karena lebih bisa mengerti danpaham dan juga menarik karena diajak untuk belajarsambil bermain

Hasil wawancara untuk siswa yang mendapat nilai kurangNama Siswa : M. Rizky AkbarTanggal : 28 Maret 2011No. Pertanyaan Jawaban1. Bagaimana menurutmu

membaca denganmenggunakan teknikskrambel ?

kurang tertarik dengan pembelajaran membaca pemahamandengan teknik skrambel karena kesulitan dalammenentukan tema, penyusunan kartu paragraf, danmenyimpulkan isi bacaan.

2. Bagaimana pendapatmumengenai penjelasan guru ?

penjelasan guru masih belum dipahami karena masihbelum paham tentang menentukan tema, penyusunan kartuparagraf, dan menyimpulkan isi bacaan.

3. Apakah kamu mengalamikesulitan ?

kesulitan untuk menentukan tema, penyusunan kartuparagraf, dan menyimpulkan isi bacaan

4. Apakah kamu mengikutilangkah-langkah teknikskrambel ?

Ikut, tetapi pembelajaran membaca pemahaman denganteknik skrambel terlalu rumit karena harus memperhatikanlangkah-langkah dalam menentukan tema, penyusunankartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan

5. Bagaimana kesannyaterhadap pembelajarandengan menggunakan teknikskrambel ?

Masih kurang paham

LAMPIRAN F.3 Wawancara Untuk Guru Siklus II

Hasil wawancara untuk guru

Nama Guru : Tri Nunuk S,M.Pd

Tanggal : 4 April 2011

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pelaksanaan membacadengan teknik skrambel menurut ibu ?

Sudah bagus, karena sudahpernah melakukannya. Jaditidak merasa aasing lagi

2.Bagaimana aktivitas siswa denganteknik skrambel dalam memahamibacaan ?

Sudah kelihatan aktif, karenabisa mendapat bimbinganlangsung pada saat prosespembelajaran

3. Hambatan apa yang ibu hadapi dalammenerapkan teknik ini ?

Sudah tidak ada lagi, karenasudah bisa mengatasinya

4.Apakah semua siswa sudah dapatmembaca pemahaman dengan teknikseperti ini ?

Sudah semua siswa dan ituterlihat dari nilai hasilpekerjaan sisswa.

LAMPIRAN F.4 Hasil Wawancara Untuk Siswa Siklus II

Hasil wawancara untuk siswa yang mendapat nilai sangat baik

Nama Siswa : Nadea Ajeng Safitri

Tanggal : 4 April 2011

No. Pertanyaan Jawaban1. Bagaimana menurutmu

membaca denganmenggunakan teknikskrambel ?

senang dan tertarik karena mendapat pengetahuan baruuntuk meningkatkan keterampilan membaca pemahamanserta cara-cara untuk menentukan tema dan menyimpulkanisi bacaan

2. Bagaimana pendapatmumengenai penjelasan guru ?

penjelasan guru mudah dipahami. Semua materi yangdijelas guru bisa mereka serap dengan baik karena materitersebut juga sudah pernah dijelaskan pada siklus I

3. Apakah kamu mengalamikesulitan ?

tidak ada kesulitan yang berarti, justru membantu dia untukmeningkatkan keterampilan membaca pemahamannya

4. Apakah kamu mengikutilangkah-langkah teknikskrambel ?

Mengikuti pak, karena langkah-langkah pembelajaranmembaca pemahaman dengan teknik skrambel sangatbermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membacapemahaman

5. Bagaimana kesannyaterhadap pembelajarandengan menggunakan teknikskrambel ?

pembelajaran membaca pemahaman dengan teknikskrambel menyenangkan karena lebih bisa mengerti danpaham dan juga menarik karena diajak untuk belajarsambil bermain.

LAMPIRAN G. HASIL OBSERVASIG.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Proses Belajar Mengajar Siklus I

Tahap Karakteristik Deskriptor1 2 3 4 5

Prabaca

a. Membuat rencana pembelajaran √b. Menyiapkan materi pelajaran √c. Menyiapkan sumber belajar √d. Memotivasi siswa √e. Menjelaskan tujuan pembelajaran √

Saatbaca

a. Menjelaskan materi pelajaran √b. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran √c. Menyuruh siswa mensurvai bacaan √d. Menugasi siswa membaca isi teks bacaan dengan membaca dalam hati √e. Membimbing siswa menyelesaikan tugas √

Pascabaca

a. Menyimpulkan materi bersama siswa √b. Merespon pembelajaran √c. Memberikan penguatan √d. Melakukan evaluasi √

Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati :5 : jika semua deskriptor muncul4 : jika tiga deskriptor muncul3 : jika dua deskriptor muncul2 : jika satu deskriptor muncul1 : jika tidak ada deskriptor muncul Observer

Aswar SaputraNIM. 070210204023

LAMPIRAN G.2 Hasil Observasi Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus I

Tahap Karakteristik Deskriptor1 2 3 4 5

Prabaca

a. Menerima pelajaran dengan tertib √b. Menanggapi apersepsi dari guru √c. Memperhatikan tujuan √d. Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran √

Saatbaca

a. Memperhatikan penjelasan materi √b. Memahami tugas √c. Melakukan interaksi pembelajaran √d. Melaporkan hasil pekerjaannya √e. Menanggapi pekerjaan temannya √

Pascabacaa. Menyimpulkan materi pelajaran √b. Menjawab pertanyaan dari guru √c. Menanggapi evaluasi √

Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati :

5 : jika semua deskriptor muncul4 : jika tiga deskriptor muncul3 : jika dua deskriptor muncul2 : jika satu deskriptor muncul1 : jika tidak ada deskriptor muncul

Observer

Aswar SaputraNIM. 070210204023

LAMPIRAN G.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Proses Belajar Mengajar Siklus II

Tahap Karakteristik Deskriptor1 2 3 4 5

Prabaca

f. Membuat rencana pembelajaran √g. Menyiapkan materi pelajaran √h. Menyiapkan sumber belajar √i. Memotivasi siswa √j. Menjelaskan tujuan pembelajaran √

Saatbaca

f. Menjelaskan materi pelajaran √g. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran √h. Menyuruh siswa mensurvai bacaan √i. Menugasi siswa membaca isi teks bacaan dengan membaca dalam hati √j. Membimbing siswa menyelesaikan tugas √

Pascabaca

e. Menyimpulkan materi bersama siswa √f. Merespon pembelajaran √g. Memberikan penguatan √h. Melakukan evaluasi √

Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati :5 : jika semua deskriptor muncul4 : jika tiga deskriptor muncul3 : jika dua deskriptor muncul2 : jika satu deskriptor muncul1 : jika tidak ada deskriptor muncul

ObserverAswar Saputra

NIM. 070210204023

LAMPIRAN G.4 Lembar Observasi Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Tahap Karakteristik Deskriptor1 2 3 4 5

Prabaca

e. Menerima pelajaran dengan tertib √f. Menanggapi apersepsi dari guru √g. Memperhatikan tujuan √h. Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran √

Saatbaca

f. Memperhatikan penjelasan materi √g. Memahami tugas √h. Melakukan interaksi pembelajaran √i. Melaporkan hasil pekerjaannya √j. Menanggapi pekerjaan temannya √

Pascabacad. Menyimpulkan materi pelajaran √e. Menjawab pertanyaan dari guru √f. Menanggapi evaluasi √

Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati :5 : jika semua deskriptor muncul4 : jika tiga deskriptor muncul3 : jika dua deskriptor muncul2 : jika satu deskriptor muncul1 : jika tidak ada deskriptor muncul

Observer

Aswar SaputraNIM. 070210204023

LAMPIRAN H. HASIL PENILAIAN

H.1 PENILAIAN SETIAP KELOMPOK PADA SIKLUS I

No. Kelompok

Aspek yang dinilai

Total nilaiMenentukan kesesuaian paragraf menyimpulkanTema bacaan acak dengan isi bacaan isi bacaan

Skor 35 Skor 30 Skor 351 1 30 70 20 202 2 10 50 20 203 3 30 80 30 204 4 35 85 30 205 5 15 65 20 306 6 35 75 20 20

Jumlah 425Rata-rata 70.8

425

Ketuntasan belajar = x 100% = 70.8 %

600

LAMPIRAN H.2

PENILAIAN SETIAP KELOMPOK PADA SIKLUS II

No. Kelompok

Aspek yang dinilai

Total nilaiMenentukan kesesuaian paragraf menyimpulkanTema bacaan acak dengan isi bacaan isi bacaan

Skor 35 Skor 30 Skor 351 1 35 30 351002 2 35 30 22903 3 35 30 15804 4 35 30 351005 5 35 30 351006 6 35 30 35100

Jumlah 570Rata-rata 95

570

Ketuntasan belajar = x 100% = 95 %

600

LAMPIRAN ISILABUS

Nama Sekolah : SDN Karangrejo 02Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas/Semester : IV (empat)/2 (dua)Standar Kompetensi : Memahami teks dengan membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun.

Kompetensidasar

Materi pokok/pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

waktuSumberbelajar

Menentukankalimat utamapada tiapparagrafmelaluimembacaintensif

Bacaan dolphinasianak laut

Siswa membaca teksyang terdiri daribeberapa paragraf

Siswa menyusun kartuparagraf yang telahdiacak

Siswa menentukantema bacaan

Siswa menyimpulkanisi bacaan

Menetukan temabacaan yang terdapatdidalam teks

Mengurutkanparagraf acak agarsesuai dengan isibacaan

Menyimpulkan isibacaan dengan tepatdan runtut

TeknikTes-tes tertulis-tes lisan-tes unjuk kerjaNon tes-sikap

Bentuk instrument-tes uraian-tanya jawab

Contoh instrument- Apakah tema yangtepat untuk bacaandolphin sianak laut ?-Urutkanlah kartuparagraf yang telahdiacak sehingga sesuaidengan isi bacaantersebut.

2x 35menit

Aswan,Effendi,Yusuf,danPurwati.2004.BinabahasaIndonesiadan sastraindonesia4.Jakarta:erlangga.

LAMPIRAN J

J.1 LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 1

KELOMPOK :ANGGOTA : 1.

2.3.4.5.

Bacalah cerita yang berjudul “ dolphin sianak laut ”, lalu jawablah pertanyaan-

pertanyaan berikut !

1. 1. Apakah tema yang tepat untuk bacaan dolphin sianak laut ?

………………………………………………………………..

2. Urutkanlah kartu paragraf yang telah diacak sehingga sesuai dengan isi bacaan

Dolphina sianak laut.

Nomor berapa

a. Paragraf 1 =

b. Paragraf 2 =

c. Paragraf 3 =

d. Paragraf 4 =

3. Buatlah kesimpulan berdasarkan pokok pikiran bacaan dolphin sianak laut dengan

menggunakan kalimat sendiri yang runtut !

…………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………….

J.2 LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 2

KELOMPOK :ANGGOTA : 1.

2.3.4.5.

Bacalah cerita yang berjudul “ dolphin sianak laut ”, lalu jawablah pertanyaan-

pertanyaan berikut !

2. 1. Apakah tema yang tepat untuk bacaan dolphin sianak laut ?

………………………………………………………………..

2. Urutkanlah kartu paragraf yang telah diacak sehingga sesuai dengan isi bacaan

Dolphina sianak laut.

Nomor berapa

e. Paragraf 1 =

f. Paragraf 2 =

g. Paragraf 3 =

h. Paragraf 4 =

3. Buatlah kesimpulan berdasarkan pokok pikiran bacaan dolphin sianak laut dengan

menggunakan kalimat sendiri yang runtut !

…………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………….

LAMPIRAN K FOTO KEGIATAN PEMBELAJARANK.1 SIKLUS I

Guru sedang membentuk kelompok siswa

Guru menjelaskan materi pelajaran

Siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok

Siswa melaporkan hasil kerjanya didepan kelas

Guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan siswa yang sudah selesai

Siswa mengerjakan soal evaluasi

K.2 FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Kegiatan diskusi kelompok

Siswa yang kurang paham mengajukan pertanyaan

kelompok yang sedang menempelkan hasil kerjanya

Siswa yang melaporkan hasil kerja kelompoknya

Guru bersama siswa sedang mengoreksi pekerjaan siswa

Siswa sedang mengerjakan evaluasi

LAMPIRAN L.DAFTAR NAMA KELOMPOK SIKLUS 1

No. Kelompok 1 Kelompok 21 Elia Gilang P M. Jorgi2 Desi Eka S Adhere Rafadear3 Fernando Sonia Festidamayanti4 Allam Cahyo M. Rizky Akbar5 Dio Atsal Elfira Kusyanti

Kelompok 3 Kelompok 41 Virdhaus Maulana Fida Ludianti2 Ghayska Laudza Rani Dian3 Ega Dwi Anisa Rizki4 Arika Putra Dzamar5 Farah Firmansyah B

Kelompok 5 Kelompok 61 Tofikha M Rona2 Diva Rahma Nadea Ajeng3 Farizha Amalia Aura4 Nurfaiza H Regita5 Julio B Rios

DAFTAR NAMA KELOMPOK SIKLUS 2No. Kelompok 1 Kelompok 21 Fida Ludianti Ghayska Laudza2 Nadea Ajeng Rona3 Elfira Kusyanti Elia Gilang P4 Tofikha M Dio Atsal5 Firmansyah B Allam Cahyo

Kelompok 3 Kelompok 41 Fernando Diva Rahma2 Sonia Festidamayanti Virdhaus Maulana3 Rios Adhere Rafadear4 Desi Eka S Farizha Amalia5 Dzamar M. Rizky Akbar

Kelompok 5 Kelompok 61 M. Jorgi Anisa Rizki2 Farah Rani Dian3 Nurfaiza H Aura4 Regita Julio B5 Ega Dwi Arika Putra

LAMPIRAN M

DAFTAR NAMA SISWA

No.Urut

NoInduk Nama L/

PTempat dan TanggalLahir

Kewarganegaraan Agama Alamat

1 3224 Farah Elvina P Jember, 13-9-2000 Indonesia Islam Brigjen. Katamso no. 212 3263 Adhere Rafadear Gilang L Jember, 10-12-2000 Indonesia Islam S. Parman no. 1303 3264 Alfa Rios Caesar Irawan L Jember, 10-10-2000 Indonesia Islam Sriwijaya II/144 3266 Anisa Rizki P Jember, 19-5-2001 Indonesia Islam Kramat II Blok BT-125 3268 Arika Putra yudiyanto L Jember, 15-7-2001 Indonesia Islam Asrama yonif 5096 3269 Aura Febriyanti. P P Jembrana, 20-10-2000 Indonesia Islam P. Tendean IV/617 3271 Desi Eka Safira P Jember, 12-9-2000 Indonesia Islam Sriwijaya no. 1818 3272 Dio Atsal Rizaldi L Jember, 17-21-2001 Indonesia Islam Swijaya XXIV/59 3273 Diva Rahmah. A P Jember, 30-12-2000 Indonesia Islam Sriwijaya I C-110 3274 Dzamar Setia. L L Jember, 22-6-2001 Indonesia Islam Kramat II BD-711 3275 Ega Dwi Wulandari P Sidoarjo, 11-1-2001 Indonesia Islam P. Tendean VI/312 3276 Elfira Kusyanti P Jember, 14-8-2000 Indonesia Islam Sriwijaya no.813 3277 Elia Gilang. P P Jember, 1-5-2000 Indonesia Kristen SBR. Sari Permai I/6-214 3278 Farizha Amalia. R P Jember, 19-7-2000 Indonesia Islam Sriwijaya V Blok H-1015 3279 Fida Ludianti P Jember, 23-2-2000 Indonesia Islam JBR. Permai III Blok I-1216 3280 Firmansyah Budi. P L Jember, 18-10-2000 Indonesia Islam JBR. Permai III Blok L-1317 2381 Ghayska Laudja Aulia L Jember, 2-7-2000 Indonesia Islam P. Tendean no. 15018 3282 Moch. Jorgi Billy L Jember, 17-4-2000 Indonesia Islam Perum sbr. Sari III BO-3319 3285 Nadea Ajeng Safitri P Tulungagung, 25-5-2001 Indonesia Islam s. Parman GG. Bentoel-620 3286 Nurfaiza Hardiyanti P Jember, 10-6-2000 Indonesia Islam Kramat II BT-521 3287 Rani Dian Medayanti P Jember, 10-12-2000 Indonesia Islam Wirolegi22 3288 Regita dyah Prayitno P Jember, 11-10-2001 Indonesia Islam Sriwijaya XIV/8

23 3289 M. Rizky Akbar L Jember, 15-5-2000 Indonesia Islam P.Tendean GG. VI/NO.124 3291 Rona Ardliana Faizal P Ternate, 18-5-2001 Indonesia Islam S. Parman GG. Bhineka no.925 3292 Tofikha Malik Alamsyah L Jember, 4-8-2000 Indonesia Islam Kramat II BO-526 3293 Virdhaus Maulana. A L Jember, 11-7-2000 Indonesia Islam PERUM Indah Permai Blok E-1827 3294 Zhafirah Nindya Sukma P Semarang, 12-7-2000 Indonesia Islam TIDAR GG. Tenes no. 2928 3295 Sonia Festidamayanti P Sidoarjo, 8-10-2000 Indonesia Islam Sriwijaya XIV / NO.429 3564 Fernando Ikbal Buwono L Jember, 16-6-2000 Indonesia Islam Semeru I/NO. 630 3265 Julio Bhakti L Sidoarjo, 17-4-2001 Indonesia Islam Asrama CPM31 3565 Allam Cahyo Wibowo L Batam, 10-2- 2001 Indonesia Islam

DEPARTEMAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANJl.Kalimantan no.37, Kampus Tegalboto Kotak Pos 162 Telp./Fax(0331) 334988 Jember

68121

Nomor : /H 25.1.5/PS.8/2009Lampiran : ProposalPerihal : Ijin Penelitian

Yth. Kepala SDN Karangrejo 02JemberDiberitahukan dengan hormat bahwa Mahasiswa tersebut di bawah ini :Nama : ASWAR SAPUTRANIM : 070210204023Jurusan / Program : Ilmu Pendidikan / S1 PGSD BerasramaBerkenaan dengan penyelesaian studinya, mahasiswa tersebut bermaksud melaksanakanpenelitian di lembaga Bapak/Ibu, dengan judul :Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman dengan Teknik SkrambelSiswa Kelas IV SDN Karangrejo 02 Ajaran 2010/2011Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon berkenan Bapak/Ibu agar memberikan ijin, dansekaligus bantuan informasi yang diperlukan.

Demikian atas berkenan dan kerja samanya kami mengucapkan terima kasih.

a.n. DekanPembantu Dekan I,

Prof. Dr. Sunardi, M.PdNIP. 19540501 198303 1 005

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

UPT DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGREJO 02

KECAMATAN-SUMBERSARI

SURAT KETERANGAN

Nomor : /2011

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : SUKIRAN, S.Pd

Jabatan : Kepala SDN Karangrejo 02

Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa mahasiswa berikut ini :

Nama : Aswar Saputra

Nim : 070210204023

Jurusan/program : Ilmu Pendidikan/S.1 PGSD

Benar-benar telah melakukan penelitian di SDN Karangrejo 02 Jember berkenaan

dengan penyelesaian studinya. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya

untuk dapat digunakan seperlunya.

Jember, 19 April 2011

Menyetujui

Kepala SDN Karangrejo 02

S U K I R A N, S.PdNIP. 19550602 197702 1 002