Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan...

111
SKRIPSI PENGARUH PREBIOTIK INULIN DAN FRUKTOOLIGOSAKARIDA (FOS) TERHADAP PERTUMBUHAN TIGA JENIS PROBIOTIK Oleh ASTRISIA ARTANTI F24050495 2009 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Transcript of Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan...

Page 1: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

SKRIPSI

PENGARUH PREBIOTIK INULIN DAN FRUKTOOLIGOSAKARIDA(FOS) TERHADAP PERTUMBUHAN TIGA JENIS PROBIOTIK

Oleh

ASTRISIA ARTANTI

F24050495

2009

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Page 2: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGARUH PREBIOTIK INULIN DAN FRUKTOOLIGOSAKARIDA(FOS) TERHADAP PERTUMBUHAN TIGA JENIS PROBIOTIK

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

ASTRISIA ARTANTI

F24050495

Bogor, Juli 2009

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Akademik I Dosen Pembimbing Akademik II

Prof. Dr. Betty Sri Laksmi Jenie Dr. Ingrid S. Surono, MScNIP 130.516.873

Mengetahui,

Page 3: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Dr. Ir. Dahrul Syah. MSc.Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

Page 4: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

ASTRISIA ARTANTI. F24050495. Pengaruh Prebiotik Inulin danFruktooligosakarida (FOS) terhadap Pertumbuhan Tiga Jenis Probiotik. Di bawahbimbingan Prof. Dr. Betty Sri Laksmi Jenie dan Dr. Ingrid S. Surono, MSc.

ABSTRAK

Perkembangan produk pangan fungsional semakin pesat seiring denganmeningkatnya gaya hidup masyarakat yang memusatkan perhatian pada makananyang bermanfaat bagi kesehatan. Produk pangan fungsional yang turutberkembang adalah produk probiotik, prebiotik, serta sinbiotik. Jenis probiotiklokal yang telah banyak diteliti adalah E. faecium IS-27526 dan L. plantarum IS-10506, isolat dari dadih susu fermentasi tradisional asal Sumatra Barat. Probiotikkomersial yang umum dikonsumsi masyarakat adalah L. casei strain Shirota atasizin Yakult.

Penambahan probiotik ke dalam produk pangan seringkali ditunjang denganprebiotik. Prebiotik yang umum digunakan adalah inulin dan fruktooligosakarida(FOS). Aplikasi prebiotik yang ditambahkan sebaiknya dapat mendukungpertumbuhan probiotik sehingga diperlukan pengujian terlebih dahulu untukmelihat interaksi di antara keduanya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prebiotik inulin danFOS terhadap pertumbuhan probiotik E. faecium IS-27526, L. plantarum IS-10605 dan L. casei strain Shirota, sehingga penelitian ini akan bermanfaat untukaplikasi produk pangan khususnya produk sinbiotik, yaitu produk dengangabungan probiotik dan prebiotik.

Pengaruh prebiotik dilihat dari pertumbuhan E. faecium IS-27526 padaempat jenis media, yaitu kontrol m-MRSB (MRSB tanpa glukosa), m-MRSB +Glukosa 1% (b/v), m-MRSB + Inulin 1% (b/v), dan m-MRSB + FOS 1% (b/v).Pengukuran pertumbuhan dari nilai absorbansi dan hitungan cawan (log cfu/ml),pH media, dan nilai Total Asam Tertitrasi (% asam laktat) media dilakukan setiap4 jam selama 24 jam inkubasi pada 37oC. Pengujian pengaruh prebiotik terhadapL. plantarum IS-10506 dan L. casei strain Shirota dilakukan dalam kontrol m-MRSB, m-MRSB + Inulin 1% (b/v), dan m-MRSB + FOS 1% (b/v) denganpengukuran pH dan TAT (% asam laktat) setiap 4 jam selama 12 jam inkubasipada suhu 37oC serta hitungan cawan (log cfu/ml) pada jam ke-0, 8, dan 12.Analisis statistik ANOVA (Analysis of Variance) dengan analisis lanjutan ujiTukey digunakan pada data hasil hitungan cawan, pH, dan TAT (% asam laktat).

Probiotik E. faecium IS-27526 menunjukkan pertumbuhan tertinggi padamedia mengandung glukosa (9.3 log cfu/ml) pada waktu inkubasi 12 jam. E.faecium IS-27526 dapat memfermentasi FOS 1% (b/v) menjadi asam laktat yangmenurunkan pH dan meningkatkan nilai TAT (% asam laktat) media, sertamendukung pertumbuhan E. faecium IS-27526 (8.8 log cfu/ml) pada waktuinkubasi 8 jam. E. faecium IS-27526 tidak dapat memanfaatkan inulin karenakurva pertumbuhannya sama dengan pada media kontrol m-MRSB. Pertumbuhanmemanfaatkan nutrisi pada m-MRSB, bukan karena pemanfaatan inulin. Selainitu, tidak terjadi penurunan nilai pH maupun peningkatan TAT (% asam laktat)pada media mengandung inulin.

Page 5: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Probiotik L. plantarum IS-10506 dapat memanfaatkan inulin dan FOSdilihat dari penurunan pH dan peningkatan nilai TAT (% asam laktat) mediaprebiotik dibanding kontrol m-MRSB. Pertumbuhan L. plantarum IS-10506setelah inkubasi 12 jam pada kedua jenis prebiotik berbeda signifikan (p<0.05)dengan kontrol m-MRSB. L. plantarum IS-10506 tumbuh signifikan terbaik(p<0.05) pada media inulin (10.3 log cfu/ml) dibanding media lainnya.Pertumbuhan tertinggi pada prebiotik FOS ditunjukkan oleh L. plantarum IS-10506 dengan jumlah sel hidup sebesar 9.5 log cfu/ml. L. plantarum IS-10506memanfaatkan inulin lebih baik karena dapat mencapai 9.5 log cfu/ml dalamwaktu inkubasi 8 jam, sedangkan membutuhkan waktu 12 jam dalam media FOS.

L. casei strain Shirota dapat memanfaatkan kedua jenis prebiotik dilihat daripeningkatan pertumbuhan, penurunan pH media, dan peningkatan nilai TAT (%asam laktat) media. Rata-rata pertumbuhan L. casei strain Shirota pada inulinberbeda signifikan (p<0.05) dengan kontrol, namun tidak berbeda dengan FOS.Pertumbuhan L. casei strain Shirota tertinggi (10.0 log cfu/ml) pada waktuinkubasi 12 jam terjadi dalam media inulin. Jumlah sel hidup L. casei strainShirota dalam media FOS adalah 9.2 log cfu/ml.

Prebiotik inulin dapat dimanfaatkan oleh probiotik L. plantarum IS-10506dan L. casei strain Shirota untuk mendukung pertumbuhannya, namun tidak dapatdimanfaatkan oleh E. faecium IS-27526. Sedangkan prebiotik fruktooligosakarida(FOS) dapat dimanfaatkan oleh ketiga jenis probiotik.

Page 6: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis dilahirkan di Jakarta pada 23 Mei 1987 dari

pasangan F.X. Arsin Lukman dan Mariam Tresnawati Sumanti.

Penulis lulus dari SMU Regina Pacis Jakarta dan memutuskan

untuk menempuh pendidikan S1 Ilmu dan Teknologi Pangan di

Institut Pertanian Bogor. Penulis berhasil mendapatkan beasiswa Peningkatan

Prestasi Ekstrakurikuler (PPE) dan Leadership Scholarship dari PT Nutrifood

Indonesia tahun 2008.

Masa studi yang ditempuhnya dipenuhi dengan kegiatan organisasi seperti

Keluarga Mahasiswa Katolik IPB (KEMAKI), Tim Pendamping, International

Association od Students in Agriculture and Related Sciences (IAAS), serta

Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan. Selain itu, penulis juga aktif

mengelola dan mengajar dalam Bimbingan Belajar ‘Smart Course’. Penulis sering

mengikuti simposium, workshop, dan seminar terkait pangan, seperti simposium

internasional mengenai probiotik, workshop sorghum dalam diversifikasi pangan,

seminar pangan fungsional, seminar antioksidan, pelatihan sistem manajemen

halal, HACCP, auditor HACCP dari Embrio, ISO 9001 dan ISO 22000 dari Bika

Solusi Perdana.

Penulis juga aktif dalam kegiatan Pekan Kretivitas Mahasiswa bidang

Penelitian dengan karya tulis terkait pemanfaatan limbah budidaya ulat sutra.

Karya ini lolos hingga tahap Pekan Ilmiah Nasional 2008 dan mendapat Juara 2

dalam kompetisi RISTEK pada tahun 2008. Karya tulis terkait biodegradable

plastic dari penulis dan tim meraih Juara 1 pada Karya Inovasi Agroteknologi

Forum of Scientific Studies 2008 dan IAAS Scientific Paper Competition 2008.

Penulis memiliki pengalaman magang di Majalah Foodreview Indonesia

dan menjadi kontributor beberapa artikel dalam rubrik Rostrum di Media

Indonesia. Penulis berhasil menjadi Duta Muda Lingkungan Hidup Bayer Young

Environmental Envoy 2008 dan menjadi delegasi IPB dalam Youth Global

Warming Conference di President University tahun 2008. Penulis juga membuat

karya tulis terkait peran masyarakat di lingkungan hidup yang meraih Juara 2 pada

Lomba Karya Tulis Indonesian Ecology Expo 2008.

Page 7: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

UCAPAN TERIMA KASIH

Tiada kesuksesan yang terjadi dengan sendirinya, namun semua itu terjadi karenabanyaknya dukungan saat perjalanan menuju tercapainya kesuksesan. Hal tersebutmembuat Penulis ingin berterima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu memberikan berkat sehingga skripsiini diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis percayabahwa tangan-Nya telah merenda suatu karya yang agung dan mulia.

2. Dukungan penuh kedua orang tua dan keluarga sehingga penulis kembalitermotivasi di saat-saat jenuh. Anakmu akan selalu teguh menghadapitantangan. Terima kasih banyak atas dukungan moril dari Kakak Androdan Dhita, adikku yang manis.

3. Prof. Dr. Ir. Betty Sri Laksmi Jenie dan Dr. Ingrid S. Surono, MSc. selakudosen pembimbing akademik yang telah membantu kelancaran penelitiandan penulisan skripsi.

4. Dr. Ir. Endang Prangdimurti, MSc. yang telah berkenan meluangkanwaktu dan perhatiannya untuk menjadi dosen penguji dalam sidangskripsi.

5. Prof. Dr. Clara M. Kusharto, MSc. selaku ketua dari tim proyek Hi-Link.Terima kasih atas bantuan dana penelitian yang telah diberikan.

6. William yang selalu ada di saat yang dibutuhkan. Terima kasih atas semuadukungan, semangat, dan juga inspirasi yang tiada henti.

7. Teman-teman terbaik yang ada dan mendukung perjalanan menujukelulusan: Diana, Irene, Yusi, Catrien, Belinda, Eveline, Catherine, Tuthie,Wiwi, Chacha, Tere, Veronica, Stella, Wahyu, Citra, Leo, dan teman-teman lainnya. Teman-teman satu lab yang selalu saling mendukung:Khrisia, Tjan, Oloan, Ikhwan, Nina Nurmayanti, Tiu, Nanda, dan Muji.Teman-teman yang pernah turut menemani: Angky, Rheiner, dan Tina.Teman satu pembimbing yang sama-sama berjuang: Nina S.R. dan AsepS.

8. Anggota proyek Hi-Link, khususnya Kak Rini sebagai partner yangmembantu di saat penelitian serta Mervina sebagai teman berbagi cerita.Terima kasih banyak atas kehadiran, dukungan, dan juga pengertiannya.

9. Teknisi laboratorium yang telah mendukung kelancaran kegiatanpenelitian hingga akhir: Pak Sidik, Pak Adi, Mas Edi, Pak Mul, PakWahid, dan lainnya.

10. Seluruh teman ITP, khususnya angkatan 42, yang saling menyemangati.Tidak terkecuali seluruh teman di organisasi, kost, dan juga di kegiatanlainnya.

11. Pihak lainnya yang masih banyak lagi. Penulis memohon maaf apabilatidak tercantumkan namanya, karena begitu banyak pihak yang turutterlibat dan membantu kelancaran segalanya.

Page 8: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

DAFTAR ISIRiwayat Hidup .................................................................................................. iUcapan Terima Kasih ........................................................................................ iiDaftar Isi ........................................................................................................... iiiDaftar Tabel ...................................................................................................... ivDaftar Gambar ................................................................................................... vDaftar Lampiran ............................................................................................... vi

I. PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG ..........................................................................1B. TUJUAN ...............................................................................................3C. MANFAAT ...........................................................................................3

II. TINJAUAN PUSTAKAA. PROBIOTIK ....................................................................................... 4

1. Enterococcus faecium IS-27526 ...................................................... 82. Lactobacillus plantarum IS-10506 .................................................. 93. Lactobacillus casei strain Shirota .................................................. 10

B. PERTUMBUHAN BAKTERI ........................................................... 11C. PREBIOTIK ....................................................................................... 15D. INULIN .............................................................................................. 18E. FRUKTOOLIGOSAKARIDA (FOS) ................................................ 19

III.METODOLOGI PENELITIANA. BAHAN DAN ALAT PENELITIAN ............................................... 21B. METODE PENELITIAN ................................................................... 21

1.Aktivasi Kultur dan Kurva Pertumbuhan ........................................ 222.Pengaruh Prebiotik terhadap Pertumbuhan

E. faecium IS-27526 ........................................................................ 233.Pengaruh Prebiotik terhadap Pertumbuhan

L. plantarum IS-10506 dan L. casei strain Shirota ......................... 244. Analisis Statistik ............................................................................. 25

IV.HASIL DAN PEMBAHASANA. Kurva Pertumbuhan E. faecium IS-27526 .......................................... 26B. Pengaruh Prebiotik terhadap Pertumbuhan

E. faecium IS-27526 ........................................................................... 29C. Pengaruh Prebiotik terhadap Pertumbuhan

L. plantarum IS-10506 ....................................................................... 38D. Pengaruh Prebiotik terhadap Pertumbuhan

L. casei strain Shirota ........................................................................ 43

V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................. ............................ 48

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 49LAMPIRAN .................................................................................................. 56

Page 9: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

DAFTAR TABEL

1 Populasi rata-rata kelompok bakteri utama pada usus manusia .................. 5

2 Probiotik yang umum dipakai ...................................................................... 8

Page 10: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

DAFTAR GAMBAR

1 Kriteria strain probiotik …................................................................................. 62 Jalur fermentasi asam laktat ….......................................................................... 73 Kurva pertumbuhan bakteri …......................................................................... 124 Struktur kimia inulin ….................................................................................... 195 Struktur kimia fruktooligosakarida (FOS) …................................. .................. 206 Kurva pertumbuhan E. faecium IS-27526 ….................................................... 267 Pengaruh jenis prebiotik terhadap pertumbuhan (absorbansi)

E. faecium IS-27526......................................................................................... 298 Pengaruh jenis prebiotik terhadap pertumbuhan (log cfu/ml)

E. faecium IS-27526 .................... .................................................................... 319 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai pH media selama pertumbuhan

E. faecium IS-27526 ............... ......................................................................... 3410 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai TAT (% asam laktat) media

selama pertumbuhan E. faecium IS-27526 ...................................................... 3511 Pengaruh prebiotik FOS terhadap pertumbuhan E. faecium IS-27526

(log cfu/ml), pH media, serta nilai TAT (% asam laktat) ............................... 3712 Pengaruh jenis prebiotik terhadap pertumbuhan (log cfu/ml)

L. plantarum IS-10506 ................................................................................... 4013 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai pH media selama pertumbuhan

L. plantarum IS-10506 ................................................................................... 4014 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai TAT (% asam laktat) media

selama pertumbuhan L. plantarum IS-10506….............................................. 4115 Pengaruh prebiotik inulin terhadap pertumbuhan L.plantarum IS-10506

(log cfu/ml), pH media, serta nilai TAT (% asam laktat) .............................. 4216 Pengaruh jenis prebiotik terhadap pertumbuhan (log cfu/ml)

L. casei strain Shirota ..................................................................................... 4417 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai pH media selama pertumbuhan

L. casei strain Shirota ..................................................................................... 4518 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai TAT (% asam laktat) media

selama pertumbuhan L. casei strain Shirota ................................................... 4519 Pengaruh prebiotik inulin terhadap pertumbuhan L.casei strain Shirota

(log cfu/ml), pH media, serta nilai TAT (% asam laktat) .............................. 4720 Pengaruh prebiotik FOS terhadap pertumbuhan L.casei strain Shirota

(log cfu/ml), pH media, serta nilai TAT (% asam laktat) .............................. 47

Page 11: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

DAFTAR LAMPIRAN

1 Pewarnaan gram dan uji katalase ..................................................................... 562 Pembuatan kurva pertumbuhan E. faecium IS-27526 ...................................... 573 Pengukuran pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap probiotik ................ 584 Diagram alir pengujian pengaruh prebiotik terhadap

pertumbuhan probiotik E. faecium IS-27526 ................................................... 615 Diagram alir pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan

probiotik L.plantarum IS-10506 dan L.casei Shirota strain ............................ 626 Hasil pengukuran absorbansi dan hitungan cawan pada pembuatan kurva

pertumbuhan E. faecium IS-27526 .................................................................. 637 Hasil pengukuran absorbansi pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap

pertumbuhan E. faecium IS-27526 .................................................................. 648 Hasil pengukuran pH pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap

pertumbuhan E. faecium IS-27526 ................................................................. 659 Hasil pengukuran TAT (% asam laktat) pada pengujian pengaruh prebiotik

terhadap pertumbuhan E. faecium IS-27526 ................................................... 6610 Pertumbuhan (log cfu/ml) E. faecium IS-27526 dengan metode hitungan

cawan pada pengujian pengaruh prebiotik ...................................................... 6711 Hasil pengukuran pH pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap

pertumbuhan L. plantarum IS-10506 .............................................................. 6912 Hasil pengukuran TAT (% asam laktat) pada pengujian pengaruh prebiotik

terhadap pertumbuhan L. plantarum IS-10506 ................ ................................ 7013 Pertumbuhan L. plantarum IS-10506 (log cfu/ml) dengan metode hitungan

cawan pada pengujian pengaruh prebiotik ..................................................... 7114 Hasil pengukuran pH pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap

pertumbuhan L. casei strain Shirota ............................................................... 7215 Hasil pengukuran TAT (% asam laktat) pada pengujian pengaruh prebiotik

terhadap pertumbuhan L. casei strain Shirota ................................................ 7316 Pertumbuhan L. casei strain Shirota (log cfu/ml) degan metode hitungan

cawan pada pengujian pengaruh prebiotik ..................................................... 7417 Hasil analisis statistik pertumbuhan E. faecium IS-27526 (log cfu/ml)

pada pengujian pengaruh prebiotik ................................................................. 7518 Hasil analisis statistik pH media pada pengujian pengaruh prebiotik

terhadap pertumbuhan E. faecium IS-27526 ................................................... 7819 Hasil analisis statistik TAT (% asam laktat) media pada pengujian pengaruh

prebiotik terhadap pertumbuhan E. faecium IS-27526 ...................................81

20 Hasil analisis statistik pertumbuhan L. plantarum IS-10506 (log cfu/ml)

Page 12: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

pada pengujian pengaruh prebiotik ................................................................ 8421 Hasil analisis statistik pH media pada pengujian pengaruh prebiotik

terhadap pertumbuhan L. plantarum IS-10506 .............................................. 8622 Hasil analisis statistik TAT (% asam laktat) media pada pengujian pengaruh

prebiotik terhadap pertumbuhan L. plantarum IS-10506 ............................... 8823 Hasil analisis statistik pertumbuhan L. casei strain Shirota (log cfu/ml)

pada pengujian pengaruh prebiotik ................................................................ 9024 Hasil analisis statistik pH media pada pengujian pengaruh prebiotik

terhadap pertumbuhan L. casei strain Shirota ................................................ 9225 Hasil analisis statistik TAT (% asam laktat) media pada pengujian pengaruhprebiotik terhadap pertumbuhan L. casei strain Shirota ...............................

Page 13: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan produk pangan fungsional semakin pesat seiring dengan

meningkatnya gaya hidup masyarakat yang memusatkan perhatian pada

makanan yang bermanfaat bagi kesehatan. Produk pangan fungsional yang

turut berkembang adalah produk probiotik, prebiotik, serta sinbiotik. Produk

probiotik menguasai sekitar 60–70% pasar pangan fungsional (Holzapfel,

2005). Perkembangan produk probiotik dilatarbelakangi oleh perkembangan

ilmu pengetahuan mengenai sistem pencernaan, adanya gejala penyakit akibat

mikroba di usus, dan keinginan manusia untuk mendapat nutrisi yang baik

(Shin et al., 1992). Pemenuhan keinginan tersebut dapat diperoleh dari

penyeleksian mikroba yang berpotensi probiotik.

FAO/WHO (2001) menyatakan definisi dari probiotik adalah

mikroorganisme hidup yang diasup dalam jumlah yang cukup sehingga dapat

memberikan manfaat kesehatan bagi inang. Shortt (1999) menyatakan definisi

serupa mengenai probiotik, yaitu mikroorganisme hidup yang memiliki

keuntungan bagi manusia, khususnya dalam keseimbangan mikroflora usus.

Shortt juga menjelaskan bahwa umumnya probiotik berasal dari bakteri asam

laktat (BAL), walaupun tidak semua bakteri asam laktat merupakan probiotik.

Ducluzeau et al. (1991) menyatakan beberapa probiotik yang umum dan aman

digunakan antara lain Lactobacillus acidophilus, L. casei, Streptococcus

lactis, Enterococcus faecium, Bifidobacterium adolescentis, dan B. coagulans.

Salah satu jenis probiotik yang sudah banyak diteliti adalah E. faecium

IS-27526. Probiotik ini merupakan hasil isolasi dari dadih, susu fermentasi

tradisional asal Sumatra Barat, yang telah terbukti berperan sebagai probiotik

karena tahan pH rendah, garam empedu, mampu melakukan agregasi,

menempel, dan berkolonisasi di usus, bahkan berinteraksi melawan patogen

(Collado et al., 2007a; 2007b). Probiotik ini juga telah diidentifikasi secara

molekuler dengan teknik Polymerase Chain Reaction (Collado et al., 2007a).

Probiotik ini terbukti secara signifikan meningkatkan total serum

Page 14: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

imunoglobulin A (IgA) pada anak balita (Rieuwpassa, 2005). Konsumsi susu

yang ditambahkan probiotik E. faecium IS-27526 secara signifikan dapat

meningkatkan konsentrasi total serum IgA pada kaum lanjut usia dengan

selang kepercayaan 95% (Rusilanti, 2006).

L. plantarum IS-10506, yang juga diperoleh dari isolasi dadih, telah

diklaim sebagai probiotik dan terbukti dapat menghambat adesi patogen dan

mampu berkolonisasi di permukaan usus (Collado et al., 2007a; 2007b).

Probiotik lainnya yang sudah lama dikenal secara komersial adalah L. casei

strain Shirota dari yakult dan telah dikonsumsi masyarakat selama beberapa

dekade. L. casei strain Shirota terbukti memberi efek kesehatan seperti

meningkatkan sistem imun dengan meningkatkan aktivitas sel Natural Killer

(NK) pada manusia bahkan pada perokok (Nagao et al., 2000; Morimoto et

al., 2005). L. casei strain Shirota juga berpotensi menurunkan resiko kanker

pada saluran kandung kemih (Ohashi, et al., 2002) dan mencegah tumor pada

usus besar dan saluran pengeluaran (Ishikawa et al. , 2005).

Penambahan probiotik ke dalam produk pangan seringkali dilakukan

dengan penambahan prebiotik. Campuran keberadaan prebiotik dan probiotik,

yang biasa disebut sebagai sinbiotik, dapat memberi manfaat bagi inang

dengan mendukung ketahanan dan keberadaan asupan mikroba hidup dalam

saluran pencernaan inang (Andersson et al., 2001 dalam FAO, 2007).

Prebiotik adalah suatu bahan pangan yang tidak dapat dicerna di sepanjang

jalur pencernaan manusia, namun bermanfaat menunjang pertumbuhan atau

aktivitas bakteri menyehatkan di usus, termasuk probiotik. (Angus et al.,

2005).

Prebiotik yang umum digunakan adalah inulin dan fruktooligosakarida

(FOS) (Bouhnik et al., 1999). Produk pangan yang umumnya ditambahkan

prebiotik adalah roti, cookies, makanan bayi, es krim, serta produk lainnya

dengan tujuan meningkatkan kandungan serat dan beberapa manfaat kesehatan

lain seperti kelancaran proses pencernaan.

FAO (2007) menyatakan bahwa pertumbuhan pasar prebiotik

berlangsung cepat. Hal ini terlihat dari data pasar prebiotik dunia

menunjukkan lebih dari 400 produk pangan prebiotik dan lebih dari 20

Page 15: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

perusahaan memproduksi serat dan oligosakarida sebagai prebiotik. FAO

melaporkan pasar prebiotik di Eropa bernilai €87 juta pada tahun 2007 dan

diramalkan bernilai € 179.7 juta di tahun 2010. Kemajuan pesat ini

membutuhkan dukungan kejelasan manfaat prebiotik terhadap pertumbuhan

probiotik.

Aplikasi prebiotik yang ditambahkan sebaiknya dapat mendukung

pertumbuhan probiotik sehingga diperlukan pengujian terlebih dahulu untuk

melihat interaksi di antara keduanya. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya

pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan probiotik.

Asupan inulin terbukti dapat mempengaruhi secara signifikan aktivitas

probiotik dalam pertumbuhan dan performa pengasaman (Oliviera et al.,

2009). Audisio et al. (2001) meneliti pertumbuhan E. faecium CRL1385 isolat

dari sistem pencernaan ayam dalam beberapa sumber karbon kompleks yang

mengandung FOS. Penelitian terhadap prebiotik yang tepat untuk probiotik

lokal seperti E. faecium IS-27526 dan L. plantarum IS-10506 belum pernah

dilaksanakan. Penambahan prebiotik inulin dan FOS memiliki peluang untuk

dapat mempengaruhi pertumbuhan probiotik E. faecium IS-27526,

L.plantarum IS-10506, dan L.casei strain Shirota.

B. Tujuan

Mengetahui pengaruh prebiotik inulin dan FOS terhadap pertumbuhan

probiotik E. faecium IS-27526, L. plantarum IS-10605 dan L. casei strain

Shirota.

C. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi acuan pemilihan

prebiotik yang dapat mendukung pertumbuhan probiotik E. faecium IS-27526,

L. plantarum IS-10506, dan L. casei Shirota strain untuk aplikasi produk

sinbiotik.

Page 16: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. PROBIOTIK

Probiotik adalah sediaan sel mikroba hidup yang memiliki pengaruh

menguntungkan terhadap kesehatan dan kehidupan inangnya (Salminen et al.,

1999). Efek positif dari aktivitas probiotik terbagi dalam tiga aspek, yaitu

nutrisi, fisiologi, dan antimikroba. Aspek nutrisi berasal dari penyediaan

enzim yang membantu metabolisme penyerapan laktosa (laktase), sintesis

beberapa jenis vitamin (vitamin K, asam folat, piridoksin, asam pantotenat,

biotin, dan riboflavin), serta dapat menghilangkan racun hasil metabolit

komponen makanan di usus. Aspek fisiologis meliputi kemampuan untuk

menjaga keseimbangan komposisi mikrobiota usus sehingga menekan resiko

infeksi penyakit dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Aspek kemampuan

antimikroba dinyatakan melalui kemampuan memperbaiki ketahanan terhadap

patogen (Naidu dan Clemens, 2000). Namun aktivitas terhadap patogen ini

juga dapat berasal dari kemampuan adhesi yang dimiliki probiotik (Collado et

al., 2007b).

Probiotik menurut FAO/WHO (2001) adalah mikroorganisme hidup

yang masuk dalam jumlah yang cukup sehingga dapat memberikan manfaat

kesehatan bagi inang. Jumlah yang cukup yang dimaksud oleh FAO/WHO

(2001) ini adalah 106-108 cfu/g dan diharapkan dapat berkembang menjadi

1012 cfu/ g di dalam kolon.

International Dairy Federation (IDF) memberikan standar jumlah

minimum probiotik hidup sebagai acuan adalah 106 koloni/ml pada produk

akhir (Indratingsih et al., 2004). Jumlah probiotik hidup harus mampu untuk

melewati kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, seperti terekspos

asam lambung dan garam empedu, sehingga masih memiliki aktivitas

fisiologis (Charteris et al., 1998).

Probiotik dipasarkan dalam bentuk kapsul, tablet, powder, granula,

pasta, makanan, dan suplemen (Ray, 1996). Kneifel et al. (1999) juga

menyatakan probiotik sering ditambahkan ke dalam produk pangan non-

Page 17: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

fermentasi, seperti makanan formula bayi, jus buah, dan krim biskuit. Aplikasi

probiotik ke dalam produk krim terbukti dapat meningkatkan IgA pada balita

(Rieuwpassa, 2005). Produk yang mengandung probiotik dikategorikan

sebagai pangan fungsional (Kneifel et al., 1999; Hoover, 2000) dan di

Indonesia hal ini telah resmi dinyatakan dalam Peraturan Pangan Fungsional

dari BPOM tahun 2005, namun belum secara spesifik dinyatakan regulasi dan

jumlah minimal kandungannya.

Probiotik juga dapat menghambat bakteri patogen, melakukan

metabolisme terhadap laktosa sehingga bermanfaat bagi penderita intoleran

laktosa (Rusilanti, 2006). Efek positif dari konsumsi probiotik bagi kesehatan

adalah mencegah diare karena dapat melawan rotavirus, menstimulasi sistem

imun, mencegah pembengkakan usus (irritable bowel diseases), memberi

manfaat bagi penderita intoleran laktosa, membantu mengatasi alergi,

menurunkan resiko kanker, mencegah infeksi patogen di saluran pernapasan,

mencegah konstipasi, dan menurunkan kadar kolesterol (Schmid et al., 2006).

Probiotik dapat merupakan mikroorganisme yang umum ditemukan

dapat tumbuh di saluran pencernaan manusia maupun pada beberapa sumber

pangan fermentasi yang umumnya merupakan Bakteri Asam Laktat atau BAL

(Hamilton-Miller, 2003 dalam Hayouni et al., 2008). Kelompok bakteri yang

umumnya hidup dalam saluran cerna manusia dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel tersebut menunjukkan bahwa pada manusia normal terdapat lima

kelompok bakteri utama, dengan kelompok terbesar adalah Enterococcus dan

Bacteroides. Tabel 1 menunjukkan isolasi dari feses telah mewakili

mikroorganisme yang ada di dalam saluran pencernaan manusia karena

jumlahnya tidak berbeda jauh. Perbedaan jumlah diakibatkan kondisi pH dan

juga kemampuan menempel mikroorganisme dalam saluran pencernaan.

Tabel 1 Populasi rata-rata kelompok bakteri utama pada usus manusia

Kelompok BakteriJumlah Bakteri (log10 CFU/ml)

Jejunum Ileum Kolon FesesLactobacillus 3 5 6 6

Gram positif, tidak berspora, anaerob 2 2 5 6

Enterococcus 3 5 7 7

Bacteroides 3 3 7 9

Page 18: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Enterobacteriaceae 3 4 6 8

(Sumber: Ray, 1996)

Pemberian klaim probiotik harus terlebih dahulu melalui seleksi

pemenuhan syarat probiotik. Syarat yang harus dipenuhi oleh galur probiotik

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Kriteria strain probiotik (Saarela et al.,2000 dalam Surono, 2004b)

Shortt (1999) menyatakan bahwa probiotik pada umumnya berasal dari

BAL, namun tidak semua BAL merupakan probiotik. Golongan BAL

dinamakan demikian karena menghasilkan produk utama asam laktat dalam

proses metabolismenya. Sumber karbohidrat difermentasi melalui jalur

Embden-Meyerhoff Parnas (EMP) menghasilkan 2 molekul asam piruvat yang

kemudian diubah menjadi 2 molekul asam laktat (Surono, 2004b). Proses

fermentasi ini menghasilkan 2 molekul ATP sebagai sumber energi bagi BAL.

Proses ini terjadi apabila tidak ada oksigen, sehingga proses glikolisis tidak

dilanjutkan dengan fosforilasi oksidatif, namun perubahan asam piruvat

menjadi asam laktat (Mandelstam dan McQuillen, 1989). Jalur fermentasi

asam laktat dapat dilihat pada Gambar 2.

Aman dimakanan& klinis

Asalmanusia

Tahanasam &empedu

Melekatke sel usus

Bertahan disaluran usus

Terbuktimemberi efekkesehatan

Antagonisterhadappatogen

Produksianti

mikroba

Page 19: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Gambar 2 Jalur fermentasi asam laktat (www.rogers.k12.ar.us)

BAL adalah bakteri yang dapat bertahan pada kisaran pH yang luas,

sehingga sebagai besar memenuhi klaim probiotik dengan syarat toleransi

terhadap asam. Hal ini disebabkan bila probiotik masuk ke dalam saluran

pencernaan manusia, maka probiotik harus bertahan dari pH asam lambung

sekitar 2 (Almatsier, 2005). Mayes (1996) dalam Evanikastri (2003).

menyatakan konsentrasi HCl sebesar 0.2 – 0.5% membuat pH lambung

menjadi 1 apabila dalam keadaan benar-benar kosong.

Ketahanan BAL terhadap pH rendah karena kemampuannya

mempertahankan pH internal lebih alkali dibanding pH eksternal serta dengan

mempunyai membran sel yang lebih tahan terhadap kebocoran sel akibat

terpapar pH rendah (Bender et al., 1996). Kepekaan bakteri terhadap asam

dapat tergantung pada kerja simultan dari faktor-faktor tambahan lain, seperti

aktivitas air, kadar garam, potensi redoks, perlakuan panas, dan lain-lain

(Jenie, 1996).

Ducluzeau et al. (1991) melengkapi dengan pernyataan beberapa

probiotik yang telah umum dan aman dipakai, yaitu Lactobacillus

acidophillus, L.casei, L.plantarum, Streptococcus cremoris, S. lactis,

Enterococcus faecium, Leuconostoc mesentroides, Propionibacterium

shermanii, Pediococcus acidilactii, P. cerevisiae, Bifidobacterium

adolescentis, B. coagulans, Bacteroides amylophilus, Saccharomyces

cerevisiae, Torulopsis candida, Aspergillus niger, dan A. oryzae. Probiotik

yang umum dipakai juga dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 20: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Tabel 2 Probiotik yang umum dipakai

Bakteri KhamirLactobacillus bulgaricusL. acidophilusL. paracaseiStreptococcus thermophillusEnterococcus faeciumE. faecalisBifidobacterium pseudolongumB. thermophilumB.breveB.bifidumBacillus cereusB.toyoiB. subtilis

Saccharomyces cerevisiaeS.boulardi

(Sumber: Lee et al., 1999 dalam Metzler et al., 2005)

1. Enterococcus faecium IS-27526

Enterococcus merupakan kelompok spesies dalam genus Streptococcus,

selain Lactococcus, Streptococcus, dan Vagococcus (Surono, 2004b).

Klasifikasi ini berdasarkan gen 16S rRNA dalam bidang biologi molekuler. E.

faecium terdiri dari E. faecium, E. durans, E. hirae, E. mundtii, E. villorum, E.

canis, dan E. azikeevi (Salminen et al., 1999). Golongan enterokoki seringkali

masih dikenal rancu antara fungsinya sebagai probiotik karena manfaat dan

keberadaannya secara natural di saluran pencernaan manusia, berbanding

dengan perannya yang dikenal sebagai patogen dan resisten terhadap

antibiotik.

E. faecium yang dikenal sebagai probiotik banyak ditemui pada saluran

pencernaan hewan seperti babi, sapi, domba, dan ayam. Jumlah E .faecalis di

saluran pencernaan hewan sebesar 105 – 107 cfu / gram mengungguli jumlah

E.faecium yang hanya sejumlah 104 – 105 cfu/ gram. Selain itu E. faecium

banyak ditemukan pada makanan, khususnya produk daging olahan babi dan

keju (Salminen et al., 1999).

Netherwood et al. (1999) menggunakan ayam berumur 1 hari hingga 4

minggu untuk diberi probiotik 105 cfu/g. Pemberian probiotik dilakukan

selama 28 hari dengan pasca perlakuan selama 7 hari. Setelah 4 minggu terjadi

peningkatan E. faecium menjadi 107 cfu/g di usus. Keberadaan E. faecium ini

dapat menghambat keberadaan E. faecalis.

Page 21: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Probiotik E. faecium adalah isolat asal dadih, yaitu produk fermentasi

tradisional yang terbuat dari susu kerbau (Akuzawa dan Surono, 2002). Pada

dadih terdapat pertumbuhan BAL dan salah satu strain yang diperoleh adalah

E. faecium IS-27526. Strain ini telah terbukti sebagai probiotik karena tahan

asam lambung, garam empedu, dapat menempel di mukosa usus, dan dapat

melawan bakteri patogen (Collado et al., 2007a; 2007b). Probiotik ini juga

telah diidentifikasi secara molekuler dengan teknik Polymerase Chain

Reaction.

E. faecium IS-27526 terbukti secara signifikan meningkatkan total serum

imunoglobulin A (IgA) pada anak balita (Surono 2004a; Rieuwpassa 2005).

Konsumsi susu yang ditambahkan dengan probiotik E. faecium IS-27526 juga

secara signifikan dapat meningkatkan konsentrasi total serum IgA pada kaum

lanjut usia dengan selang kepercayaan 95% (Rusilanti, 2006).

2. Lactobacillus plantarum IS-10506

Lactobacillus plantarum termasuk salah satu spesies Lactobacillus yang

diperoleh dari isolat beberapa makanan tradisional, misalnya saja dadih dan

tempoyak. Bakteri ini juga sering ditemui pada pikel, sawi asin dan

sauerkraut. Bakteri ini diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri

perusak makanan sehingga seringkali digunakan dalam pengawetan produk

pangan. Efek antimikroba ini berasal dari produksi asam-asam organik dan

salah satunya adalah asam laktat (Larsen et al., 1993). Asam laktat yang

dihasilkan akan menurunkan pH dan menghasilkan penghambatan luas pada

bakteri (Jenie, 1996). L. plantarum memiliki nilai pH minimum pertumbuhan

3.34 (Jay, 1996).

L. plantarum merupakan BAL berbentuk batang lurus dengan kisaran

lebar 0.9 – 1.2 µm dan panjang 3 µm, berukuran tunggal atau membentuk

rantai pendek, serta merupakan gram positif (Salminen dan Wright, 1998). L.

plantarum mampu memfermentasi glukosa membentuk produk DL-asam

laktat tanpa gas. L. plantarum dapat memfermentasi amigdalin, selobiosa,

laktosa, manitol, sukrosa, galaktosa, maltosa, sorbitol, dan trehalosa.

Page 22: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Kemampuan memfermentasi melibosa dan rafinosa membedakan L.

plantarum dan L. casei. (Ono et al., 1992).

Koloninya berwarna putih atau kuning dan beberapa galur bersifat motil.

Koloni bakteri ini dalam media agar mempunyai ciri - ciri bulat, licin, padat,

putih, kadang-kadang kuning terang atau gelap, berdiameter 3 mm, bersifat

anaerobik fakultatif. Bakteri ini dapat tumbuh pada suhu 15oC pada umumnya

dan tidak dapat tumbuh pada suhu 45oC, dengan suhu optimalnya berkisar 30-

35oC (Gilliland, 1986).

Strain L. plantarum IS-10506 merupakan hasil isolasi dari dadih yang

telah terbukti sebagai probiotik. Penelitian yang telah dilakukan oleh Collado

et al. (2007b) menunjukkan kemampuan L. plantarum IS-10506 yang tertinggi

di antara strain probiotik asal dadih lainnya dalam pengujian bacteriological

adhesion to hydrocarbon (BATH) untuk melihat hidrofobisitas permukaan sel

BAL dan dalam pengujian autoagregasi. Kemampuan autoagregasi ini

merupakan faktor penting dalam kolonisasi di saluran pencernaan.

Kemampuan adhesi yang tinggi ini memperkuat klaim probiotik L.

plantarum IS-10506 yang berdasarkan penelitian Collado et al. (2007a) bahwa

L. plantarum IS-10506 memiliki kemampuan terbaik dalam interaksi melawan

adesi patogen.

3. Lactobacillus casei strain Shirota

Lactobacillus acidophillus dan Lactobacillus casei merupakan bakteri

yang sering terdapat di usus manusia, mampu mencapai usus dan tetap berada

di dalamnya, tahan bakteriosidal, getah lambung, dan cairan empedu (Yakult

Honsha, 1990; Winarno, 2003). Speck (1978) menyatakan bahwa L. casei

dapat diisolasi dari saluran usus manusia dan Robinson (1981) menambahkan

bahwa L. casei dapat diisolasi dari susu dan produk turunan susu.

L. casei strain Shirota, pertama kali ditemukan oleh Dr. Shirota tahun

1935, memiliki ukuran panjang 1.5 – 5.0 μm dan lebar 0.6 – 0.7 μm (Mutai,

1981). L. casei strain Shirota merupakan bakteri dengan morfologi bentuk

batang, koloni tunggal atau berantai, gram positif, katalase negatif, tidak

Page 23: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

berspora atau flagel, dan fakultatif anaerob. Bakteri ini hidup baik pada 15 –

41oC dan pH 3.5 atau lebih (Meutia, 2003).

L. casei strain Shirota termasuk homofermentatif yang memecah glukosa

menjadi asam laktat 90% dengan sejumlah kecil asam sitrat, malat, asetat,

suksinat, asetaldehid, diasetil, dan asetoin yang berperan dalam pembentukan

flavor (Selamat, 1992). L. casei tidak memproduksi amonia dari arginin, dapat

memfermentasi amigdalin, manitol, solobiosa, dan salisin. L. casei juga tidak

dapat memfermenrasi substrat melobiosa, rafinosa, rhamnosa, gliserol dan

jarang memfermentasi inositol atau sorbosa (Robinson, 1981).

Konsumsi susu fermentasi dengan kandungan L. casei strain Shirota pada

manusia memiliki potensi menurunkan resiko kanker kandung kemih (Ohashi

et al., 2002). Penelitian lain dilakukan oleh Ishikawa et al. (2005)

menunjukkan L.casei strain Shirota juga berpotensi mencegah kanker pada

saluran kandung kemih pada studi in vivo.

Penelitian terkait peran L.casei strain Shirota pada sistem imun dilakukan

oleh Nagao et al. (2000) yang menunjukkan bahwa asupan L. casei strain

Shirota dapat meningkatkan aktivitas sel Natural Killer (NK) pada manusia.

Penelitian lanjutan membuktikan bahwa aktivitas sel NK dapat ditingkatkan

oleh L. casei strain Shirota pada manusia yang memiliki kebiasaan merokok

(Morimoto et al., 2005).

B. PERTUMBUHAN BAKTERI

Istilah pertumbuhan pada bakteri mengacu pada perubahan populasi

total, bukan hanya pada suatu individu organisme saja (Pelczar dan Chan,

2008). Pertumbuhan bakteri terbagi menjadi empat fase atau tahapan yang

masing-masing memiliki ciri pertumbuhan yang berbeda. Pertumbuhan bakteri

secara umum terlihat pada kurva pertumbuhan, yaitu kurva antara waktu

inkubasi dengan nilai log jumlah organisme.

Page 24: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Gambar 3 Kurva pertumbuhan bakteri

Inokulum yang dipindahkan ke suatu media baru akan mengalami

adaptasi terlebih dahulu pada kondisi media baru. Tahap yang disebut lag

phase ini membutuhkan waktu sehingga pada kurva pertumbuhan terlihat

stagnan. Media dengan nutrisi yang semakin lengkap akan mempercepat fase

lag yang berarti mempercepat memasuki fase eksponensial (Lichstein, 1959

dalam Sokatch, 1969).

Sel bakteri kemudian memasuki tahap pembelahan biner dengan laju

konstan. Fase pertumbuhan ini disebut sebagai fase eksponensial atau fase log,

karena menunjukkan kenaikan dalam bentuk garis linear lurus dalam kurva

pertumbuhan (Moat dan Foster, 1988). Pembelahan ini mengikuti pola

geometrik yaitu dihasilkan 2n sel baru setelah melalui satuan waktu yang

disebut sebagai waktu generasi. Kondisi ini juga disebut sebagai pertumbuhan

seimbang, karena terjadi laju pertumbuhan dan aktivitas metabolik yang

konstan (Pelczar dan Chan, 2008). Kondisi ini berlanjut hingga sumber karbon

dan energi di lingkungan telah habis. Kondisi ini berbeda-beda pada kondisi

substrat yang memberikan laju pertumbuhan yang berbeda pula (Sokatch,

1969).

Kondisi nutrisi media yang semakin berkurang serta mulai jenuhnya

kondisi lingkungan dengan metabolit sekunder yang bersifat toksik membuat

sel baru yang bertumbuh menjadi sebanding dengan banyaknya sel yang mati,

sehingga jumlah sel hidup menjadi tetap. Fase ini disebut sebagai fase

stasioner dan terlihat sebagai garis lurus pada kurva pertumbuhan (Thimann,

Page 25: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

1955). Fase pertumbuhan bakteri diakhiri dengan fase kematian ketika

akhirnya jumlah sel yang mati melebihi jumlah terbentuknya sel baru.

Berbagai macam teknik dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan

dan dapat dipilih aplikasi yang paling sesuai dengan tujuan pengukuran.

Beberapa cara pengukuran pertumbuhan tersebut adalah pengukuran

turbiditas, penghitungan total sel, penghitungan sel hidup (White, 1995).

Pengukuran tercepat yang sering diaplikasikan adalah pengukuran

dengan metode turbiditas (kekeruhan) dengan spektrofotometer. Prinsip

pengukurannya adalah mengukur jumlah cahaya yang dipantulkan organisme

dalam sampel. Hasil yang diperoleh mewakili massa bakteri yang ada (Lay

dan Hastowo, 1992).

Penghitungan total sel dilakukan dengan alat bantu electronic cell

counting. Metode ini memiliki kelemahan yaitu sel hidup dan sel mati

seluruhnya terhitung tanpa pembedaan. Selain itu, metode ini tidak

memberikan performa baik pada populasi sel yang densitas selnya rendah,

yaitu kurang dari 106 sel/ml (White, 1995).

Penghitungan sel hidup dilakukan dengan melakukan pengenceran dan

pencawanan dengan penambahan medium padat. Setiap sel hidup akan

tumbuh membentuk satu koloni, sehingga jumlah sel hidup di awal dapat

diketahui dengan menghitung jumlah koloni yang terbentuk. Metode ini paling

umum dilakukan dalam pengujian mikrobiologi. Metode ini banyak digunakan

karena memiliki kelebihan antara lain menghitung sel yang masih hidup, dapat

menghitung beberapa mikroorganisme sekaligus, dapat digunakan untuk

isolasi dan identifikasi karena koloni berasal dari mikroorganisme spesifik

dengan penampakan pertumbuhan spesifik (Fardiaz, 1989b).

Walaupun demikian, Fardiaz (1989b) menyatakan adanya beberapa

kelemahan, seperti kondisi media dan inkubasi menghasilkan nilai yang

berbeda, koloni yang tumbuh harus jelas dan tersebar, serta memerlukan

waktu yang realtif lama. White (1995) juga menyatakan adanya kelemahan

yaitu penurunan jumlah sel hidup akibat adanya sel yang saling menempel

sehingga tumbuh berhimpit dan terlihat sebagai satu koloni. Kelemahan lain

Page 26: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

adalah adanya beberapa sel yang tidak dapat hidup dalam pencawanan secara

efisien (viable but non culturable).

Sel viable but non culturable terjadi saat tumbuh di lingkungan penuh

tekanan, sehingga membentuk subpopulasi sel dengan fenotip yang cenderung

jauh dari rumus pembelahan biner 2n. Kondisi ini tidak dapat dideteksi

jumlahnya dengan teknik tradisional pencawanan total koloni (Kell dan

Young, 2000 dalam Hayouni et al., 2008).

Metode yang digunakan untuk menghitung viable but non culturable

adalah flow cytometry yang dinyatakan oleh Hewitt dan nebe-Von-Caron

(2001) dalam Hayouni et al. (2008) sebagai alat pengukur populasi dalam

waktu singkat. Flow cytometry merupakan teknik menghitung dan mengetahui

partikel mikroskopik yang tersuspensi dalam suatu aliran fluida. Teknik ini

memungkinkan analisis fisik maupun kimia dari multiparameter simultan pada

sel tunggal melalui peralatan deteksi elektronik maupun optikal.

Penggunaan flow cytometry dilakukan oleh Hayouni et al. (2008) dalam

analisis efek minyak esensial terhadap BAL. Metode ini dipilih karena

memiliki keunggulan, yaitu cepat menganalisis data dalam jumlah besar, dapat

membedakan sel hidup, mati, dan terluka (injured atau viable but non

culturable), dan hasilnya berkorelasi dengan pengujian pencawanan.

Prinsip pengukuran dengan flow cytometry adalah memberikan cahaya

pada panjang gelombang tertentu terhadap suspensi sel yang mengalir. Aliran

ini akan melewati titik yang akan mendeteksi, yaitu sejajar pada sumber

cahaya (Forward Scatter/FSC), beberapa di bagian pinggir (Side

Scatter/SSC), dan beberapa detektor fluoresen. Senyawa fluoresen yang

menempel pada sel akan memancarkan panjang gelombang yang akan

terdeteksi berbeda pada setiap sel. Nilai FSC menunjukkan volume sel serta

SSC menunjukkan kompleksitas dalam partikel seperti bentuk nukleus, jumlah

dan tipe granula sitoplasmik, dan kekasaran membran.

Page 27: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

C. PREBIOTIK

Prebiotik didefinisikan oleh Gibson dan Roberfroid (1995) dalam

Surono (2004b) sebagai suatu bahan makanan yang tidak dapat dicerna yang

memberikan manfaat positif bagi tubuh karena secara selektif menstimulir

pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik dalam usus besar. FAO (2007)

menyatakan bahwa prebiotik adalah komponen pangan tak hidup yang

memberi keuntungan kesehatan inang berasosiasi dengan memodulasi

mikrobiota. Peraturan FAO (2007) juga menegaskan bahwa prebiotik bukan

merupakan organisme ataupun obat, dapat dikarakterisasi secara kimia, dan

aman (foodgrade). Bahan pangan prebiotik telah diklasifikasikan sebagai

Generally Recognized as Safe (GRAS).

Peraturan mengenai standar jumlah prebiotik yang dikonsumsi belum

ada karena umumnya asupan prebiotik tergantung kepada kebiasaan penduduk

suatu negara (FAO, 2007). Dosis konsumsi harian 5 – 8 g/hari dari FOS atau

GOS memberikan efek prebiotik pada orang dewasa.

Venter (2007) menyatakan bahwa peraturan Foodstuffs Cosmetics and

Disinfectans Act (Act No 54 of 1972) di Afrika Selatan menyatakan bahwa

jumlah dan sumber prebiotik yang harus tercantum pada label suatu produk

dengan klaim prebiotik adalah minimal 3 gram prebiotik per penyajian harian.

Indonesia mengatur regulasi prebiotik dalam Peraturan Pangan Fungsional

yang dikeluarkan oleh BPOM tahun 2005, namun regulasi jumlahnya masih

belum dikeluarkan.

Reid et al., (2001) dalam Surono (2004b) menyarankan jumlah prebiotik

yang efektif adalah 1 – 3 g per hari untuk anak-anak dan 5 – 15 g per hari

untuk orang dewasa. Konsumsi prebiotik yang berlebih (lebih dari 20 gram

per hari) dikhawatirkan memberi efek laksatif yaitu mempercepat pengeluaran

pada sistem saluran pencernaan atau melunakkan sisa pencernaan (Bouhnik et

al., 1999).

Sumber prebiotik secara alami diperoleh dari Air Susu Ibu (ASI), yaitu

dalam bentuk oligosakarida N-acetyl glucosamine dalam kolustrum. Prebiotik

ini hanya tercerna kurang dari 5% di usus serta dapat mendukung

pertumbuhan probiotik Bifidobacterium. Prebiotik dapat diperoleh dari sumber

Page 28: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

tanaman seperti bawang, asparagus, pidsng, chicory, artichoke, dan beberapa

oligosakarida pada kedelai. (Surono, 2004b). Prebiotik dapat diperoleh dengan

beberapa cara, yaitu ektraksi langsung polisakarida alami dari tumbuhan,

hidrolisis polisakarida alami, atau sistesis enzimatik dengan enzim hidrolase

atau glikosil transferase yang mengkatalisis reaksi transglikosilasi hingga

terbentuk oligosakarida sintetik dari mono serta disakarida (Grizard dan

Barthomeuf, 1999).

Bahan pangan dapat diklasifikasikan sebagai prebiotik bila memenuhi

persyaratan antara lain (1) tidak terhidrolisa atau terserap pada saluran

pencernaan bagian atas sehingga dapat mencapai kolon tanpa perubahan

struktur atau diekskresikan dalam feses; (2) berperan sebagai substrat yang

secara selektif dapat menstimulir pertumbuhan bakteri yang menguntungkan

pada kolon; (3) mengubah komposisi mikrobiota usus sehingga

menguntungkan bagi kesehatan dengan menekan pertumbuhan bakteri

patogen; (4) meningkatkan efek yang positif bagi kesehatan inang (Gibson,

1999).

Menurut Arief (2007), penelitian in vitro dan in vivo menunjukkan

bahwa prebiotik tidak dicerna oleh enzim, tetapi difermentasi oleh bakteri

anaerob dalam usus besar. Prebiotik yang telah difermentasi dalam usus besar

menghasilkan asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid /SCFA),

menstimulasi pertumbuhan berbagai bakteri termasuk lactobacilli dan

bifidobacteria, dan dapat menghasilkan gas. Fortifikasi menggunakan

bifidobacteria/lactobacilli usus dengan prebiotik dapat memperbaiki efek

perlindungan usus besar terhadap berbagai mikroorganisme patogen dalam

usus.

Prebiotik umumnya adalah karbohidrat yang tidak dicerna dan diserap,

yaitu bentuk oligosakarida dan serat pangan seperti inulin (Reddy, 1999).

Collins dan Gibson (1999) menyatakan beberapa jenis prebiotik antara lain

FOS, inulin, galaktooligosakarida (GOS), laktulosa, dan laktitol. Manning dan

Gibson (2004) melengkapi pernyataan tersebut dengan beberapa bahan potensi

prebiotik lainnya yaitu rafinosa, galaktosil laktosa, laktusukrosa, isomalto-

Page 29: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

oligosakarida, gluko-oligosakarida, xylo-oligosakarida. Bouhnik et al. , (1999)

menyatakan bahwa prebiotik yang umum digunakan adalah inulin dan FOS.

Prebiotik (oligofruktosa) dapat meningkatkan pertumbuhan B. infantis

dan mampu menghasilkan senyawa seperti CO2, asam asetat, propionat,

butirat, laktat, dan suksinat yang dapat menghambat E. coli dan C. perfringens

serta dapat menurunkan pH awal dari 7.0 menjadi 5.3 (Wang dan Gibson,

1994).

Prebiotik yang umum digunakan adalah FOS yang terbukti dapat

difermentasi oleh bifidobacteria (Surono, 2004b). Asupan inulin terbukti

dapat mempengaruhi secara signifikan aktivitas probiotik dalam pertumbuhan

dan performa pengasaman (Oliviera et al., 2009). Audisio et al. (2001)

meneliti pertumbuhan E. faecium CRL1385 isolat dari sistem pencernaan

ayam dalam beberapa sumber karbon kompleks yang mengandung FOS.

Asupan prebiotik dari konsumsi harian tidak dapat memenuhi jumlah

kebutuhan prebiotik yang berkhasiat menekan infeksi penyakit, sehingga

konsumsi tambahan prebiotik menjadi penting untuk dilakukan (Daud, 2005).

Konsumsi prebiotik memberikan beberapa manfaat, antara lain: (1)

menghambat patogen melalui mekanisme langsung atau tidak langsung

dengan memblok sisi reseptor pelekatan patogen pada mukosa usus dan secara

tidak langsung dengan mendukung pertumbuhan probiotik (Rastall et al.,

2005); (2) mencegah kanker usus; (3) meningkatkan penyerapan kalsium

karena fermentasi prebiotik menjadi SCFA (Ouwehand, et al., 1999); (4)

menurunkan kolesterol dengan memicu pertumbuhan probiotik atau BAL

yang memproduksi enzim atau pengikatan kolesterol oleh membran (Surono,

2004b); (5) meningkatkan imunitas dengan meningkatkan pertumbuhan

probiotik yang berinteraksi dengan sistem imun (Tzianabos, 2000).

Penambahan prebiotik ke dalam pangan telah banyak dilakukan untuk

klaim produk prebiotik ataupun klaim produk sinbiotik ketika digabung

dengan penambahan probiotik. Prebiotik dimanfaatkan secara luas untuk

meningkatkan kadar serat pangan dalam produk susu, sereal, kue kering,

yogurt, serta salad (Karyadi, 2003). Gibson (1998) juga menyatakan adanya

penambahan prebiotik FOS pada susu bubuk balita.

Page 30: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

D. INULIN

Inulin merupakan homopolimer fruktan yang diisolasi pertama kali dari

tanaman Inula helenium. Inulin juga ditemukan pada chicory, dandelion,

artichoke (Roberfroid, 2000). Inulin dapat diperoleh dari bawang merah,

bawang daun, bawang putih, asparagus, pisang, gandum, barley (Tungland,

2000). Inulin juga dapat diektraksi dari umbi dahlia (Zaharanti, 2005).

Inulin tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan seperti α-amilase

ataupun enzim penghidrolisis lainnya, yaitu sukrase, maltase, dan isomaltase

baik pada pH rendah maupun tinggi (Oku et al., 1984). Inulin dapat sampai di

usus dengan utuh sehingga dapat difermentasi probiotik.

Inulin adalah fruktan dengan ikatan β(2-1) antar monomer pada poli atau

oligomernya. Terdapat unit glukosa pada ujungnya dengan ikatan α(1-2)

dengan monomer fruktosa, sehingga membentuk sukrosa (Niness, 1999).

Roberfroid (1999) menyatakan hal yang sama, bahwa fruktan tipe inulin

memiliki komposisi β-D-fruktofuranosa yang saling terhubung dengan ikatan

β(2-1), dengan monomer pertama dari rantainya adalah residu β-D-

glukopiranosil atau β-D-fruktopiranosil.

Inulin hasil ekstrak dari chicory umumnya memiliki jumlah total unit yang

dinyatakan dalam derajat polimer (DP) yaitu sekitar 3 hingga 60, sehingga

dapat dikatakan mengandung oligo dan polisakarida (Crittenden, 1999).

Inulin memiliki struktur GFn, dengan huruf G menunjukkan unit glukosil,

F menunjukkan unit fruktosil, dan n menunjukkan jumlah unit fruktosil yang

berantai satu sama lainnya (Gibson dan Angus, 2000). Inulin merupakan

homopolimer furanosidik, yang berarti inulin merupakan polimer yang

tersusun atas monomer yang sama. Monomer penyusun inulin adalah fruktosa

yang berbentuk cincin bersegi lima atau furanosa (Sinnott, 2007). Struktur

kimia inulin dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 31: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Gambar 4 Struktur kimia inulin (www.wikipedia.org)

Aplikasi inulin perlu diperhatikan karena derajat polimerisasi yang

tinggi membuatnya larut sempurna di air panas, namun sedikit larut dalam air

dingin maupun alkohol (Bergner, 1997). Aplikasi inulin dalam produk pangan

telah dilakukan secara luas, tidak hanya sebagai prebiotik saja.

Inulin sering ditambahkan untuk pengganti lemak, sebagai bahan

pengental, ataupun pemanis untuk produk bagi penderita diabetes. Inulin telah

dilakukan ke dalam berbagai produk seperti produk susu dan turunannya,

selai, roti dan produk panggangan, sereal sarapan, bahkan dalam bentuk tablet

suplemen dengan tujuan untuk memperkaya kandungan serat serta berperan

sebagai prebiotik (Franck dan Leenher, 2005).

E. FRUKTOOLIGOSAKARIDA (FOS)

Fruktooligosakarida, yang sering disebut FOS, merupakan kelas

karbohidrat yang terkandung di beberapa tanaman secara alami. FOS dapat

ditemukan pada bawang, artichoke, dan pisang. FOS umumnya digunakan

sebagai pemanis pengganti sukrosa karena rendah kalori dalam produk seperti

kue, roti, permen, produk susu, dan beberapa minuman (Trenev, 2000).

FOS dapat terbentuk dari hasil sintesis sukrosa dengan bantuan enzim

transfruktosilase atau dengan hidrolisis enzimatik terkontrol dari ekstrak alami

(IFT, 2001; Crittenden, 1999). FOS merupakan oligosakarida yang terdiri dari

Page 32: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

monomer fruktosa yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Oligosakarida

merupakan rantai gula dengan jumlah 3 – 20 unit (Manning et al., 2004).

FOS memiliki struktur GFn atau Fm, dengan huruf G menunjukkan satu

terminal glukosa, F merupakan unit fruktosa, dan huruf n dan m menunjukkan

banyaknya unit fruktosa dalam oligomer FOS (Niness, 1999). Antar unit

fruktosa penyusunnya terdapat ikatan yang tidak dapat dipecah oleh enzim

pencernaan, yaitu ikatan β(2-1) (Rouzaud, 2007). FOS memiliki nilai DP yang

lebih rendah dari inulin, yaitu berkisar antara 2 – 8 (De Leenheer dan

Hoebregs, 1994 dalam Franck dan De Leenheer, 2005). Struktur FOS dapat

dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Struktur kimia fruktooligosakarida (FOS)(www.nutrition-partner.com)

FOS telah diteliti tidak terhidrolisis dan tidak diserap usus halus pada

sistem pencernaan (Tsuji et al. dalam Tungland, 2000). FOS difermentasi oleh

bakteri menghasilkan produk berupa asam laktat dan asam karboksilat rantai

pendek lainnya (Roberfroid, 2000).

Umumnya dosis FOS dalam asupan terhadap percobaan klinis yang

pernah dilakukan berkisar antara 3 – 20 gram per hari untuk orang dewasa

serta 0.4 – 3 gram per hari untuk balita. Dosis ini merupakan dosis aman

karena mewakili rata-rata kandungan FOS yang terkandung secara alami pada

bahan pangan, khususnya sayuran. Dosis yang dibutuhkan untuk memberikan

efek bifidogenic adalah minimal 4 – 10 gram per hari (Roberfroid et al.,

1998).

Page 33: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

III.METODOLOGI PENELITIAN

A. BAHAN DAN ALAT PENELITIAN

1. Kultur

Kultur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Enterococcus

faecium IS-27526 (Genebank accession no. EF068251) dan Lactobacillus

plantarum IS-10506 (GeneBank accession no. DQ860148) hasil isolasi dari

dadih serta Lactobacillus casei strain Shirota atas izin Yakult.

2. Bahan

Bahan–bahan yang digunakan dalam penelitian adalah media

pertumbuhan deMann Rogosa Sharp Broth (MRSB) merk Oxoid dan

deMann Rogosa Sharp Agar (MRSA) merk Oxoid, m-MRSB yaitu MRSB

modifikasi tanpa kandungan glukosa, prebiotik inulin (kemurnian > 90%)

dan fruktooligosakarida atau FOS (kemurnian > 93.2%) dari PT Orafti

Indonesia, serta glukosa, akuades, larutan pengencer buffer fosfat, alkohol,

spiritus, NaOH 1N dan 0.1 N, buffer pH 4.0 dan pH 7.0, indikator

fenolftalein (PP), serta indikator bromcresol purple (BCP).

3. Alat

Alat-alat yang digunakan adalah pHmeter, spektrofotometer, autoklaf,

inkubator 37°C, vorteks, mikropipet, neraca analitik, oven pengering, serta

alat-alat gelas lainnya.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama meliputi

penyegaran kultur yang digunakan menjadi kultur kerja dan pembuatan kurva

pertumbuhan E. faecium IS-27526 untuk mengetahui waktu dan jumlah yang

tepat untuk ditambahkan ke uji prebiotik.

Tahap kedua adalah melakukan pengujian pengaruh prebiotik terhadap

pertumbuhan probiotik E. faecium IS-27526. Hasil pengujian akan

dibandingkan dengan dua galur probiotik lainnya, yaitu L. plantarum IS-10506

sebagai pembanding dari probiotik isolat dadih dan juga L. casei strain Shirota

Page 34: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

sebagai pembanding dari probiotik komersial. Pengujian pembanding ini

dilakukan dengan metode dan pengukuran yang sama.

1. Aktivasi Kultur dan Kurva Pertumbuhan

a. Aktivasi Kultur

E. faecium IS-27526 merupakan strain isolat probiotik dari dadih

yang disimpan dalam bentuk kultur kering pada suhu refrijerasi 7-10oC.

Kultur kerja dibuat dengan menyegarkan kultur dengan melakukan

tahapan aktivasi sebanyak tiga kali mengacu pada penelitian yang

dilakukan oleh Ariella (2009).

E. faecium IS-27526 diambil 1 ose untuk disegarkan dalam 10 ml

MRSB selama 24 jam pada suhu 37oC. Pemurnian kultur dilakukan

dengan menggores kuadran pada MRSA yang telah ditambahkan dengan

indikator bromcresol purple (BCP) di cawan petri steril. Hasil goresan

diinkubasi dalam posisi cawan terbalik pada suhu 37oC selama 24 jam.

Hasil pemurnian berupa koloni tunggal berwarna kuning yang berada

pada area berwarna kuning pada cawan berisi MRSA. Koloni tunggal

diambil 1 ose kemudian digores ke MRSA agar miring untuk diinkubasi

pada 37oC selama 24 jam untuk dijadikan kultur kerja.

Kultur kerja dipastikan kemurniannya dengan melakukan

pewarnaan gram untuk dilihat penampakannya di bawah mikroskop

cahaya. Uji lain yang digunakan adalah uji katalase. Kedua perlakuan ini

secara lebih lengkap terdapat pada Lampiran 1. Kultur BAL yang positif

menampilkan warna ungu tanda gram positif dan tidak menunjukkan

adanya gelembung udara sebagai hasil uji katalase yang negatif.

Aktivasi kultur juga dilakukan pada kultur L. plantarum IS-10506

yang diperoleh dalam bentuk bubuk kering. Kultur L. casei strain Shirota

ditumbuhkan pada MRSB selama 24 jam pada suhu 37oC kemudian

digores kuadran untuk memperoleh koloni tunggal.

Page 35: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

b. Kurva Pertumbuhan (modifikasi Ariella, 2009)

E. faecium IS-27526 dari MRS agar miring diaktifkan terlebih

dahulu pada 10 ml MRSB dalam selang waktu 6 jam dalam inkubator

37oC, kemudian dilakukan pengujian kurva pertumbuhan dengan

mengambil 2% (v/v) ke dalam 10 ml MRSB.

Pengukuran pertumbuhan E. faecium IS-27526 dilakukan dengan

pengukuran absorbansi menggunakan alat spektrofotometer pada panjang

gelombang 600 nm serta penghitungan jumlah total E. faecium IS-27526

yang tumbuh pada media MRSA dengan metode hitungan cawan.

Pengukuran dilakukan dari jam ke-0 hingga jam ke-24 setiap 2 jam.

Metode pengukuran kurva pertumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 2.

2. Pengaruh Prebiotik terhadap Pertumbuhan E. faecium IS-27526

a. Persiapan Media

Media yang digunakan dalam pengujian pengaruh prebiotik adalah

media modifikasi MRSB (m-MRSB). Media ini merupakan hasil

modifikasi MRSB yang dibuat tanpa kandungan glukosa sebagai sumber

karbon dalam media. Pembuatan media m-MRSB ini mengacu pada

pembuatan media yang pernah dilakukan oleh Hana (2007).

Media m-MRSB 1 liter dipersiapkan dengan melarutkan Na-

asetat.3H20 5 gram, MgSO4.7H2O 0.2 gram, MnSO4.4H2O 0.05 gram

dalam sejumlah akuades. Bubuk pepton 10 gram, lab lemco powder 8

gram, dan yeast extract 4 gram dilarutkan dalam sejumlah akuades.

Larutkan K2HPO4 2 gram dalam akuades secara terpisah. Ketiga larutan

dicampur kemudian ditambahkan 1 ml Tween 80 hingga volume menjadi

1 liter dengan pelarut akuades. Larutan kemudian diaduk sambil

dipanaskan, kemudian disterilisasi 1210C selama 15 menit

Pembuatan larutan stok glukosa serta prebiotik 10% (b/v) dilakukan

dengan melarutkan bubuk glukosa dalam akuades yang kemudian

disterilisasi 121oC selama 15 menit. Larutan stok prebiotik inulin dan

FOS konsentrasi 10% (b/v) dibuat dengan melarutkan bubuk prebiotik

dalam akuades, kemudian disterilisasi 100oC selama 30 menit. Larutan

Page 36: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

stok glukosa dan prebiotik 10% (b/v) diambil 1% (b/v) secara aseptis

untuk ditambahkan ke dalam media m-MRSB pada pengujian.

b. Pengujian Aktivitas Prebiotik

Bakteri probiotik E. faecium IS-27526 yang tumbuh di agar miring

diambil sejumlah 1 ose kemudian disegarkan terlebih dahulu ke dalam 10

ml MRSB dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 6 jam. Setelah itu,

diambil sejumlah 2% (v/v) kultur segar untuk dimasukkan ke dalam 10

ml MRSB kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 8 jam untuk

memperoleh kultur yang telah berada pada fase log atau eksponensial.

Sebelum dimasukkan ke dalam media, absorbansi kultur dilihat terlebih

dahulu pada λ 600 nm untuk memperkirakan jumlahnya.

Kultur awal diambil 1% (v/v) kemudian dimasukkan ke dalam

empat jenis media cair untuk pengujian aktivitas prebiotik. Media

tersebut adalah m-MRSB, m-MRSB + Glukosa sebagai standar, m-

MRSB dengan prebiotik yaitu m-MRSB + Inulin dan m-MRSB + FOS.

Kandungan sumber karbon, baik dari glukosa maupun prebiotik,

sejumlah 1% (b/v) dari total volume media. Inkubasi kultur dilakukan

pada suhu optimum 37oC selama 24 jam (Huebner et al., 2007).

Pengukuran dilakukan dari jam ke-0 hingga jam ke-24 setiap 4 jam,

meliputi pengukuran absorbansi, pH, Total Asam Tertitrasi (TAT) yang

kemudian dihitung persen asam laktat, dan penghitungan jumlah sel

hidup E. faecium IS-27526 dengan metode hitungan cawan. Perlakuan

pengukuran secara rinci terlampir pada Lampiran 3.

Pengujian aktivitas prebiotik ini dilakukan dengan dua kali ulangan.

Diagram alir pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan

probiotik E. faecium IS-27526 terlampir pada Lampiran 4.

3. Pengaruh Prebiotik terhadap Pertumbuhan L. plantarum IS-10506 danL. casei strain Shirotaa. Persiapan Pengujian

Persiapan pengujian dilakukan seperti persiapan pengujian terhadap

E. faecium IS-27526, yaitu meliputi persiapan media m-MRSB serta

larutan gula. Pada uji pembanding ini sumber karbon yang diuji hanya

Page 37: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

larutan prebiotik inulin dan FOS masing-masing sebesar 1% (b/v) ke

dalam total media dari larutan stok 10% (b/v) yang telah disterilisasi

100oC selama 30 menit.

b. Pengujian Aktivitas Prebiotik

Pengujian pembanding ini dilakukan dengan melihat pengaruh

prebiotik terhadap pertumbuhan L. plantarum IS-10506 dan L. casei

strain Shirota. Pengujian dilakukan dalam dua kali ulangan tanpa

penggunaan media m-MRSB + Glukosa.

Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran pH dan TAT (%

asam laktat) yang dilakukan dari jam ke-0 hingga jam ke-12 setiap 4

jam. Sedangkan pengukuran jumlah sel hidup dengan metode hitungan

cawan dilakukan pada jam ke-0 untuk jumlah awal, jam ke-8 untuk

jumlah pada awal fase eksponensial, dan jam ke-12 untuk mengetahui

jumlah akhir. Diagram alir pengujian pengaruh prebiotik terhadap

pertumbuhan probiotik L. plantarum IS-10506 dan L. casei strain Shirota

terlampir pada Lampiran 5.

4. Analisis Statistik

Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan ANOVA (Analysis

of Variance) dengan analisis lanjutan menggunakan uji Tukey pada taraf

signifikansi 5%. Analisis statistik ini dilakukan pada jumlah sel hidup hasil

hitungan cawan (log cfu/ml), pH media, dan TAT (% asam laktat) dengan

variabel jenis media dan waktu inkubasi selama pengujian pengaruh

prebiotik terhadap probiotik. Analisis statistik ini dilakukan dengan bantuan

program SPSS 13.0 for Windows.

Page 38: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kurva Pertumbuhan E. faecium IS-27526

Pertumbuhan E. faecium IS-27526 dilakukan dengan dua macam

pengukuran, yaitu metode turbidimetri dengan spektrofotometer serta metode

hitungan cawan yang mengukur jumlah sel hidup. Metode turbidimetri

dilakukan dengan prinsip mengukur kenaikan massa sel. Cahaya yang

dibiaskan sumber cahaya akan diserap oleh sel, sehingga semakin tinggi

pertumbuhan sel akan memberikan nilai absorbansi yang lebih besar. Hasil

pengukuran metode turbidimetri berbanding lurus dengan hitungan cawan

pada satuan log cfu/ml dalam pengukuran pertumbuhan E. faecium IS-27526.

Hasil pengukuran pertumbuhan ditampilkan pada Gambar 6.

Gambar 6 Kurva pertumbuhan E. faecium IS-27526(A)Fase Adaptasi/Lag; (B) Fase Eksponensial/Log; (C) Fase Stasioner

Penentuan fase pada kurva pertumbuhan didasarkan pada kurva nilai

absorbansi. Kurva absorbansi menunjukkan pola garis mendatar hingga waktu

B CA

Page 39: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

inkubasi 8 jam, yang menunjukkan terjadinya fase adaptasi atau lag pada E.

faecium IS-27526.

Gambar 6 menunjukkan adanya pertumbuhan pada hasil hitungan cawan

pada jam ke-0 hingga jam ke-8 pada pembuatan kurva pertumbuhan.

Seharusnya kurva hitungan cawan menunjukkan pola mendatar seperti kurva

absorbansi. Hal ini dimungkinkan karena adanya pertumbuhan sel ketika

proses hitungan cawan. Dalam pelaksanaan teknis, sel dan sebagian nutrisi

media yang terencerkan didiamkan dalam pengenceran 10-1, sehingga masih

memungkinkan adanya pertumbuhan sel.

Kurva hitungan cawan menunjukkan awal fase log mulai jam ke-4,

sedangkan dari kurva absorbansi awal fase log pada jam ke-8. Namun, hal ini

tidak mempengaruhi tujuan pembuatan kurva pertumbuhan, yaitu untuk

memperoleh waktu yang tepat untuk penambahan kultur. Kultur pada usia 4

hingga 18 jam masih berada pada fase eksponensial dengan kondisi

pembelahan biner yang sama, sehingga diambil pada jam berapa pun, namun

masih dalam rentang fase log, akan menunjukkan kondisi sel yang sama.

Peningkatan absorbansi mulai terjadi dari jam ke-8 hingga jam ke-18

yang merupakan fase eksponensial atau log dari pertumbuhan E. faecium IS-

27526. Nilai log cfu/ml mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 10.8 log

cfu/ml pada waktu inkubasi 16 dan 18 jam. Peningkatan ini terjadi akibat

adanya pembelahan biner sel yang meningkatkan jumlah sel hidup, sehingga

semakin banyak cahaya yang diserap yang membuat nilai absorbansi lebih

besar (Pelczar dan Chan, 2008).

Fase stasioner E. faecium IS-27526 terlihat sejak jam ke-18. Nilai

absorbansi dan jumlah sel hidup dengan satuan log cfu/ml pada kurva

pertumbuhan di fase stasioner menunjukkan garis lurus. Pada fase ini terjadi

pertumbuhan sel yang sebanding dengan kematian sel, sehingga jumlah sel

yang hidup cenderung konstan pada proses pencawanan. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Fardiaz (1989b) yaitu populasi sel tetap karena jumlah sel yang

tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati.

Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil karena sel tetap membelah

walaupun nutrisi sudah mulai habis. Nilai absorbansi yang tinggi namun

Page 40: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

konstan pada fase stasioner disebabkan karena sel hidup yang kehabisan

nutrisi pada media akan mendegradasi sel yang telah mati sebagai sumber

nutrisi dan energinya (Mandelstam dan McQuillen, 1989). Pengukuran massa

sel pada fase stasioner, termasuk dengan turbidimetri, tidak mengalami

perubahan nilai.

Kurva pertumbuhan E. faecium IS-27526 yang dihasilkan belum

menunjukkan terjadinya fase kematian karena hingga pengujian di jam ke-24

kurva pertumbuhan E. faecium IS-27526 masih menunjukkan garis lurus yang

mengindikasikan fase stasioner. Fase kematian terlihat dari adanya penurunan

garis pada kurva pertumbuhan. Pada fase ini terjadi laju kematian sel yang

lebih tinggi dibanding dengan laju pertumbuhan sel, sehingga jumlah sel

hidup akan berkurang (Pelczar dan Chan, 2008). Fase kematian E. faecium IS-

27526 kemungkinan terjadi pada waktu lebih dari 24 jam.

Sel yang dipindahkan ke media baru akan mengalami fase lag dan lama

fase lag ini ditentukan dari usia sel yang dipindahkan. Apabila sel berasal dari

fase stasioner, maka banyak sel yang sudah mati akan terbawa yang akan

mempengaruhi turbiditas. Selain itu, sel hidup di dalamnya membutuhkan

waktu lama untuk pemulihan dari kondisi toksik lingkungan di media lama,

seperti adanya kondisi asam, basa, atau alkohol (White, 1995). Apabila

inokulum berasal dari fase lag, sel masih belum aktif membelah karena masih

berada dalam proses pembesaran ukuran sel (Pelczar dan Chan, 2008).

Sel yang berada pada fase eksponensial atau log berada pada kondisi

yang aktif membelah dan responsif, sehingga sel pada rentang usia di fase ini

dapat dipilih untuk kultur pengujian pengaruh prebiotik. Sel probiotik E.

faecium IS-27526 yang dipilih untuk pengujian prebiotik adalah sel yang

berada pada kondisi awal fase eksponensial atau log.

Kondisi ini merupakan kondisi sel yang telah berukuran besar dan telah

siap untuk melakukan pertumbuhan dan pembelahan sel (Cooper, 1991). Hal

ini didukung pernyataan White (1995) bahwa lama fase lag dapat

diminimalkan dengan menggunakan inokulum dari fase eksponensial (log)

dan dipindahkan ke media dengan komposisi yang sama.

Page 41: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan probiotik

menggunakan E. faecium IS-27526 berusia 8 jam untuk menjamin kecukupan

jumlah dan kesiapan pertumbuhan. Kurva hitungan cawan menunjukkan awal

fase log mulai jam ke-4, tidak sesuai dengan kurva absorbansi yang menjadi

dasar penentuan kurva pertumbuhan. Namun hal ini tidak mempengaruhi

kondisi kultur yang diambil, yaitu pada usia 8 jam, karena masih berada dalam

fase log atau eksponensial dengan kondisi pembelahan biner yang sama.

B. Pengaruh Prebiotik terhadap Pertumbuhan E. faecium IS-27526

Manfaat minimum prebiotik adalah mempengaruhi fisiologi dan

modulasi mikrobiota pada bagian tertentu, seperti saluran pencernaan (Marlis,

2008). Pengujian langsung terhadap probiotik dirasa penting untuk melihat

efek prebiotik terhadap sifat fisiologi, khususnya pertumbuhan, probiotik

secara spesifik. Penelitian terhadap prebiotik yang tepat untuk probiotik lokal

seperti E. faecium IS-27526 dan L. plantarum IS-10506 belum pernah

dilakukan.

Prebiotik yang sudah umum dikenal dan populer digunakan adalah inulin

dan fruktooligosakarida (FOS). Prebiotik inulin dan FOS telah banyak diteliti

efeknya hingga secara in vivo dan banyak digunakan secara komersial di

produk pangan (Rouzaud, 2007).

Pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan E. faecium IS-27526 diamati

dengan pengukuran absorbansi, pH, Total Asam tertitrasi (TAT) yang

dikonversi menjadi persen asam laktat, dan jumlah sel hidup dengan metode

hitungan cawan. Probiotik E. faecium IS-27526 ditumbuhkan dalam media m-

MRSB yang disuplementasi prebiotik inulin atau FOS kemudian dibandingkan

dengan m-MRSB + Glukosa sebagai standar dan m-MRSB sebagai kontrol.

Page 42: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Gambar 7 Pengaruh jenis prebiotik terhadap pertumbuhan (absorbansi)E. faecium IS-27526

Gambar 7 menunjukkan hasil pengukuran absorbansi dengan

spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm yang menggambarkan

pengaruh prebiotik inulin dan FOS terhadap pertumbuhan probiotik E.

faecium IS-27526. Nilai absorbansi tertinggi menunjukkan pertumbuhan

tertinggi E. faecium IS-27526, yaitu pada media m-MRSB + Glukosa dengan

nilai absorbansi 1.285 pada waktu inkubasi 12 jam. Glukosa adalah sumber

karbon paling umum dalam lingkungan. Glukosa merupakan sumber energi

yang segera dapat digunakan karena glukosa dapat dengan mudah dan lebih

cepat masuk ke dalam sel (Piliang dan Djojosoebagio, 2006).

E. faecium IS-27526, yang tergolong dalam Bakteri Asam Laktat (BAL),

tumbuh baik di media yang diperkaya glukosa tinggi karena glukosa

merupakan sumber karbon utama dan juga merupakan sumber pembentukan

asam laktat. White (1995) menyatakan bahwa umumnya hampir semua bakteri

memiliki enzim metabolisme glukosa yang hadir di setiap kondisi dan siap

tumbuh dalam media mengandung glukosa di setiap waktu. Glukosa

merupakan substansi kaya energi yang penting karena umumnya dalam daur

hidup mikroorganisme diawali dengan konversi senyawa menuju jalur

katabolisme glukosa (Bertolani, 2007).

Pertumbuhan E. faecium IS-27526 dalam m-MRSB tanpa suplementasi

sumber karbon tergolong rendah. Pot et al. (1994) menyatakan bahwa BAL

membutuhkan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk

pertumbuhannya. Waktu inkubasi yang sama, yaitu 12 jam, menunjukkan

absennya sumber karbon membuat pertumbuhan E. faecium IS-27526 tidak

sebaik dalam m-MRSB + Glukosa. Nilai absorbansi E. faecium IS-27526 pada

Page 43: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

media m-MRSB hanya sebesar 0.349. Pertumbuhan dalam m-MRSB hanya

mengandalkan sumber nitrogen dan vitamin yang berasal dari pepton, yeast

extract, dan lab lemco powder yang merupakan ekstrak daging.

Nilai absorbansi E. faecium IS-27526 pada jam ke-12 dalam media m-

MRSB + Inulin dan m-MRSB + FOS masing-masing sebesar 0.407 dan 0.389.

Kurva absorbansi menunjukkan adanya tren pertumbuhan namun setelah itu

bersifat statis. Hal ini sesuai dengan kurva hasil hitungan cawan (Gambar 8)

yang menunjukkan adanya fase log yang dilanjutkan dengan fase stasioner.

Gambar 8 Pengaruh jenis prebiotik terhadap pertumbuhan (log cfu/ml)E. faecium IS-27526

Jumlah E. faecium IS-27256 pada jam ke-0 berkisar pada 7 log cfu/ml.

Hasil pengukuran absorbansi berkorelasi dengan hitungan cawan dalam satuan

log cfu/ml. Pertumbuhan tertinggi diperoleh pada absorbansi tertinggi, yaitu

1.285 pada jam ke-12, dan jumlah sel tertinggi sebesar 9.3 log cfu/ml pada

jam yang sama dalam media m-MRSB + Glukosa. Media dengan sumber

karbon glukosa mendukung pertumbuhan sel sehingga jumlah sel hidup tinggi

pada metode hitungan cawan. Banyaknya sel meningkatkan nilai penyerapan

cahaya atau absorbansi pada metode turbidimetri.

Pertumbuhan tertinggi E. faecium IS-27256 pada media m-MRSB

ditunjukkan pada jam ke-12 sebesar 9.0 log cfu/ml (absorbansi 0.349).

Pertumbuhan tertinggi E. faecium IS-27256 pada media m-MRSB + Inulin di

Page 44: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

jam ke-12 sebesar 9.1 log cfu/ml (absorbansi 0.407). Analisis statistik

menunjukkan bahwa pertumbuhan E. faecium IS-27526 pada jam ke-12 dalam

kedua media tersebut tidak berbeda nyata pada taraf signifikansi 5%

(Lampiran 17).

Kurva pertumbuhan E. faecium IS-27526 juga menunjukkan bahwa pola

pertumbuhan pada media m-MRSB + Inulin menyerupai kurva pertumbuhan

pada media m-MRSB (Gambar 8). Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan

pertumbuhan E. faecium IS-27526 memanfaatkan nutrisi dalam media m-

MRSB dan tidak dengan memanfaatkan inulin.

E. faecium IS-27526 pada media m-MRSB masih dapat mengalami

pertumbuhan, namun tidak secepat pertumbuhan pada media m-MRSB +

Glukosa. Media m-MRSB merupakan media MRSB modifikasi yang terdiri

dari mineral, vitamin, dan protein tanpa sumber karbon. Lingkungan yang

kekurangan sumber karbon membuat E. faecium IS-27526 memanfaatkan

sumber lain untuk menunjang pertumbuhannya.

Surono (2004) menyatakan BAL membutuhkan nutrisi kompleks untuk

pertumbuhannya, yaitu asam amino dan vitamin. E. faecium IS-27526, yang

tergolong sebagai BAL, dapat tumbuh mengandalkan asam amino sebagai

sumber energi dalam kondisi lingkungan yang kritis sumber karbon. Kedua

nutrisi ini dapat diperoleh dari kandungan m-MRSB yaitu yeast extract, lab

lemco powder yang merupakan ekstrak daging, serta pepton. Clifton (1958)

menyatakan pepton dapat berperan sebagai sumber penyedia karbon dan

nitrogen, serta meyuplai elemen anorganik untuk pertumbuhan bakteri.

Penelitian serupa telah dilakukan oleh Audisio et al. (2007) yang

menumbuhkan E. faecium CRL 1385 pada media tanpa glukosa, dengan

glukosa, dengan gula merah, serta dengan penambahan gula putih. Media

basis yang digunakan adalah LAPT yang mengandung meat peptone, yeast

extract, dan Tween 80. Hasil penelitian menunjukkan adanya pertumbuhan E.

faecium CRL1385 pada media tanpa glukosa, yaitu sekitar 8.5 – 9.0 log

cfu/ml. Pada taraf signifikansi 5%, pertumbuhan E. faecium CRL 1386 tidak

berbeda nyata pada tiap media dilihat dari nilai laju pertumbuhannya.

Page 45: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Jumlah sel hidup E. faecium IS-27526 dalam media m-MRSB + FOS

sebesar 8.7 log cfu/ml pada jam ke-4, kemudian menunjukkan pertumbuhan

tertinggi 8.8 log cfu/ml pada waktu inkubasi 8 jam. Akan tetapi, terjadi

penurunan menjadi 8.5 log cfu/ml ketika waktu inkubasi 12 jam dan 8,2 log

cfu/ml pada waktu inkubasi 24 jam, namun penurunan jumlah tidak mencapai

hingga 1 log cfu/ml.

Perubahan jumlah sel hidup E. faecium IS-27526 dari jam ke-4 hingga

jam ke-24 dalam m-MRSB + FOS tidak berbeda signifikan dari analisis

statistik. Namun, jumlah sel hidup pada jam ke-8 berbeda nyata dengan

jumlah sel pada jam ke-24. Peningkatan jumlah sel hidup pada media m-

MRSB + FOS mengindikasikan bahwa E. faecium IS-27526 dapat

memanfaatkan FOS untuk pertumbuhannya, tetapi kemudian menurun.

Jumlah sel hidup atau kurva pertumbuhan dapat ditingkatkan dengan

penambahan konsentrasi FOS. Konsentrasi FOS dalam media pengujian ini

adalah 1% (b/v). Nutrisi yang paling penting dalam pertumbuhan sel adalah

sumber karbon dan dalam hal ini dapat diperoleh dari prebiotik seperti FOS.

Sehingga dimungkinkan bahwa jumlah sel hidup dapat ditingkatkan bila

konsentrasi prebiotik ditingkatkan lebih banyak, yaitu melebihi 1% (b/v).

Fardiaz (1989b) menyatakan bahwa pada fase log pertambahan jumlah

sel sensitif terhadap lingkungan dan dapat diperlambat oleh kurangnya zat

nutrisi pada media hingga sel akan memasuki fase stasioner. Dinyatakan juga

bahwa nutrisi penting untuk membentuk energi dan menyusun komponen sel.

Penambahan jumlah nutrisi dapat meningkatkan jumlah sel yang ada karena

terjadi sintesis RNA, DNA, dan protein baru secara cepat sehingga dapat

meningkatkan kecepatan pembelahan sel (Mandelstam dan McQuillen, 1989).

Pengukuran pH (Gambar 9) di jam ke-12 jam pada media m-MRSB +

Glukosa, yaitu sebesar 4.7, merupakan nilai pH terendah dibanding ketiga

jenis media lainnya. Hal ini menunjukkan paling tingginya pertumbuhan E.

faecium IS-27526 pada media m-MRSB + Glukosa, sesuai dengan pengukuran

absorbansi dan hitungan cawan (Gambar 7 dan Gambar 8). Nilai pH

mengalami penurunan hingga 4.5 di jam ke-24, namun penurunan ini tidak

berbeda nyata berdasarkan analisis statistik (Lampiran 18).

Page 46: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Gambar 9 menunjukkan nilai pH media m-MRSB serta m-MRSB +

Inulin memiliki nilai pH yang saling berdekatan. Nilai pH media m-MRSB

serta m-MRSB + Inulin tidak berbeda nyata dari jam ke-0 hingga jam ke-24

dari hasil analisis statistik. E. faecium IS-27526 tidak membentuk asam laktat

selama pertumbuhannya dalam kedua media ini, sehingga pH tidak mengalami

perubahan nyata. Inulin tidak dapat difermentasi E. faecium IS-27526

menghasilkan asam laktat yang akan menurunkan pH media.

Gambar 9 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai pH media selamapertumbuhan E. faecium IS-27526

E. faecium IS-27526 merupakan probiotik yang tergolong dalam BAL

homofermentatif yang melakukan fermentasi asam laktat yang mengubah

karbohidrat hampir seluruhnya menjadi produk tunggal, yaitu asam laktat

(Madigan et al., 1997 dalam Surono, 2004b). BAL homofermentatif dapat

mengubah 95% glukosa atau heksosa lainnya menjadi asam laktat dan

sejumlah kecil CO2 (Rahman et al., 1992).

Sumber karbohidrat yang dapat difermentasi meliputi glukosa, fruktosa,

galaktosa, sukrosa, maltosa, latosa, dekstrin, sorbitol, dan manitol (Gilliland,

1986). Surono (2004b) menyatakan BAL homofermentatif menghasilkan 2

molekul asam laktat dari heksosa apapun yang dapat difermentasi, termasuk

fruktosa. BAL homofermentatif menghasilkan asam laktat lebih banyak yang

dapat menurunkan pH.

Page 47: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Hasil pengukuran pH sebanding dengan hasil pengukuran TAT (% asam

laktat). Pengukuran TAT (% asam laktat) mengindikasikan banyaknya asam

laktat yang terbentuk. Semakin tinggi total asam yang terbentuk pada media

menandakan semakin tingginya asam laktat yang dihasilkan oleh E. faecium

IS-27526, karena sifatnya homofermentatif, sehingga hampir seluruh produk

fermentasi yang dibentuk adalah asam laktat. Hasil pengukuran TAT (% asam

laktat) dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai TAT (% asam laktat) mediaselama pertumbuhan E. faecium IS-27526

Nilai TAT (% asam laktat) mendukung hasil absorbansi, hitungan

cawan, dan pH media. Pertumbuhan optimum pada media m-MRSB +

Glukosa di jam ke-12 menunjukkan absorbansi dan log cfu/ml tertinggi. Pada

kondisi ini diperoleh nilai pH terendah (pH 4.7) dan nilai TAT (% asam laktat)

tertinggi dibanding ketiga jenis media lainnya, yaitu sebesar 0.73% asam

laktat. Nilai TAT (% asam laktat) media mengalami penurunan, namun

cenderung statis hingga jam ke-24. Analisis statistik menunjukkan penurunan

nilai TAT (% asam laktat) setelah jam ke-12 ini tidak berbeda nyata. Hasil

analisis statistik nilai TAT (% asam laktat) media selama pengujian pengaruh

prebiotik terhadap E. faecium IS-27526 dapat dilihat pada Lampiran 19.

Pertumbuhan tertinggi E. faecium IS-27526 dalam media m-MRSB serta

m-MRSB + Inulin terjadi pada jam ke-12. Media m-MRSB memiliki nilai pH

Page 48: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

media dan TAT (% asam laktat) masing-masing sebesar 7.5 dan 0.22% asam

laktat. Media m-MRSB + Inulin memiliki nilai pH 7.3 dan TAT (% asam

laktat) sebesar 0.18% asam laktat.

Nilai TAT (% asam laktat) pada media m-MRSB berkorelasi dengan

nilai pengukuran pH media. Analisis statistik menunjukkan nilai TAT (%

asam laktat) media m-MRSB tidak berbeda nyata dari jam ke-0 hingga jam

ke-24. Demikian halnya dengan nilai TAT (% asam laktat) pada media m-

MRSB + Inulin. Nilai TAT (% asam laktat) kedua media ini tidak berbeda

nyata dalam analisis statistik dengan taraf signifikansi 5%.

Hasil pengukuran pH dan TAT (% asam laktat) menunjukkan tidak

terjadi pembentukan asam laktat yang dapat menurunkan pH media m-MRSB

dan m-MRSB + Inulin. Nilai TAT (% asam laktat) tergolong rendah karena

tidak ada sumber karbon yang dapat difermentasi oleh E. faecium IS-27526

menjadi asam laktat dan terlihat bahwa inulin tidak dapat difermentasi oleh E.

faecium IS-27526.

Media m-MRSB + FOS memiliki nilai pH 5.5 dan TAT (% asam laktat)

sebesar 0.36% asam laktat pada pertumbuhan tertingginya di jam ke-8. Nilai

pH mengalami perubahan hingga jam ke-24, namun analisis statistik

menunjukkan perubahan pH dari jam ke-8 hingga jam ke-24 tidak memiliki

perbedaan nyata (Lampiran 18). Demikian halnya dengan nilai TAT (% asam

laktat) media m-MRSB + FOS yang tidak berbeda nyata dari jam ke-4 hingga

jam ke-24 (Lampiran 19).

Nilai pH dan TAT (% asam laktat) media m-MRSB + FOS berbeda

nyata dengan media kontrol m-MRSB. Hasil pengukuran pH dan TAT (%

asam laktat) menunjukkan E. faecium IS-27526 mampu memfermentasi FOS

sehingga menghasilkan asam laktat yang dapat menurunkan pH media.

Berbagai monosakarida dimetabolisme oleh BAL menjadi glukosa-6-

fosfat atau fruktosa-6-fosfat dalam tahapan glikolisis atau jalur Embden

Meyerhoff Parnas (EMP) (Surono, 2004b). FOS merupakan oligosakarida

yang tersusun atas satu monomer glukosa dan monomer-monomer fruktosa

yang jumlahnya tergantung pada nilai derajat polimerisasi (DP). FOS

Page 49: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

memiliki DP antara 2 – 8 (De Leenheer dan Hoebregs, 1994 dalam Franck dan

De Leenheer, 2005).

FOS, yang dapat dipecah oleh enzim β-fruktosidase, akan menghasilkan

glukosa dan fruktosa. Molekul monosakarida ini akan masuk ke tahap

glikolisis kemudian menghasilkan asam piruvat, 2 molekul adenosine

triphosphate (ATP), dan 2 molekul NADH. Asam piruvat diubah oleh enzim

laktat dehidrogenase menjadi asam laktat dengan mengubah 2 molekul NADH

menjadi 2 molekul NAD+. Prinsip fermentasi asam laktat adalah transfer H+

dari NADH kepada gugus karbonil dari piruvat sehingga piruvat tereduksi

menjadi laktat (Bertolani, 2007).

Fermentasi asam laktat dengan memanfaatkan FOS yang dilakukan oleh

E. faecium IS-27526 akan menghasilkan ATP. Peran ATP sangat penting

dalam proses pertumbuhan karena merupakan sumber energi dalam aktivitas

sel, salah satunya adalah pertumbuhan (Bertolani, 2007).

Hasil pengukuran hitungan cawan (log cfu/ml), pH, dan TAT (% asam

laktat) pada media m-MRSB + FOS dapat dilihat pada Gambar 11. Selama

terjadi peningkatan pertumbuhan, media menunjukkan peningkatan TAT (%

asam laktat) sehingga media menjadi semakin asam dengan nilai pH yang

menurun. Peningkatan pertumbuhan E. faecium IS-27526 tertinggi pada waktu

inkubasi 8 jam. Analisis statistik menunjukkan bahwa pada jam ke-8 jumlah

log cfu/ml E. faecium IS-27526 berbeda nyata dengan media kontrol m-

MRSB, namun tidak berbeda dengan inulin (Lampiran 17), walaupun

perbedaan di antara m-MRSB (8.1 log cfu/ml) dan m-MRSB + Inulin (8.2 log

cfu/ml) hanya sedikit, yaitu 0.1 log cfu/ml.

Page 50: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Gambar 11 Pengaruh prebiotik FOS terhadap pertumbuhan E. faecium IS-27526 (log cfu/ml), pH media, serta nilai TAT (% asam laktat)

E. faecium IS-27526 dapat memanfaatkan FOS untuk difermentasi

membentuk asam laktat yang menurunkan pH media dan meningkatkan TAT

(% asam laktat). Selain itu, ATP yang umum dihasilkan saat fermentasi dapat

digunakan untuk mendukung aktivitas pertumbuhannya hingga mencapai

jumlah sel tertinggi sebesar 8.8 log cfu/ml pada waktu inkubasi 8 jam.

Penelitian oleh Audisio et al. (2001) melihat efek prebiotik dari berbagai

sumber gula terhadap E. faecium CRL1385. Hasil pertumbuhan E. faecium

CRL1385 tidak berbeda nyata pada taraf signifikansi 5% di antara kontrol

tanpa sumber karbon, penambahan gula putih, penambahan gula merah, serta

penambahan glukosa.

Mekanisme pemanfaatan prebiotik dalam fermentasi masih belum

dikemukakan secara jelas. Namun penelitian Barrangou et al. (2003) dalam

Saulnier et al. (2007) telah menunjukkan adanya peran dari fruktofuranosidase

dalam hidrolisis FOS pada L. acidophillus. Gen pengkodean dari

fruktofuranosidase berasosiasi dengan gen untuk sistem transpor ATP Binding

Cassette (ABC). Pada penelitian ini, L. acidophillus mampu memanfaatkan

prebiotik FOS.

Page 51: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Penelitian Kaplan dan Hutkins (2003) dalam Saulnier et al. (2007)

menyimpulkan bahwa L. paracasei dapat memanfaatkan FOS dengan

implikasi sistem transpor yang bersifat dependen terhadap keberadaan ATP.

Saulnier et al. (2007) meneliti lebih dalam dan menyatakan bahwa proses

degradasi prebiotik FOS melibatkan tiga gen yaitu sistem transpor

fosfoenolpiruvat (PTS) sukrosa, β-fruktofuranosidase, dan fruktokinase.

C. Pengaruh Prebiotik terhadap Pertumbuhan L. plantarum IS-10506

Pengujian efek prebiotik terhadap strain E. faecium IS-27526

dibandingkan dengan kedua strain lainnya, yaitu L. plantarum IS-10506 isolat

dadih dan juga L. casei strain Shirota sebagai probiotik komersial. Pengukuran

yang dilakukan adalah pH media dan TAT (% asam laktat) setiap 4 jam

hingga waktu inkubasi 12 jam. Penghitungan sel hidup dengan metode

hitungan cawan dilakukan pada jam ke-0, 8, dan 12.

Pengujian ini tidak menggunakan standar m-MRSB + Glukosa. Huebner

et al. (2007) dengan penelitian serupa menunjukkan jumlah log cfu/ml

Lactobacillus serta Bifidobacterium paling optimum pada media standar

glukosa. Pembuktian teori bahwa BAL memerlukan glukosa untuk tumbuh

optimum telah terlihat dari pengujian terhadap probiotik E. faecium IS-27526.

Pola pertumbuhan BAL pada media glukosa diperkirakan akan sama, yaitu

menunjukkan hasil paling optimum, sehingga penggunaan standar glukosa

tidak lagi digunakan pada L. plantarum IS-10506 dan L. casei strain Shirota.

Analisis statistik hasil hitungan cawan pada Lampiran 20 menunjukkan

jumlah kultur awal yang ditambahkan dalam ketiga jenis media dalam

pengujian tidak berbeda nyata pada taraf signifikansi 5%. Kultur awal

(berkisar pada 7.0 log cfu/ml) yang digunakan sama jumlahnya dengan

pengujian terhadap probiotik E. faecium IS-27526. Jumlah kultur awal serupa

digunakan dalam pengujian pengaruh prebiotik oleh Audisio et al. (2001).

Pertumbuhan L. plantarum IS-10506 tertinggi secara signifikan (p<0.05)

pada media m-MRSB + Inulin sebesar 10.3 log cfu/ml di jam ke-12. Pada

waktu inkubasi yang sama, pertumbuhan dalam m-MRSB + FOS sebesar 9.5

log cfu/ml. Analisis statistik menunjukkan pertumbuhan L. plantarum IS-

Page 52: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

10506 lebih tinggi secara signifikan (p<0.05) pada m-MRSB + Inulin dan m-

MRSB + FOS dibanding kontrol m-MRSB pada waktu inkubasi 12 jam.

Pertumbuhan L. plantarum IS-10506 pada media kontrol m-MRSB

sebesar 8.7 log cfu/ml di jam ke-12. Pertumbuhan tertinggi dalam m-MRSB

terjadi di jam ke-8 sebesar 8.8 log cfu/ml, namun perubahan log cfu/ml ini

tidak berbeda nyata. Pertumbuhan L. plantarum IS-10506 dalam m-MRSB

tanpa sumber karbon sangat minim karena pertumbuhan BAL membutuhkan

sumber karbohidrat yang dapat difermentasi (Pot et al., 1994). Hasil hitungan

cawan dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Pengaruh jenis prebiotik terhadap pertumbuhan (log cfu/ml)L. plantarum IS-10506

Hasil pengukuran pH menunjukkan bahwa pH media m-MRSB + Inulin

serta m-MRSB + FOS, masing-masing bernilai 7.23 dan 7.22 pada jam ke-0,

mengalami penurunan menjadi 4.94 serta 4.69 pada jam ke-12. Nilai pH

media m-MRSB masih berada pada kisaran pH 7, yaitu pada jam ke-0 dan jam

ke-12 adalah 7.22 dan 7.30. Gambar 13 menunjukkan bahwa pH media yang

mengandung prebiotik lebih asam dibanding kontrol.

Page 53: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Gambar 13 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai pH media selamapertumbuhan L. plantarum IS-10506

Hasil analisis statistik menunjukkan selama pertumbuhan L. plantarum

IS-10506 nilai pH terendah secara signifikan (p<0.05) diperoleh pada m-

MRSB + FOS pada jam ke-8 dan 12. Nilai pH media yang mengandung

prebiotik (m-MRSB + FOS serta m-MRSB + Inulin) berbeda nyata satu sama

lain pada jam ke-8 dan 12 dan juga berbeda nyata dengan nilai pH media

kontrol m-MRSB. Hasil analisis statistik pH media dapat dilhat pada

Lampiran 21.

Gambar 14 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai TAT (% asam laktat) mediaselama pertumbuhan L. plantarum IS-10506

Nilai pH sesuai dengan hasil TAT (% asam laktat), yaitu pH media turun

seiring dengan kenaikan nilai TAT (% asam laktat). Asam laktat merupakan

asam yang mudah terdisosiasi membentuk ion H+ dan ion CH3CHOHCOO-.

Page 54: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Semakin tinggi konsentrasi asam laktat akan menghasilkan konsentrasi ion H+

yang semakin tinggi sehingga pH menjadi semakin asam (Helferich dan

Westhoff, 1980).

Pertumbuhan tertinggi ditunjukkan dengan nilai TAT (% asam laktat)

tertinggi. Pada jam ke-12 terjadi pertumbuhan L. plantarum IS-10506 dalam

media m-MRSB + FOS memiliki pH terendah 4.7 dan nilai TAT (% asam

laktat) tertinggi sebesar 0.61% dibanding jenis media lainnya. Hasil ini sesuai

dengan analisis statistik nilai TAT (% asam laktat) selama pertumbuhan L.

plantarum IS-10506 pada Lampiran 22.

Pada jam ke-12, nilai TAT (% asam laktat) media m-MRSB + Inulin

sebesar 0.50% dan TAT (% asam laktat) terendah pada media m-MRSB

sebesar 0.15%. Nilai TAT (% asam laktat) pada media yang mengandung

prebiotik lebih tinggi secara signifikan (p<0.05) dibanding dengan kontrol m-

MRSB dari hasil analisis statistik. L. plantarum IS-10506, yang merupakan

BAL, dapat memfermentasi inulin dan FOS menjadi asam laktat sehingga

terjadi penurunan pH dan kenaikan nilai TAT (% asam laktat) pada kedua

media yang mengandung prebiotik dibanding dengan kontrol m-MRSB.

Lampiran 20 menunjukkan hasil analisis statistik pertumbuhan L.

plantarum IS-10506. ANOVA dengan analisis lanjutan menggunakan uji

Tukey menentukan jenis prebiotik yang signifikan menunjukkan pertumbuhan

tertinggi dari analisis interaksi antara variabel jenis media dan waktu inkubasi.

Jumlah sel hidup pada media m-MRSB + Inulin pada jam ke-8, yaitu 9.5

log cfu/ml, tidak berbeda nyata dengan jumlah sel hidup pada media m-MRSB

+ FOS di jam ke-12. Jumlah sel hidup yang sama, yaitu 9.5 log cfu/ml, dapat

dicapai oleh L. plantarum IS-10506 dengan lebih singkat pada m-MRSB +

Inulin. L. plantarum IS-10506 dapat memanfaatkan prebiotik inulin dan FOS,

namun tumbuh lebih cepat dengan prebiotik inulin dibanding FOS.

Hasil pengukuran hitungan cawan, pH media, dan TAT (% asam laktat)

pada media m-MRSB + Inulin terhadap pertumbuhan L. plantarum IS-10506

dapat dilihat pada Gambar 15. Selama pertumbuhan L. plantarum IS-10506,

terjadi penurunan pH dan peningkatan nilai TAT (% asam laktat) secara

bertahap.

Page 55: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Gambar 15 Pengaruh prebiotik inulin terhadap pertumbuhan L.plantarumIS-10506 (log cfu/ml), pH media, serta nilai TAT (% asam laktat)

L. plantarum IS-10506 menunjukkan adanya kemampuan untuk

memecah ikatan pada rantai panjang inulin. Inulin umumnya dapat dipecah

dengan enzim inulinase yang dapat dijumpai pada beberapa tanaman dan

mikroorganisme (kapang, khamir, dan bakteri). Inulinase memotong unit

fruktosa dari ujung yang tidak tereduksi atau dari posisi fruktosa tertentu

(Molina et al., 2005).

Fermentasi prebiotik sangat tergantung pada strain bakteri, bukan hanya

berdasarkan spesies saja. Penelitian Huebner et al. (2007) menunjukkan

bahwa strain berbeda dari spesies L. plantarum menunjukkan skor aktivitas

prebiotik yang berbeda. Prebiotik inulin dan FOS mendukung pertumbuhan L.

plantarum 4008 dengan baik, namun tidak mendukung L. plantarum 12006.

Pennachia et al. (2006) menyimpulkan adanya pertumbuhan dalam 2%

FOS pada MRSB kontrol tanpa glukosa pada L. plantarum strain DL6, namun

tidak demikian dengan L. plantarum strain GL2. Penelitian Saulnier et al.

(2007) menunjukkan L. plantarum WCFS1 tidak dapat tumbuh dengan baik

menggunakan FOS selama 24 jam inkubasi.

Perbedaan respon tiap strain ini dikarenakan perbedaan pengkodean gen

dalam sistem metabolik yang berpengaruh terhadap skor aktivitas prebiotik

Page 56: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

(Huebner et al., 2007). Pemanfaatan prebiotik oleh BAL membutuhkan

keberadaan sistem transportasi dan hidrolisis yang spesifik (Barrangou et al.,

2003 dalam Huebner et al. , 2007).

D. Pengaruh Prebiotik terhadap Pertumbuhan L. casei strain Shirota

Pengujian pengaruh prebiotik dilakukan pada L. casei strain Shirota

mewakili probiotik komersial. Pengujian dilakukan dengan metode sama

seperti L. plantarum IS-10506. Pengukuran yang dilakukan antara lain

pengukuruan pH media dan TAT (% asam laktat) setiap 4 jam selama 12 jam,

sedangkan jumlah sel hidup diukur dengan metode hitungan cawan pada jam

ke-0, 8, dan 12.

Pertumbuhan tertinggi L. casei strain Shirota diperoleh pada waktu

inkubasi 12 jam pada media m-MRSB + Inulin sebesar 10.0 log cfu/ml.

Pertumbuhan pada media m-MRSB + FOS dan m-MRSB masing-masing

sebesar 9.2 dan 9.3 log cfu/ml. Gambar 16 menunjukkan hasil hitungan cawan

L. casei strain Shirota dalam satuan log cfu/ml.

Gambar 16 Pengaruh jenis prebiotik terhadap pertumbuhan (log cfu/ml)L. casei strain Shirota

Analisis statistik pertumbuhan L. casei strain Shirota dapat dilihat pada

Lampiran 23. Variabel jenis media dan waktu inkubasi memiliki pengaruh

nyata terhadap pertumbuhan L. casei strain Shirota pada taraf signifikansi 5%

atau nilai p<0.05 sehingga dilakukan analisis lanjutan dengan uji Tukey.

Page 57: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Dilihat dari segi waktu inkubasi, analisis statistik menunjukkan bahwa

pertumbuhan dari jam ke-0, 8, dan 12 masing-masing memiliki perbedaan

yang signifikan. Hal ini disebabkan karena selama jam ke-0 hingga jam ke-12

pertumbuhan L. casei strain Shirota berada pada fase log yang masih aktif

membelah dan membetuk sel baru, sehingga jumlah sel setiap waktu

penghitungan sel hidup akan berbeda. Peningkatan jumlah sel terjadi cukup

tinggi akibat pembelahan biner sel selama fase log (Lay dan Hastowo, 1992).

Rata-rata pertumbuhan L. casei strain Shirota pada media m-MRSB +

Inulin tidak berbeda nyata dengan m-MRSB + FOS, namun berbeda nyata

dengan kontrol. Walaupun dikatakan berbeda nyata secara statistik, namun

perbedaannya tidak mencapai 1 log cfu/ml. Rata-rata pertumbuhan L. casei

strain Shirota pada m-MRSB + FOS tidak berbeda nyata dibanding kontrol

dan juga tidak berbeda nyata dengan m-MRSB + Inulin.

Media m-MRSB + Inulin dan m-MRSB + FOS memiliki nilai pH awal

yang sama, yaitu 7.2 dan setelah inkubasi 12 jam turun menjadi 5.6. Nilai pH

yang mendekati, yaitu 5.1, diperoleh dari fermentasi prebiotik FOS mikrobiota

feses babi in vitro selama inkubasi 12 jam yang diteliti oleh Smiricky-Tjardes

et al. (2003). Analisis statistik pH media selama pertumbuhan L. casei strain

Shirota pada Lampiran 24 menunjukkan pH kedua media yang mengandung

prebiotik tidak berbeda satu sama lain.

Analisis statistik menunjukkan nilai pH media m-MRSB + Inulin dan m-

MRSB + FOS lebih rendah secara signifikan (p<0.05) dibanding media

kontrol m-MRSB pada jam ke-8 dan 12. Pada jam ke-12, nilai pH media m-

MRSB sebesar 7.7. Hasil pengukuran pH dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai pH media selama

Page 58: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

pertumbuhan L. casei strain Shirota

Hasil pengukuran pH sesuai dengan pengukuran TAT (% asam laktat)

(Gambar 18). Setelah waktu inkubasi 12 jam, nilai TAT (% asam laktat) pada

media m-MRSB, m-MRSB + Inulin, dan m-MRSB + FOS secara berturut-

turut adalah 0.15%, 0.26%, dan 0.27%.

Gambar 18 Pengaruh jenis prebiotik terhadap nilai TAT (% asam laktat) mediaselama pertumbuhan L. casei strain Shirota

Analisis statistik nilai TAT (% asam laktat) selama pertumbuhan L. casei

strain Shirota dapat dilihat pada Lampiran 25. Media yang mengandung

prebiotik, yaitu m-MRSB + Inulin dan m-MRSB + FOS, tidak berbeda nyata

satu sama lain. Pada jam ke-12, yaitu waktu inkubasi dengan pertumbuhan L.

casei strain Shirota tertinggi, menunjukkan nilai TAT (% asam laktat) media

prebiotik lebih tinggi dibanding kontrol m-MRSB. Media mengandung

prebiotik dapat dimanfaatkan oleh L. casei strain Shirota untuk difermentasi

membentuk asam laktat sehingga pH media turun.

Inulin dan FOS merupakan bentuk polimer dan oligomer dari glukosa

dan fruktosa karena strukturnya berupa GFn (Gibson dan Angus, 2000). Inulin

dan FOS yang dipecah ikatan polimer dan oligomernya menghasilkan satu

monomer glukosa dan monomer-monomer fruktosa yang dapat digunakan

untuk membentuk asam laktat, sesuai pernyataan Budiyanto (2002) bahwa

asam laktat dapat dihasilkan dari sumber campuran sukrosa, glukosa, dan

fruktosa. Penumpukan asam laktat dapat menyebabkan penurunan pH (Naidu

dan Clemens, 2000).

Page 59: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

L. casei strain Shirota menunjukkan kemampuan tumbuh di kedua jenis

prebiotik, sehingga jenis prebiotik yang signifikan mendukung pertumbuhan

L. casei strain Shirota diketahui dengan bantuan analisis ANOVA dengan

analisis lanjutan uji Tukey. Hasil analisis menunjukkan L. casei strain Shirota

dapat tumbuh dengan baik pada kedua jenis prebiotik dan tidak berbeda

signifikan satu sama lain (p<0.05). Walaupun demikian, pertumbuhan L. casei

strain Shirota cenderung memberikan hasil jumlah sel hidup yang lebih tinggi

pada prebiotik inulin, yaitu sebesar 10.0 log cfu/ml.

Pengaruh prebiotik inulin terhadap jumlah sel hidup, nilai pH media, dan

nilai TAT (% asam laktat) selama pertumbuhan L. casei strain Shirota dapat

dilihat pada Gambar 19, sedangkan pengaruh prebiotik FOS terhadap

parameter yang sama dapat dilihat pada Gambar 20. Peningkatan pertumbuhan

L. casei strain Shirota dalam media mengandung prebiotik menunjukkan

penurunan pH dan peningkatan nilai TAT (% asam laktat) karena fermentasi

prebiotik menghasilkan asam laktat.

Gambar 19 Pengaruh prebiotik inulin terhadap pertumbuhan L.casei strainShirota (log cfu/ml), pH media, serta nilai TAT (% asam laktat)

Page 60: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Gambar 20 Pengaruh prebiotik FOS terhadap pertumbuhan L.casei strainShirota (log cfu/ml), pH media, serta nilai TAT (% asam laktat)

Interaksi prebiotik dengan probiotik bersifat spesifik, sehingga studi ini

penting dalam aplikasi sinbiotik, gabungan prebiotik-probiotik. Sinbiotik

dapat meningkatkan manfaat kesehatan dibanding aplikasi prebiotik atau

probiotik saja. Sistem sinbiotik efisien bila substrat mengandung prebiotik

sesuai untuk mendukung pertumbuhan probiotik (Kneifel et al., 2000 dalam

Pennachia et al., 2006). Pemilihan lebih dari satu prebiotik diperlukan untuk

meningkatkan pertumbuhan probiotik (Penacchia et al., 2006).

V.KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Prebiotik inulin 1% (b/v) dapat dimanfaatkan oleh L. plantarum IS-

10506 dan L. casei strain Shirota untuk mendukung pertumbuhannya, tetapi

tidak dapat dimanfaatkan E. faecium IS-27526. Prebiotik fruktooligosakarida

(FOS) 1% (b/v) dapat dimanfaatkan oleh ketiga jenis probiotik.

E. faecium IS-27526 dapat memfermentasi FOS sehingga TAT (% asam

laktat) meningkat dan pH menurun. E. faecium IS-27526 tidak dapat

memanfaatkan inulin karena kurva pertumbuhannya sama dengan m-MRSB,

selain itu penurunan pH dan peningkatan TAT (% asam laktat) tidak terjadi.

Pertumbuhan tertinggi pada prebiotik inulin ditunjukkan oleh L.

plantarum IS-10506 setelah inkubasi selama 12 jam, yaitu 10.3 log cfu/ml. L.

plantarum IS-10506 tumbuh lebih baik dalam prebiotik inulin karena dapat

Page 61: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

mencapai jumlah sel hidup 9.5 log cfu/ml dalam waktu 8 jam pada inulin,

sedangkan membutuhkan 12 jam inkubasi pada FOS. Hasil analisis statistik

menunjukkan jumlah L. casei strain Shirota dalam prebiotik inulin tidak

berbeda nyata dengan FOS.

Pertumbuhan tertinggi pada prebiotik FOS ditunjukkan oleh L.

plantarum IS-10506 dengan jumlah sel hidup sebesar 9.5 log cfu/ml. Jumlah

sel hidup L. casei strain Shirota adalah 9.2 log cfu/ml. E. faecium IS-27526

menunjukkan pertumbuhan terendah pada FOS dibanding probiotik lain, yaitu

8.8 log cfu/ml pada waktu inkubasi 8 jam dan 8.5 log cfu/ml pada jam ke-12.

B. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mempelajari berbagai jenis

prebiotik selain inulin dan FOS (seperti galakto-oligosakarida, laktulosa,

isolmalto-oligosakarida) terhadap pertumbuhan ketiga jenis probiotik E.

faecium IS-27526, L. plantarum IS-10506, dan L. casei strain Shirota.

Penelitian lanjutan untuk melihat efek berbagai konsentrasi prebiotik apabila

lebih dari 1% (b/v) juga disarankan untuk mengetahui jumlah optimum

prebiotik untuk menunjang pertumbuhan probiotik.

DAFTAR PUSTAKA

Akuzawa, R. dan I.S. Surono. 2002. Fermented Milks of Asia dalamEncyclopedia of Dairy Science. Academic Press, London.

Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Angus, F., S. Smart, dan C. Shortt. 2005. Prebiotic Ingridients with Emphasis onGalacto-oligosaccharides and Fructo-oligosaccharides dalam Probiotic DairyProducts. Tamime, A.Y. (ed). Blackwell Puclishing, United Kingdom.

[AOAC] Association of Official Analytical Chemist.1984. Official Methods ofAnalysis of the Association of Official Analytical Chemist. Inc., Arlington,Virginia.

[AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 1995. Official Methods ofAnalysis of the Association of Official Analytical Chemist. Inc., Arlington,Virginia

Ariella, A. 2009. Kajian Pengayaan Medium MRS dengan Susu Skim untukMeningkatkan Laju Pertumbuhan Lactobacillus plantarum. Skripsi. FakultasIndustri Pertanian. Universitas Padjajaran, Jatinangor.

Page 62: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Audisio, M.C., G. Oliver, dan M.C. Apella. 2001. Effect of different complexcarbon sources on growth and bacteriocin synthesis of Enterococcus faecium.Int. J. of Food Microbiology 63: 235 - 241.

Axelsson, L. 2004. Lactic Acid Bacteria: Classification and Physiology dalamLactic Acid bacteria: Microbiological and Functional Aspects. Salminen S, A.Wright, A. Ouwehand (eds.). Marcel Dekker Inc, New York.

[BAM] Bacteriological Analytical Manual. 2001. Bacteriological AnalyticalManual Chapter 3: Aerobic Plate Count. U.S. Food and Drug Administration.www.fda.gov/Food/ScienceResearch/LaboratoryMethods/BacteriologicalAnalyticalManualBAM/ucm063346.htm [30 Juni 2009]

Bender, G.R. dan R.E. Marquis. 1987. Membran ATPases and acid tolerance ofActinomycetes viscosus and Lactobacillus casei. J. Appl. and Environ.Microbiol. 53 (9): 2124-2128.

Bergner, P. 1997. Inulin in Medical Herbalism: A Journal for the HerbalPracticioner. http://medherb.com. [4 Juni 2009].

Bertolani, G.P. 2007. Chemotrophic Energy Metabolism: Glycolysis andFermentation dalam The World of The Cell 6th Edition. Becker, W.M., L.J.Kleinsmith, dan J. Hardin (eds). Pearson Benjamin Cummings, San Fransisco.

Bouhnik, Y., Kvahedi, L. Achou, A. Attar, J. Salfat, P. Pochart, P. Marteau, danB. Flourié. 1999. Short-chain fructo-oligosaccharide administration dose-dependently increases faecal bifidobacteria in healthy humans. J. Nutr. 129:113 - 116.

Budiyanto, A.K. 2002. Mikrobiologi Terapan. Universitas Muhammadiyah,Malang.

Charteris, W.P., P.M. Kelly, I. Morewlli, dan J.K. Collins. 1998. Ingredientselection criteria for probiotic microorganisms in functional dairy foods. Intl.Journal of Dairy Technology 4: 123 - 125.

Clifton, C.E. 1958. Introduction to The Bacteria. 2nd Edition of InternationalStudent Edition. McGraw-Hill Book Company, Inc., New York.

Collado, M.C., I.S. Surono, J. Meriluoto, dan S. Salminen. 2007(a). Potentialprobiotic characteristic of Lactobacillus and Enterococcus strains isolated fromtraditional dadih fermented milk against pathogen intestinal colonization.Journal of Food Protection 70 (3): 700 - 705.

Collado, M.C., I.S. Surono, J. Meriluoto, dan S. Salminen. 2007(b). Indigenousdadih lactic acid bacteria: cell-surface properties and interactions withpathogens. Journal of Food Science 72 (3): 89 - 93.

Collins dan G.R. Gibson. 1999. Prebiotic, probiotic, and symbiotic: approachesfor modulating the microbial ecology of the gut. Am J Clin Nutr 69 (5): 1052 –1057.

Cooper, S. 1991. Bacterial Growth and Division: Biochemistry and Regulation ofProkaryotic and Eukaryotic Division Cycles. Academic Press Inc., San Diego.

Crittenden, R.G. 1999. Probiotics: A Critical Review. Horizon Scientific Press,Wymondham-England.

Page 63: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Daud, M. 2005. Performan dan Kualitas Karkas Ayam Pedaging yang DiberiProbiotik dan Prebiotik dalam Ransum. Tesis. Sekolah Pascasarjana. InstitutPertanian Bogor, Bogor.

Dharmawan J., I.S. Surono, dan L.Y. Kun. 2006. Adhesion properties ofindigenous dadih lactic acid bacteria on human intestinal mucosal surface.Asian-Aust. J. Anim. Sci. 19 (5): 751 - 755.

Ducluzeau, R., P. Gouet, dan P.E.V. Williams. 1991. Probiotics in Ruminantsdalam Rumen Microbial Metabolism and Ruminant Digestion. Jouany, J.P.(ed.). INRA, Paris.

Evanikastri. 2003. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat dari SampelKlinis yang Berpotensi sebagai Probiotik. Tesis. Program Pascasarjana.Insititut Pertanian Bogor, Bogor.

[FAO] Food and Agriculture Organization. 2001. Health and NutritionalProperties of Probiotic in Food including Powder Milk with Live LacticBacteria. Report of a Joint FAO/WHO Expert Consultation on Evaluation ofHealth and Nutritional Properties of Probiotics in Food Including Powder Milkwith Live Lactic Acid Bacteria.

[FAO] Food and Agriculture Organization. 2007. FAO Technical meeting onprebiotics. AGNS-FAO, Italy.

Fardiaz, S. 1990. Penuntun Praktek Mikrobiologi Pengolahan Pangan. ProgramStudi Ilmu Pangan. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Fardiaz, S. 1989a. Petunjuk Laboratorium: Analisis Mikrobiologi Pangan. PusatAntar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Fardiaz, S. 1989b. Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan danGizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Franck, A. dan L.D. Leenher. 2005. Inulin dalam Polysaccharides andPolyamides in the Food Industry Volume 1. Steinbüchel, A. dan S.K. Rhee(eds.). Wiley VCH, Weinheim.

Gibson, G.R. 1998. Dietary modulation of the human gut flora using prebiotics. J.of Nutrition. 80(4): 409.

Gibson, G.R. 1999. Dietary modulation of the human gut microflora using theprebiotics oligofructose and inulin. J. of Nutrition 129: 1438 – 1441.

Gibson, G.R. dan F. Angus. 2000. LFRA Ingredients Handbook of Prebiotics andProbiotics. Leatherhead Food RA Publishing Limited.

Gilliland, S.E. 1986. Role of starter culture bacteria in food preservation dalamBacterial Starter Cultures for Food. Gilliland, S.E. (ed.). CRC Press, Inc.,Florida.

Grizard, D. dan C. Barthomeuf. 1999. Non-digestible oligosaccharides used asprebiotic agents: mode of production and beneficial effects on animal andhuman health. Reprod Nutr dev 39(5-6): 563-88.

Hana. 2007. Pengaruh Pemanasan terhadap Kemampuan Ekstrak Gula Talas(Colocasia esculenta (L) Schott) untuk Mendukung Pertumbuhan BakteriAsam Laktat dan Evaluasi In Vivo Potensi Prebiotik. Skripsi. Institut PertanianBogor, Bogor.

Page 64: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Hayouni, E.A., M. Bouix, M. Abedrabba, J.Y. Leveau, dan M. Hamdi. 2008.Mechanism of action of Melaleuca armillaris (Sol. Ex Gaertu) Sm. Essential oilon six LAB strains as assessed by multiparametric flow cytometry andautomated microtiter-based assay. Food Chemistry. 111: 707 – 718.

Helferich, W. dan D.C. Westhoff. 1980. All About Yogurt. Prentice Hall. Inc.,New York.

Holzapfel, W. H. 2005. Introduction to Prebiotics and Probiotics dalam Probioticsin Food Safety and Human Health. Goktepe, I., V.K. Juneja, M. Ahmedna(eds.). CRC Taylor & Francis Group.

Hoover, D.G. 2000. Microorganism and their products in the preservation offoods dalam The Microbiological Safety and Quality of Food. Lund B.M., T.C.Baird-Parker, G.W. Gould (eds.). Aspen Publisher, Marylen.

Huebner, J., R.L. Wehling, dan R.W. Hutkins. 2007. Functional activity ofcommercial prebiotics. Int. Dairy Journal 17: 770 – 775.

Indratinigsih, W., S. Salasia, dan E. Wahyuni. 2004. Produksi yogurt shiitake(Yohsitake) sebagai pangan kesehatan berbasis susu. J. Teknol. dan Ind.Pangan Vol. XV (1): 54 – 60.

Ishikawa, H., I. Akedo, T. Otani, T. Suzuki, T. Nakamura, I. Takeyama, S.Ishiguro, E. Miyaoka, T. Sobue, dan T. Kakizoe. 2005. Randomized trial ofdietary fiber and Lactobacillus casei administration for prevention of colorectaltumors. Int. J. Cancer 116: 762 – 767.

Jay, J.M. 1996. Modern Food Microbiology. Chapman and Hall, New york.Jenie, B.S.L. 1996. Peran bakteri asam laktat sebagai pengawet hayati makanan

(food biopreservative). J. Ilmu dan Tek. Pangan 2: 60 – 73.Karyadi, E. 2003. Prebiotik Memiliki Manfaat yang Sangat Besar. www.

kompas.com [24 Mei 2009].Kneifel W., T.M. Sandholm, dan A.V. Wright. 1999. Probiotic Bacteria dalam

Encyclopedia of Food Microbiology III. Robinson R.K., C.A. Batt, P.D. Patel(eds.). Academic Press, London.

Larsen, A.G., F.K. Vogensen, dan J. Josephsen. 1993. Antimicrobial activity oflactic acid bacteria isolated from sour dough: purification and characterizationof Bavarian A, a bacteriocin product by Lactobacillus bavaricus M 1410. J. ofAppl. Bacteriol. 75: 113.

Lay, B.W. dan S. Hastowo. 1992. Mikrobiologi. Rajawali Press.Madigan, M.T, J.M. Martinko, dan J. Parker. 1997. Biology of Microorganisms 8th

ed. Prentice-Hall, New Jersey.Mandelstam, J. dan K. McQuillen. 1989. Biochemistry of Bacterial Growth.

Blackwell Publishing, UK.Manning, T.S., R. Rastall, dan G. Gibson. 2004. Prebiotics and Lactic Acid

Bacteria dalam Lactic Acid Bacteria: Microbiological and Functional Aspects.Salminen, S., A.V. Wright, dan A. Ouwehand (eds.). Marcel Dekker Inc., NewYork.

Marlis, A. 2008. Isolasi Oligosakarida Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) danPengaruh Pengolahan terhadap Potensi Prebiotiknya. Tesis. SekolahPascasarajana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 65: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Metzler, B., E. Bauer, dan R. Mosenthin. 2005. Microflora management in thegastrointestinal tract of piglets. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 18(9): 1353 – 1362.

Meutia, Y.R. 2003. Evaluasi Potensi Probiotik Isolat Klinis Lactobacillus sp.Secara In Vitro dan In Vivo. Skripsi. Ilmu dan Teknologi Pangan. FakultasTeknologi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Moat, A.G. dan J.W. Foster. 1988. Microbial Physiology: 2nd Edition. Wiley-Interscience Publication, New York.

Molina, D.L., M.D. Navarro-Martinez, F.R. Melgarejo, A.N.P. Hiner, S.Chazarra, dan J.N. Rodriguez-Lopez. 2005. Molecular properties and prebioticeffect of inulin obtained from artichoke (Cynara scolymus L.). Phytochemistry66: 1476 – 1484.

Morimoto, K., T. Takeshita, M. Nanno, S. Tokudome, dan K. Nakayama. 2005.Modulation of natural killer cell activity by supplementation of fermented milkcontaining Lactobacillus casei in habitual smokers. Preventive Medicine. 40:589 – 594.

Mutai, M. 1981. The properties of Lactobacillus Product “Yakult 80” (Japanese).J. New Food Industries 23 (7): 33 – 4.

Nagao, F., M. Nakayama, T. Muto, dan K. Okumura. 2000. Effects of fermentedmilk drink containing Lactobacillus casei strain Shirota on the immune systemin healthy human subjects. Biosci. Biotechnol. Biochem. 64: 2706 – 2708.

Naidu, A.S. dan R.A. Clemens. 2000. Probiotics dalam Natural FoodAntimicrobial Systems. Naidu, A.S. (ed). CRC Press, LLC.

Netherwood, T., H.J. Gilbert, D.S. Parker, dan A.G. O’Donnell. 1999. Probioticsshown to change bacterial community structure in the Avian GastrointestinalTract. J. Appl. and Environ. Microbiol. 65: 5134 - 5138.

Niness, K.R. Inulin and Oligofructose: What Are They? J. of Nutrition 129: 1402– 1406.

Ohashi, Y., S. Nakai, T. Tsukamoto, N. Masumori, H. Akaza, N. Miyanaga, T.Kitamura, K. Kawabe, T. Kotake, M. Kuroda, S. Naito, H. Koga, Y. Saito, K.Nomata, M. Kitagawa, dan Y. Aso. 2002. Habitual intake if lactic acid bacteriaand risk reduction of bladder cancer. Urologia Internationalis. 68: 272 – 280.

Oku, T., T. Tokunaga, dan N. Hosoya. 1984. Nondigestibility of a NewSweetener, “Neosugar”. Rat. J. Nutr. 114: 1474 – 1481.

Oliviera, R.P.S, P. Perego, A. Converti, dan M.N. Oliviera. 2009. Effect of inulinon growth and acidification performance of different probiotic bacteria in co-cultures and mixed culture with Streptococcus thermophillus. J. of FoodEngineering 91: 133 - 139.

Ono, J., T. Goto, dan S. Okonogi. 1992. Metabolism and Propagation Rates inLactic Acid Bacteria dalam Functions of Fermented Milk: Challenges for theHealth Sciences. Nakazawa, Y. dan A. Hosono (eds). Elsevier Appl. Sci.London.

Ouwehand, A.C., P.V. Kirjavainen, C. Shortt dan S. Salminen. 1999. Probiotic:Mechanism and Establish Effect. Int.Dairy J. 9: 96.

Pelczar, M.J. dan E.C.S. Chan. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Diterjemahkanoleh Hadioetomo, Imas, Tjitrosomo, dan Angka. UI Press, Jakarta.

Page 66: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Pennachia, C., E.E. Vaughan, dan F. Villani. 2006. Potential probioticLactobacillus strains from fermented sausages: further investigations on theirprobiotic properties. Meat Science 73: 90 – 101.

Piliang, W.G. dan A. Djojosoebagio. 2006. Fisiologi Nutrisi Volume I. IPB Press,Bogor.

Pot, B., W. Ludwig, W. Kesters, dan K. Schleiferm. 1994. Taxonomy of lacticacid bacteria dalam Bacteriocins of Lactic Acid Bacteria: Microbiology,Genetic, and Application. Vuyst dan Vandamme (eds.). Blackie Academic andProfessional, London.

Rahman, A., S. Fardiaz, W.P. Rahayu, Suliantari, dan C.C. Nurwitri. 1992.Teknologi Fermentasi Susu. PAU Pusat Studi Pangan dan Gizi. InstitutPertanian Bogor, Bogor.

Rastall, R.A. 2005. Mini review: modulation of microbial ecology of the humancolon by probiotics, prebiotics, and synbiotics to enhance human health: anoverview of enabling science and potential applications. FEMS MicrobiologyEcology 52: 145 – 152.

Rastall, B. 2008. Prebiotics dalam Chemical and Functional Properties of FoodComponents 3rd Edition. Sikorski ZE (ed).

Ray, B. 1996. Probiotic of lactic acid bacteria. Science or myth dalam Lactic AcidBacteria: Current Advances in Metabolism, Genetic, and Application. NATOASI Series (ed). Vol V (98). Springer-Verlag, Germany.

Reddy, B.S. 1999. Possible mechanism by which pro- and prebiotics influencecolon carcinogenesis and tumor growth. Br J Nutr 129 (7): 1478 - 1482.

Rieuwpassa, F. 2005. Biskuit Konsentrat Protein Ikan dan Probiotik sebagaiMakanan Tambahan untuk Meningkatkan Antibodi IgA dan Status Gizi AnakBalita. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Roberfroid, M.B. 1993. Dietary fiber, inulin and oligofructose: a reviewcomparing their physiological effects dalam Polysaccharides and Polyamidesin the Food Industry. Stinbuchel and Rhee (eds.). Wiley-VCH.

Roberfroid, M.B., J. Van Loo, dan G. Gibson. 1998. The bifidogenic nature ofchicory innulin and its hydrolysis products, J. Nutr. 128, 11-19.

Roberfroid, M.B. 1999. Concepts in functional foods: the case of inulin andoligofructose. J. of Nutrition 129: 1398 – 1401.

Roberfroid, M.B. 2000. Prebiotics and probiotics: are they functional foods? Am JClin Nutr. 71 (6): 1682 – 7.

Robinson, R.K., C.A. Batt, dan P.D. Patel. 1999. Encyclopedia of FoodMicrobiology: Vol. I. Academic Press San Diego.

Rouzaud, G.C.M. 2007. Probiotics, prebiotics, and synbiotics: functionalingredients for microbial management strategies dalam Functional FoodCarbohydrates. Biliaderis, C.G. dan M.S. Izydorczyk (eds). CRC Press Taylor& Francis Group, USA.

Rusilanti. 2006. Aspek Psikososial, Aktivitas Fisik, Konsumsi Makanan, StatusGizi, dan Pengaruh Susu Plus Probiotik Enterococcus faecium IS-27526(MEDP) terhadap Respons Imun IgA Lansia. Disertasi. Sekolah Pascasarjana,Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 67: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Saarela, M., G. Mogensen, R. Fondén, J. Mättö dan T. Mattila-Sandholm. 2000.Probiotic bacteria: safety, functional, and technological properties. J. Biotech.84: 197 - 215.

Sadler, G.D. dan P.A.Murphy. 2003. pH and Titratable Acidity dalam FoodAnalysis 3rd Edition. Nielsen, S.S (ed). Kluwer Academic/Plenum Publisher,New York.

Salminen, S., A. Ouwehand, Y. Benno, dan Y.K. Lee. 1999. Probiotics: how theyshould be defined dalam Trends in Food Science and Technology.

Salminen, S. dan A.V. Wright. 1998. Lactic Acid Bacteria 2nd Ed. Marcell DekkerInc., New York.

Saulnier, D.M.A, D. Molenaar, W.M. de Vos, G.R. Gibson, dan S. Kolida. 2007.Identification of prebiotic fructooligosaccharide metabolism in Lactobacillusplantarum WCFS1 through microarrays. Appl. and Env. Microbiol. 73(6):1753 – 1765.

Schmid, K., R.C. Scholathauer, U. Friedrich, C. Staudt, J. Apajalahti, dan E.B.Hansen. 2006. Development of Probiotic Food Ingredients dalam Probiotics inFood Safety and Human Health. Goktepe, Juneja, dan Ahmedna (eds.). CRCPress-Taylor and Francis Group, Florida.

Selamat, D.P. 1992. Mutu Simpan Yakult Kedelai yang Difermentasi olehLactobacillus casei galur Shirota dan Lactobacillus casei galur rhamnosus padaSuhu Ruang dan Suhu Lemari Es. Skripsi. Fakultas Teknologi Pangan. InstitutPertanian Bogor, Bogor.

Shin, S.Y., J. Klienbenstein, D.J. Hayes, dan J.P. Shogren. 1992. Consumerwillingness to pay safer produtcs. J. Food Safety 13 (1).

Shortt, C. 1999. The Probiotic Century: Historical and Current Perspectives dalamTrends in Food Sciences and technology 10: 411-417.

Sinnott, M.L. 2007. Carbohydrate Chemistry and Biochemistry: Structure andMetabolism. RSC Publishing, UK.

Smiricky-Tjardes, M.R., E.A. Flickinger, C.M. Grieshop, L.L. Bauer, M.R.Murphy, dan G.C. Fahey Jr. 2003. In vitro fermentation characteristics ofselected oligosaccharides by swine fecal microflora. J. Anim. Sci. 81: 2505 –2514.

Sokatch, J.R. 1969. Bacterial Physiology and Metabolism. Academic Press,London.

Speck, M.L. 1978. Developments in Industrial Microbiology dalam EconomicMicrobiology Fermented Foods. Volume VII. Rose, A.H. (ed.). AcademicPress, London

Surono, I.S. 2004. Probiotik Susu Fermentasi dan Kesehatan. YAPMMI, Jakarta.[IFT] The Institute of Food Science and Technology. 2001. Dietary Fiber.

http://www.ifst.org/hottop33.htm [4 Juni 2009].Thimann, K.V. 1955. The Life of Bacteria: Their Growth, Metabolism, and

Relationships. The Macmillan Company, New York.Trenev, N. 2000. Probiotics: Natural Internal Healers. www.scdiet.org. [30 Mei

2009].

Page 68: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Tungland, B.C. 2000. Inulin – A Comprehensive Scientific Review. Duncan CrowWholistic Consultant. http://members.shaw.ca/duncanreview/inulin_review.html

Tzianabos, A.O. 2000. Polysaccharides immunomodulatory as therapeutic agents:structural aspect and biological function. Clin Microbiol Review 523 – 533.

Venter, C.S. 2007. Prebiotics: an update. J. of Family Ecology and ConsumerSciences 35: 17 – 25.

Wang, X. dan G.R. Gibson. 1994. Regulatory effects of bifidobacteria on thegrowth of other colonic bacteria. J. of Applied Bacteriology 77: 412 – 420.

Winarno, F.G., W.W. Ahnan, dan W. Widjajanto. 2003. Flora Usus dan Yoghurt.MBRIO Press, Bogor.

White, D. 1995. The Physiology and Biochemistry of Prokaryotes. OxfordUniversity Press, New York.

Yakult Honsha. 1990. Yakult: Fermented Milk Drink to Promote Health. YakultHonsha Co. Ltd. Tokyo, Japan.

Zaharanti, A. 2005. Ekstraksi, Karakterisasi, serta Kajian Potensi Prebiotik Inulindari Umbi Dahlia (Dahlia pinnata). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian.Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 69: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 1 Pewarnaan Gram dan Uji Katalasea. Pewarnaan Gram (Fardiaz, 1989a)

Siapkan gelas objek yang terlebih dahulu dibersihkan dengan alcohol

dan dikeringkan. Sebarkan satu ose kultur pada gelas objek kemudian difiksasi

dengan nyala api. Apabila berasal dari media padat, seperti agar atau bahan

pangan, maka sebarkan terlebih dahulu satu ose air steril.

Gelas objek yang telah difiksasi diteteskan pewarna violet Kristal dan

didiamkan selama satu menit. Bilas menggunakan air dengan posisi miring

sebelum diteteskan dengan lugol (larutan iodium gram) selama satu menit.

Bilas kembali dengan air sebelum diteteskan alkohol 95% selama 10 detik.

Bilas gelas objek dengan air sebelum diteteskan larutan safranin berwarna

merah selama 20 detik. Gelas objek dibilas dengan air dan dikeringkan dengan

kertas serap.

Gelas objek dilihat pada mikroskop cahaya. Penampakan bakteri dilihat

pada perbesaran 1000x dengan bantuan minyak imersi. Hasil warna ungu

menunjukkan gram positif dan warna merah menunjukkan gram negatif.

Bentuk dasar sel dan pengelompokannya dapat terlihat pada penampakan di

bawah mikroskop cahaya.

b. Uji Katalase (Fardiaz, 1990)Sampel diteteskan pada gelas objek terlebih dahulu. Kemudian teteskan

2 – 3 tetes H2O2 dengan konsentrasi 2%. Lakukan pengamatan adanya

gelembung gas. Hasil positif katalase ditunjukkan dengan adanya gelembung

gas dan hasil negative ditunjukkan dengan tidak adanya gelembung gas.

Page 70: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 2 Pembuatan kurva pertumbuhan E. faecium IS-27526 (modifikasiAriella, 2009)

1 oseKultur E.faeciumIS-27526 padaMRS Agar miring

10 ml MRSBInkubasipenyegaran6 jam37oC

Kultur segar

MRSB

Inokulasi2 % (v/v)

Pengujian dalam interval 2jam selama 24 jam denganmelakukan pengukuran:

- Absorbansi- Hitungan Cawan

Inkubasi 37oC24 jam

Page 71: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 3 Pengukuran pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap probiotika. Pengukuran Absorbansi

Alat spektrofotometer yang akan digunakan terlebih dahulu

dipanaskan selama 15 menit dengan mengatur filter pada 600 – 900 nm

dan posisi panjang gelombang pada 600 nm. Mode pembacaan diatur pada

nilai absorbansi. Masukkan blanko akuades terlebih dahulu untuk

mengatur nilai absorbansi tepat di angka nol, kemudian pengukuran

absorbansi siap dilakukan. Media cair dituang ke dalam tabung kuvet

spektrofotometer untuk dibaca nilai absorbansinya. Pengukuran absorbansi

dilakukan secara duplo dalam dua kali ulangan.

b. Pengukuran pH (AOAC, 1984)

Pengukuran pH dilakukan dengan pHmeter yang terlebih dahulu

dikalibrasi dengan buffer pH 7.00 dan kemudian dilanjutkan dengan buffer

pH 4.00. Elektrode pHmeter terlebih dahulu dibilas, dikeringkan dengan

tisu pengering, kemudian elektrode dicelupkan seluruhnya ke dalam media

cair untuk diukur pH nya. Pembacaan pH dilakukan duplo dan dua kali

ulangan.

Page 72: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

c. Pengukuran Total Asam Tertitrasi dalam % Asam Laktat (AOAC, 1995)

Pengukuran TAT dilakukan dengan menggunakan titran NaOH 0.1 N

yang telah distandardisasi dengan indikator phenolftalein (PP) untuk

membantu mempertajam titik akhir titrasi. Standardisasi dilakukan

dengan melarutkan 0.8 gram asam potasium phtalate atau KHP (BM

204.228 g/mol) dalam erlenmeyer dengan 50 ml akuades. Lakukan titrasi

setelah terlebih dahulu meneteskan 3 tetes indikator PP. Volume NaOH

yang dibutuhkan dimasukkan ke dalam rumus untuk mengetahui

normalitas NaOH sesungguhnya.

Media cair dipipet sebanyak 4 ml ke dalam labu takar 100 ml untuk

ditepatkan dengan akuades. Kemudian diukur 50 ml untuk dimasukkan ke

dalam erlenmeyer. Teteskan 3 tetes indikator PP sebelum melakukan

titrasi. Volume NaOH yang dibutuhkan untuk mengubah warna menjadi

tepat berwarna merah muda dicatat untuk dimasukkan ke dalam rumus %

asam laktat. Pengukuran ini dilakukan duplo dalam dua kali ulangan.

Keterangan:

% asam laktat = Total asam laktat (% v/v)

V1 = Volume NaOH sebagai titran (ml)

N = Normalitas NaOH sebagai titran (N)

BE = Bobot ekuivalen asam laktat (90.08 g / ekuivalen)

FP = Faktor pengenceran

V2 = Jumlah contoh yang dititrasi (ml)

N NaOH = W KHP ____BM KHP x Volume NaOH

% asam laktat = V1 x N x BE X FP x 100%V2 x 1000

Page 73: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

d. Metode Hitungan Cawan (BAM, 2001)

Jumlah probiotik awal jam ke-0 hingga jam ke-24 dicawankan setiap

selang waktu 4 jam. Media cair yang telah berada di inkubator 37oC

selama interval waktu tertentu diambil 1 ml secara aseptis ke dalam

pengenceran berseri hingga diperoleh dua pengenceran terbesar yang akan

dicawankan secara duplo. Metode pencawanan yang digunakan adalah

metode agar tuang (pour plate) dengan MRSA sebanyak 10 – 15 ml.

Cawan dengan agar yang sudah beku kemudian diinkubasi dalam suhu

37oC dalam posisi cawan terbalik selama 48 jam untuk dilakukan

penghitungan jumlah koloni.

Koloni yang dihitung berada dalam kisaran 25 – 250 koloni. Jumlah

koloni yang dicatat dan dihitung dengan rumusan sebagai berikut:

Keterangan:N = Jumlah colony form unit (cfu) per ml atau gram produk

ΣC = Total seluruh koloni pada cawan yang dapat dihitung

n1 = Jumlah cawan dari pengenceran pertama yang dihitung

n2 = Jumlah cawan dari pengenceran kedua yang dihitungd = Nilai pengenceran dari penghitungan pertama yang digunakan

N = ΣC / [ (1 * n1) + (0.1 * n2) ] * (d)

Page 74: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 4 Diagram alir pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhanprobiotik Enterococcus faecium IS-27526

1 oseKultur E.faeciumIS-27526 padaMRS Agar miring

10 ml m-MRSBInkubasipenyegaran6 jam37oC

Kultur segar

Inkubasi 8 jam37oC

10 ml m-MRSB

Inokulasi 2 %

Kultur awal

Media pertumbuhan

a. m-MRSB

b. m-MRSB + glukosa 1% (b/v)

c. m-MRSB + inulin 1% (b/v)

d. m-MRSB + FOS 1% (b/v)

Pengujian dalam interval 4 jamselama 24 jam

- Absorbansi- pH- TAT- Pencawanan

Inkubasi 37oC24 jam

1 ml

Page 75: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 5 Diagram alir pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhanprobiotik L. plantarum IS-10506 dan L. casei strain Shirota

1 oseKultur L. plantarumIS- 10506 atau

L. casei strain Shirotapada MRS agar miring

10 ml m-MRSBInkubasipenyegaran6 jam37oC

Inkubasi ± 6 - 10jam37oC

10 ml m-MRSB

Inokulasi 2 %

Kultur awal Pengecekan nilaiabsorbansi pada λ 600 nm

Kultur Segar

Media pertumbuhan

a.m-MRSB

b.m-MRSB + inulin 1% (b/v)

c.m-MRSB + FOS 1% (b/v)

Pengujian dalam interval 4 jamselama 12 jam

- pH- TAT (% asam laktat)

Hitungan cawan pada jam ke-0,8, dan 12

Inkubasi 37oC24 jam

1 ml

Page 76: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti
Page 77: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 6 Hasil pengukuran absorbansi dan hitungan cawan pada pembuatan kurva pertumbuhan E. faecium IS-27526Waktu

Inkubasi (Jam)Absorbansi

(U1/U2)Rataan

AbsorbansiPengenceran

CFU / ml LogCFU / ml10-3 10-4 10-5 10-6 10-7 10-8 10-9

00.0110.009 0.010

TBUDTBUD

152146

3841

43

--

--

-- 1.7 x 106 6.230

20.0120.028 0.020

TBUDTBUD

TBUDTBUD

165194

1917

--

--

-- 1.8 x 107 7.255

4 0.0250.024

0.024 TBUDTBUD

TBUDTBUD

219211

713

--

--

--

2.2 x 107 7.342

6 0.0190.027

0.023 - - - 3630

65

1-

--

3.3 x 107 7.518

8 0.1080.103 0.106 - - - 116

921927

31

3- 1.1 x 108 8.041

100.4280.378 0.403 - - -

TBUDTBUD

185166

2729

55 2.8 x 109 9.447

121.2681.128 1.198 - - -

TBUDTBUD

TBUDTBUD

183162

2517 1.8 x 1010 10.255

14 1.5981.658

1.628 - - - TBUDTBUD

TBUDTBUD

236195

3948

2.4 x 1010 10.380

16 1.7981.798

1.798 - - - TBUDTBUD

TBUDTBUD

322315

6871

7.0 x 1010 10.845

18 1.8971.897 1.897 - - - TBUD

TBUDTBUDTBUD

TBUDTBUD

5376 6.4 x 1010 10.806

201.8971.897 1.897 - - -

TBUDTBUD

TBUDTBUD

TBUDTBUD

6856 6.2 x 1010 10.792

221.8971.897 1.897 - - -

TBUDTBUD

TBUDTBUD

TBUDTBUD

5557 5.6 x 1010 10.748

24 1.8971.897

1.897 - - - TBUDTBUD

TBUDTBUD

TBUDTBUD

5948

5.4 x 1010 10.732

Page 78: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 7 Hasil pengukuran absorbansi pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan E. faecium IS-27526

Jamm-

MRSB1

m-MRSB

2

Rataanm-MRSB

m-MRSB

m-MRSB

+Glukosa

1

m-MRSB

+Glukosa

2

Rataanm-MRSB

+Glukosa

m-MRSB

+Glukosa

m-MRSB

+Inulin

1

m-MRSB

+Inulin

2

Rataanm-MRSB

+Inulin

m-MRSB

+Inulin

m-MRSB

+FOS 1

m-MRSB +

FOS 2

Rataanm-MRSB

+FOS

m-MRSB

+FOS

00.045 0.043 0.046

0.0450.025 0.031 0.024

0.0280.033 0.037 0.033

0.0350.024 0.041 0.025

0.0330.047 0.043 0.043 0.023 0.032 0.032 0.033 0.038 0.038 0.025 0.041 0.041

40.197 0.227 0.198

0.2130.942 0.917 0.942

0.9320.276 0.231 0.321

0.3110.365 0.379 0.365

0.3700.199 0.229 0.228 0.942 0.927 0.922 0.365 0.371 0.301 0.365 0.371 0.375

80.343 0.361 0.343

0.3521.257 1.257 1.257

1.2550.429 0.407 0.427

0.4160.487 0.501 0.485

0.4940.343 0.359 0.360 1.257 1.247 1.252 0.425 0.403 0.405 0.483 0.503 0.502

120.343 0.359 0.341

0.3491.287 1.277 1.287

1.2850.421 0.391 0.420

0.4070.377 0.399 0.378

0.3890.338 0.357 0.358 1.287 1.287 1.282 0.419 0.397 0.394 0.379 0.401 0.400

160.497 0.365 0.498

0.4301.207 1.197 1.207

1.2020.429 0.403 0.428

0.4160.310 0.326 0.309

0.3180.499 0.359 0.362 1.207 1.197 1.197 0.427 0.405 0.404 0.308 0.327 0.327

200.379 0.379 0.378

0.3781.177 1.187 1.177

1.1800.427 0.405 0.428

0.4160.272 0.295 0.273

0.2820.377 0.377 0.378 1.177 1.177 1.182 0.429 0.403 0.404 0.273 0.287 0.291

240.373 0.373 0.372

0.3721.117 1.127 1.122

1.1250.435 0.401 0.434

0.4180.253 0.271 0.253

0.2630.371 0.371 0.372 1.127 1.127 1.127 0.433 0.403 0.402 0.253 0.273 0.272

Page 79: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 8 Hasil pengukuran pH pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan E. faecium IS-27526

Jam m-MRSB1

m-MRSB2

Rataanm-

MRSB

m-MRSB

m-MRSB+

Glukosa1

m-MRSB+

Glukosa2

Rataanm-MRSB

+Glukosa

m-MRSB

+Glukosa

m-MRSB

+Inulin 1

m-MRSB

+Inulin 2

Rataanm-MRSB

+Inulin

m-MRSB

+Inulin

m-MRSB

+FOS 1

m-MRSB

+FOS 2

Rataanm-MRSB

+FOS

m-MRSB

+FOS

07.31 7.32 7.32

7.337.29 7.30 7.29

7.307.35 7.35 7.34

7.347.29 7.32 7.25

7.297.33 7.34 7.33 7.29 7.31 7.31 7.32 7.32 7.34 7.20 7.33 7.33

47.35 7.39 7.36

7.375.28 5.30 5.28

5.297.20 7.21 7.22

7.216.39 6.38 6.41

6.407.36 7.39 7.39 5.28 5.30 5.30 7.23 7.21 7.21 6.42 6.42 6.40

87.45 7.47 7.46

7.464.72 4.76 4.73

4.747.34 7.34 7.35

7.355.53 5.53 5.54

5.537.46 7.47 7.47 4.73 4.75 4.76 7.36 7.34 7.34 5.54 5.53 5.53

127.48 7.49 7.49

7.494.68 4.70 4.69

4.697.36 7.32 7.37

7.345.62 5.63 5.63

5.637.49 7.49 7.49 4.69 4.70 4.70 7.37 7.32 7.32 5.63 5.64 5.64

167.33 7.57 7.33

7.444.62 4.69 4.63

4.667.47 7.45 7.48

7.475.72 5.59 5.71

5.687.32 7.55 7.56 4.64 4.69 4.69 7.49 7.46 7.46 5.70 5.70 5.65

207.07 7.52 7.07

7.304.55 4.55 4.55

4.557.47 7.40 7.48

7.445.61 5.61 5.61

5.627.07 7.54 7.53 4.54 4.56 4.56 7.49 7.40 7.40 5.61 5.63 5.62

247.50 7.35 7.54

7.464.45 4.46 4.45

4.477.42 7.44 7.45

7.455.64 5.67 5.65

5.667.57 7.43 7.39 4.44 4.51 4.49 7.47 7.45 7.45 5.65 5.68 5.68

Page 80: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 9 Hasil pengukuran TAT (% asam laktat) pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan E. faecium IS-27526Jam m-MRSB m-MRSB + Glukosa m-MRSB + Inulin m-MRSB + FOS

U1 U2 Rataan U1 U2 Rataan U1 U2 Rataan U1 U2 Rataan

0 0.19540.1520

0.17370.1954 0.1791 0.1737

0.19540.17370.1737 0.1791 0.1303

0.19540.21710.1737 0.1791 0.1520

0.17370.17370.1737 0.1683

4 0.21710.2171

0.17370.1954 0.2008 0.4560

0.41250.45600.4560 0.4451 0.1954

0.19540.19540.2171 0.2008 0.2823

0.28230.28230.3040 0.2877

8 0.19540.1954

0.17370.2171 0.1954 0.6297

0.67310.60800.6297 0.6351 0.1303

0.17370.17370.1737 0.1629 0.3908

0.34740.36910.3257 0.3583

12 0.19540.2171

0.23880.2171 0.2171 0.7599

0.75990.67310.6948 0.7219 0.1737

0.19540.17370.1954 0.1846 0.3474

0.34740.36910.3908 0.3637

16 0.21710.2171

0.19540.2171 0.2117 0.7599

0.73820.73820.6948 0.7328 0.2171

0.17370.21710.1737 0.1954 0.3908

0.34740.34740.3908 0.3691

20 0.23880.2388

0.19540.1954 0.2171 0.7816

0.75990.71650.6948 0.7382 0.1737

0.17370.17370.1954 0.1791 0.3257

0.34740.34740.3474 0.3420

24 0.17370.2606

0.26060.2606 0.2389 0.8034

0.78160.80340.7816 0.7925 0.1737

0.17370.19540.1954 0.1846 0.3474

0.34740.34740.3908 0.3583

Page 81: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 10 Pertumbuhan (log cfu/ml) E. faecium IS-27526 dengan metode hitungan cawan pada pengujian pengaruh prebiotik

Waktu Inkubasi(jam) Jenis media

PengenceranCFU / ml Log CFU/ml10- 4 10- 5 10- 6 10- 7 10- 8

0

m-MRSB TBUD/TBUDTBUD/TBUD

153/154153/154

1.5 x 107

1.5 x 107 1.5 x 107 7.176

m-MRSB + Glukosa TBUD/TBUDTBUD/TBUD

135/179110/99

1.6 x 107

1.0 x 107 1.3 x 107 7.114

m-MRSB + Inulin TBUD/TBUDTBUD/TBUD

159/190189/185

1.7 x 107

1.9 x 107 1.8 x 107 7.255

m-MRSB + FOS TBUD/TBUDTBUD/TBUD

100/130195/194

1.2 x 107

1.9 x 107 1.6 x 107 7.204

4

m-MRSB TBUD/TBUDTBUD/TBUD

227/300385/265

2.3 x 108

2.6 x 108 2.4 x 108 8.380

m-MRSB + Glukosa 123/15197/98

17/2612/16

1.4 x 109

9.8 x 108 1.2 x 109 9.079

m-MRSB + Inulin TBUD/TBUDTBUD/TBUD

240/247128/148

2.4 x 108

1.4 x 108 1.9 x 108 8.279

m-MRSB + FOS 294/236281/292

64/4270/65

2.8 x 108

6.8 x 108 4.8 x 108 8.681

8

m-MRSB TBUD/TBUDTBUD/TBUD

128/110146/143

1.2 x 108

1.4 x 108 1.3 x 108 8.114

m-MRSB + Glukosa TBUD/TBUDTBUD/TBUD

121/203142/132

1.6 x 109

1.4 x 109 1.5 x 109 9.176

m-MRSB + Inulin TBUD/TBUDTBUD/TBUD

243/15392/199

2.0 x 108

1.4 x 108 1.7 x 108 8.230

m-MRSB + FOS TBUD/TBUDTBUD/TBUD

81/6349/70

7.2 x 108

6.0 x 108 6.6 x 108 8.820

12

m-MRSB TBUD/TBUDTBUD/TBUD

82/66102/162

7.4 x 108

1.3 x 109 1.0 x 109 9.000

m-MRSB + Glukosa 177/151201/190

35/3441/38

1.8 x 109

2.1 x 109 2.0 x 109 9.301

m-MRSB + Inulin TBUD/TBUDTBUD/TBUD

117/117143/162

1.2 x 109

1.5 x 109 1.4 x 109 9.146

m-MRSB + FOS 238/282340/216

73/7652/48

3.2 x 108

2.6 x 108 2.9 x 108 8.462

Page 82: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Waktu Inkubasi(jam) Jenis media Pengenceran CFU / ml Log CFU/ml

16

m-MRSB 330/TBUD377/488

90/7978/70

8.4 x 108

7.4 x 108 7.9 X 108 8.898

m-MRSB + Glukosa 277/156TBUD/TBUD

40/22135/153

1.8 x 109

1.4 x1010 1.8 X 109 9.255

m-MRSB + Inulin TBUD/TBUDTBUD/TBUD

121/9185/93

1.1 x 109

8.9 x 108 1.0 X 109 9.000

m-MRSB + FOS233/218301/280

40/1847/52

2.3 x 108

5.0 x 108 3.6 X 108 8.556

20

m-MRSBTBUD/TBUD

210/20095/9478/70

9.4 x 108

7.4 x 108 8.4 x 108 8.924

m-MRSB + Glukosa 119/85277/156

21/1422/22

1.0 x 109

1.6 x 109 1.3 x 109 9.114

m-MRSB + Inulin TBUD/TBUD209/62

105/10961/86

1.0 x 109

1.9 x 108 6.0 x 108 8.778

m-MRSB + FOS 100/235105/230

48/3447/35

1.9 x 108

1.9 x 108 1.9 x 108 8.279

24

m-MRSB 300/240222/167

74/7356/109

3.2 x 108

2.5 x 108 2.8 x 108 8.447

m-MRSB + Glukosa 186/238115/89

74/5319/69

2.5 x 109

1.3 x 109 1.9 x 109 9.279

m-MRSB + Inulin 300/230280/226

77/7370/41

3.2 x 108

2.8 x 108 3.3 x 108 8.518

m-MRSB + FOS TBUD/TBUDTBUD/TBUD

162/155155/162

1.6 x 108

1.6 x 108 1.6 x 108 8.204

Page 83: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 11 Hasil pengukuran pH pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan L. plantarum IS-10506

Jam m-MRSB1

m-MRSB2

Rataanm-MRSB

m-MRSB

m-MRSB +Inulin 1

m-MRSB +Inulin 2

Rataanm-

MRSB +Inulin

m-MRSB +

Inulin

m-MRSB+

FOS 1

m-MRSB+

FOS 2

Rataanm-

MRSB +FOS

m-MRSB +

FOS

07.220 7.210 7.215

7.2157.210 7.220 7.215

7.2157.230 7.220 7.230

7.2287.210 7.220 7.215 7.220 7.210 7.215 7.230 7.230 7.225

46.770 6.800 6.785

6.7905.570 5.660 5.570

5.6085.550 5.560 5.545

5.5506.800 6.790 6.795 5.570 5.630 5.645 5.540 5.550 5.555

86.560 6.630 6.575

6.6084.840 4.840 4.825

4.8354.650 4.660 4.650

4.6556.590 6.650 6.640 4.810 4.850 4.845 4.650 4.660 4.660

127.240 7.330 7.255

7.2954.950 4.950 4.935

4.9434.680 4.690 4.680

4.6887.270 7.340 7.335 4.920 4.950 4.950 4.680 4.700 4.695

Page 84: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 12 Hasil pengukuran TAT (% asam laktat) pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan L. plantarum IS-10506

Jam m-MRSB m-MRSB + Inulin m-MRSB + FOSU1 U2 Rataan U1 U2 Rataan U1 U2 Rataan

0 0.15200.1520

0.13030.1303 0.1412 0.1520

0.15200.13030.1303 0.1412 0.1303

0.13030.13030.1303 0.1303

4 0.19540.1954

0.19540.2171 0.2008 0.3040

0.26060.30400.3040 0.2932 0.3474

0.32570.28230.3040 0.3149

8 0.17370.1737

0.17370.1954 0.1791 0.4342

0.41250.43420.4342 0.4288 0.4560

0.49940.47770.4342 0.4668

12 0.15200.1520

0.17370.1303 0.1520 0.5211

0.49940.49940.4777 0.4994 0.6080

0.60800.60800.6080 0.6080

Page 85: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 13 Pertumbuhan L. plantarum IS-10506 (log cfu/ml) dengan metode hitungan cawan pada pengujian pengaruh prebiotik

Waktu Inkubasi(jam) Jenis media

PengenceranCFU / ml

Rata-rataCFU / ml

LogCFU/ml10- 5 10- 6 10- 7 10- 8 10- 9

0

m-MRSB 97/77122/85

21/2914/8 9.7 x 106 1.0 x 107 9.8 x 106 6.9912

m-MRSB + Inulin 115/116121/115

18/620/16 1.2 x 107 1.2 x 107 1.2 x 107 7.0792

m-MRSB + FOS 127/145148/152

16/2236/25 1.4 x 107 1.6 x 107 1.5 x 107 7.1761

8

m-MRSB 69/9159/45

12/814/4 8.0 x 108 5.2 x 108 6.6 x 108 8.8195

m-MRSB + Inulin TBUD/TBUDTBUD/TBUD

32/2432/24 3.2 x 109 3.2 x 109 3.2 x 109 9.5051

m-MRSB + FOS 60/8394/107

27/2912/30 9.0 x 108 1.1 x 109 1.0 x 109 9.0000

12

m-MRSB 51/4048/46

6/121/9 4.6 x 108 4.7 x 108 4.6 x 108 8.6628

m-MRSB + Inulin TBUD/TBUDTBUD/TBUD

21/2121/21 2.1 x 1010 2.1 x 1010 2.1 x 1010 10.3222

m-MRSB + FOS 30/730/11

2/19/1 3.0 x 109 3.0 x 109 3.0 x 109 9.4771

Page 86: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 14 Hasil pengukuran pH pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan L. casei strain Shirota

Jam m-MRSB1

m-MRSB2

Rataanm-MRSB

m-MRSB

m-MRSB +Inulin 1

m-MRSB +Inulin 2

Rataanm-

MRSB +Inulin

m-MRSB +

Inulin

m-MRSB+

FOS 1

m-MRSB+

FOS 2

Rataanm-

MRSB +FOS

m-MRSB +

FOS

07.280 7.280 7.275

7.2757.250 7.230 7.245

7.2357.220 7.200 7.215

7.2107.270 7.270 7.275 7.240 7.220 7.225 7.210 7.210 7.205

46.830 6.870 6.835

6.8486.800 6.800 6.800

6.8036.800 6.780 6.815

6.7956.840 6.850 6.860 6.800 6.810 6.805 6.830 6.770 6.775

86.860 6.870 6.860

6.8635.690 5.640 5.690

5.6705.650 5.650 5.640

5.6386.860 6.860 6.865 5.690 5.660 5.650 5.630 5.620 5.635

127.730 7.730 7.745

7.7335.650 5.610 5.645

5.6305.630 5.610 5.630

5.6237.760 7.710 7.720 5.640 5.620 5.615 5.630 5.620 5.615

Page 87: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 15 Hasil pengukuran TAT (% asam laktat) pada pengujian pengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan L. casei strain Shirota

Jam m-MRSB m-MRSB + Inulin m-MRSB + FOSU1 U2 Rataan U1 U2 Rataan U1 U2 Rataan

0 0.17370.2171

0.21710.1737 0.1954 0.1303

0.13030.13030.1303 0.1303 0.1303

0.17370.10860.1303 0.1357

4 0.17370.1737

0.15200.1520 0.1629 0.1737

0.10860.15200.1737 0.1520 0.1086

0.19540.17370.1520 0.1574

8 0.21710.2388

0.17370.1737 0.2008 0.2388

0.26060.30400.2606 0.2660 0.3040

0.26060.23880.2388 0.2606

12 0.19540.1303

0.15200.1086 0.1466 0.2388

0.26060.23880.2823 0.2551 0.2606

0.30400.23880.2823 0.2714

Page 88: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 16 Pertumbuhan L. casei strain Shirota (log cfu/ml) degan metode hitungan cawan pada pengujian pengaruh prebiotikWaktu Inkubasi

(jam) Jenis media Pengenceran CFU / ml Rata-rataCFU / ml

LogCFU/ml10- 5 10- 6 10- 7 10- 8 10- 9

0

m-MRSB 40/4754/50

4/74/2 4.4 x 106 5.2 x 106 4.8 x 106 6.6812

m-MRSB + Inulin 59/101TBUD/TBUD

3/936/31 8.0 x 106 3.4 x 107 2.1 x 107 7.3222

m-MRSB + FOS 96/7470/67

9/88/7 8.5 x 106 6.8 x 106 7.6 x 106 6.8808

8

m-MRSB 57/5534/49

9/87/8 5.6 x 108 4.2 x 108 4.9 x 108 8.6902

m-MRSB + Inulin 124/116TBUD/TBUD

15/2469/86 1.2 x 109 7.8 x 109 4.5 x 109 9.6532

m-MRSB + FOS 142/143TBUD/109

15/2220/35 1.4 x 109 1.3 x 109 1.4 x 109 9.1461

12

m-MRSB 19/2323/15

0/25/1 2.1 x 109 1.9 x 109 2.0 x 109 9.3010

m-MRSB + Inulin 87/9088/89

16/2817/28 9.8 x 109 9.8 x 109 9.8 x 109 9.9912

m-MRSB + FOS 16/1815/13

3/01/3 1.7 x 109 1.4 x 109 1.6 x 109 9.2041

Page 89: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti
Page 90: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 17 Hasil analisis statistik pertumbuhan E. faecium IS-27526(log cfu/ml) pada pengujian pengaruh prebiotik

Between-Subjects Factors

Value Label NMedia 1 m-MRSB 14

2 m-MRSB+glukosa 14

3 m-MRSB+Inulin 14

4 m- MRSB+FOS 14

Waktu 0 84 88 812 816 820 824 8

Ulangan 1 282 28

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: E.faecium

30,199a 27 1,118 31,107 ,0004173,584 1 4173,584 116074,6 ,000

4,704 3 1,568 43,612 ,00023,120 6 3,853 107,167 ,0002,375 18 ,132 3,670 ,0011,007 28 ,036

4204,790 5631,206 55

SourceCorrected ModelInterceptMediaWaktuMedia * WaktuErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,968 (Adjusted R Squared = ,937)a.

Page 91: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Between-Subjects Factors

NKode 0 A 2

0 B 20 C 20 D 212 A 212 B 212 C 212 D 216 A 216 B 216 C 216 D 220 A 220 B 220 C 220 D 224 A 224 B 224 C 224 D 24 A 24 B 24 C 24 D 28 A 28 B 28 C 28 D 2

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: E.faecium

SourceType III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 23,370(a) 27 ,866 39,510 ,000Intercept 4070,619 1 4070,619 185816,36

3,000

Kode 23,370 27 ,866 39,510 ,000Error ,613 28 ,022Total 4094,602 56Corrected Total 23,983 55

a R Squared = ,974 (Adjusted R Squared = ,950)

Page 92: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Homogeneous Subsets

E.faecium

Tukey HSD

Kode N Subset

1 2 3 4 5 6 7 8 90 B 2 7,102000 A 2 7,176000 D 2 7,179000 C 2 7,254508 A 2 8,1125024 D 2 8,20400 8,204008 C 2 8,22350 8,22350 8,223504 C 2 8,26300 8,26300 8,263004 A 2 8,38850 8,38850 8,38850 8,3885024 A 2 8,45150 8,45150 8,45150 8,4515012 D 2 8,46000 8,46000 8,46000 8,4600024 C 2 8,47600 8,47600 8,47600 8,47600 8,4760016 D 2 8,53050 8,53050 8,53050 8,53050 8,53050 8,5305020 C 2 8,63950 8,63950 8,63950 8,63950 8,63950 8,63950 8,639504 D 2 8,63950 8,63950 8,63950 8,63950 8,63950 8,63950 8,6395020 D 2 8,72900 8,72900 8,72900 8,72900 8,72900 8,72900 8,729008 D 2 8,81750 8,81750 8,81750 8,81750 8,81750 8,8175016 A 2 8,89650 8,89650 8,89650 8,89650 8,8965020 A 2 8,92100 8,92100 8,92100 8,92100 8,9210012 A 2 8,99150 8,99150 8,99150 8,99150 8,9915016 C 2 8,99500 8,99500 8,99500 8,99500 8,995004 B 2 9,06850 9,06850 9,06850 9,0685020 B 2 9,10200 9,10200 9,1020012 C 2 9,12750 9,12750 9,127508 B 2 9,17500 9,1750016 B 2 9,2550024 B 2 9,2560012 B 2 9,28850Sig. 1,000 ,158 ,163 ,062 ,051 ,063 ,059 ,142 ,102

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on Type III Sum of SquaresThe error term is Mean Square(Error) = ,022.

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.b Alpha = ,05.

Page 93: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 18. Hasil analisis statistik pH media pada pengujian pengaruh prebiotikterhadap pertumbuhan E. faecium IS-27526

Between-Subjects Factors

Nmedia A 14

B 14C 14D 14

waktu 0 84 88 812 816 820 824 8

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: pH

70,370a 27 2,606 364,515 ,0002309,403 1 2309,403 322993,4 ,000

53,076 3 17,692 2474,393 ,0007,498 6 1,250 174,790 ,0009,795 18 ,544 76,110 ,000

,200 28 ,0072379,972 56

70,570 55

SourceCorrected ModelInterceptmediawaktumedia * waktuErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,997 (Adjusted R Squared = ,994)a.

Page 94: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Between-Subjects Factors

2222222222222222222222222222

0 A0 B0 C0 D12 A12 B12 C12 D16 A16 B16 C16 D20 A20 B20 C20 D24 A24 B24 C24 D4 A4 B4 C4 D8 A8 B8 C8 D

kodeN

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: pH

70,370a 27 2,606 364,515 ,0002309,403 1 2309,403 322993,4 ,000

70,370 27 2,606 364,515 ,000,200 28 ,007

2379,972 5670,570 55

SourceCorrected ModelInterceptkodeErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,997 (Adjusted R Squared = ,994)a.

Homogeneous Subsets

Page 95: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

pH

Tukey HSDa,b

2 4,4002 4,5502 4,6002 4,6502 4,7002 5,2502 5,500 5,5002 5,6002 5,6002 5,6002 5,6502 6,4002 7,2002 7,2502 7,2502 7,2502 7,3002 7,3002 7,3002 7,3102 7,3502 7,4002 7,4002 7,4002 7,4002 7,4002 7,4002 7,400

,162 ,437 ,985 1,000 ,804

kode24 B20 B16 B12 B8 B4 B8 D12 D20 D24 D16 D4 D4 C0 B0 D20 A0 C12 C4 A0 A8 C12 A16 A16 C20 C24 A24 C8 ASig.

N 1 2 3 4 5Subset

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on Type III Sum of SquaresThe error term is Mean Square(Error) = ,007.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.a.

Alpha = ,05.b.

Page 96: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 19. Hasil analisis statistik TAT (% asam laktat) media pada pengujianpengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan E. faecium IS-27526

Between-Subjects Factors

141414148888888

ABCD

media

04812162024

waktu

N

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TAT_asam_laktat

2,230a 27 ,083 198,510 ,0006,105 1 6,105 14672,966 ,0001,567 3 ,522 1255,443 ,000

,292 6 ,049 116,951 ,000,371 18 ,021 49,541 ,000,012 28 ,000

8,347 562,242 55

SourceCorrected ModelInterceptmediawaktumedia * waktuErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,995 (Adjusted R Squared = ,990)a.

Page 97: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Between-Subjects Factors

2222222222222222222222222222

0 A0 B0 C0 D12 A12 B12 C12 D16 A16 B16 C16 D20 A20 B20 C20 D24 A24 B24 C24 D4 A4 B4 C4 D8 A8 B8 C8 D

kodeN

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TAT_asam_laktat

2,230a 27 ,083 198,510 ,0006,105 1 6,105 14672,966 ,0002,230 27 ,083 198,510 ,000

,012 28 ,0008,347 562,242 55

SourceCorrected ModelInterceptkodeErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,995 (Adjusted R Squared = ,990)a.

Homogenous Subsets

Page 98: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

TAT_asam_laktat

tTukey HSDa,b

2 ,16002 ,1650

2 ,17502 ,17502 ,1750

2 ,18002 ,18002 ,1850

2 ,20002 ,20002 ,20002 ,2050 ,20502 ,2150 ,21502 ,2200 ,22002 ,2200 ,22002 ,2400 ,24002 ,2850 ,28502 ,3450 ,34502 ,3600 ,36002 ,3600 ,36002 ,3650 ,3650 ,36502 ,3700 ,37002 ,44502 ,63502 ,72002 ,73502 ,74002 ,7900

,075 ,075 ,075 1,000 ,075 1,000 ,202

kode8 C0 D0 A0 B20 C0 C12 C24 C16 C4 A8 A4 C16 A12 A20 A24 A

4 D20 D24 D8 D12 D16 D4 B8 B12 B16 B20 B24 BSig.

N 1 2 3 4 5 6 7Subset

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on Type III Sum of SquaresThe error term is Mean Square(Error) = ,000.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.a.

Alpha = ,05.b.

Page 99: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 20 Hasil analisis statistik pertumbuhan L. plantarum IS-10506(log cfu/ml) pada pengujian pengaruh prebiotik

Between-Subjects Factors

m-MRSB 6m-MRSB +Inulin 6

m-MRSB +FOS

6

666

AB

C

media

0812

waktu

Value Label N

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: L.plantarum

23,340a 8 2,918 1135,834 ,0001318,476 1 1318,476 513303,4 ,000

1,979 2 ,989 385,199 ,00020,051 2 10,025 3903,031 ,0001,311 4 ,328 127,553 ,000

,023 9 ,0031341,840 18

23,363 17

SourceCorrected ModelInterceptmediawaktumedia * waktuErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,999 (Adjusted R Squared = ,998)a.

Between-Subjects Factors

NKode 0 A 2

0 B 20 C 212 A 212 B 212 C 28 A 28 B 28 C 2

Tests of Between-Subjects Effects

Page 100: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Dependent Variable: L.plantarum

SourceType III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 23,340(a) 8 2,918 1135,834 ,000Intercept

1318,476 1 1318,476513303,41

9 ,000

Kode 23,340 8 2,918 1135,834 ,000Error ,023 9 ,003Total 1341,840 18Corrected Total 23,363 17

a R Squared = ,999 (Adjusted R Squared = ,998)

Homogenous subsetsL.plantarum

Tukey HSDa,b

2 6,993400

2 7,079200

2 7,175100

2 8,6674502 8,809550 8,809550

2 8,997800

2 9,4771002 9,505100

2 10,322200

,083 ,233 ,069 ,999 1,000

Kode0 A0 B

0 C

12 A

8 A8 C

12 C

8 B12 B

Sig.

N 1 2 3 4 5

Subset

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on Type III Sum of SquaresThe error term is Mean Square(Error) = ,003.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.a.

Alpha = ,05.b.

Page 101: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 21. Hasil analisis statistik pH media pada pengujian pengaruh prebiotikterhadap pertumbuhan L. plantarum IS-10506

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: pH

27,081a 11 2,462 1181,727 ,000867,604 1 867,604 416449,8 ,00010,068 2 5,034 2416,200 ,00012,425 3 4,142 1987,933 ,0004,589 6 ,765 367,133 ,000

,025 12 ,002894,710 2427,106 23

SourceCorrected ModelInterceptmediawaktumedia * waktuErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,999 (Adjusted R Squared = ,998)a.

Between-Subjects Factors

222222222222

0 A0 B0 C12 A12 B12 C4 A4 B4 C8 A8 B8 C

kodeN

Between-Subjects Factors

8

8

86

6

66

AB

C

media

04

8

12

waktu

N

Page 102: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: pH

27,081a 11 2,462 1181,727 ,000867,604 1 867,604 416449,8 ,00027,081 11 2,462 1181,727 ,000

,025 12 ,002894,710 2427,106 23

SourceCorrected ModelInterceptkodeErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,999 (Adjusted R Squared = ,998)a.

Homogenous SubsetspH

Tukey HSDa,b

2 4,6002 4,6002 4,8002 4,9502 5,5502 5,5502 6,5502 6,7002 7,2002 7,2002 7,2002 7,250

1,000 ,144 1,000 ,144 ,989

kode12 C8 C8 B12 B4 B4 C8 A4 A0 A0 B0 C12 ASig.

N 1 2 3 4 5Subset

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on Type III Sum of SquaresThe error term is Mean Square(Error) = ,002.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.a.

Alpha = ,05.b.

Page 103: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 22. Hasil analisis statistik TAT (% asam laktat) media pada pengujianpengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan L. plantarum IS-10506

Between-Subjects Factors

8886666

ABC

media

04812

waktu

N

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TAT_asam_laktat

,594a 11 ,054 301,469 ,0002,059 1 2,059 11493,233 ,000

,198 2 ,099 553,000 ,000,262 3 ,087 487,341 ,000,134 6 ,022 124,690 ,000,002 12 ,000

2,656 24,596 23

SourceCorrected ModelInterceptmediawaktumedia * waktuErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,996 (Adjusted R Squared = ,993)a.

Between-Subjects Factors

222222222222

0 A0 B0 C12 A12 B12 C4 A4 B4 C8 A8 B8 C

kodeN

Page 104: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TAT_asam_laktat

,594a 11 ,054 301,469 ,0002,059 1 2,059 11493,233 ,000

,594 11 ,054 301,469 ,000,002 12 ,000

2,656 24,596 23

SourceCorrected ModelInterceptkodeErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,996 (Adjusted R Squared = ,993)a.

Homogenous Subsets

TAT_asam_laktat

Tukey HSDa,b

2 ,13002 ,14002 ,14002 ,1500 ,15002 ,1750 ,17502 ,20002 ,29002 ,31002 ,42502 ,4600 ,46002 ,49502 ,6000

,128 ,072 ,916 ,363 ,363 1,000

kode0 C0 A0 B12 A8 A4 A4 B4 C8 B8 C12 B12 CSig.

N 1 2 3 4 5 6Subset

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on Type III Sum of SquaresThe error term is Mean Square(Error) = ,000.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.a.

Alpha = ,05.b.

Page 105: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 23 Hasil analisis statistik pertumbuhan L. casei strain Shirota(log cfu/ml) pada pengujian pengaruh prebiotik

Between-Subjects Factors

Value Label Nmedia A m-MRSB 6

B m-MRSB +Inulin 6

C m-MRSB +FOS 6

waktu 0 68 612 6

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: L.casei

SourceType III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 24,722(a) 8 3,090 51,052 ,000Intercept 1303,504 1 1303,504 21534,338 ,000media ,955 2 ,478 7,891 ,010waktu 23,063 2 11,531 190,502 ,000media * waktu ,704 4 ,176 2,908 ,085Error ,545 9 ,061Total 1328,771 18Corrected Total 25,267 17

a R Squared = ,978 (Adjusted R Squared = ,959)

mediaMultiple Comparisons

Dependent Variable: L.caseiTukey HSD

-,563950* ,1420463 ,008 -,960544 -,167356-,299533 ,1420463 ,143 -,696127 ,097061,563950* ,1420463 ,008 ,167356 ,960544,264417 ,1420463 ,205 -,132177 ,661011,299533 ,1420463 ,143 -,097061 ,696127

-,264417 ,1420463 ,205 -,661011 ,132177

(J) mediam-MRSB + Inulinm-MRSB + FOSm-MRSBm-MRSB + FOSm-MRSBm-MRSB + Inulin

(I) mediam-MRSB

m-MRSB + Inulin

m-MRSB + FOS

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

Based on observed means.The mean difference is significant at the ,05 level.*.

Page 106: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Homogenous SubsetsL.casei

Tukey HSDa,b

6 8,2219836 8,521517 8,5215176 8,785933

,143 ,205

mediam-MRSBm-MRSB + FOSm-MRSB + InulinSig.

N 1 2Subset

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on Type III Sum of SquaresThe error term is Mean Square(Error) = ,061.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.a.

Alpha = ,05.b.

WaktuMultiple Comparisons

Dependent Variable: L.caseiTukey HSD

-2,174483* ,1420463 ,000 -2,571077 -1,777889-2,577000* ,1420463 ,000 -2,973594 -2,1804062,174483* ,1420463 ,000 1,777889 2,571077-,402517* ,1420463 ,047 -,799111 -,0059232,577000* ,1420463 ,000 2,180406 2,973594,402517* ,1420463 ,047 ,005923 ,799111

(J) waktu81201208

(I) waktu0

8

12

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

Based on observed means.The mean difference is significant at the ,05 level.*.

Homogenous Subsets

Page 107: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

L.casei

Tukey HSDa,b

6 6,9259836 9,1004676 9,502983

1,000 1,000 1,000

waktu0812Sig.

N 1 2 3Subset

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on Type III Sum of SquaresThe error term is Mean Square(Error) = ,061.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.a.

Alpha = ,05.b.

Page 108: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 24. Hasil analisis statistik pH media pada pengujian pengaruh prebiotikterhadap pertumbuhan L. casei strain Shirota

Between-Subjects Factors

8886666

ABC

media

04812

waktu

N

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: pH

12,845a 11 1,168 2802,455 ,0001036,220 1 1036,220 2486929 ,000

3,686 2 1,843 4423,000 ,0005,041 3 1,680 4033,000 ,0004,118 6 ,686 1647,000 ,000

,005 12 ,0001049,070 24

12,850 23

SourceCorrected ModelInterceptmediawaktumedia * waktuErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = ,999)a.

Between-Subjects Factors

222222222222

0 A0 B0 C12 A12 B12 C4 A4 B4 C8 A8 B8 C

kodeN

Page 109: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: pH

12,845a 11 1,168 2802,455 ,0001036,220 1 1036,220 2486929 ,000

12,845 11 1,168 2802,455 ,000,005 12 ,000

1049,070 2412,850 23

SourceCorrected ModelInterceptkodeErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = ,999)a.

Homogeneous SubsetspH

Tukey HSDa,b

2 5,6002 5,6002 5,6002 5,6002 6,7502 6,8002 6,8002 6,8002 7,2002 7,2002 7,2002 7,700

1,000 ,442 1,000 1,000

kode12 B12 C8 B8 C4 C4 A4 B8 A0 A0 B0 C12 ASig.

N 1 2 3 4Subset

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on Type III Sum of SquaresThe error term is Mean Square(Error) = ,000.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.a.

Alpha = ,05.b.

Page 110: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Lampiran 25. Hasil analisis statistik TAT (% asam laktat) media pada pengujianpengaruh prebiotik terhadap pertumbuhan L. casei strain Shirota

Between-Subjects Factors

8886666

ABC

media

04812

waktu

N

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TAT_asam_laktat

,064a 11 ,006 12,997 ,000,882 1 ,882 1959,259 ,000,003 2 ,002 3,815 ,052,034 3 ,011 25,506 ,000,026 6 ,004 9,802 ,000,005 12 ,000,951 24,070 23

SourceCorrected ModelInterceptmediawaktumedia * waktuErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,923 (Adjusted R Squared = ,852)a.

Between-Subjects Factors

222222222222

0 A0 B0 C12 A12 B12 C4 A4 B4 C8 A8 B8 C

kodeN

Page 111: Skripsi Astrisia Artanti ITP - repository.ipb.ac.id · skripsi pengaruh prebiotik inulin dan fruktooligosakarida (fos) terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik oleh astrisia artanti

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TAT_asam_laktat

,064a 11 ,006 12,997 ,000,882 1 ,882 1959,259 ,000,064 11 ,006 12,997 ,000,005 12 ,000,951 24,070 23

SourceCorrected ModelInterceptkodeErrorTotalCorrected Total

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,923 (Adjusted R Squared = ,852)a.

Homogeneous SubsetsTAT_asam_laktat

Tukey HSDa,b

2 ,13002 ,13002 ,14502 ,15002 ,15502 ,16002 ,1950 ,19502 ,2000 ,20002 ,25002 ,25502 ,26002 ,2700

,141 ,098

kode0 B0 C12 A4 B4 C4 A8 A0 A12 B8 C8 B12 CSig.

N 1 2Subset

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on Type III Sum of SquaresThe error term is Mean Square(Error) = ,000.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.a.

Alpha = ,05.b.