SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

96
SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMINIMALKAN HARGA POKOK PRODUKSI MIE INSTAN PADA PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR T R I O N O 105730215010 Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2016

Transcript of SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

Page 1: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

SKRIPSI

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSISEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMINIMALKAN

HARGA POKOK PRODUKSI MIE INSTAN PADAPT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

T R I O N O105730215010

Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2016

Page 2: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSISEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMINIMALKAN

HARGA POKOK PRODUKSI MIE INSTAN PADAPT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi dan Bisnis pada Jurusan Akuntansi

TRIONO10573 02150 10

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2016

Page 3: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

ABSTRAK

Triono, 2016 Analisis Metode Pembebanan Biaya Produksi Sebagai Salah SatuUpaua Meminimalkan Harga Pokok Produksi Mie Instan Pada PT. MegahputeraSejahtera Makassar. Dibimbing oleh Bapak Sultan Sarda, dan Bapak IsmailBadollahi.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis Deskriftif kualitatif

bertujuan untuk mengetahui metode pembebanan biaya produksi yang digunakan

sehingga dapat meminimalkan harga pokok produksi mie instan pada PT.

Megahputera Sejahtera Makassar. Berdasarkan hasil penelitian dimana dalam proses

pembebanan biaya produksinya perusahaan menggunakan metode metode Full

Costing yang membebankan semua biaya kedalam harga pokok produksi baik biaya

tetap maupun biaya variabel, dan jika dibandinkan dengan metode yang digunakan

oleh peneliti dalam hal ini menggunakan metode Variable Costing, maka akan

terdapat perbedaan harga pokok yang dihasilkan. Harga pokok produksi mie instan

yang dihasilkan dengan menggunakan metode peneliti lebih rendah, sehingga harga

jual juga lebih rendah dan tentunya barang yang dihasilkan mampu bersaing di

pasaran.

Kata kunci :Metode Pembebanan Biaya, HPP.

Page 4: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur , penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat merampungkan skripsi ini. Skripsi

ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi.

Skripsi ini tersusun secara sistematis yang terdiri dari Enam bab yaitu, Bab I

Pendahuluan, terdiri atas Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan

Manfaat Hasil Penelitian. Bab II terdiri atas Tinjuan Pustaka, dan Kerangka Pikir,

Bab III Metode Penelitian, terdiri atas Lokasi dan Waktu Penelitian,Teknik

Pengumpulan Data, Metode Analisis, Bab IV Gambaran Umum Perusahaan, terdiri

atas Sejarah Singkat Perusahaan, Gambaran umum Kantor, Visi dan Misi Perusahaan,

Struktur Organisasi, dan Bab V Pembahasan dan Hasil Penelitian, dan Bab VI berisi

simpulan dan Saran-saran.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan tidak

terlepas dari bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

sepantasnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya dan

penghargaan setinggi-tingginnya kepada :

1. Bapak Drs. Sultan Sarda, MM ,sebagai Pembimbing I dan Bapak Ismail

Badollahi, SE.,M.Si Ak.,CA Pembimbing II yang dengan keihklasan dan

Page 5: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

kesabaran telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing

dan mengarahkan penulis terutama dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Akuntansi Bapak Ismail Badollahi yang telah membantu dan

memberikan arahan kepada penulis.

3. Para Dosen serta Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

membimbing dan melayani penulis selama dalam proses perkuliahan Sampai

pada tahap Penyelesaian Studi.

4. Dinamika kampus, unismuh terimakasih atas kesan dan pengalaman yang

sangat membantu itu cukup menambah pengetahuanku.

5. Pimpinan beserta seluruh staf PT. Megahputera Sejahtera Makassar. Terima-

kasih atas bantuan dan arahannya kepada penulis selama melakukan

penelitian.

6. Teristimewa untuk keluarga, Ibu dan Bapak, serta semua keluarga yang telah

memberikan kasih sayang, dukungan, bantuan moral maupun materil serta

semangat yang sangat berarti dalam hidup ini.

7. Terkhusus untuk My Lovely Wahyuni. Terima-kasih untuk semua waktu yang

telah diberikan. Sejatinya dia yang memberi luka, dia pulalah yang akan

menyembuhkan luka. Hehehe.

8. Teman-teman Ak 10 2010. Terima kasih atas segala bantuannya. Untuk

Herviana, Suharni, Rachmansyah, Herawati, Idil Adhari, Idil Rahmat S,

Syamsul Bahri, Raharja, Sahran, Surya Islami, Nurmawaddah. Susah senang

kita lalui bersama kawan.

Page 6: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

9. Terima-kasih tak terhingga kepada Wahyudi Malik dan Pondok Nirwana,

Rahmat Mulyadi, Rahmat Baharudin, Nurtisatul Mukarramah, Irmayanti,

Ahmad Rusydi, M. Alim Wahyuda, A. M. Zulfadly, Misrawati Mahmud serta

semua personil Kawin Lari dan Grup Ular.

10. Juga dipersembahkan untuk Bapak Duma Dg. Silele S,Pd beserta putra &

putri tercintanya, yang dimana telah memberikan ruang untuk penyelesaian

studi penulis.

11. Kepada Christopher Mc Candless (Alexander Supertramp), Albert Camus, Jon

Krakauer, Jean Paul Sartre, Lord Byron, Mahatma Gandhi, serta Para

Pendahulu dan semua Tokoh yang menginspirasi penulis meski tidak

sekalipun pernah bertemu.

12. Teman-teman dari Jurusan Akuntansi dan semua teman-teman senior maupun

junior dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada umumnya. Juga untuk teman-

teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu tetapi memiliki andil secara

langsung maupun tidak langsung terhadap penulisan skripsi ini.

Semoga segala bantuan, dukungan, arahan dan bimbingan yang telah

diberikan mendapat pahala dan rahmat dari Allah SWT. Dan akhirnya, penulis

berharap kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang

memerlukannya. Amin.

Makassar, Januari 2016

Penulis

Page 7: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …
Page 8: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …
Page 9: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada

kemampuan manajemen di dalam mengambil keputusan. Agar suatu operasi

perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka manajemen memerlukan

informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Berhubungan dengan semakin berkembangnya volume perusahaan, maka

manajemen semakin dituntut mengatasi aneka ragam masalah yang dihadapi.

Suatu manajemen yang baik tidak hanya mampu menjalankan fungsi-fungsi

manajerial, tetapi juga dituntut untuk membuahkan keputusan yang tepat.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan keputusan yang tepat, manajer harus

mengukur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah dijalankan di

dalam organisasinya.

Semakin berkembangnya suatu perusahaan yang diiringi dengan semakin

kompleksnya aktivitas yang dijalankanakan menuntut adanya pelaksanaan

aktivitas yang efekif dan efisien. Hal ini mengingat karena para manajer tidak

lagi dapat memonitor secara langsung aktivitas yang dijalankan oleh para

bawahannya. Namun dilain pihak perusahaan diharuskan mampu

menghasilkan produk yang berkualitas baik dengan harga yang wajar,

sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasaran. Dalam keadaan

ini perusahaan harus mampu membuat planning yang matang agar sumber

1

Page 10: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

2

daya yang dimilikinya dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan perusahaan

yaitu mendapatkan laba, atau jika terjadi kerugian maka diusahakan kerugian

tersebut dapat ditekan seminimal mungkin.

Tujuan utama perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba

yang optimal. Hal ini tidaklah mengherankan karena dengan laba suatu

perusahaan dapat mempertahankan hidupnya dan memperluas

usahanya.Selain itu keberhasilan suatu perusahaan sering kali dinilai dari

tingkat laba yang dihasilkan. Untuk menghasilkan laba, suatu perusahaan

dapat menggunakan dua cara. Cara pertama dengan menaikan harga jual.

Tindakan ini memang dapat meningkatkan laba, namun dalam kondisi

persaingan yang semakin ketat ini, perusahaan tidak mudah untuk menaikkan

harga jual karena dapat menyebabkan konsumen lari ke produk pesaing yang

memiliki harga yang lebih murah dengan kualitas produk yang sama. Cara

kedua adalah dengan menekan biaya produksi secara efisien dan

mengendalikan komponen biaya-biayanya sehingga biaya produksi yang

dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin. Biaya produksi yang tidak

terkendali akan menyebabkan harga pokok terlalu tinggi, yang selanjutnya

akan menurunkan daya saing produk dan pada akhirnya dapat menurunkan

laba. Untuk itu biaya produksi harus dicatat dengan baik dan dihitung dengan

benar sehingga dapat menghasilkan harga pokok yang tepat.Dengan demikian

perusahaan dapat menetapkan harga jual yang kompetitif, yang dapat

mengoptimalkan laba sekaligus memenuhi tuntutan konsumen.

Page 11: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

3

Oleh karena itu, agar manajemen dapat menggunakan biaya secara

efisien, maka ia memerlukan informasi atau metode perhitungan harga pokok

produksi yang handal sebagai upaya meminimalkan harga pokok

produksinya. Dengan demikian, apabila perhitungan harga pokok produksi

telah dilakukan dengan tepat dan benar, maka akan memungkinkan akan

tercapainya penetapan harga jual yang efektif. Untuk menghasilkan harga

pokok yang tepat, dibutuhkan beberapa metode. Salah satunya adalah dengan

menggunakan metode pembebanan biaya produksi kepada produk yang

dihasilkan sebagai upaya meminimalkan Harga Pokok Produksi (HPP).

PT. Megahputera Sejahtera Makassar adalah perusahaan yang bergerak

dalam bidang produksi mie instan di Sulawesi Selatan. Dimana perusahaan

ini memproduksi mie instan secara massal dan terus menerus. Sehingga

metode pembebanan biaya yang digunakan adalah sistem biaya

sesungguhnya. Dalam metode ini, biaya produksi yang terdiri dari biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja maupun biaya overhead pabrik langsung

dibebankan ke setiap departemen produksi dengan tarif sesungguhnya, dan

dihitung setiap akhir bulan ataupun diakhir periode. Setelah semua biaya

produksi dihitung kemudian dibagi dengan jumlah barang yang telah

dihasilkan. Dengan menggunakan sistem biaya sesungguhnya, perusahaan

dapat menghitung harga pokok produksinya dengan tepat dan tidak

menggunakan metode biaya taksiran yang kerap kali tidak sesuai dengan

biaya yang telah dikeluarkan. Sehingga metode pembebanan biaya yang

dilakukan dapat meminimalkan harga pokok produksi yang dihasilkan.

Page 12: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

4

Dengan kata lain membebankan biaya produksi ke produk berarti

memberikan peluang bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual produk

yang kompetitif untuk bisa memenangkan persaingan pasar.

Dari uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai metode pembebanan

biaya yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi pada PT.

Megahputera Sejahtera Makassar.

Adapun penulis akan mengambil judul proposal penelitian “Analisis

Metode Pembebanan Biaya Produksi Sebagai Salah Satu Upaya

Meminimalkan Harga Pokok Produksi Mie Instan Pada PT.

Megahputera Sejahtera Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, penulis akan

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: Apakah pembebanan biaya

produksi yang dilakukan dapat meminimalkan harga pokok produksi mie

instan pada PT. Megahputera Sejahtera Makassar.

C. Tujuan Penelitian

Dengan dengan ditetapkannya permasalahan yang dihadapi dalam

rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui

metode pembebanan biaya produksi yang digunakan sehingga dapat

meminimalkan harga pokok produksi mie instan pada PT. Megahputera

Sejahtera Makassar.

Page 13: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

5

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman baru serta

dapat memperdalam pengetahuan teoritis yang didapat selama

perkualiahan. Sehingga dapat membuka wawasan yang lebih luas,

terutama tentang metode pembebanan biaya produksi.

2. Manfaat bagi perusahaan

Sebagai sumbangan pemikiran atau sebagai bahan pertimbangan bagi

perusahaan yang bersangkutan dalam pengambilan keputusan strategis.

3. Manfaat bagi masyarakat khususnya di lingkungan perguruan tinggi.

Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat dalam menambah

pengetahuan terapan, terutama dalam metode pembebanan biaya

produksi sebagai salah satu upaya meminimalkan harga pokok produksi.

Page 14: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Biaya

1. Pengertian Biaya

Pengertian dari biaya itu sendiri adalah kas dan setara kas yang

dikorbankan untuk memproduksi ataupun memperoleh barang atau jasa

yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan di masa yang

akan datang. Biaya termasuk dalam kategori harta (assets), misalnya suatu

perusahaan membeli peralatan bisnis seperti gedung pabrik, mesin-mesin,

gedung kantor, peralatan kantor, dan sebagainya maka peralatan bisnis

tersebut termasuk kategori harta tetap (fixed assets) dan apabila suatu

perusahaan menjalankan proses bisnis (menciptakan barang atau jasa)

maka barang atau jasa itu termasuk dalam kategori harta (assets).

Biaya adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh

barang atau jasa yang diharapkan dapat memberikan manfaat saat ini

atau masa mendatang bagi suatu perusahaan (Hansen & Mowen,

2007:55).

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan

uang, yang telah terjadi atau yang kemudian akan terjadi tujuan

tertentu (di dalam arti luas). Sedangkan dalam arti yang lebih sempit

biaya diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk

memperoleh aktiva (Mulyadi, 2007: 24).

6

Page 15: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

7

Biaya diartikan sebagai suatu pengorbanan yang dapat mengurangi

kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat

dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang

(mursyidi, 2008:14).

Biaya yang manfaatnya sudah diperoleh akan menjadi beban,

sedangkan biayayang belum terpakai diklasifikasikan sebagai harta

(assets) dan muncul di laporan posisi keuangan. Contoh usaha pabrik roti

membeli gedung pabrik dengan mengeluarkan uang kas sebesar Rp. 240

juta. Gedung pabrik tersebut adalah biaya bagi perusahaan, karena untuk

memperolehnya perusahaan harus mengeluarkan kas, sedangkan gedung

tersebut akan memberikan manfaat bagi perusahaan di masa yang akan

datang. Setelah gedung tersebut digunakan, biaya gedung berubah menjadi

beban, yaitu beban penyusutan yang diperhitungkan.

2. Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya yang tepat merupakan hakekat bagi manajemen untuk

mengumpulkan dan menggunakan informasinya dengan cara seefektif

mungkin. Adapun penggolongan biaya antara lain:

a. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaaan

1. Biaya Produksi (Factory Cost)

a) Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)

b) Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost)

c) Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead)

2. Biaya Operasional (Operating Expense)

Page 16: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

8

a) Biaya Penasaran (Marketing Expense)

b) Biaya Administrasi dan Umum (General & Administration

Expense)

b. Berdasarkan Periode Akuntansi

1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)

Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada beberapa periode

akuntansi. Jenis pengeluaran ini dikapitalisir dan dicantumkan

sebagai harga perolehan.Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai

pengeluaran modal jika pengeluaran ini memberi manfaat lebih dari

satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, dan pengeluaran ini

sifatnya tidak rutin.

2. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)

Pengeluaran ini akan memberikan manfaat pada periode akuntansi

dimana pengeluaran ini terjadi. Pengeluaran ini menjadi beban

pada periode tersebut dan dicantumkan dalam income statement.

Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai pengeluaran

penghasilan jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada

periode terjadinya periode akuntansi tersebut, jumlahnya relatif

kecil, dan umumnya pengeluaran ini bersifat rutin.

c. Berdasarkan Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya

1. Biaya Terkendali (Controllable Cost) adalah biaya yang secara

langsung dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu

dalam jangka waktu tertentu.

Page 17: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

9

2. Biaya Tidak Terkendali (uncontrollable Cost) adalah biaya yang

tidak dapat dipengaruhi oleh seorang manajer atapun pejabat

tingkatan tertentu.

d. Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan Keluarannya.

1. Biaya Engineered adalah elemen biaya yang mempunyai hubungan

fisik yang eksplisit dengan output.

2. Biaya Discretionary yang biasa juga disebut dengan managed cost

atau programmed cost adalah semua biaya yang tidak mempunyai

hubungan yang akurat dengan output.

3. Biaya Comitted atau biaya kapasitas adalah semua biaya yang

terjadi dalam rangka mempertahankan kapasitas atau kemampuan

organisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran, dan administrasi.

e. Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya.

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi

oleh perubahan aktivitas perusahaan.Ini berarti bahwa jika terjadi

peningkatan ataupun penurunan aktivitas perusahaan biaya tetap ini

tidak mengalami perubahan. Atau dengan perkataan, biaya tetap

tidak peka terhadap perubahan aktivitas perusahaan (Bastian dan

Nurlela, 2009: 9).

Adapun karateristik biaya tetap antara lain:

Page 18: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

10

a) Biaya tetap jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi

oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan

tingkatan tertentu.

b) Biaya tetap per satu tahun berubah berbanding terbalik dengan

perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan

semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan

maka semakin tinggi biaya satuan.

c) Contoh biaya tetap: biaya overhead pabrik tetap, biaya

pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap. Biaya-

biaya tersebut elemennya dapat digolongkan ke dalam biaya

depresiasi aktiva tetap, biaya asuransi, gaji pejabat kunci, dan

biaya tetap lainnya.

2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya dimana total biaya cenderung

berubah sesuai dengan perubahan volume atau hasil, sedangkan

biaya per unit tidak berubah (konstan). Dalam jumlah bersifat

variabel tetapi dalam unit bersifat tetap (Bastian dan Nurlela,

2009: 10).

Adapun karakteristik biaya variabel adalah sebagai berikut:

a) Biaya variabel jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan

perubahan volume kegiatan. Semakin besar volume kegiatan

semakin besar pula jumlah total biaya variabel.

Page 19: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

11

b) Biaya variabel per satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan

volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan.

c) Contoh biaya variabel: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, biaya overhead pabrik variabel, biaya pemasaran

variabel, dan biaya administrasi variabel.

3. Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel merupakan biaya yang sebahagian

mempunyai sifat tetap, yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh

perubahan aktivitas perusahaan dan sebagian lainnya mempunyai

sifat variabel, yang besar kecilnya dipengaruhi oleh perubahan

aktivitas perusahaan. Ini berarti bahwa biaya semi variabel

merupakan suatu biaya tetapi mengandung dua unsur, yaitu biaya

tetap adan unsur biaya variabel (Bastian dan Nurlela, 2009: 11).

Adapun karakteristik biaya semi variabel adalah:

a) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan

perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya

tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar

jumlah total biaya. Semakin rendah volume kegiatan semakin

rendah pula jumlah total biaya tetapi perubahan tidak sebanding

(tidak proporsional).

b) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan

dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak

sebanding. Sampai dengan tingkatan kegiatan tertentu, semakin

Page 20: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

12

tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin

rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.

c) Contoh biaya semi variabel: biaya reparasi dan pemeliharaan

aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, dan biaya telepon.

f. Biaya Berdasarkan Objek Yang Dibiayai

1. Biaya Langsung adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat

diidentifikasi kepada objek atau pusat biaya tertentu.

2. Biaya Tidak Langsung adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya

tidak dapat diidentifikasi pada objek atau pusat biaya tertentu, atau

biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat

biaya.

3. Pengertian Biaya Produksi

Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi

keluaran (output). Masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak

dapat dihindarkanuntuk melakukan kegiatan produksi.Setiap pengusaha

harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga

pokok barang yang dihasilkan (Garrison dan Norren, terjemahan A. Totok

Budisantoso, 2006: 188).

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang

terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya

overhead pabrik (Bastian dan Nurlela, 2004: 40).

Page 21: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

13

Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah

bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual (Mulyadi, 2007: 14).

Biaya produksi atau biaya pabrik biasanya didefenisikan sebagai jumlah

dari tiga elemen biaya: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan

overhead pabrik (Carter dan Usry, 2004: 40).

Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi barang

atau penyediaan jasa (Hansen dan Mowen, 2007: 45).

Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus

dikorbankan untuk memproduksi suatu barang.Menetapkan biaya produksi

berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang

mudah diidentifikasikan, tetapi juga ada yang sulit diidentifikasikan dan

hitungannya.

Garrison dan Norren (2006: 188) terjemahan A Totok Budisantoso telah

mengklasifikasikan biaya sebagai berikut:

a. Biaya produksi: Biaya ini merupakan biaya yang mula-mula berwujud

persediaan barang jadi yang nantinya dipotong dari penghasilan atau

pendapatan setelah barang tersebut dijual dan khususnya untuk barang

dalam proses yaitu barang-barang yang telah dikerjakan namun belum

selesai.

b. Biaya non produksi: Biaya ini merupakan biaya yang selalu

dibebankan pada periode yang sama, yaitu pada saat terjadi. Biaya ini

Page 22: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

14

dipotongkan dari penghasilan dimana biaya ini terjadi, yang meliputi

harga pokok penjualan, biaya penjualan, dan administrasi umum.

4. Unsur-unsur Biaya Produksi

Biaya produksi terdiri dari tiga elemen antara lain:

a. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku menurut Charles T. Horngren, Srikant M. Datar,

dan George Foster (2006: 43) adalah biaya bahan langsung (direct

material cost) adalah biaya perolehan semua bahan yang pada akhirnya

akan menjadi bagian dari objek biaya (barang dalam proses dan

kemudian barang jadi) dan dapat ditelusuri ke objek biaya dengan cara

ekonomis.

Biaya bahan baku adalah biaya yang digunakan untuk memperoleh

semua bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi dan

dapat dikalkulasikan secara langsung ke dalam biaya produksi. Bahan

baku adalah bahan yang menjadi bagian dari produk jadi dan dapat

ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Besarnya biaya

bahan baku ditentukan oleh biaya perolehannya yaitu dari pembelian

sampai dengan biaya dapat digunakan dalam proses produksi. Contoh

biaya bahan baku adalah biaya pembelian plat besi yang digunakan

untuk membuat body mobil dalam perusahaan karoseri atau biaya

pembelian tembakau yang digunakan untuk membuat rokok dalam

perusahaan rokok.

Page 23: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

15

Karena dalam satu periode akuntansi sering kali terjadi fluktuasi

harga, maka harga beli bahan baku juga berbeda dari pembelian yang

satu dengan pembelian yang lainnya. Oleh karena itu, persediaan bahan

baku yang ada di gudang mempunyai harga pokok persatuan yang

berbeda-beda, meskipun memiliki jenis yang sama. Hal ini

menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok bahan baku

yang dipakai dalam proses produksi. Untuk mengatasi permasalahan

tersebut, diperlukan berbagai macam metode penentuan harga pokok

bahan baku yang dipakai dalam proses produksi (materials costing

methods) antara lain:

1) Metode identifikasi khusus.

2) Metode masuk pertama keluar pertama (FIFO).

3) Metode masuk terakhir keluar pertama (LIFO).

4) Metode rata-rata bergerak.

5) Metode biaya standar.

6) Metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat

diidentifikasikan dengan suatu proses operasi atau proses tertentu

yang diperlukan untuk menyelesaikan produk-produk dari

perusahaan (Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah, 2009: 226).

Biaya tenaga kerja lansung (direct manufacturing labour cost)

meliputi konpensasi atas seluruh tenaga kerja manufaktur yang

Page 24: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

16

dapat ditelusuri ke objek biaya (barang dalam proses dan kemudian

barang jadi) dengan cara ekonomis (Charles T. Horngren, Srikant

M. Datar, dan George Foster, 2006: 43).

Dari beberapa definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa

biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang digunakan untuk

penggunaan tenaga kerja langsung dalam pengolahan suatu produk dari

bahan baku ke barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung meliputi

kompensasi atas seluruh tenaga kerja yang dapat ditelusuri ke objek

dengan cara yang ekonomis.

Biaya tenaga kerja langsung dapat dikelompokkan dalam tiga

golongan antara lain:

1) Gaji dan upah regular, yaitu jumlah gaji dan upah bruto dikurangi

dengan potongan-potongan seperti penghasilan karyawan dan biaya

pensiun.

2) Premi lembur.

3) Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja.

Contoh biaya tenaga kerja langsung adalah gaji dan tunjangan yang

dibayarkan kepada tenaga kerja bagian produksi yang memproduksi

bahan baku menjadi barang jadi.

c. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah berbagai macam biaya selain biaya

bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung tetapi juga

dibutuhkan dalam proses produksi. Termasuk dalam kelompok ini

Page 25: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

17

adalah biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja penolong dan biaya

pabrikase lainnya.

1) Biaya bahan penolong (bahan tidak langsung) yaitu dalam bahan

tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk

tertentu. Misalnya, kain dan kancing dibutuhkan untuk menghasilkan

pakaian, paku dan cat untuk menghasilkan meja tulis dan sebagainya.

Bahan penolong merupakan elemen bahan baku yang tetap

dibutuhkan oleh suatu produk jadi tetapi bukan menjadi elemen

utamanya. Tanpa bahan penolong, suatu produk tidak akan pernah

menjadi produk yang siap dipakai dan siap dijual.

2) Biaya tenaga kerja tidak langsung (tenaga kerja penolong) adalah

pekerja yang dibutuhkan dalam proses menghasilkan suatu barang

tetapi tidak terlibat secara langsung di dalam proses produksi.

Misalnya, mandor dari para penjahit dan tukang kayu, satpam pabrik

dan lainnya. Tenaga kerja tidak langsung merupakan tenaga kerja

yang tetap dibutuhkan tetapi bukan merupakan elemen tenaga kerja

utama didalam suatu produk. Tetapi tanpa tenaga kerja tidak

langsung, proses produksi dapat terganggu atau terhambat.

3) Biaya pabrikase lainnya adalah biaya tambahan yang dibutuhkan

untuk menghasilkan suatu produk selain biaya bahan penolong dan

biaya tenaga kerja tidak langsung. Seperti biaya listrik dan air pabrik,

biaya telepon kantor, biaya penyusutan pabrik, biaya penyusutan

mesin dan sebagainya.

Page 26: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

18

Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam

hubungannya dengan perubahan volume kegiatan dapat dibagi menjadi

tiga golongan antara lain:

a) Biaya overhead pabrik tetap.

b) Biaya overhead pabrik variabel.

c) Biaya overhead pabrik semi variabel.

Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan

departemen-departemen yang ada di dalam pabrik dapat dikelompokkan

menjadi dua antara lain:

a) Biaya overhead pabrik langsung departemen adalah biaya overhead

pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya

hanya dinikmati oleh departemen tersebut.

b) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya

overhead pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu

departemen.

5. Metode Penelusuran Biaya Produksi

Metode penelusuran biaya produksi adalah pembebanan biaya aktual

pada objek biaya dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati dari

sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Biaya penelusuran ke objek

biaya dapat terjadi dengan cara:

Page 27: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

19

a) Penelusuran Langsung

Penelusuran langsung adalah proses pengidentifikasian dan pembebanan

biaya pada objek biaya yang secara spesifik atau fisik berhubungan

dengan objek biaya yang sering dilakukan dengan pengamatan fisik.

b) Penelusuran Pendorong

Penelusuran pendorong adalah penggunaan pendorong untuk

membebankan biaya pada objek biaya. Penelusuran pendorong

menggunakan dua jenis pendorong antara lain: pendorong sumber daya

dan pendorong kegiatan.

c) Pembebanan Biaya Tidak Langsung (alokasi)

Pembebanan biaya tidak langsung adalah pembebanan biaya utilitas

sesuai dengan proporsi terhadap penggunaan jam tenaga kerja yang

digunakan produk. Karena tidak terdapat hubungan penyebab,

pengalokasian biaya tidak langsung berdasarkan hubungan dekat atau

beberapa asumsi.

Pengalokasian biaya tidak langsung secara acak mengurangi keakuratan

secara keseluruhan dari pembebanan biaya. Maka perhitungan biaya

yang terbaik adalah hanya membebankan biaya tidak langsung yang

dapat ditelusuri pada objek biaya.

6. Metode Pengumpulan Biaya Produksi

Dalam metode pengumpulan biaya produksi terdapat dua macam metode

yang sering digunakan, adapun kedua metode tersebut antara lain:

Page 28: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

20

a. Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan biaya

produksi yang dimana semua biaya dikumpulkan menurut tingkat

pekerjaan masing-masing.Biaya per unit untuk setiap pekerjaan

diperoleh dengan membagi jumlah biaya yang diperlukan dengan

jumlah unit pekerjaan.Agar harga pokok pesanan ini dapat

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka dalam hal ini diperlukan

pengidentifikasian setiap pekerjaan secara fisik dan juga masalah biaya

yang diperlukan.

Karakteristik perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan:

1) Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada pesanan yang

diterima.

2) Bentuk produk tergantung spesifikasi pesanan.

3) Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu biaya pesanan,

yang memuat rincian untuk masing-masing pesanan.

4) Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai.

5) Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal.

6) Produk yang sudah selesai langsung diserahkan kepada

Contoh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan antara lain:

perusahaan percetakan, perusahaan mebel, perusahaan dok kapal, dan lain-

lain.

b. Metode Harga Pokok Proses

Page 29: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

21

Metode harga pokok proses adalah pengumpulan biaya produksi

dimana biaya dikumpulkan menurut setiap departemen yang ada di

dalam perusahaan atau dikumpulkan menurut periodenya. Biaya per

unit rata-rata untuk setiap periode diperoleh dengan membagi biaya per

departemen dengan hasil selama periode tertentu. Pada metode harga

pokok proses, perusahaan menghasilkan produk yang homogen,

bentuk produk bersifat standar dan tidak bergantung pada spesifikasi

yang diminta oleh pelanggan. Kegiatan produksinya didasarkan pada

anggaran produksi atau jadwal produksi untuk satu periode. Metode

harga pokok proses ini digunakan apabila produksi dibuat dalam

jumlah bertahap atau merupakan suatu proses produksi yang bersifat

berkelanjutan. Rumus menghitung biaya produksi untuk metode harga

pokok proses adalah:

Biaya Bahan Baku Sesungguhnya xxx

Biaya Tenaga Kerja Sesungguhnya xxx

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx

Biaya Produksi Sesungguhnya xxx

Karakteristik perusahaan yang menggunakan metode harga pokok proses

antara lain:

1) Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan,

meringkas, dan menghitung harga pokok baik total maupun satuan atau

per unit. Apabila produk diolah melalui beberapa tahap atau departemen,

laporan harga pokok disusun setiap departemen dimana produk diolah.

Page 30: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

22

2) Biaya produksi periode tertentu dibebankan kepada produk melalui

rekening barang dalam proses yang diselenggarakan untuk setiap elemen

biaya.

3) Produksi dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu tertentu.

4) Produksi ekuivalen digunakan untuk menghitung harga pokok persatuan.

Produksi ekuivalen adalah tingkatan atau jumlah produksi dimana

pengolahan produk dinyatakan dalam ukuran produk selesai.

5) Untuk menghitung harga pokok persatuan setiap elemen biaya produksi

tertentu (misalnya biaya bahan) tersebut dibagi dengan produksi ekuivalen

untuk elemen yang bersangkutan.

6) Harga pokok yang diperhitungkan untuk mengetahui elemen-elemen yang

menikmati biaya yang dibebankan, berapa yang dinikmati produk selesai

dari departemen tertentu atau pengolahan yang dipindahkan ke gudang

atau ke departemen berikutnya dan berapa harga pokok produk dalam

proses akhir.

Contoh perusahaan yang berproduksi secara massal dan menggunakan

sistem harga pokok proses adalah perusahaan semen, pupuk, makanan ternak,

bumbu masak, mie instan, tekstil, dan lain-lain.

B. Metode Pembebanan Biaya Produksi

Tujuan dari metode pembebanan biaya produksi adalah untuk mengukur

seakurat mungkin biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya

.Hubungan antara biaya dan objek biaya dapat dimanfaatkan untuk

Page 31: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

23

membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya-biaya secara

langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan objek biaya.

Pembebanan biaya dapat dilakukan menurut beberapa metode, dan

pemilihan metode yang tepat ditentukan oleh sifat dari proses produksinya.

Adapun metode pembebanan biaya produksi antara lain:

1. Sistem Biaya Sesungguhnya (Historical Cost)

Sistem biaya sesungguhnya adalah sistem pembebanan biaya kepada

produk berdasarkan biaya yang sesungguhnya diserap. Baik untuk biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, maupun biaya overhead pabrik.

Pada sistem biaya sesungguhnya, biaya dihitung setelah proses produksi

selesai, dan biasanya dipakai oleh perusahaan yang memproduksi secara

massal. Untuk menghitung harga pokok per satuan produksi antara lain:

Harga pokok per satuan = Jumlah Biaya

Jumlah Produksi

Harga pokok per satuan = Biaya Tetap + Biaya Variabel

Jumlah Produksi Jenis produksi sebenarnya

2. Sistem Biaya Ditentukan Dimuka (Predetermine Cost)

Sistem pembebanan biaya ditentukan dimuka adalah sistem pembebanan

biaya kepada produk berdasarkan biaya yang ditentukan dimuka atau

sistem biaya standar. Pada sistem biaya ini, biaya produksi dihitung atau

ditaksir sebelum proses produksi, yaitu setelah ada pesanan.

Page 32: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

24

3. Sistem Biaya Normal

Sistem biaya normal adalah pembebanan biaya kepada produk

berdasarkan biaya yang sesungguhnya diserap dalam proses produksi dan

mengunakan biaya ditentukan dimuka. Untuk biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan berdasarkan biaya yang

sesungguhnya diserap. Sedangkan untuk biaya overhead pabrik

berdasarkan biaya ditentukan dimuka. Sistem biaya normal terjadi apabila

perusahaan melakukan kegiatan gabungan antara pesanan dan produksi

secara massal.

Langkah-langkah dalam metode pembebanan biaya produksi adalah:

a) Pengumpulan biaya

Biaya-biaya dalam satu departemen dikumpulkan dan diklarifikasi ke

dalam suatu perkiraan biaya tertentu. Pengidentifikasian pihak-pihak

yang menerima manfaat dari biaya-biaya yang dikeluarkan.

b) Penetapan dasar pembebanan biaya.

c) Penetapan metode pembebanan biaya yang akan digunakan.

C. HARGA POKOK PRODUKSI

Harga pokok produksi (products cost) merupakan elemen penting untuk

menilai keberhasilan (performance) dari perusahaan manufaktur maupun

perusahaan dagang. Harga pokok produksi memiliki kaitan erat dengan

indikator-indikator tentang sukses perusahaan, misalnya: laba kotor penjualan

dan laba bersih, tergantung pada rasio antara harga jual dan harga pokok

Page 33: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

25

produknya. Perubahan pada harga pokok produksi yang relatif kecil bisa jadi

berdampak signifikan pada indikator keberhasilannya.

1. Pengertian Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi pada dasarnya menunjukkan harga pokok

produk (barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu periode

akuntansi tertentu. Hal ini berarti bahwa harga pokok produksi

merupakan bagian dari harga pokok produk yang terjual dalam suatu

periode akuntansi.

Harga pokok produksi atau disebut juga harga pokok adalah

pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang

telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk memperoleh penghasilan

(Mulyadi, 2007:10).

Harga pokok produksi adalah nilai pengorbanan untuk memperoleh

barang dan jasa yang diukur dengan nilai mata uang. Besarnya biaya

diukur dengan berkurangnya atau timbulnya utang (Lesmono Tresno,

1998: 1).

Harga pokok produksi merupakan biaya barang yang dibeli untuk

diproses sampai selesai, baik sebelum maupun selama periode

akuntansi berjalan (Charles T. Horngren, Strikant M. Datar, dan

George Foster, 2006: 45).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa harga

pokok produksi adalah semua biaya produksi yang digunakan untuk

Page 34: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

26

memproses suatu bahan baku hingga menjadi barang jadi dalam suatu

periode akuntansi tertentu. Perhitungan harga pokok produksi digunakan

untuk perhitungan laba atau rugi perusahaan yang akan dilaporkan pada

pihak eksternal perusahaan. Harga pokok produksi memiliki peranan dalam

pengambilan keputusan perusahaan untuk beberapa hal seperti menerima atau

menolak pesanan, membuat atau membeli bahan baku, dan lain-lain.

Informasi mengenai harga pokok produksi menjadi dasar bagi manajemen

dalam pengambilan keputusan mengenai harga jual produk yang

bersangkutan. Oleh sebab itu, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk memproduksi suatu barang dapat diperhitungkan untuk menentukan

harga jual yang tepat.

2. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Dalam menentukan harga pokok produksi terdapat dua metode yang

digunakan oleh suatu perusahaan antara lain:

a) Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing)

Metode harga pokok pesanan (Job Order Costing) adalah metode

penentuan hargga pokok produksi dimana biaya produksi diperoleh

dengan cara mengalokasikan berbagai biaya ke masing-masing unit

atau sekumpulan produk sejenis melalui proses produksi dengan

langkah yang berbeda satu sama lain. Metode ini biasanya

dipergunakan pada perusahaan percetakan, mebel, industri kapal laut,

pesawat terbang, kontruksi, dan sebagainya.

Page 35: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

27

Untuk setiap pesanan/orderan akan disiapkan sebuah kartu yang

disebut “Job Order Cost Sheet”. Semua yang dibebankan pada suatu

pesanan akan dicatat ke dalam kartu tersebut. Jadi fungsi dari kartu

tersebut adalah untuk mencatat/mengumpulkan biaya langsung dan biaya

tidak langsung yang dibebankan pada suatu pekerjaan/pesanan. Oleh

karena itu, dalam kartu itu harus dicantumkan nomor pesanannya,

sehingga akan mempermudah proses pengumpulan dan pembebanan biaya

terhadap pesanan yang dikerjakan.

b) Metode Harga Pokok Proses (Process Costing)

Metode harga pokok proses digunakan untuk perusahaan yang

berproduksi secara massal atau tidak didasarkan pada pesanan, yang

berlangsung secara kontinyu melaui proses yang seragam. Perusahaan

yang menggunakan sistem ini antara lain adalah perusahaan plastik,

minuman, pipa, bahan kimia, semen, tekstil, dan perusahaan sejenis

lainnya. Berbagai biaya produk diakumulasikan selama satu periode

(bulan, triwulan, semester, atau tahun), kemudian dialokasikan ke

setiap unit produk dengan cara jumlah biaya produksi selama satu

periode dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan.

Proses produksi massal ini melibatkan beberapa departemen produksi,

dimana setiap departemen melakukan perhitungan biaya produksi serta

menggunakan perkiraan “ Barang Dalam Proses”.

Karakteristik metode harga pokok proses antara lain:

Page 36: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

28

1) Biaya dibebankan pada perkiraan “Barang Dalam Proses” pada suatu

departemen.

2) Dibuat laporan biaya produksi masing-masing departemen. Hal ini

untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan serta menghitung biaya

satuan dan total biaya yang terjadi.

3) Barang dalam proses diakhir periode dihitung/dinyatakan dalam unit

ekuivalen. Unit ekuivalen adalah kuantum unit sempurna yang

sekiranya dapat diproduksi dengan menggunakan biaya-biaya (bahan

baku, tenaga kerja, overhead pabrik) yang benar-benar diserap/terjadi

dalam satu periode.

4) Nilai produk yang sudah selesai pada suatu departemen ditransfer ke

departemen berikutnya, sedangkan nilai (cost) barang dalam proses

tetap tinggal dalam departemen bersangkutan. Pemindahan tersebut

dimaksudkan untuk menentukan total biaya “produk jadi” dalan satu

periode.

3. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Menurut (Mulyadi, 2007: 18)metode pengumpulan harga pokok

produksi adalah menghitung semua unsur biaya kerja dalam harga pokok

produksi. Dalam menghitung unsur-unsur biaya pada harga pokok

produksi terdapat dua pendekatan antara lain:

a. Metode Full Costing

Metode full costing Merupakan metode pengumpulan harga pokok

produksi, yang menghitung seluruh biaya bahan baku, biaya tenaga

Page 37: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

29

kerja, dan biaya overhead pabrikatau membebankan semua biaya baik

yang bersifat tetap maupun variabel kepada produk.

Menghitung harga pokok produksimenggunakan metode full costing:

Persedian awal xxx

Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx

Biaya overhead pabrik tetap xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx

Total biaya produksi xxx

Persediaan akhir (xxx)

Harga Pokok Produksi xxx

Harga pokok produksi yang dihitung dengan menggunakan metode full

costing terdiri dari unsur biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overheadpabrik tetap)

ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi

dan umum).

Jika suatu perusahaan menggunakan metode full costing dalam

penentuan harga pokok produksinya, maka pada akhir periode akuntansi

dilakukan perhitungan selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan

Page 38: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

30

kepada produk. Uraian dari selisih biaya overhead pabrik adalah sebagai

berikut:

1) Selisih Anggaran (spending Varience)

Selisih anggaran ini terjadi apabila terdapat perbedaan antara biaya

yang sesungguhnya terjadi dengan biaya yang seharusnya dikeluarkan

menurut anggaran.

2) Selisih Kapasitas

Selisih kapasitas disebabkan karena tidak terpakainya atau

dilampauinya kapasitas yang dianggarkan. Jumlah selisih kapasitas

merupakan perbedaan antara biaya overhead pabrik tetap yang

dianggarkan dengan biaya overhead pabrik tetap yang dibebankan

kepada produk.

b. Metode Variable costing

Metode Variable costing merupakan metode pengumpulan harga

pokok produksi yang hanya memperhitungkan biayaproduksi yang

berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksinya, yang

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

biaya overhead pabrik variabel (Mulyadi, 2007:18).

Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode variabel

costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx +

Page 39: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

31

Harga pokok produksi variabel xxx

Biaya pemasaran variabel xxx

Biaya administrasi & umum variabel xxx +

Biaya komersil xxx +

Total biaya variabel xxx

Biaya overhead pabrik tetap xxx

Biaya pemasaran tetap xxx

Total Biaya administrasi & umum tetap xxx

Total biaya tetap xxx +

Total harga pokok produksi xxx

Total harga pokok produk yang dihitung dengan menggunakan

pendekatan variable costing terdiri dari unsur harga pokok produksi

variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya

overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya non produksi variabel

(biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variabel) dan

biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya

administrasi dan umum tetap) (Mulyadi, 2007:19).

Konsep Full costing digunakan untuk memenuhi pelaporan kepada

pihak eksternal, hal ini sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang

berlaku di indonesia. Metode full costing maupun metode variable costing

merupakan metode penentuan harga pokok produksi. Perbedaan metode

tersebut adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi yang

berperilaku tetap. Dalam full costing biaya overhead pabrik baik yang

Page 40: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

32

berperilaku tetap maupun variabel dibebankan kepada produk atas dasar

biaya overhead pabrik yang sesungguhnya. Sedangkan dalam metode

variable costing, biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk

hanya biaya yang berperilaku variabel saja.

D. Kerangka Pemikiran

PT. Megahputera Sejahtera Makassar adalah perusahaan yang bergerak

dalam bidang produksi mie instan.Dimana perusahaan ini memproduksi mie

instan secara massal dan terus-menerus, sehingga metode pembebanan biaya

yang cocok digunakan oleh perusahaan adalah metode biaya sesungguhnya

(historical cost). Dalam metode ini, biaya produksi yang terdiri dari biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik langsung

dibebankan kepada setiap departemen-departemen produksi dengan tarif yang

sesungguhnya diserap oleh produk dan dihitung disetiap akhir periode

ataupun diakhir bulan. Setelah semua biaya produksi dihitung, kemudian

dibagi dengan jumlah barang yang telah selesai diproduksi. Dengan

menggunakan perhitungan biaya sesungguhnya, perusahaan dapat

menghitung harga pokok produksinya dengan tepat dan tidak menggunakan

metode biaya tafsiran yang kerap kali tidak sesuai dengan biaya yang telah

dikeluarkan. Sehingga metode pembebanan biaya yang digunakan dapat

meminimalkan harga pokok produksi yang dihasilkan.

Page 41: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

33

Gambar 1. 1 Model Kerangka Pemikiran

BIAYA PRODUKSI

PEMBEBANAN BIAYAPRODUKSI

HARGA POKOK PRODUKSI

Page 42: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dalam penulisan ini adalah perusahaan yang bergerak

dalam bidang produksi mie instan yaitu PT. Megahputera Sejahtera Makassar

yang berlokasi di Jalan Gunung Latimojong No. 131 Makassar, Provinsi

Sulawesi Selatan. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada

bulan November 2015.

B. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data sehubungan dengan penelitian ini, maka

penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian kepustakaan (library research) adalah penelitian yang

dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan pada berbagai pustaka

dengan membaca atau mempelajari buku-buku lainnya yang erat

hubungannya dengan pembahasan skripsi ini yang dapat mendukung

pokok pembahasan.

2. Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian yang bertujuan

untuk memperoleh data yang sehubungan dengan penulisan ini. Untuk

perbandingan hal tersebut maka penulis mengadakan :

a. Observasi

Tehnik observasi dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan

secara langsung kepada objek dan sasaran yang akan diteliti guna

34

Page 43: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

35

memperoleh data dan bahan informasi pada PT. Megahputera

Sejahtera Makassar.

b. Wawancara

Tehnik interview dilakukan dengan jalan wawancara secara langsung

dengan pimpinan perusahaan kepala bagian pembukuan dan keuangan

atau sejumlah personil yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini

yang diperoleh dari PT. Megahputera Sejahtera Makassar.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu dokumen yang menyangkut sejarah perusahaan,

struktur organisasi, pembagian tugas dan penjelasan pembagian tugas

Pada PT. Megahputera Sejahtera Makassar

d. Kuisioner

Angket yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden

untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut

Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket

merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di

lapangan. Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi),

disusun tabel-tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik

kesimpulan penelitian.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

Page 44: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

36

a) Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil perusahaan baik

dalam bentuk informasi secara lisan maupun secara tertulis seperti

sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi perusahaan yang

disertai dengan uraian tugasnya, serta data-data lain yang sifatnya

kualitatif yang dibutuhkan dalam penulisan.

b) Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang

diteliti dalam bentuk angka-angka dan dapat digunakan untuk

pembahasan lebih lanjut.

2. Sumber Data

a) Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengadakan

pengamatan serta wawancara secara langsung dengan Pimpinan PT.

Megahputera Sejahtera Makassar dan sejumlah personil sehubungan

dengan data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

b) Data sekunder, adalah data yang diperoleh dengan jalan

mengumpulkan dokumen-dokumen serta sumber lainnya berupa

informasi lainnya pada PT. Megahputera Sejahtera Makassar.

E. Metode Analisis Data

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk

memberikan gambaran awal mengenai metode pembebanan biaya produksi

berdasarkan standar yang berlaku di PT. Megahputera Sejahtera Makassar.

Penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif adalah penelitian tentang status

objek penelitian yang berhubungan dengan rincian keseluruhan proses.

Page 45: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum PT. Megahputera Sejahtera Makassar

1. Sejarah Singkat PT. Megahputera Sejahtera Makassar

PT. Megahputera Sejatera merupakan suatu perusahaan swasta yang

berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT). Disamping bergerak

dibidang industri pengolahan hasil-hasil pangan (pabrik mie) dan terdaftar

sebagai anggota Asosiasi Eksportir Kopi, perusahaan yang berkantor pusat

di Jalan Gunung Latimojong No. 131 ini juga bergerak di bidang otomotif,

yaitu sebagai main dealer atas kendaraan roda empat merek Suzuki untuk

wilayah pemasaran Sulawesi Selatan dan Tenggara.

Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan

produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek

kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis dan aman dan halal

untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk

menjamin mutu produk yang selalu prima.

PT. Megahputera Sejahtera Makassar yang bagian produksi mie instan

memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan

disesuaikan dengan 4 permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha

memiliki kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas

produk. Oleh karena itu perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna

memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen. Produk yang

dihasilkan oleh PT. Megahputera Sejahtera Makassar terdiri dari 2

37

Page 46: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

38

kelompok besar yaitu: bag noodle, yaitu mie instan dalam kemasan

bungkus, dan Mie Telor, yaitu mie yang dalam proses pembuatannya tidak

digoreng melainkan dikeringkan.

Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang

dimiliki yakni bersifat produksi massa yaitu jenis barang yang diproduksi

relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan

produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali bentuk

dalam jangka waktu pendek atau menengah.

Disamping produksi PT. Megahputera Sejahtera Makassar turut

memperhatikan pemasaran produk sehingga memungkinkan perusahaan

untuk semakin berkembang. Berbagai cara kegiatan promosi dilakukan

seperti advertising (periklanan) baik di media cetak maupun media

elektronik dan papan-papan reklame. Selain itu juga perusahaan ini

bergerak dalam jasa penjualan dan perbaikan kendaraan dan berdirinya

pada tahun 1971.

PT. Megahputera Sejahtera berdiri pada tahun 1971 dengan nama

“UD. Megah Motor” dengan kegiatan usaha saat itu hanya melayani jasa

perbaikan kendaraan (perbengkelan). Selanjutnya atas inisiatif pemilik

perusahaan, perusahaan ini berkembang menjadi usaha jual beli mobil

bekas.

Dari pengalaman menangani usaha jual beli mobil dan perbengkelan.

Maka pada tahun 1976, UD. Megah Motor resmi diangkat oleh PT. Indo

Mobil Niaga Internasional (Agen Tunggal pemegang merek Suzuki di

Page 47: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

39

Indonesia) sebagai main dealer kendaraan roda empat Suzuki untuk

wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara.

Lebih lanjut tentang pengalaman pasang surut kegiatan usaha yang

dilalui oleh UD. Megah Motor pada Tahun 1988 UD. Megah Motor

berubah bentuk badan hukum menjadi CV. UD. I, Megah Motor menjadi

PT. Megahputera Sejahtera dan hingga kini, dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi maka PT. Megahputera Sejahtera semakin

mengembangkan tingkat penjualan mobil dengan melakukan penjualan

berbagai tipe mobil Suzuki dengan maksud memenuhi kebutuhan pasar.

Seiring dengan perkembangannya PT. Megahputera Sejahtera

memiliki perwakilan Jakarta dan membawahi dealer yang tersebar di

Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, diantaranya:

a. Maros

b. Gowa

c. Pare-pare

d. Sengkang

e. Buton

f. Bone

g. Palopo

h. Bulukumba

i. Kendari

Page 48: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

40

2. Visi dan Misi PT. Megahputera Sejatera Makassar

a. Visi Perusahaan

Menjadi penyedia utama makanan consumer produk bermerek

terkemuka bagi jutaan konsumen Indonesia dan juga berbagai penjuru

dunia, dan terkhusus wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Serta menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan

produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi untuk menjadi

pemimpin di industri pemimpin.

b. Misi Perusahaan

Adapun misi PT. Megahputera Sejahtera Makassar, yaitu:

a) Mengembangkan jaringan distribusi di seluruh Indonesia

b) Menghasilkan produk yang memberikan nilai tambah bagi para

konsumennya.

c) Meraih pertumbuhan melalui manajemen yang handal.

d) Menjalankan praktek bisnis yang sehat tampa harus

mengabaikan kebutuhan konsumen dan lingkungan.

e) Menjadi perusahaan tradisional yang dapat membawa nama

Indonesia di bidang industri makanan.

3. Tujuan PT. Megahputera Sejahtera Makassar.

Tujuan didirikan PT. Megahputera Sejahtera Makassar adalah:

a. memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha

internal maupun pengembangan usaha strategis .

b. Mengurangi biaya transportasi

Page 49: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

41

c. Selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan

d. Mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang,

khususnya sulawesi selatan dan sulawesi tengah.

e. Berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Page 50: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

42

4. Struktur Organisasi PT. Megahputera Makassar.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Megahputera Sejahtera Makassar

5. Penjelasan Job Describ PT. Megahputera Sejahtera Makassar.

Adapun tugas masing-masing jabatan pada PT. Megahputera Sejahtera

Makassar, sebagai berikut:

a. General Manager (GM)

General Manager

DepartemenPurchasing

DepartemenFinance & Acc

DepartemenProcess

Development& QualityControl

Kepala Keuangan danAccounting

StaffKeuangan

StaffAccounting

ggggg

Product Planning AndInventory Control (PPIC)

Production

DepartemenPersonalia

DepartemenMarketing

DepartemenManufacturing

Ware House

Technical

Page 51: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

43

General Manager memiliki tugas utama yaitu memimpin dan

mengarahkan seluruh kegiatan perusahaan untuk mencapai

performance yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk yang

berkualitas tinggi dengan jaminan sistem yang selalu dijaga dan

dilaksanakan dengan konsisten.

b. Departemen Purchasing

Departemen purchasing dipimpin oleh purchasing officer yang

dibantu oleh staf-stafnya yang bertugas melakukan pengadaan

barang yang dibutuhkan oleh masing-masing departemen. Dimana

stafnya terdiri dari 2 orang, dimana tugas masing-masing orang ada

yang bagian staff pembelian, staff mengelola produksi bahan baku

dan bahan penolong. Serta menetapkan dan memelihara prosedur

pembelian untuk mengendalikan aktivitas pembelian, mengesahkan

dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok, serta

memilih dan mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.

c. Departemen Financeand Accounting

Departemen FA dipimpin oleh seorang finance dan accounting

Manager atau kepala yang mempunyai tugas, yaitu:

a) Staf Keuangan

Merencanakan dan mengendalikan semua kegiatan keuangan,

setelah itu setelah semua sudah dikendalikan transaksi yang

terjadi selama kegiatan usaha tersebut, dimana data itu

berasal dari data purchasing, marketing, hingga bagian

Page 52: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

44

internal control, maka bagian keuangan akan melakukan

perekapan atau merekap bukti-bukti yang ada sesuai dengan

nota yang telah terjadi dan memberikan ke bagian accounting

untuk melakukan pencatatan ke laporan keuangan. Sebelum

memberikan ke bagian accounting bagian keuangan

hendaknya memonitor kegiatan operasional dalam aspek

finance supaya sejalan dengan budget dan planning.

Mendatangani bank instrument (cek dan transfer bank) sesuai

dengan batasan yang ditetapkan oleh perusahaan. Verifikasi

setiap pengeluaran biaya ataupun pembelian asset dan

penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Menetapkan pelaksanaan sistem

dan prosedur yang berkaitan dengan keuangan.

b) Staff Accounting

Setelah memperoleh bukti-bukti dari bagian keuangan, maka

bagian staff accounting melakukan penyajian laporan

keuangan dan menganalisa keuangan untuk mendukung

kegiatan operasional perusahaan.

d. Departemen Personalia

Departemen personalia dipimpin oleh Branch Personel Manager

(BPM) yang mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinir,

mengarahkan, dan mengendalikan, kegiatan kepersonaliaan yang

meliputi hubungan industrial, kepegawaian, administrasi, dan

Page 53: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

45

jaminan sosial dan pelayanan untuk mendukung pencapaian

sasaran perusahaan. Selain itu manajer personalia memiliki tugas

dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial yang

harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja

dan ketenangan usaha) dilingkungan perusahaan.

Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja dalam rangka

mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi

kepegawaian secara tepat sebagai syarat untuk meningkatkan

produktifitas kerja yang optimal. Memberikan dukungan dan

pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja

secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara

berkala dan secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan

pengembangan mutu.

e. Departemen Marketing

Departemen marketing dipimpin oleh Area Sales, and Promotion

Manager (ASPM) yang mempunyai tugas pokok merencanakan

dan mengkoordinir, startegi kegiatan promosi, dan penjualan

terhadap semua produk yang dihasilkan.

f. Departemen Process Depelopment and Quality Control Manager

Departemen PDQC dipimpin oleh Branch Process Depelopment

and Quality Control Manager yang mempunyai tugas pokok yaitu

mengendalikan mutu incoming Quality Control, Process Quality

Page 54: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

46

Control, Outgoing Quality Control, dan Market Audit. Adapun

tugas dari bagian diatas, sebagai berikut:

a) Manager PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam

memeriksa bahan baku, bahan tambahan, produk jadi, dan

bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi,

bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk

analisa dan pengembangan produk.selain itu BPDQC bertugas

dan bertanggung jawab: mengendalikan semua kegiatan

departemen PDQC dalam aspek proses pengendalian mutu

untuk menjamin kelangsungan aktivitas perusahaan.

b) Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada

proses awal pengawasan mutu, dan hasil pengawasan serta

pengembangan produk.

c) Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga

kerja, alat bantu dan fasilitas kerja selama masih dalam batas-

batas standar baku yang diselaraskan dengan rencana

manajemen .

d) Menilai dan mengevaluasi kerja staff departemen PDQC.

e) Quality Control Process atau pengawasan mutu proses

bertugas membantu PDQC dalam hal sistem pengendalian

mutu proses produksi. Mamantau dan mengendalikan kualitas

proses produksi dan produksi jadi, sesuai standar mutu yang

Page 55: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

47

ditetapkan. Melakukan perbaikan mutu dan biaya peralatan

untuk kebutuhan analisis.

f) Outgoing control atau market audit biasa dikenal dengan

pengawasan mutu bahan baku dan produk jadi bertugas

membantu PDQC dalam hal pengendalian mutu Raw

Materialdan Finished Good serta pengembangan produksi.

g. Departemen Manufacturing

Departemen manufacturing dipimpin oleh Factory Manager yang

mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan

mengendalikan kegiatan manufacturing , yang meliputi:

a) Production Planning and Inventory Control (PPIC)

Production Planning and Inventory Control dipimpin oleh

PPIC Supervisor, yang bertugas merencanakan jadwal

produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang

diterima dan mengendalikan tingkat ketersediaan Raw

Material dan Finished Goods sehingga standar Buffer Stock

tetap terjangkau. Memantau tingkat persediaan dari gudang

RM maupun FG sehingga standar dan persediaan penyangga

tetap terjaga.

b) Production

Production dipimpin oleh Production Coordinator yang

membawahi tiga production shift supervior yang bertugas

merencanakan, mengkoordinir dengan mengendalikan aktivitas

Page 56: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

48

produksi sesuai standar yang telah ditetapkan serta menjaga

kelancaran proses produksi dengan tetap meminimalkaan

pembocoran RM dan Utility secara efektif dan efisien.

c) Manajer Gudang (Ware House)

Ware House dipimpin oleh Ware House Raw Material

Supervisor dan Ware House Finished Good Supervisor yang

bertugas merencanakan, mengkoordinir, dan mengendalikan

kegiatan pergudangan sehingga tercapai keakurasian jumlah,

keutuhan, dan keamanan barang, dengan melaksanakan sistem

dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.

Menerapkan prosedur kerja, termasuk syarat-syarat,

keselamatan dan kesehatan kerja untuk menjaga dan

memelihara semua aset perusahaan berupa asset tetap atau aset

tidak tetap. Menjaga kelancaran dan pelaksanaan semua

kegiatan arus transaksi barang melalui penentuan tata letak

gudang serta penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai

pemanfaatan fasilitas dan optimalisasi tenaga kerja.

d) Technical

Technical dipimpin oleh Technical Supervisor yang bertugas

merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan kegiatan

di bagian teknik baik dalam perawatan maupun perbaikan

mesin sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin

produksi beserta sarana penunjangnya.

Page 57: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

49

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kebijakan Akuntansi PT. Megahputera Sejahtera

Adapun kebijakan akuntansi yang dibuat oleh manajemen PT.

Megahputera Sejahtera Makassar, dilihat dari segi proses penyusunan

laporan keuangan dan proses produksinya:

1. Proses Penyusunan Laporan Keuangan

a. Dalam mengakui penjualan dan pengeluaran barang dari gudang

menggunakan metode FIFO (Firs In First Out). Persediaan

dinyatakan dengan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih

rendah. Nilai realisasi bersih ditentukan sebesar harga jual

dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual.

b. Aset tetap disajikan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi

akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Biaya perolehan

meliputi harga beli aset tetap termasuk biaya-biaya yang dapat

didistribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan

kondisi yang siap digunakan serta estimasi awal biaya

pembongkaran aset, biaya pemindahan aset dan biaya restorasi

relokasi. Pajak-pajak yang dapat dikreditkan dan semua diskon

dikurangi dalam menentukan biaya perolehan. Revaluasi aset tetap

tidak diperkenankan, kecuali dilakukan berdasarkan ketentuan

pemerintah. Penyusutan dimulai pada saat aset tetap tersedia untuk

digunakan dan berhenti ketika aset tetap dihapuskan. Penyusutan

49

Page 58: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

50

tidak berhenti ketika aset tidak digunakan. Penyusutan diakui

sebagai beban dalam laporan laba rugi, kecuali memenuhi syarat

untuk dikapitalisasi sebagai perolehan suatu asset.

c. Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode

garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa

manfaat ekonomis dengan rincian sebagai berikut :

Umur Ekonomis Tarif Penyusutan

Bangunan 20 tahun 5%

Mesin dan Peralatan 10 tahun 10%

Kendaraan 10 tahun 10%

Inventaris 10 tahun 10%

d. Penyajian pelaporan harga pokok produksi dengan menggunakan

metode full costing, yaitu membebankan biaya produksi secara

keseluruhan baik biaya variabel dan biaya tetap.

2. Proses Pengelolaan Produk Mie Instan

a. Proses produksinya yang dilakukan oleh PT. Megahputera

Sejahtera Makassar mulai dari membeli bahan baku dari supplier

lewat departemen Purchasing menggunakan PO (Purchase

Order), setelah itu bahan baku yang masuk di Cek Standarnya di

bagian Kamar Timbang dan Kualitasnya di Departemen baru

diproses oleh Departemen Produksi. Setelah itu di uji di

Page 59: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

51

Laboratorium untuk ukuran standar mutu, setelah itu dimasukkan

ke dalam Bahan Pembungkus. Baru jadi stock disimpan digudang.

b. Hasil produksi perusahaan lebih mementingkan kualitas rasa dan

produk harus terjaga dan kebersihan harus sesuai dengan standar

ISO yang telah kami dapatkan yaitu ISO 22000 dalam makanan,

sehingga semua hasil produksi kami pasti melewati tahapan uji

kualitas dalam quality control meskipun kami juga menerima order

pesanan khusus dari pelanggan. Pada bagian ini perusahaan

melakukan perencanaan dengan merencakan kualitas sesuai dengan

standar perusahaan.

c. Pengorganisasian dalam dalam fungsi operasional ini dipimpin oleh

Manajer Operasional sebagai penanggung jawab untuk mengawasi

proses produksi dan dibantu oleh staf-staf dalam laboratorium uji

quality control untuk menjaga kualitas produk. Pengukuran kualitas

hasil produksi, kinerja produksi perusahaan biasanya diukur dari

jumlah hasil produksi dan kualitas hasil produksi yang dikerjakan

oleh bagian produksi. Apabila produksi yang dihasilkan banyak

dan memiliki kualitas yang baik maka kinerja yang dihasilkan

sudah sesuai dengan keinginan perusahaan. Bagian produksi juga

memiliki memiliki teknisi khusus yang bertugas untuk mengawasi,

perbaikan dan melakukan maintenance pada mesin untuk

memastikan proses produksi berjalan lancar.

Page 60: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

52

d. Pengontrolan dalam hal ini dilakukan oleh bagian laboratorium

quality control untuk soal rasa dan hasil produk.” Pengontrolan

dalam bagian produksi merupakan salah satu bagian yang penting

untuk dilakukan dan diperhatikan. Karena bagian produksi

merupakan bagian yang mengahasilkan produk yang diterima atau

digunakan oleh pelanggan di pasar. Evaluasi akan dilakukan

terhadap bagian produksi setiap hari, terutama di bagian quality

control setiap 15 menit sekali. Quality control bertugas untuk

mengecek setiap hasil dari produk dan dibandingkan dengan

standar produksi pada umumnya.

B. Deskripsi Data

Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini salah satunya adalah

data mengenai biaya produksi dari PT. Megahputera Sejahtera Makassar

tahun 2014 yang terdiri atas yaitu:

1. Biaya Bahan Baku Langsung

Bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk membuat mie instan

antara lain: tepung terigu, tepung tapioka, minyak goreng, garam dapur,

zat pewarna, bumbu dan minyak bumbu, air dan tapioka. Berikut ini

adalah rincian atas volume produksi yang diperoleh beserta biaya-biaya

bahan baku yang dikeluarkan oleh PT. Megahputera Sejahtera

Makassar untuk periode Tahun 2014.

Page 61: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

53

Tabel 5.1

PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

Volume Produksi dan Volume Penjualan

Tahun 2014

BulanVolume Produksi Volume Penjualan

Kemasan/Dos Kemasan/Dos

Januari 7.805 7.674

Februari 7.561 7.542

Maret 7.898 7.473

April 7.521 7.354

Mei 7.509 7.373

Juni 7.753 7.608

Juli 7.741 7.574

Agustus 7.985 7.493

September 7.885 7.507

Oktober 7.829 7.394

Nopember 7.727 7.316

Desember 7.728 7.578

Jumlah 92.942 89.886

Sumber: Bagian Accounting PT. Megahputera Sejahtera

Tabel 5.2PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

Bahan Baku dalam Produksi Mie InstanTahun 2014

No Jenis Bahan Baku SPProduksi Kuantitas Harga By. Bahan

(Kemasan) (Kg) Beli(Rp) Baku (Rp)

1 Tepung Terigu 0.30 92,942 27,882.6 2,700 75,283,020

2 Tepung Tapioka 0.27 92,942 25,094.3 2,400 60,226,416

Page 62: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

54

3 Minyak Goreng 0.43 92,942 39,965.1 3,825 152,866,355

4 Garam Dapur 0.10 92,942 9,294.2 500 4,647,100

5 Zat Pewarna 0.15 92,942 13,941.3 1,500 20,911,950

6Bumbu dan MinyakBumbu 0.83 92,942 77,141.9 8,000 617,134,880

7 Air 0.27 92,942 25,094.3 225 5,646,227

Jumlah 936,715,947Sumber : Bagian Accounting dan Hasil Olahan Data

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja yang dibayarkan oleh PT. Megahputera

Sejahtera Makassar tergantung oleh pihak manajemen yang telah

ditentukan berdasarkan bagian atau divisi setiap produksi, dimana satu

orang akan dibayarkan berkisar Rp. 10.000- Rp. 20.000. metode

penggajian tersebut dapat dikategorikan sebagai biaya tenaga kerja

Tetap. Karena biaya yang akan dibayarkan sudah ditetapkan

maksimumnya, dan mengenai jumlah biaya tenaga kerja langsung akan

berubah tergantung jumlah sumber daya manusianya dalam suatu

produksinya. Adapun rincian tenaga kerja langsung sebagai berikut

Page 63: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

55

Tabel 5.3PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

Biaya Tenaga Kerja LangsungTahun 2014

No Jenis Tenaga Kerja BagianProduksi

JumlahTenaga

JumlahHari

UpahTenaga

BiayaTenaga

Kerja(orang)

Kerja(hari) Kerja (Rp) Kerja (Rp)

1 Bagian Pengayakan 7 280 20,000 39,200,000

2 Bagian Pengadukan 10 280 15,000 42,000,000

3 Bagian Pengepresan 5 280 15,000 21,000,000

4 Bagian Pemotongan 6 280 15,000 25,200,000

5 Bagian Pelipatan 7 280 10,000 19,600,000

6 Bagian Pendinginan 4 280 10,000 11,200,000

7 Bagian Pengemasan 7 280 10,000 19,600,000

8 Bagian Pemeriksaan Produk Jadi 3 280 10,000 8,400,000

9 Bagian Penyimpanan 4 280 10,000 11,200,000

Total Biaya Tenaga Kerja 53 2,520 115,000 197,400,000

Sumber : Hasil Olahan data dari PT. Megahputera Sejahtera

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead yang dikeluarkan oleh PT. Megahputera Sejahtera

Makassar antara lain, dan untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel

dibawah ini:

Page 64: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

56

Tabel 5.4PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

(Biaya Overhead Pabrik)

No Jenis Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik (Rp)

1 Etiket dan Karton 42,827,6742 Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung 72,000,0003 Biaya Pengawasan 31,200,0004 Biaya Listrik dan Air 30,000,0005 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Mesin 22,800,0006 Biaya Pajak Bumi dan Bangunan Pabrik 7,200,0007 Biaya Pemakaian Perlengkapan Pabrik 13,200,0008 Biaya Asuransi Pabrik 2,400,0009 Biaya Depresiasi Mesin dan Peralatan 42,000,00010 Biaya DepresiasiGedung Pabrik 21,600,00011 Biaya Amortusasi Hak Paten 9,600,000

Total Biaya Overhead Pabrik 294,827,674

Sumber : Bagian Accounting PT. Megahputera Sejahtera Makassar

Berdasarkan data yang didapatkan oleh bagian accounting di PT.

Megahputera Sejahtera Makassar, maka untuk melihat perbandingan antara

metode pembebanan yang akan digunakan lebih tepat dalam meminimalkan biaya

produksi, maka akan ditampilkan struktur biaya produksi yang digunakan oleh

pihak perusahaan yaitu sebesar Rp. 1.428. 943.621 atau dalam bentuk kemasan

per tahun 15,375.

Pembebanan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan dikenal yaitu

metode Full Costing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Daftar Tabel Laporan

Biaya Produksi, sebagai berikut.

Page 65: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

57

Tabel 5.5

PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

Laporan Biaya Produksi Mie Instan

Jenis Biaya Overhead PabrikBiaya Produksi

(Rp) Per Bungkus

A. Biaya Bahan Baku Langsung

Tepung Terigu 75,283,020 810.00

Tepung Tapioka 60,226,416 648

Minyak Goreng 152,866,355 1,644.75

Garam Dapur 4,647,100 50.00

Zat Pewarna 20,911,950 225.00

Bumbu dan Minyak Bumbu 617,134,880 6,640.00

Air 5,646,227 60.75

Jumlah Biaya Bahan Baku 936,715,947 10,078.50

B. BiayaTenaga Kerja Langsung

Bagian Pengayakan 39,200,000 421.77

Bagian Pengadukan 42,000,000 451.89

Bagian Pengepresan 21,000,000 225.95

Bagian Pemotongan 25,200,000 271.14

Bagian Pelipatan 19,600,000 210.88

Bagian pendinginan 11,200,000 120.51

Bagian Pengemasan 19,600,000 210.88

Bagian Pemeriksaan Produk Jadi 8,400,000 90.38

Page 66: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

58

Bagian Penyimpanan 11,200,000 120.51

Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung 197,400,000 2,123.91

C. Biaya Overhead Pabrik

Etiket dan Karton 42,827,674 461

Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung 72,000,000 775

Biaya Pengawasan 31,200,000 336

Biaya Listrik dan Air 30,000,000 323

Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Mesin 22,800,000 245

Biaya Pajak Bumi dan Bangunan Pabrik 7,200,000 77

Biaya Pemakaian Perlengkapan Pabrik 13,200,000 142

Biaya Asuransi Pabrik 2,400,000 26

Biaya Depresiasi Mesin dan Peralatan 42,000,000 452

Biaya DepresiasiGedung Pabrik 21,600,000 232

Biaya Amortusasi Hak Paten 9,600,000 103

Jumlah Biaya Overhead Pabrik 294,827,674 3,172

1,428,943,621 15,375

C. Hasil Penelitian

Tahap-tahap berikutnya yaitu bagaimana proses penerapan biaya

produksi dalam meminimalkan harga pokok produksi dengan melihat

perbandingan antara pengakuan harga pokok produksi dan laba yang

dihasilkan dengan menggunakan metode variable costing dan metode

perusahaan yaitu Metode full costing. Seperti yang sudah dijelaskan pada

Page 67: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

59

bab sebelumnya bahwa dalam meminimalkan harga pokok produksi bisa

menggunakan pilihan yaitu full, variabel, dan Abc. Tetapi dalam

penelitian ini penulis membandingkan dengan dua metode saja yaitu

metode variabel dan metode yang diakui oleh pihak perusahaan (full

costing), dalam mengetahui yang mana lebih membawa keuntungan suatu

perusahaan.Ketika memilih antara full costing dan variable costing.

Konsep diakui oleh pihak perusahaan membebankan seluruh biaya

produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kedalam harga

pokok produk. Oleh karena itu elemen biaya produksi dengan

menggunakan full costing yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga

kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan tetap.Karena biaya

overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang

ditentukan dimuka pada kapasitas normal, maka jika dalam suatu periode

biaya overhead pabrik sesungguhnya berbeda yang dibebankan tersebut,

akan terjadi pembebanan overhead pabrik berlebih atau pembebanan biaya

overhead pabrik kurang. Jika semua produk yang telah diolah dalam

periode tersebut belum laku dijual, maka biaya overhead pabrik lebih atau

kurang tersebut digunakan untuk mengurangi atau menambah harga pokok

produk yang masih dalam persediaan tersebut.Namun jika dalam suatu

periode akuntansi tidak terjadi pembebanan overhead pabrik lebih atau

kurang, maka biaya overhead pabrik tidak mempunyai pengaruh terhadap

perhitungan laba-rugi sebelum produknya laku dijual.

Page 68: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

60

Kelemahan dari konsep full costing atau metode yang diakui oleh

pihak perusahaan adalah seringkali tidak relevan untuk tujuan managerial

control di dalam jangka pendek. Misalnya untuk menganalisis perubahan

biaya-volume-laba jangka pendek, dalam batas kapasitas produksi normal

yang dimiliki oleh perusahaan diperlukan pendekatan yang memusatkan

perhatian pada elemen biaya variabel, yaitu biaya relevan yang berubah

sesuai dengan tingkat volume kegiatan dalam jangka pendek.Disamping

memiliki kelemahan, konsep full costing juga mempunyai kelebihan yaitu

konsep ini adalah konsep baku yang sudah diterima umum, dimana pihak

ekstern lebih mudah memahaminya.

Dengan memiliki berbagai kelebihan dan kelemahan dari suatu

penentuan penentapan harga pokok produksi dilihat dari metode full

costing, maka dapat juga lihat dari sisi penentuan harga pokok produksi

dengan menggunakan variable costing method, dimana suatu laporan yang

dihasilkan oleh suatu entitas atau pihak manajemen merupakan suatu alat

untuk memberikan informasi mengenai biaya satuan dari barang dan jasa

yang diproduksi dan dijual. Sebagai alat manajemen, akuntansi, biaya

mencatat, mengklarifikasikan, menyajikan, dan menginterpretasikan dalam

bentuk tertentu: bahan, upah, dan biaya overhead yang tercakup dalam

produksi dan penjualan masing-masing produk.Pihak fiskus/pajak

menentukan besarnya pajak penghasilan suatu perusahaan juga

berdasarkan konsep variable costing.

Page 69: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

61

Dengan melihat kelebihan dan kelemahan dari penetapan harga pokok

produksi dengan mengguankan pendekatan variabel costing dimana dilihat

dari tujuan akuntansinya yang sangat bermanfaat dalam pembuatan

laporan keuangan dan memeinimalkan biaya produksi yang akan

berdampak terhadap penjual dan pihak pembeli, yaitu:

1. Menentukan laba yang diharapkan

2. Menetapkan harga pokok produksi

3. Mengendalikan biaya

4. Pengambilan keputusan

Berdasarkan tahapan-tahapan diatas ketika menggunakan metode

variabel costing dalam meminimalkan harga pokok produksi, dimana

dalam entitas PT. Megahputera Sejahtera Makassar masih sangat

sederhana dibandingkan perusahaan yang berskala besar, sehingga dalam

meminimalkan biaya produksi masih menggunakan versi pihak

manajemen, sedangkan didalam aturan pengakuan harga jual bisa dilihat

atau memilih dengan menggunakan metode variabel dan full costing

tergantung yang mana cocok untuk kepentingan usaha.

1. Menentukan laba yang diharapkan

Manajemen dalam mengelola perusahaan harus berusaha mendorong

bidang yang paling menguntungkan dalam operasi perusahaan,

sehingga seluruh usaha akan diarahkan area yang paling

menguntungkan tersebut. Salah satu tujuan perusahaan adalah

berusaha mendapatkan laba yang sesuai dengan pengharapan, dimana

Page 70: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

62

perencanaan laba dapat dinyatakan sebagai suatu rencana manajemen

yang mencakup seluruh langkah-langkah operasi untuk mencapai laba

yang setelah ditetapkan. Rencana ini dapat berupa rencana jangka

pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaan

terbatas dengan kapasitas produksi yang ada sehingga seluruh

keputusan yang diambil harus mengarah kepada penggunaan kapasitas

tersebut kepada usaha yang lebih menguntungkan. Biaya tetap

bagaimanapun juga tidak dapat dihindarkan, tetapi biaya variabel dapat

dihilangkan seandainya perusahaan tidak berproduksi. Jadi pada

hakekatnya didalam perencanaan laba usaha, variabel costing method

lebih berguna didalam analisis jangka pendek dibandingkan dengan

jangka panjang.

2. Menetapkan harga pokok produksi

Harga jual terbaik atau optimal adalah harga yang menghasilkan laba

kotor maksimum, jika kenaikan volume sudah mengakibatkan

kenaikan total biaya yang sama dengan kenaikan total pendapatan, atau

tidak ada kenaikan total laba, maka volume ini sudah optimal. Harga

yang lebih tinggi akan menurunkan kuantitas permintaan dan

menurunkan total laba. Harga yang lebih rendah akan menaikkan

kuantitas penjualan tetapi menurunkan total laba ( karena hasil

penjualan berkurang).

Dalam penetapan harga berbagai jenis produk, manajemen perlu

mengetahui apakah setiap produk dapat ditetapkan harganya agar bisa

Page 71: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

63

bersaing di pasar dan tetap memberikan marjin kontribusi yang

memadai untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba.

3. Pengendalian biaya

Seluruh biaya dapat dikendalikan oleh seseorang dalam suatu

organisasi perusahaan, tetapi bukan berarti bahwa seluruh biaya dapat

dikendalikan pada suatu tingkat manajemen tertentu. Ada biaya yang

pada suatu tingkat manajemen tertentu dapat dikendalikan dan disebut

sebagai controllable costs dan ada biaya yang pada tingkat manajemen

tertentu tidak dapat dikendalikan atau biasa disebut sebagai

uncontrollable costs. Pemisahan antara controllable costs dan

uncontrollable costs ini bilamana diterapkan pada tingkat manajemen

akan berguna dalam penetapan tanggung jawab atas terjadinya biaya

tersebut dan melaporkan biaya tadi kepada yang bertanggung jawab

atas pengendalian biaya itu.

4. Pengambilan keputusan

Variable costing method membutuhkan suatu studi atas perilaku

(behavior) biaya perusahaan antara biaya tetap dan biaya

variabel.Identifikasi dan klasifikasi biaya sebagai biaya tetap, variabel

dan semi variabel serta unsur–unsurnya memberikan suatu kerangka

kerja dalam pengumpulan dan analisis biaya. Dengan kapasitas

produksi yang terbatas, biaya periodik cenderung konstan secara total

walaupun volume produksi berubah. Di dalam situasi seperti ini hanya

biaya variabel yang relevan dalam perhitungan biaya sehubungan

Page 72: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

64

dengan pertambahan volume produksi. Perubahan laba bersih sesuai

dengan volume penjualan merupakan keuntungan yang jelas bagi

manajemen bagi penetapan laba karena hal ini memungkinkan

manajemen untuk mengikuti perubahan penjualan dan pengaruhnya

terhadap laba bersih. Di samping itu variable costing method

membantu manajemen dalam pengambilan keputusan–keputusan yang

bersifat khusus.

Dengan adanya kelebihan dan kelemahan diantara kedua metode ini,

dimana untuk menetapkan yang mana lebih meminimalkan harga pokok

produksi, maka bisa dilihat dari perbandingan perhitungan harga pokok

produksi yang diperoleh data oleh bagian accounting, yaitu:

a. Pemisahan biaya semi variabel untuk tahun 2014

Tabel 5.6

PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

Struktur Biaya Pemisahan Biaya Variabel dan Tetap Tahun 2014

Jenis Biaya Overhead Pabrik

Biaya Produksi Total

Biaya

Variabel

Biaya

Tetap Biaya

A. Biaya Bahan Baku Langsung

Tepung Terigu75,283,020 75,283,020

Tepung Tapioka60,226,416 60,226,416

Minyak Goreng152,866,355 152,866,355

Page 73: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

65

Garam Dapur4,647,100 4,647,100

Zat Pewarna20,911,950 20,911,950

Bumbu dan Minyak Bumbu617,134,880 617,134,880

Air5,646,227 5,646,227

Jumlah Biaya Bahan Baku936,715,947 - 936,715,947

B. BiayaTenaga Kerja Langsung

Bagian Pengayakan39,200,000 39,200,000

Bagian Pengadukan42,000,000 42,000,000

Bagian Pengepresan21,000,000 21,000,000

Bagian Pemotongan25,200,000 25,200,000

Bagian Pelipatan19,600,000 19,600,000

Bagian pendinginan11,200,000 11,200,000

Bagian Pengemasan19,600,000 19,600,000

Bagian Pemeriksaan Produk Jadi8,400,000 8,400,000

Bagian Penyimpanan11,200,000 11,200,000

Julah Biaya Bahan Baku

Page 74: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

66

197,400,000 - 197,400,000

C. Biaya Overhead Pabrik

Etiket dan Karton 42,827,674 42,827,674 42,827,674

Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung 72,000,000 50,000,000 22,000,000 72,000,000

Biaya Pengawasan 31,200,000 11,200,000 20,000,000 31,200,000

Biaya Listrik dan Air 30,000,000 15,000,000 15,000,000 30,000,000

Biaya Reparasi dan Pemeliharaan

Mesin 22,800,000 22,800,000 22,800,000

Biaya Pajak Bumi dan Bangunan

Pabrik 7,200,000 3,600,000 3,600,000 7,200,000

Biaya Pemakaian Perlengkapan

Pabrik 13,200,000 7,200,000 6,000,000 13,200,000

Biaya Asuransi Pabrik 2,400,000 1,200,000 1,200,000 2,400,000

Biaya Depresiasi Mesin dan

Peralatan 42,000,000 31,000,000 11,000,000 42,000,000

Biaya DepresiasiGedung Pabrik 21,600,000 11,600,000 10,000,000 21,600,000

Biaya Amortusasi Hak Paten 9,600,000 4,600,000 5,000,000 9,600,000

Jumlah Biaya Overhead Pabrik294,827,674 135,400,000 159,427,674 294,827,674

D. Biaya Operasional

Biaya Penjualan:

Page 75: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

67

Gaji dan Penjualan30,000,000 12,000,000 18,000,000 30,000,000

Biaya Advertensi82,500,000 24,000,000 58,500,000 82,500,000

Upah Bagian Pengangkutan228,000,000 110,000,000 118,000,000 228,000,000

Biaya Perlengkapan Angkutan3,000,000 1,000,000 2,000,000 3,000,000

Biaya Asuransi Peralatan

Angkutan 3,600,000 3,600,000 3,600,000

Biaya Depresiasi Peralatan

Angkutan 11,400,000 11,400,000 11,400,000

Jumlah Biaya Penjualan358,500,000 147,000,000 211,500,000 358,500,000

Biaya Administarsi dan Umum

Gaji Pegawai Kantor24,500,000 10,000,000 14,500,000 24,500,000

Biaya Listrik dan Air10,581,000 10,581,000 10,581,000

Kerugian Piutang13,200,000 4,200,000 9,000,000 13,200,000

Biaya Perlengkapan Kantor1,200,000 600,000 600,000 1,200,000

Biaya Depresiasi Peralatan Kantor11,400,000 11,400,000 11,400,000

Biaya Bunga10,000,000 2,500,000 7,500,000 10,000,000

Jumlah Biaya Administrasi dan

Umum 70,881,000 17,300,000 53,581,000 70,881,000

Page 76: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

68

Total Biaya (A+B+C+D)1,858,324,621 299,700,000 424,508,674 1,858,324,621

Sumber : Hasil Olahan Data PT. Megahputera Sejahtera Makassar

a. Perbandingan laporan harga pokok produksi- Metode peneliti

(Variabel Costing) dan Metode Versi Perusahaan (Full Costing).

Berdasarkan hasil olahan data yang didapatkan dari bagian

accounting, perbandingan harga pokok produksi sebelum pembebanan

yang diakui dalam metode pembebanan biaya yaitu Metode Full

Costing, menghasilkan nilai harga pokok produksi sebesar Rp.

1.428.943.621, sedangkan setelah menghitung harga pokok produksi

setelah pembebanan mengahsilkan nilai Harga Pokok Produksi sebesar

Rp. 1.269.515.947. sehingga sangat terlihat perbedaan yang

dihasilkan.

Hal tersebut menyebabkan perbedaan dikarenakan ketika pada saat

penentuan harga pokok produksi bagian pihak manajemen

membebankan seluruh biaya overhead Pabrik Variabel dan Tetap,

sehingga biaya produksi akan nampak lebih besar, sedangkan dengan

menggunakan metode yang digunakan setelah pembebanan biaya

menunjukkan nilai harga pokok produksi lebih kecil, hal itu

dikarenakan dalam pengakuan biaya overhead pabrik hanya

membebankan yang sifatnya variabel saja.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat perhitungan harga pokok produksi

mie instan yang digunakan menggunakan metode perusahaan yang

Page 77: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

69

dikenal dengan metode Full Costing dengan menggunakan metode

yang diakui oleh peneliti yang dikenal dengan metode Variabel

Costing.

Tabel 5.7PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

Laporan Harga Pokok Produksi Mie Instan Metode PerusahanTahun 2014Persediaan awal bahan baku 390,764,504Pembelian bahan baku (netto) 813,846,227Tersedia untuk digunakan 1,204,610,731Persediaan akhir bahan baku 267,894,784

an baku 936,715,947

Biaya tenaga kerja langsung 197,400,000

Biaya overhead pabrik-Tetap 159,427,674

Biaya overhead pabrik-Variabel 135,400,000

Harga pokok produksi 1,428,943,621Sumber : Hasil Olahan Data Bagian Accounting PT. Megahputera SejahteraMakassar

Tabel 5.8PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

Laporan Harga Pokok Produksi Mie Instan Metode PenelitiTahun 2014Persediaan awal bahan baku 390,764,504Pembelian bahan baku (netto) 813,846,227Tersedia untuk digunakan 1,204,610,731

Page 78: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

70

Persediaan akhir bahan baku 267,894,784

Biaya bahan baku 936,715,947

Biaya tenaga kerja langsung 197,400,000

Biaya overhead pabrik-Variabel 135,400,000

Harga pokok produksi 1,269,515,947

Sumber : Hasil Olahan Data Bagian Accounting PT. Megahputera SejahteraMakassar

Dengan adanya perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan

metode yang diakui sebelum pembebanan dan setelah pembebanan, maka untuk

lebih jelasnya lagi bisa dilihat Penyajian Laporan Laba Rugi menggunakan

Metode Full Costing dan Metode Variabel Costing, sebagai berikut:

Tabel 5.9PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

Laporan Laba Rugi –Metode Perusahaan

Penjualan 2,500,000,000Harga Pokok Penjualan :Persediaan BarangJadi Awal 1 Jan 2014

Page 79: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

71

520,000,000

Harga Pokok Produksi 1,428,943,621

Barang Tersedia Dijual 1,948,943,621

Persediaaan Akhir Barang Jadi 31 Des 2014 551,056,379

HargaPokok Penjualan 1,397,887,241

Laba (Rugi) Kotor Penjualan 1,102,112,759

Biaya Operasi :Biaya Penjualan :

Gaji dan Penjualan 30,000,000

Biaya Advertensi 82,500,000

Upah Bagian Pengangkutan 228,000,000

Biaya Perlengkapan Angkutan 3,000,000

Biaya Asuransi Peralatan Angkutan 3,600,000

Biaya Depresiasi Peralatan Angkutan 11,400,000

Jumlah BiayaPenjualan 358,500,000

Biaya Administrasi dan Umum :

Gaji Pegawai Kantor 24,500,000

Biaya Listrik dan Air 10,581,000

Kerugian Piutang 13,200,000

Biaya Perlengkapan Kantor 1,200,000

Biaya Depresiasi Peralatan Kantor 11,400,000

Page 80: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

72

Biaya Bunga 10,000,000

Jumlah Biaya Administrasi dan Umum 70,881,000

Total Biaya Operasi 429,381,000

Laba Bersih Sebelum Pajak 672,731,759

Pajak Penghasilan 168,182,940

Laba Bersih Setelah Pajak 504,548,819Sumber : Hasil Olahan Data Bagian Accounting PT. Megahputera SejahteraMakassar

Tabel 5.10PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

Laporan Laba Rugi -Metode Peneliti

Penjualan 2,500,000,000Harga Pokok Penjualan :

Persediaan BarangJadi Awal, 1 Jan 2014 500,000,000

Harga Pokok Produksi 1,269,515,947

Barang Tersedia Dijual 1,769,515,947

Persediaaan Akhir Barang Jadi 31 Des 2014 730,484,053

HargaPokok Penjualan 1,039,031,894

Laba (Rugi) Kotor Penjualan 1,460,968,106

Biaya Variabel:Biaya Operasi :

Biaya Penjualan-Variabel :Gaji dan Penjualan

Page 81: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

73

12,000,000

Biaya Advertensi 24,000,000

Upah Bagian Pengangkutan 110,000,000

Biaya Perlengkapan Angkutan 1,000,000

Biaya Asuransi Peralatan Angkutan -

Biaya Depresiasi Peralatan Angkutan -

Jumlah BiayaPenjualan 147,000,000

Biaya Administrasi dan UmumVariabel:

Gaji Pegawai Kantor 10,000,000

Biaya Listrik dan Telepon -

Kerugian Piutang 4,200,000

Biaya Perlengkapan Kantor 600,000

Biaya Depresiasi Peralatan Kantor -

Biaya Bunga 2,500,000

Jumlah Biaya Administrasi dan Umum 17,300,000

Total Biaya Operasi 164,300,000Dikurangi-Biaya Tetap

Biaya Overhead Pabrik-Tetap 159,427,674

Biaya Penjualan-Tetap 211,500,000

Biaya Administrasi dan Umum-Tetap 53,581,000

Jumlah Biaya Tetap 424,508,674

Page 82: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

74

Laba Bersih Sebelum Pajak 872,159,432

Pajak Penghasilan 218,039,858

Laba Bersih Setelah Pajak 654,119,574Sumber : Hasil Olahan Data Bagian Accounting PT. Megahputera SejahteraMakassar

D. Pembahasan

Tabel 5.11PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSAR

Perbandingan Harga Pokok ProduksiMetode Variabel Costing dan Perusahaan Tahun 2014

UraianMenurut Menurut

Selisih (Rp)Peneliti

Perusahaan(Full Costing)

Harga PokokProduksi 1,269,515,947 1,428,943,621 159,427,674Laba BersihSetelah Pajak 654,119,574 504,548,819 149,570,755Sumber : Hasil Olahan Data Bagian Accounting PT. MegahputeraSejahtera

Hasil penelitian diatas menunjukkan hal yang tepat dalam memilih

atau meminimalkan harga pokok produksi atau meminimalkan biaya

produksi yang akan berdampak membawa keuntungan atau tidak. Dilihat

dari harga pokok produksi menurut metode peneliti sebesar Rp.

1.269.515.947, dan menurut metode perusahaan sebesar Rp.

1.428.943.621, selisih dari perbandingan ini Rp. 159.427.674, dan dilihat

dari dampak terhadap laba dihasilkan sebesar ketika menggunakan metode

Page 83: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

75

pembebanan biaya produksi oleh peneliti sebesar Rp. 654.119.574, dan

menurut perusahaan (Full Costing) sebesar Rp.504.548.819, selisih

perbandingan ini sebesar Rp. 149.570.755.

Dengan adanya perbandingan diatas yang paling sesuai untuk

meminimalkan harga pokok produksi dengan menggunakan metode

peneliti (variabel costing). Dimana untuk memperoleh harga pokok

produksinya hanya membebankan biaya overhead pabrik yang variabel

saja tanpa melibatkan biaya overhead pabrik tetap sehingga nilai atau

biaya harga pokok produksi dengan menggunakan metode variabel costing

lebih kecil dibandingkan dengan metode full costing, tetapi laba yang

dihasilkan dengan menggunakan variabel costing lebih besar

dibandingkan full costing sehingga pembayaran pajak akan lebih besar

ketika menggunakan metode variabel costing.

Menurut pandangan manajemen untuk tingkat masa yang akan datang

dengan adanya perbandingan ini bahwa pihak perusahaan yaitu PT.

Megahputera Sejahtera untuk menarik investor untuk menanamkan

sahamnya didalam perusahaan maka lebih baik menggunakan variabel

costing, sehingga perusahaan akan berjalan lebih lancar dan membawa

keuntungan dimasa yang akan datang. Selain itu juga kepercayaan

pemerintah kepada perusahaan kita dalam membayar pajak akan tetap

sama ketika kita menggunakan variabel atau full costing karena untuk

pengakuan biaya produksi yang sifatnya tetap akan dikeluarkan ketika

biaya tersebut bukan pada tempatnya sehingga pembayaran pajak yang

Page 84: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

76

awalnya lebih rendah daripada yang sebenarnya, maka kelebihan

pembayaran pajak yang belum dibayarkan akan dibebankan.

Secara umum tujuan perusahaan adalah mencari laba dengan

mangarahkan sumber-sumber daya dalam berbagai bentuk dengan

pengelolaan yang baik dan terarah. Sebuah perusahaan harus mampu

menaikkan contribution margin yang dapat meningkatkan laba perusahan

secara keseluruhan.Pendekatan Variable Costing yang mampu

menghasilkan informasi bagi manajemen untuk perencanaan laba jangka

pendek tidak mudah dijumpai dalam pabrik di perusahaan-perusahaan

manufaktur di Indonesia. Begitu pula sulit dijumpai perusahaan

manufaktur di Indonesia yang menggunakan sistem biaya standar untuk

pengendalian biaya produksi. Dalam menentukan harga pokok produk

Variable Costing hanya biaya produksi yang bersifat variabel saja yang

dimasukan dalam perhitungan harga pokok produk.

Dengan menggunakan metode variabel costing biaya overhead pabrik

tetap diperlakukan sebagai periode biaya dan bukan sebagai unsur harga

pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap dibebankan sebagai

biaya dalam periode dalam terjadinya harga pokok produk, sehingga biaya

overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.

Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap tidak

melekat pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai biaya

dalam periode terjadinya. Penundaan pembebanan suatu biaya hanya

bermanfaat jika dengan penundaan tersebut diharapkan dapat dihindari

Page 85: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

77

terjadinya biaya yang sama periode yang akan datang. Kelemahan dalam

metode perusahaan dilihat dari hasil perbandingan antara metode

perusahaan dan metode variabel costing menghasilkan selisih yang

menghasilkan keuntungan lebih kecil dibandingkan dengan metode

pembebanan biaya produksi yang digunakan peneliti, yang akan

berdampak kurangnya investor masuk kedalam perusahaan tersebut, dan

kurangnya pembayaran pajak yang akan diterima oleh negara atau

pemerintah akibat menggunakan metode yang diakui oleh pihak

perusahaan,yang akan mengakibatkan pihak perusahaan disarankan untuk

menggunakan metode pembebanan biaya produksi yang digunakan

peneliti dalam meminimalkan harga pokok produksi, tetapi tetap

menghasilkan laba yang tinggi.

BAB VI

PENUTUP

Page 86: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

78

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan perhitungan, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan membandingkan antara metode

yang digunakan oleh menurut perusahaan dan menurut metode yang

digunakan oleh peneliti, yang dijadikan sebagai alat perbandingan

dalam meminimalkan biaya produksi, dimana harga pokok produksi

yang lebih rendah berdasarkan hasil perhitungan diatas yaitu metode

yang digunakan oleh peneliti. Dimana harga pokok produksi menurut

metode peneliti diperoleh sebesar Rp. 1.269.515.947, sedangkan

menurut metode yang digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp.

1.428.943.621, sehingga dari perhitungan ini terdapat selisih.

2. Dari hasil penelitian diatas, dimana perbandingan antara metode

pembebanan biaya produksi yang digunakan oleh peneliti dan metode

pembebanan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan dalam

meminimalkan harga pokok produksi mie, yang membedakan yaitu

biaya overhead pabrik, dimana dalam menimalkan biaya produksi

dengan menggunakan metode yang dipakai oleh peneliti hanya

membebankan biaya overhead pabrik-variabel saja, sedangkan ketika

menggunakan metode pembebanan biaya yang digunakan oleh

perusahaan, perusahaan membebankan biaya dengan memasukkan

semua biaya ke dalam harga pokok produksinya berupa biaya

overhead pabrik tetap dan variabel.

78

Page 87: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

79

3. Dari perhitungan diatas, akan menghasilkan kelebihan dan kelemahan

dalam meminimalkan harga pokok produksi dan menghasilkan laba

yang dihasilkan berbeda antara menggunakan metode peneliti dan

metode pembebanan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan.

Dimana menurut hasil penelitian yang sudah diolah menurut data dari

PT. Megahputera Sejahtera Makassar menghasilkan harga pokok

produksi dengan menggunakan metode peneliti lebih kecil dari

metode perusahaan, dan laba yang besar yang akan dihasilkan oleh

metode peneliti dibandingkan dengan metode yang digunakan oleh

perusahaan.

4. Dampak dari perbandingan tersebut, dengan menggunakan metode

pembebanan biaya produksi yang digunakan oleh peneliti akan

berdampak sangat baik untuk masa yang akan datang, dimana harga

pokok produksi lebih rendah sehingga laba yang akan dihasilkan lebih

tinggi. Sedangkan ketika menggunakan metode pembebanan biaya

produksi yang digunakan oleh perusahaan maka harga jual menjadi

lebih tinggi sehingga dapat mempengaruhi laba. Dan dengan adanya

perbandingan seperti ini, harga produksi yang lebih rendah sehingga

laba yang meningkat maka sebuah entitas akan menghasilkan para

investor akan masuk ke perusahaan ini untuk menanamkan saham

atau modalnya, sehingga laba dimasa yang akan datang mengalami

meningkat dimasa yang akan datang, dan salah satu penerima pajak

atau bagian pemerintahan akan merasa lebih menyukai ketika entitas

Page 88: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

80

melaporkan laba sebelum pajak lebih tinggi dibandingkan metode

pembebanan biaya produksi yang digunakan oleh, karena dari hal ini

akan mengakibatkan entitas membayar pajak yang lebih kepada

Negara.

5. Selain itu perbandingan yang akan bagus mengenai menggunakan

metode peneliti atau metode yang digunakan perusahaan yaitu metode

yang telah digunakan oleh peneliti, karena dalam metode pembebanan

biaya produksi yang digunakan peneliti ini hanya menghitung dan

membebankan biaya yang hanya berkaitan dengan proses produksi,

bukannya semua biaya yang telah dikeluarkan, sedangkan dalam

metode pembebanan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan

membebankan semua biaya yang telah dikeluarkan.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti menyarankan:

1. Kepada Institusi, sebaiknya dalam pembebanan biaya produksi dalam

perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode variabel

costing, karena harga pokok produksi dengan metode variabel costing

menjadi lebih rendah.

2. Kepada Alumni, penelitian selanjutnya harus secermat mungkin

meminta data ke bagian accounting mengenai proses produksi

ditempat penelitian penulis, sehingga hasil data bisa lebih akurat lagi

ketika melakukan penelitian.

Page 89: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

81

3. Publik, bagi peneliti berikutnya penulis menyarankan dalam

meminimalkan harga pokok produksi, bisa menggunakan alternatif

atau pilihan metode lain, sehingga dengan semakin banyaknya

perbandingan, maka pihak manajemen akan secermat mungkin dalam

menentukan metode sebelum diperlihatkan dalam beberapa

pengambilan keputusan sebuah entitas, misalnya dalam penelitian

selanjutnya peneliti ingin meminimalkan harga pokok produksi dengan

membandingkan antara metode variabel costing, full costing hingga

Activity Based Costing (ABC).

Page 90: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

82

DAFTAR PUSTAKA

Bustami, Bastian dan Nurlela, 2009, Akuntansi Biaya, Jogjakarta: Graha Ilmu.

Carter dan Usry, 2004, Akuntansi Biaya, Jakarta: Salemba Empat.

Charles T. Horngren, Srikan M. Datardan George Foster, 2006, Cost Accounting:

Stanford University.

Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah, 2009, Akuntansi Biaya, Jakarta: Erlangga.

Garrison dan Norren terjemahan A. Totok Budisantoso, 2006, Managerial

Accounting, Jakarta: Salemba Empat.

Hansen dan Mowen, 2007, Management Accounting, Jakarta: Salemba Empat.

Harahap Sofyan Syafri, Teori Akuntansi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lesmono Tresno, Akuntansi Biaya, Jogjakarta: Akademi Akuntansi YKPN.

Mulyadi, 2007, Sistem Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.

Mursyidi, 2008, Akuntansi Biaya Edisi 5, Bandung: Rafika Aditama.

Simamora Henry,1999, Akuntansi Manajemen, Jakarta: Salemba Empat.

Supriono, 2009, Akuntansi Biaya, Jogjakarta: BPFE.

81

Page 91: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

83

Page 92: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

84

PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSARLaporan Laba Rugi -Metode Full Costin

Periode 01 Januari S/d 31 Desember Tahun 2014

Penjualan 2,500,000,000Harga Pokok Penjualan :

Persediaan BarangJadi Awal 1 Jan 2014 520,000,000

Harga Pokok Produksi 1,428,943,621

Barang Tersedia Dijual 1,948,943,621

Persediaan Akhir Barang Jadi 31 Des2014 551,056,379

HargaPokok Penjualan 1,397,887,241

Laba (Rugi) Kotor Penjualan 1,102,112,759

Biaya Operasi :Biaya Penjualan :

Gaji dan Penjualan 30,000,000

Biaya Advertensi 82,500,000

Upah Bagian Pengangkutan 228,000,000

Biaya Perlengkapan Angkutan 3,000,000

Biaya Asuransi Peralatan Angkutan 3,600,000

Biaya Depresiasi Peralatan Angkutan 11,400,000

Jumlah BiayaPenjualan 358,500,000

Biaya Administrasi dan Umum :

Gaji Pegawai Kantor 24,500,000Biaya Listrik dan Air

Page 93: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

85

10,581,000

Kerugian Piutang 13,200,000

Biaya Perlengkapan Kantor 1,200,000Biaya Depresiasi Peralatan Kantor 11,400,000

Biaya Bunga 10,000,000

Jumlah Biaya Administrasi dan Umum 70,881,000

Total Biaya Operasi 429,381,000

Laba Bersih Sebelum Pajak 672,731,759

Pajak Penghasilan 168,182,940

Laba Bersih Setelah Pajak 504,548,819

Page 94: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

86

PT. MEGAHPUTERA SEJAHTERA MAKASSARLaporan Laba Rugi -Metode Variabel Costing

Periode 01 Januari S/d 31 Desember Tahun 2014

Penjualan 2,500,000,000Harga Pokok Penjualan :

Persediaan BarangJadi Awal 1 Jan 2014 500,000,000

Harga Pokok Produksi 1,269,515,947

Barang Tersedia Dijual 1,769,515,947

Persediaan Akhir Barang Jadi 31 Des 2014 730,484,053

HargaPokok Penjualan 1,039,031,894

Laba (Rugi) Kotor Penjualan 1,460,968,106

Biaya Variabel:Biaya Operasi :

Biaya Penjualan-Variabel :

Gaji dan Penjualan 12,000,000

Biaya Advertensi 24,000,000

Upah Bagian Pengangkutan 110,000,000

Biaya Perlengkapan Angkutan 1,000,000

Biaya Asuransi Peralatan Angkutan -

Biaya Depresiasi Peralatan Angkutan -

Jumlah BiayaPenjualan 147,000,000

Biaya Administrasi dan Umum-Variabel:Gaji Pegawai Kantor

Page 95: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

87

10,000,000

Biaya Listrik dan Telepon -

Kerugian Piutang 4,200,000Biaya Perlengkapan Kantor 600,000

Biaya Depresiasi Peralatan Kantor -

Biaya Bunga 2,500,000

Jumlah Biaya Administrasi dan Umum 17,300,000

Total Biaya Operasi 164,300,000Dikurangi-Biaya Tetap

Biaya Overhead Pabrik-Tetap 159,427,674

Biaya Penjualan-Tetap 211,500,000

Biaya Administrasi dan Umum-Tetap 53,581,000

Jumlah Biaya Tetap 424,508,674

Laba Bersih Sebelum Pajak 872,159,432

Pajak Penghasilan 218,039,858

Laba Bersih Setelah Pajak 654,119,574

Page 96: SKRIPSI ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Triono, lahir di Sidodadi 28 Desember 1987, anakkeenam dari tujuh bersaudara. Terlahir daripasangan Kusnan dan Ngatemi. Penulis memasukipendidikan dasar di SD Inpres 045 Sidodadi tahun1993 dan tamat 1999, kemudian melanjutkansekolah menengah tingkat pertama di SMP Negeri 1Wonomulyo pada tahun 1999-2002 , lalumelanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1Wonomulyo pada tahun 2002 dan tamat tahun 2005.Penulis melanjutkan lagi pendidikan ke tingkatperguruan tinggi pada tahun 2010 di UniversitasMuhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan

mengambil jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Atas berkat rahmat Allah SWT dan iringan doa dari kedua orang tua,

saudara serta teman seperjuangan dibangku kuliah, pada tahun 2016 penulismenyelesaikan studi dengan menyusun sebuah karya ilmiah yang berjudul:“Analisis Metode Pembebanan Biaya Produksi Sebagai Salah Satu UpayaMeminimalkan Harga Pokok Produksi Mie Instan Pada PT. Megahputerasejahtera Makassar”.