Skripsi ANALISIS PENGARUH PRODUK DAN PROMOSI …
Transcript of Skripsi ANALISIS PENGARUH PRODUK DAN PROMOSI …
Skripsi
ANALISIS PENGARUH PRODUK DAN PROMOSI ALFAMART TERHADAPKEPUTUSAN KONSUMEN BERBELANJA DI ALFAMART DESA
MANIMBAHOI KECAMATAN PARIGIKABUPATEN GOWA
SANNIATI1057203299 11
JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR
2015
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan
rahmat dan taufik-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat dan Perilaku Membeli Konsumen
Indomaret Kelurahan Tammoa Kota Makassa”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak terutama dari Moh. Aris Pasigai, SE, MM dan Samsul Rizal, SE,
MM. Masing-masing sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II, yang penuh
dengan kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan mulai
penyusunan proposal hingga penyelesaian skripsi ini. Karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih.
Ucapan terima kasih pula penulis sampaikan kepada :
1. Kedua Orang tua dan Saudara – saudara saya atas dorongan dan doanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
3. Dr. H. Mahmud Nuhung, S.E., M.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.
4. Moh. Aris Pasigai, S.E.,MM. selaku Ketua Jurusan Manajemen.
v
5. Para Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
6. Sahabat dan teman-teman saya yang telah memberikan motivasi kepada saya.
7. Serta terima kasih kepada semua pihak yang penulis tidak sempat sebutkan
namanya satu persatu.
Harapan penulis, semoga segala bantuan yang diberikan oleh berbagai
pihak mendapat pahala yang berlipat ganda di sisi Allah SWT. Amin.
Makassar, .......................2015
INAHASWINAH
vi
ABSTRAK
Sanniati. 2015. “Analisis Pengaruh Produk dan Promosi AlfamartTerhadap Keputusan Masyarakat Berbelanja di Alfamart DesaManimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa”.Dibimbing olehBapak Abdul Rahman Rahim dan Ibu ST. Marhumi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian seperti observasi,dokumentasi permasalahan. Data-data yang terkumpul berupa data yangbersifat kualitatif dan kuantitatif sehingga diolah menjadi data yang bersifatdeskriftif, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang pegawai. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Produk Dan PromosiAlfamart Terhadap Keputusan Masyarakat Berbelanja Di Alfamart DesaManimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa. Metode yang digunakanadalah metode analisis kualitatif deskriptif dan kuantitatif, yaitumemaparkan dua variabel yang ada dimana untuk mencari pengaruhminat dan perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telahdikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulanbahwa faktorproduk dan promosi secara bersama-sama memilikipengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen untukberbelanja di pasar modern (Alfamart).Hal tersebutdapat dilihat darinilai R = 0,748, R2= 0,560, nilai F hitung> F tabel (38,158 > 2,44) dansignifikansi < 0,05 (0,000 <0,005). Sehingga hipotesis yang mengatakanbahwa diduga terdapat pengaruh positif dan signifikanantara faktorproduk dan promosi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja dipasar modern (Alfamart) dapat diterima (fail to reject).
Kata kunci: Produk, Promosi, Keputusan Masyarakat.
vi
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
ABSTRAK.......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang... ........................................................................ ... 1
B. Rumusan Masalah.. ..................................................................... … 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... … 6
D. Manfaaat Penelitian ................................................................... … 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 7
A. Konsep pemasaran .......................................................................... 7
1. Pengertian promosi penjualan …………………………… 8
2. Kebijakan produk ………………………………………...11
B. Penilaian konsumen ……………………....................................... 18
1. Keputusan pembelian …………………………………….18
2. Proses pengambilan keputusan konsumen ……………….19
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen
Untuk membeli ………………………………………… 20
C. Kerangka pikir................................................................................ 23
viii
D. Hipotesis ………………………………………………………… 25
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 26
A. Lokasi dan waktu penelitian ....................................................... 26
B. Metode Pengumpulan Data......................................................... 26
C. Jenis dan Sumber Data................................................................ 27
D. Populasi dan Sampel.................................................................... 28
E. Metode Analisis Data ………………………………………...... 28
F. Defenisi Operasional variabel.........................................................31
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN................................. 32
A. Sejarah umum Alfamart ............................................................... 32
B. Visi dan Misi dan Budaya ............................................................. 33
C. Struktur Organisasi Dan Pembagian Tugas …………………….. 35
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 36
A. Karakteristik Responden ................................................................. 36
B. Deskripsi Variabel Produk(X1), Promosi (X2), dan
Keputusan Membeli(Y).................................................................... 39
C. Analisis Data ……………………………………………………... 42
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 48
A. Simpulan........................................................................................... 48
B. Saran................................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 50
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan retail modern ini didasarkan pada
keinginan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Seseorang membeli barang atau jasa karena keinginan (wants) dan
kebutuhan (needs). Selain itu terdapat kebutuhan fungsional terkait
dengan rutinitas seperti memenuhi kebutuhan keluarga, mencari harga
murah, dan sebagainya. Selain itu, orang membutuhkan hal tersebut
untuk memuaskan emosionalnya. Pada saat ini dalam perilaku pelanggan
telah terjadi pergeseran perilaku (perubahan perilaku). Perilaku orang
yang berbelanja dengan terencana menjadi tidak terencana. Orang yang
tidak terencana berfikir pendek dan mencari yang serba instan dan
mencari produk yang bisa memberi keuntungan jangka pendek untuk
menyelesaikan masalah yang ada di depan mata saja.
Kemudian pada tahap berikutnya adanya keterbukaan
pasar terhadap berbagai produk yang dihasilkan perusahaan industri
yang diikuti dengan adanya sistem perdagangan yang mengarah pada
sistem perdagangan bebas yang secara langsung menuntut pada
perusahaan industri untuk berusaha menjamin kualifikasi produknya
mampu bersaing dengan berbagai produk yang berasal dari manca
negara. Peluang ini tidak bisa terbuka untuk perusahaan yang
memang belum siap bersaing dengan produk-produk asing yang rata-
2
rata mempunyai kualifikasi meyakinkan dan baik. Meskipun
demikiantidaksedikit perusahaan industri yang sebenarnya siap
bersaing dengan produk-produk impor, namun karena sistem pemasaran
dan pola operasional pemasaran yang kurang mendukung akibatnya sulit
dikenal oleh pangsa pasar yang semestinya sangat membutuhkan.
Oleh karena itu dalam menangani sistem pemasaran perlu usaha
yang realistis dengan pengaturan manajemen yang benar dan efektif.
Pola pemasaran hasil produksi yang tepat adalah harus
memperhatikan faktor-faktor yang ada di pasar dengan
mempertimbangkan beberapa hal yang berpengaruh terhadap strategi
pemasaran. Faktor-faktor yang dimaksud adalah yang tergabung dalam
marketing mix, yaitu product (produk), place (tempat), promotion
(promosi) dan price (harga). Masuk dan berkembangnya era modernisasi
ternyata memberikan pengaruh terhadap orientasi perkembangan kota-
kota metropolitan yang ada di Indonesia, di mana karakter ruang pada
tiap-tiap kota metropolitan tersebut dikemas menjadi semakin modern.
Seperti yang dapat kita lihat, pada era modernitas saat ini
ditandai dengan banyaknya pembangunan-pembangunan infrastruktur
dengan konsep yang lebih modern, mulai dari kantor, sekolah,
perumahan, sarana/fasilitas umum, serta sampai pada pembangunan
pasar dengan konsep yang lebih modern. Dimana kita bisa melihat bahwa
pasar-pasar modern saat ini secara kasat mata dapat kita pastikan
memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi.Pesatnya proses
modernisasi di kota-kota metropolitan yang di mana juga berimplikasi
3
pada tumbuh dan berkembangnya pasar-pasar modern dengan segala
fasilitas dan kelebihandidalamnya yang bebeda dengan pasar tradisional,
dapat kita lihat bahwa juga memberikan pengaruh terhadap kegiatan
ekonomi yang berlangsung pada kota-kota tersebut, lebih khusus
dalam konteks terjadinya perubahan pola perilaku masyarakat kota
tersebut dalam hal mengkonsumsi barang dan jasa.
Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu perubahan pola
masyarakat dalam mengkonsumsi barang, diantaranya gaya hidup, jumlah
penghasilan, dan tentunya dari penawaran produk itu sendiri. Berkaitan
dengan produk yang ditawarkan, maka juga perlu disampaikan kepada
calon pembeli adalah tentang merk dagang dari produk yang ditawarkan,
kemudian tentang model kemasan yang digunakan sebagai alat
pembungkus dari produk tersebut. Hal itu penting dan sangat diperlukan
oleh konsumen agar dalam melakukan pembelian tidak keliru pada
jenis barang yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Faktor selanjutnya adalah mengenai place (tempat/distribusi), yang
mana dalam pembahasan ini akan dijabarkan lokasi dan cara penerapan
untuk menyampaikan ke konsumen/ distribusi yang digunakan. Distribusi
produk yang akan dijual sampai ke konsumen, adalah merupakan suatu
permasalahan penting yang harus dilaksanakan produsen agar
dimanapun konsumen berada dapat dicapainya, akhirnya setiap
konsumen membutuhkan produk tersebut pasti dapat memperolehnya.
Penyediaan produk yang lebih dekat dengan konsumen akan sangat
menguntungkan bagi semua pihak, dimana produsen diuntungkan dengan
4
lebih dikenalnya produk oleh masyarakat, sementara konsumen
diuntungkan dapat membeli dengan jangkauan yang lebih dekat.
Dalam merencanakan penjualan produk perusahaan itu harus
mengetahui daerah pemasarannya. Kemudian menetapkan pilihan
saluran distribusi yang digunakan yaitu dengan menggunakan saluran
distribusi tidak langsung. Mulai dari produsen melalui agen kemudian ke
pengecer akhirnya ke konsumen. Dalam hal ini agen sebagai penjual yang
paling dekat dan berhubungan langsung dengan produsen, kemudian
pengecer adalah orang yang menjual produk ke konsumen, sehingga
termasuk dekat dengan konsumen. Meskipun ada perbedaan, diantara
keduanya saling bekerja sama dan menguntungkan dalam memasarkan
produk tersebut.
Sasaran dalam kegiatan ini adalah satu, yaitu menyampaikan
produk ke tangan konsumen dengan mudah dan cepat. Faktor atau unsur
selanjutnya dalam perpaduan pemasaran adalah tentang promotion,
dimana perusahaan harus menjalankan program untuk memperkenalkan
jenis produk kepada konsumen dengan berbagai jenis promosi yaitu:
iklan melalui televisi, radio, pamflet dan baliho. Selain itu juga
menggunakan penjualan secara pribadi (personalselling). Dengan
harapan agar sasaran dalam pemasaran produk dapat dicapai dengan
lebih maksimal dan lebih baik.
Sebagai pelengkap dalam unsur yang termasuk dalam marketing
pemasaran adalah mengenai price atau tingkat harga yang diterapkan
perusahaan. Berdasarkan keadaan produk tersebut, maka harga yang
5
ditetapkan telah sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan,
kemudian lebih memberikan daya tarik dan keuntungan diadakan
potongan-potongan yang diberikan kepada pembeli. Dengan demikian
konsumen menjadi tertarik untuk membeli karena harganya dapat
dirasakan terjangkau dengan kemampuan atau daya beli konsumennya.
Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian di Alfamart melalui
langkah-langkahmulai dari pemilihan produk yang mudah dikenal dengan
merk dan kemasan, sehingga apabila melakukan pembelian terhadap
salah satu produk tersebut merupakan kebutuhan. Selanjutnya ditinjau
dari tempatnya (placement) yang mudah dijangkau, menuntut kepada
produk tersebut agar tersedia setiap waktu. Kemudian mengenai promosi
yang begitu banyak dan harga yang terjangkau, maka masyarakat
konsumen mengenal produk tersebut dan mampu membeli pada saat
menginginkannya.
Berdasarkan uraian tersebut maka dalam kesempatan ini peneliti
mengambil sebuah judul: “Analisis Pengaruh Produk Dan Promosi
Alfamart Terhadap Keputusan Masyarakat Berbelanja Di Alfamart Desa
Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa”.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang yang dikemukakan, maka
dalam penelitian ini penulis akan mengemukakan permasalahan yaitu:
1. Apakah produk alfamart berpengaruh terhadap keputusan konsumen
berbelanja di alfamart Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten
Gowa.
6
2. Apakah promosi alfamart berpengaruh terhadap keputusan konsumen
berbelanja di alfamart Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten
Gowa.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh produk alfamart terhadap keputusan
masyarakat berbelanja di alfamart Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi
Kabupaten Gowa.
2. Untuk mengetahui pengaruh promosi alfamart terhadap keputusan
masyarakat berbelanja di alfamart Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi
Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Keguanaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan masukan dan informasi tambahan yang berguna bagi
mahasiswa mengenai pengaruh produk dan promosi terhadap
keputusan berbelanja.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan strategi
pemasaran.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian
yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu
sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam
menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi.
Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini.
Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli
yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli
tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan
pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran
merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha
menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai
macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran
sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yangpaling sesuai dengan
tujuan tersebut adalahsuatu proses social dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain.
8
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi
kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan(demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia
memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat
dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian
pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan
pembeli dan penjual
1. Pengertian Promosi Penjualan
Suatu perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya
menghasilkan produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual
produk atau jasa, tetapi banyak aktivitas lainnya yang saling berkaitan
satu dengan lainnya. Salah satunya adalah promosi, kegiatan promosi
adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran perusahaan, yang
isinya memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang
produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak hanya itu, kegiatan
promosi merupakan kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan
pelanggan atau konsumen.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 204), “promosi penjualan
adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan
produk dan jasa”.Promosi penjualan meliputi pilihan sarana yang luas
(kupon, kontes, potongan harga, premi, dan lainnya) semuanya
mempunyai banyak kualitas unik. Semua sarana ini menarik perhatian
konsumen, menawarkan insensif, dan bisa digunakan untuk
9
mendramatisasi penawaran produk serta meningkatkan penjualan yang
lesu. Namun demikian, pengaruh promosi penjualan biasanya berumur
pendek, dan sering tidak seefektif iklan atau penjualan personal dalam
membangun preferensi merek jangka panjang dan hubungan pelanggan.
Tujuanpromosi penjualan sangat beragam. Penjual bisa
menggunakanpromosi penjualan untuk mendorong pembelian pelanggan
jangka pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:205), tujuan promosi penjualan
adalah sebagai berikut:
a. Mendorong pengecer menjual barang baru dan menyediakan lebih
banyak persediaan, membeli lebih awal, atau mengiklankan produk
perusahaan dan memberikan ruang rak yang lebih banyak.
b. Untuk tenaga penjual, tujuan promosi penjualan yaitu mendapatkan
lebih banyak dukungan tenaga penjualan bagi produk lama atau
baru atau mendorong wiraniaga mendapatkan pelanggan baru.
Perusahaan dewasa ini menganggap bahwa promosi
merupakan bagian penting dari pemasaran, karena pihak perusahaan
berharap dengan promosi yang dilaksanakan secara efektif dapat
meningkatkan kualitas produk atau jasa perusahaan sesuai dengan
target penjualan yang telah ditetapkan dan dapat bersaing dengan
perusahaan lain yang menghasilkan produk atau jasa yang sejenis.
Dengan pandangan demikian perusahaan berharap dengan
dilaksanakannya kegiatan promosi secara berkesinambungan dan
10
terarah akan mampu mencapai hasil penjualan dan keuntungan yang
maksimal.Peneliti akan mengemukakan beberapa pendapat dari para ahli
pemasaran dan praktisi tentang penelitian promosi.
Pengertian promosi menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty
Oesman (2002:123): “Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual
dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tinakah laku
pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga
menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut”.
Sedangkan pengertian promosi menurut Alma (2006 : 179)
adalah: “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan
dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan
tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan
meyakinkan calon konsumen”.
Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan
yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan
memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu
bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada
konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya. Dalam promosi juga,
terdapat beberapa unsur yang mendukung jalannya sebuah promosi
tersebut yang biasa disebut bauran promosi.
Adapun bauran promosi menurut Plilip Kotler dalam Saladin
(2004 : 172) adalah sebagai berikut :
a. Periklanan (Advertising).
11
Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi,
ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang
dibayar.
b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah variasi insentif jangka pendek untuk
merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
c. Hubungan masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity)
Hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan
program guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi
perusahaan atau citra produk.
d. Penjualan Persoanal (Personal Selling)
Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam
suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli
potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.
e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
f. Komnikasi secara langsung yang digunakan dari mail, telepon, fax,
e-mail, atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari
konsumen secara jelas.
2. Kebijakan Produk
Kebijakan produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
meliputi beberapa bagian diantaranya yaitu harga, strategi pemasaran,
dan kualitas produk yang di tawarkan. Berikut uraian penjelasan lebih
lanjut:
12
a. Harga
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting
dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat
bauran pemasaran yaitu product, price, place, promotion. Harga
merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena
harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang atau jasa.
Adapun jenis Penetapan Harga sebagai berikut:
1) Penetapan harga fleksibel adalah kelenturan atas kesediaan untuk
memotong harga demi mempertahankan bagian pasar
2) Penetapan harga diferensial adalah perhitungan harga pokok untuk
sejenis produk yang diperhitungkan atas dasar biaya-biaya yang
berbeda
3) Penetapan harga mark–up adalah dengan menetapkan harga jual
dilakukan dengan cara menambah suatu persentase tertentu dari
total biaya variabel atau harga beli dari seorang pedagang.
4) Penetapan harga cost plus adalah penetapan harga jual dengan cara
menambah persentase tertentu dari total biaya.
b. Tujuan Penetapan Harga
1) Mendapatkan keuntungan sebesar–besarnya dengan menetapkan
harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendapat keuntungan
yang optimal
13
2) Mempertahankan perusahaan. Dari marjin keuntungan yang di dapat
perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan.
3) Mengelola Return On Investment (ROI)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang
ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan
mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
4) Menguasai pangsa pasar.
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing,
dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor di
pasaran.
5) Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya
pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan
pangsa pasar yang ada.
c. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani
pasar atau segmen pasar yang di jadikan target oleh perusahaan.
Definisi strategi pemasaran adalah sebagai berikut:“strategi pemasaran
adalah logika pemasaran yang digunakan oleh perusahaan dengan
harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan”(Kotler,
2008: 76).
Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan
melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan membandingkan nilai
14
dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga,
promosi dan distribusi (marketing mix) terhadap pesaing dekatnya.
Menurut Radiosunu (2001: 27), strategi pemasaran didasarkan atas lima
konsep strategi berikut:
1. Segmentasi pasar. Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli
yang mempunyai kebutuhan, kebiasaan membeli dan reaksi yang
berbeda-beda. Perusahaan tak mungkin dapat memenuhi kebutuhan
semua pembeli. Karena itu perusahaan harus mengkelompok-
kelompokkan pasar yang bersifat heterogen ke dalam satuan–satuan
pasar yang bersifat homogen.
2. Market positioning. Perusahaan tak mungkin dapat menguasai
pasar keseluruhan. Maka prinsip strategi pemasaran kedua adalah
memilih pola spesifik pemusatan pasar yang akan memberikan
kesempatan maksimum kepada perusahaan untuk mendapatkan
kedudukan yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus memilih
segmen pasar yang dapat menghasilkan penjualan dan laba yang
paling besar.
3. Targeting adalah strategi memasuki segmen pasar yang dijadikan
sasaran penjualan.
4. Marketing mix strategy. Kumpulan variabel-variabel yang dapat
digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen.
Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pembeli adalah variabel-
15
variabel yang berhubungan dengan product, place, promotion dan
price (4P).
5. Timing strategy. Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan produk
merupakan hal yang peru diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat
adanya kesempatan baik. Terlebih dulu harus dilakukan persiapan
baik produksi.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang
dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu
mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang, dan
mendapatkan laba. Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam
memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk itu kegiatan pemasaran harus
dapat memberikan kepuasan konsumen jika perusahaan tersebut
menginginkan usahanya tetap berjalan terus atau menginginkan
konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan.
Definisi pemasaran menurut William J. Stanton yang dikutip
oleh Swastha dan Handoko (2000: 4): Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Pengertian pemasaran menurut Kotler (2008:19) adalah proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan,
16
dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain. Berdasarkan
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran mempunyai arti
yang lebih luas daripada penjualan, pemasaran mencakup usaha
perusahaan yang ditandai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen
yang perlu dipuaskan, menentukan harga produk yang sesuai,
menentukan cara promosi dan penjualan produk tersebut. Jadi,
pemasaran juga merupakan kegiatan saling berhubungan sebagai suatu
system untuk menghasilkan laba.
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
keberhasilan suatu perusahaan. Terdapat falsafah dalam pemasaran yang
disebut sebagai konsep pemasaran. Basu Swastha dan Hani Handoko
(2000: 6) mendefinisikan konsep pemasaran sebagai berikut: “Konsep
pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa
pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial
bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari konsep
pemasaran adalah memberikan kepuasan terhadap keinginan dan
kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran tersebut dapat dicapai dengan
usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen harus
menyusun kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi yang tepat
sesuai dengan keadaan konsumen sasarannya.
17
d. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu
pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Segala sesuatu
yang termasuk di dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat,
organisasi, ide ataupun kombinasi antara hal-hal yang baru saja
disebutkan.Produk menurut Kotler dan Amstrong (2008: 274) adalah
segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan konsumen.
Menurut Stanton, (2006: 222) adalah kumpulan dari atribut-
atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan,
warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi
penjualannya.
Menurut Tjiptono (2009: 95) secara konseptual produk
adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli. Menurut Kotler
(2008: 408) ada lima tingkatan produk adalah:
1. Core benefit yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan
kepada konsumen
2. Basic product yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat
dirasakan oleh panca indra.
18
3. Expected product yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-
kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
4. Augmented product yaitu sesuatu yang membedakan antara produk
yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan
oleh pesaing.
5. Potential product yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk
yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.
B. Penilaian Konsumen
1. Keputusan Pembelian
Memahamiperilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang
mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu
produk atau merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian
konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan
(stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun
rangsangan dari lingkungan yang lain.
Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri,
sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil
keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan
untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah
satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.
Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002:45)
menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam
19
diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika
seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka
dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut.
Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk
menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran
adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk
atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak.
Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam
penelitian ini secara kontektual dapat dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi yaitu motivasi konsumen untuk membeli. Secara kondisional
maka kondisi yang terjadi berkaitan dengan produk minimarket yang dapat
dicerminkan dari atribut produk yaitu kualitas produk, merek dan sikap
pada pemasaran.
2. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kotler (2008:10)
menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain
dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh
rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan
promosi.
Variabel-variabel diatas saling mempengaruhi proses
keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang
didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu
pembelian, jumlah pembelian.
20
Gambar 1. Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler
Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen
seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli)
dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan
dari lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses
(diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum
akhirnya diambil keputusan pembelian.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Konsumen Untuk Membeli
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen
untuk melakukan pembelian dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Nilai Informasi
Menurut Tata Sutabri (2005: 23) menyatakan bahwa: "Informasi adalah
data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau di interprestasi untuk
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Tata Sutabri (2005: 31), "Nilai informasi ditentukan oleh dua
hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
Suatu informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
RangsanganPemasaran
- Produk- Harga- Tempat- Promosi
RangsanganLain
- Ekonomi- Teknologi- Politik- Budaya
KarakteristikPembeli
- Budaya- Sosial- Pribadi- Psikologi
Proses KeputusanMembeli
- Pengenalanmasalah
- Pencarianinformasi
- Evaluasi- Keputusan- Perilaku pasca
pembelian
KeputusanPembeli
- Pilihanproduk
- Pilihan merek- Pilihan
penyalur- Waktu
pembelian- Jumlah
21
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sebagian besar
informasi tidak dapat ditaksir secara pasti nilai keuntungannya
(dalam satuan uang), tetapi kita dapat menaksir nilai efektifitas dari
informasi tersebut."
Sasaran mungkin tahu mengenai perusahaan atau produk, tetapi tidak
mengetahui lebih banyak dari itu. Untuk itulah tugas komunikatorlah
untuk membangun pengetahuan melalui sejumlah informasi
mengenai produk yang ditawarkan sebagai sasaran utama komunikasi
Philip Kotler (2005:110).
b. Isi Pesan
Isi pesan iklan dapat dibagi dua yaitu komponen verbal (lisan) dan
visual (tulisan). Baik komponen verbal maupun visual mungkin
mempengaruhi pembentukan kepercayaan konsumen terhadap atribut
produk serta perasaan dan emosi. Bilson Simammora (2008: 175).
Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu memusatkan isi pesan.
Komunikator seharusnya hanya memasukkan informasi yang penting,
yang relevan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Informasi yang tidak releven harus disingkirkan atau dibuang jauh-jauh.
Bila informasi yang tidak penting dimasukkan dalam pesan-pesan yang
akan disampaikan, inti pesan akan kabur, dan waktu pun akan terbuang
percuma. Pada akhirnya, penyampaian pesan tidak akan mencapai
sasaran yang dikehendaki. Djoko Purwanto (2006: 70).
c. Dorongan Iklan
22
Iklan yang menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik, yaitu
memiliki kemampuan untuk menarik perhatian pasar (audience)
sasaran. Pesan-pesan yang akan disampikan dapat disajikan dalam
gaya penyampaian yang berbeda-beda, yaitu dengan menampilkan :
cuplikan kehidupan individu atau kelompok, gaya hidup individu,
fantasi tentang produk, suasan hati (mood) atau citra seputar produk,
musik untuk lebih menghidupkan pesan, symbol kepribadian untuk
menciptakankarakter yang mempersonifikasikan produk, memamerkan
keahlian dan pengalaman perusahaan dalam menghasilkan produk,
bukti-bukti ilmiah keunggulan produk, bukti kesaksian dari orang-
orang terkenal M. A. Morrison (2010:17). Menuru M. A. Morrison
(2010:345) dalam menampilkan gaya penyampaian tersebut dapat
digunakan tiga jenis pendekatan daya tarik, yaitu:
1. Daya tarik rasional atau informatif menekankan pada pemenuhan
kebutuhan konsumen terhadap aspek praktis, fungsional, dan
kegunaan suatu produk dan juga menekankan pada atribut yang
dimiliki suatu produk dan/atau manfaat atau alasan memiliki atau
menggunakan merek produk tertentu. Iklan dengan daya tarik
rasional bertujuan membujuk target konsumen untuk membeli
karena produk bersangkutan adalah yang terbaik atau produk
yang paling dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Daya tarik emosional, berusaha membangkitkan emosi positif atau
negative yang dapat memotivasi pembelian. Emosi positif berupa
23
perasaanbangga, senang, cinta jika menggunakan produk yang
diiklankan. Sedangkan emosi negatif berupa perasaan tajut,
bersalah, malu yang membuat orang merasa memerlukan merek
yang diiklankan (misalnya produk parfum, pasta gigi, dan asuransi)
atau bahkan menghentikan penggunaannya.
3. Daya tarik moral, pendekatan ini berkaitan dengan apa yang benar,
apa yang tepat, atau apa yang seharusnya, misalnya anjuran
donor darah, anjuran kebersihan lingkungan pada iklan demam
berdarah. Daya tarik iklan (advertising appeal) mengacu pada
pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen
dan/atau mempengaruhi perasaan mereka terhadap suatu produk
(barang dan jasa). Suatu dayatarik iklan dapat pula dipahami
sebagai something that moves people, speaks to their wants or
needs, and excites their interest (sesuatu yang menggerakkan orang,
berbicara mengenai keinginan atau kebutuhan mereka, dan
membangkitkan ketertarikan mereka). M. A. Morrison (2010: 342).
C. Kerangka Pikir
Untuk dapat meningkatkan pendapatan suatu perusahaan
harslah memiliki strategi pemasaran yang ditunjang oleh faktor-faktor yang
dapat memberikan kepuasan bagi penerima pelayanan tentunya. Hal ini
dapat diwujudkan dengan melakukan rangkaian kesatuan strategi
berupa kebijakan produk yang meliputi pada strategi penjualan,
24
pemberian harga, kualitas produk, dan promosi yang sampai kepada
pelanggan.
Melalui pelaksanaan programnya, setiap perusahaan selalu
dihadapkan pada bagaimana meningkatkan pendapatan jangka panjang
yang stabil dan berkesinambungan. Hal tersebut menjadi suatu hal
yang wajar, karena dalam teorinya, bahwa salah satu tujuan didirikannya
sebuah bisnis adalah untuk mencapai pendapatan untuk jangka yang
panjang.
Dimana pada akhirnya faktor-faktor tersebut akan secara
signifikan mempengaruhi keputusan beli masyarakat atau konsumen
kepada perusahaan atau binis yang kita jalankan. Berhasil tidaknya
sebuah bisnis akan tergantung pada konsep pelayanan yang diberikan
kepada konsumen. Semakin baik kebijakan produk dan promosi yang
diberikan, maka semakin tinggi tingkat kesetiaan konsumen terhadap
produk atau jasa yang kita tawarkan. Selanjutnya bagan kerangka pikir
di sajikan pada uraian berikut:
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
Produk(X1)
Promosi(X2)
KeputusanBerbelanja (Y)
25
D. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapatlah
diberi hipotesis:
1. Produk Alfamart berpengaruh terhadap keputusan masyarakat
berbelanja di Alfamart Desa Manimbahoi Kecamatan ParigiKabupaten
Gowa.
2. Promosi Alfamart berpengaruhterhadap keputusan masyarakat
berbelanjadi Alfamart Desa Manimbahoi Kecamatan ParigiKabupaten
Gowa.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam rangka pengumpulan data dan informasi sebagai
penunjang utama dalam proposal ini, maka penulis memilih objek
penelitian bertempat di pusat perbelanjaan Alfamart Desa Manimbahoi
Kecamatan Parigi kurang lebih 2 (dua) bulan yakni pada bulan April-Maret
2015.
B. Metode Pengumpulan Data
Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
data dalam sebuah penelitian. Metode pengumpulan data pada prinsipnya
berfungsi untuk mengungkapkan variabel yang akan diteliti. Dalam
penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara
langsung pada Alfamart Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi melalui:
a. Observasi
Pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan data dari
kegiatan perusahaan.
b. Kuesioner
Yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang dibahas untuk memperoleh data primer.
27
2. Studi Pustaka
Dilakukan dengan cara mencari dan membaca literature-literature yang
ada hubungannya dengan materi penulisan.
C. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang dikumpulkan oleh penulis
dalam penulis adalah:
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua) yaitu:
a. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam
bentuk angka-angka seperti: jumlah karyawan, serta data lainnya
yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
b. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan melalui
keterangan-keterangan secara tertulis, seperti sejarah atau
gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, dan informasi
tentang jenis pelatihan yang pernah dilaksanakan.
2. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan
pengamatan secara langsung dan wawancara dengan pimpinan
perusahaan dan karyawan lainnya.
b. Data sekunder, yaitu berupa bahan-bahan dokumentasi perusahaan
seperti sejarah berupa bahan-bahan, struktur organisasi, jumlah
28
karyawan, serta data lainnya yang ada hubungannya dengan tujuan
perusahaan.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,
2002:115). Dalam penelitian ini dijadikan populasi adalah masyarakat
yang berbelanja di Alfamart.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik accidental sampling
yang berarti pengambilan sampel diambil secara sengaja pada
masyarakat yang sedang berbelanja di Alfamart Desa Manimbahoi
Kecamatan Parigi sebanyak 30 orang (Arikunto, 2002:17).
E. Metode Analisis data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan,
mengolah, menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga
diperolehgambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi
dan hasil perhitungan.
Tolak ukur yang digunakan dalam distribusi untuk pengisian
kuesioner telah tersedia alternatif jawaban dari setiap item, sehingga
responden dapat memilih satu jawaban yang sesuai dengan pendapat
dan keadaannya sendiri. Pengukuran yang digunakan untuk setiap
item pertanyaan terdapat empat alternatif. Empat alternatif jawaban
29
yang akan digunakan diberi skor 1, 2, 3, 4 dan 5. Adapun untuk
perhitungannya adalah sebagai berikut:
- Jawaban Sangat Setuju : skor 5
- Jawaban Setuju : skor 4
- Jawaban Ragu-ragu : skor 3
- Jawaban Tidak Setuju : skor 2
- Jawaban Sangat Tidak Setuju : skor 1
Adapun standar penentuan range menggunakan skala likert dimana
skor tertinggi di tiap pertanyaannya adalah 5 dan skor terendah adalah
1. Berikut penentuannya:
Skor tertinggi = 30 x 5 = 150
Skor terendah = 30 x 1 = 30
Sehingga range untuk hasil survey = = 2430 –54 = Sangat Tidak Berpengaruh
54 –78 = Tidak Berpengaruh
78 –102 = Cukup Berpengaruh
102 –126 = Berpengaruh
126 – 150 = Sangat Berpengaruh
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah suatu model
berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
model regresi yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini
digunakan normal P-Plot of refregression standarizard residual
terhadap pengujian pada keseluruhan variabel dalam penelitian ini.
30
Uji normalitas data dilihat dengan melihat pola pada kurva
penyebaran pada grafik P-Plot. Jika pola penyebaran memiliki garis
normal kurva maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda dengan mempergunakan program SPSS 21,
Analisis regresi sederhana dipakai untuk menghitung besarnya
pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian
(variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Dalam penelitian
ini analisis regresi sederhana berperan sebagai teknik statistik yang
digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh faktor kebijakan
produk dan promosi terhadap keputusan konsumen untuk
berbelanja di pasar Alfamart.
Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda
seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2005:261), yaitu:
Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e
Dimana:
Y = Keputusan konsumen untuk berbelanja di Alfamart
a = Konstanta Intersepsi
b = Koefisien regresi
X 1 = Kebijakan Produk
X 2 = Promosi
31
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
(Sugioyono, 2002). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu
variabel independen dan variabel dependen.
32
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Umum Alfamart
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart/Perseroan),
mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi,
kemudian pada 1999 mulai memasuki sektor minimarket. Ekspansi
secara ekponensial dimulai Perseroan pada tahun 2002 dengan
mengakusisi 141 gerai Alfaminimart dan membawa nama baru
Alfamart. Saat ini Alfamart merupakan salah satu yang terdepan
dalam usaha ritel, dengan melayani lebih dari 2,1 juta pelanggan
setiap harinya di hampir 6.000 geraiyang tersebardi Indonesia
Alfamart menyediakan barang-barang kebutuhan pokok
dengan harga yang terjangkau, tempat belanja yang nyaman, serta
lokasi yang mudah dijangkau. Didukung lebih dari 60.000 karyawan
menjadikan Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan kerja
terbesar di Indonesia.Alfamart adalah gerai komunitas, karenanya
kami selalu berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(CSR) yang terbagi menjadi Alfamart Care yang membantu masyarakat
melalui kegiatan-kegiatan sosial. Alfamart Smart mendukung bidang
pendidikan,Alfamart Sport mensponsori kegiatan olahraga,Alfamart
Clean and Green mewujudkan lingkungan ya sehat, Alfamart
SMEmembantu pengusaha kecil dan menengah yang ada di
33
sekitar gerai-gerai Alfamart serta Alfamart Vaganza yang secara aktif
ikut terlibat dalam pengembangan seni dan budaya.Atas segala
prestasi dan perannya dalam masyarakat, Alfamart menerima
berbagai penghargaan dari intitusi-institusi dengan reputasi terpercaya,
diantaranya adalah: Top Brand Award2008-2010, Superbrands
Indonesia Awards.
Awal tahun 2006 PT HM Sampoerna Tbk menjual
sahamnya, sehingga struktur kepemilikan menjadi PT Sigmantara
Alfindo (60%) dan PT Cakrawala Mulia Prima (40%). Mendapat
Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu”.
Pertengahan 2007 Alfamart sebagai Jaringan Minimarket
Pertama di Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000
untuk Sistem Manajemen Mutu. Jumlah gerai mencapai 2000 toko dan
telah memasuki pasar Lampung. Awal 2009 menjadi perusahaan
publik pada tanggal 15 Januari 2009 di Bursa Efek Indonesia disertai
dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga
memasuki Pasar Bali.
B. Visi, Misi, Budaya
VISI
"Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh
masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil,
pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing
secara global".
34
MISI
1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan / konsumen dengan
berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan
dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.
3. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-
kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
4. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus
bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan,
pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
BUDAYA
1. Integritas yang tinggi.
2. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
3. Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.
4. Kerjasama Team.
5. Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik.
35
C. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
Struktur Organisasi PT Sumber Alfaria Tbk.
36
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kuesioner kepada
pengunjung pasar modern (Alfamart) yang dijadikan sebagai
responden, makadapat diketahui karakteristik setiap
responden.Karakteristik/identitas responden yang diukur dalam
kuesioner meliputi : karakteristik responden berdasarkan usia, jenis
kelamin, pendidikan terakhir, profesi/ pekerjaan, pengeluaran rutin per
bulan, dan frekuensi berbelanja di pasar modern (Alfamart) selama
bulan April 2015. Pada tabel berikut ini adalah pengelompokkan
responden berdasarkan usia.
Tabel 1.Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Responden Persentase
17-21 Tahun 6 20
22-26 Tahun 12 40
27-31 Tahun 3 10
>31 Tahun 9 30
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden
berumur antara 22-26 tahun paling banyak yaitu sebesar 40%,
sedangkan yang paling sedikit adalah responden berumur 27-31tahun
yaitu sebesar 10%. Berikutnya tabel memperlihatkan responden
berdasarkan jeniskelamin.
37
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Laki-laki 11 36.7
Perempuan 19 63.3
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2015
Berdasarkan jenis kelamin, responden terdiri dari 11 orang
dengan persentase 36,7% berjenis kelamin laki-laki dan 19 orang
berjenis kelamin perempuan dengan persentase 63,3 %Tabel berikut
memperlihatkan responden yang dikelompokkan berdasarkan
pendidikan terakhir.
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Responden Persentase
SD 3 10
SMP 15 50
SMA/SMK 2 6.7
SARJANA 6 20
Lain-lain 4 13.3
Total 30 100
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2015
Berdasarkan pendidikan terakhir yang dimiliki para responden,
terdiri atas 3 orang dengan persentase 10% tingkat pendidikan
38
Sekolah Dasar, 15 orang SMP dengan persentase 50%, 2 orang
SMA/SMK dengan persentase 6,7%,6 orang dengan pendidikan
terakhir sarjana dengan persentase 20%, dan 4 orang dengan
persentase 13,3% pendidikan terakhir lain-lain. Tabel berikut,
responden dikelompokkan berdasarkan profesi atau pekerjaan mereka.
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Responden Persentase
Pelajar/Mahasiswa 13 43.3
PNS/ Karyawan 7 23.3
Wiraswasta 9 30
Lain-lain 1 3.3
Total 30 100
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2015
Dari data di atas diketahui karakteristik profesi responden
yang paling dominan yaitu pegawai pelajar/ mahasiswa sebanyak 13
orang dengan persentase 43,3% diikuti pegawai negeri / karyawan
sebanyak 7 orang dengan persentase 23.3%, selanjutnya wiraswasta
9 orang dengan persentase 30% dan lain-lain sebanyak 1 orang
dengan persentase 3.4%
Tabel berikut, jumlah responden berdasarkan frekuensi
berbelanja di Alfamart selama bulan April 2015.
39
Tabel 5. Karakteristik Responden BerdasarkanFrekuensi Berbelanja
Frekuensi Jumlah Responden Persentase
1-5 kali 17 56.7
>5 kali 13 43.3
Total 30 100
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2015
Tabel diatas menunjukkan bahwa 17 orang responden dengan
persentase 56.7% memiliki frekuensi berbelanja sebanyak 1 – 5 kali
selama bulan April 2015, sedangkan 13 orang responden dengan
persentase43.3% memiliki frekuensi berbelanja sebanyak > 5 kali
selama bulan April 2015.
B. Deskripsi VariabelProduk (X1), Promosi(X2), dan KeputusanMembeli (Y)
Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-
indikator dan juga penghitungan skor bagi variabel produk (X1),
promosi (X2), serta Keputusan untuk Berbelanja di Pasar Modern
(Alfamart) (Y), diuraikan sebagai berikut :
1. Pertanyaan mengenai variabel Produk
Indikator – indikator dari variabel ini terbagi atas tiga yang
meliputi kesesuaian harga dengan produk, kesesuaian kaulitas
barang dengan etalase penjualan, dan kesesuaian produk dan
kemasan. Hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
40
Tabel 6. Karakteristik Responden BerdasarkanProduk
TanggapanSS S R TS STS Skor
Pertanyaan
Harga yang ditawarkan oleh
Alfamart sesuai dengan
produknya 50 40 10 132
Produk yang disediakan di
Alfamart telah sesuai dengan
tempat penyimpanannya 70 30 111
Kemasan produk sesuai
dengan isi 83.3 16.7 154
Rata-rata 294.3
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2015
Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan
respondenterhadap variabel produk Alfamart berada pada range
ketiga (cukup berpengaruh), yang berarti bahwa produk yang dimiliki
oleh seseorang yang terdiri dari kesesuaian harga, tempat, danisi
memiliki sangat pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk
berbelanja di Alfamart (pasar modern).
2. Pertanyaan mengenai variabel Promosi
Indikator – indikator dari variabel ini terbagi atas lima. Hasilnya dapat
kita lihat pada tabel berikut:
41
Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Promosi
TanggapanSS S R TS STS Skor
Pertanyaan
Harga yang ditawarkan oleh
Alfamart mendapatkan
potongan harga 96.7 3 149
Produk yang ada dijual di
Alfamart berbeda dengan
yang lainnya 40 60 72
Produk yang dijual di
Alfamart lebih fresh/segar
dibandingkan dengan barang
di pasaran pada umumnya 43.3 36.7 85
Alfamart adalah pilihan
berbelanja yang nyaman 63.3 36.7 139
Produk Afamart sesuai
dengan kemampuan atau
daya beli anda 83.3 16.7 145
Rata-rata 474
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2015
Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan
respondenterhadap variabel promosi Alfamart berada pada range
kedua (berpengaruh), yang berarti bahwa promosi yang dilakukan
sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di
Alfamart (pasar modern).
42
3. Pertanyaan mengenai variabel Keputusan
Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Keputusan Konsumen
TanggapanSS S R TS STS Skor
PertanyaanAnda mengetahui bahwaAlfamart yang anda ketahuimampu memenuhi kebutuhanbarang anda 66.7 33.3 140Anda menyadari bahwa Alfamartyang paling memenuhi barang-barang yang anda butuhkan 23.3 40 36.7 179Setiap kali anda memilikikeinginan untuk berbelanjabarang kebutuhan, andamemutuskan untuk datang keAlfamart 70 30 213
Anda sangat senang dan merasanyaman berbelanja di Alfamart 53.3 46.7 248Rata-rata 195Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2015
Tabel diatas memperlihatkan bahwa ada empat indikator yang
digunakan untukmengetahui keputusan konsumen. Dari data diatas
dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel
keputusankonsumen untuk berbelanjaberada pada rangesangat
berpengaruh, yang berarti bahwa keputusan konsumen sangat
berpengaruh terhadap keinginan untuk berbelanja di Alfamart.
C. Analisis Data
1. Uji Validasi Data
Setelah mengumpulkan kuesioner dari responden, kemudian
dilakukan uji validitas kembali terhadap data yang diperoleh. Validitas
43
menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas ini menggunakan
corrected item-total correlation yaitu dengan menghitung korelasi
antara butir instrument dengan skor total. Analisis ini dilakukan dengan
cara mengorelasikan masing-masing skor item dengan skor total.
Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item
pertanyaan yang berkorelasi signifikandengan skor total menunjukan
item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap
apa yang ingin diungkapkan. Penelitian ini menggunakan alat analisis
berupa SPSS 17 (Statistical Package for Social Science17). Hasil uji
validitas data dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Hasil Uji Validitas
No Item Corrected Item-Total Correlation r tabel Keterangan
1 X1.1 0.480 0,174 Valid2 X1.2 0.480 0,174 Valid3 X1.3 0.616 0,174 Valid4 X2.1 0.580 0,174 Valid5 X2.2 0.586 0,174 Valid6 X2.3 0.679 0,174 Valid7 X2.4 0.640 0,174 Valid8 X2.5 0.730 0,174 Valid9 Y1 0.598 0,174 Valid
10 Y2 0.630 0,174 Valid11 Y3 0.722 0,174 Valid12 Y4 0.608 0,174 Valid
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2015
Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa tidak terdapat
item yang tidak valid. Setiap item dinyatakan valid apabila r hitung pada
item yang bersangkutan lebih tinggi daripada r table. Nilai r table
44
diperoleh dari jumlah responden yang mengumpulkan kuisioner
sebanyak 30 orang sehingga nilai r tabelnya yaitu 0,174 dan tingkat
signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi. Dari table di atas dapat
diketahui bahwa item yang valid sebanyak 12 item yaitu X1.1, X1.2,
X1.3, X2.1, X2.2, X2.3, X2.4, X2.5, Y1.1, Y1.2, Y1.3, Y1.4.
2. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan untuk memenuhi
persyaratan model regresi bahwa data yang diperoleh memiliki sifat
normal. Dalam pengujian ini, suatu data dikatakan berdistribusi
normal jika sebaran data yang ada menyebar merata ke semua
daerah kurva normal yang ditunjukkan pada hasil Histogram dan
Plot Normal.
Gambar 2.Hasil Uji Normalitas Histogram
45
Gambar 3. Hasil Uji Normalitas Plot Normal
Berdasarkan output histogram di atas, terlihat bahwa sebaran
data yang ada menyebar merata ke semua daerah kurva normal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang kita miliki
mempunyai distribusi normal. Demikian juga dengan normal P-P Plot
memperlihatkan hasil yang sama.
3. Hasil analisis regresi
Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan melalui
kuesioner, baik untuk variabel terikat yakni keputusan konsumen
untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) (Y) maupun variabel
bebas yang meliputi produk (X1), dan promosi (X2), yang diolah
dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service
46
Solution Versi 17.00, maka diperoleh hasil perhitungan regresi linear
berganda sebagai berikut:
Tabel 10. Hasil Penghitungan Regresi
Model Unstandardized Coefficient
Standardized
Coefficients t Sig
B std. Error Beta
1 (Constant) 3.155 0.875 3.603 0.00
Produk 0.603 0.220 0.333 2.739 0.07
Promosi 0.242 0.155 0.183 2.108 0.37
Tabel 11. Model Summary
Model R R Square F Sig
1 0.748 0.560 38.159 0.00a
a. Predictors: (Constant), Produk, Promosi
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Dari tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi linear
berganda adalah sebagai berikut:
Y = 3,155 + 0,603X 1 + 0,242X2
Dari hasil persamaan regesi linear berganda tersebut, dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Konstanta (α) sebesar 3,155 memberikan arti bahwa apabila nilai
prediktor (X1, X2) diasumsikan = 0, maka keputusan konsumen
untuk berbelanja di Alfamart (Y) secara konstan bernilai 3,155.
47
2. Koefisien regersi (β) X1 sebesar 0,603 memberikan arti bahwa
Produk (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
untuk berbelanja diAlfamart (Y). Hal ini menunjukkan bahwa dengan
penambahan satu satuan kelas sosial maka akan terjadi
kenaikan keputusan konsumen sebesar 0,532 dan begitupun
sebaliknya.
3. Koefisien regersi (β) X2 sebesar 0,242 memberikan arti bahwa
promosi (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen
untuk berbelanja di Alfamart (Y). Hal ini menunjukkan bahwa dengan
penambahan satu satuan keluarga maka akan terjadi kenaikan
keputusan konsumen sebesar 0,242 dan begitupun sebaliknya.
48
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa faktor produk dan promosi secara bersama-sama memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk
berbelanja di Alfamart. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai R = 0,748,
R2= 0,560, nilai F hitung > F tabel (38,158 > 2,44) dan signifikansi
< 0,05 (0,000 <0,005). Sehingga hipotesis 1 yang mengatakan
bahwa diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara faktor
produk dan promosi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja
di Alfamart dapat diterima.
B. SaranBerdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dan dari
penarikan kesimpulan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Persaingan antar pasar modern (retail)di Indonesia semakin ketat,
oleh karena itu diperlukan strategi-strategi yang sesuai dengan
kondisi dan tuntutan pasar guna mempertahankan dan
meningkatkan konsumennya.
49
2. Pihak Alfamart harus terus meningkatkan kualitas pelayanan
serta inovasi dalam barang-barang kebutuhan konsumen agar
jumlah konsumen yang memilih untuk berbelanja di Alfamart
dapat meningkat.
3. Perumusan segmentasi dan penentuan target pasar yang tepat
akan sangat bermanfaat dalam menarik konsumen untuk
berbelanja di Alfamart.
50
DAFTAR PUSTAKA
Albari. 2002,Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid I. Jakarta: BinarupaAksara.
Arikunto, Suharsimi, 2002,Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktis. Jakarta: Bina Aksara.
Bilson, Simammora. 2008. “Membongkar Kotak Hitam”. KonsumenJakarta: Gramedia Pustaka Utama
Buchari, Alma, 2006,Postmodrnisme dan Budaya Konsumen. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Djaslim, Saladin, dan Yevis Marty Oesman. 2002. Pemasaran Buku I.Yogyakarta : Salemba Empat
Djoko, Purwanto, 2006,Komunkasi Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, 12 th. Jakarta:Erlangga
M. A. Morrison. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu.Cetakan Pertama. Kencana Prenada Media Group.
Radiosunu. 2001. Guncangan Besar : Kodrat Manusia dan TataSosial Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi, Dilengkapi DenganMetode R&D. Edisi Revisi Cetakan Ketujuhbelas. Bandung:Alfabeta.
Stanton, Budi W. 2006. Budaya Organisasi dan Perubahan. Penerbit PT.ElexMedia Komputindo. Jakarta.
Swastha dan Handoko. 2000. Manajemen Pelayanan. Pustaka Pelajar.Yogyakarta
Tata, Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. 2009. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua. ANDI:Yogyakarta
51