SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

19
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA J.i-in Mivdflk.i Jakarta 10110 Kotak Pos No 1389 Jakarta 10013 No. Ittepan: 3505550 •350=003 (Senlral) Fax:3SC6136-35Mi: 3007144 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP. 152 TAHUN 2012 TENTANG PENGAMANAN KAROO DAN POS YANG DIANGKUT DENGAN PESAWAT UDARA DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Mcnimbang Mengingat a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 Tahun 2010 tcntang Program Keamanan Pcnerbangan Nasional lelah diaiur mengenai pemeriksaan keamanan kargo dan pos yang diangkut dengan pcsawat udara; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a, pcrlu menetapkan pemeriksaan keamanan kargo dan pos yang diangkut dengan pesawat udara, dengan Peraturan Direktur Jenderal Pcrhubungan Udara; 1. Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 lentang Pcnerbangan (Lembaran Ncgara Rcpublik Indonesia Nomor 53 Tahun 2009, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3234); 2. Peraturan Presiden Pcmbentukan dan Nomor 47 Tahun 2009 tcntang Organisasi Kementerian Negara scbagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2011: 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kcdudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Esclon I Kementerian Ncgara sebagaimana diubah tcrakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010; 4. o. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 Tahun 2010 tentang Program Keamanan Pencrbangan Nasional; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tala Kerja Kementerian Perhubungan;

Transcript of SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

Page 1: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAJ.i-in Mivdflk.i

Jakarta 10110Kotak Pos No 1389Jakarta 10013

No. Ittepan: 3505550 •350=003(Senlral)

Fax:3SC6136-35Mi:

3007144

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

NOMOR: KP. 152 TAHUN 2012

TENTANG

PENGAMANAN KAROO DAN POS YANG DIANGKUT DENGANPESAWAT UDARA

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Mcnimbang

Mengingat

a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan NomorKM 9 Tahun 2010 tcntang Program KeamananPcnerbangan Nasional lelah diaiur mengenaipemeriksaan keamanan kargo dan pos yang diangkutdengan pcsawat udara;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a, pcrlumenetapkan pemeriksaan keamanan kargo dan pos yangdiangkut dengan pesawat udara, dengan PeraturanDirektur Jenderal Pcrhubungan Udara;

1. Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 lentangPcnerbangan (Lembaran Ncgara Rcpublik IndonesiaNomor 53 Tahun 2009, Tambahan lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3234);

2. Peraturan PresidenPcmbentukan dan

Nomor 47 Tahun 2009 tcntangOrganisasi Kementerian Negara

scbagaimana diubah terakhir dengan Peraturan PresidenNomor 76 Tahun 2011:

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKcdudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara sertaSusunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Esclon IKementerian Ncgara sebagaimana diubah tcrakhirdengan Peraturan Presiden Nomor 67Tahun2010;

4.

o.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 Tahun2010 tentang Program Keamanan Pencrbangan Nasional;

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun2010 tentang Organisasi dan Tala Kerja KementerianPerhubungan;

Page 2: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGANUDARA TENTANG PENGAMANAN KARGO DAN POS YANGDIANGKUT DENGAN PESAWAT UDARA.

BAB1

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri alaspemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutanudara, navigasi penerbangan, kcsclamatan dan keamanan, lingkunganhidup, scrta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya.

2. Pesawat udara adalah sctiap mesin atau alai yang dapat terbang diatmosfir karena gaya angkat dari reaksi udara tctapi bukan karenareaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untukpenerbangan.

3. Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan denganbatas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udaramendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muatbarang, dan lempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi,yang dilengkapi dengan fasilitas kcsclamatan dan keamananpenerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

4. Angkutan Udara adalah seliap kegiatan dengan menggunakanpesawat udara untuk mengangkut penumpang, kargo, dan/atau posuntuk satu perjalanan atau lebih dari satu bandar udara kc bandarudara yang lain atau beberapa bandar udara.

5. Badan Usaha Angkutan Udara adalah badan usaha milik negara,badan usaha milik daerah, badan hukum Indonesia bcrbentukperseroan tcrbatas atau kopcrasi, yang kegiatan utamanyamengoperasikan pesawat udara untuk digunakan mengangkutpenumpang. kargo, dan/atau pos dengan memungut pembayaran.

6. Perusahaan Angkutan Udara Asing adalah perusahaan angkutanudara niaga yang telah ditunjuk oleh negara mitra wicara berdasarkanperjanjian bilateral dan/atau multilateral dan disctujui pemcrintahRepublik Indonesia.

7. Badan Usaha Bandar Udara adalah badan usaha milik negara,badan usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesia bcrbentukperseroan terbatas atau kopcrasi, yang kegiatan utamanyamengoperasikan bandar udara untuk pclayanan umum.

8.

9.

Unit Penyelcnggara Bandar Udara adalah lembaga pemeriniah dibandar udara yang bertindak sebagai penyelcnggara bandar udarayang membcrikan jasa pelayanan kebandarudaraan untuk bandarudara yang belum diusahakan secara komcrsial.

Keamanan Penerbangan adalah suatu kcadaan yang membcrikanperlindungan kepada penerbangan dari lindakan mclawan hukummclalui keterpaduan pemanfaatan sumberdaya manusia, fasilitas danprosedur.

Page 3: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

10. Keselamatan Penerbangan adalah suatu keadaan terpenuhinyapersyaratan keselamatan dalam pemanfaatan wilayah udara, pesawatudara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, sertafasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya.

11. Daerah Keamanan Terbatas (Security Restricted Area) adalah dacrah-daerah tertentu didalam bandar udara maupun diluar bandar udarayang diidentifikasi sebagai daerah bercsiko tinggi untuk digunakankepentingan keamanan penerbangan, penyelcnggara bandar udara dankepentingan lain untuk digunakan kepentingan penerbangan dimanadaerah tersebut dilakukan pengawasan dan untuk masuk dilakukanpemeriksaan keamanan scsuai ketemuan yang berlaku

12. Daerah Terbatas adalah daerah-daerah tertentu yang digunakankepentingan penerbangan dimana daerah tersebut dilakukanpengawasan dan untuk masuk dilakukan pemeriksaan keamanan sesuaiketcntuan yang berlaku.

13. Pemeriksaan Keamanan {Security Screening) adalah penerapan suatuteknik atau cara lain untuk mengenali atau mendelcksi orang ataubarang dilarang (prohibited articles) yang dapat mengancam ataumembahayakan keamanan penerbangan sipil atau untuk mclakukantindakan melawan hukum.

14. Kargo adalah setiap barang yang diangkut oleh pesawat udaratermasuk hewan dan tumbuhan selain pos, barang kebutuhanpesawat selama penerbangan, barang bawaan, atau barang yang tidakbertuan.

15. Barang pos untuk selanjutnya disebul pos adalah kantung atau wadahlain yang bcrisi himpunan surat pos dan atau pakct pos untukdipcrtukarkan.

16. Surat Muatan Udara {airway bill) adalah dokumen berbentuk cetak,melalui proses elektronik, atau bentuklainnya, yangmerupakan salahsatu bukti adanya perjanjian pengangkutan udara antara pengirimkargo dan pengangkut, dan hak penerima kargo untuk mengambilkargo.

17. Direktur Jendcral adalah Direktur Jendcral Perhubungan Udara.

18. Oloritas Bandar Udara adalah lembaga pemerintah yang diangkat olehMenieri dan memiliki kewenangan untuk mcnjalankan dan melakukanpengawasan terhadap dipenuhinya ketemuan peraluran perundang-undangan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan pelayananpenerbangan.

19. Pengirim Pabrikan {Known Shipper/Known Consignor) adalah BadanHukum Indonesia yang discrtifikasi Direktur Jenderal untukmelakukan pemeriksaan keamanan terhadap barang produksinyasecara rcguler dan sejenis untuk dikirim melalui badan usahaangkutan udara.

20. Regulated Agent adalah Badan Hukum Indonesia yang melakukankegiatan usaha dengan badan usaha angkutan udara yangmempcroleh izm dari Direktur Jenderal unluk melaksanakanpemeriksaan keamanan terhadap kargo dan pos.

Page 4: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

BAB II

PROGRAM KEAMANAN KARGO DAN POS

Pasal2

Orang pcrscorangan, kendaraan, kargo, dan pos yang akan memasuki daerahkeamanan terbatas wajib mcmiliki izin masuk daerah terbatas atau tiketpesawat udara bagi penumpang pesawat udara atau Surat Mualan Udara(airway bill) untuk kargo dan pos dan dilakukan pemeriksaan keamanan.

Pasal 3

Badan Usaha Angkutan Udara berlanggung jawab terhadap keamananpengangkutan kargo dan pos.

Pasal 4

(1) Badan Usaha Angkutan Udara wajib membual, melaksanakan,mcngcvaluasi, dan mengembangkan program keamanan kargo dan posyang akan diangkut dengan pesawat udara dan bagian dari programkeamanan angkutan udara.

(2) Program keamanan kargo dan pos yang akan diangkut dengan pesawatudara scbagaimana dimana dimaksud pada ayat (1) bcrpedoman padaprogram keamanan penerbangan nasional.

Pasal 5

Program keamanan kargo dan pos yang akan diangkut dengan pesawat udarasekurang-kurangnya memuat:a. personil;b. fasilitas/peralatan;c. proscdur untuk kegiatan;dand. peta daerah keamanan terbatas dan daerah terbatas.

Pasal 6

Personil keamanan kargo dan pos yang diangkut dengan pesawat udarascbagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, terdiri dari :a. personil keamanan yang telah bersertifikat;b. personil penanganan pengangkutan barang berbahaya [dangerous goods)

yang telah bersertifikat; dane. administrasi.

Pasal 7

Fasilitas/peralatan untuk penanganan kargo dan pos yang diangkut denganpesawat udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, terdiri dari:a. gedung/ruangan untuk kegiatan penerimaan, pemeriksaan dan

penumpukan kargo dan pos;b. peralatan pemeriksaan dan pengawasan kcamanan;danc. label atau segel keamanan.

Page 5: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

Pasal 8

(1) Gcdung/ruangan untuk penanganan kargo dan pos yang diangkutdengan pesawat udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a,harus dilctapkan daerah keamanan terbatas, dearah terbatas, daerahpublik dan harus dibuat dalam bentuk pela.

(2) Daerah keamanan terbatas dan daerah terbatas sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus diberi perlindungan berupa batas fisik yang nyata dandilakukan pcngendalian, pengawasan dan untuk masuk dilakukanpemeriksaan.

Pasal 9

(1) Peralatan pemeriksaan dan pengawasan keamanan kargo dan pos yangdiangkut dengan pesawat udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7huruf b, meliputi:a. mesin x-ray;b. detektor pelacak peledak (explosive trace detector);c. detektor logam genggam (hand held metal detector);d. gawang detektor logam (walk through metal detector);c. kaca detektor (mirror detector); danf. pagar, peralatan pemantauan keamanan (dose circuit

television/CCTV).

(2) Peralatan pemeriksaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud padaayat (1) harus laik opcrasi dan mcmiliki sertifikal peralatan sesuaiperaturan pcrundang-undangan.

Pasal 10

(1) Label atau segel keamanan kargo dan pos yang diangkut dengan pesawatudara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c, merupakan tandabahwa kargo dan pos telah dilakukan pemeriksaan keamanan.

(2) Label atau segel keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1( harusmemenuhi persyaratan:a. kuat dan melekat erat dan mudah rusak jika dibuka;b. ditempatkan pada ruas sambungan pembuka kemasan luarjdanc. mempunyai bentuk, ukuran dan warna sesuai dengan lampiran

peraturan ini.Pasal 11

Prosedur keamanan kargo dan pos sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5huruf c, terdiri dari :a. Penerimaan kargo dan pos;b. Pemeriksaan;c. Penumpukan/storage;d. Pengepakan/bm'M up;e. Pcngangkutan/muat ke pesawat Udara;f. Penempatan di Pesawat Udara;dang. Pcngangkuian dengan pesawat udara.

Page 6: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

Pasal 12

(1) Prosedur pcncrimaan kargo dan pos harus memuat proses pemeriksaanterhadap dokumen antara lain:a. administrasi;b. pemberitahuan tentang isi/PTI {security declaration), sesuai contoh

pada lampiran I peraturan ini;c. surat muatan udara [airway bill);d. daftar kargo dari perjanjian kerjasama bagi pengirim pabrikan

{known shipper); dane. dokumen lain yang dipcrlukan dalam pengangkutan kargo dan pos

tertentu.

(2) Dokumen lain yang diperlukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf e, antara lain:

a. pemyataan pengiriman {shipper declaration) dan lembar datakeselamatan barang [material safety datasheet/MSDS) untuk barangbcrbahaya;

b. surat izin kepemilikan/penggunaan bahan pclcdak dari instansiberwenang;

c. surat izin karantina untuk hewan dan tumbuhan dari instansiberwenang;

d. surat izin kepemilikan/penggunaan barang dan benda purbakaladari instansi berwenang; dan

e. sural izin kepemilikan/penggunaan nuklir, biologi, kimia dan radioaktif dari instansi berwenang.

(3) Dokumen scbagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dijaga dandisimpan.

Pasal 13

Pcta daerah keamanan terbatas dan daerah terbatas scbagaimana dimaksuddalam Pasal 5 huruf d, mcrupakan denah daerah kerja untuk proses kargodan pos yang akan diangkut dengan pesawat udara dan menjadi lampiranprogram keamanan angkutan udara.

Pasal 14

(1) Setiap kargo dan pos yang diterima harus dilakukan pemeriksaankeamanan.

(2) Pemeriksaan keamanan scbagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukandengan menggunakan peralatan pemeriksaan keamanan ataupemeriksaan sccara manual.

(3) Pemeriksaan secara manual sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan pada kondisi:a. barang yang dicurigai;b. peralatan pemeriksaan keamanan rusak tidak beriungsi;atauc. tidak tersedianya peralatan pemeriksaan.

(4) Pemeriksaan kargo yang dilakukan secara manual disebabkan tidakketersediaan peralatan scbagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c,harus mendapat izin dari Direktur, dengan pertimbangan :a. perbandingan volume kargo dengan pcrsonel keamanan yang

melakukan pemeriksaan; danb. kondisi bandar udara terbatas.

Page 7: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

Pasal 15

(1) Pemeriksaan kargo dan pos melalui peralatan pemeriksaan harus diaturdan ditempatkan pada posisi yang tepat untuk mengenali atau mendctcksijenis dan sifal kargo dan pos.

(2) Posisi yang tepat untuk pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) seharusnya dilakukan sesuai dengan kamampuan dan kapasitas x-rayyang tersedia.

(3) Kargo dan pos yang diperiksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harussesuai dengan surat pemberitahuan tentang isi (PTIJ dan surat muatanangkutan udara (S.MU).

(4) Surat pemberitahuan tentang isi (PTI) scbagaimana dimaksud pada ayat(3) sesuai dengan contoh pada Lampiran I peraturan ini.

Pasal 16

(1) Pemeriksaan dengan cara perlakuan khusus dapat dilakukan terhadapkargo dan pos :a. jenazah dalam peti;b. vaksin;c. plasma darah dan organ tubuh manusia;d. barang-barang medis yang mudah rusak;e. hewan;f. barang-barang yang mudah rusak; dang. kargo lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal.

(2) Pemeriksaan dengan cara perlakuan khusus sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik kargo, dokumen dariinstansi lerkait dan pelaksanaannya sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 17

Pemeriksaan keamanan kargo dan pos dengan menggunakan detektor pelaeakpeledak (explosive trace detector) harus dilakukan terhadap kargo dan pos :a. secara random setiap 10%;b. terindikasi mengandung bahan peledak; dan/atauc. pengirim yang dicurigai.

Pasal 18

Kargo dan pos yang telah dilakukan pemeriksaan keamanan diberi labelpemeriksaan keamanan (label security check) dan harus dijaga tingkatkeamanan nya.

Pasal 19

(1) Pemeriksaan keamanan kargo dan pos yang diangkut dengan pesawatudara dapat dilakukan diluar bandar udara sctclah memenuhipcrsyaratan sebagaimana dimaksud dalam dalam Pasal 5 dan dilengkapialat angkut yang memenuhi persyaratan keamanan penerbangan.

(2) Proscdur pemeriksaan keamanan kargo dan pos yang diangkut denganpesawat udara di luar bandar udara harus termuat dalam ProgramKeamanan Angkutan Udara.

Page 8: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

Pasal 20

(1) Alat angkut kargo dan pos dari luar bandar udara sebagaimana dimaksuddalam pasal 19 harus :a. diperiksa keamanannya scbclum digunakan;b. alat angkut yang digunakan tcrtutup, kecuali kargo yang memerlukan

perlakuan khusus;c. selama dalam perjalanan sampai dengan kargo dan pos discrahkan

dan diterima oleh badan usaha angkutan udara harus dijaga tingkatkeamanannya;

d. pintu alat angkut kargo dan pos diberi label pemeriksaan keamanan{security check label) dan kunei plastik solid {seal).

e. dilengkapi dengan sertifikat keamanan kiriman (Consignment SecurityCertificate) atau salinan sertifikat pengirim pabrikan {knownshipper/known consignor certificate); dan

f. Kargo dan Pos yang diangkut telah dilabel.

(2) Sertifikat keamanan kiriman [consignment security certificate)sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c. sesuai dengan contoh padaLampiran II peraturan ini dengan ketentuan :a. nama, alamat dan logo perusahan;b. tanggal;c. nomor sertifikat keamanan kiriman;d. jenis, jumlah dan berat barang;e. nomor dan tanggal pcnerbangan;f. kode khusus regulated agent [SPCL code);g. nomor surat muatan udara;h. nomor seri label pemeriksaan keamanan (security check label)

kendaraan pengangkut;i. nomor seri kunci plastik solid;j. pengesahan dan stempcl regulated agent;k. keterangan garansi; dan1. nama dan nomor ID pengemudi dan/atau penumpang.

(3) Label pemeriksaan keamanan [security check label) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf f, sesuai dengan contoh pada Lampiran IIIAdan B peraturan ini dengan ketentuan sebagiberikut:a. warna dasar biru dengan tulisan warna kuning untuk pengirim

pabrikan (known shipper);b. warna dasar orange dengan tulisan warna hitam untuk pengirim non

pabrikan (unknown shipper);c. logo dan nama perusahaan;d. berukuran 29,7 cm x 21 cm;e. nomor seri label pemeriksaan keamanan {security check label);f. melekat erat dan mudah rusak jika dibuka; dang. ditempelkan diantara kedua daun pintu kendaraan pengangkut.

(41 Kunci plastik solid sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, sesuaidengan contoh pada Lampiran IV peraturan ini dengan ketentuan sebagaiberikut :

a. bemomor seri;b. identitas perusahaan;c. warna orange untuk pengirim non pabrikan (unknown shipper); dand. warna biru muda untuk pengirim pabrikan (known shipper).

Page 9: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

Pasal 21

(1) Unit pcnyelenggara bandar udara, badan usaha bandar udara danpengelola bandar udara khusus dalam pelaksanaan kegiatanpengangkutan kiriman kargo dan pos harus:a. menyediakan pintu masuk daerah keamanan terbatas.b. melakukan pemeriksaan keamanan terhadap :

1) sertifikat keamanan kiriman (consignment securitycertificate/CSC) atau salinan sertifikat pengirim pabrikan [knownshipper/known consignor certificate);

2) segel keamanan kendaraan pengangkut;3) izin masuk orang dan kendaraan;4) orang perseorangan dan kendaraan; dan5) barang bawaan;

c. menyediakan tempat penerimaan kargo dan pos.

(2) Daerah tempat penerimaan kargo dan pos dari luar bandar udara yangtelah dilakukan pemeriksaan harus di daerah keamanan terbatas.

(3) Penetapan pintu masuk ke daerah keamanan terbatas, tempatpenerimaan kargo dan pos dan prosedur pemeriksaan keamanansebagaimana dimaksud pada ayat (1( harus memenuhi pcrsyaratankeamanan tcrmuat dalam Program Keamanan Bandar Udara.

Pasal 22

(1) Badan Usaha Angkutan Udara yang menerima kargo dan pos dari luarbandar udara yang telah dilakukan pemeriksaan keamanan harusmelakukan pemeriksaan terhadap:a. sertifikat keamanan kiriman (consignment security certificate);b. kcutuhan segel keamanan kendaraan pengangkut;c. sural muatan udara [airway bill); dand. dokumen lain yang diperlukan dalam pengangkutan kargo dan pos

tertentu.

(2) Dokumen lain yang diperlukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf d antara lain:

a. pernyataan pengiriman {shipper declaration) dan lembar datakeselamatan barang {material safety data sheet/MSDS) untuk barangberbahaya;

b. surat izin kepemilikan/penggunaan bahan peledak dari instansiberwenang;

c. surat izin karantina untuk hewan dan tumbuhan dari instansiberwenang;

d. surat izin kepemilikan/penggunaan barang dan benda purbakala dariinstansi berwenang; dan

e. surat izin kepemilikan/penggunaan nuklir, biologi, kimia dan radioaktif dari instansi berwenang.

(3) Pada kondisi meningkat ancaman keamanan penerbangan dan/ataudikhawatirkannya keamanan kargo dan pos yang akan diangkut denganpesawat udara, Badan Usaha Angkutan Udara dapat melakukanpemenksaan ulang keamanan kargo dan pos sebelum dimuat ke pesawatudara.

Page 10: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

(4) Proscdur pemeriksaan kargo dan pos dari luar bandar udara yang telahdilakukan pemeriksaan keamanan sebagaimana dimana dimaksud padaayat (1| dan ayat (3) harus termuat dalam program keamanan angkutanudara.

Pasal 23

(1) Dalam hal tcrjadi insiden keamanan badan usaha angkutan udara harussegera melaporkan kepada Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara.

(2) Laporan insiden keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antaralain:

a. ancaman bom;b. pencmuan barang dilarang (prohibited item) yang tidak sesuai dengan

ketentuan;c. manipulasi dokumen pemberitahuan tentang isi (PTI); dand. sabolase terhadap pengiriman kargo dan pos.

(3) Prosedur pclaporan insiden keamanan sebagaimana dimana dimaksudpada ayat (1) harus termuat dalam program keamanan pengoperasianpesawat udara.

Pasal 24

(1) Pemeriksaan keamanan kargo dan pos yang diangkut dengan pesawatudara dapat dilakukan oleh Badan Hukum Indonesia selain BadanUsaha Angkutan Udara, sctclah memiliki:a. izin regulated agent unluk badan hukum yang bergerak dibidang

bandar udara atau pengiriman kargo dan pos dengan pesawat udara.b. sertifikat sebagai pengirim pabrikan {known shipper/known

consignor) untuk badan hukum yang bergerak dibidang produksibarang yang bersifal reguler.

(2) Badan Usaha Angkutan Udara yang pemeriksaan kargo dan posdilakukan oleh Badan Hukum Indonesia sebagaimana dimaksud padaayat (1) harus termuat dalam program keamanan angkutan udara.

Pasal 25

Izin regulated agent dan sertifikat sebagai pengirim pabrikan {knownshipper/known consignor) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1)dibcrikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk jangka waktu 5(lima) tahun dan setiap tahun dilakukan evaluasi.

Pasal 26

(1) Untuk mendapatkan izin regulated agent sebagaimana dimaksud dalampasal 24 ayat (1| huruf a harus memenuhi persyaralan :a. mcmiliki aklc perusahaan yang telah disahkan oleh Kementerian

Hukum dan HAM.

b. memiliki organisasi yang bertanggung jawab terhadap pemeriksaankeamanan;

c. memiliki/menguasai fasilitas dan peralatan :1) Ruangan/Gedung/Bangunan untuk kegiatan penerimaan,

pemeriksaan dan penumpukan kargo dan pos;2) Peralatan pemeriksaan keamanan;

Page 11: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

3) Peralatan/sislcm pengawasan keamanan;4) Alat angkut kargo dan pos;dan5) Label dan segel keamanan.

d. memiliki personil :1) bcrlisensi Keamanan Penerbangan;2) berlisensi penanganan pengangkutan barang bcrbahaya

{dangerous goods);3) administrasi.

e. memiliki dokumen :

1) Program Keamanan Kargo dan Pos;2) Standar Operasi Proscdur (SOP);3) Barang Berbahaya [dangerous goods document);4) Peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan tata

cara dan pcrsyaratan pengiriman kargo dan pos.

(2| Untuk mendapalkan sertifikat pengirim pabrikan [known stupper/knownconsignor) sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (1) huruf b harusmemenuhi persyaratan :

a. memiliki izin-izin dari instansi terkait dalam menjalankan usahaproduksinya;

b. memiliki area/tempat penyimpanan barang scmentara sebelumdiangkut kc bandar udara yang dijamin tingkat keamanannya;

c. memiliki unit organisasi yang bcrtanggung jawab dalam pengawasankeamanan proses produksi;

d. memiliki daftar/list barang yang diproduksi, jika barang yangdiproduksi adalah kategori barang berbahaya (dangerous goods)harus ditangani sesuai ketentuan yang berlaku;

f. memiliki organisasi yang bertanggung jawab terhadap pemeriksaankeamanan;

g. mcmiliki sistem pengendalian orang/barang/kendaraan yang masukdan kcluar perusahaan;

h. memiliki/menguasai fasilitas dan peralatan :1) peralatan/sistem pengawasan keamanan;2) alat angkut kargo dan pos;dan3) Label dan segel keamanan.

i. memiliki personil :1) berlisensi Keamanan Penerbangan;2) berlisensi penanganan pengangkutan barang berbahaya

{dangerous good's!;3) administrasi.

j. memiliki dokumen :1) Program Keamanan Pengirim Pabrikan {known shipper/known

consignor);2) Standar Operasi Prosedur (SOP);3) Barang Berbahaya [dangerous goods document);4) Peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan tata

cara dan pcrsyaratan pengiriman kargo dan pos.

Pasal 27

(1) Permohonan izin regulated agent atau sertifikat sebagai pengirim pabrikan{known shipper/known consignor) scbagaimana dimaksud dalam Pasal 24diajukan secara lertulis kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udaradengan melampirkan :a. akle perusahaan;b. struktur oganisasi;c. daftar fasilitas dan peralatan;

Page 12: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

d. daftar personil;e. prosedur pemeriksaan, pcnumpukan dan pengangkutan;f. domisili perusahaan;g. Nomor Pokok Wajib Pajak (N PWP);

(2) Paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah permohonan diterimasecara lengkap dan memenuhi persyaratan diterbitkan izin regulated agentatau sertifikat pengirim pabrikan.

(3) Pcnolakan terhadap permohonan izin regulated agent atau sertifikatpengirim pabrikan harus dilengkapi dengan alasan.

Pasal 28

Pemcgang izin regulated agent atau pemegang sertifikat pengirim pabrikanwajib :

a. melakukan kegiatan pemcriksan kargo dan pos yang diangkut denganpesawat udara secara nyala paling lambat 12 (dua belas) bulan scjak izinatau sertifikat diterbitkan;

b. memaluhi ketentuan perundang-undangan yang terkait denganpengangkutan kargo dan pos dengan pesawat udara dan peraturanperundang-undangan lain yang terkait;

c. bertanggung jawab atas pelaksanaan pemeriksaan keamanan kargo danpos;

d. melaksanakan, mcmclihara dan memperlahankan program keamanankargo dan pos dan standar prosedur pelaksanaan pemeriksaan keamanankargo dan pos;

e. melaksanakan pcriksaan kargo dan pos sesuai ketentuan yang berlaku;f. melaksanakan pengawasan {quality control) internal;g. memenuhi standar Tasilitas dan personil yang ditctapkan;h. melaporkan apabila terjadi pcrubahan penanggung jawab atau pemilik

badan hukum, domisili, fasilitas dan personil kepada DirektoraiKeamanan; dan

i. melaporkan kegiatan pemeriksan kargo dan pos yang diangkut denganpesawat udara kepada Otoritas Bandar Udara dan Direktorat Keamanansetiap 1 (satu) tahun.

Pasal 29

(1( Pemegang izin regulated agent atau sertifikat sebagai pengirim pabrikan{known shipper/known consignor) yang melanggar ketentuan Pasal 28dikenakan sanksi administratif dan denda.

(2) Sanksi administratif scbagaimanadimaksud pada ayat (1) berupa :a. peringatan;b. pembekuan izin; danc. pencabutan izin.

(3| Besaran denda sanksi administrasi ditetapkan dalam PeraturanPemerinlah tcntang Penerimaan Ncgara Bukan Pajak (PNBP).

Pasal 30

(1) Sanksi peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2)hurufa, dikenakan sebanyak 3 (tiga) kali bcrturut-turut dengan tenggangwaktu masing-masing 7 (tujuh) hari kerja.

Page 13: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

(2) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakdiindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan izin untuk jangka waklupaling lama 14 (empat belas) hari kerja.

(3) Apabila selama masa pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak ada perbaikan oleh regulated agent, izin dicabut.

Pasal 31

(1) Biaya pelaksanaan pemeriksaan keamanan kargo dan pos yang diangkutdengan pesawat udara disesuaikan dengan jasa yang dibcrikan danbesaran tarif ditetapkan oleh penyedia jasa terkait berdasarkankesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia jasa.

(2) Komponen tarif jasa pemeriksaan keamanan kargo dan pos sebagaimanadimaksud pada ayat (1), meliputi:a. personil;b. operasional;c. persedian;d. deprcsiasi dan amortisasi;e. margin paling tinggi 10% dari total biaya belanja; danf. Iain-lain.

Pasal 32

Pemberian ijin regulated agent atau sertifikat pengirim pabrikan [knownshipper/known consignor) dikenakan biaya sesuai ketentuan yang berlakudibidang keuangan negara tcntang Penerimaan Ncgara Bukan Pajak (PNBP).

Pasal 33

Badan Hukum Indonesia pemegang izin Regulated Agent atau pemegangsertifikat Pengirim Pabrikan {known shipper/known consignor) sebagaimanadimaksud Pasal 24 merupakan perwakilan/bcrtindak untuk dan atas namaBadan Usaha Angkutan Udara.

Pasal 34

Pemeriksaan keamanan terhadap kargo dan pos yang diangkut denganpesawat udara tidak meniadakan ketentuan perundang-undangan yangberlaku pada instansi pemerintah lain.

Pasal 35

Direktur Keamanan Penerbangan dan/atau Kepala Kantor Otorilasmelaksanakan pengawasan terhadap regulated agent dalam pemenuhanperaturan keamanan penerbangan untuk pemeriksaan keamanan kargo danpos.

BAB III

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 36

Pemeriksaan keamanan terhadap kargo dan pos yang diangkut denganpesawat udara harus menyesuaikan dengan peraturan ini paling lambat 1(satu) tahun scjak peraturan ini berlaku.

Page 14: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 38

Pada saat ini berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara NomorSKEP/255/1V/2011 tentang Pemeriksaan Keamanan Kargo dan Pos YangDiangkut Dengan Pesawat Udara dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 39

Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal: 20 April 2012

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

ltd

HERRY BAKTI

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada :

1. Menteri Perhubungan;2. Menteri Keuangan;3. Menteri Pertanian;4. Menteri Perindustrian;5. Menteri Perdagangan;6. Menteri Kelautan dan Perikanan;7. Sckrctaris Jenderal;8. Inspektur Jenderal;9. Sckretaris Direktoral Jendcral Perhubungan Udara;10. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jendcral Perhubungan Udara;11. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara;12. Para Kepala Bandar Udara UPT di lingkungan Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara;13. Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero);14. Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero);15. KetuaKADIN;16. KetualNACA.

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA-BJVGW HUKUM DAN HUMAS

.HAYAT

a (lV/a)9 199403 1 002

Page 15: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

Lampiran I Peraiuran Direktur Jenderal Pcrhubungan UdaraNomor : KP. 152 TAHUN 2012

Tanggal : 20 April 2012

CONTOH

FORMULIR PEMBERITAHUAN TENTANG ISI (PTI)

Yang bcrtanda tangan di bawah ini :Nama :

Alamat :

Nomor KTP/Identitas lainnya :

Menerangkan bahwa kiriman yang diserahkan untuk diangkutoleh yang dialamatka n kepada ;

Nama :

Alamat :

Dengan Surat Muatan Udara Nomor :Berisi barang sebagai bcrikut:

JUMLAH SATUAN PENJELASAN BERAT KG

JUMLAHBERAT KG

Selain daripada itu, apabila pengisian Ibrmulir ini temyata tidak benar makapengirim bcrscdia dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

Jakarta.

Nama Terang(Tanda Tangan)

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

ltd

HERRY BAKTI

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA^BAQIAN HUKUM DAN HUMAS

HAYAT

(IV/a)199403 1 002

Page 16: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

Lampiran 11 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP. 152 TAHUN 2012Tanggal ; 20 April 2012

CONTOH SERTIFIKAT KEAMANAN KIRIMANCONSIGNMENT SECURITY CERTIFICATE (CSC)

.tUUBANAUMVT

REGULATED AGEVrllmte.'Fiv:

Tanfwitl (Dale)CSC NO.

Nttma Pengirim (Ctiusignee Name/....Perusahaan {tympany/ :Alamat (Addtess/ :

oiniodity (Nature ofGoods)

,. Comraci Quantity(Pes)

Weight(Kg)

FlightNo/Date

SPCL

CodeAWS/SMU

No.

Total

Remarks :

Tanda Tangan RA/KCRegulated Agent/KnownConsignor Sign

Driver name&i u Ko.

XamaPcmjmoaiig&ID No.

K&terangan Garanal:

AUianumfi (Nnuia I'tiuiuhmin PenEirimi•aya yangbertanda tangan di btiwtih ini mcmaaiikajj bnhwn,kccuaH iPTtulis selaiiuiyabahwaw-mua barang untuk prniKiriroaumelalui udum olrh saya/pcrusahuun soya ;A. Tidak oilmandim£bfihan pekdjk uMu bnhan yanguiudah

terbakai;Adalah tciliiiduugi rimgan usaha wnktrimnj saya. terhadapcmnpuT tangan yang tidnkberkcpcntingan srlnir.apctslapan,penyimpnnau dan pengirimnn;Adalah iliprraapkan olehwaf tirpercaya yaugdijwkwjflkan okbsaya/ppmruihiuui saya.

D

C

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

ttd

KERRY BAKT1

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAi*Ift}tf HUKUM DAN HUMAS

1 002

Page 17: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

PT.XXXX

PT.XXXX

r

Lampiran III A Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP. 152 TAHUN 2012

Tanggal : 20 April 2012

CONTOH LABEL PEMERIKSAAN KEAMANAN

(SECURITY CHECK LABEL)UNTUK DIPASANG DI KEMASAN

.•"•'•. PT.XXXX

Nama Petusahasn

Losg Pctiaabaan

PT.XXXX

SECURITY CHECKED BY REGULATED AGENT! RA L.OGOREGULATED AGENTI RA UCKi)^_ y

PT. XXXX PT.XXXX

29.7 cm

Page 18: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

Lampiran III D Peraturan Direktur Jendcral Perhubungan UdaraNomor : KP. 152 TAHUN 2012

Tanggal : 20 April 2012

CONTOH LABEL PEMERIKSAAN KEAMANAN

(SECURITY CHECK LABEL)UTUK DIPASANG DI KENDARAAN

No. Sen

I"3 an N&H3 Pen-ssiaan

L090 Perusanasn

PT.XXXX PT.XXXX PT.XXXX

13345678 Srcur'TYCHecked Br regulated agentIra logoE

-. s

PT.XXXX PT.XXXX PT.XXXX

CHLARANG MEMBUKA ATAUMELEPASSEGEL PENGAMAN INITANPASEIJIN PT XXXX

DONOT REMOVE THIS LABEL WITHOUT PERMISSION BY PT XXXX

29,7 cm

1

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

ttd

HERRY BAKTI

Salinan sesuai dengan aslinya

N HUKUM DAN HUMASKEPALA

•Peiftbina (IV/a).'il9£8b619 199403 1 002

Page 19: SKEP / KP 152/IV/2012 Regulated Agent

Lampiran IV Peraturan Direktur Jendcral Perhubungan UdariNomor : KP. 152 TAHUN 2012Tanggal : 20 April 2012

CONTOH KUNCI PLASTIC SOLIDUNTUK DIPASANG DI KENDARAAN

?

«-

lan 1

PT.XXX

1H4G978

^J

1*-Q I CM

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

ttd

HERRY BAKTI

Salinan sesuaidengan aslinya

KEPALA J^KHAN HUKUM DAN HUMAS

lOLHAYATrntina (IV/a)

619 199403 1 002