SKOR Edisi 015 [Nov-Des-2013]

24

Transcript of SKOR Edisi 015 [Nov-Des-2013]

Wartawan SKOR dilarang meminta/menerima imbalan dari Narasumber

SUSUNAN REDAKSI

03Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

DKI: Nur Ashari, Dg. Ratis, Torman, Joko Kartono Jawa Timur: Agus Budianto, Adien, Wito, Sunaryo, Yudi. Jawa Barat: Yandi Arifiandi, Sigit Hermawan. Banten: H. Paruroji, Drs. A. Pane, MM, Erik, Agus Hendrayana, SE. M.Pd. MM. Bekasi: Saskia, Erwin Bogor: Yakub, Jajang, Yadi. Sukabumi/Pelabuhan Ratu: Endang Raes, Dicky. Jawa Tengah: Khartika Dwi Chandra Dioko (Korwil). Zamroni, Ridhol Maulana (Tegal). Budi S. (Brebes) Sumatera Utara: Tegar Sitorus Sumatera Barat: Fardan, Zahra Riau: Rahman Lampung: Yusuf, Tina Jambi: Agusman Batam: Yusuf, DianSulsel/Sulteng: Sudirman Umar, Ashal Amin, Heriyanto SE, Andi, Suardi, Nasruddin. Sulbar: M. Idris, Dewan Lembah, Ger-zon, S.Th, Andi Sulut: Hais Eki, Andy Riadhy, Sultra: Asmi, Sarman, S.Ag, Andi Mashar, SE. Masjidin, Asdar, Abdul Rahim, Suparman, Syarifuddin. Kalimantan Timur: Idris, Widya Kalimantan Barat: Samsul, Herman, Indri Kalimantan Tengah: Suryadi Kalimantan Selatan: Tamrin, Abd Manaf Maluku/Maluku Utara: Zakarias Waatwahan, Mario M. Siwtiory, Efendi Kasiman. Papua Barat: Jacob Sumampaow, steven Asmuruf, Danny Leonard Lotulung, Soleman Mate, Zaidi Rafideso, Adelina Kon-dologit, Selvina Sawor Papua: Decky, Hasanuddin

Pelindung/Penasehat:Mayjen (Purn) Salim S. Mengga

Pembina:H. Syahrir Hamdani

Arman B. Abd Kadir

Dewan redaksi :Arman B.

RD. DarwisNoehroji

Pemimpin Umum/RedaksiRD. Darwis, S.Par, S.Hi

Wakil Pemimpin RedaksiNoehroji

Pemimpin Produksi:Noehroji

Redaktur Eksekutif:Zulkifli Sunusi, S.Ip

Redaktur Pelaksana:Abdullah G. S.Ip

Design Grafis:Romi Prasetia

Staf Redaksi:Hari Setiawan, Haryadi, Aswan Samad,

Taswin, Jasman, Yusuf Dj.

Bendahara:Sri Winingsih

Tata Usaha:Gita Putri Andani

Marketing:ADI

Photografer/Sirkulasi: Wahyu Wibowo

Penasehat Hukum:DR. H. Eggi Sudjana, SH. M.Si

Abdi Segara, SHAndi Azis Maskur, SH

Alamat Redaksi/Tata Usaha:Jl. Surabaya Timur No. 5 Menteng

Jakarta PusatKomp. Afi, Bekasi, Jawa Barat

Telp: (021) 2409 5520Bank BRI: 6169.01006897.536

Atas nama, Sri Winingsih (Bendahara)Mobile: 0853 1116 6156

email: [email protected]: www.skornews.com

Penerbit:PT. Sulawesi Utama Persada

Notaris, Harapan Kanna, SH. M.KnSK Menkumham;

Nomor: AHU-23232.AH.01.01.Tahun 2013

Untuk apa menjadi calon presiden? Per-tanyaan standar yang mungkin akan diremehkan jika diajukan kepada para capres yang kini sudah go public, sudah berkampanye ke seantero negeri. Mereka

menganggap pertanyaan ini sebagai basa-basi yang tak perlu dijawab.

Tapi bagi rakyat, pertanyaan ini sungguh penting un-tuk diketahui jawabannya agar saat di bilik suara untuk menentukan pilihan, mereka tak salah memilih. Rakyat tak mau memilih seseorang yang ingin menjadi presiden sekadar untuk gagah-gagahan, atau sekadar mengejar gengsi dan jabatan tinggi.

Untuk sebagian pemilih yang benar-benar peduli dengan masa depan bangsanya, memilih calon presiden bisa menjadi momentum untuk merealisasikan cita-cita hidupnya, melalui seorang pemimpin yang akan dipilih-nya, yang dibayangkannya seperti Ratu Adil.

Bagi mereka yang benar-benar peduli, kejelasan ideologi, visi, misi, dan strategi seorang capres konstruk-tif bagi kemajuan bangsa dan negaranya menjadi sangat penting. Dengan pertimbangan itu, tentu mereka tahu mana capres yang layak mereka pilih.

Bagi sebagian lain, bisa jadi memilih calon presiden adalah kesempatan mendapatkan keuntungan materi (uang) sebanyak-banyaknya. Mereka menerapkan prin-sip yang sangat pragmatis, ada uang ada pilihan. Siapa yang memberi lebih banyak, dialah yang akan dipilih.

Salahkah mereka yang memilih karena pertimbangan pragmatis? Tentu. Tapi rasanya kurang bijaksana juga kalau kita hanya menyalahkan. Keberadaan mereka bisa kita jadikan bahan renungan, bahan refleksi dan intro-speksi.

Pragmatisme juga bisa muncul karena banyak capres yang terbiasa mengumbar janji, menebar iming-iming yang tak pernah ditepati. Para capres ini merujuk pada pepatah lama, bagaikan menanam tebu di bibir. Tutur katanya manis, mulutnya penuh gula, tapi tindakannya bagai ular berbisa. Mereka itulah yang berkontribusi besar pada tumbuhnya apatis publik terhadap pemilu. Berulang kali mengikuti pemilu tak berdampak sedikit pun pada perbaikan nasib mereka. Presiden boleh silih berganti, nasib mereka tak pernah berubah.

Apa pun penyebabnya, apatisme publik pada pemilu harus diminimalisasi. Mungkin akan sangat baik jika semua capres kembali menegaskan tujuannya menjadi

capres, disertai paparan visi, misi, dan strategi yang akan diterapkan untuk meraih tujuan yang akan dica-painya. Kedengarannya memang klise, tapi ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan.

Biar Publik MenilaiSalah satu indikator yang mereka gunakan adalah

melihat perilakunya sehari-hari, kata-katanya, serta kepeduliannya pada lingkungan sekitar, pada kehidupan orang-orang miskin, dan pada kebhinekaan yang menja-di penopang kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mereka teliti bukan dalam waktu seke-jap, dari sepanjang yang mereka tahu dengan melacak rekam jejaknya masing-masing.

Dengan demikian, capres yang layak dipilih adalah, pertama, yang peduli pada nasib rakyat, pada kebersa-maan, dan pada setiap upaya yang dilakukan untuk kem-ajuan masyarakatnya. Capres yang mampu memadukan kata dan perbuatannya. Kepeduliannya pada masyarakat tidak dibuat-buat. Pembelaannya pada bangsa dan nega-ra sudah melekat dari masa ke masa.

Kedua, yang biasa hidup apa adanya, tidak merasa hidup sederhana secara tiba-tiba, yang kedekatannya pada rakyat tidak dibalut dengan beraneka citra, tapi benar-benar nyata, tidak hanya secara fisik, tapi secara aspiratif yang bisa dilihat dan dirasakan manfaatnya.

Ketiga, yang mumpuni, yang punya rekam jejak prestasi yang bisa diukur, bisa dirasakan secara merata tanpa diskriminasi. Tindakan-tindakannya manusiawi tanpa mengabaikan aspek ketegasan. Ia tahu kapan har-us bersikap lunak dan kapan harus bertindak tegas.

Penekanan ciri-ciri capres yang layak dipilih ini pent-ing agar kita, dan semua orang yang masih waras, tidak salah pilih, tidak terkecoh janji manis capres yang tiba-tiba peduli, tiba-ti-ba banyak mem-beri sumbangan, dan tiba-tiba mengaku banyak berbuat nyata un-tuk rakyat. Dari rekam jejaknya kita tahu, mana yang sejati, dan mana yang basa-basi.

Terhitung Mulai Bulan November 2013, Wartawan Tabloid SKOR yang sah adalah yang memiliki Id Card dengan Tampilan yang Baru, Untuk Pemegang Id Card yang lama, Segala Tindakan yang mengatasna-makan Tabloid SKOR menjadi Tanggungjawab Indi-vidual.

04

SKOR,Jakarta.paya Pemerintah dalam menciptakan pemerataan sarana dan prasarana akses telekomunikasi melalui pembangunan Kewajiban Pelayanan Universal/Universal Service Obligation (KPU/USO) di daerah

yang belum dijangkau oleh penyelenggara telekomunikasi patut diapresiasi. Aliran dana dari APBN dan sumber pen-danaan lainnya seperti yang diatur dalam PP No. 28 Tahun 2005 dan PP No. 7 Tahun 2009 tentang penerimaan Negara bukan pajak terkait kontribusi dari para penyelenggara telekomunikasi, diharapkan mampu mengatasi permasala-han keterbatasan sarana dan prasarana tersebut.

Melalui Project Optimalisasi pemberdayaan layanan KPU/USO yang dilaksanakan oleh Balai Penye-dia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunika-si dan Informatika (BP3Tl) dibawah naungan Direktorat Jenderal Perangkat Pos dan Telekomu-nikasi (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informa-tika (Kemkominfo). Pada Tahun 2010-2012, BP3TI telah menyelenggarakan 13 kegiatan KPU/USO yakni: Desa Dering dan Desa Pinter, Upgrading Desa Pinter, NIX, IIX, Wifi Kabupaten, Internet Wilayah Perbatasan, PLIK, SlMMLIK, SIMNIX, Upstream, PK USO, MPLIK dan PLIK Sentra.

Untuk memonitor pelaksanaannya, BP3TI menunjuk Konsultan PK USO untuk pengukuran kinerja penyediaan jasa akses telekomunikasi Perdesaan dengan laporan berkala kepada BP3TI. Dalam pelaksanaan-nya, diduga beberapa konsultan mema-nipulasi laporannya dan penyusunan RAB menyimpang dari kerangka acuan kerja (KAK) yang menjadi acuan dalam meny-usun RAB.

Berdasarkan informasi, data serta ha-sil Investigasi Tim SKOR di wilayah Papua, Papua Barat dan Nusatenggara, diduga laporan konsultan pelaksana untuk paket pekerjaan Optimalisasi pemberdayaan layanan jasa akses telekomunikasi dan informatika KPU/USO lintas perguruan tinggi banyak dimanipulasi (FIKTIF). De-mikian juga di wilayah Sumatera, diduga beberapa lokasi PLIK “SILUMAN” karena tidak diketahui keberadaannya.

Tentang kebenaran dugaan tersebut, Redaksi Tab-loid SKORnews telah mengirimkan surat kepada BP3TI dengan nomor 021/PR/S.SKOR/X/2013 tanggal, 21 Okto-ber 2013 perihal permintaan informasi dan wawancara. Hingga berita ini ditulis, pihak BP3TI belum memberikan tanggapan.

Terkait hal tersebut, beberapa aktivis pemerhati korup-si dari Lembaga Swadaya Masyarakat yang dimintai tang-gapannya meminta kepada Menteri Kominfo dan lembaga

“ Dugaan laporan FIKTIF Konsultan pelaksana paket pekerjaan Optimalisasi

pemberdayaan layanan jasa akses telekomunikasi dan informatika KPU/USO

lintas Perguruan Tinggi “

penegak hukum terkait untuk memberikan perhatian serius pada Project-project KPU/USO di lingkup BP3TI dan melakukan evaluasi terhadap laporan perusahaan Konsultan dengan melihat kenyataan di lapangan serta segera melakukan tindakan terhadap konsultan “NAKAL” jika terbukti memberikan laporan FIKTIF. 01/TIM

05

06Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

Presiden Suara Indepen-den Rakyat Indonesia (SIRI) DR. H. Eggi Sudja-na, S.H. M.Si. siap men-suport upaya membong-

kar mafia migas dalam pembangunan kilang gas cair Donggi – Senoro di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Selain kerugian tentang tidak adanya alokasi gas untuk Domestik juga in-dikasi merugikan negara ± 1584 Miliyar US Dolar yang bersumber dari markup pembangunan proyek dan selisih nilai jual gas dibawah harga pasar.

Diyakini oleh mantan Calon Gu-bernur Jatim ini, saksi-saksi kunci yang akan dihadirkannya di KPK da-pat mengungkap keterlibatan orang orang di seputar Istana Negara. “Kami meminta KPK dengan kesunguhannya menangani kasus ini sesegera mung-kin karena dengan kasus ini saja telah merugikan negara ± 1584 Miliyar US Dolar,” jelasnya.

Menurut Eggy seharusnya KPK tidak hanya memblow-Up kasus ka-sus yang tertangkap tangan saja, na-mun juga berdasarkan laporan dari masyarakat. “Data-data yang kami serahkan sekarang ini segera diada-kan pemeriksaan dan selanjutnya menangkap, memeriksa dan men-gadili pihak-pihak yang diduga yang terlibat dalam proyek tender Donggi Sonoro yang belum bisa kami sebut namanya satu persatu ke publik demi untuk menjaga etika hukum atau azas praduga tak bersalah,” terang Eggy.

“Kami siap menunjukan adanya orang-orang yang tepat menjadi saksi

untuk membantu KPK membongkar semua dugaan korupsi di SKK Migas, Pertamina dan ESDM karena mereka yang bersangkutan bisa menjadi sak-si dan memiliki bukti yang kuat ten-tang kronologi kecurangan di proyek pembangunan kilang gas ini,” ungkap Eggi usai menyerahkan laporan pe-nyimpangan proyek kilang gas cair Donggi - Senoro ke Komisi Pember-antasan Korupsi (KPK), Rabu lalu.

Menurut Eggy, indikasi keterliba-tan istana dapat dirunut dari kebi-jakan saat pasangan Susilo Bambang Yudhoyono – Jusuf Kalla (SBY-JK) memimpin negeri ini. “Dimasa akhir Jabatan SBY-JK, Wapres Jusuf Kalla bersikukuh bahwa gas Donggi Senoro harus diprioritaskan untuk kepent-ingan domestik dan pembangunan kilang mengutamakan kontraktor dalam negeri dan mempersoalkan proses pembangunan kilang oleh Mit-subishi sebesar US$ 2,1 miliar yang tidak ditempuh melalui tender dan dianggap terlalu mahal. Apalagi ada penawaran lain yang diajukan oleh PT LNG Energi Utama hanya US$ 500 juta,” jelas Eggy.

Bahkan dalam surat Wapres Jusuf Kalla Nomor 23/WP/7/2007 tanggal 7 Juli 2009 yang ditujukan kepada Men-teri ESDM dan Dirut Pertamina, secara tegas JK menyatakan bahwa Proyek kilang Donggi Senoro tersebut ingin dilaksanakan dengan prosedur yang tidak memadai tanpa tender dengan harga terlau mahal +US$ 1,6 M yang diatas harga dewasa ini bisa sekitar US $ 1 M.

Setelah terjadinya pergantian

kepemimpinan nasional dari SBY-JK ke SBY-Boediono kebijakan yang didengungkan JK berubah seratus de-lapan puluh derajat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh menetapkan bahwa alokasi Donggi-Senoro akan memasok domestik dengan proporsi sekurang-kurangnya 25% hingga 30% dengan mempertimbangkan tekno ekonomi proyek dan pembangunan pemenang tender diberikan kepada Mitsubishi Corporation meskipun penawaran lebih tinggi dari peserta tender lain-nya.

“Ada apa dengan kebijakan SBY- Boediono yang sangat bertentangan dengan kebijakan JK sebelumnya. Faktanya saat ini proyek kilang Dong-gio Senoro akan menghasilkan 2 juta ton gas alam (mtpa) yang seluruhnya akan dijual ke Jepang yakni 1. Chubu Electric Power Co., Inc. Jepang – 1 juta ton per tahun, 2. Kyushu Electric Power Co., Inc. Jepang – 300.000 ton per tahun, dan 3. KOGAS – 700.000 ton per tahun selama 13 tahun, ses-uai dengan kontrak selama 13 tahun dengan pengiriman perdana direnca-kan akhir tahun 2014.

Indikasi adanya kongkalikong da-lam pembangunan Proyek Donggi Senoro diperkuat oleh putusan KPPU Nomor: 35/KPPU-I/2010 yang menya-takan bahwa PT Pertamina (Persero), PT Medco Energi Internasional, Tbk Mitsubishi Corporation terbukti se-cara sah dan meyakinkan melakukan persengkokolan bisnis.

“Oleh karena itu diharapkan ke-pada seluruh Komisioner KPK untuk

SKOR,JakartaMafia migas adalah

mafia tertua didunia. Dari berbagai versi,

mafia minyak adalah perantara (trader)

antara pemasok-pemasok minyak

mentah untuk Pertamina melalui

anak perusahaannya. Sejumlah kalangan

menuding, tender dibidang migas itu tidak transparan,

sehingga sulit untuk diawasi dan rawan

penyimpangan. Dalam kasus ini disebut-sebut

ada permainan uang (fee) hingga miliaran

rupiah.

dapat bergerak cepat dan profesional untuk mengusut kasus ini sampai ke-pada kalangan Istana Negara. Apabila KPK tidak mengusut kasus ini, maka patut diduga keras KPK tidak berani alias pengecut juga telah jelas-jelas menghianati amanat rakyat untuk memberantas korupsi di Indonesia oleh karena itu patut untuk dengan kesadaran nya mengundurkan diri dari Komisioner KPK, selanjutnya waktu akan berjalan terus yang di ke-mudian hari Insya Allah rakyat den-gan caranya sendiri akan membuat pengadilan nya terhadap para Korup-tor tersebut ,” pungkas Eggy.

Bayoe/Ari

07Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

Dianggap “on the right track” bila program yang terlaksana se-laras dengan janji yang pernah diku-

mandangkan saat kampanye dan, tentu saja, harapan masyarakat. Masyarakat akan menilai positif jika apa yang mereka usung guna meraup dukungan konstituen waktu itu bu-kanlah pepesan kosong.

Jokowi menanamkan filosofi bahwa pemimpin harus benar-benar menjiwai kondisi rakyatnya dengan hadir di tengah-tengah mereka. Car-anya adalah dengan turun ke lapan-gan terutama di masa rakyat susah. Dengan blusukan, pejabat dapat mengetahui realita lapangan sehing-ga program kepada masyarakat tidak mengawang-awang. Para pejabat juga dapat mengecek kinerja anak buahnya dalam memberikan pelayan-an kepada masyarakat.

Kedua, untuk mendapatkan peja-bat seperti yang dikehendaki, dibuat sistem lelang kursi jabatan. Siapa yang mau dan mampu yang terpilih. Lantas, mereka yang terpilih diberi target. Gagal menunaikan tugas seba-gai pelayan warga, berarti harus rela mundur atau diganti. Semua penila-

ian didasarkan pada kinerja, bukan karena latar belakang pandangan politik atau suku, agama, ras, antar-golongan (SARA).

Dengan terobosan di jalur birokra-si ini, Jokowi telah melantik 415 lurah dan camat hasil seleksi dan promosi jabatan terbuka atau lelang jabatan. Ada pro-kontra, tapi lelang jabatan sukses untuk memastikan bahwa calon yang mengajukan diri benar-be-nar punya niat dan semangat untuk mengabdi.

Ketiga, prioritas program. Jokowi-Basuki mendahulukan kebutuhan dasar warga yakni kesehatan dan pendidikan. Sebanyak dua juta lebih warga sudah mendapat Kartu Jakarta Sehat (KJS), yakni jaminan kesehatan masyarakat. Di bidang pendidikan, sekurangnya sudah 84.000 Kartu Ja-karta Pintar (KJP) dibagikan yang be-rarti penggelontoran dana APBD seki-tar Rp 1,1 triliun.

Keempat, program-program yang dicanangkan ini sudah sejak awal di-antisipasi akan adanya kendala dan kemungkinan penyelewengan. Se-jumlah kendala dan penyimpangan nyatanya teratasi oleh karena sistem yang sudah terbangun, yakni sistem pelaksanaan, pengawasan, dan evalu-

asi.Kelima, menjunjung nilai kemanu-

siaan dalam menjalankan program. Jokowi mengedepankan dialog den-gan warga tergusur ketimbang pen-tungan aparat. Memindahkan warga bantaran kali dan waduk ke rumah susun adalah salah satu bentuk me-manusiakan manusia.

Keenam, yang tak kalah penting adalah kecepatan Jokowi-Basuki mer-espons masalah dan keluhan warga. Hal ini mungkin karena pasangan ini tampaknya nothing to lose. Mer-eka hanya ingin mengabdi kepada masyarakat sehingga tidak takut salah atau ragu-ragu, yang pada akh-irnya membuat lambat jalannya pe-merintahan.

Banyak harapan warga yang be-lum terealisasi, tentu saja. Sebutlah rencana peremajaan armada-armada angkutan di Ibukota dan penamba-han bus yang tidak sesuai target. Ter-lambatnya fasilitas angkutan umum ini dapat menyebabkan Jokowi-Basu-ki kesulitan mengeluarkan kebijakan untuk membatasi kendaraan pribadi. Penerapan e-ticketing untuk busway dan integrasi Kopaja AC dan Angku-tan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dengan TransJakarta belum diterapkan di semua koridor. Untung mass rapid transit (MRT) akhirnya

SKOR, JakartaSetahun ini, suka-tidak suka harus diakui terjadi pe-

rubahan mendasar di pemerintahan Jakarta. Pertama, Jokowi-Basuki telah menanamkan sistem dan paradig-ma baru dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Para pemimpin di pemerintahan adalah pelayan, bukan bos yang malah butuh dilayani.

terlaksana pembangunannya setelah Jokowi-Basuki memulai ground break-ing pembangunan MRT tahap I.

Masih ada beberapa megaproyek di masa mendatang yang perlu upaya spartan, antara lain, monorel, tero-wongan multifungsi, deep tunnel, penataan perkampungan kumuh, dan lainnya. Dalam hal penanganan ban-jir, belum ada upaya konkret selain pengerukan serta normalisasi sun-gai dan waduk. Penataan pedagang kaki lima belum bisa disebut berhasil meskipun penertiban di kawasan Ta-nah Abang, Pasar Minggu, dan Senen sukses. Pemprov DKI harus membuk-tikan bahwa pedagang tidak akan kembali lagi. Arti dari penertiban bu-kan hanya mengusir melainkan mem-berikan tempat yang sesuai.

Jauh lebih banyak program pem-bangunan yang keberhasilannya masih jauh dari paripurna. Tapi, masyarakat sudah melihat ada terang di ujung terowong karena keseriusan Jokowi-Basuki. Tidak ada tanda-tanda bahwa keduanya memiliki agenda pribadi. “Jakarta Baru” tag line kam-panye Jokowi-Basuki memang belum terwujud, namun keduanya telah memberikan dasar-dasar yang kokoh untuk mewujudkannya dan geliatnya sudah kelihatan.

Bayoe/Ari

Abraham Samad me-manfaatkan pi-lihan hidupnya untuk melakukan pemberan-tasan korupsi. Sejak

masih di Makassar, Abraham Samad kecil menimba ilmu. Seluruh warga Sulawesi Selatan sebelum Abraham Samad menjadi Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengenal-nya. Tantangan pilihan hidupnya membuat dirinya dan keluarganya di-ganggu. Usaha wartel istrinya pernah dihancurkan. Juga setelah terpilih menjadi Ketua KPK Abraham Samad dikirimi bangkai kucing.

Namun tekad Abraham Samad un-tuk memberantas korupsi sungguh memberikan daya kejut yang luar bia-sa. Rupanya Abraham Samad memiliki idola Mahmud Ahmadinejad, presiden Republik Islam Iran, yang tidak memi-liki apa-apa, begitu sederhananya - padahal dia menjadi Walikota Teheran dua periode dan dua periode sebagai presiden Iran. Tidak seperti bupati di

Indonesia yang han-ya bupati saja

m e m i l i k i lima atau e n a m

mobil me-

wah.Tak hanya itu. Seorang Abraham

Samad mengagumi Hugo Chavez, al-marhum Presiden Venezuela, yang dicintai rakyatnya. Hugo Chavez ada-lah pemimpin yang hidup sederhana dan rela berkorban segala sesuatunya untuk kepentingan rakyatnya. Empati adalah kunci seorang pemimpin.

Tekad kuat memberantas koru-psi pun dikuasai dengan baik. Dalam pikiran Abraham Samad semua peri-laku korup atau menyimpang adalah korupsi. Perilaku amoral adalah ko-rup. Perilaku yang amoral tidak boleh ditoleransi. Perbuatan bejat dan per-buatan bagus harus ditarik garisnya.

Di mata saudaranya, Abraham yang akrab disapa Openg ini adalah anak lelaki yang keras kepala dan bersikukuh jika punya keinginan. "Pokoknya, ngotot deh," kata Imran Samad, kakak Abraham.

Abraham adalah anak kelima dari enam bersaudara. Seorang saudarinya telah meninggal. Ayah Abraham awal-nya tentara pejuang di korps CPM, yang berpangkat terakhir kapten. "Kami selalu diceritakan, almarhum bapak itu dulu mengawal Bung Karno saat di Makassar, tapi bapak lalu jadi pedagang," ujar Imran.

Nama Abraham, kata Imran, mer-upakan pemberian dari ayah mer-eka yang pada tahun 1960-an sering membaca buku kepahlawanan Abra-ham Lincoln, Presiden Amerika Ser-ikat. "Waktu Abraham lahir, menurut ibu, bapak lagi membaca buku karya Abraham Lincoln."

Abraham tamat sekolah dasar di SD 129 Kunjung Mae, di Jalan Map-panyukki, Makassar. "Kalau SMP-nya, Openg pindah-pindah, seingat saya tiga kali urus surat pindah. Dia tamat di SMP Katolik Sulaiman di Jalan Batu Putih," kata Imran.

Menurut Imran, kenakalan mem-buat Openg terkenal di kalangan ang-katannya. Solidaritas kepada sesama teman dan tidak bisa melihat teman yang dianiaya menjadi salah satu ala-san kenapa Abraham suka berkelahi. "Pokoknya nakal laki-laki."

Kebandelan Abraham berlanjut di SMA Katolik Cenderawasih. "Saya

ingat betul, sebagai anak laki-laki tertua, sayalah yang selalu

datang memberikan ja-minan ke wali kelas

dan kepala sekolah

bahwa Abraham ini harus tamat di satu sekolah, jangan seperti ketika di masa SMP."

Memasuki dunia kampus, Abra-ham semakin menemukan tempatnya untuk mengaktualisasikan diri. Sete-lah menyelesaikan studinya di Fakul-tas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tahun 1992, raham sedikit goyah dalam penentuan karir profesi yang akan digelutinya kelak. Pada satu sisi, ia sangat berkeinginan untuk menekuni profesi advokat, na-mun di sisi lain, ibunya lebih meng-harapkan agar Abraham untuk men-jadi seorang Birokrat.

Abraham Samad meyelesaikan pendidikan Sarjana (Strata 1/S1), Mag-ister (Strata2/S2), dan Doktoral (Stra-ta 3/S3) di bidang hukum di Fakul-tas Hukum Universitas Hasanuddin (FH Unhas), Makassar. Gelar Doktor diraihnya pada tahun 2010. Tesisnya mengambil tema tentang pemberan-tasan korupsi, yaitu mengupas pen-anganan kasus korupsi di pengadilan negeri dengan pengadilan khusus.

Abraham memulai karirnya seba-gai advokat dengan magang terlebih dahulu. Sejak pertama kali menjejak-kan kakinya dalam belantara penega-kan hukum di Indonesia ia semakin memahami bahwa sistem hukum Indonesia belum berjalan seba-gaimana mestinya. Kemudian, untuk menunjang profesi yang digelutinya, Abraham Samad mendirikan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang diberi nama Anti Coruption Commit-tee (ACC). LSM ini bergerak dalam keg-iatan pemberantasan korupsi, seperti melakukan kegiatan pembongkaran kasus-kasus korupsi, khususnya di Su-lawesi Selatan. Selain itu ACC memiliki tujuan mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang baik serta sistem pelayanan publik yang maksimal den-gan sasaran pemberantasan korupsi. Abraham Samad duduk sebagai koor-dinator, selain ia adalah penggagas LSM tersebut.

Pada tanggal 3 Desember 2011 melalui voting pemilihan Ketua KPK oleh 56 orang dari unsur pimpinan dan anggota Komisi III asal sembilan fraksi DPR, Abraham mengalahkan Bambang Widjojanto dan Adnan Pan-du Praja. Abraham memperoleh 43 su-ara, Busyro Muqoddas 5 suara, Bam-bang Widjojanto 4 suara, Zulkarnain 4 suara, sedangkan Adnan 1 suara. Ia dan jajaran pimpinan KPK yang baru saja terpilih, resmi dilantik di Istana Negara oleh Presiden SBY pada tang-gal 16 Desember 2011. S-2

SKOR, JakartaSemua bermula dari

kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki manusia adalah agar digunakan

untuk berpikir. Para sarjana S2 sedang

berlomba-lomba mencari jati diri dan

kebahagiaan. Berbagai macam jalan Abraham

Samad lalui agar tujuan bisa tercapai. Kali

ini kita akan melihat perjalanan seorang tokoh penting yang

dengan kecerdasannya membawa hidupnya ke

jalan perjuangan untuk Indonesia.

Alokasi anggaran untuk pembe-lian aset berupa tanah dan ban-gunan tersebut kurang lebih Rp 3 Miliar, sedangkan harga pembe-lian kurang dari Rp 1 Miliar. Hal

tersebut telah dikonfirmasi SKOR kepada Ketua DPRD Sulbar melalui surat dan surat terbuka yang dimuat di Tabloid SKOR edisi Agustus 2013 dengan nomor 012/PR/S-SKOR/VIII/2013 tanggal, 15 Agustus 2013 lalu. Namun hingga berita ini

ditulis, belum ada jawan dari pihak DPRD Sulbar.Kepala Bagian Aset Pemprov. Sulbar, Hj. Hasidar

beserta Stafnya, Gaffar bungkam saat SKOR menan-yakan hal tersebut. “saya tidak tau pak, tanyakan

langsung saja pada Kabag saya” jawab Gaffar mela-lui telpon sambil memberikan nomor telepon Kabag “nanti saya telpon balik pak, saya tanyakan dulu pada Kepala Biro saya” jawab Hj. Hasidar seakan saling lempar saat dikonfirmasi SKOR mela-lui telepon pribadinya yang mengaku sedang berada di Jakarta.

Sebagaimana diberita-kan sebelumnya bahwa pembelian Mes DPRD terse-but adalah MUBAZIR kar-ena sejak dibeli hingga saat ini, belum pernah dipergu-nakan sesuai peruntukan-nya sehingga patut diduga jika pembelian aset tersebut h a n y a l a h kedok untuk

09 www.skornews.com

SKOR, JakartaBelum tuntas pemberitaan serta tindak lanjut Ribuan SPPD “SILUMAN” Setwan dan perjalan-

an Dinas FIKTIF oknum-oknum Anggota DPRD Sulbar, SKOR kembali akan menguak dugaan ko-rupsi pembelian Aset Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di Jalan SMA 14 Nomor 16 Cawang Jakarta Timur yang dibeli menggunakan uang rakyat pada Tahun anggaran 2006/2007 lalu yang diduga “DIRAMPOK” berjamaah oleh oknum pejabat DPRD dan Pemprov.

memperkaya diri sendiri oknum-oknum tertentu.Hal tersebut bertentangan dengan Peraturan Presiden

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pe-merintah Pasal 5 Poin (f) ”bahwa pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan Negara dalam pengadaan barang/jasa”.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006, ten-tang pedoman pengelolaan keuangan daerah pada pasal 4, ayat (1) “menetapkan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib (tepat waktu dan tepat guna dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan), taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis transfaran danbertanggungjawab dengan mem-perhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat”. Team

10Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

SKOR,Boltim-Sulut

Banyaknya peredaran Minuman Keras (Miras) yang beralkohol terdap-at di beberapa titik desa di wilayah Bolaang

Mongondow Timur (Boltim) yang mengakibatkan penyakit dampak ter-hadap lingkungan masyarakat yang di kenal kasegaran (sebuatan minu-man beralkohol-red) masih merajalela dan mendapat sorotan tajam dari masyarakat.

Perlu diketahui Mahkamah Agung (MA) mengabulkan uji materi yang diajukan Front Pembela Islam (FPI) terhadap Keppres Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengendalian Minuman Beralkohol. Keppres tersebut tak bisa lagi digunakan pemerintah pusat un-tuk mengevaluasi peraturan daerah (perda) yang melarang peredaran miras secara total.

Putusan MA teregister dengan Nomor 42 P/HUM/2013. Isinya meng-abulkan gugatan pemohon untuk seluruhnya. Vonis dijatuhkan Ketua Majelis Hakim Supandi dengan hakim anggota Hary Djatmiko dan Yulius. Perkara tersebut masuk ke MA pada 10 Oktober 2012 dan diputus pada 18 Juni 2013.

Kepala Biro Hukum dan Humas MA Ridwan Mansyur menjelaskan, amar putusan sesuai petitum pada pokoknya. Dengan ketentuan itu, MA menyatakan bahwa Keppres 3/1997 tidak berlaku karena dasar hukum

pembentukan telah dicabut dan din-yatakan tidak berlaku.

Sebelumnya dukungan terhadap penerbitan RUU miras ini juga disu-arakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sekretaris Jenderal Komisi Fat-wa MUI Asrorun Niam mengatakan, setelah perpres tentang miras tadi dihapus berarti saat ini peredaran miras dilarang secara penuh. ’’Karena perpres itu sifatnya mengecualikan

pelarangan peredaran miras," katan-ya.

Maraknya peredaran minuman yang beralkohol berupa kasegaran di Boltim terkesan tidak mampu di berantas tuntas oleh pihak aparat hukum, ini diakibatkan pabrik yang mengelolah minuman tersebut yang berada di pusat kota Manado masih saja terus melakukan aktifitas pen-golahan tanpa mematuhi ketentuan aturan yang sudah di keluarkan oleh Makamah Agung (MA) berkaitan den-gan di cabutnya ijin dan membatal-kan keputusan presiden (Kepres) No. 3 tahun 1997 tentang pengawasan dan peredaran miras di seluruh in-donesia.

Ketua LSM Masjid Indonesia Herry Lasabuda, saat di mintai tanggapan mengungkapkan alkhol adalah salah satu penyakit yang berdampak buruk bagi lingkungan masyarakat sekitar, tidak hanya bagi yang mengkonsumsi alkohol akan tetapi masyarakat yang tinggal di areal lokasi yang sering di-gunakan sebagai tempat nongkrong para anak muda untuk duduk meng-konsumsi barang haram tersebut juga merasakan dampak yang cukup besar.

Oleh karena itu pemerintah bersa-ma aparat hukum harus bisa melaku-kan terobosan bagaimana agar Miras itu bisa di berantas secara tuntas. “Kami berharap agar pemerintah ber-sama aparat hukum ( POLRI) untuk dapat melakukan tindakan yang tegas

terhadap para pengusaha yang men-gelola minuman keras.” Harap Herry.

Jangan hanya kepada penjual ke-cil, sambung Herry, karena pasokan terbesar ada pada perusahan yang bergerak di bidang pengolahan mi-numan tersebut tepatnya di Manado segera di tindak tegas secara hukum. “Diminta kepada Polda Sulut jangan tutup mata dan terapkan proses hu-kum yang sebenar-benarnya berkaitan dengan banyaknya peredaran minu-man beralkohol berupa kasegaran di daerah Bolaang Mongnodow Timur, yakni dengan melakukan operasi ter-hadap perusahan (Pabrik) miras yang sampai saat ini di ketahui masih terus melakukan proses distributor di be-berapa daerah yang ada di Bolaang Mongondow Raya.” Tegasnya.

Hal senada dikatakan tokoh masyarakat Deny Mokodompit, ia berharap agar Polda Sulut dapat segera melakukan tindakan tegas berupa penutupan pabrik minuman beralkohol di Manado, sebab ini un-tuk menyesuaikan dengan apa yang menjadi contoh Brenti jo B a Gate..yang di keluarkan oleh Kapolda di-pampang di beberapa Rumah makan ( RM ) maupun di beberapa kios dan counter pulsa. “Percuma menghimbau masyarakat untuk berhenti mengkon-sumsi minuman keras ( Brenti Jo Ba Gate), jika pabrik yang mengelolah miras tersebut tetap beroprasi.” Pung-kas mokodompit.

Andy

SKOR,Boltim-Sulut

Proyek penguatan tebing sungai Bongkudai te-patnya di Kecamatan Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow

Timur (Boltim) yang di kerjakan oleh CV Sembilan Bintang, yang berban-drol Rp 509.423.000. sarat penyim-pangan. Pasalnya pekerjaan yang di kerjakan salah satu kontraktor lokal ini terkesan hanya di jadikan objek mencari keuntungan, sementara apa yang sudah menjadi tanggung jawab sesuai yang sudah tertera dalam do-kumen kontrak maupun rencana ang-garan biaya (RAB) tidak berjalan se-mestinya.

Seperti yang di sampaikan salah satu warga pada wartawan dimana pekerjaan tersebut tidak sesuai spesi-fikasi teknis, ini di dasari dengan apa yang ditemukan di lapangan, mate-rial yang digunakan oleh pihak kon-traktor tidak sesuai dengan standari-sasi class material layak pakai yang di atur pada kontrak.

Temuan beberapa wartawan be-serta LSM dilapangan saat pekerjaan berjalan diantaranya adalah peng-gunaan material teras gunung yang

jelas jelas didalam kontrak tidak ter-cantum, yang ada dalam kontrak yaitu pasir kali class 1, akan tetapi pihak perusahan mulai dari awal melaku-kan pekerjaan sampai dengan hari ini masih terus menggunakan material pasir teras gunung.

PPK Michael Momongan ST, ketika di konfirmasi tidak menepis terkait sorotan warga, “ya memang benar pihak perusahan menggunakan ma-terial teras gunung pada pekerjaan proyek penguatan tebing bongkudai, Kami juga sudah memberikan tegu-ran kepada pihak kontraktor untuk segera dihentikan penggunaan mate-rial tersebut, akan tetapi teguran yang kami layangkan terkesan di abaikan.’’ Ujar Michael.

Michael juga menegaskan jika surat teguran pertama dan ke dua yang di sampaikan tidak di perhati-kan, maka akan melayangkan surat teguran ketiga kepada pihak perusa-han pemenang tender dan akan di berikan sanksi terkait pekerjaan yang bermasalah, dengan tidak membayar fisik yang telah berjalan. Tutup mi-chael saat di hubungi.

Sayangnya sampai berita ini di ter-bitkan, pihak perusahaan pemenang

tender terkesan menghindar dan su-lit ditemui. “Untuk itu diharapkan agar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bolaang Mongondow Timur (Bol-tim) Menderd Mawu, ST dapat turun mengkroscek realisasi fisik, sebelum ketidak benaran proyek ini akan kami laporkan ke aparat penegak hukum.” Tegas Ketua LSM Mesjid Indonesia (MI) Herry Lasabuda. Andy

11Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

"Komitmen saya untuk meng-abdikan diri ke masyarakat, bekerja nyata, jika tidak ama-nah saya siap diturunkan, dan saya siap menampung

segala aspirasi rakyat untuk merealisasikannya. Yang jelas saya ingin mengawal rakyat baik dari dunia pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan," terang wanita kelahiran 1974 silam.

Mba’ Wiwin, sapaan akrab Sriwindari menutur-kan, dirinya tertarik terjun ke politik karena me-mang panggilan hati untuk memberi gagasan ke-pada setiap permasalahan yang datang, khususnya untuk persoalan yang menyangkut masyarakat Wonomulio. DPRD menurutnya adalah rumah per-soalan Polman (Polewali Mandar-red), semestinya DPRD diisi oleh pihak-pihak yang punya ketertari-kan dan keterpanggilan hati. Ia menambahkan, masih banyak sistem yang tidak berpihak pada rakyat kecil terutama perempuan.

Ibu dari tiga orang anak ini profesi awalnya se-bagai pengusaha yang cukup sukses, 5 tahun yang lalu berhasil menjadi wakli rakyat di DPRD Pole-wali Mandar periode 2009-2014 yang diusung PDP, untuk perhelatan pemilu 2014 yang akan datang dirinya kembali akan bertarung untuk perolehan kursi di DPRD Polewali Mandar periode ke-2 2014-2019 dengan nomor urut 3 dari partai Demokrat daerah pemilihan 3 Polman, meliputi Kec. Wono-mulio, kec. Mapilli dan kec. Bulo. Sriwindari yang dikaruniai 2 anak laki-laki dan 1 perempuan, akan tetap konsisten untuk memperjuangkan hak-hak rakyat sebagai legislator perempuan yang belum terselesaikan di tahun 2009-2014.

Misi untuk tahun ini, ia bertekad memperjuang-kan hak wanita yang terdzolimi haknya dan akan konsen pada pembentukan karakter perempuan seutuhnya yang lebih maju dan keluar dari mainset “perempuan hanya kerja di dapur”, dan bersama untuk bisa bertarung melawan kepasrahan dengan keadaan, “saya ingin memberikan wanita-wanita Polman ini bagaimana mereka menjadi wanita yang mandiri serta ingin mendidik wanita menjadi wiraswasta yang tangguh.” Tegasnya berapi-api.

Ditegaskan Sriwindari sang Srikandi legisla-tor demokrat, mengakui tak semua perempuan mengerti politik apalagi dengan perilaku koruptif yang sudah begitu kompleks di tengah masyarakat terutama di elit politik. Untuk itu ia akan lebih mengedepankan pendidikan moral perempuan agar tidak terjangkit seperti oknum para wakil rakyat perempuan yang ada sekarang ini. Ketika ditanya tentang persaingan politik di 2014 khusus-

nya kaum adam, Sriwindari tidak gentar dan opti-mis meraih kursi di wilayah pemilihannya, sebab apa yang dia lakukan adalah hanya berharap Ridho Allah dengan keikhlasan yang dilandasi perjuan-gan hak-hak orang yang tertindas, “mari bersama kita berjuang untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat agar bisa hidup yang lebih baik dari sekarang.” Pungkasnya.

Muh. Idris/Adya

SKOR,Polewali Mandar-sulbarKita tidak tahu bagaimana yang

akan terjadi hari esok atau dikemudian hari, yang dapat kita lakukan hanyalah

berbuat sebaik-baiknya, bekerja sebaik-baiknya dan melayani sebaik-baiknya

untuk mengabdi terhadap masyarakat dan keluarga, maka disanalah hidup akan

terasa berarti. Dengan memanusiakan manusia sebagai manusia seutuhnya,

itulah yang sering dituturkan Sriwindari sehingga dinobatkan oleh masyarakat

sebagai salah satu Srikandi asal Wonomulio Polewali Mandar.

SKOR,Polewali Mandar-SulbarKejari Polman telah menetapkan 4 tersangka

Kasus dugaan korupsi pekerjaan peningkatan jalan poros bulo-matangnga Polewali Mandar, diantaran-ya, kepala dinas PU sulbar (ramli hamid) yang saat itu menjabat sebagai kepala bidang bina marga, pengawas proyek (abdul muin), pejabat pelaksana teknis kegiatan (kurnia nengsih) Jabar dan Maksun pelaksana proyek.

Hal tersebut dijelaskan Kepala Kejaksaan Negeri Polewali Mandar ,Muhammad Rudi, yang didamp-ingi Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Polewali Mandar (Muhammad risal) saat dikonfirmasi SKOR di tem-pat kerjanya belum lama ini. Ditegaskan, setelah empat tersangka telah ditetapkan statusnya, di-lakukan kembali pemeriksaan kelengkapan berkas-nya untuk dilakukan pelimpahan berkas perkara ke pengadilan Tipikor Mamuju. Selain 4 tersangka, akan diperiksa juga 15 saksi termasuk pemilik PT Bugista selaku pemenang tender.

Kajari Polewali Mandar menambahkan bahwa ke-4 tersangka belum di lakukan penahanan, sebab para tersangka dinilai kooperatif, mengenai keru-gian keuangan yang ditimbulkan dalam kasus ini masih menunggu hasil audit BPKP, “Insya Allah ka-sus ini rampung dalam waktu dekat dan tidak ada kompromi.” Pungkas Kajari. Muh. Idris/Adya

...Bertekad memperjuangkan hak wanita yang terdzolimi haknya dan akan konsen pada pembentukan karakter perempuan seutuhnya yang lebih maju dan keluar dari mainset “perempuan hanya kerja di dapur”...

ari hasil pantauan Tim SKOR, terdapat dugaan Korupsi pada Pemban-gunan beberapa jar-ingan Transmisi dan

Gardu Induk PLN wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (SULMAPA) yang terkesan terbengkalai dan berlarut-larut sehingga penyelesaian pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan.

Saat Tim mendatangi Kantor Sul-mapa di daerah Wae, Kab. Maluku Ten-gah, Prov. Maluku, kondisinya sangat memprihatinkan dan ditumbuhi se-mak belukar hampir setinggi bangu-nan kantor tanpa ada seorangpun Staf yang bertugas selain beberapa security di Pos masuk yang telah diperintah-kan untuk melarang siapa saja yang ingin mendekati kantor bahkan war-tawan untuk mengambil gambarpun tidak diperbolehkan “tidak boleh ambil gambar, kami hanya menjalankan tu-gas. Pernah juga ada wartawan yang mengambil gambar diam-diam terpak-sa kami kejar dan memaksa mengha-pus gambarnya” terang salah seorang sekurity seolah memberi ancaman yang diaminkan sekurity lainnya.

Keterangan salah seorang security yang berhasil dikorek tim SKOR men-gatakan, kantor Sulmapa tersebut tidak ditempati sudah sekitar setahun “tidak pernah ada staf yang datang berkan-tor”, katanya dan mereka mengaku gaji para security rutin dibayarkan melalui transfer Bank. “kalau mau menemui petugasnya, silahkan ke kantor Sul-mapa di Makassar dan Jakarta” lanjut security tersebut memberikan solusi.

Terbengkalainya penyelesaian pem-bangunan Transmisi dan Gardu Induk PLN yang diduga telah merugikan

keuangan Negara hingga Miliaran Ru-piah itu telah dikonfirmasi SKOR ke Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang ditembuskan ke Direktur Utama PT PLN (Persero) pada Tanggal, 21 Oktober 2013 lalu dan te-lah dijawab oleh Ditjen Ketenagalistri-kan Kementerian ESDM.

Dari data dan hasil investigasi war-tawan Skor, keterlambatan penyelesa-ian pekerjaan tersebut terkendala pada pembebasan lahan/tanah untuk pem-bangunan Tower, sehingga patut didu-ga kelayakan pengajuan kontrak tahun jamak atas sejumlah project pemban-gunan transmisi dan Gardu Induk PLN telah dimanipulasi dan diduga tidak ada SPTJM dari Pengguna Anggaran (PA), hal tersebut juga telah dipertan-yakan kepada Dirjen ketenagalistrikan ESDM namun tidak ada tanggapan.

Peraturan Menteri Keuangan nomor 194/PMK.02/2011 tentang tata cara pen-

gajuan kontrak tahun jamak (Multy Ye-ras), Pasal (4) “terhadap kontrak tahun jamak yang terdapat kompleksitas da-lam pengadaan/pembebasan lahan/ta-nah, seperti pekerjaan pembangunan infrastruktur yang memerlukan pem-bebasan lahan/tanah dalam jumlah besar, antara lain bandara, pelabuhan, jalan, irigasi, transmisi listrik dan rel kereta api, pengguna anggaran harus melampirkan surat pernyataan tang-gungjawab mutlak (SPTJM)”

Tidak dapat dilaksanakannya pekerjaan karena permasalahan pem-bebasan lahan itu telah merugikan keuangan negara hingga Miliaran Ru-piah karena lama mengendapnya uang muka yang telah diberikan kepada Re-kanan hingga Puluhan Miliar Rupiah dan menguntungkan pihak Rekanan dari bunga Bank kurang lebih setahun serta terhambatnya program pemerin-tah untuk menyediakan tenaga listrik kepada masyarakat. Team

SKOR, JakartaBelum meratanya pelayanan kebutuhan listrik di indonesia terutama di wilayah

perdesaan, menjadi perhatian serius pemerintah pusat dengan menglokasi-kan anggaran hingga Ratusan Miliar

Rupiah. PT PLN sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan yang

bertanggungjawab memenuhi kebutu-han tenaga listrik nasional sebagaima-na yang diamanatkan PP No. 26 Tahun

2006, harusnya mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dana APBN,

APBD maupun Investasi pihak swasta yang telah dialokasikan untuk me-

menuhi kebutuhan tersebut.

www.skornews.com12

Pertanyaan :1. Penyelesaian dan pemanfaatan project pembangunan jaringan transmisi

dan gardu induk pada wilayah UIP Kitring Sulawesi, Maluku danPapua (Sul-mapa) dan satker lainnya di Kalimantan, Nusa Tenggara dan Sumatera

Jawaban :Kegiatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk Satuan

Kerja Unit Induk pembangunan (Satker UIP) PT PLN (Persero) adalah bersifat multiyears (tahun jamak), dimana sebagian besar Ijin Multiyears Contract-nya terbit tahun 2011 s.d. 2013.

Tahun 2011 pagu yang terealisasi sebesar 33,24% dan Tahun 2012 pagu yang terealisasi sebesar 44,66%.Sedangkan Tahun 2013hingga triwulan III baru terserap sebesar 20,55%.

Penyerapan yang kurang optimal ini disebabkanadanya faktor-faktor kendala sehingga untuk menyelesaikan pekerjaan multiyears 2011-2013 nantinya diperlukan perpanjangan multiyears ke tahun 2014.

Rendahnya penyerapan anggaran ketenagalistrikan untuk kegiatan mul-tiyears 2011-2013, utamanya disebabkan oleh faktor kendala pembebasan lahan baik untuk pembangkit, gardu induk dan jaringan transmisi.

Adapun kendala pembebasan lahan ini meliputi, antara lain :a. Permintaan ganti rugi/kompensasi dari pemilik lahan yang melampaui

harga yang ada dalam regulasib. Penerbitan penetapan izin lokasi dari Bupati dan Gubernur wilayah

terkait yang tidak bisa diprediksi waktunyac. Izin penggunaan lahan hutan dari Kementerian Kehutanan yang memi-

liki proses cukup panjangd. Hambatan sosial masyarakat.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini dilaku-kan antara lain :a. Telah diterbitkan Service Level Agreement (SLA). SLA ini merupakan

kesepakatan bersama lintas kementerian (Kementerian Kooordinator Perekonomian, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, Ke-menterian Keuangan, Badan Pertanahan Nasional, SKK MIgas, BPH Mi-gas dan UKP4) dengan PT PLN (Persero).

Adapun tugas kementerian/Lembaga dalam kesepakatan bersama di da-lam SLA ini antara lain :- Bersedia melakukan koordinasi internal Kementerian/Lembaga maupun

dengan instansi lainnya yang menjadi pihak dalam Kesepakatan Bersama ini untuk melaksanakan penyesuaian pera-turan dan kebijakan teknis di bidang pertanahan. - Memfasilitasi pembangunan proyek infrastruktur ketenagalistrikan melalui percepatan proses yang terkait dengan Kementerian/Lembaga untuk kepentingan PT PLN dalam rangka pem-bangunan proyek ketenagalistrikan Na-sional

b. Untuk mendukung SLA tersebut, saat ini sedang dilakukan pembahasan untuk menerbitkan konsep SK menteri

tentang penugasan khusus kepada PT PLN (Persero). Adapun Penugasan khusus ini sebagai landasan dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk infrastruktur ketenagalistrikan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 butir 1 UU No.2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum. Sejalan dengan rencana penerbitan penugasan khusus ini, akan dibentuk Tim Task Force Pengadaan Tanah sebagai sarana komunikasi berkelanjutan yang baik antar instansi terkait yang terlibat langsung dalam proses pengadaan tanah untuk infrastruktur ketenagalistrikan.

Pertanyaan :2. Tentang kelayakan kontrak Tahun Jamak project diatas sebagaimana

diatur dalam pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.02/2011 tentang tatacara pengajuan persetujuan kontrak tahun jamak atas pengadaan barang dan jasa.

Jawaban :Pada Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.02/2011 ten-

tang Tata cara Pengajuan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak dalam Pen-gadaan Barang/Jasa, diatur bahwa terhadap kontrak tahun jamak yang terdapat kompleksitas terhadap proyek transmisi, dimana pengadaan/pembebasan lahan/tanah, pengadaan/ pembebasan lahan/tanah dilakukan secara simultan. Semula diharapkan kegiatan-kegiatan pada proyek mul-tyears 2011-2013 pengadaan tanahnya dapat diselesaikan selama periode multiyearsnya berlangsung, namun hingga saat ini sebagian besar proyek multyears 2011-2013 masih sedang proses pembebasan lahan. Oleh karena itu kontrak proyek multiyears yang berakhir tahun 2013 dan belum dapat diselesaikan akan diperpanjang, dengan terlebih dahulu kelayakan untuk proses perpanjangan Ijin Multiyearsnya diaudit oleh BPKP.

Pertanyaan :3. Lama pengendapan uang muka pada rekanan pelaksana pekerjaan se-

nilai Puluhan Miliar Rupiah akibat keterlambatan memulai pekerjaan.Jawaban :Pembayaran uang muka diatur pada Pasal 88 Perpres Nomor 54 tahun

2010 dan perubahannya, dimana uang muka untuk kontrak tahun jamak dapat diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa sebesar 20% dari kontrak ta-hun pertama atau 15% dari nilai kontrak. Uang muka yang telah diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa, harus segera dipergunakan untuk melak-sanakan pekerjaan sesuai dengan Rencana Penggunaan Uang Muka yang telah mendapatkan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) namun Uang Muka yang telah diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa tidak dapat di pergunakan sesuai dengan rencana karena proses pembebasan lahan yang berlarut-larut belum tuntas maka sesuai hasil audit dari Inspektorat Jenderal, bilamana progress pekerjaan belum ada maka uang muka terse-but wajib dikembalikan dan disetor ke Kas Negara.

Pertanyaan :4. Apakah project tersebut, kini sudah dimanfaatkan dan dinikmati oleh

rakyat?Jawaban :Dengan realisasi penyerapan dan progress yang belum optimal dalam

periode 2011-2013, direncanakan proyek multiyears tersebut dapat diper-panjang ke tahun 2014 sehingga diharapkan proyek multiyears dapat beroperasi (Comercial Operation Date-COD) di tahun 2014 guna mendu-kung sistem ketenagalistrikan.

Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com13

14Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

Dinas PU dan TR, membuat me-tode pelaksanaan pengadaan menjadi dua bagian yakni, pen-gadaan yang perkiraan biayan-ya dibawah Rp 200 Juta melalui

non e-Proc, sedangkan untuk pengadaan dia-tas Rp 200 Juta dengan cara pelelangan umum melalui e-Proc di Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Sebanyak 39 paket pekerjaan senilai lebih dari Rp 25 Miliar dilelang dua kali (diulang) tan-pa adanya proses pembatalan hasil lelang per-tama yang diumumkan secara resmi di website LPSE Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pelelangan pertama dari 39 paket dengan jumlah pagu sebesar Rp 26 Miliar lebih sedang-kan untuk pelelangan kedua terdiri dari 39 pa-ket dengan jumlah pagu lebih dari Rp 25 Miliar dengan selisih Rp 1,296 Miliar. Kedua proses pelelangan tersebut dilaksanakan oleh Panitia yang berbeda, untuk paniti lelang yang perta-ma diketuai oleh “ARJ”, sedangkan panitia le-lang yang kedua diketuai oleh “ASM” yang di-angkat oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang melalui SK nomor 600/83/DPU-TR/IX/2012 tanggal 3 Januari 2012.

Waktu pelelangan pertama pada 15 Agus-tus 2012 - 9 September 2012 yang disimpulkan proses pelelangan tersebut telah selesai dan ter-dapat penetapan pemenang lelang. Sedangkan untuk pelelangan kedua dimulai tanggal 17/9 -17/10 2012. Sebagaimana data dan informasi dari sumber yang dapat dipercaya mengatakan bahwa pelelangan ulang dilakukan karena pani-tia yang pertama melaksanakan pengadaan ber-beda dengan RUP yang direncanakan Kepala Di-nas PU dan TR, yakni pagu anggaran salah satu paket yang ditayangkan di LPSE lebih besar dari pagu anggaran yang terdapat di RUP, terdapat salah satu paket yang lokasi pekerjaannya da-lam RUP berbeda dengan yang ditayangkan di LPSE, pemenang yang diumumkan berbeda den-gan yang menawar serta nilai penawaran pe-menang lebih besar dari pada nilai penawaran di LPSE.

SKOR, Konawe Utara-SultraDinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Konawe

Utara Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2012 lalu melak-sanakan pengadaan pekerjaan konstruksi dalam Ren-cana Umum Pengadaan (RUP) sebanyak 61 Paket se-nilai lebih dari Rp 29,9 Miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah Kab. Konut.

Lokasi pembangunan berbeda antara lelang per-tama, lelang kedua dan RUP demikian juga dalam APBD murni yang tidak dicantumkan lokasinya. bahwa pada pekerjaan pembangunan bendun-gan di Desa Tadoloiyo diubah menjadi Desa Linomoiyo pada pele-langan kedua sedang-kan lokasi dalam RUP adalah Desa Kota Maju. Hal tersebut sangat berten-tangan dengan Pasal 5, 8, 83 dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sarman

15Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

SKOR,Sulut

Proyek pemerintah yang berlabel peningkatan ke-butuhan rakyat melalui sarana jalan di Provinsi Sulawesi Utara apalagi

di pelosok daerah sering kedapatan menyimpang dari petunjuk teknis (juknis) atau spesifikasi (spek)

Dari pantauan, kebanyakan proyek bermasalah tersebut bersumber dari lemahnya pengawasan dan diduga ada pemotongan jatah (fee) terlalu tinggi, bahkan kerap terjadi kon-spirasi berjamaah untuk sama - sama menyetujui pengerjaan proyek yang menyimpang sehingga merugikan masyarakat dan negara. "Jika kedapa-

tan proyek amburadul, pasti jawaban mereka, kan ada masa pemeliharaan selama dua tahun," Jelas seorang sumber.

Seperti proyek bermasalah lain-nya, Paket Rekontruksi/ Peningkatan Struktur Jalan Onggunoi-Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Se-latan (Bolsel) juga terindikasi kuat sarat dengan penyimpangan. Proyek pekerjaan yang menyedot uang neg-ara sebesar Rp 38.761.403.000 (sesuai papan proyek), nampak kekurangan Drainase. "Sepengetahuan saya, be-rani taruhan bahwa di beberapa titik drainase tidak memakai koporan," tu-tur seorang tukang bangunan yang kebetulan salah satu warga bolsel yang namanya tidak mau disebutkan.

banyak dugaan penyimpangan dari proyek tersebut, diantaranya, ketebalan lantai terlalu tipis dan me-nyimpang dari spek. Selain itu juga material batu sesuai juknis harus memakai batu kali (batu sungai), ternyata memakai batu gunung dan batu kali. Sehingga proyek belum se-lesai di kerjakan, drainase yang baru dibuat sudah pada pecah dan retak,

tidak layak disebut Proyek pekerjaan baru.

PPK 13 Ir. Altis Lowing ketika mau dikonfirmasi di kantor maupun diloka-si pekerjaan sangat susah ditemui kar-ena tidak pernah ada ditempat. Untuk itu diminta kasatker BPJN XI Ir. Jhony F Wenur Dapat mengevaluasi kinerja PPK 13 dilapangan. Andy

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ser-ikat buruh Sejahtera Indonesia (DPP SBSI), DR. Muchtar Pakpa-

han, SH. MH berkunjung di Kota So-rong (18/10/13) dalam rangka sosial-isasi Visi dan Misi SBSI. Bang Muchtar (demikian Ketua Umum SBSI akrab disapa) memimpin pertemuan Bipar-tit antara Karyawan PT. Petrochina In-ternasional (Bermuda) Ltd, KMT-Sele dengan pihak Management Perusa-haan.

Saat ditanyakan tentang ke-beradaannya di Kota Sorong, “Saya ada disini sebagai penerima kuasa dari karyawan PT. Petrochina dalam tuntutan mengenai hak pension, ada beberapa karyawan yang di pensi-unkan di usia 56 Tahun, akan tetapi batas usia Pensiun adalah 58 Tahun “ jawabnya.

Ditambahkan, bahwa “Surat Kepu-tusan Kepala BP Migas nomor. KEP-0058/BP00000/2010/SO tentang batas

usia pensiun bagi tenaga Kerja In-donesia di Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ditetapkan di Jakar-ta tanggal 17 Mei 2010 Ir. R. Priyono (Kepala BP Migas saat itu), bahwa batas usia pensiun adalah 58 tahun, sedangkan batas usia pensiun tenaga kerja yang menduduki jabatan tert-inggi adalah 60 tahun” ungkapnya.

Jadi dalam hal ini, karyawan yang dipensiunkan pada usia 56 tahun, menuntut pembayaran dalam 2 ta-hun berjalan dan juga menuntut pe-rusahaan agar tetap mempekerjakan tenaga kerja yang akan memasuki usia pensiun 56 tahun agar tetap di-pekerjakan sampai usia pensiun nor-mal yaitu 58 tahun. Jadi disini ada 2 masalah yang terjadi.

Undangan dari pihak SBSI Sorong yang diantar langsung tanggal 17/10 terkait pertemuan Bipartit tertang-gal 19 Oktober 2013 tidak dihadiri pihak Perusahaan PT. Petrochina den-gan alasan Surat baru di terima pada tanggal, 19 Oktober itu dan Pimpinan

sedang tidak berada di tempat. Saat mendatangi perusahaan di

KMT-Sele dengan mengantongi surat ijin melewati pos penjagaan, Ketua Umum SBSI di dampingi Ketua DPC SBSI Kota Sorong, Jacob Sumampouw dan wakil karyawan PT. Petrochina International (Bermuda) Ltd, KMT-Sele, Petrus Luji. Rombongan SBSI di-tolak oleh Security, Michael Kabarek dengan alasan mereka diperintahkan pihak management untuk melarang melewati pos penjagaan.

Sikap arogan/tidak professional pihak management tersebut meski sudah mengantongi surat ijin dari

kantor perwakilan Kota Sorong, mem-buktikan tidak ada itikad baik dari Pe-rusahaan dalam menyikapi masalah tuntutan karyawan dan tidak menu-tup kemungkinan masih ada pelangg-aran-pelanggaran lain, jelasnya.

Langkah ke depan, saya masih akan menyiapkan Bipartit kalau tidak terlaksana, akan ke mediasi Tripartit dan ke PHI jika tetap tidak digubris“ ujarnya. “setiap perusahaan yang menguras kekayaan Negeri ini harus mematuhi hukum yang berlaku, tidak bisa membuat peraturan sendiri“ ke-salnya.

JS/S-01

SKOR, Sorong-Papua BaratMasalah Tenaga Kerja/Perburuhan di Indone-

sia nampaknya masih sangat memprihatinkan, di beberapa Wilayah Indonesia terutama di bagian timur yang masih tergolong daerah tertinggal dan kurangnya pengawasan dari pusat, sering diman-faatkan oleh oknum-oknum tertentu dalam suatu perusahaan untuk mencari keuntungan pribadi.

16Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

SKOR, Sorong-Papua Barat

Dugaan Korupsi lingkup Dinas Perhubungan Kominfo Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat sebagaimana pemberitaan Skor pada edisi sebelumnya terkait dengan Project pengadaan Ka-pal Operasional dan Patroli dengan anggaran Rp 13 Miliar lebih dibantah oleh Kepala Dinas Perhubungan Kominfo, Ir. Nataniel

saat wawancara dengan tim Skor di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, “tidak ada korupsi, semua telah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada” kata Ir. Nataniel.

Seperti diketahui bahwa pada Tahun 2011 dan 2012, Pemerintah Kabupaten sorong menggelontorkan dana APBD hingga Belasan Miliar Rupiah untuk pen-gadaan kapal oprasional dan patroli pada dinas perhubungan, Komunikasi dan informatika, dimana pada tanggal 19 september 2011 CV Eden Indah (Pelaksa-na pekerjaan) dengan surat Nomor 006 /El /201/1X/2011 melaporkan kemajuan pekerjaan telah mencapai 100 %, namun Dishub Kominfo hanya dapat mem-bayar sebesar Rp 2.790.000,000,00. Dari nilai kontrak.

Karena belum tersedianya anggaran untuk membayar kontraktor pelaksana pekerjaan, Konrtak diakali dengan merevisi dan menerbitkan Adendum nomor 050/419 tanggal 22 juni 2012 dengan waktu pekerjaan 257 hari.

17Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

Perubahan kontrak dalam adendum tersebut adalah Jenis kontrak di ubah dari kontrak lumpsum menjadi kontrak multi years, Jadwal pembayaran diubah dari 5 termin menjadi 3 termin pembayaran selama tahun 2011, 2012 dan 2013, nilai kontrak diubah dari Rp 13,950 Miliar menjadi Rp 14,118 Miliar dimana tambahan alokasi anggaran untuk biaya perjalanan dinas pihak Dishub Kominfo ke Australia mengunjungi lokasi pekerjaan kapal tersebut di Mark Milman Marine. Berdasarkan investigasi Tim Skor, pihak Dishub Kominfo tidak pernah melakukan perjalanan dinas ke Australia yang juga telah diakui oleh Kadishub Kominfo, Ir. Nataniel.

Bahwa dalam evaluasi dasar diterbitkannya adendum kontrak tidak terdapat doku-men pendukung serta alas an yang memadai untuk diterbitkan perpanjangan kontrak. Hal tersebut bertentangan dengan Peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 Pasal (13) tentang pengadaan barang/ jasa pemerintah.

Saat wartawan Skor mendatangi lokasi kapal di pelabuhan Klalin Kabupaten Sorong , ternyata Fisik kapal belum selesai 100% dan sedang dilakukan pengerjaan dek. Hal tersebut diduga kuat bahwa terdapat pelanggaran dan dugaan korupsi yang dilakukan pihak Dishub Kominfo atas pengadaan kapal tersebut yang telah melakukan serah terima pekerjaan na-mun pada kenyataannya pekerjaan belum selesai 100%. Team

18Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

1. Mencoba Hal Baru BersamaMenjalin hubungan yang cukup lama bisa

membuat si dia bosan. Ketika perasaan tersebut muncul, maka pria bisa berpotensi selingkuh. Un-tuk mencegahnya, lakukanlah kegiatan-kegiatan baru bersama. Misalkan, sama-sama mendaftar di kelas fotografi atau melakukan bisnis bersama. Ke-luar dari rutinitas pacaran biasanya akan membuat hubungan kembali bergairah.

2. Jangan Jadi Wanita Tukang AturTerkadang wanita salah menempatkan posisi.

Mereka sering tidak menyadari bila terlalu men-gatur kehidupan kekasihnya. Ketika kekasih ber-cerita tentang ide-idenya jangan langsung meng-kritiknya. Berikan dukungan yang besar untuknya. Jika Anda memiliki pendapat lain, katakan dengan halus.

3. Pastikan Dia Merasa DihargaiTerkadang hubungan yang telah lama terjalin,

membuat wanita jadi kurang menghargai kekasih-nya karena merasa sudah terlalu dekat. Tiga kata utama: maaf, tolong dan terima kasih sudah jarang terucap. Saling menghargai merupakan salah satu kunci hubungan asmara yang bahagia.

4. Berikan Dia 'Me Time'Selalu bersamanya dan mengikuti kemanapun

dia pergi bukan cara tepat untuk menjaga hubun-gan asmara tetap harmonis. Ini malah membuat-nya tidak betah dengan Anda. Jadi, tetap berikan jarak dan waktu sendiri untuk ia menikmati hidup-nya. Seperti beristirahat, melakukan hobinya atau pergi bersama teman-temannya. Begitu pun den-gan Anda, tetaplah menyibukkan diri agar dia tahu

Anda juga bisa bersenang-senang tanpanya.

5. Hindari Sikap Posesif & KetergantunganDua sikap tersebut bisa membuat pria tidak

betah dengan Anda. Ia merasa dikekang dan tidak bisa melakukan lain hal kecuali bersama Anda. Se-lain bisa membuatnya selingkuh, hubungan seperti ini tidaklah sehat karena diliputi perasaan negatif dan curiga.

Banyak alasan yang membuat pria berselingkuh, tergoda dengan wan-ita lain atau merasa frustasi dengan

kekasihnya yang terlalu posesif. Membuat pria menjadi lebih setia merupakan tantan-gan tersendiri. Tidak perlu selalu mengiku-tinya atau berusaha menjadi sempurna di hadapannya, perlakukanlah ia seperti cara-cara berikut ini:

MeNgATASI RASA SAKIT Menurut sebuah penelitian dari Ameriaka

ternyata bercinta dapat menyembuhkan sakit kepala, dalam penelitian yang dilakukan di okla-homa, amerika serikat pada tahun 1998 itu me-libatkan 84 wanita, hasil penelitian tersebut 2/3 wanita tetap menikmati kegiatan seksual walau-pun sedang migrain. 61 % wanita mengaku, seks membuat rasa sakit lebih muda diatasi dan 20% responden mengatakan bahwa sakit kepala benar-benar hilang saat bercinta.

MeNgATASI eMOSI JeLANg PMS Aktivitas bercinta bisa menstimulasi produk-

si hormon oksitosin dan endorphins yang bisa menurunkan sensasi rasa sakit saat PMS. Oksito-sin tersebut dapat menyembuhkan sakit kepala, kram, susah tidur bahkan stres. Keuntungan bercinta ini secara seksual wanita bisa merasa rileks dan nyaman, kata Dr. Jennie Campbell Leslie dr Health dan Scienc University Portland USA.

Mencegah serangan jantung Seks baik untuk kesehatan jantung, study di

israel mengungkapkan bahwa wanita yang bisa mendapatkan orgasme dua kali dalam seminggu resiko terkena serangan jantungnya lebuh rendah, (Dr. Lisa Turner).

MeNyeMBUHKAN DePReSI Hormon DHEA (Dehydroepiabdrosterone) akan

meningkat setiap kali ada orgasme. Hormon DHEA dapat meningkatkan kekebalan tubuh, memper-baiki jaringan tubuh yang rusak serta menjaga ku-lit tetap sehat dan bisa bekerja sebagai anti depresi alami bagi anda.

MeMBAKAR LeMAK Bercinta merupakan aktivitas olahraga yang

menyenangkan, seks dapat mengencangkan otot, membakar lemak dengan berciuman (68 kalory per jam), melepas pakaian (8 kalori) dan bercumbu (238 kalori/30 menit).

MeMBUAT WANITA LeBIH CANTIK Saat bercinta wanita akan memproduksi hor-

mon estrogen dalam jumlah yang cukup banyak,

hormon ini bisa membuat kulit wanita jadi lebih halus. Hubungan seks juga bisa meningkatkan produksi hormon pheromone, zat pemikat alami untuk menarik perhatian pria, hormon tersebut membuat wanita tampak lebih cantik dan alami.

KULIT SeHATMenurut seksolog, Dr. Gloria G. Bramer seks

dapat membuat kulit lebih merona, kuku lebih cerah dan membuat bibir sedikit lebih tebal seh-ingga terlihat lebih seksi.

19Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

SKOR, Sorong - Papua Barat

Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi adalah usaha eksplor-asi dan eksploitasi yang bertujuan mem-

peroleh informasi mengenai kon-disi geologi suatu wilayah yang te-lah ditentukan untuk mendapatkan perkiraan cadangan minyak dan gas bumi di wilayah tersebut.

Eksploitasi merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meng-hasilkan minyak dan gas bumi yang terdiri atas pengeboran dan peng-galian sumur, pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan dan pengolahan untuk pemisahan dan pe-murnian minyak dan gas bumi serta kegiatan lain yang mendukungnya.

Eksploitasi sumberdaya alam yang mengabaikan lingkungan akan men-gancam keberlajutan dan ketersedian sumber daya alam itu. pasal 33 ayat (3)Undang-undang Dasar 1945 meng-gariskan bahwa “Bumi dan air dan ke-kayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan diperguna-kan untuk sebesar-besarnya kemak-muran rakyat”. Salah satu asas pent-ing dalam pemanfaatan kekayaan alam dalam pembangunan Indonesia adalah pengutamaan pengelolaan sumber daya alam yang dapat diper-barui.

Sesuai pasal 10, Peratuaran Pe-merintah (PP) Nomor 42 Tahun 2002, BPMIGAS mempunyai fungsi melaku-kan pengawasan terhadap Kegiatan Usaha Hulu agar pengambilan sum-ber daya alam Minyak dan Gas Bumi

milik negara dapat memberikan man-faat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar ke-makmuran rakyat. Pada tanggal 13 November 2012 Mahkamah Konsti-tusi mengeluarkan Putusan Nomor 36/PUU-X/2012 yang menyatakan keberadaan BPMIGAS bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Nega-ra Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum.

Atas Putusan MK tersebut, Pe-merintah kemudian mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2012 tentang pengalihan kewenan-gan BPMIGAS ke Kementerian ESDM dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 3135 Tahun 2012 tentang pengalihan tugas, fungsi, dan organisasi dalam pelaksanaan usaha hulu migas.

Di Kabupaten Sorong, Provinsi Pap-ua Barat, dibangun badan usaha ber-sama Joint Operating Body Pertamina – Petrochina Salawati (JOB PPS) antara PT. Pertamina Hulu Energi Salawati dengan para pemegang participating interest lainnya (mitra) pada mengop-erasikan blok salawati. Awal kontrak kerja operasional JOB PPS pada 23 April 1990 dengan wilayah kerja blok salawati seluas kurang lebih 4.395,5 km2 dan telah dilakukan pelepasan (relinquishment) secara bertahap.

Sebagaimana diketahui, bahwa Wilayah kerja Salawati terletak di Ka-bupaten Sorong dan Kabupaten Raja Empat, Provinsi Papua Barat, pada 22 April 2003 dengan luas wilayah yang tersisa sekitar 1.072,77 km terdiri dari lapangan produksi yaitu Matoa, SWO, Bagong, NE Aja, Anak dan Argo serta

lapangan eksplorasi TBC, KOI, dan North Sele. PSC ditandatangani antara Tren dengan Pertamina pada 23 April 1990 dengan jangka waktu sampai dengan 23 April 2020. Adapun op-erator wilayah kerja Salawati adalah Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang diben-tuk kedua belah pihak dengan nama Joint Operating Body (JOB) Pertamina PetroChina Salawati.

Aktivis LSM Kabupaten Sorong, Ja-cob dan Steve saat ditemui Skor men-gatakan bahwa eksploitasi kekayaan alam Sorong hendaknya memperha-

tikan dampak lingkungan dan mem-berikan perhatian atas kemakmuran masyarakat sekitar dan Kabupaten Sorong pada umumnya, demikian juga dengan kemungkinan adanya tindak pidana korupsi yang sekarang ini lagi marak diberitakan terkait den-gan migas, bukan tidak mungkin di sorong juga terdapat hal yang sama, terang Steve dan Jacob. Untuk itu kami meminta kepada wartawan tab-loid Skornews untuk melakukan pen-gawasan atas kemungkinan tersebut, tambahnya. TIM Sorong

Syahrir adalah sosok yang penuh dedika-si dan loyalitas tinggi, terbukti dengan mengorbankan pekerjaannya sebagai Dosen tetap Fisip Unhas, Kampus terke-muka dikawasan timur Indonesia demi

totalitas perjuangan pembentukan provinsi Sulawesi Barat. Tidak hanya itu, ketika perjuangan mengalami kebuntuan khususnya di tingkat pusat, Syahrir Ham-dani yang kembali dipercaya sebagai juru lobby di DPR RI menggagas Hak Inisiatif, juga mengorbankan statusnya sebagai mahasiswa Pasca Sarjana di Un-air Surabaya dan lebih memilih berposko di DPR RI Senayan Jakarta. Kami yakin dan percaya pengorban-an itu tidak akan pernah dia sesali sebagai pejuang yang lebih mengedepankan kepentingan rakyat Sulbar di atas kepentingan pribadi seorang Syahrir Hamdani.

H. Syahrir Hamdani, adalah salah seorang tokoh kunci dalam sejarah perjuangan pembentukan provinsi Su-

lawesi Barat. Dia (Syahrir, red) adalah orang pertama yang menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat bahwa Sulawesi Barat itu mesti jadi provinsi di depan jamaah masjid Baiturohma, desa Sugiwaras Wonumulyo

pada tahun 1998 silam. Dia juga menjadi penggerak ger-bong dengan semangat yang luar biasa yang kemudian

melahirkan deklarasi galung Lombok sebagai titik awal pelibatan massa dalam mendukung perjuangan pembentu-

kan Provinsi Sulawesi Barat.

DPD RI pada pemilu tahun 2009 silam, Syahrir Ham-dani tak mendapat dukungan satupun suara dari Aralle Anak, kampung halaman orang yang pernah dibela dan didukungnya pada Pilgub Sulbar. Tanpa mengharap balas jasa, sebagai seorang manusia bi-asa Syahrir Hamdani merasa DIHIANATI dan DIZALI-MI. Demikian juga dengan Ibnu Munzir, teman sep-erjuangan Syahrir dalam pembentukan Prov. Sulbar (anggota DPD RI dapil Sulbar saat ini) yang banyak mendapatkan dukungan suara dari basis pendukung Syahrir Hamdani pada Pileg 2009 lalu, namun juga menghianati Syahrir Hamdani dengan “menggan-deng” Calon DPD RI yang lain.

Pernyataan Sikap Komunitas Satu Hati (One Heart) Untuk SH

Terkesan sebagai sosok yang terlupakan tapi

menurut kami, Syahrir Hamdani hanya dilupakan oleh para elit politik yang tidak mengerti makna sebuah KOMITMEN dan INTEGRITAS. Pilihan Syahrir hamdani maju kembali sebagai calon anggota DPD RI 2014 untuk melanjutkan tanggung jawab ada-lah sangat tepat. Kami sangat yakin dihatinya tetap bergelora roh dan semangat pengabdian dan rasa tanggung jawab terhadap Prov. Sulbar yang menjadi anak kandung perjuangannya.

Maka tanpa bermaksud pamrih, kami (Komunitas) menilai sangat pantas dan layak "SAATNYA MENGIN-GAT YANG TERLUPAKAN" jika rakyat Sulbar memper-cayakan dukungan suaranya kepada Syahrir Ham-dani pada Pemilu 2014 demi kelanjutan perjuangan dan pengabdian terhadap kemajuan Provinsi Sulbar yang kelak menjadi kebanggaan bagi Generasi masa depan kita "SAVE OUR SULBAR".

Setelah berbulan bulan melaksanakan amanah sebagai juru lobby di DPR RI dengan segala ham-batan dan tantangan perjuangan, Syahrir Hamdani bertemu Anwar Adnan Saleh (AAS) pada tanggal 28 Oktober 2002, dari titik itulah Syahrir Hamdani mu-lai memperkenalkan AAS kepada para tokoh pejuang Sulbar dan masyarakat mandar yang menjadi awal mula keterlibatan AAS (Gubernur Sulbar Dua periode saat ini) pada proses pembentukan Provinsi Sulawesi Barat.

Selain itu, Syahrir Hamdani Sebagai figur yang konsisten dalam komitmen juga turut mengantarkan AAS menjadi Gubernur pertama Sulawesi Barat pada Pilgub pertama di Sulbar tahun 2006 silam, Dia rela melepaskan keanggotaan KPU Polman untuk menye-lamatkan tim relawan AAS yang makin kacau saat itu. Namun sungguh ironis, sebagai calon anggota

22Edisi 15/Nov-Des 2013 www.skornews.com

1. Menuntut keluarga yang ideal dan sempurna

Sebelum menikah, seorang wanita membayangkan pernikahan yang be-gitu indah, kehidupan yang sangat romantis sebagaimana ia baca dalam novel maupun ia saksikan dalam sine-tron-sinetron.

Ia memiliki gambaran yang sangat ideal dari sebuah pernikahan. Kelelahan yang sangat, cape, masalah keuangan, dan segudang problematika di dalam sebuah keluarga luput dari gambaran nya. Ia hanya membayangkan yang in-dah-indah dan enak-enak dalam sebuah perkawinan.

Akhirnya, ketika ia harus mengh-adapi semua itu, ia tidak siap. Ia kurang bisa menerima keadaan, hal ini terjadi berlarut-larut, ia selalu saja menuntut suaminya agar keluarga yang mereka bina sesuai dengan gambaran ideal yang senantiasa ia impikan sejak muda.

2. Nusyus (tidak taat kepada suami)

Nusyus adalah sikap membang-kang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melakukan nusyus adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat ke-padanya, dan tidak ridha pada kedudu-kan yang Allah Subhanahu wa Ta`ala telah tetapkan untuknya.

Nusyus memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah:1. Menolak ajakan suami ketika men-

gajaknya ke tempat tidur, dengan terang-terangan maupun secara sa-mar.

2. Mengkhianati suami, misalnya den-gan menjalin hubungan gelap den-gan pria lain.

3. Memasukkan seseorang yang tidak disenangi suami ke dalam rumah

4. Lalai dalam melayani suami5. Mubazir dan menghambur-hambur-

kan uang pada yang bukan tempat-nya

6. Menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, mencela, dan menge-jeknya

7. Keluar rumah tanpa izin suami8. Menyebarkan dan mencela rahasia-

rahasia suami.

Seorang istri shalihah akan senan-tiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan ke-pada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah Subhana-hu wa Ta`ala. Ia akan taat kapan pun, dalam situasi apapun, senang maupun

susah, lapang maupun sempit, suka ataupun duka. Ketaatan istri seperti ini sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.

3. Tidak menyukai keluarga suami

Terkadang seorang istri meng-inginkan agar seluruh perhatian dan kasih sayang sang suami hanya ter-curah pada dirinya. Tak boleh sedikit pun waktu dan perhatian diberikan ke-pada selainnya. Termasuk juga kepada orang tua suami. Padahal, di satu sisi, suami harus berbakti dan memuliakan orang tuanya, terlebih ibunya.

Ikatan pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan, namun juga `pernikahan antar keluarga`. Kedua orang tua suami adalah orang tua is-tri, keluarga suami adalah keluarga istri, demikian sebaliknya. Menjalin hubungan baik dengan keluarga suami merupakan salah satu keharmonisan keluarga. Suami akan merasa tenang dan bahagia jika istrinya mampu mem-posisikan dirinya dalam kelurga suami. Hal ini akan menambah cinta dan kasih sayang suami.

4. Tidak menjaga penampilanTerkadang, seorang istri berhias, ber-

dandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah, ketika hendak bepergian, menghadiri undangan, ke kantor, mengunjungi saudara maupun teman-temannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau ke-tika ada acara lainnya di luar rumah. Keadaan ini sungguh berbalik ketika ia di depan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, cukup hanya mengenakan pakaian seadanya: terkadang kotor, lusuh, dan berbau, rambutnya kusut masai, ia juga hanya mencukupkan dengan aroma dapur yang menyengat.

5. Kurang berterima kasihTidak jarang, seorang suami tidak

mampu memenuhi keinginan sang istri. Apa yang diberikan suami jauh dari apa yang ia harapkan. Ia tidak puas dengan

apa yang diberikan suami, meskipun suaminya sudah berusaha secara mak-simal untuk memenuhi kebutuhan kelu-arga dan keinginan-keinginan istrinya.

Seorang istri yang shalihah tentu-nya mampu memahami keterbatasan kemampuan suami. Ia tidak akan mem-bebani suami dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukan suami. Ia akan berterima kasih dan mensyukuri apa yang telah diberikan suami. Ia bersyu-kur atas nikmat yang dikaruniakan Al-lah kepadanya, dengan bersyukur, insya Allah, nikmat Allah akan bertambah.

6. Mengingkari kebaikan suami“Wanita merupakan mayoritas pen-

duduk neraka.” Demikian disampaikan Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sal-lam setelah shalat gerhana ketika ter-jadi gerhana matahari.

Ajaib !! wanita sangat dimuliakan di mata Islam, bahkan seorang ibu mem-peroleh hak untuk dihormati tiga kali lebih besar ketimbang ayah. Sosok yang dimuliakan, namun malah menjadi pen-ghuni mayoritas neraka. Bagaimana ini terjadi?

Mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan suami!! Inilah penyebab banyaknya kaum wan-ita berada di dalam neraka.

Jika suatu saat, muncul sesuatu yang tidak kita sukai dari suami; janganlah kita mengingkari dan melupakan se-mua kebaikan yang telah suami kita lakukan. “Maka lihatlah kedudukanmu di sisinya. Sesungguhnya suamimu ada-lah surga dan nerakamu.” (HR.Ahmad)

7. Mengungkit-ungkit kebaikanSetiap orang tentunya memiliki

kebaikan, tak terkecuali seorang istri. Yang jadi masalah adalah jika seorang istri menyebut kebaikan-kebaikannya di depan suami dalam rangka men-gungkit-ungkit kebaikannya semata.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pa-hala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” [Al Baqarah: 264]

8. Sibuk di luar rumahSeorang istri terkadang memiliki

banyak kesibukan di luar rumah. Kes-ibukan ini tidak ada salahnya, asalkan mendapat izin suami dan tidak sam-pai mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Ketika suami pulang dari mencari nafkah, ia mendapati rumah belum beres, cucian masih menumpuk, hidan-gan belum siap, anak-anak belum man-di, dan lain sebagainya. Jika hni terjadi terus menerus, bisa jadi suami tidak be-tah di rumah, ia lebih suka menghabis-kan waktunya di luar atau di kantor.

9. Cemburu butaCemburu merupakan tabiat wanita,

ia merupakan suatu ekspresi cinta. Da-lam batas-batas tertentu, dapat dika-takan wajar bila seorang istri merasa cemburu dan memendam rasa curiga kepada suami yang jarang berada di ru-mah. Namun jika rasa cemburu ini ber-lebihan, melampaui batas, tidak men-dasar, dan hanya berasal dari praduga; maka rasa cemburu ini dapat berubah menjadi cemburu yang tercela.

Cemburu yang disyariatkan adalah cemburunya istri terhadap suami kar-ena kemaksiatan yang dilakukannya, misalnya: berzina, mengurangi hak-hak nya, menzhaliminya, atau lebih men-dahulukan istri lain ketimbang dirinya. Jika terdapat tanda-tanda yang mem-benarkan hal ini, maka ini adalah cem-buru yang terpuji. Jika hanya dugaan belaka tanpa fakta dan bukti, maka ini adalah cemburu yang tercela.

10. Kurang menjaga perasaan suami

Kepekaan suami maupun istri ter-hadap perasaan pasangannya sangat diperlukan untuk menghindari terjadin-ya konflik, kesalahpahaman, dan ket-ersinggungan. Seorang istri hendaknya senantiasa berhati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatannya agar tidak menyakiti perasaan suami, ia mampu menjaga lisannya dari kebiasaan men-caci, berkata keras, dan mengkritik dengan cara memojokkan. Istri selalu berusaha untuk menampakkan wajah yang ramah, menyenangkan, tidak ber-muka masam, dan menyejukkan ketika dipandang suaminya. nm

Edisi 13/Juli-Agustus 2013 www.skornews.com23

Bersama Tegakkan kehormatan Sulbar