Skizofrenia Hebefrenik

32
SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Pembimbing : dr. Riza Putra, Sp.KJ MEILYSA S.RAYA 11.2013.198

description

Laporan kasus Skizofrenia Hebefrenik

Transcript of Skizofrenia Hebefrenik

Slide 1

SKIZOFRENIA HEBEFRENIKPembimbing : dr. Riza Putra, Sp.KJ

MEILYSA S.RAYA11.2013.198

IDENTITAS PASIENNama : Ny. WTempat/Tanggal Lahir: Garut / 12-08-1988Umur : 26 tahunJenis Kelamin: PerempuanBangsa/Suku: SUNDAAgama: IslamPendidikan: SLTPPekerjaan: Tidak BekerjaStatus Perkawinan: CeraiAlamat: KP. Pamukiman RT01/RW02. Kel/Desa Cisangkal, Kec. Cihurip. Kab. Garut

KELUHAN UTAMAMarah marah (agresifitas verbal)

RIWAYAT GANGGUAN SEKARANGPasien merupakan pasien lama, terakhir dirawat september 2014. Dua minggu SMRS, pasien suka mengamuk (agresifitas motorik). Pasien suka marah-marah jika ditanya-tanya sama orang tuanya (agresifitas verbal). Pasien sering keluyuran, dan mondar-mandir (hiperaktif). Pasien suka menyendiri (solitary). Pasien juga susah tidur (insomnia)Pasien suka memukul ayahnya (agresifitas motorik), pasien mulai bicara dan tertawa sendiri (autistik). Pasien merasa medengar suara/bisikan dari almarhum kakeknya yang selalu mengingatkan dia untuk menjadi wanita yang saleh dan rajin sholat (halusinasi auditorik). Pasien mulai kurang makan dan pasien mulai jarang mandi (abulia)Riwayat gangguan sebelumnyaGangguan psikiatrikPasien sakit kurang lebih sejak tahun 2006, pasien mulai sering melamun dan suka marah-marah (agresifitas verbal). Pasien tidak dibawa untuk dirawat karena ketidak pahaman ayahnya mengenai penyakitnya sehingga hanya berobat ke dukun (non medis)Pada tahun 2007, karena tidak mengalami perbaikan, keluarga pasien membawa pasien berobat ke RSU Garut. Pasien rawat jalan dan mendapatkan obat. Namun, ayah pasien sempat memberhentikan obatnya, karena badan pasien terasa kaku, susah berjalan seperti robot dan tangannya gemetaran.Pada September 2014, pasien lebih agresif dimana mengamuk (agresifitas motorik), marah-marah (agresifitas verbal), suka bicara dan tertawa sendiri (autistik) dan sering keluyuran. Pasien kemudian dibawa dan dirawat di RSJ provinsi Jawa Barat.Pada Januari 2015, pasien kembali dirawat di RSJ Jawa Barat karena putus obat dan mulai susah tidur (insomnia), lebih sering marah-marah (agresifitas verbal), mengamuk dan memukul ayahnya (agresifitas motorik).

Riwayat Gangguan MedikTidak ada riwayat.

Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)Tidak ada riwayat penggunaan zat psikoaktif.

Skema Perjalanan Gangguan Psikiatrik

2007Sept 2014 Jan 2015

Riwayat kehidupan PribadiRiwayat Perkembangan FisikMenurut pengakuan dari ibu pasien, pasien dilahirkan normal, cukup bulan dengan berat badan 3 kg. Proses kelahiran di tolong oleh paraji. Pasien merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara. Selama kehamilan, ibu pasien tdak pernah menderita penyakit. Riwayat pemakaian obat selama kehamilan tidak diketahui. Pasien mendapatkan ASI sampai usia 2 tahunRiwayat Perkembangan KepribadianMasa kanak-kanak : Pertumbuhan dan perkembangan sesuai umurMasa remaja : Pasien jarang begaul, pendiam dan lebih suka dirumah, tidak punya pacarMasa dewasa : Pasien lebih sering dirumah, suka marah-marah, lebih suka menyendiri, tidak punya pacar

Riwayat PendidikanPasien sekolah sampai SMP kelas 1, prestasi baik dan tidak pernah tinggal kelas. Setelah itu pasin tidak melanjutkan studinya karena keterbatasan biaya. Riwayat PekerjaanPasien sehari-hari tidak bekerja, hanya dirumah membantu orang tua bersih-bersih rumah.Kehidupan BeragamaPasien terlahir di keluarga Islam. Pasien tidak menjalankan sholat sejak 1 tahun terakhirKehidupan sosial dan PerkawinanPasien kurang bergaul, namun memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan tetangga setempat. Pasien sudah menikah dua kali namun mengalami perceraian

Pohon Keluarga

Situasi Kehidupan Sosial SekarangPasien tinggal bersama ayah dan ibunya. Pasien seorang yang kurang bergaul dan sehari-harinya hanya dirumah. Pasien sudah menikah dua kali dan mempunyai satu orang anak (hasil dari pernikahan pertama). Pertama menikah tahun 2005, menikah selama 8 tahun, namun bercerai, pasien menikah lagi tahun 2013, menikah selama 1 tahun, tapi bercerai lagi. Dan kakek pasien meninggal tahun 2006 (pasien sangat dekat dengan kakeknya)Status MentalPenampilanPasien menggunakan seragam RSJ Provinsi Jawa Barat berwarna ungu, dan menggunakan jaket. Pasien terlihat sedang menyisir rambut.

KesadaranKesadaran neurologis: Compos mentisKesadaran Psikiatrik: Tampak tidak terganggu.

Perilaku dan Aktivitas PsikomotorSebelum wawancara: Pasien berdiri di samping tempat tidurnya sambil menyisir rambutSelama wawancara: Pasien menjawab dengan jelas dan volume suaranya sedang. Ada kontak mata yang baik dengan pemeriksa. (pasien membersihkan bantal kepala dari sisa-sisa rambut).Sesudah wawancara: Pasien tersenyum dan kembali ketempat tidur.

Sikap terhadap PemeriksaPasien bersikap kooperatif sepanjang wawancara. Semua pertanyaan dapat dijawab dengan jelas. Pasien juga mengetahui alasan mengapa pasien di bawa ke RSJ. Pasien juga memberikan penuh perhatian terhadap setiap nasehat yang diberikan

PembicaraanCara Berbicara : Pasien berbicara spontan, lancar, jelas dan volume suara sedang dan hanya menjawab sesuai pertanyaanGangguan Berbicara : tidak terdapat gangguan bicara

Alam PerasaanMood: TenangAfek Ekspresi Afektif Arus : BiasaStabilitas: StabilKedalaman: CukupSkala Diferensiasi: LuasKeserasian: Serasi Pengendalian Impuls: BaikEkspresi: SesuaiDramatisasi : Tidak adaGangguan PersepsiHalusinasi : Halusinasi auditorik (suara kakek yang sudah meninggal, suara yang memberi pesan supaya menjadi wanita yang saleh dan rajin sholat)Ilusi : Tidak adaDepersonalisasi : Tidak adaDerealisasi : Tidak ada

Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual)Taraf Pendidikan : SMP kelas 1Pengetahuan Umum : Baik (bisa memberitahu nama presiden sekarang)Kecerdasan : Sesuai dengan taraf pendidikan

Orientasi :Waktu: baik (mengetahui saat di wawancara adalah waktu siang hari)Tempat: baik (mengetahui keberadaannya di RSJ cimahi)Orang: baik (mengetahui sedang berbicara dengan siapa saat di wawancara)

Daya ingatTingkatJangka panjang: baik (pasien mengingat nama semua saudaranya)Jangka pendek: baik (pasien mengingat siapa yang menghantarnya ke RS)Segera : baik (pasien mengingat menu makan siangnya).Gangguan: tidak ada

Pikiran Abstrak : Baik (tahu persamaan jeruk dengan semangka)

Visuospasial : Baik ( dapat menggambar dengan tepat jarum jam waktu yang diminta)

Bakat kreatif : Baik (Terlibat di kegiatan penghasilan tas di RS )

Kemampuan Menolong Diri : Baik (pasien mampu mengurus dirinya sendiri seperti mandi, makan, berpakaian sendiri).

Proses PikirBentuk PikirProduktivitas : Berpikir cepat, hanya menjawab ketika pertanyaan diajukanKontinuitas Pikiran : Jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan, relevanHendaya Berbahasa: Tidak ada

Isi PikirPreokupasi : Tidak adaWaham: Tidak adaObsesi: Tidak adaFobia: Tidak adaGagasan Rujukan: Tidak adaGagasan Pengaruh: Tidak ada

Pengendalian ImpulsBaik (selama wawancara pasien tidak menunjukkan agresivitas motorik maupun verbal)

Daya NilaiDaya Nilai Sosial: Baik (menyatakan bahwa sholat itu harus dilakukan setiap hari)Uji Daya Nilai : Baik (mengembalikan dompet yang ditemukan dijalan ke pemiliknya)Daya Nilai Realitas : Baik (tau sedang dimana)

TilikanTilikan Derajat 4 (Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami penyebab sakitnya)

RealibilitasBaik (data yang didapatkan dari pasien sesuai dengan data dari keluarganya)

Pemeriksaan FisikKeadaan Umum: BaikKesadaran: Compos mentis Tekanan Darah: 110/80 mmHgNadi: 88 x/menitSuhu: 36,8oCPernafasan: 18 x/menitBentuk tubuh: atletikusSistem kardiovaskular: Dalam batas normalSistem respiratorius: Dalam batas normalSistem gastro-intestinal: Dalam batas normalSistem muskulo-skeletal: Dalam batas normalSistem urogenital: Dalam batas normal

Status NeurologiSaraf kranial (I-XII): dalam batas normal.Rangsang meningeal: tidak ada.Mata: conjunctiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)Pupil: isokor, refleks cahaya L dan TL (+/+)Ophtalmoscopy: tidak dilakukan.

Motorik:

Sensibilitas:

Sistem saraf vegetatif: tidak terdapat gangguan.Fungsi luhur: tidak terdapat gangguan.Gangguan khusus: tidak ada

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan darah rutin (hb: 12,1, L:5.400, Tt: 299.000, Ht: 37)Pemeriksaan fungsi hati (SGOT: 30, SGPT: 32)Pemeriksaan EKG

Ikthisar Penemuan BermaknaSeorang wanita usia 26 tahun dibawa seorang ayah ke RSJ Provinsi Jawa Barat dengan keluhan marah-marah. Dua minggu SMRS, pasien suka mengamuk (agresive motorik). Pasien suka marah-marah jika ditanya-tanya sama orang tuanya (agresivitas verbal). Pasien sering keluyuran, dan mondar-mandir (hiperaktif). Pasien juga kurang tidur (insomnia). Pasien suka memukul ayahnya (agresivitas motorik), pasien mulai bicara dan tertawa sendiri (autistik). Pasien merasa medengar suara/bisikan dari almarhum kakeknya yang selalau mengingatkan dia untuk menjadi wanita yang saleh dan rajin sholat (halusinasi auditorik). Pasien mulai kurang makan. Pasien mulai jarang mandi (abulia).Pada pemeriksaan fisik pasien KU: TSS, Kes: CM, TD: 110/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,8C, RR: 18x/menit, jantung, paru, abdomen dalam batas normal. Status neurologik dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang juga dalam batas normal.Formulasi DiagnostikAksis IBerdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan mengalami:Gangguan jiwa, karena adanya gangguan pada pikiran, perasaan dan perilaku yang menimbulkan penderitaan (distress) dan menyebabkan gangguan pada kehidupan sehari-hari (hendaya).Gangguan jiwa ini termasuk GMNO, karena:Tidak terdapat gangguan kesadaran neurologik.Tidak ditemukan penyakit organik yang diduga berkaitan dengan gangguan jiwanya.Tidak terdapat gangguan orientasi.Tidak terdapat gangguan memori.

GMNO ini termasuk golongan skizofrenia karena terdapat:Halusinasi auditorikGejala-gejala tersebut telah berlangsung selama satu bulan atau lebih.Menurut PPDGJ, GMNO skizofrenia ini termasuk skizofrenia hebefrenik karena memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia dan memiliki gejala: Pasien mulai menunjukkan gejala gangguan kejiwaan sejak kurang lebih dari tahun 2006 (saat usia pasien 18 tahun)Sejak muda, pasien jarang bergaul dan sering menyendiri (solitary)Tertawa sendiri (autistik)

Aksis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi mentalTidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mentalAksis III: Kondisi Medik UmumTidak ditemukan adanya gangguan pada kondisi medis umumAksis IV: Masalah Psikososial dan LingkunganTidak ditemukan adanya masalah masalahAksis V: Global Assessment of Functioning (GAF)GAF saat masuk 50-41 : gejala berat (serious), disabilitas beratGAF setelah dirawat 60-51 : gejala sedang (moderate), disabilitas sedang

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I: F20.1 Skizofrenia HebefrenikDD : F20.0 Skizofrenia ParanoidAksis II : Z 03.2 Tidak ada diagnosis Aksis IIAksis III : tidak adaAksis IV: tidak ada Aksis V: GAF 50-41 (saat masuk RS) GAF 60-51 (mutakhir)

PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonamQuo ad functionam : ad malamQuo ad sanationam : dubia ad malam

Hal hal yang memperingan prognosis :Keluarga mendukung pengobatan pasien.Fungsi kognitif baikRiwayat keluarga afektif (-)

Hal- hal yang memperberat prognosis:Usia mudaPresipitasi tidak jelasAutistik

DAFTAR PROBLEM

Organobiologik : tidak adaPsikologik/Psikiatrik : Halusinasi dengarLingkungan dan Sosioekonomi : Lebih suka menyendiri, ekonomi rendah

Terapi PsikofarmakaNama dokter : dr. MeiBandung, 21-01-2015

R/ Haloperidol 5 mg Tab No XS 1 1 1 tabR/Trihexlyphenidil 2 mg Tab No VS 1 1 1 tab

Pro: Ny. WPsikoterapiTerapi individual :Memberikan informasi dan edukasi pada pasien mengenai penyakitnya.Memberikan informasi pada pasien mengenai pentingnya minum obat dan kontrol secara teratur.Terapi kelompok :Menyarankan pasien untuk mengikuti setiap kegiatan di RSJ bersama dengan rekan lainnya untuk menjalin sosialisasi yang baikTerhadap Keluarga :Memberi informasi dan edukasi kepada keluarga mengenai terapi yang diberikan pada pasien dan pentingnya pasien untuk dipantau kontrol dan minum obat secara teratur.

Thank You..