Skripsi Anak berkesulitan belajar

download Skripsi Anak berkesulitan belajar

of 15

description

meneliti tentang anak berkesulitan belajar membaca di SDN Lembursitu Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Transcript of Skripsi Anak berkesulitan belajar

BAB I

PAGE

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap siswa mempunyai kepribadian dan kemampuan yang berbeda-beda satu sama lain. Ada yang cepat daya tangkapnya terhadap pelajaran ada juga yang lambat. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor internal atau eksternal. Faktor internal yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis dan faktor eksternal yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak dan pemberian ulangan penguatan (reinforcement) yang tidak tepat. Menurut Suharsimi Arikunto (1993 :21).

Faktor Internal adalah : terbagi menjadi dua, yakni faktor biologis dan faktor psikologis. Yang dapat dikatagorikan sebagai faktor biologis antara lain : usia, kematangan, dan kesehatan, sedangkan yang dapat dikatagorikan sebagai faktor psikoligis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar. Faktor eksternal adalah : Keluarga, sekolah, masyarakat, udara, suara, dan bau-bauan.

Berdasarkan fakta empirik yang dikemukakan para guru dan atau kepala sekolah bahwa pada saat penulis melaksanakan kunjungan ke sekolah di SD Lembursitu umumnya guru dalam memberikan pelajaran terhadap muridnya secara klasikal dan cenderung kurang memperhatikan perbedaan individu, sehingga anak yang mempunyai masalah kurang diperhatikan guru dan anak yang mengalami kesulitan belajar tertinggal, mempunyai nilai yang rendah itulah sebabnya harus dijadikan pemikiran dan perhatian terutama dari guru.

Tugas utama guru adalah membantu siswa dalam belajar yang dilakukan melalui kegiatan yang disebut pembelajaran. Tugas guru sebagai pengajar sebenarnya tidak hanya terbatas pada penyajian materi pelajaran saja tetapi juga berurusan dengan pengembangan potensi anak seoptimal mungkin. Penjelasan ini terkait erat dengan tugas guru sebagai pendidik, tugas guru sebagai pembimbing, guru berurusan dengan pribadi-pribadi siswa. Sebagaimana menurut Adam & Decey (2000 : 9)

Antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspiditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor.

Dengan demikian sebagai pembimbing guru berurusan dengan pribadi-pribadi siswa yang sedang berkembang dan bersifat unik dimana mereka memerlukan asuhan, arahan, bimbingan dalam menuju kemandirian dan keberhasilan belajarnya.

Hasil belajar yang diperoleh siswa berbeda-beda, ada siswa yang hasil belajarnya sangat baik, sedang, bahkan diantara mereka ada yang mempunyai nilai relatif rendah atau gagal. Untuk menghadapi fenomena itu maka diperlukan upaya guru kelas terhadap anak yang berkesulitan belajar. Upaya guru kelas dalam pembelajaran anak berkesulitan belajar itu sangat beragam tergantung pada latar belakang pribadi, pengetahuan dan pengalamann guru tersebut dalam kaitannya dengan kemampuan akademik berkesulitan belajar ditafsirkan oleh guru secara berbeda-beda ada yang menafsirkan siswa sebagai siswa bodoh, lambat, nilai hasil belajarnya di bawah rata-rata kelas, dan lain-lain. Namun ada pula yang menafsirkan optimis bahwa anak yang berkesulitan itu mempunyai kemampuan yang harus dikembangkan seoptimal mungkin. Karena itu guru seyogianya memahami langkah-langkah atau prosedur diagnosis yang perlu dilalui seperti dikemukakan Samuel A Kirk (1986:265) prosedur diagnosis mencakup lima langkah (1) menentukan potensi atau kapasitas anak (2) menentukan tarap kemampuan dalam suatu bidang studi yang memerlukan pengajaran remedial (3) menentukan gejala kegagalan dalam suatu bidang studi (4) menganalisis faktor-faktor yang terkait dan (5) menyusun rekomendasi untuk pengajaran remedial. Kenyataan di lapangan terdapat jenis-jenis kesulitan belajar siswa seperti kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan berhitung, keseluruhan siswa yang mengalami kesulitan-kesulitan tersebut membutuhkan perhatian khusus dari guru.

Dalam kegiatan sehari-hari ada anak yang meskipun telah diberi pengajaran remedial oleh guru, mereka tetap memperoleh prestasi belajar yang tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Anak-anak semacam itu umumnya tergolong anak berkesulitan belajar sehingga membutuhkan perhatian khusus dari guru.

Berdasarkan pemikiran dan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang upaya guru kelas dalam mengajar anak berkesulitan belajar di SD Lembursitu Kabupaten Cianjur.

B. Rumusan Masalah

Sejalan dengan uraian di atas serta supaya penelitian ini mempunyai arah yang jelas maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut Bagaimana upaya guru kelas dalam mengajar anak berkesulitan belajar membaca di SD .

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan ini pada penelitian kali ini tidak terlalu luas maka akan dibatasi pada permasalahan sebagai berikut :

1. Hal-hal yang dilakukan guru kelas dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca.

2. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca.

3. Upaya guru yang dilakukan untuk menanggulangi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

D. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hal-hal apa yang dilakukan oleh guru kelas dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca.

2. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru kelas dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kesulitan-kesulaitan yang dihadapi dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca.

E. Kegunaan Penelitian

Setelah diketahui tentang wujud dari upaya guru kelas dalam melayani anak berkesulitan belajar di SD penelitian ini dapat berguna :

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam menggali persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pengembangan Pendidikan Luar Biasa khususnya layanan pendidikan anak berkesulitan belajar.

2. Bagi pihak sekolah terutama guru sebagai wali kelas penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pembelajaran yang dilakukan pada anak yang berkesulitan belajar.

3. Secara profesional bagi guru menjadi acuan untuk meningkatkan layanan pendidikan dan pembinaan anak yang berkesulitan belajar sesuai dengan kebutuhannya.

4. Bagi peneliti sendiri dapat menambah wawasan yang luas bahwa dunia PLB masih perlu pengembangan.

F. Definisi Oprasional

Upaya adalah ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar.

Melayani adalah membantu, menyiapkan (mengurus apa-apa yang diperlukan seorang).Anak adalah manusia yang masih kecil.

Berkesulitan Belajar adalah ketidak sesuaian antara kemampuan potensial akademik dengan prestasi akademik.

SD adalah jenjang satuan pendidikan tingkat dasar.

Jadi yang dimaksud dengan Upaya Guru dalam Melayani Anak Berkesulitan Belajar membaca adalah : Mengidentifikasi, memberikan bimbingan dan mengadakan layanan terhadap anak berkesulitan belajar membaca.

G. Pertanyaan Penelitian

1. Hal-hal apa saja yang dilakukan guru dalam melayani anak berkesulitan belajar ?.

2. Kesulitan apa saja yang dihadapi guru dalam melayani anak berkesulitan belajar ?.

3. Upaya apa yang dilakukan untuk menanggulangi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam melayani anak berkesulitan belajar.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Penilitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, menurut Nazi (1988:63) metode deskriktif adalah suatu metode dalam meneliti status sekolompok manusia, obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang atau saat ini. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat, karena penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran yang obyektif dan faktual tentang upaya guru kelas dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca.

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif naturalistik metode kualitatif naturalistik ini menekankan pada sifat alamiah, spontan dan wajar. Data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri, dengan memasuki lapangan yang akan diteliti, sebagaimana dikemukakan Nasution (1985:54) bahwa dalam penelititan naturalistik, penelitilah yang menjadi instrumen utama dalam mengumpulkan informasi tentang data yang diteliti. Di dalam praktek di lapangan peneliti tidak memberikan perlakuan atau memanipulasi terhadap guru atau siswa berkesulitran belajar membaca tetapi apa adanya.

Dengan pendekatan kualitatif naturalistik pada penelitian ini adalah bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang sebenarnya obyektif dengan faktual tentang upaya guru kelas dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca di SD.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam sebuah penelitian , karena pengumpulan data itu adalah suatu proses pengadaan data primer dan data sekunder untuk keperluan penelitian itu sendiri. Menurut Nazir (1988:211) bahwa pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

Begitupun dalam penelitian ini, dimana peneliiti adalah sebagai instrumen utamanya agar peneliti menjadi jelas dan terarah maka dalam pengumpulan data ini peneliti ditunjang dengan alat bantu penelitian sebagai pelengkap yaitu sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui percakapan atau tanya jawab secara langsung antara penanya dengan pemberi jawaban. Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam hati dan pikiran orang lain (Nasution, 1988:73).

Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada guru-guru kelas tiga sampai dengan kelas enam SDN Lembursitu Cianjur. Materi yang diwawancarakan ialah seputar upaya guru kelas dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca. Sebagai data tambahan, wawancara juga dilakukan dengan kepala sekolah terutama berkaitan dengan kebijakan-kebijakan fihak sekolah untuk meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran khususnya terhadap pelayanan anak berkesulitan belajar membaca.

b. Observasi adalah pemusatan perhatian terhadap obyek tertentu dengan mempergunakan alat indera. Dalam teknik observasi langsung, si peneliti turut serta dan ikut terlibat langsung di tempat penelitian. Data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai penunjang untuk data yang diperoleh melalui wawancara. Yang akan menjadi obyek dari observasi dalam penelitian ini adalah guru-guru Kelas dan siswa yang berkesulitan belajar membaca. Data yang dibutuhkan dari guru-guru Kelas adalah upaya yang dilakukan dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca, termasuk berbagai kesulitan yang mereka hadapi.

c. Study Dokumentasi

Study dokumentasi yang dimaksud adalah pengumpulan data melalui dokumen-dokumen atau catatan-catatan penting mengenai responden yang sedang diteliti. Dokumen biasanya terdiri atas dokumen pribadi dan resmi, dokumen yang dijadikan sebagai sumber binformasi atau data penelitian adalah dokumen pribadi gutu, kepala sekolah, dan siswa. Dokumen pribadi yang dijadikan sebagai informasi dalam penelitian ini berupa auto biografi, kemudian dokumen resmi yang digunakan berupa raport siswa, daftar nilai siswa.

B. Subyek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif subyek penelitian adalah merupakan unsur penting dalam memperoleh informasi yang diprlukan dalam penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran obyektif dan faktual tentang pelayanan anak berkesulitan belajar membaca di SDN Lembursitu Cianjur.

Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak berkesulitan belajar membaca di kelas tiga sampai kelas enam di SDN Lembursitu Cianjur, serta Guru-guru kelasnya.

Tabel Subyek Penelitian

NONAMA GURUGURU KELASKETERANGAN

1.IHIII

2.AMIV

3.ESV

4.NSVI

C. Aspek yang diteliti

Dalam penelitian ini aspek yang ditiliti adalah sebagai berikut :

1. Upaya yang dilakukan guru kelas dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca.

2. Kesulitan- kesulitan yang dihadapi guru kelas dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca.

3. Upaya yang dilakukan guru kelas menanggulangi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini ditempuh dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Tahapan Persiapan

a. Menyusun Desain Penelitian.

Desain penelitian yang secara teknis terangkum dalam proposal penelitian yang diajukan pada dewan skripsi/pembimbing.

b. Memilih Latar penelitian

Penilitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Lembursitu Cianjur.

c. Mengurus Perijinan

Perijinan diawali dengan terbitnya surat keputusan dari jurusan tentang pengangkatan pembimbing I dan II. Kemudian penulis mengurus perijinan ke dinas Pendidikan setempat dan memberikan rekomendasi yang ditujukan ke SDN Lembursitu Cianjur.

d. Menyiapkan perlengkapan Penelitian

Perlengkapan yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan penelitian adalah pedoman wawancara, dan pedoman observasi untuk memudahkan proses wawancara.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Memahami Latar Penelitian

Dalam hal ini peneliti menggunakan latar penelitian terbuka yakni menganalisis pelayanan terhadap anak berkesulitan belajar membaca.

b. Explorasi Data

Explorasi data merupakan tahap penggalian dan pengumpulan data sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Dan tahap ini juga merupakan tahap pemantapan dari tahap-tahap sebelumnya.

c. Pengolahan Data

Tahap ini merupakan tahap seleksi dan interpretasi. Dalam prakteknya, setiap data yang diperoleh selalu dikomfirmasikan dan diteliti kembali dengan sumbernya. Selanjutnya, dioleh dan ditafsirkan. Kegiatan ini dilaksanakan selama kegiatan penelitian itu sendiri tengah berlangsung.

E. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dicatat secara sistematis. Ada tiga langkah dalam pencatatan data ini, yaitu: 1) perekaman awal, 2) pencatatan formal dan lengkap, serta 3) penambahan catatan sepanjang waktu. (Sanapiah Faisal, 1990:85).

Berdasarkan konsep teori di atas, maka proses pencatatan data dalam penelitian ini, juga terdiri dari tiga tahapan berikut:

a. Perekaman Awal

Pencatatan yang dilakukan pada saat berlangsungnya pengumpulan data, baik melalui kegiatan wawancara, observasi, maupun studi dokumentasi. Pencatatan awal sifat data masih mentah dan belum diurutkan.

b. Pencatatan Formal dan Lengkap

Pencatatan data yang disusun sesuai dengan penuturan catatan yang dibuat di lapangan. Data mentah tadi kemudian dicatat kembali secara lengkap dan sistematis berdasarkan rumusan masalah. Pencatatan ini dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

Mengorganisasikan data.

Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut diorganisasikan sesuai dengan rumusan masalah yang meliputi: upaya yang dilakukan guru kelas dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca, dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru kelas, serta upaya-upaya guru kelas yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan tersebut.

c. Penambahan Catatan Sepanjang Waktu

Yakni pencatatan data yang dilakukan ketika data atau informasi itu diperoleh. Pelaksanaannya tidak berbeda jauh dengan pengecekan terhadap langkah-langkah sebelumnya.

F. Teknik Analisis Data

Frechtling dan Sharp (1997) dalam Didi Tarsidi (2002), mengemukakan bahwa analisis data secara kualitatif merupakan cara melihat,memeriksa,membandingkan, dan menafsirkan pola-pola atau tema-tema yang bermakna. Pada tingkat paling sederhana analisis kualitatif adalah upaya untuk memeriksa kumpulan data yang relevan guna mengetahui bagaimana data tersebut dapat menjawab pertanyaan penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analytical induction, artinya bahwa setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan analisis langsung secara kritis kemudian ditafsirkan dengan cermat dan hati-hati, yang pada akhirnya disimpulkan sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat tercapai.

Untuk menilai apakah data yang diperoleh melalui wawancara itu sahih atau tidak, maka perlu diadakan pemeriksaan keabsahan data. Pengujian keabsahan data yang dilakukan peneliti adalah menggunakan teknik triangulasi, yakni teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk pembanding terhadap data yang diperoleh. Tujuan digunakan teknik triangulasi, sebagai dikemukakan Meleong (1997) adalah untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu.

Berikut ini adalah gambaran pelaksanaan triangulasi data upaya guru kelas dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca.

Teknik Triangulasi Data Upaya Guru Kelas

Dalam melayani anak berkesulitan belajar membaca

Mengacu kepada skema di atas, maka dapat diterangkan bahwa teknik triangulasi diperoleh dari pengumpulan data yang sumber pokoknya adalah hasil dari wawancara dengan guru-guru kelas yang didukung oleh hasil observasi terhadap guru dan anak berkesulitan belajar membaca serta hasil studi dokumentasi. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi berpedoman pada pertanyaan penelitian yang menjadi masalah penelitian, sehingga diperoleh temuan penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Data Pendukung

Observasi terhadap pelayanan anak berkesulitan belajar membaca

Data Pokok

Wawancara dengan Guru-Guru Kelas

Dokumentasi

PAGE