SKEP 69 Tentang Pengawasan Keamanan Penerbangan

download SKEP 69 Tentang Pengawasan Keamanan Penerbangan

of 25

description

Saya ringkas mengenai peraturan penerbangan

Transcript of SKEP 69 Tentang Pengawasan Keamanan Penerbangan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/69/II/2011PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGANKANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR1 Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSARPERATURAN LAMA Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Peraturan

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/253/XII/2005 Tentang Evaluasi Efektifitas Program Nasional Pengamanan Penerbangan Sipil (Quality Control) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

2

Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

TUJUAN Tujuan dari Pengawasan Keamanan Penerbangan adalah : 1.

2.

Sebagai pedoman dalam pengawasan terhadap penerapan program keamanan bandar udara, program keamanan angkutan udara dan program keamanan penyedia jasa penerbangan lainnya, program keamanan pelayanan jasa terkait bandar udara dan program keamanan regulated agent serta peraturan prosedur keamanan penerbangan. Sebagai pengawasan yang berkelanjutan untuk melihat tingkat pemenuhan peraturan sesuai dengan Program Keamanan Penerbanga Nasional.Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

3

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

TUJUANSebagai petunjuk dalam pelaksanaan dan pengalokasian tanggung jawab kegiatan pengawasan; 4. Melakukan tindakan korektif terhadap penyimpangan pemenuhan peraturan keamanan penerbangan; 5. Sebagai pedoman evaluasi keamanan penerbangan.3.

4

Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

KEWENANGAN Direktur Jenderal berwenang terhadap pengawasan

keamanan penerbangan. Dalam melaksanakan pengawasan, Direktur Jenderal mendelegasikan kewenangannya kepada Direktur dan Kepala Kantor. Direktur berwenang terhadap pelaksanaan pengawasan keamanan penerbangan. Kepala Kantor berwenang terhadap pelaksanaan pengawasan berupa inspeksi dan pengujian (test) di bidang keamanan penerbangan di bandar udara yang berada di wilayah kerjanya.5 Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

PEMBAGIAN FUNGSI Direktur Jenderal menetapkan peraturan pengawasan keamanan

penerbangan. Direktur menyusun, melaksanakan, mempertahankan dan mengevaluasi pengawasan keamanan penerbangan. Kepala Kantor melaksanakan kegiatan pengawasan berupa inspeksi dan pengujian (test) di bidang keamanan penerbangan di bandar udara yang berada di wilayah kerjanya. Objek pengawasan berupa : 1. Menyusun, melaksanakan, mempertahankan dan mengevaluasi standar operation prosedure (sop) pengawasan internal. 2. Melaksanakan pengawasan internal, dan 3. Melaporkan hasil pengawasan kepada Kepala Kantor6 Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR TUGAS DIREKTUR KEAMANAN1. Dalam melakukan pengawasan keamanan penerbangan, Direktur mempunyai

tugas : Menyusun, melaksanakan, mempertahankan dan mengevaluasi Peraturan pengawasan keamanan penerbangan; Menyusun kegiatan pengawasan keamanan penerbangan setiap tahun secara berkesinambungan; Melaksanakan kegiatan pengawasan keamanan penerbangan; Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan pengawasan keamanan penerbangan; Menetapkan tindakan korektif berdasarkan hasil kegiatan pengawasan keamanan penerbangan; Melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif yang dilakukan oleh objek pengawasan; Mendokumentasikan laporan kegiatan pengawasan keamanan penerbangan; dan Menyampaikan laporan kegiatan pengawasan keamanan penerbangan kepada Direktur Jenderal.Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

7

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR TUGAS KANTOR OTORITAS 2. Dalam melakukan pengawasan berupa inspeksi dan pengujian (test) di bidang keamanan penerbangan, Kepala Kantor mempunyai tugas : Menyusun dan melaksanakan kegiatan pengawasan berupa inspeksi dan pengujian (test) setiap tahun secara berkesinambungan. Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan pengawasan berupa inspeksi dan pengujian (test). Menetapkan tindakan korektif berdasarkan hasil kegiatan pengawasan berupa inspeksi dan pengujian (test). Melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif inspeksi yang dilakukan oleh objek pengawasan.8 Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR TUGAS KANTOR OTORITAS

Mendokumentasikan laporan kegiatan berupa inspeksi dan pengujian (test). Menyampaikan laporan kegiatan pengawasan berupa inspeksi dan pengujian (test) kepada Direktur Jenderal. Menerima dan melakukan penilaian terhadap laporan hasil pengawasan internal badan hukum; Melaporkan hasil penilaian laporan pengawasan internal badan hukum kepada Direktur Jenderal; dan Mengambil tindakan terhadap hasil penilaian laporan pengawasan internal badan hukum apabila diperlukan.Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

9

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

10

Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

11

Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSARKEGIATAN PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN Kegiatan pengawasan keamanan penerbangan, meliputi :

Audit; 2. Inspeksi; 3. Survei; dan 4. Pengujian (test). Penyedia jasa penerbangan, institusi dan regulated agent yang melakukan pengembangan atau akan beroperasi harus dilakukan survei keamanan penerbangan1.

12

Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR AUDIT Direktur membentuk tim dalam pelaksanaan kegiatan audit, objek

pengawasan sebagai berikut : 1. Jadwal pelaksanaan audit 2. Pelaksana audit 3. Dokumen-dokumen pendukung yang wajib disiapkan oleh objek pengawasan, antara lain : a. Dokumen peraturan di bidang keamanan penerbangan; b. Program keamanan; c. Dokumentasi personel; d. Laporan pengawasan internal; e. Dokumentasi fasilitas keamanan; f. Dokumen penanganan kargo; g. Perijinan-perijinan di bidang keamanan; dan h. Dokumen lainnya.Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

13

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

AUDIT Tanggapan atas pemberitahuan disampaikan paling

lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak surat diterima. Audit dilaksanakan dengan langkah-langkah : a. Tinjauan dokumen dan wawancara (App.E); b. Pengamatan kegiatan; c. Penyusunan hasil temuan; dan d. Penandatanganan berita acara hasil temuan (App. F)14 Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

15

Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

16

Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

AUDIT Hasil dilaporkan kepada Direktur Keamanan Penerbangan. Objek pengawasan yang tidak dapat menyelesaikan

tindakan korektif dengan segera harus mengajukan langkah-langkah : a. Rencana tindakan dan tahapan waktu penyelesaian tindakan korektif; b. Langkah-langkah keamanan pengganti sebelum tindakan korektif selesai. Audit bandar udara internasional dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun. Audit bandar udara domestik dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam 6 (enam) tahun.17 Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

INSPEKSI Direktur atau Kepala Kantor membentuk tim pelaksanaan inspeksi. Pelaksanaan inspeksi dapat diberitahukan atau tidak diberitahukan

kepada objek pengawasan dalam setiap kegiatan inspeksi. Inspeksi sekurang-kurangnya memuat : a. Jadwal pelaksanaan inspeksi; b. Pelaksana inspeksi; c. Dokumen-dokumen pendukung yang wajib disiapkan oleh objek pengawasan. Inspeksi dilakukan dengan langkah-langkah : a. Pengamatan kegiatan; b. Penyusunan hasil temuan; c. Penyampaian hasil temuan; dan d. Penandatanganan berita acara hasil temuan (App. G).18 Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

19

Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

INSPEKSI Hasil pelaksanaan inspeksi dilaporkan kepada Direktur Keamanan

Penerbangan atau Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara. Direktur atau Kepala Kantor menyampaikan hasil inspeksi dan tindakan korektif yang harus dilakukan oleh objek pengawasan. Objek pengawasan yang tidak dapat menyelesaikan tindakan korektif dengan segera harus mengajukan langkah-langkah : a. Rencana tindakan dan tahapan waktu penyelesaian tindakan korektif; b. Langkah-langkah keamanan pengganti sebelum tindakan korektif selesai. Direktur atau Kepala Kantor menyampaikan laporan hasil inspeksi kepada. Direktur Jenderal Direktur atau Kepala Kantor melakukan monitoring terhadap penyelesaian tindakan korektif yang dilakukan oleh objek pengawasan.Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

20

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

SURVEI Direktur membentuk tim dan/atau surat perintah pelaksanaan

21

survei. Pelaksanaan survei diberitahukan kepada objek pengawasan. Survei dilakukan dengan langkah-langkah : a. Pengamatan kegiatan b. Identifikasi kelengkapan atau kerentanan; dan c. Berita acara hasil survei. (App. H) Hasil pelaksanaan survei dilaporkan kepada Direktur. Direktur menyampaikan hasil survei dan tindakan korektif yang harus dipenuhi oleh objek pengawasan. Direktur menyampaikan hasil survei kepada Direktur Jenderal. Direktur melakukan monitoring terhadap penyelesaian tindakan korektif yang dilakukan oleh objek pengawasan.Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

22

Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

PENGUJIAN (TEST) Pengujian (test) dilakukan untuk :

keamanan. b. Mengidentifikasikan kerawanan suatu daerah (area) pada objek pengawasan. Pengujian (test) dilakukan pada, antara lain : a. Tempat pemeriksaan keamanan (security check point); b. Akses kontrol untuk daerah keamanan terbatas dan sisi udara; c. Akses kontrol untuk pesawat; d. Fasilitas keamanan penerbangan; e. Tempat lapor diri (check-in counter); dan f. Ruang tunggu. Pelaksanaan pengujian (test) tidak diberitahukan terlebih dahulu kepada objek pengawasan.23 Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

a. Mengetahui kemampuan dari kinerja personil, prosedur dan fasilitas

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

PENGUJIAN (TEST) Pengujian (test)

dilaksanakan dengan metode simulasi tindakan melawan hukum. Hasil pengujian (test) dilaporkan kepada Direktur atau Kepala Kantor. Direktur atau Kepala Kantor menyampaikan hasil pengujian (test) dan tindakan korektif yang harus dilakukan oleh objek pengawasan. Direktur atau Kepala Kantor melaporkan hasil pengujian (test) kepada Direktur Jenderal. Diagram alur pengujian (test) keamanan penerbangan terlampir dalam App. DKelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

24

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR

SANKSI

Apabila objek pengawasan tidak menyelesaikan rencana tindakan korektif sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dikenakan sanksi administratif. Sanksi administratif berupa : a. Peringatan tertulis; b. Pembekuan; c. Pencabutan. Sanksi peringatan tertulis dikenakan sebanyak 3 (tiga) kali berturutturut dengan tenggang waktu masing-masing 7 (tujuh) hari kerja. Apabila peringatan tersebut tidak diindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan izin/sertifikat/lisensi untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja. Apabila selama masa pembekuan, tidak ada perbaikan oleh objek pengawasan, izin/sertifikat/lisensi dicabut.Kelaikudaraan Ricka Widardoe, MT

25