SKIOFRENIA PBL.docx

12
SKIOZOFRENIA PENDAHULUAN Kesehatan adalah suatu kondisi yang bukan hanya bebas dari penyakit, cacat, kelemahan tapi benar-benar merupakan kondisi positif dan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang memungkinkan untuk hidup produtif. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, individu dituntut untuk lebih meningkatkan kinerjanya agar segala kebutuhannya dapat terpenuhi tingkat sosial di masyarakat lebih tinggi. Hal ini merupakan dambaan setiap manusia ( Dep Kes RI. 2000 ). Gangguan jiwa adalah penyakit non fisik, seyogianya kedudukannya setara dengan penyakit fisik lainnya. Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidak mampuan serta invalisasi baik secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena tidak produktif dan tidak efisien. Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu empat masalah kesehatan utama di Negara-negara maju, modern dan indrustri keempat kesehatan utama tersbut adalah penyakait degeneratif, kanker, gangguan jiwa dan kecelakaan. Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak di anggap sebagai gangguan jiwa yang menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta invaliditas baik secara individu maupun

description

jkxz

Transcript of SKIOFRENIA PBL.docx

SKIOZOFRENIA

PENDAHULUANKesehatan adalah suatu kondisi yang bukan hanya bebas dari penyakit, cacat, kelemahan tapi benar-benar merupakan kondisi positif dan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang memungkinkan untukhidup produtif. Manusia adalah makhluksosial yang membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, individu dituntut untuk lebih meningkatkan kinerjanya agar segala kebutuhannya dapat terpenuhi tingkat sosial di masyarakat lebih tinggi. Hal ini merupakan dambaan setiap manusia(DepKes RI. 2000).Gangguan jiwa adalah penyakit non fisik, seyogianya kedudukannya setara dengan penyakit fisik lainnya. Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidak mampuan serta invalisasi baik secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena tidak produktif dan tidak efisien.Gangguan jiwa (mental disorder)merupakan salah satu empat masalah kesehatan utama di Negara-negara maju, modern dan indrustri keempat kesehatan utama tersbut adalah penyakait degeneratif, kanker, gangguan jiwa dan kecelakaan.Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak di anggap sebagai gangguan jiwa yang menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta invaliditas baik secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena tidak produktif dan tidak efisien (Yosep, 2007).

PEMBAHASANSkizofrenia berasal dari dua kata, yaitu Skizo yang artinya retak atau pecah (split), dan frenia yang artinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian ( Hawari, 2003).Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya ( Hawari, 2003).Skizofrenia adalah gangguan terhadap fungsi otak yang timbul akibat ketidakseimbangan dopamine ( salah satu sel kimia dalam otak , dan juga disebabkan oleh tekanan yang dialami oleh individu. Merupakan gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan sosial. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).ANAMNESISPemeriksaan psikiatri terdiri dari dua bagian . yang pertama, bagian riwayat ( contohnya : riwayat psikiatri, medis, keluarga ), yang mencakup deskripsi pasien tentang bagaimana gejala episode kini terjadi, pengkajian episode sebelumnya dan terapi sebelumnya, deskripsi mengenai kondisi medis saat ini dan dahulu, rangkuman masalah psikiatri serta terapi anggota keluarga, dan riwayat pribadi pasien , yang mengungkapkan fungsi interpersonal dan adaptasinya dari waktu ke waktu. Informasi riwayat diperoleh tetapi dapat disukung informasi tambahan dari anggota keluarga, dinas sosial rujukan, dokter yang sebelumnya menangani, serta rekam medis lama. Bagian kedua pemeriksaan psikiatri , pemeriksaan status mental , serta sistematis mengaji fungsi dan emosi pasien saat wawancara di lakukan.1. Riwayat Psikiatri Identitas : nama, umur, status perkawinan, jenis kelamin, bahasa selain bahasa inggris, ras kebangsaan, dan bila berhubungan tanyakan agama,dengan siapa tinggal. Keluhan utama : tepatnya kenapa pasien datang ke psikiater, lebih disukai dalam bahasa pasien sendiri, bila mendapat informasi bukan dari pasien, catat siapa yang memberikan. Riwayat penyakit sekarang : latar belakang kronologis dan perkembangan gejala atau perubahan prilaku yang memuncak saat pasien mencari bantuan, situasi kehidupan pasien saat awitan, kepribadian dalam keadaan normal, bagaimana penyakit mempengaruhi aktivitas hidup dan hubungan pribadi (perubahan kepribadian, minat , mood, sikap terhadap orang lain, cara berpakaian, tingkat ketegangan, iritabilitas, aktivitas , perhatian, konsentrasi, memori, gaya bicara), gejala psikofisiologi, sifat dan detail disfungsi nyeri ( lokasi), intensitas, fluktuasi, kadar ansietas ( umum dan nonspesifik ) Riwayat penyakit medis dan psikiatri dahulu : (1) gangguan emosi atau mental- seberapa jauh mengurangi kemampuan, jenis terapi , nama rumah sakit, lama sakit, efek terapi; (2) gangguan psikosomatik : hay faver, atritis, kolitis, atritis reumatoid, ( 3) penyakit medis : ikuti pengkajian sistem yang berlaku, penyakit menular seksual, penyalahgunaan alkohol atau zat lain, beresiko mengidap AIDS, (4) gangguan neurologis : sakit kepala, trauma kranioserebral, hilang kesadaran, kejang dan tumor. Riwayat keluarga : tanyakan mengenai deskripsi tentang keluarga mengenai kepribadian dan intelegensi, serta hubungan mereka sejak pasien kanak-kanak , deskripsikan berbagai lingkungan rumah tangga tempat pasien tinggal, hubungan antara pasien dengan anggota keluarga, adakah keluarga yang mengalami penyakit gangguan jiwa. Riwayat pribdi ( anamnesis) : riwayat kehidupan pasien sejak bayi hingga saat ini sejauh yang dapat diingat, emosi yang berkaitan dengan periode kehidupan yang berbeda ( menyakitkan, menyebabkan stress, menimbulkan konflik, atau fase dalam siklus kehidupan. (1). Masa kanak-kanak awal sampai usia 3 tahun : riwayat pranatal serta kehamilan ibu dan riwayat kelahiran, kebiasaan pemberian ASI, perkembangan awal ( perkembngan maternal, perkembangan bahasa, perkembangan motorik, pola tidur, ansietas terhadap orang asing, kecemasan terhadap perpisahan), latihan buang air, gejala masalah prilaku, kepribadian dan tempramen sebagai anak.(2). Masa kanak-kanak pertengahan ( 3-11 tahun). Riwayat awal bersekolah, penyesuaian diri, identifikasi gender, perkembangan hati nurani, hukuman, hubungan sosial, sikap terhadap sodara kandung dan teman sepermainan.(3). Masa kanak-kanak akhir ( pubertas sampai remaja). Hubungan sebaya ( jumlah teman dan kedekatanya), riwayat sekolah (hubungan dengan guru & guru, pelajaran favorid, prestasi akademik ), perkembangan motorik dan kognitif, masalah fisik dan emosional. Riwayat psikoseksual : rasa penasaran awal, permainan seks, masturbasi, dari mana diperolehnya pengetahuan seksual, penganiayaan seks, awitan pubertas, aktivitas seks remaja, sikap terhadap lawan jenis, praktik seksual Latar belakan keagamaan : taat, liberal, campuran ( kemungkinan konflik). Masa dewasa : riwayat pekerjaan ( pilihan pekerjaan, konflik, hubungan rekan kerja,), aktivitas sosial ( apakah pasien memiliki teman, hubungan dengan teman, menarik diri atau bersosialisai dengan baik, minat sosial, hubungan dengan sesama dan lain jenis). Seksualitas dewasa

2. Status Mental Total keseluruhan observasi pemeriksa dan kesan yang diperoleh dari wawancara awal. Penampilan(1). Identifikasi pribadi : sikap terhadap pemeriksa ( kooperatif, penuh perhatian, tertari, terus terang, defensif, suka bercanda, bermusuhan, menyenangkan, suka mengelak , berhati-hati.(2). Perilaku dan aktivitas psikomotor : car berjalan, tik, gerakan tubuh, kedutan, menerisme, kikuk, tangkas, kaku, lambat, hiperaktif, teragitasi, penuh perlawanan.(3). Gambaran Umum ( inspeksi) : postur, pembawaan, pakaian, kerapihan, rambut, keadaan umum, ada tidaknya tanda-tanda ansietas( tangan lembab, dahi berkeringat, gelisah, postur tegang, suara tertekan, mata melebar. Gaya Bicara : cepat, lambattertekan, tertahan, emosional, monoton, lantang, berbisik, pelo, menggumam, gagap, nada tinggi, jeda, spontanitas, kosakata. Mood dan Afek(1). Mood ( emosi yang menetap dan telah meresap yang mewarnai presepsi orang tersebut terhadap dunia) : bagaimana pasien mengatakan yang dirasakan, depresi, putus asa, iritabilitas, euforiatik, terpesona.(2). Afek ( ekspresi yang ditunjukan pasien terhadap hal yang ia rasakan didalam) : bagaimana pemeriksa menilai afek pasien-luas, terbatas, jumlah dan rentang ekspresi, kesulitan memulai, mempertahankan atau mengakhiri respon emosional sesuai isi pikiran, budaya. Pikiran dan Presepsi(1) Bentuk pikiran : Produktivitas : ide yang sangat berlebihan, miskin ide, berfikir cepat, berfikir lambat, apakah pasien bicara spontan atau jika hanya ditanya. Kontinuitas pikiran : apakah jawaban pasien benar-benar menjawab pertanyaan dan mengarah ke tujuan, relevan atau tidak, pernyataan yang tidak logis, tangensial, meracau, suka mengelak, bertahan, perhatian mudah teralih. Hendaya bahasa : hendaya yang mencerminkan kejiwaan yang terganggu, seperti gaya bicara inkoheran atau tidak dapat dipahami ( word salad ).(2) Isi pikiran : tentang penyakit nya, masalah dilingkungan, obsesi, kompulsi,fobia, obsesi atau rencana bunuh diri, dorongan antisosial yang spesifik.(3) Gangguan Berfikir Waham : isi semua sistem waham,pengaturan, pengakuan pasien menganai kesahihanya, bagaimana waham tersebut mempengaruhi hidupnya. Ide pengaruh dan ide rujukan: bagaiman ide itu bermula,ide dan makna ide tersebut dimata pasien.(4) Gangguan Presepsi Halusi dan ilusi : apakah pasien mendengar suara- suara atau melihat peni dampkan, isi, keterlibatan sistem sensorik,situasi pada saat kejadian. Depersonalisasi dan derealisasi : perasaan terlepas yang ekstrim dari diri atau lingkunganya. Fantasi dan Mimpi Mimpi : yang menonjol, bila pasien mampu menceritakanya. Fantasi : rekuren, favorit, atau khayalan yang tak tergoyangkan. Sensorium Kesiagaan :kewasadaan terhadap lingkungan, rentang perhatian, somnolen, sopor,latergi, koma. Orientasi :waktu (apakah pasien dapat mengidentifikasi hari dengan benar, tanggal, jam, jika sudah di rumah sakit apakah ia sudah mengetahui berapa lama ia berada disana). Tempat (apakah pasien mengetahui dimana ia berada), Orang (apakah pasien mengenali siapa pemeriksanya dan siapa orang yang berkontak dengan denganya). TilikanAdalah tingkat kesadaran dan pemahaman pasien akan penyakitnya. Pasien dapat menunjukan penyangkalan total akan penyakitnya. Ringkasan tingkat tilikan adalah: Penyangkalan total atas penyakitnya Sedikit meyadari bahwa dirinya sedikit sakit dan memerlukan bantuan namun pada saat yang sama memberi penyangkalan Kesadaran bahwa dirinya sakit namun menyalahkan orang lain, faktor eksternal, faktor organik. Kesadran bahwa penyakit disebabkan oleh sesuatu yang tidak diketahui didalam diri pasien. Tilikan intelektual: pengakuan bahwa pasien sakit dan bahwa gejala atau kegagalan penyesuaian sosial disebabkan oleh perasaan atau gangguan dari pasien sendiri yang tidak rasional tanpa menerapkanpengetahuan ini pada pengalaman di masa datang.PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN PENUNJANGDIFERENSIAL DIAGNOSIS

WORKING DIAGNOSISSKIZOFRENIASkizofrenia berasal dari dua kata, yaitu Skizo yang artinya retak atau pecah (split), dan frenia yang artinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian ( Hawari, 2003).Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya ( Hawari, 2003).Skizofrenia adalah gangguan terhadap fungsi otak yang timbul akibat ketidakseimbangan dopamine ( salah satu sel kimia dalam otak , dan juga disebabkan oleh tekanan yang dialami oleh individu. Merupakan gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan sosial. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra)

ETIOLOGISkizofrenia didiskusikan seolah-olah sebagai suatu penyakit tunggal namun kategori diagnostiknya mencakup sekumpulan gangguan, mungkin dengan kausa yang heterogen, tapi dengan prilaku yang sedikit banyak serupa. Pasien skizofrenia menunjukan presentasi klinis , respon terhadap terapi dan perjalanan penyakit yang berbeda-beda. Berikut beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengenai etiologi skizofrenia. Model Diastase- StresMenurut model diastase-stres terhadap integritas faktor biologis, psikososial, dan lingkungan seseorang mungkin memeliki kerentanan spesifik ( diastesis ) yang bila diaktifkan oleh pengaruh yang penuh tekanan, memungkin timbulnya gejala skizofrenia. Pada model diastase-stres yang paling umum, diastais atau stres dapat berupa stres biologis, lingkungan atau keduanya. Komponen lingkungan dapat bersifat bilogis ( contohnya : infeksi) atau psikologis ( contohnya : situasi keluarga yang penuh tekanan atau kematian kerabat terdekat). Dasar biologis diastesis dapat berbentuk lebih lanjut oleh pengaruh epigenetik, penyalahgunaan zat, stres psikososial, dan trauma.

NeurobiologiKausa skizofrenia belum diketahui. Meskipun demikian, dalam satu dekade belakangan , terdapat peningkatan jumlah penelitian yang mengindikasikan adanya peran patofisiologis area otak tertentu, termasuk sismtem limbik, kortek frontal, serebelum dan ganglia basalis. Keempat area ii saling terhubung sehingga disfungsi suatu area dapat melibatkan proses patologi primer di tempat lain. Pencitraan otak manusia hidup dan pemeriksaan neuropatologi jaringan otak posmortem menyataka sistem limbik sebagai lokasi potensial pada setidaknya beberapa, bahkan mungkin sebagian besar pasien skizofrenia.

Hipotesis DopaminRumusan paling sederhana hipotesis dopamin tentang skizofrenia menyatakan bahwa skizofrenia timbul akibat aktivitas dopaminergik yang berlebihan. Teori ini berkembang berdasarkan dua pengamatan. Pertama, kemanjuran serta potensi besar sebagian besar obat antipsikotik, yaitu ( antagonis reseptor dopamin) berkorelasi dengan kemampuanya bertindak

EPIDEMIOLOGIPATOFISIOLOGIMANIFESTASI KLINISPENATALAKSANAANPROGNOSISKOMPLIKSIKESIMPULAN