SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

23
Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2014 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN PERPAJAKAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH LEVEL III berbasis

Transcript of SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

Page 1: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

Direktorat Pembinaan Kursus Dan PelatihanDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan2014

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)KURSUS DAN PELATIHAN PERPAJAKAN

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH LEVEL IIIberbasis

Page 2: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

i | P a g e

DAFTAR ISI

HalDaftar IsiI. PenyusunanSKL

A. Latar BelakangB. TujuanC. Uraian Program

II. PengertianA. Capaian PembelajaranB. Deskripsi umum KKNIC. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNID. Deskripsi capaian pembelajaran khususE. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI

1. Kompetensi2. Elemen Kompetensi3. Indikator Kelulusan

F. KurikulumG. RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau)

III. Profil Lulusan dan jabatan kerja

IV. Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes)A. Deskripsi umum KKNIB. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNIC. Deskripsi capaian pembelajaran khusus

V. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI

VI. Rekognisi Pembelajaran Lampau

VII. Arah Pengembangan

Page 3: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

1 | P a g e

I. PENYUSUNAN SKL

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang menjadi negaramaju. Keanekaragaman sumber daya alam, flora dan fauna, kultur, penduduk sertaletak geografis yang unik merupakan modal dasar yang kuat untuk melakukanpengembangan di berbagai sektor kehidupan yang pada saatnya dapat menciptakandaya saing yang unggul di dunia internasional. Dalam berbagai hal, kemampuanbersaing dalam sektor sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan keunggulandalam hal mutu akan tetapi juga memerlukan upaya-upaya pengenalan, pengakuan,serta penyetaraan kualifikasi pada bidang-bidang keilmuan dan keahlian yang relevanbaik secara bilateral, regional maupun internasional.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara khusus dikembangkan untukmenjadi suatu rujukan nasional bagi upaya-upaya peningkatan mutu dan daya saingbangsa Indonesia di sektor sumber daya manusia. Pencapaian setiap tingkat kualifikasisumber daya manusia Indonesia berhubungan langsung dengan tingkat capaianpembelajaran baik yang dihasilkan melalui sistem pendidikan maupun sistem pelatihankerja yang dikembangkan dan diberlakukan secara nasional. Oleh karena itu upayapeningkatan mutu dan daya saing bangsa akan sekaligus pula memperkuat jati diribangsa Indonesia.

KKNI merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan mutu dan jati diri bangsaIndonesia dalam sektor sumber daya manusia yang dikaitkan dengan programpengembangan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional. Setiap tingkatkualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki makna dan kesetaraan dengan capaianpembelajaran yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasilkarya dan kontribusi yang bermutu di bidang pekerjaannya masing-masing.

Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki KKNI sudah sangat mendesak mengingattantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun internasionalyang semakin terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari dan ke Indonesia tidak lagi dapatdibendung dengan peraturan atau regulasi yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telahdilakukan Indonesia untuk berbagai konvensi regional maupun internasional, secaranyata menempatkan Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin terbuka danmudah tersusupi oleh kekuatan asing melalui berbagai sektor termasuk sektorperekonomian, pendidikan, sektor ketenagakerjaan dan lain-lain. Oleh karena itu,persaingan global tidak lagi terjadi pada ranah internasional akan tetapi sudah nyataberada pada ranah nasional.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi pada sektorketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem pendidikan dan pelatihansecara nasional dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut.1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang

diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja maupun pengalaman

Page 4: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

2 | P a g e

mandiri dengan kriteria kompetensi yang dipersyaratkan oleh suatu jenis bidang dantingkat pekerjaan

3. Meningkatkan kerjasama dan pengakuan timbal balik yang saling menguntungkanantara institusi penghasil dengan pengguna tenaga kerja

4. Meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan Indonesiadengan negara-negara lain di dunia baik terhadap capaian pembelajaran yangditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan maupun terhadap kriteriakompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu bidang dan tingkat pekerjaan tertentu

Secara mendasar langkah-langkah pengembangan tersebut mencakup permasalahanyang bersifat multi aspek. Keberhasilannya sangat tergantung pada sinergi dan peranproaktif dari berbagai pihak yang terkait dengan peningkatan mutu sumber dayamanusia nasional termasuk Kemdikbud, Kemnakertrans, asosiasi profesi, asosiasiindustri, institusi pendidikan dan pelatihan serta masyarakat luas.

Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan suatu programpenyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan tersebut nampak belum cukup kondusif dalambeberapa hal. Indikatornya antara lain belum meratanya kesadaran mutu di kalanganinstitusi penghasil tenaga kerja, belum tumbuhnya kesadaran tentang pentingnyakesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang dihasilkan oleh penghasiltenaga kerja dengan deskripsi keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan dibidang kerja atau profesi termasuk terbatasnya pemahaman mengenai dinamikatantangan sektor tenaga kerja di tingkat dunia. Oleh karena itu upaya-upaya untukmencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi lulusan dari institusipendidikan formal dan non formal, dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkanoleh pengguna lulusan perlu diwujudkan dengan segera.

Di jalur pendidikan non formal, pada tahun 2012 tercatat sekitar 17.000 lembaga kursusdan pelatihan yang menyelenggarakan pendidikan non formal dalam bentuk beragamjenis kursus dan pelatihan (sumber: nilek.online) di bawah pembinaan KementerianPendidikan dan Kebudayaan. Maka, salah satu infrastruktur yang penting dalammencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusipenyelenggara kursus dan pelatihan dengan deskripsi kompetensi kerja yangdiharapkan oleh pengguna lulusan adalah dokumen Standar Kompetensi Lulusandisingkat SKL, sebagaimana dinyatakan pada PP Nomor 32 tahun 2013 tentangPerubahan PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan danPermendiknas Nomor 47 tahun 2010 tentang SKL Kursus dan pelatihan.

Terkait dengan kepentingan yang strategis dan telah kuat aspek hukumnya, SKL disusunsebagai pelaksanaan amanah PP Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 47 tahun2010 tentang SKL Kursus dan pelatihan. Pada tahun 2009, dokumen SKL untuk 16bidang telah selesai disusun dan ditetapkan oleh Mendiknas tahun 2010. SelanjutnyaSKL 10 bidang kursus dan pelatihan telah berhasil disusun pula tahun 2010 danditetapkan tahun 2011. Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka SKL yang telah disusun tersebutperlu dikaji keselarasannya dengan kualifikasi pada KKNI. Revisi SKL ini juga sekaligus

Page 5: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

3 | P a g e

dimaksudkan untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan kompetensi kerja daripengguna lulusan di dunia kerja dan dunia industri.

B. Tujuan Penyusunan SKL

SKL disusun untuk digunakan sebagai pedoman pembelajaran dan penilaian dalampenentuan kelulusan peserta didik pada lembaga kursus dan pelatihan serta bagipeserta didik yang belajar mandiri dan sebagai acuan dalam menyusun, merevisi, ataumemutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan maupun implementasinya.

C. Uraian Program

Memasuki tahun 2013, Gubernur/Bupati/Walikota melalui Dinas Pelayanan Pajaksebagai salah satu contoh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan Rp 43 triliununtuk membiayai kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerahmulai dari membayar gaji pegawai, pemberian subsidi dan pembangunan infrastruktur.Pemerintah Daerah tetap masih mengandalkan penerimaan pajak dalam sumberpenerimaan daerah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan penerimaan pajaksebesar Rp 22 triliun atau sekitar 52 persen dari total penerimaan daerah.

Dari sumber Bidang Informasi Pajak Daerah di Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKIJakarta, pada tahun 2012 jumlah pajak daerah yang terkumpul mencapai Rp 19,275triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 16 persen dari tahun sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan penerimaan pajak dari tahun 2009-2012 mencapai 14 persen.Sedangkan untuk target Pajak Daerah tahun 2014 diupayakan penerimaan pajaksebesar 37 triliun, maka pada tahun 2014 pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakartamengupayakan adanya pertumbuhan penerimaan pajak sebesar 64 persen. Untukmerealisasikan angka pertumbuhan tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakartamenginginkan adanya peningkatan persentase kepatuhan wajib pajak, yang salah satuupayanya melalui Online System Pajak Daerah untuk jenis pajak Hotel, Restoran,Hiburan dan Parkir serta melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Bumidan Bangunan melalui penyesuaian besaran Nilai Jual Objek Pajak Tanah danpemutakhiran data Objek Bangunan.

Persentase tingkat kepatuhan Wajib Pajak pada tahun 2012 dan tahun 2013 masihtergolong sangat rendah, tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Wajib PajakDaerah yang seharusnya membayar pajak daerah yang sesuai dipungutnya masihterdapat ketidaksesuaian, Wajib Pajak yang melakukan pelaporan melalui SPTPD padasetiap bulan belum seluruhnya melakukan kewajiban tersebut serta untuk Wajib Pajakyang melaporkan pajaknya melalui SPDTPD belum sepenuhnya melaporkan transaksiyang terjadi pada usaha tersebut, disamping itu masih terdapat usaha-usaha hotel,restoran, hiburan serta parkir yang belum dikukuhkan sebagai Wajib Pajak. Untuk jenispajak reklame masih terdapat pelanggaran dimana masih terdapat banyak reklameyang belum mendaftarkan serta kesalahan penempatan titik reklame yangbersangkutan.

Page 6: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

4 | P a g e

Jadi jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, dimana tingkatkepatuhan masyarakatnya dalam membayar pajak mencapai 80 persen, makapersentase kepatuhan pajak masyarakat Indonesia masih jauh di bawah kepatuhanpajak masyarakat Malaysia.

Kepatuhan pajak merupakan fenomena yang sangat kompleks yang dilihat dari banyakperspektif. Luigi Alberto Franzoni (1999) menyebutkan kepatuhan atas pajak (taxcompliance) adalah melaporkan penghasilan sesuai dengan peraturan pajak,melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) dengan tepat waktu dan membayar pajaknyadengan tepat waktu.

Jerman dengan penduduk 80 juta jiwa dan kehidupan sehari-harinya sudah serbaelektronik, mempekerjakan 110.000 petugas pajak untuk mengamankan penerimaannegara. Sedangkan Indonesia dengan penduduk 250 juta jiwa hanya mempekerjakan32.000 petugas untuk mencapai target penerimaan pajak. Berdasarkan data DitjenPajak, rasio pegawai pajak dengan jumlah penduduk Indonesia mencapai 1:7.500 (satupetugas pajak mengcover 7.500 penduduk). Sedangkan, rasio pegawai pajak denganjumlah penduduk Jerman mencapai rasio 1:727. Sehingga berdasarkan rasio tersebutpemerintah Indonesia masih kekurangan pegawai pajak jika dibandingkan denganJerman.

Selain itu kebutuhan akan tenaga ahli perpajakan juga sangat besar apalagi sejak DitjenPajak memperketat penerapan peraturan perpajakan Indonesia, dan banyak kasusperpajakan yang melibatkan berbagai perusahaan. Perusahaan saat ini semakinberbenah dan mencari tenaga kerja yang memahami peraturan dan mekanismeperpajakan yang benar.

Adapun perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja di bidang perpajakandi antaranya adalah.1. Perusahaan swasta baik perusahaan lokal maupun asing2. Perusahaan BUMN3. Kementerian/lembaga pemerintah4. Kantor konsultan pajak5. Lembaga Swadaya Masyarakat

Oleh karena itu kursus dan pelatihan perpajakan sangat dibutuhkan untuk memenuhikebutuhan tersebut di atas.

1. Tujuan umumTujuan umum kursus dan pelatihan perpajakan ini adalah agar peserta didik mampu:Melaksanakan kegiatan memilah, memilih dan mengolah berbagai sumber datadalam rangka melaksanakan kewajiban dan pemenuhan hak perpajakan sehinggamenjadi suatu dokumen perpajakan yang benar, jelas dan lengkap.

2. Tujuan KhususSecara khusus kurikulum kursus dan pelatihan Perpajakan ini bertujuan agar pesertadidik mampu:

Page 7: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

5 | P a g e

a. Melakukan pendaftaran, perubahan data serta penghapusan Nomor Pokok WajibPajak Daerah (NPWPD)

b. Menghitung pajak terutang,c. Melakukan penyetoran atau pembayaran pajak terutangd. Melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) berbagai jenis

pajak daerah di Indonesiae. Melakukan pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) secara manual

maupun mengoperasikan perangkat lunak elektronik dari Satuan Kerja PerangkatDaerah bidang Pajak

f. Melakukan permohonan penundaan dan/atau pengangsuran pembayaran pajakyang terutang hasil pemeriksaan pajak

Pelatihan perpajakan ini dapat diikuti oleh setiap warga negara Indonesia denganpersyaratan pendidikan minimal SMA/sederajat dengan kualitas lulusan setaradengan level III KKNI.

Lama kursus dan pelatihan perpajakan adalah 40 jam pelajaran @60 menit denganmetode pembelajaran sebagai berikut.a. Ceramah,b. Diskusi,c. Demonstrasi/simulasid. Pemecahan masalahe. Praktik

Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan perpajakan ini akan diberikan evaluasiakhir yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam memahamidan mempraktikkan materi yang sudah diberikan pengajar/instruktur, yaitu berupa.a. Ujian komprehensif (ujian tertulis) bagi semua mata pelajaran dalam pelatihan ini

danb. Ujian praktik membuat laporan perpajakan secara manual maupun elektronik

Setelah peserta berhasil melalui dua jenis ujian yang dilaksanakan oleh lembagakursus dan pelatihan, akan diberikan tanda lulus bidang keahlian perpajakan.

3. Uji KompetensiUji kompetensi diperlukan peserta didik untuk mendapat pengakuan keahlian secaranasional dan internasional di bidang perpajakan. Uji kompetensi diatur dalamPetunjuk Teknis Uji Kompetensi yang diterbitkan oleh Lembaga SertifikasiKompetensi (LSK) Perpajakan dan Kemdikbud, dilaksanakan di suatu tempat yangdisebut Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah diverifikasi oleh LSK Perpajakan.

4. Sertifikasi LulusanPeserta yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti uji kompetensi akanmendapatkan satu lembar sertifikat kompetensi. Blanko sertifikat kompetensiditerbitkan oleh Kemdikbud. Pengisian blanko sertifikat kompetensi dilakukan olehLSK Perpajakan, maka sertifikat berlaku sebagai pengakuan kompeten di bidangPajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Page 8: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

6 | P a g e

II. PENGERTIAN

A. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui pembelajaran daninternalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalamankerja.1. Pengetahuan adalah penguasaan dan pemahaman tentang konsep, fakta, informasi,

teori, dan metodologi pada bidang keilmuan, keahlian, dan pekerjaan tertentu olehseseorang

2. Sikap adalah kecenderungan psikologis, sebagai hasil dari penghayatan seseorangterhadap nilai dan norma kehidupan yang tumbuh dari proses pendidikan,pengalaman kerja, serta lingkungan keluarga, dan masyarakat

3. Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan menggunakanmetode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, danpengalaman kerja

4. Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatupekerjaan secara mandiri, bertanggung jawab dan terukur melalui suatu asesmenyang baik

5. Pengalaman kerja adalah akumulasi dan internalisasi kemampuan dalam melakukanpekerjaan di bidang tertentu dan dalam jangka waktu tertentu

B. Deskripsi umum KKNI adalah deskripsi menyatakan kemampuan, karakter, kepribadian,sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia Indonesia pada setiap jenjangkualifikasi sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 tahun2012.

C. Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu pengetahuan,pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi dan kompetensi yang dicapai seseorangsesuai dengan jenjang kualifikasi 1 sampai 9 sebagaimana dinyatakan pada lampiranPeraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012.

D. Deskripsi capaian pembelajaran khusus adalah deskripsi capaian minimum dari setiapprogram kursus dan pelatihan yang mencakup deskripsi umum dan selaras dengandeskripsi kualifikasi KKNI.

E. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kemampuan minimum yangdibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang meliputi pengetahuan, keterampilandan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja yangdipersyaratkan dan diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada level KKNI yangsesuai. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI dinyatakan oleh tiga parameteryaitu.1. Kompetensi : (lihat pengertian di atas)2. Elemen Kompetensi : pernyataan kompetensi yang lebih rinci3. Indikator kelulusan : unsur yang menjadi tolok ukur keberhasilan yang

menyatakan seseorang kompeten atau tidak

Page 9: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

7 | P a g e

F. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, danbahan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk menghasilkan lulusan dengan capaianpembelajaran khusus.

G. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah pengakuan formal atas capaianpembelajaran seseorang yang diperoleh dari pengalaman kerja, pendidikan non formal,pendidikan informal, dan pendidikan formal.

Page 10: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

8 | P a g e

III. PROFIL LULUSAN DAN JABATAN KERJA

A. Profil Lulusan

Terampil memilah, memilih dan mengolah berbagai sumber data dalam rangkamelaksanakan kewajiban perpajakan Wajib Pajak Daerah meliputi: menghitung pajakterutang, melakukan penyetoran pajak terutang, melakukan pelaporan SuratPemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) sehingga menjadi suatu dokumen perpajakanyang benar, jelas, dan lengkap.

Terampil memilah, memilih dan mengolah berbagai sumber data dalam rangkamelaksanakan hak perpajakan Wajib Pajak Daerah berupa penundaan dan/ataupengangsuran pembayaran pajak yang terutang hasil pemeriksaan pajak secara mandiri.

Terampil melakukan pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) secaramanual dan elektronik dengan menggunakan perangkat lunak elektronik dari SatuanKerja Perangkat Daerah bidang Pajak.

Dapat berkomunikasi dengan rekan kerja, petugas pajak dan Wajib Pajak secara baik.Bertanggung jawab atas hasil kerja tim yang digunakan dalam pelaksanaanpekerjaannya.

B. Jabatan Kerja

Lulusan kursus dan pelatihan perpajakan ini mendapat sebutan: Teknisi PerpajakanPajak Daerah dan Retribusi Daerah Level III.

Teknisi perpajakan yang baru lulus dari pelatihan ini, dapat mengawali karir kerja dibidang perpajakan dan dapat menghasilkan laporan Pajak Daerah.

Dengan berjalannya waktu, pengalaman kerja dan mengikuti pendidikan lebih lanjutmemungkinkan peningkatan kualitas/level kompetensi.

Page 11: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

9 | P a g e

IV. CAPAIAN PEMBELAJARAN

A. Deskripsi umum KKNI

Deskripsi umum KKNI sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 yangminimum wajib dimiliki dan dihayati oleh setiap lulusan kursus dan pelatihan adalah:Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasisistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesiapada setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakterdan kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut.1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung

perdamaian dunia4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi

terhadap masyarakat dan lingkungannya5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta

pendapat/temuan original orang lain6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk

mendahulukan kepentingan bangsa dan masyarakat luas7. Mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab terhadap laporan

pemenuhan kewajiban perpajakan yang dihasilkannya sehingga tidak memberikandampak yang dapat menimbulkan sanksi perpajakan yang tidak bertentangandengan norma hukum dan norma sosial yang berlaku

B. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNI

Jabatan kerja adalah Teknisi Perpajakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah denganpekerjaan perpajakan tingkat pemula sesuai dengan standar KKNI pada level III.

LEVEL III1. Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan

informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja,serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yangsebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung

2. Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsepumum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampumenyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai

3. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas

kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain

C. Deskripsi capaian pembelajaran khusus

Membangun kesadaran dan membetuk karakter serta kepribadian Wajib Pajak yangbertanggung jawab yang memiliki sikap jujur dan anti korupsi dalam melaksanakan

Page 12: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

10 | P a g e

kewajiban perpajakan.

Mampu memilah, memilih dan mengolah berbagai sumber data dalam rangkamelaksanakan kewajiban perpajakan Wajib Pajak Daerah, menghitung pajak daerah,melakukan penyetoran pajak daerah, melakukan pelaporan Surat PemberitahuanPajak Daerah (SPTPD) Pajak Daerah sehingga menjadi suatu dokumen perpajakan yangbenar, jelas, dan lengkap.

Mampu membuat laporan perpajakan berupa Surat Pemberitahuan Pajak Daerah(SPTPD) Pajak Daerah sesuai dengan ketentuan perpajakan dengan memanfaatkanperangkat lunak Online System dari Satuan Kerja Perangkat Daerah bidang Pajak.

Mampu menjalankan hak perpajakan berkaitan dengan penundaan dan/ataupengangsuran pembayaran pajak yang terutang hasil pemeriksaan pajak secaraterbatas.

Mampu menguasai prinsip dasar, pengetahuan prosedural dan operasional, danpetunjuk teknis tentang penghitungan, pembayaran serta pelaporan pajak daerahserta petunjuk operasional dasar dalam menggunakan perangkat lunak Online Systemdari Satuan Kerja Perangkat Daerah bidang Pajak.

Mampu bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan sendiri serta bekerja sama danberkomunikasi dengan petugas pajak, wajib pajak dan rekan kerja divisi lain.

Capaian pembelajaran khusus lulusan perpajakan ini adalah.

PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUSBIDANG PERPAJAKAN SESUAI KKNI LEVEL III

(KLUSTER : TEKNISI PERPAJAKAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH)

SIKAP DAN TATANILAI

Membangun kesadaran dan membetuk karakter sertakepribadian Wajib Pajak yang bertanggung jawab yangmemiliki sikap jujur dan anti korupsi dalam melaksanakankewajiban perpajakan dengan ciri-ciri sebagai berikut.1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam

menyelesaikan tugasnya3. Berperan mewujudkan etika dan kepribadian yang baik

sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah airserta mendukung perdamaian dunia

4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dankepedulian yang tinggi terhadap masyarakat danlingkungannya

5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan originalorang lain

6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memilikisemangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa

Page 13: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

11 | P a g e

serta masyarakat luas7. Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab

terhadap laporan pemenuhan kewajiban perpajakanWajib Pajak untuk menghindari dampak yang dapatmenimbulkan sanksi perpajakan bagi Wajib Pajak

8. Memiliki sikap jujur dan anti korupsi dalammelaksanakan tugas pekerjaan sebagai teknisi perpajakan

KEMAMPUAN DIBIDANG KERJA

Mampu membuat laporan perpajakan berupa SuratPemberitahuan (SPT) Pajak Daerah dengan mengoperasikanperangkat lunak elektronik dari Satuan Kerja Perangkat Daerahbidang Pajak, mencakup.1. Mampu membuat permohonan pendaftaran Wajib Pajak

Pajak Daerah2. Mampu membuat permohonan perubahan data Wajib

Pajak Pajak Daerah3. Mampu membuat permohonan penutupan Wajib Pajak

Pajak Daerah4. Mampu menghitung besarnya pajak terutang, menyiapkan

penyetoran dan pelaporan pajak dalam memenuhikewajiban perpajakan Pajak Daerah

5. Mampu menggunakan perangkat lunak spreadsheet danPerangkat lunak elektronik dari Satuan Kerja PerangkatDaerah bidang Pajak untuk menyiapkan perhitunganmaupun pelaporan Pajak Daerah bagi Wajib Pajak

6. Mampu menyiapkan SPTPD untuk ditandatangani olehpimpinan

7. Mampu menelusuri kembali dokumen perpajakan setelahproses pelaporan

8. Mampu menelusuri dan menyimpan kembali (retrieve)dokumen perpajakan Pajak Daerah untuk prosespemeriksaan perpajakan

9. Mampu melakukan permohonan penundaan dan/ataupengangsuran pembayaran Pajak Daerah hasilpemeriksaan pajak secara mandiri

10. Mampu mengajukan permohonan pengurangan,keringanan, pembatalan dan penghapusan sanksiadministrasi Pajak Daerah

Page 14: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

12 | P a g e

PENGETAHUANYANG DIKUASAI

Menguasai prinsip dasar, pengetahuan prosedural danoperasional, dan petunjuk teknis tentang Pajak Daerah sertapengetahuan operasional dasar dalam menggunakanperangkat lunak elektronik dari Satuan Kerja PerangkatDaerah bidang Pajak, mencakup:1. Menguasai pengetahuan tentang dasar hukum Pajak

Daerah2. Menguasai pengetahuan tentang hak, kewajiban dan

sanksi Wajib Pajak Daerah3. Menguasai pengetahuan tentang perhitungan Pajak

Daerah4. Menguasai pengetahuan tentang penyetoran dan

pelaporan5. Menguasai pengetahuan teknis pengarsipan dokumen

secara manual maupun elektronik6. Menguasai pengetahuan tentang pengoperasian

perangkat lunak spreadsheet dan perangkat lunakelektronik Online System dari Satuan Kerja PerangkatDaerah bidang Pajak

7. Menguasai pengetahuan tentang pengurangan,keringanan, pembatalan, penghapusan sanksi administrasi

HAK DANTANGGUNG JAWAB

Mampu bertanggung jawab atas pekerjaan perpajakan secaramandiri atau kelompok dalam hal.1. Bertanggung jawab kepada atasan dalam penyiapan

laporan dan pembetulan Pajak Daerah yang dilakukansecara mandiri

2. Mengelola unit pekerjaa dengan petugas pajak, wajibpajak dan rekan kerja di perpajakan dan keuangan untukpenyelesaian penyiapan laporan dan pembetulan PajakDaerah

3. Memiliki tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasilkerja dari unit kerja lain terkait dengan kebenaranpenghitungan Pajak Daerah

Page 15: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

13 | P a g e

V. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI

Dalam naskah akademik SKKNI, dinyatakan beberapa informasi terkait dengan maknakompetensi dan standar kompetensi sebagaimana dinyatakan berikut ini. Berdasar pada artibahasa, standar kompetensi terbentuk atas kata standar dan kompetensi. Standar diartikansebagai "ukuran" yang disepakati, sedangkan kompetensi telah didefinisikan sebagaikemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan,dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performayang ditetapkan.

Dengan demikian dapatlah disepakati bahwa standar kompetensi lulusan merupakankompetensi minimal yang diperlukan dan disepakati bersama oleh para pakar, yang harusdikuasai oleh peserta didik dalam bidang pekerjaan tertentu.

Dengan kata lain, yang dimaksud dengan Standar Kompetensi adalah perumusan tentangkemampuan minimal yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas ataupekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai denganunjuk kerja yang dipersyaratkan.

Dengan dikuasainya standar kompetensi lulusan tersebut oleh seseorang, maka yangbersangkutan akan mampu.1. Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan2. Mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan3. Bertindak secara tepat bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dari rencana semula4. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau

melaksanakan tugas dalam kondisi yang berbeda5. Menyesuaikan kemampuan yang dimiliki bila bekerja pada kondisi dan lingkungan yang

berbeda

Meskipun bersifat generik standar kompetensi lulusan harus memiliki indikator yang jelasdan dapat diukur secara akurat. Oleh karena itu, standar kompetensi lulusan harus.1. Terfokus pada apa yang diharapkan dapat dilakukan pekerja di tempat kerja2. Memberikan petunjuk yang cukup dan jelas untuk pelatihan dan penilaian3. Dapat diperlihatkan dalam bentuk hasil akhir yang diharapkan4. Selaras dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan selaras dengan

standar produk dan jasa yang terkait, serta kode etik profesi bila ada.

Uraian standar kompetensi lulusan berbasis KKNI terdiri atas.1. Unit Kompetensi2. Elemen Kompetensi3. Indikator Kelulusan

Sebagaimana dinyatakan pada tabel berikut ini.

Page 16: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

14 | P a g e

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNIBIDANG PERPAJAKAN SESUAI KKNI LEVEL III

(KLUSTER : TEKNISI PERPAJAKAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH)

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

Sikap Dan Tata Nilai

1. Membangun kesadarandan membentuk karakterserta kepribadian wajibPajak yang bertanggungjawab yang memilikisikap jujur dan antikorupsi dalammelaksanakan kewajibanperpajakan

a. Bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa

Laporan pemenuhankewajiban perpajakan yangdihasilkannya tidakmemberikan dampak yangdapat menimbulkan sanksiperpajakan bagi Wajib Pajakyang diwakili

b. Memiliki moral, etika dankepribadian yang baik didalam menyelesaikantugasnya

c. Berperan mewujudkan etikadan kepribadian yang baiksebagai warga negara yangbangga dan cinta tanah airserta mendukungperdamaian dunia

d. Mampu bekerja sama danmemiliki kepekaan sosialdan kepedulian yang tinggiterhadap masyarakat danlingkungannya

e. Menghargaikeanekaragaman budaya,pandangan, kepercayaan,dan agama sertapendapat/temuan originalorang lain

f. Menjunjung tinggipenegakan hukum sertamemiliki semangat untukmendahulukan kepentinganbangsa serta masyarakatluas

g. Menjalankan tugas denganpenuh tanggung jawabterhadap laporanpemenuhan kewajibanperpajakan Wajib Pajakuntuk menghindari dampakyang dapat menimbulkansanksi perpajakan bagiWajib Pajak

h. Memiliki sikap jujur dan antikorupsi dalam

Page 17: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

15 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

melaksanakan tugaspekerjaan sebagai teknisiperpajakan

Kemampuan di bidang kerja

1. Mampu membuatlaporan perpajakanberupa SuratPemberitahuan (SPT)Pajak Daerah denganmengoperasikanperangkat lunakelektronik dari SatuanKerja Perangkat Daerahbidang Pajak

.

a. Mampu melakukanpermohonan pendaftaranWajib Pajak Daerah,meliputi.

1. Mengidentifikasipendaftar Daerah yangakan didaftarkan sebagaiWajib Pajak

a) Kebenaran identifikasipendaftar

b) Kelengkapan syaratPendaftaran Wajib Pajak

c) Ketepatan penentuantempat pendaftaran

2. Mengidentifikasidokumen pendaftaran

Kebenaran dankelengkapan identifikasidokumen PendaftaranWajib Pajak

3. Menyiapkan, mengisi, danmenyampaikan formulirpendaftaran Wajib Pajakbeserta dokumen yangdiperlukan

Ketepatan, kelengkapandan kebenaran prosedurpengisian dan penyampaianformulirpendaftaranbesertadokumen

b. Mampu melakukanpermohonan perubahan dataWajib Pajak Daerah, meliputi.

1. MengidentifikasiRegistrasi ValidasiPendaftaran Wajib pajak

a) Kebenaran identifikasipendaftar dankelengkapan syaratRegistrasi validasi Wajibpajak

b) Ketepatan penentuantempat pendaftaran

2. Mendokumentasikanformulir beserta dokumenperubahan data

Ketepatan pengarsipansemua dokumen perubahandata

c. Mampu melakukanpermohonan PenutupanWajib Pajak Daerah,meliputi.

1. Mengidentifikasi WajibPajak Daerah yang akanditutup NPWPD

a) Kebenaran identifikasipermohon

b) Kelengkapan syaratpenutupan Wajib Pajak

Page 18: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

16 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

Daerah

2. Mengidentifikasidokumen Penutupan

kebenaran dankelengkapan identifikasidokumen penutupan WajjibPajak

3. Menyiapkan, mengisi, danmenyampaikan formulirpenutupan Wajib Pajakbeserta dokumen yangdiperlukan

Ketepatan, kelengkapandan kebenaran prosedurpengisian dan penyampaianformulir penutupan

d. Mampu menghitungbesarnya pajak terutang,menyiapkan penyetoran danpelaporan pajakdalammemenuhi kewajibanperpajakan Pajak Daerahsecara mandiri, meliputi.

1. Menghitung besarnyaPajak Daerah, yaitu.

a. Memilah, memilih danmengolah datatransaksi, datapembayaran WajibPajak kepadaPemerintah Daerah

Ketepatan hasil pilihan danpilahan data

b. Menggunakan rumuspenghitungan yangbaku dalam kertas kerjaatau spreadsheetpengolah data

Ketepatan dalammenggunakan rumusperhitungan

2. Menyiapkan penyetoranpajak yaitu.

a. Mengisi Surat SetoranPajak Daerah (SSPD)

Ketepatan isian FormulirSSPD

b. Menyesuaikan kodeakun pajak dan jenissetoran pajak

Kesesuaian kode akun pajakdan jenis setoran pajak

c. Mengidentifikasi bataswaktu dan tempatpenyetoran

Ketepatan Identifikasi bataswaktu dan tempatpenyetoran

3. Menyiapkan pelaporanpajak yaitu.

a. Mengisi SPTPD Ketepatan dan kebenaranisian formulir SPTPD

b. Menyusun Kelengkapan lampiran

Page 19: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

17 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

kelengkapan pelaporanSPTPD

SPTPD

c. Mengidentifikasi bataswaktu elaporan

Ketepatan Identifikasi bataswaktu pelaporan

e. Mampu menggunakanperangkat lunak spreadsheetdan Online System dariSatuan Kerja PerangkatDaerah bidang perpajakandaerah untuk menyiapkanperhitungan maupunpelaporan Pajak Daerah bagiWajib Pajak Daerah,meliputi.

1. Menggunakan perangkatlunak spreadsheet dalammenghitung Pajak Daerah

Ketepatan membuat danmenggunakan fiturformulasi spreadsheettuntuk penghitungan PajakDaerah

2. Melakukan PengisianSSPD dan SPTPD denganmenggunakan SystemOnline Pajak Daerah

a) Ketepatan, kelengkapandan kebenaranPengisian SSPD danSPTPD Masa PajakDaerah

b) Akurasi pengisianperangkat lunakelektronik OnlineSystem Pajak Daerah

f. Mampu menyiapkan SPTPDuntuk ditandatangani olehpimpinan, meliputi.

1. Menelaah kembali SPTPDyang sudah dibuat

SPTPD yang dipastikan tidakada kesalahan

2. Melakukan komunikasidengan Wajib Pajakterkait dengan SPTPDyang akan ditandatangani

SPT ditandatangani

g. Mampu menyimpan kembalidokumen perpajakansetelah proses pelaporan,meliputi.

1. Mengarsipkan salinanSPTPD beserta tandaterima pelaporan

Ketepatan pengarsipansalinan sesuai denganstandar kearsipan

Page 20: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

18 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

2. Membuat daftar rincianpenyetoran danpelaporan SPTPD

Kesesuaian daftar rinciandengan bukti fisik

h. Mampu melacak kembali(retrieve) dan menyimpankembali dokumenperpajakan Pajak Daerahuntuk proses pemeriksaanperpajakan, meliputi.

1. Menyiapkan dokumenatas instruksi atasanuntuk keperluanpemeriksaan pajak

Ketepatan dan kelengkapanpenyiapan dokumen untukpemeriksaan pajak

2. Mengarsipkan kembalidokumen perpajakanPajak Daerah sesuaidengan kodifikasinya

Ketepatan pengarsipandokumen sesuai denganstandar kearsipan

i. Mampu melakukanpermohonan penundaandan/atau pengangsuranpembayaran Pajak Daerahhasil pemeriksaan pajaksecara mandiri

a) Kebenaran danKelengkapan dokumensurat permohonan

b) KetepatanMengidentifikasi bataswaktu penyampaiansurat Permohonan

a. Mampu mengajukanpermohonan pengurangan,keringanan, pembatalan,penghapusan sanksiadministrasi PPN dan PPnBM

a) Kebenaran danKelengkapan dokumensurat permohonan

b) Ketepatan waktupenyampaian suratPermohonan

Pengetahuan Yang Dikuasai

1. Menguasai prinsip dasar,pengetahuan proceduraldan operasional, danpetunjuk teknis tentangPajak Daerah sertapengetahuanoperasional dasar dalammenggunakan perangkatlunak elektronik dariSatuan Kerja PerangkatDaerah bidang Pajak

a. Menguasai pengetahuantentang dasar hukum PajakDaerah

Ketepatan menjelaskanmekanisme PemungutanPajak Daerah

b. Menguasai pengetahuantentang hak dan kewajibanWajib Pajak

Hak, Kewajiban dan Sanksidisebutkan dengan benar

c. Menguasai pengetahuantentang penghitungan PajakDaerah

Ketepatan menjelaskanpenghitungan Pajak Daerah

d. Menguasai pengetahuantentang penyetoran danpelaporan

Ketepatan menjelaskanbatas waktu penyetorandan pelaporan

e. Menguasai pengetahuanteknis pengarsipan dokumen

Ketepatan menjelaskanpengetahuan teknis

Page 21: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

19 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

secara manual maupunelektronik

pengarsipan secara manualmaupun elektronik

f. Menguasai pengetahuantentang pengoperasianperangkat lunak spreadsheetdan perangkat lunakelektronik Online Systemdari Satuan Kerja PerangkatDaerah bidang Pajak,meliputi.

1. Pengetahuan operasionalperangkat lunakspreadsheet

Perangkat lunakspreadsheet disiapkan dandioperasikan dengan benar

2. Pengetahuan operasionalpengisian Perangkat lunakelektronik Pajak Daerah

Akurasi Pengisian Perangkatlunak elektronik elektronikPajak Daerah

g. Menguasai pengetahuantentang pengurangan,keringanan, pembatalan danpenghapusan sanksiadministrasi

Tahapan Permohonandisebutkan dengan benar

Hak dan Tanggung Jawab

1. Bertanggung-jawab ataspekerjaan perpajakansecara mandiri ataukelompok

a. Bertanggung jawab kepadaatasan dalampenyiapanlaporan dan pembetulanPajak Daerah yang dilakukansecara mandiri

Identifikasi hak, kewajibandan sanksi perpajakan

b. Mengelola unit pekerjaandengan petugas pajak, wajibpajak dan rekan kerja diperpajakan dan keuanganuntuk penyelesaianpenyiapan laporan danpembetulan Pajak Daerah

Ketepatan dalammemecahkan masalahdalam penyiapan laporandan pembetulan PajakDaerah

c. Memiliki tanggung jawabatas kuantitas dan mutuhasil kerja dari unit kerja lainterkait dengan kebenaranpenghitungan Pajak Daerah

Data yang disajikan olehdivisi lain sesuai dengankebutuhan

Page 22: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

20 | P a g e

VI. REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU

Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses penilaian dan pengakuan berbasisKKNI, atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh selama hidupnya, baik melaluiprogram pendidikan formal, informal, non-formal maupun secara otodidak.

RPL dapat dikembangkan pada sektor pendidikan, sektor ketenagakerjaan (kenaikanpangkat, jenjang karir) atau pemberian penghargaan dan pengakuan oleh masyarakatterhadap seseorang yang telah menunjukkan bukti-bukti unggul dalam keahlian ataukompetensi tertentu.

RPL diharapkan dapat memperluas akses dan kesempatan serta mempercepat waktu bagimasyarakat luas dalam meningkatkan kemampuan maupun keahliannya melalui programkursus dan pelatihan.

Pengembangan dan pelaksanaan RPL harus didasari oleh beberapa prinsip, antara lainsebagai berikut.

1. Mengutamakan transparasi dan akuntabilitas. Informasi tentang proses penyelenggaraandan persyaratan untuk mengikuti RPL harus dapat diakses secara luas baik oleh pengguna(indvidu yang membutuhkan) maupun masyarakat umum

2. Institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus telah terakreditasi oleh badan akreditasitingkat nasional, memiliki mandat yang sah dari institusi atau badan yang relevan danberwenang untuk hal tersebut

3. Menunjukkan kesadaran mutu terhadap penyelenggaraan dan implikasi RPL padalulusan, khususnya dan masyarakat luas pada umumnya

4. Setiap institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus melakukan evaluasi secaraberkelanjutan untuk menjamin pencapaian mutu lulusan sesuai dengan standar yang ditetapkan

5. Penyelenggara kursus dan pelatihan yang memiliki sifat multi disiplin perlumempertimbangkan kemungkinan untuk menyelenggarakan program RPL

Terkait dengan kursus dan pelatihan Perpajakan, maka pembelajaran lampau yang dapatdiakui sebagai bagian dari capaian pembelajaran khusus adalah masyarakat yang belajarmandiri, pengalaman yang didapatkan di tempat kerja perpajakan, dan pendidikan formalyang menyelenggarakan kurikuler perpajakan dengan memperhatikan standar kriteria danstandar penilaian yang berlaku.

Page 23: SKL Perpajakan (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

21 | P a g e

VII. ARAH PENGEMBANGAN

Program kursus dan pelatihan telah mulai berkembang sejak lama di berbagai negara maju,sehingga banyak jenis kursus dan pelatihan yang dikembangkan di Indonesia telah pulaberkembang dengan baik di negara-negara lain. Oleh karena itu arah pengembanganlembaga kursus dan pelatihan di Indonesia pada waktu yang akan datang harus menuju kearah global, sehingga dapat dicapai kesetaraan baik capaian pembelajaran, standarkompetensi atau mutu lulusan pada tingkat Internasional.

Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar di waktu yang akan datangsebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu lembaga kursus dan pelatihan di Indonesiaakan menjadi salah satu penyedia tenaga kerja terampil yang potensial baik untuk Indonesiasendiri maupun untuk negara-negara lain yang membutuhkan. Hal ini menuntut perlunyaditumbuhkan kesadaran yang tinggi akan penjaminan mutu berkelanjutan, baik dalamlingkungan internal lembaga penyelenggara maupun eksternal melalui badan-badanakreditasi dan sertifikasi. Keunggulan dalam memenangkan persaingan antara lulusanlembaga kursus dan pelatihan nasional dengan lembaga kursus dan pelatihan internasionalharus menjadi salah satu fokus pengembangan di masa yang akan datang.

Sebagai bangsa yang memiliki penduduk lebih dari 250 juta dan membutuhkan dana untukpembangunan nasional yang diambil dari penerimaan pajak maka berbagai kursus danpelatihan perpajakan akan berkembang dengan pesat di kemudian hari. Walaupundemikian, masih diperlukan upaya untuk memperoleh pengakuan yang lebih luas baik ditingkat nasional maupun internasional, dengan cara mengembangkan standar kompetensilulusan.

Terkait dengan kursus dan pelatihan perpajakan ini, maka arah pengembangan spesifik yangakan dilakukan adalah: lulusan dapat mengawali karir kerja perpajakan denganmenghasilkan laporan Perpajakan. Karir kerja lulusan pada level ini akan mengisi kebutuhantenaga kerja di perusahaan swasta, lembaga pemerintah, kantor konsultan pajak, lembagaswadaya masyarakat, dan lainnya. Kursus dan pelatihan yang diselenggarakan denganmenggunakan kurikulum yang sudah distandarisasi ini dapat menghasilkan lulusan yangberkualitas dengan mengacu kepada standar uji kompetensi yang telah ditetapkan. Denganberjalannya waktu dalam kerja memungkinan pengalaman kerja dan pendidikan lebih lanjut,lulusan dapat meningkatkan kualitas profil ataupun beralih profil dalam ahli perpajakan diindustri tertentu dengan standar kriteria dan standar pengujian yang berlaku.