Skripsi

103
PENGARUH PEMANFAATAN BIJI PEPAYA DAN MINYAK KELAPA TERHADAP PERUBAHAN WARNA RAMBUT BERUBAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Program Diploma Empat (D4) Pendidikan Tata Rias Dan Kecantikan pada Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Oleh: NANDA SUCI BUDIMAN 00685 / 2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

description

kecantikan

Transcript of Skripsi

  • PENGARUH PEMANFAATAN BIJI PEPAYA DAN MINYAK KELAPA

    TERHADAP PERUBAHAN WARNA RAMBUT BERUBAN

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Program Diploma Empat (D4)

    Pendidikan Tata Rias Dan Kecantikan pada Jurusan Kesejahteraan

    Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

    Oleh:

    NANDA SUCI BUDIMAN

    00685 / 2008

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN

    JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2013

  • i

    ABSTRAK

    Nanda Suci Budiman. Pengaruh Pemanfaatan Biji Pepaya dan Minyak

    Kelapa Terhadap Perubahan Warna Rambut Beruban. Skripsi Jurusan

    Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

    Uban adalah rambut yang berubah warna menjadi putih pada usia 45 tahun

    ke atas dan merupakan kelainan atau penyakit yang merusak terhadap kulit kepala

    dan rambut itu sendiri yang sering muncul pada usia 45 tahun. Rambut beruban

    dapat menyebabkan rasa kurang percaya diri seseorang dalam pergaulan. Selain

    itu rambut beruban juga dapat menimbulkan rasa gatal dikulit kepala. Penelitian

    ini bertujuan untuk menganalisis perubahan warna rambut beruban dengan

    pemanfaatan biji pepaya dan minyak kelapa yang dinilai dari segi warna rambut.

    Jenis penelitian ini termasuk pada quasi eksperimen dengan desain the non

    equivalent control group. Objek pada penelitian ini adalah rambut beruban yang

    tumbuh karena faktor usia, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah lima

    orang ibu-ibu yang belum pernah melakukan pewarnaan rambut dan memiliki

    25% rambut beruban. Pengambilan sampel dilakukam dengan teknik purposive

    sampling yang dilakukan secara volunteer. Penelitian ini terdiri dari tiga

    perlakuan yang berbeda yaitu kelompok kontrol (tanpa pemanfaatan biji pepaya

    dan minyak kelapa), kelompok eksperimen 1 (pemanfaatan biji pepaya yang

    dicampurkan dengan minyak kelapa), kelompok eksperimen 2 (pemanfaatan biji

    pepaya yang dicampurkan dengan air). Data yang terkumpul dari penelitian

    berupa data primer yang diperoleh langsung dari sampel dengan mengisi format

    penilian yang disediakan. Data penelitian yang terkumpul dianalisis menggunakan

    uji t, analisis varians (ANAVA) dan terakhir dilanjutkan dengan uji DUNCAN

    apabila terdapat perbedaan yang signifikan.

    Berdasarkan hasil analisis data, menunjukkan bahwa perubahan warna

    rambut beruban tanpa pemanfaatan biji pepaya pada kelompok kontrol tidak

    memperlihatkan perubahan yang lebih baik pada indikatornya. Kelompok

    eksperimen 1 dengan frekuensi pemanfaatan biji pepaya yang dicampurkan

    dengan minyak kelapa memperlihatkan pengaruh yang signifikan pada setiap

    indikatornya demikian juga pada eksperimen 2 dengan frekuensi pemakaian

    pemanfaatan biji pepaya yang dicampurkan dengan air menunjukkan hasil yang

    signifikan pada setiap indikatornya. Perbedaan pengaruh perubahan warna rambut

    beruban antara tiga kelompok perlakuan menunjukkan hasil yg signifikan pada

    setiap indikator dengan Fh (5,912) > Ft(3,55). Setiap indikator dilanjutkan dengan uji

    Duncan menunjukkan perbedaan kelompok secara signifikan. Pemanfaatan biji

    pepaya dapat merubah warna rambut beruban secara bermakna dengan frekuensi

    pemakaian terbaik pada kelompok pemanfaatan biji pepaya yang dicampurkan

    dengan minyak kelapa.

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena telah memberikan

    Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

    yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan Biji Pepaya Terhadap Perubahan

    Warna Rambut Beruban dengan baik. Skripsi ini bertujuan untuk melengkapi

    salah satu syarat dalam proses penyelesaian gelar Sarjana (D4) Program Studi

    Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas

    Teknik Universitas Negeri Padang.

    Dalam proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini, penulis telah

    banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada

    kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dengan hati yang

    tulus dan ikhlas kepada :

    1. Bapak Drs. H. Ganefri, Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik UNP.

    2. Ibu Dra. Ernawati, M.Pd selaku Ketua Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT

    UNP.

    3. Ibu Kasmita, S.Pd, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Kesejahteraan Keluarga

    FT UNP.

    4. Ibu Dra. Rahmiati, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias dan

    Kecantikan Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT UNP serta selaku Dosen

    Pembimbing II dalam penyusunan skripsi ini.

  • iii

    5. Ibu Dra. Rostamailis, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Penasehat

    Akademik (PA) yang membimbing dan memberikan arahan dalam

    penyusunan skripsi ini.

    6. Seluruh Dosen Pengajar dan Teknisi Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT

    UNP.

    7. Orangtuaku yang tercinta, adik-adikku yang kusayang yang telah memberikan

    dukungan moril dan materil yang tidak terhingga dalam penyelesaian skripsi

    ini.

    8. Sahabat-sahabat seperjuangan serta pihak yang telah memberikan motivasi

    dan bantuan selama proses penulisan skripsi ini.

    Semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan yang berlipat

    ganda dari Allah SWT. Walaupun pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini

    telah dilakukan secara maksimal, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa

    kekurangan dan kekeliruan tidak luput dari skripsi ini. Karena itu masukan dan

    saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini sangat

    diharapkan. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk

    semua pihak. Amin.

    Padang, Juli 2013

    Penulis

  • iv

    DAFTAR ISI

    Halaman

    ABSTRAK .......................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi

    DAFTAR GAMBAR .........................................................................................vii

    DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 10

    C. Batasan Masalah ................................................................................... 11

    D. Rumusan Masalah ................................................................................ 12

    E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 12

    F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 13

    BAB II KERANGKA TEORITIS

    A. Kajian Teori ......................................................................................... 14

    1. Rambut Beruban ..................................................................... 14

    2. Pewarnaan Rambut ................................................................. 22

    3. Pemanfaatan Biji Pepaya Sebagai Perubahan warna

    Rambut Beruban ..................................................................... 24

    4. Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban Dengan

  • v

    Memanfaatkan Biji Pepaya .................................................... 27

    B. Kerangka Konseptual Pemanfaatan Biji Pepaya Terhadap Perubahan

    Warna Rambut Beruban ........................................................................... 29

    C. Hipotesis ............................................................................................... 29

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Desain Penelitian .................................................................................. 31

    B. Populasi Penelitian ............................................................................... 32

    C. Sampel .................................................................................................. 33

    D. Defenisi Operasional Variabel ............................................................. 34

    E. Prosedur Penelitian ............................................................................... 34

    F. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 39

    G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumentasi ..................................... 40

    H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 43

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .......................................................... 45

    B. Pembahasan ........................................................................................ 59

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ........................................................................................ 63

    B. Saran ................................................................................................... 64

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 66

    LAMPIRAN ......................................................................................................... 69

  • vi

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1. Kandungan Pepaya ..................................................................................... 8

    2. Kategori Penilaian Warna Rambut Yang Dihasilkan Dari Pemanfaatan

    Biji Pepaya Terhadap Perubahan Warna Rambut Beruban ....................... 42

    3. Rumus Analisis Varians ............................................................................. 44

    4. Skor Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban Pada Kelompok

    Kontrol (X1) ............................................................................................. 46

    5. Skor Rata-Rata Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban Pada

    Kelompok Eksperimen Dengan Menggunakan Bubuk Biji Pepaya

    Campuran Minyak Kelapa (X2) ................................................................ 49

    6. Skor Rata-Rata Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban Pada

    Kelompok Eksperimen Dengan Menggunakan Bubuk Biji Pepaya

    Campuran Air (X3) ................................................................................... 53

    7. Analisis Uji t Pengaruh Pemanfaatan Biji Pepaya Terhadap Warna

    Rambut Beruban Memakai Campuran Minyak Kelapa ............................. 57

    8. Analisis Uji t Pengaruh Pemanfaatan Biji Pepaya Terhadap Warna

    Rambut Beruban Memakai Campuran Air .............................................. 57

    9. Hasil Analisis Varian Terhadap Tiga Kelompok sampel .......................... 58

    10. Hasil Analisis Duncan Terhadap Tiga Kelompok Sampel ........................ 59

  • vii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1. Kerangka Konseptual ................................................................................. 29

    2. Desain Penelitian.. ...................................................................................... 31

    3. Bagan Proses Pelaksanaan Perubahan Warna Rambut Beruban ............... 38

    4. Kondisi awal sebelum dilakukan penelitian (pretest) ................................ 47

    5. Gambar perlakuan pertama sampai perlakuan ........................................... 47

    6. Histogram Rata-Rata Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban Pada

    Kelompok Kontrol ..................................................................................... 48

    7. Gambar kondisi awal sebelum dilakukan penelitian (pretest) ................... 50

    8. Gambar warna uban tidak berubah ............................................................ 50

    9. Gambar warna uban menjadi abu-abu........................................................ 51

    10. Gambar warna uban menguning ................................................................ 51

    11. 11. Histogram Rata-Rata Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban

    Pada Kelompok Eksperimen 1 Dengan Menggunakan Campuran

    Minyak Kelapa (X2) .......................................................................... 52

    12. Gambar kondisi awal sebelum dilakukan penelitian (pretest) ................. 54

    13. Gambar warna uban tidak berubah ............................................................ 54

    14. Gambar warna uban menjadi abu-abu........................................................ 55

    15. Gambar warna uban menguning ................................................................ 55

    16. Histogram Rata-Rata Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban

    Pada Kelompok Eksperimen 2 Dengan Menggunakan Campuran Air ...... 56

  • viii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Surat Izin Melakukan Penelitian ................................................................ 69

    2. Format penilaian......................................................................................... 70

    3. Surat Pernyataan......................................................................................... 71

    4. Surat Pernyataan Subjek Penelitian .......................................................... 72

    5. Deskripsi Data Statistik Perlakuan Ketiga Kelompok

    Eksperimen................................................................................ ................. 73

    6. Analisis Uji Pengaruh Pemanfaatan Biji Pepaya Memakai Campuran

    Minyak Kelapa ........................................................................................... 74

    7. Analisis Uji t Pengaruh Pemanfaatan Biji Pepaya memakai

    Campuran Air ............................................................................................. 75

    8. Analisis Varians Tiga Kelompok Sampel ................................................. 76

    9. Analisis Duncan Pemanfaatan Biji Pepaya Terhadap Perubahan

    Warna Rambut Beruban ............................................................................ 77

    10. Skor Dari Keseluruhan Perlakuan .............................................................. 78

    11. Foto Alat, Bahan dan Lenan....................................................................... 79

    12. Proses Kerja ............................................................................................... 84

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Rambut telah dikenal sejak dahulu dengan julukan Mahkota bagi

    kaum wanita. Tetapi di zaman yang sudah maju seperti sekarang ini, julukan

    tersebut tidak lagi hanya tertuju kepada kaum wanita, namun juga terhadap

    kaum pria. Rambut berfungsi sebagai pelindung kulit kepala dari berbagai hal

    seperti bahaya benturan atau pukulan benda keras, sengatan sinar matahari

    dan juga merupakan pendukung dari penampilan pemiliknya. Oleh karena itu,

    rambut yang tebal, panjang, hitam, berkilau, sehat dan mudah diatur

    memberikan daya pesona bagi pemiliknya.

    Untuk memperoleh rambut yang tebal, hitam, sehat dan mudah diatur

    tertentu membutuhkan perhatian dan perawatan yang kontiniu. Andrean

    (2008: 4) menjelaskan bahwa ciri-ciri dari rambut yang sehat adalah dapat

    bergerak dengan mudah karena teksturnya yang lembut dan berkilau, setiap

    pori-pori kulit kepala yang sehat mengandung tiga batang rambut, akan tetapi

    bila hanya satu batang rambut menandakan bahwa ada masalah di kulit

    kepala. Dengan demikian rambut yang sehat berawal dari kulit kepala yang

    sehat, bersih dari berbagai gangguan atau kelainan-kelainan pada kulit kepala

    dan rambut. Rambut memiliki sifat yang berlainan dengan kulit, maksudnya

    rambut tidak mempuyai kemampuan untuk memperbaiki kerusakan dirinya

    sendiri. Rambut yang telah terbentuk merupakan benda mati dan jika terjadi

    kerusakan, hanya dapat diperbaiki oleh pertumbuhan rambut baru yang

  • 2

    tentunya memerlukan waktu yang cukup lama. Rostamailis (2005:157)

    menyatakan bahwa seiring dengan bertambahnya usia seseorang, maka

    rambut dan kulit kepala juga mengalami perubahan yakni dapat berupa

    kering, berlemak, berketombe, beruban,dsb. Dilain pihak Rostamailis dkk

    (2008: 1) menjelaskan bahwa selain dipengaruhi oleh usia tua, rambut yang

    mengalami gangguan atau kerusakan yang pada dasarnya dipengaruhi oleh

    beberapa hal seperti gizi makanan, gangguan pembuluh darah, gangguan

    hormon, pengaruh kosmetik, sinar matahari, iklim, depresi mental, sehingga

    mengakibatkan rambut terlihat kusam dan susah diatur serta rambut beruban.

    Terkait dari penjelasan di atas, jelaslah dengan bertambahnya usia,

    rambut sering mengalami gangguan atau kerusakan sehingga perlu dirawat

    agar terhindar dari berbagai penyakit rambut dan tetap sehat, indah serta

    menarik. Namun kenyataan yang sering ditemui sekalipun rambut sudah

    dirawat, banyak terlihat baik wanita maupun pria mengalami kelainan rambut

    yakni rambut rontok, rambut berketompe, rambut kering, rambut bermutiara

    dan rambut beruban.

    Salah satu masalah rambut yang dialami masyarakat adalah uban.

    Rambut beruban merupakan salah satu penyakit yang terdapat pada rambut.

    Berkurangnya atau menghilangnya melanin berhubungan dengan kehilangan

    aktivitas tirosinase dalam melanosit secara progresif, Kusumadewi (1999:48).

    Sedangkan Asep (2011) menyatakan Uban adalah rambut yang berubah

    warna menjadi abu-abu kemudian putih. Rambut asli orang Indonesia pada

  • 3

    umumnya memiliki warna hitam atau gelap karena memiliki kandungan kadar

    melanin yang lebih tinggi.

    Sementara Tilaar (1989: 97) menyatakan bahwa; rambut uban berarti

    mengandung melanin yang sangat sedikit bahkan tidak terlihat sama

    sekali. Makin sedikit/kurang melanin, maka makin putihlah rambut

    pada suatu kepala biasanya dinyatakan sebagai persentase; misalnya

    bila ada dua helai rambut, satu helai hitam dan satu helai putih artinya

    dapat dikatakan bahwa rambut putihnya adalah 50%, persentase

    biasanya digunakan untuk menentukan pilihan warna.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa rambut beruban

    merupakan salah satu penyakit rambut dan merupakan rambut yang

    kehilangan melanin sehingga mengakibatkan rambut hitam menjadi putih.

    Lebih jauh Rostamailis (2005: 190) mengungkapkan bahwa rambut

    beruban dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu congential cinities(rambut

    beruban yang terjadi sejak lahir) dan acquire cinities (rambut beruban yang

    muncul setelah orang mulai berumur). Hal ini senada dengan pendapat

    Kusumadewi (1999: 49) bahwa rambut beruban terdiri dari dua jenis yaitu

    Canities Congenitalis(cacat bawaan) dan Canities Acquisita(uban terjadi

    secara fisiologis pada proses menjadi tua dan kadang-kadang muncul pada

    usia muda).

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa jenis rambut beruban

    terbagi menjadi dua jenis yaitu rambut beruban yang terjadi sejak lahir atau

    cacat bawaan dan rambut beruban yang muncul setelah orang mulai berumur.

    Saat rambut berubah menjadi uban berarti terjadi proses perubahan

    kadar melanin. Pada uban yang berwarna putih melanin tidak lagi diproduksi,

    sehingga rambut baru tumbuh tanpa mendapatkan pewarnaan dari melanin.

  • 4

    Timbulnya uban biasanya terkait dengan usia dan kemampuan tubuh untuk

    memproduksi melanin, sehingga biasanya uban mulai timbul pada usia 45

    tahun keatas. akan tetapi uban dapat pula muncul pada usia yang lebih muda

    karena adanya faktor genetis. Faktor penyebab rambut beruban biasanya

    disebabkan oleh faktor gizi, metabolisme, zat kimiawi, faktor keturunan dan

    lain-lain, Kusumadewi (1999:49).

    Pada dasarnya uban sangatlah mengganggu baik dari segi kesehatan

    maupun penampilan seseorang, sebagaimana yang dinyatakan Bentley (2005:

    85) bahwa gizi dan stres mempengaruhi warna rambut, stres akan membakar

    Vitamin B didalam tubuh sebagimana alkohol. Pola makanan yang

    kekurangan vitamin B akan mempercepat munculnya uban. Hal ini sesuai

    pula dengan hasil penelitian oleh ahli kesehatan rambut, Philip Kingsley

    dalam Retno (2007: 37) menunjukkan bahwa asupan Vitamin B dosis besar

    dapat mengembalikan warna rambut menjadi normal dalam waktu tiga

    bulanan. Bila konsumsi dihentikan, uban akan muncul kembali. Sementara itu

    Atif (2009) mengatakan, stres yang berlebihan bisa menguras cadangan

    Vitamin B 12. Terkurasnya Vitamin ini mempercepat tumbuhnya rambut

    putih.

    Sesuai dengan pendapat para sumber diatas, dapat disimpulkan bahwa;

    rambut beruban disebabkan karena proses perubahan kadar sel melanosit

    yang kurang aktif dan kekurangan gizi serta stres, sehingga timbullah uban

    yang kadang-kadang muncul sebelum waktunya.

  • 5

    Bentley (2005: 85) menyatakan bahwa; warna rambut berasal dari

    butiran pigmen melanin yang dihasilkan didalam folikel rambut. Seiring

    dengan penuaan, sel melanosit menjadi kurang aktif dan munculah uban atau

    terlihat seperti rambut yang berwarna abu-abu. Banyak cara yang dapat

    dilakukan untuk menghambat munculnya uban, seperti pencegahan dari

    dalam dan dari luar. Upaya dari dalam adalah dengan menjaga agar tidak stres

    artinya harus mampu menyelesaikan masalah dengan tenang dan sabar,

    menjaga pola makan yang bergizi terutama makanan yang banyak

    mengandung Vitamin A dan B. Sedangkan penjagaan dari luar dapat

    melakukan perawatan secara kontiniu dengan menggunakan kosmetik yang

    banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan rambut dan dianjurkan untuk

    berhati-hati dalam memilih kosmetik tersebut.

    Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

    akan mempermudah dalam melakukan upaya memecahkan permasalahan

    yang berkaitan dengan rambut beruban, seperti menggunakan kosmetik

    buatan pabrik yang berbahan kimia berupa kosmetik pewarna rambut. Namun

    kosmetik ini tentu mengandung efek samping karena berbahan zat-zat kimia.

    Efek samping yang ditimbulkan terkadang tidak terbayangkan sebelumnya

    karena efek samping dari zat-zat kimia muncul baik secara langsung maupun

    secara perlahan lewat perubahan sel-sel tubuh dikemudian hari. Cat rambut

    mempunyai booster untuk perioksida supaya cat bisa masuk ke pigmen

    rambut dan mempunyai merkuri. Walaupun kadarnya dibawah ambang batas,

  • 6

    tapi jika digunakan berulang-ulang maka akan menumpuk. Pada akhirnya

    bisa berpengaruh ke kepala seperti menimbulkan pusing, Jetts (2012).

    Cara mengatasi rambut beruban yaitu dengan melakukan pewarnaan

    rambut dan perawatan rambut secara baik. Rahardjo (1999:155) menyatakan

    bahwa Pewarnaan adalah tindakan mengubah warna rambut. Dalam seni

    tata rambut modern pewarnaan dapat berwujud sebagai tiga proses berbeda,

    yaitu penambahan warna, pemudaan warna dan penghilangan warna.

    Pewarnaan rambut bertujuan untuk menghilangkan dan menutupi

    kekurangan pada rambut, salah satunya seperti rambut beruban.

    Dalam melakukan pewarnaan rambut dapat dilakukan dengan dua cara

    yaitu secara modern dan tradisional. Tetapi pada dasarnya melakukan

    pewarnaan rambut secara modern dapat menimbulkan efek samping seperti

    iritasi pada kulit kepala dan bertambahnya uban dan diidentikkan dengan

    memberi racun bagi rambut. Syaiful (2007) menjelaskan bahwa pewarnaan

    rambut secara modern banyak menggunakan zat-zat kimia yang berbahaya,

    seperti naftilamin, fenilendiamin, tovlen diamin, dan komponen asam amino

    aromatik lainnya. Sedangkan zat racun dalam pewarna rambut temporer,

    antara lain: perak, merkuri, timah, bismut, pirogalol dan alkohol denaturasi.

    Rostamailis (2005: 161) menjelaskan bahwa dengan melakukan pewarnaan

    rambut secara tradisional jauh lebih aman dan sangat kecil kemungkinan

    beresiko efek samping.

    Mengingat efek samping yang dapat ditimbulkan akibat dari

    penggunaan zat-zat kimia dalam cat rambut, maka pewarnaan rambut dengan

  • 7

    menggunakan bahan tradisional adalah alternatif lain dalam mengatasi rambut

    beruban. Penggunaan bahan tradisional secara umum dinilai relatif lebih

    aman dari pada penggunaan pewarnaan rambut modern. Hal ini disebabkan

    karena bahan tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih kecil dari

    pada bahan cat rambut modern.

    Sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia sudah mengenal dan

    memanfaatkan tanaman berkhasiat obat atau kosmetik sebagai salah satu

    upaya dalam penanggulangan masalah kesehatan yang dihadapi. World

    Health Organization (WHO) memprediksi bahwa pengobatan/perawatan

    tradisional dengan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat/perawatan pada

    masa kini dan mendatang akan tetap digunakan oleh dua pertiga penduduk

    dunia, Wijaya (2001).

    Jelaslah dalam hal ini bahwa; bahan-bahan alami atau tradisional jauh

    lebih aman atau sangat sedikit memberi efek samping terhadap kesehatan

    rambut. Oleh karena itu sangatlah tepat digunakan untuk mewarnai rambut

    beruban. Dalam upaya menangani rambut beruban secara tradisional dapat

    memanfaatkan bahan atau biji pepaya.

    Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili caricaceae

    yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan

    Mexsiko dan Coasta Rica. Daging buah pepaya bermanfaat untuk

    melancarkan pencernaan, menghaluskan kulit dan kesuburan rambut karena

    daging pepaya mengandung Vitamin A yang lebih tinggi dan lebih banyak

    dari pada wortel, Vitamin C nya lebih tinggi dari pada jeruk, kaya dengan

  • 8

    Vitamin B kompleks dan Vitamin C. Vitamin A, B, C dan protein yang cukup

    untuk kebutuhan tubuh, Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh Direktorat

    Gizi Depatemen Kesehatan RI (1979: 35) menyatakan bahwa kandungan

    yang sangat bermanfaat bagi tubuh dan mengandung zat-zat tersebut seperti

    yang terlihat pada tabel berikut ini:

    Tabel 1. Kandungan Pepaya

    Jenis Kandungan Jumlah

    Vitamin A (SI) 365

    Vitamin B1 (mg) 0,04

    Vitamin C (mg) 78

    Kalori (kal) 46

    Protein (g) 0,5

    Lemak (g) 0

    Karbohidrat (g) 12,2

    Kalsium (mg) 23

    Fosfor (mg) 12

    Besi (mg) 1,7

    Air (g) 86,9

    Sedangkan bijinya dapat dimanfaatkan untuk menghitamkan rambut

    beruban, seperti yang dijelas Jetts (2012) bahwa biji pepaya mengandung

    Glucoside Cacarindan Karpain yang berkhasiat untuk menghitamkan rambut

    beruban, sehingga rambut tampak indah dan tidak kusam. Setiawan dkk

    (1998: 32) menyatakan biji pepaya yang dimaksud adalah semua jenis pepaya

    yang betul-betul sudah matang dan dan bijinya berwarna hitam. Setelah

    dipilih biji pepaya yang berwarna hitam, langsung dijemur dibawah sinar

    matahari yang terik lalu disangrai dan ditumbuk hingga menjadi bubuk, lalu

    bubuk biji pepaya dicampurkan dengan minyak kelapa.

  • 9

    Hal ini senada dengan pendapat Setiawan dkk (1998: 32) juga

    menyatakan bahwa Biji pepaya dapat menghitamkan rambut beruban dan

    biji pepaya dapat bermanfaat untuk perawatan rambut karena di dalam biji

    pepaya tersebut mengandung zat yang disebut dengan Glucoside Cacarindan

    Karpain,. Hal ini sangat berkhasiat dalam menghitamkan rambut tersebut.

    Penelitian pemanfaatan biji pepaya untuk menghitamkan rambut beruban ini

    telah dilakukan dan ditemukan oleh surya (2011). Dimana pemanfaatan biji

    pepaya tersebut memberikan kesimpulan yakni; memberikan hasil yang

    bermanfaat untuk menghitamkan rambut beruban. Berdasarkan temuan dari

    Surya diatas, maka peneliti ingin mencoba dan membuktikan kebenaran

    tersebut dengan memanfaatkan biji pepaya yang dicampurkan dengan minyak

    kelapa atau air.

    Swastika (2013) menyatakan minyak kelapa juga dapat menghitamkan

    rambut beruban karena minyak kelapa mampu menghambat pigmen rambut

    yang dapat menimbulkan uban. Hal tersebut diperkuat oleh Rostamailis

    (2005 : 161) bahwa minyak kelapa selain untuk penyubur rambut juga dapat

    menghitamkan rambut beruban karena didalam minyak kelapa terdapat zat

    lemak yang dapat mempengaruhi kondisi rambut yang sudah mulai memutih

    atau beruban.

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pepaya dan biji pepaya

    sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Namun dalam hal ini peneliti

    hanya memfokuskan pada biji pepaya dan minyak kelapa saja yang

    bermanfaat untuk menghitamkan rambut beruban.

  • 10

    Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada bulan Desember

    tahun 2012, terhadap masyarakat khususnya dilingkungan tempat tinggal

    penulis, ditemui fakta bahwa permasalahan rambut beruban merupakan

    permasalahan yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Beberapa

    orang menyatakan bahwa rambut beruban sangat gatal pada saat cuaca panas

    dan kulit kepala berkeringat. Kemudian keluhan lain masyarakat juga

    menyatakan rambut beruban membuat terganggunya penampilan karena

    kurangnya rasa percaya diri dalam pergaulan serta sulit dalam penataan

    rambut.

    Kemudian berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan bahwa

    permasalahan rambut beruban pada zaman sekarang ini tidak hanya dialami

    oleh kaum wanita namun juga pada pria.

    Berdasarkan latar belakang dan pengamatan penulis, menunjukkan

    bahwa banyak permasalahan rambut beruban yang dihadapi oleh masyarakat.

    Dimana hal tersebut terlihat bahwa selama ini belum banyak upaya yang

    dilakukan untuk mengatasi masalah rambut beruban dengan menggunakan

    biji pepaya, oleh karena itu peneliti bermaksud untuk menguji dan

    menganalisis Pengaruh pemanfaatan biji pepaya dan minyak kelapa terhadap

    perubahan warna rambut beruban.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas diidentifikasikan

    objek yang perlu diteliti oleh peneliti diantaranya :

    1. Rambut beruban merupakan kelainan atau penyakit yang merusak terhadap

  • 11

    kulit kepala dan rambut itu sendiri.

    2. Rambut beruban dapat menimbulkan rasa gatal dikulit kepala.

    3. Rambut beruban dapat menyebabkan rasa kurang percaya diri seseorang

    dalam pergaulan.

    4. Pewarnaan rambut dengan menggunakan kosmetik berbahan kimia dapat

    menimbulkan dampak negatif pada kulit kepala dan rambut.

    5. Permasalahan rambut beruban tidak hanya dialami oleh wanita saja namun

    juga pada pria.

    6. Penelitian tentang pemanfaatan biji pepaya dalam perubahan warna rambut

    secara alami belum banyak dilakukan.

    C. Batasan Masalah

    Dari sekian banyak masalah yang dikemukakan diatas, tidak semua

    masalah tersebut diteliti. Maka peneliti akan memfokuskan hanya pada

    Pemanfaatan biji pepaya dan minyak kelapa terhadap perubahan warna

    rambut beruban.

    1. Jenis rambut beruban yang diteliti adalah jenis uban acquire cinities

    (uban yang tumbuh karena usia dan kadang-kadang muncul pada usia

    muda).

    2. Sampel yang diteliti adalah wanita memiliki rentangan usia 45 tahun ke

    atas, Sampel memiliki uban 25% dan belum pernah melakukan

    pewarnaan rambut.

    3. Biji pepaya yang digunakan adalah biji pepaya yang berwarna hitam.

  • 12

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan

    permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Apakah ada perubahan warna rambut beruban tanpa memanfaatakan biji

    pepaya pada kelompok kontrol (pencucian rambut)?

    2. Apakah terdapat pengaruh pemanfaatan biji pepaya dengan campuran

    minyak kelapa terhadap perubahan warna rambut beruban?

    3. Apakah terdapat pengaruh pemanfaatan biji pepaya dengan campuran air

    terhadap perubahan warna rambut beruban?

    4. Apakah terdapat perbedaan perubahan warna rambut beruban tanpa

    pemberian biji pepaya (pencucian rambut), pemanfaatan bubuk biji pepaya

    yang dicampurkan dengan minyak kelapa, dan yang dicampurkan dengan

    air?

    E. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk menganalisis

    pengaruh pemanfaatan biji pepaya dan minyak kelapa terhadap

    perubahan warna rambut beruban.

    2. Tujuan Khusus

    a. Untuk menganalisis pengaruh perubahan warna rambut beruban tanpa

    pemanfaatan biji pepaya dan minyak kelapa (pencucian rambut).

    b. Untuk menganalisis pengaruh pemanfaatan biji pepaya dengan

    campuran minyak kelapa terhadap perubahan rambut beruban.

  • 13

    c. Untuk menganalisis pengaruh pemanfaatan biji pepaya dengan

    campuran air terhadap perubahan rambut beruban.

    d. Untuk menganalisis perbedaan perubahan warna rambut beruban

    tanpa pemanfaatan biji pepaya (pencucian rambut), pemanfaatan biji

    pepaya yang dicampurkan dengan minyak kelapa dan yang

    dicampurkan dengan air.

    F. Manfaat Penelitian

    Sejalan dengan tujuan penelitian, maka hasil pemelitian diharapkan

    bermanfaat bagi :

    1. Masyarakat sebagai pengetahuan tentang pemanfaatan biji pepaya dan

    minyak kelapa terhadap perubahan warna rambut beruban secara

    tradisional.

    2. Bagi penulis, sebagai peneliti pemula untuk menambah pengalaman dalam

    bidang tata rias dan kecantikan khususnya pengguna, terutama dalam

    bentuk penulisan karya ilmiah.

    3. Mahasiswa Pendidikan Tata rias dan kecantikan, sebagai bahan bacaan dan

    menambah literatur pustaka, jurusan, fakultas dan universitas.

    4. Sebagai bahan masukan dalam pengembangan ilmu yang berkaitan dengan

    perubahan warna rambut beruban.

  • 14

    BAB II

    KERANGKA TEORITIS

    A. Kajian Teori

    1. Rambut Beruban

    a. Pengertian Uban

    Uban dengan nama lainnyacanities adalah perubahan warna

    rambut menjadi uban putih atau kelabu. Perubahan warna ini merupakan

    manifestasi fisiologis proses menjadi tua dan dapat terjadi pada laki-laki

    dan wanita. Berkurangnya atau menghilangnya melanin berhubungan

    dengan kehilangan aktivitas tirosinase dalam melanosit secara progresif.

    Dilihat melalui mikroskop elektron ternyata bahwa rambut kelabu

    mengandung banyak melanosit, tetapi hanya beberapa saja yang berisi

    melanosoma dengan butir-butir melanin. Pada rambut putih, tidak atau

    hampir tidak ada melanosit, Kusumadewi (1999: 48). Rambut beruban

    merupakan salah satu problema atau penyakit-penyakit yang ada pada

    rambut, Setiawan (1998: 7).

    Asep (2011) mengatakan uban adalah rambut yang berubah warna

    menjadi abu-abu kemudian putih. Rambut asli orang Indonesia pada

    umumnya memiliki warna hitam atau gelap karena memiliki kandungan

    kadar melanin yang lebih tinggi. Saat rambut berubah menjadi

    putih/beruban, terjadi proses perubahan kadar melanin. Pada uban yang

    berwarna putih melanin tidak lagi diproduksi, sehingga rambut baru

    tumbuh tanpa mendapatkan pewarnaan dari melanin. Timbulnya uban

  • 15

    biasanya terkait dengan usia dan kemampuan tubuh untuk memproduksi

    melanin, sehingga biasanya uban mulai timbul pada usia 40 tahun keatas.

    Akan tetapi uban dapat muncul pada usia lebih muda karena adanya

    faktor genetik, gizi, stres, pengaruh zat-zat kimia dan sebagainya.

    Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa uban

    adalah penyakit rambut yang mengubah warna rambut menjadi putih dan

    keabu-abuan diakibatkan karena proses perubahan kadar melanin dan

    terkait dengan bertambahnya usia.

    b. Jenis-Jenis Rambut Beruban

    Menurut Rostamailis (2005:190)Cinities adalah istilah untuk

    rambut ubanan (rambut putih). Rambut menjadi seperti ini bila zat warna

    pigmen melanin yang diperlukan rambut mulai menghilang terdesak oleh

    hawa panas. Penyebab hilangnya pigmen melanin disebabkan oleh faktor

    usia, keturunan dan sebagainya. Lebih jauh Rostamilis menyatakan

    bahwa cinities ada 2 macam, yaitu:

    1) Congenital Cinities, ini terjadi sejak lahir, jadi pada rambutnya tidakada zat warna (pigmen), dan kadang-kadang terdapat

    disekelompokrambut kepala.

    2) Acquire Cinities, muncul setelah orang mulai berumur atau menjelang usia dewasa. Biasanya ini disebabkan oleh depresi mental,

    kecemasan,nervous, sakit yang lama atau sakit keturunan.Tentu saja

    rambut atau kulit kepala mengalami gangguan keadaan rambut baik

    pertumbuhannya maupun warnanya jadi berubah.

    Hal diatas senada dengan pendapat Kusumadewi (1999: 49)

    menyatakan bahwa jenis-jenis rambut beruban terdiri dari 2 kelompok,

    yaitu:

  • 16

    1. Canities congenitalis adalah keadaan ini terjadi sebagai cacat bawaan. Seringkali hanya meliputi sekelompok rambut saja seperti pada

    heterochromia. pada albinisme terjadi canities totalis.

    2. Canities acquisita adalah perubahan rambut menjadi uban terjadi secara fisiologis pada proses menjadi tua. kadang-kadang perubahan

    ini mulai pada usia muda, yaitu sebelum umur 20 tahun pada orang

    kulit putih dan sebelum 30 tahun pada orang Negro. Keadaan ini

    disebut canities prematura dan diturun-temurunkan. Kadang-kadang

    rambut berubah menjadi uban di satu daerah saja. Keadaan ini disebut

    canities areata dan sering mengiringi alopecia areata. Pada penyakit

    vitiligo kulit tidak berpigmen dan rambut di daerah ini pun tidak

    mengandung pigmen.

    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rambut

    beruban terbagi atas 2 kelompok yaitu canities congenitalies (uban yang

    terjadi sejak lahir) dan canities acquisita (uban yang muncul saat orang

    mulai berumur).

    c. Faktor Penyebab Rambut Beruban

    Rambut beruban merupakan hal yang biasa dialami manusia.

    Lumrah pada orang tua atau dikenal juga dengan istilah uban alamiah.

    Ada banyak sekali munculnya rambut beruban. Myrna (2012)

    menyatakan secara umum penyebab rambut beruban dibedakan menjadi

    2 macam , yaitu karena penyebab faktor intrinsik dan karena faktor

    ekstrinsik.

    1) Faktor Instrinsik

    Faktor Intrinsik yang dapat menyebabkan terjadinya uban antara

    lain seperti gangguan hormon, enzim, genetik atau karena pengaruh

    usia. Munculnya rambut beruban disebabkna karena sintesa protein.

    Dimana sel melanosit tak mampu lagi menghasilkan pigmen melanin

    sehingga rambut menjadi kehilangan warnanya. hal ini seringkali

  • 17

    dihubungkan dengan bertambahnya usia. Penurunan fungsi sel

    melanosit ini bisa disebabkan karena kerusakan kolagen dalam tubuh

    akibat menurunnya kadar enzim katalase. Sebagaimana diketahui,

    enzim katalase berfungsi untuk mengurangi hidrogen perioksida

    menjadi hidrogen dan air didalam tubuh. Jika kadar enzim katalase

    sangat sedikit, hidrogen perioksida tak dapat terurai dengan sempurna,

    sehingga dapat merusak kolagen.

    Kolagen adalah salah satu protein yang menyusun tubuh

    manusia dan keadaannya dapat mencapai 30% dari seluruh protein

    terdapat di tubuh Wikipedia.com (2012). Kolagen ini merupakan

    struktur organik pembangun tulang, gigi, sendi, otot, rambut dan kulit.

    Stres, kurang gizi, syok, kekhawatiran atau kesedihan yang mendalam

    dan sakit keras juga bisa memperlambat produksi melanin sehingga

    muncullah rambut putih atau uban.

    Berbicara mengenai rambut beruban, banyak fakta dan mitos

    yang bercampur-aduk dikalangan masyarakat. ada yang mengatakan

    bahwa penuaan menyebabkan rambut cepat beruban, yang lainnya

    mengatakan bahwa rambut beruban lebih ditentukan oleh faktor

    keturunan. Sebagian masyarakat percaya bahwa mencabut rambut

    beruban justru membuatnya berkembang lebih cepat, sebagian yang

    lainnya tidak mempercayainya. Lebih jauh Bentley (2005: 85)

    menyatakan bahwa; rambut menjadi beruban ketika sel-sel melanosit

    difolikel rambut berhenti memproduksi melanin (pigmen warna).

  • 18

    Melanin rambut terdiri dari dua jenis yaitu Eumelanin yang

    berwarna hitam sampai tua dan Pheomelanin yang berwarna

    kekuningan atau merah, Anayanti (2013). Konsentrasi dan kombinasi

    keduanya dalam proporsi yang berbeda menciptakan spektrum yang

    luas dari warna rambut manusia, dari hitam legam sampai pirang

    terang. Rambut yang telah kehilangan sebagian besar melanin akan

    berwarna abu-abu, rambut yang telah kehilangan semua pigmen itu

    akan berwarna putih. Proses kehilangan melanin ini biasanya

    bertahap, semakin lama semakin banyak rambut yang menjadi abu-

    abu dan putih.

    Jadi faktor instrinsik merupakan tumbuhnya uban yang

    diakibatkan karena pengaruh dari dalam tubuh, seperti gangguan

    hormon, genetik atau karena pengaruh usia.

    2) Faktor Ekstrinsik

    Faktor Ekstrinsik yang menjadi penyebab timbulnya rambut

    beruban antara lain seperti toksin (racun) akibat penggunaan berbagai

    zat pewarna rambut atau shampoo, perubahan iklim, tingkat polusi

    udara yang tertinggi atau karena rambut terkontaminasi dengan bahan

    kimia yang merusak folikel rambut.

    Lebih jauh Myrna (2012) mengungkapkan bahwa penggunaan

    pewarnaan yang mengandung zat kimia yang berlebihan juga menjadi

    salah satu penyebab eksternal tumbuhnya rambut beruban. zat-zat

    pewarna rambut tidak hanya menempel dibatang rambut saja, tetapi

  • 19

    akan meresap kedalam pori-pori kulit kepala. Akibatnya zat kimia

    yang terkandung dalam pewarnaan tentu akan mempengaruhi

    kesehatan rambut.

    Ada banyak faktor eksternal yang bisa memicu timbulnya

    rambut beruban. Kebiasaan merokok adalah salah satunya. Nikotin

    dalam rokok yang terserap dalam darah akan menghambat aliran

    nutrisi yang dibutuhkan tubuh sehingga menyebabkan peredaran darah

    menjadi tidak lancar dan menghambat pertumbuhan rambut. Selain

    karena merokok, diet yang tidak benar juga dapat menyebabkan

    pertumbuhan uban. Jika asupan gizi dan mineral penting untuk

    pertumbuhan rambut tidak terpenuhi dengan baik, maka rambut akan

    lebih rusak termasuk tumbuhnya uban.

    Sesuai dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab

    rambut beruban banyak hal yang mempengaruhinya baik yang berasal

    dari pengaruh zat pewarna rambut, shampoo, kondisi iklim, merokok

    maupun diet yang tidak benar, sehingga hal tersebut memicu

    tumbuhnya uban sebelum waktunya.

    Menurut Pessek.com (2011) mengatakan bahwa pemicu rambut

    beruban ada 4 macam, yaitu a) faktor usia, b) faktor keturunan, c)

    stres, d) malnutrisi. Berikut adalah penjelasan dari ke 4 faktor

    tersebut:

  • 20

    1) Faktor Usia

    Meskipun bukan satu-satunya faktor, penuaan adalah

    penyebab utama rambut beruban. sel-sel kulit menghasilkan kecil

    hidrogen perioksida sebagai bagian dari siklus oksigen di tubuh.

    Senyawa kimia ini adalah radikal bebas yang harus dipecah oleh

    enzim katalase dan dibuang oleh tubuh, Richard (2012). Penuaan

    menyebabkan produksi enzim katalase berkurang sehingga

    hidrogen perioksida berakumulasi dan mengganggu produksi

    melanin. Selain itu, penuaan juga mengurangi produksi enzim-

    enzim lain yang mendukung perbaikan rambut, yang pada

    gilirannya menurunkan produksi melanin.

    2) Faktor Keturunan

    Genetika berperan dalam menyebabkan pertumbuhan uban

    lebih cepat dibandingkan orang lain yang seusia. Jika rambut ayah

    atau kakek kita mulai berubah di usia tiga puluhan maka

    kemungkinan kita juga akan demikian. Menurut Richard (2012)

    Orang kulit putih pada umumnya mulai beruban diusia awal 30-an,

    orang Asia di akhir 30-an, orang Afrika di pertengahan 40an. Laki-

    laki lebih cepat beruban dari pada perempuan karena laki-laki pada

    umumnya mengkonsumsi rokok.

    Tranggono (1992 : 20) menjelaskan bahwa :

    Helai rambut sesuai dengan parse-parse pertumbuhan rambut akan mempengaruhi kondisi dari kelainan rambut

    menjadi cepat putih atau beruban, biasanya muncul disekitar

    usia 30 pada laki-laki dan usia 35 pada perempuan. Separuh

  • 21

    dari orang yang berusia 50 tahun sudah memiliki jumlah uban

    yang signifikan.

    3) Stres

    Hormon stres dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan

    aktifitas melanosit. seseorang yang mengalami stres kepanjangan

    dapat memicu rambut yang beruban dengan cepat.

    4) Malnutrisi

    Malnutrisi terjadi karena kekurangan asupan gizi atau

    penyakit parah juga bisa menghentikan atau mengurangi produksi

    melanin, Eddyddd (2013). Contoh kondisi ini adalah defisiensi

    vitamin A dan vitamin B12 dan masalah pada kelenjer tiroid atau

    pituitasi. Perubahan warna rambut karena malnutrisi biasanya

    bersifat reversibel. Jika masalahnya diperbaiki, warna rambut akan

    kembali normal.

    Di lain pihak Kusumadewi (1999: 49) menyatakan bahwa;

    faktor penyebab rambut beruban adalah:

    1) Faktor gizi Pada defesiensi protein yang berat pada manusia,

    rambut menjadi jarang, kering, rapuh, kusam dan mudah

    dicabut, sedangkan warnanya menjadi kemerah-merahan.

    Anemia berat karena kekurangan zar besi dapat mengubah

    warna hitam menjadi coklat.

    2) Gangguan metabolisme Beberapa gangguan pertukaran zat membuat warna

    rambut menjdi lebih pucat.

    3) Pengaruh zat-zat kimiawi Beberapa obat dan zat kimiawi dapat mengubah warna

    rambut karena menghalangi pembentukan phaemelanin atau

    eumelanin. chloroquine setelah digunakan selama 3 bulan

    dapat mengubah warna rambut merah menjadi pirang.

  • 22

    Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor

    penyebab rambut beruban adalah kebiasaan merokok, usia, keturunan, stres,

    malnutrisi, gizi, gangguan metabolisme dan pengaruh zat-zat kimiawi.

    Tentu saja hal-hal tersebut sangat perlu diperhatikan dan diperbaiki.

    2. Pewarnaan Rambut

    Pewarnaan adalah tindakan mengubah warna rambut. Dalam seni

    tata rambut modern pewarnaan dapat berwujud tiga proses yang

    berbeda, yaitu penambahan warna, pemudaan warna dan penghilangan

    warna, Laksman dkk (1999: 155). Hal ini senada dengan pendapat

    Hayatunnufus dkk (2008: 133) yang menyatakan bahwa pewarnaan

    merupakan tindakan merubah warna rambut yang dikenal sejak zaman

    Mesir Purba, bangsa Yunani, Cina Purba dan Hindu. Pada zaman itu

    pewarnaan rambut menggunakan bahan berasal dari tumbuh-tumbuhan

    dan disebut pewarna nabati atau pewarna tradisional.

    Dalam klasifikasi pewarnaan, pewarnaan terbagi dari 4 macam.

    Seperti yang diungkapkan oleh Hayatunnufus dkk (2008: 33) dan

    Rahardjo dkk (1999: 156) yaitu a) pewarna nabati, b) pewarna logam,

    c) pewarna campuran, d) pewarna sintetik organik. Berikut ini

    penjelasan dari klasifikasi pewarnaan;

    a. Pewarna Nabati (vegetable dye)

    Pewarnaan ini diperoleh dari bahan tumbuh-tumbuhan dan

    merupakan pewarna tertua di dunia yang masih digunakan hingga

    kini. Anayanti (2013) menyatakan zat pewarna alam adalah

  • 23

    Pewarna henna, pewarna camomile (anthemis

    nobilis) merupakan bunga kamomil yang diperoleh dari

    matricacia chammomila (apigenin yang berwarna kuning) ,

    pewarna indigo (indigofera argentea) merupakan daun kering

    terutama jenis indigofera argentea yang digunakan dalam

    kombinasi dengan hena (coklat sampai hitam), pewarna

    rhubarb (rheum officanale), pewarna sage (salvia officinalis)

    dan pewarna brazilwood (cessalpina braziliensis) merupakan

    kayu brazil yang diperoleh dari caesalpinia braziliensis atau

    C.echinata, zat brazilin (warna kekuningan bila karena

    oksigen atau dengan alkali berwarna merah) kombinasi

    menghasikan warna coklat.

    Di samping itu seperti yang dijelaskan Setiawan (1998: 31-

    39) adalah bahwa tanaman lain yang dapat menghitamkan rambut

    antara lain pandan wangi, pisang, urang-aring, rambutan, teh dan

    pepaya. Pepaya yang dimaksud adalah bijinya.

    Dari teori diatas disimpulkan bahwa biji pepaya merupakan

    salah satu tumbuhan yang dapat menghitamkan rambut beruban.

    b. Pewarna Logam (metallic dye)

    Pewarna yang dibuat dari unsur logam juga sudah digunakan

    setua usia pewarna tumbuh-tumbuhan. Para wanita Romawi biasa

    menyisir rambut dengan sisir timah yang dibasahi dengan cuka

    guna menambah kehitamannya.

    c. Pewarna Campuran (compound dye)

    Pewarna campuran dibuat dengan mencampur unsur pewarna

    nabati dan unsur logam. Hal yang terpenting diantaranya adalah

    compound henna.

  • 24

    d. Pewarna Sintetik Organik (synthetic organic tint)

    Pewarna yang dibuat dari bahan dasar sintetik organik

    merupakan pewarna yang paling sempurna dan paling banyak

    digunakan dalam kosmetik modern. Anayanti (2013) menyatakan

    bahwa zat sintetik organik merupakan kelompok senyawa-senyawa

    amina, aminofenol dan zat oksidatif (zat warna organik atau zat

    pewarna rambut modern).

    Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

    pewarnaan rambut adalah tindakan mengubah warna rambut dengan

    menggunakan bahan-bahan alami dari tumbuh-tumbuhan dan pewarna

    dari sintetik organik untuk kosmetika modern.

    3. Pemanfaatan Biji Pepaya dan minyak kelapa sebagai Perubahan

    Warna Rambut Beruban

    a. Pepaya

    Perkembangan pengobatan tradisional secara kedokteran semakin

    maju, bahkan keberadaannya telah diakui dunia sebagai pengobatan yang

    efektif, efisien, aman dan ekonomis. Negara Indonesia memiliki

    kekayaan alam yang berlimpah, salah satunya yaitu tumbuhan pepaya.

    Dalam bahasa ilmiah pepaya dikenal dengan nama Carica papaya L.

    Pepaya merupakan tanaman buah menahun. Tumbuh di tanah lembab

    yang subur dan tidak tergenang air. Pepaya berasal dari Amerika Tengah.

    berbuah sepanjang tahun mulai umur 6-7 bulan dan mulai berkurang

    setelah berumur 4 tahun.

  • 25

    Tumbuhan pepaya ini secara umum sangat bermanfaat bagi

    kehidupan manusia, seperti daun yang muda digunakan sebagai sayur,

    daun yang tua dapat digunakan pada pengolahan daging (mempercepat

    empuknya daging yang alot), menghilangkan rasa sakit haid dan

    pengobatan magh, Setiawan dkk (1998: 32).

    Umar (2012) menjelaskan berbagai macam jenis pepaya, yaitu

    pepaya bangkok, pepaya cibinong, pepaya hawai, pepaya california,

    pepaya gunung, pepaya jantung (lonjong) memiliki biji yang sedikit dan

    pepaya ini berbentuk bundar. Namun untuk perawatan rambut beruban

    ini tidaklah membatasai dengan bentuk atau jenis pepaya tersebut, akan

    tetapi yang terpenting hanyalah biji pepayanya saja.

    b. Biji Pepaya

    Dalam Journal of Food Science (1978: 43) menyatakan biji pepaya

    mengandung komposisi, yaitu air 71,89%, minyak 9,50 %, protein

    8,40%, abu 1,47%, karbohidrat 9,44%.

    Setiawan dkk (1998: 32) menyatakan bahwa; biji pepaya

    mengandung Glucoside Cacirindan Karpain. Selain digunakan untuk

    pengobatan infeksi cacing gelang (ascaris lumbricoides), demam,

    gangguan pencernaan, pembesaran hati dan limpa, abortivum, dan

    penyakit kulit, biji pepaya juga berguna untuk perawatan rambut

    beruban.

    Hal ini senada dengan pernyataan wordpress.com (2012) dan Duke

    (2012) Biji pepaya mengandung Glucoside Cacarindan Karpain yang

  • 26

    berkhasiat untuk menghitamkan rambut beruban, sehingga rambut

    tampak indah dan tidak kusam.

    Penelitian pemanfaatan biji pepaya untuk menghitamkan rambut

    beruban ini telah dilakukan oleh Surya (2011). Surya (2012)

    menyatakan bahwa biji pepaya dapat digunakan sebagai alternatife

    aman dalam menghitamkan rambut. Hal ini disebabkan biji pepaya

    mengandung bahan Glucoside Carcirindan. Glucoside Carcirindan

    adalah bahan yang mempunyai kemampuan yang dapat menghitamkan

    rambut dan menjaga keratin rambut, sehingga rambut hitam dan kuat.

    Glucoside Carcirindan juga tidak bersifat onkogenik, artinya tidak

    berpotensi menimbulkan kanker kulit kepala.

    c. Minyak Kelapa

    Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1979 : 35) menyatakan

    bahwa di dalam minyak kelapa mengandung kalori = 870 kal, protein =

    1g dan lemak = 98g

    Sesuai dengan kandungan yang terdapat pada minyak kelapa yang

    dapat menghitamkan rambut beruban, maka hal tersebut diperkuat oleh:

    Swatika (2013) menyatakan minyak kelapa bermanfaat untuk

    menyuburkan rambut, terhindar dari masalah kerontokan karena

    dapat mempercepat pertumbuhan rambut, melembutkan rambut,

    mengembalikan nutrisi rambut yang hilang dan juga dapat

    menghitamkan rambut beruban karena minyak kelapa mampu

    menghambat pigmen rambut yang dapat menimbulkan tumbuhnya

    uban.

    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa buah pepaya

    dan biji pepaya serta minyak kelapa sangat bermanfaat untuk kehidupan

  • 27

    manusia, terutama pada biji pepaya yang dapat menghitamkan rambut

    atau perubahan warna secara alami untuk rambut beruban.

    d. Proses Pengolahan Biji Pepaya

    Biji pepaya yang akan digunakan untuk menghitamkan atau

    perubahan warna rambut beruban sesuai dengan pendapat Regina

    (2911) haruslah di proses dengan cara:

    Mengsangrai sebanyak 30 gram biji pepaya untuk satu kepala

    sampai kering lalu tumbuk hingga halus dan hasil tumbukan

    disaring, terakhir tambahkan dengan air secukupnya lalu diaduk

    rata. Kemudian oleskan adonan bubuk biji pepaya tersebut

    keseluruh rambut dan kulit kepala. Biarkan semalaman kemudian

    rambut di keramas hingga bersih.

    Sedangkan Setiawan (1998: 32) menyatakan biji buah pepaya

    dijemur di bawah sinar matahari hingga kering sebanyak 30 butir

    (ukuran ini untuk satu kepala) lalu disangrai, setelah itu ditumbuk

    sampai halus dan ditambahkan minyak kelapa secukupnya sambil

    diaduk sampai merata. Campuran ini lalu digunakan untuk menggosok

    kulit kepala yang beruban.

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa; kedua pendapat

    diatas (Regina 2011 dan Setiawan 1998) adalah merupakan patokan

    yang akan digunakan dalam penelitian ini, karena kedua proses

    pengolahan biji pepaya tersebut baik menggunakan tambahan air

    maupun dengan minyak kelapa merupakan cara yang cocok dengan biji

    pepaya dalam menghitamkan/perubahan rambut beruban.

  • 28

    4. Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban Dengan Memanfaatkan

    Biji Pepaya dan Minyak Kelapa

    Menghitamkan adalah melakukan perubahan warna rambut yang

    beruban menjadi hitam, sehat dan berkilau. Menghitamkan rambut dengan

    biji pepaya lebih alami tanpa memberi efek samping dibandingkan dengan

    menghitamkan rambut dengan kosmetik modern.

    Penilaian menghitamkan rambut beruban melalui pemanfaatan biji

    pepaya dan minyak kelapa dalam penelitian ini diamati dari segi warna yang

    akan diuraikan lebih lanjut yakni sebagai berikut:

    a. Warna

    Penilaian warna dalam penelitian ini adalah uban yang

    kekuning-kuningan, keabu-abuan. Warna rambut yang diciptakan

    oleh pergerakan cahaya, yang kemudian dapat diserap atau

    dipantulkan oleh pigmen alami atau buatan, Sjarif (2002: 46).

    Berkas cahaya memancar keluar dari sumber cahaya sebagai

    gelombang-gelombang sejajar dengan panjang gelombang yang

    berbeda-beda, Kusumadewi dkk (1999 : 157).

    Seiring dengan pernyataan diatas Roeswoto (1999 : 29)

    menyatakan bahwa:

    Pigmen rambut dibentuk oleh melanosit yang terdapat pada

    umbi rambut. Pembentukan melanin di umbi rambut sesuai

    dengan pembuatan pigmen dalam lapis benih kulit ari. Bahan

    asalnya adalah tirosin. Jika aktivitas melanosit berkurang

    (dengan meningkatkan usia), maka rambut akan berubah

    menjadi uban.

  • 29

    Dari hasil pemakaian warna yang didapat yaitu, abu-abu

    kekuning-kuningan, sedikit menghitam dan menghitam.

    B. Kerangka Konseptual Pemanfaatan Biji Pepaya dan Minyak Kelapa

    Terhadap Perubahan Warna Rambut Beruban

    Berdasarkan kajian teori bahwa biji pepaya mengandung zat yang dapat

    menghitamkan rambut beruban dan mencegah uban tumbuh kembali.

    Penelitian ini dilakukan untuk meneliti dan mengamati pengaruh dari

    pemanfaatan biji pepaya untuk menghitamkan rambut beruban. Hasil dan

    pengaruhnya dapat dilihat dari indikator segi warna. Kerangka konseptual

    perubahan rambut beruban dengan pemanfaatan biji pepaya dapat dilihat

    seperti berikut:

    Gambar 1 : Kerangka Konseptual

    Rambut beruban

    Dicuci / dikeramas

    Pemanfaatan Biji dan

    Minyak KelapaPepaya

    Penilaian:

    Warna

  • 30

    C. Hipotesis

    Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan

    masalah Sugiyono (2006:82). Hipotesis dalam penelitian ini dikemukakan

    sebagai berikut:

    Ho :

    - Tidak ada perubahan warna rambut beruban tanpa pemanfaatan biji

    pepaya dan minyak kelapa pada kelompok kontrol.

    - Tidak ada terdapat perbedaan perubahan warna rambut beruban tanpa

    pemberian biji pepaya dan pemanfaatan biji pepaya yang dicampurkan

    dengan minyak kelapa.

    - Tidak ada terdapat perbedaan perubahan warna rambut beruban tanpa

    pemberian biji pepaya dan pemanfaatan biji pepaya yang dicampurkan

    dengan air.

    - Tidak ada terdapat perbedaan perubahan warna rambut beruban

    dengan pemanfaatan biji pepaya yang dicampurkan minyak kelapa

    dan pemanfaatan biji pepaya yang dicampurkan dengan air.

  • 31

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Desain Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen semu (quasi

    eksperimen). Metode quasi eksperimen merupakan penelitian yang mendekati

    metode eksperimen sungguhan. Dengan desain the non equivalent control

    group yaitu untuk menjelaskan pemanfaatan biji pepaya untuk perubahan

    warna rambut beruban. Sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi 3

    kelompok, yaitu kelompok control (B1), kelompok eksperimen 1 (B2), dan

    kelompok eksperimen 2 (B3). Lebih jelasnya rancangan penelitian ini terlihat

    pada gambar berikut:

    Gambar 2. Desain Penelitian

    Keterangan:

    A : Jumlah sampel keseluruhan (sekelompok orang yang memiliki

    rambut beruban)

    B1 : Kelompok kontrol.

    B2 : Kelompok eksperimen 1 (diberi bubuk biji pepaya yang

    dicampurkan dengan minyak kelapa).

    A

    B1

    B2

    B3

    C1

    C2

    C3

    D1

    D2

    D3

    E1

    E2

    E3

    Uji

    Anava

    Uji

    Duncan

  • 32

    B3 : Kelompok eksperimen 2 (diberi bubuk biji pepaya yang dicampurkan

    dengan air).

    C1 : Pengukuran/penelitian rambut beruban sebelum perlakuan B1

    (pretest).

    C2 : Pengukuran/penelitian rambut beruban sebelum perlakuan B2

    (pretest).

    C3 : Pengukuran/penelitian rambut beruban sebelum perlakuan B3

    (pretest).

    D1 : Perlakuan pada B1.

    D2 : Perlakuan pada B2.

    D3 : Perlakuan pada B3.

    E1 : Pengukuran/penelitian perubahan warna rambut beruban B1

    (posttest).

    E2 : Pengukuran/penelitian perubahan warna rambut beruban B2

    (posttest).

    E3 : Pengukuran/penelitian perubahan warna rambut beruban B3

    (posttest).

    B. Populasi Penelitian

    Objek dalam penelitian ini adalah rambut yang kehilangan

    pigmen/warna rambut, yang dapat merusak penampilan. Responden

    penelitian ini penulis mengambil ibu-ibu yang berada dilingkungan tempat

    tinggal penulis yang berusia 45 tahun untuk dijadikan sampel, dengan

    berbagai kondisi memiliki kriteria yang sama.

  • 33

    C. Sampel

    Sampel adalah perwakilan dari populasi atau bagian dari populasi.

    Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

    purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

    tertentu (sugiyono, 2006:95), yaitu:

    1. Belum pernah melakukan pewarnaan rambut.

    2. Mempunyai kegiatan yang sama, yakni cenderung terkena paparan sinar

    matahari langsung, polusi udara dan debu yang sama.

    3. Memiliki rentang usia yang sama yakni berkisar antara 45 tahun.

    Dimana pada usia ini seseorang mengalami perubahan hormon.

    Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari sekelompok orang

    yang memiliki uban 25% dengan jumlah sampel 5 orang. Sampel harus

    mematuhi setiap peraturan yang telah ditetapkan selama perlakuan, seperti

    tidak boleh menggunakan zat pewarna lain dan zat-zat kosmetik rambut

    lainnya.

    Dengan kriteria seperti yang disebutkan diatas, yang dilakukan

    dengan cara volunter sampling, Yusuf (2006:207) menyatakan bahwa, orang

    yang dijadikan sampel/responden ditetapkan secara volunter yaitu secara

    sukarela dan mau memberikan informasi.

    Jaminan tingkat kebutuhan sampel terhadap setiap perlakuan dapat

    dipastikan dengan cara: selama masa penelitian perubahan warna rambut

    beruban menggunakan bubuk biji pepaya terhadap sampel dilakukan

    langsung oleh peneliti lebih kurang 14 hari. Jika dalam waktu 14 hari

  • 34

    tindakan yang dilakukan telah berhasil dan memberikan pengaruh terhadap

    perubahan warna rambut beruban maka penelitian akan dihentikan, hal ini

    bertujuan untuk lebih mengefektifkan perubahan warna rambut beruban

    sehingga hasil penelitian betul-betul nyata.

    D. Defenisi Operasional Variabel

    Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:

    1. Variabel bebas (X), yaitu berupa perlakuan yang diberikan pada perubahan

    warna rambut beruban tanpa menggunakan bubuk biji pepaya (X1),

    penggunaan bubuk biji pepaya dengan campuran minyakkelapa (X2), dan

    penggunaan bubuk biji pepaya dengan campuran air (X3).

    2. Variabel terikat (Y), yaitu tingkat perubahan warna rambut beruban

    melalui pemanfaatan bubuk biji pepaya dan minyak kelapa meliputi

    penilaian berubahnya warna rambut beruban (Y1).

    E. Prosedur Penelitian

    Tindakan perubahan warna rambut beruban melalui pemanfaatan bubuk

    biji pepaya dengan campuran minyak kelapa dan campuran air ini meliputi

    beberapa tahap yaitu: tahap persiapan, tahap perlakuan dan tahap setelah

    perlakuan yang akan dijelaskan berikut ini :

    1. Tahap Persiapan Meliputi :

    a. Persiapan alat dan lenan yang digunakan yaitu:

    1) Wadah, terbuat dari plastik atau kaca yang akan digunakan

    sebagai tempat biji pepaya yang sudah menjadi bubuk.

  • 35

    2) Sisir pengecatan, yang mempunyai 2 sisi yaitu sisir rambut dan

    kuas.

    3) Sisir garpu, sisir berekor.

    4) Jepit bergerigi, yang digunakan untuk menjepit rambut.

    5) Sarung tangan.

    6) Cap pengecatan dan cap penyampoan (penutup badan).

    7) Handuk hitam

    8) Penutup kepala

    9) Hair drayer

    10) Timbangan

    b. Persiapan bahan-bahan yang digunakan yaitu:

    1) Biji pepaya yang sudah diolah menjadi bubuk.

    2) Air bersih.

    3) Shampoo

    4) Minyak kelapa

    c. Persiapan pelaksanaan

    1) Menentukan sampel sebanyak 5 orang yang berumur 45 tahun ke

    atas yang memiliki permasalahan rambut beruban.

    2) Membagi subjek menjadi 3 kelompok. Kelompok penelitian

    terdiri dari kelompok kontrol dengan subjek 1 orang, kelompok

    eksperimen 1 dengan subjek 2 orang dan kelompok eksperimen 2

    dengan subjek 2 orang.

  • 36

    3) Membuat bubuk perubahan warna rambut beruban dengan

    menggunakan biji pepaya untuk masing-masing sampel

    disediakan 30 gram biji pepaya yang disangrai menjadi bubuk.

    2. Tahap Pelakuan

    a. Peneliti melakukan analisis terhadap sampel yang memiliki rambut

    beruban untuk menilai dan mengambil data awal penelitian (pretest).

    b. Dilakukan pencucian rambut (keramas) seperti yang biasa dilakukan

    subjek dengan kosmetik shampoo biasa yang formulanya tidak

    memiliki kandungan zat menghitamkan rambut, seperti shampoo yg

    hanya bertujuan membersihkan kulit kepala dan rambut dari debu dan

    minyak

    c. Mulai hari pertama hingga ke 14, subjek melaksanakan pencucian

    rambut dengan teratur dan tidak menggunakan kosmetika penataan

    rambut.

    1) Untuk kelompok 1 (kelompok kontrol) tidak diberikan perlakuan

    perubahan warna rambut menggunakan bubuk biji pepaya hanya

    disarankan untuk mencuci rambut 1 kali dalam 2 hari.

    2) Untuk kelompok 2 (kelompok eksperimen 1) diberikan perlakuan

    perubahan warna rambut menggunakan bubuk biji pepaya dengan

    campuran minyak kelapa.

    3) Untuk kelompok 3 (kelompok eskperimen 2) diberikan perlakuan

    perubahan warna rambut menggunakan bubuk biji pepaya dengan

    campuran air.

  • 37

    3. Tahap Setelah Perlakuan

    Tahap yang dilakukan setelah melakukan perlakuan adalah:

    a. Setelah perlakuan perubahan warna rambut beruban lalu diamati dan

    dianalisis kemudian dilakukan penilaian sesuai indikator pencapaian

    yang telah ditetapkan dan dirancang sebelumnya. Dengan mengisi

    kolom-kolom penilaian yang telah dibuat berdasarkan kategori yang

    telah ditetapkan untuk setiap indikatornya.

    b. Membandingkan tingkat keberhasilan perubahan warna rambut

    beruban pretest dan posttest tiap kelompok dan mengolah data hasil

    penilaian perubahan warna rambut beruban melalui pemanfaatan biji

    pepaya.

    Untuk lebih jelasnya prosedur penelitian ini dapat dilihat melalui

    bagan proses pelaksanaan perubahan warna rambut beruban berikut ini;

  • 38

    Gambar 3. Bagan Proses Pelaksanaan Perubahan Warna Rambut Beruban

    Untuk lebih jelasnya proses pelaksanaan tindakan perubahan

    warnarambut beruban dan pemanfaatan biji pepaya dapat dilaksanakan

    dengan prosedur dan pelaksanaan seperti yang diuraikan berikut ini:

    1) Mencuci rambut (keramas) dengan menggunakan shampoo.

    Mencuci rambut merupakan langkah awal yang dilakukan dalam

    perawatan rambut dan kulit kepala yang bertujuan untuk

    menghilangkan minyak dan debu yang menempel pada kulit kepala

    Rambut Beruban

    Keramas Dengan Menggunakan Shampoo Biasa

    Kelompok

    Kontrol

    Kelompok eksperimen 1

    Penggunaan biji pepaya dengan

    campuran minyak kelapa Lama

    waktu pemakaian 20 menit

    Kelompok eksperimen 2

    Penggunaan biji pepaya dengan

    campuran air Lama waktu

    pemakaian 20 menit

    Diamkan selama 1 malam

    Bilas hingga bersih tanpa menggunakan shampoo

    Penelitian perubahan warna rambut beruban dengan

    indikator:

    1. Warna rambut

  • 39

    dengan menggunakan air bersih dan shampoo seperti biasa digunakan

    oleh responden. Setelah selesai dikeramas, rambut dikeringkan

    menggunakan handuk dan hair drayer setengah kering.

    2) Siapkan bubuk biji pepaya yang telah disangrai dan dicampur dengan

    air atau minyak kelapa secukupnya.

    3) Melakukan pengeringan rambut dengan hasil setengah kering.

    4) Parting rambut menjadi 4 bagian agar lebih mudah dalam pemberian

    biji pepaya yang akan dioleskan secara merata keseluruh rambut.

    5) Ambil rambut step by step yang dimulai dari bagian parting bawah

    belakang, lalu oleskan bubuk biji pepaya secara merata sampai

    keseluruh rambut dan diamkan semalaman.

    6) Menutup kepala dengan penutup kepala dan diamkan selama

    semalaman.

    7) Cuci rambut kembali dengan menggunakan air bersih, hingga sisa-sisa

    bubuk biji pepaya terangkat dari permukaan rambut.

    F. Jenis dan Sumber Data

    1. Jenis Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

    Data yang diperoleh langsung dari responden, Irawan (1996:86)

    mengatakan data primer adalah data yang diambil langsung tanpa

    perantara dari sumbernya. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah

    tentang warna rambut

  • 40

    2. Sumber Data

    Untuk memperoleh data dari penelitian ini digunakan 5 orang

    responden/sampel yang akan diberikan perlakuan. Dari hasil perlakuan di

    nilai berdasarkan kuisioner terhadap perubahan warna rambut beruban

    yang meliputi indikator warna rambut.

    G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumentasi

    1. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    a. Observasi

    Observasi merupakan pengamatan suatu prosedur yang

    berencana, antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan

    taraf aktifitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang

    diteliti. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini dilakukan dua

    kali tes , yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Pretest

    dilakukan sebelum sampel penelitian mendapatkan

    perlakuan/tindakan pemberian biji pepaya sesuai jadwal. Posttest

    dilakukan setelah sampel penelitian mendapatkan

    perlakuan/pemberian biji pepaya selama lebih kurang 14 hari atau

    sampai rambut beruban menunjukkan perkembangan perubahan

    warna rambut dan akan diamati langsung oleh peneliti setiap akan

    melaksanakan tindakan perlakuan.

  • 41

    b. Dokumetasi

    Dokumentasi ini bermanfaat untuk menyajikan gambaran hasil

    dari penelitian dalam bentuk foto/gambar, guna memberikan

    informasi yang berkaitan dengan perubahan warna rambut beruban.

    2. Instrumentasi

    Instrumen adalah alat yang digunakan untuk dapat mengumpulkan

    data. Instrumen penelitian ini berbentuk panduan pengamatan perbedaan

    hasil pemanfaatan bubuk biji pepaya yg dicampurkan dengan minyak

    kelapa dan yang dicampurkan dengan air terhadap perubahan warna

    rambut beruban yaitu berupa pengaruh warna rambut dan struktur

    rambut.

    Instrumen ini berupa kuisioner yang disusun menurut rating scale

    dengan 5 pilihan jawaban untuk perubahan setiap indikator yang dinilai.

    Arikunto (2010:125) menjelaskan rating scale (skala bertingkat) yaitu

    sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan

    tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat

    tidak setuju. Instrumen tersebut sebelum digunakan dalam penelitian

    terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya, sesuai dengan tujuan

    penelitian yaitu dengan cara mengontrol alat dan bahan dalam penelitian

    berdasarkan resep, serta waktu dan frekuensi perlakuan dengan teliti dan

    hati-hati.

    Suatu instrumen dikatakan valid apabila manipulasi percobaan

    data dari variabel yang diteliti secara tepat, Arikunto (1993: 81).

  • 42

    Pada validitas eksperimen perubahan warna rambut beruban ini

    dikategorikan ke dalam validitas internal yang hanya mengamatai

    kondisi hasil perubahan warna rambut beruban akibat perbedaan

    perlakuan frekuensi pemanfaatn biji pepaya. Sugiyono (1999)

    menyatakan bahwa instrument yang mempunyai validitas internal

    adalah bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional telah

    mencerminkan apa yang diukur.

    Penyusunan instrumen dilakukan dengan beberapa langkah:

    1. Penentuan indikator

    Penentuan indikator pada variabel hanya melihat perubahan

    hasil yang terjadi yaitu berupa pengaruh perlakuan terhadap warna

    rambut.

    2. Penyusunan skor indikator

    Pada penelitian ini data hasil penilaian dari data hasil

    pengamatan secara visual terdapat hasil pewarnaan, berupa nilai

    berbentuk kuantitatif pada penelitian agar data hasil penelitian ini

    bisa dianalisis secara statistik, maka nilai hasil pengamatan disusun

    dalam suatu skala penilaian yaitu skala bertingkat (ratting scale).

    Untuk lebih jelasnya kategori penilaian perubahan warna

    rambut beruban pada setiap indikator dapat dilihat pada tabel-tabel

    berikut ini:

  • 43

    Tabel 2 : Kategori Penilaian Warna Rambut Yang Dihasilkan Dari

    Pemanfaatan Biji Pepaya dan Minyak Kelapa Terhadap

    Perubahan Warna Rambut Beruban.

    No. Skor Kategori

    1. 1 Warna uban tidak berubah

    2. 2 Warna uban menjadi abu-abu

    3. 3 Warna uban menguning

    4. 4 Warna uban sedikit menghitam

    5. 5 Warna uban telah menghitam

    H. Teknik Analisis Data

    Data hasil percobaan dinilai dari pengisian kuisioner untuk menjawab semua

    pertanyaan peneliti, sedangkan untuk melihat tingkat perubahan warna

    beruban melalui pemanfaatan biji pepaya dengan frekuensi yang berbeda

    digunakan teknik Analisis varians (anava). Uji ANAVA dilanjutkan dengan

    uji Duncan apabila terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil analisis

    varians.

  • 44

    Tabel 3. Rumus Analisis Varians

    Sumber

    Variansi

    (SV)

    Jumlah Kuadrat (JK) Derajat

    Bebas (DB)

    Kuadrat Mean

    (MK)

    Kelompok

    (K) JKk =

    d = K - 1 M =

    Dalam (d) J = JK - J d = N - k M =

    Total (T) J = X

    d = N - 1

    Sumber : Arikunto (2010)

    Keterangan :

    nk = Jumlah subjek dalam kelompok

    K = Banyaknya kelompok

    N = Jumlah subjek seluruhnya

    = Faktor kolerasi yang muncul berkali-kali

  • 45

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

    Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dari 5 sampel untuk melihat

    pengaruh pemanfaatan biji pepaya dan minyak kelapa terhadap perubahan

    warna rambut beruban dimana kelompok (1) merupakan kelompok kontrol

    tanpa pemanfaatan biji pepaya, kelompok (2) merupakan kelompok

    eksperimen satu dengan pemanfaatan biji pepaya yang dicampur dengan

    minyak kelapa dan kelompok (3) merupakan kelompok eksperimen dengan

    pemanfaatan biji pepaya yang dicampur dengan air.

    Data yang diperoleh pada penelitian ini melihat ada atau tidaknya

    pengaruh pemanfaatan bubuk biji pepaya dan minyak kelapa terhadap

    perubahan warna rambut beruban serta membandingkan antara pencampuran

    bubuk biji pepaya dengan minyak kelapa dan pencampuran bubuk biji pepaya

    dengan air. Proses penelitian ini memberikan perlakuan terhadap masing-

    masing sampel selama 14 hari dengan 7 kali perlakuan.

    Dari 5 (lima) sampel yang digunakan sampel 1(satu) merupakan

    sampel kelompok kontrol (X1). Sampel 2 (dua) dan 3 (tiga) sampel untuk

    kelompok eksperimen 1 (X2), sedangkan sampel 4 (empat) dan 5 (lima)

    merupakan kelompok eksperimen 2 (X3).

  • 46

    1. Deskripsi Hasil Penelitian Tanpa Pemanfaatan Biji Pepaya dan

    Minyak Kelapa Terhadap Perubahan Warna Rambut Beruban Pada

    Kelompok Kontrol (X1).

    Penilaian perubahan warna rambut beruban tanpa memanfaatkan

    bubuk biji pepaya dan minyak kelapa dapat dilakukan dengan melihat

    tingkat perubahan yang terjadi pada perubahan rambut beruban. Hasil dari

    penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

    Tabel 4. Skor Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban Pada Kelompok

    Kontrol (X1)

    Indikat

    or

    Penilai

    an

    Penilaian

    per1ak

    uan ke-

    1

    per1ak

    uan ke-

    2

    per1ak

    uan ke-

    3

    per1ak

    uan ke-

    4

    per1ak

    uan ke-

    5

    per1ak

    uan ke-

    6

    per1ak

    uan ke-

    7

    Warna

    uban

    tidak

    berubah

    1 1 1 1 1 1 1

    Warna

    uban

    menjad

    i abu-

    abu

    0 0 0 0 0 0 0

    Warna

    uban

    mengu

    ning

    0 0 0 0 0 0 0

    Dari tabel di atas dapat kita lihat jelas bahwa skor penilaian yang

    ada adalah pada indikator warna uban tidak berubah. Ini berarti pada

    kelompok kontrol tidak terjadi perubahan warna rambut yang beruban.

    Kondisi uban pada perlakuan pertama tetap sama dengan kondisi uban

  • 47

    pada saat pretest dilakukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

    gambar 4 dan 5 dibawah ini:

    Hal tersebut di atas dapat digambarkan pada gambar berikut:

    Gambar 4. Kondisi awal sebelum dilakukan penelitian (pretest)

    Penelitian pada perlakuan pertama sampai pertemuan ke 7 dengan

    kategori rambut masih tetap beruban, untuk lebih jelas dapat dilihat pada

    gambar 5 dibawah ini:

    Gambar 5. Gambar perlakuan pertama sampai perlakuan ke 7

    Sampel 1

    Sampel 1 Sampel 1

    Sampel 1 Sampel 1 Sampel 1

    Sampel 1

    Sampel 1

  • 48

    Gambar 6. Histogram Rata-rata Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban

    Pada Kelompok Kontrol (X1)

    2. Deskripsi Hasil Penelitian Pengaruh Pemanfaatan Biji Pepaya dan

    Minyak Kelapa Terhadap Perubahan Warna Rambut Beruban Pada

    Kelompok Eksperimen 1 (X2).

    Hasil penelitian untuk kelas eksperimen satu (X2) yang diberikan

    perlakuan penggunaan bubuk biji pepaya dengan campuran minyak kelapa

    dengan memberikan perlakuan selama 14 hari dengan 7 kali perlakuan.

    Penilaian dilakukan dengan melihat tingkat perubahan yang terjadi pada

    perubahan warna rambut. Hal ini dilihat berdasarkan kondisi awal yang

    akan dideskripsikan seperti tabel di bawah ini:

    Histogram warna uban tidak berubah

    Penilaian Hasil ke-1

    Penilaian Hasil ke-2

    Penilaian Hasil ke-3

    Penilaian Hasil ke-4

    Penilaian Hasil ke-5

    Penilaian Hasil ke-6

    Penilaian Hasil ke-7

  • 49

    Tabel 5. Skor Rata-Rata Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban Pada

    Kelompok Eksperimen 1 Dengan Menggunakan Biji Pepaya dengan

    Campuran Minyak kelapa (X2)

    Indikator

    Penilaian

    Penilaian

    Hasil

    ke-1

    Hasil

    ke-2

    Hasil

    ke-3

    Hasil

    ke-4

    Hasil

    ke-5

    Hasil

    ke-6

    Hasil

    ke-7

    Warna uban tidak

    berubah 1 0,5 0 0 0 0 0

    Warna uban

    menjadi abu-abu 0 1 2 2 1 0 0

    Warna uban

    menguning 0 0 0 0 1,5 3 3

    Warna uban

    sedikit menghitam 0 0 0 0 0 0 0

    Warna uban telah

    menghitam 0 0 0 0 0 0 0

    Dari tabel di atas dapat diperlihatkan bahwa penilaian perubahan

    warna rambut beruban dengan menggunakan bubuk biji pepaya yang

    dicampurkan minyak kelapa dengan perlakuan selama 14 hari dengan 7

    kali perlakuan dan dengan 7 hasil pula. Untuk lebih jelas dapat diuraikan

    sebagai berikut :

    a. Warna Uban tidak berubah

    Dari 7 kali perlakuan, warna rambut pada hasil perlakuan

    pertama dengan kategori penilaian tetap tidak berubah sampai dengan

    Hasil perlakuan ke-2 sama dengan warna uban pada saat pretest

    dilakukan, namun pada hasil perlakuan ke-2 sebahagian sampel saja

    yang tidak berubah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

    dibawah ini:

  • 50

    Gambar 7. Gambar kondisi awal sebelum dilakukan penelitian (pretest)

    Gambar 8. Gambar warna uban tidak berubah

    b. Warna Uban menjadi abu-abu

    Warna rambut berubah menjadi abu-abu pada hasil perlakuan ke

    3 sampai hasil perlakuan ke 5 pada sampel 2 dan hasil perlakuan ke 2

    sampai hasil perlakuan ke 4 pada sampel 3. Untuk lebih jelasnya dapat

    dilihat pada gambar berikut:

    Sampel 2

    Sampel 3

    Sampel 2

    (hasil ke 1)

    Sampel 2

    (hasil ke 2)

    Sampel 3

    (hasil ke 1)

  • 51

    Gambar 9. Gambar warna uban menjadi abu-abu

    c. Warna uban menguning

    Warna rambut berubah menguning mulai pada hasil perlakuan

    ke-6 sampai hasil perlakuan ke 7 pada sampel 2 dan hasil perlakuan ke

    5 sampai hasil perlakuan ke 7 pada sampel 3. Untuk lebih jelasnya

    dapat dilihat pada gambar berikut:

    Gambar 10. Gambar warna uban menguning

    Sampel 2

    (hasil ke 6)

    Sampel 2

    (hasil ke 7)

    Sampel 2

    (hasil ke 3) Sampel 2

    (hasil ke 5)

    Sampel 2

    (hasil ke 4)

    Sampel 3

    (hasil ke 2)

    Sampel 3

    (hasil ke 3)

    Sampel 3

    (hasil ke 4)

    Sampel 3

    (hasil ke 7)

    Sampel 3

    (hasil ke 6)

    Sampel 3

    (hasil ke 5)

  • 52

    Sementara warna uban sedikit menghitam dan warna uban telah

    menghitam tidak terjadi walaupun sampai pada hasil perlakuan ke-7

    perlakuan. Untuk lebih jelasnya perubahan warna rambut yang terjadi

    dapat dilihat pada gambar berikut:

    Gambar 11. Histogram Rata-Rata Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban

    Pada Kelompok Eksperimen 1 Dengan Menggunakan Campuran Minyak

    Kelapa (X2)

    3. Deskripsi Hasil Penelitian Pengaruh Biji Pepaya Terhadap

    Perubahan Warna Rambut Beruban Pada Kelompok Eksperimen

    Dengan Menggunakan Campuran Air (X3).

    Hasil penelitian untuk kelas eksperimen dua (X3) yang diberikan

    untuk merubah warna rambut beruban dengan perlakuan penggunaan

    bubuk biji pepaya dengan campuran air, dimana memberikan perlakuan

    selama selama 14 hari dengan 7 kali perlakuan. Penilaian dilakukan

    dengan melihat tingkat perubahan yang terjadi pada perubahan warna

    rambut. Hal ini dilihat berdasarkan kondisi awal yang akan dideskripsikan

    seperti tabel di bawah ini:

    Histogram kelompok eskperimen 1

    Warna uban tidakberubah

    warna uban menjadiabu-abu

    warna uban menguning

  • 53

    Tabel 6. Skor Rata-Rata Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban Pada

    Kelompok Eksperimen Dengan Menggunakan Campuran Air (X3)

    Indikator

    Penilaian

    Penilaian

    Hasil

    ke-1

    Hasil

    ke-2

    Hasil

    ke-3

    Hasil

    ke-4

    Hasil

    ke-5

    Hasil

    ke-6

    Hasil

    ke-7

    Warna uban tidak

    berubah 1 1 1 0 0 0 0

    Warna uban

    menjadi abu-abu 0 0 0 2 2 1 0

    Warna uban

    menguning 0 0 0 0 0 1,5 3

    Warna uban sedikit

    menghitam 0 0 0 0 0 0 0

    Warna uban telah

    menghitam 0 0 0 0 0 0 0

    Dari tabel di atas dapat diperlihatkan bahwa penilaian perubahan

    warna rambut beruban dengan menggunakan bubuk biji pepaya melalui

    campuran air untuk 7 kali perlakuan dengan 7 hail pula. Untuk lebih

    jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :

    a. Warna Uban tidak berubah

    Dari 7 Hasil perlakuan, warna rambut pada hasil perlakuan ke 1

    tetap tidak berubah sampai dengan hasil perlakuan ke 3 pada sampel 4

    dan 5 sama dengan warna uban saat prestest. Lebih jelasnya dapat

    dilihat pada gambar berikut:

  • 54

    Gambar 12. Gambar kondisi awal sebelum dilakukan penelitian

    (pretest)

    Gambar 13. Gambar warna uban tidak berubah

    b. Warna Uban menjadi abu-abu

    Warna uban mengalami perubahan pada hasil perlakuan ke 4

    sampai dengan hasil perlakuan ke 6 pada sampel 4 dan hasil perlakuan

    ke 4 sampai dengan hasil perlakuan ke 5 pada sampel 5. Lebih jelasnya

    dapat dilihat pada gambar berikut:

    Sampel 4

    (hasil ke 1)

    Sampel 4

    (hasil ke 2) Sampel 4

    (hasil ke 3)

    Sampel 5

    (hasil ke 1)

    Sampel 5

    (hasil ke 2)

    Sampel 5

    (hasil ke 3)

    Sampel 4 Sampel 5

  • 55

    Gambar 14. Gambar warna uban menjadi abu-abu

    c. Warna uban menguning

    Warna rambut berubah menguning mulai pada hasil perlakuan

    ke 7 pada sampel 4 dan hasil perlakuan ke 6 sampai dengan hasil

    perlakuan ke 7 pada sampel 5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

    gambar berikut :

    Gambar 15. Gambar warna uban menguning

    Sementara warna uban sedikit menghitam dan warna uban telah

    menghitam tidak terjadi walaupun sampai pada hasil perlakuan ke-7.

    Sampel 4

    (hasil ke 4)

    Sampel 4

    (hasil ke 5)

    Sampel 4

    (hasil ke 6)

    Sampel 5

    (hasil ke 4)

    Sampel 5

    (hasil ke 5)

    Sampel 5

    (hasil ke 6)

    Sampel 4

    (hasil ke 7)

    Sampel 5

    (hasil ke 7)

  • 56

    Untuk lebih jelasnya perubahan warna rambut yang terjadi dapat dilihat

    pada gambar berikut:

    Gambar 16. Histogram Rata-rata Penilaian Perubahan Warna Rambut Beruban

    Pada Kelompok Eksperimen 2 Dengan Menggunakan Biji Pepaya dengan

    Campuran Air (X3)

    4. Pengaruh Pemanfaatan Biji Pepaya Terhadap Perubahan Warna Rambut Beruban

    a. Pengaruh Pemanfaatan Biji Pepaya Memakai Campuran Minyak Kelapa

    Dari hasil analisis uji t yang telah dilakukan didapat hasil thitung

    sebesar 7,529. Apabila dilakukan perbandingan dengan ttabel dengan

    taraf signifikansi sebesar 0,05 atau tingkat kesalahan sebesar 5%

    sebesar 1,771. Jika th (7,529) > tt(1,771), maka terdapat pengaruh

    pemanfaatan biji pepaya memakai campuran minyak kelapa terhadap

    perubahan warna rambut beruban. Lebih jelasnya dapat dilihat pada

    tabel di bawah ini:

    Histogram kelompok eskperimen 2

    Warna uban tidak berubah

    warna uban menjadi abu-abu

    warna uban menguning

  • 57

    Tabel 7. Analisis Uji t Pengaruh Pemanfaatan Biji Pepaya Terhadap

    Warna Rambut Beruban Memakai Campuran Minyak Kelapa

    One-Sample Test

    Test Value = 0

    T df Sig. (2-tailed) Mean Difference

    95% Confidence Interval of

    the Difference

    Lower Upper

    Warna rambut 7.529 13 .000 1.57143 1.1205 2.0223

    b. Pengaruh Pemanfaatan Biji Pepaya Memakai Campuran Air

    Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan

    analisis uji t, dimana diketahui thitung sebesar 7,615. Apabila dilakukan

    perbandingan dengan ttabel dengan taraf signifikansi sebes