SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

24

Transcript of SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

Page 1: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]
Page 2: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]
Page 3: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

03Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Wartawan SKOR dilarang meminta/menerima imbalan dari Narasumber

SUSUNAN REDAKSI

DKI: Nur Ashari, Dg. Ratis, Hasan AL. Jakarta Pusat: Junaid, Rahman (Biro Jakarta Barat), Rusman (Biro Jakarta Selatan) Jawa Timur: Agus Budianto (Korwil), Adien, Wito, Sunaryo (Surabaya), Yudi (Blitar,Malang,Kediri), Jawa Barat: Yandi Arifiandi (Korwil), Sigit Hermawan (Biro Kota Bandung). Djahruddin SH, Yadi (Bekasi) M. Irvan (Kab/Kota Bogor) Jawa Tengah: Khartika Dwi Chandra Dioko (Korwil). Banten: H. Faruroji, Agus Nurdin, Kastaja Sulsel: Heriyanto SE (Makassar), Suardi, Nasruddin (Biro Luwu Raya,Tator,Wajo,Morowali) Sulbar: M. Idris Said (Korwil) Dewan Lembah, Nur Khalik (Mamuju, Majene), Nurdin, Yayat (Polman), Safri, SE. Gerzon, S.Th (Mamasa). Nesar, S.Ip (Matra) Sulut: Jonni Victor Thomas Mamengko (Korwil) Ali Imran Aduka (Kabiro Bolmong Raya) Andy Riadhy (Kota Mobagu) Fischer M. Mangundap, SS (Tomohon) Gorontalo/Sulteng: Mohammad Lidjali (Korwil) Sultra: Asmi (Pembina), Sarman, S.Ag (Biro Kolaka), Andi Mashar, SE (Bombana) Kalimantan Selatan: Rachmadi Rais, SH (Korwil) NTB: Saridin (Korwil) Papua Barat: Donald Karel Lotulung Sorong: Robby Smas Papua: Decky Smas (Pembina) Yerry Korwa (Penasehat) Daniel J. Sumbung (Korwil), Agustinus Pantury, SH (Wakorwil). Minsar Hutabalian, SH (Korlip). Raymond Kalimanun, SE. Elsyelin Ferdinandus, S.Sos. Vivi Sumanti, SH Kota Tasik Malaya: Lilis. S. ZH Biak Numfor: Sjatiel Simbiak Sumatera Utara: Maxi Bangun (Korwil). Rekro Tarigan, Fredy Bangun (Medan) Komando Surbakti (Deli Serddang)Sumatera Selatan: M. Anwar, Se. MM (Lampung) Riau: Sri Rohana, SH. Edi Syahputra Hasibuan, Mufti Medofa, S.Pdi, MM Aceh: Basri

Pelindung/Penasehat:Mayjen (Purn) Salim S. Mengga

Pembina:H. Syahrir Hamdani,

Steven S. Lee Lahengko, Sh, SthTD. Heru Lukandow, SH.

Arman B, Abd Kadir

Pemimpin Umum/RedaksiRD. Darwis, S.Par, S.Hi

Wakil Pemimpin RedaksiNoehroji

Pemimpin PerusahaanSudirman Umar, S.Pd

Pemimpin Produksi:Noehroji

Redaktur Eksekutif:Zulkifli Sunusi, S.Ip

Redaktur Senior:Bejo Sumantoro

Redaktur Pelaksana:Abdullah G. S.Ip

Tim Investigasi:LAKRI

(Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia)

Design Grafis:Romi Prasetia

Staf Redaksi:Hari Setiawan, Indah Permatasari

Haryadi, Aswan Samad,Taswin, Jasman, Yusuf Dj.

Bendahara:Sri Winingsih

Tata Usaha:Gita Putri Andani

Marketing:ADI

Photografer/Sirkulasi: Udin GondrongWahyu Wibowo

Penasehat Hukum:DR. H. Eggi Sudjana, SH. M.Si

Abdi Segara, SHAndi Azis Maskur, SH

Alamat Redaksi/Tata Usaha:Jalan SMA 14 No. 16 Cililitan, Jakarta Timur

Telp: (021) 2409 5520Bank BRI: 6169.01006897.536

Atas nama, Sri Winingsih (Bendahara)Mobile: 0853 1116 6156

email: [email protected]: www.skornews.com

Penerbit:PT. Sulawesi Utama Persada

Notaris, Harapan Kanna, SH. M.KnSK Menkumham;

Nomor: AHU-23232.AH.01.01.Tahun 2013

Selain dikenal malas menghadiri rapat, mer-eka juga malas mengunjungi konstituen. Mereka mengunjungi konstituen hanya di saat-saat menjelang pemilu. Padahal, men-gunjungi konstituen adalah penting untuk

menangkap aspirasi rakyat yang memilih mereka. Den-gan mengunjungi konstituen mereka mengetahui den-gan jelas apa yang dikehendaki rakyat untuk selanjut-nya bisa dibawa ke rapat-rapat penting di parlemen.

Di samping dua kemalasan tadi, mereka juga malas belajar. Belajar di sini tidak hanya terkait raihan jenjang pendidikan setinggi-tingginya, melainkan belajar untuk memperluas cakrawala dan meningkatkan kualitas diri sebagai anggota legislatif. Dengan fungsi legislasi, pen-gawasan, dan pengganggaran yang melekat di dalam di-rinya, anggota DPR dituntut memiliki cakrawala berpikir yang luas dalam bidang-bidang tersebut. Sayangnya, kemalasan dalam belajar membuat produk-produk yang dihasilkannya berada di bawah standar. Produk legis-lasi, misalnya, kerap tak memperlihatkan kualitas yang memadai, sebagaimana terbukti dengan banyaknya UU yang diujimaterikan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Melihat ketiga hal tersebut di atas, maka sudah saat-nya kita tidak lagi memilih anggota dewan yang berkat-egori pemalas itu pada Pemilu 2014. Tidak lagi memilih anggota DPR yang malas ini merupakan hukuman yang pantas diberikan rakyat kepada mereka. Efek jera harus benar-benar ditimpahkan kepada mereka.

Harapan penuh kita tumpahkan ke pundak rakyat sebagai pemegang hak pilih Pemilu 2014. Rakyat harus

kritis dalam memilih calon anggota legislatif di masa depan. Jangan pilih calon anggota dewan yang dikenal pemalas, karena dengan mudah mereka akan menging-kari amanah rakyat. Pilihlah calon-calon legislatif yang punya rekam-jejak bagus. Mereka adalah calon-calon yang rajin mengikuti rapat-rapat di DPR, rajin mengun-jungi konstituen, dan mau belajar untuk menghasilkan produk-produk legislasi yang berkualitas.

Bagaimanapun, tugas dan fungsi utama DPR adalah sebagai pembuat legislasi, pengawas, dan pengangga-ran. Karena itu, perekrutan haruslah dilihat dari kualitas rekam jejaknya, bukan sekadar tampang dan seberapa tebal isi kantong sang caleg.

Dengan rajin mengunjungi konstituen dan selalu belajar meningkatkan cakrawala berpikir, mereka akan mampu menangkap aspirasi rakyat dan selanjutnya as-pirasi tersebut bisa dibawa ke rapat-rapat yang digelar DPR, untuk kemudian menjadi sebuah keputusan politik penting bagi rakyat bangsa ini.

Kita hanya butuh calon legislatif yang rajin, berdisi-plin, dan berkomitmen tinggi untuk memperjuangkan nasib rakyat. Jangan pilih lagi anggota dewan yang pe-malas. Kinerja anggota legislatif toh tidak hanya diten-tukan oleh standar pendidikan yang dimilikinya, tidak juga ditentukan oleh popularitasnya dalam mengum-pulkan suara rakyat. Kinerja seorang anggota dewan dinilai dari komitmen-nya yang tinggi terhadap kepentingan rakyat, dan itu harus tercermin dari kegiatan-kegiatan serta pelaksanaan tugas-tugas-nya sebagai wakil rakyat. Bagaimana mungkin se-orang wakil rakyat dis-ebut memiliki komitmen tinggi, jika ia malas meng-hadiri rapat-rapat penting di DPR, malas mengun-jungi konsituen, dan ma-las belajar, Masihkah kita Memilih Mereka...?

Luar biasa malasnya wakil rakyat kita. Sudah diberi fasilitas dan gaji besar dari uang hasil keringat rakyat, mereka malah

tidak peduli dengan tugas-tugasnya se-bagai anggota dewan. Mereka seenaknya

bolos sidang, titip tanda tangan kehad-iran, atau setor muka sekitar 5-10 me-nit dalam sidang paripurna, lalu pergi,

menghilang entah ke mana.

Page 4: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Lemahnya pengawasan oleh Dirjen PHKA dan BBKSDA Jawa Barat dalam menyelengga-rakan fungsinya seba-

gai pengelola CA Kamojang, TWA Kawah Kamojang dan CA Gunung Papandayan mengakibatkan ka-wasan tersebut terganggu dan ru-sak sehingga tidak dapat berfungsi sebagai kawasan konservasi.

Dikonfirmasi terkait hal terse-but, SKOR mengirimkan surat kon-firmasi kepada CGI Ltd pada Tang-

gal, 15 Juni 2013 yang kemudian dijawab pihak CGI pada Tanggal, 28/6/13 (Via Email), berdasarkan jawaban tersebut, SKOR men-girimkan surat konfirmasi ke-dua (Via Email) namun hingga berita ini dimuat CGI tidak memberi-kan tanggapan atas surat konfir-masi Kedua tersebut sebagaimana pernyataan staf CGI, Reva Sasis-tiya saat dihubungi SKOR melalui nomor telpon pribadinya.

Saat Tim SKOR berkunjung ke CGI Darajat, Garut Jawa Barat

(2/7/13), pihak security tampak be-gitu sibuk menyambut dan terke-san over protektif yang justru menimbulksan rasa penasaran Tim untuk mengetahui dan me-lihat lebih jauh tentang kegiatan tersebut. Diterima Kepala Security, Anton dan Staf CGI, Yusef. Mereka tidak memberikan ijin berkun-jung ke lokasi kegiatan Chevron dan melakukan aksi tutup mulut terhadap setiap pertanyaan yang diajukan dengan alasan mereka hanya sebagai pekerja dan tidak

berwenang memberikan jawaban.Berdasarkan hal tersebut, patut

diduga bahwa CGI dalam melak-sanakan pemanfaatan hutan en-ergi panas bumi juga melakukan kegiatan lain diwilayah tersebut sehingga terkesan tertutup terh-adap wartawan, bahwa Manager (Policy Goverment & Public Affairs) Chevron Geothermal Salak, Ida Bagus Wibatsya telah berbohong dengan mengatakan bahwa CGI tidak melakukan eksplorasi baru di kawasan CA Papandayan.

SKOR, JakartaBBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Provinsi Jawa Barat pada tanggal 13 Juli 2009 menandatangani

dua Perjanjian Kerjasama dengan CGI Ltd. Untuk peningkatan pengelolaan CA Kamojang, TWA Kawah Kamojang, dan CA Gunung Papandayan selama 5 tahun. Pasal 4 ayat (2) huruf a pada kedua PKS tersebut kemudian diadendum pada tanggal 21 Desember 2009.

1. CGI Ltd. Sejak tanggal 2 Agustus 2000 telah melaksanakan kegiatan di kawasan hutan konservasi tanpa ijin Menteri Kehutanan.

2. Perjanjian Kerjasama antara BBKSDA Jawa Barat dengan CGI Ltd. tidak sah secara hukum karena tidak didasari ijin Menteri Kehutan-an.

3. Tindakan Kepala BBKSDA Jawa Barat menandatangani Perjanjian Ker-jasama dengan CGI Ltd. merupakan tindakan yang melampaui we-wenang.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan seba-

gaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2004: Pasal 38 ayat (1) menyatakan bahwa penggunaan kawasan hutan untuk ke-pentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan di dalam kawasan hutan produksi dan lindung.

2. Pasal 50 Ayat (3) yang menyatakan bahwa setiap orang dilarang; mengerjakan dan atau menggunakan dan atau menduduki kawasan hutan secara tidak sah, dilarang melakukan kegiatan penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang di dalam ka-wasan hutan, tanpa izin Menteri

3. Pasal 78 Ayat (5) yang menyatakan bahwa barang siapa dengan sen-gaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (3) huruf (a), huruf (b), atau huruf (c), diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Pasal 19. Ayat (1) menyatakan bahwa setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat men-gakibatkan perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam.

Team

Kepada Yth Gubnernur Jawa Barat, Bupati Garut dan Bupati Bandung,Mohon Informasi melalui Media SKOR, bahwa CGI Darajat dalam pemanfaatkan Hutan Konservasi CA Kamojang, CA Gunung Papandayan dan TWA Kamojang, pada proses pemamfaatan energi panas bumi yang menggunakan Air Bawah tanah sebelum ditampung di Ketel uap, mohon disampai-kan ke publik tentang Ijin dan pembayaran pajak air bawah tanah yang selama ini digunakan oleh CGI.Atas perhatiannya kami ucapkan Trimaksih... LEMBAGA ANTI KORUPSI REPUBLIK INDONESIA

Kepada Yth Kepala Badan Puslitbang Air Prov Jawa Barat,Didaerah kami air tanah semakin surut dan sumur mengalami pendangkalan, apakah hal tersebut disebabkan oleh penggunaan air bawah tanah secara berlebihan oleh CGI. mohon penjelasan dan penelitiannya, dari 0852 223x xxxx Dhani di Pasir Wangi, Garut Jawa Barat

Page 5: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Ikuti Penelusuran SKOR edisi mendatang, Tentang Kesak-sian Masyarakat sekitar dan komentar para ahli seputar kegiatan yang berkenaan dengan hutan, tanah dan air.

Page 6: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

Edisi 13/Juli-Agustus 2013

HAL itu ditegaskan PB Al Washliyah melalui kuasa hukumnya, Ade Zainab Taher saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Deliserdang, di Ruang Komisi A.kamis (30/5) RDP yang dipimpin Ketua Komisi A Rahmadsyah serta dihadiri Wakil Ketua DPRD Del-iserdang H Wagirin Arman S Sos serta sejumlah anggota Komisi A ini dihadiri BPN Sumut dan Deliserdang, perwaki-lan Kapoldasu, Pangdam I/BB, PTPN II, Kuasa Hukum Tamin Sukardi dan Mujianto, Pengurus TPSTGR Desa Hel-vetia, Kecamatan Labuhan Deli serta pengurus PB Al Washliyah melalui kuasa hukumnya. Sementara Pemkab Deliserdang, PN Lubukpakam, Kejari Lubukpakam tidak hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut.

“Kita pertanyakan dasar hukum

atau alas hak kenapa terbit IMB di atas lahan eks HGU 74 hektar itu yang no-tabenenya masih sengketa serta status Quo (stanvas) berdasarkan hasil rapat kerja dengan pendapat DPRD Sumut, BPN Sumut, Biro Pemerintahan Umum Setda Provsu, Bupati Deliserdang, BPN Deliserdang, Kades, PTPN II dan masyarakat penggarap, Selasa 12 Juli 2011. Hanya sudah membayar retribusi sampai miliaran rupiah kepada Pem-kab Deliserdang, IMB nya dikeluarkan begitu saja,” tegasnya.

Sebab, PB Al Washliyah yang telah memberikan ganti rugi kepada negara dengan taksiran harga ditentukan oleh tim penaksir harga (Tim 9) yakni Meneg BUMN, PTPN 2, BPN Deliser-dang, Pemkab Deliserdang, Kejari Del-iserdang, Kimpraswil Deliserdang dan DPRD Deliserdang sesuai dengan surat persetujuan pelepasan aset dari Meneg BUMN No 5-380/MBU/2004 tanggal 26 Juli 2004, saat mengajukan proses sertifikat tidak bisa diterbitkan hingga saat ini.

Bahkan PB Al Washliyah memi-

liki pelepasan ganti rugi kepada masyarakat berdasarkan 16 surat keterangan atas hak tanah, surat ket-erangan tentang Pembagian dan pen-erimaan tanah ladang/sawah (SKPTL/S) tanggal 27 September 1952 untuk ta-nah seluas 32 hektar yang merupakan satu objek dengan 74 hektar dengan total seluas 106 hektar tersebut. Hal itu juga dikuatkan oleh PTPN II yang menyatakan pengalihab itu sesuai den-gan proses hukum berdasarkan surat BPN RI N0 42/HGU/BPN/2002 tanggal 25 Nopember 2002.

“Al Washliyah punya pelepasan hak yang disyaratkan oleh Meneg BUMN untuk tanah negara yang menurut ketentuan BPN harus diganti rugi ke-pada negara dan rakyat penggarap. Semuanya sudah kita penuhi, semen-tara pihak Tamin Sukardi dan Mujianto hanya memiliki SKPTL/S dengan tahun berbeda 1954 dan belum memberikan ganti rugi kepada negara,” ungkapnya.

Menjawab hal itu pihak BPN Sumut melalui Kabid IV menyatakan secara yuridis pengalihan hak tanah kepada PB Al Washliyah sudah Clear (bersih) tapi belum Clean (betul bersih) kar-ena masih ada gugatan di pengadilan. “Syarat pertanahan itu memang harus Clear dan Clean dari gugatan,” jelas-nya.

Sedangkan kuasa hukum Tamin Su-kardi dan Mujianto, G Tampubolon me-nyebutkan, mereka sudah membayar retribusi untuk IMB kepada Pemkab

DeSAKAN dari berbagai pihak agar Kejari Mamuju melakukan eksekusi kepada terpidana sesuai amar putu-san Mahkamah Agung (MA) bersifat inkrahct (putusan telah mempunyai kekuatan hukum tetap) pada Juni, Juli 2012. Kasus pembobolan dana Bank BPD cabang Pasangkayu melibatkan 14 terpidana. Dua diantaranya dinyatakan bebas murni yakni Yaumil RM (Ketua DPRD Matra) dan Rayu yang kini ang-gota DPRD Provinsi Sulbar dari poli-tisi PDI-P. Yang lain (12 orang) terbukti melakukan korupsi dengan hukuman berfariasi dipidana antara 4 sampai 10 tahun penjara. Satu orang diantaranya yakni Amir Hamzah melakukan upaya hukum luar biasa dengan mengajukan peninjauan kembali (PK) ke MA. Dan

kesepuluh orang terpidana itu yakni mantan Kepala Bagian Perlengkapan Dinas PU Kabupaten Matra Rismadi Chandra (10 tahun) denda Rp 2,6 m serta harta berupa tanah dua hektar disita untuk negara.Mantan Pimpinan Bank BPD Cabang Pasangkayu Tahir Karim divonis 8 tahun bayar denda Rp 300 juta , mantan Kepala Bagian Kred-it Bank BPD setempat M.Arman Laode Hasan (6 tahun), denda Rp 300 juta serta harta kekayaannya berupa 159 sertifikat untuk jaminan kredit disita oleh negara.

Terpidana lainnya adalah Hj. Ani divonis 6 tahun denda Rp 300 juta, bayar uang pengganti Rp 5,4 m serta harta kekayaannya berupa 20 hektar tanah disita oleh negara. Alam Bohari

(5 tahun) denda Rp 500 juta dan har-ta kekayaannya 1.000 meter persegi disita oleh negara. Laenong (4 tahun) denda Rp 400 juta serta harta keka-yaannya berupa alat berat eksavator, mobil, kebun kakao, kebun kelapa sawit 200 hektar disita untuk negara. Terpidana Risma Ambo Jiwa (4 tahun) denda Rp 200 juta serta harta keka-yaannya berupa kebun kakao 5 hektar disita untuk negara. Amir Hamzah (4 tahun) bayar denda Rp 300 juta dan bayar uang pengganti Rp 1,6 miliar. Andi Ampeng (4 tahun) denda Rp 680 juta dan untuk terpidana Sukidi Wi-jaya divonis 4 tahun denda Rp 450 juta dan harta kekayaannya berupa kebun sawit senilai Rp 220 juta disita oleh negara.

Sesuai catatan SKOR, perkara terse-but pada Nopember 2006 sampai Mei 2007. setidaknya 150 kontraktor atau perusahaan mengajukan permohonan untuk kredit jasa konstruksi pada Bank BPD Cabang Pasangkayu Kabupaten Matra. Nilai masing masing kreditur antara Rp 400 juta sampai Rp 1 mil-iar. Belakangan diketahui baik kontrak kerja maupun Surat Perintah Mulai

Deliserdang. Sementara Ketua Komisi A DPRD Deliserdang, Rahmadsyah juga mempertanyakan dasar hukum pener-bitan IMB kepada Pemkab Deliserdang sehingga terdapat bangunan di tanah eks HGU seluas 74 hektar yang diban-gun PT ACR. “Segera kita panggil Pemk-ab Deliserdang dalam RDP selanjutnya mempertanyakan hal tersebut,” ucap Rahmadsyah.

Lapor ke KPKKuasa hukum PB Al Washliyah, Ade

Zainab Taher mengatakan, atas perso-alan itu, Al Washliyah merasa terham-bat melakukan pembangunan di atas lahan yang sudah dibeli kepada negara dan masyarakat.

Bahkan PB Al Washliyah berencana melaporkan permasalah yang dihadapi saat ini ke Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK). Sebab tidak ada kepastian hukum serta diduga adanya permainan mafia hukum, tanah dan peradilan.

Ada indikasi kalau pemkab bermain mata dengan pihak yang mempunyai kepentingan atas tanah trsebut. “Han-ya berdasarkan bayar retribusi tanpa ada alas hak atau dasar hukum, Tamin Sukardi dan Mujianto bisa mendirikan bangunan. Sementara kita yang jelas sudah membeli dan mengganti rugi kepada negara dan rakyat penggarap mau mendirikan pagar tidak boleh. Dasar hukum apa itu, kan persoalan 74 hektar tanah tersebut masih status Qou.” katanya. Maxi.B

Kerja (SPMK) diduga fiktif, karena da-lam dokumen ada yang mencurigakan. Total nilai kredit Rp 41 miliar yang dic-airkan tanpa pihak Bank BPD Cabang Pasangkayu melakukan penelitian dan penilaian secara benar terhadap para pemohon. Apakah janji Kejari akan ditepati..?, semua elemen masyarakat menunggu dan berharap segera di-lakukan eksekusi terhadap sejumlah terpidana korupsi dana kredit di Bank BPD Sulsel Cabang Pasangkayu Mamu-ju Utara (Matra).

Nur/Dewan

SKOR-Deliserdang,SUMUTPengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah mempertanyakan dasar hukum penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

yang dikeluarkan Pemkab Deliserdang di lahan seluas

74 hektar Eks HGU PTPTN II, di Pasar IV, Desa Helvetia,

Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang,

sekarang ini telah berdiri bangunan perumahan mewah

dan pengerjaannya terus berlangsung.

SKOR-MamujuSetelah jajaran Kejaksaan Mamuju mendapat desakan dari berbagai

pihak, akhirnya minggu terakhir Juni 2013 berjanji akan melakukan eksekusi kepada sejumlah terpidana korupsi dana kredit di Bank BPD Sulsel Cabang Pasangkayu Mamuju Utara (Matra). Janji tersebut dike-mukakan Kejari Mamuju cq Kasi Pidsus Kejari Mamuju Salahuddin,SH. Kejadiannya pada 2007 nilai kredit 41 miliar. Menurut Salahuddin, kini Kejari Mamuju melakukan upaya agar Kejati Sulselbar melimpah-kan eksekusi kasus tersebut ke Kejari Matra, agar Kejari Matra yang melakukannya.

Page 7: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

07Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Faktor yang menyebabkan dimuatnya nama-nama itu lantaran mereka per-nah disebut di dalam per-sidangan kasus korupsi,

atau pernah melontarkan pernyataan di media yang bertujuan memperle-mah kewenangan KPK

Sempat muncul dugaan bahwa data-data itu dikeluarkan Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK). Ketua KPK, Abraham Samad membantah tudingan itu.

"Namanya KPK pasti difitnah. Wa-jar lah, biasa kalau kita difitnah, eng-gak apa-apa," kata Abraham Samad di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin lalu.

Namun, Samad lagi-lagi menegas-kan bahwa pihaknya sama sekali tidak terlibat dalam rilis tersebut, meski pun ICW pada dasarnya mendukung penuh kinerja KPK.

"Semakin banyak orang memfitnah, semakin banyak amal kita dinaikkan di Bulan Ramadan," pungkas Samad.

Setidaknya ada 5 (lima) Indikator Penilaian sehingga muncul nama-nama yang dianggap tidak memiliki komitmen terhadap pemberantasan korupsi, indikatornya adalah:1. Politisi yang namanya pernah dis-

ebut dalam keterangan saksi atau dakwaan JPU terlibat serta atau turut menerima sejumlah uang da-lam sebuah kasus korupsi

2. Politisi bekas terpidana kasus koru-psi

3. Politis yang pernah dijatuhi sanksi atau terbukti melanggar etika da-lam pemeriksaan oleh Badan Ke-hormatan DPR

4. Politisi yang mengeluarkan-pernyataan di Media yang tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi

5. Politisi yang mendukung upaya revisi UU KPK yang berpotensi memangkas dan melemahkan ke-wenangan lembaga tersebut

Berikut ini daftar lengkap 36 bakal caleg bermasalah:

Partai Golkar: 9 orang1. Aziz Syamsuddin, Disebut oleh

Saksi (AKBP Thedy Rusmawan) da-

lam persidangan kasus simulator (28/5/2013) menerima uang untuk memperlancar proyek simulator SIM.

2. Bambang Soesatyo, Disebut oleh Saksi (AKBP Thedy Rusmawan) da-lam persidangan kasus simulator (28/5/2013) menerima uang untuk memperlancar proyek simulator SIM.

3. Idris Laena, Melakukan pelanggaran etika (sedang) dalam kasus per-mintaan barang atau upeti kepada BUMN.

4. Nurdiman Munir, Mendukung upa-ya revisi UU KPK yang berpotensi melemahkan kewenangan lembaga tersebut.

5. Setya Novanto, Kesaksian Lukman Abbas di Pengadilan Tipikor Pekan-baru mengaku menyerahkan uang 1.050.000 dollar AS (sekitar Rp 9 miliar) kepada Kahar Muzakir set-elah pertemuan dengan Setya No-vanto.

6. Kahar Muzakir, Kesaksian Lukman Abbas di Pengadilan Tipikor Pekan-baru mengaku menyerahkan uang 1.050.000 dollar AS (sekitar Rp 9 miliar) kepada Kahar Muzakir.

7. Melchias Marcus, Mekeng Disebut sebagai "Ketua Besar" dalam BBM antara Mindo Rosalina Manulang dan Angelina Sondakh dalam kasus wisma atlet.

8. Priyo Budi Santoso, Nama Priyo Budi S masuk dalam tuntutan JPU atas kasus pengadaan Al Quran dan laboratorium yang menyeret Dendi Prasetya dan Zulkarnain Djabar.

9. Charles Jonas Mesang, Disebut da-lam surat dakwaan untuk terdakwa bekas Sekretaris Jenderal Kemente-rian Kesehatan Sjafii Ahmad di Pen-gadilan Tipikor, Senin (29/11/2010), menerima uang dari proyek pen-gadaan alkes di Kemenkes sebesar Rp 90 juta.

Partai Demokrat: 10 orang1. Edhie Baskoro Yudhoyono, Laporan

dugaan pencemaran nama baik oleh Ibas kepada Yulianis dinilai oleh LPSK menghambat pemberan-tasan korupsi.

2. Mirwan Amir, Saksi Mindo Rosalina M dalam persidangan menyebutkan peran yang bersangkutan sebagai "Ketua Besar" yang menerima uang dari proyek wisma atlet.

3. Jhonny Allen Marbun, Disebut oleh Abdul Hadi Jamal (tersangka ka-sus korupsi pembangunan derma-ga dan bandara Indonesia timur) menerima uang Rp 1 miliar dalam proyek yang sama.

4. Achsanul Qosasi, Melakukan pelang-garan etika ringan dalam kasus permintaan barang atau upeti ke-pada BUMN.

5. Ignatius Mulyono, Membantu pen-gurusan sertifikat Hambalang atas permintaan Anas Urbaningrum.

6. Muhammad Nasir, Audit BPK me-nyebut nama Muhammad Nasir termaktub dalam akta kepemilikan PT Anugerah Nusantara.

7. Sutan Bhatoegana, Disebut oleh JPU menerima uang dalam kasus solar home system (SHS) dan hal terse-but juga diakui oleh terdakwa Ko-sasih Abas.

8. Marzuki Alie, Pernah menyampaikan wacana pembubaran KPK. (Baca pula: Penyataan Kontroversial Mar-zuki Alie).

9. Max Sopacua, Disebut dalam surat dakwaan untuk terdakwa bekas Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Sjafii Ahmad di Penga-dilan Tipikor, Senin (29/11/2010), menerima uang dariproyek pen-gadaan alkes di Kemenkes sebesar 45 juta.

10. Mahyudin, Disebut oleh saksi Min-do Rosalina M dalam persidangan (16/1/1012) sebagai "Pak Ketua" yang menerima sejumlah uang dari pembahasan wisma atlet.

PDI Perjuangan: 5 orang1. Herman Hery, Disebut oleh sak-

si (AKBP Thedy Rusmawan) da-lam persidangan kasus simulator (28/5/2013)menerima uang untuk memperlancar proyek simulator SIM.

2. I Wayan Koster, Disebut oleh saksi Lutfi Ardiansyah dalam persidan-gan tipikor (27/1/2012) menerima uang sebesar Rp 5 miliar dari Grup Permai.

3. Said Abdullah, Disebut oleh Yulianis dalam persidangan tipikor (4/10/2012) turut serta dalam menggiring sejumlah proyek ber-sama Grup Permai.

4. Olly Dondokambey, Disebut oleh Yulianis dalam persidangan tipikor (4/10/2012) turut serta dalam

menggiring sejumlah proyek ber-sama Grup Permai.

5. Ribka Tjiptaning, Dijatuhi sanksi oleh Badan Kehormatan DPR beru-pa larangan memimpin rapat pani-tia khusus atau panitia kerja di DPR terkait kasus ayat tembakau yang hilang dalam UU Kesehatan.

PKS: 4 orang1. Zulkieflimansyah, Melakukan pe-

langgaran etika ringan dalam ka-sus permintaan barang atau upeti kepada BUMN.

2. Adang Darajatun, Tidak bersedia me-nyampaikan informasi keberadaan istrinya (Nunun Nurbaeti) kepada KPK saat Nunun menjadi buronan kasus travel cheque.

3. Fahri Hamzah, Mendorong pem-bubaran KPK.

4. Nasir Djamil, Mendukung upaya revisi UU KPK yang berpotensi me-lemahkan kewenangan lembaga tersebut.

Partai Gerindra: 3 orang1. Desmond J Mahesa, Disebut oleh

saksi (AKBP Thedy Rusmawan) da-lam persidangan kasus simulator (28/5/2013)menerima uang untuk memperlancar proyek simulator SIM.

2. Vonny Anneke Panambunan, Man-tan terpidana kasus korupsi Ban-dara Loa Kulu di Kutai Kartanegara. Vonny divonis 1,5 tahun penjara (Mei 2008).

3. Pius Lustrilanang, Disebut ngotot mendukung perencanaan gedung baru Parlemen.

PPP: 2 orang1. Ahmad Yani, Mendukung upaya re-

visi UU KPK yang berpotensi me-lemahkan kewenangan lembaga tersebut.

2. M Achmad Farial, Disebut oleh JPU menerima uang dalam kasus solar home system (SHS) dan hal terse-but juga diakui oleh terdakwa Ko-sasih Abas.

Hanura: 1 orang1. Syarifuddin Sudding, Mendukung

upaya revisi UU KPK yang berpo-tensi melemahkan kewenangan lembaga tersebut.

PKB: 1 orang1. Abdul Kadir Karding, Disebut oleh

Yulianis dalam persidangan tipikor (4/10/2012) turut serta dalam menggiring sejumlah proyek ber-sama Grup Permai.

PBB: 1 orang1. Nazaruddin Sjamsuddin, Terpidana

kasus dana taktis KPU dan asur-ansi.

©nm

SKOR-JakartaIndonesian

Corruption Watch (ICW) telah merilis 36

nama calon anggota DPR yang dianggap

tidak memiliki komitmen terhadap

pemberantasan korupsi.

Page 8: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

08Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Dihubungi via tele-pon pribadinya, anggota DPD RI Dapil Sulbar yang juga merupakan

anggota Tim Panitia Akuntan Publik (PAP), Ir. Iskandar Muda Baharuddin Lopa mengatakan,

LPJ Fiktif 2011 Sekwan sebagaima-na hasil pemeriksaan BPK-RI 2011

Perwakilan Sulbar merupakan pelang-garan Administrasi yang jika ditemukan

ada kerugian Negara/Daerah maka harus dikembalikan ke kas Daerah. Tapi kami akan terus mendorong penegak

hukum terkait untuk segera menindaklanjuti apabila ditemukan ada pelanggaran yang sifatnya pidana, kata putra almarhum Baharuddin Lopa ini.

Dilanjutkan, diharapkan kepada SKOR agar dalam melakukan investigasi dan pemberitaan, juga berk-oordinasi dengan BPK-RI dan Perwakilan BPK di daerah sehingga mendapatkan penjelasan yang lebih akurat, tambah Iskandar Muda.

Sebagaimana diketahui bahwa hasil Pe-meriksaan BPK RI pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk Tahun Anggaran 2006 sampai dengan 2012 sebanyak 17 pemeriksaan dengan 279 temuan pemeriksaan dan 580 reko-mendasi. Tindak lanjut yang telah sesuai den-gan rekomendasi sebanyak 175 rekomendasi atau sebesar 30,17%, tindak lanjut yang be-

Drs. H. Anwar Adnan Saleh tidak melak-sanakan komitmen dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Daerah yang transparan dan akunta-bel yang kemudian melahirkan sejum-lah KORUPTOR-KORUPTOR KAMPUNG di Sulbar, terbukti Sejumlah Kepala SKPD, PPK telah menjadi pesakitan Pengadilan TIPIKOR serta masih me-nyisakan sejumlah kasus yang belum selesai hingga saat ini, sebut saja dian-taranya Kasus Stadion Prov. Sulbar dan Pembangunan/Pengadaan Fasilitas Ru-mah Jabatan Gubernur yang hanya menyeret KORUPTOR "Kelas Teri" saja tanpa mampu menyentuh aktor in-telektualnya.

Ditemui di kantornya, Ketua Umum Lembaga Anti Korupsi Republik Indo-nesia (LAKRI), Steven Samuel Lee La-hengko, SH. Sth mengatakan, LAKRI akan segera mengirimkan TIM nya ke Sulawesi Barat untuk melakukan in-vestigasi terhadap beberapa laporan masyarakat yang kami terima terkait dugaan kasus korupsi di Sulbar yang penanganannya berlarut-larut bahkan tidak ditindaklanjuti, termasuk LPJ Se-kwan 2011 yang diduga Fiktif itu, kata Ketum LAKRI kepada SKOR. Team

SKOR, Sulawesi BaratHingga pemberitaan yang ke-7 ini,

Sekretaris Dewan Provinsi Sulawesi Barat tidak berani memberikan hak jawab terhadap pemberitaan SKOR terkait 7689 LPJ FIKTIF Tahun 2011, hal tersebut dikarenakan adanya perintah langsung dari Ketua DPRD, Hamzah Hapati Hasan "tidak usah ditanggapi, tar malah menaikkan oplah wartawannya" kata Ketua DPRD kepada Sekwan saat SKOR berkunjung di ruang

kerja sekwan beberapa waktu lalu.

lum sesuai dengan rekomendasi sebanyak 349 atau sebesar 60,17% dan rekomenda-si yang belum ditindak lanjuti sebanyak 56 rekomendasi atau sebesar 9,66%.

Hal tersebut menggambarkan bahwa Gubernur Sulawesi Barat,

...kami akan terus mendorong penegak hukum terkait untuk segera menindaklanjuti

apabila ditemukan ada pelanggaran yang sifatnya pidana,..."

Bersambung...

Page 9: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

09Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Page 10: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

10Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Sebuah kata-kata sederhana namun mengandung mak-na yang begitu mendalam, yang keluar dari seorang wanita yang tegas namun

low profile ini. Ada pribahasa Tak Ke-nal Maka Sayang yang lazim terucap manakala kita belum begitu mengenal secara dekat. Kadangkala kita selalu disajikan oleh tokoh-tokoh yang sudah terkenal dengan segudang prestasi dari berbagai disiplin ilmu maupun pengetahuan yang dimilikinya.

Terlahir dari keluarga sederhana dan biasa saja, kebiasaan untuk beker-ja keras dan gigih dalam menjalankan tugas adalah suatu keharusan bagi di-rinya. Kegiatan sosial masyarakat ada-lah merupakan kegiatan rutin yang telah ia jalani sejak lama. Diantara seabreg kegiatannya adalah sosial-isasi Pelayanan Operasi Gratis untuk penderita katarak , operasi Gratis un-tuk masyarakat tidak mampu , BSM ( Bantuan Siswa Miskin ) untuk SD, SMP dan SMA , Apresiasi Musik pengamen jalanan dan seniman dan kemungki-nan setelah lebaran dirinya bersama kawan-kawannya akan adakan kegia-tan khitanan masal, kesehatan Gratis, senam masal serta membantu siswa yang baru lulus SMA dan SMK yang ingin mendapatkan keringanan dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan berbagai kegiatan lain yang positif.

Di singgung mengenai pencalo-nannya sebagai caleg, Herlin (sapaan akrab dirinya-red) menuturkan kalau awalnya tidak terbesit sedikitpun di

hati untuk mendaftar sebagai caleg. Atas dorongan teman-temannya, pada detik-detik terakhir tepatnya tanggal 28 Februari 2013 lalu dirinya mendaft-arkan diri. “Akhirnya secara vertifikasi saya di nyatakan lolos oleh Partai mau-pun KPUD kota Bekasi sebagai calon Sementara untuk Legestatif 2014 nan-ti, semoga saja saya dapat memasuki DCT pada bulan Agustus 2013 nanti.” Harapnya.

Ia bertekad memperjuangkan wan-ita bila nanti. Dia akan konsen pada pembentukan karakter perempuan seutuhnya yang lebih maju dan keluar dari mindset perempuan hanya kerja di dapur.

Caleg DPRD tingkat 2 Dapil 4 kota Bekasi yang meliputi kec. Pondok Gede, Pondok Melati dan Jatisampurna dengan No urut: 6 dari Partai GERIN-DRA ini meyakini pemahaman terh-adap harkat dan martabat perempuan Bekasi bisa lebih maju. Pihaknya akan memperhatikan kaum hawa yang se-lamai ini kurang diperhatikan pemer-intah dengan cara mendidiknya untuk bisa bertarung melawan kepasrahan dan keadaan.

"Saya ingin memberikan wanita-wanita di daerah bekasi bagaimana mereka menjadi wanita yang mandiri, serta ingin mendidik wanita menjadi wiraswasta juga," tegasnya.

Herlin mengakui tak semua perem-puan mengerti politik apalagi dengan perilaku koruptif sudah begitu kom-

pleks di tengah masyarakat, terutama elit politik. Untuk itu pihaknya akan lebih mengedepankan pendidikan moral perempuan, agar tidak terjang-kit korupsi seperti para wakil rakyat yang perempuan.

Di Tanya tentang modal dirinya menjadi caleg, Herlin hanya terse-nyum, "Aku nggak punya budget, ng-gak punya uang banyak, aku cuma

Data Pribadi

Nama: ■ Herlin Noviyanti , Se

Tempat, tgl lahir: -Bogor, 19 Nov 1975

Agama: KristenJ kelamin: Perempuan

Kebangsaan: IndonesiaStatus:

-Menikah dengan Her-manto SumantriAnak: 2 orang:

1. Stefanus Sumantri ( 16 th )2. Chistoforus David ( 13 th )

Pendidikan formal:■ Melanjutkan kuliah di salah satu STIE di Bekasi , dan telah Lulus Sarjana Ekono-

mi.■ Juli 1992 – Juni 1995 : SMEA .N Jakarta ■ Juli 1989 – Juni 1992 : SMP Mardi Yuana Cibinong.■ Juli 1983 – Juni 1989 : SD Mardi Yuana Cibinong.■ Juli 1981 – Juni 1983 : TK Mardi Yuana Cibinong.

Pendidikan non formal :■ September 1995: kursus akuntansi Yayasan Administrasi Niaga dan Bahasa

(YAN) Cibinong■ Oktober 1992: Attending English Course in Artcom Prima Centre Cibinong.■ Maret 1993: Attending Computer Course in Detralan Centre Jakarta.■ Agustus 1993 : Attending Computer Course in Detralan Centre Jakarta.■ Februari 1994: Attending Computer Course in Detralan Centre Jakarta.

Pengalaman kerja :■ Juli 1995 – Jan 2005: Becoming Finance and Inventory Division Staf in PT. Ro-

kindo Raya Sweater, di Jl Raya cikiwul pang 3 Bantar Gebang Bekasi.■ Jan 2006 – Des 2008: Becoming Asistence of Advanced Accountancy in PT. Kobe

Truss Mandiri, Contractor company at Bekasi■ Jan 2009 – April 2011 : Becoming Supervisor of Marketing and audit command

of PT. Makmur Berkat Unggul■ Mei 2011 – Mei 2013: di PT. Kobe Truss Mandiri Sebagai account manager .■ Juni 2013 – sekarang : wiraswasta dan aktif di kegiatan sosial kemasyaraka-

tan

punya cinta dan niat yang tulus," ujarnya. “Yang pasti saya siap untuk melayani masyarakat, saya ingin men-jadikan kota Bekasi yang lebih baik di bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan , menjalankan program pemerintahan dan mengutamakan pe-layanan kepada masyarakat terutama kaum ibu dan anak-anak.” Pungkas-nya. ©Bayoe

SKOR-BekasiKita tidak tahu

bagaimana yang akan terjadi hari esok

atau dikemudian hari hanya yang dapat

kita lakukan adalah berbuat sebaik-baiknya, bekerja sebaik–baiknya,

melayani sebaik-baiknya untuk mengabdi

terhadap Masyarakat dan Keluarga maka

disanalah hidup akan terasa lebih berarti.

“Memanusiakan manusia sebagai

manusia seutuhnya ,” itulah motto hidupnya.

Page 11: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

11Edisi 13/Juli-Agustus 2013

SKOR, polewali mandar-sulbar

Untuk mengantisipasi munculnya berbagai macam penyakit di masyarakat, pemer-intah mendirikan se-

jumlah pustu (Puskesmas Pembantu) di tiap desa yang ada di polewali mandar dengan tujuan mempermu-dah pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat sehingga terwujud pe-layanan kesehatan yang optimal dan efektif.

Namun ada saja bidan yang memi-liki sikap arogansi ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat. sering terdengar keluhan masyarakat terh-adap pelayanan para perawat atau bidan yang bertugas di Pustu, seolah-olah mereka enggan untuk merawat atau mengobati masyarakat yang sakit, terutama masyarakat miskin. Contohnya seperti salah satu bidan yang bertugas di desa Puccadi Keca-matan Luyo yang akhir-akhir ini san-gat disesalkan oleh masyarakat, pasal-nya, sikap yang dilakukan oleh bidan tersebut dimana salah seorang warga desa yang berinisial “CI” ketika itu sangat membutuhkan pelayanan kar-ena anaknya yang demam di bawa ke pustu namun bidan sedang tidur ke-tika di bangunkan oleh ibu pasien bi-dan membentak, “ ini waktu istirahat.” Tukas sang bidan dengan nada tinggi. Kejadian ini sangat disesalkan oleh si ibu pasien maupun masyarakat lain-nya. Hal tersebut dijelaskan oleh ibu

pasien “CI” ketika ditemui Skor dike-diamannya di puccadi.

Ditambahkan bidan tersebut juga sering meninggalkan tugasnya den-gan alasan yang tidak jelas, dengan demikian pemerintah melalui dinas kesehatan kabupaten polewali man-dar agar bidan desa tersebut diganti agar harapan masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan sesuai yang di inginkan oleh pemerintah terwujud.

Dengan fenomena ini, maka tidak heran masyarakat yang ada di desa puccadi ketika mengalami gangguan kesehatan enggan ke pustu karna ke-tika ke pustu yang didapatkan bukan pelayanan yang baik malah bentakkan oleh sikap bidan desa yang arogan.

M. Idris-Adya

SKOR-Polewali MandarKePoLISIAN Polres Polewali Man-

dar dari satuan Bareskrim Narkoba, menangkap seorang oknum Polisi Bripka SO anggota Polsek Campala-gian Polewali Mandar dan seorang oknum kepala desa Bojo kecamatan Babana kabupaten Mamuju, Sulawe-si Barat serta dua orang pemuda. Mereka dibekuk pada saat pesta sabu di wisma Agus Salim bersama barang bukti berupa satu paket sabu beberapa waktu yang lalu. Penang-kapan tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Polres Polewali Mandar AKP Yustinus.

Kepala desa Bojo, Jonathan yang ditemui Skor di ruang tahanan Pol-res Polewali Mandar menceritakan kronologis penggerebekan tersebut. “ Saat itu kami berempat yang salah satunya adalah anggota kepolisian, sedang mengkomsumsi sabu dis-ebuah kamar wisma. Dan tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamar dari luar. Tanpa rasa curiga kami pun segera membukakan pin-

SKOR-Polewali Mandar,Sulbar PeNGUcURAN dana yang bersum-

ber dari APBN-P dan dilabeli Bantu-an Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tersebut, merupakan kompen-sasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan pemberian kompensasi kepada rakyat miskin itu, pemerintah berdalih kebocoran APBN akibat subsidi BBM bisa dikurangi. Tak mau berlama-lama, BLSM langsung dibagikan sehari pasca kenaikan BBM tanggal 21 Juni 2013. Setiap RTS akan

tu. Dan ternyata yang datang adalah para petugas kepolisian, dan akh-irnya kami pun berempat ditangkap dengan barang bukti berupa paket sabu.”

Sementara itu Kasat Narkoba AKP Yustinus yang ditemui Skor diruang kerjanya, enggan memberikan ko-mentar soal penangkapan keempat tersangka pengguna sabu tersebut yang salah satunya adalah anggota kepolisian.

Sejumlah anggota LSM anti Narkoba yang ditemui media Skor di daerah ini, sangat menyesalkan kejadian tersebut dimana adanya oknum Kepolisian dan Kades yang ikut tertangkap dalam pesta sabu tersebut, Yang seharusnya mereka berdua menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam memerangi peredaran dan penggunaan narkoba bukan sebaliknya. Untuk itu diminta kepada Kapolda dan Bupati Mamuju agar oknum tersebut dipecat dari in-stitusi masing-masing.

M. Idris

SKOR.MamasaUNTUK meningkatkan kapasitas

kepala desa dan BPD ,maka baru baru ini Ruang Belajar Masyarakat (RBM) yang merupakan bagian dari PNPM menggelar Pelatihan Regulasi Desa yang dibuka oleh sekda Ma-masa Drs. Benhard Buntu Tiboyong MH. Dalam pengarahannya sekda menyampaikan harapannya agar pelatihan tersebut di ikuti secara seksama dan di simak materi yang di diskusikan bersama dengan pem-bawa materi .

Ketua RBM PNPM MP Kabupaten Mamasa Gerzon S.Th, melaporkan dalam acara pembukaan ini antara

lain bahwa tujuan dari pelatahan adalah agar Kepala Desa dan BPD da-pat mendalami sistimatis pembuatan Perdes Partisipatif di semua bidang, karena di era demokrasi saat ini san-gat di butuhkan hasil pemikiran dari semua stake holder yang ada di desa dalam pembuatan regulasi (pera-turan) desa.

Pemateri pada Pelatihan tersebut yaitu Kepala Badan PMD, Drs. H.M. Yusuf Kadir M.Si. (Kabag.Umum), Set-rawan Kabupaten Ardiansyah ST,Pdn, Pelipus Mairi'SP sebagai PJOKB. Jabal Nur FASKAB dan Haris FASKEU.

Grzn

menerima 150 ribu rupiah perbulan selama empat bulan. Dana dikucurkan dalam dua tahap.

Banyak masyarakat mengeluhkan pembagian Kartu BLSM karena tidak sesuai dengan harapan masyarakat, seperti di kabupaten polewali mandar sulbar, pembagian kartu tersebut lebih banyak di berikan kepada masyarakat yang mampu ketimbang masyarakat yang seharusnya menerima kartu ja-minan sosial sebagai masyarakat mis-kin. Hal tersebut disesalkan ketua DPD

lsm LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Ali Idris yang ditemui Skor jumat lalu di markas besar lira polewali mandar. Ditegaskan pendataan masyarakat miskin di desa bersangkutan oleh bps seharusnya melibatkan aparat kepala desa sebab merekalah yang tahu per-sis konidsi masyarakat miskin di de-sanya. Terbukti dengan kehadiran kar-tu jaminan sosial melahirkan masalah baru, masyarakat yang merasa berhak tidak kebagian sehingga melahirkan konflik sosial.

Idris menambahkan bahwa Pe-merintah boleh-boleh saja mengklaim mekanisme dan pencairan BLSM lebih baik dari BLT. Namun fakta di lapangan, justru sangat jauh berbeda. Derasnya

gelombang protes dari masyarakat yang merasa berhak, menjadi indika-si buruknya pembagian kartu BLSM. Hampir di semua daerah atau titik pembagian, selalu terjadi protes.

Sehingga tidak di herankan se-jumlah kepala desa maupun camat di seluruh indonesia menolak pem-bagian blsm karena selalu berimbas kepada pemerintah desa maupun ca-mat yang menjadi bulan-bulanan ke-salahan oleh masyarakat yang tidak menerima blsm,”untuk itu diharap-kan pemerintah pusat untuk melaku-kan kajian kembali terkait penyalu-ran blsm agar tidak menimbulkan masalah baru.” Tegasnya.

Aldy Idris

Page 12: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

12Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Kegiatan ini merupa-kan langkah edukasi dan sosialiasasi untuk meningkatkan partisa-pasi serta kepedulian

masyarakat dalam bidang perlind-ungan dan pengelolaan lingkungan hidup di wilayah Jakarta dengan tema “ Ubah perilaku untuk mewujudkan Ja-karta baru “

Penghargaan Sarana dan Prasa-rana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terbaik di berikan kepada pengelola TPA Bantar Gebang, PT GODANG TUA JAYA, predikat tersebut sangat pas di sandangnya, betapa tidak, dari waktu ke waktu pengelola TPST Bantarge-bang selalu melakukan inovasi dan pemutakhiran teknologi dalam pengo-lahan sampah.

Dulu, pengelolaan Bantargebang hanyalah berkonsep Tempat Pemusna-han Akhir (TPA), yang masih bertumpu pada pendekatan akhir (end of pipe). Sampah hanya dikumpulkan, diang-kut kemudian dibuang ke TPA. TPA Bantargebang pun hanya menjadi ‘gu-nung penimbunan sampah’. Namun itu cerita lama.

Sejak 5 Desember 2008, TPA Ban-targebang telah bermetamorfosis menjadi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Sampah

pun mulai diolah secara terintegrasi. Hal ini seiring dengan perubahan par-adigma Pemprov DKI Jakarta dalam strategi melayani masyarakat pada sektor persampahan.

Beberapa teknologi terbaru yang diterapkan di TPST Bantargebang, di-antaranya, Sanitary Landfill dengan metode Gassifikasi Landfill – Anaero-bic Digestion (GALFAD). Dimana gas methane yang keluar dari timbunan sampah organik, dimanfaatkan seba-gai bahan bakar pembangkit listrik. Sedangkan sampah anorganiknya dio-lah dengan teknologi Pyrolysis untuk juga menghasilkan bahan bakar pem-bangkit listrik.

Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau disingkat PLTSa Bantargebang menjadikan Jakarta se-jajar dengan kota-kota metropolitan dunia yang telah memiliki pembangkit listrik tenaga sampah lebih dulu. Sam-pai saat ini tercatat hampir 800 PLTSa tersebar di seluruh dunia.

Untuk memastikan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkun-gan, disana juga telah dilakukan pelak-sanaan penutupan timbunan sampah dengan tanah merah (Cover soil) dan trapping untuk semua zona.

Pemprov DKI Jakarta memasti-kan, air limbah sampah atau air lindi

yang berasal dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, teknologi pengolahan air sampah di TPST Bantargebang merupakan teknologi terbaik yang ada di Indo-nesia saat ini. Pengolahan air lindi di keempat IPAS, juga telah memenuhi baku mutu limbah cari bagi kegiatan industri berdasarkan Keputusan Men-teri Lingkungan Hidup Nomor Kep-51/MENLH/10/1995. Keempat IPAS ini mampu mengolah 560 meter kubik air sampah perhari, sehingga air sampah tidak mencemari air tanah daerah sekitarnya. Program Penghijauan juga dilakukan dengan melakukan pembibi-tan tanaman dan penanaman pohon di lingkungan TPST.

Selain mengolah air sampah atau air lindi, TPST Bantargebang juga te-lah melakukan pengolahan gas meth-ane sampah menjadi listrik. Pengo-

SKOR, JakartaMemperingati Hari Lingkungan Hidup 2013, dan HUT DKI Ja-

karta, ke 486, pemerintah Provinsi menyelenggarakan Apresiasi dan pemberian penghargaan Lingkungan Hidup Tingkat Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat Rabu (26/6). Penyerahan penghargaan lingkungan hidup kepada 42 institusi dalam lima kategori berupa sertifikat dan uang tunai tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur DKI jakarta, Basuki T. Purnama.

lahan gas methane ini ternyata juga mampu mereduksi gas rumah kaca yang turut menyebabkan pemanasan global. Tidak hanya mengolah sampah menjadi energi, di TPST Bantargebang juga dilakukan kegiatan pemilahan, pengomposan dan daur ulang. Saat ini telah terbangun tiga hanggar pengo-lahan kompos dengan kapasitas 300 ton/hari.

Berbagai keberhasilan PT. Godang Tua Jaya ini tentu membanggakan. Namun warga Jakarta diharapkan juga berperan mereduksi sampah dari sumbernya, melalui kegiatan 3R atau reduce (mengurangi), reuse (mengu-nakan kembali), dan recycle (mendaur ulang) sampah. Ini agar Jakarta men-jadi kota yang semakin nyaman, ten-teram dan mempesona untuk semua.

Rizky/Bayoe

Page 13: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

13Edisi 12/Juni 2013

REKSON IKLAN

Page 14: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

14Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Namun sayangnya masih banyak oknum praktisi pendidikan yang kurang menyadari usaha dari

pemerintah pusat dalam memajukan pendidikan nasional. Hingga detik ini masih ada kepala sekolah yang ber-sikap cuek (tidak perhatian-red) terh-adap kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan disekolah yang dipimpin-nya.

Salah satu sekolah yang pimpi-nannya kurang perhatian terhadap kemajuan sekolah adala SMK Balanipa kabupaten Polewali Mandar. Padahal fasilitas yang dimiliki sekolah terse-but sudah sangat memadai. Bangunan sekolah dibangun di atas tanah seluas 700m2 dengan bangunan gedung per-manen, 1 ruang perkantoran, 2 ruang laboratorium, 6 ruang belajar dengan kapasitas satu ruangan bisa menam-pung 36 siswa.

Meskipun dengan fasilatas yang cukup memadai, namun jumlah siswa yang menimba ilmu disekolah terse-but sangat sedikit, bahkan dari tahun ketahun mengalami penurunan, di-mana setiap kelasnya hanya terdapat 12 siswa dan ini sudah berlangsung selama beberapa tahun. Bahkan un-

tuk tahun ajaran baru kali ini hanya 26 calon siswa baru yang mendaftar disekolah tersebut.

Salah satu guru yang enggan di sebutkan namanya ketika ditemui me-dia SKOR diruang kantor SMK terse-but menuturkan bahwa hal ini terjadi di karenakan kurangnya perhatian kepala sekolah sebagai pimpinan da-lam melihat perkembangan sekolah, “kurangnya promosi yang dilakukan dalam memperkenalkan SMK Balanipa. Sehingga masyarakat kurang berminat menyekolahkan anak-anaknya diseko-lah ini.” terangnya.

Dan yang paling disayangkan oleh para guru bantu yang mengabdi di sekolah tersebut adalah kepala seko-lah sebagai nakhoda jarang datang. Padahal, fungsinya sebagai kasek da-lam mengambil kebijakan terkait op-erasional sekolah sangat penting. Para guru sangat mengharapkan kepada para pengambil kebijakan di daerah ini khusunya Kepala Dinas Pendidi-kan kabupaten Polewali Mandar untuk segera mengambil tindakan terhadap kepala sekolah SMK Balanipa yang tidak punya kepedulian terhadap kem-ajuan sekolah yang dipimpinnya. Agar SMK Balanipa yang memiliki fasilitas yang memadai tidak menjadi sia-sia.

M. Idris

SKOR-Polewali MandarPemerintah pusat melalui

instansi terkait terus memacu peningkatan mutu pendidikan

nasional sesuai dengan tuntutan Undang-Undang tentang pendidikan dengan jalan

menganggarkan dana pendidikan melalui APBN yang jumlahnya

Triliunan rupiah.

Berdasarkan data yang dimi-liki SKOR, yakni Enni Anwar (istri Gubernur Sulbar) ter-masuk salah satu bagian dalam pengadaan barang

tersebut. Pihak Kejaksaan Mamuju menemukan bukti (nota) pesanan pembelian barang tersebut (mobiler) di toko Ekstra Desain Furniture di Ka-puk Jakarta Utara. Di sana tim Kejari menemukan nama Enni Anwar.

Dalam Nota pembelian barang pe-nyidik Kejari Mamuju menemukan

nama Enni Anwar memesan berbagai jenis barang untuk ruang tamu, ka-mar tidur dan peralatan lainnya. Da-lam nota tersebut tertulis jumlah to-tal pembelian Rp 530 juta. Dan tanda jadinya Rp 5 juta. Pada Agustus 2012 barang dikirim bertepatan bulan suci ramadhan, padahal lelang di Biro Perlengkapan dan Asset Sekretariat Provinsi Sulbar yang pagunya 1,3 mil-iar lebih masih dalam tahap proses.

Awalnya masalah tersebut, ada pihak yang berupaya untuk menutup

agar tidak tercium. Namun karena ulah salah satu oknum akhirnya, masalah tersebut sampai ke pihak Kejaksaan Mamuju. Mereka yang sudah dimint-ai keterangannya terkait pengadaan tersebut antara lain istri Kepala Biro Perlengkapan dan Asset Sekretariat Provinsi Sulbar Idaniawati. Ia diperiksa selama beberapa jam untuk menjawab 15 pertanyaan, termasuk alasan apa karena Idaniawati menyerahkan uang kepada pemilik Toko Cahaya Wono, padahal toko tersebut bukan tempat mengadakan barang dimaksud. Dan kepada penyidik pun mengakui ada dana masuk di nomor rekeningnya sekitar Rp 900 juta.

Berulang kali pihak Kejaksaan Ma-muju berjanji untuk melanjutkan ka-sus tersebut, namun hingga akhir Juni 2013, tidak lagi terdengar. Untuk itu kepada pihak yang berkompeten di-minta agar melanjutkan proses hu-

SKOR-Polewali Mandar,SulbarDALAM rangka peningkatan

sumber daya pramuka kwartir rant-ing luyo. menyelenggarakan Lomba tingkat II (LT II) yang berskala ke-camatan mulai dari tingkat SD sed-erajat sampai dengan tingkat SMP sederajat dengan peserta SD yang lebih dari 10 pankalan dan SMP sed-erajat di ikuti 9 pangkalan, kegiatan tersebut dilaksakan di desa Leteang kecamatan Luyo kabupaten Polewali Mandar. Pada pembukaan Acara, ket-ua kwartir cabang untuk kabupaten Polewali Mandar di wakilkan, hal tersebut dijelaskan salah satu bina damping dari salah satu pankalan yang berinisal “A” Ketika dikomfir-masi media skor baru-baru ini di arena pembukaan gerakan pramuka kwartir ranting Luyo. “Sesungguhnya pembukaan ini seyogyanya dibuka langsung ketua kwartir cabang Pole-wali Mandar bapak Andi Masri Mas-

dar, namun karena sesuatu hal beliau tidak sempat hadir.” Jelasnya.

Pada pelaksanaan kegiatan terse-but berbagai macam kegiatan yang diperlombakan seperti pildacil, puisi mandar, drama budaya, stand up ko-medi dan sebagainya. Sebagai juara umum 1 dari pankalan MTS Ddi baru, juara umum 2 SMP Negeri 2 Campala-gian dan juara umum 3 MTS Sepang.

Selaku bina damping, “A” meng-harapkan kedepan kegiatan tersebut untuk panitia penyelenggara agar lebih bersiap diri dalam hal penye-lenggaraan agar supaya kesemer-awutan pelaksanaan tahun ini tidak terjadi lagi, seperti kejadian ketidak adilan panitia dalam penilaian lom-ba yang ditengarai berpihak kepada salah satu pankalan. Sementara itu, panitia penyelenggara yaitu DKR Luyo yang hendak di komfirmasi Skor tidak ada di tempat.

M. Idris/Aldy

kumnya. Jangan karena pelakukanya dilakukan seorang istri gubernur. pen-egak hukum diminta agar tidak tebang pilih dalam penuntasan kasus dugaan korupsi. Nur/Dewan

SKOR-Mamuju Proses hukum kasus pengadaan mobiler Rumah Jabatan (Rujab)

Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) 2012 dipertanyakan se-jumlah kalangan. Karena jajaran kejaksaan Mamuju beberapa bulan sempat ngetop ingin menyeret oknumya ke meja hijau. Namun sejak awal 2013, nampaknya tidak lagi terdengar. Oleh karena itu, sejumlah elemen mempertanyakan ada apa gerangan dibalik dug-aan kasus korupsi tersebut. Apalagi dengan dimilikinya bukti awal pihak penyidik di Kejaksaan Mamuju.

Page 15: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

15Edisi 13/Juli-Agustus 2013

SKOR-MajeneHINGGA kini pemerintah Kabu-

paten Majene baru membebaskan lahan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) cabang Majene sekitar 5 hek-tar lebih. Lahan yang dibutuhkan minimal 10 hektar dan maksimal 30 hektar dan pihak yayasan melakukan berbagai upaya agar stausnya dapat ditingkatkan menjadi negeri.

Hal tersebut diakui mantan Kepala Kantor Urusan Agama Keca-matan Banggae Drs. Sufyan Muba-rak ketika ditemui di ruang kerjanya Selasa (2/7) siang yang lalu. Menu-rutnya, pihak pemerintah daerah memberikan perhatian melalui pem-berian bantuan (biaya pembebasan lahan) sejak 2009 sampai 2012 tanpa menyebut berapa dana yang dikelu-arkan untuk biaya pembebasan lah-an seluas 5 hektare lebih itu. Sufyan mengakui kalau Yayasan Al Mardiyah yang digagas (pendirinya-red) almar-hum H. Hamarong itu dimulai 1998 dan perkuliahannya dibuka 2001. Alumnus yang ditelorkan yayasan tersebut untuk D2 400 lebih serta S1 baru 82 alumni.

Kini Ketua Yayasan Al Mardiyah Kabupaten Majene sesuai SK Guber-nur Sulbar menurut Sufyan Mubarak yakni Drs. H. Muhlis. Sementara

SKOR-MamujuHari Bhayangkara ke 67 di peringati dengan berbagai perlombaan, seperti

gerak jalan santai yang dimeriahkan oleh para personil polres serta 4 utusan polsek di wilayah kabupaten mamuju utara serta mengikut sertakan ibu ibu bhayangkara dan anak anak guna memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara yang ke 67 tahun 2013 dengan tema “sinergitas kemitraan dan anti KKN, Wujudkan Pelayanan Prima, GAKKUM dan KAMDAGRI MANTAP suk-seskan pemilu 2014.

1 Juli 1946 merupakan hari bersejarah dibentuknya Kepolisian Republik In-donesia sebab hari tersebut merupakan sebuah moment yang setiap tahunnya di peringati. Maka Mapolres Mamuju utara menggelar acara yang sangat seder-hana dalam memperingati HUT Bhayangkara ke 67 . Menurut Kapolres Mamu-ju utara dalam keterangan Pers-nya kepada wartawan mengatakan pihaknya mengelar acara yang cukup sederhana dengan menggelar berbagai perlombaan seperti gerak jalan santai, lomba makan kerupuk, lomba lari kelereng dan tarik tambang. Di sediakan hadiah berpariatif mulai uang tunai, bingkisan, kipas an-gin, 2 buah televisi dan 2 buah kulkas.

Hal ini sengaja diadakan agar kita dapat mengenang hari bersejarah 1 Juli 1946 atau HUT Bhayangkara ke 67 tahun di tahun 2013. Acara tersebut dihadiri Kapolres, waka polres dan para kasat lingkup polres mamuju utara serta kapolsek Bambalamotu, kapolsek pasangkayu, kapolsek baras dan kapolsek sarudu dan juga para perwira muda dan propam serta anggota shabara dan dalmas. “Kami berharap dengan memperingati hari bersejarah ini kami ingin meningkatkan ki-nerja profesional polri dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan citra kepolisian ditengah masyarakat khususnya kabupaten mamuju utara.” Terang Kapolres. Acara perayaan 1juli 2013 dikabu-paten mamuju utara berjalan dengan aman dan lancar. Andi Yusuf

INILAH yang dialami Amri Sitepu (68) warga Jalan Brigjend Zeind Hamid, Gg Alim, Kelurahan Titi Kuning, Kaca-matan Medan Johor Medan. Diungkap-kan menantunya Benny kepada war-tawan, kamis (30/5).

Amri wafat Kamis siang di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan Jalan AH Na-sution, akibat terjatuh di rumah. Sebe-lumnya keluarga disarankan agar Am-rin dirujuk ke Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.

"Bapak terjatuh, kemudian dibawa ke RS Mitra Sejati namun pihak rumah sakit meminta agar orang tua kami dirujuk ke Rumah sakit Haji," ungkap Benny.

Kepada wartawan, Benny menu-turkan, karena tingginya biaya untuk berobat ke Rumah Sakit Haji, keluarga berinisiatif untuk meminta surat ket-erangan tidak mampu kepada kelura-han. Namun surat tersebut tidak bisa

didapatkan lantaran lurah tidak bisa diganggu karena sedang rapat.

"Biaya rujuk ke rumah sakit Haji nilainya mencapai Rp 70 juta, kemudi-an pagi tadi kami meminta surat ket-erangan itu ke Lurah, namun hingga siang lurah tidak bisa diganggu lan-taran sedang rapat. Saya kemudian diinformasikan orang tua sudah men-inggal sebelum surat itu ditandatan-gani," ungkap Benny.

Terkait kejadian ini, Camat Me-dan Johor, Khoiruddin Rangkuti yang dikonfirmasi wartawan mengatakan seharusnya warga bisa mengejar surat itu dimana lurah berada. "Kalau Lurah ada rapat dan tidak bisa diganggu ya mau kita bilang apa, cuma semestinya surat itu bisa ditandatangani dimana lurah itu berada. Istilahnya surat itu dibawa lah dimana lurah itu ada minta tolong ditandatangani. Namanya juga warga yang butuh," ungkapnya saat

dihubungi melalui selulernya.Khoiruddin mengatakan, sebe-

narnya pihak pasien juga tidak usah menunggu surat tersebut, "Pasien bisa dibawa langsung ke rumah sakit un-tuk dirujuk tanpa harus menunggu surat itu. Surat kan butuh proses ke lurah camat dan ke Pemko Medan," ungkapnya.

Hanya saja, Khoiruddin meminta meninggalnya pasien tidak dikait-kan dengan tidak dapatnya surat itu. "Harapan saya tidak dikait-kaitkan lah itu, namanya sudah azal yang mau kita bilang apa," harapnya.

Menyikapi permasalahan ini, Ang-gota DPRD Medan H Salman Alfarisi meminta lurah dan camat bisa mem-berikan pelayanannya dengan maksi-mal. " Harusnya Lurah dan Camat bisa memberikan pelayanan yang maksi-mal. Ini urusan yang sangat sensitif, urusan warga itu kan berbeda ada yang bisa ditunda dan tidak bisa di-tunda. Kasus ini adalah urusan yang tidak bisa ditunda dan menyangkut kehidupan warga," terangnya.

Dalam kasus ini, politisi Partai Kea-dilan Sejahtera (FPKS) DPRD Medan ini menilai oknum-oknum pejabat di kelurahan dan kecamatan sepertinya

tidak mampu mengkomunikasikan kebutuhan kepada masyarakat, seh-ingga dalam menghadapi masalah ini masyarakat bingung. "Kita melihat itu, oknum-oknum di Kelurahan tidak bisa mengkonumikasikan kebutuhan masyarakat," terangnya.

Dengan kasus ini, Salman meng-harapkan bisa menjadi pelajaran yang berharga, jangan sampai kebutuhan masyarkat terkendala. "Saya kira Tidak tepat alasan tidak bisa diganggu, pe-layanan kepada masyarakat harus menjadi prioritas terutama pasien yang akan berobat. Kita juga meminta Camat Medan Johor memberikan tegu-ran kepada sang lurah yang bersangku-tan supaya tidak terjadi permasalahan seperti sekarang ini," pungkasnya.

■Maxi.B

SKOR-Medan,SUMUTPelayanan Lurah di Kota Medan patut dipertanyakan, pasalnya

jabatan Lurah yang seharusnya memberikan pelayanan kepada masyarakat malah tidak dilakukan. Yang ada masyarakat dibuat sengsara bahkan nyawanya melayang lantaran tidak mendapatkan tandatangan dalam secarik surat rujukan untuk berobat ke rumah sakit karena mahalnya biaya.

H.Muhlis kini Kepala Kementerian Agama Provinsi Sulbar.Untuk semen-tara baru satu jurusan yang dibuka, dan setelah statusnya ditingkatkan akan dibuka jurusan lain.

Menjawab tentang keberadaan Badan Amal dan Zakat (BAZ) di Ka-bupaten Majene, menurut Sufyan penyaluran dananya sesuai dengan aturan yang ada. Ia pun mengakui BAZ mengumpulkan dana dari calon jamaah haji yang tiap tahun ditarik. Dan untuk 2012, setiap orang 600 ribu untuk 250 calon jamaah haji. Ta-hun 2013 hanya 200 calon dan setiap calon tetap 600 ribu rupiah.

Dari sekian banyak jenis peny-aluran dana BAZ itu diantaranya ada bagian untuk mahasiswa S1 bagi ma-hasiswa kuliah di Perguruan Tinggi Agama jumlahnya sekitar 500 ribu/orang . Disamping S1 BAZ Majene menyiapkan dana bagi mahasiswa sekolah agama untuk S2. Selain itu dengan dana BAZ, juga disiapkan bagi masyarakat yang mau pulang kampung tapi tidak mempunyai biaya lagi. Syaratnya cukup mem-perlihatkan KTP dan petugas yang ditunjuk akan memfasilitasi orang tersebut hingga ke tempat tujuan.

Nur

Page 16: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Dari sekian Kabupat-en yang mendapat Predikat DISCLEMER oleh BPK, Kabupaten Karo adalah salah satu

pengemban predikat tersebut, Peng-gunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karo 2011 diduga terjadi penyimpangan. Keru-gian akibat penyimpangan itu diduga senilai Rp 18 miliar. Pihak penyidik terkait seharusnya sudah melakukan pemeriksaan terhadap dana 18 milir APBD Kabupaten Karo yang tak jelas

laporannya sampai limit waktu dari standar pengelolaan keuangan Neg-ara dan Daerah tgl 15/Agustu /2012 yang telah di nyatakan oleh BPK di temukan adanya penggunaan ang-garan yang tak jelas, peralatan yang tidak jelas atau tak dapat di pertang-gung jawabkan.

Sesuai data yang ada di Skor, di antara Nilai Aset Tetap per 31-Desem-ber 2011, adalah asset tetap ruas jalan senilai Rp 61.528.411.097,00 yang tidak di dukung data lokasi ruas jalan. Selain itu sebanyak 14 ruas jalan

dan satu unit jembatan nilainya tidak di ketahui .

POLRI atau pun Kejati SUMUT dapat menjerat apa bila di temukan adanya KORPORASI sesuai dengan

SKOR-Karo,SumutSinyalemen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa Ang-

garan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih rawan dis-alahgunakan semestinya membuat masyarakat lebih tergerak dan terusik. Mengapa? Sebab, praktik penyelewengan APBD di seluruh kota/ kabupaten di Indonesia bukan cerita baru. Ham-pir semua kasus korupsi yang terungkap dan terberitakan oleh media massa juga merupakan akibat dari penyelewengan APBD oleh eksekutif maupun legislatif.

UU No.8 tahun 2010 tentang pence-gahan dan Pencucian Uang dan UU No.46 tahun 2009 yang mengatur bah-wa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi berwenang memproses Kasus Pencu-cian Uang jika tindak pidana asalnya adalah Korupsi.

Penyebab penyelewengan APBD ditengarai sebagai dampak dari politik berbiaya tinggi dalam pilkada. Mahal-nya modal seseorang untuk berlaga pada pilkada membuka kemungkinan pendanaan dari pihak lain. Masalah kemudian timbul ketika pemenang pilkada dibiayai oleh orang-orang yang bermasalah, yang pada akhirnya men-dorong lahirnya regulasi yang berpi-hak pada kepentingan. Kepala daerah menjadi ”tersandera” oleh kepentin-gan-kepentingan tersebut. Team

Ikuti penelusuran Skor terhadap aliran dana APBD

Kab. Karo pada edisi mendatang

SKOR, Medan-Sumut

Rumah Sakit (RS) Adama-lik Medan menerima seorang pasien Rawat inap, Gempur Star Sur-bakti pada (4/6/2013).

Selama korban dirawat, Orang tua merasa bahwa anaknya tidak menda-patkan perawatan yang maksimal dari pihak rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.

Gempur tidak mendapatkan pe-layanan yang serius dari pihak rumah sakit yang saat itu dalam keadaan kritis sebagaimana pengakuan orang tua almarhum “ anak saya dibawa ke rumah sakit agar mendapatkan pen-anganan medis sesegera mungkin tapi pihak RS seolah tak peduli dan terke-san diterlantarkan” katanya.

Dilanjutkan orang tua gempur (Alm.) “saat anak saya di Rumah Sakit Adamalik, saudara saya sempat meli-hat seorang perawat yang bertugas saat itu meremas kantong Darah in-

fus Alm. sebab darah tidak mau jalan dan didapati pula jarum suntik dalam keadaan bengkok" kata Koman Sur-bakti Ayah korban.

Orang tua serta keluarga besar Alm. Akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum dengan tuduhan bah-wa Pihak RS Adamalik telah melaku-kan Malpraktek, demikian pengakuan orang tua korban saat dihubungi SKOR. "kami akan membawa kasus ini kepada pihak yang berwajip dan menuntut atas kematian anak saya yang tidak wajar.”

Dikonfirmasi terkait hal tersebut melalui telepon, seorang pejabat ling-kup RS Admalik berinisial “G” seakan enggan memberikan komentar, "bai-klah akan saya berikan Nomor telepon bagian Humas, “rupanya kasus terse-but sudah ada di unit Pengaduan RS jadi kesana seharusnya SKOR menan-yakan hal ini" kata “G” melalui pesan singkat (SMS) yang urung memberikan nomor telepon humas. maxi

Page 17: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

17Edisi 13/Juli-Agustus 2013

SKOR-MamasaDALAM rangka memperingati HUT

BAYANGKARA KE 67 Polres Mamasa mengadakan serangkaian kegiatan ,mulai dari lomba kegiatan PAUD dan TK yang berlokasi sekitar kota Mamasa, jalan santai dan olahraga lainnya.

Puncak perayaan diadakan dila-pangan upacara Polres Mamasa,yang dipimpin oleh Kapolres AKBP I Made Sunarta, dengan peserta upacara se-genap jajaran Polres Mamasa, Satpol PP, Perhubungan, Saka Bayangkara juga dihadiri Sekda Mamasa Drs. Ben-hard Buntutiboyong Mh, Perwira Pen-ghubung Kodim 1402 Polmas, Kajari Mamasa Muhammad Fausan, Kepala SKPD se Kabupten Mamasa, tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh Masyarakat dan masyarakat.

Kapolres membacakan sambutan Kapolri yang antara lain berbunyi,

saat sekarang ini masih banyak pre-manisme, terorisme, perdagangan manusia, pelanggaran hukum sampai ketindak pidana oleh oknum anggota Polri .Olehnya itu sangat dibutuhkan peran serta masyarakat. Mari kita pu-puk persatuan dan kesatuan dan ker-jasama. Kepada anggota Polri Kapolri berpesan 9 poin yaitu 1. Tingkatkan keamanan dan taqwa

kepada Tuhan. 2. Tingkatkan propesionalisme per-

sonil.3. Tingkatkan deteksi dini kejadi-

an dan inventarisasi kejadian.4. Tingkatkan kesiapan personil

dalam arti kata luas.5. Tingkatkan / oktimalkan kemam-

puan anggota Polri.6. Kembangkaqn Polisi Masyarakat

( POLMAS ).7. Tingkatkan komunikasi antar pen-

egak hokum.8. Tingkatkan revormasi birokrasi

Polri.9. Tingkatkan keteladanan pimpinan

Polri.

Pada acara ramah tamah di meriah-kan dengan tarian kreasi budaya oleh tiga putri TK Bayangkari Cab.Mamasa, dilanjutkan penyerahan hadiah kepada peserta lomba kegiatan TK dan PAUD, kemudian Vokal Grup dari Bayangkari Cab,Mamasa yang dipimpin oleh Ket-ua Cab.Bayangkari .kemudian disusul sambutan Kapolres yang mengucap-kan terima kasih pada masyarakat Ma-masa yang bekerjasama dengan polisi selama ini dalam menjaga keamanan, terbukti dalam permilu kada Kabu-paten Mamasa berjalan dengan kon-dusif. Sementara Sekda Mamasa lewat sambutannya mengutarakan bahwa keberadaan Polres Mamasa membantu kelancaran roda pemerintahan dan pembangunan di Kab.Mamasa dan ini sangat di rasakan oleh setiap lapisan masyarakat. ■Gerzon S.Th

SKOR-Pasangkayu,Mamuju UtaraBANTUAN Langsung sementara

Miskin atau disingkat BLSM yang di-kucurkan pemerintah pusat kepada masyarakat miskin di indonesia. Be-berapa daerah di indonesia penyalu-ran BLSM ini banyak menimbulkan masalah,baik disegi pendataan mau-pun penyalurannya. Dan bahkan pres-iden RI telah memberikan instruksi kepada TNI dan POLRI mengamankan penyaluran BLSM kepada masyarakat.

Menurut Suardi bahwa untuk mencegah terjadinya masalah pihak pos indonesia menjadwalkan peny-aluran BLSM dikabupaten mamuju utara. Seperti Kecamatan pasangk-ayu direalisasikan tanggal 8-Juli-2013 sebanyak 741 Masyarakat Miskin, Untuk Kecamatan Bambalamotu, di-realisasikan tanggal 9-Juli-2013 seban-yak 1.301 Masyarakat Miskin, Untuk kecamatan Bambaira dan kecamatan Sarjo dijadwalkan Hari rabu 10-Juli-2013, Untuk Bambaira sebanyak 682 masyarakat miskin, kecamatan sarjo 380 masyarakat miskin. Untuk ke-camatan Pedongga dan kecamatan Tikke dijadwalkan hari kamis 11-Juli-2013, untuk pedongga sebanyak 233 masyarakat miskin, kecamatan tikke raya sebanyak 634 masyarakat miskin. Kecamatan lariang dan bulutaba di-jadwalkan Jumat 12-Juli-2013 dengan

jumlah masyarakat miskin kecamatan Lariang 337 orang dan kecamatan bu-lutaba 310 orang. Untuk Kecamatan baras dan sarudu dijadwalkan hari sabtu tanggal 13-Juli 2013 dengan pen-erima BLSM untuk kecamatan baras sebanyak 481 keluarga miskin, dan un-tuk kecamatan sarudu 502 orang. Un-tuk kecamatan duripoku dan dapuran dijadwalkan hari minggu 14-Juli-2013 untuk kecamatan duri poku sebanyak 101 orang dan kecamatan dapuran se-banyak 617 orang.

Suardi menambahkan bahwa pe-nyaluran BLSM ini di lakukan sesuai juknisnya dan apabila ada yang dobel (ganda-red) penerima itu di awasi dan di tinjau kembali sebab data penerima ini di terima langsung dari pusat seh-ingga dalam penyalurannya berdasar-kan KTP dan KK. kepala desa karya bersama zainal abidin mengatakan bahwa data BLSM yang dari pusat ini tidak akurat, “kami sangat menyan-yangkan pihak pemerintah pusat tidak mengambil data dari pemerintah desa sehingga banyak data BLSM yang na-manya sudah tidak lagi tinggal di desa karya bersama dan juga ada penerima BLSM yang sudah meninggal dunia dan hal ini kami ingin sampaikan ke-pada pihak kepala kantor pos Indone-sia cabang mamuju utara bagaimana solusi terhadap permasalahan terse-

but.” Terang Zainal.Saat di kompirmasi Su-

ardi, kepala pos indonesia cabang mamuju utara men-gatakan berkaitan hal yang sudah tidak lagi berdomisili di desa karya bersama dan namanya tercantum pada daftar penerima BLSM itu akan tunggu juknis selanjut-nya sebab pihak kantor pos hanya menyalurkan BLSM sesuai juknis yang ada. Andi yusuf

SKOR-Polewali Mandar,Sulbar

Perhelatan pemilukada polewali mandar 2013, sisa seratus hari lagi komisi pemilhan umum daerah sejak tanggal

1 juli 2013 membuka pendaftaran bagi kontestan yang akan bertarung memperebutkan kursi no.1 polewali mandar, 5 tahun yang akan datang hingga jumat 5 juli. 8 pasang calon telah mendaftar di KPUD termasuk H. Mujirin M. Yaamin berpasangan Hasan Bado yang diusung partai HANURA 4 kursi, PPP 2 kursi dan PKB 1 kursi yang secara resmi mendaftar pada hari rabu 3 juli lalu. pasangan ini, sebelum be-rangkat dari posko tim pemenangan dari rea, desa patam panua kecamatan matakali, terlebih dahulu melakukan syukuran bersama tim pendukung

yang kurang lebih 5.000 orang yang terdiri dari 16 kecamatan yang ada di polewali mandar.

Tepat jam 14.00 waktu setempat, pasangan ini menuju ke KPUD yang berjarak kurang lebih 3 kilometer den-gan menggunakan kendaraan dokar (bendi-red) yang merupakan alat trans-portasi orang mandar di masa lampau dengan 5.000 lebih massa pendukung, tarian reog ponorogo dan tarian reba-na membuat masyarakat sangat antu-sias mengawal pasangan ini sampai ke kantor KPUD walaupun harus berjalan kaki dibawa terik matahari sambil meneriakkan yel-yel “mujirin hasan bado bangkit bersama rakyat untuk rakyat polman yang lebih baik.”

Hal tersebut di ungkapkan salah satu tokoh masyarakat di daerah ini dan disaksikan langsung sejumlah

awak media yang berdesak-desakan untuk mempublikasikan kegiatan yang dilakukan oleh kedua pasangan ini. Ketua tim sukses relawan pasan-gan H. Mujirin M. Yamin Hasan Bado,

H. Bohari yusuf optimis pasangan ini akan mampu memenangkan pesta demokrasi 5 tahunan di polewali man-dar karena pasangan ini sudah tidak asing lagi di masyarakat polewali man-

dar . “Pengalaman beliau di bidang birokrasi sangat meyakinkan untuk dapat menjadikan polewali mandar daerah yang maju, sesuai visi dan mis-inya perubahan diberbagai sektor pemerintahan mau-pun sektor lain-nya yang pro den-gan rakyat kecil.” Terangnya.

■M. Idris-Adya

Page 18: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

18Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Page 19: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

19Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Page 20: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

20Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Nama: H. SYAHRIR HAMDANI Tempat/Tgl. Lahir: 3Katumbangan, campalagian 4-6-1959 Istri: Hj. MasnayaAyah: Alu Ibu: lawarang

Pengalaman Organisasi:1. Ketua Osis SPG Neg. Polewali. Tahun, 1980/1981 2. Sekum Senat Mahasiswa Fisipol Unhas. Tahun, 1982/19833. Ketua umum DPC GEMA KOSGORO Makassar. Tahun, 1985-19884. Ketua umum DPC GEMA KOSGORO SUL-SEL. Tahun, 1988/19915. Wakil Ketua DPD KNPI SULSEL Tahun, 1992-19956. Anggota DPRD Kab. Polman Tahun, 1992-19977. Sekretaris DPD GOLKAR Kab. Polman Tahun, 19938. Ketua MPI DPD KNPI Sulbar. Tahun, 2007-20109. Salah satu pendiri (Deklarator dan Juru loby) pembentukan Prov.

Sulbar10. Dosen ilmu politik Unhas Tahun, 1988-201311. Pendiri Tabloid Mandar Pos (Tabloid pertama di Sulbar)

Penghargaan :1. Prestasi Anak Bangsa Jakarta. Tahun, 1998;2. Yayasan Citra Bangsa Jakarta. Tahun, 2000.3. Peniti Emas Tomalaqbina Mandar. Tahun, 20034. Peniti Emas Tokoh pendiri/pejuang pembentukan Prov. Sulbar,

Tahun 2009

Di hari yang sama, Maraqdia juga sebenernya akan ke Polewali menghadiri peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Pancasila. Undangan seremoni tahunan yang selalu menanti kehadiran beliau telah tiba sehari sebelumnya. Trik Syah-rir rupanya jitu, Ia sanggup meyakinkan sang Maraqdia untuk lebih memilih ke Galung Lombok dari pada ke Pekkabata. Bersama beberapa orang laiinya, Syah-rir membawa sesepuh yang di segani tersebut.

Di Galung Lombok, 9 November 1999 malam, panitia menggelar acara kesenian. Pergelaran sejumlah seni tra-disi Mandar seperti paqmaqcaq (pencak silat), pakkacaping, dan baca puisi. Cara ini hanya merupakan alasan agar agenda tersebut bisa memancing minat banyak orang untuk datang ke lokasi. Penampi-lam para seniman tradisi dan sastrawan lokal terus memedihkan suasana. Mer-eka masgul dalam denting sejarah Man-dar kekinian yang perlahan mulai dipe-tik tanpa pengetahuan umum. Sebuah bandul sejarah direntang diam-diam.

Tabuhan dawai kecapi malam itu seakan ikut meruncingkan hasrat da-lam gelora menembus jiwa. Dada setiap orang yang mengetahui rencana itu se-cara diam-diam kian bergemuruh, seir-ing berlalunya waktu. Hingga malam terus menapaki gelap yang terus mem-intal ketidakpastian, informasi menge-nai agenda deklarasi belum juga valid. Rencana yang rapih tapi mengusik ke-riangan penyelenggara dengan hati megap-megap. Kegundahan panitia dibekap kesenyapan.

“Saya menberikan keyakinan kepada beliau bahwa langkah ini untuk melan-jutkan perjuanagan yang pernah beliau rintis sebelumnya. Saya paham, bila bi-cara soal Mandar, maraqdia pasti akan mendukung kami,” kata Syahrir.

Mantan anggota DPR RI itu diberi argumen bahwa disini juga sering dige-lar peringkatan hari pahlawan. Maraq-dia jelas mengerti, sebab ia memang tak pernah melewatkan 10 November di tempat itu. Kehadirannya di Galung Lombok sangat penting sebab akan memberi roh dan makna tidak ternilai bagi wacana politik yang sedang men-gapung dipikiran banyak orang Mandar dimana pun.

Selain acara kesenian, perkemahan itu dilengkapi dialog. Sebagai narasum-ber adalah Maraqdia Malik, Makmun Hasanuddin, Aruchul Tahir, Barahima. Syahrir bertindak sebagai moderator. Ada juga Sekjen KAPP Sulbar, Nahar-uddin. Dari dialog inilah mengemuka gagasan, peringatan 10 November itu tidak hanya akan dilakukan dengan ser-emoni pada umumnya, tapi juga sebuah deklarasi. Pernyataan untuk memisah-kan diri dari Sulawesi Selatan. Hari itu upacara, di bawah terik matahari yang memanggang Hari Pahlawan di Taman Makam 40.000 Jiwa Galung Lombok dipimpin inspekturnya, Maraqdia Malik. Sebuah bendera merah putih dikerek ke ujung tiang. Tapi tiang bendera di sana ternyata tak bertali, hingga seorang pe-serta bernama Rundang, mendapat per-intah untuk memanjat besi penopang bendera. Upacara yang spontan tapi

Syahrir memang tak pernah kehabisan akal. Untuk memuluskan rencana deklarasi

yang masih menjadi rahasia sekelompok orang, ia memilih bermalam di rumah

muraqdia Abdul Malik Pattana Endeng di Kandeapi. Targetnya sesepuh masyarakat

Mandar itu haru bisa dibawa keesokan pagi menuju Desa Galung Lombok.

Page 21: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

Edisi 13/Juli-Agustus 2013

(Bagian #2)

sungguh mengharukan. “Semua yang hadir pada waktu itu

sepakat setelah upacara kita akan men-gadakan deklarasi,” kata Syahrir.

Naskah deklarasi Galung Lompok dibuat Makmun Hasanuddin, sebel-umnya ia menawarkan ke Syahrir, tapi Syahrir mengatakan pak Makmun lebih senior. Apalagi ia berasal dari Forum Si-pamandar.

Teks itu akhirnya ditulis secara langsung tanpa sarana memadai di panggung acara, dan dibacakan oleh Makmun Hasanuddin dengan gayanya yang khas. Penuh semangat, disertai agitasi yang sempurna sebagai orator.

Agenda itu pun sukses digelar mes-ki di bawah pengawasan aparat pemer-intah, yang disebut Syahrir, sebagai mata-mata. Mereka hadir tentu bukan untuk datang menyokong agenda itu. Tapi datang untuk mengebiri keyaki-nan rakyat yang lebih banyak menoleh ke pihak pejuang Sulbar.

“Saya yakin mereka juga setuju saja dengan acara itu, tapi mereka harus

pula menjalankan perintah atasan, kala itu masih dipengaruhi rezim order baru yang kental. Meski kejayaan order baru telah tumbang setahun sebelumnya. Te-kanan itu juga disertai larangan melalui selebaran untuk memprovokasi warga agar memboikot agenda itu. Tapi tidak mempan seratus persen. Ribuan orang tetap hadir di sana,” kata Syahrir.

Resistensi pemerintah kabupaten kala itu memang cukup gamblang. Sejumlah staf pemerintah malah ditu-runkan membagi-bagikan selebaran berkop resmi yang berisi larangan un-tuk menghadiri agenda tersebut. Mer-eka dikerahkan ke masyarakat untuk makin membekap pikiran bahwa gera-kan politik itu tidak direstui pemerin-tah. Tapi yang pro tetap bergeming, dan hadir berdesak-desakan di lokasi deklarasi.

Syahrir menyebutkan, ia sebenarnya mengetahui susupan aparat waktu itu. Tapi ia tidak pernah mengungkapkan-nya selama ini, balik kepada rekannya di komite aksi atau wartawan. Setelah

deklarasi selesai, besoknya mereka bicara di media bahwa Sulbar tetap komitmen sebagai bagian penting dari NKRI.

Kehadiran Maraqdia Malik Pattana Endang di deklarasi Galung Lombok sontak memberi pengaruh, bila gera-kan untuk mendirikan provinsi baru itu didukung penuh tokoh yang secara kul-

tur berada dideret nomor satu di Man-dar. Pak Malik sendiri, begitu bahagia dengan episode lanjutan dari ide ber-sulbar yang pernah ia cetuskan bersa-ma tokoh-tokoh Mandar puluhan tahun silam. Pikirnya, masih ada sekelompok anak muda yang akan meneruskan se-mangat yang pernah dibingkai dekade yang gelap.

Page 22: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]

Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Selain itu zakat merupa-kan hak mustahik, kar-ena itu zakat berfungsi untuk menolong, mem-bantu dan membina mer-

eka kearah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidunya dengan layak, dapat beribadah, ter-hindar dari kekufuran, menghilang-kan sifat iri, dengki (QS. An-Nisa’ 37).

Sedangkan apabila dilihat dari sudut sosiologis, zakat sebagai pilar amal bersama (jama’i) antara orang-orang yang berkecukupan dengan mereka kaum yang kurang berun-tung dalam finansial dan juga sebagai wujud kasih sayang kepada sesama.

Dari sudut kepentingan pemban-gunan, zakat sebagai salah satu sum-ber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang harus dimi-liki umat Islam, seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial maupun ekonomi, sekaligus sebagai sarana pengembangan klualitas Sumber Daya Insani. Dari sisi kesejahteraan pemban-gunan umat, zakat merupakan salah satu instrumen pemeratan penda-patan, apabila zakat dikelola dengan baik memungkinkan membangun pertumbuhan ekonomi, sekaligus pe-merataan pendapatan (QS AlHasyr: 7).

Dan yang tidak kalah pentingnya untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu bukan-lah membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan bagian dari hak orang lain dari harta kita yang kita usahakan dengan baik dan benar sesuai ketentuan Allah SWT (HR. Imam Muslim: Allah SWT tidak menerima sedekah (zakat) dari har-ta yang didapat secara tidak sah).

Perintah menunaikan zakat secara umum dapat dilihat dalam ketentuan al-Qur’an dan al-Hadis, diantaranya:

1. An-Nisa’ ayat 77: Dirikanlah shalat dan bayarkanlah zakat hartamu.

2. At-Taubah ayat 103: “Ambillah dari harta mereka sedekah (zakat) untuk membersihkan mereka dan meng-hapuskan kesalahan mereka.

3. Al-Baqarah ayat 277: “Sesungguh-nya orang-orang yang beriman ser-ta mengerjakan kebaikan, melaku-kan shalat, dan membayar zakat, mereka itu memperoleh ganjaran dari sisi Allah, mereka tiada akan takut dan tiada akan berduka cita”.

4. Hadis Muttafaqun alaih: “Islam itu ditegakkan di atas 5 dasar: 1. Sya-hadatain 2. shalat lima waktu 3. membayar zakat 4. Haji (bagi yang

mampu) dan 5. Berpuasa dalam bulan Ramadahan.

5. Hadis Riawayat Ahmad dan Mus-lim: Dari Abu Hurairah: Telah ber-kata Rasulullah saw, seseorang yang menyimpan hartanya, tidak dikeluarkan zakatnya, akan dibakar dalam neraka jahannam, baginya dibuatkan setrika dari api kemu-dian disetrikakan ke dalam…, dan seterusnya.

Sumber-sumber ZakatSepanjang tekstual Hukum Islam,

zakat itu dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu: Zakat Hasil, zakat Dagang dan Zakat Kekayaan. Sedangkan jenis harta yang dijumpai dibebani kewa-jiban zakat (ada persetujuan penda-pat para ahli hukum sepenuhnya) ialah: Logam (Perak dan Emas), Hewan (unta, sapi dan domba) serta Buah (ko-rma dan anggur).

Sedangkan sepanjang pendapat para ulama terdahulu/klasik (sebagian ada yang menyempitkan, sedangkan sebagian lagi meluaskan pendapatnya dengan jalan analogi/qiyas), sumber zakat itu terdiri dari: 1. Zakat Hewan Ternak 2. Zakat Emas dan Perak 3, Zakat Pertanian 4. Zakat Perdagan-gan 5. Zakat Barang Temuan.

Sekarang timbul pertanyaan, apak-ah sumber-sumber zakat menurut ke-tentuan Islam hanya sebatas itu saja?. Kalau demikian halnya maka akan terjadi seorang petani kecil di Desa terpencil yang cuma berpenghasilan sekitar 425 sukat padi (diperhitungkan dengan uang sekitar Rp. 2.213.750.- s/d Rp.2.500.000.-) per sekali panen (penghasilan untuk jangka waktu seki-tar enam bulan) sudah dibebani kewa-jiban zakat hasil pertanian, sebaliknya seorang petani kentang, palawija, sawit, karet, cengkeh yang berpeng-hasilan jutaan bahkan puluhan juta rupiah sekali panen dibebaskan dari kewajiban zakat.

Kalau demikian halnya, maka Ke-tentuan Hukum Islam itu sangat tidak adil, karena hanya menguntungkan dan menyenangkan bagi orang-orang berada saja, sebaliknya orang-orang miskin diperas sedemikian rupa. Pa-dahal sesungguhnya kalau kita teliti secara seksama, setiap harta (apapun jenisnya) dibebani kewajiban zakat, sebab setiap ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan kewajiban zakat, senantiasa mengemukakannya den-gan perkataan al Maal dan al Amwal yang berarti harta, tidak diperinci den-gan kata unta, sapi, domba, gandum, korma dan lain-lain (baca antara lain QS. Maryam: 31, 55; An-Nisa’: 76, 161;

Al-maidah: 13, 84; Al-Baqarah: 43, 73, 110, 176, 277; At-Taubah: 6, 12, 19, 72; Al-Kahfi: 82; An-Nur: 37, 66; Al-A’raf: 155, Al-Anbiya: 73; Al-Mukminun: 4; Al-Bainat: 5; Al-Ahzab: 33; Al-Hajj: 41, 78; Al-Sajadah: 7; Luqman: 4; Al-Mujadalat: 13; Al-Muzammil: 20).

Selain itu perlu juga dikemukakan bahwa bahwa pengungkapan kewa-jiban zakat dalam setiap firman Allah SWT senantiasa berdampingan dengan kewajiban shalat. Dengan demikian dapat dipahami sesungguhnya zakat dalam agama Islam merupakan azas yang paling prinsipil, sama halnya seperti shalat.

Posisi zakat yang prinsipil ini dapat juga dipahami dari realitas sejarah, sewaktu gerakan riddat (belot agama) meluas sepeninggal Nabi, sehingga kekuatan Islam ketika itu hanya ber-tumpu di Madinah dan Makkah saja, mereka mengirim utusan untuk me-nemui Khalifah Abu Bakar di Madinah untuk menuntut peringanan kewa-jiban zakat, atau meninggalkan Islam sama sekali, pada saat itu khalifah Abu Bakar menyatakan jawaban yang keras sebagai berikut: “Demi Allah aku akan memerangi pihak yang membedakan Shalat dan Zakat, Zakat itu kewajiban harta. Demi Allah ! jika mereka mena-han sedikit saja dari jumlah yang biasa ditunaikan kepada Rasulullah, aku ber-perang terhadap keengganannya itu”.

Zakat dalam Perekonomian Modern

Sebagaimana diuraikan di atas, bahwa seluruh jenis harta apapun dibebani kewajiban zakat walaupun tidak ada contoh konkritnya di za-man Rasulullah, akan tetapi karena perkembangan ekonomi, menjadi ben-da yang bernilai, maka harus dikeluar-kan zakatnya.

Berdasarkan qiyas, kaidah fiqhiyah dan maqasid syara’ dalam perekonomi-an modern dewasa ini sumber-sumber zakat itu antara lain adalah: a) Zakat Profesi b) Zakat Perusahaan c) Zakat Surat Berharga d) Zakat Perdagangan Mata Uang e) Zakat Hewan Ternak yang diperdagangkan f) Zakat Madu dan Produk Hewani g) Zakat Investasi properti h) Zakat Asuransi Syari’ah I) Zakat Usaha Tanaman Angrek, wallet, Ikan Hias, dll. J) Zakat Sektor Rumah Tangga.

Secara kontekstual yang perlu mendapat perhatian kita adalah me-nyangkut zakat profesi. Menurut Yusuf Qardawi, di antara hal yang penting untuk mendapat perhatian kaum mus-limin saat ini adalah penghasilan atau pendapatan yang diusahakan mela-lui keahliannya, baik yang dilakukan secara sendiri-sendiri maupun bersa-ma-sama, pendapatan semacam ini dalam ushul fiqh disebut al-maal al-mustafaad, semua pendapatan melalui kegiatan professional tersebut apabila telah sampai nishab wajib dikeluarkan zakatnya, yang menajadi dasar adalah

ketentuan Al-Qur’an yang menegaskan “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak menda-pat bagian (QS; adz-Dzariyat: 19).

Zakat profesi ini sangat penting untuk disosialisasikan, mengingat pada masyarakat kita sekarang ini po-tensi zakat profesi tersebut volume-nya cukup besar, terutama sekali aki-bat bekembangnya beberapa profesi ditengah-tengah masyarakat dewasa ini, seperti dokter, notaris, konsultan teknik, penasehat hukum/konsultan hukum/advokat, konsultan manaje-men, akuntan, aktuaria dan lain-lain sebagainya.

Adapun besar zakat penghasilan tergantung kepada sumber peng-hasilan itu sendiri, apabila penghasi-lan berasal dari pendapatan sebagai pegawai dan golongan profesi yang diperoleh dari pekerjan (penerima gaji) maka zakatnya sebesar seperem-pat puluh (2,5%).

Sedangkan ukuran nishab yang paling tepat digunakan adalah penda-patan dalam setahun, yaitu apabila penghasilan pegawai dalam satu ta-hun mencapai nishab (setara dengan 85 gram emas) maka sudah wajib zakat.

Untuk lebih memudahkan dan meringankan dalam pelaksanaannya, zakat dapat dibayarkan setiap kali menerima gaji. Apalagi dewasa ini su-dah banyak Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dikelola secara profesional yang akan mengelola dan menyalurkan dana zakat secara profesional, sehing-ga manfaatnya akan lebih besar bagi pembangunan umat Islam. nm

Zakat sebagai perwujudan keimanan kepada Allah, men-syukuri nikmat-Nya, menumbuhkan akhlaq mulia den-gan rasa kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan sikap kikir, rakus dan materialistis, menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan har-ta yang dimiliki (QS. Attaubah: 103, Ar-Rum: 39, Ibrahim: 7).

Page 23: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]
Page 24: SKOR Edisi 013 [Jul-Aug-2013]