SKRIPSI 1033122032

81
1 ANALISIS BIAYA - VOLUME DAN LABA PADA PT. ANUGRAH MERTASARI SEDANA DI GIANYAR ABSTRAKSI Setiap perusahaan dalam tujuannya memperoleh laba, dipandang perlu untuk menyusun perencanaan laba. Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba yang optimal. Yang menjadi pokok permasalahan dari skripsi ini adalah berapakah volume penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan PT. Anugrah Mertasari Sedana agar berada dalam keadaan break even point, berapakah batas aman (margin of safety) penurunan penjualan tahun 2013 agar perusahaan tidak mengalami kerugian, berapakah rencana penjualan yang harus dicapai perusahaan berdasarkan ramalan laba perusahaan tahun 2013, dan seberapa besar perubahan prosentase dan volume penjualan (DOL) akan mempengaruhi laba tahun 2013. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif terdiri dari pemisahan biaya semi variable yaitu dengan metode titik tertinggi dan terendah, perhitungan peramalan laba dengan teknik trend linear, perhitungan titik impas (break even ), margin of safety (MOS), degree of operating leverage (DOL) dan perhitungan perencanaan penjualan untuk mencapai target laba. Sedangkan analisis kualitatif yaitu analisis yang digunakan untuk member penjelasan dari hasil analisis kuantitatif sehingga hasil penelitian menjadi informative. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi. Identifikasi variable yang dianalisis adalah biaya tetap, biaya variable, volume penjualan, dan laba. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa titik impas perusahaan terletak pada saatvolume penjualan sebesar Rp. 41.483.716.214,00 atau sejumlah 2.188.256,50 Yds. Dengan menggunakan teknik analisis trend linear, dapat diketahui ramalan laba perusahaan untuk tahun 2013 yaitu sebesar Rp.10.197.978.267,00 dan untuk mencapai laba maka penjualan sebesar Rp. 114.326.418.121.43. toleransi batas aman penurunan penjualan (margin of safety) agar perusahaan tidak mengalami kerugian adalah 63,71% atau sebesar Rp. 72.837.360.985,16 dari perencanaan penjualan yang ditetapkan. degree of operating leverage (DOL) adalah sebesar 2,71 kali pada tingkat penjualan produk Rp. 67.213.228.678,00 ini berarti bahwa setiap tambahan 1% penjualan akan menambah laba bersih sebesar 2,71%.

description

tugas

Transcript of SKRIPSI 1033122032

  • 1

    ANALISIS BIAYA - VOLUME DAN LABA PADA

    PT. ANUGRAH MERTASARI SEDANA

    DI GIANYAR

    ABSTRAKSI

    Setiap perusahaan dalam tujuannya memperoleh laba, dipandang perlu

    untuk menyusun perencanaan laba. Perencanaan laba yang baik akan

    mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba yang optimal. Yang

    menjadi pokok permasalahan dari skripsi ini adalah berapakah volume penjualan

    yang harus dicapai oleh perusahaan PT. Anugrah Mertasari Sedana agar berada

    dalam keadaan break even point, berapakah batas aman (margin of safety)

    penurunan penjualan tahun 2013 agar perusahaan tidak mengalami kerugian,

    berapakah rencana penjualan yang harus dicapai perusahaan berdasarkan ramalan

    laba perusahaan tahun 2013, dan seberapa besar perubahan prosentase dan volume

    penjualan (DOL) akan mempengaruhi laba tahun 2013. Teknik analisis yang

    digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.

    Analisis kuantitatif terdiri dari pemisahan biaya semi variable yaitu dengan

    metode titik tertinggi dan terendah, perhitungan peramalan laba dengan teknik

    trend linear, perhitungan titik impas (break even ), margin of safety (MOS),

    degree of operating leverage (DOL) dan perhitungan perencanaan penjualan

    untuk mencapai target laba. Sedangkan analisis kualitatif yaitu analisis yang

    digunakan untuk member penjelasan dari hasil analisis kuantitatif sehingga hasil

    penelitian menjadi informative. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah studi dokumentasi. Identifikasi variable yang dianalisis

    adalah biaya tetap, biaya variable, volume penjualan, dan laba. Berdasarkan hasil

    analisis diketahui bahwa titik impas perusahaan terletak pada saatvolume

    penjualan sebesar Rp. 41.483.716.214,00 atau sejumlah 2.188.256,50 Yds.

    Dengan menggunakan teknik analisis trend linear, dapat diketahui ramalan laba

    perusahaan untuk tahun 2013 yaitu sebesar Rp.10.197.978.267,00 dan untuk

    mencapai laba maka penjualan sebesar Rp. 114.326.418.121.43. toleransi batas

    aman penurunan penjualan (margin of safety) agar perusahaan tidak mengalami

    kerugian adalah 63,71% atau sebesar Rp. 72.837.360.985,16 dari perencanaan

    penjualan yang ditetapkan. degree of operating leverage (DOL) adalah sebesar

    2,71 kali pada tingkat penjualan produk Rp. 67.213.228.678,00 ini berarti bahwa

    setiap tambahan 1% penjualan akan menambah laba bersih sebesar 2,71%.

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/

    Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Skripsi ini diberi judul : Analisis Biaya Volume dan Laba Pada PT.

    Anugrah Mertasari Sedana di Gianyar, dibuat guna memenuhi syarat untuk

    memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi

    Universitas Warmadewa Denpasar.

    Di dalam pembuatan skripsi ini penulis menyadari masih banyak terdapat

    kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis

    miliki. Skripsi ini bukan semata-mata selesai atas usaha sendiri, melainkan berkat

    adanya bantuan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu pada

    kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

    kepada:

    1. Bapak Prof Dr. I Made Sukarsa, SE., M.S, selaku Rektor Universitas

    Warmadewa

    2. Bapak I Gusti Ngurah Sanjaya, SE., AK. M.Si selaku Dekan Fakultas

    Ekonomi Universitas Warmadewa

    3. Ibu Ni Nengah Seri Ekayani, SE., AK, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi

    Falkutas Ekonomi Universitas Warmadewa

  • 3

    4. Bapak I Wayan Gede Merta, SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang

    telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    5. Ibu A. A. Sri Purnami, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

    telah banyak memberikan petunjuk-petunjuk, bimbingan sehingga penulis

    dapat menyelesaikan skripsi ini.

    6. Bapak-bapak serta Ibu-ibu Dosen Kelas Eksekutif Fakultas Ekonomi

    Universitas Warmadewa yang telah memberikan perhatian dan dorongan

    selama mengikuti perkuliahan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

    7. Seluruh karyawan/karyawati PT. Anugrah Mertasari Sedana

    8. Keluarga tercinta orang tua, kakak, dan adik yang telah memberikan

    dorongan moril dan materi hingga selesainya skripsi ini

    9. Semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang

    telah memberikan dukungan semangat sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    Penulis menyadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

    tentunya skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat

    membangun menuju hal yang baik selalu penulis harapkan guna kesempurnaan

    penyusunan skripsi di masa yang akan datang.

    Untuk itu penulis tidak lupa mohon maaf apabila ada kesalahan yang

    penulis lakukan baik disengaja maupun tidak sengaja. Dan itu juga penulis tidak

    lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak-pihak yang telah

  • 4

    membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna

    bagi semua pihak.

    Akhir kata, semoga Ida Sang Hyang Widhi wasa/ Tuhan Yang Maha Esa

    melimpahkan rahmat- Nya pada semua pihak atas budi baik yang penulis terima.

    Denpasar, Juli 2013

    Penulis

  • 5

    DAFTAR ISI

    JUDUL . i

    HALAMAN PENGESAHAN . ii

    HALAMAN PERNYATAAN iii

    ABSTRAKSI . .. .. iv

    KATA PENGANTAR v

    DAFTAR ISI .. viii

    DAFTAR TABEL .. .... x

    DAFTAR GAMBAR ......... xi

    BAB I PENDAHULUAN 1

    A. Latar Belakang 1

    B. Perumusan Masalah . 5

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian . 6

    D. Sistematika Penulisan .. 8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10

    A. Landasan Teoritis 10

    B. Publikasi Penelitian Sebelumnya 24

    C. Kerangka Pemikiran 26

    BAB III METODE PENELITIAN .. 27

    A. Tempat dan Obyek Penelitian . 27

    B. Identifikasi Variabel .. 27

    C. Definisi Operasional Variabel ...... 27

  • 6

    D. Jenis Data . 28

    E. Metode Pengumpulan Data .29

    F. Teknik Analisis Data 30

    BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 35

    A. Sejarah Singkat Perusahaan .... 35

    B. Struktor Organisasi dan Deskripsi Jabatan ... 36

    BAB V DATA DAN PEMBAHASAN .. 44

    A. Deskripsi Data 44

    B. Analisis Data 46

    C. Pembahasan ... 66

    BAB VI PENUTUP . 69

    A. Simpulan .69

    B. Saran 70

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 7

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1. Volume Penjualan, Biaya, dan Laba PT. Anugrah Mertasari Sedana

    tahun 2008 s/d 2012 ............................................................................ 3

    2. Pertumbuhan Volume Penjualan dan Biaya PT. Anugrah Mertasari

    Sedana tahun 2008 s/d 2012 .. .............................................................. 4

    3. Pertumbuhan Laba Penjualan Produk PT. Anugrah Mertasari

    Sedana tahun 2008 s/d 2012.. ............................................................... 4

    4. Publikasi Penelitian Sebelumnya............................................................. 24

    5. Penggolongan Biaya-Biaya PT. Anugrah Mertasari Sedana di

    Gianyar tahun 2012 .............................................................................. 45

    6. Perhitungan Pemisahan Biaya Perawatan PT. Anugrah Mertasari

    Sedana di Gianyar tahun 2012 ............................................................ 46

    7. Perhitungan Pemisahan Biaya Listrik PT. Anugrah Mertasari

    Sedana di Gianyar tahun 2012 ............................................................. 49

    8. Perhitungan Pemisahan Biaya Telephone PT. Anugrah Mertasari

    Sedana di Gianyar tahun 2012 ............................................................. 51

    9. Perhitungan Pemisahan Administrasi dan Suplies PT. Anugrah

    Mertasari Sedana di Gianyar tahun 2012 ............................................. 53

    10. Perhitungan Pemisahan Biaya Penjualan, Doc, Pengiriman PT.

    Anugrah Mertasari Sedana di Gianyar tahun 2012 .............................. 56

  • 8

    11. Klasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel PT. Anugrah Mertasari

    Sedana di Gianyar tahun 2012 ............................................................. 58

  • 9

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 26

    2. Struktur Organisasi PT. Anugrah Mertasari Sedana . ........................ 38

  • 10

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Di dalam era globalisasi setiap perusahaan yang didirikan pasti

    mempunyai tujuan tertentu, baik tujuan jangka pendek maupun jangka

    panjang. Pada umumnya tujuan jangka pendek perusahaan adalah untuk

    mencapai laba yang maksimum, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah

    untuk memilihara kelangsungan hidup perusahaan serta kemajuaan perusahaan

    dimasa yang akan datang.

    Untuk mencapai target laba yang diinginkan maka semua kemampuan

    yang dimiliki perusahaan harus dapat terkoordinasi dengan baik, oleh karena

    itu pihak manajemen harus menyusun suatu perencanaan penjualan yang baik

    dan matang. Dengan adanya suatu perencanaan yang baik maka kecil

    kemungkinan perusahaan mengalami kerugian, namun sebaliknya perusahaan

    akan dapat mencapai target laba yang diinginkan dan hidup perusahaan akan

    dapat berkesinambungan serta memungkinkan untuk dapat mengembangkan

    usahanya. Dalam melaksanakan aktivitas perusahaan pimpinan perusahaan

    tidak terlepas dari perencanaan penjualan yang merupakan landasan

    operasional dalam mengelola perusahaan sehingga tujuan perusahaan untuk

    mencapai target laba dapat tercapai.

    Perencanaan merupakan proses dari menyadari kesempatan maupun

    ancaman eksternal, menentukan tujuan yang diinginkan, dan menggunakan

  • 11

    sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut (Carter, Usry, 2005:4). Munawir

    (2005:183) menyatakan bahwa perencanaan merupakan salah satu faktor yang

    sangat penting didalam suatu perusahaan karena akan mempengaruhi secara

    langsung terhadap kelancaran atau keberhasilan perusahaan dalam mencapai

    tujuan. Menurut Griffen (2005:10) perencanaan adalah menetapkan tujuan

    organisasi dan menentukan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya. Untuk

    mencapai tujuan perusahaan salah satu cara adalah menggunakan analisis

    biaya, volume dan laba (BVL) yang menjelaskan hubungan antara biaya tetap,

    biaya variabel, kapasitas (volume) dan laba. Dengan memahami pola

    hubungan antara elemen-elemen tersebut, pihak manajemen dapat

    merencanakan pada volume penjualan berapa akan dicapai titik impas (Break

    Even) dan berapa penjualan yang harus dicapai agar target laba yang

    diinginkan dapat terwujud serta mengukur tingkat Margin of Safety atau batas

    aman merencanakan penjualan yang dicapai agar perusahaan tidak mengalami

    kerugian.

    PT. Anugrah Mertasari Sedana Gianyar bergerak di bidang kegiatan

    produksi kain batik dan tekstil.

    Sejak berdirinya, perusahaan menentukan besarnya perencanaan

    penjualan berdasarkan data penjualan tahun sebelumnya dan jumlah pesanan

    yang akan diproduksi tahun tersebut. Dimana antara perencanaan penjualan

    dengan realisasinya belum dapat tercapai. Hal ini disebabkan karena

    perusahaan tidak menggunakan analisis biaya, volume, laba untuk mengetahui

    besarnya perencanaan penjualan.

  • 12

    Berikut ini adalah informasi tentang volume penjualan dan laba di

    perusahaan PT. Anugrah Mertasari Sedana Gianyar selama kurun waktu 5

    tahun, yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 :

    Tabel 1

    Volume Penjualan, Biaya, dan Laba

    PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Tahun 2008 s/d 2012

    Sumber : PT. Anugrah Mertasari Sedana Gianyar

    Berdasarkan Tabel 1 dapat digambarkan laba perusahaan yang

    dicapai oleh PT. Anugrah Mertasari Sedana , dari tahun 2008-2012 selalu

    mengalami perubahan. Dari tahun 2008 ke tahun 2009 laba mengalami

    peningkatan sebesar Rp. 685.947.590,00, dari tahun 2009 ke tahun 2010 laba

    mengalami peningkatan sebesar Rp. 373.681.132,00, dari tahun 2010 ke tahun

    2011 laba mengalami peningkatan sebesar Rp. 770.315.393,00, dari tahun

    2011 ke tahun 2012 laba mengalami penurunan menjadi Rp. 522.531.631,00.

    Hal ini disebabkan karena adanya penurunan order dari customer.

    Tahun

    Total Penjualan

    Total Biaya

    Laba

    2008

    Rp.35.011.022.129,00

    Rp.33.833.702.821,00

    Rp. 1.046.850.343,00

    2009

    Rp.42.159.567.964,00

    Rp.40.426.770.031,00

    Rp.1.732.797.933,00

    2010

    Rp.51.366.859.331,00

    Rp.49.260.380.266,00

    Rp.2.106.479.065,00

    2011

    Rp.53.377.658.003,00

    Rp.50.500.863.545,00

    Rp.2.876.794.458,00

    2012

    Rp.67.213.228.678,00

    Rp.63.813.902.589,00

    Rp.3.399.326.089,00

  • 13

    Tabel 2

    Pertumbuhan Volume Penjualan dan Biaya

    PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Tahun 2008 s/d 2012

    Sumber : PT. Anugrah Mertasari Sedana Gianyar

    Tabel 3

    Pertumbuhan Laba Penjualan Produk

    PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Tahun 2008 s/d 2012

    Sumber : PT. Anugrah Mertasari Sedana Gianyar

    * Perusahaan membayar kewajiban hutang pajak tahun sebelumnya.

    Tahun

    Total Penjualan

    Perubahan

    (%)

    Total Biaya

    Perubahan

    (%)

    2008

    Rp.35.011.022.129,00

    - Rp.33.833.702.821,00

    -

    2009

    Rp.42.159.567.964,00

    20.42%

    Rp.40.426.770.031,00

    19.49%

    2010

    Rp.51.366.859.331,00

    21.84% Rp.49.260.380.266,00

    21.85%

    2011

    Rp.53.377.658.003,00

    3.91% Rp.50.500.863.545,00

    2.52%

    2012 *

    Rp.67.213.228.678,00

    25.92% Rp.63.813.902.589,00

    26.36%

    Tahun

    Laba

    Selisih

    Perubahan (%)

    2008

    Rp. 1.046.850.343,00

    Rp.-

    -

    2009

    Rp.1.732.797.933,00

    Rp. 685.947.590,00

    65.52%

    2010

    Rp.2.106.479.065,00

    Rp. 373.681.132,00

    21.53%

    2011

    Rp.2.876.794.458,00

    Rp. 770.315.393,00

    36.57%

    2012 *

    Rp.3.399.326.089,00

    Rp. 522.531.631,00

    18.16%

  • 14

    Berdasarkan tabel 2 dan tabel 3 dapat dilihat perkembangan jumlah

    laba penjualan yang dicapai oleh PT. Anugrah Mertasari Sedana Gianyar dari

    tahun 2008 2012 selalu mengalami perubahan, tahun 2012 perusahaan

    mengalami penurunan laba disebabkan karena terjadi penurunan order, tahun

    2009 mengalami kenaikan prosentase penjualan yaitu sebesar 65.52% dan

    tahun 2010 sebesar 21.53%. Tahun 2011 sudah mengalami peningkatan laba

    sebesar 36.57% hal ini disebabkan oleh minat pelanggan sudah mulai

    meningkat. Pada tahun 2012 perusahaan mengalami penurunan laba yang

    cukup significant yaitu sebesar 18.16%.

    Dengan menggunakan teknik analisis biaya, volume dan laba maka

    diharapkan dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam menentukan

    kebijakan-kebijakan yang akan diambil sehubungan dengan keinginan untuk

    meningkatkan volume penjualan yaitu dengan mempelajari hubungan antara

    biaya yang dikeluarkan, volume kegiatan dan laba yang direncanakan,

    sehingga dari anlisis tersebut dapat ditunujukan titik volume penjualan yang

    harus dilakukan untuk mencapai suatu tingkat laba tertentu dalam periode

    akuntansi.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

    perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Berapakah volumen penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan agar

    berada dalam keadaan break even point pada tahun 2013?

  • 15

    2. Berapakah rencana penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan

    berdasarkan ramalan laba perusahaan tahun 2013?

    3. Berapakah batas aman ( Margin Of Safety ) penurunan penjualan tahun

    2013 agar perusahaan tidak mengalami kerugian?

    4. Berapakah Degree Of Operating Leverage (DOL) untuk perusahaan pada

    tahun 2013?

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    a. Untuk menghitung volume penjualan yang seharusnya dicapai oleh

    PT. Anugrah Mertasari Sedana Gianyar agar berada dalam keadaan

    titik impas (break even) pada tahun 2013.

    b. Untuk menghitung perencanaan penjualan tahun 2013 yang harus

    dicapai oleh perusahaan.

    c. Untuk menghitung batas aman (margin of safety) penurunan

    penjualan untuk tahun 2013.

    d. Untuk mengetahui Degree Of Operating Leverage (DOL) pada tahun

    2013.

    2. Kegunaan Penelitian

    a. Bagi Mahasiswa

    Sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa di dalam meraih gelar

    Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

    Universitas Warmadewa, serta menjadi kesempatan yang sangat baik

  • 16

    bagi mahasiswa untuk menerapkan teori-teori yang didapat di bangku

    kuliah terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan,

    khususnya mengenai analisis biaya, volume dan laba.

    b. Bagi Perusahaan

    Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

    pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi

    manajemen PT. Anugrah Mertasari Sedana Gianyar dalam

    menetapkan kebijaksanaan dan strategi sehingga pihak yang terkait

    dalam perencanaan laba akan mengetahui target yang harus dicapai.

    c. Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

    sumbangan pemikiran mengenai analisis volume penjualan untuk

    mencapai target laba dan menggunakan pendekatan biaya, volume

    dan laba yang nantinya dapat digunakan sebagai pelengkap bacaan

    bagi mahasiswa.

  • 17

    D. Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan pembahasan maka di dalam penulisan ini dibuat

    sistematika penulisan sebagai berikut

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah, pokok

    permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika

    penjualan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini akan menguraikan landasan teoritis tentang pengertian

    perencanaan, pengertian penjualan, pengertian laba, pengertian dan

    penggolongan biaya, pemisahan biaya semi variabel, pengertian

    analisis biaya-volume-laba, konsep break even point, pengertian

    margin of safety.

    BAB III METODE PENELITIAN

    Pada bab ini diuraikan mengenai tempat dan obyek penelitian,

    identifikasi variabel, jenis data yang diperlukan, metode

    pengumpulan data dan teknik analisis data.

    BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT/ DAERAH PENELITIAN

    Pada bab ini dijabarkan tentang sejarah singkat perusahaan dan

    deskripsi jabatan yang ada, serta gambaran singkat mengenai

    operasi, pemasaran hasil produksi dan proses produksi.

    BAB V DATA DAN PEMBAHASAN

  • 18

    Dalam bab ini berisi deskripsi data, analisis data tentang

    perencanaan penjualan untuk mencapai target laba dari perusahaan

    serta membandingkan dengan dasar teori dari beberapa literature

    untuk memecahkan permasalahan perusahaan yang nantinya dari

    hasil analisis perbandingan antar praktek yang ada diperusahaan

    dengan teori terdapat adanya penyimapangan untuk nantinya dicari

    jalan keluarnya berupa kelemahan atau mempertahankan prosedur

    paling baik dalam sistem perencanaan laba, serta pembahasan.

    BAB VI PENUTUP

    Pada bab ini dikemukakan mengenai simpulan dari pembahasan

    masalah, yang selanjutnya berdasarkan simpulan tersebut akan

    dikemukakan saran-saran.

  • 19

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teoritis

    1. Pengertian Perencanaan

    Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan yang

    akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan datang. Oleh

    karena itu perencanaan merupakan landasan operasional bagi suatu

    perusahaan. Perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan-tujuan dan

    mengembangkan cara-cara untuk mencapainya. Dengan kata lain

    perencanaan menunjukan usaha-usaha perusahaan untuk memperkirakan

    kejadian-kejadian sekaligus penggunaannya.

    Perencanaan memerlukan perincian dari tujuan pokok yang akan

    dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan. Misalnya dalam suatu

    perusahaan penentuan apakah barang akan dijual didalam negeri atau di

    luar negeri merupakan salah satu contoh dari perencanaan. Berdasarkan

    dari beberapa pengertian di atas, dapat diartikan bahwa perencanaan

    merupakan suatu proses penentuan tujuan agar dapat tercapai dimasa yang

    akan datang mempertimbangkan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki

    perusahaan.

    2. Manfaat Perencanaan

    Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam suatu

    perusahaan adalah:

  • 20

    a. Karena tujuan yang ingin telah ditetapkan (dirumuskan), maka

    pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektifitas dan

    efisien setinggi mungkin.

    b. Dapat untuk mengetahui apakah tujuan telah ditetapkan tersebut

    dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi-koreksi atas

    penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.

    c. Dapat mengidentifikasikan hambatan-hambatan yang timbul dengan

    mengatasi secara terarah.

    d. Dapat menghindarkan adanya kegiatan, pertumbuhan dan

    perkembangan yang tidak terarah dan terkendali.

    Manfaat lain dari perencanaan penjualan, yaitu

    a. Membantu manajemen untuk menyelesaikan diri dengan perubahan

    perubahan lingkungan.

    b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah

    utama.

    c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi

    lebih jelas.

    d. Membantu penempatan tanggung jawab lebih cepat.

    e. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi.

    f. Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian

    organisasi.

    g. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.

    h. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.

  • 21

    i. Menghemat waktu, usaha dan dana.

    Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa dengan adanya

    perencanaan yang telah ditetapkan maka kegiatan dapat dilaksanakan

    dengan efektif dan efisien serta dapat diketahui gambaran kegiatan yang

    akan dilakukan sehingga tidak terjadi hambatan-hambatan dalam

    pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

    3. Pengertian Penjualan

    Penjualan adalah sasaran inti diantara kegiatan-kegiatan lainnya,

    sebab disini dilakukan kegiatan perundingan, persetujuan tentang harga

    dan serah terima pembayarannya. Pendapat lain juga dikemukakan oleh

    ahli mengenai pengertian dari penjualan, seperti: penjualan adalah ilmu

    seni mempengaruhi pribadi, yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak

    orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya

    (Basu swastha, 2006: 2).

    Berdasarkan definisi di atas dapat diartikan, penjualan adalah

    kegiatan terakhir yang dilakukan oleh perusahaan yang merupakan sasaran

    dari kegiatan-kegiatan lainnya, dimana kegiatan penjualan ini dilakukan

    untuk memuaskan keinginan penjual maupun keinginan pembeli.

    4. Pengertian Perencanaan Penjualan

    Perencanaan penjualan merupakan dasar untuk membuat anggaran

    dimana penyusunannya dilakukan paling awal dibanding dengan rencana

    kegiatan lainnya. Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen

    memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Dalam perencanaan, manager

  • 22

    memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana

    melakukannya, dan siapa yang melakukan. Jadi perencanaan adalah

    pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus

    dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.

    Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa suatu perencanaan

    penjualan untuk suatu jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang

    didasarkan pada fakta-fakta ekonomi sekarang dan penjualan dimasa lalu.

    Keberhasilan perusahaan menyusun rencana penjualan akan berpengaruh

    terhadap biaya, volume penjualan dan laba perusahaan dimasa yang akan

    datang.

    5. Pengertian Laba

    Pada umumnya perusahaan ini bertujuan untuk mendapatkan laba

    yang maksimal sesuai dengan kemampuan perusahaan. Untuk

    mendapatkan laba yang maksimal maka disusun perencanaan laba agar

    kemampuan yang dimiliki dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan

    tersebut.

    Laba adalah sesuatu yang diperoleh dengan mempertemukan

    penghasilan dalam suatu periode tertentu dengan biaya-biaya yang

    dikeluarkan atau yang terjadi dalam waktu yang sama tetapi berhubungan

    dengan realitas penghasilan (Mulyadi, 2005: 166). Sedangkan pendapat

    lain mengatakan bahwa laba adalah kelebihan harga jual dari penjualan

    atau pendapatan perusahaan setelah dikurangi seluruh biaya perusahaan

    untuk periode akuntansi tertentu (Handoko, 2007:107).

  • 23

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa laba merupakan

    selisih dari penjualan atau pendapatan yang diterima dalam periode

    akuntansi setelah dikurangi biaya atau beban perusahaan.

    6. Pengertian Perencanaan Laba

    Perencanaan laba ditunjukan untuk sasaran akhir dari organisasi dan

    berlaku sebagai pedoman untuk mempertahankan arah dan keinginan yang

    pasti. Perencanaan laba yang baik dan cermat tidaklah mudah karena

    teknologi berkembang dengan cepat serta faktor sosial, ekonomi dan

    politik berpengaruh kuat dalam dunia usaha.

    Jumlah laba yang diperoleh merupakan indikator keberhasilan bagi

    perusahaan yang orientasinya mencari laba. Agar diperoleh laba sesuai

    dengan yang dikehendaki, perusahaan perlu menyusun perencanaan laba

    yang baik.

    Perencanaan laba adalah suatu rencana kerja yang telah

    diperhitungkan dengan cermat dimana implikasi keuangannya dinyatakan

    dalam bentuk proyeksi perhitungan laba rugi, neraca, kas, modal kerja

    untuk jangka panjang dan jangka pendek.

    7. Pengertian Biaya

    Biaya dalam suatu perusahaan merupakan komponen yang sangat

    penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan dalam usaha mencapai

    tujuan. Tujuan ini dapat dicapai apabila biaya yang dikeluarkan sebagai

    bentuk suatu pengorbanan oleh perusahaan yang bersangkutan telah

    diperhitungkan secara tepat.

  • 24

    Kata biaya sering menjadi alih bahasa Cost atau Expense, Cost

    adalah pengorbanan sumber daya ekonomis tertentu untuk memperoleh

    sumber daya ekonomi lainnya. Contohnya adalah sejumlah kas yang

    dikeluarkan untuk membeli barang dagangan. Biaya (cost) adalah kas atau

    setara kas yang dikorbankan (dibayarkan) untuk barang atau jasa yang

    diharapkan memberikan manfaat (pendapatan) pada saat ini atau dimasa

    mendatang bagi organisasi (Henry Simamora, 2003:40).

    Biaya dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan sumber

    ekonomi untuk memperoleh aktiva. Sedangkan dalam arti luas biaya

    adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan yang telah

    terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

    Biaya adalah aliran keluaran atau pemakaian lain aktiva atau

    timbulnya hutang atau kombinasi keduanya selama satu periode yang

    berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau

    pelaksanaan dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan

    usaha (Zaki Baridwan,2006:29). Biaya dalam suatu perusahaan merupakan

    komponen yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan

    dalam usaha mencapai tujuan, dimana tujuan tersebut dapat dicapai

    apabila biaya yang dikeluarkan sebagai bentuk suatu pengorbanan oleh

    perusahaan yang bersangkutan telah diperhitungkan dengan tepat.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa biaya

    adalah jumlah yang dinyatakan dengan uang digunakan untuk

    mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bukan saja pada tahun yang

  • 25

    terjadinya pengorbanan. Tetapi juga memberikan manfaat pada tahun-

    tahun mendatang.

    8. Pemisahan Biaya Semi Variable

    Untuk melakukan analisis biaya, volume dan laba, pemisahan biaya

    semi variable ke dalam biaya tetap dan biaya variable harus jelas, karena

    kedua jenis biaya tersebut berperan dalam melakukan penghasilan.

    Untuk memisahkan biaya semi variable ke dalam biaya tetap dan

    biaya variable, dapat dipergunakan tiga metode pemisah yaitu (Mulyadi,

    2005: 469)

    a. Metode titik tertinggi-terendah

    Keunggulan dari metode ini yaitu sangat sederhana dan mudah

    perhitungannya, kelemahannya data harus banyak, pengambilan

    sample harus menyeluruh, tidak memperhatikan unsur penentuan

    biaya dan mengabaikan fluktuasi setiap periodenya.

    b. Metode Biaya Terjaga

    Metode ini memiliki keunggulan yaitu cukup sederhana

    perhitungannya, namun kelemahannya adalah perusahaan harus

    pernah berhenti beroperasi dalam jangka waktu tertentu untuk

    mengetahui biaya terjaga yang ada dalam perusahaan.

    c. Metode Kuadrat Terkecil

    Metode kuadrat terkecil adalah metode yang secara teoritis paling

    sempurna dan paling banyak dipakai dalam praktek karena metode

    ini memperhitungkan seluruh faktor dan meniadakan unsure

  • 26

    subyektif. Kelemahannya adalah diperlukan data yang cukup untuk

    keseluruhan hasil.

    9. Pengertian Analisis Biaya, Volume dan Laba (Cost, Volume, Profit

    Anlysis)

    Analisis biaya-volume-laba merupakan analisis yang mengevaluasi

    hubungan-hubungan antara volume penjualan dan biaya serta pengaruhnya

    terhadap laba perusahaan. Tujuan dari analisis biaya-volume-laba adalah

    untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan

    untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan

    untuk mencapai jumlah laba yang ditargetkan.

    Pendapat lain mengemukakan bahwa analisis biaya-volume-laba

    adalah sebuah teknik atau alat yang digunakan untuk mempelajari

    hubungan antara volume-biaya dan laba (Mulyadi, 2005: 261). Analisis

    biaya, volume dan laba merupakan suatu metode bagaimana perubahan

    variabel berikut akan mempengaruhi penjualan, biaya variabel per unit,

    jumlah biaya tetap per periode, volume penjualan dan bauran penjualan

    (Henry Simamora, 2005: 177).

    Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa analisis biaya

    volume dan laba adalah defisi yang mampu memberikan informasi kepada

    pimpinan perusahaan mengenai berbagai tingkat penjualan, serta

    hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat

    penjualan yang bersangkut, dengan mempelajari keterkaitan antara biaya

    volume dan laba.

  • 27

    Secara rinci, asumsi yang mendasari analisis biaya, volume dan laba

    tersebut yaitu :

    a. Harga jual produk per unit yang dianggarkan tetap kontan berbagai

    tingkatan volume penjualan dalam periode yang bersangkutan,

    apabila anggapan ini tidak terpenuhi, penghasilan penjulan tidak

    dapat digambarkan dalam garis lurus.

    b. Semua biaya yang dianggarkan dapat dikelompokan kedalam

    elemen biaya tetap dengan biaya variable yang mempunyai tingkat

    variabilitas terhadap produk yang dijual, bukan terhadap dasar

    kegiatan yang lain.

    c. Harga dari biaya atau masukan yang dianggarkan tetap constan pada

    berbagai tingkatan kegiatan, sehingga biaya dapat digambarkan

    dalam garis lurus.

    d. Kapasitas yang dimiliki perusahaan tidak berubah, misalnya karena

    ada ekspansi karena perubahan kapasitas yang dimiliki akan

    merubah pola hubungan biaya-volume-laba.

    e. Tingkat efisiansi dari perusahaan tidak berubah, karena program

    efisiensi yang sangat berhasil atau terjadinya pemborosan yang luar

    biasa akan berpengaruh pada pola hubungan biaya-volume-laba.

    f. Tingkat metode teknologi yang dimiliki perusahaan tidak berubah,

    perubahan teknologi juga dapat mengubah pola hubungan biaya-

    volume-laba.

  • 28

    g. Apabila perusahaan menjual beberapa produk yang dianggarkan

    pada berbagai tingkatan penjualan tidak berubah, perubahan

    komposisi akan berakibat berubahnya presentase batas kontribusi.

    10. Pengertian Titik Impas (Break Even Point)

    Konsep Break Even berdasarkan pada analisis hubungan antara

    biaya dan volume yang dibutuhkan untuk memperoleh laba. Seandainya

    biaya suatu perusahaan semuanya variabel. Persoalan volume peluang

    pokok tidak akan timbul. Tetap karena besarnya biaya total dipengaruhi

    oleh besarnya biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut,

    maka Break Even akan membuat perusahaan tersebut mencapai volume

    penjualan tertentu, yang mampu pula menutupi biaya tetap yang terjadi.

    Break Even dapat diartikan sebagai suatu perusahaan dikatakan

    dalam keadaan titik impas (BEP) yaitu setelah disusun perhitungan

    laporan laba rugi untuk suatu periode tertentu perusahaan tersebut tidak

    menderita kerugian, dengan kata lain labanya sama dengan nol atau rugi

    sama dengan nol (Djarwanto, 2005: 242).

    Lebih lanjut dikemukakan asumsi dasar dalam analisis titik impas

    yaitu sebagai berikut :

    a. Biaya-biaya di dalam perusahaan dapat dibagi dalam golongan

    biaya variable dan biaya tetap.

    b. Besarnya biaya variable secara totalitas berubah-ubah secara

    proposional dengan volume produksi / penjualan.

  • 29

    c. Harga jual per unit tidak berubah selama periode-periode yang

    dianalisis.

    d. Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada

    perubahan volume produksi / penjualan.

    Dengan memperhatikan definisi-definisi diatas maka dapat

    dikatakan bahwa break even merupakan suatu keadaan dimana perusahaan

    dalam operasinya tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian.

    Adapun perhitungan break even point menurut Gunawan

    Adisaputro (2003:93) dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai

    berikut :

    a. Perhitungan dengan pendekatan per unit :

    TFC

    BE =

    Harga jual/unit Biaya variabel/unit

    Pada formulasi ini TFC merupakan total biaya tetap,

    formulasi ini pada dasarnya merupakan penggunaan dari konsep

    contribution margin per unit. Dari perhitungan hasil yang diperoleh

    tersebut merupakan petunjuk besarnya jumlah suatu produk uang

    harus dijual.

    b. Perhitungan dengan pendekatan total ( atas dasar sales dalam

    rupiah) :

    TFC

    BE =

    1 TVS TRS

  • 30

    Dimana :

    BE = Break Even

    TVC = Total Variabel Cost

    TFC = Total Fixed Cost

    TR = Total Revenue

    Formulasi ini pada dasarnya merupakan penggunaan konsep

    contribution margin tetapi atas dasar prosentase penjualan.

    Sebagaimana telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa

    anlisis break even sangat berguna didalam menentukan kuantitas produk

    yang dihasilkan untuk menunjang tingkat penjualan yang harus

    dipertahankan sesuai dengan laba yang direncanakan.

    11. Pengertian Batas Aman (Margin of Safety)

    Tingkat keamanan atau margin of safety adalah hubungan selisih

    antara penjualan yang dibudgetkan dengan penjualan pada tingkat break

    even yang dinyatakan dalam ratio prosentase) penjualan menurut budget

    dengan volume penjualan pada tingkat break even. Menurut Djarwanto,

    2005: 240, Margin of safety adalah merupakan hubungan antara volume

    penjualan yang dibudgetkan dengan volume penjualan pada titik impas.

    Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pada

    dasarnya Margin of safety adalah menyatakan besarnya penjualan dapat

    diturunkan dari suatu angka-angka penjualan yang dibudgetkan sebelum

    perusahaan menderita kerugian, dengan rumus:

  • 31

    MOS = Penjualan per Budget Penjualan per Break Even x 100%

    Penjualan per Budget

    12. Pengertian Contribution Margin

    Contribution margin merupakan selisih antara harga jual dan biaya

    variabel dan dapat digunakan untuk menutup biaya tetap, dan bila masih

    tersisa maka sisanya merupakan laba (Slamet Sugiri, 1999: 84). Menurut

    Supriyono, 2000: 351 Contribution margin adalah pendapat penjualan

    dikurangi dengan semua biaya variabel.

    Jadi dari kedua pengertian di atas contribution margin dapat

    diartikan bahwa merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menutup

    seluruh biaya tetapnya pada periode tertentu.

    13. Pengertian Degree of Operating Leverage (DOL)

    Degree of Operating Leverage dapat memberikan ukuran dampak

    perubahan pendapat penjualan terhadap laba operasi bersih pada tingkat

    penjualan tertentu. Dengan ukuran ini manajemen akan dengan cepat

    mengetahui dampak setiap usulan kegiatan yang menyebabkan perubahan

    pendapatan penjualan terhadap laba bersih perusahaan.

    Rumus:

    DOL = Margin Kontribusi

    Laba Bersih

    (Mulyadi, 2005: 258)

  • 32

    Degree of Operating Leverage menjadi semakin tinggi, jika tingkat

    perusahaan beroperasi disekitar keadaan titik impas. Pada tingkat

    penjualan disekitar titik impas tersebut setiap perubahan yang kecil saja

    pada pendapatan penjualan akan berakibat besar terhadap laba bersih.

  • 33

    B. Publikasi Penelitian Sebelumnya

    Tabel 4

    Publikasi Penelitian Sebelumnya

    No Penelitian

    Variabel

    Penelitian

    Metodologi Hasil

    1 Komang Wulandari

    (2009) meneliti

    analisis perencanaan

    penjualan untuk

    mencapai target laba

    pada UD. Dwi Boga

    Utama Di Denpasar

    Biaya,

    Volume,

    Laba

    Teknik

    analisis data

    yang

    digunakan

    sama-sama

    menggunakan

    trend linear

    Kondisi UD.

    Dwi Boga

    menunjukkan

    perusahaan

    tidak

    menderita

    kerugian dan

    tidak

    memperoleh

    keuntungan.

    2 I Ketut Gede

    Aryanegara (2010)

    meneliti

    analisisbiaya-

    volume-laba untuk

    mencapai target laba

    pada PT. Bali

    Busana Di Denpasar

    Biaya,

    Volume,

    Laba

    Teknik

    analisis data

    yang

    digunakan

    sama-sama

    menggunakan

    trend linear

    Kondisi PT.

    Bali Busana

    menunjukkan

    perusahaan

    tidak

    menderita

    kerugian dan

    tidak

    memperoleh

    keuntungan.

  • 34

    Berikut dikemukakan beberapa persamaan dan perbedaannya,

    persamaannya, yaitu sama-sama menganalisis tentang perencanaan penjualan

    untuk mencapai target laba dengan metode pendekatan volume, biaya, dan

    laba.

    Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian

    sebelumnya adalah penelitian ini menganalisis perencanaan penjualan dalam

    pencapaian target laba pada PT. Anugrah Mertasari Sedana Gianyar

    sedangkan penelitian sebelumnya adalah volume penjualan, perencanaan

    penjualan, batas aman (Margin of Safety), dan Degree of Operating Leverage

    UD. Dwi Boga Utama dan PT. Bali Busana mengenai tingkat penjualan

    produk. Penelitiaan ini mempunyai kesamaan dengan penelitian sebelumnya

    yaitu sama-sama menganalisis perencanaan laba penjualan.

  • 35

    C. Kerangka Pemikiran

    Gambar 1

    Analisis Biaya Volume dan Laba Pada

    PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Di Gianyar

    Analisis :

    1. Analisis Break Even Point 2. Analisis Margin of Safety

    3. Analisis Degree of Operating Leverage

    Perencanaan Laba

    1. Biaya 2. Volume 3. Laba

    Kesimpulan

  • 36

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Objek Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada PT. Anugrah Mertasari Sedana yang terletak

    di Desa Ketewel Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar.

    2. Obyek Penelitian

    Yang menjadi obyek penelitian ini adalah mengenai laporan keuangan

    dalam pencapaian target laba.

    B. Indentifikasi Variabel

    Dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah:

    1. Biaya

    2. Volume

    3. Laba

    C. Definisi Operasional Variabel

    1. Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan

    uang yang dikeluarkan oleh PT. Anugrah Mertasari Sedana untuk

    mencapai tujuan perusahaan. Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan oleh

    PT. Anugrah Mertasari Sedana adalah:

    a. Biaya Tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh PT. Anugrah

    Mertasari Sedana dimana jumlah totalnya tetap atau tidak berubah

  • 37

    dalam suatu periode tertentu, seperti biaya penyusutan gedung, dan

    biaya gaji pada tahun 2012.

    b. Biaya Variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh PT. Anugrah

    Mertasari Sedana dimana jumlah totalnya sebanding dengan

    perubahan jumlah kegiatan, seperti biaya bahan baku pada tahun

    2012.

    c. Biaya semi variabel yaitu biaya yang dikeluarkan oleh PT. Anugrah

    Mertasari Sedana dimana jumlah totalnya selalu berubah tetapi tidak

    proposional dengan perubahan volume kegiatan PT. Anugrah

    Mertasari Sedana seperti biaya listrik, biaya telepon pada tahun

    2012.

    2. Volume yaitu besarnya jumlah produk yang direncanakan untuk

    diproduksi pada PT. Anugrah Mertasari Sedana pada tahun 2012.

    3. Laba adalah selisih dari hasil penjualan yang diperoleh dari PT. Anugrah

    Mertasari Sedana setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT.

    Anugrah Mertasari Sedana tahun 2012.

    D. Jenis Data

    1. Jenis Data Menurut Sumbernya

    a. Data Primer

    Yaitu data yang diperoleh dari sumbernya untuk pertama kalinya

    dikumpulkan oleh peneliti untuk membantu diamati dan dicatat

    memecahkan masalah yang dihadapi. Misalnya : volume penjualan

    pada PT. Anugrah Mertasari Sedana.

  • 38

    b. Data Sekunder

    Yaitu data yang diperoleh dari pihak perusahaan maupun data dari

    pihak luar perusahaan yang terkait dengan masalah penelitian.

    Misalnya struktur organisasi dan sejarah perusahaan pada PT.

    Anugrah Mertasari Sedana.

    2. Jenis Data Menurut Sifatnya

    a. Data Kuantitatif

    Yaitu data yang dapat diukur satuannya dan biasanya berupa angka-

    angka seperti jumlah penjualan, laporan Laba/Rugi, Neraca dan

    daftar penyusutan perusahaan.

    b. Data Kualitatif

    Yaitu data yang tidak berupa angka-angka melainkan uraian-uraian

    maupun keterangan-keterangan seperti sejarah perusahaan, struktur

    organisasi dan deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing

    karyawan.

    E. Metode Pengumpulan Data

    1. Wawancara / Interview

    Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara

    langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang

    diteliti, yaitu pimpinan dan karyawan di PT. Anugrah Mertasari Sedana.

  • 39

    2. Observasi

    Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara meneliti langsung ke tempat

    peneliti serta mencatat data-data yang diperlukan.

    3. Dokumentasi

    Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan cara memeriksa dan

    mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan langsung dengan

    obyek penelitian.

    F. Teknik Analisis Data

    Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan mempergunakan

    teknik analisis sebagai berikut:

    1. Analisis kuantitatif

    Analisis data akan dilakukan dengan cara mengumpulkan data

    secara teratur, baik terhadap data mentah maupun data yang telah diolah.

    Beberapa metode yang digunakan dalam analisis biaya, volume, dan laba

    antara lain :

    a. Pemisahaan Biaya Semi Variabel

    Dalam memisahkan biaya semi variabel menurut (Mulyadi,

    2007 : 471) digunakan pendekatan metode kuadrat terkecil. Metode

    kuadrat terkecil merupakan suatu metode pemisahan biaya semi

    variabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Digunakannya

    metode kuadrat terkecil karena dilihat dari biaya yang timbul pada

    tahun 2012 mengalami pluktuasi dan cenderung menurun.

    Formulasinya adalah Y = a + bx

  • 40

    Dimana :

    n. XY - X.Y b =

    n. X2 (X)2

    Y - b.X a =

    n

    Keterangan :

    Y = Total Biaya

    b = Biaya Variabel

    a = Biaya Tetap

    X = Volume Penjualan

    n = Periode Observasi

    b. Analisis Break Event Point

    Analisis Break event Point ( Analisis pulang pokok ) adalah

    suatu tujuan mengetahui hubungan antara besarnya pengeluaran

    investasi dan volume kegiatan yang mempengaruhi kemampuan

    dalam memperoleh laba. Pada titik impas ditunjukan bahwa

    perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami

    kerugian.

    Adapun cara penentuan luas operasi tingkat pulang pokok

    untuk perusahaan yang menghasilkan berbagai macam pokok dapat

    dilakukan dengan cara, yaitu :

    1). Perhitungan Break Event Point atas dasar penjualan

    dipergunakan BEP dengan pendekatan total, menurut

  • 41

    Djarwanto (2005 : 242) dapat dihitung dengan menggunakan

    rumus :

    BEP (RP) = FC____

    1 VC S

    Dimana :

    FC = Biaya tetap

    VC = Biaya variable

    S = Volume Penjualan

    2). Perhitungan Break Even Point atas dasar unit menurut

    Djarwanto (2005 : 217) dapat dihitung dengan menggunakan

    rumus:

    BEP (Q) = FC__

    P V

    Dimana :

    P = Harga jual per unit

    V = Biaya variable per unit

    FC = Biaya tetap

    Q = Jumlah unit / kualitas produk yang dihasilkan dan dijual

    c. Rencana Penjualan Untuk Mencapai Target Laba

    Volume penjualan yang harus dicapai untuk merealisasikan

    perencanaan laba dapat menggunakan rumus Djarwanto (2005 :

    217).

  • 42

    Rencana Penjualan = Biaya Tetap + Target Laba (keuntungan)

    1 Biaya Variabel Penjualan

    d. Margin of Safety (MOS)

    Margin of Safety adalah merupakan angka yang menunjukan

    jarak antara penjualan yang direncanakan atau dibudgetkan

    (budgeted sales) dengan penjualan pada break even. Dengan

    demikian maka margin of safety adalah juga menggambarkan batas

    jarak, dimana kalau menurunkan penjualan melampaui batas jarak

    tersebut perusahaan akan menderita kerugian dirumuskan sebagai

    berikut :

    MS = SB SBE x 100% SB

    Dimana :

    MS = Margin of Safety ration

    SB = Sales budget atau penjualan yang direncanakan

    SBE = Sales of break even atau penjualan impas

    (Djarwanto, 2005: 240)

    e. Degree of Operating Leverage (DOL)

    Operating leverage adalah besarnya penggunaan biaya tetap

    dalam sebuah perusahaan. Semakin tinggi biaya tetap, maka

    semakin tinggi operating leveragenya dan semakin besar pula

  • 43

    sensitivitas laba bersih terhadap perubahan penjulan (Mulyadi, 2005

    : 258).

    Operating Leverage dapat dihitung dengan cara :

    Degree of operating leverage (DOL) = Contribution margin

    Laba bersih

    2. Analisis kualitatif

    Yaitu analisis yang digunakan untuk melengkapi dan memperkuat

    analisis kuantitatif sehingga hasil penelitian menjadi informative dan

    kemudian dapat dibuat kesimpulan.

  • 44

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

    A. Sejarah Singkat Perusahaan

    Perusahaan pembatikan yang berlokasi di banjar Akta, Desa Ketewel,

    Kecamatan Sukawati, Gianyar mulai dibangun pada tahun 1992 di atas tanah

    seluas 5.000 meter persegi dan luas bangunan 2.446 meter persegi pada

    mulanya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kegiatan

    produksi kain batik dan tekstil. Adapun status tanah tempat berdirinya usaha

    ini adalah merupakan tanah hak milik yang disewa oleh pemrakarsa dalam hal

    ini adalah Ibu Dra. Ni Made Darmini.

    Operasional perusahaan ini telah mendapat pengesahan dari Notaris

    Ketut Alit Nariasih Dadu, SH Nomor : 80 tertanggal 23 September tahun

    1997, dan telah mengantongi Ijin Usaha Perdagangan Nomor :

    022/22/02/PK/V/1992 dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

    Gianyar yang diperbaharui Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah

    Nomor : 370/22-06/PM/VII/2003 pada tanggal 29 Juli tahun 2003.

    Pada awalnya, perusahaan ini berproduksi untuk memenuhi pesanan

    yang dating dari berbagai daerah Bali. Perusahaan berproduksi dengan

    beberapa tenaga kerja dan dibantu dengan peralatan yang sederhana.

    Pemasarannya pun tidak begitu luas dan hanya mencakup daerah Bali.

    Perusahaan ini terus berkembang dan meningkatkan ruang lingkup

    pemasarannya dengan menerima pesanan yang datang dari luar daerah Bali.

  • 45

    Sistem produksi lebih maju dengan mempekerjakan lebih banyak karyawan

    dan menggunakan peralatan yang lebih baik.

    B. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan

    Struktur organisasi dapat diartikan susunan dan hubungan antara

    bagian-bagian komponen dan posisi dalam perusahaan. Suatu struktur

    organisasi menspesifikasikan pembagian kegiatan kerja dan menunjukan

    bagaimana fungsi dan kegiatan yang berbeda-beda itu dihubungkan sampai

    batas tertentu untuk menunjukkan hirarki dan struktur wewenang organisasi

    serta memperlihatkan hubungan pelaporan.

    Untuk memperlancar jenis usaha yang dilakukan perusahaan, maka

    penyusunan struktur organisasi perusahaan sangat diperlukan. Struktur

    organisasi merupakan gambaran garis-garis kewenangan dari atasan kepada

    bawahan, jadi struktur organisasi dibentuk untuk menentukkan posisi,

    wewenang, kewajiban dan tanggung jawab serta hubungan antara manager

    dengan bawahan.

    Untuk tujuan pengendalian organisasi harus disusun sedemikian rupa

    sehingga wewenang dan tanggung jawab setiap individu menjadi jelas.

    Tanggung jawab timbul akibat adanya pendelegasian wewenang dari

    manajemen yang diberikan wewenang maka perlu diadakan uraian tugas dari

    masing-masing individu.

    Dengan demikian dalam menjalankan tugasnya mereka akan

    mengetahui batas-batas yang menjadi wewenang dan tanggung jawab masing-

  • 46

    masing pimpinan, ini mutlak diperlukan untuk menghindari pembekanan

    tanggung jawab yang tidak sesuai dengan uraian tugasnya.

    PT. Anugrah Mertasari Sedana menerapkan struktur organisasi garis,

    dimana tugas dan tanggung jawab bersumber dari puncak/pimpinan dan turun

    kepada bawahan. Setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan yang

    mengatur dan bertanggung jawab. Organisasi seperti ini banyak digunakan

    oleh perusahaan yang belum begitu besar karena kesederhanaannya dan

    disiplin kerja lebih terjamin karena adanya kesatuan pimpinan. Untuk lebih

    jelasnya struktur organisasi PT. Anugrah Mertasari Sedana dapat dilihat pada

    gambar 2 berikut ini.

  • 47

  • 48

    Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang bertugas

    pada PT. Anugrah Mertasari Sedana adalah sebagai berikut :

    1. Direktur/Direktris

    Tugas Direktur antara lain :

    a) Merumuskan dan menetapkan tujuan organisasi baik jangka pendek

    maupun jangka panjang.

    b) Menyusun strategi, merencanakan dan mengkoordinir pelaksanaan

    operasional perusahaan dalam mencapai sasaran yang optimal.

    c) Menyusun, merencanakan, mengkoordinir serta mengawasi sumber

    dan penggunaan dana dalam operasional perusahaan sehingga tercapai

    tertib administrasi dan keuangan.

    2. Kabag Marketing

    Tugas Kabag Marketing antara lain :

    a) Memasarkan barang-barang yang telah diproduksi kepada konsumen

    atau pembeli secara keseluruhan.

    b) Mempromosikan hasil yang telah diproduksi serta mengadakan

    kontrak penjualan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

    c) Bertanggung jawab atas mutu barang yang akan dijual, dan

    meningkatkan mutu produksi.

    Kabag Marketing membawahi

    1) Bagian Penjualan

    Tugas Bagian Penjualan antara lain :

  • 49

    (a) Menerima order-order yang masuk dari para pembeli atau

    pemesanan.

    (b) Mencari order-order yang akan diserahkan kepada bagian

    gudang.

    (c) Mengadakan kontak dengan bagian gudang sehingga

    mengetahui stock barang yang ada.

    (d) Bertugas mencari daerah pemasaran baru untuk menambah

    jumlah outlet.

    2) Bagian Gudang Barang Jadi

    Tugas Bagian Gudang Barang Jadi ialah mempertanggung jawabkan

    keadaan keluar masuknya barang jadi dari gudang dan

    mendistribusikannya kepada bagian penjualan.

    3. Kabag Produksi

    Tugas Kabag Produksi, antara lain :

    a) Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

    pekerjaan yang berhubungan dengan proses produksi.

    b) Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya produksi dari sejak

    diterimanya pesanan hingga barang ada di gudang barang jadi.

    c) Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan

    oleh perusahaan.

    Kabag Produksi membawahi :

    1) Bagian Produksi

    Tugas Bagian Produksi antara lain :

  • 50

    (a) Mengkoordinir produksi dari awal sampai akhir serta melakukan

    pengawasan, pengevaluasian dan perbaikan atas hasil produksi.

    (b) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan produksi sesuai

    dengan perencanaan produksi yang ditetapkan.

    2) Bagian Pengawasan Produksi

    Tugas Bagian Pengawasan Produksi antara lain :

    (a) Memberikan pengarahan-pengarahan kepada tenaga bagian

    produksi agar dapat bekerja seoptimal mungkin.

    (b) Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengawasan produksi

    agar produk sesuai dengan rencana.

    4. Kabag Pembelian

    Tugas Kabag Pembelian antara lain :

    a) Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

    pembelian bahan baku kain dan prasaran yang diperluakn untuk

    kelancaran proses produksi.

    b) Menjalin hubungan baik dengan supplier dalam pesanan dan

    pembelian barang.

    Kabag Pembelian membawahi :

    1) Bagian Pembelian

    Tugas Bagian Pembelian antara lain :

    (a) Menjamin kontinuitas pengadaan obat-obatan, baik persediaan

    stock maupun kelancaran pengiriman dari pabrik.

  • 51

    (b) Bertanggung jawab terhadap kualitas dan kuantitas barang yang

    dibeli serta bertanggung jawab terhadap jumlah stock.

    2) Bagian Gudang Bahan

    Tugas Bagian Gudang Bahan antara lain :

    (a) Mencatat keluar masuknya barang-barang yang didistribusikan

    maupun barang-barang yang dating dari pabrik.

    (b) Mencatat persediaan stock barang-barang.

    (c) Menyimpan barang-barang dengan baik supaya tidak lembab

    maupun kena sinar matahari.

    5. Kabag Administrasi dan Umum

    Tugas Kabag Administrasi dan Umum antara lain :

    a) Membuat, mengkoordinir dan merencanakan keuangan perusahaan.

    b) Mengurusi pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan operasional

    perusahaan.

    Kabag Administrasi dan Umum membawahi :

    1) Bagian Akuntansi

    Tugas Bagian Akuntansi antara lain :

    (a) Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dang pengendalian

    operasi bagian akuntansi.

    (b) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengeluaran dan

    penerimaan uang baik melalui kas maupun bank yang sesuai

    dengan bukti dan instruksi atasan serta mengurus pelaksanaan

    penggajian karyawan.

  • 52

    2) Bagian Administrasi

    Tugas Bagian Administrasi antara lain :

    Bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

    tugas-tugas administrasi perusahaan.

    3) Satpam

    Tugas Satpam antara lain :

    Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan perusahaan.

  • 53

    BAB V

    DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data

    Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mencapai laba yang

    maksimal. Demikian pula halnya PT. Anugrah Mertasari Sedana,

    mengeluarkan berbagai macam biaya, biaya variable maupun biaya tetap yang

    mempengaruhi laba dari pada penjualan produk.

    Untuk menentukan tingkat break event dan menganalisa laba yang

    dicapai apakah sesuai dengan target yang telah ditetapkan, maka selain

    mengetahui biaya-biaya tersebut, perlu juga diketahui data-data penjualan

    produk pada tahun 2012, yaitu :

    1. Jumlah penjualan yang dicapai selama tahun 2012 adalah Rp.

    67.213.228.678,00

    2. Total produk sebesar 3.469.074 yds.

    Agar dapat mengetahui berapa titik break event point suatu perusahaan

    maka terlebih dahulu perlu diketahui besarnya penjualan dan biaya-biaya yang

    dikeluarkan. Dimana biaya yang terjadi harus dipisahkan ke dalam biaya tetap

    dan biaya variable. Oleh karena it jika ada biaya yang mempunyai sifat semi

    variable maka biaya tersebut harus dianalisis sehingga biaya tersebut dapat

    dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variable. Dalam hal ini biaya-biaya

    yang dikeluarkan perusahaan adalah biaya produksi dan biaya non produksi.

  • 54

    Selanjutnya dibawah ini akan disajikan anggaran biaya tetap, biaya

    variable dan biaya semi variable tersebut dapat dilihat dalam table berikut :

    Tabel 5

    Penggolongan Biaya-Biaya

    PT. Anugrah Mertasari Sedana di Gianyar

    Tahun 2012

    No Jenis Biaya Biaya Tetap

    (Rp)

    Biaya Variabel

    (Rp)

    Biaya Semi

    Variabel (Rp)

    1 Biaya Bahan Baku 38,975,113,352

    2 Biaya Tenaga Kerja

    Produksi

    1,811,387,241

    3 Biaya Bahan Penolong 6,199,691,000

    4 Biaya Tenaga Kerja Tak

    Langsung

    2,296,341,417

    5 Biaya Perawatan 33,966,500

    6 Biaya Penyusutan

    Bangunan

    70,464,198

    7 Biaya Limbah 853,407,225

    8 Biaya Penyusutan

    Peralatan dan Mesin

    47,865,856

    9 Biaya Listrik 128,224,283

    10 Biaya Mobil dan

    Kendaraan

    10,901,813

    11 Biaya Perlengkapan 18,017,100

    12 Biaya Penyusutan

    Inventaris Kantor

    6,878,988

    13 Biaya Telephone 37,368,829

    14 Biaya Gaji 3,175,656,170

    15 Biaya Lain-Lain 1,224,025,790

    16 Biaya Administrasi dan

    Suplies

    256,913,992

    17 Biaya Penjualan, Doc,

    Pengiriman

    8,472,678,834

    18 Bunga Pinjaman, Sewa 195,000,000

    Jumlah 5,803,108,442 49,081,641,708 8,929,152,438

    Sumber data : PT. Anugrah Mertasari Sedana

  • 55

    B. Analisis Data

    1. Pemisahan Biaya Semi Variabel

    Setelah mengetahui jenis-jenis biaya tersebut diatas, kita akan

    memisahkan biaya semi variable tersebut antara lain : biaya perawatan,

    biaya listrik, biaya telephone, biaya administrasi dan supplies, biaya

    penjualan, doc, dan pengiriman menjadi biaya tetap dan biaya variable

    dengan menggunakan metode kuadrat terkecil.

    a. Pemisahan Biaya Perawatan

    Berdasarkan tabel 5 mengenai biaya tetap, biaya variable dan biaya

    semi variable maka distribusi perhitungan pemisahan biaya perawatan

    tampak pada tabel 6 sebagai berikut :

    Tabel 6

    Perhitungan Pemisahan Biaya Perawatan

    PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Tahun 2012

    Bulan (n) Jumlah Kain

    Diproduksi/

    YDS (X)

    Biaya (Y)

    (Rp)

    X.Y (Rp) X2

    Januari 277.094 2.713.923 752.011.779.762 76.781.084.836

    Februari 277.570 2.717.751 754.366.145.070 77.045.104.900

    Maret 380.830 3.728.794 1.420.036.619.020 145.031.488.900

    April 281.538 2.756.599 776.087.369.262 79.263.420.214

    Mei 204.485 2.002.159 409.411.483.115 41.814.115.225

    Juni 252.317 2.470.494 623.347.634.598 63.663.868.489

    Juli 265.280 2.597.421 689.043.842.880 70.373.669.402

    Agustus 293.399 2.872.741 842.859.336.659 86.083.248.996

    September 275.154 2.694.094 741.290.740.476 75.709.602.648

    Oktober 352.163 3.448.109 1.214.296.409.767 124.018.834.915

    November 452.882 4.434.270 2.008.201.066.140 205.101.979.117

    Desember 156.362 1.530.976 239.386.469.312 24.449.075.044

    3.469.074 33.966.500 10.470.338.896.061 1.069.335.492.686

    Sumber Data : PT. Anugrah Mertasari Sedana

  • 56

    Perhitungan pemisahan biaya perawatan menjadi biaya tetap dan biaya

    variable adalah sebagai berikut :

    Y = a + bX

    n. XY - X.Y b =

    n. X2 (X)2

    = 12(10.470.338.896.061) - (3.469.074) (33.966.500)

    12(1.069.335.492.686) (12.034.474.417.476)

    = 125.644.066.752.732 117.832.302.021.000

    12.832.025.912.232 12.034.474.417.476

    = 7.811.764.731.732

    797.551.494.756

    = Rp. 9,79

    Y - b.X a =

    n

    = (33.966.500) 9,79 (3.469.074)

    12

    = 33.966.500 33.962.234

    12

    = 4.266

    12

    = Rp. 355,5

  • 57

    Biaya Tetap = Rp. 355,5 perbulan

    = Rp. 355,5 X 12

    = Rp. 4.266

    Biaya Variabel = Rp. 9,79 x 3.469.074

    = Rp. 33.962.234

    Total Biaya = a + bX

    = Rp. 4.266 + Rp. 33.962.234

    = Rp. 33.966.500,00

    Jadi biaya perawatan yang terjadi tahun 2012 terdiri dari biaya variable

    Rp. 33.962.234,00 dan biaya tetap Rp. 4.266,00 dari total Rp.

    33.966.500,00.

    b. Pemisahan Biaya Listrik

    Berdasarkan tabel 5 mengenai biaya tetap, biaya variable dan biaya

    semi variable maka distribusi perhitungan pemisahan biaya listrik

    tampak pada tabel 7 sebagai berikut :

  • 58

    Tabel 7

    Perhitungan Pemisahan Biaya Listrik

    PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Tahun 2012

    Bulan (n) Jumlah Kain

    Diproduksi/

    YDS (X)

    Biaya (Y)

    (Rp)

    X.Y (Rp) X2

    Januari 277.094 10.241.978 2.837.990.651.932 76.781.084.836

    Februari 277.570 10.259.571 2.847.749.122.470 77.045.104.900

    Maret 380.830 14.076.278 5.360.668.950.740 145.031.488.900

    April 281.538 10.406.222 2.929.746.929.436 79.263.420.214

    Mei 204.485 7.558.196 1.545.537.709.060 41.814.115.225

    Juni 252.317 9.326.167 2.353.150.478.939 63.663.868.489

    Juli 265.280 9.805.321 2.601.155.554.880 70.373.669.402

    Agustus 293.399 10.844.662 3.181.812.986.138 86.083.248.996

    September 275.154 10.170.263 2.798.388.545.502 75.709.602.648

    Oktober 352.163 13.016.689 4.583.996.248.307 124.018.834.915

    November 452.882 16.739.467 7.581.003.293.894 205.101.979.117

    Desember 156.362 5.779.469 903.689.331.778 24.449.075.044

    3.469.074 128.224.283 39.524.889.803.076 1.069.335.492.686

    Sumber Data : PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Perhitungan pemisahan biaya listrik menjadi biaya tetap dan biaya

    variable adalah sebagai berikut :

    Y = a + bX

    n. XY - X.Y b =

    n. X2 (X)2

    = 12(39.524.889.803.076) - (3.469.074) (128.224.283)

    12(1.069.335.492.686) (12.034.474.417.476)

    = 474.298.677.636.912 444.819.526.323.942

    12.832.25.912.232 12.034.474.417.476

    = 29.479.151.312.970

    797.551.494.756

  • 59

    = Rp. 36.9

    Y - b.X a =

    n

    = (128.224.283) 36,9 (3.469.074)

    12

    = 128.224.283 128.008.830

    12

    = 215.452

    12

    = Rp. 17.954

    Biaya Tetap = Rp. 17.954,00 perbulan

    = Rp. 17.954,00 x 12

    = Rp. 215.448,00

    Biaya Variabel = Rp. 36.9 x 3.469.074

    = Rp. 128.008.830

    Total Biaya = a + bX

    = Rp. 215.448 + Rp. 128.008.830

    = Rp. 128.224.278,00

    Jadi biaya listrik yang terjadi tahun 2012 terdiri dari biaya variable Rp.

    128.008.830,00 dan biaya tetap Rp. 215.448,00 dari total Rp.

    128.224.278,00.

  • 60

    c. Pemisahan Biaya Telephone

    Berdasarkan tabel 5 mengenai biaya tetap, biaya variable dan biaya

    semi variable maka distribusi perhitungan pemisahan biaya telephone

    tampak pada tabel 8 sebagai berikut :

    Tabel 8

    Perhitungan Pemisahan Biaya Telephone

    PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Tahun 2012

    Bulan (n) Jumlah Kain

    Diproduksi/

    YDS (X)

    Biaya (Y)

    (Rp)

    X.Y (Rp) X2

    Januari 277.094 2.984.854 827.085.134.276 76.781.084.836

    Februari 277.570 2.989.981 829.929.026.170 77.045.104.900

    Maret 380.830 4.102.297 1.562.277.766.510 145.031.488.900

    April 281.538 3.032.720 853.825.923.360 79.263.420.214

    Mei 204.485 2.202.710 450.421.154.350 41.814.115.225

    Juni 252.317 2.717.956 685.786.504.052 63.663.868.489

    Juli 265.280 2.857.597 758.063.332.160 70.373.669.402

    Agustus 293.399 3.160.496 927.286.365.904 86.083.248.996

    September 275.154 2.963.954 815.543.798.916 75.709.602.648

    Oktober 352.163 3.793.497 1.335.929.284.011 124.018.834.915

    November 452.882 4.878.438 2.209.356.758.316 205.101.979.117

    Desember 156.362 1.684.330 263.365.207.460 24.449.075.044

    3.469.074 37.368.829 11.518.870.255.485 1.069.335.492.686

    Sumber Data : PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Perhitungan pemisahan biaya telephone menjadi biaya tetap dan biaya

    variable adalah sebagai berikut :

    Y = a + bX

    n. XY - X.Y b =

    n. X2 (X)2

    = 12(11.518.870.255.485) - (3.469.074) (37.368.829)

    12(1.069.335.492.686) (12.034.474.417.476)

  • 61

    = 138.226.443.065.820 129.635.233.094.346

    12.832.25.912.232 12.034.474.417.476

    = 8.591.209.971.474

    797.551.494.756

    = Rp. 10,7

    Y - b.X a =

    n

    = (37.368.829) 10,7 (3.469.074)

    12

    = 37.368.829 37.119.092

    12

    = 249.737

    12

    = Rp. 20.812

    Biaya Tetap = Rp. 20.812,00 perbulan

    = Rp. 20.812,00 x 12

    = Rp. 249.744,00

    Biaya Variabel = Rp. 10,7 x 3.469.074

    = Rp. 37.119.092

    Total Biaya = a + bX

    = Rp. 249.744 + Rp. 37.119.092

  • 62

    = Rp. 37.368.836,00

    Jadi biaya telephone yang terjadi tahun 2012 terdiri dari biaya variable

    Rp. 37.119.092,00 dan biaya tetap Rp. 249.744,00 dari total Rp.

    37.368.836,00.

    d. Pemisahan Biaya Administrasi dan Suplies

    Berdasarkan tabel 5 mengenai biaya tetap, biaya variable dan biaya

    semi variable maka distribusi perhitungan pemisahan biaya

    administrasi dan suplies tampak pada tabel 9 sebagai berikut :

    Tabel 9

    Perhitungan Pemisahan Biaya Administrasi dan Suplies

    PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Tahun 2012

    Bulan (n) Jumlah Kain

    Diproduksi/

    YDS (X)

    Biaya (Y)

    (Rp)

    X.Y (Rp) X2

    Januari 277.094 20.521.131 5.686.282.273.314 76.781.084.836

    Februari 277.570 20.556.383 5.705.835.229.310 77.045.104.900

    Maret 380.830 28.203.651 10.740.796.410.330 145.031.488.900

    April 281.538 20.850.217 5.870.128.393.746 79.263.420.214

    Mei 204.485 15.143.827 3.096.685.464.095 41.814.115.225

    Juni 252.317 18.686.187 4.714.842.645.279 63.663.868.489

    Juli 265.280 19.646.232 5.211.752.424.960 70.373.669.402

    Agustus 293.399 21.728.688 6.375.175.330.512 86.083.248.996

    September 275.154 20.377.442 5.606.934.676.068 75.709.602.648

    Oktober 352.163 26.080.625 9.184.631.141.875 124.018.834.915

    November 452.882 33.539.694 15.189.523.698.108 205.101.979.117

    Desember 156.362 11.579.916 1.810.658.825.592 24.449.075.044

    3.469.074 256.913.992 79.193.246.513.189 1.069.335.492.686

    Sumber Data : PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Perhitungan pemisahan biaya administrasi dan suplies menjadi biaya

    tetap dan biaya variable adalah sebagai berikut :

    Y = a + bX

  • 63

    n. XY - X.Y b =

    n. X2 (X)2

    = 12(79.193.246.513.189) - (3.469.074) (256.913.992)

    12(1.069.335.492.686) (12.034.474.417.476)

    = 950.318.958.158.268 891.253.649.883.408

    12.832.25.912.232 12.034.474.417.476

    = 59.065.308.274.860

    797.551.494.756

    = Rp. 74

    Y - b.X a =

    n

    = (256.913.992) 74 (3.469.074)

    12

    = 256.913.992 256.711.476

    12

    = 202.516

    12

    = Rp. 16.876

    Biaya Tetap = Rp16.876,00 perbulan

    = Rp. 16.876,00 x 12

    = Rp. 202.512,00

  • 64

    Biaya Variabel = Rp. 74 x 3.469.074

    = Rp. 256.711.476

    Total Biaya = a + bX

    = Rp. 202.512 + Rp. 256.711.476

    = Rp. 256.913.988,00

    Jadi biaya administrasi dan suplies yang terjadi tahun 2012 terdiri dari

    biaya variable Rp. 256.711.476,00 dan biaya tetap Rp. 202.512,00 dari

    total Rp. 256.913.988,00.

    e. Pemisahan Biaya Penjualan, Doc, Pengiriman

    Berdasarkan tabel 5 mengenai biaya tetap, biaya variable dan biaya

    semi variable maka distribusi perhitungan pemisahan biaya penjualan,

    doc, pengiriman tampak pada tabel 10 sebagai berikut :

  • 65

    Tabel 10

    Perhitungan Pemisahan Biaya Penjualan, Doc, Pengiriman

    PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Tahun 2012

    Bulan (n) Jumlah Kain

    Diproduksi/

    YDS (X)

    Biaya (Y)

    (Rp)

    X.Y (Rp) X2

    Januari 277.094 676.759.379 187.525.963.364.626 76.781.084.836

    Februari 277.570 677.921.936 188.170.791.775.520 77.045.104.900

    Maret 380.830 930.118.568 354.217.054.251.440 145.031.488.900

    April 281.538 687.612.187 193.588.959.903.606 79.263.420.214

    Mei 204.485 499.423.090 102.124.530.558.650 41.814.115.225

    Juni 252.317 616.245.376 155.489.184.536.192 63.663.868.489

    Juli 265.280 647.906.385 171.876.605.812.800 70.373.669.402

    Agustus 293.399 716.582.976 210.244.728.575.424 86.083.248.996

    September 275.154 672.020.691 184.909.181.211.414 75.709.602.648

    Oktober 352.163 860.104.035 302.896.817.277.705 124.018.834.915

    November 452.882 1.106.094.129 500.930.121.329.778 205.101.979.117

    Desember 156.362 381.890.081 59.713.096.845.322 24.449.075.044

    3.469.074 8.472.678.834 2.611.687.035.442.477 1.069.335.492.686

    Sumber Data : PT. Anugrah Mertasari Sedana

    Perhitungan pemisahan biaya penjualan, doc, pengiriman menjadi

    biaya tetap dan biaya variable adalah sebagai berikut :

    Y = a + bX

    n. XY - X.Y b =

    n. X2 (X)2

    = 12(2.611.687.035.442.477) - (3.469.074) (8.472.678.834)

    12(1.069.335.492.686) (12.034.474.417.476)

    = 31.340.244.425.309.600 29.392.349.853.379.700

    12.832.25.912.232 12.034.474.417.476

    = 1.947.894.571.929.900

    797.551.494.756

  • 66

    = Rp. 2.442

    Y - b.X a =

    n

    = (8.472.678.834) 2.442 (3.469.074)

    12

    = 8.472.678.834 8.471.478.708

    12

    = 1.200.126

    12

    = Rp. 100.010

    Biaya Tetap = Rp. 100.010,00 perbulan

    = Rp. 100.010,00 x 12

    = Rp. 1.200.120,00

    Biaya Variabel = Rp. 2.442 x 3.469.074

    = Rp. 8.471.478.708

    Total Biaya = a + bX

    = Rp. 1.200.120 + Rp. 8.471.478.708

    = Rp. 8.472.678.828,00

    Jadi biaya penjualan, doc, pengiriman yang terjadi tahun 2012 terdiri

    dari biaya variable Rp. 8.471.478.708,00 dan biaya tetap Rp.

    1.200.120,00 dari total Rp. 8.472.678.828,00.

  • 67

    Tabel 11

    Klasifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel

    PT. Anugrah Mertasari Sedana di Gianyar

    Tahun 2012

    No Jenis Biaya Biaya Tetap

    (Rp)

    Biaya Variabel

    (Rp)

    Total Biaya

    (Rp)

    1 Biaya Bahan Baku 38.975.113.352 38.975.113.352

    2 Biaya Tenaga Kerja

    Produksi

    1.811.387.241 1.811.387.241

    3 Biaya Bahan Penolong 6.199.691.000 6.199.691.000

    4 Biaya Tenaga Kerja Tak

    Langsung

    2.296.341.417 2.296.341.417

    5 Biaya Perawatan 4.266 33.962.234 33.966.500

    6 Biaya Penyusutan

    Bangunan

    70.464.198 70.464.198

    7 Biaya Limbah 853.407.225 853.407.225

    8 Biaya Penyusutan

    Peralatan dan Mesin

    47.865.856 47.865.856

    9 Biaya Listrik 215.448 128.008.830 128.224.278

    10 Biaya Mobil dan

    Kendaraan

    10.901.813 10.901.813

    11 Biaya Perlengkapan 18.017.100 18.017.100

    12 Biaya Penyusutan

    Inventaris Kantor

    6.878.988 6.878.988

    13 Biaya Telephone 249.744 37.119.092 37.368.836

    14 Biaya Gaji 3.175.656.170 3.175.656.170

    15 Biaya Lain-Lain 1.224.025.790 1.224.025.790

    16 Biaya Administrasi dan

    Suplies

    202.512 256.711.476 256.913.988

    17 Biaya Penjualan, Doc,

    Pengiriman

    1.200.120 8.471.478.708 8.472.678.828

    18 Bunga Pinjaman, Sewa 195.000.000 195.000.000

    Jumlah 5.804.980.532 58.008.922.049 63.813.902.589

    Sumber data : PT. Anugrah Mertasari Sedana

  • 68

    2. Analisis Break Even Point

    Setelah dilakukan pemisahan terhadap biaya-biaya semi variable

    menjadi biaya tetap dan biaya variable maka selanjutnya dihitung Break

    Even Point. Break Even Point merupakan suatu keadaan dimana

    perusahaan tidak memperoleh laba atau tidak mengalami kerugian. Dalam

    analisis Break Even Point akan memberikan pedoman kepada perusahaan

    mengenai berapa jumlah produksi dan penjualan agar perusahaan dapat

    mencapai laba yang ditargetkan atau minimal tidak mengalami kerugian.

    Setelah diketahui besarnya biaya tetap dan biaya variable maka Break

    Even Point dapat dihitung sebagai berikut :

    a. Menghitung Break Even atas dasar unit

    Setelah dilakukan pemisahan antara biaya tetap dan biaya variable

    diatas kita dapat menghitung Break Even penjualan kain pada PT.

    Anugrah Mertasari Sedana. Pertama kali yang akan dihitung adalah

    Break Even atas dasar unit, untuk mengetahui pada unit penjualan

    berapakah perusahaan berada dalam keadaan Break Even.

    Diketahui :

    Jumlah kain diproduksi : 3.469.074 Yds

    Biaya Variabel

    Biaya Variabel per unit =

    Jumlah kain diproduksi

    = 58.008.922.049

    3.469.074

    = 16.720,94

  • 69

    Total Penjualan

    Harga Jual per unit =

    Jumlah kain diproduksi

    = 67.213.228.678

    3.469.074

    = 19.374,98

    Break Even dengan pendekatan unit dapat dicari dengan formulasi

    sebagai berikut :

    TFC

    BEP =

    Harga jual/unit Biaya Variabel/unit

    = 5.807.720.270

    19.374,98 16.720,94

    = 5.807.720.270

    2.654,04

    BEP = 2.188.256,50

    Dari perhitungan diatas maka PT. Anugrah Mertasari Sedana

    mencapai break even pada saat penjualan mencapai 2.188.256,50

    Yds. Pada saat penjualan sebanyak 2.188.256,50 Yds ini, perusahaan

    tidak mengalami kerugian. Pembuktiannya dapat kita lihat berikut ini:

    Penjualan (19.374,98 X 2.188.256,50) = 42.397.425.922,37

    Biaya Variabel (16.720,94 X 2.188.256,50) = 36.589.705.652,37 -

    Margin kontribusi = 5.807.720.270

    Biaya Tetap = 5.807.720.270 -

    Profit = 0

  • 70

    Dari perhitungan diatas dapat dibuktikan bahwa Break Even terjadi

    jika penjualan mencapai 2.188.256,50 Yds, dimana pada saat tersebut

    keuntungan perusahaan = 0, atau perusahaan tidak mendapat

    keuntungan maupun menderita kerugian.

    b. Perhitungan Break Even atas dasar rupiah

    Analisis Break Even dalam rupiah ini memberikan gambaran

    penjualan minimal pada periode tertentu yang harus dicapai agar

    perusahaan dapat menutupi semua biaya yang terjadi pada periode

    tersebut. Untuk mengetahui total rupiah penjualan kain pada Break

    Even Point, maka dapat dicari dengan formulasi sebagai berikut :

    TFC

    BEP =

    TVC

    1 TR

    = 5.807.720.270

    5.804.980.532

    1- 67.213.228.678

    = 5.807.720.270

    1 - 0,86

    = 5.807.720.270

    0,14

    = 41.483.716.214

    Dari perhitungan diatas maka PT. Anugrah Mertasari Sedana

    mencapai break even dalam rupiah adalah Rp. 41.483.716.214,00. Ini

    berarti bahwa pada tingkat penjualan Rp. 41.483.716.214,00 PT.

  • 71

    Anugrah Mertasari Sedana tidak mengalami keuntungan maupun

    kerugian. Untuk meyakinkan hal tersebut maka perlu pembuktian

    sebagai berikut :

    Penjualan pada Break Even Point = Rp. 41.483.716.214,00

    Biaya Variabel (0,86 X 41.483.716.214) = Rp. 35.675.995.944,00 -

    Margin kontribusi = Rp. 5.807.720.270,00

    Biaya Tetap = Rp. 5.807.720.270,00 -

    Profit = 0

    Dari perhitungan diatas bahwa memang benar titik Break Even

    Point dalam rupiah berada pada penjualan Rp. 41.483.716.214,00

    3. Peramalan Laba Tahun 2013 Menggunakan Perhitungan Trend Linier

    Untuk meramalkan laba tahun 2013 diperlukan data mengenai laba

    selama satu tahun sebelumnya yaitu laba tahun 2012, dan formulasi yang

    digunakan untuk meramalkan laba masa mendatang adalah :

    Y = a + b X

    Dimana :

    Y a =

    n

    XY b =

    X2

    Adapun laba perusahaan PT. Anugrah Mertasari Sedana tahun 2012

    yaitu sebagai berikut :

    Y = Laba tahun 2012

  • 72

    Y = Total laba masa 1 tahun sebelumnya (2012)

    = Rp. 3.399.326.089,00

    X = Skala Tahun (X = 0)

    XY = Laba masa sebelumnya dengan skala tahun

    X2 = Skala tahun dikuadratkan

    = 1

    n = Jumlah Tahun

    x = Periode Waktu

    Perhitungan laba untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut :

    Y a =

    n

    = 3.399.326.089

    1

    = 3.399.326.089

    XY b =

    X2

    = 3.399.326.089

    1

    = 3.399.326.089

    Y = a + b X

    Y 2013 = 3.399.326.089 + 3.399.326.089 (2)

    = 3.399.326.089 + 6.798.652.178

    = 10.197.978.267

  • 73

    Jadi peramalan laba tahun 2013 sebesar Rp. 10.197.978.267,00

    4. Anggaran Penjualan (Sales Budget)

    Perencanaan penjualan untuk mencapai target laba dengan

    menggunakan laba yang diprediksi untuk tahun 2013. Setelah mengetahui

    jumlah yang diinginkan oleh perusahaan, maka jumlah produk yang harus

    dijual besarnya sebagai berikut :

    Biaya tetap + Budget Laba

    Sales Budget (unit) =

    Rata-rata Margin Kontribusi

    = 5.807.720.270 + 10.197.978.267

    2.654,04

    = 16.005.698.537

    2.654,04

    = 6.030.692 Yds

    Biaya tetap + budget laba

    Sales Budget (Rp) =

    Biaya Variabel

    1 Penjualan

    = 5.807.720.270 + 10.197.978.267

    1 - 5.804.980.532

    67.213.228.678

    = 16.005.698.537

    1 0,86

    = 16.005.698.537

    0,14

  • 74

    = Rp. 114.326.418.121,43

    Jadi jumlah penjualan untuk tahun 2013 yang harus terealisis dengan

    adanya prediksi laba tahun 2013 adalah sebesar RP. 114.326.418.121,43.

    5. Analisis Margin Of Safety

    Analisis Margin Of Safety menunjukkan batas penjualan dapat

    diturunkan dari yang dianggarkan, tetapi perusahaan tidak dalam posisi rugi

    atau dalam keadaan impas (break event point).

    Margin Of Safety PT. Anugrah Mertasari Sedana dapat dihitung

    sebagai berikut :

    SB - SBE

    = X 100 %

    SB

    = 114.326.418.121,43 - 41.483.716.214,00

    X 100 %

    114.326.418.121,43

    = 72.842.701.907,43

    X 100 %

    114.326.418.121,43

    = 63.71 %

    Margin Of Safety = SB X Margin Of Safety ratio

    = 114.326.418.121,43 X 63.71 %

    = Rp. 72.837.360.985,16

    Agar tidak mengalami kerugian PT. Anugrah Mertasari Sedana dapat

    menurunkan volume penjualan paling banyak 63,71 % dari budget yang

    telah ditetapkan atau sebesar Rp. 72.837.360.985,16.

  • 75

    Apabila penurunan volume penjualan melebihi dari angka tersebut, maka

    perusahaan akan mengalami kerugian. Disamping itu juga perlu diketahui

    bahwa semakin besar margin of safety ratio maka perusahaan tersebut

    semakin aman.

    6. Perhitungan Operating Laverage (DOL)

    Operating Laverage adalah ukuran besarnya biaya tetap dalam sebuah

    perusahaan. Semakin tinggi biaya tetap, maka semakin tinggi Operating

    Laverage-nya dan semakin besar pula sensitivitas laba bersih terhadap

    perubahan penjualan.

    DOL = Margin Kontribusi

    Laba Bersih

    = 9.207.047.198

    3.399.326.928

    = 2,71

    Jadi DOL untuk PT. Anugrah Mertasari Sedana adalah 2,71 kali pada

    tingkat penjualan produk Rp. 67.213.228.678,00. Jadi ini berarti setiap

    tambahan 1 % penjualan akan menambah laba sebanyak 2,71 %.

    C. Pembahasan

    Tujuan utama sebuah perusahaan adalah mencari laba yang maksimal.

    Untuk mencapai laba yang optimal maka pihak perusahaan harus menyusun

    perencanaan laba. Perencanaan laba sangat diperlukan untuk menilai sukses

    tidaknya suatu perusahaan. Salah satu factor yang mempengaruhi laba

    perusahaan adalah kegiatan penjualan perusahaan dimana dengan mengetahui

    kegiatan penjualan akan tahu keadaan dan operasinya apakah pada keadaan

  • 76

    untung atau rugi. Dari analisis tentang perencanaan laba yang telah diuraikan

    dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut :

    1. Pemisahan Biaya Semi Variabel ke dalam Biaya Tetap dan Biaya Variabel.

    Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya maka

    dapat disimpulkan bahwa biaya operasional PT. Anugrah Mertasari Sedana

    pada tahun 2012 sebesar Rp. 63.813.902.589,00 yang terdiri dari biaya

    tetap sebesar Rp. 5.804.980.532,00 dan biaya variable sebesar Rp.

    58.008.922.049,00.

    2. Break Even Point

    Tingkat penjualan minimal yang harus dicapai oleh perusahaan agar

    tidak menderita kerugian dan tidak memperoleh keuntungan atau dalam

    keadaan titik impas (BEP) saat penjualan sebesar Rp. 41.483.716.214,00

    atau sejumlah 2.188.256,50 Yds.

    3. Perencanaan Laba tahun 2013 dengan Perhitungan Trend Linier

    Untuk kemajuan dan meningkatkan produktivitas perusahaan sangat

    perlu suatu perencanaan untuk tahun yang akan dating dengan

    perbandingan tahun-tahun sebelumnya. Adapun cara yang dapat digunakan

    untuk merencanakan laba tahun 2013 pada PT. Anugrah Mertasari Sedana

    dengan Perhitungan Trend Linier yaitu sebesar Rp. 10.197.978.267,00.

    4. Anggaran Penjualan (Sales Budget)

    Jumlah penjualan 2013 yang harus terealisir dengan adanya prediksi

    laba tahun 2013 adalah sebesar Rp. 114.326.418.121,43.

  • 77

    5. Analisis Margin Of Safety

    Agar tidak mengalami kerugian PT. Anugrah Mertasari Sedana dapat

    menurunkan volume penjualan paling banyak 63,71 % dari budget yang

    telah ditetapkan atau sebesar Rp. 72.837.360.985,16. Apabila penurunan

    volume penjualan melebihi dari angka tersebut, maka perusahaan akan

    mengalami kerugian dengan adanya penurunan penjualan.

    6. Perhitungan Operating Leverage

    Degree Of Operating Leverage (DOL) merupakan ukuran pada

    tingkat penjualan tertentu. Seberapa besar perubahan prosentase dalam

    volume penjualan akan mempengaruhi laba. Degree Of Operating

    Leverage (DOL) untuk PT. Anugrah Mertasari Sedana adalah 2,71 kali

    pada tingkat penjualan produk Rp. 67.213.228.678,00. Jadi ini berarti setiap

    tambahan 1 % penjualan akan menambah laba bersih 2,71 %.

  • 78

    BAB VI

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Berdasarkan uraian analisis data dan pembahasan pada bab

    sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

    1. Volume penjualan yang seharusnya dicapai PT. Anugrah Mertasari Sedana

    pada tahun 2012 agar perusahaan tidak mengalami kerugian atau dalam

    keadaan Break Even Point adalah sebesar Rp. 41.483.716.214,00 atau

    sejumlah 2.188.256,50 Yds.

    2. Apabila perusahaan merencanakan kenaikan laba tahun 2013 dari laba

    tahun 2012 yaitu dari Rp. 3.399.326.089,00 menjadi Rp.

    10.197.978.267,00, maka volume penjualan (sales budget) yang harus

    dicapai pada tahun 2013 sebesar Rp. 114.326.418.121,43. Selain itu pihak

    manajemen harus memperhatikan factor inflasi yang tidak bisa dihindari

    yang dapat mengakibatkan kenaikan biaya-biaya baik biaya tetap maupun

    biaya variable.

    3. Toleransi batas aman penurunan penjualan (margin of safety) dengan

    adanya kenaikan laba tersebut adalah sebesar 63,71 % atau sebesar Rp.

    72.837.360.985,16 yang artinya perusahaan tidak akan mengalami kerugian

    bila nantinya realisasi volume penjualan menurun tidak lebih dari 63,71 %

    atau tidak melebihi Rp. 72.837.360.985,16 dari budget yang ditetapkan.

  • 79

    4. Degree Of Operating Leverage (DOL) untuk PT. Anugrah Mertasari

    Sedana adalah 2,71 kali pada tingkat penjualan produk Rp.

    67.213.228.678,00. Jadi ini berarti bahwa setiap tambahan 1 % penjualan

    akan menambah laba bersih 2,71 %.

    B. Saran

    Dari simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan dan diharapkan

    dapat berguna bagi perusahaan khususnya dalam perencanaan biaya, volume,

    dan laba adalah sebagai berikut :

    1. Sebaiknya perusahaan menetapkan analisis break even point dalam

    menyusun perencanaan laba.

    2. Dalam rangka realisasi perencanaan laba perusahaan atau manajemen

    sedapat mungkin agar melakukan pengendalian terhadap